RANCANG BANGUN INKUBATOR DENGAN MENGGUNAKAN LAMPU BOHLAM PADA BAGIAN ATAS DAN BAWAH
NIKEN TRI HANDOYO
DEPARTEMEN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2014
PERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Rancang Bangun Inkubator Dengan Menggunakan Lampu Bohlam pada Bagian Atas dan Bawah adalah benar karya saya di bawah bimbingan dari Drs. M. N. Indro, M.Sc dan Ardian Arief, S.Si, M.Si dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini. Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut Pertanian Bogor. Bogor, Februari 2014
Niken Tri Handoyo NIM G74090025
ABSTRAK NIKEN TRI HANDOYO. Rancang Bangun Inkubator Dengan Menggunakan Lampu Bohlam pada Bagian Atas dan Bawah. Dibimbing oleh Drs. M. N. Indro, M.Sc dan Ardian Arief, S.Si, M.Si. Pada penelitian ini telah dilakukan pembuatan inkubator ayam dengan menggunakan 15 buah lampu, 9 lampu diletakkan pada bagian atas rak telur dan 6 lampu diletakkan dibawah lampu. Termostat yang digunakan untuk mempertahankan temperatur menggunakan sensor LM35 dengan rentang temperatur 1 ˚C-100 ˚C. Pengujian jarak lampu terhadap telur untuk melihat sebaran temperatur pada permukaan rak telur dengan mengunakan beberapa termometer yang diletakkan pada permukaan rak telur dan diolah menggunakan software Surfer 11. Kelembaban dengan diberikan wadah penampungan air lebih besar dibandingkan dengan tidak diberikan wadah penampungan air karena adanya proses penguapan air. Pada masa inkubasi dilakukan pengukuran temperatur dan kelembaban yang dilakukan selama 23 hari dan pengambilan data dilakukan sebanyak 4 kali dalam sehari. Daya tetas inkubator ini mencapai 90%. Kata kunci: daya tetas, kelembaban, temperatur
ABSTRACT NIKEN TRI HANDOYO. Design of Incubator by Using light bulb on the Upper and Lower. Supervised by Drs. M. N. Indro, M.Sc and Ardian Arief, S.Si, M.Si. In this study has been conducted fabrication incubator eggs by using 15 lights bulbs, 9 lights placed on the top egg tray and 6 lights bulbs placed under egg tray. The thermostat is used to regulate the temperature using LM35 sensor with temperature range 1 ˚ C-100 ˚ C. Testing distance lights bulbs against eggs to see scatter the temperature at the surface egg tray by using some thermometer placed on the surface a eggs tray and processed with software surfer 11. The humidity with the given container shelter of water greater than the not given container shelter of water due to the process of evaporation of water. At the time of incubation temperature and humidity measurements during the 23 days and data retrieval is performed four times in a day. hatchability of incubator eggs this reach 90%. Keywords: hatchability, humidity, temperature
RANCANG BANGUN INKUBATOR DENGAN MENGGUNAKAN LAMPU BOHLAM PADA BAGIAN ATAS DAN BAWAH
NIKEN TRI HANDOYO
Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Sains pada Departemen Fisika
DEPARTEMEN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2014
Judul Skripsi : Rancang Bangun Inkubator Dengan Menggunakan Lampu Bohlam pada Bagian Atas dan Bawah Nama : Niken Tri Handoyo NIM : G74090025
Disetujui oleh
Drs. M. N. Indro, M.Sc Pembimbing I
Ardian Arief, S.Si, M.Si Pembimbing II
Diketahui oleh
Dr. Akhiruddin Maddu Kepala Departemen Fisika
Tanggal Lulus:
Judul Skripsi: Rancang Bangun Inkubator Dengan Menggunakan Lampu Bohlam Nama NIM
pada Bagian Atas dan Bawah : Niken Tri Handoyo : G74090025
Disetujui oleh
(" Drs. M. N. Indro, M.Sc Pembimbing I
, S.Si, M.Si Pembimbing II
'7: \:;" ,). t' , <-~~~ T ~A...N r "/
.
~.::;
!.U It.....
.
_ "
Diketahui oleh
,
A ',
I
"' ..
,
~,
~ 1'''''J 't<'~
r
II....
.
C .....
r-.i
'
\.i;::~' ~~
.
.
.
-vi:
J
13r. Akhilmddin Maddu , q,' "1f1J(. " ,., b ' .. ' \, ' 1 ,,{(epala _ ~artemen Flslka
Tanggal Lulus:
'0- 3 MAR 2014
PRAKATA Puji dan syukur penulis panjatkan pada Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan penelitian dengan judul “Rancang Bangun Inkubator Dengan Menggunakan Lampu Bohlam pada Bagian Atas dan Bawah” sebagai salah satu syarat kelulusan program sarjana di Departemen Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Pertanian Bogor. Dalam penelitian ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak, oleh karena itu penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada : 1. Bapak Drs. M.N. Indro, M.Sc dan bapak Ardian Arief, S.Si, M.Si, selaku pembimbing skripsi serta semua dosen dan staff Departemen Fisika IPB. 2. Kedua orang tua, kakak dan adik semua keluarga besar yang selalu memberikan doa, nasehat, semangat dan motivasi kepada penulis. 3. Lutfianur Caniago yang selalu memberikan dukungan dan motivasi kepada penulis. 4. Teman-teman seperjuangan di fisika instrument Esha A, Chriss Leowardy S, Anugrah Permana Putra S, Rady P, yang telah banyak membantu dalam proses penelitian. 5. Teman-teman satu angkatan Helen, Vina, Agie, Alpi, Upri, Indri, Miko, Mamet, Arlin, Feby, Robi, Khusnul, Mita, Bayu, Zashli, Firda, dan juga teman-teman angkatan 46 lainya yang telah banyak memberi motivasi bagi penulis. 6. Adik-adik dan kakak-kakak tingkat di departemen fisika angkatan 48, 47, dan 45 yang selalu memberikan semangat dan motivasi kepada penulis. Selanjutnya, penulis menyadari bahwa penelitian ini masih jauh dari sempurna, sehingga kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan demi kemajuan penelitian ini.
Bogor, Februari 2014 Niken Tri Handoyo
DAFTAR ISI DAFTAR TABEL
ix
DAFTAR GAMBAR
ix
DAFTAR LAMPIRAN
x
PENDAHULUAN
1
Latar Belakang
1
Perumusan Masalah
1
Tujuan Penelitian
1
Hipotesa
2
TINJAUAN PUSTAKA
2
Telur Tetas
2
Daya Tetas
2
Temperatur
2
Kelembaban
3
Termometer
3
Higrometer
4
METODE
4
Waktu dan Tempat Penelitian
4
Alat dan Bahan
4
Tahapan Penelitian
5
Pembuatan Rancang Bangun Inkubator
5
Pembuatan Inkubator
5
Pengujian Jarak Lampu Terhadap Telur
6
Pengujian Kelembaban Awal
7
Pemetaan Temperatur Menggunakan Software Surfer 11
7
Pengukuran Temperatur dan Kelembaban Selama Masa Inkubasi
8
Persentase Daya Tetas
8
HASIL DAN PEMBAHASAN
9
Hasil Pembuatan Inkubator
9
Hasil Pengujian Jarak Lampu Terhadap Telur
9
Hasil Pengujian Kelembaban Awal
18
Hasil Pemetaan Temperatur Menggunakan Software Surfer 11
20
Hasil Pengukuran Temperatur dan Kelembaban Selama Masa Inkubasi
26
Hasil Persentase Daya Tetas SIMPULAN DAN SARAN
31 32
Simpulan
32
Saran
32
DAFTAR PUSTAKA
33
LAMPIRAN
34
RIWAYAT HIDUP
52
DAFTAR TABEL 1. Temperatur yang diperlukan selama proses penetasan telur ayam 2. Perlakuan jarak lampu terhadap telur 3. Pengujian jarak terhadap telur untuk persiapan masa inkubasi
3 7 16
DAFTAR GAMBAR 1. Box inkubator, letak lampu, dan rak telur 5 2. Jarak lampu terhadap telur 6 3. Letak termometer pada permukaan bagian atas (kiri) dan permukaan bagian bawah (kanan) 6 4. Inkubator 9 5. Hasil pengukuran temperatur P1 10 6. Hasil pengukuran temperatur P2 10 7. Hasil pengukuran temperatur P3 11 8. Hasil pengukuran temperatur P4 11 12 9. Hasil pengukuran temperatur Q1 10. Hasil pengukuran temperatur Q2 12 11. Hasil pengukuran temperatur Q3 13 12. Hasil pengukuran temperatur Q4 13 13. Konfigurasi jarak lampu untuk persiapan masa inkubasi 16 17 14. Hasil pengukuran temperatur M1 15. Hasil pengukuran temperatur M2 17 16. Hasil pengujian kelembaban jarak lampu 5 cm terhadap rak telur 18 17. Hasil pengujian kelembaban jarak lampu 10 cm terhadap rak telur 19 18. Hasil pengujian kelembaban jarak campuran terhadap rak telur 19 21 19. Sebaran temperatur P1 20. Sebaran temperatur P2 21 21. Sebaran temperatur P3 22 22. Sebaran temperatur P4 22 23. Sebaran temperatur Q1 23 24. Sebaran temperatur Q2 23 25. Sebaran temperatur Q3 24 26. Sebaran temperatur Q4 24 27. Sebaran temperatur M1 25 28. Sebaran temperatur M2 25 29. Posisi telur pada inkubator 26 30. Temperatur selama masa inkubasi 27 31. Hari ke-1 masa inkubasi 27 32. Hari ke-5 masa inkubasi 28 33. Hari ke-13 masa inkubasi 28 34. Hari ke-20 masa inkubasi 29 35. Hari ke-21 masa inkubasi 29 36. Hasil pengukuran kelembaban rata-rata per hari selama masa inkubasi 30
DAFTAR LAMPIRAN 1. Diagram Alir Penelitian 2. Jadwal Kegiatan Penelitian 3. Data Sheet Thermostats E103 4. Data Sheet Termometer (kiri) dan Hyrometer (kanan) 5. Data temperatur P1 6. Data temperatur P2 7. Data temperatur P3 8. Data temperatur P4 9. Data temperatur Q1 10. Data temperatur Q2 11. Data temperatur Q3 12. Data temperatur Q4 13. Data temperatur M1 14. Data temperatur M2 15. Data temperatur selama masa inkubasi 16. Hasil pengujian kelembaban jarak lampu 5 cm terhadap rak telur 17. Hasil pengujian kelembaban jarak lampu 10 cm terhadap rak telur 18. Hasil pengujian kelembaban jarak campuran terhadap rak telur 19. Data kelembaban rata-rata per hari selama masa inkubasi 20. Dokumentasi
34 35 35 36 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51
PENDAHULUAN Latar Belakang Asal mula beternak ayam adalah berasal dari ayam hutan liar yang ditangkap dan dipelihara serta dapat bertelur cukup banyak. Tahun demi tahun ayam hutan dari wilayah dunia diseleksi secara ketat oleh para pakar yang ditujukan untuk pemanfaatan telur dan dagingnya.¹ Seiring dengan perkembangan zaman, beternak ayam mengalami perkembangan pesat. Kebutuhan akan telur dan daging ayam membuat para perternak berusaha meningkatkan produksi telur dan daging ayam, baik secara tradisional maupun secara modern. Peternak biasanya menggunakan alat bantu penetasan telur untuk meninggkatkan produksinya (telur maupun daging) yang disebut inkubator. Inkubator berfungsi untuk menggantikan proses pengeraman yang dilakukan oleh indukan. Dengan menggunakan inkubator kapasitas penetasan dapat dilakukan dengan jumlah yang banyak. Tingkat daya tetas menggunakan inkubator memang lebih rendah jika dibandingkan dengan cara alami. Pengeraman dengan ayam memiliki daya tetas 90% sampai dengan 100%, sedangkan dengan inkubator daya tetasnya berkisar 75% sampai dengan 90% tergantung berbagai faktor.² Aspek penting untuk keberhasilan dalam penetasan telur dengan menggunakan inkubator adalah pengaturan temperatur pada inkubator harus konstan. Kebanyakan spesies unggas memiliki temperatur inkubasi optimum sebesar 37 ̊ C sampai 38 ̊ C dan penyimpangan kecil dari temperatur tersebut dapat memiliki dampak besar pada keberhasilan penetasan dan perkembangan embrio.³ Kelembaban relatif pada penetasan telur ayam sebesar 55% sampai 60% pada 1 sampai 18 hari penetasan telur dan 65% sampai 70% pada 3 hari terakhir.² Ventilasi yang baik merupakan aspek penting yang sebagai pengaruh keberhasilan dalam penetasan telur, ventilasi digunakan untuk sirkulasi udara dan pertukaran gas sehingga tidak terjadi penumpukan gas CO₂ dalam inkubator.⁸
Perumusan Masalah 1. Bagaimana mempertahankan agar rentang temperatur dalam inkubator pada kisaran 37 ˚C sampai 38 ˚C? 2. Bagaimana membuat kelembaban dalam inkubator sebesar 55% sampi 70%? 3. Berapakah jarak yang tepat antara lampu pemanas dengan telur agar mendapatkan sebaran temperatur yang merata?
