HOME Written by Rm. Yohanes Indrakusuma, CSE Published Date
1. Allah, Sumber Segala Kasih
Santo Yohanes Rasul adalah orang yang sejak semula boleh mengalami kasih Yesus secara istimewa.
Pada perjamuan malam ia boleh duduk dekat Yesus dan bersandar dekat dengan Dia. Selama hidupnya ia boleh
1 / 44 Phoca PDF
HOME Written by Rm. Yohanes Indrakusuma, CSE Published Date
mengalami hubungan yang istimewa dengan Yesus serta merasakan kasih Yesus, sehingga dalam Injil, dia hanya
disebut dengan tanda pengenal "murid yang dikasihi Yesus". Rupanya lebih dari yang lain ia boleh mendalami
misteri kasih Allah itu secara khusus. Dalam Injilnya ia mendalami misteri kasih itu secara mengagumkan. Rasul
ini pada hari tuanya menyadari dengan pasti bahwa keagungan dan sumber segala kasih itu ialah kasih Allah
2 / 44 Phoca PDF
HOME Written by Rm. Yohanes Indrakusuma, CSE Published Date
sendiri. Sebelum kita dapat mengasihi Allah, Dia telah terlebih dahulu mengasihi kita. "Inilah kasih itu: Bukan kita
yang telah mengasihi Allah tetapi Allah yang telah mengasihi kita dan yang telah mengutus Anak-Nya sebagai
pendamaian bagi dosa-dosa kita" (1Yoh 4:10).
Jadi bukan karena kita mengasihi Allah maka Allah balas mengasihi kita. Justru sebaliknyalah yang benar:
3 / 44 Phoca PDF
HOME Written by Rm. Yohanes Indrakusuma, CSE Published Date
Kita dijadikan mampu mengasihi, karena Ia lebih dahulu telah mengasihi kita. "Kita mengasihi, karena Allah lebih
dulu mengasihi kita" (1Yoh 4:19). Dan kasih itu sesungguhnya telah dicurahkan ke dalam hati kita oleh Roh yang
telah diberikan kepada kita (Rm 5:5). Dengan demikian kita telah dijadikan mampu untuk membalas kasih Allah.
Kebenaran ini merupakan suatu hiburan besar bagi kita. Kita tidak perlu melakukan prestasi tertentu supaya
4 / 44 Phoca PDF
HOME Written by Rm. Yohanes Indrakusuma, CSE Published Date
dapat dikasihi Allah, sebaliknya Dialah yang lebih dahulu mengasihi kita secara cuma-cuma, tanpa jasa sama
sekali dari pihak kita. Dia mengasihi kita, karena Allah adalah kasih (1Yoh 4:8.16). Dengan demikian kita dapat
menyadari, betapa besar kasih Alah kepada kita. Kasih itu secara istimewa dinyatakan dalam diri Putra-Nya
yang tunggal, yang diserahkan untuk kita. "Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah
5 / 44 Phoca PDF
HOME Written by Rm. Yohanes Indrakusuma, CSE Published Date
mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan
beroleh hidup yang kekal. Sebab Allah mengutus Anak-Nya ke dalam dunia bukan untuk menghakimi dunia,
melainkan untuk menyelamatkannya oleh Dia" (Yoh 3:16-17).
Kasih Allah itu menyelamatkan, sehingga setiap orang yang menanggapi kasih itu, dijadikan utuh kembali,
6 / 44 Phoca PDF
HOME Written by Rm. Yohanes Indrakusuma, CSE Published Date
diselamatkan, dijadikan makhluk baru. Karena itu untuk memperoleh kasih itu kita tidak perlu berprestasi lebih
dahulu, melainkan cukuplah kita membuka diri dan membiarkan diri dikasihi Allah. Seringkali pengalaman kita
dalam hal kasih manusiawi mengaburkan pengertian kita tentang kasih Allah itu. Dalam kehidupan kita sehari-hari
orang seringkali mengalami kenyataan ini, apalagi dalam dunia dewasa ini: ada prestasi ada balas prestasi.
