Saijo & Hairu Suparto, Efektifitas Lama Penirisan Stek Dan Beberapa Media Tanam Berbeda
EFEKTIFITAS LAMA PENIRISAN STEK DAN BEBERAPA MEDIA TANAM BERBEDA TERHADAP PERTUMBUHAN STEK KAMBOJA (Adenium obesum) (EFFECTIVENESS OF OLD AND SOME MEDIA DRAINING CUTTINGS PLANTING OF DIFFERENT GROWTH CUTTINGS CAMBODIA (Adenium obesum) 1)
SAIJO DAN HAIRU SUPARTO
2)
1)
Dosen Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian dan Kehutanan Universitas Muhammadiyah Palangkaraya 2) Dosen Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Palangka Raya ABSTRAK Penelitian bertujuan mengkaji efektifitas lama penirisan stek dan beberapa media tanam yang berbeda terhadap pertumbuhan stek kamboja (Adenium obesum). Hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa : Stek yang ditiriskan mampu meningkatkan saat muncul tunas, jumlah tunas, jumlah daun, jumlah akar, panjang akar dan persentase stek hidup yang terbaik yaitu 100 %. Stek yang ditiriskan 8 jam cenderung lebih signifikan memacu pertumbuhan akar stek Adenium, media tanah berpasir merupakan media terbaik dibanding perlakuan media lain. Kata kunci : penirisan, adenium, media tumbuh ABSTRACT The study aims to assess the effectiveness of the long draining of cuttings and several different growing media on the growth of frangipani cuttings (Adenium obesum). The results have shown that: Cuttings are drained to increase as emerging shoots, shoot number, leaf number, root number, root length and percentage of cuttings of the best life that is 100%. Cuttings are drained 8 hours tend to be significantly spur the growth of root cuttings Adenium, sandy soil media is the best media treatment than other media. Key words: draining, adenium, growing media Permasalahan budidaya stek adenium adalah PENDAHULUAN Adenium
atau
disebabkan getah yang diiris belum kering.
karena
Karena itu bahan stek adenium umumnya tidak
keindahan bunga, keunikan bonggol pangkal
langsung ditanam, tetapi ditiriskan beberapa
akar.
bonsai
waktu agar getahnya mengering (Hardjanti, 2004).
umumnya dibudidayakan pada pot, sehingga
Media tanam berfungsi sebagai tempat
kamboja
(Adenium
stek sering gagal tumbuh karena stek membusuk
merupakan
Penampilan
obesum),
tanaman
adenium
hias
seperti
adenium mempunyai prospek agrobisnis tanaman
tumbuh
hias. Pengembangan teknologi budidaya adenium
mengabsorbsi unsur hara dan air. Perbedaan
diperlukan untuk memenuhi tuntutan konsumen
karakteristik media terutama kandungan unsur
kualitas
hara,
dan
kuantitas.
Upaya
mendesain
dan
daya
berkembangnya
mengikat
air
akar
pada
serta
porositas,
lingkungan penyinaran, tata air, kelembaban dan
kelembaban dan aerasi (Astuti, 2003 dalam
komposisi media tanam dilakukan agar tercapai
Hardjanti, 2004). Di Kota Palangka Raya, tanah
pertumbuhan diinginkan (Saleh, 2011).
yang biasa digunakan sebagai media tanam
21
Anterior Jurnal, Volume 12 Nomor 1, Desember 2012, Hal 21 – 28
adalah gambut, mineral dan tanah berpasir.
6. Persentase
(%)
Penelitian bertujuan mengkaji efektifitas : Lama
pengamatan
penirisan
berumur
stek
yang
berbeda
terhadap
pertumbuhan stek adenium dan beberapa media tanam yang berbeda terhadap pertumbuhan stek adenium.
stek
yang
dilakukan
12
mst,
pada
tumbuh, saat
dihitung
stek
dengan
menggunakan rumus : Jumlah stek yang tumbuh % stek tumbuh = x 100 % Jumlah stek yang ditanam
METODOLOGI
HASIL DAN PEMBAHASAN
Penelitian dilaksanakan selama 4 bulan berlokasi di Kelurahan Bukit Tunggal, Kecamatan Jekan Raya, Kota Palangka Raya, menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) faktorial, terdiri 2 faktor perlakuan. Faktor pertama lama penirisan stek (P), terdiri 4 taraf, yaitu : Tidak ditiriskan = 0 jam (P0) ; ditiriskan = 4 jam (P1) ; ditiriskan = 8
Saat Muncul Tunas Hasil analisis ragam menunjukkan interaksi lama penirisan stek dan macam media tanam tidak berpengaruh nyata terhadap saat muncul tunas, pengaruh sangat nyata perlakuan terjadi pada faktor tunggal Dilihat pada tabel 1.
