• '"RBANDINGAN HASIL BELAJAR SISWA YANG DIBERIKAN KUIS DENGAN YANG TIDAK DIBERIKAN KUIS (Studi Kasus SMK Muhammadiyah I Kellas I)
Oleh RATNA GUMILANG PUJIASTUTI NIM• 198017014448
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SYARIF HJDA YATULLAH JAKARTA 1424 H/2003 M
PERBANDINGAN HASIL BELA.JAR lVIATEJVIATIKA SIS\VA YANG DIBERIKAN KUIS DEN GAN YANG TIDAK DIBERIKAN KUIS (Studi Kasus SMK Muhammadiyah I Ciputat Kelas I)
Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Untuk Mernenuhi Syarat-syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan Maternatika
Oleh: RATNA GUMILANG PU.JIASTllTI NIM : 1980 J7014448
Pernbimbing 1
Ora. Afidah Mas'ud NIP. 150 228 775
Ors. Soelrnrdi HP NlP .
.JURUSAN PENDIDIKAN IVIAT~~IVIATIKA FAKUL TAS ILIVIU TARBIYAM DAN KEGURUAN l/NIVERSITAS ISLAM NEGERI (lJIN) SYARIF lllDAYATllLLAll .JAKARTA 1424 H/2003 IVI
KATA PENGANTAR
Bismullahirrahmanirrahim Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan Rahmat dan karuniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Shalawat dan Salam semoga senantiasa terlimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW yang telah menunjukkan manusia kepada jalan kebenaran, Amien. Skripsi ini disusun untuk memenuhi syarat memperoleh gelar Sarjana Pendiddikan Matematika Fakultas llmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Skripsi ini tersusun tentunya tidak luput dari bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis ingin menyampaikan terima kasih khususnya kepada:
1. Dekan Fakultas Tarbiyah dan Kegurnan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, Bapak Pro( Dr. H. Salman Harun, M.A 2. Ketua Jurusan Pendiddikan Matematika H. M. Ali Hamzah dan Sekretaris Jurusan, lbu Maifalanda Fatra, S. Ag. 3. Pembimbing I, Dra. Afidah Mas'ud sekaligus dosen penasehat akademik dan Drs. Soekardi HP, Saya ucapkan terima kasih yang sedalam-dalamnya atas bimbingan, arahan, dan sumbangan positif kepada penulis selama menyusun skripsi. 4. Bapak dan Ibu Dosen Pendidikan Matematika, untuk segala perhatian dan bantuannya. 5. Pimpinan dan stafperpustakaan yang telah memberikan fasilitas pustaka
6. Kepala Sekolah SMK Muhammadiyah I Ciputat , beserta para gutu dan staf yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk mengadakan penelitian di sekolah tersebut. 7. Ayahanda dan Ibunda Tini Supartini, yang telah mengasuh dan mendidik penulis dengan ikhlas dan penuh kasih sayang serta penuh tanggung jawab dari kecil hingga sekarang serta kakak-kakakku dan keponakan-keponakanku tersayang 8. Sahabat-sahabatku Mitha, Amin, Femmy, Arnbo,
Nungki, Nia, Icham, dan
Elis yang telah memberikan dorongan dan semangat, semoga persahabatan kita abadi. 9. Teman-temanku dan rekan- rekan Andromeda angkatan 98 dan Jurnsan Pendidikan Matematika angkatan 98 khususnya Watie, !yam, Minar, lip, Devi dan rekan-rekan kostan yang selalu mendukung penulis. I 0. Glen dan Rafna yang telah memberikan dorongan dan motivasi dalam menyelesaikan skripsi ini. Serta semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu, semoga Allah rnernbalasnya dengan segala kebaikan yang setirnpal. Akhirnya, semoga tulisan ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca urnumnya, Amien Ya Rabbal Alamien Jakarta, Oktober 2003
Penulis
DAFTAR ISi
KATA PENGANTAR ............................. . DAFT AR ISi
.
..
DAFTAR TABEL. DAFT AR LAMPIRAN ..
. .......... lll
. ..................... v . ......... Vil
. ................ IX
BAB I. PENDAHULUAN A Latar Belakang Masalah ..
...................... 1
B. Pembatasan dan Perumusan Masai ah ..
. ................... 4
C. Motode Pembahasan ....................... .
······················ 5
D. Sistematika Penulisan ....
...... ·········· .... 5
BAB II. LANDASAN TEORI, KERANGKA BERPIKIR, DAN PENGAJlJAN HIPOTESIS A Deskripsi Teori .. I. Hakikat Belajar. ..
2
Hakikat Hasil Belajar ............ .
3. Hakikat Matematika .
.................... 11
.................. l 1 ······ .............. 16 ..................... 19
4. Hakikat Tes ....... .
. ... .23
B. Kerangka Berpikir .....
....... 26
C. Hipotesis Penelitian ...................... .
. ....................................... 29
B'AB III. METODOLOGl PENELITIAN . ... 30
A. Tujuan dan Manfaat Penelitian .. B Waktu dan Tempat Penelitian ..
. ............ 30
C. Metode Penelitian ............................................... .
.... 30
D. Populasi dan Teknik Pengambilan Sarnpel. ..
.... 31
E. lnstrurnen Penelitian ..
. .............. 32
F. Teknik Analisis Data ..................... .
........ 35
BAB JV. HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data .. I. Data Hasil Tes
B. Analisis Data .. C. Interpretasi Hasil Penelitian ............. .
.................... 40
.
. ... .40
····················· ................. 41
.............. .47
BAB V. PENUTUP A Kesirnpulan .. B. Saran-saran.
DAFTAR PUSTAKA ......... .
·················· ............... 48 ............................ 48 . .......... 50
DAFTAR TABEL Hal am an Tabet I
Nilai Tes Siswa yang Diberikan Kuis .................... .
39
Tabet 2
Nitai Tes Siswa yang Tidak Diberikan Ku is ...
40
Tabel 3
Perhitungan Normatitas untuk Kelas Kuis ..
41
Tabet4
Perhitungan Normatitas untuk Ketas Tanpa Kuis ...
36
Tabel 5
Kisi-kisi Tes Uji Coba Soal. ..................... .
50
Tabet 6
Taraf Kesukaran ........ .
52
Tabel 7
Uji Vatiditas Item Tes Hasit Belajar Matematika .....
59
Tabet 8
Perhitungan Validitas.
60
Tabet 9
Uji Realibititas
56
Tabet JO
Kurve N ormat ........ .
65
Tabel 11
Nilai Kritis L untuk Uji Lilliefors.
66
Tabel 12
Distribusi F ..
67
Tabet 13
t-student..
. ... ······ ......... 68
DAFTAR LAMPIRAN Halarnan Larnpiran 1
Tabel Kisi-kisi Tes ................ ..
52
Larnpiran 2
lnsrurnen Uji Coba Penelitian ...
54
Lampiran 3
Kunci Jawaban ..
57
Larnpiran 4
Tabel Ta.raf Kesukaran ..
58
Lampiran 5
Tabel Uji Validitas.
59
Uunpiran 6
Tabel Hasil Perhitungan Validitas ...
60
Larnpiran 7
Tabel Uji Relabilitas ..
61
Larnpiran 8
Perhitungan Realibilitas ..
62
Larnpiran 9
lnstrurnen Penelitian ..... .
63
Lampiran I 0
Tabel Kurve normal dari 0 s/d Z ...
65
Lampiran 11
Tabel Nilai Kritis L untuk Uji Lilliefors ..
66
Lampiran 12
Tabel Distribusi F ..
67
Lampiran 13
Tabel Distribusi t-student ..
68
Lampiran 14
Surat Bimbingan Skripsi ..
69
Larnpiran 15
Surat Rise! ..
71
Lampiran 16
Surat Keterangan dari Sekolah
72
BABI PENDAHULilJAN
A, Latar Be!akang Masalah Pendidikan mernpunyai peranan yang sangat penting untuk menJamm perkembangan dan kelangsungan kehidupan suatu bangsa, karena pendidikan sebagai salah satu modal pembangunan rnasa depan yang terpenting dan terutama sebagai contoh bahwa negara-negara maju yang ada sekarang ini seperti Jepang dan Jerman, merupakan buah dari suatu bibit unggul yang mula-mula mereka semai ketika negara tersebut barn memulai kehidupan berbaJJgsa dan bernegara dari kehancuran akibat perang dunia kedua. Dengan bekal pendidikan tersebut bangsa Jepang dan Jerman dapat mengelola. sumber daya dengan bijak, terutama surnber daya manusia yang merupakan modal dasar untuk mengembangkan kehidupannya di segala bidang sehingga mampu bersaing dengan bangsa-bangsa Iain di dunia. Karena "semakin tinggi tingkat siruktur pembangunan suatu negara maka modal SDM semakin penting dalam memacu pertumbuhan ekonominya" 1. Kehidupan manusia tidak terlepas dari sumbangan yang diberikan oleh pendidikan. Manusia memerlukan bekal kernampuan jasmani dan rohani untuk dapat rnenyesuaikan diri terhadap masalah-masalah di sekitarnya. Dan diharapkan dengannya pula manusia mampu mempertahankan hidup serta memajukan kesejahteraannya. Sarana utama yang dibutuhkan untuk semua hal tersebut tidak
1
Yanuar Arif1'1alunud, Mengukur Perhatlan Pem.erintah, (Tarbawi, I\'. 57, April 2003), h.50
2
lain adalah pendidikan. Hal ini didasari oleh pendapat Langeveld bahwa manusia itu adalah "animal educandum" (makhluk yang harus clididik) dan "homo educandus" (makhluk yang dapat mendidik ). 2 Pada saat ini teknologi telah memasuki semua sel.-tor kehidupan manusia. Dengan teknologi manusia berupaya menernukan berbagai alat dan cara yang lebih efektif dan efisien untuk meningkatkan kehidupannya. Perkembangan teknologi yang pesat merupakan bukti dari pesatnya perkembangan il mu pengetahuan. Di sisi lain, perkembangan ilmu pengetahuan merupakan indikator majunya dunia pendidikan. flmu pengetahuan berkembang tidak lain karena basil pendidikan. Dengan menyadari betapa besar manfaat yang didapat dari pendidikan bagi kelangsungan hidup manusia terutama sebagai bekal yang bcrarti untuk generasi penerus suatu bangsa maka pemerintah menetapkan tujuan pendidikan nasional di dalam UU RI No. 2 Thn. 1989 pasal 4, yaitu:
"Pendidikan nasional bertujuan miencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutulmya, yaitu manusia beriman dan bertakwa terhadap Tuhan Y:mg Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri se:rta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan". 3
2
Ekosusilo, madyo dan RB Kasihadi, Dasar-dasar pendikan, (Semarang: Effiiar
Publishing, 1990), h.12 . 3 Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Barn, (Bandung: PT. Rosda Karya, 2002), h.11
3
Pendidikan dalam pengertian yang luas dan representatif adalah seluruh tahapan pengembangan kemampuan-kemampuan dan perilaku-perilala1 manusia dan juga proses penggunaan hampir seluruh pengalaman hidup. Dengan kata lain pendidikan memiliki unsur-unsur sebagai berikut :
I. Bahwa pendidikan itu merupakan satu usaha. 2. Usaha itu dilakukan secara sadar. 3. Usaha itu dilakukan oleh orang yang mempunyai tanggung jawab kepada masa depan anak. 4. Usaha itu mempnnyai dasar dan tujuan tertentu. 5. Usaha itu perlu dilaksanakan secara teratur dan sistematis. 6. Usaha itu memerlukan alat-alat yang dipergunakan.~ Hal ini juga ditegaskan dalam Al-Qur'an bahwa berfikir adalah sebagai petunjuk Allah ke arah iman kepada-Nya., yang mana alam raya merupakan sumber pelajaran bagi umat manusia, tapi terbatas hanya bagi mereka yang berfikir. Sebagaimana firman Allah SWT dalam surah Al-Jatsiyah (QS. 45: 13)
Artinya: "Dan Dia menundukkan untuk apa yang ada di !angit dan apa yang ada di bumi semuanya (sebagai rahmat) daripada-Nya. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang berfikir". Penyelenggaraan pendidikan dalam Undang-undang RI No 2 Tahun 1989 Pasal JO dikatakan bahwa:" Penyelenggaraan pendidikan dilaksanakan melalui dua jalur yaitu jalur pendidikan sekolah dan jalur pendidikan luar sekolah". Jalur pendidikan sekolah merupakan pendidikan yang diselenggarakan di sekolah 4
Opcit, Hafi Anshari, h.29
4
melalui
kegiatan
berkesinambungan,
proses
be!ajar
mengaJar
sedangkan jalur pendidikan
secara
berjenjang
!uar seko!ah
dan
merupakan
pendidikan yang diselenggarakan di luar sekolab rnelalui kegiatan proses be!ajar mengajar yang tidak harus berjenjang dan berkesinambungan. Salah satu pendidikan yang diajarkan mela!ui jalur pendidikan sekolah adalah pendidikan matematika, dimana j ika dikaitkan dengan pembangunan di bidang pendidikan maka maternatika memiliki andil yang cukup besar dalam rangka menunjang peningkatan mutu pendidikan khususnya untuk memacu penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi yang terns berkembang mengikuti jaman. Sefiagaimana Jujun S. Suriasumantri ( 1989) mengatakan: "Penggnnaan matematika atau berhitung dalam sehari-hari telah menunjukkan basil nyata, sepertn dasar bagi desain ilmu telmik, perhitungan untuk pembangunan imtariksa. Dan disampiug dasar ilmu teknik, metode matematika memberikan inspirasi kepada pemikiran di bidang sosial, ekonomi, dan dapat memberikan warna kepada kegiatan seni lukis, arsitektur, dan musik" 5• Dan berdasarkan buku materi pokok kurikulum dan materi matematika SMU dikatakan bahwa: Mata pelajaran matematika di SMU diberikan deugan maksud menata dan meningkatkan ketajaman penalaran siswa yan1~ dapat membantu memperjelas cara menyelesaikan permasalahan dalam kehidupan sehari-hari dan kemampuan berlkomunikasi dengan menggunakan bilangan-bilangan dan simbol-simbol serta lebih mengembangkan sikap logis, rasional, kritis, eermat, jujur, efisien dan .efoktif.6 5 6
h.1.4
Jujun S. Suriasumantri, llmu dalam Perspektif, (Jakarta: Gramedia, J989),h. 72 R. Soejadi dkk., Materi Pokok Kurikulum dan Materi Matematika SMU, (Jakarta: UT, 199&)
5
Tujuan umum diberikannya matematika di sekolah berdasarkan fungsinya adalah sebagai berikut :
a. Mempersiapkan siswa agar saoggup menghadapi perubahan keadaan didalam kehidupan dan dunia yang st~laln berkembang, melalui latihan bertindak atas dasar pemikiran secara logis, rasional, kritis, cermat, jujnr, efisieu dan efektif: b. Mempersiapkan siswa agar dapat menggunakan mairematika dao pola pikir matematika dalam kehidupao s1~hari-hari dan
1. 2. 3. 4. 5.
8
Selalu digunakan dalam segi kehidupan. Semua bidaug studi memerlukan keterampilan matematika yang sesuai. lHerupakan sarana komunikasi yang singkat, kuat, dan jelas. Dapat digunakan untuk menyajikan informasi dalam b1~rbagai cara. Meningkatkan kemampuan beq1ikfr logis, kctelitian, dan kesadaran keruangan, dan Memberikan kepuasan terhadap usaha memecahkan masalah yang menantang.
6.
