BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sampai
diartikan
saat ini masalah perkotaan yang
sebagai
masalah migrasi
ke
Bering
kota
dengan
dampak sosial ekonominya seperti pemukiman kumuh
dan
padat,
dan
kemelaratan, pengangguran, kriminalitas,
ketidakseimbangan kualitas kehidupan kota. Pemukiman kumuh
merupakan
perkotaan
yang
ketidakmampuan
salah
satu
dianggap
ciri
kemiskinan
sebagai
warganya menyerap
masalah
di
adalah
informasi,
menata
hidup produktif, dan mensejahterakan feluarga. Pengertian
"kumuh"
masih
banyak
tafsiran,
karena sudut pandangan (disiplin ilmu) yang Namun
apabila datang ke suatu daerah
suasana
kumuh
mudah diamati dan
berbeda.
dalam
rasakan.
keadaan Hal
ini
karena ketidakwajaran atau kurangnya kelayakan
fasi-
litas lmgkungan hidup manusia yang manusiawi ,
yaitu
dalam
gizi,
dan
memenuhi syarat kesehatan,
perumahan.
Indikator tersebut
pendidikan, dipakai
sebagai
penentu, yaitu sebagai perilaku manusia hunian daerah
kumuh
itu (Bohar Soeharto, 1993:1). Hal ini
berarti
bahwa kehidupan kumuh itu dapat diamati dari perilaku cara
hidup dan berpikir warganya.
Pada
umumnya
daerah
kumuh
merupakan
tempat
berkonsentrasinya warga kota yang tergolong ke
lapisan
sosial paling rendah. Mereka
adalah
orang-
orang miskin yang tertinggal dalam segala segi dupan
oleh
daerah
orang-orang
lain
yang
yang lebih baik. Tingkat
dalam
kehi
berdomisili
pendidikan
di
sekolah
mereka pada umumnya rendah, bahkan banyak yang
tidak
pernah mengenyam sama sekali, sehingga aset informasi yang mereka miliki juga rendah.
Jadi daerah kumuh itu
merupakan produk dari manusia yang miskin informasi.
Kemiskinan dapat dilihat dari berbagai disiplin ilmu,
seperti
ekonomi, psikologi,
dan
pendidikan.
Para ekonom memandang kemiskinan sebagai
ketidakmam-
puan
individu memenuhi kebutuhan hidup
Ahli
psikologi meniliknya dari segi rendahnya
diri
dan
motivasi. Sedangkan dari
yang
segi
w*jc
harga
pendidikan
melihat kemiskinan pada individu dari perilaku, yaitu terbatas
wawasannya. Selaku pendidik,
kita
memahami
bahwa perilaku
miskin adalah perbuatan manusia
ditandai
hasil kerjanya yang
oleh
rendah.
yang
Manusia
memiliki potensi dapat dididik dan berkembang,
yaitu
dari ketidakmampuan menjadi berkemampuan ialah
manu
sia yang mempunyai informasi yang tingggi. Pendapatan yang adalah
rendah
akibat
keterbatasan mampu
yang dialami dari
oleh
potensi
orang-orang yang
miskin
rendah
atau
informasi. Misalnya, orang bodoh
hanya
bekerja mengumpulkan puntung rokok dan
barang
bekas
dari selokan-selokan,
memiliki
banyak
dengan
hasil
informasi
informasi, yang
yang
tetapi orang pandai
maka
tinggi.
ia
Orang
sederhana atau
informasi
memasak,
rendah
kompleks
selembar
tetapi dan
alumunium
dan
berestimasi
dapat
tidak
bermutu.
pengetahuan
belajar
di
Oleh
yang
karena
dimiliki
upaya
belakangan,
dan kemiskinan.
dari
kuantitas sebagai
itu
Di sini
informasi
oleh
manusia
mengatasi
upaya
yang
atau
melalui
adalah keter—
Jadi kemisikinan
dapat
pikiran
Becara
baik
sehingga yang
sikap dan ketrerampiIan.
terbelenggu,
yang
kebodohan,
kualitasnya, merubah
kita
yang
hasil
informasi
rendahnya aset informasi
maupun
pengetahuan,
itu
sebagai
setiap kesempatan yang ia lakukan
merupakan
dilihat
menjadikan
itu bekerja dengan sebab
dapat
memiliki
menggunakannya
bahwa
rendahlah orang miskin
hanya
yang
kelengkapan pada sayap pesawat terbang.
dapat
memiliki
alat-alat dapur
orang
tinggi
bekerja
yang
menjadikan selembar alumunium menjadi
perlengkapan
dapat
dan
belajar menyentuh
Orang
membelenggunya
miskin bukanlah
masyarakat tetapi adalah pikirannya. Dengan perkataan lain,
masyarkat tidak membelenggu individu,
orang-orang Gejala
miskin itulah yang membelenggu
ini terlihat dari perilaku
yang bermukim di
warga
melainkan
dirinya. masyarakat
daerah kumuh yang hidup dalam
serba
keterbatasan
karena
rendahnya
informasi
atau
pengetahuan yang mereka miliki.
Situasi
lain
dari
yang
digambarkan itu
keberhasilan
merupakan
pembangunan
yang
sisi
membawa
masyarakat dan bangsa kita kearah kemajuan yang cukup
berarti.
Dengan
masalah
dan
demikian,
situasi
tantangan yang harus
tadi
merupakan
diberi
prioritas
dalam menanganinya. Selain sebagai indikator
tentang
belum meratanya hasil pembangunan, hal itu juga dapat menimbulkan
keresahan yang
mengganggu
kelangsungan
pembangunan.
