RANCANG BANGUN JARINGAN INTERNET MURAH UNTUK MENUNJANG KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI PADA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN DI DAERAH PEDESAAN Oleh : Rindra Yusianto Dosen Tetap Universitas Dian Nuswantoro Semarang
ABSTRACT The development of science and technology is a matter should be responded by professional education, so information, communication and technology and other innovation programs should be programmed in material education, infrastructure preparation, improve of competence and teacher sertification based on the role. The use of local network that is connected with internet need more investations. It become problems for schools that is located in small town, it is happened when the provider of internet is providing yet. On the other hand, it need high cost to connect one computer to one line of telephone. For that reason, a cheap engeneer of internet network to improve curriculum based competence for professional senior high school in small town, is a kind of effort to budget minimize in applying study of information, communication and technology in SMK Muhamadiyah 2 Boja Kendal become optimal solution.
Key words : ICT, internet, local network. PENDAHULUAN Mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi atau Information and Communication Technology (ICT) merupakan implementasi dari kurikulum berbasis kompetensi (Depdiknas, 2003). Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang berkembang pesat adalah sebuah keniscayaan yang harus pula direspon secara tepat oleh pendidikan kejuruan, oleh karenanya Teknologi Informasi dan Komunikasi serta berbagai program inovasi lainnya harus diprogramkan baik dalam bentuk muatan materi pembelajaran maupun penyiapan infrastrukturnya, serta peningkatan kompetensi dan sertifikasi guru di bidangnya. Penyempurnaan kurikulum dilakukan sebagai respon terhadap tuntutan perkembangan teknologi informasi, ilmu pengetahuan, teknologi, seni, tuntutan desentralisasi dan hak asasi manusia. Oleh karena itu bahan kajian yang harus dikuasai siswa disesuaikan dengan tuntutantuntutan tersebut. Selain itu, bukan hanya bahan kajian saja yang harus dikuasai oleh siswa tetapi juga kompetensi untuk menggali, menyeleksi, mengolah dan menginformasikan bahan kajian yang diperoleh serta mampu memecahkan masalah yang dihadapi. Salah satu fasilitas yang untuk menunjang kompetensi tersebut siswa perlu dikenalkan dengan mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) atau Information and Communication Technology (ICT) yang berfungsi sebagai bahan maupun alat pembelajaran (Diknas, 2003). Perkembangan di bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi saat ini sangat pesat dan berpengaruh sangat signifikan terhadap pribadi maupun komunitas. Oleh karen itu pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi harus diperkenalkan kepada siswa agar mereka mempunyai bekal pengetahuan dan pengalaman yang memadai untuk bisa menerapkan dan menggunakan dalam
Dinamika Sosial Ekonomi Volume 5 Nomor 1 Edisi Mei 2009
39
kegiatan belajar, bekerja serta berbagai aspek dalam kehidupan sehari-hari. Kurikulum berbasis kompetensi untuk mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi di tingkat Sekolah Menengah Kejuruan juga dituangkan dalam GarisGaris Besar Program Pembangunan dan Pengembangan Pendidikan Menengah Kejuruan tahun 2005. Dalam Garis-garis besar tersebut disebutkan bahwa kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang berkembang pesat adalah sebuah keniscayaan yang harus pula direspon secara tepat oleh pendidikan kejuruan, oleh karenanya Teknologi Informasi dan Komunikasi serta berbagai program inovasi lainnya harus diprogramkan baik dalam bentuk muatan materi pemelajaran maupun penyiapan infrastrukturnya, serta peningkatan kompetensi dan sertifikasi guru di bidangnya (Dikmenjur, 2006). Pemerataan dan perluasan kesempatan memperoleh pendidikan khususnya mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi juga ditegaskan dalam Garis-garis besar tersebut yang berbunyi “perluasan kesempatan memperoleh pendidikan kejuruan bagi masyarakat perbatasan sesuai dengan karakteristik setempat juga mendapat perhatian, sejalan dengan pemberdayaan potensi wilayah perbatasan dan upaya penciptaan wilayah perbatasan yang damai melalui pendekatan pendidikan dan budaya, khususnya sejalan untuk mewujudkan sekolah yang dikembangkan berdasarkan keunggulan potensi daerah” (Dikmenjur, 2006). /Berdasarkan hal tersebut maka diperlukan infrastruktur yang bisa memenuhi kebutuhan standard kompetensi untuk mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi tersebut. Infrastruktur yang dimaksud adalah perangkat keras komputer, jaringan komputer dan koneksi internet. Untuk standard kompetensi kelas 10 (tingkat 1 SMK) sampai dengan kelas 11 (tingkat 2) Sekolah Menengah Kejuruan, infrastruktur yang