perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
REKONDISI MESIN CHEVROLET LUV 1982 (CYLINDER HEAD)
PROYEK AKHIR Diajukan sebagai salah satu syarat Untuk memperoleh gelar Ahli Madya (Amd)
Oleh : ARIF PRATAMA NIM. I 8609006
PROGRAM STUDI D-3 TEKNIK MESIN OTOMOTIF JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA commit 2012to user
i
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
KATA PENGANTAR
Puji syukur Alhamdulillah kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya kepada penulis sehingga penulis dapat melaksanakan Proyek Akhir dan menyusun laporan laporan Proyek Akhir ini. Sholawat dan salam senantiasa tercurah kepada uswah dan pemimpin kita Nabi Muhammad SAW, keluarga, para sahabat dan kepada semua pengikut sunnah beliau hingga akhir zaman. Proyek Akhir yang dilakukan penulis merupakan salah satu syarat dalam mendapatkan gelar Ahli Madya (A.Md) dan menyelesaikan kurikulum pendidikan D3 Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret. Selama melaksanakan Proyek Akhir dan menyusun laporan penulis banyak mendapatkan bantuan dan bimbingan, oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada: 1.
Bapak dan Ibu tercinta atas do’a, dukungan, bantuan dan motifasi yang tak terhingga baik dari segi moral maupun material
2.
Adik yang saya cintai ( Andika ) atas dukungannya dan sebagai penyemangat
3.
Bapak Wibawa Endra Juana ST. MT., selaku pembimbing I Proyek Akhir yang banyak memberikan solusi dan masukan dalam menyelesaikan masalah Proyek Akhir
4.
Bapak Tri Istanto, ST. MT., selaku pembimbing II Proyek Akhir atas dukungan dan bimbingannya
5.
Bapak Heru Sukanto, ST. MT., selaku Ketua Program D III Teknik Mesin atas bantuan dan bimbingan selama pelaksanaan Proyek Akhir
6.
Bapak Jaka Sulistya Budi, S.T., selaku koordinator Proyek Akhir yang memberikan masukan selama pelaksanaan Proyek Akhir
7.
Fayzal Aditya, Aditya Utama dan Nurman Asyari sebagai teman satu kelompok, terima kasih atas kerjasama dan bantuan yang tidak terhingga sehingga penulis dapat menyelesaikan Proyek Akhir ini
8.
Mas Solikhin, Mas Rohmad, dan Lek Yanto selaku laboran Motor Bakar terima kasih atas segala bantuannya commit to user
v
perpustakaan.uns.ac.id
9.
digilib.uns.ac.id
Mas Arifin dan Mas Hendri selaku laboran Proses Produksi, terima kasih atas segala bantuannya
10. Rekan – rekan Mahasiswa D3 Teknik Mesin Otomotif terima kasih atas kerjasamanya 11. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu baik langsung maupun tidak langsung, telah banyak membantu dalam menyelesaikan Proyek Akhir dan penyusunan Laporan Proyek Akhir. Penulis menyadari keterbatasan dan kemampuan dalam penyusunan Laporan Kerja Praktek ini. Oleh karena itu, saran dan kritik yang bersifat membangun sangat diharapkan demi
sempurnanya
Laporan
ini.
Namun
demikian kami berharap semoga Laporan ini bermanfaat bagi perkembangan dunia pendidikan.
Surakarta, Juli 2012
Penulis
commit to user
vi
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
ABTRAKSI ARIF, 2012, “REKONDISI MESIN CHEVROLET LUV 1982 (CYLINDER HEAD), ProyekAkhir, Program Studi Diploma III Mesin Otomotif, Fakultas Teknik, Universitas Sebelas Maret Surakarta Proyek akhir kali ini bertujuan untuk memperbaiki kondisi mesin diesel Chevrolet Luv 1982. Kondisi awal mesin mobil ini sudah tidak baik karena banyak masalah diantaranya gas buang yang berwarna putih dan mesin yang kurang bertenaga. Hal ini disebabkan karena kondisi mesin yang sudah tua. Untuk mengembalikan kondisi mesin seperti mendekati kondisi semula, maka diperlukan perbaikan pada mesin chevrolet luv yang meliputi: pemeriksaan kondisi awal mesin, analisa sebab kerusakan, perbaikan yang dilakukan, dan pengetean kondisi mobil setelah diperbaiki. Kerusakan yang terjadi disebabkan ausnya komponen-komponen pada mesin diesel. Perbaikan yang dilakukan meliputi penggantian komponen yang sudah tidak sesuai standar dan penyetelan komponen. Pengetesan mesin mobil setelah dilakukan pembongkaran menunjukkan bahwa terjadi keausan pada komponen piston dan cylinder head. Apabila sebelum pembongkaran mesin kurang bertenaga dan gas buang berwarna putih, maka setelah dilakukan perbaikan mesin menjadi lebih bertenaga dan gas buang sudah tidak sepekat sebelum pembongkaran. Kata kunci: Perbaikan mesin diesel Chevrolet luv 1982 khususnya pada bagian cylinder head.
commit to user
iv
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
i
HALAMAN PERSETUJUAN
ii
HALAMAN PENGESAHAN
iii
ABSTRAKSI
iv
KATA PENGANTAR
v
DAFTAR ISI
vii
DAFTAR GAMBAR
ix
DAFTAR TABEL
xiii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.1.
Latar Belakang Masalah
1
1.2.
Perumusan Masalah
1
1.3.
Batasan Masalah
2
1.4.
Tujuan Proyek Akhir
2
1.5.
Manfaat Proyek Akhir
2
1.6.
Metode Penulisan
2
1.7.
Sistematika Penulisan
3
BAB II
DASAR TEORI
4
2.1.
Gambaran Umum Tentang Mesin Diesel
4
2.1.1. Penjelasan Mesin Diesel
4
2.1.2. Cara Kerja Mesin Diesel
7
2.2.
Bagian-bagian Mesin Diesel.......................................9 2.2.1. Komponen Mesin Bagian Luar......................9 commit to user 2.2.2. Komponen Mesin Bagian Dalam...................12 vii
perpustakaan.uns.ac.id
2.3.
digilib.uns.ac.id
Cylinder Head............................................................13 2.3.1.
Mekanisme Katup…......................................17
2.3.2. Komponen Cylinder Head dan Mekanisme Katup...............................................................20 BAB III
BAB IV
PERENCANAAN DAN GAMBAR
26
3.1.
Hasil Diagnosa Sementara Kondisi Chevrolet Luv 26
3.2.
Langkah Perbaikan Engine Chevrolet Luv.................28
3.3.
Gambar........................................................................28
PENGERJAAN DAN PEMBAHASAN
32
4.1.
32
Pengerjaan 4.1.1. Proses Pengenalan Kondisi Awal Mesin Sebelum Pembongkaran 4.1.2. Proses Pembongkaran
32 32
4.1.3. Proses Pencucian dan Pengukuran
4.2.
