PENERAPAN KOMT]NIKASI INSTRUKSIONAL DI PLAYGROUPTOPKTDS KECAMATAN SOKARAJA KULON KABUPATEN
BANYUMAS S.
Bekti Istiyanto
ABSTRACT One of the mo-st importance think in human life is communication" One function in comtrunication is educative and it is uery usefull in children learning. In addttton the n is used in iwtructional comminication Based on the reison th* reseoih * done.The research *rt!?! is descriptive qualitative nethgd. tWrmiii ie setected by ptrposive slmrltn9, while the data collecting obtained from iitemiew, observation and documentation. This benelited source triangulaiion and m,eihia iangulaaon in -research measurW datavalidity. Arulysis technique ttut usedln this research is interactite analysis model. The results of this research orc instructional caomunication ot Top Kids fbygrouj ls usedos theirfuncfions, thVuryright strategtandmethodto supportthe iearntingprocess and fornal discipline theory (eori psikologi doya) hwe developedas a basic to inc)ease children potential.
Key words :
iwtructional cornmunicotion, childre n learning
PENDAHULUAN
Pendidikan merupakan bagian terpenting dalam kehidupan manusia-dan pendidikan itu berlangsurg sepaqiang hayat (long life education), yaitu sejak usia &* dan sepanjang kehidupan setiap manusia. Berdasarkan UU No. 30 tahuo 2003 kntang Sistem Pendidikan Nasional, antara lain disebutkan perlunya peningkatan kualitas SDM melalui pndidikan fo,rmal clan nor formal. Sementara Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) merupakan bagian dari penyelenggarakm per.rdidikan no,n formal
yang diselenggarakan bagi warga masyarakatyang memerlukan layanan
pendidikan yaug berungsi
se-bagai daal atau pelengkap pendidikan formal. Melalui pendirian PAUE atau Play Grcup diharspkan anakgnak usia dini dapat memiliki- kelompok bermain yang terarah dan teratur aan rcUiU bersifatdidikandini. peng_gqqd, penarnbah
76
. .-
lloygroapataulebihdikenaldengan
istilah Taman Bemnain merupakan sAah satu jenis *elompok sebaya (pCd" anak) yang terdiri {as sejumlah individu yang sama Pengerrian sanra disini beffiti inaiviauindividu anggota kelompok sebaya tersebut memiliki persarnaan dalam berbagai aspek. Persamaau yang penting terutama terdiri atas persamaan usia dan status sosialnya (www.topkidssmart.blogspot.com). Masih
menurut website tersebut Robin mengatakan: "The playgroup is o
spontanegus grouping which usually foru on the basic ofneighbourhood proximit!, Dari pengertian tersebut berarti plcygtoup terbentuk secara spontan dan merupakan kegiatan khas anak-anak. pola legralannya dari permainan paralel sampai kepada permainan tfiayal yang teUitr teratur. Meskipm kegiatan anaft pada kelompok perrrainan selalu bersifat klras anak-arialq namun di dalamnya tercErmin pola stuktur dan proses masyarakat luas.
Acta Diurna, Yolume 5 No.Z, September 200g
sert ini, ploygroup dapat
dengan
deh dit€Dukatr di sekitar kita. Ada yang ffi internasional, memakai dua batrasA fr, fuyg,arp lokal yang menggabungkan
kmitulum lokal dan internasional. EWMA bisa menjadi sarana untuk orang
mgembangkan anaknya dengan lebih ffi- Playgroup juga bim menjadi saftma rl& trang tua mengetahui potensi anak
pg
sebenarnya sehingga orangtua dapat hffi mngarahkan dan membimbing anak r-rlqlai masa depan sesuai dengan mint4 bar+ d6ps1s6i yang dimilikinya Selain playgroap juga bisa m€ojadi sar4na sosialisasi bagi anak. Tdhlauprm keluarga merupakan tempat
iu;
,Lirrana proses sosidisasi pertama "*L, dim*na anak dalam perkembangannya dlradmn b€rbagai macam kegiatan dasar, rilnrrl saat ini proses sosialisasi sudah hyak pula terjadi di luar keluarga, seperti
Adoygtotp. Pe,relitian
ini
dilakukaa
di pG
Toptids karcna peneliti melihat bahwa pG Toftids adalah salatr satu plrygroup yang
:!dTd di Sokaraja. Selain itu juga karena ffimhrrr yang diunggulkao di sanaadalatr .a dwi balrasa atanu biilinguol.
