UTAMA
Berita | Ulasan | Adu Software | Utama | Bisnis | Apa Sih Sebenarnya... | Tutorial
Serba-serbi Back-up di Linux
Serba-serbi Back-up di Linux Noprianto Back-up adalah bagian dari sistem komputasi yang tidak dapat dihindari. Seberapa tangguh pun sistem, back-up harus selalu dilakukan, apalagi jika sistem melayani banyak user dalam centralized computing. Kita akan membahas tentang serba-serbi melakukan back-up di Linux.
K
etika penulis masih di SMU, ada satu hal, yang berkaitan dengan masalah back-up, yang penulis ingat sampai sekarang. Rekan penulis, seorang developer, tiba-tiba harus kehilangan semua data di dalam harddisk-nya (berukuran sekitar 1 GB, sudah cukup besar waktu itu) karena kerusakan pada harddisk itu sendiri. Segala tugas, program yang dibuat, dan lain sebagainya hilang tanpa bekas. Back-up yang ada juga cuma seadanya. Benar-benar kehilangan yang sangat besar. Masalah back-up adalah masalah penting, yang kadang memang tersingkir dari perhatian. Kadang-kadang, kita merasa bahwa apa yang kita kerjakan hanyalah sebuah file dan kalau disimpan sebentar saja, pasti tidak masalah. Kapan-kapan, atau besok, baru di-back-up ke dalam disket atau CD-ROM. Masalahnya, kalau satu file tersebut berkembang menjadi puluhan file dan kapan-kapan tersebut berkembang menjadi bulanan, berbagai masalah bisa saja muncul. Yang pertama barangkali kerusakan hardware (misal: harddisk). Hardwarenya sendiri mungkin bisa diganti dengan mudah karena adanya garansi. Kita tidak pernah bisa menduga kapan suatu hard-
34
INFOLINUX 04/2005
ware akan gagal bekerja. Secanggih apapun hardware tersebut, setahan apapun hardware tersebut akan kondisi ekstrim, kita benar-benar tidak bisa menduga kapan hardware tersebut berhenti bekerja. Yang kedua adalah kegagalan dari sisi software. Memang, harus diakui, beberapa software sudah sangat matang sehingga tidak perlu dikhawatirkan. Namun, sistem tetaplah sistem. Terkadang, kita juga tidak bisa menduga kapan akan terjadi masalah. Bagi Anda yang senang mencoba-coba berbagai distro, mungkin saja Anda harus melakukan resizing partisi, entah mempergunakan partition magic ataupun tool resizer yang datang bersama installer distro Anda. Karena selama ini tidak pernah terjadi masalah, maka kita bisa dengan mudah mempercayakan pengubahan harddisk kita kepada tool tersebut. Kita tidak pernah menduga apa yang akan terjadi pada saat proses resizing sedang dilakukan. Walaupun programnya matang, mungkin saja kondisi lingkungannya bisa bermasalah (seperti kegagalan sumber daya listrik misalnya). Penulis sudah menyaksikan setidaknya lima kasus kehilangan data akibat mengandalkan tool untuk resizing partisi. Kalau yang hilang adalah data sendiri,
www.infolinux.web.id
maka risiko pun hanya terbatas kepada diri sendiri (atau kantor, karena yang hilang adalah dokumen kantor). Namun, bagaimana kalau yang hilang adalah dokumen orang banyak (admin yang mengelola 100 user misalnya)? Masalah akan menjadi sangat kompleks. Oleh karena itu, sudah pasti back-up adalah hal yang sangat penting untuk dilakukan. Apapun hardware yang digunakan. Apapun sistem operasi yang digunakan. Apapun filesistem yang diandalkan. Apapun program yang digunakan. Back-up harus selalu dilakukan, kalau perlu menggunakan task automation. Di tulisan ini, kita akan membahas beberapa cara back-up, mulai dari yang sederhana sampai yang kompleks. Kita juga akan membahas beberapa media back-up dan serba-serbi backup lainnya. Selamat mengikuti!
METODE BACKUP Namanya sebenarnya sederhana. Back-up kalau di-Indonesiakan, bisa saja diartikan sebagai cadangan. Meng-copy-kan suatu file ke disket atau USB disk atau CD-ROM sudah bisa dikatakan sebagai back-up. Ter-
Berita | Ulasan | Adu Software | Utama | Bisnis | Apa Sih Sebenarnya... | Tutorial
UTAMA Serba-serbi Back-up di Linux
gantung administrator dan kebijakan yang diterapkan, kita mengenal berbagai macam cara back-up, mulai dari yang sederhana seperti yang dicontohkan sebagai mengcopy-kan file ke disket sampai yang rumit dan melibatkan software dan hardware yang serba mahal. Dalam hubungan back-up dengan disaster recovery, metode yang Anda gunakan tentu saja memiliki peranan. Ada kalanya, suatu metode back-up juga tidak bisa diterapkan untuk semua subsistem. Oleh karena itu, metode back-up juga merupakan salah satu hal yang harus diperhatikan apabila Anda melakukan back-up. Ada kalanya suatu metode efisien dan tepat guna, ada kalanya kita harus melihat metode lain.
