RANCANGAN PROGRAM DAN KEGIATAN DIREKTORAT JENDERAL HORTIKULTURA TAHUN 2016 Oleh :
Direktur Jenderal Hortikultura Disampaikan pada acara : Musrenbangtan Nasional Tahun 2016 Di Auditorium Kementerian Pertanian Jl. Harsono RM No. 3 Pasar Minggu Jakarta Selatan
I
PENDAHULUAN
Next 2
2
ISU STRATEGIS SEPUTAR HORTIKULTURA 1. Pengendalian Inflasi mendukung kerja TPID 2. Peningkatan kemampuan substitusi impor menuju kemandirian dan kedaulatan 3. Pembangunan hortikultura ramah lingkungan 4. Pemanfaatan hasil inovasi teknologi, serta kearifan lokal 5. Membangun kemitraan usaha hortikultura yang solid 6. Peningkatan produksi komoditas hortikultura diversifikasi pangan 7. Peningkatan Citra, Apresiasi dan Cinta (CAC) terhadap produksi hortikultura nusantara
Pengembangan Hortikultura yang Kuat dan Mandiri
KEBIJAKAN RENCANA KERJA DIREKTORAT JENDERAL HORTIKULTURA TAHUN 2016 1. Pemenuhan kebutuhan dalam negeri a) Peningkatan produksi cabai untuk mengurangi fluktuasi harga dan inflasi b) Peningkatan produksi bawang merah untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri (swasembada bawang merah) c) Peningkatan produksi buah dan flori untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri 2. Membangun kemandirian benih a) Kemandirian benih bawang merah dalam negeri b) Penguatan kelembagaan perbenihan 3. Peningkatan komoditi ekspor a) Identifikasi potensi dan pengembangan komoditi b) Regulasi kemudahan ekspor 4. Peningkatan mutu dan daya saing produk hortikultura a) Penerapan GAP, PHT, ramah lingkungan, organik b) Peningkatan sarana produksi ramah lingkungan c) Penerapan pascapanen yang baik: GHP, bangsal pascapanen 5. Pengembangan pengolahan, pemasaran dan promosi hasil hortikultura
RENCANA KERJA DIREKTORAT JENDERAL HORTIKULTURA TAHUN 2016 1. Harus sejalan dengan RPJMN dan Renstra Kementan 2015-2019 termasuk sasaran produksi dan strategis lainnya. 2. Memprioritaskan alokasi untuk 14 program aksi Nawacita (termasuk sub sektor hortikultura diantaranya: pencetakan/ perluasan lahan kering hortikultura di luar P. Jawa seluas 15.450 ha; pengembangan 70 desa organik berbasis hortikultura dan pembangunan gudang/bangsal pascapanen sebanyak 126 unit di sentra produksi) 3. Fokus komoditas pada Bawang Merah dan Cabai seluas 21.500 Ha (bawang merah seluas 10.645 ha dan cabai seluas 10.855 ha) serta Jeruk seluas 6.000 Ha. 4. Pendekatan kawasan (minimal 50% dari Pagu Tugas Pembantuan) menuju hilirisasi dan pola integrasi, dengan prioritas pada lokasi yang telah ditetapkan sebelumnya. 5. Respon terhadap arahan Menteri Pertanian pada Rapim/ Kunjungan Kerja (Kunker) pengembangan bawang merah ke luar pulau Jawa (diantaranya mendukung pengembangan kawasan bawang merah di Kab. Bima seluas 1.000 ha dan Kab. Tapin seluas 100 ha; pengembangan tanaman obat di Kab. Karanganyar) 5
II
KEBIJAKAN RENCANA KERJA PEMERINTAH 2016
6
6
Tex t
PERMASLAHAN DAN STRATEGI PENCAPAIAN SWASEMBADA BAWANG MERAH DAN CABAI TAHUN 2016 Rumah Tangga Petani Hortikultura
Input: Benih Bermutu Pupuk
Biopestisida
Irigasi Hemat Air
Regulasi
Pencapaian Swasembada Bawang Merah dan Cabai Kelembagaan
Penanganan DPI
Pembiayaan
Bantuan Alsintan Koordinasi K/L dan Stakeholder
Bangsal Pascapanen atau Cold Storage
III
TARGET STRATEGIS DITJEN HORTIKULTURA 2016
8
8
TARGET PRODUKSI HORTIKULTURA UTAMA 2016 2014 (Baseline)
2015
2016
Rata – Rata Pertumbuhan dalam RPJM 2015-2019 (%)
‐ Cabe Besar (000 Ton)
