RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PANTI ASUHAN BERBASIS WEB DENGAN METODE OBJECT ORIENTED PROGRAMMING Vriska Ayu Miftachul Hidayani 1, Achmad Zakki Falani, S.Kom, M.Kom.2, Immah Inayati, S.Kom, M. Kom., M.Ba.3 1,2,3 1
Jurusan Sistem Informasi, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Narotama Surabaya
[email protected], 2 zakki_falani@yahoo,com, 3
[email protected]
Abstrak Majelis Pelayanan Sosial Pimpinan Pusat (MPS PP) Muhammadiyah merupakan salah satu Unsur Pembantu Pimpinan Persyarikatan Muhammadiyah yang bergerak pada isu kesejahteraan sosial. Menurut data tahun 2010, Majelis Pelayanan Sosial Muhammadiyah Jawa Timur mengelola 109 panti asuhan dengan data yang belum terintegrasi. Sehingga mengalami kesulitan untuk mendapatkan laporan yang dibutuhkan dengan cepat dan tepat. Tujuan dari penelitian ini adalah merancang dan membangun sebuah Sistem Informasi Panti Asuhan berbasis web menggunakan metode object oriented. Sistem Informasi yang dirancang meliputi pendataan dan aktivitas panti. Sistem Informasi Panti Asuhan berbasis web dapat membantu dalam pengelolaan dan pendistribusian data anak asuh, pengurus, dan aktivitas sosial lainnya, karena sistem yang dibangun terkomputerisasi dan bersifat online. Diagram yang digunakan dalam perancangan ini adalah Unified Modeling Language (UML) versi 2.0 menggunakan tools Enterprise Architect versi 7.5. Hasil penelitian ini adalah perancangan Sistem Informasi Panti Asuhan dalam bentuk activity diagram, sequence diagram, desain antarmuka, class diagram, dan aplikasi Sistem Informasi Panti Asuhan Muhammadiyah Jawa Timur. Kata kunci : object oriented, analisa, perancangan, Sistem Informasi, diagram.
1.
Pendahuluan
Web dengan Programming”.
1.1 Latar Belakang Majelis Pelayanan Sosial Pimpinan Pusat (MPS PP) Muhammadiyah merupakan salah satu Unsur Pembantu Pimpinan Persyarikatan Muhammadiyah yang bergerak pada isu kesejahteraan sosial. Hingga saat ini terhitung sekitar 109 panti dengan 4267 anak asuh yang terdaftar pada MPS PP Muhammadiyah Jawa Timur. Beberapa Panti Asuhan Muhammadiyah telah menggunakan Sistem Informasi berbasis dekstop. Namun masih belum berjalan dikarenakan Pertama, belum memfasilitasi fungsi pencatatan mutasi anak asuh antar panti. Kedua, data antar panti belum terintegrasi sehingga menyulitkan dalam pengolahan data, manajemen data, dan pembuatan laporan sebagai dasar pengambilan keputusan bagi pimpinan ataupun orang yang berwenang. Ketiga, belum ada laporan-laporan yang dibutuhkan oleh pengurus seperti laporan dana kesehatan dan pendidikan. Keempat, dibutuhkan suatu fasilitas sharing knowledge antar pantiuntuk berbagi informasi pelatihan yang diadakan. Untuk menjawab permasalahan diatas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul: “Rancang Bangun Sistem Informasi Panti Asuhan Muhammadiyah Jawa Timur Berbasis
Metode
Object
Oriented
1.2 Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana merancang dan membangun Sistem Informasi Panti Asuhan berbasis web dengan metode Object Oriented Programming ? 1.3 Batasan Masalah Beberapa batasan yang digunakan dalam pelaksanaan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Objek penelitian adalah Panti Asuhan Muhammadiyah Jawa Timur. 2. Lingkup penelitian adalah pendataan dan aktivitas panti. 3. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode object oriented programming. 4. Diagram yang digunakan dalam penelitian ini adalah Unified Modeling Language (UML) versi 2.0. 5. Tools yang digunakan untuk perancangan dalam penelitian ini adalah Enterprise Architect versi 7.5. 6. Aplikasi dibuat dengan menggunakan bahasa pemrograman Pre Hypertext Processor (PHP) 1
versi 5.2.9, khususnya framework Code Igniter (CI) dan database MySQL. 4.
