Rostamailis | Hayatunnufus | Merita Y.
untuk Sekolah Menengah Kejuruan
Tata Kecantikan
RAMBUT
TATA KECANTIKAN RAMBUT
Rostamailis Hayatunnufus Merita Yanita
ISBN XXX-XXX-XXX-X Buku ini telah dinilai oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) dan telah dinyatakan layak sebagai buku teks pelajaran berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 46 Tahun 2007 tanggal 5 Desember 2007 tentang Penetapan Buku Teks Pelajaran yang Memenuhi Syarat Kelayakan untuk Digunakan dalam Proses Pembelajaran.
untuk SMK
HET (Harga Eceran Tertinggi) Rp. 7.888,00
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Departemen Pendidikan Nasional
Rostamailis, dkk
TATA KECANTIKAN RAMBUT
SMK
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan Departemen Pendidikan Nasional
Hak Cipta pada Departemen Pendidikan Nasional Dilindungi Undang-undang
TATA KECATIKAN RAMBUT Untuk SMK Penulis : Rostamailis, dkk
Ukuran Buku
…… RTS ….
: …… x …… cm
Rostamailis, dkk Tata Kecantikan Rambut: SMK oleh Rostamailis, dkk. ---Jakarta:Pusat Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan, Direktorat Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah, Departemen Pendidikan Nasional, 2008. vi. 464 hlm. ISBN ……-……-……-…… 1. Tata Kecantikan Rambut
Diterbitkan oleh Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan Departemen Pendidikan Nasional Tahun 2008 Diperbanyak oleh….
KATA SAMBUTAN
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, berkat rahmat dan karunia Nya, Pemerintah, dalam hal ini, Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Departemen Pendidikan Nasional, pada tahun 2008, telah melaksanakan penulisan pembelian hak cipta buku teks pelajaran ini dari penulis untuk disebarluaskan kepada masyarakat melalui website bagi siswa SMK. Buku teks pelajaran ini telah melalui proses penilaian oleh Badan Standar Nasional Pendidikan sebagai buku teks pelajaran untuk SMK yang memenuhi syarat kelayakan untuk digunakan dalam proses pembelajaran melalui Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 12 tahun 2008. Kami menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada seluruh penulis yang telah berkenan mengalihkan hak cipta karyanya kepada Departemen Pendidikan Nasional untuk digunakan secara luas oleh para pendidik dan peserta didik SMK di seluruh Indonesia. Buku teks pelajaran yang telah dialihkan hak ciptanya kepada Departemen Pendidikan Nasional tersebut, dapat diunduh (download), digandakan, dicetak, dialihmediakan, atau difotokopi oleh masyarakat. Namun untuk penggandaan yang bersifat komersial harga penjualannya harus memenuhi ketentuan yang ditetapkan oleh Pemerintah. Dengan ditayangkannya soft copy ini akan lebih memudahkan bagi masyarakat untuk mengaksesnya sehingga peserta didik dan pendidik di seluruh Indonesia maupun sekolah Indonesia yang berada di luar negeri dapat memanfaatkan sumber belajar ini. Kami berharap, semua pihak dapat mendukung kebijakan ini. Selanjutnya, kepada para peserta didik kami ucapkan selamat belajar dan semoga dapat memanfaatkan buku ini sebaik-baiknya. Kami menyadari bahwa buku ini masih perlu ditingkatkan mutunya. Oleh karena itu, saran dan kritik sangat kami harapkan.
Jakarta, Direktur Pembinaan SMK
KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayahnya kepada penulis, di dalam penyusunan buku ini dengan judul “Tata Kecantikan Rambut”. Dalam buku ini penulis mencoba membahas tentang “Kecantikan Secara Umum Dan Tata Kecantikan Rambut”. Sebagaimana yang kita ketahui bahwa perkembangan dunia kecantikan dewasa ini sangat pesat, sejalan dengan kemajuan teknologi yang menghendaki kita selalu berperan aktif untuk mengikuti perkembangan baik melalui peningkatan pengetahuan maupun keterampilan. Untuk itulah penulis mencoba menyusun buku ini guna membantu para siswa SMK yang belajar dalam bidang kecantikan rambut. Harapan penulis semoga buku ini bermanfaat dan dapat membantu proses pembelajaran pada SMK. Padang, Januari 2008
Penulis
ii
SINOPSIS Memberikan pengetahuan tentang kecantikan, anatomi dan fisiologi rambut, kosmetika rambut dan efek sampingnya, prinsip kesehatan dan keselamatan kerja di bidang tata kecantikan rambut, mengikuti etika jabatan pada usaha salon kecantikan rambut, etika konsultasi dan komunikasi. Trampil mencuci rambut, creambath, mengeringkan rambut, merawat hair piece, merawat kulit kepala dan rambut, pratata, penataan dan menata sanggul (up-style dan daerah). Memangkas rambut, mewarnai rambut, mengeriting dan meluruskan rambut. Mampu mengaplikasikan penjualan produk dan jasa kecantikan rambut.
iv
DESKRIPSI KONSEP PENULISAN Buku Tata Kecantikan Rambut ini memberikan pengetahuan tentang konsep dasar tata kecantikan rambut yang meliputi pengertian kecantikan secara umum dan kecantikan rambut khususnya. Pengetahuan anatomi dan fisiologi rambut beserta penerapannya terhadap pencapaian kesehatan kulit kepala dan rambut, kosmetika rambut dan efek sampingnya, yang dilengkapi dengan prinsip kesehatan dan keselamatan kerja di bidang tata kecantikan rambut. Trampil melakukan perawatan kulit kepala dan rambut (mencuci rambut dan creambath secara tepat dan benar), merawat kulit kepala dan rambut secara kering, merawat dan membentuk hair piece, melakukan pratata dan penataan, pemangkasan, pengeritingan dan meluruskan rambut, pewarnaan sesuai dengan perkembangan trend/mode dan permintaan pelanggan. Menjaga etika konsultasi dan komunikasi serta mengikuti etika jabatan pada usaha salon kecantikan. Mampu mengaplikasikannya dalam bentuk produk dan jasa kecantikan rambut.
v
PETA KOMPETENSI BAB I A. Pengertian Tata Kecantikan Rambut PENDAHULUAN B. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kecantikan Rambut C. Cara Mempertahankan Kecantikan Rambut BAB II Kode : WRBCS 408 A Anatomi Dan Fisiologi Rambut BAB III Kode : KEC. TK. 01.001.01 Penerapan Prinsip Kesehatan Dan Keselamatan Kerja Di Bidang Tata Kecantikan Rambut BAB IV Kode : WRBCS 412 A Kosmetika Rambut Dan Efek Sampingnya BAB V Kode : KEC. TR. 02.002.01 Perawatan Kulit Kepala Dan Rambut Kode : KEC. TR. 02.001.01 Mencuci Rambut Kode : KEC. TR. 02.003.01 Mengeringkan Rambut Dengan Alat Pengering Kode : KEC. TR. 02.008.01 Merawat Dan Membentuk Hair Piece BAB VI Kode : KEC. TR. 02.005.01 Pratata Kode : KEC. TR. 02.006.01 Penataan Rambut (Styling) BAB VII Kode : KEC. TR. 02.009.01 Menata Sanggul (Up-style) Kode : KEC. TR. 02.010.01 Menata Sanggul Daerah BAB VIII Kode : KEC. TR. 02.004.01 Memangkas Rambut Kode : KEC. TR. 02.011.01 Memangkas Rambut Teknik Barber BAB IX Kode : KEC. TR. 02.007.01 Pengeritingan Kode : KEC. TR. 02.013.01 Meluruskan Rambut (Smoothing) Kode : KEC. TR. 02.014.01 Meluruskan Rambut (Rebonding) BAB X Kode : KEC. TR. 02.012.01 Pewarnaan Rambut BAB XI Kode : KEC. TR. 02.001.01 Menjual Produk Dan Jasa Kecantikan Rambut vi
Kode : KEC. TR. 02.007.01 Mengkoordinasikan Tugas-Tugas Industri/Usaha Salon Kode : KEC. TR. 02.008.01 Mengkoordinasikan Kelompok Kerja Industri/Usaha Salon Kode : KEC. TR. 02.006.01 Mengelola Keuangan Kode : KEC. TR. 02.012.01 Merekrut Dan Memilih Staf
Di Di
vii
DAFTAR ISI Kata Pengantar Direktur Pembinaan SMK Kata Pengantar Penulis Sinopsis Deskripsi Konsep Penulisan Peta Kompetensi Daftar Gambar Daftar Tabel
Halaman i ii iv v vi xxii xxxii
BAB I PENDAHULUAN A. Pengertian Tata Kecantikan Rambut 1. Kecantikan Secara Umum 2. Tata Kecantikan Rambut B. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kecantikan Rambut 1. Faktor-Faktor Umum 2. Faktor-Faktor Khusus C. Cara Mempertahankan Kecantikan Rambut
1 2 2 2 3 3 10 14
BAB II ANATOMI DAN FISIOLOGI RAMBUT A. Struktur Rambut B. Susunan Rambut C. Fungsi Rambut D. Kelainan-Kelainan Kulit Kepala Dan Rambut E. Penerapan Anatomi Kulit Kepala Dan Rambut Terhadap Pencapaian Kesehatan F. Uji Kompetensi/Soal
15 17 17 22 25 34
BAB III PRINSIP KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA DI BIDANG TATA KECANTIKAN RAMBUT A. Peraturan Kesehatan Dan Keselamatan Kerja B. Menyediakan Lingkungan Tenang Dan Nyaman Bagi Pelanggan C. Profesionalisme Penata Rambut (Hair Dresser) D. Menyiapkan Dan Memelihara Area Kerja E. Pemeliharaan Peralatan Dan Perlengkapan Kerja F. Mematuhi Prosedur-Prosedur Keadaan Darurat G. Uji Kompetensi/Soal
37
35
37 40 41 53 54 59 58
BAB IV KOSMETIKA RAMBUT DAN EFEK SAMPINGNYA A. Sejarah Kosmetika B. Definisi Kosmetika C. Cosmetics Medicated D. Tujuan, Fungsi Dan Manfaat Kosmetika Rambut E. Sediaan Kosmetika Rambut Berdasarkan Bahan Dan Cara Pembuatan 1. Kosmetika Tradisional 2. Kosmetika Modern F. Pengetahuan Kimia Kosmetika G. Efek Kosmetika Terhadap Kulit Kepala Dan Rambut H. Uji Kompetensi/Soal
60 60 62 63 64 66 66 86 102 110 111
BAB V PERAWATAN KULIT KEPALA DAN RAMBUT
112
viii
A. Mencuci Rambut 1. Jenis Air 2. Diagnosa Kulit Kepala Dan Rambut 3. Penyampoan 4. Melaksanakan Penyampoan 5. Melaksanakan Pembilasan 6. Merapikan Area Kerja, Alat Dan Kosmetika 7. Etika Konsulatasi Dan Komunikasi B. Creambath 1. Manfaat Creambath 2. Langkah-langkah Creambath C. Mengeringkan Rambut Dengan Alat Pengering 1. Persiapan Pekerja Untuk Proses Pengeringan Rambut 2. Teknik Pengeringan Rambut D. Merawat Kulit Kepala Dan Rambut Secara Kering E. Merawat Dan Membentuk Hair Piece 1. Sejarah Hair Piece Dan Wig 2. Bahan Pembuatan Hair Piece Dan Wig 3. Manfaat Hair Piece Dan Wig 4. Memilih Hair Piece Dan Wig 5. Cara Memakai Hair Piece Dan Wig 6. Mencuci Hair Piece 7. Membentuk Hair Piece Dan Full Wig F. Uji Kompetensi/Soal
112 113 116 118 119 121 121 122 123 123 123 136 137 138 139 140 140 142 143 143 144 147 148 150
BAB VI PRATATA DAN PENATAAN RAMBUT A. Pratata 1. Tujuan Dan Prinsip Pratata 2. Alat, Lenan Dan Kosmetika Pratata 3. Melakukan Pratata Sesuai Dengan Penataan Yang Akan Dibuat (Proses Pratata) 4. Tenik Pratata B. Penataan Rambut 1. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penataan 2. Pola Penataan 3. Tipe Penataan Rambut 4. Penataan Dan Kepribadian 5. Teknik Penataan Rambut C. Uji Kompetensi/Soal
151 151 151 153 157
BAB VII MENATA SANGGUL A. Menata Sanggul (Up-Style) 1. Peralatan, Lenan Dan Kosmetika 2. Melakukan Penataan Sanggul (Penataan Rambut/Up-Style Tanpa Sasakan) 3. Melakukan Penataan Sanggul (Penataan Rambut/Up-Style Dengan Sasakan) 4. Penataan Rambut Artistik B. Menata Sanggul Daerah 1. Desain Sanggul Daerah 2. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penataan Sanggul Daerah 3. Melakukan Penataan Sanggul Daerah (Macam-Macam Sanggul Daerah) C. Uji Kompetensi/Soal
212 212 212 213
BAB VIII PEMANGKASAN RAMBUT
161 178 179 181 185 189 190 210
218 228 229 229 229 230 296 297
ix
A. Dasar Ilmu Pemangkasan 1. Pengetahuan Alam 2. Matematika B. Alat Pemangkasan Dan Fungsinya C. Cara Memegang Gunting D. Pola Garis Pemangkasan 1. Pola Datar 2. Pola Turun 3. Pola Naik 4. Pola Lingkar E. Teknik Pemangkasan F. Teknik Pemangkasan Barber G. Uji Kompetensi/Soal
297 297 299 303 306 307 307 311 315 317 318 323 327
BAB IX PENGERITINGAN DAN MELURUSKAN RAMBUT A. Pengeritingan 1. Sejarah Pengeritingan 2. Keriting Desain Dan Pelaksanaannya 3. Persiapan Pengeritingan 4. Prosedur Pengeritingan B. Meluruskan Rambut 1. Melakukan Persiapan Kerja 2. Meluruskan Rambut/Teknik Pengepresan (Hair Pressing) 3. Melakukan Diagnosa Rambut 4. Meluruskan Rambut Dengan Teknik Smoothing 5. Meluruskan Rambut Dengan Teknik Rebonding C. Uji Kompetensi/Soal
329 329 329 335 340 344 349 349 350 354 357 358 394
BAB X PEWARNAAN RAMBUT A. Sejarah Pewarnaan B. Klasifikasi Pewarnaan C. Pengetahuan Pewarnaan D. Penggunaan Kosmetika Pewarnaan Rambut E. Teknik Tes Kepekaan Kulit F. Alat, Lenan Dan Kosmetika Pewarnaan G. Prosedur Pewarnaan H. Pewarnaan Dalam Penataan I. Uji Kompetensi/Soal
396 396 396 402 406 406 407 408 410 417
BAB XI MENJUAL PRODUK DAN JASA KECANTIKAN RAMBUT A. Pengetahuan Tentang Produk/Jasa B. Pendekatan Pada Pelanggan C. Mengatasi Penolakan D. Mengkoordinasikan Tugas-Tugas Industri/Usaha Salon Kecantikan E. Mengkoordinasikan Kelompok Kerja Industri/Usaha Salon Kecantikan F. Memaksimalkan Kesempatan Penjualan G. Mengelola Keuangan H. Merekrut Dan Memilih Staf I. Merencanakan Serangkaian Program Pelatihan J. Etika Jabatan K. Uji Kompetensi/Soal
419 419 424 427 432 432 433 445 447 447 448 453
PENUTUP
459
x
DAFTAR PUSTAKA DAFTAR ISTILAH
460 464
xi
DAFTAR GAMBAR 2.1 Anatomi Rambut 2.2 Akar Rambut 2.3 Batang Rambut 2.4 Bentuk Rambut 2.5 Skema Pertumbuhan Rambut 2.6 Bentuk Piodra Yang Melekat Pada Rambut 2.7 Bentuk Penyakit Rambut Dari Trichorhexis Nodosa 3.1 Bentuk-Bentuk Tubuh Dalam Berdiri 3.2 Cara Duduk Yang Salah Dan Yang Benar 3.3 Cara Berjabat Tangan Dengan Mencium Dan Cara Berjabat Tangan Biasa 3.4 Sikap Berjalan Di Atas Garis Berkotak 3.5 Bentuk Sikap Berjalan 3.6 Cara Naik Tangga 3.7 Cara Turun Tangga 4.1 Kelapa 4.2 Kemiri 4.3 Lidah Buaya 4.4 Lidah Mertua 4.5 Jarak Pagar 4.6 Pare 4.7 Bayam 4.8 Bandotan 4.9 Padi 4.10 Urang-aring 4.11 Tali Putri 4.12 Seledri 4.13 Teh 4.14 Waru 4.15 Inggu 4.16 Kangkung 4.17 Jeruk Nipis 4.18 Mengkudu 4.19 Nanas 4.20 Asam 4.21 Bunga Kembang Sepatu 4.22 Lobak 4.23 Mangkokan 4.24 Pandan Wangi 4.25 Pisang 4.26 Semangka 4.27 Pepaya 4.28 Rambutan 4.29 Asam Dan Basa 4.30 Membuat Garam 4.31 Contoh Pembuatan Vinegar Dari Alkohol
17 19 20 20 22 29 31 46 47 48 49 49 50 51 67 68 68 69 70 70 71 72 72 73 74 74 75 75 76 77 78 78 79 80 80 81 82 82 83 84 84 85 104 105 106
xii
5.1 Contoh Teknik Pembagian Rambut 5.2 Contoh Gerakan Memutar 5.3 Cara Dari Gerakan Meluncur 5.4 Contoh Gerakan Rotasi 5.5 Cara Gerakan Di Dahi 5.6 Cara Gerakan Pada Kulit Kepala 5.7 Manipulasi-Manipulasi Hair Line 5.8 Cara Gerakan Circular 5.9 Cara Gerakan Pada Friction 5.10 Gerakan Dari Telinga Ke Telinga 5.11 Contoh Gerakan Pada Punggung 5.12 Gerakan Dan Massage Pada Bahu 5.13 Contoh Gerakan Pada Tulang Punggung 5.14 Contoh Memegang Wig 5.15 Contoh Cara Menahan 5.16 Cara Menggunakan Tangan 5.17 Cara Memasukkan Wig 5.18 Contoh Cara Merapikan 5.19 Cara Mengontrol Pemasangan Wig 5.20 Membentuk Hair Piece 5.21 Contoh Hasil Hair Piece 6.1 Macam-Macam Bentuk Sisir 6.2 Macam-Macam Bentuk Penggulung Rambut 6.3 Bentuk Penjepit Rambut 6.4 Contoh Jala Rambut 6.5 Drogkap 6.6 Contoh Pembagian Rambut 6.7 Pratata Dasar 6.8 Contoh Penggulungan Dengan Hasil Yang Berbeda 6.9 Contoh Cara Pengambilan Rambut 6.10 Contoh Penggabungan Teknik a Dan b 6.11 Contoh Finger Wave Dan Tekniknya 6.12 Contoh Pembuatan Ridge 6.13 Contoh Pembuatan Gelombang 6.14 Teknik Mengenakan Kosmetika Pada Rambut 6.15 Teknik Pembuatan Baris 6.16 Contoh Membuat Garis Rambut 6.17 Contoh Baris Berikutnya Pada Rambut 6.18 Contoh Pembuatan Finger Wave 6.19 Contoh Cara Membuat Lengkungan 6.20 Contoh Pembuatan Ikal/Gelombang Tegak Lurus 6.21 Contoh Pembuatan Belahan 6.22 Dasar Ikal 6.23 Ikal Tak Berpangkal 6.24 Ikal Berpangkal Setengah 6.25 Ikal Berpangkal Penuh 6.26 Dasar Segi Empat 6.27 Dasar Segitiga 6.28 Dasar Persegi Panjang
125 128 129 129 130 130 131 131 132 132 133 134 135 144 145 145 146 146 147 149 149 153 154 154 155 155 158 161 162 162 162 163 164 165 166 166 167 167 168 168 169 169 170 171 171 172 172 173 173
xiii
6.29 Dasar Busur 6.30 Cara Mengambil Rambut 6.31 Cara Memegang Untaian Rambut 6.32 Cara Pembuatan Lingkaran Halus 6.33 Cara Menggunakan Ujung Sisir 6.34 Cara Menggunakan Pin 6.35 Cara Pembuatan Pincurl 6.36 Cara Pembuatan Skip Wave 6.37 Cara Pembuatan Ridge Curl 6.38 Contoh Penataan Simetris 6.39 Contoh Penataan Asimetris 6.40 Contoh Penataan Puncak 6.41 Contoh Penataan Belakang 6.42 Contoh Penataan Depan 6.43 Penataan Fantasi Bermakna Adam Dan Hawa 6.44 Penataan Alegoris 6.45 Penataan Historis 6.46 Contoh Bentuk Oval, Bentuk Lonjong, Bentuk Bulat 6.47 Contoh Bentuk Persegi Empat Dan Bentuk Hati 6.48 Contoh Bentuk Belah Ketupat Dan Bentuk Buah Pear 6.49 Wajah Kecil 6.50 Wajah Lebar 6.51 Wajah Panjang 6.52 Wajah Gemuk 6.53 Rahang Persegi 6.54 Rahang Menonjol 6.55 Tulang Pipi Tinggi/Menonjol 6.56 Dagu Kecil 6.57 Dahi Lebar 6.58 Dahi Sempit 6.59 Hidung Besar 6.60 Leher Panjang 6.61 Leher Pendek 6.62 Pipi Bulat 6.63 Telinga Besar Atau Kecil 6.64 Berkaca Mata 6.65 Sibakan Atau Belahan rambut 6.66 Belahan Tengah 6.67 Belahan Pinggir 6.68 Tanpa Belahan 6.69 Menenun 6.70 Menopang 6.71 Curling Iron 6.72 Cara Memegang Sikat Penggulung 6.73 Contoh Penggulung Panas 7.1 Penataan Teknik Roller Dan Hasilnya 7.2 Contoh Penataan Rambut Teknik Puntiran 7.3 Contoh Kelabang Keluar 7.4 Contoh Kelabang Kedalam
174 174 175 175 176 176 177 177 178 182 183 183 184 185 187 188 188 191 192 193 193 194 194 195 195 196 196 197 197 198 198 199 199 200 200 201 204 204 205 205 206 207 208 209 209 214 216 217 218
xiv
7.5 Cara Meletakkan Posisi Tangan 7.6 Cara Meletakkan Posisi Sisir Sasak 7.7 Contoh Penataan Rambut Bagian Depan 7.8 Cara Membagi Rambut 7.9 Cara Menggunakan Alat Bantu 7.10 Cara Menarik Rambut Bagian Depan 7.11 Cara Menarik Rambut Dan Merapikan 7.12 Cara Menyematkan Aksesoris 7.13 Contoh Penataan Rambut Bagian Belakang 7.14 Contoh Penataan Rambut Pada Bagian Puncak 7.15 Cara Membagi Rambut 7.16 Cara Menyisir Dan Menarik Rambut Depan 7.17 Cara Menarik Sisir Rambut Depan Bawah 7.18 Cara Merapikan Tatanan Rambut Bagian Depan 7.19 Cara Menyisir Dan Menarik Rambut Depan 7.20 Cara Memasang Hair Piece 7.21 Cara Menyematkan Rangkaian Melati Pengasih 7.22 Cara Melengkapi Penampilan Sanggul 7.23 Posisi Tangan Dalam Memegang Cemara 7.24 Cara Membentuk Sanggul 7.25 Cara Melilitkan Sanggul 7.26 Tampak Muka 7.27 Tampak Samping 7.28 Tampak Belakang 7.29 Sanggul Tampak Samping 7.30 Bentuk Sanggul 7.31 Rambut Dibelah Lurus 7.32 Cara Menyatukan Rambut 7.33 Cara Memasukkan Rambut Kedalam 7.34 Cara Membentuk Sanggul 7.35 Cara Membentuk Sanggul 7.36 Model Aksesoris 7.37 Cara Membentuk Sanggul 7.38 Cara Membentuk Sanggul 7.39 Tampak Muka 7.40 Tampak Samping 7.41 Tampak Belakang 7.42 Cara Membentuk Sanggul 7.43 Cara Membentuk Gelung Sanggul 7.44 Tampak Muka 7.45 Tampak Samping 7.46 Tampak Belakang 7.47 Sanggul Belattung Gelang Tampak Belakang 7.48 Contoh Letak Mahkota Pada Sanggul 7.49 Langkah-Langkah Membuat Sanggul 7.50 Bentuk Sanggul Sikek Tampak Samping 7.51 Sanggul Sikek Tampak Belakang 7.52 Langkah-Langkah Membuat Sanggul 7.53 Langkah-Langkah Membuat Sanggul
219 219 220 221 221 222 222 223 223 224 225 225 226 226 227 227 228 228 232 233 233 234 235 235 237 237 239 239 240 240 241 241 242 242 244 244 245 247 248 249 249 250 251 251 253 254 255 256 258
xv
7.54 Sanggul Tampak Samping 7.55 Cara Memegang Rambut 7.56 Cara Memilin Rambut 7.57 Contoh Sanggul Setelah Dililit 7.58 Tampak Muka 7.59 Tampak Samping 7.60 Tampak Belakang 7.61 Cara Membuat Sanggul 7.62 Bentuk Sanggul Tampak Belakang 7.63 Langkah Kerja Membuat Ciwidey 7.64 Sanggul Tampak Depan 7.65 Langkah Membuat Sanggul 7.66 Cara Membuat Sanggul 7.67 Cara Membuat Sanggul 7.68 Sanggul Tampak Depan Dan Belakang 7.69 Cara Mengambil Rambut 7.70 Cara Membentuk Rambut 7.71 Cara Melilitkan Rambut 7.72 Hasil Sanggul 7.73 Tampak Muka 7.74 Tampak Samping 7.75 Cara Menyatukan Cemara 7.76 Cara Melipat Ujung Cemara 7.77 Tampak Muka 7.78 Tampak Samping 7.79 Tampak Belakang 7.80 Cara Membuat Sanggul Tali Kuantan 7.81 Sanggul Rangkap Tampak Depan 7.82 Sanggul Rangkap Tampak Samping 7.83 Langkah Pembuatan Sanggul 7.84 Contoh Sanggul 7.85 Langkah Pembuatan Sanggul 7.86 Langkah Pembuatan Sanggul 7.87 Sanggul Tampak Samping 7.88 Tampak Belakang 7.89 Langkah Pembuatan Sanggul 7.90 Sanggul Tampak Belakang 7.91 Pembentukan Sanggul 8.1 Arah Pertumbuhan Rambut 8.2 Pola Pertumbuhan Rambut 8.3 Seleksial Aksis 8.4 Petunjuk Penggunaan Seleksial Aksis 8.5 Pemangkasan Dengan Sudut Proyeksi 0° 8.6 Pemangkasan Graduasi 0° - 60° 8.7 Pemangkasan Layer 90° - 180° 8.8 Macam-Macam Sisir 8.9 Macam-Macam Gunting 8.10 Jepit Bebek 8.11 Botol Hair Spray
258 260 260 261 261 262 262 264 266 266 268 269 271 273 275 276 276 277 278 278 279 280 280 281 281 282 283 284 284 285 285 286 288 288 289 293 295 295 298 299 300 301 301 302 302 303 304 304 305
xvi
8.12 Hand Hair Drayer 8.13 Cara Memegang Gunting 8.14 Cara Membuat Patokan Pangkasan 8.15 Cara Menurunkan Lapisan Dan Memangkas 8.16 Cara Memangkas Lapisan Rambut 8.17 Hasil Pangkasan Belakang 8.18 Cara Memangkas Bagian Samping 8.19 Hasil Pangkasan Samping 8.20 Hasil Pangkasan Setelah Dikeringkan 8.21 Cara Pembuatan Design Line 8.22 Cara Membuat Patokan Rambut 8.23 Cara Memangkas Lapisan Pertama 8.24 Cara Memangkas Lapisan Kedua 8.25 Cara Memangkas Bagian Samping 8.26 Cara Mencek Kepanjangan Rambut 8.27 Hasil Pangkasan 8.28 Cara Membentuk Garis Pangkasan 8.29 Cara Membuat Patokan Rambut 8.30 Cara Memangkas Bagian Belakang 8.31 Pangkasan Bertingkat 8.32 Graduasi Paralel 8.33 Graduasi Plus 8.34 Graduasi Min 8.35 Teknik Pangkasan Berbalik 8.36 Teknik Pangkasan Cembung 8.37 Teknik Pangkasan Cekung 8.38 Teknik Pangkasan Zig-Zag 8.39 Teknik Pangkasan Garis V 8.40 Bentuk Alat Dan Cara Pemangkasan Barber 8.41 Cara Menggunakan Pisau Cukur 8.42 Cara Merubah Mata Pisau 9.1 Contoh Sinar a-1 Dan b-1 9.2 Contoh Rambut Lurus Dan Ikal 9.3 Penempatan Roto Dalam Keriting Selang Seling 9.4 Penempatan Roto Pada Pengeriting Vertikal 9.5 Pengeriting Zig-Zag 9.6 Pengeriting Ganda 9.7 Pengeritingan Batu Bata 9.8 Pengeriting Batang 9.9 Pengeritingan Dekat Tengkuk 9.10 Macam-Macam Bentuk Roto Dan Hasil Gulungan 9.11 Cara Melipat Kertas Pengeritingan 9.12 Cara Meparting Rambut 9.13 Cara Menggulung Rambut 9.14 Proses Pengeritingan 9.15 Rebonding Basic 9.16 Cara Menganalisa Rambut 9.17 Cara Mencuci Rambut 9.18 Cara Melindungi Rambut
305 306 308 309 309 310 310 311 311 312 312 313 313 314 315 315 316 316 317 318 319 319 320 320 321 321 321 323 324 325 326 331 332 336 337 337 338 339 339 340 343 344 346 347 349 360 360 361 361
xvii
9.19 Cara Mengoleskan Cream 9.20 Cara Peresapan Awal 9.21 Cara Menjepit Rambut 9.22 Cara Peresapan Akhir 9.23 Cara Mengeringkan Rambut 9.24 Cara Mencatok Rambut 9.25 Cara Mendinginkan Rambut 9.26 Cara Memakai Neutralizing 9.27 Cara Membilas Rambut 9.28 Retouch Rebonding 9.29 Cara Mencuci Rambut 9.30 Cara Melakukan Treatment 9.31 Cara Menggunakan Stream 9.32 Persiapan Kerja 9.33 Cara Mengoleskan Cream 9.34 Cara Mengcek Rileks Rambut 9.35 Cara Melakukan teknik Smoothing 9.36 Cara Membilas Dan Mengeringkan Rambut 9.37 Cara Mencatok Rambut 9.38 Cara Mendinginkan Rambut 9.39 Cara Memakai Neutralizing 9.40 Cara Membilas Rambut 9.41 Color Reflection On Rebonding 9.42 Cara Mencuci Rambut 9.43 Cara Melakukan Treatment 9.44 Cara Melindungi Rambut 9.45 Cara Mengoleskan Cream 9.46 Cara Mengcek Rileks Rambut 9.47 Cara Melakukan Teknik Smoothing 9.48 Cara Membilas Dan Mengeringkan Rambut 9.49 Cara Mencatok Rambut 9.50 Cara Mendinginkan Rambut 9.51 Proporsi Pencampuran Bahan 9.52 Pengaplikasian Warna 9.53 Cara Membilas Rambut 9.54 Rebonding On Bleached Hair 9.55 Cara Mencuci Rambut 9.56 Persiapan Kerja 9.57 Cara Mengoleskan Cream 9.58 Cara Peresapan Awal 9.59 Cara Melakukan Teknik Smoothing 9.60 Peresapan Akhir 9.61 Cara Mengeringkan Rambut 9.62 Cara Melindungi Rambut 9.63 Cara Mencatok Rambut 9.64 Cara Mendinginkan Rambut 9.65 Cara Memakai Neutralizing 9.66 Cara Membilas Rambut 9.67 Rebonding On Colored Hair
362 362 363 363 364 364 365 365 365 366 367 367 368 368 369 369 370 370 371 371 372 372 373 373 374 374 375 375 375 376 377 377 378 378 379 379 380 380 381 381 382 382 383 383 384 384 385 385 386
xviii
9.68 Cara Mencuci Rambut 9.69 Cara Melakukan Treatment 9.70 Cara Melindungi Rambut 9.71 Cara Mengoleskan Cream 9.72 Cara Mengcek Rileks Rambut 9.73 Cara Melakukan Teknik Smoothing 9.74 Cara Peresapan Akhir 9.75 Cara Mengeringkan Rambut 9.76 Cara Mencatok Rambut 9.77 Cara Mendinginkan Rambut 9.78 Cara Memakai Neutralizing 9.79 Cara Membilas Rambut 9.80 Ekpress Natural Rebonding 9.81 Langkah-Langkah Kerja Ekpress Natural Rebonding 10.1 Batang Rambut Dan Molekul Pewarna Azo 10.2 Batang Rambut Dan Pewarna Nitro 10.3 Molekul Pewarna Pada Dalam Kulit Rambut 10.4 Segitiga Warna 10.5 Pewarnaan Frosting 10.6 Three Dimensional Shading
386 387 387 388 388 389 389 390 390 391 391 392 392 394 399 400 401 403 413 415
xix
DAFTAR TABEL Tabel
Hal
1. 2. 3. 4. 5. 6.
86 116 117 344 355 408
Daftar Bahan Dasar Kosmetika Modern Kartu Diagnosa Kulit Kepala Dan Rambut Kartu Pelanggan Lembaran Diagnosis Pengeritingan Rambut Lembaran Diagnosa Pelurusan Rambut (Rebonding) Lembaran Diagnosa Pewarnaan Rambut
xx
BAB I
PENDAHULUAN Cantik merupakan hak yang telah dianugerahkan Allah (Tuhan Yang Maha Esa) kepada setiap wanita. Tidak ada wanita di dunia ini yang tidak cantik, kecuali mereka yang tidak mensyukuri nikmat yang diberikan kepadanya. Karena itu cantik merupakan anugerah terindah yang hanya dimiliki oleh kaum wanita saja tidak ada yang lain. Sayangnya tidak semua wanita memahami hal tersebut. Bagaimanapun adanya bentuk tubuh anda berpikirlah positif, jangan sekali-kali berpikir bahwa anda tidak cantik. Bila anda menilai diri anda tidak cantik, berarti anda tidak bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa. Cantik tidak berarti bahwa seorang wanita itu harus memiliki hidung yang mancung, bertubuh seksi, mata seperti bintang kejora, bibir yang tipis, dagu seperti lebah tergantung dan sebagainya atau memiliki bentuk wajah yang normal, sama sekali tidak. Namun cantik lebih cenderung pada perpaduan beberapa unsur yang tepat dan serasi, baik bentuk, corak, maupun rupa yang bernilai tinggi dan mengandung unsur daya tarik. Hal ini dapat diperumpamakan pada sebuah meubel bisa disebut cantik, bila perpaduan antara bentuk, warna dan desainnya memang tepat dan serasi. Demikian pula halnya dengan seorang wanita, wanita tersebut dapat dikatakan cantik bila perpaduan antara penampilan fisik dan jiwa benar-benar tepat dan serasi. Artinya ketika seorang wanita telah mengenakan pakaiannya dengan model yang terindah, tetapi ia memperlihatkan tingkah laku, hati, sikap yang kurang baik, tentu saja ini akan dinilai oleh banyak orang dengan julukan “tidak cantik”. Wanita tersebut akan mendapat julukan atau disebut sebagai barang bagus bernilai ”rendah” dan sama sekali tidak memberi daya tarik pada orang lain. Jadi kecantikan wanita tidak akan lepas dari 2 dimensi yakni dimensi lahir dan dimensi batin. Setiap wanita secara prinsip telah memiliki modal fisik yang cantik, namun yang perlu diperhatikan dan ditindak lanjuti adalah bagaimana wanita tersebut mengolah batin dan jiwanya agar terlihat cantik luar dan dalam. Cara terbaik dan merupakan langkah awal adalah “melihat apa yang paling menarik dari diri anda baru kemudian mulai menikmati segala kekurangan/kelemahan”. Wanita yang jeli dengan hal ini akan berkonsentrasi untuk melengkapi segala kekurangan dan menonjolkan kelebihan yang dimilikinya. Misalnya: bila kulit anda hitam, 1
maka anda tidak perlu merasa kecil hati, sebab tidak semua orang menyukai kulit putih dan membenci kulit hitam. Begitu juga tidak semua orang menyukai rambut yang indah, hitam dan berkilau. Karena sesuai dengan perkembangan dunia kecantikan, yang terdiri dari berbagai macam bentuk, model serta warna rambut yang diinginkan seiring dengan trend mode. Di sinilah letak keadilan dari Tuhan Yang Maha Esa, masing-masing diciptakan berbeda-beda, namun yang terpenting adalah bagaimana anda selanjutnya memadukan dan menyempurnakan warna kulit dan trend rambut sehingga orang melihat anda secara utuh lahir dan batin. Sementara kecantikan fisik, pada dasarnya setiap wanita bisa mensiasatinya dengan berbagai macam cara dari yang tradisional sampai ke modern. Tapi ada sesuatu hal yang harus diingat bahwa kecantikan fisik hanyalah bagian terkecil dari kecantikan yang hakiki. Contoh, ada orang secara fisik cantik namun dalam kesehariannya ia dikenal tidak jujur, suka memfitnah atau pemarah dan sebagainya, maka ia akan dinilai tidak cantik apalagi mempesona. Dalam kehidupan manusia, kecantikan memainkan peran yang sangat besar. Untuk itu manusialah makhluk yang utama diberi kemampuan merasakan, menguasai sekaligus menikmati kecantikan. A. Pengertian Tata Kecantikan Rambut 1. Kecantikan Secara Umum Wanita yang bagaimanakah yang dikatakan cantik? Hal ini merupakan masalah penting baik bagi wanita sendiri maupun bagi seorang ahli kecantikan. Karena kecantikan tersebut juga butuh tentang hal-hal yang berhubungan dengan perawatan tubuh secara menyeluruh. Namun sebenarnya cantik itu tidaklah sama penilaiannya untuk setiap orang atau sangat relatif. Sampai saat ini tidak ada rumus yang baku tentang pengertian cantik, sehingga menimbulkan versi yang berbeda-beda. Misalnya Si A menilai kecantikan seseorang hanya pada bentuk wajah saja, sementara Si B menilai tentang sikap atau bisa saja seseorang mengatakan bibir yang tipis itu adalah cantik, sedangkan disisi lain hidung mancunglah yang termasuk kategori cantik. Pandangan cantik yang biasa dianut orang adalah bila wajah memiliki keseimbangan harmoni dan simetris antara bagianbagiannya. Namun keadaan itu tidak dapat diukur secara konkret matematik. 2. Tata Kecantikan Rambut Berbicara tentang tata kecantikan rambut dapat ditinjau dari asal katanya, seperti yang dijelaskan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia tahun 1991 bahwa; tata adalah sama dengan aturan, teknik atau susunan. Jadi tata merupakan kaidah seperti; mengatur, menyusun, memperbaiki dari kondisi yang ada menjadi lebih baik dan 2
indah. Sedangkan kecantikan adalah keelokan baik wajah maupun tubuh secara menyeluruh.dengan demikian kecantikan adalah sesuatu yang indah, memiliki keseimbangan/keserasian harmoni dan simetris antara bagian tubuh lainnya sementara rambut adalah mahkota bagi pemiliknya, yang merupakan salah satu unsur penilaian penampilan seseorang. Dengan demikian pengertian tata kecantikan rambut adalah; suatu ilmu yang mempelajari bagaimana cara mengatur atau memperbaiki tatanan rambut, kondisi rambut yang dibentuk sedemikian rupa, dari yang ada menjadi lebih baik, indah dan mempesona, memiliki keseimbangan/keserasian dan simetris antara bagian-bagian tubuh lainnya. Untuk itu buku ini akan membahas tentang Tata Kecantikan Rambut yang mencakup hal-hal mengenai kepribadian, penampilan, kecantikan rambut yang meliputi anatomi dan fisiologi rambut, kosmetika rambut, perawatan rambut, penataan/styling, pemangkasan, pewarnaan, pengeritingan, meluruskan rambut (smoothing dan rebonding) serta menjual produk dan jasa kecantikan rambut. B. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kecantikan Rambut 1. Faktor-faktor Umum Cantik itu indah dan sesuatu yang indah senantiasa mendatangkan suka cita. Oleh karena itu kecantikan yang sempurna merupakan dambaan setiap orang, khususnya kaum wanita, berbagai cara dilakukan untuk mempertahankan kecantikan. Kecantikan seseorang tidak hanya didasarkan pada bentuk lahiriah, melainkan juga kesehatan, watak serta pikiran yang jernih. Betapapun indah dan menarik rupa atau wajah seseorang, kalau tidak ditunjang dengan kondisi rambut yang sehat dan tataan yang sesuai dengan pemiliknya maka kecantikan tersebut akan sirna. Untuk itu ada beberapa hal yang mempengaruhi kecantikan diantaranya kesehatan psikis (jiwa) dan kesehatan fisik (tubuh). a. Kesehatan psikis Kesehatan psikis yang dimaksud disini adalah kesehatan yang berhubungan dengan keimanan dan sikap mental dalam mengembangkan kepribadian, sehingga tercipta kecantikan yang sempurna. Sikap mental seseorang akan tercermin dalam kepribadiannya. 1) Kepribadian Sebagai manusia kita dilahirkan dengan banyak kekurangan dan kelebihan baik lahir maupun batin dalam menempuh kesejahteraan hidup. Betapa kita kewalahan dalam menanggulangi segala problema hidup yang rumit setiap hari. Kesulitan-kesulitan hidup yang mengkhawatirkan, kecewa dan kegalauan yang menderitakan hati, 3
dimana mungkin disebabkan oleh etika pribadi atau etika jabatan yang tidak diperhatikan pelaksanaannya dengan baik, sehingga menimbulkan ketegangan atau hubungan yang tidak serasi antar sesama manusia, antar keluarga, teman-teman dan masyarakat. Kepribadian itu mempunyai nilai tersendiri yang lebih berisi dibandingkan dengan kecantikan. Kecantikan itu memang suatu hal yang menonjol pada diri seseorang, namun perlu disadari bahwa hal tersebut tidak akan selamanya. Sedangkan kepribadian akan bertambah matang dengan bertambahnya usia. Sehingga kepribadian ini akan mengambil alih fungsi dari daya tarik kecantikan apalagi setelah seseorang tidak cantik lagi. Adapun kesan yang timbul dari seorang wanita yang mempunyai kepribadian: x Adanya daya tarik yang memancar dari orang tersebut. x Tindakannya memberikan kepercayaan pada orang lain dan juga dapat percaya pada diri sendiri. x Didalam pergaulan dapat menguasai emosinya dengan baik. x Dimuka umum tidak terlihat canggung dan malu. Kelihatannya untuk mencapai hal demikian tidak begitu sulit, tetapi untuk mencapai pada taraf seperti di atas, seseorang terutama wanita, perlu menelaah dirinya terlebih dahulu dalam banyak hal, dimulai dari yang kecil sampai yang besar. Benarkah dirinya telah mengetahui fungsi kepribadian itu dengan sejelas-jelasnya. Kebanyakan mereka hanya tahu namun dalam suatu “situasi” semuanya terlupakan. Ada 3 faktor yang mendukung untuk mencapai hal yang menyangkut kepribadian, yakni sebagai berikut: a) Faktor sifat Sifat yang dimaksud secara umum adalah seseorang yang mencerminkan tingkah laku atau kualitetnya melalui sifat-sifat yang dipunyainya. Misalnya seorang wanita yang begitu cantik dari luarnya, tetapi memendam sifat yang tidak baik dihatinya, sehingga menyebabkan ia disisihkan dari pergaulan atau dicemoohkan orang lain. Dalam hal ini ada beberapa sifat tidak baik yang dipunyai seseorang terutama wanita, antara lain: x Sombong dan angkuh. Sifat ini hanya akan mendatangkan kebencian orang banyak dan sama sekali tidak berguna. x Banyak mencela. Ada pribahasa mengatakan bahwa: orang yang banyak mencela berarti ada kekurangan di dalam dirinya. Sedangkan dalam khayalnya ia merasa seorang yang sangat pintar, padahal kepintarannya itu tidak ada gunanya sama sekali tanpa diiringi dengan kerja. Akhirnya perbuatan mencela ini akan mendatangkan rasa tidak simpatik terhadap orang lain. 4
x
x
Galak merupakan suatu sifat yang tidak pada tempatnya dilakukan dalam pergaulan hidup. Ini hampir sama dengan sombong atau angkuh, karena hal ini menunjukkan orang yang berjiwa sempit dan kurang luwes ketika dalam pergaulan. Ceroboh, biasanya orang yang begini kurang memikirkan dengan baik sesuatu pekerjaan yang akan dilakukan terlebih dahulu, sehingga sifat ini dapat dikatakan telah kehilangan fungsinya dengan baik.
b) Faktor pendidikan Ada pengetahuan dalam diri seseorang sudah tentu merupakan hal yang positif, demikian juga pada diri wanita. Problem-problem dalam hidup biasanya dipecahkan oleh adanya pengetahuan. Hal-hal yang bersifat pendidikan antara lain: x Percaya pada diri sendiri, sehingga pada setiap tindakan yang dilakukan memberikan kenyakinan. Penyelidikan secara ilmu jiwa memberikan keterangan bahwa adanya kepercayaan pada diri sendiri dapat membuat seorang wanita menjadi lebih menarik lagi. x Memahami pergaulan, merupakan suatu hal yang demikian penting tetapi kadang-kadang dilupakan oleh para wanita. Adalah hal yang janggal bila seorang wanita kedatangan tamu dirumahnya, mendapat kritikan-kritikan dari orang lain. Biasanya orang yang begini menjadi emosi (egonya akan muncul). Padahal kalau saja mau berfikir sejenak biasanya dibalik kritikan tersebut terdapat sesuatu hal yang membangun dan tak ada salahnya kalau kita menerima segala kritikan yang merupakan suatu tanda adanya jiwa bijaksana. x Secara terbuka mau mengakui kesalahan dan meminta maaf atas perbuatan yang keliru. Hal ini akan membuat orang lain menjadi senang. Kita harus menyadari bahwa tidak selamanya maksud baik mendatangkan kebaikan. Juga kita harus maklum bahwa penilaian manusia satu sama lain berbeda dan berubah-ubah menurut keadaan. x Selalu luwes dimanapun kita berada baik dirumah, dikantor ataupun sedang berbelanja. x Tidak mudah terbawa arus, selalu menjaga keseimbangan pikiran dan perasaan sehingga tidak mudah terbawa kesan-kesan negatif dari orang lain. x Mau belajar dari orang lain atau dari buku-buku, untuk menambah/mengoreksi kekurangan diri pribadi dan bukannya membanding-bandingkan segi kecantikannya. x Dapat bekerja dengan metode yang tepat, bukannya asal bekerja saja.
