EDISI IX, SEPTEMBER 2016
Rp. 5.000,-
Rektor: Mahasiswa IAIN Palu Harus Cerdas Memahami Perbedaan (Hal 8) Kampusku, Pilihan Atau Dipilihkan?
2016 IAIN Palu Target Telorkan OPAK IAIN Palu Bernuansa 500 Wisudawan (Hal 8) Akademis Religius (Hal 3)
MUHDAR SILANG Penulis novel Chemistry Cinta Kimia/ Kader LPM Qalamun
S
WISUDA: Rektor IAIN Palu Prof. Dr. Zainal Abidin, M.Ag mewisuda mahasiswa Strata 1 dan Strata 2 pada acara wisuda ke 2 IAIN Palu tahun 2015. Alamat Redaksi
Jl. Diponegoro No.23 Kampus IAIN Palu Gedung UKM L.II
etiap siswa yang baru lulus SMA, SMK, MA atau yang sederajat ingin melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, yang bernama universitas atau lebih dikenal dengan kata kampus. Ditinjau dari segi bahasa, kampus diadopsi dari bahasa Latin, yakni “campus” artinya lapangan luas atau tegal. sementara dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) sendiri, kampus adalah daerah, lingkungan atau bangunan utama perguruan tinggi (universitas, akademi) tempat semua kegiatan belajar-mengajar dan administrasi berlangsung. Intinya, secara umum kampus adalah tempat para mahasiswa untuk menuntut ilmu. Seyogianya kampus adalah tempat mahasiswa untuk belajar kemandirian, mengembangkan keterampilan dari yang sudah dimilikinya dan sebagai wadah menggali potensi diri dengan lebih banyak mengandal-
Baca Hal. 6
Kunjungi Website Kami di WWW.Qalamun.web.id
LPM Qalamun
SEJARAH
Edisi IX, September 2016
2
IAIN Palu dari Masa ke Masa
Gedung STAIN Datokarama tahun 2000 DOC
A
tas prakarsa beberapa tokoh cendekiawan muslim, baik dari kalangan perguruan tinggi, instansi pemerintah, ulama dan zu’ama di kota Palu, pada Mei 1966 dibentuklah satu kepanitiaan yang diberi nama Panitia Persiapan Pendirian IAIN “Datokarama” Palu. Adapun stuktur dan personalia dari kepanitiaan tersebut adalah sebagai berikut: Ketua: Abidin Ma’ruf,SH, Wakil Ketua: KH. Zainal Abidin Betalembah, Sekretaris: Abu Naim Syaar.,BA, Wakil Sekretaris: Isma’un Dg..Marotja, BA, Bendahara: Drs.HM.Ridwan, Wakil Bendahara: H.Dg. Mangera Gagarannusu, Anggota-Anggota : Pati Bidin, Drs. Andi Mattalata, S, Drs. H.F. Tangkilisan, Drs. Buchari, KH. Abd. Muthalib Thahir, Syahrul, Zainuddin Abd. Rauf, Muchtar Tadj, Rusdy Toana, Zuber S. Garupa, Arsyad Parampi Berkat jalinan kerja sama dengan IKIP Ujung Pandang Cabang Palu dan UNTAD Cabang UNHAS di Palu serta dukungan Alamat Redaksi
moril dan fasilitas materil yag diberikan pemerintah daerah. Panitia tersebut berhasil membuka dua fakultas sekaligus, yaitu fakultas Tarbiyah yang dipimpin oleh KH.Zainal Abidin Betalembah selaku Dekan dan Drs. Buchari selaku wakilnya, serta Fakultas Ushuluddin yang di pimpin oleh KH.M Qasim Maragau dan Drs. H.F. Tangkisan sebagai wakilnya. Berdiri dan beroperasinya kedua fakultas tersebut merupakan pilar awal persiapan dan perjuangan mewujudkan berdirinya IAIN “Datokarama”Palu. Respon masyarakat pun ternyata sangat positif, terbukti pada awal penerimaan mahasiswa baru, kurang lebih 125 orang yang menjadi mahasiswa pada kedua fakultas tersebut pada tahun akademi 1966/1967.Lobi dan pengusaha pun tak henti-henti ke pusat guna menggapai obsesi. Namun selalu terbentur dengan peraturan, perundang-undangan, serta berbagai persyaratan akademik yang belum terpenuhi. Sehingga pihak Departemen Agama Pusat belum dapat “merestui” berdirinya IAIN “Datokarama” Palu. Dan sesuai arahan dan petunjuk Menteri Agama ketika itu, dijadikanlah kedua
Jl. Diponegoro No.23 Kampus IAIN Palu Gedung UKM L.II
fakultas tersebut berstatus sebagai Filial dari IAIN “Alauddin” Ujung Pandang. Pasang Surut Perkembangannya Setelah beroperasi selama dua tahun, pada tanggal 8 mei 1969 (21 Safar 1389 H). Status kedua fakultas (Tarbiyah dan Ushuluddin) tersebut ditingkatkan dari Filial menjadi cabang dari IAIN “Alauddin” Ujungpandang, yang diresmikan oleh Sekjen Depag RI. Mayor Jenderal TNI (Purn) Ahmad Hafiluddin Djojoadikusumo, atas nama Menteri Agama RI (ketika itu, KH.M.Dahlan). Dekan Fakultas Tarbiyah dipercayakan kepada KH. Abd. Muthallib Thahir, dan Dekan Fakultas Ushuluddin dipercayakan kepada KH. Saggaf Aljufri. Pada tahun 1979, KH. Abd.Muthalib Thahir berpulang ke Rahmatullah. Maka ditunjuklah Drs. Husein Alyafie sebagai Pelaksana Tugas Dekan (Pts) sampai tahun 1983. Namun karena rangkap jabatan sebagai Anggota DPRD Tk. I Sulawesi Tengah. Drs. Husein Alyafie mengundurkan diri sebagai Pts. Dekan. Beliau digantikan oleh Drs.
Bochari yang kemudian menjadi Dekan definitif Fakultas Tarbiyah. Sejak beralih status dari filial ke Cabang, kedua fakultas tersebut semakin berkembang pesat dan mendapat kepercayaan masyarakat. Sehingga, pada tahun 1984, status kedua fakultas tersebut meningkat lagi menjadi Fakultas Madya berdasarkan PP Nomor 33 tahun 1985. Dengan status baru ini berarti memberikan wewenang untuk menyelenggarakan pendidikan tinggi sampai ke tingkat strata 1 (S1). Sebelumnya hanya memiliki kewenangan terbatas pada tingkat Bacheloriat (Sarjana Muda). Pada tahun 1988, KH. S. Saggaf Aljufri, MA mengundurkan diri dari jabatannya selaku Dekan Fakultas Ushuluddin karena alasan kesibukan selaku Ketua Umum PB Alkhairat. Kepemimpinannya dilanjutkan oleh Drs. Moh.Arsyad Ba’asyien yang waktu itu menjabat sebagai Wakil Dekan. Pada perkembangan selanjutnya, berdasarkan Keputusan Presiden (KEPRES) No. 9 tahun 1987 tentang Susunan Organisasi IAIN. Fakultas Ushuluddin IAIN “Alauddin” di Palu tidak tercantum lagi sebagai Fakultas Cabang, dan harus menerima kenyataan sebagai Fakultas Filial. Baru pada tahun 1993, berdasarkan KEPMENAG No. 389 tahun 1993 tentang Organisasi dan Tata Kerja IAIN “Alauddin” dan KEPMENAG No. 403 Tahun 1993 tentang Statuta IAIN “Alauddin”, status Fakultas Ushuluddin di Palu kembali diakui sebagai Fakultas Cabang. Ada catatan yang tak boleh dibuang begitu saja, bahwa walaupun sempat mengalami degradasi status selama beberapa tahun, namun ibarat api nan tak kunjung padam, Fakultas Ushuluddin. Menyadari akan berbagai potensi dan asset yang dimiliki IAIN “Alauddin” di Palu, terutama jumlah mahasiswanya yang terdaftar pada tahun akademi 1994-1995 mencapai 1.278 orang, semakin memperkokoh keinginan dan alasan untuk memiliki IAIN yang berdiri sendiri. Alasan dan keinginan tersebut direspon dan di-back-up sepenuhnya oleh pemerintah daerah (Gubernur dan DPRD I) dengan memberikan rekomendasi tertulis serta penyediaan lahan 60 ha di Desa Sibedi kecamatan Marawola (9 Km dari kota Palu) untuk pengembangan kampus baru serta sejum-
Kunjungi Website Kami di WWW.Qalamun.web.id
LPM Qalamun lah dana yang diperlukan dalam rangka realisasi keinginan tersebut. Dukungan juga sepenuhnya diberikan oleh MUI Tk.I Sulawesi Tengah dengan memberikan rekomendasi bahwa IAIN “Alauddin” di Palu 25 tahun kedepan menjadi lampiran pengajuan usulan ke Menteri agama RI melalui Rektor IAIN “Alauddin” untuk dijadikan bahan pertimbangan. Namun, lagi-lagi arahpun melintang di separuh jalan perjuangan. Dengan terbitnya KEPRES No. 11 tahun 1997 tentang Pendirian Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN), perjuangan untuk mewujudkan IAIN berdiri sendiri untuk sementara “kandas” di tengah jalan. Walau begitu, secercah harapan pun muncul ke permukaan. Sebab, STAIN merupakan sebuah institute transional formal menuju IAIN yang berdiri sendiri, jika kemudian telah memiliki persyaratan yang dibutuhkan untuk itu.yang pasti, perjuangan harus tetap dilanjutkannya hingga cita-cita terpenuhi.