7 / 44 Phoca PDF
HOME Written by Rm. Yohanes Indrakusuma, CSE Published Date
Dalam banyak keluarga, anak-anak mengalami hal ini: supaya dicintai orang tuanya, ia harus berprestasi, entah
dalam sekolah, entah dalam hal lain. Tanpa sadar orang mengenakan sikap itu dalam hubungannya dengan
Allah. Untuk dapat dikasihi Allah, orang harus berprestasi lebih dahulu. Karena itu ada orang yang mati-matian
melakukan kebajikan-kebajikan tertentu, supaya berkenan kepada Allah dan kalau sudah melakukannya,
8 / 44 Phoca PDF
HOME Written by Rm. Yohanes Indrakusuma, CSE Published Date
seolah-olah ia dapat menuntut balas jasa dari Allah, karena ia telah berjasa. Latihan kebajikannya menjadi
tegang, karena ia harus berprestasi, sekaligus mudah membawa orang kepada sikap puas diri, karena sudah
berprestasi, serta menjadi sombong.
Betapa sikap itu berbeda dengan sikap orang yang sungguh-sungguh menyadari, bahwa ia telah lebih
9 / 44 Phoca PDF
HOME Written by Rm. Yohanes Indrakusuma, CSE Published Date
dahulu dikasihi Allah tanpa ada jasa apa-apa dari pihaknya. Karena menyadari, bahwa ia berharga bagi Allah dan
dikasihi Allah, hatinya meluap dalam ucapan syukur dan terima kasih. Karena ia dikasihi, maka ia mau balas
mengasihi dan segala sesuatu dilakukannya karena kasih kepada dan untuk menyenangkan hati Allah yang telah
lebih dahulu mengasihi dia. Semua dilakukannya, karena ia mengasihi Allah, bukan untuk mendapatkan sesuatu,
10 / 44 Phoca PDF
HOME Written by Rm. Yohanes Indrakusuma, CSE Published Date
bukan untuk berjasa, melainkan sebagai ucapan syukur dan terima kasih. Semakin ia mengenal Allah, semakin ia
menyadari betapa Allah patut dikasihi demi Allah sendiri, bukan supaya mendapat sesuatu dari Allah. Maka
dengan senang hati ia melakukan segala yang diperintahkan Allah kepadanya. Mungkin sekali orang ini
melakukan sama banyaknya dengan yang pertama itu, bahkan mungkin lebih banyak lagi, karena orang yang
11 / 44 Phoca PDF
HOME Written by Rm. Yohanes Indrakusuma, CSE Published Date
mengasihi berusaha menyenangkan yang dikasihinya, namun semuanya bebas dari ketegangan dan usaha
mencari jasa.
Kalau kita sadar bahwa kita berharga bagi Allah dan dikasihi Allah, maka kita pun tidak akan mencari
penghargaan dan penghormatan dari manusia. Kita tidak akan berusaha mengejar prestasi supaya mendapat
12 / 44 Phoca PDF
HOME Written by Rm. Yohanes Indrakusuma, CSE Published Date
penghargaan orang, tetapi kita akan melakukan segala sesuatu yang berkenan kepada Allah, semata-mata untuk
Allah, tanpa takut apa kata orang. Karena kita merasa dikasihi Allah, kita pun dapat membagikan kasih itu kepada
orang lain, tanpa menuntut orang lain harus balas mengasihi kita. Kita mengasihi karena kita lebih dahulu dikasihi.
Kita tidak mau menghakimi seorang pun, karena kita sadar bahwa Allah telah lebih dahulu mengasihi kita serta
13 / 44 Phoca PDF
HOME Written by Rm. Yohanes Indrakusuma, CSE Published Date
mengampuni segala dosa kita. Karena kita telah mengalami belas kasih Allah, kita pun dapat menaruh belas
kasihan kepada orang lain. Maka di sini terjadi suatu paradoks: karena kita hanya mengasihi secara murni tanpa
menuntut balas, tanpa motivasi lain, akhirnya kita malahan mendapat kasih lebih banyak lagi. Di sini terlaksanalah
sabda Tuhan Yesus sendiri: "Janganlah kamu menghakimi, maka kamu pun tidak akan dihakimi. Dan janganlah
14 / 44 Phoca PDF
HOME Written by Rm. Yohanes Indrakusuma, CSE Published Date
kamu menghukum, maka kamu pun tidak akan dihukum; ampunilah, maka kamu akan diampuni. Berilah, dan
kamu akan diberi: suatu takaran yang baik, yang dipadatkan, yang digoncang dan yang tumpah keluar akan
dicurahkan ke dalam haribaanmu. Sebab ukuran yang kamu pakai untuk mengukur, akan diukurkan
kepadamu" (Luk 6:37-38).
