Konferensi Nasional Ilmu Sosial & Teknologi (KNiST) Maret 2017, pp. 331~335
331
RANCANG BANGUN APLIKASI PEMBELAJARAN BACA AL-QUR’AN BERBASIS MULTIMEDIA Ade Priyatna STMIK Nusa Mandiri Jakarta e-mail :
[email protected] Abstrak Pembelajaran cara membaca alquran dengan cara yang benar ( tajwid ) merupakan mata pelajaran wajib pada lembaga pendidikan islam maupun pondok pesantren. Selama ini ketergantungan siswa akan guru tajwid yang baik Sangat tinggi karena ilmu tajwid Sangat erat hubungannya dengan bagaimana melafalkan bunyi bacaan al-quran dengan baik. Penelitian ini bertujuan menghasilkan media pembelajaran berbasis multimedia, yang memuat ilmu tajwid dasar yang disertai dengan contoh pelafalan hukum tajwid yang benar dilengkapi dengan contoh tulisan maupun narasi/suara bacaannya. Metode penelitian dalam rancangan bangun aplikasi pembelajaran Al-Qur’an ini menggunakan metode pengembangan multimedia versi sutopo serta menggunakan metode pengumpulan data dan metode analisis data. Sistem multimedia memungkinkan anak didik melihat contoh bacaan dan mendengarkan lafal dari sistem multimedia yang digunakan. . Keywords: media pembelajaran , tajwid , multimedia 1. Pendahuluan Salah satu alasan mengapa komputer cenderung digunakan sebagai alat bantu dalam menyelesaikan suatu pekerjaan karena pekerjaan yang dilakukan menggunakan komputer memiliki kecepatan proses yang lebih dapat diandalkan. Suatu informasi pada kenyataannya akan lebih efisisen dan efektif dengan diterapkannya komputerisasi, karena segala sesuatu dituntut serba cepat dan akurat. Pada kenyataanya, masyarakat Indonesia yang mayoritas beragam islam, banyak dari mereka yang buta Al-Qur’an, tidak mengerti bagaimana cara membaca pedoman hidup mereka. Sebelumnya sudah ada penelitian Ai Andhayani dan Dewi Tresnawati (2015), dengan judul Pengembangan Sistem Multimedia Pembelajaran Iqro’ Menggunakan Metode Luther, isi dari aplikasi yang dibangun yaitu materi yang terdapat pada iqro‟ mulai dari materi iqro‟ 1 sampai materi iqro' 6 dan terdapat latihan. Namun pada media pembelajaran iqro‟ ini juga tidak banyak variasi yang disajikan, hampir pada seluruh halaman yang disajikan serupa sehingga memberi kesan monoton dan masih sama seperti penelitian sebelumnya, sehingga hanya sebatas untuk memahami Iqro’ dan tidak ada implementasi pada Al-Qur’an yang sebenarnya
Beberapa Kendala yang dihadapi dalam proses belajar membaca Al-Qur’an bagi pemula adalah dalam proses pengucapan huruf masih belum bisa membedakan antara pengucapan huruf satu dengan huruf yang lain dalam huruf hijaiyah dengan lafal yang hampir sama, contoh ( ﭫQof ) dengan ( ﱁ Kho ), ( ﲷDlod ) dengan ( ﻈDho ), ( ﺪDal ) dengan ( ﺬDzal ), pada saat pengucapan panjang pendek huruf hijaiyah masih belum dapat membedakan antara huruf yang seharusnya dibaca panjang atau pendek. Seiring dengan perkembangan jaman maka teknologi komputer juga semakin berkembang pula di berbagai bidang. Salah satu bidang yang terpengaruh adanya perkembangan teknologi komputer adalah dibidang keagamaan. Hampir semua kegiatan keagamaan yang ada dapat digunakan sebagai bahan untuk membuat suatu pembelajaran dengan berdasar pada teknologi komputer (Sanjaya, R. 2016). Dalam hal ini penulis ingin membuat suatu pembelajaran membaca Al-Qur’an secara interaktif dengan memakai teknologi komputer berbasis multimedia yang bertujuan untuk lebih mempermudah bagi pemula yang ingin belajar membaca Al-Qur’an. Dengan adanya software pembelajaran berbasis multimedia ini diharapkan para pemula dapat dengan mudah berinteraksi dalam proses kegiatan belajar membaca Al-Qur’an. Pembelajaran berbasis multimedia bisa berupa kombinasi
Diterima 27 Januari 2017; Revisi 17 Februari 2017; Disetujui 15 Maret, 2017