Tujuan Penelitian 1. Merancang inkubator dengan sistem pemanas lampu bohlam pada bagian atas dan bawah telur yang ditetas.
2 2. Membuat rancang bangun inkubator dengan temperatur dalam mesin 37 ˚C sampai 38 ˚C. 3. Mengukur temperatur dan kelembaban pada inkubator dengan rancang bangun inkubator menggunakan sistem pemanas lampu bohlam pada bagian atas dan bawah telur yang ditetaskan. 4. Mengetahui jarak yang tepat antara lampu dengan telur agar mendapatkan sebaran temperatur yang merata.
Hipotesa Pengaturan posisi dan jarak lampu dapat mempengaruhi sebaran temperatur dan kelembaban pada inkubator.
TINJAUAN PUSTAKA Telur Tetas Telus tetas adalah telur yang berasal dari betina yang dibuahi oleh ayam jantan.⁴ Pada pemeliharaan ayam petelur dilakukan untuk menghasilkan telur konsumsi. Telur konsumsi dihasilkan dari indukan betina yang tidak dibuahi oleh pejantan.⁴ Telur konsumsi tidak dapat ditetaskan dan tidak dapat menghasilkan anakan, sebaliknya yang dapat ditetaskan dan menghasilkan anakan adalah telur yang telah dibuahi. ⁴
Daya Tetas Daya tetas atau hatchabilitas, yaitu angka yang menunjukkan persentase (%) telur tetas itu berhasil menetas dari jumlah telur yang tertunas. Daya tetas dapat dihitung dengan persamaan sebagai berikut.⁵ 𝑑𝑎𝑦𝑎 𝑡𝑒𝑡𝑎𝑠 =
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑡𝑒𝑙𝑢𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑚𝑒𝑛𝑒𝑡𝑎𝑠 × 100% 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑡𝑒𝑙𝑢𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑒𝑟𝑡𝑢𝑛𝑎𝑠
Telur yang tertunas sebanding dengan telur yang dimasukkan kedalam inkubator. Jumlah telur yang tertunas merupakan banyaknya telur yang fertile atau dibuahi oleh pejantan. Daya tetas yang rendah dapat disebabkan umur telur yang digunakan terlalu lama (telah disimpan lebih dari satu minggu), temperature selama penetasan tidak stabil atau fruktuasi, dan kelembaban pada inkubator tidak sesuai.⁶ Temperatur Panas yang umumnya diukur dalam satuan joule (J) atau dalam satuan lama kalori (cal), adalah salah satu bentuk energy yang dikandung oleh suatu benda.⁹ Sedangkan temperatur mencerminkan energi kinetik rata-rata dari gerakan molekul-molekul.⁹ Temperatur merupakan gambaran umum keadaan energi suatu benda.⁷ Temperatur adalah ukuran panas-dingin suatu benda yang dinyatakan
3 dalam suatu besaran temperatur atau temperatur.⁷ Temperatur merupakan salah satu jenis besaran pokok yang dalam Satuan Internasional (SI) di nyatakan dengan satuan K (Kelvin).⁷ Satuan temperatur yang umum dikenal ada empat macam yaitu Celcius, Fahrenheit, Reamur, dan Kelvin. Perbandingan skala antara keempat satuan tersebut masing-masing adalah 5 (Celcius) : 9 (Fahrenheit) : 4 (Reamur) : 5 (Kelvin).⁷ Sedangkan titik awal (titik nol) termometer dari keempat system tersebut berbeda antara yang satu dengan yang lain, kecuali antara Celcius dengan Reamur.⁷ Dari pengamatan berkali-kali pada induk ayam yang sedang mengeram ditemukan bahwa temperatur yang diperlukan dalam penetasan selalu meningkat. Peningkatan itu seiring dengan semakin tingginya metabolisme yang terjadi di dalam tubuh embrio.⁸ Temperatur yang dibutuhkan selama proses penetasan telur seperti pada Tabel 1. Kelembaban Kelembaban udara menggambarkan kandungan uap air di udara yang dapat dinyatakan sebagai kelembaban mutlak, kelembaban nisbi (relatif) maupun defisit tekanan uap air.⁷ Kelembaban mutlak adalah kandungan uap air (dapat dinyatakan dengan massa uap air atau tekanannya) per satuan volume.⁷ Kelembaban nisbi (relative humidity, RH) membandingkan antara kandungan/tekanan uap air actual dengan keadaan jenuhnya atau pada kapasitas udara untuk menampung uap air.⁷ Bila kelembaban actual dinyatakan dengan tekanan uap aktual, maka kepasitas udara untuk menempung uap air tersebut merupakan tekanan uap jenuh. Sehingga kelembaban nisbi (RH) ditulis dalam persen (%) sebagai berikut.⁷ 𝑅𝐻 =
𝑡𝑒𝑘𝑎𝑛𝑎𝑛 𝑢𝑎𝑝 𝑎𝑘𝑡𝑢𝑎𝑙 × 100% 𝑡𝑒𝑘𝑎𝑛𝑎𝑛 𝑢𝑎𝑝 𝑗𝑒𝑛𝑢ℎ
Kelembaban relatif pada penetasan telur ayam sebesar 55% sampai 60% pada 1 sampai 18 hari penetasan dan 65% sampai 70% untuk 3 hari terakhir.² Termometer Alat-alat yang dirancang untuk mengukur temperatur disebut termometer.⁹ Ada banyak jenis termometer, tetapi cara kerjanya selalu bergantung pada beberapa sifat materi yang berubah terhadap temperatur.⁹ Sebagian besar termometer umum bergantung pada pemuaian materi terhadap naiknya temperatur.⁹ Gagasan pertama untuk termometer oleh Galileo, menggunakan pemuaian gas.⁹ Tabel 1. Temperatur yang diperlukan selama proses penetasan telur ayam.⁸ Hari keTemperatur ( ̊F ) Temperatur ( ̊C ) 1-2 98 36.67 3-4 99 37.22 5-7 100 37.78 8-10 101 38.33 11-16 102 38.89 17-21 103-104 39.44-40
4 Higrometer Higrometer, biasanya digunakan untuk mengukur kelembaban, secara umum dapat dibagi menjadi dua kategori RH higrometer dan higrometer titik embun.¹⁰ RH Higrometer menggunakan persamaan¹⁰ 𝑅𝐻 =
𝑡𝑒𝑘𝑎𝑛𝑎𝑛 𝑢𝑎𝑝 𝑎𝑘𝑡𝑢𝑎𝑙 × 100% 𝑡𝑒𝑘𝑎𝑛𝑎𝑛 𝑢𝑎𝑝 𝑗𝑒𝑛𝑢ℎ
sedangkan higrometer titik embun menggunakan persamaan¹⁰ 𝑅𝐻 =
𝑡𝑒𝑘𝑎𝑛𝑎𝑛 𝑢𝑎𝑝 𝑗𝑒𝑛𝑢ℎ 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑡𝑖𝑡𝑖𝑘 𝑒𝑚𝑏𝑢𝑛 × 100% 𝑡𝑒𝑘𝑎𝑛𝑎𝑛 𝑢𝑎𝑝 𝑗𝑒𝑛𝑢ℎ 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑇₀ °𝐶
untuk menentukan RH.¹⁰ RH biasanya diinformasikan dalam bentuk persentase. Higrometer secara umum mempunyai prinsip kerja yaitu dengan menggunakan dua termometer.¹⁰ Termometer pertama dipergunakan untuk mengukur temperatur udara biasa dan yang kedua untuk mengukur temperatur udara jenuh/lembab (bagian bawah termometer diliputi kain/kapas yang basah).¹⁰ Termometer bola kering adalah tabung air raksa yang dibiarkan kering sehingga akan mengukur temperatur udara sebenarnya, sedangkan termometer bola basah membuat tabung air raksa dibasahi agar temperatur yang terukur adalah temperatur saturasi/titik jenuh, yaitu temperatur yang diperlukan agar uap air dapat berkondensasi.¹⁰
METODE Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan mulai bulan januari 2013 sampai dengan bulan Juni 2013. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Fisika Terapan, Departemen Fisika, Institut Pertanian Bogor. Alat dan Bahan Bahan utama yang digunakan dalam penelitian ini adalah telur ayam. Alat pengukuran yang dipakai termometer dan higrometer. Alat dan perlengkapan lainnya antara lain kotak incubator telur, kabel, thermostat, wadah penampungan air, lampu sebagai sumber pemanas, software Google SketchUp 8, dan software Surfer 11.
5 Tahapan Penelitian Pembuatan Rancang Bangun Inkubator Sketsa rancang bangun inkubator menggunakan program Google SketchUp 8. Program tersebut dapat membantu pembuatan design inkubator dalam bentuk 3D. Pembuatan Inkubator Pembuatan inkubator mengikuti design yang telah dibuat pada program Google SketchUp 8. Pembuatan inkubator dimulai dengan pembuatan box inkubator (Gambar 1). Kayu-kayu yang telah dipersiapkan dipotong sesuai dengan ukuran pada gambar kerangka yang telah dibuat. Pada pembuatan rak telur dilakukan secara terpisah dengan kotak inkubator. Pada bagian samping rak telur diberikan roda agar mudah memasukkan dan mengeluarkan telur saat pemutaran telur. Pemasangan sumber pemanas (lampu), dan komponen-komponen pengukuran sepeti termometer digital, higrometer, termostat, bak penampungan air dilakukan setelah kerangka inkubator telah terbentuk. Ventilasi Udara pada inkubator dibuat dengan membuat lubang pada bagian dinding inkubator dan diberikan penutup agar besar kecilnya lubang dapat diatur. Ventilasi udara berfungsi sebagai pertukaran udara didalam mesin dengan lingkungan luar mesin. Setelah embrio telur berkembang, telur akan mengeluarkan gas CO₂. Gas tersebut akan dibuang keluar mesin melalui ventilasi udara.
Gambar 1 Box inkubator, letak lampu, dan rak telur
6
Pengujian Jarak Lampu Terhadap Telur Pengujian jarak lampu menggunakan 15 lampu 5 Watt, dengan lampu pada bagian atas sebanyak 9 buah dan lampu bagian bawah sebanyak 6 buah. Pengujian jarak lampu terhadap telur asumsi tinggi rak telur sama dengan tinggi telur. Pengujian dilakukan pada jarak 5 cm dan 10 cm seperti pada Gambar 2. Jarak antara lampu bagian atas dan lampu bagian bawah dibuat sama. Pengukuran temperatur dilakukan pada bagian atas rak telur dan bagian bawah rak telur untuk setiap jarak 5 cm dan 10 cm. Pengukuran temperatur bagian bawah rak telur bertujuan untuk mengetahui pengaruh lampu bagian bawah terhadap temperatur pada rak telur. Ventilasi pada inkubator ditutup pada saat pengujian dengan tujuan agar meminimalkan pengaruh dari lingkungan. Pengambilan data dilakukan setiap 1 jam sekali selama 24 jam untuk setiap jarak. Letak termometer pada bagian atas dan pada bagian bawah seperti Gambar 3. Pengujian jarak lampu terhadap telur seperti Tabel 2.
Gambar 2 Jarak lampu terhadap telur
Gambar 3 Letak termometer pada permukaan bagian atas (kiri) dan permukaan bagian bawah (kanan)
7 Tabel 2 Perlakuan jarak lampu terhadap telur Perlakuan
Jarak Lampu yang Diberikan/Tanpa Lampu Menyala Air
P1
5 cm
P2
5 cm
P3
5 cm
P4
5 cm
Q1
10 cm
Q2
10 cm
Q3
10 cm
Q4
10 cm
9 (atas) 6 (bawah) 9 (atas) 6 (bawah) 9 (atas) 6 (bawah) 9 (atas) 6 (bawah) 9 (atas) 6 (bawah) 9 (atas) 6 (bawah) 9 (atas) 6 (bawah) 9 (atas) 6 (bawah)
Temperatur Permukaan yang Diukur
diberikan air
atas
diberikan air
bawah
tanpa air
atas
tanpa air
bawah
diberikan air
atas
diberikan air
bawah
tanpa air
atas
tanpa air
bawah
Pengujian Kelembaban Awal Pengujian yang dimaksudkan adalah pengujian kelembaban dalam ruang inkubator tanpa diberikan bak air di dalam inkubator dan pengujian kelembaban dalam ruang inkubator yang diberikan bak air di dalam inkubator dengan menggunakan higrometer. Ventilasi pada inkubator ditutup pada saat pengujian dengan tujuan agar meminimalkan pengaruh dari lingkungan. Perlakuan pengujian tersebut dimaksudkan untuk memberikan informasi nilai kelembaban sebelum diberikan bak air dan sesudah diberikan bak air. Pengujian dilakukan selama 24 jam dengan posisi jarak lampu sesuai dengan pengujian jarak lampu untuk pengujian kelembaban tanpa bak air dan dengan menggunakan bak air. Pengambilan data dimulai saat lampu dinyalakan, dilakukan selama 24 jam dan data diambil setiap 1 jam sekali. Pemetaan Temperatur Menggunakan Software Surfer 11 Data yang didapat dari masing-masing pengukuran, diolah dengan menggunakan software surfer 11 agar dapat dilihat sebaran temperatur dari inkubator. Dibutuhkan koordinat letak teremometer dan nilai dari temperatur agar temperatur inkubator dapat dipetakan. Hasil dari software surfer 11 berupa kontur temperatur dengan tingkatan warna tertentu.
