53
DAFTAR REFERENSI Achmad, Sjamsul Arifin. 1986. Kimia Organik Bahan Alam. Jakarta: Karunika. Alamendah. Pohon Kapur (Dryobalanops aromatica) Penghasil Kapur Barus. http://alamendah.org/2011/02/25/pohon-kapur-dryobalanops-aromaticapenghasil-kapur-barus/. Diakses 24 Maret 2013. Alfath, Cut R., Vera Yulina dan Sunnati. 2013. Efek antibakteri Ekstrak Kulit Buah Delima (Granati fructus cortex) pada Streptococcus mutans In Vitro. Journal of Dentistry Indonesia. Volume 20 No. 1. Anonim. Antibakteri. http://id.wikipedia.org/wiki/Antibakteri. Diakses 16 April 2013. ______. Kamus Jenis Tanaman. http://www.d-forin.com/flora.php?tnmn=13PY RLGsJ6zSqHOKsGnSbDICN1JDp1hGZ8nOqzDScPIDc5NI3PYRLGsJ6zIS qHOKsGnM4zpJ5XGHm&pg=1. Diakses 2 April 2013. Atmosuseno, Rudi Setiawan dan Khaerudin Duljapar. 1996. Kayu Komersil. Jakarta: Penenbar Swadaya. Biomed, Maksum Radji, M. 2011. Buku Ajar Mikrobiologi Panduan Mahasiswa Farmasi dan Kedokteran. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran. Djamal, Rusjdi. Kimia Bahan Alam Prinsip-prinsip Dasar Isolasi dan Identifikasi. Padang: universitas Baiturrahmah. Fessenden dan Fessenden. 1982. Kimia Organik Edisi Ketiga Jilid 2. terj. Aloysius Hadyana Pudjaatmaka, Jakarta: Erlangga. Khunaifi, Mufid. 2010. Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Daun Binahong (Anredera cordifolia (Ten.) Steenis) Terhadap Bakteri Staphylococcus aureus dan Pseudomonas aeruginosa. Malang: Skripsi Jurusan Biologi Fakultas Sains Dan Teknologi Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang. Lenny, Sovia. 2006. Senyawa Flavonoida, Fenilpropanoida, dan Alkaloida. Medan: Karya Ilmiah Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatra Utara. ___________. 2006. Senyawa Terpenoida dan Steroida. Medan: Karya Ilmiah Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatra Utara. Marliana, Soerya Dewi, Venty Suryanti dan Suyono. 2005. Skrining Fitokimia dan Analisis Kromatografi Lapis Tipis Komponen Kimia Buah Labu Siam (Sechium edule Jacq. Swartz.) dalam Ekstrak Etanol. Surakarta: FMIPA Universitas Sebelas Maret (UNS).
54
Marlinda, Mira. 2012. Analisis Senyawa Metabolit Sekunder dan Uji Toksisitas Ekstrak Etanol Biji Buah Alpukat (Persea americana Mill.). Manado: Jurnal MIPA UNSRAT Online. Mpila, Deby A., Fatimawali dan Weny I. Wiyono. Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Mayana (Coleus atropurpureus [L] Benth) Terhadap Staphylococcus aureus, Escherichia coli dan Pseudomonas aeruginosa Secara In-Vitro. Manado: Program Studi Farmasi FMIPA UNSRAT. Mulyani, Meri, Bustanul arifin dan Hazli Nurdin. 2013. Uji Antioksidan dan Isolasi Senyawa Metabolit Sekunder dari Daun Srikaya (Annona squamosa L). Jurnal Kimia Unand. Volume 2 No. 2. Noverita, Dinah Fitria dan Ernawati Sinaga. 2009. Isolasi dan Uji Aktivitas Antibakteri Jamur Endofit dari Daun dan Rimpang Zingiber ottensii Val. Jurnal Farmasi Indonesia. Volume 4 No. 4. Nuraini, Annisa Dian. 2007. Ekstraksi Komponen Antibakteri dan Antioksidan dari Biji Teratai (Nymphaea pubescens Willd). Skripsi. Bogor: Institut Pertanian Bogor. Nuria, Maulita Cut, Arvin Faizatun dan Sumantri. 