Seminar Tugas Akhir
Juni 2017
“Monitoring Suhu, Kelembaban, Itensitas Cahaya dan Kebisingan pada Ruang Operasi Tampil PC (Melalui Transmitter Dan Receiver)” Umdatul Khoirot, H. Bambang Guruh Irianto, Priyambada Cahya Nugraha
ABSTRAK Monitoring merupakan suatu proses mengukur, mencatat, mengumpulkan, memproses dan mengkomunikasikan informasi untuk membantu pengambilan keputusan (clayton dan petry 1983). Mengacu pada pengertian tersebut, suatu proses mengukur, mencatat, mengumpulkan dan mengkomunikasikan hasil dari pengukuran suhu, kelembaban, intensitas cahaya dan kebisingan ruang operasi, sehingga pihak manajemen dapat mengambil keputusan apakah ruang operasi layak digunakan atau tidak. Menurut keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 1204/MENKES/SK/X/2004, bahwa persyaratan Ruang Operasi pada system suhu, kelembaban, intensitas cahaya dan kebisingan Ruang Operasi pada rumah sakit, hendaknya didesain sesuai standart Ruang operasi, sehingga pelayanan kesehatan pada masyarakat dapat berjalan dengan optimal dengan ketentuan indeks pencahayaan 300-500 lux, standart suhu 19-24 ᴼC, kelembaban 45-60%, dan indeks kebisingan 45 dBA. Untuk memonitoring ruang operasi maka digunakan sensor suhu dan kelembaban SHT11, sensor kebisingan analog sound V2, dan sensor intensitas cahaya TEMT6000 yang outputnya diolah pada mikrokontroller Atmega328 yang hasilnya akan dimonitoring pada PC via wireless. Berdasarkan pengukuran yang telah dilakukan antara modul dan alat pembanding didapat nilai error rata-rata sebesar 0.88% pada parameter suhu, 1.54% pada parameter kelembaban, 3.58% pada parameter intensitas cahaya, dan 3.83% pada parameter kebisingan. Kata kunci : Monitoring, suhu, kelembaban, intensitas cahaya, kebisingan, PC, wireless PENDAHULUAN Latar Belakang
Menurut Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 1204/MENKES/SK/X2004, bahwa persyaratan Ruang Operasi pada Sistem suhu, kelembaban, intensitas cahaya dan kebisingan Ruang operasi pada rumah sakit, hendaknya didesain sesuai standart Ruang operasi, sehingga pelayanan kesehatan pada masyarakat dapat berjalan dengan optimal. Sesuai yang tercantum dalam Permenkes tersebut diatas nilai sebagai berikut : a) b) c) d) e) f)
Indeks angka kuman : 10 CFU m³, (colony-forming unit/m³,) Indeks pencahayaan : 300 – 500 lux, Standar suhu : 19 – 24 ºC, Kelembaban : 45 – 60 %, Indeks kebisingan 45 dBA.
Menurut Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 1335/Menkes/SK/x/2002 Standar Operasional Pengambilan dan Pengukuran Sampel Kualitas Udara Ruangan di Rumah Sakit sebagai berikut :
Pengukuran Suhu pada ruang operasi dilakukan pada jumlah titik pengukuran minimal 10% dari jumlah ruangan. Waktu pengukuran dilakukan pada saat sebelum ruang operasi dipergunakan dan pengukurannya menggunakan alat Thermometer. Letak alat atau titik pengukuran diposisikan pada dinding ruang operasi dan lama waktu pengukuran sampai menunjukkan angka yang stabil (19-24⁰C). Pengukuran Kelembaban pada ruang operasi dilakukan pada jumlah titik pengukuran minimal 10% dari jumlah ruangan. Waktu pengukuran dilakukan pada saat sebelum ruang operasi
1
Seminar Tugas Akhir
dipergunakan dan pengukurannya menggunakan alat hygrometer. Letak alat atau titik pengukuran diposisikan pada dinding ruang operasi dan lama waktu penguukuran sampai menunjukkan angka yang stabil (45-60%). Pengukuran Intesitas cahaya pada ruang operasi dilakukan pada jumlah titik pengukuran minimal 10% dari ruangan, waktu pengukuran dilakukan pada siang hari, pengukuran menggunakan alat lightmeter. Letak alat atau titik pegukuran diposisikan diatas meja operasi dan lama pengukuran dilakukan sampai menunjukkan angka yang stabil (300-500 Lux). Pengukuran Kebisingan pada ruang operasi dilakukan pada jumlah titik pengukuran minimal 10% dari jumlah ruangan. Waktu pengukuran dilakukan pada waktu kegiatan operasi berlangsung dan pengukurannya menggunakan alat Sound Level Meter. Letak alat atau titik pengukuran alat diposisikan di tengah ruangan dengan ketinggian lk. 1,5 meter dan pengukuran dilakukan selama 5 – 10 menit dan dibaca setiab 5 detik. Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 1204/MENKES/SK/X2004, maka pada ruang operasi perlu dilakukan monitoring sesuai dengan standart yang telah ditentukan. Berdasar hasil identifikasi masalah tersebut, maka penulis ingin merancang alat “Monitoring Suhu, Kelembaban, intensitas cahaya dan kebisingan pada Ruang Operasi Tampil PC (Melalui Transmitter dan Receiver)”. Batasan Masalah 1) Monitoring yang dilakukan hanya untuk 1 ruang operasi. 2) 3)
Pengukuran dilakukan setiap 1 menit sekali. Hasil monitoring ditampilkan pada PC.
