ISSN: 2548-1509
Seminar Nasional Maritim, Sains, dan Teknologi Terapan 2016 Vol. 01 Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya, 21 November 2016
Pemanfaatan Teknologi Quick Response Code (QR Code) Untuk Verifikasi Data Pada Tahap Pembuktian Dokumen di Unit Layanan Pengadaan (ULP) Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya Lukman Handoko1*, Fitri Hardiyanti2** 1
Program Studi Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja, Jurusan Teknik Permesinan Kapal, Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya, Surabaya 60111 2 Program Studi Teknik Perancangan dan Konstruksi Kapal, Jurusan Teknik Bangunan Kapal, Perkapalan Negeri Surabaya, Surabaya 60111 *
[email protected], **
[email protected]
Abstrak Penggunaan dan pemanfaatan QR Code sudah banyak ditemui di sekitar kita dengan tujuan sebagai pemasaran, pemberian informasi, vCard, atau hyperlink. Selain penggunaan QR Code pada hal-hal tersebut, masih banyak lagi pemanfaatan yang masih belum tergali. QR Code dapat digunakan pada Unit Layanan Pengadaan (ULP), dalam aplikasi SPSE menyajikan data-data perusahaan secara lengkap namun beberapa dokumen tidak ditampilkan secara utuh. Karena itu terhadap dokumen-dokumen yang isinya perlu diketahui secara detail dalam rangka penetapan pemenang lelang/seleksi, Pokja ULP harus melakukan pembuktian dengan melihat asli dokumen tersebut. Pembuktian dokumen tersebut hanya dilakukan terhadap peserta lelang yang akan ditunjuk sebagai calon pemenang dan calon pemenang cadangan. Terhadap penyedia yang telah ditetapkan sebagai pemenang lelang/seleksi dilakukan klarifikasi untuk memastikan kebenaran spesifikasi teknis barang/jasa serta kesanggupan penyedia melaksanakan seluruh pekerjaan atau menyerahkan seluruh item barang/jasa yang telah ditawarkannya. Salah satu Dokumen yang harus dibuktikan, harus diklarifikasi adalah dokumen kepemilikan Tenaga Ahli yang dibuktikan dengan SKA-Keahlian, untuk mengecel keaslian SKA-Keahlian dengan memindai QR Code yang tertera pada SKA-Keahlian dengan Metode verifikasi Quick Response (QR) Code. Pembuktian keaslian SKA-Keahlian secara digital dengan menggunakan teknik QR Code Metode untuk mempermudah pencarian data, teknik ini meminimalkan kemungkinan modifikasi pada dokumen, untuk memudahkan verifikasi keaslian SKA-Keahlian bagi Pokja ULP secara online. Kata kunci: QR code, Quick response code, Unit layanan pengadaan, kelompok kerja
1. PENDAHULUAN Hiruk pikuk pengadaan barang/jasa akan selalu mewarnai derap langkah kehidupan organisasi baik private maupun public (pemerintah). Di lingkungan pemerintah, pengadaan barang/jasa adalah kegiatan pengadaan barang/jasa yang dibiayai dengan APBN/APBD, baik yang dilaksanakan secara swakelola maupun oleh penyedia barang/jasa. Pengadaan barang/jasa yang dilaksanakan oleh penyedia barang/jasa harus dilakukan melalui pemilihan penyedia barang/jasa. Penyedia barang/jasa yang akan mengikuti proses pemilihan penyedia barang/jasa harus memenuhi persyaratan tertentu. Terpenuhinya persyaratan penyedia barang/jasa tersebut dinilai melalui proses kualifikasi (baik prakualifikasi maupun pascakualifikasi) oleh panitia/pejabat pengadaan. Kualifikasi adalah proses penilaian kompetensi dan kemampuan usaha serta pemenuhan persyaratan tertentu lainnya dari penyedia barang/jasa. Salah satu kegiatan dalam proses kualifikasi adalah penilaian kualifikasi. Penilaian ini dilakukan terhadap data yang dicantumkan (bukan data asli) oleh penyedia barang/jasa dalam formulir isian kualifikasi. Kondisi ini sangat rentan dengan praktik manipulasi data oleh penyedia barang/jasa dengan tujuan LULUS kualifikasi. Untuk mencegah hal itu, maka penyedia barang/jasa diwajibkan membuat surat pernyataan tentang kebenaran data di formulir isian kualifikasi dan panitia pengadaan (pelaku pengadaan) harus melakukan pembuktian kualifikasi. Surat pernyataan tersebut pasti akan selalu dibuat dan dilengkapi oleh penyedia barang/jasa karena mereka sangat butuh mendapatkan/memperoleh pekerjaan. Sedangkan pembuktian
