Sambutan Gubernur Bank Indonesia “Karya Kreatif Indonesia – Pameran Kerajinan UMKM Binaan Bank Indonesia” Jakarta, 26 Agustus 2016 Yang Terhormat,
Ibu Mufidah Jusuf Kalla
Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah, Bp. Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga
Kepala Badan Ekonomi Kreatif, Bp. Triawan Munaf
Deputi Gubernur Senior dan Anggota Dewan Gubernur Bank Indonesia
Perwakilan Kementerian dan Lembaga Negara
Pimpinan perbankan nasional
Pengurus Dekranas dan Dekranasda
Perwakilan akademisi, asosiasi industri, dan Lembaga internasional
Hadirin dan undangan yang berbahagia
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh, Selamat pagi dan salam sejahtera bagi kita semua, 1.
Pertama-tama marilah kita panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Kuasa, karena hanya dengan perkenan-Nya kita dapat berkumpul pada pagi ini dalam suasana yang baik, untuk mengikuti pembukaan “Karya Kreatif Indonesia – Pameran Kerajinan UMKM Binaan BI”.
2.
Kami bersyukur dan terima kasih bahwa pada suasana yang baik ini di tengah tengah kita telah hadir seorang tokoh yang memiliki kepedulian terhadap pengembangan kerajinan UMKM, Ibu Mufidah Jusuf Kalla. Selaku Ketua Umum Dewan Kerajinan Nasional, beliau senantiasa menaruh perhatian yang tinggi terhadap peningkatan daya saing dan pengembangan sumberdaya UMKM. 1
3.
Kegiatan pameran ini merupakan salah satu wujud kongkrit upaya pengembangan UMKM oleh Bank Indonesia yang bertujuan untuk mendorong penciptaan dan pengembangan kegiatan ekonomi baru serta melestarikan citra budaya daerah. Acara ini juga merupakan ajang untuk memperkenalkan karya kreatif UMKM binaan Bank Indonesia kepada masyarakat.
Bapak/Ibu dan para hadirin yang kami muliakan, 4.
Penciptaan dan pengembangan kegiatan ekonomi baru telah menjadi salah satu fokus perhatian kita bersama. Upaya tersebut diperlukan mengingat dalam beberapa tahun terakhir pertumbuhan ekonomi nasional cenderung melambat, yang antara lain disebabkan oleh makin lesunya kondisi perekonomian dunia.
5.
Munculnya kegiatan ekonomi baru diharapkan dapat memberikan nilai tambah yang pada gilirannya dapat menjaga momentum pertumbuhan dan menciptakan lapangan pekerjaan. Nilai tambah ini juga akan dapat meningkatkan
ketahanan
ekonomi
rumah
tangga
yang
akan
berkontribusi pada upaya pemeliharaan stabilitas sistem keuangan. 6.
Upaya penciptaan aktivitas ekonomi baru dapat dilakukan antara lain melalui pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) berbasis ekonomi kreatif. Kami ingin menggarisbawahi dua kalimat kunci, yaitu pengembangan UMKM, dan ekonomi kreatif.
7.
UMKM memiliki arti penting bagi perekonomian. UMKM adalah penopang ekonomi nasional karena UMKM mampu menyumbangkan kontribusi 60,3% dari Produk Domestik Bruto, dan menyerap 97,0% dari total tenaga kerja. Selain itu, UMKM juga telah menjadi katalis pemulihan ekonomi ketika kondisi perekonomian mengalami tekanan, seperti yang terjadi pada tahun 1997-1998.
8.
Namun, kita menyadari bahwa UMKM masih menghadapi tantangan yang tidak ringan seperti keterbatasan permodalan, akses pasar, dan masih terbatasnya ketrampilan sumber daya manusia. Di era 2
perdagangan bebas saat ini, UMKM juga harus bersaing dengan produk asing yang telah membanjiri Indonesia. 9.
