Rancang Bangun Sistem Keamanan Pada Jendela Dengan Jarak Jauh Menggunakan Sensor Kemiringan Sutriandy1), Elang Derdian M.,ST, MT.2), F. Trias Pontia W., ST, MT.3) Control Systems Laboratory, Engineering Faculty, Tanjungpura University e-mail:
[email protected]),
[email protected]),
[email protected] 3) Abstract– Home security system currently required in society, this is intended to reduce the space for crime in the neighborhood. To create a home security system is needed tool tilt sensor as a detector slope, modems as media information delivery media remotely using SMS (short message service), buzzer as alarm for prevention/ give a warning, the LCD as a viewer condition and sets system minimum which using a microcontroller ATmega8, testing was applied with a miniature window in which when the window was open and there was slope on the sensor, the system will provide information to the owners and activate the alarm. From the results of experiments conducted showed that showed that the tilt sensor can help monitor the condition of the windows with a remotely in real time and can be controlled by the user using mobile phone as the sender of the command. Keywords – Microcontroller ATmega8, Tilt sensor, Wavecom Fastract M1306B, LCD (Liquid Crystal Dispplay). 1. Pendahuluan
Dian Aldila Ramadhani (2008:3) mengemukakan bahwa “Teknologi membuat segala sesuatu yang dilakukan agar menjadi lebih mudah. Manusia selalu berusaha untuk menciptakan sesuatu yang dapat mempermudah aktivitasnya, hal inilah yang mendorong perkembangan
teknologi
yang
telah
banyak
menghasilkan alat sebagai piranti untuk mempermudah kegiatan manusia bahkan menggantikan peran manusia dalam suatu fungsi tertentu”. Saat ini sudah terdapat banyak metode sistem keamanan yang menggunakan berbagai macam sensor yang handal misalkan penggunaan sensor magnet untuk memantau kondisi pintu, secara teori dan prakteknya sensor magnet tersebut sudah termasuk dalam kategori sensor yang handal.
Salah satu kebutuhan primer masyarakat adalah keamanan yang dibutuhkan semua pihak, sehingga
Sedangkan pada tugas akhir ini sensor yang
kewaspadaan dini perlu dilakukan oleh seluruh
digunakan ialah sensor kemiringan yang dimana sensor
masyarakat. Sistem keamanan lingkungan merupakan
kemiringan ini termasuk dalam kategori sensor yang
sistem perlindungan bagi warga di lingkungan dan
memiliki fungsi khusus yang dapat digunakan untuk
sekitarnya dari gangguan kejahatan baik yang datang
pengaplikasian keamanan pada pintu ataupun jendela
dari luar lingkungan ataupun dari dalam lingkungan itu
rumah. Fokus pada penelitian ini ialah untuk mengetahui
sendiri. Sistem keamanan lingkungan yang baik harus
fungsi sensor serta pengaplikasian metode sistem
dimulai dari lingkungan yang terkecil kemudian
keamanan pada rumah.
berlanjut dan terintegrasi antar sistem keamanan lingkungan kecil dengan sistem keamanan yang lebih
Pada tugas akhir ini, penulis akan membuat
besar. Sistem keamanan lingkungan terkecil adalah
sebuah sistem yang berfungsi sebagai sistem keamanan
sistem keamanan pada rumah.
rumah pada jendela dan pintu dengan menggunakan Tilt sensor (sensor kemiringan), buzzer, perangkat modem
Sebuah sistem keamanan lingkungan akan baik, jika setiap rumah dalam lingkungan tersebut telah
GSM, tampilan LCD (Liquid Crystal Display) dan pemberitahuan melalui pesan tertulis melalui SMS.
memiliki sistem keamanan yang baik. Hal itu akan memperkecil ruang gerak kejahatan pada lingkungan
Dari latar belakang permasalahan terebut, penulis
tersebut, sehingga setiap kejahatan yang muncul dapat
membuat
RANCANG
BANGUN
SISTEM
langsung dideteksi lebih awal.
KEAMANAN JENDELA DENGAN JARAK JAUH MENGGUNAKAN SENSOR KEMIRINGAN yang
dapat dioperasikan dengan mudah, yang dimana
peringatan dan user tidak dapat menonaktifkan
fungsinya untuk mendeteksi terbukanya jendela dan
sistem pemberitahuan.
memberikan informasi melalui SMS (short message
c)
Kasyidi (2011) yang membuat sistem tentang
service) kepada pemilik dengan bantuan perangkat
Rancang Bangun Sistem Informasi Keamanan
modem GSM serta aktifnya alarm (buzzer) sebagai tanda
Rumah Tangga Berbasis Mikrokontroller dan
peringatan. Dalam hal ini perancangan memanfaatkan
SMS
Tilt sensor sebagai input. Dimana inputan akan diolah
menggunakan inputan sensor PIR (Passive Infra
agar dapat menyalakan alarm dan memberi informasi
Red)
jika terjadinya perubahan sudut dengan ketelitian yang
pemrosesnya
di tentukan. Tujuan akhir dari penelitian ini adalah untuk
ATmega162 sebagai master dan ATmega8
memberikan pencegahan dari tindak kejahatan serta
sebagai
memberi informasi dengan cepat.
