SERTIFIKASI GURU DALAM JABATAN TAHUN 2017
BUKU 1 PEDOMAN PENETAPAN PESERTA
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN 2017
Pedoman Penetapan Peserta | i
Pedoman Penetapan Peserta | ii
Tim Penyusun Penanggungjawab Sumarna Surapranata, Ph.D ( Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan) Anggota Dr. E. Nurzaman, M.Si. (Sekretaris Ditjen Guru dan Tenaga Kependidikan) Drs. Anas M. Adam, M.Pd (Direktur Pembinaan Guru Dikmen) Dra. Poppy Dewi Puspitawati, M.A. (Direktur Pembinaan Guru Dikdas) Dr. Abdoellah, M.Pd. (Direktur Pembinaan Guru PAUD dan Dikmas) Dr. Ir. Paristianti Nurwardani, M.P ( Direktur Pembelajaran Kemristekdikti) Prof. Dr. Muchlas Samani, M.Pd (Universitas Negeri Surabaya) Prof. Dr. Badrun Kartowagiran, M.Pd. (Univiversitas Negeri Yoyakarta) Prof. Dr. Ismet Basuki, M.Pd. (Universitas Negeri Surabaya) Drs. Suyud, M.Pd (Universitas Negeri Yogyakarta) Dr. Adi Rahmat, M.Si. (Universitas Pendidikan Indonesia) Dr. Sunyono, M.Si (Universitas Lampung) Dr. Poncojari Wahyono, M.Kes. (Universitas Muhammadiyah Malang) Dra. Santi Ambarrukmi, M.Ed. (Direktorat Pembinaan Guru Dikmen) Dra. Edna Betty, M. Phil, SNE (Direktorat Pembinaan Guru Dikdas) Ir. Komaruddin, M.Pd., M.Si (Direktorat Pembinaan Guru PAUD dan Dikmas) Edi Mulyono, SE, MM (Direktorat Pembelajaran Kemristekdikti) Putra Asga Elevri, M.Si (Direktorat Pembinaan Guru Dikmen) Dr. Efrini, M.Ed (Direktorat Pembinaan Guru Dikdas)
Copyright © 2017, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Hak cipta dilindungi undang-undang Dilarang mengcopy sebagian atau keseluruhan isi buku ini untuk kepentingan komersial tanpa izin tertulis dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Pedoman Penetapan Peserta | iii
PEDOMAN SERTIFIKASI GURU DALAM JABATAN TAHUN 2017 Buku 1
Pedoman Penetapan Peserta
Buku 2
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Sertifikasi Guru
Buku 3
Rambu-Rambu Pelaksanaan Pendidikan dan Latihan Profesi Guru (PLPG)
Buku 4
Pedoman Pengelolaan Dana Sertifikasi Guru dalam Jabatan Tahun 2017
Pedoman Penetapan Peserta | iv
KATA PENGANTAR Pelaksanaan Sertifikasi Guru merupakan salah satu wujud implementasi dari Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen. Tahun 2017 merupakan tahun kesebelas pelaksanaan sertifikasi guru yang telah dilaksanakan sejak tahun 2007. Perbaikan penyelenggaraan sertifikasi guru terus dilakukan dari tahun ke tahun untuk mendapatkan hasil yang lebih baik. Perbaikan penyelenggaraan sertifikasi guru tahun 2017 antara lain pada mekanisme penyelenggaraan dan proses penetapan peserta. Penetapan calon peserta tahun ini tetap menggunakan batas minimal hasil uji kompetensi guru (UKG) yang dilaksanakan tahun 2015, perangkingan dilakukan oleh sistem yang terintegrasi dengan dapodik dan dipublikasikan secara online. Pedoman ini berisi aturan dan prosedur proses penetapan peserta sertifikasi guru, mulai dari informasi daftar calon peserta, proses verifikasi dan validasi data calon peserta, sampai dengan penetapan peserta. Pedoman ini perlu dipahami dengan baik oleh semua unsur yang terkait dalam penyelenggaraan sertifikasi guru di pusat dan di daerah. Salah satu bagian penting dalam pelaksanaan sertifikasi guru adalah proses rekrutmen dan penetapan calon peserta sertifikasi guru. Untuk itu diperlukan sebuah pedoman yang dapat menjadi acuan bagi semua unsur tersebut. Terimakasih kepada Tim Sertifikasi Guru Ditjen GTK dan Ditjen Belmawa serta pihak lain yang telah berpartisipasi dalam penyusunan pedoman penetapan peserta sertifikasi guru ini. Jakarta,
Maret 2017
Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan,
Sumarna Surapranata NIP. 195908011985031002
Pedoman Penetapan Peserta | v
DAFTAR ISI Kata Pengantar Daftar Isi Daftar Lampiran BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Dasar Hukum C. Tujuan D. Sasaran E. Ruang Lingkup Pedoman BAB II SERTIFIKASI GURU A. Alur Sertifikasi Guru B. Prinsip Sertifikasi Guru BAB III PESERTA SERTIFIKASI GURU TAHUN 2017 A. Sasaran B. Persyaratan Peserta C. Penetapan Peserta D. Penomoran Peserta BAB IV PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR PENETAPAN PESERTA SERTIFIKASI GURU TAHUN 2017 A. Tahap Persiapan dan Verifikasi Data Calon Peserta Sertifikasi Guru B. Tahap Penetapan Pola Calon Peserta Sertifikasi Guru C. Pengumpulan Berkas Peserta Sertifikasi Guru D. Tahap Pelaksanaan Sertifikasi Guru E. Peran dan Tanggung Jawab Unit Terkait BAB V PENGENDALIAN PROGRAM A. Ruang Lingkup Pengendalian B. Pemantauan Program C. Unit Pelayanan Masyarakat
Pedoman Penetapan Peserta | vi
iii vii viii 1 1 2 3 3 4 5 5 7 9 9 9 10 12 14 14 15 18 19 19 26 26 26 27
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 :
Linieritas Kualifikasi S-1/D-IV dengan Bidang Studi Sertifikasi
29
Lampiran 2 :
Kode Bidang Studi Sertifikasi
39
Lampiran 3 :
Kode Provinsi dan Kabupaten/Kota
46
Lampiran 4 :
Contoh Format A1
62
Lampiran 5 :
Dokumen/Berkas yang Dikumpulkan
63
Lampiran 6 :
Format Pakta Integritas Calon Peserta Sertifikasi Guru Tahun 2017
67
Lampiran 7 :
Jadwal Kegiatan
68
Lampiran 8 :
Petunjuk Teknis Aplikas Penetapan Peserta Sertifikasi Guru (AP2SG)
69
Pedoman Penetapan Peserta | vii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pasal 1 Undang-Undang Nomor 14 tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen menyatakan bahwa guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. Guru profesional wajib memiliki kualifikasi akademik minimum sarjana (S-1) atau diploma empat (D-IV), menguasai kompetensi (pedagogik, profesional, sosial, dan kepribadian), memiliki sertifikat pendidik, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Undang-undang tersebut menegaskan bahwa guru mempunyai kedudukan sebagai tenaga profesional pada jalur pendidikan formal yang diangkat sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Lebih lanjut, Undang-Undang Guru dan Dosen (UUGD) mendefinisikan bahwa profesional adalah pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan oleh seseorang dan menjadi sumber penghasilan kehidupan yang memerlukan keahlian, kemahiran, atau kecakapan yang memenuhi standar mutu atau norma tertentu serta memerlukan pendidikan profesi. Pengakuan kedudukan guru sebagai tenaga profesional dibuktikan dengan sertifikat pendidik. Sebagai tenaga profesional, guru diharapkan dapat meningkatkan martabat dan perannya sebagai agen pembelajaran. Berkaitan dengan sertifikat pendidik yang harus dimiliki oleh guru profesional, amanat UUGD telah dilaksanakan sejak tahun 2007 melalui program sertifikasi guru dalam jabatan setelah diterbitkannya Peraturan Mendiknas Nomor 18 Tahun 2007 tentang Sertifikasi bagi Guru Dalam Jabatan. Mulai tahun 2009 landasan hukum pelaksanaan sertifikasi guru dalam jabatan adalah Peraturan Pedoman Penetapan Peserta | 1
Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru. Berdasarkan hasil kajian pelaksanaan sertifikasi guru dalam jabatan yang telah dilaksanakan dan kajian terhadap guru yang telah memperoleh sertifikat pendidik, tahun 2017 sertifikasi guru diselenggarakan melalui Pendidikan dan Latihan Profesi Guru (PLPG). Pelaksanaan sertifikasi guru tahun 2017 dimulai dengan publikasi data calon peserta sertifikasi guru yang sudah diverifikasi dan memenuhi persyaratan. Oleh sebab itu perlu disusun Pedoman Penetapan Peserta Sertifikasi Guru Tahun 2017 agar seluruh pihak yang terkait pelaksanaan sertifikasi guru mempunyai pemahaman yang sama tentang kriteria dan proses penetapan peserta sertifikasi guru.
B. Dasar Hukum Dasar hukum yang digunakan sebagai acuan pelaksanaan sertifikasi guru dalam jabatan tahun 2017 adalah sebagai berikut. 1.
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;
2.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen;
3.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah;
4.
Undang-Undang Republik Indonesia No. 28 tahun 2004 tentang perubahan atas No.16 tahun 2001 tentang Yayasan;
5.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru;
6.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
7.
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi dan Kompetensi Guru; Pedoman Penetapan Peserta | 2
8.
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 27 Tahun 2008 tentang Konselor/Pendidikan Profesi Konselor;
9.
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 62 Tahun 2013 tentang Sertifikasi Guru dalam Jabatan dalam Rangka Penataan dan Pemerataan Guru;
10. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 68 Tahun 2014 tentang Peran Guru TIK dan KKPI dalam Implementasi Kurikulum 2013; 11. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 111 Tahun 2014 tentang Bimbingan dan Konseling pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah; 12. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 29 Tahun 2016 tentang Sertifikasi bagi Guru yang Diangkat Sebelum Tahun 2016; 13. Keputusan Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Nomor: 296/M/KPT/2016 tentang Penetapan Perguruan Tinggi Penyelenggara Sertifikasi Bagi Guru Dalam Jabatan Melalui Program Pendidikan dan Latihan Profesi Guru.
C. Tujuan Pedoman penetapan peserta sertifikasi guru dalam jabatan untuk pelaksanaan sertifikasi guru tahun 2017 mempunyai tujuan sebagai berikut. 1. sebagai acuan bagi pihak terkait dalam melakukan proses penetapan peserta sertifikasi guru tahun 2017 secara transparan dan dapat dipertanggungjawabkan; 2. memberikan informasi kepada masyarakat agar dapat memantau pelaksanaan penetapan peserta sertifikasi guru tahun 2017 di wilayahnya.
Pedoman Penetapan Peserta | 3
D. Sasaran Sasaran pedoman penetapan peserta sertifikasi guru dalam jabatan tahun 2017 adalah sebagai berikut. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Perguruan Tinggi Penyelenggara Sertifikasi Guru Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Dinas Pendidikan Provinsi Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota Kepala Sekolah Guru Masyarakat
E. Ruang Lingkup Pedoman Pedoman ini memberikan informasi kepada semua pihak yang terkait dalam pelaksanaan sertifikasi guru, yaitu: 1. 2. 3. 4. 5. 6.
alur sertifikasi guru; sasaran peserta sertifikasi guru; persyaratan peserta sertifikasi guru; proses penetapan peserta sertifikasi guru; prosedur operasional standar sertifikasi guru; dan jadwal pelaksanaan sertifikasi guru.
Pedoman Penetapan Peserta | 4
BAB II SERTIFIKASI GURU A. Alur Sertifikasi Guru Melalui PLPG Alur pelaksanaan Sertifikasi Guru Tahun 2017 sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 29 Tahun 2016 tentang Sertifikasi bagi Guru yang Diangkat Sebelum Tahun 2016 disajikan pada Gambar 2.1.
Gambar 2.1: Alur Sertifikasi Guru Melalui PLPG
Penjelasan alur sertifikasi guru yang disajikan pada Gambar 2.1 sebagai berikut; 1.
Guru yang dapat mengikuti sertifikasi guru melalui PLPG adalah guru yang memenuhi ketentuan sebagai berikut. a. Diangkat sebelum 31 Desember 2005 yang telah memiliki kualifikasi S-1/D-IV yang terdaftar di DAPODIK dan AP2SG, memenuhi syarat administrasi, dan telah mengikuti UKG Tahun 2015. Pedoman Penetapan Peserta | 5
2.
3.
4.
5.
6.
7.
b. Diangkat sejak 31 Desember 2005 sampai 30 Desember 2015 yang terdaftar pada DAPODIK dan AP2SG serta memenuhi syarat administrasi dan syarat UKG dengan skor minimal 55. PLPG diselenggarakan oleh LPTK Rayon dan Subrayon yang telah ditetapkan oleh pemerintah melalui Keputusan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 296 Tahun 2016. Guru yang ditetapkan sebagai peserta PLPG Tahun 2017 wajib melaksanakan prakondisi selama 3 (tiga) bulan untuk mengkaji dan mengerjakan latihan soal dari sumber belajar (bidang studi) yang telah diunggah melalui laman sertifikasiguru.id. Bukti telah mengkaji dan mengerjakan latihan soal tersebut, peserta harus membuat laporan prakondisi sesuai dengan format yang telah ditentukan dalam bentuk tulisan tangan. Laporan prakondisi tersebut diserahkan ke panitia sertifikasi guru pada saat datang ke lokasi PLPG untuk dipresentasikan kepada instruktur dan menjadi salah satu komponen penilaian PLPG. Waktu pelaksanaan PLPG ditentukan oleh LPTK Rayon dan Subrayon sesuai ketentuan yang tertuang dalam Rambu-Rambu Penyelenggaraan Pendidikan dan Latihan Profesi Guru (Buku 3). Penyelenggaraan PLPG meliputi pertemuan tatap muka pendalaman materi, pembelajaran berpusat pada peserta didik (student-centered learning), praktik mengajar/bimbingan, dan ujian akhir PLPG. Guru yang memiliki nilai ujian akhir PLPG minimal “baik” (ketentuan kelulusan diatur pada Buku 3) dinyatakan lulus PLPG dan dapat mengikuti UKG/UTN. Peserta yang belum memenuhi kriteria kelulusan ujian akhir PLPG diberi kesempatan 2 kali mengulang. Peserta yang belum lulus pada ujian akhir PLPG ulangan ke-2 diberi kesempatan 4 kali mengulang pada tahun berikutnya selama 2 tahun secara mandiri tanpa melalui proses PLPG lagi. Peserta yang mengikuti ujian akhir ulang agar mempersiapkan diri dengan belajar secara mandiri.
Pedoman Penetapan Peserta | 6
8.