jam (P2); Ditiriskan = 12 jam (P3)
Hasil uji beda rata-rata hari saat muncul
Pelaksanaan Penelitian
tunas stek Adenium menunjukkan perbedaan
Pembuatan tempat pembibitan, persiapan media tanam,
persiapan stek, penanaman dan
pemeliharaan.
Parameter yang diamati pada
penelitian ini yaitu : 1.
munculnya tunas.
tunas
yang
telah
tumbuh.
Pengamatan dilakukan pada umur 4, 6, 8, 10 dan 12 mst. (helai/stek), jumlah
yaitu
daun
dengan
yang
telah
membuka sempurna. Pengamatan dilakukan pada umur 4, 6, 8, 10 dan 12 mst.
akar yang ada.
Pengamatan dilakukan
secara destruktif pada umur 12 mst. akar
terpanjang.
(cm),
diukur
akar
(P0)
menunjukkan
muncul
tunas
menghilangkan menghalangi xylem.
xylem,
sumbatan
masuknya
air
getah
yang
melalui
jaringan
Apabila tidak ditiriskan getah diduga masuknya
sehingga
pertumbuhan terpenuhi.
atau
air
melalui
kebutuhan munculnya
air
jaringan
saat
tunas
awal kurang
Pertumbuhan awal stek berperan
Budianto
(2000,
dalam
Nababan,
2009),
cadangan makanan digunakan saat pembentukan sel maupun organ baru dan translokasi cadangan
yang
Pengamatan dilakukan secara
destruktif pada umur 12 mst.
22
ditiriskan
adalah karbohidrat dalam batang stek. Menurut
4. Jumlah akar (buah), dihitung semua jumlah
5. Panjang
nyata dengan penirisan 12 dan 4 jam saat muncul
menghalangi
daun
menghitung
tunas lebih cepat 19,33 hari, tetapi tidak berbeda
terlambat 21,89 hari. Penirisan dipotong berperan
2. Jumlah tunas (tunas/stek), yaitu dengan
3. Jumlah
menunjukkan muncul
tunas 19,44 hari dan 20,67 hari. Perlakuan tanpa
Saat muncul tunas (hari), diamati pada saat
menghitung
nyata. penirisan 8 jam
ke titik tumbuh diperlukan air pengangkutnya. Loveless (1987), menambahkan air diperlukan pertumbuhan dan metabolismenya.
Sebagian
Saijo & Hairu Suparto, Efektifitas Lama Penirisan Stek Dan Beberapa Media Tanam Berbeda
besar air diserap akar diperlukan transpirasi
adalah
cadangan
makanan
cukup
sehingga
diangkut melalui jaringan xylem akar, batang dan
mampu memenuhi nutrisi bahan stek bertahan
sampai ke daun untuk kegiatan fotosintesis, dan
hidup dimana bahan stek masih terlihat segar. Jumlah Tunas
hasil fotosintesis di angkut melalui jaringan floem ke jaringan memerlukannya proses pertumbuhan,
Hasil analisis ragam menunjukkan interaksi
perkembangan, deferensiasi sel, jaringan dan
lama penirisan stek dan macam media tanam
organ tumbuhan.
tidak berpengaruh nyata terhadap jumlah tunas
Tidak terjadinya pengaruh nyata media
stek Adenium, pengaruh sangat nyata perlakuan
tanam terhadap saat muncul tunas, karena
terjadi pada perlakuan penirisan stek 6, 8, 10, dan
pertumbuhan
12 mst, tetapi tidak berpengaruh nyata pada umur
dipengaruhi
awal faktor
stek internal
lebih
dominan
yaitu
cadangan
4 mst.
makanan pada bahan stek tidak dipengaruhi
Hasil uji beda rata-rata pengaruh penirisan
lingkungan media tanam dimana stek itu di tanam.