ISBN: 978-602-61242-0-3 antara teks, grafik, animasi, suara dan gambar. Namun pada bagian ini perpaduan dan kombinasi dua atau lebih jenis media ditekankan kepada kendali komputer sebagai penggerak keseluruhan gabungan media ini. Berdasarkan uraian masalah diatas, maka akan dikembangkan sebuah penelitian untuk membangun aplikasi media pembelajaran AlQur’an dengan menggunakan metode pengembangan sistem multimedia oleh Luther-Sutopo, metode ini merupakan salah satu metode pengembang sistem yang digunakan oleh Pengembang Aplikasi Multimedia guna mengembangkan aplikasi media pembelajaran AL-Qur’an berbasis multimedia maka dari itu mengambil judul “Rancang Bangun Aplikasi Pembelajaran AlQur’an Berbasis Multimedia” 2. Metode Penelitian Metode Sutopo Banyak metodologi Pengembangan Perangkat Lunak (Software Engineering), tetapi tidak tepat diterapkan pada pengembangan perangkat lunak berbasis Multimedia. Setidaknya saya melihat ada dua metodologi di luar metodologi PPL biasa yang dapat digunakan untuk pengembangan PL berbasis multimedia. Salah satunya adalah menurut Sutopo (2003), yang berpendapat bahwa metodologi Pengembangan multimedia terdiri dari 6 tahapan, yaitu concept, design, material collecting, assembly, testing dan distribution seperti gambar di bawah ini:
Metode Pengumpulan Data Beberapa metode pengumpulan data yang dilakukan bertujuan untuk mendapatkan data yang sesuai dan diharapkan, sehingga pembuatan aplikasi tepat guna. Adapun metodenya adalah sebagai berikut: Metode observasi, yaitu suatu metode penelitian yang langsung mendatangi atau mengamati obyek agar diperoleh informasi yang akurat. Metode studi kepustakaan, yaitu pengumpulan informasi atau data yang menggunakan referensi atau buku acuan yang berkaitan dengan topik pembahasan. Data yang diperlukan a) Font Bahasa Arab b) Gambar c) Animasi d) Suara e) Teks f) Video Metode Analisis Data Analisis sistem merupakan penguraian dari suatu sistem yang utuh kedalam bagian – bagian komponennya dengan maksud mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan, hambatan dan kebutuhan yang diharapkan sehingga menjadi aplikasi yang lebih baik. Pada tahap ini, langkah – langkah yang dilakukan untuk menganalisa data adalah sebagai berikut : 1. Data yang telah didapatkan disajikan secara tertulis berdasarkan fakta yang sebenarnya. 2. Menjabarkan dan menghubungkan data yang satu dengan yang lainnya untuk diperoleh informasi dan mencari kesimpulan dari analisis data. 3. Pembahasan Aplication Logic Flow Hierarcy digunakan sebagai salah satu cara untuk memperjelas alur dan bagian – bagian dari suatu menu aplikasi. Adapun hierarcy pada rancangan aplikasi ini adalah sebagai berikut :
Gambar 1. Metode Pengembangan Aplikasi Dalam penelitian ini menggunakan dua buah metode , yaitu : 1. Metode Pengumpulan Data 2. Metode Analisis Data
KNiST, 30 Maret 2017
332
ISBN: 978-602-61242-0-3
Gambar 2. Hierarcy Aplikasi Storyboard Rancangan Storyboard Menu Pembuka Storyboard menu pembuka merupakan halaman yang keluar ketika kita pertama kali mengakses aplikasi, adapun tampilannya seperti dibawah ini :
Gambar 3. Rancangan Storyboard Menu Pembuka Keterangan Bagian paling atas merupakan judul dari aplikasi yang terdiri dari teks dan berbentuk animasi. 1. Gambar Masjid 2. Logo 3. Menu manual user 4. Menu about 5. Menu mulai Rancangan Storyboard Menu Utama Rancangan storyboard menu utama merupakan rancangan halaman yang bisa diakses setelah halaman pembuka, adapun rancanganannya seperti dibawah ini :
Gambar 4. Rancangan Storyboard Menu Utama Keterangan : 1. Menu Pendahuluan yang berisikan kalimat pembuka pada aplikasi ( kalimat pengantar ). 2. Menu Profil Pesantren 3. Menu Huruf Hijaiyah merupakan menu yang bersikan pengenalan tentang huruf hijaiyah. 4. Menu Hukum Tajwid menu yang berisikan tentang hukum tajwid. 5. Menu evaluasi merupakan menu yang berikan tes mengenai tata cara membaca Al – Qur’an yang terdiri dari tes tertulis dan tes secara pelafalan. 6. Menu keluar adalah menu untuk keluar dari aplikasi. 7. Menu manual user 8. Menu about 9. Implementasi, merupakan menu yang berisi implementasi hukum tajwid secara langsung pada Al – Qur’an 10. Video, berisikan tutorial pembacaan Al – Qur’an menggunakan video Rancangian Storyboard Menu Hukum Tajwid
