perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Representasi Kekerasan Anak di Media (Studi Semiotika Kekerasan pada Anak yang direpresentasikan dalam Film Slumdog Millionaire)
Diajukan untuk melengkapi tugas-tugas dan memenuhi persyaratan guna mencapai gelar Sarjana Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret program studi Ilmu Komunikasi
Oleh : Diyah Ayu Iswari D1208552
Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta 2011
commit to user i
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
commit to user ii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
commit to user iii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
MOTTO Hidupmu akan indah jika bisa bermanfaat untuk orang banyak
commit to user iv
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
PERSEMBAHAN
Skripsi ini saya persembahkan dan ucapkan terima kasih kepada:
1. Allah SWT yang telah memberikan kelancaran dalam mengerjakan skripsi. 2. Bapak dan Ibu tersayang, untuk do’a, kasih sayang dan semangatnya selama ini. 3. Untuk Mba Tyas dan adikku Monic, yang membuatku nyaman dirumah. 4. Untuk suamiku tercinta, Mas Fauzan yang selalu memberikan dukungan dan semangat tanpa hentinya. 5. Teman-teman Komunikasi Non Reguler angkatan 2008.
commit to user v
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
KATA PENGANTAR
Assalamua’alaikum Wr. Wb, Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala berkah, rahmat dan segala karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyusun skripsi ini. Skripsi ini disusun guna memenuhi persyaratan kelulusan penyelesaian studi pada Jurusan Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta. Dalam penyelesaian skripsi ini tentunya tidak akan memberikan hasil yang memuaskan apabila tidak disertai dengan bimbingan dan bantuan baik moril dan materiil kepada penulis. Untuk itu pada kesempatan ini penulis sampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada : 1. Bapak Prof. Drs. H. Pawito, Ph.D selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta. 2. Ibu Dra. Prahastiwi Utari, M.Si, Ph.D selaku Ketua Jurusan Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret, Surakarta, juga sebagai Ketua penguji yang telah memberikan bantuan bimbingan dalam penyusunan skripsi ini. 3. Ibu Tanti Hermawati, S.Sos, M.Si selaku Sekretaris penguji yang telah memberikan bantuan bimbingan dalam penyusunan skripsi ini. 4. Bapak Prof. Dr. Andrik Purwasito, DEA selaku Pembimbing I yang telah membantu memberikan arahan dan bimbingan dalam penyusunan skripsi ini. commit to user vi
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
5. Bapak Drs. Alexius Ibnu Muridjal, M.Si selaku Pembimbing II yang juga telah membantu memberikan arahan dan bimbingan dalam penyusunan skripsi ini. 6. Bapak dan Ibu dosen Jurusan Komunikasi yang telah memberikan bimbingan serta ilmunya selama masa perkuliahan demi kelancaran penulis dalam penyusunan skripsi ini. 7. Ayah dan Ibu yang telah memberikan segalanya, doa dan kesabaran yang amat berarti untuk penulis juga yang menjadi semangat utama penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. 8. Mba Tyas, adikku Monic serta Suamiku, Mas Fauzan yang telah memberikan dukungan dan semangat untuk menyelesaikan skripsi ini. 9. Semua pihak yang telah membantu baik langsung maupun tidak langsung yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu. Untuk itu penulis hanya bisa memanjatkan doa semoga Allah SWT akan membalas semua budi baik yang telah diberikan kepada penulis. Penulis pun menyadari bahwa dalam membuat Skripsi, tidak terlepas dari kelemahan dan kekurangan. Oleh sebab itu, saran dan kritik yang bersifat membangun sangat penulis harapkan sebagai masukan yang sangat berarti. Wassalamu’alaikum, Wr. Wb. Surakarta, 21 Juni 2011
Penulis
commit to user vii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
ABSTRAK Diyah Ayu Iswari. D1208552. Presentasi Kekerasan pada Anak di India melalui Film Slumdog Millionaire (Studi Pesan Komunikasi dalam Film menggunakan Analisis Semiologi Komunikasi). Skripsi (S-1) Jurusan Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Sebelas Maret, Surakarta, 2011. Film adalah bentuk komunikasi antara pembuat dan penonton. Film merekam realitas yang berkembang dalam masyarakat dan kemudian memproyeksikannya ke atas layar. Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa film berhubungan langsung dengan masyarakat atau massa. Para pembuat film mempunyai pesan-pesan yang ingin disampaikan kepada penonton yang bertujuan untuk memproduksi makna. Kekuatan dan kemampuan film menjangkau berbagai segmen sosial membuat film kerap mempengaruhi dan membentuk masyarakat berdasarkan muatan pesan dibaliknya. Film Slumdog Millionaire menggambarkan kekerasan yang masih terjadi pada anakanak gelandangan di Juhu, Mumbai, India. Penulis tertarik menganalisis simbolsimbol kekerasan pada anak-anak gelandangan dalam Film Slumdog Millionaire, karena film tersebut mengungkap realitas gelap di India; kemiskinan, pemukiman kumuh dan anak-anak gelandangan yang harus hidup dalam keadaan memprihatinkan dan kerap menerima perlakuan tidak manusiawi. Penelitian ini menggunakan metode analisis semiologi komunikasi yang diperkenalkan oleh Andrik Purwasito, yaitu tafsir ditujukan untuk menginterpretasikan pesan dalam tindak komunikasi. Ketika terjadi proses interaksi, maka di sana terjadi pertukaran tanda-tanda (pesan) antar partisipan komunikasi. Penginterpretasian tanda-tanda berdasarkan kaidah-kaidah tertentu. Kaidah tersebut terdiri atas 7 pengujian utama, yaitu; partisipan komunikasi, konteks komunikasi, fungsi tanda, bentuk fisik dan non fisik tanda, intertekstual tanda, intersubyektivitas makna, dan intelektualitas penafsir. Dari hasil analisis dapat disimpulkan bahwa dalam film ini digambarkan adanya kekerasan terhadap anak-anak gelandangan di India yang dilakukan oleh aparat penegak hukum, warga sipil, sesama anak gelandangan, preman juga saudara. Dimana kehidupan anak-anak gelandangan sangat memprihatinkan, dari umur yang sangat belia harus hidup sendiri dan menerima perlakukan yang tidak manusiawi tanpa adanya perlindungan dari Negara. Salah satu penderitaan yang mereka terima ialah mengalami kekerasan dari kekerasan simbolik hingga kekerasan fisik.
commit to user viii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
ABSTRACT Diyah Ayu Iswari. D1208552. The Violence Presentation on Indian’s Juvenile through Slumdog Millionaire (Message Studies of the Film By Using Semiology of Communication’s Analysis). Thesis. Department of Communication Science. Faculty of Social and Political Sciences, Sebelas Maret University, 2011. Film is a form of communication between its maker and the audiences. Films captured the unfold reality and project it on to the screen. Therefore it can be said that film is directly related to the mass society. In order to produce certain meanings, film makers needs to deliver their message to the audiences. Through its strength and ability to reach various social segmentation, film has often sucedeed to affect and establish the society according to its containing messages. Slumdog Millionaire portray the violence behaviour which still receives by the homeless juvenile in Juhu, Mumbai, India. Slumdog Millionaire’s violence symbols was analyze by researcher because the film revealed the dark truth of India; poverty, slums issues and vagrant juvenile who lives desperate life and often be treated arbitrarily. This research used the analytical semiology of communication which was introduced by Andrik Purwasito, the commentation are intend to interpret the message in the act of communication. When the interaction is being process, the exchange signs (message) between communication participants are occur. The signs interpretation are based by certain principles. The principles consist 7 major test, namely; communication participants, communication context, attributes function, the form of physical attributes, intertextual attributes, intersubjectivity signification, and interpreter intelectuality. The analysis concluded that the film illustrated the existence of violence on Indian’s vagrant juvenile which being done by the law enforcement, civilians, fellow vagrant, local gangs and also relative. The vagrant juvenile had to experienced miserable lives since their early ages where they had to fought for their own lives and be treated arbitrarily without government protection. One of their infliction is to receives violence behaviour such as symbolic violence thus physical violence.
commit to user ix
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .................................................................................................................
i
PERSETUJUAN .................................................................................................
ii
PENGESAHAN ...................................................................................................
iii
MOTTO ...............................................................................................................
iv
PERSEMBAHAN ...............................................................................................
v
KATA PENGANTAR .........................................................................................
vi
DAFTAR ISI........................................................................................................
viii
ABSTRACT .........................................................................................................
xiii
ABSTRAK ...........................................................................................................
ix
BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah.............................................................................
1
B. Rumusan Masalah ......................................................................................
22
C. Tujuan Penelitian........................................................................................
22
D. Manfaat Penelitian .....................................................................................
23
E. Kerangka Teori ...........................................................................................
23
1. Film dan Komunikasi Massa .............................................................
23
2. Studi Pesan dan Analisis Semilogi ....................................................
30
F. Terminologi ................................................................................................
34
G. Kategorisasi ................................................................................................ commit to user
36
x
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
H. Metodologi Penelitian ................................................................................
39
1. Jenis Penelitian.....................................................................................
40
2. Objek Penelitian ..................................................................................
40
3. Teknik Pengumpulan Data ..................................................................
40
4. Analisis Data ........................................................................................
41
BAB II. SINOPSIS DAN KORPUSISASI A. Sinopsis ......................................................................................................
45
B. Korpusisasi .................................................................................................
58
BAB III. ANALISIS DATA A. Kekerasan Fisik .........................................................................................
82
B. Kekerasan Simbolik .................................................................................. 101
BAB IV. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ............................................................................................... 115 B. Kritik dan Saran ........................................................................................ 117
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
commit to user xi
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Dalam kehidupan sehari-hari, media massa merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dari aktifitas masyarakat. Dari media massa masyarakat mendapat segala informasi dan hiburan. Media massa yang berkembang seperti surat kabar, televisi, radio, film dan internet adalah contoh media favorit masyarakat. Media massa menyelenggarakan kegiatannya dalam lingkungan publik, pada dasarnya media massa dapat dijangkau oleh segenap anggota masyarakat secara bebas, sukarela, umum dan murah. Dikemukakan oleh McQuail, masyarakat kini telah mengalami perubahan menjadi masyarakat informasi. Pada dasarnya masyarakat informasi (masyarakat pascaindustri) adalah masyarakat yang menilai informasi sebagai sumberdaya, sarana produksi dan produk utama yang paling berharga. Oleh karena itu, mayoritas tenaga kerjanya adalah pekerja informasi.1 Media telah menjadi sumber dominan bukan saja bagi
individu untuk
memperolah gambaran dan citra realitas sosial, tetapi juga bagi masyarakat dan kelompok secara kolektif; media menyuguhkan nilai-nilai dan penilaian normatif yang dibaurkan dengan berita dan hiburan. 2
1
Dennis McQuail, Teori Komunikasi Massa, Suatu Pengantar, Edisi Kedua, Erlangga, Jakarta, 1996, hal. 75. 2 Ibid, hal. 3.
commit to user 1
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Salah satu media yang popular adalah film. Film berperan sebagai sarana baru yang digunakan untuk menyebarkan hiburan yang sudah menjadi kebiasaan terdahulu, serta menyajikan cerita, peristiwa, musik drama, lawak dan sajian teknis lainnya kepada masyarakat.3 Dalam perkembangannya film tidak hanya dijadikan sebagai media hiburan semata tetapi juga digunakan sebagai alat propaganda, terutama menyangkut tujuan sosial atau nasional. Berdasarkan pada pencapaiannya yang menggambarkan realitas, film dapat memberikan imbas secara emosional dan popularitas. Kekuatan dan kemampuan sebuah film menjangkau banyak segmen sosial, membuat film memiliki potensi untuk mempengaruhi khalayak. Film tidak hanya mengandalkan tampilan audio visual saja untuk menyampaikan pesan sebagai proses komunikasi. Namun melalui alur cerita dan karakter yang menarik, sebuah film mampu membuat penonton betah duduk selama berjam-jam untuk menonton film tersebut. Pada awal kemunculannya film dijadikan alat propaganda oleh negara-negara adikuasa untuk membentuk opini karena alur cerita dan tokoh dalam sebuah film mampu menyentuh penonton secara emosional. Film dapat membuat penonton tertawa, menangis, marah atau ketakutan. Film dapat membuat kita merasakan apa yang dirasakan dan melihat apa yang dilihat tokoh utama yang ditampilkan dalam sebuah film. Pada awal kemunculannya di akhir abad ke sembilan belas tampilan dan teknik pembuatan masih sangat sederhana, tampilannya masih hitam putih dan tidak 3
Ibid, hal. 13.
commit to user 2
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
bersuara. Namun dengan perkembangannya kini film lebih bersifat komersial, teknologi yang digunakan lebih canggih dan tampilan sebuah film menjadi lebih menarik. Proses pembuatan film dapat menghabiskan waktu yang cukup lama dan biaya yang besar. Dibutuhkan juga kerjasama tenaga ahli seperti sutradara, aktor dan aktris, kameramen, penulis skenario, editor dan masih banyak lagi untuk menghasilkan film yang berkualitas dan sukses. Sedangkan dari sisi produksi, penyajian film sekarang lebih praktis. Kita tidak perlu antri tiket di bioskop untuk melihatnya, karena film-film tersebut sudah diformat dalam bentuk LD, VCD dan DVD yang dapat kita nikmati dirumah. Mulai dari film lama atau terbaru tersedia di tempat peminjaman film. Biaya peminjamannya juga relatif murah sekitar Rp 3000,- untuk 1, 2 atau 3 hari. Atau kita dapat mengunduh lewat internet dengan biaya yang juga murah. Walau kini tujuan utama sebagian besar dari pembuatan film adalah keuntungan secara komersil, namun tidak sedikit pula film yang sukses berisi informasi mendidik, pesan-pesan moral, masalah sosial, budaya, agama atau realitas sosial yang dapat menjadi sarana pendidikan dan pewarisan budaya. Pada dunia perfilman, sebagai salah satu produk budaya yang tumbuh disuatu wilayah tertentu tidak dapat terlepas dari nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat karena persoalan nilai-nilai cerita yang ditawarkan dalam film melalui adegan kekerasan, kekayaan, serta ilmu pengetahuan sebagai sebuah fantasi tidak sematamata keluar dengan begitu saja, melainkan akibat adanya realitas nilai-nilai yang hidup dalam setiap tubuh sosial.
commit to user 3
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Seorang sutradara asal Inggris, Danny Boyle yang sukses memfilmkan cerita para pemadat pada akhir 1980-an di Edinburgh, Skotlandia, surga yang hilang di Asia Tenggara, hingga kekeringan di benua Afrika, kini lewat film Slumdog Millionaire, sutradara itu berupaya memotret keseharian penduduk daerah kumuh di Mumbai, India dan hasilnya adalah gambaran yang nyata dan kelam. India merupakan negara yang memiliki populasi 1,2 miliar jiwa dan ber ibu kota di New Delhi. Kebudayaan India penuh dengan sinkretisme dan pluralisme budaya.4 Kebudayaan ini terus menyerap adat istiadat, tradisi, dan pemikiran dari penjajah dan imigran sambil terus mempertahankan tradisi yang sudah mapan dan menyebarluaskan budaya India ke tempat-tempat lain di Asia. Kebudayaan tradisional India memiliki hirarki sosial yang relatif ketat. Sejak usia dini, anak-anak diajari tentang peran dan kedudukan mereka dalam masyarakat. Tradisi ini diperkuat dengan kepercayaan kepada dewa-dewa dan roh yang dianggap berperan penting dan tak terpisahkan dari kehidupan mereka. Dalam sistem kasta di India ditetapkan stratifikasi sosial dan pembatasan dalam kehidupan sosial di anak benua India. Kelas-kelas sosial dibentuk oleh ribuan kelompok herediter yang mempraktikkan endogami, yang umum disebut jati atau kasta. Orang India sangat menghargai nilai-nilai kekeluargaan tradisional. Walaupun demikian, rumah-rumah di perkotaan sekarang lebih sering hanya didiami oleh keluarga inti. Hal ini disebabkan keterbatasan ekonomi dan sosial untuk hidup bersama dalam sebuah keluarga besar. Di kawasan pedesaan masih umum dijumpai anggota keluarga dari tiga hingga empat generasi yang tinggal di bawah satu atap. 4
http:// id. wikipedia.org/wiki/india
commit to user 4
perpustakaan.uns.ac.id
Masalah-masalah
digilib.uns.ac.id
yang
timbul
dalam
keluarga
sering
diselesaikan
secara
patriarkisme. Mayoritas terbesar orang India menikah setelah dijodohkan oleh orang tua mereka atau anggota keluarga yang dituakan, namun dengan persetujuan pengantin pria dan pengantin wanita. Pernikahan dipandang sebagai ikatan seumur hidup, dan angka perceraian sangat rendah. Walaupun demikian, pernikahan dini masih merupakan tradisi yang umum. Separuh dari populasi wanita India menikah sebelum mencapai usia 18 tahun yang merupakan usia dewasa menurut hukum. Kebiasaan pernikahan anak-anak adalah sebuah kejahatan, baik dari tinjauan moral maupun kemampuan fisik. Kebiasaan ini telah meruntuhkan moral kita dan menyebabkan kerusakan fisik. Dengan melakukan persetujuan terhadap praktekpraktek serupa, kita telah terjauhkan dari Tuhan, juga dari Swaraj ( perjuangan menegakkan kedaulatan dan kemerdekaan bangsa).5 Beberapa akibat pernikahan anak-anak tidak hanya berpengaruh pada ibu tetapi juga pada anak, atau lebih jauh lagi pada generasi. Di India, pada setiap 1000 orang bayi yang dilahirkan, 181 diantaranya menemui kematian. Angka ini adalah angka rata-rata, pada beberapa tempat di India angka kematian itu mencapai 400 dari setiap 1000 kelahiran.6 India selalu digambarkan sebagai gajah gemuk dengan gerak lambat karena senang bermalas-malasan. Bahkan kemiskinan yang menyeret beragam akibat malah sering dianggap menyatu dalam takdir. Hal ini tercermin dalam angka harapan hidup 5
Mahatma Gandhi, Kaum Perempuan dan Ketidakadilan Sosial, Cetakan Pertama, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 2002, hal. 65. 6 Ibid. hal. 81.
commit to user 5
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
yang hanya 30 tahun (pada tahun 1930) dilengkapi tingkat buta huruf sekitar 70% penduduk. Mumbai adalah kota terbesar di India, metropolitan ini berpenduduk 14 juta jiwa. Sejumlah warga super kaya hidup berdampingan dengan dengan jutaan warga sangat miskin. Diantara mereka yang tinggal dalam kondominium mewah bangunan pencakar langit dikepung ribuan kampung kumuh, tempat Mumbaikars, warga Mumbai hidup berdesakan beratapkan kertas bekas dan selalu disergap kelaparan. Dalam kehidupan sehari-hari yang sangat keras, tidak aneh kalau film kemudian tampil sebagai media hiburan utama sebab mampu membawa penontonnya terbuai untuk lari dari kepahitan hidup. Setiap tahun, Bollywood menghasilkan seribu judul film dalam 20 bahasa lokal dan menjadi industri film terbesar di dunia. Dengan demikian juga tidak mengherankan di tengah himpitan kehidupan semacam itu, acara TV paling digemari Kaun Banega Corepati, judul lokal untuk program Who Wants To Win 10 Million Rupees. Dalam hal jumlah penduduk India merupakan negara dengan jumlah penduduk terbanyak di dunia. Tetapi ekonomi India adalah terbesar keempat di dunia, sehingga merupakan salah satu negara dengan pertumbuhan ekonomi tercepat didunia terutama dalam industri teknologi informasi. Mumbai hari ini memang bukan Bombay semasa Mahatma Gandhi (1869-1948) masih tinggal disana. Bapak Bangsa India tersebut mengajarkan semangat Satyagraha dan Ahimsa, mencukupi diri sendiri dan berjuang tanpa kekerasan. Namun manusia hidup di bawah norma-norma yang standar adalah warna utama India. Setelah China dan Benua Arfika, India adalah lokasi warga termiskin di dunia.
commit to user 6
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Dalam bidang pendidikan, pemerintah pusat memberikan subsidi pendidikan pada pemerintah negara bagian. Di level pendidikan dasar pemerintah India harus menghadapi tantangan cukup serius. Dengan angka melek huruf sebesar 65 persen, India jauh berada di bawah bukan saja negara maju, tetapi bahkan negeri-negeri berkembang seperti Vietnam (90%), Zambia (80%), Tanzania (77%) dan Kamboja (70%). Selama delapan periode rencana pembangunan lima tahun, Pemerintah India berusaha memberikan akses kepada anak-anak untuk mengenyam pendidikan paling dasar. Menurut catatan, pada tahun 1950-1951 hanya sekitar 3,1 juta murid mendaftar di sekolah dasar. Dua dekade berikutnya, angka ini telah menjadi 39,5 juta anak. Pada tahun 2002-2003 bahkan ada sekitar 82 persen anak usia 6-14 tahun telah mendaftar ke sekolah-sekolah dasar yang dibangun.7 Dari tes kemampuan yang cukup mudah diketahui bahkan 35 persen anak usia 7-14 tahun tidak lolos tes ini, 65,5 persen tidak dapat mengerjakan hitungan sederhana bahkan mereka yang sudah duduk di kelas II. Apabila persentase itu dihitung dari jumlah anak usia sekolah yang mencapai kemampuan membaca yang rendah dan sekitar 124 juta anak memerlukan bantuan untuk menghitung.8 Satu persoalan yang cukup mengemuka akhir-akhir ini adalah menurunnya peran pendidikan publik dan meningkatnya institusi pendidikan swasta. Beralihnya anak-anak ke sekolah swasta tidak bisa dilepaskan dari gambaran suram sekolah-
7
Irwan Suhanda, India Bangkitnya Raksasa Baru Asia, Calon Pemain Utama di Dunia Era Globalisasi, Cetakan Kedua, PT Kompas Media Nusantara, Jakarta, 2007, hal. 173. 8 Ibid. hal. 175.
commit to user 7
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
sekolah yang dikelola pemerintah. Sekolah-sekolah negeri sering kali memiliki sumber daya material terbatas dan manajemen buruk. Berdasarkan studi yang dilakukan Anuradha De et al (Economic and Political Weekly, 28 Desember, 2002) di wilayah Uttar Pradesh, Bihar dan Rajasthan tak ada sekolah negeri yang dibangun di wilayah perkotaan selama 10 tahun terakhir. Disitu sebagian besar sekolah pemerintah berupa gedung yang disewa dengan kondisi menyedihkan serta bobrok karena tak dipelihara (Frontline Vol 21, 2004).9 Meningkatnya peran sekolah swasta juga bisa dilacak dari kenyataan bahwa anak-anak yang pergi ke sekolah negeripun harus merogoh koceknya. Survei yang dilakukan Public Report on Basic Education in India menunjukkan bahwa di wilayah utara India, seorang anak harus membayar 9 dollar AS hingga 27 dollar AS per tahun. Bahkan diwilayah Karnataka, orangtua murid harus mengeluarkan uang ekstra untuk membayar alat tulis, transport ataupun seragam yang jumlahnya mencapai 18 dollar AS di wilayah pedesaan dan 27 dollar AS di perkotaan.10 Salah satu alasan yang sering kali dikemukakan atas buruknya pengelolaan sekolah pemerintah adalah kurangnya dana. Dalam kenyataan, belanja pemerintah untuk pendidikan memang terus menurun dari yang dijanjikan pemerintah sebesar 6 persen dari produk domestik bruto menjadi hanya berturut-turut 4 persen (20012002), 3,8 persen (2002-2004) dan 3,5 persen (2004-2005). 11 Di balik kemajuan dan pertumbuhan ekonominya yang luar biasa, perilaku masyarakat India masih banyak yang menjadi tertawaan orang. Tipu-tipu India juga 9
Ibid. hal. 176. Ibid. 11 Ibid. hal. 177. 10
commit to user 8
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
masih kerap kita dengar. Perilaku berlalu lintas juga masih seenaknya. Dilhat dari heterogenitas masyarakat India yang terbagi atas kasta, agama, dan kelas sering kali membuat partisipasi komunitas ataupun individu tidak mudah terwujud. Ditengah kemodernan nasib perempuan India bisa dibilang miris. Contoh kasus seorang perempuan, Nirmala Ram dan anak laki-lakinya yang berumur enam tahun. Ayush, membakar diri, kemungkinan besar untuk menyudahi semua penyiksaan yang dilakukan oleh saudara-saudara iparnya atas tuntutan mahar. Cerita diatas adalah cuplikan berita di situs indianews tentang kekerasan terhadap perempuan yang terjadi di India berkaitan dengan dowry atau mahar. Catatan yang dihimpun dari statistik pengaduan kepada National Commission for Women, India (NCW) tahun 1999-2004 memperlihatkan bahwa selama lima tahun terakhir kekerasan dan kematian perempuan yang berkaitan dengan mahar menduduki peringkat kedua tertinggi setelah kasus pelecehan.12 Mahar adalah sejenis pembayaran dalam bentuk uang ataupun barang oleh keluarga pengantin perempuan kepada keluarga pengantin laki-laki bersamaan dengan penyerahan pengantin perempuan kepada keluarga pengantin laki-laki dalam tradisi penikahan India.13 Mahar merupakan simbol seorang perempuan yang diterima secara penuh sebagai anggota keluarga suaminya dan memasuki kehidupan perkawinan dengan harta bendanya sendiri. Namun dalam perkembangannya tradisi ini berubah bentuk saat di bawah tekanan ekonomi penjajahan Inggris. Dengan beban pajak yang cukup
12 13
Ibid. hal. 205. Ibid. hal. 206.
