SAINS DALAM AL-QURAN 2 Diploma Pengajian Al-Quran & Al-Sunnah Pensyarah: Ustazah Nek Mah Batri Master in Islamic Studies Calon PhD Fiqh Sains & Teknologi
Hidup Bersih Sehat Cara Rasulullah saw
Hidup Bersih Sihat Cara Rasulullah saw Rasulullah saw pernah bersabda dalam haditsnya yang berbunyi sebagai berikut: Makanlah engkau ketika lapar Dan berhentilah makan sebelum kenyang
“Hai anak Adam, kenakan pakaianmu yang indah disetiap memasuki masjid, makan dan minumlah dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan.” (Al-A’raf:31)
Memilih makanan yang halalan toyyiban
Rasulullah saw sangat selektif dalam memilih makanan yang halalan dan toyyiban.
Rasulullah saw hanya makan makanan yang halal, dalam ertikata bukan makanan haram yang diperoleh dari usaha atau cara yang tidak dibenarkan secara syariat. Dengan kata lain, Rasulullah saw selalu makan makanan yang diperoleh dengan cara yang benar. Bukan makanan dari hasil curian, bukan berasal dari uang rasuah dan sebagainya.
Halal terkait dengan urusan akhirat. Sementara toyyib terkait dengan urusan duniawi, seperti makanan yang kita makan. Adakah baik untuk kesehatan atau tidak. Sate kambing, sebagai contoh, memang merupakan makanan yang halal, karena diperoleh dari membeli dengan menggunakan uang dari jerih payah dalam bekerja, bukan uang rasuah dan atau bukan berasal dari hasil mencuri. Namun sate kambing bukan makanan yang toyyib bagi seseorang yang mungkin mengalami tekanan darah tinggi.
Tidak makan sebelum lapar, dan berhenti makan sebelum kenyang.
Rasulullah SAW. Tidak makan sampai di luar batas kemampuan perutnya. Rasulullah mempertimbangkan kemampuan perut dengan perbandingan yang seimbang antara sepertiga untuk makanan, sepertiga untuk minuman, dan sepertiganya lagi untuk udara (oksigen) di dalam perut.
Rasulullah mempertimbangkan kemampuan perut dengan perbandingan yang seimbang antara sepertiga untuk makanan, sepertiga untuk minuman, dan sepertiganya lagi untuk udara (oksigen) di dalam perut. Perbadingan ideal tersebut hanya dapat dilakukan jika beliau tidak makan sebelum lapar, segera berhenti makan sebelum kenyang. Dengan kata lain, makan yang baik adalah pada waktunya.
Makan dengan tenang, tuma’ninah, tidak tergesagesa
Cara makan yang dilakukan Rasulullah saw ternyata sangat sesuai dengan anjuran kesehatan, agar kita mengunyah makanan sampai sekitar 32 kali, sehingga makanan yang kita makan sampai di usus besar dapat dicernakkan dengan mudah, dan kemudian diserap di usus halus dengan mudah pula.
Tugas usus akan sangat terbantu oleh cara makan yang tenang, tumakninah, tidak tergesa-gesa, dan dengan tempo yang sedang. Kita akan menikmati lezatnya makanan yang kita makan dengan cara makan yang demikian. Dan dengan demikian, rasa syukur akan muncul ketika kita makan, di samping memulai makan dengan basmallah dan mengakhirinya dengan hamdallah.
Cepat Tidur dan Cepat Bangun
Rasulullah saw Jika sudah waktunya tidur, maka Rasulullah saw akan cepat tidur. Tidur yang tepat di malam hari kira-kira adalah seusai istirahat setelah shalat Isya, kurang lebih pukul 21.30. Kemudian kira-kira pukul 03.00 sudah bangun di pertiga malam untuk shalat malam.
Dengan demikian waktu yang digunakan untuk tidur adalah kurang dari delapan jam. Dalam konteks ini, penggunaan waktu 24 jam dalam satu hari satu malam, adalah sepertiga untuk bekerja, sepertiga untuk beribadah kepada Allah, dan sepertiga lagi adalah untuk tidur yang cukup. Tentu saja, perbandingan ini tidaklah kaku, melainkan dalam pengertian dalam keseimbangan.
