Prosiding Pertemuan IImiah Perekayasaan PRPN-BATAN, 14 November 2013
Perangkat Nuklir
RANCANG BANGUN KONTROL MOTOR PADA PERANGKAT PENCACAH RIA IP10 Indarzah MP, Wahyuni Z. Imran, dan Sukandar
PRPN - BAT AN , Kawasan Puspiptek, Gedung 71, Tangerang
Selatan, 15310
ABSTRAK RANCANG BANGUN KONTROL MOTOR PADA PERANGKA T PENCACAH RIA IP10. Telah dibangun sistem kontrol motor servo berbasis mikrokontroler A T89C2051 untuk mengontrol pergerakan tray dan detektor dari Pencacah RIA IP10 hasH rancang bangun PRPN - BA TAN. Tray memiliki 50 lubang dengan komposisi 10 x 5 lubang, sehingga dapat dHakukan pencacahan 5 tabung sampel secara simultan sebanyak 10 kali untuk keseluruhan lubang. Tray bergerak secara horizontal sedangkan detektor bergerak secara vertikal. Sistem kontrol memiliki sensor optocoupler dan limit switch untuk mendeteksi posisi detektor dan tray. Format data ASCII digunakan untuk berkomunikasi dengan komputer melalui standar RS-232C. Katakunci: mikrokontroler,
motor servo, optocoupler, ASCII, pencacah RIA
ABSTRACT DESIGN AND CONSTRUCTION OF MOTOR CONTROL ON IP10 RIA COUNTER SYSTEM. Design and construction has been developed for A T89C2051 microcontroller based servo motor control module for tray and detector on IP10 RIA Counter of PRPNBA TAN. Tray has 50 holes with 10 x 5 holes composition, with the result that 10 counting can made for whole hole. Tray can move horizontally whereas detector can move vertically. Control system have optocoupler sensor and limit switch for detector and tray position detection. ASCII data format is used for communication to the computer with RS232C standard. Keywords:microcontroller,
servo motor, optocoupler, ASCII, RIA counter.
1. PENDAHULUAN Perangkat
pencacah RIA (Radioimmunoassay)
merupakan
perangkat yang biasa
dijumpai di laboratorium yang berfungsi untuk analisa darah manusia, analisis kandungan progesteron pada sampel susu binatang sapi dan masih banyak aplikasi lainnya. Pencacah
RIA IP10 merupakan
BATAN, memiliki keunggulan sampel.
Untuk meletakkan
pencacah
RIA hasil rancang
mampu mencacah secara simultan
tabung sam pel digunakan
bang un PRPN -
sebanyak
5 tabung
sebuah tray yang terbuat dari
flexiglass. Tray ini memiliki lubang sebanyak 50 buah, dengan komposisi 5 X 10 lubang. Detektor yang digunakan
adalah Nal(TI) sebanyak 5 buah. Untuk proses pencacahan
- 203 -
Prosiding Pertemuan IImiah Perekayasaan PRPN- BATAN, 14 November 2013
diperlukan
pengaturan
Perangkat Nuklir
pergerakan
detektor
secara
vertikal
(naik
dan
pergerakan tray sam pel secara horizontal (kanan dan kiri). Pergerakan dan tray menggunakan
turun)
dan
posisi detektor
motor servo, sehingga diperlukan motor servo sebanyak 2 buah.
Ketepatan posisi dan pergerakan tabung sam pel dengan detektor merupakan hal yang penting,
karena
mempengaruhi
sam pel itu sendiri. Apabila terjadi
adalah
keseluruhan
pecahnya
ketelitian
hasil pencacahan
terjadi ketidaktepatan, tabung
sampel
sampel yang terdapat
atau
serta keamanan
maka kemungkinan sampel
yang
terburuk
tumpah.
