BAB II
Siapakah Thomas Sugiarto dan
Innovation Distinguishes Between a Leader and a Follower —STEVE JOBS—
Siapakah Thomas Sugiarto?
1. Latar Belakang Saya dilahirkan di Tanjung Balai Karimun, sebuah kota kecil di Ke pu lauan Riau. Sebagai sulung dari tiga bersaudara, saya terlahir dalam keluarga yang biasa-biasa saja. Semasa kecil sampai lulus SMP, saya tetap sekolah di kota tersebut. Pada saat menginjak SMA, saya melanjutkan belajar ke kota Yogya karta karena saya ingin menjadi orang sukses. Puji Tuhan, keinginan ini didukung penuh orangtua, walaupun kondisi keuangan pas-pasan, orangtua terus berusaha bisa menyekolahkan saya ke Kota Pelajar.
50
Make It Happen! - Siapakah Thomas...
Selama sekolah di Kota Pelajar tersebut, saya belajar mandiri dengan tinggal di kos. Beruntung bisa dapatkan sekolah yang bagus, SMA BOPKRI I Jogjakarta dan juga usaha belajar yang baik. Saya bisa lulus SMA dengan NEM tertinggi dari 1 angkatan kelas 3 (total sekitar 400-an murid) pada saat itu. Selepas SMA, saya diterima di jurusan Arsitektur Universitas Gadjah Mada, Selama kuliah, mental salesmanship & entrepreneurship diasah. Saya juga merangkap pekerjaan sebagai asisten dosen, guru les SD-SMP-SMA, juga membuka warung makan serta menawarkan rantangan kepada para pelajar/mahasiswa di sekitar sekolah dan kampus. Kadang kala, saat hujan dan pengantar tidak ada, sayalah yang mengantar rantangan tersebut walaupun harus basah kuyup. Inilah mentalitas mau bekerja keras yang sudah mulai dibentuk. Selama kuliah, adik bungsu saya, Hady, juga menyusul ke Yogyakarta. Saat saya lulus kuliah, pada tahun 1993, Hady juga lulus SMA. Karena dari keluarga yang pas-pasan, maka saat lulus kuliah, orangtua sudah berpesan bahwa tongkat tanggung-jawab membantu biaya kuliah adik akan dialihkan ke pundak saya.\
• Saat Masuk Ke Dunia Kerja (Employee) Saat hijrah ke Jakarta, semua barang-barang bekas SMA saya dijual, termasuk juga mesin gambar + meja gambar dan motor bekas agar terkumpul uang untuk biaya pendaftaran kuliah adik di Jakarta. Untuk mengirit biaya, maka bersama Hady, kami sewa satu kamar bersama dekat kampus Hady di bilangan Kemanggisan, Jakarta Barat. Beruntung, hanya dalam hitungan minggu, saya sudah bekerja sebagai supervisor lapangan di Jakarta. Setiap hari, sebagaimana karyawan pada umumnya, saya juga harus berangkat kerja. Naik-turun 5 kali, angkot, Kopaja maupun Metro Mini, sampai di Kelapa Gading kurang lebih selama 1,5 jam. Yang namanya apek
Make It Happen! - Siapakah Thomas...
keringat dan sumpek berhimpitan di bus tanpa AC juga sudah saya alami. Dan, yang paling parah, jika saat hujan dan macet berjam-jam di jalanan sementara jendela bus tertutup... Wooouw...! Tapi kondisi ini hanya berjalan 7 bulan. Saat mengingat bahwa visi saya datang ke Jakarta adalah untuk menjadi orang sukses... Punya rumah bagus, mobil bagus, bisa jalan-jalan keluar negeri, punya perusahaan. Kalau kondisi ini begini-begini terus, sampai kapan saya baru bisa mencapai semua impiannya tersebut? Apalagi bos saya pernah berkata:
“Thomas, kamu di sini hanya bisa bertahan hidup. Tidak bisa jadi kaya.” Maka tekad saya untuk mandiri sudah bulat. April 1994, Saya akhirnya mengundurkan diri. Sebagai orang yang bertanggung jawab, pada hari terakhir, saya berpamitan dengan pemilik proyek di mana saya ditugaskan sebagai supervisor lapangan. Pada saat mau pulang, Sang Boss bertanya: “Thomas, apakah kamu tahu di mana bisa bikin billboard?” Langsung saya menjawab: “Tahu Pak. Saya bisa buatkan!” Padahal, hanya modal “BISA” dulu... Selebihnya, saya baru mencari tahu di mana dan bagaimana membuat dan memesannya. Akhirnya, karena sudah dipercaya, proyek kecil inilah yang menjadi awal perjalanan bisnis saya di Jakarta. Setelah itu, ada beberapa proyek kecil membuat billboard, neonbox, dan furniture datang, tapi hasilnya tidak seberapa. Tapi karena keinginan untuk sukses sangat besar, saya tidak sabar untuk sukses secepatnya. Berselang satu bulan kemudian, saya melihat di koran tentang iklan rekrutmen menjadi marketing properti. Saat itu, profesi tersebut masih sangat jarang digeluti. Tapi insting salesmanship dan entrepreneurship saya langsung nyala. Nah, inilah kesempatan saya sukses besar jika saya bisa bertemu dan dipercaya oleh banyak orang kaya!