Guru yang memiliki nilai UKG pada awal PLPG minimal 80 dan memperoleh nilai PLPG minimal “baik” dapat diberi sertifikat pendidik langsung oleh lembaga pendidikan tenaga kependidikan penyelenggara tanpa mengikuti UKG/UTN 9. Peserta yang lulus PLPG dan memiliki skor UKG < 80 wajib mengikuti UKG/UTN dengan standar kelulusan minimal 80. UKG/UTN ulang diselenggarakan di tempat uji kompetensi (TUK) yang ditetapkan Pemerintah. 10. Peserta yang dinyatakan lulus UKG/UTN apabila memperoleh nilai paling rendah 80 dapat diberikan sertifikat pendidik. 11. Peserta yang tidak memenuhi standar minimal kelulusan UKG/UTN diberi kesempatan mengulang secara mandiri paling banyak 4 (empat) kali dalam jangka waktu 2 (dua) tahun. Keikutsertaan UKG/UTN dilaksanakan satu kali setiap semester terhitung sejak tahun berikutnya setelah mengikuti PLPG. 12. UKG/UTN dilaksanakan melalui ujian dalam jejaring atau tes tertulis bertempat di Rayon, Subrayon atau di tempat lain yang ditetapkan oleh Rayon. 13. Peserta yang mengikuti UKG/UTN ulang agar mempersiapkan diri dengan belajar secara mandiri.
B. Prinsip Sertifikasi Guru 1. Berkeadilan, objektif, transparan, kredibel, dan akuntabel a. Berkeadilan, semua peserta sertifikasi guru ditetapkan berdasarkan urutan prioritas. b. Objektif, mengacu kepada kriteria peserta yang telah ditetapkan. c. Transparan, proses dan hasil penetapan peserta dilakukan secara terbuka, dapat diketahui semua pihak yang berkepentingan. d. Kredibel, proses dan hasil penetapan peserta dapat dipercaya semua pihak.
Pedoman Penetapan Peserta | 7
e. Akuntabel, proses dan hasil penetapan peserta sertifikasi guru dapat dipertanggungjawabkan kepada pemangku kepentingan pendidikan secara administratif, finansial, dan akademik. 2. Berorientasi pada peningkatan mutu pendidikan nasional Sertifikasi guru merupakan upaya pemerintah untuk meningkatkan mutu guru sehingga dapat menjamin guru yang bersangkutan telah memenuhi standar kompetensi guru yang telah ditentukan sebagai guru profesional. 3. Dilaksanakan secara taat azas Sertifikasi guru dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan dan mengacu pada buku Pedoman Sertifikasi Guru Tahun 2017. 4. Dilaksanakan secara terencana dan sistematis Pelaksanaan sertifikasi guru didahului dengan pemetaan pada aspek jumlah, jenis mata pelajaran, ketersediaan sumber daya manusia, ketersediaan fasiltas, dan target waktu yang ditentukan, sehingga pelaksanaan sertifikasi guru dapat berlangsung secara efektif, efisien, dan sistematis.
Pedoman Penetapan Peserta | 8
BAB III PESERTA SERTIFIKASI GURU TAHUN 2017 A. Sasaran Sasaran peserta sertifikasi guru dalam jabatan adalah guru yang telah diverifikasi dan memenuhi persyaratan. Jumlah sasaran secara nasional ditetapkan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan pada semua jenjang pendidikan baik negeri maupun swasta di bawah pembinaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Sasaran peserta sertifikasi guru per provinsi dan per kabupaten/kota akan ditentukan setelah seluruh proses verifikasi data calon peserta selesai. Sasaran peserta sertifikasi guru termasuk guru yang bertugas di sekolah Indonesia di luar negeri (SILN).
B. Persyaratan Peserta 1. Guru di bawah pembinaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang belum memiliki sertifikat pendidik. 2. Memiliki Nomor Unik Pendidik dan Tenaga Kependidikan (NUPTK). 3. Memiliki kualifikasi akademik sarjana (S-1) atau diploma empat (D-IV) dari perguruan tinggi yang memiliki program studi yang terakreditasi atau minimal memiliki ijin penyelenggaraan. 4. Memiliki status sebagai guru tetap (GT) dibuktikan dengan Surat Keputusan sebagai Guru PNS/Guru Tetap. Bagi GT bukan PNS pada sekolah swasta, SK Pengangkatan dari yayasan minimum 2 tahun terakhir berturut-turut pada yayasan yang sama dan Akte Notaris pendirian Yayasan dari Kementerian Hukum HAM. Sedangkan GT bukan PNS pada sekolah negeri harus memiliki SK pengangkatan sebagai guru honor tetap dengan gaji dari APBD dari pejabat yang berwenang (Bupati/Walikota/ Gubernur) minimum 2 tahun terakhir berturut-turut.
Pedoman Penetapan Peserta | 9
5. Masih aktif mengajar dibuktikan dengan memiliki SK pembagian tugas mengajar dari kepala sekolah 2 tahun terakhir (bagi guru yang linier kualifikasi akademik dengan bidang studi sertifikasi melampirkan SK terakhir). 6. Pada tanggal 1 Januari 2018 belum memasuki usia 60 tahun. 7. Telah mengikuti Uji Kompetensi Guru (UKG) Tahun 2015. 8. Sehat jasmani (jiwa dan raga) dibuktikan dengan surat keterangan sehat dari dokter pemerintah.
C. Penetapan Peserta 1. Ketentuan Umum a. Calon peserta sertifikasi guru 2017: a.
guru yang sudah melalui proses verifikasi calon peserta sertifikasi guru tahun 2016, dan telah disetujui pengajuan A1,
b. Guru yang mengikuti program keahlian ganda dan memenuhi persyaratan peserta sertifikasi guru tahun 2017 c.
Guru yang belum menuntaskan proses PLPG tahun 2016 dengan status:
Absen dengan alasan (ADA) Absen tanpa alasan (ATA) Belum memenuhi persyaratan (BMP) Gugur dengan alasan (GDA)
b. Guru yang didiskualifikasi pada sertifikasi tahun 2007-2016 karena pemalsuan dokumen, yang bersangkutan kehilangan hak sebagai peserta sertifikasi guru sesuai Pasal 63 ayat (5) Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru. c. Penetapan peserta dilakukan secara berkeadilan dan transparan melalui on-line system dengan menggunakan
Pedoman Penetapan Peserta | 10
Aplikasi Penetapan Peserta Sertifikasi Guru (AP2SG). Daftar bakal calon peserta sertifikasi guru diumumkan oleh Ditjen GTK melalui laman kemdiknas.swin.net.id. d. Dinas pendidikan provinsi/kabupaten/kota dapat mengajukan permohonan penghapusan calon peserta yang sudah tercantum namanya dalam daftar calon peserta Sertifikasi Guru untuk dilakukan penghapusan oleh LPMP disertai alasan yang dapat dipertanggungjawabkan, yaitu: 1) 2)
meninggal dunia; sakit permanen yang menyebabkan tidak dapat melaksanakan tugas sebagai guru; 3) melakukan pelanggaran disiplin; 4) mutasi ke jabatan selain Guru; 5) mutasi ke kabupaten/kota lain; 6) mengajar sebagai guru tetap di Kementerian lain; 7) pensiun; 8) mengundurkan diri dari calon peserta; 9) sudah memiliki sertifikat pendidik baik di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan maupun di Kementerian lain, kecuali sebagaimana yang dijelaskan pada poin 6 persyaratan peserta di atas. 10) Dokumen fisik tidak sesuai atau tidak memenuhi persyaratan. e. Calon peserta sertifikasi guru tahun 2017 tidak dialihtugaskan pada jabatan lain, baik fungsional maupun struktural.
2. Urutan Prioritas Penetapan Peserta Urutan prioritas penetapan peserta sertifikasi guru tahun 2017 sebagai berikut: a.
guru yang diangkat sebelum 31 Desember 2005
b. Guru yang mengikuti program keahlian ganda
Pedoman Penetapan Peserta | 11
c.
Guru yang telah ditetapkan sebagai peserta sertifikasi guru tahun 2016 dan belum menuntaskan proses PLPG tahun 2016 sebagaimana tercantum pada ketentuan umum.
d. guru yang sudah melalui proses verifikasi calon peserta sertifikasi guru tahun 2016, dan telah disetujui pengajuan A1 e.
Bagi guru yang mengajar tahun 2006-2016 urutan penetapan peserta berdasarkan nilai UKG tertinggi.
D. Penomoran Peserta Nomor peserta sertifikasi guru adalah nomor identitas yang dimiliki peserta sertifikasi guru dan spesifik untuk masing-masing peserta. Oleh karena itu, nomor peserta tidak ada yang sama, tidak boleh salah, dan harus diingat oleh peserta. Nomor peserta ini selalu digunakan oleh peserta mulai pelaksanaan sertifikasi guru sampai dengan penyaluran tunjangan profesi guru. Nomor peserta terdiri dari 14 digit yang masing-masing digit mempunyai arti dengan rumusan kode digit sebagai berikut. a. Digit 1 dan 2 adalah kode tahun pelaksanaan sertifikasi guru yaitu “17”. b. Digit 3 dan 4 adalah kode provinsi (Lampiran 3). c. Digit 5 dan 6 adalah kode kabupaten/kota (Lampiran 3). d. Digit 7, 8, dan 9 adalah kode bidang studi sertifikasi (Lampiran 2). e. Digit 10 adalah kode kementerian: 1) 2) 3) 4) 5)
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, kode “1”. Kementerian Agama, kode “2”. Kementerian Kelautan dan Perikanan, kode “3”. Kementerian Perindustrian, kode “4”. Kementerian Pertanian, kode “5”.
Pedoman Penetapan Peserta | 12
f. Digit 11 s.d. 14 adalah nomor urut pada sistem pendataan peserta sertifikasi (AP2SG). Nomor urut dimulai dari “0001” dan nomor terakhir sesuai jumlah peserta pada masing-masing provinsi/kabupaten/kota. Digit pada nomor peserta dapat digambarkan sebagai berikut.
Gambar 3.1 Nomor Peserta Sertifikasi Guru
Contoh nomor peserta: Guru “B” adalah peserta sertifikasi guru tahun 2017 yang mengajar mata pelajaran Bahasa Indonesia (kode 156) di SMP Negeri 1 provinsi Bali (kode 22) Kabupaten Badung (kode 04) sebagai peserta sertifikasi guru tahun 2017, guru tersebut menduduki urutan rangking no “25” sebagaimana tertera pada daftar calon peserta pada AP2SG. Nomor peserta guru “B” adalah: 17 22 04 156 1 0025
Pedoman Penetapan Peserta | 13
BAB IV PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR PENETAPAN PESERTA SERTIFIKASI GURU TAHUN 2017
Penetapan peserta sertifikasi guru tahun 2017 dilakukan secara transparan dan berkeadilan sesuai urutan prioritas. Ditjen GTK telah mengembangkan AP2SG secara on-line dan terintegrasi dengan data pokok pendidikan. Aplikasi tersebut telah difasilitasi dengan informasi persyaratan peserta dan prioritas perankingan. Aplikasi bekerja secara otomatis menampilkan guru-guru yang memenuhi syarat. AP2SG menampilkan daftar calon peserta sertifikasi guru tahun 2017. Proses penetapan peserta sertifikasi guru 2017 melibatkan beberapa instansi terkait yaitu: 1) Ditjen GTK, 2) Dinas Pendidikan Provinsi/Kabupaten/Kota, 3) Satuan Pendidikan, dan 4) LPMP. Kegiatan penetapan peserta akan terlaksana dengan lancar apabila komponen di bawah ini berlangsung dengan baik, yaitu: 1. informasi mengenai persyaratan peserta sertifikasi guru diberikan kepada semua guru sesuai dengan ketentuan; 2. kebenaran data peserta dalam Format A1; dan 3. ketepatan jadwal setiap tahap pelaksanaan sertifikasi guru. Proses penetapan peserta melalui beberapa tahapan yang dijelaskan sebagai berikut ini.
A. Tahap Persiapan 1. Penyusunan Pedoman Sertifikasi Guru Ditjen GTK menyusun pedoman yang akan digunakan sebagai acuan pelaksanaan sertifikasi guru tahun 2017. Pedoman tersebut terdiri dari: a. Pedoman Penetapan Peserta Sertifikasi Guru; b. Petunjuk Teknis Pelaksanaan Sertifikasi Guru;
Pedoman Penetapan Peserta | 14
c. Rambu-Rambu Pelaksanaan Pendidikan dan Latihan Profesi Guru (PLPG); d. Pedoman Pengelolaan Dana Sertifikasi Guru dalam Jabatan Tahun 2017. 2. Koordinasi Penetapan Peserta Sertifikasi Guru Koordinasi penetapan peserta sertifikasi guru tahun 2017 antar unsur dinas pendidikan provinsi/kabupaten/kota, Rayon LPTK dan LPMP. 3. Publikasi Data Guru Ditjen GTK mempublikasikan data guru yang belum bersertifikat pendidik yang terkait dengan pelaksanaan sertifikasi guru tahun 2017 melalui website resmi Direktorat Jendral GTK dengan laman www.kemdiknas.swin.net.id Data guru yang dipublikasikan tersebut berdasarkan data guru peserta UKG tahun 2015.
B. Tahap Pengumpulan Berkas 1. Jenis berkas yang dikumpulkan a. Format A1 yang telah ditandatangani oleh Dinas Pendidikan Provinsi untuk jenjang SMA/SMK/SLB dan Dinas Pendidikan Kabupaten/ Kota untuk jenjang TK/SD/SMP. b. Fotokopi ijazah pendidikan terakhir S1/D-IV dan ijazah D-I/DII/D-III (jika ada) yang telah dilegalisasi dengan ketentuan sebagai berikut: 1) Fotokopi ijazah dari perguruan tinggi negeri/swasta dilegalisasi oleh perguruan tinggi yang mengeluarkan ijazah tersebut. 2) Fotokopi ijazah dari perguruan tinggi swasta yang sudah tidak beroperasi harus dilegalisasi oleh kopertis. 3) Fotokopi ijazah dari luar negeri dilampiri fotokopi surat keterangan akreditasi dari Direktorat Jenderal Belmawa.