Garis-garis merumuskan
adalah
Haitian
prioritas pembangunan
Negara lima
antara
industri
dan
1993-1998
tahun
keenam
ekonomi
dengan
pertanian
serta
pada sektor-sektor di bidang
keterkaitan bidang
Besar
pembangunan lainnya dan peningkatan
sumber daya manusia. Oleh sebab itu arah
Jangka Panjang
kualitas-
Pembangunan
Kedua (PJP II) sebagai tantangan yang
harus dihadapi oleh masyarakat Indonesia, antara lain
"untuk
meningkatkan kualitas manusia dan
Indonesia
agar
makin maju,
berdasarkan Pancasila"
Manusia utama
nurani
mandiri
sejahtera
(GBHN, 1993:24).
dan kemandiriannya merupakan
pembangunan yang telah menjadi
bangsa.
kemandiriannya
dan
masyarakat
Oleh
harius
karena
itu,
dikembangkan
kekuatan
tuntutan
hati
kekuatan
dan
menjadi
sumber
daya
manusia
menjadi
sasaran
Pembangunan
yang
pembangunan pada
senantiasa
berbagi
kemampuan manusia, agar
tingkat
Hamijoyo
resources)
bidang.
masyarakat pada hakekatnya adalah
meningkatkan baiki
(human
kesejahteraan
(1970)
dapat
hidupnya.
mengemukakan
bahwa
memper-
Santoso
memungkinkan
untuk
tumbuhnya
meningkatkan
kemampuan
situasi
masyarakat
kondisi sosial ekonomi
ke
arah
yang lebih baik". Hal ini mengisyaratkan bahwa
pelaksanaan mental
pembangunan perlu ditumbuhkan
pembangunan, yaitu alam pikiran,
cara-cara kemauan,
hidup
inisiatif, swadaya, dan
memecahkan
Dalam
yang mengunturtgkan
Indonesia
inilah
sikap,
bagi
dikembangkan dan
dan
tumbuhnya
kemandirian
sumberdaya
dalam
prasyarat
masalah dan memahami kebutuhan
kerangka
S.
"Pembangunan
masyarakat adalah usaha meletakkan dasar dan
yang
usaha
untuk
hidupnya.
insani
bangsa
ditumbuhsuburkan
kemam-
puannya.
Sebagai negara yang sedang berkembang dan era
memasuki
berhadapan
industrialisasi,
dengan
masalah
sosial
Indonesia
di
akan masih
antaranya
kebodohan, keterbelakangan dan kemiskinan. Masyarakat
miskin,
selain tersebar di pedesaan
juga
merupakan
bagian dari masyarakat "kota". Sehubungan dengan itu, D.
Sudjana
(1991:202-203)
mengemukakan
rincian
penduduk miskin di beberapa negara berkembang sebagai
berikut:
Seluruh penduduk miskin yang tinggal di kotakota di negara sedang berkembang sekitar 320 juta. Lebih dari sepertiganya tinggal di daerah
kumuh. Di kota-kota kecil jumlah penduduk
yang
tinggal di daerah kumuh itu sekitar 15-20 persen. Di kota-kota besar seperti Rio de Janeiro, Karachi, Calcuta, Laqon dan Manila jumlah mereka sekitar 20-30 persen. Bank Dunia (1979) memproyeksikan bahwa penduduk miskin di
kota-kota di negara yanq sedang berkembang akan meningkat menjadi satu milyar. Artinya, jumlah penduduk miskin pada tahun 1975 meningkat dua setengah kali jumlah penduduk miskin pada tahun 1950.
Demikian
Indonesia persen
halnya
dengan masyarakat
miskin
di
yang jumlahnya mencapai 27 juta atau
15,8
dari populasi (Pidato Presiden Soeharto
pada
pelantikan Kabinet Pembangunan VI tahun 1993). Mereka
yang
hidup di perkotdan terdesak ke
menempati
melanda
pemukiman kumuh dan
secara
kehidupan serta terhambat untuk
Penyebab
adalah
kawasan
pinggiran
utama jumlah penduduk miskin
lajunya
arus urbanisasi di
kota utuh
berkembang. di
perkotaan
samping
tingkat
kelahiran atau pertumbuhan penduduk secara alami yang masih yang
cukup tinggi di perkotaan. bermukim
pertambahan
sudah
di
daerah
penduduk
berlangsung
yang
sejak
kumuh
Warga sebagai
merupakan
lama
masyarakat
dan
masalah
belum
dibendung serta ditanggulangi secara meluas tumbuh
perkampungan
sehat.
Nursid
tentang
di kota yang kotor
Sutaatmadja
(1988:196)
benturan terhadap demografi
indikasi
yang
dapat
sehingga
dan
kurang
mengemukakan
penduduk
kota.
tentang seperti
benturan terhadap demografi
penduduk
kota,
berikut ini.
Pertumbuhan
demografi penduduk kota baik
dari
kelahiran maupun yang berasal dari perpindahan penduduk daerah pedesan, merupakan masalah yang sangat unik. Khusus mengenai pemukimannya, terutama di bagian kota yang jorok (slum) makin
menjadi bertambah kotor, tidak sehat dan menyesakkan.
Semakin
memburuknya kondisi kawasan
pemukiman
kumuh baik terhadap warganya maupun masyarakat maka
semakin
nasional.
menjadi
Sejak
pemerintah, menangani
perhatian
beberapa
dalam
tahun
pembangunan
belakangan
masyarakat, dan warganya terus
ini,
berupaya
pemukiman kumuh yang dapat diketahui
beberapa Mass Media Ibukota dan Daerah.
tanggal
kota,
26 Oktober 1992
pemerintah
dari
Harian Pelita
mempublikasikan
pernyataan
ketika peresmian rumah susun di
Pukenden
Semarang, sebagai berikut:
Presiden Soeharto minta agar Pemerintah
Daerah
di semua kota besar dan kota lainnya berdaya upaya sekuat tenaga untuk meremajakan pemukiman kumuh yang merupakan sal ah satu ciri kemiskinan
di kota. Cara yang bisa dilakukan adalah dengan membangun
Upaya
rumah susun.
meremajakan
kegiatan
rehabilitasi
periodik
oleh
skala
nasional.
pemukiman yang telah
pemerintah bersama
Kumuh (RSDK) dalam rangka
Kesetiakawanan
Sosial
Nasional
merupakan
dilakukan
secara
masyarakat
dalam
Untuk kepentingan warga
ini, maka pada waktu pencanangan
Daerah
kumuh
masyarakat
Rehabilitasi Sosial
memperingati (HKSN)
tanggal
Hari 20
8
Desember 1992 di Kampung Nelayan Muara Angke
Utara,
Presiden
Soeharto menegaskan
Jakarta
kembali
upaya
pemerintah seperti berikut ini:
Pemerintah memang mempunyai rencana menghapuskan daerah kumuh. Tapi kalau penghuninya tidak mau,
ya rencana pemerintah itu tidak bisa
laksanakan,
dan
..., upaya
kebodohan
dilaksanakan maupun
serta
menghapus
keterbelakangan
harus
oleh semua pihak baik yang
kelompok tidak mampu.
kumuh
di-
kemelaratan
mampu
Penghuni
daerah
harus berpartisipasi dalam program
ini.