2009. Uji Akitivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Jarak Pagar (Jatropha curcas L) Terhadap Bakteri Staphylococcus aureus ATCC 5923, Escherichia coli ATCC 25922, dan Salmonella typhi ATCC 1408. Jurnal Ilmu-ilmu Pertanian. Volume 5 No. 2. Peoloengan, Masniari, Chairul, Iyep Komala, Siti Salmah dan Susan M.N. 2006. Aktivitas Antimikroba dan Fitokimia dari Beberapa Tanaman Obat. Bogor: Seminar Nasional Teknologi Peternakan dan Veteriner. Pratiwi, Sylvia T. 2008. Mikrobiologi Farmasi. Jakarta: Erlangga. Purwani, Eni, Setyo Wulang Nur Hapsari dan Rusdin Rauf. 2009. Respon Hambat Bakteri Gram Positif dan Gram Negatif Pada Ikan Nila (Oreachromis niloticus) yang Diawetkan dengan Ekstrak Jahe (Zingiber officinale). Jurnal Kesehatan. Volume 2 No. 1. Puspitasari, Lia, Swastini, D.A., dan Arisanti. 2013. Skrining Fitokimia Ekstrak Etanol 95% Kulit Buah Manggis (Garcinia mangostana L.). Bali: Jurnal Farmasi Udayana. Redaksi Agromedia. 2008. Buku Pintar Tanaman Obat. Jakarta: Agromedia Pustaka. Rinawati, Nanin Dwi . Daya Antibakteri Tumbuhan Majapahit (Crescentia cujete L) Terhadap Bakteri Vibrio alginolyticus. Surabaya: FMIPA ITS. Robinson, Trevor. 1995. Kandungan Organik Tumbuhan Tinggi. Bandung: ITB.
55
Rostinawati, Tina. 2009. Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Bunga Rosella (Hibiscus Sabdariffa L.) terhadap Escherichia coli, Salmonella typhi dan Staphylococcus aureus dengan Metode Difusi Agar. Jatinangor: Penelitian mandiri Fakultas Farmasi Universitas Padjadjaran. Sarjono, Purbowatiningrum R dan Nies S Mulyani. 2007. Aktivitas Antibakteri Rimpang Temu Putih (Curcuma mangga vall). Jurnal Sains & Matematika. Volume 15 No. 2. Scribd. Makalah Hasil. http://www.scribd.com/mobile/doc/51028497. Diakses 3 April 2013. Silaban, Lowysa Wanti. 2009. Skrining Fitokimia dan Uji Aktivitas Antibakteri dari Kulit Buah Sentul (Sandoricum koetjape (Burm). f.) Merr) terhadap beberapa Bakteri secara In Vitro. Medan: Skripsi Universitas Sumatra Utara. Silalahi, Ruth Marliani. 2010. Karakterisasi Simplisia, Skrining Fitokimia dan Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak Etanol dan Fraksi Bunga Tumbuhan Brokoli (Brassica Oleracea L. Var. Botrytis L.). Medan: Skripsi Universitas Sumatera Utara. Soranta, Eko Wahyu. 2009. Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Pepaya (Carica papaya L) terhadap Escherichia coli dan Staphylococcus aureus Multiresisten Antibiotik. Surakarta: Skripsi Fakultas Farmasi Universitas Muhammadiyah Surakarta. Tarigan, Juliati Br., Cut Fatimah Zuhra dan Herlince Sitohang. 2008. Skrining Fitokimia Tumbuhan yang Digunakan oleh Pedagang Jamu Gendong untuk Merawat Kulit Wajah di Kecamatan Medan Baru. Jurnal Biologi Sumatera. Volume 3 No. 8. Utari, Puspa. 2011. Skrining Fitokimia dan uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Daun dari Tumbuhan Pacar Air (Impatiens balsamina L) Terhadap Bakteri Staphylococcus aureus, Staphylococcus epidermidis dan Pseudomonas aeruginosa. Medan: Skripsi Fakultas Farmasi USU. Wulan, Dhesti Setyo. 2009. Identifikasi Golongan Senyawa Antibakteri Glycyrrhizae Radix, Borneo Camphor, dan Coptidis Rhizoma terhadap Streptococcus pyogenes dan Staphylococcus aureus. Bogor: Skripsi Departemen Kimia Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Pertanian Bogor.
