1
MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI RI SAMBUTAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI RI PADA UPACARA HARI KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA NASIONAL DAN PERNYATAAN DIMULAINYA BULAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA NASIONAL TAHUN 2014 TANGGAL 16 JANUARI 2014 HUMAS DAN PROTOKOL SETDA KABUPATEN SEMARANG
2
Assalamu’alaikum Warohmatullahi Wabarokaatuh, Salam sejahtera bagi kita semua Yang saya hormati, Para Pejabat Pemerintah Pusat, Provinsi dan Kabupaten/Kota; Para Pimpinan APINDO tingkat Pusat, Provinsi dan Kabupaten/Kota; Para Pimpinan Serikat Pekerja/Buruh tingkat Pusat, Provinsi dan Kabupaten/Kota; Para Pimpinan Perusahaan dan Pekerja di seluruh Indonesia; Para Peserta Upacara dan Hadirin yang berbahagia. Pada hari yang berbahagia ini, marilah kita panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, karena atas segala limpahan berkat dan rahmat-Nya,
3
kita masih diberi kesempatan menghadiri upacara Hari Keselamatan dan Kesehatan Kerja Nasional. Upacara pada hari ini, sekaligus merupakan pernyataan sebagai awal dimulainya Bulan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Nasional Tahun 2013, yang diselenggarakan secara serentak di seluruh tanah air. Saudara-Saudara yang Berbahagia, Peringatan hari Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) pada 12 Januari 2014 merupakan tahun kelima bagi bangsa Indonesia untuk berjuang, berperan aktif dan bekerja secara kolektif dalam pencapaian visi K3 Nasional yaitu Indonesia Berbudaya K3 Tahun 2015 .
4
Kita ketahui bersama, bahwa kondisi global saat ini berpengaruh terhadap stabilitas usaha di Indonesia dan memberikan dampak pada aspek perlindungan ketenagakerjaan. Salah satu tantangan besar yang kita hadapi di sektor ketenagakerjaan pada saat ini adalah sumber daya manusia, baik yang akan memasuki dunia kerja, maupun yang telah bekerja di perusahaan.
Untuk itu, perlu dijalankan usaha-usaha nyata guna
peningkatan kualitas sumber daya manusia, baik melalui optimalisasi Balai Latihan Kerja, maupun kerja sama dengan perguruan tinggi, lembaga diklat swasta, atau pusat diklat di perusahaan-perusahaan besar. Hal tersebut diharapkan dapat mengantisipasi kecenderungan liberalisasi dn globalisasi yang saat ini sedang berlangsung.
5
Dengan demikian, maka kita telah siap untuk menghadapi dan mengatasi segala kemungkinan dan tantangan yang terjadi dalam perdagangan bebas, khususnya di kawasan negara-negara ASEAN atau ASEAN Free Trade Area (AFTA), karena pada tahun 2015 kita memasuki era Masyarakat Ekonomi ASEAn (MEA) yang dicirikan dengan bebasnya arus barang dan tenaga kerja terampil (skilled) antar negara-negara ASEAN. Disamping itu, menjelang tahun terakhir pelaksanaan Bulan K3 Nasional periode tahun 2010-2014, dalam rangka pencapaian visi K3 nasional ini kita masih diliputi keprihatinan dengan masih relatif tingginya kecelakaan kerja, antara lain kecelakaan kerja di PT. Freeport Indonesia yang menelan korban jiwa, tabrakan kereta api dengan mobil yang tangki -
6
pertamina, dan masih banyak kasus kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja lainnya. Salah satu penyebab kejadian ini adalah pelaksanaan dan pengawasan K3, sekaligus perilaku selamat masyarakat industri pada khususnya, dan masyarakat pada umumnya belum optimal. Kejadian tersebut harus kita jadikan pelajaran yang sangat berharga untuk mencegah terulangnya kejadian yang serupa. Saudara-saudara yang berbahagia, Keselamatan dan kesehatan kerja merupakan salah satu aspek perlindungan ketenagakerjaan, dan merupakan hak dasar dari setiap tenaga kerja yang ruang lingkupnya telah berkembang sampai pada keselamatan dan kesehatan masyarakat secara nasional.
7
Untuk itu, diperlukan upaya perlindungan keselamatan dan kesehatan kerja melalui
pelaksanaannya.
Pelaksanaan
kegiatan
K3
yang
dilakukan
hendaknya dapat memenuhi tuntutan negara-negara maju, khususnya negara-negara
yang
menjadi
representasi
masyarakat
internasional
terhadap persyaratan suatu produk barang atau jasa, antara lain harus memiliki mutu yang baik, aman digunakan, ramah lingkungan, dan memenuhi standar internasional tertentu, diantaranya Iso 9001 series, ISO 14000 series, OHSAS 18000 series dan SMK3. Kondisi tersebut harus kita jadikan sebagai
tantangan
perdagangan global.