diperlukan cukup berupa perangkat keras komputer dengan berbagai perangkat lunak pendukung seperti tercantum dalam kurikulum berbasis kompetensi mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi yang dikeluarkan Departemen Pendidikan Nasional tahun 2003 halaman 9 sampai dengan 16. Namun untuk standard kompetensi kelas 12 (tingkat 3) diperlukan teknologi jaringan lokal (LAN) dan koneksi internet untuk kebutuhan informasi dan komunikasi. Pengadaan infrastruktur ini memerlukan biaya yang cukup banyak. Teknologi jaringan lokal memerlukan switch atau hub sebagai perangkat komunikasi data, kabel UTP, konektor RJ45 serta hardware ethernet card. Sedangkan koneksi internet memerlukan modem dan provider internet atau line telepon untuk koneksi dial up. Pengadaan infrastruktur di sekolah yang berada di daerah perkotaan tidak menjadi masalah yang sulit, koneksi jaringan lokal kemudian dikoneksikan dengan provider internet secara leased line melalui satelit akan sangat mendukung mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi, hanya saja biaya berlangganan internet yang cukup mahal. Namun berbeda halnya untuk sekolah yang berada di daerah pedesaan dimana provider internet tidak ada, maka tidak mungkin koneksi internet dilakukan melalui provider internet secara leased line. Koneksi dial up merupakan cara yang paling tepat untuk menunjang infrastruktur jaringan lokal di sekolah yang berada di daerah pedesaan dengan syarat adanya line telepon. Koneksi dial up bisa dilakukan dengan modem yang dikoneksikan pada server jaringan lokal kemudian dengan teknologi share server koneksi disebar ke seluruh komputer client yang terkoneksi jaringan. Sebagai pendukung, server diinstalasi personal web server sehingga pengajaran standard kompetensi internet tidak harus selalu online internet, namun terkoneksi ke server
Dinamika Sosial Ekonomi Volume 5 Nomor 1 Edisi Mei 2009
40
lokal dengan fasilitas yang sama. Dengan teknologi ini, biaya bisa lebih diminimalisasikan. Selain hal tersebut, efisiensi biaya dapat dilakukan dengan teknologi yang sekarang banyak ditawarkan oleh beberapa provider layanan internet dengan tetap memperhatikan keterbatasan sekolah yang berada di pedesaan. Sebenarnya banyak teknologi yang menawarkan kelebihan dalam hal efisiensi biaya khususnya di lingkungan pendidikan, namun permasalahan infrastruktur tetap perlu diperhatikan. Investasi infrastruktur akan menjadi kendala bagi beberapa sekolah di pedesaan. Koneksi dial up ataupun koneksi dari provider yang memberikan layanan khusus bagi kalangan pendidikan, tetap harus dikombinasikan dengan personal web server utamanya dalam proses belajar mengajar Teknologi Informasi dan Komunikasi. Dimana personal web server ini difungsikan sebagai server intranet yang bisa diekploitasi secara menyeluruh oleh siswa sebelum di upload dan dikoneksikan dengan jaringan internet. KAJIAN PUSTAKA Jaringan Komputer Sejak memasyarakatnya internet dan dipasarkannya sistem operasi Windows95 oleh Microsoft, menghubungkan beberapa komputer baik komputer pribadi (PC) maupun server dengan sebuah jaringan dari jenis LAN (Local Area Network) sampai WAN (Wide Area Network) menjadi sebuah hal yang biasa. Demikian pula dengan konsep "downsizing" maupun "lightsizing" yang bertujuan menekan anggaran belanja khususnya peralatan komputer, maka sebuah jaringan merupakan satu hal yang sangat diperlukan (Prihanto, 2003). Memasuki tahun 1970-an, setelah beban pekerjaan bertambah banyak dan harga perangkat komputer besar mulai terasa sangat mahal, maka mulailah digunakan konsep proses distribusi (Distributed Processing) (Prihanto, 2003). Seperti pada Gambar 1, dalam proses ini beberapa host komputer mengerjakan sebuah pekerjaan besar secara paralel untuk melayani beberapa terminal yang tersambung secara seri disetiap host komputer. Dalam proses distribusi sudah mutlak diperlukan perpaduan yang mendalam antara teknologi komputer dan telekomunikasi, karena selain proses yang harus didistribusikan, semua host komputer wajib melayani terminal-terminalnya dalam satu perintah dari komputer pusat. Internet Internet merupakan suatu jaringan besar yang terbentuk dari jaringanjaringan. Tak ada satu jaringan tunggal yang dikenal sebagai internet, tetapi merupakan gabungan dari jaringan-jaringan regional seperti SuraNet, PrepNet, NearNet, AARNET, yang saling dikoneksikan bersama sebagai satu kesatuan dengan menggunakan TCP/IP Protocol. Seluruh aktifitas dilaksanakan secara real time. Jaringan-jaringan komputer tersebut saling berkomunikasi melalui gateway. atau terkadang disebut dengan router. Jaringan kecil yang terhubung tersebut lazim disebut dengan subnetwork. Sebagian besar dari jaringan tersebut berkomunikasi dengan protocol TCP/IP. Di USA, internet menggunakan NFSNET sebagai backbone, dan jaringan lainnya akan memiliki koneksi dengan NFSNET melalui gateway (Wiryana, 2006).