Cara sederhana Pengertian cara sederhana adalah metode back-up yang tidak melibatkan software dan hardware yang diperuntukkan khusus untuk back-up dan komponen yang di-back-up akan disimpan apa adanya. Contoh yang paling baik adalah ketika kita meng-copy-kan suatu dokumen ke dalam disket atau USB disk. Cara ini umumnya dilakukan oleh pihak end user yang tidak bekerja intensif dengan komputer dan tidak mengelola data pengguna lain secara langsung. Keunggulan cara yang satu ini jelas: mudah dan sederhana. Kita tinggal memasukkan media back-up seperti disket, dan meng-copy-kan apa yang ingin kita backup ke media tersebut. Keunggulan yang lain adalah proses restore yang mudah. Kita
Bacula.
tinggal meng-copy-kan ulang apa yang kita back-up apabila terjadi masalah pada sumbernya. Cara ini juga memiliki keunggulan lintas platform. Namun, perhatikan juga kerugiannya. Yang pertama adalah dari sisi media backup. Bisa diandalkan atau tidak. Apabila Anda meng-copy-kan ke disket, proses pengcopy-an saja bisa bermasalah. Setelah itu, disketnya sendiri bisa bermasalah. Setelah disimpan pun atau terkena bencana, disket juga gampang sekali rusak. Alangkah tidak beruntungnya ketika kita mengandalkan backup dari disket, namun ketika benar-benar dibutuhkan, disketnya rusak. Pemilihan media lain seperti CD-ROM memang bisa lebih baik, namun, Anda juga harus secara intensif menjaga media tersebut. Termasuk USB. Terutama kalau medianya sendiri hilang. Kerugian yang kedua adalah masalah keamanan. Dengan meng-copy-kan begitu saja, maka ada risiko pihak lain dapat mencuri media back-up Anda dan sekaligus mencuri data yang tersimpan di dalamnya. Kerugian berikutnya adalah back-up dapat menjadi kompleks apabila cara seperti ini diterapkan untuk membackup banyak file sekaligus, atau suatu subsistem server Anda. Tidak semua subsistem dapat di-back-up dengan cara seperti ini. Tidak ada yang salah dengan back-up semacam ini. Malah, back-up dengan cara seperti ini sangat sederhana dan bagus. Masalahnya, ini hanya disarankan apabila Anda tidak mengelola data orang lain dan data Anda sendiri pun tidak terlalu banyak.
Umumnya, cara seperti ini digunakan oleh end user. Selalulah perhatikan media Anda. Apabila media Anda mendukung password (seperti umumnya USB disk), maka gunakanlah fasilitas tersebut. Lakukan organisasi file yang baik di dalam media penyimpanan tersebut sehingga Anda tidak kerepotan di masa depan. Apabila Anda harus mem-back-up banyak file sekaligus per minggu, maka ada baiknya kalau Anda mempergunakan metode yang akan kita bahas berikutnya.
Membundel dalam arsip Apabila kita ingin mem-back-up banyak dokumen sekaligus secara berkala (misalnya sekitar 100 dokumen rutin per minggu), ada baiknya kita tidak mempergunakan metode sederhana. Apabila Anda ingin yang sesederhana mungkin, cara yang kita bahas ini mungkin bisa digunakan. Prinsipnya adalah mengumpulkan banyak file sekaligus, beserta folder-folder yang mengandung file-file tersebut dan dibundel menjadi satu. Cara membundelnya bisa beraneka ragam. Banyak orang mengandalkan arsip terkompresi seperti ZIP, TAR, TAR.GZ, TAR.BZ2, RAR, self extract archive, dan lain sebagainya. Ada pula yang mempergunakan Image CDROM. Cara seperti ini umumnya digunakan oleh pengguna komputer yang bekerja pada satu subsistem saja dan umumnya, kalaupun mengurusi data orang lain, juga terbatas pada subsistem tertentu. Sebagai contoh, pengguna selalu bekerja dengan dokumen StarOffice atau OpenOffice.org
Arkeia.
www.infolinux.web.id
INFOLINUX 04/2005
35
UTAMA
Berita | Ulasan | Adu Software | Utama | Bisnis | Apa Sih Sebenarnya... | Tutorial
Serba-serbi Back-up di Linux
sehingga hanya kumpulan file inilah yang di-back-up. Atau, pengguna hanya perlu memaintain home directory user. Satu subsistem. Keuntungan cara ini adalah cukup sederhana untuk dilakukan. Anda bisa menjalankan Ark atau File Roller dan mendapatkan front end yang mudah untuk membuat arsip terbundel. Untuk membuat CD-ROM image, Anda bisa mempergunakan program CD burner seperti K3B. Sederhana. Anda tinggal memilih tree yang ingin di-back-up, dan selanjutnya hanya perlu memasukkan nama arsip back-up-nya. File tersebut selanjutnya bisa disimpan di berbagai media back-up. Keuntungan yang kedua, sama dengan cara paling sederhana, adalah proses restore yang relatif mudah. Anda bahkan bisa melakukan restore ke direktori lain. Restore beberapa bagian arsip juga dimungkinkan. Sama seperti cara sederhana yang dibahas sebelumnya, cara seperti ini juga bisa lintas platform. Dan, kalau Anda mem-back-up banyak file sekaligus, atau tree yang kompleks, cara ini bisa diandalkan. Anda bisa membuat back-up untuk tree kompleks dengan mudah. Kerugiannya juga kurang lebih sama dengan cara pertama. Anda harus benarbenar