RELAYOUT TATA LETAK FASILITAS UNTUK MEMINIMASI ONGKOS MATERIAL HANDLING Yoehendrio, Noviyarsi, Lestari Setiawati Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri Universitas Bung Hatta E-mail :
[email protected] ABSTRACT CV. Citra Dragon is a company engaged in the field of agricultural equipment. One of the types of products that are manufactured Thresher. Preparation of production facilities in the CV. Citra Dragon looks less irregular and there are indications that the layout is now less than optimal conditions, such as; the flow of material back and forth (back tracking), work area and a less regular arrangement of the facilities are still a mess. It also raises the amount of material transfer distances and high costs for material handling costs (OMH). The purpose of this research is the improvement of the layout of production facilities to minimize material handling costs (OMH) based products Thresher. The final results obtained total floor area on the layout of the design of 456.05 with an efficiency of 39.51%. And the calculation of the total material handling costs in the design layout for Rp.206.628,5,- /month with an efficiency of 60.66%. Obtained difference in material handling costs on the existing layout to layout the design of Rp. 318 630,- /month, and the total efficiency of Rp.2.433.630,- /month, which is obtained from OMH efficiency and time efficiency of production.. Keywords : Layout, OMH, Tresher. 1.
PENDAHULUAN Perencanaan
tata
letak
pabrik
Out) dan tata letak yang baik selalu
adalah merupakan salah satu aktivitas yang
melibatkan tata cara pemindahan bahan.
harus dilaksanakan didalam desain pabrik
Dalam merancang sebuah pabrik harus
secara keseluruhan, untuk itu kita perlu
direncanakan
mempelajari bagaimana merancang sebuah
kegiatan
tata letak yang baik. Perencanaan tata letak
membutuhkan
pabrik yang dipelajari tersebut merupakan
peralatan sejumlah tenaga kerja dan lain-
salah satu disiplin ilmu teknik yang
lainnya yang nantinya diharapkan dapat
merupakan penggambaran susunan unsur
bekerja sama antara satu dengan yang
fisik dari kegiatan industri manufaktur.
lainnya dalam melakukan suatu proses
Perancangan disusun atas dasar kegiatan di
produksi,
dalam pabrik, hasil dari rancangan tersebut
kondisi yang baik diperlukan adanya suatu
dikenal sebagai tata letak pabrik (Plant Lay
sistem
dengan
proses
dan yang
matang
produksi
sejumlah
dimana tersebut
mesin
untuk mencapai menjadi
acuan
dan
suatu dalam
melakukan perancangan suatu pabrik. Oleh
sebab itu diperlukannya perancangan tata
“Relayout Tata Letak Fasilitas Untuk
letak pabrik tersebut.
Meminimasi
Material
Ongkos
Penelitian dilakukan pada CV.
Handling”. Adapun tujuan yang ingin
Citra Dragon yang menghasilkan berbagai
dicapai dalam penelitian ini, yang pertama
macam produk pertanian. Namun dari
merancang ulang tata letak produksi
sekian banyak produk yang dihasilkan itu
berdasarkan proses operasi mesin tresher
pengamatan yang dilakukan hanya berkisar
dan
tentang pembuatan produk yang kontinue
handling. Pada penelitian ini penulis
dibuat setiap bulan yaitu Thresher (mesin
melakukan pembatasan pada masalah yang
perontok gabah). Penyusunan fasilitas
diambil agar tidak menyimpang terlalu
produksi di CV. Citra Dragon terlihat
jauh
kurang beraturan dan ada indikasi bahwa
pembatasan yang diambil adalah sebagai
kondisi layout sekarang kurang optimal,
berikut :
seperti adanya aliran material yang bolak-
- Perancangan
meminimasi
dari
yang
material
ongkos
diinginkan.
tata
letak
Adapun
fasilitas
balik (back tracking), area kerja yang
dilakukan pada lantai produksi di CV.
kurang beraturan dan sususan fasilitas yang
Citra Dragon.
masih
berantakan.
Misalnya
pada
- Perancangan Tata letak berdasarkan
pembuatan komponen saringan, disini
produk yang paling banyak dan selalu
material dibawa dari gudang ke mesin
diproduksi
potong, kemudian ke mesin las, lalu ke
perontok
mesin gulung dan kembali lagi ke mesin
mempertimbangkan dua produk lain.
las. Jarak antara masing-masing mesin
- Jumlah
Thresher
yaitu gabah), mesin
sementara yang
(Mesin OMH
dibutuhkan
tersebut cukup jauh karena penataan tata
berdasarkan jumlah mesin yang ada di
letak
perusahaan.