5
c) Faktor pergaulan Pergaulan sangat erat hubungannya dengan kecantikan. Bila seseorang yang cantik tapi hanya disimpan atau berdiam diri dirumah tanpa bergaul, jelas pemunculannya didepan umum akan kaku. Oleh karena itu, kita harus membiasakan diri bergaul dengan baik, sopan, atau selalu bersikap luwes, pandai mengendalikan emosi dan sebagainya. Jadi, didalam pergaulan bukan pakaian yang bagus atau make-up yang menarik, akan tetapi bukan itu saja yang menjadi ukuran, melainkan cara/sikap yang simpatik dari orang tersebut. Hal ini dituntut dari suatu kebiasaan sejak dini yang dimulai dari rumah tangga (orang tuanya), di sekolah atau di kantor, lingkungan dimana ia tinggal ataupun banyak belajar dari pengalaman, buku dan sebagainya. Apabila emosi tidak terkontrol dalam pergaulan, seperti terucap katakata yang buruk, akan mewujudkan iklim jiwa kita. Hal ini akan mengakibatkan rentetan yang panjang dalam hidup ini. Sekali katakata yang terucap dari mulut maka tidak sepatah katapun yang dapat dicabut lagi, apakah kata-kata ini menyenangkan atau menyakitkan hati orang yang mendengarnya. Setiap kata yang terucap dari mulut kita, menyatakan isi dan cara berfikir yang mencerminkan kepribadian kita. Perkataan dan tindakan yang tidak terkontrol, merupakan penghalang bagi tercapainya keberhasilan, sehingga menyebabkan kegagalan yang sangat menyakitkan ataupun tidak menyenangkan. Kegagalan yang berulang-ulang akan membuat kita menderita tekanan batin yang hebat. Apabila tekanan ini dibiarkan berlarut-larut, dapat menyebabkan gangguan dan kelainan jiwa. Untuk mencapai hal tersebut maka kita hendaknya memperkuat keimanan sebagai dasar kesehatan psikis. 2) Keimanan Kadar iman atau sikap mental terhadap Tuhan Yang Maha Esa, akan membentuk sikap mental dan kepribadian ataupun rasa manusiawi yang disalurkan melalui etika terhadap sesama manusia/ masyarakat dalam kehidupan sehari-hari apakah jelek, baik atau luhur. Iman merupakan kemampuan jiwa (mental, psikis, rohani, batin). Untuk mempercayai “Kemampuan Yang Maha Luhur”, agar mampu melaksanakan fungsinya/keinginannya dengan luhur, bagaimana mendidik dan membudayakan keluhuran pribadinya agar selalu berada dalam keadaan prima, yaitu segala sesuatu yang berhubungan dengan angan-angannya, perasaan, tekad, reaksi, kemauan bekerja, kemampuan toleransi, kemampuan dalam mencapai citra dan cita hidup sejahtera. Sifat luhur merupakan sikap yang baik, indah dan cantik, sedangkan yang baik dan cantik berarti sehat. Dengan demikian penampilan yang cantik dan sehat berasal dari psikis/jiwa yang sehat. 6
Kesehatan jiwa merupakan keadaan atau kondisi mental emosional yang mampu memelihara keseimbangan antara pikiran, perasaan atau emosi dan tindakan atau sikap, sehingga mampu menjalankan kegiatan sehari-hari dengan baik tanpa menjadi beban bagi orang lain, mampu menata diri, berdikari serta dapat merasakan ketenangan, kebahagiaan dan kesejahteraan lahir dan batin, sehingga mampu menampilkan kecantikan dan kesehatan psikis. Kepribadian luhur dinyatakan melalui kemampuan kita dalam menampilkan sikap yang luhur, wajar, baik dan indah serta telah merupakan ciri-ciri khas kita sehari-hari yang bersumber pada kecantikan yang memancar dari dalam hati sanubari/batin yang suci dan luhur. Bagaimana membudayakan keluhuran pribadi, budi pekerti, budi bahasa, mengolah perasaan hati dengan cara berfikir yang sehat dan jernih, sehingga mampu mengendalikan diri dari pengaruh sifat-sifat yang tidak baik seperti; serakah selalu iri hati, dengki, pemarah, dendam dan sebagainya, supaya alat-alat tubuh yakni panca indra mampu melaksanakan fungsinya dengan baik dan wajar sehingga berguna bagi pribadi dan masyarakat. Untuk mencapai tingkat kepribadian yang luhur (super ego), kita hendaknya memiliki sifat-sifat antara lain: a) Rela dan menerima keadaan Dengan memiliki sifat rela dan menerima keadaan, berarti kita mampu mengikhlaskan segala sesuatu yang terjadi diluar jangkauan kemampuan kita sebagai manusia, sehingga badai apapun yang menimpa kita akan mampu mengatasinya. Dengan demikian kita akan merasa tenang lahir dan batin serta bersikap positif dalam menghadapi kehidupan dunia ini. b) Jujur Kejujuran yang kita miliki akan mendatangkan kepercayaan yang baik. Kalau kita dikenal orang jujur, maka tak akan ada kesulitan yang berarti yang akan merintangi segala usaha kita dalam kehidupan ini. Segala jalan yang baik akan terbentang dihadapan kita Insya Allah akan mampu mencapai keberhasilan baik lahir maupun batin. c) Sabar Orang yang memiliki kesabaran berarti dia mampu menerima segala macam problema hidup dan mampu mengendalikan emosi negatifnya. Mampu mengendalikan sifat-sifat negatif yang tercela dan dapat menampilkan sifat-sifat positif yang menyenangkan. d) Mawas diri Seseorang yang memiliki sifat mawas diri berarti dia telah menguasai teknik berfikir dengan bijaksana dan mampu mengolah rasa yang tepat dan menyakinkan, sehingga mampu menyadari segala tingkah 7
laku yang kurang baik yang merupakan kelemahan dirinya. Pada dasarnya apabila kita sudah mampu menata kepribadian maka kita pun akan mampu menata pribadi orang lain. Oleh karena itu sifat-sifat yang baik harus tetap dipelihara, sedangkan sifat-sifat yang jelek hendaklah diperbaiki menjadi sifat-sifat yang baik, misalnya sifat tinggi hati dan angkuh hendaklah dirubah menjadi rendah hati dan ramah tamah, sehingga dimanapun kita berada, kita akan selalu disenangi banyak orang. e) Budi luhur Sifat budi luhur seharusnya dilatih dan dipupuk terus-menerus tanpa kenal rasa bosan dan putus asa, sehingga mendarah daging. Hal ini merupakan ciri-ciri khas watak orang yang bijaksana, dan mampu menampilkan kepribadian luhur, berarti selalu pada kondisi yang prima, tentram lahir dan batin. Perasaan tentram yang dimiliki akan membawa ketenangan, keamanan dan kedamaian di dalam hati, tidak ada kegelisahan dan kesedihan yang berlaru-larut. Kedamaian hati akan mendatangkan perasaan senang dan bahagia. Dengan demikian kita akan memiliki kesehatan, kecantikan, keindahan dan kebahagiaan yang mampu mensejahterakan manusia lainnya. b. Kesehatan fisik (tubuh) Pada dasarnya kesehatan fisik/tubuh ini diawali sejak dari ujung kaki sampai ujung rambut. Berkaitan dengan kecantikan rambut itu sendiri diperlukan perawatan untuk mencapai kesehatan dan kecantikan kulit kepala dan rambut. Guna mencapai hal tersebut diperlukan langkah-langkah perawatan yang dapat dilakukan melalui antara lain perawatan secara alami dan perawatan secara modern. Selain perawatan tersebut diperlukan hal-hal yang menunjang kesehatan kulit kepala dan rambut. Sebagai contoh beberapa bahan makanan/zat gizi yang dibutuhkan untuk perawatan kulit kepala dan rambut seperti yang dijelaskan Tambunan (1980:33), bahwa makanan itu dapat dibagi menjadi 4 golongan besar seperti berikut ini: 1) Kelompok buah-buahan dan sayur-sayuran Kelompok ini memberi vitamin dan mineral, terutama vitamin A dan vitamin C. Pada umumnya vitamin tersebut terdapat berkelompok-kelompok dalam makanan. Ada diantara vitamin tersebut yang tahan lama dan ada pula yang tidak tahan lama misalnya, vitamin C yang banyak terdapat pada makanan yang berasal dari buah-buahan seperti tomat, apel, pepaya, dan sayursayuran yang berwarna. Semua dari makanan ini akan lenyap seketika. Itu sebabnya ada diantara sayur-sayuran dan buah-buahan yang tidak perlu dimasak guna untuk mempertahankan vitaminnya. Vitamin A banyak terdapat pada buah-buahan yang berwarna kuning dan orange, sayur-sayuran, daun-daunan, wortel, semangka, labu, buah alpokat, dan lain-lain. Vitamin A membantu rambut tetap 8
lembut dan menjaga agar kulit kepala tetap sehat. Kekurangan atau kelebihan vitamin A mengakibatkan kerontokan rambut. 2) Kelompok tepung beras dan gandum Jenis makanan ini merupakan makanan pokok seperti: nasi, roti, dan kue-kue. Semua makanan tersebut dibutuhkan antara lain untuk pertumbuhan rambut. Salah satu dari makanan pokok itu adalah nasi yang banyak mengandung vitamin B. Vitamin B ini sangat berguna dalam melancarkan urat saraf, berarti lancar pula vitamin tersebut sampai ke kulit kepala dan rambut. Kelompok beras yang terbaik adalah beras tumbuk yang berwarna merah, karena vitamin B yang dikandungnya amat berguna untuk kesehatan kulit kepala dan rambut. 3) Kelompok protein Protein sangat berguna untuk mengganti jaringan tubuh yang rusak dan pertumbuhan rambut. Protein itu terus menerus diubah dalam tubuh dan untuk itulah harus diganti setiap hari. Protein itu dipecah menjadi asam-asam dalam usus kecil. Setelah itu diangkut oleh darah ke seluruh bagian tubuh yang memerlukannya. Bila protein yang dibutuhkan tubuh dapat dipenuhi dengan baik, jelas pertumbuhan rambut pun akan menjadi sehat. Sebaliknya bila kekurangan maka kulit kepala akan menjadi kering dan rambut akan terlihat kusam. Makanan yang paling banyak mengandung protein adalah susu, keju, daging, ikan dan biji-bijian yang berkulit ari seperti kacangkacangan, tempe, dan tahu. 4) Kelompok susu Susu merupakan sumber protein yang baik dan mudah dicerna serta diserap tubuh. Dalam susu terdapat fosfor, kalsium, protein, dan riboblafin. Semua zat-zat yang terdapat di dalam susu, sangat dibutuhkan untuk pertumbuhan rambut dan kulit kepala. Bila zat ini terpenuhi jelas kulit kepala dan rambut akan sehat dan segar. Dari keterangan di atas jelaslah bahwa pengaruh makanan itu mempunyai 2 fungsi, ada makanan yang dapat memperbaiki kesehatan dan kecantikan rambut dan ada pula yang tidak. Bagi seorang wanita yang mendambakan kesehatan dan kecantikan rambut, sifat serta pengaruh makanan perlu dipahami dengan baik, lebih baik lagi kalau ia mempunyai catatan satu persatu. Untuk masa sekarang ini sudah tentu harus lebih ilmiah lagi berdasarkan keterangan yang dapat diterima akal sehat. 2. Faktor-faktor Khusus Faktor khusus yang dimaksud dalam hal ini adalah beberapa faktor yang berkaitan erat dengan keadaaan kulit kepala dan rambut. 9
Berbagai faktor khusus yang mempengaruhi kesehatan dan kecantikan kulit kepala dan rambut antara lain: a. Faktor hormonal Faktor hormonal adalah terjadinya ketidakseimbangan hormon di dalam tubuh yang akan mengakibatkan aktifitas kelenjar minyak berlebihan. Aktifitas kelenjar minyak berlebihan itu akan mengakibatkan kulit kepala dan rambut sangat berminyak. Hal ini dikarenakan produksi minyak berlebihan yang memungkinkan timbulnya kelainan-kelainan kulit kepala berupa dandruff (ketombe). b. Faktor keturunan Rambut seseorang dapat ditentukan dalam percampuran gen ayah dan ibu, sehingga semua kerusakan atau kelainan pada rambut bisa dipengaruhi oleh faktor keturunan (genetic). Hal ini sangat terlihat pada pria, bila sang ayah berambut tipis atau cenderung botak, maka anak lelakinya akan mengalami hal yang sama pada usia tertentu. Selain itu pertumbuhan uban yang dialami oleh seseorang pada usia dini juga merupakan faktor keturunan. Jadi jelaslah bahwa faktor keturunan berpengaruh terhadap kesehatan dan kecantikan rambut. c. Faktor iklim Faktor iklim juga merupakan faktor yang dapat mempengaruhi kesehatan dan kecantikan kulit kepala dan rambut. Sebagai contoh ada orang tertentu yang tidak tahan terhadap udara panas ataupun udara yang terlalu dingin, yang akan mengakibatkan kondisi kulit kepala dan rambut berketombe, kering, kusam dan rontok. Pajanan sinar matahari secara terus menerus dapat membuat rambut menjadi pecah-pecah/berbelah, kusam dan merah. d. Faktor mekanis Faktor mekanis adalah disebabkan karena terjadinya benturan, tekanan, tarikan secara berulang yang dapat mengakibatkan kerontokan hingga kebotakan rambut. Contoh; seorang pria yang selalu mengenakan topi baja, sehingga terjadi penekanan pada kepala secara terus-menerus yang akan mengakibatkan rambut rontok dan botak. Begitu juga dengan wanita yang sering melakukan penarikan rambut yang diikat kencang, sering memakai wig, perlakuan pemakaian bahan-bahan kimia (kosmetika yang bersifat basa tinggi), memakai jilbab yang secara terus menerus tanpa memberi nafas pada rambut. e. Faktor makanan Makanan yang dimakan sangat berpengaruh pada kesehatan dan kecantikan rambut. Misalnya makanan yang banyak mengandung lemak/pedas, dapat memicu kelenjer lemak dipori-pori kulit kepala, keringat banyak keluar, pori-pori terbuka, maka rambut mudah tercabut dari akarnya. Pemakaian obat-obatan, kondisi orang yang 10
rentan terhadap obat, rambutnya akan mengalami kelainan/ kerusakan, stress dan kelelahan. Rambut yang tumbuh kuat, lembut dan bercahaya adalah cerminan dari tubuh yang sehat. Untuk memiliki rambut yang indah dan bercahaya tentunya memerlukan pasokan vitamin, mineral dan gizi lainnya yang memadai.. Air merupakan nutrisi penting. Karena, hampir seperempat dari berat rambut terdiri dari air. Kelembapan akibat adanya air menyebabkan rambut menjadi lembut. Untuk itu minumlah air putih paling sedikit 6 gelas setiap hari. Jumlah itu harus ditambah bila melakukan kegiatan yang banyak mengeluarkan keringat. Olahraga selama 20 menit yang dilakukan 5 kali seminggu sangat berguna untuk melancarkan peredaran darah dan menjaga kesehatan jantung. Beberapa bahan makanan yang sangat dibutuhkan untuk kesehatan dan kesuburan rambut adalah berupa beras tumbuk yang berwarna merah, kacang-kacangan dan biji-bijian, karena kesemuanya itu mengandung vitamin, serat, dan lemak esensial yang dibutuhkan oleh rambut. Jangan lupa untuk mengkonsumsi buah dan sayuran segar serta polong-polongan seperti kedelai karena banyak mengandung vitamin, mineral, phytonutrient dan serat yang baik untuk pencernaan serta menjaga kesehatan. Daging dan lemak sebaiknya jangan dikomsumsi berlebihan. Walaupun keduanya dibutuhkan untuk menjaga kesehatan. Kerontokan rambut bisa terjadi bila terlalu banyak menyantap makanan berkadar lemak tinggi. Tidur yang cukup juga dibutuhkan untuk mendapatkan kesehatan yang optimal. Jangan lupa menghilangkan gaya hidup yang penuh stress dengan melakukan latihan relaksasi seperti meditasi, yoga, qigong, atau tai-chi. Berikut beberapa zat gizi yang penting agar dapat memiliki rambut yang sehat dan bercahaya, antara lain: 1) Protein Rambut terdiri dari protein yang jumlahnya sekitar 98%. Walaupun protein merupakan zat dasar utama pembangun rambut, namun mengkonsumsi protein secara berlebihan juga tidak dianjurkan karena dapat menyebabkan tubuh menjadi terlalu asam. Bila hal ini terjadi, maka ginjal perlu mem buffer substansi asam ini dengan kalsium (Ca++) sebelum dikeluarkan melalui air kemih. Bila keadaan ini berlangsung lama tentunya dapat mengakibatkan berkurangnya kalsium tubuh, termasuk kalsium pada rambut. Keadaan ini tentunya akan mengakibatkan rambut menjadi tidak sehat. Protein yang dikonsumsi sebaiknya berasal dari protein yang rendah lemak seperti misalnya ikan, daging ayam kampung, biji-bijian, buah-buahan dan polong-polongan termasuk kacang kedelai. 2) Vitamin A Vitamin A membantu rambut tetap lembut dan menjaga agar kulit kepala tetap sehat. Kekurangan atau kelebihan vitamin A mengakibatkan kerontokan rambut. 11
Tubuh mendapat vitamin A melalui dua sumber. Melalui retinol yang didapat dari makanan berasal dari hewan dan melalui beta karoten yang didapat dari makanan berasal tumbuhan. Dewasa ini sudah banyak tersedia suplemen beta karoten berbentuk tablet. Suplemen tersebut harus ditelan bersama makanan, karena untuk penyerapannya dibutuhkan sejumlah lemak yang terdapat di dalam makanan. Guna menjaga kesehatan rambut, dibutuhkan 10.000-25.000 IU beta karoten per hari yang akan diubah menjadi vitamin A bila dibutuhkan. 3) Vitamin E (alfa tokoferol) Vitamin E merupakan salah satu vitamin untuk kesehatan rambut. Makanan yang merupakan sumber vitamin E antara lain alpukat, kacang-kacangan, biji-bijian, padi-padian, minyak kedelai, minyak bunga matahari, minyak jagung, selada, kol dan beberapa sayuran berdaun hijau tua seperti brokoli dan bayam. Untuk menjaga kesehatan rambut dan sebagai antioksidan dibutuhkan 200-400 IU vitamin E setiap hari. 4) Vitamin B kompleks Semua vitamin B penting untuk mempertahankan sirkulasi dan warna rambut. Vitamin B kompleks mencakup sejumlah vitamin yang bisa didapat dari sumber yang sama antara lain hati dan ragi. Salah satu golongan vitamin B kompleks ini adalah biotin, yang dinamakan juga dengan vitamin H yang sangat penting untuk menjaga kesehatan rambut. Biotin ini banyak ditambahkan pada berbagai produk shampo. Makanan yang kaya biotin antara lain kacang-kacangan, biji-bijian, hati, kuning telur, ragi dan sayuran. 5) Vitamin C (asam askorbat) Vitamin C penting untuk kekuatan dan kelenturan rambut, serta menjaga agar rambut tidak rusak dan bercabang. Vitamin ini membantu produksi kolagen yang merupakan salah satu penopang utama integritas struktur tubuh. Kolagen yang merupakan protein berbentuk serabut kuat ini akan membentuk jaringan ikat yang penting untuk kekuatan rambut. Sumber vitamin C didapat dari sayuran dan buah segar seperti jeruk, tomat, buah kiwi, pepaya, stroberi, anggur, cabai, kubis dan brokoli. 6) Yodium (iodine) Untuk kelangsungan fungsi kelenjar tiroid yang normal diperlukan yodium yang cukup. Bila asupan yodium dari makanan berkurang maka sintesis hormon tiroid juga akan berkurang. Keadaan ini menyebabkan turunnya kadar tiroksin bebas. Berkurangnya kadar 12
tiroksin (T4) di dalam darah akan menyebabkan rambut menjadi kusam dan ujungnya pecah-pecah. Makanan yang banyak mengandung yodium umumnya berasal dari laut seperti ikan, kerang laut, ganggang laut yang dikeringkan dan garam beryodium. Makanan Jepang seperti wakame, hijiki, atau ganggang laut arame juga kaya yodium. Semua makanan tersebut di atas dapat membuat rambut menjadi lebat, hitam dan berkilap. 7) Zat besi (Fe), tembaga (Cu) dan seng (Zn) Ketiga zat tersebut merupakan mineral penting untuk menjaga kesehatan rambut. Kemampuan darah untuk mengangkut oksigen dan zat makanan ke seluruh jaringan termasuk rambut dan kulit kepala tergantung dari adanya zat besi dan tembaga. Zat besi banyak terdapat dalam makanan seperti hati, jantung, kuning telur, kerang, ragi, kacang-kacangan dan buah-buahan kering tertentu. Dalam jumlah sedang, zat besi juga dapat ditemukan pada daging, ikan, unggas, sayuran berwarna hijau dan biji-bijian. Zat tembaga membantu pembentukan pigmen rambut. Zat seng penting untuk pembentukan protein di dalam rambut dan mencegah timbulnya problem rambut yang berhubungan dengan diet. 8) Cysteine Cysteine adalah asam amino yang ditemukan dalam jumlah besar salah satunya pada rambut. Cysteine bisa didapat dari telur, daging dan produk dari susu. 9) Selenium Dalam kehidupan sehari-hari selenium bisa didapat dari makanan seperti padi-padian, biji bunga matahari, bawang putih, daging dan makanan laut terutama ikan tuna dan tiram. Untuk mendapatkan rambut yang sehat dibutuhkan kecukupan selenium dari makanan. Kebutuhan selenium sehari berkisar 100-200 mcg. Selenium dosis besar bersifat toksik dan dapat menimbulkan keracunan dengan gejala rambut rontok. 10) Silika Silika merupakan salah satu elemen yang banyak ditemukan pada permukaan bumi. Silika ini ternyata juga banyak ditemukan pada tubuh manusia dan merupakan bagian yang cukup penting dalam mempertahankan struktur rambut. Defisiensi silika akan menyebabkan rontoknya rambut. Sumber silika banyak ditemukan dalam biji-bijian, buah segar, sayuran dan tumbuhan horsetail (Equisetum arvense, E. hiemale).
13
C. Cara Mempertahankan Kesehatan dan Kecantikan Rambut Semua orang tentu menginginkan agar kesehatan dan kecantikan rambut dapat bertahan lama, akan tetapi tidak semua orang tahu bagaimana cara memelihara kesehatan dan kecantikan rambut tersebut. Karena itu tidak jarang kita lihat, ada orang yang belum begitu tua, tapi rambutnya berubah warna (putih, suram, kering) atau dengan kata lain perubahan terlalu cepat sebelum waktunya. Memang tidak dapat dipungkiri faktor usia, bagaimanapun akan berpengaruh langsung terhadap kecantikan rambut, namun bagaimana kita dapat merawat kulit kepala dan rambut sebaik mungkin, sehingga dapat memperlambat proses perubahan pada rambut. Disinilah permasalahnya, sekalipun perawatan kulit kepala dan rambut sudah maksimal, namun ada beberapa hal yang mempengaruhi kesehatan dan kecantikan rambut, antara lain; seperti yang telah dibahas pada faktor umum dan khusus. Berdasarkan uraian di atas, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dan sekaligus sebagai usaha untuk mempertahankan kesehatan dan kecantikan rambut yang sudah dimiliki, adalah seperti berikut: 1. Menjaga kesehatan rambut sejak dini merupakan faktor penting dari kecantikan rambut, misalnya seseorang yang sudah memiliki rambut yang indah, tetapi bila sering sakit-sakitan jelas akan mengurangi kecantikan rambut tersebut. Dan kesehatan itu bukan saja hanya menyangkut dengan rasa sakit, jenis penyakit dan pengobatannya tetapi juga dengan hal-hal yang berkaitan dengan kepentingan mental, sosial dan rohani. 2. Dapat memilih bahan-bahan yang tepat atau obat-obat untuk kecantikan rambut, misalnya memilih bahan-bahan tersebut disesuaikan dengan jenis kulit kepala dan rambut. 3. Dapat memakai bahan-bahan perawatan dan riasan rambut yang tepat dan benar, misalnya jumlahnya, jenis, caranya, waktu, dan sebagainya. 4. Lakukan perawatan secara teratur misalnya, merawat rambut secara keseluruhan dan melakukan gerak massage pada kulit kepala agar peredaran darah berjalan dengan lancar. 5. Usahakan rambut terlindung dari pajanan matahari secara langsung. 6. Usahakan menu makanan yang seimbang dan nutrisi yang cukup untuk kesehatan rambut. 7. Minum 6 gelas air putih setiap harinya dan makan dengan teratur secukupnya dengan tidak berlebihan. 8. Jika bekerja diruang ber-AC, perlu melakukan perawatan kulit kepala dan rambut secara teratur, misalnya; creambath, hair mask, hair SPA dan lain-lain. 9. Menyikat dan menyisir rambut setiap hari secara teratur guna melancarkan peredaran darah pada kulit kepala dan rambut.
14
BAB II
ANATOMI DAN FISIOLOGI RAMBUT Rambut dikenal sejak zaman dahulu dengan julukan “mahkota” bagi wanita. Tetapi di zaman yang sudah maju seperti sekarang, julukan tersebut tidak lagi tertuju hanya kepada kaum wanita, namun juga untuk pria. Peranan rambut sangat penting untuk diperhatikan, karena rambut bukan hanya sebagai pelindung kepala dari berbagai hal seperti bahaya benturan/pukulan benda keras, sengatan sinar matahari, dan sebagainya, tetapi ia juga merupakan “perhiasan” yang berharga. Rambut yang tebal, panjang, hitam/berwarna, berkilau, sehat dan mudah diatur memberikan daya pesona tersendiri bagi pemiliknya. Tidak sedikit wanita ataupun pria yang menimbulkan rasa kagum hanya karena keindahan rambutnya. Untuk memperoleh rambut yang tebal, hitam, sehat dan mudah diatur, rambut butuh perhatian. Satu hal yang perlu disadari adalah adanya berbagai faktor yang dapat mengakibatkan perubahan kondisi kulit kepala dan rambut seperti faktor usia lanjut, depresi, berkurangnya aktifitas kelenjar minyak dikulit kepala, gangguan pembuluh darah, gangguan hormon, pengaruh kosmetika, pajanan sinar matahari secara terus menerus dan kurangnya makanan yang bergizi untuk kepentingan pertumbuhan rambut. Apabila hal tersebut tidak diperhatikan maka akan memungkinkan terjadinya kerontokan rambut sehingga rambut menjadi tipis bahkan botak, rambut rontok, kulit kepala dan rambut kering, rambut kusam dan sulit diatur serta timbulnya uban sebelum waktunya. Salah satu usaha untuk menghindari hal tersebut maka perlu memperhatikan dan mengindahkan hal perawatan kulit kepala dan rambut, dimana hal perawatan kulit kepala dan rambut sudah dikenal dan dilakukan sejak zaman nenek moyang kita. Sehubungan dengan hal tersebut di atas, maka para ahli kecantikan telah mengembangkan ilmu kecantikan baik kecantikan dari dalam yang sering disebut “inner beauty” maupun kecantikan dari luar atau kesehatan jasmani, mengingat hal yang menjadi kunci pokok kecantikan adalah di samping kesehatan rohani juga kesehatan jasmani. Keadaan kehidupan kita dialam tropis dengan udara panas, mengakibatkan banyak berkeringat dan banyaknya debu. Oleh karena itu teknik dan penggunaan 15
bahan-bahan untuk mencapai kesehatan dan kecantikan rambut perlu memperhatikan dengan cara merawat kulit kepala dan rambut serta menata rambut. Sebagai contoh pemakaian air bersih untuk mencuci rambut yang akan sangat mempengaruhi kesehatan dan kecantikan rambut. Dalam ilmu kecantikan, teknik merawat dan menata rambut untuk mencapai kesehatan dan kecantikan sangat memerlukan pengetahuan pendukung yang berkaitan dengan pekerjaan tersebut. Salah satu pengetahuan pendukung yang sangat penting adalah tentang anatomi dan fisiologi rambut beserta kelainan-kelainannya. Anatomi rambut merupakan ilmu yang mempelajari susunan rambut, fisiologi adalah ilmu yang mempelajari fungsi rambut itu sendiri. Sedangkan kelainan-kelainan kulit kepala dan rambut merupakan bagian yang tidak kalah pentingnya untuk dibahas karena berhubungan dengan kesehatan dan kecantikan kulit kepala dan rambut. Artinya bahwa pembahasan anatomi dan fisiologi rambut tentu saja tidak akan lepas dari pembahasan kelainan-kelainan kulit kepala dan rambut yang dalam istilah anatomi disebut sebagai patologi yaitu ilmu yang mempelajari tentang adanya kelainan/ gangguan/penyakit yang ada dikulit kepala dan rambut. Agar kondisi rambut tetap sehat dan cantik diperlukan pengetahuan tentang Anatomi dan Fisiologi rambut, seperti berikut ini: A. Struktur Rambut Rambut merupakan tambahan pada kulit kepala yang memberikan kehangatan, perlindungan dan keindahan. Rambut juga terdapat diseluruh tubuh, kecuali telapak tangan, telapak kaki dan bibir. Semua jenis rambut tumbuh dari akar rambut yang ada di dalam lapisan dermis dari kulit. Oleh karena itu kulit kepala atau kulit bagian badan lainnya memiliki rambut. Rambut yang tumbuh keluar dari akar rambut itu ada 2 bagian menurut letaknya, yaitu bagian yang ada di dalam kulit dan bagian yang ada di luar kulit. Rambut terbentuk dari sel-sel yang terletak ditepi kandung akar. Cupak rambut atau kandung akar ialah, bagian yang terbenam dan menyerupai pipa serta mengelilingi akar rambut. Jadi bila rambut itu dicabut dia akan tumbuh kembali, karena papil dan kadung akar akan tetap tertinggal di sana. Anatomi rambut penting diketahui terutama bagi ahli kecantikan, supaya tidak salah dalam memilih kosmetika rambut. Untuk lebih jelasnya, Basuki (1981:15) menjelaskan tentang rambut itu sebagai berikut: x Helaian seperti benang tipis yang tumbuh dari bawah permukaan kulit. x Dibentuk oleh lapisan sel yang tertutup lapisan yang tersusun. Bentuknya seperti sisik ikan pada lapisan luarnya. x Terdiri dari zat horney atau disebut juga dengan keratin. Agar lebih jelas perhatikanlah gambar anatomi rambut. 16
Apabila kita lihat suatu penampang irisan kulit, maka akan terlihat susunan struktur rambut sebagaimana yang ada pada gambar berikut :
Gambar. 2.1. Anatomi Rambut (Histologis Microscopis) Sumber : Sonntag, Linda (1992)
Keterangan Gambar: 1. Folicle, ialah saluran untuk tumbuhnya rambut yang menentukan besar, kecil, lurus dan keritingnya rambut. 2. Dermis, ialah seluruh ruangan yang berada di bawah epidermis. 3. Bulp, yaitu bongkol rambut yang memuat pigmen, pembuluh darah, papila dan folicle. 4. Epidermis, ialah lapisan kulit yang berada paling luar. 5. Arector muscle, ialah garis yang menghubungkan folicle dan kulit. 6. Papila, menghasilkan sel-sel, membentuk rambut-rambut baru yang lebih kuat. Pada papila setiap rambut mempunyai pembuluh darah yang berbeda, yang bertugas untuk membawa makanan yang dibutuhkan untuk pertumbuhan sel rambut dalam papil. 7. Pigmen (warna rambut). 8. Kelenjar minyak yang sangat dibutuhkan oleh rambut. 9. Pembuluh darah. 10. Akar rambut. 11. Kelenjar keringat. 12. Batang rambut. 13. Penampang akar rambut. B. Susunan Rambut Berdasarkan hal itu bagian-bagian rambut dikenal dengan rambut yang berada di dalam kulit dan berada diluar kulit. Bagian-bagian rambut ini dapat dibagi atas:
17
1. Akar Rambut (Hair Folicle) Akar rambut adalah bagian rambut yang tertanam di dalam kulit. Seperti yang terlihat pada gambar di atas maka akar rambut terbagi: a. Bulp yaitu bagian pangkal rambut yang membesar, seperti bentuk bola, gunanya untuk melindungi papil rambut. b. Papil rambut adalah bagian yang terlindungi di dalam bulp atau terletak dibagian terbawah dari folicle rambut. Papil rambut tidak ubahnya seperti piring kecil yang tengahnya melengkung dan menonjol ke arah rambut, lengkungan inilah yang menyebabkan ia disebut papil, berasal dari sel-sel kulit jangat (corium) serta kulit ari (epidermis). Diantara sel-sel papil juga terdapat melanosit. Melanosit menghasilkan pigmen (zat warna), yang akan disebarkan terutama ke dalam contek, kemudian ke dalam medulla rambut. Di samping itu juga terdapat di dalam papil rambut yaitu pembuluh darah dan getah bening, yang berfungsi memberi makanan kepada rambut (memelihara kehidupan rambut), serta terdapat juga saraf yang mensarafi folicle rambut. Itu sebabnya rambut tidak mempunyai saraf perasa. Oleh karenanya kita tidak merasa sakit bila rambut digunting atau dipangkas. c. Folicle rambut ialah kandungan atau kantong rambut tempat tumbuhnya rambut. Kantong rambut terdiri dari 2 lapis. Lapisan dalamnya berasal dari sel-sel epidermis, sedangkan lapisan luarnya berasal dari sel-sel dermis. Rambut yang panjang dan tebal mempunyai folicle berbentuk besar, folicle rambut ini bentuknya menyerupai silinder pipa. Kalau folicle bentuknya lurus, rambut juga lurus dan bila melengkung rambut jadi berombak. Tetapi kalau lengkungannya itu lebih lengkung lagi, maka rambutnya keriting. Di dalam folicle ini bermuara kelenjar lemak (palit). d. Otot penegak rambut ialah yang menyebabkan rambut halus bulu roma berdiri bila ada sesuatu rangsangan dari luar dan dari dalam tubuh kita. Misalnya merasa seram, kedinginan, kesakitan, kelaparan dan sebagainya. e. Matrix, disebut juga dengan umbi/tombol atau lembaga rambut. Seperti dijelaskan di depan, bahwa di dalam folicle terdapat rambut. Bagian yang berdekatan dengan papil lebih subur daripada bagian yang lebih jauh di atasnya. Bagian yang subur itulah yang disebut matrix atau umbi/tombol atau lembaga rambut. Mengapa pada bagian itu lebih subur ?. Ini disebabkan karena kelompok sel yang terdapat dibagian itu selalu membelah diri, membentuk bagian rambut baru. Diantara sel-sel umbi juga terdapat sel-sel melanosit. Bagian paling dalam atau tengah umbi rambut, sel-selnya berwarna keputih-putihan dan masih lembek (masih muda). Sel-sel ini masih mengandung parakeratin (sel rambut yang warnanya sudah lebih mantap, sudah keras, mengandung keratin). Parakeratin adalah zat pendahulu keratin. Sel-sel rambut yang masih muda ini 18
terdorong ke atas oleh sel-sel yang terjadi kemudian. Makin ke atas makin mengalami proses keratinisasi penandukan. Untuk lebih jelasnya perhatikan gambar.
Gambar. 2.2. Akar Rambut Sumber : Rostamailis (2005)
2. Lapisan Batang Rambut Batang rambut ialah bagian rambut yang kelihatan di atas permukaan kulit. Seperti yang dijelaskan oleh Yenes (1984:2) bahwa batang rambut ini terbagi pula atas 3 bagian, yakni: a. Cuticula (selaput kulit ari) yang berbentuk seperti sisik-sisik ikan dan sangat berfungsi untuk melindungi lapisan rambut (berada paling luar yang merupakan pelindung). Di samping itu ia juga berfungsi untuk menentukan besar kesilnya daya serap zat cair pada rambut seperti air, shampo, conditioner, obat keriting, zat/cat pewarna rambut, bleaching. Pada rambut yang kasar lapisan cuticula nya juga kasar. Sedang pada rambut yang halus lapisan cuticula nya juga halus. b. Cortex atau kulit ari rambut, ialah bagian rambut yang terbesar dan merupakan lapisan di bawah cuticula. Cortex berfungsi sebagai lapisan yang menentukan warna karena pigmen (zat warna rambut dikandung oleh lapisan ini). Misalnya penyerapan zat cair, obat keriting, cat rambut, dan lain-lain. Jadi cortex ini berhubungan dengan sifat elastisitas rambut. c. Medulla atau sum-sum rambut. Medulla ini terdapat dibagian paling tengah. Rambut yang halus sekali ada yang tidak terdapat medulla nya. Agar jelasnya perhatikanlah Gambar di bawah ini, yang menunjukkan penampang dari batang rambut.
19
Gambar. 2.3. Batang Rambut Sumber : Sonntag, Linda (1992)
3. Batang Rambut Berkaitan dengan struktur maka bentuk-bentuk rambut dapat dikelompokkan sebagai berikut: a. Lurus, tidak bergelombang dan tidak keriting. Biasanya rambut yang lurus dapat memberikan beberapa kemudahan kepada si pemakai misalnya dalam hal tatanan rambut, baik yang dipotong maupun yang disanggul. Mengapa demikian? Karena rambut lurus ini mempunyai folicle yang lurus dan penampangnya bulat. b. Berombak yaitu memperlihatkan gelembung yang besar pada rambut. Hal ini disebabkan karena folicle nya melengkung dan penampangnya lonjong/oval. Rambut ini juga termasuk mudah dalam hal penataan, baik yang disanggul atau disasak maupun yang dipotong pendek. c. Keriting, biasanya rambut yang keriting berbentuk gelombang kecilkecil atau sedang. Ini adalah karena folicle nya amat melengkung sedangkan penampangnya gepeng. Untuk lebih jelasnya perhatikanlah struktur rambut pada gambar berikut:
Gambar. 2.4. Bentuk Rambut (Lurus, Berombak, dan Keriting) Sumber : Rostamailis (2005)
20
4. Klasifikasi Rambut Bila kita perhatikan, rambut pada kepala dan tubuh, akan nyata sekali terlihat bahwa ada 4 jenis rambut, yaitu: a. Rambut yang panjang dan agak kasar yakni rambut kepala. b. Rambut yang agak kasar tetapi pendek yang berupa alis. c. Rambut yang agak kasar tetapi tidak sepanjang rambut dikepala, contohnya rambut ketiak. d. Rambut yang halus yang terdapat pada pipi, dahi, lengan, perut, punggung dan betis. Hal ini bersamaan pula dengan yang dijelaskan oleh Hermawan (1982:66), bahwa rambut dapat dibagi atas 3 (tiga) tipe sebagai berikut: a. Panjang sebagaimana terdapat pada kepala. b. Pendek dan gemuk misalnya alis dan bulu mata. c. Pendek halus dan tak berwarna terdapat diseluruh badan yang disebut juga dengan lanugo. 5. Siklus Pertumbuhan Rambut Rambut dapat tumbuh dan bertambah panjang. Hal ini disebabkan karena sel-sel daerah matrix/umbi atau tombol rambut secara terus menerus membelah. Rambut mengalami proses pertumbuhan menjadi dewasa dan bertambah panjang lalu rontok dan kemudian terjadi pergantian rambut baru. Inilah yang dinamakan siklus pertumbuhan rambut. Siklus pertumbuhan rambut telah dimulai saat janin berusia 4 bulan di dalam kandungan. Pada usia ini bibit rambut sudah ada dan menyebar rata diseluruh permukaan kulit. Diakhir bulan ke 6 atau awal bulan ke 7 usia kandungan, rambut pertama sudah mulai tumbuh dipermukaan kulit, yaitu berupa rambut lanugo, atau rambut khusus bayi dalam kandungan. Kemudian menjelang bayi lahir atau tidak lama sesudah bayi lahir, rambut bayi ini akan rontok, diganti dengan rambut terminal. Itulah sebabnya ketika bayi lahir, ada yang hanya berambut halus dan ada juga yang sudah berambut kasar dan agak panjang, bahkan kadang-kadang sudah mencapai panjangnya antara 2-3 centimeter. Kecepatan pertumbuhan rambut sekitar 1/3 milimeter per hari atau sekitar 1 centimeter perbulan. Dengan demikian kalau seorang bayi lahir dengan panjang rambut 2 centimeter, berarti pada bulan ke 7 kehamilan, rambut lanugo bayi sudah diganti dengan rambut dewasa terminal. Rambut tidak mengalami pertumbuhan secara terus menerus. Pada waktu-waktu tertentu pertumbuhan rambut itu terhenti dan setelah mengalami istirahat sebentar, rambut akan rontok sampai ke umbi rambutnya. Sementara itu, papil rambut sudah membuat persiapan rambut baru sebagai gantinya. Pertumbuhan rambut mengalami pergantian melalui 3 fase: yaitu fase pertumbuhan (anagen), fase istirahat (katagen) dan fase kerontokan (telogen), baru kemudian dimulai lagi dengan fase anagen yang baru. 21
Lama masing-masing fase pun berbeda-beda, fase anagen lamanya berkisar antara 2-5 tahun dan rata-rata 3 tahun atau 1000 hari. Walaupun kadang-kadang ada yang sampai lebih dari 10 tahun, sehingga rambutnya bisa lebih dari 1 (satu) meter panjangnya. Itulah sebabnya maka jangan heran kalau ada wanita yang rambutnya sampai sepanjang lutut atau mata kaki. Fase katagen singkat saja hanya beberapa minggu. Sedangkan fase telogen rata-rata berkisar 100 hari. Perhatikanlah masing-masing bagian dari pertumbuhan rambut tersebut pada Gambar ini.
Gambar. 2.5. Skema Pertumbuhan Rambut Sumber : Rostamailis (2005)
Bila kita inginkan agar rambut tidak tumbuh lagi secara permanen, maka papil harus dibunuh secara elektrolisis. Biasanya dari proses pertumbuhan rambut ini akan terlihat rambut yang berwarna hitam dan pirang muda. Bila rambut itu berwarna hitam akan lebih besar dan tebal, tetapi bila rambut pirang/kemerah-merahan akan lebih halus. C. Fungsi Rambut Sepanjang sejarah peradaban manusia, rambut selalu menempati kedudukan penting. Kedudukan penting tersebut berkaitan langsung dengan berbagai fungsi rambut. Adapun fungsi utama rambut adalah sebagai berikut: 1. Pelindung Ketika nenek moyang manusia masih hidup dihutan belukar dan tinggal di dalam gua-gua, satu-satunya pelindung utama bagi kepala adalah rambutnya. Akibat berbagai benturan dan gesekan dengan kekejaman alam sekitar diperkecil oleh rambut subur yang tumbuh dikepala. Kandung rambut di dalam kulit berhubungan langsung dengan ujungujung saraf perasa, dengan cepat mampu mengantar denyut-denyut 22
sinyal ke otak, sehingga manusia segera mampu bereaksi terhadap keadaan yang menjadi penyebabnya. Jika kita mendadak menjadi sangat tegang atau sangat ketakutan, otot penegak rambut yang menempel dikandung rambut dalam kulit akan mengerut dan menjadikan rambut, bulu kuduk, atau bulu roma kita berdiri. Keadaan ini merupakan peringatan dini agar kita segera dapat bereaksi terhadap hal-hal yang secara instingktif perlu kita hindari. 2. Penghangat Selain sebagai penyangga benturan dan alat sensorik, rambut akan memberi kehangatan kepada tubuh manusia. Manusia purba yang hidup dialam terbuka dengan segala kekerasannya. Rambut kepala yang paling dominan pertumbuhan dan ketebalannya, membentuk semacam insulator alami yang menjaga stabilitas suhu kulit kepala dari pengaruh suhu udara disekitarnya. Dinginnya udara sekitar tidak dapat langsung mengenai kulit kepala berhubung adanya insulator udara yang memperoleh pemanasan tetap dari suhu badan kita. Sebaliknya, panasnya udara sekitar akan meningkatkan suhu insulator yang segera merangsang terjadinya perkeringatan. Kulit kepala akan terbasahi oleh keringat. Keringat akan menguap dan untuk menguap membutuhkan panas yang akan diambil dari suhu kulit kepala. Dengan demikian tidak akan terjadi peningkatan suhu kulit kepala. 3. Penambah Kecantikan Namun apabila ditinjau dari sisi estetika, rambut juga memiliki fungsi sebagai berikut: a. Pertanda status sosial Berkembangnya suatu peradaban membawa serta terbentuknya strata sosial. Rambut yang dapat ditata dalam berbagai bentuknya, kemudian dijadikan salah satu tanda status sosial pemiliknya. Manusia primitif menghias rambutnya dengan tulang, manik-manik dari kerang dan bulu burung besar dengan maksud menakut-nakuti musuhnya, sekaligus menunjukkan status kepimpinan atas kaumnya. Dikalangan bangsa Gaul yang dulu berwilayah dari Sungai Rhein dan Pegunungan Alpenia di Timur, Laut Tengah dan Pegunungan Pyrenis di Selatan hingga Samudera Atlantik di Barat Laut, yang sebagian besar bekas wilayahnya kini menjadi negara Prancis, peringkat sosial seseorang diwujudkan dalam kepanjangan rambutnya. Para bangsawan dan jenderal Gaul memiliki rambut sangat panjang. Ketika dalam suatu pertempuran Julius Cesar (100-44 SM) berhasil menaklukan mereka, kaisar Romawi ini pun segera memerintahkan agar mereka memotong rambutnya. Tindakan ini bukannya hanya sekadar suatu penghinaan, melainkan sebagai pertanda penghambaan diri mereka kepada kekaisaran Romawi. Para budak dilingkungan kekaisaran Romawi juga harus mencukur rambutnya.
23
Pada umumnya kaum wanita Mesir Purba, juga mencukur rambutnya, berhubung dengan iklim panas dan alasan kebersihan dan kesehatan. Mereka menggunakan wig sebagai pengganti rambut aslinya. Hanya para pendeta dan para budak saja yang harus mencukur rambutnya tanpa diizinkan memakai wig. Dilingkungan bangsa-bangsa Anglo Saxon, rambut panjang terurai menandakan kegadisan dan kebebasan menikah. Sampai pada usia tertentu, meskipun belum juga menikah, para wanita muda tersebut dapat mengepang rambutnya. Tetapi pada hari pernikahannya, kepang harus dilepas dan rambut harus dibiarkan terurai bebas di atas bahu, sebagai perlambang kegadisannya. Setelah upacara pernikahan usai, rambut harus dipangkas pendek sebagai lambang penghambaan diri kepada suaminya. Di daratan tinggi Skotlandia masih dijumpai kebiasaan, wanita bersuami harus mengikat rambutnya dengan kain linen putih, sesuatu yang sering dipandang lebih penting daripada mengenakan cincin kawin. Sedangkan para janda diharuskan menutup rambut dengan topi hitam bertali penahan didagu. Kesemuanya itu bertujuan agar masyarakat dapat mengetahui status sosial mereka, pendeta atau budak, status pernikahan mereka, masih gadis, sudah bersuami, atau sudah menjanda. Perlakuan demikian itu sangat diskriminatif terhadap kaum wanita, tetapi memang begitu kenyataannya. b. Identitas profesi Rambut juga lazim digunakan sebagai identitas profesi yang bersangkutan. Di zaman kekaisaran Romawi, ketika para penguasa dan para bangsawan sering membubuhi rambutnya dengan serbuk emas atau perak sebagai pertanda kebangsawaannya, para wanita penjaja seks yang dalam lingkungan kekaisaran Romawi diberi status legal, dilindungi dan dipungut pajak, diharuskan mewarnai kuning rambutnya sebagai identitas profesinya. Pewarnaan dapat menggunakan ramuan pewarna rambut zaman itu, atau menggunakan wig berwarna kuning. Ratu Messalina (circa 48 M) istri kaisar Claudius I (10 SM- 54 M) yang terkenal akan gairah seksualnya, menggunakan wig berwarna kuning agar dapat bebas pergi ke lorong-lorong kota Roma guna mendapatkan kawan berkencan. Tetapi Ratu ini cukup ceroboh dengan sering meninggalkan wig ditempat kencannya. Akibatnya, beberapa hari kemudian selalu ada saja pria berbeda yang mengantarkan wig tersebut ke istana. Ratu yang konon sangat cantik itu kemudian harus mengalami nasib tragis dihukum mati atas perintah suaminya, Kaisar Claudius I. bukan hanya karena penyelewengannya saja, tetapi lebih dikarenakan ketika Kaisar Claudius I berada di luar Roma, Messalina mengumumkan secara terbuka rencana pernikahannya dengan Galius Silius, termasuk niatnya menjadikan pria tersebut sebagai pengganti Kaisar Claudius I. Hingga di zaman modern ini, tata rambut sebagai identitas profesi masih dapat dilihat dilingkungan kerajaan Inggris. Ketua Parlemen, para pejabat peradilan seperti hakim, jaksa dan penasihat hukum harus menggunakan tata rambut tertentu, yang untuk kepraktisannya kini sudah 24
dibentuk sebagai wig desain khusus. Wig itu harus dikenakan saat menjalankan profesinya. Selain itu, dilingkungan kaum pria yang berprofesi seniman, pelukis, pemusik, penulis, penyair dan pemikir, terdapat kebiasaan memelihara panjang rambutnya. Ini bukan berarti ingin tampak eksentrik, melainkan lebih merupakan manifestasi kejiwaan, bahwa mereka adalah kaum penganut azas kebebasan dan kemandirian. Sebab tanpa kebebasan dan kemandirian, karya seni dan temuan ilmiah sulit dilahirkan. Mengapa harus berambut panjang ? Karena rambut pendek apalagi yang pendek sekali sudah terlanjur menjadi simbol pengekangan, pendisiplinan dan hilangnya kebebasan. Hal ini tercermin dari adanya keharusan berambut pendek dilingkungan narapidana, dilingkungan siswa sekolah, dilingkungan biarawan dan biarawati dan dilingkungan anggota angkatan bersenjata. c. Menunjang penampilan Terciptanya mode tata rambut diciptakan hanya untuk lingkungan istana dan kaum bangsawan saja. Tujuan semula adalah untuk membedakan penampilan mereka dengan kaum kebanyakan. Para penata rambut istana membuat beberapa desain tata rambut untuk dipilih dan digunakan Ratu. Desain yang terpilih kemudian juga diikuti istri para bangsawan, terutama oleh para kekasih gelap, yang memandang istri resmi sebagai pesaing utama. Berhubung ketika itu teknologi komunikasi belum berkembang, maka mode yang digunakan kaum kelas atas mampu bertahan sangat lama. Tetapi dengan tumbuhnya masyarakat kelas menengah yang mampu membayar penata rambut dan sejalan dengan sifat manusiawi yang menyukai dirinya dipandang sebagai bagian dari kelas yang berkuasa, maka mode dari tata rambut kaum kelas atas, juga mulai ditiru dimana-mana. Keadaan ini memaksa para penata rambut istana untuk membuat desain tata rambut yang baru lagi. Tidak lama kemudian, mode tersebut juga menyebar ke masyarakat luas, sehingga harus dibuat mode yang baru lagi, begitulah seterusnya. Berkembangnya peradaban dan ketika manusia makin menyadari betapa pentingnya penampilan sebagai penunjang keberhasilan, maka fungsi alami rambut sebagaimana disebut di atas, satu per satu mulai tergeser oleh fungsi utamanya sekarang, yaitu sebagai penunjang penampilan. Untuk itu sangat dibutuhkan pilihan yang jeli, tepat dan sesuai dengan kondisi orang tersebut (status, tujuan, waktu, umur) dan sebagainya. D. Kelainan-kelainan Kulit Kepala dan Rambut Banyak masalah rambut yang dialami oleh manusia pada masa kini, mungkin karena perkembangan zaman yang semakin maju dan terdapat banyaknya alat-alat canggih ataupun bahan-bahan/obat-obatan yang dipergunakan oleh manusia itu sendiri. Sehingga begitu banyak 25
ditemukan permasalahan mengenai rambut yang mungkin hal ini tidak ditemui oleh nenek moyang kita pada masa lalu. Dengan perkembangan teknologi tersebut, baik berupa alat-alat untuk memeriksa atau mengenal maupun penemuan-penemuan berupa bahanbahan yang dipergunakan untuk pencegahan berbagai penyakit rambut serta pengobatannya, maka jelas dapat membantu setiap orang yang mengalami berbagai masalah rambut tersebut. Setiap orang mengalami berbagai masalah rambut dan kulit kepala, yang sering diistilahkan dengan “Patalogi Rambut”. Dengan demikian patalogi rambut itu adalah suatu ilmu yang mempelajari dan mengetahui keadaan rambut yang tidak sehat. Maksudnya apakah pada pertumbuhan rambut terdapat gangguan yang berupa kelainan-kelainan baik pada kulit kepala ataupun pada rambut itu sendiri. Hal ini tentu akan memudahkan kita dalam memilih bahan-bahan/obat-obatan yang dibutuhkan rambut, alat-alat yang mendukung, serta cara pemakaiannya dengan tepat dan benar. Sehubungan dengan kondisi adanya berbagai kelainan kulit kepala dan rambut, maka bagi penata kecantikan rambut perlu memperhatikan kondisi kulit kepala dan rambut baik untuk diri sendiri maupun bagi pelanggan. 1. Kelainan-kelainan Kulit Kepala Kelainan kulit kepala dapat ditinjau dari penyebabnya. Kelainan kulit kepala dan folicle rambut secara garis besar dapat dikelompokan sesuai dengan faktor penyebabnya, yakni sebagai berikut: a. Bakteri atau mikroba Bakteri atau mikroba dapat menimbulkan peradangan kulit kepala. Kelainan-kelainan yang ditimbulkannya adalah berupa; 1) Bisul (furunkulosis) Kelainan ini adalah merupakan peradangan terbanyak yang disebabkan oleh kuman stafilokokus. Bisul ini sering dimulai dari wujud sebagai peradangan folicle rambut yang kemudian menjalar ke jaringan sekitarnya. Penyerangan kuman-kumannya adalah pada bagian tengah jaringan yang kemudian kuman-kuman tersebut akan mati. Jaringan kulit disekitarnya menjadi lebih padat, yang selanjutnya membentuk dinding. Bisul yang membatasi jaringan sentral yang mati yaitu mata bisul. Folicle rambut dan rambutnya menjadi hancur, sehingga rambut menjadi rontok. 2) Bisul batu (karbunkulosis) Sementara diawali dengan timbulnya peradangan, terutama pada folicle rambut yang berdekatan, sehingga tumbuhlah bisul yang besar dengan mata lebih dari satu. Kelainan ini sering ditemukan pada penderita diabetes mellitus/kencing manis. Apabila kelainan ini mengalami penyembuhan, maka ia akan meninggalkan bekas jaringan parut dan sering berakibat kebotakan yang permanen. 26
b. Dermatitis papilaris capillitii Kelainan ini merupakan peradangan folicle rambut, disertai dengan pennanahan (supurasi) kulit dibagian belakang kepala. Bila dilihat secara gambaran klinis ia berupa pita melintang dibelakang kepala. Pita itu terdiri atas folicle meradang dengan bagian tepi-tepi yang kasar dan keras, karena pembentukan jaringan parut berlebihan (keloid). Keadaan ini adalah sangat menahun (kronis) dan disebabkan oleh stafilokokus. c. Kelainan karena infeksi jamur Infeksi jamur pada kulit kepala (tiniakaiplis). Infeksi ini dapat disebabkan oleh beberapa jenis jamur. Akan tetapi ada pula yang melibatkan batang rambut menjadi mudah patah, sehingga menyebabkan kebotakan. d. Peradangan menahun Penyebab dari perdangan menahun adalah oleh dermatitis seboroicha, dimulai pada kulit kepala. Kemudian akan menyebar sampai ke dahi, alis, kelopak mata dan sebagainya. Tanda-tanda seboroicha terlihat meradang seperti kemerah-merahan, kulit mengelupas dan berupa sisik-sisik yang halus. e. Serangga Gangguan parasit jenis serangga seperti infeksi kutu kepala yang disebut Pediculosis capitis. Kutu kepala ini sebetulnya adalah infeksi rambut oleh kutu kepala, yang penularannya terjadi karena kontak langsung. Pada dasarnya kutu itu sendiri tidak mempengaruhi pertumbuhan rambut, namun menimbulkan rasa gatal yang hebat pada kulit kepala karena gigitannya. Karena rasa gatal ini penderita menggaruk-garuk yang akan menyebabkan infeksi sekunder. Kasuskasus berat dapat berupa abses ataupun borok yang banyak dijumpai di daerah belakang kepala. Rambut di daerah ini kering dan kusam, bahkan dapat bergumpal-gumpal karena nanah yang mengering sehingga berbau busuk. Telur-telur kutu (nits) melekat pada pangkal batang rambut, umumnya di daerah belakang telinga. f.
