Repositori FMIPA UNISMA 2013
Jurnal Ilmiah Biosaintropis Vol.1 No. 1 ISSN : 2338-2805 (p)
Qosim:41-45
Repositori Repositori FMIPA FMIPA UNISMAUNISMA
Persepsi dan Aktivitas Masyarakat Pesisir Terhadap Kualitas Lingkungan Pantai di Kepulauan Sadulang Kecamatan Sapeken Kabupaten Sumenep Isnol Qosim1, Saimul Laili2, Nour Athiroh AS2. Jurusan Biologi FMIPA Universitas Islam Malang 1 E-mail:
[email protected]
2
ABSTRAK
Suatu lingkungan hidup yang baik dapat mendukung kualitas hidup. Kualitas hidup adalah derajat dipenuhinya kebutuhan dasar manusia. Banyak aktivitas manusia berdampak buruk terhadap kualitas lingkungan karena pengelolahan yang kurang baik. Persepsi lingkungan pantai adalah cara pandang seseorang yang menentukan perilakunya dalam pemanfaatan sumberdaya alam secara berkelanjutan. Kualitas abiotik perairan pantai adalah suhu, kecerahan, salinitas, derajat keasaman (pH), oksigen terlarut (DO), dan kekeruhan masih berada diambang batas yang ditetapkan. Penelitian bertujuan untuk mengetahui persepsi dan aktivitas masyarakat pesisir terhadap kualitas lingkungan pantai di kepulauan Sadulang yaitu pulau Sadulang Besar dan pulau Sadulang Kecil. Metode penelitian adalah metode survey yang dilakukan pada populasi, sehingga ditemukan relatif distribusi, dan hubungan antar variabel. Terdapat tiga variabel yaitu persepsi, aktivitas dan kualitas perairan pantai sebagai data kuantitatif. Data dianalisa dengan metode deskriftif kualitatif. Hasil didapatkan, nilai persepsi tertinggi dimiliki pada manfaat penghasilan (3,15), kategori rendah untuk estetika (2,55), dijual terumbu karang (1,9), Sosial (2,6), menyerap pencemaran lingkungan (2,15), rekreasi (2,15), dan melestarikan keanekaragaman hayati (2,55). Nilai sangat rendah adalah manfaat MCK (1,8), mengurangi suhu udara (1,75), pembuangan sampah (1,55), dan menampung air hujan (1,8). Persentase aktivitas yang tinggi untuk nelayan (43 %), MCK (21 %), dan pembuangan Sampah 4-14 %. Kualitas perairan pantai di Sadulang Besar suhu 31,7˚C, kecerahan air 3,3 m (tidak cerah), kecepatan aliran 0,31 m/dtk, pH 6, oksigen terlarut (DO) 7,13, dan salinitas 31 ppm. Sedangkan perairan Sadulang Kecil suhu 32˚C, kecerahan air 2,5 m (tidak cerah), kecepatan aliran 0,10 m/dtk, pH 6, oksigen terlarut (DO) 6,1 ppm, dan salinitas 30 ppm. Kata kunci: Persepsi dan Aktivitas, Masyarakat Pesisir, kualitas lingkungan pantai
Repositori Repositori FMIPA FMIPA UNISMAUNISMA
Repositori FMIPA UNISMA 2013
Jurnal Ilmiah Biosaintropis Vol.1 No. 1 ISSN : 2338-2805 (p)
Qosim:41-45