commit to user 9
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
berat. Keluarga-keluarga petani di India mengharapkan adanya uang untuk kehidupan sehari-hari mereka. Akibatnya mahar secara berangsur-angsur dilihat sebagai sumber pemasukan penting bagi keluarga. Pada momen itu mahar telah diselewengkan bentuknya dari sebuah jaring pengaman ekonomi menjadi jebakan mematikan. Aspek sukarela dari mahar, maknanya sebagai bentuk cinta kepada anak perempuan perlahan tapi pasti memudar dan berubah bentuk menjadi pembayaran wajib yang mengikuti ikatan perkawinan seorang perempuan. Kasus kekerasan terhadap perempuan berkaitan dengan mahar hanya merupakan salah satu masalah yang saat ini harus dihadapi kaum perempuan India. sistem patriarki yang mengambil bentuk diskriminasi terhadap perempuan membuat sebagian besar kaum perempuan India harus tertatih-tatih mengejar ketertinggalan dibandingkan dengan kaum perempuan di bagian dunia lain. Secara mendasar, perempuan adalah ibu rumah tangga. Pria adalah pencari nafkah, perempuan adalah penjaga dan pembagi makanan. Dia adalah seseorang yang mengambil alih setiap persoalan. Seni mengasuh tunas bangsa merupakan tugas utama perempuan dan satu-satunya hak istimewa. Tanpa pengasuhan seorang perempuan, suatu bangsa pasti akan mati.14 India belumlah benar- benar merdeka apabila kaum perempuan mereka masih menjadi obyek kekerasan baik di ranah publik maupun domestik serta mengalami
14
Mahatma Gandhi. op.cit, hal. 48.
commit to user 10
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
diskriminasi disegala bidang. Seperti ungkapan Jawaharlal Nehru: “ Kamu dapat menilai sebuah bangsa melalui status kaum perempuan bangsa tersebut”.15 Di India miskin berarti lapar. Miskin juga bukan hanya tidak bisa makan tiga kali sehari tetapi juga dikejar-kejar penagih utang, terancam terusir dari tempat tinggal, sakit tidak mampu berobat, harus menyaksikan anak meninggal karena kurang gizi, tak bisa membaca, tak bisa menyekolahkan anak tak punya pekerjaan, tak punya hak suara dan ketakutan akan masa depan. Seperti diungkapkan Goldman Sachs, Negara ini pemilik sepertiga dari insinyur di bidang perangkat lunak (software) yang ada di dunia ini tetapi ironisnya ia sekaligus juga rumah bagi sepertiga penduduk miskin di dunia ini. Mumbai dengan sekitar 2 juta penduduk miskin sebagian besar (54 persen) tinggal di perkampungan kumuh di tengah perkotaan (shanty towns) merupakan etalase bagaimana pembangunan yang gegap gempita terutama di sector IT dan jasa Business processing oursourcing (BPO) beberapa tahun terakhir ini menyisakan orang yang termarjinalisasi dalam derap pembangunan. Bank Dunia menyebut Mumbai the capital of global slum. Ibu kotanya perkampungan kumuh dunia. Penduduk kampung kumuh ini mewakili semua gambaran kemiskinan India yaitu tak memiliki akses ke pekerjaan, pendidikan, fasilitas kesehatan, sanitasi dan air bersih serta tempat tinggal yang layak. Akan tetapi sebenarnya Mumbai hanya salah satu wajah kemiskinan di India. Kemiskinan bukan hanya fenomena di pedesaan tetapi juga perkotaan.
15
Irwan Suhanda. op.cit. hal. 133.
commit to user 11
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Di perkotaan dari 290 juta penduduk kota (28 persen dari total penduduk India, sekitar 62 juta atau 21 persen diantaranya tinggal di pemukiman kumuh (slums). Enam kota besar di India yakni Mumbai, Delhi, Kalkuta, Chennai, Bangalore dan Hyderabad sekarang menjadi rumah bagi 18 persen penduduk pemukiman kumuh India. India menurut komisi Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia (UNHCR) memiliki populasi anak jalanan terbesar di dunia mencapai sekitar 18 juta anak. India juga tertinggi dalam hal jumlah pekerja anak.16 Kawasan kumuh adalah sebuah kawasan dengan tingkat kepadatan populasi tinggi di sebuah kota yang umumnya dihuni oleh masyarakat miskin.17 Kawasan kumuh dapat ditemui di berbagai kota besar di dunia. Kawasan kumuh umumnya dihubung-hubungkan dengan tingkat kemiskinan dan pengangguran tinggi. Kawasan kumuh dapat pula menjadi sumber masalah sosial seperti kejahatan, obat-obatan terlarang dan minuman keras. Di berbagai negara miskin, kawasan kumuh juga menjadi pusat masalah kesehatan karena kondisinya yang tidak higienis. Di berbagai kawasan kumuh, khususnya di negara-negara miskin, penduduk tinggal di kawasan yang sangat berdekatan sehingga sangat sulit untuk dilewati kendaraan seperti ambulans dan pemadam
kebakaran.
Kurangnya
pelayanan
pembuangan
sampah
juga
mengakibatkan sampah yang bertumpuk-tumpuk. Kemiskinan biasanya berkaitan dengan kekerasan, di India sekitar 18 juta anak menjadi anak jalanan. Kementrian Perempuan dan Perkembangan Anak
16 17
Ibid. hal. 219. http:// id. wikipedia.org/wiki/kawasan_kumuh
commit to user 12
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
[KPPA], Pemerintah India mengumumkan laporan Penelitian Nasional Mengenai Pelecehan Anak Berjudul “Penelitian tentang Pelecehan Anak: India 2007″, yang diluncurkan oleh Yang Mulia Menteri Negara, Renuka Chowdhury. Penelitian Nasional tentang Pelecehan Anak adalah salah satu penelitian empiris dalam negeri yang terbesar dalam bidang tersebut di dunia. Penelitian ini juga melengkapi Penelitian Global Sekretaris Jenderal PBB tentang Kekerasan terhadap Anak 2006. Penelitian tersebut telah memberikan data statistik yang mengungkapkan derajat dan besaran berbagai bentuk pelecehan anak, sebuah bidang yang tidak tereksplorasi. Penelitian juga mengungkapkan data tentang variasi di antara berbagai kelompok usia, variasi jender, variasi keadaan, variasi kelompok bukti. Temuantemuan juga akan membantu memperkuat pemahaman semua stakeholder termasuk keluarga, masyarakat, organisasi masyarakat dan pemerintah. Temuan utamanya ialah di antara berbagai bentuk pelecehan, dan di antara berbagai kelompok bukti, anak-anak dalam rentang usia 5-12 tahun telah melaporkan tingkat pelecehan yang lebih tinggi dibanding dua kelompok usia lainnya. Anak lakilaki, dibanding anak perempuan, sama beresiko menjadi korban pelecehan. Biasanya orang-orang yang dipercayai dan yang berwenang adalah pelaku pelecehan utama. Namun 70% responden anak yang dilecehkan tidak pernah melaporkannya kepada siapapun. 18 Data pelecehan fisik bisa dilihat bahwa dua dari tiap tiga anak dilecehkan secara fisik. Dari 69% anak yang dilecehkan secara fisik di 13 negara bagian sampel, 18
http://www.wcd.nic.in/childabuse.pdf
commit to user 13
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
54.68% adalah anak laki-laki. Lebih dari 50% anak di 13 negara bagian menjadi korban satu bentuk pelecehan fisik atau bentuk pelecehan lainnya. Dari anak-anak yang dilecehkan secara fisik di lingkungan keluarga, 88.6% dilecehkan secara fisik oleh orangtuanya, 65% dari anak-anak yang bersekolah dilaporkan mengalami hukuman fisik yaitu 2 dari 3 anak menjadi korban hukuman fisik. 19 Negara bagian Andhra Pradesh, Assam, Bihar dan Delhi secara konsisten. melaporkan angka tingkat pelecehan lebih tinggi dalam segala bentuk dibanding negara bagian lainnya. Kebanyakan anak tidak melaporkan kejadian tersebut kepada siapapun dan 50.2% anak bekerja tujuh hari seminggu. 20 Sedangkan 53.22% anak dilaporkan mengalami satu bentuk atau lebih pelecehan seksual. Andhra Pradesh, Assam, Bihar dan Delhi dilaporkan sebagai negara bagian yang memiliki prosentasi pelecehan seksual tertinggi baik terhadap anak laki-laki juga perempuan. Angka 21.90% responden anak yang dilaporkan mengalami bentuk pelecehan seksual yang parah dan 50.76% bentuk pelecehan seksual lainnya. Dari semua responden anak, 5.69% dilaporkan mengalami kekerasan seksual. Anak-anak di Assam, Andhra Pradesh, Bihar dan Delhi dilaporkan mengalami insiden kekerasan seksual tertinggi. Korbannya adalah anak-anak jalanan, anak-anak dalam pekerjaan dan anak-anak di layanan asuhan institusi dilaporkan mengalami insiden kekerasan seksual tertinggi. Angka 50% pelaku pelecehan adalah orang yang dikenal anak atau dalam posisi yang dipercaya dan yang
19 20
Ibid. Ibid.
commit to user 14
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
bertanggungjawab atas anak. Dan kebanyakan anak tidak melaporkan kejadian tersebut kepada siapapun. 21 Data dari pelecehan Emosional dan Penelantaran Anak Perempuan. Setiap anak kedua dilaporkan mengalami pelecehan secara emosional. Prosentase setara dari anak perempuan dan anak laki-laki dilaporkan mengalami pelecehan secara emosiona, di 83% kasusnya, orangtua adalah pelaku pelecehan dan 48.4% anak perempuan berharap mereka adalah anak laki-laki. Beratnya situasi tersebut menuntut isu pelecehan anak ditempatkan pada agenda nasional. Kementrian, pada pihaknya, telah mengambil tindakan-tindakan seperti memberlakukan undang-undang untuk menetapkan Komisi Nasional dan Negara untuk Perlindungan Hak-hak Anak, Skema Perlindungan Anak yang Terintegrasi, rancangan Pelanggaran terhadap Hukum Anak dan lain-lain. Slumdog Millionaire adalah film Inggris yang disutradarai oleh Danny Boyle , ditulis oleh Simon Beaufoy , dan diarahkan di India oleh Loveleen Tandan . Film ini di adaptasi dari novel Q & A (2005) oleh penulis India dan diplomat Vikas Swarup . Film yang berdurasi 120 menit ini bercerita tentang Jamal Malik (Dev Patel) , seorang pemuda dari Juhu, daerah kumuh di Mumbai yang menjadi peserta pada versi India Who Wants To Be A Millionaire ( Kaun Banega Crorepati) dan berhasil menjawab semua pertanyaan dengan benar , sehingga menimbulkan kecurigaan dari pembawa acara dan aparat penegak hukum apakah ia melakukan kecurangan. Slumdog Millionaire berhasil meraih empat Golden Globes dan delapan piala Oscar, termasuk penghargaan paling bergengsi Film Terbaik dan Sutradara Terbaik. 21
Ibid.
commit to user 15
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Sedangkan Penghargaan lain yang diterimanya adalah lima Critics' Choice Awards, dan tujuh piala BAFTA Awards. Film Slumdog Millionaire dibuat pada tahun 2007 di Mumbai, walaupun tidak menyebut lokasi syuting, sejumlah orang mengenali daerah kumuh itu sebagai Dharavi, di pinggiran Mumbai. Daerah ini sering disebut sebagai pemukiman kumuh terluas di Asia. Di Mumbai, sekitar 2,6 juta anak-anak tinggal di daerah kumuh dan sekitar 400.000 orang bekerja menjajakan diri dalam bisnis prostitusi. Dharavi memang daerah kumuh, namun memegang peranan penting dalam perekonomian kota Mumbai. Sebagian besar penduduk Dharavi merupakan pendatang. Profesi mereka bermacam-macam, mulai dari pekerja di pabrik tekstil, makanan, perhiasan imitasi, dan kerajinan kulit. Beberapa produk karya penduduk Dharavi bahkan diekspor ke Italia. Dharavi juga merupakan pusat daur ulang limbah industri plastik. Sebanyak 100.000 orang Dharavi bekerja dan menghasilkan pendapatan hingga mencapai US$ 500 juta per tahun.22 Namun seorang penduduk Dharavi, Anusaya Ramdan Mane menyatakan bahwa ia berusaha keras memperbaiki hidupnya. Dharavi, menurut perempuan yang telah menghabiskan 51 tahun hidupnya di kawasan ini, bukan lokalisasi prostitusi, mafia dan pengemis, seperti digambarkan dalam film Slumdog Millionaire. Komunitas Dharavi merupakan rumah bagi setiap keluarga yang hidup dalam toleransi beragama.23
22 23
http://en. wikipedia.org/wiki/dharavi dunia.vivanews.com
commit to user 16
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Slumdog Millionaire menceritakan perjalanan hidup seorang anak dari daerah kumuh di Mumbai yang bernama Jamal, ia harus menjalani kehidupan yang keras bersama Salim kakaknya. Saat ia ingin menemukan Latika, cinta pertamanya, ia mengikuti kuis Who Wants to be a Millionaire dan diduga melakukan kecurangan karena hampir semua pertanyaan bisa ia jawab dengan benar. Ternyata jawabanjawaban dari pertanyaan itu merupakan pengalaman hidup Jamal semasa kecil hingga remaja. Bersama Kakaknya, Salim, mereka hidup dalam kemiskinan dan rentan terhadap kekerasan. Kekerasan adalah dalam prinsip dasar dalam hukum publik dan privat Romawi yang merupakan sebuah ekspresi baik yang dilakukan secara fisik ataupun secara verbal yang mencerminkan pada tindakan agresi dan penyerangan pada kebebasan atau martabat seseorang yang dapat dilakukan oleh perorangan atau sekelompok orang umumnya berkaitan dengan kewenangannya yakni bila diterjemahkan secara bebas dapat diartinya bahwa semua kewenangan tanpa mengindahkan keabsahan penggunaan atau tindakan kesewenang-wenangan itu dapat pula dimasukan dalam rumusan kekerasan ini.24 Istilah kekerasan digunakan untuk menggambarkan perilaku, baik yang terbuka (overt) atau tertutup (covert), dan baik yang bersifat menyerang (offensive) atau bertahan (deffensive), yang disertai penggunaan kekuatan kepada orang lain. Oleh karena itu ada, ada empat jenis kekerasan yang dapat diidentifikasi: (1) kekerasan terbuka, kekerasan yang dapat dilihat, seperti perkelahian; (2) kekerasan tertutup, kekerasan tersembunyi atau tidak dilakukan langsung, seperti perilaku 24
http:// id. wikipedia.org/wiki/kekerasan
commit to user 17
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
mengancam; (3) kekerasan agresif, kekerasan yang dilakukan tidak untuk perlindungan, tetapi untuk mendapatkan sesuatu, seperti penjabalan; dan (4) kekerasan defensive, kekerasan yang dilakukan sebagai tindakan perlindungan diri. Baik kekerasan agresif maupun defensive bisa bersifat terbuka atau tertutup. Dalam pengertian luas, kekerasan kolektif dilakukan oleh segerombolan orang (mob) dan kumpulan orang banyak (crowd) dan dalam pengertian sempitnya dilakukan oleh gang. Kemudian bentuk kekerasan yang bersifat kolektif maupun individual, seperti serangan dengan memukul (assault and battery), pembunuhan (homicide) dan pemerkosaan (rape) dan akhirnya tindak kekerasan individu, seperti bunuh diri. Perilaku mengancam lebih menonjol dari kekerasan terbuka, dan kekerasan defensive
lebih
menonjol
dari
kekerasan
agresif.
Perilaku
mengancam
mengkominikasikan pada orang lain suatu maksud untuk menggunakan kekersan terbuka bila diperlukan. Orang yang melakukan ancaman sesungguhnya tidak bermaksud melakukan kekerasan; orang hanya mempercayai kebenaran ancaman dan kemampuan pengancam mewujudkan ancamannya. Dengan ancaman, ada sedikit orang yang bisa mengontrol orang lain. Ancaman, dianggap sebagai bentuk kekerasan, merupakan unsur penting kekuatan (power), kemampuan untuk mewujudkan keinginan seseorang sekalipun menghadapi keinginan yang berlawanan (Weber, 1958).
25
Ancaman menjadi efektif jika
seseorang mendemonstrasikan keinginan untuk mewujudkan ancamannya.
25
Thomas Santoso. Teori- Teori Kekerasan, Cetakan Pertama, Ghalia Indonesia, Jakarta, 2002, hal. 11.
commit to user 18
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Kekerasan gang melibatkan suatu kelompok yang bertindak bersama. Penjelasan menyangkut kekerasan gang sering disebabkan oleh sifat jahat individu atau sering dikaitkan dengan beberapa cacat pribadi. Lewis Yablonsky dalam bukunya The Violent Gang (1962) memberi contoh yang jelas tentang penjelasan ini : "Perilaku kekerasan zaman sekarang adalah orang yang tersisihkan-penuh curiga, penuh ketakutan dan tidak mau atau tidak mampu membentuk suatu hubungan kemanusiaan yang konkrit. Pembentukan gang yang terbiasa dengan kekerasan, bersamaan dengan sifatnya yang sementara, kemungkinan akan pemujaan palsu, ekspektasi terbatas anggota gang terhadap tanggung jawab, semuanya merupakan daya tarik bagi kaum muda yang menghadapi kesulitan untuk menyesuaikan diri dengan dunia lain yang lebih terintegrasi dan lebih jelas."26 Serangan dengan memukul (assault and battery) merupakan kategori hukum yang mengacu pada tindakan ilegal yang melibatkan ancaman dan aplikasi aktual kekuatan fisik kepada orang lain. Bentuknya bisa berupa serangan verbal sampai pembunuhan. Pembunuhan (homicide) adalah setiap pembunuhan orang lain oleh tindakan oaring itu sendiri. Pembunuhan legal atau yang dibenarkan secara hukum adalah tindakan yang umumnya dilakukan sebagai pembelaan diri, pembelaan terhadap orang lain, atau harta milik. Pembunuhan kriminal adalah semua pembunuhan yang dilarang hukum. 27 Ada 3 bentuk pembunuhan kriminal. (1) Murder (membunuh) adalah pembunuhan seseorang secara illegal dengan "maksud buruk yang dipikirkan sebelumnya" (malice aforethought) dengan suatu "pikiran bersalah" (guilty mind), baik dengan atau tanpa pertimbangan atau perencanaan terlebih dahulu. (2) 26 27
Ibid. hal. 21. Ibid. hal. 24.
commit to user 19
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Volumtary manslaughter (pembunuhan terencana) adalah setiap pembunuhan illegal tanpa "maksud buruk yang dipikirkan sebelumnya", tetapi seseorang benar-benar "bermaksud/ sengaja" menyerang korban. (3) Involuntary manslaughter (pembunuhan tak terencana) melibatkan kematian orang lain yang disebabkan kelalaian, tetapi bukan disebabkan oleh serangan dengan sengaja.28 Pemerkosaan merupakan suatu topik bemuatan nilai, baik bagi publik umum maupun ilmu sosial. Ia bisa menjadi kompleks dan ambigu, karena melibatkan unsur seks maupun kekerasan. Emosi dan ambiguitas, bersamaan dengan kurangnya bukti yang valid dan rinci, membuat perkosaan menjadi topic yang sulit bagi studi sosiologi. Dalam bukunya The Victim And His Criminal (1968) Schafer melakukan studi hubungan kriminal-korban. "Kejahatan bukan semata suatu tindak individu, tetapi juga merupakan fenomena social…Adalah jauh dari kebenaran bahwa kejahatn dilakukan secara "kebetulan"; seringkali kelalaian korban, tindakan menggoda, atau provokasi berpengaruh bagi lahirnya atau terwujudnya suatu kejahatan."29 Disini hal pentingnya bukan terletak pada pandangan korban "dipersalahkan" atas terjadinya kekerasan, tetapi bahwa kekerasan timbul dalam "interaksi antar" pelaku dan korban. Forcible rape (pemerkosaan dengan paksaan) ialah tindakan hubungan seksual dimana salah satu partner menggunakan beberapa bentuk kekerasan agar partner lainnya menyerah kalah.30 Kontroversi social menyangkut pemerkosaan dengan paksaan telah dikemukakan khususnya di media massa, dalam kosakata yang
28
Ibid. Ibid. hal. 29. 30 Ibid. 29
commit to user 20
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
sangat membingungkan dan sangat melukai. Ada dua citra berbeda yang sangat popular, yakni "pemerkosaan gila" dan pemerkosa "pria normal". Citra "pemerkosa gila" sangat popular di media massa, menyangkut gagasan pemerkosaan dengan kekrasan oleh orang asing, tindak kekerasan yang getarannya bias menjadi komoditas berita. Korban-korban pemerkosaan ini tidak akan bias bersembunyi dari incaran pers. Pemerkosaan massal, mereka yang memperkosa beberapa wanita, mendapatkan liputan media paling besar dan tampaknya berfungsi sebagai model untuk citra "pemerkosa gila". Citra kedua untuk pemerkosa adalah pria normal, yang difokuskan pada korban sebagai penghasut atau perayu dan si pemerkosa hanya merespon sebagaimana yang akan dilakukan setiap "pria normal".
31
Citra ini popular di masa
lalu dan sering diterima dalam pemikiran umum. Namun, banyak kaum pria yangmasih berpegang pada pandangan seperti ini menganggap bahwa pandangan ini tidak berlaku kalau isteri, pacar, atau saudari mereka menjadi korban pemerkosaan. Sesuai dengan asumsi Foucault (1978) yang mengatakan bahwa tindak kekerasan perlu dilihat sebagai suatu kontes adu kekuatan antara dua pihak yang sejajar. Dengan kata lain, perkosaan mungkin dilakukan sebagai reaksi tingkah laku atau penampilan korban. Tingkah laku korban yang dianggap memancing pemerkosa ini sering dipresentasikan sebagai kekerasan simbolik. 32 Menurut I. M. Hendrarti dan Herudjati Purwoko, kekerasan memiliki empat macam sifat kekerasan antara lain : (1) Fisik, tindakan yang benar-benar merupakan 31
Ibid. hal. 31. I.M Hendrarti, M.A. Ph.D. dan Herudjati Purwoko M.Sc. Ph.D., Aneka Sifat Kekerasan, Fisik. Simbolik, Birokratik & Struktural, Cetakan Pertama, PT Indeks, Jakarta, 2008, hal. 49. 32
commit to user 21
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
gerakan fisik manusia untuk menyakiti tubuh atau merusak harta orang lain,33 (2) Simbolik, tindakan yang memanfaatkan berbagai sarana (media) untuk menyakiti hati dan merugikan kepentingan orang lain, (3) Birokratik, tindakan yang memanfaatkan institusi formal yang legal untuk menyakiti perasaan atau merugikan kepentingan orang lain,34 dan (4) Struktural, tindakan yang memanfaatkan nilai-nilai (pandangan hidup, struktur sosial atau norma budaya) dari kelompok tertentu yang sedang memgang hegemoni kekuasaan untuk mendiskreditkan orang (kelompok) lain. 35
B. Rumusan Masalah 1. Bagaimana kekerasan anak secara fisik direpresentasikan dalam film Slumdog Millionaire? 2. Bagaimana kekerasan anak secara simbolik direpresentasikan dalam film Slumdog Millionaire?
C. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan 1. Untuk mendeskripsikan kekerasan fisik pada anak dalam Film Slumdog Millionaire. 2. Untuk mendeskripsikan kekerasan simbolik pada anak dalam Film Slumdog Millionaire.
33
Ibid. hal.vi. Ibid. hal. viii. 35 Ibid. hal. ix. 34
commit to user 22
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
D. Manfaat Penelitian Dari penelitian ini diharapkan bertambahnya pemahaman tentang bagaimana menyikapi kekerasan pada anak di India, dan diharapkan penelitian ini berguna bagi penelitian selanjutnya.