Komponen
38
4.1.4. Proses Penyekuran
46
4.1.5. Proses Pemasangan Kembali
46
Pembahasan
52
4.2.1. Analisa Pemeriksaan Kondisi Awal Mesin
52
4.2.2. Pemeriksaan dan Perbaikan Komponen Cylinder Head
53
4.2.3. Pengetesan Kondisi Mobil Setelah Perbaikan BAB V
PENUTUP
56
5.1.
Kesimpulan
56
5.2.
Saran
57
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
54
58 commit to user viii
59
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah Kondisi mesin akan menurun setelah dioperasikan dalam jangka waktu tertentu demikian juga dengan mesin diesel chevrolet luv. Mesin diesel ini merupakan motor bakar torak yang proses penyalaan bahan bakarnya terjadi penyalaan sendiri, yaitu karena bahan bakar disemprotkan kedalam silinder berisi udara yang bertemperatur dan bertekanan tinggi. Dalam mesin diesel memiliki konstruksi mesin yang terdiri dari mekanisme katup, bagian pengubah tenaga, sistem bahan bakar, bagian penghubung, sistem pelumasan, sistem kelistrikan dan sistem pendinginan. Kondisi mesin yang telah dioperasikan dalam jangka waktu yang lama pastinya akan mengalami kerusakan-kerusakan seperti menurunnya tenaga mesin dan kompresi mesin, suara mesin menjadi kasar, gas buang berwarna putih akibat keausan komponen-komponennya. Untuk itulah rekondisi mesin chevrolet luv 1982 diperlukan untuk memperbaiki kerusakan-kerusakan seperti di atas. Cylinder head adalah salah satu komponen yang sangat penting karena berfungsi sebagai tempat dudukan katup, injektor, dan glow plug juga berfungsi sebagai ruang bakar. Untuk itulah pada cylinder head juga perlu dilakukan overhoul secara berkala untuk memeriksa komponen-komponennya dan biasanya berbarengan dengan saat perekondisian engine. Berdasar uraian di atas, mengingat pentingnya engine bagi sebuah mobil maka penulis memilih judul “REKONDISI MESIN CHEVROLET LUV 1982” dengan sub-topik cylinder head.
1.2 Perumusan Masalah Masalah yang akan diselesaikan dalam proyek akhir ini adalah: Pembongkaran, pemeriksaan, perbaikan, dan penggantian terhadap komponenkomponen cylinder head dan komponen-komponen yang ada pada mekanisme katup.
commit to user 1
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 2
1.3 Batasan Masalah Berdasarkan rumusan masalah diatas agar permasalahan yang dibahas tidak melebar, maka batasan-batasan masalah proyek akhir ini adalah : 1. Pembatasan
pada
pembongkaran,
pemeriksaan,
perbaikan,
dan
penggantian komponen-komponen mekanisme katup Chevrolet luv 1982 2. Pembatasan pada overhoul, pemeriksaan, perbaikan, dan penggantian komponen-komponen cylinder head .
1.4 Tujuan Proyek Akhir Tujuan dari pelaksanaan proyek akhir ini adalah : 1. Untuk merekondisi mesin Chevrolet luv 1982, khususnya pada bagian cylinder head 2. Untuk mengganti dan memperbaiki komponen-komponen cylinder head dan mekanisme katup yang sudah tidak memenuhi standar.
1.5 Manfaat Proyek Akhir Disamping mempunyai tujuan, pembuatan proyek akhir ini juga mempunyai manfaat, sehingga hasil yang akan dicapai dari kegiatan tersebut tidak sia-sia. Adapun manfaat dari proyek akhir ini meliputi : 1. Manfaat Praktis Dapat menambah pengetahuan dan pengalaman tentang melaksanakan rekondisi mesin chevrolet luv dan overhoul cylinder head. 2. Manfaat Teoritis Diharapkan dari pembuatan proyek akhir ini akan menambah wawasan penelaah ilmiah yang dapat digunakan dalam penulisan ilmiah di bidang mesin khususnya bidang mesin otomotif.
1.6 Metode Penulisan Data-data
yang
didapatkan
penulis
sebagai
bahan-bahan
dalam
penyusunan Laporan Tugas Akhircommit ini dilakukan to userdengan metode sebagai berikut:
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 3
1. Metode observasi Metode ini dilakukan dengan cara mengadakan pengamatan langsung dan mencatat secara langsung pada obyek yang diteliti atau dibuat. 2. Metode wawancara Metode ini dilakukan dengan mengajukan pertanyaan secara langsung kepada narasumber atau kepada pihak-pihak lain yang dapat memberikan informasi sehingga membantu dalam penulisan laporan ini. 3. Metode literatur Metode ini dilakukan dengan mengumpulkan data-data yang berasal dari buku-buku yang ada kaitannya dengan obyek penelitian.
1.7 Sistematika Penulisan Laporan penulisan Proyek Akhir ini disusun dengan sistematika sebagai berikut: BAB I
PENDAHULUAN Bab ini berisi tentang latar belakang, perumusan masalah, batasan masalah, tujuan proyek akhir, manfaat proyek akhir, metode penulisan, dan sistematika penulisan.
BAB II
DASAR TEORI Bab ini berisi tentang gambaran tentang mesin diesel, baik pengertian maupun komponen-komponennya.
BAB III
PERENCANAAN DAN GAMBAR Bab ini berisi tentang perencanaan dari proses pengerjaan proyek akhir dan gambar komponen-komponen.
BAB IV
PROSES PENGERJAAN Bab ini berisi tentang tahapan-tahapan pengerjaan proses rekondisi mesin chevrolet luv khususnya overhoul cylinder head sebagai sub-topiknya.
BAB V
PENUTUP Bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran.
