Narotama Collection http://ejournal.narotama.ac.id
RANCANG BANGUN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) SWASTA FAVORIT DENGAN METODE AHP BERBASIS WEB Parmadiharto 04204030 Program Studi Sistem Informasi, Fakultas Komputer Universitas Narotama Surabaya ABSTRAKS Persaingan pendidikan dalam beberapa tahun ini semakin pesat. Sekolah – sekolah favorit (khususnya sekolah swasta) berlomba untuk mendapatkan predikat terbaik, sehingga banyak sekolah favorit yang bersaing untuk mendapatkan calon siswa dengan biaya yang relatif tinggi. Dengan biaya yang relatif tinggi maka banyak masyarakat yang bingung dalam menentukan pilihan untuk menentukan sekolah. Untuk meminimumkan kendala dari masyarakat diperlukan suatu solusi yang dapat menganalisa dan mengetahui perbandingan dari sekolah yang akan dipilih Tugas akhir ini akan membahas tentang pemilihan sekolah dengan metode Analytic Hierarchy Process (AHP), yaitu salah satu metode untuk mengambil keputusan yang dapat membantu kerangka berpikir manusia. Cara kerja metode ini yaitu dengan membandingkan nilai kriteria satu dengan yang lain yang dipresentasikan melalui nilai bobot yang dihasilkan, dimana nilai kriteria yang akan diambil dari sekolah adalah biaya administrasi, pengajar, lokasi, dan fasilitas. Dalam pembahasan ini sekolah yang dimaksud adalah Sekolah Menengah Atas (SMA) swasta favorit. Tujuan dibuatnya sistem ini, diharapkan memberikan kemudahan pada masyarakat untuk memilih Sekolah Menengah Atas (SMA) swasta favorit sesuai kriteria yang diinginkan. Karena di dalam sistem yang akan dirancang ini berisi tentang data-data dan informasi yang telah diambil dari masing-masing sekolah sesuai dengan kriteria yang dibutuhkan. Yang mana berbasis WEB sehingga pemilih bisa memanfaatkan aplikasi ini dengan mudah dan efisien. Dengan judul tugas akhir yaitu Rancang Bangun Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Sekolah Menengah Atas (SMA) Swasta Favorit Dengan Metode AHP Berbasis Web. Tugas akhir ini didesain dengan menggunakan Macromedia Dreamweaver sebagai desain webnya dan My SQL sebagai data basenya. Kata Kunci : Sistem Pendukung Keputusan, SMA, metode AHP
Dengan biaya yang relatif tinggi maka banyak masyarakat yang bingung dalam menentukan pilihan untuk menentukan sekolah, karena masyarakat tidak ingin salah memilih sekolah yang mana akan berpengaruh penting bagi kemajuan prestasi para calon siswa, mereka juga tidak ingin hanya mengeluarkan biaya yang mahal
1.1. Latar Belakang Beberapa tahun ini sektor pendidikan di Indonesia sangat berkembang, namun di sisi lain kurangnya perhatian pemerintah menyediakan pendidikan yang cukup baik, sehingga banyak sekolah – sekolah yang bersaing untuk mendapatkan siswa dengan biaya yang relatif tinggi.