8
Pengukuran Temperatur dan Kelembaban Selama Masa Inkubasi Pengukuran temperatur dan kelembaban merupakan proses akhir dimana telur telah diletakkan di dalam inkubator sampai telur tersebut menetas. Pengukuran temperatur dilakukan empat kali dalam sehari, yaitu pada pagi hari, siang, sore, dan malam hari karena pada saat saat itu mulai terjadi perubahan temperatur pada lingkungan yang dapat menyebabkan terjadinya perubahan temperatur pada inkubator. Pengukuran kelembaban dilakukan secara bersamaan saat pengukuran temperatur. Pengukuran temperatur dan kelembaban berlangsung sampai telur menetas. Persentase Daya Tetas Persentase keberhasilan dalam penetasan telur ditentukan oleh nilai daya tetas inkubator tersebut. 𝑑𝑎𝑦𝑎 𝑡𝑒𝑡𝑎𝑠 =
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑡𝑒𝑙𝑢𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑚𝑒𝑛𝑒𝑡𝑎𝑠 × 100% 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑡𝑒𝑙𝑢𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑚𝑎𝑠𝑢𝑘𝑘𝑎𝑛
9
HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Pembuatan Inkubator Kotak inkubator terbuat dari kayu lapis atau plywood yang terdiri dari kotak inkubator dan rak telur. Kotak inkubator berukuran 60 cm x 60 cm x 60 cm sedangkan rak telur berukuran 51 cm x 54 cm x 5 cm. Rak telur dapat menampung telur sebanyak 100 butir telur. Rak telur berada ditengah inkubator dengan jarak 20 cm dari alas inkubator. Lampu diletakan sebanyak 9 buah pada bagian atas dan 6 buah pada bagian bawah. Wadah penampung air terbuat dari bahan stainless steel berukuran 40 cm x 30 cm x 5 cm yang diletakan di bagian bawah rak telur. Foto hasil pembuatan inkubator seperti pada Gambar 4. Termostat yang digunakan merupakan buatan industri rumahan dengan tipe Termostat E103. Termostat diatur agar dapat menyala saat temperatur inkubator dibawah 37 ˚C dan padam saat temperatur inkubator berada diatas 38 ˚C. Termostat E103 menggunakan sensor temperatur LM35 dengan rentang temperatur 1 ˚C samapai100 ˚C. Kalibrasi Termostat E103 dengan menyesuaikan temperatur pada termometer yang menjadi acuan. Hasil Pengujian Jarak Lampu Terhadap Telur Hasil pengujian jarak lampu terhadap telur diperoleh data yang menunjukkan hubungan antara waktu saat dinyalakannya lampu dengan temperatur ruang inkubator. Letak termometer pada bagian atas permukaan rak telur dan permukaan bagian bawah rak telur seperti pada Gambar 3. Pengujian jarak 5 cm dilakukan sebanyak empat perlakuan ( Tabel 2 ) yaitu P1, P2, P3, dan P4, pengujian tersebut masing-masing dilakukan selama 24 jam. Hasil pengujian jarak 5 cm (data pada Lampiran 5, 6, 7, dan 8) ditunjukkan oleh Gambar 5 sampai Gambar 8. Pengujian jarak 10 cm dilakukan sebanyak empat perlakuan ( Tabel 2 ) yaitu Q1, Q2, Q3, dan Q4, pengujian tersebut masing-masing dilakukan selama 24 jam. Hasil pengujian jarak 10 cm (data pada Lampiran 9, 10, 11, dan 12) ditunjukkan oleh Gambar 9 sampai Gambar 12.
Gambar 4 Inkubator
TEMPERATUR (˚C)
10 39,5 39 38,5 38 37,5 37 36,5 36 35,5 35 34,5 34 33,5 33 32,5 32 31,5 31 30,5 30 29,5 29 28,5 28 27,5 27
T₁ T₂ T₃ T₄ T₅ T₆ T₇ T₈
0
20000
40000
60000
80000
100000
WAKTU (DETIK)
TEMPERATUR (˚C)
Gambar 5 Hasil pengukuran temperatur P1
39,5 39 38,5 38 37,5 37 36,5 36 35,5 35 34,5 34 33,5 33 32,5 32 31,5 31 30,5 30 29,5 29 28,5
T₁ T₂ T₃ T₄ T₅ T₆ T₇ T₈ T₉ T₁₀ T₁₁ T₁₂ 0
20000
40000 60000 WAKTU
80000
Gambar 6 Hasil pengukuran temperatur P2
100000
TEMPERATUR (˚C)
11 39 38,5 38 37,5 37 36,5 36 35,5 35 34,5 34 33,5 33 32,5 32 31,5 31 30,5 30 29,5 29 28,5 28 27,5
T₁ T₂ T₃ T₄ T₅ T₆ T₇ T₈
0
20000
40000
60000
80000
100000
WAKTU (DETIK)
Gambar 7 Hasil pengukuran temperatur P3
39 38,5 38 37,5 37 36,5 36 35,5 35 34,5 34 33,5 33 32,5 32 31,5 31 30,5 30 29,5 29 28,5 28 27,5
T₁ T₂ T₃
TEMPERATUR (˚C)
T₄ T₅ T₆ T₇ T₈ T₉ T₁₀ T₁₁ T₁₂
0
20000
40000 60000 WAKTU (DETIK)
80000
Gambar 8 Hasil pengukuran temperatur P4
100000
TEMPERATUR (˚C)
12 39,5 39 38,5 38 37,5 37 36,5 36 35,5 35 34,5 34 33,5 33 32,5 32 31,5 31 30,5 30 29,5 29 28,5 28
T₁ T₂ T₃ T₄ T₅ T₆ T₇ T₈
0
20000
40000
60000
80000
100000
WAKTU (DETIK)
TEMPERATUR (˚C)
Gambar 9 Hasil pengukuran temperatur Q1
39 38,5 38 37,5 37 36,5 36 35,5 35 34,5 34 33,5 33 32,5 32 31,5 31 30,5 30 29,5 29 28,5 28 27,5
T₁ T₂ T₃ T₄ T₅ T₆ T₇ T₈ T₉ T₁₀ T₁₁ T₁₂ 0
20000
40000 60000 WAKTU (DETIK)
80000
Gambar 10 Hasil pengukuran temperatur Q2
100000
TEMPERATUR (˚C)
13
39 38,5 38 37,5 37 36,5 36 35,5 35 34,5 34 33,5 33 32,5 32 31,5 31 30,5 30 29,5 29 28,5
T₁ T₂ T₃ T₄ T₅ T₆ T₇ T₈
0
20000
40000 60000 WAKTU (DETIK)
80000
100000
TEMPERATUR (˚C)
Gambar 11 Hasil pengukuran temperatur Q3
38 37,5 37 36,5 36 35,5 35 34,5 34 33,5 33 32,5 32 31,5 31 30,5 30 29,5 29 28,5
T₁ T₂ T₃ T₄ T₅ T₆ T₇ T₈ T₉ T₁₀ T₁₁ T₁₂
0
20000
40000 60000 WAKTU (DETIK)
80000
Gambar 12 Hasil pengukuran temperatur Q4
100000
14 Dari 8 grafik tersebut dapat di lihat terjadi perbedaan termperatur antara yang diberikan air dan yang tidak diberikan air. Pada pengujian jarak 5 cm, perlakuan P1 (data Lampiran 5) memiliki temperatur tertinggi sebesar 38.8 °C dan temperatur terendah sebesar 36.1 °C . Temperatur rata-rata tertinggi berada pada daerah sekitar T₈ sebesar 38.5 °C dan temperatur rata-rata terendah pada daerah sekitar T₅ sebesar 36.3 °C. Perlakuan P1 secara keseluruhan memiliki temperatur rata-rata sebesar 37.5 °C. Perlakuan P2 (data Lampiran 6) memiliki temperatur tertinggi sebesar 38.9 °C dan temperatur terendah sebesar 35.8 °C. Temperatur rata-rata tertinggi berada pada daerah sekitar T₈ sebesar 37.9 °C dan temperatur rata-rata terendah pada daerah sekitar T₁₀ sebesar 35.9 °C. Perlakuan P2 secara keseluruhan memiliki temperatur rata-rata sebesar 36.7 °C. Perlakuan P3 (data Lampiran 7) memiliki temperatur tertinggi sebesar 38.0 °C dan temperatur terendah sebesar 34.4 °C. Temperatur rata-rata tertinggi berada pada daerah sekitar T₁ sebesar 37.4 °C dan temperatur rata-rata terendah pada daerah sekitar T₆ sebesar 36.0 °C. Perlakuan P3 secara keseluruhan memiliki temperatur rata-rata sebesar 36.6 °C. Perlakuan P4 (data Lampiran 8) memiliki temperatur tertinggi sebesar 38.1 °C dan temperatur terendah sebesar 35.8 °C. Temperatur rata-rata tertinggi berada pada daerah sekitar T₈ sebesar 38.0 °C dan temperatur rata-rata terendah pada daerah sekitar T₁₀ sebesar 36.1 °C. Perlakuan P4 secara keseluruhan memiliki temperatur rata-rata sebesar 36.7 °C. Data yang digunakan pada perlakuan P1, P2, P3, dan P4 untuk nilai tertinggi, terendah, rata-rata tertinggi, rata-rata terendah, dan rata-rata secara keseluruhan adalah data dari waktu satu jam pertama sampai 24 jam tanpa menggunakan data waktu awal (detik ke-0). Perbandingan perlakuan P1 dan P3 terlihat pada nilai rata-rata keseluruhan, rata- rata keseluruhan P1 lebih besar dibandingkan P3. Adanya penguapan air dari wadah penampungan air pada inkubator menaikan temperatur rata-rata keseluruhan pada perlakuan P1. Perbandingan perlakuan P2 dan P4 pada nilai rata-rata keseluruhan menunjukkan nilai yang sama. Penguapan air dari wadah penampung air pada inkubator tidak memberikan pengaruh pada nilai rata-rata keseluruhan P2. Hasil dari pengujian pada jarak 5 cm masih terdapat temperatur yang berada di bawah 37.0 °C dan terdapat temperatur yang berada di atas 38.0 °C pada permukaan bagian atas rak telur. Pada pengujian jarak 10 cm, perlakuan Q1 (data Lampiran 9) memiliki temperatur tertinggi sebesar 38.6 °C dan temperatur terendah sebesar 36.5 °C . Temperatur rata-rata tertinggi berada pada daerah sekitar T₈ sebesar 38.1 °C dan temperatur rata-rata terendah pada daerah sekitar T₄ sebesar 36.9 °C. Perlakuan Q1 secara keseluruhan memiliki temperatur rata-rata sebesar 37.5 °C. Perlakuan Q2 (data Lampiran 10) memiliki temperatur tertinggi sebesar 38.1 °C dan temperatur terendah sebesar 36.2 °C. Temperatur rata-rata tertinggi berada pada daerah sekitar T₉ sebesar 37.9 °C dan temperatur rata-rata terendah pada daerah sekitar T₁ sebesar 36.3 °C. Perlakuan Q2 secara keseluruhan memiliki temperatur rata-rata sebesar 36.8 °C. Perlakuan Q3 (data Lampiran 11) memiliki temperatur tertinggi sebesar 38.4 °C dan temperatur terendah sebesar 36.2 °C. Temperatur rata-rata tertinggi berada pada daerah sekitar T₈ sebesar 38.1 °C dan temperatur rata-rata terendah pada daerah sekitar T₄ sebesar 36.3 °C. Perlakuan Q3 secara keseluruhan memiliki temperatur rata-rata sebesar 37.2 °C. Perlakuan Q4 (data Lampiran 12) memiliki temperatur tertinggi sebesar 37.4 °C dan temperatur terendah sebesar 36.0 °C. Temperatur rata-rata tertinggi berada pada daerah sekitar T₂ sebesar 37.2 °C dan
