Sharing Printer dengan Samba Oleh Md. Chrisna donny andrian 0805021102 Vc Seperti kita ketahui Linux yang kita kenal dapat kita fungsikan juga sebagai printer dan file sharing, yaitu penggunaan resource perangkat keras komputer secara bersama-sama dalam suaatu jaringan komputer baik printer maupun media penyimpanan, Samba dapat difungsikan sebagai jembatan yang akan menghubungkan antara sistem operasi berbasis Unix/Linux dengan sistem operasi Microsoft Windows, sehingga dua sistem tersebut bisa saling berbagi resource, samba menggunakan protokol SMB (Server Message Block) sebagai protokol standar untuk menghubungkan keduanya. Disini kita hanya akan membahas salah satu fitur dari samba yaitu printer sharing, untuk melakukan instalasi Samba sebelumnya pastikan printer anda yang nantinya akan kita share telah terdeteksi dengan baik di Linux, kita disini mengunakan distribusi Ubuntu Linux 7.04 sebagai servernya, untuk memulainya langkah pertamna yang harus kita lakukan adalah install aplikasi Samba terlebih dahulu dengan perintah; apt-get install samba Setelah paket samba terinstall maka selanjutnya adalah dengan menambahkan beberapa opsi konfigurasi Samba, untuk distribusi Ubuntu file konfigurasi samba terletak di /etc/samba/smb.conf, untuk mengubahnya kita dapat menggunakan editor yang biasa kita pake di Linux, misalkan disini kita mengunakan vim, maka perintahnya adalah vim /etc/samba/smb.conf
Beberapa opsi yang perlu kita rubah adalah pada bagian Authentication, ubah menjadi seperti baris berikut : security = share Keterangan : Tujuannya adalah agar apabila user melakukan login ke Samba server tidak diminta untuk memasukan autentikasi username dan password. guest account = nobody Keterangan : Opsi ini berfungsi apabila user login ke server maka user tersebut akan dipetakan ke user yang berada di server, disini berarti user login akan dipetakan sebagai user nobody. Kemudian pada bagian Printing ubah hingga menjadi seperti berikut printing = cups Keterangan : Opsi ini digunakan untuk mengaktifkan fasilitas printing CUPS (Common Unix Printing System) yang berfungsi agar Samba menhubungi CUPS ini apabila akan melakukan printing, dan selanjutnya proses printing akan ditangani oleh CUPS. load printers = yes Keterangan : opsion ini berfungsi agar semua printer yang berada di princap di sharing. printcap name = cups Keterangan : opsi ini digunakan untuk melakukan pendataan printer yang terpasang di komputer dan nilainya di ambil dari CUPS. Pada bagian share definision di tag printers tambahkan option berikut browseable = yes Keterangan : opsi ini berfungsi agar resource yang kita share dapat terlihat di komputer lain dalam jaringan.
public = yes Keterangan : Opsi ini digunakan agar user yang akan memanfaatkan resource yang kita sharing tidak memerlukan autentifikasi useername dan password. Kemudian langkah terakhir untuk melakukan uji coba, buka dari komputer client baik Windows ataupun Linux dan tambahkan printer baru dari network kemudian lakukan pengujian printing, apabila tidak ada kesalahan komfigurasi maka user dalam jaringan kita dapat menggunakan printer yang kita sharing.
RMI dan RPC 1.
RMI (Remote Method Invocation) Remote Method Invocation (RMI) adalah sebuah teknik pemanggilan method remote yang lebih secara umum lebih baik daripada RPC. RMI menggunakan paradigma pemrograman berorientasi obyek (Object Oriented Programming). RMI memungkinkan kita untuk mengirim obyek sebagai parameter dari remote method. Dengan dibolehkannya program Java memanggil method pada remote obyek, RMI membuat pengguna dapat mengembangkan aplikasi Java yang terdistribusi pada jaringan.
• Cara Kerja RMI : Dalam model ini, sebuah proses memanggil method dari objek yang terletak pada suatu host/computer remote. Dalam paradigma ini, penyedia layanan mendaftarkan dirinya dengan server direktori pada jaringan. Proses yang menginginkan suatu layanan mengontak server direktori saat runtime, jika layanan tersedia, maka referensi ke layanan akan diberikan. Dengan menggunakan referensi ini, proses dapat berinteraksi dengan layanan tsb. Paradigma ini ekstensi penting dari paradigma RPC. Perbedaannya adalah objek yang memberikan layanan didaftarkan (diregister) ke suatu layanan direktori global, sehingga memungkinkan untuk ditemukan dan diakses oleh aplikasi yang meminta layanan tersebut.