15 / 44 Phoca PDF
HOME Written by Rm. Yohanes Indrakusuma, CSE Published Date
Orang yang memiliki kasih Allah sadar bahwa tidak ada apa-apa yang lebih berharga di dunia ini daripada
kasih. Karena itu demi kasih ia pun rela meninggalkan segala sesuatu, mengurbankan segala sesuatu. Karena
Allah adalah kasih, maka baginya Allah saja sudah cukup, bahkan lebih dari cukup. Seluruh hidupnya akan
dibaktikan kepada Allah melulu, untuk melaksanakan kehendak-Nya yang suci. Ia dapat menjadi alat yang peka
16 / 44 Phoca PDF
HOME Written by Rm. Yohanes Indrakusuma, CSE Published Date
dan rela di tangan Allah untuk melaksanakan rencana keselamatan-Nya bagi umat manusia.
Karena ia tahu bahwa Allahlah yang lebih dahulu mengasihi dia dengan kasih yang tak pernah berubah, ia
pun bebas dari segala ketakutan. "Aku mengasihi engkau dengan kasih yang kekal, sebab itu Aku melanjutkan
kasih setia-Ku kepadamu" (Yer 31:3).
17 / 44 Phoca PDF
HOME Written by Rm. Yohanes Indrakusuma, CSE Published Date
Semakin ia tumbuh dalam pengenalan Allah, semakin sadar ia bahwa hati Allah itu lebih lembut daripada
hati ibu mana pun, dan bahwa kasih Allah lebih kuat dari kasih wanita mana pun terhadap anaknya yang
kecil: "Dapatkah seorang perempuan melupakan bayinya, sehingga ia tidak menyayangi anak dari kandungannya?
Sekalipun dia melupakannya, Aku tidak akan melupakan engkau. Lihat, Aku telah melukis engkau di telapak
18 / 44 Phoca PDF
HOME Written by Rm. Yohanes Indrakusuma, CSE Published Date
tangan-Ku" (Yes 49:15-16a).
2. Diciptakan menurut Gambar dan Kesamaan Allah
Mungkin kita bertanya: Mengapakah Allah mengasihi kita? Jawaban yang terutama ialah karena Ia adalah
19 / 44 Phoca PDF
HOME Written by Rm. Yohanes Indrakusuma, CSE Published Date
kasih. Karena Ia adalah kasih, maka segala sesuatu yang dilakukan-Nya bersumber pada kasih dan dengan
kasih. Karena Allah adalah kasih semata-mata, dalam Allah tidak ada kebencian, dan karena itu tak mungkin Ia
dapat membenci kita. Namun kitalah yang dapat membenci Allah, bila kita menutup diri serta terus menolak
kasih-Nya.
20 / 44 Phoca PDF
HOME Written by Rm. Yohanes Indrakusuma, CSE Published Date
Karena Allah adalah kasih, Ia mau membagikan kebahagiaan-Nya dengan kita. Maka Ia menciptakan kita
menurut gambar dan kesamaan-Nya. Di antara segala ciptaan, manusialah yang paling berharga bagi Allah. Hal
itu nyata dalam kisah penciptaan sendiri. Ketika Allah menciptakan dunia ini dan alam semesta, semuanya
diciptakan dengan kuasa sabda-Nya: Allah bersabda, maka semuanya terjadi. "Jadilah terang, maka terang pun
21 / 44 Phoca PDF
HOME Written by Rm. Yohanes Indrakusuma, CSE Published Date
jadilah." Demikian satu per satu diciptakan alam semesta ini. Tetapi penciptaan manusia lain. Ketika sampai pada
giliran mau menciptakan manusia, Allah seolah-olah berhenti sebentar dan berunding: "Berfirmanlah Allah:
Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita" (Kej 1:26). Dalam cerita penciptaan, tiap kali
Allah berhenti sebentar untuk mengamati karya-Nya dan tiap kali dikatakan: Allah melihat bahwa semuanya itu
22 / 44 Phoca PDF
HOME Written by Rm. Yohanes Indrakusuma, CSE Published Date
baik (bdk. Kej 1:10.12.18.25). Tetapi setelah menyelesaikan penciptaan manusia, "Allah melihat segala yang
dijadikan-Nya itu, sungguh amat baik" (Kej 1:31).