Juni 2017
4) 5) 6) 7) 8) 9) 10) 11) 12) 13) 14) 15) 16) 17) 18) 19)
Menggunakan program Delphi untuk Display pada PC. Menggunakan ICATmega328. Menggunakan LCD 2x16 Menggunakan sensor suhu dan kelembaban SHT11. Menggunakan sensor kebisingan sensor Analog Sound V2. Menggunakan sensor intensitas cahaya TEMT6000 Range suhu yang digunakan 18-25 oC. Range kelembaban yang digunakan 4065%. Range intensitas cahaya yang digunakan 300-500 lux Range kebisingan yang digunakan 30-70 dB. Range alarm suhu <19 dan >24 oC. Range alarm kelembaban <45 dan >60%. Range alarm indeks pencahayaan <300 dan >500 lux. Range alarm kebisingan >45 dB. Wireless system dapat dijangka 10 meter. Terdapat indicator baterai pada modul.
Rumusan Masalah “Apakah dapat dibuat alat Monitoring suhu, kelembaban, intensitas cahaya, dan kebisingan pada ruang Operasi Tampil PC (Melalui Transmitter dan Receiver)?” Tujuan Penelitian Tujuan Umum Dirancangnya alat Monitoring Suhu, Kelembaban, Intensitas Cahaya, dan Kebisingan pada Ruang Operasi Tampil PC (melalui Transmitter dan Receiver) Tujuan Khusus 1) Membuat rangkaian sensor suhu. 2) Membuat rangkaian sensor kelembaban 3) Membuat rangkaian sensor intensitas cahaya 4) Membuat rangkaian sensor kebisingan 5) Membuat rangkaian Mikrokontroler ATMega328. 6) Membuat software program Delphi untuk display PC. 7) Merancang box alat
Seminar Tugas Akhir
8)
Juni 2017
Melakukan uji coba alat.
tampilkan pada LCD character dan transmitter
Manfaat Penelitian Manfaat Teoritis Meningkatkan wawasan / pengetahuan dibidang teknik elektromedik khususnya tentang “Monitoring Suhu, Kelembaban, Intensitas Cahaya dan Kebisingan Pada Ruang Operasi Tampil PC (Melalui Transmitter Dan Receiver)”.
HC-11setelah diterima oleh receiver data akan di kirm ke receiver HC-11kemudian data di olah menggunakan program Delphi untuk ditampilkan pada Personal Computer (PC) berupa ploting grafik suhu yang ditampilkan stiap 1 menit sekali. Sensor
Manfaat Praktis 1) Dapat membantu tenaga paramedis agar tidak perlu lagi mendatangi ruang operasi pada setiap selang waktu tertentu untuk mencatat perkembangan suhu, kelembaban, intensitas cahaya dan kebisingan ruangan. 2) 3)
Dapat memonitoring empat parameter dalam 1 modul alat. Membantu dokter dalam melancarkan proses operasi atau bedah sesuai dengan suhu, kelembaban, intensitas cahaya dan kebisingan ruang yang tepat.