menggunakan software code vision AVR. Pada
Gateway.
yang
Pada
dipasang
perancangan
di
pintu,
menggunakan
slave
yang
ini
sebagai
mikrokontroller
pemogramannya
sistem ini untuk memasuki rumah dibutuhkan 2. Penelitian Terkait
kode untuk dimasukan pada keypad dan LCD (Liquid Crystal Display) yang tersedia, sama
Sistem
keamanan
rumah
pada
jendela
halnya dalam sistem ini tidak membahas
merupakan teknologi yang memiliki fungsi keamanan
bagaimana sistem dapat mencegah bukan hanya
keadaan rumah. Terdapat beberapa perancangan sistem keamanan rumah yang telah dikembangkan sebelumnya,
menginformasikan kepada pemilik. d)
perancangan yang berfokus pada penerapan–penerapan
Gifson dan slamet (2009) yang membuat Sistem Pemantau Ruang Jarak Jauh dengan Sensor PIR
yang berbeda melalui berbagai macam metode yang
(Passive Infra Red) Berbasis Mikrokontroler
digunakan.
AT89S52.
Pada
sistem
ini
perancang
menggunakan sensor PIR dan menggunakan
Beberapa penelitian tentang sistem keamanan
buzzer sebagai tindak pencegahan yang di kontrol
rumah yang telah dilakukan diantaranya:
menggunakan mikrokontroller AT89S52 dengan a)
monitoring ruangan menggunakan sensor gerak
b)
bahasa pemograman assembler.
Jati lestari (2011) yang merancang webcam e)
Aldila (2009) yang merancang sistem keamanan
PIR (Passive Infra Red) yang membahas tentang
rumah yang terhubung dengan handphone
sistem keamanan
menggunakan input sensor
menggunakan sensor LDR (Light Dependent
gerak dan saat terdeteksi akan merekam secara
Resistor). Begitu juga dengan (andrian, 2013)
otomatis
yang
dan
mengaktifkan
buzzer,
serta
merancang
sistem
keamanan
rumah
pemograman yang menggunakan bahasa C++,
menggunakan sensor gerak dan cahaya dengan
pada
tentang
sms berbasis mikrokontroler, dalam penelitian ini
bagaimana memberi informasi kepada pemilik
membahas tentang sistem keamanan untuk
rumah.
mendeteksi perubahan cahaya yang ada di dalam
Furita upik (2011) yang merancang sistem kontrol
rumah dan memberitahu pemilik melalui SMS
keamanan ruangan berbasis SMS menggunakan
dan membunyikan sirine.
sistem ini
tidak
membahas
modul GSM dengan mikrokontroler ATMega8535
f)
Wahyudin
(2013)
merancang
dengan
sistem
yang diprogram dengan bahasa pemograman
keamanan
C++, sistem ini menggunakan sensor magnetic
menggunakan jaringan telepon selular, dalam
switch yang terhubung dengan pintu rumah
penelitian ini membahas tentang bagaimana
sebagai inputan, namun pada sistem ini tidak
mengetahui kondisi pada pintu menggunakan
membahas tentang pencegahan (alarm) sebagai
rumah
yang
monitoring
magnetic switch serta didukung dengan keypad
Plant dalam sistem ini berupa : Buzzer, Modem,
sebagai alternatif untuk masuk ke dalam rumah.
LCD 4.
Dari beberapa penelitian yang telah dilakukan sebelum nya tentang sistem keamanan rumah, maka
Feedback Feedback dalam sistem ini berupa : Sensor dan Perintah sms.
dibuatlah sistem keamanan rumah pada jendela yang dikendalikan
jarak
jauh
berbasis
mikrokontroler
Atmega8 dengan Tilt sensor (sensor kemiringan) sebagai input dan modem GSM sebagai media penyampaian informasi yang diinginkan tanpa bantuan komputer. 3. Perancangan 3.1 Perancangan Perangkat Keras
Gambar 3.2 Diagram Blok Sistem Keamanan Rumah
Perangkat keras sistem keamanan rumah pada jendela terbagi menjadi 4 bagian yaitu: (1) controller/sistem
minimum
mikrokontroler
AVR
ATmega8, (2) antamuka ATmega8 dengan input (Tilt sensor), (3) antarmuka ATmega8 dengan output, (4) antarmuka ATmega dengan modem GSM, Secara umum diagram blok dan skema sistem keamanan rumah ditunjukkan pada Gambar 3.1 dan Gambar 3.2.