56 Lampiran A
Bagan Umum Penelitian
Kecambah Kayu Kapur ← Dikeringkan dan diblender Serbuk Kecambah ← Dilakukan Uji Fitokimia
(+) Metabolit Sekunder ← Dilakukan Ekstraksi ← Dilakukan Uji Aktivitas Antibakteri ← Didapatkan Zona Hambat
(-) Metabolit Sekunder
57 Lampiran B
Cara Kerja A. Persiapan Sampel Kecambah kayu kapur ← Dibersihkan ← Dikeringkan pada suhu kamar yang tidak terkena sinar matahari ← Di haluskan dengan blender Serbuk simplisia B. Uji Fitokimia Sampel 1. Flavonoid 200 mg sampel halus ← Diekstrak dengan 5 ml etanol ← Dipanaskan selama 5 menit di dalam tabung reaksi ← Ditambah beberapa tetes HCl pekat ← Ditambahkan 0,2 g bubuk Mg Timbul warna merah (+flavonoid) 2. Identifikasi Alkaloid 4 g sampel halus ← Ditambahkan secukupnya dengan Kloroform ← Ditambahkan dengan 10 ml amoniak dan 10 ml kloroform ← Disaring ke dalam tabung reaksi Filtrat ← ← Ditambahkan dengan
58
10 tetes H2SO4 2N ← Dikocok dengan teratur ← Dibiarkan beberapa menit sampai terbentuk 2 lapisan 1 ml lapisan atas ← Dipindahkan ke dalam tabung reaksi ← Ditambahkan beberapa tetes Pereaksi Meyer
Terbentuk endapan putih/kuning (+Alkaloid) 3. Steroid/Terpenoid 50-100 mg sampel halus ← Ditambahkan Asam asetat glasial sampai terendam ← Dibiarkan selama 15 menit 6 tetes larutan ← Dipindahkan ke dalam tabung reaksi ← Ditambahkan 2-3 tetes asam sulfat pekat
Terbentuk warna merah, jingga atau ungu (+ Triterpenoid) warna biru atau hijau (+ steroid)
59
4. Saponin 0,5 g serbuk simplisia ← Dimasukkan ke dalam tabung reaksi ← Ditambahkan 10 ml air panas ← Didinginkan ← Dikocok kuat-kuat selama 10 detik Busa stabil 1-10 cm selama 10 menit ← Ditambahkan dengan 1 tetes asam klorida 2 N
Busa stabil tidak hilang (+saponin) 5. Identifikasi Tanin 1 g serbuk simplisia ← Disari dengan 10 ml air suling ← Disaring Filtrat diencerkan dengan air hingga tidak berwarna ← Diambil 2 ml larutan + 1-2 tetes pereaksi FeCl3 1%
Terbentuk warna biru kehitaman atau hijau kehitaman (+Tanin)
60
C. Pembuatan Ekstrak 200 g serbuk simplisia ← Direndem sampai terlihat jernih dengan pelarut n-heksana
← Disaring Filtrat n-heksana Ampas ← Diuapkan ← Direndem sampai terlihat jernih dengan pelarut
Ekstrak n-heksana
Etil asetat
← Disaring Ampas ← Direndem sampai terlihat jernih dengan pelarut Etanol
Filtrat etil asetat ← Diuapkan Ekstrak etil asetat
← Disaring Ampas Filtrat etanol ← Diuapkan Ekstrak etanol
61
D. Pembuatan Media 1. Media Nutrient Agar miring 0,46 g NA ← Dilarutkan dalam 20 ml air aquades ← Dihomogen dengan stirer di atas penangas air sampai menididih 5 ml NA ← Dituangkan masing-masing pada 2 tabung reaksi steril ← Ditutup dengan dengan aluminium foil ← Disterilkan dalam autoklaf 15 menit pada suhu 1210C ← Dibiarkan pada suhu ruangan selama ± 30 menit sampai media memadat pada kemiringan 300 Media NA miring 2. Media Pembenihan 2,3 g NA ← Dilarutkan dalam 100 ml aquades ← Dihomogen dengan stirer di atas penangas air sampai menididih ← Disterilkan dalam autoklaf 15 menit pada suhu 1210C ← Didinginkan sampai suhu ± 45-500 C Media NA