SEJARAH
Program Studi, yaitu : Aqidah Filsafat, Tafsir Hadits dan Perbandingan Agama. Sesuai Kewenangan yang diberikan bagi STAIN untuk dapat membuka jurusan baru dalam rangka pengembangan maka Sekolah Tinggi ilmu Syari’ah dari Yayasan Pendidikan Datokarama yang langsung dibina oleh IAIN :Alauddin” di Palu sejak tahun 1995, kemudian diintegrasikan dengan STAIN Palu dan menjadi Jurusan Syari’ah dengan dua Program
Edisi IX, September 2016
kelembagaan, peralihan status tersebut cukup merugikan dari sisi eselonosasi pimpinan lembaga, namun di sisi lain sangat memberikan prospek yang lebih cerah. Dengan peralihan status tersebut, STAIN “Datokarama” Palu memiliki otonomi penuh baik dalam pengelolaan ketenagaan, keuangan, sarana dan fasilitas maupun dalam pengembangan mutu akademiknya. Di samping itu, sangat dimungkinkan untuk menyelenggarakan
Peralihan Status Menjadi STAIN Dengan diberlakukannya KEPRES No. 11 tahun 1997 tentang Pendirian Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN), maka seluruh fakultas cabang dari 14 IAIN induk yang ada di Indonesia dengan sejumlah fakultasnya yang tersebar di berbagai daerah secara otomatis beralih status menjadi Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN), termasuk Fakultas Tarbiyah dan Fakultas Ushuluddin IAIN “Alauddin” di Palu. Sebagai tindak lanjut dari KEPRES tersebut di atas, Menteri agama RI mengeluarkan surat keputusan No. 303 tahun 1997 tentang Organisasi Tata Kerja STAIN Palu dan KEPMENAG RI No. 336 tahun 1997 tentang STATUTA STAIN Palu. Dan untuk pengaturan alih status dari Fakultas Daerah menjadi STAIN, Dirjen Bimbaga Islam mengeluarkan Surat Keputusan No:E 136 1997 tentang Pedoman Pengaturan Alih Status tersebut. Konsekwensi logis dari peralihan status tersebut berdasarkan seperangkat aturan seperti yang disebutkan di atas, maka Fakultas Tarbiyah berubah menjadi Jurusan Tarbiyah dengan tiga Program Studi. Yaitu: Pendidikan Agama Islam, Pendidikan Bahasa Arab dan kependidikan Islam. Fakultas Ushuluddin berubah menjadi Jurusan Ushuluddin dengan tiga Alamat Redaksi
Gedung IAIN Palu sekarang
Studi, yaitu: Mu’amalah dan Perbandingan Mazhab/Hukum. Nama Yayasan “Datokarama” kemudian diabadikan menjadi nama STAIN Palu berdasarkan Keputusan Senat STAIN Palu (tanggal 24 Nopember 1997) dengan pertimbangan bahwa nama “Datokarama” memiliki nilai histories sebagai tokoh pembawa pertama agama Islam di lembah Palu dan menjadi nama IAIN yang diperjuangkan sejak awal berdirinya di Kota Palu. Datokarama memiliki nama asli Abdullah Raqi, seorang tokoh yang berasal dari Pagaruyung, kesultanan Padang Pariaman. Selama keberadaannya di lembah Palu (1603-1650 Miladiyah) beliau berhasil mengislamkan raja-raja yang ada di lembah Palu. Datokarama adalah gelaran yang diberikan oleh tokoh-tokoh masyarakat lembah Palu kepada Abdulllah Raqi, berkat jasa dan kealimannya. Orang-orang biasa pula menyebutnya dengan “To Nabaraka” (orang yang memiliki / membawa karamah / kemuliaan, karena telah menyebarluaskan agama Islam di lembah Palu. Secara
Jl. Diponegoro No.23 Kampus IAIN Palu Gedung UKM L.II
DOC
program studi yang bervariasi sehingga dapat menampung minat masyarakat yang beragam dalam kajian keislaman. Bahkan sesuai dengan peraturan yang berlaku, juga dapat membuka program Pasca Sarjana. Selain program-program pendidikan profesional setingkat D1, D2, D3, dan Akta IV. Peluang-peluang tersebut merupakan keuntungan tersendiri yang lebih memungkinkan STAIN “Datokarama” Palu berkembang secara kompetitif untuk menjawab tuntutan dan tantangan masa depan yang lebih berat dan kompleks. Dari perjalanan sejarah STAIN Datokarama Palu yang bila direntang kebelakang mulai sejak dibukanya filial dari IAIN Alauddin Makassar (fakultas Tarbiyah dan Ushuluddin) pada tahun 1966/1967 serta STIS Datokarama tahun 1995, maka STAIN Datokarama Palu sesungguhnya telah berumur 40, suatu usia yang cukup panjang untuk mematangkan diri dalam pelaksanaan tugas dan fungsinya. Oleh karena itu maka kehidupan kampus insya Allah sudah harus dapat menunjukkan ke-
3
matangan dalam semua aspek, baik dalam bidang pendidikan pengajaran, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat serta pembinaan kemahasiswaan. Beberapa tokoh perintis, pimpinan fakultas serta ketua STAIN periode lalu telah amat sangat berjasa dalam meletakkan dasar-dasar pendirian, dan pengembangan IAIN/STAIN, sehingga STAIN Datokarama Palu dapat berkembang, antara lain : Abidin Ma’ruf, SH., Drs. Abu Naim Syar, BA, Drs. HM Ridwan, Drs. H.F Tangkilisan, Drs. H. Rusdi Toana, Zainuddin Abdurrauf, KH. M. Qasim Maragau, KH. Zainal Abidin Betalembah, KH. Muthalib Thahir, KH. Saggaf M. Aljufrie MA., Drs. H. Husein Alyafie M. HI., Drs. H. Bochari, Prof. Dr. HM. Noor Sulaiman PL, dan H.M Arsyad Ba’asyien MH. Kehadiran STAIN Datokarama Palu sebagai Lembaga Pendidikan Tinggi Agama Islam Negeri selama ini, telah ikut serta mewarnai corak pengembangan sumber daya manusia Indonesia pada umumnya dan khususnya daerah Sulawesi Tengah. Para alumni yang telah ditelorkan telah berkiprah pada banyak bidang kehidupan masyarakat, baik sebagai guru / dosen, pegawai Departemen Agama dan Dinas / Instansi lain ditingkat Propinsi / Kota / Kabupaten, politisi (Kota / Kabupaten, Propinsi, Nasional, wirastawan, wartawan, dan tokoh agama / masyarakat di kota/ pedesaan-pedesaan. Jumlah seluruhnya sampai dengan tahun 2006 sebanyak 2910 alumni.Para alumni STAIN Datokarama Palu selalu bersamasama dengan pemerintah dan masyarakat Sulawesi Tengah dalam setiap pembangunan yang dilakukan. Keadaan Sekarang Setelah melalui proses yang panjang, setiap pimpinan dari periode ke-periode tetap selalu berjuang dan berusaha untuk peningkatan Lembaga Datokarama Palu. Oleh karena itu sampai saat ini lembaga STAIN Datokarama Palu telah memiliki beberapa jurusan dan program studi yang ada di STAIN Datokarama Palu. Peralihan Status Menjadi IAIN Palu Enam belas tahun menjadi STAIN, maka tepat pada tahun 2013 keluarlahPeraturan Presiden Nomor 51 Tanggal 6 Agustus 2013 bertepatan dengan Tanggal 28 Ramadhan 1434 H. Sumber: iainpalu.ac.id
Kunjungi Website Kami di WWW.Qalamun.web.id
LPM Qalamun
GORESAN PENA
Edisi IX, September 2016
4
Masyarakat Kampus dan Idealismenya
OLEH MOHAMMAD RAMADHAN Mahasiswa FTIK-MPI semester 3 & Wartawan LPM Qalamun
K
ampus adalah aset besar yang selalu dijadikan sebagai lahan perubahan dan kemajuan suatu bangsa. Orang-orang yang berada di dalam kampus adalah orang-orang yang akan siap untuk melakukan suatu perubahan. Bahkan dalam kehidupan bermasyarakat, sering mengharapkan adanya suatu perubahan ditengahtengah mereka dari kaum intelektual ini, karena mereka menganggap bahwa kampus adalah sebagai sarana dalam mengembangkan diri dan berbagai kreativitas untuk menciptakan ilmu pengetahuan dan wawasan yang lebih baik. Kampus juga sering dianggap sebagai lahan bagi perkembangan orang-orang yang juga memiliki idealisme. Idealisme dalam artian kekuatan yang ada pada diri seseorang untuk membawa dirinya kepada suatu kemajuan, terlepas apakah idealisme itu shahih atau justru sebaliknya, menyesatkan. Dengan adanya idealisme ini, yang akan membawa kampus tersebut mengalami kemajuan. Dalam kehiduAlamat Redaksi
pan kampus, didalamnya terdiri dari berbagai kalangan intelektual, mulai dari mahasiswa, dosen, para staf pegawai, birokrat dan juga pihak rektorat. Bahkan para pakar, seperti pakar pendidikan, pakar sains dan teknologi, dan pakar-pakar yang semua dengan mudah dapat dijumpai disini. Sebagaimana juga diketahui, gerakan-gerakan mahasiswa juga sangat berkembang dikampus. Umumnya mereka yang menyandang status mahasiswa belum merasakan menjadi mahasiswa sesungguhnya jika ketika mereka mengecam pendidikan dikampus tidak ada kegiatan yamg mereka ikuti. Gerakan-gerakan yang muncul banyak sekali, mulai dari yang hanya sebatas bergerak di bidang kajian, penelitian ilmiah, bahkan mereka yang bergerak dalam suatu gerakan ekstrem. Berbagai macam lembaga ini yang menjadi tempat bagi mereka yang ingin mengembangkan berbagai kreativitasnya, dan sebuah gerakan adalah sarana yang sangat strategis untuk mencapai tujuan yang hendak diraih. Banyak orang mengatakan, bahwa mahasiswa adalah agent of change atau agen perubahan. Artinya, setiap perubahan yang terjadi di masyarakat, baik perubahan itu parsial ataupun secara total pasti melibatkan para calon intelektual ini. Kita
Jl. Diponegoro No.23 Kampus IAIN Palu Gedung UKM L.II
dapat melihat, bagaimana perjalanan sejarah bangsa ini. M u l a i dari deklarasi sumpah pemuda, kasus rengas dengklok, kasus pergantian rezim orde lama ke orde baru, kasus penghapusan larangan jilbab, dipastikan mahasiswa adalah sebagai penggeraknya. Demikian juga jatuhnya rezim orde baru, yang diawali oleh serentetan aksi massa sejumlah elemen gerakan mahasiswa yang ada di Jakarta dan daerah-daerah lainnya. Menjadi agent of change bagi sosok para intelektual ini memang sebuah keniscayaan. Namun pada faktanya yang terjadi, potensi kampus untuk menuju perubahan seringkali tidak jelas. Dalam artian perubahan yang dilakukan terkadang justru jauh dari apa yang diharapkan. Karena perubahan yang terjadi terkadang bukanlah perubahan ke arah yang lebih baik, tetapi justru sebaliknya menjadi lebih buruk. Dengan potensi kampus sebagai agent of change, ini juga yang menjadi modal bagi asing untuk menguasai kampus dengan berbagai potensi yang dimilikinya. Asing sangat menyadari bahwa kampus adalah lahan strategis untuk memuluskan cita-cita mereka. Kita bisa melihat bagaimana upaya yang mereka lakukan untuk dapat menguasai kampus, terutama kaum intelektualnya dengan jalan menguasai kebijakan-kebijakan yang ada. Jiwa muda, idealisme yang dimiliki, rasa ingin tahu yang luar biasa ini yang dimanfaatkan oleh asing.
Kampus menjadi sasaran utama memuluskan semua agenda-agenda mereka untuk semakin mengokohkan penjajahan mereka. Berbagai kebijakan yang ada sangat sarat sekali dengan kepentingan-kepentingan mereka. Selain itu dilihat dari sisi lain seiring berkembangnya zaman, idealisme sebagian besar Mahasiswa sudah luntur dengan sifat keapatisannya, Mereka kuliah semata mata hanya mengejar nilai saja, dan mementingkan pribadinya tanpa memikirkan bagaimana teman sekelasnya yang mungkin kesusahan dalam membayar spp dan mėmbiayayai perkuliahannya, belum lagi masyarakat diluar sana yang membutuhkan penerapan ilmu yang kita sudah pelajari dikampus untuk merubah tatanan masyarakat kearah lebih baik, dan bahkan masyarakat sangat membutuhkan kėkritasan Mahasiswa untuk mengkaji dan menyuarakan aspiråsi masyarakat yang tertindas dan merasakan ketidak adilan dari kebijakan pemerintah yang tidak pro kepada rakyat. Inilah fungsi dari peran Mahasiswa yang dikatakan sebagai agen perubahan dan control sosial. Bukan malah mementingkan diri sendiri. Untuk itu marilah kita berbenah diri dan mengapikasikan peran seśungunya seorang Mahasiswa sebagai agen perubahan untuk merubah tatanån masyarakat dan Negara kita menjadi Negara yang sejahtera terbebas dari penindasan, penjajahan dan ketidak adilan menjadi Ňegara yang ďcita citakan oleh bapåk proklamator kita yang tertuang didalam ajaran Trisakti, yaitu Berdaulat di bidang Politik, Berdikari (mandiri) di sektor ekonomi, dan berkepribadian budaya. Sehingga dari konsep ini akan melahirkan keadilan, kesejahteraan, hilang’a penindasan dan penjajahan dari pihak asing.