Keterbelakangan, kebodohan serta kemelaratan merupakan musuh utama pembangunan (Harian Kompas, 21 Desember 1992).
Di
samping itu pentingnya diperhatikan
Menteri Sosial kepada Gubernur Riau untuk
Daerah
Kumuh
ajakan
"Prioritas
dan Miskin" guna menyongsong
PJPT
II
yang disampaikan beliau pada tanggal 2"5 Februari 1993
waktu
peresmian Kantor Departemen
Sosial
Kotamadya
Batam
di Sekupang Batam. Lebih lanjut ajakan
beliau
difokuskan pada dua aspek berikut:
"... yang perlu kita tangani agar bisa mencapai PJPT II adalah mengurangi daerah kumuh yang memang*dicanangkan oleh Bapak Presiden sendiri, dan yang kedua menghilangkan kemiskinan"...
Namun
kemiskinan lanjut menteri,
bukan
satu-
satunya yang dihadapi Indonesia. Masalah lain merupakan rembesnya adalah kebodohan. Kedua
penyakit masyarakat ini tidak dapat terpisahkan satu dengan lainnya. Ini karena kedua hal tersebut merupakan hubungan sebab akibat.
Kemiskinan bisa menjadi penyebab kebodohan, begitu juga sebaliknya (Harian Pagi Riau Pos, 26 pebruari 1993).
Pernyataan-pernyataan daerah
kumuh
tersebut
mengenai
menunjukan
bahwa
penanganan pembinaan
masyarakat lapisan bawah tidak dapat. diabaikan
dalam
pembangunan daerah
nasional.
Oleh sebab itu
kumuh mendapat perhatian dan
pemukiman
sentuhan
di
semua
pihak dengan maksud untuk disadari oleh warganya. Indikasi
kumuh
kehidupan yang
menggambarkan
seperti diuraikan di atas dapat
diamati
beberapa lokasi pemukiman di perkotaan. Di Bandung,
daerah
kumuh terdapat di
daerah
Kotamadya
beberapa
lokasi
pemukiman seperti di Kelurahan Kebon Jayanti tan
Kiaracondong. Warga di pemukiman ini
yang
menempati rumah yang padat
Kecama-
masih
ada
berdesak-desak
dan
ada pula yang membuat rumah di sebelah jalan ran
pinggi-
rel kereta api dan pasar tradisional yang
penduduknya.
Mereka
pada
bekerja sebagai <" penjual
padat
jasa,
pengrajin, pemulung, dan pedagang asongan yang diusa-
hakan secara musiman. Sebagian lain warga
masyarakat
daerah kumuh menempati rumah di lokasi penggir
jalan
tol Padalarang Cileunyi, yaitu desa Mengger Kecamatan
Bandung sawah
yang sejak
Kidul.
Mereka hidup di
suatu
perkampungan
dengan perumahan yang padat di pinggiran
dimekarkan ke dalam Daerah tahun
Kotamadya
1989 (PP No. 16 Tahun 1987).
kota
Bandung Warga
di
pemukiman ini hidup dengan mata pencaharian beternak, pedagang
asongan,
petani,
buruh
mereka
lakukan secara musiman yang
adanya
suatu
tani,
yang
mana
ditentukan
bila
kesempatan baik. Namun ada
pula
yang
bekerja secara menetap pada suatu usaha, tetapi tanpa
10
jaminan
hidup. Ini juga sebagai bukti bahwa
lingkungan
pemukiman kumuh tersebut telah
perbaikan
melalui
wa
rganya
untuk
dapat
upaya
kondisi
mengalami
rehabilitasi,
sehingga
bermukim secara menetap
dan
kepemukiman lain yang
belum
pasti
(RSDK)
yang
berpindah
enggan
lapangan mata pencaharianya.
Rehabilitasi
pemerintah
Sosial Daerah Kumuh
lakukan
bersama
masyarakat
dan
warga
daerah kumuh itu sejak beberapa tahun belakangan adalah
salah
lingkungan bersifat
satu
upaya
dan
perbaikan
ini
kondisi
pemukiman. Perbaikan atau pemulihan fisik
dan
ditindaklanjuti.
non
fisik
itu
yang
semestinya
Ini juga merupakan indiksasi
bahwa
kelangsungan pembinaan warga masyarakat daerah
kumuh
itu
masih tergantung kepada kemauan dan
mereka.
Dalam
kesanggupan sisi * lain adalah
ekonomi
hal
ini
tampak,
kesanggupan
bahwa
belum
ada
warga untuk berusaha secara optimal. bahwa rehabilitasi
untuk
menciptakan
ternyata
dilaksanakan
masih
sosial
perbaikan
belum
daerah status
mampu
dibiarkan berlarut-larut dan belum adanya secara
khusus,
daerah
kumuh
maka akan sulitlah
sosial
hal
dan ini
penanganan
warga
itu mengembangkan dirinya
kumuh
dipahami
oleh warganya. Tentunya, bila
Di
masyarkat
dan
keluar
dari kehidupan kumuh itu.