memilih media back-up yang baik. Kita asumsikan saja Anda harus selalu membackup sekitar 100 file per minggu, dan ukuran rata-rata 1 file adalah 10 KB. Maka, Anda akan menghasilkan kurang lebih 1 MB arsip per minggu. Disket memang bisa digunakan, namun sebaiknya buang jauh-jauh pikiran untuk menggunakan disket tersebut. Pada saat penulisan, mungkin akan terjadi masalah dan disketnya sendiri bisa saja rusak. Media yang cocok barang kali CD-ROM. Kerugian lain, sama seperti cara sederhana, adalah masalah keamanan. Memang tidak separah cara pertama karena beberapa arsip mendukung penggunaan password. Dengan meningkatnya jumlah file yang Anda backup dan mudahnya diakses (sekali ambil bisa langsung banyak data yang terambil), maka hati-hatilah. Kerugian berikutnya adalah pemilihan tipe arsip. Ada tipe arsip yang begitu salah satu bagiannya rusak, keseluruhan arsip sudah tidak bisa digunakan lagi. Ini sungguh berbahaya sekali. Anda ingin aman, yang di-
36
INFOLINUX 04/2005
dapat malah sebaliknya. Pilihlah arsip yang tidak memiliki track record jelek dalam hal ini. Di dunia Linux, yang cukup disarankan adalah tar. Masih berhubungan dengan arsip. Anda harus berpikir dua kali ketika Anda ingin mempergunakan kompresi. Anda bisa saja mempergunakan ZIP, RAR, TAR.GZ, atau TAR.BZ2, namun, perhatikan kebutuhannya. Apabila Anda tidak sensitif terhadap space, maka kalau bisa, kompresi tidak dilakukan. Dengan menambahkan kompresi GZ pada TAR misalnya, Anda memang mendapatkan pengurangan ukuran arsip. Namun, untuk membukanya, Anda harus membutuhkan gzip, waktu membuka lebih lama, dan Anda menambahkan satu kompleksitas ke dalam arsip Anda. Pemilihan arsip berupa image CD-ROM juga harus diperhitungkan dengan benarbenar, terutama kalau Anda mempergunakan tipe ISO9660 dengan arsip yang banyak mengandung nama file panjang. Program mkisofs memang memiliki opsi untuk mendukung nama panjang, namun bisa saja image yang Anda hasilkan menjadi tidak kompatibel di sistem lain. Secara umum, soal tipe arsip, tar, dan iso9660 mungkin bisa dijadikan pilihan. Keduanya sederhana, dan bahkan iso9660 bisa di-mount loopback ke direktori tertentu untuk bekerja dengan file-file di dalamnya. Pembahasan setelah tipe arsip adalah masalah keamanan. Karena Anda mungkin mengelola data orang banyak, maka tanggung jawab Anda juga bertambah kompleks. Masalah keamanan harus diperhatikan benar-benar. Apabila Anda mempergunakan format ZIP, mungkin saja Anda bisa menambahkan password. Namun, ketika kita sepakat untuk tidak mempergunakan kompresi, maka pilihan utama kita akan jatuh pada tar. Pihak lain bisa saja mendapatkan arsip Anda dan mencuri segalanya. Sebenarnya, kalau mau bicara jujur, password ZIP juga dapat di-crack dan oleh karenanya, proteksi ini bukanlah merupakan yang paling aman. Satu hal yang bisa digunakan dalam mencegah pihak lain membuka data Anda adalah dengan mempergunakan GPG. Dengan menggunakan GPG yang enkripsinya sudah tak diragukan lagi dan kematangan program yang sudah terbukti pula,
www.infolinux.web.id
kerahasiaan arsip akan bisa terjaga dengan baik. Anda bahkan bisa mengirimkan arsip Anda ke pihak lain, dan hanya pihak tersebutlah yang bisa membuka enkripsi tersebut. Apabila Anda mempergunakan desktop KDE, maka Anda bisa mempergunakan KGPG yang mudah digunakan dan sudah terintegrasi dengan Konqueror. Pengguna command line juga bisa tetap memanfaatkan tool gpg yang juga mudah digunakan. Satu kekurangan penggunaan enkripsi ini adalah waktu (banyak waktu yang diperlukan kalau Anda ingin mengenkripsi arsip sebesar 650 MB misalnya). Yang jelas, dalam mempergunakan enkripsi, jangan percaya kepada program yang menawarkan enkripsi yang tidak umum digunakan. Banyak pihak (termasuk vendor aplikasi) yang menawarkan enkripsi dua arah yang hanya memanfaatkan algoritma XOR. Ini sungguh bahaya. Dekripsi bisa dilakukan dengan mudah. Password juga tidak berguna banyak di sini. Selalulah pergunakan GPG kalau Anda ingin menggunakan enkripsi. Back-up seperti ini banyak dilakukan oleh pengguna komputer mulai dari pengguna akhir sampai administrator jaringan. Karena ini melibatkan banyak data, maka sekali lagi, faktor keamanan dan media yang dipilih harus benar-benar diperhatikan. Walaupun bisa diterapkan pada dokumen biasa yang berdiri sendiri ataupun filefile lepas, metode ini umumnya tidak bisa diterapkan pada subsistem yang memiliki mekanisme tersendiri dalam menyimpan data. Contoh yang paling baik adalah data yang tersimpan dalam database server MySQL atau PosgreSQL. Umumnya, database system memiliki cara penyimpanan sendiri yang tidak sederhana sehingga kita tidak bisa meng-copy-kan begitu saja filefile data untuk di-back-up. Untuk alasan keamanan dan efisiensi, umumnya mereka mengimplementasikan cara tersendiri.