Dinamika Sosial Ekonomi Volume 5 Nomor 1 Edisi Mei 2009
41
Internet merupakan sarana pertukaran informasi dan penyedia informasi yang sangat luas sehingga akan membantu bidang pendidikan dan penelitian, terutama yang berkaitan dengan teknologi informasi (Wiryana, 2006). Protokol TCP / IP Metode Pengalamatan di Internet (Wiryana, 2006), alamat merupakan bagian penting dari apapun yang dikerjakan secara virtual di internet. Setiap interaksi yang dilakukan dengan orang atau mesin lain akan membutuhkan sebuah alamat. IP dalam TCP/IP merupakan mekanisme untuk memberikan alamat bagi komputer-komputer di internet. Pembungkus IP pada sebuah paket merupakan label alamat yang memberitahu darimana informasi tersebut dikirim. Salah satu isu terpenting di Internet adalah penerapan Standar Komputasi Terbuka (Open Computing Standard). Karena Internetworking dan Internet mengintegrasikan semua sistem, jenis dan tipe komputer yang ada di dunia, maka harus ada standar yang menjamin komputer dapat saling berbicara satu sama lain dalam bahasa yang sama. Topologi Jaringan Topologi jaringan merupakan gambaran struktur jaringan atau bagaimana sebuah jaringan didesain. Topologi suatu jaringan didasarkan pada cara penghubung sejumlah node atau sentral dalam membentuk suatu sistem jaringan. Topologi jaringan yang umum dipakai adalah : Mesh, Bintang (Star), Bus, Tree, dan Cincin (Ring). Modem Modem berasal dari singkatan Modulator Demodulator. Modem yang ada saat ini mengikuti spesifikasi yang dikembangkan oleh perusahaan Hayes, Amerika Serikat. Modem dalam hal ini menghubungkan komputer ke Internet Service Provider (ISP) melalui kabel telepon untuk dapat menerima layanan internet secara dial-up. Kecepatan modem mengirim data diukur dengan satuan bps (bit per detik). Semakin tinggi angka bps-nya, maka kecepatan modem tersebut pun semakin baik. Modem saat ini rata-rata mencapai 56 Kbps Standard Kompetensi pada Kurikulum Berbasis Kompetensi a. Standard Kompetensi Bahan Kajian Teknologi Informasi dan Komunikasi (Depdiknas, 2003) Kurikulum teknologi informasi dan komunikasi mencakup 3 (tiga) aspek yaitu konsep, pengetahuan dan operasi dasar; Pengolahan infomasi untuk produktifitas; dan Pemecahan masalah, eksplorasi dan komunikasi. Hubungan ketiga aspek di atas dapat digambarkan sebagai berikut :
Dinamika Sosial Ekonomi Volume 5 Nomor 1 Edisi Mei 2009
42
Kompetensi
Pemecahan masalah, eksplorasi dan komunikasi
Konsep, pengetahuan dan operasi dasar
Pengolahan informasi untuk produktifitas
Gambar 1 : Hubungan Aspek Dalam Kurikulum Teknologi Informasi
b. Standard Kompetensi Mata Pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi (Depdiknas, 2003) Untuk tingkat Sekolah Menengah Atas, standard kompetensi mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi adalah konsep , pengetahuan dan operasi dasar, pengolahan informasi untuk produktifitas, pemecahan masalah, eksplorasi dan komunikasi, pengorganisasian materi (Depdiknas, 2003). c. Standard Kompetensi Jaringan Lokal (LAN) (Depdiknas, 2003) Kompetensi dasar dalam menggunakan jaringan lokal (LAN) ini adalah mengenal macam-macam jaringan komputer. d. Standard Kompetensi Internet (Depdiknas, 2003) Kompetensi dasar dalam menggunakan internet untuk keperluan informasi dan komunikasi adalah mengenal perangkat keras yang digunakan dalam akses internet, menggunakan internet untuk memperoleh informasi, menggunakan internet untuk komuniasi (e-mail), mencari informasi dan berkomunikasi melalui intenet e. Standard Kompetensi Homepage (Depdiknas, 2003) Kompetensi dasar dalam menggunakan homepage untuk keperluan informasi dan komunikasi adalah membuat homepage sederhana dan membuat homepage
interaktif.
Pendidikan Menengah Kejuruan a. Garis-Garis Besar Program Pembangunan dan Pengembangan Pendidikan Menengah Kejuruan (Dikmenjur, 2006) Sesuai dengan arah kebijakan nasional dan dengan memperhitungkan berbagai permasalahan serta isu-isu starategis dalam pembangunan pendidikan nasional,
Dinamika Sosial Ekonomi Volume 5 Nomor 1 Edisi Mei 2009
43
b.
c.