1
Narotama Collection http://ejournal.narotama.ac.id 2 sedangkan kualitas, sarana dan pra sarana sekolah kurang mendukung. Namun ada pula yang menginginkan meskipun dengan harga mahal akan tetapi mutu pendidikan, sarana dan pra sarana jauh lebih menjadi prioritas utama mereka untuk menentukan sekolah. Dalam pembahasan ini sekolah yang dimaksud adalah Sekolah Menengah Atas swasta, karena tidak sedikit dari para calon siswa yang tidak bisa memenuhi syarat untuk masuk Sekolah Menengah Atas negeri. Berdasarkan permasalahan inilah penulis ingin membuat prioritas atau pemilihan sekolah tersebut dengan menggunakan metode Analytic Hierarchy Process (AHP). AHP adalah salah satu bentuk model pengambil keputusan yang pada dasarnya berusaha menutupi semua kekurangan dari model sebelumnya. Peralatan utama model ini adalah sebuah hirarki fungsional dengan inputan utamanya persepsi manusia. Kelebihan model AHP dibandingkan model pengambil keputusan lainnya terletak pada kemampuannya memecahkan masalah yang ’multiobjectives’ dan ’multicriterias’. Kebanyakan model yang sudah ada memakai ’single objective’ dengan ’multicriteria’. Model ‘Binear Programming’, misalnya, memakai satu tujuan dengan banyak kendala (kriteria). Terbukti dalam sistem yang telah dibuat ini, inputan persepsi manusia yang diutamakan dalam memberikan nilai kriteria pada masing-masing sekolah yang akan dilakukan perhitungan atau pembobotan. Hasil output dari sistem aplikasi ini adalah sekolah yang memiliki nilai bobot yang paling tinggi diprioritaskan untuk dipilih dan masing-masing sekolah memiliki keunggulan, yang mana keunggulan tersebut juga mempunyai
nilai bobot sesuai yang diharapkan oleh masyarakat. 1.2. Perumusan Masalah Permasalahan yang terjadi pada pembuatan sistem ini adalah: 1. Bagaimana merancang dan membuat suatu sistem pendukung keputusan untuk pemilihan Sekolah Menengah Atas swasta favorit dengan metode AHP yang sesuai dengan kriteria pemilih. 2. Bagaimana merancang sebuah sistem yang mampu memberikan keputusan terbaik serta informasi yang akurat tentang sekolah yang terpilih.
1.3. Batasan Masalah Batasan masalah diperlukan agar pembahasan nantinya tidak menyimpang dari tujuan yang telah ditetapkan, antara lain: . 1. Sistem ini khusus untuk Sekolah Menengah Atas (SMA) swasta. 2. Sistem ini tidak menampilkan informasi tentang penerimaan siswa baru serta tidak menampilkan informasi tentang siswa yang ada di SMA tersebut. 3. Sistem ini tidak menghitung jarak tempuh antara lokasi sekolah dengan rumah pemilih. 4. Kriteria yang diambil untuk pendukung keputusan sistem ini hanya meliputi biaya administrasi, kualitas, lokasi dan fasilitas yang ada pada sekolah yang ditentukan. 5. Sistem ini hanya diambil sample dari dua puluh SMA swasta di wilayah Surabaya. 1.4. Tujuan dan Manfaat Tujuan dan manfaat yang ingin dicapai dalam merancang bangun sistem ini adalah:
Narotama Collection http://ejournal.narotama.ac.id 3 1. Dengan adanya sistem ini, memberikan kemudahan pada masyarakat untuk memilih Sekolah Menengah Atas yang sesuai kriteria dengan menerapkan metode AHP. 2. Sistem ini bermanfaat untuk membandingkan antara Sekolah Menengah Atas yang satu dengan yang lain. Sehingga diharapkan sekolah - sekolah tersebut akan bersaing positif untuk meningkatkan kualitas terbaiknya. II. LANDASAN TEORI Metode AHP (Analytic Hierarchy Process) Analytic Hierarchy process, selanjutnya disebut AHP, merupakan salah satu model untuk mengambil keputusan yang dapat membantu kerangka berpikir manusia. Pada dasarnya AHP adalah metode yang memecah suatu masalah yang kompleks dan tidak terstruktur ke dalam kelompok-kelompoknya, mengatur kelompok-kelompok tersebut kedalam suatu hirarki.