kelembaban akan mendeteksi
kelembaban ruang operasi yang akan masuk ke IC Mikrokontroller ATMega328 kemudian pada ATMega 328 data akan diolah oleh program mikrokontroller untuk di tampilkan pada LCD character dan transmitter HC11setelah diterima oleh receiver data akan di kirm ke receiver HC-11kemudian data di olah menggunakan
program
Delphi
untuk
ditampilkan pada Personal Computer (PC) berupa ploting grafik suhu yang ditampilkan
METODOLOGI PENELITIAN
stiap 1 menit sekali. Sensor
intensitas
cahaya
akan
mendeteksi intensitas cahaya ruang operasi yang akan masuk ke IC Mikrokontroller ATMega328 kemudian pada ATMega 328 data akan diolah oleh program mikrokontroller untuk di tampilkan pada LCD character dan transmitter Diagram Blok Transmitter
HC-11setelah
diterima
oleh
receiver data akan di kirm ke receiver HC-
Gambar 3.1 Diagram blok system
11kemudian data di olah menggunakan
Cara Kerja Diagram Blok Transmitter Ketika semua rangkaian mendapat
program Delphi untuk ditampilkan pada
supply dari baterai maka Sensor suhu akan
suhu yang ditampilkan stiap 1 menit sekali.
mendeteksi suhu ruang operasi yang akan
Personal Computer (PC) berupa ploting grafik
Sensor kebisingan
akan mendeteksi
masuk ke IC Mikrokontroller ATMega328
suhu ruang operasi yang akan masuk ke IC
kemudian pada ATMega 328 data akan diolah
Mikrokontroller ATMega328 kemudian pada
oleh
ATMega 328 data akan diolah oleh program
program
mikrokontroller
untuk
di
Seminar Tugas Akhir
Juni 2017
mikrokontroller untuk di tampilkan pada LCD
kelembapan akan mendeteksi kelembapan
character
HC-11setelah
ruang OK, sensor Intensitas cahaya akan
diterima oleh receiver data akan di kirm ke
mendeteksi Intensitas cahaya pada ruang OK,
receiver
olah
dan sensor kebisingan akan mendeteksi
untuk
kebisingan pada ruang OK, stelah 1 menit
ditampilkan pada Personal Computer (PC)
keempat sensor akan mengirim data transmitter
berupa ploting grafik suhu yang ditampilkan
ke receiver.
dan
transmitter
HC-11kemudian
menggunakan
program
data
di
Delphi
stiap 1 menit sekali Mulai
Diagram Alir Proses/Program Mulai
A
Inisialisasi LCD, Timer, ADC, USART
Konversi kode suhu ruang = 1 a
Pembacaan sensor pada ADC (suhu ruang)
Kirim data ADC suhu ruang serial
Konversi ADC suhu Ruang
Terima data serial di receiver
Jika kode = 1a
Jika kode = 1b
Jika kode = 1c
Jika kode = 1d
Konversi data serial suhu ruang
Konversi data serial kelembapan
Konversi data serial intensitas cahaya
Konversi data serial kebisingan
Tampil PC
Tampil PC
Tampil PC
Tampil PC
Konversi kode kelembapan ruang = 1 b
Pembacaan sensor pada ADC (Kelembapan)
Kirim data ADC kelembapan ruang serial
Konversi ADC kelembapan
Konversi kode intensitas cahaya = 1 c
Pembacaan sensor Intensitas cahaya
Kirim data ADC intensitas cahaya = 1
Konversi ADC intensitas Cahaya
Konversi ADC kebisingan
Pembacaan sensor kebisingan
Kirim data ADC kebisingan = 1 d
Selesai
Gambar 3.3 Diagram Alir Receiver
Konversi ADC kebisingan Tampil LCD
A
Selesai
Diagram Alir Proses/Program Gambar 3.2 Diagram Alir Transmitter Pada diagram alir transmitter setelah inisialisasi LCD, timer akan bekerja. Dan akan dilakukan
pembacaan
sensor
kemudian
dilakukan konversi untuk suhu ruang kode “a” , kelembaban ruang kode “b”, intensitas cahaya ruang kode “c” dan kebisingan ruang kode “d”. kemudian akan dilakukan pengiriman oleh transmitter ke receiver. Pada diagram alir transmitter setelah inisialisasi data, ssensor suhu akan mendeteksi suhu ruang OK, sensor
Cara Kerja Diagram Alir Proses/Program Pada diagram alir transmitter setelah inisialisasi LCD, Timer akan bekerja. Dan akan dilakukan pembacaan sensor kemudian dilakukan konversi. Contohnya untuk kode suhu ruang dengan kode “a” ,. Kemudian akan dilakukan pengiriman oleh transmitter ke receiver. Pada diagram alir transmitter setelah dimulai, Receiver akan menerima data serial berurutan sesuai yang dikirimkan oleh transmitter. Kemudian data serial tersebut akan dikonversi dan dikirim ke PC secara bergantian untuk ditampilkan pada dekstop menggunakan aplikasi dhelpi sesuai dengan kode masingmasing yang kemudian disimpan pada program database.