Pendidikan
luar sekolah sebagai suatu
profesi
11
dan
merupakan
nasional
sub sistem
dalam
sistem
mampu member! peluang lebih belajar
besar
menggali
warga
masyarkat yang bermukim di daerah kumuh
kesempatan
dan
melalui
upaya
member!kan
potensi
pendidikan
kepada
membelajarkan
mereka
untuk
guna
mengembanqkan kemampuan baik pada aspek
pengetahuan,
sikap,
keluar
dan
keterampilan
untuk dapat
dari
kehidupan kumuh itu. Salah satu masalah penting dalam penyelenggaraan pendidikan luar sekolah adalah menarik
perhatian
dan melibatkan
warga
masyarakat
miskin. Mereka kurang memahami kebutuhannya pendidikan
untuk
memperbaiki
upaya
kehidupan
terhadap dan
menyadari kemiskinannya. OleF, karena itu, D.
belum Sudjana
(1991:109) berpendapat bahwa:
Untuk menarik perhatian penduduk miskin agar mengikuti pendidikan luar sekolah, maka program pendidikan harus menyentuh nilai ekonomi yang dapat segera mengahasi1kan atau hasilnya dapat langsung digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Menurut sekolah
dengan
luar
konsep
tentang
pendekatan
warga masyarakat
pendidikan miskin
belajar ialah bahwa belajar dalam
sekolah
dikaitkan
pendidikan
sempit,
yaitu
menerima informasi dan memperoleh keterampilan
saja,
akan
upaya
tetapi
tidak diartikan secara
luar
belajar diartikan sebagai
suatu
yang dapat dilakukan di setiap kesempatan mencari dan
mengembangkan
kemampuan
seseorang
atau
masyarakat dalam kehidupannya yang menunjang
kelompok ekonomi
12
produktif.
Kegiatan
belajar
dalam
pendidikan
luar
sekolah antara lain meliputi hubungan sosial, belajar untuk berusaha dalam mata pencaharian, adat istiadat,
dan norma yang terus berkembang dalam masyarakat. Pembinaan
usaha mandiri merupakan
salah
satu
proses membelajarkan warga dan menjadi komitmen dalam
pendidikan luar sekolah untuk dapat mengangkat harkat dan martabat warga masyarakat yang bermukim di daerah
kumuh
itu.
mencakup
Dalam
hal
ini,
bahwa
kemampuan berpengetahuan,
prilaku,
berprestasi,
dan
pembinaan
perubahan
hidup
sikap
bermasyarakat
sehingga hidupnya lebih sejahtera. Makna
bukanlah
akan
kemandirian
dalam artian sempit yaitu "berditi di
aids
kaki sendiri" dengan asumsi kemampuan diri adalah dia
atas segala-galanya tanpa memperdulikan bantuan orang
lain. Namun sesungguhnya makna esensi yang terkandung dalam
pengertian
kemadirian
pengoptimalisasian
diri
Dengan perkataan lain,
Orang
yang
mandiri
ketergantungan
atas
adalah bantuan
kemandirian dalam
memiliki
tali
kemampuan orang
lain.
kebersamaan
hubungan
atau
yang wajar dengan sesama manusia
dan
tidak memisahkan dirx dari agama (Allah), (Surat
Ali
Imran,
112). Dalam konteks pendidikan luar
kemandirian
tanggung
belajar
yang
jawab
dimaksud adalah
berkenaan
belajar orang dewasa
untuk memecahkan masalah
sekolah,
yang
sebagai
dengan
warga
dihadapinya.
13
Konsep
ini
(1983:27)
menganut
disebut
pandangan
Stephen
"Independence
Brookfield
learning"
yaitu
belajar mandiri. Misalnya belajar dengan kemauan
kesadaran
sendiri
informasi
untuk
mengatasi
yang
menunjang
ekonomi
upaya
memenuhi
kebutuhan
hidup.
usaha
mandiri
pekerjaan
usaha
dimaksud
sehari-hari
menurut
adalah
yang
kemampuan
dan
kelangkaan
produktif
dalam
Pembinaan
dalam
berkenaan
bersifat
dengan
rutin,
dan potensi
yang
model
ada
di
sekitar lingkungan termasuk pula pengadaan bahan baku
olahan, bahan
jenis
lingkungan
termasuk
baku olahan, jenis atau bidang
keterampilan
dan
kebutuhan
warga
pula
pengadaan
usaha
menurut
serta
mencari
pemasaran. Semua segi belajar tersebut dilakukan oleh warga
masyarakat yang bermukim di daerah kumuh
dasar tanggung jawab, inisiatif, tanpa usia, dan kebersamaan bahwa
pemecahannya
batas
atas
ikatan
dengan orang lain. Ini berarti manusia"
melalui
pertumbuhan potensi dirinya sendiri. Apabila
potensi
belajar secara
tersebut
"memanusiakan
di atas
dapat
ditumbuhkembangkan
fungsional dan proporsional, maka akan
dapat
mengentaskan mereka secara sendirinya dari kemiskinan dan
dalam
kekumuhan. Menumbuhkembangkan
arti
aspirasi
pengetahuan,
sikap,
kualitas
keterampilan,
melalui pembinaan merupakan tujuan
dasar dalam
manusia
menghilangkan kemiskinan dan
dan
politik
kekumuhan.
14
Karena
mereka
dapat
berkemampuan,
pengetahuan,
prestasi dan hidup wajar.
Dalam hal ini peneliti tergugah untuk melakukan
penelitian mampu
berdasarkan
eviden-eviden
mengungkapkan realitas ganda
ilmiah
dalam
menemukan
fenomena-fenomena sebagai tambahan jalur pendidikan
yang
penanganan
warga masyarakat yang bermukim di
daerah
kumuh yang secara rasional bermakna khusus dan mengembangkan
ilmiah. luar
pola-pola
Membina
yang
memenuhi
warga masyarakat
dapat
kebenaran
dalam
pendidikan
sekolah berarti pengembangan kemampuan
melalui
jalur belajar yang araat mereka perlukan bagi
membuka
wawasan
dan
dan usaha yang m^nunjang
ekonomi
produktif
menjadi perilaku hidupnya sehari-hari.
mereka
bergerak
di bidang jasa dan
Misalnya
kerajinan
atau
usaha yang lain yang dikembangkan dari potensi daerah
kumuh
itu.
Hal ini sebagai suatu
dalam
pembinaan masyarakat yang bermukim
kumuh
itu
tidak
dapat
dilakukan
antisipasi di
secara
bahwa daerah
seragam,
artinya tidak dilakukan dengan cara-cara persis untuk
sama
mencapai suatu tujuan.
