KATALOG BPS: 1402033
SENSUS PERTANIAN 2013 SURVEI KEHUTANAN TAHUN 2014 PEDOMAN PENCACAH (ST2013-SKH.PCS)
BADAN PUSAT STATISTIK
KATA PENGANTAR Sensus Pertanian 2013 (ST2013) merupakan Sensus Pertanian yang keenam yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik. Sensus Pertanian sebelumnya dilaksanakan pada tahun 1963, 1973, 1983, 1993, dan 2003. Survei Kehutanan Tahun 2014 (ST2013-SKH) merup akan kegiatan Sensus Pertanian 2013 Lanjutan. Tujuan utama survei ini adalah untuk memperoleh data yang rinci mengenai kondisi sosial ekonomi dan budaya rumah tangga yang tinggal di dalam dan di sekitar kawasan hutan. Hal ini penting karena kondisi sosial ekonomi dan budaya masyarakat di dalam dan di sekitar kawasan hutan dapat mempengaruhi keberhasilan program pelestarian hutan. Buku pedoman ini memuat tata cara dalam melakukan pencacahan ST2013-SKH yang meliputi latar belakang kegiatan, tujuan, cakupan, organisasi lapangan, jadwal pelaksanaan, konsep definisi, dan tata cara pengisian Daftar ST2013-SKH.S yang digunakan dalam kegiatan Keberhasilan pelaksanaan pencacahan ST2013-SKH ini ditentukan oleh niat, tekad, dan kesungguhan kita semua. Oleh karena itu, para petugas harus melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya dan penuh tanggung jawab dengan berpegang teguh pada pedoman. Atas kontribusi semua pihak di pusat dan daerah dalam pelaksanaan pencacahan ST2013-SKH ini diucapkan terima kasih. Selamat Bekerja.
Jakarta, Februari 2014 Deputi Statistik Bidang Produksi
Dr. Adi Lumaksono M.A.
ST2013-SKH.PCS| iii
iv |ST2013-SKH.PCS
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ...................................................................................
iii
DAFTAR ISI ................................................................................................
v
DAFTAR GAMBAR .....................................................................................
vii
I.
PENDAHULUAN ...............................................................................
1
1.1.
Latar belakang ........................................................................
1
1.2.
Landasan hukum ....................................................................
2
1.3.
Tujuan .....................................................................................
2
1.4.
Cakupan .................................................................................
2
1.5.
Jenis dokumen ........................................................................
3
1.6.
Metodologi ..............................................................................
3
1.7.
Jadwal kegiatan ......................................................................
6
ORGANISASI LAPANGAN ...............................................................
7
2.1.
Penanggung jawab pelaksanaan di pusat dan daerah ..........
7
2.2.
Petugas pencacah SKH 2014 ................................................
7
TATA CARA PELAKSANAAN PENCACAHAN ................................
9
3.1.
Tahap pelaksanaan pencacahan ...........................................
9
3.1.1. Pembagian wilayah kerja ............................................
9
3.1.2. Koordinasi antara PMS dan PCS .................................
9
3.1.3. Pelaksanaan lapangan .................................................
10
3.2.
Tata cara berwawancara ........................................................
15
3.3.
Tata tertib pengisian daftar .....................................................
17
3.4.
Petunjuk pengisian daftar .......................................................
17
II.
III.
ST2013-SKH.PCS| v
IV.
DAFTAR SAMPEL RUMAH TANGGA SKH 2014 ............................ 4.1.
19
Keterangan yang dikumpulkan dalam Daftar ST2013-SKH.DSRT ................................................................
19
4.2.
Konsep dan definisi daftar ST2013-SKH.DSRT ....................
19
4.3.
Tata cara pengisian daftar ST2013-SKH.DSRT .....................
19
PENGISIAN DAFTAR ST2013-SKH.S .............................................
25
5.1.
Keterangan yang dikumpulkan ..............................................
25
5.2.
Tata cara pengisian daftar ST2013-SKH.S ...........................
25
PENUTUP .........................................................................................
85
LAMPIRAN ..................................................................................................
87
V.
VI.
vi |ST2013-SKH.PCS
DAFTAR GAMBAR Gambar 1.Letak desa/kelurahan berdasarkan kedekatan terhadap hutan
5
Gambar 2. Peta Blok Sensus SKH 2014 ....................................................
11
Gambar 3. Gambar alur pencacahan pada BS SKH 2014 .........................
13
Gambar 4. Gambar alur pencacahan SK 2014 pada BS Kombinasi ..........
14
Gambar 5. Tipe bangunan rumah ...............................................................
48
Gambar 6. Sumur ........................................................................................
56
Gambar 7. Jalan menuju/keluar kawasan hutan .........................................
58
ST2013-SKH.PCS| vii
viii |ST2013-SKH.PCS
BAB
1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kawasan hutan adalah wilayah tertentu yang ditunjuk dan atau ditetapkan oleh
pemerintah
untuk
dipertahankan
keberadaannya
sebagai
hutan
tetap.Berdasarkan Keputusan Menteri Kehutanan tentang Penunjukan Kawasan Hutan dan Perairan serta Tata Guna Hutan Kesepakatan (TGHK), luas kawasan hutan dan perairan Indonesia adalah 133,42 juta hektar (Kementerian Kehutanan, 2012). Berdasarkan
data
Potensi
Desa
2011,
tercatat
sekitar
23,81
%
desa/kelurahan berlokasi di dalam dan di sekitar kawasan hutan. Masyarakat yang tinggal di dalam dan di sekitar kawasan hutan memiliki andil yang sangat besar terhadap pelestarian hutan karena sebagian besar dari mereka secara turun temurun hidup dan mengetahui secara jelas tentang bagaimana cara mengelola hutan
tanpa
merusak
dan
tanpa
mengeksploitasinya.
Namun
demikian,
perladangan berpindah dan kesadaran masyarakat sekitar hutan terhadap pelestarian sumberdaya hutan yang rendah sering dianggap sebagai penyebab utama kerusakan hutan.Oleh karena itu, berbagai program pembangunan yang dirancang oleh pemerintah untuk memanfaatkan dan mengelola hutan harus memperhatikan kepentingan masyarakat yang menggantungkan hidupnya pada hutan. Untuk mendukung perencanaan dan evaluasi terhadap pelaksanaan program pembangunan subsektor kehutanan diperlukan data dan informasi mengenai kehidupan sosial, ekonomi, dan budaya masyarakat di dalam dan di sekitar kawasan hutan. Pada saat ini, data mengenai kehidupan sosial, ekonomi, dan budaya masyarakat di dalam dan di sekitar kawasan hutan yang disajikan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) bersumber dari Survei Rumah Tangga Kawasan Hutan Tahun 2004 dan Survei Kehutanan Rakyat Tahun 2010 (SKR 2010). Oleh karena itu, pada tahun 2014 perlu dilakukan survei sejenis untuk mendapatkan data dan informasi terbaru melalui Survei Kehutanan Tahun 2014 (SKH2014).
ST2013-SKH.PCS| 1
2 |ST2013-SKH.PCS
1.2 Landasan Hukum
1. Undang-undang No. 16 Tahun 1997 tentang Statistik. 2. Undang-undang No. 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan. 3. Peraturan Pemerintah RI No. 51 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Statistik. 4. Peraturan Presiden Nomor 86 Tahun 2007 tentang Struktur Organisasi BPS. 5. Keputusan Kepala Badan Pusat Statistik Nomor 121 Tahun 2001 tentang Organisasi dan Tata Kerja Perwakilan Badan Pusat Statistik di Daerah. 6. Peraturan Kepala Badan Pusat Statistik Nomor 7 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Pusat Statistik. 1.3 Tujuan
Tujuan Survei Kehutanan Tahun 2014 adalah untuk memperoleh data yang rinci mengenai kondisi sosial ekonomi dan budaya rumah tangga yang tinggal di dalam dan di sekitar kawasan hutan, yang mencakup: 1. Data tentang profil rumah tangga di dalam dan di sekitar kawasan hutan; 2. Data mengenai penguasaan dan penggunaan lahan serta perladangan berpindah; 3. Data mengenai keterangan perumahan dan kondisi lingkungan; 4. Data
tentang
kesejahteraan
dan
partisipasi
rumah
tangga
terhadap
kelembagaan serta pemanfaatan hasil hutan/wisata alam; 5. Data sumber pendapatan/penerimaan dan pengeluaran rumah tangga; 6. Data perizinan penggunaan lahan kawasan hutan dan pemanfaatan hasil hutan. 1.4 Cakupan
Cakupan Survei Kehutanan Tahun 2014 meliputi semua rumah tangga terpilih yang berada di desa/kelurahan yang terletak di dalam dan di sekitar kawasan hutan di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia, kecuali Provinsi DKI Jakarta.
ST2013-SKH.PCS| 3
1.5 Jenis Dokumen
Jenis dokumen yang digunakan dalam pencacahan SKH 2014 adalah: 1. Sketsa Peta Blok Sensus ST2013-WB (hasil pemutakhiran blok sensus terpilih) Sketsa peta yang digunakan adalah peta yang telah terisi nomor urut rumah tangga pertanian hasil pemutakhiran rumah tangga pada blok sensus terpilih subsektor pada bulan April 2014. 2. Daftar ST2013-SKH.DSRT Daftar ini berisi identitas rumah tangga terpilih sampel SKH 2014. 3. Daftar ST2013-SKH.S Daftar ini digunakan untuk mencacah rumah tangga terpilih sampel SKH 2014. 4. Buku Pedoman Pencacah (ST2013-SKH.PCS) Buku ini memuat aturan dan tata cara pencacahan rumah tangga terpilih di dalam dan di sekitar kawasan hutan, konsep definisi, dan cara pengisian Daftar ST2013-SKH.S. 5. Buku Pedoman Pengawas/Pemeriksa (ST2013-SKH.PMS) Buku ini berisi tentang tata cara pemeriksaan Daftar ST2013-SKH.S. 1.6 Metodologi
1.6.1. Kerangka sampel Kerangka sampel yang digunakan ada 2 jenis, yaitu:
Kerangka sampel untuk pemilihan blok sensus, yaitu daftar blok sensus biasa dan blok sensus persiapan bermuatan cakupan ST2013 pada desa-desa yang terletak di kawasan hutan dan diurutkan menurut strata. Identifikasi desa kawasan hutan diperoleh dari hasil overlay peta kawasan hutan dengan peta desa. Eligible blok sensus SKH 2014 adalah blok sensus yang memiliki muatan jumlah rumah tangga 10 atau lebih.
Kerangka sampel untuk pemilihan sampel rumah tangga, yaitu daftar nama kepala rumah tangga hasil pemutakhiran rumah tangga pada blok sensus terpilih subsektor dengan Daftar ST2013-PBS yang diurutkan menurut
4 |ST2013-SKH.PCS
identifikasi rumah tangga tani {Kolom (10)} dan nomor urut rumah tangga hasil pemutakhiran {Kolom (8)}. 1.6.2. Stratifikasi Blok Sensus Blok sensus dalam kerangka sampel dikelompokkan menjadi 8 strata berdasarkan letak desa terhadap kawasan hutan dan fungsi hutan. Stratifikasi ini dibangun guna menjamin keterwakilan populasi rumah di setiap kawasan hutan. Terlebih dahulu, setiap desa ditentukan kategorinya menurut fungsi hutan. Setiap desa hanya masuk ke dalam salah satu strata. Setiap blok sensus yang ada dalam desa tersebut memiliki kategori yang sama dengan kategori desanya. Selanjutnya, dilakukan stratifikasi desa/blok sensus sebagai berikut: Tabel 1. Pembentukan Stratifikasi Desa/Blok Sensus Hutan
Hutan
Hutan
Hutan
Lindung
produksi
konservasi
campuran
Di tepi
Strata 1
Strata 3
Strata 5
Strata 7
Di dalam
Strata 2
Strata 4
Strata 6
Strata 8
Jenis Hutan Letak hutan
Berdasarkan skema di atas, terbentuk 8 strata yaitu: a) Strata 1: blok sensus yang terletak di tepi hutan lindung, b) Strata 2: blok sensus yang terletak di dalam hutan lindung c) Strata 3: blok sensus yang terletak di tepi hutan produksi, d) Strata 4: blok sensus yang terletak di dalam hutan produksi, e) Strata 5: blok sensus yang terletak di tepi hutan konservasi, f)
Strata 6: blok sensus yang terletak di dalam hutan konservasi.
g) Strata 7: blok sensus yang terletak di tepi hutan campuran, h) Strata 8: blok sensus yang terletak di dalam hutan campuran. 1.6.3. Prosedur Penarikan Sampel Metode sampling yang digunakan pada SKH 2014 adalah two-stage sampling design. Penarikan sampel untuk setiap strata dilakukan secara terpisah dengan prosedur sebagai berikut:
ST2013-SKH.PCS| 5
Tahap pertama, dari kerangka sampel blok sensus, dipilih sejumlah blok sensus secara probability proportional to size (pps) sistematik dengan size jumlah rumah tangga hasil pemutakhiran.
Tahap kedua,dari kerangka sampel rumah tangga dipilih 10 rumah tangga secara sistematik sampling, dengan identifikasi rumah tangga pertanian sebagai implicit stratification. Penarikan sampel blok sensus dan rumah tangga dilakukan di BPS RI.
Daftar blok sensus terpilih dicantumkan pada Daftar ST2013-SKH.DSBS, sedangkan
daftar
rumah
tangga
terpilih
dicantumkan
pada
Daftar
ST2013-SKH.DSRT. 1.6.4.
Nomor Kode Sampel (NKS) NKS untuk blok sensus terpilih SKH 2014 terdiri dari 8 digit, yaitu:
Digit 1
Digit 2-3 : menyatakan kode strata.
Digit 4-8 : menyatakan nomor urut blok sensus dalam 1 kabupaten/kota.
: menyatakan kode subyek surveinya, yaitu J untuk SKH 2014.
Batas Kawasan Hutan
: Desa di dalam kawasan hutan Kawasan hutan
: Desa di tepi kawasan hutan
Gambar 1: Letak desa/kelurahan berdasarkan kedekatan terhadap hutan
6 |ST2013-SKH.PCS
1.7 Jadwal Kegiatan
Tabel 2. Jadwal Kegiatan SKH 2014 No.
Kegiatan
Jadwal
(1)
(2)
(3)
1.
Persiapan
Januari – Februari 2014 26 Feb – 1 Maret 2014
2.
Workshop Intama dan 10 – 13 Maret 2014 16 – 21 Maret 2014
3.
Pelatihan Instruktur Nasional (Innas)
4.
Pelatihan Instruktur Daerah (Inda)
5.
Pelatihan Petugas Pemutakhiran oleh Inda
10 – 17 April 2014
6.
Pelaksanaan Pemutakhiran Rumah Tangga
21 – 30 April 2014
7.
Pengolahan Pemutakhiran
8.
Penarikan Sampel
9.
Pelatihan Petugas Pencacah
10.
Pelaksanaan Lapangan
26 Mei – 7 Juli 2014
11.
Pengolahan
Juli – Oktober 2014
12.
Laporan Angka Sementara
25 Maret – 1 April 2014
25 April – 5 mei 2014 6 – 11 Mei 2014 12 – 24 Mei 2014
November 2014
ST2013-SKH.PCS| 7
BAB
ORGANISASI LAPANGAN
2 2.1
Penanggung Jawab Pelaksanaan Di Pusat Dan Daerah Pengarahpelaksanaan SKH 2014 secara keseluruhan adalah Kepala
BPS.Ketua
merangkap
Penanggung
jawab
bidang
teknis
untuk
kegiatan
pelaksanaan pencacahan adalah Deputi Bidang Statistik Produksi, sedangkan Pejabat Eselon I lainnya sebagai wakil ketua merangkap penanggung jawabsesuai bidangnya. Koordinator bidang teknis SKH 2014 adalah Direktur Statistik Peternakan, Perikanan, dan Kehutanan, sedangkan Pejabat Eselon II terkait lainnya sebagai koordinator sesuai bidangnya. Penanggung jawab secara keseluruhan di daerah adalah Kepala BPS Provinsi.Penanggung jawab bidang teknis adalah Kepala Bidang Statistik Produksi, sedangkan Pejabat Eselon III lainnya sebagai penanggung jawab sesuai penugasannya.Koordinator bidang teknis SKH 2014 adalah Kepala Seksi Statistik Pertanian, sedangkan Pejabat Eselon IV terkait lainnya sebagai koordinator sesuai penugasannya. Penanggung Jawab secara keseluruhan di tingkat kabupaten/kota adalah Kepala BPS Kabupaten/Kota.Koordinator bidang teknis adalah Kepala Seksi Statistik
Produksi.Pejabat
Eselon
IV
lainnya
sebagai
koordinator
sesuai
penugasannya.
2.2
Petugas Pencacah SKH 2014
Petugas lapang SKH2014 terdiri dari : 1.
Pencacah (PCS).
2.
Pengawas/Pemeriksa (PMS).
3.
Koordinator Statistik Kecamatan (KSK)
a. Pencacah (PCS) mempunyai tugas dan kewajiban sebagai berikut : 1.
Mengikuti pelatihan pencacah.
2.
Mengenali dengan baik blok sensus terpilih SKH yang harus dicacahnya.
8 |ST2013-SKH.PCS
3.
Melakukan pencacahan terhadap usaha rumah tangga budidaya tanaman kehutanan terpilih dengan menggunakan Daftar ST2013-SKH.S.
4.
Meneliti kembali hasil wawancara untuk meyakinkan bahwa tidak ada pertanyaan yang terlewat atau isian yang salah.
5.
Menyerahkan Peta ST2013-WB hasil pemutakhiran, Daftar ST2013SKH.DSRT dan ST2013-SKH.S yang telah diisi kepada pengawas secara bertahap.
6.
Memperbaiki isian Daftar ST2013-SKH.S yang masih salah dari hasil pemeriksaan pengawas.
7.
Menyerahkan kembali Daftar ST2013-SKH.S yang telah diperbaiki kepada pengawas.
8.
Melaksanakan pencacahan sesuai jadwal waktu yang ditentukan.
b. Pengawas/Pemeriksa (PMS) mempunyai tugas dan kewajiban sebagai berikut :
1.
Mengikuti pelatihan pencacahan subsektor survei rumah tangga usaha budidaya tanaman kehutanan (SKH)
2.
Mengatur pembagian tugas dan alokasi/distribusi dokumen untuk PCS yang diawasi.
3.
Bersama-sama PCS melakukan identifikasi batas luar blok sensus, rumah tangga terpilih, dan mengatur jadwal pencacahan terhadap rumah tangga yang akan diwawancarai oleh lebih dari satu PCS.
4.
Mengenali lokasi dan batas blok sensus yang menjadi tanggung jawabnya bersama PCS.
5.
Mengatasi masalah teknis yang disampaikan PCS, dan apabila perlu melaporkan ke KSK untuk penyelesaianya.
6.
Memeriksa isian Daftar ST2013-SKH.S yang telah dikerjakan PCS.
7.
Mengumpulkan semua Daftar ST2013-SKH.S dan salinan sketsa blok sensus, serta menyerahkan kepada KSK.
8.
Melaksanakan pengawasan dan pemeriksaan sesuai jadwal waktu yang ditentukan.
c. Koordinator Statistik Kecamatan (KSK) adalah Mantri Statistik yang mempunyai tugas dan kewajiban sebagai berikut : 1.
Membantu melakukan rekruitmen PCS dan PMS sesuai dengan alokasi yang ditentukan.
2.
Membantu menyelenggarakan pelatihan petugas di wilayah kerjanya.
ST2013-SKH.PCS| 9
3.
Mengikuti
pelatihan
pencacahan
sub
sektor
budidaya
tanaman
kehutanan 4.
Melaksanakan pengawasan dan pemeriksaan sesuai jadwal waktu yang ditentukan
5.
Menentukan wilayah kerja bagi petugas.
6.
Menyiapkan salinan sketsa peta blok sensus yang telah dibuat pada saat pelatihan petugas listing, untuk pengenalan wilayah kerja petugas ST2013.
7.
Mengatur pembagian dokumen dan perlengkapan petugas kepada PMS.
8.
Mengawasi jalannya pendaftaran rumahtangga.
9.
Membantu PMS/PCS memecahkan masalah yang ditemui di lapangan.
10.
Mengumpulkan kembali semua hasil pencacahan dari PCS melalui PMS di wilayah kerjanya, memeriksa isiannya dan menyerahkan dokumen tersebut ke BPS kabupaten/kota.
11.
Membuat laporan administrasi maupun teknis penyelenggaraan pelatihan dan pelaksanaan lapangan kepada Kepala BPS kabupaten/kota dengan formulir yang disediakan.
12.
Mematuhi jadwal yang ditentukan.
10 |ST2013-SKH.PCS
BAB
TATA CARA PELAKSANAAN PENCACAHAN
3
3.1
3.1.1
Tahap Pelaksanaan Pencacahan
Pembagian Wilayah Kerja Sebelum pelaksanaan pencacahan SKH 2014, setiap PMS akan menerima
dari BPS Kabupaten/Kota berupa peta desa, peta blok sensus hasil pemutakhiran rumah tangga pada blok sensus terpilih dengan Daftar ST2013-PBS, ST2013SKH.DSBS, ST2013-SKH.DSRT, dan ST2013-SKH.S yang menjadi tanggung jawabnya. Setiap PMS mempunyai tanggung jawab membawahi 3 orang PCS dengan jumlah sampel keseluruhan sekitar 90 responden. Pembagian tugas/jumlah sampel kepada setiap PCS harus berimbang antara satu PCS dengan PCS lainnya. 3.1.2.
Koordinasi antara PMS dengan PCS Koordinasi antara PMS dan PCS harus dilakukan selama pencacahan
berlangsung. Tujuan koordinasi ini agar pelaksanaan pencacahan, pengawasan, dan pemeriksaan dokumen hasil lapangan dapat dilakukan secara maksimal. Selama pelaksanaan pencacahan, PMS harus mendampingi PCS secara bergiliran, dan
tetap
melakukan
koordinasi
dengan
PCS
lain
yang
tidak
sedang
didampinginya. Pendampingan ini bertujuan agar PMS dapat dengan cepat mengetahui dan mengatasi permasalahan yang dihadapi PCS di lapangan, serta dapat langsung memeriksa dokumen hasil pencacahan setiap PCS selesai melakukan wawancara untuk satu rumah tangga. Pembagian waktu pendampingan untuk setiap PCS dilakukan oleh PMS secara berimbang antar PCS. Sebelum memulai pencacahan ke rumah tangga responden, koordinasi yang dilakukan oleh PMS adalah dengan mengadakan pertemuan dan membahas beberapa hal antara lain: 1)
Pembagian lokasi tugas (blok sensus) pencacahan SKH 2014 untuk setiap PCS.
2)
Pembagian peta blok sensus, Daftar ST2013-SKH.DSRT dan Daftar ST2013SKH.S kepada PCS sesuai wilayah kerjanya.
ST2013-SKH.PCS| 11
3)
Menunjukkan peta desa/kelurahan SP2010-WA/ST2013-WA sebagai orientasi posisi blok sensus terpilih di desa/kelurahan.
4)
Pemeriksaan kelengkapan dokumen dan perlengkapan petugas.
5)
Penyusunan strategi lapangan secara umum, termasuk identifikasi batas wilayah kerja secara bersama-sama berdasarkan peta blok sensus.
6)
Penyusunan jadwal kerja PMS dan PCS, serta jadwal pertemuan di lapangan.
7)
Penyusunan strategi penyelesaian tugas sesuai jadwal. Selanjutnya PMS dapat melakukan koordinasi selama periode pencacahan
SKH 2014 dengan pokok bahasan: 1) Evaluasi jalannya pelaksanaan pencacahan SKH 2014, 2) Penyelesaian permasalahan yang ditemui di lapangan berkaitan dengan pencacahan SKH 2014, 3) Strategi penyelesaian pencacahan SKH 2014 untuk kasus rumah tangga yang belum dapat ditemui, 4) Bila diperkirakan selama dalam periode pencacahan, jadwal kerja tidak dapat dipenuhi, PMS harus mengatur strategi agar pelaksanaan pencacahan dapat tetap berjalan sesuai jadwal yang telah ditentukan. 3.1.3.
Pelaksanaan lapangan Setiap PCS mempunyai tanggung jawab sekitar 3 blok sensus, dengan
jumlah sampel untuk setiap blok sensus sekitar 10 rumah tangga. Setelah PCS menerima peta blok sensus, ST2013-SKH.DSRT dan ST2013-SKH.S dari PMS, selanjutnya PCS bertugas secara individu untuk setiap blok sensus yang menjadi tanggung jawabnya, dibawah pengawasan PMS. 3.1.3.1. Identifikasi Batas Wilayah Kerja SKH 2014 Identifikasi batas wilayah kerja dimaksudkan agar PCS mengenali wilayah kerjanya sehingga dapat mengatur strategi kunjungan ke rumah tangga sampel. Identifikasi batas wilayah dilakukan oleh PCS sebelum melakukan pencacahan SKH 2014. Peta wilayah yang digunakan untuk pelaksanaan lapangan SKH 2014 adalah: a. Peta desa. Digunakan oleh PMS dan PCS untuk identifikasi posisi blok sensus di dalam desa/kelurahan.
12 |ST2013-SKH.PCS
b. Peta blok sensus. Peta yang digunakan dalam SKH 2014 baik pada blok sensus khusus SKH 2014 maupun blok sensus kombinasi dengan subsektor lain adalah peta ST2013-WB hasil pemutakhiran (April 2014). Peta ini berisi posisi rumah tangga hasil pemutakhiran.Nomor urut rumah tangga pada peta ini terdapat pada setiap posisi rumah tangga hasil pemutakhiran baik rumah tangga pertanian (tanda kotak ( )) maupun rumah tangga bukan pertanian (tanda bulat (O)). Pemberian tanda panah () pada nomor urut rumah tangga sebagai identifikasi posisi rumah tangga terpilih sampel SKH 2014 dilakukan sebelum pencacahan rumah tangga. Nomor urut rumah tangga terpilih mengacu pada Daftar ST2013SKH.DSRT Blok III Kolom (5).Contoh pemberian tanda panah pada simbol posisi rumah tangga SKH 2014 pada peta blok sensus dapat dilihat pada Gambar 2.
Gambar 2. Peta Blok Sensus SKH 2014 Peta BS digunakan oleh PMS untuk identifikasi arah utara, batas luar blok sensus, dan identifikasi di dalam blok sensus seperti jalan, dan landmark penting lainnya (rumah ibadah, sekolah, kantor, dsb).
ST2013-SKH.PCS| 13
Penelusuran wilayah kerja dilakukan dengan tahapan sebagai berikut:
1. Siapkan peta blok sensus hasil pencacahan ST2013, bubuhkan nama kegiatan “SKH 2014” pada judul peta sehingga menjadi “SKETSA PETA BLOK SENSUS SKH 2014”.
2. Mengunjungi ketua/pengurus SLS untuk mendapatkan izin bertugas di wilayah tersebut dengan membawa surat tugas dari BPS kabupaten/kota dan sekaligus menanyakan posisi rumah tangga sampel SKH 2014.
3. Memberikan penjelasan ringkas kepada ketua/pengurus SLS tentang maksud, tujuan, dan pelaksanaan survei, serta menanyakan informasi mengenai karakter masyarakat dan menyusun rencana untuk menyesuaikan diri (waktu berkunjung, dll).