3.2 Perancangan Sistem Mekanik Pada perancangan kali ini akan mengaplikasikan Tilt sensor kepada dua jenis jendela minimalis yang akan digunakan dalam pembuatan rancangan sistem mekanik, yang pertama jendela minimalis yang berposisi seperti pintu, dan yang kedua posisi jendela yang terbuka dengan kemiringan, kedua jenis jendela ini sering digunakan pada perumahan-perumahan pada umumnya, dalam hal ini diambil dua jenis jendela untuk diaplikasikan menggunakan sensor kemiringan.
Adapun sistem mekanik yang akan dirancang peneliti seperti ditunjukkan pada Gambar 3.9 sampai dengan gambar 3.12 sebagai berikut.
Gambar 3.1 Diagram Blok Sistem Monitoring Dalam diagram blok diatas menggunakan sistem close-loop, dimana isi dari bagian-bagian tersebut dapat dilihat pada keterangan sebagai berikut: Keterangan: 1.
Controller Controller
dalam
sistem
diatas
berupa
:
Mikrokontroler ATmega8. 2.
Aktuator Aktuator dalam sistem diatas berupa : Driver Buzzer, Driver Modem
3.
Plant
Gambar 3.3 Sistem Mekanik Jendela Minimalis Tipe 1 Kondisi Tertutup
3.3 Perancangan Perangkat Lunak 3.3.1 Perangkat Lunak pada Mikrokontroler
Sistem kerja dari sistem keamanan rumah diatur ataupun diskenariokan oleh program yang sudah ditanamkan kedalam mikrokontroler yang terdiri atas beberapa fungsi utama yaitu mengakuisisi data yang dibutuhkan, menerima dan mengirimkannya. Perangkat Gambar 3.4 Sistem Mekanik Jendela Minimalis Tipe 1
lunak ini dibangun dengan bahasa basic menggunakan
Kondisi Terbuka
Bascom AVR. Perangkat ini terdiri atas dua alur program yaitu alur program utama dan alur program interupsi. Adapun kedua alur tersebut terlihat pada Gambar
3.7
dan
4.1.
Pada
saat
dinyalakan
mikrokontroler melakukan konfigurasi terutama untuk perangkat luar yang digunakan yaitu modem GSM, sensor dan perangkat internal yaitu interupsi RS232 yang digunakan untuk mendeteksi interupsi SMS masuk. Mulai Baca Buzzer
Gambar 3.5 Sistem Mekanik Jendela Minimalis Tipe 2
Simpan Data Terakhir
Kondisi Tertutup Ya Perintah 2 aktif
Ya Ada Perubahan Input?
Tidak Tidak
Ada Interupsi?
Kirim SMS Kondisi Input
Buzzer
Tidak Hapus SMS
Ya Rutin Interupsi
Gambar 3.7 Diagram Alir Program
Selama tidak ada interupsi mikrokontroler Gambar 3.6 Sistem Mekanik Jendela Minimalis Tipe 2
melakukan kegiatan rutin yaitu membaca kondisi
Kondisi Terbuka
input/Tilt sensor dan kondisi output serta mengirim informasi tersebut dengan syarat perintah kedua akif
Sistem mekanik yang digunakan pada jendela tipe 1 dan tipe 2 seperti yang terlihat pada Gambar 3.9 sampai dengan Gambar 3.12 akan dirancang lebih dari 1 jendela untuk digunakan dengan sebuah sensor. Dalam rancangan tersebut dapat memaksimalkan satu buah sensor untuk lebih dari satu objek.
yaitu “pengiriman sinyal” apabila perintah kedua tidak aktif maka program akan mengecek apakah ada interupsi, apabila ada interupsi maka program akan melanjutkannya pada bagian rutin interupsi. Apabila tidak ada rutin interupsi maka program akan kembali membaca input dan output.
kondisi sensor (0 dan 1), hal ini berfungsi ketika
3.3.1 Rutin Interupsi pada Mikrokontroler
sewaktu-waktu user ingin mengecek kondisi sensor. program
Perintah kedua yaitu untuk aktifasi/non aktifasi
mikrokontroler diperlihatkan pada Gambar 4.1. Diagram
pemberitahuan rutin, dalam hal ini berfungsi untuk
Alir Rutin interupsi yang dimaksud disini adalah
pemberian informasi sekaligus berfungsi untuk aktifasi
merubah beberapa konfigurasi sistem melalui jarak jauh
dan non aktifasi buzzer.
