Reproduction Rights Organisation, Upaya Penegakan Hukum di Bidang Hak Cipta Karya Tulis Kartini Nurdin, Ketua Pengurus Yayasan Reproduksi Cipta Indonesia
Disampaikan pada Lokakarya Penegakan Hukum di bidang Hak Cipta atas Karya Tulis, Sofware, dan Sinematografi, DJHKI Merak Room, JHCC, Jakarta, 26 Juni 2010
Undang-Undang No.19 Tahun 2002 Hak Cipta adalah hak eksklusif bagi Pencipta atau penerima hak untuk mengumumkan atau memperbanyak Ciptaannya atau memberikan ijin untuk itu dengan tidak mengurangi pembatasan-pembatasan menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku. (Pasal 1 Butir 1 Undang-Undang No. 19 Tahun 2002)
Apa itu Hak Cipta? Hak Cipta adalah hak eksklusif bagi Pencipta atau Pemegang Hak Cipta untuk : mengumumkan, memperbanyak, menerjemahkan, mengadaptasi, mengaransemen, menyinkronisasi, menjual, menyewakan, meminjamkan, mengimpor, mengekspor, dan merekam Ciptannnya atau memberikan ijin untuk itu dengan tidak mengurangi pembatasan dan sesuai dengan peraturan Perundang-undangan.
Siapa Pencipta? Pencipta adalah seorang atau beberapa orang secara bersama yang atas inspirasinya melahirkan suatu Ciptaan berdasarkan kemampuan pikiran, imajinasi, kecekatan, ketrampilan, atau keahlian yang dituangkan ke dalam bentuk yang khas dan bersifat pribadi.
Ciptaan? Hasil setiap karya Pencipta yang menunjukkan keasliannya di bidang ilmu pengetahuan, seni dan sastra.
Dasar perlindungan hukum: • Undang-Undang Hak Cipta No. 19 Tahun 2002 Indonesia menandatangani: TRIP’s Agreements Berne Convention
Gambaran umum: - Jumlah penduduk Indonesia kurang lebih 240 juta - Jumlah Penerbit lebih dari 1000 - Judul buku yang terbit: min. 1000 judul/bulan (data T.B. Gramedia) - Jumlah toko buku masih sangat sedikit dan terbatas hanya di kota-kota besar - Perpustakaan tidak lengkap koleksinya dan tidak up to date - Buku laris cenderung dibajak - Penegakan hukum masih lemah - Perlindungan hak cipta masih belum maksimal
Pengaruh kemajuan teknologi informasi - Dampak Positif: telah memudahkan segalanya
Free E-book E-jurnal dan E chapter Print on Demand Lisensi dengan Perpustakaan-perpustakaan E-commerce
Dampak positif dan negatif: - E-commerce: Komputerisasi/digital, website, sistem managemen Mahal – perangkatnya harus lengkap - Pembajakan: Merugikan penulis dan penerbit, Kreativitas penulis dan penerbit menurun Murah - Scanning dan digitalisasi - Perpustakaan, arsip nasional/pemerintah, koleksi budaya - Google Book Search
Lembaga Managemen Kolektif / RRO - Mengelola Hak Cipta yang dikuasakan dari Pencipta atau Pemegang Hak Cipta - Memberikan perlindungan hukum kepada Pencipta, baik secara moral maupun ekonomi - Meningkatkan kesadaran masyarakat serta peran penegak hukum tentang pentingnya perlindungan hak cipta - Mendorong kreativitas Pencipta
Reproduction Rights Organisation • Di Indonesia: YRCI diharapkan hanya satu • Organisasi internasionalnya: IFRRO (International Federation of Reproduction Rights Organisations) • Jumlah anggota IFRRO: 54 RROs di berbagai negara • YRCI telah resmi menjadi anggota IFRRO • YRCI telah menandatangani Perjanjian Lisensi I dengan Universitas Multimedia Nusantara (Mei 2010)
Latar Belakang berdirinya Yayasan Reproduksi Cipta Indonesia / YRCI 1 • Kenyataan menunjukkan bahwa industri kreatif terbukti memberikan sumbangan yang positif bagi kemajuan ilmu pengetahuan, seni dan sastra serta meningkatkan pendapatan negara
• Karya cipta sebagai bentuk kreatif belum mendapat penghargaan yang sewajarnya karena rendahnya kesadaran masyarakat tentang hak cipta, maka perlu ada usaha nyata untuk melindungi karya cipta
Latar Belakang berdirinya Yayasan Reproduksi Cipta Indonesia / YRCI 2 •Karya cipta dilindungi berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia tentang hak cipta, mengingat pentingnya karya cipta bagi pembangunan bangsa yang bermartabat
Tugas Utama YRCI 1 • Memonitor di mana, kapan dan oleh siapa suatu karya cipta diumumkan dan diperbanyak. • Melakukan sosialisasi dan negosiasi dengan pihakpihak yang melakukan pengumuman dan perbanyakan karya cipta itu.
Tugas Utama YRCI 2 • Membantu pihak-pihak yang melakukan pengumuman dan perbanyakan karya cipta untuk mendapatkan lisensi dari pencipta dan/atau pemegang hak cipta.
• Memungut royalti dari pihak-pihak yang melakukan pengumuman dan perbanyakan karya cipta, dan menyampaikannya kepada pencipta/pemegang hak cipta. • Mengadvokasi pencipta dan/atau pemegang hak cipta atas karya ciptanya.
Catatan akhir: • Teknologi canggih perlu dimanfaatkan untuk kepentingan yang baik • Sebagai Penerbit/Pencipta perlu memerhatikan bentuk perjanjian. Hak reproduksi Hak pengalihwujudan POD
Terima kasih!