51
52
Make It Happen! - Siapakah Thomas...
• Saat Menjadi Agen Properti (Self Employee) Singkat cerita, saat itu saya hadir di acara presentasi tersebut dan dua hari kemudian saya sudah menjadi agen property ERA Graha Indah di kawasan Elite Pondok Indah. Saat itu, walaupun harus bayar cukup mahal untuk ikut training, tapi karena tekad sudah bulat, biaya besar juga saya bayarkan karena saya sangat sadar ini adalah investasi! Tapi, dewi fortuna ternyata masih jauh, selama 3 bulan menjadi agen, hanya ada satu properti yang laku tersewa, dan nilainya kecil pula. Sehingga pada saat itu, semua dana hasil kumpul selama berbulan-bulan sudah hampir habis terpakai. Titik nadir saya adalah saat motor pinjaman dari calon mertua, kehabisan bensin di tengah jalan di tengah malam. Setelah mendorong motor tersebut beberapa kilo meter ke ATM terdekat, dalam kondisi basah kuyub keringatan bersama mantan pacar saya, Lusi, ternyata dana di ATM juga habis. Akhirnya, dengan berat hati terpaksa pinjam dari Lusi yang saat itu kuliah S2 di Prasetya Mulia Jakarta Selatan. Saat ini sang mantan pacar, Lusiana Wibowo, adalah istri tercinta. Itulah titik nadir saya secara finansial! Tapi, sebagai seorang salesman sejati, saat itu saya bukannya menyerah pada keadaan, tapi justru mem buat tekad saya untuk harus secepatnya sukses semakin membara dan mendapatkan transaksi secepatnya. Sejak itu, pelan tapi pasti bisnis saya berkembang terus, sampai men capai puncaknya sebagai Top Sales No. 2 in Commision tingkat NasionalERA Indonesia. Menurut saya, kunci sukses dalam menjalankan bisnis sebagai seorang sales adalah selalu menjaga kepercayaan konsumen. Selalu teliti dan tidak menutupi masalah kepada klien serta selalu kreatif mencari win-win solution atas masalah klien. Akhirnya, saya dikenal sebagai penjual yang bisa dipercaya. Atas keberhasilan tersebut, berbagai hal bisa saya nikmati, mulai dari hadiah jalan-jalan ke Amerika dan melanjutkan honeymoon ke Eropa sampai hasil untuk membeli mobil baru dan tabungan untuk membuka usaha. Tentu keberhasilan saya saat itu, selain karena usaha keras, juga karena banyak
Make It Happen! - Siapakah Thomas...
mendapatkan bimbingan dari mentor bisnis saya, Ibu Venny Tjahjono, Member Broker ERA Graha Indah, juga semua teman-teman dan juga team training kantor Pusat ERA Indonesia. Untuk itu, dalam kesempatan ini, saya dengan tulus mengucapkan banyak terima kasih kepada beliau-beliau.