Penelitian ini bermaksud mengidentifikasi latar
belakang yang
kehidupan dan konsep diri warga
bermukim di daerah kumuh. Dari
diharapkan penyusunan
adanya
penemuan-penemuan
program dan studi
masyarakat
penelitian baru
ini dalam
lanjut untuk. menumbuhkan
15
usaha
mandiri. Melalui pembinaan akan
dapat
tumbuh
sendiri usaha mandiri di bidang mata pencaharian yang digunakan
bagi
penghidupan
warga
dan
berpengaruh
positif terhadap aspek kehidupan yang lainnya.
B.
Identifikasi
Masalah
Lajunya
secara
penduduk
faktor di
arus
urbanisasi
dan
alami yang cukup
pertumbuhan
tinggi
merupakan
utama ledekan penduduk di kota. Mereka
hidup
bawah garis kemiskinan terdesak ke pingiran
dan
menempati
masalah
pemukiman
kumuh
adalah
merupakan
yang sudah lama berlangsung dan belum
dibendung
apalagi
penanganannya
secara
kota
dapat
luas
dan
tuntas.
Gambaran seperti itu tampak di lokasi pemukiman kumuh yang dihuni oleh warga yang berstatus urbanisan
dan dalam
warga
asli di Kotamadya Bandung.
kemiskinan,
informasi,
rendah
yaitu harga
kurang diri
Mereka
hidup
pengetahuan
dan
motivasi
ketidakmampuan
memenuhi motivasi
ketidakmampuan
memenuhi kebutuhan hidup yang
dan serta
serta
wajar.
Hal ini disebabkan karena mereka belum memahami cara-
cara
menemukan kebutuhan sekalipun mereka
hidup
di
kota dan masih berusia produktif.
Dari gambaran kondisi pemukiman kumuh itu, maka
16
secara umum tata kehidupan sosial warga di
pemukiman
tersebut
di atas masih relatif jauh tertinggal
ditinjau
dari
segi pendidikan,
keamanan,
baik
ekonomi,
kesehatan maupun kondisi sosial budaya. Tata
kehidu
pan di pemukiman kumuh tersebut perlu mendapat perha
tian
dalam penataanya agar terwujud
positif
baik
untuk
warga
perubahan
dimaksud
maupun
yanq untuk
kehidupan
yang lainnya serta untuk terciptanya
rasa
kesadaran
dan
bagi
terpenuhinya
tanggung jawab sosial
terutama
kesejahteraan sebagai sasaran
pelaksa-
naan pembangunan pada umumnya.
Dari
keadaan yang tergambar
€ masyarakat
warga
yang
yang
mengenai
bermukim di daerah kumuh
berstatus urbanisan maupun
kondisi itu
warga
baik
asli,
s
maka
dalam
pembinaan
memperhatikan
pendidikan
luar
sekolah
pengembangan konsep diri. Konsep
merupakan
salah
strategis
dalam proses membelajarkan, karena
diri
diartikan
tentang hidup
satu
sebagai sikap
potensi dan
mandiri.
sangat
dirinya
yang
yang
dan
melandasi
penting konsep
dalam
pendidikan
memperhatikan
lain,
konsep
diri
warga
kemampuan
menuju luar
kebutuhan
diri merupakan salah
dan
konsep
pandangan
dalam belajar orang dewasa (Knowles, perkataan
penting
pemecahan masalahnya untuk Belajar
belajardan
komponen
diri
satu
usaha sekolah
warga unsur
1980:43).Dengan
dapat
menentukan
17
keberhasilan pendidikan orang dewasa.
Oleh
sebab
itu fokus
masalah
yang
diteliti
yakni sebagai berikut. " Bagaimana kegiatan pembinaan yang
dilakukan di daerah kumuh dalam
membina
usaha
mandiri?"
Sehubungan kegiatan
dalam
dengan
pembinaan
membina
fokus
masalah
yang dilakukan di
tentang
daerah
usaha mandiri, baik bagi
warga
kumuh
yang
berstatus urbanisan maupun warga asli, maka perincian fokus masalah, yakni sebagai berikut.
1. Apa yang melatarbelakangi kehidupan mereka?
2. Bagaimana konsep diri mereka terhadap di
pemukiman
3. Bagaimana
penghidupan
itu?
kegiatan
belajar
dan
hambatan
yang
mereka alami dalam membina usaha mandiri?
4. Bagaimana hasil atau pengaruh yang mereka capai? 5. Adakah
kegiatan
pembinaan
yang
harus
di-
tindaklanjuti?
C. Definisi Operasional.
Dalam penulisan tesis ini dikemukakan definisi
operasional
diamati
untuk
sehingga
menunjukkan
mempermudah
sistem
pola
pemahaman
yanq
terhadap
masalah yang diteliti, yakni sebagai berikut. 1.
Pembinaan
Pembinaan
ialah
setiap
proses
kegiatan
18
pembelajaran masyarakat,
menambah
yang dan
dilakukan
oleh ' keluarga,
pemerintah yang
bertujuan
pengetahuan dan kecakapan yang
dibutuhkan
warga
pencahariannya
dalam
untuk
ada
dan
melaksanakan
mata
sehingga tugasnya berjalan
secara
efektif.
Dalam hal ini D. Sudjana (1992:157)
arti
pembinaan ialah " sebagai
upaya
memberi
memelihara
dan membawa suatu keadaan yang seharusnya
atau
menjaga
keadaan
sebagaimana
Definisi
lain
yang bertitik
tolak
belajar
dikemukakan
(1989:12)
bahwa pembinaan adalah :
oleh
A.
terjadi
aslinya
dari
".
proses
Mangunhardjana
Suatu proses belajar dengan melepaskan halhal yang sudah dimiliki dan mempelajari
hal-hal yang dengan tujuan jalaninya,
baru yang belum dimiliki, membantu orang yang menuntuk
membetulkan
dan
mengembangkan pengetahuan dan kecakapan yang sudah ada serta mendapatkan pengetahuan
kecakapan dan
baru untuk mencapai tujuan
kerja,
yang
sedang
dijalani,
dan
hidup secara
lebih efektif.
William
arti
B. Castetter (1981:312)
pembinaan
dalam
konteks
kemampuan individu, yakni sebagai Development designed to
ability
includes increase
to
efectively,
menegaskan
pengembangan berikut.
all and
perform
aktivities individual's
assignments
whatever the role and
whatever
the level at which they are performed.