Implementation Fase akhir dari SDLC adalah implementation, yaitu sistem benar-benar dibangun (atau dibeli, pada kasus pembelian paket program). Fase ini biasanya mendapatkan perhatian paling banyak, karena bagi sebagian besar sistem merupakan proses yang paling lama dan mahal.
1.4 Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah merancang dan membangun sebuah Sistem Informasi Panti Asuhan berbasis web dengan metode object oriented programming. 1.5 Manfaat Penelitian 1. Sistem Informasi Panti Asuhan berbasis web dapat membantu dalam pengelolaan dan pendistribusian data anak asuh, pengurus, dan aktivitas sosial lainnya, karena sistem yang dibangun terkomputerisasi dan bersifat online. 2. Membantu Dinas Sosial Provinsi Jawa Timur yang selama ini mengalami kesulitan dan kendala dalam melakukan pendataan panti asuhan area Jawa Timur. 3. Membantu pengurus panti asuhan, baik pusat maupun daerah, untuk melakukan pendataan maupun manajemen aktivitas panti asuhan. 4. Membantu anak asuh panti untuk mengunduh dan mempelajari berbagai pelatihan yang ada di panti asuhan.
2.2 Waterfall Development Dalam metodologi pengembangan waterfall, system analyst dan pengguna diproses berdasarkan urutan dari satu fase ke fase berikutnya. Setiap project sponsoir menyetujui pekerjaan yang dilakukan pada sebuah fase, fase tersebut berakhir dan fase berikutnya dimulai.
2.
Tinjauan Pustaka Untuk membentuk kerangka pemikiran penelitian yang komprehensif, berikut landasan teori terkait dengan studi yang dibuat.
Gambar 2.1 Metodologi Waterfall Development (Dennis, 2005) 2.3 Unified Modeling Language (UML) Hingga 1995, konsep objek populer tapi diimplementasikan dalam banyak cara berbeda oleh para pengembang. Masing-masing pengembang mempunyai metodologi dan notasi masing-masing (contohnya : Booch, Coad, Moses, OMT, OOSE, dan SOMA). Kemudian pada 1995, Rational Software membawa tiga pemimpin bersama untuk membuat suatu pendekatan untuk pengembangan sistem object oriented. Grady Booch, Ivar Jacobson, dan James Rumbaugh bekerja dengan yang lainnya untuk membuat sebuah standar kumpulan teknik membuat diagram yang dikenal sebagai Unified Modelling Language (UML). Pada November 1997, Object Management Group (OMG) secaara resmi menyetujui UML sebagai standar bagi semua pengembang object. UML bersi 2.0, disetujui oleh anggota OMG pada pertemuan musim gugur dan musim panas tahun 2003. 1. Class diagrams Class diagram menggambarkan struktur objek dari sistem. Mereka menunjukkan kelas-kelas objek yang membentuk sistem, selain itu juga menunjukkan hubungan antar kelas objek-objek. 2. Activity diagrams Activity diagram digunakan untuk menggambarkan secara grafis urutan dari aliran aktivitas dari proses bisnis atau use case.
2.1 Systems Development Life Cycle (SDLC) System Development Life Cycle (SDLC) adalah proses bagaimana sebuah Sistem Informasi dapat mendukung kebutuhan bisnis, mendesain sistem, membangunnya, dan menyampaikannya ke pengguna. SDLC terdiri dari 4 fase, yaitu Planning, Analysis, Design, dan Implementation. 1.
Planning Fase Planning adalah proses dasar dari memahami mengapa sebuah Sistem Informasi harus dibagun dan menentukan bagaimana tim proyek akan membangunnya. 2. Analysis Fase analysis menjawab pertanyaan tentang siapa (who) yang akan menggunakan sistem, apa (what) yang akan dilakukan oleh sistem, serta di mana (where) dan kapan (when) sistem akan digunakan. Selama fase ini, tim proyek akan menginvestigasi sistem saat ini, mengidentifikasi peluang pengembangan, dan mengembangkan sebuah konsep untuk sistem yang baru. 3. Design Fase design menentukan bagaimana sistem akan beroperasi, persyaratan perangkat keras, perangkat lunak, dan infrastruktur jaringan, form dan laporan, serta program, database, dan file yang akan dibutuhkan. 2
View saja dalam menggunakan CI tanpa Model. Jika tidak memerlukan pemisahan di dalam struktur data dan database atau menganggap penggunaan model hanya menambah kompleks aplikasi dengan keuntungan yang kurang sebanding, maka dapat tidak menggunakan model.
