SERVICE ORIENTED ANALYSIS AND DESIGN (SOAD) UNTUK PERANGKAT LUNAK INVENTORY DAN DISTRIBUSI PERUSAHAAN MANUFACTURING DAN PEMBANGUNAN PROTOTIPENYA I Gusti Made Indra Prasetya, Riyanarto Sarno, Rizky Januar Akbar Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Informasi, Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya Email :
[email protected],
[email protected],
[email protected] Abstrak- Kebutuhan bisnis perusahaan yang terus berkembang membutuhkan suatu teknologi informasi yang dapat berjalan selaras dan mendukung jalannya proses bisnis pada perusahaan terutama dalam lingkup domain inventory dan distribusi. Perancangan aplikasi yang tepat dapat mendukung pencapaian tujuan bisnis melalui peran teknologi informasi dalam membantu memaksimalkan kinerja proses pengolahan transaksi bisnis. Oleh karena itu sebuah metode perancangan sistem dapat diterapkan untuk menjawab perkembangan kebutuhan bisnis perusahaan. Service Oriented Analysis and Design (SOAD) merupakan sebuah metode perancangan sistem yang mengelompokkan proses bisnis menjadi sekumpulan service. Service yang dihasilkan merupakan layanan bisnis yang memodelkan proses bisnis yang terjadi pada internal aplikasi dan juga untuk kebutuhan eksternal aplikasi. Kandidat service yang didesain akan menghasilkan service yang dapat diimplementasikan menjadi prototipe perangkat lunak untuk domain permasalahan inventory dan distribusi. Pada proses perancangan sistem dengan SOAD menggunakan pendekatan top-down yang terdiri dari tiga bagian view yaitu conceptual view, logical view, dan physical view. Pada proses analisa kebutuhan menggunakan COBIT 4.1 dengan menitik beratkan pada proses TI AI.1, AI2, dan AI6 untuk mengindentifikasi kebutuhan proses bisnis pada domain permasalahan yang dibahas. Kata kunci : Service Oriented Analysis and Design, Inventory, Distribution, COBIT 4.1
1. Pendahuluan Perkembangan kebutuhan bisnis terhadap pengembangan aplikasi teknologi informasi terus berkembang dari tahun ke tahun.Untuk memenuhi kebutuhan bisnis pada masa sekarang ini dibutuhkan suatu teknologi informasi yang dapat berjalan selaras terhadap perkembangan kebutuhan bisnis perusahaan terutama dalam lingkup domain inventory dan distribusi. Teknologi informasi yang dibutuhkan pada perusahaan manufacturing untuk sistem inventory dan distribusi harus memenuhi beberapa persyaratan antara lain : Mampu menangani proses pencatatan transaksi pemasukan dan pengeluaran stock barang perusahaan. Mengadakan pemeriksaan kondisi stock barang pada gudang secara periodik. Memproses laporan transaksi pemasukan dan pengeluaran perusahaan secara periodik untuk keperluan pihak management. Ketersediaan data inventory yang akurat. Perancangan aplikasi yang tepat guna dibutuhkan untuk dapat menjawab tantangan perubahan kebutuhan bisnis perusahaan. Service Oriented Analysis and Design (SOAD) merupakan sebuah metode perancangan sistem yang mengelompokkan proses bisnis perusahaan menjadi sekumpulan service. Service yang dihasilkan merupakan layanan bisnis yang memodelkan proses bisnis yang terjadi pada internal aplikasi dan juga untuk kebutuhan eksternal aplikasi. Pada tahap perancangan sistem dengan SOAD menggunakan pendekatan topdown yang terdiri dari tiga bagian view yaitu conceptual view, logical view, dan physical view. Pada conceptual view, SOAD memetakan domain permasalahan ke dalam layering SOAD. Pada masing-masing layer SOAD menggambarkan kebutuhan proses bisnis pada domain permasalahan. Pada proses analisa kebutuhan bisnis menggunakan COBIT 4.1 sebagai panduan. COBIT 4.1 dapat menganalisa kebutuhan proses bisnis perusahaan dengan mengolah informasi pada dokumen-dokumen transaksi yang ada maupun dengan studi lapangan memahami alur proses bisnis. Fokus utama pada COBIT 4.1 yaitu memberikan informasi bisnis yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan bisnis dengan didukung oleh teknologi informasi. Makalah ini terdiri dari beberapa bagian yang dimulai dari bagian pertama yaitu pendahuluan, menjelaskan latar belakang masalah yang dibahas. Bagian selanjutnya yaitu kajian pustaka, memaparkan beberapa teori penunjang yang berhubungan dengan pokok pembahasan dan mendasari pembuatan tugas akhir ini. Bagian selanjutnya yaitu analisis domain permasalahan, membahas tahap analisa kebutuhan bisnis dari proses bisnis yang ada pada domain permasalahan. Bagian selanjutnya yaitu perancangan sistem, membahas perancangan desain dari sistem yang dibangun. Bagian selanjutnya yaitu implementasi prototipe, membahas implementasi
I Gusti Made Indra Prasetya - 5106100120
Page 1
prototipe dari desain sistem yang telah dirancang. Bagian selanjutnya yaitu uji coba dan evaluasi, membahas pengujian aplikasi dimulai dari lingkungan pengujian perangkat lunak dan juga web service yang dibangun. Bagian terakhir yaitu penutup, berisi kesimpulan yang didapat dari proses pembuatan tugas akhir, beserta saransaran untuk pengembangan selanjutnya.
