UTS TF-3204 AKUSTIK
RUANGAN 9231 GKU TIMUR ITB oleh
CHAIRINNAS 13307099
PROGRAM STUDI TEKNIK FISIKA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG 2010
A. Latar Belakang Ruangan merupakan suatu hal yang penting bagi manusia untuk melakukan kegiatan baik untuk kuliah, seminar, konser musik, dan lain sebagainya. Bentuk dari ruangan menyesuaikan fungsi dari ruangan tersebut. Permasalahan yang terjadi di Indonesia, sebagian besar ruangan tidak mempunyai desain akustik yang sesuai dengan fungsinya. Ruangan yang ada di Indonesia boleh dibilang asal jadi, kebanyakan berbentuk kotak atau balok yang dindingnya terbuat dari semen atau menggunakan keramik yang seringkali tidak sesuai dengan fungsi ruangan tersebut sehingga pengguna ruangan tersebut merasakan adanya ketidaknyamanan ketika menggunakan ruangan tersebut. Salah satu ruangan yang akan penulis tinjau disini adalah ruangan 9231 GKU Timur ITB. Ruangan ini cukup berbeda dan unik dibanding kebanyakan ruangan di ITB. Ruangan ini biasanya digunakan untuk kuliah umum, seminar, kolokium, dan sejenisnya. Dari segi desain ruangan ini sepertinya mempunyai desain akustik yang cukup baik dibanding ruangan kuliah lain yang ada di ITB. Mulai dari desain dinding yang tidak sama seperti ruangan lain kebanyakan, atap, hingga bahan yang digunakan di ruangan ini. Untuk mengetahui seberapa efektif ruangan tersebut, maka disini penulis akan memberikan penilaian secara subjektif dikarenakan penulis sendiri tidak mempunyai peralatan untuk melakukan pengukuran data secara objektif dan hal ini didasarkan pada pengalaman penulis yang pernah melakukan berbagai kegiatan diruangan tersebut. Diharapkan nantinya makalah ini bisa dijadikan pertimbangan dalam mendesain suatu ruangan agar tidak asal-asalan dan memenuhi fungsinya karena sangat besar pengaruhnya terhadap tujuan dari penggunaan ruangan tersebut. Contohnya saja bila seseorang sangat susah untuk berkonsentrasi dalam mengikuti seminar atau kuliah, salah satu penyebabnya adalah desain ruangan sewaktu dia masih SD sampai SMP yang tidak baik sehingga berdampak pada dirinya dikemudian hari. Untuk mengurangi hal demikian dikemudian harinya, penulis mengharapkan hal ini dijadikan acuan untuk kedepannya.
B. Topik Permasalahan Pada makalah kali ini, permasalahan akustik akan difokuskan pada lima hal : 1. Direct Arrival Parameter akustik berupa suara langsung yang dapat di dengar oleh audience atau orang yang berada di dalam ruangan tanpa mengalami pantulan. 2. Reverberation Time Parameter akustika ruangan yang paling banyak dikenal orang adalah Waktu Dengung (Reverberation Time – RT). RT seringkali dijadikan acuan awal dalam mendesain akustika ruangan sesuai dengan fungsi ruangan tersebut. RT menunjukkan seberapa lama energi suara dapat bertahan di dalam ruangan, yang dihitung dengan cara mengukur waktu peluruhan energi suara dalam ruangan. Waktu peluruhan ini dapat diukur menggunakan konsep energi tunak maupun energi impulse. RT yang didapatkan berdasarkan konsep energi tunak dapat digunakan untuk memberikan gambaran kasar, waktu dengung ruangan tersebut secara global. RT jenis ini dapat dihitung dengan mudah, apabila kita memiliki data Volume dan Luas permukaan serta karakteristik absorpsi setiap permukaan yang ada dalam ruangan. Sedangkan RT yang berbasiskan energi impulse, didapatkan dengan cara merekam response ruangan terhadap sinyal impulse yang dibunyikan didalamnya. Dengan cara ini, RT di setiap titik dalam ruangan dapat diketahui dengan lebih detail bersamaan dengan parameterparameter akustik yang lainnya. RT pada umumnya dipengaruhi oleh jumlah energi pantulan yang terjadi dalam ruangan. Semakin banyak energi pantulan, semakin panjang RT ruangan, dan sebaliknya. Jumlah energi pantulan dalam ruangan berkaitan dengan karakteristik permukaan yang menyusun ruangan tersebut. Ruangan yang dominan disusun oleh material permukaan yang bersifat memantulkan energi suara cenderung memiliki RT yang panjang, sedangkan ruangan yang didominasi oleh material permukaan yang bersifat menyerap energi suara akan memiliki RT yang pendek. Ruangan yang keseluruhan permukaan dalamnya bersifat menyerap energi suara (RT sangat pendek) disebut ruang anti dengung (anechoic chamber), sedangkan ruangan yang keseluruhan permukaan dalamnya bersifat memantulkan suara (RT sangat panjang) disebut ruang dengung (reverberation chamber). Ruangan-ruangan yang kita tempati dan gunakan sehari-hari, mulai dari ruang tidur, ruang kelas, auditorium, masjid, gereja dsb akan memiliki RT diantara kedua ruangan tersebut diatas, karena pada umumnya permukaan dalamnya disusun dari gabungan material yang menyerap dan memantulkan energi suara. Desain bentuk, geometri dan komposisi material penyusun dalam ruangan inilah yang akan menentukan RT ruangan, sekaligus kinerja akustik ruangan tersebut.