Allah telah menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Allah sendiri, supaya manusia sebagai makhluk
yang berbudi dapat mengambil bagian dalam hidup Allah sendiri. Ia tidak menjadikan manusia seperti
23 / 44 Phoca PDF
HOME Written by Rm. Yohanes Indrakusuma, CSE Published Date
binatang-binatang lainnya, melainkan manusia diberinya kemampuan untuk "mengambil bagian dalam kodrat
Allah sendiri" (2Ptr 1:4), sehingga mampu menjadi anak Allah. Sesungguhnya itu merupakan rahmat Allah yang
luar biasa dan bukti kasihNya yang besar sekali. "Lihatlah, betapa besarnya kasih yang dikaruniakan Bapa
kepada kita, sehingga kita disebut anak-anak Allah, dan memang, kita adalah anak-anak Allah" (1Yoh 3:1). Kita
24 / 44 Phoca PDF
HOME Written by Rm. Yohanes Indrakusuma, CSE Published Date
menjadi anak Allah karena percaya kepada Yesus Kristus yang telah diutus-Nya ke dunia: "Tetapi semua orang
yang menerimaNya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam
nama-Nya" (Yoh 1:12).
Kita diciptakan menurut gambar dan rupa Allah. Secara konkrit itu berarti serupa dengan Yesus Kristus,
25 / 44 Phoca PDF
HOME Written by Rm. Yohanes Indrakusuma, CSE Published Date
karena Kristus adalah gambar sempurna dari Bapa. "Siapa yang melihat Aku, melihat Bapa" (Yoh 14:9). Karena
itu kita harus terus tumbuh menjadi serupa dengan Yesus sendiri. Kita harus bersatu dengan Kristus sedemikian
rupa, sehingga Ia menguasai hidup kita. Semakin kita bersatu dengan Yesus, semakin hiduplah Yesus dalam diri
kita, sehingga akhirnya bukan lagi "aku yang hidup, melainkan Yesuslah yang hidup dalam diriku" (Gal 2:20).
26 / 44 Phoca PDF
HOME Written by Rm. Yohanes Indrakusuma, CSE Published Date
Persatuan kita dengan Yesus memungkinkan Dia mengalirkan daya hidup ilahi-Nya ke dalam diri kita,
sebagaimana ranting anggur yang tinggal pada pokok batang, menerima hidup dari batang tersebut. Sebaliknya
kalau ranting itu terlepas dari pokok batang, dengan segera dia akan mengering dan mati. Jangankan
menghasilkan buah, hidup saja tidak dapat: "Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia
27 / 44 Phoca PDF
HOME Written by Rm. Yohanes Indrakusuma, CSE Published Date
tidak tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku.
Akulah pokok anggur dan kamu ranting-rantingnya. Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia
berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa" (Yoh 15:4-5).
Kalau kita begitu tergantung pada Yesus dan bahwa kita hanya dapat berbuah kalau tetap bersatu dengan
28 / 44 Phoca PDF
HOME Written by Rm. Yohanes Indrakusuma, CSE Published Date
Dia, sesungguhnya sikap yang paling dasar bagi kita ialah selalu menyatu dengan Dia, tinggal selalu dalam
kesatuan dengan Dia. Sebaliknya bila kita selalu bersatu dengan Dia, kita akan menjadi subur, subur bagi diri
sendiri, subur bagi orang lain, dan subur bagi seluruh Gereja dan bahkan umat manusia. Tidak ada orang yang
lebih subur secara rohaniah daripada orang yang bersatu dengan Kristus. Semakin dalam persatuan kita dengan
29 / 44 Phoca PDF
HOME Written by Rm. Yohanes Indrakusuma, CSE Published Date
Yesus, semakin suburlah kita bagi Gereja dan umat manusia. Itulah sebabnya mengapa seorang seperti Santo
Yohanes Salib menekankan perlunya persatuan dengan Tuhan, persatuan yang mengubah segala-galanya,
persatuan yang menjadikan hidupnya mahasubur secara rohani.
