RANCANG BANGUN ALAT HIDROLIS UNTUK OVERHAUL PART CRANKSHAFT SEPEDA MOTOR SEBAGAI SOLUSI MITRA UKM DI PANDAAN Mulyadi1, Iswanto2 dan Rosdeawan3 1,2 3
1)
Staf Pengajar Teknik Mesin Universitas Muhammadiyah Sidoarjo Program Sarjana Teknik Mesin Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
JL. Raya Gelam 250 Candi Sidoarjo Telp. 031-8921938 - 8969814 Fax. 031-8949333
[email protected], 2)
[email protected], 3)
[email protected]
Abstrak Dunia otomotif makin tumbuh pesat di Indonesia khususnya roda dua, banyak kalangan yang menggunakan kendaraan ini, namun banyak juga kendala yang di alami khususnya pada bagian mesin. Semakin jauh jarak yang di tempuh semakin cepat pula umur kendaraan tersebut, tentunya untuk memperlambat umur kendaraan pengguna harus rutin melakukan perawatan. Jika terjadi kerusakan yang berat pada mesin maka dibutuhkan biaya yang tidak sedikit untuk memperbaikinya. Untuk itu bengkel-bengkel dituntut memberikan pelayanan yang prima dan cepat buat pelanggannya. Sama halnya dengan bengkel sepeda motor “AMBON JAYA MOTOR” yang terletak didesa Pateguhan Pandaan-Pasuruan, mereka mengalami kesulitan untuk bongkar pasang part crankshaft yang sering dilakukan untuk penggantian sparepart baru. Peralatan yang mereka gunakan tergolong kurang efektif dan bisa menyebabkan kerusakan pada bagian mesin yang diperbaikinya dan prosesnyapun membutuhkan waktu yang lama. Untuk mengatasi masalah tersebut maka dibuatkan suatu alat yang bisa membantu pekerjaan lebih cepat akurat dan efektif dibandingkan sebelumnya, yaitu “Alat Overhaul Part Crankshaft Hidrolis”. Alat ini juga bisa digunakan untuk memasang dan membuka bearing, gear kamprat, dan komponen mesin lainnya yang membutuhkan tekanan besar untuk membuka dan memasangnya. Metode yang dipakai untuk merancang dan membuat alat ini mulai dari client brief, pengumpulan informasi, inventarisasi kebutuhan, pengembangan dan pemilihan konsep serta dfm. Sedang kriteria yang ditetapkan untuk pemilihan konsep adalah fungsi dan kemudahan operasional. Pengujian dari alat ini dicobakan pada Crankshaft Honda GL-Max, hasilnya untuk pemasangan bigpen secara manual dengan lama waktu 65”sedangkan dengan hidrolis dibutuhkan waktu 7” dan untuk pelepasan bigpen manual lama waktu 85” sedangkan dengan hidrolis dibutuhkan waktu 7”, dengan demikian maka hasil dari perancangan alat hidrolis tersebut sesuai dengan tujuan penelitian yaitu dapat berfungsi dan mampu untuk overhaul bagian-bagian dari crankshaft sepeda motor dengan baik dan cepat jika dibandingkan dengan overhaul secara manual. Kata kunci : Bengkel, Hidrolis, Lengan Piston, Sepeda Motor dan Crankshaft 1.