15 temperatur rata-rata terendah pada daerah sekitar T₄ sebesar 36.2 °C. Perlakuan Q4 secara keseluruhan memiliki temperatur rata-rata sebesar 36.6 °C. Data yang digunakan pada perlakuan Q1, Q2, Q3, dan Q4 untuk nilai tertinggi, terendah, ratarata tertinggi, rata-rata terendah, dan rata-rata secara keseluruhan adalah data dari waktu satu jam pertama sampai 24 jam tanpa menggunakan data waktu awal (detik ke-0). Perbandingan perlakuan Q1 dan Q3 terlihat pada nilai rata-rata keseluruhan, rata- rata keseluruhan Q1 lebih besar dibandingkan Q3. Perbandingan perlakuan Q2 dan Q4 pada nilai rata-rata keseluruhan menunjukkan perlakuan Q2 memiliki nilai temperatur rata-rata keseluruhan lebih besar dari pada nilai temperatur rata-rata pada Q4. Penguapan air pada wadah penampungan air memberikan penambahan uap air pada ruang inkubator yang menyebabkan terjadinya kenaikan temperatur rata-rata keseluruhan pada Q1 dan Q2. Hasil dari pengujian pada jarak 10 cm masih terdapat temperatur yang berada di bawah 37.0 °C dan terdapat temperatur yang berada di atas 38.0 °C pada permukaan bagian atas rak telur. Perbandingan antara perlakuan P1 dengan Q1, perlakuan P1 dan Q1 memiliki nilai rata-rata keseluruhan yang sama sebesar 37.5 °C. Perlakuan P1 memiliki selang antara 36.1 °C - 38.8 °C sedangkan Q1 memiliki selang antara 36.5 °C 38.6 °C. Perlakuan P1 memiliki selang lebih lebar dibandingkan selang perlakuan Q1. Perbandingan antara perlakuan P2 dengan Q2, perlakuan Q2 memiliki nilai rata-rata keseluruhan lebih tinggi dibandingkan perlakuan P2. Perlakuan P2 memiliki selang antara 35.8 °C - 38.9 °C, sedangkan pelakuan Q2 memiliki selang antara 36.2 °C - 38.1 °C. Perlakuan P2 memiliki selang lebih lebar dibandingkan selang perlakuan Q2. Perbandingan antara perlakuan P3 dengan Q3, perlakuan Q3 memiliki nilai temperatur rata-rata keseluruhan lebih besar dibandingkan P3. Perlakuan P3 memiliki selang antara 34.4 °C – 38.0 °C, sedangkan pelakuan Q3 memiliki selang antara 36.2 °C - 38.4 °C. Perlakuan P3 memiliki selang lebih lebar dibandingkan selang perlakuan Q3. Perbandingan antara perlakuan P4 dengan Q4, perlakuan P4 memiliki nilai temperatur rata-rata keseluruhan lebih besar dibandingkan Q4. Perlakuan P4 memiliki selang antara 35.8 °C - 38.1 °C, sedangkan pelakuan Q4 memiliki selang antara 36.0 °C - 37.4 °C. Perlakuan P4 memiliki selang lebih lebar dibandingkan selang perlakuan Q4. Pengujian jarak 10 cm memiliki selang temperatur lebih kecil dibandingkan pengujian jarak 5 cm. Pada perlakuan P1 nilai temperatur pada daerah sekitar T₇ dan T₈ melebihi 38 °C, sedangkan pada daerah sekitar T₅ temperaturnya kurang dari 37 °C. Pada perlakuan P2, permukaan bagian bawah rak telur daerah sekitar T₈ dan T₉ memiliki temperatur yang lebih tinggi dibandingkan yang daerah lainnya, disebabkan perngaruh dari lampu bagian bawah. Daerah sekitar T₈ dan T₉ berada tepat di atas lampu bagian bawah. Daerah selain T₈ dan T₉ memiliki temperatur dengan rentang antara 36 °C sampai 36.8 °C. Pada perlakuan P3 nilai temperatur daerah dekat T₃, T₄, T₅, T₆, dan T₈ kurang dari 37 °C. Pada perlakuan P4, permukaan bagian bawah rak telur daerah sekitar T₈ memiliki temperatur yang lebih tinggi dibandingkan yang daerah lainnya, disebabkan pengaruh dari lampu bagian bawah. Pada perlakuan Q1 nilai temperatur daerah sekitar T₄ kurang dari 37 °C, sedangkan daerah lainnya memiliki rentang diantara 37 °C sampai 38 °C. Pada perlakuan Q2, daerah sekitar T₂, T₈, dan T₉ memiliki temperatur yang lebih tinggi dibandingkan yang daerah lainnya. Daerah selain T₂, T₈, dan T₉ memiliki temperatur dengan rentang antara 36.3 °C sampai 36.8 °C. Pada perlakuan Q3 nilai temperatur daerah dekat T₃, T₄, T₅, dan T₆ kurang dari 37 °C, sedangkan daerah dekat T₈ memiliki
16 temperatur lebih dari 38 °C . Pada perlakuan Q4, daerah sekitar T₂ memiliki temperatur yang lebih tinggi dibandingkan daerah lainnya. Hasil pengujian jarak 5 cm dan 10 cm cm masih terdapat temperatur yang berada di bawah 37.0 °C dan terdapat temperatur yang berada di atas 38.0 °C pada permukaan bagian atas rak telur. Perlakuan tambahan mengikuti konfigurasi jarak lampu untuk persiapan masa inkubasi dapat dilihat pada Gambar 16. Konfigurasi jarak lampu tersebut diambil berdasarkan dasarnya data dari pengujian jarak 5 cm dan 10 cm. Jarak lampu bagian bawah 5 cm dari permukaan rak bagian bawah bertujuan untuk meningkatkan penguapan air karena berada sejajar dengan wadah penampung air sehingga dapat meningkatkan kelembaban. Letak termometer pada bagian atas permukaan rak telur dan permukaan bagian bawah rak telur seperti pada Gambar 3. Perlakuan tambahan untuk persiapan masa inkubasi seperti Tabel 3, masing-masing perlakuan dilakukan selama 24 jam pengambilan data dilakukan setiap satu jam sekali. Hasil pengujian tersebut ditunjukkan pada Gambar 14 dan Gambar 15. Tabel 3 Pengujian jarak terhadap telur untuk persiapan masa inkubasi Perlakuan Jarak Lampu Diberikan/Tanpa Temperatur Lampu yang Air Permukaan Menyala yang Diukur M1
5 cm dan 10 cm
9 (atas) 6 (bawah)
diberikan air
Atas
M2
5 cm dan 10 cm
9 (atas) 6 (bawah)
diberikan air
Bawah
Gambar 13 Konfigurasi jarak lampu untuk persiapan masa inkubasi
TEMPERATUR (˚C)
17
39 38,5 38 37,5 37 36,5 36 35,5 35 34,5 34 33,5 33 32,5 32 31,5 31 30,5 30 29,5 29 28,5 28 27,5 27
T₁ T₂ T₃ T₄ T₅ T₆ T₇ T₈
0
20000
40000 60000 WAKTU (DETIK)
80000
100000
TEMPERATUR (˚C)
Gambar 14 Hasil pengukuran temperatur M1
39,5 39 38,5 38 37,5 37 36,5 36 35,5 35 34,5 34 33,5 33 32,5 32 31,5 31 30,5 30 29,5 29 28,5 28 27,5
T₁ T₂ T₃ T₄ T₅ T₆ T₇ T₈ T₉ T₁₀ T₁₁ T₁₂
0
20000
40000
60000
80000
WAKTU (DETIK)
Gambar 15 Hasil pengukuran temperatur M2
100000
18
Pengujian jarak terhadap telur untuk persiapan masa inkubasi, Perlakuan M1 (data Lampiran 13) memiliki temperatur tertinggi sebesar 38.2 °C dan temperatur terendah sebesar 36.9 °C . Temperatur rata-rata tertinggi berada pada daerah sekitar T₂ sebesar 37.9 °C dan temperatur rata-rata terendah pada daerah sekitar T₄ sebesar 37.1 °C. Perlakuan M1 secara keseluruhan memiliki temperatur rata-rata sebesar 37.5 °C. Perlakuan M1 memiliki selang antara 36.9 °C - 38.2 °C mendekati selang temperatur optimum untuk penetasan telur yaitu 37.0 °C – 38.0 °C. Perlakuan M2 (data Lampiran 14) memiliki temperatur tertinggi sebesar 38.7 °C dan temperatur terendah sebesar 35.9 °C . Temperatur rata-rata tertinggi berada pada daerah sekitar T₈ sebesar 38.2 °C dan temperatur rata-rata terendah pada daerah sekitar T₁₀ sebesar 36.1 °C. Perlakuan M1 secara keseluruhan memiliki temperatur rata-rata sebesar 36.8 °C. Perlakuan M1 memiliki selang antara 35.9 °C - 38.7 °C. Data yang digunakan pada perlakuan M1 dan M2 untuk nilai tertinggi, terendah, rata-rata tertinggi, rata-rata terendah, dan rata-rata secara keseluruhan adalah data dari waktu satu jam pertama sampai 24 jam tanpa menggunakan data waktu awal (detik ke-0). Hasil Pengujian Kelembaban Awal
KELEMBABAN (%)
Kelembaban relatif pada penetasan telur ayam sebesar 55% sampai 60% pada 1 sampai 18 hari penetasan dan 65% sampai 70% untuk 3 hari terakhir.² Pada pengujian kelembaban, alat yang digunakan untuk mengukur kelembaban adalah higrometer. Higrometer diletakkan tepat di tengah permukaan atas rak telur agar dapat mengetahui kelembaban di sekitar telur saat masa inkubasi, dengan asumsi bahwa kelembabannya merata ke seluruh ruang inkubator. Pengujian kelembaban dilakukan selama 24 jam dan data diambil pada setiap 1 jam sebanyak dua perlakuan untuk setiap jarak, yaitu diberikan air dan tanpa diberikan air. Hasil dari pengujian kelembaban pada jarak 5 cm, 10 cm, dan jarak lampu campuran untuk persiapan masa inkubasi, kelembaban ruang inkubator sudah memenuhi persyaratan yang diperlukan dalam penetasan telur. Kelembaban dengan diberikan wadah penampungan air lebih besar dibandingkan dengan tidak diberikan wadah penampungan air karena adanya proses penguapan air. Hasil pengujian jarak 5 cm, 10 cm, dan jarak lampu campuran ditunjukkan pada Gambar 16 sampai Gambar 18. 95 90 85 80 75 70 65 60 55 50 45
diberikan air tanpa diberikan air
0
20000
40000
60000
80000
100000
WAKTU (DETIK)
Gambar 16 Hasil pengujian kelembaban jarak lampu 5 cm terhadap rak telur
KELEMBABN (%)
19 95 90 85 80 75 70 65 60 55 50 45
diberikan air tanpa diberikan air
0
20000
40000
60000
80000
100000
WAKTU (DETIK)
KELEMBABAN (%)
Gambar 17 Hasil pengujian kelembaban jarak lampu 10 cm terhadap rak telur
95 90 85 80 75 70 65 60 55 50 45
diberikan air tanpa diberikan air
0
20000
40000
60000
80000
100000
WAKTU (DETIK)
Gambar 18 Hasil pengujian kelembaban jarak campuran terhadap rak telur
Hasil pengujian kelembaban jarak lampu 5 cm terhadap rak telur (data Lampiran 14), kelembaban terendah pada perlakuan dengan diberikan air sebesar 60%, sedangkan tanpa diberikan air sebesar 51%. Hasil pengujian kelembaban jarak lampu 10 cm terhadap rak telur (data Lampiran 15), kelembaban terendah pada perlakuan dengan diberikan air sebesar 60%, sedangkan tanpa diberikan air sebesar 52%. Hasil pengujian kelembaban jarak campuran terhadap rak telur (data Lampiran 16), kelembaban terendah pada perlakuan dengan diberikan air sebesar 62%, sedangkan tanpa diberikan air sebesar 46%. Kelembaban nisbi di daerah Bogor cukup tinggi kurang lebih 70%,¹¹ mempengaruhi kelembaban nisbi dalam ruang inkubator. Kelembaban jenuh selama 24 jam saat lampu dinyalakan pada ruang inkubator cukup tinggi karena adanya pengaruh dari lingkungan.