• Saat Awal Menapak Kaki Jadi Entrepreneur (Pre-Business Owner) Pada tahun 1997, setelah 3 tahun menjadi marketing, maka dengan modal yang dikumpulkan selama ini, saya dan Lusi berpamitan dengan Bu Venny untuk meninggalkan ERA Indonesia dan membuka kantor Franchisee Pertama CENTURY 21 di Indonesia dengan mendirikan CENTURY 21 Thomas & Mitra. Ini juga berkat kepercayaan Bu Rina Ciputra (Pemilik dan Presiden Direktur) dan Bapak Antonius Tanan serta Mr. Bill Hunt, keduanya selaku Direktur CENTURY 21 Indonesia Pusat saat itu, yang siap menerima saya sebagai Member Broker pertama di Indonesia ( 1997–2006). Thomas Mitra dikenal karena cara kerjanya yang profesional dan sangat tepercaya dalam menangani jual–beli ribuan properti elite. Selama bertahun-tahun berikutnya, hasil kerja team Thomas Mitra meningkat secara signifikan. Banyak klien kelas atas khususnya yang tinggal di Jakarta Selatan yang kami tangani. Akan tetapi, seiring dengan seringnya berinteraksi dengan banyak orang kaya dan sangat amat kaya, banyak di antaranya masih sangat muda usianya, memberi inspirasi kepada saya dan Lusi untuk me-redefinisi arti kata sukses. Pada saat itu, sejujurnya apa yang saya dan Lusi kerjakan sudah membawa hasil yang bagus di mana secara finansial sudah sangat baik dalam ukuran orang umum. Tapi seiring dengan bertambahnya usia, kami menemukan bahwa waktu adalah jauh lebih berharga. Dan kami menemukan bawa apa yang dikerjakan saat itu hanya bisa membawa kami mencapai kebebasan finansial saja tapi tidak bisa memiliki kebebasan waktu di 10–20 tahun ke depan. Oleh karena itu, kami mulai melakukan visualisasi tentang masa depan. Dan, ingin mencapai “kebebasan finansial dan waktu” di saat usia masih
53
54
Make It Happen! - Siapakah Thomas...
muda. Untuk itu, kami harus berani mengubah pola pikir dan masuk ke dalam bisnis yang memiliki sistem yang bisa berjalan secara mandiri dalam jangka panjang. Pada pertengahan tahun 2002, saat usia 35 tahun, saya masuk ke bisnis asuransi jiwa dengan mencari sendiri, bukan karena ditawari ataupun terjebak. Saat itu, saya beruntung bertemu dengan Bapak Rudy Theios sesama teman Toastmasters International Indonesia. Dari perbincangan singkat, tentang rencana saya masuk ke dunia asuransi jiwa, singkat cerita, saya diajak bergabung dengan beliau di perusahaan asuransi ternama dari Inggris, yang pada saat itu sedang berkembang pesat di Indonesia. Tapi berhubungan dengan tugas saya sebagai member broker pro perti (kepala perusahaan) sangat sibuk, akhirnya pada Agustus 2003, saya baru bisa full-time bergabung di perusahaan asuransi jiwa tersebut sebagai Associate Unit Manager. Ini adalah salah satu “kesalahan” yang saya buat saat itu, sehingga kehilangan waktu satu tahun. Tapi biarlah... keterlambatan ini akan saya kejar ditahun-tahun berikutnya. Walaupun berpengalaman di bidang pemasaran properti, tapi saya tetap merangkak dari bawah, yaitu dari agen karena saya tahu di setiap bisnis pasti memiliki keunikan sendiri dan cara pendekatan yang berbeda. Ini juga untuk menunjukkan keteladanan dan kepemimpinan agar semua orang harus memahami nilai-nilai dasar sebagai agen yang benar, merasakan suka dukanya sehingga nantinya yang bersangkutan bisa bertenggang rasa dalam membimbing tim di bawahnya. Atas kerja keras dan usaha keras bekerja dalam teamwork, sejak 2007, saya dipromosi sebagai Senior Agency Manager. Pada tahun 2009, seizin dari kantor pusat, saya bersama Bapak Rudy Theios, Senior Agency Manager, mendirikan agency asuransi jiwa dengan nama enTRpreneur$, di mana kami masih tetap setia bernaung di bawah salah satu perusahaan asuransi jiwa ternama di Indonesia (kantor induk perusahaan Internasional kami bermarkas besar di London–Inggris) Kantor agency kami berada di Penthouse I lantai 33 Menara Standard
Make It Happen! - Siapakah Thomas...