62
E. Pembuatan Suspensi Bakteri Bakteri ← Ditanam pada media Nutrien agar (NA) miring ← Diunkubasi pada suhu 370C selama 24 jam ← Disuspensikan ke dalam media cair NaCl 0.9 % ← Diinkubasi selama 24 jam pada suhu 370C Suspensi bakteri F. Uji Aktivitas Antibakteri 0,1 ml inokulum bakteri ← Dimasukkan dalam cawan petri steril ← Ditambahkan dengan 20 ml media NA dengan suhu 45-500C ← Digoyangkan agar media dan suspensi tercampur rata Media padat ← Dilubangi dengan punch hole ← Kemudian diteteskan dengan 0,1 ml ekstrak dengan konsentrasi 40, 80, 160 dan 320 mg/ml dan pelarut dan tetrasiklin ← Dibiarkan selama 15 menit ← Diinkubasi pada suhu 360C selama 18-24 jam ← Diukur daerah diameter hambat (zona bening) Zona hambat
63
Lampiran C
Pembuatan Larutan Pereaksi A. Larutan Pereaksi Meyer Sebanyak 5 gram Kalium Iodida dalam 10 ml air suling kemudian ditambahkan larutan 1,36 g merkuri (II) klorida dalam 60 ml air suling. Larutan dikocok dan ditambahkan air suling hingga 100 ml. B. Pereaksi Besi (III) Klorida 1% Sebanyak 1 gram besi (III) klorida dilarutkan dalam air suling hingga 100 ml, dipindahkan ke erlenmeyer. C. Larutan Asam Klorida 2 N Sebanyak 17 ml asam klorida pekat dilarutkan dengan air suling dengan labu ukur 100 ml hingga tanda batas labu. D. Larutan Asam Sulfat 2N Sebanyak 2,72 ml asam sulfat pekat dilarutkan dengan air suling dengan labu ukur 50 ml hingga tanda batas labu. E. Larutan Natrium Klorida 0,9% Sebanyak 9 g NaCl ditimbang dan dilarutkan dengan air suling, dimasukkan dalam labu ukur 1000 ml sampai larut sempurna, ditambahkan air suling sampai batas labu, dimasukkan dalam Erlenmeyer steril yang bertutup, kemudian disterilkan dalam autoklaf pada suhu 1210C selama 15 menit.
64 Lampiran D
Pengenceran Larutan Pembuatan larutan ekstrak 400 mg/ml sebanyak 50 ml Larutan stok 400 mg/ml =
mg . 50 ml mg = 400 x 50 = 20000 mg = 20000 mg/ 20 gr Ekstrak sebanyak 20 gr dilarutkan dalam pelarut yang sama hinggal 50 ml. 1. Ekstrak 40 mg/ml
V1 x M1
= V2
x
M2
V1 x 400 mg/ml = 10 ml x 40 mg/ml V1
= 1 ml
Diambil 1 ml ekstrak 400 mg/ml di tambah pelarut yang sama hingga 10 ml. 2. Ekstrak 80 mg/ml
V 1 x M1
= V2
x
M2
V1 x 400 mg/ml = 10 ml x 80 mg/ml V1
= 2 ml
Diambil 2 ml ekstrak 400 mg/ml di tambah pelarut yang sama hingga 10 ml. 3. Ekstrak 160 mg/ml
V1 x M1
= V2
x
M2
V1 x 400 mg/ml = 10 ml x 160 mg/ml V1 = 4 ml Diambil 4 ml ekstrak 400 mg/ml di tambah pelarut yang sama hingga 10 ml. 4. Ekstrak 320 mg/ml
V1 x M1
= V2
x
M2
V1 x 400 mg/ml = 10 ml x 320 mg/ml V1 = 8 ml Diambil 8 ml ekstrak 400 mg/ml di tambah pelarut yang sama hingga 10 ml.