Kunjungi Website Kami di WWW.Qalamun.web.id
LPM Qalamun
GORESAN PENA
Edisi IX, September 2016
5
Kala Petani di Palu di Ujung Tanduk
OLEH ROHMAT YANI Sekjend Perhimpunan Pers Mahasiswa Indonesia (PPMI) DK Palu
K
elas menengah kebawah. Wacana yang lumrah dan akrab di kalangan masyarakat Indonesia, yang di alamatkan untuk petani. Petani selalu diidentikan dengan masyarakat kelas bawah, berkehidupan pas-pasan, kurang mendapat perhatian pemerintah atau bahkan di asumsikan sebagai masyarakat yang tertinggal. Tidak diketahui pasti mengapa situasi demikian bisa terjadi, berbagai kemungkinan muncul diantaranya dihubung-hubungkan dengan karakter manusia Indonesia (baca: Muchtar Lubis, Manusia Indonesia). Sangat ironi, bila melihat lebih mendalam posisi petani dalam rantai kehidupan bermasyarakat. Dan juga sangat-sangat dan sangat ironi sekali jika melihat bangsa Indonesia sebagai bangsa agraris, beriklim tropis, dan yang masyarakatnya ataupun rakyatnya mayoritas petani, hidup dari hasil bumi dengan bercocok tanam, kehidupan mereka tidak di perhatikan atau lebih tepatnya pemerintah setengah-setengah dalam memperhatikan Alamat Redaksi
mereka, bahkan untuk memenuhi kebutuhan akan sayur dan buah, bangsa kita masih impor dari Negara tetangga, aneh jika melihat lahan pertanian dan sumber daya alam kita yang melimpah. hai ini menjadikan keadilan dan kehidupan yang ideal di Bangsa ini patut dipertanyakan. Demikian adanya juga di Kota Palu Sulawesi-tengah, lahan-lahan pertanian semakin tergerus dengan laju pembangunan, sangat bertolak belakang dengan kebutuhan akan hasil pertanian yang tinggi dan terus meningkat. Perhatian yang kurang ini menjadikan petani sayur di bayoge kota palu berkehidupan pas-pasan bahkan kekurangan. Petani sayur di bayoge mengaku tidak merasakan atau sangat kurang mendapat sentuhan pemerintah melalui dinas pertanian dari pihak penyuluh. harga pupuk yang sangat mahal sangat berinveksi pada kualitas hasil pertanian, bahkan tidak menutup kemungkinan menyebabkan gagal panen. Petani sayur di bayoge tidak hanya harus berhadapan dengan problem pehatian pemerintah, tapi juga harus bernegosiasi dengan cuaca yang panas di kota palu, kota yang memiliki kelembapan 80-82 persen dan hujan yang tidak menentu, tentunya problem air yang tidak mencukupi untuk mengaliri tanaman sayur menjadi hal
Jl. Diponegoro No.23 Kampus IAIN Palu Gedung UKM L.II
yang belum terselesaikan. Air yang sedikit menjadikan para petani di tengah Kota Palu ini berebut air. Bahkan malam hari menjadi waktu yang terpaksa lazim menyusuri saluran air untuk mencari air guna membasahi lahan pertanian mereka. Kesabaran untuk bergantian mengaliri air tentunya menjadi hal yang mau tak mau mereka terapkan. Sumber air yang mengaliri lahan pertanian di bayoge hanya berasal dari satu titik, yaitu dari sungai alam Gunung Gawalise. Apabila hujan mengguyur gunung gawalise, sudah dapat di pastikan kebutuhan air dapat terpenuhi, namun jika cuaca panas dan hujan tidak turun dalam waktu yang relative lama, maka petani harus bisa berhemat dan berbagi air. Tentunya tidak selalu mendapatkan air, bahkan permasalahan air ini menjadi hal inti berhasil tidaknya panen petani sayur bayoge. Belum kelar terkait persoalan air, pesoalan harga jual hasil pertanian jugan menghampiri banak para petani. Harga jual yang rendah pada saat-saat tertentu juga merugikan peteni, alih-alih petani mendapatkan untung, kembali modal saja pada saat harga sayur anjlok sudah syukur. Bahkan masuk kategori sering modal petani tidak kembali saat harga sayur anjlok.
Rata-rata petani sayur di bayoge menanam sayuran: kangkung, bayamn cabut putih/merah, sawi, kacang panjang, kacang buncis cabe rawit, cabe keriting, tomat, ketimun, dan sayur-sayur lainnya yang memiliki umur panen relatif cepat. Antara tahun 2014-2015 harga untuk sayur kangkung, bayam, merah dan bayam putih sangat rendah, untuk satu ikatan besar yang terdiri dari lima ikat kecil dihargai Rp1.000,- per ikat, utuk harga normal satu ikatnya mencapai Rp2.500,- sampai Rp5.000 per ikat. Begitu juga tomat sepanjang tahun 2015-2016 harga yang diberikan kepada petani oleh pengepul per kilonya rata-rata Rp500,- sampai Rp2000,-. Harga jual petani pada hasil panen mereka menadi persoalan yang juga menghampiri mereka, dan tentunya petani mengharapkan solusi dan penanganan dari pemerintah kota palu. Karena tidak ada pihak lain yang dapat diharap untuk menangani persoalan ini Barbagai persoalan menjadi hal yang akrab bagi petani di tengah kota palu, tepatnya di Kelurahan Boyaoge, tentunya ini harus menjadi perhatian beberapa pihak terlebih pemerintah kota untuk melakukan langkah-langkah konkret menangani persoalan yang dihadapai petani, karena hal ini berkaitan dengan kehidupan petani yang menjadi jantung produksin sayur sebagai kebutuhan pokok masyarakat di Palu. Untuk saat ini kesabaran petani dalam menghadapi persoalan patut di apresiasi, dengan berbagai persoalan mereka tetap menanam sayur. Tentunya hal ini harus di perhatikan agar kiranya keberlangsungan petani di bayoge terjamin, dan juga dengan harapan kedepanan masih ada aktifitas pertanian dan para petani di tengah Kota, Kota Palu.
Kunjungi Website Kami di WWW.Qalamun.web.id
LPM Qalamun
GORESAN PENA
Edisi IX, September 2016
6
Lanjutan “Kampusku, Pilihan atau Dipilihkan?” kan pribadi mahasiswa. Kampus pun dituntut bisa menjadi wadah yang membawa perubahan pada mahasiwa dari segi pola pemikiran, yang semulanya cenderung masih labil ketika masih di SMA, saat di saat kampus diharapkan untuk berpikir yang dewasa, sehinga bisa memnyelesaikan persoalan sendiri, bahkan dilingkungannya. Terlepas daripada itu, kembali kepada siswa yang baru lulus SMA, SMA, MA atau tingkat sederajatnya atau biasa disebut dengan calon mahasiswa baru, mayoritas dari sebelum lulus sudah menggadang-gadang kampus atau jurusan di suatu tempat, entah itu universitas negeri maupun swasta, tergantung dari minat dan kepercayaan mereka dalam memilih spesialis bidang pendidikan, Jurusan Pendidikan Keguruan, Agama atau berbagai jurusan yang ada. Namun, banyak kita temui para calon mahasiswa baru bingun gdalam memilih jurusan. Tidak tahu harus mengambil jurusan yang tepat, alasannya karena mendapatkan tekanan dari lingkungan sekitar. Berikut, penulis akan mencoba menguraikan beberapa hal yang membuat para mahasiswa baru, mengalami sebuah dilema atau kebingungan dalam memilih spesialis bidang jurusan. 1. Pilihan Sendiri atau Pilihan Orang Tua.
saat orang tua meminta memilih jurusan lain. Sungguh, ini pilihan berat bagi seorang calon mahasiswa baru. Dilema dalam memilih jurusan, entah harus pilihan sendiri yang otomatis akan menentang perintah orang tua ataukah menuruti orang tua, tapi belum tentu sanggup dalam jurusan tersebut. Banyak dapat kita jumpai kasus seperti ini dan mungkin tidak perlu melihat terlalu jauh, kita sendiri pun ada yang mengalaminya. Dampaknya ada yang berakhir baik dan ada yang berakhir kurang baik, sesuai dengan kesangupan masing-masing. Jika merasa bahwa pilihan orang tuanya adalah the best choice, seorang mahasiswa akan belajar tekun, demi memperlihatkan bakti kepada orang tua. Calon mahasiswa yang seperti ini menganggap, apa yang dipilihkan oleh orang tuanya adalah sebuah tantangan yang harus segera ia pecahkan, apapun resikonya yang penting mencoba dan yakin pasti bisa, tidak jarang pula pilihan orang tuanya memang benar. Akan tetapi, ada pula yang berakhir sebaliknya, karena tidak sanggup dan tidak bisa menjalankan amanat orang tuanya dengan baik, seorang mahasiswa akhirnya memutuskan di tengah jalan pendidikannya. Tentu saja inilah yang paling ditakutkan.
Kadangkala, calon mahasiswa baru terkadang mengalami sebuah tekanan dari para orang tuanya, di mana para orang tua biasanya mendesak para anak untuk memilih jurusan sesuai permintaan mereka dan tanpa bertanya apakah mereka sanggup untuk terjun di dalam jurusan tersebut. Para orang tua seperti ini biasanya berpikir bahwa jurusan yang mereka pilihkan adalah yang terbaik, tanpa perlu meminta persetujuan dari anak-anaknya dan tanpa memperhatikan keterampilan atau bakat yang sudah dimiliki anaknya. Di sinilah para calon mahasiswa baru mengalami sebuah dilema. Seorang mahasiwa yang sudah dari jauh-jauh hari sebelum kelulusan mempersiapkan diri dan belajar sungguh-sungguh untuk bisa terpilih dalam jurusan incarannya, lantas menghentikan impiannya
Selain kasus, di mana para calon mahasiswa mengalami tekanan dari orang tua dalam memilih jurusan, adapula kasus yang biasa kita temui disekitar kita yaitu kasus memilih jurusan karena ikut-ikutan teman genk atau sahabat. Di saat teman genk kita mengambil jurusan Kimia misalnya, kita juga mau mengambil jurusan yang sama padahal kita tidak mempunyai keahlian tersebut. Inilah salah satu sebab banyaknya percetakan sarjana yang tidak ahli dalam bidangnya. Dan, Mengapa demikian? Alasannya yang paling signifikan adalah mereka tidak bisa menjalankan apa yang sudah dipelajarinya di perkuliahan selama kurang lebih empat tahun, selama kuliah mereka cenderung mengerjakan tugas selalu bersama dengan teman-temannya, tidak pernah mencoba mengerjakan diri sendiri, sehingga tidak ada kemandirian