173
Seminar Nasional Maritim, Sains, dan Teknologi Terapan 2016 Vol. 01 Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya, 21 November 2016
ISSN: 2548-1509
kualifikasi, walaupun itu sebuah keniscayaan dalam alur pengadaan, kadangkala diabaikan oleh panitia pengadaan. Terhadap penyedia yang telah ditetapkan sebagai pemenang lelang/seleksi dilakukan klarifikasi untuk memastikan kebenaran spesifikasi teknis barang/jasa serta kesanggupan penyedia melaksanakan seluruh pekerjaan atau menyerahkan seluruh item barang/jasa yang telah ditawarkannya. Salah satu Dokumen yang harus dibuktikan, harus diklarifikasi adalah dokumen kepemilikan Tenaga Ahli yang dibuktikan dengan SKAKeahlian, untuk mengecel keaslian SKA-Keahlian dengan memindai QR Code yang tertera pada SKA-Keahlian dengan Metode verifikasi Quick Response (QR) Code. Dari paparan di atas, diperlukan sebuah metode yang mampu melakukan verifikasi pembuktian keaslian SKA-Keahlian secara digital. Metode tersebut adalah dengan menggunakan teknik QR Code Metode untuk mempermudah pencarian data, teknik ini meminimalkan kemungkinan modifikasi pada dokumen, untuk memudahkan verifikasi keaslian SKA-Keahlian bagi Pokja ULP secara online. Oleh karena ini diperlukan suatu sistem yang dapat dengan cepat melakukan proses verifikasi Keaslian SKA-Keahlian. Salah satunya adalah dengan menggunakan teknologi QR Code. Teknologi QR Code digunakan untuk melakukan akses cepat ke suatu data ( data teks, tautan dan sebagainya), dalam hal ini pemanfaatan QR Code akan disertakan pada setiap tahapan pembuktian sertifkat keahlian, sehingga panitia pengadaan dapat dengan cepat melakukan verifikasi terhadap keaslian SKA-Keahlian tersebut. Berdasarkan latar belakang tersebut maka peneliti berkeinginan untuk mengembangkan suatu prototipe aplikasi yang memanfaatkan QR Code guna mempercepat proses verifikasi dan pendataan data penyedia yang sudah melakukan verifikasi. 2. METODOLOGI Untuk melaksanakan pembuatan aplikasi untuk memperlancar pengadaan barang dan jasa ada 3 (tiga) tahap yaitu: 1. Tahap persiapan meliputi membuat jadwal rencana pelaksanaan, sosialisasi protap tentang tindakan yang harus dilakukan jika terjadi kwalifikasi dalam pengadaan barang dan jasa, tidakan yang harus dilakukan disesuaikan dengan tugas & tanggung-jawabnya bagi Tim yang termasuk dalam Pokja ULP. 2. Tahap pra-pelaksanaan simulasi meliputi sosialisasi keseluruh anggota Pokja ULP PPNS, pengujian peralatan yang akan digunakan dalam simulasi termasuk koordinasi dengan pihak lain jika diperlukan. 3. Tahap pelaksanaan meliputi pelaksanaan dan evaluasi hasil pelaksanaan Kwalifikasi dokumen dengan alat QR Scanner. 3. HASIL DAN PEMBAHASAN Pelaksanaan kegiatan dilakukan secara bertahap, Tahap persiapan meliputi membuat jadwal rencana pelaksanaan, sosialisasi protap tentang tindakan yang harus dilakukan jika terjadi kwalifikasi dalam pengadaan barang dan jasa, tidakan yang harus dilakukan disesuaikan dengan tugas & tanggung-jawabnya bagi Tim yang termasuk dalam Pokja ULP, Tahap pra-pelaksanaan simulasi meliputi sosialisasi keseluruh anggota Pokja ULP PPNS, pengujian peralatan yang akan digunakan dalam simulasi termasuk koordinasi dengan pihak lain jika diperlukan, Tahap pelaksanaan meliputi pelaksanaan dan evaluasi hasil pelaksanaan Kwalifikasi dokumen dengan alat QR Scanner. sebagai berikut: 1.