fasilitas
disini
tidak
mempertimbangkan hubungan kedekatan antar fasilitas. Oleh
- Dalam penelitian ini permasalahan yang berkaitan dengan aspek biaya maupun
karena
itu
dilakukan
finansial
bagi
layout
perancangan ulang tata letak fasilitas
perubahan
produksi
dipertimbangkan.
untuk
meminimasi
ongkos
perusahaan tidak
karena akan
material handling (OMH) pada CV. Citra Dragon Thresher.
tersebut
berdasarkan
Berdasarkan
produk
permasalahan
2. TINJAUAN LITERATUR Menurut
Wignjosoebroto
(2003),
tersebut, maka dapat dilakukan penelitian
pabrik yang dalam istilah asingnya dikenal
dalam bentuk Tugas Akhir dengan judul
dengan istilah factory atau plant adalah
setiap tempat dimana faktor-faktor seperti
mesin/fasilitas dan pusat kerja dengan
manusia, mesin dan peralatan (fasilitas)
fungsi yang sejenis.
produksi lainnya, material, energi, uang
3. Fixed layout, meterial atau komponen
(modal/kapital), informasi dan sumber
produk utama akan tinggal tetap pada
daya alam dikelola bersama-sama dalam
posisi/lokasinya
suatu sistem produksi guna menghasilkan
produksi seperti tools, mesin, manusia
suatu produk atau jasa secara efektif.
serta komponen kecil lainnya akan
Menurut Purnomo (2004), ada beberapa tujuan perancangan tata letak
sedangkan
fasilitas
bergerak menuju lokasi material atau komponen produk utama tersebut. 4. Group Technology Layout, didasarkan
fasilitas, antara lain : 1.
Memanfaatkan area yang ada.
2.
Pendayagunaan
pemakaian
pada pengelompokkan produk atau mesin,
komponen yang akan dibuat. Produk-
tenaga kerja, dan fasilitas produksi
produk
lebih besar.
dikelompokkan berdasarkan langkah-
3.
Meminimumkan meterial handling.
langkah pemrosesan, bentuk, mesin atau
4.
Mengurangi
peralatan yang dipakai dan sebagainya.
waktu
tunggu
dan
yang
tidak
identik
mengurangi kemacetan dan kesimpang siuran. 5.
1. Luas Lantai
Memberikan
jaminan
keamanan,
Untuk
melakukan
aktivitas
keselamatan, dan kenyamanan bagi
perusahaan perlu adanya ruangan yang
tenaga kerja.
memiliki
6.
Mempersingkat proses manufaktur.
dengan yang dibutuhkan. Kebutuhan
7.
Mengurangi persediaan setengah jadi.
untuk luas ruangan atau lantai harus
8.
Mempermudah aktivitas supervisi.
mempertimbangkan seluruh aktivitas
Tata leta pabrik dibedakan dalam
yang ada (Meyers, 1993).
beberapa macam/tipe, sesuai dengan cara penempatan fasilitas-fasilitasnya
yaitu :
(Thompkins, el al, 1996).
ketentuan-ketentuan
Secara
matematis
sesuai
untuk
mendapatkan luas lantai : TLL = LM + LO + LT + LSc + LG
1. Product Layout merupakan tata letak
Dimana :
dimana mesin/fasilitas dan pusat kerja
TLL : Total Luas Lantai LM : Luas mesin
ditempatkan sesuai dengan urutan proses
LO : Luas Operator
pembuatan suatu produk.
LSc : Luas Scrap
2. Process layout memiliki ciri khusus, yaitu
adanya
pengelompokkan
LT : Luas tumpukan
LG : Luas gang
lokasi yang lain. Ukuran aktual yang
2. Ongkos Material Handling Di dalam merancang Tata Letak
digunakan tergantung pada ketersediaan
Pabrik, maka aktivitas pemindahan
personil yang memenuhi syarat, waktu
bahan (material handling) merupakan
untuk
salah satu faktor yang cukup penting
material handling yang digunakan.
untuk diperhatikan dan diperhitungkan.
mengumpulkan
Menurut
data,
Purnomo
dan
(2004),
ada
Aktivitas pemindahan tersebut dapat
beberapa metode yang digunakan untuk
ditentukan
dahulu
menghitung jarak perpindahan material.
yang
Metode tersebut yaitu metode jarak
dengan
memperhatikan
terlebih
aliran
bahan
terjadi dalam suatu operasi. Selanjutnya
euclidean,
hal yang harus diperhatikan adalah type
euclidean, metode jarak rectilinear.
metode
jarak
squared
lay out yang akan digunakan. Ongkos material handling adalah ongkos yang dikeluarkan
untuk
pemindahan
material
melakukan dari
satu
4. Activity Relationship Chart ARC merupakan suatu teknik untuk merencanakan keterkaitan antara setiap
departemen menuju departemen yang
kelompok
lain untuk dilakukannya proses produksi
berkaitan.
selanjutnya.