Pedoman Penetapan Peserta | 15
c. Fotokopi SK pengangkatan sebagai guru sejak pertama menjadi guru sampai dengan SK pengangkatan/pangkat/ golongan terakhir yang dilegalisasi oleh atasan langsung. d. Fotokopi SK mengajar (SK pembagian tugas mengajar) terakhir yang telah dilegalisasi oleh atasan langsung, khusus bagi guru yang S-1/D-IV yang tidak linear dengan mata pelajaran yang diampu wajib melampirkan SK pembagian tugas mengajar 5 (lima) tahun terakhir secara berturut-turut. e. Surat ijin belajar atau surat keterangan belajar dari pejabat yang berwenang (apabila dalam SK Kepegawaian terakhir belum mencantumkan kualifikasi akademik S1). f. Pasfoto berwarna terbaru ukuran 3x4 cm sebanyak 4 lembar (enam bulan terakhir dan bukan polaroid), di bagian belakang setiap pasfoto ditulis identitas peserta (nama, nomor peserta, dan satminkal). g. Pakta Integritas dari calon peserta bahwa berkas/dokumen yang diserahkan dapat dipertanggungjawabkan keabsahannya sebagaimana format dalam Lampiran 7. h. Surat keterangan sehat dari dokter pemerintah. 2. Guru yang sudah disetujui A1 Bagi calon peserta yang sudah menyerahkan dokumen pada saat verifikasi calon peserta sertifikasi guru tahun 2016, cukup melengkapi atau memperbaiki berkas yang diperlukan dan sudah mendapatkan persetujuan A1 langsung dapat dilanjutkan pada proses pencetakan format A1. 3. Guru program keahlian ganda Dokumen/berkas yang telah disiapkan oleh calon peserta sertifikasi guru tahun 2017 diurutkan sesuai urutan pada format verifikasi (Lampiran 6) dan pada setiap pergantian jenis dokumen/berkas diberi pembatas kertas berwarna. Selanjutnya, calon peserta sertifikasi guru tahun 2017 menyerahkan dokumen/berkas yang telah disiapkan kepada kepala sekolah,
Pedoman Penetapan Peserta | 16
Dinas Pendidikan Provinsi/kabupaten/kota, dan LPMP untuk diverifikasi dan kemudian diteruskan ke LPTK. a. Verifikasi Berkas Administrasi Guru oleh Kepala Sekolah Pada tahap ini kepala sekolah berkewajiban melakukan verifikasi kebenaran dan keabsahan semua dokumen/berkas calon peserta sertifikasi guru sesuai dengan format verifikasi pada Lampiran 6. Selanjutnya, dokumen/berkas administrasi guru calon peserta sertifikasi guru yang telah diverifikasi beserta format verifikasi yang telah diisi oleh kepala sekolah diserahkan kepada Dinas Pendidikan Provinsi/Kabupaten/ Kota. b. Verifikasi Berkas Administrasi Guru oleh Pendidikan Provinsi/ Kabupaten/Kota dan LPMP
Dinas
Dalam tahap ini Dinas Pendidikan Provinsi/kabupaten/kota dan LPMP berkewajiban melakukan verifikasi kebenaran dan keabsahan semua dokumen/berkas calon peserta sertifikasi guru sesuai dengan format verifikasi pada Lampiran 6. Dokumen/berkas administrasi guru calon peserta sertifikasi guru yang telah diverifikasi oleh Dinas Pendidikan Provinsi/kabupaten/kota diserahkan kepada LPMP untuk diverifikasi sebagai dasar penetapan sebagai peserta sertifikasi guru tahun 2017/persetujuan Format A1. c. Pengumpulan Berkas Administrasi Yang Diperbaiki/ Diklarifikasi Dinas Pendidikan Provinsi/kabupaten/kota mengumpulkan berkas administrasi guru yang harus diperbaiki/diklarifikasi untuk diteruskan ke guru yang bersangkutan. d. Perbaikan Berkas Administrasi oleh Guru Guru calon peserta sertifikasi guru tahun 2017 yang dinyatakan belum lengkap, dapat memperbaiki berkas administrasi sesuai persyaratan yang dibutuhkan. Guru yang
Pedoman Penetapan Peserta | 17
tidak menyerahkan berkas sampai batas waktu tersebut dinyatakan gugur sebagai calon peserta sertifikasi guru. e. Mencetak Format A1 Dinas pendidikan mencetak Format A1 sebanyak 2 (dua) rangkap, ditandatangani oleh Kepala Dinas Pendidikan Provinsi/Kabupaten/Kota atau pejabat yang ditunjuk kemudian dibubuhi stempel sebagai tanda pengesahan. Dinas pendidikan mengirim 1 (satu) lembar Format A1 yang telah ditandatangani dan dicap kepada calon peserta sertifikasi guru dan 1 (satu) lembar Format A1 lainnya di serahkan ke LPMP sebagai kelengkapan dokumen, sesuai jadwal pada Lampiran 8. f. Menerima Format A1 Peserta sertifikasi guru menerima Format A1 asli (bukan fotokopi) dari Dinas Pendidikan Provinsi/Kabupaten/Kota sebagai tanda persetujuan untuk mengikuti sertifikasi guru. Format A1 wajib dibawa peserta pada saat datang mengikuti proses pelaksanaan sertifikasi guru di LPTK.
C. Tahap Penyerahan data dan dokumen 1. Mencetak Format B1 Berdasarkan daftar calon peserta yang telah memenuhi persyaratan administrasi, LPMP mencetak dan menandatangani Format B1 berupa daftar peserta sertifikasi guru dan mengirim ke LPTK sesuai jadwal pada Lampiran 8. 2. Pengiriman Data Peserta Sertifikasi Guru Tahun 2017 ke ASG Ditjen GTK mengirim seluruh data peserta sertifikasi guru tahun 2017 ke KSG untuk didistribusikan ke LPTK Penyelenggara Sertifikasi Guru. Pendistribusian peserta ke LPTK berbasis program studi yang dimiliki LPTK. Data tersebut dikirim melalui Aplikasi sertifikasi Guru (ASG). Pedoman Penetapan Peserta | 18
3. Penerimaan Data dan Dokumen/Berkas Peserta LPTK dapat mengunduh daftar peserta PLPG dari ASG dan menerima dokumen/berkas dari LPMP sesuai dengan distribusi peserta sertifikasi guru tahun 2017.
D. Tahap Verifikasi Berkas Sertifikasi Guru oleh LPTK LPTK memverifikasi kebenaran dan keabsahan ijasah peserta sertifikasi guru yang diterima dari LPMP. Dalam hal LPTK ragu terhadap dokumen guru, dapat meminta klarifikasi kepada verifikator berkas sebagaimana pada Lampiran 6. Batas waktu pelaksanaan verifikasi dan validasi berkas di LPTK sesuai dengan jadwal (Lampiran 8). Berkas Guru yang tidak lengkap menyerahkan berkas sampai batas waktu tersebut dinyatakan gugur sebagai calon peserta sertifikasi guru.
E. Tahap Pelaksanaan Sertifikasi Guru 1. Prakondisi PLPG a) Peserta mempelajari Modul Pedagogik dan Modul pendalaman materi bidang studi secara mandiri dan dapat diunduh melalui laman sertifikasiguru.id b) Lama waktu selama 3 bulan c) Selama prakondisi peserta di fasilitasi oleh instruktur sebagai mentor d) Komunikasi peserta dan mentor dapat berbentuk: tatap muka dan atau online (e-learning, email, medsos, dll) e) Komuniskasi antara peserta dan mentor sebagai kegiatan pemantauan untuk mengetahui perkembangan belajar peserta dengan frekuwensi sekurang kurangnya 4 kali selama prakondisi
Pedoman Penetapan Peserta | 19
f) Peserta membuat laporan sesuai dengan format yang ada di buku 1 dan buku 3. g) Laporan prakondisi diserahkan kepanitia sertifikasi guru pada saat check-in kedatangan kelokasi PLPG 2. Pelaksanaan PLPG Pelaksanaan sertifikasi guru di Rayon LPTK berpedoman pada Buku 2 Petunjuk Teknis Pelaksanaan Sertifikasi Guru dalam Jabatan, dan Buku 3 Rambu-Rambu Pelaksanaan PLPG. Pelaksanaan di Rayon LPTK harus selesai pada tanggal 30 November 2017.
F. Prosedur Operasional Baku (POB) Prosedur Operasional Baku (POB) tahapan prosedur penetapan peserta dalam bentuk matriks dan gambar dapat dilihat dalam diagram berikut ini.
Pedoman Penetapan Peserta | 20
Peran dan Tanggung Jawab Unit Terkait 1. Kementerian Riset, (Kemristekdikti)
Teknologi,
dan
Pendidikan
Tinggi
Tugas dan tanggung jawab Kemristekdikti meliputi: a. menetapkan LPTK penyelenggara PLPG; dan b. melakukan penjaminan mutu pelaksanaan sertifikasi guru di LPTK.
Pedoman Penetapan Peserta | 21
2. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) Tugas dan tanggung jawab Kemdikbud meliputi: a. menetapkan kebijakan dan mekanisme penetapan peserta sertifiksi guru; b. membentuk dan menetapkan Konsorsium Sertifikasi Guru; c. menetapkan kuota peserta sertifikasi guru tahun 2017 bagi guru di bawah pembinaan Kemdikbud; d. menyediakan anggaran penyelenggaraan sertifikasi guru tahun 2017 bagi guru di bawah pembinaan Kemdikbud. 3. Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Ditjen GTK) Tugas dan tanggung jawab Ditjen GTK meliputi: a. mengembangkan sistem dan mekanisme penetapan peserta sertifikasi guru yang dituangkan dalam buku Pedoman Penetapan Peserta (Buku 1). b. mengidentifikasi dan mengolah data untuk menetapkan kuota peserta sertifikasi guru di setiap provinsi dan kabupaten/kota. c. mengalokasikan biaya pelaksanaan sertifikasi untuk penyelenggaraan sertifikasi guru tahun 2017. d. mengembangkan manajemen sistem informasi penetapan peserta sertifikasi guru menggunakan Aplikasi Penetapan Peserta Sertifikasi Guru (AP2SG) berdasarkan data NUPTK pada Dapodik. e. menyosialisasikan kebijakan pelaksanaan sertifikasi guru kepada dinas pendidikan provinsi/kabupaten/kota, LPMP, dan LPTK. f. menyusun buku Pedoman Penyaluran dan Penggunaan Dana Sertifikasi Guru (Buku 5) untuk Rayon/LPTK penyelenggara. g. menerima data hasil sertifikasi guru, mengolah, menganalisis data hasil sertifikasi guru, dan menerbitkan NRG. 4. Konsorsium Sertifikasi Guru (KSG) Tugas dan tanggung jawab KSG meliputi: a. merumuskan standar mutu, proses, dan hasil sertifikasi guru. b. melaksanakan harmonisasi dan sinkronisasi kebijakan sertifikasi guru. Pedoman Penetapan Peserta | 22
5. Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Tugas dan tanggung jawab LPMP meliputi: a. melaksanakan semua ketentuan sesuai dengan isi buku pedoman sertifikasi guru tahun 2017 secara taat azas terkait dengan bidang tugasnya. b. memantau pelaksanaan penetapan peserta melalui AP2SG untuk wilayahnya masing-masing, c. menerima berkas/dokumen dari dinas pendidikan provinsi/kabupaten/kota. d. meneliti usulan penghapusan dan menyetujui penghapusan peserta, antara lain: 1) memverifikasi kelengkapan berkas/dokumen peserta dan ketepatan data peserta. 2) menyetujui calon peserta sertifikasi guru setelah data calon peserta valid. 3) mengirimkan berkas/dokumen peserta kepada Rayon/LPTK Penyelenggara sesuai program studi yang menjadi kewenangannya. 6. Dinas Pendidikan Provinsi/Kabupaten/Kota Tugas dan tanggung jawab Dinas pendidikan provinsi/ kabupaten/kota meliputi : a. membentuk Panitia Sertifikasi Guru (PSG) tingkat provinsi/kabupaten/kota b. melaksanakan semua ketentuan sesuai dengan isi buku pedoman sertifikasi guru tahun 2017 secara taat asas terkait dengan bidang tugasnya. c. Memberikan informasi kepada guru tentang proses pelaksanaan sertifikasi guru tahun 2017 d. melakukan verifikasi data peserta sertifikasi dalam jabatan secara taat azas sesuai dengan Buku 1 (Pedoman Penetapan Peserta), antara lain sebagai berikut: 1) memverifikasi kelengkapan berkas calon peserta; 2) mengirimkan berkas calon peserta ke LPMP; 3) mencetak dan menandatangani Format A1; dan
Pedoman Penetapan Peserta | 23
4) mengirimkan dokumen/berkas dan Format A1 ke LPMP. 7. Peserta Sertifikasi Guru peserta sertifikasi melaksanakan aktivitas sebagai berikut: a. mengikuti sosialisasi sertifikasi guru yang diselenggarakan oleh dinas pendidikan provinsi/kabupaten/kota. b. mempelajari berbagai persyaratan peserta sertifikasi sebagaimana tertuang pada Buku 1 (Pedoman Penetapan Peserta). c. menyiapkan pasfoto terbaru (6 bulan terakhir, berukuran 3 x 4 berwarna, bukan polaroid, sebanyak 4 lembar, di belakang setiap pasfoto dituliskan nama dan nomor peserta). d. Peserta sertifikasi guru, mengikuti ketentuan berikut. 1) Menyiapkan berkas berupa: a) fotokopi Ijazah S-1 atau D-IV, serta Ijazah S-2 dan atau S-3 (bagi yang memiliki) dan disahkan oleh Perguruan Tinggi yang mengeluarkan; b) fotokopi SK sebagai guru, mulai SK pengangkatan pertama hingga SK terakhir yang disahkan oleh atasan langsung/pejabat terkait; c) fotokopi SK mengajar minimal 2 tahun terakhir dari kepala sekolah yang disahkan oleh atasan; d) SK pangkat terakhir (bagi guru PNS) yang disahkan oleh atasan langsung/ pejabat terkait; dan e) Format A1 yang telah ditandatangani oleh kepala dinas pendidikan kabupaten/kota. 2) Mengikuti pelaksanaan Prakondisi Sertifikasi Guru Dalam Jabatan tahun 2017. 3) Mengikuti PLPG yang dilaksanakan oleh LPTK penyelenggara sertifikasi dan diakhiri dengan uji kompetensi 4) Mengikuti ujian ulang maksimal dua kali bagi peserta yang belum lulus uji kompetensi PLPG. Apabila tidak lulus ujian ulang yang kedua, peserta masih diberi kesempatan untuk mengikuti ujian ulang yang terselenggara selama 3 tahun sejak pelaksanaan PLPG dengan biaya sendiri. Peserta yang
Pedoman Penetapan Peserta | 24
tidak lulus, dikembalikan ke dinas pendidikan kabupaten/kota bagi guru TK/SD/SMP dan untuk guru SMA/SMK/SLB ke dinas pendidikan provinsi. 5) Peserta PLPG yang tidak memenuhi panggilan karena alasan yang dapat dipertanggungjawabkan diberi kesempatan untuk mengikuti PLPG pada panggilan berikutnya pada tahun berjalan selama PLPG masih dilaksanakan. 6) Peserta yang tidak memenuhi dua kali panggilan pada pelaksanaan PLPG dan tidak ada alasan yang dapat dipertanggungjawabkan, maka peserta dianggap mengundurkan diri. Apabila sampai akhir masa pelaksanaan PLPG peserta masih tidak dapat memenuhi panggilan karena alasan yang dapat dipertanggungjawabkan, maka peserta tersebut diberi kesempatan untuk mengikuti PLPG tahun berikutnya.