Menurut Santo Yohanes dari Salib, dalam tingkat persatuan yang mendalam sekali, yang disebut dengan istilah persatuan transforman, di mana orang diubah sedemikian rupa oleh Allah, sehingga ia menjadi seluruhnya ilahi, satu faal cinta kasih yang diperbuat orang dalam tingkat transformasi ini masih lebih berharga daripada semua perbuatan yang dibuat orang seumur hidup tanpa mencapai tingkatan itu. Sebab pada tingkatan persatuan itu seluruh aktivitasnya adalah aktivitas Roh Kudus sendiri. Karena itu pula, satu orang dalam tingkatan cintakasih ini lebih berharga bagi Allah, bagi Gereja, dan bagi keselamatan umat manusia, daripada beribu-ribu orang lain
yang tidak mencapai tingkatan ini (Yohanes Salib: Nyala Cinta I,2).
30 / 44 Phoca PDF
HOME Written by Rm. Yohanes Indrakusuma, CSE Published Date
3. Diciptakan untuk yang Tidak Terbatas
Sebelum menemukan Tuhan, Santo Agustinus telah berusaha menemukan Tuhan di tempat-tempat lain, di
luar dirinya dalam kenikmatan-kenikmatan, dalam kebahagiaan dunia ini, dalam pelbagai macam ilmu dan filsafat,
31 / 44 Phoca PDF
HOME Written by Rm. Yohanes Indrakusuma, CSE Published Date
tetapi ia tidak menemukannya. Akhirnya Santo Agustinus menyadari bahwa ia salah mencari Allah di luar dirinya,
padahal Allah bersemayam dalam lubuk hatinya yang terdalam. Memang, kita diciptakan untuk Allah, sehingga
tidak ada apa-apapun yang dapat memuaskan hati kita kecuali Allah sendiri. Hati kita telah diciptakan sedemikan
besarnya, sehingga bahkan seluruh alam semesta ini tidak akan dapat memenuhinya. Sean-dainya pun kita
32 / 44 Phoca PDF
HOME Written by Rm. Yohanes Indrakusuma, CSE Published Date
memiliki seluruh dunia, semuanya itu tidak dapat mengisi hati kita, dan hati kita akan tetap kosong saja, tidak
dapat terpenuhi. Kita telah diciptakan untuk yang tidak terbatas, sehingga hanya yang tidak terbatas saja yang
dapat mengisi hati kita dengan sungguh-sungguh. Inilah yang dialami Santo Agustinus, sehingga ia
mengungkapkannya dalam kalimat yang kemudian menjadi terkenal: "Engkau menciptakan kami untukMu, ya
33 / 44 Phoca PDF
HOME Written by Rm. Yohanes Indrakusuma, CSE Published Date
Tuhan, dan gelisahlah hati kami sebelum beristirahat di dalam Engkau."
Kita diciptakan untuk yang baka, untuk Allah sendiri, sehingga pengenalan akan Allah saja yang akan dapat
memuaskan hati kita. Santo Paulus setelah sebelumnya mengejar kemuliaan duniawi ini, setelah mengenal
Kristus menganggap segala sesuatu sebagai kerugian, ya bahkan semuanya yang sebelum itu amat dihargainya,
34 / 44 Phoca PDF
HOME Written by Rm. Yohanes Indrakusuma, CSE Published Date
kini dipandangnya sebagai sampah belaka: "Tetapi apa yang dahulu merupakan keuntungan bagiku, sekarang
kuanggap rugi karena Kristus. Malahan segala sesuatu kuanggap rugi, karena pengenalan akan Kristus Yesus,
Tuhanku, lebih mulia daripada semuanya. Oleh karena Dialah aku telah melepaskan semuanya itu dan
menganggapnya sampah, supaya aku memperoleh Kristus…Yang kukehendaki ialah mengenal Dia dan kuasa
35 / 44 Phoca PDF
HOME Written by Rm. Yohanes Indrakusuma, CSE Published Date
kebangkitan-Nya dan persekutuan dalam penderitaan-Nya" (Flp 3:7-8.10).