5. Activity Relatioship Diagram
Tujuan ongkos material handling
kegiatan
yang
saling
ARD merupakan penggambaran
adalah menjaga atau mengembangkan
penempatan
kualitas produk, mengurangi kerusakan
paling optimal (berdasarkan derajat
dan memberikan perlindungan terhdap
hubungan
material. Kebutuhan-kebutuhan tersebut
mempertimbangkan
meliputi: menghemat penggunaan luas
diperlukan.
lantaiengurangi beban manusia dan
6. Area Allocation Diagram
kecelakaan,
pada
aktivitasnya) luas
kondisi tanpa
area
yang
semangat
AAD merupakan diagram lanjutan
handling
dari hubungan kegiatan-kegiatan dalam
/penanganan, mengurangi biaya over
bentuk rancangan tata letak sesuai
head, mengurangi biaya produksi.
dengan
kerja,
meningkatkan
fasilitas
mengurangi
biaya
langkah-langkah
dan
perhitungan-perhitungan, serta prosedur 3. Ukuran Jarak Perpindahan Terdapat beberapa macam sistem yang dipergunakan untuk melakukan pengukuran jarak suatu lokasi terhadap
-prosedur
yang
dilakukan
dalam
mencapai rancangan tata letak yang ideal.
3. METODOLOGI PENELITIAN
. Gambar 1. Metodologi Penelitian
4.
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Perhitungan Frekwensi Perpindahan Frekwensi
perpindahan
material
merupakan proses identifikasi terhadap aliran material antar area kerja. Tabel 1. Rekapitulasi jarak perpindahan antar fasilitas produksi
Gambar 2. Activity Relationship Chart
4.3. Activity Relationship Diagram Setelah mengetahui nilai dan derajat hubungan fasilitas - fasilitas mana saja yang mutlak, penting, tidak penting dan Sumber : Pengolahan Data, 2014
tidak dikehendaki harus didekatkan pada ARC, kemudian dilakukan pembuatan
4.2.` Activity Relationship Chart
ARD (Activity Relationship Diagram).
Activity Relationship Chart dibuat
ARD merupakan diagram balok yang
untuk memudahkan dalam pembuatan
menunjukkan kedekatan antara kegiatan –
Activity Relationship Diagram (ARD).
kegiatan atau fasilitas - fasilitas yang
Pada ARC ini yang diinput kedalamnya
saling terkait.
adalah derajat kedekatan, yang diikuti dengan tanda bagi setiap derajat kedekatan tersebut dan disertai derajat pemisahan yaitu kegiatan yang sebaiknya dipisahkan dengan alasan.
Gambar 3. Activity Relathionship Diagram
4.3. Perhitungan Kebutuhan Luas Area
AREA ALLOCATION DIAGRAM DIPETAKAN OLEH TANGGAL DIPETAKAN SKALA UKURAN
Pada perhitungan luas lantai area
: YOEHENDRIO :26 Mei 2014 :1 : 500 : MM
produksi, yang bertujuan untuk mengetahui berapa
luas
dibutuhkan,
lantai
produksi
diperhitungkan
6 Mesin Lipat
yang
3 Mesin Potong Plat
berbagai
macam faktor, yaitu ukuran mesin beserta
4 MesinPress
input dan outputnya, area kerja operator,
9 Mesin Las
7 MesinRolling
11575
jarak antar mesin, dan lebar gang untuk
5 Mesin Punching
lalu lintas, serta ukuran scrap yang tersedia.
8 Mesin Bubut
10 Pengecatan
2 Mesin Potong Besi
Tabel 2. Rekapitulasi Kebutuhan Luas Area 1 Storage
11 Ware House
9850
Gambar 4. Area Allocation Diagram
4.5. Perhitungan Layout Hasil Rancangan 4.5.1. Perhitungan Jarak Perpindahan Layout Hasil Rancangan Sumber : Pengolahan Data, 2014
Tabel 3. Jarak Perpindahan Layout Hasil Rancangan
4.4. Area Allocation Diagram (AAD) Area merupakan
Allocation
Diagram
diagram
lanjutan
(AAD) dari
hubungan kegiatan-kegiatan dalam bentuk rancangan
tata
langkah-langkah
letak
sesuai
dan
dengan
perhitungan-
perhitungan, serta prosedur-prosedur yang dilakukan dalam mencapai rancangan tata letak yang ideal. Dalam pembuatan AAD, data yang diambil yaitu data dari ARD.
Sumber : Pengolahan Data, 2014
4.5.2. Perhitungan Ongkos Material Handling Layout Hasil Rancangan Untuk menentukan biaya material handling pada layout hasil rancangan diperlukan data frekwensi perpindahan material
data
waktu
perpindahan
material antar departement per detik, serta total waktu perpindahan, dimana
Pada
perhitungan
perpindahan, dikalikan
total
frekuensi
dengan
waktu
perpindahan
waktu
perpindahan.
