Retreat Natal (Session 1)
Friday, December 23, 2016
Yoh. 1:10-12 1:10 Ia telah ada di dalam dunia dan dunia dijadikan oleh-Nya, tetapi dunia tidak mengenal-Nya. 1:11 Ia datang kepada milik kepunyaan-Nya, tetapi orang-orang kepunyaan-Nya itu tidak menerima-Nya. 1:12 Tetapi semua orang yang menerima-Nya diberiNya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya;
-
-
-
-
Yesus telah ada di dalam dunia, Yesus telah datang di dunia, tetapi dunia tidak mengenal dan milik kepunyaan-Nya tidak menerima-Nya. Kedatangan Tuhan Yesus Kristus ke dunia ingin memberi ‘kuasa’, supaya setiap orang berdosa yang menerima-Nya, bisa menjadi ‘anak-anak Allah’. Yesus adalah Anak Allah yang berasal Firman Allah, Roh Allah, dan Kasih Allah. Kita adalah anakanak Allah yang berasal daging. Sekalipun ‘bahan’ kita berbeda dari Yesus Kristus, tetapi Allah ingin menjadikan setiap manusia yang percaya, menjadi sama dengan DIA. Sama seperti Tabut Perjanjian, yaitu terdiri dari dua bagian: Tutupan Pendamaian yang terbuat dari emas murni, itulah Kristus Yesus, dan Peti Perjanjian yang terbuat dari kayu penaga yang disalut secara sempurna dengan emas murni, itulah gereja Tuhan. Oleh kemurahan Tuhan, kita adalah orang-orang yang menerima Tuhan dan dibawa kepada pengenalan yang semakin dewasa. Untuk bisa menjadi sama seperti DIA, gereja Tuhan harus masuk dalam proses penyalutan secara sempurna.
Tabut Perjanjian Kel. 25:10-11 25:10 "Haruslah mereka membuat tabut dari kayu penaga, dua setengah hasta panjangnya, satu setengah hasta lebarnya dan satu setengah hasta tingginya.
-
-
-
Dalam pewahyuan-Nya, Allah selalu menampilkan terlebih dahulu sesuatu yang ‘Maha Kudus dan Maha Mulia’. Dari semua alat yang berada dalam Tabernakel, Tabut Perjanjian inilah yang paling utama, di mana Allah menyatakan diri-Nya sendiri dalam kemulian-Nya. Allah memulaikan segalanya dari diri-Nya sendiri. Demikian nanti pada perjalanan bangsa Israel, Tabut Perjanjian Allah menjadi yang paling utama, sebab Tabut Perjanjian inilah yang akan memimpin bangsa Israel sampai ke tanah Kanaan. Pada Tabut Perjanjian inilah bangsa Israel bisa bertemu dengan Allah. Melalui Tabut Perjanjian inilah bangsa Israel bisa mengerti apa yang menjadi kehendak Allah, sebab di sana Allah berbicara tentang segala sesuatu yang akan diperintahkan.
Pada Tabut Perjanjian terdapat 2 bagian, yaitu: 1. Tutupan Pendamaian, yang terbuat dari emas murni 2. Peti, yang terbuat dari Kayu Penaga disalut dengan emas murni
1
▫
Jika dilihat secara sepintas, maka keseluruhannya akan kelihatan sama, sebab yang kelihatan adalah emas murninya. Tetapi jika kita teliti, sebenarnya ada perbedaan pada bahan dasar antara tutupan pendamaian dan peti. Tutupan Pendamaian terbuat dari emas murni, sementara peti terbuat dari kayu penaga yang sudah mengalami penyalutan secara sempurna (luar - dalam) dengan emas murni. Peti adalah gambaran dari Gereja Tuhan (Mempelai Wanita) dan Tutupan Pendamaian adalah gambaran dari Yesus Kristus (Mempelai Pria Surga).
Page
▫
Peti ▫ ▫ ▫ ▫ ▫
Bahan Ukuran Tabut Kayu Penaga Emas Murni
: Kayu Penaga disalut dengan emas murni (bagian luar dan dalam) : Panjang 2½ hasta, Lebar 1½ hasta, Tinggi 1 ½ hasta : Gereja Tuhan : Daging : Roh Kudus
Kayu Penaga ▫ Kayu penaga adalah kayu besar liar yang tumbuh di gunung Sinai, dan sifat kayu penaga adalah mengeluarkan getah. Itulah gambaran daging, yang liar dan yang selalu ingin bersuara dengan segala tuntutan-tuntutannya. ▫ Agar kayu penaga bisa ditaruh di hadapan Allah, maka harus mengalami proses: a) Ditebang b) Diukur dengan ukuran Allah c) Dibentuk sesuai kehendak Allah d) Disalut dengan Emas murni, bagian luar dan dalamnya Disalut dengan Emas 25:11 Haruslah engkau menyalutnya dengan emas murni; dari dalam dan dari luar engkau harus menyalutnya dan di atasnya harus kaubuat bingkai emas sekelilingnya.