Chartered Jl. Prof. Dr. Satrio No. 164 di Kawasan Bisnis Sudirman, Jakarta. Sungguh beruntung, posisi kantor kami menghadap ke area yang masih sangat longgar bangunan tinggi sehingga bisa me lihat pemandangan yang sangat memesona dari sisi lain kota Jakarta. Saat ini, total tim yang ada di dalam agency enTRpreneur$ ada seribuan agen dan leader. Sebagian pemain utamanya adalah berlatar belakang entrepreneur, banker maupun profesional elite lainnya. Dengan pengalaman sales & marketing unik yang dipraktikkan secara nyata di lapangan, profil saya juga pernah dipu blikasikan di berbagai media massa, di antaranya: Media Indonesia, SWA, Warta Ekonomi, Kontan, MIX, Motivation, Success, Biskom (Bisnis dan Komunikasi) dan terakhir di majalah Property & Bank serta di berbagai media massa lainnya. Sebagai seorang marketer dan leader, Saya juga sering berbagi pengalaman di berbagai forum. Saya menjadi speaker dan menjadi narasumber di: Champion Spirit Asosiasi Managemen Indonesia DKI, speaker di berbagai seminar “Your Great Success Starts from Now!”, speaker di Champion’s Camp, speaker di Astra–Daihatsu, AMA (Asosiasi Manajemen Indonesia) Jakarta, BNI, Mandiri Prioritas,
55
56
Make It Happen! - Siapakah Thomas...
Standard Chartered Bank, Nielsen Indonesia, Konferensi Financial Planner Association Indonesia di Jakarta, speaker di berbagai forum KompasGramedia Workshop Series, Satu dari 5 Sales Masters Indonesia di World Sales Mastery II by James Gwee, Juga speaker di berbagai forum agency asuransi dan speaker di berbagai public seminars and workshops, baik yang komersial, sosial dan menjadi dosen tamu di berbagai universitas ternama. Saya juga pernah menjadi narasumber di Q-TV 2007 dan di Airporteve. Mei–Juni 2012 saya menjadi Entrepreneur-Inspirator di MNC-News dalam 4 seri berturut-turut dengan topik “Bagaimana Menjadi Entrepreneur”. Saya juga pernah menjadi narasumber di SMARTFM, PASFM, DFM, DeltaFM, SONORA, dan lainnya.
Pada tahun 2008, saya juga menulis buku Your Great $uccess Starts From Now! dan buku tersebut diresensi Kompas setengah halaman pada tanggal 1 September 2008 maupun di Harian Seputar Indonesia di bulan November 2008, dan juga di berbagai media lainnya. Buku tersebut mendapatkan predikat bestseller dari Penerbit Gramedia. Saat ini buku tersebut sudah dibaca puluhan ribu orang bahkan sampai ke Singapura, Malaysia, Belanda, dan New York-Amerika Serikat!
Make It Happen! - Siapakah Thomas...
Saat ini buku Your Great Success Start from Now! dalam tahap pemuktakhiran data-data dan cerita dengan konsep terbaru. Akan segera beredar kembali dengan tampilan yang sangat menarik juga Karena prinsip-prinsip kerja di bidang sales yang benar, saya juga didaulat menjadi Anggota Dewan Pembina Pusat KOMISI (Komunitas Sales Indonesia), sebuah komunitas nirlaba yang didirikan oleh Bapak Dedy Budiman dan kawankawan sales pada akhir tahun 2011. Saat ini KOMISI sedang berkembang pesat di berbagai kota besar di Indonesia. Apa yang dicapai oleh kami sampai saat ini bukanlah sesuatu yang luar biasa di Indonesia dibandingkan dengan banyak orang sukses luar biasa yang ada. Justru itulah, saya sangat antusias karena sangat yakin saya maupun Anda masih berkesempatan sangat besar bisa menjadi orang yang sukses luar biasa juga di Indonesia di masa mendatang.
Inilah yang membuat diri saya dan Lusi serta tim tidak terlena dalam Zona Nyaman dan selalu berusaha menjadi lebih baik lagi sebagai wujud nyata bersyukur dan berterima kasih kepada Tuhan Yang Maha Kelimpahan.
57
58
Make It Happen! - Siapakah Thomas...
• Hobby Travelling Saya maupun keluarga sangat hobby dan menikmati asyiknya travelling. Saat ini saya pribadi maupun keluarga sudah travelling ke 140 kota/daerah wisata dunia di 32 negara di 5 Benua! Puji Tuhan, orangtua maupun mertua juga bisa ikut menikmati indahnya berbagai belahan dunia ciptaan Tuhan.