Sesungguhnya segala sesuatu di dunia ini akan lenyap. Kita sendiri mengalami, betapa goyahnya hidup
manusia di dunia ini. Kemarin ia diagung-agungkan dan disanjung orang, tetapi hari ini ia dihujat dan hidupnya pun
tidak aman lagi. Kemarin ia adalah orang yang paling dihormati, tetapi hari ini bisa menjadi buron. Seperti yang
36 / 44 Phoca PDF
HOME Written by Rm. Yohanes Indrakusuma, CSE Published Date
dikatakan Santo Yohanes, dunia ini dengan segala keinginannya akan lenyap, sebaliknya orang yang mengasihi
Allah akan tetap selama-lamanya, karena itu dia menghimbau kita, agar jangan mencintai dunia ini: "Janganlah
kamu mengasihi dunia dan apa yang ada di dalamnya. Sebab semua yang ada di dalam dunia, yaitu keinginan
daging dan keinginan mata serta keangkuhan hidup, bukanlah berasal dari Bapa, melainkan dari dunia. Dan dunia
37 / 44 Phoca PDF
HOME Written by Rm. Yohanes Indrakusuma, CSE Published Date
ini sedang lenyap dengan segala keinginannya, tetapi orang yang melakukan kehendak Allah tetap hidup
selama-lamanya" (1Yoh 2:15-17).
4. Mengenal dan Mengalami Kasih Allah
Sifat dunia yang goyah ini, yang fana, yang cepat berubah dan berlalu, justru mendorong kita untuk mencari
38 / 44 Phoca PDF
HOME Written by Rm. Yohanes Indrakusuma, CSE Published Date
yang tidak kena perubahan, yang baka, karena kita diciptakan justru untuk yang baka. Mengenal Allah serta
mengasihi Dia di atas segala sesuatu, itulah tujuan hidup kita dan itulah satu-satunya yang dapat mengisi hati kita.
Sesungguhnya, mengenal Allah dan mengasihi Dia itulah hidup yang kekal, yang sudah dimulai dalam dunia ini
dan akan disempurnakan dalam hidup yang akan datang. "Inilah hidup yang kekal itu, yaitu bahwa mereka
39 / 44 Phoca PDF
HOME Written by Rm. Yohanes Indrakusuma, CSE Published Date
mengenal Engkau, satu-satunya Allah yang benar, dan mengenal Yesus Kristus yang telah Engkau utus" (Yoh
17:3). Dan mengenal, dalam bahasa Kitab Suci, lebih-lebih menurut Injil Yohanes, berarti memasuki persekutuan
hidup yang mengalir dari Bapa kepada Putra di dalam Roh Kudus dan kembali kepada Bapa dalam Roh yang
sama.
40 / 44 Phoca PDF
HOME Written by Rm. Yohanes Indrakusuma, CSE Published Date
Oleh karena itu, bagi kita yang terpenting sekarang ini ialah mengenal dan mengalami kasih Allah, hidup
kekal yang sudah mulai di dunia ini dan akan disempurnakan kelak. Itulah yang pokok. Segala sesuatu yang lain
harus diarahkan kepada yang pokok itu, sebaliknya segala sesuatu akan memberikan arti dan kepuasan yang
lebih mendalam bagi kita. Kita mengasihi, karena Dia telah lebih dahulu mengasihi kita. Bila segala sesuatu kita
41 / 44 Phoca PDF
HOME Written by Rm. Yohanes Indrakusuma, CSE Published Date
lakukan dalam kasih dan demi kasih, segalanya menjadi indah, juga yang oleh orang lain dianggap sebagai
penderitaan. Itulah pula sebabnya, mengapa Santo Paulus berdoa, supaya kita mengenal kasih Allah itu: "Aku
berdoa, supaya kamu bersama-sama dengan segala orang kudus dapat memahami, betapa lebarnya dan betapa
panjangnya dan tingginya dan dalamnya kasih Kristus, dan dapat mengenal kasih itu, sekalipun ia melampaui
42 / 44 Phoca PDF
HOME Written by Rm. Yohanes Indrakusuma, CSE Published Date
segala pengetahuan" (Ef 3:18-19).
Segala yang lain tidak ada artinya bila dibandingkan dengan yang ini. Juga bila di dunia ini kita masih harus
banyak menderita, itu pun tidak ada artinya, sebab "penderitaan zaman sekarang ini tidak ada artinya, bila
dibandingkan dengan kemuliaan yang disediakan Allah bagi kita" (Rm 8:18). Sebab sesungguhnya tidak dapat
43 / 44 Phoca PDF
HOME Written by Rm. Yohanes Indrakusuma, CSE Published Date
dibayangkan, apa yang disediakan Allah bagi kita, karena semuanya melampaui pikiran dan pengertian kita: "Tak
ada mata yang melihat, tak ada telinga yang mendengar, dan tak pernah masuk dalam hati manusia, apa yang
disediakan Allah bagi mereka yang mengasihi Dia" (1Kor 2:9).
44 / 44 Phoca PDF