2. Dasar Teori Bagian ini menjelaskan dasar teori yang digunakan dalam pembuatan makalah yaitu COBIT 4.1 dan Service Oriented Analysis and Design.
2.1 COBIT 4.1 COBIT 4.1 merupakan framework berstandar internasional yang dapat digunakan untuk proses analisa kebutuhan proses bisnis perusahaan [2]. Proses analisa kebutuhan didapatkan dari informasi dokumen-dokumen terkait dengan proses bisnis yang ada pada perusahaan. Fokus utama pada COBIT 4.1 yaitu memberikan informasi bisnis yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan bisnis dengan didukung oleh teknologi informasi. COBIT 4.1 membagi menjadi empat bagian proses analisa kebutuhan yaitu : 1. Business focused, COBIT 4.1 berorientasi pada bisnis untuk menyediakan informasi bisnis bagi pihak management perusahaan. 2. Process oriented, COBIT 4.1 mendefinisikan proses TI menjadi empat domain antara lain : plan and organise (PO), acquire and implement (AI), deliver and support (DS), dan monitor and evaluate (ME). Pada proses TI acquire and implement (AI) memberikan solusi penentuan services untuk memenuhi tujuan bisnis. 3. Controls based, COBIT 4.1 mendefinisikan kontrol objektif untuk semua proses bisnis secara menyeluruh. 4. Measurement driven, COBIT 4.1 menyediakan proses pengukuran kualitas kerja dan perbaikan. Dalam pengerjaan TA ini digunakan 3 proses TI yang telah didefinisikan oleh COBIT, yaitu AI1 identify automated solutions menjelaskan bahwa kebutuhan untuk jalannya aplikasi memerlukan analisis terkait dengan penyelarasan kebutuhan bisnis, AI2 acquire and maintain application software menjelaskan aplikasi yang dibuat meliputi kontrol, persyaratan keamanan, dan pengembangan dan AI6 manage changes menjelaskan bahwa semua perubahan termasuk pemeliharaan aplikasi dikelola dengan terkendali.
2.2 SOAD SOAD (Service Oriented Analysis and Design) merupakan metode proses perancangan sistem yang mengelompokkan proses bisnis menjadi layanan bisnis (service) [1]. Pada proses perancangan dengan SOAD menggunakan pendekatan secara top-down, di mulai dari tahap analisa kebutuhan dari level bisnis kemudian menterjemahkan kebutuhan tersebut menjadi perancangan desain yang menghasilkan service untuk menunjang jalannya aplikasi. Service yang dihasilkan merepresentasikan sekumpulan proses bisnis modeling perusahaan dan menjabarkan service menjadi komponen-komponen pendukung service untuk diimplementasikan menjadi prototipe perangkat lunak. Perancangan desain pada SOAD sudah mencakup didalamnya beberapa domain dalam perancangan sistem yaitu perpaduan antara BPM, Enterprise Architecture dan OOAD seperti yang digambarkan pada gambar 1.
Domain
Business
Business Process Modelling
Enterprise Architecture
SOAD
Architecture
Solution Architecture
Application
Object Oriented Analysis and Design
Analysis
Design
Development
Project Life Cycle Phase
Gambar 1 Elemen Pembentuk Perancangan Sistem dengan SOAD [1]
I Gusti Made Indra Prasetya - 5106100120
Page 2
Dalam mendesain sebuah service yang berbasis SOA diperlukan tahapan yang mencakup proses analisis kebutuhan dan perancangan desain sistem yang menjadi dasar arsitektur suatu system. Untuk mengidentifikasi masalah menggunakan pola top down dalam SOAD, dibagi menjadi tiga bagian seperti terlihat pada gambar 2.