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB II DASAR TEORI
2.1
GAMBARAN UMUM TENTANG MESIN DIESEL
2.1.1. Penjelasan Mesin Diesel Diesel berasal dari nama seorang insinyur dari Jerman yang menemukan mesin ini pada tahun 1893, yaitu Dr. Rudolf Diesel. Ia mendapatkan paten (RP 67207)
berjudul
'Arbeitsverfahren
und
für
Ausführungsart
Verbrennungsmaschinen'. Pada waktu itu mesin tersebut tergantung pada panas yang dihasilkan ketika kompresi untuk menyalakan bahan bakar.Bahan bakar ini diteruskan ke silinder oleh tekanan udara pada akhir kompresi. Pada tahun 1924, Robert Bosch, seorang insinyur dari Jerman, mencoba mengembangkan pompa injeksi daripada menggunakan metode tekanan udara yang akhirnya berhasil menyempurnakan ide dari Rudolf Diesel.Keberhasilan Robert Bosch dengan mesin dieselnya tersebut sampai saat ini digunakan oleh masyarakat. Motor diesel adalah motor bakar yang berbeda dengan motor bensin, proses penyalaan bukan dengan loncatan bunga api listrik. Pada langkah hisap hanyalah udara saja yang masuk ke dalam silinder. Pada waktu torak hampir mencapai titik mati atas (TMA) bahan bakar disemprotkan ke dalam silinder. Terjadilah proses penyalaan bahan bakar, pada saat udara di dalam silinder sudah bertemperatur tinggi. Persyaratan ini dapat dipenuhi apabila digunakan tekanan udara (kompresi) yang cukup tinggi, dan bahan bakar harus berkabut dengan halus. Untuk mengkabutkan bahan bakar dengan halus digunakan peralatan injeksi bahan bakar. Alat ini digunakan untuk mengkabutkan bahan bakar pada ruang bakar dengan volume dan saat penyemprotan tertentu sesuai dengan putaran mesin. Selain itu juga berfungsi membagikan bahan bakar pada tiap-tiap silinder sesuai urutan pengapian mesin. Sistem injeksi bahan bakar diesel berfungsi untuk userdiesel tersebut bekerja. melayani kebutuhan bahan bakar commit selama to motor
4
5 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Proses pembakaran tidak terjadi sekaligus tetapi memerlukan waktu dan terjadi dalam beberapa tahap. Di samping itu pembakaran akan berlangsung antara 30-40 derajat sudut engkol. Gambar 2.1 merupakan grafik tekanan dengan sudut poros engkol yang menggambarkan secara grafis periode saat pembakaran.
Gambar 2.1 Proses pembakaran motor diesel
Proses pembakaran dibagi menjadi 4 periode: a) Periode 1 Waktu pembakaran tertunda (ignition delay) (A -B) Pada periode ini disebut fase persiapan pembakaran, karena partikel-partikel bahan bakar yang diinjeksikan bercampur dengan udara di dalam silinder agar mudah terbakar. b) Periode 2 Perambatan api (B-C) Pada periode 2 ini campuran bahan bakar dan udara tersebut akan terbakar di beberapa tempat. Nyala api akan merambat dengan kecepatan tinggi sehingga seolah-olah campuran terbakar sekaligus, sehingga menyebabkan tekanan dalam silinder naik. Periode ini sering disebut pembakaran letup.
commit to user
6 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
c) Periode 3 Pembakaran langsung (C-D) Akibat nyala api dalam silinder, maka bahan bakar yang diinjeksikan langsung terbakar. Pembakaran langsung ini dapat dikontrol dari jumlah bahan bakar yang diinjeksikan, sehingga periode ini sering disebut periode pembakaran dikontrol. d) Periode 4 Pembakaran lanjut (D-E) Injeksi berakhir di titik D, tetapi bahan bakar belum terbakar semua. Jadi walaupun injeksi telah berakhir, pembakaran masih tetap berlangsung. Bila pembakaran lanjut terlalu lama, temperatur gas buang akan tinggi menyebabkan efisiensi panas turun. Dibandingkan dengan motor bensin pada motor diesel mempunyai keuntungan dan kerugian sebagai berikut : Keuntungan a. Mesin diesel tidak memerlukan electric igniter karena proses pembakaran dilakukan oleh udara bertekanan tinggi. Hal ini berarti mesin diesel memiliki tingkat kesulitan lebih kecil dari pada mesin bensin. b. Penggunaan bahan bakar pada mesin diesel lebih ekonomis daripada mesin bensin, hal ini dikarenakan rasio kompresinya lebih tinggi dari pada mesin bensin sehingga kemungkinan bahan bakar terbakar sempurna lebih tinggi dari pada bensin. Kerugian a. Tekanan pembakaran maksimum lebih besar dari mesin bensin. Hal ini berarti bahwa suara dan getaran mesin diesel lebih besar. b. Tekanan pembakarannya yang lebih tinggi, maka mesin diesel harus dibuat dari bahan yang tahan tekanan tinggi dan harus mempunyai struktur yang sangat kuat. Hal ini berarti bahwa untuk daya kuda yang sama,mesin diesel jauh lebih berat dari pada mesin bensin dan biaya pembuatannya pun jadi lebih lama dan mahal daripada mesin bensin. commit to user
7 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
c. Mesin diesel memerlukan sistem injeksi bahan bakar yang presisi. Dan ini berarti bahwa harganya lebih mahal dan memerlukan pemeliharaan yang lebih cermat dibanding mesin bensin. d. Mesin diesel mempunyai perbandingan kompresi yang lebih tinggi dan membutuhkan gaya lebih besar untuk memutarnya. Oleh karena itu mesin diesel memerlukan alat pemutar seperti motor stater dan baterai yang berkapasitas lebih besar.
Terdapat beberapa alasan mengapa mesin diesel tidak hanya menyaingi mesin motor bakar yang lain tetapi dalam banyak hal mengusai medan. Kelas pelayanan adalah faktor penting dalam banyak kasus.Salah satu penggunaan yang menonjol dari mesin diesel adalah transportasi, di darat dan di air, pada truck, kereta rel, lokomotif, perahu dan kapal. Dalam banyak hal instalasi ukuran kecil dan sedang, pada pertanian dan perusahaan indrusti kecil, maka kesederhanaan dan biaya rendah dari operasi menentukan bahwa pemakaian mesin diesel sangat cocok digunakan karena konsumsi bahan bakar diesel lebih hemat dan memerlukan biaya operasional yang lebih murah.
2.1.2
Cara Kerja Mesin Diesel Seperti pada motor empat tak dengan bahan bakar bensin, motor diesel
empat tak juga dalam empat langkah selama dua putaran poros engkol (720°). Berturut-turut dalam silinder terdapat langkah hisap, langkah kompresi, langkah pembakaran dan langkah buang. Cara kerja dari motor diesel yaitu pada langkah hisap, udara dimasukkan ke dalam silinder. Piston membentuk kevakuman di dalam silinder seperti pada motor bensin, piston bergerak ke bawah dari TMA ke TMB. Kevakuman dalam ruang bakar menyebabkan udara masuk atau terhisap ke dalam silinder melalui katup masuk yang terbuka disekitar awal langkah hisap dan akan terbuka sampai torak mencapai TMB. commit to user
8 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Pada langkah kompresi, piston bergerak dari titik mati bawah menuju titik mati atas, pada saat ini kedua katup tertutup sehingga udara yang ada dalam silinder dapat dimampatkan dengan kuat dan menyebabkan temperatur naik sekitar 500-800°C. Pada akhir langkah kompresi sebelum torak mencapai TMA, bahan bakar cair dalam bentuk halus disemprotkan kedalam udara panas dalam silinder, bahan bakar menyala dan terbakar sehingga menaikkan takanan dalam silinder, langkah ini disebut langkah kerja. Gas panas mendorong torak menuju TMB, gas mengembang dari volume silinder yang kemudian meneruskan energi yang timbul pada batang torak dan poros yang kemudian dirubah menjadi gerak putar memberi tenaga pada mesin. Gambar 2.2 adalah cara kerja mesin diesel.