Alur
lengkap
rutin
interupsi
menggunakan SMS berisi teks tertentu. Interupsi RS232 dihidupkan sejak mikrokontroler bekerja, interupsi tersebut
berfungsi
untuk
mendeteksi
penerimaan
karakter dari modem. Jika ada karakter yang dikirimkan oleh modem ke mikrokontroler maka interupsi tersebut akan melakukan rutin pengecekan isi karakter tersebut yang berupa AT-Command menandakan SMS masuk yaitu “AT+CNMI”, jika benar dilanjutkan dengan membaca SMS (AT+CMGR), kemudian kembali mencocokkan nomor dan isi SMS apakah nomor pengirim adalah nomor yang benar, jika benar kemudian isi SMS dibandingkan dengan kode SMS yang sudah tersimpan di memori EEPROM mikrokontroler untuk mengetahui perintah mana yang akan dilakukan. Beberapa kode perintah tersebut tersusun dalam Tabel 3.1.
Gambar 4.1 Diagram Alir Rutin Interupsi
Tabel 3.1 Daftar Kode Perintah Rutin Interupsi Ketika terdapat interupsi dari user, maka sistem
No
Perintah
Keterangan
1
Cek kondisi
Cek Sensor
akan mengecek nomor pengirim terlebih dahulu apakah
2
Cek sinyal
Cek Perangkat Terhubung / Tidak
nomor tersebut terdaftar atau tidak, ketika nomor
3
Buz_on
Mengaktifkan Buzzer
tersebut tidak terdaftar maka otomatis perintah berupa
4
Buz_off
Mematikan Buzzer
sms tersebut akan dihapus dan program akan kembali ke
5
Off
Mematikan Pemberitahuan Rutin
program yang utama. Apabila nomor terdaftar maka
6
On
Mengaktifkan pemberitahuan
proses selanjutnya ialah mengecek perintah mana
rutin
diinginkan oleh user dan ketika perintah tersebut selesai dieksekusi maka sms tersebut langsung dihapus dan
Terdapat dua perintah dalam rutinitas interupsi
sistem kembali ke program utama.
yang dilakukan, yaitu yang pertama meminta informasi 4. Hasil Pengujian 4.1 Pengujian Sensor Tegamgam Pengujian dan Pengukuran catu daya bertujuan untuk mengetahui sistem kerja dari catu daya. Pengujian meliputi pengukuran tegangan masukkan ke catu daya serta pengukuran tegangan keluaran yang dihasilkan oleh rangkaian regulator 5 volt. Alat ukur yang digunakan adalah Multimeter digital. Hasil pengukuran catu daya dapat dijelaskan pada Gambar 4.2.
(a)
(b)
Gambar 4.2 Pengukuran Rangkaian Catu D aya
Dari digital
pengukuran
maka
didapat
menggunakan pengukuran
multimeter
tegangan
dan
dijelaskan pada Tabel 4.1. Tabel 4.1 Hasil Pengukuran Tegangan Rangkaian Catu Daya No
Catu
Tegangan
Tegangan
Tegangan
Daya
masukan
Terukur
Ideal
Selisih
1
7.5 VDC
220 VAC
7.4 VDC
7.5 VDC
0.1 VDC
2
5 VDC
7.4 VDC
4.9 VDC
5 VDC
0,1 VDC
4.2 Pengujian Koneksi Modem Wavecom ke Mikrokontroler Pengujian koneksi modem bertujuan untuk
Gambar 4.4 Status Informasi Yang Masuk Pada
menguji bahwa modem berfungsi dengan baik dan dapat
Telepon Seluler
mengirimkan perintah dari modem ke telepon seluler serta sebaliknya. Pengujian dilakukan dengan cara
Setelah melakukan pengecekan sinyal dari
mengirimkan kode perintah berupa SMS dari ponsel ke
beberapa operator yaitu operator three dan As maka
modem, ketika modem menerima perintah berupa SMS
didapat respon waktu yang dijelaskan pada Tabel 4.2.
tersebut mikrokontroler yang sudah terhubung dengan modem memberikan respon dalam jangka waktu rata-
Tabel 4.2 Hasil Pengujian Respon Waktu Cek Sinyal
rata 5 detik yang berdapat dilihat pada Tabel 4.3. respon
Dengan Menggunakan Operator Three dan As
dari perangkat keras dijelaskan pada tampilan layar LCD 8x2 Gambar 4.2. Setelah itu mikrokontroler melalui modem dengan mengirimkan kode SMS kembali ke telepon seluler untuk memberikan informasi adanya sinyal berupa teks ke user Gambar 4.4.
NO.
Three dan
As dan As
Three dan As
Three
1.
13 detik
14 detik
14 detik
2.
14 detik
13 detik
13 detik
3.
14 detik
14 detik
15 detik
4.
13 detik
14 detik
14 detik
5.