3.
Sequence Diagrams Sequence diagram digunakan untuk menjelaskan aliran pesan dari suatu class ke class lain secara sequensial (berurutan). 4. Use-case Diagrams Mengembangkan sebuah sistem harus didasari oleh kebutuhan yang sesungguhnya atas sistem dan informasi. Sehingga apa yang nanti akan dihasilkan oleh sistem yang dikembangkan akan sesuai dengan kebutuhan pengguna dalam menjalankan fungsinya dan mendukung proses bisnis perusahaan, sehingga sasaran dan tujuan dari perusahaan dapat tercapat.
3.
Metodologi Penelitian Langkah-langkah yang digunakan untuk menyelesaikan penelitian ini dimulai dari studi literatur, requirement gathering, analisa, desain, implementasi, dan pembuatan laporan penelitian.
2.4 Pre Hypertext Processor (PHP) PHP adalah bahasa pemrograman berbasis web. Yang menjadikan PHP berbeda dengan Hypertext Markup Language (HTML) adalah proses dari PHP itu sendiri. HTML merupakan bahasa statis yang apabila ingin merubah content / isinya maka yang harus dilakukan pertama kali nya adalah, membuka file-nya terlebih dahulu, kemudian menambahkan isi kedalam file tersebut. Beda hal nya dengan PHP. Bagi yang pernah menggunakan CMS seperti wordpress atau joomla yang dibangun dengan PHP tentunya, ketika akan menambahkan konten kedalam website, tinggal masuk kedalam halaman admin, kemudian pilih new artikel untuk membuat halaman / content baru. Artinya hal ini, seorang user tidak berhubungan langsung dengan scriptnya. Sehingga seorang pemula sekalipun dapat menggunakan aplikasi seperti itu.
Gambar 3.1 Metodologi Penelitian 3.1 Studi Literatur Melakukan studi literatur dengan mengumpulkan data dan informasi mengenai prosedur sistem yang telah ada, perancangan sistem informasi berorientasi objek, bahasa pemrograman, dan database yang dapat dijadikan acuan pembahasan dalam masalah ini. Juga dilakukan perbandingan studi atas penelitian terdahulu agar nantinya penelitian ini dapat bermanfaat, menjadi pelengkap, dan penyempurna dari penelitianpenelitian yang telah dilakukan sebelumnya.
2.5 MySQL MySQL merupakan Relational Data Base Management Sistem (RDBMS). MySQL didistribusikan secara open source dan gratis mulai tahun 1996, tetapi mempunyai sejarah pengembangan sejak tahun 1979. RDBMS memungkinkan seorang admin dapat menyimpan banyak informasi ke dalam tabel-tabel, tabel-tabel tersebut saling berkaitan satu sama lain. Keuntungan RDBMS sendiri adalah kita dapat memecah database kedalam tabel-tabel yang berbeda. setiap tabel memiliki informasi yang berkaitan dengan tabel yang lainnya. Database MySQL adalah database yang sangat powerfull, stabil dan mudah (Dwiartara, 2012).
3.2 Requirement Gathering 3.2.1 Observasi Observasi lapangan dilakukan dengan melakukan pengamatan langsung terhadap sistem yang sedang berjalan sesuai dengan alur data dan prosedur di lingkungan Panti Asuhan Muhammadiyah Jawa Timur. 3.2.2 Wawancara Wawancara yaitu pencarian data melalui wawancara langsung dengan orang-orang yang terlibat langsung maupun tidak langsung dengan pihak manajemen Panti Asuhan Muhammadiyah Jawa Timur. Berikut tahapan wawancara yang dilakukan :
2.6 Code Igniter (CI) Framework Code Igniter (CI) adalah sebuah framework PHP. Framework itu sendiri adalah suatu kerangka kerja yang berupa sekumpulan folder yang memuat file-file PHP yang menyediakan class libraries, helpers, plugins dan lainnya . Framework menyediakan konfigurasi dan teknik coding tertentu. CI menerapkan pola Model View Controller (MVC) yang fleksibel, karena model dapat tidak di gunakan. Dapat hanya menggunakan Controller dan 3
Tabel 3.1 Hasil Wawancara Wawancara Tanggal keSenin, 8 September 2014 pukul 06.00 – 09.00
1
Rabu, 19 November 2014 pukul 16.00 – 21.00
2
17.00
Asuhan Muhammadiyah Jawa Timur.