fu'*ulum itulah yang membedakan
PG
keterangan, memberi data atau fbkta yang bergtma bagi segala aspek kehidtrpan manusia. Di sarnping itu, komrmikasi juga
berfirngsi mendidik yaitu mendidik setiip
orang dalam menuju pencapaian kedewasaan bermandiri. Seseorang bisa
banyak tahu karena banyak mendengar,
banyak membaca dan banyak berkomunikasi. Berikutrya adalah fungsi
persuasif, maksudnya ialah bahwa
komunikasi sanggup "membujuk' otang untuk berperilaku sesuai dengan kehendak yang diinginkan oleh komunikator. Seorang anak kecil bisa berhenti menmgis setelah $9ojrt oleh ibunya (dengan komunikasi) bahwa anak yan€ suka menangis akan menjadi anak bodoh, misalnya. Sedangkan yang terakhir ialah fungsi hiburan. Ia dapat
menghibur orang pada saat yang memungkinkan, Mendelrgarkan dongeng, membaca bacaan ringan, adalah contohnya.
KOMUIYIKASI ISTRUKSIONAL Seringkali masyarakat mematrami katainstusional dalam makna sebagai,suatu instruksi dari kata to instruct yang berarti memerintah dalam kamus-kamus batrasa Inggris paddrd ati lain dmi kaaini addatr mengajarkan atau melatih. Dalam masalatr pembelajaran sebenarnya komunikasi salah satu unsur yang sangat
Togtids &ngan plrygroup lain. Perbedaan iu terrtrnya membawa perHaan juga ddmhal srategi instruksional di sana.
vital
ITIIilUSANMASALAH
komunikasi yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran menjadi hal sangat urgen:
Rumusan masalatr dalam penulisan
iLfr adalah: "Bagaimana komunikasi fulruilnal yang diterapkan dalam kegiatan
htrF
meagajar di Playgroup Topkids?,.
MIIAIIANPUSTAKA
Secara umum fungsi
u-m.um
Lnmik*si ialah informatif, edukatif,
dan rekreatif entertainment) ret[ {mmr*f: 2003). Maksud komunikasi
hmngsi informatif yaitu
b lfiurg
memberi
Yolume 5 No.2, September 2008
keberadaanya. Bahkan fungsi
Dalam kajian komunikasi
instnrksional komunikasi dengan fungsi edukatif.lah yang,akan disinggung kareoa fungsi itulah yang paling dekat kaitannya dengan bidang pendidikan, dan lebih khusus
lagi komrmikasi instruksioaal (instuctional communication). Salah satu aspek fungsi informatif dari komurikasi akan dijadil€n contsh untuk memahamkan sasaran
(komunikan) dalam komunikasi
intruksional yang terkondisi. Modul, misalny4, disamping sanggup "mengajari, atau melakukan *intruksi" kepada 77
pembacanya, juga dilengkapi dengan dat4 fakree af;atr keterangan lain yang berfirngsi memberi tahu atau memberi contoh-contoh
METODEPEI\TELITIAN
informasi sehingga keterpahamannya
adalah penelitian kualitatif, yang dilihat dari tujuannya dikategorikan sebagai penelitian deskriptif. Selain itu menurut Ruslan Q0042 213), penelitian kualitatif bertujuan untuk mendapatkan pemahaman yang sifatnya umum terhadap kenyataan sosial dari perspektif partisipan. Teknik pemilihan informan dalam penelitian iai adalah
meqiadi nyata (Yusup: t 990). Salah satu hal yang penting dalam
menjamin keberhasilan kegiatan
pembelajaran adalah sitnasi. Dengan sittrasi belajar yang be4ujuan dan yang terkendali akan berarti banyak berkaitan dengan
kegiatan instruksional, kegi.atan
membelajarkan sasaran dengan segala komponen yang diperlukannya. Pesan, ofang; bahan; dat; teknik, dan,lingkungan sebagai komponen-komponen instruksional
adalah bidang-bidang yang digarap untuk kepentingan instruksional. Komponenkomponen tersebut, baik sebagian maupun seluuhnya, dimanfaatkan secara optimal turituk meningkatkan.hsil belajar $saran s€cara terkendali sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan (Mudhoffir, 1986). Perggunaan kurikulum dan teori yang tepat akan menjadikan target sasaran
pembelajaran mencapai hasil yang maksimal. Halr ini dengan dukuagan komponen komunikasi instruksional yang
t€pat akan merfadi sasaran pembelajar
mffipu