stek terhadap jumlah tunas stek 6, 8, 10 dan 12
Wudianto penanaman
(2000) stek
mengemukakan
awal
mst, menunjukkan adanya perbedaan nyata. Stek
faktor
yang
Adenium ditiriskan, baik lama penirisan 4, 8 dan
utama
mempengaruhi pertumbuhan tunas dan akar
12 jam menunjukkan pertumbuhan jumlah tunas
Tabel 1. Rata-rata hari saat muncul tunas stek Adenium pengaruh lama penirisan stek Perlakuan Saat Muncul Tunas (Hari) b 21,89 P0 (tanpa penirisan) a 20,67 P1 (Penirisan 4 jam) a 19,33 P2 (Penirisan 8 jam) a 19,44 P3 (Penirisan 12 jam) BNJ 0,05 0,94 M1 (Media Gambut) 20,25 M2 (Media Mineral) 20,67 M3 (Media Berpasir) 20,08 BNJ 0,05 Keterangan : Angka yang diikuti huruf yang sama, tidak berbeda nyata menurut uji BNJ 0,05. Tabel 2. Rata-rata jumlah tunas stek Adenium umur 4, 6, 8, 10 dan 12 mst pengaruh lama penirisan Jumlah tunas (tunas/stek) 4 mst 6 mst 8 mst 10 mst 12 mst a a a a 0,00 0,00 0,00 0,00 P0 (tanpa penirisan) 1,22 b b b b 1,56 1,56 1,56 1,56 P1 (Penirisan 4 jam) 1,44 b b b b 1,78 1,78 1,78 1,78 P2 (Penirisan 8 jam) 1,56 b b b b 1,67 1,78 1,78 1,78 P3 (Penirisan 12 jam) 1,56 BNJ 0,05 0,53 0,53 0,53 0,53 M1 (Media Gambut) 1,42 1,08 1,17 1,17 1,17 M2 (Media Mineral) 1,42 1,25 1,25 1,25 1,25 M3 (Media Berpasir) 1,50 1,42 1,42 1,42 1,42 BNJ 0,05 Keterangan : Angka yang diikuti huruf yang sama pada umur yang sama, tidak berbeda nyata menurut uji BNJ 0,05. Perlakuan
23
Anterior Jurnal, Volume 12 Nomor 1, Desember 2012, Hal 21 – 28
nyata antara 1 - 2 tunas per stek, tetapi pada stek
Jumlah daun dimaksud adalah jumlah
yang tidak ditiriskan pertumbuhan jumlah tunas
karangan daun tumbuh setiap tunas stek, karena
hanya terjadi 4 mst, kemudian (6, 8, 10 dan 12
setiap karangan daun terdiri dari beberapa
mst) stek menjadi mati dan jumlah stek menjadi
helaian daun.
tidak ada.
sangat menentukan luas bidang permukaan
tanpa
Kondisi ini mengindikasikan bahwa
ditiriskan
awal
dalam kaitannya untuk menerima sinar matahari
pertumbuhan stek dapat bertunas karena ada
guna proses fotosintesis. Dalam proses tersebut
cadangan makanan stek, tetapi pertumbuhan akar
karbohidrat yang dihasilkan akan didistribusikan
pada bagian bawah stek tidak dapat tumbuh
keseluruh organ tanaman untuk pertumbuhan
karena
(Sumiasri dan Priadi, 2003).
adanya
stek
sulit
halangan
bertunas,
Banyaknya jumlah daun akan
getah
yang
tidak
Berdasarkan Tabel
ditiriskan pada bagian bawah stek yang terpotong
3, lama penirisan stek menunjukkan perbedaan
dan merupakan tempat tumbuh akar.
Tidak
nyata antar perlakuan. Stek tidak ditiriskan tidak
tumbuhnya akar stek menyebabkan serapan air
mampu berdaun karena mati, sedangkan stek
dan hara untuk pertumbuhan stek selanjutnya
ditiriskan lebih lama 8 dan 12 jam menunjukkan
tidak tersedia, sehingga menyebabkan stek mati.
rata-rata jumlah daun lebih banyak utamanya
Cadangan makanan dalam stek hanya
pada akhir pengamatan (12 mst) yaitu masing-
bersumber dari karbohidrat kambium batang.