Back-up subsistem tertentu Seperti telah disebutkan sebelumnya, beberapa subsistem, terutama database system, memiliki cara tersendiri dalam menyimpan data. Kita umumnya tidak bisa begitu saja mengambil file-file yang tersimpan di dalam direktori data database system tersebut, meng-copy-kan ke dalam CD-
Berita | Ulasan | Adu Software | Utama | Bisnis | Apa Sih Sebenarnya... | Tutorial
UTAMA Serbi-serbi Back-up di Linux
ROM misalnya, dan meng-copy-kan data tersebut di komputer lain dan berharap dapat memiliki data yang sama. Umumnya tidak selalu bisa. Dan, kalaupun ada yang biasa, kita umumnya juga tidak tahu persis file-file mana saja yang harus di-back-up. Kurang satu file, bisa-bisa bermasalah. Menghadapi subsistem seperti ini, kita tidak bisa mengandalkan cara-cara yang dibahas sebelumnya. Kita harus mempergunakan tool-tool yang datang dengan subsistem tersebut untuk melakukan dumping objek ke dalam file dan setelah itu, file-file hasil dump bisa kita back-up dengan salah satu cara yang telah dibahas sebelumnya. Bisa di-copy-kan per file, ataupun dibundel menjadi arsip terenkripsi. Dibandingkan dokumen biasa, umumnya database menyimpan informasi yang lebih detil dan kompleks. Hilang, bisa jadi masalah besar. Ada satu dua hal yang perlu dibahas dalam back-up subsistem spesial seperti database. Kita umumnya mengenal dua tipe back-up dipandang dari sisi bekerja atau tidaknya sistem pada saat back-up dilakukan. Hot back-up dan cold back-up adalah istilah kerennya. Database system yang baik umumnya menyediakan cara untuk melakukan back-up kedua tipe ini. Perusahaan umumnya menerapkan kebijakan untuk melakukan hot back-up yang lebih sering dibandingkan dengan cold back-up. Dipandang dari sisi volume yang diback-up, kita mengenal full back-up dan incremental back-up. Ada kalanya, untuk alasan kecepatan dan ukuran yang harus
Amanda.
dibackup, beberapa pengguna akan cenderung lebih sering melakukan incremental back-up. Database system seperti MaxDB misalnya menyediakan back-up yang tidak sederhana dan data yang digunakan juga berukuran besar, tergantung pada volume yang Anda pergunakan. Terus-terusan full back-up untuk volume besar akan membuat Anda harus membangun gudang untuk menyimpan media back-up. Satu hal yang perlu diperhatikan dalam mem-back-up subsistem tertentu yang kompleks dan melibatkan banyak data seperti ini adalah masalah disaster recovery. Dan, ini hanya akan berjalan mulus apabila Anda telah mempersiapkan segalanya dengan baik. Setelah melakukan dumping misalnya, Anda tentunya harus menyiapkan media yang paling baik. Masalah keamanan juga harus senantiasa diperhatikan. Semua hal tersebut terkadang sangat rumit untuk dilakukan secara manual. Kalaupun memang harus dilakukan secara manual, paling tidak Anda harus mempersiapkan beberaa otomatisasi, serta infrastruktur yang baik dalam melakukan back-up. Anda mungkin harus memiliki file server yang kapabel dan mampu mendukung otomatisasi backup yang dilakukan. Apabila Anda melakukan back-up ke CD-ROM dan data yang di-back-up melebihi kapasitas satu CDROM, maka setidaknya, Anda harus menyiapkan bagaimana cara membangun image multi-volume. Dan sebagainya. Ini semuanya tidaklah sederhana, apabila kalau subsistem yang di-back-up banyak.
Sampai di titik ini, kita bisa melihat bahwa back-up tidaklah sesederhana mengcopy-kan satu file ke media penyimpanan lain. Apabila Anda merasa bahwa melakukan otomatisasi dan persiapan infrastruktur adalah hal yang rumit dan berisiko tinggi, maka Anda mungkin akan menyerahkan kegiatan back-up mem-back-up kepada software yang memang dikhususkan untuk back-up. Kita akan membahas software back-up setelah ini.
Mempergunakan software back-up Kita telah membahas bahwa back-up sebenarnya tidaklah sederhana. Dari masalah yang sederhana saja. Yaitu ukuran back-up. Kita harus selalu memikirkan untuk membangun back-up yang mendukung multivolume dan harus memikirkan bagaimana restore data bisa dilakukan dengan mudah. Masalah berikutnya, kita mungkin akan berhubungan dengan masalah keamanan. Sekadar meng-copy-kan file ke media lain, tentunya kita sudah sepakat bahwa ini berbahaya. Sementara, ketika kita ingin membackup sistem sebesar 20 GB misalnya, penggunaan GPG sendiri satu per satu akan sangat memakan waktu. Setelah masalah keamanan, kita perlu memperhatikan masalah lingkup sistem yang harus kita back-up. Kalau memang hanya home directory user, mungkin tidak terlalu banyak hal yang harus dipusingkan. Tapi kalau harus banyak subsistem, mulai dari home directory, PostgreSQL, LDAP, konfigurasi sistem, sistem itu sendiri, ja-
CloneIt.