Definisi
mencakup
ini menunjukkan
seluruh
kegiatan yang
bahwa
pembinaan
dirancang
untuk
19
meningkatkan
kemampuan individu agar
keefektifannya
dalam
menjalankan
menampilkan
tugas,
dapat
berperilaku sesuai dengan tuntutan peran. Jadi,
sekolah
pembinaan
dalam
pendidikan
bermaksud membawa warga
belajar
luar
menjadi
pribadi yang mampu mengembangkan din dengan jalan
menambah
pengalaman
sehingga
mereka
dapat
meningkatkan perannya. 2.
Usaha Mandiri
Dalam tulisan ini yang dimaksud dengan usaha
mandiri
dengan
ialah kegiatan yang dilakukan oleh
sengaja
kebersamaan
atas kemauan sendiri
dengan
orang
lain
dan
warga
dengan
dalam
bidang
pekerjaan atau mata pencahariannya sehari-hari. Sebagaimana
Besar
Bahasa
adalah
dinyatakan
Indonesia
" Kegiatan
pikiran
ialah
yang
(KBBI,
dengan
dapat
berdiri
Kamus
1988:997)
mengarahkan
atau badan untuk suatu
"keadaan
dalam
usaha
tenaga,
maksud".
MancLiri
sendiri"
(KBBI,
1983:555) .
Berdasarkan
pembinaan
kegiatan
dan
usaha
pandangan
mandiri
tersebut
ialah
yang
dilakukan
oleh
jawabnya
sendiri
telah
dimiliki
warga atas kemauan sebagai
atas,
setiap
pembelajaran untuk menambah
kecakapan
di
individu
proses
pengetahuan
baik dan
yang
tanggung
maupun
yang
20
dilakukan oleh para pembina dari
instansi-instansi
pemerintah dan organisasi sosial. Proses dimaksud
berkenaan
dengan
pekerjaan
keqiatan
atau
mata
pencaharian warga sehari-hari yang digunakan untuk
meningkatkan sehingga
kemampuan, keterampilan, dan
peranan,
pendapatan
warga
dan
kerja taraf
hidupnya lebih meningkat dari sebelumnya. 3. Warga masyarakat daerah kumuh
Warga masyarakat daerah kumuh ialah masyarakat
yang
pemukiman
yang
terdesak
ke
bermukim
mana lokasi
pingiran kota,
di
anggota
suatu
kawasan
lingkungan
fisiknya
kotor
atau
cemar.
Objek penelitian mi ialah perilaku ^behavioral of the
dari
people), yaitu cara hidup dan
warga
yang kumuh pikiran
cara
berfikir
(KBBI,
1988:475)
karena mereka mengabaikan 1ingkungannya. Juppenlatz
(1970)
mendefinisikan
kawasan
kumuh (slum area) adalah " suatu kawasan pemukiman
di mana penduduk hidup dalam kemelaratan, dan
kotor
lingkungan
yang
terjadi
karena
memburuknya
akibat diabaikan pemiliknya "
PH. Naipospos, 1989:22). Definisi ini istilah
miskin,
(Binsar
menunjukkan
"memburuknya lingkungan akibat
diabaikan
pemiliknya". Hal ini berarti bahwa pemukiman kumuh
itu
bersumber dari cara berpikir dan
warganya
yang
miskin
informasi
atau
cara
hidup
terbatas
21
wawasan
sehingga
pemukiman mereka
tidak
menjadi
kepedulian dan tampak tidak layak huni. 4.
Status urbanisan dan
Status
usul
asli
urbanisan dan asli menunjukkan
tempat tinggal warga yang bermukin di
kumuh.
Status
(orang,
badan,
masyarakat Istilah
adalah "
di
yang
Indonesia,
dalam
sekeli1ingnya
urbanisan
urbanisasi
dsb)
keadaan
atau
merujuk pada dalam
daerah
kedudukan
hubungan (KBBI,
dengan
1989:858).
kata
khasanah
urban
tata
sedangkan
urbanisan
dan
dan
bahasa
istilah urban sebagai kata dasar
urbanisasi,
asal
dari
urbanisasi
sebagai kata benda. Urban berarti kota, urbanisasi
adalah proses perpindahan warga dari desa ke kota, dan urbanisan berarti orang pendatang. Jadi ialah
berkenaan dengan warga
warga
diteliti
yang
masyarakat yang bermukin
di
daerah
f
kumuh
dalam . kedudukannya
(urbanisan)
kota
ialah
sebagai
perfdatang
warga yang berasal
dari
luar
dan kini menetap di Kelurahan Kebon Jayanti.
Sedangkan warga asli ialah anggota masyarakat yang lahir
dan
Mengger,
menetap yang
di
Kampung
Margamukti
secara turun-temurun
sejak
Desa orang
tuanya menempati lokasi pemukiman kumuh itu. 5.
Konsep diri
Dalam
penelitian ini konsep diri
diartikan
22
sebagai
sikap
dan
pandangan
individu
tentang
potensi dirinya yang berubah secara dinamis
hidup.
Komponen-komponen
konsep
diri
selama
dimaksud
mencakup sikap dan pandangan terhadap diri, cara
bereaksi
terhadap
diri,
cara-
kepercayaan
pendirian yang keseluruhannya merupakan
dan
identitas
diri warga yang diteliti.
Konsep diri berasal dari kata bahasa Inggris
"self-concept" adalah "seluruhan sikap, dan
norma-norma seseorang dalam
tingkah
laku,
dan kualitasnya
(Ensiklopedi
Indonesia,
Pudj ijogyanti ,
"konsep
hubungan sebagai
1989:1856).
19Qi;23)
diri
penilaian, dengan manusia" Clara
mendef inisi kan
merupakan
sikap
dan
bahwa
pandangan
individu terhadap seluruh kedaan dirinya. Symond (Sumadi Suryabrata, adalah
"cara-cara
terhadap
(1991),
(1992:2) semua ide,
sendiri".
self-concept
seseorang Menurut
dikutip oleh
Menurut
bereaksi
Stuart
dan
Budi
Anna
Keliat
mengemukakan bahwa "konsep
diri
adalah
pikiran,
diketahui
kepercayaan dan pendirian yang
individu
iTiempengaruhi orang
bagaimana
dirinya
Sundeen
1990:292)
R.
lain".
individu Susan
tentang dalam M.
dirinya
hubungannya
Robertson
dengan
(1991:406)
mendefinisikan konsep diri ialah seperti
"Self-concept
dan
is the view of self, which
berikut:
changes
dynamically
throughout life".