maka dalam Rancangan Rencana Strategis Pendidikan Menengah Kejuruan 20052009 ditetapkan prioritas program pembangunan dan pengembangan pendidikan menengah kejuruan secara bertahap dan berkesinambungan. Prioritas pembangunan pendidikan kejuruan ke depan diarahkan pada peningkatan akses, peningkatan mutu dan relevansi serta efisiensi manajemen pendidikan. Salah satu kebijakan implementasi dalam peningkatan akses pendidikan menengah kejuruan sebagai langkah penyiapan menuju pendidikan wajib belajar 12 tahun diarahkan pada daerah miskin, terpencil maupun pada daerah-daerah yang membutuhkan, antara lain melalui program Pengembangan SMK Kecil di SMP, Pengembangan SMK Kelas Jauh di Ponpes/Institusi lainnya, Pengembangan SMK Besar, USB SMK, SMK di Perbatasan, Sekolah Menengah Terpadu dan program-program lainnya termasuk pemberian beasiswa; Sedangkan upaya peningkatan mutu dan relevansi diarahkan pada penyiapan SMK berstandar Nasional/Internasional, pemberlakuan Standar Kompetensi Nasional dan Kurikulum 2004, penerapan sistem pengujian dan sertifikasi yang terstandar, Pengembangan Teknologi Informatika, peningkatan kompetensi dan sertifikasi guru SMK, pemenuhan sarana dan prasarana pendidikan termasuk buku dan modul, dan lain-lain. Orientasi Program Pendidikan Menengah Kejuruan (Dikmenjur, 2006) Pada hakekatnya, program-program dan kegiatan pembangunan pendidikan kejuruan diorientasikan pada kebijakan yang dicanangkan oleh Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan tahun 2005-2009 adalah mewujudkan 200 SMK yang berstandar Internasional dan 1000 SMK berstandar Nasional. Langkah Strategis Pendidikan Menengah Kejuruan (Dikmenjur, 2006) Keberhasilan pembangunan pendidikan menengah kejuruan sangat ditentukan oleh jejaring yang dibangun pada seluruh lini baik pada tingkat pusat maupun daerah. Pemahaman yang tepat akan visi, misi dan program-program pendidikan menengah kejuruan oleh berbagai pihak terkait sangat menentukan.Untuk itu kiranya perlu dilakukan langkah-langkah strategis khususnya dalam perencanaan maupun implementasi oleh para Pembina maupun pengelola pendidikan menengah kejuruan baik di pusat, propinsi, maupun kabupaten/kota, instansi terkait lainnya serta masyarakat, khususnya masyarakat industri dan dunia usaha. Komitmen dalam rangka peningkatan mutu SMK harus dibangun antara lain melalui pemahaman dan penyamaan persepsi terhadap kebijakan Dikmenjur dan program-program implementasi tahun 2005 antara pengelola pendidikan yang ada di pusat sebagai perumus kebijakan, serta unsur pengelola dan praktisi pendidikan di daerah sebagai pengembang dan pelaksana kebijakan.
Daerah Pedesaan Arti Pengertian dan Definisi Pedesaan (Godam64, 2006) a. Desa Terbelakang atau Desa Swadaya Desa terbelakang adalah desa yang kekurangan sumber daya manusia atau tenaga kerja dan juga kekurangan dana sehingga tidak mampu memanfaatkan potensi yang ada di desanya. Biasanya desa terbelakang berada di wilayah yang terpencil jauh dari kota, taraf berkehidupan miskin dan tradisional serta tidak memiliki sarana dan prasaranan penunjang yang mencukupi. b. Desa Sedang Berkembang atau Desa Swakarsa
Dinamika Sosial Ekonomi Volume 5 Nomor 1 Edisi Mei 2009
44
c.
Desa sedang berkembang adalah desa yang mulai menggunakan dan memanfaatkan potensi fisik dan nonfisik yang dimilikinya tetapi masih kekurangan sumber keuangan atau dana. Desa swakarsa belum banyak memiliki sarana dan prasarana desa yang biasanya terletak di daerah peralihan desa terpencil dan kota. Masyarakat pedesaan swakarsa masih sedikit yang berpendidikan tinggi dan tidak bermata pencaharian utama sebagai petani di pertanian saja serta banyak mengerjakan sesuatu secara gotong royong. Desa Maju atau Desa Swasembada Desa maju adalah desa yang berkecukupan dalam hal sdm / sumber daya manusia dan juga dalam hal dana modal sehingga sudah dapat memanfaatkan dan menggunakan segala potensi fisik dan non fisik desa secara maksimal. Kehidupan desa swasembada sudah mirip kota yang modern dengan pekerjaan mata pencarian yang beraneka ragam serta sarana dan prasarana yang cukup lengkap untuk menunjang kehidupan masyarakat pedesaan maju.
METODE PENELITIAN Metode perancangan sistem melalui tahap-tahap Siklus Hidup Pengembangan Sistem (System Development Life Cycle). 1. Lokasi Penelitian ini dilakukan di SMK Muhammadiyah 2 Boja Kabupaten Kendal. 2. Alur Kerangka kerja Siklus Hidup Pengembangan Sistem, yaitu : a. Tahap I : Survei ruang lingkup dan kelayakan proyek Ruang lingkup dalam penelitian ini adalah : - Sistem untuk kegiatan belajar mengajar di SMK Muhammadiyah 2 Boja Kabupaten Kendal untuk mendukung penerapan kurikulum berbasis kompetensi untuk mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi. - Bagian dari SMK Muhammadiyah 2 Boja Kabupaten Kendal yang berkepentingan dengan sistem ini adalah Laboratorium Komputer dan guru pengampu mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi. b. Tahap II : Analisis sistem yang ada Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah menganalisis sistem yang sedang berjalan, yaitu penerapan kurikulum berbasis kompetensi untuk mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi dengan infrastruktur perangkat keras komputer stand alone (belum terkoneksi jaringan), sehinga diketahui kekurangan yang ada, masalah yang sedang terjadi dan peluang perbaikan yang mungkin dilakukan. c. Tahap III : Pendefinisian kebutuhan user Pada tahap ini dilakukan pendefinisian kebutuhan sistem yang dibutuhkan dalam pengadaan infrastruktur jaringan lokal yang dikoneksikan dengan intenet. Pengadaan perangkat keras seperti switch atau hub, kabel UTP, konektor RJ45, Ethernet card dan modem. d. Tahap IV : Memilih solusi yang layak Pada tahap ini dilakukan pemilihan dari berbagai alternatif topologi jaringan yang memungkinkan, alternatif penataan ruang sampai dengan alternatif peletakan server sentral yang dikoneksikan secara dial up dengan menggunakan line telepon. e. Tahap V : Perancangan sistem