Salah satu contoh perhitungan total waktu perpindahan : 1.
Dari A ke B 22 x 7,6 = 167,2 Tabel 6. Total Waktu Perpindahan (detik)
total waktu perpindahan didapatkan dengan
mengalikan
perpindahan
frekwensi
dengan
waktu
perpindahan per detik. Tabel 4. Frekwensi Perpindahan (kali)
Sumber : Pengolahan Data, 2014
Selanjutnya dilakukan perhitungan pencarian biaya material handling/detik. Berikut perhitungannya : Sumber : Pengolahan Data, 2014
Tabel 5.Waktu Perpindahan (detik)
Gaji/bulan : Rp. 1.700.000 Waktu kerja = 7 jam = 7 x 3.600 = 25.200 detik 1 bulan = 25 hari Total waktu/bulan = 25200 x 25 hari = 630.000 detik Jadi, upah/detik = =
.
.
.
/
/
= Rp.2,7/detik
Sumber : Pengolahan Data, 2014
Tahap terakhir dilakukan perhitungan material
biaya
departement kemudian
yang
handling
antara
saling
berkaitan,
diakumulasikan
sehingga
mendapatkan biaya total material handling untuk tata letak produksi yang baru. Berikut contoh perhitungannya : 1. Dari A ke B
Dari perhitungan yang telah dilakukan diperoleh effisiensi hasil rancangan. Tabel 8. Effisiensi Hasil Rancangan Existing
Relayout
Waktu 2996,7 1140,4 Perpindahan (dtk) Luas Lantai 754 456,05 ( ) Sumber : Pengolahan Data, 2014
Berdasarkan
Selisih
Efisiensi
1856,3
61,94%
297,95
39,51 %
effisiensi
waktu
Total waktu perpindahan =
perpindahan,
167,2/detik
terhadap OMH dan waktu produksi.
Upah/detik = Rp.2,7/detik OMH = Total waktu perpindahan x Upah/detik = 167,2/detik x Rp.2,7/detik = Rp.451,4/detik Tabel 7. Total OMH (detik)
maka
terjadi
effisiensi
a. Effisiensi terhadap OMH/bulan Tabel 9. Effisiensi OMH Relayout
Selisih
Efisiensi
OMH 525.258,5 206.628,5 (Rp/bulan) Sumber : Pengolahan Data, 2014
Existing
318.630
60,66 %
b. Effisiensi terhadap waktu produksi Total waktu perpindahan/unit = 265.037,41 detik Effisiensi waktu perpindahan/unit = 1856,3 detik Total effisisensi waktu perpindahan = 1856,3 detik x 65 unit = 120.659,5 detik c. Rasio effisiensi waktu perpindahan terhadap waktu produksi/unit 120.659,5 = 0,47 265.037,41
Harga 1 unit mesin tresher Sumber : Pengolahan Data, 2014
Jadi, total ongkos material handling pada tata letak produksi yang baru sebesar Rp.3.078,9/detik.
= Rp.4.500.000,Effisiensi
terhadap
waktu
produksi/bulan = Rp.4.500.000,- x 0,47 = Rp.2.115.000,-
Total effisiensi/bulan = Rp.2.115.000,- + Rp.318.630,= Rp.2.433.630,5. KESIMPULAN Berdasarkan hasil perancangan tata letak yang dilakukan
dapat diambil
beberapa kesimpulan sebagai berikut : 1. Berdasarkan
perhitungan
dari
hasil
perancangan didapat total luas lantai sebesar 456,05 m dan effisiensi OMH sebesar Rp. 318.630,-/bulan. 2. Hasil
rancangan
memberikan
total
effisiensi sebesar Rp.2.433.630,-/bulan, yang didapatkan dari effisiensi OMH dan effisiensi waktu produksi. DAFTAR PUSTAKA Apple, James M. (1990). Tata Letak Pabrik & Pemindahan Bahan Edisi-3.Bandung: Penerbit Institut Teknologi Bandung. Meyers, Fred. E. (1993). Plant Layout And Material Handling. New Jersey : Prentice Hall. Purnomo, Hari. 2004. Perencanaan dan Perancangan Fasilitas. Yogyakarta. PT. Graha Ilmu. Indonesia. Thomkins, James.A, White, John.A, Bozer, Yavuz.A, Tanchoco,J.M.A and Trevinom Jaime (1996). Facilities Planning Second Edition. New York: Jhon Willey And Sons.
Wignjosoebroto, Sritomo (2003). Tata Letak Dan Pemindahan Bahan.Surabaya: Penerbit Guna Widya.