20 Hasil Pemetaan Temperatur Menggunakan Software Surfer 11 Data hasil pengujian jarak terhadap telur, kemudian diolah menggunakan software surfer 11 untuk melihat sebaran temperatur disetiap wilayah permukaan rak telur. Surfer 11 membutuhkan nilai koordinat dari setiap termometer dan besarnya nilai temperatur yang diukur. Hasil pengujian jarak 5 cm, 10 cm, dan jarak campuran ditunjukkan oleh Gambar 19 sampai Gambar 28 . Hasil dari pengujian jarak 5 cm dan 10 cm terhadap lampu pada permukaan rak telur bagian atas menunjukkan sebaran temperatur yang kurang merata pada setiap daerah permukaan rak telur, masih terdapat daerah yang temperaturnya kurang dari rentang 37 ˚C sampai 38 ˚C. Pada pengujian jarak campuran sudah memenuhi persyaratan untuk penetasan telur ayam. Pada setiap daerah permukaan rak telur bagian atas temperaturnya antara 37 ˚C dan 38 ˚C. Hasil pemetaan temperatur menggunakan software surfer 11, pada perlakuan P1 temperatur terendah terletak pada koordinat (44.9 , 4.1) sebesar 36.3˚C dan temperatur tertinggi terletak pada koordinat (26.9 , 40.2) sebesar 38.5 ˚C. Perlakuan P2 temperatur terendah terletak pada koordinat (24.5 , 51) sebesar 35.9˚C dan temperatur tertinggi terletak pada koordinat (3.4 , 27.5) sebesar 37.9 ˚C. Perlakuan P3 temperatur terendah terletak pada koordinat (5.5 , 47.6) sebesar 35.9˚C dan temperatur tertinggi terletak pada koordinat (26.4 , 13) sebesar 37.4 ˚C. Perlakuan P4 temperatur terendah terletak pada koordinat (24.5 , 51) sebesar 36.0˚C dan temperatur tertinggi terletak pada koordinat (3.4 , 27.5) sebesar 38.0 ˚C. Perlakuan Q1 temperatur terendah terletak pada koordinat (8.1 , 6.1) sebesar 36.8˚C dan temperatur tertinggi terletak pada koordinat (26.9 , 40.2) sebesar 38.1 ˚C. Perlakuan Q2 temperatur terendah terletak pada koordinat (26.4 , 13) sebesar 36.3˚C dan temperatur tertinggi terletak pada koordinat (48 , 27.2) sebesar 37.8 ˚C. Perlakuan Q3 temperatur terendah terletak pada koordinat (5.5,4.1) sebesar 36.2 ˚C dan temperatur tertinggi terletak pada koordinat (26.9 , 40.2) sebesar 38.1 ˚C. Perlakuan Q4 temperatur terendah terletak pada koordinat (8.1 , 6.1) sebesar 36.1˚C dan temperatur tertinggi terletak pada koordinat (17.2 , 28) sebesar 38.1 ˚C. Perlakuan M1 temperatur terendah terletak pada koordinat (8.1 , 6.1) sebesar 37.1˚C dan temperatur tertinggi terletak pada koordinat (17.2 , 28) sebesar 37.9˚C.Perlakuan Q4 temperatur terendah terletak pada koordinat (24.5 , 51) sebesar 36.0˚C dan temperatur tertinggi terletak pada koordinat (3.4 , 27.5) sebesar 38.2 ˚C. Daerah yang memiliki temperatur tinggi ditandai dengan warna yang lebih gelap, sedangkan daerah yang berwarna terang memiliki temperatur lebih rendah. Pada perlakuan M1 terlihat bahwa warna dari kontur rak telur sudah hampir sama, ini menunjukkan bahwa sebaran temperatur pada permukaan rak telur bagian atas pada perlakuan M1 sudah hampir merata.
21
Gambar 19 Sebaran temperatur P1
Gambar 20 Sebaran temperatur P2
22
Gambar 21 Sebaran temperatur P3
Gambar 22 Sebaran temperatur P4
23
Gambar 23 Sebaran temperatur Q1
Gambar 24 Sebaran temperatur Q2
24
Gambar 25 Sebaran temperatur Q3
Gambar 26 Sebaran temperatur Q4
25
Gambar 27 Sebaran temperatur M1
Gambar 28 Sebaran temperatur M2
26 Hasil Pengukuran Temperatur dan Kelembaban Selama Masa Inkubasi Inkubator diletakkan di sebuah ruangan agar terhindar dari perubahan temperatur dan kelembaban secara drastis. Jarak lampu yang dipakai oleh inkubator adalah jarak lampu campuran yaitu jarak lampu 5 cm dan jarak lampu 10 seperti pada Gambar 16. Sebelum telur dimasukkan ke dalam inkubator, temperatur inkubator dijaga agar konstan dengan rentang 37 ˚C sampai 38 ˚C selama kurang lebih 2 jam sebelum telur dimasukkan. Telur yang telah disediakan sebanyak 50 butir telur ayam arab. Sebelum telur dimasukkan, telur disimpan dengan temperatur yang rendah dan kelembaban yang tinggi kerena temperatur yang rendah dapat memperlambat perkembangan embrio sampai telur siap untuk dimasukkan kedalam inkubator, sedangkan kelembaban yang tinggi akan mengurangi proses penguapan pada telur.² Telur diberikan tanda “X” pada satu sisi dan tanda “O” pada sisi belakang atau berlawanan, tanda tersebut berguna untuk memudahkan dalam mengetahui posisi akhir pada saat proses pemutaran telur selama masa inkubasi. Posisi telur pada inkubator seperti pada Gambar 29 dan letak termometer seperti Gambar 3 (kiri). Hasil pengukuran temperatur selama masa inkubasi ditunjukkan oleh Gambar 30. Termometer 2 (T₂), Termometer 7 (T₇),dan Termometer 8 (T₈) adalah termometer yang berada dekat telur di dalam ruang inkubator, sedangkan Termometer 1 atau termostat (T₁), Termometer 3 (T₃), Termometer 4 (T₄), Termometer 5 (T₅), dan Termometer 6 (T₆) termometer sebagai kontrol temperatur dalam ruang inkubator. Pada awal masa inkubasi temperatur yang berada didekat telur mejadi rendah sedangkan temperatur yang berada ruang inkubator umumnya meningkat. Pada hari ke-12 terjadi perkembangan embrio dari telur yang ditandai dengan naiknya temperatur pada T₂, T₇, dan T₈. Embrio pada telur berkembang terus sampai pada hari ke-20 ditandai dengan meningkatnya temperatur pada T₂, T₇, dan T₈. Pada hari ke-20 telur mulai menetas, temperatur pada T₂, T₇, dan T₈ mulai mengalami penurunan. Sebaran temperatur pada masa inkubasi ditunjukkan oleh Gambar 31 sampai Gambar 35.
Gambar 29 Posisi telur pada inkubator
27
39,5
TEMPERATUR RATA - RATA PER HARI SELAMA MASA INKUBASI
39 T₁
TEMPERATUR (˚C)
38,5
T₂ 38
T₃ T₄
37,5
T₅ 37
T₆ T₇
36,5
T₈ 36 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10111213141516171819202122232425 WAKTU (HARI)
Gambar 30 Temperatur selama masa inkubasi
Gambar 31 Hari ke-1 masa inkubasi
28
Gambar 32 Hari ke-5 masa inkubasi
Gambar 33 Hari ke-13 masa inkubasi
29
Gambar 34 Hari ke-20 masa inkubasi
Gambar 35 Hari ke-21 masa inkubasi
30
KELEMBABAN (%)
Pengamatan perkembangan embrio terlihat dari kenaikan temperatur pada T₂, T₇, dan T₈. Hari ke-1 masa inkubasi, pada koordinat (17.2 , 28), (36.7 , 24.6), dan (26.9 , 40.2) masing-masing memiliki temperatur 37.2 ˚C, 37.1 ˚C, dan 37.4 ˚C. Temperatur pada daerah sekitar koordinat tersebut lebih rendah dibandingkan yang lain. Hari ke-5 masa inkubasi, pada koordinat (17.2 , 28), (36.7 , 24.6), dan (26.9 , 40.2) masing-masing memiliki temperatur 37.6 ˚C, 37.6 ˚C, dan 37.5 ˚C.Temperatur pada koordinat tersebut mengalami kenaikan disebabkan adanya perkembangan embrio. Pada hari ke-5 masa penetasan mulai terbentuk jaringan reproduksi.¹² Hari ke-13 masa inkubasi, pada koordinat (17.2 , 28), (36.7 , 24.6), dan (26.9 , 40.2) masing-masing memiliki temperatur 38.5 ˚C, 38.0 ˚C, dan 37.8 ˚C. Temperatur pada daerah sekitar koordinat tersebut lebih tinggi dibandingkan temperatur yang lain. Pada hari ke-13 masa penetasan ayam, mulai terbentuk tubuh bagian bawah mulai terbentuk, mata, dan sisik pada kaki. ¹² Hari ke-20 masa inkubasi, pada koordinat (17.2 , 28), (36.7 , 24.6), dan (26.9 , 40.2) masing-masing memiliki temperatur 39.5 ˚C, 39.1 ˚C, dan 39.0 ˚C. Temperatur pada hari ke-20 merupakan temperatur tertinggi dari masa inkubasi, karena sudah terdapat ayam yang menetas pada hari tersebut. Hari ke-21 masa inkubasi, pada koordinat (17.2 , 28), (36.7 , 24.6), dan (26.9 , 40.2) masing-masing memiliki temperatur 37.6 ˚C, 37.4 ˚C, dan 37.2 ˚C. Temperatur mulai menurun kembali, karena hanya sedikit telur yang masih tersisa. Kelembaban pada masa inkubasi dijaga agar tetap konstan. Pemanasan lampu dalam inkubator, temperatur dan kelembaban linkungan, dan juga volume air pada wadah penampung air dalam inkubator merupakan faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya fluktuasi kelembaban dalam inkubator.
95 90 85 80 75 70 65 60 55 50 45
Kelembaban rata-rata per hari inkubator Kelembaban rata-rata per hari ruang
0
2
4
6
8 10 12 14 16 18 20 22 24 WAKTU (HARI)
Gambar 36 Hasil pengukuran kelembaban rata-rata per hari selama masa inkubasi
31 Hasil Persentase Daya Tetas Persentase keberhasilan dalam penetasan telur ditentukan oleh nilai daya tetas inkubator tersebut. 𝑑𝑎𝑦𝑎 𝑡𝑒𝑡𝑎𝑠 =
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑡𝑒𝑙𝑢𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑚𝑒𝑛𝑒𝑡𝑎𝑠 × 100% 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑡𝑒𝑙𝑢𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑚𝑎𝑠𝑢𝑘𝑘𝑎𝑛
Jumlah telur yang dimasukkan ke dalam inkubator pada penelitian ini sebanyak 50 butir telur ayam arab. Sedangkan, jumlah telur yang menetas sebanyak 45 butir telur. Inkubator memiliki daya tetas sebesar 90 %. Daya tetas yang rendah dapat disebabkan umur telur yang digunakan terlalu lama (telah disimpan lebih dari satu minggu), temperature selama penetasan tidak stabil atau fruktuasi, dan kelembaban pada inkubator tidak sesuai.⁶
32
SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Letak posisi dan jarak lampu sebagai sumber pemanas pada rancangan inkubator mempengaruhi pemerataan temperatur pada inkubator. Termostat membantu mempertahankan temperatur dengan rentang 37 °C sampai 38 °C, jika temperatur inkubator kurang dari 37°C maka lampu akan menyala dan jika temperatur lebih dari 38°C maka lampu akan mati. Pada pengujian jarak 5 cm, perlakuan P1 memiliki temperatur rata-rata secara menyeluruh lebih tinggi dibandingkan dengan P3. Pada P1 dan P3 masih terdapat daerah yang temperaturnya dibawah 37 °C dan diatas 38 °C. Perbandingan temperatur rata-rata pada perlakuan P2 dan P4 memiliki nilai perbandingan yang sama. P2 memiliki nilai temperatur rata-rata sebesar 36.7 °C, sedangkan P4 memiliki nilai temperatur rata-rata sebesar 36.7 °C. Lampu bagian bawah memiliki pengaruh untuk menaikan temperatur pada permukaan bagian bawah. Pada pengujian jarak 10 cm, perlakuan Q1 memiliki temperatur rata-rata secara menyeluruh lebih tinggi dibandingkan dengan Q3. Pada Q1 dan Q3 masih terdapat daerah yang temperaturnya dibawah 37 °C dan diatas 38 °C. Perbandingan temperatur rata-rata pada perlakuan Q2 dengan Q4, Q2 memiliki temperatur ratarata yang lebih tinggi dibandingkan Q4. Q2 memiliki nilai temperatur rata-rata sebesar 36,8 °C, sedangkan Q4 memiliki nilai temperatur rata-rata sebesar 36,6°C. Perbandingan tersebut menunjukkan adanya pengaruh pemberian air pada inkubator dengan perubahan temperatur pada inkubator. Kelembaban dengan rentang antara 55% sampai 70 % didapatkan dengan cara memberikan wadah penampung air. Kelembaban pada pengujian jarak 5cm dan pada jarak 10 cm dengan diberikan air memiliki nilai kelembaban konstan yang sama yaitu pada 60%. Pada pengujian jarak campuran untuk persiapan masa inkubasi kelembaban konstan pada nilai 62%. Kelembaban tanpa diberikan air unuk jarak 5 cm, jarak 10 cm, dan jarak campuran masing-masing memiliki nilai kelembaban konstan sebesar 51%, 52%, dan 46%. Pada masa inkubasi embrio telur mengalami perkembangan pada hari ke-12 ditandai dengan naiknya temperatur pada termometer yang berada di dekat telur. Pada hari ke-20 telur mulai menetas, temperatur tertinggi pada masa inkubasi. Saran Untuk pengembangan lebih lanjut, sistem pengambilan data yang dilakukan menggunakan sistem otomatis. Penggunaan termometer yang lebih banyak dapat memberikan sebaran temperatur yang lebih akurat. Pengaturan kelembaban sebaiknya digunakan alat penyemprot otomatis agar kelembaban ruang inkubator terjaga. Penggunaan sumber energi cadangan sangat diperlukan agar aliran listrik tetap terjaga.