Matematika merupakan ide-ide abslrak yang diberi simbol-simbol maka konsep-konsep dalam matematika hams dipahami terlebih dahulu sebelum memanipulasi simbol-simbol itu sehingga demikian seseorang akan lebih mudah
7 8
Ibid, hal. l.5. Mulyana Abdurrahman, Pendidiktm bagi Anak Berkesulitan Belajar, (Jakarta: Rineka Cipta,
1999), h.253
6
mempelajari suatu materi matematika yang barn. Pengalaman belajar matematika yang dialami waktu lalu dari seseorang mempunyai andil dalam proses belajar matematika yang barn sebab matematika merupakan disiplin ilmu yang mempunyai sifat kbas jika dibandingkan dengan disiplin ilmu yang lain. Namun pada umumnya matematika dianggap sebagai mata pelajaran yang sulit oleh siswa. Hal ini disebabkan untuk belajar matematika siswa tidak cukup hanya dengan menghapal materi atau rumus-rumus yang telah diajarkan. Kegiatan belajar matematika memerlukan kegiatan latihan dan keterampilan mengerjakan soal atau dapat dikaiakan sebagai kegiatan mental yang melatih otak. Di dalam kegiatan belajar mengajar matematika diharapkan dapat terjadi transfer bP,Jajar, artinya penguasaan pengetahuan untuk mernecahkan masalahmasalah di bidang matematika maupun yang lainnya. Banyak kendala yang dihadapi oleh guru matematika ataupun oleh siswa itu sendiri &dam proses belajar mengajar matematika. Salah satu kendala yang dihadapi oleh guru matematika antara lain adalah lnrrangnya kemampuan dan kesiapan siswa untuk mengikuti kegiatan belajar matematika. Sehubungan dengan itu maka dalam mengelola proses belajar mate!llatika, kemampuan guru dalam menyampaikan materi dan penguasaan materi matematika yang diajarkan sangat mempengaruhi terjadinya proses belajar mengajar.. Guru matematika yang tidak menguasai materi, tidak mungkin dapat mengajar matematika dengan baik dan tentunya akan mengakibatkan rendahnya mutu pelajaran matematika karena dapat menimbulkan kesulit.an siswa dalam
7
memahami matematika sehingga nenimbulkan
keengganan
untuk
belajar
matematika. Banyak cara yang dilakukan oleh guru untuk menciptakan situasi yang dapat memotivasi siswa agar mau mengulang materi yang telah diberikan di sekolah, salah satunya yaitu dengan diberikan tugas pekerjaan rumah atau PR. Namun banyak pula ditemui, beberapa siswa yang tetap enggan untuk mengerjakan PR dan untuk menghindari hukuman, ia mengerjakan PR di sekolah dengan cara mencontek pekerjaan temannya. Kesimpulannya, akhirnya siswa sangat sedikit sekali waktu untuk mengukmg materi yang telah diberikan yang mempengaruhi kesiapan siswa dalam menerima materi baru yang berkaitan dengan materi lain. Sehubungan dengan memotivasi siswa agar lebih giat dalam belajar, l.."Uis atau tes tanpa pemberitahuan diharapkan dapat menciptakan motivasi siswa dalam belajar. Dimana kuis itu sendiri diberikan setelah materi pelajaran selesai atau mengenai materi yang telah lalu. Setelah proses belajar dianggap telah usai, tentunya seorang guru perlu mengetahui akibat dari pekerjaannya dan sejauh mana siswa telah mengerti materi yang disampaikan. Penilaian dapat memberi informasi tentang hasil pelajaran yang telah disajikan, dalam ha! ini alat untuk mengevaluasi disebut tes, yang dipakai sebagai acuan yang dapat mengukur keberhasilan yang dicapai dalam tujuan pembelajaran.
8
Dengan melihat betapa pentint,rnya peranan penilaian hasil belajar matematika dalam ha! ini tes. Untuk melihat seberapa jauh kesiapan siswa dalam mengikuti pelajaran matematika, guru biasanya akan memberikan tes. Salah satu bentuk tes diberikan oleh guru adalah kuis dimana kuis itu sendiri merupakan tes yang dikerjakan dalam waktu singkat setelah materi disampaikan dan dikerjakan di dalam kelas atau dengan kata Iain siswa
menge~jakan
tes yang diberikan dalam
pengawasan guru yang bersangkutan. Hal ini dilakukan dalam rangka mengetahui dan mendapatkan informasi yang lebih jelas tentang bagaimana sesungguhnya pengaruh yang timbul dari pemberian kuis terhadap hasil belajar matematika, maka penulis terdorong untuk mengadakan penelitian lapangan dengan memilih judul: "PERBANDINGAN
HASIL
BELAJAR
MA TEMATIKA
SIS WA
YANG
DIBERIKAN KUIS DENGAN YANG TIDAK D!BERIKAN KUIS (STUD! KASUS SMK MUHAMMADIYAH I KELAS I) " B. Pembatasan dan Perumusan Masalah
· Ment,>ingat keterbatasan kemampuan dalam skripsi ini dan luasnya permasalahan yang akan dibahas serta untuk lebih terarahnya penelitian ini maka masalah hanya dibatasi pada hasil belajar Matematika siswa SMK Muhammadiyah I Ciputat kelas satu semester dua pada pokok bahasan "DERET" dengan membandingkan rata-rata hasil tes yang dilihat dari nilai tes yang akan diberikan
9
pada siswa yang diberikan perlakuan
yang berbeda, yaitu dimana sa1u kelas
diberikan kuis dan yang satu lagi diberikan tugas. Kuis yang dimaksud adalah bentuk pemberian tes tanpa pemberitahuan atau mendadak, dimana materi yang diujikan kepada siswa telah disampaikan dan mengenai pemberian tes yang akan digunakan telah disepakati bersama antara guru dan siswa sebelumnya. Kelas yang tidak diberikan kuis akan diberikan tugas atau dengan kata lain guru mempercayakan siswa dapat mengerjakan tes tanpa pengawasan gum secara langsung dan hasil tcs yang diperoleh a.kan dikembalikan. Berdasarka.n uraian pemilihan pokok masalah di atas, maka penulis merumuskan masalah pada "Apakah terdapat perbedaan hasil belajar yang signifikan antara siswa yang diberikan kuis dengan yang tidak diberikan kuis?".
C. Metode Pembahasan
Dalam penulisan skripsi ini penulis menggunakan metode deskripsi untuk mengumpulkan data yang faktual, tentang data-data yang berhubungan dengan judul skripsi. Kemudian menganalisa dan menyimpu!kannya. Mengenai penu!isan skripsi ini penulis berpedoman pada buku: " Pedoman penulisan skripsi, tesis, dan disertasi yang diterbitkan o!eh IAIN SyarifHidayatullah Jakarta."
10
D. Sistematika Penulisan Dalam penulisan skripsi ini penulis membagi ke dalam lima bab dengan sistematika sebagai berikut: BAB I : adalah bab pendahuluan yang meliputi pemilihan pokok masalah, pembatasan dan perumusan masalah, metode pembahasan dan sistematika penulisan. BAB l1
merupakan bab penguraian tentang penyusunan kerangka teoritis, kerangka berpikir dan pengajuan hipotesis. Dalam bab ini penulis mengungkapkan teori-teori dan pendapat yang berkaitan dengan permasalahan yang dikemukakan.
BAB 111:
dalam bab ini dikemukan tentang tujuan dan manfaat penelitian, wa1.iu dan tempat penelitian, metode penelitian, populasi dan teknik pengambilan sampel, instrumen penelitian, dan teknik analisis data.
BAB IV : dalam bab ini dikemukakan mengenai hasil penelitian, deskripsi data, analisis data dan interpretasi hasil penelitian. BAB V : bab ini merupakan akhir dari penelitian yang penulis buat yang mengemukakan tentang kesimpulan dan saran.
BAB II LANDASAN TEORI, KERANGKA BERFIKIR DAN PENGAJUAN HIPOTESIS
A. Deskipsi Teori 1. Hakekat Belajar
Belajar adalah kegiatan yang berproses dan rnerupakan unsur yang sangat fondarnental dalarn penyelenggaraan setiap jenis dan jenjang pendidikan. Narnun kadang sebagian orang beranggapan bahwa belajar adalah sernata-rnata mengumpulkan fakta-fakta yang tersaji dalam informasi atau materi pelajaran yang di dapatnya. Selain itu, ada pula sebagian orang yang beranggapan bahwa beliijar sebagai latihan yang di dapat dari pengalaman
belc~jar
seseorang seperti tarnpak
pada latihan membaca dan menulis ketika seseorang seclang belajar. Untuk rnenghindari keticlaklengkapan persepsi tentang belajar maka berikut ini akan · clikemukakan beberapa clefinisi tentang belajar dari beberapa ahli. Di clalarn buku Muhibbin Syah terdapat pcndapat beberapa ahli antara lain: 1 a. Chaplin ( 1972) clalarn Diel ionwy of Psikologi mcngenmkakan dua rumusan belajar, yaitu: 1. Rumusan pertama : Belajar aclalah perolehan perubahan tingkah laku yang relatif menctap sebagai latihan clan pengalaman. 1
Muhibbin Syah, Psiko/ogi Belaiar, (Jakarta: Logos, 1990), h. 61-63
12
2. Rurnusan kedua : Belajar adalah proses rnemperoleh respon-respon sebagai akibat adanya latihan khusus. b. Hintzrnan ( 1978) dalam bukunya The Poychology of Learning and Memory mengemukakan bahwa belajar adalah suatu perubahan yang terjadi dalam diri organisme, manusia atau hewan, disebabkan oleh pengalaman yang dapat mempengaruhi tingkah laku organisme tersebut. c.
Wittig ( 1981) dalam bukunya Psychology of Learning mengemukakan bahwa Belajar adalah perubahan yang menetap yang terjadi dalam segala macam atau keseluruhan tingkah laku suatu organ:isme sebagai hasil pengalaman.
d. Reber ( 1989) dalam kamusnya Diclionary of P.sychology membatasi belajar dengan dua rnacam definisi, yaitu: I. Belajar adalah proses memperoleh pengetahuan. 2. Belajar adalah perubahan kemampuan bereaksi yang relatif Janggeng sebagai hasil latihan yang diperkuat. Dalam definisi ini terdapat empat macam istilah yang essensial, antara Jain: a. Relatively permanent (yang secara um um menetap ); b. Response potentiality (kemampuan bereaksi); c. Reinforced (yang diperkuat); d. Practice (praktek atau latihan).
13
e. Biggs ( 1991) dalarn pendahuluan Teaching for Learning: The View from
Cognitive Psychology rnendefinisikan belajar dalarn 3 rnacarn rurnusan, yaitu: l. Rumusan kuantitatif (ditinjau dari sudut jumllah), belajar berarti
kegiatan peng1S1an atau pengembangan kemampuan kognitif dengan fakta sebanyak-banyalmya. Jadi belajar dalam hal ini dipandang dari sndut barapa banyak materi yang dikuasai oleh sis\va. 2. Rumusan institusional (tujuan kelembagaan), belajar dipandang sebagai proses validasi (pengabsahan) terhadajp penguasaan siswa atas materi-materi yang ia pelajari. Ulmrannya ialah semakin baik mutu mengajar yang dilalmkan guru malrn aka111 semakin baik pula mutu perolehan siswa yang kemudian dinyatakan dalam bentuk skor atau nilai. 3. Rumusan lmalitatif (tinjauan mutu) ialah pros1~s memperoleh artiarti dan pemahaman-pemahaman serta cara menafsirlrnn dunia di sekeliling siswa. Ukurannya ialah daya pikir dan tindakan yang berlmalitas atas pemecahan masalah yang dihadapi oleh siswa. Menurut aliran jiwa Gestalt seorang dikatakan belajar jika ia mendapat "insight". Insight diperoleh bi la ia rnelihat hubungan tertentu antara berbagai unsur dalam situasi itu, sehingga hubungan itu rnenjadi jelas baginya dan dengan demikian memecahkan masalah itu. 2 Timbulnya insight tergantung pada : a.
Kesanggupan, kematangan dan intelegensi individu.
b. Pengalaman seseorang. c.
Si fat atau taraf kompleksitas.
d. Latihan. e. Trial-and-error. 2
Nasulion. f)idaktik: Asas-asas J\/engajar. (Jakarta :Bu1ni Aksara. 2
14
Secarn keseluruhan, aliran
1111
memberikan beberapa prms1p belajar yang
berharga, antara lain : a) Manusia bereaksi terhadap lingkungan secara keseluruhan, tidak hanya secara intelektual, tetapi juga secara fisik, emosional, sosial, dan sebagainya. b) Belajar adalah penyesuaian diri dengan lingkungan. c) Manusia berkembang sebagai kesduruhan dari fetus atau bayi dalam kandungan sampai dewasa. d) Belajar adalah perkembangan ke arah diferensiasi yang lebih luas. e) Belajar hanya berhasil bila tercapai kematangan untuk memperoleh insight. I) Belajar tak mungkin tanpa kemauan untuk belajar. g) Belajar berhasil kalau ada tujuan yang berarti bagi individn. h) Dalam proses belajar anak itn senantiasa merupakan suatu organisme yang aktif, bukan suatu bejana yang harus diisi, atau suatu otomat yang digerakkan oleh orang lain.
Dal am pengajaran ilmu eksakta, seperti matematika dan IP A sangat dianjurkan menggunakan model dan strategi mengajar yang berorientasi pada cara pemecahan masalah (Lawson, 1991 ). Belajar pemecahan masalah pada dasarnya adalah belajar menggunakan metode-metode ilmiah atau berpikir secara sistematis, logis, teratur, dan teliti. Tujuannya ialah untuk memperoleh kemar.ipuan dan kecakapan kognitif untuk memecahkan masalah secara rasional, lugas, dan tuntas. Untuk itu, kemampuan siswa dalam menguasai konsep-konsep, prinsip-prinsip, dan generalisasi serta insight (tilikan aka!) amat diperlukan. 3
3
Muhibbin Syah. 1~.,·ikofogi JJendidikan /)engan Pendekatan !Jaru. (Bandung:-R~sda I<arya,
2000). h. 123
15
M.
Ngalim Purwanto di
dalam bukunya Psiko!ogi Pendidikan
rnengemukakan beberapa elernen penting yang rnencirikan pengertian tentang belajar, yaitu bahwa: 4 I. Bel ajar merupakan suatu perubahan dalam tingkah laku, dimana perubahan itu dapat mengarah kepada tingkah laku yang lebih baik, tetapi juga ada kemungkinan rnengarah kepada tingkah laku yang lebih buruk. 2. Belajar merupakan suatu perubahan yang teerjadi melalui latihan atau pengalaman;
dalam
arti
perubahan-perubahan yang disebabkan oleh
pe11umbuhan atau kematangan tidak dianggap sebagai hasil belajar; seperti perubahan-perubahan yang terjadi pada diri seorang bayi. 3. Untuk dapat disebut belajar, maka perubahan itu harus relatif man tap; harus merupakan akhir daripada suatu peride waktu itu berlangsung sulit ditentukan dengan pasti, tetapi perubahan itu hendaknya merupakan akhir dari suatu periode yang rnungkin berlangsung berhari-hari, berbulan-bulan ataupun
bertahun-tahun.
perubahan-perubahan
Ini
tingkah
berarti laku
kita yang
harus
mengenyampingkan
disebabkan
oleh
motivasi,
kelelahan, ketajaman perhatian atau kepekaan seseorang, yang biasanya hanya berlangsung sementara.
1 ·
h.84
Ors. M. l...Jgalin1 Punvanto. Psiko!ogi Pendidikan,( Bandung: Re1nja Rosda J(arya, I990),
16
2. Hakikat Hasil Belajar
Jika belajar adalah proses perubahan tingkah laku, maka hasil belajar adalah proses perubahan tingkah laku yang dikuasai oleh ·siswa setelah belajar yang dialaminya. Dengan demikian perubahan tingkah laku yang dimiliki setiap individu yang dapat diamati melalui tiga ranah: 5 a. Ranah kognitif berkenaan dengan hasil belajar intdektual yang terdiri dari enam aspek, yakni pengetahnan atau ingatan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi. Kedua aspek pertama disebut kognitif tingkat rendah dan keempat aspek berikntnya termasuk kognitif tinglmt tinggi. b. Ranah afektif berkeuaan dengan sikap yang terdiri dari lima aspek yakui peuerimaan, jawaban atau reaksi, penilaian, organisasi, dan internalisasi. c. Ranah psikomotoris berkenaan dengan basil belajar keterampilan dan kemampuan bertindak. Ada enam aspek ranah psikomotoris, yalmi : a) Gerakan reflek b) Keterampilan gerakan dasar c) Kemampuan perseptual d) Keharmonisan atau ketepatan e) Gerakan keterampilan kompleks I) Gerakan ekspresif dan interpretatif .