Begitu pula teman-teman satu timnya, selain banyak yang sudah dapat memiliki mobil, rumah, kualitas hidup yang jauh lebih baik, juga banyak yang bisa menikmati perjalanan ke luar negeri bersama-sama keluarganya. Adik saya, Hady, sudah menjadi Senior Agency Manager juga dan berbisnis bersama istri saya di agency kami. Begitu juga beberapa teman saya yang lain juga telah menjadi Agency Manager juga dan banyak lagi teman-teman lainnya yang tidak dapat saya sebut satu per satu yang akan segera menyusul. Inilah impian saya bersama semua leader di enTRpreneur$, bekerja bersama dan
Make It Happen! - Siapakah Thomas...
menciptakan kesuksesan bersama, termasuk juga travelling bersama serta mengispirasi banyak orang lainnya untuk sukses bersama. Belum lama ini, salah satu wujud konkret menikmati tahap awal “kebebasan finansial dan waktu” sudah dipraktikkan, saya dan keluarga. Bulan Juni–Juli 2012, saya, Lusi, dan Kelvin, putra kami, melakukan perjalanan wisata panjang menikmati Kanada & Amerika Serikat (plus ke Taiwan) selama 28 hari non-stop di mana banyak orang masih kerja.
Ini adalah awal dari tapak-tapak anak tangga menuju ke gerbang pintu pertama “kebebasan finansial dan waktu” yang ingin dijadikan gaya hidup kami di masa depan. Oleh karena itu, saya, Lusi, dan tim sangat antusias berkembang di masa depan yang penuh harapan dan kesempatan besar.
59
60
Make It Happen! - Siapakah Thomas...
Saat Ini Saya Sedang Belajar dan Praktik Jadi Investor (Investor) Sebagai seorang Perencana Keuangan berser tifikasi CFP® & AEPP® , saya juga belajar menjadi smart investor yang mempraktikkan langsung investasi di berbagai instrumen keuangan, baik di saham, reksadana, maupun unitlink, tapi bukan sebagai trader aktif. Sedangkan di real investment, saya melakukan investasi di properti dan bisnis (Thomas Mitra Property, enTRpreneur$, dan SmartHappyKids di Jakarta). Puji Tuhan, semua bisnis utama kami sudah tertangani dengan baik seperti Thomas Mitra memiliki manager dan tim partner inti yang sangat mandiri dan terpercaya, SmartHappyKids memiliki manager dan tim yang solid sehingga kami bisa fokus ke Investasi Pengembangan Bisnis Inti kami yang paling penting dan utama saat ini, yakni program pengembangan dan pendidikan SDM hebat yang akan dikembangkan menjadi entrepreneur sukses di bidang financial planning melalui Program “Mau Bonus Rp 2
Make It Happen! - Siapakah Thomas...
Miliar?” yang diluncurkan 15 Maret 2012. Sejatinya, peluncuran program tersebut harusnya diikuti dengan penerbitan buku ini. Tapi, antara ayam dan telur, kami harus mulai tidak bisa tunggu sehingga program diluncurkan baru buku menyusul. Puji Tuhan, semua masih sesuai perencanaan dan masih dalam koridor waktu yang direncanakan sejak awal. Ini adalah sebuah program terobosan di mana banyak bibit-bibit en trepreneur terpendam yang berlatar belakang sales, marketing, finansial, dan lainnya bisa menjadi entrepreneur dengan sangat cepat dengan modal kerajinan, kepintaran, dan kecerdikan dalam mengembangkan tim. Bahkan ada juga program khusus untuk dilakukan oleh orang yang bahkan berlatar belakang biasa-biasa saja tapi bisa menikmati impian hidup yang luar biasa. Pada hari ini, kami sudah bukan lagi berpikir dan bertindak pada tatanan menjadi agen sukses. Bukan pula hanya ingin menjadi single entrepreneur ber-income miliaran. Tetapi sudah menjadi obsesi kami untuk mencetak ribuan orang yang memiliki jiwa entrepreneur terpendam untuk, menjadi entrepreneur yang ber-income miliaran di bidang financial planning di masa depan dengan sebuah lompatan besar. Karena kami sangat menyadari, kesuksesan bersama adalah jauh lebih berharga dan berlangsung abadi.
motto
“Inspirasilah banyak orang untuk memiliki Impian Besar... Dan bantulah mereka mewujudkannya! Niscaya, Tuhan akan mewujudkan Impian Besarmu juga!”
61