Dinamika Sosial Ekonomi Volume 5 Nomor 1 Edisi Mei 2009
45
Pada tahap perancangan sistem, langkah-langkah yang dilakukan adalah mendesain topologi jaringan, mengkalkulasi kebutuhan perangkat keras, melakukan setting tata letak komputer dan server sehingga dihasilkan perancangan yang optimal dengan biaya yang minimal. f. Tahap VI : Pengadaan perangkat keras dan perangkat lunak Pada tahap ini dilakukan pembelian perangkat keras sesuai dengan hasil perancangan serta instalasi perangkat lunak dalam hal ini driver modem. g. Tahap VII : Pembangunan sistem baru Pembangunan sistem baru dilakukan sesuai dengan perancangan sistem sekaligus mengkonfigurasi client server, mengkoneksikan dial up modem serta melakukan share server sehingga dial up pada satu komputer bisa diakses secara bersama-sama dengan kecepata yang sama namun biaya pulsa tetap satu. h. Tahap VIII: Penerapan sistem baru Penerapan sistem baru dilakukan secara total pada saat sistem baru dan infrastruktur jaringan lokal serta koneksi intenet sudah siap untuk diimplementasikan. Setelah sistem terpasang, kemudian ditunjuk staff sebagai pengelola dan penanggung jawab terhadap pengoperasian sistem secara keseluruhan. PEMBAHASAN Survei Ruang Lingkup dan Kelayakan Survei ruang lingkup kegiatan belajar mengajar di SMK Muhammadiyah 2 Boja Desa Campurejo Kecamatan Boja Kabupaten Kendal dilakukan secara khusus di Laboratorium Komputer dengan alasan utama bahwa kompetensi mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi sangat tergantung dari kondisi laboratorium komputer. Adapun Informasi yang diperoleh dari hasil survei tersebut adalah (1) Laboratorium Komputer SMK Muhammadiyah 2 Boja Kabupaten Kendal terdiri dari 30 unit komputer sebagian besar pentium 3 dan sebagian kecil pentium 2 dan pentium 4. (2) Komputer di laboratorium komputer dan secara umum di SMK Muhammadiyah 2 Boja Kabupaten Kendal masih stand alone dan tidak terkoneksi jaringan. Ada 1 set komputer di ruang guru yang dikoneksikan dengan internet. (3) Line telepone ada di ruang guru yang berjarak sekitar ± 100 meter dari laboratorium komputer melewati sebuah lapangan upacara dengan posisi tidak datar (trap) dimana ruang guru lebih tinggi daripada laboratorium komputer. (4) Posisi laboratorium komputer adalah dipaling kiri dari laboratorium terpadu, bersebelahan dengan laboratorium Audio Video dan bengkel otomotif. (5) Sudah ada pelajaran yang mengarah ke Teknologi Informasi dan Komunikasi yaitu pengenalan komputer, word, excel dan powerpoint. Analisis Sistem Yang Ada Berdasarkan hasil survei yang telah dilakukan, maka perangkat keras komputer sangat tidak mendukung untuk proses kegiatan belajar mengajar terutama kompetensi mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi. Sehingga kebutuhan hardware komputer sebagai pendukung utama mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi tersebut disarankan untuk diupgrade menjadi Pentium 4. Berdasarkan hasil diskusi dan pengarahan, maka pihak pengelola bersedia
Dinamika Sosial Ekonomi Volume 5 Nomor 1 Edisi Mei 2009
46
mengupgrade CPU komputer menjadi Pentium 4 dengan spesifikasi standard (RAM 128, Hard Disk 5 – 10 GigaByte, Lan Card PCI, VGA dan Sound Card on board). Pendefinisian Kebutuhan User a. Modem Yang Sesuai Pastikan menggunakan teknologi V.90 (bisa dilihat pada buku manual) Teknologi akses kecepatan tinggi 56K ada tiga varian, belum tentu cocok dengan Telkomnet Instan. Yang sudah sesuai dengan standar adalah V.90 (teknologi terbaru). V.90 dapat mengakses sampai 56 Kbps, namun dalam prakteknya kecepatan dial-up berkisar antara 48 Kbps s/d 56 Kbps (terlihat saat dial). b. Koneksi Personal Computer Untuk melakukan koneksi sebuah komputer atau personal computer ke internet diperlukan peralatan sebagai berikut (1) Seperangkat komputer (PC); (2) Modem yang sesuai dengan perangkat komputer misalnya kecepatan : 28,8 Kbps; (3) Saluran telepon, kualitas suara yang cukup baik; (4) Software komunikasi dan protocol TCP/IP; (5) Menjadi anggota ISP; (6) Software aplikasi Internet, misalnya : Web Browser, mail, FTP. c. Koneksi Suatu Jaringan Komputer Untuk hubungan dari suatu jaringan komputer, dibutuhkan : (1) Suatu jaringan komputer dengan TCP/IP; (2) Koneksi dengan ISP, misalnya ; dial up telepon, leased line, microwave radio, satellite, ISDN (Integreted Service Digital Network); (3) Peralatan untuk koneksi diatas, misalnya : satellite modem untuk koneksi satelit; (4) Router; (5) Server jaringan yang dapat diakses dari internet, misalnya : DNS Server, Mail Server Untuk mendukung proses kegiatan belajar mengajar di SMK Muhammadiyah 2 Boja