Ciri-ciri perubahan khas yang menjadi karakteristik perilaku belajar yang penting adalah: 6 a. Perubahan Intensional· Perubahan yang terjadi dalam proses belajar adalah berkat pengalaman atau praktek yang dilakukan dengan sengaja dan disadari, atau dengan kata lain bukan kebetulan.
~ Nana Sudjana. J>enilaian f-/asil He/ajar J\ie11gajar. (Bandung : Rosda J(aryn. 1999),h.22 '' Muhibbin Syah, op.cit., h.106
17
b. Perubahan Positif-Aktif Perubahan yang terjadi karena proses belajar bersifat positif dan aktif Positif artinya baik, bermanfaat, serta sesuai dengan harapan. Aktif artinya tidak terjadi dengan sendirinya seperti karena proses kematangan (misalnya, bayi yang bisa merangkak setelah bisa duduk), tetapi karena usaha siswa itu sendiri. c. Perubahan Efektif-Fungsional Perubahan yang timbul karena proses belajar bersifat efektif, yakni berhasil guna. Artinya, perubahan tersebut rnernbawa pengaruh, rnakna, dan rnanfaat te11entu bagi siswa. Perubahan bersifat fungsional da.larn arti bahwa ia relatif menetap dan setiap saat apabila dibutuhkan, perubahan tersebut dapat di reproduksi dan dimanfaatkan. l'vluhibbin rnanifestasi
Syah
rnengklasifikasikan
bagaimana
perwujudan
atau
dari belajar yang dialami oleh seorang siswa dalam perubahan-
perubahan sebagai berikut: 7 a. Kebiasaan Menu rut Burghardt (1973 ), kebiasaan timbul karena proses penyusutan kecenderungan respons dengan menggunakan stimulasi yang berulangulang. b. Keterampilan
!hid.. IL 109
18
Menurut Reber (1988), keterampilan adalah kemampuan nielakukan polapola tingkah laku yang kompleks dan tersusun rapi secara mulus dan sesuai dengan keadaan untuk mencapai hasil tertentu. c.
Penga1natan
Berkat
pengalaman
belajar
seorang
sJSwa
akan
mampu
mencapa1
pengamatan yang benar obyektif sebelum mencapai pengertian. d. Berpikir Assosiatif dan Daya Inga! Berpikir
assosiatif merupakan
proses
pembentukan
hubungan
antara
rangsangan dengan respons. Dalam hal ini berpikir assosiatif yang benar amat dipengaruhi oleh tingkat pengertian atau pengetahuan yang diperoleh dari basil belajar. e.
Bcrpikir Rasional dan Kritis Berpikir rasional dan kritis adalah perwujudan perilaku belajar terutama yang bertalian dengan pemecahan masalah. Pada umumnya siswa yang berpikir rasional dan kritis akan menggunakan prinsip-prinsip dan dasardasar pengertian dalam
menjawab pertanyaan "bagaimana"(how) dan
"mengapa"( why).
f
Sikap Menu rut Bruno ( 1987), sikap adalah kecenderungan yang relatif menetap untuk bereaksi dengan cara baik atau buruk terhadap orang atau barang tertentu. Dalam hal ini, perwujudan perilaku siswa akan ditandai dengan
19
munculnya kecenderungan-kecenderungan barn yang telah berubah (lebih maju dan lugas) terhadap suatu obyek, tata nilai, peristiwa dan sebagainya. g. lnhibisi Dalam ha! belajar, yang dimaksud dengan inhibisi ialah kesanggupan siswa untuk mengurangi atau menghentikan tindakan yang tidak perlu, lalu memilih atau melakukan tindakan lainnya yang lebih baik ketika ia berinteraksi dengan lingkungannya. h. Apresiasi Apresiasi adalah gejala ranah afektif yang pada umumnya ditujukan pada karya-karya seni budaya seperti: seni sastra, seni musik, seni lukis, drama, dan sebagainya. 1.
Tingkah Laku Afektif Tingkah laku afektif adalah tingkah laku yang menyangkut keanekaragaman perasaan seperti: takut, marah, sedih, gembira, kecewa, senang, benci, waswas, dsb. Tingkah laku seperti ini tidak terlepas dari pengaruh pengalaman belajar.
3. Hakikat Matematika
Ditinjau dari perkembangannya malca ilmu, dibagi dalam tiga tahap yakni sistematika, komparatif, dan kuantitatif Pada tahap sistematis malca ilmu mulai menggolong-golongkan obyek empiris ke dalam kategori-kategori tertentu, pada tahap kedua kita mulai melakukan perbandingan antara obyek yang satu dengan
20
yang lain, kategori yang satu dengan kategori yang lain, dan seterusnya. Pada tahap selanjutnya adalah tahap kuantitatif dimana kita rnencari hubungan sebab akibat tidak lagi berdasarkan perbandingan melainkan berdasarkan pengukuran yang eksak dari obyek yang kita selidiki atau dengan kata lain pada tahap ketiga ilmu membutuhkan matematika. 8 Kata matematika dari bahasa latin Mathematica, yang mula-111.ula berasal dari kata Yunani mathematike dari akar kata mathema yang berarti pengetahuan atau ilmu. 9 Dalam kamus besar bahasa Indonesia matematika diartikan sebagai "Ilmu yang berbicara tentang bilangan-bilangan dan prosedur operasional yang digunakan dalam penyesuaian masalah mengenai bilanganbilangan". 10 Matematika sebagai ratu sekaligus pelayan ilnrn. Matematika sebagai ratu, merupakan bentuk tertinggi dari logika, sedangkan di pihak lain sebagai ilnrn, matematilrn memberikan bukan saja sistem pengorganisasian ilmu yang bersifat logis, tetapi juga menyatakan dalam bentuk model matematilrn. 11
Matematika adalah cara rnetode berfikir dan bernalar. Matematika dapat digunakan untuk memutuskan apakah suatu ide itu benar atau salah, atau paling
'Jujun S. Suriasumantri. Filasafat I/mu Sebuah Pengm1tar Populer. (Jakarta: Pustaka Sinar Harapan. 1998). h. 197 9
Ennan Suhennan dan Udin S Winata. Strategi Be/ajar dan Mengajar Matematilm. (Jakmta: Dcpdikbud. 1992). h. 119 10 Ismail. Kapita Se/ekla Pemhe/ajaran Matemalika. (Jakarta: UT Agustus.l 998). h.13 11 Jujun S. Suriasu1nantri. op.cii.. h. 203
21
sedikit ada kemungkinan benar. Matematika adalah suatu medan eksplorasi dan penemuan, dari situ setiap hari ide-ide diketemukan. 12 Matematika adalah salah satu ilmu pengetahuan tertua yang terbentuk dari . . b'l1 angan dan ruangan. 13· pene I1t1an Definisi matematika berdasarkan sudut pandang R. Soedjadi adalah:
a. Matematika adalah sebagai ilmu pengetahuan eksak dan terorganisir secara sistematik. b. Matematika adalah pengetahuan t1~11tang bilangan dan kalkulasi. c. Matematika adalah pengetahuan tentang penalaran Iogik dan berhubnngan dengan bilaugan. d. Matematika adalah pengetahuan tentang fakta-fakta kuantitatif dan masalah tentang ruang dan bentnk. e. Matematika adalah pengetahuan tentang stuktur-struktur yang logik. f. Matematika adalah pengetahuan tentang aturan-aturan yang_ketat. 14 Dan Karakteristik Matematika antara lain ·
a. b. c. d. e. f.
15
Memiliki objek kajian abstrak. Bertumpu pada kesepakatan. Berpola pikir deduktif. Memiliki simbol yang kosong dari arti. Memperhatikan semesta pembicaraan. Konsisten dalam sistemnya.
" Sukardjono. Filsqfat dan Sejarah Matematika. (Jakarta: UT, 2000). h. l.3 Ensiklopedia Indonesia Jilid 4 (Jakarta: PT. lctiar Barn Van Hoeve. 1993), h. 2171 11 • R. Soedjadi. Kial J)endidikan Afatentatika di Indonesia: Konstatasi Keadaan Jv/asa Kini Menuju Harapan Masa Depan, (Jakarta : Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Depdiknas. 2002). h.11 15 Ibid, h. 13 13
22
Erman Suherman dan Udin S Winata memberikan beberapa pengertian Matematika antara lain:
a. Matematika disebut Ilmu Deduktif, sebab matematika tidak menerima generalisasi yang berdasarkan pada observasi, eksperimen, coba-coba (induktif) seperti halnya Ilmu Pengetahuan Alam dan Ilmu Pengetahuan Umum Lainnya. Kebenaran generalisasi dalam matematika hams dapat dibuktikan secara deduktif. b. Matematika adalah Bahasa, seb.ab matematilrn merupakan bahasa simbol yang berlaku secara universal (internasional) dan sangat padat ma'na dan pengertian. · c. Matematika adalah Seni, sebab dalam matemati1ka terlihat adanya keteraturan, keternrutan, dan ketetapan (konsisten), sehingga matematika indah dipandang dan diresapi seperti seni. d. Matematika disebut Ratunya Ilmu, karena matema.tika adalah bahasa, ilmu deduktif, ilmu teutang pola keteraturan, ilmu tentang struktur terorganisasir dengan baik dan merupakan alat serta pelayan ilmu lainnya. e. Matematika adalah Ilmu tentang Struktur yang Terorganisasikan, sebab berkembang dari unsur yang tidak terdefinisikan ke yang dapat didefinisikan, ke postulat atau aksioma, dan dalil atau teori. Komponen-komponen matematilrn ini membentuk suatu sistem yang saling berhubnngan dan terorganisir dengan baik. f Matematika adalah Ilmu tentang Pola dan Hubungan, sebab dalam matematika sering dicari keseragaman seperti keteraturan, keterurutan, dan keterkaitan pola dari selmmpulan kons.ep-konsep tertentn atan model-model tertentu merupakan referensinya, sehingga dapat dibuat generalisasinya untu1k dibuktikan kebenarannya secara deduktif. 16
16
Ertnan Suhertnan dan Udin S Winata, op.cit.. h. 135.
23
4. Hakekat Tes Untuk menilai apakah tujuan proses belajar telah dicapai, seorang guru biasanya menggunakan tes. Menurut Asmawi Zainul dan Noehi Nasution tes didefinisikan sebagai:
"suatu pertanyaan atan tngas atau seperangkat tngas yang direncanakan untuk memperoleh informasi tentang trait atau atribnt pendidikan atan psikologik yang setiap butir pertanyaan atau tugas tersebut mempunyai jawaban atau ketentuan yang dianggap benar dan harus ada respon dari subyek (orang yang dites) yang dapat disimpulkan sebagai suatu trait (perlakuan) yang dimiliki oleh snbyek . " .17 . . .mf ormasmya yang sed ang d 1Can
Karena tes yang dimaksud ini merupakan alat untuk menilai keberhasilan belajar matematika, maka bentuk dan penyusunan tes harus sesuai dengan tujuan belajar matematika dan didesain sesuai dengan kegunaan.nya untuk memperoleh hasil
yang diinginkan.
Di
dalam evaluasi pendidikan yang
menyangkut evaluasi hasil belajar, sedikitnya ada 4 rnacam kegunaan tes. salah satu jenisnya adalah tes formatif
yaitu "Tes yang berfungsi untuk mencari
urnpan balik atau feed back yang berguna dalam usaha rnernperbaiki cam rnengajar yang dilakukan guru dan cam belajar siswa". 1 ~ Berkaitan dengan pernberian tugas, ada bebempa kelemahan yang terjadi, misalnya karena tugas itu dikerjakan di luar jam pelajamn atau di rurnah, guru tidak bisa rnengontrol apakah tugas itu dikerjakan sendiri oleh siswa atau rnencontek tugas ternannya. Siswa yang malas belajar akan bemnggapan bahwa 17
Asmawi Zainul dan Noehi Nasution. Penilaian f-Iasi/ Be/ajar, (Jakarta: PP AU-PP Al UT, 2001). h. 3 l::
rinsip-prinsip clan Teknik f'pa/uasi J>engajaran, (Bandung: Re1naja Rosdakarya. 1991). h.25
24
tanpa melakukan tugasnya sendiri akan tetap bisa memperoleh nilai. Akhirnya tujuan dari penilaian formatif tidak tercapai,
karena guru tidak dapat
memperoleh informasi tentang kemarnpuan masing-masing siswa, apakah benar-benar telah menguasai rnateri yang diajarkan atau rnendapatkan informasi apakah siswa telah mengulang materi. Selain itu ada beberapa keuntungan yang bisa didapat dari pemberian tugas di luar jam pelajaran, diharapkan dapat menimbulkan interaksi antara siswa untuk bisa belajar bersama. Dari contoh-contoh tersebut, jelas bahwa penilaian formatif tidak hanya berbentuk tes tertulis tetapi dapat pula berbentuk tes lisan atau tugas-tugas yang diberikan
selama
pelajaran
berlangsung
atau
sesudah
pelajaran
selesai.
Sehubungan dengan penilaian formatif dalam bentuk tes tertulis, dalam prakteknya pemberian tes ada dua earn, yaitu dengan diberitahukan terlebih dahulu dengan tidak diberitahukan terlebih dahulu. Tujuan pemberian tes dengan diberitahukan terlebih dahulu adalah agar siswa dapat belajar dan menyelesaikan tes dengan baik sedangkan tujuan pemberian tes dengan tidak diberitahukan adalah agar siswa selalu mempersiapkan dirinya untuk belajar. Sehubungan
dengan
pemberian
tes
kepada siswa,
Nana
Sudjana
mengatakan: "Siswa yang terbiasa diberi tes dengan diberitahukan waktunya terlebih dahulu akan menjadi giat belajar jika mengetahui akan ada ulangan, dengan kata lain, siswa hanya jadi raj in jika mengetahui ada ulangan". 19
19
Nana Sudjana. Pro.~es Be/ajar Afengajar, (Bandung: Sinaar Baru. I989), h.92.
25
"Setiap tes mempunyai tujuan, baik tujuan sempit atau luas. Ruang linglmp tes dapat sangat terbatas, hanya meliputi satn atau dua topik dan mungkin hanya berlangsung dalam waktu singkat, mungkin lima atau sepnluh menit. Tes semacam ini biasanya disebut kuis, yang seringkali hanya terdiri dari satu pertanyaan atau · beberapa pertanyaan sederhana" 20 Di dalam kamus bahasa Indonesia kontemporer, kuis memiliki dua arti, yaitu: I. Pertanyaan yang diberikan, baik secara lisan ataupun tulisan, dalam waktu singkat. 2. Acara yang dilakukan dengan cara memberikan pertanyaan yang dilombakan untuk memperebutkan hadiah; cepat; tepat. 21 Kuis biasanya dirancang untuk mengukur kemampuan siswa tentang topik yang diajarkan beberapa hari yang lalu. Atau mungkin diberikan setelah materi selesai diajarkan. " Suatu kuis diberikan tanpa diberitahukan terlebih dahulu."zz. Pelaksanaan tes tanpa pemberitahuan (kuis) mempunyai beberapa kelebihan, ' 23· antara Iam:
a. Dapat mengukur pengetahuan siap yang dimiliki oleh siswa. b. Dapat memotivasi atau meninglrntkan usaha belajarnya secara ternsmenerus, karena pengadministrasian tes yang tidak diketahui dengan pasti waktu pelaksanaannya. c. Dapat digunakan sebagai alat peniugkatan disiplin belajar.
'°Sujono. Pengajaran Matematika untuk Seko/ah Menengah, (Jakarto: Depdikbud, 1988), h. 135 21
Drs. Peter Sali1n dan Yenny Sali1n. Kauzus Eths. Indonesia Konle11iporer. (Jakarta: Modern
English. 1991), h. 788 "!hiJ, h. 135 23
Asnul\vi Zainul dan Noehi Nasution. op.cit.. h. 118
26
Kuis dapat digunakan untuk memberikan kesempatan kepada siswa untuk memperbaiki nilainya, sehingga hal ini dapat memberikan stimulus bagi siswa untuk benar-benar mempersiapkan dirinya karena kuis akan diberikan tanpa pemberitahuan, maka mau tidak mau siswa harus selalu mempersiapkan dirinya dengan belajar setiap hari agar jika sewaktu-waktu diadakan kuis maka siswa tersebut telah siap. Dengan belajar yang dilakukan setiap hari, diharapkan dapat membantu siswa untuk menemukan cara belajar yang sesuai dengan dirinya sehingga mendorong siswa untuk bisa belajar dengan baik. Untuk itu juga diharapkan siswa dapat terbiasa untuk sering latihan menge1jakan soal, sehingga membantu untuk mengembangkan daya nalarnya. B. Kerangka Berfikir
Dari uraian di alas telah dijelaskan bahwa belajar dapat menimbulkan perubahan.