Gambar 2 Service Portfolio Views
Conceptual view berisi penjabaran domain permasalahan yang dipetakan ke dalam functional domain diagram dalam bentuk layering SOAD. Penjabaran domain permasalahan dimulai dengan memetakkan domain permasalahan menjadi beberapa proses bisnis kemudian setiap proses bisnis dapat terdiri dari beberapa bisnis service. Bisnis service dijabarkan lebih detail pada functional domain hingga bagian terkecil yaitu service component yang merupakan komponen pendukung jalannya proses bisnis. Logical view menjabarkan proses logical yang menjembatani antara conceptual view dengan physical view. Pada logical view menggambarkan kebutuhan software service yang didapat dari bisnis service serta kebutuhan entitas service yang didapat dari entitas bisnis pada tahap conceptual view. Kebutuhan software service dan entitas service didapat dengan menganalisa bisnis service dan entitas bisnis berdasarkan alur proses bisnis. Physical view merupakan tahap implementasi dari desain yang telah dirancang pada tahap sebelumnya. Implementasi ini meliputi user interface, service application, web services, domain model, dan data access.
2.3 Inventory dan Distribusi 1.
2.
3.
Inventory dan Distribusi secara umum dapat dibagi menjadi empat bagian proses bisnis yaitu : Purchasing Purchasing atau pembelian barang merupakan unit bisnis yang melayani transaksi pembelian barang. Proses bisnis purchasing terbagi menjadi beberapa sub proses bisnis antara lain : Purchase Request, merupakan transaksi permintaan pembelian barang. Purchase Order, merupakan transaksi pembelian barang kepada supplier. Receiving, merupakan transaksi penerimaan barang dari supplier. Purchase Return, merupakan transaksi pengembalian barang kepada supplier. Sales Sales atau penjualan barang merupakan unit bisnis yang melayani transaksi penjualan barang kepada pelanggan. Proses bisnis sales terbagi menjadi beberapa sub proses bisnis antara lain : Sales Order, merupakan transaksi pencatatan penjualan barang oleh pelanggan. Sales Return, merupakan transaksi pencatatan pengembalian barang oleh pelanggan. Distribution Distribution atau pengiriman merupakan transaksi pendistribusian barang kepada pelanggan maupun pendistribusian barang antar gudang. Proses bisnis distribution terbagi menjadi beberapa sub proses bisnis antara lain : Shipment, merupakan transaksi pencatatan pengiriman barang kepada pelanggan. Load Sheet, merupakan transaksi pencatatan proses bongkar muat barang yang akan dikirim ke pelanggan.
I Gusti Made Indra Prasetya - 5106100120
Page 3
4.
Location Transfer, merupakan transaksi pencatatan pemindahan barang antar gudang. Controlling Stock Controlling stock merupakan proses pengecekkan kesesuaian stock barang pada gudang dengan sistem. Proses bisnis controlling stock terbagi menjadi beberapa sub proses bisnis antara lain : Inventory Stock Take, merupakan transaksi pengecekkan stock barang dengan cara penghitungan ulang jumlah barang persediaan dan membandingkan dengan sistem. In Debit Adjusment, merupakan transaksi penyesuaian untuk menambah jumlah saldo persediaan barang. In Credit Adjusment, merupakan transaksi penyesuaian untuk mengurangi jumlah saldo persediaan barang. Item Balance, merupakan pencatatan proses keluar masuk barang pada suatu periode tertentu. Valuation Item, merupakan transaksi pencatatan harga pokok penjualan (cost of good sold) barang.