metnanfaatkan potensinya untuk menjadikan dirinya meraih target atau tujuan instruksional yang telatr ditetapkan. Karena itu dasar penelitian ini. menggunakan pendekatan teori instnrksional yaitu Teori Psikologi Daya ataaformal dis ipline the ory, Tbori ini meaekanlon pada daya.daya yang dimiliki oleh anak yakni daya mengirgut" daya berfi kir, daya mencipta, daya perasaarl dm daya kerrauan. Untuk mengembangkan daya tersebut maka perlu dilatih. Misalnya, membentuk daya mengingag maka para siswa Frlu diberi latihan fakta-fakta, untuk melatih daya berfikir para siswa diberi hitungan yang berat-berat dan lain-lain. Yang penting dari teori ini menekankan pada faktor pembentukannya bukan pada faktor materiyangdigunaka&
Jenis penelitian yang digunakan
Purposive sampling yakni teknik
pengambilan sampel sumber data dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono,'200V : 53. 54). lbknik ini digunakan karena peneliti membutuhkan informan-informan yang memitiki laiteria tertentu yang diperlulcan dalampenelitian. Penelitian ini dilakukan di PG Topkids yang berada di kecanratan Sokaraja Kulon, Kabupaten Banyumas. Alasan peneliti memilih PG Topkids adaalah karena PG fiopkids merupakan salah satu PG yang berada bukan di kota, namun berani menawarkan keunggulan yaitu dwi bahasa ataa billingual. Sementara data dipooteli dengan wawancara, observasi dao $tudi pustakaataudokumen. Dalam pemilihan informan psnefiti
menggunakan purposive sampling. Infonnan dipilih b€rdasarkan syarat yang ditentukan olet peneliti, yang dianggap mengetahui hal yang akan diteliti. Informan bukan meunakili jumlah poptilasi,
dipilih unfirk mewakili informasi PEMBAHASAhT
l.
Dasar Teori dan Kurikulum Yang Digunakan
Teori instruksional yang sesuai di PG Topkids adalah Teori Psikologi Daya atau formal disipline. I(arena teori ini menekankan. .pada pengembangan daya-daya yang Aimititi diterapkan
oleh anak. Adapun daya-daya tersebut antara
lain' daya'**giogrt, daya ber6*ir, dry* mencipta, daya perasaan, dan daya 78
Acta Diurna, Volume 5 No.2, September 2008
frrrmrn- Untuk
+h q:.
hru
mengembangkan daya diperlukan sftategi dan metode yang Selain itu, daya-daya tersebut juga gns dilatih dalam perkembangannya.
kelompok belajar memiliki SKH yang
berbeda-beda yang disesuaikan dengan tingkatan anak, serta memiliki indikator
@rftkaorya
penilaian yang berbeda pula. Dalam pengembangan ktnikulurn PG Topkids terdapat program unggulan yang cukup berbeda dengan PG lain yaitu kegiatan Out Study. Kegiatan oat study irrl dilakukan setiap dua minggu dimaua lokasi kunjungan disesuaikan dengan tema dalam setiap minggrmya. Misalnya tema minggu ini adalalr kesehatan, lokasi out studybisa ke Puskesmas ataupun Rumah Sakit. Kegiatan out study ini bertujuan .agar anak lebih
M
Departemen Pendidikan Nasional, yag dimodifikasi oleh para pakar dari Pr'ogra* Studi. Pendidikm Anclc'Usia Dini
juga rmtuk menghindari kebosanan anak
FIP LJNJ sesuai dengan perkembangan anak (Developmentally Appropriote Practice DAP) serta berbasis pada Kecerdasan Jamak (Muiltipl e Int e I I i ge nr). "Kurikulum disini mengacu pada dari Departemen Pendidikan !{rimal yang disesuaikan dengan kondisi
2.
tirelnya, dalam
membentuk daya
lrriLnn fakta-fakta ataupun kosakatahoc*at& Untuk pengembangan d*ya
Fritra dapat dilakukan dengan cara rclutis atau bermain playdough.
s.rt"agkm rmtuk melatih daya berfikir para
drmdiberi latihan berhitung.
fui
Yang penting
teori ini menekankan pada faktor
hkan pada faktm materi ymgdiguakan. PG Topkids memiliki kurikulum pembelajaran yang pada l(urikultmr KBK
:
ffinnr
rEhlrh Kebetulan kita juga memiliki trrtuhm Eg$*an yaitr bahasa Inggris, rc"dengkan yang lain merupakan mgFpbmgan dari kurikulum nasional",
mt}fts.