Gambar 2.2 Cara Kerja Mesin Diesel
Pada langkah buang katup pembuangan terbuka. Torak bergerak dari TMB ke TMA dan mendorong gas-gas hasil pembakaran ke luar melalui katup buang yang terbuka. Selama mesin menyelesaikan empat langkah (hisap, kompresi, pembakaran dan buang) poros engkol berputar dua kali dan menghasilkan satu tenaga. Ini disebut dengan siklus diesel empat langkah.
commit to user
9 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Tabel 1 menunjukkan perbandingan antara mesin diesel dengan mesin bensin.
Tabel 1 Perbandingan Mesin Diesel Dengan Mesin Bensin Item Langkah Hisap
Mesin Bensin
Mensin Diesel
Campuran udara bahan bakar Hanya udara yang dihisap dihisap ke dalam
masuk
Langkah
Piston
mengkompresikan Piston
Kompresi
campuran udara bahan bakar
udara
mengkompresikan untuk
menaikkan
tekanan dan temperatur Langkah
Busi menyalakan campuran Bahan bakar disemprotkan
Pembakaran
udara yang bertekanan
ke
dalam
udara
bertemperatur
yang dan
bertekanan tinggi sehingga terbakar sendirinya Langkah Buang
Piston mendorong gas buang Piston ke luar silinder oleh
gas
buang ke luar silinder
Pengatur Output
Diatur
Tenaga
campuran udara dan bahan bahan
banyaknya Diatur
bakar yang dimasukkan
2.2
mendorong
oleh bakar
banyaknya yang
diinjeksikan
BAGIAN-BAGIAN MESIN DIESEL
2.2.1. Komponen mesin bagian luar Bagian luar mesin dapat dilihat seperti pada gambar 2.3 dan gambar 2.4
commit to user
10 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Gambar 2.3 Komponen mesin bagian luar (kiri)
Keterangan : 1. Pengukur ketinggian oli 2. Alternator 3. Intake manifold 4. Exhaust manifold 5. Tutup silinder head 6. Fly wheel
commit to user
11 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Gambar 2.4 Komponen mesin bagian luar (kanan)
Keterangan : 1. Kipas pendingin 2. Fan belt 3. Puli kipas 4. Pipa udara 5. Pipa injeksi 6. Nosel injeksi 7. Water hose 8. Saringan oli 9. Ventilasi udara 10. Water hose 11. Thermostat
commit to user
12 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
2.3.2. Komponen mesin bagian dalam Bagian dalam mesin dapat diperiksa seperti pada gambar 2.5 berikut
Gambar 2.5 Komponen mesin bagian dalam
Keterangan : 1. Tappet
10. Piston dan tangkai piston
2. Poros engkol dan bantalannya
11. Metal jalan
3. Metal samping
12. Oiling jet
4. Main bearing
13. Pompa oli
5. Sil oli
14. Crank case
6. Plat belakang
15. Gasket
7. Fly wheel
16. Silinder head
8. Plat depan 9. Poros kam
17. Push rod commit to user 18. Rangkaian rocker arm
13 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
2.3
Cylinder head Kepala Silinder (Cylinder Head) ditempatkan di atas blok silinder. Pada
bagian bawah kepala silinder terdapat ruang bakar dan katup – katup. Karena perbandingan kompresinya lebih tinggi, ruang bakar motor diesel lebih kecil dari pada ruang bakar motor bensindan konstruksi nya lebih rumit. Kepala silinder harus tahan terhadap temperatur dan tekanan yang tinggi selama mesin bekerja. Oleh sebab itu umumnya kepala silinder di buat dari besi tuang. Cylinder head berfungsi sebagai dudukan mekanisme katup, injektor, dan glow plug juga sebagai ruang bakar. Gambar 2.6 merupakan tipe-tipe cylinder head
Gambar 2.6 Kepala silinder
Dalam mesin diesel, kita mengenal ada 2 jenis ruang bakar, yaitu ruang bakar langsung dan ruang bakar tambahan.
Ruang bakar langsung
Ruang bakar
Tipe injeksi langsung Tipe ruang bakar kamar depan
Ruang bakar tambahan
commit to user
Tipe kamar pusar
14 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
a. Tipe Injeksi langsung (Direct Injection) Injection nozzle menyemprotkan bahan bakar langsung ke ruang bakar utama (main combustion) yang terdapat diantara cylinder head dan piston. Ruang bakar yang ada pada bagian atas piston merupakan salah satu bentuk yang dirancang untuk meningkatkan efisiensi pembakaran. Gambar 2.7 merupakan ruang bakar tipe langsung. injektor
Ruang bakar
Gambar 2.7 Ruang Bakar Pembakaran Keuntungan 1) Penampang permukaan ruang injeksi langsung yang kecil dapat mengurangi kerugian panas, sehingga dapat menaikkan temperatur udara
yang
dikompresikan dan menyempurnakan pembakaran. Pada tipe ini pemanasan awal tidak diperlukan untuk menghidupkan mesin dengan suhu udara sekitarnya normal. Efisiensi panas yang tinggi dapat juga meningkatkan output dan menghemat bahan bakar. 2) Struktur cylinder head
yang lebih sederhana dibandingkan tipe lainnya,
sehingga kemungkinan terjadinya deformasi karena panas akan lebih kecil.
Kerugian 1) Pompa injeksi harus mampu menghasilkan tekanan tinggi yang diperlukan untuk mengatomisasikan bahan bakar dengan memaksanya keluar dari nosel tipe berlubang banyak.
commit to user
15 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
2) Kecepatan maksimumnya lebih rendah karena pusaran campuran bahan bakar lebih kecil dari pada tipe ruang bakar kamar depan. 3) Tekanan pembakaran yang tinggi menimbulkan suara yang lebih keras dan resiko diesel knocking lebih besar. 4) Mesin sangat peka terhadap kualitas bahan bakar, biasanya diperlukan bahan bakar yang bermutu tinggi.
b. Tipe Injeksi Tak Langsung Dengan Ruang Bakar Kamar Depan Bahan bakar disemprotkan oleh nosel injeksi ke kamar depan. Sebagian akan terbakar di tempat, dan sisa bahan bakar yang tidak terbakar ditekan melalui saluran kecil antara ruang bakar kamar depan dan ruang bakar utama dan selanjutnya terurai menjadi partikel yang halus dan terbakar habis di ruang bakar utama. Gambar 2.8 adalah ruang bakar tipe kamar depan.
Gambar 2.8 Ruang Bakar Kamar Depan
Keuntungan 1) Pemakaian jenis bahan bakar lebih luas. Bahan bakar yang relatif kurang baik dapat digunakan dengan asap pembakaran yang tidak pekat. 2) Mudah pemeliharaanya karena tekanan injeksi bahan bakar relatif rendah dan mesin tidak begitu peka terhadap perubahan timing injeksi. commit to user 3) Kerja mesin lebih tenang dan resiko diesel knocking dapat dikurangi.