Pedoman Penetapan Peserta | 25
BAB V PENGENDALIAN PROGRAM Pengendalian program penetapan peserta sertifikasi guru dalam jabatan ini dimaksudkan agar proses penetapan calon peserta sertifikasi guru dapat dilaksanakan sesuai dengan pedoman yang telah disampaikan. Pengendalian program penetapan calon peserta sertifikasi guru ini dapat menjadi tolok ukur keberhasilan pelaksanaan penetapan peserta sertifikasi guru.
A. Ruang Lingkup Pengendalian Ruang lingkup atau cakupan pengendalian program meliputi kegiatan-kegiatan strategis yang perlu mendapatkan perhatian. Pengendalian dapat dilakukan melalui pemantauan dan evaluasi untuk mengidentifikasi permasalahan dan kendala selama proses penetapan peserta. Beberapa hal yang perlu mendapat perhatian meliputi: 1. Pelaksanaan perbaikan (updating) data guru 2. Jadwal persiapan dan pelaksanaan program. 3. Mekanisme dan prosedur penetapan calon guru peserta sertifikasi guru. 4. Sosialisasi dan pemberian format-format ke guru peserta sertifikasi guru. 5. Pelaporan dari pihak yang terkait (akademis dan keuangan). 6. Laporan hasil pemantauan dan evaluasi program merupakan bahan masukan kepada pimpinan sebagai bahan kebijakan selanjutnya.
B. Pemantauan Program Pelaksanaan pemantauan dan evaluasi program meliputi hal-hal berikut ini.
Pedoman Penetapan Peserta | 26
1. Pemantauan dan evaluasi program penetapan calon peserta sertifikasi guru menggunakan indikator pada ruang lingkup pengendalian yang telah disebutkan sebelumnya, melalui kisi-kisi indikator untuk masing-masing cakupan pemantauan. 2. Instrumen pemantauan dan evaluasi program yang digunakan dapat berupa kuesioner, pedoman observasi atau pedoman wawancara. 3. Pelaksana pemantauan dan evaluasi program, terdiri dari unsurunsur yang ada di pusat. 4. Sumber dana pemantauan dibebankan pada Daftar Isian Perencanaan Anggaran (DIPA) yang relevan. 5. Penyusunan laporan dilakukan oleh masing-masing pelaksana PSG.
C. Unit Pelayanan Masyarakat Sebagai bentuk akuntabilitas dan pelayanan informasi bagi guru dan masyarakat tentang sertifikasi guru dalam jabatan, Ditjen GTK membuka layanan informasi masyarakat melalui Unit Layanan Terpadu (ULT) gedung C lantai dasar Kemdikbud. Informasi dan layanan kepada masyarakat sangat penting bagi keterlaksanaan program sertifikasi guru dalam rangka mengembangkan keterbukaan proses pelaksanaan sertifikasi guru.
Pedoman Penetapan Peserta | 27
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Pedoman Penetapan Peserta | 28
Lampiran 1 Linieritas Kualifikasi S-1/D-IV dengan Bidang Studi Sertifikasi Linier yang dimaksudkan di sini adalah kesesuaian antara bidang studi pada ijasah S-1/D-IV dengan bidang studi sertifikasi guru khusus bagi guru yang diangkat sejak Januari 2006. A. Guru Mata Pelajaran Umum di TK/SD/MI, SMP/MTS, SMA/MA, SMK/MAK, dan SLB (untuk guru yang linear dan serumpun) No
Bidang Studi Sertifikasi
S-1/D-IV dengan S-1/D-IV tanpa Persyaratan persyaratan masa kerja Kode Masa Kerja minimal 5 terakhir berturut-turut PGTK/PGPAUD, PGRA, 020 Kependidikan lainnya Psikologi PGSD, Psikologi, PGMI, Pendidikan Matematika, Pendidikan Bahasa Indonesia, Pendidikan IPA (Pendidikan Bahasa Indonesia, Kimia, Pendidikan Fisika, Matematika, Kimia, 027 Pendidikan Biologi), Fisika, Biologi, Ekonomi, Pendidikan PKn, Pendidikan Sejarah, Geografi IPS (Pendidikan Sejarah, Pendidikan Geografi, Pendidikan Ekonomi) Pendidikan Luar Biasa, 800 Pendidikan Khusus Seni budaya, seni musik, Pendidikan Seni Budaya seni tari, seni drama, 217 dan/atau pendidikan bidang seni patung, dan seni seni budaya yang linear lainnya yang relevan
1.
Guru Kelas TK
2.
Guru Kelas SD
3.
Pendidikan Luar Biasa
4.
Seni Budaya
5.
Pendidikan Jasmani dan Kesehatan
220
Pendidikan jasmani, olah raga Ilmu keolahragaan dan dan kesehatan kepelatihan
6.
Bahasa Jawa
746
Pendidikan Bahasa dan/atau Sastra Jawa
7.
Bahasa Madura
747
Pendidikan Bahasa dan/atau Sastra Madura
8.
Bahasa Sunda
748
Pendidikan Bahasa dan/atau Sastra Sunda
Pedoman Penetapan Peserta | 29
Bahasa dan Sastra Jawa, pendidikan Bahasa Indonesia Bahasa dan Sastra Madura, pendidikan Bahasa Indonesia Bahasa dan Sastra Sunda, pendidikan Bahasa Indonesia
No
9.
Bidang Studi Sertifikasi
Kode
Bahasa Daerah
749
10. Bahasa Bali
750
11. Bahasa Inggris
157
Ilmu 12. Pengetahuan Sosial (IPS)
100
Ilmu 13. Pengetahuan Alam (IPA)
097
Pendidikan Pancasila dan 14. Kewarganegara an (PKn)
154
Bahasa Indonesia 16. Matematika Bimbingan dan 17. Konseling (Konselor) 18. Geografi 15.
156 180 810 207
19. Ekonomi
210
20. Sosiologi
214
21. Antropologi
215
S-1/D-IV dengan S-1/D-IV tanpa Persyaratan persyaratan masa kerja Masa Kerja minimal 5 terakhir berturut-turut Bahasa dan Sastra Pendidikan Bahasa dan/atau Daerah, Pendidikan Sastra Daerah Bahasa Indonesia Bahasa dan Sastra Bali, Pendidikan Bahasa dan/atau pendidikan Bahasa Sastra Bali Indonesia Bahasa dan Sastra Pendidikan Bahasa dan/atau Inggris, pendidikan Sastra Inggris Bahasa Indonesia Pendidikan IPS, Pendidikan Geografi, Ekonomi, Geografi, Pendidikan Sejarah, Sosiologi, Ekonomi, Pendidikan Sejarah, Antropologi, Pendidikan Pendidikan Sosiologi, Ekonomi Koperasi/ Pendidikan Antropologi Ekonomi Koperasi Pendidikan IPA, Pendidikan Fisika, Pendidikan Kimia, Fisika, Kimia, Biologi Pendidikan Biologi Pendidikan Kewarganegaraan, Ilmu Hukum, Pendidikan Pancasila dan Administrasi Negara Kewarganegaraan, Civic Hukum Pendidikan Bahasa dan/atau Bahasa dan Sastra Sastra Indonesia Indonesia Pendidikan Matematika Matematika, Statistika, Bimbingan dan Konseling, Bimbingan dan Penyuluhan Pendidikan Geografi Pendidikan Ekonomi, Pendidikan Akuntansi, Pendidikan Ekonomi Koperasi, Pendidikan Administrasi Perkantoran, Pendidikan Tata/ Administrasi Niaga Pendidikan Sosiologi, Pendidikan Antropologi, Pendidikan Sosiologi Antropologi Pendidikan Sosiologi, Pendidikan Antropologi,
Pedoman Penetapan Peserta | 30
Psikologi, Geografi Ekonomi, Akuntansi, Ekonomi Koperasi, Ilmu Ekonomi/Studi Pembangunan, Manajemen, Ekonomi Syariah Sosiologi, Antropologi, Sosiologi Antropologi Sosiologi, Antropologi, Sosiologi Antropologi
No
Bidang Studi Sertifikasi
22. Bahasa Jerman
Kode
160
Bahasa Perancis
164
24. Bahasa Arab
167
25. Bahasa Jepang
170
23.
26. 27. 28. 29. 30.
Bahasa Mandarin Fisika Kimia Biologi Sejarah
31. TIK
174 184 187 190 204
224
S-1/D-IV dengan S-1/D-IV tanpa Persyaratan persyaratan masa kerja Masa Kerja minimal 5 terakhir berturut-turut Pendidikan Sosiologi Antropologi Pendidikan Bahasa dan/atau Bahasa dan/atau Sastra Sastra Jerman Jerman Pendidikan Bahasa dan/atau Bahasa dan/atau Sastra Sastra Perancis Perancis Pendidikan Bahasa dan/atau Bahasa dan/atau Sastra Sastra Arab Arab Pendidikan Bahasa dan/atau Bahasa dan/atau Sastra Sastra Jepang Jepang Pendidikan Bahasa dan/atau Bahasa dan/atau Sastra Sastra Mandarin Mandarin Pendidikan Fisika Fisika Pendidikan Kimia Kimia, Teknik Kimia Pendidikan Biologi Biologi Pendidikan Sejarah Sejarah Teknik Informatika/ Pendidikan Teknik Informatik, Teknik Informatika/Informatika, Komputer, Teknik Pendidikan Teknik Komputer, Informatika dan Pendidikan Teknik Komputer, Sistem Informatika dan Komputer, Informasi, Manajemen Pendidikan Ekeltronika Informatika, Teknik Elekronika
Pedoman Penetapan Peserta | 31
B. Guru Mata Pelajaran Kejuruan (Produktif) di SMK/MAK (untuk guru yang linear dan serumpun) yang diangkat sejak 31 Desember 2005 sampai dengan 30 Desember 2015. Berdasarkan Keputusan Direktur Jenderal Menengah Nomor 7013/D/KP/2013 tentang Spektrum Keahlian Pendidikan Menengah Kejuruan. No
1 2 3 4
Bidang Studi Sertifikasi
Kode
Teknik Konstruksi Baja Teknik Konstruksi Kayu Teknik Konstruksi Batu dan Beton Teknik Gambar Bangunan
402 403
6
Teknik Plambing dan 407 Sanitasi
7
Geomatika
9 10 11 12 13 14 15
Pendidikan Teknik Bangunan/ Pendidikan Teknik Sipil, Pendidikan Teknik Arsitektur
Teknik Sipil, Teknik Arsitektur
Pendidikan Teknik Bangunan
Teknik Sipil, Desain Produk, Seni Rupa, Bidang lain yang relevan
406
Teknik Furnitur
616
671
Teknik Pembangkit Tenaga Listrik Teknik Jaringan Tenaga Listrik Teknik Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik Teknik Otomasi Industri Teknik Pendingin dan Tata Udara Teknik Pemesinan Teknik Pengelasan Teknik Fabrikasi Logam
S-1/D-IV dengan masa kerja minimal 5 tahun berturutturut
401
5
8
S-1/D-IV kependidikan tanpa masa kerja
415 672 673 618
Pendidikan Teknik Bangunan, Pendidikan Teknik Sipil Teknik Survey dan Pemetaan
Teknik Sipil, Teknik Penyehatan Geomatika
Pendidikan Teknik Listrik, Pendidikan Teknik Elektro
Teknik Listrik, Teknik Elektro
Khusus untuk Teknik Pendingin dan Tata Udara dapat juga dari Pendidikan Teknik Mesin
Khusus untuk Teknik Pendingin dan Tata Udara dapat juga dari Teknik Mesin
Pendidikan Teknik Mesin
Teknik Mesin, Teknik Industri, Metalurgi
536 424 421 422
Pedoman Penetapan Peserta | 32
No
16 17 18
19
20
21
22 23 24
25 26 27 28 29 30
Bidang Studi Sertifikasi
Kode
Teknik Pengecoran Logam Teknik Pemeliharaan Mekanik Industri Teknik Gambar Mesin Pemeliharaan dan Perbaikan Motor dan Rangka Pesawat Udara (Airframe Power Plant) Pemesinan Pesawat Udara (Aircraft Machining) Konstruksi Badan Pesawat Udara (Aircraft Sheet Metal Forming) Konstruksi Rangka Pesawat Udara (Airframe Mechanics) Kelistrikan Pesawat Udara (Aircraft Electricity) Elektronika Pesawat Udara (Aviation Electronics) Pemeliharaan dan Perbaikan Instrumen Elektronika Pesawat Udara (Electrical Avionics) Persiapan Grafika Produksi Grafika Teknik Instrumentasi Logam Kontrol Proses Kontrol Mekanik
S-1/D-IV dengan masa kerja minimal 5 tahun berturutturut
S-1/D-IV kependidikan tanpa masa kerja
423 674 426
470
467
Untuk kode 471 dan 473, dapat dari Teknik Elektronika
469
468
Teknik Pesawat Udara
Untuk kode 467, 468, 469, dan 470 dapat dari Teknik Mesin
472
Untuk kode 468 dan 469 dapat dari Teknik Otomotif,
473
Untuk kode 472 dapat dari Teknik Listrik
471 492 491 501 499 500
Teknik Grafika Teknik Instrumentasi Industri
Pedoman Penetapan Peserta | 33
Teknik Komputer Grafis
-
No 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52
Bidang Studi Sertifikasi
Kode
Teknik Pelayanan Produksi Teknik Pergudangan Teknik Pemintalan Serat Buatan Teknik Pembuatan Benang Teknik Pembuatan Kain Teknik Penyempurnaan Tekstil Teknik Produksi Minyak dan Gas Teknik Pemboran Minyak dan Gas Teknik Pengolahan Minyak, Gas, dan Petro Kimia Geologi Pertambangan Kimia Analisis Kimia Industri Teknik Kendaraan Ringan Teknik Sepeda Motor Teknik Alat Berat Teknik Perbaikan Bodi Otomotif Teknik Konstruksi Kapal Baja Teknik Konstruksi Kapal Kayu Teknik Konstruksi Kapal Fiberglass Teknik Instalasi Pemesinan Kapal Teknik Pengelasan Kapal Kelistrikan Kapal
592
S-1/D-IV dengan masa kerja minimal 5 tahun berturutturut
S-1/D-IV kependidikan tanpa masa kerja Teknik Industri
-
Teknologi Tekstil
-
Teknik Perminyakan
Teknik Pertambangan
495
Geologi Pertambangan
-
506 505
Pendidikan Kimia
Kimia, Teknik Kimia
675 484 485 486 590 676 677 597
586 587 428
Pendidikan Teknik Mesin, Pendidikan Teknik Teknik Mesin Otomotif
429 476 481 588
Teknik Perkapalan
478 477 479
Pedoman Penetapan Peserta | 34
Teknik Perencanaan dan Konsrtuksi Kapal, Teknik Pemesinan Kapal, Teknik Bangunan Kapal, Teknik Kelistrikan Kapal
No
Bidang Studi Sertifikasi
Kode
58 59
Teknik Gambar Rancang Bangun Kapal Interior Kapal Teknik Audio Video Teknik Elektronika Industri Teknik Elektronika Komunikasi Teknik Mekatronika Teknik Ototronik
60
Teknik Energi Hidro
53 54 55 56 57
61 62 63 64 65 66 67 68
Teknik Energi Surya dan Angin Teknik Energi Biomassa Rekayasa Perangkat Lunak Teknik Komputer dan Jaringan Multimedia Teknik Transmisi Telekomunikasi Teknik Suitsing Teknik Jaringan Akses
S-1/D-IV dengan masa kerja minimal 5 tahun berturutturut
S-1/D-IV kependidikan tanpa masa kerja
480 589 533 534 678
Pendidikan Teknik Elektronika, Teknik Mekatronika,
Teknik Elektronika, Teknik Telekomunikasi, Teknik Elektro
Teknik Energi Terbarukan
Teknik Sumber Daya Air
Teknik Energi Terbarukan
-
Pendidikan Teknik Elektronika
Teknik Elektronika, Teknik Telekomunikasi, Teknik Informatika, Teknik Elektro
Pendidikan Teknik Elektronika
Teknik Elektronika, Teknik Telekomunikasi
598 430 679 680 681 524 525 526 599 517 600
69
Teknik Produksi dan Penyiaran Program Radio dan Pertelevisian
682
70 71 72 73 74 75
Keperawatan Keperawatan Gigi Analis Kesehatan Farmasi Farmasi Industri Pekerjaan Sosial
575 577 580 582 601 683
Teknologi Pendidikan, Pendidikan Teknik Informatika dan Komputer Ilmu Keperawatan, Keperawatan Analis Kesehatan -
Teknik Broadcasting, Broadcast Journalism, Ilmu Komunikasi, Teknik Informatika dan Komputer Ilmu Keperawatan, Keperawatan Analis Kesehatan Farmasi, Teknik Kimia
Pendidikan Luar Sekolah Kesejahteraan Sosial
Pedoman Penetapan Peserta | 35
No
76 77
78 79 80 81 82 83 84 85 86 87 88 89 90 91 92 93
Bidang Studi Sertifikasi
Kode
Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura Agribisnis Tanaman Perkebunan Agribisnis Perbenihan dan Kultur Jaringan Tanaman Agribisnis Ternak Ruminansia Agribisnis Ternak Unggas Agribisnis Aneka Ternak Kesehatan Hewan Teknologi Pengolahan Hasil Pertanian Teknologi Pengolahan Hasil Perikanan Pengawasan Mutu Hasil Pertanian dan Perikanan Alat Mesin Pertanian Teknik Tanah dan Air Teknik Inventarisasi dan Pemetaan Hutan Teknik Konservasi Sumberdaya Hutan Teknik Rehabilitasi dan Reklamasi Hutan Teknik Produksi Hasil Hutan Nautika Kapal Penangkap Ikan Teknika Kapal Penangkap Ikan
S-1/D-IV dengan masa kerja minimal 5 tahun berturutturut
S-1/D-IV kependidikan tanpa masa kerja
553 558
Agribisnis
Agribisnis Pertanian/ Agronomi/Produksi Tanaman, Budidaya Pertanian, Teknologi Hasil Pertanian, Teknologi Pangan
Agribisnis peternakan
Peternakan
Teknologi Pengolahan Hasil Pertanian
Teknologi Pertanian dan Perikanan
Mekanisasi Pertanian Ilmu Tanah dan Sumber Daya Lahan
-
684 445 446 610 611 456 685 686 687 688
-
689 Kehutanan
Manajemen Hutan, Teknologi Hasil Hutan, Budidaya Hutan, Konservasi Sumber Daya Hutan.