sekaligus
peluang
dalam
meraih
keberhasilan
8
Di sisi lain, persyaratan tersebut selalu dihubungkan dengan perlindungan bagi tenaga kerja, konsumen dan hak asasi manusia. Pelaksanaan
K3
tidak
hanya
merupakan
tanggung
jawab
pemerintah , tetapi tanggung jawab semua pihak, khususnya masyarakat industri. Dengan demikian semua pihak terkait berkewajiban untuk berperan aktif sesuai fungsi dan kewenangannya untuk melakukan berbagai upaya dibidang
K3
secara
terus
menerus
dan
menjadikan K3 sebagai bagian dari budaya
berkesinambungan,
serta
kerja disetiap kegiatan,
sehingga dapat mencegah kasus kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja. Hal ini tentunya akan mempengaruhi stabilitas dalam berusaha, dan-
9
secara tidak langsung dapat menurunkan pertumbuhan ekonomi secara nasional. Saudara-saudara yang bebahagia, Mengingat bahwa pelaksanaan K3 dan Pengembangannya dalam mewujudkan budaya K3 tidak mungkin hanya dilakukan oleh Pemerintah, dalam hal ini Kementyerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi, maka pada kesempatan yang baik ini saya menghimbau, mengajak, dan mendorong agar Kementerian di semua sektor, pemerintah, provinsi, pemerintah kabupaten/kota, para cendekiawan, perguruan tinggi, organisasi profesi, asosiasi, pimpinan perusahaan pejkerja, masyarakat lain-lainnya untuk melakukan upaya-upaya konkrit pelaksanaan K3 di lingkungannya masing-
10
masing, sehingga pelaksanaan K3 menjadi gerakan seluruh bangsa Indonesia guna mendukung tercapainya Indonesia Berbudaya K3 tahun 2015. Dalam upaya pencapaian visi K3 nasional tersebut telah banyak keberhasilan yang kita capai antara lain; Semakin meningkatnya jumlah tenaga pengawas ketenagakerjaan yang tersebar diwilayah Republik Indonesia. Meningkatnya peran serta masyarakat dalam upaya pembinaan K3. Hal ini tercermin dari terbentuknya perusahaan jasa K3 dan makin meningkatnya tenaga kerja yang telah dibina di berbagai bidang kompetensi K3. Meningkatnya perusahaan yang nerepakna SMK3
11
Meningkatnya asosiasi-asosiasi profesi K3 dan perguruan tinggi yang memiliki program K3 Menjadi
tuan
rumah
pelaksanaan
pelaksanaan
Asia
Pasific
Occupational Safety and Health Organization Conference (APOSHO) ke 28 bersamaan dengan penyelenggaraan acar tahunan K3 Expo, seminar dan kegiatan pembinaan K3 nasional serta pertemuan pengawas K3 sedunia. Selain itu peringatan Hari K3 Nasional yang dilanjutkan dengan Bulan K3 Nasional yahun ini mengambil tema pokok yaitu ” Mewujudkan Budaya
K3
Untuk
Menjamin
Stabilitas
Usaha
Dalam
Mendukung
Pertumbuhan Ekonomi Nasional ” sangat tepat dan strategis untuk men-
12
dorong semua pihak berprestasi aktif membudayakan K3. Tema tersebut sekaligus menjadi tema terakhir dalam mencapai visi K3 sebagaimana dimaksud dalamKeputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor : Kep.372 / Men / XI/2009 tentang Petunjuk Pelaksanaan Bulan K3 Nasional tahun 2010-2014. Dimaksudkan dengan ke-5 tema tersebut, maka secara berkelanjutan akan dapat meningkatkan partisipasi semua pihak untuk optimalisasi
pelaksanaan
budaya
K3
disetiap
kegiatan
usaha
dan
terwujudnya budaya K3 di tengah-tengah masyarakat Indonesia. Dalam jangka panjang diharap[kan masyuarakat industri
di
Indonesia pada khususnya, dan masyarakat Indonesia pada umumnya memiliki budaya K3, sebab salah satu ciri budaya K3 adalah menerapkan
13
ketentuan atau standar K3 secara konsisten, sehingga potensi tehnologi dapat dimanfaatkan secara aman dan efisien. Budaya K3 merupakan bagian integral dalam pembangunan nasional dalam meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan, dan oleh karena itu perlu dikembangkan oleh semua pihak secara terus menerus. Untuk mewujudkan cita-cita tersebut, saya mengharapkan semua potensi bangsa baik organisasi profesi, asosiasi, perguruan tinggi, lembagalembaga K3 dan pemerintah berkonsentrasi penuh, kerja lebih baik dan bermanfaat mengarah pada satu tujuab yaitu menciptakan setiap individu bangsa Indonesia yang berperilaku dan bertindak aman dalam setiap aktivitasnya.
14
Saudara-saudara yang berbahagia, Marilah secara bersama-sama menggerakkan masyarakat untuk membudayakan K3 disemua sektor tempat kerja atau perusahaan menuju Indonesia Bebudaya K3. Dengan demikian, sumbangsih kita kepada nusa dan bangsa dari sisi K3 dapat berguna dalam pembangunan Negara kita tercinta yang lebih maju, mandiri dan modern. Selanjutnya, saya sampaikan rasa terima kasih sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah, sedang dan akan terus mengembangkan serta membudayakan K3 sebagai bagian dari kontribusi kita untuk membangun bangsa dan negara yang semakin maju dan dapat bersaing dengan bangsa dan negara maju lainnya.
15
Demikian saya sampaikan, dan akhirnya dengan memohon bimbingan dan perlindungan kepada Allah SWT, Tuhan Ynag Maha Esa, kiranya peringatan Hari K3 yang dilanjutkan pelaksanaan Bulan K3 Nasional Tahun 2014 dapat terselenggara sesuai rencana, dan semoga apa yang kita kerjakan berguna bagi nusa dan bangsa. Terima Kasih, Wallohu muwafiq ila aqwami thorieq. Wassalamualaikum Warohmatullahi Wabarokaatuh