Sindap/ketombe Istilah lain dari sindap disebut seborocheic dermatitis, maksudnya adalah pelepasan sel-sel kulit kepala yang sudah mati secara berlebihan. Berdasarkan wujudnya sindap terbagi atas 2 bagian; 1) Sindap kering (pityriasis capitis simples) Sindap kering dapat dilihat dengan tanda yaitu adanya sisik-sisik berwarna putih hingga kuning dan kehitam-hitaman, mengkilat serta kering pada kulit kepala. Akibat dari sindap kering ini adalah sangat gatal, rambut rontok karena terganggu pertumbuhannya. Tentu dalam hal ini tugas kulit kepala mendapat rintangan. Apa sebenarnya penyebab dari sindap ini ?. Dari beberapa pendapat baik para dokter seperti 27
Darmohusodo (1980:158) maupun Tranggono (1987:7) serta ahli kosmetik Tilaar (1981:45) mengatakan bahwa: Sindap tersebut disebabkan oleh jamur. Jamur itu jatuh dari atas kepala atau pindahan dari sisir rambut, maka ia akan berkembang biak. Dan akan sangat mudah sekali berkembangnya, apabila daya tahan tubuh kita sedang menurun. Jamur akan mengganggu fisiologi kulit dan akan menyebabkan proses pembentukan stratum corneum yang terjadi lebih cepat, hingga terdapat sisik-sisik sindap yang bertumpuk. Di samping itu jamur ini juga mengganggu fisiologi kelenjar sebaceus dan bisa menjadi lebih aktif atau sebaliknya. Seandainya higiene rambut atau kulit kepala kurang baik, merupakan faktor yang sangat memudahkan untuk berkembang biaknya jamur tersebut. 2) Sindap basah (pityriasis steatoides) Tanda-tanda dari sindap basah adalah berupa sisik-sisik berwarna seperti juga sindap kering, tetapi bukan kering melainkan basah. Ciri-ciri yang lain sama seperti sindap kering dan akibat yang ditimbulkannya. Sindap basah banyak terjadi pada orang yang memiliki jenis kulit kepala dan rambut berminyak dan kurang memperhatikan kebersihannya sehingga kadang-kadang sindap basah ini agak berbau dibandingkan sindap kering. Di samping itu rambut lebih susah dalam penataannya. g. Tinea capitis/kadas/ringworm Istilah tinea capitis sering juga disebut dengan kadas atau ringworm, karena penyakit ini umumnya menyerang kulit kepala dan rambut. Biasanya penyakit ini paling banyak menghinggapi anak-anak dibanding pada orang dewasa. Tanda-tanda kelainan ini antara lain; rasa sangat gatal, tetapi pembentukan sisik-sisik tidak terlalu menular dan akan menular bila terjadi kontak yang lama. Menurut ahli kedokteran penyakit ini banyak menyerang bagian barat daya Amerika Serikat dan Eropa Timur. Selain dari tanda-tanda itu ada lagi tanda yang berupa kerak berbentuk mangkok (cekung), berwarna kuning. Kerak ini ada yang kering dan ada pula yang basah. Penyakit ini sangat gatal dan disertai dengan kerontokan rambut, baunya sangat tidak sedap seperti kencing tikus. Hal ini akan diperburuk lagi apabila terlalu banyak memakan makanan yang berlemak, keringat yang banyak dan pikiran stress. h. Scobiosis Adalah penyakit kulit yang disebabkan oleh sejenis parasit hewan/kutu kudis. Penyakit ini ditandai dengan bintilan-bintilan dan selalu timbul keinginan untuk menggaruk-garuk. Karena dia menular, maka disetiap tempat yang digaruk akan tumbuh dan berkembang. Kutu akan membuat liang/lobang yang akan dijadikan rumahnya di dalam kulit dan menimbulkan perasaan gatal, sehingga sering digaruk yang selanjutnya timbul tanda-tanda garukan serta tanda peradangan. Penyakit ini lebih 28
dulu menyerang kulit kepala. Jelas mengganggu pertumbuhan rambut dan penampilan seseorang. i.
Piodra Piodra berarti batu. Piodra ini disebabkan oleh sejenis jamur, parasit tumbuh-tumbuhan. Biasanya jamur tersebut berada pada permukaan rambut dan tidak merusak batang rambut bagian dalam. Tanda-tanda rambut terkena penyakit piodra ini adalah terdapatnya bintik-bintik hitam atau coklat agak lonjong yang besarnya lebih dari ukuran mikroskopic, (sampai cukup besar) hingga dapat dilihat dengan mata biasa.
Gambar. 2.6. Bentuk Piodra Yang Melekat Pada Rambut Sumber : Rostamailis (2005)
Piodra ini merupakan penyakit endemis yang disebabkan oleh kelembaban udara ditempat-tempat tertentu. Karena itu sering ditemukan penderitanya pada orang-orang yang gemar berenang. 2. Kelainan-kelainan Pada Rambut Kelainan-kelainan pada rambut dapat terjadi pada batang rambut atau akar rambut, dimana penyebabnya dapat saja berasal dari luar maupun dari dalam badan. Gangguan pada akar rambut secara otomatis akan menyebabkan gangguan pada batang rambut, sedangkan gangguan pada batang rambut belum tentu sampai menyebabkan gangguan pada akar rambut. Tranggono (1992:21) menjelaskan, bahwa kelainan-kelainan pada batang rambut yang tidak sampai mempengaruhi akar rambut, misalnya batang rambut yang terbelah ujungnya, kekeringan dan kekusaman akibat berjemur disinar matahari, rapuh karena tindakan pengeringan dengan alat-alat yang panas (blow-dry), pengeritingan, pelurusan, pewarnaan dan sasakan. Sementara itu kelainan-kelainan rambut yang dapat sampai mempengaruhi akar rambut, misalnya rambut yang kusut sehingga waktu disisir banyak yang putus atau tercabut dengan akar rambutnya, infeksi karena jamur dan kuman serta keracunan bahan-bahan kimia atau cat rambut yang sampai ke akar rambut. 29
Kelainan-kelainan pada akar rambut kebanyakan disebabkan oleh faktor-faktor yang datang dari dalam badan antara lain: x Karena demam. Hal ini akan menyebabkan kentalnya darah, di samping itu penguapan air sel, yang disebut juga dengan dedikasi, sehingga menyebabkan akar rambut rontok dan kusam. x Gangguan keseimbangan hormon. Bila hormon tidak seimbang atau mengalami gangguan, maka hal ini akan menampakkan kelainan pada akar rambut dan kulit kepala. x Ketidakseimbangan makanan. Makanan sangat dibutuhkan untuk pertumbuhan rambut. Orang yang menu makanannya tidak seimbang atau menyukai makanan-makanan yang disenangi saja atau kekurangan protein maupun kelebihan vitamin A, jelas akan membuat kelainan-kelainan pada rambut. x Keracunan makanan atau obat. Misalnya banyak menelan obat-obat kanker. Hal ini akan menyebabkan kerontokan rambut. Sehubungan dengan beberapa kelainan yang sering ditemukan pada rambut manusia, apakah kelainan itu datang dari dalam maupun yang datang dari luar seperti yang telah dijelaskan, maka apabila kelainankelainan tersebut kurang diperhatikan tentu akan berubah menjadi penyakit, baik itu penyakit rambut atau bahkan meluas menjadi penyakit kulit kepala. Berkaitan dengan penjelasan di atas tentang kelainan-kelainan yang ditemukan pada kulit kepala dan rambut, maka bila kita kurang memperhatikan tentu akan berakibat lebih fatal terhadap kondisi rambut. Kelainan-kelainan pada rambut haruslah mendapat perhatian khusus, bila kita menginginkan rambut sehat dan subur. Adapun beberapa kelainan yang menyerang rambut, walaupun kelainan-kelainan ini terkelompok tidak menular, kelainan-kelainan adalah sebagai berikut: a. Penyakit mutiara, ialah semacam benda-benda kecil yang melekat pada rambut, bentuknya bulat berwarna abu-abu agak kepurihputihan. Ditempat ini rambut mudah patah dan ujungnya berbelah. Biasanya disebabkan oleh kurang bersihnya pada saat pencucian rambut atau adanya sisa-sisa zat kimia seperti shampo, hair spray (bahan-bahan kosmetika untuk penataan rambut). Di samping itu yang paling mendasar lagi adalah adanya kerusakan pada lapisan batang rambut. b. Cinities adalah istilah untuk rambut beruban (rambut putih). Rambut uban terjadi bila zat warna/pigmen rambut mulai menghilang terdesak oleh hawa. Kondisi rambut uban dapat terjadi karena faktor usia, cacat bawaan, keturunan, dan sebagainya. Di samping itu penyebab cinities ini juga karena suatu penyakit misalnya lepra atau goncangan jiwa yang tiba-tiba, banyak pikiran dan sebagainya. Cinities ada 2 macam yaitu:
30
1) Congenital Cinities, ini terjadi sejak lahir. Jadi pada rambutnya tidak ada zat warna (pigmen) dan kadang-kadang dia terdapat disekelompok rambut kepala. 2) Acquire Cinities, muncul setelah orang mulai berumur atau menjelang usia dewasa. Biasanya ini disebabkan oleh depresi mental, kecemasan, nervous, sakit yang lama atau sakit turunan. c. Trichoclasia adalah penyakit rambut yang ditandai dengan timbulnya simpul-simpul pada batang rambut yang berwarna putih-putih seperti penyakit mutiara. Ini disebabkan karena matrix rambut terganggu. Bila selang seling putih-putih tersebut sudah mulai muncul, maka rambut akan mudah putus-putus (rapuh), karena tidak mendapat oksigen yang merata pada setiap batang rambut. d. Trichoptilosis, ialah keadaan dari ujung rambut yang pecah-pecah menyerupai serabut. Hal ini timbul karena kurang perawatan, di samping itu juga disebabkan gizi yang tidak seimbang, cara pemakaian kosmetika yang kurang cocok/tidak tepat, sering terkena terik matahari dan terlalu sering menggunakan alat-alat listrik untuk perawatan rambut. e. Hypertrichosis/hirsutisme adalah suatu istilah untuk rambut yang tumbuh melebar dan tebal secara berlebih. f. Trichorhexis Nodosa ialah rambut yang pada jarak tertentu membesar, menonjol/menebal dan didekat benjolan itu rambut pecah seperti serabut pada bagian ujungnya dan kadang terjadi simpulsimpul. Hal ini disebabkan karena rambut kekurangan minyak dan zat protein, sehingga terjadi kemunduran pada kualitas keratin batang rambut. Perhatikanlah gambar berikut ini:
Gambar. 2.7. Bentuk Penyakit Rambut Dari Trichorhexis Nodosa Sumber : Rostamailis (2005)
g. Monilethri/monilethria ialah pada jarak tertentu dibatang rambut tumbuh semacam kelainan pada batang rambut tersebut yakni tumbuh rambut secara menebal dan kemudian menipis lalu putusputus, setelah itu ujung-ujung rambut juga seperti serabut. Biasanya bila rambut mengalami hal seperti itu, maka kulit kepala menjadi kering. Penyebab yang utama adalah karena keturunan. 31
h. Alopecia, atau disebut kebotakan adalah kelainan rambut rontok secara terus menerus hingga kepala mengalami kebotakan, yang sering mengalami kerontokan yang berakibat botak. Sesuai dengan tipe kebotakan maka terdapat berbagai alopecia antara lain: 1) Alopecia areata ialah, kebotakan yang terjadi pada tempat-tempat tertentu, berbentuk bulatan-bulatan atau diistilahkan juga dengan kebotakan setempat. 2) Alopecia adusta ialah, kebotakan yang disebabkan oleh pembawaan (botak asli) sejak lahir. Keadaan botak ini bisa seluruhnya atau sebagian dari rambut dikepala. 3) Alopecia senetis ialah, kebotakan yang terjadi karena faktor usia, yaitu pada umur yang sudah semakin tua, rambut yang rontok tidak tumbuh lagi. 4) Alopecia sebor heica capitis ialah, rambut rontok terus menerus. Hal ini juga disebabkan oleh karena adanya gangguan penyakit pada kelenjar minyak (kelenjar sebasea) 5) Alopecia cecatricata ialah, karena sesuatu hal (misalnya sakit dan lain-lain), sehingga kulit tidak wajar keadaannya. Tanda-tandanya yaitu; timbulnya lingkaran-lingkaran atau berbentuk lonjong bahkan ada juga yang tidak teratur. 6) Alopecia dynamica ialah, kerontokan rambut karena kerusakan pada folicle, ini diakibatkan oleh suatu infeksi yang menyerang follicula atau karena proses penyakit lain misalnya karena akibat infeksi jamur. Alopecia dynamica sama dengan alopecia follicularis, rusaknya folicle rambut sehingga rambut jadi sakit. 7) Alopecia syphylitica ialah, kerontokan rambut akibat syphilis. 8) Alopecia localis ialah, rambut rontok setempat, biasanya disebabkan oleh gangguan pada urat saraf yang berada di sekitar daerah yang rontok tersebut (terkena benturan keras). 9) Alopecia moligua ialah, sebutan bagi sejenis alopecia tetapi lebih parah dan menetap. 10) Alopecia universatis ialah, kerontokan rambut secara massal (seluruh tubuh). Ini disebabkan karena menderita sakit yang agak parah. Misalnya demam typhus dan sebagainya. 11) Alopecia adnoda yakni, kerontokan rambut karena pembawaan (botak asli). 12) Alopecia prematura artinya kerontokan rambut pada usia yang masih muda (belum waktunya). Alopecia prematura ini terbagi pula atas 2 jenis yaitu; alopecia prematura idiophatica adalah rambut rontok dimulai pada tiap-tiap waktu sebelum pertengahan umur. Sedangkan alopecia prematura synato neatika ialah kerontokan yang diderita karena sakit, ini bisa menyerang sebagian badan atau kepala bahkan bisa secara keseluruhan. Untuk itu setiap orang yang menderita penyakit alopecia ini seharusnya mengatahui penyebabnya. 32
Alopecia secara umum disebabkan oleh beberapa faktor yaitu: 1) Makan yang kurang teratur, tentu kesehatan akan terganggu, sehingga menyebabkan tubuh mengidap/kekurangan zat kapur, vitamin-vitamin, kurang darah, kelenjar-kelenjar dalam tubuh tidak bekerja dengan baik atau karena penyakit infeksi seperti tifus atau sifilis. 2) Karena sering mengalami penyakit rambut seperti penyakit mutiara dan lain sebagainya. 3) Mengidap penyakit kulit kepala misalnya ketombe atau tinea. 4) Keadaan fisik yaitu ketegangan saraf yang berlangsung lama, banyak pikiran, atau mental mengalami stress. 5) Karena keadaan mekanis, terus menerus memakai topi/tutup kepala yang ketat atau tidak memberi udara sama sekali buat rambut. 6) Faktor keturunan, hal ini termasuk faktor yang agak susah dalam pengobatan. 3. Pencegahan Penyakit Kulit Kepala dan Rambut Agar setiap penyakit kulit kepala dan rambut baik yang termasuk kelompok menular maupun yang tidak menular, dapat dihindari tentulah kita harus memahami penyebab penyakit tersebut. Seperti telah diuraikan di depan bahwa suatu penyakit untuk pindah (menular) lalu berkembang sangatlah mudah sedangkan untuk pengobatan tentu akan merepotkan, oleh karena itu pokok utama yang harus diperhatikan sebagai tindakan pencegahannya adalah sebagai berikut: a. Rambut dan kulit kepala haruslah selalu dalam keadaan bersih. b. Semua peralatan yang dipergunakan haruslah bersih dan steril (perhatikanlah sanitasi alat-alat). Setidaknya satu kali dalam dua hari harus dicuci bersih dan bila perlu memakai air panas untuk beberapa alat tertentu seperti sisir, jepitan kawat, dan sebagainya. c. Usahakan alat-alat untuk perawatan rambut (alat-alat tertentu, seperti sisir, jepitan, sisir blow ataupun tutup kepala tidak dipakai oleh orang lain/sembarang orang, karena akan sangat mudah untuk menularnya penyakit-penyakit rambut. d. Bila terlihat tanda-tanda seperti jamur dikulit kepala, secepatnya diobati dengan obat anti jamur. Atau bila sudah terlihat kelainankelainan pada rambut seperti putih-putih atau patah-patah lalu menyerupai serabut, lakukanlah perawatan berkala secara teratur dan pilihlah bahan kosmetika untuk perawatan yang sesuai seperti krim atau minyak. e. Bagi orang yang menyenangi binatang piaraan seharusnyalah memelihara bianatang tersebut dengan benar, misalnya mengatur makanan baik tempat ia makan maupun yang dimakannya, tempat kotorannya (tidak disembarang tempat), pengaturan mandinya, dan tempat tinggal/kandangnya. Ini semua bertujuan untuk mencegah penyakit yang ditularkan melalui kutu/kotorannya. Biasanya kutu-kutu 33
binatang akan pindah tempat kekulit kepala manusia lalu ia bersarang dan terjadi peradangan dan akhirnya berkembang biak dikepala. Hal ini tentu saja mengganggu pertumbuhan rambut. f. Untuk orang-orang yang gemar berenang, bila berenang dikolam renang umum, hendaklah berhati-hati dan selalu memakai tutup kepala. Ini bertujuan untuk menghindari gangguan penyakit piodra yang mengganggu kesuburan rambut. g. Bagi penderita kulit kepala yang termasuk kelompok trichophyton baik disebabkan oleh jamur maupun oleh eksim seperti telah diterangkan sebelumnya, maka paling penting kita ketahui untuk pencegahannya yaitu dengan menghindari/mencegah bila terlihat tanda-tanda bercakbercak. Apalagi bila diiringi dengan warna kuning dan basah, secepatnyalah berobat dan menghindari makanan yang berlemak, menghindari pikiran-pikiran stress dan menghindari banyaknya keringat keluar. h. Memperhatikan gizi yang seimbang dalam kehidupan sehari-hari untuk pertumbuhan rambut sehat. E. Penerapan Anatomi Kulit Kepala dan Rambut Terhadap Pencapaian Kesehatan Sebagaimana telah dijelaskan pada bahagian terdahulu tentang anatomi secara keseluruhan baik masalah kulit kepala maupun yang berhubungan dengan rambut. Anatomi yang berarti adalah susunan dari kulit kepala dan rambut, maka di dalam perawatan kulit kepala dan rambut haruslah disesuaikan dengan situasi anatomi itu sendiri. Berkaitan dengan bidang kesehatan dan kecantikan rambut, maka anatomi kulit kepala dan rambut merupakan pengetahuan yang harus diterapkan pada setiap pekerjaan yang berhubungan dengan tata kecantikan rambut. Sebagai contoh dalam perawatan kulit kepala dan rambut, mewarnai rambut, mengeriting ataupun menata rambut, maka dalam penerapannya seorang ahli kecantikan harus dapat menganalisa kondisi dan karakteristik rambut pelanggan seperti: jenis kulit kepala dan rambut, diameter, elastisitas, tekstur, porositas, tingkat kesuburan, bentuk, warna, panjang pendeknya rambut dan kelainan-kelainan yang ada pada kulit kepala dan rambut. Analisa kulit kepala dan rambut dapat dilakukan dengan cara wawancara pada pelanggan, pengamatan dan perabaan kulit kepala dan rambut. Melalui pengamatan dan perabaan kita dapat mengetahui berbagai kondisi sebagai berikut : 1. Jenis Kulit Kepala dan Rambut Jenis kulit kepala dan rambut dapat dibedakan atas; jenis kulit kepala dan rambut yang normal, jenis kulit kepala dan rambut yang berminyak serta jenis kulit kepala dan rambut yang kering.
34
2. Diameter Rambut Diameter rambut adalah merupakan besar kecilnya batang rambut, dimana hal ini dapat dibedakan atas, halus, sedang dan kasar. 3. Elastisitas Rambut Elastisitas rambut merupakan sifat batang rambut yang dapat menentukan keberhasilan dalam penataan rambut. Elastisitas rambut dibedakan atas, elastisitas yang baik, sedang dan buruk. 4. Porositas Rambut Porositas rambut adalah merupakan kondisi-kondisi yang ditentukan oleh cuticula rambut. Untuk cuticula yang sangat terbuka maka kondisi rambut ini dikatakan porus, sedangkan cuticula yang sangat tertutup rambut tersebut dikatakan resistant atau porositas yang sangat jelek. 5. Tingkat Kesuburan Rambut Tingkat kesuburan rambut pertumbuhan dari rambut.
dapat
menentukan
tebal
tipisnya
6. Warna Rambut Warna rambut ditentukan oleh zat pigmen yang ada pada batang rambut. Setiap orang memiliki warna rambut yang berbeda-beda seperti ; adanya rambut yang bewarna merah, rambut yang bewarna kecoklatcoklatan, rambut yang bewarna coklat, rambut yang bewarna kuning sampai rambut yang bewarna hitam. 7. Panjang Pendek Rambut Panjang pendeknya rambut dapat dibedakan atas; rambut dikatakan pendek adalah apabila kepanjangannya mencapai tengkuk, sedangkan rambut yang panjangnya sampai pada bahu dikatakan panjangnya sedang dan bila panjang rambut tersebut melebihi dari bahu maka disebut rambut panjang. 8. Kelainan yang Ada Pada Kulit Kepala dan Rambut Kelainan-kelainan kulit kepala dan rambut dapat dilihat apakah hal tersebut merupakan kontra indikasi atau hanya kelainan biasa dalam arti apakah perawatan ataupun penataan dapat dilakukan. F.
Uji Kompetensi Guna mengukur kemampuan siswa dalam kompetensi anatomi dan fisiologi rambut sebagai dasar pengetahuan dalam tata kecantikan rambut, perlu diberikan tes kompetensi. Kompetensi yang diharapkan dari materi di atas adalah: 1. Menerapkan pengetahuan struktur dan fungsi rambut. 2. Mengidentifikasi/mengelompokkan kelainan-kelainan rambut. 3. Menerapkan pengetahuan anatomi, struktur dan fungsi rambut. 35
4. Menerapkan pengetahuan fisiologi rambut. x x
x
x
Kompetensi ini diperlukan untuk melakukan perawatan kulit kepala dan rambut. Soal: Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan tepat dan benar. 1. Jelaskanlah struktur dan fungsi rambut.! 2. Faktor-faktor apa yang menyebabkan terjadinya kelainan-kelainan rambut.? 3. Jelaskanlah kelainan-kelainan yang terjadi pada kulit kepala dan rambut.! 4. Apa tujuan melakukan diagnosa kulit kepala dan rambut.? Jelaskanlah! Tugas kelompok Siswa melakukan analisa kulit kepala dan rambut pada model (minimal 4 orang yang berbeda). Masing-masing kelompok berjumlah 2 orang. Tugas Mandiri Siswa mengelompokkan kelainan-kelainan yang ada pada kulit kepala dan rambut.
36
BAB III
PRINSIIP KESE EHATAN N DA AN KESE ELAMAT TAN KER RJA DIBIDANG TATA T K KECANT TIKAN RAMBUT R T A. Pe eraturan Kesehatan dan Keselama atan Kerja Ke esehatan (h hegiene) san ngat penting g dipelajari dan dipahami oleh semua a orang, ap palagi bagi ahli a kecantikan. Sesuai dengan UU U Pokok Keseh hatan No. 9/1969, menya atakan yang g dimaksud dengan d sehat adalah keada aan yang se empurna jassmani, roha ani dan sosial. Jadi bu ukan saja hanya a bebas dari penyakit dan kelemahan. Ap pabila semua orang me ematuhi dan n melaksana akan sesuai dengan anjura an dari UU Kesehatan tersebut, te entu masya arakat secarra umum akan berada b dala am lingkunga an yang seh hat jasmani dan rohanii. Apalagi bagi ahli a kecantik kan, K3 me erupakan su uatu langka ah kerja yan ng harus dipatuhi dengan disiplin d tingg gi, karena pa ara ahli/pena ata kecantikkan selalu berhub bungan de engan orang banyak. Di samping itu jug ga harus mema ahani, mema atuhi dan melakukan se emua hal-ha al yang berh hubungan denga an keselamatan kerja dib bidang tata kecantikan. k Ke esehatan (h higiene) ada alah suatu ilmu yang mempelajari segala sesuatu usaha dalam bida ang keseha atan, baik kesehatan tersebut bertuju uan untuk umum mau upun keseh hatan perorrangan. Aka an tetapi secara a prinsip kes sehatan ini adalah a untukk melindung gi, memeliha ara badan dan jiw wa dengan tujuan untukk memberika an dasar-da asar kelanjuttan hidup yang sehat serta mempe ertinggi kesejahteraan dan dayya guna prikehidupan man nusia. x
Pe enerapan te ertib kerja berdasarka an peraturran keseha atan dan keselamatan kerja k Ka arena kesehatan mem miliki sasara an yang sangat luas, artinya menca akup semua a aspek kehiidupan manusia, maka sehubungan n dengan luasnyya cakupan tentang perraturan dan keselamatan kerja dibid dang tata kecantikan, maka pada tulisan n ini akan dibatasi pada a bidang-bida ang yang terkaitt langsung dengan hal tersebut di atas. Tuju uannya adalah; agar setiap operator/siswa dapat bekerja leb bih aman, nyaman n dan n selamat 37
serta pelanggan puas. Untuk itu peraturan kesehatan dapat dikelompokkan menjadi beberapa hal penting, yakni sebagai berikut: 1. Kesehatan Perorangan Maksudnya usaha-usaha yang berguna untuk menyehatkan tubuh, tetapi sekaligus memperhatikan, memelihara dan memupuk integritas jiwa, yamg dalam hal ini terkelompok menjadi: a. Kesehatan jasmaniah; artinya menjamin kesehatan tubuh lebih optimal dengan melakukan hal-hal sebagai berikut: 1) Pemeliharaan tubuh dan alat-alat tubuh seperti (mandi, menyikat gigi, pemeliharaan rambut, kuku dan sebagainya secara teratur). 2) Perhatikan dengan seksama pakaian yang dikenakan baik berupa busana itu sendiri maupun pelengkapnya, apakah ada bersih dan rapi, sesuai dengan keadaan lingkungan hidup dan lingkungan kerja. 3) Makanlah dengan menu seimbang (4 sehat 5 sempurna). 4) Lakukanlah senam atau olahraga lainnya sebagai latihan jasmani secara teratur, guna memperkuat otot dan melancarkan peredaran darah. 5) Berusahalah selalu untuk memperhatikan sikap tubuh yang baik seperti: sikap berdiri, duduk ataupun berjalan, agar tidak terjadi ketegangan dan kelelahan otot yang tidak perlu terjadi. 6) Selalulah menjadikan hidup ini menjadi suatu irama yang teratur, guna pemeliharaan kesehatan, seperti: waktu kerja, istirahat, makan/minum, latihan jasmani, rekreasi dan pembinaan jiwa. b. Kesehatan rohani; maksudnya adalah cerminan jiwa saat kita melakukan pekerjaan, seperti: 1) Sebelum memulai pekerjaan pasanglah niat dengan baik. 2) Amati jenis pekerjaan apa yang akan dilakukan dengan cermat, bukan gegabah. 3) Lakukan suatu pekerjaan dengan hati yang tenang dan damai, bukan melakukan pekerjaan secara terpaksa, sebab bila terpaksa tidak dapat dicapai hasil yang maksimal. 2. Kesehatan Perusahaan Pada dasarnya kesehatan perusahaan bertujuan untuk melindungi, memelihara dan mempertinggi tingkat kesehatan jasmani dan rohani manusia yang bekerja dalam suatu perusahaan, baik ia sebagai pimpinan perusahaan, karyawan/penata kecantikan maupun sebagai orang/tamu yang datang dan berurusan dengan perusahaan atau untuk dilayani dalam bidang kecantikan. Usaha ini dapat dilakukan dengan memperhatikan beberapa faktor, seperti: a. Menjaga dan memelihara bangunan perusahaan sehingga aman dan nyaman bagi yang bekerja maupun yang berkunjung. b. Memenuhi penerangan yang cukup, aliran udara yang baik, penyediaan air yang cukup dan bersih, tersedianya kamar kecil yang 38
memenuhi syarat kesehatan, tempat sampah yang tertutup dan kebersihan ruangan kerja yang terpelihara. c. Menjaga dan memelihara agar karyawan terbebas dari penyakit menular atau mengindap penyakit menular, sehingga tidak membahayakan terhadap karyawan ataupun pelanggan. d. Menyiapkan beberapa perangkat peralatan untuk pencegahan penyakit menular seperti: masker penutup mulut, sarung tangan karet yang dipakai untuk merawat pelanggan serta menjaga kebersihan. e. Menyediakan berbagai larutan antiseptik dan desinfektan yang efektif dan aman digunakan. 3. Kesehatan Lingkungan Kesehatan lingkungan bertujuan untuk menjadikan lingkungan hidup mampu memberi kemungkinan terbaik sebagai penunjang kesehatan. Cara ini dapat dilakukan dengan: a. Menjaga agar lingkungan hidup tidak tercemar oleh kotoran, bahan kimia dan air limbah hasil buangan proses industri. b. Menjaga agar lingkungan bebas dari polusi udara dan polusi suara berupa kebisingan yang merugikan kesehatan jasmani dan rohani. c. Menjaga agar sumber air dan tumbuh-tumbuhan sebagai paru-paru lingkungan yang terpelihara keseimbangannya. Ketiga bidang kesehatan di atas merupakan usaha yang saling mengait, saling mendukung dan menunjang. Karenanya ketiga bidang tersebut harus mendapat perhatian yang serius. Di samping hal di atas beberapa hal penting lainnya adalah dalam bidang keamanan bekerja. Keamanan bekerja perlu diperhatikan agar tidak terjadi kecelakaan kerja dalam bekerja. Penyebab kecelakaan kerja dapat dikelompokkan menjadi 2 bagian: x Penyebab yang berasal dari manusia itu sendiri Dari hasil penelitian ditemukan ± 85% dari kecelakaan ringan bersumber dari manusia itu sendiri, contoh dari gejolak emosi, ketegangan jiwa, rasa jemu, benci dan putus asa serta kelelahan. Hal ini tentu saja tidak terlepas dari faktor-faktor psikologis sebagai latar belakangnya. x Penyebab yang berasal secara mekanis dan lingkungan Kecelakaan yang terjadi pada usaha kecantikan/salon, secara umum karena faktor mekanis, maksud kecelakaan ini terjadi adalah akibat beberapa peralatan yang menggunakan arus listrik, yang bisa menyebabkan kontak dengan tubuh sipemakai/pelanggan. Hal ini disebabkan karena kelalaian dan kurang perawatan dari peralatanperalatan tersebut. Dari penyebab-penyebab di atas dibutuhkan perhatian yang serius agar para pelanggan terjaga dengan baik kesehatan dan keselamatannya. 39
B. Menyediakan Lingkungan Tenang dan Nyaman Bagi Pelanggan Pekerjaan yang sangat penting dilakukan bagi penata kecantikan adalah mengutamakan dan menyediakan lingkungan tenang dan nyaman bagi para pelanggan. Untuk itu ada beberapa faktor fisik yang perlu diperhatikan: 1. Kebisingan. Di dalam ruangan kecantikan, kebisingan perlu diperhatikan dan dijaga, agar pekerjaan dapat dilakukan dengan tingkat konsentrasi yang tinggi serta semua pekerjaan berjalan dengan lancar. 2. Radiasi. Maksud dari radiasi adalah yang menyangkut penggunaan alat-alat listrik frekwensi tinggi dan alat berupa vapozone disertai radiasi sinar ultraviolet, lampu infra merah dan lampu-lampu pijar yang memancarkan gelombang-gelombang sinar panas. Secara prinsip radiasi ini hanya berlangsung selama pemakaian peralatan, akan tetapi harus hati-hati dan gunakanlah peralatan tersebut tepat pada waktunya, sebab efek samping dari gelombang-gelombang sinar panas tersebut, akan berakibat pada lensa mata dan sinar ultraviolet berakibat pada radang selaput ikat mata. 3. Getaran mekanis, sekalipun dalam bidang kecantikan hal ini tidak merupakan suatu problema, namun bila lalai tentu juga akan memberikan efek samping. 4. Iklim kerja, tata bangunan, letak tempat kerja, pertukaran udara yang baik, terdapatnya alat-alat yang memancarkan panas, sangat berpengaruh terhadap iklim kerja, untuk itu perlu diperhatikan kondisi dari peralatan tersebut agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan akan tetapi memberi kenyamanan. Iklim kerja yang lebih baik dapat diciptakan antara lain dengan cara air conditioning tempat kerja. Satu hal yang harus diciptakan adalah jangan mengatur suhu terlalu rendah, karena ini dapat menyebabkan keluhan-keluhan dan kadangkadang meningkatnya penyakit saluran pernapasan. Sebaliknya jangan pula menggunakan suhu yang tinggi, karena akan menimbulkan kejang-kejang akibat kepanasan. 5. Penerangan di tempat kerja; hal ini mutlak diperhatikan karena penerangan yang baik adalah berasal dari cahaya matahari, atau dari sumber cahaya buatan memungkinkan karyawan melihat objek yang dikerjakannya secara jelas, cepat, mudah. a. Sifat-sifat penerangan yang baik ditentukan oleh: x Pembahagian kecerahan dalam lapangan penglihatan. x Derajat kesilauan. x Arah datangnya sinar. x Warna yang ditimbulkan. x Panas yang disebabkan oleh sumber cahaya. b. Akibat-akibat dari penerangan buruk dapat berwujud sebagai: 40
x x x x x
Kelelahan mata disertai dengan menurunya daya kerja dan efesiensi kerja. Kelelahan mental. Rasa pegal-pegal/sakit kepala disekitar mata. Kerusakan mata. Meningkatnya kecelakaan.
6. Pada kenyamanan ruang kecantikan harus terbatas dari segala sesuatu yang berhubungan dengan bau yang tidak mengenakkan atau menimbulkan masalah. Adanya bau tersebut perlu di atasi sejak awal, sehingga dirasakan benar-benar nyaman. 7. Kebersihan sebagaimana yang disemboyankan di dalam kehidupan bahwa kebersihan adalah sebagian dari keimanan. Untuk itu kebersihan di dalam tata kecantikan sangat perlu diperhatikan baik kebersihan di luar ruangan, di dalam ruangan maupun semua peralatan, bahan/pakaian, lenan dan kemasan kosmetika haruslah selalu dalam kondisi bersih. C. Profesionalisme Penata Rambut (Hair Dresser) Agar para pelanggan merasakan berada di dalam lingkungan yang tenang dan nyaman, maka setiap orang yang bekerja dibagian kecantikan haruslah menata segala sesuatunya dengan apik dan efektif untuk melakukan pekerjaan. Setiap pekerjaan yang dilakukan dengan baik dan teliti, akan memberikan kesan yang baik, sehingga tidak mengecewakan bahkan akan memuaskan para pelanggan. Setiap penata kecantikan haruslah bekerja sesuai dengan aturan dan mempersiapkan kerja menurut prosedur dari masing-masing bagian tata kecantikan rambut tersebut. Untuk itu setiap penata rambut perlu mengetahui etiket dan estetika kecantikan rambut. 1. Etiket dan Estetika Kecantikan Rambut Apakah etiket itu? Kata etiket berasal dari bahasa Perancis yakni “Estiquete”, yang secara umum diartikan sebagai tata cara pergaulan yang baik antara sesama manusia. Karena itu etiket tidak akan terlepas dari hal-hal yang berkaitan erat dengan norma-norma, aturan dan tata tertib dalam pergaulan. Etiket dan pergaulan merupakan 2 kata yang tidak dapat dipisahkan, karena kedua hal tersebut menyangkut aturan-aturan/pengaturan, tata krama, tata tertib, dengan kata lain adalah berupa pengaturan yang dilaksanakan dalam pergaulan oleh manusia atau cara mengatur manusia dalam segala tindak dan gerak. Etiket tidak dicantumkan di dalam undang-undang negara, namun merupakan ketentuan yang harus dipatuhi dan diikuti dalam kehidupan bermasyarakat. Kedua kata di atas haruslah mencerminkan atau memperlihatkan keindahan dari kecantikan. Seiring dengan itu maka pengertian dari estetika adalah keindahan, dimana hal ini sangat erat hubungannya 41
dengan kecantikan. Dengan demikian estetika kecantikan rambut adalah merupakan keindahan secara keseluruhan dengan mengikuti peraturan tertentu/sesuai dengan tujuan dan kesempatan serta mengikuti trend kecantikan rambut yang bersifat menggugah hati. Artinya estetika rambut tersebut haruslah dianut dalam hubungan pergaulan dalam masyarakat satu sama lain, baik antar kelompok maupun antar bangsa. Karena etiket dan estetika tidak sama disatu daerah atau negara. Oleh sebab itu etiket harus disesuaikan dengan lingkungan setempat. Etiket dan estetika merupakan kelengkapan tata cara pergaulan, juga merupakan tata cara hubungan antara manusia yang satu dengan yang lain, saling membutuhkan dan melengkapi. Bagi orang yang telah mengetahui dan mempelajari etiket dan estetika kecantikan rambut, tentu akan menerapkannya di dalam pergaulan sehari-hari dan membawanya kemana ia pergi atau dimanapun ia berada. Setiap orang yang menjaga etiket dan estetika ini, hidupnya akan terasa indah dan kecantikan yang ia miliki pun akan selalu menarik. Agar etiket dan estetika kecantikan rambut dapat terwujud dengan sempurna sesuai dengan profesi penata rambut, ada beberapa aturanaturan yang mendukung terbentuknya kepribadian. a. Berkenalan dan berjabat tangan Memperkenalkan diri dan diperkenalkan merupakan salah satu tata cara dalam pergaulan dan berhubungan dengan yang belum dikenal secara pribadi. Dalam hidup sehari-hari ada orang yang enggan berbicara dengan orang yang belum dikenalnya. Tetapi ada juga orang yang mudah memperkenalkan dirinya kepada orang lain. Dalam pergaulan ada aturanaturan yang perlu diperhatikan dalam berkenalan. Biasanya ada orang yang memperkenalkan orang-orang yang belum saling kenal. Tentu saja dia adalah orang yang telah mengenal kedua pihak yang akan saling diperkenalkan, dengan dasar setidaknya ia mengetahui nama atau pekerjaan orang tersebut, karena itu perlu pula diperhatikan; 1) Siapa yang diperkenalkan, maksudnya bila pria diperkenalkan kepada wanita, syarat ini tetap berlaku walaupun wanita itu lebih muda dari pria, kecuali terhadap pimpinan negara, tokoh masyarakat atau atasan wanita dikantor dan diperusahaan, kepada merekalah wanita diperkenalkan. Di samping itu terhadap orang yang lebih muda ke orang yang lebih tua sama halnya dengan yang di atas, asalkan faktor-faktornya sama. Ataupun terhadap orang yang lebih rendah kedudukannya diperkenalkan kepada orang yang lebih tinggi pangkatnya. 2) Bentuk perkenalan Ada beberapa cara dalam memperkenalkan orang. Contoh: “Tuan Budi, saya perkenalkan tuan Saleh” “Tuan Budi, ini tuan Saleh” “Tuan Budi, tuan Saleh” Contoh di atas berarti tuan Saleh diperkenalkan kepada tuan Budi. 42
Dalam memperkenalkan pria dengan pria yang kira-kira sama pangkat dan usianya, boleh mana yang lebih dulu, sama halnya seorang wanita dengan wanita lain, kecuali salah seorang diantara mereka lebih rendah kedudukannya, maka itulah yang lebih dulu. 3) Memperhatikan nama Bila ada orang yang akan diperkenalkan dengan kita, syarat utama yang dilakukan adalah memandang wajah orang tersebut dengan senyum. Hal ini menyatakan perasaan senang, di samping itu kita perlu mendengarkan dengan baik nama orang yang diperkenalkan, hal ini akan lebih mengingatkan dan bila dalam suasana percakapan perlu menyebut namanya, sambil mengulurkan tangan untuk berjabatan, mengangguk atau membungkuk, sambil berkata: “Apa kabar ?” dengan diiringi “Saya senang berkenalan dengan Anda”. b. Berbincang-bincang dan bertelepon Berbincang-bincang atau bercakap-cakap biasa terjadi jika ada beberapa orang berkumpul disuatu tempat seperti; undangan jamuan makan, yang diselenggarakan dirumah atau dihotel/gedung pertemuan, biasanya akan memberikan kesempatan untuk berbincang-bincang bagi yang diundang. Untuk itu ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam berbincang-bincang tersebut: 1) Jangan membicarakan kekurangan atau keburukan orang lain. 2) Jangan debat atau bantah pendapat orang lain karena kita bukan berdiskusi. 3) Jangan memborong semua pembicaraan. 4) Jangan berbicara seolah-olah orang lain tidak tahu apa-apa. 5) Jangan paksa seorang yang pendiam atau pemalu untuk berbicara. 6) Jangan larang siapapun untuk ikut dalam percakapan kelompok. 7) Bijaksanalah berbicara jika atasan ada dikelompok kita yang sedang berbincang-bincang. 8) Perhatikanlah wajah lawan bicara kita, bukan memandang kemanamana, ini untuk menjaga kesopanan. 9) Jangan terlalu dekat wajah kita dengan lawan bicara karena ini kurang sopan. Seiring dengan uraian di atas, maka tata cara dalam bertelepon pun haruslah kita jaga, karena menelepon itu adalah seolah-olah kita sedang bertatap muka. Untuk itu harus menggunakan kata-kata yang sopan dan ramah. Hindarilah ungkapan ketidakpedulian, ketidaksabaran, kurang perhatian dan jawaban-jawaban yang kurang jelas. Oleh karenanya cara berbicara yang baik melalui telepon adalah: 1) Sambutlah penelepon dengan ramah dan antusias.
43
2) Jangan lupa menyapa sesuai waktu saat itu, misalnya “Selamat pagi” atau yang lain sesuai kepecayaan agama seperti “Assalamualaikum” dan susul dengan menyebut nama atau nama kantor. 3) Bayangkan penelepon itu dalam pikiran dan pembicaraan tertuju pada orang tersebut. 4) Curahkan perhatian kepada penelepon, agar pembicaraan jelas. 5) Pada waktunya katakan “terima kasih”, ucapan ini ibarat senyum yang dilemparkan lewat telepon. 6) Biarkan penelepon lebih dulu meletakan gagang teleponnya. c. Menerima tamu Tamu yang dimaksud dalam hal ini adalah seorang pelanggan yang datang pada anda sebagai penata rambut (hairdresser). Untuk itu perlu beberapa hal yang harus diperhatikan seperti berikut: 1) Sambutlah tamu dengan sopan, ramah dan senyum dengan mengucapkan sapaan lembut, seperti “Selamat pagi ?. Silahkan duduk”. 2) Tamu dipersilahkan duduk dengan menujukan tempat duduk untuk si tamu. 3) Lakukanlah pembicaraan yang enak didengar, tidak menyinggung perasaan kedua belah pihak. 4) Dalam menentukan sebutan pada tamu, pilihlah dengan memperhatikan jenis kelamin, faktor usia, ras bangsa, kebudayaan dan faktor sosial. Misalnya: nyonya, pak, Miss, MR dan sebagainya. 5) Lepaslah tamu sampai pintu/sesuai aturan dari salon, dengan mengucapkan kata-kata simpati seperti sampai jumpa, sambil berjabat tangan. d. Hal-hal yang mempengaruhi sikap Selain dari beberapa cara yang diuraikan di atas tentang etiket dan estetika kecantikan rambut, maka masalah sikap juga merupakan ujud nyata yang harus diperhatikan dalam hal ini. Pengaruh sikap tersebut dapat dikelompokan sebagai berikut: 1) Pengaruh sikap dalam kehidupan Kita menilai orang lain dari apa yang dilihat. Kesan yang ditangkap oleh padangan mata memberikan pengaruh kepada ingatan dan perasaan. Oleh karena itu, faktor sikap harus diperhatikan. Pada umumnya yang kelihatan jelas adalah sikap orang duduk, berjalan, berdiri dan lain-lain, misalnya seseorang mengatakan bahwa “ia baik”, cara duduknya sopan dan bicaranya baik serta tenang. Ini berarti bahwa cara duduk yang sopan dan berbicara yang tenang memberi kesan positif. Seperti yang diuraikan di atas aturan yang dinamakan etiket itulah yang merupakan jembatan dalam pergaulan antara manusia, sehingga ia diperhatikan dan dikenal untuk kemudian dihargai atas keberhasilannya mengembangkan antara pikiran, kemauan dan perasaannya tadi. 44
Pada dasarnya wanita itu cantik hanya saja ada yang cepat mengerti bagaimana menambah gaya tarik atau dari yang sudah ada agar lebih baik/menarik lagi. Sebuah alat seperti cermin dapat membantu kita dengan sejujur-jujurnya, misalnya: mengetahui bentuk badan, muka, alis, cara berdiri dan lain-lain. Sedang teman anda tidak akan mengatakan keadaan yang sebenarnya. Misalnya teman anda mengatakan “Wah engkau kelihatan segar loh” padahal yang dimaksud bahwa anda gemuk. Maka untuk membenarkan kata-kata itu berdirilah di depan cermin, pelajarilah bagian mana yang baik dan mana yang kurang. Setelah itu kita akan dapat menentukan untuk menonjolkan bagian mana yang baik. Maksudnya adalah agar kita lebih baik lagi serta mampu menutupi bagian yang kurang baik. Untuk itu kita akan disebut seorang wanita yang “well groomed”, yang berarti apabila seseorang telah menguasai pertumbuhannya secara keseluruhan. Untuk mencapai semua itu tidaklah tergantung dari uang yang banyak, tetapi sangat tergantung dari ketelitian atau memahami diri sendiri dan mempunyai kemauan yang kuat, tentu kita akan mendapatkan keuntungan dengan penampilan diri yang menarik. 2) Pengaruh sikap terhadap penampilan Untuk dapat mencapai tujuan di atas perlu kiranya diperhatikan faktorfaktor sikap yang mempengaruhi penampilan seseorang. Faktor-faktor sikap itu dapat dibagi atas 2 bagian: a) Sikap mental, ada yang bersifat positif dan ada pula yang bersifat negatif. Sikap mental pada umumnya merupakan hasil pendidikan yang diberikan kepada anak sejak kecil. Tempat utama pembentukan sikap mental adalah dilingkungan keluarga. Oleh karena itu, diharapkan dari orang tua untuk bertindak bijaksana terhadap anak dan memberi contoh yang baik. Pembentukan suatu sikap timbul karena kebiasaan, yakni kebiasaan di dalam keluarga dan masyarakat yang dipengaruhi oleh adat istiadat, agama dan peraturan-peraturan yang terdapat di dalam masyarakat. Sedang sikap yang negatif dapat diperbaiki oleh pengaruh lingkungan yang dapat memberikan bimbingan dan pembinaan, tentu orang tersebut akan menyadari kekurangannya dan mau memperbaiki dengan mengarahkan perhatiannya ke berbagai macam-macam kesibukan seperti olahraga, kesenian atau ilmu pengetahuan lainnya. b) Sikap fisik yang positif, memberikan kesan baik pada diri sendiri maupun orang lain. Sikap ini diperlukan ketika kita berkomunikasi sehari-hari dan sangat diperlukan waktu kita melamar pekerjaan. Oleh karena itu, diusahakan agar sikap selalu baik. Dengan mawas diri kita coba melihat kekurangan yang ada dan berlatih bersikap positif. Karena itu, bagaimanapun sikap-sikap tersebut harus diperhatikan dan dibiasakan. Misalnya, gaun yang dipakai sangat mahal dan bagus tetapi bila tidak mempunyai sikap yang baik akan sia-sialah arti 45
da ari gaun yang g bagus tadi. Di sampin ng itu harus diiringi deng gan sikap ba adan yang be enar. Un ntuk mencek k sikap bada an apakah benar b atau tidak, t adalah h dengan cara berdirilah h dengan ke epala, bahu,, panggul, dan d tumit menyentuh din nding. Jika sikap s badan n kita baik, maka m antara a dinding da an badan ha anya berjara ak satu tangan saja. Bila jarakknya jauh biasanya dissebabkan oleh o bebera apa hal se eperti, kuran ng istirahatt, hingga kesehatan jad di terganggu u atau kura ang hati-hatti di dalam memilih/ me endesain pa akaian, misa alnya terlalu u ketat, ata au memilih makanan yang kurang tepat. Untuk itu sebaikknya berlatihlah sejak dini agar dip peroleh sika ap yang baikk dalam keh hidupan ini dan d penamp pilan pun akkan jadi sempurna. Se eiring dengan hal di atass sikap yang baik itu dap pat dibagi me enjadi: x Cara berdiri. Cara berrdiri yang ba aik adalah dengan d men negakkan ar dan kedua lengan lurus di samp ping. Kadang g-kadang kaki sejaja kaki agak merenggan ng atau kaki kanan berg geser ke de epan kaki kiri, dada sedikit s dibussungkan den ngan kepala tegak, peru ut ditahan agar rata begitu b juga dengan tula ang bahu ha arus rata, da agu agak ke atas da an ditahan. Perhatikanla P ah gambar cara c dari sika ap berdiri di bawah ini. Anda ting ggal memilih h manakah yang y akan anda a rasa lebih baik k hingga penampilan n/sikap kita a tidak ka aku dan sebagainya.