Teknologi Penangkapan Ikan
-
690 691 692 511 512
Pedoman Penetapan Peserta | 36
No 94 95
Bidang Studi Sertifikasi
Kode 693 694
98
Budidaya Perikanan Budidaya Krustacea Budidaya Kekerangan Budidaya Rumput Laut Nautika Kapal Niaga
99
Teknika Kapal Niaga
510
100
Administrasi Perkantoran
539
96 97
695
509
540
102 Perbankan 103 Perbankan Syariah
543 697
105 106 107 108 109 110
615
Usaha Perjalanan Wisata Akomodasi Perhotelan Jasa Boga Patiseri Tata Kecantikan Rambut Tata Kecantikan Kulit
Perikanan
S-1/D-IV dengan masa kerja minimal 5 tahun berturutturut Ilmu Perikanan, Teknologi Hasil Perikanan
696
101 Akuntansi
104 Pemasaran
S-1/D-IV kependidikan tanpa masa kerja
607 549 608 434 437 438
Pelayaran Pendidikan Administrasi Perkantoran Pendidikan Akuntansi, Pendidikan Ekonomi Perbakan Syariah/ Ekonomi Syariah
Ketatalaksanaan Pelayaran Niaga dan Kepelabuhan, Pengelolaan Pelabuhan, Administrasi Perkantoran Akuntansi, Ekonomi Akuntansi, Ekonomi
Pemasaran/Ekonomi, Pendidikan Administrasi Administrasi Niaga, Niaga, Pendidikan Dunia Bisnis dan Manajemen/ Usaha Dunia Usaha, Industri Perjalanan, Pariwisata Pengaturan Perjalanan Manajemen Perhotelan, Kajian perhotelan Pendidikan Vokasional Tata Boga/PKK Tata Boga Pendidikan Vokasional Tata Rias
Kecantikan/Tata Rias
111 Tata Busana
698
Pendidikan Tata Busana/PKK, Desain Mode, Fashion Design
Tata Busana/PKK, Desain Mode, Fashion Design
112 Seni Lukis 113 Seni Patung Desain Komunikasi 114 Visual 115 Desain Interior 116 Animasi Desain dan Produksi 117 Kriya Tekstil
603 604
Pendidikan Seni Rupa
Seni Rupa Murni
605
Desain Komunikasi Visual Grafika
699 565
Desain Interior Animasi Pendidikan Seni Rupa/Kerajinan
460
Pedoman Penetapan Peserta | 37
Arsitektur Multimedia Seni Rupa/Kerajinan, Seni Rupa Murni
Bidang Studi Sertifikasi
No 118 119 120 121 122 123
Kode
Desain dan Produksi Kriya Kulit Desain dan Produksi Kriya Keramik Desain dan Produksi Kriya Logam Desain dan Produksi Kriya Kayu Seni Musik Klasik Seni Musik Non Klasik
S-1/D-IV dengan masa kerja minimal 5 tahun berturutturut
S-1/D-IV kependidikan tanpa masa kerja
461 462 463 464 568 569
124 Seni Tari
570
125 Seni Karawitan
571
126 Seni Pedalangan 127 Pemeranan 128 Tata Artistik
572 641 642
Pendidikan Seni Drama Tari dan Musik (Sendratasik), Pendidikan Seni Pertunjukan Pendidikan Seni Drama Tari dan Musik, Pendidikan Seni Pertunjukan Pendidikan Seni Drama Tari dan Musik, Pendidikan Seni Pertunjukan Seni Pedalangan Pendidikan Seni Pertunjukan
Seni Musik, Seni Drama Tari dan Musik (Sendratasik), Seni Pertunjukan Seni Drama Tari dan Musik (Sendratasik), Seni Pertunjukan Seni Karawitan, Seni Pertunjukan Teater
Catatan : Untuk bidang kejuruan, linearitas bidang mapel dengan ijazah sertifikasi yang belum tercantum pada tabel diatas akan diverifikasi lebih lanjut oleh LPTK dan KSG.
Pedoman Penetapan Peserta | 38
Lampiran 2 Kode Bidang Studi Sertifikasi/Mata Pelajaran (Digit 7, 8, dan 9)
A. Kode Bidang Studi Sertifikasi Guru Mata Pelajaran Kelompok Umum di SD/MI, SMP/MTS, SMA/MA, SLB, SMK/MAK dan Kelompok Peminatan SMA Kode bidang studi sertifikasi bagi guru SD/MI, SMP/MTS, SMA/MA, SLB, SMK/MAK ditentukan berdasarkan jenis mata pelajaran yang ada dalam struktur kurikulum 2006 dan 2013. Kode ini digunakan juga untuk kode Bidang Studi bagi Pengawas Sekolah. No
Jenjang
Bidang Studi Sertifikasi
Kode
1.
TK
Guru Kelas TK
020
2.
SD
Guru Kelas SD
027
3.
SDLB/SMPLB/SMALB
Pendidikan Luar Biasa
800
4.
SD/SMP/SMA/SMK/SLB
217
5.
SD/SMP/SMA/SMK/SLB
6.
SD/SMP/SMA/SMK/SLB
Seni Budaya Pendidikan Jasmani Olah Raga dan Kesehatan Bahasa Jawa
7.
SD/SMP/SMA/SMK/SLB
Bahasa Madura
747
8.
SD/SMP/SMA/SMK/SLB
Bahasa Sunda
748
9.
SD/SMP/SMA/SMK/SLB
Bahasa Daerah
749
10.
SD/SMP/SMA/SMK/SLB
Bahasa Bali
750
11.
SMP/SMA/SMK/SLB
Bahasa Inggris
157
12.
SMP/SLB/SMK
Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
100
13.
SMP/SMK/SLB/SMK
097
14.
SMP/SMA/SMK/SLB
15.
SMP/SMA/SMK/SLB
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) Bahasa Indonesia
16.
SMP/SMA/SMK/SLB
180
17.
SMP/SMA/SMK/SLB
18.
SMA
Matematika Bimbingan dan Konseling (Konselor) Geografi
19.
SMA
Ekonomi
210
Pedoman Penetapan Peserta | 39
220 746
154 156
810 207
No
Jenjang
Bidang Studi Sertifikasi
Kode
20.
SMA
Sosiologi
214
21.
SMA
Antropologi
215
22.
SMA/SMK
Bahasa Jerman
160
23.
SMA/SMK
Bahasa Perancis
164
24.
SMA/SMK
Bahasa Arab
167
25.
SMA/SMK
Bahasa Jepang
170
26.
SMA/SMK
Bahasa Mandarin
174
27.
SMA/SMK
Fisika
184
28.
SMA/SMK
Kimia
187
29.
SMA/SMK
Biologi
190
30.
SMA/SMK
Sejarah Indonesia
204
31.
SMP/SMA
TIK
224
32.
SMK
KKPI
330
B. Kode Bidang Studi Sertifikasi Guru Mata Pelajaran Peminatan Kejuruan di SMK/MAK Kode bidang studi sertifikasi guru mata pelajaran peminatan (produktif) SMK/MAK ditentukan berdasarkan jenis paket keahlian yang tercantum dalam Keputusan Berdasarkan Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Menengah Nomor 7013/D/KP/2013 Tentang Spektrum Keahlian Pendidikan Menengah Kejuruan. Kode ini juga digunakan untuk kode bidang studi bagi Pengawas Sekolah. No. 1
Bidang Keahlian Teknologi dan Rekayasa
No
Program Keahlian
Paket Keahlian
Kode 401 402
1
Teknik Bangunan
Teknik Konstruksi Baja Teknik Konstruksi Kayu Teknik Konstruksi Batu dan Beton Teknik Gambar Bangunan
2
Teknik Furnitur
Teknik Furnitur
616
3
Teknik Plambing dan Sanitasi
Teknik Plambing dan Sanitasi
407
Pedoman Penetapan Peserta | 40
403 406
No.
Bidang Keahlian
No 4
5
6
7
8
Program Keahlian Geomatika
Teknik Ketenagalistrikan
Teknik Mesin
Teknologi Pesawat Udara
Teknik Grafika
Paket Keahlian
Kode
Geomatika Teknik Pembangkit Tenaga Listrik Teknik Jaringan Tenaga Listrik Teknik Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik Teknik Otomasi Industri Teknik Pendingin dan Tata Udara Teknik Pemesinan
671
Teknik Pengelasan
421
Teknik Fabrikasi Logam
422
Teknik Pengecoran Logam Teknik Pemeliharaan Mekanik Industri Teknik Gambar Mesin Pemeliharaan dan Perbaikan Motor dan Rangka Pesawat Udara (Airframe Power Plant) Pemesinan Pesawat Udara (Aircraft Machining) Konstruksi Badan Pesawat Udara (Aircraft Sheet Metal Forming) Konstruksi Rangka Pesawat Udara (Airframe Mechanics) Kelistrikan Pesawat Udara (Aircraft Electricity) Elektronika Pesawat Udara (Aviation Electronics) Pemeliharaan dan Perbaikan Instrumen Elektronika Pesawat Udara (Electrical Avionics) Persiapan Grafika
423
Produksi Grafika
491
Pedoman Penetapan Peserta | 41
415 672 673 618 536 424
674 426 470 467 469 468 472 473 471 492
No.
Bidang Keahlian
No
Program Keahlian
9
Teknik Instrumentasi Industri
10
11
12
Teknik Industri
Teknologi Tekstil
Teknik Perminyakan
13
Geologi Pertambangan
14
Teknik Kimia
15
16
Teknik Otomotif
Teknik Perkapalan
Paket Keahlian
Kode
Teknik Instrumentasi Logam
501
Kontrol Proses
499
Kontrol Mekanik
500
Teknik Pelayanan Produksi
592
Teknik Pergudangan Teknik Pemintalan Serat Buatan Teknik Pembuatan Benang
675
Teknik Pembuatan Kain Teknik Penyempurnaan Tekstil Teknik Produksi Minyak dan Gas Teknik Pemboran Minyak dan Gas Teknik Pengolahan Minyak, Gas, dan Petro Kimia
486
Geologi Pertambangan
495
Kimia Analisis
506
Kimia Industri
505
Teknik Kendaraan Ringan
586
Teknik Sepeda Motor
587
Teknik Alat Berat Teknik Perbaikan Bodi Otomotif Teknik Konstruksi Kapal Baja Teknik Konstruksi Kapal Kayu Teknik Konstruksi Kapal Fiberglass Teknik Instalasi Pemesinan Kapal Teknik Pengelasan Kapal
428
Kelistrikan Kapal
479
Pedoman Penetapan Peserta | 42
484 485
590 676 677 597
429 476 481 588 478 477
No.