65 Lampiran E
Dokumentasi Penelitian Kecambah Kayu Kapur
Pengeringan Kecambah
Kecambah Kering
Serbuk Kecambah
Ekstrak Kecambah
Proses Destilasi
Uji Flavonoid
66
Uji Steroid & Triterpenoid
Uji Tanin
Oven
Uji Alkaloid
Pembuatan Media NA
Lemari Asam
67
Autoklaf
Lemari Pendingin
Bakteri pada media NA miring
Laminar Air Flow
Proses Inkubasi
Suspensi bakteri
68
Uji Ke-1
Uji Ke-2
Uji Ke-3 Zona Hambat Ekstrak n-heksana Terhadap Escherichia coli
69
Uji Ke-1
Uji Ke-2
Uji Ke-3 Zona Hambat Ekstrak n-heksana Terhadap Staphylococcus aureus
70
Uji Ke-1
Uji Ke-2
Uji Ke-3 Zona Hambat Ekstrak Etil Asetat Terhadap Escherichia coli
71
Uji Ke-1
Uji Ke-2
Uji Ke-3 Zona Hambat Ekstrak Etil Asetat Terhadap Staphylococcus aureus
72
Uji Ke-1
Uji Ke-2
Uji Ke-3 Zona Hambat Ekstrak Etanol Terhadap Escherichia coli
73
Uji Ke-1
Uji Ke-2
Uji Ke-3 Zona Hambat Ekstrak Etanol Terhadap Staphylococcus aureus
74
Zona Hambat Kontrol Positif Dan Kontrol Negatif terhadap Escherichia coli
Zona Hambat Kontrol Positif Dan Kontrol Negatif Terhadap Staphylococcus aureus
75
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Neilisma, dilahirkan di Desa Gobah pada tanggal 31 Januari 1992, anak kedua dari tiga bersaudara dari pasangan berbahagia Ayahanda Abdul Haris, S.Pd. dan Ibunda Siismawati. Penulis menyelesaikan pendidikan taman kanak-kanak di TK Aisyah Gobah pada Tahun 1998, kemudian melanjutkan pendidikan dasar di SDN 012pada Rambah Hilir selesai padatamat tahunSekolah 2002. Dasar dasar di SDM 015 Gobah selesai tahun 2004. Setelah (SD) penulis melanjutkan pendidikan ke Madrasah Tsanawiyah (MTs) Darel Hikmah Pekanbaru pada tahun 2004 dan selesai pada tahun 2007. Kemudian penulis melanjutkan pendidikan ke Madrasah Aliyah (MA) Darul Hikmah Pekanbaru pada tahun 2007 dan tamat pada tahun 2010. Pada tahun 2010 penulis diterima di Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau (UIN SUSKA Riau) Pekanbaru pada Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Jurusan Pendidikan Kimia. Pada bulan Juli sampai bulan September 2013 penulis melaksanakan Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) di SMK Dwi Sejahtera Pekanbaru. Kemudian Penulis menyelesaikan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Padang Sawah Kecamatan Kampar Kiri Kabupaten Kampar pada bulan Oktober sampai bulan Desember 2013. Penulis dinyatakan “LULUS” dengan prediket “cum laude” serta memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) setelah mempertahankan skripsi di depan dewan penguji pada tanggal 17 April 2014, dengan judul skripsi “Uji Fitokimia
dan
Aktivitas
Antibakteri
Ekstrak
Kecambah
Kayu
Kapur
(Dryobalanops aromatica) Terhadap Escherichia coli dan Staphylococcus aureus” di bawah bimbingan Ibu Yuni Fatisa, M.Si.