4. Identifikasi batas wilayah kerja dengan membawa peta blok sensus yang menjadi tanggung jawabnya. 3.1.3.2. Pencacahan Rumah Tangga Pencacahan rumah tangga dilakukan dengan mengunjungi seluruh rumah tangga yang tercetak pada Daftar ST2013-SKH.DSRT. Prosedur yang dilakukan adalah sebagai berikut: 1)
Kunjungi rumah tangga yang tercantum pada Daftar ST2013-SKH.DSRT dimulai dari nomor urut sampel rumah tangga pertama.
2)
Pada setiap rumah tangga yang dikunjungi, lakukan pencacahan rumah tangga dengan cara wawancara langsung kepada responden dengan menggunakan Daftar ST2013-SKH.S. Wawancara harus dilakukan sampai seluruh pertanyaan pada Daftar ST2013-SKH.S selesai, lalu dilanjutkan ke rumah tangga berikutnya.
3)
Sebelum
meninggalkan
tempat
tinggal
responden,
pastikan
seluruh
pertanyaan sudah ditanyakan dan terisi dengan benar. 4)
Apabila rumah tangga yang dikunjungi belum dapat diwawancarai, lanjutkan pencacahan ke rumah tangga berikutnya. Sebelum periode pencacahan berakhir, pencacah harus mengunjungi kembali rumah tangga tersebut untuk melakukan wawancara.
5)
Lakukan pencacahan SKH 2014 untuk seluruh rumah tangga terpilih sampel dalam 1 blok sensus hingga selesai terlebih dahulu, kemudian dilanjutkan pencacahan SKH 2014 untuk rumah tangga terpilih sampel pada blok sensus berikutnya yang menjadi tugas PCS.
14 |ST2013-SKH.PCS
6)
Jika ditemui suatu kesalahan yang mengharuskan pencacah mengadakan kunjungan ulang, maka lakukan kunjungan ulang tersebut tanpa menunggu instruksi PMS.
7)
Daftar ST2013-SKH.DSRTdan peta blok sensus harus diserahkan kembali kepada
PMS
bersama-sama
denganhasil
pencacahan
Daftar
ST2013-SKH.S, untuk selanjutnya dikirimkan kembali ke BPSkabupaten/ kota. PMS menerimapeta desa, peta blok sensus, Daftar ST2013-SKH.S, ST2013SKH.DSRT dari BPS Kab/Kota
PMS dan PCS Melakukan Koordinasi Persiapan PMS Membagi kan Daftar ST2013-SBK.DSRT kepada PCS memberi tandaPCS panah () yang mengarah pada simbol posisi rumah tangga sampel pada peta blok sensus
PCS mencacah rumah PCS mengidentifikasi batas tangga terpilih yang ada di wilayah kerja di lapangan Daftar ST2013-SKH.DSRT dengan menggunakan daftar ST2013-SKH.S dan peta blok sensus. Setelah selesai 1 Blok Sensus, PCS menyerahkan dokumen ST2013-SKH.DSRT dan ST2013-SKH.S dan peta blok sensus kepada PMS. Ya
Tidak
PMS memeriksa, apakah : - dokumen ST2013-SKH.DSRT, dan ST2013-SKH.S sudah konsisten? - isian ST2013-SKH.S sudah lengkap, konsisten, wajar dan jelas? - posisi tanda panah pada peta blok sensus sudah sesuai dengan ruta terpilih? Ya
PMS menyerahkan dokumen ST2013.SKH.DSRT, ST2013-SKH.Syang sudah clean, peta desa dan peta blok sensus kepada BPS Kabupaten/Kota Gambar 3. Bagan Alur Pencacahan pada BS SKH 2014
ST2013-SKH.PCS| 15
3.1.3.4 Pengawasan dan Pemeriksaan Rancangan pelaksanaan lapangan SKH 2014, yaitu pencacahan oleh PCS dan pemeriksaan oleh PMS, ditujukan untuk mendapatkan data clean di lapangan. Setelah seluruh rumah tangga sampel dalam 1 blok sensus selesai dicacah oleh PCS, dokumen ST2013-SKH.S harus langsung diserahkan ke PMS agar dapat segera diperiksa oleh PMS. Hal penting yang harus diperhatikan dalam pemeriksaan dokumen adalah: 1)
Isian identitas rumah tangga pada dokumen ST2013-SKH.DSRT dan ST2013-SKH.S harus konsisten.
2)
Isian setiap pertanyaan yang saling terkait baik dalam 1 blok maupun antar blok dalam kuesioner harus konsisten.
3)
Posisi tanda panah pada peta blok sensus sudah sesuai dengan rumah tangga terpilih. 3.2
Tata Cara Berwawancara Dalam melakukan kunjungan/wawancara dengan rumah tangga perhatikan
tata cara berikut: a. Usahakan agar kunjungan dapat diatur sedemikian rupa sehingga responden ada di rumah pada waktu wawancara. b. Dalam melaksanakan pencacahan, saudara akan menjumpai berbagai sikap responden, sebagian besar diantaranya terus terang (jujur) dan senang membantu, beberapa orang ragu-ragu dan tidak tegas, sebagian kecil curiga dan dengan sikap menentang. Gunakan kecakapan, kesabaran dan sikap bijaksana saudara agar wawancara berhasil. c.
Tidak seorangpun diperkenankan untuk menemani saudara kecuali pemeriksa dan atau atasannya.
d. Sebelum saudara memasuki rumah untuk mengadakan wawancara, saudara harap minta ijin dengan mengucapkan salam, mengetuk pintu atau dengan cara lain yang biasa berlaku didaerah setempat. e. Tunjukkan selalu sikap ramah dan sopan santun kepada mereka. f.
Mulailah setiap wawancara dengan memperkenalkan diri dengan menjelaskan maksud kedatangan saudara. Bila perlu tunjukkan surat tugas/tanda pengenal saudara.
16 |ST2013-SKH.PCS
g. Sebelum
melakukan
pencacahan
beri
penjelasan
tentang
pentingnya
memberikan keterangan yang benar dan yakinkan kepada mereka mengenai kerahasiaan keterangan yang dikumpulkan. h. Tegaskan bahwa keterangan-keterangan yang dikumpulkan hanya akan digunakan untuk keperluan perencanaan pembangunan dan tidak ada sangkut pautnya dengan penyidikan dan pajak. i.
Kerja sama dengan responden perlu diperhatikan, sehingga mereka tidak segan-segan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan dengan tepat.
j.
Kadang-kadang saudara menemui responden yang menolak untuk memberikan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang saudara ajukan. Usahakanlah dengan bijaksana untuk mendapatkan keterangan yang diperlukan dengan menjelaskan kembali tujuan dan kegunaan survei, sifat kerahasiaan keterangan yang dikumpulkan dan pentingnya jawaban yang diperoleh dari responden untuk keperluan pembangunan.
k.
Bersabarlah terhadap rasa ingin tahu responden, dan jawablah pertanyaan responden dengan tepat dan jelas.
l.
Jangan memberikan tanggapan yang tidak baik terhadap jawaban yang diberikan responden atau kehilangan kesabaran. Bersikaplah tenang dalam menghadapi suasana yang tidak diinginkan.
m. Jika responden membelokkan percakapan kepada hal-hal yang menyimpang dari pelaksanaan survei, kembalikan secara bijaksana pembicaraan kearah daftar isian dan usahakan mendapatkan keterangan yang diperlukan. n. Setelah selesai melakukan pencacahan, jangan lupa mengucapkan terima kasih atas bantuan responden. Katakan kepada responden, kemungkinan ada petugas yang akan datang kembali untuk mendapatkan keterangan tambahan. Kemudian lanjutkan pada rumah tangga pertanian berikutnya. o. Lakukan kunjungan ulang jika memang diperlukan. Hal ini mungkin terjadi karena pada kunjungan pertama, saudara tidak berhasil mendapatkan semua keterangan yang diperlukan, atau mungkin atas perintah PMS, saudara diminta untuk melakukan kunjungan ulang.
ST2013-SKH.PCS| 17
Dalam melaksanakan tugas, seluruh Petugas Lapangan SKH harus memakaiTanda Pengenal yang telah disediakan dan membawa Surat Tugas
3.3
Tata Tertib Pengisian Daftar
a. Semua pengisian daftar harus dengan pensil hitam. Tinta dan pensil berwarna tidak boleh digunakan. b. Kata-kata harus dituliskan dalam huruf kapital (huruf besar) dengan jelas dan tidak boleh disingkat agar mudah dibaca, kecuali singkatan yang sudah baku dan nama yang terlalu panjang. Angka harus ditulis dengan angka biasa (bukan angka romawi). c.
Telitilah setiap daftar yang telah diisi dan perbaiki bila terdapat kesalahankesalahan didalam pengisian, sebelum diserahkan kepada pemeriksa.
d. Definisi dan cara pengisian daftar yang telah ditentukan harus dipegang teguh dan tidak boleh diubah. e. Rahasiakan keterangan yang diperoleh dari responden terhadap orang lain yang tidak berkepentingan.
3.4
Petunjuk Pengisian Daftar Sebelum memulai pengisian Daftar ST2013-SKH.S perlu diketahui
beberapa cara pengisian yang harus dilakukan. 1.
Menuliskan kata-kata pada tempat yang disediakan. Dalam menuliskan kata-kata, gunakan huruf balok dengan jelas agar mudah dibaca.
18 |ST2013-SKH.PCS
Contoh :
Blok I Rincian 1
Penulisan salah: I. PENGENALAN TEMPAT
Kalimantan Barat
101. Provinsi
6
1
6
1
Penulisan benar: I. PENGENALAN TEMPAT 101. Provinsi
2.
KALIMANTAN BARAT
Menuliskan angka-angka pada kotak yang disediakan . Penulisan angka harus dilakukan dengan angka standar, jelas dan mudah dibaca. Pengisian angka ke dalam kotak harus sesuai dengan satuan/desimal dan rata kanan. Contoh : Blok VII Rincian 710. Pengisian salah:
710.
Akses ke fasilitas umum (fasum) Jenis fasilitas umum
Perkiraan jarak terdekat dari tempat tinggal
(1) 0
1. Angkutan bertrayek 2. Puskesmas/poliklinik/polindes
(km) (2) , 2
Transportasi yang biasa digunakan rumah tangga menuju fasilitas umum (3) 3
,
3
Perkiraan jarak terdekat dari tempat tinggal
Transportasi yang biasa digunakan rumah tangga menuju fasilitas umum
1
Pengisian benar: 710.
Akses ke fasilitas umum (fasum) Jenis fasilitas umum
(1) 1. Angkutan bertrayek
0
2. Puskesmas/poliklinik/polindes
1
(km) (2) , 2 ,
0
0
(3) 3
0
3
ST2013-SKH.PCS| 19
3.
Melingkari salah satu kode yang sesuai dengan jawaban, kemudian menuliskan kode yang dilingkari pada kotak yang disediakan. Lingkari kode yang sesuai dengan jawaban responden secara benar. Jangan memberikan lingkaran yang meragukan, apabila salah harus dibetulkan dengan cara menghapus lingkaran.
4.
Penulisan satuan adalah sebagai berikut : - Penulisan nilai : dalam ribuah rupiah bilangan bulat. - Penulisan luas lahan : dalam m² bilangan bulat.
20 |ST2013-SKH.PCS
BAB
DAFTAR SAMPEL RUMAH TANGGA SKH 2014
4
Pada Bab I, telah disebutkan bahwa daftar isian yang digunakan pada SKH 2014 adalah Daftar ST2013-SKH.DSRT dan Daftar ST2013-SKH.S. Berikut ini akan dijelaskan tata cara pengisian Daftar ST2013-SKH.DSRT. 4.1
Keterangan yang Dikumpulkan Dalam Daftar ST2013-SKH.DSRT Keterangan yang dikumpulkan dalam Daftar ST2013-SKH.DSRTterdiri atas
5 blok yaitu: Blok I
: Keterangan Tempat
Blok II : Rekapitulasi Blok III : Keterangan Rumah Tangga Terpilih Blok IV : Keterangan Petugas
4.2
Kegunaan Daftar ST2013-SKH.DSRT Daftar ini berisi nama kepala rumah tangga terpilih sampel SBK 2014 hasil
pencacahan setiap rumah tangga. Daftar ST2013-SKH.DSRT selain berisi
sampel rumah tangga juga digunakan untuk mencatat kondisi hasil pencacahan ST2013-SKH.S. 4.3
Tata Cara Pengisian Daftar ST2013-SKH.DSRT Tata cara pengisian Daftar ST2013-SKH.DSRT sebagai berikut :
BLOK I. KETERANGAN TEMPAT Isian blok ini sudah tercetakdan merupakan identitas wilayah blok sensus terpilih mulai dari kode dan nama provinsi, kabupaten, kecamatan, desa, dan klasifikasi desa/kelurahan. Selain itu dicantumkan pula nomor blok sensus dan nomor kode sampel dalam satu kabupaten/kota.
ST2013-SKH.PCS| 21
BLOK II. REKAPITULASI Blok ini digunakan untuk rekapitulasi jumlah rumah tangga yang berhasil diwawancarai, pindah ke luar blok sensus, tidak dapat diwawancarai sampai dengan batas waktu pencacahan, atau menolak diwawancarai. 1. Jumlah rumah tangga kawasan hutan terpilih Isian rincian ini sudah tercetak. 2. Jumlah rumah tangga yang berhasil diwawancarai Isian Rincian 2 Kolom (2) diperoleh dari banyaknya kode 1 di Blok III Kolom (9) dari baris rumah tangga yang tercetak. 3. Jumlah rumah tangga yang pindah ke luar blok sensus Isian Rincian 3 Kolom (2) diperoleh dari banyaknya kode 2 di Blok III Kolom (9) dari baris rumah tangga yang tercetak. 4. Jumlah rumah tangga yang tidak dapat diwawancarai sampai dengan batas waktu pencacahan Isian Rincian 4 Kolom (2) diperoleh dari banyaknya kode 3 di Blok III Kolom (9) dari baris rumah tangga yang tercetak. 5. Jumlah rumah tangga yang menolak diwawancarai Isian Rincian 5 Kolom (2) diperoleh dari banyaknya kode 4 di Blok III Kolom (9) dari baris rumah tangga yang tercetak.
BLOK III. KETERANGAN RUMAH TANGGA TERPILIH Kolom (1) s.d. Kolom (8):
Nomor SLS, Nama Satuan Lingkungan Setempat, Nomor BF, Nomor BS, Nomor Urut Rumah Tangga Hasil Pemutakhiran, Nomor Urut Sampel, Nama Kepala Rumah Tangga, dan Alamat.
Isian kolom-kolom ini sudah tercetak untuk sejumlah baris rumah tangga sampel. Isian Kolom (7) yang sudah tercetak dapat diperbaiki apabila nama kepala rumah tangga berbeda dengan kondisi di lapangan, tetapi masih merupakan satu rumah tangga yang sama. Dalam hal ini dapat disebabkan ganti kepala rumah tangga. Perbaikan juga dapat dilakukan apabila ada perbedaan alamat pada Kolom (8) yang disebabkan kesalahan penulisan pada saat pemutakhiran maupun pindah dalam blok sensus.
22 |ST2013-SKH.PCS
Perbaikan nama kepala rumah tangga dapat dilakukan dengan mencoret nama yang tercetak, kemudian tuliskan perbaikan nama tersebut di sebelahnya. Perbaikan alamat dilakukan dengan cara yang sama, yaitu mencoret alamat yang tercetak kemudian tuliskan perbaikan alamat di sebelahnya. Contoh: Sebelum perbaikan
Setelah perbaikan
Nama KRT
AMRAN GAJAH
AMRAN GAJAH RAMLAN GAJAH
Alamat
DUSUN 1
DUSUN 1 DUSUN 2
Kolom (9): Hasil Pencacahan Pengisian kolom (9) ini didasarkan pada kondisi hasil pencacahan atau kunjungan rumah tangga di lapangan dimana: -
Kode 1 : Berhasil diwawancarai
-
Kode 2 : Pindah ke luar blok sensus
-
Kode 3 : Tidak dapat diwawancarai sampai dengan batas waktu pencacahan
-
Kode 4 : Menolak diwawancarai
Penjelasan : 1. Berhasil diwawancarai (kode 1) Rumah tangga sampel dikatakan berhasil diwawancarai, apabila rumah tangga tersebut ditemukan dan dapat diwawancarai dengan kuesioner ST2013-SKH.S. 2. Pindah keluar blok sensus (kode 2) Rumah tangga sampel dikatakan pindah keluar blok sensus, apabila keberadaan rumah tangga tersebut sudah tidak lagi di blok sensus bersangkutan. 3. Tidak dapat diwawancarai sampai dengan batas waktu pencacahan (kode 3) Rumah tangga sampel dikatakan tidak dapat diwawancarai sampai dengan batas waktu pencacahan, apabila sampai dengan batas waktu pencacahan yang telah ditentukan rumah tangga tersebut tidak dapat diwawancarai. 4. Menolak diwawancarai (kode 4) Rumah tangga sampel ditemukan, tetapi menolak untuk diwawancarai sehingga kuesioner ST2013-SKH.S tidak dapat diisi. Apabila responden menolak diwawancarai, maka petugas harus melaporkan ke PMS. PMSharus mendatangi ruta tersebut untuk diwawancarai. Apabila rumah tangga tetap menolak diwawancarai maka akan dilaporkan ke jenjang yang
ST2013-SKH.PCS| 23
lebih tinggi (korlap/KSK/kasi produksi/kepala kantor), kemudian kuesioner distempel BPS kabupaten/kota.
BLOK IV. KETERANGAN PETUGAS Blok ini berisi keterangan identitas pencacah (PCS) dan pengawas/ pemeriksa (PMS). Isikan kode dan nama petugas, tanggal pencacahan/ pemeriksaan, dan bubuhkan tanda tangan sebagai bukti pertanggungjawaban atas kebenaran isian pada Daftar ST2013-SKH.DSRT. Rincian 1: Kode Petugas Tuliskan kode petugas pada kotak yang tersedia.Kode petugas dibuat unique dalam satu kabupaten. Kode PMS terdiri dari 4 digit, 3 digit pertama menyatakan nomor urut PMS dalam suatu kabupaten, sedangkan digit ke-4 adalah 0 (nol). Kode PCS terdiri dari 4 digit, digit 1-3 menyatakan nomor urut PMS, sedangkan digit 4 menyatakan nomor urut PCS dalam koordinasi PMS yang sama. Kode petugas diinformasikan pada saat pelatihan petugas. Rincian 2: Nama Petugas Tuliskan nama lengkap PCS dan PMS pada kolom yang tersedia. Rincian 3: Tanggal Pencacahan/Pemeriksaan Tuliskan tanggal mulai pelaksanaan pencacahan/pemeriksaan sampai dengan selesai pencacahan/pemeriksaan dalam satu blok sensus pada kolom yang tersedia. Rincian 4: Tanda Tangan Sebelum membubuhkan tanda tangan, PCS dan PMS harus memeriksa kebenaran dan kelengkapan isian Daftar ST2013-SKH.DSRT. Bubuhkan tanda tangan pada tempat
yang
disediakan
sebagai
bentuk
tanggung
jawab
pencacahan/
pemeriksaan.Penandatangan adalah orang yang benar-benar telah melakukan tugasnya.
24 |ST2013-SKH.PCS
BAB
PENGISIAN DAFTAR ST2013-SKH.S
5
5.1 Keterangan yang Dikumpulkan
Keterangan yang dikumpulkan dalam Daftar ST2013-SKH.S terdiri dari 14 blok. Blok I
:
Pengenalan Tempat
Blok II
:
Keterangan Petugas
Blok III
:
Keterangan Pencacahan
Blok IV
:
Keterangan AnggotaRumah Tangga
Blok V
:
Penguasaan dan Penggunaan Lahan Pada Saat Pencacahan (m )
Blok VI
:
Keterangan Perumahan
Blok VII
:
Kondisi Lingkungan
Blok VIII
:
Partisipasi Rumah Tangga Terhadap Kelembagaan
Blok IX
:
Keterangan Kesejahteraan Rumah Tangga
Blok X
:
Pemanfaatan Hasil Hutan/Wisata Alam Selama Setahun yang Lalu
Blok XI
:
Sumber Pendapatan/Penerimaan Rumah Tangga Selama Setahun
2
Yang Lalu Blok XII
:
Pengeluaran Rumah Tangga
Blok XIII
:
Perizinan
Blok XIV
:
Catatan
Lembar Kerja
5.2
Tata Cara Pengisian Daftar ST2013-SKH.S Pengisian Daftar ST2013-SKH.S dimulai dari Blok I sampai Blok XIV secara
berurutan dan harus mengikuti tata cara pengisian seperti di bawah ini. BLOK I. PENGENALAN TEMPAT Blok ini merupakan keterangan identitas rumah tangga di dalam dan di sekitar kawasan hutan, sehingga blok ini harus terisi untuk semua rumah tangga yang dicacah.
ST2013-SKH.PCS| 25
Rincian101-107: Provinsi, Kabupaten/Kota, Kecamatan, Desa/Kelurahan, Klasifikasi Desa/Kelurahan, Nomor Blok Sensus, Nomor Kode Sampel (NKS) Disalin dari Daftar ST2013-SKH.DSRT Blok I Rincian 1 s.d. 7. Rincian 108: Nomor Satuan Lingkungan Setempat (SLS) Nomor urut bangunan fisik disalin dari Daftar ST2013-SKH2014.DSRT Blok III Kolom (1). Rincian 109: Nomor Urut Bangunan Fisik Nomor urut bangunan fisik disalin dari Daftar ST2013-SKH.DSRT Blok III Kolom (3). Rincian 110: Nomor Urut Bangunan Sensus Nomor bangunan sensus disalin dari Daftar ST2013-SKH.DSRT Blok III Kolom (4). Rincian 111: Nomor Urut Rumah Tangga Nomor urut rumah tangga harus sesuai dengan Daftar ST2013-SKH.DSRT Blok III Kolom (5). Rincian 112: Nomor Urut Sampel Nomor urut sampel disalin dari Daftar ST2013-SKH.DSRT Blok III Kolom (6). Rincian 113: Nama Kepala Rumah Tangga Nomor urut rumah tangga harus sesuai dengan Daftar ST2013-SKH.DSRT Blok III Kolom (7). Rincian 114: Nama Pemberi Informasi Tuliskan nama anggota rumah tangga pemberi informasi pada saat pencacahan Rincian 115: Nomor Telepon/ HP Pemberi Informasi Tuliskan nomor telepon/ HP anggota rumah tangga pemberi informasi pada saat pencacahan BLOK II. KETERANGAN PETUGAS
Blok ini berisi keterangan pencacah dan keterangan pemeriksa. Blok ini diisi setelah pencacahan Daftar ST2013-SKH.S selesai dan benar. Keterangan pencacah diisi oleh pencacah dan keterangan pemeriksa diisi oleh pengawas/pemeriksa. Rincian 201 : Kode Petugas Tuliskan kode petugas di tempat yang disediakan Rincian 202 : Nama Petugas Tuliskan nama pencacah dan pemeriksa di tempat yang disediakan.
26 |ST2013-SKH.PCS
Rincian 203 : Tanggal Pelaksanaan Isikan tanggal pencacahan dan tanggal pemeriksaan di tempat yang disediakan. Pencacahan belum tentu selesai dalam satu hari, maka tanggal pencacahan dapat ditulis
tanggal
mulainya
melakukan
pencacahan
s.d.
tanggal
selesainya
pencacahan. Begitu pula untuk pengawasan/pemeriksaan. Rincian 204 : Tanda Tangan Bubuhkan tanda tangan pencacah dan pemeriksa di tempat yang disediakan. Penandatanganan hanya dilakukan apabila memang benar-benar telah melakukan tugas sesuai petunjuk. Pemeriksa tidak dibenarkan menandatangani apabila tidak melakukan pemeriksaan.
BLOK III. KETERANGAN PENCACAHAN Rincian 301: Hasil Pencacahan Isikan kode keterangan hasil pencacahan yaitu: -
kode 1 (berhasil diwawancarai),
-
kode 2 (pindah ke luar Blok Sensus),
-
kode 3 (tidak dapat diwawancarai sampai dengan batas waktu pencacahan), dan
-
kode 4 (menolak diwawancarai).
Isikan kode yang sesuai pada kotak yang disediakan. Apabila Rincian 301 berkode 2,3, atau 4 : ”STOP” BLOK IV. KETERANGAN ANGGOTA RUMAH TANGGA Tujuan blok ini adalah untuk mencatat keterangan demografi anggota rumah tangga pada saat pencacahan, seperti hubungan dengan kepala rumah tangga, jenis kelamin, umur, ijazah tertinggi yang dimiliki, dan kegiatan anggota rumah tangga yang berumur 10 tahun keatas. Rumah tangga dibedakan menjadi 2 macam: 1.
rumah tangga biasa;
2.
rumah tangga khusus.
Rumah tangga biasa adalah sekelompok orang yang mendiami sebagian atau seluruh bangunan fisik/sensus dan biasanya tinggal bersama serta makan dari satu dapur. Yang dimaksud dengan satu dapur adalah apabila pengurusan kebutuhan sehari-harinya dikelola bersama-sama menjadi satu.
ST2013-SKH.PCS| 27
Penjelasan: 1.
Apabila seseorang menyewa kamar atau sebagian bangunan sensus (di beberapa daerah disebut indekost) tetapi mengurus makannya sendiri, dianggap sebagai satu rumah tangga biasa.
2.
Apabila dua orang atau lebih mendiami satu kamar bersama-sama dalam satu bangunan sensus atau fisik walaupun makannya sendiri-sendiri, dianggap satu rumah tangga biasa.
3.
Dua keluarga yang tinggal bersama di suatu bangunan sensus dimana keperluan makannya hanya dilakukan oleh salah seorang anggota rumah tangga dianggap sebagai satu rumah tangga biasa.
4.
Dua keluarga yang tinggal terpisah di dua bangunan sensus dan pengurusan makannya oleh seorang anggota rumah tangga dianggap sebagai satu rumah tangga biasa.
Contoh: 1.
Agustina menyewa salah satu kamar dari suatu bangunan fisik/sensus dan mengurus makannya sendiri, maka ia dianggap sebagai satu rumah tangga biasa.
2.
Jayadi dan Sucipto mendiami satu kamar bersama-sama dan mengurus makannya sendiri-sendiri. Dalam kasus seperti ini mereka tetap dianggap sebagai satu rumah tangga biasa meskipun makannya sendiri-sendiri.
3.
Puji dan Nina tinggal bersama di suatu bangunan fisik/sensus dimana pengurusan makannya dilakukan oleh Puji, maka Puji dan Nina dianggap sebagai satu rumah tangga biasa.
Rumah tangga khusus meliputi: 1.
Orang-orang yang tinggal di Lembaga Pemasyarakatan, Panti Asuhan dan sejenisnya.
2.
Orang-orang yang tinggal di asrama dan diatur oleh yayasan atau badan sosial.
3.
Sekelompok orang indekost (mondok dengan makan) berjumlah 10 orang atau lebih.
Contoh : Ny. Arsah menerima indekost (mondok dengan makan) sebanyak 10 orang atau lebih, maka rumah tangga Ny. Arsah merupakan rumah tangga biasa sedangkan orang-orang yang mondok dianggap sebagai rumah tangga khusus.