Bidang Keahlian
No
Program Keahlian
Paket Keahlian Teknik Gambar Rancang Bangun Kapal Interior Kapal
17
18
2
Teknologi Informasi dan Komunikasi
1
2
3 3
Teknik Energi Terbarukan
Teknik Komputer dan Informatika
Teknik Telekomunika-si Teknik Broadcasting
Kesehatan 1
2 4
Teknik Elektronika
Agrobisnis dan Agroteknologi
1
Kesehatan
Pekerjaan Sosial Agribisnis Produksi Tanaman
Kode 480 589
Teknik Audio Video
533
Teknik Elektronika Industri Teknik Elektronika Komunikasi Teknik Mekatronika
534
Teknik Ototronik
430
Teknik Energi Hidro Teknik Energi Surya dan Angin Teknik Energi Biomassa
679
Rekayasa Perangkat Lunak Teknik Komputer dan Jaringan Multimedia Teknik Transmisi Telekomunikasi Teknik Suitsing
524
Teknik Jaringan Akses Teknik Produksi dan Penyiaran Program Radio dan Pertelevisian Keperawatan
600
Keperawatan Gigi
577
Analis Kesehatan
580
Farmasi
582
Farmasi Industri
601
Pekerjaan Sosial
683
Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura
553
Agribisnis Tanaman Perkebunan
558
Pedoman Penetapan Peserta | 43
678 598
680 681
525 526 599 517
682 575
No.
Bidang Keahlian
No
2
Program Keahlian
Agribisnis Produksi Ternak
Paket Keahlian Agribisnis Perbenihan dan Kultur Jaringan Tanaman Agribisnis Ternak Ruminansia Agribisnis Ternak Unggas Agribisnis Aneka Ternak
3 4
5
6
5
Perikanan dan Kelautan
7
8
6
Bisnis dan Manajemen
Kesehatan Hewan Agribisnis Pengolahan Hasil Pertanian dan Perikanan
Mekanisasi Pertanian
Kehutanan
Teknologi Penangkapan Ikan Teknologi dan Produksi Perikanan Budidaya
9
Pelayaran
1
Administrasi
2
Keuangan
Kesehatan Hewan Teknologi Pengolahan Hasil Pertanian Teknologi Pengolahan Hasil Perikanan Pengawasan Mutu Hasil Pertanian dan Perikanan Alat Mesin Pertanian
Kode 684 445 446 610 611 456 685 686 687
Teknik Tanah dan Air Teknik Inventarisasi dan Pemetaan Hutan Teknik Konservasi Sumberdaya Hutan Teknik Rehabilitasi dan Reklamasi Hutan Teknik Produksi Hasil Hutan Nautika Kapal Penangkap Ikan Teknika Kapal Penangkap Ikan Budidaya Perikanan
688
Budidaya Krustacea
694
Budidaya Kekerangan
695
Budidaya Rumput Laut
696
Nautika Kapal Niaga
509
Teknika Kapal Niaga
510
Administrasi Perkantoran Akuntansi Perbankan
539 540 543
Pedoman Penetapan Peserta | 44
689 690 691 692 511 512 693
No.
7
8
Bidang Keahlian
Pariwisata
No
3
Tata Niaga
1
Kepariwisata-an
2
Tata Boga
3
Tata Kecantikan
4
Tata Busana
Seni Rupa dan Kriya 1
2
9
Program Keahlian
Seni Pertunjukan
Seni Rupa
Desain dan Produksi Kriya
Paket Keahlian
Kode
Perbankan Syariah
697
Pemasaran
615
Usaha Perjalanan Wisata
607
Akomodasi Perhotelan
549
Jasa Boga
608
Patiseri
434
Tata Kecantikan Rambut
437
Tata Kecantikan Kulit
438
Tata Busana
698
Seni Lukis
603
Seni Patung
604
Desain Komunikasi Visual
605
Desain Interior
699
Animasi Desain dan Produksi Kriya Tekstil Desain dan Produksi Kriya Kulit Desain dan Produksi Kriya Keramik Desain dan Produksi Kriya Logam Desain dan Produksi Kriya Kayu Seni Musik Klasik
565
Seni Musik Non Klasik
569
460 461 462 463 464 568
1
Seni Musik
2
Seni Tari
Seni Tari
570
3
Seni Karawitan
Seni Karawitan
571
4
Seni Pedalangan
Seni Pedalangan
572
5
Seni Teater
Pemeranan
641
Tata Artistik
642
Pedoman Penetapan Peserta | 45
Lampiran 3 Kode Provinsi dan Kabupaten/Kota Kode Provinsi (Digit 3 dan 4) dan Kabupaten/Kota (Digit 5 dan 6) Provinsi DKI Jakarta
Jawa Barat
Kode Provinsi 01 01 01 01 01 01 02 02 02 02 02 02 02 02 02 02 02 02 02 02 02 02 02 02 02 02 02 02 02 02
Kode Kabupaten 01 60 61 62 63 64 05 06 07 08 10 11 12 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 60 61 62 63 65 66
Nama Kabupaten/Kota Kabupaten Kepulauan Seribu Kota Jakarta Pusat Kota Jakarta Utara Kota Jakarta Barat Kota Jakarta Selatan Kota Jakarta Timur Kabupaten Bogor Kabupaten Sukabumi Kabupaten Cianjur Kabupaten Bandung Kabupaten Sumedang Kabupaten Garut Kabupaten Tasikmalaya Kabupaten Ciamis Kabupaten Kuningan Kabupaten Majalengka Kabupaten Cirebon Kabupaten Indramayu Kabupaten Subang Kabupaten Purwakarta Kabupaten Karawang Kabupaten Bekasi Kabupaten Bandung Barat Kabupaten Pangandaran Kota Bandung Kota Bogor Kota Sukabumi Kota Cirebon Kota Bekasi Kota Depok
Pedoman Penetapan Peserta | 46
Provinsi
Jawa Tengah
Kode Provinsi 02 02 02 03 03 03 03 03 03 03 03 03 03 03 03 03 03 03 03 03 03 03 03 03 03 03 03 03 03 03 03 03 03 03 03
Kode Kabupaten 67 68 69 01 02 03 04 05 06 07 08 09 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 60 61 62
Nama Kabupaten/Kota Kota Cimahi Kota Tasikmalaya Kota Banjar Kabupaten Cilacap Kabupaten Banyumas Kabupaten Purbalingga Kabupaten Banjarnegara Kabupaten Kebumen Kabupaten Purworejo Kabupaten Wonosobo Kabupaten Magelang Kabupaten Boyolali Kabupaten Klaten Kabupaten Sukoharjo Kabupaten Wonogiri Kabupaten Karanganyar Kabupaten Sragen Kabupaten Grobogan Kabupaten Blora Kabupaten Rembang Kabupaten Pati Kabupaten Kudus Kabupaten Jepara Kabupaten Demak Kabupaten Semarang Kabupaten Temanggung Kabupaten Kendal Kabupaten Batang Kabupaten Pekalongan Kabupaten Pemalang Kabupaten Tegal Kabupaten Brebes Kota Magelang Kota Surakarta Kota Salatiga
Pedoman Penetapan Peserta | 47
Provinsi
DI Yogyakarta
Jawa Timur
Kode Provinsi 03 03 03 04 04 04 04 04 05 05 05 05 05 05 05 05 05 05 05 05 05 05 05 05 05 05 05 05 05 05 05 05 05 05 05
Kode Kabupaten 63 64 65 01 02 03 04 60 01 02 03 04 05 06 07 08 09 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27
Nama Kabupaten/Kota Kota Semarang Kota Pekalongan Kota Tegal Kabupaten Bantul Kabupaten Sleman Kabupaten Gunung Kidul Kabupaten Kulonprogo Kota Yogyakarta Kabupaten Gresik Kabupaten Sidoarjo Kabupaten Mojokerto Kabupaten Jombang Kabupaten Bojonegoro Kabupaten Tuban Kabupaten Lamongan Kabupaten Madiun Kabupaten Ngawi Kabupaten Magetan Kabupaten Ponorogo Kabupaten Pacitan Kabupaten Kediri Kabupaten Nganjuk Kabupaten Blitar Kabupaten Tulungagung Kabupaten Trenggalek Kabupaten Malang Kabupaten Pasuruan Kabupaten Probolinggo Kabupaten Lumajang Kabupaten Bondowoso Kabupaten Situbondo Kabupaten Jember Kabupaten Banyuwangi Kabupaten Pamekasan Kabupaten Sampang
Pedoman Penetapan Peserta | 48
Provinsi
Aceh
Kode Provinsi 05 05 05 05 05 05 05 05 05 05 05 06 06 06 06 06 06 06 06 06 06 06 06 06 06 06 06 06 06 06 06 06 06
Kode Kabupaten 28 29 60 61 62 63 64 65 66 67 68 01 02 03 04 05 06 07 08 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 60 61 62 63
06
64
Nama Kabupaten/Kota Kabupaten Sumenep Kabupaten Bangkalan Kota Surabaya Kota Malang Kota Madiun Kota Kediri Kota Mojokerto Kota Blitar Kota Pasuruan Kota Probolinggo Kota Batu Kabupaten Aceh Besar Kabupaten Pidie Kabupaten Aceh Utara Kabupaten Aceh Timur Kabupaten Aceh Tengah Kabupaten Aceh Barat Kabupaten Aceh Selatan Kabupaten Aceh Tenggara Kabupaten Simeulue Kabupaten Bireuen Kabupaten Aceh Singkil Kabupaten Aceh Tamiang Kabupaten Aceh Nagan Raya Kabupaten Aceh Jaya Kabupaten Aceh Barat Daya Kabupaten Gayo Lues Kabupaten Bener Meriah Kabupaten Pidie Jaya Kota Sabang Kota Banda Aceh Kota Lhokseumawe Kota Langsa Kota Subulussalam
Pedoman Penetapan Peserta | 49
Provinsi Sumatera Utara
Kode Provinsi 07 07 07 07 07 07 07 07 07 07 07 07 07 07 07
Kode Kabupaten 01 02 03 04 05 06 07 08 09 10 11 15 16 17 18
07
19
07 07 07 07
20 21 22 23
07
24
07
25
07
26
07 07 07 07 07 07 07 07 07 07
27 28 60 61 62 63 64 65 66 67
Nama Kabupaten/Kota Kabupaten Deli Serdang Kabupaten Langkat Kabupaten Karo Kabupaten Simalungun Kabupaten Dairi Kabupaten Asahan Kabupaten Labuhanbatu Kabupaten Tapanuli Utara Kabupaten Tapanuli Tengah Kabupaten Tapanuli Selatan Kabupaten Nias Kabupaten Mandailing Natal Kabupaten Toba Samosir Kabupaten Nias Selatan Kabupaten Pakpak Bharat Kabupaten Humbang Hasundutan Kabupaten Samosir Kabupaten Serdang Bedagai Kabupaten Batubara Kabupaten Padang Lawas Kabupaten Padang Lawas Utara Kabupaten Labuhanbatu Utara Kabupaten Labuhanbatu Selatan Kabupaten Nias Barat Kabupaten Nias Utara Kota Medan Kota Binjai Kota Tebing Tinggi Kota Pematang Siantar Kota Tanjung Balai Kota Sibolga Kota Padang Sidempuan Kota Gunung Sitoli
Pedoman Penetapan Peserta | 50
Provinsi Sumatera Barat
Riau
Jambi
Kode Provinsi 08 08 08 08 08 08 08 08
Kode Kabupaten 01 02 03 04 05 06 07 08
08
10
08 08 08 08 08 08 08 08 08 08 09 09 09 09 09 09 09 09 09 09 09 09 10 10 10
11 12 13 60 61 62 63 64 65 66 01 02 04 05 08 09 10 11 14 15 60 62 01 02 03
Nama Kabupaten/Kota Kabupaten Agam Kabupaten Pasaman Kabupaten Lima Puluh Kota Kabupaten Solok Kabupaten Padang Pariaman Kabupaten Pesisir Selatan Kabupaten Tanah Datar Kabupaten Sijunjung Kabupaten Kepulauan Mentawai Kabupaten Solok Selatan Kabupaten Dharmasraya Kabupaten Pasaman Barat Kota Bukittinggi Kota Padang Kota Padang Panjang Kota Sawahlunto Kota Solok Kota Payakumbuh Kota Pariaman Kabupaten Kampar Kabupaten Bengkalis Kabupaten Indragiri Hulu Kabupaten Indragiri Hilir Kabupaten Pelalawan Kabupaten Rokan Hulu Kabupaten Rokan Hilir Kabupaten Siak Kabupaten Kuantan Singingi Kabupaten Kepulauan Meranti Kota Pekanbaru Kota Dumai Kabupaten Batanghari Kabupaten Bungo Kabupaten Sarolangun
Pedoman Penetapan Peserta | 51
Provinsi
Sumatera Selatan
Lampung
Kode Provinsi
Kode Kabupaten
10
04
10 10 10
05 06 07
10
08
10 10 10 11 11 11 11 11 11 11 11 11 11 11
09 60 61 01 02 03 04 05 06 07 08 09 10 11
11
12
11 11 11 11 11 12 12 12 12 12 12 12 12
13 60 61 62 63 01 02 03 04 05 06 07 08
Nama Kabupaten/Kota Kabupaten Tanjung Jabung Barat Kabupaten Kerinci Kabupaten Tebo Kabupaten Muaro Jambi Kabupaten Tanjung Jabung Timur Kabupaten Merangin Kota Jambi Kota Sungai Penuh Kabupaten Musi Banyuasin Kabupaten Ogan Komering Ilir Kabupaten Ogan Komering Ulu Kabupaten Muara Enim Kabupaten Lahat Kabupaten Musi Rawas Kabupaten Banyuasin Kabupaten Oku Timur Kabupaten Oku Selatan Kabupaten Ogan Ilir Kabupaten Empat Lawang Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir Kabupaten Musi Rawas utara Kota Palembang Kota Prabumulih Kota Lubuk Linggau Kota Pagar Alam Kabupaten Lampung Selatan Kabupaten Lampung Tengah Kabupaten Lampung Utara Kabupaten Lampung Barat Kabupaten Tulang Bawang Kabupaten Tanggamus Kabupaten Lampung Timur Kabupaten Way Kanan
Pedoman Penetapan Peserta | 52
Provinsi
Kalimantan Barat
Kalimantan Tengah
Kode Provinsi 12 12 12
Kode Kabupaten 09 10 11
12
12
12 12 12 13 13 13 13 13 13 13 13 13 13 13 13 13 13 14 14 14
13 60 61 01 03 04 05 06 07 08 09 10 11 12 13 60 61 01 02 03
14
04
14 14 14 14 14 14 14 14
05 06 07 08 09 10 11 12
Nama Kabupaten/Kota Kabupaten Pesawaran Kabupaten Mesuji Kabupaten Pringsewu Kabupaten Tulang Bawang Barat Kabupaten Pesisir Barat Kota Bandar Lampung Kota Metro Kabupaten Sambas Kabupaten Sanggau Kabupaten Sintang Kabupaten Kapuas Hulu Kabupaten Ketapang Kabupaten Kayong Utara Kabupaten Bengkayang Kabupaten Landak Kabupaten Melawi Kabupaten Sekadau Kabupaten Kubu Raya Kabupaten Menpawah Kota Pontianak Kota Singkawang Kabupaten Kapuas Kabupaten Barito Selatan Kabupaten Barito Utara Kabupaten Kotawaringin Timur Kabupaten Kotawaringin Barat Kabupaten Katingan Kabupaten Seruyan Kabupaten Sukamara Kabupaten Lamandau Kabupaten Gunung Mas Kabupaten Pulang Pisau Kabupaten Murung Raya
Pedoman Penetapan Peserta | 53
Provinsi
Kalimantan Selatan
Kalimantan Timur
Sulawesi Utara
Kode Provinsi 14 14 15 15 15 15
Kode Kabupaten 13 60 01 02 03 04
15
05
15
06
15 15 15 15 15 15 15 16 16 16 16 16
07 08 09 10 11 60 61 01 02 03 09 10
16
11
16 16 16 16