Tanti yangmerupakan kepala
*{JtPGTopkids.
biesanya disusun dalam rencana pbehjran,yang dibuat per bulan. Untuk re pmhlajaran biasanya dibuat tmtt* irrm bulan sekaligus. Dari rencana pembelajaran tersebut, kemudian dfrmruakan kem-bali menjadi Satuan f.Eixfm Harian (SKH)'. SKH tersebut &d daligus untuk satu minggu oleh
*Eqreqing
t
gunr kelas. Watauprt tenra SKII pada dasarnya sama, tetapi tiap
ts Dhma, Yolume
yang dapat dipetik oleh mereka. Selain.itu selama belajm dalaur kelompok belajar.
Penggunaan Strategi Instruksional
Strategi instruksional yang
diterapkan di PG Topkids adalah dengan memberikan rasa nyarnan dan aman selama
kegitan belajar. Selain ini juga
menggunakan sistem pengajaran yang bersifat menyenangkan dan variatif agar anak tidak merasa bosan. PG Topkids juga merr,fliki lingkrmgar yang kondusif untuk melakukan pembiasaan dan pemberian tauladan yang baik. HaI ini diperlukan karen* pada masa itu aaak sedang dalan kondisi yang suka sekali meniru.
Selaqjdnya dijelaskan pula bahwa nasional dari Departemen Tfftm HfuNasional itu kemudian oleh PG &uh ke Rencana Pemblqiaran (RP). h ymg akan- diberikar pada, anak
&
mengerti apa saja yang terdapat di lingkungannyq dan dari sana banyak itnu
5 Na.2, September 2008
PG Topkids memiliki beberapa kompetensi yflfig' senffitiasa diker*angkat menggunakan strategi-shategi yang sesuai, antaralain: 1. Pengembarigan Moral dar Nilai Agama Meliputi pembiasaan perilaku positiq peftffimrm kemandirian dan disiplin serta pembinaan keimanan dan ketaqwaan (IMTAQ. Pengembangan
ini
mengatah padr peneapaian
Kecerdasan Spiritual. Pengembangan ini dilakukan dengan pembiasaan untuk berdoa setiap sebeltrm manptrn setelah
kegiatan belajar. Anak-anak juga 79
diajarkan doa-doa pendek, dan beberapa pendidikan agama. 2. Pengembangan Sosio Emosional
Meliputi
pengembangan
motorik halus (fine motor) dan motorik kasar (gross motor) untuk pertumbuhan dan kesehatan anak. Pengembangan fisik mengarah pada pencapaian kecerdasan bodi kinestetik.
prasaan dan emosi serta pengembang6s
kemampuan sosial atau sosialisasi untuk peningkatan kepekaan terhadap
kehidupan bermasyarakat. Pengembangan ini mengarah pada
pencapaian kecerdasan intrapersonal,
kecerdasan anterpersona dan naturalistik. Anak-anak di PG Topkids dalam hal ini diajarkan untuk senantiasa bermain dan berinterkasi dalam kelompok. Metalui kelompok tersebut anak-anak juga diajarkan rurtuk berbagi permainan dengan teman, bersabar menganti dalam bermaiq dan lain-lain. 3. PengembanganBahasa
Meliputi pengembangan bahasa agar anak mampu berkornuoikasi sesara
aktif dan pasif dengan lingkungan.
Pengembangan bahasa mengarah pada
pencapaian kecerdasan linguistik. Untuk di PG Topkids itu sendiri, pengmbangan bahasa tidak hanya bahasa lndonesia" tetapi juga bagasa Inggris. Pengembangan ini dilakukan salah satunya dengan cara bernyanyi. 4. Pengembangan
Kognitif pengembangan
Meliputi
matematika permulaan dan sains
permulaan. Pengembangan ini mengarah pada pencapaian kecerdasan logika matematika dan kecerdasan visual spatial. Contoh pengmbangan kognitif yang dilahkan di PG liopkids
misalnya mengenalkan panca indrq baik itu bagian, manfaat serta pengenalan konsep angka 1 -5.