▫
Penyalutan harus dilakukan secara sempurna. Jika tidak, getah kayu penaga akan meleleh keluar. Daging harus mengalami penyalutan secara sempurna, jika tidak, daging akan bersuara dan menampilkan tabiatnya.
1 Pet. 4:12-13 Inilah penyalutan yang Tuhan maksudkan 4:12 Saudara-saudara yang kekasih, janganlah kamu heran akan nyala api siksaan yang datang kepadamu sebagai ujian, seolah-olah ada sesuatu yang luar biasa terjadi atas kamu. 4:13 Sebaliknya, bersukacitalah, sesuai dengan bagian yang kamu dapat dalam penderitaan Kristus, supaya kamu juga boleh bergembira dan bersukacita pada waktu Ia menyatakan kemuliaan-Nya.
-
-
-
Ayat 14
Sebagai kayu penaga yang terpilih, janganlah heran jika kita mengalami penyalutan. Penyalutan ini bagaikan nyala api yang memurnikan kehidupan kita, agar menjadi berharga dan layak di hadapan Tuhan. Orang – orang terpilih menunjuk kepada para imam, yang harus mengalami penyalutan supaya bisa mempersembahan persembahan yang dikenan (Mal. 2:3). Penyalutan yang bagaikan nyala api adalah bagian yang memang harus diterima oleh kayu penaga terpilih. Jika kita mengalami hal ini, Tuhan katakan: ‘berbahagialah’, sebab inilah bagian yang harus kita terima. Penyalutan bukan untuk menghancurkan, tetapi untuk menghasilkan kemuliaan bagaikan emas murni. Bagi daging, proses penyalutan memang tidak enak, sebab merupakan suatu penderitaan, tetapi penderitaan yang hanya seketika saja. Suatu penderitaan yang mengerjakan sukacita, di saat Yesus Kristus datang dalam kemuliaan-Nya. Emas Murni = Roh Kudus
-
Inilah bukti bahwa Roh Kudus yang melakukan penyalutan. Roh Kudus yang ada pada kita, membakar dan mengubah kehiduan kita bagaikan emas murni. Penyalutan yang mendasar dan sempurna inilah yang dikehendaki oleh Allah. Jika penyalutan ini kita terima, ucapkan syukur dan berserah sepenuhnya kepada Tuhan. Jika Tuhan ijinkan kita untuk dinista, berbahagialah. Wujud kita berbahagia adalah tidak membalas orang yang menista dengan balik menista, tetapi mengasihi dan mendoakan orang yang menista.
Page
-
2
4:14 Berbahagialah kamu, jika kamu dinista karena nama Kristus, sebab Roh kemuliaan, yaitu Roh Allah ada padamu.
-
-
▫
▫
Ayat 19
Mungkin orang kebanyakan merasa kasihan melihat orang yang dinista, padahal yang harus dikasihani bukan yang dinista, tetapi yang menista. Orang yang dinista sedang masuk dalam rencana Allah, sementara orang yang menista, dia tidak tahu apa yang dia lakukan. Itu sebabnya, kita harus mengasihi dan mengampuni orang yang menista (orang yang tidak tahu apa yang dia lakukan), supaya Tuhan mengampuni dan memberi hidup. Jika tidak, orang yang menista akan memuncak kepada penghujatan. Dia menghujat segala sesuatu yang tidak mereka ketahui. Dia lebih rendah dari binatang, dan menjadi sama seperti iblis (Yud. 1:9-10). Ingat: kita adalah anak-anak pilihan Allah, tidak ada satu pun perkara yang bisa terjadi pada anakanak-Nya, jika Allah tidak mengendaki. Jadi jika kita dinista, berarti Allah mengijinkan hal itu terjadi atas kita. Dalam hal ini, Tuhan mempunyai tujuan dan kehendak, yaitu ingin mematikan daging kita supaya kita bisa tampil dalam kemurnian dan kemuliaan. Saat kita dinista, saat itu kita disalut dengan Roh Kemuliaan. Kita diijinkan mengalami pengalaman Yesus Kristus. DIA dicaci maki dan dianiaya, tetapi Yesus hanya menyerahan kepada Bapa, sebab semua itu adalah kehendak Bapa untuk menguduskan diri-Nya. Sebagai Tubuh Kristus, kitapun harus mengalami kehendak Bapa. Sikap yang benar saat disalut
4:19 Karena itu baiklah juga mereka yang harus menderita karena kehendak Allah, menyerahkan jiwanya, dengan selalu berbuat baik, kepada Pencipta yang setia.