3. Analisis Perangkat Lunak Proses analisa proses bisnis yang terjadi pada Inventory dan Distribusi dilakukan dengan menggunakan COBIT 4.1 dengan menitik beratkan pada proses TI AI1, AI2 dan AI6. Dengan menganalisa proses bisnis pada tiap functional domain menggunakan proses TI AI1 diperoleh bahwa fungsional domain Inventory dan Distribusi terbagi dalam empat bisnis proses antara lain : purchasing, sales, distribution, dan controlling stock. Proses TI AI2 digunakan untuk menganalisa apakah kebutuhan bisnis bisa terpenuhi dengan desain yang kita buat. Untuk mengakomodasi kebutuhan bisnis tersebut, aplikasi didesain menggunakan SOAD. Dengan menggunakan SOAD, analisis permasalahan dalam functional domain dilakukan secara top-down. Sehingga setiap functional domain dimodelkan dalam tiga bagian yaitu conceptual view, logical view, dan physical view. Proses TI AI6 digunakan untuk menangani perubahan yang terjadi pada bisnis proses sehingga aplikasi yang sudah ada bisa mengakomodirnya. Misalkan untuk functional domain inventory dan distribusi didesain untuk dapat memenuhi perubahan dalam menerapkan konsep EOQ (economic order quantity). Conceptual view berisi outline dari proses bisnis yang ada dalam sistem yang akan dibangun seperti terlihat pada gambar 3. Pengelompokkan proses bisnis didasarkan pada kesamaan proses yang terjadi pada satu kelompok proses bisnis. Contoh mapping pada proses bisnis purchasing seperti yang ditunjukan pada gambar 3 yang menggambarkan transaksi pembelian barang kepada supplier. Kemudian tiap proses bisnis dibagi lagi menjadi beberapa layanan bisnis atau disebut bisnis service. Layanan bisnis yang dimaksud yaitu layanan internal proses bisnis dan layanan yang disediakan untuk penyediaan informasi proses bisnis bagi functional domain luar. Pada proses bisnis purchasing dapat dibagi menjadi beberapa bisnis service salah satunya yaitu PurchaseRequestTransaction yang merupakan layanan yang menangani proses transaksi internal dan ProvidingPurchaseRequest yang merupakan layanan yang dapat digunakan oleh fungsional domain lain untuk mengajukan permintaan pembelian barang dalam hal ini merupakan sebuah web service. Selanjutnya dari masing-masing bisnis service dibagi menjadi beberapa service layer yaitu bagian yang menggambarkan bisnis service yang disediakan untuk kebutuhan informasi. Penggambaran software service yang ada pada bagian ini direalisasikan sebagai web method untuk web service tertentu, dimana pembentukan web method didasarkan pada kesamaan proses yang terjadi didalamnya. Tahap selanjutnya yaitu menentukan entitas yang dibutuhkan untuk kebutuhan bisnis service dan software service sebagai sebuat component yang digambarkan pada layer software component.
I Gusti Made Indra Prasetya - 5106100120
Page 4
Gambar 3 Mapping Functional Domain Inventory dan Distribusi ke dalam layer SOAD ( Proses Bisnis Purchasing )
Urutan aktivitas yang terjadi dalam bisnis proses dapat digambarkan dalam bentuk workflow diagram. Dalam proses bisnis purchasing terbagi menjadi empat sub proses bisnis yaitu purchase request, purchase order, receiving, dan purchase return. Gambar 4 menunjukkan urutan aktivitas pada sub proses bisnis purchase order transaction.
I Gusti Made Indra Prasetya - 5106100120
Page 5
flow chart Purchase Order
Purchasing Staff
Finance Manager
(from Organizations Or Stakeholder)
(from Organizations Or Stakeholder)
«FC_Begin» Start Purchase Request Document ID.PUR.01 Insert Purchase Order Data 1
Purchase Order Data
Select Supplier 2
Create Purchase Order Transaction
Approve Purchase Order Transaction
3
4
Purchase Order
Print Purchase Order Document 5
Purchase Order Document
ID.PUR.02
«FC_End» End
Gambar 4 Workflow Purchase Order Transaction
Aktor yang berhubungan dengan functional domian digambarkan dalam stakeholder diagram seprti terlihat pada gambar 5. analysis Stakeholder
Marketing Manager
Marketing Staff
Customer
Finance Manager
Supplier
Purchasing Staff
Business Analyst
Warehouse Warehouse Staff Manager
Application Development
Gambar 5 Stakeholder Functional Domain Inventory dan Distribusi
Logical view menggambarkan interaksi antar entitas bisnis pada setiap proses bisnis. Logical view menjembatani antara conceptual view yang lebih dimengerti oleh kalangan bisnis dengan physical view yang lebih dimengerti oleh kalangan programmer. Pada logical view juga terdapat matriks yang menjelaskan pemetaan antara bisnis service yang telah dijabarkan pada conceptual view ke dalam business entity, dan software entity yang akan digunakan pada physical view. Gambar 6 mengambarkan matrix pemetaan logical view bisnis service pada sub proses bisnis purchase order proses bisnis purchasing dimana terdapat hubungan antara bisnis service purchaseordertransaction yang dipetakkan menjadi software entity purchase order dan dikelompokkan ke dalam purchase order entity. Pada logical view juga digambarkan business service activity
I Gusti Made Indra Prasetya - 5106100120
Page 6
yang digambarkan dalam bentuk diagram alur proses bisnis atau activity diagram pada setiap sub proses bisnis dari masing-masing proses bisnis yang ada. Business activity diagram menggambarkan aktivitas yang terjadi dalam suatu layanan bisnis yang dikelompokkan berdasarkan proses bisnis. Gambar 7 menggambarkan salah satu business service activity pada sub proses bisnis purchase order.