PENDAHULUAN Kecamtan Sapeken kabupaten Sumenep, terdiri dari 21 pulau berpenghuni, diantaranya kepulauan Sadulang terdiri dari dua pulau yaitu Sadulang Besar dan Sadulang Kecil yang terletak di sebelah timur kabupaten Sumenep dengan batasan wilayah sebagai berikut: sebelah utara laut Kalimantan, sebelah selatan laut Bali, sebelah Timur laut Sulawesi dan Sebelah Barat laut Jawa. Pantai kepulauan Sadulang yang memiliki garis pantai ± 7 km terbagi dalam dua garis pantai yaitu pantai pulau Sadulang Besar ± 5 km dan pulau Gambar 1. Titik Pengambilan Sampel Sadulang Kecil ± 2 km. Keduannya berpasir putih dan ditumbuhi pohon cemara, waru laut sepanjang pantai, dan hutan bakau. Kedalaman pantai antara Metode Penelitian 1 meter pada kondisi surut sampai dengan 4 meter pada kondisi pasang. Metode ini dilakukan untuk memperoleh Persepsi lingkungan pantai adalah cara data tentang persepsi dan aktivitas manusia yang pandang seseorang terhadap lingkungannya, yang ada dan mencari keterangan secara faktual yang akan menentukan perilakunya dalam pemanfaatan terjadi dilokasi penelitian, fokus kepada sumberdaya alam secara berkelanjutan (Ciptana, masyarakat pesisir yang dilakukan pada populasi 2002)[1]. besar maupun kecil, tetapi data yang dipelajari Aktivitas atau kegiatan masyarakat pesisir adalah data dari sampel yang diambil dari perikanan, perhubungan dan perkapalan, pergudangan, perindustrian, pertambangan, populasi tersebut sehingga ditemukan relatif pariwisata, dan pengembangan budidaya kerangdistribusi, dan hubungan antar variabel, sosiologi kerangan (Rais, 1995 dalam Ismail, 2001)[2]. maupun psikologi (Nazir, 1988)[4]. Menurut Riyadi, dkk. (2005)3, Kualitas abiotik perairan pantai antara lain adalah suhu, kecerahan Variabel Penelitian perairan, salinitas, derajat keasaman(pH), oksigen Terdapat tiga Variabel yaitu variabel terlarut (DO), dan kekeruhan. persepsi, aktivitas masayarakat dan kualitas Rumusan masalah yaitu bagaimanakah perairan pantai sebagai data kuantitatif. persepsi, aktivitas masyarakat pesisir dan kualitas perairan pantai faktor abiotik terhadap kualitas Qosim Instrumen penelitian lingkungan pantai di kepulauan Sadulang Alat yang di gunakan dalam penelitian ini kecamatan Sapeken kabupaten Sumenep. Tujuan adalah alat tulis, Kuesioner, Kamera, Termometer, penelitian Untuk mengetahui persepsi, aktivitas Kertas lakmus atau pH Stek, Secchi disc, masyarakat pesisir dan faktor abiotik terhadap refraktor, DO meter (CG 867), Stopwatch, Tali kualitas lingkungan Pantai di Kepulauan Sadulang dan Bola. Kecamatan Sapeken Kabupaten Sumenep.
BAHAN DAN CARA KERJA
Parameter Penelitian
Waktu dan Tempat Penelitian
Persepsi Responden Kriteria aspek persepsi yang dijadikan parameter ada 11 perangkat (atribut) kualitas yaitu: (1) manfaat estetika, (2) MCK, (3) manfaat dijual terumbu karangnya, (4) Manfaat sosial, (5) manfaat menyerap pencemaran, (6) manfaat penghasilan, (7) manfaat mengurangi suhu udara, (8) manfaat membuang sampah, (9) manfaat rekreasi, (10) manfaat menampung air hujan dan
Penelitian ini dilaksanakan mulai bulan Desember 2012 sampai dengan Januari 2013 di pulau Sadulang Besar dan Sadulang Kecil kecamatan Sapeken Kabupaten Sumenep.