Kondisi ini perlu menjadi perhatian bersama dan dicarikan solusinya. Diperlukan terobosan dan ide kreatif yang dapat meningkatkan daya saing sehingga UMKM dapat menjadi tuan rumah di negeri sendiri, dan bahkan dapat didorong untuk bersaing di luar negeri.
10. Kami
menyambut
baik
dan
menyampaikan
apresiasi
kepada
Pemerintah, otoritas dan instansi terkait, serta perbankan, atas berbagai upaya yang telah dilakukan untuk mendorong pengembangan UMKM. Secara khusus, kami juga mendukung dan menyambut baik upaya dan perhatian pemerintah terhadap pengembangan UMKM yang berbasis ekonomi kreatif. Bapak/Ibu dan para hadirin yang kami hormati, 11. Ekonomi kreatif adalah masa depan Indonesia. Indonesia memiliki industri kreatif yang sangat potensial dan masih dapat dikembangkan kedepannya. Salah satu potensi yang dapat digali adalah industri kreatif yang terkait dengan kebudayaan dan kearifan lokal yang tersebar di seluruh provinsi di Indonesia. Modal kebudayaan dan kearifan lokal tersebut dapat menjadi sumber kekuatan industri kreatif yang tidak dimiliki oleh bangsa lain. 12. Industri kreatif juga mempunyai kontribusi yang cukup signifikan terhadap perekonomian. Data statistik menunjukkan bahwa bahwa pada tahun 2010 – 2013 industri kreatif tumbuh 5,6% dan memiliki kontribusi 7,1% dari PDB. Selain itu, industri kreatif menyumbang 6,1% terhadap nilai ekspor, dan menyerap 10,7% dari total tenaga kerja. 13. Hasil analisis pemetaan yang dilakukan oleh Bank Indonesia bekerja sama dengan World Bank tahun 2014 terhadap lima sektor industri kreatif skala kecil dan mikro menemukan bahwa hampir semua provinsi di Indonesia memiliki potensi industri kerajinan dan fesyen, 3
dan kedua sektor industri tersebut memiliki daya saing yang lebih tinggi dibanding sektor kreatif lainnya. Hasil analisis daya saing juga menunjukan bahwa sektor industri kerajinan skala kecil dan mikro mampu menciptakan pertumbuhan nilai tambah produksi yang lebih tinggi. 14. Potensi
sektor
industri
kerajinan
yang
besar
ini
semakin
mengkonfirmasi bahwa dukungan terhadap pengembangan sektor industri kerajinan perlu dilanjutkan dan ditingkatkan. Hal ini pada gilirannya akan dapat mendorong sektor pariwisata yang saat ini telah menyumbangkan 10% dari PDB nasional. 15. Namun, kita menyadari bahwa di sisi lain, sektor industri kerajinan masih menghadapi kendala. Hasil survei menunjukkan bahwa secara umum pelaku usaha industri kerajinan menghadapi tiga kendala utama, yaitu:
Pertama, terbatasnya akses pembiayaan. Pelaku usaha memiliki keterbatasan akses pembiayaan antara lain disebabkan oleh keterbatasan kemampuan dalam menyusun laporan keuangan dan terbatasnya pelatihan bagi karyawan terkait dengan aspek manajemen keuangan.
Kedua, terbatasnya akses pasar. Pelaku usaha belum memiliki target pasar yang jelas dan hanya berorientasi domestik karena memiliki keterbatasan kemampuan produksi.
Ketiga, relatif terbatasnya ketrampilan sumber daya manusia. Pelaku
usaha
memiliki
keterbatasan
ketrampilan
dan
pengetahuan, serta belum memiliki divisi khusus untuk riset dan pengembangan. Hal ini mengakibatkan unsur kreativitas masih belum
dimanfaatkan
secara
optimal
dan
proses
produksi
cenderung dilakukan secara tradisional.