3. Warmth Apabila waktu dengung ruangan pada frekuensi-frekuensi rendah lebih besar daripada frekuensi mid-high, maka ruangan akan lebih terasa hangat (warmth). Waktu dengung yang lebih tinggi di daerah frekuensi rendah biasanya lebih disarankan untuk ruangan yang digunakan untuk kegiatan bermusik. Untuk ruangan yang digunakan untuk aktifitas speech, lebih disarankan waktu dengung yang flat untuk frekuensi rendah-mid-tinggi. 4. Intimacy Kriteria ini menunjukkan persepsi seberapa intim kita mendengar suara yang dibunyikan dalam ruangan tersebut. Secara objektif, kriteria ini berkaitan dengan waktu tunda (beda waktu) datangnya suara langsung dengan suara pantulan awal yang datang ke suatu posisi pendengar dalam ruangan. Makin pendek waktu tunda ini, makin intim medan suara didengar oleh pendengar. Beberapa penelitian menunjukkan harga waktu tunda yang disarankan adalah antara 15 – 35 ms. 5. Diffusion Secara garis besar difusi adalah penyebaran suara dalam suatu ruangan. Difusi yang baik adalah setiap titik di ruangan akan mendengar sama jelasnya, baik di bagian depan maupun belakang. C. Judgement 1. Direct Arrival Secara umum setelah dicoba dari beberapa titik, direct arrival dari sumber suara bisa dibilang cukup bagus, karena geometri ruangan yang bagus baik dari segi tempat pembicaranya maupun letak tempat duduk audience. 2. Reverberation Time Waktu dengung ruangan 9231 diukur dengan tepukan tangan, kemudian diukur dengan stopwatch, dari hasil pengukuran didapat waktu dengungnya 0,3detik. Nilai ini masih dibawah nilai referensi untuk speech/conference room yang standarnya 0,7-1 detik. 3. Warmth Warmth dari ruangan 9231 tidak begitu bagus, karena suara tidak nyaman didengar. 4. Intimacy Waktu tunda antara suara langsung dan suara awal pantulan boleh dikatakan sangat kecil, karena tidak begitu terdengar adanya jeda. Berarti intimacy ruangan ini bisa dibilang bagus. 5. Diffusion Penyebaran suara pada ruangan 9231 tidak merata terutama mulai dari bagian tengah ke bagian belakang tempat duduk audience, kalau untuk bagian depan ke
tengah, penyebaran suara boleh dikatakan bagus selain karena dekat dengan sumber suara. D. Analisis Gambar Ruangan 9231
Untuk direct arrival, dari gambar tampak bahwa dari tempat duduk yang bertingkat, maka suara langsung terdengar dari sumber suara tiap tempat duduk. Jika ruangan terisi penuh audience, maka direct arrival tetap akan tetap sampai ke belakang dengan layak dan tidak terhalangi yang merupakan tujuan utama desain tempat duduk yang bertingkat tadi. Untuk reverberation time, waktu dengung yang singkat dikarenakan dindingnya kebanyakan terdapat absorber. Pemasangan absorber tidak di dekat sumber suara agar tidak terjadi echo. Absorber yang menyerap pantulan bunyi yang dari sumber suara yang melemah mengurangi waktu dengung. Pada kursi juga dipasang absorber agar tidak terjadi echo pada setiap kursi penonton, sehingga penonton tidak mengalami gangguan dalam mendengar bunyi. Lantai juga diberi karpet untuk mengurangi efek pantulan yang berulang-ulang yang dapat membuat audience tidak nyaman. Untuk warmth, karena ruangan memang tidak didesain untuk ruangan konser musik,maka warmth nya wajar saja tidak bagus. Warmth lebih utama untuk ruangan konser. Untuk intimacy, ruangan yang besar serta permukaan dinding ruangan yang sebagian besar tertutupi bahan yang tidak keras(absorber) sehingga beda waktu antara suara langsung dan suara awal pantul tidak jelas. Intimacy juga mempunyai hubungan dengan waktu dengung, sehingga juga dipengaruhi oleh absorber. Suara yang diserap oleh absorber di bagian pinggir sehingga pantulannya menjadi berkurang, dan hal itu semakin membuat suara menjadi terdengar semakin “intim”. Untuk diffusion, penyebaran tidak merata dibagian tengah sampai belakang karena plafon bagian atas terlalu datar sehingga pemantulan suara tidak maksimal sampai ke belakang. Selain itu, dinding ruangan yang menggunakan absorber mengurangi pantulan sampai ke bagian belakang, ditambah lagi lantainya yang dilapisi karpet, sehingga pemantulannya semakin berkurang. Sebenarnya pemakaian absorber sudah baik untuk mengurangi echo, namun karena ada tirai di bagian atas,
seharusnya untuk penyebaran yang lebih merata bagian di atas absorber merupakan permukaan yang keras. E. Kesimpulan Secara keseluruhan, ruangan tersebut sudah cukup baik untuk speech/conference karena sudah hampir memenuhi sebagian kriteria yang dibutuhkan. Cuma mungkin ruangan ini harus memakai pengeras suara jika ruangan dalam keadaan penuh audience.
Pustaka : http://jokosarwono.wordpress.com/category/akustika-ruangan/ http://puslit.petra.ac.id/search_engine/cache/INT/INT040201/INT04020105.txt