Jurnal Ilmiah Biosaintropis Vol.1 No. 1 ISSN : 2338-2805 (p)
Repositori FMIPA UNISMA
(11) manfaat melestarikan keanekaragaman hayati. Kuesioner yang dibagikan ke masyarakat sekitar dengan jawaban berjenjang menggunakan nilai skala likert, yaitu sangat bermanfaat 5, bermanfaat 4, netral 3, tidak bermanfaat 2, dan sangat tidak bermanfaat 1. Kualifikasi Nilai Persepsi Masyarakat Pesisir Tentang Kualitas Pantai yaitu Sangat Tinggi (4,20-5), Tinggi (3,40-4,20), Sedang (2,603,40), Rendah (1,80-2,60), dan Sangat Rendah (11,80). Frekuensi tersebut juga dapat dilihat penyebaran persentasenya, untuk menghitung sebaran persentase dari frekuensi tersebut dapat digunakan rumus:
P=
fx X 100 % N
Qosim:41-45
terumbu karang, manfaat sosial, manfaat menyerap pencemaran lingkungan, manfaat mengurangi suhu udara, manfaat pembuangan sampah, manfaat menampung air hujan dan manfaat melestarikan keanekaragaman hayati seperti yang terlihat pada gambar 2. PERBANDINGAN NILAI PERSEPSI MASYARAKAT PESISIR SEKITAR PANTAI DI KEPULAUAN SADULANG 4
3.5
3
Perbandingan Nilai
Repositori FMIPA UNISMA 2013
2.5
Sadulang Besar
2
Sadulang Kecil
1.5
1
0.5
A
0 ME
MMCK
MJTK
MS
MMPL
MP
MMSU
MPS
MR
MMAH
MMKH
ME: Estetika,MMCK: MCK ,MJTK: Jual Terumbu Karang,MS: Sosial MMPL: Menyerap Penc. Ling, MP: Penghasilan, MMSU: Mengurangi Suhu Udara, MPS: Pembuangan Sampah, MR: Rekreasi, MMAH: Menampung Air Hujan, MMKH:Keanekaragaman Hayati
Keterangan: N= Jumlah Totol Fx= Frekuensi individu P= Persentase Sumber: Arikunto dalam Laili (2008)[5] Analisis Data yang didapatkan dari penelitian akan dianalisa menggunakan metode deskriptif kualitatif. Kemudian dipersentasekan, digambarkan dalam bentuk tabulasi dan grafik mengenai pemahaman dan aktivitas masyarakat pesisir di Pulau Sadulang Besar dan Pulau Sadulang Kecil.
B
A: Sangat Bermanfaat, B: Bermanfaat, C: Netral, D: Tidak Bermanfaat, E: Sangat Tidak Bermanfaat
HASIL DAN PEMBAHASAN
Gambar 2. Perbandingan (A) Nilai dan (B) Persentase Persepsi Masyarakat Pesisir sekitar Pantai di Kepulauan Sadulang
Persepsi Masyarakat Disekitar Lingkungan Pantai Nilai dan persentase masyarakat pesisir terhadap kualitas lingkungan pantai di kepulauan Sadulang yang paling banyak bermanfaat untuk penghasilan adalah pulau Sadulang Besar, sedangkan di pulau Sadulang Kecil yang paling bermanfaat untuk melestarikan keanekaragaman hayati dan manfaat untuk sosial. Kurang bermanfaat terdapat pada pulau Sadulang Besar untuk rekreasi, begitu juga di pulau Sadulang kecil kurang bermanfaat untuk penghasilan. Namun yang paling banyak yang tidak bermanfaatnya terdapat pada pulau Sadulang besar seperti manfaat estetika, MCK, manfaat jual
Hasil persepsi masyarakat terhadap kualitas lingkungan pantai di kepulauan Sadulang secara keseluruhan dengan jumlah responden 97 orang dapat dilihat pada gambar 3. Persepsi masyarakat pesisir di kepulauan Sadulang mempunyai persentase lebih tinggi pada statemen bermanfaat (34,6%). Menunjukkan bahwa keberadaan lingkungan pantai dengan manfaat yang ada didalamnya masih banyak dibutuhkan warga setempat khususnya yang berada di sekitar lingkungan pantai dan melakukan aktivitas seharihari di lingkungan.
Repositori FMIPA UNISMA 2013
Jurnal Ilmiah Biosaintropis Vol.1 No. 1 ISSN : 2338-2805 (p)
Qosim:41-45
PERBANDINGAN JUMLAH MACAM MASYARAKAT PESISIR DISEKITAR PANTAI 900
.
