Sebuah Gerakan Kecil Dimulai Ditulis oleh Wiji Suprayogi Senin, 01 Juni 2009 18:05
Seorang teman memprotes mengapa berbagai tulisan saya lebih banyak mengkritik dan mengkritik. Lalu mana sebenarnya kepedulian kamu. Saya nyengir saja mendengar dia protes begitu. Tapi hari ini saya ingin menyebarkan apa yang telah dilakukan teman-teman muda saya yang dengan giat melaksanakan kegiatan di sebuah desa di Gunung Kidul. Mereka berjumlah sembilan orang dan dengan antusias tiap minggu mempersiapkan suatu pembelajaran yang kreatif bagi anak-anak. Awal tahun ini mereka sempat saya singgung dalam tulisan saya dan ini dia resume dari kegiatan mereka. Mudah-mudahan bermanfaat bagi kita semua… Sanggar Belajar CANTRIK Dusun Karanggumuk, Semin, Gunung Kidul, Yogyakarta
Sekolah, selain sebagai lembaga yang memfasilitasi anak untuk memiliki penguasaan informasi dan teknologi, juga memiliki tanggung jawab dalam pembentukan kapasitas individu yang bertanggung jawab serta memiliki karakter moral yang baik. Akan tetapi sering kali sekolah pun gagal dalam menjalankan fungsi keduanya yaitu menghasilkan peserta didik yang memiliki kualitas karakter yang baik.
Berdasarkan latar belakang tersebut, Persekutuan Sahabat Gloria-Divisi Tegak Beasiswa mencoba membantu sekaligus melengkapi peran sekolah dan keluarga dalam mendampingi anak agar memiliki karakter yang baik. Pendidikan karakter mempunyai makna lebih tinggi dari pendidikan moral, karena bukan sekedar mengajarkan mana yang benar dan mana yang salah, lebih dari itu pendidikan karakter menanamkan kebiasaan ( habituation ) tentang yang baik sehingga siswa didik menjadi paham (domain kognitif) tentang mana yang baik dan salah, mampu merasakan (domain afektif) nilai yang baik serta mampu melakukannya (domain psikomotorik), sehingga komponen pendidikan karakter harus melibatkan bukan saja aspek ” knowing the good ”( moral knowing ), tetapi juga ” desiring the good ” atau ” loving the good ”( moral feeling ) dan ” acting the good
1/5
Sebuah Gerakan Kecil Dimulai Ditulis oleh Wiji Suprayogi Senin, 01 Juni 2009 18:05
”( moral action ).
Kegiatan kami mengambil bentuk sanggar belajar di Dusun Karanggumuk, Semin, Gunungkidul . Pelaksanaan program ini bertempat di SD Bopkri di Dusun Karanggumuk yang juga merupakan binaan dari Persekutuan Sahabat Gloria-Divisi Tegak Beasiswa. Sanggar ini akan dijalankan oleh sebuah tim yang berada di bawah koordinasi Divisi Tegak Beasiswa-Persekutuan Sahabat Gloria. Tim Sanggar tidak hanya dari Tim Manajemen Divisi Tegak Beasiswa tetapi juga melibatkan beberapa sukarelawan dari mahasiswa dengan disiplin ilmu dan keahlian yang memiliki kompetensi yang dibutuhkan.
Dalam sanggar ini akan diajarkan nilai-nilai yang bersifat universal sehingga dengan penanaman nilai-nilai tersebut diharapkan dapat menolong anak-anak mengembangkan kepribadian yang tangguh, membantu mereka bertahan terhadap pengaruh-pengaruh negatif yang kuat, baik dari teman sebaya maupun dari peradaban dan masyarakat sendiri.
Paradigma mendasar dalam pelaksanaan program kami adalah sinergi masyarakat (keluarga), sekolah, pendidik dan juga penggiat dalam dunia pendidikan untuk membenahi sistem pendidikan. Sanggar belajar di Dusun Karanggumuk, Semin, Gunungkidul merupakan langkah awal akan menjadi pilot project program kami selama 3 tahun mendatang (2006-2009). Sebagai sebuah pilot project pada tahun pertama program ini memiliki empat aktivitas yaitu pembenahan fasilitas sanggar terutama perpustakaan, pengembangan kurikulum pendidikan karakter dan lingkungan, penguatan kapasitas pendidik (guru), dan community development bagi masyarakat di sekitar sanggar. Selain empat aktivitas utama juga terdapat aktivitas pendukung berupa humas dan dokumentasi yang berperan sebagai sistem pendukung.
Aktivitas pertama, pembenahan fasilitas sanggar. Sanggar belajar masih menggunakan SD BOPKRI di Dusun Karanggumuk sebagai pusat aktivitas. Secara geografis, SD Bopkri Karanggumuk mudah dijangkau oleh anak-anak di dusun Karanggumuk dan juga beberapa dusun yang lain. Di sisi lain, dengan melakukan kegiatan di sekolah
2/5
Sebuah Gerakan Kecil Dimulai Ditulis oleh Wiji Suprayogi Senin, 01 Juni 2009 18:05
memberikan kemudahan bagi proses internalisasi ke dalam masyarakat. Pada tahap awal, aktivitas sanggar dikembangkan dengan memanfaatkan media perpustakaan di sekolah. Pembenahan fasilitas sanggar dalam hal ini fasilitas perpustakaan dilakukan dengan penyediaan dan penambahan koleksi buku perpustakaan, penyediaan rak buku, database dan sarana pendukung lainnya.