www.infolinux.web.id
INFOLINUX 04/2005
37
UTAMA
Berita | Ulasan | Adu Software | Utama | Bisnis | Apa Sih Sebenarnya... | Tutorial
Serba-serbi Back-up di Linux
ringan, dan lain sebagainya, kita akan sangat kerepotan kalau melakukannya secara manual. Satu-satunya cara adalah membuat beberapa otomatisasi, namun ini juga merupakan hal yang kompleks. Setelah masalah memusingkan tersebut, kita masih harus berhubungan dengan masalah infrastruktur. Apakah mendukung back-up ke jaringan, bagaimana proses restore bisa dilakukan dengan mudah, bagaimana keamanan, dan lain sebagainya. Ini, bukan basa basi dan tidak mudah. Beberapa perusahaan besar yang bermain di storage dan back-up umumnya telah menyediakan berbagai solusi untuk kita sehingga apa yang kita pusingkan dapat ditangani dengan mudah oleh software. Keuntungan-keuntungan dari penggunaan software tersebut di antaranya adalah kita tidak perlu lagi memikirkan infrastruktur, keamanan, back-up untuk berbagai subsistem, dan lain sebagainya. Kita tinggal membangun back-up server misalnya, kemudian memberikan authorisasi untuk mem-back-up subsistem apa saja yang harus di-back-up (biasanya datang dengan dukungan plug-in seperti postgresql plug-in, LDAP plugin, dan lain sebagainya), memberikan penjadwalan, dan segala urusan akan ditanggung beres oleh software tersebut. Proses restore juga umumnya telah ditangani sehingga kalau terjadi masalah besar, recovery dapat dilakukan secara mudah. Satu keuntungan lain yang bisa didapatkan adalah platform independent. Umumnya, software back-up akan menawarkan kemampuan untuk mem-back-up file-file dari berbagai sistem operasi, berbagai subsistem lain, dan bahkan mem-back-up langsung satu harddisk penuh atau satu server penuh tanpa banyak bicara. Semuanya dilibas, kalau perlu, secara low level. Namun, tidak semua implementasi software back-up seideal bayangan kita. Di Linux, kita mengenal puluhan software back-up. Ada yang konyol, ada yang benarbenar serius. Ada yang hanya kumpulan script, ada yang merupakan aplikasi dengan struktur yang mengagumkan. Sebelum Anda memutuskan untuk mempergunakan software khusus backup, ketahui juga kekurangan dari penggunaan cara ini. Yang pertama dan utama
38
INFOLINUX 04/2005
adalah kontrol data. Ketika Anda melakukan backup secara manual, Anda memiliki kontrol penuh terhadap back-up. Minimal, Anda tahu persis di mana back-up untuk home directory user disimpan. Di CD berapa, di server mana, dan lain sebagainya. Anda juga mungkin tahu persis arsip mana yang dikompres dan diberi pengamanan tertentu. Anda jug bisa memisahkan beberapa back-up sesuai tingkat urgensi, keamanan, dan lain sebagainya. Begitu Anda menyerahkan back-up kepada software, ada kemungkinan Anda tidak pernah tahu apa yang dilakukan di belakang. Anda hanya tahu persis bahwa home directory telah di-back-up dan dapat diakses dengan password tertentu. Anda bisa melakukan restore database dengan satu klik, namun mungkin Anda tidak pernah tahu detail yang terjadi. Proses restore juga umumnya harus diperhatikan benarbenar. Apabila software backup menggunakan cara kerja client server, sehingga ada server yang didedikasikan untuk proses backup, Anda juga harus melihat ada kemungkinan terjadi permasalahan pada sistem back-up itu sendiri sehingga bisa mengkibatkan masalah lain. Satu bagian dari kehilangan kontrol data adalah format back-up yang digunakan oleh software. Beberapa software back-up membangun format sendiri yang proprietary sehingga secara keseluruhan, setelah back-up, kita hanya akan memiliki file sebesar 1 GB dengan format aneh yang tidak dikenali oleh program lain. Kalau melakukan back-up sendiri, setidaknya Anda tahu persis format apa yang digunakan. Kekurangan lain dari cara ini adalah harga. Umumnya, software back-up yang baik, tidaklah murah. Sebaiknya, jangan mengandalkan software back-up open source yang tidak jelas kendati mudah digunakan atau menawarkan banyak fitur. Bisa-bisa suatu hari pembuatnya berhenti mengembangkan, atau terjadi inkompatibilitas dengan format data back-up versi baru, atau tiba-tiba mereka membuat suatu plugin penting yang super mahal sehingga Anda harus bayar padahal anggaran tidak tersedia, atau dokumentasi kurang lengkap dan lain sebagainya. Perhatikan track record perusahaan, produknya, kisah sukses yang representatif, dan faktor lain yang
www.infolinux.web.id
Anda anggap penting sebelum memilih satu software backup tersebut. Ingatlah, sekali Anda memutuskan, Anda mungkin sudah tergantung. Berikut ini adalah beberapa software back-up untuk Linux. Beberapa di antaranya berbayar: AMANDA (www.amanda.org). AMANDA adalah singkatan dari Advanced Maryland Automatic Network Disk Archiver. AMANDA merupakan sistem back-up yang mengizinkan administrator jaringan untuk membangun satu server back-up master untuk memback-up berbagai host ke dalam satu tape drive berkapasitas besar. Untuk arsip, AMANDA mempergunakan program dump ataupun tar. AMANDA dapat dipergunakan untuk mem-backup berbagai host berbasis Unix. Kdat (http://sunsite.auc.dk/qweb/kdat/). Program back-up yang mempergunakan arsip tar dan didesain untuk bekerja dengan multiple archive di dalam tape tunggal. Kdat mendukung SCSI dan floppy tape drive, dapat menangani banyak volume dalam satu tape yang sama, dapat memilih untuk mem-backup banyak file dalam satu waktu, restore yang dapat dilakukan dengan cepat. Pada dasarnya, program ini banyak memanfaatkan kemampuan program tar. Mondo Rescue (http://www.mondorescue.org). Dapat digunakan untuk backup workstation ataupun server Linux ke dalam tape, CD-ROM, CDRW, dan NFS. Mondo juga mendukung LVM, RAID, ext2, ext3, JFS, XFS, Reiserfs, VFAT, dan dapat mendukung filesistem tambahan dengan mudah. AFBackup (http://afbackup.sourceforge. net). Back-up berbasis client server yang mengizinkan satu server yang dapat mem-back-up banyak workstation secara simultan ataupun serial. Back-up dapat dilakukan dari server ataupun dari workstation. Arkeia (http://www.arkeia.com). Merupakan solusi back-up komersial yang sangat menggiurkan. Paling tidak, Anda bisa memanfaatkan Arkeia Network Backup dan Arkeia Server Backup. Untuk host back-up, Arkeia juga mendukung Oracle, MySQL, PostgreSQL, Ex-
UTAMA
Berita | Ulasan | Adu Software | Utama | Bisnis | Apa Sih Sebenarnya... | Tutorial
Serbi-serbi Back-up di Linux
FileBunker.