1.041
1.082
1.106
3,0
‐ Cabe Rawit (000 Ton)
735
751
759
1,6
‐ Bawang Merah (000 Ton)
1.061
1.125
1.173
5,1
‐ Mangga (000 Ton)
2.236
2.285
2.340
2,4
‐ Nenas (000 Ton)
1.851
1.888
1.926
2,0
142
144
147
1,8
‐ Salak (000 Ton)
1.038
1.059
1.080
2,0
‐ Kentang (000 Ton)
1.296
1.322
1.348
2,0
‐ Jeruk Siam (000 Ton)
1.587
1.640
1.698
3,8
Komoditi
‐ Manggis (000 Ton)
Sumber: Renstra Kementerian Pertanian 2015-2019 9
9
SASARAN STRATEGIS Produksi (Sayur, Buah, Florikultura dan Tanaman Obat) Peningkatan Ketersediaan Benih (2 – 4% per tahun) Pengamanan produksi hortikultura terhadap serangan OPT dan DPI per tahun (min. 95% per tahun) Peningkatan produksi pisang, sukun dan kentang (dengan rata‐rata 0,5%; 4,7% dan 2% per tahun) untuk mendukung diversifikasi pangan Substitusi Impor (fokus pada jeruk dan bawang putih3% dan 2% per tahun) Produk Pertanian Berorientasi Ekspor 5 ‐10% per tahun dengan fokus pada buah dan florikultura tropis serta biofarmaka
10
KEBIJAKAN OPERASIONAL DIREKTORAT JENDERAL HORTIKULTURA
Fokus pada komoditas Bawang Merah, Aneka Cabai dan Jeruk Khusus untuk komoditas cabai/bawang fokus mendukung penanaman di musim kemarau dan pemanfaatan teknologi produksi dilahan kering (mendukung program pemanfaatan lahan kering pada “Nawacita”) Pengembangan kawasan dan sentra baru ke luar Pulau Jawa, khususnya Bawang Merah dan Cabai, mengacu Permentan Nomor 50 Tahun 2012 dan Kepmentan Nomor 45 Tahun 2015. Meningkatkan pembinaan dan penguatan sistem perbenihan mencakup institusi, produsen dan penangkar benih. Meningkatkan pengamanan pertanaman terhadap serangan OPT dan dampak perubahan iklim.
11
IV
SASARAN KINERJA DITJEN HORTIKULTURA 2016
12
12
SASARAN KINERJA OUTCOME 2016 No
Sasaran Kinerja
Target Volume
1
Produksi aneka cabai (Ton)
1.910.503
2
Produksi bawang merah (Ton)
1.231.765
3
Produksi aneka jeruk (Ton)
1.765.702
4
Produksi Hortikultura lainnya : a. Buah (Ton)
18.735.649
b. Sayuran (Ton)
11.328.338
c. Florikultura : - Bunga dan daun potong lainnya (tangkai)
749.102.883
- Tanaman Hias Pot dan Lansekap (Pohon)
36.945.182
- Bunga Tabur (Kg)
25.120.783
d. Tanaman Obat (Ton)
606.936
13
SASARAN KINERJA OUTCOME 2016 NO 5
Sasaran Kinerja
_tÇ}âàtÇ AAA Target Volume
Kehilangan Hasil Pascapanen (%) : a. Buah (%)
33
b. Sayuran : - Sayuran Daun (%)
19
- Sayuran Umbi (%)
5
- Sayuran Buah (%)
5
c. Florikultura (%)
20
d.Tanaman Obat (%)
19
6
Pengamanan produksi dari serangan OPT (%)
7
Peningkatan Ketersediaan Benih :
8
Min. 95%
a. Benih Buah (%)
4
b. Benih Sayur (%)
3
c. Benih Tanaman Obat (%)
2
d. Benih Florikultura (%)
3
Laporan Kinerja (%)
83 14
SASARAN KINERJA OUTPUT 2016 NO
KEGIATAN
1.
Peningkatan usaha
1. Pengembangan Kawasan Jeruk di Lahan Kering (ha)
6.000
budidaya dan
2. Pengembangan Kawasan Buah Lainnya di Lahan Kering (ha)
3.000
pascapanen tanaman buah
2.
Sasaran Kinerja
3. Desa Organik Berbasis Tanaman Buah (Desa)
30
4. Registrasi kebun GAP Tanaman Buah (kebun)
1.200
5. Sarana dan Prasarana Budidaya Buah (unit)
250
6. Sarana dan Prasarana Pascapanen Buah (unit)
750
Peningkatan usaha
1. Kawasan Tanaman Florikultura (m2)
budidaya dan
2. Desa Organik Berbasis Tanaman Florikultura (Desa)
pascapanen tanaman florikultura
Target Volume
3. Registrasi Lahan Usaha GAP Florikultura (LU)
500.000 5 50
4. Sarana dan Prasarana Budidaya Tanaman Florikultura (Unit)
150
6. Sarana dan Prasarana Pascapanen Tanaman Florikultura (Unit)
200
15
Lanjutan ....