masing 9,22 helai dan 8,67 helai, dan kedua
Pertumbuhan batang stek berasal dari mata tunas
perlakuan ini berbeda nyata dibandingkan stek
samping dari sel kambium meristem sekunder
yang ditiriskan 4 jam dengan rata jumlah daun
dan sel meristem ujung untuk stek pucuk, tunas
yang lebih sedikit 7,78 helai. Walaupun tidak
akan tumbuh segera sesudah stek dipotong atau
berbeda nyata secara statistik antara stek yang
ditanam
sesuai
ditiriskan 8 dan 12 jam, tetapi berdasarkan rata-
Apabila akar
rata pertumbuhan jumlah daun dari setiap umur
yang berfungsi untuk menyerap air dan unsur
yang diamati perlakuan stek yang ditiriskan 8 jam
hara tanah tidak segera terbentuk dan stek hanya
cenderung lebih baik dibandingkan 12 jam.
mengharapkan cadangan makanan yang ada
penelitian Hardjanti (2004), jumlah daun Adenium
pada batang maka pertumbuhan tunas akan
terbanyak terdapat
terhambat (Nababan, 2009).
jam.
pada
media
tanam
pertumbuhannya (Ashari, 1995).
Pengaruh Jumlah Daun Analisis ragam menunjukkan interaksi
pada stek yang ditiriskan 8
media
tanam
menunjukkan
perbedaan nyata antar perlakuan, hal ini karena pertumbuhan dan perkembangan daun sangat
lama penirisan stek dan macam media tanam
dipengaruhi
tidak berpengaruh nyata terhadap jumlah daun
menyerap
stek Adenium, tetapi kedua faktor perlakuan yaitu
kemampuan
lama penirisan dan macam media tanam masing-
lingkungan media tanam tempat tumbuh tanaman.
masing berpengaruh nyata dan sangat nyata
Dari Tabel 3, menunjukkan media tanam tanah
terhadap jumlah daun stek Adenium.
berpasir cenderung lebih baik sebagai media
24
oleh air
dan akar
kemampuan unsur sangat
hara,
akar
untuk
sedangkan
dipengaruhi
oleh
Saijo & Hairu Suparto, Efektifitas Lama Penirisan Stek Dan Beberapa Media Tanam Berbeda
tumbuh
Adenium
dalam
meningkatkan
Pertumbuhan akar, diamati pada jumlah
pertumbuhan jumlah daun yaitu 8, 10 dan 12 mst,
dan panjang akar juga dipengaruhi oleh penirisan
berbeda nyata dibandingkan media tanam tanah
Stek.
gambut, walaupun tanah berpasir tidak berbeda
akarnya dan kemudian mati, sedangkan yang
nyata dibandingkan media tanam tanah mineral.
ditiriskan mampu berakar dengan menghasilkan
Hal ini didukung dari beberapa hasil penelitian
pertumbuhan jumlah dan panjang akar yang
bahwa tanah berpasir dicampur bahan organik
nyata. Menurut Ashari (1995), hal utama sekali
sangat baik untuk media pertumbuhan stek. Saat
dalam
persiapan media tanam pada saat pelaksanaan
dengan stek adalah adanya pertumbuhan akar
penelitian, semua media tanam dicampurkan
bukan tunas, karena akar penting sekali untuk
pupuk kandang. Sofyan dan Muslimin (2007)
penyerapan air dan unsur hara untuk mendukung
mengemukakan pasir merupakan jenis media
pertumbuhan tunas dan daun-daun selanjutnya.
Stek yang tidak ditiriskan tidak tumbuh
keberhasilan
perbanyakan
tanaman
yang cocok untuk pertumbuhan stek karena
Pertumbuhan jumlah akar tidak dipengaruhi
memiliki tekstur dan aerasi baik bagi pertumbuhan
oleh media tanam (faktor eksternal), karena
awal stek walaupun tidak memiliki kandungan
pertumbuhan jumlah akar diduga lebih ditentukan
unsur
oleh pembelahan sel di daerah meristem (faktor
hara
yang
tinggi,
namun
apabila
ditambahkan kompos atau pupuk kandang dapat
internal),
memenuhi
untuk
disamping dipengaruhi oleh pemanjangan sel di
pertumbuhan stek. Astuti (2003) dalam Hardjanti
daerah meristem, tetapi juga sangat dipengaruhi
(2004), menambahkan bahwa Adenium yang
faktor lingkungan utamanya media tumbuh tempat
diperbanyak dengan stek lebih baik ditumbuhkan
akar berada. Berdasarkan Tabel 4, media tanam
pada media tumbuh campuran kompos, tanah,
tanah berpasir menunjukkan pertumbuhan rata-
dan pasir.