E. Kerangka Teori 1. Film dan Komunikasi Massa Sebuah kenyataan bahwa komunikasi adalah sesuatu yang tidak bisa dipisahkan dari aktifitas seorang manusia, tentu masing-masing mempunyai cara sendiri, tujuan apa yang akan didapatkan, melalui apa atau kepada siapa. Dalam formulasinya Harold D.Laswell itu biasa disebut who (siapa), says what (mengatakan apa), in which cnannel (lewat saluran mana), to whom (kepada siapa), with what effect (efek apa yang diharapkan).36 Menurut John Fiske, komunikasi sebagai pembangkitan dan pertukaran makna. Penekanannya di sini bukan pada tahapan-tahapan proses, namun pada teks dan interaksi teks dengan budaya yang memproduksi/menerima teks tersebut. Fokusnya adalah peran komunikasi dalam membentuk dan menjaga nilai-nilai serta pada cara nilai-nilai tersebut memungkinkan komunikasi menjadi bermakna.37 Dalam komunikasi, terdapat pula 5 (lima) unsur utama yang terlibat, yaitu: Source (sumber), Message (pesan), Channel (media), Receiver (penerima), dan Effect (efek). Dalam proses komunikasi, pesan adalah elemen yang utama. Hal ini 36
Nurudin, Sistem Komunikasi Indonesia, Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2004, hal. 27. John Fiske, Cultural and Communication Studies (Sebuah Pengantar Paling Komprehensif), JalaSutra, Yogyakarta, 2004, hal.261. 37
commit to user 23
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
disebabkan karena komunikasi sendiri adalah proses penyampaian pesan dari komunikator kepada komunikan. Pengertian isi pesan selanjutnya mengacu pada pengertian makna. Komunikasi secara etimologis berasal dari bahasa latin communication, dan perkataan ini bersumber pada kata communis yang berarti sama, dalam arti kata sama makna, yaitu sama makna menegenai suatu hal. Jadi komunikasi berlangsung apabila terdapat kesamaan makna mengenai suatu hal yang dikomunikasikan diantara orangorang yang terlibat di dalamnya.38 Komunikasi dikatakan sebagai interaksi sosial melalui pesan-pesan, dan pesan-pesan itu mengandung makna. Lawrence dan Schramm mengartikan makna sebagai jalinan asosiasi pikiran dan konsep yang diterapkan. Pertalian jalinan asosiasi dan pikiran yang diberikan pada simbol-simbol komunikasi akan mempermudah dan menguatkan orang-orang yang terlibat komunikasi dalam meng-encode dan mendecode simbol menjadi pengertian bermakna.39 Lawrence dan Schramm lebih lanjut menjelaskan bahwa makna akan muncul jika orang mulai menafsirkan isyarat atau simbol dan berusaha memahami aspek pikiran, perasaan, dan konsep. Dalam hal ini komunikasi dilihat sebagai proses produksi dan pertukaran pesan yaitu dengan memperhatikan bagaimana suatu pesan (teks) berinteraksi dengan masyarakat yang bertujuan untuk memproduksi makna. Adapun fungsi komunikasi secara menyeluruh dapat dirinci kembali sebagai berikut :
38 39
Onong Uchjana Effendi, Dinamika Komunikasi, PT Rosdakarya, Bandung, 1993, hal.87 D.Lawrence dan W.Schramm, Azas-azas Komunikasi Antar Manusia, LP3ES, Jakarta, 1987, hal.76
commit to user 24
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
a. Informasi, yakni kegiatan mengumpulkan, menyimpan data, fakta dan pesan, opini dan komentar, sehingga orang bisa mengetahui keadaan yang terjadi di luar dirinya. b. Sosialisasi, yakni menyediakan dan mengajarkan ilmu pengetahuan bagaimana bersikap sesuai nilai-nilai yang ada serta bertindak sebagai anggota masyarakat secara efektif. c. Motivasi, yakni mendorong seseorang untuk mengikuti kemajuan orang lain melalui apa yang mereka baca, lihat dan dengar melalui media massa. d. Bahan diskusi, yakni menyediakan informasi sebagai bahan diskusi untuk mencapai persetujuan dalam hal terjadi perbedaan pendapat mengenai hal-hal yang menyangkut orang banyak. e. Pendidikan, yakni membuka kesempatan untuk memperoleh pendidikan secara luas, baik untuk pendidikan formal maupun informal. f. Memajukan kebudayaan, media massa menyebarkan hasil-hasil kebudayaan melalui aneka program siaran atau penerbitan buku. g. Hiburan, media massa telah menyita banyak waktu luang dari semua golongan usia dengan difungsikannya media komunikasi sebagai alat hiburan dalam rumah tangga. h. Integrasi, menjembatani perbedaan antarsuku bangsa maupun antarbangsa dalam upaya memperkokoh hubungan dan pemerataan informasi. Definisi komunikasi massa datang dari Littlejohn yang mengatakan “Komunikasi massa adalah suatu proses dengan mana organisasi-organisasi media memproduksi dan mentransmisikan pesan-pesan kepada publik yang besar, dan commit to user 25
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
proses di mana pesan-pesan itu dicari, digunakan, dimengerti, dan dipengaruhi oleh audience.”40 Ini artinya, proses produksi dan transmisi pesan dalam komunikasi massa sangat dipengaruhi oleh kebutuhan dan kepentingan audience. Namun demikian, surat kabar, radio, atau televisi sebenarnya hanya merupakan alat teknis. Komunikasi massa yang dimaksud di sini bukan semata-mata komunikasi dengan bantuan teknologi radio, televisi, atau teknik-teknik modern lainnya. Meskipun teknologi modern selalu digunakan dalam proses komunikasi massa, tetapi penggunaan alat-alat teknis ini tidak selalu menunjukkan komunikasi yang disebut komunikasi massa.41 Komunikasi massa, sebagaimana digunakan di sini, bukan semata-mata suatu sinonim untuk komunikasi dengan bantuan radio, televisi, atau teknik-teknik modern lainnya. Film adalah gambar bergerak dan bentuk dominan dari komunikasi massa. Film lebih dulu menjadi media hiburan dibanding radio siaran dan televisi. Menonton televisi menjadi aktivitas populer bagi orang Amerika pada tahun 1920-an sampai 1950-an. Film adalah industri bisnis yang diproduksi secara kreatif dan memuhi imajinasi orang-orang yang bertujuan memperoleh estetika. Secara umum, 80% dari informasi yang didapatkan oleh manusia diperolehnya dari indra pengelihatan. Oleh karena itulah film-film dan informasi
40
Stephen W. Littlejohn. Theories of Human Communication, Wardsword Publishing, Belmont, 1999. hal 562 41 Charles R Wright. Sosiologi Komunikasi Massa, Remadja Karya, Bandung, 1985. hal 3.
commit to user 26
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
televisi lebih berpengaruh dalam menyampaikan propaganda, dibandingkan dengan makalah atau media cetak.42 Dalam perjalanan sejarah, banyak film yang sengaja dibuat sebagai alat propaganda karena memiliki pengaruh yang besar dalam membentuk opini umum. Frank Kapra, sutradara film Amerika membuat 7 film seri yang berjudul Why We Fight selama Perang Dunia II. Begitu pula Jepang membuat film propaganda yang mendukung alasannya berperang, salah satunya The Story of Tank Commander. Termasuk rezim orde baru membuat film G-30S-PKI, untuk mengukuhkan kekuasannya dan membunuh karakter lawan-lawan politiknya. Di Jerman sebelum Perang Dunia II, Nazi amat konsisten dalam konsep maupun implementasinya agar fungsi film sebagai alat propaganda menonjol. Mereka aktif dalam mengontrol skenario, pemilihan pemain, musik, pembuatan film dan distribusinya dengan menyediakan 70.000 buah proyektor 16 mm pada sekolah dan universitas di negeri itu sejak tahun 1936. Film merupakan salah satu bentuk media massa yang menarik. Melaluinya kita mendapat berbagai hal, baik aspek hiburan maupun aspek informasi ssperti kebudayaan, politik, dan lain sebagainya. Keistimewaannya yang tidak terikat ruang dan waktu, membuat film mudah ditonton kapan dan dimana saja. Tak dapat dipungkiri lagi bahwa film adalah alat komunikasi massa yang paling dinamis dewasa ini.
42
http://adiel87.blogspot.com/2009/11/sejarah-dan-bentuk-media-massa.html, diunduh tanggal 25 Januari 2011 pukul 18:30 WIB
commit to user 27
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Seperti yang diungkapkan Marselli Sumarno bahwa film adalah bentuk komunikasi antara pembuat dan penonton.43 Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa film berhubungan langsung dengan masyarakat atau massa. Para pembuat film mempunyai sesuatu yang ingin disampaikan kepada penonton. “Sesuatu” itu merupakan pesan-pesan yang berinteraksi dengan penonton yang bertujuan untuk memproduksi makna. Film memiliki keunggulan sebagai salah satu bentuk media komunikasi massa. Dalam hal ini ciri-ciri film itu sendiri, antara lain: a. Sifat informasi. Film lebih dapat menyajikan informasi yang matang dalam konteks yang relatif lebih utuh dan lengkap. Pesan-pesan film tidak bersifat topical dan terputus-putus tetapi dapat ditunjang oleh pengembangan masalah yang tuntas. b. Kemampuan distorsi. Sebagai media informasi, film dibatasi oleh ruang dan waktu tertentu. Untuk mengatasinya, media ini menggunakan distorsi dalam proses konstruksinya, baik di tingkat fotografi ataupun pemaduan gambar yang dapat menempatkan informasi, membesarkan ruang atau melompat batas waktu. c. Situasi komunikasi. Film dapat membawakan situasi komunikasi yang khas dan menambah intensitas dan keterlibatan khalayak. Film dapat menimbulkan keterlibatan yang seolah-olah sangat intim dengan memberikan gambaran wajah atau bagian badan yang sangat dekat.
43
Marselli Sumarno, Dasar-dasar Apresiasi Film, PT.Gramedia Pustaka Jaya, Jakarta, 1996, hal. 27
commit to user 28
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
d. Kredibilitas. Situasi komunikasi film dan keterlibatan emosional penonton dapat menambah kredibilitas pada suatu produk film. Karena penyajian film disertai oleh perangkat kehidupan yang mendukung (pranata sosial manusia dan perbuatannya serta hubugan antar peran dan sebagainya), umumnya penonton dengan mudah mempercayai keadaan yang digambarkan walaupun kadang-kadang tidak logis atau tidak berdasar kenyataan. Kekuatan dan kemampuan film menjangkau banyak segmen sosial. Lantas membuat para ahli bahwa film memiliki potensi untuk mempengaruhi khalayaknya.44 Dalam banyak penelitian tentang dampak film terhadap masyarakat, hubungan antara film dan masyarakat selalu dipahami secara linier. Artinya, film selalu mempengaruhi dan membentuk masyarakat berdasarkan muatan pesan (message) dibaliknya, tanpa pernah berlaku sebaliknya. Kritik yang muncul terhadap perspektif ini didasarkan atas argument bahwa film adalah potret dari masyarakat di mana film itu dibuat. Film selalu merekam realitas yang tumbuh dan berkembang dalam masyarakat, dan kemudian memproyeksikannya ke atas layar.45 Berbeda lagi dengan perspektif Graeme Turner yang menolak film sebagai refleksi masyarakat, menurutnya makna film adalah sebagai representasi dari realitas masyarakat. Bagi Turner, jika film sebagai refleksi dari realitas, maka film sekedar “memindah” realitas ke layar tanpa mengubah realitas itu. Sementara jika film sebagai representasi dari realitas, maka berarti film membentuk dan “menghadirkan
44
Alex Sobur, Semiotika Komunikasi, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung, 2003, hal.127 Budi Irawanto, Film, Ideologi, dan Militer : Hegemoni Militer Dalam Sinema, Media Pressindo, Yogyakarta, 1999, hal.13 45
commit to user 29
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
kembali” realitas berdasarkan kode-kode, konvensi-konvensi, dan ideologi dari kebudayaannya.46 2. Studi Pesan dan Analisis Semiologi Komunikasi Pada dasarnya Studi Pesan merupakan temuan teoritis dan metodologis oleh Andrik Purwasito sebagai upaya membangun teori komunikasi versi Asia. Yakni bagaimana mengkaji proses rekayasa pesan (message engineering) dari realitas sosial menjadi realitas media atau realitas simbolik. Dalam hal ini Empat Pilar Saka Guru (fundamental pillar) Studi Pesan yaitu:47 (1) bahwa komunikasi
sebagai pertukaran
simbol didefinisikan sebagai sarana
mendapatkan kekuasaan, (2) bahwa dalam proses rekayasa pesan (encoding process) komunikator membangun pesan berdasar atas referensi budaya dan ideologinya, (3) bahwa pesan komunikasi berwujud tanda dan berkarakter simbolik presentatif (penggambaran),
bersifat
imajeri (pencitraan) dan representatif (keterwakilan),
(4) dan arena bersifat Tanda simbolik (verbal dan non verbal). Maka analisis Studi Pesan menggunakan teori semiologi dan metode tafsir. Dalam Message Studies, kajian pesan berfungsi sebagai:48 •
Sarana untuk mengkomunikasikan dan mempertukarkan gagasan dengan tujuan memperoleh kekuasaan.
46
Ibid, hal.14 Andrik Purwasito, Metode Analisis dan Sistematika Studi Pesan, http://www.facebook.com/note.php?note_id=10150362961485024, diunduh tanggal 25 Januari 2011 pukul 19:30 WIB 48 Andrik Purwasito, Metode Analisis dan Sistematika Studi Pesan, http://www.facebook.com/note.php?note_id=10150362961485024, diunduh tanggal 25 Januari 2011 pukul 19:30 WIB 47
commit to user 30
perpustakaan.uns.ac.id
•
digilib.uns.ac.id
Cara mengintrodusir identitas individu, dan kelompok serta mempertegas eksistensi.
•
Alat menjelaskan masalah, peristiwa, gejala, warisan budaya sampai pada tingkat kedalaman tertentu.
•
Manifestasi gagasan, representasi pembatinan resistensial dan support maupun keindahan.
•
Signal tanda-tanda zaman dari alam semesta. Dalam penelitian ini menggunakan analisis semiologi komunikasi yaitu
kaidah tafsir terhadap tanda-tanda. Semiologi komunikasi diperkenalkan oleh Andrik Purwasito, suatu tafsir yang digunakan dalam studi komunikasi. Ia mengambil pembagian Roland Barthes, dalam L’Aventure Semiologie.49 Semiologi menurut Ferdinand de Saussure adalah mendefinisikan tanda terdiri dari signifier dan signified atau concept. Artinya bahwa tanda-tanda selalu mengacu pada reference (rujukannya). Kata Pohon, menunjuk pada pohon dalam kenyataannya. Sedangkan semiologi komunikasi adalah memberi makna pada tanda Pohon dalam perspektif bukan saja rujukan (pohon yang sebenarnya) tetapi fungsi itu digunakan oleh partisipan komunikasi. Seperti dalam istilah semiotika sendiri yang berasal dari bahasa Yunani Kuno “semion” yang berarti tanda, yang pada dasarnya mempelajari bagaimana kemanusiaan (humanity) memaknai hal-hal (things). Jadi ada perbedaan antara memaknai (to signify) dalam dengan mengkomunikasikan (to communicate). Memaknai berarti dalam hal mana obyek itu dijelaskan, tetapi juga
49
Ibid, hal.27
commit to user 31
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
sistem atau struktur dari tanda. Sedangkan mengkomunikasikan berarti obyek-obyek memuat informasi (pesan) kepada komunikan, demikian sebaliknya. Uraian di atas membagi semiologi menjadi dua pengertian mendasar. Pertama, semiologi signifikansi dan yang kedua adalah semiologi komunikasi atau semiologi pragmatik. Semiologi signifikansi adalah alat tafsir yang digunakan masyarakat untuk memberi makna tanda-tanda sebagai pesan komunikasi, jadi tanda mempunyai maksud tertentu yaitu pesan kepada komunikan, khalayak atau publik. Jika komunikasi adalah produksi simbol-simbol oleh manusia, maka semiologi komunikasi adalah tafsiran pesan dari seluruh produk komunikator yang ditujukan secara jelas kepada komunikan dengan subyek berupa simbol-simbol komunikasi.50 Tanda-tanda (signs) adalah basis dari seluruh komunikasi. Proses komunikasi ada dua tahap, yaitu:51 Primer, artinya Proses penyampaian pikiran dan atau perasaan seseorang kepada orang lain dengan menggunakan lambang (simbol) sebagai media. Dalam proses komunikasi adalah bahasa, isyarat, gambar, warna, dsb yang mampu menterjemahkan pikiran atau perasaan komunikator kepada komunikan. Sekunder, artinya proses penyampaian pesan oleh seseorang kepada orang lain dengan menggunakan alat atau sarana sebagai media kedua setelah memakai lambang sebagai media pertama. Pengertian semiotik juga diungkapkan oleh Charles Sanders Pierce yang menyatakan bahwa kebudayaan merupakan sebuah kumpulan dari tanda atau sign, bahwa obyek berhubungan dengan tempat dimana tanda itu berada, konsep 50
Andrik Purwasito, Semiology on Communication Studies, http://andrikpurwasito.blog.com, diunduh tanggal 22 Desember 2010 pukul 20:25 WIB 51 Alex Sobur, Semiotika Komunikasi. 2004. Remaja Rosdakarya. hal. 274.
commit to user 32
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
pengamatan terhadap tanda. Tanda-tanda berkaitan dengan obyek-obyek yang menyerupainya, keberadaannya memiliki hubungan sebab akibat dengan tanda-tanda tersebut. Pierce sendiri menggunakan istilah simbol, lambang, indeks, ikon untuk memilah-milah apa itu tanda, yaitu :52 a. Lambang Lambang selalu dikaitkan dengan tanda-tanda yang sudah diberi sifat kultural, situasional, dan kondisional yang ditentukan oleh suatu aturan yang berlaku umum, kesepakatan bersama atau konvensi. Contoh: 1.
Gerakan tubuh atau anggukan kepala sebagai tanda setuju.
2. Bendera merah putih: Simbol dari negara Republik Indonesia; Makna “berani dan suci” b. Ikon Ikon adalah sebuah tanda yang memiliki kemiripan rupa (resembalance) antara tanda dengan hal yang diwakili atau sesuatu yang melaksanakan fungsi sebagai penanda yang serupa dengan bentuk obyek, bunyi, atau suaranya. Ikon merupakan representasi dari suatu benda fisik yang mempunyai sifat menyerupai. Contoh: Peta dan Wilayah Geografisnya, foto dengan obyeknya (foto peristiwa,foto wajah,dsb), lukisan dengan gagasannya (lukisan alam). c. Indeks
52
Bramandito Damar P, Representasi Etika Jawa Dalam Wayang Kulit, Surakarta: Graduate Program ISIP UNS, 2003, hal.12.
commit to user 33
Unpublished Thesis.
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Indeks adalah sesuatu yang melaksanakan fungsi sebagai penanda yang mengisyaratkan pertandanya. Suatu tanda disebut indeks apabila terdapat hubungan fenomenal atau eksistensi diantara tanda dan yang ditandai. Indeks merupakan tanda yang hadir secara asosiatif akibat terdapatnya hubungan ciri acuan yang sifatnya tetap. Contoh: -
Kata ‘rokok’ memiliki indeks ‘asap’.
-
Orang yang lewat memiliki indeks 'Jejak Kaki'
Pada dasarnya, semiotika merupakan sebuah teori umum tentang tanda dan simbolisme, yaitu studi tentang tanda dan simbol sebagai elemen perilaku komunikatif, analisis sistem komunikasi, sebagai bahasa, gerak tubuh, atau pakaian. Linda Rogers dalam International Journal of Applied Semiotics mengungkapkan,53 “Saya suka berpikir tentang semiotika sebagai fungsi alami dari membaca tanda-tanda yang ada di alam dan dibuat oleh dan untuk masyarakat. Kita melihat jejak kaki di salju, awal musim semi, alis seorang teman yang terangkat, dan mendengar nada suara orang yang dicintai. Kita bertindak dalam sebuah jalinan tanda dan sistem simbol. Ketika kita menelaah mereka, kita dapat mengetahui mengapa dan kemudian kita membuat pilihan.”
F.Terminologi Untuk membatasi beberapa pengertian yang mungkin bisa menimbulkan interpretasi, maka dalam skripsi ini secara khusus dibutuhkan penjelasan pengertian
53
Linda Rogers, International Journal of Applied Semiotics, http://www.atwoodpublishing.com/journals/journal.htm#V3N1, diunduh tanggal 13 Desember 2010 pukul 13:45 WIB
commit to user 34
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
(terminologi) yang digunakan dalam karya ini. Beberapa istilah yang dianggap penting diuraikan secara rinci sebagai berikut : 1. Presentasi Presentasi adalah suatu kegiatan berbicara di hadapan banyak hadirin. Berbeda dengan pidato yang lebih sering dibawakan dalam acara resmi dan acara politik, presentasi lebih sering dibawakan dalam acara bisnis. Tujuan dari presentasi bermacam-macam, misalnya untuk membujuk (biasanya dibawakan oleh wiraniaga), untuk memberi informasi (biasanya oleh seorang pakar), atau untuk meyakinkan (biasanya dibawakan oleh seseorang yang ingin membantah pendapat tertentu).54 2. Kekerasan Kekerasan atau (bahasa Inggris: Violence berasal dari (bahasa Latin: violentus yang berasal dari kata vī atau vīs berarti kekuasaan atau berkuasa) adalah dalam prinsip dasar dalam hukum publik dan privat Romawi yang merupakan sebuah ekspresi baik yang dilakukan secara fisik ataupun secara verbal yang mencerminkan pada tindakan agresi dan penyerangan pada kebebasan atau martabat seseorang yang dapat dilakukan oleh perorangan atau sekelompok orang umumnya berkaitan dengan kewenangannya yakni bila diterjemahkan secara bebas dapat diartinya bahwa semua kewenangan tanpa mengindahkan keabsahan penggunaan atau tindakan kesewenangwenangan itu dapat pula dimasukan dalam rumusan kekerasan ini.55 3. Film
54 55
http://id.wikipedia.org/wiki/Presentasi http:// id. wikipedia.org/wiki/kekerasan
commit to user 35
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Film (cara pengucapan: [Filêm] atau Félêm) adalah gambar-hidup, juga sering disebut movie (semula pelesetan untuk 'berpindah gambar'). Film, secara kolektif, sering disebut 'sinema'. Gambar-hidup adalah bentuk seni, bentuk populer dari hiburan, dan juga bisnis. Film dihasilkan dengan rekaman dari orang dan benda (termasuk fantasi dan figur palsu) dengan kamera, dan/atau oleh animasi.56
G. Kategorisasi Kategorisasi adalah tahapan yang penting dalam penelitian. Kategorisasi memberikan arahan dalam mengungkapkan masalah yang dirumuskan dalam penelitian. Selain itu, kategorisasi merupakan logika peneliti dalam memahami dan menganalisa permasalahan yang dihadapi dalam penelitian. Dalam hal ini, kekerasan terhadap anak-anak dalam film “Slumdog Millionaire” dapat dilihat melalui simbolsimbol komunikasi verbal dan non-verbal, yang disampaikan antara lain melalui percakapan dan sikap para pemain film. Bentuk-bentuk kekerasan terhadap anakanak dapat dilihat dalam kategori-kategori antara lain, sebagai berikut: 1. Kekerasan Fisik Kekerasan Fisik ialah tindakan yang benar-benar merupakan gerakan fisik manusia untuk menyakiti tubuh atau merusak harta orang lain.57 Kekerasan fisik menyebabkan korban yang babak belur atau harta yang lenyap dijarah. 56
http://id.wikipedia.org/wiki/Film
57
I.M Hendrarti, M.A. Ph.D. dan Herudjati Purwoko M.Sc. Ph.D., Aneka Sifat Kekerasan, Fisik. Simbolik, Birokratik & Struktural, Cetakan Pertama, PT Indeks, Jakarta, 2008, hal. vi.
commit to user 36
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
a. Pembunuhan (homicide) adalah setiap pembunuhan orang lain oleh tindakan orang itu sendiri.58 b. Serangan dengan memukul (assault and battery) merupakan kategori hukum yang mengacu pada tindakan ilegal yang melibatkan anacaman dan aplikasi aktual kekuatan fisik kepada orang lain.59 c. Forcible rape (pemerkosaan dengan paksaan) ialah tindakan hubungan seksual dimana salah satu partner menggunakan beberapa bentuk kekerasan agar partner lainnya menyerah kalah.60 d. Menyiksa ialah menghukum dengan menyengsarakan (menyakiti, menganiaya, dsb) e. Sadisme ialah kekejaman, kebuasan, keganasan dan kekasaran. f. Melukai ialah membuat luka pada atau menyakiti hati. g. Mengemis ialah meminta dengan merendah-rendah dan dengan penuh harapan. h. Menangkap ialah memegang (binatang, pencuri, penjahat, dsb) dengan tangan atau alat. i.