SASARAN KINERJA OUTPUT 2016 NO 3.
KEGIATAN Peningkatan
Sasaran Kinerja 1. Kawasan Cabai (Ha)
Target Volume 10.855
usaha budidaya 2. Kawasan Bawang Merah (Ha)
10.645
dan pascapanen 3. Kawasan Sayuran lainnya (Ha)
4.000
Sayuran dan
4. Kawasan Tanaman Obat (Ha)
Tanaman Obat
5. Desa Organik Berbasis Tanaman Sayuran (Desa) 6. Desa Organik Berbasis Tanaman Obat (Desa) 5. Registrasi Lahan usaha GAP Sayuran dan Tanaman Obat (LU) 6. Sarana dan Prasarana Budidaya Sayuran (unit) 7. Sarana dan Prasarana Budidaya Tanaman Obat (unit) 8. Sarana dan Prasarana pascapanen Sayuran (Unit) 9. Sarana dan Prasarana pascapanen Tanaman Obat (Unit)
850 30 5 1.200 2.700 100 2.200 75 16
SASARAN KINERJA OUTPUT 2016 NO
KEGIATAN
4.
Produksi Benih
1. Produksi benih Bawang Merah (Kg)
3.000.000
Hortikultura
2. Produksi Benih Kentang (KNol)
1.000.000
Bermutu
Sasaran Kinerja
Lanjutan ....
3. Produksi Benih Jeruk (batang)
2.000.000
5. Produksi Benih tanaman buah lainnya (batang)
600.000
7. Penguatan kelembagaan (lembaga)
Pengamanan Produksi
500.000
4. Produksi Benih tanaman Florikultura (tanaman)
6. Produksi Benih tanaman obat (Kg)
5.
Target Volume
60.000 64
8. fasilitasi bantuan penangkar benih (kelompok)
250
1. Pengembangan Lab. PHP/Lab. Agensia Hayati/Lab.
116
Pestisida (unit)
Hortikultura dari
2. Pengembangan klinik PHT (unit)
1.100
Serangan OPT
3. Pengelolaan OPT Ramah Lingkungan (Kali)
3.000
4. SLPHT/Penerapan PHT (kelompok) 5. Penanganan Dampak Perubahan Iklim (Rekomendasi)
800 80 17
Lanjutan ....
SASARAN KINERJA OUTPUT 2016 NO 6.
KEGIATAN Peningkatan usaha
Sasaran Kinerja 1. Dokumen perencanaan, Evaluasi pelaporan,
dukungan
keuangan dan perlengkapan serta kepegawaian
manajemen dan
(jenis dokumen)
teknis lainnya pada Ditjen Hortikultura
2. Fasilitas Kelompok Pengerak Pembangun
Target Volume 12
240
Hortikultura di Wilayah Penyanggah (kelompok) 3. Fasilitasi Horti Tecnopark (lokasi)
3
18
V
RANCANGAN KEGIATAN 2016
ANGGARAN INDIKATIF PROGRAM DAN KEGIATAN DITJEN HORTIKULTURA 2016 No
Kegiatan
Dana (Rp Milyar)
I
BELANJA NON OPERASIONAL :
1
Peningkatan Usaha Budidaya Dan Pasca Panen Tanaman Buah Ramah Lingkungan
2
Peningkatan Usaha Budidaya Dan Pasca Panen Tanaman Florikultura Ramah Lingkungan
3
Peningkatan Usaha Budidaya Dan Pasca Panen Sayuran Dan Tanaman Obat Ramah Lingkungan
4
Peningkatan Produksi Dan Sistem Perbenihan Hortikultura
180,85
5
Peningkatan Usaha Pengamanan Dan Sistem Perlindungan Hortikultura
209,70
6
Peningkatan Usaha Dukungan Manajemen Dan Teknis Lainnya Pada Ditjen Hortikultura
293,64
II
BELANJA OPERASIONAL :
35,10
- Belanja Pegawai
24,00
- Belanja Barang
11,10 TOTAL ANGGARAN
Alokasi anggaran untuk mendukung UPSUS cabai dan bawang merah 70,34 % dari Pagu Direncanakan akan direlokasi Tambahan anggaran untuk pemberdayaan penangkar benih bawang merah Rp.35 miliar
2.478,82 304,50 63,50 1.435,62
2.513,92
POSISI IMPOR – EKSPOR BAWANG DAN CABAI Bawang Merah Tahun
Volume Impor (Ton)
Volume Ekspor (Ton)
DEFISIT (Ton)
2012
123.315
19.196
104.119
2013
96.139
4.982
91.157
2014
74.903
4.438
70.465
836
724
112
2015 *)
*) Posisi s.d bulan Februari 2015
Cabai Tahun
Volume Impor (Ton)
Volume Ekspor (Ton)
DEFISIT (Ton)
2012
27.895
10.613
17.282
2013
23.144
11.009
12.135
2014
26.161
12.125
14.036
5.614
312
5.302
2015 *)
*) Posisi s.d bulan Februari 2015
RUJUKAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURA 1. UU No 13 Tahun 2010 tentang Hortikultura 2. Strategi Induk Pembangunan Pertanian (SIPP) 20132045 3. Blue Print Pembangunan Hortikultura 2011-2025 4. Renstra Kementerian Pertanian Tahun 2015-2019 5. Renstra Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun 20152019 6. Peraturan Presiden (Perpres) No. 45 tahun 2015 tentang Perubahan Organisasi Kementerian Pertanian
Amanah UU 13 Tahun 2010 tentang Hortikultura 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.