28 |ST2013-SKH.PCS
Dalam survei ini yang dicakup adalah rumah tangga biasa.
Cara pengisian: Kolom (1): Nomor Urut Nomor urut sudah disediakan dari nomor 1 s.d 20. Apabila banyaknya anggota rumah tangga lebih dari 20 orang, maka tambah dengan kertas lain yang ditempelkan pada bagian bawah dengan nomor urut 21, 22, 23, dst. Kolom (2): Nama Anggota Rumah Tangga Untuk mendapatkan keterangan ini, tanyakan terlebih dahulu siapa kepala rumah tangga. Kemudian isikanlah nama semua anggota rumah tangga diurutkan mulai dari kepala rumah tangga, istri/suami, anak yang belum kawin, anak yang sudah kawin, menantu, cucu, orang tua/mertua, famili lain, pembantu rumah tangga, dan lainnya. Setelah semua selesai dicatat, bacakan satu persatu kemudian tanyakan, “apakah ada nama yang terlewat seperti bayi, anggota rumah tangga yang sementara bepergian atau pembantu yang menginap ?”. Apabila ada, tambahkan pada daftar nama anggota rumah tangga.
Ditekankan disini bahwa wawancara harus dimulai dengan mengisi Kolom (2) secara lengkap terlebih dahulu dan setelah yakin lengkap, barulah mengisi Kolom (3) dan seterusnya untuk setiap baris.
Kepala rumah tangga adalah seorang dari anggota rumah tangga yang bertanggung jawab atas kebutuhan sehari-hari rumah tanggga tersebut atau orang yang ditunjuk/dianggap sebagai pemimpin dalam rumah tangga. Anggota rumah tangga adalah semua orang yang biasa bertempat tinggal dalam suatu rumah tangga, baik yang ada maupun sementara tidak ada atau sedang bepergian kurang dari 6 bulan pada waktu pencacahan. Anggota rumah tangga yang telah bepergian 6 bulan atau lebih, dan anggota rumah tangga yang bepergian kurang dari 6 bulan tetapi dengan tujuan pindah/akan meninggalkan rumah 6 bulan atau lebih tidak dianggap sebagai anggota rumah tangga.
ST2013-SKH.PCS| 29
Penjelasan: 1.
Tamu yang tinggal di suatu rumah tangga selama 6 bulan atau lebih secara terus menerus dan atau tamu yang telah tinggal di rumahnya kurang dari 6 bulan tetapi akan tinggal 6 bulan atau lebih dianggap sebagai anggota rumah tangga.
2.
Seorang pembantu rumah tangga/sopir yang tinggal di rumah majikannya dianggap sebagai anggota rumah tangga majikannya.
3.
Seorang kepala rumah tangga yang mempunyai tempat tinggal lebih dari satu dicatat di tempat tinggal istri/suami dan anaknya.
4.
Seorang kepala rumah tangga yang mempunyai istri lebih dari satu, maka dia harus dicatat disalah satu tempat tinggal (rumah tangga) istrinya, dimana ia tinggal lebih lama. Apabila lamanya tinggal sama maka ia dicatat di rumah istri yang paling tua.
Contoh: 1.
Joko indekost di Bandung karena kuliah, sedangkan orang tuanya tinggal di Jakarta Timur. Walaupun setiap hari minggu Joko pulang ke Jakarta, tetapi Joko tetap dicatat sebagai penduduk Bandung.
2.
Romdhoni adalah pegawai BPS Propinsi Kalimantan Barat dan seluruh anggota rumah tangganya tinggal di Kabupaten Landak. Untuk menghemat biaya, ia pulang ke Landak hanya setiap hari Sabtu sore sampai dengan Senin pagi. Dalam kasus seperti ini, karena Romdhoni adalah seorang kepala rumah tangga, maka Romdhoni tetap dicatat sebagai penduduk Kabupaten Landak.
3.
Pak Tajidin dan keluarganya tinggal di Kabupaten Sintang. Sejak tanggal 3 Januari 2010 ia tinggal di Kota Pontianak, Kalimantan Barat untuk bisnis dan kalau tak ada halangan baru akan pulang ke Kabupaten Sintang pada tanggal 10 Agustus 2010. Maka Pak Tajidin dicatat sebagai penduduk Kota Pontianak.
Kolom (3): Hubungan Dengan Kepala Rumah Tangga Isikan kode 1 s.d 9 untuk hubungan anggota rumah tangga yang namanya tercantum pada kolom (2) dengan kepala rumah tangga. Hubungan dengan kepala rumah tangga, yaitu : 1.
Kepala rumah tangga.
2.
Istri/suami dari kepala rumah tangga.
3.
Anak, adalah anak kandung, anak tiri, dan atau anak angkat yang diangkat oleh kepala rumah tangga.
30 |ST2013-SKH.PCS
4.
Menantu, adalah suami/istri dari anak kandung, anak tiri, dan atau anak angkat.
5.
Cucu, adalah anak dari anak kandung, anak tiri, dan atau anak angkat.
6.
Orang tua/mertua, adalah bapak/ibu dari kepala rumah tangga atau bapak/ibu dari istri/suami kepala rumah tangga.
7.
Famili lain, adalah orang-orang yang ada hubungan famili dengan kepala rumah tangga atau ada hubungan famili dengan istri/suami kepala rumah tangga, misalnya : adik, kakak, keponakan, bibi, paman, ipar, kakek, nenek, dan sebagainya.
8.
Pembantu rumah tangga, adalah seseorang yang bekerja sebagai pembantu yang menginap di rumah tangga tersebut dengan menerima upah/gaji baik berupa uang ataupun barang.
9.
Lainnya, adalah orang yang tidak ada hubungan famili dengan kepala rumah tangga atau istri/suami kepala rumah tangga, seperti tamu, teman, orang yang mondok dengan makan (indekost), dan sebagainya.
Kolom (4): Jenis Kelamin Tuliskan kode 1 apabila laki-laki atau 2 apabila perempuan. Kolom (5): Umur (tahun) Tuliskan umur masing-masing anggota rumah tangga pada saat pencacahan. Umur dihitung dengan pembulatan kebawah atau menurut ulang tahun yang terakhir. Penghitungan umur berdasarkan pada kalender masehi. Penjelasan: a.
Apabila umurnya 7 tahun 10 bulan, umurnya dicatat 7 tahun.
b.
Apabila umurnya kurang dari satu tahun, umurnya dicatat 0 tahun.
Apabila responden tidak mengetahui dengan pasti, usahakanlah mendapatkan keterangan mengenai umur dengan jalan menghubungkan kejadian-kejadian penting baik bersifat nasional maupun lokal/daerah setempat, sehingga paling tidak umurnya dapat diperkirakan lebih tepat. Peristiwa-peristiwa penting antara lain: Pendaratan Jepang (1942) Proklamasi Kemerdekaan RI (1945) Pemilu I (1955) Pemberontakan G.30.S/PKI (1965)
ST2013-SKH.PCS| 31
Karena untuk umur disediakan dua kotak, maka untuk yang umurnya kurang dari 10 tahun agar ditambahkan 0 di depannya dan yang umurnya 98 tahun atau lebih diisikan 98. Contoh: 7 tahun 10 bulan11bulan 0 7
1030 tahun 0
9
8
Kolom (6): Apabila Kol (5) ≥ 5 Partisipasi Sekolah: Apabila isian pada kolom (5) ≥ 5, tuliskan kode 1 apabila “Tidak/belum sekolah”, kode 2 apabila “Masih sekolah”, dan kode 3 apabila ”Tidak sekolah lagi”. Contoh: 1. Untuk anggota rumah tangga yang sedang mendaftar dan menunggu penerimaaan masuk sekolah atau yang belum mendaftar tapi berniat melanjutkan sekolah dianggap masih sekolah (berkode 2). 2. Sebaliknya, jika anggota rumah tangga yang belum mendaftar dan tidak berniat untuk melanjutkan sekolah maka dianggap tidak sekolah lagi (berkode 3). Kolom (7): Apabila Kol (5) ≥ 5, Ijazah/STTB Tertinggi yang Dimiliki Apabila isian pada kolom (5) ≥ 5, tuliskan kode ijazah/STTB tertinggi yang dimiliki oleh tiap-tiap anggota rumah tangga. Isiannya salah satu kode 1 s.d 8. Ijazah/STTB,
adalah
surat
keterangan/sertifikat
yang
diperoleh
setelah
menamatkan pendidikan formal pada tingkatan tertentu seperti SD, SLTP, SMU dan Perguruan Tinggi. Sekolah, adalah pendidikan formal mulai dari pendidikan dasar, menengah dan tertinggi. Belum/tidak tamat SD, adalah tidak atau belum pernah sekolah, termasuk yang tamat/belum tamat taman kanak-kanak yang tidak melanjutkan ke Sekolah Dasar. Tamat Sekolah, adalah yang menyelesaikan pelajaran pada kelas atau tingkat terakhir suatu jenjang sekolah di sekolah negeri maupun swasta dengan mendapatkan tanda tamat belajar/ijazah. Seseorang yang belum mengikuti pelajaran pada kelas tertinggi, tetapi telah lulus ujian akhir, dianggap tamat sekolah. Sekolah Dasar (SD)/sederajat, adalah Sekolah Dasar 5/6/7 tahun atau yang sederajat, termasuk Sekolah Luar Biasa Tingkat Dasar, Sekolah Dasar Kecil, Sekolah Dasar Pamong, Paket Aatau Madrasah Ibtidaiyah.
32 |ST2013-SKH.PCS
SLTP/sederajat, adalah Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama baik Umum maupun Kejuruan, misalnya : SMP, MULO, HBS 3 tahun, Sekolah Luar Biasa Menengah Tingkat Pertama, Madrasah Tsanawiyah, SKKP, SMEP, SPMP, ST, PGA 4 tahun, SGB , Paket B, dan sebagainya. SLTA/sederajat, adalah Sekolah Lanjutan Tingkat Atas baik Umum maupun Kejuruan, misalnya : SMA, HBS 5 tahun, AMS, Madrasah Aliyah, SPMA, SMKK, SMEA, STM, SPG, SGO/SMOA, PGA 6 tahun, SAKMA, SAA/SMF, KPAA, Program Diploma I dan II, PGSLP, Paket C, dan sebagainya. D1/D2,
adalah
program
D1/D2
pada
suatu
perguruan
tinggi
yang
menyelenggarakan program diploma I/II pada pendidikan formal, seperti program Diploma I dan II PGSLP, D1 sekretaris, D1 komputer dan sebagainya Akademi/D3, adalah program DIII atau yang telah mendapatkan gelar Sarjana Muda pada suatu akademi/perguruan tinggi. Bagi fakultas yang tidak mengeluarkan gelar Sarjana Muda maka mahasiswa yang duduk di Tingkat 4 atau 5 tetap dimasukkan Sekolah Menengah Tingkat Atas. D4/S1, adalah program pendidikan sarjana, pasca sarjana, doktor, diploma IV, akta IV/V, spesialis I/II pada suatu Universitas/Institut/Sekolah Tinggi. S2/S3, adalah program pendidikan pasca sarjana, doktor, spesialis I/II pada suatu Universitas/Institut/Sekolah Tinggi.
Kolom (8) s.d. (10) ditanyakan hanya untuk anggota rumah tangga yang berumur 10 tahun ke atas Kolom (8): Apakah Dapat Membaca dan Menulis Huruf Latin? Apabila isian pada kolom (5) ≥ 10, tanyakan apakah anggota rumah tangga dapat membaca dan menulis huruf latin, Isikan kode 1 apabila “Ya” dan kode 2 apabila “Tidak”. Dapat membaca dan menulis huruf latin artinya dapat membaca dan menulis kata-kata/kalimat sederhana dalam aksara latin. Catatan : a. Orang buta yang dapat membaca dan menulis huruf braille digolongkan dapat membaca dan menulis huruf latin. b. Orang cacat yang sebelumnya dapat membaca dan menulis, kemudian karena cacatnya tidak dapat membaca dan menulis digolongkan dapat membaca dan menulis huruf latin.
ST2013-SKH.PCS| 33
c.
Orang yang hanya dapat membaca saja tetapi tidak dapat menulis atau sebaliknya, dianggap tidak dapat membaca dan menulis huruf latin.
Kolom (9): Kegiatan Utama Seminggu yang lalu Apabila isian pada kolom (5) ≥ 10, tanyakan kegiatan utama anggota rumah tangga seminggu yang lalu. Tuliskan kode 1 s.d. 7, sesuai kegiatan utama yang dilakukan seminggu yang lalu (bekerja di subsektor kehutanan, bekerja di sektor pertanian selain kehutanan, bekerja di sektor lain, sementara tidak bekerja, sekolah, mengurus rumah tangga, dan lainnya). Kegiatan di sini mencakup kegiatan bekerja, sekolah, mengurus rumah tangga dan lainnya (kursus, olahraga, rekreasi termasuk mereka yang tidak mampu melakukan kegiatan karena cacat atau jompo). Kegiatan
utama
adalah
kegiatan
yang
menggunakan
waktu
terbanyak
dibandingkan dengan kegiatan lainnya. Waktu terbanyak diperhitungkan dengan membandingkan waktu yang digunakan untuk bekerja, sekolah, mengurus rumah tangga dan lainnya (olah raga, kursus, piknik, dan kegiatan sosial). Waktu luang yang digunakan untuk arisan keluarga, mengunjungi famili, santai, tidur dan bermain tidak dihitung sebagai bahan pembanding. Cara menentukan kegiatan utama adalah sebagai berikut:
apabila kepala rumah tangga/ anggota rumah tangga pada seminggu terakhir hanya mempunyai satu pekerjaan, maka pekerjaan tersebut dicatat sebagai pekerjaan utama,
apabila kepala rumah tangga/ anggota rumah tangga pada seminggu terakhir mempunyai lebih dari satu pekerjaan, maka pekerjaan yang menggunakan waktu terbanyak dicatat sebagai pekerjaan utama. Apabila waktu yang digunakan sama, maka pekerjaan yang memberikan penghasilan terbesar dianggap sebagai pekerjaan utama. Apabila waktu yang digunakan sama dan penghasilannya juga sama besar, maka terserah pada responden pekerjaan mana yang dianggapnya merupakan pekerjaan utama,
kepala rumah tangga/ anggota rumah tangga dianggap mempunyai pekerjaan lebih dari satu apabila bekerja pada beberapa bidang dan atau pengelolaan pekerjaan tersebut dilakukan secara terpisah. Contoh: kepala rumah tangga/ anggota rumah tangga berprofesi sebagai guru sekolah dasar dengan waktu kerja mulai pagi hingga siang kemudian di sore
34 |ST2013-SKH.PCS
hari
kepala rumah tangga/ anggota rumah tangga tersebut menjadi tukang
ojek. Buruh
tani
meskipun
bekerja
pada
beberapa
petani,
namun
pengelolaannya terpisah dikategorikan hanya mempunyai satu pekerjaan. Penjelasan: a. Kepala rumah tangga/ anggota rumah tangga yang sedang cuti pada masa cuti tersebut ia tidak melakukan pekerjaan lain maka pekerjaan utamanya adalah pekerjaan yang dia cutikan. b. Kepala rumah tangga/ anggota rumah tangga yang sedang cuti dan pada masa cuti tersebut melakukan pekerjaan lain, maka salah satu dari pekerjaan lainnya itu merupakan pekerjaan utamanya. c.
Kepala rumah tangga/ anggota rumah tangga yang sudah pensiun dan tidak mempunyai kegiatan isikan kode 7 (lainnya) pada kolom (9).
Contoh: Rochan Jasman ialah seorang mahasiswa pada perguruan tinggi swasta, kuliah selama 2 jam per hari sejak hari Senin sampai dengan Jumat. Pulang kuliah ia bekerja di Toko Jaya Ayu Abadi dengan jam kerja selama 5 jam per hari. Dalam hal ini kegiatan yang memakai waktu terbanyak adalah bekerja walaupun ia juga bersekolah. Seminggu yang lalu adalah jangka waktu 7 hari berturut-turut yang berakhir sehari sebelum tanggal pencacahan. Misalnya pencacahan dilakukan tanggal 1 Juli, maka yang dimaksud seminggu yang lalu adalah tanggal 24 Juni sampai dengan 30 Juni. Bekerja adalah kegiatan melakukan pekerjaan dengan maksud memperoleh atau membantu memperoleh penghasilan atau keuntungan paling sedikit selama 1 (satu) jam dalam seminggu yang lalu. Bekerja selama satu jam tersebut harus dilakukan berturut-turut dan tidak terputus. Penghasilan atau keuntungan mencakup upah/gaji termasuk semua tunjangan dan bonus bagi pekerja karyawan/pegawai dan hasil usaha berupa sewa atau keuntungan, baik berupa uang atau barang termasuk bagi pengusaha. Penjelasan bekerja: a.
Melakukan pekerjaan dalam konsep bekerja adalah melakukan kegiatan ekonomi yang menghasilkan barang atau jasa.
b.
Orang yang melakukan kegiatan budidaya tanaman yang hasilnya hanya untuk dikonsumsi sendiri dianggap tidak bekerja, kecuali budidaya tanaman
ST2013-SKH.PCS| 35
bahan makanan pokok, yaitu padi, jagung, sagu, dan/atau palawija (ubi kayu, ubi jalar, kentang). c.
Anggota rumah tangga yang membantu melaksanakan pekerjaan kepala rumah tangga atau anggota rumah tangga yang lain, misal di sawah, ladang, warung/toko dan sebagainya dianggap bekerja walaupun tidak menerima upah/gaji (pekerja tak dibayar).
d.
Orang yang memanfaatkan profesinya untuk keperluan rumah tangga sendiri dianggap bekerja, misal dokter yang mengobati anggota rumah tangga sendiri, tukang bangunan yang memperbaiki rumah sendiri dan tukang jahit yang menjahit pakaian sendiri.
e.
Seorang petinju atau penyanyi profesional yang sedang latihan dalam rangka profesinya, dianggap sebagai bekerja
f.
Seseorang yang mengusahakan persewaan mesin/alat pertanian, mesin industri, peralatan pesta, alat pengangkutan dan sebagainya dikategorikan bekerja.
g.
Pembantu rumah tangga termasuk kategori bekerja, baik sebagai anggota rumah tangga majikannya maupun bukan anggota rumah tangga majikannya.
h.
Seseorang menyewakan tanah pertanian kepada orang lain secara bagi hasil, dikategorikan bekerja bila ia menanggung risiko (ada keterlibatan biaya produksi) atau turut mengelola atas usaha pertanian itu.
Bekerja di subsektor kehutanan meliputi pemungutan hasil hutan/penangkapan satwa liar, penangkaran satwa/tumbuhan liar, jasa penebangan kayu, usaha pembibitan, budidaya tanaman kehutanan dan jasa kehutanan lainnya. Bekerja di subsektor pertanian selain kehutanan adalah seseorang yang bekerja di sektor pertanian selain kehutanan yaitu meliputi subsektor padi/palawija, hortikultura, peternakan, perikanan, jasa pertanian selain kehutanan dan lainnya. Bekerja di sektor lain adalah seseorang yang bekerja di sektor selain pertanian yaitu meliputi sektor penggalian/penambangan, industri/kerajinan, perdagangan, angkutan, pergudangan, komunikasi, dan lainnya. Sementara tidak bekerja adalah kepala rumah tangga/ anggota rumah tangga yang mempunyai pekerjaan/usaha tetapi seminggu terakhir tidak bekerja karena sesuatu sebab seperti sakit, cuti, menunggu panen, atau mogok kerja.
36 |ST2013-SKH.PCS
Penjelasan sementara tidak bekerja: a.
Pekerja profesional yang sedang tidak bekerja karena sakit atau menunggu pekerjaan berikutnya. Contoh: Dalang, tukang pijat, penyanyi, dan dukun.
b.
Pekerja tetap, pegawai pemerintah atau swasta yang sedang tidak bekerja karena cuti, sakit, mangkir, mogok kerja, atau diberhentikan sementara karena perusahaan menghentikan kegiatannya.
c.
Kepala rumah tangga/ anggota rumah tangga yang mengusahakan tanah pertanian, sedang tidak bekerja karena sakit atau menunggu pekerjaan berikutnya, seperti menunggu panen atau musim hujan untuk menggarap sawah.
Pekerja serabutan/bebas baik yang bekerja di sektor pertanian maupun non pertanian yang sedang menunggu pekerjaan, dianggap tidak bekerja. Sekolah, adalah kegiatan bersekolah di sekolah formal baik pada pendidikan dasar, pendidikan menengah atau pendidikan tinggi. Tidak termasuk yang sedang libur. Mengurus rumah tangga, adalah kegiatan mengurus rumah tangga atau membantu mengurus rumah tangga tanpa mendapat upah/gaji. Ibu rumah tangga atau anak-anaknya yang melakukan kegiatan kerumahtanggaan, seperti memasak, mencuci, dan sebagainya, digolongkan sebagai mengurus rumah tangga. Bagi pembantu rumah tangga yang mengerjakan hal yang sama tetapi mendapat upah/gaji, tidak digolongkan sebagai mengurus rumah tangga, melainkan digolongkan sebagai bekerja. Lainnya, adalah kegiatan selain bekerja, sekolah, dan mengurus rumah tangga. Termasuk didalamnya mereka yang tidak mampu melakukan kegiatan, seperti orang lanjut usia, cacat jasmani, dan penerima pendapatan/pensiun yang tidak bekerja lagi. Kategori lainnya dibagi menjadi 2 kelompok: (a). Olahraga, kursus, piknik, dan kegiatan sosial (berorganisasi, kerja bakti). (b). Tidur, santai, bermain, dan tidak melakukan kegiatan apapun. Kegiatan yang dibandingkan guna menentukan waktu terbanyak hanyalah kegiatan yang termasuk dalam kelompok (a). Kolom (10): Kegiatan Usaha Kehutanan Utama yang Biasa Dilakukan Apabila isian pada kolom (5) ≥ 10, tanyakan kegiatan usaha kehutanan utama yang biasanya dilakukan anggota rumah tangga. Tuliskan kode 1 s.d. 7 (pemungutan
ST2013-SKH.PCS| 37
hasil hutan, penangkapan satwa liar, penangkaran satwa/tumbuhan liar, jasa penebangan kayu, usaha pembibitan tanaman kehutanan, budidaya tanaman kehutanan, dan jasa kehutanan lainnya). Tuliskan kode 0 apabila tidak melakukan kegiatan kehutanan. Pemungutan hasil hutan adalah kegiatan memanfaatkan hasil hutan baik berupa kayu maupun bukan kayu seperti usaha mencari dahan, rotan, getah, akar-akaran, dan sarang burung walet. Hasil hutan adalah semua produk yang dihasilkan/diperoleh dari hutan baik berupa kayu maupun non kayu. Penangkapan satwa liar adalah kegiatan yang meliputi perburuan binatang, seperti: berburu babi hutan, rusa dan sebagainya, dengan menggunakan perlengkapan, seperti : senapan, panah, dan tombak. Penangkaran satwa/tumbuhan liar adalah kegiatan perbanyakan melalui pengembangbiakan
dan
pembesaran
satwa/tumbuhan
liar
dengan
tetap
memperhatikan kemurnian jenisnya. Kegiatan tersebut dapat dilakukan di dalam maupun di luar habitat dengan tujuan untuk kelestarian satwa/tumbuhan liar maupun komersil. Satwa liar adalah semua binatang yang hidup di darat, dan atau di air, dan/atau di udara yang masih mempunyai sifat-sifat liar, baik yang hidup bebas maupun yang dipelihara manusia. Contoh : harimau, buaya, penyu, babi hutan, dan rusa. Tumbuhan liar adalah semua tumbuhan yang hidup di darat, dan atau di air, yang masih mempunyai kemurnian jenisnya, baik yang hidup bebas maupun yang dipelihara manusia.Contoh : anggrek hutan, kaktus, dan gaharu. Jasa penebangan kayu adalah kegiatan penebangan kayu yang dilakukan atas dasar balas jasa atau kontrak, di beberapa daerah disebut blandong. Usaha pembibitan tanaman kehutanan adalah kegiatan pengembangbiakan tanaman kehutanan yang hanya terbatas pada pembibitan. Budidaya tanaman kehutanan adalah kegiatan yang meliputi pembenihan, penanaman, pemeliharaan, pemungutan/pemanenan hasil tanaman kehutanan. Jasa kehutanan lainnya adalah kegiatan usaha atas dasar balas jasa atau kontrak seperti melayani usaha di bidang kehutanan, jasa kehutanan meliputi: jasa penyiapan lahan tanaman kehutanan, jasa penanaman dan pemeliharaan tanaman kehutanan, jasa rehabilitasi lahan, dll.
38 |ST2013-SKH.PCS
BLOK V. PENGUASAAN DAN PENGGUNAAN LAHAN PADA SAAT 2 PENCACAHAN (m ) Blok ini bertujuan untuk mendapatkan keterangan mengenai penguasaan dan penggunaan lahan oleh rumah tangga di dalam dan di sekitar kawasan hutan pada saat pencacahan. Lahan yang dikuasai, adalah lahan milik sendiri ditambah lahan yang berasal dari pihak lain, dikurangi lahan yang berada di pihak lain baik didalam maupun di luar kawasan hutan. Lahan milik sendiri, berasal dari: a.
Lahan pembelian, adalah lahan yang didapat secara pembelian baik tunai maupun angsuran;
b.
Lahan warisan, adalah lahan yang diterima oleh ahli waris berdasarkan pembagian dari harta orang yang telah meninggal dunia;
c.
Lahan hibah, adalah lahan yang diterima/didapat secara cuma-cuma dari badan/harta orang yang masih hidup;
d.
Lahan yang dimiliki berdasarkan:
land reform;
permohonan biasa;
pembagian lahan transmigrasi;
hukum adat;
penyerahan (konversi) dari program perusahaan inti rakyat perkebunan (PIR-Bun).
PIR-Bun adalah suatu pola pelaksanaan pengembangan perkebunan dengan mempergunakan perkebunan besar sebagai inti yang membantu dan membimbing perkebunan rakyat di sekitarnya sebagai plasma dalam suatu sistem kerjasama yang saling menguntungkan dan berkesinambungan.Pada saat tanaman sudah mulai berproduksi, kebun plasma diserahkan kepada petani peserta. Lahan yang berasal dari pihak lain, terdiri dari: a. Lahan kawasan hutan Kawasan hutan adalah wilayah tertentu yang ditunjuk dan atau ditetapkan oleh pemerintah untuk dipertahankan keberadaannya sebagai hutan tetap. Kawasan
hutan
berdasarkan
fungsinya
dibagi
kedalam
kelompok
Hutan
Konservasi, Hutan Lindung, dan Hutan Produksi.