2
Minggu,11 Januari 2015 pukul 15.30 – 17.00
Sosialisasi Sistem Informasi Panti Asuhan Muhammadiyah Jawa Timur
3
Minggu, 18 Januari 2015 pukul 19.00 – 21.30
Pelatihan Admin Sistem Informasi Panti Asuhan Muhammadiyah Jawa Timur
Tujuan 1. Memahami proses bisnis atas sistem yang sudah ada (asis systems) 2. Menentukan informasi yang dibutuhkan untuk sistem yang akan dikembangkan (tobe systems) 1. Verifikasi use case diagram, activity diagram, dan desain antarmuka
3.6 Pembuatan Laporan Penelitian Tahap ini merupakan tahap akhir penelitian, dilakukan penyusunan atas semua hasil kegiatan penelitian.
2. User requirement 4.
Hasil dan Pembahasan
3. Wawancara 4.1 Sistem Saat Ini (As-Is System) Pada tahap ini, penulis berusaha mendapatkan informasi mengenai Sistem Informasi Panti Asuhan saat ini, atau As-is system dengan melakukan wawancara kepada Kepala Majelis Pelayanan Sosial Panti Asuhan Muhammadiyah Jawa Timur, ketua panti, pengurus, pengasuh, dan anak asuh. Selain melalui metode wawancara, penulis juga melakukan observasi terhadap Sistem Informasi Panti Asuhan berbasis desktop yang sudah ada. Namun tidak digunakan lagi, karena keterbatasan sistem yang tidak sesuai dengan kebutruhan pengguna.
3.3 Analisa Tahap analisa bertitik tolak pada kegiatankegiatan dan tugas-tugas mempelajari sistem yang berjalan dengan lebih mendalam untuk menjadi landasan bagisistem yang baru akan dibangun. Pada tahap ini akan dilakukan investigasi sistem saat ini, identifikasi peluang pengembangan, dan pengembangkan konsep untuk sistem yang baru. Tahap analisa meliputi pembuatan use case dan activity diagram. 3.4 Desain Tahap ini menentukan bagaimana sistem akan beroperasi, persyaratan perangkat keras, perangkat lunak, dan infrastruktur jaringan, form dan laporan, serta program, database, dan file yang akan dibutuhkan. Konsep yang telah disusun pada tahap analisa ditinjau kembali dan disempurnakan. Tahap desain meliputi pembuatan desain antarmuka sistem, sequence diagram, dan class diagram.
4.2 Permasalahan Saat Ini Dari permasalahan Sistem Informasi Panti Asuhan yang sudah ada, ditemukan beberapa permasalahan yaitu : 1. Belum memfasilitasi fungsi pencatatan mutasi anak asuh antar panti. 2. Data antar panti belum terintegrasi sehingga menyulitkan dalam pengolahan data, manajemen data, dan pembuatan laporan sebagai dasar pengambilan keputusan bagi pimpinan ataupun orang yang berwenang. 3. Belum ada laporan-laporan yang dibutuhkan oleh pengurus seperti laporan dana kesehatan dan pendidikan. 4. Dibutuhkan suatu fasilitas sharing knowledge antar pantiuntuk berbagi informasi pelatihan yang diadakan.
3.5 Implementasi Pada tahap ini merupakan sistem dibangun, diuji coba untuk memastikan setiap form sesuai dengan yang didesain. Berikut tahapan implementasi yang dilakukan : Tabel 3.2 Hasil Implementasi Implementasi Tanggal ke1
Sabtu,3 Januari 2015 pukul 13.30 –
Tujuan Implementasi, demo dan testing aplikasi Sistem Informasi Panti
4.3 Analisa Kebutuhan Dari tahap analisa kebutuhan didapatkan semua kebutuhan fungsional yang dimiliki oleh sistem. Hasil tahap analisa digambarkan dalam 4
bentuk use case diagram. Use case diagram menggambarkan fungsionalitas yang diharapkan dari sebuah sistem. Sebuah use case merepresentasikan sebuah interaksi antara aktor dengan sistem. 4.4 Desain Sistem Desain sistem ini dilakukan untuk mewujudkan hasil analisa yang telah dilakukan sebelumnya. Diharapkan hasil desain sistem ini akan benar-benar menggambarkan kebutuhan semua pengguna. Desain ini yang nantinya akan diwujudkan dalam suatu program.