13 detik
14 detik
14 detik
Pengujian dilakukan dalam 5 kali pecobaan, dengan pengambilan data jarak jauh dimana perangkat dilokasi Laboratorium Kendali Digital Dan Komputasi Fakultas Teknik Untan. SIM Card yang digunakan yaitu kartu three dan As yang terpasang pada telepon seluler dan modem. Dari hasil percobaan didapatkan hasil respon waktu rata-rata sebesar 14 detik untuk sesama telepon seluler menerima jawaban dari modem.
Gambar 4.3 Status Cek Sinyal Pada Modem
Adapun dalam pengujian ini juga diukur tegangan serta arus yang dijelaskan pada Gambar 4.5.
(a) Kondisi Tertutup
(a)
( b )
Gambar 4.5 Hasil Pengukuran Tegangan (a) dan Arus (b) Dari
pengujian
pengukuran
menggunakan
osiloskop dan multimeter digital maka dihasilkan tegangan dan arus yang dijelaskan pada Tabel 4.3
Tabel 4.3 Hasil Pengujian Pengukuran Tegangan dan Arus Pada Modem No
Jenis
Tegangan
Arus
1
Modem Wavecom
7.2 VDC
35.2 MA
Fastrack M1206B 4.4
Pengujian Tilt Sensor Pengujian dilakukan untuk melihat hubungan saat
(b) Kondisi Terbuka
kondisi terbuka dan tertutup dengan tegangan yang
Gambar 4.6 Pengukuran Tegangan Sensor (a) Kondisi
dikeluarkan. Dalam penelitian ini digunakan tegangan
Tertutup dan (b) Kondisi Terbuka
sebesar 5 volt dan sudut kemiringan yang dibutuhkan lebih dari 45 derajat. Alat ukur yang digunakan yaitu multimeter digital dan osiloskop, hasil pengukuran dijelaskan dapat dilihat pada Gambar 4.6, Gambar 4.7.
maka perangkat akan mengirim kepada user informasi kondisi sensor.
Gambar 4.8 Informasi Berupa Teks Saat User menerima Informasi Kondisi Sensor (a)
( Dari hasil Perubahan Kondisi sensor maka b didapat hasil respon waktu user menerima informasi setelah 5 kali )percobaan yang dijelaskan pada Tabel 4.5.
Gambar 4.7 Pengukuran Arus (a) Kondisi Tertutup dan (b) Kondisi Terbuka
Tabel 4.5 Hasil Pengujian Respon Waktu Setelah Perubahan Kondisi Input Menggunakan
Setelah pengukuran yang telah dilakukan maka
Operator Three dan As
didapat hasil tegangan dan arus yang keluar pada Tabel 4.4
NO. Tabel 4.4 Hasil Pengujian Tegangan dan Arus Tilt Sensor No
Jenis
Tegangan
Tegangan
Arus
Arus
Sensor
Kondisi
Kondisi
Kondisi
Kondisi
Tertutup
Terbuka
Tertutup
Terbuka
1
Sensor 1
0.1 VDC
4.4 VDC
8 MA
4.1 MA
2
Sensor 2
0.1 VDC
4.4 VDC
8 MA
4.1 MA
Adapun tampilan informasi berupa teks yang dijelaskan pada Gambar 4.8 saat user ingin melakukan pengecekan kondisi sensor dengan mengetik “Cek kondisi” dan informasi setelah terjadi perubahan kondisi
Three dan
As dan As
Three dan As
Three 1.
7 detik
6 detik
6 detik
2.
6 detik
7 detik
6 detik
3.
6 detik
6 detik
7 detik
4.
6 detik
6 detik
7 detik
5.
5 detik
7 detik
7 detik
Dari hasil pengujian pengukuran tegangan dan arus maka didapat hasil yang dijelaskan pada Tabel 4.6. 4.5
Pengujian Buzzer Tabel 4.6 Hasil Pengujian Tegangan dan Arus Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui
tegangan dan arus yang dikeluarkan saat buzzer aktif dan
Buzzer No
Jenis
Tegangan Kondisi
tidak aktif. Hasil dari pengujian dijelaskan pada Gambar
Mati
4.9 dan Gambar 4.10.
1
Buzzer
0 VDC
Tegangan Kondisi Hidup 4.07 VDC
Arus
Arus
Kondisi
Kondisi
Mati
Hidup
0A
32.7 MA
Adapun respon waktu yang diberikan setelah terjadi perubahan kondisi jendela menjadi terbuka dapat dilihat pada Tabel 4.7 Tabel 4.7 Hasil Pengujian Respon Waktu Buzzer Aktif Menggunakan Operator Three dan As As dan
Three dan As
NO.
Three dan Three
1.
6 detik
7 detik
7 detik
2.
6 detik
6 detik
6 detik
3.
6 detik
6 detik
7 detik
4.
7 detik
6 detik
7 detik
5.