Proses
belajar
yang
dilakukan
secara
berulang-ulang
dapat
menimbulkan pemahaman yang Jebih baik. Dalam belajar dibutuhkan motivasi untuk mendorong siswa agar mau belajar. Motivasi belajar yang kuat dapat ditimbulkan dengan earn memberikan stimulus yang berpangkal pada kebutuhan siswa. Sehubunngan dengan itu, nilai dapat dikatakan stimulus yang berpangkal yang berpangkal pada kebutuhan s1swa, karena dalam proses belajar nilai dapat menentukan tingkat kemampuan dan kedudukan s1swa. Tes dapat digunakan sebagai alat untuk memberikan · motivasi belajar.
27
Dalam belajar siswa yang dituntut untuk
menyesuaikan diri dengan
lingkungan tempat ia belajar, termasuk menyesuaikan diri dengan situasi belajar yang diberikan guru, tanpa penyesuaian diri yang tepat, siswa tidak dapat mengikuti proses belajar dengan baik. Setiap siswa akan memberikan reaksi terhadap situasi belajar, reaksi-reaksi itu merupakan deretan tingkah laku. Dari deretan tingkah laku, dapat diketahui situasi belajar yang dapat menunjang proses belajar siswa. Berkaitan dengan uraian di alas, strategi pemberian tes dapat merupakan situasi belajar. Siswa yang diberikan pe1janjian tentang pemberian tes secara mendadak atau tidak diberitahukan terlebih dahulu (!mis), tentunya akan berusaha menyesuaikan diri dengan situasi tersebut, apalagi jika dilakukan kuis secara berulang-ulang. Karena kuis akan dilakukan secara berulang-ulang, maka siswa akan sering mengulang materi yang telah diajarkan khususnya akan berusaha memusatkan perhatian saat materi disampaikan. Dalam pemberian ha! pemberian motivasi, dapat dilihat bahwa pemberian kuis dapat menimbulkan motivasi belajar yang !ebih kuat daripada pemberian tugas karena pada penberian tugas, siswa yang malas belajar tentunya tetap bisa memperoleh nilai tanpa harus mengerjakan tugasnya sendiri sedangkan pada pemberiaan kuis, jika siswa tersebut ingin mendapatkan hasil bagus telitu ia harus berusaha sendiri, karena pada saat itu ia dalam pengawasan guru dan tentunnya tidak dapat mencontek.
28
Keberhasilan pembelajaran matematika sekolah ditentukan oleh bagaimana proses belajar mengajar itu berlangsung dengan baik. Proses tersebut dapat berjalan dengan baik jika ditunjang clengan beberapa faktor sebagaimana ditegaskan secara fundamental oleh Dollar clan Miller (Loree, J979: J36) bahwa keefektifan perilaku belajar itu dipengaruhi oleh empat hal, yaitu:
24
a) Adanya motivasi (drives), siswa harus menghendaki sesuatu (the learner must want something). b) Adanya perhatian clan mengetahui sasaran (cue), siswa harus memperhatikan sesuatu (the learner must notice something). c) Adanya usaha (response), siswa harus melakukan sesuatu (the learner must do something). d) Adanya
evaluasi
dan
pemantapan
hasil
(reinforcement)
s1swa
harus
memperoleh sesuatu (the learner must get something). Dengan adanya proses belajar mengajar matematika, diharapkan untuk menghadapi dunia yang selalu berubah dan bertindak Jogis dan rasional, kritis, cermat, obyektif, kreatif dan efektif sebagai hasil belajar matematika. Oleh karena itu, penguasaan dan cara penyampaian materi matematika perlu adanya persiapan yang matang baik dari guru dan siswa, salah satunya pemberian tes seperti kuis sebagai bahan informasi seorang guru dalam proses pembelajaran yang telah dilakukannya.
•
04
Abin Syamsuddin Makmun. Psikologi Kependidikan, (Bandung: PT. Remaja Rosda Karya.
2001). h.164
29
Dengan demikian dapat diasumsikan bahwa strategi pemberian tes tanpa pemberitahuan terlebih dahulu (kuis) dapat menimbulkan rnotivasi belajar pada siswa, yang akibatnya dapat meningkatkan hasil belajar siswa. C. Hipotesis Penelitian
Dalam penelitian ini perlu adanya hipotesis, karena hipotesis sebagai indikasi untuk rnenarik penelitian yang berbentuk dalil atau
generalisasi yang.
akan dibuktikan dan akan diteliti serta diuji kebenarannya Dalam penelitian ini Penulis rnengajukan hipotesis sebagai berikut: l. Hipotesis Nol
(Ho) Tidak ada perbedaan antara hasil belajar matematika siswa yang
menggunakan kuis dengan yang tidak. 2. Hipotesis Altematif (Ha) Ada perbedaan antara hasil belajar matematika siswa yang menggunakan kuis dengan yang tick'lk.
BAB Ill METODOLOGI PENELITIAN
A. Tujuan dan Manfaat Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui secara empms apakah terdapat perbedaan hasil belajar yang signifikan antara s1swa yang diberikan kuis dengan yang tidak. Diharapkan penelitian ini dapat dijadikan bahan masukan bagi guru khususnya dalam meningkatkan motivasi siswa dalam proses belajar mengajar.
B. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap mulai tanggal 24 Maret 2003 sampai dengan 26 April 2003 di SMK Muhammadiyah I Ciputat.
C. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode penelitian deskriptif komparatif Penelitian deskriptif komparatif adalah sejenis penelitian deskriptif yang mencari jawab secara mendasar tentang sebab akibat, dengan menganalisa faktor-faktor
penyebab terjadinya ataupun munculnya fenomena tertentu.
1
Metode ini bersifat ex post j{u.:to, artinya data dikumpulkan setelah semua kejadian yang dikumpulkan telah selesai berlangsung.
1
Mohanuuad Nazir, 1\Jetode Penelitian. (Jakarta: Ghalia Indonesia, 1988), h.68
31
Dalam penelitian ini peneliti mempunyai dua variabel, yaitu: I. Variabel terikat adalab basil belajar. 2. Variabel bebes adalab pemberian test. Dalam rangka pengumpulan data dan baban-bahan yang diperlukan, penulis mengadakan dua macam pendekatan penelitian, yaitu: I.
Penelitian Kepustakaan, yaitu dengan mengadakan kajian terbadap buku-buku yang berbubungan dengan masalab yang dibabas.
2.
Penelitian Lapangan, yaitu memberikan perlakuan di kelas dengan metode pemberian tes secara kuis (tes tanpa pemberitabuan terlebib dabulu) sedangkan kelas satunya dengan tidak diberikan kuis pada pokok babasan "DERET" dan memberikan soal tes matematika di Slv1K Muhari1madiyab I Ciputat.
D. Polulasi dan Teknik Pengambilan Sampell Dalam penelitian ini sebagai populasi yang diambil oleh penulis adalah selurub siswa SMK Mubammadiyab I Ciputat, karena yang ingin dilihat adalab pengarub pemberian kuis terbadap basil belajar matematika maka populasi terjangkau yang dipilib adalab siswa kelas I SMK
Mubarnmadiyah I Ciputat
tahun ajaran 2002/2003. Hal ini karena siswa kelas I membutuhkan motivasi dalam belajar dan didasarkan
kepada
teori
perkembanngan
intelektual
Piaget
yang
mengklasifikasikan siswa kelas I SMK ke dalam periode operasi formal ( 11 atau
32
l 2tahun ke atas), dimana pada periode ini mampu menyelesaikan masalah dengan cara yang lebih baik dan kornpleks daripada anak yang masih berada dalarn periode konkrit.
2
Jumlah kelas I SMK Muhammadiyah I Ciputat sebanyak 6 kelas dan jumlah siswa kelas sebanyak 215 yang terdiri 82 siswa dan l 33 siswi. Dalam penelitian ini sampel diambil 2 kelas dari 6 kelas atau sebanyak 60 siswa kelas I secara simple random sampling atau sarnpel acak sederhana.
E. lnstrumen Penelitian lnstrurnen yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah tes dengan tipe pilihan ganda sebanyak 25 soal. Tiap soal terdiri dari Iima pilihan A, B, C, D, dan E. lnstrurnen ini mengukur aspek dengan kategori pengetahuan, pemahaman, dan aplikasi. Tetapi sebelum digunakan, soal tes tersebut diujicobakan terlebih dahulu dengan maksud untuk mengetahui apakah soal tes tersebut memenuhi persyaratan reliabilitas dan validitas. Dan untuk penskorannya, jawaban yang benar diberi nilai I dan jawaban yang salah diberi nilai 0. I.
Uji Validitas Untuk mengetahui bahwa tes tersebut telah sesuai clengan materi atau isi pelajaran
yang
telah
diberikan.
Pengujian
uji
validitas
instrumen
1rn
menggunakan uji validitas butir soal. Pengukuran validitas instrumen ini menggunakan rurnus product moment dari Pearson, yaitu: 'Herman l-Iudjojo. Mengajar Be/ajar Malematika. (Jakarta: Dcpdikbud. l 988). h. 47
33
~~L:x' -(L:x)' }~L:Y' -(LY)' } Ketentuan yang dipakai dalam memberi arti terhadap koefisien validitas suatu tes, antara lain:
3
•
0,91-1,00 = Sangat tinggi
•
0, 71-0, 90
•
0,41-0,70=Cukup
•
0,21-0,40
•
negatif-0,20 = Sangat Rendah.
= Tinggi = Rendah
2. Uji Reliabilitas Suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data jika telah diujicoba reliabilitasnya. Untuk itu, dari 25 soal yang ditetapkan sebagai instrumen pengumpulan data juga perlu diuji reliabilitasnya. Reliabilitas yang diuji pada instrumen ini adalah reliabilitas internal dengan cara menganalisis data dari satu kali hasil pengetesan. Untuk menentukan
r11 =(-n
n-l
reliabilitas
instrumen
menggunakan
rumus KR-20,
yaitu: 4
J(s'-IpqJ s'
r 11
= realibilitas tes secara keseluruhan
p
= proporsi subjek yang menjawab item dengan benar
q
= proporsi
subjek yang menjawab denngan salah
L: pq = jumlah hasil perkallian antara p dan q 3
lgn. Masidjo, Penilaian Pencapain Hasil Be/ajar Sima di Seka/ah, (Yoi,>yakarta: Kanisius.
1995), h. 75 4
Suharsi1ni Arikunto. Dasar-dasar E'va/uasi Pendidikan, (Jakarta: Bu1ni Aksara, 1995). h. 73
34
n
= banyaknya item
S
= standar deviasi dari tes ( standar deviasi adalah akar varians)
Untuk mengetahui tinggi rendahnya realibilitas instrumen digunakan pedoman sebagai berikut:
5
•
0,91-1,00
= Sangat tinggi
•
0,71-0,90
=
Tinggi
•
0,41-0,70
=
Cukup
•
U,21-0,40
=
Rendah
•
negatif-0,20
=
Sangat Rendah.
Dari hasil uji coba yang dilakukan, didapat tingkat realibilitas dari soal tersebut sebesar 0,44. nilai tersebut memenuhi syarat realibilitas soal karena termasuk dalam kriteria cukup. 3. Analisis Tingkat Kesukaran Dalam penelitian yang telah dilakukan untuk mengetahui taraf kesulitan menggunakan rumus sebagai berikut: 6
P= B .ls Keterangan: P
= Indeks kesulitan untuk setiap butir soal
B
=
Js
=
Banyaknya siswa yang menjawab benar Jumlah siswa pengikut tes Menurut ketentuan yang senng diikuti, indeks kesukaran sermg
diklasifikasikan sebagai berikut: 5
6
Ign. Masidjo. op.cit., h. 209 Suharsi1ni Arikunto. op.cit., h. 208
7
35
•
Soal dengan P 1,00 sarnpai 0,30 adalah soal sukar
•
Soal dengan P 0,30 sarnpai 0, 70 adalah soal sedang
•
Soal dengan P 0,70 sarnpai 1,00 adalah soal rnudah
F. Telmik Analisis Data Untuk rnenganalisis data penelitian
1111
dilakukan beberapa
UJI
statistik
diantaranya : 1. Uji Prasyarat a.
Norrnalitas dengan rnenggunakan Uji lilliefors dengan langkah-langkah sebagai berikut: l) Hipotesis H 0 : data sarnpel berasal dari populasi berdistribusi normal
H,: data sarnpel tidak berasal dari populasi berdistnbusi normal 2) Urutkan data sarnpel dari yang kecil ke besar dan tentukan tiap-tiap data 3) Tentukan
nilai
Cari nilai Z=
Z
dari
s
Dirnana:
X1 =data X
Ibid. h. 2 l l
=
rata-rata data tunggal
rnasing-masing
data
dengan
rurnus:
36
S
=
simpangan baku data tunggal
4) Tentukan besar peluang untuk masing-masinng nilai Z berdasarkan tabel Z dan sebut dengan F(Z) yang mempunyai rumus F(Z)"° 0,5 ± Z 5) Hitung frekuensi kumulatif dari masing-masing nilai Z dan sebut dengan S(Z). 6) Tentukan
L11 "'"'g clengan
nilai
rumus
yang
paling
besar clan
dibandingkan dengan nilai L1,, 11e1 dari tabel Lilliefors. 7) Apabila L11i1uug
Uji Homogenitas Varians Ho = varian populasi homogen I-!1 = varian populasi tidak homogen
Dalam Uji Homogenitas diujikan Uji F yang menggunakan langkahlangkah berikut: I.
Data dibagi 2 kelompok
2. Cari masing-masing kelompok nilai standar deviasi (simpangan baku) 3. Tentukan
Fhi tun
f
~~ varian terbesar
-=:-- = -\ varian terkecil
9 \,~~_:__)
Dimana mencari Varians :
)'' _ n _2)iXi' - (_2)iXi )'
· -
n(n-1)
37
Untuk analisis secara manual, maka (;;,)di atas dibandingkan dengan F,.,he1 yang diperoleh dari daftar distribusi F dengan peluang I
- a . sedangkan derajat kebebasan v, dan v, 111asing-111asing sesua1 2
dengan dk pembilang dan penyebut. Kriteria pengu1iannya tolak H,,. Jika
Fh;hmg>F1,.hd
dengan derajat '" dan dengan kebebasan pembilang
v1 , penyebut v2 . c. Uji Hipotesis Pnelitian I. Dal am pengujian hipotesis komparatif dirumuskan melalui hipotesis J-! 0 = Hasil belajar siswa yang diberikan kuis dan yang tidak diberikan
kuis tidak berbeda secara nyata H 1 = J-lasil belajar siswa yang diberikan kuis dan yang tidak diberikan kuis berbeda secara nya ta 2. Terdapat dua uji statistik parametrik yakni :~ I) Jika varian populasi heterogen
::<Soekardi HP. f)e111ilihan llji Statistik /)a/an1 Flipotesis Krnnparalif'Data l 1 ene!itian Diiq Sa111pel Jndependen, 1\1akalah Disarnpaikan dalaut Ko1!ferensi A'asional A!ateJ.1u1tika .\'/" Malang.\ 2002,.h. l
38
2) Jika varian populasi homo gen
Sg dima11a:
n -
Sabx,
=
I S17 + (n 2 n1
-
l)S 2
2
+ n 2 -2
rata-rata sampel I
x,- 0)= rata-rata sampel 2
./ "2' S 1 = varian sampel I S2 2 = varia11 sampel 2 11 1 = jumlah siswa kelompok I 11 2 = jumlah siswa kelompok 2 3. Ti11gkat Signifika11 Langkah ketiga, yaitu rne11e11tuka11 ti11gkat signifikan de11ga11 taraf nyata denga11 rumus: ta(dk=n-2) 4. Kriteria Pe11erimaa11 Hipotesis
diterima
tolak
~ ta(dk=n-2)
39
R, diterirnajika t1,;1ung< ta(dk=n-2) atau t11;1ung< t1,,hd Ho diterirna jika l11i1ung > ta( dk=n-2) atau t11;1ung > t '"h'l 5. Kesirnpulan Mernbandingkan langkah kedua atau perhitungan statistik dengan langkah ke ernpat atau kriteria penerirnaan hipotesis.