16 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Kerugian 1) Biaya pembuatannya lebih tinggi karena bentuk silindernya lebih rumit. 2) Starter mesin sulit oleh karena itu diperlukan glow plug. 3) Pemakaian bahan bakar lebih boros.
c. Tipe Injeksi Tak Langsung Dengan Ruang Bakar Tipe Kamar Pusar Kamar pusar di kontruksi miring/tangensial. Udara yang dikompresikan oleh piston memasuki kamar pusar dan membentuk aliran turbulensi di tempat bahan bakar yang dinjeksikan. Sebagian dari bahan bakar yang belum terbakar akan mengalir ke ruang utama melalui saluran transfer untuk menyelesaikan pembakaran. Gambar 2.9 merupakan ruang bakar tipe kamar pusar.
Bagian – bagian : 1. Injektor 2. Busi pijar 3. Ruang bakar 4. saluran Penghubung
Gambar 2.9 Tipe Ruang Bakar Kamar Pusar Keuntungan 1) Dapat dicapai kecepatan mesin yang tinggi karana turbulensi kompresinya tinggi. 2) Tingkat kecepatan mesin lebih tinggi dan operasinya yang halus membuatnya banyak digunakan untuk mobil penumpang. Kerugian 1) Diesel knocking akan lebih besar pada kecepatan rendah. 2) Menggunakan busi pijar, tetapi kurang efektif untuk kamar pusar yang besar,
commit to user karena mesin tidak mudah dihidupkan.
17 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
2.3.1 Mekanisme katup 2.3.1.1 Cara kerja mekanisme katup
Gambar 2.10 Mekanisme Katup
Pada gambar 2.10 ketika poros engkol berputar, maka akan menyebabkan roda gigi antara ikut berputar. Karena roda gigi antara menghubungkan poros engkol dengan cam shaft, maka cam shaft juga akan ikut berputar. Berputarnya cam shaft pada saat tertentu akan menyebabkan nok mendorong tappet naik menekan push rod yang ada di atas nya. Push rod akan menekan rocker arm, sehingga katup akan terbuka. Jika cam shaft terus berputar, maka nok juga akan berputar sehingga tappet dan push rod akan bebas dan akan kembali ke bawah karena adanya tekanan pegas pada katup. Setiap cam shaft berputar satu kali, akan membuka dan menutup katup hisap dan katup buang satu kali pada setiap 2 putaran poros engkol. Langkah ini terjadi pada katup hisap maupun katup buang saat membuka dan menutupnya daun katup yang mempunyai waktu berbeda sesuai dengan langkah mesin. Untuk mesin diesel katup masuk terbuka kurang lebih 10 derajat putaran sudut engkol sebelum TMA dan menutup pada 49 derajat setelah TMB. Sedang katup buang terbuka 46 derajat sebelum TMB dan menutup 13 derajat sesudah TMA.
commit to user
18 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Kelambatan menutup katup masuk ini dimaksudkan agar kelambatan masuknya udara dapat dimanfaatkan sebesar-besarnya. Saat membukanya katup buang juga dipercepat untuk memaksimalkan pembuangan gas sisa pembakaran. Gambar 2.11 adalah diagram kerja motor diesel.
Gambar 2.11 Diagram Kerja Motor Diesel
2.3.1.2 Mekanisme penggerak katup Pada saat ini, terdapat 3 jenis mekanisme penggerak katup, yaitu timing belt, timing gear, dan timing chain. Pada mesin diesel metode penggerakan katup hanya menggunakan timing gear dan timing chain saja, hal ini dikarenakan pada mesin diesel tenaga yang dihasilkan pembakaran lebih besar dari pada motor bensin, sehingga apabila menggunakan timing belt tidak akan awet.
a) Tipe timing belt Pada tipe ini untuk memutar camshaft digunakan sabuk yang dihubungkan ke poros engkol. Timing belt terbuat dari fiberglass yang diperkuat dengan karet. Keuntungannya adalah tidak membutuhkan pelumasan dan relatif lebih halus suaranya dibanding tipe lainnya. Gambar 2.12 adalah
commit mekanisme katup tipe timing belt. to user
19 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Gambar 2.12 Mekanisme katup tipe timing belt
b) Tipe timing gear Tipe ini digunakan pada mekanisme katup jenis mesin OHV (over head valve), yang letak cam shaft nya di dalam blok silinder. Timing gear biasanya menimbulkan bunyi yang paling berisik diantara tipe-tipe lainnya. Gambar 2.13 merupakan mekanisme katup tipe timing gear.
Gambar 2.13 Mekanisme katup tipe timing gear
c) Tipe timing chain Pada tipe ini cam shaft digerakkan oleh rantai dan hanya sedikit menimbulkan bunyi dibanding dengan timing gear dan jenis ini amat commit to user populer.
20 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Tipe ini digunakan pada mesin OHC (over head camshaft) dan DOHC (double overhead camshaft) .Cam shaft terletak diatas kepala silinder dan digerakkan oleh rantai dan roda gigi sprocket yang dilumasi dengan oli. Gambar 2.14 adalah mekanisme katup tipe timing chain.
Gambar 2. 14 Mekanisme katup tipe timing chain
2.3.2 Komponen-komponen cylinder head dan mekanisme katup a) Gasket cylinder head
Gambar 2.15 gasket cylinder head
Gasket kepala silinder (cylinder head gasket) terletak diantara blok silinder dan kepala silinder, dan berfungsi untuk mencegah kebocoran gas pembakaran (kompresi), air pendingin dan minyak pelumas. Umumnya gasket terbuat dari gabungan karbon dan lempengan baja commit to user (carbon clad sheet steel) atau steel laminated.
21 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
b) Camshaft Cam shaft berfungsi untuk menggerakkan mekanisme katup dan pompa oli. Untuk motor bensin ditambah menggerakkan pompa bahan bakar dan distributor. Gambar 2.16 adalah gambar poros kam.
Gambar 2. 16 Poros kam/nok (camshaft)
c) Pengangkat katup (tappet valve)
Gambar 2.17 Pengangkat katup
Pengangkat katup (valve lifter/ valve tappet) adalah komponen yang berbentuk silinder pada mesin OHV, masing – masing dihubungkan commit to user
22 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
dengan nok yang berhubungan dengan katup melalui batang penekan (push rod). Pengangkat katup berfungsi untuk meneruskan gerakan camshaft ke push rod. Pada motor yang menggunakan lifter konvensional celah katupnya harus distel, tetapi ada mesin yang menggunakan hydraulic lifter (pada mesin OHV) dan katup last adjuster (terdapat pada mesin tipe OHC) tidak perlu melakukan penyetelan celah katup karena celahnya selalu 0 mm.
d) Batang penekan (push rod) Batang penekan (push rod) berfungsi untuk meneruskan gerakan lifter ke rocker arm. Gambar 2.18 adalah komponen-komponen mekanisme katup.
