LAMPIRAN 1 Alur Pikir Bahan medikamen saluran akar Tujuan : Memperoleh aktivitas antimikroba di saluran akar. Menetralkan sisa-sisa debris di saluran akar. Mengontrol dan mencegah nyeri. Ca(OH)2 Bahan antimikroba→ medikamen saluran akar Kelemahan : toksik, sulit dihilangkan dari saluran akar. Enterococcus faecalis Bertanggung jawab terhadap 80-90% infeksi enterococci dalam saluran akar. Ditemukan pada pengisian saluran akar yang gagal disertai periodontitis apikalis (Sundqvist, 1998) Resisten terhadap Ca(OH)2 Faktor-faktor virulen: aggregation substance (AS), surface adhesion, sex pheromones, lipoteichoic acid (LTA), extraceluller superoxide production (ESP), gelatinase lytic enzyme, hyalurodinase, dan cytolysin toxin.
Aloe vera Komponen & kandungan→ asam amino, antrakuinon, enzim, mineral, vitamin, lignin, monosakarida, polisakarida, asam salisilat, saponin, sterol, tanin,, senyawa antiprostaglandin, magnesium laktat dan protein. Aplikasi & kegunaan→ Medis, industri makanan & minuman, industri kosmetik Daya antibakteri - Saponin→memiliki molekul ampifatik (mengandung regio hidrofilik dan hidrofobik)→ujung hidrofobik berikatan dengan ujung hidrofobik protein→ujung hidrofilik yang bebas membawa protein ke dalam larutan sebagai kompleks deterjenprotein→protein membran larut. - antrakuinon→ gugus quinon→ membentuk kompleks dengan asam amino nukleofilik dalam protein→inaktivasi protein→protein kehilangan fungsi golongan fenolik→ - Tanin→senyawa membentuk kompleks dengan protein→ menginaktivasii enzim dan protein transport cell envelope.
Dari uraian diatas maka diperlukan bahan alami yang dapat dikembangkan sebagai alternatif medikamen saluran akar yang memiliki khasiat lebih baik, harga murah dan mudah didapat. Rumusan masalah Apakah ada efek antibakteri Aloe vera terhadap Enterococcus faecalis sebagai bahan medikamen saluran akar? Tujuan Penelitian Untuk mengetahui efek antibakteri ekstrak etanol Aloe vera terhadap Enterococcus faecalis sebagai bahan medikamen saluran akar. Judul penelitian : Efek Antibakteri Ekstrak Etanol Aloe vera Terhadap Enterococcus faecalis Sebagai Bahan Medikamen Saluran Akar Secara in Vitro
Universitas Sumatera Utara
LAMPIRAN 2 Alur Ekstraksi Tanaman Aloe vera
Daun Aloe vera (1015,5 gr) diiris tipis Disusun di dalam cawan Dimasukkan ke dalam freeze dryer Didapatkan Aloe vera kering Dihaluskan di dalam blender Dimaserasi dalam etanol 96% selama 6 hari dan diremaserasi setiap 2 hari Disaring dengan kertas saring biasa melalui corong Buchner Ekstrak cair Diuapkan dalam rotavapor hingga diperoleh ekstra kental Disimpan dalam botol kaca tertutup,simpan di lemari pendingin
Universitas Sumatera Utara
LAMPIRAN 3 Alur Uji Identifikasi Fitokimia
Uji Antrakuinon Ekstrak etanol Aloe vera 2 tetes
Ekstrak cair dari ampas Aloe vera 2 tetes
Masukkan ke dalam tabung Tambahkan asam sufat 2 N dan panaskan Setelah dingin, tambahkan 5 ml benzen, kocok dan diamkan Lapisan benzen dipisahkan dan disaring, kocok dengan 1ml NaOH 2 N Lapisan air berwarna merah dan lapisan benzen tidak berwarna menunjukkan ada antrakuinon
Uji Saponin Ekstrak etanol Aloe vera 5 tetes
Ekstrak cair dari ampas Aloe vera 5 tetes
Masukkan ke dalam tabung Tambahkan 5 ml air panas, dinginkan, kocok kuat Terbentuk busa stabil 10 menit dan tidak hilang dengan penambahan 1 tetes HCl 2N menunjukkan adanya saponin
Uji Tanin Ekstrak etanol Aloe vera 5 tetes+aquades
Ekstrak cair dari ampas Aloe vera
Didihkan selama 3 menit 100 ml, disaring Filtrate ditambah 1-2 tetes FeCl 1% Endapan kehijauan menunjukkan adanya tanin
Universitas Sumatera Utara
LAMPIRAN 4 Alur Penyiapan Suspensi Bakteri
Pembuatan media pertumbuhan Mueller Hinton Agar 12 gram + akuades 240 ml Diaduk sampai melarut Dituangkan ke dalam petri (20ml/petri) Disterilkan dengan autoklaf selama 15 menit Diinkubasi selama 24 jam untuk melihat kontaminasi bakteri lain Kalau tidak ada kontaminasi, siap digunakan untuk membiakkan spesimen
Pembiakan Spesimen Bakteri Bakteri Enterococcus faecalis yang dibiakkan pada Mueller Hinton Agar Ambil beberapa koloni bakteri lalu disuspensikan dengan 10 ml NaCl 0,9% Setarakan dengan 0,5 Mc Farland Standard menggunakan spektrofotometer (108 CFU/ml) Lakukan pengenceran 0,1 biakan bakteri dalam 9,9 ml NaCl 0,9% Konsentrasi 106 CFU/ml
Universitas Sumatera Utara
LAMPIRAN 5
Alur Pengujian Efek Antibakteri Bahan Coba
Ektrak etanol Aloe vera (masing-masing konsentrasi 1ml + suspensi bakteri 1ml) Dimasukkan dalam inkubator CO2 dengan suhu 37oC selama 24 jam Membandingkan kekeruhan dengan kontrol Mc Farland Masing-masing kelompok konsentrasi divorteks Ambil 50 µl dan teteskan pada media padat (Mueller Hinton Agar) Direplikasi 4 kali Dimasukkan dalam inkubator CO2 dengan suhu 37oC selama 24 jam Hitung nilai rerata jumlah koloni bakteri pada tiap petri dan kelompok perlakuan Hasil Kesimpulan
Universitas Sumatera Utara
LAMPIRAN 6
Tabel hasil uji antibakteri ekstrak etanol Aloe vera terhadap Enterococcus faecalis Bahan Uji
Replikasi
Kons. 100%
Kons. 50%
Kons. 25%
Kons. 12,5%
Ekstrak etanol Aloe vera
1 2 3 4
0 0 0 0
0 0 0 0
0 0 0 0
0 0 0 0
Keterangan : CFU/ml *
Kons. 6,25% (CFU/ml)* 1,72. 103 1,4. 103 1,26. 103 1,94. 103
Kons. 3,125%
Kons. 1,56%
TBUD TBUD TBUD TBUD
TBUD TBUD TBUD TBUD
Kontrol Mc Farland (CFU/ml)* 264. 1015
Kontrol Negatif 0
= Colony Forming Unit/ml = sudah dikali dengan 20 (faktor pengali)
Universitas Sumatera Utara