Rickettsia prowazekii Nama : Eva Kristina NIM : 078114026 Fakultas Farmasi Sanata Dharma Abstrak
Rickettsia prowazekii adalah bakteri kecil yang merupakan parasit intraseluler obligat dan ditularkan ke manusia melalui arthropoda. Rickettsia prowazekii ini dapat menimbulkan penyakit tifus epidemik yang dapat menyebabkan kematian, penyakit ini ditandai dengan gejala-gejala klinis antara lain: demam, sakit kepala, sangatlemah, lesu, kelainan di kulit, dan pembesaran limpa serta hati. Penyakit tifus epidemik ini dapat diobati dengan pemberian obat tetrasiklin dan kloramfenikol, selain itu juga diberikan antibiotik untuk menekan pertumbuhan bakteri tersebut. Pencegahan penyakit ini dilakukan dengan pemutusan rantai infeksi, imunisasi, dan menjaga kebersihan lingkungan dan diri sendiri.
Rickettsia prowazekii KLASIFIKASI Kingdom
: Bacteria
Phylum
: Proteobacteria
Class
: Alpha Proteobacteria
Order
: Rickettsiales
Family
: Rickettsiaceae
Genus
: Rickettsia
Species
: Rickettsia prowazekii
Rickettsia prowazekii bukan termasuk virus melainkan tergolong bakteri,
karena rickettsia mempunyai sifat-sifat yang sama dengan bakteri antara lain : mengandung asam nukleat yang terdiri dari RNA dan DNA, berkembang biak dengan pembelahan biner, dinding sel mengandung mukopeptida, mempunyai ribosom, mempunyai enzim yang aktif pada metabolisme, dihambat oleh obatobat antibakteri dan dapat membentuk ATP sebagai sumber energi.
Rickettsia prowazekii berbentuk pleomorfik karena dapat tampak sebagai
bentuk batang ataupun kokus, merupakan bakteri aerob, berukuran 1-0,3 mikron, bersifat Gram negatif di mana dinding selnya terdiri dari peptidoglikan yang mengandung asam muramat, merupakan parasit intraseluler obligat. Bakteri ini dapat tunggal, berpasangan, membentuk rantai pendek, atau filamen. Bila diwarnai, bakteri ini dengan mudah dapat terlihat di bawah mikroskop cahaya. Dengan pewarnaan Giemsa, bakteri ini tampak biru; dengan pewarnaan Macchiavello,bakteri ini tampak merah, dan kontras dengan sitoplasma berwarna biru yang mengelilingi bakteri ini. SIKLUS HIDUP
Rickettsia prowazekii mempunyai siklus hidup yang terbatas pada manusia dan tuma manusia (Pediculus humanus corporis dan Pediculus humanus capitis).
Tuma memperoleh rickettsia pada waktu menggigit manusia yang terinfeksi. Karena darah yang dihisap oleh tuma sudah terinfeksi maka sel-sel usus akan terkena infeksi dan rickettsia berkembangbiak di dalamnya, sewaktu sel pecah rickettsia keluar dan tercampur dengan tinja tuma. Sambil menghisap darah tuma mengeluarkan tinja. Gigitan tuma menimbulkan rasa gatal, sewaktu hospes menggaruk, tinja infeksius secara tidak sengaja masuk dalam luka gigitan dan menimbulkan infeksi pada hospes. Bila tuma menggigit pada saat yang sama dia berdefekasi. Pada saat orang tersebut menggaruk daerah gigitan tuma, hal tersebut memungkinkan rickettsia yang diekskresi dalam tinja menembus kulit orang tersebut. Akibat infeksi tersebut tuma mati, tetapi organisme tetap hidup selama beberapa waktu dalam tinja kering tuma tersebut. PENULARAN Penularan penyakit tifus epidemik ini terjadi pada waktu arthropoda menghisap darah mamalia yang telah terkena infeksi. Selain itu dapat juga