Gambar 2.18 Push rod
e) Rocker arm dan shaft Rocker arm berfungsi untuk menekan katup saat tertekan ke atas oleh push rod. Rocker arm dilengkapi sekrup dan mur pengunci untuk penyetelan celah katup. Pada motor yang menggunakan lifter hidraulis tidak dilengkapi sekrup dan mur pengunci
commit to user
23 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Gambar 2.19 rocker arm dan shaft
f) Celah katup Celah katup adalah celah yang terdapat pada mekanisme katup (dari cam shaft). Apabila tidak terdapat celah katup akan menyebabkan katup tidak menutup rapat. Gambar 2.20 merupakan celah katup.
Gambar 2.20 celah katup g) Katup Katup terbuat dari baja khusus (special steel), karena katup berhubungan dengan tekanan dan temperatur tinggi. Pada umumnya katup masuk lebih commit to user besar dari katup buang. Agar katup menutup rapat pada dudukannya, maka
24 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
permukaan sudut katup (valve face angle) dibuat pada 44,5° atau 45,5°. Gambar 2.21 adalah gambar katup.
Gambar 2.21 Katup
h) Pegas katup
Gambar 2.22 Pegas katup
Pegas katup (gambar 2.22) digunakan untuk menutup katup. Pada umumnya motor menggunakan satu pegas katup untuk tiap katupnya, tetapi ada juga yang menggunakan 2 pegas. Penggunaan pegas yang jarak pitchnya berbeda (uneven pitch spring) / pegas ganda (double spring) commit to user
25 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
adalah untuk mencegah katup melayang. Katup melayang adalah gerakan katup yang tidak seirama dengan gerakan cam saat putaran tinggi. Pegas dengan jarak pitch berbeda tipe asymetrical dipasang dengan bagian yang lebih renggang pada posisi atas.
i) Dudukan katup (valve seat) Dudukan katup dipasang dengan cara dipres pada kepala silinder. Dudukan katup berfungsi untuk dudukan katup sekaligus memindahkan panas dari katup ke kepala silinder. Dudukan katup terbuat dari baja khusus tahan panas dan aus. Lebar persinggungan katup adalah 1,2 – 1,8 mm. Gambar 2.23 adalah dudukan katup.
Gambar 2.23 Dudukan katup
j) Bushing Pengantar Katup dan Oil Seal Bushing pengantar katup terbuat dari besi tuang dan berfungsi untuk mengarahkan katup agar duduk tepat pada dudukan katup. Gerakan katup yang tidak lembut atau batang katup yang macet pada bushing penghantar katup disebut katup macet (valve stinking). Oil seal berfungsi untuk mencegah oli motor masuk ke ruang bakar melalui bushing katup. Bila oil seal rusak akan menyebabkan oli masuk ke dalam ruang bakar , akibatnya oli menjadi boros. Biasanya lebih mudah commit to user masuk ke ruang bakar melalui katup masuk.
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR
3.1
Hasil Diagnosa Sementara Kondisi Chevrolet Luv Sebelum memulai proses langkah kerja atau proses engine repair &
maintenance, maka terlebih dahulu mencari manual book dan melakukan proses diagnosa atau pemeriksaan awal terhadap kondisi mesin. Kemudian dari pemeriksaan tersebut dapat diketahui ketidaknormalan kondisi mesin, sehingga dapat diprediksi kerusakannya serta dapat diketahui rencana perbaikan yang akan dilakukan. Dari pemeriksaan awal terhadap kondisi mesin dari Chevrolet Luv tahun 1982, maka kami memperoleh data sebagai berikut: 1. Pemeriksaan silinder blok. Dari pemeriksaan awal yang telah dilakukan, pada saat mesin hidup pada lubang pengisian oli terdapat asap yang keluar. Serta kondisi level oli pada stik oli jumlahnya kurang padahal oli baru saja diisi. ·
Dari diagnosa kerusakan awal, hal ini mungkin disebabkan oleh ring piston, piston, ataupun liner sudah aus. Penyelesaiannya adalah dengan dibongkar dan diukur, apabila kurang dari standar maka harus diganti. Gambar 3.1 adalah gambar pemeriksaan terhadap lubang pengisian oli.
Gambar 3.1 Lubang pengisian oli 2. Pemeriksaan kopling. Dari pemeriksaan awal, dengan dirasakan lewat test drive kondisi kopling masih cukup baik. Meskipun demikian kampas harus diukur saat proses commit to user 26
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 27
pembongkaran apakah ketebalannya sudah dibawah standar atau belum. Gambar 3.2 adalah pemeriksaan jarak bebas kopling.
Gambar 3.2 Pemeriksaan kopling
3. Tutup cylinder head dan calter Pada tutup cylinder head dan calter kondisinya masih baik dan tidak terdapat kebocoran. Gambar 3.3 adalah pemeriksaan tutup cylinder head.
Gambar 3.3 Tutup cylinder head
4. Pemeriksaan klep. Untuk pemeriksaan klep masih belum dapat dilakukan karena harus melalui proses eksekusi terlebih dahulu, akan tetapi dari diagnosa awal berdasarkan pemeriksaan level oli yang berkurang dimungkinan seal klep sudah mengalami kebocoran dan harus diganti.
5. Mesin kurang bertenaga terutama pada jalan menanjak. Dari perkiraan sementara kemungkinan tekanan kompresi pada engine berkurang, kemungkinan karena ada kebocoran pada piston ataupun ring piston.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 28
3.2
Langkah Perbaikan Engine Chevrolet Luv Untuk merekondisi mesin chevrolet luv, berdasar pada pemeriksaan-
pemeriksaan di atas, maka langkah perbaikan yang kami lakukan untuk merekondisi mesin chevrolet luv adalah sebagai berikut: 1. Mencari manual book Hal ini dilakukan agar dapat mengetahui standar suatu komponen apakah layak pakai atau harus diganti. Serta sebagai pedoman dalam pembongkaran ( overhoul) engine chevrolet luv. 2. Melakukan pengecekan tekanan kompresi Pengecekan dilakukan untuk mengetahui apakah tekanan kompresi berkurang atau tidak, serta untuk membandingkan tekanan sebelum dan setelah dibongkar. 3. Melakukan proses penurunan komponen-komponen yang akan dibongkar. 4. Melakukan proses pembongkaran. Pembongkaran dilakukan pada blok engine, silinder head dan gardan. 5. Melakukan pemeriksaan dan pengukuran pada komponen-komponen engine, silinder head, kopling, transmisi, propeller, dan differensial. 6. Membuat check list dari komponen-komponen yang telah diperiksa. 7. Melakukan penggantian pada komponen yang sudah tidak sesuai standar. 8. Merangkai kembali komponen-komponen yang telah dibongkar. 9. Menghidupkan mesin 10. Memeriksa dengan test drive
3.3
Gambar Untuk gambar komponen-komponen mesin, karena subjudul yang telah
ditetapkan adalah cylinder head, maka gambar komponen-komponen yang digambar hanya sebatas pada komponen-komponen cylinder head saja. Berikut adalah gambar komponen-komponen tersebut :
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 29
1.