Gambar 5. Rancangan Storyboard Menu Hukum Tajwid
KNiST, 30 Maret 2017
333
ISBN: 978-602-61242-0-3 Keterangan : 1. Menu untuk kembali ke menu utama ( Home ) 2. Menu manual user 3. Menu about 4. Judul Hukum Tajwid 5. Menu Pendahuluan 6. Menu profil pesantren 7. Menu huruf hijaiyah 8. Menu Hukum tajwid 9. Menu evaluasi 10. Menu keluar 11. Menu mengenai waqf dan washal. 12. Menu mengenai Ghunah. 13. Menu mengenai Hukum Nun Sukun / Tanwin. 14. Menu Mengenai Hukum Mim Sukun. 15. Menu mengenai lafadz Allah. 16. Menu mengenai Idghom. 17. Menu mengenai Qolqolah 18. Menu Mengenai Hukum Ra’ 19. Menu mengenai Hukum Mad. 20. Menu mengenai Idhar Wajib. 21. Menu mengenai Huruf Syamsiah dan Qomariyah. 22. Gambar Latar Al – Qur’an Rancangan Storyboard Menu Evaluasi
Gambar 6. Rancangan Storyboard Menu Evaluasi Keterangan : 1. Menu untuk kembali ke menu utama ( Home ) 2. Menu manual user 3. Menu about 4. Judul Evaluasi Belajar 5. Menu pendahuluan 6. Menu profil pesantren 7. Menu huruf hijaiyah 8. Menu Hukum tajwid 9. Menu evaluasi 10. Menu keluar
KNiST, 30 Maret 2017
Gambar 7. Rancangan Storyboard Menu Evaluasi Multiplechoice Keterangan : Pada evaluasi ini diberikan beberapa soal dimana nanti bisa membuktikan sejauh mana kemampuan pengguna dalam menyerap ilmu yang sudah dipelajari. Ada bebrapa jenis soal dalam evaluasi ini, antara lain berupa teks dan berupa suara ( pelafalan ), dengan menggunakan model evaluasi seperti itu diharapakan pengguna lebih bisa maksimal dalam memahami penerapan Ilmu Tajwid pada Al – Qur’an. 1. Menu pendahuluan 2. Menu profil pesantren 3. Menu huruf hijaiyah 4. Menu Hukum tajwid 5. Menu evaluasi 6. Menu keluar 4. Simpulan Aplikasi ini dirancang agar dapat dioperasikan dalam kondisi sebenarnya, sehingga langkah ini dapat dipastikan bahwa aplikasi tersebut dapat menghasilkan tujuan yang diinginkan dengan lebih efisien atau aplikasi tersebut masih harus diperbaiki. Hasil dari aplikasi ini adalah sebuah tampilan program dengan beberapa halaman aplikasi yang interaktif. Tujuannya adalah : menerapkan aplikasi yang telah dirancang untuk diterapkan pada keadaan sebenarnya dan dievaluasi apakah menghasilkan aplikasi yang baik atau sebaliknya. Dikatakan akan menghasilkan aplikasi yang baik jika aplikasi yang digunakan dapat mencapai tujuan dengan prinsip efisien dan efektif. Dikatakan aplikasi tidak berhasil jika aplikasi tersebut, ternyata banyak kelemahan dan kekurangan sehingga tidak efisien. Setelah melakukan analisis dan rancangan dapat disimpulkan beberapa hal , yaitu : Penggunaan media pembelajaran interaktif bisa membantu dalam proses belajar mengajar Al-Qur’an. Memudahkan para ustadz / kyai dalam proses belajar-mengajar Al-Qura’an
334
ISBN: 978-602-61242-0-3 Referensi Ai,A., & Dewi,T (2015).Pengembangan Sistem Multimedia Pembelajran Iqro Menggunakan Metode Luther,Algoritma,3-5 Alsi,L,S.,Dewi,T,Deden,N,H.,(2014). Rancang Bangun Aplikasi Pengenalan Dasar Bahasa Arab Sebagai Media Pembelajaran Berbasis Multimedia,Algoritma,2-5 Anita,N,F.,Dewi,T., & Eri,S (2015). Pengembangan Aplikasi pembelajaran Iqro dan Tajwid Berdasarkan Metode Ass-Syafi’I Menggunakan Sistem Multimedia.Algoritma,7-8 Ratnawati,Dwi.(2011).Aplikasi Alat Bantu Ajar Hijaiyah Berbasis Multimedia Menggunakan Macromedia Flash.UNY,13 Sanjaya, R. (2016). MULTIMEDIA INTERAKTIF PELATIHAN SERVICE EXCELLENT MENGGUNAKAN PENDEKATAN STORY BASED LEARNING. INFORMATIKA, 3(1). Sutopo, Ariesto Hadi. (2003). Multimedia Interaktif dengan Flash. Graha Ilmu. Yogyakarta. Zuliana,Cholis,(2010).Aplikasi Multimedia Pembelajaran Iqro Sebagai Sarana Mempelajari Huruf Al-Qur’an.USM Surakarta,1
KNiST, 30 Maret 2017
335