33
DAFTAR PUSTAKA 1. S Alex. Pedoman Sukses Budidaya Ayam Petelur. Yogyakarta: Pustaka Baru Press. 2. Hermawan, Rudi. Rahasia Membuat Inkubator Berkualitas Kiat Menetaskan Unggas & Membuat Inkubator Sendiri. Yogyakarta: Pustaka Baru Press 3. Wilson, H. R. Physiological requirements of the developing embryo: Temperature and turning. Chapter 9. Pages 145–156 in: Avian Incubation. S. G. Tullett, ed. Butterworth-Heinemann, London, UK. 1991 4. Suharno, Bambang. Beternak Itik secara Intensif. Jakarta: Penebar Swadaya. 2002. 5. Sugiharto, Eddy. Meningkatkan Keuntungan Berternak puyuh. Jakarta: AgroMedia Pustaka. 2005. 6. Wakhid, Abdul. Buku Pintar dan Bisnis Itik. Jakarta: AgroMedia Pustaka. 2010. 7. Handoko. Klimatologi Dasar. Jakarta: PT Dunia Pusaka Jaya. 1995. 8. Tirto H, Isman. Kiat Sukses Menetaskan Telur Ayam. Jakarta: AgroMedia Pustaka. 2010. 9. Giancoli, Douglas C. Fisika Edisi Kelima Jilid 1. Jakarta: Erlangga. 2001. 10. Ghosh, Arun K. Introduction to Measurement and Instrumentation, 3rd ed. New Delhi: PHI Learning Private Limited. 2009. 11. Pemerintah Kota Bogor. Kota Bogor. http://www.kotabogor.go.id/. 2013. 12. Pescatore T, Cantor A, Jacob J. Development of the chick. Di dalam: Smith MS, editor. cooperative extension service [Internet].[waktu dan tempat pertemuan tidak diketahui]. Lexington (US): University of Kentucky. hlm 1-4; [diunduh 2014 jan 10]. Tersedia pada: http://www2.ca.uky.edu/smallflocks/Factsheets/Development_of_the_ch ick.pdf. 2011
34
LAMPIRAN Lampiran 1 Diagram Alir Penelitian
mulai
Studi Pustaka dan Perumusan
Pembuatan design inkubator
Penyediaan bahan
Pembuatan inkubator
Pengujian jarak lampu terhadap telur
Pengujian kelembaban
Pemetaan temperatur ruang
Persiapan masa inkubasi
Pengukuran temperatur dan kelembaban selama masa inkubasi
Pengolahan data
Analisis data
Penyusunan Tugas Akhir dan Laporan
35
Lampiran 2 Jadwal Kegiatan Penelitian Bulan II Kegiatan Penelitian Bulan I Telaah Pustaka Pembuatan Proposal Design inkubator Pembuatan kotak inkubator Pengukuran jarak lampu Pengukuran kelembaban awal Pengujian kelembaban awal Pengujian kestabilan suhu dan kelembaban Pengukuran suhu dan kelembaban Pengolahan data Pembuatan laporan Lampiran 3 Data Sheet Thermostats E103
Bulan III
Bulan VI
Bulan V
36 Lampiran 4 Data Sheet Termometer (kiri) dan Hyrometer (kanan)
Lampiran 5 Data temperatur P1 t T₁ T₂ T₃ T₄ T₅ T₆ T₇ T₈ (detik) (˚C) (˚C) (˚C) (˚C) (˚C) (˚C) (˚C) (˚C) 0 28.9 29.1 29.3 29.1 28.2 29.3 29.1 28.5 3600 37.2 37.4 37.9 37.5 36.8 37.9 37.9 38.3 7200 37.7 37.4 37.8 37.3 36.8 37.9 38.2 38.8 10800 36.9 37.2 37.2 36.8 36.3 37.9 38.0 38.9 14400 37.6 37.6 37.5 37.1 36.3 37.5 38.1 38.5 18000 37.0 37.2 37.1 36.8 36.2 37.3 37.9 38.9 21600 37.9 37.5 37.6 37.2 36.5 37.6 38.1 38.8 25200 37.2 37.3 37.5 36.9 36.2 37.5 37.9 38.1 28800 37.1 37.2 37.1 36.8 36.1 37.2 37.8 38.1 32400 37.9 37.5 37.6 37.2 36.5 37.6 38.2 38.8 36000 37.8 37.4 37.5 37.1 36.4 37.6 38.1 38.9 39600 37.9 37.5 37.6 37.2 36.5 37.6 38.2 38.4 43200 37.5 37.5 37.5 37.2 36.4 37.5 38.1 38.6 46800 37.5 37.3 37.3 37.0 36.3 37.5 38.0 38.5 50400 37.0 37.2 37.1 36.8 36.1 37.3 37.9 38.4 54000 38.1 37.5 37.5 37.1 36.4 37.6 38.1 38.9 57600 37.7 37.5 37.5 37.1 36.3 37.5 38.1 38.7 61200 37.3 37.4 37.3 36.9 36.2 37.3 37.9 38.2 64800 37.8 37.3 37.4 37.1 36.3 37.6 38.1 38.9 68400 37.8 37.5 37.6 37.2 36.4 37.6 38.1 38.8 72000 37.5 37.5 37.4 37.1 36.3 37.5 38.1 38.5 75600 37.6 37.5 37.5 37.2 36.3 37.6 38.1 38.5 79200 37.3 37.3 37.3 37.0 36.2 37.4 37.9 38.2 82800 37.4 37.4 37.3 37.1 36.2 37.5 38.0 38.3 86400 37.1 37.2 37.2 36.8 36.1 37.2 37.8 38.0
37
Lampiran 6 Data temperatur P2 t (detik)
termostat (˚C)
T₁ (˚C)
T₂ (˚C)
T₃ (˚C)
T₄ (˚C)
T₅ (˚C)
T₆ (˚C)
T₇ (˚C)
T₈ (˚C)
T₉ (˚C)
T₁₀ (˚C)
T₁₁ (˚C)
T₁₂ (˚C)
0
29.2
29.3
29.3
29.4
29.2
29.4
29.5
29.3
29.4
29.3
29.3
28.8
29.1
3600
37.4
36.3
36.8
36.7
36.1
36.5
36.4
36.0
37.9
37.6
35.9
36.8
36.4
7200
37.9
36.5
36.6
36.8
36.5
36.6
36.6
36.4
38.2
37.9
36.1
36.9
36.5
10800
37.5
36.4
36.6
36.5
36.3
36.5
36.5
36.5
38.2
37.8
36.1
36.7
36.4
14400
37.0
36.3
36.5
36.5
36.2
36.4
36.3
36.3
38.0
37.5
35.9
36.7
36.3
18000
37.9
36.5
36.9
36.8
36.5
36.7
36.6
36.5
38.2
37.9
36.1
36.9
36.6
21600
37.6
36.4
36.9
36.7
36.5
36.6
36.5
36.5
38.1
37.7
36.0
36.7
36.4
25200
37.0
36.3
36.6
36.4
36.2
36.3
36.3
36.3
37.8
37.5
36.0
36.7
36.3
28800
38.1
36.6
36.8
36.8
36.5
36.6
36.6
36.5
38.2
37.9
36.1
36.9
36.7
32400
37.1
36.3
36.6
36.9
36.2
36.3
36.2
36.3
38.9
37.5
36.0
36.7
36.3
36000
37.4
36.5
36.8
36.5
36.3
36.5
36.3
36.3
37.9
37.5
35.9
36.8
36.4
39600
37.2
36.3
36.7
36.5
36.3
36.4
36.3
36.3
37.8
37.5
35.8
36.7
36.3
43200
37.8
36.5
36.7
36.6
36.4
36.5
36.5
36.5
38.2
37.9
36.1
36.9
36.6
46800
37.7
36.5
36.8
36.8
36.5
36.6
36.5
36.5
38.5
37.8
36.1
36.8
36.5
50400
37.2
36.3
36.2
36.5
36.2
36.3
36.2
36.2
38.2
37.9
35.8
36.7
36.3
54000
37.8
36.5
36.8
36.7
36.4
36.5
36.5
36.5
38.1
37.8
36.0
36.8
36.6
57600
37.0
36.3
36.5
36.3
36.2
36.3
36.2
36.3
37.8
37.7
35.9
36.7
36.3
61200
37.8
36.5
36.8
36.7
36.4
36.5
36.5
36.5
37.5
37.8
36.0
36.9
36.6
64800
37.1
36.3
36.6
36.4
36.2
36.3
36.2
36.2
37.0
37.5
35.9
36.7
36.3
68400
37.9
36.5
36.8
36.7
36.4
36.5
36.5
36.5
37.2
37.8
36.0
36.9
36.6
72000
37.2
36.3
36.6
36.5
36.2
36.3
36.2
36.2
37.1
37.5
36.0
36.7
36.3
75600
38.0
36.6
36.8
36.7
36.4
36.5
36.5
36.5
37.3
37.8
36.0
36.9
36.7
79200
36.9
36.5
36.5
36.3
36.2
36.3
36.2
36.3
37.5
37.6
35.9
36.7
36.3
82800
37.9
36.5
36.8
36.7
36.4
36.5
36.5
36.5
37.5
37.8
36.0
36.9
36.6
86400
37.0
36.3
36.5
36.5
36.2
36.3
36.3
36.3
38.1
37.7
35.9
36.7
36.3
38
Lampiran 7 Data temperatur P3 t (detik)
T₁ (˚C)
T₂ (˚C)
T₃ (˚C)
T₄ (˚C)
T₅ (˚C)
T₆ (˚C)
T₇ (˚C)
T₈ (˚C)
0
28.8
28.8
28.9
28.8
28.8
28.9
28.7
27.8
3600
37.3
36.1
35.4
35.9
35.7
37.3
36.8
34.4
7200
37.5
37.3
36.1
35.9
35.9
35.8
37.2
36.7
10800
37.7
37.3
36.2
36.1
36.1
35.9
37.5
37.1
14400
37.5
37.3
36.2
35.9
36.1
35.8
37.3
36.5
18000
38.0
37.5
36.5
36.2
36.2
36.2
37.7
37.1
21600
37.8
37.2
36.5
36.2
36.2
36.1
37.6
37.1
25200
37.1
37.1
36.1
35.9
36.2
36.1
37.6
37.0
28800
37.2
37.2
36.2
35.9
36.1
35.9
37.4
37.4
32400
37.2
37.2
36.2
36.0
36.1
35.9
37.3
37.1
36000
38.0
37.5
36.3
36.2
36.2
36.5
37.6
36.7
39600
37.6
37.3
36.2
36.2
36.2
35.9
37.5
36.4
43200
37.3
37.2
36.2
36.0
36.1
35.8
37.3
36.3
46800
37.1
37.1
36.1
35.9
36.1
35.8
37.3
36.8
50400
38.0
37.3
36.3
36.2
36.3
36.1
37.6
36.9
54000
37.3
37.2
36.2
36.0
36.0
35.8
37.3
36.2
57600
37.2
37.2
36.1
36.0
36.1
35.8
37.1
36.1
61200
38.0
37.4
36.3
36.2
36.3
35.8
37.5
36.4
64800
37.0
37.0
36.0
35.9
36.1
35.8
37.4
37.1
68400
37.4
37.3
36.2
36.0
36.1
35.9
37.3
36.1
72000
37.6
37.3
36.2
36.1
36.2
35.9
37.3
36.1
75600
37.7
37.3
36.3
36.1
36.2
36.0
37.5
36.2
79200
37.0
37.0
36.1
35.9
36.1
35.9
37.3
36.7
82800
37.0
37.1
36.1
35.9
36.0
35.8
37.3
36.8
86400
37.1
37.1
36.1
35.9
36.1
35.8
37.2
36.3
39
Lampiran 8 Data temperatur P4 t (detik)
termostat (˚C)
T₁ (˚C)
T₂ (˚C)
T₃ (˚C)
T₄ (˚C)
T₅ (˚C)
T₆ (˚C)
T₇ (˚C)
T₈ (˚C)
T₉ (˚C)
T₁₀ (˚C)
T₁₁ (˚C)
T₁₂ (˚C)
0
28.5
28.8
28.7
28.8
28.4
28.7
28.9
28.6
28.6
28.6
28.6
27.9
28.5
3600
37.0
36.9
36.5
36.1
35.8
36.0
36.1
36.2
37.9
37.3
35.9
36.5
36.5
7200
38.1
37.1
36.8
36.4
36.1
36.3
36.4
36.5
38.1
37.5
36.1
36.9
36.9
10800
37.4
36.8
36.8
36.3
36.1
36.2
36.2
36.3
37.9
37.3
35.9
36.6
36.6
14400
38.1
37.1
36.8
36.4
36.1
36.3
36.4
36.5
38.1
37.5
36.1
36.9
36.8
18000
38.1