Alamat Redaksi
2. Pilihan Sendiri Atau Pilihan Sahabat.
Jl. Diponegoro No.23 Kampus IAIN Palu Gedung UKM L.II
yang tercipta pada pembentukan prbadi. Nah, tentu saja ini merugikan diri pribadi sendiri karena ketidakpiawaian dalam mengerjakan atau melakukan sesuatu, hanya mengandalkan teman dan tidak pernah mencoba menggali potensi diri sendiri. 3. Pilihan Sendiri atau Pilihan Pasangan. Persoalan ketiga yang dapat pula dapati terhadap seorang mahasiswa baru yang ingin mendaftar, memilih jurusan karena ikutan-ikutan juga namun kali ini bukan dengan teman atau sahabat genk, tapi karena pacar. Kemana pacar atau pasangannya mendaftar kuliah dan jurusan apa, selalu ingin diikuti, tidak mau berada jauh atau kalimatnya lebaynya, tidak ingin terpisahkan dengan pacar. Sungguh ironi dan tidak berpikir logis, harusnya seorang calon mahasiswa baru dapat memiliki pendirian sendirian, target jurusan dan memilih apa yang sebenarnya menjadi potensinya. Sehingga jika lulus dengan jurusan yang sudah ditargetkan, bukankah itu suatu kebanggaan untuk orang tua, teman dan tentu saja pacar? 4. Pilihan Sendiri atau Karena Peluang. Adapun satu lagi yang selalu menjadi permasalahan dalam memilih jurusan, memilih jurusan karena peluang. Dengan melihat data statistik yang telah disediakan di sebuah web universitas, terkadang menjadi alasan memilih jurusan tersebut. Misalnya, seorang calon mahasiswa baru sebenarnya sangat pintar dalam mata pelajaran fisika, namun karena melihat kuota yang disediakan di kampus impiannya relatf sedikit dan pendaftar tahun lalu cukup banyak, maka ia tidak jadi memilih jurusan tersebut. Sementara dengan jurusan Bahasa Jerman yang kurang peminatnya, adalah satu-satunya cara supaya bisa masuk dalam kategori tersebut. Namun, sebenarnya ini pun tidak jadi persoalan karena tetap bisa masuk ke jurusan yang diminati, dengan adanya sistem di perkuliahan yang disebut sistem pindah jurusan, rata-rata bisa pindah sete-
lah menyelesaikan semester dua. Inilah beberapa hal yang menjadi alasan seorang memilih jurusan atau universitas, atas alasan bukan pilihan sendiri atau dipilihkan. Selain penulis mencoba memberikan penjelasan penyebab di atas, penulis juga akan mencoba memberikan tips supaya bisa memilih jurusan sendiri atas dasar pilihan sendiri, bukan karena orang lain atau yang lain. Berikut tips-tipsnya adalah sebagai berikut: 1) Mengenali Potensi Diri. Hal pertama yang perlu dilakukan dalam memilih jurusan bagi seorang calon mahasiwa baru adalah mengetahui bakat atau potensi yang selama ini ada dalam dirinya, atau bisa saja masih terpendam. Sebenarnya banyak cara untuk mengenali potensi diri, salah satunya adalah potensi yang dilihat dari aktivitas kita sehari-hari, dari sekian banyak aktivitas perhatikan, kegiatan mana yang membuat banyak waktu kita tersita, memperhatikan aktivitas yang selalu kita tekuni atau bisa dibilang hobby. Dengan cara ini, kita bisa mengenal potensi misalnya menulis, kita lebih sering menulis fiksi. Maka kita seharusnya masuk kuliah yang memiliki jurusan sastra. 2) Memantapkan Niat. Sebenarnya yang paling utama juga adalah niat, setelah kita menentukna kampus dan jurusan yang kita pilih, maka kita harus memantapkan niat. 3) Berpegang Teguh Pada Pendirian Setelah memantapkan niat, bisanya ada pertentangan dari berbagai pihak. Maka dari itu, kita harus berpendirian teguh. Adapun jika orang tua menentang, cobalah memberikan pengertian dengan tenang, bahwa pilihan kita sudah sesuai dengan keterampilan yang kita punya. Begitupun dengan pertetangan dari teman atau pacar. Penulis adalah Mahasiswa akhir Fakultas Ushuluddin, Adab dan Dakwah.
Kunjungi Website Kami di WWW.Qalamun.web.id
LPM Qalamun
GORESAN PENA
Pengenalan Kehidupan Kampus
B
eberapa hari yang akan datang orientasi pengenalan akademik akan dilaksanakan di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Palu atau lebih tenar disebut dengan OPAK. Diwajibkan seluruh perguruan tinggi di Indonesia melaksanakan pengenalan kehidupan kampus yang berlaku pada masing-masing perguruan tinggi. Namun sistem pelaksanaannya berbeda-beda di setiap perguruan tinggi yang ada. Khususnya di IAIN Palu. Orientasi
OLEH SITI AMANATUL KHAIRIYAH Wartawan LPM Qalamun
pengenalan akademik (OPAK) yang kemungkinan besar tidak melakukan kekerasan atau yang dapat membahayakan orang lain. Jika orientasi pengenalan akademik (OPAK) dengan menggunakan kekerasan, maka tidak ada kesan baik yang ditimbulkan oleh mahasiswa baru khususnya di IAIN Palu. Mestinya pengenalan akademik kampus di seluruh Perguruan Tinggi tidak dengan kekerasan. Sehingga tidak ada keluhan dari mahasiswa baru.
Mahasiswa Baru Jangan Jadi Korban Gedung Tinggi Nan Megah
OLEH MOH. TAKDIR Ketua HMJ ESy & Wartawan LPM Qalamun
K
ampus hijau Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Palu tahun ini telah membukah penerimaan mahasiswa
baru dari target yang ditentukan pihak kampus sebanyak seribu mahasiswa baru. Kenyataannya, target tersebut tercapai bahkan lebih dari angka yang di targetkan. Boleh di kata ini hasil keras dari berbagai pihak kampus dan tdk terlepas peran dari mahasiswa khususnya kepada lembaga keorganisasian mahasiswa yang melakukan sosialisasi di daerah-daerah yang jauh dari informasi kampus. Hanya sja jangan sampai mahasiswa baru tersebut menjadi korban gedung kampus yang menjulang tinggi dan megah. Jangan sampai mereka korban kata kata manis pada saat sosialisasi.
Pihak kampus harus serius memperbaiki fasilitas kampus yang selalu menjadi masalah di kalangan mahasiswa. Menurut saya mahasiswa yang cerdas bukan terbentuk dari gedung kampus yang megah. Tetapi fasilitas kampus lainya harus di perhatikan seperti lab, perpustakaan, wifi dan wc yang selalu menjadi penunjang berlangsungnya proses perkuliahan. Jangan salahkan mereka jika harus teriak menuntut hak mereka. Jangan sampai mereka menjadi korban gedung yang menjulang tinggi dan megah tetapi tidak di dukung fasilitas fasilitas lainnya.
Segenap Crew LPM Qalamun Mengucapkan Welcome to
Kampus Hijau
Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Palu
Mahasiswa Baru, Generasi Penerus dan Pemimpin Bangsa Alamat Redaksi
Jl. Diponegoro No.23 Kampus IAIN Palu Gedung UKM L.II
Edisi IX, September 2016
7
Ranting Retak Karya: Rohmat Yani Sumpah serapah Satu-persatu mulai nampak:, kini Sajian nikmat bakteri hedonis Yang lunglai dan mulai dungu Pada kawula redup bangsa Kau Ya, kau Kau yang agen sosial Kau yang agen kontrol Kau yang agen perubahan Bilang jika tak mampu menyandang Jangan siksa harapan Kau yang gemilang pengetahuan Tak nampakkah secercah kekosongan Sisi terjauh logika Tanpa deretan bongkah batuan realita Tak kenal lagi siapa Jauh meninggalkan sudut jendela Dunia Tinggal retorika Bias makna Apatis Hedonis Iyakah pura-pura Tak melihat mereka Kau hanya lihat kau Betapa lucunya Ironis Salahkan keadaan Pembenaran kau sandarkan Pada hukum alam Mencengangkan Jika boleh sayup bahasa mengadu Tolonglah Tolonglaaaaaaaahhh Tolong Rasakanlah Coba lihatlah Telah nampak setitik air Tergerai di balik lengking bulu mata indah Ibu Pertiwi
Kunjungi Website Kami di WWW.Qalamun.web.id
LPM Qalamun
IAIN PALU
Edisi IX, September 2016
8
Rektor: Mahasiswa IAIN Palu Harus Cerdas Menerima Perbedaan
PALU, QALAMUN- Rektor Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Palu H Zainal Abidin berharap seluruh calon mahasiswa baru yang mengikuti Orientasi Pengenalan Akademik (OPAK) 2016 dan dinyatakan lulus nantinya, dapat menjadi mahasiswa yang cerdas. Cerdas yang ia maksud adalah berjiwa besar dalam menerima perbedaan-perbedaan pendapat yang ada. Hal tersebut ia tekankan saat membuka OPAK IAIN Palu tahun 2016 di auditorium IAIN Palu Senin, 5 September 2016. “Di zaman dulu itu, kalau terjadi perbedaan pendapat tentang suatu hukum misalnya, di kalangan ula-
ma, mereka tidak berkelahi. Mereka saling menghormati. Tapi sekarang, kalau berbeda pendapat sudah berkelahi ,”katanya. Ini kata dia, membuktikan bahwa di zaman seperti sekarang, orang-orang berpendapat hanya ingin memaksakan kehendaknya dan memaksa orang agar pendapat yang ia kemukakan diterima. “Salah satu contohnya perbedaan antara qunut atau tidak. Yang tidak qunut dalilnya ada, yang tidak qunut dalilnya juga ada. Yang bahaya itu yang tidak sholat,”ujarnya. Olehnya dalam kesempatan tersebut ia berharap seluruh calon mahasiswa baru di IAIN Palu mampu menjadi orang-orang yang cerdas dalam segala hal dan yang paling penting kata dia, setelah memperoleh gelar sarjana nanti, calon-calon mahasiswa tersebut dapat menjadi orang-orang yang mampu memecahkan masalah yang terjadi di lingkungan dimana dia berada nantinya.(ndy)
Rektor IAIN Palu Tekankan Pentingnya Berorganisasi
PALU, QALAMUN- Rektor IAIN Palu H Zainal Abidin menekankan seluruh calon mahasiswa baru yang dinyatakan lulus, nantinya untuk bergabung dan aktif di dalam organisasi-organisasi kemahasiswaan di lingkungan IAIN Palu. Sebab menurutnya, mahasiswa yang berorganisasi cenderung lebih mudah berinteraksi saat mengabdi kepada msyarakat, baik lewat kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) maupun setelah memperoleh gelar sarjana nanti. “Yang penting tidak menganggu studi kalian semua. Jadi cari organisasi kemahasiswaan yang kalian suka dan tentunya tidak mengganggu aktivitas perkuliahan kalian,”jelasnya saat membuka OPAK IAIN Palu 2016, Senin 5 September 2016 lalu. Senada dengan itu, Wakil Rektor Bidang kemahasiwaan dan Kerjasama H Muhtadin Dg Mustafa menyatakan, perbedaan antara mahasiswa yang tidak berorganisasi dan berorganisasi sangat jelas terlihat.