Kabupaten Kendal terutama kompetensi mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi maka diperlukan pengadaan perangkat keras meliputi (1) switch hub 3 Buah; (2) Kabel UTP 2 Roll; (3) Konektor RJ45 100 buah; (4) Modem External 1 buah; (5) T Dak: 20 batang; (6) Pipa paralon kecil 20 batang; Memilih Solusi yang Layak Pada tahap ini dilakukan pemilihan dari berbagai alternatif topologi jaringan yang memungkinkan : dalam penelitian ini dipilih/digunakan topologi jaringan star. Dimana sentral dipilih komputer yeng berada ditengah kemudian dikoneksikan dengan switch hub. Alasan pemilihan topologi jenis star dalam rancang bangun jaringan internet murah di SMK Muhammadiyah 2 Boja Kabupaten Kendal adalah dalam topologi jaringan star ini, salah satu sentral dibuat sebagai sentral pusat. Bila dibandingkan dengan sistem mesh, sistem ini mempunyai tingkat kerumitan jaringan yang lebih sederhana sehingga sistem menjadi lebih ekonomis, tetapi beban yang dipikul sentral pusat cukup berat. Dengan demikian kemungkinan tingkat kerusakan atau gangguan dari sentral ini lebih besar. Perancangan Sistem Pada tahap perancangan sistem, langkah-langkah yang dilakukan adalah mendesain topologi jaringan. Topologi jaringan dibuat dengan merubah struktur atau tata letak meja komputer sesuai dengan kebutuhan. Penataan ulang meja komputer dan kabeling serta pemasangan T-Dak dilakukan selama 3 hari sekaligus re-instalasi Operating System dan instalasi web server, database server dan software pendukung
Dinamika Sosial Ekonomi Volume 5 Nomor 1 Edisi Mei 2009
47
lainnya yang bersifat open source yaitu PHP Triad dengan web server apache dan database server MySQL. Untuk keperluan internet lanjut, dilakukan juga instalasi PostNuke sebagai portal open source sedangkan pemrograman HTML dan PHP menggunakan textpad, notepad dan frontpage. Dalam penelitian ini diusahakan sekecil mungkin menggukan software license. Alternatif penataan ruang adalah menata meja komputer menghadap papan tulis atau meja guru dengan jumlah baris 4 banjar kebelakang dan 8 baris kesamping. Hal ini dengan alasan memudahkan pengawasan guru dan menjaga konsentrasi siswa. Kelemahan sistem ini adalah diperlukan T-Dak yang relatif banyak untuk menata kabel UTP yang saling terkoneksi. Peletakan server sentral dikoneksikan secara dial up dengan menggunakan line telepon di ruang guru. Koneksi internet pada masa uji coba ini digunakan koneksi ke telkomnet dengan teknik sharing server sehingga bisa cost down. Namun koneksi ini memiliki kelemahan, yaitu tidak stabil apabila di sharing untuk jumlah komputer yang banyak (30 komputer atau lebih). Untuk mengatasi hal ini maka perlu penyesuaian kurikulum kompetensi mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi dengan pemanfaatan server local. Pada server, diinstal web server dan database server. Dengan penyesuaian ini, maka koneksi secara dial up bisa diatur sesuai dengan kebutuhan dan digunakan atau diaktifkan hanya pada saat akan melakukan download atau upload data saja. Sementara ketika akan mempelajari pemrograman HTML atau PHP dan database, server local lebih dioptimalkan. Konfigurasi Rancang Bangun Untuk memasukan Teknologi Informasi dan Komunikasi sebagai bagian dari kurikulum teknologi informasi di SMK, tidak harus semua komputer di sekolah tersambung ke Internet. Melainkan satu komputer saja yang terkoneksi ke intrenet kemudian di share. Selain dari itu, menurut Onno W. Purbo (2008) hal yang perlu diperhatikan berkaitan dengan rancang bangun jaringan internet murah di SMK beban biaya yang harus di tanggung siswa tidak boleh lebih dari Rp. 5000/siswa/bulan, akan lebih baik lagi jika kita dapat menekan biaya hingga Rp. 1000/siswa/bulan untuk keperluan biaya internet di sekolah. Adapun langkah-langkah dan konfigurasi dalam rancang bangun ini adalah sebagai berikut : 1. Instalasi Modem Eksternal Jika menggunakan modem dengan kecepatan 33.6 atau 56 maka komputer harus sudah mendukung 16550 UART (Universal Asynchronous Receiver/Transmitter). Hal ini berguna untuk komunikasi antara software dengan modem itu sendiri. Modem dapat beroperasi pada kecepatan 115.200 bps, tapi apabila dipergunakan dengan UART kecepatan rendah seperti 8250 atau 16450, maka pemakaian kecepatan modem tersebut menjadi tidak maksimal. Pada umunya komputer model terakhir telah mendukung UART yang memadai. 2. Setting Koneksi Ke Telkomnet Instan Bila modem selesai di install langkah selanjutnya adalah mempersiapkan koneksi ke TelkomNet Instan. Kita bisa membuat ikon khusus koneksi di dekstop yang berfungsi untuk menghubungkan komputer ke TelkomNet. 3. Dial ke Telkomnet Instan Dengan selesainya setting koneksi ke TelkomNet Instan, dan ikon koneksi sudah terdapat pada dekstop maka kita sudah siap terhubung ke internet. 4. Share Server
Dinamika Sosial Ekonomi Volume 5 Nomor 1 Edisi Mei 2009
48
Gambar 2 Share Server dengan Menggunakan Proxy