(Bambang, 1992) Sistem Pendukung Keputusan Sistem pendukung keputusan (Inggris: Decision Support Systems disingkat DSS) adalah bagian dari sistem informasi berbasis komputer (termasuk sistem berbasis pengetahuan (manajemen pengetahuan)) yang dipakai untuk mendukung pengambilan keputusan dalam suatu organisasi atau perusahaan. Dapat juga dikatakan sebagai sistem komputer yang mengolah data menjadi informasi untuk mengambil keputusan dari masalah semi-terstruktur yang spesifik. Tahapan SPK :
a. Definisi masalah b. Pengumpulan data / elemen informasi yang relevan c. Pengolahan data menjadi informasi baik dalam bentuk laporan grafik maupun tulisan d. Menentukan alternatif - alternatif solusi ( bisa dalam persentase ) Tujuan dari SPK : a. Membantu menyelesaikan masalah semi-terstruktur b. Mendukung manajer dalam mengambil keputusan c. Meningkatkan efektifitas bukan efisiensi pengambilan keputusan Dalam pemrosesannya, SPK dapat menggunakan bantuan dari sistem lain seperti Artificial Intelligence, Expert Systems, Fuzzy Logic, dll.(anonim, 18 Juli 2007) a. Entity Relationship Diagram (ERD) ERD merupakan pemodelan struktur data, dimana didasarkan pada persepsi yang terdiri dari kumpulan obyek-obyek dan keterhubungannya. Entity adalah Obyek didunia nyata yang dapat dibedakan diantara obyek-obyek yang lain. Setiap entiti memiliki atribut dimana atribut sendiri mempunyai arti karakteristik yang dimiliki oleh entity, yang membedakannya dengan entity lain. Atribut yang terdapat pada entitas memiliki key atribut diantaranya: 1. Superkey adalah satu atau gabungan yang membedakan setiap baris data dalam sebuah tabel secara unik. 2. Candidat key adalah Superkey yang jumlah atributnya minimal 3. Primary key adalah sebuah kandidat key yang dipilih berdasarkan:
Narotama Collection http://ejournal.narotama.ac.id 4 - Key tersebut lebih sering dijadikan acuan - Key tersebut lebih ringkas - Jaminan keunikan tersebut lebih baik Derajat Kardinalitas Relasi terdiri dari: - Relasi One-to-one: Data pada entitas A berhubungan dengan maksimal satu data pada entitas B begitu pula sebaliknya. - Relasi One-to-many: Setiap data pada entitas A bisa berhubungan dengan banyak data pada entitas B tetapi data entitas B berhubungan maksimal hanya dengan sebuah data di A . - Relasi Many-to-one: Kebalikan dari relasi one-to-many. - Relasi Many-to-many: Setiap data pada entitas A bisa berhubungan dengan banyak data pada entitas B demikian pula sebaliknya. Didalam pembuatan ERD di power designer yang pertama-pertama membuat CDM dan selanjutnya diubah ke PDM, yang masing-masing mempunyai arti: 1. Conceptual Data Model (CDM) CDM memodelkan struktur logis dari keseluruhan aplikasi data, tidak tergantung pada software atau pertimbangan model struktur data. 2. Physical Data Model (PDM) PDM memodelkan strutur fisik dari database, dengan mempertimbangkan software DBMS serta model struktur yang akan digunakan. b. Data Flow Diagram Data Flow Diagram (DFD) adalah sebuah diagram yang memodelkan aliran data didalam sistem perangkat lunak. My SQL Mengingat banyak pembaca mwmag progremer Web, cukuplah aman untuk mengatakan: siapa tak kenal dia?