ST2013-SKH.PCS| 39
Hutan Konservasi adalah kawasan hutan dengan ciri khas tertentu, yang mempunyai fungsi pokok pengawetan keanekaragaman tumbuhan dan satwa serta ekosistemnya. Kawasan hutan konservasi terdiri dari : a. Kawasan Hutan Suaka Alam (KSA) yaitu hutan dengan ciri khas tertentu, yang mempunyai fungsi pokok sebagai kawasan pengawetan keanekaragaman tumbuhan dan satwa serta ekosistemnya, yang juga berfungsi sebagai wilayah sistem penyangga kehidupan.Termasuk dalam kelompok KSA adalah Cagar Alam (CA) dan Suaka Margasatwa (SM). b. Kawasan Hutan Pelestarian Alam (KPA) yaitu hutan dengan ciri khas tertentu, yang mempunyai fungsi pokok perlindungan sistem penyangga kehidupan, pengawetan keanekaragaman jenis tumbuhan dan satwa, serta pemanfaatan secara lestari sumber daya alam hayati dan ekosistemnya. Termasuk dalam kelompok KPA adalah Taman Nasional (TN), Taman Hutan Raya (THR), dan Taman Wisata Alam (TWA). c. Taman Buru adalah kawasan hutan yang ditetapkan sebagai tempat wisata perburuan. Hutan Lindung adalah kawasan hutan yang mempunyai fungsi pokok sebagai perlindungan sistem penyangga kehidupan untuk mengatur tata air, mencegah banjir, mengendalikan erosi, mencegah intrusi air laut, dan memelihara kesuburan tanah. Hutan
Produksi
adalah
kawasan
hutan
yang
mempunyai fungsi pokok
memproduksi hasil hutan.Hutan produksi terdiri dari Hutan Produksi Tetap (HP), Hutan Produksi Terbatas (HPT) ) dan Hutan Produksi yang dapat dikonversi (HPK). Lahan berasal dari pihak lain yang berupa kawasan hutan adalah lahan hutan milik negara yang dikuasakan kepada masyarakat dengan tujuan untuk dikelola bersama biasanya dikenal dengan Pengelolaan Hutan Bersama Masyarakat (PHBM). Lahan kehutanan juga bisa berasal dari lahan hutan yang dikelola masyarakat tanpa ijin negara (serobotan). b. Lahan di luar kawasan hutan Lahan berasal dari pihak lain yang beradadi luarkawasan hutanadalah lahan selain lahan hutan milik negara yang penguasaannya dapat berasal dari sewa, bagi hasil, gadai, bengkok maupun lainnya. Lahan sewa, adalah lahan yang didapat dengan perjanjian sewa yang besarnya sewa sudah ditetapkan terlebih dahulu tanpa melihat besar kecilnya hasil produksi. Pembayaran sewa dapat berupa uang.
40 |ST2013-SKH.PCS
Lahan bagi hasil, adalah lahan sewa tetapi dengan perjanjian besarnya sewa yang akan diserahkan kepada pemilik lahan sudah ditentukan lebih dahulu, seperti setengah atau sepertiga hasil produksi. Lahan gadai, adalah lahan yang berasal dari pihak lain sebagai jaminan pinjaman uang pihak yang menggadaikan lahannya. Lahan tersebut dikuasai oleh orang yang memberi pinjaman uang sampai pemilik lahan membayar kembali hutangnya. Lainnya, yaitu bengkok/lahan pelungguh, lahan bebas sewa, serobotan, dan lahan garapan lainnya yang bukan dari hutan milik negara. Lahan bengkok/lahan pelungguh, adalah lahan milik desa/kelurahan yang dikuasakan kepada pamong desa atau bekas pamong desa sebagai gaji atau pensiun. Lahan yang berada di pihak lain, meliputi: a.
lahan yang disewakan;
b.
lahan yang dibagihasilkan;
c.
lahan yang digadaikan;
d.
lainnya, seperti lahan yang diserahkan kepada pihak lain dengan bebas sewa dan lahan yang dikuasai pihak lain secara tidak sah.
Lahan pertanianmeliputi lahan sawah dan lahan bukan sawah. Lahan sawah adalah lahan pertanian yang berpetak-petak dan dibatasi oleh pematang (galengan), saluran untuk menahan/menyalurkan air, yang biasanya ditanami padi sawah tanpa memandang darimana diperolehnya atau status lahan tersebut, termasuk disini lahan yang terdaftar di Pajak Bumi Bangunan (PBB), lahan bengkok, lahan serobotan, rawa yang ditanami padi, dan sebagainya. Macam-macam lahan sawah adalah: a.
Lahan sawah irigasi (berpengairan) adalah lahan sawah yang mendapatkan air dari sistem irigasi dengan bangunan penyadap dan jaringannya dikelola oleh Dinas Pengairan Umum maupun oleh masyarakat.
b.
Lahan sawah non irigasi (tak berpengairan), meliputi: 1. Sawah tadah hujan adalah lahan sawah yang pengairannya tergantung pada air hujan; 2. Sawah pasang surut adalah lahan sawah yang pengairannya tergantung pada air sungai yang dipengaruhi oleh pasang surut air laut;
ST2013-SKH.PCS| 41
3. Sawah lainnya adalah lahan sawah lebak, polder, lahan rawa yang ditanami padi, dan lain-lain. Lahan bukan sawah, adalah semua lahan pertanian selain lahan sawah, meliputi huma, ladang, tegal, kebun, kolam, tambak, rawa, dan lainnya. Lahan bukan pertanian, adalah semua lahan selain lahan sawah dan lahan bukan sawah seperti lahan untuk bangunan dan halaman sekitarnya, termasuk lahan tidur. Lahan rumah dan pekarangan adalah lahan untuk bangunan rumah serta halaman, biasanya diberi pagar atau batas tanpa memperhatikan ditanami atau tidak. Apabila lahan di sekitar rumah tersebut tidak jelas batas-batasnya dengan tegal/kebun, maka dimasukkan ke dalam lahan tegal/kebun. Lahan tidur adalah lahan yang biasanya digunakan untuk usaha pertanian tetapi sudah tidak dimanfaatkan lebih dari dua tahun. Cara Pengisian : Rincian A: Penguasaan Lahan Rincian ini bertujuan untuk melihat penguasaan lahan oleh rumah tangga di dalam dan di sekitar kawasan hutan, lokasi lahannya bisa berada di dalam maupun di luar kawasan hutan. Rincian 501: Lahan Milik Sendiri Lahan Milik Sendiri adalah lahan yang kepemilikannya atas diri sendiri, terdiri dari lahan yang sedang dipakai sendiri dan lahan yang digunakan oleh pihak lain. Tuliskan luas lahan yang dimiliki rumah tangga dalam m² bilangan bulat untuk lahan pertanian yang berupa lahan sawah pada kolom (2), lahan pertanian bukan sawah pada kolom (3), dan lahan bukan pertanian pada kolom (4), serta jumlah lahan yang dimiliki pada kolom (5). Rincian 502: Lahan yang Berasal dari Pihak Lain Lahan yang Berasal dari Pihak Lain adalah lahan yang kepemilikannya oleh orang lain, namun dapat digunakan secara leluasa tanpa melihat cara perolehannya. Rincian 502.a: Lahan kawasan hutan Tuliskan luas lahan kawasan hutandalam m² bilangan bulat untuk lahan pertanian yang berupa lahan sawah pada kolom (2), lahan pertanian bukan sawah pada kolom (3), dan lahan bukan pertanian pada kolom (4) , serta jumlah lahan kawasan hutanpada kolom (5).
42 |ST2013-SKH.PCS
Rincian 502.b: Lahan di luar kawasan hutan Tuliskan luas lahan di luar kawasan hutan dalam m² bilangan bulat untuk lahan pertanian yang berupa lahan sawah pada kolom (2), lahan pertanian bukan sawah pada kolom (3), dan lahan bukan pertanian pada kolom (4), serta jumlah lahan di luar kawasan hutan pada kolom (5). Rincian 503: Lahan yang berada dipihak lain Tuliskan luas lahan yang berada di pihak lain dalam m² bilangan bulat untuk lahan pertanian yang berupa lahan sawah pada kolom (2), lahan pertanian bukan sawah pada kolom (3), dan lahan bukan pertanian pada kolom (4), serta jumlah lahan yang berada di pihak lain pada kolom (5). Rincian 504: Luas Lahan yang Dikuasai Tuliskan luas lahan yang dikuasai dalam m² bilangan bulat untuk lahan pertanian yang berupa lahan sawah pada kolom (2), lahan pertanian bukan sawah pada kolom (3), dan lahan bukan pertanian pada kolom (4). R.504 = R.501+R.502a +R.502b –R.503.
Luas lahan yang dikuasai harus ada isian pada Kolom (4) dan (5)
Catatan: kolom (4) lahan bukan pertanian harus terisi, minimal 10 m² Rincian B: Penggunaan lahan pertanian yang dikuasai {untuk Kol(2)dan Kol (3), R.505 + R.506 + R.507 = R.504} Rincian ini bertujuan untuk melihat penggunaan lahan pertanian yang dikuasai pada saat pencacahan. Luas lahan yang dicatat adalah luas baku. Rincian 505: Tanaman Kehutanan Tuliskan luas lahan yang diusahakan untuk tanaman kehutanan dalam m² bilangan bulat untuk lahan pertanian bukan sawah pada kolom (3) dan (5). Tanaman kehutanan adalah tanaman yang biasanya dibudidayakan dan diambil hasilnya berupa kayu termasuk bambu dan rotan. Rincian 506: Tanaman padi dan palawija Tuliskan luas lahan yang diusahakan untuk tanaman padi dan palawija dalam m² bilangan bulat untuk lahan pertanian yang berupa lahan sawah pada kolom (2), dan lahan pertanian bukan sawah pada kolom (3), serta jumlahnya pada kolom (5).
ST2013-SKH.PCS| 43
Jenis tanaman palawija: jagung, ubi kayu, ubi jalar, kedelai, kacang tanah, kacang hijau, dan lain-lain. Rincian 507: Pertanian Lainnya Tuliskan luas lahan yang diusahakan untuk tanaman pertanian lainnya dalam m² bilangan bulat untuk lahan pertanian yang berupa lahan sawah pada kolom (2), dan lahan pertanian bukan sawah pada kolom (3), serta jumlahnya pada kolom (5). Penggunaan lahan pertanian lainnya adalah penggunaan lahan untuk kegiatan pertanian selain tanaman kehutanan dan padi palawija,seperti untuk tanaman hortikultura, tanaman perkebunan, peternakan, dan perikanan, termasuk lahan yang sementara tidak diusahakan. Lahan yang sementara tidak diusahakan adalah lahan yang biasanya digunakan untuk usaha pertanian tetapi sudah tidak dimanfaatkan kurang dari atau sama dengan dua tahun. Rincian C: Lokasi lahan pertanian yang dikuasai { untuk Kol(2)dan Kol (3), R.508 + R.509 + R.510 = R.504} Rincian ini bertujuan untuk mengetahui lokasi lahan yang dikuasai oleh rumah tangga berdasarkan wilayah administrasi. Rincian 508: Dalam desa Tuliskan luas lahan pertanian yang dikuasai oleh rumah tangga dalam m² bilangan bulat untuk lahan pertanian yang berlokasi di dalam desa tempat tinggal. Isian sesuai dengan jenis lahan yaitu: lahan sawah pada kolom (2), dan lahan pertanian bukan sawah pada kolom (3), serta jumlahnya pada kolom (5). Rincian 509: Luar desa dalam kabupaten/kota Tuliskan luas lahan pertanian yang dikuasai oleh rumah tangga dalam m² bilangan bulat untuk lahan pertanian yang berlokasi di luar desa tempat tinggal tetapi masih dalam kabupaten/kota. Isian sesuai dengan jenis lahan yaitu: lahan sawah pada kolom (2), dan lahan pertanian bukan sawah pada kolom (3), serta jumlahnya pada kolom (5). Rincian 510: Luar Kabupaten/Kota Tuliskan luas lahan pertanian yang dikuasai oleh rumah tangga dalam m² bilangan bulat untuk lahan pertanian yang berlokasi di luar kabupaten/kota. Isian sesuai dengan jenis lahan yaitu: lahan sawah pada kolom (2), dan lahan pertanian bukan sawa pada kolom (3), serta jumlahnya pada kolom (5).
44 |ST2013-SKH.PCS
Apabila responden hanya dapat menjawab dalam satuan setempat, maka petugas harus mengkonversikan ke dalam m² sesuai dengan konversi yang berlaku di daerah setempat. Pembulatan hanya boleh dilakukan setelah dikonversikan ke dalam satuan standar (m²). Contoh : Luas lahan tanaman kehutanan 6 rante, sedangkan 1 rante = 400 m², maka luas lahan tanaman kehutanan tersebut adalah 6 x 400 m² = 2.400 m².
Luas lahan pertanian yang dikuasai harus sama dengan penggunaan lahan pertanian dan lokasi lahan pertanian yang dikuasai Rincian D: PenggunaanLahan Kawasan Hutan Rincian ini bertujuan untuk mengetahui penggunaan lahan kawasan hutan dan perladangan berpindah. Rincian 511 s.d 514 terisi apabila Rincian 502.a ada isian
Rincian 511: Lahan yang dikuasai digunakan untuk: Kolom (1) : Jenis penggunaan lahan a. Tanaman semusim. b. Tanaman tahunan selain tanaman kehutanan. c. Tanaman kehutanan. d. Lainnya. Kolom (2) :
1. Ya, 2. Tidak: Tuliskan kode 1 apabila lahan digunakan untuktanaman semusim, tanaman tahunan selain kehutanan, tanaman kehutanan, dan lainnya; atau kode 2 apabila tidak.
Kolom (3) :
2
Jika kol (2) berkode 1, Luas lahan yang digunakan (m ) Untuk Rincian 511a s.d. 511d, jika kolom (2) berkode 1, tuliskan luas lahan yang digunakan oleh rumah tangga pada kotak yang 2
disediakan dalam satuan m . Tanaman semusim adalah tanaman yang berumur pendek yang pada umumnya berumur kurang dari satu tahun dan pemanenannya dilakukan sekali panen langsung bongkar.
ST2013-SKH.PCS| 45
Jenis Tanaman Semusim a. Padi sawah dan padi ladang b. Palawija, terdiri dari: jagung, kedelai, kacang tanah, kacang hijau, ubi kayu (singkong), ubi jalar, sorghum/cantel, ganyong, irut. c.
Tanaman hortikultura semusim terdiri dari:
Tanaman sayuran semusim adalah tanaman sumber vitamin, garam mineral dll yang dikonsumsi dari bagian tanaman yang berupa daun, bunga, buah dan umbinya yang berumur kurang dari satu tahun. Tidak dibedakan antara tanaman sayuran yang ditanam di lahan sawah dan lahan bukan sawah.
Tanaman buah-buahan semusim adalah tanaman sumber vitamin, garam mineral dll yang dikonsumsi dari bagian tanaman yang berupa buah, berumur kurang dari satu tahun, tidak berbentuk pohon.rumpun, tetapi menjalar dan berbatang lunak.
d. Tanaman perkebunan semusim, seperti : tebu, tembakau, dll. Tanaman Hortikultura dan Perkebunan Tahunan adalah tanaman hortikultura dan perkebunanyang pada umumnya berumur lebih dari satu tahun dan pemanenannya dilakukan lebih dari satu kali dan tidak dibongkar sekali panen. Jenis Tanaman Hortikultura dan Perkebunan Tahunan a. Tanaman sayuran tahunan adalah tanaman sumber vitamin, garam mineral, dll yang dikonsumsi dari bagian tanaman yang berupa daun dan atau buah yang berumur lebih dari satu tahun. Tidak dibedakan antara tanaman sayuran yang ditanam di lahan sawah dan lahan bukan sawah. b. Tanaman perkebunan tahunan, seperti: kelapa sawit, kelapa, dan karet. Tanaman kehutanan biasanya dikategorikan sebagai tahunan karena pada umumnya berumur lebih dari satu tahun, seperti: akasia, bambu, cemara, cempaka, dan cendana, dll. Lainnya adalah lahan digunakan selain tanaman semusim, tanaman tahunan, dan tanaman kehutanan, contohnya: kolam, kandang ternak, lahan pengembalaan, dll. Rincian 512:
Apabila Rincian 511a Kolom (2) berkode 1, apakah bertani secara menetap?
Lingkari kode 1 apabila bertani secara menetap dan kode 2 apabila tidak bertani secara menetap.
46 |ST2013-SKH.PCS
Apabila rumah tangga baru membuka lahan kehutanan untuk tanaman semusim dan mempunyai rencana untuk berpindah, maka Rincian 512 berkode 2 dan Rincian 513 ada isian, sedangkan Rincian 514 tidak ada isian. Bertani secara menetap adalah menggunakan lahan (di kawasan hutan) untuk melakukan kegiatan pertanian secara terus menerus tanpa berencana untuk meninggalkan lahan tersebut. Perladangan berpindah adalah peladangan yang dilakukan oleh masyarakat dengan merambah hutan yang biasanya ditanami tanaman semusim sampai lahan tersebut dianggap tidak subur lagi dan berpindah pada lokasi lain. Biasanya pola perladangan berpindah waktunya berkisar antara 3 s.d 5 tahun. Rincian 513:
Keterangan lahan kawasan hutan yang digunakan untuk tanaman semusim.
Rincian 513.a: Luas Baku Lahan Tuliskan luas bakulahan yang digunakan oleh rumah tangga untuk tanaman semusim pada kotak yang disediakan. Rincian 513a harus sama dengan isian pada Rincian 511a tanaman semusim kolom (3). Luas baku lahan adalah luas areal lahan yang digunakan untuk usaha budidaya tanaman. Rincian 513.b: Jenis Tanaman Semusim Lingkari kode 1 apabila lahan digunakan untuk padi/palawija atau kode 2 apabila tidak. Lingkari kode 3apabila lahan digunakan untuk hortikultura semusim ataukode 4 apabila tidak. Lingkari kode 5 apabila lahan digunakan untuk tanaman perkebunan semusim atau kode 6 apabila tidak.Tuliskan masing-masing kode yang dilingkari pada kotak yang disediakan. Rincian 513.c: Berapa Tahun Lahan Sudah digunakan: ………… tahun Tuliskan berapa lama lahan sudah digunakan pada kotak yang tersedia. Lama lahan sudah digunakan adalah waktu penggunaan lahan mulai pembukaan lahan sampai saat pencacahan. Rincian 513.d: Berapa Tahun Rencana Lahan Masih Akan Digunakan: ………… tahun Tuliskan berapa tahun rencana lahan masih akan digunakan pada kotak yang tersedia.
ST2013-SKH.PCS| 47
Rencana lahan masih akan digunakan adalah perkiraan waktu penggunaan lahan mulai saat pencacahan sampai dengan lahan akan ditinggalkan. Rincian 514: Keterangan Lahan Yang diusahakan Sebelumnya dan sudah ditinggalkan Lahan yang diusahakan sebelumnya adalah lahan yang pernah diusahakan untuk tanaman semusim dan sudah ditinggalkan. Apabila rumah tangga meninggalkan lahan lebih dari satu kali, maka luas lahan yang ditanyakan adalah luas dari lahan yang terakhir ditinggalkan. Rincian 514.a: Luas baku lahan (m²) Tuliskan luas baku lahan yang diusahakan sebelumnya oleh rumah tangga untuk tanaman semusim pada kotak yang disediakan. Rincian 514.b: Jenis tanaman semusim Lingkari kode 1 apabila lahan digunakan untuk padi/palawija atau kode 2 apabila tidak. Lingkari kode 3apabila lahan digunakan untuk hortikultura semusim atau kode 4 apabila tidak. Lingkari kode 5 apabila lahan digunakan untuk tanaman perkebunan semusim atau kode 6 apabila tidak.Tuliskan masing-masing kode yang dilingkari pada kotak yang disediakan. Rincian 514.c: Berapa tahun lahan digunakan?.........Tahun Tuliskan berapa tahun lahan digunakan pada kotak yang disediakan. Periode waktu yang ditanyakan adalah sejak pertama kali lahan diusahakan sampai dengan ditinggalkan. Rincian 514.d: Perlakuan terhadap lahan yang ditinggalkan Lingkari kode 1 apabila lahan yang ditinggalkan dibiarkan saja dan kode 2 apabila ditanami tanaman tahunan.Tuliskan kode yang dilingkari pada kotak yang disediakan. Lahan yang ditinggalkan adalah lahan yang tidak digunakan dan tidak dikuasai lagi. Rincian 514.e: Jika Rincian 514.d berkode 2, alasan menanami lahan yang ditinggalkan dengan tanamantahunan Lingkari kode 1 apabila menanami lahan yang ditinggalkan dengan tanaman kehutanan berdasarkan kesadaran sendiri dan kode 2 apabila berdasarkan anjuran pihak lain (orang/lembaga/instansi). Tuliskan kode yang dilingkari pada kotak yang disediakan.
48 |ST2013-SKH.PCS
BLOK VI. KETERANGAN PERUMAHAN Blok ini bertujuan untuk mengetahui keadaan kesejahteraan rumah tangga dilihat dari kondisi perumahan. Rincian 601: Tipe bangunan rumah Lingkari salah satu kode jawaban yang sesuai dengan tipe bangunan rumah yang ditempati responden, kode 1 apabila rumah tidak panggung, kode 2 apabila rumah panggung, dan kode 3 apabila rumah terapung. Isikan kodenya pada kotak yang tersedia. Tipe bangunan rumah, yaitu rumah tidak panggung, rumah panggung, dan rumah terapung. Rumah tidak panggung adalah bangunan rumah yang lantai dasar bangunan tersebut menempel di atas tanah. Rumah panggung adalah rumah yang lantai dasarnya tidak menempel di atas tanah dan lahan di bawahnya tidak digunakan untuk aktivitas sehari-hari, artinya masih terdapat ruang udara antara tanah dan lantai. Apabila rumah panggung yang sebagian atau seluruh ruang antara tanah dan lantainya dipergunakan untuk keperluan sehari-hari, seperti: untuk kamar mandi/WC, kamar tidur, dapur (tingginya lebih dari 2 meter), maka rumah tersebut dianggap rumah tidak panggung tetapi disebut rumah bertingkat. Rumah terapung adalah rumah yang berada di atas permukaan air, tetapi tidak berpindah-pindah dan dipengaruhi pasang surut air.
Gambar 5: Tipe Bangunan Rumah
ST2013-SKH.PCS| 49
Catatan: Apabila tipe bangunan rumah sebagian panggung maka penentuan jenis bangunan berdasarkan pada tipe bangunan rumah terluas. Rincian 602: Status penguasaan tempat tinggal Lingkari salah satu kode 1 s.d. 6 sesuai dengan jawaban, kemudian tuliskan ke dalam kotak yang tersedia. Status penguasaan tempat tinggal/rumah, antara lain: Milik sendiri, apabila tempat tinggal tersebut pada waktu pencacahan betul-betul sudah milik kepala rumah tangga atau salah seorang anggota rumah tangga. Rumah yang dibeli secara angsuran melalui kredit bank atau rumah dengan status sewa beli dianggap rumah milik sendiri. Kontrak, apabila tempat tinggal tersebut disewa oleh kepala rumah tangga/ anggota rumah tangga dalam jangka waktu tertentu berdasarkan perjanjian kontrak antara pemilik dan pemakai, misalnya 1 atau 2 tahun. Cara pembayaran biasanya sekaligus di muka atau dapat diangsur menurut persetujuan kedua belah pihak. Pada akhir masa perjanjian pihak pengontrak harus meninggalkan tempat tinggal yang didiami dan bila kedua belah pihak setuju bisa diperpanjang kembali dengan mengadakan perjanjian kontrak baru. Sewa, apabila tempat tinggal tersebut disewa oleh kepala rumah tangga atau salah seorang anggota rumah tangga dengan pembayaran sewanya secara teratur dan terus menerus tanpa batasan waktu tertentu. Bebas Sewa, apabila tempat tinggal tersebut ditempati oleh rumah tangga tanpa suatu pembayaran apapun. Tempat tinggal bebas sewa meliputi: 1. Bebas sewa milik orang lain, apabila tempat tinggal tersebut diperoleh dari pihak lain (bukan famili/orang tua) dan ditempati/didiami oleh rumah tangga tanpa mengeluarkan suatu pembayaran apapun. 2. Rumah Milik Orang Tua/Sanak/Saudara, Apabila tempat tinggal tersebut bukan milik sendiri melainkan milik orang tua/sanak/saudara dan tidak mengeluarkan suatu pembayaran apa pun untuk mendiami tempat tinggal tersebut. Rumah Dinas, apabila tempat tinggal tersebut dimiliki dan disediakan oleh suatu instansi tempat bekerja salah satu anggota rumah tangga baik dengan membayar sewa maupun tidak.
50 |ST2013-SKH.PCS
Lainnya, apabila tempat tinggal tersebut tidak dapat digolongkan ke dalam salah satu kategori di atas, misalnya: rumah adat. Rincian 603: Luas lantai: …… m
2
Tuliskan luas lantai dari bangunan tempat tinggal yang dihuni oleh rumah tangga 2
dan tuliskan di dalam kotak yang tersedia (dalam m ). Catatan: Taman yang diberi atap (berada di dalam rumah) maupun taman yang berada di samping rumah, namun berada di bawah atap tetap dihitung luas lantainya. Luas lantai adalah jumlah luas lantai dari setiap bagian bangunan (sebatas atap) yang ditempati (dihuni) dan digunakan untuk keperluan sehari-hari oleh rumah tangga, termasuk teras, garasi, tempat mencuci, WC, gudang, lantai setiap tingkat untuk bangunan bertingkat dalam satu bangunan sensus. Luas lantai tidak termasuk ruangan khusus untuk usaha, warung, restoran, toko, salon, kandang ternak, lantai jemur, lumbung padi, dan lain-lain. Rincian 604: Jenis lantai terluas Lingkari salah satu kode 1 s.d 5 jenis lantai terluas dari bangunan tempat tinggal yang dihuni rumah tangga, kemudian tuliskan kode yang dilingkari pada kotak yang disediakan. Lantai merupakan bagian bawah/dasar/alas suatu ruangan, baik terbuat dari tanah maupun bukan tanah seperti marmer/keramik/teraso, ubin/tegel, semen/bata merah, kayu, bambu atau lainnya. Rincian 605: Jenis dinding terluas Lingkari salah satu kode 1 s.d 4 jenis dinding terluas dari bangunan tempat tinggal yang dihuni rumah tangga, kemudian tuliskan kode yang dilingkari pada kotak yang disediakan. Dinding adalah sisi luar/batas dari suatu bangunan atau penyekat dengan bangunan fisik lain. Bila bangunan tersebut menggunakan lebih dari satu jenis dinding yang luasnya sama, maka yang dianggap sebagai dinding terluas adalah dinding yang bernilai lebih tinggi (kode terkecil). Dinding tembok adalah dinding yang terbuat dari susunan bata merah atau batako biasanya dilapisi plesteran semen. -
Dinding yang terbuat dari anyaman bambu dengan luas ±1m x 1m yang dibingkai oleh balok, kemudian diplester dengan campuran semen dan pasir, dikategorikan bambu. Namun apabila anyamannya berupa kawat dikategorikan lainnya.
ST2013-SKH.PCS| 51
-
Dinding yang terbuat dari pasangan batu merah dan diplester namun dengan tiang kolom berupa kayu balok, yang biasanya berjarak 1-1½ m, dinding seperti itu dicatat sebagai dinding tembok.
