Sebuah Kajian tentang Perilaku Delinkuen Remaja Di Lembaga Pemasyarakatan Anak Klas IIA Martapura, Kalimantan Selatan dan Implikasinya bagi Pelayanan Pastoral.
TESIS Diajukankepada : FakultasTeologi Program Studi Magister Sosiologi Agama Universitas Kristen SatyaWacana Untuk Memperoleh Gelar Magister Sains
Oleh: Ranie Aryo Nataly Tambing 752008019
PROGRAM PASCA SARJANA MAGISTER SOSIOLOGI AGAMA UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA 2013 i
ii
Abstrak Remaja merupakan generasi penerus bangsa yang diharapkan dapat menjadi agen perubahan kearah yang lebih baik namun dalam kenyataannya kerap kali terjerumus dalam perilakuperilaku delinkuen yang merusak kehidupan mereka. Keprihatianan akan remaja yang berperilaku delinkuen membawa pada sebuah ketertarikan dalam melihat lebih jauh pada problem dan konflik yang mendasari remaja melakukan perilaku delinkuensi tersebut. Dengan mendasarkan pemikiran bahwa remaja yang dalam proses pembentukan identitasnya mengalami konflik dengan sekitarnya, yang dapat mengakibatkan krisis identitas, yang dapat menimbulkan penyimpangan perilaku, maka dengan menggunakan teori krisis identitas menurut Erik H Erikson sebagai jendela untuk melihat pada perilaku delinkuen yang remaja lakukan diharapkan akan ditemukan bentuk problem dan konflik yang dialami partisipan sebagai bagian dari krisis identitas yang mereka alami. Dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif, dan partisipan penelitian adalah lima (5) orang remaja yang merupakan anak pidana di Lembaga Pemasyarakatan Anak Klas IIA Martapura, KAL-SEL. Dari hasil penelitian, dapat dilihat bahwa permasalahan yang sama terjadi pada ke lima partisipan adalah bahwa mereka tidak memiliki hubungan dan komunikasi yang baik dengan orang tua mereka masing masing, dan keadaan ini membuat partisipan kehilangan panutan dan pegangan. Kedekatan partisipan lebih terjalin dengan komunitas atau teman-teman di lingkungan pergaulannya di luar rumah. Dalam interaksinya dengan teman-temannya partisipan merasa nyaman dan diterima dan hal-hal itulah yang tidak mereka dapatkan saat berada dalam lingkungan keluarga mereka. Partisipan kerap melakukan perilaku delinkuen saat bersama dengan teman-temannya dimana perilaku delinkuen tersebut mereka lakukan di awali dengan rasa penasaran ingin mencoba, di saat perilaku tersebut memberikan rasa nyaman maka beberapa perilaku dijadikan partisipan sebagai pelarian saat partisipan menghadapi masalah. Nilai-nilai dan kebiasaan yang ada di dalam lingkungan pergaulan partisipan yang juga melakukan perilaku delinkuen menjadi sesuatu yang melegalkan partisipan untuk tetap berperilaku delinkuen. Walaupun secara sadar partisipan mengetahui akan penyimpangan yang mereka lakukan, namun nilai yang mereka dapat dari pergaulan, masalah kehidupan yang menekan, dan konflik batin saat berperilaku delinkuen yang hanya sebatas pada kecemasan akan kerugian fisik membuat partisipan terjebak dalam perilaku delinkuen yang mereka lakukan. Barulah setelah perilaku delinkuensi tersebut mereka lakukan konflik batin yang terjadi lebih beragam dan hal yang sama yang terjadi pada partsipan adalah perasaan menyesal, malu, dan rendah diri. Perasaan rendah diri terjadi lebih kepada status mereka sebagai Anak Pidana LPA yang menurut beberapa partisipan telah menghancurkan masa depan mereka. Dalam krisis seperti inilah sebuah pelayanan pastoral yang holistic dibutuhkan untuk kembali bias menumbuhkan harapan dan memperbaiki hubungan partisipan dengan hal-hal yang selama ini menjadi akar masalah perilaku delinkuensi mereka. Kata Kunci: DelinkuensiRemaja, KrisisIdentitas, Pelayanan Pastoral.