-
-
Inilah sikap yang benar saat menerima penyalutan, yaitu menerima kehendak Allah sepenuhnya dengan menyerahkan jiwa (tidak berbantah-bantah dan tetap hidup benar, BIS). Tanpa disadari, Tuhan sedang membawa gereja-Nya untuk menjadi sama dengan Yesus Kristus. Dalam 1 Pet. 2:23, saat Yesus dinista (dicaci maki dan dibuat menderita), Yesus menyerahkan segala sesuatu kepada DIA. DIA tidak membalas dengan caci maki, DIA tidak mengancam. Sebaliknya, Yesus hanya ‘menyerahkannya kepada DIA’, artinya: a. Yesus mengampuni b. Yesus menyerahkan nyawa-Nya kepada Bapa
Ada dua bagian yang harus disalut: 1. Bagian dalam 2. Bagian luar Penyalutan bagian dalam ▫ Menyerahkan Jiwa: 1) Perasaan (hati) Daging 2) Pikiran Daging 3) Keinginan Daging Perasaan dan pikiran daging Efe. 4: 17-24 Inilah Kayu Penaga
-
Di sini kita diyakinkan bahwa kita adalah kayu penaga yang sudah dipilih oleh Allah. Kayu Penaga yang dipilih, akan diproses oleh Allah untuk mempunyai kualitas yang berbeda, baik dalam ‘pikiran’ maupun ‘perasaan’. Daging yang tidak mengalami penyalutan, akan memiliki pikiran daging dan perasaan daging. a) Pikiran Daging: Kesia-siaan, pengertian yang gelap, tidak memiliki persekutuan dengan Allah, kebodohan - tidak memiliki pengetahuan tentang Allah (jahat), kedegilan - keras kepala – wangkot. b) Perasaan Daging: Tumpul – tidak tahu malu, hidup dalam hawa nafsu, serakah, cemar.
Page
-
3
4:17 Sebab itu kukatakan dan kutegaskan ini kepadamu di dalam Tuhan: Jangan hidup lagi sama seperti orang-orang yang tidak mengenal Allah dengan pikirannya yang sia-sia. 4:18 dan pengertiannya yang gelap, jauh dari hidup persekutuan dengan Allah, karena kebodohan yang ada di dalam mereka dan karena kedegilan hati mereka. 4:19 Perasaan mereka telah tumpul, sehingga mereka menyerahkan diri kepada hawa nafsu dan mengerjakan dengan serakah segala macam kecemaran.
4:20 Tetapi kamu bukan demikian. Kamu telah belajar mengenal Kristus. 4:21 Karena kamu telah mendengar tentang Dia dan menerima pengajaran di dalam Dia menurut kebenaran yang nyata dalam Yesus,
-
-
-
Sebagai Kayu Penaga yang sudah dipilih, kita harus berbeda. Berbeda karena kita sudah mengenal Kristus, itulah ukuran dari menerima pengajaran-NYA, itulah kekuatan Firman Allah dan Roh yang mampu menyalut kehidupan kita. Inilah yang dialami oleh kayu penaga yang dipilih, yaitu belajar mengenal Kristus. Inilah yang menjadi kekurangan gereja Tuhan, yaitu tidak mau belajar untuk mengenal Kristus, sehingga gereja Tuhan tidak mengenal Firman Allah. Proses belajar ini sangat sederhana, yaitu ‘mendengar dan menerima’ pengajaran Kristus. Tetapi banyak orang Kristen yang ‘enggan’, dan itu sama artinya dengan tetap mempertahankan pikiran daging dan perasaan daging (kehidupan yang tidak mau disalut).
Ayat 22
Inilah keadaan kita dahulu
4:22 yaitu bahwa kamu, berhubung dengan kehidupan kamu yang dahulu, harus menanggalkan manusia lama, yang menemui kebinasaannya oleh nafsunya yang menyesatkan,
-
-
Inilah keadaan kita dahulu, bagaikan kayu penaga yang hidup dalam kesesatan hawa nafsu dan siap untuk dibinasakan. Tetapi jika daging ini mau ditanggalkan atau mau disalut, maka kita akan menerima pembaharuan. Kehidupan lama yang tidak ditanggalkan dan tidak disalut adalah kehidupan yang sesat dan sedang menuju kepada kebinasaan. Kehidupan yang tidak berhak untuk menerima perilndungan dan penyatuan dengan tutupan pendamaian.
Ayat 23-24
Pembaharuan
4:23 supaya kamu dibaharui di dalam roh dan pikiranmu, 4:24 dan mengenakan manusia baru, yang telah diciptakan menurut kehendak Allah di dalam kebenaran dan kekudusan yang sesungguhnya.