Jadi
konsep
adalah pandangan tentang diri yang berubah
diri secara
dinamis selama hidup. 6.
Pendidikan
luar sekolah
Dalam pendidikan
bidang
pendidikan
pendidikan
sekolah
ialah setiap usaha
dilakukan
sekolah
kebudayaan,
luar sekolah merupakan sub sistem dalam
sistem
yanq
dan
untuk.
nasional.
dengan
Pendidikan
pelayanan
sengaja
di
luar
pendidikan luar
mengaktual isasi potensi
sistem
diri
dan
seseorang dapat mengembangkan poengetahuan,
sikap
dan nilai-nil,ai sehingga mampu meningkatkan
taraf
hidup dan berpartisipasi dalam masyarakat. Dalam
sekolah
penelitian
ini,
pendidikan
merupakan suatu pendekatan.
Artinya,
dalam melihat atau memotret fenomena di peneliti fungsional
menggunakan antara
luar sekolah sebagai Dalam mendefinisikan
hal bahwa
konsep-konsep
komponen—komponen
luar
di
lapangan, hubungan pendidikan
suatu sistem. ini
D.
Sudjana
(1992:1)
:
Pendidikan luar sekolah adalah setiap usaha pelayanan pendidikan yang dilakukan dengan sengaja, teratur, dan berencana di luar sistem sekolah, berlangsung sepanjang umur, yang bertujuan untuk mengaktualisasi potensi manusia sehingga terwujud manusia yang gemar belajar-membelajarkan, mampu meningkatkan taraf hidup, berpartisipasi dalam kegiatan sosial dan pembangunan masyarakat.
24
Definisi
dengan (1971),
lain
yang
definisi
yang
yaitu
definisi
Supardjo
Adikusumo
1987:57)
bahwa
tidak
banyak
berbeda
oleh
SEAMEO
dikemukakan yang
dikemukakan
(Sutaryat
oleh
Trisnamansyah,
:
Pendidikan
luar
sekolah
adalah
setiap
kesempatan di mana terdapat komunikasi teratur
dan
terarah di
luar
sekolah,
yang dan
seseorang memperoleh informasi, pengetahuan, latihan ataupun bimbingan sesuai dengan usia dan kebutuhan hidupnya, dengan tujuan mengembangkan tingkat ketrampilan, sikapsikap dan nilai-nilai yang memungkinkan baginya menjadi peserta yang efisien dan efektif dalam lingkungan keluarganya bahkan masyarakatnya dan negaranya. Definisi-definisi
menampakkan,
bahwa
tersebut
pendidikan
di
luar
memiliki ciri-ciri penyelenggaraan,
memperoleh
nilai
tambah
dalam
atas
sekolah
warga belajar
hal:
proses,
perolehan, dan manfaat belajar.
D.
Tujuan Penelitian
Penelitian
gambaran yang
yang
ini
bertujuan
lengkap tentang
untuk
kegiatan
dilakukan di daerah kumuh dalam
mandiri
gambaran kendala,
warga
itu
urbanisan
akan
dan
warga
dipaparkan
memperoleh
pembinaan
membina
usaha
asli.
Dalam
tentang
masalah,
potensi belajar di pemukiman kumuh.
Secara
khusus,
tujuan
penelitian
ini
ialah
25
untuk
1.
Mengidentifikasi
latar belakang kehidupan
yanq meliputi karak. teristik, potensi
2.
kebutuhan pokok,
dan
lingkungan.
Mengidentifikasi nen-komponen bereaksi,
3.
mereka,
konsep diri
sikap
dan
pandangan,
kepercayaan dan
Memperoleh gambaran
mereka menurut kompocara-cara
pendirian.
tentang kegiatan
belajar
dan
hambatan yang dialami dalam membina usaha mandiri.
4. Menganalisis hasil atau pengaruh yang mereka capai untuk
menentukan
5. Menggambarkan
kebutuhan
secara
rinci
ditindaklanji^ti, kemiskinan
belajar.
hal-hal
meliputi
informasi,
yang perlu
penanggulangan
pembelajaran
dan
studi
lanjut.
E.
Manfaat
Penelitian
Secara dijadikan
bahan masukan
profesional wawasan
teoretis,
hasil bagi
pendidikan tentang
pembelajaran
dan
pengembangan
luar
konsep
studi
penelitian
ini
kompotensi
sekolah,
khususnya
penyusunan
lanjut
akan
program
terhadap
masyarakat yang bermukin di daerah kumuh untuk
warga
dapat
dipergunakan sebagai dasar membina usaha mandiri. Secara praktis, saran daerah
masukan kumuh
hasil
tentang
penelitian ini memberikan
latar
kepada para
belakang
perencana
bermukin dan
di
pengelola
26
program pendidikan luar sekolah, terutama bagi sumber
belajar atau fasilitator dalam penyusunan program dan proses
pembelajaran,
warga
belajar
kebutuhannya potensi
F.
sehingga
dengan cara-cara
mendapatkan
dengan
bantuan
menggunakan
itu
menemukan
potensi
diri
dan
1ingkungannya.
Kerangka Pemikiran
Warga masyarakat yang bermukin di daerah
adalah
makhluk
sosio-psikologis yang
sama
ciptaan Tuhan
yang
dalam
mempunyai hubungan
dangan
warga
lain
dan
yang
tinjauan
kesempatan
bermukim
pemukiman yang lebih baik. Mereka dianugrahi diri
dan lingkungan serta sosial budaya
diri.
Semua
komponen
memungkinkan
mereka
bentuk
lebih
yang
tersebut
untuk rendah
di
hidup dan
dan atas
mereka
hubungan
perilaku yang
merupakan
sesamanya
dan
lebih
dan
bekerjasama besar.
manusia mampu
adalah
Kerjasama
yang
dari
menjurus
Dengan memiliki
mendirikan
dengan
konsep
berkembang sederhana
di
potensi
kepada bentuk yang lebih tinggi dan kompleks. demikian
kumuh
kaidah
kelompok-kelompok
antara
kelompok adalah perlu untuk perkembangan
individu
dan
pendidikan,
sosial ekonomi, agama, dan aspek-aspek kehidupan yang lain.