Cara tidur Rasulullah saw
Menurut riwayat, cara tidur Rasulullah adalah miring ke kanan, menghadap kiblat. Jika sudah penat dengan cara ini, kemudian beliau miring ke kiri barang sejenak dan kemudian miring ke kanan kembali.
a. Menjaga saluran pernafasan Tidur miring mencegah jatuhnya lidah ke pangkal yang dapat mengganggu saluran pernafasan. Tidur dengan posisi telentang, mengakibatkan saluran pernafasan terhalang oleh lidah. Yang juga mengakibatkan seseorang mendengkur. Orang yang mendengkur saat tidur menyebabkan tubuh kekurangan oksigen. Bahkan terkadang dapat mengakibatkan terhentinya nafas untuk beberapa detik yang akan membangunkannya dari tidur. Orang tersebut biasanya akan bangun dengan keadaan pusing karena kurangnya oksigen yang masuk ke otak. Tentunya ini sangat mengganggu kualitas tidur.
Menjaga kesehatan jantung.
Tidur miring ke kanan membuat jantung tidak tertimpa organ lainnya. Hal ini disebabkan karena posisi jantung yang lebih condong berada di sebelah kiri. Tidur bertumpu pada sisi kiri menyebabkan curah jantung yang berlebihan, karena darah yang masuk ke atrium juga banyak yang disebabkan karena paru-paru kanan berada di atas. Sedangkan paru-paru kanan mendapatkan pasokan darah yang lebih banyak dari paru-paru kiri.
Menjaga Kesehatan Paru-Paru
Paru-paru kiri lebih kecil dibandingkan dengan paruparu kanan. Jika tidur miring ke sebelah kanan, jantung akan condong ke sebelah kanan. Hal ini tidak menjadi masalah karena paru-paru kanan lebih besar. Lain halnya jika bertumpu pada sebelah kiri, jantung akan menekan paru-paru kiri yang berukuran kecil, tentu ini sangat tidak baik. Namun Rasullah juga terkadang miring ke kiri untuk sementara dan kemudian kembali lagi miring ke kanan.
Istiqamah melakasanakan puasa sunnah, dilurat puasa Ramadan.
Dari segi kesehatan, puasa merupakan satu bentuk pemberian istirahat bagi sistem pencernakan makanan kita. Ibarat mesin, sistem pencernakan kita memerlukan masa overhaul atau turun mesin untuk merevitalisasi kemampuan mesin. Demikian juga dengan sistem pencernakan kita, juga memerlukan turun mesin agar dapat mempunyai tenaga kembali untuk melakukan tugasnya dalam mencerna makanan dalam tubuh kita.
Rutin Berolahraga
Olahraga merupakan kegiatan menggerakan seluruh anggota tubuh secara teratur, sehingga otot-otot menjadi kuat, persendian tidak kaku, dan aliran darah berjalan lebih lancar ke semua jaringan dan organ-organ tubuh. Rasulullah SAW menganjurkan semua muslim berolahraga secara rutin sebagai upaya untuk menjaga kesehatan dan kesegaran jasmani. Sabda beliau: “Ajarilah anakmu (olahraga) berenang dan memanah” (HR.Dailami).
Menjaga Kebersihan
Beliau senantiasa nampak rapi dan bersih walaupun pakaian yang beliau miliki tak lebih dari dua salinan. Tak pernah ada bintik-bintik hitam atau kuning pada sorbannya. Sedang gamisnya selalu putih bersih. Tiap hari kamis atau jumat beliau mencukur rambut-rambut halus yang tumbuh di bagian pipi. Kuku juga dipotong setiap pekan. Rambut yang panjang selalu tersisir rapi pada waktu tertentu, beliau mengoleskannya dengan sejenis minyak wangi. Gigi beliau putih dan berbaris
rapi.Beliau bersabda:
“Gosoklah gigimu berulang-ulang sebab hal itu membersihkan mulut dan disukai Allah”
Menjaga Kebersihan
Rasulullah menggosok gigi bukan hanya setelah bangun tidur tapi juga setiap habis makan dan setiap hendak sholat. Pada hari jumat disunahkan untuk mandi sebelum pergi ke masjid. Nabi bersabda: “Mandi hari jumat adalah wajib bagi setiap orang dewasa. Demikian pula menggosok gigi dan memakai harumharuman”(HR Muslim). Bukan saja dikala hendak melakukan sholat, diluar sholat pun setiap muslim harus memperhatikan kebersihan diri. Rasulullah menjaga kebersihan bukan hanya karena ingin sehat tapi juga merindukan kasih sayang Allah.
Rasulullah saw tidak pernah marah.