800
700
Jumlah Orang
600
500
Sadulang Besar 400
Sadulang kecil
300
100
A
0 A
B
C
D
E
F
A PERBANDINGAN PERSENTASE MACAM AKTIVITAS MASYARAKAT PESISIR DISEKITAR PANTAI 45%
40%
35%
ME: Estetika,MMCK: MCK ,MJTK: Jual Terumbu Karang,MS: Sosial MMPL: Menyerap Penc. Ling, MP: Penghasilan, MMSU: Mengurangi Suhu Udara, MPS: Pembuangan Sampah, MR: Rekreasi, MMAH: Menampung Air Hujan, MMKH:Keanekaragaman Hayati
30% Persentase
Repositori FMIPA UNISMA
200
25% Sadulang Besar Sadulang Kecil
20%
15%
10%
5%
0% A
B
C
D
E
F
B
A: Nelayan, B: Tani Rumput Laut, C: Transportasi, D: MCK, E:Pembuangan Sampah, F: Penjemuran Rumput Laut
Gambar 4. Perbandingan (A) Jumlah Macam dan (B) Persentase aktivitas masyarakat pesisir terhadap pantai dikepulauan Sadulang B A: Sangat Bermanfaat, B: Bermanfaat, C: Netral, D: Tidak Bermanfaat, E: Sangat Tidak Bermanfaat
Gambar 3. (A) Nilai dan (B) Persentase Keseluruhan Persepsi Masyarakat Pesisir sekitar Pantai di Kepulauan Sadulang
Aktivitas Masyarakat Lingkungan Pantai
Pesisir
di
Sekitar
Hasil menunjukkan bahwa masyarakat pesisir memandang kualitas lingkungan pantai sangat memberikan kontribusi bagi penghasilan mereka seperti pembibitan rumput laut, penanaman, panen rumput laut, keramba, mancing, dan kegiatan gudang-gudang ikan atau rumput laut dari aktivitas tentu menghasilkan limbah-limbah yang dibuang langsung ke pantai. selain itu pemanfaatan lingkungan pantai untuk MCK, karena sebagian rumah tangga belum mempunyai fasilatas WC, sehingga nilai estetika kurang bermanfaat. Hasil kajian dari macam aktivitas manusia disekitar pantai di kepulauan sadulang, tidak bisa digeneralisasikan karena masing-masing pulau mempunyai karakteristik yang berbeda. Perbedaan itu bisa dilihat pada gambar 4.
Dari gambar 4 dapat dijelaskan bahwa aktivitas masyarakat pesisir yang dilakukan di daerah lingkungan pantai kepulauan Sadulang yang paling banyak adalah nelayan, tani rumput laut, MCK dan pembuangan Sampah. Dimana limbah-limbah dari hasil aktivitas masyarakat pesisir dibuang langsung ke lingkungan pantai. Persentase aktivitas masyarakat pesisir pada masing-masing pulau yang paling tinggi adalah pulau Sadulang Besar 43% (nelayan), kemudian 26% (tani rumput laut), sedangkan paling rendah Pembuangan sampah (limbah domestik) 4%, dan Penjemuran rumput laut (2%). Namun di pulau Sadulang Kecil yang paling tinggi 38% (nelayan), selanjutnya 21% (MCK) dan paling rendah adalah 4% aktivitas tani rumput laut. Hasil analisa kualitas perairan pantai kepulauan Sadulang kecamatan Sapeken kabupaten Sumenep yang tercantum pada tabel 3 dapat dijelaskan bahwa kualitas perairan pantai di kepulauan Sadulang kondisinya sekarang masih berada diambang batas yang ditetapkan berdasarkan Kep.Men.LH. No. 51 tahun 20046 tentang baku mutu air laut. Kondisi perairan pantai tersebut tidak terganggu oleh limbahlimbah yang dihasilkan oleh aktivitas masyarakat pesisir. Namun jika terus-menerus menyuplai
Repositori FMIPA UNISMA 2013
Jurnal Ilmiah Biosaintropis Vol.1 No. 1 ISSN : 2338-2805 (p)
limbah-limbah domestik akan tercemar yang berdampak buruk bagi ekologi dan sosial. KESIMPULAN
Repositori FMIPA UNISMA
1. Nilai persepsi tertinggi terhadap manfaat kualitas lingkungan pantai adalah untuk Penghasilan (3,15), kategori rendah adalah untuk Estetika (2,55), dijual Terumbu karang (1,9), Sosial (2,6), menyerap pencemaran lingkungan (2,15), rekreasi (2,15), dan melestarikan Keanekaragaman Hayati (2,55). dan sangat rendah adalah manfaat untuk MCK (1,8), Mengurangi suhu udara (1,75), pembuangan Sampah (1,55), dan menampung air hujan (1,8). 2. Persentase aktivitas masyarakat pesisir dilingkungan pantai kepulauan Sadulang yang paling tinggi adalah untuk aktivitas nelayan (43 %), persentase sedang untuk aktivitas MCK (21 %), dan persentase rendah adalah untuk pembungan Sampah 4-14 %.