Umunya katanya, mahasiswa yangt tidak berorganisai cenderung pendiam dan kurang mampu berinteraksi dengan orang-orang di sekitarnya disebabkan minder. Sangat jauh beda dengan mahasiswa yang berorganisasi dan aktif di dalamnya. “Sebab kalau mahasiswa hanya datang di kampus kuliah kemudian pulang, itu pasti akan kelihatan pas dia terjun kemasyarakat . Dia tidak akan bisa berbuat apa-apa. Dia hanya cerdas dari sisi intelektual tapi tidak memiliki kecerdasan sosial. Nah sementara yang dibutuhkan itu adalah dua-duanya. Olehnya, mulai tahun ini, Ia menegaskan bahwa mahasiswa yang tidak ikut dan aktiv dalam organisasi tidak akan bisa turun KKN dan diwisuda. Itu akan dibuktikan dengan adanya setifikat dari lembaga-lembaga atau organisasi-organisasi kemehasiswaan yang ada di IAIN Palu. “Makanya mahasiswa itu kita dorong karena kita sudah tahu manfaatnya” (ndy)
Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Qalamun IAIN Palu PELINDUNG:Prof. Dr. Zainal Abidin, M.Ag (Rektor IAIN Palu), PENANGGUNG JAWAB: Dr. H. Muhtadin Dg. H. Mustafa, M.HI (Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama), PEMBINA: Arifuddin M. Arif, S.Ag.,M.Ag, Moh. Nur Ahsan, S.Th.I.,M.SI, DIREKTUR: Moh. Ikhwan, WAKIL DIREKTUR: Abd. Hakim, SEKERTARIS: Nurunnisa Mutmainna, BENDAHARA: Kiki Faradila, PIMPINAN REDAKSI: Moh. Arsyandi, REDAKTUR PELAKSANA: Dina Sudartik, Muh. Riski Ramadhan, LAY OUTER: Imron Nur Huda, DEVISI KADERISASI: Muizal (Koordinator), Takdir, Moh. Risal, Halima DEVISI LITBANG: Hanifah Muallimah (Koordinator), Rohmat Yani, Budi Susilo, Saflianti, DEVISI PEMASARAN & KERJASAMA: Farjan (Koordinator), Lilis Oktaviani, Nur Jannah, DEFISI FOTOGRAFER: Riski Mulyati (Koordinator), Amy Noor, Sabilul Muhtadin, Nur Indah. WARTAWAN: Giska, Nadilah, Khozibul Umam, Nurhikmah, Amnah, Nurhikmah Abidin, Widya Wulandari, Nurjannah, Nurlinda, Rismawati, Nurmala, Rahmat Hidayat, Nurul Wahidah, Afrizal Umar, Purnawanto, Ayu Vera, Rahmah M. Kasim, Bahiya Al-Idrus, Rahmat Hidayatullah, Citra Yulia Ningsih, Riska Mulyanasidin, Cony Nurlita, Riswandi, Fathnun Ashar, Riska J, Fitri handayani, Royan Jamil, Irvan, Safriana, Khusnul Khotimah, Sanisa Yunus, Kurnia Said, Siti Amanatul Khairiyah, Liya Barokah, Siti Nangimah, Magfira, Thalita magfirah, Miftahuljannah, Thika Purnamasari, Miftahul Jannah, Rahmi, Moh. Ikhdam, Ramadhan, Moh. Iron, Puput Nurhayati, Moh.Muta’allimin, Wahyu Pamungkas, Moh. Rifqi, Mona Wahyu Ridha Alamat Redaksi
Jl. Diponegoro No.23 Kampus IAIN Palu Gedung UKM L.II
Kunjungi Website Kami di WWW.Qalamun.web.id
LPM Qalamun
Kinerja DEMA FUAD Dinilai Sudah Sesuai Harapan
IAIN PALU
Edisi IX, September 2016
9
OPAK IAIN Palu Harus Bernuansa Akademis Religius
PALU, QALAMUN- Senat Mahasiswa (SEMA) Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah (FUAD) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Palu, menilai kinerja Dewan Mahasiswa (DEMA) FUAD hingga saat ini sudah sesuai dengan harapan. Diantaranya menggelar kegiatan-kegiatan seminar, diskusi-diskusi formal maupun non formal yang sudah diagendakan dalam rapat kerja dan kegiatan-kegiatan di luar dari program kerja tersebut. Ketua SEMA FUAD IAIN PALU Royani mengatakam meski evaluasi terhadap kinerja DEMA FUAD belum dilakukan, ia menilai kinerja DEMA FUAD saat ini sudah baik. “Kami sudah memantau kinerja DEMA FUAD dalam merealisasikan program-program kerja yang sudah disusun dalam rapat kerja dan menurut kami sudah baik, mesi kami belum melakukan evalusi,”ujarnya kepada Qalamun belum lama ini. Menurutnya, kegiatan-kegiatan yang sudah dilakukan DEMA FUAD kaya akan nilai-nilai keislaman, sesuai dengan ciri khas IAIN Palu sebagai kampus agama Islam dan makin menambah wawasan mahasiswa IAIN Palu khususnya mahasiswa di FUAD. “Rencananya evaluasi terhadap kinerja DEMA IAIN Palu akan kami lakukan saat aktivitas perkuliahan di IAIN Palu di semester ganjil ini mulai bergulir,”kata dia.(mut)
Alamat Redaksi
minta lebih menonjolkan aspek akademis dan religiusitas kepada seluruh peserta OPAK tahun ini. “Yang ingin kita tonjolkan dalam OPAK tahun ini adalah pengenalan terhadap budaya akademik diIAIN Palu dan itu diselenggarakan secara ilmiah dan secara rasional. Secara manusiawi dan berbudaya dari aspek akademis dan religiusitasnya,”jelas Waklil Rektor Bidang kemahasiswaan dan Kerjasama IAIN Palu Muhtadin Dg Mustafa kepada Qalamun baru-baru ini. Aspek akademis kata dia, maksudnya bagaimana seluruh maDr. H. Muhtadin Dg Mustafa, M.H.I hasiswa baru yang mengikuti OPAK tahun ini diberi pengetahuan PALU, QALAMUN- Oritentasi Pengenalan Akademik (OPAK) tentang bagaimana sistim perkuliahan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) di IAIN Palu yang diantaranya meliPalu tahun ini diharapkan menjadi puti sistim pembuatan Kartu Rencasarana seluruh mahasiswa baru untuk na Studi (KRS) sebagai syarat mutlak mengetahui iklim di IAIN Palu secara mahasiswa bisa melanjutkan kegiatan baik dan benar.Olehnya seluruh pani- perkuliahan, hubungan antara dosen tia pelaksanaan OPAK tahun 2016 di- dan mahasiswa dalam penyelengga-
Jl. Diponegoro No.23 Kampus IAIN Palu Gedung UKM L.II
raan kegiatan perkuliahan dan hubungan antara mahasiswa yang sudah senior dan yang yunior .“Bagaimana peran-peran lembaga kemahasiswaan di kampus dalam rangka untuk menumbuhkan budaya-budaya ilmiah seperti diskusi , kegiatam-kegiatan seminar dan sebagainya. Naih itu yang ingin kita tonjolkan,”jelasnya. Lewat aspek religiusitas, lanjutnya, panitia OPAK diimbau agar mengedepankan akhlakul karimah dalam memperlakukan seluruh mahasiswa baru yang mengikuti OPAK tahun ini sebaga identitas utama seorang muslim terlebih di kampus agama Islam. “Mahasiswa itu adalah potensi masa depan yangharus diberi pemahaman awal dengan hal-hal yang baik dan benar dan itu lewat pelaksanaan kegiatan OPAK ini,”ujarnya. OPAK IAIN Palu tahun ini diikuti kurang lebih sebanyak 1200 mahasiswa baru yang masuk baik lewat jalur Ujian Masuk Perguruan Tinggi Agama Islam Negeri (PTAIN) maupun lewat jalur mandiri. (NDI)
Kunjungi Website Kami di WWW.Qalamun.web.id
LPM Qalamun
IAIN PALU
Edisi IX, September 2016
IAIN Palu Target Telorkan 500 Sarjana Rektor Imbau Panitia Wisuda Siapkan Lahan Parkir
WISUDA: Rektor IAIN Palu Prof. Dr. Zainal Abidin, M.Ag mewisuda mahasiswa Strata 1 dan Strata 2 pada acara wisuda ke 2 IAIN Palu tahun 2015.