change, Lotus, DB2, LDAP, SUSE Linux OpenExchange server dan lain sebagainya. Sistem operasi yang didukung oleh network back-up boleh dikatakan hampir semua sistem operasi populer mulai dari Linux, HP-UX, Solaris (7,8,9,10), AIX, Unixware, SCO OpenServer, IRIX, Windows (2000, XP, 2003, 98, ME, NT4), Mac OS X (10.1, 10.2, 10.3), Novell Netware (4.11, 5.x, 6, 6.5), FreeBSD 4.x, NetBSD 1.x, danOpenBSD 3.x. Sementara, untuk back-up server Linux, hampir semua distro populer didukung: Debian, Red Hat, SUSE, Mandrake, dan Slackware. Walaupun terkesan menyeramkan, Arkeia menawarkan kemudahan instalasi, kemudahan penggunaan (dengan GUI), hardware detection, remote interface, centralized management tool, scheduler yang mudah digunakan, serta restore yang juga mudah. Secara umum, Arkeia menyebut diri mereka mudah digunakan, scalabel, enterprise ready, dan affordable. BackBurner (http://kilgallonfamily.com/ backburner/). BackBurner adalah koleksi script Perl yang mengizinkan user untuk mem-back-up dan me-restore image (terkompresi) berbagai filesistem, network drive, dan partisi disk. Backup by loop (http://foc.neoartis. org/progs/backup/index.htm.en) adalah script bash untuk back-up sistem yang komplit dan terotomatisasi. Backup Professional (http://unitrends. com). Solusi back-up dan recovery komersial yang berjalan di banyak
Mondo Rescue.
sistem operasi (termasuk Linux) dan mudah digunakan (kontrol dapat dilakukan dari GUI). BackupEDGE dan RecoverEDGE (http://www.microlite.com). Solusi backup komersial yang berjalan di Linux. Termasuk juga recoverEDGE, solusi disaster recovery pintar yang didesain khusus untuk Linux. BackuponCD (http://www.tuxoncd. de/backuponcd/pub/backuponcd.html/). Shell script yang akan membuat arsip terkompresi GZIP multi-volume yang dapat dituliskan ke CD-RW. Backup juga dapat dilakukan lebih cepat dengan menjalankan cdrecord di dalam subshell. BackupSW (http://visualversion.com/ backupsw/index.html). Solusi backup untuk PC. Didesain sangat mudah untuk recovery data. Program ini berjalan multiplatform. Bacula (http://www.bacula.org). Seperti meniru dracula, Bacula umumnya datang di malam hari dan menghisap esensi dari komputer Anda: data. Solusi back-up open soure yang luar biasa. Backup, recovery dan verifikasi bisa dilakukan lewat jaringan. Program ini menawarkan beberapa fitur berikut. Network backup/restore dengan centralized director, penjadwalan yang baik dan dilengkapi dengan prioritas, restore bisa dilakukan untuk sebagian ataupun keseluruhan back-up, restore sistem secara komplit, interface console dan GUI WX yang ramah, otentikasi password
www.infolinux.web.id
MD5 di antara daemon, mendukung banyak subsistem seperti PostgreSQL dan MySQL, Mutivolume backup, Volume backup yang independen: Baik Windows Linux maupun Solaris bisa di-back-up dalam volume yang sama, multithread, mendukung posix ACL, mendukung mesin 64-bit, mendukung back-up, dan restore untuk file yang berukuran lebih dari 2 GB. Bagi Anda yang ingin solusi back-up murah meriah, cobalah Bacula. Box Backup (http://www.fluffy.co.uk/ boxbackup). Solusi back-up open source yang dapat dijalankan secara otomatis. Semua data back-up dikompres dan hanya bagian yang berubah yang dikirimkan ke server, seperti rsync. BRU Backup and Restore Utility (http:// www.tolisgroup.com). Solusi back-up komersial yang luar biasa. Telah dikembangkan untuk end user sejak kernel masih versi 0.99pl12 pada tahun 1994. Menggunakan BRU, banyak fungsi yang telah diotomatisasi, mudah digunakan, akurasi sampai 100%, dan banyak fitur lainnya. cdbkup (http://cdbkup.sourceforge.net). Solusi back-up open source yang bertujuan untuk mem-back-up data ke dalam CD-ROM ataupun CD-RW. Mendukung full back-up dan incremental back-up. Semua hasil back-up disimpan sebagai arsip tar. CloneIt (http://www.ferzkopp.net/ ~aschiffler/Software/CloneIt/index.html). Membuat copy harddisk dan dapat melakukan kloning melewati jaringan.