Peringkat Proses Pembuktian Kualifikasi Data yang ada di Formulir Isian Kualifikasi 1
2 3
Data-data perusahaan; a. Data administrasi b. Izin usaha c. Landasan hukum pendirian perusahaan d. Pengurus e. Data keuangan f. Data personalia g. Data peralatan/perlengkapan h. Data pengalaman perusahaan i. Data pekerjaan yang sedang dilaksanakan (hanya j. untuk jasa pemborongan). k. Modal kerja. Surat Pernyataan Minat Untuk Mengikuti Pelelangan Pakta integritas 174
Peringkat Proses 1 2 3 4 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
ISSN: 2548-1509
Seminar Nasional Maritim, Sains, dan Teknologi Terapan 2016 Vol. 01 Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya, 21 November 2016
Data yang ada di Formulir Isian Kualifikasi 4
Peringkat Proses 1 2 3 4
Surat Pernyataan tentang: a. Secara hukum mempunyai kapasitas menandatangani kontrak. b. Tidak sedang dinyatakan pailit atau kegiatan usahanya tidak sedang dihentikan atau tidak sedang menjalani sanksi pidana atau sedang dalam pengawasan pengadilan. c. Tidak pernah dihukum.
√ √ √
Keempat peringkat proses pembuktian tersebut mempunyai hubungan yang bersifat sequen. Maksudnya, proses pembuktian kualifikasi harus dilaksanakan dari pringkat I (episode pertama) dan seterusnya. Bila di peringkat proses pertama panitia pengadaan berhasil, artinya data/informasi adalah benar, baik eksistensi maupun keabsahannya, maka dia harus melanjutkan pembuktian ke peringkat proses berikutnya. Namun jika di peringkat proses pertama panitia pengadaan sudah menemukan ketidakbenaran data/informasi, maka dia tidak perlu melanjutkan ke episode berikutnya. Disini panitia pengadaan bekerja secara efisien waktu. Penyedia barang/jasa yang mencantumkan informasi yang tidak benar, langsung gugur sebagai calon pemenang dan dikenakan sanksi. Proses pembuktian kualifikasi dimulai dengan memegang dan melihat laporan (formulir isian kualifikasi), lalu diminta buktinya dan diyakini kebenaran bukti tersebut. Langkah pembuktian seperti itu dikenal dengan istilah teknik “vouching”. 2.
Tujuan dan Teknik Pembuktian Kualifikasi Penelusuran informasi Tujuan Pembuktian Eksistensi Keabsahan Laporan yg diambil Formulir Isian Kualifikasi Unsur laporan yg akan SIUP CV A SIUP CV B Dibuktikan Teknik pembuktian Permintaan dokumen asli Uji Eksistensi Apakah SIUP asli ada atau tidak? SIUP CV A tidak ada SIUP CV B ada Uji Keabsahan apakah SIUP yg ada masih berlaku atau tidak? SIUP CV B sudah kadaluarsa Simpulan Pembuktian SIUP CV A tidak ada SIUP CV A tidak ada (fiktif) (fiktif) Ilustrasi tersebut menggambarkan bahwa kedua CV tersebut (A dan B) telah memberikan data/informasi di formulir isian kualifikasi secara tidak benar. SIUP CV A tidak ada (fiktif), sedangkan SIUP CV B ada tetapi sudah kadaluarsa. 3. a. b. c. d. e. f.
18 jenis dokumen asli dan pendukung yang dibutuhkan untuk pembuktian kualifikasi, yaitu: SIUP/IUJK/TDP Akta Pendirian Akta Perubahan Terakhir KTP Komisaris dan Direksi SK pengangkatan komisaris dan direksi SPT Tahunan wajib pajak badan beserta lampirannya, minimal: 1. formulir 1771-V (Lampiran V SPT Tahunan bagian B) 2. formulir 1771-V (Lampiran V SPT Tahunan bagian A) 3. Lampiran Khusus (neraca) SPT Tahunan 4. Lampiran Khusus (penyusutan) SPT Tahunan 5. formulir 1771-III (Lampiran III SPT Tahunan-kredit pajak dalam negeri) g. NPWP h. SSP PPh badan i. SPT Masa PPH pasl 22,23, dan 21/26 serta PPN j. KTP Personil Yang akan digunakan k. SK Pengangkatan personil l. Daftar Riwayat Hidup personil m. Ijazah/sertifikat personil n. STNK, BPKB atau surat kepemilikan lain peralatan yang dimiliki 175
ISSN: 2548-1509
Seminar Nasional Maritim, Sains, dan Teknologi Terapan 2016 Vol. 01 Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya, 21 November 2016
o. p. q. r.
semua kontrak di data pengalaman perusahan BA serah terima kontrak-kontrak diatas Kontrak yang sedang dilaksanakan Laporan kemajuan pekerjaan terakhir kontrak diatas Panitia pengadaan harus mengkomunikasikan kepada calon penyedia barang/jasa pada saat penjelasan dokumen lelang bahwa ke-18 dokumen tersebut akan diminta untuk keperluan pembuktian kualifikasi sebelum penetapan calon pemenang. Hal ini merupakan salah satu bentuk ejawantah transparansi dari panitia pengadaan dan sekaligus sebagai salah satu upaya mendorong akuntabilitas para penyedia barang/jasa dalam proses pengadaan barang/jasa. 4.
Potret Pembuktian Kualifikasi Aksi nyata pembuktian kualifikasi dilakukan dengan 2 (dua) tahap, yaitu tahap mintaan dokumen asli dan atau dokumen pendukung dan tahap proses pembuktian. Salah satu yang menjadi perhatiaan yang akan bisa diferivikasi keaslian dari dokumen yang diminta sebagaimana diatas terutama pada bagian huruf m diatas Ijasah dan Sertifikat Keahlian personil; Pada Ijasah dan Sertifikat Keahlian personil terdapat QR Code yang bisa digunakan untuk identifikasi keaslian dari dokumen yang bisa dibuktikan secara langsung dan dihubungkan dengan data base yang ada.
Gambar 1 QR Code
Gambar 2 QR Code Reader
Gambar 3 QR Code Pada Sertifikasi Badan Usaha Jasa Konsultan 176
ISSN: 2548-1509
Seminar Nasional Maritim, Sains, dan Teknologi Terapan 2016 Vol. 01 Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya, 21 November 2016
Gambar 3.4 Pembuktian Kwalifikasi Dengan QR Code Pada Sertifikasi Badan Usaha Jasa Konsultan 4. KESIMPULAN Dari hasil kegiatan ini adalah aplikasi untuk pembacaan atau penggunaan QR Code sebagai salah satu alat bantu untuk meyakinkan keaslian dari salah dokumen yang rawan untuk dipalsukan dengan semakin canggihnya teknologi informasi QR Code sebagai salah satu pembuktian kualifikasi merupakan langkah pamungkas panitia pengadaan sebelum penetapan pemenang lelang. Pembuktian tersebut tidak tersurat dalam “pasal” urutan langkah proses kualifikasi namun tersurat dalam Lampiran I Keppres 80 Tahun 2003. Petunjuk, pedoman atau panduan pelaksanaan “pembuktian kualifikasi” belum ada. Panitia pengadaan akan mendapatkan kepastian hukum karena jejak pembuktian kualifikasinya dapat dipertanggungjawabkan kepada pihak manapun, baik pimpinan, auditor, penyidik dan pihak- pihak yang berkepentingan sesuai undang-undang 5. DAFTAR PUSTAKA Daulay, S.S (2010) Hubungan BARCODE dengan Produk Industri Sebagai Standar Perdagangan Produk Industri Masa Kini. Kamal, Mustofa (2012) Pembuktian Kualifikasi Yang Efektif (Tinjauan Best Practice), Pusdiklatwas BPKP. Pramihapsari, M dan Prima, M (2012) Kaldera Perancangan Labelling Pada Dokumen Menggunakan Qr Code, Jurnal Teknik Komputer Vol. 20 No.1 Februari 2012: 59 – 67 Sopian, Abu (2015) Klarifikasi Dan Pembuktian Dokumen Dalam Proses Lelang, Balai Diklat Keuangan Palembang
177
ISSN: 2548-1509
Seminar Nasional Maritim, Sains, dan Teknologi Terapan 2016 Vol. 01 Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya, 21 November 2016
178