Aktivitas kedua, pengembangan kurikulum pendidikan karakter dan pendidikan lingkungan. Dalam semester pertama, kegiatan pengembangan kurikulum dilakukan dengan memberikan aktivitas ekstrakurikuler yang dilakukan pada hari Sabtu dengan tanpa mengambil jam belajar anak. Pada minggu 1 dan 2, akan disampaikan tentang pendidikan karakter. Pada minggu ketiga dilakukan kegiatan yang menggunakan perpustakaan seperti bercerita, mengarang dan menulis. Pada minggu 4 dan 5 dilakukan pendidikan lingkungan. Anak-anak akan dibagi menjadi 2 kelas, yakni kelas A (anak kelas 1-3 SD) dan kelas B (anak kelas 4-6 SD). Pada bulan ketiga semester pertama sebagai pendukung kegiatan pendidikan lingkungan akan dibangun kebun sekolah dengan memanfaatkan areal lahan yang dimiliki sekolah ataupun penduduk di sekitar sekolah. Pada semester kedua tahun pertama, model-model kegiatan yang diujicoba pada semester sebelumnya akan didokumentasikan dalam modul kurikulum pendidikan karakter dan pendidikan lingkungan. Pada semester kedua pengembangan kurikulum pendidikan karakter dan pendidikan lingkungan tetap terus berjalan sebagai core aktivitas sanggar.
Aktivitas ketiga, penguatan kapasitas pendidik (guru). Metode pendidikan karakter dan pendidikan lingkungan yang dilakukan oleh fasilitator dari sanggar akan melakukan berbagai macam pelatihan sebagai rangkaian penguatan kapasitas pendidik yang berasal dari guru dan juga beberapa pemuda di dusun Karanggumuk yang tertarik untuk turut serta dalam kegiatan sanggar. Pelatihan akan diadakan setiap 3 bulan sekali sebagai penguatan kapasitas dari guru, pendamping dari masyarakat dan pendamping dari mahasiswa. Pelatihan yang dilakukan selama 3 bulan sekali bertujuan untuk melakukan evaluasi metode, sharing experience dengan pakar pendidikan dan sanggar yang serupa ataupun pendidik serta aktivis pendidikan. Tujuan terakhir untuk melakukan eksplorasi dan pengembangan model pendidikan karakter dan pendidikan lingkungan.
Akitivitas keempat, community development bagi masyarakat di dusun Karanggumuk. Community development sebagai bagian dari program sanggar untuk juga turut serta menanggapi permasalahan yang ada di masyarakat. Tujuan untuk tidak terjadinya
3/5
Sebuah Gerakan Kecil Dimulai Ditulis oleh Wiji Suprayogi Senin, 01 Juni 2009 18:05
ketercerabutan sekolah dari masyarakat. Dengan adanya program community development , masyarakat juga dapat didorong keterlibatannya secara aktif dalam program-program yang dilaksanakan oleh sanggar. Pada semester pertama tahun pertama akan dilakukan PRA ( Participatory Rural Apprisal ) untuk memetakan permasalahan dan kebutuhan yang ada di masyarakat. Strategi community development akan dilakukan mulai dengan mendorong aktivitas 1 atau 2 kelompok tani yang ada di dusun Karanggumuk dengan membuat percontohan usaha peningkatan ekonomi basis. Pengembangan ekonomi basis akan dilakukan dengan pengadaan dan perawatan sapi. Program ini nantinya didorong untuk melakukan pengelolaan peternakan warga. Di samping peternakan, strategi lainnya melalui pembuatan kebun sekolah. Peternakan dan perkebunan selain sebagai strategi untuk community development juga menjadi laboratorium pembelajaran dan pengembangan kurikulum pendidikan lingkungan dan living skill .
Aktivitas pendukung, humas dan dokumentasi. Aktivitas utamanya adalah melakukan dokumentasi dan pembuatan database seluruh kegiatan pengembangan kurikulum, penguatan kapasitas serta community development. Dua kegiatan utama yang akan dilakukan yaitu pembuatan database dan pembuatan media publikasi dalam bentuk newsletter dan website.
Program ini telah memasuki bulan ketiga. Beberapa aktivitas yang telah dilakukan adalah ujicoba kurikulum yang dilakukan pada setiap hari Sabtu yang telah dimulai sejak bulan Januari 2006. Pelatihan penguatan kapasitas pendamping dari guru, fasilitator mahasiswa dan juga pemuda desa Karanggumuk pada bulan Februari. Tiap minggu diadakan pembelajaran khusus bagi anak-anak di desa tadi dengan kreativitas yang selalu berusaha diperbaharui dan semangat belajar bersama. Saat ini sedang disusun juga suatu master plan untuk lingkungan belajar di sekolah ini beberapa renovasi kecil—karena keterbatasan dana—sedang dilakukan. Aktivitas lain yang telah dilakukan adalah PRA untuk pengembangan strategi community development. Selama ini beberapa aktivitas program mendapatkan dukungan dari beberapa donatur yang memiliki kepedulian terhadap permasalahan pendidikan. Keterlibatan berbagai pihak dalam program ini masih sangat diharapkan.
Saya yakin
perjuangan mereka tidak sia-sia. Terakhir
kami ke desa itu, Sabtu 8
4/5
Sebuah Gerakan Kecil Dimulai Ditulis oleh Wiji Suprayogi Senin, 01 Juni 2009 18:05
April lalu, anak-anak yang tadinya sulit diajak berbicara di depan kelas malah berebut untuk maju ke depan kelas ketika diminta presentasi hasil wawancara mereka dengan penduduk sekitar.
5/5