INFOLINUX 04/2005
39
UTAMA
Berita | Ulasan | Adu Software | Utama | Bisnis | Apa Sih Sebenarnya... | Tutorial
Serba-serbi Back-up di Linux
FileBunker (http://filebunker.sourceforge. net). Aplikasi back-up yang mempergunakan satu atau lebih account Gmail sebagai penyimpanan. Luar biasa. Hydra backup system (http://zope.cprogrammer.org/home/hydra). Solusi backup yang ditulis dengan Python dan berjalan dalam modus client server. Kdar (http://kdar.sourceforge.net). Kdar adalah singkatan dari KDE Disk Archiver. Merupakan solusi back-up yang mudah digunakan. LinBox Backup Server (http://linbox. com). Solusi back-up komersial yang mengizinkan pengguna untuk memback-up dan restore partisi harddisk ke server, tanpa tergantung sistem operasi. Midnight Backup (http://mbackup. sourceforge.net). Solusi back-up yang penuh fitur. Dapat dijalankan lewat jaringan dan tidak tergantung pada sistem operasi. PPART (http://linbox.com/en/ppart. html). Tool yang mengizinkan pengguna untuk membuat recovery CD untuk backup partisi yang telah dilakukan. Storix Backup Administrator (http:// storix.com). Solusi back-up komersial yang mudah digunakan. Dengan menggunakan SBA, pengguna dapat melakukan backup dalam satu langkah mudah! TapeWare (http://www.tapeware.com). Solusi storage management dan disaster recovery komersial. Dapat berjalan pada berbagai sistem operasi (Windows, Linux, Netware) dan mendukung berbagai bahasa.
AFBackup.
40
INFOLINUX 04/2005
UniBack (http://www.orbitsw.com/USA/ uni_linux.html). Solusi back-up dan restore komersial. Veritas NetBackup Enterprise Server (http://www.veritas.com). Solusi komersial proteksi data untuk UNIX, Windows, Linux, dan Netware. Proteksi bisa dilakukan per disk, per komputer, dan disaster recovery dapat dilakukan otomatis. Produk ini juga mendukung Oracle, SAP, Microsoft SQL Server, Exchange, Microsoft SharePoint Portal Server, DB2, Lotus Notes/Domino, Sybase dan Informix. Veritas adalah perusahaan terkenal di bidang manajemen storage. ZZEE Active SQL Backup (http://www. zzee.com/zmdb). Dapat digunakan untuk mem-back-up MySQL (full dan incremental). Back-up dapat dikirim ke FTP server ataupun dikirim ke e-mail.
MEDIA BACKUP Apapun metode yang Anda pilih, Anda selalu harus memilih media yang harus digunakan. Pemilihan media merupakan hal yang tidak kalah penting dengan pemilihan metode. Kita mengenal beberapa kategori media back-up. Kita akan melihat beberapa contoh media back-up, mulai dari yang sederhana sampai yang kompleks. Umumnya, yang paling sering dipakai oleh pengguna akhir adalah floppy disk. Media back-up ini sangat tidak disarankan dan apabila mungkin, hindari penggunaan media tipe yang satu ini. Anda bisa mencoba untuk mempergunakan CD-ROM
Box Backup.
www.infolinux.web.id
ataupun CD-RW apabila membutuhkan kapasitas besar dan reliabilitas. Di beberapa lembaga yang sangat mementingkan data, penggunaan media berbasis magnetik umumnya bersamaan dengan penggunaan back-up manual. Penulisan ke kertas misalnya. Ini adalah salah satu media yang paling konvensional, namun tetap aman. Apabila terjadi perang yang memanfaatkan electro magnetical pulse misalnya, kertas tetap aman. Tentu saja, kita tidak harus ekstrim seperti itu. Beberapa kalangan yang bergerak di dunia enterprise umumnya menggunakan solusi media back-up yang lebih hebat, seperti mesin back-up misalnya. Contoh mesin back-up adalah StorEdge 3310 SCSI dari Sun Microsystems. Mesin ini datang dengan konfigurasi yang mudah dilakukan berkat adanya Sun StorEdge Configuration Service. Selain itu, karena dibuat khusus untuk backup, maka mesin ini juga tahan akan berbagai gangguan dan telah memenuhi dasar dan standar yang berlaku (MIL-STD-810F). Mesin ini juga datang dengan kemampuan monitoring RAID memanfaatkan StorEdge Diagnostic Reporter Software. Anda bisa saja memilih media yang paling sederhana, namun, ketika kebutuhan Anda meningkat, untuk keamanan data, perhatikan juga media back-up yang Anda gunakan.
ASPEK KEAMANAN Kita telah membahas ini berkali-kali.