Share server dimaksudkan agar server yang terkoneksi dengan internet yng sudah diinstal modem dan disetting dial up, dapat disharing dan difungsikan sebagai proxy. Dimana dalam hal ini komputer di Laboratorium Komputer SMK Muhammadiyah 2 Boja sebanyak 30 komputer yang sebelumnya telah dikoneksikan dengan jaringan LAN akan dikoneksikan dengan menggunakan switch hub ke proxy. Hal yang terpenting dalam share server adalah mengarahkan default gateway dari seluruh komputer client ke alamat IP address server yang difungsikan sebagai proxy. 5. Optimalisasi Personal Web Server Dari sisi biaya, perhitungannya sebagai berikut jika menggunakan 30 PC Pentium IV upgrade dari Pentium III dimana biaya upgrade rata-rata @ Rp. 1,5 juta, dan harga sebuah proxy @ Rp. 2 juta, dan ditambah dengan biaya instalasi jaringan Local Area Network yang disesuaikan dengan kondisi SMK Muhammadiyah 2 Boja Desa Campurejo Kecamatan Boja Kabupaten Kendal maka total investasi sebanyak Rp. 50.620.000. Dengan asumsi rata-rata siswa adalah 400 siswa per tahun, maka hanya dibutuhkan waktu sekitar 25 bulan apabila per siswa dikenakan biaya Rp. 5000/bulan/siswa.Untuk mengcover biaya operasional menggunakan dial-up Telkomnet Instant yang sekitar Rp. 10.000/jam. Dengan asumsi pemakaian maksimal 8 jam per hari selama 25 hari akan membutuhkan biaya Rp. 2 juta/bulan maka rancang bangun teknologi internet ini mengkombinasikan teknologi jaringan Local Area Network, proxy server dan personal web server. Koneksi ke internet dibatasi sesuai dengan kebutuhan. Selama pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi personal web server diaktifkan. Setiap pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi, maka koneksi internet dilakukan apabila ada materi upload, download, browsing, email dan chatting. Selebihnya memaksimalkan peran personal web server. Seperti materi pemrograman HTML, PHP, database MySQL, termasuk membangun portal off line. Asumsi setiap hari ada 2 jam pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk 2 kelas yang berbeda, maka koneksi maksimal tiap-tiap kelas adalah 1 jam untuk materi upload, download, browsing, email dan chatting yang mekanisme pengaturannya ditentukan oleh laboratorium. Sehingga biaya yang harus dikeluarkan sekolah setiap harinya untuk dial up Telkomnet Instan adalah 2 kelas x 1 jam x Rp. 10.000/jam = Rp. 20.000 per hari. Apabila satu bulan ada 25 hari maka biaya per bulan adalah 25 hari x Rp. 20.000 = Rp. 500.000/bulan.
Dinamika Sosial Ekonomi Volume 5 Nomor 1 Edisi Mei 2009
49
Biaya ini bisa diambilkan dari biaya pendaftaran siswa diluar biaya bulanan. Biaya pendaftaran siswa per tahun misalnya Rp. 10.000 maka per tahun ada pendapatan sekitar 400 siswa x Rp. 10.000 = Rp. 4.000.000. 6. Optimalisasi Penggunaan Email Fungsi Internet dapat diminimalkan. Metoda komunikasi yang paling sederhana, yang tidak harus dilakukan pada saat itu juga adalah menggunakan e-mail. Sebuah e-mail dapat saja dikirim 5 jam atau bahkan terkadang dapat di tolerir untuk di kirim 12 jam kemudian. Itupun biasanya masih lebih baik daripada jasa pos yang sering kita gunakan dimasa lalu. 7. Instalasi Personal Web Server Personal web server yang akan diistalasi adalah Apache server. Dengan apache server, maka aktivitas proses belajar mengajar Teknlogi Informasi dan Komunikasi secara off line dapat dilakukan. Namun tetap tidak mengurangi metode pembelajaran on line internet. Karena seolah-olah server (proxy) akan berfungsi sebagai server internet atau dalam istilah lain disebut intranet. Guru dan siswa masih bisa berkomunikasi melalui media chatting, dialog board ataupun saling browsing personal web masing-masing. Dengan apache server yang natinya difungsikan sebagai personal web server, maka siswa dapat melihat hasil web site mereka sebelum diupload di internet. Selain itu, siswa atau guru tidak perlu mencari web hosting khusus untuk membuat dan menguji server-site script nya baik itu HTML, PHP atau ASP. Apache server menjadi satu paket dengan PHPTriad dan apache server dapat berjalan pada LAN atau stand alone dan sekaligus memperoleh kemampuan PHP pada server itu maupun database management system MySQL. 8. Koneksi ke Server Komputer client lain dalam LAN dapat mengakses web server dengan mengetikkan nama localhost, dalam hal ini http://SMKMUH2BOJA Setelah terkoneksi, maka siswa dapat mempelajari materi-materi internet secara keseluruhan dari browser dengan mengetik address http://SMKMUH2BOJA Selanjutnya tugas guru pengajar Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk menyediakan materi sesuai dengan kurikulum Dikmenjur atau Diknas berkenaan dengan materi Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk tingkat SMK. Selain itu, pada server dapat diinstalasi PHPBB untuk bulletin board, yang bisa di download gratis sebagai sarana untuk komunikasi antar siswa, guru dan antara guru dan siswa. Untuk menunjang kelancaran proses belajar mengajar, maka server harus memiliki spesifikasi yang lebih tinggi dari client terutama kapasitas memory dan hard disk-nya. Dimana hard disk difungsikan sebagai media penyimpanan data-data atau pekerjaan siswa. Atau dengan kata lain data tersentral di server. Koneksi ke internet dilakukan apabila diperlukan browsing, upload, download, mengirim dan menerima email dari luar sekolah ataupun chatting dengan pihak di luar sekolah. Sementara untuk kegiatan proses belajar mengajar, internet tidak perlu on selama masa pelajaran, namun fungsi internet digantikan oleh server di http://SMKMUH2BOJA. Untuk memperlancar kegiatan, maka materi dan website di http://SMKMUH2BOJA harus up to date dan selengkap mungkin. Saat ini banyak tutorial yang sudah di off line kan.