BAB IV BASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data I. Data Hasil Tes
Berdasarkan hasil tes deret yang telah diberikan kepada siswa, rnaka dapat diperoleh dua kelornpok nilai, yaitu kelompok eksperirnen (X) dan kelornpok kontrol (Y). kelompok eksperimen (X) adalah kelornpok yang diajar rnenggunakan kuis sedangkan kelornpok kontrol (Y) adalah kelompok yang diajar tidak rnenggunakan kuis. Adapun nilai tes yang diperoleh dari dua kelompok tersebut . dapat disajikan sebagai berikut: Tabel I Hasil belajar maternatika siswa kelas satu semester genap SMK Muharnrnadiyah 1 Ciputat yang diberikan kuis pada pokok bahasan "DERET" Resp. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
Hasil Tes 87,50 87,50 87,50 81,25 81,25 81,25 81,25 75,00 75,00 75,00 75,00 75,00 68,75 68,75 68,75
Resp. 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
Hasil Tes 68,75 62,50 62,50 62,50 56,25 56,25 56,25 50,00 50,00 50,00 43,75 43,75 43,75 37,50 37. 50
41
Tabel2 Hasil belajar matematika siswa kelas satu semester genap
SMK Muhammadiyah 1 Ciputat yang tidak diberikan kuis pada pokok bahasan "DERET" Resp. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
Hasil Tes 81,25 81,25 81,25 81,25 75,00 75,00 75,00 75,00 68,75 68.75 68,75 62,50 62,50 56,25 56,25
Resp. 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
Hasil Tes 56,25 56,25 56,25 50,00 50,00 50,00 43,75 43,75 43,75 43,75 37,50 37,50 37,50 31,25 31,25
-·--
---
--·-
-----
--
B. Analisis Data 1. Uji Prasyarat a. Uji Normalitas Untuk
data
sampel
hasil
belajar
kuis(X,) sebanyak 30 siswa, maka diperoleh:
matematika
yang
diberikan
42
Tabel3 Perhitungan uji normalitas basil belajar matematika yang menggunakan kuis x
F
fX
x-'
fx'
z
F(z)
37.5
2
75
1406,25
2812.5
-1,86
0,0314.
0,07. 0,0386
43.75
2
87,5
1914,063
3828, 125
-1,44
0,0749
0,13
0,0551
50
3
150
2500
7500
-1,03
0,1515
0,23
0,0785
56,25
4
225
3164,063
12656.25
-0,61
0,2709
0.37
0,0991
62,5
3
187,5
3906,25
11718,75
-0, I 9
0.4247
0,47
0,0453
68,75
4
275
4726,563
18906.25
0,22
0,5871
0,6
0,0129
75
5
375
5625
28125
0,63
0,7357
0,77
81.25
4
325
6601.563
26406.25
1.05
0,8531
0.9
0:0469
87.5
3
262.5
7656.25
22968.75
1.47
0.9292
I
0.0708
30
1962,5
S(z)
lf(z)-S(z)
..
··-
\
.
134921.875 .
_
Ifx If
X1 = -
1962,5 30 = 65,42
=
nl,fx' -(Ifx)' n(n -1) =
30.134921,875-(1962,5)' 30(29)
(0, 13 v
I
43
=
4047656,25 - 3851406,25
1~~~~~~~~~-
870 =.J225,57 =15,02 Dari hasil perhitungan di atas diperoleh
L1,;1ung
=0,137<
maka terima H n yang berarti data sampel berasal dari
LuheJ
=0,161,
populasi berdistribusi
normal. Sedangkan untuk data sarnpel hasil belajar matematika yang tidak diberikan kuis(X,)sebanyak 30 siswa, maka diperoleh: Tabet 4 Perhitungan uji normalitas hasil belajar matematika yang ticlak cliberikan kuis
z
F(z)
1953,126
-1,36
0,0869
0,07
0,0619
1406,25
4218,75
-J,06
0, 1446
0,17
0,0254
175
1914,063
7656,252
-0,72
0,2358
0.3
0,0642
3
150
2500
7500
0_4
0,554
56,25
5
281,25
3164,063
I5820,3 I5
62,5
2
125
3906,25
68.75
3
206.25
75
4
81,25
x
f
Fx
31,25
2
62,5
37,5
3
112.5
43,75
4
50
x-'
F x'
976,563
"''
S(z)
-
lf(z)-S(z)
-0,40
0,3446
-0,09
0,4641
0,57
0,106
I 1718,75
0-23
0,591
0,63
0,039
4726,563
14179,689
0.55
0.8078
0,73
0,0622
300
5625
22500
0,87
0,883
0,87
0, 117
4
325
6601,563
26406,252
I, 19
0,7088
1
0,0212
30
1737,5
30820,315
-
111953,134
!J, ,( ,,-\I' I
r''
(
l
44
=
Xz
:H(x) l:f
1737,5 30 = 57,92 =
nl:fx' - (l:jx)' n(n -1) =
30. 111953,134 - (1737,5)' 30(29) 3358594,02 - 3018906,25
=
870
=~390,45 =19,76 Dari hasil perhitungan di atas diperoleh
Lhi
0
=0, 117<
Ltahoi
=O, 161,
maka terima H,, yang berarti data sampel berasal dari populasi berdistribusi normal. b. Uji homogenitas variansi
Ho : varian populasi homogen H 1 : varian populasi tidak homogen Berdasarkan data di atas didapatkan: 1. Jumlah sampel:
= 30 n, = 30
lll
2. Derajat kebebasan Pembilang; dk 1 = n-1 =29 Penyebut ; dk2
= n-1 =29
45
3. Fhitung =
varian terbesar varian terkecil
390,45 1,73 225,57
Dimana:
s ', =
n.L,J; x,' - (L;!; x, )' n,(n, -1)
=
30.134921,875 - (1962,5)' 30(29) 4047656,25-3851406,25 870
= = 225,57
s', = 11.L,f;x,' -(L;J;x, )' 11,(11,-1) - 30.111953,134-(1737,5)' 30(29) 3358594,02- 3018906,25
= = 390,45
870
4. /;(o.ns "'"'°) dengan menggunakan tabel distribusi F didapat F"'"" =I,84. Dari data di atas diperoleh
Fhitung
=I, 73 <
F1.. 1>e1
= 1,84 sehingga terima
H 0 yang berarti varian kedua populasi homogen.
c. Uji Hipotesis Penelitian 1. Dalam Penelitian ini digunakan perumusan hipotesis:
Ho : Basil Belajar siswa yang diberikan kuis dan yang tidak tidak berbeda secara nyata H1
Basil Belajar siswa yang diberikan kuis dan yang tidak berbeda secara nyata
46
2. Dari data di atas didapat:
X1 = 65,42, X2 = 57,92, S1 2 = 225,57, S2 2 = 390,45 dan
s1mpangan
baku gabungan diperoleh dari:
n1 + n2 - 2
= /(3i)=1}225,57 + (30 - 1)390,45
'f
30 + 30 - 2
= 17,55 Maka dari data di atas di dapat nilai t,,"' :
65,42- 57,92
=
17 , 55
(-L)+( 1) 30
30
= ,_ _7,5 __
17,55..}0,06
=
7,5
l---'---
17,55..}0,24 =
l,79
3. Tingkat Signifikan Menentukan tingkat signifikan dengan derrajat keyakinan 95% dan a= 5% Rumus: ta(dk=n-2)
47
,[,
Maka: t = 0,05 (dk=60-8"8) t=
(0,0,5;58)
4. Kriteria Penerirnaan Hipotesis tolak Ho
l
terima Ho
1,67
-
5. Kesimpulan Karena ti>itnng=l,79 > lt,,1>,1= 1,67 (t1>;tnng jatuh di sebelah kanan nilai lt..1>c1) sehingga H0 ditolak. C. lnterpretasi Hasil Penelitian
Karena nilai a yang di pilih adalah 5% rnaka harga to 95 dengan dk=58, dari '
daftar t-student didapat l,67 sehingga kriteria pengujian adalah terima H,, jika /""' terletak antara -1,67 sarnpai 1,67 dan tolak H 0 jika /""' mempunyaiharga-harga lain. karena hsil data di atas
menw~ukkan
bahwa nilai I"'' sebesar I, 79 yang
berada di luar daerah penerimaan H,, maka H,, ditolak. Dari basil penelitian di atas menunjukkan bahwa hasil belajar maternatika SMK Muharnmadiyah I Ciputat yang diberikan !mis pada taraf signifikansi 5% terdapat perbedaan dibandingkan dengan siswa yang tidak diberikan kuis.
BABV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari hasil penelitian dapat dilihat bahwa dalam pemberian materi deret yang menggunakan
kuis
pada
saat
proses
pembelajaran
berlangsung
dapat
mempengaruhi hasil belajar matematika dimana setelah materi disampaikan, guru pada metode ini memberikan beberapa pertanyaan sederhana yang berkaitan dengan deret dan dikerjakan oleh siswa pada waktu yang singkat. Dari hal ini dapat disimpulkan bahwa selama perlakuan, siswa yang diajar dengan kuis selalu mempersiapkan diri untuk selalu belajar dan diharapkan memperhatikan apa yang guru sampaikan pada saat pembelajaran. Dan guru juga dapat menilai materi yang belum dikuasai oleh siswa setelah materi selesai disampaikan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran dengan kuis lebih baik dibandingkan dengan yang tidak diberikan \mis dimana hal tersebut berpengaruh terhadap hasil belajar siswa.
B. Saran
Dengan adanya perbedaan yang signifikan diantara siswa yang diberikan lmis dengan siswa yang tidak diberikan lcuis, maka diharapkan: l. Sebaiknya guru sering memberikan kuis dalam penyampaian materi yang diajarkan.
49
2. Sebaiknya guru terus berupaya maksimal dalam mencari bagaimana memberi semangat, motivai pada siswa agar tetap menyukai pelajaran matematika, misalnya dengan mengadakan cerdas cermat antar kelas atau lainnya. 3. Melihat banyak faktor yang mempengaruhi belajar siswa, maka dipcrlukan peranan orang tua dalam pengawasan proses belajar terutama di luar sekolah sehingga tercapai hasil bclajar yang maksimal.
50
DAFTAR PUSTAKA
Abdurrahman, Maman, Ors., /Vlatematika S!v!K Bisnis dan A!fm1a1emen, Bandung, Armico,2000 Abdurrahman, Mulyana, Pendidika11 hagi Anak Berkesulitan Bekyar, Jakarta, Rineka Cipta, 1999 Arikunto, Suharsimi, Dasar-dasar lc·va/11asi Pemlidikan, Jakarta, Bumi Aksara, 1995 Ekosusilo, madyo dan RB Kasihadi, Dasar-dasar pendikan, Semarang, Effhar Publishing, 1990 Ensiklopedia Indonesia Jilid 4, Jakarta, PT. Ictiar Baru Van Hoeve, 1993 Hudjojo, Herman, !vfengajar Be/ajar Matematika, Jakarta, Depdikbud, 1988 Ismail, Kapita Se!ekta Pembe!ajaran !v!atematika, Jakarta, UT Agustus, 1998 Mahmud, Yanuar Arif, Mengukur Perhatian Pemerintah, Tarbawi, IV, 57, April 2003 Makmun, Abin Syamsudin Psiko!ogi Kependidikan, Bandung, PT. Remaja Rosda Karya, 2001 Masidjo, lgn., Penilaia11 Pencapaian Hasi! Be/ajar Si.1wa di Seko!ah, Yogyakarta, Karya, 2001 Murti, Bhisma, Penerapan A!/etode Statistik, Non Parametrik Da!am !!mu Kesehatan, Jakarta, PT. Gramedia, 1996 Nasution, Didaktik: Asas-asas Mengajar, Jakarta, Bumi Aksara, 2000) Nazir, Mohammad, Metode Penelitian, Jakarta, Ghalia Indonesia, 1988 P1•abowo, Soekardi H, Pemi!ihan Uji Statistik /)a/am Hipotesis Komparatif Data
Penelitian Dua Sampel !ndependen, Maka/ah Konferensi Nasional Matematika Xi, Malang, 2002
Disampaikan da!am
Purwanto, Ngalim, Prinsip-prinsip dan Telmik Evaluasi Pengajaran, Bandung, Remaja Rosdakarya, 1991
----------------------, Psikologi Pendidikan, Bandung, Remaja Rosdakarya, 1990
51
Salim, Peter, Drs., dan Yenny Salim, Kamus Bhs. Indonesia Kontemporer, Jakarta, Modern English, 1991 Soejadi, R., dkk., Materi Pokok Kurikulum clan Materi Maternatika SJVlU, Jakarta UT, 1998 --------------------, Kial Pendidikan /v/atematika di Indonesia: Konstatasi Keadaan /v/asa Kini Men11j11 Ha/'(/pan Maso Depan, Jakarla, Direktorat Jenclral Pendiclikan Tinggi Depdiknas, 2002 Spiegel, Murray R., Statistika Edisi Kedua, .Jakarta, Erlangga, 1996 S,1djana, Nana, Peni/aian Hasi/ Be/ajar /v/engajar, Bandung, Rosda Karya, 1999 ------------, Proses Be/ajar Mengajar, Bandung, Sinar Ban.1, 1989
Suherman, Erman, dan Udin S Winata, Strategi Be/ajar dan /v/engajar /v/atematika, Jakarta, Depdikbud, 1992 Sujono, Pengajaran /vlatematika 11nt11k Sekolah /v/enengah, Jakarta, Depdikbud, 1988 Sukardjono, Filsafbt dan Sejarah Matematika, Jakarta, UT, 2000 Sumantri, Jujun S Ilmu dalam Perspektit: Jakarta, Gramedia, 1989 Syah, Muhibbin, Psikologi Pe11didika11 De11gan J'endekatan Ham. Bandung, Rosda Karya, 2002 -'-----------------, Psikologi Be/ajar, Jakai1a, Logos, 1990
Undang-undang Sistem Pendiclikan dan Peraturan Pelaksanaannya, Jakarta, Sinar Grafika, 1989 Zainul, Asrnawi dan Noehi Nasution, !'e11ilaia11 Hasil Be/ajar, Jakarta, PPAU-PPAI UT, 2001
52 Lampiran 1 Tabcl 6 Kisi-kisi Saal Tes Basil Belajar Maternatika SubPol-zoki--indikator Bahasan I a. Pola I J, Siswa dapat DERET rnenentukan pola Bilangan bilangan suku ke-n I Barisan dan L_l?eret e----·---! b. Barisan I. Siswa dapat menentukan nilai dan Deret ,1\rit1natika bed a (b) dcngan
TNornor !3utir I Ju1~~lah l I I ~~l~~----3~--1
Pokok Babasan
1
run1us :
b "" U 11
-
U0
I
I
',
I
.
---------r·-------- .. (1 I
I
1I
!
, I
2. Siswa dapat
rnenentukan nilai suku ke-n dari barisan aritrnatika dengan rurnus :
3, 8, 9, J 4,
5
2-~
Un = a+ (n - l)b
" Siswa dapat 0,
I 0, 11
2
2, 12
2
rnenentukan suku tengah dari barisan aritrnatika dengan rurnus: 1 2
U1 =-(a+Un)
4. Siswa dapat
rnenentukan suku pe1iarna deret aritmatika dengan rumus: Un = a+ (n - l)b
5.