5.
Pengembangan
Fisik
atau
Psikomotor
Meliputi
80
Instruksional Metode yang digunakan selama proses pembelajaran di PG Topkids antara lain metode demonstrasi dan simulasi. "Anak-anak kan belum mampu unutk 3, Metode
membayangkan benda yang diinginkan oleh guru, jadi haxus ada gambaran bentuk aslinya" ujar Mrs. Ni'matul Khasanah. Dengan metode demonstrasi, materi yang diberikan dalam bentuk aslinya, bukan hanya kata-katq agar anak-anak meqiadi lebih mudah memahami serta menghindari perbedaan persepsi terhadap materi. Metode ini mengubatr cara pengajar dari yang menj elaskan menj adi memperlihatkan.
Sedangkan metode simulasi dilakukan dengan cara game atau permainan edukatif yang. *Metode simulasi digpalcan agar anak bisa lebih ekspresif dalam mengekspresikan perasaannya" menurut Ivlrs. Ni'matul. Melalui metode ini anakbisa
meqiadi lebih kreatif dan atdf,
serta
pematnman materi yang relatifmudah.
4.Mediainstruksional "Media yang digunakan disini yaitu benda-benda dalam sentra bermain aktif dimana anak-anak bisa bermain namuo tetap memperoleh pelajaran dari itu, karena dunianya anak-anak itu dunia bermain sambil belajar" ujar Mr. Apri. Sentra bermain sendiri adalah area kegiatan yang dirancang di dalam atau di luar kelas, yang berisi beftagai kegiatan bemafu dengan balran-bahan yang dibututrkan dan disusun berdasarkan kemampuan anak serta sesuai dengan tema yang dikembangkan dan dirancang terlebih datrulu. Medis tersebut mulai dari media tradisional seperti papan
tulis, hingga media modern
seperti
prmainanplaydough.
pengembangan
Dalam sentra tersebut
Acto Diurna, Yolume 5 No.2, September 20A8
FEkimk 'n rriak unfuk bermain baik Dn ffifoaI maupun dalam kelompok nilfl A* diperbolehkan memilih kegiatan baginya dan akhirnya akan 5qg d G#e= rnak sebagai pembelajar yang tr dr imeraktif Setiap senta bermain tS f,drykaa oleh guru sesuai dengan pErr pengembangan, jadwal dan tema
5qE Efah
ditentukan. Semua kegiatan
hdn diarahkan untuk pencapaian target dise$aikan dengan kemampuan dan irn eak (child oriented). 5rg
Dengan menggunakan sentra
hrunain akti{ anak akan terlibat secara aktif secara fisik maupun mental karena anak uFrrTratkan berbagai pengalaman belajar
ht
dengan melihat, mendengar din
mcngerjakan secara langsung/praktek
hgsng
(teuniog by doing).
Sertra yang terdapat dalam pG trbgkids mtralain:
L
ScutrrPersiapan
Sentra persiapan meliputi hutagai kegiafao persiapan membaca errrnnUan, menulis permulaan serta
sentra seni dapat menimbulkan rasa
senang, mengembangkan dan mengeksplorasi daya kreativias anak memacu komunikasi verbal dan non
verbal, kepercayaan diri,
perkembangan motorik halus dan kasar serta kemampuan intelektual anak. Bahan-bahan yang digunakan antara lain; kertas, cat air, krayon, spidol, Fu$ing, kapur, lilin, kain, potongan !,ahan/gambar untuk diguniing dan ditempel dan bahan-bahan seni lainnya Batran alami juga dapat digunakan legerti kuyll, daun-daun, pasir, batu, kulit telur dan lain-lain. Sentar seni biasa dilakukan setiap hari Selasa.
3. SentraBermainBalok Sentra balok berisi
macarnmacam balok dengan berbagai bentuk
dan ukuran untuk menciptakan
bangunan yang dimajinasikan anak atau bangunan lain yang telah dikenal seperti
rumah, kebun binatang, gedung perkantoran, jembatan dll. Melalui kegiatan membangun balok, anak
mengembangkan kemampuan
butitung permulaan untuk anak. Kegiatan persiapan ini harus
matematika/berhitung permulaan,
bennain. Brb@ yang digtrnakan adalah bukufrEh dan bahan-bahan untuk kegiatan myimat, menulis dan matematika Beftagai kegiatan bermain di senha ini
masalah serta memperkuat daya konsentrasi. Benda-benda sepeiti
fiks*nskan dalam suasana
depat membantu anak belajar mencocokan, berhitung dan rolgelompokkan serta menciptakan
srlfui
pernainao yang mereka sukai fu bert*ih kemampuan berbatrasa. Stlrra pffsiapan akan mengembangkan lsensmpuan intelektual ffi*, otot hh, koordinasi mata-tangan, belajar
tetcrampilan seperti berbagi, hcgociasi
den memecahkan masalah.