Pengembangan Kawasan Hortikultura dengan memperhatikan Tata Ruang Wilayah Penerapan penerapan budidaya yang baik (Good Agriculture Practices = GAP) penerapan panen dan pascapanen yang baik (Good Handling Practices = GHP) Usaha Hortikultura Ramah Lingkungan dan memperhatikan kearifan lokal Sarana hortikultura bersifat ramah lingkungan, memenuhi standar, mengutamakan produksi dalam negeri Fasilitasi terhadap penyelenggaraan hortikultura terpadu dengan kegiatan lain Menetapkan produk unggulan yg berdaya saing dan memperhatikan kearifan lokal Usaha Hortikultura dapat/wajib dilakukan dgn Pola Kemitraan Peningkatan konsumsi horti melalui; penetapan buah dan sayuran sbg produk pangan pokok Pengembangan sistem data dan informasi yang terintegrasi
www.horti.go.id
Pengembangan Hortikultura Terpadu (UU No. 13 tahun 2010 pasal 40 dan 42)
• Keterpaduan komoditas hortikultura (Buah, sayuran, Tan. Obat dan Tan. Hias) • Keterpaduan antar komoditas Pertanian (Hortikultura, Tan. Pangan, Perkebunan, Peternakan, Kehutanan, dll) • Keterpaduan sub sistem agribisnis (benih, sarana budidaya & pascapanen, pengolahan, pemasaran, dll) • Keterpaduan fungsi dan kemanfaatan (Agrowisata, Hortipark, Desa Organik dll) • Keterpaduan antara institusi pengelola dan pendanaan 25
VI
KORIDOR PENYUSUNAN RENCANA KERJA 2016
26
26
ARAHAN PENYUSUNAN RENCANA KERJA DITJEN HORTIKULTURA TAHUN 2016 1.
Perluasan Areal Lahan Kering melalui : a. Perluasan areal penanaman
komoditas hortikultura
b. Pengembangan sumber air teknologi irigasi sederhana (mengikuti perluasan areal)
2. Belanja Bantuan Sosial untuk kegiatan optimasi lahan, tetapi pembangunan infrastruktur dilakukan secara kontraktual 3.Kegiatan Pengendalian OPT dan pengembangan perbenihan, diarahkan untuk mendanai daerah (BPTPH & BPSBTPH), terutama untuk kegiatan non operasional (misal: obat- obatan, peralatan, empos, peralatan, agen hayati, benih sumber, dll), sedangkan untuk kegiatan operasional diarahkan untuk didanai oleh APBD 4. Memperhatikan kegiatan-kegiatan Kementan yang bersifat Tematik Kementan termasuk Adaptasi – Mitigasi Iklim, Pengarusutamaan Gender (PUG) dll
ARAHAN PENYUSUNAN RENCANA KERJA (Lanjutan...)
5. Kegiatan Bioindustri sesuai dengan SIPP Kementan 2015 – 2045 agar sudah mulai diimplementasikan pada 2016. Salah satunya melalui komponen- komponen kegiatan Desa Organik berbasis Hortikultura.
6. Alokasi kegiatan pada renja 2016 harus dilengkapi dengan usulan eproposal dari daerah baik untuk Tugas Pembantuan maupun Dekonsentrasi. Bagi lokasi yang belum ada e – proposalnya agar didorong untuk entry e-proposal. 7. Fasilitas Kelompok Penggerak Pembangunan Hortikultura di Wilayah Penyanggah (pengganti kegiatan PMD) dan Fasilitasi Horti Techno Park, kepada daerah ditambahkan usulan/proposal pendamping secara lebih detil