PENDAHULUAN
Dunia otomotif makin tumbuh pesat di Indonesia khususnya roda dua, banyak kalangan yang menggunakan kendaraan ini, namun banyak juga kendala yang di alami khususnya pada bagianbagian yang bergesekan dan bertumbukan secara terus menerus yang menyebabkan keausan. Jefri S. Bale dalam penelitiannya menyimpulkan perubahan mekanisme keausan pada permukaan kontak dimana pada tegangan kontak terkecil di dominasi mekanisme abrasive wear yang menghasilkan faktor keausan yang lebih tinggi, sedangkan seiring peningkatan tegangan kontak mekanisme keausan didominasi oleh mekanisme burnishing wear dan surface deformation wear yang menghasilkan faktor keausan yang lebih rendah [1]. Semakin jauh jarak yang di tempuh semakin cepat pula umur kendaraan tersebut, tentunya untuk memperlambat umur kendaraan pengguna harus rutin melakukan perawatan. Jika terjadi breakdown maka dibutuhkan biaya yang tidak sedikit untuk memperbaikinya. 386
SENASPRO 2016 | Seminar Nasional dan Gelar Produk
Pada penelitian ABDIMAS ini mengambil mitra di Desa Pateguhan yang terletak di Kecamatan Pandaan, Kabupaten Pasuruan, letaknya sekitar ± 20 km dari Kampus II Universitas Muhammadiyah Sidoarjo yang berada di Jalan Raya Gelam Candi Sidoarjo. Akses jalan baik dan lancar dengan waktu tempuh kurang dari 30 menit perjalanan dari Desa Pateguhan menuju Kampus II Universitas Muhammadiyah Sidoarjo. Desa Pateguhan merupakan daerah pemukiman padat penduduk yang daerahnya dekat dengan perindustrian, rata-rata dari mereka merupakan karyawan pabrik sebagai mata pencarihan utama. Alat transportasi warga yang digunakan tiap harinya adalah sepeda motor, pilihan sepeda motor menjadi prioritas utama karena lebih cepat dan efisien untuk pergi ketempat kerja yang letaknya tersebar diaerah Desa Pateguhan Kecamatan Pandaan Kabupaten Pasuruan. Yang tidak semuanya ada kendaraan umum untuk akses transportasi menuju ke lokasi tempat bekerja. Melihat kondisi masyarakat yang kebanyakan pengguna sepeda motor maka Pak Eko Wahyudi dan Pak Damang Murianto membuka bengkel layanan jasa service bengkel sepeda motor “AMBON JAYA MOTOR”. Kondisi tempat layanan jasa service sepeda motor pada gambar 1.1.
Gambar1.1 Tempat service Bapak Eko Wahyudi Salah satu permasalan yang dihadapi adalah keterbatasan keyequipment terutama alat untuk overhaul bagian-bagian dari crankshaft sepeda motor yang sering dilakukan, sehingga mereka melakukan dengan alat seadanya seperti pada gambar 1.2. Dengan kondisi seperti ini mereka mengalami kesulitan untuk overhaul bagian-bagian pada crankshaft sepeda motor yang membutuhkan penggantian sparepart baru. Peralatan yang mereka gunakan tergolong kurang efektif dan bisa menyebabkan kerusakan pada bagian mesin yang diperbaikinya dan prosesnyapun membutuhkan waktu yang lama.
Gambar1.2 Proses membuka dan memasang bearing pada crankshaft secara manual Dengan melihat kesulitan yang dihadapi oleh mitra UKM, maka dibuatkan suatu alat yang bisa mengatasi hal tersebut yaitu : Alat Overhaul Part Crankshaft Hidrolis. Ilyas Renreng (Universitas Hasanuddin 2012) dalam penelitiannya tentang Rancang Bangun Dongkrak Elektrik . penelitian ini menyimpulkan tentang mencari besar gaya tekan pada hidrolik 200 kg, besar gaya tuas yang terjadi 75 kg, perhitungan estimasi biaya, harga dongkrak yang di dapat adalah Rp 975.000 [2]. Penelitian tentang alat peraga sistem hidolik yang dilakukan oleh Jarot Aryoseto Seminar Nasional dan Gelar Produk | SENASPRO 2016
387
(Universitas Sebelas Maret Surakarta 2010) dalam penelitiannya tentang Alat Peraga System Hidrolik menyimpulkan tentang konstruksi meja menggunakan baja ukuran 3 x 6 x 0,2cm, Alat praktikum perawatan system hidrolik ini terdiri dari tangki, filter, motor listrik, gear pump directional control valve, relief valve,double acting cylinder, dan selang [3]. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah konsep overhaul crankshaft hidrolis yang dibuat dapat berfungsi dan mampu untuk overhaul bagian-bagian dari crankshaft sepeda motor dengan baik dan cepat jika dibandingkan dengan overhaul secara manual . Manfaat yang ingin didapatkan dalam penelitian ini adalah mengetahui kemampuan dan kegunaan yang bisa dicapai dalam perancangan, pembuatan dan penggunaan Alat Overhaul Part Crankshaft Hidrolis, Sehingga dapat dimanfaatkan oleh mitra UKM jasa servis sepeda motor dan dapat dikembangkan lagi di Universitas Muhammadiyah Sidoarjo khususnya pada Laboratorium Program Studi Teknik Mesin. 2.