A,rk-anak biasa bermain dalam senta
il
cfup hari Senin
L SrrfeSeni
tiap minggunya.
Melalui bahan-bahan baru dan fisik secara langsung,
e^Uhrrg
Yolume 5 No.2, September 2008
kemampuan berpikir dan memecahkan
mobil, truk, orang-oraogan/boneka, hewan, kapal terbang, kain dapat ditambahkan sebagai pelengklp bermain balok. Benda-benaa ioi diberikan setelah anak selesai membuat bangunan dengan balok untuk kegiatan miqoplay. Untuk senta balok, biasanya dilalokan setiap hari Rabu 4. Sentra BahanAlam dan Sains SenEa ini memberikan banyak
kesempatan bagi anak untuk menggrmakan panca inderanya, dengan cara mengeksplorasi bahan-bahan alami, menciptakan, berpikir dan berkomunikasi serta melatih otot halus
dan kasarnya. Kegiatan
sains mencerminkan langsung minat anak terhadap kejadian-kejadian alamiah dan
8t
lerbagai benda yang ditemukan anak. Konsep-konsep matematika, IpA, gagasan-gagasan itniatr dan kreativitas luga dapat dikembangkan di sentra ini. Bahan-bahan yang d-iperlukan adalatr daun, *fug- t
Wi* dll, sedangkan alat yang digunakan diantaranya aaahl-setcop, saringan, kerucut, emLer dll. 5. Sentra IMTAe Sentra ini berisi berbagai kegiatan untuk merumamkan nikai-nllai agama, keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan yaag Matra Esa. Kegiatan yang dilahrkan merupakan keliatan yang sederhana dan menyenaigkan bagi anak mengingat batrwa pengenalan
dan pemahaman terhadap
-agama
merupakan suatu konsep yang ad'"uat
yatrg perlu diterjemahkan menjadi yang konkret bagi anak. 1!ivi!s Bahan-bahan yang disiapkai adalah bepagai bangman ibadatr berbentuk alat-alat beribadah dan kiab berbagai agarna, buku-buku cerita,
gambar-ganbar dan alat permainan lain yang berntransaagama.
Meatrrut Mr. Apri ,,Dalam satu minggu tiaptiap kelompok Urrnain sarrrUif betaJar secara bergantian bermain di sentrar..n|u !9pebu! sesuai dengan SKH yang telah dibuat sebelumnya -oleh *uii"gl fE Suru. n-e.n8ajar',. Media lain yang
yang dibawa, misalnya daun_daunan,
bungar sayuran
4u, lain_lain
yang
mendtrkung kegiatan belajar. Beberapa ApE biasanya dibuat dari pemanfaatan -b**g qekas yang dikumpulkan o"*n siswa" misalnya dari kaleng r*,, y*g &U*t oengan semenarik mungkin dan- dihias
a*i
t,
dengan kertas warna untuk menarik
perhatiananak.
5.
Teknik Instrulaional
Teknik yang digunakan dalam intruksional di p-G fiopkids aAalatr dengan permainrn yang bersifat edukatif. Bemrain merupakan salah satu cara yang paling efektif untuk mengembangkan pot iri*r{ karena melalui kegiatan Grmain;rk rk"; lebih mudah menyerap informasi dan pengalaman. Anak j mer{adi lebih peka 1ga terhadap kebutuhan aan *tai yang dimiliki oleh orang lain. Bennain beisarila teman luga memberikan kesempatan bagi anakanak unhrk menyesuaikan perilaktimeneka ge$an orang lain. Jadi, bisa dikatakan bahwa bermain merupakan jendela
perkembangananak.