Gambar. 3.1. Bentuk-Benttuk Tubuh Dala am Berdiri S Sumber : Rosta amailis (2005)
x
uk, hal ini sa angat penting g diperhatikan. Sebaikn nya posisi Cara dudu tubuh teta ap tegak lu urus. Pada saat dudu uk, perut ditarik d ke belakang. Secara um mum, orang Indonesia duduk d di attas kursi, bangku attau dipan. Sedang pa ada kesemp patan khusu us orang duduk di la antai yang be eralaskan tikkar/permada ani. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dari dud duk ini adala ah: 46
x x x
x
Dudukllah sejauh mungkin m ke belakang se ehingga pan nggul dan tulang punggung menyentuh bagian pun nggung kurssi, jangan biarkan n diri kita dud duk terperossok. Jaga agar a kedua lutut sejajar dan kedua kaki berdeka atan satu sama lainnya. Badan harus tegap p sebagaima ana kita berrdiri. Jika badan ingin dibungkukkan ke depan, dissaat duduk, maka sika ap badan merupa akan garis lurus dan dikendorrkan dari panggul. Dudukllah dengan perut dikem mpiskan, kep pala dan da ada tegak serta bahu b rileks. Jangan n sekali-kali menjatuhkan badan dikkursi, karena suara ini menimbulkan suarra berderit, disebabkan letak kursi bergeser dan mu ungkin dapa at merusak jo ok kursi.
erhatikan gambar dari sikap (cara du uduk) sepertti di bawah in ni. Pe
alah Sa
Benar
Gambar. 3.2. Cara C Duduk Ya ang Salah Dan Yang Benar S Sumber : Rosta amailis (2005)
x
Cara mem mberi hormat. Cara ini dillakukan den ngan berjaba at tangan/ bersalama an. Cara ini sering s dibiassakan sesua ai dengan ke ebiasaan, adat istiadat dan lingkkungan, tetap pi secara um mum berjaba at tangan ialah den ngan cara mengulurka an tangan kanan dan saling berjabatan n. Akan tetap pi menurut kebiasaan k ada pula yan ng berjabata an tangan sambil mencium tanga an, yakni tan ngan orang yang dijaba at (tangan kanan) dic cium dan ada a pula yang cukup berja abat tangan saja. Bila berjabatan n tangan den ngan menciu um tangan bukan b hanya a terdapat di Indones sia saja tetap pi juga suda ah dilakukan orang. Seja ak zaman kekaisaran n di Peranciss dan biasanya dilakuka an dalam lin ngkungan keluarga atau a orang te ertentu yang dihormati atau dituakan n. 47
Di samping g itu, ada pu ula cara berssalaman den ngan memakkai kedua tangan dan ada pula yang y setelah bersalama an lalu kedu ua tangan diusapkan ke dada. Tetapi T yang terpenting sebelum s bersalaman lihatlah leb bih dulu sekitar anda, ca ara mana ya ang dilakuka an orang. Misalnya bila ditempa at umum la akukan berjjabat tangan secara umum dan n kalau khusus sesuaika anlah dengan n situasi dan n kondisi. Hal-hal yan ng perlu dipe erhatikan billa berjabat ta angan adala ah: x Jangan n berjabat tangan dija alan yang umum (lalu u lintas), karena a akan me enggangu kelancaran k lalu lintas. Cukup menga anggukkan kepala saja atau me elambaikan tangan, dengan n mengangkkat topi dan sebagainya. s x Jangan n sekali-kali memberi sa alam dengan n rokok ada dimulut. d x Jangan n memberi salam s atau berjabat b tangan dengan n sebelah tangan n di dalam sa aku (celana)). x Jangan n memberi salam s denga an bertolak pinggang. p Pe erhatikanlah cara membe eri salam pa ada gambar berikut ini.
Gamba ar. 3.3. Cara Berjabat B Tangan n Dengan Men ncium Dan Cara a Berjabat Tan ngan Biasa Sumb ber : Rostamaillis (2005)
x
Cara berja alan Kita harus s menjaga keseimban ngan badan n dan kaki. Adalah dengan ca ara seperti be erikut: x Badan harus tegakk tetapi rilekss. an kaki anda a dari pinggu ul dan lutut boleh b rileks. x Geraka x Panjan ngnya langkah harus cu ukup (tidak terlalu panjang atau pendek k). Cara terssebut dapat dilatih di ata as lantai ubin seperti yang te erlihat pada gambar 3.4. 48
x x
Jaga agar a kedua telapak t kakii begitu rupa a sehingga tumit kita yang menyentuh m l lantai terleb bih dahulu pada p setiap langkah. Seperti pada gamb bar 3.5. Saat berjalan usah hakan padan ngan lurus ke k depan. Liihat pada gamba ar 3.5 (b) ben nar.
P Perhatikanlah h sikap dari berjalan sep perti pada gambar. g
Gambar. 3.4 4. Contoh Sikap Berjalan Di Atas A Lantai S Sumber : Rosta amailis (2005)
Sala ah (a))
Benar (b)
Gam mbar. 3.5. Bentu uk Sikap Berjalan S Sumber : Rosta amailis (2005)
49
x
a) naik tangg ga Sikap (cara Hal-hal yan ng harus dip perhatikan ad dalah: x Bila wa anita mema akai pakaian n bebe (gau un), atau sla acks kaki hendak knya melan ngkah bertu urut-turut. Tetapi T bila memakai kebaya a (pakaian nasional) atau a sarong, maka pad da setiap tangga a harus berhe enti sebelum m melangkah h selanjutnya. x Kalau berjalan de engan seora ang pria, maka pria be erjalan di depan wanita. Jang gan membungkukan badan saat naik tangga seperti terlihat pad da gambar 3.6 (a). Sika ap seperti in ni adalah salah sebab s bisa merusak m tula ang punggun ng, paha dan n kaki. x Saat naik n tangga perhatikan agar telapak kaki kita a terletak pada setiap s tangg ga dan bad dan diangka at. Cara inilah yang benar seperti s pada a gambar 3.6 6 (b).
erhatikanlah caranya sep perti yang te erlihat pada gambar berrikut ini. Pe
Salah (a)
enar Be (b)
Ga ambar. 3.6. Cara Naik Tangga a S Sumber : Rosta amailis (2005)
x
n tangga Cara turun Sebenarny ya tidak ban nyak beda dengan d cara a naik tangg ga, hanya saja yang perlu diperh hatikan bila turun tangga a dengan prria, maka pria berja alan di be elakang wa anita. Selain itu, saa at mulai melangkah hkan kaki sikap tubuh dijaga agar tidak membungkuk. Karena ca ara ini salah h dan meru usak tulang kaki, paha, tangan. Tentu saja a akan terbe entuk tulang yang tidak normal sep perti yang telihat pad da gambar 3.7 3 (a). Sem mentara sikap turun tang gga pada 50
7 (b) adalah h yang benar, sikap ini sekaligus s me embentuk gambar 3.7 tulang-tula ang menjadi baik. Pe erhatikanlah gambar berrikut ini
Sala ah (a))
Ben nar (b)
Gambar. 3.7. Carra Turun Tangg ga S Sumber : Rosta amailis (2005)
Un ntuk menghilangkan sifa at negatif da an memperoleh sifat possitif, tentu kita ha arus dapat mengubah m a atau memperbaiki kekurrangan yang g terdapat dari siikap-sikap te ersebut atau u yang biasa kita lakukkan. Setidakk-tidaknya bisa kita k peroleh dengan mem mperhatikan n sikap-sikap p orang lain n dan kita bandin ngkan denga an diri sendiiri. Dengan demikian, d te entu positif yang ingin dicapa ai bisa kita peroleh p deng gan baik. Be erkaitan den ngan penje elasan di atas a untuk mengujudkkan rasa nyama an dan kepu uasan para pelanggan, perlu ditinja au pula bebe erapa hal berikut ini: a. Ke epribadian, hal h ini sanga at erat kaitannya denga an kondisi lin ngkungan da an rasa nyam man yang ha arus diciptakan dari 2 sudut: 1) Pelayanan n terhadap pelanggan a) Usahakan di dala am menyam mbut pelanggan dengan n ramah, hormatt dan tanpa merendahka an diri. b) Sopan, suara lema ah lembut diiringi dengan n wajah cera ah. c) Bantula ah pelangga an pada wa aktu naik ku ursi yang tinggi dan membu uka atau me emakai perhiiasannya. d) Mende engarkan kelluhan serta memperhatiikan pelangg gan pada waktu dirawat. d 51
2) Pembawaan diri a) Bekerja dengan tenang tidak tergesa-gesa apalagi gugup. b) Haruslah selalu bersikap hati-hati/tidak ceroboh. c) Perlakukan pelanggan dengan adil dan jujur tidak membedabedakan antara pelanggan yang satu dengan yang banyak. d) Menjaga kebersihan diri (kepala, badan, mulut) jangan sampai menimbulkan bau yang kurang sedap. 3) Kerapian dan keserasian pakaian kerja a) Pilihlah warna pakaian kerja yang netral atau warna putih. b) Model pakaian kerja haruslah yang sopan dan tidak mengganggu aktivitas kerja. c) Pakailah sepatu yang nyaman dengan hak yang tidak tinggi, agar tidak cepat lelah. 4) Kebersihan dan kesiapan peralatan/bahan, lenan serta ruang kerja a) Pilih dan gunakanlah lenan untuk meja, tutup dada/cape, handuk yang berwarna putih. b) Susunlah semua peralatan yang sudah bersih pada tempat khusus (etalase) dengan rapi, praktis dan menarik. c) Siapkan tempat khusus untuk meletakkan semua lenan dan peralatan yang kotor. d) Sediakanlah semua bahan-bahan untuk sterilisasi dan desinfektan penghapus hama misalnya detol, alkohol dan sebagainya. e) Harus selalu siap dengan air bersih dan memenuhi standar kecantikan. b. Kondisi-kondisi yang perlu dihindari Setiap penata kecantikan, khususnya penata kecantikan rambut haruslah mampu dan benar-benar menjaga dengan ketat beberapa kondisi yang dapat membawa nama buruk dari usaha salon yang dijalankan dan sekaligus akan membawa nama yang tercela terhadap si penata kecantikan rambut itu sendiri. Oleh karenanya kondisi-kondisi yang dimaksud dalam hal ini adalah berupa: 1) Jangan membicarakan hal-hal di luar bidang kita, seperti mengenai kehidupan seseorang, kekurangannya, kelebihannya, cara ia mengatur dirinya, karirnya, soal-soal cinta (gunjing/gossip) dan sebagainya. 2) Jangan membicarakan tentang diri sendiri, baik dalam memperoleh kesuksesan dalam hidup maupun mengalami masa-masa yang kurang menguntungkan. Jangan pula terus menerus berbicara terutama antar teman sejawat sewaktu mengerjakan seorang langganan. Hal ini jelas membuat langganan tidak enak bahkan bisa 52
merasa bosan dan akan berefek terhadap usaha salon yang dijalankan. 3) Jangan membantah atau ingin menguasai sesuatu atau seseorang (memaksa suatu perawatan atau pemakaian obat-obatan, memonopoli pekerjaan). Maksudnya berusahalah untuk menjadi pendengar yang baik dan jangan pula memaksa kehendak kita pada pelanggan. Akan tetapi berilah saran atau anjuran pada pelanggan akan baik buruknya dari apa yang disarankan tersebut. Dengan demikian kewibawaan seseorang penata rambut terlihat oleh gaya dan penampilan, percakapan, kelakuan, perasaan dan cara berpikir seseorang. Pupuklah dan peliharalah. D. Menyiapkan dan Memelihara Area Kerja Setiap orang yang berkecimpung di dunia kecantikan haruslah selalu siap dengan pekerjaan sesuai keahliannya masing-masing. Apakah keahliannya dibidang tata kecantikan rambu atau dibidang tata kecantikan kulit. Agar pekerjaan tersebut dapat berjalan dengan lancar dan tepat waktu perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut: 1. Sikap kerja baik dalam kondisi duduk, berdiri, berlutut, berjongkok atau tidur telentang dan sebagainya, haruslah disesuaikan dengan masing-masing kondisi tersebut. 2. Diperlukan ruangan kerja minimal sesuai dengan jenis pekerjaan, misalnya area kerja untuk perawatan rambut antara 2 x 1 ½ m2 per orang, atau 2 x 2 m2 per orang. Akan tetapi sesuai dengan pendapat Publican (1995) menyatakan area kerja yang idial untuk masing-masing karyawan/penata kecantikan rambut itu adalah 5 x 5 m2 per orang. Efek samping dari area kerja yang tidak terpenuhi dengan sedirinya keleluasaan bekerja akan terganggu dengan segala akibatnya. Contoh keleluasaan bekerja kurang nyaman dan pelangganpun merasa risih. 3. Diperlukan rancangan tempat bekerja, maksudnya harus diperhitungkan jumlah karyawan yang akan bertugas dalam ruangan yang bersangkutan, sehingga pekerjaan dapat dilakukan dengan maksimal. 4. Dibutuhkan sikap kerja masing-masing dengan tepat, kemudian menata perabotan (meubel), peralatan kerja dan kebebasan ruangan untuk lalu lintas yang cukup bebas. 5. Ventilasi dan penerangan pada ruangan kerja haruslah memenuhi syarat-syarat kesehatan, cukup dan tidak lembab. x
Persiapan kerja yang lain adalah: x Aturlah semua peralatan di atas troly yang sudah dibersihkan/ dilap. x Susun peralatan sesuai langkah dan keselamatan kerja. 53
x x x x
Letakan troly disebelah kiri operator. Memakai pakaian kerja dan sepatu yang tidak berhak tinggi. Pastikan operator bersih dan tidak berbau. Jangan bekerja dengan tergesa-gesa.
Apabila semua uraian di atas dapat disiapkan dengan tepat, sesuai kebutuhan, maka langkah berikutnya perlu memelihara tentang area kerja yang digunakan agar terawat dengan baik dan selalu dapat dipakai setiap saat dengan efektif dan efisien. E. Pemeliharaan Peralatan dan Perlengkapan Kerja Bagi penata kecantikan rambut masalah peralatan dan perlengkapannya adalah merupakan syarat mutlak yang harus dimiliki dan mampu menggunakannya dengan tepat dan benar. Untuk itu semua peralatan dan perlengkapannya butuh perhatian dalam pemeliharaan. Tujuannya adalah agar semua peralatan dan perlengkapan yang dibutuhkan dapat digunakan dengan cepat, tepat dan kapan saja. x
Memeriksa dan memelihara peralatan serta perlengkapan kerja Pemeliharaan peralatan dan perlengkapan kerja ini dapat dikelompokkan sebagai berikut: 1. Sanitasi Peralatan sangat perlu diperhatikan yakni berupa: a. Alat untuk perawatan rambut terdiri dari 2 kelompok yakni: 1) Alat-alat kering tanpa arus listrik yang digunakan dalam perawatan atau pun riasan seperti; aneka jepitan, aneka sisir, gunting dan sebagainya, harus segera dicuci, dibersihkan dan disterilkan di dalam strillizer setiap kali selesai dipakai. 2) Alat yang memakai arus listrik, seperti: x Hand hair drayer, periksa arus listriknya dalam kondisi baik. x Sikat blow dengan pemanas (hot brush) ini berbentuk bulat panjang dilengkapi dengan sisir atau sikat sisir dan sikat blow yang dapat dilepas dan dipasangkan untuk berbagai macam ukuran. Setiap selesai pemakaian alat ini harus dibersihkan dari rambut-rambut yang menempel dan dilap. x Drougcup, pada saat pemakaian alat ini telinga pelanggan sebaiknya ditutup. Setelah pemakaian alat tersebut dibersihkan dan dilap. x Steamer, sebelum memakai alat ini perhatikan tabung airnya dan pastikan sudah diisi. Setelah pemakaian air yang berada pada tabung pembuangan harus dibuang, dibersihkan dan dilap sampai kering serta tali kabel steamer digulung dan diikat. x Vibrator kulit kepala dipakai untuk pengurutan kulit kepala, pastikan/tanyakan pada pelanggan bahwa ia tidak mengidap darah tinggi dan sakit jantung. Semua peralatan ini harus 54
diperiksa satu persatu dengan teliti apakah fungsinya baik atau tidak. Karena alat-alat tersebut akan sangat berbahaya bagi pelanggan, bahkan bisa merusak kulit kepala ataupun rambut. Setelah pemakaian sikat dilepas dan dibersihkan lalu dikeringkan. Sedangkan lenan yang dipakai seperti handuk, washlap dimasukkan kedalam hot towel steamer dengan tujuan untuk melembutkan, memudahkan dalam perawatan dan mematikan kuman-kuman. Handuk yang dimasukkan ke hot towel steamer harus dalam keadaan basah. Untuk memudahkan pekerjaan alat ini diletakkan dekat dengan tempat muncuci rambut. Setiap alat dan perlengkapan yang digunakan hanya untuk satu langganan/sipemakai seperti handuk, sisir dan sikat selanjutnya segera dicuci. b. Alat-alat yang telah dibersihkan lalu disterilkan/disimpan dalam tempat yang tertutup/sterillizer dengan rapi sesuai jenisnya. 2. Perlengkapan Kerja, amat dibutuhkan dalam melayani pelanggan. Karenanya perlengkapan tersebut haruslah: a. Perlengkapan dalam bentuk yang besar seperti kereta rak kosmetika atau meja dorong/trolli, harus selalu dalam kondisi yang kuat dan bersih. Alat ini dibersihkan setiap selesai pemakaian minimal satu kali satu hari. b. Air yang digunakan dalam proses pekerjaan misalnya, mencuci rambut, haruslah memenuhi standar kecantikan, (lihat halaman 114) c. Perlengkapan yang menunjang kelancaran pekerjaan seperti; aneka jepitan, rol set harnal, harnet dan sebagainya, harus selalu tersusun rapi dan siap untuk dipakai, diletakkan disamping kiri tempat bekerja, bukan mencari-cari saat berlangsung pekerjaan. d. Perlengkapan pakaian kerja haruslah selalu bersih dan modelnya praktis, akan tetapi menarik serta tidak kusut. F. Mematuhi Prosedur-prosedur Keadaan Darurat Sebagai seorang ahli tata kecantikan, haruslah memahami dan mematuhi semua prosedur-prosedur dalam kondisi darurat. Seorang penata kecantikan harus cepat tanggap dan cepat dalam mengambil tindakan yang sifatnya dapat membantu kondisi kesehatan dan keamanan pelanggan, apabila si pelanggan mengalami hal-hal yang tidak kita duga. Hal ini dilakukan sebagai tindakan awal/pertolongan pertama, andaikan kondisi kesehatannya serius baru diteruskan pertolongannya ke dokter. Untuk itu tindakan dalam menanggapi keadaan darurat ini dapat dibagi atas: 1. Tindakan-tindakan Umum Ada 5 tindakan pokok yang harus dilakukan, pada tiap kecelakaan yang sifatnya gawat, secara umum tindakan tersebut adalah: 55
a. Memanggil dokter selekas mungkin, apabila si pelanggan menderita kesehatan yang terkelompok gawat/serius dan tidak mungkin diberikan dengan obat-obat atau cara-cara sebagai pertolongan pertama, misalnya pelanggan menderita penyakit jantung, sesak nafas dan sebagainya. b. Menghentikan pendarahan. Untuk mengatasi pendarahan keluar dapat diatasi dengan: 1) Pembalut tekanan, maksudnya luka ditekan erat-erat dengan kain kasa steril atau dengan sapu tangan yang baru distrika. Bila pendarahan itu berasal dari Vena atau pendarahan ringan dapat segera dihentikan. Begitu juga bila pendarahan itu terjadi pada anggota badan (lengan dan tungkai), dapat diatasi lebih cepat dengan cara meletakkan anggota badan yang bersangkutan ke atas. 2) Apabila memakai pembalut dan setelah 5 menit ditekan pendarahan belum juga berhenti, maka dapat dilakukan dengan cara menekan anteri ditempat pembuluh yang melintasi tulang pada tempat terdekat dari luka ke arah penting. Bila pendarahan mulai berhenti, diberi pembalut tekanan, lalu tekanan tersebut pada ateri berangsur-angsur ditiadakan. 3) Apabila pendarahan pada lengan atau kaki tidak dapat dihentikan juga, maka cara lain adalah dengan memakai turmiket (jarak yang diputar). Maksudnya menggunakan kain dengan lebar ± 10 cm, panjang 2 x lingkar lengan atau paha, lalu diikat membentuk jerat longgar sekeliling bagian lengan atau paha tersebut yang terletak antara luka dan jantung. Dapat pula dengan menggunakan papan kecil sebagai landasan untuk menekan pembuluh darah terhadap tulang di sebelah dalam. Turmiket dilepas setiap 15 menit, agar peredaran darah jadi lancar dan sekaligus menghindari kematian jaringan. Setelah 1 menit turmiket dilepaskan, ternyata tidak ada pendarahan lagi berarti ikatan sudah dapat dilepas. Biasanya luka ini memungkinkan terjadinya infeksi, untuk itu harus sejak awal di atasi, baik itu dari kain pembalut atau udara lingkungan. Jangan luka tersebut dipegang-pegang atau batuk dan bersin-bersin ke arah luka. Sementara apabila ada luka yang dari dalam seperti luka di dalam perut, jangan langsung ditangani kecuali yang menangani seorang dokter. c. Mencegah terjadinya shock (renjatan) dan infeksi Secara umum shock terjadi karena keadaan dari peredaran darah ditandai dengan nadi yang lemah dan cepat, pernafasan yang cepat dan dangkal, perasaan takut, gelisah, rasa haus dan lemah, kulit yang dingin dan pucat, kesadaran yang menurun sehingga penderita mengacuhkan keadaan sekelilingnya. 56
Untuk megatasi/mencegah hal tersebut perlu dilakukan tindakantindakan sebagai berikut: 1) Sang korban diletakkan telentang dengan kepala lebih rendah dari kaki. 2) Seluruh tubuh diselimuti untuk melawan kehilangan panas tubuh. 3) Jika pelanggan/si penderita masih sadar dan dapat menelan, diberi minuman panas yang tidak mengandung alkohol, akan tetapi bila ada cedera dalam perut sang korban tidak boleh diberi minum. 4) Apabila pelanggan pingsan, dapat diusahakan agar ia siuman dengan mengurungkan uap amoniak di bawah hidungnya. 2. Tindakan-tindakan Khusus Secara umum tindakan-tindakan khusus berhubungan dengan luka bakar, uap air atau karena peralatan serta jenis-jenis zat/kosmetika yang digunakan dalam melakukan tata kecantikan. Tindakan tersebut antara lain: a. Luka bakar karena panas (api, matahari, uap air panas) Pada luka bakar yang kondisinya ringan dan tidak meluas, hal ini dapat dilakukan perawatannya pada bagian yang terbakar saja, dengan cara yang cepat merendam dalam air dingin atau diberi kompres dingin (es, air es). Usahakan agar air pengganti selalu dalam kondisi dingin. Tindakan ini terus dilanjutkan sampai rasa sakit berkurang atau hilang. Jangan sekali-kali diberi salep, minyak, mentega, vaselin dan sebagainya, terutama pada luka bakar yang cukup parah. Setelah luka bakar direndam dalam air dingin atau dikompres dengan air dingin cukup ditutup dengan kain kasa steril. b. Luka bakar karena zat kimia Luka bakar ini biasanya disebabkan oleh asam keras atau basa keras. Kulit yang terkena langsung disirami dengan air bersih sebanyakbanyaknya untuk melarutkan dan menghilangkan zat kimia yang menyebabkannya. Setelah itu tindakan pertolongan pertama sama dengan tindakan pada luka bakar karena api. c. Luka sayat Pada prinsipnya luka sayat tidak boleh dicuci dengan air, karena tindakan demikian dapat memasukkan bibit penyakit ke dalam jaringan tubuh. Luka ini dapat diakibatkan oleh pemakaian gunting, pisau cukur, pisau alis dan sebagainya. Biarkanlah pendarahan berlangsung sejenak, sehingga luka dibersihkan sendiri oleh darah yang mengalir ke luar, kemudian teteskan larutan betadine ke dalam luka dan tutuplah luka tersebut dengan kain kasa steril. Pada luka sayat yang ternganga lebar atau disertai pendarahan yang tidak berhenti, segeralah minta pertolongan dokter. Apabila luka terjadi pada kepala biasanya diikuti dengan pendarahan yang deras. Untuk itu atasilah dengan menekankan 57
kain kasa atau sapu tangan yang bersih dan steril, ikat erat-erat diseputar luka tersebut, selama 3-5 menit. d. Luka tusukan Biasanya luka tusukan diakibatkan saat pemasangan atau pemakaian peralatan atau benda-benda yang dibutuhkan saat melakukan bagian dari tata kecantikan, seperti pratata, menata rambut, pemangkasan rambut dan sebagainya. Bila hal ini terjadi, atasilah dengan menutup luka memakai kain kasa. e. Tersengat arus listrik Bila pelanggan terkena sengatan arus listrik dari peralatan yang digunakan, maka harus secepat-cepatnya dilakukan tindakan menghentikan hubungan listrik seperti; mencabut stop kontak, memutar sakelar atau melepaskan sekering. Satu hal yang sangat perlu diperhatikan bagi orang yang menolong adalah jangan menjamah korban karena bahayanya cukup besar. Untuk itu sang korban dilepaskan dari alat atau pengantar arus listrik yang menempel padanya. Di samping itu bagi sang penolong harus berpijak pada tempat yang kering dan berdiri di atas bahan non-konduktor seperti papan, stang penolong harus dibungkus seperti dengan pakaiannya sendiri. Selanjutnya gunakanlah sepotong kayu yang kering dan cukup untuk menjauhkan kawat listrik dengan sang korban atau sang korban ditarik pada pakaiannya untuk melepaskan ia dari pengantar arus listrik. Setelah kontak dengan arus listrik terlepas, lakukan pernapasan buatan, jika sang korban tidak bisa bernapas. Setelah sikorban bernapas, baru lukanya diberi pertolongan pertama seperlunya. f.
Beberapa kecelakaan akibat pemakaian alat tata kecantikan Di dalam tata kecantikan rambut ada beberapa alat yang perlu diperhatikan dalam pemakaiannya, seperti pemakaian steamer dan drougcup yang mengeluarkan asap yang sangat berguna dalam perawatan kulit kepala dan rambut dan sebagainya. Apabila pelanggan mengalami sesak nafas saat berlangsungnya pemakaian asap, maka proses pemakaian asap tersebut harus dihentikan dan segera pelanggan diberi minum air putih. g. Mata kemasukan benda Bila mata kemasukan benda berupa kosmetika (bedak, liquid, benda kosmetika yang lain), hal ini dapat dilakukan dengan memeriksa mata, lalu angkat kelopak atas mata dan menarik kelopak mata kebawah. Selain itu dapat juga dengan menggerak-gerakkan mata di dalam air putih dan mata dikeringkan dengan kain lunak.
58
G. Uji Kompetensi Agar kemampuan siswa dalam kompetensi tentang prinsip kesehatan dan keselamatan kerja tata kecantikan rambut yang merupakan dasar pengetahuan bagi penata rambut, maka perlu diberikan tes tentang kompetensi tersebut. x Kompetensi yang diharapkan dari materi di atas adalah: 1. Menerapkan tertib kerja berdasarkan peraturan kesehatan dan keselamatan kerja. 2. Menyiapkan dan menjaga kebersihan area kerja. 3. Memelihara peralatan dan perlengkapan kerja. 4. Menerapkan prosedur perawatan darurat. x
Soal: Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan tepat dan ringkas. 1. Jelaskanlah tujuan dari peraturan kesehatan dan keselamatan kerja bagi seorang penata rambut.! 2. Hal-hal apa yang perlu diperhatikan dalam menciptakan lingkungan yang nyaman bagi pelanggan.? 3. Jelaskanlah pentingnya etika dan estetika kecantikan rambut bagi seorang hair drasser.! 4. Faktor apa yang perlu diperhatikan dalam memelihara area kerja.? 5. Jelaskanlah cara pemeliharaan peralatan dan perlengkapan kerja.! 6. Apabila terjadi kecelakaan kecil dalam perawatan seperti pelanggan terkejut dan sesak napas pada saat pemakaian steamer. Jelaskan tindakan darurat yang harus kamu lakukan.!
x
Tugas kelompok Siswa melakukan observasi lapangan (ke salon kecantikan) tentang prosedur keselamatan kerja. Buatlah laporannya. Tugas mandiri Siswa mengelompokkan jenis-jenis peralatan dan cara memeliharanya pada salon kecantikan.
x
59
BAB IV
KOSMETIKA RAMBUT R T DAN K SAMPINGNYA A EFEK Ma asalah kosm metika bukan sesuatu u yang barru. Kosmetiika telah dikena al sejak zam man dahulu u kala dan merupakan n unsur keb budayaan masya arakat sepa anjang massa perkemb bangan uma at manusia a. Sebab kecantikan dan kesehatan k lahir batin merupakan m vitalitas hid dup yang harus dimiliki ole eh setiap orang, baik wanita mau upun pria. Penilaian bentukk dan rupa serta norma a-norma keccantikan berrubah sesua ai dengan tuntuta an zaman dan dipen ngaruhi ole eh lajunya ilmu peng getahuan, pertum mbuhan tekn nologi serta perkembang gan jenis-jen nis kosmetikka. Untuk itu se etiap penata a kecantika an rambut dan pemakkai kosmetiika perlu menga atahui tentan ng sejarah dari d kosmetikka itu sendirri. A. Se ejarah Kosm metika Pe erkembangan kosmetika a dimulai sejak abad ke--5 sebelum Masehi M di Mesir yakni denga an ditandai dengan d adan nya penggun naan kosme etika yang erat hubungannya h a dengan ke eagamaan. Selain nega ara Mesir, India I pun sudah mengenal kosmetika a yaitu den ngan cara penggunaa an salep, minyak, pembalseman maya at, pembaka aran menya an dan seb bagainya. Kemud dian dari ab bad ke-5 se ebelum Massehi sampai dengan abad ke-7 sebelu um Masehi, di negara Yunani tela ah berdiri pula p sekolah h-sekolah kedokteran yang mengembangkan keiilmuannya dibidang ke ecantikan denga an diciptakan nnya kosmettika. Oleh ka arena itu, se eperti yang dijelaskan d oleh Daoed (1981:227) bahwa b Hip pocrates dijuluki Bap pak ilmu pengo obatan, belia aulah yang memisahka an ilmu ked dokteran da ari mistik, agama a dan takha ayul, Dia juga mengan njurkan tenta ang diet yang tepat, senam m matahari, cairan c untukk mandi, ma assage, men nggunakan kosmetika k untuk memperoleh h kesehatan n dan kecanttikan. Ha al ini semakiin berkemba ang sejak ab bad ke-7 terssebut di ata as sampai abad ke-53 sebe elum Maseh hi dengan peralihan p ke ebudayaan ke k Roma yang dipelopori d oleh seorang ahli yaitu Yulius Y Caesa ar (abad 47 sebelum Maseh hi) yang ditandai d den ngan meninggalkan Cleopatra C a atau ahli memb buat kosmetika dan cara a menggunakannya (Dao oed 1981:22 28). Pada rentan ngan abad ini pulalah berdirinya b da an dipahami tentang pe entingnya kedokteran gigi, pembedaha an plastik, pengetahuan p n tentang kulit k serta 60
hal-hal yang berhubungan dengan rambut dan kulit kepala. Kemudian pada saat itu lahir pulalah beberapa buku yang berhubungan dengan kecantikan dan kosmetika memanfaatkan bahan-bahan alami seperti; tumbuh-tumbuhan, hewan, dan mineral. Sepanjang perjalanan abad ke-53 sebelum Masehi ini pengetahuan tentang kosmetika semakin berkembang dan semakin digemari ataupun disenangi dan akhirnya merupakan kebutuhan bagi setiap orang, baik wanita maupun pria. Hal ini terbukti telah berkembang sampai ke negara Inggris, Eropa terutama Eropa bagian Utara dan Barat. Kemudian dari beberapa sekolah yang berhubungan dengan kesehatan dan kecantikan tersebut, mencoba melakukan pemisahan tentang kosmetika, pada abad 37 sebelum Masehi yaitu tentang kosmetika dengan 2 aliran: 1. Kosmetika menjadi satu dengan ilmu kedokteran dan ilmu pengetahuan. 2. Kosmetika yang dikaitkan dengan mode dan sandang. Melalui cara ini ternyata semakin hari semakin berkembang dengan pesat sesuai dengan lajunya perkembangan ilmu pengetahuan dan kecanggihan teknologi, sehingga industri-industri kosmetika juga semakin banyak yang tumbuh dan menghasilkan berbagai produk kosmetika yang pada dasarnya kosmetika dan bahan-bahan pembuat kosmetika itu di seluruh dunia sama baik Amerika, Eropa, Jepang maupun Indonesia. Perbedaannya adalah formula tiap jenis kosmetika disesuaikan dengan jenis kulit dan iklim daerah pemakainya. Karena itu selalu ada kosmetika untuk daerah tropis dan daerah dingin serta untuk kulit putih, coklat atau hitam. Sejalan dengan pesatnya perkembangan kosmetika tersebut dan semakin digemari pemakainya, maka lahirlah suatu tata cara yang mengaturnya, yakni hukum dari kosmetika itu sendiri. Istilah hukum kosmetika adalah sama dengan hukum obat-obatan, yaitu untuk menghindari terjadinya kerusakan kulit yang dikenai kosmetika. Hukum-hukum tersebut antara lain meliputi tata cara yang aman bagi pemakainya, cara penyimpanan, cara pembuatan dan lainlain. Kosmetika yang beredar dipasaran harus melalui uji klinis dengan dilakukannya tes uji, penyimpanan dalam kurun waktu tertentu dan sebagainya, untuk menyatakan bahwa kosmetika tersebut aman digunakan bagi konsumen. Namun bagi konsumen sendiri juga harus memahami dalam hal memilih dan cara penggunaannya. Dalam memakai kosmetika tidak hanya dengan istilah mencoba-coba atau karena melihat seseorang memakai dan dianggap cocok yang selanjutnya kita juga memakai kosmetika tersebut. Ternyata kita mengalami sesuatu yang meresahkan atau merusak kulit. Bahkan membuat lebih fatal terhadap kulit atau bagian tubuh yang lain. Jadi, di dalam hukum kosmetika ini, bila seseorang tidak menguasainya dengan baik dan tepat, dikhawatirkan orang tersebut akan melakukan kesalahan dalam menggunakan kosmetika. Karenanya dalam 61
memelihara kecantikan dan kesehatan untuk kulit kepala dan rambut, seharusnya kita tidak boleh melakukan dengan perkiraan saja atau cobacoba, tetapi harus memahami sifat kosmetika yang digunakan serta memahami kondisi kulit kepala dan rambut itu sendiri. Sehubungan dengan itu janganlah berani cuma mencoba-coba saja tanpa menguasai ilmu pengetahuan yang tepat. Jika kita sering melakukan kesalahan dalam mempergunakannya, maka akan berakibat fatal bagi kesehatan dan kecantikan rambut. mengganggu atau merusak kesehatan dan kecantikan kulit. Untuk itu di dalam menggunakan kosmetika haruslah sesuai dengan aturan pakainya. Contoh pemakaian kosmetika perawatan kulit kepala dan rias rambut antara lain; pemakaian shampo disesuaikan dengan jenis kulit kepala dan rambut, pemakaian obat keriting, cat rambut dan sebagainya, menimbulkan efek yang tidak diinginkan. Tentu saja kita sebagai si pemakai menjadi yakin serta percaya diri dari apa yang dipakaikan atau dimakan untuk tubuh secara umum. Berdasarkan hal di atas, maka amat perlu diketahui oleh setiap pemakai kosmetika tentang apa yang menjadi definisi dari kosmetika itu sendiri. Hal ini bertujuan agar tidak terjadi kekeliruan dalam memilih dan menggunakannya. B. Definisi Kosmetika Istilah kosmetika berasal dari kata Yunani yakni “Kosmetikos” yang berarti “Keahlian dalam menghias”, itu pula sebabnya mungkin angkasa dinamakan cosmos, karena berhiasan bintang-bintang. Maka para ahli berpendapat bahwa definisi dari kosmetika itu pada dasarnya diseluruh dunia sama. Jadi, tidak mengherankan misalnya definisi kosmetika di Indonesia hampir sama dengan definisi di Amerika. Berdasarkan asal katanya definisi kosmetika ini sesuai pula dengan yang telah diputuskan oleh Menteri Kesehatan Republik Indonesia (1976:220) yakni; Kosmetika adalah bahan atau campuran bahan untuk digosokkan, dilekatkan, dituangkan, dipercikan atau disemprotkan pada, dimasukkan dalam, dipergunakan pada bahan atau bagian badan manusia dengan maksud membersihkan, memelihara, menambah daya tarik atau mengubah rupa dan tidak termasuk golongan obat. Sedangkan obat dirumuskan sebagai bahan, zat atau benda yang dipakai untuk diagnosis, pengobatan dan pencegahan suatu penyakit atau bahan, zat yang dapat mempengaruhi struktur dan faal tubuh. Sementara definisi kosmetika dalam peraturan Menteri Kesehatan RI No. 445/Menkes/Permenkes/1998 adalah sebagai berikut: “Kosmetika adalah sediaan atau paduan bahan yang siap untuk digunakan pada bagian luar badan (epidermis, rambut, kuku, bibir dan organ kelamin bagian luar), gigi dan rongga mulut untuk membersihkan, menambah daya tarik, mengubah penampakan, melindungi supaya tetap dalam keadaan baik, memperbaiki bau badan tetapi tidak dimaksudkan untuk mengobati atau menyembuhkan suatu penyakit”. 62
Sesuai dengan definsi di atas baik yang diputuskan oleh Menteri Kesehatan pada tahun 1976 maupun tahun 1998 pada prinsipnya adalah sama, bahwa manusia pada umumnya kurang suka pada kosmetika yang hanya menghias kulit tetapi tidak memberikan perbaikan pada kulit bahkan sering menimbulkan gangguan. Sebaliknya manusia umumnya tidak suka pada obat kulit yang terlalu bau obat, tetapi menginginkan agar obat itu agak mirip dengan kosmetika yang harum. Hal ini disebabkan karena manusia tersebut adalah makhluk yang selalu menuntut hal-hal yang baru dan semakin berkembang dengan baik. Untuk itu Syahrial (1992:5) lebih mempertegas lagi bahwa; karena tuntutan-tuntutan inilah manusia berusaha menggabungkan kosmetika dengan bahan obat sampai pada batas-batas tertentu dan kegunaan tertentu pula. Agar halhal yang tidak diinginkan tidak terjadi atau mengganggu kesehatan pada umumnya dan kulit khususnya. Tentu saja hal ini akan membuat si pemakai (konsumen) menjadi lebih tentram dan dapat tampil dengan penuh keyakinan. Sesuai dengan definisi obat tidaklah sama. Namun dalam beberapa hal keduanya saling berkaitan, baik tujuannya, kegunaan maupun manfaat yang diperoleh. Misalnya menyegarkan, memperindah secara keseluruhan dari kulit tubuh, rambut dan sebagainya. Sesuai dengan hal di atas jelaslah bahwa antara definsi kosmetika dengan definisi obat tidaklah sama. Namun dalam beberapa hal keduanya saling berkaitan, baik tujuannya, kegunaannya maupun manfaat yang diperoleh. Misalnya menyegarkan, memperindah dan sebagainya, secara keseluruhan dari kulit tubuh, kulit kepala, rambut dan sebagainya, sehingga seseorang dapat tampil dengan penuh percaya diri. C. Cosmetics Medicated Seiring dengan definisi kosmetika di atas seorang ahli kulit dan kosmetika terkemuka dari Amerika yakni “Profesor Lubowe”, sejak tahun 1965 telah merintis penggabungan kosmetika dengan bahan-bahan tertentu yang mempunyai efek formakologis aktif untuk mempertahankan fisiologi kulit yang sudah baik, memperbaiki fisiologi kulit yang kurang baik atau menyembuhkan kelainan-kelaian kulit tertentu merangkap sebagai kosmetika yang menarik dan menyenangkan para pemakainya. Kosmetika yang dimaksud dinamakan dengan “Cosmedics” atau singkatan dari “Cosmetics Medicated”. Cosmetics medicated atau cosmedies ini merupakan kosmetika modern yang diformulasi dan diolah secara ilmiah sesuai dengan konsep kesehatan, yakni dengan menggunakan bahan-bahan kimia pilihan dan berkualitas tinggi, sehingga cosmetics medicated ini juga diuji klinis dengan teliti sehingga tidak atau sedikit sekali menimbulkan efek samping. Cosmetics medicated ini merupakan perkembangan baru dalam bidang kosmetika. Hal ini tidak saja terjadi di negara Indonesia, akan tetapi juga di negara-negara maju. Beberapa contoh dari cosmetics 63
medicated sehubungan dengan kesehatan dan kecantikan rambut adalah shampo anti ketombe, jenis hair tonic dan sebagainya. D. Tujuan, Fungsi dan Manfaat Kosmetika Rambut 1. Tujuan Penggunaan Secara umum baik teori maupun praktik tujuan penggunaan kosmetika rambut adalah untuk memelihara dan merawat kesehatan dan kecantikan kulit kepala dan rambut yang digunakan secara teratur. Hal ini bertalian erat dengan peraturan dan cara-cara produksi; penyimpanan dan penggunaan kosmetika rambut. Sehubungan dengan itu, maka tujuan dari penggunaan kosmetika rambut dapat dikelompokkan sebagai berikut: a. Melindungi kulit kepala dan rambut dari pengaruh-pengaruh luar yang merusak seperti: sinar matahari, polusi udara (debu, asap atau zat-zat kimia yang dikeluarkan pabrik, udara laut dan sebagainya). b. Mencegah lapisan terluar kulit kepala dan rambut dari kekeringan, terutama orang-orang yang tinggal di daerah yang iklimnya dingin seperti daerah pegunungan yang selalu lembab dan diselimuti awan. c. Mencegah agar kulit kepala dan rambut tidak cepat kering. Karena kosmetika rambut akan menembus ke bawah lapisan-lapisan luar dan memasukkan bahan-bahan aktif ke lapisan-lapisan yang terdapat lebih dalam. d. Menjaga kulit kepala dan rambut tetap dalam kondisi normal. e. Mengubah rupa atau penampilan, maksudnya dengan pemakaian kosmetika rambut yang sesuai dan cocok akan dapat memberikan perubahan pada penampilan seseorang. 2. Bahan Sediaan Kosmetika dan Fungsinya Berdasarkan uraian di atas yaitu dengan mengetahui definisi dari kosmetika dan tujuannya, selanjutnya perlu lagi untuk mengetahui dan memahami fungsi-fungsi dari kosmetika, agar kita dapat memanfaatkan setiap kosmetika yang diperlukan. Bahan-bahan yang terkandung di dalam suatu kosmetika mempunyai fungsi yang berbeda-beda. Hal ini dijelaskan juga oleh Tranggono dan Latifah (2007:68), dimana fungsi-fungsi tersebut adalah sebagai berikut: a. Emulgator yakni suatu bahan yang memungkinkan tercampurnya lemak/minyak dengan air menjadi suatu campuran yang homogen. Emulgator ini dikenal ada 2 macam emulsi yakni emulsi w/o (water oil) artinya jumlah minyak lebih banyak daripada air, contoh; mentega. Dan yang satu lagi disebut dengan o/w (oil water) artinya jumlah air lebih banyak daripada minyak, contoh; santan kelapa, bahan ini berfungsi untuk mengurangi kekeringan pada kulit kepala dan menyuburkan rambut. Di samping itu suatu 64
b.
c.
d.
e. f.
g.
h.
i. j.
emulgator memiliki sifat untuk menurunkan tegangan permukaan antara 2 cairan (surfactant) contoh beberapa emulgator ialah; lanolin, lilin lebah, alkohol atau aster, asam-asam lemak seperti sentil alkohol, gliseril monostearat, trietanolamena. Bahan-bahan tersebut di atas merupakan contoh bahan-bahan dasar untuk membentuk sediaan kosmetika yang berbentuk krim. Pengawet (preservative) Bahan pengawet digunakan untuk mencegah pengaruh kumankuman terhadap kosmetika, sehingga kosmetika tetap stabil. Sebagai bahan pengawet banyak dipakai senyawa-senyawa asam benzoat (Nipagin M, Nipagin A, Nipagin M) alkohol, formaldehyde, sorbic acid dan lain-lain. Bahan pengikat ion (sequestering agents) Bahan pengikat ion yaitu bahan-bahan yang berfungsi untuk mencegah terjadinya pengendapan garam-garam kalsium dan magnesium dengan jalan mengikat ion Ca dan Mg. Ada sequestrants organik misalnya garam-garam ethylene diamine tetra acetic acid dan ada sequestrants anorganik, misalnya polyphosphates. Bahan pelarut deterjen Maksudnya adalah karena deterjen tidak mudah larut dalam air, diperlukan bahan pelarut deterjen agar shampo tidak menjadi seperti awan pada saat melakukan penyampoan rambut. Bahan yang biasa dipakai adalah alkohol, glikol atau gliserol. Bahan pengental Bahan-bahan pengental yang biasa digunakan untuk kosmetika rambut adalah gums, polyvinyl alcohol, methylselulosa. Bahan pembentuk dan penstabil busa Maksud bahan pembentuk dan penstabil busa ini adalah bahanbahan yang dipakai untuk kosmetika dalam perawatan dan penataan rambut. Bahan tersebut antara lain amida-amida asam lemak. Bahan pencemerlang rambut Bahan ini digunakan adalah untuk memberi kecemerlangan kepada rambut. Bahan tersebut antara lain faty alcohol, stearyl alcohol. Bahan pelembab kulit kepala dan rambut Bahan-bahan ini sangat berguna untuk melembabkan kulit kepala dan rambut, sehingga fungsi kulit kepala dan rambut tetap stabil. Bahan ini terdiri dari lanolin, lecithin, cetyl alcohol, oleyl alcohol. Bahan-bahan aktif/obat Maksud bahan aktif/obat ini adalah yang dipakai untuk anti ketombe seperti selenium sulfide 1-2,5%, zinc pyrithione 2%. antiseptik adalah suatu zat yang sangat berguna untuk pembunuh hama dan kuman-kuman. Di dalam kosmetika sangat diperlukan, agar kosmetika yang dipakai aman dan tidak menimbulkan hal-hal 65
yang tidak diinginkan terhadap kulit kepala dan rambut. Setiap pemakai akan lebih yakin serta percaya terhadap jenis-jenis kosmetika yang dipakainya. 3. Manfaat Kosmetika Kulit Kepala dan Rambut Sehubungan dengan fungsi bahan-bahan kosmetika di atas, maka akan dapat diperoleh manfaat-manfaat dari kosmetika. Manfaat yang dapat diperoleh antara lain: a. Membersihkan kulit tubuh atau kulit kepala dan rambut. b. Memberikan kelembapan terhadap kulit kepala dan rambut. c. Mencegah terjadinya perubahan kulit kepala seperti bersisik, berjamur, mengelupas dan sebagainya. d. Memberikan ketahanan dan kerapian terhadap penataan rambut. e. Menyuburkan rambut. f. Menghindari beberapa gangguan kulit kepala dan rambut. g. Memberikan kecemerlangan terhadap rambut. h. Membantu dalam membentuk/menata rambut. i. Merubah penampilan seseorang (memperbaiki kekurangankekurangan yang terdapat pada seseorang), sehingga orang tersebut mengalami perubahan. E. Menerapkan Pengetahuan Terhadap Produk Kosmetik Kosmetika Berdasarkan bahan dan cara pembuatan sediaan kosmetika, maka dapat dibedakan antara 2 jenis kosmetika yakni: 1. Kosmetika Tradisional Maksudnya kosmetika tradisional adalah yang dapat dibuat sendiri, langsung dari bahan-bahan yang segar atau bahan-bahan yang telah dikeringkan, buah-buahan atau tanaman yang ada disekitar kita. Kosmetika ini diolah menurut resep dan cara pengolahan yang turun temurun dari nenek moyang misalnya; minyak kelapa dan minyak kemiri. Selain kosmetika-kosmetika yang murni di atas ada pula kosmetika tradisional ini yang sudah dicampur dengan bahan-bahan kimia misalnya bahan pengawet, sehingga kosmetika tersebut jadi tahan lama. Kesulitan yang dijumpai dalam memakai kosmetika tradisional ini ialah pemakainya yang kurang praktis karena membutuhkan waktu yang agak lama, sebab bila akan dipakai baru dibuat dan susah dalam penyimpanan sehingga tidak semua orang mau melakukannya sebagaimana halnya kosmetika modern. Tetapi kebaikan atau efek positifnya sangat memberi makna kepada pemakai karena secara umum kosmetika tradisional tidak memberikan pengaruh yang negatif kepada kulit kepala dan rambut. Berdasarkan hal di atas, maka jenis-jenis kosmetika tersebut dapat diuraikan atas beberapa kelompok yakni sebagai berikut: a. Jenis kosmetika yang bersifat menyuburkan dan memperkuat akar rambut
66
Beberapa jenis kosmetika rambut yang termasuk kelompok yang bersifat menyuburkan dan memperkuat akar rambut, adalah sebagai berikut: 1) Kelapa (Cocos nucifera L) umumnya ditanam di tepi pantai, dapat berbuah sampai ketinggian 700 m dpl. Seluruh bagian tumbuhan berguna untuk kesehatan. Jenis kelapa yang baik untuk dijadikan bahan penyubur rambut adalah kelapa hijau. Caranya ambil daging buah kelapa yang sudah cukup tua diparut dan dijadikan santan. Lalu dimasak tanpa memakai bahan-bahan kimia. Tetapi agar minyak tersebut lebih memberikan aroma yang alami, sering orang menambah dengan rempah-rempah atau bunga-bungaan seperti: urat isa (akar dari tumbuh-tumbuhan yang menyerupai daun ilalang, banyak terdapat di daerah pegunungan), baunya sangat harum dan mengandung protein serta vitamin E yang baik. Kemudian ditambah dengan daun pandan wangi, bunga melati, bunga mawar dan sebagainya. Semua bahan tersebut dicuci bersih dengan air hangat dan dimasukkan ke dalam minyak yang sudah matang atau dalam keadaan hangat-hangat kuku, sehingga daun-daun tersebut tidak terlalu layu. Minyak inilah yang diurut-urutkan ke kulit kepala sampai ke ujung rambut, terutama rambut yang kering dan pecah-pecah. Perhatikanlah contoh jenis kelapa pada gambar di bawah ini.
Gambar. 4.1. Kelapa (Cocos nucifera L.) Sumber : Arbolesornamentales.com
2) Kemiri (Aleurites moluccana [L.] Wild.) umumnya tumbuh liar di hutan. Tumbuhan yang menyukai udara panas ini dapat ditemukan pada ketinggian 150-1.000 m dpl. Caranya adalah; dibutuhkan daging biji kemiri sebanyak ¼ kg, lalu ditumbuk sampai halus. Kemudian dimasukkan ke dalam panci, tambahkan 1 gelas air bersih sambil diaduk sampai merata. Campuran tersebut lalu dipanaskan di atas api sampai mendidih dan keluar minyaknya. Setelah dingin lalu diperas 67
dan disaring dengan sepotong kain, untuk diambil minyaknya, lalu didihkan kembali. Setelah dingin, minyak kamiri ini bisa digosokkan pada kulit kepala sambil ditekan-tekan dan rambut ditutup dengan cup rambut, biarkan lebih kurang 20 menit baru rambut dicuci bersih. Lakukan 2-3 kali seminggu.
Gambar. 4.2. Kemiri (Aleurites moluccana [L.] Wild.) Sumber : Cookislands.bishopmuseum.org
3) Lidah buaya (L Aloe vera.) sekarang telah dibudidayakan untuk berbagai keperluan industri seperti pembuatan gel, cream, pil atau tepung yang digunakan untuk perawatan rambut. Masyarakat umumnya menanam dipot atau pekarangan rumah guna keperluan perawatan rambut atau sebagai tumbuhan obat. Ambil sebatang daun lidah buaya yang segar berukuran sedang. Cara pengolahannya adalah kulit daun lidah buaya dikupas. Ambil lendirnya yang menyerupai agar-agar lalu digosokkan ke seluruh kulit kepala dan rambut sampai basah. Tutup rambut kepala tersebut dengan sepotong kain. Sebaiknya dilakukan setelah mandi sore. Esok paginya baru rambut dicuci bersih. Lakukan setiap hari selama 3 bulan untuk mencapai hasil yang memuaskan.
Gambar. 4.3. Lidah Buaya (L Aloe vera.) Sumber : www.aloevera-centrum.hu
68
4) Lidah mertua (Sansevieria Laurentii [N.E.Br.] De Wild) biasa digunakan untuk variasi pada karangan bunga. Tumbuhan ini berasal dari Afrika tropis. Ditanam sebagai tanaman pagar atau tanaman hias.Tumbuhan ini berdaun kaku dan keras, permukaannya licin, dengan pinggiran daunnya berwarna kunig emas. Helai daun berkumpul dipangkal akar. Daun panjang berbentuk talang, dengan ujung runcing, pangkal menyempit. Cara pengolahannya adalah; ambil 2 batang daun lidah mertua. lalu cuci bersih dan digiling halus. Tambahkan sedikit air, sambil diaduk rata seterusnya diperas dengan sepotong kain. Air perasan ini langsung digunakan untuk membasahi kulit kepala dan rambut. Tutup rambut dengan sepotong kain. Sebaiknya dilakukan sehabis mandi sore. Keesokan paginya rambut dicuci bersih.
Gambar. 4.4. Lidah Mertua (Sansevieria Laurentii [N.E.Br.] De Wild) Sumber : www.nurseryassociates.com
5) Jarak pagar (Jatropha curcas L.), jarak kosta atau dikenal juga dengan nama jarak gundul biasanya ditanam sebagai tanaman pagar, walaupun tumbuh liar. Jarak pagar dapat tumbuh pada tanah yang tidak subur dan beriklim panas, dari dataran rendah sampai ketinggian 300 m dari permukaan laut. Cara pengolahannya pilih biji jarak yang sudah tua, lalu ditumbuk sampai mengeluarkan minyak. Peras dengan sepotong kain. Minyaknya ini digunakan untuk membasahi kulit kepala sambil dipijat ringan. Biarkan beberapa saat lalu dicuci bersih dengan shampo. Lakukan seminggu sekali.
69
Gambar. 4.5. Jarak Pagar (Jatropha curcas L.) Sumber : www.biodieselspain.com
6) Pare (Momordica charantia L.) banyak ditemukan di daerah tropika. Tumbuh subur di dataran rendah. Walaupun bisa tumbuh liar umumnya pare dibudidayakan atau ditanam dipekarangan untuk diambil buahnya. Cara pengolahan dan penggunaanya adalah sebagai berikut; x Ambil segenggam daun pare. Usahakan yang masih segar. Setelah dicuci bersih tumbuk sampai menjadi adonan seperti bubur. Tambahkan ¾ cangkir air bersih. Ramuan ini kemudian diembunkan semalaman. Pagi hari disaring. Airnya dipakai untuk membasuh rambut dan kulit kepala. x Ambil daun pare yang masih segar secukupnya lalu dicuci bersih dan ditumbuk sampai halus. Peras dengan sepotong kain bersih. Airnya digunakan untuk melumas kulit kepala. Lakukan setiap hari. x Daun pare digunakan untuk menyuburkan rambut yang tipis dan kemerahan. Terutama untuk menyuburkan rambut bayi dan anak balita.
Gambar. 4.6. Pare (Momordica charantia L.) Sumber : www.motherherbs.com
70
7) Bayam (Amaranthus tricolor L.) berasal dari Amerika tropika. Sekarang sudah tersebar di daerah tropis dan subtropis di seluruh dunia. Bayam yang dijual di pasar dan biasa dikosumsi sebagai sayuran disebut bayam cabut atau bayam sekul. Ada 3 varietas bayam yang termasuk Amaranthus tricolor, yaitu bayam hijau biasa, bayam merah yang batang dan daunnya berwarna merah, dan bayam putih yang warnanya hijau keputih-putihan. Daun dan batang bayam merah mengandung cairan berawarna merah. Cara pengolahannya adalah; ambil seikat daun bayam segar lalu dicuci bersih kemudian ditumbuk sampai halus. Tambahkan garam halus seujung sendok teh, sambil diaduk rata. Peras dan saring. Selanjutnya air bayam yang telah disaring diminum sekaligus. Lakukan 2-3 kali seminggu.
Gambar. 4.7. Bayam (Amaranthus tricolor L.) Sumber : www.pdpersi.co.id
8) Bandotan (Ageratum conyzoides L.) merupakan tumbuhan liar yang tumbuh dikebun, pekarangan yang terlantar, tepi jalan, atau sekitar saluran air. Cara pengolahannya adalah; ambil segenggam daun dan batang bandotan segar lalu dicuci bersih. Kemudian ditumbuk sampai lumat, seterusnya dioleskan ke seluruh kulit kepala dan rambut. Tutup kepala dengan sepotong kain. Biarkan selama 2-3 jam. Setelah itu rambut dibilas dengan air hangat dan dicuci sampai bersih. Lakukan 1-2 minggu sekali.
71
Gambar. 4.8. Bandotan (Ageratum conyzoides L.) Sumber : www.plantamed.com
9) Padi (Oryza sativa L.) banyak varietasnya. Dapat ditanam di sawah dan di ladang sampai ketinggian 1.200 m dpl. Padi termasuk keluarga rumput-rumputan, tumbuhnya tegak, tingginya 50 cm-1,5 m. Tangkai butiran padi setelah dirontokkan gabahnya dan dijemur sampai kering, disebut merang. Merang inilah yang oleh orang-orang tua terdahulu digunakan untuk pencuci rambut. Caranya adalah; ambil dua ikat merang kemudian dibakar dalam panci atau bejana tanah liat sampai menjadi abu. Tambahkan 1 liter air, lalu diembunkan diudara terbuka selama 1 malam. Keesokan paginya, ambil airnya yang bening dan gunakan untuk mencuci rambut tanpa menggunakan shampo lagi. Selanjutnya rambut dibilas dengan air perasan jeruk purut yang telah dicampur dengan segelas air. Kemudian keringkan rambut secara alami sambil ditepuk-tepuk ringan dengan handuk.
Gambar. 4.9. Padi (Oryza sativa L.) Sumber : Home.hiroshima-u.ac.jp
10) Urang-aring (Eclipta prostrata L.) merupakan tumbuhan liar dipinggir selokan, ditepi jalan atau tepi pantai sampai ketinggian 1.500 m dari permukaan laut. Tumbuhan bertangkai banyak ini tumbuh tegak, kadang berbaring, dengan tingginya dapat mencapai 80 cm. Cara pengolahannya adalah; ambil segenggam urang-aring lalu cuci bersih 72
dan ditumbuk sampai halus. Tambahkan 2 gelas air bersih, aduk rata diperas dan disaring. Air saringan ini diembunkan selama 1 malam. Selanjutnya digunakan untuk membasahi kulit kepala dan rambut sambil dipijat-pijat. Lakukan setiap hari sampai terlihat hasilnya.
Gambar. 4.10 Urang-aring (Eclipta prostrata L.) Sumber : Dalimartha, Setiawan dkk (1998)
11) Tali putri (Cassytha filiformis L) termasuk tumbuhan parasit. Tumbuh merambat dan membelit pada bagian atas tanaman lain. Pertumbuhan tidak teratur dan dapat menutup tanaman induk sampai mati. Tali putri tersebar di daerah tropis. Ditemukan pada beberapa tumbuhan perdu dan pohon-pohon yang rendah di semak belukar dan lapangan terbuka. Cara pengolahannya adalah; ambil segenggam tumbuhan tali putri segar. Cuci bersih lalu masukkan ke dalam mangkuk. Tambahkan sedikit air bersih sambil diremas-remas sampai lendirnya keluar. Peras dan saring dengan sepotong kain. Air yang terkumpul lalu digunakan untuk membasahi kulit kepala beserta rambut. Lakukan setelah mandi sore. Keesokan paginya rambut dicuci bersih. Lakukan 2 kali seminggu.
Gambar. 4.11. Tali Putri (Cassytha filiformis L) Sumber : www.sbs.utexas.edu
73
12) Se eledri (Apium m graveolen ns L.) berassal dari dae erah subtrop pik Eropa da an Asia. Unttuk pertumb buhannya memerlukan cuaca yang g lembab. Se eledri tumbu uh subur di dataran ting ggi yaitu di atas 900 m dpl. Di da ataran renda ah juga bissa tumbuh, hanya saja a ukuran batangnya me enjadi lebih kecil dan hanya h diguna akan untuk penyedap masakan. m Ca ara pengolahannya ada alah; ambil 7-10 7 tangka ai daun sele edri. Cuci be ersih lalu ditumbuk sampai haluss. Setelah rambut r dicu uci, hasil tum mbukan dau un seledri ini digosokkkan ke kulit kepala dan n rambut secara merata a sambil dipijat ringan. Setelah S sele esai, bungku us rambut de engan sepoto ong handuk selama leb bih kurang 1 jam. Baru kemudian k ram mbut dibilas dengan air bersih. Laku ukan seming ggu sekali.
Gambar. 4.12. Seledri (Apium ( graveolens L.) S Sumber : www.pdpersi.co.id
13) Te eh (Camellia a sinensis [L.] Kuntze) umumnya dittanam diperrkebunan, da an dapat tum mbuh pada ketinggian k 20 00-2.000 m dpl. Ada 2 kelompok k varietas teh yang y terken nal, yaitu va ar. assamica a yang berrasal dari Asssam dan var. sine ensis yang berasal dari China. Cara pe engolahanny ya adalah; ambil air teh yang kental sebanyak 1 cangkir lalu diembunk kan selama 1 malam. Keesokan K pa aginya dapa at dipakai un ntuk membas sahi kulit kep pala dan ram mbut sambil dipijat-pijat. Lakukan 1 kali k setiap ha ari, sampai kelihatan k ha asilnya.
74
Gambar. 4.13. Teh (Camellia sinensis [L.] Kuntze) Sumber : Bp1.blogger.com
14) Waru (Hibiscus tiliaceus L) merupakan tumbuhan tropis yang tumbuh di pantai atau di dekat pesisir. Pohon yang tingginya 5-15 m ini dapat ditemukan tumbuh liar dihutan dan di ladang. Kadang ditanam dipekarangan atau ditepi jalan sebagai pohon pelindung. Daun waru bertangkai, berbentuk jantung atau bundar telur, dengan diameter sekitar 19 cm, permukaan atas warnanya hijau, bagian bawah berambut abu-abu rapat. Cara pengolahannya adalah; ambil daun waru muda sebanyak 15 lembar lalu dicuci dan diremas-remas dalam 1 gelas air bersih sampai airnya mengental seperti selai. Peras dan saring dengan sepotong kain. Cairan yang terkumpul lalu diembunkan selama 1 malam. Keesokan paginya cairan tersebut dapat digunakan untuk membasahi rambut dan kulit kepala. Dampaknya terhadap kepala akan terasa sejuk dan rambut akan tumbuh lebih subur.
Gambar. 4.14. Waru (Hibiscus tiliaceus L) Sumber : www.moe.gov.sg
15) Bahan-bahan berupa kecambah. Sangat bermafaat bagi rambut yang sudah mulai rontok. Karena di dalam kecambah terdapat vitamin E, sehingga dengan memakai bahan ini akan dapat menyuburkan 75
rambut dan merangsang rambut-rambut yang halus agar lebih subur dan hitam. Cara pengolahannya adalah; ambil kira-kira ½ ons kecambah lalu cuci bersih. Kecambah tersebut diremas-remas dengan menambahkan ¼ cangkir air bersih, kemudian disaring dan diusapkan ke kulit kepala serta rambut. Rambut dibungkus dengan handuk kecil selama 20 menit. Setelah itu rambut dicuci bersih dengan air hangat, dapat ditambahkan shampo, seterusnya rambut dibilas dengan air dingin sampai bersih. 16) Buah alpukat. Buah ini banyak mengandung protein dan zat lemak, karena itu baik sekali dipakai untuk menyuburkan rambut. Zat-zat tersebut diberikan melalui pori-pori kulit kepala. Caranya adalah; ambil ½ dari buah alpukat dan dihaluskan. Kemudian rambut dicuci dengan air hangat, seterusnya oleskan buah alpukat yang telah dihaluskan ke kulit kepala dan rambut. Lalu rambut dibungkus selama 15 menit. Setelah itu rambut dicuci dengan air hangat dan diakhiri dengan air dingin. b. Jenis kosmetika yang bersifat mencegah/anti ketombe Jenis kosmetika yang sifatnya mencegah/anti ketombe dapat dikelompokkan sebagai berikut: 1) Inggu (Ruta angustifolia [L.] Pers.) yang disebut juga aruda (Melayu) atau godong minggu (Jawa), umumnya ditanam dikebun-kebun pada daerah pegunungan sampai ketinggian 1.000 m dari permukaan laut. Inggu yang disebut juga aruda (Melayu) atau godong minggu (Jawa), umumnya ditanam dikebun-kebun pada daerah pegunungan sampai ketinggian 1.000 m dari permukaan laut. Cara pengolahannya adalah; ambil segenggam daun inggu segar, ditambah sepotong kunyit dan 1 sendok teh beras semuanya dicuci bersih lalu digiling atau ditumbuk halus sampai menjadi adonan seperti bubur. Ramuan ini digosokkan pada kulit kepala yang berketombe, lalu ditutup dengan sepotong kain. Sebaiknya dilakukan pada malam hari. Keesokan harinya rambut dicuci bersih. Lakukan setiap hari sampai sembuh.
Gambar. 4.15. Inggu (Ruta angustifolia [L.] Pers.) Sumber : Toplirik.com
76
2) Kangkung (Ipomoea aquatica Forsk.) merupakan sayuran yang tumbuh dari dataran rendah sampai 1.000 m dari permukaan laut. Kangkung ini sangat berkhasiat untuk mencegah ketombe. Cara pengolahannya adalah; ambil batang kangkung yang masih segar dan bergetah kira-kira 1 ikat. Setelah dicuci bersih lalu dipotongpotong. Masukkan ke dalam panci/wadah, dan tambahkan air bersih sampai potongan batang kangkung terendam seluruhnya. Biarkan batang kangkung terendam selama 1 malam. Pagi harinya setelah rambut dicuci, ambil air rendaman batang kangkung dan gunakan untuk membasahi kulit kepala dan rambut sambil dipijat ringan. Biarkan mengering secara alami. Setelah itu siang harinya rambut boleh dibilas dengan air bersih. Lakukan setiap hari sampai sembuh.
Gambar. 4.16. Kangkung (Ipomoea aquatica Forsk.) Sumber : Anchafluconchuchu.blogspot.com
3) Jeruk nipis (Citrus aurantifolia Swingle.) adalah merupakan pohon kecil bercabang banyak, tingginya 1,5-3,5 m dan berduri. Tanaman ini banyak ditanam dipekarangan atau dikebun dan dapat ditumbuh dari 1-1.000 m dpl. Jeruk nipis memerlukan sinar matahari penuh. Cara pengolahannya adalah; ambil 1 buah jeruk nipis, dipotong menjadi 2 atau 4 bagian. Gunakan untuk menggosok kulit kepala secara merata. Biarkan mengering beberapa saat. Kemudian kulit kepala dan rambut dibilas sampai bersih.
77
Gambar. 4.17. Jeruk Nipis (Citrus aurantifolia Swingle.) Sumber : www.caribbeanseeds.com
4) Mengkudu (Morinda citrifolia L.) adalah semacam tanaman yang tumbuh liar di pantai, hutan, tanah terlantar atau ditanam dipekarangan sebagai tanaman sayur dan tanaman obat. Pohon kecil ini dapat ditemukan dari dataran rendah sampai ketinggian 500 m dpl. Buahnya bertangkai, bentuknya bulat lonjong, permukaan berbenjolbenjol, warnanya hijau. Jika masak warnanya kuning pucat atau kuning kotor, berdaging dan berair dan berbau busuk, berisi banyak biji berwarna cokelat kehitaman. Cara pemakaiannya adalah; tambil 3 buah mengkudu yang masak, lalu cuci dan diparut. Tambahkan sedikit air sambil diaduk rata, sehingga ia berbentuk bubur. Bubur mengkudu ini digosokkan ke seluruh kulit kepala. Biarkan sampai mengering baru dibilas dengan air sampai bersih. Lakukan 3 kali seminggu sampai rasa gatal dan ketombe menghilang.
Gambar. 4.18. Mengkudu (Morinda citrifolia L.) Sumber : www.arbolesornamentales.com
5) Nanas (Ananas comosus [L.] Merr.) berasal dari Brasilia. Di Indonesia ditanam di tempat yang cukup mendapat sinar matahari pada ketinggian 1-1.300 m dpl. Tumbuhan ini tingginya sekitar 50-150 cm 78
dan pada pangkalnya ada tunas merayap. Daun berkumpul dalam roset akar, pada pangkalnya melebar menjadi pelepah. Buah nanas merupakan buah semu, bentuknya bulat panjang, berdaging, rasanya asam sampai manis, bila masih muda warnanya hijau, sedangkan bila sudah masak menjadi kuning, enak bila dimakan. Cara mengolahnya adalah; ambil buah nanas yang telah masak sebanyak 1 buah. Kupas kulitnya lalu diparut. Hasil parutannya dipakai untuk menggosok kulit kepala yang bersisik dan mengelupas. Lakukan pada malam hari. Keesokan paginya rambut dicuci bersih. Cara ini dilakukan setiap malam sebelum tidur, hingga sembuh.
Gambar. 4.19. Nanas (Ananas comosus [L.] Merr.) Sumber : www.bitkisel-tedavi.com
c. Jenis kosmetika yang bersifat mencegah rambut rontok/botak 1) Asam (Tamarindus indica L.) banyak ditanam sebagai pohon pelindung atau sebagai pohon buah. Pohon ini bercabang banyak. Tingginya 15-25 m, tumbuh didataran rendah. Asam ini berbuah sepanjang tahun. Buahnya buah polong, warnanya coklat muda, asam yang sudah masak, dibuang kulitnya sehingga tinggal daging buanhnya yang berwarna coklat kekuningan, lalu dibuat bulatanbulatan selanjutnya dijemur sehingga berwarna coklat kehitaman. Cara pengolahannya adalah; buah asam yang telah masak diambil daging buahnya. Tambahkan sedikit air bersih sambil diremas-remas. Lalu saring dengan sepotong kain. Gosokkan sari buah asam tersebut ke seluruh kulit kepala sambil dipijat ringan (massage). Biarkan beberapa saat, kemudian rambut dicuci bersih dengan shampo.
79
Gambar. 4.20. Asam (Tamarindus indica L.) Sumber : www.plantatlas.usf.edu
2) Bunga kembang sepatu (Hibiscus rosa-sinensis L.) adalah; merupakan bunga yang tingginya 1-4 m, bercabang, tumbuh dari dataran rendah sampai pegunungan. Bunga sepatu banyak ditanam sebagai tanaman hias karena bunganya berwarna-warni. Cara menggunakannya adalah; ambil segenggam daun bunga sepatu yang berbunga putih. Cuci bersih lalu digiling sampai halus. Tambahkan 1 cangkir air bersih sambil diremas-remas. Kemudian peras dan saring. Air perasannya digunakan untuk membasahi kulit kepala dan rambut sambil dipijat ringan. Biarkan meresap selama 1 jam, baru rambut dibilas dengan air bersih. Lakukan setiap hari sampai terlihat hasilnya.
Gambar. 4.21. Bunga Kembang Sepatu (Hibiscus rosa-sinensis L.) Sumber : Upload.wikimedia.org
3) Lobak (Raphanus sativus L.) banyak ditanam di ladang dan di sawah pada daerah pegunungan, walaupun dapat juga tumbuh di daerah dataran rendah. Tanaman ini merupakan tanaman semusim yang tingginya berkisar 50-100 cm. Batangnya tegak dan lunak. Daunnya tunggal berambut, lonjong, tepinya bergerigi, ujung dan pangkal 80
rompang, tangkai daun pipih, warnanya hijau. Buahnya lonjong, mengembung, panjang, setelah tua warnanya cokelat, berisi 6-12 biji. Akarnya akar tunggang yang berubah bentuk menjadi mengelembung dan berdaging menyerupai umbi. Warnanya putih kehijauan. Bentuknya silinder, lurus atau agak bengkok, diameter dibagian tengah 3,5 cm, permukaannya licin. Bila akar lobak dibelah, bagian dalam berwarna putih. Caranya pemakaiannya adalah; Akar lobak segar ukuran sedang dicuci lalu diparut. Air perasannya digunakan untuk membasahi kulit kepala yang botak sambil dipijat ringan. Lakukan setiap hari sampai tampak hasilnya.
Gambar. 4.22. Lobak (Raphanus sativus L.) Sumber : Pharm1.pharmazie.uni-greifswald.de
4) Mangkokan (Nothopanax scutellarium Merr.), adalah berupa daun koin, pohon mangkok atau disebut juga memangkokan dapat ditemukan tumbuh liar atau ditanam sebagai tanaman hias maupun sebagai tanaman pagar. Tumbuhan ini menyukai tempat terbuka yang terkena sinar matahari atau sedikit terlindung. Tanaman ini tumbuh tegak dan tingginya dapat mencapai 3 m dan berdaun tebal, bentuknya bulat berlekuk seperti mangkuk Cara pengolahannya adalah; ambil daun yang tua dan segar sebanyak 5-10 lembar dicuci bersih lalu digiling halus. Tambahkan sedikit minyak kelapa sambil diaduk sampai menjadi adonan seperti bubur. Saring dan peras. Hasil perasan tersebut dioleskan pada kulit kepala sambil dipijat ringan. Setelah merata, tutup kepala dengan handuk sampai terasa adanya hawa panas yang timbulkannya, karena ia akan berfungsi melembapkan kulit kepala dan rambut. Biarkan selama 1 jam baru rambut dicuci dengan air hangat, selajutnya rambut dicuci dengan air dingin sampai bersih. Lakukan 2-3 kali dalam seminggu.
81
Gambar. 4.23. Mangkokan (Nothopanax scutellarium Merr.) Sumber : Toplirik.com
5) Pandan wangi (Pandanus amaryllifolius Roxb.) adalah tumbuhan tropis yang banyak ditemukan di daerah pantai sampai ketinggian 80 m dpl. Pandan ditanam dihalaman atau dikebun. Kadang tumbuh liar ditepi sungai, tepi rawa dan ditempat-tempat yang agak lembab. Cara pemakaiannya adalah; ambil 10 lembar daun waru muda, segenggam daun urang-aring, 5 lembar daun mangkokan, 1 lembar daun pandan, 10 kuntum bunga melati dan 1 kuntum bunga mawar semuanya dicuci bersih lalu dipotong-potong secukupnya. Tambahkan minyak wijen, minyak kelapa dan minyak kemiri masing-masing ½ cangkir lalu dipanaskan sampai mendidih. Setelah dingin disaring, lalu dioleskan ke seluruh kulit kepala sambil dipijat ringan. Lakukan malam hari sebelum tidur. Esok paginya rambut dicuci bersih. Lakukan 2-3 kali dalam seminggu.
Gambar. 4.24. Pandan Wangi (Pandanus amaryllifolius Roxb.) Sumber : Toplirik.com
6) Pisang (Musa paradisiaca L.) merupakan tanaman tropik, yang dapat ditemukan sampai ketinggian 2.000 m dari permukaan laut. Cara pemakaiannya adalah; ambil bonggol pisang secukupnya lalu 82
dicincang atau diparut dan diperas untuk diambil cairannya. Cara lain yaitu dengan membuat lubang besar pada bonggol yang tertinggal di dalam tanah, setelah terlebih dahulu batang pisangnya ditebang dekat pangkalnya. Bonggol ditutupi supaya jangan kemasukan kotoran. Cairan bonggol akan terkumpul dengan sendirinya di dalam lubang tadi. Beberapa waktu kemudian cairan sudah dapat diambil dan digunakan untuk membasahi kulit kepala dan rambut sambil dipijat ringan. Lakukan setiap pagi. Kepala terasa sejuk dan rambut akan tumbuh dengan subur. Bonggol dari semua jenis pisang dapat digunakan, kecuali bonggol pisang susu.
Gambar. 4.25. Pisang (Musa paradisiaca L.) Sumber : www.tropenland.at
7) Semangka (Citrullus vulgaris Schrad.) berasal dari daerah tropik dan subtropik Afrika. Biasanya ditanam dipekarangan atau disawah sebagai tanaman buah. Terna setahun yang tumbuh menjalar di atas tanah atau merambat dengan sulur-sulurnya dapat ditemukan dari dataran rendah sampai 1.000 m dpl. Buah semangka berbentuk bola sampai bulat memanjang, besar bervariasi dengan panjang 20-30 cm, diameter 15-20 cm dan berat mulai 4 kg-20 kg kulit buah tebal berdaging, licin, warnanya bermacam-macam seperti hijau tua, kuning agak putih atau hijau muda bergaris-garis putih. Daging buah berwarna merah atau kuning. Cara penggunaannya adalah; ambil bagian dari kulit semangka yang berwarna putih. Gosok-gosokkan pada kulit kepala secara merata. Lakukan pada sore hari dan dibiarkan selama 1 malam supaya meresap pada kulit kepala. Keesokan paginya rambut dicuci sampai bersih. Lakukan 1-2 kali dalam seminggu.
83
Gambar. 4.26. Semangka (Citrullus vulgaris Schrad.) Sumber : www.wonye.co.kr
d. Jenis kosmetika yang bersifat mencegah/anti uban 1) Pepaya (Carica papaya L.) merupakan tanaman buah menahun. Tumbuh ditanah lembab yang subur dan tidak tergenang air. Semak yang mengeluarkan getah ini dapat ditemukan dari dataran rendah sampai ketinggian 1.000 m dpl. Cara pemakaiannya adalah; ambil biji buah pepaya yang telah kering sebanyak 30 butir lalu disangrai, kemudian ditumbuk sampai halus. Tambahkan 1 sendok minyak kelapa sambil diaduk rata. Campuran ini digunakan untuk menggosok kulit kepala yang beruban. Biarkan selama 1 malam. Keesokan harinya rambut dicuci bersih. Lakukan setiap hari sampai tampak hasilnya.
Gambar. 4.27. Pepaya (Carica papaya L.) Sumber : Dalimartha, Setiawan dkk (1998)
2) Rambutan (Nephelium lappaceum L.) adalah tanaman buah tropis yang tumbuh didataran rendah sampai ketinggian 300 m dari permukaan laut dengan iklim lembab. Cara penggunaannya adalah; 84
ambil daun rambutan secukupnya dan dicuci bersih lalu ditumbuk sampai halus. Tambahkan sedikit air sambil diaduk rata sampai menjadi adonan seperti bubur encer. Peras dan saring dengan sepotong kain. Air yang terkumpul digunakan untuk membasahi kulit kepala dan rambut. Lakukan setiap hari sampai terlihat hasilnya.
Gambar. 4.28. Rambutan (Nephelium lappaceum L.) Sumber : Articulos.infojardin.com
e. Jenis kosmetika yang merubah warna rambut 1) Pandan wangi (Pandanus amaryllifolius Roxb.) Cara pengolahannya adalah; ambil daun pandan wangi sebanyak 7 lembar dicuci lalu dipotong-potong. Rebus dengan 1 liter air bersih sampai warnanya menjadi hijau. Embunkan selama 1 malam. Pagi harinya, campurkan rebusan daun pandan tadi dengan air perasan 3 buah mengkudu masak. Gunakan ramuan ini untuk mencuci rambut. Lakukan 3 kali dalam seminggu, sampai terlihat hasilnya. 2) Kangkung (Ipomoea aquatica Forsk.) Cara pemakaiannya adalah; ambil daun kangkung yang baru dipetik dan dicuci bersih, lalu dipotong-potong seperlunya. Masukkan ke dalam panci, tambahkan air bersih sampai terendam seluruhnya. Rebus sampai mendidih. Setelah dingin gunakan untuk membasahi kulit kepala dan rambut yang telah dicuci bersih. Lakukan 3 kali dalam seminggu sampai terlihat hasilnya. 2. Kosmetika Modern Kosmetika modern adalah; kosmetika yang diproduksi secara pabrik (laboratorium) dimana bahan-bahannya dicampur dengan zat-zat kimia untuk mengawetkan kosmetika tersebut. Hal ini jelas lebih tahan lama dan tidak cepat rusak. Pada masa kini dengan majunya ilmu pengetahuan dan canggihnya teknologi, maka merek kosmetika ini pun juga beragam membanjiri pasaran, baik kosmetika lokal maupun yang diimpor dari negara-negara terkemuka seperti Perancis, Amerika Serikat, Inggris, Jepang dan lain-lainnya. Namun dalam hal ini yang terpenting adalah bahwa produksi dari bermacam-macam merek dagang kosmetika 85
ini, baik ditinjau dari segi manfaatnya maupun cara menggunakannya secara keseluruhan hampir sama. Akan tetapi yang membedakan adalah; merek dagang dari produk dan tingkat mutunya, karena akan sangat berpengaruh kepada kulit kepala dan rambut. Berkaitan dengan hal di atas bahwa kosmetika modern tersebut jelas mempergunakan beberapa unsur kimia ataupun zat warna dan zat pengawet. Hal ini tentu bertujuan agar kosmetika itu tahan lama, praktis pemakaian, penyimpanan dan pemeliharaannya. Karena itu, bila akan menggunakan kosmetika tersebut, kita perlu hati-hati dan memahami sifat dari masing-masing kosmetika tersebut. x
Menentukan berbagai produk kosmetik untuk kecantikan Sehubungan dengan uraian di atas perlu diperhatikan, dipahami dan mampu menentukan berbagai produk kosmetik untuk kecantikan rambut, khususnya kosmetika modern. Hal tersebut dapat dilihat dari beberapa kelompok yakni: a. Bahan dasar kosmetika modern Sesuai dengan peraturan Menteri Kesehatan RI No. 359/ Men.Kes/per/IX/1983 tanggal 19 September 1983 menyatakan ada beberapa bahan dasar yang telah diizinkan untuk digunakan dalam pembuatan kosmetika modern, dengan persyaratan penggunaan adalah sebagai berikut: Tabel 1. Daftar Bahan Dasar Kosmetika Modern No 1 1
2
3
Nama Bahan
Syarat Penggunaan dan Peringatan dalam Penandaan 2 3 4 Asam merkoptoasetat 1. Pelurus atau Tidak boleh digunakan garam dan asetatnya pengeriting rambut untuk mata dan kulit kepala yang luka a. Kemasan rumah tangga b. Kemasan penata rambut 2. Depilator 3. Preparat pemeliharaan rambut lainnya yang segera dicuci 1. Hanya digunakan Asam oksalat, ester Perawatan rambut penata rambut dan garam alkalinya 2. Tidak untuk kepala yang luka Asam paramino
Kegunaan & Penggunaan
Losio
rambut,
tabir 86
Benzoat dan esternya Diaminofenol
surya Pengoksidasi pewarna rambut
10
Natrium Hidroksida
11
pirogalol
1. Pelarut kutikula 1. Untuk (1) dan (2) hindari kontak kuku dengan mata 2. Pelarut rambut 2. Dapat 3. Penetral mengakibatkan buta 3. Jauhkan dari jangkauan anakanak Zat pembangkit warna 1. Tidak boleh
4
5 6
7 8
9
zat 1. Mengandung diaminofenol 2. Dapat mengakibatkan alergi 3. Jangan digunakan untuk cat alis dan bulu mata Hidrogen Peroksida Pengoksidasi zat Mengandung 8 % pewarna rambut Hidrogen peroksida Kahun Hidroksida 1. Pelarut kutikula 1. Untuk (1) dan kuku (2) hindari kontak 2. Pelurus rambut dengan mata 3. Penetral 2. Dapat mengakibatkan buta 3. Jauhkan dari jangkauan anakanak Kinina dan garamnya 1. Shampo 2. Losio rambut (tonikum) Metilfenilendiamina Pengoksidasi zat 1. Dapat turunan N-substitusi pewarna rambut mengakibatkan dan garamnya alergi 2. Lakukan uji kepekaan 3. Jangan gunakan untuk cat alis dan bulu mata 4. Mengandung fenilendiamina Į-Naftol Zat pembangkit warna Mengandung cat rambut Į–Naftol
87
cat rambut 2. 3. 12
13 14 15 16
Resorsinol
digunakan untuk bulu mata atau alis Bilas mata segera bila terkena produk ini Mengandung pirogalol Mengakibatkan reaksi alergi Mengandung resorsinol
1. Zat pembangkit 1. warna cat rambut 2. Losio rambut 2. 3. shampo Selenium disulfida Sampo Seng Pirition Anti ketombe Timbal asetat Preparat rambut Tidak boleh untuk kepala yang luka Castor oil (minyak Untuk tumbuh- Dipergunakan untuk castor) tumbuhan minyak rambut Sumber. PP.Men.Kes.RI 1983
b. Klasifikasi kosmetika modern Seorang ahli penata kecantikan rambut harus mengetahui dan memahami tentang bahan kimia yang terkandung disetiap kosmetika rambut baik untuk perawatan maupun penataan rambut/riasan rambut. 1) Kosmetika untuk membersihkan/merawat kulit kepala dan rambut Bahan-bahannya adalah sebagai berikut: a) Shampo Shampo adalah kosmetika yang digunakan untuk mencuci kulit kepala dan rambut. Tujuannya adalah untuk menghilangkan kotoran-kotoran, getah-getah kelenjar palit dan keringat dari rambut dan kulit kepala. Komposisinya terdiri dari: Contoh: Sampo lanolin x Garam lauril sulfat 600 x Doetanolamida minyak kelapa 10 x Air 375 x Parfum 0,3-0,7 x Zat pengawet secukupnya Secara garis besar shampo dapat dibedakan dalam dua golongan yaitu, shampo basah dan shampo kering. x Shampo basah Shampo basah maksudnya adalah semua jenis shampo dimana penggunaannya memerlukan air, baik sebagai pencampurnya maupun 88
dalam pembilasannya. Dalam pemakaian shampo untuk pencucian rambut, terlebih dahulu harus diperhatikan jenis rambut, sehingga shampo yang dipilih dan dipakai betul-betul sesuai dan cocok. Adapun shampo basah yang lazim dipergunakan dapat berbentuk krim, liquid ataupun powder. Sedang kesesuaian jenis shampo dapat dipilih antara lain: x Lemon shampoo Lemon shampoo atau shampo jeruk menggunakan asam nitrat sebagai bahan dasarnya, dimana bahan ini dapat melarutkan kotoran yang mengendap bercampur sebum dan menempel pada kulit kepala. Shampo ini cocok digunakan untuk jenis rambut berminyak dan normal, akan tetapi jenis rambut normal ini jangan selalu dicuci dengan mempergunakan shampo jeruk, karena pemakaian yang terus menerus dapat merubah rambut normal menjadi kering. x
Egg shampoo Egg shampoo mengandung protein yang terbuat dari bahan lanolin. Bahan ini sangat bermanfaat bagi rambut kering. Penggunaan egg shampoo yang teratur dalam mencuci rambut kering akan menjadikan rambut kering menjadi normal kembali. Jadi egg shampoo atau shampo telur lebih cocok untuk jenis rambut yang kering dan tipis, rambut poros ataupun rambut. Egg shampo selain berfungsi sebagai pembersih juga berfungsi sebagai conditioner, sehingga rambut akan kelihatan lebih bercahaya, lebih tebal, serta lebih memudahkan dalam penataannya.
x
Cream shampoo Cream shampoo adalah shampo yang dibuat berbentuk krim. Shampo krim ini mengandung senyawa minyak yang tidak saja berfungsi sebagai pembersih rambut, melainkan sekaligus juga berfugsi sebagai condotioner. Dalam tata kecantikan rambut, conditioner adalah kosmetika rambut yang digunakan untuk dapat mengembalikan keadaan rambut mendekati rambut sehat secara sementara. Shampo krim baik sekali untuk merawat rambut normal kombinasi kering (rambut normal cenderung ke kering). Cara menggunakan shampo krim, sebaiknya larutkan dulu dalam air panas, setelah larut baru dipergunakan. Shampo krim, bila langsung dipergunakan, akan meninggalkan sisa yang menempel pada rambut dan akibatnya kurang baik.
x
Bear and champagne shampoo Bear and champagne shampoo (shampo bir dan shampo sampanye) bersifat sedikit asam, oleh sebab itu baik untuk rambut 89
kering dan halus. Bahan-bahan yang ada dalam shampo tersebut akan melapisi batang rambut dengan selaput tipis, sehingga rambut dengan imbrikasi yang sudah terbuka dibuat menutup, sehingga terasa lebih halus dan terlihat lebih tebal. x
Nonstripping shampoo Nonstripping shampoo atau shampo anti luntur ini biasanya dibuat oleh pabrik kosmetika yang juga memprodusir kosmetika pewarna rambut, sehingga rambut yang telah diwarnai tidak menjadi kusam ataupun luntur jika menggunakan shampo tersebut, sifatnya alkalin lemah dan juga berfungsi sebagai conditioner.
x
Oil shampoo Bahan dasar dari shampo ini adalah minyak cemara, minyak zaitun, minyak kelapa sawit, minyak badan (amandel) dan minyak tumbuh-tumbuhan lain. Tujuan penggunaannya adalah untuk membersihkan batang rambut dari kotoran lemak dan sebum, serta meninggalkan lapisan tipis minyak setelah rambut dicuci. Oleh karena itu, untuk mencuci rambut yang telah berminyak, shampo minyak ini langsung dikenakan tanpa rambut harus dibasahi dahulu. Sehingga minyak yang ada dalam shampo dapat mengikat lemak dan kotoran dirambut serta membuatnya menjadi emulsi untuk kemudian dengan mudah dapat terbawa/terbuang bersama air pembilas. Shampo ini sangat baik digunakan untuk rambut yang bersifat kering.
x
Medicated shampoo Shampo ini mengandung zat pembunuh kuman atau bakterida yang berguna untuk mengatasi keadaan kulit kepala dari gangguan seperti luka-luka kecil, penumpukan atau penebalan keratin kulit serta keadaan kulit kepala yang sangat kering. Shampo obat pada umumnya digunakan bukan untuk mengatasi gangguan kulit kepala yang sudah terjadi, melainkan justru untuk mencegah kemungkinan terjadinya gangguan tersebut.
x
Treatment shampoo Treatment shampoo atau shampo perawatan atau pengobatan dibuat khusus untuk mengatasi terjadinya gangguan rambut dan kulit kepala, seperti ketombe dan sebagainya. Pada umumnya mengandung zat desinfektan, juga selenium sulfida atau seng pirition (zinc–pyrithione). Dalam menggunakan shampo ini harus sangat hati-hati sehingga tidak masuk ke dalam mata, sebab pada umumnya shampo mengandung zat racun yang dapat menimbulkan kerusakan mata dan alergi. 90
x Shampo kering Semua jenis shampo yang pemakaiannya tidak menggunakan air adalah tergolong kering. Shampo kering biasanya banyak digunakan dirumah sakit untuk merawat orang sakit. Pemakaian shampo kering hanya diusapkan diseluruh rambut, kemudian rambut disikat sehingga kotoran larut bersama shampo. Shampo kering terdiri dari 2 macam yakni; x Liquid spirit Penggunaan shampo ini dilakukan dengan cara memercikkan cairan shampo secara merata dirambut. Setelah dibiarkan beberapa waktu, rambut yang dibersihkan dengan handuk kering. Liquid shampoo kurang bagus bila tidak ditambah dengan air dalam penggunaanya, sebab terlalu pekat, pengaruh diterjen shampo yang pekat ini terhadap rambut dan kulit kepala, dapat menimbulakan ketombe/sindap. x
Dry powder Dry powder adalah golongan shampo kering yang berbentuk bubuk. Shampo kering berbentuk bubuk dibuat untuk digunakan dengan cara menaburkan secara merata ke seluruh rambut pelanggan/sisakit, kemudian ratakan dengan tangan, kemudian rambut disikat sedikit-sedikit untuk membuang shampo tersebut bersama kotoran rambut dari kulit kepala. Jadi penggunaan shampo ini tanpa menggunakan air. Shampo ini dibuat khusus untuk membersihkan rambut orang yang menderita penyakit dan tidak boleh terkena air, dengan demikian penggunaan shampo kering lebih terbatas.
b) Hair tonic Hair tonic adalah kosmetika yang digunakan untuk merangsang pertumbuhan rambut, baik pada rambut rontok atau rambut normal. Komposisi: x Resorsin 5 x Tingtu kapsikum 1 x Etanol 89 x Minyak jarak 5 x Parfum, zat pewarna secukupnya 2) Kosmetika pembilas Kosmetika pembilas pada dasarnya bersifat asam, sesuai dengan tujuan penggunaannya, maka terdapat berbagai kosmetika pembilas antara lain adalah: a) Pembilas cuka
91
Pembilas cuka dibuat untuk menanggulangi kusutnya rambut akibat penyasakan. Penyasakan menyebabkan imbrikasi selaput rambut terbuka sehingga rambut saling bertautan. Keadaan ini sering menjadikan rambut sedemikian kusutnya sehingga penyisiran pun tidak lagi dapat dilakukan. Dengan demikian pembilas cuka yang sifatnya asam atau acid, imbrikasi rambut akan menutup, rambut akan menyusut padat dan penyisiran akan mudah dilakukan. Pembilas cuka secara sederhana dapat dibuat dengan mencampur 4 sendok makan cuka ke dalam 1 liter air hangat. Pembilas ini digunakan sebagai pembilas terakhir setelah penyampoan, kemudian rambut masih perlu dibilas lagi dengan air biasa guna menghilangkan baunya. b) Pembilas jeruk Pembilas ini baik digunakan untuk rambut berminyak, juga digunakan untuk menanggulangi kekusutan rambut akibat penyasakan dan sebagai pembilas setelah proses pemudaan warna rambut. Meskipun derajat keasamannya tidak sebesar pembilas cuka, namun cukup dapat menetralisir akibat sampingan penggunaan larutan yang bersifat hudi. Pembilas jeruk dibuat dengan mengambil air perasan 1 atau 2 buah jeruk dan mencampurkannya dengan 1000 ml. Setelah digunakan beberapa kali, rambut perlu dibilas lagi dengan air guna menghilangkan sisa-sisa air jeruk. c) Pembilas asam sitrat Pembilas ini mempunyai fungsi yang sama dengan kedua pembilas di atas, sehingga sering dipergunakan sebagai penggantinya. Pembilas ini dibuat dengan melarutkan 1 sendok makan kristal asam sitrat ke dalam 500 ml air panas. Larutan tersebut kemudian ditambah dengan air biasa sehingga mencapai volume 1000 ml. setelah digunakan, rambut masih perlu dibilas lagi dengan air biasa. Pembilas cuka, jeruk dan asam sitrat secara umum disebut pembilas aksid atau pembilas asam. Tujuan utama pemakainanya adalah untuk menetralisir sisa larutan alkolin, menutup imbrikasi rambut dan membuat batang rambut menyusut padat sehingga rambut kelihatan lebih cemerlang. d) Pembilas krim Pembilas ini berbentuk krim dan bersifat asam, mengandung zat lanolin, kolesterol, minyak pelikan (mineral oil), zat pengawet dan zat pewangi. Pembilas krim digunakan untuk melembutkan rambut, melapisi rambut dengan lapisan minyak sehingga rambut menjadi halus, lembut dan mudah ditata. e) Pembilas warna Pemberian pembilas ini bertujuan untuk memberi kecemerlangan warna rambut, dengan berbagai warna yang menyolok dan yang bersifat 92
sementara. Warna-warna tersebut akan melapisi batang rambut sampai pada penyampoan rambut berikutnya. Setelah rambut disiram dengan air sampai bersih dari kotoran dan bekasbekas bau keringat hilang, lakukanlah pembilasan pada rambut tersebut. Perlahan-lahan siramlah air ke atas rambut, sewaktu menyiram rambut, air yang jatuh jangan sampai melewati garis batas rambut, apabila melewati maka dapat menyiram wajah model yang sedang dikerjakan. Hal ini akan memberikan kesan kurang baik, seolah-olah dalam mengerjakan kurang hati-hati ceroboh dan sembrono. Cara membilas rambut atau membuang sisa-sisa shampo harus benarbenar bersih, jangan ada sisa shampo yang tertinggal, sebab kalau kurang bersih sisa shampo akan menimbulkan mutiara. Mutiara adalah butiran-butiran berwarna putih/abu-abu yang menempel pada batang rambut, seperti telor kutu menempel pada batang rambut. Batang rambut yang ditumbuhi mutiara ini, semakin lama semakin kurus/ keadaan rambut menjadi semakin menurun kualitasnya, sebab batang rambut tersebut mendapat gangguan oleh mutiara, bagian yang tertutup mutiara tidak dapat menyerap kelembaban udara, sehingga rambut bagian tersebut menjadi kering, akhirnya patah-patah, ujung rambut yang patah akan terbelah dan berwarna merah. Mutiara tidak menular pada orang lain. 3) Kosmetika pengkondisi (conditioner) Kondisioner rambut adalah kosmetika yang digunakan untuk memperbaiki penampilan rambut dengan mengkilapkan, melembutkan dan melemaskan rambut. Dengan komposisi sebagai berikut: x Steril dimetil benzilamonium klorida 250 x Asam laktat 1 x Etilengikol monostearat 50 x Air 699 x Parfum 0,3-0,5 x Metol paraben 0,15 Berdasarkan komposisi dasar ini maka konditioner tersebut terdiri dari beberapa jenis yakni: a) Rinse cuka/acid rinse/vinger rinse Untuk rambut yang berminyak sekali, menetralisirkan sifat busa dari sampo sabun dan melembutkan sisa-sisa sabun yang tidak larut, yang masih tertinggal pada rambut. b) Rinse jeruk nipis/lemon rinse Bersifat sedikit memucatkan, efektif bagi rambut yang di bleach/pirang. Menguraikan rambut kusut. Cocok untuk menetralkan rambut berminyak. c) Rinse asam sitrun 93
Sering dipakai sebagai ganti lemon rinse. Efek kerja rinse jeruk nipis dan asam sitrun adalah: mengecilkan pori-pori kulit kepala hingga mengurangi produksi minyak yang berlebihan dan lapisan kutikula rambut akan lebih kencang, hingga rambut setelah kering akan mudah diatur. d) Non strip rinse Untuk mencegah hilangnya warna setelah pengecatan. Biasanya dibuat oleh pabrik yang sehubungan dengan produk-produk cat rambutnya. e) Recondition rinse Dipakai sesudah pengecatan sesuai aturan pabrik. f) Medicated rinse Dibuat dengan khasiat pengobatan untuk mencegah ketombe yang ringan. g) Cream rinse Dipakai sebagai bilasan terakhir untuk melembutkan dan memudahkan penataan dan penyisiran rambut. h) Bluing rinse Berisi zat warna dasar biru, untuk memberi warna putih/abu-abu perak pada rambut yang kekuning-kuningan. i) Color rinse Untuk memucatkan/menambah warna rambut, berisi zat warna yang tinggal pada rambut sampai shampo berikutnya. Rambut tidak mempunyai kemampuan untuk memperbaiki kerusakan dirinya sendiri. Rambut yang telah terbentuk merupakan benda mati dan jika terjadi kerusakan, hanya dapat diperbaiki oleh pertumbuhan rambut baru yang tentu saja memerlukan waktu yang lama. Kerusakan rambut sering terjadi karena penyasakan, pengeritingan, pewarnaan dan penghilangan warna yang dilakukan secara tidak tepat. Demikian juga karena efek pengeringan oleh sinar matahari dan proses ketuaan itu sendiri. Semua ini menyebabkan rambut kelihatan kering dan kusam, kasar dan sulit dapat ditata dengan baik. Untuk menanggulangi hal tersebut, dibuat kosmetik pengkondisi yang berfungsi membuat rambut mendekati keadaan rambut sehat dan normal untuk sementara waktu. a) Sifat pengkondisi Pengkondisi sifatnya adalah asam, oleh karena itu sifat penggunaan pengkondisi menjadikan imbrikasi rambut menutup, batang rambut menyusut padat dan sisa-sisa larutan yang bersifat lindi dibatang rambut dapat menetralisasikan. Kecuali hal di atas, pengkondisi juga akan melapisi batang rambut dengan selaput minyak tipis yang berfungsi menggantikan minyak alami rambut yang hilang. 94
Beberapa merek pengkondisi dibuat dari berbagai bahan khusus seperti protein dari plasenta biri-biri, dari akar tumbuh-tumbuhan ginseng, kolesterol, gelatin, putih telur dan sebagainya. Pengkondisi khusus seperti ini dinyatakan seakan-akan dapat memperbaiki tekstur rambut melalui perbaikan metabolisme sel-sel pembentuk rambut. Dengan menggunakan pengkondisi tersebut, bukan saja batang rambut akan menjadi sehat dan dengan kualitas keratin yang lebih baik. Ada pula beberapa pengkondisi yang dibuat dari bahan asli seperti madu lebah dan bahan sintetik seperti propilin glikol (propylene glycol), gliserin serbitol dan sebagainya. Bahan-bahan tersebut memang mempunyai sifat menyimpan air dan mempertahankan kelembaban yang disebut sebagai suatu humectant atau pelembab. Sehingga penggunaan pengkondisi dengan bahan-bahan dasar tersebut akan memungkinkan kulit kepala dan rambut dapat bertahan kelembabannya. Kelembaban ini menjadikan rambut bersifat lebih elastis dan lebih lunak. b) Jenis pengkondisi Pengkondisi dapat dibedakan menurut sifat bekerjanya dan cara pemakaiannya: x Pengkondisi luar Pengkondisi ini bekerjanya terbatas dipermukaan batang rambut saja, yakni dengan menutup imbrikasi rambut dan membuat batang rambut menyusut padat, meratakan permukaan rambut dan melapisi batang rambut dengan lapisan lemak tipis untuk menggantikan lapisan minyak alami rambut. Pengkondisi ini banyak dibuat dari lanolin, kolesterol, lesitin, protein, asam sitrat dan sebagainya. x Pengkondisi dalam Pengkondisi ini masuk ke dalam lapisan rambut melalui imbrikasi dan rongga-rongga dalam kulit kepala dan rambut yang disebut asakapilaritas. Jenis pengkondisi dalam banyak dibuat dari berbagai senyawa belerang, senyawa-senyawa amonium kuanterner dan sebagainya. Fungsi utama pengkondisi ini adalah memperbaiki ikatan silang keratin rambut yang dipatahkan pada proses reduksi oleh larutan pengeriting dan belum sepenuhnya dapat tersambung kembali pada proses normalisasi– oksidasi oleh larutan hidrogen peroksida. Karena sifatnya yang masuk hingga dilapisan kulit dan sumsum rambut, maka pengkondisi ini juga disebut penetrating conditioner. x Pengkondisi awal Dengan mengabaikan bahan asalnya, pengkondisi yang dipergunakan untuk memperbaiki keadaan rambut menjelang suatu proses penataan rambut dalam arti luas seperti pengeritingan ataupun pewarnaan, disebut pengkondisi awal. 95
Seringkali rambut yang akan ditata selanjutnya, telah berada dalam kondisi sedemikian porus sehingga penggunaan zat-zat kimia tertentu akan mengakibatkan kegagalan proses penataannya. Untuk menanggulangi keadaan ini, perlu diberikan pengkondisi tertentu yang disebut pengkondisi awal. x Pengkondisi ulang Proses penyampoan, pengeritingan, pewarnaan dan sebagainya, memungkinkan rambut menjadi kering, porus dan kasar. Keadaan tersebut akan menyulitkan penataan, oleh karena itu diperlukan pengkondisi yang diberikan kepada rambut guna mengembalikan keadaan rambut mendekati rambut normal dan sehat, set proses penataan rambut disebut pengkondisi ulang. Zat-zat yang digunakan dalam pengkondisi pada umumnya juga sudah dicampur dalam kosmetika rambut yang baik. Sehingga efek samping penggunaannya sedikit banyak dapat dibatasi. Pada dasarnya kosmetika pengkondisi (conditioner), dikenal sebagai bahan pelemas rambut. Adapun manfaat yang dapat diperoleh dari bahan pelemas tersebut, antara lain: x Sisik-sisik rambut yang pada mulanya terbuka akibat dari bahan alkali yang ada pada kosmetika lain, akan menutup kembali. x Dapat membantu mempercepat larutnya sisa-sisa shampo yang masih tertinggal pada waktu mencuci rambut. x Setelah pemakaian kosmetika pengkondisi, maka rambut akan lebih mudah disisir. x Rambut akan terlihat lebih mengkilat dan tidak kering ataupun kusam. x Ada beberapa macam conditioner yang bersifat pembilas (hair rinse) untuk mewarnai rambut secara sementara. 4) Kosmetik yang bersifat mengobati kulit kepala dan rambut serta memberi warna pada rambut Untuk mengobati dan memberi warna pada rambut yang sudah mengalami pengecatan atau kelainan, berikut adalah beberapa kosmetika yang dapat dipilih: a) Lemon shampoo, ialah shampo yang mengandung jeruk/lemon, yang juga berguna untuk mengurangi lemak-lemak yang menumpuk dikulit kepala serta dapat memudahkan kita dalam penataan rambut. b) Dandruff shampoo ialah shampo untuk rambut yang berketombe. Pakailah shampo tersebut secara kontinu/teratur. Dengan demikian rambut-rambut yang halus akan tumbuh dengan subur bila ketombeketombe yang menghalanginya telah dibersihkan dengan shampo ini. c) Tonic anti ketombe, sangat berguna untuk menghilangkan ketombe, uban dan dapat memacu pertumbuhan rambut yang terganggu akibat kelainan-kelainan tersebut. Bahan ini mengandung bahan-bahan 96
d)
e)
f)
g)
h) i) j)
k)
alkohol dari tanaman cabe, tintuur cap sici dan extrak, allanton serta omdine mds. Tilaar (1981:45) selalu menganjurkan untuk orang yang menderita penyakit ketombean memakainya dikulit kepala. Hasilnya akan sangat memuaskan. Wave solution (obat keriting dingin), antara lain: lonolin permette, duart, produk dari Oreal, helen permette, mayon, valore (buatan Indola), good, vitawella (dari Leolla) dan kadus. Bila kurang bersih atau kurang teliti pemakaiannya rambut sering jadi merah/kusam. Obat-obat keriting panas, yang dapat dipakai ialah, nupat atau temprol. Efek sampingnya rambut sering menjadi merah dan pecahpecah. Oleh karena itu lakukan atau pakailah bahan-bahan pembersih rambut yang alami guna menetralisasikan bahan-bahan kimia yang terdapat dalam obat keriting tersebut. Misalnya buah alpukat, remasan daun kapas atau santan kelapa. Obat-obat untuk cat rambut yang diaduk dengan air dingin, dapat dipakai kosmetik seperti kemis, bigen, tancho, hiotop dan piecock dalam bentuk bubuk. Bahan ini perlu diperhatikan, bahwa waktu mengaduk harus rata dan saat mengoleskan/mengecatkan ke rambut, haruslah benar-benar rata. Maksudnya jangan ada yang tebal dan asal poles saja. Untuk itu lakukanlah pembagian rambut agar merata. Perlu diingat bahwa tempat mengaduk cat tersebut janganlah di tempat yang terbuat dari bahan logam, karena logam akan memberikan reaksi lain dan mengakibatkan rambut serta kulit kepala jadi merah berbintik-bintik. Oleh karenanya pergunakanlah tempat pengaduk tersebut yang terbuat dari melamin/porselin, sebab tidak akan memberikan reaksi lain terhadap bahan-bahan yang diaduk. Cat rambut yang berbentuk krim. Kosmetika ini dapat dipilih antara lain: poly colour, koles tone atau wella. Bila telah dipilih salah satu dari kosmetika tersebut, perlu diingat bahwa saat menggunakannya harus dicampur dengan H2O2 berupa powder yang telah ada di dalam tiaptiap kemasannya. Cat rambut ini sebaiknya cocok untuk jenis rambut kering. Cat yang merupakan cairan. Bahan kosmetika ini hanya tinggal memakai saja karena sudah dipersiapkan sedemikian rupa dari pabriknya. Kosmetika tersebut antara lain quicktink dan oreal. Kosmetika untuk meluruskan rambut yang dikeritingkan/keriting asli. Dapat dipakai bahan berupa wella stracte atau perma. Policolour shampoo, ialah kosmetika yang mengandung warna untuk rambut. Jadi dapat dipakai untuk menambah warna rambut. Misalnya rambut yang kemerah-merahan bila dipilih yang berwarna hitam tentu rambut akan kelihatan hitam, shampo ini berupa krim. Rinse colour, ialah bahan kosmetika berupa shampo yang mengandung warna bermacam-macam. Fungsi dari kosmetika ini adalah untuk menetralisasikan shampo tersebut dan sifatnya 97
l)
sementara. Maksudnya hanya dapat bertahan sampai pada pencucian rambut berikutnya. Cream, sangat berguna untuk memberi makanan pada rambut. Kosmetika ini biasanya dipakai setelah rambut dicat sehabis dikeriting, agar rambut tidak keriting atau rambut kembali normal.
5) Kosmetika cukur (shaving) Kosmetika cukur adalah sediaan kosmetika yang digunakan sebelum, selama dan sesudah cukur rambut, baik rambut kepala, rambut kumis, jambang ataupun rambut janggut. Klasifikasi dari sediaan cukur dibedakan atas: a) Sediaan pra cukur Sediaan pra cukur adalah sediaan kosmetika yang digunakan sebelum cukur rambut, baik rambut kepala, rambut jambang, kumis dan janggut. Tujuan penggunaan kosmetika ini untuk mempersiapkan rambut dan kulitnya menjadi lebih sempurna dan efektif dibandingkan dengan jika hanya menggunakan sediaan cukur saja. Komposisi: x Duponal WAT 20,0 x Aerosol OT-100% 0,1 x Karbinol 3,0 x Etanol, terutama denaturasi 8,0 x Air 68,9 b) Sediaan cukur Sediaan cukur basah adalah sediaan kosmetika yang digunakan untuk pencukuran basah, baik rambut kepala, jambang, kumis dan janggut. Biasanya terdapat dalam bentuk: emulsi atau krim, stik, aerosol, sabun, cair. Komposisi: Krim cukur aerosol x Larutan sabun x Trietanolamina stearat 8,0 x Trietanolamina palmitat 2,0 x Air 90,0 x Produk akhir Larutan sabun (seperti di atas) 93,4 x Propelan-12 2,6 x Propelan-14 4,0 c) Sediaan pasca cukur Sediaan pasca cukur adalah kosmetika yang digunakan untuk memberikan rasa nyaman dan mempunyai antiseptika, membebaskan kulit dari infeksi bakteri yang disebabkan kulit tergores selama pencukuran. Biasanya terdapat dalam bentuk: bubuk, gel, krim, lotion. 98
Komposisi: Bubuk pasca cukur x Talek x Magnesium stearat x Heksa klorofen x Zat warna, parfum
89,9 10,0 0,1 secukupnya
6) Kosmetik penataan rambut Majunya ilmu pengetahuan dan teknologi maka kosmetika untuk menata rambut atau sering juga disebut dekorasi rambut itu sudah banyak sekali. Karena begitu banyaknya tentu sangat diharapkan kita tidak salah dalam memilih. Dengan tujuan rambut yang didekorasi tidak rusak atau timbul efek-efek lain. Untuk itu kosmetika tersebut dapat dikelompokkan menjadi 2 kelompok yakni: a) Kosmetika dengan kerja dekorasi yang terbatas (meliputi permukaan) Kosmetika yang termasuk dalam kelompok ini adalah: x Hair briliantine Briliantine adalah kosmetika berupa larutan encer atau kental, lembek dan padat, mengandung lemak atau minyak, sehingga menjadikan rambut berkilau dan licin. Komposisi: x Isoprofil 850 x Paraffin cair 150 x Paraffin dan zat warna secukupnya x Hair spray Hair spray adalah kosmetika yang digunakan pada rambut untuk mempertahankan bentuk tataan rambut agar tetap pada letaknya tanpa mengurangi keindahan penataan akhir. Komposisi: x Polivinil pirolidon 50 x Profilengikol monolaurat 5 x Dietil flatat 2 x Etanol 943 x Parfum secukupnya x Hair cream (krim rambut) Hair cream adalah kosmetika yang digunakan untuk melemaskan rambut dan melicinkan rambut sehingga rambut mudah diatur, lembut, berkilau dan dapat memberikan penampilan rapi dan memberikan kesan sehat. Komposisi: x Parffin cair 250 x Malam 50 x Asam stearat 60 99
x x x x x
Trietano lamina Air Metil paraben Profil paraben Parfum
10 0,3 0,15 0,02 secukupnya
b) Kosmetika dengan kerja dekorasi yang lebih mendalam Kosmetika yang termasuk dalam kelompok ini ialah: x Hair setting lotion (lotion set rambut) Hair setting lotion adalah sediaan kosmetika yang digunakan agar penataan rambut tetap pada letak yang dikehendaki untuk beberapa waktu tanpa mengalami perubahan bentuk tata rambut. Komposisi: x Polivinil pirolidon (PVP) 20 x Dietilengikol 2 x Etanol 220 x Air 758 x Metil 0,2 Wadah : botol atau tube Penyimpanan : dalam wadah tertutup baik. Bahan-bahan yang terdapat dalam lotion pada umumnya adalah: Suatu anti septica untuk mematikan kuman-kuman penyakit. Bahan-bahan yang merangsang peredaran darah, kulit kepala hingga penyaluran zat makanan ke permukaan kulit berjalan dengan lancar dan teratur. Bahan-bahan untuk membersihkan kulit kepala dan rambut. Lotion yang dibuat dengan alkohol banyak mempunyai daya mengeringkan kulit kepala dan rambut yang kasar. Karena itu susunan lotion harus disesuaikan dengan keadaan rambut. Bila rambut kering lotion yang dipakai jangan yang banyak mengandung alkohol, melainkan yang mengandung lemak dan minyak x Hair waving (sediaan pengikal dan pengeriting rambut) Hair waving pened wave adalah sediaan kosmetika yang digunakan dalam tata rias rambut untuk mengikalkan atau mengeriting rambut tanpa pemanasan. Ada 2 hal penting dalam proses keiritng dingin dengan tindakan secara kimia: Processing: pemakaian obat keriting untuk melunakkan rambut, dan memutuskan ikatan sulfida dalam cortex rambut dengan jalan reduksi (secara permanen merubah susunan batang rambut).
100
Netralisasi: menghentikan processing/menetralkan kerja obat keriting dan membentuk kembali ikatan disulfida dalam cortex rambut sehingga memberikan bentuk rambut baru yang tetap.
Komposisi: (Obat keriting dingin/cold wave) x Asam tinglikolat x Monoetanolamina x Amonia 35% x Air Penyimpanan: dalam wadah tertutup rapat, ditempat sejuk. Komposisi: (Netralisir/Hair waving netralisir) x Natrium browat x Air x Setil alkohol x Parfum x Metil Paraben
7,0 8,0 2,0 83,0
100 400 100 0,3-0,5 0,15
Penyimpanan: dalam wadah tertutup rapat, ditempat sejuk. x Hair bleaching (pemucat rambut) Hair bleaching adalah sediaan kosmetika yang digunakan dalam tata rias rambut untuk memucatkan/mencerahkan atau memutihkan warna rambut. Pemucatan, pencerahan dan pemutihan warna rambut sesungguhnya merupakan bagian dari proses pewarnaan rambut. Komposisi: (untuk bubuk pemucat rambut/hair bleaching powder). A B x Amonium persulfat 3,0 -x Kalium persulfat -8,0 x Kalium hidrogen tartrat 3,0 -x Kalium hidrogen oksalat -8,0 x Natrium karbonat 3,0 13,0 x Surfaktan 1,0 1,0 x Zat pengental 5,0 -x Magnesium hidroksida atau Alumunium hidroksida hingga 100 100 x Hair dyes (pewarna rambut) Hair dyes adalah kosmetika yang digunakan dalam tata rias rambut untuk mewarnai rambut, baik mengembalikan warna rambut asalnya atau warna lain. Berdasarkan daya lekat zat warna, pewarnaan rambut dibagi dalam 3 golongan: Pewarnaan rambut temporer. 101
Pewarnaan rambut semi permanen. Pewarnaan rambut permanen.
Komposisi: (zat warna alam/coklat mahogani) x Hena, serbuk x Besi, serbuk x Kobalt nitrat x Pirigalol x Boraks x Amonium klorida
400 200 40 20 20 20
x Hair straighteneng (pelurus rambut) Hair straighteneng adalah sediaan kosmetika yang digunakan dalam tata rias rambut untuk meluruskan rambut ikal dan rambut keriting. Sediaan pelurus rambut terdiri dari 2 jenis: Sediaan pelurus rambut. Sediaan penetral. Ada 2 jenis teknik pelurusan rambut: Secara fisika (permanen) Secara kimia (sementara) Komposisi: (untuk sediaan pelurus rambut permanen) Sediaan pelurus rambut tiogliolat x Glizenil monostearat x Asam stearat x Seresin x Parafin x Natrium lauzil sulfat x Air x Asam tioglikolat Untuk rambut normal Untuk rambut cat x Amonia 28% x Parfum x Pengaturan PH hingga
15,0 3,0 1,5 1,0 1,0 51,9 5-10 2-5 20,0 secukupnya 9,2-9,5
F. Pengetahuan Kimia Kosmetika Berdasarkan uraian di atas maka sangat perlu setiap penata ahli kecantikan mengetahui dan memahami tentang ilmu dari kimia itu sendiri dan bahan-bahan yang digunakan untuk kosmetika. Berikut akan dijelaskan mengenai: 1. Ilmu Kimia Kimia adalah pengetahuan yang mempelajari susunan dan sifat-sifat kimiawi bahan, yang dapat berupa unsur atau berupa persenyawaan. 102
Unsur (element) dan senyawa (compound) Setiap zat atau bahan terdiri atas molekul-molekul, yaitu bagianbagian terkecil yang masih memiliki struktur dan sifat-sifat kimiawi yang khas bagi bahan tersebut. Setiap molekul terdiri atas bagian-bagian yang lebih kecil lagi, yakni atom. Suatu unsur atau elemen dibentuk oleh molekul-molekul, yang mempunyai atom-atom yang sama, misalnya unsur hidrogen (H) mempunyai molekul yang mengandung 2 atom H. Beberapa unsur penting dalam tubuh manusia adalah: a. Oksigen (O) e. Klor (Cl) b. Karbon (C) f. Natrium (Na) c. Hidrogen (H) g. Kalium (K) d. Nitrogen (N) h. Belerang (S) Berdasarkan unsur-unsur di atas sesuai dengan sifat-sifat kimiawinya dapat pula dibagi menjadi 2 golongan besar: a. Logam (metal), yang terdiri dari: x Natrium (Na) x Kalium (K) x Kalsium (Ca) x Magnesium (Mg) x Seng (Zn) x Tembaga (Cu) b. Bukan logam (metaloid), yang termasuk ke dalam golongan ini adalah: x Karbon (C) x Belerang (S) x Oksigen (O) x Klor (Cl) x Hidrogen (H) x Nitrogen (N) Meskipun seluruhnya ada lebih dari 90 elemen, namun hanya beberapa saja yang perlu dikenal. Setiap elemen mempunyai lambangnya sendiri yakni: (O, N, Na, Cl dan seterusnya). Suatu senyawa juga terdiri atas molekul-molekul yang sama. Jika molekulnya diuraikan, maka ternyata bahwa atom-atom yang membentuknya berbeda. Misalnya 1 molekul natrium klorida (Na Cl) atau garam dapur terdiri atas 1 atom natrium (Na) dan 1 atom klor (Cl). Oksidasi Unsur logam dan unsur bukan logam dapat mengadakan reaksi dengan oksigen dari udara dan membentuk suatu oksida. Reaksi demikian disebut oksidasi. Pada oksidasi logam terbentuk suatu oksida
103
logam atau oksida basa sedangkan pada oksidasi bukan logam terbentuk suatu oksida asam. Untuk itu perhatikanlah gambar berikut:
Gambar. 4.29. Asam Dan Basa Sumber : Laksman, T, Hendra dkk (1988)
Oksida asam adalah hasil persenyawaan antara, bukan logam dengan oksigen. Bukan logam + oksida bukan logam atau oksida asam. Contoh: Karbon (C) + Oksigen ĺ Karbon dioksida (CO2) Sulfur (S) + Oksigen ĺ Sulfur diokasida (SO2) Bila oksida asam (biasanya gas) direaksikan dengan air, akan terbentuk asam. Contoh: CO2 (Karbon dioksida)+ air ĺ asam karbonat (H2CO3) SO2 (Sulfur dioksida) + air ĺ asam sulfit (H2SO3) Oksida basa adalah hasil persenyawaan antara logam dengan oksigen. Contoh: Na2O(Natrium oksida) + air ĺ Natrium hidroksida (NaOH) CaO (kalsium oksida) + air ĺ Kalsium hidroksida (Ca(OH)2) 2. Senyawa Kimia yang Digunakan dalam Kosmetika Senyawa-senyawa kimia yang biasa digunakan dalam pembuatan kosmetika dapat dikelompokkan sebagai berikut: a. Asam dan basa Biasanya, untuk mengetahui sifat asam atau basa suatu larutan dipakai kertas indikator (indicator paper). Kertas indikator ialah kertas celup yang akan berubah warna apabila dicelupkan dalam asam atau basa. Di samping itu ada lagi yang disebut dengan kertas litmus (lakmoes) adalah kertas yang direndam dalam zat warna biru, yang diperoleh dari suatu jenis lumut (lichen). Kertas ini akan berwarna biru bila dicelupkan dalam basa dan berwarna merah bila dicelupkan dalam asam, maka kertas litmus ini dapat dipakai untuk mengukur “keasaman” atau “kebasaan”. Kertas ini akan berubah warna yang berkisar antara 104
merah dan biru, tergantung pada derajat keasaman atau kebasaan suatu larutan. Seperti contoh berikut ini: sangat merah kuning biru PH = 1 PH = 7 PH = 14 Sangat asam netral sangat basa Berikut adalah beberapa contoh basa (alkali) dan asam (acid): Basa Asam Natrium hidroksida, NaOH Asam Sulfit, H2SO3 Kalium hidroksida, KOH Asam sulfat, H2SO4 Amonium hidroksida, NH4OH Asam Klorida, HCL Asam Nitrit, HNO2 b. Garam Pada persenyawaan asam dengan basa terjadilah garam, yaitu: Asam + basa ĺ garam + air Contoh: NaOH + HCl ĺ NaCl + H2O
Gambar. 4.30. Membuat Garam Sumber : Laksman, T, Hendra dkk (1988)
Asam basa dan garam banyak dipakai sebagai bahan dasar kosmetika guna penataan rambut. 1) 2) 3) 4) 5) 6)
Sifat-sifat asam: Akan mengubah kertas litmus biru menjadi merah. pH berkisar dari 0 sampai 7. Dapat merusak jaringan. Dapat menghancurkan garam kalsium. Asam + basa menjadi garam + air. Beberapa asam terbentuk bila oksida asam dicampur dalam air.
Sifat-sifat alkali (basa): 1) Alkali dapat merubah litmus menjadi biru. 2) Alkali p.H. nya antara 7 sampai 14. 105
3) Hidroksida-hidroksida merusak jaringan tubuh. Alkali dapat melarutkan lemak. c. Asam asetat Ciri-ciri: tidak berwarna, baunya khas, bereaksi dengan alkali atau basa membentuk garam asetat. Asam asetat dihasilkan bila etil alkohol dioksidasikan, asam asetat antara lain terdapat pada asam cuka, bilasan asam cuka (vinegar rinse).
Gambar. 4.31. Contoh Pembuatan Vinegar Rinse Dari Alkohol Sumber : Laksman, T, Hendra dkk (1988)
Penggunaan asam cuka dalam penataan rambut: “vinegar rinse” menolong/membuat rambut mudah diatur. Sesudah menggunakan shampo dan kemudian dibilas dengan air bersih, vinegar rinse dapat melarutkan garam-garam kalsium yang tertinggal pada rambut. “Vinegar rinse” dapat membuat rambut mudah untuk disisir dan mengkilatkan rambut. d. Asam sitrat Sifat-sifat: hablur/kristal yang berwarna putih seperti butir-butir garam dapur dapat diperoleh dari buah jeruk yang segar semacam jeruk nipis, jeruk limau. Penggunaan asam sitrat dalam penataan rambut adalah sebagai “lemon rinse” dengan tujuan sama seperti penggunaan “vinegar rinse” rambut mudah diatur sesudah pembilasan dengan larutan-larutan tersebut. e. Asam salisilat Sifat-sifat: berupa hablur (kristal) berwarna putih, mempunyai khasiat anti jamur. Dalam konsentrasi rendah (2%) merangsang pembentukan epitel. Penggunaan dalam penataan rambut: sebagai bahan dasar beberapa kosmetika untuk perawatan kulit kepala. 106
Contoh: Asam salisilat terdapat dalam tonik/lotion rambut. f.
Asam tioglikolat (thioglycolic acid) Sifat-sifat: Cairan berwarna kuning, baunya tidak enak. Asam ini melarutkan zat tanduk. Digunakan dalam penataan rambut sebagai garam tioglikolat. Amonium tioglikolat adalah bahan dasar larutan pengeriting (cold wave solution). Bahan ini mengubah susunan/bentuk rambut dengan melepaskan ikatan-ikatan antara molekul-molekul tanduk. Kalsium tioglikolat dipakai untuk menghilangkan bulu (depilatori). Hidrogen perioksida (H2O2) Sifat-sifat: 1) Bukan asam, tetapi dapat mengubah warna litmus menjadi merah. 2) Larutan pekat hidrogen peroksida akan merusak kulit. 3) H2O2 memiliki daya desinfektan. Hidrogen peroksida akan terurai menjadi air dan zat asam di bawah pengaruh suhu panas, sinar matahari, jika dikocok atau jika ditambah amonia. Hidrogen peroksida harus disimpan dalam botol yang berwarna gelap, lingkungan dingin dan bersih, tidak boleh di tempat yang luas/lebar dan terbuka. Hidrogen peroksida ĺ Air + Oksigen H2O2 sangat berguna dalam penataan rambut: 1) Penambahan H2O2 dalam larutan pengeriting dan bahan cat memudahkan meresapnya bahan-bahan tersebut ke dalam korteks rambut. 2) Sebagai bahan untuk menghilangkan/ memudakan warna pigmen rambut (bleaching). Khusus dalam pengeritingan hidrogen peroksida digunakan untuk: 1) Meregangkan hubungan antara sirip-sirip kutikula rambut. 2) Menghentikan daya kerja larutan pengeriting dengan memulihkan ikatan antara molekul-molekul tanduk. Hidrogen peroksida tersedia sebagai larutan 40% (perhidrol) yang harus diencerkan sebelum digunakan. Lazimnya dalam buku-buku tentang penataan rambut, kepekaan larutan hidrogen peroksida diutarakan dalam kesatuan volume: 10 Volume = 3% larutan hidrogen peroksida. 20 Volume = 6% larutan hidrogen peroksida. 30 Volume = 9% larutan hidrogen peroksida. 107
Tablet-tablet peroksida dapat dipakai juga. Tablet-tablet tersebut dapat dicampur dengan air dan akan terjadi larutan peroksida; larutan ini harus segera digunakan. g. Amoniak (NH3) Sifat-sifat: Tidak berwarna, berbentuk gas, sangat cepat bereaksi dengan air. Bila dicampur dengan air, menjadi alkali, yang kuat yang disebut amonium hidroksida. Dapat bereaksi dengan asam dan terjadi garam amonium + air. Penggunaannya: Antara lain digunakan sebagai bahan penambah dalam larutan pengeriting (waving solution) dan bahan cat. Disimpan di salon dalam botol-botol coklat “AMMONIA FORT” (S 6.0.88) berisi 35% amonia dicampur dengan air. Angka 0.88 menunjukkan berat jenis cairan. Sebagian 0.88 amoniak dicampur dengan 50 bagian 20 volume hidrogen peroksida. Pengenceran berguna untuk pembilasan rambut karena amoniak menguraikan hidrogen peroksida dan menghasilkan oksigen. Oksigen inilah yang berguna sebagai oksidan. Amoniak dengan demikian melepaskan oksigen dari perioksida dan memudahkan masuknya oksigen ke dalam rambut. Dalam pengeritingan pun amoniak memudahkan meresapnya larutan pengeriting, di samping membentuk amonium tioglikolat dengan asam tioglikolat. Pengenceran amoniak untuk larutan pembilas, laurtan pewarna dan larutan pengeriting harus dilakukan dengan cermat. Bahan tempat untuk mencampurkan tidak boleh mengandung logam, maka sebaiknya digunakan tempat pengaduk dari plastik. h. Amonium tioglikolat Garam dari asam tioglikolat dan amonium: hidroksida. Larutan garam ini adalah cairan dingin dengan PH9 atau 9 ½. Kalau PH nya 9 sampai 11 dapat menghilangkan bulu. Hati-hati dalam menggunakannya karena dapat menghasilkan/mengakibatkan kemerah-merahan bila ada garam besi pada rambut. Dalam menggunakannya pakailah sarung tangan. i.
Tembaga sulfat (copper sulphat, CuSO4) Sewaktu-waktu ditemukan dirambut yang dicat dan memberikan warna coklat hitam pada rambut. Warna tersebut terjadi karena tembaga sulfat berubah menjadi tembaga oksida. j.
Kalium permanganat Garam yang berhablur kecil, warna ungu tua, mudah larut dalam air menjadi cairan ungu, digunakan: 1) Untuk mewarnai rambut. 2) Sebagai desinfektan. 108
k. Seng oksida (zinc oxide) Berwujud sebagai serbuk putih, digunakan bersama seng karbonat dalam “calamine lotion”, Calamine lotion sangat berguna untuk mengatasi perasaan terbakar pada kulit, sebagai akibat pengecatan rambut. l.
Minyak dan lemak Dapat berasal dari: 1) Tumbuh-tumbuhan (minyak nabati) seperti minyak jarak (casfor oil), minyak zaitun (olive oil), minyak kemiri, minyak kelapa. Ada pula minyak-minyak yang berasal dari bunga, daun, akar-akaran, kayu-kayuan, kulit buah-buahan, yang disebut minyak atsiri (minyak eteris) yang mudah menguap dan berbau khas. Contoh: minyak sereh, minyak jeruk (orange) dan lain-lain. 2) Hewan (minyak hewani) seperti: x Lemak biri-biri (adeps lanee). Lanolin diperoleh dari lemak biri-biri dengan mencampurkannya dengan air. x Lemak/lilin lebah. 3) Minyak/lemak pelikan (mineral) diperoleh sebagai hasil samping pengilangan minyak bumi, contoh: vaselin, parafin. m. Damar gandarukan (resins) Diperoleh dari tumbuh-tumbuhan dan dipergunakan dalam setting lotion untuk mempercepat pengeringan setting lotion dan menyebabkan rambut menjadi mengkilap. Kadang-kadang damar menimbulkan iritasi kulit. n. Emulsi Emulsi adalah campuran stabil dua cairan yang lazimnya tidak dapat dilarutkan satu ke dalam yang lain, untuk membuat emulsi diperlukan bahan ketiga (emulgator atau bahan pengemulsi) yang menghasilkan pembagian bahan-bahan tersebut satu dalam yang lain secara tetap (stabil). Bahan-bahan emulsi tidak dapat lagi dipisahkan satu dari yang lain. Contoh: Emulsi minyak/air ada 2 macam: 1) Emulsi minyak dalam air. 2) Emulsi air dalam minyak. Contoh bahan pengemulsi ini antara lain adalah; trietanolamina getah-getah. G. Efek Kosmetika Terhadap Kulit Kepala dan Rambut Secara prinsip ada 2 efek atau pengaruh yang ditimbulkan oleh kosmetika terhadap kulit kepala dan rambut. 2 efek tersebut adalah efek positif dan efek negatif. Khusus efek positif memang semua kita mengharapkan agar terjadi pada kulit kepala dan rambut, yaitu; untuk 109
dapat membersihkan, menyehatkan dan menyuburkan serta memperindah. Sedangkan efek negatif jelas semua orang tidak menginginkan, karena ia akan menimbulkan kelainan-kelainan pada kulit kepala dan rambut, misalnya kulit kepala jadi bengkak-bengkak, merahmerah, mengelupas atau gatal-gatal. Sementara pada rambut akan menimbulkan seperti; rambut rontok, merah dan pecah-pecah, rambut mutiara, berketombe, kering atau berminyak dan sebagainya. Untuk itu ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi efek kosmetika terhadap kulit kepala dan rambut, yaitu: 1. Faktor Manusia Perbedaan warna kulit dan tipe kulit dapat menyebabkan perbedaan reaksi kulit terhadap kosmetika yang dipakai. Sebab kosmetika yang dibuat untuk ras kulit Kaukasia, misalnya orang Amerika dan Eropa, jelas akan menimbulkan efek negatif yang merugikan apabila dipakai oleh ras kulit yang lain seperti orang-orang Asia atau Indonesia. Hal ini disebabkan karena struktur dan jenis pigmen melaninnya berbeda. Karena pandangan lintang rambut yang cantik dan menarik itu bagi orang Kaukasia yang berkulit putih adalah bahwa rambut yang coklat itu sehat, cantik dan menarik. Sedangkan pada orang-orang Asia atau Indonesia yang berkulit coklat atau sawo matang, maka rambut yang hitam dan berkikaukah yang cantik dan menarik. 2. Faktor Lingkungan Setiap lingkungan memberikan pengaruh tersendiri terhadap kondisi kulit kepala dan rambut, karena kosmetika untuk iklim yang panas/tropis, misalnya Indonesia, haruslah berbeda dengan kosmetika. Untuk iklim dingin/subtropis, misalnya negara Amerika dan Eropa yang mempunyai empat musim yaitu; panas, gugur, dingin dan semi. Pada kondisi seperti ini jelas sinar matahari sedikit dan lemah karena terletak jauh dari garis khatulistiwa. Hal ini akan mempengaruhi terhadap kesehatan kulit kepala dan rambut, bisa kulit kepala mengelupas-mengelupas atau rambut bertambah kering atau berminyak. Sementara negara Indonesia juga dipengaruhi oleh lingkungan pantai yang panas, sehingga menyebabkan kulit kepala dan rambut ikut mengering, sebaliknya udara pegunungan yang dingin atau tinggal lama diruangan berAC, hal ini jelas akan cepat mempengaruhi kelembaban pada kulit kepala dan rambut. Untuk itu haruslah menggunakan kosmetika perawatan kulit kepala yang tepat. 3. Faktor Kosmetika Apabila pemilihan dan pemakaian kosmetika yang dibuat dari bahanbahan yang berkualitas rendah atau bahan-bahan yang berbahaya bagi kulit secara keseluruhan (kulit tubuh, kulit kepala dan rambut) tentu akan menimbulkan kerusakan/efek sampingnya. Begitu pula dengan pengolahannya yang kurang baik, ataupun diformulasi tidak sesuai dengan kondisi manusianya dan lingkungan pemakai, jelas akan dapat 110
menimbulkan reaksi negatif atau kerusakan terhadap kondisi kulit tubuh, kulit kepala dan rambut. 4. Faktor Kebersihan Untuk mencapai kulit kepala dan rambut yang bersih dan sehat, dibutuhkan perawatan yang kontinu dan pemilihan air, udara dan pemakaian peralatan yang bersih. Karena semua itu bila tidak diperhatikan, jelas memberikan efek negatif atau merusak akan pertimbulkan dan kesegaran dari kulit kepala dan rambut. Hal ini disebabkan karena tidak sesuainya antara kondisi/sifat dari kosmetika dengan penggunaan air, udara dan peralatan yang digunakan. Diharapkan para siswa dapat mengetahui dan memahami tentang kosmetika dan efek-efek yang ditimbulkannya baik terhadap kulit kepala maupun terhadap rambut itu sendiri. Karena itu dengan selesainya materi ini maka siswa mampu membedakan mana kosmetika yang cocok dengan jenis kulit, lingkungan, iklim dan sebagainya. H. Uji Kompetensi Untuk mengukur kemampuan siswa dalam kompetensi kosmetika sebagai dasar pengetahuan kecantikan rambut, maka perlu diberikan tes dari kompetensi tersebut. x Kompetensi yang diharapkan dari materi ini adalah: 1. Menerapkan pengetahuan kimia kosmetika. 2. Menerapkan pengetahuan produk kosmetika. 3. Menentukan produk kosmetika yang tepat. x
Soal: Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan jelas dan benar. 1. Jelaskanlah jenis-jenis produk kosmetika untuk perawatan rambut.! 2. Hal-hal apa yang harus diperhatikan dalam memilih kosmetika perawatan rambut.? 3. Jelaskan hal apa yang perlu diperhatikan di dalam pemeliharan kosmetika perawatan dan penataan rambut.? 4. Uraikan efek samping dari kosmetika yang mengandung unsurunsur kimia terhadap kulit kepala dan rambut.!
x
Tugas kelompok Siswa melakukan latihan cara menyimpan/memelihara setiap jenis kosmetika rambut dengan benar (satu kelompok terdiri dari 2 orang). Tugas mandiri Kelompokkanlah jenis-jenis kosmetika rambut dengan melakukan observasi pasar dan buat laporannya.
x
111
BAB V
PER RAWATAN N KULIT KEPALA A DAN RAMBUT R A. Me encuci Ram mbut Se ebagaimana kita ketahu ui bahwa kecantikan berasal dari kesehatan dan kesehatan k akan a didapat dari kebersihan, oleh h karena itu u penting sekali untuk menja aga kulit kep pala dan ram mbut agar te etap bersih dan d sehat setiap hari. Keberrsihan kulit kepala k dan rambut r meru upakan lang gkah awal untuk keindahan rambut yan ng ditandai dengan rambut terliha at lemas, berkila au, subur dan mudah diatur atau a ditata. Berkaitan dengan kecantikan seseorrang maka rambut r bena ar-benar dap pat berfungssi sebagai mahko ota serta dap pat meningkkatkan kecan ntikan. x
Me enerapkan tertib kerja a berdasarkkan peraturran keseha atan dan keselamatan Se ebelum mellakukan pe encucian ra ambut, lang gkah awal haruslah dimula ai dengan mengatur tertib kerja a secara efektif dan efisien. Lakukanlah peke erjaan sesuai langkah-langkahnyya, jangan sampai terbalik-balik lang gkah demi langkah. Usahakan U se etiap bekerrja selalu mengikuti peratura an kesehata an dan kese elamatan kerja, semua bertujuan b untuk keselamatan, kenyaman nan dan ketenangan. Me encuci ramb but atau dalam ilmu kecantikan disebut sh hampoing merup pakan pekerrjaan utama a yang harus dilakuka an dalam perawatan rambu ut. Mencuci rambut atau keramas bertujuan untuk u mengh hilangkan debu, minyak/seb bum yang dikkeluarkan olleh kelenjar lemak serta a keringat bercam mpur denga an kotoran yang menempel pada a kulit kep pala. Kita ketahu ui bahwa negara n Indonesia adala ah negara tropis yang beriklim panass dimana banyak memancarkan m n udara yang y menyyebabkan banya aknya minyak yang keluar dari perm mukaan kulitt kepala dan n keringat bercam mpur deng gan kotoran n-kotoran lain. Hal ini i dapat memberi kemun ngkinan berrtumbuhnya gangguan kulit kepalla, antara lain rasa gatal, ketombe, fungus f dan lain-lain, serta s dapat juga meru usak kulit kepala a. Untuk ittu sebaiknyya rambut dicuci den ngan teratur sesuai kebutu uhan. Artiny ya bahwa biila seseoran ng memiliki banyak aktiifitas dan merassa rambutny ya kotor maka m dapatt dilakukan pencucian/keramas (sham mpoing) deng gan memiliki jenis shamp po yang luna ak (mild shampoo). Se ehubungan dengan d hal tersebut, maka setiap kita akan melakukan m dipahami je pencucian rambutt, haruslah benar-benar b enis dari ram mbut, jenis 112
shampo serta air yang digunakan juga harus yang bebas dari mineral, zat kapur dan kaporit, tidak berwarna/berwarna bening dan rasanya segar serta tidak berbau. Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam mencuci rambut adalah sebagai berikut: 1. Jenis Air Air adalah zat yang amat penting bagi kelangsungan kehidupan. Karena air terdiri dari zat hidrogen dan oksigen(H2O). Berdasarkan sifat air maka dapat dibedakan atas 2 jenis antara lain: a. Air yang bersifat lunak Air yang bersifat lunak tidak mengandung garam-garam kalsium atau magnesium yang larut di dalamnya, garam-garam kalsium atau magnesium yang dimaksud adalah kalsium karbonat Ca (HCO3), kalsium sulfat Ca SO4, magnesium bikarbonat Mg (HCO3)2 dan magnesium sulfat Mg SO4. Air yang bersifat lunak rasanya hambar dan kurang menguntungkan bagi kesehatan tubuh kita. Tetapi baik sekali digunakan sebagai air pembilas dan dalam penyampoan, karena akan dapat segera menimbulkan busa yang banyak dengan daya pembersih yang baik. Air lunak juga baik digunakan untuk pengisi botol yang ada pada alat penguap (steamer), karena tidak akan menimbulkan endapan atau semu yang dapat menyumbat saluran kap penguap. Air lunak dapat diperoleh dengan cara menampung air hujan atau dengan cara melunakkan air yang bersifat keras dengan menambahkan zat tertentu atau dengan jalan disuling yang disebut “Aquadest”. b. Air yang bersifat keras Air yang bersifat keras mengandung garam-garam kalsium atau magnesium yang larut di dalamnya. Rasanya lebih sedap dan garamgaram kalsium dan magnesium tersebut berguna dalam proses pembentukan tulang dan gigi. Tetapi air yang bersifat keras tidak baik digunakan sebagai pembilas maupun dalam penyampoan, terutama jika digunakan shampo sabun (soap shampoo atau hard shampoo). Dengan shampo sabun, air yang bersifat keras akan membentuk endapan dan tidak dapat segera membentuk busa banyak dengan cepat. Jika digunakan sebagai pengisi kap penguap (steamer) karena pemanasan akan timbul endapan yang dapat menyumbat saluran air pada kap penguap dan menimbulkan kerak yang akan merusak alat penguap rambut tersebut. Air yang bersifat keras ada 2 macam yakni yang bersifat keras sementara (temporary hard water) dan yang bersifat keras tetap (permanent hard water). 1) Air yang bersifat keras sementara (temporary hard water) Air dikatakan bersifat keras sementara apabila kandungan mineral yang ada di dalamnya dapat larut/mengendap bila air tersebut 113
dipanaskan hingga mendidih dan terjadilah air yang lunak (kalsium bikarbonat atau magnesium bikarbonat). Proses pengendapan garam-garam kalsium dan magnesium tersebut sebagai berikut: a) Kalsium bikarbonat ĺ Kalsium karbonat + karbondioksida + dipanasi mengendap. Air atau, Ca (CHO3)2 ĺ CaCO3 + CO2 + H2O. b) Magensium bikarbonat ĺ Magnesium karbonat + karbondioksida dipanasi. Air atau, Mg (CO3)2 ĺ MgCO3 + CO2 + H2O. Dengan terjadinya endapan kalsium karbonat dan magnesium karbonat tersebut, maka garam kalsium dan magnesium dapat dipisahkan dari air yang telah menjadi lunak. 2) Air yang bersifat keras tetap Air dikatakan bersifat keras tetap apabila garam-garam kalsium sulfat atau magensium sulfat yang terkandung di dalamnya tidak dapat dibuat mengendap dengan cara mendidihkan. Untuk membuat air tersebut menjadi lunak diperlukan pencampurannya dengan zat-zat kimia lain, misalnya dengan natrium karbonat (Na2 CO2). Proses pengendapan garam-garam sulfat dari kalsium dan magnesium tersebut akan terjadi reaksi sebagai berikut: a) Kalsium sulfat + Natrium karbonat ĺ Magnesium karbonat + (mengendap). Natrium sulfat; atau Ca SO4 + Na2 CO3 ĺ CaCO3 + Na2SO4. b) Magnesium sulfat + natrium karbonat ĺ Magnesium karbonat + natrium sulfat atau Mg SO4 + Na2 SO4 ĺ Mg CO3 + Na2SO4. Dengan demikian garam-garam kalsium dan magnesium sulfat yang menjadikan air bersifat keras dapat diendapkan melalui penambahan kimia (Na dan CO2) sehingga air menjadi lunak. c. Menyediakan air lunak Air hujan merupakan air yang bersifat lunak tetapi dalam perjalannya menuju ke tempat yang lebih rendah, air hujan melarutkan batu-batuan karbonat dan sulfat yang banyak terdapat dipermukaan bumi, sehingga air menjadi bersifat keras. Seandainya air yang bersifat keras ini digunakan untuk mecuci rambut dengan shampo sabun (soap shampoo), maka garam kalsium yang larut 114
di dalamnya bersama-sama dengan natrium stearat sebagai bahan dasar sabun akan membentuk endapan kalsium stearat dirambut dan dibak penyampoan. Proses pembentukan kalsium strearat atau “scum” itu dapat dilukiskan sebagai berikut: Kalsium sulfat + Natrium strearat ĺ Natrium sulfat + kalsium strearat. Proses pembentukan kalsium strearat ini terus berlangsung, sehingga natrium strearat yang ada dalam shampo sabun terubah semuanya menjadi kalsium strearat. Dengan demikian tejadi pemborosan terhadap penggunaan shampo. Membuat air lunak dengan pemanasan maupun dengan memberikan natrium karbonat seperti diuraikan di atas, hanya cocok untuk volume air yang kecil. Untuk menyediakan air lunak bagi keperluan salon kecantikan ataupun salon penata rambut biasanya dipergunakan bahan “zeolit”. Zeolit merupakan bahan pelunak air yang menggunakan butir-butir natrium aluminium silikat dalam sebuah silinder. Air yang hendak dibuat menjadi lunak dialirkan melalui silinder yang berisi natrium zeolit, sehingga larutan kalsium sulfat tersaring menurut proses. Kalau pelunak air ini dipergunakan cukup lama, maka natrium zeolit yang ada dalam silinder, lama kelamaan berubah isinya menjadi kalsium zeolit, sehingga tidak dapat digunakan untuk melunakkan air lagi. Untuk itu perlu dilakukan suatu proses yang dapat mengubah kalsium zeolit menjadi natrium zeolit kembali. Proses ini dilakukan dengan memberikan garam dapur ke dalam silinder, sehingga terjadi proses kimiawi sebagai berikut: Kalsium zeolit + Natrium klorida ĺ Natrium zeolit + kalsium klorida (dalam silinder) (garam dapur)
(putih dalam silinder) (terbuang)
Cara melunakkan air dengan natrium aluminium silikat atau zeolit ini disebut metode Permutit. d. Tegangan permukaan air Jika dalam bejana terdapat air, maka molekul-molekul air dalam bejana tersebut akan saling tarik menarik, sehingga membentuk satu keseimbangan antara molekul yang satu dengan molekul lainnya. Tetapi tidak demikian dipermukaan air yang berbatasan dengan udara, disepanjang garis permukaan air, tidak terdapat gaya tarik molekul yang arahnya ke atas. Karena air bukan zat pembasah yang baik, maka air sendiri tidak dapat mencuci rambut dengan baik. Supaya dapat melakukan pencucian dengan baik, air harus dicampurkan zat lain yang berfungsi merendahkan tegangan permukaan air, sehingga butiran air itu pecah dan dapat membasahi suatu pemukaan lebih luas. Zat demikian itu disebut deterjen. Secara umum kata deterjen berarti semua zat yang dapat membersihkan kotoran dari permukaan suatu benda, secara lebih tepat deterjen dapat kita beri batasan sebagai semua zat yang bersama-sama 115
dengan air dapat membersihkan kotoran dari permukaan suatu benda. Deterjen ini berfungsi merendahkan tegangan permukaan air, maka juga disebut surface active agent disingkat dengan surfactant. Juga disebut wetting agent atau zat pembasah. Shampo termasuk deterjen. 2. Diagnosa Kulit Kepala dan Rambut Berdasarkan anatomi rambut, kulit kepala dan rambut dibedakan atas beberapa jenis. Sesuai dengan jenis-jenis kulit pada umumnya, maka kulit kapala dan rambut juga dapat dibedakan dengan cara mendiagnosisnya lebih dulu dan dapat pula ditentukan dari pangkal rambut sepanjang lebih kurang setengah jengkal. Sementara cara lain dalam melakukan diagnosa tersebut dapat pula dengan beberapa langkah seperti; diamati, diraba atau dengan menggunakan kaca pembesar/kaca diagnosa. Berikut adalah contoh: Tabel 2. Kartu Diagsona Kulit Kepala dan Rambut KARTU DIAGNOSA KULIT KEPALA DAN RAMBUT Nama Peserta Nomor Peserta
: :
Produk/Jasa
:
Jenis Rambut Jenis Kulit Kepala Bentuk Rambut
Warna Rambut
Penyakit/Kelainan Kepala dan Rambut
o o o o o o o o o o o o o o o o o o Kulit o o o o o o o o o
Berminyak Normal Kering Berminyak Normal Kering Kasar Sedang Halus Lurus Keriting/Berombak Asli Keriting/Berombak Buatan Hitam Coklat Coklat Kehitam-hitaman Merah Putih Pirang Penyakit Mutiara Sindap Kering Sindap Basah Rambut Terlalu Berminyak Pertumbuhan Rambut Jarang Pertumbuhan Rambut Lebat Pertumbuhan Rambut Normal Pertumbuhan Rambut Jarang Dibagian Depan Berkutu/Telur Kutu
116
o Ujung Rambut Berbelah/Bercabang
………/…………………… 2008 siswa Tabel 3. Kartu Pelanggan FORMULIR SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI KARTU PELANGGAN NAMA UMUR TP/TGL LAHIR PEKERJAAN ALAMAT NO.TELP/HP HARI/ NO TGL
No : Tgl :
No.Dok : SMKN No. Rev : 0-0 Tgl. Berl : Hal : 1 dari 1 No. Salin:
: : : : : : JENIS PELAYANAN
KOSMETIK (Produk)
OPERATOR
KETERANGAN
Mengetahui, Guru Pembimbing Praktek
…………/……………… 2008 Operator
……………………………… NIP
…………………………………
117
a. Jenis-jenis kulit kepala Penilaian jenis kulit kepala adalah sama dengan penilaian jenis kulit wajah, dengan memperhatikan keadaan dan perubahan kulit yaitu dengan cara melakukan wawancara (ananmesse), mengamati (inspeksi) dan meraba (palposi). Dengan mempergunakan ujung jari tangan, dapat merasakan keadaan kulit kepala sebagai berikut: 1) Jenis kulit kepala normal, tanda-tandanya yaitu kelihatan segar, bagus dan bersih. Karena kelenjar palit bekerja tidak berlebihan dalam memproduksi minyak (sebum). Dengan demikian pertumbuhan rambut pun menjadi lebih baik atau normal. 2) Jenis kulit kepala kering, tanda-tandanya yaitu kelihatan tipis, bersisik. Ini dikarenakan kelenjar palit tidak aktif dalam memproduksi minyak (sebum), sehingga rambut juga akan terlihat kering. 3) Jenis kulit kepala berminyak, tanda-tandanya yaitu bila digosokkan dengan ujung jari tangan, maka akan terasa lengket, karena kelenjar palit bekerja berlebihan. Pada umumnya kulit kepala yang berminyak cepat kotor, berbau kurang sedap dan rambut terasa lengket. Untuk mengatasinya, maka perlu perawatan yang intensif, yaitu harus sering dibersihkan (sekali 2 hari). b. Jenis-jenis rambut Rambut dapat dibedakan atas 3 jenis, yakni: 1) Jenis rambut normal, dengan ciri-ciri bahwa rambut tersebut kelihatan bercahaya, segar, elastisitas bagus, tidak porous dan tidak kusam, mudah diatur dan teksturnya kelihatan baik. 2) Jenis rambut kering, dengan ciri-ciri bahwa rambut tersebut kelihatan kering, kusam atau tidak bercahaya, berbunyi gemirisik bila dipegang, biasanya pertumbuhannya tipis, ujungnya pecah-pecah, mudah putus, sulit diatur. 3) Jenis rambut berminyak, dengan ciri-ciri bahwa rambut kelihatan mengkilat, lebat, lengket bila diraba dengan jari dan lekas kotor serta sulit diatur. Biasanya sering terdapat ketombe dan diameter rambut kasar. 3. Penyampoan Kata shampo berasal dari kata Hindu “Compo” yang berarti menekan atau menggosok. Tindakan menekan atau menggosok ini dilakukan pada waktu mencuci rambut. Pada proses mencuci rambut digunakan kosmetika deterjen yang kemudian disebut dengan shampo. Tujuan pemakaian shampo, sebagaimana halnya sabun adalah untuk membersihkan kulit kepala dan rambut dari berbagai kotoran yang melekat. Shampo pada dasarnya bersifat alkalis, sangat mirip dengan sabun dan dalam pemakaiannya shampo harus dibilas bersih dari kulit kepala dan rambut. Bahan deterjen yang tertinggal dapat merusak kulit kepala dan rambut. Namun dengan semakin meningkatnya ilmu 118
pengetahuan dan teknologi, maka saat ini dapat dipilih shampo sesuai dengan tujuan penyampoan. Penyampoan yang bertujuan sebagai perawatan rambut maka untuk mengurangi resiko kerusakan rambut, usahakan memakai shampo yang tidak alkalis (non-alkalis), dan memiliki PH seimbang (PH-balanced), maksudnya adalah shampo tersebut memiliki tingkat kesamaan disamakan dengan tingkat pada keamanan fisiologis kulit kepala dan rambut, yaitu antara 4,5-6,5. Dalam kondisi yang agak asam ini, rambut tidak kering kutikula rambut tidak terbuka sehingga rambut tidak menjadi kasar dan kaku bila diraba. Dengan pembilasan yang sempurna rambut akan bersih, lembut, berkilat, dan licin, sehingga mudah disisir dan dibentuk. Untuk itu perawatan mencuci rambut, dapat diperoleh berbagai jenis shampo yang dibuat khusus untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan perawatan rambut tertentu. 4. Melaksanakan Penyampoan Sebelum proses penyampoan, seorang penata rambut harus mengetahui jenis rambut, kondisi kulit kepala dan rambut, keluhan pelanggan ataupun keinginannya. Hal tersebut di atas merupakan langkah analisis karakteristik pelanggan/tamu sebagai pelanggan. Secara tertib kerja salon kecantikan, maka langkah proses penyampoan adalah sebagai berikut: a. Tamu/pelanggan dipersilahkan duduk dan dipersiapkan dengan memasang handuk di atas bahu. b. Rambut tamu/pelanggan disisir terlebih dahulu depan ke belakang, belakang ke depan, ke samping kiri dan kanan, lalu dari depan ke belakang kembali. Tujuan penyisiran adalah untuk menghilangkan kekusutan rambut dan melepas rambut yang telah rontok. Selesai disisir bahu ditutup, dengan penutup bahu plastik (cape penyampoan) serta terakhir handuk kecil. Maksud pemberian handuk di bawah plastik adalah untuk mencegah rasa gatal yang dapat timbul akibat sentuhan kulit dengan plastik dan handuk yang di atas plastik berguna untuk mengeringkan air yang jatuh dan mengenai leher atau terpercik ke wajah juga untuk mengeringkan rambut. c. Tamu/pelanggan dipersilahkan ke tempat cuci rambut. Perhatikan apakah tamu duduk dengan enak, apakah tengkuk berada tepat di sebelah dalam tempat cuci rambut. d. Persediaan air yang akan dipakai. Sediakan air hangat disamping air dingin, sebab pemakaian air hangat akan membantu mempercepat pelarutan lemak dan kotoran pada rambut dan basahi rambut sampai merata. e. Basahi rambut dengan hati-hati, air jangan sampai memercik ke wajah tamu/pelanggan. Untuk menghindari hal tersebut maka pada waktu menyiram/menyemprotkan air dimulai dari hair line dengan telapak tangan diletakkan disekitar hair line tersebut. 119
f.
Beri shampo sepanjang garis rambut bagian depan, lalu ke bagian belakang, bagian atas kepala sambil kedua tangan mengusap-usap shampo sampai berbusa. g. Gosoklah rambut dengan gerakan rotasi atau zig-zag dengan bantalan jari tangan, jangan digaruk, dan berikan pengurutan secara ringan. Cara menggosok dilakukan disepanjang garis rambut (hair line) bagian muka, tangan kiri mulai dari tengah kepala ke arah kuping kiri begitu juga tangan kanan ke arah kuping kanan, dengan gerakan bersamaan secara rotasi. Lalu pada bagian belakang kuping, tangan kanan menggosok belakang kuping kanan ke arah tengah belakang kepala, tangan kiri menggosok belakang kuping kiri ke arah tengah belakang kepala. Pada tahap ini angkatlah sedikit kepala pelanggan supaya dapat menggosok bagian tengkuk dengan gerakan zig-zag ke atas. x
Memberikan saran pasca perawatan Sebelum melakukan perawatan kulit kepala dan rambut, perlu diberikan beberapa saran terhadap pelanggan, agar pelanggan merasa puas, seperti berikut ini: x Pergunakan shampo yang baik mutunya dan sesuaikan dengan jenis kulit kepala dan rambut pelanggan tersebut. Sebelum proses peyampoan diskusikan bersama pelanggan shampo yang cocok/sesuai dengan jenis kulit kepala dan rambut. Penyampoan dapat dilakukan 2 kali dalam seminggu, khusus untuk rambut berminyak dapat dilakukan 3 kali seminggu x Lakukan perawatan dengan sebaik-baiknya dan sopan santun serta memberikan kepuasan/kenikmatan pada pelanggan adalah tugas sosial yang tidak dapat ditinggalkan. x Perhatikan ruangan salon, jagalah kebersihan dan ciptakan suasana yang menyejukkan dan menentramkan. Serta aman bagi tamu/ pelanggan maupun yang melaksanakan penyampoan (shampo boy/girl) x Tempatkan semua peralatan pada tempat masing-masing dan hendaklah menjaga kerapihan dan kebersihan. Beberapa hal yang harus dilakukan sebelum proses/selama penyampoan: x Hati-hati dalam bekerja, jangan sampai pakaian pelanggan jadi basah. x Pemakaian shampo hendaknya tidak mengenai mata pelanggan. x Melakukan pijitan jangan terlalu keras, tanyakan pada pelanggan apakah ia merasa nyaman.
120
5. Melaksanakan Pembilasan Guna menanggulangi efek samping penggunaan shampo, maka dibuat berbagai kosmetika pengkondisi digunakan setelah penyampoan. Pada proses penyampoan, pemakaian kosmetika pengkondisi adalah bertujuan untuk menutup kembali kutikula/imbrikasi rambut yang terluka akibat shampo yang bersifat alkali/basa. Oleh karena itu kosmetika pengkondisi bersifat asam yang dapat mengembalikan kutikula yang terbuka. Berkaitan dengan reaksi tersebut, maka rambut akan menjadi lembut dan mudah diatur. Lakukan pembilasan pada rambut dengan cara rambut disiram perlahan-lahan, sewaktu menyiram rambut, usahakan air jangan sampai melewati garis batas rambut, apabila melewati akan dapat mengenai wajah model/pelanggan yang sedang dikerjakan. Hal ini akan memberikan kesan kurang baik bagi pelanggan, seolah-olah di dalam mengerjakan ini kurang hati-hati, ceroboh dan sembrono. Membilas rambut/sisa-sisa harus benar-benar terbuang dengan bersih, terutama didekat telinga, sisi sebelah kiri dan kanan serta dibagian belakang kepala. Bila membilas/membuang sisa-sisa shampo tidak bersih, sisa shampo akan menimbulkan mutira (kelainan) pada rambut. Selesai pembilasan rambut, turunkan air dari rambut dengan cara menekankan kedua telapak tangan pada kepala, kemudian bungkuslah dengan handuk dan lipat rapi lalu dijepit lipatan handuk tersebut dengan jepit bergerigi agar tidak lepas. Setelah itu bawa pelanggan ke tempat duduk lalu lepaskan lipatan handuk tersebut dan perlahan-lahan keringkan rambut pelanggan dengan menggunakan handuk kering (dry towel) sambil ditekan-tekan pada rambut sampai kering. Perhatikan juga mengeringkan rambut dengan mempergunakan handuk jangan sampai rambut digosok karena dapat mengakibatkan rambut menjadi panas dan kulit ari atau kulit batang rambut mengembang sehingga terlihat pada rambut terjadinya penguapan yang berlebihan, akibatnya rambut menjadi bertambah kering dan rapuh/mudah patah serta ujung rambut pecahpecah. Seterusnya sisirlah rambut dengan sisir besar dan rapikan, lalu ambil kaca berikan sama pelanggan kemudian tanyakan apakah sudah rapi dan pelanggan merasa puas? Selanjutnya sarankan pada pelanggan untuk melakukan perawatan secara kontinu seperti melakukan creambath. 6. Merapikan Area Kerja, Alat dan Kosmetika Sesudah melakukan semua pekerjaan, bersihkan area kerja (bak pencucian, lantai disapu dan dipel), bersihkan dan keringkan semua peralatan serta kembalikan/susun pada tempatnya, rapikan pula semua kosmetika yang dipakai dan susun menurut jenisnya. Handuk yang sudah dipakai dicuci kembali dengan bersih. Bila semua pekerjaan telah selesai, cucilah tangan dengan sabun anti septik, keringkan dengan handuk lalu beri sedikit cream agar kulit tangan tetap halus. 121
7. Etika Konsultasi dan Komunikasi Seorang penata rambut dalam pekerjaannya jelas akan menghadapi berbagai masalah atau persoalan baik itu persoalan yang terjadi antara karyawan di dalam ruangan kerja salon dengan pimpinan maupun dengan pelanggan. Untuk itu penata rambut haruslah memegang teguh tentang etika konsultasi dan cara-cara berkomunikasi. Kenapa para penata rambut harus memahami masalah etika dan komunikasi?. Hal ini disebabkan karena pekerjaan seorang penata rambut yang terdiri dari: x Membersihkan/menyampo, x Memangkas, x Mengeriting, x Memberi dan menghilangkan warna rambut, x Menata rambut dan x Memelihara rambut, selalu berhubungan dengan pelanggan yang menginginkan jasanya. Tujuan dari penataan rambut agar tercapai dengan sempurna, perlu melakukan konsultasi dan komunikasi dengan pelanggan. Karena cara ini akan dapat memuaskan kedua belah pihak baik bagi penata rambut maupun pelanggan itu sendiri. Sehubungan dengan hal tersebut maka etika konsultasi dan komunikasi adalah suatu hal yang amat penting dipahami oleh penata rambut. Disamping itu etika akan selalu berhubungan dengan bagian dalam diri, karenanya para penata rambut haruslah dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan dan tidak menyinggung perasaan orang lain. Dengan demikian penguasaan etika konsultasi dalam melakukan komunikasi akan memancarkan kepribadian yang menarik. Sedangkan konsultasi, berarti memberikan sesuatu yang berharga, mencari solusi dari suatu permasalahan dan menambah/ memperbaiki dari yang telah ada menjadi lebih sempurna atau lebih baik dari sebelumnya. Seiring dengan uraian di atas, jelaslah bahwa ada beberapa hal penting yang harus dimiliki oleh penata rambut dalam melakukan komunikasi dan konsultasi. Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam melakukan konsultasi dan komunikasi antara lain: a. Tampilkan sikap anda dengan senyum ramah, wajar/tidak dibuat-buat, sopan dan sebagainya. b. Lakukan hubungan dan pergaulan (etika) yang baik dalam berkonsultasi. serta memperhatikan/mempertimbangkan watak (sifatsifat) seseorang, baik dalam hubungan usaha, maupun hubungan sosial dalam masysrakat. c. Berikan pelayanan yang menyenangkan dan perhatikan keluhankeluhan pelanggan/klien.
122
B. Creambath Creambath adalah suatu perawatan kulit kepala dan rambut yang bertujuan untuk memperbaiki kondisi kulit kepala dan pertumbuhan rambut. Oleh karena itu creambath dilakukan dengan cara mengurut kulit kepala sampai ke bahu dan pengurutan yang teratur, mengoleskan kosmetika penyubur rambut, anti uban dan lain-lain, sesuai dengan kondisi kulit kepala dan rambut. Untuk mendapatkan hasil yang baik, pengetahuan mengenai pengurutan atau massage sangat diperlukan, di samping pemakaian krim khusus untuk perawatan rambut dan kulit kepala. Massage dilakukan secara sistematik dengan tangan atau alatalat listrik. Pertumbuhan rambut yang kurang baik adakalanya disebabkan oleh kurang baiknya sirkulasi peredaran darah, gizi yang kurang baik, juga kelenjar minyak kurang sempurna bekerjanya. Jadi massage/pengurutan pada kulit kepala sangat besar manfaatnya. 1. Manfaat Massage a. Massage sangat bermanfaat untuk meningkatkan sirkulasi darah. Artinya peredaran darah yang kurang baik dapat diperbaiki dengan cara melakukan pengurutan (massage). Selain memperlancar/ menggiatkan sirkulasi darah, juga akan memberikan semangat pada kelenjar-kelenjar dan otot. Dengan meningkatnya sirkulasi darah maka secara otomatis akan memperbaiki sel-sel dalam tubuh termasuk di dalamnya sel-sel akar rambut. Untuk menenangkan saraf dan menghilangkan ketegangan dapat dilakukan gerakan vibrasi dan effleurage pada proses massage. b. Menenangkan syaraf. Syaraf adalah kumpulan urat serabut yang menghubungkan otak dengan semua bahagian dari tubuh. Sebab utama dari kelelahan syaraf adalah karena terlalu banyak bekerja otot dan pikiran, yang mengakibatkan adanya ketegangan. c. Petrisage dan tapotage merupakan gerakan massage untuk merangsang sel-sel otot dan kulit kepala. Oleh karena itu, gerakan massage tersebut di atas dapat mempertahankan kekenyalan otot dan kulit kepala. d. Friction merupakan gerakan massage yang dilakukan dengan cara menggunakan bantalan jari secara melingkar-lingkar dan sedikit tekanan. Bila gerakan massage ini dilakukan di atas kulit kepala maka akan membersihkan kotoran ataupun ketombe yang ada di kulit kepala tersebut. Dengan bersihnya kulit kepala maka pertumbuhan rambut tidak terganggu. 2. Langkah-langkah Creambath Adapun langkah kerja dalam pelaksanaan creambath antara lain; diagnosa kulit kepala seperti yang telah dijelaskan pada halaman 117118. Untuk memudahkan melakukan diagnosa dapat digunakan kartu diagnosa. Selanjutnya lakukan persiapan pelanggan, pencucian rambut, 123
parting, pemberian obat dan pngurutan, pemakaian uap panas, pembilasan dan tahap akhir. x
Menerapkan tertib kerja berdasarkan peraturan kesehatan dan keselamatan kerja Penerapan tertib kerja adalah sangat penting dilakukan dan ditaati oleh seorang hairdresser, karena hal ini menyangkut kesehatan dan keselamatan di dalam bekerja. Untuk itu perhatikanlah tertib kerja berdasarkan peraturan kesehatan dan keselamatan kerja disetiap langkah perawatan kulit kepala dan rambut. x
Mendiagnosa kulit kepala dan rambut Sebelum perawatan kulit kepala dan rambut dilakukan, maka yang harus dikerjakan terlebih dahulu adalah; mendiagnosa kulit kepala dan rambut. Seperti yang telah dijelaskan pada halaman 117-118. Untuk memudahkan melakukan diagnosa tersebut, dapat digunakan kartu diagnosa. Selanjutnya lakukanlah langkah-langkah sebagai berikut: a. Persiapan pelanggan Terlebih dahulu kita kenakan handuk dan cape plastik di bahu untuk melindungi pelanggan dari percikan air dan kosmetika yang akan digunakan. Cape plastik tidak boleh melekat pada lengan yang terbuka. Sebaiknya sebelum pemakaian cape plastik dipakaikan handuk terlebih dahulu, tujuannya untuk menghindari rasa gatal bagi seseorang yang tidak tahan kena plastik, misalnya; ada orang yang lengannya berambut lebat maka rambut ini pada gesekan dengan listrik akan bermuatan listrik statik dan rambut tersebut akan berdiri dan karena itu akan terasa gatal. Juga dapat terjadi bila seseorang banyak mengeluarkan keringat dan tertutup oleh plastik maka penguapan keringat terhambat, sehingga dapat juga menimbulkan rasa gatal (alergi terhadap plastik). b. Mencuci rambut Setiap pelanggan yang akan mendapatkan perawatan creambath perlu mendapatkan perawatan pencucian rambut terlebih dahulu, hal ini bertujuan untuk memudahkan peresapan kosmetika secara maksimal. Cara mencuci sama dengan pencucian rambut pada bab penyampoan, namun setelah rambut dishampo, dibilas dengan air biasa hingga bersih, tanpa menggunakan kosmetika pengkondisi. Seperti halnya penyampoan maka sebelum melakukan creambath, tahap pertama adalah melakukan diagnosa kulit kepala dan rambut. c. Parting (pembagian rambut) Parting adalah langkah membagi rambut. Parting pada proses creambath dengan maksud untuk memudahkan pengolesan cream kolesterol. Namun apabila rambut terlalu pendek, maka parting tidak perlu dilakukan. Pada proses creambath umumnya rambut di parting menjadi empat bagian yaitu 2 bagian depan dan 2 bagian belakang.. 124
Gambar. G 5.1. Contoh Teknik Pembagian P Ram mbut (Parting) S Sumber : S. Chitrawati (1993)
engolesan krrim kolestero ol d. Pe Ko osmetika untuk perawattan (cream cholesterol)) dioleskan diseluruh bagian n kulit kepala selapis demi sela apis dengan n ketebalan n rambut maksimal 2 cm. Cara C pengole esannya ada alah: 1) Pe engolesan cream c kole esterol deng gan mengg gunakan sisir yang terrdapat kuw was di ata asnya. Sisirr ini biasa a digunaka an untuk pe engecatan. 2) Te empatkan kriim kolestero ol pada mang gkuk plastik.. 3) Oleskan krim kolesterol k diimulai dari belahan b teng gah depan menuju m ke kirri/ke kanan secara sela apis demi selapis s hingg ga 2 bagian n rambut de epan selesai. Kemudian lanjutkan pa ada rambut bagian b belakkang. 4) Te eknik pengo olesan adalah ambil krim k koleste erol dengan n kuwas, ole eskan dikulitt kepala, kem mudian lakukkan friction. e. Me elaksanakan n Pengurutan n (massage)) Ma assage atau u pengurutan n kepala dan n bahu dilakkukan setela ah selesai mengo oleskan krim m rambut (kolesterol). ( Untuk me elakukan pe engurutan pada proses creambath harrus memahami terlebih h dahulu 5 gerakan dasar pengurutan n dan baga aimana gera akan terseb but harus dilakukan. d Berdasarkan 5 ge erakan dasa ar penguruta an tersebut dalam d penerrapannya langka ah penguruta an dapat dikkembangkan n berbagai te eknik yang tujuannya t untuk releksasi, melancarkan m sirkulasi da arah, menghilangkan kettegangan itu se erta memac cu pertumbuhan ramb but dan me encegah ke erontokan rambu ut. 1) Ge erakan dasa ar pengurutan Ad da 5 gerakan n dasar peng gurutan sepe erti berikut in ni;
125
a) Gerakan mengusap (effleurage) Gerakan mengusap atau effleurage merupakan gerakan yang bersifat menenangkan. Gerakan effleurage untuk perawatan kulit kepala pada umumnya dilakukan dengan menggunakan kedua telapak tangan, dimulai dengan sedikit menekan pada waktu meluncur ke atas dan pada waktu meluncur ke bawah ke posisi semula tidak dengan tekanan. Pada proses creambath, effleurage dilakukan pada kepala dan bahu sampai dengan punggung. Pada langkah pengurutan, effleurage selalu dilakukan pada awal pengurutan dengan maksud untuk meratakan kosmetika juga untuk untuk memperkenalkan pertama gerakan pengurutan yang akan dilakukan agar pelanggan merasakan adaptasi terlebih dahulu. Selain pada awal pengurutan, effleurage juga dilakukan pada akhir pengurutan dan setelah melakukan gerakan tapotage. Hal ini dimaksudkan untuk menenangkan kembali otot-otot dan syaraf yang telah dirangsang. Rileksasi dapat dilakukan dengan jari-jari ataupun seluruh telapak tangan. Pertama-tama kita berdiri di samping sebelah kanan model, tangan kanan kita berada di atas kepala (ubun-ubun) dan tangan kiri berada pada batok kepala belakang, dengan gerakan agak menekan kulit kepala tangan kanan bergerak ke arah belakang dan tangan kiri bergerak ke arah atas, akhirnya bertemu pada daerah crown. Lakukan gerakan ini sebanyak 3 kali. Demikian pula dari arah atas, tangan kiri dan kanan bertemu (kita berdiri di belakang model) pada saat melakukan gerakan ini, lakukan sebanyak 3 kali. b) Gerakan menggetar (vibrasi) Gerakan menggetar atau vibrasi dapat dilakukan dengan jari-jari dan seluruh telapak tangan. Gerakan ini untuk merangsang ujung-ujung syaraf-syaraf yang kurang aktif. Gerakan vibrasi dapat dikategorikan menjadi dua yaitu vibrasi statis dan vibrasi dynamis. Vibrasi statis apabila dilakukan getaran pada tempat-tempat tertentu. Sedangkan vibrasi dynamis dilakukan getaran yang bergerak sesuai arah yang dituju. c) Gerakan menggosok (friction) Gerakan menggosok atau lebih dikenal dengan friction, adalah gerakan memutar/melingkar lingkaran, dengan penekanan dan pengenduran silih berganti. Friction yang dilakukan pada waktu pengolesan krim kolesterol adalah untuk membantu yang lebih ke dalam pada lapisan kulit. Apabila gerakan friction dilakukan pada bahu dan tengkuk, manfaat selain memperlancar sirkulasi darah juga dapat menghilangkan ketegangan otot (spasmmuscles condition) dan gangguan stress. Gerakan ini merupakan salah satu dari 5 gerakan dasar yang banyak digunakan pada perawatan creambath ataupun dry treatment gerakan dasar suatu. Gerakan menggosok friction dilakukan dengan menggunakan 2 bantalan jari tengah dan jari manis. Seperti halnya di atas bahwa friction dilakukan pada pengolesan krim dan pada waktu pengurutan secara keseluruhan. 126
d) Gerakan memijit/meremas/mencubit (petrisage) Petrisage adalah gerakan yang dilakukan dengan seluruh jari dan telapak tangan dengan cara memijit, menekan, meremas otot untuk merangsang sel-sel jaringan otot, merangsang syaraf dan merangsang peredaran darah. Petrisage juga disebut sebagai deep effleurage yang dapat mengangkat sel-sel kulit yang sudah mati. Pada penerapannya, manipulasi petrisage adalah kneading, rolling dan butterfly. Pada proses creambath, petrisage yang bersifat deep effleurage banyak dilakukan pada kepala. Sedangkan kneading dan rolling dilakukan pada waktu mengurut bahu dan punggung (tepatnya pada otot belikat) dan butterfly digunakan pada sepanjang tengkuk dan leher. e) Gerakan menepuk (tapotage) Gerakan tapotage dapat dilakukan dengan jari-jari tangan ataupun telapak tangan. Tapotage dengan jari-jari tangan dilakukan pada area hair line dengan cara mengetuk-ngetuk/menjentik-jentik. Sedangkan tapotage dengan telapak tangan lebih banyak dilakukan pada bahu dan punggung. Pada perkembangan kecantikan saat ini, tapotage secara memukul dengan telapak tangan tidak diperbolehkan, tapi tapotage dengan menggunakan sepuluh jari tangan secara dihentakhentakan masih diperbolehkan. Manipulasi gerakan tapotage adalah slaping (menepuk), powding (memukul ringan dengan kepalan), (mencingcang dengan sisi telapak tangan). Manfaat tapotage baik secara menepak, memukul, menjentik-jentik pada dasarnya adalah sama yaitu untuk merangsang otot dan menghancurkan lemak. 2) Teknik pengurutan pada proses creambath Pengurutan pada proses creambath dilakukan setelah pengolesan krim kolesterol secara keseluruhan. Teknik pengurutan dilakukan baik pada kepala maupun pada bahu dan punggung yang dilakukan secara bertahap. Adapun teknik pengurutan saat ini banyak dikembangkan oleh lembaga ahli perawatan rambut untuk memenuhi keinginan pelanggan/ tamu sesuai dengan keluhannya. Di bawah akan diuraikan salah satu teknik dalam prosedur creambath adalah sebagai berikut: a) Kepala diputar ke kiri dan ke kanan sebanyak 3 kali secara perlahan. Gerakan ini untuk rileksasi persendian leher. b) Gerakan menggosok dengan tekanan ringan Lakukan effleurage dengan 2 jari (tengah dan jari manis) pada sekeliling hair line bagian atas depan dan bagian tengkuk. c) Lakukan friction pada hair line depan dan belakang kepala. d) Gerakan mendorong kepala secara rileks 127
Pe eganglah dagu dengan tangan t kiri, dan d letakkan n tangan kan nan pada kepala lalu diidorong pela an-pelan da ari kiri ke kanan. k Posissi tangan be erganti dan diulangi lagi memutar kepala k sepe erti tadi (seb baliknya). Ag gar lebih jela as perhatikan nlah gambarr di bawah.
Gamba ar. 5.2. Contoh h Gerakan Mem mutar S Sumber : Rosta amailis (2005)
e) Ge erakan rotas si dan geraka an meluncurr Ge erakan ini le ebih diutama akan untuk memberikan m cream pada a seluruh ram mbut. Peganglah sisi kepala k kiri dengan d tang gan kiri. Blo ockinglah ram mbut sisi kanan 1 cm da ari telinga ka anan. f) Ge erakan mend dorong ke attas Le etakkan ujun ng-ujung jarri disetiap sisi s kepala, lalu dorong g dengan kuat ke atas, rentangkan ujung-ujung g jari itu sam mpai bertem mu di atas kepala. Posisi kita berada di belakang g (berdiri di belakang) b pe elanggan. Ta angan berge erak seperti menggosokk-gosok yang g dimulai da ari bawah ke atas samp pai kedua ta angan kita bertemu. Dilakukan D ke e seluruh kepala secara a hati-hati. Apabila ram mbut pelang ggan tipis dan d jenis ram mbutnya po orous/kering/rapuh, maka lakukan gerakan luncur ini be ertahap. Artiinya, melakksanakan do orongan ke arah pusa at secara sedikit. Lihatla ah pada gam mbar berikut.
128
Gambarr. 5.3. Cara Da ari Gerakan Me eluncur S Sumber : Rosta amailis (2005)
erakan mend dorong dan memutar jarri-jari (rotasi)) pada kulit g) Ge Sa ama dengan n gerakan ke e 4, tetapi sesudah s sampai di atass kepala, uju ung-ujung ja ari berputar 1 inci dan bergerak b pa ada kulit kep pala. Jadi pa ada gerakan ini dapat diilakukan sam ma dengan gerakan ke 4 di atas da an dapat juga a dengan metode m masssage. Denga an kata lain sebagian de emi sebagian, dirotasi dari d arah siisi menuju pusat kepala (harus de ekat ubun-ub bun). Sepertii pada gamb bar berikut.
Gamb bar. 5.4. Conto oh Gerakan Ro otasi S Sumber : Rosta amailis (2005)
h) Ge erakan peng gurutan dahi Ke epala bagian n belakang dipegang d den ngan tangan n kiri. Ibu jari dan jarijarri tangan ka anan direnta angkan dan gerakkan ta angan secara pelanpe elan namun cukup kua at ke arah atas. Lalu u kepala pelanggan dissandarkan ke k dada kita, kemudian dengan ked dua tangan dilakukan d pe engurutan pa ada dahi pe elanggan dim mulai dari sisi s kiri ke sisi kanan sepanjang garris hair line. Perhatikan arahnya a pad da gambar berikut. 129
Gam mbar. 5.5. Cara Gerakan Di Dahi S Sumber : Rosta amailis (2005)
i)
enggerakkan n kulit kepala a Me Te elapak tanga an kita letakkan pada ku ulit kepala dibagian d atas telinga. Ke emudian kita gerakkan n telapak ta angan terse ebut dari depan d ke be elakang kepala dengan agak ditekkan sehingg ga kulit kep pala akan terrdorong. Cara ini memb berikan rasa a rileks kepa ada pelangg gan. Lihat cara gerakann nya pada gam mbar berikut.
Gambar. 5.6. 5 Cara Gera akan Pada Kulitt Kepala S Sumber : Rosta amailis (2005)
j)
Ma anipulasi-ma anipulasi haiir line atau gerakan g circu ular Te empatkan jari-jari dari kedua k tanga an pada dah hi, adakan massage dissepanjang hair line dahi dengan gerrakan memu utar dan men ngangkat. Dim mulai dari te engah-tenga ah dahi, berp putar-putar 3 kali ke ara ah pelipis sambil ditekan n. Perhatikan n gambar be erikut.
130
Gambar. 5.7. Manipulassi-Manipulasi Hair H Line S Sumber : Rosta amailis (2005)
erakan circular k) Ge Me engurut ata au menggerrakkan kulitt kepala dari arah depan ke be elakang, kira a-kira 1 inci.. Gerakan te ersebut diulangi ke selu uruh kulit kepala dari de epan. Jadi prinsipnya sa ama dengan manipulasi hair line/ ge erakan circu ular, tetapi dilanjutkan d lagi ke bagian belakan ng 1 inci. Ge erakan ters sebut diulan ng-ulang be eberapa kali hingga ke k batas pu uncuk kepala a, seperti terrlihat pada gambar berikkut.
Gam mbar. 5.8. Cara Gerakan Circu ular S Sumber : Rosta amailis (2005)
l)
Ge erakan frictio on I Jari-jari kedua a tangan kita a letakkan pa ada sisi kepala mulai da ari bawah telinga. Lalu dilakukan manipulasi dengan ibu m u jari ke atas pusat kepala. Lakuka an gerakan rotasi denga an ibu jari sa ampai ke dekat pusat kepala belaka ang. Bentukk rotasi lebar dengan seluruh jarri di atas 131
kepala dengan n gerakan meremas/fric m tion. Perhatiikanlah pada a gambar be erikut.
Gambar. 5.9. Cara Ge erakan Pada Friction S Sumber : Rosta amailis (2005)
m) Ge erakan dari telinga t ke telinga Ta angan kiri kitta letakkan pada dahi, lalu kita laku ukan massa age mulai da ari telinga kanan k ke telinga t kiri dengan telapak tanga an. Pada ge erakan ini dapat d dibua at manipula asi-manipula asi tambaha an, yaitu de engan cara melakukan m m massage disisi telinga kanan samp pai batas ten ngkuk dan diluncurkan n ke arah bahu b dan demikian d se ebaliknya. Se eperti yang te erlihat pada gambar berrikut.
Gambar. 5.10. 5 Gerakan Dari D Telinga Ke e Telinga S Sumber : Rosta amailis (2005)
132
n) Ge erakan mere emas/friction n II Se eluruh jari-jari tangan ka anan dan kirri melakukan n gerakan meremasm rem mas ringan ke seluruh h kepala de engan henta akan-hentakkan halus sampai ke be elakang/teng gkuk. Geraka an tersebut dilakukan beberapa b kali agar obat//cream cepa at meresap ke k dalam kulit kepala/porri-pori. o) Ge erakan pada a punggung Kitta ambil pos sisi berdiri dii kiri pelangg gan dan me enaruhkan ta angan kiri kita pada dahi pelanggan n. Lalu tanga an kanan kitta diputar sa ampai ke ba ahu, kemudia an kembali dengan me elintasi tulan ng belikat sa ampai ke tulang pungg gung. Gera akan terse ebut diulangi dari siisi yang be erlawanan. Manipulasi--manipulasi gerakan khusus pu unggung, ten ngkuk dan bahu b dapat lebih dipervariasi, berda asarkan pen ngalaman yang kita alam mi dalam me elakukan pengurutan. Perhatikanlah P h gambar be erikut.
Gambar. 5.11. 5 Contoh Ge erakan Pada Punggung P S Sumber : Rosta amailis (2005)
p) Ge erakan pada a bahu Ke edua telapak k tangan kita a letakkan bersama-sam b ma pada da asar leher lalu digerakka an dengan gerakan g berputar. Otott-otot pasien n ditekan de engan telapa ak tangan dan kita laku ukan massage sepanjan ng tulang be elikat ke pusa at bahu, lalu u kembali lag gi ke posisi semula. s Sep perti yang terrlihat pada gambar g berikkut.
133
Gambar. 5.12. Gerakan Dan D Massage Pada P Bahu S Sumber : Rosta amailis (2005)
q) Ge erakan pada a tulang pung ggung De engan gerakan berputar kita lakukan masssage/pemijattan pada tulang punggu ung, yaitu dari dasar ke epala turun ke tulang punggung p de engan tekana an jari yang cukup kuat. Tangan kita a dorong pelan-pelan ke dasar kepa ala, lalu dila anjutkan den ngan geraka an meluncur dengan ibu u jari tanga an kanan dan d kiri ke arah bawa ah sepanjan ng tulang pu unggung. Rotasikan ke e arah ata as dengan kedua tan ngan lalu lan njutkan fricttion pada tengkuk de engan tang gan kanan dan kiri me emegang pa ada dahi. Ge erakan frictio on ini kita lakkukan 3-4 ka ali diakhiri de engan friction n pada pusa at kepala. Pe erhatikanlah gambar berrikut.
Gambar. 5.13. Contoh Gerakkan Pada Tulan ng Punggung S Sumber : Rosta amailis (2005)
134
r) Tapotement kepala halus Katupkan kedua tangan seperti posisi menyembah lalu hentakkan ke seluruh kepala seperti membuat jari-jari lingkaran. Lanjutkan pada punggung, bahu dan diakhiri dengan menyisir seluruh rambut pelanggan ke arah belakang kepala, lalu satukan seolah-olah akan mengikatnya, tetapi gerakan yang dilakukan suma memutar ikatan rambut ke arah kanan sehingga rambut sedikit tertarik. Gerakan tersebut dilakukan kebalikannya. Bila telah selesai massage ini semua, maka rambut disatukan ke arah atas dan dijepit lalu digulung/dililit dengan handuk kecil dan dijepit. Hal ini sebagai persiapan melakukan penguapan (steam). f.
Melaksanakan penguapan pada kulit kepala dan rambut Setelah selesai massage, proses creambath dilanjutkan dengan penguapan. Cara penguapan dapat dilakukan dengan alat “Steamer Hair Treatment” ataupun dengan handuk panas yang ditutupkan dikepala. Pemakaian steamer harus diperhatikan persiapannya. Terlebih dahulu lakukan konsultasi dengan pelanggan, apakah kesehatannya baik-baik saja, ia tidak mengidap penyakit asma/sesak nafas, kalau ia jangan memakai steamer, cukup menggunakan handuk panas saja. Siapkan steamer sebelum menghidupkannya jangan, lupa memeriksa gelas tempat air yang sudah disuling/aquades, agar tidak kekeringan, karena bila sampai kering akan berakibat fatal yakni bisa meledak yang tentu saja bisa membawa kecelakaan. Panaskanlah isi steamer (air aquades) yang berada dalam tabung tersebut sampai keluar uapnya Sementara itu rambut pelanggan dirapikan, dijepit, lilitkan handuk yang telah dilipat dengan ukuran kira-kira 4 centimeter pada garis batas kepala jangan sampai menutup rambut. Setelah itu masukkanlah kepala pelanggan tersebut ke dalam cup steamer selama lebih kurang 15 menit hingga 20 menit. Steamer berguna untuk mempercepat menyerapnya cream kolesterol hingga menembus kutikula rambut. Dengan demikian, keadaan rambut yang kering, gersang dan rapuh dapat kembali memiliki daya elastis normal. Selama proses penguapan tanyakan pada pelanggan, apakah ia merasa nyaman, bila nyaman proses dapat diteruskan, jika tidak proses harus dihentikan. Seandainya persediaan steamer tidak ada, maka dapat diganti fungsinya dengan handuk yang dimasukkan dalam air hangat kemudian diperas dan ditutupkan pada kepala setelah selesai mengerjakan massage. Ulangi cara tersebut hingga 4 atau 5 kali, lamanya setiap kali menutup kepala itu 5 menit. Tentu saja bila kita menggunakan alat steamer akan memberi keuntungan dan kerugian pada rambut. Misalnya keuntungannya adalah uap panas yang dikeluarkannya tetap (konstan) dan jelas cream kolesterol diserap dengan sempurna. Tetapi tentu pula tidak semua masyarakat dapat menjangkaunya karena harganya mahal dan harus dengan aliran listrik untuk menghidupkannya. Sedangkan handuk mudah mengerjakannya, tetapi panas yang ditimbulkan tidak 135
tetap, sehingga daya serap cream kolesterol untuk menembus kutikula rambut juga tidak sempurna. g. Pembilasan Bila penguapan dengan steamer atau handuk telah selesai, lalu siapkan air hangat untuk melarutkan cream yang tidak terserap, setelah itu lanjutkan pencucian sampai bersih dengan air hangat pada rambut dan dibilasi dengan air dingin biasa untuk menutup pori-pori yang terbuka tadi. Pencucian ini tidak menggunakan shampo karena efek dari shampo akan membuka imbrikasi rambut. Saran terakhir setelah creambath sebaiknya rambut tidak diblow dengan variasi, namun hanya dikeringkan. Rambut yang sudah di creambath dapat diberi hair lotion, caranya hair lotion dioleskan pada kulit kepala dengan gerakan rotasi ringan, ini bertujuan untuk lebih menguatkan akar rambut dan memberi rasa segar bagi pelanggan. Hair lotion dapat diberikan sebelum atau sesudah rambut dikeringkan. x
Merapikan rambut Bila telah selesai pembilasan terakhir, selanjutnya rambut dapat di blow-drying atau dipratata kemudian di style, sesuai dengan bentuk wajah, kemudian ambil kaca dan tanyakan pada pelanggan apakah ia merasa puas. x
Memberikan saran pasca perawatan Disarankan pada pelanggan dalam perawatan kulit kepala dan rambut ini, untuk melakukan creambath secara continu minimal satu kali 10 hari. Hal ini bertujuan agar kulit kepala dan rambut tetap sehat, segar dan subur. x
Merapikan area kerja, alat dan kosemtika Setelah selesai semua pekerjaan lalu bersihkan bak pencucian, lantai disapu dan dipel (semua area kerja). Bersihkan semua peralatan dan susun menurut jenisnya, begitu pula semua kosmetika yang dipakai dibersihkan dan ditempatkan pada tempatnya masing-masing. C. Mengeringkan Rambut dengan Alat Pengering x Menerapkan tertib kerja berdasarkan peraturan kesehatan dan keselamatan kerja Melakukan pengeringan rambut dengan alat pengering harus selalu mengikuti tertib kerja, agar terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan. Mengeringkan rambut dengan alat pengering biasanya dilakukan setelah penyampoan dengan maksud untuk menata rambut. Teknik mengeringkan rambut yang bertujuan untuk penataan dapat digunakan dengan menggunakan beberapa peralatan.
136
1. Persiapan Kerja untuk Proses Pengeringan Rambut Sebelum proses pengeringan rambut dilakukan, maka langkah awal yang sangat perlu disiapkan adalah; menyiapkan area kerja. Area kerja adalah suatu tempat untuk melakukan kegiatan dalam proses pengeringan rambut. Dengan adanya area kerja/tempat bekerja yang khusus untuk satu kegiatan maka semua pekerjaan akan dapat difungsikan dengan efesien dan efektif. Karena semua bahan dan peralatan dapat ditata dengan rapi sesuai urutan proses pengeringan rambut tersebut. Jika peralatan menggunakan arus listrik periksa lebih dulu sebelum digunakan di dalam menata semua kebutuhan itu, maka masalah kebersihan, kerapian dan sirkulasi udara artinya memenuhi prinsip samitasi dan hygiene, keamanan dan kenyamanan haruslah menjadi perhatian yang serius dari setiap penata kecantikan rambut, begitu juga pribadi penata kecantikan rambut harus siap sesuai rencana dan tata tertib kerja. Berkaitan dengan area kerja di atas, peralatan, bahan/lenan dari kosmetika yang dibutuhkan disusun dengan rapi dan menarik sesuai urutan proses kerja pengeringan rambut. Macam-macam kebutuhan itu adalah: a. Alat yang digunakan untuk pengeringan rambut dapat berupa: 1) Sisir biasa, yang digunakan untuk menyisir rambut. 2) Sisir blow, berfungsi untuk membentuk volume rambut. 3) Sisir berekor untuk membentuk proses pengeringan. 4) Jepit bergerigi, digunakan sebagai alat bantu dalam membagi rambut saat proses berlangsung. 5) Hair dryer, alat pengering rambut dengan cara dipegang dan digerak-gerakan ke arah rambut yang akan dikeringkan. Kekuatan daya listrik pada hair dryer antara 450-1000 watt oleh karena itu pada waktu mengeringkan harus diperhatikan jaraknya, karena bila terlalu dekat dapat merusak rambut, berwarna merah, kering dan pecah. b. Bahan dan lenan Bahan dan lenan yang dibutuhkan dalam kegiatan pengeringan rambut adalah: 1) Handuk kecil berwarna putih, yang berguna untuk melembabkan rambut yang mengandung air agar cepat kering. 2) Pakaian kerja bagi penata kecantikan yang berguna untuk melindungi pakaian penata kecantikan tersebut. 3) Lenan meja untuk mengalas meja tempat meletakkan semua peralatan dan kosmetika yang digunakan. 4) Cape pencucian yang terbuat dari plastik dan berfungsi untuk melindungi pakaian pelanggan dari percikan air.