Siswa dapat rnenentukan nilai suku ke-n dari deret aritrnatika dengan rumus:
7
n Sn=-(a+Un)
2
6. Siswa dapat menentukan jurnlah deret aritrnatika dengan run1us: n Sn=2(a+Un)
13, 15, 16
3
53
r-I' ''
IC
I I ' '
Barisan dan Deret Geometri
l. Siswa dapat
mene11tukan nilai rasio (r) dengan run1us : r
=
~tL Un ·-1
2. Siswa dapat menentukan nilai suku ke-n dari barisan geometri dengan run1us: Un
l
I
18
1
17
1
= arn-l
3. Siswa dapal menentukan nilai dari barisan geornetri dengan rumus:
19, 20, 21,
I
I I
I I' '
4
23
Mn =Mo(!+ _f_)n 100
4. Siswa dapat rnenentukan nilai tengah dari barisan
22
l
25
I
geo1netri dengan
rurnus :Ut = ±~aUn 5. Siswa dapat rnenentukan nilai tak hingga dari deret geornetri dengan rumus:
I
a
S_=1-r
Jumlah
I
25
I
54 npiran 2 TES FORMA TIF MA TgMATIKA
hlah satu jawaban yang benar!
Rumus suku ke-n dari barisan bilangan: 2, 4, 8, 32 adalah. A. 211
B. 2n+2
C. 2"
D.
11
2
E. 2n-2
Tentukan jumlah 16 suku pertama deret aritmetika 2 + 4 + 6 + 8 + I0 + . A 272
B. 222
C. 512
D. 251
E. 521
Suku ke-7 dari barisan 3, 7, 11, ... adalah .. A. 24
B. 27
C 30
E. 37
Lima suku pertama dari barisan dengan rumus U,, = n 2 +I dari barisan adalah .. A. 2, 5, 7, 9, 11 B. 2, 5, JO, 17, 26
C 3, 5, 7, 9, 11 D. 3, 6, 9, 15, 21
E. 3, 7, 9, 12, 15
Nilai n clari bentuk U,, = 2" - 64 = 0 aclalah. A. 4
B. 5
C 6
D. 7
E.8
Bed a clari barisan 2_, _!_, 1, _:i_ ad al ah . 4 2 2 A.2
B.-2
Cl
D.-1
I
E.
2
Suatu deret aritmetika suku pertamanya a= 5 clan bed any a 3,maka suku keseratusnya aclalah .. A. 300 B. 302 C 306 D. 309 E. 312 Suku ke-5 0 clari barisan aritmetika 4, 7, 10, ... acl al ah . <\. 150 B. 151 C 152 D. 153 )iketahui barisan aritmetika dengan U 3 = 3 dan U, \. 199
B. 198
C 197
= J3 .
E. 154
Suku ke- I00 aclalah .
D. 196
E. 195
)iketahui barisan aritmetika 5, 8, 11, .. ., 125, 128, 13 l. suku tengalmya adalah. \. 21
B. 22
C 42
D. 43
)uku tengah clari barisan arimetika yang suku pertamanya uku 99, aclalah . \. 245
B. 246
C 247
D. 248
E. 68 =
3, beclanya lirna, clan banyaknya E. 249
J, cleret aritrnetika adalah 21 dan I.I 17 deret tersebut aclalah 81, maka ju ml ah 25 suku
1ertamanya aclalah . \.1495
B.1.500
C.1.515
D. 1520
E. l.525
55 Jumlah semua bilangan asli kelipatan 3 kurang dari I 00 adalah . A 166.833 B. 166. 733 C. 166.633 D.166.533 E. 166.433 Diketahui suatu barisan bilangan 5, 9, 13, 17, ... suku ke-n barisan bilangan tersebut adalah .. A.U,,=4+11 C.U,,=2+3n E.U,,=-1+611 B.li
'_)
+
D. U,, = l+4n
~ ~11
Perusahaan "MEKAR SARI" pada tahun pertama memproduksi sepatu sebanyak 2.000 buah. Jika setiap tahun produksinya bertambah sebanyak 25 buah, jumlah produksi sepatu pada tahun ke-21 adalah. C 2.550 buah E. 5.500 buah A 2 045 buah B. 2.500 buah D. 3.975 buah Sebuah perusahaan "KARY A BARU" pada tahun pertama memprnduksi 1.000 unit barang, produksi tahun berikutnya rnenurun rnenjadi 50 % dari tahun sebelumnya. Jumlah produksi perusahaan tersebut sampai tidak beroperasi lagi adalah . A. 500 unit C. 1.875 unit E. 5 000 unit B. 1.500 unit D. 2.000 unit Suku ke-8 dari barisan geometri I, .!._, .!._,
2 4 8
A.
52
B.
I
64
c
128
,.. adalah . D.
84
E
112
Jika diketahui barisan geometri dengan U 1 = 36 dan U, = 81 rnaka rasio barisan itu adalah ..
AL 2
BL3
c
2
3
D.
3
E. 3 4
Uang sebesar Rp. L000.000,00 disimpan di bank selama enam tahun dengan suku bunga majemuk 15 % per tahun. Jumlah uang setelah akhir tahun keenam adalah . C. Rp. 2.313.000,00 E. Rp. 2 500.000,00 A Rp 2.000.000,00 B. Rp. 2.100.000,00 D. Rp. 2.410.000,00 Mitha setiap awal bulan menabung di bank sebesar Rp. I 0.000,00, bank memberikan suku bunga sebesar l % per bulan, bunganya ditambahkan pad a tabungan. Jumlah uang mi th a pad a tahun kedua jika tidak pernah diambil ad al ah .. A. Rp. 272.431,00 C Rp. 292.431,00 E. Rp. 25143 1,00 B. Rp. 282.431,00 D. Rp. 262.431,00 Jumlah penduduk suatu kota setiap tahun rne1~adi dua kali. i'vlenurut perhitungan pada tahun 2005 nanti mencapai 3,2 juta orang. lni berarti pada tahun 2000 jurnlah penducluk kota itu Jaru 1nencapai:
A. l 00.000 orang B. 120.000 orang
C 160.000 orang
E. 400.000 orang
D. 200.000 orang
Suku tengah dari barisan geornetri 2, 4, 8, ... , 512 ad al ah <\. 32 B.42 C 52 D. 62
E. 65
56
'.3. Modal usaha Glen Rp. 10. 000. 000, 00 diinvestasikan setiap awal tahun selama empat tahun be11urut-turut clengan bunga majemuk sebesar 15 % per tahun. Jumlah modal Glen pada akhir tahun keempatnya adalah . A. Rp 50.000.000,00 C. Rp. 57.500.000,00 E. Rp. 59.700.000,00 B. Rp. 52.500.000,00 D. Rp. 59.500.000,00 .4 Suatu tiang akan dipancangkan ke dalam tanah. Biaya pemancangan untuk kedalaman I
meter pertama Rp.800.000,00, satu meter kedua Rp. 1.000.000,00 clemikian seterusnya. Jika pertambahannya tetap menurut barisan aritmetika, maka biaya yang harus dikeluarkan untuk memancangkan tiang sedalam 7 meter adalah . A. Rp. 14.000.000,00 C. Rp. 9.800.000,00 E. Rp. 7.000.000,00 B. Rp. 10 500.000,00 D. Rp. 7.700.000,00
.5. Jumlah tak hingga dari deret geometri dengan suku pertama 6 dan rasio
7
=-
adalah .
3
2 A. 6 -
3
1
8. 72
C. 9
D I0
E. 18
57
Lampiran 3
LEMEAR JA \VA BAN
Nan1a Kelas
1
2
A
x
B
-
c x
4
3
x
5
x
6
x
x
D E
-
7
x
-~-
A
~
B
~
c
D
1E
x
17
x
18
19
20
x x
x
21
=rr=t•i2
1-·-·
.
22
r
.j
x
24
·.---
25 ·-
-·
- - ---- - - -
x
····-
x
x
13
x
----~--·
·---i--x x x x
x 16
--~ ··-
9
8
--·-
x--·-
14 -\ 15-·
-rx-
---·-
x
..
--
58
Lampiran 4
Tabel7 Perhitungan Taraf Kesukaran Soal Tes "DERET" ~~-~~~.-~~~·-~~·-~~
No.
B
N
Kategori
..._au~• v.
lr
1 0 0 l 0 0 1 1 0
I 0 I 1 I 0 0 I 0 I 0 l 1 0 l 1 0 0 I l 0 1 16
2 1 I J 1 0 0 1 0 1 0 0 I 0 1 0 1 1 1 0 0 1 l 1 I 0 0
I 0 1 0 17
3 1
1 0 1 0 1 0 0 I 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 I 1 l 0 I l 0 15
4 l l l 0 0 0 1
I 0 0 J 0 1 0 0 l 0 0 l 0 1 l 1 1 0 l 1 0 1 0 16
5 1 l 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 l 0 l 1 1
6 1 0 0 0 l 1 0 1 0 l 0 0 1 l 1 0 l l 0 1 0 0 0 1
7 1 J J 1 0 0 l 0 0 1 0 0 0 l 0 0 0 l l 0 1 l 1 1
l ' 0 0 0 1 l 1 0 l 1 l l 0 1 1 l 1 0 17 17 16
8 0 0 0 0 1 1 1 0 1
0 1 1 1 0 1 0 0 1 0
I
I
l l l l l 0 I l 0 0 17
9 l 1 0 0 0 0 l 1 0 l 0 0 1 0 0 1 l
0 0 1 I 1 1 0 0 0 I 0 0 1 14
10 0
'1..-lJl ,. a11u1a.a.;, 1-Lic:111 ._ t::;:, 111.il:;11 Dt-:llljal- ll'l
11
I 0 I l J 0 1 0 J 0 0 1 l 0 1 1 1 0 0 1 I 0 l 0 1 1 l l l 1 0 l 0 0 1 0 0 0 1 l 1 1 l 1 1 1 1 0 0 l l 1 1 l I 0 0 l 0 18 20
12 0 1 0
I 1 0 1 l 1 1 0 0 1
0 l 0 0
l 0 I 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 18
13 l 1 0 J 0 l 0 0 1
14 1 l J 0 0 0 1 0
l 1 1 1 0 0 1 0 l l
0 1 0 0 1 l 0 1 0 l
0
I
I 1 1 1 1 1 0
0 1 1 1 0 0 1 1 l 0 17
I l 1 21
I
15 1 l
I 0 l 0 l 0 0 1 0 0 l l 0 1 1 0 0 I 0 1 1 1 0 l I 1 1 0 18
16 0 l 1 J 0 1 l 0 0
0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 l 0 0 9
17 1 1 1 J 0
0 J I 0 I
0 l 1 I 1 l 0 0 l 1 I 1 0 1 0 0 I l 0 l 20
18 l 1 J 0 1 0 l J 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 I 0 1 I 1 l 1 l l l 0 1 18
19 0 0 1 l 0 l 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 0 0 1 0
1 0 I 0 l 0 l 16
20 0 0
I 1 1 0 1 1 1
21 1 0 0
I 0 0 1
22 I l 1 0 1
23 0 0 i J 0
l
0
J
0 0 1
24 0 0 0 l 0 l l 0 1
0
0
1 0 0 0 1 0 0 0 0
1 1 1 l 1 l 0 0 1 0 0 0 1 l 0 I 0 l l 0 16
1
I
1 1
1 1 0 l
1
1
1
l 1 I l 0 1
1 l 0 J 1 I I l 1 0 l 0 0 1 0 l
0
l l 1 0 1 0 1
I 1 0
1 l l l 1
l 23
I 0 I 0 l
I 0 0 0 0 l 18
I 0 l
I 0 1 22
0 l 0 I 0
0 l 0 I 0 0 9
25 0 0 0 J 0 l 0
I l 0
I 0 1 I 1 0 0 0 0 0 l
0 1 l 0 l 0 0 l 0 13
y
y
'
15 15 16 14 9 10 20 11 17 12 12 14 16 15 14 13 9 10 1l 12 16 18 18
225 225 256 196 81 100 400 121 289 144 144 196 256 225 196 169 81
20
400
10 14 16 19 12 13 421
100 196 256 361 144 169 6199
I
JOO 121 144 256 324 324
v.
'°
60
Lampiran 6
Tabel9 Hasil Perhituugan Validitas lnstrumen Uji Coba --
-
No
11
i ' I . 30 '-'---·
x
ZY
-···---~----
··-·~~--···-
ZXY z(x )' 2:(Y)'
---------..·-
Keterangan
'xv
'
2
30 30 30 4 5 -3030 6 7 30 30 8 9 30 --· 30 IO 30 11 12 30 I 13 30 14 30 15 30 I 16 30 17 30 18 30 19 30 30 -20 21 30 22 30 ?' 30 - -" 24 30 30 25 J'
L _ _ _ ___
~.
--
- - - - - - ·------
........
J----.--·
___._
421 242 256 -17721 v - - - - 0, 37___ ·-·-··-----.-----·-·-421 260 289 -·-· -------17721 __ 0,_______ 46 ------·-·-·-v 421 219 225 17721 -- _Q,_l_~_ ------TV.. .....421 241 256 17721 0,35 v - -421 259 289 17721 0, 44__ v 421 227 256 17721 TV -- -0, 25 421 247 289 17721 v 0,48 421 251 289 17721 0,27 v -· 421 202 256 17721 _ .. ______ 0, 12 TV -- - - ··-------·----421 276 ·289 17721 v __ Q_,__~l_ - · - -!..........---·------·-·-421 309 -----· 196 17721 0 64 v 421 17721 TV 255 ' 324 __ (),_05 _______ .... . -----·--·--421 17721 0. I TV 421 17721 ._0,j8 v ---------·421 269 --------324 -----------···-17721 __ _(),2() _-- --------- --------------v 421--- -14 I 81 ' 17721 v - - - - - - - ---------- _()_,_21 .. -------------421 296 ----·-400 ---·--""""-17721 - __()_,25___--------v---------421 269 324 17721 Jl, 3()____ .:'{___ 421 241 256 17711 0, v 421 327 529 421 270 324 421 ---!-------·-313 484 9 421 -·---------···-102 81 lii2'1 -----·-----.. --------"" -------------.----· .. ----256 17721 0, 29--··v J_()_ 421 238 13 421 188 169 17721 L____ 0, 12 - ~-------· TV
16 17 15 16 17 17 16 17 14 18 20 18 21 17 18 9 20 18 16 23 I8 22 ·---
-
·----·--···--~
~---
;~~-r-~~~
-
,,,
-~---------------
I-.-------~ ~--
151
-=1;~~-1--~:,~r~ --~-~\=- -~ -:a,571--;f\T ___
.