METODE PERANCANGAN
Untuk melakukan perancangan dan pembuatan “Alat Overhaul Part Crankshaft Hidrolis” maka, diagram alir dibuat seperti pada gambar 2.1 berikut ini. Mulai
Study literatur dan Lapangan
Pengembangan dan Pemilihan Konsep
Penyusunan list of requirement Gambar Detail Komponen Pengujian overhaul bigpen Pembuatan Alat Perancangan Komponen ( Baut Dan Mur, Poros, Rangka dan Dongkrak Hidrolis )
Pengujian Dan Analisa Performansi Tidak
Apakah Komponen memenuhi syarat disain ? (DFM)
Ya
Kesimpulan
End / Penyajian Laporan
Gambar 2.1 Diagram Alir Penelitian Berdasarkan diagram alir pada gambar 2.1, langkah-langkah penelitian dimulai dengan study literature dan lapangan untuk memperkuat dasar teori penelitian. Selanjutnya pengembangan dan pemilihan konsep Alat Overhaul Part Crankshaft Hidrolis dievaluasi berdasarkan fungsi dan manufacturability serta kemudahan operasional. Penyusunan list requirement berdasarkan konsep yang terpilih. Dari konsep terpilih tersebut khususnya untuk memilih dongkrak hidrolik didasarkan 388
SENASPRO 2016 | Seminar Nasional dan Gelar Produk
atas hasil pengujian dari overhaul bigpen pada crankshaft dengan menggunakan uji tekan. Kemudian dilanjutkan dengan perencanaan komponen utama meliputi: Baut mur, poros, coulomb dan spring. Hasil dari proses perhitungan komponen tersebut dianalisa menggunakan software DFM Xpress yang merupakan menu tambahan pada software solidwork yang pernah dilakukan oleh mulyadi [4]. Evaluasi ini digunakan sebagai validasi final untuk memutuskan part drawing dan proses manufaktur pembuatan alat. Langkah selanjutnya yang dilakukan adalah uji coba alat pada part crankshaft sepeda motor Honda GL-Max dan Astrea Grand. 3.
HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1. Pemilihan Konsep Dalam pengembangan pembuatan desain ini membuat 2 desain konsep alternatif pilihan yang akan dipilih berdasarkan fungsi dan kemudahan operasional. Konsep yang pertama konsep A yaitu menggunakan system kerja hidrolis fluida dengan menggunakan dongkrak untuk mengangkat kendaraan roda empat atau lebih ketika ban bocor atau perawatan mesin dan kaki-kaki. Konsep kedua menggunakan opsi hidrolis otomatis atau semi otomatis dimana tabung hidrolis terletak berpisah dengan pompa hidrolis itu sendiri. Desain konsep B menggunakan dongkrak semi otomatis. Kedua konsep desain seperti yang ditunjukkan pada gambar 3.1.
Gambar 3.1 Desain Konsep A dan Desain Konsep B Tabel 3.1 merupakan morfologi chart untuk konsep A dan konsep B, dari tabel ini digunakan sebagai dasar perbandingan untuk memilih konsep, masing-masing konsep di jelaskan berdasarkan fungsi dari setiap mekanisme komponen. Pada gambar 3.2 merupakan konsep desain terpilih berdasarkan pemilihan pada table 3.1.
Gambar 3.2 Desain Konsep A yang terpilih
Seminar Nasional dan Gelar Produk | SENASPRO 2016
389
Tabel 3.1 Tabel Morfologi Konsep A dan Konsep B No
01
02
03
04
390
Opsi
Konsep A
Keterangan Konsep B
Sistem penggerak Dongkrak
Koneksi support atas baut dan las
Support penahan pipa 6” dengan UNP 80
Spring adjuster system penggerak
Kelebihan :Harga terjangkau, penggunaan yang tidak terlalu rumit dan memakan tempat, Kekurangan : Tidak dapat otomatis atau semi otomatis, daya yang di hasilkan tidak bisa besar.