Mengurung ialah membiarkan ada didalam saja.
2. Kekerasan Simbolik Kekerasan Simbolik ialah tindakan yang memanfaatkan berbagai sarana (media) untuk menyakiti hati dan merugikan kepentingan orang lain. 61
58
Ibid. hal. 24. Thomas Santoso, Teori- Teori Kekerasan, Cetakan Pertama, Ghalia Indonesia, Jakarta, 2002, hal. 24. 60 Ibid. 59
commit to user 37
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Akibat dari kekerasan simbolik memang tidak langsung mengenai fisik korban namun sangat menyakitkan hati dan berlangsung sangat lama, bahkan beberapa dekade. Berbagai sarana (media) yang dipakai orang untuk berinteraksi dengan orang lain bervariasi. Sarana itu bisa bersifat non linguistik, saperti gerak isyarat, kontak badan, ekspresi wajah, sikap tubuh, jarak antara badan, benda sebagai alat peraga atau sarana linguistik yang berupa bahasa verbal. Kekerasan simbolik, menurut Bourdieu, dilakukan untuk mendapatkan imbalan berupa kepercayaan, kewajiban, kesetiaan, ketaatan dan keramah tamahan.62 Dalam film Slumdog Millionaire ada beberapa bentuk kekerasan simbolik antara lain : a. Menghina ialah merendahkan; memandang rendah (hina, tidak penting): memburukkan nama baik orang; menyinggung perasaan orang (seperti memaki-maki, menistakan). 63 b. Ancaman dianggap sebagai bentuk kekerasan, merupakan unsur penting kekuatan (power), kemampuan untuk mewujudkan keinginan seseorang sekalipun menghadapi keinginan yang berlawanan (Weber, 1985).64
61
I.M Hendrarti, M.A. Ph.D. dan Herudjati Purwoko M.Sc. Ph.D., op.cit, hal. 7. Ibid. hal. 50. 63 http://www.artikata.com/arti-menghina 64 Thomas Santoso. op.cit, hal. 11. 62
commit to user 38
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Perilaku mengancam mengkomunikasikan pada orang lain suatu maksud untuk menggunakan kekerasan terbuka bila diperlukan. Orang yang melakukan ancaman sesungguhnya tidak bermaksud melakukan kekerasan, orang hanya mempercayai kebenaran ancaman dan kemampuan pengancam mewujudkan ancamannya. c. Mengusir ialah menyuruh pergi dengan paksa, menyuruh (orang lain) meninggalkan tempat. 65 d. Menjebak ialah menangkap dengan jebakan (perangkap, memikat (musuh dsb) supaya masuk ke perangkap.66 e. Melecehkan
ialah
memandang
rendah
(tidak
berharga),
menghinakan, mengabaikan. f. Bohong ialah menyatakan sesuatu yang tidak benar. g. Meninggalkan ialah membiarkan tinggal (tetap ada, tidak dibawa pergi, dsb. H. Metodologi Penelitian 1. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif deskriptif. Penelitian deskriptif bertujuan untuk menggambarkan secara tepat sifat-sifat individu, keadaan, gejala, atau frekuensi adanya hubungan tertentu antara suatu gejala dengan gejala lain di masyarakat.67
65
http://www.artikata.com/arti-mengusir http://www.artikata.com/arti -menjebak 67 http://www.artikata.com/arti-menghina 66
commit to user 39
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Guna memperjelas konsep dasar penelitian kualitatif berikut akan dikemukakan beberapa masalah dasar yang berhubungan dengan penelitian ini, sebagaimana yang diungkapkan oleh S. Nasution antara lain:68 Teori yang digunakan tidak dapat ditentukan sebelumnya. Penelitian tidak bertujuan menguji teori atau membuktikan kebenaran suatu teori, tetapi menguji tanda-tanda dengan semiologi komunikasi, sehingga : a. Hipotesis tidak dirumuskan secara eksplisit tetapi bersifat dinamik. Yaitu, sebagai acuan untuk mencari motif yang sebenarnya.. Artinya, sepanjang penelitian dimungkinkan akan timbul hipotesis-hipotesis baru. b. Statistik tidak diperlukan dalam pengolahan dan penafsiran data, karena datanya tidak bersifat kuantitatif melainkan kualitatif yang tidak dapat dinyatakan dalam bentuk angka-angka. 2. Obyek Penelitian Yang menjadi obyek penelitian adalah adegan-adegan dalam film yang menggambarkan kekerasan pada anak yang dikenal dengan scene. Yang akan digunakan dalam analisis adalah bagian dari scene yaitu shot, yang divisualisasikan dalam gambar berhenti yang disebut korpus. 3. Teknik Pengumpulan Data Data yang dikumpulkan berwujud korpus berupa visual images dari adegan yang menggambarkan kekerasan terhadap anak pada Film Slumdog Millionare, kemudian di determinasi lewat perspektif teks, yaitu teks verbal dan non verbal.
68
Erwin Kartinawati, Menguak Obsesi Kehidupan Sopir Angkutan. Unpublished Thesis. Surakarta: Graduate Program ISIP UNS, 2003, hal. 19
commit to user 40
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
a. Sumber data primer Sumber data yang paling utama dalam penelitian ini adalah film Slumdog Millionare dalam format VCD berdurasi 120 menit ini diproduksi Fox Searchlight Pictures, Warner Bros pictures, Celador Films, Film4. b. Sumber data sekunder Selain dokumentasi gambar, untuk mendukung keakuratan data peneliti menggunakan beberapa sumber data yang diperoleh dari: -
Kepustakaan Guna melengkapi data-data yang sudah diperoleh peneliti menggunakan data
kepustakaan. Teknik ini menggunakan cara pengumpulan data yang dilakukan dengan klasifikasi bahan-bahan tertulis yang berhubungan dengan perumusan masalah penelitian, seperti artikel di koran, majalah, buku-buku, dan situs internet. Ini dimaksudkan untuk lebih memperkaya data yang mungkin tidak sempat diperoleh dalam penelitian sebelumnya. Dengan demikian data-data yang telah diperoleh akan lebih dapat dipertanggungjawabkan. 4. Analisis Data Pesan dalam Semiologi komunikasi disebut Tanda. Tanda merupakan bentuk fisik (langage) dan bentuk pengucapan (parole). Dengan begitu analisis terhadap meaning (makna) pesan yang dipertukarkan, hanya bertumpu pada dua bentuk pesan, sebagai unit analisis, sebagai juga bahan data utama (korpus), yaitu pesan dalam bentuk Verbal dan pesan dalam bentuk Non Verbal. Semiologi Komunikasi adalah penginterpretasian tanda-tanda berdasarkan kaidah-kaidah tertentu. Manurut Barthez tanda bersifat denotatif dan konotatif. commit to user 41
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Sedangkan Saussure menyebut tanda itu bersifat abitrair. Dalam Message Studies, disebutkan bahwa semua pesan berwujud tanda. Dan untuk menginterpretasi pesan, Andrik Purwasito menemukan formula sederhana untuk menguji pesan sampai pada mendekati meaning yang sesungguhnya. Kaidah atau formula tersebut terdiri atas 7 pengujian utama (sebelumnya disebutkan ada 9 pengujian). Artinya untuk sampai pada makna tertentu, tanda harus diuji melalui 7 tahapan sebagai berikut :69 1. Partisipan Komunikasi Artinya bahwa untuk menginterpretasi pesan baik verbal maupun non verbal, pertama-tama harus diketahui siapa saja partisipan yang terlibat dalam proses pertukaran pesan (tindak komunikasi), setelah kita mengetahui latar belakang dari partisipan (komunikator dan komunikan). 2. Konteks Komunikasi Untuk memaknai pesan, perlu dirujuk konteks komunikasi yang tengah berlangsung baik dalam konteks ruang dan waktu dimana pesan itu diletakkan. 3. Fungsi Tanda Setiap tanda berfungsi mengkomunikasikan gagasan yang saling dipertukarkan antar partisipan komunikasi. Fungsi tersebut apakah bersifat ekspresif, direktif, maupun informatif. 4. Bentuk Fisik Non-Fisik Tanda
69
Andrik Purwasito, op.cit, http://andrikpurwasito.blog.com,
commit to user 42
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Oleh karena pesan tersebut bersifat Verbal dan Non Verbal, artinya bahwa ada tanda yang bersifat fisik (berupa lukisan, gambar, tulisan, bendabenda, bahasa tubuh), dan yang bersifat non fisik yaitu pesan verbal. 5. Intertekstual Tanda Untuk membuat makna yang lebih tajam pada sebuah pesan, dibutuhkan intertekstual yaitu memberikan perbandingan atas pesan yang sama pada teks atau peristiwa yang lain. 6. Intersubyektivitas Makna Demikian pula untuk memperoleh makna yang sebenarnya dibutuhkan intersubyektivitas makna yaitu pemaknaan pesan atau tanda yang telah dilakukan oleh para ahli atau peneliti sebelumnya. 7. Intelektualitas Penafsir Dan pada akhirnya penafsir memberikan suatu kesimpulan terhadap makna yang disampaikan setelah melakukan uji pesan atau tanda sebagaimana diuraikan diatas. Tujuh formula di atas dapat digunakan seluruhnya tetapi dapat digunakan sebagian tergantung dari temuan makna yang telah diperolehnya.
commit to user 43
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
I. Sistematika Penelitian Agar mendapat gambaran mengenai arah dan ruang lingkupnya, maka perlu dibuat sistematika dari penelitian ini. Penulis telah menyiapkan rancangan sistematika penelitian secara garis besar sebagai berikut : BAB I
PENDAHULUAN Dalam bab ini dikemukakan mengenai latar belakang masalah, perumusan
masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, kerangka teori, terminologi, kategorisasi, dan metode penelitian. BAB II
SINOPSIS DAN KORPUSISASI Dalam bab ini berisikan narasi dan deskripsi sinopsis dari Film Slumdog
Millionaire dan Proses Deskripsi dan Signifikansi terhadap tanda yang disebut Korpusisasi. BAB III
ANALISIS DATA
Pada bab ini berisikan tentang pembahasan dari setiap korpus yang dianalisis berdasarkan kategorisasi: Kekerasan Fisik dan Kekerasan Simbolik. BAB IV
PENUTUP
Dalam bab ini dikemukakan kesimpulan dari hasil analisis beserta kritik dan saran. DAFTAR PUSTAKA
commit to user 44
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB II SINOPSIS DAN KORPUSISASI
A. Sinopsis Ceritanya berawal dari
seorang remaja berusia 17 tahun bernama Jamal
Malik yang menjadi kontestan kuis Who Wants to be a Millionaire. Setelah menjawab 9 pertanyaan dan berhasil menjawab semua dengan benar, tiba ke pertanyaan 10, pertanyaan terakhir dengan hadiah utama 20 juta rupee. Ketika pertanyaan terakhir hendak dibacakan, terdengar suara sirine tanda waktu berakhir, dalam aturan kuis akan dilanjutkan besok malamnya. Prem, sang pembawa acara Who Wants to be a Millionaire ternyata memendam kecurigaan terhadap Jamal. Ia menuduh Jamal melakukan kecurangan karena latar belakang Jamal hanya seorang office boy dari perusahaan XL5 mobil phones dan berpendidikan rendah. Menurut Prem mana mungkin seorang seperti Jamal bisa menjawab 9 pertanyaan dengan benar tanpa ada yang memberitahu. Gambar.1 Deskripsi : Cuplikan adegan yang memperlihatkan Jamal sedang duduk dikursi panas dalam kuis Who Wants to be a Millionaire.
commit to user 45
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Saat Prem mengantar Jamal keluar gedung stasiun televisi setelah acara selesai, ternyata diluar sudah menunggu 2 orang polisi dan langsung menangkap Jamal dan memaksanya masuk ke mobil polisi. Prem yang melihat kejadian itu tersenyum dan membiarkan polisi itu membawa Jamal karena ternyata ia yang diamdiam memerintahkan polisi menangkap Jamal atas tuduhan kecurangan. Setelah dibawa ke kantor polisi, Jamal diinterogasi oleh Sersan Srinivas, ia ditampar, kepalanya dibenamkan ke air, dipukul. Karena tidak mengaku juga, akhirnya seorang Inspektur polisi memerintahkan Sersan Srinivas menyetrum Jamal agar mengaku. Karena terlalu lama disetrum, Jamalpun pingsan. Tidak berapa lama, Jamal tersadar dengan mulut yang mengeluarkan darah segar. Akhirnya ia mau menjelaskan kepada Inspektur dan Sersan Srinivas kenapa ia bisa menjawab semua pertanyaan dalam kuis Who Wants to be a Millionaire yang diikutinya. Ia mulai menceritakan bahwa jawaban-jawaban dari kuis itu secara kebetulan merupakan beberapa kejadian yang ia alami di masa kecilnya.
Introduksi Pada babak awal film Slumdog Millionare ini, menceritakan kehidupan Jamal, Salim, Ibu dan seputar kehidupannya di pemukiman kumuh. Pagi itu Salim, Jamal commit to user 46
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
dan teman-temannya sedang asyik bermain kriket dilandasan pesawat terbang, lalu tiba-tiba 2 Petugas Keamanan Bandara datang dengan menaiki sepeda motor dan mengayun-ayunkan pentungan untuk mengusir mereka. Jamal, Salim dan temantemannya lari berhamburan dan masuk kedalam pemukiman kumuh. Petugas Keamanan Bandara yang berang, mengejar mereka hingga kepemukiman lalu terjadilah kejar-mengejar antara mereka. Salim dan Jamal yang hampir tertangkap oleh Petugas Keamanan Bandara beruntung berpapasan dengan ibu mereka dan diselamatkan. Setelah itu Salim dan Jamal diantar oleh ibu mereka kesekolah. Salim dan Jamal datang terlambat ke sekolah, saat mereka datang Pak Guru sedang membacakan cerita 3 Musketeers. Karena keterlambatan mereka yang dianggap mengganggu, Pak Guru melempar buku itu ke arah Salim dan menyuruh Salim untuk membacakan lanjutan ceritanya. Saat Salim membuka bukunya, Jamal merebut buku itu karena juga ingin membacanya, Salim dan Jamal jadi berebut buku hingga Pak Guru yang marah menghampiri mereka berdua dan memukul kepala Jamal. Selain bersekolah dan bermain, Salim juga mencari uang dengan menyewakan toilet umum. Siang itu Jamal sedang asyik buang air besar di dalam toilet umum sedangkan Salim menunggunya diluar. Saat itu datang Prakash, Salim menyuruh Jamal segera keluar karena Parkash tidak tahan lagi ingin buang air besar, namun Jamal menolak untuk keluar. Alhasil uang yang sudah diberikan kepada Salim untuk biaya toilet umum diambil lagi oleh Prakash sambil marah-marah. Salim yang merasa rugi karena perbuatan Jamal, sengaja mengurung Jamal didalam toilet umum dan meninggalkannya pergi. Jamal yang sedang asyik buang air besar, tidak sadar telah commit to user 47
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
dikunci oleh Salim. Tiba-tiba sebuah helikopter terbang diatas kepalanya dan terdengar riuh teriakan “Amitabh Bachan,, Amitabh Bachan,, “. Jamal langsung menyudahi buang air besarnya dan membuka pintu toilet, saat itu ia baru sadar bahwa Salim telah mngurungnya. Jamal yang memang sangat mengidolakan Amitabh Bachan akhirnya nekat keluar dari toilet umum melalui lubang toilet dan terjun kekubangan tinja. Ia berlari kencang dengan penuh tinja disekujur tubuhnya menghampiri Amitabh Bachan yang sedang dikerumni banyak orang dan berhasil meminta tandatangan diatas foto yang ia bawa. Salim yang melihat kejadian itu sampai terbelalak melihat kenekatan Jamal. Sesampainya dirumah, Ibu memandikan Jamal yang penuh tinja. Bersamaan dengan itu, Salim mengambil foto yang bertandatangankan Amitabh Bachan dan menjualnya kepada seorang pemutar layar tancap. Setelah dimandikan, Jamal menyadari tandatangannya telah hilang lalu ia mencari Salim dan meminta tandatangannya kembali. Dengan senyuman puas Salim mengatakan ia telah menjual tandatangan itu dengan harga yang bagus dan meninggalkan Jamal yang hanya bisa menangis. Gambar.1 Deskripsi : Cuplikan dari sebuah adegan yang memperlihatkan Jamal dan Salim bermain bola dikolam pencucian sementara Ibu mereka mencuci pakaian.
commit to user 48
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Suatu hari saat Salim, Jamal dan ibunya asyik mencuci pakaian dikolam pencucian, dari seberang rel kereta api terlihat sekelompok warga Hindu yang membawa kayu menuju ke arah mereka. Ibu mereka langsung berteriak dan menyuruh Salim dan Jamal untuk segera lari. Tiba-tiba dari arah belakang kepala Ibu Salim dan Jamal dipukul dengan sebatang kayu hingga tubuhnya terhempas ke air dan tewas mengambang di kolam pencucian. Salim dan Jamal yang tidak mengerti apa yang sedang terjadi terus saja berlari menghindari kejaran warga Hindu. Saat berlari mereka berhenti sejenak disebuah jalan yang memiliki lorong buntu dan terlihat seorang Rama kecil yang sedang berdiri sambil menatap tajam kearah mereka. Lalu mereka terus berlari hingga keluar pemukiman dan mereka melihat seorang warga Islam yang dibakar hidup-hidup. Melihat kejadian itu mereka berusaha meminta tolong kepada Polisi yang berada di mobil patroli namun bukannya ditolong mereka malah diusir. Setelah kejadian itu, dari kejauhan mereka hanya bisa melihat pemukiman mereka terbakar. Salim dan Jamal telah kehilangan tempat tinggal serta ibu mereka. Malampun tiba, Salim dan Jamal berteduh di dalam peti kemas karena saat itu hujan turun dengan derasnya. Dari kejauhan Latika terlihat menggigil kedinganan dibawah guyuran hujan. Jamal yang kasihan melihat Latika ingin mengajak Latika untuk ikut berteduh namundilarang oleh Salim. Lalu Jamal kembali tidur dan ia memimpikan bayangan ibunya terlihat dikaca, berteriak dan kaca pecah karena dilempar dengan botol berisikan bensin dan api lalu terbakar. Jamal kaget dan terbangun dari tidurnya, ia melihat Latika ternyata masih berdiri kedinginan. Tanpa meminta ijin Salim, Jamalpun memanggil Latika untuk ikut berteduh. Salim yang mengetahui hal itu diam saja dan kembali memejamkan matanya. commit to user 49
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Pra konflik Akhirnya setelah kejadian itu, Jamal, Salim dan Latika berteman. Mereka hidup dengan mengais sampah di tempat pembuangan sampah. Suatu hari saat Latika sedang mengais sampah, ia melihat mobil Maman, seorang bos preman di daerah itu berhenti. Latika lalu berteriak memanggil Salim dan Jamal yang sedang tidur diatas tumpukan sampah. Tiba-tiba tenda mereka didatangi oleh Maman dengan membawa dua botol minuman Coca Cola ditangannya dan memberikannya kepada Salim dan Jamal. Maman ternyata mengajak Jamal, Salim, Latika dan anak-anak gelandangan lain untuk ikut bersamanya ke penampungan miliknya. Akhirnya mereka semua setuju dan dibawa memakai mobil menuju ke penampungan. Setiba disana, mereka semua langsung diberi makan oleh Maman. Gambar.2 Deskripsi : Cuplikan adegan Jamal, Salim, Latika dan anak-anak gelandangan lain yang sedang makan dipenampungan milik Maman.
Ternyata mereka semua dipekerjakan oleh Maman menjadi pengemis. Salim dipilih menjadi ketua koordinator pengemis, ia bersikap kasar kepada anak-anak yang lain juga kepada Latika. Untuk membuat jera Salim, suatu malam saat Salim tidur, Latika dan teman gadisnya menaruh cabai kering ke kemaluan Salim. Salim yang commit to user 50
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
merasa kepanasan, terbangun dan dengan badan telanjang langsung berlari kekamar mandi dan menyiram kemaluannya sambil berteriak. Anak-anak lain yang mendengar teriakan Salim ikut terbangun dan menertawakan Salim. Suatu malam, Maman mengetes anak-anak yang ditampungnya untuk menyanyi. Siapa yang bisa menyanyi dengan baik dijanjikan akan diorbitkan menjadi penyanyi terkenal, namun setelah dites ternyata hanya Arvind dan Jamal yang bisa menyanyi dengan baik. Malam berikutnya Maman memanggil Arvind dan Jamal namun ternyata tanpa diduga Maman membutakan mata Arvind dengan menyiramkan air keras ke mata Arvind hingga membuat Salim yang saat itu berada disitu terbelalak dan muntah. Lalu tibalah giliran Jamal, Maman menyuruh Salim memanggil Jamal tapi karena Salim tidak ingin membiarkan Jamal dibutakan ia membawa lari Jamal. Mereka dikejar oleh Maman dan anak buahnya namun Salim dan Jamal berhasil meloloskan melarikan diri dengan menaiki kereta api yang lewat sedangkan Latika sengaja ditinggal oleh Salim dan dapat ditangkap oleh Punnose, anak buah Maman. Setelah kejadian itu Jamal dan Salim hidup berdua di kereta dan untuk mempertahankan hidup mereka berjualan didalam kereta api. Suatu hari mereka mencuri makanan dari gerbong kereta dan ketahuan, saat ingin ditangkap mereka berontak dan terjatuh dari atap kereta.
Konflik Tidak terasa mereka sudah tumbuh menjadi remaja. Suatu hari mereka sampai di depan Taj Mahal. Mereka kagum atas keindahan Taj Mahal dan mengira kalau Taj Mahal adalah surga. Lalu mereka melihat-lihat kedalam Taj Mahal, dan mencuri commit to user 51
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
sepatu-sepatu yang ada diteras Taj Mahal. Saat sedang asyik berdiri menggunakan sepatu hasil curiannya, Jamal didatangi oleh sepasang turis dari Amerika dan memintanya jadi pemandu wisata, turis itu memberi uang 100 dollar Amerika sebagai bayarannya. Jamal bingung, namun karena melihat uang sebanyak itu ia mengiyakan saja. Lalu ia mengantarkan turis tersebut mengelilingi Taj mahal, ia memberikan informasi yang salah tentang sejarah didirikannya Taj Mahal dan sempat membuat sepasang turis itu bingung. Setiap harinya Jamal dan Salim bekerja sebagai pemandu wisata tidak resmi, fotografer dadakan, dan mencuri alas kaki di Taj Mahal. Suatu hari, mereka ketahuan mencuri alas kaki dan dikejar oleh polisi. Biarpun begitu Jamal tetap nekat menjadi pemandu wisata tidak resmi, suatu hari ia menjadi pemandu wisata sepasang turis Amerika dan melihat-lihat tempat pencucian baju terbesar di salah satu pemukiman kumuh. Pada saat bersamaan Salim mengajak teman-temannya mencuri ban taksi yang digunakan oleh Jamal dan turis Amerika yang dipandunya. Saat kembali, Supit taksi berang melihat taksinya berdiri tanpa ban dan ditopang oleh beberapa batu bata, tanpa bertanya ia langsung menghajar Jamal. Sepasang turis Amerika yang melihat kejadian itu langsung menghentikan perbuatan si Supir taksi dan malah memberikan uang sebesar 100 ribu dollar kepada Jamal karena telah dipukuli. Malam harinya Jamal terlihat membersihkan matanya yang bengkak dengan air disungai. Sedangkan ditempat yang sama, Salim menggunakan uang hasil mencuri ban untuk mabuk-mabukan dengan anak-anak gelandangan lain. Saat masih duduk dipinggiran sungai, lirih-lirih terdengar nyanyian, Jamal yang penasaran akan nyanyian itu mendekat ke sumber commit to user 52
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
suara. Ternyata disebuah gedung sedang ada pertunjukan drama cinta, saat itulah ia teringat lagi akan Latika yang sudah lama terpisah dengannya. Setelah tidak bekerja lagi sebagai pemandu wisata, Salim dan Jamal bekerja sebagai pelayan di restoran, kehidupan mereka jadi lebih baik. Tapi ternyata Jamal masih bertekad untuk kembali ke tempat Maman dan mencari Latika. Saat mencari Latika, Jamal bertemu dengan Arvind yang sedang mengemi. Jamal yang sedih melihat keadaan Arvind yang buta lalu memberikan uang 100 ribu dolar miliknya kepada Arvind. Arvind lah yang memberi tahu keberadaan Latika yang menjadi penari kecil di kawasan prostitusi dengan nama Cherry. Akhirnya Salim dan Jamal mendatangi tempat itu, terlihat banyak wanita tua dan muda yang sedang menjajakan diri, didalam salah satu kamar rumah bordil itu mereka menemukan Latika sedang latihan menari. Mereka sempat mengintip lewat lubang pintu lalu mendobrak pintu dan membawa Latika pergi. Tiba-tiba sebelum mereka keluar dari kamar, Maman dan anak buahnya masuk dan mengusir Salim dan Jamal. Karena merasa terancam Salim mengambil pistol dan menembak Maman, akhirnya merekapun bisa pergi. Untuk beristirahat, Jamal dan Latika menyusup masuk kedalam gedung dan beristirahat di salah satu kamar yang ada digedung itu. Latikapun mandi, dan Jamal menunggu diluar kamar mandi, sedangkan Salim pergi untuk menemui Javed, musuh dari Maman dan memberi tahu jika ia telah membunuh Maman. Javed yang tahu akhirnya mengangkat Salim menjadi anggota gengnya. Sepulang dari menemui Javed, Salim mabuk dan memaksa Latika untuk tidur dengannya tapi Jamal menghalangi niat Salim. Salim dan Jamal bertengkar hingga Salim yang mabuk berat mengeluarkan pistol dan mengancam akan menembak Jamal jika ia tetap bersikeras menghalanginya commit to user 53
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
untuk meniduri Latika. Jamal yang takut, akhirnya pergi meninggalkan Salim dan Jamal. Gambar.3 Deskripsi : Cuplikan adegan yang memperlihatkan Salim mengancam untuk menembak Jamal jika masih bersikeras untuk menghalanginya meniduri Latika.