rata panjang akar yang terpanjang yaitu 4,49
kebutuhan
unsur
hara
sedangkan
pemanjangan
akar
cm/stek, dan ini berbeda nyata dibandingkan Jumlah dan Panjang Akar
dengan media tanam tanah mineral dan tanah
Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa
gambut yaitu dengan rata-rata panjang akar yang
interaksi lama penirisan stek dan macam media
lebih pendek, yaitu 3,65 cm/stek dan 2,80
tanam tidak berpengaruh nyata terhadap jumlah
cm/stek.
dan panjang akar stek Adenium. Perlakuan lama
Rata-rata panjang akar stek Adenium yang
penirisan berpengaruh sangat nyata terhadap
lebih baik pada media tanam tanah berpasir
jumlah akar dan panjang akar stek Adenium,
dibanding media tanam lainnya (media tanam
sedangkan macam media tanam berpengaruh
tanah mineral dan gambut), hal ini sesuai
sangat nyata terhadap panjang akar stek, tetapi
pernyataan Yasman dan Smits (1988) dalam
tidak terhadap jumlah akar stek. Rata-rata jumlah
Sofyan dan Muslimin (2007), bahwa
dan panjang akar stek Adenium pada umur 12
berpasir memiliki tekstur yang kasar (0,5 - 1,2
mst pengaruh faktor tunggal lama penirisan dan
mm)
media tanam disajikan pada Tabel 4.
pertumbuhan stek karena mempunyai sifat fisik
merupakan
media
yang
baik
tanah
untuk
25
Anterior Jurnal, Volume 12 Nomor 1, Desember 2012, Hal 21 – 28
seperti tekstur dan aerasi yang sangat baik.
Persentase Stek Tumbuh. Perbedaan
Selain itu proses pembentukan akar pada stek
persentase stek tumbuh lebih ditentukan oleh
tingkat keberhasilnnya lebih ditentukan oleh sifat
perlakuan lama penirisan, sedangkan macam
fisik media dibandingkan dengan sifat kimia
media tanam tidak menentukan. Perbandingan
(unsur hara) yang terkandung dalam media,
persentase hidup akibat pengaruh lama penirisan
karena
stek Adenium ini lebih jelas disajikan pada
sifat
fisik
ini
berkenaan
dengan
ketersediaan air dan adanya kelancaran sirkulas
Gambar 1.
udara dalam media yang dibutuhkan stek dalam proses proses pembentukan dan pemanjangan akar . Tabel 3. Rata-rata jumlah daun stek Adenium 4, 6, 8, 10 dan 12 mst pengaruh faktor tunggal lama penirisan dan media tanam Jumlah daun (helai/stek) Perlakuan 4 mst 6 mst 8 mst 10 mst 12 mst a a a a a 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 P0 (tanpa penirisan) b b b b b 3,33 4,33 5,56 6,56 7,78 P1 (Penirisan 4 jam) b b c c c 3,56 5,33 6,56 8,00 9,22 P2 (Penirisan 8 jam) b b bc bc bc 3,44 4,67 5,89 7,44 8,67 P3 (Penirisan 12 jam) BNJ 0,05 0,94 0,84 0,97 1,17 1,19 a a a a a 2,17 2,92 3,92 4,92 5,83 M1 (Media Gambut) b b ab ab ab 2,83 4,00 4,75 5,75 6,67 M2 (Media Mineral) ab ab b b b 2,75 3,83 4,83 5,83 6,75 M3 (Media Berpasir) BNJ 0,05 0,74 0,66 0,76 0,91 0,91 Keterangan : Angka yang diikuti huruf yang sama pada umur yang sama, tidak berbeda nyata menurut uji BNJ 0,05.
Tabel 4. Rata-rata jumlah dan panjang akar stek Adenium umur 12 mst pengaruh faktor tunggal lama penirisan dan media tanamJumlah Akar Panjang Akar Perlakuan (buah/stek) (cm/stek) a
0,00 P0 (tanpa penirisan) b 4,00 P1 (Penirisan 4 jam) b 4,67 P2 (Penirisan 8 jam) b 3,67 P3 (Penirisan 12 jam) BNJ 0,05 1,26 M1 (Media Gambut) 2,75 M2 (Media Mineral) 3,33 M3 (Media Berpasir) 3,17 BNJ 0,05 Keterangan : Angka yang diikuti huruf yang sama pada kolom yang sama, tidak BNJ 0,05.