Dinamika Sosial Ekonomi Volume 5 Nomor 1 Edisi Mei 2009
50
KESIMPULAN Mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi atau Information and Communication Technology (ICT) merupakan implementasi dari kurikulum berbasis kompetensi (Depdiknas, 2003). Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang berkembang pesat adalah sebuah keniscayaan yang harus pula direspon secara tepat oleh pendidikan kejuruan, oleh karenanya Teknologi Informasi dan Komunikasi serta berbagai program inovasi lainnya harus diprogramkan baik dalam bentuk muatan materi pembelajaran maupun penyiapan infrastrukturnya, serta peningkatan kompetensi dan sertifikasi guru di bidangnya.Berdasarkan standard kompetensi di kelas 12 atau (tingkat 3) SLTA maka diperlukan suatu penerapan infrastruktur jaringan lokal yang dikoneksikan dengan internet untuk keperluan materi pembelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi tersebut. Pemasangan jaringan lokal yang dikoneksikan dengan internet memerlukan banyak investasi. Hal ini akan menjadi masalah untuk sekolah-sekolah yang berada di daerah pedesaan dimana provider internet belum banyak tersedia. Di samping itu, biaya yang dikeluarkan akan sangat banyak jika harus mengkoneksikan satu komputer dengan satu line telepon. Disamping mustahil menyediakan line telepon sejumlah komputer, biaya pulsa pun jelas akan sangat banyak. Oleh sebab itu maka rancang bangun jaringan internet yang murah untuk menunjang kurikulum berbasis kompetensi pada Sekolah Menengah Kejuruan di daerah pedesaan sebagai upaya meminimalisasikan anggaran dalam penerapan teknologi informasi dan komunikasi studi kasus pada SMK Muhammadiyah 2 Boja Kabupaten Kendal dapat menjadi solusi yang optimal. Koneksi internet dengan menggunakan proxy server dan di share melalui jaringan LAN ke semua client di laboratorium, dikombinasikan dengan personal web server yang memanfaatkan web server apache. Aktivitas pembuatan program dengan script HTML, PHP dan ASP dengan menggunakan personal web server yang diletakkan di alamat http://SMKMUH2BOJA sedangkan aktivitas upload, download, browsing, email dan chatting dikoneksikan ke internet. Dengan asumsi siswa total adalah 400 siswa, maka dengan teknologi ini siswa dikenakan biaya Rp. 5000/siswa/bulan untuk mengakses internet dan pelajaran Teknologi Informasi dan Komputer dapat berjalan khususnya materi internet untuk Sekolah Menengah Kejuruan. DAFTAR PUSTAKA Departemen Pendidikan Nasional, 2003, Standard Kompetensi Kurikulum Berbasis Kompetensi Mata Pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi Sekolah Menengah Atas dan Madrasah Aliyah, Departemen Pendidikan Nasional Jakarta. Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan, 2006, Garis-Garis Besar Program Pembangunan dan Pengembangan Pendidikan Menengah Kejuruan, Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan Jakarta. Prihanto, 2003, Membangun Jaringan Komputer : Mengenal Hardware dan Topologi Jaringan, http://www.ilmukomputer.com/. (Juni 2003). Purbo, Onno W, 2008a, Beberapa Alternatif Konfigurasi Internet Untuk Sekolah. Purbo, Onno W, 2008b,Teknik Akses Internet Murah Bagi Sekolah. Wiryana, 200, Internet, http://www.ilmukomputer.com/. (05 Sep 2006).
Dinamika Sosial Ekonomi Volume 5 Nomor 1 Edisi Mei 2009
51
Godam64, 2006, Macam, Jenis dan Pembagian Desa Pedesaan Berdasarkan Potensi Fisik dan Non Fisik - Desa Terbelakang, Sedang Berkembang dan Maju, http://organisasi.org/macam_jenis_dan_pembagian_desa_ pedesaan_ berdasarkan_potensi_fisik_dan_non_fisik_desa_terbelakang_sedang_berkem bang_dan_maju. (06 Sep 2006).
Dinamika Sosial Ekonomi Volume 5 Nomor 1 Edisi Mei 2009
52