Klimaks Semenjak kejadian itu Salim dan Jamal berpisah, Jamal bekerja sebagai office boy di XL5 mobile phones, sedangkan Salim menjadi kaki tangan Javed dan Latika dijadikan kekasihnya Javed. Suatu hari saat bekerja, Jamal dimintai tolong oleh salah satu operator untuk menggantikannya menjadi operator. Dalam kesempatan yang sebentar itu Jamal mencari nomor telepon Salim lewat daftar telepon yang ada di komputer dan akhirnya ia dapat berbicara dengan Salim, mereka berjanji bertemu diatas sebuah gedung. Saat bertemu Salim, Jamal sangat marah dan memukuli Salim tapi ia tersadar dan berhenti memukul Salim. Akhirnya mereka duduk berdua dan berbicara, Salim menceritakan profesinya yang sekarang menjadi kaki tangan Javed dan tidak menjawab dimana Latika berada. Setelah itu Salim menyuruh Jamal untuk pulang kerumahnya. Tanpa sepengetahuan Salim, Jamal diam-diam mengikuti Salim commit to user 54
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
kerumah Latika dan berpura-pura menjadi koki agar bisa masuk menemui Latika. Akhirnya mereka bertemu, Latika terkejut melihat Jamal yang berani menemuinya. Saat mereka berdua sedang berbicara, lalu tiba-tiba Javed pulang. Karena Javed tau Jamal adalah koki baru dirumahnya, ia menyuruh Jamal membuatkan sandwich tapi karena rasanya tidak enak Javed marah besar dan mengusir Jamal pergi. Sebelum pergi, Jamal mengatakan pada Latika ia akan menunggu setiap hari di stasiun VT pukul 05.00 sore hingga Latika datang. Akhirnya pada suatu hari Latika datang tapi ternyata kedatangan Latika diketahui oleh Salim dan segera menangkap Latika. Semenjak kejadian itu Jamal kehilangan kontak dengan Salim dan Latika, ia mencoba mendatangi rumah Latika namun rumahnya sudah kosong. Satu-satunya cara untuk bertemu Latika ialah mengikuti kuis Who Wants To be a Millionare dan akhirnya ia berhasil menjadi kontestan. Satu per satu pertanyaan dapat ia jawab dengan benar hingga sampai ke pertanyaan ke 10 dengan hadiah utama senilai 20 juta rupee. Gambar. 4 Deskripsi : Cuplikan adegan yang memperlihatkan Prem, si pembawa acara kuis Who Wants to be a Millionaire ingin membacakan pertanyaan terakhir namun sirine waktu habis berbunyi.
commit to user 55
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Saat pertanyaan terakhir hendak dibacakan suara sirine berbunyi, itu artinya waktu permainan habis dan harus dilanjutkan besok harinya. Prem mengantarkan Jamal keluar dari gedung stasiun televisi, namun tiba-tiba diluar sudah menunggu dua orang polisi dan langsung menangkap Jamal. Prem yang melihatnya hanya tersenyum karena secara diam-diam ia yang melaporkan dugaan kecurangan yang dilakukan oleh Jamal kepada polisi . Jamal dibawa ke kantor polisi untuk diinterogasi, disana ia disiksa karena tidak mengakui kecurangannya. Dan akhirnya saat sudah tak berdaya Jamal mau memberikan penjelasan kenapa ia bisa menjawab semua pertanyaan. Ternyata semua jawaban secara kebetulan berhubungan dengan kisah masih kecilnya. Inspektur polisi yang semula tidak percaya dengan penjelasan Jamal akhirnya menghentikan interogasinya dan melepaskan Jamal karena merasa penjelasan Jamal masuk akal. Jamal segera pergi dari kantor polisi untuk mengikuti lanjutan kuis Who Wants to be a Millionaire yang diikutinya. Ia lalu menaiki angkutan umum untuk pergi ke stasiun televisi, namun ternyata jalanan sudah macet dengan kendaraan bermotor dan lautan orang yang ingin menyaksikan acara tersebut secara bersamasama. Dirumah Latika yang baru, Salim dan Latika melihat pemberitaan tentang Jamal yang ditangkap polisi. Melihat wajah Latika yang sedih, Salim mendatangi Latika dan memberikan kunci mobil serta handphonenya. Salim menyuruh Latika segera melarikan diri, namun sebelum Latika pergi Salim sempat meminta maaf atas kesalahannya. Lalu Latika segera pergi dengan mengendarai mobil Salim. Ditempat lain, Jamal telah sampai distasiun televisi dan duduk di kursi panas, acarapun dimulai dan Prem memberikan pertanyaan terakhir. Latika tidak bisa menuju stasiun televise commit to user 56
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
karena jalanan macet dipenuhi mobil dan orang yang sedang menyaksikan kuis disepanjang jalan. Ia lalu keluar dari mobil dan melalui televisi yang ada di samping jalan, ia melihat Jamal yang sedang diberikan pertanyaan terakhir. Jamal yang tidak bisa menjawab pertanyaan akhirnya memilih Phone A Friend
untuk membantu
memberikan jawabannya. Jamal yang tidak mengetahui nomor telepon siapapun, memberikan nomor handphone Salim kepada Prem untuk dihubungi. Latika yang baru tersadar kalau ia membawa handphone Salim langsung berlari menuju mobil dan mengangkat panggilannya. Jamal kaget saat telepon diangkat karena yang terdengar bukan suara Salim melainkan suara Latika. Jamal senang dan spontan ia menanyakan keadaan Latika bukannya membacakan pertanyaan. Prem lalu mengingatkan Jamal untuk membacakan pertanyaan kepada Latika, Latika menjawab bahwa ia tidak pernah tahu jawabannya. Sama dengan Latika, Jamalpun juga tidak mengetahui jawabannya dan ia menjawab dengan asal, karena tujuan ia mengikuti kuis bukan untuk memenangkan uang tapi untuk bertemu Latika dan tujuannya sudah tercapai. Namun jawaban yang diberikan Jamal ternyata benar dan ia mendapatkan hadiah utama sebesar 20 juta rupee. Jamal kaget dan tidak percaya, sedangkan semua orang yang ada di studio maupun masyarakat yang menyaksikannya lewat televisi ikut bersorak gembira atas kemenangan Jamal. Pada waktu yang bersamaan Javed mengetahui jika Latika telah melarikan diri karena juga menonton acara itu, sadar telah dikhianati oleh Salim, Javed mencari Salim dan menemukannya didalam kamar mandi. Melihat Javed datang, Salim menembak Javed hingga tewas dan akhirnya Salim ditembak oleh anak buah Javed juga hingga tewas. commit to user 57
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Anti klimaks Setelah acara selesai, Jamal pergi ke stasuin VT dan duduk menunggu kedatangan Latika. Tak lama, dari seberang rel kereta api, Latika terlihat berdiri memakai kerudung kuning dan juga mencari-cari keberadaan Jamal. Akhirnya mereka saling menatap dan tersenyum. Mereka berlari dan berpelukan erat, Jamal mencium luka diwajah Latika lalu mereka berciuman. Akhirnya mereka menari dan menyanyi. Gambar 5. Deskripsi : Cuplikan dari adegan yang memperlihatkan pertemuan Jamal dan Latika di stasiun kereta api VT.
B. Korpusisasi Pada bagian ini penulis akan menunjukkan korpus-korpus yang dipilih. Yang disebut korpus bisa berupa sebuah adegan. Dalam hal bagian ini, korpus yang diambil untuk diteliti akan diwakilkan dengan sebuah gambar. Korpus-korpus yang dipilih berupa simbol Verbal dan Non Verbal ini mempresentasikan kategori yang telah ditentukan pada Bab I. Tiap-tiap korpus akan dideskripsikan secara konseptual dan disignifikansikan.
commit to user 58
perpustakaan.uns.ac.id
•
digilib.uns.ac.id
Korpus 1 Non Verbal Tanda : Asap
Deskripsi
(00:01:14)
: Jamal yang seorang office boy diperusahaan XL5 mobile
phones di India, sedang diinterogasi oleh Sersan Srinivas dengan tuduhan melakukan kecurangan dalam mengikuti kuis Who Wants to be a Millionaire. Jamal terlihat sangat lelah setelah kepalanya dibenamkan ke air dan ditampar. Saat Sersan Srinivas menanyakan siapa nama Jamal, ia juga sedang merokok dan sengaja mengembuskan asap rokok kewajah Jamal dan membuatnya batuk. Signifikansi
: Asap rokok yang dihembuskan ke wajah Jamal dapat
diartikan pelecehan dan sangat tidak sopan. Kebanyakan orang tidak menyukai apabila ada orang yang merokok disampingnya, karena asap rokok yang terhirup sangat berbahaya bagi kesehatan yang menghirup. Asap rokok mengandung kurang lebih 4000 bahan kimia yang 200 diantaranya beracun dan 43 jenis lainnya dapat menyebabkan kanker bagi tubuh.70 Tindakan
70
wordpress.com//efek dari rokok dan asapnya untuk tubuh
commit to user 59
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Sersan Srinivas sengaja menghembuskan rokok ke wajah Jamal adalah tindakan yang melecehkan. •
Korpus 2 Non Verbal Tanda : Alat Setrum
(00:05:09) Deskripsi
: Setelah Jamal diinterogasi dan disiksa oleh Sersan Srinivas
dan tetap tidak mau mengakui dugaan kecurangannya, Inspektur polisi masuk ke dalam ruang interogasi. Inspektur menyuruh Sersan Srinivas, bawahannya untuk menyetrum Jamal agar mengaku darimana ia tahu semua jawaban dari kuis Who Wants to be a Millionaire yang diikutinya. Jamal yang sudah terlihat lemas tak berdaya digantung dan kakinya dipasangi alat setrum kemudian disetrum. Lalu Inspektur polisi menghampirinya, ternyata Jamal pingsan karena terlalu lama disetrum, Inspektur memerintahkan Sersan Srinivas untuk menurunkan Jamal. Signifikansi
: Alat setrum sebagai simbol dari kekerasan. Alat ini tidak
layak digunakan untuk manusia, tapi masih saja digunakan untuk penginterogasian di kantor polisi. Kekerasan fisik adalah tindakan yang bertujuan untuk melukai, menyiksa, atau menganiaya orang lain, dengan commit to user 60
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
menggunakan anggota tubuh pelaku (tangan, kaki) atau dengan alat-alat lain.71 Bentuk kekerasan fisik dapat berupa tamparan, pemukulan, penjambakan, penginjakan, penendangan, pencekikan, pelemparan benda keras, penyiksaan menggunakan benda tajam, serta pembakaran. Tindakan tersebut mengakibatkan rasa sakit, jatuh sakit, dan luka berat bahkan sampai meninggal dunia. Kekerasan yang dilakukan polisi memang masih kerap terjadi, bisa dilihat juga dari tayangan-tayangan berita di televisi yang memperlihatkan kearoganan polisi dalam menangani suatu kasus. •
Korpus 3 Verbal Tanda :”Jika pesawat tidak membunuhmu, kami yang akan melakukannya” (00:06:43)
Deskripsi
: Terlihat dua orang petugas kemanan bandara
sedang
mengendarai sepeda motor melaju menghampiri Salim, Jamal dan temantemannya yang sedang asyik bermain kriket di landasan pesawat terbang.
71
Febiana Rima, Kekerasan Terhadap Perempuan Dan Rekonstruksi Budaya; Jurnal Etika Sosial Respons Volume 14- Nomor 02, PPE Unika Atmajaya, Jakarta, 2009, hal.226
commit to user 61
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Polisi itu berteriak “Jika pesawat tidak membunuhmu, kami akan melakukannya” sembari mengayun-ayunkan pentungan yang mereka pegang dan hendak memukul Salim dan teman-temannya. Salim, Jamal dan temantemannyapun lari berhamburan menghindari kejaran dua polisi tersebut. Signifikansi
: Kalimat ” Jika pesawat tidak membunuhmu, kami akan
melakukannya” yang dilontarkan oleh kedua petugas keamanan bandara kepada Salim, Jamal dan teman-temannya ialah sebuah ancaman. Pentungan yang diayun-ayunkan kedua polisi tersebut kearah Salim, Jamal dan temantemannya mempertegas ancaman agar mereka takut dan segera pergi dari landasan pesawat terbang karena daerah itu berbahaya. Dapat diartikan bahwa pesan verbal
“Jika pesawat tidak
membunuhmu, kami akan melakukannya” itu mengartikan betapa mudahnya polisi melakukanan ancaman terhadap warga miskin, yang disini adalah anakanak gelandangan dari sekitar pemukiman kumuh disekitar bandara. Dimulai dengan ancaman hingga kekerasan fisik yaitu pemukulan atau pembunuhan terhadap anak-anak tersebut bila tertangkap. Hal yang dilakukan anak-anak itu memang melanggar hukum karena bisa membahayakan nyawa mereka dan nyawa orang lain. Pesawat yang datang bisa menabrak mereka dan pesawat juga bisa
tergelincir akibat
menabrak mereka. Namun karena keterbatasan lapangan untuk bermain, mereka terpaksa bermain di landasan pesawat terbang. Pemukiman yang
commit to user 62
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
mereka tinggali sangat padat dengan rumah-rumah yang berhimpitan sehingga tidak ada lagi lahan kosong untuk bermain. •
Korpus 4 Non Verbal Tanda : Toilet
Deskripsi
(00:12:16)
: Jamal sedang buang air besar di toilet umum dan Salim
menjaga diluar. Lalu datang Prakash yang sudah tidak tahan ingin buang air besar dan memberikan uang pada Salim agar ia bisa segera menggunakan toiletnya. Salim menyuruh Jamal segera keluar, namun Jamal masih ingin buang air besar. Prakashpun marah dan meminta uangnya kembali, karena kehilangan uangnya Salim mengunci pintu toilet dari luar dan meninggalkan Jamal. Saat berusaha keluar dari toilet, Jamal mendengar suara “Amitab Bachan,, Amitab Bachan,,” dan diatas kepalanya terlihat sebuah helikopter melintas. Karena tidak bisa keluar, Jamal nekat menceburkan diri kedalam kubangan tinja dan berlari menghampiri Amitabh Bachan dengan tubuh penuh tinja dan berhasil mendapatkan tandatangannya. Signifikansi
: Salim yang kesal kehilangan uangnya sengaja mengurung
Jamal di toilet. Selain itu Salim tahu kalau Amitabh Bachan akan datang dan commit to user 63
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
ia tahu Jamal sangat mengidolakan Amitabh Bachan. Salim ingin membalas Jamal dengan mengurungnya ditoilet sehingga Jamal tidak dapat bertemu dengan idolanya. Namun karena Jamal sangat mengidolakan Amitabh Bachan ia nekat menceburkan diri ke kubangan tinja dan berhasil mendapatkan tandatangan Amitabh Bachan. •
Korpus 5 Verbal Tanda : Menangis
Deskripsi
(00:14:46)
: Setelah mendapatkan tandatangan Amitabh Bachan, Jamal
pulang kerumah. Melihat badannya yang penuh tinja, Ibunya langsung memandikan Jamal. Saat Jamal mandi, Salim mengambil foto yang bertandatangan Amitabh Bachan milik Jamal dan menjualnya ke tukang layar tancap. Jamal yang sadar tandatangannya hilang, langsung menemui Salim dan meminta fotonya kembali, namun dengan ringan Salim mengatakan jika fotonya sudah ia jual dengan harga yang bagus. Salim lalu meninggalkan Jamal yang sedang menangis. Signifikansi
: Membuat Jamal menangis merupakan kekerasan simbolik
yang dilakukan Salim kepada Jamal. Salim iri terhadap Jamal yang berhasil commit to user 64
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
mendapatkan tandatangan Amitabh Bachan. Karena sebelumnya Salim sudah berusaha menghalangi Jamal untuk menemui Amitabh Bachan namun Jamal yang sangat mengidolakan Amitabh Bachan nekat terjun ke kubangan tinja agar bisa bertemu dengan Amitabh Bachan dan mendapatkan tandatangannya. Salim sengaja menjual foto itu hanya untuk membuat Jamal menangis. Ini merupakan pembalasannya yang kedua dan ternyata berhasil membuat Jamal menangis. Menangis merupakan ungkapan kekecewaan Jamal terhadap Salim karena sudah menjual tandatangan Amitabh Bachan. •
Korpus 6 Verbal Tanda
:
“Apa
kau
tuli?
Aku
bilang
pergi!”
(00:19:19) Deskripsi
: Orang-orang Hindu menyerang pemukiman kumuh Salim dan
Jamal yang warganya merupakan umat Muslim minoritas. Saat penyerangan terjadi, Salim dan Jamal lari menghindari amukan orang-orang hindu. Saat keluar dari pemukiman, Salim dan Jamal berusaha meminta tolong kepada polisi yang sedang berada dalam mobil patroli. Namun salah satu polisi malah mengusir Salim dan Jamal untuk pergi.
commit to user 65
perpustakaan.uns.ac.id
Signifikasi
digilib.uns.ac.id
: Sebuah kalimat “Apa kau tuli? Aku bilang pergi!” yang
dilontarkan oleh polisi kepada Salim dan Jamal saat minta diselamatkan merupakan sebuah pengusiran. Pengusiran yang dilakukan polisi terhadap Salim dan Jamal merupakan kekerasan simbolik. Seharusnya polisi membantu Salim dan Jamal, tapi karena Salim dan Jamal hanya warga miskin maka polisi tidak mau mempedulikan nasib mereka padahal jelas-jelas nyawa Salim dan Jamal terancam. Sikap polisi yang sering tidak berpihak pada warga miskin sudah kerap terjadi. •
Korpus 7 Non Verbal Tanda : Coca Cola
(00:25:12) Deskripsi
: Setelah kerusuhan terjadi, Salim dan Jamal hidup menjadi
pemulung bersama Latika. Di siang hari yang terik, saat Salim dan Jamal tidur dalam tenda lusuh diatas tumpukan sampah, Maman, seorang bos preman di daerah itu menghampiri dan membangunkan mereka. Salim dan Jamalpun bangun dan Maman memberikan minuman bersoda merk Coca Cola. Salim dan Jamal yang masih mengantuk mengambil Coca Cola yang disodorkan Maman dan meminumnya. commit to user 66
perpustakaan.uns.ac.id
Signifikansi
digilib.uns.ac.id
: Coca Cola adalah salah satu minuman bersoda yang nilainya
tinggi. Biasanya diminum oleh orang-orang yang berada, sedangkan Salim dan Jamal hanya gelandangan, sudah tentu mereka jarang atau tidak pernah meminum Coca Cola karena harganya relatif lebih mahal dibanding minuman lain. Dapat diartikan bahwa pesan non verbal “Coca Cola” yaitu minuman bersoda
yang diberikan kepada Salim dan Jamal disaat terik matahari
menyengat ialah pelepas dahaga yang merupakan wujud dari rayuan atau sogokan dari Maman agar bisa membawa mereka ke penampungan anak-anak gelandangan milik Maman. Melihat kebaikan Maman yang memberi Salim dan Jamal minuman Coca Cola, Salim, Jamal, Latika dan anak-anak gelandangan yang lain bersedia ikut Maman dan berharap kehidupan yang lebih layak akan mereka dapatkan. Padahal Maman mempunyai niat buruk kepada mereka yaitu mempekerjakan mereka sebagai pengemis. Kehidupan yang sama buruknya dengan yang mereka alami sekarang sebagai pemulung. •
Korpus 8 Non Verbal Tanda : Kaki Buntung
(00:25:48) commit to user 67
perpustakaan.uns.ac.id
Deskripsi
digilib.uns.ac.id
:
Sesampainya
Salim,
Jamal,
Latika
dan
anak-anak
gelandangan lain di penampungan milik Maman, mereka langsung diberi makan. Terlihat banyak anak-anak yang ditampung oleh Maman dan semuanya adalah anak gelandangan. Ada beberapa anak yang terlihat buntung, bahkan ada gadis kecil yang buntung. Maman mendekati gadis kecil itu lalu memegang kaki kecilnya yang buntung dan memberinya makan. Signifikansi
: Buntung berarti terputus atau terpotong, biasanya digunakan
untuk kaki, tangan, atau ekor.72 Maman menghalalkan berbagai cara untuk mendapatkan penghasilan lebih dari hasil mengemis anak-anak yang ditampungnya. Mengemis ialah meminta dengan merendah-rendah dan dengan penuh harapan. 73Mulai dari membuat mereka pura-pura buta, buntung ataupun benar-benar membuat mereka buta dan buntung hingga membawa bayi saat mengemis. Maman terlihat sangat peduli dengan anak-anak gelandangan namun sebenarnya Maman memanfaatkan tenaga mereka untuk mendapatkan uang. •
Korpus 9 Verbal Tanda : “Punnose kupikir kau telah menemukan anjingmu”.
72 73
www.artikata.com/arti-322711-buntung.php www.artikata.com/arti-324821-mengemis.php
commit to user 68
(00:26:53)
perpustakaan.uns.ac.id
Deskripsi
digilib.uns.ac.id
: Setelah Salim, Jamal, Latika dan gelandangan lain dibawa ke
pemukiman, malam harinya Maman menyeleksi siapa saja anak yang bisa menyanyi untuk diorbitkan sebagai penyanyi terkenal, janjinya. Satu per satu Maman mendengarkan anak-anak itu menyanyi. Kini tibalah giliran Salim, Salimpun menyanyi tapi ternyata suaranya jelek. Latika yang berada disamping Salim langsung tertawa, melihat itu Salim marah dan hendak memukul Latika namun Punnose, anak buah Maman mendorong Salim hingga jatuh lalu Salim berusaha menyerang Punnose. Maman tertawa melihat kejadian itu dan berkata “Punnose kupikir kau telah menemukan anjingmu”. Signifikansi
: Anjing milik Punnose yang dimaksud Maman adalah Salim.