MySQL AB menyebut produknya sebagai database open source terpopuler di dunia. Sangat bisa jadi benar, melihat begitu banyaknya skrip dan situs yang berpasangan, bahkan “menikah”, dengan produk yang satu ini. Dan saya mungkin akan mengatakan bahwa di platform Web dan baik untuk kategori open source maupun umum, MySQL adalah database yang paling banyak dipakai. Menurut perusahaan pengembangnya, MySQL telah terpasang di sekitar 3 juta komputer. Puluhan hingga ratusan ribu situs mengandalkan MySQL bekerja siang malam memompa data bagi para pengunjungnya. Penyebab utama MySQL begitu popular di kalangan Web adalah karena ia memang cocok bekerja di lingkungan tersebut. Pertama, MySQL tersedia di berbagai platform Linux dan berbagai varian Unix. Sesuatu yang tidak dimiliki MS Access, padahal MS Access amat popular di platform Windows. Banyak server Web berbasiskan Unix, ini menjadikan MS Access otomatis tidak dapat dipakai karena ia pun tidak memiliki kemampuan clientserver/networking.(Bimo, 2003) Kedua, fitur-fitur yang dimiliki MySQL memang yang biasanya banyak dibutuhkan dalam aplikasi Web. Misalnya, klausa LIMIT SQL-nya, praktis untuk melakukan paging. Atau jenis indeks field FULLTEXT, untuk full text searching. Atau sebutlah kekayaaan fungsi-fungsi builtinnya, mulai dari memformat dan memanipulasi tanggal, mengolah string, regex, enkripsi dan hashing. Ketiga, MySQL memiliki overhead koneksi yang rendah. Soal kecepatan melakukan transaksi atau kinerja di kondisi load tinggi mungkin bisa diperdebatkan dengan berbagai benchmark berbeda, tapi kalau soal yang
Narotama Collection http://ejournal.narotama.ac.id 5 satu ini MySQL-lah juaranya. Karakteristik ini membuat MySQL cocok bekerja dengan aplikasi CGI, di mana di setiap request skrip akan melakukan koneksi, mengirimkan satu atau lebih perintah SQL, lalu memutuskan koneksi lagi. Cobalah melakukan hal ini dengan Interbase atau bahkan Oracle. Maka dengan load beberapa request per-detik saja server Web/database Anda mungkin akan segera menyerah karena tidak bisa mengimbangi beban ini. Yang terakhir misalnya, praktis untuk melakukan penyimpanan password anggota situs. Sementara fiturfitur yang lebih jarang digunakan belum atau baru muncul saja di versi-versi terakhir. Subselek misalnya, belum ada di MySQL. Atau view, atau stored procedure, atau trigger. Ini membuat MySQL tetap langsing dan cepat, tapi pengembang aplikasi bisnis mungkin jadi berkerut muka mengetahui ini, karena fitur-fitur yang hilang ini seringkali mereka pakai untuk menyederhanakan logika aplikasi mereka. Sebelum versi 3.23.15 sekitar dua tahun yang lalu MySQL tidak bisa melakukan transaksi sama sekali. Namun pada versi 4 telah ditambahkan fasilitas dan kemampuan baru, begitu juga pada versi selanjutnya. Dan peningkatan pada versi 5 mampu mengubah pandangan bahwa MySQL tidak canggih karena pada MySQL 5 terdapat penambahan fasilitas yang cukup berarti seperti stored procedure sehingga bisa dikatakan bahwa MySQL 5 akan menjadi produk database server yang tangguh dan lengkap pada saat ini(arispw.wordpress.com). Dalam bahasa SQL pada umumnya informasi tersimpan dalam tabel-tabel yang secara logik merupakan struktur dua dimensi terdiri dari baris