iii
PERNYATAAN
Saya menyatakan bahwa tesis yang berjudul Sebuah Kajian tentang Perilaku Delinkuen Remaja
di Lembaga Pemasyarakatan Anak Klas IIA Martapura, Kalimantan Selatan dan
Implikasinya bagi Pelayanan Pastoral ini sepenuhnya karya asli. Tidak ada bagian didalamnya yang merupakan plagiat dari karya orang lain dan saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika keilmuan yang berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas pernyataan ini, saya siap menanggung resiko sanksi yang dijatuhkan kepada saya apabila kemudian ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya saya ini atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya ini.
Salatiga, 1 Agustus 2013 Yang membuat Pernyataan,
Ranie Aryo Nataly Tambing
iv
MOTTO
Jika dalam kehidupan ini sebuah kebahagian adalah sesuatu yang tak abadi, maka saat keterpurukan datang, jangan lah takut … karena semua itupun akan segera berlalu berganti bahagia yang sedang menunggu.
Bila gunung di hadapanku tak jua berpindah Tuhan memberikan ku kekuatan untuk mendakinya Kulakukan yang terbaik, Dia yang menyempurnakannya Tuhan selalu punya cara membuatku menang pada akhirnya.
v
UCAPAN TERIMA KASIH Ada begitu banyak ucapan syukur untuk DIA yang mencurahkan berkatdan penyertaanNya. Terimakasih Yesusku sudah menjadi teman yang paling setia yang selalu ada dalam tahun-tahun terberat dalam hidupku. DIA yang akhirnya telah membuatku menjadi PEMENANG diantara semua kesalahanku. Terimakasih yang sangat besar untuk kedua dosen pembimbingku Pak JhonTitaley yang selalu mengingatkanku untuk terus berjuang menyelesaikan tesis ini, Pak Aloysius yang “super”sabar membimbing, memberikan nasehat dan memotivasiku serta selalu optimis bahwa aku pasti bisa menyelesaikan tesis ini walaupun sebenarnya aku sedang terseok-seok. Untuk Mama (HendritaUneputty) dan Papa (AgustinusTambing), kedua orang tua yang tak pernah menyerah untuk selalu mencintaiku walaupun aku sudah mengecewakan kalian, cinta kalian menguatkanku, terima kasih sudah memberikanku kepercayaan dan tetap memberikan ku waktu untuk memenuhi tanggungjawab ku. Untuk Jefrey O Sabarua (Suamiku) terima kasih sudah kembali untuk memelukku di saat aku lelah dan mendamaikan hatiku di saat merasa putus asa, dan untuk malaikat kecilku Adeodatus Devon Eryl Agatan Sabarua “Deo” kehadiran mu dalam hidupku membuatku merasa sempurna walaupun sebenarnya aku telah tercabik-cabik, kau adalah alasan untuk tetap bertahan walaupun sering kali aku ingin menyerah. Untuk teman teman MSA angkatan 2008, terimakasih untuk waktu indah bersama selama kuliah dan kalian yang terus memberiku semangat dalam penulisan tesisku ini. Kalian banyak mengajari tentang bagaimana harus memiliki otak yang cerdas sekaligus memiliki hati yang
vi
tulus.Terkhusus untuk Amanda Kamengasa teman seperjuangan dalam menyelesaikan tesis yang lama tertunda“akhirnya kita bisa sis…” . Untuk ricky, ricko, umbu (andri), ka Yunis dan melki Pandegirot yang sudah jadi teman diskusi dalam menganalisa kasus partisipan penelitianku, masukkan kalian membuka jalan pikiranku yang buntu. My sweet sister “lana” terimakasih sudah memperbolehkanku mengerjakan tesisku di kamar kost mu, semua itu sungguh membantu. Untuk bapak dan ibu di DEPARTEMEN HUKUM DAN HAM KAL-SEL terimakasih Karena sudah memberikan kemudahan perijinan dan dukungan untuk melakukan penelitian ini. Untuk bapak-bapak dan ibu-ibu sipir di Lembaga Pemasyarakatan AnakKlas IIA Martapura (terkhusus pak didi dan ibu trie) yang sudah banyak membantu dalam proses pengumpulan data dan sudah menjadi partner kerja yang baik. Dan yang paling special ucapan terimakasih untuk para partisipan penelitianku, “jiwajiwa terluka yang butuh perhatian”. Terimakasih karena sudah banyak membantu dan mempercayaiku, dan untuk hubungan komunikasi yang terus terjaga baik sampai sekarang. Kalian banyak memberikanku pelajaran tentang kehidupan, ketulusan, kedewasaan, bahkan rasa sakit dan penyesalan.“Jika kehidupan ini tak selamanya baik, maka jangan takut bahwa kehidupan yang buruk itupun akan berlalu”.