Suatu riwayat menceritakan bahwa seorang untusan dari Bani Nadhir menemui Rasulullah untuk minta nasehat yang pendek dan dengan melaksanakan nasehat pendek itu, ia ingin masuk surga sehingga terlepas dari siksa neraka. Nabi memberi nasehat pendek.
“Jangan Marah” “Ulangi nasehatmu ya Rasulullah!” “Jangan Marah” “Sekali lagi ya Rasulullah!” “Jangan Marah”
Siapa yang tidak pemarah hatinya aka tenteram, jika rasa marah tumbuh segeralah dihilangkan dengan :
Jangan iri hati
Rasulullah SAW menganjurkan agar jangan iri hati. Iri hati adalah saudara kandung dari buruk sangka. Misal, timbul kecemasan dan kegelisahan dalam diri seseorang jika temannya memperoleh kehidupan yang lebih baik atau pangkat yang lebih tinggi. Hati Rasulullah selalu tenteram dan tak pernah membenci siapapun. Beliau bersabda: “Tak kan masuk surga siapa pun yang gemar memburuk-burukan nama orang lain”.(HR. Abu Dawud)
Hanya dalam dua hal unmat Islam boleh bersikap iri. Sabda Rasulullah: “Tak boleh bersikap iri kecuali dalam dua hal. Pertama terhadap orang yang memiliki kekayaan dan mempergunakannya untuk menegakkan yang haq. Kedua terhadap orang yang memiliki pengetahuan dan rajin menyebarkannya pengetahuannya itu kepada orang banyak” (HR.Bukhari) Adanya keimanan dalam diri seseorang akan memiliki sikap hidup ikhlas dan sabar. Kedua sikap hidup tersebut merupakan kunci kebahagiaan. Hilangnya rasa ikhlas dan sabar. Kedua sikap hidup tersebut merupakan kunci kebahagiaan. Hilangnya rasa ikhlas dan sabar akan menyebabkan penyakit yang kita kenal dengan sebutan stres. Apabila stres telah menghinggapi seseorang maka dia akan menjadi lemah yang akhirnya mudah terserang penyakit.
Rasulullah saw kerap kali menggosok gigi (bersiwak).
Waktu-waktu disuruh menggosok gigi. 1) Ketika bangun daripada tidur. Ini berdasarkan
hadis dari Huzaifah r.a dia berkata :
ْع ْن َْ قَا َّ َّصل َ ” َك: ل ِ ام َ َ ُحذَ ْيفَ ْة، ْْم َن َ ُْىْاَّلل َ ْو َ ْي ُّ انْالنَّ ِب َ علَ ْي ِه َ َسلَّ َْم ِإذَاْق ِْ س َو اك ّ ِ وصْفَاهُْ ِبال ُ ُاللَّ ْي ِلْيَش Adalah Rasulullah SAW apabila bangun daripada tidur di waktu malam, Baginda s.a.w membersihkan mulutnya dengan bersiwak (gosok gigi). [Sahih al-Bukhari : 240]
Rasulullah saw kerap kali menggosok gigi (bersiwak). 2) Setiap kali hendak berwudhu. Ini berdasarkan hadis Nabi s.a.w yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah r.a bahawa Rasulullah s.a.w bersabda:
ْع ْن َّ َّصل ِ َّ ْرسُول َ َ أَ ِبيْهُ َري َْرْة, ْ ” لَ ْو ََلْأَ ْنْأَشُ َّق: سلَّ َْم َ ُْىْاَّلل َ ْو َ ُْْاَّلل َ قَا َل:ْقَا َل َ علَ ْي ِه ْ اكْ َم َع َ ِْ ض وء ّ ِ َْل َ َم ْرت ُ ُه ْمْبِال،ْي ُ ْال ُو ِ س َو ِعلَىْأ ُ َّمت َ ”
“Kalau aku tidak khuatir menyusahkan umatku, nescaya aku akan perintahkan untuk menggosok gigi setiap kali berwudhu.” [Musnad Ahmad : 10470. Shaikh Ahmad Syakir berkata: Isanadnya sahih]
Rasulullah saw kerap kali menggosok gigi (bersiwak). 3) Setiap kali hendak solat. Daripada Abu Hurairah
r.a,Rasulullah s.a.w bersabda:
ْ أَ ِبيْهُ َري َْرْة َ عَن: ل َْ ْقَا،ْسلَّ َم َّ َّصل َّ ي ِ َّ ْرسُو َل َ ُْىْاَّلل َ ُْْاَّلل ِ َر َ ْو َ ْْاَّلل َ ْأ َ َّن،ُْ ع ْنه َ علَ ْي ِه َ ض َ اس ّ ِ َْل َ َم ْرت ُ ُه ْمْ ِبال ٍص ََلْة ِ س َو ِ َّعلَىْالن َ ْعلَىْأ ُ َّمتِيْأ َ ْو َ ْ” ” لَ ْو ََلْأ َ ْنْأَشُ َّق َ ْاكْ َم َعْكُ ِّل Kalau aku tidak khuatir menyusahkan umatku, nescaya akan aku perintahkan untuk menggosok gigi setiap kali bersolat. [Sahih al-Bukhari : 844]
Rasulullah saw kerap kali menggosok gigi (bersiwak).