pad a tray akan memerlukan
tabung yang
Pencacahan
proses pencacahan
sebanyak 10 kali, dengan sekali cacahan simultan sebanyak 5 buah. Ilustrasi pergerakan posisi tray dan detektor dapat dilihat pad a gambar 1 sebagai berikut:
Arah
ARAH GERAK TRAYSECARA
Maksimum
HORIZONTAL
Arah
-
••
'" "
ARAH GERAK DETEKTOR
MAMPU KOlOM MENAMPUNG 1 55AMPEL
SECARA VERTIKAl _
Home
i
TRA Y
lUBANG TEMPAT MENAMPUNG TABUNG
DETEKTOR (5 BUAH)
KOlOM
10
SAMPEl
Arah Home
Gambar
1. Pergerakan detektor dan tray
Kondisi awal tray dan detektor adalah pad a home. Sebagai contoh ketika akan dilakukan pencacahan
pad a tabung sampel yang tersimpan
pad a kolom 1, maka tray
akan bergerak sampai posisi kolom 1 berada tepat di atas posisi detektor. detektor
akan
pencacahan.
bergerak
ke posisi
Bila proses pencacahan
maksimum
untuk
selanjutnya
selesai, maka detektor
Kemudian
dilakukan
proses
akan kembali ke posisi
home kemudian tray juga akan kembali ke posisi home. Diagram alir proses tersebut dapat dilihat pad a Gambar 2.
- 204 -
Prosiding Pertemuan IImiah Perekayasaan PRPN - BA TAN, 14 November 2013
Perangkat Nuklir
Mulai
Tray dan detektor pada posisi home
Motor servo horizontal menggerakkan tray ke kolom tertentu
----~-----. Motor servo vertikal menggerakkan detektor ke posisi maksimum
Proses pencacahan
--.---~
Motor servo vertikal menggerakkan detektor ke posisi home
Motor servo horizontal menggerakkan tray ke posisi home
,. Selesai
Gambar 2. Diagram alir pergerakan motor untuk proses pencacahan
Pada makalah ini akan dibahas rancang bang un sistem penggerak posisi detektor dan tray, yang meliputi rancang bangun modul elektronik motor penggerak dan perangkat lunak untuk kontrol pergerakan posisi detektor dan tray.
2. TEORI Sistem penggerak posisi tray dan detektor pada perangkat RIA IP10 menggunakan komponen
utama motor servo produksi Panasonic dengan tipe MSMD042P10.
mengoperasikan
motor digunakan proses
driver yang sesuai pengaturan
kerja
yaitu motor
Panasonic
dengan tipe
MBDDT2210,
sehingga
Pengoperasian
motor dilakukan dengan memberikan pulsa pada PULS2 pin untuk gerak
putar searah putaran jarum jam (CW), atau memberikan gerak putar berlawanan
menjadi
Untuk
lebih
mudah.
pulsa pada SIGN2 pin untuk
arah jarum jam (CCW). Sumber
pulsa dan pengaturannya
dilakukan oleh modul kontrol motor. Interkoneksi
antara motor driver dengan modul kontrol motor dapat dilihat pada
gambar 3 berikut ini:
- 205 -
Prosiding Pertemuan IImiah Perekayasaan PRPN - BA TAN, 14 November 2013
Perangkat Nuklir
, , ,
,.