37.1
36.8
36.5
36.2
36.3
36.4
36.5
38.1
37.5
36.2
36.9
36.9
21600
37.5
36.8
36.7
36.4
36.2
36.3
36.4
36.5
38.0
37.5
36.1
36.7
36.7
25200
38.0
37.0
36.9
36.5
36.2
36.3
36.4
36.5
38.1
37.5
36.1
36.9
36.8
28800
37.2
36.8
36.7
36.3
36.0
36.2
36.2
36.3
37.8
37.2
35.9
36.6
36.6
32400
37.3
36.8
36.9
36.5
36.2
36.4
36.4
36.5
38.0
37.5
36.1
36.6
36.6
36000
37.2
36.8
36.8
36.4
36.1
36.3
36.3
36.3
37.8
37.2
36.0
36.6
36.5
39600
38.0
37.0
36.8
36.5
36.2
36.4
36.5
36.6
38.1
37.5
36.2
36.9
36.9
43200
37.5
36.8
36.8
36.5
36.2
36.1
36.4
36.4
37.9
37.3
36.1
36.7
36.6
46800
37.8
36.9
36.9
36.5
36.2
36.4
36.5
36.5
38.1
37.4
36.2
36.8
36.7
50400
37.3
36.8
36.8
36.4
36.1
36.3
36.3
36.4
37.8
37.2
36.0
36.6
36.6
54000
37.2
36.8
36.6
36.3
36.1
36.3
36.3
36.5
38.1
37.5
36.2
36.6
36.6
57600
37.3
36.8
36.9
36.5
36.2
36.4
36.5
36.5
38.1
37.5
36.2
36.6
36.6
61200
37.9
36.9
36.8
36.5
36.2
36.4
36.5
36.5
38.1
37.4
36.2
36.8
36.9
64800
37.3
36.8
36.7
36.3
36.1
36.2
36.3
36.3
37.8
37.2
36.0
36.6
36.6
68400
37.1
36.9
36.8
36.5
36.2
36.4
36.5
36.5
38.1
37.4
36.2
36.5
36.5
72000
37.8
36.9
36.8
36.5
36.1
36.3
36.3
36.4
37.9
37.3
36.1
36.8
36.7
75600
37.3
36.8
36.6
36.3
36.1
36.3
36.3
36.5
38.1
37.4
36.2
36.6
36.5
79200
37.7
36.9
36.8
36.5
36.2
36.3
36.4
36.5
38.0
37.3
36.1
36.8
36.6
82800
37.2
36.8
36.7
36.3
36.0
36.2
36.2
36.3
37.8
37.2
35.9
36.6
36.6
86400
37.9
36.9
36.8
36.5
36.2
36.3
36.5
36.5
38.1
37.5
36.2
36.8
36.9
40
Lampiran 9 Data temperatur Q1 t (detik)
T₁ (˚C)
T₂ (˚C)
T₃ (˚C)
T₄ (˚C)
T₅ (˚C)
T₆ (˚C)
T₇ (˚C)
T₈ (˚C)
0
29.0
28.9
29.2
29.1
29.3
29.3
28.8
28.3
3600
37.5
37.9
37.9
37.5
37.8
38.1
38.0
38.6
7200
37.7
37.9
37.6
37.2
37.4
37.8
37.9
38.4
10800
37.9
37.7
37.2
36.8
36.9
37.3
37.7
38.0
14400
36.9
37.4
37.0
36.5
36.8
37.2
37.5
37.8
18000
38.1
37.7
37.3
36.8
37.1
37.4
37.8
38.3
21600
37.3
37.6
37.2
36.8
36.9
37.2
37.6
37.8
25200
37.8
37.6
37.2
36.8
37.1
37.3
37.8
38.2
28800
37.8
37.8
37.3
36.9
37.1
37.3
37.8
38.2
32400
37.6
37.7
37.3
36.9
37.0
37.3
37.7
38.1
36000
37.1
37.5
37.1
36.6
36.8
37.1
37.4
37.6
39600
37.9
37.8
37.3
36.9
37.1
37.3
37.8
38.2
43200
38.1
37.8
37.3
36.9
37.1
37.3
37.8
38.3
46800
37.7
37.8
37.3
36.9
37.0
37.3
37.8
38.1
50400
37.2
37.5
37.1
36.7
36.9
37.2
37.5
37.8
54000
37.9
37.7
37.3
36.9
37.1
37.3
37.8
38.2
57600
37.4
37.6
37.2
37.8
36.9
37.2
37.6
37.8
61200
38.0
37.8
37.3
36.9
37.1
37.3
37.8
38.1
64800
37.2
37.5
37.1
36.7
36.8
37.1
37.5
37.7
68400
37.8
37.8
37.3
36.9
37.1
37.3
37.8
38.2
72000
37.5
37.5
37.2
36.8
37.1
37.3
37.8
38.4
75600
37.1
37.5
37.1
36.5
36.8
37.1
37.5
37.7
79200
37.9
37.8
37.4
36.9
37.1
37.4
37.8
38.2
82800
38.1
37.7
37.3
36.9
37.0
37.3
37.8
38.2
86400
37.8
37.8
37.3
36.9
37.1
37.4
37.8
38.2
41
Lampiran 10 Data temperatur Q2 t (detik)
termostat (˚C)
T₁ (˚C)
T₂ (˚C)
T₃ (˚C)
T₄ (˚C)
T₅ (˚C)
T₆ (˚C)
T₇ (˚C)
T₈ (˚C)
T₉ (˚C)
T₁₀ (˚C)
T₁₁ (˚C)
T₁₂ (˚C)
0
28.2
28.3
28.3
28.7
28.3
28.3
28.8
28.3
28.5
28.3
28.5
27.8
28.1
3600
38.0
36.4
36.8
36.9
36.5
36.7
37.1
36.2
37.1
37.5
36.4
36.7
36.7
7200
37.6
36.4
37.0
36.8
36.4
36.7
36.8
36.7
37.3
37.8
36.5
36.6
36.6
10800
37.7
36.4
37.2
36.9
36.5
36.6
36.5
36.6
37.3
37.8
36.5
36.5
36.6
14400
37.1
36.3
37.9
36.6
36.3
36.5
36.5
36.5
37.1
37.7
36.4
36.7
36.7
18000
37.8
36.4
37.3
37.0
36.5
36.9
36.9
36.8
37.5
38.1
36.6
36.5
36.7
21600
37.3
36.3
37.2
36.9
36.3
36.7
36.7
36.8
37.3
37.9
36.4
36.5
36.5
25200
37.0
36.3
37.0
36.7
36.3
36.6
36.5
36.7
37.3
37.9
36.5
36.5
36.5
28800
38.1
36.4
37.2
36.9
36.5
36.9
36.9
36.8
37.5
38.1
36.6
36.7
36.7
32400
37.5
36.3
37.2
36.9
36.4
36.8
36.7
36.8
37.3
37.8
36.3
36.6
36.6
36000
37.2
36.3
37.0
36.7
36.3
36.6
36.6
36.8
37.3
37.9
36.5
36.5
36.3
39600
37.9
36.4
37.2
36.9
36.5
36.9
36.9
36.8
37.5
38.1
36.5
36.7
36.7
43200
37.2
36.3
37.1
36.8
36.3
36.6
36.7
36.6
37.1
37.7
36.3
36.5
36.5
46800
38.1
36.4
37.1
36.9
36.4
36.8
36.9
36.8
37.4
38.0
36.6
36.7
36.6
50400
37.6
36.4
37.2
36.9
36.4
36.8
36.8
36.8
37.3
37.9
36.5
36.6
36.6
54000
37.1
36.3
37.1
36.7
36.2
36.6
36.5
36.5
37.1
37.7
36.3
36.5
36.5
57600
38.1
36.4
37.2
36.9
36.5
36.8
36.3
36.8
37.5
38.1
36.5
36.7
36.7
61200
37.5
36.3
37.2
36.9
36.4
36.7
36.7
36.7
37.3
37.8
36.3
36.6
36.5
64800
37.1
36.3
36.9
36.6
36.3
36.6
36.5
36.7
37.3
37.8
36.5
36.5
36.5
68400
37.1
36.3
37.0
36.7
36.2
36.5
36.5
36.6
37.2
37.8
36.3
36.5
36.5
72000
37.9
36.4
37.2
36.9
36.5
36.8
36.9
36.8
37.5
37.5
36.5
36.7
36.7
75600
37.2
36.3
37.1
36.8
36.3
36.6
36.5
36.5
37.2
37.7
36.3
36.5
36.5
79200
38.1
36.4
37.1
36.9
36.8
36.9
36.8
36.8
37.5
38.1
36.6
36.7
36.7
82800
37.5
36.3
37.2
36.9
36.4
36.8
36.8
36.7
37.3
37.9
36.4
36.6
36.6
86400
37.0
36.3
37.0
37.6
36.2
36.5
36.5
36.5
37.2
37.8
36.3
36.5
36.5
42
Lampiran 11 Data temperatur Q3 t (detik)
T₁ (˚C)
T₂ (˚C)
T₃ (˚C)
T₄ (˚C)
T₅ (˚C)
T₆ (˚C)
T₇ (˚C)
T₈ (˚C)
0
28.9
29.0
29.2
29.1
29.3
29.3
29.1
28.4
3600
38.0
37.7
36.8
36.3
36.5
36.8
37.7
38.4
7200
37.0
37.4
36.8
36.2
36.5
36.8
37.5
38.2
10800
37.9
37.7
36.9
36.4
36.6
36.9
37.7
38.2
14400
38.1
37.8
37.0
36.4
36.5
36.9
37.7
38.3
18000
37.3
37.5
36.8
36.2
36.3
36.7
37.4
37.8
21600
37.4
37.5
36.8
36.3
36.5
36.9
37.6
38.2
25200
37.5
37.7
36.9
36.3
36.6
36.9
37.5
38.1
28800
37.5
37.7
36.9
36.3
36.5
36.9
37.5
38.1
32400
37.2
37.5
36.8
36.2
36.4
36.7
37.3
37.8
36000
38.0
37.3
36.8
36.2
36.4
36.7
37.3
38.1
39600
37.1
37.3
36.7
36.2
36.3
36.6
37.9
38.1
43200
38.1
37.7
37.0
36.3
36.7
36.9
37.7
38.3
46800
37.1
37.3
36.8
36.2
36.5
36.8
37.5
37.8
50400
37.6
37.5
36.9
36.3
36.7
36.9
37.6
38.3
54000
37.8
37.7
37.0
36.7
36.6
37.0
37.7
38.4
57600
37.4
37.5
36.9
36.3
36.4
37.0
37.4
37.8
61200
38.1
37.7
37.0
36.4
36.6
36.9
37.8
38.3
64800
38.1
37.7
37.0
36.3
36.6
36.9
37.7
38.3
68400
37.3
37.5
36.9
36.3
36.5
36.8
37.5
37.9
72000
37.8
37.6
36.9
36.3
36.5
36.8
37.6
38.1
75600
37.7
37.5
36.8
36.3
36.5
36.8
37.6
38.3
79200
37.5
37.5
36.9
36.3
36.4
36.8
37.5
38.1
82800
37.2
37.4
36.8
36.2
36.4
36.8
37.5
37.9
86400
37.9
37.7
37.0
36.3
36.6
36.8
37.7
38.3
43
Lampiran 12 Data temperatur Q4 t (detik)
termostat (˚C)
T₁ (˚C)
T₂ (˚C)
T₃ (˚C)
T₄ (˚C)
T₅ (˚C)
T₆ (˚C)
T₇ (˚C)
T₈ (˚C)
T₉ (˚C)
T₁₀ (˚C)
T₁₁ (˚C)
T₁₂ (˚C)
0
28.8
28.9
28.8
29.1
28.6
28.9
29.1
28.9
28.9
28.9
28.9
28.2
28.7
3600
37.8
36.3
37.4
36.7
36.2
36.4
36.4
36.8
37.1
37.3
36.5
36.6
36.7
7200
37.1
36.2
37.2
36.4
36.0
36.3
36.2
36.7
36.9
37.2
36.5
36.4
36.5
10800
36.9
36.2
37.1
36.3
36.0
36.2
36.2
36.5
36.8
37.1
36.3
36.3
36.5
14400
37.8
36.3
37.2
36.5
36.2
36.4
36.3
36.8
37.1
37.2
36.5
36.6
36.7
18000
37.5
36.3
37.3
36.6
36.2
36.2
36.3
36.7
37.1
37.1
36.3
36.5
36.7
21600
37.0
36.2
37.1
36.4
36.0
36.2
36.2
36.6
37
37.1
36.3
36.3
36.5
25200
38.0
36.3
37.4
37.4
36.2
36.4
36.3
36.8
36.8
37.2
36.4
36.6
36.7
28800
37.2
36.2
37.2
36.5
36.2
36.2
36.2
36.5
36.9
36.9
36.2
36.4
36.6
32400
38.1
36.3
37.1
37.3
36.6
36.2
36.4
36.3
36.8
37.2
36.5
36.6
36.7
36000
37.3
36.3
37.3
36.5
36.1
36.3
36.2
36.6
37.0
37.1
36.2
36.4
36.7
39600
37.7
36.2
37.2
36.5
36.1
36.3
36.3
36.8
37.3
37.2
36.5
36.6
36.7
43200
37.7
36.3
37.4
36.7
36.2
36.4
36.3
36.7
37.2
37.2
36.4
36.6
36.5
46800
37.0
36.2
37.1
36.4
36.1
36.2
36.2
36.6
37.3
37.1
36.5
36.3
36.5
50400
37.4
36.3
37.3
36.5
36.2
36.3
36.2
36.6
37.1
37.1
36.3
36.4
36.6
54000
36.9
36.2
37.1
36.4
36.1
36.2
36.3
36.8
37.2
37.2
36.5
36.3
36.5
57600
37.9
36.3
37.2
36.6
36.2
36.4
36.3
36.8
37.2
37.3
36.5
36.6
36.5
61200
37.1
36.2
37.2
36.5
36.0
36.2
36.1
36.5
36.9
37.1
36.3