terjadi penularan dari arthropoda ke arthropoda lewat telur yang telah terinfeksi (transovarium)
Gambar arthorpoda GAMBARAN KLINIK Penyakit yang ditimbulkan oleh Rickettsia prowazekii ini adalah tifus epidemik, dengan gambaran klinik yaitu demam, sakit kepala, sangat lemah, lesu, pembesaran limpa serta hati, dan kelainan di kulit. Pada tifus epidemik ini terjadi infeksi sistemik yang berat disertai perasaan amat lemah dan demam selama 2 minggu. Pada penderita berusia di atas 40 tahun penyakit akan berakibat lebih parah dan fatal. PENGOBATAN Pengobatan yang diberikan pada penyakit tifus epidemik akibat dari bakteri rickettsia prowazekii ini antara lain : Pemberian tetrasiklin dan kloramfenikol, kedua obat tersebut merupakan obat yang efektif bila diberikan secara dini. Obat ini diberikan melalui mulut setiap hari, diteruskan selama 3-4 hari setelah suhu normal. Pada penderita berat, dosis permulaan dapat diberikan secara intrafena. Pemberian antibiotik, antibiotik tidak membebaskan tubuh dari rickettsia prowazekii tetapi dapat menekan pertumbuhan bakteri tersebut. Penyembuhan bergantung pada mekanisme kekebalan penderita yang pada umumnya memerlukan waktu 2 minggu untuk dapat mencapai suatu tingkat yang mampu menekan rickettsia prowazekii tersebut. PENCEGAHAN Pencegahan dapat dilakukan dengan memutuskan rantai infeksi, menjaga kebersihan lingkungan dan diri sendiri, dan imunisasi atau pemberian antibiotik. •
Pemutusan rantai infeksi Rantai infeksi dapat diputus dengan membasmi tuma dengan insektisida.
•
•
Menjaga kebersihan Menjaga kebersihan baik dari lingkungan maupun diri sendiri, misalnya jangan membiarkan banyak pakaian kotor yang tergantung di kamar karena dapat dijadikan sarang tuma, lalu menggunakan obat gosok untuk mencegah gigitan arthopoda Imunisasi Imunisasi aktif dilakukan dengan menyuntikkan antigen yang dibuat dari kantong kuning telur embrio ayam yang terinfeksi/ dari biakan sel yang diolah dengan formalin.
Pada umumnya rickettsia dapat dimatikan dengan cepat pada pemanasan dan pengeringan atau oleh bahan-bahan bakterisid.
DAFTAR PUSTAKA Jawetz, dkk., 1996, Mikrobiologi Kedokteran, ed 20, 332-338, Kedokteran EGC, Jakarta Jawetz, dkk., 1995, Mikrobiologi Untuk Profesi Kesehatan, ed 16, 335-340, Kedokteran EGC, Jakarta Johnson, Arthur G., 1994, Mikrobiologi dan Imunologi, 85-86, Binarupa Aksara, Jakarta Syahrurachman Agus, dkk., 1994, Buku Ajar Mikrobiologi Kedokteran, 221-228, Binarupa Aksara, Jakarta Anonim, Rickettsia prowazekii, http://en.wikipedia.org/wiki/Rickettsia_prowazekii, diakses pada tanggal 30 April 2008 [ http://www.microbelibrary.org/images/Walker/images/rick2-an.jpg ]. diakses pada tanggal 30 April 2008 Anonim, Pathinfo Rickettsia prowazekii, http://pathport.vbi.vt.edu/pathinfo/pathogens/Rickettsia_prowazekii_Info.sht ml, diakses pada tanggal 10 Mei 2008 Anonim, Rickettsia prowazekii (Epidemic Typhus), http://www.lcusd.net/lchs/mewoldsen/typhus.html, diakses pada tanggal 10 Mei 2008 Anonim, Rickettsia, http://microbewiki.kenyon.edu/index.php/Rickettsia, diakses pada tanggal 10 Mei 2008
Anonim, Rickettsial Infections, [ http://www.cdc.gov/travel/diseases/rickettsial.htm ], Diakses pada tanggal 10 Mei 2008