:
:1
R
Ii'=' :
cw
:1
. ,. ::r R
i
- -,-
MOTOR
KONTROL
DRIVER
MOTOR
Gambar 3. Interkoneksi motor driver dengan modul kontrol motor [1]
Pengaturan perputaran motor dilakukan oleh modul kontrol dengan mengikuti format masukan yang sesuai dengan gambar 4. CCW
I
CW
PULS
SIGN
Gambar 4. Sinyal kontrol pengoperasian motor [1] Modul kontrol menggunakan
komponen utama mikrokontroler
8 bit A T89C2051 dari
Atme!. Spesifikasi mikrokontroler AT89C2051 adalah sebagai berikut [2]: •
Kompatibel dengan keluarga MCS®-51
•
Memiliki 2KB Flash Programmable and Erasable Read-Only Memory (PEROM)
•
Tegangan operasi 2.7V-6VDC
•
Operasi statik penuh: 0 Hz s.d 24 MHz 2 128 buah x 8-bit timerlcounter RAM internal bit lock 6 Direct Programmable On-chip 15tingkat sumber Programmable LED analog interupsi driveserial comparator output I/O16 UART Lines 2 program memory
•
•
- 206 -
Prosiding Pertemuan IImiah Perekayasaan PRPN - BA TAN, 14 November 2013
Mikrokontroler
Perangkat Nuklir
AT89C2051
yang digunakan
merupakan
versi yang lebih minimal
dari MCS®-51, terutama dalam hal jumlah memory dan jumlah I/O yang dimiliki. Port yang dimiliki adalah Port 1 dan Port 3 yang mampu menyediakan 15 I/O dari total 20 pin yang dimiliki. Diagram blok mikrokontroler
dapat dilihat pada gambar 5. Dari gambar tersebut
terlihat Port 1 yang memiliki 8 bit bidirectional internal. P1.0 dan P1.1 memerlukan
I/O. Pin P1.2 s.d P1.7 memiliki pull-up
pull-up eksternal.
P1.0 dan P1.1 juga bertindak
sebagai masukan positif (AINO) dan masukan negatif (AIN1) dari komparator analog onchip yang presisi.
Keluaran
Port 1 mampu menyediakan
sehingga dapat mengendalikan dan P3.7 adalah bidirectional
arus sink sebesar
20 mA
LED secara langsung. Port 3 terutama pin P3.0 s.d P3.5 I/O yang memiliki pull-up internal. P3.6 terhubung secara
hard-wired sebagai masukan yang terhubung dengan keluaran dari komparator dan tidak dapat diakses sebagai I/O. Port 3 juga mampu menyediakan arus sink sebesar 20 mA.
1-------------------
,
~~%-1
I
~
:
I I
I I
I
I
I
I
I
I
I I
I I
I
I
I
I
I
I
I
I
I
INTERRUPT.
I
I
SERIAL PORT.
AND TIMER
I
BLOCKS
I I RESET
I I
I
TIMING
I
CO~~~Ol
I
INSTRUCTION
I
REGISTER
I I I
I I I
I
I
I I
I I
I I
I I
I L
I
y o
--
1
P3.0 - P3.5
Gambar 5. Diagram blok AT89C2051 [2]
- 207 -
Prosiding Pertemuan IImiah Perekayasaan PRPN- BATAN, 14 November 2013
Perangkat Nuklir
3. TATAKERJA (BAHAN DAN METODE) RANCANGAN Sistem kontrol motor peneaeah RIA IP10 diraneang untuk dapat menggerakkan buah motor servo berdasarkan instruksi yang diberikan dari komputer. terse but telah selesai dilaksanakan,selanjutnya
Sistem komunikasi
antara komputer
Apabila instruksi
sistem kontrol akan memberikan
(Iaporan) kepada komputer, sehingga komputer dapat melaksanakan
dua
respon
instruksi selanjutnya.
dengan kontrol motor menggunakan
komunikasi
standar RS-232C. Diagram blok kontrol motor dapat dilihat pada gambar 6, terlihat bahwa komunikasi antara komputer dengan kontrol motor dapat terjadi dalam dua arah.
Hal ini diperlukan
mengingat bahwa sistem kontrol motor berfungsi untuk meringankan
beban komputer,
serta menjamin komunikasi yang terjadi tidak terjadi kesalahan. Untuk mendeteksi posisi tray sampel yang diinginkan untuk proses peneaeahan, digunakan
sensor optocoupler.
Untuk bahan deteksi optoeoupler
tersebut digunakan
sebuah lubang pada jalur yang akan dilewati tray dan bersesuaian dengan posisi kolom, dengan jarak antar lubang 4.5 em. Jumlah lubang yang dibuat sebanyak sesuai dengan jumlah kolom pada tray sampel. Mikrokontroler
10 buah yang
akan membaea posisi tray
berdasarkan keluaran dari optocoupler. Sensor limit switch digunakan untuk mendeteksi posisi tray atau detektor, apakah sudah berada pad a posisi home atau sudah bergerak dan berada pad a posisi maksimum. Ada 4 posisi yang akan dikenali oleh mikrokontroler,
yaitu posisi detektor home, posisi
detektor maksimum, posisi tray home dan posisi tray maksimum. Kecepatan multivibrator.
gerak
motor
ditentukan
oleh
pulsa
yang
dihasilkan
oleh
astable
Selector akan meloloskan pulsa ke pin masukan yang sesuai pada motor
driver berdasarkan jenis instruksi yang diberikan oleh komputer.