(row atau record) dan kolom(column atau field). Sedangkan dalam sebuah database dapat terdiri dari beberapa table. PHP PHP singkatan dari Personal Home Page Tool, adalah sebuah bahasa scripting yang dibundel dengan HTML, yang dijalankan disisi server. Sebagian besar perintahnya berasal dari C, Java dan Perl dengan beberapa tambahan fungsi khusus PHP. Bahasa ini memungkinkan para pembuat aplikasi web menyajikan halaman HTML dinamis interaktif dengan cepat dan mudah, yang dihasilkan server. PHP juga dimaksudkan untuk mengganti teknologi lama seperti CGI (Common Gateway Interface). PHP bisa berinteraksi dengan hampir semua teknologi web yang sudah ada. Developer bisa menulis sebuah program PHP yang mengeksekusi suatu program CGI di server web lain. Fleksibilitas ini amat bermanfaat bagi pemilik situs-situs web yang besar dan sibuk, karena pemilik masih bisa menggunakan aplikasi-aplikasi yang sudah terlanjur dibuat dimasa lalu dengan CGI, ISAPI atau dengan script seperti Perl, Awk atau Python selama proses migrasi ke aplikasi baru yang dibuat dengan PHP.Ini mempermudah dan memperhalus peralihan antara teknologi lama dan teknologi baru. Seperti yang telah dikemukakan seberlumnya, kode (istilah script lebih populer dikalangan pemogram untuk menyebut kode program yang dijalankan dengan interpreter) yang bisa ditangani oleh PHP adalah C. Karena eksekusi di server, PHP disebut sebagai server-side script. Pengertian ini penting karena browser-browser web masa kini umumnya juga telah sanggup
Narotama Collection http://ejournal.narotama.ac.id 6 mengeksekusi client-side script, yaitu script yang dijalankan di sisi client. Pada awalnya C adalah client-side script, sehingga untuk membedakannya dari server- side script perlu ada suatu mekanisme khusus. Semua script PHP harus ditandai secara khusus dengan tag tertentu agar oleh server tidak dianggap sebagai client-side script yang akan diloloskan ke browser web tanpa diolah olehnya.(Bimo, 2003)
Sistem Flow Pemilihan Sekolah PEMILIH
EDP
Start
Input registrasi
tidak
Data Registrasi
Pemilih
Registrasi
sukses
ya Form Pemilihan
Pemilihan Kriteria
Data Pilihan
Pilihan
Fasilitas
Perhitungan AHP
Nilai Fasilitas
III. Perancangan
Sekolah
Data Keputusan
Sistem Flow Edit Data Sekolah
Data Keputusan
END
Gambar Sistem Flow Pemilihan Sekolah
Gambar 3.1. Sistem Flow Edit Data Sekolah
Gambar Sistem Perhitungan AHP
Narotama Collection http://ejournal.narotama.ac.id 7 Pada gambar diatas dijelaskan bahwa pertama user menginputkan pilihan kemudian inputan akan diproses untuk menghitung bobot prioritas pilihan dengan rumus :
Kemudian hasil perhitungan bobot prioritas pilihan dihitung kembali untuk menghitung matrik perbandingan antar sekolah dengan menggunakan rumus : aij a ij = m , j = 1,2,3,...n ∑ aij i =0
3.3.3. Rancangan Data Flow Diagram (DFD) Data Flow Diagram (DFD) menurut aplikasi sistem pendukung keputusan pemilihan Sekolah Menengah Atas (SMA) favorit dengan menggunakan metode AHP terdiri atas Context Diagram sampai dengan level 2. Diagram context adalah diagram yang terdiri dari suatu proses dan menggambarkan ruang lingkup suatu sistem. Diagram context merupakan level tertinggi dari DFD yang menggambarkan seluruh input ke sistem atau output dari sistem. Diagram context akan memberikan gambaran tentang keseluruhan sistem. Dalam diagram context hanya terdapat satu proses dan tidak boleh terdapat store dalam diagram context. data_fas_sekolah_input data_admin_input data_nilai_fasilitas_input data_sekolah_input data_fas_sekolah_update
0
Dari hasil perhitungan matrik perbandingan antar sekolah kemudian dilakukakan perhitungan global dari perhitungan bobot prioritas pilihan dengan perhitungan matrik perbandingan antar sekolah menggunakan rumus : n
1 wi = ∑ aij n j =1 3.3.2. Diagram Berjenjang Diagram berjenjang merupakan alat perancangan sistem yang dapat menampilkan seluruh proses yang terdapat pada suatu aplikasi tertentu dengan jelas dan terstruktur seperti pada gambar 3.4.