Sudah
merupakan
kodrat manusia,
bahwa
warga
27
masyarakat samping
yang
bermukim
di daerah
dianugrahi potensi, mereka
kumuh juga
Mereka
paling rendah, wawasan
Tingkat
sama
di
daerah pemukiman
bahkan
sekali,
lapisan
orang-orang lain yang
pendidikan
rendah,
mengembangn
sosial
yaitu orang-orang miskin yang terbatas
dari
berdomisili
tergolong ke dalam
di
menyandang
masalah sehingga masih sukar untuk dapat
dirinya.
pun
sekolah
yang
mereka
banyak yang tidak sehingga aset
beruntung
lebih pada
baik. umumnya
pernah
informasi
dan
mengenyam
yang
mereka
miliki juga rendah. Dalam hal ini, mereka lebih tepat disebut
sebagai
informasi
atau
mengakibatkan
konsep
dan
anggota
masyarakat
pengetahuan. kemiskinan
yang
Kemiskinan psikologis,
kemiskinan produk.
Aset
miskin informasi
kemiskinan
informasi
dan
pengetahuan merupakan faktor esensial bagi kehidupan, namun
tidak
perkotaan.
mampu mereka
dari
terhadap kehidupan,
artian materi.
Dengan
termasuk
perkataan
bermukim
di
daerah
kumuh
itu
yang
kemiskinan
lain,
miskin informasi dan pengetahuanlah warga
yang
lingkungan
Aspek ini merupakan sumber penyebab
berpengaruh dalam
tangkap
karena
masyarakat
tidak
mampu
mencapai kesejahteraan hidup yang lebih baik.
Mereka
tidak memiliki mata pencaharian yang tetap,
bekerja
tidak. lah memuaskan hasilnya
ada kepastian
hari esoknya.
kalaupun
sehingga
tidak
28
Mencermati
kehidupan
warga
bermukim di daerah kumuh dengan kemiskinan
tetapi
itu
bukan
sebagai
rendahnya
yang
kemiskinannya,
bahwa
terjadi
dengan
suatu produk, yaitu
pemilikan
merupakan
masyarakat
aset
sendirinya,
sebagai
informasi.
masalah yang mungkin
tidak
akibat
Kemiskinan
dihiraukannya
lagi, namun sebenarnya hal itu paling mendasar diangkat
serta
justeru
pada
dicari
pemecahannya.
sering menjadi awal dari
aspek-aspek
Kemiskinan,
timbulnya
kehidupan lain di
untuk
kota,
masalah
sehingga
memerlukan penanganan yang sungguh-sungguh dari semua pihak.
Usaha yang dilakukan oleh pemerintah dan masya
rakat
untuk
melakukan
untuk
memperbaiki
huni
Sosial
itu
adalah
dengan
Kumuh
(RSDK)
Daerah
kondisi lingkungan.
dari rehabilitasi tersebut
memperbaiki
setempat,
masalah
Rehabilitasi
diharapkan
mampu
mengatasi
segi-segi
Dampak
adalah
kehidupan
untuk
masyarakat
khususnya yang menyangkut rumah tidak
serta
kondisi
persyaratan
lingkungan yang
yang
tidak
kelayakan lainnya. Di samping
layak
memenuhi
itu
RSDK
berupaya menggugah dan memasyarakatkan semangat kesetiakawanan masal
sosial
dari,
diliputi keakraban,
oleh,
suasana
yang dan
mampu untuk
menampilkan
gerakan
masyarakat
dengan
persaudaraan,
kekeluargaan,
kebersamaan,
dan kegotong-royongan.
29
Penelitian
latar
belakang
masyarakat upaya
ini
melakukan
kehidupan
yang
menggali
mengentaskan
dan
bermukim di
pengkajian
konsep daerah
potensi
kumuh
diri
warga
kumuh
sebagai
dalam
rangka
dengan
ciri
belajar
kehidupan
tentang
kemiskinannya. Pembinaan usaha mandiri sebagai proses pembelajaran
pendidikan
hidup
adalah
faktor
yang
esensial
untuk
merubah
dari lapisan rendah yang berpandangan
negatif
menjadi
luar sekolah, yaitu upaya
positif
Indikasi pilihan
yang akan
melahirkan
harga
dari suatu kemandirian ialah mampu yang
kesempatan
terbaik
bagi
dirinya
belajar yang dapat
menambah
berinisiatif,
sendiri.
melakukan
Oleh
usaha
mandiri
sebab itu adalah
rekomendasi hasil penelitian bagi membelajarkan
membina
usaha
mencerdaskan
membuka
wawasannya, usahanya,
dan memiliki kebebasan dalam
mampu
mereka,
mandiri.
tumbuh
merumuskan
penyusunan
Membelajarkan
manusia untuk
belajar,
yang
penting
yaitu sebagai
diri. membuat
yaitu
memiliki konsep diri yang positif terhadap
serta
dari
program
pilihan
untuk.
adalah
upaya
mengembangkan
kemampuan
dan meningkatkan kualitas hidup mereka sebagai sumber daya
insani.
Secara
skematis kerangka pemikiran
ini dapat digambarkan seperti berikut:
penelitian
ibar
1
KERANGKA
WARGA
PEMIKIRAN
MASYARAKAT
DAERAH
KUMUH r
POTENSI
POTENSI
LINGKUNGAN
DIRI
5UKAN
DARI
1ERINTAH
:
MASUKAN
MASALAH
KEHIDUPAN
HASIL
KUMUH
lABIL.ITASI
DIRI
PENELITIAN
iIAL :rah
1
KUMUH
MANDIRI
KEMISKINAN
RENDAH
ASET
INFOR
KONSEP
DIRI
MASI /PENGETAHUAN
»
'
1
PEMBINAAN MATA
PENCAHARI AN 1
USAHA
MANDIRI
2£ rtl w \— <****> ff* *****
r