- 208 -
Prosiding Pertemuan IImiah Perekayasaan PRPN-BATAN, 14 November 2013
Perangkat Nuklir
MICROCONTROLLER
Gambar 6. Diagram blok kontrol motor
Sistem komunikasi antara kontrol motor dengan komputer dirancang menggunakan format ASCII agar proses pemrograman digunakan
oleh komputer
lebih fleksibel. Jenis instruksi dan status yang
dalam berkomunikasi
dengan sistem kontrol motor adalah
sebagai berikut: 1. Detektor bergerak ke posisi home 2. Detektor bergerak ke posisi maksimum 3. Tray bergerak ke posisi home 4. Tray bergerak maju 5. Tray bergerak mundur 6. Tray bergerak ke posisi maksimum 7. Status posisi tray dan detektor 8. Informasi versi perangkat lunak
4. HASIL DAN PEMBAHASAN Gambar detail rangkaian skematik sistem kontrol motor berdasarkan
diagram blok
yang terlihat pada gambar 6 dapat dilihat pad a gambar 7 sebagai berikut:
- 209 -
Prosiding Pertemuan IImiah Perekayasaan PRPN - BA TAN, 14 November 2013
Perangkat Nuklir
·sv
t
R1 4K7
R2 in 4K7
R3 L n !n 4K7
R4 4K7!
n
R21 4K7
0.. 0 4K7 Rn
J6
OPT04 J3
i
._..~_~~,"., ..••/ •.
L!I<.1IT$W!lCH
!
i cs 1~
" MOTOR 1
r:1 M1
"' "' '"
GND
Gambar 7. Skematik sistem kontrol motor Port 3 digunakan
sebagai media masukan mikrokontroler
untuk membaca
hasil
deteksi optocoupler yang merupakan posisi tray sam pel. Apabila posisi tray sam pel telah tepat berada pad a posisi yang ditentukan, bersesuaian
masukan tegangan
pad a pin Port 3 yang
akan berubah nilainya dari tegangan 0 VDC menjadi 5 VDC. Pergerakan
motor yang menggerakan posisi tray diatur oleh kontrol motor berdasarkan informasi dari optocoupler.
Ketika instruksi untuk menggerakkan
tray diberikan
pad a mikrokontroler
yang terdapat pad a kontrol motor, maka pulsa diberikan pada PULS pin atau SIGN pin yang sesuai.
Selama
tray bergerak
Apabila sinyal dari optocoupler pemberian
pulsa
pada
pin
dilakukan
pengecekan
status
dari optocoupler.
bernilai 5VDC maka kontrol motor akan menghentikan tersebut,
sehingga
tray
akan
berhenti.
Keadaan
ini
menunjukkan bahwa tray telah berada pad a posisi kolom tertentu. Instalasi sensor pad a sistem tray dapat dilihat pada gambar lubang
yang
bersesuaian
dengan
posisi
kolom
pada
8. Terlihat bahwa
tray terdeteksi
oleh
sensor
optocoupler yang terletak pad a tray. Hal ini dapat dilihat secara visual dengan indikator LED yang menyala pad a optocoupler. Lubang ini merupakan penanda posisi penempatan tabung sam pel. Ada 10 lubang penanda yang menunjukkan 10 posisi penempatan tabung sam pel. Hasil pengujian
menunjukkan
bahwa posisi dan ukuran lubang serta posisi
penempatan sensor, menentukan kepresisian proses deteksi.