26
a
0,00 b 4,52 b 5,31 b 4,76 0,99 a 2,80 b 3,65 c 4,49 0,78 berbeda nyata menurut uji
Saijo & Hairu Suparto, Efektifitas Lama Penirisan Stek Dan Beberapa Media Tanam Berbeda
100 %
Persentase stek tumbuh
100
100 %
100 %
80
60 40 20
0%
0 0
4
8
12
Perlakuan lama penirisan stek (jam)
Gambar 1.
Persentase tumbuh stek Adenium pada umur 12 mst, pengaruh lama penirisan stek
Secara umum pertumbuhan adalah suatu
keberhasilan
stek
untuk
hidup
selanjutnya.
proses yang dilakukan oleh tanaman hidup pada
Hartman et al. (1990, dalam Ashari, 1995) stek
lingkungan tertentu dan dengan sifat-sifat tertentu
yang mengandung karbohidrat yang tinggi dapat
untuk menghasilkan kemajuan perkembangan
mempercepat proses inisiasi akar. Stek yang
dengan
cepat
menggunakan
faktor
lingkungan
(Sitompul dan Guritno, 1995).
dalam
proses
inisiasi
akar
akan
Gambar 1,
memproduksi akar yang lebih banyak dan ini
memperlihatkan perlakuan penirisan pada stek
sangat menentukan sehingga persentase stek
Adenium
hidupnya menjadi lebih tinggi.
merupakan
faktor
utama
dalam
menentukan persentase stek tumbuh, hal terbukti dengan
tingkat
keberhasilan
stek
tumbuh
mencapai 100 %, sedangkan yang tidak ditiriskan tidak
mampu
tumbuh
lama
kemudian
KESIMPULAN 1. Stek ditiriskan mampu meningkatkan saat
mati
muncul tunas, jumlah tunas, jumlah daun,
sehingga tingkat keberhasilannya 0 %. Adanya
jumlah akar, panjang akar dan persentase stek
penirisan stek Adenium merupakan hal utama
hidup adenium terbaik yaitu 100 %,;
untuk menghilangkan getah yang terdapat pada bagian
stek
berhubungan
yang
terpotong,
dengan
dan
lancarnya
hal
ini
distribusi
2. Stek ditiriskan 8 jam cenderung lebih baik dalam
memacu
pertumbuhan
tanaman Adenium,
akar
stek
media tanah berpasir
karbohidrat dan hormon ke bagian titik tumbuh
merupakan media terbaik dibanding dengan
perakaran
media lainnya.
sehingga terbentuk akar pada stek.
Terbentuknya akar
pada stek
akan sangat
berperan dalam menentukan pertumbuhan dan
27
Anterior Jurnal, Volume 12 Nomor 1, Desember 2012, Hal 21 – 28
DAFTAR PUSTAKA Ashari, S. 1995. Hortikultura Aspek Budidaya. Universitas Indonesia. Jakarta. Hardjanti, S. 2004. Pertumbuhan Stek Adenium Melalui Penganginan, Asal Bahan Stek, Penggunaan Pupuk Daun, dan Komposisi Media. Agrosains 7(2): 108-114. Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta. Loveless, A.R. 1987. Prinsip-prinsip Biologi Tumbuhan untuk Daerah Tropik 1. PT. Gramedia. Jakarta. Nababan, D. 2009. Penggunaan Hormon IBA Terhadap Pertumbuhan Stek Ekaliptus Klon IND 48. Departemen Kehutanan. Fakultas Pertanian USU, Medan. USU Repository. Saleh, 2011. Efektifitas perbedaan lama penirisan dan perbedaan media tanam terhadap pertumbuhan stek adenium. Skripsi UM Palangkaraya. Palangka Raya. Sitompul, S.M. dan B. Guritno. 1995. Analisis Pertumbuhan Tanaman. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta. Sofyan, A. dan I. Muslimin. 2007. Pengaruh Asal Bahan dan Media Stek Terhadap Pertumbuhan Stek Batang Tembesu (Fragraea fragarans ROXB). Prosiding Ekspose Hasil-Hasil Penelitian. Balai Litbang Tanaman Palembang. Sumiasri, N dan D. Priadi. 2003. Pertumbuhan Stek Cabang Sungkai (Peronema Canescens) pada Berbagai Konsentrasi Zat Pengatur Tumbuh (GA3) dalam Media Cair. Pusat Penelitian Bioteknologi LIPI, Cobinong. Wudianto, R. 2000. Cangkok Stek dan Okulasi. Penebar Swadaya. Jakarta.
28