-Ada pula teknik khusus yang digunakan pengajar di pG Topkids untuk memperkenalkan dan mengajartan bahasa I$gt r pada anak-anak yaiiu melalui l.g,*
"P?TI*yi adalah.te{nik yang pali-ng efektif untuk mengajarkan dha; lirggris q1du *uk, karena bahasa tnggris bisa dibawakan dengaafun" kata f,A.
liri-.
p"au
saat menyanyikan- lugu, p"ngajar Suga gerakan yang sesuai dengan f_",Try*gakan Imk lagu tersebut kemudian anak-anak akan menirukannya. Teknik tersebut terbukti efektif karena anak lebih muAah yntuk mengerti kosakata balam bahasa Inggris sekaligus artinya dalarn bahasa .
Indonesia. Pola komunikasi yang tejadi selama
t"-gruF" belajar mengajL ii pA-froHa, adalah komunikasi dua arah. .TadiiiOut pengajar y*g ngo*oog, |tanvl q.lPu tetapi juga dituntut ogb-ing,iu,1* lA. Apri.{$ Kemampuan berkomunifari *uf. 3!an berkembang {engan adanya pola romunikasi dua arah. Selain itu, toirunitasi ayrh juga merupakan saat satu Uentut $ua interaksi sosial yangterjadi di r*u- 6.Hambatan
Selama kegiatan instruksional di pG Topkids p"*ifrh ,ia"t terlepas dari hambitan yuog aapat ber-langsunq
mengganggu kegiatan tersebut. Hanrbatan 82
Acta Diurna, Volume 5 No.2, September 200g
,
lltu ililEtul
dari pengajar, siswa maupun
o'Secara d umum 5ung digunakan. ffi iur muncul dari analL yutu mood d Enrlrut Mrs. Ni'matul Khasanah. fmr kirtan instruksional disini tidak
ind6n
memaksa, maka mood anak sangat
rrrcitusieogaruhi kegiatan yang telah ffimermnakan sebelumnya dalam SKH. Cm@a adalah ketika anak tersebut ildmilF rmutk bermain di sentra ait, Fffid j{rdwal hari itu adalah senta balok,
rlrmn,va hal tersebut akan sedikit
lmgtgmbat kegiatan belajar hari itu. Untuk lrrang*tssi hambatan yang Seperti itu, re$ar hanrs pintar untuk mengalihkan
iqgnnen anak tersebut dengan 1a
i
cara yang
m€maks4 agar tetap sesuai dengan
qKHlugtelahdibuat Xf,SIMPULAI\I
Berdasarkan penelitian yang telah ffi[rksrnekan, diperoleh kesimpulan batrwa hmeoo€n-komponen dalam komunikasi imuksionat telah dilakukan sesuai dengan @urrya Penggrmaan stategi dan metode Epd, serta media yang mendukung hGgtrn"n intruksional di PG Topkids sudah
DAFTAR PUSTAKA Effendy, OU. 2003. Ilmu, Tbori dan Filsafat
Komunikasi. Citra Aditya: Bandung.
Mudhoffir, 1986. Telcnologi Instruksional. RemadjaKarya: Bandung. Ruslan, Rosady. 2004. Metode Penelitian
Public Relations
dan
Komunikasr. PT Raja Grafindo Persada: Jakarta.
Sugiyono. 2007. Memaharni Penelitian Kualitatif dilengkapi Contoh
Proposal dan Laporan Penelitian. CV Alfabeta: Bandung.
Yusup, Pawit M. 1990. Komunikasi Pendidikan dan Komunikasi Instruksional. Remaja Rosdakarya: Bandung.
www.topkidssmart.blogspot.com diakses Juni2008
yq
w.
Aplikasi teori Psikologi Daya dalam instnrksional di PG Topkids sudatr mlci dikaenakan berbagai daya yang iEildtiki oleh masing-masing anak benartqtr',ir dikembangkan melalui kegiatan hr&iooal di sana Perubahan sikap yang er4&tn dari kegiatan belajar di sana
hEgie
lrTii-
Pementuan strategi dan progrcm-
f,'s@gttm yang diterapkan dalam nOcljiran di PG Topkids sudah sesuai
&EE hikulum nasional yang ditetapkan. SfrEfr""r program-program yang lain
roryh pengembangan dari kurikulum n&ml tErsebut. Sedangkan penggunaan ffi di PG Topkids yang cukup beragam
ufuft1i 6ampu
lrfrmm h-[li,[
laa
mengurangi tingkat pada akan dalam kegiatan
Diurna, Volume 5 No.2, September 2008
83