Anjing biasa dijadikan hewan peliharaan karena bisa dilatih dan menjaga keamanan rumah pemiliknya. Anjing juga bisa jadi hewan peliharaan yang lucu, tergantung jenisnya. Namun biasanya anjing menggonggong atau menyerang apabila merasa terganggu dan tidak segan-segan menyerang pemiliknya sendiri. Dapat diartikan bahwa pesan verbal “Punnose kupikir kau telah menemukan anjingmu” ialah Anjing yang dimaksud sebagai hewan peliharaannya Punnose itu Salim. Salim memiliki sifat yang agresif, commit to user 69
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
menyerang apabila merasa diganggu sama dengan sifat anjing peliharaan. Manusia yang diibaratkan seekor anjing merupakan suatu penghinaan, karena menjuluki orang lain dengan kata anjing sama dengan merendahkan. •
Korpus 10 Non Verbal Tanda : Cabai
Deskripsi
(00:28:38)
: Malam harinya setelah semua anak gelandangan tidur di
rumah penampungan milik Maman setelah mengemis, Latika dan seorang temannya bangun dan mengendap-endap ke dapur. Latika terlihat memakai sarung tangan dan mengambil seikat cabai kering yang digantung. Latika mengambil beberapa buah cabai dan meremas-remasnya, lalu menghampiri Salim yang sedang tidur dan memasukkan remasan cabai ke alat kelamin Salim. Tidak berapa lama, Salim yang merasa kepanasan bangun dan berteriak sambil berlari ke kamar mandi dan menyiram alat kelaminnya dengan air. Semua anak yang ikut terbangun dan melihat kejadian itu menertawakan tingkah Salim. Signifikansi
: Cabai sebagai simbol kekerasan. Cabai merah Besar
(Capsicum annuum L.) mengandung vitamin A dan vitamin C serta commit to user 70
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
mengandung minyak atsiri capsaicin, yang menyebabkan rasa pedas dan memberikan kehangatan panas bila digunakan untuk rempah-rempah (bumbu dapur).74 Latika dan teman perempuannya sengaja menggunakan cabai kering yang diremas untuk ditempelkan di alat kelamin Salim. Hal ini memang tidak berbahaya, namun rasa panas cukup menyiksa, apalagi panasnya terasa di alat kelamin. Latika hanya ingin memberi pelajaran kepada Salim karena sikapnya yang semena-mena dan kasar terhadap anak lain dan berharap Salim sadar akan perlakuannya yang kasar. •
Korpus 11 Non Verbal Tanda : Air Keras
(00:30:45) Deskripsi
: Setelah malam sebelumnya semua anak diseleksi menyanyi
oleh Maman. Arvind dan Jamal lah yang terpilih untuk diorbitkan menjadi penyanyi karena hanya suara mereka berdua bagus. Malam itu Maman memanggil Arvind dan menyuruhnya menyanyi. Tiba-tiba dari belakang Punnose membius Arvind dan tubuh kecil Arvind dibaringkan. Anak buah 74
id.wikipedia.org/wiki/Cabai commit to user 71
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Maman yang lain memanaskan air keras dalam sendok. Lalu air keras itu di siramkan ke mata Arvind dan ditutup dengan kain putih yang berlumuran darah. Signifikansi
: Air keras sebagai simbol kekerasan. Kekerasan yang
dilakukan oleh Maman sangat kejam, ia membohongi anak polos seperti Arvind untuk hidup lebih layak namun ia malah membutakan mata Arvind dengan cara yang tidak manusiawi. Suara Arvind yang bagus dapat menghasilkan uang yang banyak apalagi ditambah matanya yang buta, orang akan lebih kasihan kepada Arvind dan akan memberinya uang lebih. •
Korpus 12 Non Verbal Tanda : Kereta Api
Deskripsi
(00:35:34)
: Saat Salim membawa Jamal kepada Maman untuk dibutakan,
Salim dan Jamal melarikan diri. Mereka dikejar oleh Maman dan anak buahnya hingga rel kereta api, latikapun ikut melarikan diri. Saat ada kereta api lewat, Jamal dan Salim berhasil menaiki gerbong kereta api, Latika yang tertinggal berusaha meraih tangan Salim. Tapi dengan sengaja Salim
commit to user 72
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
melepaskan tangan Latika dan membiarkannya ditangkap oleh Punnose sedangkan mereka berdua berhasil kabur. Signifikansi
: Kesengajaan Salim meninggalkan Latika ditangkap oleh
Punnose merupakan kekerasan simbolik. Salim tahu kalau Latika tertangkap, kehidupan Latika akan sengsara namun Salim tidak peduli. Salim hanya peduli pada nasibnya dan Jamal. Secara tidak langsung Salim memang membiarkan hidup Latika sengsara. •
Korpus 13 Non Verbal Tanda : Lebam
Deskripsi
(00:46:37)
: Jamal sedang membersihkan matanya yang lebam akibat
dipukul oleh Supir taksi karena dituduh bersekongkol mencuri ban-ban taksi saat diparkir dipemukiman kumuh. Salim dan teman-temannyalah yang mencuri ban-ban taksi namun Jamal tidak tahu menahu tentang pencurian itu. Jamal terlihat kesakitan dan membasuh matanya dengan air berulang-ulang. Sedangkan Salim dan teman-temannya sedang asyik mabuk dari hasil mencuri ban taksi.
commit to user 73
perpustakaan.uns.ac.id
Signifikansi
digilib.uns.ac.id
: Mata yang lebam akibat pukulan ialah kekerasan fisik yang
dilakukan oleh Supir taksi karena marah. Lebamnya terlihat membiru dan bengkak. Anak-anak jalanan memang sering mengalami kekerasan yang dilakukan oleh anak sebayanya atau orang dewasa, mereka sering dianggap pihak yang lemah, mudah dianiaya bahkan apabila ada pencurian mereka adalah pihak yang paling mudah dicurigai karena mereka miskin. •
Korpus 14 Non Verbal Tanda : Minuman Alkohol
Deskripsi
(01:03:01)
: Setelah menyelamatkan Latika dan Salim membunuh Maman,
mereka bertiga berhasil melarikan diri. Mereka beristirahat di salah satu gedung pertemuan yang kosong, mereka menempati salah satu kamar di gedung itu. Sedangkan Salim pergi menemui Javed untuk memberitahukan kalau ia telah membunuh Maman, musuh Javed. Setelah menemui Javed dan diangkat menjadi anggota gengnya, Salim kembali dengan keadaan mabuk berat. Ia melihat Latika terbaring ditempat tidur bersama Jamal. Karena dibawah kontrol alkohol muncul lah niat jahatnya untuk meniduri Latika. Ia menyuruh Latika bangun dan segera melayani nafsunya. Latika lalu commit to user 74
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
terbangun, Jamalpun ikut terbangun dan berkelahi dengan Salim. Salim yang marah akhirnya mengeluarkan pistol dan mengancam akan menembak Jamal apabila tetap menghalanginya untuk meniduri Latika. Akhirnya Jamal menyerah dan pergi. Signifiknasi
: Minuman alkohol ialah simbol dari kekerasan. Minuman
beralkohol adalah minuman yang mengandung etanol. Etanol adalah bahan psikoaktif dan konsumsinya menyebabkan penurunan kesadaran. Di berbagai negara, penjualan minuman beralkohol dibatasi ke sejumlah kalangan saja, umumnya orang-orang yang telah melewati batas usia tertentu.75 Bila dikonsumsi berlebihan, minuman beralkohol dapat menimbulkan ganggguan mental organik (GMO), yaitu gangguan dalam fungsi berpikir, merasakan, dan berprilaku. Mereka yang terkena GMO biasanya mengalami perubahan perilaku, seperti misalnya ingin berkelahi atau melakukan tindakan kekerasan lainnya, tidak mampu menilai realitas, terganggu fungsi sosialnya, dan terganggu pekerjaannya.
76
Salah satu efeknya ialah yang dilakukan oleh Salim, karena
mabuk ia tega memperkosa Latika. Forcible rape (pemerkosaan dengan paksaan) ialah tindakan hubungan seksual dimana salah satu partner menggunakan beberapa bentuk kekerasan agar partner lainnya menyerah kalah.77 •
Korpus 15
75
id.wikipedia.org/wiki/Minuman_beralkohol Ibid. 77 Thomas Santoso,Teori- Teori Kekerasan, Cetakan Pertama, Ghalia Indonesia, Jakarta, 2002, hal. 24. 76
commit to user 75
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Verbal Tanda : “ Wanita paling cantik di dunia.”
(00:26:53)
“ Namun dipantai para gelandangan.”
Deskripsi
: Saat interogasi berlangsung, Inspektur polisi menanyakan
kepada Jamal apakah Latika adalah seorang wanita yang cantik lalu Jamal menjawab Latika adalah “Wanita paling cantik didunia”. Sersan Srinivas yang mendengarnya langsung tertawa dan melanjutkan perkataan Jamal “Namun dipantai para gelandangan”. Spontan Jamal marah dan menyerang Sersan Srinivas yang kemudian dilerai oleh polisi lain. Signifikansi
: Perkataan Srinivas terhadap Latika membuat Jamal marah,
Jamal tidak terima Latika dilecehkan walau hanya lewat kata-kata. Wanita cantik di pantai gelandangan dapat diartikan bahwa Latika sebenarnya tidak cantik. Gelandangan biasanya kotor, memakai pakaian yang lusuh dan berbau tak sedap karena jarang mandi. Gelandangan adalah kaum yang terpinggirkan dan tidak dipedulikan. •
Korpus 16 Non Verbal Tanda : Pisau
(01:27:07) commit to user 76
perpustakaan.uns.ac.id
Deskripsi
digilib.uns.ac.id
: Setelah Jamal berhasil menemui Latika ditempat tinggal
Javed, Jamal berjanji kepada Latika setiap pukul 05.00 sore ia akan menunggu kedatangan Latika setiap harinya di stasiun kereta api untuk pergi bersamanya dan meninggalkan Javed. Sore itu, seperti janjinya Jamal berada distasiun, ia berharap Latika datang. Dari kejauhan Jamal melihat Latika, Jamal berteriak memanggil Latika. Ternyata tanpa diduga dari arah belakang Salim dan anak buahnya mengejar Latika. Latikapun lari dan akhirnya tertangkap, Jamal yang berusaha menyelamatkan Latika tidak bisa berbuat apa-apa karena anak buah Javed menggores wajah Latika saat ia berteriak dan berontak. Signifikansi
: Pisau sebagai simbol kekerasan. Pisau ialah alat yang
digunakan untuk memotong sebuah benda. Pisau terdiri dari dua bagian utama, yaitu bilah pisau dan gagang atau pegangan pisau.78 Pisau disini digunakan oleh anak buah Javed untuk melukai Latika yang melawan saat ingin dibawa pulang. Wajah Latika digores dengan pisau hingga luka dengan maksud supaya Latika diam dan tidak berontak lagi. Dalam dunia preman, kekerasan sering dilakukan entah dengan pisau atau pistol. Mereka tega
78
id.wikipedia.org/wiki/Pisau commit to user 77
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
melukai dan membunuh orang terdekat atau musuh apabila merasa orang itu merugikan atau membahayakan. •
Korpus 17 Verbal Tanda : Tulisan B
Deskripsi
(01:29:00)
: Saat jeda iklan dalam kuis Who Wants to be a Millionaire
yang diikuti Jamal, Jamal dan Prem si pembawa acara kuis bertemu di toilet. Mereka berbincang-bincang sedikit lalu Prem keluar dari toilet. Saat bercermin, Jamal kaget melihat tulisan B disudut kaca dan ia tahu kalau Premlah yang menulisnya. Signifikasi
: Prem berusaha memberikan jawaban dari pertanyaan dalam
kuis kepada Jamal namun sebenarnya jawaban yang diberikan adalah jawaban yang salah. Prem sengaja menjebak Jamal karena ia tidak ingin Jamal memenangkan kuis yang dibawakannya. Prem kesal karena Jamal mampu menjawab pertanyaan dengan benar padahal dilihat dari latar belakang Jamal, ia hanya seorang office boy dan tidak mungkin bisa mengetahui semua jawaban. •
Korpus 18 commit to user 78
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Non Verbal Tanda : Mobil polisi
Deskripsi
(01:34:43)
: Saat ingin menginjak pada pertanyaan ke 10 yang bernilai 20
juta rupee, waktu habis, dalam peraturannya kuis akan dilanjutkan besok harinya. Ketika hendak pulang, Jamal berjalan bersama Prem menuju pintu keluar, tiba-tiba Jamal ditangkap oleh dua orang polisi dan memaksanya masuk kedalam mobil polisi. Prem yang melihat kejadian itu diam saja karena ternyata ia yang menyuruh polisi-polisi itu menangkap Jamal dengan tuduhan melakukan kecurangan. Signifikansi
: Prem menyuruh polisi menangkap Jamal karena ia kesal.
Menangkap ialah memegang (binatang, pencuri, penjahat, dsb) dengan tangan atau alat. Prem kesal karena jawaban yang ia berikan ternyata tidak digunakan sehingga Jamal berhasil masuk ke pertanyaan senilai 20 juta rupee. Prem terlihat baik kepada Jamal namun ternyata ia licik dengan melaporkan dan menyuruh Jamal ditangkap oleh polisi. Ketidakpercayaannya terhadap orang miskin dan berpendidikan rendahlah yang membuat Prem menuduh Jamal melakukan kecurangan. Sikap meragukan dan merendahkan memang sering terjadi tehadap kaum muskin dan berpendidikan rendah. commit to user 79
perpustakaan.uns.ac.id
•
digilib.uns.ac.id
Korpus 19 Non Verbal Tanda : Pistol
Deskripsi
(01:48:15)
: Bersamaan dengan saat Jamal berhasil menjawab dengan
benar pertanyaan terakhir yang membuat ia memenangkan hadiah 20 juta rupee, ditempat tinggal Javed, Javed melihat tayangan Who Wants to be a Millionaire dan mengetahui kalau Latika telah melarikan diri, Javed marah dan mencari Salim. Salim yang berada di dalam kamar mandi telah mengetahui ia akan dibunuh oleh Javed karena telah melarikan Latika. Javed dan 4 anak buahnya menggedor-gedor pintu kamar mandi sambil membawa pistol untuk membunuh Salim. Saat Javed masuk, Salim menembaknya. Melihat Javed ditembak, anak buahnya langsung menghujani Salim dengan tembakan hingga tewas. Signifikansi
: Pistol sebagai simbol kekerasan. Pistol menggunakan
magazine (penyimpan peluru dengan sistim pegas yang mendorong peluru naik ke ruang picu (chamber). Pistol yang diambil dari bahasa Perancis
commit to user 80
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
'pistolet' dirancang untuk memberikan daya hantam (stopping power) lebih besar ketimbang revolver caliber 38.79 Pistol biasanya digunakan untuk melumpuhkan hingga membunuh sasarannya. Pistol adalah jenis senjata yang berbahaya sehingga tidak sembarang orang bisa memilikinya. Perlu mengantongi ijin untuk memiliki pistol dan ijinpun tidak mudah didapatkan. Aparat penegak hukum seperti polisi dipersenjatai dengan pistol, namun ada beberapa juga warga sipil yang memiliki pistol ilegal, apabila disalahgunakan bisa menjadi alat kejahatan seperti merampok atau membunuh. Dalam kelompok Javed, pistol digunakan untuk melindungi diri atau membunuh musuh. Dalam hal ini untuk membunuh Salim, seorang kaki tangan Javed yang sudah berkhianat melepaskan Latika.
79
http.//irwan.net/military/perbedaan-pistol-dan-revolver
commit to user 81
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB III ANALISIS DATA
Dalam rumusan masalah yang terdapat dalam Bab I disebutkan bahwa peneliti ingin mengetahui kekerasan terhadap anak-anak melalui film Slumdog Millionaire. Untuk menjawab permasalahan tersebut peneliti menggunakan 2 kategori yaitu Kekerasan Fisik dan Kekerasan Simbolik. Kedua kategori itu akan penulis jelaskan melalui 19 korpus yang telah diperoleh atas dasar kategorisasi yang diajukan dan telah melalui tahap deskripsi dan signifikansi. Dalam menjawab permasalahan yang telah diajukan, peneliti menggunakan metode analisis semiologi komunikasi, sebagaimana dijelaskan oleh Andrik Purwasito yakni 7 formula pengujian pesan, yang terdiri atas unsur-unsur sebagai berikut :80 1) Partisipan Komunikasi, 2) Konteks Komunikasi, 3) Fungsi Tanda, 4) Bentuk Fisik Non-Fisik Tanda, 5) Intertekstual Tanda, 6) Intersubyektivitas Makna, 7) Intelektualitas Penafsir.
1. Kekerasan Fisik Film Slumdog Millionaire diceritakan secara flashback, bercerita tentang seorang pemuda miskin bernama Jamal, yang dicurigai melakukan kecurangan dalam mengikuti kuis Who Wants to be a Millionaire. Padahal semua jawaban yang ia ketahui secara kebetulan merupakan bagian-bagian dari kehidupannya semasa kecil hingga remaja. Film ini menceritakan perjuangan Jamal menemukan cinta masa 80
Andrik Purwasito, op.cit, http://andrikpurwasito.blog.com
commit to user 82
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
kecilnya, Latika yang sudah lama terpisah dimana dalam prosesnya terdapat beberapa bentuk kekerasan. Kekerasan yang terdapat dalam film ini menunjukkan hal yang sama dengan kehidupan anak di Indonesia. Kekerasan Fisik ialah tindakan yang benar-benar merupakan gerakan fisik manusia untuk menyakiti tubuh atau merusak harta orang lain.81 Kekerasan fisik menyebabkan korban yang babak belur atau harta yang lenyap dijarah. Dalam film Slumdog Millionaire ada beberapa bentuk Kekerasan Fisik, antara lain: a). Sadisme b). Mengurung c). Mengemis d). Menyiksa e). Membutakan f). Serangan dengan memukul (assault and battery) g). Forcible rape (pemerkosaan dengan paksaan) h). Melukai i). Menangkap j). Pembunuhan (homicide). Dari uraian tentang kategori Kekerasan Fisik tersebut diatas, dapat dijelaskan (dianalisis) melalui analisis semiologi komunikasi, sbb; Berdasarkan formula 1 analisis semiologi komunikasi, bahwa perlu disebutkan terlebih dahulu tentang Partisipan Komunikasi. Dalam kategorisasi Kekerasan Fisik partisipan komunikasi tersebut adalah: 1) Jamal, 2) Latika, 3) Salim, 4) Prem 5) Inspektur Polisi, 6) Sersan Srinivas, 7) Maman, 8) Gadis Buntung, 9) Teman Latika, 10) Arvind, 11) Seorang anak buah Maman, 12) Supir Taksi, 13) Seorang anak buah Javed, 14) Empat orang anak buah Javed. Patisipan 1 adalah Jamal, ia merupakan peran utama dalam film Slumdog Millionaire. Pemuda berumur 17 tahun ini berasal dari pemukiman kumuh, ia bekerja sebagai office boy di perusahaan XL5 mobile phones. Ia yatim piatu dan hidup
81
I.M Hendrarti, M.A. Ph.D. dan Herudjati Purwoko M.Sc. Ph.D., Aneka Sifat Kekerasan, Fisik. Simbolik, Birokratik & Struktural, Cetakan Pertama, PT Indeks, Jakarta, 2008, hal. vi.
commit to user 83
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
terpisah dari kakak laki-lakinya Salim. Secara tidak sengaja ia mengikuti kuis Who Wants to be a Millionaire versi India dan mampu menjawab semua pertanyaan dengan benar. Partisipan 5 adalah Inspektur polisi, yang merupakan atasan dari Sersan Srinivas. Sedangkan partisipan 6 adalah Sersan Srinivas, seorang polisi yang bertugas menginterogasi Jamal atas dugaan kecurangan saat mengikuti kuis Who Wants to be a Millionaire. Kedua polisi inilah yang menyiksa partisipan 1, Jamal saat penginterogasian berlangsung. Dalam kategori Kekerasan Fisik, antara partisipan 1, partisipan 5 dan partisipan 6 terjadi Kekerasan Fisik yaitu penyetruman yang terdapat dalam korpus 2 (lihat gambar) dengan tanda Alat Setrum. Dalam korpus ini terlihat Jamal sebagai Partisipan 1 sedang disetrum oleh Partisipan 6, Sersan Srinivas atas perintah Partisipan 5, Inspektur Polisi.
Adegan penyetruman ini terjadi dalam babak Klimaks. Penyetruman terjadi saat penginterogasian, partisipan 1, Jamal menerima beberapa siksaan dari partisipan 6, Sersan Srinivas namun Jamal tidak juga mengakui dugaan ia telah melakukan kecurangan. Karena kehabisan kesabaran, Inspektur polisi memerintahkan Sersan Srinivas untuk menyetrum Jamal. Tubuh Jamal digantung dengan kedua tangan commit to user 84
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
terikat ke atas, lalu kabel listrik dijepitkan ke jari kaki Jamal dan alat setrum dihidupkan. Jamal terlihat menggelepar dan pingsan. Di Indonesia polisi kerap kali melakukan kekerasan terhadap tersangka saat penginterogasian. Polisi sering melakukan pelanggaran HAM dan hukum. Polisi tidak menjadi professional karena mereka menjadi pelaku kejahatan dan tidak lagi sebagai petugas penegak hukum, mereka berusaha mencari pembenaran dalam melakukan pelanggaran/penyiksaan. Ini biasanya menunjukkan kurangnya ketrampilan polisi dalam bertanya dan berkomunikasi (Mabes Polri, 2006: 68-69).82 Sebagai bandingan adalah kisah nyata di Palestina yang dialami oleh pemuda bernama Yahya Ali Udwan (15). Ia menegaskan, pasukan Israel menangkapnya di desa Azon dan dibawah ke pemukiman yahudi Arail untuk diinterogasi. Introgator Israel memukul wajahnya berkali-kali. Kemudian sebuah alat setrum dijepitkan di pundaknya, kemudian introgator menyetrum anak Palestina itu dengan listrik. Sontak sekujur tubuhnya bergetar kencang karena sengatan listrik. Beberapa saat kemudian setruman listrik itu diulang sambil diancam akan disiksa terus jika tidak mengakui atau memberikan informasi miliknya. Akhirnya, tahanan bocah ini terpaksa menandatangani bahwa dirinya anak yang alim beragama karena takut siksaan.83
Partisipan 3, Salim ialah kakak kandung dari partisipan 1, Jamal. Ia hidup sebagai yatim piatu bersama Jamal. Salim memiliki sifat yang keras dan egois tapi ia 82
Suwarni, S.Sos., M.Si., Perilaku Polisi, Studi Atas Budaya Organisasi dan Pola Komunikasi, Cetakan Pertama, Penerbit Nusa Media, Bandung, 2009, hal. 8. 83 http://abinyaazka.blogspot.com/2010/09/anak-anak-palestina-di-setrum-dengan.html
commit to user 85
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
menyayangi adiknya, begitupun Jamal. Karena perbuatan Salim, Jamal dan Latika akhirnya berpisah. Dalam kategori Kekerasan Fisik, antara partisipan 1, Jamal dengan partisipan 3, Salim terjadi Kekerasan Fisik yang terdapat dalam korpus 4 (lihat gambar) dengan tanda toilet. Dalam korpus ini terlihat partisipan 1, Jamal sengaja dikurung di dalam toilet oleh partisipan 3, Salim karena Salim kesal dengan Jamal.
Adegan pengurungan terjadi dalam babak Introduksi. Pengurungan terjadi saat Partisipan 1, Jamal sedang asyik buang air besar sedangkan Partisipan 3, Salim yang bekerja sebagai penjaga toilet umum itu sedang menunggu didepan pintu toilet. Tiba-tiba datang seorang laki-laki besar hendak memakai toilet dan memberikan uang pada Salim. Salim yang menerima uang, menyuruh Jamal keluar, tapi Jamal yang masih ingin buang air besar menolak untuk keluar. Laki-laki besar yang sudah tidak tahan buang air besar itu lalu marah dan mengambil uang yang ia berikan pada Salim. Salim yang marah karena kehilangan uangnya lalu mengunci pintu toilet dan meninggalkan Jamal.
commit to user 86
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Mengurung ialah membiarkan ada didalam saja.84 Salim mengekang kebebasan Jamal untuk melakukan apa yang ingin dilakukannya. Ini merupakan Kekerasan Fisik karena untuk beberapa waktu Jamal tidak bisa melakukan apa-apa selama dikurung.
Partisipan 7 adalah Maman, ia seorang bos preman yang menguasai daerah kumuh. Ia memiliki penampungan anak-anak gelandangan yang ia pekerjakan sebagai pengemis. Sedangkan partisipan 8 adalah seorang Gadis Buntung yang merupakan salah satu anak gelandangan yang dipelihara oleh Maman dipenampungan miliknya. Dalam kategori Kekerasan Fisik, antara partisipan 7, Maman dan partisipan 8, Gadis Buntung terjadi Kekerasan Fisik yaitu dijadikan pengemis yang terdapat dalam korpus 8 (lihat gambar) dengan tanda Kaki Buntung.
Adegan ini terjadi dalam babak Introduksi. Siang itu, sesampainya Salim, Jamal, Latika dan anak-anak gelandangan lain di penampungan milik partisipan 7, Maman, mereka langsung diberi makan. Terlihat banyak anak-anak yang ditampung
84
http://www.artikata.com/arti-mengurung
commit to user 87
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
oleh Maman dan semuanya adalah anak gelandangan. Ada beberapa anak yang terlihat buntung, bahkan ada seorang Gadis Buntung. Maman mendekati Gadis Buntung itu lalu memegang kaki kecilnya yang buntung dan memberinya makan. Gadis buntung itu dipekerjakan sebagai pengemis oleh Maman. Maman menghalalkan berbagai cara untuk mendapatkan penghasilan lebih dari hasil mengemis anak-anak yang ditampungnya. Mengemis ialah meminta dengan merendah-rendah dan dengan penuh harapan.