Rincian 606: Jenis atap terluas Lingkari salah satu kode 1 s.d 7 jenis atap terluas dari bangunan tempat tinggal yang dihuni rumah tangga, kemudian tuliskan kode yang dilingkari pada kotak yang disediakan. Atap adalah penutup bagian atas suatu bangunan sehingga orang yang mendiami di bawahnya terlindung dari terik matahari, hujan dan sebagainya. Untuk bangunan bertingkat, atap yang dimaksud adalah bagian teratas dari bangunan tersebut. Atap beton adalah atap yang terbuat dari campuran semen, kerikil, dan pasir yang dicampur dengan air. Atap genteng adalah atap yang terbuat dari tanah liat yang dicetak dan dibakar. Termasuk pula genteng beton (genteng yang terbuat dari campuran semen dan pasir), genteng fiber cement, dan genteng keramik. Atap sirap adalah atap yang terbuat dari kepingan kayu yang tipis dan biasanya terbuat dari kayu ulin atau kayu besi. Atap asbes adalah atap yang terbuat dari campuran serat asbes dan semen. Pada umumnya atap asbes berbentuk gelombang. Atap seng adalah atap yang terbuat dari bahan seng. Atap seng bisa berbentuk seng rata, seng gelombang, termasuk genteng seng yang lazim disebut decrabond (seng yang dilapisi epoxy danacrylic). Atap ijuk/rumbia adalah atap yang terbuat dari serat pohon aren/enau atau sejenisnya yang umumnya berwarna hitam. Lainnya adalah atap selain jenis atap di atas, misalnya papan, bambu, dan daundaunan. Rincian 607: Bahan bakar Utama yang digunakan rumah tangga selama sebulan yang lalu: Lingkari salah satu kode 1 s.d 6 jenis bahan bakar utama yang digunakan rumah tangga, kemudian tuliskan kode yang dilingkari pada kotak yang disediakan. Rincian 608:Apakah selama sebulan yang lalu menggunakan kayu bakar. Lingkari kode 1 apabila menggunakan kayu bakar atau kode 2 apabila tidak. Tuliskan kode yang dilingkari pada kotak yang disediakan.
52 |ST2013-SKH.PCS
Apabila kode 2 dilingkari langsung ke Rincian 610. Kayu bakar adalah kayu yang digunakan sebagai bahan bakar (termasuk kayu api). Menggunakan kayu sebagai bahan bakar adalah menggunakan bahan bakar kayu untuk keperluan memasak, penerangan dan pemanas ruangan selama sebulan yang lalu. Bahan bakar arang, bambu, dan pelepah kelapa tidak dimasukkan sebagai menggunakan kayu bakar. Rincian 609.a: Apabila Rincian 608 berkode 1, sejak kapan rumah tangga ini mulai menggunakan kayu bakar? Tuliskan tahun kalender masehi sejakrumah tangga mulaimenggunakan kayu bakar pada kotak yangdisediakan. Rincian 609.b: Sumber utama kayu bakar yang digunakan. Lingkari kode sumber utama kayu bakar 1 s.d 4 yang digunakan rumah tangga selama sebulan yang lalu
dan tuliskan kode yang dilingkari pada kotak yang
disediakan. Sumberutama mengacu pada perolehan kayu bakar yang terbanyak. Pembelian, apabila bahan bakar kayu diperoleh dari hasil pembelian atau barter. Pemungutan di hutan, apabila kayu bakar diperoleh dengan cara memungut/ mengumpulkan dari hutan. Pemungutan di luar hutan, apabila kayu bakar diperoleh dengan cara memungut/ mengumpulkan dari luar hutan. Lainnya, apabila bahan bakar kayu diperoleh selain dari cara yang telah disebutkan diatas, misalnya pemberian. 3
Rincian 609.c: Rata-rata pemakaian kayu bakar sebulan ...... (m ) Tuliskan rata-rata pemakaian kayu bakar sebulan dalam meter kubik pada kotak yang disediakan. Apabila responden menjawab dalam satuan yang lain seperti kg, pikul, ikat, dan 3
sebagainya, maka petugas harus mengkonversikan satuan tersebut ke dalam m . Rincian 609.d: Apakah rumah tangga ini merencanakan penggantian bahan bakar kayu dengan bahan bakar lain ? Lingkari kode 1 apabila rumah tangga ini merencanakan untuk menganti bahan bakar kayu dengan bahan bakar lainnya atau kode 2 apabila tidak. Tuliskan kode yang dilingkari pada kotak yang disediakan. Apabila Rincian 609.d berkode 2 langsung ke Rincian 609f.
ST2013-SKH.PCS| 53
Rincian 609.e: Apabila Rincian609.d berkode 1, jenis bahan bakar pengganti. Lingkari salah satu kode 1 s.d 5 bahan bakar pengganti yang akan digunakan oleh rumah tangga responden, kemudian tuliskan kode yang dilingkari pada kotak yang disediakan. Rincian 609.f: ApabilaRincian609.d
berkode
2,
alasan
utama
tidak
merencanakan penggantian bahan bakar kayu. Lingkari kode 1 apabila harga kayu bakar murah, kode 2 apabila kayu bakar mudah diperoleh, kode 3 apabila sulit mendapatkan bahan bakar lain, dan kode 4 untuk lainnya, kemudian tuliskan kode yang dilingkari pada kotak yang disediakan. Rincian 610.a: Sumber penerangan utama yang digunakan rumah tangga Lingkari salah satu kode 1 s.d 5 sumber penerangan utama yang digunakan oleh rumah tangga. Tuliskan kode yang dilingkari pada kotak yang disediakan. Apabila responden menggunakan lebih dari satu sumber penerangan, pilih sumber penerangan yang mempunyai teknologi/nilai lebih tinggi (kode terkecil). Penjelasan: Listrik non PLN, adalah sumber penerangan listrik yang dikelola oleh instansi/pihak lain selain PLN termasuk yang menggunakan sumber penerangan dari accu (aki), generator, dan pembangkit listrik tenaga surya (yang dikelola bukan oleh PLN). Rumah tangga dikatakan menggunakan listrik PLN baik menggunakan meteran atau tidak. Pelita adalah sumber penerangan dengan sumbu dan pelindung (semprong), sedangkan sentir tanpa pelindung. Rincian 610.b: Apabila Rincian 610.a berkode 1, berapa daya listrik terpasang? Lingkari salah satu kode 1 s.d 5 daya listrik terpasang yang digunakan oleh rumah tangga responden. Tuliskan kode yang dilingkari pada kotak yang disediakan. Apabila tidak ada pengukur daya/meteran, lingkari kode 0. Listrik tanpa meteran adalah sumber penerangan yang diproduksi oleh PLN, tetapi tidak ada meteran yang terpasang dirumah. Termasuk dalam kategori ini adalah apabila suatu rumah tangga mengambil listrik secara ilegal. Rincian 611: Fasilitas buang air besar yang utama Lingkari salah satu kode 1 s.d. 4 yang sesuai, kemudian pindahkan ke dalam kotak yang tersedia.
54 |ST2013-SKH.PCS
Fasilitas buang air besar adalah ketersediaan WC/toilet yang dapat digunakan oleh rumah tangga. Disebut WC/toilet jika memiliki tempat penampungan (septictank). Penggunaan fasilitas buang air besar (WC/toilet) dibedakan menjadi 4 kategori, yaitu sendiri, bersama, umum dan tidak ada. Sendiri adalah jamban/kakus yang digunakan khusus oleh rumah tangga responden, walaupun kadang-kadang ada yang menumpang. Bersama adalah jamban/kakus yang digunakan beberapa rumah tangga tertentu Umum adalah jamban/kakus yang penggunaannya tidak terbatas pada rumah tangga tertentu, tetapi siapapun dapat menggunakannya. Tidak ada adalah tidak ada fasilitas WC/toilet, misalnya lahan terbuka yang bisa digunakan untuk buang air besar (tanah lapang/kebun/halaman/semak belukar), pantai, sungai, danau, kolam, dan lainnya. Rincian 612a: Sumber air minum terbanyak yang digunakan Tanyakan sumber air minum utama yang digunakan oleh rumah tangga responden. Lingkari salah satu kode 1 – 7 sumber air minum utama sesuai jawaban responden dan kemudian tuliskan kode yang dilingkari pada kotak yang disediakan. Perlu diingat bahwa yang ditanyakan di sini adalah sumbernya. Jadi kalau rumah tangga mendapatkan air dari mata air yang disalurkan sampai ke rumah, maka sumber airnya adalah mata air. Bila rumah tangga menggunakan air yang berasal dari beberapa sumber air, maka pilih salah satu sumber air yang volume airnya paling banyak digunakan oleh rumah tangga tersebut. Air dalam kemasan adalah air yang diproduksi dan didistribusikan oleh suatu perusahaan dalam kemasan botol (500 ml, 600 ml, 1 liter, atau 19 liter) dan kemasan gelas; seperti antara lain air kemasan merk Aqua, Moya, 2Tang, dan VIT dan air minum isi ulang. Air leding/PAM adalah air yang diproduksi melalui proses penjernihan dan penyehatan sebelum dialirkan kepada konsumen melalui suatu instalasi berupa saluran air. Sumber air ini diusahakan oleh PAM (Perusahaan Air Minum), PDAM (Perusahaan Daerah Air Minum), atau BPAM (Badan Pengelola Air Minum), baik dikelola pemerintah maupun swasta.
ST2013-SKH.PCS| 55
Penjelasan: 1.
Rumah tangga yang minum dari air leding yang diperoleh baik yang membelinya dari pedagang air keliling maupun yang memperolehnya dari tetangga dianggap mempunyai sumber air minum leding.
2.
Rumah tangga yang minum air yang berasal dari mata air atau air hujan yang ditampung dan dialirkan ke rumah dengan menggunakan pipa paralon/pipa leding maka sumber air minumnya tetap mata air atau air hujan.
3.
Rumah tangga yang menggunakan air hujan pada musim penghujan, dan membeli air pada musim kemarau, maka sumber air minumnya tergantung pada apa yang banyak dimanfaatkan selama sebulan yang lalu.
4.
Rumah tangga yang menggunakan air sungai, danau, sumur, dan air hujan melalui proses penjernihan dengan menggunakan mesin penjernih dianggap menggunakan sumber air minum leding.
5.
Rumah tangga yang menggunakan air minum isi ulang maka sumber air minumnya adalah air dalam kemasan.
Air Sumur meliputi : Air pompa adalah air tanah yang cara pengambilannya dengan menggunakan pompa tangan, pompa listrik, atau kincir angin, termasuk sumur artesis (sumur pantek). Air sumur/perigi adalah air yang berasal dari dalam tanah yang digali.Cara pengambilannya dengan menggunakan gayung atau ember, baik dengan katrol maupun tanpa katrol.
Gambar 6. Sumur Mata air, adalah sumber air permukaan tanah di mana air timbul dengan sendirinya.
56 |ST2013-SKH.PCS
Lainnya, adalah sumber air selain yang tersebut di atas seperti air waduk/danau.
Perlu berhati-hati dalam menentukan sumber air minum rumah tangga, karena di beberapa daerah ada yang menyalurkan air sungai atau mata air dari gunung ke rumahnya dengan bambu atau pipa pralon/plastik. Dalam hal ini sumber air minumnya adalah air sungai atau mata air, bukan leding.
Rincian 612b: Jika 612.a berkode 2 s.d 7, bagaimana kondisi air Lingkari kode 1 bila kondisi air minum yang di gunakan adalah baik atau kode 2 bila buruk. kemudian tuliskan kode yang dilingkari pada kotak yang tersedia. Penjelasan: Kondisi air minum yang digunakan dikatakan baik jika air tersebut dapat langsung dimasak sebagai air minum tanpa harus melewati proses pengolahan (penyaringan/ filtrasi, penjernihan dengan obat/bahan kimia, pegendapan, dll) dan sebaliknya. Rincian 613: Barang yang dikuasai rumah tangga ini: (Isikan kode 1 apabila menguasai, kode 2 apabila tidak menguasai) Tanyakan satu per satu semua jenis barang yang dikuasai rumah tangga atau salah seorang anggota rumah tangga. Isikan kode 1 “Ya” apabila rumah tangga tersebut menguasai barang dan kode 2 “Tidak” apabila rumah tangga tersebut tidak menguasai barang. Syarat bagi barang yang dikuasai adalah barang tersebut harus bisa digunakan sesuai dengan fungsinya. Apabila responden menguasai barang dalam keadaan rusak, namun akan segera diperbaiki/diganti dalam jangka waktu sekitar satu bulan kedepan, maka tetap dianggap menguasai. Penjelasan: Suatu rumah tangga dikatakan menguasai telepon bila rumah tangga tersebut dapat mengirim dan menerima berita malalui jasa teleponnya, termasuk pada kategori ini adalah telepon genggam/handphone.
ST2013-SKH.PCS| 57
BLOK VII. KONDISI LINGKUNGAN Blok ini bertujuan untuk mendapatkan keterangan mengenai kondisi lingkungan tempat tinggal rumah tangga. Rincian 701.a: Apakah mengetahui keberadaan kawasan hutan di sekitar tempat tinggal? Lingkari kode 1 bila Ya dan kode 2 bila Tidak. Kemudian tuliskan kode yang dilingkari pada kotak yang disediakan. Apabila Rincian 701a berkode 2 maka langsung ke Rincian 705. Rincian 701.b: Apabila Rincian 701.a berkode 1, apa fungsi kawasan hutan menurut saudara? Lingkari kode 1 apabila Hutan Lindung, kode 2 apabila Hutan Produksi, kode 3 apabila Hutan Suaka Alam dan kode 4 apabila Tidak Tahu, kemudian tuliskan kode yang dilingkari pada kotak yang tersedia. Rincian 702.a: Apakah ada batas kawasan hutan? Lingkari kode 1 apabila ada batas kawasan hutan, kode 2 apabila tidak, dan kode 3 apabila tidak tahu. Rincian 702.b: Apabila Rincian 702.a berkode 1, jenis batas kawasan hutan yang diketahui Lingkari kode 1 apabila jenis batas kawasan hutan adalah pal/tanda batas atau kode 2 apabila tidak. Lingkari kode 3 apabila jenis batas kawasan hutan adalah jalan atau kode 4 apabila tidak. Lingkari kode 5 apabila jenis batas kawasan hutan adalah sungai atau kode 6 apabila tidak. Lingkari kode 7 apabila diketahui ada batas hutan lainnya dan tuliskan jenis batasnya atau lingkari kode 8 apabila tidak. Tuliskan kode yang dilingkari pada kotak yang tersedia. Batas kawasan hutan antara lain: pal/tanda batas, jalan, sungai, dan lainnya. Pal/tanda batas, adalah batas kawasan hutan yang berupa papan, patok, atau lainnya yang biasanya diletakkan di pohon atau dipasang di tempat tertentu. Jalan, apabila bagian terluar kawasan hutan berbatasan dengan jalan. Sungai, apabila bagian terluar kawasan hutan berbatasan dengan sungai. Lainnya, apabila batas terluar kawasan hutan berbatasan dengan selain yang telah disebutkan diatas seperti pagar.
58 |ST2013-SKH.PCS
Rincian 703.a: Jarak terdekat dari rumah ke kawasan hutan … , .... km. Tuliskan jarak terdekat dari rumah ke kawasan hutan dalam satuan kilometer, dua angka dibelakang koma pada kotak yang disediakan. Jarak terdekat ke kawasan hutan, adalah jarak terdekat yang biasa dilalui anggota rumah tangga untuk menuju hutan. Apabila rumah tangga berada di dalam kawasan hutan maka jarak terdekat ke kawasan hutan adalah 0 (nol) km. Jalan keluar kawasan hutan
Jalan menuju kawasan hutan Jalan tanah
Kawasan Hutan
Jalan Aspal
Gambar 7. Jalan yang menuju/keluar kawasan hutan
Rincian 703.b: Jenis jalan/akses yang paling sering digunakan untuk menuju/ keluar kawasan hutan Lingkari salah satu kode 1 s.d. 6 Jenis jalan/akses yang paling sering digunakanuntuk menuju/keluar kawasan hutan dan tuliskan kode yang dilingkari pada kotak yang disediakan. Jalan utama menuju kawasan hutan adalah jalan yang biasanya dilalui oleh anggota rumah tangga untuk menuju kawasan hutan, apabila jalan yang biasa dilalui tersebut terdapat beberapa kondisi/jenis jalan, maka kondisi/jenis jalan yang dipilih adalah yang terpanjang. Apabila rumah tangga berada di dalam kawasan hutan maka jalan yang dimaksud adalah jalan yang dilalui oleh anggota rumah tangga untuk keluar dari kawasan hutan. Rincian 704: Sumber informasi utama tentang keberadaan kawasan hutan Lingkari salah satu kode 1 s.d. 6 sumber informasi tentang keberadaan kawasan hutan yang diketahui rumah tangga ini, kemudian tuliskan kode pada kotak yang tersedia. Sumber informasi tentang keberadaan kawasan hutan antara lain lurah/camat, petugas kehutanan/aparat, orang sekitar, penyuluhan, papan nama/plang, dan lainnya.
ST2013-SKH.PCS| 59
Rincian 705.a: Apakah ada hutan tegakan di sekitar tempat tinggal Saudara dalam 5 tahun terakhir? Lingkari kode 1 apabila selama 5 tahun terakhir ada hutan tegakan, kode 2 apabila tidak ada. Tuliskan kode yang dilingkari pada kotak yang tersedia. Hutan Tegakan adalah hamparan lahan berisi sumber daya alam hayati yang didominasi pepohonan dalam persekutuan alam lingkungannya, yang satu dengan lainnya tidak dapat dipisahkan (masih banyak pohon). Apabila Rincian 705.a berkode 2 maka langsung ke Rincian 706. Rincian 705.b: Apabila Rincian 705.a berkode 1, bagaimana pendapat Saudara tentang kondisi hutan tersebut sekarang apabila dibandingkan dengan 5 tahun sebelumnya Rincian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi rumah tangga mengenai kondisi hutan di sekitar tempat tinggalnya yang sangat membantu untuk mengetahui kerusakan hutan yang terjadi. Lingkari salah satu kode 1 s.d 4 sesuai kondisi yang diketahui selama 5 tahun terakhir dan tuliskan kode yang dilingkari pada kotak yang tersedia. Penjelasan: Apabila dalam periode 5 tahun terakhir hutan tegakan sudah berubah fungsi, seperti untuk pemukiman dan pertanian, maka kondisi hutan tersebut dikategorikan rusak. Rincian 705.c:
Apabila Rincian 705.b berkode 4, menurut pendapat Saudara apa yang menyebabkan kerusakan hutan tersebut?
Rincian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi rumah tangga mengenai penyebab kerusakan hutan yang terjadi. Lingkari kode 1 apabila penyebab kerusakan hutan adalah kebakaran atau kode 2 apabila tidak. Lingkari kode 3 apabila penyebab kerusakan hutan adalah penebangan atau kode 4 apabila tidak. Lingkari kode 5 apabila penyebab kerusakan hutan adalah perambahan atau kode 6 apabila tidak. Lingkari kode 7 apabila penyebab kerusakan hutan adalah penambangan/penggalian atau kode 8 apabila tidak. Lingkari kode 1apabila penyebab kerusakan hutan adalah lainnya atau kode 2apabila tidak. Tuliskan kode yang dilingkari pada kotak yang tersedia. Penebangan adalahsuatu kegiatan/aktivitas memotong pohon dengan tujuan hanya untuk diambil kayunya. Perambahan adalahsuatu kegiatan/aktivitas memotong pohon dengan tujuan untuk konversi lahan, seperti : lahan pertanian, perumahan, dll.
60 |ST2013-SKH.PCS
Rincian 705.d:
Apabila Rincian 705.c berkode 1, menurut pendapat Saudara apa yang yang menjadi penyebabnya?
Rincian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi rumah tangga mengenai penyebab terjadinya kebakaran hutan. Lingkari kode 1 apabila penyebab kebakaran adalah bencana alam atau kode 2 apabila tidak. Lingkari kode 3 apabila penyebab kebakaran adalah pembukaan lahan dengan pembakaran atau kode 4 apabila tidak. Lingkari kode 5 apabila penyebab kebakaran adalah lainnya atau kode 6 apabila tidak.Tuliskan kode yang dilingkari pada kotak yang tersedia. Kebakaran yang disebabkan oleh bencana alam contohnya kekeringan, petir, gunung meletus, dll. Rincian 706.a: Apakah pernah mengalami bencana alam selama 3 tahun terakhir? Lingkari kode 1 apabila di daerah rumah tangga ini pernah mengalami bencana alam selama 3 tahun terakhir dan kode 2 apabila tidak pernah. Tuliskan kode yang dilingkari pada kotak yang disediakan. Apabila kode 2 dilingkari maka langsung ke Rincian 707. Rincian 706.b: Apabila Rincian 706.a. berkode 1, jenis bencana alam yang paling sering terjadi: Rincian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi rawan bencana di daerah tempat tinggal rumah tangga tersebut. Lingkari salah satu kode 1 s.d 7 jenis bencana alam yang sering terjadi di daerah tempat tinggal rumah tangga. Tuliskan kode yang dilingkari pada kotak yang disediakan. Rawan bencana adalah suatu daerah yang sering mengalami bencana seperti banjir, tanah longsor, gempa bumi, angin topan, gunung meletus dan sebagainya. Rincian 707: Apakah ada kearifan lokal/hukum adat/kebiasaanuntuk menjaga kelestarian hutan? Lingkari kode 1 apabila ada kearifan lokal/hukum adat/kebiasaanuntuk menjaga kelestarian hutan atau kode 2 apabila tidak ada atau kode 3 apabila tidak tahu. Tuliskan kode yang dilingkari pada kotak yang disediakan. Apabila Rincian 707 berkode 2 atau 3 maka langsung ke Rincian 709.
ST2013-SKH.PCS| 61
Hukum adat/kearifan lokal adalah hukum yang mengatur tingkah laku manusia dalam hubungan satu sama lain baik yang merupakan keseluruhan kelaziman dan kebiasaan (kesusilaan) yang benar-benar hidup di masyarakat adat karena dianut dan dipertahankan oleh anggota-anggota masyarakat itu, maupun yang merupakan keseluruhan peraturan-peraturan yang mengenal sanksi atas pelanggaran dan yang ditetapkan dalam keputusan-keputusan para penguasa adat. Kebiasaanadalah sistem nilai budaya dan pandangan hidup mengenai apa yang dianggap bernilai, berharga dan penting di dalam hidup sehingga dapat berfungsi sebagai suatu pedoman yang memberi arah dan orientasi kepada kehidupan (warga masyarakat bersangkutan). Contoh :
1. Awik-awik adalah hukum adat/kearifan lokal di Nusa Tenggara Barat yang mengatur tentang pelestarian hutan dan pelanggaran yang terjadi akan diberikan sanksi berdasarkan musyawarah adat.
2. Leuweung Tutupan adalah hukum adat/kearifan lokal di Banten Kidul yang mengatur tentang larangan merusak hutan. Rincian 708: Menurut Saudara, apakah hukum adat atau kebiasaan tersebut perlu dipertahankan? Lingkari kode 1 apabila hukum adat atau kebiasaantersebut perlu dipertahankan dan kode 2 bila tidak perlu dipertahankan. Kemudian tuliskan kode yang dilingkari pada kotak yang disediakan. Rincian 709: Bagaimana pendapat Saudara tentang pentingnya pelestarian hutan? Lingkari kode 1 apabila sangat penting atau kode 2 apabila penting atau kode 3 apabila tidak penting. Kemudian tuliskan kode yang dilingkari pada kotak yang disediakan. Untuk kantor desa dan/kecamatan, jarak yang diisikan harus kantor desa dan/kecamatan rumah tangga yang bersangkutan, walaupun jarak kantor desa dan/kecamatan lain lebih dekat dari rumah tangga
Rincian 710: Akses ke fasilitas umum (fasum) Akses ke fasilitas umum adalah kemudahan anggota rumah tangga untuk mencapai fasilitas umum.
62 |ST2013-SKH.PCS
Kolom (2)
: tuliskan perkiraan jarak terdekat dari tempat tinggal ke fasilitas umum (km). Apabila jaraknya lebih dari 100 km tuliskan 99,99.
Kolom (3)
: tuliskan kode 1 s.d 5 tranportasi yang biasa digunakan rumah tangga menuju fasilitas umum. Bila menggunakan lebih dari 1 transportasi pilih frekuensi terbanyak, apabila frekuensinya sama maka jawaban diserahkan kepada responden. Jika rumah tangga tidak mengakses fasillitas umum yang ada, maka isian Kolom (3) berkode 5 (tidak menggunakan).
Contoh : 1.
Jarak dari tempat tinggal ke SLTA di luar desa sekitar 10 km, sedangkan yang SLTA yang ada di desa tersebut jaraknya 15 km, maka jarak yang diisikan dalam kuesioner adalah jarak yang terdekat (10 km) dengan tempat tinggal, walaupun desanya berbeda.
2.
Pak Ngantung tinggal di Kecamatan Nanga Pinoh. Jarak dari tempat tinggal Pak Ngantung ke kantor Kecamatan Nanga Pinoh sekitar 15 km, sedangkan jarak ke kantor kecamatan Belimbing hanya 5 km, maka jarak yang diisikan dalam kuesioner adalah (tetap) 15 km karena secara administrasi Pak Ngantung tidak bisa akses ke kecamatan Belimbing. Rincian 710 Kolom 2 tidak boleh kosong
BLOK VIII. PARTISIPASI RUMAH TANGGA TERHADAP KELEMBAGAAN Blok ini bertujuan untuk melihat partisipasianggota rumah tangga dalam kelembagaan dan kegiatan kehutanan. Rincian 801.a: Apakah ada anggota rumah tangga yang menjadi anggota kelompok tani hutan binaan Kementerian Kehutanan pada saat pencacahan? Lingkari kode 1 apabila ada anggota rumah tangga yang menjadi anggota dan kode 2 apabila tidak ada. Kemudian tuliskan kode yang dilingkari ke dalam kotak yang disediakan. Kelompok Tani Hutan (KTH) binaan Kementerian Kehutanan adalah kelompok masyarakat yang bertujuan untuk menyediakan wadah kebersamaan dalam mengelola kegiatan sosial ekonomi dan pembinaan sikap kepedulian terhadap
ST2013-SKH.PCS| 63
pembangunan desa serta perlindungan terhadap keberadaan dan kelestarian hutan, tanah dan air di sekitar lingkungan kehidupan masyarakat. Penjelasan:
1. Program Kementerian Kehutanan berupa Pengelolaan Hutan Bersama Masyarakat (PHBM), maka anggota masyarakat yang terlibat dalam program tersebut dapat dikategorikan sebagai anggota KTH.
2.
Di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur terdapat petani yang terikat perjanjian dengan Perum Perhutani untuk menanam tanaman jati s/d umur 2 tahun di lahan Perhutani tersebut dan dapat juga mengusahakan tanaman semusim, dalam istilah lokal petani tersebut dikenal sebagai pesanggem. Maka pesanggem dapat dikategorikan sebagai anggota KTH.
3.
Keterlibatan kelompok tani hutan (KTH) dalam kegiatan kehutanan merupakan bentuk partisipasi masyarakat dalam pembangunan kehutanan.