Gambar 4.2 Tampilan Halaman Pelatihan Untuk melihat detail informasi pelatihan, foto, dan mengunduh materi pelatihan (untuk pelatihan yang sudah diadakan), klik link “detail” pada kolom Detail. Kemudian akan muncul tampilan :
1.
Activity Diagram Activity diagram digunakan untuk menggambarkan alur dari aktivitas untuk masingmasing use case yang sudah dibuat. Hasil activity diagram dapat dilihat pada dokumen Spesifikasi Kebutuhan dan Deskripsi Perangkat Lunak Sistem Informasi Panti Asuhan. 2.
Sequence Diagram Sequence diagram yang didefinisikan di bawah ini merupakan skenario jalannya sistem. Hasil sequence diagram dapat dilihat pada dokumen Spesifikasi Kebutuhan dan Deskripsi Perangkat Lunak Sistem Informasi Panti Asuhan. 3.
Gambar 4.3 Tampilan Halaman Detail Pelatihan 4.5.2
Login Digunakan untuk memasukkan username dan password untuk mengakses Super Admin / Admin / Pengurus Panti Panel. Tampilannya sebagai berikut :
Class Diagram
4.
Desain Antarmuka Pengguna Desain antarmuka pengguna adalah desain tampilan program dari sistem yang didesain. Hasil desain antarmuka pengguna dapat dilihat pada dokumen Spesifikasi Kebutuhan dan Deskripsi Perangkat Lunak Sistem Informasi Panti Asuhan. 4.5 Tampilan Program 4.5.1 1.
Halaman Umum Home Menampilkan halaman Sistem Informasi Pelatihan Muhammadiyah Jawa Timur.
utama Panti
Gambar 4.4 Tampilan Halaman Login
website Asuhan
Gambar 4.5 Tampilan Halaman Super Admin / Admin / Pengurus Panti Panel
Gambar 4.1 Tampilan Halaman Home Pelatihan Menampilkan informasi pelatihan yang diadakan di Panti Asuhan Muhammadiyah Jawa Timur. 2.
1.
5
Keterangan : Modul Master Data untuk memasukkan master-master data yang dibutuhkan di master data atau transaksi yang lain.
2.
Modul Master Data Panti untuk memasukkan master-master data yang berkaitan dengan panti yang dibutuhkan di master data atau transaksi yang lain. Modul Transaksi untuk memasukkan data-data transaksi bantuan masuk, pengeluaran barang dan uang, serta pelatihan. Modul Mutasi untuk memasukkan data-data mutasi pengurus, mutasi anak asuh antar panti, alumni anak asuh, dan adopsi anak asuh. Laporan untuk mengakses laporan-laporan yang dibutuhkan.
3.
4.
5.
1.5.4
Master Data Panti Master data panti adalah data-data yang akan digunakan di data yang lain yang berhubungan dengan panti asuhan. Contoh : Master Data Panti Asuhan.
Gambar 4.8 Tampilan Halaman Daftar Panti Asuhan
4.5.3
Master Data Master data adalah data-data yang akan digunakan di data yang lain. Contoh : Master Data Sekolah.
Gambar 4.6 Tampilan Halaman Daftar Sekolah
Gambar 4.9 Tampilan Halaman Form Panti Asuhan 4.5.4
Transaksi Menu ini digunakan untuk mencatat transaksi-transaksi yang dilakukan oleh panti. Contoh : Bantuan Masuk.
Gambar 4.7 Tampilan Halaman Form Sekolah Gambar 4.10 Tampilan Halaman Daftar Bantuan Masuk 6
Gambar 4.13 Tampilan Halaman Form Mutasi Pengurus Panti
4.5.6
Laporan Menu ini berisi laporan-laporan yang berisi informasi mengenai pendataan dan aktivitas panti yang sudah dicatat oleh sistem. Contoh : Laporan Panti Asuhan. Gambar 4.11 Tampilan Halaman Form Bantuan Masuk
4.5.5
Mutasi Menu ini digunakan untuk mencatat aktivitas mutasi yang ada di panti. Contoh : Mutasi Pengurus Panti.