-
-
Inilah pembaharuan yang dikerjakan oleh Allah di dalam penyalutan, yaitu roh (hati – batin) dan pikiran. Daging atau kayu penaga sudah tidak tampak lagi. Tetapi yang nampak adalah “Manusia Baru” yang telah diciptakan menurut kehendak Allah. Memiliki Pikiran Allah dan Perasaan Allah. Saat kita dinista tetapi bisa mengampuni dan bisa mendoakan, itulah pikiran dan perasaan Kristus. Pada saat kita mampu mengampuni dan berdoa bagi mereka yang menista, pada saat itu tabiat emas murni ada pada kita.
Pikiran Allah Fil. 2:5 2:5 Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus,
Penyerahan Jiwa
Menaruh Pikiran Pada Yesus
▫
▫
Sejauh ini pula penyucian bagi gereja Tuhan, di mana Tuhan akan menyucikan ‘pikiran dan perasaan’ kita, sehingga pikiran dan perasaan ini sesuai - cocok dengan pikiran dan perasaan Yesus. Tidak ada silih pendapat dengan Firman Allah, Roh Allah, dan Kasih Allah. Inilah penyucian yang memuncak sampai kita hidup sempurna. Bukan hanya bagian luar yang harus disucikan, tetapi Rumah Allah harus disucikan sampai ke dalam (pikiran dan perasaan), sehingga kita mengerti – melakukan apa yang dikehendaki Tuhan. Ini sesuatu yang sulit dijelaskan, tetapi harus menjadi pengalaman setiap pribadi. Api penyucian (Api Roh Kudus) akan memisahkan pikiran dan perasaan daging dengan pikiran dan perasaan Kristus, yang mampu mengalahkan setan, roh jahat, antikris, dan nabi palsu.
Page
▫
4
Menaruh Perasaan Pada Yesus
Fil. 2:9-11 2:8 Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib. 2:9 Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala nama, 2:10 supaya dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada di langit dan yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah bumi, 2:11 dan segala lidah mengaku: "Yesus Kristus adalah Tuhan," bagi kemuliaan Allah, Bapa!
-
-
Pikiran Yesus adalah adalah pikiran yang taat. Perasaan Yesus adalah perasaan yang taat. Pikiran dan perasaan yang taat adalah pikiran dan perasaan yang mati terhadap daging. Pikiran perasaan semacam inilah pikiran yang menang dan perasaan yang menang. Pikiran dan perasaan yang berkemenangan, bisa mengaku dalam segala perkara bahwa Yesus Kristus adalah Tuhan (Kepala). Kehidupan orang dengan pikiran dan perasaan berkemenangan adalah kehidupan yang memuliakan Tuhan.
Kembali ke: 1 Pet. 4 1 Pet. 4:17-18 4:17 Karena sekarang telah tiba saatnya penghakiman dimulai, dan pada rumah Allah sendiri yang harus pertama-tama dihakimi. Dan jika penghakiman itu dimulai pada kita, bagaimanakah kesudahannya dengan mereka yang tidak percaya pada Injil Allah? 4:18 Dan jika orang benar hampir-hampir tidak diselamatkan, apakah yang akan terjadi dengan orang fasik dan orang berdosa?
-
-
-
-
Penyalutan ini dilakukan sekarang, dan hal itu dimulai dari gereja Tuhan. Hanya gereja Tuhan, itulah orang-orang benar yang diijinkan Tuhan untuk masuk dalam proses penyalutan. Dan jika melihat pada ayat 18, penyalutan itu dikerjakan dengan sempurna oleh Allah. Sebagai contoh orang benar yang mengalami penyalutan adalah Ayub. Dalam Ayub 1:1 dan 8 kita bisa melihat kualitas Ayub orang itu saleh dan jujur; ia takut akan Allah dan menjauhi kejahatan. Tuhan mengakui kekudusan Ayub. Tetapi setelah diperiksa oleh Allah, ternyata masih ada kekurangan yang harus dibaharui oleh Tuhan. Salah satu yang dialami Ayub: anak mati, Ayub sakit, harta habis, dan istri meninggalkan. Ayub mengalami sesuatu yang sangat luar biasa. Penyucian apa yang sedang dikerjakan oleh Tuhan sementara perkataan dan perbuatan Ayub benar? Memang Ayub orang benar, tetapi Tuhan masih melihat ada satu yang harus diselesaikan oleh Ayub, supaya Ayub mengalami penyalutan secara sempurna.
Ayub 32:1-3
-
-
-
-
Di sini kita lihat satu-satunya kekurangan Ayub, yaitu ‘perasaan’ Ayub yang harus disucikan. Ayub menganggap DIRINYA BENAR (ayat 1). Ayub menganggap dirinya lebih benar dari Allah (ayat 2). Ayub tidak mau disalahkan (ayat 3). Dalam diri Ayub ada satu perkara yang harus disucikan Allah, yaitu ‘pikiran dan perasaan’. Ayub merasa benar. Ayub memang benar dan Ayub memang suci, tetapi kesalahannya adalah ‘Ayub merasa benar dan merasa suci’. Ini kesalahan gereja Tuhan, hamba-hamba Tuhan, anak-anak Tuhan di hari-hari ini, yaitu ‘merasa benar dan merasa suci’. Kita memang benar, karena dibenarkan oleh Tuhan. Tetapi kesalahan kita adalah setelah kita dibenarkan (dijadikan benar), kita merasa benar sendiri. Perasaan ‘merasa benar sendiri’ inilah yang membuat kacau gereja Tuhan. Dalam nikah, jika sudah ada yang merasa benar, jadinya kacau. Orang berdosa, jika mendengar Firman Allah, dia menyadari kesalahannya dan bertobat (minta ampun). Tetapi jika orang sudah merasa benar dan tidak pernah merasa salah, dia tidak akan pernah bertobat. Orang semacam ini biasanya menjadi sandungan dan gampang tersandung. Inilah penyakit gereja Tuhan, anak-anak Tuhan, dan hamba-hamba Tuhan.
Page
-
5
32:1 Maka ketiga orang itu menghentikan sanggahan mereka terhadap Ayub, karena ia menganggap dirinya benar. 32:2 Lalu marahlah Elihu bin Barakheel, orang Bus, dari kaum Ram; ia marah terhadap Ayub, karena ia menganggap dirinya lebih benar dari pada Allah, 32:3 dan ia juga marah terhadap ketiga orang sahabat itu, karena mereka mempersalahkan Ayub, meskipun tidak dapat memberikan sanggahan.
▫
▫
▫
▫
Ayub merasa lebih benar dari ketiga sabahat yang menasihatinya, bahkan merasa lebih benar dari Allah. Hal itu yang harus disingkirkan dan disucikan oleh Allah. Penyalutan yang dikerjakan oleh Tuhan bagaikan penghakiman, dan penghakiman (penyucian) itu dimulai dari Rumah Allah. Orang benar saja hampir tidak selamat sebab perasaan tidak mau disucikan. jika orang benar pikiran dan perasaannya tidak disucikan, dia pasti binasa. Jika demikian, bagaimana dengan orang yang fasik? Jika pikiran dan perasaan tidak disucikan, tidak mungkin kita melakukan tugas pekerjaan yang dipercayakan Allah kepada kita. Kita bagaikan ‘orang tuli’ yang tidak bisa mendengar suara Allah yang berasal dari Tabut Allah. Kita bagaikan ‘orang buta’ yang tidak bisa memandang Tabut Allah. Kita bagaikan ‘orang lumpuh’ yang tidak bisa mengikuti pergerakan Tabut Allah. Mengapa? Sebab daging bersuara, karena perasaan dan pikiran daging bertentangan dengan perasaan dan pikiran Allah. Kita tidak menjadi orang yang taat, dan pasti gagal masuk tanah perjanjian. Daging tidak pernah mau cocok dengan Allah. Oleh sebab, itu rasul Paulus mengingatkan agar kita menyerahkan pikiran dan perasan kepada Yesus.
Keinginan ▫ Selain ‘pikiran dan perasaan’, bagian dalam yang juga harus disalut adalah ‘keinginan’. Rom. 8:5-13 8:5 Sebab mereka yang hidup menurut daging, memikirkan hal-hal yang dari daging; mereka yang hidup menurut Roh, memikirkan hal-hal yang dari Roh. 8:6 Karena keinginan daging adalah maut, tetapi keinginan Roh adalah hidup dan damai sejahtera.
-
Ayat 5 juga berbicara tentang ‘pikiran dan perasaan’. Di dalam pikiran dan perasaan daging terkadung ‘keinginan’ (ayat 6). Keinginan juga harus disalut, jika tidak, hal ini juga bisa membawa kita kepada maut. Sebaliknya, jika ‘keinginan’ juga mengalami penyalutan, hasilnya adalah hidup dan damai sejahtera.
8:7 Sebab keinginan daging adalah perseteruan terhadap Allah, karena ia tidak takluk kepada hukum Allah; hal ini memang tidak mungkin baginya.
-
-
-
Keinginan membuat manusia tidak tunduk kepada Allah. Keinginan membuat manusia menyimpang dari Allah, tidak bisa melihat dan tidak bisa mengikuti gerak Allah, sebab jika sudah menjadi keinginannya, apapun yang dikatakan Firman Allah pasti akan dilawan. Jadi, keinginan merupakan bagian dalam kehidupan manusia yang juga harus mengalami penyalutan. Keinginan harus disucikan, supaya takluk - tunduk dengan Firman Allah. Selama manusia hidup dalam keinginan daging, tidak mungkin berkenan kepada Allah (perseteruan). Selama manusia dikuasai oleh keinginan, manusia tidak akan pernah mengalami perhentian di dalam hidupnya, dan dia tidak bisa masuk ke tanah perjanjian, sebab dia tidak bisa melihat dan mengikuti gerakan Firman Allah. Keinginan mampu menulikan, membisukan, membutakan, melumpuhkan.
8:8 Mereka yang hidup dalam daging, tidak mungkin berkenan kepada Allah.
-
Jika kehidupan kita tetap kayu yang tidak disalut dengan emas, kapan pun kehidupan ini akan dibuang. Tetapi jika kehidupan ini disalut dengan emas, suatu waktu kehidupan ini akan ditutup dengan Tutupan Pendamaian.
Tidak Memiliki Roh Kristus berarti tidak menjadi milik Kristus. Suatu kehidupan yang tidak disalut oleh Roh Kristus, bukan milik Kristus. Kayu penaga disalut luar dalam dengan emas, sehingga kayu itu tidak kelihatan lagi. Begitu kayu ini kelihatan, ia bukan milik Kristus.
Page
-
6
8:9 Tetapi kamu tidak hidup dalam daging, melainkan dalam Roh, jika memang Roh Allah diam di dalam kamu. Tetapi jika orang tidak memiliki Roh Kristus, ia bukan milik Kristus.
8:10 Tetapi jika Kristus ada di dalam kamu, maka tubuh memang mati karena dosa, tetapi roh adalah kehidupan oleh karena kebenaran. 8:11 Dan jika Roh Dia, yang telah membangkitkan Yesus dari antara orang mati, diam di dalam kamu, maka Ia, yang telah membangkitkan Kristus Yesus dari antara orang mati, akan menghidupkan juga tubuhmu yang fana itu oleh Roh-Nya, yang diam di dalam kamu. 8:12 Jadi, saudara-saudara, kita adalah orang berhutang, tetapi bukan kepada daging, supaya hidup menurut daging. 8:13 Sebab, jika kamu hidup menurut daging, kamu akan mati; tetapi jika oleh Roh kamu mematikan perbuatanperbuatan tubuhmu, kamu akan hidup.
-
-
-
Inilah penyalutan yang Tuhan kerjakan di dalam gereja-Nya. Roh Kudus yang bagaikan emas murni inilah yang akan mengerjakan – menyalut gereja Tuhan. Dari ayat 10-12, kita bisa tahu bahwa daging dengan segala ‘pikiran – perasaan – keinginan’ harus disalut. Penyalutan ini hanya dilakukan oleh Roh Allah sendiri. Dari ayat 13 juga bisa kita pelajari bahwa selain ‘bagian dalam’, sekarang Tuhan tunjukkan bahwa ‘bagian luar’ juga mengalami penyalutan yang sempurna. Perhatikan: 1. Bagian Dalam: a) Pikiran Daging & Perasaan Daging b) Keinginan Daging 2. Bagian Luar: Perbuatan daging
Menyalib Daging Gal. 5:24 5:24 Barangsiapa menjadi milik Kristus Yesus, ia telah menyalibkan daging dengan segala hawa nafsu dan keinginannya.
-
-
Dalam Perjanjian Lama, Firman Allah memakai istilah ‘disalut’. Dalam Perjanian Baru disebut ‘penyaliban’. Ukuran menjadi milik Kristus adalah ‘penyalutan dengan emas’ atau ‘penyaliban daging’ dengan segala hawa nafsu dan keinginannya. Catatan: Perbuatan daging yang harus disalib adalah: Gal. 5:19-21.
Ayat 18
…..memberi dirimu dipimpin oleh Roh, …..
5:18 Akan tetapi jikalau kamu memberi dirimu dipimpin oleh Roh, maka kamu tidak hidup di bawah hukum Taurat.
-
Perkataan ‘memberi dirimu dipimpin oleh Roh’ berarti memberi diri bagai kayu penaga yang penuh dengan kekurangan, tetapi mau dipimpin oleh Roh. Inilah kehidupan yang bersalut, yang mau dikuasai oleh Roh Allah (emas murni).
Ayat 19-21
(gabungkan dengan Rom. 8:13)
5:19 Perbuatan daging telah nyata, yaitu: percabulan, kecemaran, hawa nafsu, 5:20 penyembahan berhala, sihir, perseteruan, perselisihan, iri hati, amarah, kepentingan diri sendiri, percideraan, roh pemecah, 5:21 kedengkian, kemabukan, pesta pora dan sebagainya. Terhadap semuanya itu kuperingatkan kamu -- seperti yang telah kubuat dahulu -- bahwa barangsiapa melakukan hal-hal yang demikian, ia tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah.
Bingkai – Karangan – Mahkota dari emas (penundukan) ▫ Perhatikan: jika ‘pikiran, perasaan, keinginan dan perbuatan’ manusia bisa disucikan oleh Allah, barulah bisa dikatakan ‘penundukan’. Penundukan adalah Mahkota. Jadi, jangan bicara soal ‘mahkota’, jika tidak terjadi ‘penyalutan’. Jika pikiran, perasaan, dan keinginan tidak disalut, manusia tidak bisa tunduk. ▫ Jika kita masih mempertahankan pikiran, perasaan, keinginan, dan perbuatan sendiri, kehidupan semacam ini tidak bisa dikatakan TUNDUK kepada Tuhan (belum ada bingkai). Hanya orang yang ‘tunduk’ yang dimiliki oleh Allah dan memiliki perlindungan dari Allah.
7
-
Perbuatan daging tidak bisa kita matikan begitu saja, tetapi Roh Kudus dengan segala kuasa penyucian-Nya memberikan kepada kita kemampuan untuk mengalahkan segala perbuatan daging yang sudah nyata (ada perbuatan daging yang belum nyata). Jika perbuatan daging yang sudah nyata saja sudah kejam atau sadis, maka tidak bisa kita bayangkan bagaimana kejahatan yang belum nyata, seperti yang nanti akan dikerjakan oleh antikris. Tidak ada kedamaian selain kehidupan ini disalut dengan emas (Rom. 8:6).
Page
-
Mahkota atau Penundukan berguna untuk 2 perkara, yaitu: 1. Untuk mempererat hubungan dengan Tuhan o Mempererat hubungan Peti dengan Tutupan, mempererat hubungan Kepala dan Tubuh (Gereja dan Kristus).
o
Jika tidak ada penundukan, hubungan kita dengan Tuhan pasti goyah.
2. Terjadi suatu Perlindungan o Jika kita tunduk, maka akan segera terjadi Tutupan atau Perlindungan dari Tuhan. o Inilah sikap WANITA yang tinggal di dalam KEMAH, TUNDUK dan mendapat PERLINDUNGAN dari Allah Bapa, Allah Anak, dan Allah Roh Kudus. Hiasan Kepala Wanita 1 Kor. 11:5, 10 11:10 Sebab itu, perempuan harus memakai tanda wibawa di kepalanya oleh karena para malaikat. 11:10 Lan tumrapé para malaékat, wong wadon prayoga nganggo kudhung, supaya dadi pretandha yèn dhèwèké kawengku déning bojoné. 11:10 Sebab itu, untuk menyenangkan para malaikat, seorang wanita harus memakai tutup kepala sebagai tanda bahwa ia di bawah kekuasaan suaminya. (B.I.S) 11:10 Sebab itulah perempuan itu wajib memakai di kepalanya suatu tanda ia takluk, oleh sebab segala malaekat.(Ej. Lama)
Keterangan: - Tanda Wibawa = Tutup Kepala = kudhung = Mahkota. - Mahkota = Tanda takluk (Penundukan). - Mahkota = Tanda bahwa wanita itu dalam kekuasaan (kawengku = dimiliki) oleh suami. Ayat 13-14, 6 11:13 Pertimbangkanlah sendiri: Patutkah perempuan berdoa kepada Allah dengan kepala yang tidak bertudung? 11:14 Bukankah alam sendiri menyatakan kepadamu, bahwa adalah kehinaan bagi laki-laki, jika ia berambut panjang, 11:6 Sebab jika perempuan tidak mau menudungi kepalanya, maka haruslah ia juga menggunting rambutnya. Tetapi jika bagi perempuan adalah penghinaan, bahwa rambutnya digunting atau dicukur, maka haruslah ia menudungi kepalanya.
-
Kemuliaan datangnya bukan dari melawan, menolak, atau mendurhaka kepada Tuhan. Kemuliaan datangnya justru saat kita menyesuaikan pikiran – perasaan – keinginan – perbuatan kita dengan Allah. Kemuliaan dinyatakan dengan ‘mahkota’ (penundukan).
Tidak Berambut - Setiap kali kita melawan kehendak Tuhan, sama dengan mencabut rambut, dan itu membuat hati Tuhan tidak tertarik kepada kita. Jika kita sering melawan, berarti banyak rambut yang gugur dan akhirnya gundul. Bisa kita bayangkan, jika Mempelai Wanita itu gundul. - Tetapi anehnya, banyak anak Tuhan yang mencoba untuk menggunduli rambutnya. Sudah mendengar banyak Firman Allah, tetapi terus saja melawan Firman Allah. Pribadi yang tidak tunduk sama dengan mencabuti rambut kepalanya sampai suatu saat gundul. - Gundul = Tidak ada Penudung (tidak ada Perlindungan). Ayat 15 11:15 tetapi bahwa adalah kehormatan bagi perempuan, jika ia berambut panjang? Sebab rambut diberikan kepada perempuan untuk menjadi penudung.
8
Rambut = Penudung (Kehormatan, Kemuliaan -- ej. Lama). Setiap kali kita menurut Firman Allah, rambut disuburkan oleh Tuhan. Penundukan menjadi perlindungan dari Allah. Jangan main-main dengan orang yang dilindungi oleh Allah. Page
-
-
Jangan main-main dengan orang yang tunduk kepada Tuhan, sebab orang semacam ini dilindungi Tuhan, oleh sebab para malaikatnya. Penundukan merupakan ‘tanda wibawa’ atau ‘tanda kepemilikan’. Ingat, Mempelai Wanita adalah hak Allah yang paling tinggi dan tidak bisa diganggu gugat oleh siapapun.
Wah. 12:1
Gereja Tuhan dengan Mahkota
12:1 Maka tampaklah suatu tanda besar di langit: Seorang perempuan berselubungkan matahari, dengan bulan di bawah kakinya dan sebuah mahkota dari dua belas bintang di atas kepalanya.
-
Mempelai Wanita memakai MAHKOTA (12 BINTANG) di kepalanya. 12 Bintang = Roh Kudus. Mahkota adalah Tanda Penundukan, hidup dipimpin oleh Roh Allah. Mahkota juga sekaligus tanda bahwa ia milik atau dikuasai oleh Allah. Itulah BINGKAI, KARANGAN, MAHKOTA, yang ada pada Tabut Perjanjian.
Jadi, Penundukan adalah: 1. MEMPERERAT hubungan kita dengan Tuhan. 2. Hidup dalam KEMULIAAN. 3. Adanya PERLINDUNGAN dari Tuhan. 4. Tanda DIMILIKI oleh Tuhan. ▫
▫
Jika kita tidak mau ‘tunduk’, berarti kita menolak atau menyingkirkan perlindungan dari Tuhan. Dan kita hidup tanpa perlindungan. Jika kita tidak memiliki perlindungan-Nya, apa arti hidup ini? Kita hanya segumpal tanah yang tidak bisa bertahan dalam keadaan apapun. Kita tidak bisa membuat perlindungan dengan apapun, sebab dunia ini akan hancur. Tetapi orang yang melakukan Firman Allah, dia kekal sebab dia berada di dalam lindungan Allah, dan tidak ada satupun kuasa yang mampu membinasakan.
Penutup 1 Yoh. 2:15-17 2:15 Janganlah kamu mengasihi dunia dan apa yang ada di dalamnya. Jikalau orang mengasihi dunia, maka kasih akan Bapa tidak ada di dalam orang itu. 2:16 Sebab semua yang ada di dalam dunia, yaitu keinginan daging dan keinginan mata serta keangkuhan hidup, bukanlah berasal dari Bapa, melainkan dari dunia. 2:17 Dan dunia ini sedang lenyap dengan keinginannya, tetapi orang yang melakukan kehendak Allah tetap hidup selama-lamanya.
-
-
9
-
Firman Allah katakan bahwa dunia ini sudah tua dan menuju kebinasaan. Berangsur-angsur segera akan lenyap dengan segala keinginannya. Jadi, sangatlah salah jika dunia ini dikatakan modern. Tetapi orang yang melakukan kehendak Allah (tunduk), itulah orang modern, sebab dia dibaharui terus menerus dan akan hidup selama-lamanya. Jadi bagi kita anak-anak Tuhan, mari menggunakan kayu penaga ini untuk: 1. Memberi diri kepada Tuhan. 2. Mau diukur menurut ukuran Tuhan (Firman). 3. Mau disalut dengan Emas (Roh Kudus) sampai terbukti ada Tanda Penundukan. Pribadi semacam ini tidak bisa dipisahkan oleh apa pun juga, termasuk goncangan-goncangan yang terjadi, baik di langit maupun di bumi. Bagaikan ‘Tabut atau Peti’ tidak bisa dipisahkan dengan ‘Tutupan Pendamaian’. Selalu menang, sebab ada perlindungan. Bagi mereka yang disalut oleh Roh Kudus, mereka tidak gampang diceraikan oleh apapun. Pribadi yang sudah disalut, daging tidak berkuasa lagi. Menyatu dengan Kristus di dalam kemuliaan (Rom. 8:35-39).
Page
-