Gambar 3.4. Diagram Berjenjang
data_pilihan_biaya data_pilihan_kualitas data_pilihan_fasilitas data_pilihan_lokasi data_registrasi
data_admin_update
Sistem Pendukung Keputusan pemilihan SMA Swasta dengan metode AHP
data_nilai_fasilitas_update
data_sekolah_update
+
data_fas_sekolah_delete data_admin_delete
Petugas_Diknas
data_keputusan
Pemilih kriteria_biaya kriteria_lokasi kriteria_fasilitas
data_nilai_fasilitas_delete data_sekolah_delete
kriteria_kualitas
Gambar 3.5 Context Diagram Dalam gambar context diagram diatas terdapat 2 entitas yang berperan dalam program aplikasi ini yaitu : entitas pemilih dan entitas petugas Departemen Pendidikan Nasional. pertama petugas diknas menginputkan data yang diperlukan oleh sistem yang dapat di maintenance sewaktu-waktu. Pada entitas Pemilih untuk masuk pada sistem harus melakukan proses registrasi kemudian sistem memberikan data kriteria-kriteria yang akan dipilih oleh user pemilih sehingga untuk mendapatkan hasil keputusan.
Narotama Collection http://ejournal.narotama.ac.id 8 [data_admin_update]
2
[data_sekolah_input]
[data_admin_input]
1
admin
[data_sekolah] [data_nilai_fasilitas] [data_fasilitas]
1.1
[data_fas_sekolah_input]
data_admin
Maintenance_ Data_Admin
[data_admin_delete]
[data_nilai_fasilitas_input]
+
input
kriteria_fasilitas_delete 2 kriteria_fasilitas
data_fasilitas 2
kriteria_fasilitas
3
nilai_fasilitas
kriteria_fasilitas_update
data_fasilitas
1.2
3
[data_sekolah_update]
Petugas_Diknas
[data_sekolah_update] data_nilai_fasilitas
[data_fas_sekolah_update]
Petugas_Diknas
nilai_fasilitas
sekolah_delete
update
[data_fas_sekolah_update]
[data_nilai_fasilitas_update]
nilai_fasilitas_delete
nilai_fasilitas_update
[data_nilai_fasilitas_update] sekolah_update
5
sekolah
data_nilai_fasilitas 5
1 [data_sekolah_input] [data_nilai_fasilitas_input] [data_fas_sekolah_input]
data_sekolah
sekolah
1.3 [data_fas_sekolah_delete] [data_sekolah_delete]
maintenance_data _sekolah
[data_sekolah_delete]
delete
[data_nilai_fasilitas_delete]
data_sekolah
+
[data_nilai_fasilitas_delete] [data_fas_sekolah_delete]
5 [data_keputusan] perhitungan_AHP
+
[kriteria_fasilitas] [kriteria_biaya] [kriteria_lokasi] Pemilih
[kriteria_kualitas]
3 [data_pilihan_fasilitas] [data_pilihan_kualitas] [data_pilihan_biaya] [data_pilihan_lokasi]
pemilihan_kriteria
data_pilihan 4
[data_registrasi] input_data_pemilih
4 data_pemilih
6
pemilih data_pemilih
pilihan
data_pilihan
Gambar 3.6 DFD level 0 Pada gambar 3.6 diatas yaitu Data Flow Diagram level 1 terdapat beberapa proses utama antara lain :
Gambar DFD Level 1 Maintenace Data Sekolah Pada Level I Maintenance Data Sekolah dapat dijelaskan bahwa terdapat satu entitas yaitu Petugas Diknas yang mempunya 3 proses yaitu input, update, delete, yang akan memaintenace data pada table criteria_fasilitas, Nilai_fasilitas, Sekolah. 2.1 [data_admin_input]
input
[data_admin]
1
admin
2.2 Petugas_D iknas
1. Proses Maintenance Data Sekolah 2. Proses Maintenance Admin 3. Proses pemilihan kriteria 4. Proses Maintenance Data Pemilih 5. Proses perhitungan AHP Proses Maintenance data sekolah hanya bisa diproses oleh petugas Diknas yang akan disimpan pada table criteria_fasilitas, Nilai_fasilitas dan Sekolah. Selain itu petugas Diknas dapat melakukan proses data admin yang akan disimpan pada table data_admin. Kemudian pada proses pemilihan criteria pemilih melakukan pemilihan yang akan disimpan pada table pemilihan pilihan. Kemudian proses input data pemilih adalah berisi data registrasi dari pemilih yang disimpan pada table pemilih. Proses perhitungan AHP diperoleh dari table data pilihan yang dihitung sesuai dengan data pada table criteria_fasilitas, nilai_fasilitas, dan sekolah.