DAFTAR PUSTAKA [1]Ciptana. G.A, 2002. Persepsi, Sikap, dan Peranserta Nelayan dan Pemandu Wisata Bahari Dalam Pelestarian Lingkungan Pantai ( Studi Kasus di Kawasan Pariwisata Lovina, Buleleng Bali). tesis. Program Pasca Sarjana. Universitas Diponegoro. Semarang. [2] Ismail. Z, 2001. Kerusakan Lingkungan Pesisir dan Tingkat Sosial Ekonomi Masyarakat Nelayan. PEP-LIPI. Jakarta. Vatria. B, 2010. Berbagai Kegiatan Manusia Yang Dapat Menyebabkan Terjadinya Degradasi Ekosistem Pantai Serta Dampak Yang di Timbulkannya. Jur. Ilmu Kelautan dan Perikanan Politeknik Negeri Pontianak. Journal. Belian. Vol.9. No. 1 Jan 2010. 47-54. Satrawijaya. A.T, 1991. Pencemaran Lingkungan. Rineka Cipta. Jakarta. [3]Riyadi. Lestario W. dan Kusno W, 2005. Kajian Kualitas Perairan Laut Kota Semarang dan Kelayakannya Untuk Budidaya Laut. Journal. Tek. Ling. P3TL-BPPT.6.(3): 497501. [4]Nazir. M, 1988. Metode Penelitian Cetakan ke 3. Ghalia Indonesia. Jakarta.
Qosim:41-45
[5]Laili, S. 2008. Klasifikasi Kemampuan Lahan dan Dampak Aktivitas Manusia di Sekitar Sempadan Sungai Brantas Kecamatan Junrejo, Kota Batu, Jawa Timur. Tesis. Minat Biologi Konservasi. FMIPA. Universitas Brawijaya. Malang.
Repositori FMIPA UNISMA 2013
Jurnal Ilmiah Biosaintropis Vol.1 No. 1 Qosim ISSN : 2338-2805 (p)
Qosim:41-45
Lampiran Tabel 3. Hasil Analisa Kualitas perairan pantai kepulauan Sadulang kecamatan Sapeken kabupaten Sumenep
Repositori FMIPA UNISMA
Parameter
Sampel Air SB
SK
Ulangan
Ulangan
Nilai Baku Mutu perairan pantai
1
2
3
∑U
R
1
2
3
∑U
R
a. Kebauan
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
b. Suhu (˚C)
31,8
31,7
3,16
95,1
31,7
31,6
32,8
31,8
96,2
c. Kecerahan(m)
2,5
3,6
4
10,1
3,3
1,5
2,5
3,6
d. Kec Aliran
0,29
0,29
0,35
0,93
0,31
0,36
0,29
e. pH
7
5
7
19
6,3
6
f. DO
7,7
6,9
6,8
21,4
7,13
g. Salinatas %
30
31,1
32,1
93,2
31
Kreteria Kualitas perairan pantai untuk pulau
SB
SK
alami*
Baik
Baik
32
26˚C -32˚C*
Baik
Baik
7,6
2,5
> 5 m*
Kurang Baik
Kurang Baik
0,33
0,32
0,10
> 5 m/dt*
Baik
Baik
7
6
19
6,3
7-8*
Baik
Baik
5,8
5,6
6,9
18,3
6,1
> 5 ppm*
Baik
Baik
30
30
30
90
30
28-30 ppm*
Baik
Baik
Catatan: * Kep.Men.LH No. 51 Tahun 2004 tentang baku mutu air laut ∑U = Jumlah Ulangan dilakukan dalam jarak 1 km. R = Rata-rata Ulangan SB = Sadulang Besar SK = Sadulang Kecil DO = Dissolved Oxygen (Oksigen terlarut)
Repositori FMIPA UNISMA
Jurnal Ilmiah Biosaintropis 2013