Gambar 6 Matrix Pemetaan Logical View Proses Bisnis Purchasing sd Purchase Order Transaction Purchase Order Page
Purchase Order Detail Page
Purchasing Staff (from User Interface )
«interface»
«interface»
«interface»
Services Application::PurchaseOrder Service
Data Access Object ::PurchaseOrderDao
Data Access Object ::PurchaseOrderDetailDao
(from User Interface ) SetComponentPage()
btnSave_Click() SavePurchaseOrder() InsertPurchaseOrder(PurchaseOrder)
Save(Entity)
btnEditDetail_Click() UpdatePurchaseOrder() UpdatePurchaseOrder(PurchaseOrder)
SaveOrUpdate(Entity)
Open Page() SetComponentPage() btnSave_Click() SavePurchaseOrderDetail() InsertPurchaseOrderDetail(PurchaseOrderDetail)
Save(Entity)
(from Organizations Or Stakeholder)
Gambar 7 Business Service Activity Diagram Sub Proses Bisnis Purchase Order
3.1 Arsitektur Perangkat Lunak Perangkat lunak yang dibangun adalah perangkat lunak berbasis web menggunakan ASP.NET Visual Studio 2008 sebagai front-end dan Oracle 11g sebagai back-end. Aplikasi terbagi menjadi dua bagian yaitu client dan server. Client mengakses aplikasi yang ada pada server melalui web browser, kemudian server melayani permintaan client. Aplikasi inventory dan distribusi juga terhubung dengan aplikasi lainnya melalui web service untuk saling memenuhi kebutuhan informasi proses bisnis.
I Gusti Made Indra Prasetya - 5106100120
Page 7
dari :
Gambar 8 menggambarkan masing-masing layer pada arsitektur perangkat lunak yang dibangun terdiri Presentation Layer, merupakan layer yang berfungsi sebagai user interface antara pengguna dengan aplikasi. Web Service layer, merupakan layanan yang dapat menghubungkan antar aplikasi pada proses pertukaran data atau informasi. Application Service Layer, merupakan layer yang berfungsi sebagai logic dari aplikasi. Pada application service layer terdapat sekumpulan service yang digunakan untuk jalannya aplikasi. Data Access Layer, merupakan layer yang berfungsi sebagai penghubung antara aplikasi dengan database. Pada data access layer terdapat fungsi-fungsi untuk mengakses data pada database. Domain Model, merupakan permodelan dari entitas bisnis pada dunia nyata. Pada domain model terdapat rule antar entitas bisnis yang dimodelkan dengan relasi-relasi antar entitas.
Presentation Layer
Domain Model
Web Service Layer
Application Service Layer
Data Access Layer ORM NHibernate 2.1
Database Oracle 11g
Gambar 8 Arsitektur Perangkat Lunak Inventory dan Distribusi
4. Uji Coba dan Evaluasi Model uji coba dibagi menjadi dua bagian yaitu uji coba internal aplikasi dan uji coba web service yang disediakan. Uji coba dilakukan mulai dari proses input data dan diproses sampai akhirnya menghasilkan output. Uji coba internal bertujuan untuk mengetahui fungsionalitas internal aplikasi apakah telah sesuai dengan kebutuhan bisnis. Uji coba web service bertujuan untuk menyediakan informasi bisnis bagi aplikasi lainnya. Uji coba fungsionalitas jalannya proses bisnis internal sales meliputi transaksi sales order dan transaksi sales return sedangkan uji coba web service yang disediakan pada proses bisnis sales meliputi web service providingsalesorder dan web service providingsalesreturn.