7 detik
7 detik
7 detik
As
Pada sistem yang dirancang adapula aktifitas rutin untuk mematikan dan mengaktifkan buzzer dengan pengiriman “buz_on” dan “buz_off” dijelaskan pada Gambar 4.11.
Gambar 4.9 Pengukuran Tegangan Buzzer
(a)
(b)
Gambar 4.11 Informasi Berupa Teks Saat (a) Mengaktifkan
Buzzer
Mematikan Buzzer
Gambar 4.10 Pengukuran Arus Pada Buzzer
dan
(b)
Pada Gambar 4.11 adalah tampilan berupa teks
Dim No_input1 As String * 11 , E_no_input1 As Eram String * 11 Dim No_input2 As String * 11 , E_no_input2 As Eram String * 11 No_input1 = E_no_input1 No_input2 = E_no_input2
saat user mengirim perintah untuk mengaktifkan buzzer dan mematikan buzzer melalui telepon seluler.
If Sensor_1 = 0 And Rekam1 = "1" And Ijin = 1 Then Wait 1 If Sensor_1 = 0 And Rekam1 = "1" And Ijin = 1 Then No_input1 = "Tidak Aktif" T_sensor_1 = 0 Gosub Kirim_laporan1 Else End If Elseif Sensor_1 = 1 And Rekam1 = "0" And Ijin = 1 Then Wait 1 If Sensor_1 = 1 And Rekam1 = "0" And Ijin = 1 Then No_input1 = "Aktif" T_sensor_1 = 1 Gosub Kirim_laporan1 Else End If
4.4 Pengujian Sistem Kendali Jarak Jauh Secara Keseluruhan Pengujian sistem secara keseluruhan sangat diperlukan untuk menguji apakah sistem yang dirancang sudah bekerja dengan maksimal. Pada pengujian ini dilakukan dengan cara menjalankan sistem secara keseluruhan selama 24 jam di Laboratorium Teknik Kendali Digital dan Komputasi. Tujuan dilakukan pengujian ini untuk mengetahui apakah sistem secara
2.
keseluruhan mampu bekerja dengan baik. Pada sistem
user harus mengirim kode terlebih dahulu kepada
ini terdiri dari dua bagian, bagian yang pertama yaitu
perangkat. “On” berfungsi untuk mengaktifkan
perangkat keras yang berupa rangkaian kendali jarak
rutin aktifitas dan “Off” berfungsi untuk
jauh dan bagian kedua merupakan perangkat lunak berupa
pemograman
Bascom
AVR
yang
Untuk mengaktifkan/mematikan akifitas rutin
mematikan rutin aktifitas. Di dalam rutin aktifitas
telah
terdapat pemberian informasi kepada user dan
diprogram kedalam mikrokontroler Atmega8. Fungsi
perintah terhadap buzzer. Berikut adalah listing
dari sistem keamanan rumah jarak jauh yaitu untuk
program yang digunakan.
mengetahui terbuka dan tertutupnya jendela rumah, memberikan informasi kepada pemilik rumah melalui SMS
serta
dapat
mengaktifkan
buzzer
Cek_error = Mid(isi_sms , 1 , 20)
sebagai
if Cek_error = "off" Or Cek_error = "Off" Then Gosub Berhenti_ngirim Elseif Cek_error = "on" Or Cek_error = "On" Then Gosub Lanjut_ngirim End if ----------------------------------------Open---------------------------------------------Berhenti_ngirim: Cls Locate 1 , 1 Lcd "Rutin" Locate 2 , 1 Lcd "Off" Ijin = 0 Wait 2 Cls Return
peringatan atau tindak pencegahan. Adapun proses yang dilakukan sistem keamanan rumah jarah jauh ini menggunakan SMS Gateway. Berikut ini adalah langkah kerja setiap bagian perangkat sistem yang dijalankan: 1.
Pada saat pertama kali perangkat beroperasi maka perangkat elektronika akan membaca EEPROM (Electrically Erasable Programmable Read-Only Memory)
internal
yang
terdapat
Lanjut_ngirim: Cls Locate 1 , 1 Lcd "Rutin" Locate 2 , 1 Lcd "ON" Ijin = 1 Wait 2 Cls Return
didalam
mikrokontroler. Data yang disimpan dalam EEPROM ialah: a.
Nomor ponsel user Berikut listing program yang digunakan:
Dim Memory_port As Byte , E_memory_port As Eram Byte Dim No_hp_tujuan As String * 14 No_hp_tujuan = "+6289683373444"
b.
Kondisi input dan output terbaru Berikut listing program yang digunakan:
3.
Setelah
sistem
diaktifkan,
ketika
terjadi
perubahan kondisi jendela dari tertutup menjadi terbuka maka sistem akan memberikan informasi kepada user bahwa terjadi keterbukaan pada jendela dan buzzer akan diaktifkan secara
otomatis walaupun jendela telah ditutup kembali,
5.