Ketika hendak masuk ke rumah. Daripada „Aisyah r.a, beliau berkata: ْْ ع ن َ عا ِئ َ ْ َك،ْسلَّ َم َّ َّصل َ َش ْة َ ، “ ْ،ُْ انْ ِإذَا دَ َخ َلْبَ ْيتَه َ ُْىْاَّلل َ ْو َ ْي َّ أ َ ّنْالنَّ ِب َ علَ ْي ِه ِْ س َو اك ّ ِ ” بَدَأَْ ِبال
Rasulullah s.a.w apabila masuk ke dalam rumahnya, baginda s.a.w akan memulakan dengan menggosok gigi. [Sahih Muslim : 377]
Rasulullah saw kerap kali menggosok gigi (bersiwak).
Ketika hendak membaca al-Quran. Ini berdasarkan riwayat daripada Ali bin Abi Talib r.a: ْْ ع ن ّْ ع ِل َّْ ِإ:ْسلَّ َم ض َّ َّصل َّ ي ّ ِ ع ْنهُُْأَنَّه ُْأَ َم َرْ ِبال ِ س َو َ ٍي َ َْن ْالعَ ْبد َ ُْىْاَّلل َ ُْْاَّلل ِ َر َ ْو َ ْي ُّ قَا َلْالنَّ ِب:ْْوقَا َل،ْ َ علَ ْي ِه َ اك َ ْ ام ْوْم ْنه ُْ“ أَ ْوْ َك ِل َمةًْن َْح َو َهاْ“ َحتَّى ِ ُس َّم َعْ ِل ِق َرا َء ِت ِهْفَ َي ْدن َ َ ْفَت،ُْ ْال َملَكُ ْخ َْلفَه َ َِإذَاْت َ ُ امْي َ َص ِلّيْق َ َْث ُ َّمْق،ْس َّو َك ْ ف ْ ْم َن َ َْف،ْْال َملَ ِك ْط ِ ّه ُروا َ ْْم ْنْفِي ِه ُ علَىْفِي ِهْفَ َماْيَ ْخ ُر ِ ارْ ِفيْ َج ْو ِ ش ْي ٌء ِ ج َ َي َ ُْض َعْفَاه َ ْْ ِإَل،ْآن َ ص ِ ْالق ُ ْر ِْ ” أَ ْف َوا َهكُ ْمْ ِل ْلق ُ ْر آن Kami disuruh untuk menggosok gigi. Rasulullah s.a.w bersabda: Sesungguhnya apabila seorang insan menggosok gigi, kemudian dia bangun mendirikan solat , maka seorang malaikat berdiri di belakangnya dan mendengar bacaannya. Kemudian malaikat itu mendekatinya (kata perawi: atau menyatakan kalimat yang serupa) lalu meletakkan mulutnya di atas mulut orang tersebut sehingga tiada ayat-ayat al-Quran yang keluar dari mulutnya kecuali akan masuk ke dalam perut-perut malaikat. Oleh yang demikian, sucikanlah mulut kamu bila hendak membaca al-Quran. [Musnad al-Bazzar : 568. Shaikh Al-Albani menyatakan ia hadis hasan, lihat Sahih at-Targhib wa at-
OPTALMOLOGY Pada abad 10 dan 11M, terdapat juga kemajuan yang utama dalam kajian optalmology.Umpamanya Ali Ibn Isa (abad ke-11M) dari Baghdad, adalah yang termasyhur dalam bidang ini.
Bukunya bernama Tadhkirat al-Khaza „in (khazanah dalam bidang optalmology) adalah buku yang masyhur, setaraf dengan buku Abdul Qasim alZahrawi bernama kitab al-Tasrif (penganugerahan).