4.1 Uji Coba Transaksi Sales Order Skenario ini merupakan uji coba untuk mengetahui fungsionalitas internal aplikasi untuk proses transaksi slaes order. Adapun data masukan yang akan digunakan pada uji coba sebagai berikut : Data Masukan Transaksi Sales Order sebagai berikut : Transction Date : 3-Apr-10 Event : Jakarta Fear 2010 Currency : IDR Term Of Payment : Top0D Customer : INDACC0020 DP : 100000 Data Masukan Transaksi Sales Order Detail sebagai berikut: Item Code : FP.001, Order Quantity : 2 Item Code : FP.002, Order Quantity : 3 Berikut jalannya skenario hasil uji coba transaksi sales order sebagai berikut :
I Gusti Made Indra Prasetya - 5106100120
Page 8
Tujuan 1. 2. 3.
Aksi Aktor User memilih link „Sales Order‟ pada halaman utama User memasukkan data uji ke dalam form transaksi sales order dan menekan tombol save.
4. 5. 6.
User menekan tombol edit detail
7.
User memilih item dengan menekan tombol show
8. 9.
User mengisikan quantity menekan tombol generate
10. 11. 12.
dan
User menekan tombol save
Menguji fungsionalitas transaksi sales order Reaksi Aplikasi
Cek OK
Aplikasi menampilkan halaman sales order
OK
Aplikasi menampilkan hasil proses data masukan dan tampil di dalam gridview sales order
OK
Aplikasi menampilkan halaman sales order detail
OK
OK OK OK
Aplikasi menampilkan GridView list item
OK
Aplikasi men-generate selling price, tax, discount, gross order revenue, net order revenue
OK
Aplikasi menampilkan hasil proses data masukan dan tampil di dalam gridview sales order detail
OK
OK OK
4.2 Uji Coba Web Service ProvidingSalesOrder Pada web service ini uji coba dilakukan pada web method ProvideSalesOrderData. Data Masukan Web Method sebagai berikut : Sales Order ID : SOF0.04032010.001 Beriku jalannya skenario hasil uji coba web service ProvidingSalesOrder pada web method ProvideSalesOrderData sebagai berikut : Tujuan Aksi Aktor 11
Menguji fungsionalitas web service providingsalesorder Reaksi Aplikasi
User menjalankan web service providingsalesorder
22
Cek OK
Aplikasi menampilkan halaman web service providingsalesorder
OK
33
User memilih web method yang akan diuji, dalam uji coba ini akan memilih web method providesalesorderdata
OK
44
User memasukkan data uji dan menekan tombol invoke.
OK
55
I Gusti Made Indra Prasetya - 5106100120
Aplikasi menampilkan hasil proses data masukan dan hasil akan ditampilkan pada web browser user
OK
Page 9
5. Kesimpulan Berdasarkan hasil pengamatan selama proses perancangan, implementasi, dan uji coba perangkat lunak, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Dari proses analisa domain permasalahan dengan menggunakan SOAD, hasilnya didapatkan desain meliputi conceptual view, logical view, dan physical view. Pada conceptual view, dapat digambarkan inventory dan distribusi terbagi menjadi empat proses bisnis utama yaitu : Purchasing, Sales, Distribution, dan ControllingStock. 2. Service yang dihasilkan dari functional domain inventory dan distribusi meliputi service untuk proses internal aplikasi dan web service yang digunakan oleh functional domain lainnya. 3. Service internal yang dibangun pada aplikasi terdiri dari beberapa method dasar yang utama seperti create, read, update, dan delete. 4. Dari beberapa proses uji coba yang telah dilakukan, service yang dibangun baik pada service internal aplikasi maupun web services untuk proses bisnis sales dapat berjalan sesuai dengan alur proses bisnis pada perusahaan.
6. Daftar Pustaka [1] [2] [3] [4] [5]
IBM. (2004). Patterns: Elements of Service-Oriented Analysis and Design,
, diakses tanggal 10 Juli 2010. IT Governance Institute. (2007). COBIT 4.1. Sarno, R. and Herdiyanti, A. (May 2010), “Developing Information Technology Policies for Enterprise Resource Planning to Improve Customer Orientation and Service”, International Journal of Computer Science and Network Security, ISSN – 1738 – 7906, Vol. 10, No. 5, pp. 82-94.. Sarno, R. and Herdiyanti, A. (March 2010), “A Service Portfolio for an Enterprise Resource Planning”; International Journal of Computer Science and Network Security, ISSN – 1738 – 7906, Vol. 10, No. 3, pp. 144-156.. Daniel Minoli. (2008). Enterprise Architecture A to Z.
I Gusti Made Indra Prasetya - 5106100120
Page 10