13 60 61 63
17
01
17 17 17 17 17 17
02 03 04 05 06 07
Nama Kabupaten/Kota Kabupaten Barito Timur Kota Palangkaraya Kabupaten Banjar Kabupaten Tanah Laut Kabupaten Barito Kuala Kabupaten Tapin Kabupaten Hulu Sungai Selatan Kabupaten Hulu Sungai Tengah Kabupaten Hulu Sungai Utara Kabupaten Tabalong Kabupaten Kotabaru Kabupaten Balangan Kabupaten Tanah Bumbu Kota Banjarmasin Kota Banjarbaru Kabupaten Paser Kabupaten Kutai Kartanegara Kabupaten Berau Kabupaten Kutai Barat Kabupaten Kutai Timur Kabupaten Penajam Paser Utara Kabupaten Mahakam Ulu Kota Samarinda Kota Balikpapan Kota Bontang Kabupaten Bolaang Mongondow Kabupaten Minahasa Kabupaten Kepulauan Sangihe Kabupaten Kepulauan Talaud Kabupaten Minahasa Selatan Kabupaten Minahasa Utara Kabupaten Minahasa Tenggara
Pedoman Penetapan Peserta | 54
Provinsi
Sulawesi Tengah
Sulawesi Selatan
Kode Provinsi
Kode Kabupaten
17
08
17
09
17
11
17
12
17 17 17 17
60 61 62 63
Kabupaten Bolaang Mongondow Utara Kabupaten Kepulauan Sitaro Kabupaten Bolaang Mongondow Timur Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan Kota Manado Kota Bitung Kota Tomohon Kota Kotamobagu
18
01
Kabupaten Banggai Kepulauan
18 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18 19
02 03 04 05 06 07 08 09 10 11 12 60 01
19
02
19 19 19 19 19 19 19 19
03 04 05 06 07 08 09 10
Kabupaten Donggala Kabupaten Poso Kabupaten Banggai Kabupaten Buol Kabupaten Toli Toli Kabupaten Morowali Kabupaten Parigi Moutong Kabupaten Tojo Una-Una Kabupaten Sigi Kabupaten Banggai Laut Kabupaten Morowali Utara Kota Palu Kabupaten Maros Kabupaten Pangkajene Kepulauan Kabupaten Gowa Kabupaten Takalar Kabupaten Jeneponto Kabupaten Barru Kabupaten Bone Kabupaten Wajo Kabupaten Soppeng Kabupaten Bantaeng
Nama Kabupaten/Kota
Pedoman Penetapan Peserta | 55
Provinsi
Sulawesi Tenggara
Maluku
Kode Provinsi 19 19 19 19 19 19 19 19 19 19 19 19 19 19 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 21 21 21
Kode Kabupaten 11 12 13 14 15 16 17 18 24 26 27 60 61 62 01 02 03 04 05 06 07 08 09 10 11 12 13 14 15 60 61 01 02 03
Nama Kabupaten/Kota Kabupaten Bulukumba Kabupaten Sinjai Kabupaten Kepulauan Selayar Kabupaten Pinrang Kabupaten Sidenreng Rappang Kabupaten Enrekang Kabupaten Luwu Kabupaten Tana Toraja Kabupaten Luwu Utara Kabupaten Luwu Timur Kabupaten Toraja Utara Kota Makasar Kota Pare Pare Kota Palopo Kabupaten Konawe Kabupaten Muna Kabupaten Buton Kabupaten Kolaka Kabupaten Konawe Selatan Kabupaten Wakatobi Kabupaten Bombana Kabupaten Kolaka Utara Kabupaten Konawe Utara Kabupaten Buton Utara Kabupaten Kolaka Timur Kabupaten Konawe Kepulauan Kabupaten Muna Barat Kabupaten Buton Selatan Kabupaten Buton Tengah Kota Kendari Kota Bau-Bau Kabupaten Maluku Tengah Kabupaten Maluku Tenggara Kabupaten Buru
Pedoman Penetapan Peserta | 56
Provinsi
Bali
Nusa Tenggara Barat
Nusa Tenggara Timur
Kode Provinsi
Kode Kabupaten
21
04
21
05
21
06
21 21 21 21 21 22 22 22 22 22 22 22 22 22 23 23 23 23 23 23 23 23 23 23 24
07 08 09 60 61 01 02 03 04 05 06 07 08 60 01 02 03 04 05 06 07 08 60 61 01
24
03
24
04
24 24
05 06
Nama Kabupaten/Kota Kabupaten Maluku Tenggara Barat Kabupaten Seram Bagian Barat Kabupaten Seram Bagian Timur Kabupaten Kepulauan Aru Kabupaten Buru Selatan Kabupaten Maluku Barat Daya Kota Ambon Kota Tual Kabupaten Buleleng Kabupaten Jembrana Kabupaten Tabanan Kabupaten Badung Kabupaten Gianyar Kabupaten Klungkung Kabupaten Bangli Kabupaten Karang Asem Kota Denpasar Kabupaten Lombok Barat Kabupaten Lombok Tengah Kabupaten Lombok Timur Kabupaten Sumbawa Kabupaten Dompu Kabupaten Bima Kabupaten Sumbawa Barat Kabupaten Lombok Utara Kota Mataram Kota Bima Kabupaten Kupang Kabupaten Timor Tengah Selatan Kabupaten Timor Tengah Utara Kabupaten Belu Kabupaten Alor
Pedoman Penetapan Peserta | 57
Provinsi
Papua
Kode Provinsi 24 24 24 24 24 24 24 24 24 24 24 24 24 24 24 24 24 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25
Kode Kabupaten 07 08 09 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 60 01 02 03 07 08 09 10 11 12 13 14 15 16
25
17
25 25 25
18 19 20
Nama Kabupaten/Kota Kabupaten Flores Timur Kabupaten Sikka Kabupaten Ende Kabupaten Ngada Kabupaten Manggarai Kabupaten Sumba Timur Kabupaten Sumba Barat Kabupaten Lembata Kabupaten Rote Ndao Kabupaten Manggarai Barat Kabupaten Nagekeo Kabupaten Sumba Tengah Kabupaten Sumba Barat Daya Kabupaten Manggarai Timur Kabupaten Sabu Raijua Kabupaten Malaka Kota Kupang Kabupaten Jaya Pura Kabupaten Biak Numfor Kabupaten Kepulauan Yapen Kabupaten Merauke Kabupaten Jayawijaya Kabupaten Nabire Kabupaten Paniai Kabupaten Puncak Jaya Kabupaten Mimika Kabupaten Boven Digul Kabupaten Mappi Kabupaten Asmat Kabupaten Yahukimo Kabupaten Pegunungan Bintang Kabupaten Tolikara Kabupaten Sarmi Kabupaten Keerom
Pedoman Penetapan Peserta | 58
Provinsi
Bengkulu
Maluku Utara
Banten
Kode Provinsi 25 25 25
Kode Kabupaten 26 27 28
25
29
25 25 25 25 25 25 25 25 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 28 28
30 31 32 33 34 35 36 60 01 02 03 04 05 06 07 08 09 60 02 03 04 05 06 07 08 09 60 61 01 02
Nama Kabupaten/Kota Kabupaten Waropen Kabupaten Supiori Kabupaten Mamberamo Raya Kabupaten Mamberamo Tengah Kabupaten Nduga Kabupaten Yalimo Kabupaten Puncak Kabupaten Dogiyai Kabupaten Lanny Jaya Kabupaten Deiyai Kabupaten Intan Jaya Kota Jayapura Kabupaten Bengkulu Utara Kabupaten Rejang Lebong Kabupaten Bengkulu Selatan Kabupaten Muko-Muko Kabupaten Kepahiang Kabupaten Lebong Kabupaten Kaur Kabupaten Seluma Kabupaten Bengkulu Tengah Kota Bengkulu Kabupaten Halmahera Tengah Kabupaten Halmahera Barat Kabupaten Halmahera Utara Kabupaten Halmahera Selatan Kabupaten Halmahera Timur Kabupaten Kepulauan Sula Kabupaten Pulau Morotai Kabupaten Pulau Taliabu Kota Ternate Kota Tidore Kepulauan Kabupaten Pandeglang Kabupaten Lebak
Pedoman Penetapan Peserta | 59
Provinsi
Kepulauan Bangka Belitung
Gorontalo
Kepulauan Riau
Papua Barat
Kode Provinsi 28 28 28 28 28 28 29 29 29 29 29 29 29 30 30 30 30 30 30 31 31 31 31
Kode Kabupaten 03 04 60 61 62 63 01 02 03 04 05 06 60 01 02 03 04 05 60 01 02 03 04
31
05
31 31 32 32 32 32 32 32 32 32
60 61 01 02 03 04 05 06 07 08
Nama Kabupaten/Kota Kabupaten Tangerang Kabupaten Serang Kota Cilegon Kota Tangerang Kota Serang Kota Tangerang Selatan Kabupaten Bangka Kabupaten Belitung Kabupaten Bangka Tengah Kabupaten Bangka Barat Kabupaten Bangka Selatan Kabupaten Belitung Timur Kota Pangkal Pinang Kabupaten Boalemo Kabupaten Gorontalo Kabupaten Pohuwato Kabupaten Bonebolango Kabupaten Gorontalo Utara Kota Gorontalo Kabupaten Bintan Kabupaten Karimun Kabupaten Natuna Kabupaten Lingga Kabupaten Kepulauan Anambas Kota Batam Kota Tanjung Pinang Kabupaten Fak-Fak Kabupaten Sorong Kabupaten Manokwari Kabupaten Kaimana Kabupaten Sorong Selatan Kabupaten Raja Ampat Kabupaten Teluk Bintuni Kabupaten Teluk Wondama
Pedoman Penetapan Peserta | 60
Provinsi
Sulawesi Barat
Kalimantan Utara
Kode Provinsi 32 32 32 32 32 33 33 33 33 33 33 34 34 34 34 34
Kode Kabupaten 09 10 11 12 60 01 02 03 04 05 06 01 02 03 04 60
Nama Kabupaten/Kota Kabupaten Tambrauw Kabupaten Maybrat Kabupaten Pegunungan Arfak Kabupaten Manokwari Selatan Kota Sorong Kabupaten Mamuju Kabupaten Mamuju Utara Kabupaten Polewali Mandar Kabupaten Mamasa Kabupaten Majene Kabupaten Mamuju Tengah Kabupaten Bulungan Kabupaten Malinau Kabupaten Nunukan Kabupaten Tana Tidung Kota Tarakan
Pedoman Penetapan Peserta | 61
Lampiran 4 Contoh Format A1
Pedoman Penetapan Peserta | 62
Lampiran 5 Dokumen/Berkas yang dikumpulkan peserta No 1 2 3
4
5 6 7 8
9 10 11
Berkas yang Dikumpulkan Ijazah S.1 (legalisasi Perguruan Tinggi) Ijazah D-I/D-II/D-III (jika ada) SK Pembagian Tugas Mengajar 5 (lima) tahun terakhir secara berturut-turut (legalisasi kep. sekolah) SK Golongan kepangkatan (PNS) atau SK Pengangkatan GT/GTY (SK pengangkatan/ pangkat/golongan sebagai guru sejak pertama menjadi guru sampai dengan terakhir yang dilegalisasi oleh atasan langsung/GTY legalisasi Ketua Yayasan.) Surat ijin belajar dari BKD (apabila dalam SK Kepegawaian terakhir belum mencantumkan kualifikasi akademik S1) Pasfoto berwarna ukuran 3x4 cm terbaru sebanyak 4 lembar (enam bulan terakhir dan bukan polaroid) Pakta Integritas dari peserta bahwa berkas/dokumen yang diserahkan dapat dipertanggungjawabkan keabsahannya (Materai 6000) Khusus Peserta Sertifikasi Guru Kedua a. SK Mutasi yang ditandatangani oleh Bupati/Walikota atau pejabat yang berwenang (jika ada); b. Surat keterangan dari kepala sekolah dan disetujui oleh kepala dinas pendidikan bagi guru PNS bersertifikat TIK, KKPI, Keterampilan, IPA SMK, IPS SMK dan Kewirausahaan yang diberi tugas mengampu mata pelajaran lain sesuai kualifikasi/latar belakang S-1/D-IV yang dimiliki; c. Surat keterangan dari kepala sekolah dan disetujui oleh kepala Dinas Pendidikan Provinsi/ kabupaten/kota, bagi guru bukan PNS yang diberi tugas mengampu mata pelajaran lain oleh yayasan. Foto copy sertifikat pendidik yang sudah dimiliki Format A1 yang telah ditandatangani oleh kepala Dinas Pendidikan Provinsi/kabupaten/kota Surat keterangan sehat jasmani dan rohani dari dokter pemerintah
Pedoman Penetapan Peserta | 63
PLPG √ √ √
√
√ √
√
√
√
√
√ √ √
Lampiran 6 Format Verifikasi Kelengkapan Dokumen/Berkas
No
1
2
3
4
5
6
7
Catatan Verifikasi Komponen Dokumen yang Diverifikasi Kepala Dinas LPMP LPTK Sekolah Ijazah S-1/D-IV (legalisasi Perguruan Tinggi) Ijazah D-I/D-II/D-III (jika ada) SK Pembagian Tugas Mengajar 5 tahun terakhir berturut turut (legalisasi kepala sekolah) SK Golongan kepangkatan (PNS) atau SK Pengangkatan GT sebagai guru (sejak pertama hingga terakhir) yang dilegalisasi kepala sekolah, bagi GTY legalisasi Ketua Yayasan) Surat ijin belajar dari BKD (apabila dalam SK Kepegawaian terakhir belum mencantumkan kualifikasi akademik S1) Pasfoto berwarna ukuran 3x4 cm terbaru sebanyak 4 lembar (enam bulan terakhir dan bukan polaroid) Pakta Integritas dari peserta bahwa berkas/ dokumen yang diserahkan dapat dipertanggung-
Keabsahan Kebenaran Relevansi Keabsahan Kebenaran Relevansi
√ √ √ √ √ √
Keabsahan
√
√
√
Kebenaran Kelengkapan
√
√
√
√
√
√
Keabsahan
√
√
Kebenaran
√
√
Kelengkapan
√
√
Ada
√
Keabsahan
√
Ada
√
Keabsahan
√
Ada
√
Keabsahan
√
Pedoman Penetapan Peserta | 64
jawabkan keabsahannya (Materai 6000)
8
9
10
Khusus Peserta Sertifikasi Guru Ke Dua a. SK Mutasi yang Keabsahan ditandatangani oleh Bupati/Walikota atau pejabat yang Kebenaran berwenang (jika ada); b. Surat keterangan dari kepala sekolah dan disetujui oleh kepala Keabsahan dinas pendidikan bagi guru PNS bersertifikat TIK, KKPI, Keterampilan, IPA SMK, IPS SMK dan Kewirausahaan yang diberi tugas mengampu mata pelajaran lain Kebenaran sesuai kualifikasi/latar belakang S-1/D-IV yang dimiliki; c. Surat keterangan dari kepala sekolah dan Keabsahan disetujui oleh kepala Dinas Pendidikan Provinsi/kabupaten/ kota bagi guru bukan PNS yang diberi tugas Kebenaran mengampu mata pelajaran lain oleh yayasan. d. Foto copy sertifikat √ Keabsahan pendidik yang sudah √ Kebenaran dimiliki Format A1 yang telah ditandatangani oleh kepala Dinas Pendidikan Provinsi/kabupaten/kota
√ √
√
√
√
√
Keabsahan
√
Kebenaran
√
Keabsahan Pedoman Penetapan Peserta | 65
√
Surat keterangan sehat jasmani dan rohani dari dokter pemerintah Tanggal Tanda Tangan Nama Verifikator Catatan:
Kebenaran
√
1.
