SENI RUPA DI ISTANA sebuah pengalaman mengelola koleksi negara
Oleh Mikke Susanto
Riwayat Koleksi Istana Kepresidenan RI
Bung Karno tinggal di Pegangsaan Timur dan memajang koleksinya
Bung Karno mulai mengoleksi lukisan
1937
1943
Bung Karno diangkat sebagai Presiden dan tinggal di Ibukota RI, Yogyakarta. Ia membawa sebagian koleksi ke Yogyakarta. Sejak tahun ini ia mulai memesan dan membeli karya. Tahun ini BK meminta untuk mendirikan Museum Kesenian Nasional.
1945
Agresi Militer di Yogyakarta, beberapa koleksi di Istana rusak.
1946
1949
Pembangunan Istana Tampaksiring. BK akrab dengan perupa lokal dan asing di Bali dan membeli karya-karya mereka.
Lukisan Henk Ngantung, MEMANAH dipakai sbg latar pembacaan naskah PROKLAMASI
Buku Koleksi Lukisan2 Ir.Dr. Sukarno terbit, editor Dullah Dullah keluar sebagai Pelukis Istana digantikan Lee ManFong didamping Lim Wasim
Sukarno dilarang beraktivitas & meninggal dunia. Selama menjabat, Sukarno kerap memindah koleksi dari Istana satu ke Istana lain & mewariskan 2000an lebih koleksi benda seni. Tien Suharto menggagas Museum Puri Renatama di dalam Istana Presiden Jakarta. Buku Museum Puri Renatama terbit Sebagian lagi koleksi oleh Suharto disimpan di Museum Purnabakti Pertiwi & Graha Lukisan di TMII Jakarta
Ibukota kembali ke Jakarta. Dullah diangkat sebagai Pelukis Istana dan mulai dilakukan inventarisasi koleksi.
1966-1970
1955-1959
1956 & 1961
1955
BK Mengunjungi ASRI Yogyakarta, Pelukis Rakyat & SIM, membeli karya.
1960 1963-65
1965 1970
1971
1950
Buku Koleksi Lukisan2 & Patung Ir. Dr. Sukarno terbit, editor Lee Man-Fong
Gerakan 30 September 65
Presiden Suharto mulai memerintah RI. Pasca lengsernya Sukarno koleksi benda seni terbengkalai.
1978
1979-80
Mulai dibuat museum khusus lukisan telanjang di IstaNa Bogor, dengan Kepala Rumah Tangga Kepresidenan, Sampoerno
1980an 1995 1998
Perubahan pengelola dari Sanggar Seni (1971) ke Bagian Museum & Sanggar Seni
Presiden Suharto lengser. Era Suharto benda seni bertambah dari segi kuantitas, tetapi menurun dari segi kualitas. Pemerintah Suharto lebih banyak menghias Istana dengan lukisan lama warisan Sukarno dan benda kriya Nusantara.
1999-2001
2001-2004
Presiden Abdurrahman Wahid hanya memindahkan patungpatung dari istana ke gudang.
Pemerintahan Megawati Sukarno Putri mulai konsentrasi kembali inventarisasi koleksi benda seni dan mulai menggagas adanya Museum Istana Kepresidenan. Di masa Megawati Museum Puri Renatama mulai dihapus, tapi belum dibongkar.
2004 Terbit buku koleksi Istana RUMAH BANGSA
2007 Museum Puri Renatama dibongkar menjadi kantor oleh Pemerintahan Susilo Bambang Yudoyono.
2009-2012 Pembangunan Museum-museum Istana Presiden & penghitungan benda seni koleksi Sekretariat Negara RI
2007
Museum Puri Bakti Renatama yang dibangun Ibu Tien Suharto dibongkar oleh Pemerintahan SBY Lebih dari 8500 karya harus keluar dari museum Jakarta. Antara tahun 20072009 untuk sementara koleksi dari Museum diletakkan di Istana Yogyakarta.
2008-2010 Bagian Museum & Sanggar Seni Istana bekerja menyiapkan instrumen pendukung pembangunan museum, melakukan perencanaan dan pelaksanaan di seluruh istana di luar Jakarta. Proses Kuratorial dilakukan dengan melakukan pembagian karya ke 4 Istana Presiden di luar Jakarta. Perubahan konsep kuratorial terjadi beberapa kali mengingat persoalan dana, kebijakan internal atau selera presiden.
10/3/2016
2011 Museum Istana Cipanas, Museum Istana Bogor, Museum Istana Yogyakarta, dan Museum Istana Tampakasiring selesai dikerjakan. Proses displai, pembersihan karya dilakukan disertai pemilihan dan pemindahan karya terbaik untuk museum dilakukan beberapa kali, mengingat kondisi koleksi, kondisi keuangan dan kebijakan pejabat terkait (presiden hingga kepala istana).
Museum Istana Bogor
Proses pelaksanaan kerja pembangunan museum dilakukan bersama dengan rekanan, termasuk pembuatan touch screen dan muralisasi dinding museum Istana Yogyakarta.
Beberapa patung telanjang ditutup dengan kain. Lukisan telanjang disatukan dalam satu ruang.
Museum Istana Tampakasiring
Museum Istana Yogyakarta
Museum Istana Cipanas
1. SEJARAH & PRESTASI PERUPA
2011-12 Penilaian Aset Negara berupa Benda Seni bersama Kementerian Keuangan & Sekretariat Negara RI.
2. IDE & TEMA 3. KONDISI KARYA
4. MEDIA & BAHAN 5. UKURAN 6. TEKNIK & ALAT 7. SEJARAH KARYA 8. SEJARAH AKUISISI 9. PUBLIKASI Proses penilaian karya dilakukan. Target untuk menyelesaikan 16.000 item benda seni selesai selama 2 tahunlebih. Setidaknya benda seni yang ada sampai hari ini bernilai lebih dari Rp. 3 triliun.
Polemik tentang peminjaman luksian Raden Saleh di internal Istana dalam rangka pameran tunggal RS di GNI Jakarta.
Koleksi bernilai A memiliki nilai antara Rp. 100 juta - Rp. 50 miliyar Koleksi B berkisar antara Rp. 25 juta – Rp. 100 juta.
Koleksi C berkisar antara Rp. 5 juta – Rp. 25 juta Koleksi D berkisar antara Rp. 0 – Rp. 5 juta
Persoalan yang belum selesai: 1. belum adanya aturan dan undang-undang mengenai pengelolaan dan pengamanan koleksi . 2. kurangnya SDM seni. 3. kurangnya kesadaran estetik dari Presiden hingga Kepala Istana.
koleksi benda seni cepat rusak.
10/3/2016