PALU, QALAMUN- Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Palu menargetkan akan menelorkan sebanyak 500 mahasiswanya pada wisuda 22 September 2016 mendatang. Rencananya prosesi wisuda akan digelar di Auditorium IAIN Palu. Target tersebut mengalami kenaikan dibanding tahun 2015 yang sebanyak 450 orang. Ketua Panitia Wisuda IAIN Palu Moh.Akbar menjelaskan bahwa target tersebut mencakup mahasiswa Strata 1 (S 1) dan Strata 2 (S 2). Dimana pada wisuda kali ini, sebanyak 50 orang mahasiswa Strata 2 juga dipastikan bakal ambil bagian dalam wisuda yang rencanaya bakal dihadiri pejabat Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah dan Pemerintah Kota Palu serta Pemerintah Kabupaten Sigi. “Kita menargetkan 500 mahaAlamat Redaksi
siswa yang akan diwisuda tahun ini. 450 orang mahasiswa Strata 1 dan 50 orang mahasiswa Strata 2,”ujarnya kepada Qalamun saat ditemui diruangannya pertengahan Agustus kemarin. Pendaftaran wisuda sendiri kata Moh.Akbar, sudah dibuka sejak 11 Agustus dan ditutup pada 20 September 2016. Biaya wisuda yang dipatok IAIN Palu pada wisuda kali ini sebesar Rp750 ribu bagi mahasiswa S 1 dan Rp1 juta bagi mahasiswa S 2. Dikesempatan yang lain, Rektor IAIN Palu Zainal Abidin mengingatkan panitia wisuda agar menyediakan lahan parkir yang memadai. Sebab diperkirakan tamu undangan yang bakal hadir dalam wisuda kali ini lebih kurang 1000 orang, tak terkecuali keluarga wisudawan dan tamu dari Pemprov Sulteng, Pemkot
Jl. Diponegoro No.23 Kampus IAIN Palu Gedung UKM L.II
Palu dan Pemkab Sigi. Yang paling penting, ia mengimbau agar panitia menjamin betul kemanan kendaraan tamu undangan yang bakal hadir. “Agar tidak terjadi penumpukan kendaraan di dalam kampus. Keamanan utamanya masalahperparkiran, ini harus disikapi secara serius. Olehnya saat ini panitia sudah harus menyiapkan lokasi untuk parkir. Serta menjamin keamanan kendaraan para undangan,” pesan Rektor IAIN Palu Zainal Abidin dalam rapat persiapan wisuda di Auditorium IAIN Palu beberapa waktu lalu. Begitu pula dengan konsumsi serta pengaturan dan penempatan komsumsi yang akan diberikan kepada undangan saat mengikuti acara wisuda tersebut dan konsumsi pejabat yang hadir.(han)
10
Ini Gelar-gelar Baru Sarjana di PTAIN
JAKARTA, QALAMUN - Kementerian Agama (Kemenag) Republik Indonesia (RI) baru-baru ini mengeluarkan kebijakan baru terkait penamaan gelar yang disematkan pada seluruh alumni Perguruan Tinggi Agama Islam Negeri (PTAIN) di Indonesia. Perubahan penamaan gelar tersebut berdasarkan Keputusan Kementerian Agama (Kemenag) RI Nomor 33 Tahun 2016 tentang Gelar Akademik Pada Perguruan Tinggi Keagamaan. Perubahan gelar yang dimaksud, yakni perubahan gelar yang tidak lagi mencantumkan huruf “I” pada setiap gelar Alumni PTAIN. Misalnya, pada Jurusan Tarbiyah/Pendidikan di PTAIN bergelar S.Pd.I (Sarjana Pendidikan Islam), maka pada regulasi baru ini, gelarnya berubah menjadi S.Pd saja tanpa ada tambahan huruf “I” atau yang diketahui singkatan dari “Islam”. Begitu juga dengan gelar kesarjanaan lulusan PTAIN, seperti S.E.I (Sarjana Ekonomi Islam) menjadi S.E saja. Juga S.Sos.I (Sarjana Sosial Islam) menjadi S.Sos dan S.H.I (Sarjana Hukum Islam) menjadi SH dan seterusnya. Sejumlah gelar akademik baik baik Sarjana S1, S2 dan S3 yang berlaku sejak tahun 2009 lalu secara resmi dinyatakan tidak berlaku lagi dengan dikeluarkannya Peraturan Menteri Agama (PMA) RI nomor 33 Tahun 2016 Tentang Gelar Akademik Perguruan Tinggi Keagamaan tersebut. Sebagaimana diketahui, gelar akademik dahulu berlaku dengan mengacu pada PMA No. 36 Tahun 2009 Tentang Penetapan Pembidangan Ilmu dan Gelar Akademik di Lingkungan Perguruan Tinggi Agama. Diantara gelar di dalam PMA tersebut misalnya untuk Starata Satu (S1); S.Ud (Sarjana Ushuluddin untuk Fakultas Ushuluddin), S.Sy (Sarjana Syariah)...,
Kunjungi Website Kami di WWW.Qalamun.web.id
LPM Qalamun S.Kom.I(Sarjana Komunikasi Islam untuk Fakultas Dakwah,S.Pd.I (Sarjana Pendidikan Islam untuk Fakultas Tarbiyah) dan SE.Sy (Sarjana Ekonomi Syariah untuk Fakultas Ekonomi). Dengan berlakunya PMA Nomor 33 Tahun 2016, ini maka gelar akademik yang berhak disandang oleh mahasiswa setelah menyelesikan studi maka penulisannya wajib menggunakan bahasa Indonesia sesuai dengan kaidahnya. Dan gelar akademik yang sekarang ini resmi diatur bersifat akomodatif terhadap perkembangan ilmu. Sesuai dengan PMA yang baru tersebut diatas maka untuk Fakultas Ushuludin gelarnya S.Ag(Sarjana Agama) kecuali untuk jurusan Pemikiran Politik Islam yaitu S.Sos (Sarjana Sosial). Untuk Fakultas Syariah gelarnya SH (Sarjana Hukum). Fakultas Adab, S.Hum (Sarjana Humaniora). Fakultas Dakwah dan Komunikasi, S.Sos (Sarjana Sosial). Fakultas Tarbiyah, S.Pd (Sarjana Pendidikan). Fakultas Ekonomi dan Bisnis gelarnya SE (Sarjana Ekonomi) kecuali jurusan Akuntansi Lembaga Keuangan Syariah, S.Tr.Akun (Sarjana Terapan Akuntansi) dan Jurusan Akuntansi Syariah, S.Akun (Sarjana Akuntansi). Fakultas Psikologi bergelar S.Psi (Sarjana Psikologi). Sedangkan untuk Studi Islam Interdisipliner dan Ma`had Aly yang baru saja diresmikan mempunyai gelar S.Ag (Sarjana Agama) bagi para alumninya. Untuk Ilmu Perpustakaan dan Informasi Islam bergelar SIP (Sarjana Ilmu Perpustakaan). Sedangkan untuk strata dua (S2), gelarnya hanya mengganti “S” (Sarjana) menjadi “M” (Magsiter) dan selanjutnya sesuai dengan Fakutas/ Jurusan. Dan untuk S3 (strata tiga) semua Fakultas/Jurusan/Bidang Keilmuan gelarnya “Dr” (Doktor). PMA Nomor 33 Tahun 2016 ini telah ditetapkan dan diundangkan pada tanggal 09 Agustus 2016 serta telah dicatat dalam Berita Negara RI Nomor 1170 Tahun 2016. Alamat Redaksi
IAIN PALU
Edisi IX, September 2016
11
UKT di IAIN Palu Terus Membengkak
DOC : Wakil Rektor Bidang Administrasi Umum, Perencanaan dan Keuangan IAIN Palu, Ubay Harun PALU, QALAMUN- Kocek yang mesti dikeluarkan mahasiswa baru tahun ini di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Palu untuk biaya pembayaran Uang Kuliah Tunggal (UKT) meroket. Besarannya pun lumayan, Rp 1,4 juta dana yang mesti dibayar tiap mahasiswa baru tahun ini untuk melanjutkan studi Strata 1 nya di IAIN
PALU. UKT tersebut dibayar mahasiswa tiap semesternya. Bukan tanpa sebab IAIN Palu menaikkan besaran UKT per semesternya bagi mahasiswa baru tahun ini. “Besaran Uang Kuliah Tunggal (UKT) yang harus dibayarkan mahasiswa baru tahun ini berdasarkan Keputusan Menteri Agama (KMA) Nomor 289 Tahun 2016 Tentang UKT Pada Perguruan Tinggi Keagamaan di Kementerian Agama Tahun Akademik 2016-2017,” jelas Wakil Rektor Bidang Administrasi Umum, Perencanaan dan Keuangan IAIN Palu Ubay Harun kepada Qalamun belum lama ini. Berdasarkan KMA Nomor 289 Tahun 2016 tersebut, besaran UKT yang mesti dibayarkan mahasiswa baru yang melanjutkan pendidikan S 1 nya di Perguruan Tinggi Agama Islam Negeri (PTAIN) di Indonesia terbagi atas 4 kategori. Yakni kategori I Rp 400 ribu, kategori 2 Rp 1,1 juta, kategori 3 Rp. 1,4 juta, dan kategori 4 Rp 1,7 juta. Artinya, besaran UKT yang dipatok IAIN Palu kepada setiap mahasiswa baru tahun akademik 2016-2017 berada di kategori 3.
“Untuk sementara besaran biaya UKT yang mesti dibayar mahasiswa baru tahun ini disetarakan sebesar Rp. 1,4 Juta,”kata Ubay Harun. Selanjutnya biaya UKT yang harus dibayar mahasiswa IAIN Palu tahun akademik 2016-2017 ini lanjut dia akan mengalami perubahan “Tinggal nanti dilihat ketikadata mahasiswa tahun ini telah diverifikasi. Misalnya ada mahasiswa yang termasuk kategori satu, maka UKT yang mesti dia bayar hanya Rp400 ribu. Sisanya terserah mereka, apakah mau diambil kembali atau untuk pembayaran UKT semester berikutnya. Begitu pula mahasiswa yang berada di kategori dua, tiga dan empat Kepastian besaran biaya UKT bagi setiap mahasiswa baru tahun ini akan ditentukan setelah data semua mahasiswa telah masuk dan diverifikasi. Berbeda dengan UKT untuk mahasiswa IAIN Palu tahun akademik 2014-2015 dan 2015-2016. Besaran UKT hanya terbagi 3 kategori yakni kategori 1 Rp 400 Ribu, kategori 2 Rp. 950 Ribu, dan kategori 3 Rp 1.25 juta. (iim)
Pihak IAIN Palu Takkan Mundur Terkait Gugatan Kepemilikan Tanah 400 Meter Persegi PALU, QALAMUN- Pihak Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Palu menegaskan tidak akan berhenti untuk menuntut ganti rugi atas tudingannya terhaPaludap pemilik tanah seluas 400 meter persegi yang berada di sebelah barat IAIN Palu tepatnya di samping Palu Grand Mall (PGM), Sutomo dan Nirma Djanggola yang dibeli oleh pihak IAIN Palu. Pasalnya, dikemudian hari tanah tersebut bermasalah sebab disinyalir Sutomo dan Nirma Djanggola menyerobot tanah milik orang lain yang juga ada di sana kemudian menjualnya kepada pihak IAIN Palu yang
Jl. Diponegoro No.23 Kampus IAIN Palu Gedung UKM L.II
waktu igtu masik berstatus Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Palu. Padahal tanah tersebut rupanya juga telah dibeli oleh pihak PGM. Alhasil saat dibawa ke Mahkamah Agung (MA), MA memutuskan memenangkan pihak PGM atas kepemilikan tanah tersebut. “Ibu Nirma Djanggola membuat pengakuan dan pernyataan di depan pengadilan bahwa tanah tersebut bukan miliknya. Dengan pengakuan ibu nirma itu kita kalah. Ppadahal dia yang menerima uang dengan suaminya Sutomo yang dibuktikan
dengan nota pembelian yang kami punya,”jelas Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama IAIN Palu Muhtadin Dg Mustafa kepada Qalamun beberapa waktu lalu. Apesnya uang sebesar Rp450 juta yang sudah dipakai untuk membeli tanah tersebut tidak kembali. Hingga saat ini ia mengaku p;ihak IAIN Palu takkan berhenti untuk mengusut kasusu tersebut dan akan terus menuntut Nirma Djanggola bersama suaminya Sutomo yang dianggap teah membohongi mereka. (zal)
Kunjungi Website Kami di WWW.Qalamun.web.id
LPM Qalamun
IAIN PALU
Edisi IX, September 2016
12