Tanda centang (√) berarti pejabat dari instansi yang bertanggung jawab memverifikasi kebenaran, keabsahan, keberadaan, dan kelengkapan dokumen.
2.
Kepala sekolah bertanggung jawab terhadap kebenaran dan keabsahan SK Pembagian Tugas Mengajar, Foto copy sertifikat pendidik yang sudah dimiliki (jika ada)
3.
Kepala dinas Pendidikan Provinsi/kab/kota bertanggung jawab terhadap kebenaran dan keabsahan SK Golongan kepangkatan (PNS) atau SK Pengangkatan GT (dari pertama hingga terakhir), Pakta Integritas dari peserta bahwa berkas/dokumen yang diserahkan dapat dipertanggungjawabkan keabsahannya. SK Mutasi yang ditandatangani oleh Bupati/Walikota atau pejabat yang berwenang; Surat keterangan dari kepala sekolah dan disetujui oleh kepala dinas pendidikan bagi guru PNS bersertifikat TIK, KKPI, Keterampilan, IPA SMK, IPS SMK dan Kewirausahaan yang diberi tugas mengampu mata pelajaran lain sesuai kualifikasi/latar belakang S-1/D-IV yang dimiliki;
4.
LPMP bertanggung jawab terhadap kebenaran dan keabsahan Data yang ada di Format A1.
5.
LPTK bertanggung jawab terhadap kebenaran, keabsahan, dan relevansi ijazah.
Pedoman Penetapan Peserta | 66
Lampiran 6 Format Pakta Integritas Calon Peserta Sertifikasi Guru Tahun 2017 PAKTA INTEGRITAS Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama
:
NIP/NIK
:
Tempat/Tanggal Lahir
:
NUPTK
:
Unit Kerja
:
Alamat Unit Kerja
:
Dengan ini saya menyatakan bahwa bukti fisik di dalam berkas/dokumen yang saya lampirkan untuk keperluan sertifikasi guru ini benar dan absah adanya, dan jika di kemudian hari ternyata bukti fisik saya tidak benar dan tidak absah, saya bersedia menerima sanksi dan dampak hukum sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku, termasuk digugurkan sebagai peserta sertifikasi tahun 2016. …………………., ………….. 2017 Calon Peserta Sertifikasi, Materai Rp 6.000
(…………………………................) NIP/NIK ……………………………..
Pedoman Penetapan Peserta | 67
Lampiran 7 Jadwal Kegiatan No A 1
Tahap dan Jenis Kegiatan Tahap Persiapan
Jadwal Pelaksanaan
3
Penyusunan Pedoman Sertifikasi Guru Koordinasi Penetapan Peserta Sertifikasi Guru Publikasi Data Guru
4
Perbaikan Data Guru
B 1
3
Tahap Pengumpulan Berkas Verifikasi Berkas Administrasi Pengumpulan Berkas Administrasi yang diperbaiki/diklarifikasi Perbaikan Berkas Administrasi
4
Mencetak Format A1
23 Maret s.d. 6 April 2017
5
Menerima Format A1
23 Maret s.d. 6 April 2017
C
Tahap Penyerahan Data dan Dokumen
1
Mencetak Format B1
2
1
Pengiriman Data Peserta ke ASG Penerimaan Data dan Dokumen/Berkas Peserta Tahap Verifikasi Berkas Sertifikasi Guru oleh LPTK Tahap Pelaksanaan Sertifikasi Guru di LPTK Prakondisi Peserta
2
Pelaksanaan PLPG
2
2
3 D E
2 Februari 2017 16-18 Maret 2017 20 Maret 2017 21 Maret s.d. 6 April 2017 21 Maret s.d. 6 April 2017 21 Maret s.d. 6 April 2017 22 Maret s.d. 6 April 2017 22 Maret s.d. 6 April 2017
7s.d.10 April 2017 10 s.d. 13 April 2017 14 s.d. 19 April 2017 20 s.d. 30 April 2017
1 Mei s.d. 30 Juli 2017 1 Agustus s.d. 30 November 2017
Catatan: Jadwal dapat mengalami penyesuaian berdasarkan dinamika pendataan dan perubahan kebijakan sesuai dengan surat yang dikeluarkan Ditjen Guru dan Tenaga Kependidikan. Pedoman Penetapan Peserta | 68
Lampiran 8 Petunjuk Teknis Aplikasi Penetapan Peserta Sertifikasi Guru (AP2SG) A. Alur Data Verifikasi Calon Peserta Berikut alur data dalam proses penetapan peserta sertifikasi guru tahun 2017.
Keterangan : 1. Data calon peserta berasal dari daftar peserta UKG 2015 dengan kondisi data sesuai pada saat penentuan tempat UKG. 2. Dari daftar peserta UKG sudah diseleksi sesuai persyaratan sertifikasi dan ditambahkan sebagai data awal calon peserta. Kecuali persyaratan linieritas.
Pedoman Penetapan Peserta | 69
3. Peserta tidak lulus PLPG tahun 2015 diberi nilai UKG sesuai hasil UKG 2015 dan sudah ditambahkan sebagai data awal. 4. Penambahan calon dilakukan melalui AP2SG dengan mengisikan NUPTK atau nomor peserta UKG 2015. 5. Hasil akhir verifikasi peserta adalah daftar calon peserta. 6. Daftar calon hasil verifikasi selanjutnya sebagai acuan dalam pengambilan kuota peserta sertifikasi guru tahun 2015. Pengambilan kuota dilakukan oleh Dirjen GTK sesuai ketentuan yang berlaku Verifikasi calon peserta meliputi pembaruhan data, mutasi dan penghapusan calon. Informasi yang dapat diperbaruhi adalah sebagai berikut : Tempat lahir, Tanggal Lahir, Status Pegawai, NIP, Golongan, TMT Guru, TMT Pengawas, dan Kualifikasi pendidikan. Mutasi adalah perubahan tempat tugas yaitu jenjang, institusi, dan lokasi. Sedangkan penghapusan adalah penghapusan calon peserta yang tidak memenuhi persyaratan atau alasan lain sesuai ketentuan yang berlaku. Selama proses verifikasi calon dikategorikan dalam beberapa status verifikasi sesuai tahap verifikasi yang sudah dilalui. Verifkasi calon dilakukan oleh operator Dinas kab./kota dan LPMP. Berikut kategori status verifikasi dalam penetapan calon, Belum verifikasi, status awal data di AP2SG. Sudah Verifikasi, jika sudah dilakukan perubahan informasi dan perubahan tersebut disimpan. Disetujui Cetak A1, status verifikasi jika sudah disetujui A1 oleh operator LPMP. Pengajuan Hapus, status verifikasi jika sudah dilakukan pengajuan penghapusan oleh operator Dinas kab/kota. Hapus, status pengajuan hapus jika sudah disetujui oleh operator LPMP status verifikasi menjadi Hapus.
Pedoman Penetapan Peserta | 70
Berikut alur proses verifikasi AP2SG,
Keterangan: 1. Status verifikasi dimulai dari status belum verifikasi. 2. Sudah dilakukan verifikasi sesuai berkas fisik, jika memenuhi persyaratan status verifikasi berubah menjadi sudah verifikasi. 3. Status sudah verifikasi masih dapat dilakukan verifikasi jika diperlukan.
Pedoman Penetapan Peserta | 71
4. Status sudah disetujui A1 sudah tidak dapat diproses verifikasi lagi, jika ingin dilakukan verifikasi lagi, ubah dulu status verifikasi menjadi sudah verifikasi dengan melakukan pembatalan persetujuan A1.
B. Petunjuk Teknis AP2SG Aplikasi penetapan peserta sertifikasi guru (AP2SG) tidak mengalami banyak perubahan perilaku dengan AP2SG tahun sebelumnya meskipun tampilan mengalami perubahan. Pengguna AP2SG terdiri dari admin dan operator. Pengguna tingkat admin adalah memiliki kelebihan kewenangan untuk mengatur administrasi operator. Admin dan operator ada di tingkat Dinas kabupaten/kota maupun LPMP. Aplikasi dapat diakses melalui alamat: http://sergur.kemdiknas.go.id/ap2sg. Memulai aplikasi dilakukan dengan mengisi nama dan password dihalaman login :
Pedoman Penetapan Peserta | 72
Berikut contoh halaman utama aplikasi untuk tingkat Kabupaten/Kota,
Berikut contoh halaman utama aplikasi untuk tingkat LPMP,
sarana pencarian pilihan kategori
pilihan kab/kota
menampilkan daftar calon sesuai kriteria pilihan
pilihan status verifikasi
Menu Dokumen berisi daftar dokumen yang dapat di unduh melalui AP2SG. Menu Info berisi informasi terkait verifikasi-AP2SG, sedangkan menu Admin berisi submenu terkait fasilitas bantuan yang akan dibahas lebih lanjut dibagian menu Admin. 1. Halaman Daftar Calon Peserta Tautan menampilkan daftar calon untuk menampilkan daftar calon sesuai pilihan yang diinginkan, yaitu pilihan Kab/Kota, kategori peserta, dan status verifikasi. Pilihan kab/kota hanya disediakan di AP2SG-LPMP. Sarana pencarian adalah sarana untuk mencari peserta melalui NUPTK atau nama calon. Berikut contoh halaman daftar calon sesuai kriteria yang dipilih,
Pedoman Penetapan Peserta | 73
halaman tabel membuka detil calon
2. Halaman Detil Calon Tautan membuka detil calon adalah membuka halaman detil peserta sebagai sarana pembaruhan dan verifikasi calon, berikut contoh halaman detil.
tautan mutasi
kotak informasi tombol verifikasi Tautan Mutasi adalah untuk melakukan pembaruhan jenjang tempat tugas, tempat tugas dan mutasi tempat tugas. Sisi kanan bawah halaman detil disediakan informasi terkait verifikasi data Pedoman Penetapan Peserta | 74
yang bersangkutan dan tombol verifikasi. Banyaknya tombol menyesuaikan dengan status verifikasi di tingkat kabupaten/kota maupun LPMP. Jenis tombol verifikasi yang tersedia adalah sebagai berikut, • • • • • • • •
Tutup, menutup halaman verifikasi Simpan, menyimpan perubahan yang dilakukan Hapus, membuka dialog pengajuan penghapusan Cetak A1, mencetak dokumen A1. Persetujuan A1, merubah status verifikasi dari sudah verifikasi menjadi disetujui A1 Pembatalan A1, membatalkan persetujuan A1 Persetujuan Hapus, menyetujui pengajuan hapus Pembatalan Hapus, membatalkan status verifikasi Di Hapus
Empat tombol terakhir hanya tersedia di AP2SG-LPMP. Pada halaman detil tersebut ditampilkan isian yang harus dilengkapi jika peserta sertifikasi ke-2 dan isian informasi pendidikan S1 jika kualifikasi peserta ADALAH S2 atau S3,
Berikut contoh dialog mutasi
Pedoman Penetapan Peserta | 75
Pedoman Penetapan Peserta | 76
Contoh dialog penghapusan,
3. Pencarian Calon Peserta Sarana pencarian calon peserta disediakan untuk memudahkan pencarian calon membuka halaman detil melalui pencarian NUPTK atau nama. Pencarian melalui NUPTK merupakan cara langsung membuka halaman detil jika NUPTK yang dicari ditemukan. Sedangkan pencarian melalui nama calon ditampilkan daftar hasil pencarian sebagai berikut.
Pedoman Penetapan Peserta | 77
membuka kembali dialog hasil pencarian terakhir
menutup dialog hasil pencarian
tautan halaman detil
Halaman detil dibuka melalui tautan halaman detil. Jika ingin membuka kembali hasil pencarian terakhir gunakan fasilitas pencarian paling kanan yaitu membuka kembali dialog terakhir.
4. Menu Admin Menu Admin terdiri dari sub menu berikut: • • • • • • •
Pejabat Admin Operator Admin Kab/Kota Cetak A1 Menambah Calon Rekap Keluar
Menu Pejabat sarana untuk melengkapi informasi pejabat yang berwenang di LPMP maupun Dinas Kabupaten/Kota. Menu Admin Operator disediakan bagi admin untuk mengelola
Pedoman Penetapan Peserta | 78
operator di masing-masing LPMP dan Dinas Kabupaten/Kota. Sedangkan Menu Admin Kab/Kota disediakan bagi admin LPMP untuk mengelola admin Dinas kabupaten/kota di LPMP yang bersangkuatan. Cetak A1 adalah sarana untuk cetak dokumen A1, cetak A1 dapat dilakukan secara masal maupun per individu peserta bagi calon peserta dengan status verifikasi sudah disetujui A1. Sarana ini sebaiknya dipergunakan diakhir proses verifikasi untuk menghindari dokumen A1 sudah dicetak kemudian terjadi pembatalan persetujuan A1. Menambah Calon adalah sarana untuk menambah calon peserta melalui NUPTK atau Nomor Peserta UKG. Sumber data penambahan calon peserta adalah daftar peserta UKG. Rekap adalah sarana menampilkan rekap calon peserta dan dapat juga digunakan untk memonitor kemajuan verifikasi calon. Sedangkan sub menu Keluar untuk keluar dari AP2SG.
Pedoman Penetapan Peserta | 79