Cylinder Head
Gambar 3.4 Cylinder head
2.
Katup
Gambar 3.5 Katup
3.
Pegas rocker arm
commit to user Gambar 3.6 Pegas rocker arm
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 30
4.
Pengunci katup
Gambar 3.7 Pengunci katup 5.
Push rod
Gambar 3.8 Push rod
6.
Rocker arm shaft
Gambar 3.9 Rocker arm shaft
7.
Rocker arm
commit user arm Gambar 3.10to Rocker
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 31
8.
Sambungan rocker arm
Gambar 3.11 Sambungan rocker arm 9.
Tappet
Gambar 3.12 Tappet
10. Tutup katup
Gambar 3.13 Tutup katup
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB IV PENGERJAAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pengerjaan Proses pengerjaan cylinder head pada chevrolet luv yang dilakukan meliputi beberapa proses. Proses-proses tersebut antara lain : 1. Proses
pengenalan
kondisi
awal
mesin
sebelum
dilakukan
pembongkaran. 2. Proses pembongkaran. 3. Proses pencucian dan pengukuran komponen. 4. Proses penyekuran 5. Proses pemasangan kembali.
4.1.1 Proses pengenalan kondisi awal mesin sebelum dilakukan pembongkaran Sebelum melakukan pembongkaran, maka terlebih dahulu dilakukan test drive pada mobil untuk mengetahui kondisi dari mobil dan dari test drive tersebut dapat diketahui kondisi mobil yang tidak pas atau perlu perbaikan. Sehingga dari gejala-gejala yang timbul tersebut kita dapat memprediksi bagian mobil yang rusak dan dapat merencanakan proses perbaikan yang akan dilakukan. Setelah melakukan uji coba pada mesin, maka kerusakan-kerusakan yang terjadi antara lain: mesin kurang bertenaga, gas buang berwarna putih, pada cylinder head keluar asap, dan suara mesin kasar. Dari kondisi-kondisi kerusakan di atas, maka kemungkinan pada komponen piston, seal klep, dan klep sudah terjadi keausan. Hal ini juga diperkuat dengan jumlah oli yang semakin berkurang, sehingga langkah overhoul pun perlu dilakukan untuk memperbaiki kerusakan dan mengembalikan performa mesin seperti semula.
4.1.2 Proses pembongkaran Pembongkaran dilakukan untuk memperbaiki atau mengganti komponenkomponen yang sudah tidak sesuai standar dan harus diganti. Sebelum melakukan commit to user 32
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 33
pembongkaran, ada beberapa hal yang harus dipersiapkan dan diperhatikan. Halhal tersebut antara lain: a. Mempersiapkan segala peralatan yang diperlukan untuk proses pembongkaran. b. Mempersiapkan suatu nampan atau bak yang akan digunakan untuk meletakkan, mencuci serta manata komponen-komponen yang telah dibongkar. c. Baik proses pembongkaran maupun pemasangan komponen kembali harus sesuai prosedur (manual book). d. Membongkar maupun memasang menggunakan kunci yang sesuai. e. Menata komponen yang dibongkar dan menempatkannya pada nampan agar memudahkan saat pemasangan. Proses pembongkaran komponen dilakukan setelah oli dan air pada radiator ditap terlebih dahulu. Pembongkaran dilakukan dalam beberapa tahap. Berikut akan dijelaskan mengenai proses pembongkaran cylinder head. 4.1.2.1 Pembongkaran Komponen Luar Urutan pembongkaran komponen luar adalah: 1. Melepas kabel-kabel dan melepas baterai dari mobil. 2. Melepas filter udara dengan cara melepas 3 baut yang mengikat filter pada tutup cylinder head. 3. Melepas tutup cylinder head. 4. Melepas kipas pendingin radiator dengan melepas ke empat baut yang mengikatnya pada pulley pompa air. 5. Melepas sabuk kipas dengan cara mengendorkan alternator, kemudian setelah kendor tali kipas dilepas diikuti dengan pelepasan alternator dan pulley. 6. Melepas radiator dengan melepas selang-selang pada radiator terlebih dahulu. 7. Melepas intake dan exhaust manifold. 8. Melepas rakitan rocker arm sesuai urutan berikut (gambar 4.1), kemudian meletakkannya pada nampan. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 34
Gambar 4.1 Melepas rakitan rocker arm
9. Melepas cylinder head dari engine dengan mengendorkan baut-baut cylinder head sedikit demi sedikit sesuai urutan gambar 4.2, kemudian melepas pushrod nya.
Gambar 4.2 Melepas cylinder head
10. Melepas motor starter dengan terlebih dahulu melepas kabel-kabel nya. 11. Melepas baut-baut transmisi, kemudian melepas propeller shaft dan transmisi.
4.1.2.2 Penurunan mesin dari mobil. Untuk menurunkan mesin dari mobil, maka terlebih dahulu dipersiapkan alat-alat seperti portal, katrol, dan tali. Berikut adalah cara menurunkan mesin dari mobil Mula-mula mesin diikat dengan tali, kemudian dikaitkan dengan pengait commit to user katrol yang telah terpasang pada portal. Kemudian baut engine mounting dilepas,
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 35
dan mesin diangkat perlahan-lahan hingga menggantung bebas. Setelah mesin menggantung mesin ditarik ke depan sedikit dan mobil didorong ke belakang. Kemudian mesin diturunkan dan diletakkan pada suatu alas.
4.1.2.3 Pembongkaran komponen dalam mesin. Membongkar komponen dalam mesin bertujuan untuk melepas poros kam dan tappet. Poros kam dan tappet adalah komponen mekanisme katup yang berada dalam ruang engkol. Poros kam diputar oleh poros engkol melalui gigi penghubung, kemudian poros kam akan menggerakkan tappet dan pushrod yang nantinya akan menggerakkan katup. Berikut adalah langkah-langkah kerjanya. 1. Melepas fly wheel. 2. Membongkar timing gear. Langkah membongkar timing gear adalah seperti gambar 4.3 dimulai dari melepas pulley, tutup timing gear, melepas gear dan diikuti dengan melepas pompa injeksi.
Gambar 4.3 Melepas timing gear
3. Melepas tutup samping tempat sambungan pernafasan oli. 4. Melepas calter, diikuti dengan melepas crankcase dan rakitan pompa oli dan strainer. 5. Melepas piston dari cylinder head dengan cara berikut. a. Torak diputar pada posisi TMB, kemudian mur tangkai piston dikendorkan dan dibuka seperti gambar 4.4 commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 36
Gambar 4.4 Melepas mur tangkai piston
b. Mengeluarkan piston dengan mendorongnya dengan kayu dari bawah seperti gambar 4.5
Gambar 4.5 Mengeluarkan piston
c. Melepas tutup bantalan poros engkol sesuai urutan gambar 4.6 berikut.