[data_admin_update]
update admin_update
2.3 [data_admin_delete]
delete
admin_delete
Gambar DFD Level 1 Maintenace data Admin Pada gambar diatas dijelaskan bahwa petugas diknas sebagai admin dapat melakukan maintenace data admin yang nantinya semua data tentang administrator disimpan kedalam tabel admin. 5.2 [data_keputusan] data_perhitungan_AHP_pemilih
hasil_keputusan
[data_fasilitas]
2
kriteria_fasilitas
[data_nilai_fasilitas] 3
nilai_fasilitas
Pemilih [data_sekolah]
5
sekolah
5.1 [data_pilihan]
perhitungan_AH P_data_pilihan_ pemilih
+
6
pilihan
Gambar DFD level 1 Perhitungan AHP Pada gambar diatas dijelaskan bahwa terdapat 2 proses yaitu proses data perhitungan AHP data pilihan pemilih yang berdasarkan tabel pilihan kemudian proses hasil keputusan di hitung
Narotama Collection http://ejournal.narotama.ac.id 9 berdasarkan tabel sekolah, fasilitas, dan nilai fasilitas.
kriteria
5.1.2 hasil_AHP_lokasi_pemilih
pilihan_lokasi
perhitungan_AHP _lokasi_pemilih
[data_pilihan]
6
pilihan
5.1.3 hasil_AHP_fasilitas_pemilih
5.1.1 perhitungan_AHP _fasilitas_pemilih
pilihan pilihan_fasilitas
5.1.6 [data_perhitungan_AHP_pemilih]
Perhitungan_AH P_total 5.1.4
hasil_AHP_kualitas_pemilih
perhitungan_AHP _kualitas_pemilih
pilihan_kualitas
hasil_keputusan
5.1.5 perhitungan_AHP _biaya_pemilih
pilihan_biaya
hasil_AHP_biaya_pemilih
Gambar 3.7 DFD level 2 Perhitungan AHP data pilihan pemilih 3.3.4. Rancangan Basis Data Basis Data yang dirancang untuk sistem ini menyimpan entity utama, yang mana tiap entity memiliki perbedaan fungsi, yang akan dijelaskan dibawah ini 1. Pemilih : Berisikan informasi mengenai data si pemilih atau user. 2. Pilihan : Berisikan informasi data pilihan pemilih 3. Sekolah : Berisikan informasi mengenai data-data sekolah. 4. Fasilitas : informasi mengenai fasilitas.