85
Mulai dari membuat mereka pura-
pura buta, buntung ataupun benar-benar membuat mereka buta dan buntung hingga membawa bayi saat mengemis. Sebagai bandingan anak-anak berusia mulai dari empat sampai 15 tahun, baik lelaki maupun perempuan, dipaksa menjadi pengemis, pengamen, maupun tukang semir sepatu. Seperti yang terjadi di Indonesia, yang dialami oleh Safri, anak jalanan yang biasa mangkal di lampu merah Danau Sunter, Jakarta Utara. Kaki kanannya seperti buntung dan harus berjalan ngesot, padahal kakinya diikat ke belakang lalu ditutup celana panjang. Rasa sakitnya bukan main, tapi kalau ikatan dilepas, ia langsung digampar oleh preman dan tidak diberi makan seharian. Ia tiap hari mendapat uang sekitar Rp 50 ribu dan dikuasi preman. 86
Partisipan 2 adalah Latika, ia merupakan gadis yang dicintai oleh partisipan 1, Jamal. Latika bernasib sama dengan partisipan 1 dan partisipan 3, yaitu seorang yatim
85
86
www.artikata.com/arti-324821-mengemis.php http://bataviase.co.id/detailberita-10499271.html
commit to user 88
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
piatu. Orang tuanya menjadi korban penyerangan warga Hindu ke pemukiman warga Islam minoritas di India. Latika juga tinggal di penampungan Maman. Partisipan 9 adalah teman Latika. Ia juga merupakan gadis kecil yang ditampung oleh partisipan 7, Maman dan dijadikan sebagai pengemis. Dalam kategori Kekerasan Fisik, antara partisipan 3, Salim dengan partisipan 2, Latika juga partisipan 9, teman Latika terjadi Kekerasan Fisik yang terdapat dalam korpus 9 (lihat gambar) dengan tanda Cabai. Dalam korpus ini terlihat partisipan 2, Latika sedang mengambil cabai kering bersama partisipan 9, teman Latika. Latika mengambil cabai kering dengan menggunakan sarung tangan lalu meremas-remasnya dan dioleskannya ke alat kelamin partisipan 3, Salim.
Adegan ini terjadi dalam babak Pra Konflik. Malam hari setelah semua anak gelandangan tidur di rumah penampungan milik Maman sesudah mengemis, Latika dan seorang temannya bangun dan mengendap-endap ke dapur. Latika terlihat memakai sarung tangan dan mengambil seikat cabai kering yang digantung. Latika mengambil beberapa buah cabai dan meremas-remasnya, lalu menghampiri Salim yang sedang tidur dan memasukkan remasan cabai kealat kelamin Salim. Tidak commit to user 89
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
berapa lama, Salim yang merasa kepanasan bangun dan berteriak sambil berlari ke kamar mandi dan menyiram alat kelaminnya dengan air. Semua anak yang ikut terbangun dan melihat kejadian itu menertawakan tingkah Salim. Mengoleskan cabai ke kemaluan partisipan 3, Salim oleh partisipan 2 ialah buntut kekesalan Latika karena sikap kasar dan kesewenangan Salim terhadap dirinya juga anak-anak pengemis lain. Partisipan 2, Latika dan partisipan 9, teman Latika hanya ingin memberikan efek jera terhadap partisipan 3, Salim agar tidak melakukan tindakan semena-mena lagi terhadap mereka dan anak-anak pengemis lainnya. Sebagai bandingan adalah peristiwa yang terjadi di Indonesia. Cabai pernah dipakai sebagai alat untuk menghukum para kuli kontrak perempuan di Sumatra pada akhir abad ke-19 yang dianggap menentang perintah. Jan Breman dalam Koelies, planters en koloniale politiek, Het arbeidregime op de grootlandbouwondernemingan aan Sumatra’s Oostkust in het begin van de twintigste eeuw (1992) menuliskan bahwa para kuli perempuan itu diikat di tonggak berposisi salib, lalu kemaluan mereka digosok dengan cabai.87
Partisipan 10 adalah Arvind, ia merupakan anak laki-laki yang juga hidup dipenampungan milik Maman dan dijadikan pengemis. Sedangkan partisipan 11 adalah Seorang anak buah Maman, ia seorang laki-laki tua yang bekerja pada Maman.
87
http://wisatadanbudaya.blogspot.com/2010/02/sambal-setan.html
commit to user 90
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Dalam kategori Kekerasan Fisik, antara partisipan 9, Arvind dengan partisipan 10, Seorang anak buah Maman terjadi Kekerasan Fisik yang terdapat dalam korpus 11 (lihat gambar) dengan tanda Air Keras. Dalam korpus ini terlihat partisipan 11, Seorang anak buah Maman sedang memanaskan air keras didalam sendok, ia lalu menuangkan air keras ke mata partisipan 10, Arvind hingga meleleh.
Adegan ini terjadi dalam babak Pra Konflik. Setelah malam sebelumnya semua anak diseleksi menyanyi oleh Maman. Arvind dan Jamal lah yang terpilih untuk diorbitkan menjadi penyanyi karena hanya suara mereka berdua bagus. Malam itu Maman memanggil Arvind dan menyuruhnya menyanyi. Tiba-tiba dari belakang Punnose membius Arvind dan tubuh kecil Arvind dibaringkan. Anak buah Maman yang lain memanaskan air keras dalam sendok. Lalu air keras itu di siramkan ke mata Arvind dan ditutup dengan kain putih yang berubah menjadi merah karena darah Arvin yang meleleh. Sebagai bandingan adalah kisah nyata yang terjadi di Indonesia, empat santri, Bahrul Ulum (18), Herman (15), Heriana (15), dan Nurul Hidayat (19), yang menjadi korban air keras oleh gurunya Ustad Dn. Hal ini diketahui setelah keempatnya commit to user 91
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
menjalani pengobatan intensif di RS. Pasar Rebo dan Klinik Dokter Ahli di Kelapa Dua Kotamadya Depok. Gandi, 38, ayah Bahrul mengatakan bahwa anaknya tengah terancam cacat permanen. Mengingat air raksa yang disiramkan kepada anaknya ternyata telah merusak jaringan saraf motorik tangan. Akibatnya, selain jalani pengobatan, Bahrul harus menjalani serentetan operasi untuk mengembalikan saraf tangan yang rusak. Semuanya berawal Saat Ustad Dn bangun tidur, tiba-tiba ia mendapatkan keluhan dari anaknya bahwa hp nya telah dicuri oleh keempat santrinya. Langsung saat itu terlintas dalam benak Dn untuk menguji kejujuran mereka dengan air raksa, dimana sebelumnya Dn meminumkan air jampi-jampi agar keempat santrinya tidak mengalami luka. Dn mengaku sangat menyesal dan mengatakan kalau kejadian itu dilakukan spontan.88
Partisipan 12 adalah Supir Taksi. Ia merupakan Supir Taksi yang disewa oleh Sepasang Turis Amerika untuk mengantar mereka berjalan-jalan bersama Partisipan 1, Jamal yang menjadi pemandu wisatanya. Dalam kategori Kekerasan Fisik, antara partisipan 1, Jamal dengan partisipan 12, Supir Taksi terjadi Kekerasan Fisik yang terdapat dalam korpus 13 (lihat gambar) dengan tanda lebam.
88
www.poskota.co.id/tag/air-keras
commit to user 92
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Dalam korpus ini terlihat partisipan 1, Jamal sedang membasuh matanya yang lebam karena dipukul oleh partisipan 12, Supir Taksi yang menuduh partisipan 1, Jamal berkomplot dengan pencuri ban taksinya yaitu Salim.
Adegan ini terjadi dalam babak Pra Konflik. Pemukulan terjadi ketika, Jamal, yang sedang menjadi pemandu wisata sepasang turis Amerika hendak meninggalkan lokasi wisata di perkampungan kumuh. Jamal, Sepasang Turis Amerika dan Supir Taksi kembali ketempat dimana taksi yang mereka tumpangi diparkir. Namun Supir taksi terkejut mendapati taksinya tanpa ban, ia sadar bahwa bannya telah dicuri. Supir Taksi yang marah, langsung menuduh dan memukul Jamal telah berkomplot mencurinya. Melihat kejadian itu Sepasang Turis Amerika mencoba menghentikan tindakan brutal Supir Taksi dan menyuruh Jamal segera pergi dengan memberikan sejumlah uang. Sebagai bandingan adalah peristiwa yang terjadi di Indonesia. Kasus empat bocah siswa SD dan SMP di Kagungan-Kota Agung, Kabupaten Tanggamus (Lampung) yang terkena kasus karena mencuri 4 buah mie instan. Keempat bocah itu, Sh (8) kelas 2 SDN 1 Kagungan, DE (13) kelas 2 SMPN 2 Kota Agung Timur, Ad (11) kelas 5 SD 1 Kagungan, dan He (12) kelas 6 SDN 1 Kagungan didakwa mencuri empat bungkus mie instan, perkaranya mulai commit to user 93
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
disidangkan di Pengadilan Negeri (PN) Kota Agung Rabu (15/3) lalu. Para bocah yang menjadi terdakwa tersebut, dituduh mencuri mie instan saat bermain di sekitar tambak udang di Pekon Kagungan, Kecamatan Kota Agung Timur, Minggu (15/12/2005) sekitar Pukul 10:00 WIB. Sekawanan bocah itu mengambil empat bungkus mie yang harganya per bungkus Rp 500. Namun ulah mereka diketahui salah satu penjaga tambak di sana dan ditangkap serta sempat terkena pukulan di paha maupun tangan mereka. Kendati tidak ditahan, kasus itu ternyata diadukan oleh perusahaan tambak tersebut ke Polsek Kota Agung yang kemudian memproses mereka hingga ke pengadilan. Anak-anak di bawah 13 tahun itu diancam Pasal 363 KUHP berupa pencurian dengan pemberatan. Persidangan ke-4 anak itu masih akan dilanjutkan pada Selasa (21/3) pekan depan.89
Dalam kategori Kekerasan Fisik, antara partisipan3, Salim dengan partisipan 2, Latika terjadi Kekerasan Fisik yang terdapat dalam korpus 15 (lihat gambar) dengan tanda Minuman Alkohol. Dalam korpus ini terlihat partisipan 2, Latika sedang tidur dan partisipan 3, Salim dalam keadaan mabuk membangunkannya dan memaksa Latika berhubungan intim dengannya.
89
www.gatra.com/artikel.php?id=93057
commit to user 94
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Adegan ini terjadi dalam babak Pra Konflik. Kejadiannya setelah Salim membunuh Maman dan berhasil melarikan diri bersama Jamal dan latika saat menyelamatkan Latika. Mereka beristirahat di salah satu gedung pertemuan yang kosong, mereka menempati salah satu kamar di gedung itu. Sedangkan Salim pergi menemui Javed untuk memberitahukan kalau ia telah membunuh Maman, musuh Javed. Setelah menemui Javed dan diangkat menjadi anggotanya, Salim pulang dengan kedaan mabuk berat. Ia melihat Latika terbaring ditempat tidur bersama Jamal. Karena dibawah kontrol alkohol muncul lah niat jahatnya untuk meniduri Latika. Ia menyuruh Latika bangun dan segera melayani nafsunya. Latika lalu terbangun, Jamalpun ikut terbangun dan berkelahi dengan Salim. Salim yang marah akhirnya mengeluarkan pistol dan mengancam akan menembak Jamal apabila tetap menghalanginya untuk meniduri Latika. Akhirnya Jamal menyerah dan pergi. Sebagai bandingan adalah peristiwa yang terjadi di Indonesia. Kasus video rekaman pemerkosaan dua gadis ABG yang dilakukan oleh empat teman laki-lakinya yang beredar luas di kalangan pelajar Kabupaten Ngawi, Jawa Timur. Dalam video itu terlihat dua gadis ABG yang tak sadarkan diri itu diperkosa bergantian oleh keempat temannya itu di sebuah rumah kosong. Dalam video itu juga terlihat commit to user 95
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
sejumlah botol minuman keras dan beberapa botol minuman suplemen. Tampaknya mereka habis mabuk-mabukkan. Kepala Sub Bagian Hubungan Masyarakat Kepolisian Resor Ngawi Ajun Komisaris Polisi I Wayan Murtika mengaku keempat pelaku telah ditangkap. Keempat pelaku itu berinisial KR, 20 tahun; AB, 16 tahun; GY, 17 tahun; dan DE, 17. Tiga inisial terakhir ini tercatat sebagai siswa SMK PGRI 1 Ngawi. Menurut Murtika, setelah diselidiki diketahui salah satu gadis yang diperkosa itu adalah pelajar kelas XI Sekolah Menengah Kejuruan PGRI 4 Ngawi.90 Partisipan 13 adalah Seorang anak buah Javed. Ia bekerja bersama partisipan 3, Salim menjadi anak buah Javed. Dalam kategori Kekerasan Fisik, antara partisipan 2, Latika dengan partisipan 13, Seorang anak buah Javed terjadi Kekerasan Fisik yang terdapat dalam korpus 17 (lihat gambar) dengan tanda Pisau. Dalam korpus ini terlihat partisipan 2, Latika yang telah menjadi kekasih Javed sedang dibawa paksa oleh partisipan 13, Seorang anak buah Javed yang melukai wajah Latika dengan Pisau.
detektifromantika.wordpress.com/.../dua-gadis-abg-ngawi-diperkosa-rame-rame-kemudianvideonya-diupload-ke-youtube/ 90
commit to user 96
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Adegan ini terjadi dalam babak Klimaks . Setelah Jamal berhasil menemui Latika ditempat tinggal Javed, Jamal berjanji kepada Latika setiap pukul 05.00 sore ia akan menunggu kedatangan Latika setiap harinya di stasiun kereta api untuk pergi bersamanya dan meninggalkan Javed. Sore itu, seperti janjinya Jamal berada distasiun, ia berharap Latika datang. Dari kejauhan Jamal melihat Latika, Jamal berteriak memanggil Latika. Ternyata tanpa diduga dari arah belakang Salim dan anak buahnya mengejar Latika. Latikapun lari dan akhirnya tertangkap, Jamal yang berusaha menyelamatkan Latika tidak bisa berbuat apa-apa karena anak buah Javed menyeret Latika ke dalam Mobil. Latika yang masih berontak wajahnya digores dengan pisau oleh Anak buah Javed lalu dibawa pergi. Biarpun Partisipan 2, Latika adalah kekasih Javed, anak buah Javed tetap berani melukainya dengan sebilah pisau dan menggoreskannya ke wajah Latika. Dalam suatu tindakan yang intens dan tanpa dipersiapkan lebih dahulu seorang anggota gang membentuk rasa eksistensi dirinya dan mengungkapkan eksisitensi ini pada orang lain. Untuk melakukan kekerasan tidak diperlukan suatu kemampuan khusus, apalagi suatu rencana dan kesalahan akibat melakukan tindak kekerasan akan diminimalkan oleh kode persetujuan, khususnya jika kekerasan yang dilakukan commit to user 97
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
memenuhi standar ideal gang, yakni kekerasan yang sifatnya langsung, tiba-tiba dan tanpa pertimbangan. Ini yang disebut dengan gang dalam bentuk klasiknya.
91
Dalam kategori Kekerasan Fisik, antara partisipan 1, Jamal dengan partisipan 14, Dua orang Polisi terjadi Kekerasan Fisik yang terdapat dalam korpus 19 (lihat gambar) dengan tanda Mobil Polisi. Dalam korpus ini terlihat partisipan 14, Dua orang Polisi menangkap Partisipan 1, Jamal dan dipaksa masuk ke dalam mobil Polisi.
Adegan ini terjadi dalam babak Klimaks. Saat partisipan 1, Jamal ingin menginjak pada pertanyaan yang bernilai 20 Juta Rupee dalam kuis Who Wants to be a Millionaire, waktu habis, sesuai peraturannya kuis akan dilanjutkan besok harinya. Ketika hendak pulang, Jamal berjalan bersama Prem menuju pintu keluar, tiba-tiba Jamal ditangkap oleh dua orang Polisi dan memaksanya masuk kedalam Mobil Polisi. Prem yang melihat kejadian itu diam saja karena ternyata ia yang menyuruh Polisipolisi itu menangkap Jamal dengan tuduhan melakukan kecurangan. Prem menyuruh Polisi menangkap Jamal karena ia kesal Jamal tidak mengindahkan jawaban yang ia
91
Thomas Santoso, op.cit, hal. 21.
commit to user 98
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
berikan kepada Jamal. Menangkap ialah memegang (binatang, pencuri, penjahat, dsb) dengan tangan atau alat.92 Sebagai bandingan adalah peristiwa yang terjadi di Indonesia. Pada 22 November 2000, Aparat Polres Bantul menghukum secara tidak manusiawi tiga orang pelajar SMU Muhammadiyah 1 Bantul yaitu M. Teguh Santoso (Kelas III), M. Ismail (Kelas III), dan M. Budi Santoso (Kelas I). Ketiga pelajar itu ditangkap saat akan pulang seusai menyaksikan pertandingan sepakbola antarsekolah di Lapangan Ringinharjo, Bantul, dalam rangka Pekan Olahraga Pelajar Daerah (Popda). M. Budi Santoso mengalami siksaan yang keras sehingga tidak bisa masuk sekolah.93 Jika tenggang waktu penahanan dan perpanjangan penahanan ternyata tidak sah, atau ditangkap, ditahan, dituntut, diadili tanpa alasan undang-undang, atau karena kekeliruan mengenai orangnya atau hukum yang diterapkan maka tersangka atau terdakwa berhak meminta ganti kerugian (pasal 30 KUHP jo pasal 45 ayat (1) KUHAP).94
Dalam kategori Kekerasan Fisik, antara partisipan 15, Empat orang anak buah Javed dengan partisipan 3, Salim terjadi Kekerasan Fisik yang terdapat dalam korpus 20 (lihat gambar) dengan tanda Pistol. Dalam korpus ini terlihat partisipan 15, Empat orang anak buah Javed sedang mencari partisipan 3, Salim. Setelah menemukan Salim didalam kamar mandi, Empat
92
www.artikata.com/arti-327631-menangkap.php http://pusham.uii.ac.id/index.php?lang=id&page=kasus&id=1 94 Martiman Prodjohanidjojo, S.H., Seri Pemerataan Keadilan ke 3, Penangkapan dan Penahanan, Jakarta Timur, hal. 29. 93
commit to user 99
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
orang anak buah Javed menembak Salim hingga tewas setelah sebelumnya Salim menembak Javed.
Adegan ini terjadi dalam babak Klimaks. Bersamaan dengan saat Jamal berhasil menjawab dengan benar pertanyaan terakhir yang membuat ia memenangkan hadiah 20 juta rupee, ditempat tinggal Javed, Javed melihat tayangan Who Wants to be a Millionaire dan mengetahui kalau Latika telah melarikan diri, Javed marah dan mencari Salim. Salim yang berada di dalam kamar mandi telah mengetahui ia akan dibunuh oleh Javed karena telah melarikan Latika. Javed dan Empat anak buahnya menggedor-gedor pintu kamar mandi sambil membawa pistol untuk membunuh Salim. Saat Javed masuk, Salim menembaknya. Melihat Javed ditembak, anak buahnya langsung menghujani Salim dengan tembakan hingga tewas. Murder (membunuh) adalah pembunuhan seseorang secara illegal dengan "maksud buruk yang dipikirkan sebelumnya" (malice aforethought) dengan suatu "pikiran bersalah" (guilty mind), baik dengan atau tanpa pertimbangan atau perencanaan terlebih dahulu.95
95
Ibid, hal. 11.
commit to user 100
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Sebagai bandingan adalah kasus yang terjadi di Indonesia. Kasus pembunuhan yang dilakukan Preman bernama Bahtiar kepada temannya sendiri Sugeng, menggunakan cangkul hingga tewas di kawasan Cideng, Jakarta Pusat. Kepada polisi, Bahtiar mengakui kesal pernah dianiaya korban, beberapa waktu lampau. Atas perbuatannya tersebut, dia mengaku tak menyesal karena merasa benar. Sedangkan menurut pengakuan rekan-rekan korban, Bahtiar memang layak dipukuli karena terkenal sering mencuri duit. Rata-rata mereka tak suka bergaul dengan Bahtiar. Kini, polisi terus mengembangkan penyelidikan kasus tersebut. Sementara mayat korban kini berada di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakpus untuk diotopsi.96
2. Kekerasan Simbolik Kekerasan Simbolik ialah tindakan yang memanfaatkan berbagai sarana (media) untuk menyakiti hati dan merugikan kepentingan orang lain.
97
Akibat dari
Kekerasan Simbolik memang tidak langsung mengenai fisik korban namun sangat menyakitkan hati dan berlangsung sangat lama, bahkan beberapa dekade. Dalam film Slumdog Millionaire ada beberapa bentuk Kekerasan Simbolik, antara lain : a) Melecehkan, b) Ancaman, c) Mengusir, d) Menjebak, e) Menghina, f) Meninggalkan. Dari uraian tentang kategori Kekerasan Simbolik tersebut diatas, data dijelaskan (dianalisis) melalui analisis semiologi komunikasi, sbb; Berdasarkan formula 1 analisis semiologi komunikasi, bahwa perlu disebutkan terlebih dahulu 96 97
http://buser.liputan6.com/berita/200303/50578/Di.Jakpus.Preman.Membunuh.Preman I.M Hendrarti, M.A. Ph.D. dan Herudjati Purwoko M.Sc. Ph.D, op cit, hal. 7.
commit to user 101
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
tentang Partisipan Komunikasi. Dalam kategorisasi Kekerasan Simbolik partisipan komunikasi tersebut adalah; 1) Jamal, 2) Latika, 3) Salim, 4) Inspektur Polisi 5) Sersan Srinivas, 6) Prem, 7) Maman, 8) Petugas Keamanan Bandara, 9) Anak-anak Gelandangan, 9) Dua orang Polisi.
Dalam kategori Kekerasan Simbolik, antara partisipan 1, Jamal dengan partisipan 5, Sersan Srinivas terjadi Kekerasan Simbolik yang terdapat dalam korpus 1 (lihat gambar) dengan tanda Asap. Dalam korpus ini terlihat partisipan 5, Sersan Srinivas menghembuskan asap rokok
ke
wajah
partisipan
1,
Jamal
saat
pengintrogasian
berlangsung. Adegan ini terjadi dalam babak Klimaks. Partisipan 1, Jamal yang seorang pelayan diperusahaan XL di India, sedang diinterogasi oleh Partisipan 5, Sersan Srinivas dengan tuduhan melakukan kecurangan dalam mengikuti kuis Who Wants to be a Millionaire. Jamal terlihat sangat lelah setelah kepalanya dibenamkan ke air dan ditampar. Saat menanyakan nama kepada Jamal, Sersan Srinivas juga sedang merokok dan sengaja mengembuskan asap rokok kewajah Jamal dan membuatnya batuk. commit to user 102
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Sebagai bandingan adalah peritiwa yang terjadi di Indonesia. Pada September 2001, Polisi Gondokusuman melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah pelajar SMU Muhammadiyah 1 Yogyakarta atas tawuran yang menyebabkan kerusakan sebuah mobil di SMU Negeri 9 Yogyakarta. Tersangka diperiksa tanpa didampingi penasehat hukum dan juga dianiaya oleh penyidik. Penyidikan dihentikan setelah orang tua siswa mengganti biaya kerusakan mobil. Dalam pencarian pelaku pengrusakan mobil itu, polisi menyisir SMU Muhi dengan mengerahkan 2 truk personelnya tanpa surat tugas dan memaksa meminta daftar nama-nama pelajar SMU Muhi.98 Beberapa pelanggaran HAM oleh petugas kepolisian dalam buku POLMAS yang digunakan sebagai pedoman pelatihan untuk anggota Polri antara lain : a. Penangkapan dan penahanan seseorang yang tidak berdasarakan hukum. b. Perlakuan yang merendahkan, meyiksa, dan tidak manusiawi. c. Korupsi dan menerima suap. d. Menggagalkan atau menghalangi terjadinya proses peradilan (menutupi kejahatan). e. Penyiksaan, perlakuan tidak manusiawi dalam penangkapan dan penahanan seseorang. f. Perlakuan sewenang-wenang (hukuman fisik ilegal). g. Proses penggeledahan dan penyitaan yang tidak berdasar hukum (Mabes Polri, 2006:68).99
98 99
http://pusham.uii.ac.id/index.php?lang=id&page=kasus&id=1 Suwarni, S.Sos., M.Si., op.cit, hal. 7.
commit to user 103
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Dalam kategori Kekerasan Simbolik, antara partisipan 8, Petugas Keamanan Bandara dengan partisipan 1, Jamal, partisipan 3, Salim dan partisipan 9, Anak-anak Gelandangan terjadi Kekerasan Simbolik yang terdapat dalam korpus 3 (lihat gambar)
dengan
tanda
“Jika
pesawat
tidak
membunuhmu,
kami
akan
melakukannya!” Dalam korpus ini terlihat partisipan 8, Dua Petugas Keamanan Bandara sedang mengejar partisipan 1, Jamal, partisipan 3, Salim dan partisipan 9, Anak-anak Gelandangan
karena
bermain
di
landasan
pesawat
terbang.