Kelebihan : Dapat di buat otomatis atau semi otomatis, dapat mengangkat daya yang cukup besar. Kekurangan : Harga cukup mahal, memakan tempat yang cukup banyak, pemasangan dan penggunaan yang cukup rumit.
Kelebihan : Mudah di bongkar pasang, pembuatannya yang agak lama dan lebih mahal daripada di las Kekurangan : Pembuatannya yang lama dan pemasangan lama
Kelebihan : Pengerjaannya yang cukup murah dan cepat.
Kelebihan : Proses bongkar pasang yang mudah dan cepat, Kekurangan : Kekuatan penahan hanya bagian atas saja, tidak menyeluruh.
Kelebihan : Kekuatan penahan menyeluruh. Kekurangan : susah di bongkar pasang, pemakaian plat yang cukup banyak.
Kelebihan : Sesuai dengan kegunaan dapat di tarik dan kembali ke posisi nol Kekurangan : sulit di dapat di pasaran, mudah putus
Kelebihan : Mudah di dapat, jarang putus
Kekurangan : bongkar pasang
Tidak dapat di
Kekurangan : Sulit di posisikan pada konsep A
SENASPRO 2016 | Seminar Nasional dan Gelar Produk
Dari table 3.1 di atas dapat di ambil kesimpulan, konsep yang digunakan adalah konsep A. Hal ini merujuk pada fungsi dan kesesuaian yang mana ditujukan untuk para pelaku usaha perbengkelan yang sedang berkembang dan mudah ketika perakitannya. Selain itu bagaimana cara menekan harga agar lebih murah dari harga di pasaran dengan alat yang mempunyai fungsi sama sehingga para pelaku usaha dapat membuatnya sendiri. 3.2. Penyusuan List Of Requirement Dari pemilihan konsep yang terpilih maka selanjutnya dilakukan penyusunan kebutuhan komponen atau List of Requirement seperti pada table 3.2 di bawah ini. Tabel 3.2 Tabel List of Requirement NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
URAIAN UMP 80 Plat 7 x 100x 150 (Pengunci Atas) Plat 10 x 50 x 450 (Pengunci Samping) Plat 10 x 100 x 200 (Penahan Dongkrak Atas) Plat 10 x 100 x 400 (Penahan Dongkrak Bawah) Plat 10 x 200 x 200 (Penahan Pipa) Plat 10 x 130 x 160 (Kaki-kaki Penahan Rangka) Ass D19 x 320 Pipa 6” x 300 Baut M.12 x 1.75 x 35 Mur M.12 x 175 Ring plat M.12 Baut M.6 x 1.25 x 25 Mur M.6 x 1,25 Ring Plat M.6 Wire Klip M.6 Dongkrak Hidrolis 5 Ton Klem E 0.6” Keterangan
B/M B M M M M M M M M B B B B B B B B B
JUMLAH 1 Batang 1 Pcs 2 Pcs 1 Pcs 1 Pcs 2 Pcs 2 Pcs 1 Pcs 1 Pcs 20 Pcs 20 Pcs 40 Pcs 20 Pcs 20 Pcs 40 Pcs 8 Pcs 1 Pcs 4 Pcs
TOTAL 1 1 2 1 1 2 2 1 1 20 20 40 40 20 40 8 1 4
: B = Beli M = Buat
3.3. Perancangan Komponen Dalam perancangan komponen dilakukan pada bagian-bagian utama dari Alat Overhaul Part Crankshaft Hidrolis yaitu : Dongkrak hidrolik, Poros, Rangka, Baut pengunci dan Pegas. Berikut adalah hasil perhitungan dari komponen-komponen tersebut. 1. Dongkrak Hidrolik Perencanaan dongkrak hidrolik diambil dari hasil pengujian overhaul bigpen Honda GLMax menggunakan mesin uji tekan. Dengan hasil tekanan minimum 150 kg/cm2. Maka dongkrak hidrolis yang diperlukan minimum dengan beban tekanan 1 ton. 2. Poros Perencanaan poros pada alat ini berfungsi sebagai penahan plat bantalan pipa sebagai alas daun crankshaft yang akan di lepas dan akan menerima beban dari dongkrak minimum 1000 kg yang di dapat dari pengujian saat melepas bigpen, dan beban maksimum 5000 kg yang di dapat dari kapasitas dongkrak yang di gunakan. Rencana poros pelat setebal 10 mm dan bahan S30C mempunyai tegangan tarik yang diijinkan sebesar 48 Kg/mm2 [5]. Maka persamaan yang digunakan untuk menghitung diameter poros sebagai berikut: 𝑊 𝜎𝑡 = 𝜋 ( ⁄4)𝑑21
Seminar Nasional dan Gelar Produk | SENASPRO 2016
391
Dari hasil perhitungan didapat d= 8,15mm, kemudian dilakukan analisa menggunakan software hasilnya seperti gambar 3.3 dibawah ini. Dari hasil analisa pada gambar 3.3 maka nilai tegangan poros akibat beban yang didapat dari analisa software adalah 0,333 Mpa, sedangkan tegangan ijin material adalah 638,757 Mpa jadi rencana desain dinyatakan aman.