Akademik Diimbau Berperan Aktif 2016 Perbankan Civitas Wujudkan Visi dan Misi IAIN Palu Syariah Target Buka zaman dan kemajuan ilmu pengeta- mental baja dan tekat yangkuat untuk huan. mewujudkan semua itu. Jangan berEnam Kelas Baru “Kita tunjukan bahwa Islam mental kaca yang ditoki sedikit lang PALU, QALAMUN - Tahun ini Jurusan Perbankan Syariah menargetkan akan membuka 6 kelas baru untuk mahasiswa baru tahun ini. Mengingat, Jurusan Perbankan Syariah di kampus-kampus agama Islam di Indonesia merupakan salah satu jurusan yang paling diminati oleh calon mahasiswa baru. Hal itu disampaikan Ketua Jurusan Perbankan Syariah Siti Nurkhaerah kepada Qalamun belum lama ini. “Kelebihan Jurusan Perbankan Syariah ini, kalau melihat dari kurikulumnnya lansung ke praktisinya atau praktek. Untuk praktek itu di bank mini yang kita punya minimal 2 kali,”ujar Siti. Padahal Jurusan Perbankan Syariah kata dia, masih berumur satu tahun, mulai dibuka pada penerimaan mahasiswa baru tahun 2015. Sejak mulai dibuka tahun lalu, Jurusan Perbankan Syariah sudah membuka 2 kelas. Bahkan tahun depan ia menargetkan Jurusan Perbankan Syariah sudah harus memisahkan diri dari Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam (FSEI) yang saat ini masih menjadi tempat jurusan tersebut bernanung. Jika pemisahan jadi dilakukan, Siti mengatakan Jurusan Perbankan Syariah akan bernaung di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI), dimana FEBI akan memiliki dua jurusan, yakni Jurusan Ekonomi Syariah dan Jurusan Perbankan Syariah.(fit)
Alamat Redaksi
DOC : Rektor IAIN Palu, Prof. Dr. H. Zainal Abidin, M.Ag PALU, QALAMUN – Rektor Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Palu Zainal Abidin menekankan seluruh civitas akademika IAIN Palu agar berperan aktiv mewujudkan visi dan misi IAIN Palu yakni menjadi kampus agama Islam yang unggul dalam kajian islam klasik dan sejajar dengan perguruan tinggi islam yang maju di Indonesia. “Untuk mewujudkan visi dan misi IAIN Palu seluruh cifitas akademika di IAIN Palu harus bekerjasama dengan baik,mulai dari dosen,pegawai dan mahasiswanya agar apa yang kita cita-citakan bisa terwujud dan kita bisa sejajar dengan perguruan-perguruan tinggi islam yang sudah lebih dulu maju”, harapnya saat membuka kegitan pembekalan Kuliah Kerja Profesi (KKP) dan Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) pada Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam (FSEI) dan Fakultas Ushuluddin, Adab dan Dakwah (FUAD) di Auditorium IAIN Palu awal Agustus lalu. Islam klasik, kata dia, dipilih karena dapat bertahan dan mampu menyesuaikan dengan perkembangan
Jl. Diponegoro No.23 Kampus IAIN Palu Gedung UKM L.II
klasik adalah islam yang moderat, sung hancur. Kita harus seperti baja bisa menyesuaikan dengan kemajuan yang makin ditoki makin berbentuk”. teknologi dan ilmu pengetahuan ser- (ihw) ta bisa bergaul dengan agama-agama mana saja,”jelasnya. Visi dan Misi Selain itu tambahnya, mahaIAIN Palu siswa juga harus bisa membaca kitabkitab klasik agar visi dan misi tersebut Visi: terwujud. “IAIN Palu mempunyai visi Ung Olehnya IAIN Palu akan lebih gul dalam kajian Islam klasik dan intens melaksanakan pelatihan-pelatisejajar dengan PTKIN 2035” han baca tulis kitab gundul dan pembinaan kepada mahasiswa. Misi: 1. “Karena Islam klasik, jadi Menjadikan pendidikan dan pengajaran, penelitian dan pengMahasiswa itu harus bisa baca kitab abdian kepada masyarakat yang klasik. Ini yang coba pelan-pelan kita unggulan dalam akhlakul katerapkan. Olehnya itu, Rusunawa (Rurima. mah Susun Mahasiswa) milik IAIN 2. Menjadikan IAIN Palu sebagai Palu yang ada itu akan kita jadikan pusat studi keagamaan yang bertempat pembinaan dan pelatihan mabasis kajian Islam klasik. hasisswa agar bisa berbahasa arab dan Menjadikan pelayanan akadebahasa asing supaya bisa membaca mik, administrasi yang berkualikita klasik karna kitab klasik itu bertas dan prima. 3. Menjadikan IAIN Palu yang bahasa arab”ujarnya. Ia juga megimbau agar seluruh maju dan dapat berkompetisi dengan perguruan tinggi Islam pegawai, dosen dan mahasiswa IAIN yang maju di Indonesia. Palu terus meningkatkan kualitas di4. Menghasilkan intelektual musrinya demi mewujudkan visi dan misi lim yang bermanfaat dan terbentersebut. tuknya potensi insani yang ung “kalau kita mau sejajar dengul dengan berkearifan lokal. gan perguruan tinggi islam yang maju 5. Mempersiapkan mahasiswa untentu kita harus meningkatkan kulitas tuk menjadi anggota masyarakat mahasiswa kita. Mahasiswa itu harus yang memiliki kedalaman spirmampu bersaing dan berprestasi. Dositual, keluhuran akhlak, kemaen juga harus berkualitas dan harus tangan profesional dan keluasan doktor. Maka dari ada beberapa dosen ilmu dan teknologi yang berbasis Islam klasik. kita suruh sekolah lagi biar bisa dapat 6. Mengembangkan dan menyegelar doktor,”tekannya barkan pengetahuan Islam, Dirinya berharap mahasiswa seni yang berbasis Islam dan dan seluruh dosen dan pegawai di teknologi serta berusaha untuk lingkungan IAIN Palu agar memiliki menerapkannya dalam rangka semangat dan mental yang kuat untuk meningkatkan pemberdayaan mewujudkan visi dan misi tersebut. potensi, dan memperkaya kultur “kita semua baik itu mahanasional. siswa maupun dosen harus memiliki Kunjungi Website Kami di WWW.Qalamun.web.id
LPM Qalamun
KOTA PALU
Edisi IX, September 2016
IAIN Palu – Pemkot Palu Jadikan Palu Barat Wisata Religi
BAKAL JADI KAWASAN WISATA RELIGI : Salah satu masjid tertua di Kota Palu, berada di wilayah Kecamatan Palu Barat. Rencana dalam beberapa tahun kedepan Pemerintah Kota Palu bekerjasama dengan IAIN Palu bakal menjadikan kawasan Palu Barat sebsgai kawasan wisata religi setelah sebelumnya kesepakatan antara ke dua belah pihak tercapai. (INT)
PALU, QALAMUN - Pemerintah Kota Palu, Sulawesi Tengah, bersama Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Palu, segera merealisasikan kerjasama untuk mewujudkan kota Palu bagian barat sebagai Kawasan Religi. Asisten Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Sekretaris Daerah Kota Palu, Arfan, di Palu, Kamis, menyebut realisasi itu diawali dengan penandatangan nota kesepahaman (MoU) sebagai penguatan kerjasama antar kedua belah. ”Iya, gagasan dan ide serta bentuk-bentuk program yang ditawarkan oleh IAIN Palu, termuat dalam MoU yang nantinya akan ditandatangani oleh Walikota dan Rektor IAIN,” ungkap Arfan Menurut Arfan, penandatanganan MoU antar kedua belah pihak akan dilaksanakan pada pembukaan Festival Pesona Palu Nomoni (FPPN) 23 September 2016 untuk segera ditinAlamat Redaksi
dak lanjuti dengan kerja-kerja yang maksimal. Ia menjelaskan bahwa kecamatan religi merupakan salah satu sub yang tertera dalam MoU tersebut, untuk dilaksanakan dan didukung dengan beberapa program lainnya di antaranya yakni pembinaan majelis taklim, pembinaan generasi muda, penelitian situs Datokarama, pendidikan baca tulis Alquran serta pembinaan remaja Islam Masjid dan Khalaqah. Program-program tersebut, tekan dia, harus menjadi prioritas dalam implementasi kerjasama dua belah pihak agar komitmen yang dibangun dapat membuahkan hasil secara maksimal dan tidak sebatas konsep semaata. “Sejauh ini Pemkot Palu telah membangun kerjasama dengan berbagai pihak, namun hanya sampai di MoU, tidak diikuti dengan kegiatan yang tampak di lapangan. Nah, kita tidak inginkan seperti itu lagi,” tekannya.
Jl. Diponegoro No.23 Kampus IAIN Palu Gedung UKM L.II
Terkait hal itu, kepala Pusat Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M) IAIN Palu, Rusli Takunas, mengatakan bahwa pihaknya telah memberikan draf MoU yang isinya meliputi program nonfisik yaitu kecamatan Religi, pembinaan keagamaan baca tulis Alquran ke Pemkot. Selain itu, urai dia, penelitian dan perancangan makam datokarama sebagai situs religi, program studi Islam intensif khalaqah, revitalisasi forum pembaharuan untuk toleransi umat beragama, pembinaan remaja Islam masjid yang didampingi oleh sarjana lulusan IAIN, pembinaan mental masyarakat serta mewujudkan lingkungan religi. “Poin-poin program tersebut merupakan turunan dari kecamatan religi, yang bertujuan untuk menampakkan kecamatan religi itu sendiri. Dimana, kecamatan religi tidak sekedar nama, tetapi perlu adanya pembinaan berbasis keagamaan,” jelasnya. (ANT)
13
MUI Palu Larang Wanita Bersuami Pamer Foto di Sosmed PALU,QALAMUN-Majelis Ulama Indoneisa (MUI) Kota Palu akan mengeluarkan fatwa terkait larangan perempuan bersuami memamerkan foto ke media sosial. “MUI secara kelembagaan akan membahas larangan perempuan berstatus istri yang upload foto ke medsos,” kata Ketua MUI Palu Zainal, di Palu, belum lama ini. Ia mengatakan, MUI fokus melarang perempuan, utamanya perempuan muslim yang berstatus istri upload foto ke medsos dengan melihat beberapa pertimbangan. Dia menguraikan perempuan yang telah berstatus istri telah memiliki wadah rumah tangga yang tentu secara Islam, kewajibannya jauh lebih berat ketimbang perempuan muslim yang belum menikah. Di antaranya yaitu kecantikan serta gaya perempuan dalam berpakaian dan berdandan atau mempercantik diri, hanya diberikan untuk suaminya, bukan kepada orang banyak. “Perempuan yang sudah menikah memiliki wadah tersendiri yaitu rumah tangga, maka apa yang dia lakukan harus tidak berdampak buruk terhadap rumah tangganya,” kata Zainal. Namun, sebut dia, bukan berarti bahwa MUI Palu tidak memberikan larangan atau fatwa terhadap perempuan muslim yang memajang foto pribadinya di media sosial, yang menggairahkan atau memamerkan auratnya. MUI Palu juga akan membahas hal tersebut, dikarenakan dalam Islam perempuan sudah baliq atau telah mengalami menstruasi wajib untuk menutup aurat, dan tidak boleh memamerkan aurat untuk dilihat oleh banyak orang.(viv)
Kunjungi Website Kami di WWW.Qalamun.web.id
LPM Qalamun
UMUM
Edisi IX, September 2016
14
Uang Panai Momentum Kebangkitan Perfilman Palu Demi Tonton
Uang Panai, Warga Tolitoli Tempuh 500 Kilometer
TOLITOLI, QALAMUN- Film uang panai atau yang lebih dikenal dengan uang mahar membuat sebagian besar warga Kabupaten Tolitoli, rela ke Kota Palu untuk menyaksikan film produksi Makitta Cinema yang diputar secara serentak di bioskop seluruh tanah air sejak 25 Agustus 2015 lalu. FOTO BARENG: Produser Uang Panai Mahar(L) The Movie Andi Syahwal Mattuju (pertama dari kanan) dan pemeran tokoh utama Risna dalam film Uang Panai Mahar(L) Nur Fadhilah (ke empat dari kanan) bersama kru Uang Panai Mahar(L) The Movie berfoto bersama salah satu penggemar usai talkshow di MEC English Palu