-210-
Prosiding Pertemuan IImiah Perekayasaan PRPN- BATAN, 14 November 2013
Perangkat Nuklir
Por11 khususnya P1.4 s.d P1.7 digunakan sebagai media masukan mikrokontroler untuk membaca posisi tray dan detektor, dan juga sebagai pengaman. akan mampu mendeteksi
Mikrokontroler
posisi tray dan detektor apakah pad a posisi maksimum atau
home berdasarkan pad a perubahan tegangan dari 5 VDC menjadi 0 VDC yang terdapat pada limit switch. Ketika instruksi untuk menggerakkan tray atau detektor diberikan pada kontrol motor, pulsa diberikan pad a PULS pin atau SIGN pin yang sesuai pada motor driver. Selama tray atau detektor bergerak, dilakukan pengecekan terhadap kondisi limit switch. Bila sinyal dari limit switch bernilai 0 VDC, maka pemberian pulsa pada motor driver dihentikan yang mengakibatkan detektor atau trayakan
berhenti bergerak.
(
Sensor optocoupler (tampak depan) Indikator menyala menunjukkan bahwa lubang posisi tray terdeteksi oleh optocoupler
Lubang posisi tray sampel yang akan dideteksi
Sensor optocoupler (tampak samping)
optocoupler
Gambar 8. Instalasi sensor optocoupler Modul
komunikasi
menggunakan
komponen
MAX232,
sehingga
mikrokontroler
dapat melakukan komunikasi dengan standar RS-232C dengan komputer. MAX232 pad a dasarnya
adalah
sebaliknya.
suatu
MAX232
konverter
diperlukan
tegangan
dari standar
karena tegangan
kerja
RS-232C beserta
ke 5VDC
keluaran
atau
I/O pada
mikrokontroler adalah 5VDC. Modul
astable
multivibrator
menggunakan
komponen
timer
NE555,
dengan
frekuensi yang dapat diatur dengan kisaran 12 Hz. Pengaturan frekuensi dilakukan untuk memperoleh kecepatan gerak motor dan mendapatkan kepresisian sesuai dengan yang diinginkan. Terdapat modul indikator yang menunjukkan bahwa modul sedang beroperasi. Keluaran astable multivibrator driver
melalui
selector
selanjutnya diberikan ke masing-masing
yang terdiri
dari gerbang
AND
masukan motor
dan rangkaian
saklar yang
-211-
Prosiding Pertemuan IImiah Perekayasaan PRPN - SA TAN, 14 November 2013
Perangkat Nuklir
dikendalikan oleh mikrokontroler,
untuk memilih salah satu dari ke em pat masukan motor
driver yang akan digunakan. Hasil rancangan
PCB dari skematik sistem kontrol motor dan bentuk fisik hasil
perakitan, dapat dilihat pada gambar 9 dan 10 sebagai berikut:
Gambar 9. Tata letak komponen dan layout PCB kontrol motor
Gambar Cara
kerja
10. Bentuk fisik modul sistem kontrol motor
dari sistem
kontrol
motor,
khususnya
pad a mikrokontroler
dalam
menangani instruksi pergerakan detektor dan tray, dapat dilihat pad a state machine pada gambar 11.
-212-
Prosiding Pertemuan IImiah Perekayasaan PRPN- BATAN, 14 November 2013
Perangkat Nuklir
NOT'!'
Gambar 11. State machine program pad a mikrokontroler Mikrokontroler komunikasi
akan menggerakkan
motor jika instruksi
yang diberikan
melalui
RS-232C dikenali. Jenis instruksi yang dikenali oleh mikrokontroler
dapat
dilihat pada tabel 1. Tabel 1. Jenis instruksi yang dikenali oleh mikrokontroler !CTM !CTH !CTS !CTF DH DS Instruksi !CCV !CCS Kode Arti Instruksi maiu Gerak tray mundur No. !C Status posisi tray detektor ke posisi maksimum home ke dan posisi home detektor maksimum (set) Informasi versi peranqkat lunak 4. 5. 2. 6. 3. 7. 8.