Seminar Tugas Akhir
Juni 2017
Diagram Mekanis Sistem
14. 6
5
15.
4
3
7
2
1
16.
8
Gambar 3.5 Diagram Mekanis sistem 1. Tombol ON/OFF 2. Switch 3. LCD 2 x 16 4. Sensor suhu dan Sensor kelembapan 5. Sensor intensitas cahaya 6. Sensor kebisingan 7. Wireless (Tx) 8. Indikator baterai Urutan Kegiatan Dalam penelitian dan pembuatan modul ini penulis terlebih dahulu membuat urutan kegiatan yang meliputi dibawah ini : 1. Mempelajari literature 2. Menentukan topik 3. Menyusun latar belakang, batasan masalah, rumusan masalah, tujuan dan manfaat 4. Membuat diagram mekanis, diagram blok system dan diagram alir proses/program. 5. Membuat dan menyusun proposal. 6. Mempelajari masalah – masalah tentang bentuk fisik modul, merancang teknis pembuatan modul. 7. Membuat, mengumpulkan dan mempelajari rangkaian-rangkaian yang dibutuhkan untuk pembuatan modul. 8. Membuat layoutan rangkaian per-blok dalam PCB 9. Mempelajari dan menyiapkan komponen-komponen yang akan digunakan dalam pembuatan setiap rangkaian. 10. Mencetak hasil layoutan dalam PCB serta memasang komponen dalam PCB dan trobelshoot 11. Melakukan pengukuran pada setiap test poin 12. Mempelajari dan membuat program 13. Mencoba rangkaian dengan software.
17.
Penggabungan rangkaian menjadi satu dan menguji program. Merancang box sesuai dengan kapasitas rangkaian, penyusunan menjadi satu dalam box modul. Melakukan kalibrasi alat. Pengambilan data-data monitoring suhu dan kelembaban ruang. Mendata hasil pengukuran yang dibutuhkan dari modul serta menyusunya menjadi sebuah KTI dengan referensi yang diambil dari buku, internet serta KTI perpustakaan..
HASIL PENGUKURAN DAN ANALISIS Teknik Pengujian dan Pengukuran Jenis penelitian dalam pembuatan modul ini menggunakan metode pre eksperimental dengan jenis penlitian after only design. Pada rancangan ini peneliti hanya melihat hasil tanpa mengukur keadaan sebelumnya. Tetapi disini sudah ada kelompok kontrol, walaupun tidak dilakukan randomisasi. Kelemahan dari rancangan ini adalah tidak tahu keadaan awalnya, sehingga hasil yang didapat sulit disimpulkan. Desain dapat digambarkan sabagai berikut : X O Non Random -------------------------(-) O X = Treatmen/perlakuan yg diberikan (variabel Independen) 0 = Observasi (variabel dependen) (-) = Kelompok control
Hasil Pengukuran Hasil Pengukuran Test Point suhu
Seminar Tugas Akhir
Juni 2017
Hasil Pengukuran Test Point kelembaban
Hasil Pengukuran Suhu Terhadap Pembanding Data
DA
DP
DA
DP
DA
DP
DA
DP
1
19.0
19.2
20.7
20.1
22.2
22.0
24.9
25.3
2
19.1
19.2
20.5
20.6
22.1
22.0
25.1
25.3
3
19.1
18.7
20.5
20.7
22.3
22.1
25.2
25.4
4
19.6
19.1
20.6
20.8
22.1
21.8
25.3
25.5
5
19.6
18.8
20.7
21.0
23.0
22.4
25.3
25.4
Rata2
19.28
19.0
20.6
20.64
22.82
22
25.16
23.38
Error
1.47 %
Hasil
Hasil Pengukuran Test Point Intensitas
Pengukuran
1.