Berisikan
5. Nilai Fasilitas : informasi Nilai Fasilitas
Berisikan
memiliki
mempuny ai
Nilai Fasilitas Id Nilai Nilai Bobot
mempuny ai1
Pemilih Id pem Nama pem alamat pem Telp user Pass
memiliki1
Sekolah Pilihan Id pil Fas kelas Fas Eks Lokasi SPP Jurusan Kedisiplinan
Pada CDM (Conceptual data model) dalam system pendukung keputusan ini terdapat lima table berelasi dan satu tabel admin. Tabel pemilih berelasi dengan tabel pilihan yaitu satu ke banyak. Kemudian tabel pilihan berelasi dengan tabel nilai fasilitas mempunyai hubungan satu ke banyak. Selanjutnya tabel fasilitas memiliki hubungan satu ke banyak pada tabel nilai fasilitas, dan tabel sekolah berelasi dengan tabel nilai fasilitas yang mempunyai hugungan satu ke banyak. FASIL ITAS ID_FAS NAMA_FAS
Id sek Nama sek Alamat sek Fasilitas SPP Pengaja r f oto
int varchar(30)
ME MILIKI
MEMPUNY AI
NILAI_FASILITAS ID_NIL AI int ID_PIL int ID_SEK int ID_FAS int NILAI f lo at BOBOT f lo at
PILIHAN ID_PIL FAS_KELAS FAS_EKS LOKASI SPP JURUSAN KEDISIPLINAN ID_PEM
int f lo at f lo at f lo at varchar(20) f lo at f lo at int
MEMPUNY AI1
MEMILIKI1
PEMILIH ID_PEM NAMA_PEM ALA MAT_PEM TELP USER PASS
int varchar(30) varchar(30) varchar(15) varchar(20) varchar(20)
SEKOLAH ID_SEK int NAMA_SEK varchar(30) ALA MAT_SEK varchar(30) FASIL ITAS varchar(255) SPP varchar(20) PENGAJA R varchar(255) FOTO varchar(30)
Gambar 3.10 PDM Dari gambar PDM diatas telah dijelaskan rancangan basisdata pada masing-masing tabel yang memiliki relasi IV. Implementasi
Fasilitas Id fas Nama_f as
Gambar 3.9 CDM
Narotama Collection http://ejournal.narotama.ac.id 10 Gambar 4.1 Halaman Utama
yang lain sebagai penilaiannya serta menambah jumlah SMA Swasta di seluruh wilayah Surabaya atau bahkan seluruh SMA baik swasta maupun negeri yang ada di Surabaya. Sehingga dibutuhkan database yang lebih besar lagi. 2. Masih perlu perbaikan lagi pada interface yang telah ada. DAFTAR PUSTAKA -
Anonim,
2007,
Sistem_pendukung_keputusan, id.wikipedia.org/wiki/, 18 Juli 2007
Gambar 4.2 Halaman Pilih Info Sekolah.Non-Member. Kesimpulan Dari hasil perancangan sistem pendukung keputusan untuk pemilihan SMA swasta favorit dengan menggunakan metode AHP, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Sistem ini menghasilkan suatu rancangan sistem pendukung keputusan yang dapat digunakan sebagai pemilihan untuk membantu masyarakat khususnya yang berada di wilayah Surabaya untuk menentukan pilihan SMA yang sesuai dengan kriteria yang diinginkan. 2. Aplikasi ini dapat digunakan oleh Dinas Pendidikan dan seluruh masyarakat sebagai sarana informasi yang akurat tentang keadaan sekolah SMA swasta yang berada di Surabaya. Saran 1. Program aplikasi sistem pendukung keputusan pemilihan SMA swasta favorit di Surabaya ini dapat dikembangkan lebih lanjut dengan menambahkan kriteria
Davis, Gordon B, 1993, Sistem Informasi Manajemen. Pt. Pustaka Binaman Pressindo. Jakarta. - Getuk, 2006, penyusunan-hirarki, Diakses dari getuk.wordpress.com, 30 November 2006. - Heru, 2006, Analytic-HierarchyProcess-ahp, Diakses dari heru.wordpress.com 21 September 2006. - L.Saaty, Thomas. 1993, Pengambil Keputusan Bagi Para Pemimpin, PT Pustaka Bima Pressindo, Jakarta. - Permadi, Bamabang. 1992, Analytic Hierarchy Process, Departemen Pendidikan dan Kebudayaandan Pusat Antar Universitas – Studi Ekonomi Universitas Indonesia. Jakarta. - Rickyanto,Isak,2002,Desain Web Dengan Dreamweaver MX,Elex Media Komputindo,Jakarta. Sunarfrihantono, Bimo. 2003, PHP dan My SQL untuk WEB, Andi, Yogyakarta. Widigdo, Anom Kuncoro, 2003, Dasar Pemrograman PHP dan MySql, Diakses dari http://www.IlmuKomputer.com