Mikrokontroler
akan memberikan
respon terhadap instruksi yang diberikan berupa
data ACK dan untuk respon terhadap status adalah berupa status dari detektor diikuti dengan status tray serta informasi firmware yaitu berupa versi dari perangkat
lunak.
Status dari detektor dan tray mengikuti kode yang sesuai dengan tabel 2.
Tabel 2. Informasi Status detektor dan tray Status Detektor H
S
Informasi Status Detektor pada posisi Home Detektor pad a posisi Maksimum set
Status Tra H
Informasi Status
S
Tray pada posisi Home Tray pad a posisi kolom tertentu
M
Trav pada posisi maksimum
Pemberian instruksi diawali dengan ! dan diakhiri dengan return. Respon status diawali dengan ", kemudian respon data dan diakhiri dengan return
- 213 -
Prosiding Pertemuan IImiah Perekayasaan PRPN - SA TAN, 14 November 2013
Prosedur
pengujian
program HyperTerminal
Perangkat Nuklir
kerja sistem kontrol motor dilakukan
dengan menggunakan
dan program bantu Uji Fungsi Kontrol RIA yang tampilannya
dapat dilihat pad a gambar berikut:
UJI FUNGSI
KONTROL
RIA
!C TM
Gambar
12. Program bantu untuk pengujian sistem kontrol motor
Hasil pengujian menunjukkan
hasil sebagaimana yang diharapkan.
pengujian dapat dilihat pada gambar 13, yang menunjukkan
Beberapa hasil
bahwa tray bergerak ke
posisi home, kemudian bergerak ke posisi sampel 1 dan selanjutnya detektor bergerak ke posisi maksimum dimana proses pencacahan sam pel dapat dilakukan.
Posisi tray di home Posisi detektor di home
Gambar
Posisi tray di kolom 1 Posisi detektor di home
Posisi tray di kolom 1 Posisi detektor
di maksimum
Jset up
13. Hasil pengujian pergerakan tray dan detektor
- 214 -
Prosiding Pertemuan IImiah Perekayasaan PRPN- BATAN, 14 November 2013
Perangkat Nuklir
5. KESIMPULAN Sistem kontrol motor untuk perangkat pencacah RIA IP 10 telah berhasil dirancang dan dibangun serta diujicoba dengan hasil yang sesuai dengan diharapkan. Kemudahan pengujian diperoleh dengan penggunaan format instruksi ASCII. Proses pengujian dapat menggunakan
hyperterminal,
sehingga proses pengujian menjadi lebih sederhana dan
tidak diperlukan pembuatan program uji tersendiri. Posisi dan ukuran lubang deteksi untuk sensor
optocoupler
pergerakan
tray.
serta
posisi
Pengaturan
penempatan
frekuensi
optocoupler
pada astable
menentukan
multivibrator
kepresisian
diperlukan
untuk
mendapatkan kecepatan, kepresisian dan kehalusan pergerakan tray dan detektor sesuai yang diinginkan.
6. DAFT AR PUST AKA 1. PANASONIC,
"Instruction
Manual AC Servo Motor and Driver Minas A4 Series",
Matsushita Electric Industrial Co.Ltd, Osaka Japan, 2004. 2. ATMEL, "AT89C2051 8-bit Microcontroller with 2K Bytes Flash", Atmel, 2008. 3. INTEL, "MCS®51 Microcontroller
Family User's Manual, Intel, 1994
TANYA JAWAB Pertanyaan: 1. Apakah
ada
perbedaan
posisi
sam pel
dengan
detector?
Berdasarkan
Ferasi
dibandingkan dengan hasil pengukuran? (Tri H)
Jawaban: 1. Tidak terjadi perbedaan ketepatan deteksi posisi sampel karena sebelumnya dilakukan pengukuran
terhadap
Perbedaaan
terjadi
posisi sinyal tersebut
sebelum
dilakukan
penandaan
hanya pada posisi sinyal yang tidak seluruhnya
posisi.
presisi, yang
diakibatkan oleh proses pembulatan lubang sinyal pada tray.
- 215 -