Contoh aplikasi untuk meremote pada teknik RMI (Remote Method Invocation) menggunakan teamviewer untuk meremote computer lain. Teamviewer adalah suatu program yang cukup sederhana dan sangat mudah digunakan untuk beberapa keperluan terutama melakukan akses PC secara remote melalui internet.
• Cara Meremote :
Tampilan Utama TeamViewer
Tampilan utama TeamViewer, jika sudah tampil (Ready to connect (secure connection)) maka sudah siap melakukan koneksi ke PC lain, kemudian masukan ID PC klien jika koneksi berhasil maka akan muncul kotak "Password", isi password teamviewer PC yang akan anda remote. Jika berhasil maka akan tampil desktop PC yang diremote tersebut. Jika ingin melakukan File Transfer, maka pilih "File Transfer" pada bagian pilihan yang terlihat dibawah kotak ID, kemudian klik "Connect to partner".
TeamViewer Versi Baru
Jika ingin menggunakan password dan ID yang tetap maka cukup tempatkan kursor mouse pada bagian kotak password, maka akan tampil seperti gambar diatas, pilih "Set user definied password" kemudian masukan password yang anda inginkan. Hasilnya Setelah kita melakukan setting pada teamviewer dan setelah login dan memasukkan password tujuan dengan benar maka kita bisa mengakses computer yang kita remote secara penuh.
Sumber : http://74.125.153.132/search?q=cache:GkgpB7TmgMEJ:kuliah.inf.uajy.ac.id/file.php/74/04Komponen_KomunikasiParadigma_DS_.ppt+cara+kerja+Remote+Management+Invocation&cd=6&hl=id&ct=clnk&gl=id
http://kamar360.blogspot.com/2009/09/cara-menggunakan-teamviewer-remote.html
2. RPC ( Remote Procedure Call ) RPC adalah suatu protokol yang menyediakan suatu mekanisme komunikasi antar proses yang mengijinkan suatu program untuk berjalan pada suatu komputer tanpa terasa adanya eksekusi kode pada sistem yang jauh ( remote system ).Protokol RPC digunakan untuk membangun aplikasi klien-server yang terdistribusi. • Cara Kerja RPC :
Tiap prosedur yang dipanggil dalam RPC, maka proses ini harus berkoneksi dengan server remote dengan mengirimkan semua parameter yang dibutuhkan, menunggu balasan dari server dan melakukan proses kemudian selesai. Proses di atas disebut juga dengan stub pada sisi klien. Sedangkan Stub pada sisi server adalah proses menunggu tiap message yang berisi permintaan mengenai prosedur tertentu.
Gambar 1. Alur Remote Procedure Call
Diagram diatas memberikan gambaran mengenai flow dari eksekusi dalam proses RPC. Berikut ini adalah diagram yang akan menjelaskan secara rinci mengenai proses yang terjadi pada klien dan server dalam eksekusi suatu prosedur RPC :
Gambar 2. Proses Klien Server dalam RPC
Berikut penjelasan dari diagram diatas : 1. Klien memanggil prosedur stub lokal. Prosedur Stub akan memberikan parameter dalam suatu paket yang akan dikirim ke jaringan. Proses ini disebut sebagai marshalling. 2. Fungsi Network pada O/S (Operating system - Sistem Operasi) akan dipanggil oleh stub untuk mengirim suatu message. 3. Kemudian Kernel ini akan mengirim message ke sistem remote. Kondisi ini dapat berupa connectionless atau connection-oriented. 4. Stub pada sisi server akan melakukan proses unmarshals pada paket yang dikirim pada network. 5. Stub pada server kemudian mengeksekusi prosedur panggilan lokal. 6. Jika eksekusi prosedur ini telah selesai, maka eksekusi diberikan kembali ke stub pada server. 7. Stub server akan melakukan proses marshals lagi dan mengirimkan message nilai balikan ( hasilnya ) kembali ke jaringan. 8. Message ini akan dikirim kembali ke klien. 9. Stub klien akan membaca message ini dengan menggunakan fungsi pada jaringan. 10. Proses unmarshalled kemudian dilakukan pada message ini dan nilai balikan aka diambil untuk kemudian diproses pada proses lokal.
Proses diatas akan dilakukan berulang-ulang ( rekursif ) dalam pengeksekusian RPC dalam suatu remote sistem.
Contoh aplikasi untuk meremote pada teknik RPC (Remote Procedure Call) adalah menggunakan putty untuk melakukan SSH.
Kegunaan utama SSH adalah untuk memasuki sistem komputer di tempat lain yang terhubung
melalui jaringan dengan cara yang aman. Tapi saat ini SSH dapat diturunkan untuk berbagai hal yang amat dibutuhkan dalam komputasi jaringan atau lebih besar lagi: internet.
Sedangkan putty adalah software remote console/ terminal yang digunakan untuk meremote komp dengan terhubungnya menggunakan port ssh atau sebagainya, Pada bahasan disini diterang cara unutk meremote komp sistem operasi linux dengan menggunakan komp sisem operasi windows tentunya putty disini diinstall diwindows jadi digunakan putty versi windows.
• Cara Meremote :
Sebelum melakukan langkah di bawah port ssh di komp tujuan harus aktif dengan cara diaktifkan servicenya melalui terminal
=>di fedora => service sshd start “untuk mengaktifkan por ssh” => chkconfig sshd on “servis aktif terus berjalan”
jika untuk mengatahui sshd sudah terinstall belum ==>service sshd status jika failed berarti belum terinstall dan harus diinstal dahulu opensshnya. Putty bisa di download secara gratis di situs http://www.chiark.greenend.org.uk/~sgtatham/putty/download.html
Cara pakai putty sesudah didownload : Software putty tidak memerlukan installasi putty versi ini langsung klik-klik saja akan muncul sebagai berikut :
Gambar 3. Gambar Awal Aplikasi Putty
Langkah awal menggunakannnya :
Gambar 4. Cara mengisi Host Name dan Port
Pada host name isikan IP local computer tujuan untuk diremote atau dikendalikan, lalu pada
port tetapkan 22 karena port ssh yang terbuka di computer tujuan adalah port 22. Cukup hanya itu saja yang harus diisikan. Lalu klik “Open” untuk memulai putty.
Selanjutnya langkah kedua adalah :
Untuk mengisi login as harus benar passwordnya juga harus tepat sesuai yang terdaftar pada komp yang di remote.
Gambar 5. Konsole Aplikasi Putty
“Login as:” diisikan “root” agar masuk sebagai administrator. “Password:” diisikan sesuai password computer yang di remote.
Setelah itu tekan enter. Langkah ketiga :
Setelah menekan Enter maka anda berhasil masuk. Hal yang terpenting disini adalah jika kita ingin akses full administrator komputer linux yang di remote tadi harus masuk sebagai root.
Gambar 6. Login Berhasil
Hasilnya Setelah kita melakukan setting pada awal install putty dan setelah masuk console lalu login dan memasukkan password tujuan dengan benar maka kita bisa mengakses computer yang kita remote secara penuh.
Midleware Middleware dan Enterprise Application Integration Middleware adalah sebuah aplikasi yang secara logic berada diantara lapisan aplikasi (application layer) dan lapisan data dari sebuah arsitektur layer-layer TCP/IP [1]. Middleware bisa juga disebut protokol. Protokol komunikasi middleware mendukung layanan komunikasi aras tinggi. Biasanya program middleware menyediakan layanan pesan (messaging services ) sehingga aplikasi-aplikasi yang berbeda-beda itu dapat berkomunikasi. Sistem middleware mengikat aplikasi-aplikasi yang terpisah. Penggunaannya dalam aplikasi bisnis dikenal sebagai Enterprise Application Integration (EAI). Middleware EAI membuat penghubung antara aplikasi-aplikasi dalam berbagai cara, namun secara umum cara ini diistilahkan sebagai transformasi dan routing data dan mengatur
aliran proses bisnis. Ada implikasi dalam hal ini bahwa aplikasi-aplikasi itu ber ada dalam sebuah dunia heterogenitas – perbedaan platform operasi, pemisahan model data dan penyimpan data, heterogenitas jaringan dan protocol komunikasi.
Middleware ORB dalam framework CORBA CORBA (Common Object Request Broker Architecture)[2] adalah sebuah standar system terdistribusi yang dikembangkan oleh OMG (Object Management Group), yaitu sebuah konsorsium yang Transmisi, Vol. 10, No. 1, Desember 2005 : 41 – 45 42 terdiri dari lebih dari 800 perusahaan untuk membantu dalam pemrograman objek-objek terdistribusi. CORBA adalah sebuah cara bagi objekobjek untuk melakukan interoperasi lintas jaringan. Sejak spesifikasi CORBA versi 1.2 diperkenalkan pada tahun 1991, CORBA memberikan sebuah mekanisme standar bagi komunikasi antar objek lintas jaringan, kemudian spesifikasi CORBA tersebut berkembang dengan diperkenalkannya CORBA 2.0 di tahun 1994 dan CORBA 3.0 yang direlease tahun 2000. Hal yang penting untuk dicatat bahwa CORBA hanya sebuah spesifikasi untuk membuat dan menggunakan objek-objek terdistribusi, CORBA bukan sebuah produk atau bahasa pemrograman. Vendor-vendor yang ingin membuat produk-produk yang mengikuti spesifikasi CORBA dapat bebas untuk melakukannya. Tetapi yang perlu ditekankan/diyakinkan adalah bahwa vendor-vendor tersebut mengikuti spesifikasi CORBA secara persis sama. Hal ini agar semua produk yang dihasilkan vendor-vendor tersebut memiliki keselarasan dengan CORBA (CORBA compliant), sehingga satu sama lain dapat berinteraksi. Hal lain yang perlu diingat bahwa CORBA independen terhadap bahasa pemrograman selama bahasa-bahasa pemrograman tersebut memiliki pemeta (mapping) dari bahasa definisi interface dalam CORBA. CORBA merupakan sebuah spesifikasi middleware yang ideal untuk mendukung dan mengaplikasikan sistem komputer terdistribusi. Arsitektur CORBA berbasis pada model objek. Model ini berasal dari abstraksi inti model objek yang didefinisikan oleh OMG dalam sebuah petunjuk OMA (Object Management Architecture), yang dapat
ditemukan dalam [2]. Beberapa hal penting yang perlu dicatat bahwa CORBA berbeda dengan pemrograman objek serupa adalah: · Objek-objek CORBA dapat berjalan dalam berbagai platform. · Objek-objek CORBA ditempatkan di manapun dalam jaringan. · Objek-objek CORBA dapat ditulis dalam beberapa bahasa pemrograman yang memiliki pemeta IDL (IDL mapping). Hal yang juga dimiliki CORBA adalah CORBA bersifat open, maksudnya bahwa CORBA bisa dipakai oleh setiap orang yang ingin menggunakan standarisasi CORBA ini. Sehingga akan muncul perbedaan-perbedaan dalam menggunakannya, seperti perbedaan platform ataupun bahasa pemrograman. Tetapi hal ini justru menjadi kelebihan CORBA bahwa CORBA mampu mengkomunikasikan sistem yang memiliki perbedaan-perbedaan tersebut. CORBA merupakan sebuah arsitektur yang menyediakan sebuah framework crossplatform untuk membangun dan mengembangkan sistem objek terdistribusi. Ide utama dibelakang CORBA adalah sebuah perangkat lunak perantara (intermedier) atau disebut middleware yang mengatur dan menyebarkan akses request ke sekumpulan data tertentu. Perangkat lunak perantara ini adalah middleware ORB (Object Request Broker). ORB melakukan interaksi dan membuat request ke berbagai macam objek. ORB ini terletak diantara layer data dan layer aplikasi dalam susunan arsitektur jaringan 7 layer model OSI. ORB akan melakukan negosiasi antara pesan request dari objek ke objek atau dari objek server ke sekumpulan data (data set). Tujuan CORBA adalah untuk membuat pemrograman lebih mudah dengan membuat aplikasi berbasis CORBA yang sangat portable. Untuk melihat lebih detail tentang arsitektur CORBA dan ORB berada didalamnya, maka CORBA memiliki sebuah arsitektur yang disebut OMA (Object Management Group).