Gambar 3.3 Analisa Batang Poros Dengan Beban 4000 Kg. 3. Rangka Pada perancangan rangka pada alat ini menggunakan besi jenis UNP 80. Berikut perhitungannya. untuk menentukan momen inersia yang terjadi adalah sebagai berikut : 𝐼=
𝐵𝐻3 − 𝑏ℎ3 12
𝜏=
𝑀. 𝑌 𝐼
Perhitungan dari tegangan geser yang di ijinkan pada kerangka mesin diperoleh τ = 3,63 x 10-4 Kg/mm2, sehingga dapat dihitung tegangan ijin profil bentuk U, dengan bahan ASTM A36 mempunyai tegangan geser yang diijinkan sebesar 37 Kg/mm 2, Pada gambar 3.4 seperti dibawah ini hasil analisa software :
Gambar 3.4 Analisa Kerangka Dengan Beban 4000 Kg. Tegangan geser pada kerangka mesin yang dibuat 3,63 x 10-4 N/mm2 sedangkan tegangan geser yang dijinkan pada profil yang digunakan yaitu 8,22 N/mm 2 maka dapat disimpulkan bahwa tegangan pada kerangka mesin yang dibuat lebih kecil dari tegangan geser yang diijinkan pada profil (3,63 x 10-4 N/mm2 < 8,22 N/mm2 jadi kerangka dinyatakan aman. 4. Perancangan Pegas Pegas yang digunakan menggunakan type pegas ulir tarik dimana menyesuaikan dengan kinerja yang dapat kembali ke posisi awal setelah di tarik dengan diameter kawat 2mm dan diameter ulir 20 mm dengan panjang keseluruha 240mm. Dengan asumsi berat 392
SENASPRO 2016 | Seminar Nasional dan Gelar Produk
dongkrak dan plat penahan dongkrak sebesar 25 kg. dengan menggunakan tabel 3.3 tentang bahan yang digunakan serta gambar 3.5 untuk stress factor [6]. Tabel 3.3 Values Of Allowable Shear Stress, Modulus Of Elasticity And Modulus Of Rigidity For Various Spring Materials.
Gambar 3.5 Wahl’s stress factor for helical springs Maka dengan asumsi diameter lilitan 20mm dan diameter kawat 2 mm dapat menarik mengembalikan beban sebesar 27 kg per spring. Jika di pakai 2 buah spring maka dapat menarik beban hingga 54 kg. 3.4. Evaluasi Perancangan Part Dengan Metode DFM Setelah di susunnya List of Requirement, maka langkah selanjutnya evaluasi design for manufaktur yang ada di menu software Solidworks menu ini di lakukan untuk proses pengerjaan machining drilling dan milling adapun langkah-langkah evaluasi yang dilakukan dengan DFMPro / DFMXpress adalah sebagai berikut : 1. Gambar design dan rancangan alat pelepas lengan piston hidrolis beserta part-partnya. 2. Setelah gambar 3D terbentuk kemudian dibuat urutan proses manufaktur yang akan dilakukan dengan memperhatikan : o Material yang tersedia, ukuran raw material.
Seminar Nasional dan Gelar Produk | SENASPRO 2016
393
o
Mesin yang akan digunakan dengan mempertimbangkan power mesin, meja mesin dan jig and fixture yang tersedia. o Jika kontour produk sulit dimanufaktur secara manual maka dilakukan dengan Cadcam. 3. Jika analisa proses drill dilakukan terlebih dulu maka, menu manufacturing proses Mill / Drill only . Sedangkan setting parameter yang dilakukan adalah sebagai berikut: o Input nilai Hole depth to Diameter Rasio standar input <= 10 bisa disetting lebih kecil disesuaikan dengan kondisi material. o Input nilai Minimum %Hole Area inside Part standar input >= 75% bisa disetting lebih besar disesuaikan dengan kondisi yang ada. o Input nilai mill/drill Tool Depth to Diameter Rasio standar input <= bisa disetting lebih kecil disesuaikan dengan kondisi yang ada. o Input nilai Minimum Linier Tolerance Zone standar input >= 0.25mm bisa disetting lebih besar disesuaikan dengan kondisi yang ada. o Input nilai Angular Tolerance Zone standar input >= 1 deg bisa disetting lebih besar disesuaikan dengan kondisi yang ada. 4. Jika analisa proses bubut dan drill dilakukan terlebih dulu maka, menu manufacturing proses Turn with Mill Drill dipilih seperti pada Gambar 4.4 Sedangkan setting parameter yang dilakukan adalah sebagai berikut: o Input nilai Hole depth to Diameter Rasio standar input <= 2.75 bisa disetting lebih kecil disesuaikan dengan kondisi yang ada. o Input nilai Minimum %Hole Area inside Part standar input >= 75% bisa disetting lebih besar disesuaikan dengan kondisi yang ada. o Input nilai Milling Tool Depth to Diameter Rasio standar input <= 14 bisa disetting lebih kecil disesuaikan dengan kondisi yang ada. o Input nilai Minimum Corner Radius(Turn part) input >= 0.5mm bisa disetting lebih besar disesuaikan dengan kondisi yang ada. o Input nilai Minimum % of Bor Relief (Turn part) standar input >= 25% bisa disetting lebih besar disesuaikan dengan kondisi yang ada. o Input nilai Minimum Linier Tolerance Zone standar input >= 0.25mm bisa disetting lebih besar disesuaikan dengan kondisi yang ada. o Input nilai Angular Tolerance Zone standar input >= 1 deg bisa disetting lebih besar disesuaikan dengan kondisi yang ada hasil analisa dfm disajikan dalam table 3.4 berikut ini. Bila ada komponen yang (Rules Filled) tidak di centang maka salah satu permukaan tidak bisa di machining. Tabel 3.4 Evaluasi Komponen Manufacturing Proses : Mill/Drill Only No 1 2 3 4 5 6 7 8
394
Rulles Passed
Machining
PART NUMBER
QTY
HD
MS
PH
DP
IF
HE
HF
HI
Ya
Landasan Kerangka Rangka Penahan Samping Penahan Atas Penahan Dongkrak Atas Penahan Dongkrak Bawah Penahan Pipa UNP Plat Penahan Pipa
2 2 2 1 1
1
2 1
SENASPRO 2016 | Seminar Nasional dan Gelar Produk
Tidak
3.5. Pembuatan Alat Overhaul Part Crankshaft Hidrolis Setelah perancangan di nyatakan aman dan siap untuk di buat maka selanjutnya menentukan langkah-langkah pembuatannya, adapun alur pembuatan alat dengan permesinan seperti pada gambar 3.6 berikut ini. Proses Machining
Cutting Wheel
1. Rangka UNP 80 2. Support Pipa 6" UNP
Milling
1. Support Atas 2. Support Samping 3. Penahan Ass Dongkrak Atas 4. Penahan Dongkrak Bawah
Drilling
1. Rangka UNP 80 2. Support Pipa 6" UNP 3. Support Atas 4. Support Samping 5. Penahan Ass Dongkrak Atas 6. Penahan Dongkrak Bawah 7. Alas Kerangka
Grinding
1. Rangka UNP 80 2. Support Pipa 6" UNP 3. Support Atas 4. Support Samping 5. Penahan Ass Dongkrak Atas 6. Penahan Dongkrak Bawah 7. Alas Kerangka
Gambar 3.6 Flowchart Pembuatan Alat Dengan Permesinan 3.6. Pengujian Alat Overhaul Part Crankshaft Hidrolis Setelah produk atau alat memasuki tahap pengecatan dan assembly maka langkah selanjutnya yaitu uji performa. Uij performa di lakukan dengan tujuan apakah alat tersebut berfungsi sebagaimana mestinya atau tidak, dengan memasang semua komponen tanpa terkecuali. Dengan uji performa yang dilakukan pada Crankshaft Honda GL-max dan Astrea Grand. Langkah data pengujian pada table 3.5 , Hasil pengujian yang didapat seperti pada gambar 3.7 berikut ini. Tabel 3.5 Data waktu hasil pengujian No
Benda Yang Di Lepas
1 2
Ball Bearing Bigpen
1 2
Ball Bearing Bigpen
Waktu Pemasangan GL-MAX Manual Hidrolis 6 Detik 4 Detik 65 detik 7 Detik Astrea Grand Manual Hidrolis 5 Detik 3 Detik 7 Detik 3 Detik
Waktu Pelepasan Manual
Hidrolis
85 Detik
7 Detik
Manual
Hidrolis
9 Detik
3 Detik
Seminar Nasional dan Gelar Produk | SENASPRO 2016
395
Waktu/Detik
Crankshaft GL-Max 100 80 60 40 20 0
Manual
Hidrolis
Manual
Pemasangan
Hidrolis
Pelepasan
Bigpen
65
7
Ball Bearing
6
4 Ball Bearing
85
7
Bigpen
Waktu/Detik
Crankshaft Astrea Grand 14 12 10 8 6 4 2 0
Manual
Hidrolis
Manual
Pemasangan
Pelepasan
Bigpen
7
3
Ball Bearing
5
3 Ball Bearing
Hidrolis
9
3
Bigpen
Gambar 3.7 Grafik Perbandingan Waktu overhaul Crankshaft GL-Max & Astrea Grand 4.
KESIMPULAN
Dari pembahasan yang telah dilakukan sebelumnya, ada beberapa kesimpulan yang didapat dari penelitian ini yaitu sebagai berikut: 1. Dari segi pemilihan dua konsep antara konsep A dan konsep B yang lebih memenuhi fungsi dan kemudahan operasionalnya adalah konsep A. 2. Pada pengujian performance Crankshaft Honda GL-Max, hasilnya untuk pemasangan bigpen secara manual dengan lama waktu 65”sedangkan dengan hidrolis dibutuhkan waktu 7” dan untuk pelepasan bigpen manual lama waktu 85” sedangkan dengan hidrolis dibutuhkan waktu 7”. Sehingga antara overhaul yang manual dan dengan alat lebih menguntungkan menggunakan alat. 3. Dari sisi manufaktur untuk pembuatan alat ini konsep A lebih mudah untuk dimanufaktur . Untuk pengembangan selanjutnya dengan model yang sama proses manufaktur lebih diperhatikan sehingga hasil produk sesuai dengan toleransi yang diijinkan. DAFTAR PUSTAKA [1] [2] 396
Jefri S. Bale, “Perubahan Faktor Keausan Die Drawn UHMWPE Akibat Tegangan Kontak untuk Aplikasi Sendi Lutut Tiruan,” J. Tek. Mesin, vol. 11, pp. 97–102, 2009. J. T. Mesin, “Jurnal Teknik Mesin & Industri,” vol. 3, no. 1, 2012. SENASPRO 2016 | Seminar Nasional dan Gelar Produk
[3] [4] [5] [6]
J. Aryoseto, “Pembuatan alat peraga sistem hidolik,” 2010. Mulyadi, “Evaluasi perancangan dan pembuatan multipurpose wheelchair dengan metode dfm,” 2013. R. C. Hibbeler, Mechanics of Materials, vol. 8. 2011. R.S. KHURMI & J.K GUPTA, A Text Book Of Machine Design, no. I. 2005.
Seminar Nasional dan Gelar Produk | SENASPRO 2016
397