346
Pengukuran
1.0 %
Kelembaban
0.87 %
Terhadap
Pembanding Data
Da
Dp
Da
Dp
Da
Dp
1
46.0
45.0
54.6
53.0
65.3
65.0
2
46.3
45.0
54.9
54.0
65.4
65.0
3
45.1
45.0
54.6
54.0
65.7
65.0
4
45.6
45.0
55.6
54.0
65.7
65.0
5
45.8
45.0
54.6
54.0
65.8
65.0
45.76
45.0
54.86
53.8
65.62
65.0
Cahaya 300 lux No.
0.19 %
V out (Volt DC) 1.73
2.
340
1.7
Rata2
3.
343
1.72
Error
4.
341
1.70
5
348
1.74
Hasil Pengukuran Intensitas cahaya Terhadap
343.6
1.71
Pembanding
Rerata
Hasil Pengukuran Test Point Intensitas Cahaya 400 lux No.
Pengukuran
1. 2. 3. 4. 5. Rerata
472 467 463 468 462 466.4
V out (Volt DC) 2.36 2.3 2.33 2.34 2.31 2.33
Hasil Pengukuran Test Point Intensitas Cahaya 500 lux No.
Pengukuran
1. 2. 3. 4. 5. Rerata
548 545 557 551 554 551
V out (Volt DC) 2.74 2.72 2.78 2.76 2.77 2.75
Hasil Pengukuran Test Point Kebisingan dB 40 50 60 70
Vout 12 mv 20 mV 40 mV 72 mV
1.69 %
1.97 %
0.95 %
Data
Modul
Lux
Modul
Lux
Modul
Lux
1
346
334
472
446
548
520
2
340
345
467
450
545
516
3
343
326
463
456
557
523
4
341
318
468
462
551
534
5
340
320
462
458
554
534
Rata2
341.9
328.6
466.2
454.4
551.2
525.4
Error
4.05 %
Hasil
2.61 %
Pengukuran
4.90 %
Kebisingan
Terhadap
Pembanding Data
DA
DP
DA
DP
DA
DP
DA
DP
1
41.3
52
53.6
51
64.2
65
70.8
73
2
41.1
52
55.7
61
61.8
64
76.3
77
3
46.4
57
54.7
51
64.4
65
70.2
71
4
46.2
51
53.4
52
61.5
63
74.5
76
5
47.1
53
57.1
52
63.7
69
70.1
71
Rata2
44.42
53
54.9
53.4
63.16
65.2
72.38
73.6
Error
3.64 %
2.81 %
3.19 %
1.66 %
Hasil Pengukuran Suhu Terhadap Kalibrator Pembacaan
Pembacaan
Alat (ᴼC)
Standar (ᴼC)
34.6
34.7
0.1
± 0.68
29.5
29.7
0.3
± 0.63
24.3
24.4
0.1
± 1.11
21.4
20.3
-1.1
± 0.64
Koreksi (ᴼC)
Ketidak pastian pengukuran (ᴼC)
Seminar Tugas Akhir
Hasil
Pengukuran
Juni 2017
Kelembaban
Terhadap
Kalibrator Pembacaan
Pembacaan alat (% RH)
Ketidak pastian
Koreksi (%
standar (% RH)
Pengukuran (%
RH)
RH)
Naik
Turun
Naik
Turun
Naik
Turun
Naik
Turun
46.0
46.0
44.6
44.1
-1.4
-1.0
± 1.31
± 1.31
54.7
54.7
53.7
53.7
-1.0
-0.9
± 1.16
± 1.16
65.2
65.2
64.1
63.6
-1.2
-0.5
± 2.16
± 2.16
75.9
75.9
73.9
73.9
-2.0
-1.8
± 1.40
± 1.40
Hasil Pengukuran Intensitas Cahaya Terhadap Kalibrator Range
Penunjukan
Penunjukan
Ketidakpastian
(lux)
Standar (lux)
Alat (lux)
pengukuran %
1000
959
4.0
800
839
5.0
600
662
6.7
400
472
10.1
200
244
20.1
2000
PEMBAHASAN 1
5v 5V
R2 220 J2 2 1 +
J17 D6
SW2 SW RESET
GND
C6 10uF / 16V
16 15 14 13 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
R1
LED ON/OFF
220 CON2 2
VCC 5V
5V
5V
R RESET 10K
21
1 2 3 4 5
2
1 2 3 4 5
1
J11
1
J12
2
5V
J10 5 4 3 2 1
U7 1
PC6 (RESET)
J8
PROGRAMMER
8 7 6 5 4 3 2 1
C4 CAP 22pF Y2 C5
14 15 16 17 18 19 9 10
CRY STAL 16 MHz
8/PB0 (ICP) 9/PB1 (OC1A) 10/PB2 (OC1B) 11/PB3 (MOSI) 12/PB4 (MISO) 13/PB5 (SCK) 14/PB6 (XT1) 15/PB7 (XT2)
(RxD) (TxD) (INT0) (INT1) (T0) (T1) (AIN0) (AIN1)