Rincian 801.b: Apakah ada anggota rumah tangga yang pernah mendapat pelayanan dari kelompok tani hutan binaan Kementerian Kehutanan selama setahun yang lalu? Lingkari kode 1 apabila ada anggota rumah tangga yang pernah mendapat pelayanan dan kode 2 apabila tidak ada. Kemudian tuliskan kode yang dilingkari ke dalam kotak yang disediakan. Apabila Rincian 801.b berkode 2, langsung ke Rincian 802 Rincian 801.c: Apabila Rincian801.b. berkode 1, jenis pelayanan yang pernah diterima Lingkari kode 1 apabila ada anggota rumah tangga yang pernah menerima pelayanan berupa sarana produksi atau kode 2 apabila tidak. Lingkari kode 3 apabila ada anggota rumah tangga yang pernah menerima pelayanan berupa bimbingan teknis atau kode 4 apabila tidak. Lingkari kode 5 apabila ada anggota rumah tangga yang pernah menerima pelayanan berupa bantuan modal atau kode 6 apabila tidak. Lingkari kode 7 apabila ada anggota rumah tangga yang pernah menerima pelayanan lainnya dan tuliskan atau kode 8 apabila tidak.Tuliskan kode yang dilingkari pada kotak yang tersedia. Rincian 802a: Apakah ada anggota rumah tangga yang aktif dalam kegiatan pelestarian hutan? Lingkari kode 1 apabila ada anggota rumah tangga yang aktif dalam kegiatan pelestarian hutan dan kode 2 apabila tidak ada. Kemudian tuliskan kode yang dilingkari ke dalam kotak yang disediakan.
64 |ST2013-SKH.PCS
Apabila Rincian 802.a berkode 2, langsung ke Blok IX. Kegiatan kehutanan yang dimaksud adalah kegiatan yang positif dalam bidang pelestarian hutan. Rincian 802.b: Apabila Rincian 802.a berkode 1, jenis kegiatan pelestarian hutan apa saja yang dilakukan: Lingkari kode 1 apabila kegiatan pelestarian hutan yang dilakukan adalah pencegahan kebakaran kawasan hutan atau kode 2 apabila tidak. Lingkari kode 3 apabila kegiatan pelestarian hutanyang dilakukan adalah penyuluhan yang berhubungan dengan pelestarian hutan atau kode 4 apabila tidak. Lingkari kode 5 apabila kegiatan pelestarian hutanyang dilakukan adalah kegiatan reboisasi atau kode 6 apabila tidak. Lingkari kode 7 apabila kegiatan pelestarian hutanyang dilakukan adalah pembibibitan tanaman keras atau kode 8 apabila tidak. Lingkari kode 1 apabila kegiatan pelestarian hutan yang dilakukan adalah pelestarian sumber daya hutan atau lingkari kode 2 apabila tidak.Lingkari kode 3 apabila kegiatan pelestarian hutanyang dilakukan adalah kegiatan lainnya dan tuliskan atau kode 4 apabila tidak. Kemudian tuliskan kode yang dilingkari pada kotak yang disediakan. Pencegahan kebakaran kawasan hutancontohnya dengan memberikan informasi kepada masyarakat di sekitar hutan untuk tidak melakukan pembakaran dalam pembukaan lahan. Penyuluhan
yang
berhubungan
dengan
pelestarian
hutancontohnya
memberikan penerangan kepada masyarakat di dalam dan di sekitar kawasan hutan
untuk
mempertahankan
kawasan
hutan
seperti
tidak
melakukan
perambahan, penebangan liar, dll. Kegiatan reboisasi adalah penanaman kembali hutan yang gundul. Pelestarian sumber daya hutan adalah menjaga keseimbangan ekosistem hutan. Contohnya
tidak
melakukan
perburuan
hewan/tumbuhan
yang
dilindungi,
mencegah pencemaran sungai di hutan, dll. BLOK IX. KETERANGAN KESEJAHTERAAN RUMAH TANGGA Blok ini bertujuan untuk melihat perkembangan tingkat kesejahteraan rumah tangga selama tiga tahun terakhir.
ST2013-SKH.PCS| 65
Rincian 901: Penilaian Saudara tentang perkembangan tingkat kesejahteraan rumah tangga selama 3 tahun terakhir Penilaian terhadap perkembangan tingkat kesejahteraan rumah tangga adalah penilaian
responden
terhadap
kebutuhan rumah tangganya
kesanggupan
dan
selama 3 tahun
kemampuan
memenuhi
terakhir. Penilaian tingkat
kesejahteraan meliputi: lebih baik, sama saja, dan lebih buruk. Lebih baik apabila dalam kurun waktu 3 tahun terakhir mengalami kenaikan tingkat kesejahteraan. Sama saja apabila dalam kurun waktu 3 tahun tingkat kesejahteraan tidak mengalami perubahan. Lebih buruk apabila dalam kurun waktu 3 tahun tingkat kesejahteraan mengalami penurunan. Catatan: -
Untuk rumah tangga yang baru pertama kali melakukan kegiatan pengeluaran untuk pendidikan atau tidak ada anggota rumah tangga yang bersekolah, Rincian 901d berkode 2.
Rincian 901.a: Pendapatan rumah tangga Lingkari salah satu kode 1 s.d. 3 pada kolom (2) s.d. (4) yang sesuai jawaban responden untuk pertanyaan pada kolom (1),dan tuliskan kode yang dilingkari pada kolom (5). Pendapatan rumah tangga adalah seluruh penghasilan/penerimaan berupa uang atau barang dari semua anggota rumah tangga yang diperoleh baik yang berupa upah/gaji, pendapatan dari usaha rumah tangga, pendapatan/penerimaan lainnya, maupun penerimaan transfer. Rincian 901.b: Konsumsi rumah tangga untuk makanan (beras, lauk-pauk, sayuran, gula, teh, kopi, dll) Lingkari salah satu kode 1 s.d. 3 pada kolom (2) s.d. (4) yang sesuai jawaban responden untuk pertanyaan pada kolom (1),dan tuliskan kode yang dilingkari pada kolom (5). Penilaian konsumsi rumah tangga untuk makanan terdiri dari: 1. Kualitas makanan pokok (beras, jagung, ketela pohon, dll.) Makanan pokok adalah komoditas makanan yang biasanya dikonsumsi sehari-hari oleh rumah tangga seperti: beras, jagung, ketela pohon, atau sagu. Jenis/kualitas
66 |ST2013-SKH.PCS
konsumsi makanan pokok dapat dilihat dari perubahan kualitas makanan pokok yang dikonsumsi atau penggantian jenis makanan pokok. Contoh: 1. Apabila rumah tangga mengganti kualitas beras yang baik ke kualitas yang lebih rendah, maka kode yang diisikan adalah kode (1) lebih buruk. 2. Apabila rumah tangga mengganti beras menjadi jagung atau ketela pohon, maka kode yang diisikan adalah kode (1) lebih buruk. 2. Kualitas/variasi lauk-pauk rumah tangga Kualitas konsumsi lauk-pauk dilihat dari perubahan kualitas lauk-pauk yang dikonsumsi, variasi atau penggantian jenis lauk-pauk yang dikonsumsi. Contoh: 1. Rumah tangga mengganti ikan asin karena tidak sanggup membeli ikan segar dan sebaliknya. 2. Variasi (tambahan/pengurangan) jenis lauk-pauk dan sebaliknya. Rincian 901.c: Konsumsi rumah tangga untuk non makanan (pakaian, perumahan, dll) Lingkari salah satu kode 1 s.d. 3 pada kolom (2) s.d. (4) yang sesuai jawaban responden untuk pertanyaan pada kolom (1),dan tuliskan kode yang dilingkari pada kolom (5). Penilaian konsumsi rumah tangga untuk non makanan terdiri dari: 1. Kemampuan membeli pakaian Kemampuan membeli pakaian anggota rumah tangga ditinjau dariharga dan mutu pakaian, misalnya: harga pakaian tejangkau, mutu pakaian baik. 2. Keadaan rumah Keadaan rumah ditinjau dari kualitas rumah dan perubahan kualitas rumah. Contoh: Mengganti lantai tanah menjadi keramik, mengganti atap sirap ke genteng. 3. Penggunaan alat komunikasi Kemampuan membeli alat komunikasi oleh anggota rumah tangga ditinjau dari kuantitas dan kualitas. 4. Kemampuan melakukan piknik keluarga Kemampuan
melakukan
piknik
keluarga
adalah
kesempatan
keluarga
melakukan piknik/rekreasi/berlibur dengan keluarga maupun rumah tangga lain.
ST2013-SKH.PCS| 67
Kemampuan ditinjau pula dan segi ekonomi misalnya biaya transportasi terjangkau, fasilitas kendaraan memadai. Menjenguk keluarga yang sakit tidak termasuk piknik. Rincian 901.d: Pendidikan Lingkari salah satu kode 1 s.d. 3 pada kolom (2) s.d. (4) yang sesuai jawaban responden untuk pertanyaan pada kolom (1),dan tuliskan kode yang dilingkari pada kolom (5). Pendidikan
termasuk
kemudahan
menyekolahkan
anggota
rumah
tangga.
Kemudahan menyekolahkan anggota rumah tangga dilihat dan segi ekonomi maupun non-ekonomi, misalnya: biaya pendaftaran terjangkau, iuran-iuran sekolah terjangkau, buku dan alat tulis dan seragam sekolah yang biasanya diwajibkan membeli melalui sekolah harganya tidak terlalu mahal dibandingkan bila rumah tangga membeli sendiri. Jarak ke sekolah relatif dekat, peraturan sekolah tidak kaku, pembatasan kuota dan sistem rayon jelas atau terbuka, dan prosedur penerimaan murid baru tidak berbelit-belit. Rincian 901.e: Kesehatan Lingkari salah satu kode 1 s.d. 3 pada kolom (2) s.d. (4) yang sesuai jawaban responden untuk pertanyaan pada kolom (1),dan tuliskan kode yang dilingkari pada kolom (5). Tingkat kesejahtaraan dilihat dari sisi kesehatan mencakup: 1. Keadaan kesehatan anggota rumah tangga Kesehatan anggota rumah tangga menyangkut kondisi kesehatan dari seluruh anggota rumah tangga dilihat dari frekuensimengalami gangguan kesehatan, baik gangguan penyakit menular (kronis) maupun gangguan kesehatan lainnya yang dapat mengganggu aktivitasnya. 2. Kemudahan mendapatkan pelayanan kesehatan dan KB. Kemudahan dalam mendapatkan pelayanan kesehatan antara lain menyangkut masalah pelayanan, misalnya: prosedurnya tidak berbelit-belit, penanganannya cepat, pelayanan memuaskan, obat-obatan mudah diperoleh, akomodasi ruang rawat jalan maupun rawat inap memadai sesuai dengan tarifnya. Kemudahan dalam mendapatkan alat KB (bagi yang pernah/sedang mengikuti program KB) adalah kemudahan ditinjau dan segi ekonomi dan non ekonomi, misalnya: harganya terjangkau, mudah diperoleh baik di klinik KB maupun di apotik/toko obat terdekat termasuk kemudahan dalam mendapatkan konsultasi
68 |ST2013-SKH.PCS
KB, misalnya: biaya konsultasi terjangkau, jarak ke tempat konsultasi KB relatif dekat. 3. Kemampuanmembeli obat-obatan generik (farmasi) Kemampuan membeli obat-obatan ditinjau dari segi ekonomi dan non ekonomi, misalnya: harga obat terjangkau, obat-obatan tersedia di apotik/toko obat maupun warung terdekat. Obat-obatan generik (farmasi), seperti: OBH, OBP, amoxylin. Rincian 902: Dimanakah biasanya melakukan pengobatan apabila ada anggota rumah tangga yang sakit? Lingkari salah satu kode 1 s.d 6 fasilitas pelayanan kesehatan yang biasanya dikunjungi responden sewaktu sakit. Tuliskan kode yang dilingkari pada kotak yang disediakan. Sakit adalah keadaan seseorang yang mengalami gangguan kesehatan/kejiwaan, baik karena penyakit akut, penyakit kronis, kecelakaan, kriminal, atau hal lain. Terganggu adalah tidak dapat melakukan kegiatan sehari-hari secara normal (bekerja, sekolah, dan lain-lain) sebagaimana biasanya karena sakit tersebut. Contoh: 1.
Pegawai/karyawan yang tidak masuk bekerja karena sakit; atau yang masih tetap bekerja, tetapi tidak dapat bekerja dengan baik; atau tidak dapat bekerja dengan kapasitas penuh seperti biasa.
2.
Anak sekolah yang tidak dapat mengikuti pelajaran/tidak masuk sekolah.
3.
Ibu rumah tangga yang tidak dapat melakukan pekerjaan seperti yang biasa dilakukan sehari-hari.
4.
Anak kecil yang tidak dapat bermain seperti biasanya.
RS Pemerintah adalah RS milik pemerintah pusat (misal RSCM/RSUP Dr. Cipto Mangunkusumo), pemerintah daerah (misal RSU Labuang Baji), TNI (misal RSPAD), ataupun BUMN (misal RS Pertamina). RS Swasta adalah RS yang dimiliki oleh perorangan maupun perusahaan yang berbadan hukum (PT, yayasan, dll) Puskesmas (Pusat Kesehatan Masyarakat) merupakan unit pelayanan kesehatan milik pemerintah yang bertanggung jawab terhadap pelayanan kesehatan masyarakat untuk wilayah kecamatan, sebagian kecamatan, atau kelurahan.
ST2013-SKH.PCS| 69
Poliklinik adalah tempat pelayanan kesehatan rawat jalan yang tidak menginap yang
dikelola
oleh
swasta,
perusahaan,
yayasan,
TNI
atau
berbagai
Departemen/BUMN. Praktek dokter adalah praktek dokter pribadi/perorangan, baik dokter umum, dokter gigi, maupun dokter spesialis. Tempat praktek bisa saja dilakukan di rumah sakit, puskesmas, puskesmas pembantu, atau klinik yang biasanya dilakukan di luar jam kerja dokter tersebut. Praktek petugas kesehatan adalah praktek pribadi/perorangan yang dilakukan oleh perawat atau bidan; yang dilakukan tidak di rumah sakit, puskesmas, puskesmas pembantu, polindes, posyandu, atau klinik. Praktek pengobatan tradisional adalah praktek pelayanan kesehatan alternatif yang dilakukan oleh dukun/tabib/sinse, termasuk pula pelayanan akupunktur, pijat refleksi, paranormal, radiestesi (biasanya menggunakan alat seperti bandul). Catatan: 1.
Dokter yang sakit kemudian mengobati dirinya sendiri dianggap sebagai berobat ke praktek dokter, walaupun dokter tersebut tidak bekerja sebagai dokter, melainkan misalnya sebagai aktor/aktris.
2.
Seorang isteri yang pergi ke dokter praktek menceritakan penyakit suaminya, kemudian sang dokter memberi obat atau petunjuk penanganannya, maka dalam hal ini sang suami dicatat dalam kategori berobat ke praktek dokter.
3.
Perawat yang sakit kemudian mengobati dirinya sendiri dianggap sebagai berobat ke praktek petugas kesehatan.
4.
Bila berobat jalan ke dokter akupuntur catat sebagai dokter praktek.
5.
Bila anggota rumah tangga berobat ke luar negeri, dianggap berobat ke RS swasta atau praktek dokter.
Mengobati sendiri adalah upaya oleh anggota rumah tangga dengan melakukan pengobatan sendiri tanpa datang ke tempat fasilitas kesehatan atau memanggil dokter/petugas kesehatan ke rumahnya (misal minum obat modern, jamu, kerokan, kompres, kop, pijat) agar sembuh atau menjadi lebih ringan keluhan kesehatannya. Tidak diobati adalah apabila anggota rumah tangga yang sakit tidak melakukan usaha untuk mengobati penyakitnya.
70 |ST2013-SKH.PCS
Rincian 903 :
Jika ada anggota rumah tangga yang masih sekolah {Blok IV Kolom (6) ada yang berkode 2}, jenis pengeluaran yang dianggap paling memberatkan:
Lingkari salah satu kode 1 s.d 4, jenis pengeluaran yang dianggap paling memberatkan oleh responden dan lingkari kode 0 apabila tidak ada pengeluaran yang memberatkan. Tuliskan kode yang dilingkari pada kotak yang disediakan. Pengeluaran untuk sekolah seperti bayaran/iuran sekolah, buku dan alat tulis, sumbangan, serta biaya lainnya seperti biaya untuk pembelian seragam sekolah, jajan, dan transportasi. BLOK X.
PEMANFAATAN HASIL HUTAN/WISATA ALAM SELAMASETAHUN YANG LALU
Blok ini bertujuan untuk mendapatkan keterangan mengenai pemanfaatan hasil hutan oleh rumahtangga. Rincian 1001
:
Keterangan pemungutan hasil hutan/penangkapan satwa liar
Kolom (2)
:
Tanyakan
apakah
ada
anggota
rumah
tangga
yang
melakukan pemungutan hasil hutan/penangkapan satwa liar untuk setiap Rincian di kolom (1). Isikan kode 1 apabila ada anggota rumah tangga yang melakukan pemungutan hasil hutan/penangkapan satwa liar dan kode 2 apabila tidak. Kolom (3)
:
Merupakan
satuan
jenis
pemungutan
hasil
hutan/penangkapan satwa liar. Kolom (4)
:
Apabila kolom (2) berkode 1, tuliskan volumenya selama setahun yang lalu.
Kolom (5) s.d. (7):
Apabila kolom (2) berkode 1, tuliskan persentase penggunaan dari pemungutan hasil hutan/penangkapan satwa liar pada kolom(5) untuk konsumsi sendiri, kolom (6) untuk dijual, dan kolom (7) untuk lainnya.
Jika salah satu Kol. (5) s.d. (7) ada isian, maka penjumlahan Kol. (5) + Kol. (6) + Kol. (7) harus 100 persen. Dikonsumsi sendiri; apabila pemungutan hasil hutan/penangkapan satwa liar digunakan untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga.
ST2013-SKH.PCS| 71
Dijual apabila pemungutan hasilhutan/penangkapan satwa liar sebagian atau seluruhnya dijual oleh rumah tangga. Lainnya apabila pemungutan hasil hutan/penangkapan satwa liar sebagian atau seluruhnya tidak dikonsumsi maupun dijual oleh rumah tangga, seperti: diberikan kepada pihak lain, hilang, atau belum digunakan. Contoh: Rumah Tangga Ibu Ria terpilih sampel SKH 2014. Selama setahun yang lalu Ibu 3
Ria memungut kayu bakar di hutan sebanyak 5 m . Dari kayu bakar yang dipungut 3
3
3
tersebut sebanyak 2 m dipakai sendiri, 2 m dijual ke pasar, 0,5 m diberikan 3
kepada tetangganya, dan 0,5 m disimpan sebagai persediaan. Pengisian Daftar ST2013-SKH.S Blok X Rincian 1 baris kayu bakar kolom (5), (6), dan (7) adalah: (1)
(5)
1. kayu bakar Kolom (8)
4
(6) 0
4
(7) 0
2
0
: Apabila kolom (2) berkode 1, tanyakan kecenderungan hasil hutan selama 3 tahun terakhir. Tuliskan salah satu kode 1 s.d 4 pada masing masing rincian. Apabila Rincian 1001 Kolom (2) semua berkode 2, maka langsung ke Rincian 1003.
Rincian 1002: Apabila Rincian 1001 Kolom (2) ada yang berkode 1, jarak terjauh dari rumah ke lokasi pemungutan hasil hutan/ penangkapan satwa liar: ................... (km) Tuliskan jarak terjauh dari rumah ke lokasi pemungutan hasil hutan/penangkapan satwa liar dalam kilometer, satu angka di belakang koma sesuai dengan jawaban responden. Rincian 1003.a: Apakah ada anggota rumah tangga yang melakukan usaha memanfaatkan wisata alam di kawasan hutan? Lingkari kode 1 apabila ada anggota rumah tangga yang melakukan usaha memanfaatkanwisata alam dan kode 2 apabila tidak ada. Kemudian tuliskan kode yang dilingkari pada kotak yang telah disediakan.
72 |ST2013-SKH.PCS
Usaha memanfaatkan wisata alam di kawasan hutan adalah suatu usaha yang berkaitan dengan wisata alam di kawasan hutan, seperti:penjualan cendera mata, jasa persewaan sarana wisata, jasa pemandu wisata, jasa akomodasi/restoran/ rumah makan, dan jasa lainnya. Rincian 1003.b: Apabila Rincian 1003.a berkode 1, usaha apasaja yang dilakukan: Lingkari kode 1 apabila usaha yang dilakukan adalah penjualan cindera mata atau kode 2 apabila tidak. Lingkari kode 3 apabila usaha yang dilakukan adalah jasa persewaan sarana wisata atau kode 4 apabila tidak. Lingkari kode 5 apabila usaha yang dilakukan adalah jasa pemandu wisata atau kode 6 apabila tidak. Lingkari kode 7apabila usaha yang dilakukan adalah jasa akomodasi/restoran atau kode 8apabila tidak. Lingkari kode 1 apabila usaha yang dilakukan adalah jasa lainnya atau kode 2 apabila tidak. Kemudian tuliskan kode yang dilingkari pada kotak yang telah disediakan.
BLOK XI. SUMBER PENDAPATAN/PENERIMAAN RUMAH TANGGA SELAMA SETAHUN YANG LALU Tujuan blok ini adalah untuk mendapatkan keterangan mengenai sumber pendapatan/penerimaan rumah tangga, status pekerjaan, dan sumber pendapatan yang utama selama setahun yang lalu. Rincian 1101: Jenis lapangan usaha/pekerjaan dan statusnya: Cara Pengisian: Kode Usaha 01 s.d 15: Lingkarilah salah satu kode di kolom (3) atau kolom (4) sesuai dengan status pekerjaan, atau lingkari keduanya apabila selama setahun yang lalu ada anggota rumah tangga yang memperoleh pendapatan lebih dari satu status pekerjaan untuk masing-masing lapangan usaha/pekerjaan pada Kolom (2). Tuliskan kode yang dilingkari ke dalam kotak yang disediakan. Apabila kode 1 dan 2 dilingkari untuk lapangan usaha/pekerjaan yang sama, maka jumlahkan kode-kode tersebut dan tuliskan kode 3 ke kotak yang disediakan pada kolom (5).
ST2013-SKH.PCS| 73
Usaha adalah suatu kegiatan yang menghasilkan suatu produk atau jasa yang bertujuan untuk sebagian atau seluruh hasilnya dijual/ditukar atau memperoleh pendapatan/keuntungan dengan menanggung resiko. Buruh/Karyawan adalah orang yang bekerja pada pihak lain baik perorangan maupun perusahaan dan mendapatkan upah/gaji baik berupa uang maupun barang. Sumber Pendapatan menurut sub sektor: Pemungutan hasil hutan adalah kegiatan memungut/mengambilhasil hutan seperti: kayu, getah, kulit kayu, buah-buahan, rumput, rotan, tumbuhan obat, gaharu. Penangkapan satwa liar adalah suatu kegiatan yang meliputi berburu/menangkap satwa liar. Penangkaran satwa/tumbuhan liar adalah suatu kegiatan yang bertujuan untuk memelihara atau menangkar satwa/tumbuhan liar yang masih mempunyai sifat-sifat liar dan yang hidup bebas, baik satwa atau tumbuhan liar tersebut hidup di darat, air, maupun udara. Budidaya
tanaman
kehutanan
meliputikegiatan
pembenihan,
penanaman,
pemeliharaan, pemungutan/pemanenan hasil tanaman kehutanan. Pemanfaatan wisata alam meliputi kegiatan jasa pemandu wisata, penyewaan sarana wisata, penjualan cenderamata dan lainnya. Jasa lingkungan termasuk usaha pemanfaatan wisata alam. Usaha padi/palawija adalah kegiatan yang menghasilkan produk tanaman padi/palawija dengan tujuan sebagian atau seluruh hasilnya dijual/ditukar atau memperoleh pendapatan/keuntungan atas resiko sendiri. Usaha hortikultura adalah kegiatan yang menghasilkan produk tanaman hortikultura (sayur-sayuran, buah-buahan, tanaman obat, dan tanaman hias) dengan tujuan sebagian atau seluruh hasilnya dijual/ditukar atau memperoleh pendapatan/keuntungan atas resiko sendiri. Usaha perkebunan adalah kegiatan yang menghasilkan produk tanaman perkebunan dengan tujuan sebagian atau seluruh hasilnya dijual/ditukar atau memperoleh pendapatan/keuntungan atas resiko sendiri. Usaha peternakan adalah kegiatan budidaya (pemeliharaan) ternak unggas, dengan tujuan sebagian atau seluruh hasilnya dijual/ditukar atau memperoleh pendapatan/keuntungan atas resiko sendiri.
74 |ST2013-SKH.PCS
Ternak/unggas meliputi hewan ternak besar, hewan ternak kecil, unggas, lebah, ulat sutera, untuk diambil hasilnya termasuk usaha pembibitan. Hewan ternak besar meliputi sapi, sapi perah, kerbau, dan kuda. Hewan ternak kecil meliputi kambing, domba, babi, dan kelinci. Ternak unggas meliputi ayam kampung, ayam ras, itik manila, aneka ternak, antara lain angsa, burung puyuh, burung merpati, kalkun, dan sebagainya. Usaha Perikanan terdiri dari: Usaha budidaya ikan adalah kegiatan pembenihan atau pembesaran ikan yang dilakukan di kolam/sawah, tambak air payau, perairan umum (sungai, danau, waduk, dan rawa yang bukan milik perseorangan), dan laut, dengan tujuan sebagian
atau
seluruh
hasilnya
dijual/ditukar
atau
memperoleh
pendapatan/keuntungan atas resiko sendiri. Usaha penangkapan ikan adalah kegiatan penangkapan ikan yang dilakukan di perairan umum (sungai, danau, waduk, dan rawa yang bukan milik perseorangan), dan laut, dengan tujuan sebagian atau seluruh hasilnya dijual/ditukar atau memperoleh pendapatan/keuntungan atas resiko sendiri. Ikan yang ditangkap, seperti ikan, udang, kepiting, kerang, mutiara, rumput laut, bunga karang, uburubur, dan lain-lain. Usaha jasa pertanian adalah kegiatan usaha atas dasar balas jasa atau kontrak seperti
melayani
usaha
di
bidang
pertanian
tanaman
pangan/kehutanan,
peternakan, perikanan darat/laut dan kehutanan. Penjelasan: a.
Jasa pertanian tanaman pangan/kehutanan meliputi pengolahan lahan, penanaman, pemupukan, pengendalian jasad pengganggu, pemanenan, dan pasca panen.
b.
Jasa peternakan meliputi pelayanan kesehatan ternak, pemacekan ternak, penetasan telur, dan pelayanan peternakan lainnya.
c.
Jasa perikanan meliputi pengolahan lahan, penebaran benih, pengendalian jasad pengganggu, pemanenan, pasca panen, penebaran benih, pemberian pakan, persiapan lelang, sortasi, dan gradasi serta uji mutu.
d.
Jasa kehutanan meliputi penebangan dan atau penanaman pohon.