4
Bapak/Ibu dan para hadirin yang kami muliakan, 16. Pemecahan
atas
tantangan
tersebut
memerlukan
komitmen,
dukungan, dan kontribusi semua pihak. Dalam hal ini, Bank Indonesia sebagai lembaga yang diberikan amanat oleh undang-undang untuk menjalankan fungsi, tugas, dan kewenangan menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter, menetapkan dan melaksanakan kebijakan makroprudensial, serta mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran dan pengelolaan uang rupiah, berupaya untuk senantiasa memberikan kontribusi yang terbaik bagi pengembangan dan pemberdayaan UMKM. 17. Pengembangan dan pemberdayaan UMKM oleh Bank Indonesia difokuskan pada dua strategi utama, yaitu mendorong peran intermediasi perbankan kepada UMKM, dan peningkatan kapasitas UMKM. Selain itu, Bank Indonesia juga memperkuat dua fungsi enabler, yaitu meminimalisir kesenjangan informasi, dan meningkatkan koordinasi dan kerjasama dengan stakeholders terkait. 18. Sejalan dengan strategi itu, Bank Indonesia melakukan berbagai program peningkatan kapasitas UMKM seperti pengembangan aspek produksi, pemasaran dan akses permodalan, termasuk pengembangan kapasitas kewirausahaan dan pengelolaan keuangan UMKM. 19. Terkait upaya pengembangan UMKM dan industri kreatif, Bank Indonesia melakukan proses penciptaan pusat aktivitas ekonomi baru, antara lain melalui optimalisasi potensi sumber daya dan budaya lokal. Hal ini dilakukan dengan mengembangkan kerjasama antara 45 Kantor Perwakilan Bank Indonesia dengan UMKM binaan yang menghasilkan produk kain tradisional dan kerajinan lainnya. 20. Sebagai contoh, di regional Sumatera kami mengembangkan kain tenun, songket, jumputan dan batik. Di regional Jawa kami mengembangkan tenun, batik, dan bordir. Di regional Kalimantan dan Balinusra Sulampua pengembangan dilakukan terhadap potensi tenun dan sutera setempat. Selain itu, sulam karawo di Gorontalo, tenun ulos 5
di Sumatera Utara, dan batik papringan Banyumas, adalah contoh upaya pengembangan UMKM yang telah kami lakukan sebagai bagian dari upaya pelestarian citra budaya Indonesia. 21. Sebagaimana kami sampaikan di awal, acara pameran ini adalah ajang untuk memperkenalkan karya kreatif UMKM binaan Bank Indonesia kepada masyarakat. Kami telah melakukan seleksi sehingga produkproduk
kerajinan
UMKM
yang
ditampilkan
memiliki
nilai
otentik/original, memiliki nilai budaya dan mengangkat citra daerah, serta memiliki nilai ekonomis yang tinggi. Bapak/Ibu dan para hadirin yang kami muliakan, 22.
Mengakhiri sambutan kami, perkenankan kami atas nama Dewan Gubernur Bank Indonesia menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada Ibu Mufidah Jusuf Kalla, Menteri Koperasi dan UKM, Kepala Badan Ekonomi Kreatif, serta para undangan yang telah memberikan perhatian besar kepada kegiatan kami pada hari ini.
23.
Pada kesempatan ini, kami mohon dengan hormat agar kiranya Ibu Mufidah Jusuf Kalla berkenan membuka secara resmi acara ini.
24.
Akhir kata, dengan memohon ridho Allah SWT, Bank Indonesia dengan rasa bangga dan penuh suka cita mempersembahkan “Karya Kreatif
Indonesia
–
Pameran
Kerajinan
UMKM
Binaan
Bank
Indonesia”. Semoga Allah SWT senantiasa melindungi, meridhoi dan meringankan setiap langkah perjuangan kita membangun negara dan memakmurkan negeri. Sekian dan terima kasih. Wassalamu’alaikum Wr. Wb Agus D.W. Martowardojo Gubernur Bank Indonesia
6