Buzzer juga dapat diaktifkan jika user ingin
listing program sebagai berikut:
mengaktifkan walaupun tanpa adanya perubahan kondisi, hal ini dapat dilakukan dengan cara
if Sensor_1 = 1 And Rekam1 = "0" And Ijin = 1 Then Wait 1 If Sensor_1 = 1 And Rekam1 = "0" And Ijin = 1 Then No_input1 = "Aktif" T_sensor_1 = 1 Gosub Kirim_laporan1 Else End If -----------------------------------Sub-------------------------------------Kirim_laporan1: If No_input1 = "Aktif" Then Isi_pesan = "Sensor 1 " + No_input1 + Cls Locate 1 , 1 Lcd "sensor 1" Locate 2 , 1 Lcd "aktif" Busser = 1 Wait 2 Cls Rekam1 = "1" Kirim_pesan
mengirim perintah melalui SMS dengan kode “Buz_on” maka buzzer akan aktif. Tiap sms mematikan/mengaktifkan
akan
mendapatkan informasi balasan. Listing program dapat sebagai berikut:
if Cek_error = "Buz_on" Or Cek_error = "buz_on" Then Busser = 1 Gosub Kirim_buz_on ---------------------------------SUB------------------------------Kirim_buz_on: Kon_busser = "aktif" Cls Locate 1 , 1 Lcd "Buzzer" Locate 2 , 1 Lcd "On" Wait 2 Cls Isi_pesan = "Buzzer Aktif" Kirim_pesan Return
Elseif No_input1 = "Tidak Aktif" Then Isi_pesan = "Sensor 1 " + No_input1 + Cls Locate 1 , 1 Lcd "sensor 1" Locate 2 , 1 Lcd "Tdk aktif" Wait 1 Cls Rekam1 = "0" Kirim_pesan End If E_no_input1 = No_input1 Cls Return
buzzer
6.
Perangkat akan terus merekam data terbaru melalui EEPROM, apabila user ingin melakukan pengecekan kondisi jendela user dapat mengirim
4.
Untuk mematikan buzzer yang telah aktif setelah
“Cek Kondisi” kepada perangkat maka data
terjadi perubahan kondisi harus melalui user
terbaru akan langsung dikirimkan ke user melalui
dengan mengirim kode SMS “Buz_off” kepada
SMS. Listing program yang digunakan sebagai
perangkat maka buzzer akan dimatikan. Listing
berikut.
program sebagai berikut.
If Cek_error = "cek kondisi" Or Cek_error = "Cek Kondisi" Or Cek_error = "Cek kondisi" Then Gosub Cek ---------------------------------------------SUB---------------------------------------
if Cek_error = "Buz_off" Or Cek_error = "buz_off" Then Busser = 0 Gosub Kirim_buz_off ----------------------------------SUB------------------------------Kirim_buz_off: Kon_busser = "Tidak Aktif"
Cls Locate 1 , 1 Lcd "Buzzer" Locate 2 , 1 Lcd "Off" Wait 2 Cls Isi_pesan = "Buzzer Tidak Aktif" Kirim_pesan Return
-------Cek: Isi_pesan = "Sensor 1 " + No_input1 + " Sensor 2 " + No_input2 + " Buzzer" + Kon_busser Kirim_pesan Return
7.
Untuk mengecek sinyal pada modem dapat dilakukan dengan mengirim perintah “Cek Sinyal”, hal ini perlu dilakukan untuk mengetahui apakah perangkat yang sedang beroperasi dapat menerima perintah serta sebaliknya, sama halnya seperti telepon seluler yang biasanya tidak mendapat sinyal dari operator. Listing program dapat dilihat pada gambar 4.13
7.
if Cek_error = "cek sinyal" Or Cek_error = "Cek Sinyal"
Ketahanan sistem secara keseluruhan telah di uji 1x24 jam.
Or Cek_error = "Cek sinyal" Then Gosub Ceksinyal -------------------------------------SUB---------------------------
5.1. Saran
Ceksinyal: Cls
Adapun saran yang dapat diberikan untuk
Locate 1 , 1
pengembangan Sistem Keamanan Pada Jendela Dengan
Lcd "Cek "
Jarak Jauh Menggunakan Sensor Kemiringan adalah:
Locate 2 , 1 Lcd "Device " Wait 2
1.
Cls
Komunikasi yang menggunakan SMS Gateway dapat ditambahkan/diganti dengan menggunakan
Isi_pesan = "Perangkat Terhubung"
jaringan internet ataupun komunikasi tanpa kabel
Kirim_pesan
lainnya.
Return
2.
Membuat aplikasi pada ponsel agar tampilan antarmuka lebih User Friendly.
Dari pengujian yang dilakukan di Laboraorium
3.