ST2013-SKH.PCS| 75
Penggalian/penambangan
adalah kegiatan pengambilan hasil bumi yang
biasanya dilakukan dengan cara menggali atau menambang baik dilakukan sendiri maupun kelompok/bersama seperti batu bara, pengeboran minyak lepas pantai, pasir, dan sebagainya. Industri/kerajinan adalah kegiatan pengubahan bahan baku/setengah jadi atau dari yang kurang nilainya menjadi barang yang lebih tinggi nilainya termasuk usaha pengolahan hasil pertanian dan jasa industri/kerajinan. Perdagangan/hotel/restoran/rumah makan adalah kegiatan jual beli suatu barang atau jasa termasuk juga usaha restoran/rumah makan dan minuman, klub malam, jasa boga (catering), restorasi di kereta api, kafetaria, kantin, warung/kedai, penginapan/hotel serta jasa perdagangan. Angkutan adalah kegiatan/lapangan usaha pengangkutan usaha pengangkutan atau penumpang dengan angkutan darat, laut, danau, kanal serta angkutan udara termasuk juga jasa angkutan, pengepakan dan pengiriman barang, keagenan/biro perjalanan. Pergudangan adalah kegiatan/lapangan usaha penggudangan dengan fasilitasfasilitasnya seperti penyimpanan barang dalam kamar/ruangan pendingin (cold storage) dan gudang-gudang barang. Komunikasi adalah kegiatan/lapangan usaha pelayanan komunikasi untuk umum, baik melalui pos, telepon, telegraph/telex atau hubungan radio. Sektor lain adalah segala macam kegiatan dari perorangan, badan/lembaga yang tidak tercakup dalam salah satu sektor diatas, ataupun yang tidak atau belum jelas batasannya. Misalnya sewa, kontrak. Sewa adalah pendapatan yang diperoleh dari hasil menyewakan rumah/lahan yang bukan berupa usaha rumah tangga misalnya menyewakan lahan pertanian, rumah dan sebagainya) termasuk bagi hasil lahan pertanian milik sendiri yang diusahakan oleh pihak lain. Kontrak adalah nilai pembayaran dari suatu barang yang diterima oleh pemilik barang. Cara pembayaran biasanya sekaligus di muka atau dapat diangsur menurut persetujuan kedua belah pihak dan pada akhir masa perjanjian bisa diperpanjang kembali dengan mengadakan perjanjian kontrak baru.
76 |ST2013-SKH.PCS
Kode usaha 16 : Pendapatan dan penerimaan lainnya (pensiun, transfer, bunga, bagi hasil, dll) Lingkarilah kode 0 apabila ada anggota rumah tangga yang menerima uang/ barang/jasa sebagai pendapatan/penerimaan lain selama setahun yang lalu. Tuliskan kode yang dilingkari pada kotak yang disediakan. Uang pensiun adalah uang yang diterima secara teratur dari pemerintah/swasta sebagai balas jasa yang pembayarannya ditangguhkan, dimaksudkan sebagai jaminan hari tua. Nilai transfer yang dimasukkan pada Rincian ini apabila rumah tangga ini menerima transfer dari pihak lain. Transfer yang diterima dapat berupa penerimaan kiriman, biaya anggota rumah tangga yang mondok, beasiswa, warisan, dan sumbangan. Rincian 1102.a : Sumber pendapatan/penerimaan utama(salah satu dari kode 01-16): ............. Tanyakan sumber pendapatan/penerimaan yang utama dan tuliskan pada tempat yang disediakan. Rincian 1102.b: Status pekerjaan yang menghasilkan pendapatan/penerimaan utama (salah satu kode 0 s.d. 2): Sumber pendapatan/penerimaan utama adalah sumber pendapatan/penerimaan terbesar atau yang paling menunjang dari seluruh pendapatan rumah tangga tersebut. Berdasarkan sumber-sumber pendapatan rumah tangga dari kolom (1) kode 01-16 yang kolom (5) nya terisi, tanyakan sumber pendapatan yang utama dan tuliskan pada tempat yang disediakan. Pindahkan kode sumber pendapatan/penerimaan utama ke tempat yang disediakan pada Rincian 1102a dan kode status pekerjaan utama diisikan pada Rincian 1102b. Apabila salah seorang anggota rumah tangga disamping berusaha juga bekerja sebagai buruh/karyawan {kolom (5) berkode 3} maka yang diisikan di rincian ini adalah statusnya yang utama (kode 0 s.d. 2). Rincian 1103:
Berapa persen (%) sumbangan pendapatan dari usaha pemungutan hasil hutan/ penangkapan satwa liar terhadap total pendapatan rumah tangga { Rincian 1101 kode usaha 01 Kolom (5) berkode 1 atau 3}:
Lingkari kode 1 s.d 5 yang sesuai dengan persentase sumbangan pendapatan dari usaha {kolom (5) berkode 1 atau 3} pemungutan hasil hutan/penangkapan satwa
ST2013-SKH.PCS| 77
liar (Rincian 1101 kode usaha 01) terhadap total pendapatan rumah tangga berdasarkan jawaban responden. Kemudian tuliskan kode yang dilingkari pada kotak yang disediakan. BLOK XII. PENGELUARAN RUMAH TANGGA Blok ini bertujuan untuk mencatat seluruh pengeluaran riil termasuk produksi sendiri rumah tangga, yang dibagi menjadi 3 kelompok pengeluaran yaitu: 1.
Pengeluaran konsumsi makanan.
2.
Pengeluaran konsumsi bukan makanan.
3.
Pengeluaran lainnya. Jumlah seluruh pengeluaran rumah tangga dicatat di blok ini. Pengeluaran
konsumsi makanan dan bukan makanan yang dimasukkan ke daftar adalah pengeluaran untuk kebutuhan rumah tangga/anggota rumah tangga saja, tidak termasuk pengeluaran untuk keperluan usaha rumah tangga, atau yang diberikan kepada pihak/orang lain. Untuk konsumsi makanan, yang dicatat adalah nilai makanan yang betul-betul telah dikonsumsi selama seminggu yang lalu. Untuk konsumsi bukan makanan konsep yang dipakai adalah konsep penyerahan, yaitu yang dibeli/diperoleh dari pihak lain, asalkan tujuannya untuk kebutuhan rumah tangga. Sedangkan pengeluaran lainnya adalah pengeluaran rumah tangga yang bukan merupakan pengeluaran konsumsi seperti: transfer keluar, membayar hutang, dan membayar arisan. Beberapa contoh jenis pengeluaran lainnya adalah: 1. Makanan yang diberikan kepada pekerja yang membantu dalam suatu usaha rumah tangga, atau untuk pekerja bukan anggota rumah tangga; 2. Perabot atau perlengkapan yang dibeli untuk keperluan toko/warung atau usaha lainnya; 3. Barang yang dibeli untuk diberikan sebagai hadiah atau dikirimkan kepada pihak lain yang bukan anggota rumah tangga. 1201. PENGELUARAN KONSUMSI MAKANAN SELAMA SEMINGGU YANG LALU (BERASAL DARI PEMBELIAN,DAN PRODUKSI SENDIRI) Rincian ini bertujuan untuk mencatat semua konsumsi makanan rumah tangga selama seminggu yang lalu. Pengeluaran untuk makanan adalah nilai pengeluaran untuk konsumsi rumah tangga selama seminggu yang lalu baik berasal dari pembelian, produksi
78 |ST2013-SKH.PCS
sendiri. Untuk makanan yang berasal dari produksi sendiri atau pemberian, nilainya harus diperhitungkan sesuai dengan harga pasar setempat. Perlu diperhatikan bahwa ada kemungkinan responden memberikan keterangan tentang apa yang ia beli padahal mungkin tidak seluruhnya dikonsumsi, maka yang dicatat hanya yang benar-benar dikonsumsi oleh anggota rumah tangga selama seminggu yang lalu. Tujuan dari menanyakan setiap rincian adalah agar tidak ada yang terlewat, karena jenisnya yang sangat banyak dan sukar untuk diingat satu per satu. Setiap jenis makanan bisa berasal dari pembelian, dan produksi sendiri. Rincian a s.d. m : Tanyakan pengeluaran rumah tangga untuk makanan dan minuman berasal dari pembelian, produksi sendiri, maupun pemberian seminggu yang lalu. Tuliskan besarnya pengeluaran makanan dan minuman pokok pada kolom (2). Pengeluaran konsumsi makanan meliputi: a. Beras, umbi-umbian, tepung, sagu, biji-bijian, dan sejenisnya; b. Daging segar, dingin atau beku; c. Ikan segar, dingin atau beku; d. Susu, keju dan telur; e. Minyak dan lemak; f.
Buah-buahan;
g. Sayuran; h. Selai, madu, coklat dan kembang gula; i.
Produk makanan lainnya (seperti: mie instan, garam, bumbu, kecap, lada, jahe, dll);
j.
Kopi, teh, dan gula;
k. Minuman beralkohol; l.
Makanan dan minuman jadi (biaya untuk makanan dan minuman jadi yang tidak dikonsumsi di tempat penjualan);
m. Lainnya (tembakau/rokok, sirih, dll); Rincian n: Jumlah Pengeluaran Makanan (1201a s.d 1201m) Rincian ini merupakan penjumlahan pengeluaran untuk Rincian 1201a s.d 1201m. 1202. PENGELUARAN KONSUMSI BUKAN MAKANAN (BERASAL DARI PEMBELIAN, DAN PRODUKSI SENDIRI) Rincian ini bertujuan untuk mencatat berbagai pengeluaran untuk konsumsi barang bukan makanan. Referensi waktu yang digunakanadalah selama sebulan yang
ST2013-SKH.PCS| 79
lalu
dan setahun yang lalu.Barang yang dikonsumsi tersebut dapat berasal dari
pembelian, produksi sendiri maupun dari pemberian. Tuliskan pada kolom (2) seluruh pengeluaran bukan makanan untuk konsumsi rumah tangga selama sebulan yang lalu (mulai dari sehari sebelum pencacahan s.d sebulan sebelumnya, contoh: jika pencacahan pada 6 Juni 2014 maka ”sebulan yang lalu” dimulai dari 6 Mei 2014 s.d 5 Juni 2014) dan pada kolom (3) untuk pengeluaran selama setahun yang lalu. (mulai dari bulan pencacahan s.d bulan yang sama tahun sebelumnya, contoh: jika pencacahan pada 6 Juni 2014 maka ”setahun yang lalu” dimulai dari bulan Juni 2013 s.d 5 Juni 2014) Pengeluaran sebulan yang lalu adalah pengeluaran yang betul-betul dikeluarkan selama sebulan yang lalu. Pengeluaran setahunyang lalu adalah pengeluaran yang betul-betul dikeluarkan selama setahun yang lalu. Jadi, pengeluaran setahun yang lalu mencakup pengeluaran sebulan yang lalu, tetapi pengeluaran setahunyang lalu belum tentu dikeluarkan dalam periode sebulan yang lalu. Dalam kasus tertentu, seperti pengeluaran untuk sewa rumah, mungkin tidak dikeluarkan sebulan yang lalu tetapi tetap diperhitungkan, baik untuk pengeluaran sebulan yang lalu maupun setahun yang lalu.
Pengeluaran setahun yang lalu Kolom (3) bukan pengeluaran sebulan yang lalu Kolom (2) dikalikan 12.
Pengeluaran konsumsi non makanan meliputi: Rincian 1202.a: Pakaian dan alas kaki Pengeluaran yang dicatat di sini adalah pengeluaran untuk pakaian, tutup kepala, dan alas kaki. Barang-barang tersebut antara lain adalah pakaian jadi, seragam sekolah, bahan pakaian, handuk sepatu, ikat pinggang, benang, semir sepatu, upah menjahit, ongkos binatu, dll. Rincian 1202.b: Perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar lainnya Pengeluaran untuk perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar lainnya, meliputi : 1. Perkiraan sewa rumah (milik sendiri, dinas, dan bebas sewa) 2. Sewa rumah dan kontrak rumah
80 |ST2013-SKH.PCS
3.
Rekening listrik, rekening telepon, gas, minyak tanah, air, kayu bakar. Untuk pengeluaran yang memakai rekening, penghitungan pengeluaran bulan lalu bisa dilihat dari rekening yang sudah dibayar atau yang biasanya dibayar per bulan. Rincian 1202.b: Perumahan Kolom (2) dan Kolom (3) harus ada isian
Rincian 1202.c: Furnitur, peralatan rumah tangga dan pemeliharaan rutin rumah Pengeluaran/Biaya Furnitur, peralatan rumah tangga, dan pemeliharaan rutin rumah adalah biaya yang dikeluarkan untuk: -
Furnitur (pembelian dan atau perbaikan ringan: meja, kursi, tempat tidur, lemari pakaian, lemari pajang, rak pajang, kaca/cermin, lemari makan, tempat tidur bayi, dll.);
-
Peralatan rumah tangga (pembelian dan atau perbaikan ringan: mesin jahit, lemari es, kipas angin, mesin cuci, AC, dll.), perabotan rumah tangga (kasur, bantal, taplak, sprei, asbak, sarung bantal, selimut, tikar, gorden, permadani, dll.), Perkakas rumah tangga (seterika, sapu, gunting, pisau, golok, cangkul, gergaji, vacum cleaner, gantungan baju, alat solder, dll.).
-
Pemeliharaan rutin rumah, yaitu pengeluaran rutin/ringan untuk kegiatan mencegah terjadinya kerusakan bangunan yang lebih parah dan atau untuk mempertahankan fungsi bangunan dengan tanpa menambah kapasitas atau nilainya (seperti: pembelian cat kayu, kapur, cat tembok, genteng, kaca jendela, engsel, dan sebagainya, termasuk ongkos tukang).
Rincian 1202.d: Kesehatan Pengeluaran/Biaya kesehatan adalah biaya yang dikeluarkan untuk pemeliharaan kesehatan
seperti
ongkos
rumah
sakit,
puskesmas,
dokter,
obat-obatan,
pemeriksaan kehamilan, biaya KB, biaya melahirkan, biaya imunisasi anak balita dan lainnya. Rincian 1202.e: Transportasi Pengeluaran
transportasi
merupakan
biaya
yang
dikeluarkan
untuk
transportasi/angkutan umum (bis, kereta api, pesawat udara, kapal laut, becak, uang parkir, karcis tol, dll.). Bila mendapatkan jemputan bis gratis dari kantor, maka nilai yang dicatat dalam rincian ini diperkirakan dengan tarif angkutan umum yang paling murah.
ST2013-SKH.PCS| 81
Rincian 1202.f: Komunikasi Pengeluaran komunikasi adalah biaya untuk pos dan telekomunikasi yang terdiri atas rekening telepon rumah, pulsa HP, nomor perdana, kartu telepon/telepon umum/wartel, pos (wesel, materai, perangko, dll.), dan lainnya (warnet, internet, dll.) Rincian 1202.g: Rekreasi dan Kebudayaan Pengeluaran/biaya rekreasi dan kebudayaan adalah pengeluaran untuk fasilitas budaya, rekreasi, dan jasa, diantaranya menonton film di bioskop; perpustakaan, museum dan seni; serta olahraga dan rekreasi. Biaya untuk rekreasi tidak termasuk biaya transpor (masuk ke biaya transportasi) dan pembelian barang untuk rekreasi. Rincian 1202.h: Pendidikan Pengeluaran/Biaya pendidikan adalah biaya untuk keperluan pendidikan seperti uang sekolah/SPP, pendaftaran, iuran-iuran (POMG/BP3), kegiatan pramuka dan sejenisnya, alat tulis, dan uang kursus, termasuk fotokopi buku pelajaran sekolah. Rincian 1202.i: Restoran dan Hotel Pengeluaran/biaya restoran dan hotel adalah biaya untuk makanan dan minuman jadi yang langsung dikonsumsi/dihidangkan di tempat penjualan, baik dengan tempat tetap maupun tidak tetap/berpindah-pindah, termasuk diantaranya: warung, restoran, kedai, kantin, bakso keliling, dan sejenisnya; serta pengeluaran atas biaya memanfaatkan fasilitas hotel, seperti: menginap, mengadakan pertemuan atau perayaan, dan sejenisnya. Pengeluaran untuk hotel mencakup semua jenis hotel, baik yang berbintang maupun yang tidak berbintang serta berbagai jenis penginapan lainnya seperti losmen, motel, wisma, dan sebagainya Rincian 1202.j: Bermacam Barang dan Jasa Pengeluaran untuk bermacam barang dan jasa merupakan biaya untuk barangbarang seperti pembelian sabun cuci, sabun mandi, alat kecantikan, pembalut wanita, sikat gigi, kapur barus, fotokopi, foto, kendaraan pribadi (termasuk bahan bakar untuk kendaraan), perbaikan dan pemeliharaan kendaraan, upah pembantu rumah tangga, bacaan, pembuatan KTP/SIM, dll. Rincian 1202.k: Jumlah Pengeluaran Bukan Makanan (1202a s.d 1202j) Rincian ini merupakan penjumlahan pengeluaran untuk Rincian 1202a s.d 1202j, baik untuk sebulan yang lalu Kolom (2) maupun setahun yang lalu Kolom (3).
82 |ST2013-SKH.PCS
1203. PENGELUARAN LAINNYA Rincian ini bertujuan untuk mencatat berbagai pengeluaran lainnya. Tuliskan seluruh pengeluaran lainnya selama sebulan yang lalu pada Kolom (2) dan pengeluaran lainnya selama setahun yang lalu pada Kolom (3). Rincian 1203.a: Sewa Lahan dan atau Bagi Hasil Pengeluaran/biaya untuk sewa lahan adalah biaya yang dibayarkan untuk penggunaan lahan dalam waktu tertentu dari pihak lain dengan besarnya sewa lahan sudah ditetapkan terlebih dahulu tanpa melihat besar kecilnya hasil produksi. Pembayaran sewa dapat berupa uang atau barang. Lahan milik sendiri dan bebas sewa tidak perlu diperkirakan nilai sewanya. Pengeluaran/biaya untuk bagi hasil adalah biaya yang dibayarkan untuk pembagian hasil dari pengolahan lahan antara dua orang atau lebih yang berhak atas lahan dan yang mengolah lahan itu. Rincian 1203.b: Transfer keluar (seperti: mengirim uang, memberikan beasiswa, premi asuransi, dll). Transfer keluar adalah pengeluaran rumah tangga yang diberikan kepada pihak lain secara cuma-cuma baik dalam bentuk uang maupun barang, misalnya: mengirim uang untuk anak yang tidak tinggal dalam rumah tangga (berada di tempat lain), untuk orang tua atau saudara. Rincian 1203.c: Jumlah Pengeluaran Lainnya (1203a s.d 1203b) Rincian ini merupakan penjumlahan pengeluaran untuk Rincian 1203a s.d 1203b, baik untuk sebulan yang lalu kolom (2) maupun setahun yang lalu kolom (3). BLOK XIII. PERIZINAN Blok ini bertujuan untuk mengetahui jumlah rumah tangga yang mendapat izin untuk menguasai lahan kawasan hutan dan memungut hasil hutan menurut jenis serta bentuk izin tersebut. Rincian 1301.a: Apabila Rincian 502a (menguasai lahan kawasan hutan) terisi, apakah mendapat izin? Lingkari kode 1 jika mendapatkan izin untuk menggunakan lahan kawasan hutan atau lingkari kode 2 jika tidak mendapatkan izin untuk menggunakan lahan kawasan hutan.Tuliskan kode yang dilingkari pada kotak yang disediakan. Apabila Rincian 1301.a berkode 2 langsung ke Rincian 1302.
ST2013-SKH.PCS| 83
Rincian 1301.b: Jika Rincian 1301a. berkode 1, siapa yang memberikan izin: Lingkari salah satu kode 1 s.d 6 yang memberi izin.Tuliskan kode yang dilingkari pada kotak yang disediakan. Jika rumah tangga menguasai lahan kawasan hutan lebih dari satu tempat, maka lingkari pemberi izin pada lahan yang paling luas.Jika satu lahan ada izin dari beberapa pihak, maka lingkari kode terkecil. Rincian 1301.c: Jika
Rincian 1301b berkode 5 atau 6, izin yang diberikan
berupa: Lingkari kode 1 jika izin yang dimiliki berupa surat izin tertulis atau kode 2 jika izinnya tidak tertulis. Tuliskan kode yang dilingkari pada kotak yang disediakan. Izin tertulis dari kepala desa atau lainnya (Perhutani, dll) harus ada surat resmi yang distempel. Rincian 1302.a: Apabila Rincian 1101 kode usaha 01 (melakukan pemungutan hasil hutan/penangkapan satwa liar) Kolom (5) berkode 1 atau 3, apakah mendapat izin? Lingkari kode 1 jika mendapatkan izin untuk melakukan pemungutan hasil hutan atau lingkari kode 2 jika tidak.Tuliskan kode yang dilingkari pada kotak yang disediakan. Apabila Rincian 1302.a berkode 2 langsung STOP. Rincian 1302.b: Jika Rincian 1302.a berkode 1, siapa yang memberikan izin: Lingkari salah satu kode 1 s.d 6 yang memberi izin.Tuliskan kode yang dilingkari pada kotak yang disediakan. Rincian 1302.c: Jika Rincian 1302.b berkode 5 atau 6, izin yang diberikan berupa: Lingkari kode 1 jika izin yang dimiliki berupa surat izin tertulis atau kode 2 jika izinnya tidak tertulis. Tuliskan kode yang dilingkari pada kotak yang disediakan. Izin tertulis dari kepala desa atau lainnya (Perhutani, dll) harus ada surat resmi yang distempel.
84 |ST2013-SKH.PCS
BLOK XIV. C A T A T A N Blok ini bertujuan untuk mencatat keterangan yang diperlukan dan memperjelas
isian
dalam
Daftar
ST2013-SKH.S.
Periksa
keterangan-
keterangan/penjelasan-penjelasan dari blok ini, apakah ada keterangan/informasi lainnya yang berguna untuk pemeriksaan dan pengolahan.
LEMBAR KERJA Lembar ini digunakan untuk mencatat penghitungan dalam wawancara seperti pada Blok V, X, dan XII.
ST2013-SKH.PCS| 85
86 |ST2013-SKH.PCS
BAB PENUTUP
7
1.
Berhasilnya suatu pencacahan sangat tergantung pada kemauan, kemampuan dan ketelitian para petugas lapangan terutama pencacah. Oleh karena itu sebelum daftar-daftar yang telah diisi diserahkan kepada PMS (petugas pemeriksa), pencacah harus meneliti lebih dahulu apakah isian-isiannya telah benar dan tepat diisikan pada kolom-kolom dan rincian-rincian yang sesuai.
2.
Pemeriksaan tersebut diatas dimaksudkan agar apabila pencacah (PCS) masih menemukan kesalahan-kesalahan agar secepatnya diperbaiki, dan apabila
ditemukan
suatu
kesalahan
yang
mengharuskan
pencacah
mengadakan kunjungan ulang, lakukan kunjungan ulang tersebut tanpa menunggu instruksi PMS. 3.
Apabila menemukan hal-hal yang meragukan jangan mengambil keputusan sendiri, diskusikan dengan PMS agar diperoleh penjelasan.
4.
Setelah PCS selesai melakukan pencacahan dan yakin bahwa semua isian telah diperiksa dengan baik, serahkan semua daftar yang telah diisi kepada PMS, tetapi bukan berarti bahwa pencacahan telah selesai karena mungkin pencacah akan diminta PMS untuk melakukan pencacahan ulang apabila diperlukan.
5.
Dengan berakhirnya tugas saudara sebagai pencacah, saudara telah menyumbangkan
dharma
bhakti
kepada
Negara/Pemerintah
Republik
Indonesia karena data yang saudara kumpulkan akan sangat bermanfaat bagi pemerintah untuk perencanaan pembangunan dan hasil-hasilnya. Tanpa data yang saudara kumpulkan, pemerintah tidak mungkin dapat menyusun rencana pembangunan yang sempurna.
ST2013-SKH.PCS| 87
88 |ST2013-SKH.PCS
L A M P I R A N
ST2013-SKH.DSRT
REPUBLIK INDONESIA
SENSUS PERTANIAN 2013 DAFTAR SAMPEL RUMAH TANGGA SURVEI KEHUTANAN TAHUN 2014
RAHASIA BLOK I. KETERANGAN TEMPAT (1)
(2)
(3)
1. PROVINSI
ACEH
1
1
2. KABUPATEN/KOTA*)
ACEH TIMUR
0
5
3. KECAMATAN
SERBA JADI
0
8
0
4. DESA/KELURAHAN *)
TUALANG
0
0
2
5. KLASIFIKASI DESA/KELURAHAN *)
PERKOTAAN -1
6. NOMOR BLOK SENSUS
001B
7. NOMOR KODE SAMPEL
J0100003
*) Coret yang tidak sesuai
BLOK II. REKAPITULASI 1. Jumlah rumah tangga kawasan hutan terpilih 2. Jumlah rumah tangga yang berhasil diwawancarai 3. Jumlah rumah tangga yang pindah ke luar blok sensus 4. Jumlah rumah tangga yang tidak dapat diwawancarai sampai dengan batas waktu pencacahan 5. Jumlah rumah tangga yang menolak diwawancarai
PERDESAAN -2
2
J
0
0
0
1
B
1
0
0
0
0
3
PROP KAB 1
1
0
5
NKS J
0
1
0
0
0
0
3
BLOK III. KETERANGAN RUMAH TANGGA TERPILIH Nomor No. SLS
Nama Satuan Lingkungan Setempat
(1)
(2)
BF
BS
Nomor Urut Nama Kepala Rumah Tangga
Rumah Tangga Sampel Hasil Pemutakhiran
Alamat
(Kode)
(3)
(4)
(5)
(6)
001
DUSUN
001
001
001
1
ALI SIPAHUTAR
DUSUN 1
001
DUSUN
003
003
002
2
BERLIN SITOMORANG
DUSUN 1
001
DUSUN
006
007
005
3
MARIHOT MANIHURUK
DUSUN 1
001
DUSUN
008
009
006
4
ROSMINA SITORUS
DUSUN 1
001
DUSUN
010
011
008
5
MANSKIRIM NAINGGOLAN
DUSUN 1
001
DUSUN
011
012
009
6
LAMHOT MANURUNG
DUSUN 1
001
DUSUN
018
019
012
7
AMRAN GAJAH
DUSUN 1
001
DUSUN
026
027
014
8
RIJAYANTO
DUSUN 1
001
DUSUN
032
033
019
9
BAHARUDDIN J
DUSUN 1
001
DUSUN
042
043
024
10
SYAHRIAL
DUSUN 1
Kode Kolom (9) : 1 = Berhasil diwawancarai 2 = Pindah ke luar blok sensus
Hasil Pencacahan
(7)
(8)
(9)
3 = Tidak dapat diwawancarai sampai dengan batas waktu pencacahan 4 = Menolak diwawancarai
BLOK IV. KETERANGAN PETUGAS PENCACAH (PCS)
1.
Kode Petugas
2.
Nama Petugas
3.
Tanggal Pencacahan/Pemeriksaan
4.
Tanda Tangan
PENGAWAS/PEMERIKSA (PMS)
0
………………. s.d ……………….
………………. s.d ……………….
ST2013-SKH.S
REPUBLIK INDONESIA SENSUS PERTANIAN 2013 SURVEI KEHUTANAN TAHUN 2014 RAHASIA I. PENGENALAN TEMPAT 101. Provinsi
DI YOGYAKARTA
3
4
102. Kabupaten/Kota *)
KULON PROGO
0
1
103. Kecamatan
KOKAP
0
8
0
104. Desa/Kelurahan *)
HARGOMULYO
0
105. Klasifikasi Desa/Kelurahan
Perkotaan -1
0 1
Perdesaan
-2
2
106. Nomor Blok Sensus 107. Nomor Kode Sampel (NKS)
J
0
3
0
0
0
2
B
0
6
3
2
0
1
3
1
5
108. Nomor SLS 109. Nomor Urut Bangunan Fisik
0
0
6
110. Nomor Urut Bangunan Sensus
0
0
6
111. Nomor Urut Rumah Tangga
0
112. Nomor Urut Sampel
2
113. Nama Kepala Rumah Tangga
SUTOPO
114. Nama Pemberi Informasi
SUTOPO
115. Nomor Telepon/HP Pemberi Informasi
0812115226233
*) Coret yang tidak perlu.