PD0/0 PD1/1 PD2/2 PD3/3 PD4/4 PD5/5 PD6/6 PD7/7
2 3 4 5 6 11 12 13
LCD 5V
5v PORT B
23 24 25 26 27 28
J3 3 2 1
5V
J4 1 TP TEMT
J11
VCC GND AVCC AREF AGND
+
7 8 20 21 22
20k
HC11 J4 PB0
5V 1
SW6 PB0
GND VCC 5V
J7 1 2 3
R6 aref
J6 3 2 1
5V
5v
5V J5
J9 TP HC11
C2 0,1uF
1
1 2 3 4 5
(ADC0) (ADC1) (ADC2) (ADC3) (SDA) (SCL)
ATMEGA328
TEMT J12 1 2 3 4 5
A0/PC0 A1/PC1 A2/PC2 A3/PC3 A4/PC4 A5/PC5
1
5V CAP 22pF
R6 LCD 10K
1
R5 START 2 1k
TP SOUND SOUND
2 1
TES INPUT 4 3 2 1
5V J1 2 1
TP SHT
SW1
1
J2
SW START
J3
5V
J1
ON/OFF 1
2
J4
SHT11
1 CON2
0 TES GND
2 1
1
TES OUTPUT + J5
J2
INPUT INDIKATOR BATERAI
Pembahasan Kinerja Sistem Keseluruhan Gambar 3.8 Kinerja Sistem Keseluruhan Cara kerja modul Monitoring suhu, kelembaban, intensitas cahaya dan kebisingan yaitu ketika power ON/OFF dalam posisi ON maka seluruh rangkaian akan mendapatkan tegangan dari baterai (power bank) dengan tegangan kerja yang dibutuhkan pada minimum system maksimum 5 VDC. Setelah PL2303 dan HC11(Rx) yang telah tersambung dihubungkan dengan Personal Computer(PC), tekan tombol setting untuk memilih comport sesuai port yang digunakan. Saat tombol start ditekan Semua
sensor (sensor SHT11, Ambient light Sensor TEMT6000 dan Analog Sound V2) akan bekerja Output dari ketiga sensor akan masuk mikrokontroller pada pin ADC yang sudah terkonversi dalam bentuk digital dengan mendeteksi masing-masing parameter yaitu SHT11 untuk mendeteksi suhu dan kelembaban ruangan, Ambient light Sensor TEMT6000 untuk mendeteksi intensitas cahaya ruangan dan Analog sound Sensor V2 unruk mendeteksi suara kebisingan ruangan, maka pada LCD akan tampil hasil pembacaan masing-masing sensor yaitu ”T” untuk parameter suhu, ”RH” untuk parameter kelembaban, ”S” untuk parameter kebisingan dan ”I” untuk parameter intensitas cahaya. yang kemudian akan dilakukan pengiriman oleh transmitter ke receiver HC11. Setelah 1 menit, mikro akan mengirimkan data suhu, kelembaban, intensitas cahaya dan kebisingan dari ketiga sensor secara bersamaan ke PC. PC akan menerima data dari mikrokontroller kemudian diplot pada grafik. Setelah diadakan pengujian dan pengukuran, maka dilakukan pendataan hasil untuk mengetahui ketepatan dari pembuatan modul yang penulis lakukan atau untuk memastikan apakah masing-masing bagian (komponen) dari rangkaian modul yang dimaksud telah bekerja sesuai dengan fungsinya seperti yang telah direncanakan. Dari data hasil pengujian dan pengukuran, maka didapatkan hasil rata – rata error pada data suhu yaitu ± 0.81%, rata – rata error pada kelembaban yaitu ± 0.94 %, rata – rata error pada Intensitas cahaya yaitu ± 0.20 % dan rata – rata error pada kebisingan yaitu ± 2.85 %. Pada alat monitoring suhu, kelembaban, intensitas cahaya dan kebisingan pada ruang operasi tampil PC ini memiliki kelemahan yaitu,.