,_
------------~
---- - -
l
3 1 1 0 l 0 1 0 0 l 0 0 l 0 1 I 0 0 0 0
~
o.s o.s
4 1 l l 0 0 0 1 1 0 0 l 0 I 0 0 l 0 0 I 0 I
5
1 l
6 l 0 0 0 1 1 0 1 0
7 l l J l 0 0 1 0 0
8 0 0 0 0 1 1 l 0 l 0 l l l 0 I 0 0 I 0 1 l
--
-J-
9 1 l 0 0 0 0 l 1 0
10 0 l
------~---~-~
~ ..... ~
-~- ..... ••
~--•o.<;JH•
11 1 0
12 0 l 0 l 1 0 1 1 l
13 l l 0 l 0 l 0 0 l
14 1 l
15 l l J 0 l 0 l 0 0
-''-°'~~ ..... ···~'-'""'"'<.<;
16 17 18 19 20 21 22 23 0 1 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 l l l l J l l 1 1 1 l J 0 l l l 1 l 0 0 0 l 1 0 l l 0 1 l 0 0 1 I 0 0 0 l 0 0 I 0 I 0 1 0 l 0 0 0 0 0 0 0 l 0 l I 1 1 l l l l 0 1 l 1 1 l 0 0 0 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 l 1 1 0 l l l 0 0 l 1 l 0 0 l l J l l l l l 0 l 0 l 0 0 0 l J 0 0 0 l 0 0 l 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 l l l ) l 1 0 1 l 0 l 1 0 0 0 1 0 0 0 J I 0 I l 0 l 1 1 1 0 0 I 0 0 0 0 1 J I 0 1 1 l l 0 0 1 0 l l l l 0 0 l 0 l 0 l l l l 0 0 0 I 1 0 I I 0 0 0 0 0 I 1 0 1 0 1 1 l l I 0 l I 0 l 1 l 0 0 0 0 l 0 0 l 0 I J 0 I 0 0 I 0 J 0 J J 1 0 0 I 1 0 0 1 0 0 1 1 I 0 l 0 0 l 0 0 I 0 0 0 0 J I J 0 0 0 0 0 0 0 0 I 0 0 0 I J I I 1 I J 0 0 1 J l 0 J 1 0 J l 0 I J 1 0 J 0 J 0 0 0 0 0 I 1 0 1 0 0 1 1 I l J l 0 0 I l 0 l 0 0 I 0 I 1 J I v 0 1 i 0 I l I J I '' J i 1 I 1 0 I I l l I I 0 0 l l l l I l 1 l l 0 0 l 0 l 0 0 l I J J 1 J 1 l 1 0 l J 0 l 0 J 0 J 0 J 1 1 1 l 0 0 1 l 0 . -0 0 0 l 0 1 0 0 1 l 0 1 1 J o I J I o I 0 0 J 0 0 I 0 J J J J 0 0 l 0 0 J 1 0 1 0 J 0 J l 0 l I I 1 0 I I J l l 0 J 0 0 0 1 1 0 1 l J I 0 l 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 l 1 l I l l 0 1 I 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 l 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 I 0 l 0 0 1 0 1 0 l I 0 0 l l 1 1 l 0 I 16 17 15 14 17 16 J7 17 16 18 20 18 21 17 18 9 20 16 23 18 18 22 9 •.53 0.57 0.53 0.57 0.57 0.53 o.57 0.47 0.6 0.67 0.6 0.7 0.57 o.6 0.3 0.67 0.6 0.53 0.8 ().6 0.7 0.3 0.47 0.43 0.43 0.47 0.43 0.53 0.4 0.33 0.4 o.3 0.43 0.4 (). 7 0.33 0.4 0.47 0.2 0.4 0.3 0.7 '.47 0.43 .25 (l.25 ().2 0.25 0.25 0.25 0.25 ().25 ().25 ().24 0.22 0.24 0.21 ().25 0.24 0.21 0.22 0.'.'.4 0.25 0.2 ().24 0.2 0.21
0
2 1 I l l 0 0 1 0 1 0
-
24 0 0 0 l 0 l l 0 l 0 1 l
25 0 0 0 I 0 1 0
x 15 15 16 14 9 10 20
l I 11 17 1 0 12 12 1 0 14 1 16 J l 15 I 1 1 I 14 0 13 I 9 0 0 0 0 i JO 0 11 1 0 o 1 12 0 J 16 0 o I J8 J 18 J I 1 20 0 JO 0 I I ' 14 0 o I J6 0 19 1 1 1 12 0 0 ' 13 16 13 42J (l.53 0.43 0.47 ().57 0.25 0.25 5.86
"225' 225 256 196 81 100 400 121 289 144 144 196 256 225 196 J69 81 100 J21 144 256 324 324 400 JOO 196 256 361 144 169 6199
°'
62 Lampiran 8 Perhitungan Reliabihtas Tes Hasil Belajar Matematika R.cliabilitas dihitung dengan 111cnggunakan ru1nus 1(-R 20
Langkah l 1nencari nilai S~
30 6199-5908,03 30 ::: 9,699
Langkah 2 n1encari nilai r11
r ,,(25)'[9.!>'J_?-5/>275\J
24 .
I!
9,699
~(I.0417 Jr.:1.:.1~~!2J . 9,(J99 ~
1,0417' 0,420
~0,44
11. Sebuah perusahaan ··1(.·\RYA 13.·\Ru·· pada U1IH1'1 pc•11a11i<1 111clllj°•r1•duksi I lli>ll
unit barang, produkst tahun bcriku;ny~1 n1cin1rt111 sebelun1nya. Jun1Jah pr'-)duks1 pcrusahaan !erschut
1
;;;11111 ;i1
1 ·P
d~1ri
t:1hun t1li;1L b:.'rop'-'J';1,-:1 1:1~1
111·-'i1F1d1
::;(l
adalc~1.
D 2 11110 t1llll
12. Suku ke-8 clan bansan geo111etri I.
A.
52
1: ·" (}()() ll!ll(
C I S7'. llllll
A. 500 unit B I 500 urnt
B. (,.\
I 2
c
~
x
at!1ilcih
ll
12X
13. Jika diketaahu1 barisan gcon1c:tri dcngc111
{I
I'.
x.1
I 12
dan ! /
· _1<1
itu aclalah .. 1.\.
I
('
B.
2
3
2
; [
Il
3
0
·' -I
1-l l._i;.1ng sehesar H.p. I 00() 000.()(l d1s1111p:111 di h:ink :-.L'l:1111:1 ·,:n:1111 t;1ht111 dc'117•.:111 s11k11 bung<1 n1<1je1nuk 15 °n per t:ih1111 .1u11il:d1 u;111~-'. ::ctl·Lih :1kli1r l;il11111 ~1.'l_'l\:1111 ;1d;il;1h A. Rp 2 Ullo IJl)l).llll B Rp 2 I llO 0011.llll
(' !Zp 2.11.1 (HJO_!HJ Ll Rp 2.-11111H111.()11
!'. !Zp.2 -\oo
(lOO.lHi
!5 Jun1l:_1h penduduk su~l\ll kola Sc.'liap l~1hun n1c11.1ctd1 du;1 kalL \h:nu1ul pt.~rh1tu11_-:;an pacla tahun 2005 na11t1 rncncapai 1.2 _1u!a or~111g. !111 bt:rart1 p~1da !cihL.n 2nno _1un1!~1h
pencluduk kola itu baru 111cncapa1· .-\ B.
!()
1110 000 orang 120 OllO orang
C I 1,11 01111 or:111~ I! cllll 1111\1 ornne
I.'. -1111! llllll
ll1:111g
la11~11i l31a;.a j)L'llliu1c<·u1g:111 untuk J..cdal:1111:111 I 111elcr pc·r1111na Rp XOll llilll 1111 ·:;i111 nwic'r kc·d11:1 l(p I 111111111111.1111
Suatu tiang akan clipancangkan ke d:1!a111
de1n1kian seterusn:·::-1. JiLa pertarnbahannya lctap 111t.:nt1rut barisan ari\11h;!1k;1. 111aka biaya yang harus clike!unrknn unluk n1cn1ancnnghcu1 11:111~'. Sl'da!arn 7 n1etcr adal:Jh
A Rp. I •I 01111 01111.1111 Rp. I 0.51111 0011.llli Rp. <) 8110.111111.1111 Il. r
c
11;
Lan1piran lJ T!•:s FORi\L\TIF \l.\TL\J.\Tll..: \
Pilihlah satu ja\vaban ynng henar! f~un1us
suku kc-n clan bansa11 b1h1ng;.1n -. B 2n+ 2
.L\. 2n
:
272
<J.
·'. 5 7 J. Ii D 3. (i - <) 15. 21 ('
11
'
e_·
13 5
x
{,
I IJ
r
.; -, ...
I
II
1
l: '- 7.
h
L)
q_
12. I-::;
1: x
7
;1tl;1!:1h
\. :;1111
lJ
-~ !·
211-~
Suatt1 dcrct arit1net1ka suku p'...'r!Jlll<Jll\ :1 :1 kcsL·ratus11\·~1
8
I
I) ::2) I
Lin1a suku perlan1a dari b:iri:.:nn d-:11:;:111 rt111H1s B. 2. 5. IO. I 7. 2(,
(1
I) n
(. 5 ! 2
8. 222
A 2. 5. 7.
-::;
::n
C'
·rentukan Juin!ah I() suku pcrt:1111a dcri..::l an!nh.:lik;i 2 .~\.
_,
-!_ S. 32 ~id:1l~d1
ll .>112
Suku kc-50 clar1
h~1ri:.::111
,\ f:'IJ
:u1!1111.:!1k:1 -I 7_ 1(1. Ii f:'I 152
.-\ 21
f3 22
c
Suku tengah clan harisan DrinH.:!!ika hanYak11~·;1 suku tJl)_ :H!:1l;1h .-\ 2-15 [l 1~(, l
Dike1ahu1 suatll tersebui ;id;ilah A {j = -1 + n 8. [ ! " = 3
T
2n
bnris~1n
JtLd;1h ll 1;;
I l .1 ;
-12 ,·an~ 2~7
suku
pcrt~1111an,·;1
Ll 2-lX
hilang:1n _.:;_ (J. l J. 17.
c
I/
I)
If
" "
311
.
2
.•
I + cln
i
I·:
(/
I
'
hi}
10 Perus;ih;i;rn ··;\ll'k1\R SAIZ!"' pad:r l
65
TAR F
S D!BAWAH LENGKUNGAN NOH~lAL STANDAH Jhn 0 ke z.
ng:an dalarn badan daftar menyatakan desima.1).
()
----· ---------------------0
2
z
---- --·----------
·I
7
8
9
0279 0675 1064 1443 1808
0319 0714 1103 1480
0359
)844
0754 1141 1517 1879
2157 2486
2190 2518
2549
2852 3133 3389
·-----------------------------------0 1
0000 0398
2
0793
3
1179
4
1554
0040 0438 0832 1217 1591
0080
0120
0160
0199
0239
0478 0871 1255
0517
0557
0596
0910
0948
0987
0636 1026
1293 \664
1331 1700
\368 1736
1406 1772
2019 2357
2054 2389
245.4
2704 29~6
2088 2422 2734 :J023
3264
1628
5
1915
1950
1985
5
225H
22Yl
232'1
7
2580
2612
2642
' 9
28Bl 3159
2910
2939
3186
3212
21i73 29Hi .,2:!8
:1 1 2
J·l 13
3-LlH
:J4Gl
3-1~5
:~6·1-3
:J6fi5
3686
JS-19
:3888
~
~032
:1869 -1049 t207
3708 3907
4066
·11 ~2 5
1:l:!~
ri
·1·152 J.!)5.1
7 ~
2123
2764
2794
3289
3051 .3315
3078 3340
2823 3106 3365
:1508
:J53l
3551
3,577
3599
362,1
:i1z'9 3920
;174g
3790
4099
1115
4147
1222
4236
. 4251
1265
4279
·1292
3810 3997 4162 4306
3830 4015
40>!2
3770 3962 -1131
1345 4·163
-1357
4474
-1370 4484
1394 4505
H06 ·1515
1418 ·1525
1564 4649
4573 4656
451'2 4664
43_82 4495 4591
4599 4678
·1608 4686
461ii
1671
1719
4726
4732
4738
4744
4750
1693 ·1756
4708
4803
·1808
·1842
4846 4881 4909 4931
,1850
:1944
:)
111-11 l 71 :-)
)
-t 112
-1778
4783
4788
L".21
4826
4830
4834
L' fi 1
·1864
4871
.J,,~;j
J,~96
I ~ll P.
1920
4868 ·\898 1922
4793 4838 4875
4901 4925
4904 4927
·19JB ;953
4940
4941
4946
4956
4943 4957
4945
·1%5
4959
4960 ·1970 4978
4948 4961 4971 4979
4984
)
]
-1929
4~l65
496'6
4967
-1975
4976
4968 4977
4981
·1982
4982
4983
4969 4977 4984
·l~ElO
4987 ·1991 ·1993
4987 4991
4988 -1991
-19H8 -1992
4994
4994
4994
4995 4997
4995
~1996
4996
4997
4994 -1996 ,997
1997
1997
4996 4997
-1~198
4998
4998
!998
~ :)~H)
1999
,999
~999
4999 4999
1999
l~l~l5
: 9~l'i j
l ';-1 ~l .S
Ii
.;ll'J.S
4998 4998
7
.;~)99
1999
-l~D9
s
iq99 SO
4999
4999
g
4878 ·1906
-t97-t
.\~193
2224
;ooo
•,ooo
5000
4999 .)000
3980
·1884 4911 4932 1949 4962
4177
4319
4429
4441
4535 4625 4699
4545 4633 4706
4761
4767
4812 4854
4817
4887
489Q 4916 4936
4913 .
4934 4951 4963
4857
4952 4964 4974
4973
4980 4986
4981
4985
4972 4979 4985
4989
4989
4989
4992 4994
4992 4995 1996
-1990 4993
4990
JU92
4995 -1996
4995
t997
1997
4998
,99s
·1998
·1~198
·1999
-1999
-1999 1999 1999
·1998 4999
4999 4999
;999 -1999 4999
5000
5000
5000
5000
·t9~19
4986
49'93
4997
4999 ~999
5000
66
LAMPIR4.N 13
TABEL 12 'llLAI KRITIS L llNTUI< UJI LILLIEFDRS ,.
I
11
[
,,4
~
Ci
; 8
9 I0 11 12 13 14 15 IG 17 18 19 20
25 30 ,
I
n
L__
>
Taraf Nyata IO:)
L
Ukuran Sampel
I
0,15
0,20
0,319 0,2!19 0,217
0,300 0,285 0,285 0,247 11,233 0,223 0,215 0,206 0, i 99 0, 190 0,183
0,213 0,20G 0,200 0, 195 0, 190 0, 17 3 0, 1GI 0,886
0,352 0,315 0)94 0,276 0,2G I 0,243 0,239 0,230 0,223 0)14 0,207 11,201 0, 195 0,289 0, 184 0, 179 0, 174 0, 158 0, 144 0,805
Vn
,In
Vn
0,05
0,417 0,405 0,3G4 0,343 U,331 0,311 0,294 0,284 0,275 U,268 0,261 0,257 0,250 0,245 0,239 0.235 0,231 0,200 0,187 1,031
0,381 0,337 0)19
--
311
v
11
i
0,10
0,01
G,3DU G,28S
0,271 0,258 0,2•19 0,2<12 [l,2:M 0,227. o.n~
--·
--
----'- ---·---- ·- --·----------
o.zr,;J
0,244 0,233 0,22 <1 U,217 U,212 0,202 0, 194 0, 187 0, 182 ' 0, 177 0, 173 0, 169 0, 166 0, 147 0, 136 0,768
..
o,·1n
0, 173 0, 169 0, 166 0, 163 0, 160 0, 142 0, 131 0,736
Vn
Si1'nher. (on(\ver. \'\I J .. Proctica! Nonp.:;rametric Statistics, Johr. Wiley ~.t. Sons, .Inc., 11".17:
LAMPIRAN 14
67
TABEL13. NILAl·NILAI UNTUK DISTRIBUSJ F
Bar!s a(as untuk 5°/o Boris b.1wah untuk I% v,
. '~
v1
eny~rnl
--I
2 J
"5 6 7 8
9 IO
11
12 (J
t
2
'°'
1W
Hl~l
~ ~n
13.5\\ lS.00
se.4s
I
216 S_tOJ !9.15
9S!Jl
3tll
'° ,, "'
H.l6
JV?
)0.61
10
J
a.H
1.11 G.n &.~s l!20 11.00 lf..59 6.G! 5.JS s.u !5.2~ IJ.21 11.0G
ns
no sn•
nt
- - -1H- in-
~JI
n~
..
11 HJ
~9&1 6()12 sosi iO!? 19.l/ 19-Ji !9_Jg 19.-HI 9'lJS 99.lO itll i,,ll 9UI 9lJI ~~ ..w 19,il 9. l? J.o: 1.s• 1.U 1.H 01 i.)j U5 Hll H)l ?1.91 1)61 ll.t9 11,)t 11.ll 2).1) CS 5.?li S.lG 6.09 S..!1-1 6.00 ~-H Ul n.n J).51 1u1 H,91 lt,IO l(i6 It.~ H,-1) S.19 5.0~ US tll 4.11 t.)I t,lol t.I~ 11 ..H 10,SJ li',SI l0,-15 10.lJ 10.lS 10,Vi S.11 (~l 4..39 (ll i.71 i.!~ (10 (06 (OJ i.IS I.JS I.II IJ6 uo 1.~~ 1,11 l.H l. 12 J.~I l.11 J.)I l.JJ ),63 l6l 100 1,15 7.1~ /,II 1,Ul Lil '-.11 lGl &.Gi l. t4 3,Wl J.H l,!.O 3,li J.li J.~ J,l! ~u:s
I~
15 H.).)
51~'l
19,JJ
~911
l~.J6
tlk 12 ~H
6\06 19.tl H,U IH
II.OS 591 JUI (til V.9 i 00 J.ll J.SI ~ H J_H
s.,s
6.14
I~)(
10.Sl
9,/!
s.~9
tH
05
11)5
£.55
U2
4,(6
1.t5 (Ol
IUG 5.ll io.~s
1.6S U5 f.01
l96 !O.M
~.11
3,U
7.56
<SS
5. ·19
\~I
5.J~
~JI
101 Ul5
J.01 OS
2.H i,!S
l,!l-1 i,1!