II. KETERANGAN PETUGAS Rincian
Pencacah (PCS)
Pengawas/Pemeriksa (PMS)
(1)
(2)
(3)
201. K o d e
0
1
3
1
0
1
202. N a m a
WAGIMAN
SARTIKA DEWI
203. Tanggal pelaksanaan
2 JUNI 2014
3 JUNI 2014
3
0
204. Tanda Tangan III. KETERANGAN PENCACAHAN 301. Hasil pencacahan: 1. 2. 3. 4.
Berhasil dicacah Pindah keluar blok sensus Tidak dapat diwawancarai sampai dengan batas waktu pencacahan. Menolak diwawancarai
Jika Rincian 301 berkode 2, 3, 4, atau 5 : “STOP” 1
1
IV. KETERANGAN ANGGOTA RUMAH TANGGA Jika kol (5) ≥ 5
No. urut
Nama anggota rumah tangga
Hubungan Jenis dengan kelamin kepala rumah tangga 1.Lk 2. Pr
(2)
(3)
(4)
Partisipasi sekolah
Ijazah/ STTB tertinggi yang dimiliki
(kode)
(kode)
(kode)
(kode)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
Umur (tahun)
(kode) (1)
(5)
Untuk anggota rumah tangga yang berumur 10 tahun keatas Apakah Kegiatan Kegiatan dapat utama usaha membaca seminggu kehutanan dan yang utama menulis lalu yang huruf latin? biasa dilakukan 1. Ya 2. Tidak
1.
SUTOPO
1
1
4
8
3
2
1
2
2
2.
JAMILAH
2
2
4
0
3
2
1
6
1
3.
SENTONO
3
1
2
1
3
4
1
3
0
4.
JUWITA
3
2
1
6
2
3
1
5
0
5.
DEWI GITA
4
2
2
0
3
4
1
6
0
6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. Kode Kolom (3): 1. Kepala rumah tangga 2. Istri/Suami 3. A n a k 4. M e n a n t u 5. C u c u 6. Orang tua/mertua 7. Famili lain 8. Pembantu rumah tangga 9. Lainnya
Kode Kolom (6): 1. Tidak/belum sekolah 2. Masih sekolah 3. Tidak sekolah lagi
Kode Kolom (7): 1. Belum/tidak tamat SD 2. Tamat SD/sederajat 3. Tamat SLTP/sederajat 4. Tamat SLTA/sederajat 5. Tamat D1/D2 6. Tamat Akademi/D3 7. Tamat D4/S1 8. Tamat S2/S3
Kode Kolom (9): 1. Bekerja di subsektor kehutanan 2. Bekerja di sektor pertanian selain kehutanan 3. Bekerja di sektor lain 4. Sementara tidak bekerja 5. Sekolah 6. Mengurus rumah tangga 7. Lainnya
2
Kode Kolom (10): 1. Pemungutan hasil hutan 2. Penangkapan satwa liar 3. Penangkaran satwa/tumb. liar 4. Jasa penebangan kayu 5. Usaha pembibitan tan. kehutanan 6. Budidaya tanaman kehutanan 7. Jasa kehutanan lainnya 0. Tidak melakukan keg. Kehutanan
V. PENGUASAAN DAN PENGGUNAAN LAHAN PADA SAAT PENCACAHAN (m 2) Lahan pertanian
Rincian
Lahan sawah
Lahan bukan sawah
(2)
(3)
(1)
A.
Lahan bukan pertanian
Jumlah
(4)
(5)
Penguasaan lahan
501. Lahan milik sendiri
1
0
0
0
5
0
0
0
0
0
2
0
0
1
7
0
0
0
0
0
0
5
0
0
2
0
0
502. Lahan yang berasal dari pihak lain a. Lahan kawasan hutan
1
0
1
b. Lahan di luar kawasan hutan 503. Lahan yang berada di pihak lain
5
0
0
504. Lahan yang dikuasai (501 + 502.a + 502.b – 503)
5
0
0
B.
1
0
5
0
0
2
0
0
1
1
Penggunaan lahan pertanian yang dikuasai {untuk Kolom (2) dan (3), R.505 + R.506 + R.507 = R.504}
505. Tanaman kehutanan 506. Tanaman padi dan palawija
5
0
0
507. Pertanian lainnya C.
5
0
0
0
5
5
0
0
5
5
0
0
5
5
0
0
1
0
0
0
0
0
0
0
Lokasi lahan pertanian yang dikuasai {untuk Kolom (2) dan (3), R.508 + R.509 + R.510 = R.504}
508. Dalam desa
5
0
0
509. Luar desa dalam kabupaten/kota
1
0
5
0
0
0
0
0
1
510. Luar kabupaten/kota D.
Penggunaan lahan kawasan hutan
Rincian 511 s.d 514 terisi apabila Rincian 502.a ada isian 511. Lahan yang dikuasai digunakan untuk : 1. Ya 2. Tidak
Jenis penggunaan lahan (1)
Jika kol (2) berkode 1, Luas lahan yang digunakan 2 (m )
(2)
a. Tanaman semusim
1
b. Tanaman tahunan selain tanaman kehutanan
2
c. Tanaman kehutanan
2
d. Lainnya
2
(3)
1
0
0
0
0
512. Apabila Rincian 511.a Kolom (2) berkode 1, apakah bertani secara menetap? 1. Ya → langsung ke blok VI
2. Tidak
3
2
V. PENGUASAAN DAN PENGGUNAAN LAHAN PADA SAAT PENCACAHAN (m 2) (LANJUTAN) 513. Keterangan lahan kawasan hutan yang digunakan untuk tanaman semusim : 1
a. Luas baku lahan: ……................…….. m2
0
b. Jenis tanaman semusim :
0
:
1. Ya
2. Tidak
2. Hortikultura semusim
:
3. Ya
4. Tidak
3
3. Perkebunan semusim
:
5. Ya
6. Tidak
6
c. Berapa tahun lahan sudah digunakan? ……2…….. tahun
2
d. Berapa tahun rencana lahan masih akan digunakan? ……4…….. tahun
4
1
5
0
b. Jenis tanaman semusim : 1. Padi/palawija
:
1. Ya
2. Tidak
1
2. Hortikultura semusim
:
3. Ya
4. Tidak
3
3. Perkebunan semusim
:
5. Ya
6. Tidak
6
c. Berapa tahun lahan digunakan? ……5…….. tahun
0
0
5
d. Perlakuan terhadap lahan yang ditinggalkan : 1. Dibiarkan saja
0
1
1. Padi/palawija
514. Keterangan lahan yang diusahakan sebelumnya dan sudah ditinggalkan: a. Luas baku lahan : …15.000….. m2
0
2. Ditanami tanaman tahunan
2
e. Jika Rincian 514.d berkode 2, alasan menanami lahan yang ditinggalkan dengan tanaman tahunan: 1. Kesadaran sendiri
2. Anjuran pihak lain (orang/lembaga/instansi)
2
VI. KETERANGAN PERUMAHAN 601. Tipe bangunan rumah : 1. Tidak panggung
1 2. Panggung
3. Terapung
602. Status penguasaan tempat tinggal : 1. Milik sendiri 2. Kontrak 603. Luas lantai : 90. m
3. Sewa 4. Bebas sewa
5. Dinas 6. Lainnya
2
1
9
604. Jenis lantai terluas : 1. Keramik/ubin 2. Semen/plester 605. Jenis dinding terluas : 1.Tembok 2.Kayu 606. Jenis atap terluas : 1.Beton 2. Genteng 3. Asbes
3. Kayu 4. Tanah
5. Lainnya
3. Bambu 4. Lainnya
2
1
4. Seng 5. Sirap
6. Ijuk/rumbia 7. Lainnya
2
607. Bahan bakar utama yang digunakan rumah tangga selama sebulan yang lalu : 1. Listrik
3. Minyak tanah
5. Arang (kayu/tempurung)
2. Gas/LPG
4. Briket batu bara
6. Kayu bakar
6
608. Apakah selama sebulan yang lalu menggunakan kayu bakar? 1. Ya
2. Tidak → langsung ke Rincian 610 4
1
0
VI. KETERANGAN PERUMAHAN (LANJUTAN) 609. a. Apabila Rincian 608 berkode 1, sejak tahun berapa rumah tangga ini mulai menggunakan kayu bakar?
Tahun ........1990............
1
9
9
b. Sumber utama kayu bakar yang digunakan : 1. Pembelian 2. Pemungutan di hutan
3. Pemungutan di luar hutan 4. Lainnya
2
c. Rata-rata pemakaian kayu bakar sebulan : …………4………… m3
4
d. Apakah rumah tangga ini merencanakan penggantian bahan bakar kayu dengan bahan bakar lain? 1
2. Tidak → langsung ke Rincian 609f
1. Ya
e. Apabila Rincian 609.d berkode 1, jenis bahan bakar pengganti : 1. Listrik 3. Minyak tanah 5. Arang (kayu/tempurung) 2. Gas/LPG 4. Briket batu bara f. Apabila Rincian 609.d berkode 2, alasan utama tidak merencanakan penggantian bahan
2
bakar kayu : 1. Mudah diperoleh 1. Harga kayu bakar murah
3. Sulit mendapatkan bahan bakar lain 4. Lainnya
610. a. Sumber penerangan utama yang digunakan rumah tangga: 1. Listrik PLN 3. Petromaks/lampu badai 2. Listrik non PLN 4. Pelita/sentir
5. Lainnya
1
5. 450 watt 0. Tanpa meteran
5
b. Apabila Rincian 610.a berkode 1, berapa daya listrik terpasang: 1. > 2200 watt 2. 2200 watt
3. 1300 watt 4. 900 watt
611. Fasilitas buang air besar yang utama: 1. Sendiri
3. Umum
2. Bersama
4. Tidak ada
2
612. a. Sumber air minum terbanyak yang digunakan: 1. Air dalam kemasan 4. Mata air 2. Leding/PAM 5. Air sungai 3. Sumur b. Jika 612.a berkode 2 s.d 7, bagaimana kondisi air: 1. Baik
6. Air hujan 7. Lainnya
3
1
2. Buruk
613. Barang yang dikuasai rumah tangga ini (isikan kode 1 jika menguasai, kode 2 jika tidak menguasai) 2
Mobil
1
Radio/tape
2
Antena parabola
2
Mesin cuci
2
Kompor gas
2
Sepeda motor
1
Televisi/VCD
1
Telepon/HP
2
Komputer/laptop
2
Gergaji/chainsaw
VII. KONDISI LINGKUNGAN 701. a. Apakah mengetahui keberadaan kawasan hutan di sekitar tempat tinggal? 1. Ya
2. Tidak → langsung ke Rincian 705
b. Apabila Rincian 701.a. berkode 1, apa fungsi kawasan hutan disekitar tempat tinggal Saudara? 1. Hutan Lindung 3. Hutan Suaka Alam 2. Hutan Produksi 4. Tidak tahu 5
1
2
0
VII. KONDISI LINGKUNGAN (LANJUTAN) 702. a. Apakah ada batas kawasan hutan? 1. Ada
2. Tidak ada
3. Tidak tahu
1
b. Apabila Rincian 702.a berkode 1, jenis batas kawasan hutan yang diketahui : 1
1. Pal/tanda batas
:
1. Ya
2. Tidak
2. Jalan
:
3. Ya
4. Tidak
3
3. Sungai
:
5. Ya
6. Tidak
6
4. Lainnya
:
7. Ya
8. Tidak
8
703. a. Jarak terdekat dari rumah ke kawasan hutan : .6,5 .km b. Jenis jalan/akses yang paling sering digunakan untuk menuju/keluar kawasan hutan: 1. Jalan beraspal 2. Jalan diperkeras
3. Jalan tanah 4. Sungai
5. Jalan setapak 6. Lainnya
6
,
3
704. Sumber informasi utama tentang keberadaan kawasan hutan : 1. Lurah/camat 2. Petugas kehutanan/aparat 3. Orang sekitar
4. Penyuluhan 5. Papan nama/plang 6. Lainnya
5
705.a. Apakah ada hutan tegakan di sekitar tempat tinggal Saudara dalam 5 tahun terakhir?
1. Ada
2. Tidak ada → langsung ke Rincian 706
1
b. Apabila Rincian 705.a berkode 1, bagaimana pendapat Saudara tentang kondisi hutan tersebut sekarang jika dibandingkan dengan 5 tahun sebelumnya 1. Lebih baik 2. Sama baik
3. Sama buruk 4. Lebih buruk (rusak)
4
c. Apabila Rincian 705.b berkode 4, menurut pendapat Saudara apa yang menyebabkan kerusakan tersebut? 1. Kebakaran
:
1. Ya
2. Tidak
1
2. Penebangan
:
3. Ya
4. Tidak
3
3. Perambahan
:
5. Ya
6. Tidak
5
4. Penambangan/penggalian
:
7. Ya
8. Tidak
7
5. Lainnya
:
1. Ya
2. Tidak
2
d. Apabila Rincian 705.c.1 berkode 1, menurut Saudara apa yang menjadi penyebab kebakaran? 1. Bencana alam
1
:
1. Ya
2. Tidak
2. Pembukaan lahan dengan pembakaran :
3. Ya
4. Tidak
3
3. Lainnya
5. Ya
6. Tidak
6
:
706. a. Apakah pernah mengalami bencana alam selama 3 tahun terakhir? 1. Ya, pernah
2. Tidak pernah → langsung ke Rincian 707
1
b. Apabila Rincian 706.a berkode 1, jenis bencana alam yang paling sering terjadi : 1. Banjir 2. Tanah longsor 3. Gempa
4. Angin topan 5. Gunung meletus
6. Kekeringan 7. Lainnya
2
707. Apakah ada kearifan lokal/hukum adat/kebiasaan untuk menjaga kelestarian hutan? 1. Ada
3
2. Tidak ada 3. Tidak tahu
langsung ke Rincian 709 6
5
0
VII. KONDISI LINGKUNGAN (LANJUTAN) 708. Menurut Saudara, apakah kearifan lokal/hukum adat/kebiasaan tersebut perlu dipertahankan?
1
1. Ya
2. Tidak
709. Bagaimana pendapat Saudara tentang pelestarian hutan? 2
1. Sangat penting
2. Penting
3. Tidak penting
710. Akses ke fasilitas umum (fasum)
Jenis fasilitas umum
Perkiraan jarak terdekat dari tempat tinggal (km)
Transportasi yang biasa digunakan rumah tangga menuju fasilitas umum
(1)
(2)
(3)
1. Angkutan bertrayek
1
,
5
0
1
2. Puskesmas/poliklinik/polindes
7
,
5
0
1
3. Pasar
0
,
3
0
5
4. Telepon umum/wartel/warnet
7
,
0
0
4
5. SD/sederajat
0
,
8
0
5
6. SLTP/sederajat
1
,
0
0
4
7. SLTA/sederajat
7
,
0
0
1
8. Kantor desa
0
,
5
0
5
9. Kantor kecamatan
7
,
0
0
1
10. Kantor/pos kehutanan
5
,
0
0
1 Kode Kolom (3): 1. Kendaraan umum bermotor 2. Kendaraan umum tidak bermotor 3. Kendaraan pribadi bermotor 4. Kendaraan pribadi tidak bermotor 5. Tidak menggunakan
VIII. PARTISIPASI RUMAH TANGGA TERHADAP KELEMBAGAAN 801. a. Apakah ada anggota rumah tangga yang menjadi anggota kelompok tani hutan binaan Kementerian Kehutanan pada saat pencacahan? 1. Ada
2
2. Tidak ada
b. Apakah ada anggota rumah tangga yang pernah mendapat pelayanan dari kelompok tani hutan binaan Kementerian Kehutanan selama setahun yang lalu? 1. Ada
2. Tidak ada → langsung ke Rincian 802
c. Apabila Rincian 801.b berkode 1, jenis pelayanan yang pernah diterima : 1. Sarana produksi
:
1. Ya
2. Tidak
2. Bimbingan teknis
:
3. Ya
4. Tidak
3. Bantuan modal
:
5. Ya
6. Tidak
4. Lainnya
:
7. Ya
8. Tidak
7
2
VIII. PARTISIPASI RUMAH TANGGA TERHADAP KELEMBAGAAN (LANJUTAN) 802. a. Apakah ada anggota rumah tangga yang aktif dalam kegiatan pelestarian hutan? 2. Tidak ada → langsung ke Blok IX
1. Ada
1
b. Apabila Rincian 802.a berkode 1, jenis kegiatan pelestarian hutan apa saja yang dilakukan : 1. Pencegahan kebakaran kawasan hutan :
1. Ya
2. Tidak
1
2. Penyuluhan yang berhubungan dengan pelestarian hutan :
3. Ya
4. Tidak
4
3. Kegiatan reboisasi
:
5. Ya
6. Tidak
6
4. Pembibitan Tanaman Keras
:
7. Ya
8. Tidak
8
5. Pelestarian sumber daya hutan
:
1. Ya
2. Tidak
2
6. Lainnya
:
3. Ya
4. Tidak
4
IX. KETERANGAN KESEJAHTERAAN RUMAH TANGGA 901. Penilaian Saudara tentang perkembangan tingkat kesejahteraan rumah tangga selama 3 tahun terakhir: Penilaian Tingkat Kesejahteraan Uraian
Kode Lebih baik
Sama saja
Lebih buruk
(2)
(3)
(4)
(5)
(1)
a.
Pendapatan rumah tangga
2
1
3
b.
Konsumsi rumah tangga untuk makanan (beras, lauk pauk, sayuran, gula,teh, kopi, dll)
2
1
3
c.
Konsumsi rumah tangga untuk non makanan (pakaian, perumahan, dll)
3
1
2
d.
Pendidikan
3
1
2
e.
Kesehatan
3
1
2
902. Dimanakah biasanya melakukan pengobatan apabila ada anggota rumah tangga yang sakit? 1. Rumah sakit/puskesmas/poliklinik
4. Praktek pengobatan tradisional.
2. Praktek dokter
5. Mengobati sendiri
3. Praktek petugas kesehatan
6. Tidak diobati
5
903. Jika ada anggota rumah tangga yang masih sekolah {Blok IV Kolom (6) ada yang
berkode 2}, jenis pengeluaran yang dianggap paling memberatkan : 1. Bayaran/iuran sekolah 2. Buku dan alat-alat tulis 3. Sumbangan
4. Lainnya 0. Tidak ada
8
2
X. PEMANFAATAN HASIL HUTAN/WISATA ALAM SELAMA SETAHUN YANG LALU 1001. Keterangan pemungutan hasil hutan/penangkapan satwa liar:
Jenis hasil hutan
(1)
Apakah ada anggota rumah tangga yang melakukan pemungutan hasil hutan/ penangkapan satwa liar 1. Ya 2. Tidak
Apabila Kolom 2 berkode 1 Persentase penggunaan (%)
Satuan
(2)
(3)
1
m
3
b. Kayu pertukangan
m
3
c. Getah-getahan
kg
d. Kulit kayu
kg
a. Kayu bakar
e. Buah-buahan
1
kg
g. Rotan
kg
h. Tumbuhan obat
kg
i. Kayu gaharu
kg
j. Ayam hutan
ekor
k. Babi hutan
ekor
l. Rusa
ekor 1
ekor
n. Anggrek hutan
pohon
o. Tumbuhan liar lainnya
pohon
p. Madu
1
liter
q. Jamur
kg
r. Bambu
batang
s. Sarang burung walet
(4)
kg
f. Biji-bijian
m.Satwa liar lainnya
Volume
Dikonsumsi sendiri
Dijual
Lainnya
(5)
(6)
(7)
Kecenderungan hasil hutan selama 3 tahun terakhir 1. Bertambah 2. Tetap 3. Berkurang 4. Habis (8)
4
1 0 0
3
5
1 0 0
2
5 0
2 0
8 0
3
2 0
2 5
7 5
2
kg
t. Lainnya
Apabila Rincian 1001 Kolom (2) semua berkode 2, maka langsung ke Rincian 1003 1002. Apabila Rincian 1001 Kolom (2) ada yang berkode 1, jarak terjauh dari rumah ke lokasi pemungutan hasil hutan/penangkapan satwa liar : ……..5………... (km) 1003. a. Apakah ada anggota rumah tangga yang melakukan usaha dengan memanfaatkan wisata alam di kawasan hutan? 1. Ada 2. Tidak ada → langsung ke Blok XI
9
5
2
,
0
X. PEMANFAATAN HASIL HUTAN/WISATA ALAM SELAMA SETAHUN YANG LALU (LANJUTAN) 1003.b. Apabila Rincian 1003.a berkode 1, usaha apa saja yang dilakukan : 1. Penjualan cindera mata
:
1. Ya
2. Tidak
2. Jasa persewaan sarana wisata
:
3. Ya
4. Tidak
3. Jasa pemandu wisata
:
5. Ya
6. Tidak
4. Jasa akomodasi/restoran
:
7. Ya
8. Tidak \
5. Jasa lainnya
:
1. Ya
2. Tidak
XI. SUMBER PENDAPATAN/PENERIMAAN RUMAH TANGGA SELAMA SETAHUN YANG LALU 1101. Lapangan usaha/pekerjaan dan statusnya: Status pekerjaan
Kode usaha
Lapangan usaha/pekerjaan
(1)
(2)
Usaha
Buruh/karyawan
Jumlah Kol. (3) dan (4) yang dilingkari
(3)
(4)
(5)
2
1
2
1
01.
Pemungutan hasil hutan/penangkapan satwa liar
02.
Penangkaran satwa/tumbuhan liar
03.
Budidaya tanaman kehutanan
1
2
04.
Pemanfaatan wisata alam
1
2
05.
Padi/palawija
06.
Hortikultura
07.
Perkebunan
08.
2
1
2
1
1
2
Peternakan
2
1
09.
Perikanan
1
2
10.
Jasa pertanian
1
2
11.
Penggalian/penambangan
1
2
12.
Industri/kerajinan
1
2
13.
Perdagangan/hotel/restoran/rumah makan
1
2
14.
Angkutan, pergudangan, dan komunikasi
1
2
15.
Sektor lain
1
2
16.
Pendapatan dan penerimaan lainnya (pensiun, bunga, bagi hasil, dll)
1
1102.a. Sumber pendapatan/penerimaan utama (salah satu dari kode 01 – 16) : Padi/palawija b. Status pekerjaan yang menghasilkan pendapatan/penerimaan utama (salah satu kode 0 s.d 2): Usaha
0
5 1
1103. Berapa persen (%) sumbangan pendapatan dari usaha pemungutan hasil hutan/penangkapan satwa liar terhadap total pendapatan rumah tangga {Rincian 1101 kode usaha 01 Kolom (5) berkode 1 atau 3} : 1. < 25 persen
3. 50 – 74 persen
2. 25 – 49 persen
4. 75 – 99 persen 10
5. 100 persen
2
XII. PENGELUARAN RUMAH TANGGA 1201. Pengeluaran konsumsi makanan selama seminggu yang lalu (berasal dari pembelian, produksi sendiri, dan pemberian): Jenis pengeluaran
Seminggu yang lalu (000 Rp)
(1)
(2)
a. Beras, umbi-umbian, tepung, sagu, biji-bijian, dll
1
5
c. Ikan segar, dingin atau beku
1
0
d. Susu, keju dan telur
1
5
e. Minyak dan lemak
1
0
b. Daging segar, dingin atau beku
f. Buah-buahan
3
g. Sayuran
8
h. Selai, madu, coklat dan kembang gula i. Produk makanan lainnya (seperti: mie instan, garam, bumbu, kecap, lada, jahe, dll)
1
5
j. Kopi, teh dan gula
1
6
l. Makanan dan minuman jadi
2
0
m. Lainnya (tembakau/rokok, sirih, dll)
2
0
k. Minuman beralkohol
n. Jumlah pengeluaran makanan (a + b + c + d + e + f + g + h + i + j + k + l + m)
1
3
2
1202. Pengeluaran konsumsi bukan makanan (berasal dari pembelian, produksi sendiri, dan pemberian) Jenis pengeluaran
Sebulan yang lalu (000 Rp)
Setahun yang lalu (000 Rp)
(1)
(2)
(3)
a. Pakaian dan alas kaki b. Perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar lainnya
2
5
0
3
8
0
0
0
0
0
1
0
1
0
0
c. Furniture, peralatan rumah tangga, dan pemeliharaan rutin rumah d. Kesehatan e. Transportasi
5
0
2
0
0
f.
2
5
3
0
0
1
0
0
Komunikasi
g. Rekreasi dan kebudayaan h. Pendidikan i.
Restoran dan Hotel
j.
Bermacam barang dan jasa
k. Jumlah pengeluaran non makanan (a+b+c+d+e+f+g+h+i+j) 11
3
2
5
4
5
1
0
XII. PENGELUARAN RUMAH TANGGA (LANJUTAN) 1203. Pengeluaran lainnya Jenis pengeluaran
Sebulan yang lalu (000 Rp)
Setahun yang lalu (000 Rp)
(1)
(2)
(3)
a. Sewa lahan dan atau bagi hasil b. Transfer keluar (seperti: mengirim uang, memberi beasiswa, premi asuransi,memberi hadiah, sumbangan, dll) c. Jumlah pengeluaran lainnya (a + b)
XIII. PERIZINAN 1301.a. Apabila Rincian 502a (lahan kawasan hutan yang dikuasai) terisi, apakah mendapat izin? 1. Ya
2. Tidak → langsung ke Rincian 1302
1
b. Jika “Ya” (Rincian 1301a berkode 1), siapa yang memberikan izin? 1. Kementerian kehutanan
3. Bupati/Walikota
5. Lurah/Kepala Desa
2. Dinas Kehutanan
4. Camat
6. Lainnya
c. Jika Rincian 1301b berkode 5 atau 6, izin yang diberikan berupa: 1. Tertulis
6
2
2. Tidak Tertulis (Lisan)
1302.a. Apabila Rincian 1101 kode usaha 01 (melakukan pemungutan hasil hutan/penangkapan satwa liar) Kolom (5) berkode 1 atau 3, apakah mendapat izin? 1. Ya
2
2. Tidak → STOP
b. Jika “Ya” (Rincian 1302a berkode 1), siapa yang memberikan izin? 1. Kementerian kehutanan
3. Bupati/Walikota
5. Lurah/Kepala Desa
2. Dinas Kehutanan
4. Camat
6. Lainnya
c. Jika Rincian 1302b berkode 5 atau 6, izin yang diberikan berupa: 1. Tertulis
2. Tidak Tertulis ( Lisan)
XIV. CATATAN
12
LEMBAR KERJA
13
LEMBAR KERJA Satwaliar 12 ekor dikonsumsi sendiri dan 38 ekor dijual Madu 5 liter di konsumsi sesndiri 15 liter dijual
Perkiraan sewa rumah 200 ribu/bulan Tagihan listrik 50 ribu/bulan
14
LEMBAR KERJA
15
LEMBAR KERJA
16