Gambar 4.14 Tampilan Laporan Panti Asuhan Gambar 4.12 Tampilan Halaman Daftar Mutasi Pengurus Panti
Gambar 4.15 Tampilan Hasil Laporan Panti Asuhan 7
Ubah Passsword Menu ini digunakan password.
Daftar Pustaka: Alghofari, Ahmad Kholid, Muchlison Anis, dan Ade Wisnu Wardana. 2013. Sistem Informasi Manajemen Panti Asuhan Yatim PKU Muhammadiyah Cabang Blimbing. Universitas Muhammadiyah Surakarta. Surakarta.
4.5.7
untuk
mengubah
Arjana, Arga. 2010. Pembuatan Aplikasi Pembelajaran Online (E-Learning) untuk Sekolah Menengah Dan Sederajat. Universitas Sebelas Maret. Surakarta.
Gambar 4.16 Tampilan Halaman Ubah Password
Ch., M. Irfan Mujaddi. 2013. Pengolahan Data Anak Asuh Pada Yayasan Panti Asuhan “Darul Aitam Masyhuriyah” Bangsri – Jepara. Sekolah Tinggi Manajemen Informatika Dan Komputer AMIKOM. Yogyakarta.
5. Penutup 5.1 Kesimpulan Dari uraian pembahasan pada bab-bab sebelumnya, penulis menyimpulkan beberapa hal sebagai berikut : 1. Sistem Informasi yang dibuat dapat memenuhi kebutuhan yang tidak ada pada sistem sebelumnya, yaitu fasilitas mutasi anak asuh antar panti, sharing knowledge atau informasi pelatihan, dan laporan dana kesehatan dan pendidikan anak asuh dengan data yang terintegrasi antar panti. 2. Sistem Informasi yang dibuat melalui proses requirement gathering sesuai tahapan System Development Life Cycle (SDLC) dengan metodologi waterfall. Pembuatan Sistem Informasi Panti Asuhan ini menggunakan metode object oriented programming, sehingga dapat memenuhi kebutuhan pengguna. Sistem Informasi yang dibangun diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi Panti Asuhan Muhammadiyah Jawa Timur.
Darudiato, Suparto. 2014. Diagram UML. Universitas Bina Nusantara. Jakarta Barat. Dennis, Alan, Barbara Haley Wixom, dan David Tegarden. 2005. Sytems Analysis and Design with UML Version 2.0. John Willey & Sons, Inc. United States of America. Dwiartara, Loka. 2012. Menyelam & Menaklukan Samudra PHP. www.ilmuwebsite.com. Diakses pada 5 Desember 2014 pukul 07.50. Firman, Mohammad Hasbi. 2008. Rancangan Sistem Informasi Penjualan Tunai Pada Toko Besi & Kaca Subur Dengan Metodologi Berorientasi Obyek. Universitas Budi Luhur. Jakarta. Rahmadiansyah, Dudi dan Dedy Irwan. 2012. Implementasi Metode Model View Controller Menggunakan Framework Code Igniter dalam Pengembangan Aplikasi Manajemen Depo Petikemas pada Unit Usaha Belawan Logistics Center. Sekolah Tinggi Teknik Harapan. Medan.
5.2 Saran Demi kelancaran operasional secara umum di Panti Asuhan Muhammadiyah Jawa Timur maka perlu diterapkan suatu aplikasi secara terarah, terpadu, dan menyeluruh. Penulis berusaha mengajukan beberapa pemikiran berupa saran sebagai pertimbangan antara lain : 1. Peningkatan pengawasan dan pengendalian intern terhadap setiap proses pendataan dan aktivitas panti yang terjadi dengan menggunakan laporan sebagai bahan untuk pengambilan keputusan. 2. Skripsi ini hanya membahas tentang pendataan dan aktivitas panti beserta laporannya. Aplikasi yang dibuat masih bisa dikembangkan kembali.
Sasria, Hery. 2007. Aplikasi PHP dan MySQL dalam Pembuatan Sistem Informasi SMAN 1 Dukuhwaru Kabupaten Tegal Berbasis Web. Universitas Negeri Semarang. Semarang. Sofwan, Akhmad. 2004. Belajar PHP dengan Framework Code Igniter. www.ilmukomputer.com. Diakses pada 5 Desember 2014 pukul 07.51.
8