VI 01
(S~
J,9&
3,59
J,l&
lJO
J.na
l.01
l,95
l,!IO
l.U
2.19
9,65
J.10
6.22
UI
~.ll
5.UI
(I!
i.~l
i,)i
"'
J_)~
J,!I 5.05 J.02
J.00
l,$2
4,l2 l.92
(tS
J.M
J.iG 5,9$ J.41
4,H US
l.H U6 1.11 (12 1.Sl
4.16 J.Fi.I
6)0
5.H
(a6
4,G2
l)i
"'
3.11
1.96
5,0J
tG9
1,55 (45
t.62 1.56 J.!&
J,S6 J,)J 3.f.O
4.1.~
9,23 4,57 9,01
" ""' 1,B6
(10
L.SJ
5.~!
vs
l.tll
(,~
3-!6
J;;,J
6,99
l12
J.U HJQ:
1.11 3.ll 6.W
J.ll
J.H
1.~9
5.56
5.11 J,U 5.10
OJ
5_~1
S.~I
lll
l_U
Ul J.JJ
6.H
l)i
l.lO
~-01
S.H
S,t/
)_JS
~.l6
b,U
~-II
Ill&
3_!i
2.M (U 2.n ("!I
Hll
1.16
i,SO 2.11
t.l9
i.n
i.'.lO 2,61
4.30 1.n 4.H
(19 1.{5 t,OJ
2,iiO l.9t
(II}
i,
pombllang U HS
16 7t&
20
24
10 111 UH 6169 6100 6.BI 19,0 19,0 19.4·1 19.
JO 1SO iji~$ 1~_-IS ~1.H
U1 n~o
i,H ll.!l t.~O
3.l! J,!t
Ul J.lt G.9( l.Ol
uo
HS (f.-1
40 IS!
50 151
75 1~1
SU6 ~J{ll 6113 19.H l'J,H !9,48 i9.-U n•a $$,(9 UJ'.l 558 1.51 H.O ]i)_'.lO 16.21 S.11 i.10 S.~~ ll.H ll.&£1 1161 IA6 1,H t.<11 9.•'~ lH ~.11 JI) J.J!. J_/1 l.H l,U9 1.01 J3i J.l? J_?$ 5.M S.IS UI l.OS J,O.l 3.00 ~.!I
l.il US 1.51
S.06 2.10 i,5\
~.w
100
200 SOO
00
6l~l
15-1 6361
~)66
19.~~
1~.50
l\J.5{)
i9.H
9J.~O
9~.~0
a.S-1
a.~
2$4
254
•.~J
26.IB 26.H 'lG.12 ~.6~
~-~
~.63
!J.52 4,JR 9,07
!J.18
lJ.46 U5 9,0;.' 3 51 U!
i_J)
9.f\t
l.G~
J_"-5
6~i
fi.50
lh
J,1i 5.61
S.70 2.0G
(91
1.~t
4J4
2.11
1.n i.n
(i)
4,35
i.ll
l.lJ S.65 l.Ql
t,!6 2.11 t,31
1_64 Ul
l.61 i.0$
1.SG J,9t:i
'l.~5 l~l
2.S(
i.11
1.51
?,$3
1.W
2.t1
1,U
?.41
2,iO
3,91 1.i6 J.71\
l.!6 l.H
3.SO
J.U 1.n
J.52
J.&J 1.Jo
1.ln t.lS
1.J~
3,Cl 1.l-4
J,51 1,JI 3.)1
l.15
J.41
2.1/
J.5G
J,H 2.16 JJ9
1.n
1.n
J,4! 2.24
J.J) 1.H 3.11
3,30 1.21 3,H
1.16 J.OG
2,~
J.21
J.~I
2.11 J.J! 2.ll
3,JS 2.l l
:1.U 7,11 3.M
l.13 J.00
l.16
LAMPIRAN 15
68
TABEL!5 Nilai Persentase (t) ,, untuk Distribusi l'~ SiucJent dengan Derajat i(ebebasan
v
(biclang gelap :::: P}
~ ,~+~:,;:~lDG ! 1 I fi~!,GG
·)
--- ,-Oc'.~~=~~~'.'''===~li~J=~=-~;~,~=r-~~:~~- --;,,~:,~---~~IJ~ll~ =--1;1-,:J-_(:~~.~~l.'~i~~~ :31,B:! G 9f'
]:2,71
n 9't
'.!.,.S'l
.<
·ic
G.01 •)'J
:J,O•) l 81J
\
1,:171i 1 061
i,ouu
0.1~'1
o.:i:::c,
0,816
O,tiJ-'1
0,289
0,9'.20
t\1·~7
U,.'J59
O.:~G7
o,t'\H 0,1··:2
II
i I ~:~~ :::~~ ~)~ ~:;1 :::,~ I ~:;~~ :·:;::~ :;:~~~ ~:~;~ ~:~~.:
I
I
5 G 1'
.-J,03 ,), 1 l
:t,:J(i .),1·1
·
7
'.3,GO
! ~ I :;::;~
3,GO
\\~ \ i:~
t:~\~ i:~
l
111
1
15
I ;; 20 21 2:j ?.~-.1 24
2G 27
28 29
:JO
l,i
1.1
~~
!20
I,___,,
2,98 2,95
1
1
1,
~ ~:;
2,,15 :?.,:3!i
•J
:.:,O:~ l ,91
l,·!8 !,44
l.~10
1,.~2
~:~,'. '.: :~ ;:ii:
!
I' 0,!)0G
~·J,'; 1.:)
0,053
U,.S9G
0,711
\),5·i-H
0,20S U,2G3
0, ld:l. 0,131 0,130
::~~ I ~:~~~ ~;:;~~ :~:~:~~ ~:~~; ~:~;.~
\.~ I J:ii~ ~{i~•:),tiH~ ~:~i~ iji,~ ; :i~i
2,G'J
2,H
1,71i
!,:3'1
:t,llO
'.l,l:l
L,'11>
l,:J·i
II
0/-t.iB 0,BOG
!l,C91
0,1.i'.·i'/
0,25!'i
0.128
0,b:lG
0,2<'.;::\
J,12B
J:~~ ~.t; ~:i; ; ;~ !:1~1I ~,;J~ J;i~; ~:~11 ~j~j f,;j~f 2,34 2,83 2,82 Z,DJ 2,8!..'i
:!.,f13 2,52 '.~.51 'd,fiO :Z,49
2,79 2,78 2,7?
2,76 2,7G
2,7f5 2,70 2,66 2,62 2,.58
~~,00
J,72
2,08 Z,07 2,07 2,0G
1,?:-~
'.L,Ot:l
'.!,,47 2,47
2,40 2,42 2,39 2,3G ,33
2,0G 2,05 2.05 2,0·1 2,o.! 2,02 2,00 1,98 1,96
1,72 l,71 1,71
1, 71 1,71 1,70 l,'70 1, 'iO
1,70 1,68 1,67 1,GG 1,(15
l,32 t,:3'2 l/:i2 1,:12 1)2
0,8GU 0,859 0,B!J8 0,859 0,857
0,687 O,G8G 0,686' 0,685 O,G85
0,S33 0,532 0,532 0,5~)2 0,531
0,2.57 0,257 fJ,256 0,256 0,256
0,127 0,127 0,127 0,127 0,127
1,3~
0,856 0,856 0,855 0,855 0,864
0,68·l
0,51ll 0,531 0,531 O,li:)O
0,25G
0,2!)6 0,260 0,25G
0,fi30
0,256
0,127 0,127 0, 127 0,127 0,127
0,530 0,529 0,527 0,52G V,52·1
0,256 0,255 0,254 0,25·1 0,253
0,127 0,126 0,126 0,12G 0,126
l,32 l.:ll 1,31 1,31 l,31 1,30 1,30 1,29 l,28
II
0,854 0,851 0,848 0,845
0,GS'l 0,684 0,683 0,68.1
0,683 0,681 0,G79 O,G77 0,G7·1-
0,8·~2 ·---------~-'-----··-------------
_____,
Su1nber. R. A. Fis.her clan F. Yutes, Statis!in~! 1~1hles Fir Biological, .A;;ricu!t11-rnl, arid Afe,!tud N.?.<:eari:h (5th L•ditinn:, Tabt.d 11'1, Oliver ~n;J Bo~ 1 d Ltcl., Et.lir:bu;·f)l, Jenran izin di!ri !10r11di;,; d:in pcr.!;rlJit
UNIVEH.SITAS ISLAM NEGERJ ( TJJN) SYARIF HIDAYATULLAH .JAKARTA FAKULTAS TARBIYAH Telp. Ein:ii!
lnda No.95, Ciputat 15412. Indonesia
(62-2 l) 7,4,3;.g, 740 I 925 Fa'. (62-2 I:1
·1~117~;~2
!!ilills.t.(illf.DJ>.L.!J9.LW ====-"::~--···
ET/PP.02.2/
- /200 2... ::\:
Ja I<ar,,a,
1 (satu) berkas Bimbingan Skripsi
"1 ...l.;o.b.. ..e ... r 200? ..: .. ..0.. k
!(epada Yth. 1. .J4:f!..•...Afidab.J'°lf!.S. 1.Ud....
2.
D.r.13, ,S.9e!c11r.
ll~
Dosen Fakultas Tacliiyah
UIN Sy;crif Hiclayat.ulhh JAKART1'. Assalamu'alaikum Wr. Wb.
Deng.tn ini diharapka11 kcsc
Pc~rnbiinbing
II JI (111att·n/ tck1~1:-:j'
: l}!!-.t.~
N am a
J?;IJ:l~ I
'l:lJ
Judul tersebut telah disetujui oleh Jurusan yang bersangkutan ;oada tanggal:
31 Oktob.er... ?.002.................. dengan out line) abstraksi d;in daft,;.: pustaka terlar:1pir. Bimbingan skrinsi i•_:i hara1J disclesaik·,tn d;-1]·,un \vaktu 6 (enani.) bulan, )'tlkni
S'
Setelah judul tersebut dikonsultasikan deng,m Pembimbing terjaJi pen:bahan, harap ""~"'"' dilaporkan ke Fakultas. Laporan berikutnya dilaksanabn pada hulan kctiga clan kc1i1m kcp.1d,1 Ketua Jurusan dan Pembantu Dekan I.
Demikian atas kesediaan Saudara ka1ni ucapkan t:srin1a ka:-ih. Wassalarn.
;\.n. Dekan l 1 L~lvfJ3'1\1,rru i)l_~i'-/\'.'!
1
' f1A. Terr1busan: 1. Dekan (Sebagai Lapornn) 2. Yth. Ket:ua Jurusan
Tadris Matematika
3. I'vfahasis\va yang bersangkutan ""\ (orf't1Mnot
,;,1,,t.
1~t>rln
DEPAH:TEi\H;N ACAl\IA UNIVERSITAS ISLAM Nl~GERI SY ARIF HIDAY ATlJLLAH JAKARTA
FAKULTAS ILMU TARBIYAI-1 DAN KEGURUAN lmor 95, Cipuiat 15412, [ndon.:sia
. (62-2 ! ) 74-DJ28. 740 !925, Fa).;.(62·2 l) 7·!02982
Emai~
. uinjk!@c::ihi.n
Jakarta, 30 April 2003
ET/PP.Ol.1/. V .. ./200J. Perpanjangan Skripsi
Tclp
Kepada Yth. I. D:r.a~ Ai'idah J.Jas 'ucl
2 ...r.1's •.. ~Rekffi:di li.P Dasen Pembimbing Skripsi 1:akultas lln1u 'I'arbiyah dan Kcguruan
I Jniversit~s Islam Negeri Syarif Hidayatul lah Jakarta Assalamu 'alaikum wr. wb.
Karni mengharapkan kesediaan Saudara untuk n1e1nperpan.1a11g \vaktu B1111b1nga11 1111 (materi/teknis) *) penulisan skripsi rnahasiswa:
Na ma Nomor Pokok Jurusan
Judul Skripsi
.~.a~n~-- Qµ!lfJ.+.~)g ..¥'.Y:j ~~!==i.~.t.~... , ..1.98.1. 7.l 4M9.. . }la ~e.!Di!:t:Ll;:,i,.... . 11 1 .. . 1.~NOA.HUl ... ljh:.l{i)),,~1J~U~ .. hll.:I.~- .T:L.~U.~J)!µ' .!:fh.S_:~J: __!'.J;.+---AJ~Jµ~ __ ~·_lll.Tl:•.I:lJi!l'.JJ. -iL
Penulisan skripsi n1ahasis1,va tcrsebut telah habis batas \vaktu yang telah ditentuKan sejak tanggal ... 01...l•lei 2 0P3.. November 2003 tanggal. . 01 ' ..... .. ...... ............. ..
. . dan diperpanjang sampa1 dengan
Demikianlah, atas kesediaan Saudara kami ucapkan terirna kasih. Wassalam. A.n. Dekan Pembantu Dekan I,
!'1A ~bagai
laporan)
usan .. ~·~.~-~-~~~-~~-· ;a yang bersangkutan
g tidak perlu.
DEPARTEMEN AGAMA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SY ARIF HIDAY ATULLAH JAKARTA
FAKULTAS ILMU TARBIY AH DAN KEGURUAN !'.:Ip. · (62·2 I) 7443328. 7401925. Fnx.(62·2 l) 7402982
, ..,
>mor95.CipuL1t !5412. [ndoneEia ~
Ema.ii: umjkt:iicabi.n¢t.ld
~---~~~,,---n-·-
mm""??!?"'™'
Jakarta . .!0.. J>:PrAJ ..:~~?.~· ..
I·: I !TL.02.21 iv 1... )3 ..
RISFT/W/\ WANCA RA
l'"cpada Yth.
:. . ~p~~-lr; .. ~-~.qJ!;:::. ~. ~~ >:.itiil\.
_;~?'.. -~ ,L, J.<.~.J. \ J
.
ilw-l:a.i_111J!acliya1~
di
Jakarta.
Assala1nu 'a!aiku1n
\VL
\Vb.
Ot;:ngan horn1at kan1i san1paikan bahvva:
r\lainat
aclalah mahasiswa Fakultas llmu Tarbiyah Dan Keguruan UIN Syc.rif' Hidayatullah Jakarta;
No111or Induk J urusan/Seincster Tahun Akaclemik
~9E:'.17~1jillj~
•..a tt'ma.tl.ka/ ..J. .. . ')()()?./~()Cf.'t ...... .
Sehubungan dengan tugas penyelesaian Skripsi dengan judu! ...................................... . PENJ............. A~mll Pcl'1BHUA.N KUIS 'l'ERHADAP ll.ASIL LJELAJ Afl. MATl:.MI1.TIKA ................................... ······ ................................. ..
Oleb karcna itu kami mohon kesediaan SauJara untuk menerima dan membantu
1nahasiswa tcrsebut. De111ikian atas perhatian clan kesediaan Saudara kami ucapkan terin1a kasih. \\! assa\a1nu'aL1ikutn
\Vr. \Vh.
i\.tl.
Dekan
Pc111ba1.1tu Dekan I,
SURAT KETERANGAN NO :0041/SKt/lll.A/1.3/Vlll/2003
Bi sm i l lahirrahmani rmh I'm
~epala Sekolah Menengah Kejuruan ( SMK ~abupaten Tangerang menerangkan bahwa:
Jama
·em pat/ tgl, lahir JIM
akultas J.rusan darn at
) Muhammddiydh 1 Ciputat
: Rah1a Gumiiang Pujiastuti : Jakarta, 6 Januari 1980 : 198017014448 : llmu Tarbiyah dan Keguruan : Pendidikan Matematika : JI. Tenaga Listrik I/1 Rt.013/016 Tanah Abang, Jakarta Pusat 10230
fama tersebut diatas benar telah melaksanakan Riset/Penelitian dari tanggal 24 faret s.d. 26 Aprii 2003 dengan judul " PENCARUH PEMBER.IAN KUIS ERHADAP rIASIL BELAJAR MATElv1ATIKA ".
emikianiah surnt keterangan ini kami buat, agar dapat clipergunakan !bagaimana mestinya. .