PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH
DINAS BINA MARGA
JL. MADUKORO BLOK AA-BB NO. TELP. (024)7608368 (HUNTING)/FAX. (024) 7608647/7613181 SEMARANG
RENCANA STRATEGIS DINAS BINA MARGA PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2013 – 2018
MARET 2014
DINAS BINA MARGA PROVINSI JAWA TENGAH
DAFTAR ISI Daftar Isi …………………………………………………………………………………………………………. i Daftar Tabel …………………………………………………………………………………….………………. ii Daftar Gambar …………………………………………………………………………………………………. iii Kata Pengantar …………………………………………………………………………………………………. iv
BAB I
: PENDAHULUAN ..………………………………………………………………….…………..….1 A. Latar Belakang …..…..……………………………………………………….…………..….1 B. Landasan Hukum .……………..……………………………………………………….…... 2 C. Maksud dan Tujuan …………………………..……………………………………………. 3 D. Sistematika Penulisan ……………………..………………………………………………. 3
BAB II
: GAMBARAN PELAYANAN DINAS BINA MARGA ..…………………….……………….. 5 A. Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi ……....……………………………………. 5 B. Sumber Daya Dinas Bina Marga .……….………..…………………………………... 8 C. Kinerja Pelayanan Dinas Bina Marga ...………..…………………………………… 11 D. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Dinas Bina Marga ….18
BAB III : ISU – ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI ………….21 A. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan ….. 21 B. Telaah Visi, Misi, dan Program Gubernur ……..……………………………………. 21 C. Telaah Renstra Kementerian Pekerjaan Umum ..………………………………… 23 D. Telaah RTRW dan KLHS ……………………………….…….…………………………... 25 E. Penentuan Isu – isu Strategis …………………………………………………………...29 BAB IV : VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN …………….. 30 A. Visi dan Misi Dinas Bina Marga …………………………………………………….…… 30 B. Tujuan dan Sasaran jangka menengah Dinas Bina Marga ……………….... 30 C. Strategi dan Kebijakan ……..……..…………………………………………………..… 30 BAB V
: RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF ………………….………………………..... 36
BAB VI : INDIKATOR KINERJA SKPD MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD...…………………………………………………………………………..………………… 40 BAB VI : PENUTUP .…………………………..…………………………………………..………………….. 43
i
DINAS BINA MARGA PROVINSI JAWA TENGAH
DAFTAR TABEL Tabel 2.1. Jumlah Pegawai di Lingkungan Dinas Bina Marga status s/d Desember 2013 …………………………………………………………………. 8 Tabel 2.2. Rincian Pegawai di Lingkungan Dinas Bina Marga status s/d Desember 2013 ……….……………………………………………………….. 8 Tabel 2.3. Asset Peralatan Utama Dinas Bina Marga …………………………….
9
Tabel 2.4. Asset Gedung dan Bangunan Kantor Dinas Bina Marga …………………………. 10 Tabel 2.5. Target dan Realisasi (per sasaran yang ditetapkan) pada tahun berjalan dibandingkan dengan tahun sebelumnya …………………………….... 12 Tabel 2.6. Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Pekerjaan Umum …………………. 17 Tabel 3.1. Deskripsi Kajian Pengaruh dan Mitigasi Dampak Indikasi Program/ Kegiatan Prioritas Dinas Bina Marga …………………………………………….…..... 27 Tabel 4.1. Keterkaitan Tujuan, Sasaran dan Indikator Target dalam Pencapaian Misi Renstra Dinas Bina Marga Jateng 2013 - 2018 …….………. 32 Tabel 5.1. Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran, dan Pendanaan Indikatif SKPD Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Tengah …….. 37 Tabel 6.1. Indikator Kinerja Mengacu pada tujuan dan sasaran RPJMD …………………. 40
ii
DINAS BINA MARGA PROVINSI JAWA TENGAH
DAFTAR GAMBAR Gambar
2.1 Bagan Organisasi Dinas Bina Marga …………………..…………..………………. 7
Gambar
2.2 Bagan Organisasi Balai Pelaksana Teknis Bina Marga Wilayah ..………… 7
iii
DINAS BINA MARGA PROVINSI JAWA TENGAH
KATA PENGANTAR Rencana Strategis Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Tengah Tahun 2013 - 2018, merupakan Rencana Strategis Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Tengah yang berdasarkan PERMENDAGRI No. 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Perencanaan Pembangunan Daerah. Rencana Strategis Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Tengah diharapkan merupakan acuan umum (guidance) rencana dan kegiatan lingkup kebinamargaan, dapat dijadikan bahan rujukan bagi instansi terkait lintas sektoral pemerintah maupun non-pemerintah yang terkait dan para pihak pemerhati pelayanan infrastruktur jalan. Dengan demikian diharapkan semua pihak yang terkait dengan pelayanan infrastruktur terdapat kesepahaman dalam mewujudkan tingkat pelayanan infrastruktur jalan yang handal dan ramah lingkungan. Semoga Rencana Strategis Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Tengah ini bermanfaat bagi kita semua.
iv
DINAS BINA MARGA PROVINSI JAWA TENGAH
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Rencana Strategis Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Tengah tahun 2013 - 2018 merupakan satu kesatuan dalam sistem perencanaan pembangunan daerah, sesuai dengan Peraturan Daerah tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2013 – 2018 yang akan ditetapkan kemudian. Fungsi Renstra sebagai kerangka acuan dalam rangka melaksanakan kegiatan – kegiatan tahunan yang masuk dalam isu – isu strategis bedasarkan skala prioritas yang ada dilakukan secara bertahap selama 5 (lima) tahun. Proses Penyusunan Renstra yaitu perumusan nilai-nilai strategis/ analisa stake holder, menentukan visi dan misi, analisa lingkungan (SWOT), menentukan isu strategis, strategis pelaksanaan program - program strategis, perumusan rencana aksi/ rencana kerja. Keterkaitan renstra Dinas Bina Marga dengan RPJMD antara lain meningkatkan kualitas dan kapasitas serta kondisi jalan dan jembatan kewenangan provinsi serta mendukung pembangunan Jalan Tol Bawen - Solo dan Tol Brebes - Semarang guna meningkatkan daya saing. Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Tengah dalam mewujudkan Renstra Tahun 2013 2018 secara bertahap, berkesinambungan melakukan berbagai program dan kegiatan untuk mewujudkan dan mengembangkan infrastruktur jalan dan jembatan disemua wilayah. Total panjang jalan provinsi adalah 2.565,621 Km berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Jawa Tengah No. 620/12/2010, tanggal 02-08-2010 tentang penetapan status ruas – ruas jalan sebagai jalan provinsi dan peranannya dalam jaringan jalan primer sebagai jalan arteri, kolektor 1, kolektor 2 dan kolektor 3 di wilayah Provinsi Jawa Tengah dan panjang jembatan provinsi 26.086 m (2.068 Buah), termasuk menangani sebagian ruas jalan non status sepanjang 4,040 Km yaitu Jalan Komplek Wisata Borobudur dan JL. Akses Bandara A. Yani Semarang. Peningkatan kinerja jalan Provinsi Jawa Tengah dilakukan secara bertahap dari tahun ke tahun dengan kondisi akhir tahun 2013 adalah Kondisi jalan baik sepanjang 2.224,393 Km ( 86.70 % ), Kondisi jalan sedang sepanjang 334,557 Km ( 13.04 % ), Kondisi jalan rusak sepanjang 6,671 Km ( 0.26 % ) dan Kondisi jembatan baik sepanjang 20.593,72 m ( 79.00 % ), Kondisi jembatan sedang sepanjang 5.242,28 m ( 20.11 % ), Kondisi jembatan rusak sepanjang 232,00 m ( 0.89 % ), maka sebagai bagian dari upaya
1
DINAS BINA MARGA PROVINSI JAWA TENGAH mewujudkan penyelenggaraan pemerintahan yang berdayaguna dan berhasilguna, bersih dan bertanggungjawab tersebut dituangkan dalam program Rehabalitasi/ Pemeliharaan Jalan dan Jembatan, Peningkatan Jalan dan Penggantian Jembatan serta Peningkatan Sarana dan Prasarana Kebinamargaan, disusunlah Renstra Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Tengah Tahun 2013 – 2018. B. Landasan Hukum Dalam penyusunan Restra Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Tengah Tahun 2013 2018, landasan hukum yang menjadi dasar pertimbangan penyusunan adalah: 1.
Undang – Undang RI Nomor 38 Tahun 2004 tentang Jalan;
2.
Undang – Undang RI Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang;
3.
Undang – Undang RI Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas Dan Angkutan Jalan;
4.
Undang – Undang RI Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik;
5.
Undang – Undang RI Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan Dan Pengelolaan Lingkungan Hidup;
6.
Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional 2005 - 2025;
7.
Peraturan Pemerintah Nomor 34 Tahun 2006 tentang Jalan;
8.
Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2005 tentang Jalan Tol;
9.
Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2012 tentang Izin Lingkungan;
10. Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional; 11. Perda Jateng Nomor 6 Tahun 2010 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2009 – 2029; 12. Perda Jateng Nomor 3 Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2005 - 2025; 13. Perda Jateng Nomor 6 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Provinsi Jawa Tengah; 14. Perda Jateng Nomor 1 Tahun 2011 tentang Retribusi Daerah Provinsi Jawa Tengah; 15. Perda Jateng Nomor 9 Tahun 2013 tentang Perubahan atas Perda No. 11 Tahun 2004 tentang Garis Sempadan; 16. Perda Jateng Nomor 5 Tahun 2014 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2013 – 2018; 17. Peraturan Gubernur Nomor 82 Tahun 2007 tentang Program Indikatif Provinsi Jawa Tengah Tahun 2009 jo Peraturan Gubernur Nomor 30 Tahun 2008 tentang
2
DINAS BINA MARGA PROVINSI JAWA TENGAH Perubahan Atas Peraturan Gubernur Nomor 82 Tahun 2007 tentang Program Indikatif Provinsi Jawa Tengah Tahun 2009; 18. Peraturan Gubernur Nomor 49 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis pada Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Tengah; 19. Peraturan Gubernur Nomor 72 Tahun 2008 tentang Penjabaran Tugas Pokok , Fungsi dan Tata Kerja Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Tengah; 20. Peraturan Gubernur Nomor 88 Tahun 2008 tentang Rencana Aksi Daerah Pengurangan Resiko Bencana ( RAD-PRB) Provinsi Jawa Tengah. C. Maksud Dan Tujuan 1. Renstra Dinas Bina Marga disusun dengan maksud : a. Sebagai dokumen induk perencanaan untuk menyusun Rencana Kerja (Renja) Tahunan; b. Sebagai dokumen pembangunan yang berkelanjutan yang bisa dijadikan pegangan untuk memahami visi, misi, strategi dan arah kebijakan Dinas Bina Marga dalam jangka menengah atau 5 (lima) tahun periode pembangunan. 2. Renstra Dinas Bina Marga disusun dengan tujuan untuk digunakan sebagai pedoman dalam mencapai target yang termuat dalam RPJMD Provinsi Jawa Tengah sesuai dengan tugas pokok dan fungsi dalam jangka waktu 5 ( lima ) tahun kedepan. D. Sistematika Penulisan Renstra Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Tengah disusun dengan sistematika sebagai berikut : BAB I
Pendahuluan Bab ini menguraikan tentang latar belakang, landasan hukum, maksud dan tujuan, dan sistematika penyusunan Renstra.
BAB II
Gambaran Pelayanan Dinas Bina Marga Bab ini menguraikan tentang peran (tugas, fungsi dan kewenangan), sumber daya yang dimiliki, capaian - capaian kinerja dalam pelaksanaan Renstra periode sebelumnya, capaian program prioritas dalam pelaksanaan RPJMD periode sebelumnya, dan hambatan - hambatan utama yang perlu diatasi melalui Renstra ini.
3
DINAS BINA MARGA PROVINSI JAWA TENGAH BAB III
Isu
–
Isu
Strategis
Berdasarkan
Tugas
Pokok
Dan
Fungsi
Bab ini menguraikan tentang identifikasi permasalahan berdasarkan tugas dan fungsi pelayanan Dinas Bina Marga, telaahan visi, misi, dan program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Terpilih, telaahan Renstra K/L dan Renstra, telaahan RTRW dan KLHS, penentuan isu-isu strategis Dinas Bina Marga. BAB IV
Visi,
Misi,
Tujuan,
Dan
Sasaran,
Strategi
Dan
Kebijakan
Bab ini menguraikan tentang Visi dan Misi, Tujuan dan Sasaran jangka menengah, Strategi dan Kebijakan Dinas Bina Marga. BAB V
Rencana Program Dan Kegiatan, Indikator Kinerja Dan Pendanaan Indikatif Bab ini menguraikan tentang rencana program dan kegiatan, indikator kinerja dan pendanaan indikatif sesuai dengan perumusan rencana program, kegiatan, indikator kinerja, kelompok sasaran, dan pendanaan indikatif.
BAB VI
Indikator Kinerja Skpd yang Mengacu Pada Tujuan dan Sasaran RPJMD Bab ini menguraikan tentang indikator kinerja Dinas Bina Marga yang secara langsung menunjukan kinerja yang akan dicapai dalam lima tahun mendatang sebagai komitmen untuk mendukung pencapaian tujuan dan sasaran RPJMD.
BAB VII
Penutup Bab ini menguraikan tentang kesimpulan dari Renstra secara keseluruhan.
4
DINAS BINA MARGA PROVINSI JAWA TENGAH
BAB II
GAMBARAN PELAYANAN BINA MARGA
A. Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi 1. Dasar Hukum Pembentukan Dinas Bina Marga a. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah No. 1 tahun 2002, tanggal 2 April 2002, tentang Struaktur Organisasi dan Tata Kerja Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Tengah; penggabungan 16 Cabang Dinas Bina Marga menjadi 8 Balai Pelaksana Teknis Bina Marga Wilayah; b. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah, No. 6 tahun 2008, tanggal 7 Juni 2008, tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Tengah. Jumlah Balai Pelaksana Teknis Bina Marga dari 8 (delapan) menjadi 9 (sembilan) Balai Pelaksana Teknis Bina Marga Wilayah; c. Peraturan Gubernur Jawa Tengah, No. 49 tahun 2008, tanggal 20 Juni 2008, tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksanaan Teknis pada Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Tengah; d. Peraturan Gubernur Jawa Tengah, No. 72 tahun 2008, tanggal 31 Juli 2008, tentang Penjabaran Tugas Pokok, Fungsi dan Tata Kerja Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Tengah. 2. Tugas Pokok : Dinas Bina Marga mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan pemerintahan daerah bidang jalan dan jembatan berdasarkan asas otonomi daerah dan tugas pembantuan. 3. Fungsi : Untuk menyelenggarakan tugas pokok Dinas Bina Marga mempunyai fungsi : a. Perumusan kebijakan teknis bidang jalan dan jembatan; b. Perencanaan program kerja bidang jalan dan jembatan; c. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum bidang jalan dan jembatan; d. Pembinaan dan fasilitasi bidang bina marga lingkup provinsi dan kabupaten/kota; e. Pelaksanaan tugas di bidang bina teknik, pembangunan wilayah barat, pembangunan wilayah tengah dan pembangunan wilayah timur; f. Pemantauan, evaluasi dan pelaporan bidang jalan dan jembatan; g. Pelaksanaan kesekretariatan Dinas; h. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Gubernur sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.
5
DINAS BINA MARGA PROVINSI JAWA TENGAH 4. Struktur Organisasi Berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Provinsi Jawa Tengah, Susunan Organisasi Dinas Bina Marga terdiri dari : a. Kepala Dinas; b. Sekretariat, membawahkan : Subbagian Program; Subbagian Keuangan; Subbagian Umum dan Kepegawaian. c. Bidang Bina Teknik, membawahkan : Seksi Penerapan dan Pengembangan Standar Teknik; Seksi Pengkajian dan Pengujian Mutu; Seksi Peralatan dan Bahan Jalan dan Jembatan. d. Bidang Pembangunan Wilayah Barat, membawahkan : Seksi Peningkatan Jalan dan Jembatan; Seksi Pemeliharaan. e. Bidang Pembangunan Wilayah Tengah, membawahkan : Seksi Peningkatan Jalan dan Jembatan; Seksi Pemeliharaan. f. Bidang Pembangunan Wilayah Timur, membawahkan : Seksi Peningkatan Jalan dan Jembatan Seksi Pemeliharaan. g. Unit Pelaksana Teknis Dinas ( UPTD ) Adalah unit pelaksana teknis Dinas yang melaksanakan sebagian kegiatan teknis operasional dan/atau teknis kegiatan penunjang yang mempunyai wilayah kerja satu atau beberapa daerah Kabupaten/Kota. h. Kelompok Jabatan Fungsional Jabatan Fungsional yang ada di Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Tengah adalah Jabatan Fungsional Perencana.
6
DINAS BINA MARGA PROVINSI JAWA TENGAH
BAGAN ORGANISASI DINAS BINA MARGA PROVINSI JAWA TENGAH
KEPALA DINAS SEKRETARIS
KA.SUB BAG. PROGRAM
KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL
KA.BIDANG BINA TEKNIK
KA.BIDANG PEMBANGUNAN WILAYAH BARAT
KA.BIDANG PEMBANGUNAN WILAYAH TENGAH
KA.SUB BAG. KEUANGAN
KA.SUB BAG. UMUM DAN KEPEGAWAIAN
KA.BIDANG PEMBANGUNAN WILAYAH TIMUR
KA.SEKSI PENERAPAN DAN PENGEMBANGAN STANDAR TEKNIK
SEKSI PENINGKATAN JALAN&JEMBATAN
SEKSI PENINGKATAN JALAN&JEMBATAN
SEKSI PENINGKATAN JALAN&JEMBATAN
KA.SEKSI PENGKAJIAN DAN PENGUJIAN MUTU
SEKSI PEMELIHARAAN
SEKSI PEMELIHARAAN
SEKSI PEMELIHARAAN
KA.SEKSI PERALATAN DAN BAHAN JALAN& JEMBATAN
KA. UPTD
Gambar 2.1 Bagan Organisasi Dinas Bina Marga
Gambar 2.2 Bagan Organisasi Balai Pelaksana Teknis Bina Marga Wilayah
7
DINAS BINA MARGA PROVINSI JAWA TENGAH B. Sumber Daya Dinas Bina Marga Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Tengah dalam melaksanakan tugas pemerintah dibidang pembangunan jalan dan jembatan merupakan Dinas teknis, namun demikian apabila dilihat dari sumber daya manusia akan terlihat komposisi pegawai non teknis lebih banyak dibandingkan dengan pegawai teknis. Sampai dengan akhir Desember 2013 jumlah keseluruhan pegawai pada Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Tengah sebanyak 1022 orang yang terdiri dari lebih kurang 70% tenaga non teknis dan 30% tenaga teknis, sehingga
sangat
mempengaruhi
kinerja
sebagai
Dinas
teknis.
Adapun
rincian
kepegawaian sebagai berikut : 1. Susunan Kepegawaian : Tabel 2.1 Jumlah Pegawai di Lingkungan Dinas Bina Marga status s/d Desember 2013 JUMLAH PEGAWAI 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.
Dinas Bina Marga (Kantor Pusat) Balai Pelaksana Teknis Bina Marga Wilayah Semarang Balai Pelaksana Teknis Bina Marga Wilayah Pati Balai Pelaksana Teknis Bina Marga Wilayah Purwodadi Balai Pelaksana Teknis Bina Marga Wilayah Surakarta Balai Pelaksana Teknis Bina Marga Wilayah Magelang Balai Pelaksana Teknis Bina Marga Wilayah Wonosobo Balai Pelaksana Teknis Bina Marga Wilayah Cilacap Balai Pelaksana Teknis Bina Marga Wilayah Tegal Balai Pelaksana Teknis Bina Marga Wilayah Pekalongan TOTAL
211 Orang 76 Orang 101 Orang 141 Orang 114 Orang 108 Orang 58 Orang 72 Orang 72 Orang 69 Orang 1.022 Orang
Tabel 2.2 Rincian Pegawai di Lingkungan Dinas Bina Marga status s/d Desember 2013 RINCIAN PEGAWAI I. Jenis Kelamin 1. Pria 2. Wanita II. Pendidikan 1. Pasca Sarjana (S-2) 2. Sarjana (S-1) 3. D3 4. SLTA 5. SLTP 6. SD III. ESELON 1. II 2. III 3. IV
910 Orang 112 Orang 67 Orang 175 Orang 72 Orang 417 Orang 155 Orang 136 Orang 1 Orang 14 Orang 39 Orang
8
DINAS BINA MARGA PROVINSI JAWA TENGAH 2. Asset Dinas Bina Marga a. Asset Peralatan Utama Tabel 2.3 Asset Peralatan Utama Dinas Bina Marga
NO
JENIS PERALATAN
1
2
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 32 32 33 34 35
Three Wheel Roller 6-8, 10-12 Ton Dump Truck 3-5 Ton Tandem Vibration Roller 2 Ton Tandem Vibration Roller 4 Ton Baby Roller Flat Bad Truck With Crane 3-5 Ton Truck Trailer / Head Tractor Buldozer Motor Grader Wheel Loader 1,2 / 1,5 M3 Vibro Roller 8 Ton Crane On Wheel 15 Ton Tire Roller 8 - 10 Ton Crane On Truck 35 Ton Pile Hammer 2,5 Ton Cold Milling lebar 100 cm Cold Milling lebar 50 cm Mini Excavator Syndrome Road Maintenance Truck Portable Asphalt Mixing Plant ( AMP ) Generator Set Compresor Hydrolik Press / Manual Press Backhoe Loader Plat Tamper Water pump Derek crane hydrolic manual Grass Cutter Asphalt Sprayer Concrete Mixer Pick Up Sepeda Motor Roda 3
SAAT INI ( 2013 ) KONDISI ALAT JUMLAH ALAT KANTOR BPT BAIK RUSAK PUSAT ( TDK BISA DIPAKAI ) 3 4 5 6 3 3 1 2 2 1 2 3 2 2 4 1 2 1 1 1 8 4 2 2 2 3 5 2 -
62 26 4 17 16 2 1 19 6 7
8 20 4 16 14 4 2 2 1 1 3 1 1 1 1 1 4 3 2 2 19 3 3 2 7
57 9 2 2 1 2 2 1 1 1 1 4 1 2 2 6 -
KETERANGAN
7 48 HIBAH APBN 3 HIBAH APBN
9
DINAS BINA MARGA PROVINSI JAWA TENGAH DINAS BINA MARGA PROVINSI JAWA TENGAH b. Asset Gedung dan Bangunan Kantor Tabel 2.4 Asset Gedung dan Bangunan Kantor Dinas Bina Marga Bangunan Gedung Kantor No.
Kantor Jumlah
Luas Lantai (M2)
Jumlah
Bangunan Gedung Tempat Ibadah
Bangunan Gudang
Rumah Negara Luas Lantai (M2)
Jumlah
Luas Lantai (M2)
Jumlah
Gedung Pos Jaga
Luas Lantai (M2)
Jumlah
Luas Lantai (M2)
Bangunan Gedung Tempat Pertemuan
Gedung Garasi/Pool
Jumlah
Luas Lantai (M2)
Jumlah
Bangunan Gedung Olah Raga
Luas Lantai (M2)
Jumlah
Luas Lantai (M2)
1
Kantor Pusat
2
3,332.00
5
350.00
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
2
BPT Bina Marga Wilayah Semarang
8
1,282.00
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
3
BPT Bina Marga Wilayah Pati
13
1,625.42
1
251.00
1
98.00
2
94.00
1
9.00
1
108.00
-
-
-
-
4
BPT Bina Marga Wilayah Purwodadi
14
2,516.25
7
759.80
1
48.00
2
64.00
-
-
2
414.00
2
216.00
1
292.00
5
BPT Bina Marga Wilayah Surakarta
12
4,877.00
1
48.00
-
-
-
-
-
-
-
-
1
242.00
-
-
6
BPT Bina Marga Wilayah Magelang
8
1,433.00
5
339.00
5
595.14
1
60.00
-
-
-
-
-
-
-
-
7
BPT Bina Marga Wilayah Wonosobo
4
939.00
-
-
-
-
-
-
2
64.00
-
-
-
-
-
-
8
BPT Bina Marga Wilayah Cilacap
7
2,685.15
2
176.00
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
9
BPT Bina Marga Wilayah Tegal
13
1,405.68
9
1,711.87
1
80.00
-
-
-
-
1
200.00
1
200.00
1
140.00
10
BPT Bina Marga Wilayah Pekalongan
11
2,716.61
1
53.00
1
205.00
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
10 10
DINAS BINA MARGA PROVINSI JAWA TENGAH C. Kinerja Pelayanan Dinas Bina Marga 1. Evaluasi Renstra 2008 – 2013 Menurut statusnya, panjang Jalan Provinsi Jawa Tengah sepanjang 2.565.621 km terdiri dari 263 ruas. Kondisi jalan provinsi pada tahun 2008 dalam kondisi baik 84,25%, sedang 15,26%dan rusak 0,49% sedangkan kondisi jembatan baik 74,66%, sedang 24,15% , dan rusak 1,19%. Capaian kondisi jalan dan jembatan pada akhir tahun 2013 meningkat menjadi jalan baik 86,70%, jalan sedang 13,04% dan jalan rusak 0,26% sedangkan jembatan baik 79,00%, jembatan sedang 20,11% dan jembatan rusak 0,89%. Meskipun peningkatan kapasitas jalan terus diupayakan, daya dukung Jalan provinsi masih belum optimal, mengingat masih terdapatnya jalan alih status jalan kab menjadi jalan provinsi yang lebarnya < 6,00 m (3,5 m - 5,0 m) sepanjang 1.271,420 km Kegiatan-Kegiatan Strategis : Di samping pencapaian 2008-2013 yang digambarkan secara umum melalui kondisi jalan, ada beberapa kegiatan yang dinilai strategis yang dapat memperjelas pencapaian selama lima tahun sebelumnya yaitu pembangunan Jaringan Jalan Lintas Selatan (JJLS) Jawa Tengah direncanakan sepanjang 212, 25 km, melalui kabupaten Wonogiri, Purworejo, Kebumen dan Cilacap, pengadaan tanah sampai dengan tahun 2013 mencapai 122,74 km. Sisa panjang yang masih harus dibebaskan sepanjang 99,51 km terdiri dari 16,13 km di Kabupaten Kebumen dan 83,38 km di Kabupaten Cilacap, diharapkan pada tahun 2014 dapat dipercepat penyelesaiannya bersama Pemerintah Kabupaten yang bersangkutan. Progres Pembangunan Fisik mencapai 28,19 Km dengan rincian 6,16 Km 4 lajur dan 22,03 km 2 lajur. Program Regional Road Development Project (RRDP) loan dan Islamic Development Bank (IDB) melalui Kementrian Pekerjaan Umum yang diarahkan untuk 3 ruas yaitu Giriwoyo-Duwet (Kab.Wonogiri), Congot-Jali-Wawar (Kab. Purworejo) dan Wawar-Tambakmulyo (Kab. Kebumen) yang telah dimulai prosesnya pada tahun 2011, saat ini dalam proses pelelangan konstruksi (masa pra kontrak). Diharapkan Pemerintah Provinsi dan Kabupaten dapat segera menyelesaikan pengadaan tanah pada sekmen selanjutnya yaitu dikabupaten Kebumen dan Cilacap, sebagai syarat untuk mengajukan dana penanganan fisik kepada Kementian Pekerjaan Umum. Selain itu, terjadi peningkatan kondisi jalan di Jawa Tengah wilayah Timur, Tengah dan Barat sebagai upaya untuk mendukung pengembangan Kawasan Blok Cepu, peningkatan kondisi jalan di wilayah perbatasan, jalur akses Pantura - Pansela dan mendukung kegiatan pariwisata serta penanganan khusus daerah rawan longsor dan banjir secara terperinci sebagaimana tertera pada table 2.5 Target dan Realisasi.
11
DINAS BINA MARGA PROVINSI JAWA TENGAH
DINAS BINA MARGA PROVINSI JAWA TENGAH
Tabel 2.5 Target dan Realisasi (per sasaran yang ditetapkan) pada tahun berjalan dibandingkan dengan tahun sebelumnya
No
1
Program dan Indikator Kinerja Program Program Pembangunan Jalan dan Jembatan Meningkatnya efektivitas dan pembangunan jaringan Jalan Lintas Selatan Lancarnya aksesibilitas transportasi dari dan ke terminal baru Bandara A. Yani . Pembangunan jalan akses menuju terminal baru Bandara A. Yani
Anggaran 2008 2012 (Rp. 000)
Target RPJMD 20082013
Realisasi Capaian Target RPJMD 2008-2013 Satuan
2008
2009
2010
2011
2012
Kinerja 2008 s/d 2013
Target RKPD 2013
Capaian thn 2013
Keterangan
17.052.321 Meningkat
Dilaksanakan melalui Program peningkatan
Lancar
1.15
Km
1.15
0
0
0
Terhubungnya aksesibilitas yang aman lancar dan memadai antara lain Kota PekalonganKab. Pekalongan-Kab. Banjarnegara-Kab. WonosoboKab. Kebumen; Kab. PemalangKab. Purbalingga-Kab. Purwokerto-Kab. Cilacap dan Kab. Kendal (Weleri) – Kab. Temanggung
0
Terlaksananya Pembangunan jalan akses menuju terminal baru Bandara A. Yani sepanjang 1,15 km
0
Terlaksananya Pembangunan jalan akses menuju terminal baru Bandara A. Yani sepanjang 1,15 km
Dilaksanakan melalui Program peningkatan
12
12
DINAS BINA MARGA PROVINSI JAWA TENGAH
No
2
Program dan Indikator Kinerja Program Membaiknya kondisi prasarana jalan dan jembatan dalam mendukung kelancaran arus transportasi wilayah diantaranya kawasan Blok Cepu, pariwisata, perbatasan antar provinsi maupun perbatasan antar kabupaten / kota, daerah rawan bencana dan kawasan pengembangan perekonomian wilayah. Program Rehabilitasi / Pemeliharaan Jalan dan Jembatan Meningkatnya waktu tempuh rata-rata menjadi 45 Km/jam dan terfasilitasinya penanganan jalan dan jembatan. Terlaksananya rehabilitasi/ pemeliharaan jalan provinsi sepanjang 2.539,70 km Terlaksananya rehabilitasi / pemeliharaan jembatan provinsi sepanjang 24.135 m.
Anggaran 2008 2012 (Rp. 000)
Target RPJMD 20082013
DINAS BINA MARGA PROVINSI JAWA TENGAH
Realisasi Capaian Target RPJMD 2008-2013 Satuan
2008
2009
2010
2011
2012
Kinerja 2008 s/d 2013
Target RKPD 2013
Capaian thn 2013
Keterangan Dilaksanakan melalui Program peningkatan
631.961.027
2.539,70
Km
2.583,25
2.599,77
2.612,71
2.651,30
2.618,93
2.574,48
2.592,28
2.574,48
24.135
m'
25.335
25.335
25.335
25.335
25.335
25.335
25.335
25.335
13
13
DINAS BINA MARGA PROVINSI JAWA TENGAH DINAS BINA MARGA PROVINSI JAWA TENGAH
No 3
Program dan Indikator Kinerja Program Program Peningkatan Jalan dan Penggantian Jembatan Meningkatnya kondisi jalan baik sebesar 86,54% Meningkatnya kondisi jembatan baik sebesar 79% Meningkatnya efektivitas dan pembangunan jaringan Jalan Lintas Selatan Tersedianya sebagian lahan bebas dan tertanganinya sebagian fisik ruas jalan JJLS di Kab. Cilacap, Kab. Kebumen, Kab. Purworejo dan Kab. Wonogiri.
Terhubungnya aksesibilitas yang aman lancar dan memadai antara lain Kota PekalonganKab. Pekalongan-Kab. Banjarnegara-Kab. WonosoboKab. Kebumen; Kab. PemalangKab. Purbalingga-Kab. Purwokerto-Kab. Cilacap dan Kab. Kendal (Weleri) – Kab. Temanggung
Anggaran 2008 2012 (Rp. 000)
Target RPJMD 20082013
Realisasi Capaian Target RPJMD 2008-2013 Satuan
2008
2009
2010
2011
2012
Kinerja 2008 s/d 2013
Target RKPD 2013
Capaian thn 2013
Keterangan
568.821.488
86,54
%
84,25
85,00
85,36
85,72
86,18
86,70
86,54
86,70
79,00
%
74,66
75,46
76,35
77,53
78,32
79,00
79
79,00
Tersedianya lahan bebas seluas 2.232.727 m2 dan pembangunan fisik sepanjang 28,19 km
Meningkat
Tersedianya sebagian lahan dan fisik ruas JJLS
40,00
Km
Km
Pembebasan lahan 85,70 Km, seluas 878.825,35 m2.
Pembebasan lahan 93,75 Km, seluas 1.734.102 m2.
Pembebasan Lahan 97,66 km seluas : 1.853.928 m2
Pembebasan Lahan bertambah 4,44 km menjadi 102,1 Km Seluas : 1.899.696 m2
Pembebasan lahan 112,29 km, seluas 2.216.204 m2
Fisik 7,4 Km
Fisik 22,29 Km (terdiri dari 6,16 Km (4 lajur), 16,13 Km (2 lajur))
Fisik : 27,09 km 6,16 km (4 lajur) 20,93 km (2 lajur)
Fisik : 27,09 km 6,16 km (4 lajur) 20,93 km (2 lajur)
Fisik : 28,19 Fisik : 28,19 km 6,16 km km 6,16 km (4 (4 lajur) 22,03 km (2 lajur) 22,03 lajur) km (2 lajur)
2,00 km efektif
10,425 km efektif
18,39 km 9,88 km efektif/ 152,51 efektif/ 107,94 km fungsional km funngsional
0
Tercapainya aksesibilitas yang aman lancar dan memadai antara lain Kota Pekalongan- Kab. Pekalongan-Kab. Banjarnegara-Kab. Wonosobo- Kab. Kebumen; Kab. Pemalang-Kab. Purbalingga-Kab. Purwokerto-Kab. Cilacap dan Kab. Kendal (Weleri) – Kab. Temanggung sepanjang 54,405 km
Pembebasan lahan 5,24 Km, seluas 111.429 m2
Tersedianya lahan bebas seluas 2.232.272 m2 dan pembangunan fisik sepanjang 28,19 km
Fisik : 28,19 km 6,16 km (4 lajur) 22,03 km (2 lajur)
11 Km efektif Tercapainya
aksesibilitas yang aman lancar dan memadai antara lain Kota Pekalongan- Kab. Pekalongan-Kab. Banjarnegara-Kab. Wonosobo- Kab. Kebumen; Kab. Pemalang-Kab. Purbalingga-Kab. Purwokerto-Kab. Cilacap dan Kab. Kendal (Weleri) – Kab. Temanggung sepanjang 54,405 km
14 14
DINAS BINA MARGA PROVINSI JAWA TENGAH No
Program dan Indikator Kinerja Program
Anggaran 2008 2012 (Rp. 000)
180,00
Membaiknya kondisi prasarana jalan dan jembatan dalam mendukung kelancaran arus transportasi wilayah diantaranya kawasan Blok Cepu, pariwisata, perbatasan antar provinsi maupun perbatasan antar kabupaten / kota, daerah rawan bencana dan kawasan pengembangan perekonomian wilayah.
4
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Kebinamargaan. Optimalnya kinerja fungsi jalan dan jembatan Provinsi Jawa Tengah
Target RPJMD 20082013
DINAS BINA MARGA PROVINSI JAWA TENGAH
Realisasi Capaian Target RPJMD 2008-2013 Satuan Km
2008
2009
2010
2011
2012
53,90 km 45,89 km 42,83 km 28,165 efektif efektif/ 121,98 efektif/ 94,68 efektif/ 137,82 km, fungsional km, fungsional km, fungsional
52,11 efektif
Jalan dan jembatan berfungsi dengan baik (Leger 82,65 km; LHR 161 pos; pengadaan aspal 2.580 drum; perbaikan alat berat 18 jenis 64 buah; Pengadaan bahan 3 jenis 2.148 buah; pengadaan alat laboratorium 5 jenis 30 buah)
Jalan dan jembatan berfungsi dengan baik (LHR 89 pos; Pengadaan aspal 1.184 drum; Perbaikan alat berat 16 jenis,110 buah; Pengadaan bahan 4 jenis, 1.365 buah; Pengadaan alat berat 3 jenis 4 buah.)
Kinerja 2008 s/d 2013 Membaiknya kondisi prasarana jalan dan jembatan dalam mendukung kelancaran arus transportasi wilayah diantaranya kawasan Blok Cepu, pariwisata, perbatasan antar provinsi maupun perbatasan antar kabupaten / kota, daerah rawan bencana dan kawasan pengembangan perekonomian wilayah sepanjang 316,156 km
Target RKPD 2013
Capaian thn 2013
Keterangan
78,18 efektif Membaiknya kondisi
prasarana jalan dan jembatan dalam mendukung kelancaran arus transportasi wilayah diantaranya kawasan Blok Cepu, pariwisata, perbatasan antar provinsi maupun perbatasan antar kabupaten / kota, daerah rawan bencana dan kawasan pengembangan perekonomian wilayah sepanjang 316,156 km
36.551.967 Jalan dan jembatan berfungsi dengan baik
Jalan dan jembatan berfungsi dengan baik (Pengadaan alat berat 4 jenis 13 buah; pengadaan alat laboratorium 11 jenis 33 buah)
Jalan dan jembatan berfungsi dengan baik (LHR 161 pos; perbaikan alat berat 6 jenis 16 buah; Pengadaan bahan 2 jenis 1.040 buah; pengadaan alat berat 2 jenis 5 buah dan pengadaan alat laboratorium 4 jenis 6 buah.)
Jalan dan jembatan berfungsi dengan baik (LHR 132 pos; Pengadaan aspal 1.626 drum; Perbaikan alat berat 9 jenis,21 buah; Pengadaan bahan 4 jenis, 1.142 buah; Pengadaan alat berat 2 jenis 8 buah dan pengadaan alat laboratorium 3 jenis 6 buah.)
15
Tercapainya kondisi Jalan dan jembatan berfungsi baik (Leger 82,65 km; LHR 543 pos; pengadaan aspal 5.390 drum; pengadaan bahan 13 jenis 5.695 buah, terpeliharanya Alat Berat 211 unit terdiri dari 49 jenis; Alat laboratorium 23 jenis 75 buah / unit)
Jalan dan jembatan berfungsi dengan baik (LHR 100 pos; Pengadaan aspal 815 drum; perbaikan alat berat 16jenis 110 buah; pengadaan bahan 4 jenis 2.300 buah; pengadaan alat berat 2 jenis 4 buah.)
Tercapainya kondisi Jalan dan jembatan berfungsi baik (Leger 82,65 km; LHR 543 pos; pengadaan aspal 5.390 drum; pengadaan bahan 13 jenis 5.695 buah, diantaranya bronjong, armco,sheet pile dll,terpeliharanya Alat Berat 211 unit terdiri dari 49 jenis; Alat laboratorium 23 jenis 75 buah / unit)
15
DINAS BINA MARGA PROVINSI JAWA TENGAH 2. Standar Pelayanan Minimal Bidang Bina Marga Total panjang jalan di Wilayah Provinsi Jawa Tengah adalah 26.368,792 km, terdiri dari jalan nasional sepanjang 1.390,571 km, jalan provinsi sepanjang 2.565,621 km dan jalan kabupaten/kota sepanjang 22.412,600 km. Kondisi pelayanan prasarana jalan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012 sebagai berikut : a) Aksesbilitas Indikator aksesbilitas yaitu tersedianya jalan yang menghubungkan pusat-pusat kegiatan dalam wilayah kabupaten/kota. Kondisi sampai dengan tahun 2012 seluruh titik pusat kegiatan (PK) sudah terhubung baik oleh jalan nasional, jalan provinsi maupun jalan kabupaten/kota. Total panjang jalan di Wilayah Provinsi Jawa Tengah adalah 26.368,792 km. Untuk
meningkatkan
aksesbilitas
khususnya
di
wilayah
Selatan
direncanakan
pembangunan ruas jalan Wawar-tambakmulyo/Ruas Jalan Diponegoro Kabupaten Kebumen (Jaringan Jalan lintas Selatan/JJLS) sepanjang 38,460 km. Panjang eksisting jalan ditambah rencana pembangunan jalan menjadi 26.407,252 km, sehingga tingkat aksesbilitas (ratio panjang jalan eksisting dibandingkan total panjang jalan eksisting ditambah rencana pembangunan jalan) sebesar 99,85% diharapkan pada akhir tahun 2014, ruas JJLS selesai terbangun dengan Regional Road Development Programe (RRDP) sehingga indek aksesbilitas dapat terpenuhi 100%. b) Mobilitas Indikator mobilitas yaitu tersedianya jalan yang memudahkan masyarakat per individu melakukan perjalanan. Tingkat mobilitas jaringan jalan dilihat dari rasio antara jumlah total panjang jalan yang menghubungkan semua PK terhadap jumlah total penduduk dalam satuan Km/10.000 jiwa. Indeks mobilitas jawa tengah pada tahun 2012 mencapai 8,078 Km/10.000 jiwa, dengan pencapaian Standar Pelayanan Minimal (SPM) sebesar 269,26% telah memenuhi SPM pada tahun 2014 sebesar 100%. c) Keselamatan Indikator keselamatan adalah tersedianya jalan yang menjamin pengguna jalan berkendaraan dengan selamat. Sampai dengan tahun 2012, ruas jalan nasional dan provinsi sepanjang 3.956,192 km, sedangkan ruas jalan yang rawan kecelakaan dan rawan longsor/banjir sepanjang 525,556 km, sehingga ruas jalan yang sudah memenuhi criteria keselamatan sepanjang 3.430,636 km, maka indek keselamatan kewenangan nasional dan Provinsi Jawa Tengah adalah 86,72% sudah memenuhi standar pelayanan yang ditetapkan Kementrian Pekerjaan Umum pada tahun 2014 mencapai 60%. d) Kondisi Jalan Indikator kondisi jalan yaitu tersedianya jalan yang menjamin kendaraan dapat berjalan dengan selamat dan nyaman. Sampai dengan Tahun 2012, jalan rusak di Provinsi Jawa Tengah sepanjang 6.041,836 km yang terdiri dari 93,099 km jalan nasional, 7.184 km jalan provinsi dan 5.941,580 km jalan kabupaten/kota, sehingga total jalan yang telah
16
DINAS BINA MARGA PROVINSI JAWA TENGAH memenuhi criteria kondisi baik dan sedang sepanjang 20.326,909 km. Maka prosentase pelayanan kondisi ruas jalan di Provinsi Jawa Tengah sebesar 77,08%, telah melampaui standar pelayanan yang ditetapkan Kementiran Pekerjaan Umum pada tahun 2014 sebesar 60% e) Kecepatan Indikator kecepatan yaitu tersedianya jalan yang menjamin perjalanan dapat dilakukan sesuai dengan kecepatan rencana. Panjang jalan kewenagan provinsi yang sudah memenuhi kriteria kecepatan sepanjang 1.716,491 km dan belum memenuhi criteria kecepatan sepanjang 849,13 km, karena kapasitas jalan belum memadai untuk melayani arus kendaraan. Dengan kondisi tersebut maka persentase pelayanan jalan provinsi yang menjamin perjalanan dapat dilakukan sesuai dengan kecepatan rencana sebesar 66,90% diatas Standar Pelayanan Minimum yang diterapkan Kementrian Pekerjaan Umum pada tahun 2014 sebesar 60%. hal ini dapat dilihat pada tabel 2.6 Standar Pelayanan Minimum (SPM) Bidang Pekerjaan Umum. Tabel 2.6. Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Pekerjaan Umum NO
JENIS PELAYANAN DASAR
1
2
1
Jalan
3 Jaringan
Ruas
4
STANDAR PELAYANAN MINIMAL NILAI INDIKATOR 5
NILAI CAPAIAN
6
BATAS WAKTU PENCAPAIAN 7
KETERANGAN 8
Aksesibilitas
Tersedianya jalan yang menghubungkan pusat-pusat kegiatan dalam wilayah kabupaten/kota.
100%
99,85%
2014
Dilaksanakan oleh pemerintah daerah Provinsi Jawa Tengah
Mobilitas
Tersedianya jalan yang memudahkan masyarakat perindividu melakukan perjalanan.
100%
269,26%
2014
Dilaksanakan oleh pemerintah daerah Provinsi Jawa Tengah
Keselamatan
Tersedianya jalan yang menjamin pengguna jalan berkendara dengan selamat.
60%
86,72%
2014
Dilaksanakan oleh pemerintah daerah Provinsi Jawa Tengah
Kondisi jalan
Tersedianya jalan yang menjamin kendaraan dapat berjalan dengan selamat dan nyaman.
60%
77,08%
2014
Dilaksanakan oleh pemerintah daerah Provinsi Jawa Tengah
Kecepatan
Tersedianya jalan yang menjamin perjalanan dapat dilakukan sesuai dengan kecepatan rencana.
60%
66,90%
2014
Dilaksanakan oleh pemerintah daerah Provinsi Jawa Tengah
17
DINAS BINA MARGA PROVINSI JAWA TENGAH D. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Dinas Bina Marga Dalam menyusun strategi digunakan metoda Analisa SWOT, merupakan suatu metoda penyusunan strategi organisasi. SWOT itu sendiri merupakan singkatan dari Strength (S), Weakness (W), Opportunities (O), dan Threats (T) yang artinya kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman atau kendala, dimana yang secara sistematis dapat membantu dalam mengidentifikasi faktor-faktor luar (O dan T) dan faktor didalam perusahaan (S dan W). Kata-kata tersebut dipakai dalam usaha penyusunan suatu rencana matang untuk mencapai tujuan baik untuk jangka pendek maupun jangka panjang, analisa ini didasarkan pada hubungan atau interaksi antara unsur-unsur internal, yaitu kekuatan dan kelemahan, terhadap unsur-unsur eksternal yaitu peluang dan ancaman sebagai berikut : 1. Analisis Faktor Internal Analisis Faktor Internal Rencana Pencapaian dan sasaran Infrastruktur Jalan Provinsi Jawa Tengah dilakukan dengan mengidentifikasi kekuatan-kekuatan (Strengths) dan kelemahan-kelemahan (Weaknesses). Kekuatan dan kelemahan yang dimiliki Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Tengah adalah sebagai berikut : a. Kekuatan (Strenght) -
Adanya kewenangan dan komitmen penyelenggaraan jalan/jembatan oleh Dinas;
-
Tersedianya alokasi dana yang semakin meningkat dari tahun ke tahun;
-
Adanya struktur organisasi Balai Pelaksana Teknis yang merupakan kepanjangan tangan dari kantor induk;
-
Optimalnya perencanaan penyusunan program kegiatan;
-
Adanya
pembagian
penanganan
secara
jelas
yang terdiri dari
program
rehabilitasi/pemeliharaan, dan peningkatan/penggantian serta peningkatan sarana dan prasarana kebinamargaan. b. Kelemahan (Weakness) -
Kurangnya kuantitas Sumber Daya Manusia yang memadai;
-
Semakin banyaknya pemanfaatan lahan jalan yang tidak sesuai peruntukannya;
-
Kurangnya peralatan pendukung untuk penanganan jalan dan jembatan;
-
Masih adanya ruas - ruas jalan yang belum memenuhi standar teknis yang terkait dengan lebar, alinemen, struktur, kondisi tanah dasar yang labil serta segmen – segmen jalan di daerah perbatasan antar provinsi;
-
Masih
Kurangnya
bangunan
pelengkap
dan
perlengkapan
jalan
yang
mengakibatkan stabilitas konstruksi jalan/jembatan terganggu. 2. Analisis Faktor Exsternal Analisis faktor eksternal terkait penanganan jalan kewenangan Provinsi Jawa Tengah untuk mengidentifikasikan peluang-peluang (opportunities) dan ancamanancaman (threats) yang ada terkait dengan rencana pencapaian dan sasaran yang dapat dimanfaatkan dari kondisi makro yaitu sebagai berikut : a. Peluang (Opportunity) -
Adanya pencanangan Gubernur tentang dimulainya tahun infrastruktur;
18
DINAS BINA MARGA PROVINSI JAWA TENGAH -
Adanya kebijakan pemerintah pusat melalui program MP3EI yang menjadikan sektor infrastruktur sebagai faktor pengungkit prioritas pembangunan;
-
Meningkatnya alokasi dana APBN melalui DAK infrastruktur;
-
Adanya peraturan tentang jasa konstruksi, jasa konsultansi dan perlindungan lingkungan;
-
Adanya teknologi penanganan konstruksi jalan berupa cold milling, rigid pavement dan beton pre-cast;
b. Ancaman -
Semakin
tingginya
pertumbuhan
volumen
lalu
lintas
dan
meningkatnya
pelanggaran muatan (lebih dari MST 8 Ton); -
Semakin berkurangnya ketersediaan material alam (galian gol. C) sebagai bahan utama pendukung konstruksi jalan dan jembatan;
-
Masih adanya penyedia jasa yang berkualitas rendah;
-
Masih adanya kejadian bencana alam longsor, ambles yang mengancam konstruksi jalan dan jembatan;
-
Jauhnya jangkauan kerja yang tersebar merata didalam wilayah provinsi.
Hasil hubungan atau interaksi antara unsur-unsur internal, yaitu kekuatan dan kelemahan, terhadap unsur-unsur eksternal yaitu peluang dan ancaman sebagai berikut : 1. Optimalkan tersedianya alokasi dana yang semakin meningkat dari tahun ke tahun guna mendukung adanya pencanangan Gubernur tentang dimulainya tahun infrastruktur; 2. Adanya kewenangan dan komitmen penyelenggaraan jalan/jembatan oleh Dinas dengan meningkatnya alokasi dana APBN melalui DAK infrastruktur; 3. Manfaatkan adanya pembagian penanganan secara jelas yang terdiri dari program rehabilitasi/pemeliharaan, dan peningkatan/penggantian serta peningkatan sarana dan prasarana kebinamargaan dengan adanya teknologi penanganan konstruksi jalan berupa cold milling, rigid pavement dan beton pre-cast; 4. Optimalkan adanya kewenangan dan komitmen penyelenggaraan jalan/jembatan oleh Dinas guna mendukung adanya kebijakan pemerintah pusat melalui program MP3EI yang
menjadikan
sektor
infrastruktur
sebagai
faktor
pengungkit
prioritas
pembangunan; 5. Optimalnya perencanaan penyusunan program kegiatan dengan adanya peraturan tentang jasa konstruksi, jasa konsultansi dan perlindungan lingkungan; 6. Atasi kurangnya peralatan pendukung untuk penanganan jalan dan jembatan dengan adanya pencanangan Gubernur tentang dimulainya tahun infrastruktur; 7. Atasi masih adanya ruas - ruas jalan yang belum memenuhi standar teknis yang terkait dengan lebar, alinemen, struktur, kondisi tanah dasar yang labil serta segmen – segmen jalan di daerah perbatasan antar provinsi dengan memanfaatkan adanya
19
DINAS BINA MARGA PROVINSI JAWA TENGAH kebijakan pemerintah pusat melalui program MP3EI yang menjadikan sektor infrastruktur sebagai faktor pengukit prioritas pembangunan; 8. Atasi masih adanya ruas - ruas jalan yang belum memenuhi standar teknis yang terkait dengan lebar, alinemen, struktur, kondisi tanah dasar yang labil serta segmen – segmen jalan di daerah perbatasan antar provinsi dengan memanfaatkan meningkatnya alokasi dana APBN melalui DAK infrastruktur; 9. Atasi semakin banyaknya pemanfaatan lahan jalan yang tidak sesuai peruntukannya dengan memanfaatkan adanya peraturan tentang jasa konstruksi, jasa konsultansi dan perlindungan lingkungan; 10. Atasi kurangnya kuantitas Sumber Daya Manusia dengan adanya teknologi penanganan konstruksi jalan berupa cold milling, rigid pavement dan beton pre-cast; 11. Optimalkan perencanaan penyusunan program kegiatan untuk menanggulangi semakin tingginya pertumbuhan volume lalu lintas dan meningkatnya pelanggaran muatan (lebih dari MST 8 Ton); 12. Optimalkan perencanaan penyusunan program kegiatan untuk menanggulangi semakin berkurangnya ketersediaan material alam (galian gol. C) sebagai bahan utama pendukung konstruksi jalan dan jembatan; 13. Optimalkan adanya kewenangan dan komitmen penyelenggaraan jalan/jembatan oleh Dinas guna menanggulangi masih adanya penyedia jasa yang berkualitas rendah; 14. Manfaatkan tersedianya alokasi dana yang semakin meningkat dari tahun ke tahun guna menanggulangi masih adanya kejadian bencana alam longsor, ambles yang mengancam konstruksi jalan dan jembatan; 15. Optimalkan adanya struktur organisasi Balai Pelaksana Teknis yang merupakan kepanjangan tangan dari kantor induk untuk mengatasi jauhnya jangkauan kerja yang tersebar merata di dalam wilayah provinsi; 16. Tanggulangi masih adanya ruas - ruas jalan yang belum memenuhi standar teknis yang terkait dengan lebar, alinemen, struktur, kondisi tanah dasar yang labil serta segmen – segmen jalan di daerah perbatasan antar provinsi dan hindari semakin tingginya pertumbuhan volume lalu lintas dan meningkatnya pelanggaran muatan (lebih dari MST 8 Ton); 17. Tanggulangi masih adanya ruas - ruas jalan yang belum memenuhi standar teknis yang terkait dengan lebar, alinemen, struktur, kondisi tanah dasar yang labil serta segmen – segmen jalan di daerah perbatasan antar provinsi dan hindari semakin berkurangnya ketersediaan material alam (galian gol. C) sebagai bahan utama pendukung konstruksi jalan dan jembatan; 18. Atasi
kurangnya
kuantitas
Sumber
Daya
Manusia
yang
memadai
untuk
menanggulangi jauhnya jangkauan kerja yang tersebar merata didalam wilayah provinsi.
20
DINAS BINA MARGA PROVINSI JAWA TENGAH BAB III
ISU – ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI
A. Identifikasi Permasalahan Berdasarakan Tugas dan Fungsi Pelayanan : Sistem jaringan jalan dan spesifikasi penyediaan parasarana jalan antara Jalan Nasional, Provinsi, dan Kabupaten/Kota pada beberapa koridor lintas belum sinergis, sehingga memberikan kendala pada sarana transportasi yang dipergunakan. Harus diakui bahwa belum tersinerginya Jalan Nasional dan Jalan Sub-Nasional dikarenakan adanya pemisahan tegas yang tertera dalam Undang-Undang No.38/2004 tentang Jalan yang berdasarkan pemikiran desentralisasi bidang jalan. Padahal, pada kenyataan di lapangan, seluruh jalan tanpa terkecuali merupakan bagian dari sektor transportasi, jika Jalan Nasional saja yang mantap sementara jalan daerah (Jalan Provinsi dan Kabupaten/Kota) tidak mantap, akhirnya biaya transportasi tetap tinggi karena ada bagian dari jalan yang rusak kondisinya. Jalan Provinsi Jawa Tengah masih terdapat jalan dan jembatan yang kondisinya belum memenuhi standar teknis pelayanan minimal diantaranya : 1. Kapasitas jalan dan jembatan yang belum memenuhi standar teknis pelayanan minimal yaitu : a. Lebar jalan yang kurang dari 6.00 m b. Lebar jembatan yang kurang dari 9.00 m 2. Kualitas jalan dan jembatan yang belum memenuhi standar teknis pelayanan minimal yaitu : a. Struktur jalan yang belum memenuhi beban standar jalan kolektor sekunder (MST 8 Ton) b. Struktur jembatan yang belum memenuhi beban standar Ditjen Bina Marga 3. Daerah - daerah tertentu yang berpotensi rawan longsor/ banjir yaitu : a. Daerah dengan struktur asli yang labil; b. Daerah perbukitan yang rawan terjadinya longsor; c. Daerah genangan banjir. B. Telaah Visi, Misi dan Program Gubernur : Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Tengah merupakan salah satu pelaku pembangunan yang diharapkan mampu berkontribusi nyata dalam pencapaian visi dan misi Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Jawa Tengah. Misi kepala daerah yang berkaitan dengan tugas pokok dan fungsi dinas bina marga Provinsi Jawa Tengah adalah pada misi ke enam dan ke tujuh yaitu sebagai berikut : 1. Meningkatkan kualitas pelayanan publik untuk memenuhi kebutuhan dasar masyarakat. 2. Meningkatkan infrastruktur untuk mempercepat pembangunan Jawa Tengah yang berkelanjutan dan ramah lingkungan.
21
DINAS BINA MARGA PROVINSI JAWA TENGAH Seiring dengan harapan tersebut, Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Tengah dituntut untuk mampu
mengejawantahkan
Visi
Pembangunan
Jawa
Tengah
2013-2018,
melalui
pelaksanaan tugas dan fungsi Dinas Bina Marga sebagaimana yang telah ditetapkan dalam Peraturan Gubernur No. 72 Tahun 2008 tentang penjabaran tugas pokok, fungsi dan tata kerja Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Tengah. 3. Visi Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Tengah Terpilih Menuju Jawa Tengah Sejahtera dan Berdikari, “mboten korupsi mboten ngapusi”. 4. Misi Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Tengah Terpilih a. Membangun Jawa Tengah berbasis TRISAKTI Bung Karno, berdaulat di bidang politik, berdikari di bidang ekonomi dan berkepribadian di bidang kebudayaan; b. Mewujudkan
kesejahteraan
masyarakat
yang
berkeadilan,
menanggulangi
kemiskinan dan pengangguran; c. Mewujudkan penyelenggaraan Pemerintahan Provinsi Jawa Tengah yang bersih, jujur dan transparan, “mboten korupsi, mboten ngapusi”; d. Memperkuat kelembagaan sosial masyarakat untuk meningkatkan persataun dan kesatuan; e. Memperkuat partisipasi masyarakat dalam pengambilan keputusan dan proses pembangunan yang menyangkut hajat hidup orang banyak; f.
Meningkatkan kualitas pelayanan publik untuk memenuhi kebutuhan dasar masyarakat yang lebih berkualitas;
g. Meningkatkan infrastruktur untuk mempercepat pembangunan Jawa Tengah yang berkelanjutan dan ramah lingkungan. 5. Keterkaitan Tugas dan Fungsi Dinas Bina Marga dengan Visi, Misi Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Tengah Terpilih Misi Kepala Daerah yang ke 6 (Enam) yaitu Meningkatkan kualitas pelayanan publik untuk memenuhi kebutuhan dasar masyarakat sangat
terkait dengan fungsi
Dinas Bina Marga yang ke 1 (Satu) yaitu Perumusan kebijakan teknis bidang jalan dan jembatan serta fungsi yang ke 3 (Tiga) yaitu Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum bidang jalan dan jembatan. Sedangkan misi kepala daerah yang ke 7 (Tujuh) yaitu Meningkatkan infrastruktur untuk mempercepat pembangunan Jawa Tengah yang berkelanjutan dan ramah lingkungan juga sangat terkait dengan fungsi Dinas Bina Marga yang ke 2 (Dua) yaitu perencanaan program kerja bidang jalan dan jembatan serta fungsi yang ke 4 (Empat) yaitu Pembinaan dan fasilitasi bidang bina marga lingkup Provinsi dan Kabupaten/Kota, dan fungsi yang ke 5 (Lima) tentang pelaksanaan tugas di bidang bina teknik, pembangunan wilayah barat, pembangunan wilayah tengah dan pembangunan wilayah timur.
22
DINAS BINA MARGA PROVINSI JAWA TENGAH Ketersediaan infrastruktur yang berkualitas merupakan salah satu faktor penentu daya tarik suatu kawasan/wilayah, di samping faktor kualitas lingkungan hidup, image, dan masyarakat (budaya). Sementara itu, kinerja infrastruktur merupakan faktor kunci dalam menentukan daya saing global, selain kinerja ekonomi makro, efisiensi pemerintah, dan efisiensi usaha. Dalam hal daya saing global tersebut. Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Tengah dituntut untuk mampu melaksanakan Visi Pembangunan Jawa Tengah 2013-2018, melalui penetapan visi kelembagaan sebagai ukuran keberhasilan yang diinginkan pada akhir periode perencanaan, yang sejalan dengan isu strategis yang dihadapi, dan sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya. Ukuran keberhasilan yang akan dicapai Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Tengah pada periode 2013-2018 terwujudnya peningkatan pembangunan infrastruktur untuk menghantarkan pertumbuhan ekonomi menuju masyarakat Jawa Tengah yang Sejahtera, tentunya juga dilandasi oleh ‘Isu Strategis’ sebagai fokus pembangunan yang dihadapi dalam penyelenggaraan tugas pokok dan fungsinya di masa mendatang, serta upaya peningkatan pelayanan yang berkualitas dan peningkatan keselamatan dalam bidang ke binamargaan kepada masyarakat. C. Telaah Renstra Kementerian Pekerjaan Umum Rencana Strategis (Renstra) Kementerian Pekerjaan Umum merupakan arahan penyelenggaraan infrastruktur pekerjaan umum dijabarkan dalam pelaksanan program dan kegiatan di lingkungan Kementerian Pekerjaan Umum guna mencapai sasaran-sasaran strategis Kementerian. Pelaksanan program dan kegiatan sebagaimana tertuang dalam Renstra tersebut akan memerlukan koordinasi, konsolidasi, dan sinergi antara Pemerintah dengan Pemerintah Daerah dan antara Pemerintah, Pemerintah Daerah dengan Dunia Usaha agar keseluruhan sumber daya yang ada dapat digunakan secara optimal dan dapat mencapai kinerja yang maksimal dalam rangka meningkatkan ketersediaan dan kualitas pelayanan infrastruktur yang lebih merata. Oleh karenanya penyelenggaraan infrastruktur pekerjaan umum perlu dilandasi dengan kerangka peraturan perundang-undangan yang mantap dan supportif dan menjadi dasar bagi penyelenggaraan pembangunan infrastruktur ke depan yang lebih terpadu dan efektif yang mengedepankan proses partisipatif dan menghasilkan output dan outcome yang optimal. Dalam rangka sinergi dengan Pemerintah Daerah, Pemerintah akan memberikan perhatian yang lebih besar pada aspek peningkatan kapasitas daerah (local capacity building) sehingga kompetensi dan kemandirian Pemerintah Daerah dapat dicapai dalam tempo yang tidak terlalu lama. Oleh karena itu, merupakan tugas Pemerintah untuk menyusun lebih lanjut peraturan-peraturan pelaksanaan berupa Norma, Standar, Pedoman, dan Kriteria (NSPK)
termasuk
peraturan
kampanye/sosialisasi,
daerah
pertukaran
serta
pelaksanaan
pengalaman,
dan
pendidikan
penyebarluasan
dan NSPK.
pelatihan, Dengan
melaksanakan Renstra secara konsisten dan didukung oleh komitmen untuk mencapai
23
DINAS BINA MARGA PROVINSI JAWA TENGAH kinerja penyelenggaraan infrastruktur dengan sebaik-baiknya, maka Pemerintah, Pemerintah Daerah, swasta, dan masyarakat perlu dilibatkan agar upaya untuk mewujudkan peningkatan kesejahteraan masyarakat dapat segera terwujud. Dengan demikian, koordinasi dan integrasi baik secara vertikal maupun secara horizontal yang semakin kuat pada penyelenggaraan bidang kebinamargaan akan memberikan keyakinan bahwa pencapaian sasaran-sasaran strategis kementerian yang mempunyai cakupan secara nasional dan strategis serta secara fungsional bermanfaat untuk mendukung kebutuhan sosial ekonomi masyarakat, pengembangan wilayah, dan mendukung sektor lainnya akan menjadi kenyataan. Keterkaitan Tugas dan Fungsi Dinas Bina Marga dengan misi Direktorat Jenderal Bina Marga Kementerian PU 2010 - 2014 pada misi yang ke-3 yaitu Meningkatkan aksesibilitas dan mobilitas wilayah dalam mendukung pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan penyediaan jaringan jalan yang andal, terpadu dan berkelanjutan sangat terkait dengan fungsi Dinas Bina Marga yang ke 5 (Lima) yaitu tentang pelaksanaan tugas di bidang bina teknik, pembangunan wilayah barat, pembangunan wilayah tengah dan pembangunan wilayah timur dan misi ke 2 (Dua) yaitu perencanaan program kerja bidang jalan dan jembatan. Guna mendukung keterkaitan misi tersebut, Dinas Bina Marga mewujudkannya dengan meningkatkan kinerja jalan dan jembatan sebagai jalan kolektor sekunder, serta meningkatkan kinerja sarana dan prasarana pendukung kebinamargaan. Faktor Penghambat : 1. Kebutuhan pembiayaan konstruksi yang besar untuk mewujudkan jalan yang mantap; 2. Kebutuhan pembebasan lahan untuk relokasi jalan dan duplikasi jembatan semakin sulit; 3. Tingginya pelanggaran muatan yang melebihi tonase kekuatan struktur jalan; 4. Berkurangnya SDM yang berkualitas dan berpengalaman; 5. Ketersedian bahan material alam semakin terbatas. Faktor Pendorong : 1. Dukungan Gubernur pada Misi ke - 7 tentang infrastruktur; 2. Tuntutan dan kebutuhan masyarakat atas kondisi jalan yang baik; 3. Semakin meningkatnya alokasi dana yang bersumber dari APBD Provinsi Jawa Tengah; 4. Meningkatnya alokasi dana yang bersumber dari APBN melalui DAK Infrastruktur; 5. Peran serta masyarakat dalam kegiatan pemeliharaan rutin yang diswakelolakan.
24
DINAS BINA MARGA PROVINSI JAWA TENGAH D. Telaah RTRW dan KLHS : 1. Telaah RTRW (Sesuai dengan Perda Jateng Nomor 6 Tahun 2010 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2009 – 2029) : Pada Paragraf 1 Rencana Sistem Jaringan Prasarana Transportasi, Pasal 19 huruf a tentang rencana pengembangan sistem prasarana transportasi jalan dan Pasal 20 (1) tentang Rencana pengembangan sistem prasarana transportasi jalan, prasarana jalan umum sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, meliputi : a. Jalan arteri primer; b. Jalan kolektor primer; c. Jalan strategis nasional; d. Jalan tol. Rencana pengembangan jalan Arteri Primer sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf a (sesuai dengan ruas – ruas jalan pada Kepmen PU No. 630/KPTS/M/2009 tentang penetapan ruas – ruas jalan dalam jaringan jalan primer menurut fungsinya sebagai jalan arteri dan kolektor 1 dan Kepmen PU No. 631/KPTS/M/2009 tentang Penetapan Ruasruas Jalan Menurut Statusnya Sebagai Jalan Nasional). Rencana pengembangan jalan kolektor Primer sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf b, meliputi ruas – ruas meliputi : a. Pejagan-Ketanggungan,
Ketanggungan-Prupuk,
Tegal-Slawi-Prupuk-Ajibarang-
Purwokerto, Purwokerto -Sokaraja, Sokaraja- Purbalingga, Randu Dongkal-Bobotsari, Purbalingga-Bobotsari,
Purbalingga-Klampok,
Mandiraja-Gombong,
Selokromo-
Prembun, Banjarnegara-Wanayasa, Magelang-Salatiga, Boyolali-Klaten, SurakartaSukoharjo,
Sukoharjo-Wonogiri
,Wonogiri-Biting,
Prembun
-Selokromo,
Jati-
Purwodadi, Purwodadi-Godong, Surakarta-Purwodadi-Pati, Kudus-Jepara, BoyolaliBlabak,
Bumiayu-Randudongkal-Kebonagung-Bawang-Sukorejo-Cangkiran-Ungaran,
Weleri-Parakan, Bawang-Dieng, Slawi-Randudongkal, Randudongkal-Moga; b. Gubug-Kedungjati-Salatiga; c. Sruwen-Karanggede-Gemolong; d. Perbatasan Jawa Barat-Wangon-Purwokerto-Banyumas-Wonosobo-Secang; e. Semarang-Purwodadi-Blora dan Pengembangan ruas jalan Cepu-Blora-Rembang; f.
Bandungsari-Penanggapan-Perbatasan
Jawa
Barat,
Patimuan-Sidareja-Cilacap,
Tawangmangu-Perbatasan Jawa Timur, Klaten-Cawas-Jentir, Sukoharjo-Watukelir, Wonogiri-Pacitan serta Wonogiri-Namengan (Perbatasan Yogyakarta); g. Bawang-Dieng; h. Kebumen-Karangsambung-Banjarnegara.
25
DINAS BINA MARGA PROVINSI JAWA TENGAH Rencana pengembangan jalan stategis nasional (sesuai dengan Kepmen PU No. 567/KPTS/M/2010 tentang rencana umum jaringan jalan nasional) sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf c, meliputi: a. Jalan di sisi pantai selatan dari Cilacap (Slarang-Ayah), Kebumen - Purworejo Perbatasan Yogyakarta; b. Wiradesa-Kalibening-Wanayasa-Batur-Dieng (Wonosobo); c. Rembang-Bulu-Blora-Cepu-Padangan (Perbatasan Jawa Timur). Rencana pengembangan jalan tol sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf d, meliputi : a. Pemantapan jalan tol Semarang Seksi A, Seksi B dan Seksi C; b. Pengembangan jalan tol sepanjang Semarang-Solo; c. Pengembangan jalan tol sepanjang Semarang-Demak-Kudus-Pati-Perbatasan Jawa Timur; d. Pengembangan jalan tol sepanjang Perbatasan Jawa Barat-Pejagan-PemalangBatang-Semarang; e. Pengembangan jalan tol sepanjang Solo-Sragen-Perbatasan Jawa Timur; f.
Pengembangan jalan tol sepanjang Yogyakarta-Solo;
g. Pengembangan jalan tol sepanjang Yogyakarta-Bawen; h. Pengembangan jalan tol sepanjang Ciamis-Cilacap-Yogyakarta; i.
Pengembangan jalan tol sepanjang Pejagan-Cilacap.
Program dan kegiatan Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Tengah mengacu pada jalan provinsi berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Jawa Tengah No. 620/12/2010, tanggal 02-08-2010 tentang penetapan status ruas – ruas jalan sebagai jalan provinsi dan peranannya dalam jaringan jalan primer sebagai jalan arteri, kolektor 1, kolektor 2 dan kolektor 3 di wilayah Provinsi Jawa Tengah dan panjang jembatan provinsi 26.086 m (2.068 Buah) dan juga menangani jalan yang sudah ada yaitu sebagian ruas jalan non status sepanjang 4,040 Km yaitu pada Jalan Komplek Wisata Borobudur dan JL. Akses Bandara A. Yani Semarang, sehingga telah sesuai dengan Perda Jateng Nomor 6 Tahun 2010 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2009 – 2029. 2. Telaah KLHS : Dasar Pelaksanaan KLHS Renstra Dinas Bina Marga Mengacu Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia No. 67 Tahun 2012 tentang Pedoman Pelaksanaan Kajian Lingkungan Hidup Strategis dalam Penyusunan atau Evaluasi Rencana Pembangunan Daerah, Bab V tentang KLHS dalam penyusunan Rencana Strategis SKPD. Langkahlangkah telaah KLHS yang terkait dengan Dinas Bina Marga adalah sebagaimana tabel berikut :
26
DINAS BINA MARGA PROVINSI JAWA TENGAH
DINAS BINA MARGA PROVINSI JAWA TENGAH
Tabel 3.1. Deskripsi Kajian Pengaruh dan Mitigasi Dampak Indikasi Program/Kegiatan Prioritas Dinas Bina Marga
No 1.
Indikasi Program Program Pembangunan Jalan dan Jembatan
Dampak (-) Meningkatnya kegiatan alih fungsi lahan pertanian yang dapat merusak lingkungan dan mengakibatkan turunnya produksi pertanian (-) Mengurangi daerah resapan air, sehingga dapat meningkatkan run off, dan menimbulkan banjir pada tempattempat tertentu, (-) Mengurangi secara signifikan keanekaragaman hayati (-) Pemakaian material berakibat pada perubahan bentang alam (-) Meningkatkan pencemaran lingkungan : kebisingan, polusi udara (-) Pemisahan komunitas karena penggusuran dan putusnya akses (-) Berpotensi menimbulkan kerusakan lingkungan akibat penggunaan material (-) Menimbulkan konflik sosial
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Rumusan Mitigasi Meminimalkan penggunaan lahan pertanian produktif dengan mempertimbangkan prioritas azas manfaat dan pengembangan dinamika wilayah. Intensifikasi pertanian melalui teknologi pertanian, (bibit unggul, sarana produksi pertanian dan mekanisasi), pertanian organik, pertanian hemat air. pembuatan drainase (saluran air) untuk mengalirkan air agar tidak mengenangi lingkungan dan badan jalan. Pemanfaatan area di sekitar lokasi pembangunan jalan dan jembatan sebagai ruang terbuka hijau (RTH) mempertimbangkan keselamatan, kelancaran dan kenyamanan jalan serta area tersebut merupakan ruang milik jalan. Penghijauan (turus) di sepanjang koridor jalan dengan tanaman responsif menyerap karbon , memiliki perakaran yang kuat dan memiliki tajuk yang rindang Penggunaan material diutamakan dari lokasi penambangan yang berizin
1.
2. 3. 4.
KLHS Renstra SKPD Alternatif Pembuatan jalan Dinas Bina Marga dan jembatan layang guna memudahkan akses masyarakat yang terputus. Mempertahankan sawah lestari. Pengalihan trase jalan Pembangunan terowongan.
Rekomendasi Pembangunan jalan dan jembatan harus dilakukan dengan: Meminimalkan penggunaan lahan pertanian produktif. Memperhatikan kesatuan masyarakat secara sosial agar tidak terpisah. Upaya peningkatan fungsi resapan air melalui penanaman pohon dan pembuatan drainase di koridor jalan.. Memperhatikan kesesuaian dengan rencana tata ruang (pengendalian). Catatan perbaikan:
27 27
DINAS BINA MARGA PROVINSI JAWA TENGAH No
Indikasi Program
Dampak
Rumusan Mitigasi
2.
Program Peningkatan Jalan dan Penggantian Jembatan
(-)Berpotensi menimbulkan kerusakan lingkungan akibat penggunaan material (-)Berkurang atau hilangnya tanaman turus jalan (-)Meningkatkan pencemaran udara dan kebisingan
3.
Program (-)Berpotensi Rehabilitasi/Pemeliharaan menimbulkan Jalan dan Jembatan kerusakan lingkungan akibat penggunaan material (-) Berkurang atau hilangnya tanaman turus jalan (-) Meningkatkan pencemaran udara dan kebisingan (-) Peningkatan suhu di permukiman sekitar, contoh; dari aspal ke beton
1. Penggunaan material diutamakan dari lokasi penambangan yang berizin 2. Pemanfaatan area di sekitar lokasi pembangunan jalan dan jembatan sebagai ruang terbuka hijau (RTH) mempertimbangkan keselamatan, kelancaran dan kenyamanan jalan serta area tersebut merupakan ruang milik jalan. 3. Penghijauan (turus) di sepanjang koridor jalan dengan tanaman responsif menyerap karbon , memiliki perakaran yang kuat dan memiliki tajuk yang rindang 1. Penggunaan material diutamakan dari lokasi penambangan yang berizin 2. Pemanfaatan area di sekitar lokasi pembangunan jalan dan jembatan sebagai ruang terbuka hijau (RTH) mempertimbangkan keselamatan, kelancaran dan kenyamanan jalan serta area tersebut merupakan ruang milik jalan. 3. Penghijauan (turus) di sepanjang koridor jalan dengan tanaman responsif menyerap karbon, memiliki perakaran yang kuat dan memiliki tajuk yang rindang
DINAS BINA MARGA PROVINSI JAWA TENGAH
KLHS Renstra SKPD
Rekomendasi
Alternatif Pemanfaatan kembali material jalan dengan menggunakan alat cold milling.
Dinas Bina Marga
Peningkatan Jalan dan Penggantian Jembatan harus dilakukan dengan upaya peningkatan fungsi resapan air melalui penanaman pohon dan pembuatan drainase di koridor jalan. Upaya pemanfaatan kembali/daur ulang material jalan yang ada, seperti: aspal
Pemanfaatan kembali material jalan dengan menggunakan alat cold milling.
Dinas Bina Marga
Rehabilitasi/Pemeliharaan Jalan dan Jembatan harus dilakukan dengan upaya peningkatan kualitas melalui pengurangan dampak kebisingan, kemacetan, pencemaran, suhu dan memperlancar aliran air serta RTH
28 28
DINAS BINA MARGA PROVINSI JAWA TENGAH E. Penentuan Isu - isu Strategis : Berangkat dari identifikasi permasalahan yang dihadapi dan meningkatnya dinamika kehiduoan social, ekonomi, budaya dan politik masyarakat serta pengembangan wilayah di provinsi jawa tengah, membuat semakin tinggi dan dan vitalnya peran infrastruktur sebagai sarana publik untuk dapat semakin mengimbangi tuntutan masyarakat. Selain itu, infrastruktur juga terkait erat dengan koneksitas regional dan nasional, yang mendukung penguatan posisi jawa tengah secara regional dan nasional. Maka dirumuskan isu strategis pembangunan daerah jawa tengah melalui berbagai pertimbangan diantaranya memiliki pengaruh besar terhadap pencapaian sasaran pembangunan nasional. Adapun isu strategis tersebut adalah sebagai berukut : 1). Tingginya laju pertumbuhan dan pesatnya kegiatan social ekonomi serta masih adanya kesenjangan atar wilayah, memerlukan pengembangan infrastruktur secara terpadu, integral dan lintas sector. 2). Belum optimalnya kondisi infrastruktur di Provinsi Jawa Tengah dalam mengimbangi dinamika kebutuhan dan tuntutan masyarakat serta wilayah, baik dilingkup regional dan nasional. 3). Adanya kesenjangan antar wilayah terutama antara wilayah pantai utara dan pantai selatan Jawa Tengah yang memerlukan pembenahan infrastruktur secara massif. 4) Masih adanya daerah - daerah tertentu yang berpotensi rawan longsor/ banjir dan tanah dasar labil yang berpengaruh terhadap laju pertumbuhan ekonomi sehingga memerlukan penanganan infrastruktur yang inofatif.
29
DINAS BINA MARGA PROVINSI JAWA TENGAH BAB IV
VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN
A. Visi dan Misi Dinas Bina Marga 1. Visi : Terwujudnya Jaringan Jalan Yang Andal dan Berkelanjutan Untuk Menuju Jawa Tengah Sejahtera 2. Misi : a. Meningkatkan kinerja jalan dan jembatan untuk mencapai standarisasi jalan Provinsi sebagai jalan kolektor primer dan kolektor sekunder; b. Meningkatkan kinerja sarana dan prasarana pendukung kebinamargaan; c. Memperkuat manajemen kelembagaan dan kualitas aparatur kebinamargaan. B. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Dinas Bina Marga 1. Tujuan : a. Mempertahankan kondisi permukaan jalan dan jembatan agar selalu dalam kondisi baik; b. Meningkatkan kapasitas jalan dan jembatan; c. Meningkatkan kualitas struktur jalan dan jembatan; d. Meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana prasarana pendukung kebinamargaan; e. Meningkatkan kapasitas kelembagaan dan kapabilitas aparatur kebinamargaan. 2. Sasaran : a. Meningkatnya kinerja pelayanan jalan; b. Meningkatnya kapasitas jalan dan jembatan untuk melayani pertumbuhan lalu lintas; c. Meningkatnya kualitas jalan dan jembatan sesuai dengan standarisari jalan provinsi; d. Meningkatnya sarana prasarana pendukung kebinamargaan sesuai dengan kebutuhan untuk peningkatan kinerja penanganan jalan; e. Meningkatnya efisiensi dan efektifitas penyelenggaraan pelayanan Dinas Bina Marga sesuai tupoksi. C. Strategi dan Kebijakan 1. Strategi : a. Peningkatan kinerja kondisi baik jalan dan jembatan; b. Peningkatan kapasitas penanganan jalan dan jembatan; c. Peningkatan kualitas penanganan jalan dan jembatan; d. Peningkatan ketersediaan prasarana dan sarana kebinamargaan serta kapasitas SDM; e. Peningkatan penyelenggaraan pelayanan SKPD secara efektif dan efisien.
30
DINAS BINA MARGA PROVINSI JAWA TENGAH 2. Kebijakan : a. Penanganan ruas jalan yang tidak ditangani peningkatan kapasitas (pelebaran) dan peningkatan kualitas dengan kegiatan pemeliharaan baik secara rutin maupun berkala yaitu
dengan
program
rehabilitasi/pemeliharaan
jalan
dan
jembatan
serta
pemeliharaan berkala sehingga seluruh ruas jalan dan jembatan tetap tertangani dengan mengupayakan peningkatan peran serta masyarakat dalam pemeliharaan jalan. Pemeliharaan jalan dan jembatan secara rutin dan berkala pada : - Ruas jalan di perbatasan provinsi; - Jalan protokol perkotaan; - Jalan Akses Pariwisata. b. Meningkatkan kapasitas (pelebaran) jalan dan jembatan pada : - Jalan
akses
pantura
-
pansela
(koridor
Pemalang
-
Purbalingga
-
Gombong/Kebumen; Koridor Pekalongan - Banjarnegara - Prembun/ Kebumen); - Jalan perbatasan antar provinsi; jalan penghubung antar jalan nasional (Weleri Patean - Parakan; Pejagan - Ketanggunan - Songgom - Prupuk; Cukangleuleus Sidareja; Majenang - Salem - Bumiayu); - Jalan penghubung alternatif jalan nasional (Ungaran - Cangkiran - Bawang Kebonagung - Slawi - Ketanggungan); - Ruas jalan yang terhubung langsung ke jalan nasional. c. Meningkatkan kwalitas jalan dan jembatan : - Peningkatan kualitas jalan pada : Kondisi tanah dasar labil; Beban lalu lintas tinggi; Kelas jalan yang belum sesuai standar jalan provinsi sebagai jalan kolektor sekunder. - Meningkatkan penanganan pada ruas jalan dan jembatan utamanya untuk mendukung pembangunan sosial, ekonomi dan pengembangan wilayah (ruas perbatasan provinsi, akses wisata, akses penghubung Pantura - Pansela, pembangunan perkotaan dan perdesaan, alternatif jalan nasional dan akses langsung jalan arteri, daerah rawan bencana dan strategis lainnya); d. Meningkatkan
ketersediaan
peralatan
penanganan
jalan
dan
SDM
teknis
kebinamargaan serta pengembangan sistem informasi manajemen dan publik : - Pemenuhan sarana prasarana kebinamargaan berupa alat berat, alat laboratorium, unit peralatan pemeliharaan rutin serta bahan/material jalan dan jembatan, antisipasi kerusakan akibat banjir dan longsor yang berupa jembatan darurat, bronjong, turap, gorong – gorong baja, bahan aspal; -
Pemenuhan sarana prasarana kebinamargaan berupa pengembangan sistema informasi
berupa data base kebinamargaan, produk teknis perencanaan dan
pengawasan;
31
DINAS BINA MARGA PROVINSI JAWA TENGAH
DINAS BINA MARGA PROVINSI JAWA TENGAH
- Pemenuhan peningkatan sumber daya teknis kebinamargaan berupa pengadaan pegawai baru dan bimbingan teknis dan admistrasi. e.
Meningkatkan kuantitas SDM sesuai dengan tupoksi untuk penujang penyelenggaraan pelayanan SKPD secara efektif dan efisien.
Tabel 4.1. Keterkaitan Tujuan, Sasaran dan Indikator Target dalam Pencapaian Misi Renstra Dinas Bina Marga Jateng 2013 - 2018 Capaian Kinerja No.
Misi
Tujuan
Sasaran
Indikator Sasaran
Kondisi Awal 2013
1
Meningkatkan kinerja
Mempertahankan
jalan dan jembatan
kondisi permukaan
untuk mencapai
jalan dan jembatan
standarisasi jalan
agar selalu dalam
Provinsi sebagai jalan
kondisi baik
kolektor sekunder
Kondisi
Target Capaian Setiap Tahun 2014
2015
2016
Akhir 2017
2018
Meningkatnya
89,60% 88,92% 88,24% 86,70% 87,56% 1. Persentase proporsi 86,92% panjang jalan dalam kinerja pelayanan kondisi baik jalan a. Kegiatan 2.395,492 Km 2.406,591 Km 2.218,391 Km 2.138,441 Km 2.078,141 Km 2.061,441 Km Pemeliharaan Jalan Provinsi 122,620 Km 140,620 Km 140,620 Km b. Kegiatan Rehabilitasi 62,150 Km 104,620 Km 47,510 Km Jalan 97,600 Km 114,900 Km 121,900 Km 76,900 Km c. Kegiatan 60,500 Km 131,478 Km Pemeliharaan Berkala Jalan Provinsi 80,52% 80,90% 79,76% 80,14% 2. Persentase proporsi 79,00% 79,38% panjang jembatan dalam kondisi baik a. Kegiatan 25.326,230 M 26.639,530 M 25.399,900 M 25.402,500 M 25.414,100 M 25.326,900 M Pemeliharaan jembatan 621,10 M 639,10 M 556,10 M 603,10 M b. Kegiatan Rehabilitasi 619,00 M 750,20 M Jembatan Provinsi
32 32 26
DINAS BINA MARGA PROVINSI JAWA TENGAH
DINAS BINA MARGA PROVINSI JAWA TENGAH Capaian Kinerja
No.
Misi
Tujuan
Sasaran
Indikator Sasaran
Kondisi Awal 2013
Meningkatkan kapasitas
Meningkatnya
jalan dan jembatan
kapasitas jalan dan jembatan untuk melayani pertumbuhan lalu lintas
Meningkatkan kualitas struktur jalan dan jembatan
Meningkatnya
Persentase Peningkatan proporsi Panjang Jalan dengan lebar ≥ 6,00 m a. Kegiatan Peningkatan Jalan b. Kegiatan Penggantian Jembatan
Persentase Peningkatan kualitas jalan dan proporsi Panjang jembatan sesuai Jalan Provinsi sebagai jalan dengan standarisari kolektor (MST ≥ 8,0 jalan provinsi Ton) a. Kegiatan sebagai jalan Peningkatan kolektor sekunder Jalan b. Kegiatan Penggantian Jembatan
Kondisi
Target Capaian Setiap Tahun 2014
2015
2016
Akhir 2017
2018
50,44%
54,14%
59,00%
64,84%
71,21%
77,87%
106,981 Km
152,22 Km
169,75 Km
211,00 Km
236,00 Km
245,70 Km
202,200 M
200,00 M
130,00 M
80,40 M
50,80 M
120,00 M
67,62%
69,60%
72,20%
75,33%
78,74%
82,30%
106,981 Km
152,22 Km
169,75 Km
211,00 Km
236,00 Km
245,70 Km
202,200 M
200,00 M
130,00 M
80,40 M
50,80 M
120,00 M
33 33
DINAS BINA MARGA PROVINSI JAWA TENGAH
DINAS BINA MARGA PROVINSI JAWA TENGAH Capaian Kinerja
No.
Misi
Tujuan
Sasaran
Indikator Sasaran
Kondisi Awal 2013
2
Meningkatkan kinerja
Meningkatkan kualitas
Meningkatnya
sarana dan prasarana
dan kuantitas sarana
sarana prasarana
pendukung
prasarana pendukung
pendukung
kebinamargaan
kebinamargaan
kebinamargaan sesuai dengan kebutuhan untuk
Kondisi
Target Capaian Setiap Tahun 2014
2015
2016
Akhir 2017
2018
1. Persentase Peningkatan proporsi pemenuhan peralatan penunjang pemeliharaan jalan dan alat berat
33,88%
46,61%
81,03%
88,08%
94,31%
100,00%
2. Persentase Peningkatan proporsi pemenuhan peralatan laboratorium kebinamargaan 3. Persentase Peningkatan proporsi panjang jalan yang sudah dileger
92,56%
94,63%
96,28%
97,93%
98,86%
100,00%
76,31%
81,87%
86,55%
91,03%
95,51%
100,00%
peningkatan kinerja penanganan jalan
34 34
DINAS BINA MARGA PROVINSI JAWA TENGAH DINAS BINA MARGA PROVINSI JAWA TENGAH Capaian Kinerja No.
Misi
Tujuan
Sasaran
Indikator Sasaran
Kondisi Awal 2013
3
Memperkuat
Meningkatkan kapasitas
Meningkatnya
manajemen
kelembagaan dan
efisiensi dan
kelembagaan dan
kapabilitas aparatur
efektifitas
kualitas aparatur
kebinamargaan
penyelenggaraan
kebinamargaan
Jumlah peserta bimbingan teknis untuk peningkatan kualitas SDM
110 Orang
Kondisi
Target Capaian Setiap Tahun 2014 300 Orang
2015 400 Orang
2016 500 Orang
Akhir 2017 500 Orang
2018 500 Orang
pelayanan Dinas Bina Marga sesuai tupoksi
35 35
DINAS BINA MARGA PROVINSI JAWA TENGAH BAB V
RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF Untuk mencapai visi dan misi Gubernur dengan mengacu tujuan dan
sasaran
RPJMD
sebagai
perwujudan
realisasi
capaian
Renstra
2013-2018
dilaksanakan melalui program dan kegiatan, indikator kinerja, kelompok sasaran dan pendanaan sebagaimana tercantum dalam tabel berikut;
36
Tabel 5. 1 Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran, dan Pendanaan Indikatif SKPD Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Tengah
Tujuan (1) Memelihara kondisi jalan/ jembatan agar tetap dalam kondisi yang memadai untuk melayani lalu lintas angkutan barang dan penumpang dengan aman
Sasaran (2) Meningkatnya Rehabilitasi/ Pemeliharaan Jalan dan Jembatan agar tetap dalam kondisi yang memadai untuk lalu lintas angkutan barang dan penumpang
Indikator Sasaran (3) Terwujudnya Rehabilitasi/ Pemeliharaan jalan dan jembatan, Pemeliharaan Berkala dan Penanganan Kerusdakan Khusus Jalan dan Jembatan provinsi Jawa Tengah. Terwujudnya Pemeliharaan jalan provinsi sepanjang 10.903,005 Km
Terwujudnya Rehabilitasi Jalan Provinsi sepanjang 570,630 Km
Terwujudnya Pemeliharaan Jembatan Provinsi sepanjang 128.182,930 M'
Program dan Kegiatan (4) Program Rehabilitasi/ Pemeliharaan Jalan dan Jembatan
Indikator Kinerja Program (outcome) dan Kegiatan (output)
(6)
(5) Terwujudnya Rehabilitasi Jalan dalam kondisi /Pemeliharaan jalan dan baik = 86,70 % jembatan
Kegiatan Pemeliharaan Terlaksananya Jalan Provinsi Pemeliharaan Jalan Provinsi
Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Data Capaian Pada Tahun Awal Perencanaan
Tahun - 2 (2015) Rp (8) 310.330.665.000
Target (7) Jalan dalam kondisi baik = 86,92 %
Target (9) Jalan dalam kondisi baik = 87,56 %
2569,661
Tahun - 3 (2016) Rp (10) 434.024.525.000
Target (11) Jalan dalam kondisi baik = 88,24 %
2.078,14
25.414,100
2569,661
2.061,44
Tahun - 4 (2017) Rp (12) 560.481.977.000
Target (13) Jalan dalam kondisi baik = 88,92%
25.326,900
Tahun - 5 (2018) Rp (14) 672.572.373.000
Target
Kondisi kinerja pada akhir periode renstra SKPD Rp (16) 773.219.229.000
(15) Jalan dalam kondisi baik = 89,60%
Target (17) Jalan dalam kondisi baik = 89,60%
Rp (18) 2.750.628.769.000
2.406,591 Km
84.495.635.000
2.218,391 Km
91.668.985.000
2.138,441 Km
106.922.050.000
2.078,141 Km
124.688.460.000
2.061,441 Km
133.993.665.000
10.903,005 Km
541.768.795.000
1. Pemeliharaan Jalan Provinsi di Wilayah BPT Bina Marga Semarang
255,950 Km
9.035.250.000
267,150 Km
10.692.475.000
252,590 Km
12.629.500.000
245,890 Km
14.753.400.000
246,890 Km
16.047.850.000
1.268,470 Km
63.158.475.000
2. Pemeliharaan Jalan Provinsi di Wilayah BPT Bina Marga Pati
272,580 Km
9.568.300.000
258,990 Km
10.748.085.000
250,230 Km
12.511.500.000
248,230 Km
14.893.800.000
248,230 Km
16.134.950.000
1.278,260 Km
63.856.635.000
3. Pemeliharaan Jalan Provinsi di Wilayah BPT Bina Marga Purwodadi
366,700 Km
12.988.500.000
355,500 Km
14.753.250.000
346,740 Km
17.337.000.000
334,740 Km
20.084.400.000
323,040 Km
20.997.600.000
1.726,720 Km
86.160.750.000
4. Pemeliharaan Jalan Provinsi di Wilayah BPT Bina Marga Surakarta
382,681 Km
13.384.035.000
367,651 Km
15.257.517.000
358,891 Km
17.944.550.000
331,991 Km
19.919.460.000
331,991 Km
21.579.415.000
1.773,205 Km
88.084.977.000
5. Pemeliharaan Jalan Provinsi di Wilayah BPT Bina Marga Magelang
307,300 Km
10.755.500.000
218,730 Km
9.077.295.000
213,670 Km
10.683.500.000
207,970 Km
12.478.200.000
205,970 Km
13.388.050.000
1.153,640 Km
56.382.545.000
6. Pemeliharaan Jalan Provinsi di Wilayah BPT Bina Marga Wonosobo
221,600 Km
7.756.000.000
217,630 Km
9.031.645.000
212,570 Km
10.628.500.000
206,870 Km
12.412.200.000
206,870 Km
13.446.550.000
1.065,540 Km
53.274.895.000
7. Pemeliharaan Jalan Provinsi di Wilayah BPT Bina Marga Cilacap
157,370 Km
5.499.200.000
107,940 Km
4.479.510.000
99,180 Km
4.959.000.000
95,180 Km
5.710.800.000
95,180 Km
6.186.700.000
554,850 Km
26.835.210.000
8. Pemeliharaan Jalan Provinsi di Wilayah BPT Bina Marga Tegal
194,950 Km
6.840.750.000
196,800 Km
8.167.208.000
188,040 Km
9.402.000.000
186,040 Km
11.162.400.000
184,040 Km
11.962.600.000
949,870 Km
47.534.958.000
9. Pemeliharaan Jalan Provinsi di Wilayah BPT Bina Marga Pekalongan
247,460 Km
8.668.100.000
228,000 Km
9.462.000.000
216,530 Km
10.826.500.000
221,230 Km
13.273.800.000
219,230 Km
14.249.950.000
1.132,450 Km
56.480.350.000
Kegiatan Rehabilitasi Jalan
Terlaksananya Rehabilitasi Jalan
1. Rehabilitasi Jalan di Wilayah BPT Bina Marga Semarang 2. Rehabilitasi Jalan di Wilayah BPT Bina Marga Pati 3. Rehabilitasi Jalan di Wilayah BPT Bina Marga Purwodadi 4. Rehabilitasi Jalan di Wilayah BPT Bina Marga Surakarta 5. Rehabilitasi Jalan di Wilayah BPT Bina Marga Magelang 6. Rehabilitasi Jalan di Wilayah BPT Bina Marga Wonosobo 7. Rehabilitasi Jalan di Wilayah BPT Bina Marga Cilacap 8. Rehabilitasi Jalan di Wilayah BPT Bina Marga Tegal 9. Rehabilitasi Jalan di Wilayah BPT Bina Marga Pekalongan Kegiatan Pemeliharaan Terlaksananya jembatan Pemeliharaan Jembatan
2.395,492 Km
Tahun - 1 (2014)
47,510 Km
25.326,230 M
62,150
Km
58.107.500.000
104,620
Km
106.953.400.000
122,620
Km
130.945.281.000
140,620
Km
165.194.779.000
140,620
Km
199.885.669.000
570,630 Km
661.086.629.000
4,900 Km
4.471.500.000
5,400
Km
10.791.400.000
7,400
Km
8.133.532.000
9,400
Km
11.364.960.000
9,400
Km
13.751.600.000
36,500 Km
48.512.992.000
4,600 Km
4.210.000.000
4,100
Km
3.993.000.000
6,100
Km
6.534.885.000
8,100
Km
9.545.215.000
8,100
Km
11.549.708.000
31,000 Km
35.832.808.000
13,000 Km
11.859.000.000
20,600
Km
20.445.000.000
22,600
Km
24.672.946.000
24,600
Km
29.542.031.000
24,600
Km
35.745.856.000
105,400 Km
122.264.833.000
11,000 Km
11.359.000.000
20,850
Km
20.077.500.000
22,850
Km
24.203.739.000
24,850
Km
28.954.449.000
24,850
Km
35.034.882.000
104,400 Km
119.629.570.000
4,500 Km
4.136.000.000
4,200
Km
4.040.000.000
6,200
Km
6.560.190.000
8,200
Km
9.544.017.000
8,200
Km
11.548.259.000
31,300 Km
35.828.466.000
4,340 Km
3.999.000.000
5,550
Km
5.347.500.000
7,550
Km
8.001.979.000
9,550
Km
11.133.878.000
9,550
Km
13.471.991.000
36,540 Km
41.954.348.000
5,400 Km
4.926.000.000
22,300
Km
21.435.000.000
24,300
Km
25.693.163.000
26,300
Km
30.588.608.000
26,300
Km
37.012.214.000
104,600 Km
119.654.985.000
4,950 Km
4.516.000.000
7,000
Km
6.745.000.000
9,000
Km
9.539.357.000
11,000
Km
12.825.134.000
11,000
Km
15.518.411.000
42,950 Km
49.143.902.000
9,460 Km
8.631.000.000
14,620
Km
14.079.000.000
16,620
Km
17.605.490.000
18,620
Km
21.696.487.000
18,620
Km
26.252.748.000
77,940 Km
88.264.725.000
26.639,530 M
26.639.530.000
25.399,900 M
38.099.850.000
25.402,500 M
50.805.000.000
25.414,100 M
64.805.954.000
25.326,900 M
71.041.950.000
128.182,930 M
251.392.284.000
1. Pemeliharaan Jembatan Provinsi di Wilayah BPT Bina Marga Semarang
2.611,600 M
2.611.600.000
2.577,300 M
3.865.950.000
2.577,300 M
5.154.600.000
2.577,300 M
6.572.115.000
2.504,300 M
7.024.561.000
12.847,800 M
25.228.826.000
2. Pemeliharaan Jembatan Provinsi di Wilayah BPT Bina Marga Pati
2.773,700 M
2.773.700.000
2.736,600 M
4.104.900.000
2.736,600 M
5.473.200.000
2.750,800 M
7.014.540.000
2.736,600 M
7.676.163.000
13.734,300 M
27.042.503.000
3. Pemeliharaan Jembatan Provinsi di Wilayah BPT Bina Marga Purwodadi
3.886,050 M
3.886.050.000
3.943,650 M
5.915.475.000
3.946,250 M
7.892.500.000
3.943,650 M
10.056.307.000
3.943,650 M
11.061.937.000
19.663,250 M
38.812.269.000
4. Pemeliharaan Jembatan Provinsi di Wilayah BPT Bina Marga Surakarta
4.655,180 M
4.655.180.000
4.624,280 M
6.936.420.000
4.624,280 M
9.248.560.000
4.624,280 M
11.791.914.000
4.624,280 M
12.971.105.000
23.152,300 M
45.603.179.000
5. Pemeliharaan Jembatan Provinsi di Wilayah BPT Bina Marga Magelang
2.988,500 M
2.988.500.000
1.965,870 M
2.948.805.000
1.965,870 M
3.931.740.000
1.965,870 M
5.012.968.000
1.965,870 M
5.514.264.000
10.851,980 M
20.396.277.000
6. Pemeliharaan Jembatan Provinsi di Wilayah BPT Bina Marga Wonosobo
2.740,300 M
2.740.300.000
2.692,700 M
4.039.050.000
2.692,700 M
5.385.400.000
2.692,700 M
6.866.385.000
2.692,700 M
7.553.023.000
13.511,100 M
26.584.158.000
7. Pemeliharaan Jembatan Provinsi di Wilayah BPT Bina Marga Cilacap
2.059,400 M
2.059.400.000
1.847,100 M
2.770.650.000
1.847,100 M
3.694.200.000
1.847,100 M
4.710.105.000
1.847,100 M
5.181.115.000
9.447,800 M
18.415.470.000
8. Pemeliharaan Jembatan Provinsi di Wilayah BPT Bina Marga Tegal
2.187,000 M
2.187.000.000
2.213,000 M
3.319.500.000
2.213,000 M
4.426.000.000
2.213,000 M
5.643.150.000
2.213,000 M
6.207.465.000
11.039,000 M
21.783.115.000
9. Pemeliharaan Jembatan Provinsi di Wilayah BPT Bina Marga Pekalongan
2.737,800 M
2.737.800.000
2.799,400 M
4.199.100.000
2.799,400 M
5.598.800.000
2.799,400 M
7.138.470.000
2.799,400 M
7.852.317.000
13.935,400 M
27.526.487.000
SKPD Penanggung Jawab
Lokasi
(19) Dinas Bina Marga
(20) Jawa Tengah
Tujuan (1)
Sasaran (2)
Indikator Sasaran (3) Terwujudnya Rehabilitasi Jembatan Provinsi sepanjang 3.169,600 M'
Program dan Kegiatan (4) Kegiatan Rehabilitasi Jembatan Provinsi
Indikator Kinerja Program (outcome) dan Kegiatan (output) (5) Terlaksananya Rehabilitasi Jembatan Provinsi
(6) 619,00 M
1. Rehabilitasi Jembatan Provinsi di Wilayah BPT Bina Marga Semarang 2. Rehabilitasi Jembatan Provinsi di Wilayah BPT Bina Marga Pati 3. Rehabilitasi Jembatan Provinsi di Wilayah BPT Bina Marga Purwodadi 4. Rehabilitasi Jembatan Provinsi di Wilayah BPT Bina Marga Surakarta 5. Rehabilitasi Jembatan Provinsi di Wilayah BPT Bina Marga Magelang 6. Rehabilitasi Jembatan Provinsi di Wilayah BPT Bina Marga Wonosobo 7. Rehabilitasi Jembatan Provinsi di Wilayah BPT Bina Marga Cilacap 8. Rehabilitasi Jembatan Provinsi di Wilayah BPT Bina Marga Tegal 9. Rehabilitasi Jembatan Provinsi di Wilayah BPT Bina Marga Pekalongan Terwujudnya Pemeliharaan Berkala Jalan Provinsi sepanjang 471,800 Km
Kegiatan Pemeliharaan Terlaksananya Berkala Jalan Provinsi Pemeliharaan Berkala Jalan Provinsi
Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Data Capaian Pada Tahun Awal Perencanaan
131,478 Km
Tahun - 1 (2014)
750,20
Meningkatnya kapasitas dan struktur jalan/ Jembatan
Terwujudnya peningkatan kwalitas dan kapasitas jalan provinsi dan penggantian jembatan.
M
61,00
M
2,00
M
41,00
M
5,00
M
86,30
M
2,00
M
41,10
M
1,50
M
4,00
M
28,00
M
86,20
M
-
M
223,40
M
-
M
41,60
M
2,90
M
165,60
M
-
M
4.785.000.000
4.880.000.000
4.048.000.000
3.998.000.000
(9) 556,10
3.080.000.000
3.894.000.000
4.311.000.000
M
52,20
M
96,50
M
-
M
78,10
M
6,60
M
35,30
M
6,50
M
19,20
M
7,00
M
-
M
13,00
M
133,80
M
9,00
M
75,50
M
3,50
M
15,60
M
6,60
M
102,10
M
-
M
3.235.000.000
4.857.000.000
Tahun - 3 (2016) Rp (10) 50.458.000.000
Target
Tahun - 4 (2017) Rp (12)
(11) 603,10 M
67.104.973.000
Target
621,10 M
52 M 6.110.000.000
8.495.000.000
3.665.000.000
3.626.000.000
995.000.000
10.480.000.000
3.765.000.000
2.932.000.000
10.390.000.000
101,50
M
-
M
83,10
M
6,60
M
40,30
M
6,50
M
24,20
M
7,00
M
7,00
M
13,00
M
138,80
M
9,00
M
80,50
M
3,50
M
20,60
M
6,60
M
107,10
M
-
M
Tahun - 5 (2018) Rp (14)
(13)
73.815.468.000
Target
639,10 M
52 M 7.069.475.000
9.942.915.000
4.602.260.000
5.027.308.000
7.661.500.000
12.075.600.000
4.415.425.000
4.326.000.000
11.984.490.000
103,50
M
-
M
85,10
M
6,60
M
42,30
M
6,50
M
26,20
M
7,00
M
9,00
M
13,00
M
140,80
M
9,00
M
82,50
M
3,50
M
22,60
M
6,60
M
109,10
M
-
M
Kondisi kinerja pada akhir periode renstra SKPD Rp (16)
(15)
81.197.010.000
52 M 7.776.422.000
105,50
M
-
M
87,10
M
6,60
M
44,30
M
6,50
M
5.530.038.000
28,20
M
7,00
M
8.427.650.000
11,00
M
13,00
M
142,80
M
9,00
M
84,50
M
3,50
M
24,60
M
6,60
M
111,10
M
-
M
10.937.206.000
5.062.486.000
13.283.160.000
4.856.967.000
4.758.600.000
13.182.939.000
Target (17) 3.169,600 M
Rp (18)
468,000 M
12.030.926.000
374,400 M
5.568.734.000
248,500 M
22.946.480.000
28,000 M 6.083.041.000
138,900 M
24.264.387.000
29,500 M 9.270.415.000
31,000 M
29.589.565.000
80,000 M 14.611.476.000
642,400 M
55.307.236.000
36,000 M 5.342.663.000
546,400 M
21.460.055.000
14,000 M 5.234.460.000
125,000 M
21.145.060.000
29,300 M 14.501.232.000
595,000 M -
54.369.661.000
M
141.744.290.000
97,600 Km
199.204.673.000
114,900 Km
239.067.712.000
121,900 Km
281.210.435.000
471,800 Km
960.227.110.000
19,430 Km
35.918.000.000
24,430 Km
50.317.021.000
31,430 Km
64.667.978.000
33,430 Km
76.301.354.000
125,420 Km
253.677.353.000
2. Pemeliharaan Berkala Jalan Wilayah Tengah
22,200 Km
35.301.000.000
26,280 Km
43.579.790.000
35,080 Km
64.629.989.000
40,280 Km
75.088.906.000
42,280 Km
87.338.977.000
166,120 Km
305.938.662.000
3. Pemeliharaan Berkala Jalan Wilayah Timur
21,600 Km
37.226.000.000
31,190 Km
62.246.500.000
38,090 Km
84.257.663.000
43,190 Km
99.310.828.000
46,190 Km
117.570.104.000
180,260 Km
400.611.095.000
Program Peningkatan Jalan dan Penggantian Jembatan
Prosentase panjang Terwujudnya jalan dengan lebar ≥ Peningkatan Jalan dan Penggantian Jembatan di 6,00 m = 50,44 % Wilayah Barat, Tengah dan Timur
Peningkatan Jalan dan Terlaksananya Penggantian Jembatan Peningkatan Jalan dan Penggantian Jembatan
Prosentase panjang jalan dengan lebar ≥ 6,00 m = 54,14 %
564.110.957.000
Prosentase panjang jalan dengan lebar ≥ 6,00 m = 59,00 %
774.504.000.000
Prosentase panjang jalan dengan lebar ≥ 6,00 m = 64,84 %
Prosentase panjang jalan provinsi sebagai jalan kolektor (MST ≥ 8,0 Ton) = 69,60%
534.554.000.000
Prosentase panjang jalan provinsi sebagai jalan kolektor (MST ≥ 8,0 Ton) = 72,20%
774.504.000.000
Prosentase panjang jalan provinsi sebagai jalan kolektor (MST ≥ 8,0 Ton) = 75,33%
106,981 Km
152,22
Km
202,200 M
200,00
M
42,00
140,00 2. Peningkatan Jalan dan Penggantian Jembatan di Wilayah Tengah
57,50
3. Peningkatan Jalan dan Penggantian Jembatan di Wilayah Timur
Pembebasan Tanah untuk Terbebasnya sebagian lahan Jalan dan Jembatan untuk jalan dan jembatan Provinsi Jawa Tengah provinsi jawa tengah
16.523 m2
Ls
Km
544.110.957.000
150.845.000.000
Km
60,00
M
82.500 m2
50,350 Km
189.809.092.000
55,400 Km
219.928.938.000
64,000 Km
234.815.659.000
276.467.496.000
40,000 M
20.000.000.000
206.000,00 m2
57,000
-
90,000 M
203.456.865.000
211,000 80,400
140,000 M
M
52,72
731.212.093.000
130,000 M
M
Km
169,750 Km
Km
Km
973.091.908.000
M
Km
263.233.676.000
1.227.328.080.000
236,000 Km
64,000
-
314.242.494.000
395.615.738.000
M
206.000,00 m2
Prosentase panjang jalan dengan lebar ≥ 6,00 m = 71,21 %
5.000.000.000
1.174.285.256.000
50,800 M
M
Km
Ls
Prosentase panjang jalan provinsi sebagai jalan kolektor (MST ≥ 8,0 Ton) = 78,74%
M
80,400
-
43.291.907.000
1.022.773.400.000
70,000
84,000
5.500.000.000
Km
50,800
M
91,000
Km
330.498.346.000
383.330.531.000
1.411.427.292.000
Prosentase panjang jalan dengan lebar ≥ 6,00 m = 77,87 %
Prosentase panjang jalan provinsi sebagai jalan kolektor (MST ≥ 8,0 Ton) = 82,30%
1.411.427.292.000
Prosentase panjang jalan provinsi sebagai jalan kolektor (MST ≥ 8,0 Ton) = 82,30%
245,700 Km
74,500
81,000
-
460.456.379.000
90,200 120,000
53.042.824.000
Ls
Prosentase panjang jalan dengan lebar ≥ 6,00 m = 77,87 %
-
M
203.000,00 m2
5.890.500.000
1.360.218.241.000
120,000 M
M
81,000
-
49.681.492.000
Km
Ls
Km
422.760.018.000
402.315.967.000
287,850 Km
1.387.265.978.000
344,900 Km
1.524.513.743.000
221,200 M
535.142.256.000
M
172.744,00 m2
4.782.918.455.000
140,000 M
M
Km
1.014,670 Km
26.490.500.000
581,200 M
M
Km
Jawa Tengah
46.286.047.000
31,400 M
76,900 Km
5.100.000.000
Dinas Bina Marga
34.294.960.000
26.473.000.000
Ls
(20)
2,000 M
99.000.000.000
5.000.000.000
Lokasi
(19)
250,200 M 8.554.063.000
16,700 Km
Ls
SKPD Penanggung Jawab
309.663.451.000
60,500 Km
1. Peningkatan Jalan dan Penggantian Jembatan di Wilayah Barat
Tewujudnya Pembebasan Tanah untuk Jaringan Jalan Lintas Selatan seluas 870.244,000 M2
37.088.000.000
Target
1. Pemeliharaan Berkala Jalan Wilayah Barat
Prosentase panjang jalan provinsi sebagai jalan kolektor (MST ≥ 8,0 Ton) = 67,62% Terwujudnya peningkatan kwalitas dan kapasitas jalan provinsi. sepanjang 1.014,670 Km dan penggantian jembatan sepanjang 581,200 M
M
41,40
Penanganan Khusus Jalan Terlaksananya Penanganan Khusus Jalan dan Jembatan dan Jembatan Provinsi Jawa Tengah. Meningkatkan Kapasitas dan Struktur jalan/ jembatan, untuk meningkatkan aksesibilitas jalan dari Pantura - Pansela; mendukung pengembangan kawasan pariwisata, perbatasan antar provinsi, daerah dengan struktur tanah labil (berpotensi longsor) dan kawasan pengembangan perekonomian wilayah.
Tahun - 2 (2015) Rp (8)
Target (7)
381,920 Km
1.871.138.734.000
220,000 M
51.209.051.000
870.244,000 m2
217.225.274.000
Tujuan (1) Meningkatkan sistem perencanaan program dan anggaran; kwalitas dan kwantitas alat berat, sarana laboratorium, material jalan dan jembatan dan sistim informasi / data base.
Sasaran (2) Meningkatnya kualitas perencanaan program dan anggaran; kwalitas dan kwantitas alat berat, sarana laboratorium, material jalan dan jembatan dan sistim informasi / data base.
Indikator Sasaran
(4) (3) Terwujudnya Peningkatan sistem perencanaan program Program Peningkatan dan anggaran; kwalitas dan kwantitas alat berat, sarana Sarana dan Prasarana laboratorium, material jalan dan jembatan dan sistim Kebinamargaan informasi / data base.
Meningkatnya kualitas perencanaan Terwujudnya perencanaan jalan dan jembatan dan pengawasan jembatan dan pengawasan peningkatan peningkatan jalan dan penggantian jembatan jalan / penggantian jembatan terukur kwalitas dan kwantitasnya.
Meningkatnya Penyiapan Program dan Anggaran Sistem Jaringan Jalan dan Jembatan Provinsi Jawa Tengah
Program dan Kegiatan
Terwujudnya Penyiapan Program dan Anggaran Sistem Jaringan Jalan dan Jembatan Provinsi Jawa Tengah
Perencanaan dan pengawasan teknis peningkatan jalan dan penggantian jembatan provinsi.
Indikator Kinerja Program (outcome) dan Kegiatan (output) (5) Terwujudnya peningkatan sarana dan prasarana kebinamargaan.
Terlaksananya perencanaan dan pengawasan peningkatan jalan dan jembatan
Terlaksananya penyiapan Penyiapan Program dan Anggaran Sistem Jaringan program dan anggaran Jalan dan Jembatan Provinsi Jawa Tengah
Terwujudnya Pembuatan leger jalan sepanjang 607,760 Km dan Meningkatnya Pembuatan leger jalan sepanjang 607,760 Km dan Perhitungan Perhitungan lalu Lintas sebanyak 895 Pos/Titik. lalu Lintas sebanyak 895 Pos.
Pembuatan leger jalan dan Perhitungan lalu Lintas
Terlaksananya pembuatan leger jalan dan perhitungan lalu lintas
Meningkatnya sistem Pemutakhiran Data Terwujudnya Pemutakhiran Data Jembatan dan pendataan Jembatan dan pendataan struktur jalan struktur jalan guna mengetahui kondisi jalan dan jembatan terkini
Pemutakhiran Data Jembatan dan pendataan struktur jalan
Terlaksananya Pemutakhiran Data Jembatan dan pendataan struktur jalan
Meningkatnya Pengadaan Alat Berat guna menunjang pekerjaan swakelola dan penanganan pasca longsor dan banjir
Terwujudnya Pengadaan Alat Berat Provinsi Jawa Tengah, sebanyak = 244 unit/ buah
Pengadaan Alat Berat Provinsi Jawa Tengah
Terlaksananya Pengadaan Alat Berat Provinsi Jawa Tengah
1. Dump Truck 3-5 Ton = 18 unit 2. Tandem Vibration Roller 2 Ton = 22 unit 3. Tandem Vibration Roller 4 Ton = 4 unit 4. Baby Roller = 15 unit 5. Flat Bad Truck With Crane 3-5 Ton = 7 unit 6. Truck Trailer / Head Tractor = 1 unit 7. Buldozer = 2 unit 8. Wheel Loader 1,2 / 1,5 M3 = 1 unit 9. Crane On Wheel 15 Ton = 1 unit 10. Pile Hammer 2,5 Ton = 1 unit 11. Cold Milling lebar 100 cm = 0 unit 12. Cold Milling lebar 50 cm = 9 unit 13. Mini Excavator = 9 unit 14. Portable Asphalt Mixing Plant ( AMP ) = 2 15. Generator Set = 3 unit 16. Compresor = 17 unit 17. Backhoe Loader 1 unit 18. Plat Tamper 23 unit 19. Water pump = 9 unit 20. Concrete Mixer = 9 unit 21. Grass Cutter = 90 unit
380.000.000 350.000.000 670.000.000 200.000.000 1.300.000.000 750.000.000 1.500.000.000 1.500.000.000 1.250.000.000 750.000.000 100.000.000 3.500.000.000 1.560.000.000 1.050.000.000 1.000.000.000 15.000.000 250.000.000 150.000.000 16.500.000 18.000.000 350.000.000 5.000.000 Pemeliharaan dan Peningkatan Kompetensi Laboratorium
Meningkatnya Pemeliharaan dan Peningkatan Kompetensi Laboratorium dan pengadaan alat laboratorium guna menunjang pencapaian kualitas pekerjaan jalan dan jembatan
Terwujudnya Pemeliharaan dan Peningkatan Kompetensi Laboratorium dan pengadaan alat laboratorium sebanyak : 18 Unit/ buah
1. Electric Aspal Compactor = 2 Unit 2. Compressing Digital Bean Tes (Kuat Lentur) Kapasitas 10 KN = 2 Unit 3. Soklet Ekstractor, Kapasitas 1000 gr = 2 Unit 4. Alat Sondir = 1 Unit 5. CBR on Place = 1 Unit 6. GPS = 5 Unit 7. Hammer Test Digital = 2 Unit 8. Test aspal = 1 Unit 9. Test kuat tekan digital = 1 Unit 10. Compector 6 inc = 1 Unit
Meningkatnya Pengadaan Aspal Terwujutnya Pengadaan Aspal Bantuan Kab./Kota dan Bantuan Kab./Kota dan masyarakat masyarakat Jateng sebanyak = 5,055 drum Jateng guna mendukung pembangunan jalan desa Meningkatnya Pengadaan bahan jalan Terwujudnya Pengadaan bahan jalan dan jembatan sejumlah = dan jembatan Provinsi Jawa Tengah 10.115 Buah/ Lembar guna menunjang pekerjaan swakelola dan penanganan pasca longsor dan banjir
Tahun - 1 (2014)
(6)
Ls
Pengawasan Peningkatan Jalan = 100
Paket
Pengawasan Penggantian Jembatan = 2 Perencanaan Jembatan = 3 Review Design = 1 (2 Jembatan)
Paket Paket Paket
Ls
Ls
Ls
(9)
Pengawasan Peningkatan Jalan = 126
Paket
Pengawasan Penggantian Jembatan = 4,00 Perencanaan Jembatan = 3,00
Paket Paket
Ls
1.970.000.000
7.388.750.000
Pengawasan Peningkatan Jalan = 128
Paket
Pengawasan Penggantian Jembatan = 1,00 Perencanaan Jembatan = 2,00
Paket Paket
Ls
1.995.986.000
17.161.000.000 90.000.000 3.150.000.000 126.000.000 144.000.000 3.420.000.000
Ls
1. Dump Truck 3-5 Ton = 6 2. Tandem Vibration Roller 2 Ton = 0 3. Baby Roller = 3 4. Flat Bad Truck With Crane 3-5 Ton = 1 5. Truck Trailer / Head Tractor = 1 6. Wheel Loader 1,2 / 1,5 M3 = 0 7. Pile Hammer 2,5 Ton = 1 8. Cold Milling lebar 50 cm = 1 9. Mini Excavator = 2 10. Portable Asphalt Mixing Plant ( AMP ) = 1 11. Generator Set = 3 12. Compresor = 2 13. Backhoe Loader = 1 14. Plat Tamper = 6 15. Water pump = 9 16. Grass Cutter = 90
Pengawasan Peningkatan Jalan = 132
Paket
Pengawasan Penggantian Jembatan = 1,00 Perencanaan Jembatan = 2,00
Paket Paket
Ls
2.227.295.000
115 Km
179 Pos 715.000.000
127 unit Unit Unit Unit Unit Unit Unit Unit Unit Unit Unit Unit Unit Unit Unit Unit Unit
8.497.062.000
14.554.186.000 2 2 4 1 1 1 1 3 2 1 1 15 4 1 5 5 1 5 3 90
Ls
1. Dump Truck 3-5 Ton = 9 2. Tandem Vibration Roller 2 Ton = 2 3. Tandem Vibration Roller 4 Ton = 1 4. Baby Roller = 3 5. Flat Bad Truck With Crane 3-5 Ton = 1 7. Buldozer = 0 8. Wheel Loader 1,2 / 1,5 M3 = 1 9, Cold Milling lebar 50 cm = 1 10. Mini Excavator = 1 11. Portable Asphalt Mixing Plant ( AMP ) = 1 12. Generator Set = 0 13. Compresor = 3 14. Plat Tamper = 3 15. Water pump = 0
9.771.621.000
16.484.792.000 2 2 1 4 1 1 1 3 1 1 1 15 4 1 5 5 4 2 54
Ls
1. Dump Truck 3-5 Ton = 0 2. Tandem Vibration Roller 2 Ton = 2 3. Tandem Vibration Roller 4 Ton = 0 4. Baby Roller = 5 5. Flat Bad Truck With Crane 3-5 Ton = 1 6. Buldozer = 2 7, Cold Milling lebar 50 cm = 4 8. Mini Excavator = 1 9. Generator Set = 0 10. Compresor = 8 11. Plat Tamper = 0 12. Water pump = 0
Rp (16) 40.948.594.000
(15)
Pengawasan Peningkatan Jalan = 134
Paket
Pengawasan Penggantian Jembatan = 1,00 Perencanaan Jembatan = 1,00
Paket Paket
11.237.364.000
224.107.000
Ls
2.561.389.000
115
Km
179
Pos
740.000.000
23 Unit Unit Unit Unit Unit Unit Unit Unit Unit Unit Unit Unit Unit
Kondisi kinerja pada akhir periode renstra SKPD
Target
179 Pos 730.000.000
26 unit Unit Unit Unit Unit Unit Unit Unit Unit Unit Unit Unit Unit Unit Unit
Tahun - 5 (2018) Rp (14) 38.269.714.000
(13)
259.320.000
115 Km
179 Pos
Tahun - 4 (2017) Target
Rp (12) 34.790.649.000
(11)
245.029.000
120 Km
700.000.000
47 unit Unit Unit Unit Unit Unit Unit
1. Dump Truck 5 Ton = 3 2. Truck Crane 5 Ton : 4 3. Tandem Vibration Roller 2 Ton = 18 4. Plate Tamper = 9 5. Concrete Mixer = 9 6. Mini Exavator = 4
Tahun - 3 (2016) Target
Rp (10) 30.929.894.000
179 Pos Ls
Mini Exavator (D.50) = 1 Buah Truck Crane Telescopic = Unit 3
17.265.353.000 2 2 1 4 1 1 3 1 1 9 4 4 4 4 2 43
260.820.000
Ls
1. Dump Truck 3-5 Ton =0 2. Tandem Vibration Roller 2 Ton =0 3. Tandem Vibration Roller 4 Ton = 3 4. Baby Roller = 4 5. Flat Bad Truck With Crane 3-5 Ton =0 6. Cold Milling lebar 50 cm =3 7. Mini Excavator = 1 8. Compresor =4 9. Plat Tamper = 5 10. Water pump = 0 11. Cold Milling lebar 100 cm = 0 12. Buldozer = 0 13. Motor Grader = 0 14. Crane On Wheel 15 Ton = 1
21 Unit Unit Unit Unit Unit Unit
2.945.597.000
Target
Rp (18) 176.987.049.000
(17)
Ls
43.319.797.000
Ls
1.239.276.000
607,760 Km
11.700.267.000
895 Pos
-
750.000.000
Ls
3.635.000.000
17.471.996.000
244,000
Unit
82.937.327.000
599.000.000
18
Unit
2.716.000.000
2.742.547.000
5.055
Drum
10.906.100.000
2.272.438.000 1.136.500.000 450.000.000
10.115
Bh/ Lbr
11.798.001.000
Unit Unit Unit Unit Unit Unit Unit Unit Unit
148 Terlaksananya Pemeliharaan dan Peningkatan Kompetensi Laboratorium
1. Electric Aspal Compactor = 1 2. Compressing Digital Bean Tes (Kuat Lentur) Kapasitas 10 KN = 2 3. Soklet Ekstractor, Kapasitas 1000 gr = 2
Pengadaan Aspal Bantuan Kab./Kota dan masyarakat Jateng.
863 Drum
5 Unit Unit Unit Unit
1.055 Drum
458.000.000 43.000.000 45.000.000 19.000.000
4 1. Electric Aspal Compactor = 1 2. Alat Sondir = 1 3. GPS = 1 4. Compector 6 inc = 1
1.901.699.000
Unit Unit Unit Unit Unit
1.000 Drum
557.000.000
4 1. CBR on Place = 1 2. GPS = 2 3. Hammer Test Digital = 1
1.803.270.000
Unit Unit Unit Unit
1.000 Drum
520.000.000
2 1. GPS = 1 2. Test aspal = 1
2.073.760.000
Unit Unit Unit
1.000 Drum
582.000.000 1. GPS = 1 Unit 2. Hammer Test Digital = 1 Unit 3. Test kuat tekan digital = 1 Unit
2.384.824.000
3 Unit Unit Unit Unit
1.000
Drum
Terlaksananya Pengadaan bahan jalan dan jembatan Provinsi Jawa Tengah
2.135 1. Bronjong : 2x1x1 = 1.015 Bronjong : 2x1x0,5 = 500 2. Armco Diameter 1.000 x 3 mm = 200 Armco Diameter 1.200 x 3 mm = 150 3. Concrete Sheet Pile 0,22x0,5x12 m = 120 4. Deck Plank = 0,12x0,2x3 = 150 Kegiatan Perbaikan peralatan alat berat Provinsi Jawa Tengah
6.425.000.000
Target
250.000.000
142,76 Km
19.000.000 43.000.000 20.000.000 75.000.000 57.500.000 157.500.000 117.000.000 46.000.000 623.000.000
1. Dek Plang = 0,12 x 0,20 x 3 M = 350 Buah 2. Bronjong : 2x1x1 = 5.015 Lembar Bronjong : 2x1x0,5 = 2.500 Lembar 3. Concrete Sheet Pile 0,22 x 0,5 x 12 = 750 Buah 4. Armco 1,0 - 1,4 m = 1.500 Buah
Tahun - 2 (2015) Rp (8) 32.048.199.000
Target (7)
43.000.000 45.000.000
Pengadaan pendayagunaan bahan jalan dan jembatan Provinsi Jawa Tengah
Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Data Capaian Pada Tahun Awal Perencanaan
Bh/ Lbr Lbr Lbr Bh Bh Bh Bh
83 Unit
2.282.500.000 300.000.000 450.000.000 1.250.000.000
900.000.000 906.489.821.000
2.150 1. Bronjong : 2x1x1 = 1.000 Bronjong : 2x1x0,5 = 500 2. Deck Plank = 0,12 x 0,20 x 3 M = 200 3. Armco 1,0 - 1,4 m = 300 4. Concrete Sheet Pile 0,22 x 0,5 x 12 = 150
Bh/ Lbr Lbr Lbr Bh Bh Bh
105 Unit
2.439.040.000 1.950 1.000 1. Bronjong : 2x1x1 = 1000 500 Bronjong : 2x1x0,5 = 500 200 2. Armco 1,0 - 1,4 m = 300 300 3. Concrete Sheet Pile 0,22 x 0,5 x 12 = 150 150
1.231.632.000 1.239.458.419.000
Bh/ Lbr Lbr Lbr Bh Bh
125 Unit
2.287.630.000 1.950 1.000 1. Bronjong : 2x1x1 = 1000 500 Bronjong : 2x1x0,5 = 500 300 2. Armco 1,0 - 1,4 m = 300 150 3. Concrete Sheet Pile 0,22 x 0,5 x 12 = 150
1.710.790.000 1.618.046.026.000
Bh/ Lbr Lbr Lbr Bh Bh
140 Unit
2.516.393.000 1.930 1.075.000.000 1. Bronjong : 2x1x1 = 1000 450.000.000 Bronjong : 2x1x0,5 = 500 2. Armco 1,0 - 1,4 m = 250 3. Concrete Sheet Pile 0,22 x 0,5 x 12 = 180
2.224.027.000 1.938.170.167.000
Bh/ Lbr Lbr Lbr Bh Bh
157 Unit
2.668.832.000 2.225.595.115.000
610 Unit
8.735.281.000
SKPD Penanggung Jawab
Lokasi
(19) Dinas Bina Marga
(20) Jawa Tengah
DINAS BINA MARGA PROVINSI JAWA TENGAH
BAB VI
DINAS BINA MARGA PROVINSI JAWA TENGAH
INDIKATOR KINERJA MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD
Indikator Kinerja dibawah ini menunjukan bahwa kondisi awal tahun 2013 (kondisi jalan baik 86,70%; jembatan baik 79,00%) sebagai pijakan untuk mencapai kinerja pada akhir RPJMD tahun 2018 (kondisi jalan baik 89,60%; jembatan baik 81,23%) dengan perincian tabel tahapan pencapaian tiap tahun sebagai berikut : Tabel 6.1 Indikator Kinerja Mengacu pada tujuan dan sasaran RPJMD No.
1
2
Indikator Kinerja
Persentase proporsi panjang jalan : a. Kondisi baik b. Kondisi Sedang c. Kondisi Rusak Persentase Peningkatan proporsi Panjang Jalan Provinsi sebagai jalan kolektor (MST ≥ 8,0 Ton)
Kondisi awal 2013
2014
Capaian Kinerja Target Capaian Setiap Tahun 2015 2016
2017
Kondisi Akhir 2018
86,70%
86,92%
87,56%
88,24%
88,92%
89,60%
2.224,393 Km 334,557 Km 6,671 Km
2.230,038 Km 335,583 Km - Km
2.246,458 Km 319,163 Km - Km
2.263,904 Km 301,717 Km - Km
2.281,350 Km 284,271 Km - Km
2.298,796 Km 266,825 Km - Km
67,62% 1.734,873 Km
69,60% 1.785,672 Km
72,20% 1.852,378 Km
75,33% 1.932,682 Km
78,74% 2.020,170 Km
82,30% 2.111,506 Km
40 40
DINAS BINA MARGA PROVINSI JAWA TENGAH
DINAS BINA MARGA PROVINSI JAWA TENGAH
Capaian Kinerja No.
Indikator Kinerja
3
Persentase Peningkatan proporsi Panjang Jalan dengan lebar ≥ 6,00 M;
4
proporsi panjang jembatan : a. Kondisi baik b. Kondisi Sedang c. Kondisi Rusak
5
Persentase Peningkatan proporsi panjang Jembatan dengan beban sesuai standar Bina Marga dengan lebar ≥ 9,00 m
Kondisi awal 2013
2014
Target Capaian Setiap Tahun 2015 2016
2017
Kondisi Akhir 2018
50,44% 1.294,099 Km
54,14% 1.389,027 Km
59,00% 1.513,716 Km
64,84% 1.663,549 Km
71,21% 1.826,979 Km
77,87% 1.997,849 Km
20.593,720 M 5.242,276 M 232,000 M
20.794,444 M 5.241,556 M 32,000 M
20.922,177 M 5.145,883 M -M
21.002,987 M 5.065,013 M -M
21.052,517 M 5.015,483 M -M
21.175,036 M 4.892,964 M -M
39,41% 10.273,399 M
40,17% 10.471,516 M
40,67% 10.601,856 M
40,98% 10.682,666 M
41,18% 10.734,802 M
41,64% 10.854,715 M
41
41
DINAS BINA MARGA PROVINSI JAWA TENGAH
No.
Indikator Kinerja
Kondisi awal 2013
2014
Capaian Kinerja Target Capaian Setiap Tahun 2015 2016
DINAS BINA MARGA PROVINSI JAWA TENGAH
2017
Kondisi Akhir 2018
6
Persentase Peningkatan proporsi pemenuhan peralatan/alat berat penunjang pemeliharaan jalan dan jembatan
33,88%
46,61%
81,03%
88,08%
94,31%
100,00%
7
Persentase Peningkatan proporsi pemenuhan peralatan laboratorium kebinamargaan
92,56%
94,63%
96,28%
97,93%
98,86%
100,00%
8
Persentase Peningkatan proporsi panjang jalan yang sudah dileger
76,31%
81,87%
86,55%
91,03%
95,51%
100,00%
42
42
DINAS BINA MARGA PROVINSI JAWA TENGAH BAB VII
PENUTUP
Rencana Strategis ini adalah pedoman dalam penyusunan Rencana Kerja (Renja) Satuan Kerja Perangkat Daerah Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Tengah serta dijadikan acuan dalam evaluasi dan laporan pelaksanaan kinerja tahunan dan lima tahunan. Keterpaduan arah dalam mencapai Visi dan Misi Provinsi Jawa Tengah dan target-target dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Tengah lima tahun ke depan akan dikoordinasikan lebih lanjut oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi. Dokumen ini memiliki time frame tahun 2013-2018 sesuai dengan masa kerja Gubernur-Wakil Gubernur dan sesuai pula dengan timeframe RPJMD Provinsi Jawa Tengah 2013-2018. Dokumen Renstra ini menjadi pedoman dalam penyusunan Renja setiap tahun, dan pada saat masa transisi yaitu pada tahun 2019 dokumen Renstra ini dapat dipergunakan
menjadi
pedoman
dalam
penyusunan
Renja
2019,
dengan
tetap
mempehatikan arah kebijakan pembangunan jangka panjang daerah yang termuat dalam RPJP-D dan kebijakan pembangunan nasional yang termuat dalam RPJM Nasional maupun dalam Renstra Kementerian Pekerjaan Umum cq Renstra Direktorat Jenderal Bina Marga. Rencana Strategis ini bersifat dinamis sehingga dalam perjalanannya dapat dilakukan review, dan apabila terjadi perubahan-perubahan yang signifikan terkait dengan kebijakan pemerintah maupun terjadi perubahan atas kondisi lingkungan strategis , maka dokumen ini dapat dilakukan peninjauan sesuai ketentuan yang berlaku. Dokumen ini diharapkan dapat mendorong terwujudnya kondisi jaringan jalan yang memadai dalam rangka memberikan kontribusi terhadap
pertumbuhan ekonomi
wilayah, perekat antar daerah/wilayah perbatasan Provinsi, menumbuhkembangkan kegiatan pariwisata sebagai stimulan bagi upaya menciptakan iklim investasi wilayah serta perluasan akses pelayanan sosial dasar maupun pelayanan administrasi publik lainnya dalam mendukung daya saing Jawa Tengah. Demikian penyusunan dokumen ini semoga Tuhan Yang Maha Esa akan selalu memberikan berkah dan petunjuk kita semua, aamiin.
43