Gambar 4.6 Melepas tutup bantalan commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 37
6. Melepas poros kam dari blok mesin seperti gambar 4.7
Gambar 4.7 Melepas camshaft 7. Melepas tappet dari dudukannya.
4.1.2.4 Pembongkaran rakitan rocker arm. Rakitan rocker arm terdiri dari rocker arm, pegas rocker arm, bracket rocker arm shaft, snap ring. Semua komponen tersebut dirakit menjadi satu pada rocker arm shaft kemudian dikunci oleh snap ring. Gambar 4.8 berikut adalah urutan pelepasannya.
Gambar 4.8 Pembongkaran rakitan rocker arm
1. Melepas rocker arm 2. Melepas bracket rocker arm 3. Melepas rocker arm 4. Melepas pegas rocker arm commit to user 5. Melepas rocker arm shaft.
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 38
4.1.2.5 Melepas rakitan katup Untuk melepas katup digunakan tracker klep untuk menekan pegas klep, sehingga akan mempermudah pelepasan. Berikut urutannya: 1. Melepas pipa pengembali solar, kemudian melepas injektor seperti gambar 4.9
Gambar 4.9 Melepas pipa pengembali solar
2. Melepas pegas klep dengan menggunakan tracker klep, caranya adalah dengan menekan pegas klep kemudian pengunci dilepas diikuti dengan pelepasan tutup pegas, pegas, dan katup seperti gambar 4.10 berikut
Gambar 4.10 Melepas pengunci dan pegas klep
3. Melepas seal klep dan diikuti melepas ring nya.
4.1.3 Proses pencucian dan pengukuran komponen Untuk mengetahui penyebab terjadinya permasalahan pada mesin (cylinder head), maka perlu dilakukan proses pemeriksaan pada komponen-komponen commit to user cylinder head. Langkah pemeriksaan diawali dengan proses pencucian komponen
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 39
terlebih dahulu agar komponen bersih, sehingga dalam pengukuran nanti akan memudahkan dan tidak mengalami kekeliruan. Setelah komponen dicuci bersih dengan solar dan air sabun, kemudian komponen dibersihkan dengan cara dibrushing dengan menggunakan sikat kawat., setelah itu barulah dilakukan proses pengukuran komponen. Pengukuran komponen bertujuan untuk mengetahui apakah komponen tersebut masih dalam kondisi layak pakai ataukah sudah harus diganti. Tentunya pertama kali dilihat kondisi nya secara visual terlebih dahulu barulah dilakukan pengukuran. Hasil pengukuran nantinya akan dicocokkan dengan manual book, sehingga dari sini dapat diketahui apakah komponen harus diganti atau tidak. Komponen-komponen yang harus diperiksa adalah sebagai berikut: 4.1.3.1 Kepala silinder dan sistem katup Komponen yang diperiksa antara lain: 1. Kerataan komponen kepala silinder Pemeriksaan kerataan kepala silinder dengan menggunakan mistar atau waterpass dan filler gauge seperti gambar 4.11 berikut.
Gambar 4.11 Memeriksa kerataan cylinder head
2. Katup Pemeriksaan pada katup yaitu meliputi: a. Diameter tangkai katup, pengukuran dilakukan dengan menggunakan mikrometer seperti pada gambar 4.12 berikut.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 40
Gambar 4.12 Mengukur tangkai katup
b. Daun katup, yang diukur adalah: -
Ketebalan kepala katup
Gambar 4.13 Ketebalan kepala katup
-
Depresi
Gambar 4.14 Depresi
-
Lebar bidang persinggungan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 41
Gambar 4.15 Lebar bidang persinggungan 3. Pegas katup Pemeriksaan pegas katup dilakukan pada permukaan yang datar, dengan menggunakan penggeris siku, jangka sorong, dan filler gauge seperti gambar 4.16. Pengukuran yang dilakukan meliputi panjang pegas katup dan kemiringan pegas katup.
Gambar 4.16 Pemeriksaan pegas katup 4. Rocker arm shaft Pengukuran dilakukan untuk mengetahui diameter rocker arm shaft dan dilakukan dengan menggunakan mikrometer seperti gambar 4.17.
commit to user Gambar 4.17 Pengukuran diameter rocker arm shaft
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB V PENUTUP 5.1. Kesimpulan Berdasarkan proyek akhir yang telah dilaksanakan, dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut: 1. Motor diesel adalah motor bakar yang berbeda dengan motor bensin, proses penyalaan bukan dengan loncatan bunga api listrik. Pada langkah hisap hanyalah udara saja yang masuk ke dalam silinder. Pada waktu torak hampir mencapai titik mati atas (TMA) bahan bakar disemprotkan ke dalam silinder. Terjadilah proses penyalaan bahan bakar, pada saat udara di dalam silinder sudah bertemperatur tinggi. 2. Komponen-komponen yang terdapat pada cylinder head antara lain: cylinder head, camshaft, tappet, push rod, rocker arm dan shaft, katup, dan pegas katup. 3. Mekanisme katup berfungsi untuk mengatur saat pembukaan dan penutupan katup masuk dan katup buang pada cylinder head dengan bergantung pada putaran poros engkol. 4. Pada pengerjaan proyek akhir rekondisi mesin Chevrolet luv 1982 ini, khususnya pada cylinder head komponen yang memerlukan perbaikan adalah katup yaitu dengan jalan disekur dan seal katup yang harus diganti karena sudah aus. 5. Cara kerja mekanisme katup adalah ketika poros engkol berputar, maka akan menyebabkan roda gigi antara ikut berputar. Karena roda gigi antara menghubungkan poros engkol dengan cam shaft, maka cam shaft juga akan ikut berputar. Berputarnya cam shaft pada saat tertentu akan menyebabkan nok mendorong tappet naik menekan push rod yang ada di atas nya. Push rod akan menekan rocker arm, sehingga katup akan terbuka. Jika cam shaft terus berputar, maka nok juga akan berputar sehingga tappet dan push rod akan bebas dan akan kembali ke bawah karena adanya tekanan pegas pada katup. commit to user 56
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 57
6. Biaya yang dibutuhkan untuk melakukan rekondisi mesin Chevrolet luv 1982 adalah sebesar Rp. 5.089.700,00
5.2. Saran Beberapa saran yang dapat penulis sampaikan untuk pengembangan proyek akhir yang lebih baik adalah sebagai berikut : 1. Servis berkala dan tune up perlu dilakukan agar kondisi mesin selalu dalam kondisi baik. 2. Perawatan ringan seperti pengecekan air radiator dan kondisi baterai mutlak dilakukan serutin mungkin.
commit to user