Kelemahan/Kekurangan Sistem 1) modul ini hanya bisa digunakan untuk memonitoring 1 ruang operasi saja. 2) pada parameter kebisingan memiliki nilai error yang cukup tinggi hal ini disebabkan tidak adanya rangkaian filter
Seminar Tugas Akhir
PENUTUP Kesimpulan Berdasarakan hasil perencanaan, pembuatan modul, penulisan dan analisa data dapat disimpulkan sebagai berikut ini: 1) Pada rangkaian minimum system, tegangan kerja yang dibutuhkan maksimal 5VDC 2) Minimum system berjalan dengan baik, mampu mengeksekusi program sehingga dapat melakukan pengiriman data ke personal computer melalui wireless system transmitter-receiver HC11 3) Suhu dan kelembaban ruang dapat dideteksi menggunakan sensor SHT11 4) Intensitas cahaya ruang dapat di deteksi menggunakan sensor DT-Sense Light Sensor TEMT6000 5) Kebisingan ruangan dapat di deteksi menggunakan modul sensor Analog Sound V2 6) Rata – rata error untuk parameter suhu pada pengambilan data 4 suhu ruang yang berbeda yaitu 0.882 %. 7) Rata – rata error untuk parameter kelembaban pada pengambilan data 3 kelembaban ruang yang berbeda yaitu 1.54 %. 8) Rata – rata error untuk parameter intensitas cahaya pada pengambilan data 3 intensitas ruang yang berbeda yaitu 3.58 %. 9) Rata – rata error untuk parameter kebisingan pada pengambilan data 4 kebisingan ruang yang berbeda yaitu 3.83 %. 10) Rata – rata koreksi pengukuran untuk suhu dari BPFK yaitu 0.4 sedangkan rata – rata ketidakpastian pengukuran untuk suhu dari BPFK yaitu ± 0.76. 11) Rata – rata koreksi pengukuran untuk kelembaban dari BPFK yaitu 1.4 untuk naik dan untuk turun yaitu 1.05. Sedangkan rata – rata ketidakpastian pengukuran untuk kelembaban dari BPFK untuk kelembaban naik maupun turun yaitu ± 1.51 12) Rata – rata pengukuran ketidakpastian parameter intensitas cahaya dari BPFK yaitu 9.15. 13) Jarak pengiriman maksimal pada teori adalah 50m, pada kenyataannya yang
Juni 2017
terukur jarak pengiriman maksimal adalah 23m. Saran Pengembangan penelitian ini dapat dilakukan pada: 1) Modul monitoring bisa dipakai untuk banyak ruang operasi 2) Pengiriman modul dapat real time tanpa menunggu 60 detik. 3) Dalam pembuatan modul ini akurasi suhu, kelembaban, intensitas cahaya dan kebisingan supaya ditingkatkan agar nilai error yang didapatkan lebih kecil dan kualitas modul semakin baik. 4) Modul monitoring ini harus dilengkapi dengan rangkaian filter pada parameter kebisingan. DAFTAR PUSTAKA Atmel, T. Et al., 2016. Atmega328/ P. In pp. 1-443. Depkes, Dirjen Bina Upaya Kesehatan., 2012. Pedoman Teknis Ruang Operasi Rumah Sakit., pp.1-41. KEPMENKES,2004. KEPMENKES NOMOR 1204/SK/2004. In TENTANG PERSYARATAN KESEHATAN LINGKUNGAN RUMAH SAKIT. KEPMENKES, 2002. KEPMENKES NOMOR 1335/MENKES/SK/X/2002. RUANGAN RUMAH SAKIT, pp.1-22. STANDART OPERASIONAL PENGAMBILAN DATA DAN PENGUKURAN SAMPEL KUALITAS UDARA Putra, I.,215. Tentang nama pengarang : Iriansyah Putra, St Tahun : 2015 judul : Jurnal K3LH. Semiconductors, V ., 2016. TEMT6000X01 Vishay Semiconductors Ambient Light Sensor TEMT6000X01. Datasheet, pp. 16. Wiki, F.R. et al., 2015. Analog Sound Sensor SKU : DFR0034., pp. 5-6. Words, K., HC-11 Wireless Serial Port Module. Atmel, T Et al., 2016. ATmega328 / P. In pp. 1-443.