Adegan ini terjadi dalam babak Introduksi. Terlihat dua orang Petugas Keamanan Bandara sedang mengendarai sepeda motor melaju menghampiri Salim, Jamal dan teman-temannya yang sedang asyik bermain kriket di landasan pesawat terbang. Polisi itu berteriak “Jika pesawat tidak membunuhmu, kami akan melakukannya” sembari mengayun-ayunkan pentungan yang mereka pegang dan hendak memukul Salim dan teman-temannya. Salim, Jamal dan teman-temannyapun lari berhamburan menghindari kejaran dua Polisi tersebut. Sebagai bandingan adalah peristiwa yang terjadi di Indonesia. Pada 5 Agustus 2004, saat menolak dibujuk pindah ke sekolah lain oleh satpol PP, Yuliastuti commit to user 104
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
dijambak dan kepalanya ditarik-tarik oleh satpol PP. Satpol PP lainnya bahkan mengancam akan memukulinya. Yuliastuti berhasil meloloskan diri dan meminta perlindungan temannya. 100 Dalam laporan penelitian YDA (1997) yang menyatakan bahaya terbesar yang paling sering dialami anak jalanan adalah dikejar polisi di mana 91% anak yang pernah tertangkap mengaku mengalami penyiksaan. 101
Dalam kategori Kekerasan Simbolik, antara partisipan 1, Jamal dengan partisipan 3, Salim terjadi Kekerasan Simbolik yang terdapat dalam korpus 5 (lihat gambar) dengan tanda Menangis. Dalam korpus ini terlihat partisipan 1, Jamal menangis karena partisipan 3, Salim menjual foto bertandatangan Amitabh Bachan milik Jamal yang didapatkannya dengan susah payah.
Adegan ini terjadi dalam babak Introduksi. Setelah mendapatkan tandatangan Amitabh Bachan, partisipan 1, Jamal pulang kerumah. Melihat badannya yang penuh 100
www.detik.com Sunarti, Dr, Ir, Dwi MSc. Laporan penelitian: Profil Anak Jalanan Di Kotamadya Semarang. Pusat Studi Wanita Lembaga Penelitian Undip Semarang, 1998.
101
commit to user 105
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
tinja, Ibunya langsung memandikan Jamal. Saat Jamal mandi, partisipan 3, Salim mengambil foto yang bertandatangan Amitabh Bachan milik Jamal dan menjualnya ke tukang layar tancap. Jamal yang sadar tandatangannya hilang, langsung menemui Salim dan meminta fotonya kembali, namun dengan ringan Salim mengatakan jika fotonya sudah ia jual dengan harga yang bagus. Salim lalu meninggalkan Jamal yang sedang menangis. Partisipan 4, Salim merasa iri karena partisipan 1, Jamal mampu mendapatkan tandatangan Amitabh Bachan, padahal Salim sudah menguncinya didalam toilet tapi Jamal berhasil keluar biarpun badannya harus berlumuran tinja. Salim sengaja mengambil tandatangan Amitabh Bachan dan menjualnya ke tukang layar tancap. Salim merasa puas bisa membuat Jamal menangis. Dalam kategori Kekerasan Simbolik, antara partisipan 9, Dua orang Polisi dengan partisipan 1, Jamal dan partisipan 3, Salim terjadi Kekerasan Simbolik yang terdapat dalam korpus 6 (lihat gambar) dengan tanda “Apa kau tuli? Aku bilang pergi!! Dalam korpus ini terlihat partisipan 1, Jamal dan partisipan 3, Salim diusir oleh partisipan 9, Dua orang Polisi karena meminta perlindungan saat warga Hindu menyerang pemukiman Islam yang merupakan pemukiman Salim dan Jamal tinggal.
commit to user 106
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Adegan ini terjadi dalama babak Introduksi. Orang-orang Hindu menyerang pemukiman kumuh Salim dan Jamal yang warganya merupakan umat Muslim minoritas. Saat penyerangan terjadi, Salim dan Jamal lari menghindari amukan orangorang hindu. Saat keluar dari pemukiman, Salim dan Jamal berusaha meminta tolong kepada Polisi yang sedang berada dalam mobil patroli. Namun salah satu Polisi malah mengusir Salim dan Jamal untuk pergi. Sebagai bandingan adanya berbagai penelitian, laporan program, hasil monitoring dan pemberitaan media massa telah banyak mengungkap situasi buruk yang dialami oleh anak jalanan Semarang. Monitoring PAJS (1997) di kawasan Tugu Muda pada periode Juli-Desember 1996, mencatat dari 22 kasus kekerasan terhadap anak jalanan 19 kasus (86,3%) dilakukan oleh petugas keamanan (kepolisian, Satpol PP, dan TNI) yang seharusnya memberikan perlindungan terhadap mereka.102
102
Sunarti, Dr, Ir, Dwi MSc., op.cit.
commit to user 107
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Dalam kategori Kekerasan Simbolik, antara partisipan 7, Maman dengan partisipan 1, Jamal dan partisipan 3, Salim terjadi Kekerasan Simbolik yang terdapat dalam korpus 7 (lihat gambar) dengan tanda Coca Cola. Dalam korpus ini terlihat partisipan 7, Maman mendatangi partisipan 1, Jamal dan partisipan 3, Salim yang sedang tidur diatas tumpukan sampah dan memberikan mereka dua botol minuman Coca Cola.
Adegan ini terjadi dalam babak Introduksi. Setelah kerusuhan terjadi, Salim dan Jamal hidup menjadi pemulung bersama Latika. Di siang hari yang terik, saat partisipan 3, Salim dan partisipan 1, Jamal tidur dalam tenda lusuh diatas tumpukan sampah, partisipan 7, Maman, seorang bos preman di daerah itu menghampiri dan membangunkan mereka. Salim dan Jamalpun bangun dan Maman memberikan minuman bersoda merk Coca Cola. Salim dan Jamal yang masih mengantuk mengambil Coca Cola yang disodorkan Maman dan meminumnya. Setelah itu mereka mau dibawa ke penampungan anak-anak milik Maman. Sebagai bandingan adalah kasus yang terjadi di Indonesia seperti maraknya pengemis di Samarinda. Menurut pengakuan Kepala Satpol PP Kota Samarinda, H Ahmad Rijani SH MSi, pola penindakan harus dengan memberangus akarnya. Akar commit to user 108
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
di sini adalah oknum yang mengkoordinir seseorang menjadi pengemis. Mereka bisa disebut preman karena berani mengeksploitasi sesama manusia. 103 Menurutnya, dari penyisiran pihaknya, di Kota Samarinda telah teridentifikasi sebanyak 5 orang preman yang melakukan aksi demikian. Mereka tersebar di beberapa kecamatan. Ironisnya, atas aksi masing-masing preman tersebut, ternyata memiliki 20 hingga 80 orang yang setiap harinya disuruh untuk mencarikan uang dengan cara mengemis yang disebar di ruas jalan, pasar dan sejumlah tempat keramaian lainnya. Dihitung, jumlah pengemis yang beroperasi di Kota Samarinda dan dikoordinir lima preman tersebut mencapai 260 orang. Makanya setiap pengemisnya ditertibkan, selalu ada saja pengemis lainnya.
Dalam kategori Kekerasan Simbolik, antara partisipan 3, Salim dengan partisipan 7, Maman terjadi Kekerasan Simbolik yang terdapat dalam korpus 9 (lihat gambar) dengan tanda “Punnose kupikir kau telah menemukan anjingmu”. Dalam korpus ini terlihat partisipan 7, Maman mengatakan bahwa partisipan 3, Salim telah menjadi anjing peliharaan Punnose, anak buah Maman.
103
http://www.metrobalikpapan.co.id/index.php?mib=berita.detail&id=31585
commit to user 109
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Adegan ini terjadi dalam babak Introduksi. Setelah Salim, Jamal, Latika dan gelandangan lain dibawa ke pemukiman, malam harinya Maman menyeleksi siapa saja anak yang bisa menyanyi untuk diorbitkan sebagai penyanyi terkenal, janjinya. Satu per satu Maman mendengarkan anak-anak itu menyanyi. Kini tibalah giliran partisipan 3, Salim, Salimpun menyanyi tapi ternyata suaranya jelek. Latika yang berada disamping Salim langsung tertawa, melihat itu Salim marah dan hendak memukul Latika namun Punnose, anak buah Maman mendorong Salim hingga jatuh lalu Salim berusaha menyerang Punnose. Maman tertawa melihat kejadian itu dan berkata “Punnose kupikir kau telah menemukan anjingmu”. Kekerasan di komunitas dan jalan (Violence in the community and on the streets). Masyarakat atau komunitas merupakan sumber perlindungan bagi anak, namun justru pada masyarakat dapat sebagai tempat bertumbuhnya kekerasan, termasuk kekerasan terhadap teman sebaya, kekerasan yang berkaitan dengan senjata api dan senjata lain, kekerasan kelompok kejahatan, kekerasan oleh Polisi, kekerasan fisik dan kekerasan seksual, penculikan dan perdagangan anak, kekerasan yang terkait dengan media massa, dan teknologi informasi dan komunikasi. 104
Dalam kategori Kekerasan Simbolik, antara partisipan 3, Salim dengan partisipan 2, Latika terjadi Kekerasan Simbolik yang terdapat dalam korpus 11 (lihat gambar) dengan tanda Kereta Api. 104
Paulo Sergio Pinheiro, World Report on violence against children, UN Study Secretary General’s, 2005.
commit to user 110
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Dalam korpus ini terlihat partisipan 3, Salim sengaja meninggalkan partisipan 2, Latika tertangkap oleh Maman saat Jamal, Salim dan Latika melarikan diri dari partisipan 7, Maman.
Adegan ini terjadi dalam babak Introduksi. Saat Salim membawa Jamal kepada Maman untuk dibutakan, Salim dan Jamal melarikan diri. Mereka dikejar oleh Maman dan anak buahnya hingga rel kereta api, latikapun ikut melarikan diri. Saat ada kereta api lewat, Jamal dan Salim berhasil menaiki gerbong kereta api, Latika yang tertinggal berusaha meraih tangan Salim. Tapi dengan sengaja partisipan 3, Salim melepaskan tangan partisipan 2, Latika dan membiarkannya ditangkap oleh Punnose sedangkan mereka berdua berhasil kabur. Partisipan 3, Salim sengaja melepaskan tangan partisipan 2, Latika karena ia tidak ingin membawa Latika ikut bersamanya. Dari awal bertemu, Salim tidak menyukai Latika. Salim mengetahui kalau Latika dan Jamal saling menyukai, makanya Salim iri melihatnya. Meninggalkan ialah membiarkan tinggal (tetap ada, tidak dibawa pergi, dsb). 105
105
www.artikata.com/arti-389631-meninggalkan.php
commit to user 111
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Dalam kategori Kekerasan Simbolik, antara partisipan 1, Jamal dengan partisipan 5, Sersan Srinivas terjadi Kekerasan Simbolik yang terdapat dalam korpus 15 (lihat gambar) dengan tanda “ Wanita paling cantik di dunia”,“ Namun dipantai para gelandangan.” Dalam korpus ini terlihat partisipan 5, Sersan Srinivas mengejek kalau Latika wanita paling cantik dipantai para gelandangan kepada partisipan 1, Jamal dan membuat Jamal marah.
Adegan ini terjadi dalam babak Klimaks. Saat interogasi berlangsung, Inspektur polisi menanyakan kepada partisipan 1, Jamal apakah Latika cantik lalu Jamal menjawab Latika adalah “Wanita paling cantik didunia”. Partisipan 5, Sersan Srinivas yang mendengarnya langsung tertawa dan melanjutkan perkataan Jamal “Namun dipantai para gelandangan”. Spontan Jamal marah dan menyerang Sersan Srinivas yang kemudian dilerai oleh polisi lain. Menghina ialah merendahkan, memandang rendah (hina, tidak penting): memburukkan nama baik orang; menyinggung perasaan orang (seperti memaki-maki, menistakan). 106
106
http://www.artikata.com/translate.php
commit to user 112
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Partisipan 5, Sersan Srinivas tidak percaya perkataan partisipan 1, Jamal kalau Latika ialah wanita paling cantik didunia karena Sersan Srinivas tahu Latika juga seorang gelandangan jadi mana mungkin Latika cantik. Kalaupun cantik ia hanya cantik diantara gelandangan. Gelandangan adalah orang yang tidak mempunyai temapat tinggal tetap dan berdasarkan berbagai alasan harus tinggal dibawah kolong jembatan, taman umum, pinggir jalan, pinggir sungai, stasiun kereta api atau berbagai fasilitas umum lain untuk tidur dan menjalankan kehidupan sehari-hari.107
Dalam kategori Kekerasan Simbolik, antara partisipan 1, Jamal dengan partisipan 6, Prem, pembawa acara Who Wants to be a Millionaire terjadi Kekerasan Simbolik yang terdapat dalam korpus 18 (lihat gambar) dengan tanda tulisan B. Dalam korpus ini terlihat partisipan 6, Prem mengelabui Partisipan 1, Jamal dengan memberikan jawaban yang salah dengan menulis huruf B dikaca toilet.
Adegan ini terjadi dalam babak Klimaks. Saat jeda iklan dalam kuis Who Wants to be a Millionaire yang diikuti Jamal, partisipan 1, Jamal dan partisipan 6,
107
id.wikipedia.org/wiki/gelandangan
commit to user 113
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Prem si pembawa acara kuis bertemu di toilet. Mereka berbincang-bincang sedikit lalu Prem keluar dari toilet. Saat bercermin, Jamal kaget melihat tulisan B disudut kaca dan ia tahu kalau Premlah yang menulisnya. Partisipan 6, Prem sengaja memberikan jawaban yang salah kepada partisipan 1, Jamal agar ia kalah dalam mengikuti kuis Who Wants to be a Millionaire. Prem tidak percaya, seorang pelayan bisa menjawab semua pertanyaan dalam kuis yang dibawakannya, sedangkan orang yang berpendidikan lebih tinggi tidak bisa melakukannya. Prem menduga Jamal melakukan kecurangan.
commit to user 114
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan Dari analisis terhadap adegan-adegan dalam film Slumdog Millionaire, dapat ditarik kesimpulan bahwa dalam film ini digambarkan suatu bentuk kekerasan yang dilakukan terhadap anak di India. Bisa dilihat pada korpus 2 dengan tanda alat setrum yang digunakan polisi untuk menginterogasi Jamal, seorang remaja miskin yang diduga melakukan kecurangan dalam mengikuti kuis Who Wants to be a Millionaire yang diikutinya. Siksaan yang sudah dilarang ini tetap digunakan polisi untuk menyelesaikan sebuah kasus yang seharusnya harus diselidiki dengan benar, dan harus ada azas praduga tak bersalah. Dari hasil analisis menggambarkan adanya kekerasan fisik yang masih terjadi terhadap anak-anak di India khususnya anak gelandangan, anak yang dianggap tidak memiliki hak untuk membela diri dan sumber masalah. Mulai dari kekerasan fisik hingga kekerasan simbolik banyak dialami oleh anak anak gelandangan. Kekerasan ini dilakukan oleh polisi, warga sipil, sesama anak gelandangan, preman, maupun saudara sendiri. Sedangkan pada korpus 7 dengan tanda Coca Cola, Salim dan Jamal dirayu oleh Maman, seorang bos preman yang memiliki penampungan anak-anak gelandangan. Maman tidak membawa Salim dan Jamal ke penampungan untuk merawat mereka namun untuk mempekerjakan mereka menjadi pengemis. Kekerasan Simbolik ini dilakukan oleh Maman dengan memberikan minuman Coca Cola disaat Salim dan Jamal sedang tidur diatas tumpukan sampah. Minuman Coca Cola ini commit to user 115
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
seperti memberikan angin segar bagi Salim dan Jamal ditengah terik matahari dan hidup yang sangat miskin, akhirnya mereka mau mengikuti Maman ke penampungan miliknya. Film ini menggambarkan kehidupan anak-anak gelandangan di pemukiman kumuh, Juhu, Mumbai. Mulai dari kehidupan mereka yang sangat miskin, lingkungan yang kotor dan berbahaya, tidak ada jaminan hidup dan perlindungan dari Negara, hidup yatim piatu dan harus menjalani kehidupan yang keras dengan menjadi preman ataupun pengemis. Salim dan Jamal merupakan dua anak gelandangan di Juhu, mereka yatim piatu setelah Ibu mereka terbunuh dalam kerusuhan antara warga Hindu dan warga Islam minoritas. Dalam mempertahankan hidup, Salim dan Jamal harus melewati serentetan peristiwa kekerasan yang tidak seharusnya mereka alami. Dari Kekerasan Simbolik hingga Kekerasan Fisik yang dilakukan oleh polisi, warga sipil, sesama anak gelandangan, preman, maupun antara mereka sendiri. Slumdog Millionaire adalah film yang disutradarai oleh Danny Boyle, Film ini di adaptasi dari novel Q & A (2005) oleh penulis India dan diplomat Vikas Swarup. Melalui film ini, Danny Boyle selaku sutradara ingin menyampaikan pesan bahwa anak-anak gelandangan di India masih saja terbuang dan tertindas tanpa adanya perlindungan dari warga sipil, aparat penegak hukum maupun Negara.
B.Kritik dan Saran Dari apa yang disajikan, walaupun sisi kekerasan terhadap anak gelandangan sebagai bagian dasar dari naskah cerita, namun tetap saja Slumdog Millionaire masih merupakan sebuah bagian dari film Bollywood: film yang mengisahkan tentang cinta, commit to user 116
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
kekuatan cinta dan apapun yang berhubungan dengan cinta akan mampu membuat yang tidak mungkin menjadi mungkin, seperti dalam adegan Jamal memenangkan hadiah 20 juta rupee dalam kuis Who Wants to be a Millionaire, tujuan Jamal mengikuti kuis bukan untuk menang namun ia hanya ingin menemukan dimana keberadaan Latika dan berharap Latika dapat melihatnya di televisi sehingga mereka akan bertemu lagi. Slumdog Millionaire dibangun atas dasar karya fiksi, namun begitu kehidupan anak gelandangan di Juhu, seperti yang diceritakan sama dengan kehidupan anak gelandangan di Dharavi, pinggiran Mumbai. Daerah ini sering disebut sebagai pemukiman kumuh terluas di Asia. Di Mumbai, sekitar 2,6 juta anak-anak tinggal di daerah kumuh dan sekitar 400.000 orang bekerja menjajakan diri dalam bisnis prostitusi. Secara keseluruhan, Slumdog Millionaire memberikan gambaran tentang bagaimana kekerasan terhadap anak gelandangan di India yang dilakukan oleh polisi yang seharusnya melindungi mereka, warga sipil, saudara sendiri, preman dan sesama anak gelandangan. Disini anak gelandangan merupakan sasaran empuk untuk dijadikan korban kekerasan karena tidak adanya perlindungan dari pihak manapun. Kalaupun mereka dilukai hingga terbunuhpun tidak ada yang peduli. Anak-anak gelandangan yang seharusnya diperlakukan sama dengan warga yang lain harus menjalani kehidupan yang sangat keras. Untuk memenuhi kebutuhan mereka rela mengemis, menjajakan diri, mencuri hingga membunuh. Banyak orang memandang rendah mereka karena mereka dianggap sebagai pengganggu, pencuri, penipu dan sampah masyarakat.
commit to user 117
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR PUSTAKA Buku Damar P., Bramandito, Representasi Etika Jawa Dalam Wayang Kulit, Unpublished Thesis. Surakarta: Graduate Program ISIP UNS, 2003. D.Lawrence dan W.Schramm, Azas-azas Komunikasi Antar Manusia, LP3ES, Jakarta, 1987. Fiske, John, Cultural and
Communication Studies (Sebuah Pengantar Paling
Komperhensif), Jalansutra, Yogyakarta, 2004. Gandhi, Mahatma, Kaum Perempuan dan Ketidakadilan Sosial, Cetakan Pertama, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 2002. Hendrarti I.M., M.A. Ph.D. dan Purwoko, Herudjati, M.Sc. Ph.D., Aneka Sifat Kekerasan, Fisik. Simbolik, Birokratik & Struktural, Cetakan Pertama, 2008. Irawanto, Budi, Film, Ideologi, dan Militer : Hegemoni Militer Dalam Sinema, Media Pressindo, Yogyakarta, 1999. Kartinawati, Erwin, Menguak Obsesi Kehidupan Sopir Angkutan. Unpublished Thesis. Surakarta: Graduate Program ISIP UNS, 2003. Littlejohn, Stephen W, Theories of Human Communication, Wardsword Publishing, Belmont, 1999. McQuail, Dennis, Teori Komunikasi Massa,
Suatu Pengantar, Edisi Kedua,
Erlangga, Jakarta, 1996. Pinheiro, Paulo Sergio,
World Report on violence against children, UN Study
Secretary General’s, 2005. commit to user 118
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Prodjohanidjojo, Martiman, S.H., Seri Pemerataan Keadilan ke 3, Penangkapan dan Penahanan, Jakarta Timur, 1997. Sobur, Alex, Semiotika Komunikasi, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung, 2003. Suhanda, Irwan, India Bangkitnya Raksasa Baru Asia, Calon Pemain Utama di Dunia Era Globalisasi, Cetakan Kedua, PT Kompas Media Nusantara, Jakarta, 2007. Sumarno, Marselli, Dasar-dasar Apresiasi Film, PT.Gramedia Pustaka Jaya, Jakarta, 1996. Wright, Charles R,, Sosiologi Komunikasi Massa, Remadja Karya, Bandung, 1985.
Jurnal Rima, Febiana, Kekerasan Terhadap Perempuan Dan Rekonstruksi Budaya; Jurnal Etika Sosial Respons Volume 14- Nomor 02, PPE Unika Atmajaya, Jakarta, 2009 Rogers,
Linda,
International
Journal
of
Applied
http://www.atwoodpublishing.com/journals/journal.htm#V3N1.
Internet http:// id. wikipedia.org/wiki/india http:// id. wikipedia.org/wiki/kawasan_kumuh http://www.wcd.nic.in/childabuse.pdf http://en. wikipedia.org/wiki/dharavi dunia.vivanews.com http:// id. wikipedia.org/wiki/kekerasan commit to user 119
Semiotics,
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
http://adiel87.blogspot.com/2009/11/sejarah-dan-bentuk-media-massa.html. Andrik
Purwasito,
Metode
Analisis
dan
Sistematika
Studi
Pesan,
Studi
Pesan,
http://www.facebook.com/note.php?note_id=10150362961485024. Andrik
Purwasito,
Metode
Analisis
dan
Sistematika
http://www.facebook.com/note.php?note_id=10150362961485024. Andrik
Purwasito,
Semiology
on
Communication
Studies,
http://andrikpurwasito.blog.com, Linda
Rogers,
International
Journal
of
Applied
Semiotics,
http://www.atwoodpublishing.com/journals/journal.htm#V3N1. http://id.wikipedia.org/wiki/Presentasi http:// id. wikipedia.org/wiki/kekerasan http://id.wikipedia.org/wiki/Film http://www.artikata.com/arti-menghina http://www.artikata.com/arti-mengusir http://www.artikata.com/arti -menjebak http://www.artikata.com/arti-fitnah wordpress.com//efek dari rokok dan asapnya untuk tubuh www.artikata.com/arti-322711-buntung.php id.wikipedia.org/wiki/Cabai id.wikipedia.org/wiki/Minuman_beralkohol id.wikipedia.org/wiki/Pisau http.//irwan.net/military/perbedaan-pistol-dan-revolver http://abinyaazka.blogspot.com/2010/09/anak-anak-palestina-di-setrum-dengan.html commit to user 120
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
http://bataviase.co.id/detailberita-10499271.html http://wisatadanbudaya.blogspot.com/2010/02/sambal-setan.html www.poskota.co.id/tag/air-keras www.gatra.com/artikel.php?id=93057 detektifromantika.wordpress.com/.../dua-gadis-abg-ngawi-diperkosa-rame-ramekemudian-videonya-diupload-ke-youtube/ http://buser.liputan6.com/berita/200303/50578/Di.Jakpus.Preman.Membunuh.Preman http://pusham.uii.ac.id/index.php?lang=id&page=kasus&id=1 http://www.metrobalikpapan.co.id/index.php?mib=berita.detail&id=31585 http://www.artikata.com/translate.php id.wikipedia.org/wiki/gelandangan http://pusham.uii.ac.id/index.php?lang=id&page=kasus&id=1
commit to user 121