PALU, QALAMUN - Film Uang Panai Mahar(L) diharapkan menjadi momentum bangkitnya perfilman di Kota Palu yang saat ini masih tampak lesu. Produser Film Uang Panai Mahar (L) Andi Syahwal Mattuju berharap lewat film yang mulai tayang serentak di seluruh bioskop di Indonesia, 25 Agustus mendatang, merangsang cineas-cineas muda Kota Palu agar makin bergairah untuk menghasilkan film-film lokal, meski baru sebatas film pendek. “Kami berharap film Uang Panai Mahar(L) ini menjadi momentum kebangkitan perfilman di Kota Palu dan di Indonesia Timur,”kata Andi Syahwal Mattuju dalam talkshow film Uang Panai Mahar(L) di MEC English Palu, Rabu malam 17 Agustus 2016. Film tersebut kata dia, juga menjadi ajang pembuktian, bahwa cineas-cineas muda di kawasan Indonesia Timur juga mampu menghasilkan film yang mampu bersaing di kancah perfilman nasional. Mengingat Alamat Redaksi
film-film karya cineas-cineas muda di kawasan Indonesia Timur masih dipandang sebelah mata oleh cineascineas di kawasan Indonesia Barat yang dikenal tak pernah absen memproduksi film-film berskala nasional hingga internasional. “Kita ingin membuktikan bahwa cineas-cineas muda Kota Makassar dan Palu juga tidak kalah bersaing dan mampu menghasilkan film-film yang dapat bersaing di skala nasional,”ujarnya. Dalam talkshow tersebut hadir pemeran utama dalam film produksi Makkita Cinema Production, Nur Fadillah yang dipercaya memerankan tokoh Risna dan Music Director Uang Panai Mahar(L) yang juga Owner MEC English Indonesia Muh. Eka Prachandra. “Animo masyarakat Kota Palu untuk menyaksikan film UANG PANAI’ MAHAR(L) ini sangat tinggi. Makanya Kota Palu menjadi tempat ke dua nonton bareng (nobar)
Jl. Diponegoro No.23 Kampus IAIN Palu Gedung UKM L.II
film Uang Panai Mahar(L) ini setelah Makassar,”ucap Andi Syahwal Mattuju. Sebelumnya kru film Uang Panai Mahar(L) juga telah bertandang ke kediaman Wakil Walikota Palu Sigit Purnomo Said. Kedatangan mereka untuk meminta dukungan Pemerintah Kota Palu untuk bersama-sama meningkatkan perfilman di Kota Palu sekaligus memperkenalkan film diproduksi dan diaktori 100 persen anak-anak muda Kota Makassar itu. Film Uang Panai Mahal(R) menceritakan tentang uang mahar sebelum menikah dari suku Bugis Makassar yang biasa disebut dengan Uang Panai. Film yang bergenre komedi romantis ini mengisahkan bagaimana perjuangan seorang laki-laki saat ingin meminang gadis Bugis Makassar yang syaratnya harus menyanggupi sejumlah Uang Panai yang ditetapkan orang tua dari si gadis.(ndi)
Jarak Tolitoli dengan Kota Palu sekitar 500 kilometer dan ditempuh sekitar 16 jam dengan kendaraan bermotor. “Saya bersama keluarga sebelumnya sudah mengagendakan untuk nonton film panai, yang mana film itu sangat menarik bagi saya,” tukas Andri warga Kelurahan Panasakan, Tolitoli ketika ditemui KabarSelebes.com Sabtu (27/8/2016). Dikatakannya, tradisi yang masih melekat di kalangan suku bugis makassar tersebut sangat menarik untuk menjadi perhatian dikarenakan sudah menjadi pembicaraan yang santer, terutama ketika seorang pria akan melamar seorang gadis yang berdarah bugis maupun makassar dengan menggunakan dana yang lumayan menguras kantong. “Tentunya film ini menjadi salah satu bentuk perhatian bagaimana kita mengenal lebih dekat dengan budaya bugis makassar dalam arti kata pelamaran yang mungkin banyak yang belum diketahui oleh suku lain yang punya calon gadis bugis makassar,”tandasnya.(ks)
Kunjungi Website Kami di WWW.Qalamun.web.id
LPM Qalamun
You
Kuliah di
IAIN Palu Nggak Kalah Dengan PTAIN di Daerah Lain
M
enurut teman kita ini yah gan, namanya Abdul Rahman, IAIN Palu itu nggak kalah hebatnya dengan Perguruan Tinggi Agama Islam Negeri (PTAIN) lainnya yang ada di Indonesia sehingga pendidikan Strata 1 (S 1) yang ia kenyam di IAIN Palu ia yakini akan sangat bermanfaat bagi dia, baik saat masih kuliah ter- lebih usai memperoleh gelar sarjana dan terjun ke masyarakat. “Kualitas pendidikan di IAIN Palu nggak kalah dengan kampus-kampus agama Islam lainnya yang ada di Indonesia, makanya saya pilih kuliah di IAIN Palu,”katanya. Padahal nih yah gan, kawan kita yang mengambil pendidikan pada Jurusan Ahwalul Syaksiah atau hukum keluarga (AS) di Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam (FSEI) ini mendapat beasiswa kuliah di kampus agama islam di Yogyakarta loh. “Kesuksesan semuanya tergantung dari kita. Apa kita mau berusaha untuk mencapainya atau tidak,”tutupnya.
IAIN Palu Karena Apa Gan???
S
ulawesi Tengah (Sulteng) punya belasan perguruan tinggi, baik perguruan tinggi swasta maupun negeri loh gan. Dari sekian banyak kampus di Sulteng, ada beberpa perguruan tinggi yang dianggap sebagai kampus favorit oleh masyarakat Sulteng dan semuanya berada di ibu kota Provinsi Sulawesi Tengah yaitu Kota Palu gan. Terlihat dari antusiasme orang tua dan calon mahasiswa baru untuk mengenyam pendidikan Strata 1 di sana dan jumlah mahasiswa baru yang mencapai ribuan tiap tahunnya, sebut saja Universitas Tadulako yang merupakan perguruan tinggi negeri dan Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen Informatika dan Komputer (STIMIK) Bina Mulya Palu yang merupakan kampus swasta. Lantas agan-agan pilih kuliah di IAIN Palu karena apa? Apa karena sebagai pelarian semata, apa karena terpaksa? Atau memang karena kata hatinya agan-agan dan ingin mendapat ilmu dunia dan akhirat di IAIN Palu? Yuk kita simak alas an kawan-kawan mahasiswa baru IAIN Palu tahun 2016 ini gan.
Alamat Redaksi
SUARA MABA
Dari Dulu Emang Cuma Pengen di IAIN
K
alau teman kita ini yah sobat, namnya Nur Masyitah emang dari dulu pengen menimba pendidikan di bangku perkuliahan di kampus agama Islam. Bukan yang lain. Sebab kawand kita yang mengambil fokus studi di Jurusan Ekonomi Islam (EI) di Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam ini sejak masih duduk di bangku sekolah menengah pertama emang udah menimba ilmu di sekolah agama Islam. “Dari dulu waktu masih duduk di bangku Madrasah Tsnawiyah (setingkat sekolah menengah pertama) emang Cuma pengen kuliah di kampus agama Islam karena dari MTS sama Madrasah Aliyah (MA) sekolahnnya di sekolah agama jadi pengen satu jalur terus,”kata dia.
Jl. Diponegoro No.23 Kampus IAIN Palu Gedung UKM L.II
A
Edisi IX, September 2016
15
Dekat Rumah Dan Biayanya Murah, Tapi Bukan Murahan
K
alau teman kita yang satu ini gan, namanya Muhammad Asril, alas an dia kuliah di IAIN Palu karena jarak antara rumahnya dekat. Selain itu biaya kuliah di IAIN Palu sangat murah dan terjkangkau oleh orangorang semisal dia. “Meskipun dekat rumah dan biaya kuliah di IAIN Palu murah, tapi IAIN Palu merupakan tempat kuliah ilmu agama yang bukan murahan,”katanya saat berbincang dengan Qalamun guys. Yang menjadi alasan utama dia kuliah di IAIN Palu disebabkan jurusan yang ia minati berada di IAIN Palu. “Kebetulan disini juga ada jurusan yang saya suka yaitu jurusan Manajemen Pendidikan Islam (MPI),” akunya.
Pengen Mendalami Ilmu Agama
lasan kawan kita satu ini guys, boleh dibilang banget, namanya Ma’rifah. Alasan dia memilih IAIN Palu karena ingin makin memperdalam ilmu agama dan “Pengen ngelanjutin stu- di Strata 1 sama memperluas ilmu agama”akunya. Selain itu, banyaknya pelajaran agama di IAIN Palu membuat dia makin tertarik untuk melanjutkan pendidikan kul;iahnbya di sini loh gan. “Di IAIN Palu ada juga pelajaran agamanya tapi nggak sebanyak di kampus lainb.” akunya Mahasiswi yang memilih Jurusan Pengembangan Masyarakat Islam pada Fakultas Ushuluddin, Adab dan Dakwah ini berharap apa yang ia inkan, sem¬ua ada di IAIN Palu.
kece
gin-
Kunjungi Website Kami di WWW.Qalamun.web.id
LPM Qalamun
SOCIETY
Edisi IX, September 2016
16
Kenapa Kuliah di IAIN Palu??? Gusri Mariatin
M
enyelesaikan pendidikan di Man tomini ini. Gol pada Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) pada Jurusan Manajemen Pendidikan Islam (MPI). “Niat saya ingin menjadi pegawai kantor sekaligus dapat menjadi seorang guru yang mengerti banyak tentang agama,”katanya. Gusri juga menambahkan bahwa informasi kampus IAIN Palu diperoleh dari guru-guru yang ada disekolahnya yakni Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Tomini. (Dina Sudartik)
Ma’mur Sallim
M
enyelesaikan pendidikan menengah atasnya lewat Madrasah Aliyah (MA). Dia mengaku memilih IAIN Palu untuk melanjutkan studinya karena ingin menambah ilmu agama. Ma’mur juga menambahkan bahwa dirinya mendapat informasi tentang IAIN Palu dari kakak kandungnya yang belum lama ini telah menjadi alumni di Jurusan Ekonomi Syariah. Ma’mur diterima di IAIN Palu dan berhasil masuk di Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam jurusan ekonomi Islam. (Dina Sudartik)
FOTO BERSAMA: Rektor IAIN Palu H Zainal Abidin (tengah) berfoto bersama panitia penerimaan mahasiswa baru tahun 2016.
SEMATKAN ATRIBUT OPAK: Rektor IAIN Palu H Zainal Abidin menyematkan atribut OPAK kepada salah satu perwakilah mahasiswa baru.
CUKUR HABIS: Rambut salah satu mahasiswa baru dicukur habis oleh panitia OPAK. Padahal sebelumnya seluruh calon mahasiswa baru sudah diingatkan untuk menggundulkan kepala mereka, namun masih saja banyak calon mahasiswa baru yang keras kepala
DISIPLIN: Beberapa calon mahasiswa baru tampak mendapat hukuman dari Koordinator Lapangan Idham. Datang terlambat hingga keras kepala membuat para calon mahasiswa baru tersebut harus diberi pelajaran.
JADI IDOLA: Presiden Mahasiswa, Muhammad Khaerullah (kiri) dan Ketua Senat Mahasiswa IAIN Palu, Muhammad Fauzan (kanan) bak artis. Ratusan calon mahasiswa baru tampat antusias meminta berfoto bersama ke duanya. Cieee.
PANITA: Inilah panitia-panitia penerimaan mahasiswa baru IAIN Palu tahun 2016. Gantengganteng dan cantik-cantik kan.
SELAMAT DATANG PARA DATOKARAMA MUDA DI KAMPUS HIJAU INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) PALU Alamat Redaksi
Jl. Diponegoro No.23 Kampus IAIN Palu Gedung UKM L.II
Kunjungi Website Kami di WWW.Qalamun.web.id