Menambahkan data waktu/jam pada setiap
Teknik Kendali Digital maka dapat disimpulkan sistem
aktifitas sistem yang sedang berjalan sehingga
keamanan rumah jarak jauh ini dapat berjalan dengan
setiap aktifitas dapat tercatat waktunya. 4.
baik dan sesuai dengan perancangan.
Menambahkan
kamera
pengintai
tambahan untuk monitor keadaan rumah. 5. Kesimpulan Dari hasil pengujian sistem keamanan pada jendela dengan jarak jauh menggunakan sensor kemiringan ini, maka hasil kesimpulan sebagai berikut: 1.
Sistem kendali jarak jauh menggunakan sensor kemiringan dapat memantau kondisi jendela setelah kemiringan melebihi 45 derajat.
2.
Sistem kendali jarak jauh setelah menerima perubahan
kondisi
terbuka
maka
akan
memberikan perintah kepada sistem untuk mengirim informasi kepada user melalui SMS (short message service) dan dapat mengaktifkan buzzer secara otomatis. 3.
Respon waktu penyampaian informasi kepada user setelah terjadi perubahan kondisi rata-rata 7 detik.
4.
Respon waktu penyampaian informasi kepada user saat pengecekan sinyal rata-rata 7 detik.
5.
Respon waktu aktif nya buzzer setelah terjadi perubahan kondisi rata-rata 7 detik.
6.
User dapat mengaktifkan dan mematikan aktifitas rutin dan buzzer dari jarak jauh melalui SMS.
sebagai
Referensi Putra, E. A 2010.“Mudah Menguasai Pemograan Mikrokontroler Atmel AVR Menggunakan Bascom-AVR”, Kelompok Riset DSP dan Embedded Intelligent System – ELINS Universitas Gadja Mada – Yogyakarta. Fahmi, 2010.“Mengenal Bahasa Basic Pada Bascom AVR”. Fahmizaleeits.wordpress.com/2010/04/09menge nal-bahasa-basic-pada-bascom-avr. Hardi santosa, 2012. “Mengenal ATmega8 Mikrokontroler, Universitas Gunadarma”. hardisantosa.blog.ugm.ac.id/2012/07/03/mengenalatmega8-3/. Wahyudin, 2013. Sistem Keamanan Rumah Dengan Monitoring Menggunakan jaringan Telepon Selular, Program Studi Teknik Komputer, Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM), Bandung. Kasyidi, Muhammad Hilman, 2011. Rancang Bangun Sistem Informasi Keamanan Rumah Tangga Berbasis Mikrokontroler Dan SMS Gateway, Program Studi Teknik Elektronika, Fakultas Institut Teknologi Sepuluh November, Surabaya. Lestari,Jati dan grace gatta, 2011. Webcam Monitoring Ruangan Menggunakan Sensor Gerak PIR (Passive Infra Red). Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Budi Luhur. Upik, Furita. 2012. Perancangan Sistem Kontrol Keamanan Ruang Berbasis SMS Menggunakan Modul GSM dan Mikrokontroler ATMEGA8535, Program Studi Teknik Instrumentasi, FTI-ITS. Gifson, Albert dan Slamet. 2009. Sistem Pemantau Ruangan Jarak Jauh Dengan Sensor Passive Infrared Berbasis Mikrokontroler AT89s52, TELKOMNIKA, Program Studi Teknik Elektro, Universitas Budi Luhur, Jakarta. Effendi, Rony Bachtiar. 2011. Aplikasi Keamanan Ruangan Menggunakan Sensor LDR dan SMS Gateway. Sekolah Tinggi Managemen Informasi Dan Komputer Amikom, yogyakarta. Ramadhani, Dian Aldila. 2008. Rancang Bangun Sistem Keamanan Rumah Yang Terhubung Dengan Handphone Menggunakan Sensor LDR Berbasis Mikrokontroler ATMEGA8535, Program Studi Instrumentasi dan Elektronika, Universitas Diponegoro, Semarang. Andrian, 2010. Perancangan dan Pembuatan Sistem Keamanan Rumah Menggunakan Sensor Gerak dan Cahaya Dengan SMS Berbasiskan Mikrokontroler.
Tokopedia, 2015.“Modul Sensor Tilt Pengukur Sudut Miring”. tokopedia.com/goldendream/sensorkemiringan-tilt-sensor-module-modul-pengukursudut-miring-sw-460d-sw-460d. wavecom. 2006. Fastrack Modem M1306B User Guide. Paris: Wavecom Syarif Muhammad, 2014. http://muhammadsyarif.ilearning.me/2014/03/06 /tugas 3-mikroprosesor-atmega8-atmega8535/ .
Biografi Sutriandy lahir di Pontianak, Indonesia pada tanggal 27 Februari 1992, mendapatkan gelar S.T. (sarjana) tahun 2015 dari Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura.