Retorika? Encyclopedia Americana, 1995: Rhetoric: The art of using language effectively, whether in speaking or in writing. The New Webster’s International Encyclopedia, 1996: Oratory, also call rhetoric, skill in persuasive speaking
Retorika? Retorika adalah kesenian untuk berbicara baik, yang dipergunakan dalam proses komunikasi antar manusia. Retorika modern adalah gabungan yang serasi antara pengetahuan, pikiran, kesenian dan kesanggupan berbicara. Kesanggupan berbicara berarti dapat berbicara dengan jelas, singkat dan efektif. Jelas maksudnya mudah di mengerti, singkat untuk menghemat waktu dan sebagai tanda kepintaran, dan efektif karena apa gunanya berbicara kalau tidak membawa efek?
Sejarah Bermula dari orang-orang Syracuse di Pulau Sicilia (koloni Yunani) 465 SM, Corax menulis makalah Techne Logon (Seni Kata-kata) Pada 427 SM Gorgias bersama Protagoras, dkk mendirikan Sekolah Retorika di Athena mereka menjadi guru kebijaksanaan (sophistai…sophis) Abad ke-4 SM disebut Abad Retorika
Demosthenes Demosthenes merupakan seorang ahli pidato termasyur di zaman Yunani Kuno. Demosthenes bahasa pidatonya jelas, keras dan pandai berakting. Dia belajar bagaimana berbicara dengan ucapan yang jelas dan suara yang keras dan kuat.
Isocrates Isocrates melihat bahwa dengan mempelajari retorika
dan politik, mahasiswa dapat menjadi warga negara yang baik. Gaya pidatonya lembut dengan komposisi berimbang, sehingga banyak murid-muridnya terpengaruh untuk meniru gayanya itu. Ia berusaha menghindari hal-hal yang sensitif dengan memakai kata-kata kiasan atau syair-syair. Di sini Isocrates sedikit meniru gaya gurunya Georgias dengan pengaruh prosa Yunani. retorika tdk bisa dilepaskan dr politik dan sastra
Socrates Dalam mengajarkan ilmunya, Socrates tidak menerima bayaran dari murid-muridnya, serta tidak mengklaim bahwa apa yang diajarkannya itu adalah kebajikan untuk medidik orang-orang muda menjadi warga negara yang baik. Metode yang digunakan adalah dialektika yang menekankan pada teknik-teknik membuat pertanyaan dan menyiapkan jawaban sesuai dengan persoalan.
Socrates Ia memandang bahwa kebenaran retorika hanya bisa dicapai dengan memisakan pemikiran yang salah, melalui teknik dialog dan debat yang memakai bahasa yang baik. Menurut Socrates, orang yang mengetahui kebenaran ialah mereka yang bisa mempertahankan dirinya dan juga dapat membantah orang lain. mereka yang bisa berbuat seperti ini menurut Socrates dapat dipandang sebagai filosof atau orang yang mencintai kebajikan.
Dalam ilmu retorika Socrates menyatakan ada lima karakteristik yang harus dipenuhi, yakni : Ia mesti berdasarkan atas kebenaran yang diperoleh melalui dialektika. Pelajaran itu harus didefinisikan dan dianalisis secara logis sampai hakekatnya dimengerti dan dipahami. Retorika mesti dianalisis. Dalam menyusun pidato seharusnya disesuaikan dengan tipe khalayak.
Pembicara sedapat mungkin mengingatkan pendengar-pendengarnya tentang keadilan, kehormatan dan kebaikan. Pidato sedapat mungkin memiliki legitimasi yang ada pada pembicara. Tidak mempengaruhi pendengar untuk mempercayai hal-hal yang oleh pembicara dirasakan salah dan berusaha mengemukakan sesuatu dengan melihat dua sisi.
Plato Plato adalah seorang murid Socrates. Ia lahir
sekitar tahun 429 sebelum masehi dan hidup pada zaman yang sama dengan Isocrates, Georgias dan Protagoras. Plato adalah pengikut filsafat Parmenides yang menekankan logika. Plato meletakkan dasar-dasar retorika ilmiah dan psikologi khalayak, Pembicara harus mengenal “jiwa” pendengarnya.
Aristoteles Lahir dalam tahun 384 sebelum masehi. Belajar dari Plato kemudian menjadi guru pada sekolah Akademi yang didirikan Plato selama 20 tahun lamanya. Tetapi ia meninggalkan sekolah Akademi beberapa saat sebelum Plato meninggal, lalu membuka perguruan yang diberi nama Peripatetic School di Athena. Di sekolah ini, Aristoteles mengajarkan retorika sebagai bagian filsafat, dan menjadi pelajaran inti dari Public Speaking yang banyak dikembangkan hari ini di sekolahsekolah tinggi komunikasi.
Aristoteles menulis buku: De Arte Rhetorica 5 Hukum Retorika : Inventio (penemuan) Dispositio (penyusunan) Elocutio (gaya) Memoria (memori) Pronuntiatio (Penyampaian)
Aristoteles menekankan bahwa suatu retorika mesti menunjukkan :
Sifat-sifat kebajikan yang dihargai oleh khalayak. Praktek kebijaksanaan, suatu bentuk akal yang berkaitan cara-cara praktek masyarakat dalam mencapai hal yang baik. Kebaikan, dimana khalayak mesti merasakan bahwa pembicara memberi perhatian yang baik kepada mereka, serta mencoba untuk tidak memperdayai dan memanpulasi orang lain untuk kepentingannya.
RETORIKA ZAMAN ROMAWI
Selama 200 thn org2 Romawi tidak merevisi De Arte Rhetorica. 100 SM ada buku retorika: Ad Herrenium. Kekaisaran Romawi subur dgn sekolah2 Retorika. Antonius, Crassus, Hortensius, Cicero. 15
Cicero:
Efek pidato akan baik bila orang yang berpidato adalah orang baik juga. “The good man speaks well” 16
Will Durant menyimpulkan gaya pidato Cicero:
Bergelora, berkarakter, menghibur, kaya anekdot, menyentuh kebanggaan, prasangka, perasaan, patriotisme, kesalehan… 17
Quintillianus
mendirikan sekolah Retorika dan menulis buku Institutio Oratoria. Orator harus terdidik bahkan berasal dari keluarga terdidik. Calon orator harus mempelajari musik, drama, sastra, sains, filsafat. Hrs memiliki integritas akhlak. Hrs menulis sebanyak dan secermat mungkin. 18