36.4
36.7
64800
37.9
36.3
37.4
36.7
36.2
36.4
36.3
36.8
37.2
37.3
36.5
36.6
36.7
68400
37.1
36.2
37.1
36.4
36
36.2
36.2
36.5
37.0
37.1
36.3
36.4
36.5
72000
37.9
36.3
37.4
36.7
36.2
36.4
36.3
36.8
37.2
37.2
36.5
36.6
36.7
75600
37.2
36.3
37.2
36.5
36.2
36.3
36.2
36.5
37.0
37.0
36.2
36.4
36.7
79200
38.0
36.3
37.4
36.7
36.2
36.4
36.3
36.5
37.2
37.3
36.5
36.6
36.6
82800
37.3
36.3
37.3
36.5
36.1
36.3
36.2
36.5
36.9
37.1
36.2
36.3
36.6
86400
38.1
36.3
37.3
36.6
36.1
36.4
36.3
36.8
37.2
37.2
36.5
36.6
36.7
44 Lampiran 13 Data temperatur M1 t (detik)
T₁ (˚C)
T₂ (˚C)
T₃ (˚C)
T₄ (˚C)
T₅ (˚C)
T₆ (˚C)
T₇ (˚C)
T₈ (˚C)
0
27.8
27.6
28.7
27.5
28.2
28.5
27.9
28.4
3600
37.5
37.6
37.5
37.3
37.5
37.3
37.0
37.5
7200
37.7
37.8
37.4
37.3
37.3
37.4
37.3
37.9
10800
37.2
37.8
37.2
37.1
37.1
37.2
37.8
37.5
14400
37.8
38.0
37.4
37.3
37.4
37.3
38.1
37.4
18000
37.7
37.8
37.4
37.2
37.2
37.3
38.0
37.8
21600
37.1
37.8
37.1
36.9
37.0
37.0
37.6
38.0
25200
37.1
37.8
37.0
37.0
37.1
37.0
37.6
37.8
28800
37.3
37.9
37.3
37.2
37.3
37.2
37.9
38.0
32400
37.5
38.0
37.3
37.2
37.3
37.2
37.8
37.8
36000
37.4
37.9
37.2
37.2
37.3
37.2
37.8
37.9
39600
37.8
38.1
37.3
37.3
37.4
37.3
37.9
37.9
43200
37.2
37.8
37.1
37.1
37.2
37.1
37.8
38.0
46800
37.5
38.0
37.3
37.1
37.3
37.2
37.8
37.8
50400
37.2
37.9
37.2
37.1
37.2
37.1
37.7
37.7
54000
37.0
37.8
37.1
36.9
37.1
37.1
37.8
38.0
57600
37.2
37.9
37.1
37.1
37.2
37.1
37.7
37.6
61200
37.7
38.1
37.4
37.3
37.3
37.3
37.9
37.9
64800
37.3
37.9
37.2
37.2
37.2
37.2
37.8
37.8
68400
37.6
38.1
37.4
37.0
37.3
37.3
37.8
37.8
72000
37.2
37.9
37.2
37.1
37.2
37.1
37.7
37.7
75600
37.6
37.9
37.3
37.2
37.4
37.3
37.9
38.2
79200
37.5
38.0
37.3
37.2
37.3
37.3
37.8
37.8
82800
37.4
38.1
37.3
37.2
37.3
37.3
37.8
37.8
86400
37.0
37.8
37.1
37.0
37.1
37.1
37.6
37.7
45 Lampiran 14 Data temperatur M2 t (detik)
termostat (˚C)
T₁ (˚C)
T₂ (˚C)
T₃ (˚C)
T₄ (˚C)
T₅ (˚C)
T₆ (˚C)
T₇ (˚C)
T₈ (˚C)
0
28.4
28.3
28.2
28.5
28.3
28.7
28.5
28.3
28.4
3600
37.5
36.5
36.5
36.8
36.3
36.9
36.6
36.5
7200
37.9
36.6
36.6
36.9
36.4
37.0
36.7
10800
38.1
36.8
36.7
36.9
36.4
37.0
14400
37.6
36.5
36.6
36.8
36.3
18000
37.1
36.4
36.5
36.6
21600
37.6
36.5
36.8
25200
37.5
36.5
28800
37.8
32400
T₉ (˚C)
T₁₀ (˚C)
T₁₁ (˚C)
T₁₂ (˚C)
28.4
28.3
27.9
27.9
37.3
38.3
36.1
36.8
36.5
36.2
38.1
38.2
36.2
36.9
36.7
36.7
36.4
38.2
38.2
36.2
37.1
36.8
36.9
36.6
36.7
38.1
38.2
36.2
36.8
36.6
36.1
36.7
36.3
36.5
37.8
38.0
36.1
36.8
36.5
36.9
36.3
36.9
36.5
36.6
38.1
38.1
36.1
36.8
36.6
36.6
36.6
36.1
36.5
36.5
36.3
38.1
37.8
36.0
36.8
36.5
36.5
36.9
37.0
36.4
36.8
36.8
36.5
38.3
38.0
36.1
36.9
36.7
37.2
36.4
36.6
36.6
36.2
36.6
36.8
36.4
38.2
37.9
36.1
36.8
36.5
36000
37.8
36.5
36.9
37.0
36.4
36.9
36.8
36.5
38.3
38.1
36.1
36.9
36.7
39600
37.3
36.5
36.7
36.7
36.1
36.5
36.5
36.3
38.0
37.9
35.9
36.8
36.5
43200
37.5
36.5
36.6
36.7
36.2
36.6
36.8
36.5
38.3
37.9
36.1
36.8
36.5
46800
37.9
36.6
36.9
36.9
36.3
36.8
36.9
36.5
38.5
38.1
36.1
37.0
36.7
50400
37.6
36.5
36.9
36.9
36.3
36.8
36.8
36.4
38.4
37.9
36.1
36.9
36.6
54000
37.8
36.5
36.9
36.9
36.3
36.8
36.8
36.5
38.5
38.0
36.1
36.9
36.7
57600
37.9
36.6
36.8
36.9
36.3
36.8
36.9
36.4
38.7
38.1
36.1
36.9
36.8
61200
37.2
36.4
36.6
36.7
36.1
36.5
36.5
36.2
38.3
37.8
36.0
36.8
36.5
64800
37.1
36.4
36.5
36.7
36.1
36.5
36.5
36.1
38.2
37.8
35.9
36.7
36.5
68400
37.9
36.6
36.8
37.0
36.3
36.8
36.9
36.4
38.5
38.1
36.1
37.0
36.7
72000
38.1
36.7
36.8
36.9
36.3
36.8
36.9
36.4
38.6
38.1
36.1
37.1
36.8
75600
37.0
36.4
36.5
36.6
36.1
36.5
36.5
36.3
38.3
37.9
36.0
36.8
36.5
79200
37.7
36.5
36.8
36.9
36.3
36.7
36.8
36.3
38.3
37.9
36.0
36.8
36.6
82800
37.9
36.6
36.8
37.0
36.3
36.8
36.9
36.5
38.5
38.1
36.1
36.9
36.7
86400
37.2
36.4
36.6
36.8
36.1
36.8
36.5
36.3
38.2
37.7
35.9
36.8
36.5
46
Lampiran 15 Data temperatur selama masa inkubasi t T₁ T₂ T₃ T₄ T₅ T₆ T₇ T₈ (hari) (˚C) (˚C) (˚C) (˚C) (˚C) (˚C) (˚C) (˚C) 1 37.4 37.2 38.4 38.1 38.2 38.1 37.1 37.4 2 37.3 38.0 37.6 37.3 37.6 37.6 37.6 37.8 3 37.4 38.0 37.6 37.0 37.5 37.7 37.6 38.0 4 37.3 37.9 37.6 37.1 37.6 37.7 37.6 38.3 5 37.8 37.6 37.5 37.1 37.3 37.5 37.6 37.5 6 38.0 37.5 37.4 36.9 37.4 37.6 37.8 37.4 7 37.9 37.5 37.3 37.2 37.2 37.4 37.8 37.7 8 37.8 37.7 37.4 37.1 37.2 37.5 37.7 37.5 9 37.7 37.5 37.3 37.1 37.2 37.3 37.7 37.3 10 37.3 37.4 37.3 37.1 37.2 37.4 37.7 37.5 11 37.6 37.6 37.2 37.0 37.1 37.4 37.6 36.9 12 37.5 38.0 37.2 37.0 37.0 37.2 37.8 37.2 13 37.3 38.5 37.3 36.8 37.0 37.3 38.0 37.8 14 37.5 38.2 37.0 36.5 37.0 37.1 38.0 37.9 15 37.6 38.6 37.0 36.9 37.0 37.3 38.2 37.9 16 38.0 38.4 37.2 37.2 37.2 37.5 38.3 37.8 17 37.9 38.5 37.2 37.2 37.2 37.4 38.3 38.0 18 37.8 39.1 37.3 37.1 37.2 37.6 38.9 38.4 19 37.5 39.1 37.1 37.1 37.2 37.4 39.1 38.4 20 37.5 39.3 38.1 38.1 38.2 38.3 39.1 39.0 21 38.0 37.6 37.1 37.0 36.9 37.3 37.4 37.2 22 37.6 38.2 37.2 37.2 37.3 37.2 37.7 38.0 23 37.3 38.15 37.1 37.1 37.2 37.2 37.3 37.8
47 Lampiran 16 Hasil pengujian kelembaban jarak lampu 5 cm terhadap rak telur Kelembaban (%) Kelembaban (%) Waktu dengan diberikan tanpa diberikan (detik) air air 0 76 77 3600 62 61 7200 61 60 10800 62 58 14400 63 57 18000 62 56 21600 61 55 25200 61 54 28800 61 53 32400 60 52 36000 60 51 39600 60 51 43200 60 51 46800 61 51 50400 60 51 54000 60 51 57600 60 51 61200 60 51 64800 60 51 68400 60 51 72000 60 51 75600 60 51 79200 60 51 82800 60 51 86400 60 51
48 Lampiran 17 Hasil pengujian kelembaban jarak lampu 10 cm terhadap rak telur Kelembaban (%) Kelembaban (%) Waktu dengan diberikan tanpa diberikan (detik) air air 0 79 79 3600 64 65 7200 62 63 10800 62 59 14400 62 58 18000 62 55 21600 62 55 25200 62 55 28800 62 54 32400 62 54 36000 62 54 39600 62 53 43200 62 53 46800 62 53 50400 62 53 54000 62 52 57600 62 52 61200 62 52 64800 61 52 68400 61 52 72000 61 52 75600 61 52 79200 61 52 82800 60 52 86400 60 52
49 Lampiran 18 Hasil pengujian kelembaban jarak campuran terhadap rak telur Kelembaban (%) Kelembaban (%) Waktu dengan diberikan tanpa diberikan (detik) air air 0 85 90 3600 73 62 7200 69 58 10800 70 56 14400 68 54 18000 67 52 21600 67 52 25200 66 50 28800 66 50 32400 64 49 36000 63 49 39600 62 48 43200 64 48 46800 62 47 50400 62 47 54000 64 47 57600 62 47 61200 61 47 64800 62 47 68400 61 47 72000 62 47 75600 62 46 79200 61 46 82800 62 46 86400 62 46
50 Lampiran 19 Data kelembaban rata-rata per hari selama masa inkubasi waktu (hari) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23
Kelembaban rata- Kelembaban rata per hari rata-rata per inkubator (%) hari ruang (%) 55 57 65 58 67 59 68 66 71 66 70 65 66 65 66 64 65 64 77 66 73 66 71 67 68 65 65 63 65 61 58 61 54 60 63 62 67 62 60 66 69 66 62 69 63 71
51 Lampiran 20 Dokumentasi
52
RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan di Jakarta pada tanggal 2 Juli 1991 dari Ayah Djumingin dan Ibu Mistriyati. Penulis adalah putra ketiga dari empat bersaudara. Tahun 2009 penulis lulus dari SMA Negeri 1 Cikampek dan pada tahun yang sama penulis lulus seleksi masuk Institut Pertanian Bogor (IPB) melalui jalur Undangan Seleksi Masuk IPB (USMI) dan diterima di Departemen Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan alam. Selama mengikuti perkuliahan, penulis menjadi asisten praktikum eksperimen fisika 2 pada tahun ajaran 2012/2013. Penulis pernah aktif sebagai staf Divisi PSDM Himpunan Mahasiswa Fisika IPB tahun 2010/2011 dan anggota Organisasi Mahasiswa Daerah Karawang.