vii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
i
LEMBAR PENGESAHAN
ii
ABSTRAK
iii
LEMBAR PERNYATAAN
iv
MOTTO
v
UCAPAN TERIMA KASIH
vi
DAFTAR ISI
viii
BAB I PENDAHULUAN
1
A. Latar Belakang Penelitian
1
B. Rumusan Masalah
5
C. Tujuan Penelitian
5
D. Signifikansi Penelitian
5
E. Definisi Konsep
6
BAB II TINJAUAN TEORITIS
9
A. Remaja
9
1. Remaja Menurut Erik H Erikson
9
2. Remaja dari Sudut Pandang Yuridis
24
B. Perilaku Delinkuen Remaja
26
1. Perilaku Delinkuen Remaja dari sudut pandang Sosial
27
2. Perilaku Delinkuen Remaja dari sudut pandang Psikologi
28
3. Perilaku Delinkuen Remaja dari sudut pandang Yuridis
29
viii
C. Faktor-Faktor Latar Belakang Perilaku Delinkuensi Remaja
31
1. Faktor Individu
31
2. Faktor Keluarga
34
3. Faktor Sosial
42
4. Krisis Identitas menurut Erik H Erikson
46
D. Layanan Pastoral
53
E. Lembaga Pemasyarakatan Anak
62
BAB III METODE PENELITIAN
73
A. Teknik Penggalian Data
73
B. Teknik Analisa Data
75
C. Trianggulasi
76
D. Lokasi Penelitian
77
E. Sumber Data/Partisipan Penelitian
78
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Partisipan
81 81
1. Partisipan Penelitian 1
82
a. Gambaran Umum Partisipan 1
83
b. Laporan Observasi Partisipan 1
83
c. Analisis Verbatim Partisipan 1
86
d. Kategori Partisipan 1
91
e. Analisis Partisipan 1
91
2. Partisipan Penelitian 2
96
a. Gambaran Umum Partisipan 2
96
ix
b. Laporan Observasi Partisipan 2
98
c. Analisis Verbatim Partisipan 2
100
d. Kategori Partisipan 2
107
e. Analisis Partisipan 2
108
3. Partisipan Penelitian 3
115
a. Gambaran Umum Partisipan 3
115
b. Laporan Observasi Partisipan 3
116
c. Analisis Verbatim Partisipan 3
118
d. Kategori Partisipan 3
122
e. Analisis Partisipan 3
123
4. Partisipan Penelitian 4
127
a. Gambaran Umum Partisipan 4
127
b. Laporan Observasi Partisipan 4
128
c. Analisis Verbatim Partisipan 4
130
d. Kategori Partisipan 4
140
e. Analisis Partisipan
141
5. Partisipan Penelitian 5
147
a. Gambaran Umum Partisipan 5
147
b. Laporan Observasi Partisipan 5
148
c. Analisis Verbatim Partisipan 5
150
d. Kategori Partisipan 5
159
e. Analisis Partisipan 5
160
x
B. Trianggulasi Data
166
1. Partisipan 1
166
2. Partisipan 2
167
3. Partisipan 3
168
4. Partisipan 4
169
5. Partisipan 5
170
C. Pembahasan
171
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
181
A. Kesimpulan
181
B. Saran
182
DAFTAR PUSTAKA
185
LAMPIRAN
189
xi