UTAMA
Berita | Ulasan | Adu Software | Utama | Bisnis | Apa Sih Sebenarnya... | Tutorial
Serbi-serbi Back-up di Linux
Dalam melakukan back-up, kita harus senantiasa mengingat bahwa apa yang kita simpan adalah data, yang mungkin memiliki informasi penting bagi pihak tertentu. Oleh karena itu, setelah di-back-up pun, kita wajib menjaga apa yang kita simpan sebagai cadangan tersebut. Gangguan keamanan yang sering terjadi umumnya dimulai ketika pihak yang tidak bertanggung jawab memiliki akses ke media backup tersebut. Apabila proses back-up dilakukan secara manual dan tidak dikenakan enkripsi pada arsip, maka siapa saja bisa membuka dan mengambil informasi yang tersimpan di dalamnya. Apapun metode yang Anda pilih, selalulah untuk menggunakan enkripsi seperti halnya GPG. Dan, ketika Anda menggunakan software back-up, pastikan proses backup juga telah disertai dengan penggunaan enkripsi. Begitupun dengan media backup. Apabila mungkin, gunakan juga enkripsi.
misalnya, seberapa cepat dan seberapa akurat proses recovery bisa dilakukan juga harus menjadi pertimbangan. Bagi Anda yang melakukan back-up secara manual, pastikan Anda telah memikirkan hal yang satu ini. Hal yang lain adalah budaya pengguna. Apabila Anda bekerja sebagai admin di perusahaan besar yang melibatkan banyak user, maka budaya pengunaan komputer mulai dari lokasi menyimpan file juga harus diperhatikan. User tidak jarang menyimpan begitu saja dokumen di dalam path yang terakhir aktif tanpa mengamati path tersebut (di Windows, di mana user hampir bisa menulis di mana saja, hal ini bisa menjadi masalah). Pastikan home directory user telah didefinisikan dengan benar dan user tidak menyimpan file di lokasi yang tidak termasuk cakupan back-up. Back-up adalah hal yang wajib dilakukan ketika Anda berhubungan dengan
DIBUTUHKAN SEGERA
HALHAL LAIN Di bagian terakhir ini, kita akan membahas beberapa hal lain yang mungkin tidak berhubungan dengan backup secara langsung, namun dapat berfungsi sebagai sistem pendukung. Yang pertama adalah otomatisasi. Apabila Anda melakukan back-up secara manual, maka faktor yang satu ini harus diperhatikan benar. Namun, apabila Anda mempergunakan software khusus back-up, maka harusnya software back-up tersebut telah menyediakan fasilitas ini untuk Anda. Kita tidak selalu bisa mengandalkan backup rutin yang dilakukan secara manual. Alangkah baiknya untuk selalu membuat proses back-up dilakukan di dalam cron job. Tentu saja, back-up akan dilakukan ketika pengguna tidak aktif dan traffic di jaringan dalam keadaan lancar (apabila hasil back-up dikirim ke jaringan). Hal lain yang perlu diperhatikan adalah disaster recovery. Terutama ketika Anda ingin membeli software back-up yang mahal. Apa yang kita backup tidak selalu data berupa dokumen StarOffice misalnya. Terkadang, apa yang kita back-up adalah sistem itu sendiri dan data yang tersimpan di database server. Apabila terjadi bencana
komputer. Apapun bentuknya sesuai dengan kepentingan Anda. Dalam back-up, selain menduplikasi data, perhatikanlah juga masalah keamanan. Bagi Anda yang belum memanfaatkan GPG, cobalah untuk memulai penggunaannya. Perhatikan juga media back-up. Apabila mungkin, janganlah membackup ke dalam floppy, apalagi jika ukuran image atau file sudah hampir berukuran sama dengan kapasitas floppy. Untuk Anda yang berurusan dengan sistem enterprise, Anda juga mungkin akan mempertimbangkan mesin back-up. Bagi Anda yang mengelola sistem kompleks, ada baiknya untuk memulai penggunaan software back-up. Terkadang, kita bisa saja lalai ketika melakukan backup secara manual. Dengan software back-up, umumnya, banyak hal telah diotomatisasi dan diperiksa ulang. Demikianlah pembahasan tentang backup kali ini. Lakukan back-up, sekarang!
Sebuah perusahaan Web Hosting terkemuka membutuhkan segera beberapa karyawan untuk jabatan sbb: 1.
Technical Sales (LTS) Syarat: Pendidikan minimal D3, usia maks. 30 tahun Menguasai Sistem Operasi Windows dan Linux Menguasai Internet dan Web Hosting Supel, ramah, dan mau bekerja keras
2.
Technical Customer Support (LCS) Syarat: Pendidikan minimal D3, usia maks. 30 tahun Menguasai Sistem Operasi Windows dan Linux Menguasai Internet dan Web Hosting Menguasai Security Network dan Internet Teliti, ramah, dan mau bekerja keras
3.
Web Programmer (LWP) Syarat: Pendidikan minimal D3, usia maks. 30 tahun Menguasai Sistem Operasi Windows dan Linux Menguasai Internet dan Web Hosting Menguasai Database MySQL dan MsSQL Menguasai Perl, PHP, ASP, dan Java Script Kreatif, teliti, dan mau bekerja keras
Lamaran lengkap paling lambat tiga minggu setelah majalah terbit dikirim ke:
P.O. BOX 6571 JAKARTA 10065
www.infolinux.web.id
INFOLINUX 04/2005
41