137
x
Melakukan konsultasi dengan pelanggan Sebelum proses pengeringan rambut dengan alat pengering dilaksanakan maka perlu terlebih dahulu melakukan konsultasi kepada setiap pelanggan, misalnya; apakah ia suka/mau rambutnya dikeringkan dengan alat pengering atau pelanggan tidak tahan arus panas yang ditimbulkan oleh alat pengering ini dan sebagainya. x
Melakukan pengeringan rambut Bila telah selesai melakukan konsultasi langkah berikut adalah melakukan pengeringan rambut. Hal ini penting dilakukan agar rambut terwat dengan sempurna. 2. Teknik Pengeringan Rambut Pada dasarnya teknik pengeringan rambut ini dapat dilakukan dengan cara-cara sebagai berikut: a. Cara alami, maksudnya adalah apabila rambut telah selesai dicuci, dapat dikeringkan dengan cara membungkus rambut dengan meletakkan handuk sambil ditekan-tekan, yang kemudian dilepas, lalu biarkanlah rambut terurai dan lepas jangan sekali-kali mengosokgosok rambut, karena akan berefek rambut menjadi kusut. Dalam kondisi ½ kering rambut disisir dengan sisir bergigi besar secara lembut dan pelan dimulai dari tengkuk mengarah ke atas. Setelah itu rambut dibiarkan mengering dengan bantuan angin/udara. b. Cara modern atau bantuan alat yang menggunakan arus listrik, seperti; hair dryer, curling taug, hair crimper, catok dan lain-lain yang dalam pemakaiannya selain untuk mengeringkan juga bermaksud untuk menghasilkan penataan rambut. Cara pemakaian alat-alat ini disesuaikan dengan tujuan dan karakteristik alat. 1) Hair dryer Hair dryer disebut juga alat pengering genggam karena pemakaiannya harus dipegang dan digerakkan ke seluruh rambut selapis demi selapis. Pemakaian hair dryer biasanya selalu diikuti dengan sisir blow baik blow penuh yang berbentuk bulat maupun blow setengah. Pemakaian sisir blow disesuaikan dengan panjang pendeknya rambut serta hasil volume rambut yang diinginkan. 2) Curling taug Curling taug digunakan selain untuk mengeringkan rambut juga untuk mendapatkan penataan rambut yang bergelombang dengan ikal sementara. Dikatakan ikal sementara karena ikal tersebut akan hilang setelah rambut dicuci. 3) Hair crimper Hair crimper merupakan alat yang pada elemen pemanasnya berbentuk gelombang sehingga pada waktu digunakan selain 138
mengeringkan rambut juga akan membentuk gelombang kecil-kecil secara teratur. Alat ini sesuai untuk rambut panjang sebahu dan menginginkan penampilan rambut bergelombang kecil. 4) Catok Catok merupakan alat listrik untuk mengeringkan rambut sekaligus untuk meluruskan rambut. Alat ini lebih sering digunakan pada proses pelurusan rambut smoothing ataupun rebonding. x
Mengkonfirmasikan hasil pengeringan rambut Apabila pengeringan rambut telah selesai, rapikan dan tata rambut pelanggan sesuai dengan keinginannya, lalu sarankan model penataan yang sesuai dengan bentuk wajah pelanggan serta kesempatan yang akan dikunjungi. x
Merapikan area kerja, alat dan kosmetika Bila telah selesai semua pekerjaan berikut rapikan area kerja, bersihkan semua peralatan lalu susun sesuai jenis serta tata kosmetika dengan rapi agar kosmetika tidak cepat mengalami kerusakan. D. Merawat Kulit Kepala dan Rambut Secara Kering Untuk mendapatkan rambut yang sehat, subur dan berkilau dibutuhkan perawatan kuilit kepala yang benar-benar bersih dan sehat. Merawat kulit kepala ini tidak saja dapat dilakukan secara basah, akan tetapi dapat pula dilakukan dengan merawat kulit kepala secara kering (dry scalp treatment). Perawatan kulit kepala dan rambut secara kering (dry scalp treatment) harus dilakukan pada kondisi rambut yang sudah bersih, artinya boleh dishampo apabila kondisi rambut kotor. Perbedaan antara creambath dan dry scalp treatment adalah hanya pada tahap pengolesan krim kolesterol, dimana tahap ini tidak dilakukan pada dry scalp treatment. Jadi pada dry scalp treatment hanya dilakukan pengolesan hair toniq pada kulit kepala yang sudah bersih dan dilakukan massage ringan. Cara ini sangat membantu, tidak saja hemat dengan keuangan tetapi juga hemat dari sisi pemakaian waktu, bahkan dapat dilakukan sendiri. Adapun cara merawat kulit kepala dan rambut secara kering dapat dilakukan melalui tahap-tahap sebagai berikut: 1. Persiapan, meliputi trapis, area kerja dan pelanggan. 2. Diagnosa, lakukan analisa kulit kepala, apakah kulit kepala kering, berminyak, mengelupas atau mengalami kelainan-kelainan, seperti bengkak-bengkak, luka dan sebagainya. Untuk melakukan diagnosa lihatlah lembaran diagnosa nomornya seperti pada kartu diagnosa halaman 117-118. 3. Pelaksanaan, sebelum merawat kulit kepala secara kering, maka rambut terlebih dulu harus dicuci (dalam keadaan bersih). Bicarakan dengan pelanggan shampo yang cocok untuk jenis rambutnya. 139
Setelah dicuci keringkan rambut dengan handuk (dry towel). Kemudian rambut disisir dengan sisir besar, agar rambut tidak rusak atau pecah-pecah, sering disebut dalam bahasa Jawa bunded. Seterusnya aplikasikan (pakaikan hair tonic), diskusikan dengan pelanggan hair tonic yang sesuai dengan kondisi rambutnya. Kosmetik hair tonic dapat dipilih sesuai kondisi kulit kepala dan rambut, misalnya; hair tonic penyubur rambut, anti uban, rambut berminyak dan lain-lain. Kemudian rambut diparting menjadi 4 bagian dan dijepit dengan jepitan. Hair tonic ini ditempatkan dalam cawan kecil, seterusnya gunakan kapas yang telah dibentuk bulat kecil sebesar kelereng untuk mengoleskan hair tonic. Cara mengoleskan adalah bagian per bagian dan lapis per lapis pada tiap bagian rambut. Setiap mengoleskan hair tonic dengan kapas, berikan gerakan friction agar meresapnya kosmetika yang dipakai. Setelah semua kulit kepala dan rambut diolesi hair tonic, lalu lakukan pemijatan/pengurutan ringan (massage) lihat halaman 126. Tujuannya adalah untuk memperlancar peredaran darah, kesegaran kulit kepala dan rambut. 4. Setelah rambut ditata (styling), berikan kaca pada pelanggan untuk melihat apakah sudah rapi dan merasa puas. Sarankan pada pelanggan model rambut yang sesuai dengan bentuk wajahnya dan bicarakan langkah/tindak lanjut yang terbaik sesuai dengan kondisi rambut pelanggan. 5. Tertib kerja. Dalam melakukan perawatan kulit kepala dan rambut, haruslah sesuai dengan tertib kerja berdasarkan peraturan kesehatan dan keselamatan kerja, seperti menata area kerja, minimal besar ruangan 2x2 m2, agar ada keleluasaan dalam bekerja dan pelanggan merasa nyaman. Tempatkan peralatan menurut urutan kerja (sisir besar, sisir sasak, sisir perapi, sisir blow, aneka jepitan, steamer dan handuk). Begitu pula dengan kosmetika yang dipakai haruslah sesuai dengan urutan kerja, seperti shampo, cream creambat, cream massage, hair tonic dan sebagainya. Semua ini bertujuan agar pekerjaan yang dilakukan lancar, tenang dan nyaman (efektif dan efisien). Lihat halaman 54. E. Merawat dan Membentuk Hair Piece 1. Sejarah Hair Piece dan Wig Hair piece adalah rambut tambahan yang diberi dasar berbentuk bulat seperti tatakan gelas agak kecil, yang dibuat dari kain gaas, kadang-kadang berbentuk oval atau bulat kecil. Rambut tambahan (palsu) tersebut bisa dibentuk bermacam-macam sanggul yang dikenal oleh semua ibu-ibu sebagai sanggul tempel. Tidak hanya dipakai oleh ibu-ibu, akan tetapi pada zaman sekarang ini sudah banyak pula remaja putri yang menggunakan hair piece atau rambut tambahan ini sebagai penunjang penampilannya. Selain hair piece ada juga rambut tambahan yang biasa untuk dipasang lepas yang disebut wig. Wig dapat berbentuk full wig dan 140
half wig. Half wig adalah rambut palsu dengan bentuk setengah kepala jadi dasar (kopnya). Biasanya half-wig dipakai oleh wanitawanita untuk menambah rambutnya yang kelihatan tipis, selain itu juga untuk menutup kebotakan dan mengikuti mode. Sedangkan full wig adalah rambut palsu dengan tatakan dasar satu kepala sehingga bila dipakai, rambut aslinya tidak terlihat. Seiring dengan hal di atas maka istilah wig adalah berasal dari kata periwig, yaitu rambut buatan yang digunakan sebagai penutup sekaligus penghias kepala. Sejak dahulu kala, wig juga digunakan untuk keperluan seremonial, sebagai identitas profesi, untuk keperluan panggung, untuk penyamaran diri dan untuk meningkatkan penampilan. Sebagai pelindung kepala dari sengatan terik matahari, sebagai penghias dan lambang status sosial. Wig sudah digunakan sejak zaman Mesir Purba sekitar 4000 tahun lalu. Hal tersebut di atas disebabkan oleh keperluan keagamaan, panasnya udara, dan pertimbangan kebersihan, pria dan wanita Mesir Purba memiliki kebiasaan mencukur bersih rambut kepalanya. Namun kita juga mengetahui bahwa dikalangan para bangsawannya, bangsa Mesir Purba memiliki rasa estetika yang tinggi. Dengan memakai wig atau periwig, yaitu bentuk wig dengan panjang rambut di bawah bahu, kebutuhan kesehatan, identitas status sosial, dan kesempurnaan penampilan sekaligus terpenuhi. Di zaman itu, wig banyak dibuat dari serat daun palma, dari bulu binatang dan dari rambut manusia. Dikalangan kaum berada, wig dihiasi dengan untaian emas dan permata. Makin besar ukuran wig dan makin mahal bahan pembuatannya, makin tinggi status sosial pemakainya. Hanya para pendeta dan para budak yang dilarang memakai wig. Pada mulanya, para pembuat wig tidak berusaha menciptakan wig yang menyerupai rambut asli manusia. Baru pada akhir abad XVI, wig mulai mendapat bentuk yang lebih mengarah kepada keindahan penampilan. Ketika Raja Perancis Louis XIII yang mengalami kebotakan naik tahta, wig mulai banyak digunakan di istana. Terlebih lagi ketika putranya Louis XIV naik tahta ditahun 1643 dan juga mengalami kebotakan, maka pemakaian wig seakan memasuki zaman keemasannya. Louis VIV memiliki begitu banyak wig dan dipakainya setiap saat berada diluar kamar tidurnya. Ia memakai wig khusus untuk bangun tidur, wig untuk misa, wig sehabis makan siang, wig sehabis makan malam, wig untuk berburu dan seterusnya, sehingga orang berkata, bahwa sepanjang hidupnya, Louis XIV tidak pernah terlihat tanpa mengenakan wig. Meskipun wig juga sudah digunakan dibeberapa negara Eropa, bahkan sebuah wig dengan variasi rumit pernah ditemukan di tempat pemakaman zaman tembaga di Denmark (1500-800 SM), namun kedudukan Perancis sebagai pusat kegiatan diplomatik dan perkembangan mode zaman itu, memberi pengaruh besar bagi popularitas pemakaian wig di negara-negara Eropa lainnya. 141
2. Bahan Pembuatan Hair Piece dan Wig Untuk pembuatan hair piece dan wig tersebut terdiri atas beberapa bagian. Berdasarkan bahannya maka dapat dibedakan: a. Rambut Manusia. Hair Piece dan Wig yang dibuat dari rambut manusia harganya paling mahal. Pada umumnya rambut berasal dari Eropa dan dari Asia. Untuk menandai bahan wig tersebut terbuat dari rambut manusia maka dapat dibakar sedikit helainya, maka akan timbul bau khas karena rambut manusia terdiri dari keratin dan protein. Asal rambut juga menentukan kualitas dan harganya. 1) Rambut Eropa, memiliki kualitas terbaik, mempunyai tekstur yang halus, sedang dan kasar, dari segi warna dapat diperoleh warna pirang, merah, kelabu dan putih, baik warna asli maupun warna buatan. Rambut ini berasal dari Italia utara. Para wanita sering menjual rambutnya untuk pembayaran Dauri (mas kawin), rambut para wanita tersebut memiliki kualitas paling prima karena rambut mereka tidak pernah dikeriting, disasak, maupun diwarnai, mereka juga sering memakai kerudung untuk melindungi rambut dari kerusakan akibat radiasi sinar ultraviolet matahari. 2) Rambut Asia, umumnya berasal dari indonesia, Korea, China, Jepang dan India, tekstur rambut lebih kasar, tetapi lebih kuat, sementara dari segi warna umumnya hitam dan coklat kehitaman. Tetapi warna lain dapat diperoleh sebagai warna buatan. Harga rambut Asia lebih murah, karena persediannya banyak. 3) Asal Rambut, asal rambut ikut menentukan kualitas rambut dan harganya karena diperoleh dengan menggunting langsung dari pemiliknya, berkualitas terbaik dan harganya paling mahal. Sedangkan untuk rambut yang rontok dan harganya lebih murah dibanding rambut hasil potongan. b. Rambut sintetis. Rambut sintetis dipandang lebih unggul dari pada rambut manusia. Rambut sintetis banyak dibuat dari bahan modacrilic, dynel, kane-kalon, alura dan venicelon, warna dan bentuk rambut banyak macamnya, harga lebih murah, perawatan juga mudah dilakukan. c. Rambut Hewan, rambut hewan umumnya berasal dari rambut biribiri, rambut yak, sejenis lembu yang hidup didaerah Mongolia, dan rambut domba anggora. Harganya paling murah, teksturnya kasar dan sering digunakan untuk pentas panggung.
142
3. Manfaat Hair Piece dan Wig Pemakaian hair piece dan wig banyak digemari, terutama pada zaman sekarang ini, karena hair piece dan wig mempunyai manfaat sebagai berikut: a. Menghemat waktu, dikota-kota besar yang sebagian besar penduduknya selalu harus berpacu dengan waktu, pemakaian hair piece dan wig yang sudah ditata sebelumnya, memungkinkan pemiliknya dengan cepat merapikan penampilan dirinya, tanpa harus mengadakan waktu berkunjung ke salon kecantikan. b. Mengkoreksi, tidak semua dari manusia itu memiliki bentuk kepala dan bentuk wajah yang ideal. Dengan menggunakan hair piece atau wig, koreksi bentuk kepala dan bentuk wajah dapat sekaligus dilakukan. c. Menyembunyikan, menggunakan hair piece akan sangat bermanfaat untuk menyembunyikan ketipisan rambut kepala didaerah tertentu, merupakan solusi yang banyak dilakukan kaum wanita. Sedangkan menggunakan wig adalah sebagai penutup kebotakan akibat pembedahan maupun akibat perawatan kemotherapi, merupakan cara terbaik mengatasi kebotakan. d. Mengikuti mode, setiap saat hair piece dan wig dapat ditata mengikuti mode tata rambut terbaru. Namun pemakaiannya, perlu selalu disesuaikan dengan ciri kepribadian dan rasa kepantasan diri sendiri, sehingga tidak menimbulkan kejanggalan bagi diri sendiri maupun bagi mereka yang berada disekelilingnya. 4. Memilih Hair Piece dan Wig Agar penampilan dan kesehatan selalu dalam kondisi yang segar, maka sebelum memakai hair piece dan wig sebaiknya dipilih secara tepat dan cermat. Di bawah ini ada beberapa cara dalam memilih hair piece dan wig tersebut: a. Pilihlah yang warnanya sama dengan warna rambut anda, namun ini tidak mutlak, disesuaikan dengan trend yang berkembang dan warna yang serasi. b. Pilihlah warna wig yang masih serasi dengan warna kulit anda. c. Pilihlah wig yang berventilasi, nyaman dipakai dan tidak terasa berat. d. Jika hair piece atau wig terbuat dari bahan sintetis, hindari bahan fiber yang mengkilap, terutama ditempatkan di bawah sinar terang. e. Hindari bahan fiber yang kasar, kemungkinan harganya murah. f. Hindari hair piece atau wig yang bahan fibernya menimbulkan arus listrik statis, sehingga rambut hair piece atau wig beterbangan jika disikat. g. Periksa apakah dasar hair piece dan wig terjahit kuat dan pinggiran wig terbuat dari bahan yang halus, elastis dan kuat. 143
h. Jika terbua at dari ramb but asli, bila dibakar aka an menggum mpal kecil dan berb bau khas, dan bila dari bah han sintetiis, hasil pembakara annya akan menjadi abu u biasa. makai Hair Piiece dan Wig g 5. Cara Mem Pemakaian n hair piece e dilakukan dengan me enjepitkan hair h piece u untaian ra ambut seba agai tambahan sementa ara, pada dissanggul atau pe emakaian wig w yang tid dak berponi, perlu diusahakan ag gar garis ram mbut di daerah dahi ma asih sedikit terlihat t atau ditarik sedikkit keluar, sehingga kebe eradaan wig tampak wajjar. Sebelum memakai m wiig, rambut asli a dimasukkkan ke dalam jala ram mbut khusu us dan diikkat dibahag gian belakang, setelah h itu wig dikkenakan me engikuti 6 la angkah cara a pemakaian nnya dan perhatikan pu ula dengan cermat c seperrti yang dijelaskan pada gambar: a. Pegang sis si depan ling gkaran dasa ar wig denga an tangan ka anan dan pegang sis si belakang lingkaran wig w dengan tangan kiri, lalu tarik kedua sis si dasar lin ngkaran wig g dengan kedua tang gan dan tempatkan n wig dikepalla. Perhatika anlah caranyya pada gam mbar.
Gamb bar. 5.14. Conto oh Memegang Wig S Sumber : Kusum madewi (2003)
agian depan n wig deng gan tangan n kanan, se ementara b. Tahan ba tangan kiri k mema asukkan wig w perlahan-lahan dikepala. Perhatikan nlah caranya a pada gamb bar.
144
Gamb bar. 5.15. Conttoh Cara Mena ahan S Sumber : Kusum madewi (2003)
gan untuk memperbaik m i kedudukan bagian c. Gunakan kedua tang w dikepala a. Perhatikan nlah caranya a pada gamb bar. belakang wig
Gambarr. 5.16. Cara Menggunakan Tangan T S Sumber : Kusum madewi (2003)
akan kedua tangan unttuk memasu ukkan wig perlahanp d. Lalu guna lahan dikepala. Perhattikanlah cara anya pada gambar. g
145
Gamb bar. 5.17. Cara Memasukkan Wig S Sumber : Kusum madewi (2003)
s rapikan n bagian depan, d samping kiri-ka anan dan e. Dengan sisir, bagian belakang wig. Perhatikanla P ah caranya pada p gamba ar.
Gamb bar. 5.18. Conto oh Cara Merap pikan S Sumber : Kusum madewi (2003)
f.
mbali posissi wig dan bentuk ram mbut semua a sisinya Tinjau kem secara kes seluruhan. Perhatikanlah P h caranya pa ada gambarr.
146
Gambar. 4.19. Cara Meng gontrol Pemasa angan Wig S Sumber : Kusum madewi (2003)
Agar kita dapat tam mpil beda disetiap pe ertemuan sebaiknya s eranilah sesekali mengubah penam mpilan. Cob balah wig berukuran b be pe endek, ukura an sedang dan d ukuran panjang. Am matilah deng gan jujur, ap pakah wig tersebut akan n meningkatkkan penamp pilan anda. Penjualan P wig g cenderun ng mengatakan anda pantas mem makai wig tersebut, na amun jangan n begitu sa aja memperrcayainya. Sebaiknya S m mengajak tem man wanita untuk dimin ntai pendap patnya. Meng gapa teman n wanita? Se ebab kebanyakan suam mi, apalagi teman pria a cenderung g kurang be erani mengemukakan krritiknya. Harg ga wig cuku up mahal da an jangan sampai anda terlanjur t sala ah membelin nya. x
an tertib ke erja berdasa arkan peratu uran keseha atan dan Menerapka keselamatan kerja Sebelum melakukan perawatan dan pemb bentukan ha air piece, erlu disusun tertib kerja a yang efekktif dan efissien, jangan n sampai pe terrbalik urutan nnya. Seba ab hair piecce akan rusak dan ra ambutnya pu utus-putus. Co ontohnya: - Susunlah semua s peralatan dan ba ahan kosme etika yang dibutuhkan susun uruttan kerja. - Mulailah bekerja menu urut urutan pekerjaan. p 6. Mencuci Hair H Piece Agar hairr piece awe et dan tida ak rontok, maka sang gat perlu me engetahui ba agaimana ca ara mencuci hair piece tersebut. t 147
a. Sebelum hair piece itu dicuci, terlebih dahulu disikat sampai licin dan bekas-bekas sasaknya diturunkan semuanya. b. Kemudian ambillah papan cucian untuk mencuci pakaian lalu hair piece tersebut letakkan lurus/rambutnya dalam keadaan lurus, sediakan sikat untuk cuci rambut dan shampolah rambut pelanpelan lalu disiram dengan air bersih, rambut jangan sampai dikucek-kucek, dan rambut ini harus tetap lurus letaknya, lalu berilah shampo dan cucilah dengan bantuan sikat. Dengan cara menyikat dimulai dari atas kearah bawah lalu hair piece tersebut dibalikkan kemudian berikan shampo lagi. Setelah itu disiram dengan air lagi sampai bersih. c. Hair piece dikeringkan dengan handuk, kemudian letakkan di atas kepala rotan dan dikaitkan dengan harnal agar tidak lepas. 7. Membentuk Hair Piece dan Full Wig a. Membentuk hair piece Hair piece bisa dibentuk berbagai macam mode tergantung dari ketebalan hair piece, karena hair piece ini ada yang tebal dan ada yang tipis, ukurannya pun bermacam-macam. Dari berbagai macam bentuk hair piece dan ukurannya, akan dapat lebih leluasa dalam membentuk berbagai macam bentuk model sanggul, tinggal penata rambut hanya menyesuaikannya dengan bentuk wajah dan usia sipemakai. Hair piece ini bisa dibentuk sebelum ditempelkan pada kepala, ada juga yang dipasangkan dulu ke kepala, baru dibentuk sesuai dengan desain yang telah ditentukan. Hair piece dapat dibentuk seperti sanggul nasional dan sanggul modern dengan bermacammacam bentuk/model. Sementara warna dari hair piece ini dapat disesuaikan dengan trend yang berkembang, seperti rambut hitam dengan sentuhan rambut merah, coklat muda dan warna-warna kontras (kuning, perak/silver dan lain-lain). Disamping itu dapat pula memilih bentuk hair piece yang ikal dan tekstur rambut yang halus. Di bawah ini bisa dilihat beberapa cara membentuk hair piece.
148
Gambar. 5.20. Membentuk Hair Piece Sumber : S. Chitrawati (1993)
Berikut adalah hasil dari hair piece yang telah dibentuk dengan model sanggul Dewi seperti gambar di bawah ini
Gambar. 5.21. Contoh Hasil Hair Piece Sumber : S. Chitrawati (1993)
b. Membentuk Full wig Full wig pertama kali dibuat oleh negara-negara Barat. Kemudian berkembang ke seluruh dunia. Full wig sangat praktis karena dapat dipasang sendiri, tidak perlu ke salon, juga praktis mengikuti mode. Full wig terbuat dari rambut asli atau rambut sintetis. Selain itu bisa untuk rambut asli dapat dirawat dengan cara: 1) Dicuci dengan shampo biasa. 2) Bisa di set. 3) Bisa dikeringkan dengan droug cape. 4) Boleh dicat. 5) Bisa pula dikeringkan dengan cara dijemur. Sedangkan rambut sintetis terbuat dari campuran antara nilon dengan plastik. Perawatan untuk sintetis adalah sebagai berikut: 1) Cucilah dengan menggunakan shampo khusus untuk rambut sintetis. 2) Tidak boleh dikeringkan di dalam ruangan saja. 149
3) Tidak boleh dicat. 4) Bila memakai hair spray haruslah yang khusus untuk rambut sintetis. x
Merapikan area kerja, alat dan kosmetika Setelah selesai mencuci dan membentuk hair piece, rapikan kembali area kerja (disapu dan dipel), bersihkan semua peralatan, susun dengan rapi dan tempatkan semua jenis kosmetika secara tepat dan benar menurut jenisnya masing-masing. F. Uji Kompetensi Agar kemampuan siswa dapat diukur dalam kompetensi perawatan kulit kepala dan rambut perlu diadakan tes kompetensi sebagai berikut: x
Kompetensi yang diharapkan dari materi di atas adalah: 1. Siswa dapat mencuci rambut. 2. Siswa dapat merawat kulit kepala dan rambut. 3. Siswa dapat mengeringkan rambut dengan alat pengering. 4. Siswa dapat merawat dan membentuk hair piece.
x
Soal: Petunjuk: Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan singkat dan jelas. 1. Hal-hal apa yang harus diperhatikan sebelum melakukan pencucian rambut.? Jelaskanlah ! 2. Apa tujuan melakukan diagnosa kulit kepala dan rambut.? 3. Faktor apa yang harus diperhatikan sebelum melakukan penyampoan.? 4. Jelaskan 4 manfaat massage pada saat melakukan creambath.! 5. Akibat apa yang ditimbulkan apabila pembilasan tidak sempurna/bersih. Jelaskanlah ! 6. Uraikan proses merawat kulit kepala dan rambut secara kering.! 7. Efek apa yang ditimbulkan bila terlalu sering menggunakan hand hair drayer pada rambut.? 8. Jelaskanlah tujuan dari penguapan pada saat melakukan creambath.? 9. Terangkanlah bagaimana cara pemakaian hair piece yang benar.? 10. Kiat apa yang perlu diperhatikan supaya pelanggan tetap tertarik.? Jelaskan.
x
Tugas kelompok Siswa melakukan diagnosa kulit kepala dan rambut, masing-masing kelompok berjumlah 2 orang. Tugas mandiri Siswa melakukan praktek peyampoan dan creambath pada pelanggan.
x
150
BAB VI
PRA ATATA D DAN AN RAM MBUT PENATAA Be erbagai cara a dan upaya a untuk men nciptakan pe enataan ram mbut yang baik dan sempurn na agar sese eorang dapa at tampil seccara prima te erus akan berkem mbang. Den ngan semakkin berkemba angnya dun nia penataan n rambut, semakkin dituntut kemampuan untuk me enciptakan kreasi baru. Namun demikian, teknik--teknik terd dahulu aka an tetap menjadi m dassar bagi penge embangan model-mode m el yang terrcipta. Beberapa tekn nik dasar pratata a dan tekn nik penataan rambut akan a diuraikan dalam bab ini, penataan sehing gga tergamb bar dengan jelas j ide ata au dalam menentukan m yang terbaik t deng gan desain tertentu. t Pen nunjang utama berhasil tidaknya suatu penataan adalah prattata, sehing gga teknik ini i harus betul-betul dikuassai. A. Prratata Isttilah pratata a secara ha arfiah berassal dari kata a “pra” yan ng berarti menda ahului atau sebelum da an “tata” yaitu mengatu ur menurut cara-cara c tertenttu, maka pra atata merupa akan tindaka an pendahuluan yang mencakup m pengg gulungan ra ambut men nurut pola-p pola tertenttu dengan maksud memu udahkan pen nataan yang g akan dibua at. Pratata disebut juga a dengan setting g. Da aya tahan ikal rambutt yang terb bentuk sete elah melalu ui proses setting g/dipratata berbeda-bed b a yaitu: x Co ohesive set,, adalah jen nis setting yang hasiln nya akan hiilang jika dirrendam dala am air dingin. Cohesive e set disebu ut juga deng gan water se et. x Te emporary set, yaitu jeniss setting yan ng ikalnya dapat bertaha an dalam airr dingin, teta api segera hilang dalam air panas. x Pe ermanent se et, adalah jenis j setting g yang ikalnya dapat bertahan wa alaupun direndam dalam m air panas. 1. Tu ujuan dan Prrinsip Pratata a Pratata atau setting s dilakkukan dengan tujuan untuk u memp permudah dan membantu proses pe enataan se elanjutnya agar meng ghasilkan penata aan yang ba aik dan serassi. 151
Pada dasarnya pratata ini merupakan tindakan membasahi rambut, menarik atau menggulungnya dan kemudian mengeringkannya. Karena itu prinsip dasar pratata adalah: basah-tarik/gulung-kering. a. Fungsi pembasahan Fungsi pembasahan adalah untuk mematahkan ikatan hidrogen, dimana rambut akan melunak, sehingga lebih mudah untuk dirubah ke dalam bentuk yang baru. Sebaiknya dalam membasahi rambut benarbenar basah dengan jalan mencuci rambut memakai shampo yang disesuaikan dengan jenis rambut yang bersangkutan sehingga kosmetika yang akan dikenakan berfungsi dengan baik. Apabila rambut lurus dibasahi, ditarik atau digulung dengan penggulung rambut dan kemudian dikeringkan sehingga menjadi berbentuk ikal, maka secara teknis dikatakan bahwa posisi molekul keratin rambut dari alfa keratin diubah menjadi beta keratin. Sebaliknya jika karena satu dan lain hal rambut kembali kepada bentuk semula, dikatakan bahwa posisi keratin rambut dari beta keratin kembali kepada alfa keratin. Dengan demikian, alfa keratin adalah bentuk asli molekul keratin rambut, sedangkan beta keratin adalah keadaan keratin rambut yang sudah tertarik dan terubah bentuknya. Air selalu dipergunakan dalam proses pratata. Baik dalam pencucian rambut maupun dalam campuran setting lotion yang digunakan. Air yang dikenakan kepada rambut akan masuk ke dalam kulit rambut melalui celah-celah imbrikasi. Molekul-molekul air akan mendesak molekul rambut, sehingga jarak antar molekul keratin rambut menjadi lebih besar oleh adanya penyiapan molekul-molekul air diantaranya. Hal ini menjadikan batang rambut menjadi mengembang dan kepadatannya akan berkurang sehingga rambut menjadi lebih lunak. Air juga berfungsi sebagai zat pelicin yang memudahkan terjadinya pergeseran molekul keratin rambut dari posisi alfa kepada posisi beta. Adanya air dalam kulit rambut akan membantu gaya tarik mencapai perubahan posisi intra molekul tadi. b. Fungsi penarikan Penarikan berfungsi dalam proses pratata adalah untuk mengubah alfa keratin menjadi beta keratin, menurut arah penggulunganya. Hal ini terjadi ketika hidrogen dalam alfa ketika masih dalam keadaan patah. Tarik adalah rambut disisir tegak lurus ke atas menjauhi dari kulit kepala, tidak mengumpul pada ujungnya pada posisi tegak lurus. c. Fungsi penggulungan Penggulungan rambut dengan rollers pada dasarnya merupakan penarikan rambut dengan mengikuti arah tertentu. Ada 2 macam gaya yang bergerak berlawanan terhadap rambut yang digulung dalam rollers. Dibagian atas batang rambut, terjadi gaya tarik yang menyebabkan keratin rambut merenggang. Sedangkan dibagian bawah batang rambut 152
terjadi gaya tekan sehingga keratin rambut menghimpit padat. Terjadilah pergeseran-pergeseran molekul keratin rambut sejalan dengan arah berlakunya kedua buah gaya tersebut di atas. Proses pergeseran yang demikian ini akan terus berlangsung hingga rambut menjadi kering dan tercapai suatu keseimbangan dalam bentuk baru. Meskipun pratata ini merupakan tindakan yang berfungsi mempersiapkan dan membantu penataan, oleh karena itu pratata tidak dapat berdiri sendiri seperti halnya dengan pemangkasan dan penataan, namun untuk dapat menghasilkan penataan yang berkualitas dan serasi, dasar-dasar pratata ini perlu dipahami. 2. Alat, Lenan dan Kosmetika Pratata Fungsi alat, lenan dan kosmetika yang perlu diketahui sebelum melaksanakan praktik adalah: a. Alat Alat-alat yang biasa digunakan dalam proses pratata antara lain: 1) Sisir Ada beberapa macam sisir yang sering digunakan dalam kegiatan pratata, yakni sisir besar, sisir biasa, sisir bertangkai, sisir sasak dan sisir penghalus rambut. a) Sisir besar, digunakan untuk memudahkan penyisiran setelah pencucian rambut dan menghilangkan kusut-kusut pada rambut. b) Sisir biasa/sisir tanpa tangkai, giginya sebagian jarang dan sebagian bergerigi sedang, dipergunakan untuk membuat parting dan blocking serta melepas kekusutan. c) Sisir bertangkai, digunakan untuk membantu dalam pembuatan parting, blocking, pincurl, dan penggulungan. d) Sisir sasak, adalah sisir yang dipergunakan khusus menyasak, dengan gigi yang tidak rata. Dapat terbuat dari plastik keras/lentur bahan metal (logam) atau tulang. e) Sisir penghalus rambut/sikat rambut terbuat dari bahan plastik lentur dipergunakan untuk menyikat kulit kepala dan rambut serta sebagai penghalus sasakan, dapat juga untuk meluruskan rambut yang kusut.
Gambar. 6.1. Macam-Macam Bentuk Sisir Sumber : Penulis (2007)
153
2) Penggulung rambut Penggulung rambut terdiri dari penggulung silinder dan penggulung konoid. a) Penggulung silinder, adalah yang kedua ujungnya mempunyai bentuk dan ukuran yang sama. Penggulung ini akan membentuk volume atau bukit kulit, dan indentation atau lembah. Penggulung ini terdiri dari beberapa ukuran, mulai yang berukuran besar sampai dengan yang berukuran kecil sekali. b) Penggulung konoid (penggulung kerucut) adalah penggulung yang berbentuk kerucut terpancung. Penggulung ini akan membentuk ikal yang lebih kecil pada salah satu ujungnya. Seperti yang terlihat pada gambar berikut.
Gambar. 6.2. Macam-Macam Bentuk Penggulung Rambut Sumber : S. Chitrawati (1993)
3) Penjepit rambut Penjepit rambut selain digunakan untuk mengokohkan roll penggulung, juga dipakai untuk pembuatan pincurl. Penjepit rambut ada yang terbuat dari bahan metal dan ada juga yang terbuat dari plastik. Sedangkan bentuknya, ada yang bertangkai satu dan ada pula yang berkaki dua. Selain penjepit rambut, untuk mengokohkan roll penggulung dapat juga digunakan tusuk plastik. Kemudian ada jepit bebek yang dapat berfungsi untuk menjepit rambut dalam proses penataan, serta jepit bergerigi yang berguna untuk menjepit rambut pada saat membuat parting, blocking untuk pratata, pemangkasan dan pengeritingan.
Gambar. 6.3. Bentuk Penjepit Rambut Sumber : Penulis (2007)
154
4) Botol aplikator dan botol spray (spray bottle) Untuk tempat setting lotion. 5) Jala rambut dan penutup telinga Fungsi utama jala rambut adalah mempertahankan penggulung atau pincurl yang telah dibuat dari putaran angin di dalam kap pengering. Sedangkan fungsi penutup telinga adalah untuk melindungi telinga dari panas dan angin selama di dalam kap pengering.
Gambar. 6.4. Contoh Jala Rambut Sumber : Penulis (2007)
6) Drogkap, hairdrayer Berfungsi untuk mengeringkan rambut yang sudah digulung dan ditutup dengan jala.
Gambar. 6.5. Drogkap Sumber : Penulis (2007)
155
b. Lenan Lenan yang diperlukan dalam melakukan pratata antara lain, handuk, cape dan baju kerja. 1) Handuk, sedapat mungkin handuk kecil berwarna putih dan dipergunakan untuk menutupi badan pelanggan bagian atas/bahu. Paling sedikit dibutuhkan ± 3 buah handuk dengan ukuran 30x50 cm atau ukuran handuk neorming yang diperlukan untuk mengeringkan rambut setelah keramas. 2) Cape, diperlukan 1 buah untuk menutupi bagian atas badan pelanggan pada waktu keramas. 3) Baju kerja, setiap kali melakukan pratikum harus selalu memakai baju kerja. c. Kosmetika pratata Kosmetika pratata berfungsi untuk melapisi batang rambut pada proses pratata. Lapisan yang sangat tipis akan mempertahankan tingkat kelembaban rambut sehingga rambut setelah kering mudah ditata. Jenis kosmetika pratata dewasa ini sangatlah beragam, antara lain jelly (gel), cairan (setting lotion), busa (foam, mouse). 1) Gel (jelly) Kosmetika ini berbentuk transparan dan agak kental. Kosmetika ini cocok bagi jenis rambut tipis dan bertekstur halus, karena akan menambah ketebalan rambut untuk sementara. Pemakaiannya jangan terlalu berlebihan, karena akan berakibat rambut terlalu kaku dan sulit untuk ditata. Glaze adalah kosmetika yang sejenis dengan gel atau jelly yang berfungsi sama. 2) Setting lotion Kosmetika ini berbentuk cairan bening yang umum dipakai sebelum penggulungan pratata, baik pada pratata dasar maupun pratata desain. Kosmetika ini berfungsi mempertahankan bentuk ikal yang terjadi lebih lama. 3) Blow lotion Kosmetika ini berbentuk cairan bening dan digunakan sebelum melakukan pengeringan dengan pengering genggam. Kosmetika ini akan mempertahankan ikal yang terjadi sekaligus melindungi rambut dari panasnya alat pengering tersebut. 4) Mouse Kosmetika ini berbentuk busa dan berfungsi menciptakan volume serta membentuk ikal yang alami pada rambut. Kosmetika ini disarankan untuk digunakan bagi jenis rambut tipis dengan tekstur halus, karena sifat 156
kosmetika ini akan memberikan extrabody. Kosmetika ini dapat digunakan pada rambut dalam keadaan kering atau basah. Sebelum melakukan proses pratata, ada hal-hal yang harus diperhatikan dalam melaksanakan pratata dan penataan rambut. Semua peralatan yang digunakan untuk pratata rambut harus disiapkan sesuai jenisnya dan steril hal yang harus diperhatikan adalah: a. Alat dimasukkan ke dalam sterilizer cabinet yang mengandung sinar ultraviolet atau dicuci dengan dettol atau alkohol 70 %. b. Alat untuk mengeringkan rambut (drogkap) harus diperiksa, alat disesuaikan dengan arus dan tegangan yang ada dengan melihat tombol on/off. Mengatur posisi ketinggian antara pelanggan dengan cap, menghubungkan steker pada stop kontak. Mengatur waktu (timer) yang dikehendaki, melihat nyala lampu. Mengatur suhu (thermostater) yang dikehendaki dan memeriksa hasil, jika rambut masih lembab dapat ditambahkan, jika waktu sudah selesai jauhkan alat dengan pelanggan. c. Dalam melaksanakan proses pratata, dibutuhkan areal untuk bekerja supaya pekerjaan berjalan lancar dan nyaman, sebaiknya luas areal kerja 4 m2 untuk 1 orang. x
Menerapkan tertib kerja berdasarkan peraturan kesehatan dan keselamatan kerja Langkah awal sebelum melakukan pratata, perlu menyusun tertib kerja agar tidak terjadi kesalahan dalam melakukan pratata. Karena hal ini akan berakibat terhadap hasil pratata. Disamping itu juga memberi efek pada kulit kepala dan rambut pelanggan, contoh kesalahan dalam pemilihan dan pemakaian kosmetik pratata. x
Menyarankan model pratata Sebaiknya sebelum melakukan pratata, bicarakan/sarankan pada pelanggan model yang cocok dengan bentuk wajah dan kondisi rambutnya serta sesuaikan dengan kesempatan dan waktu, sehingga pelanggan merasa percaya diri. 3. Melakukan Pratata Sesuai dengan Penataan yang akan Dibuat (Proses Pratata) Proses pratata rambut/setting rambut adalah pertama sekali rambut dibasahi/dicuci, kemudian digulung sampai dengan selesai, lalu rambut dikeringkan supaya rambut dapat ditata. Setting rambut disebut proses ilmu alam, karena dalam proses ini merubah bentuk rambut lurus menjadi bergelombang, namun hanya bersifat sementara. Proses ini tidak terjadi proses kimia, hanya dengan cara sebagai berikut: a. Mencuci rambut Fungsi mencuci rambut yaitu menghilangkan minyak alami (sebum) yang dikeluarkan oleh sekresi kelenjar lemak yang melapisi batang 157
rambu ut serta yang g berada da alam imbrika asi rambut, juga mengh hilangkan kotora an yang men nempel pada a kulit kepala a dan batang g rambut. Di samping itu air yang meng genai pada rambut aka an masuk ke e dalam kulit rambut melalu ui celah-cela ah imbrikasi sehingga ra ambut menja adi mengemb bang dan melunak. Dalam hal ini men njadikan ram mbut mudah digulung oleh roll set/gulungan set. b. Me engenakan setting s lotion n Se etelah rambu ut dicuci den ngan bersih, maka dalam m keadaan setengah basah/lembab (tow wel dry), ram mbut diberi setting s lotion n/jelly/setting g cream. c. Me embuat pem mbagian (parrting/blocking g) Me embagi ram mbut atau disebut juga deng gan blockin ng/parting dimaksudkan untu uk memperm mudah pengg gulungan rambut dengan roll set, sehing gga gelomb bang rambu ut yang dihasilkan se esuai dengan yang diingin nkan. Jumla ah pembagia an/parting pada p setiap rambut tida ak sama, tergan ntung dari banyaknya helai ram mbut serta panjang/pe endeknya rambu ut. Pe embagian rambut/parting g secara um mum adalah sebagai s beriikut: 1) Ba agian depan n dibagi me enjadi 3 bag gian dengan n berpedom man pada “crrown section n” atau “crow wn of the hea ad”. 2) Ba agian kanan n dan kiri crown c sectiion ditarik garis g lurus terus ke be elakang teling ga. 3) Ba agian belaka ang dibagi menjadi m 3 ba agian juga, berpedoman n kepada cro own section dengan menarik garis-g garis lurus ke e belakang kepala. k 4) Da alam hal ram mbut pende ek, bagian belakang b ke epala dapat dibagi 6 ba agian atau 9 bagian. Un ntuk lebih jelasnya dapat dilihat gam mbar di bawa ah ini.
Gamba ar. 6.6. Contoh Pembagian Ra ambut S Sumber : S. Chitrawati (1993)
d. Me enggulung ra ambut Pa ada saat melakukan pen nggulungan rambut terja adi penarikan n rambut. Rambut yang berrada pada bagian b atas dari penggu ulungan aka an tertarik dan le ebih panjang dari semula, sedang gkan rambutt yang bera ada pada bagian n yang men nempel pada dinding roll ro set akan n memendek karena 158
terkena tekanan/himpitan dari dinding roll set/penggulungan. Hal tersebut terjadi karena adanya sifat elastisitas dari rambut, sehingga rambut mudah dibentuk oleh roll set dalam keadaan basah. Pada waktu hendak menggulung rambut, maka “blocking” dilakukan pada bagian-bagian dengan ketebalan dan ketipisan yang sama. Jika rambut bagian bawah terlalu pendek, penggulungannya dapat dilakukan dengan “pincurl” atau “roto” atau dapat juga dengan “tape” (pita perekat) khusus untuk rambut. Penggulungan rambut dilakukan setelah melaksanakan parting /blocking dengan urutan-urutan sebagai berikut: 1) Bagian depan tengah, yaitu “front section”. 2) Bagian kanan dan kiri, yaitu “side section”. 3) Bagian belakang tengah atas, yaitu “crown section”. 4) Bagian belakang kanan dan kiri, yaitu “back section”. Pada waktu hendak menggulung rambut, maka “blocking” dilakukan pada bagian-bagian dengan ketebalan dan ketipisan yang sama. Jika rambut bagian bawah terlalu pendek, penggulungannya dapat dilaksanakan dengan “pincurl” atau “roto” atau dapat juga dengan “tape” (pita perekat) khusus untuk rambut. e. Mengeringkan rambut Rambut yang sudah selesai digulung kemudian dibungkus dengan jala rambut. Telinga model ditutup dengan tutup telinga dan siap untuk dikeringkan dalam kap pengering dengan menempatkan seluruh bagian atas kepala menurut posisi sebenarnya. Setelah rambut selesai dipratata dan sudah dikeringkan dengan drogkap, roller dilepaskan dari rambut. Cara melepas roller pertama sekali lepas dulu rambut pada bahagian bawah/tengkuk, tiap-tiap baris pada bagian tengah, kiri dan kanan, lepaskan rambut dan terus ke arah atas, sehingga rambut bagian belakang terlepas dari roller bersamaan. Kemudian bagian depan kiri/ kanan, yang terakhir bagian ubun-ubun/crown, melepaskannya dari belakang. Hal ini dikerjakan dengan tujuan agar rambut tidak terbelit-belit oleh roller. Seandainya melepaskan rambut sembarangan saja, tanpa berurutan maka rambut akan terbelit oleh roller, sehingga hair-dresser akan mengalami kesulitan, apalagi rambut model bisa bundet/kusut dan terputus-putus disertai rasa sakit karena kulit tertarik oleh roller, ketika hair-dresser berusaha melepaskan roller dari rambut. Setelah rambut terlepas semua, mula-mula dengan jari-jari kedua tangan melakukan gerakan massage ringan dan meremas-remas rambut tersebut tetapi dengan gerakan yang sangat halus, gerakan ini bertujuan untuk melonggarkan rambut yang masih keras karena setting lotion, serta melepaskan kulit yang tegang karena roller tadi. Setelah itu dengan sikat yang halus, sikatlah rambut dari bawah/tengkuk dahulu, kemudian penyikatan menuju ke arah atas sampai rambut seluruh kepala sudah 159
disikat. Ulangi dengan sisir besar, seluruh rambut dikepala disisir ke arah belakang. 1) Pengurutan kulit kepala Pengurutan kulit kepala merupakan tindakan penataan. Pengurutan ini bertujuan untuk melemaskan sekaligus menstimulir kulit kepala. Lakukan pengurutan secara perlahan-lahan dengan tekanan yang lemas dan teratur. 2) Penyikatan rambut Tindakan penyikatan rambut bertujuan untuk memisahkan helaianhelaian rambut yang menempel satu sama lain karena pengaruh kosmetika pratata. Lakukan penyikatan secara seksama dan merata pada keseluruhan rambut. Penyikatan dilakukan dari berbagai arah dengan menggunakan sisir sikat halus. Hanya, perlu diketahui bahwa sebaiknya penyikatan tidak dilakukan ke arah wajah. Hindari pemakaian sikat yang terbuat dari kawat. Hati-hati jika melakukan penyikatan pada daerah belakang dekat tengkuk dan hindari sikat mengenai tengkuk atau telinga, mengingat daerah tersebut akan menjadi lebih sensitif yang disebabkan oleh panas pada waktu proses pengeringan di bawah kap pengering (drogkap). Hal-hal yang harus diperhatikan dalam pelaksanaan pratata adalah sebagai berikut: 1) Garis-garis parting seperti halnya pada proses pemangkasan harus lurus dan penjepitannya harus rapi. 2) Mengerol harus tegak lurus, kerapiannya harus dijaga sehingga tidak terdapat ujung-ujung rambut yang terlipat. 3) Penjepitan rambut dapat dilakukan dengan jepit, klip atau tusukan. 4) Pemasangan tutup telinga tidak boleh mengganggu penempatan roller di atas telinga. 5) Memasang jepit atau klip pada gulungan pertama dibagian depan tidak boleh dari depan. Hal ini dimaksudkan untuk menghindari timbulnya bekas lekukan yang setelah rambut menjadi kering, akan sulit bagi penataan. 6) Cara memasang jala rambut harus tepat batas pertumbuhan rambut dibagian dahi (tidak pada dahi itu sendiri, karena akan menimbulkan bekas garis yang tidak dapat segera hilang). 7) Pengeringan harus sedemikian rupa, hingga rambut benar-benar kering, dalam arti kata bahwa tidak terdapat bagian rambut yang masih basah atau lembab. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan pada saat mengeringkan rambut diantaranya: x Posisi pengering rambut/drogkap harus berada lebih kurang 45° dari kakinya. x Puncak (crown section) harus berada di bawah kipas pengering. x Seluruh kepala harus masuk sampai pada batas leher dan muka. 160
x x
Pengaturan waktu dia atur sesuai dengan waktu yang diiinginkan, untuk ramb but pendek kurang lebih h 15-20 men nit dan untu uk rambut panjang lebih kurang 20 2 sampai 30 menit. Pengaturan panas diatur, hin ngga panass yang diiinginkan/ dianjurkan jangan sampai mem mpergunaka an temperattur yang tinggi.
eknik Pratata a 4. Te Pa ada dasarnya a teknik prattata dapat dibedakan me enjadi 2, yakkni: a. Pratata dasar (original sett) Te eknik yang digunakan n pada prratata dasa ar bertujua an untuk memu udahkan pe embentukan suatu tata rambut secara um mum dan sederh hana, namun n sudah memenuhi syarrat-syarat ke eindahan. Te eknik pengg gulungan ya ang dipaka ai adalah te eknik penggulungan secara a original se et. Pembuata an ikalnya dapat d memakai satu jenis ukuran roller atau bebera apa ukuran yang berbe eda, tanpa menggunaka m an variasi lain.
G Gambar. 6.7. Pratata P Dasar Sumber : Puspoyo, P Widja anarko, Endan ng (1995)
Ba anyak varias si yang da apat diperoleh dengan merekayassa teknik pengg gulungannya a, terlebih-lebih alat pen nggulung siliinder terdap pat dalam berbag gai ukuran dan dengan diamete er yang be erbeda-beda. Berikut adalah h contoh pe enggulungan n rambut yang y mengh hasilkan volu ume dan lemba ah, yang mem mperlihatkan n secara jela as perbedaa an antara ked duanya. 1) Pe engambilan rambut condong c me enghasilkan volume makksimal.
k ke
arah
d depan,
yan ng
akan
161
Gambar. 6.8. Conto oh Penggulung gan Dengan Ha asil Yang Berbe eda Sumber : Puspoyo, P Widja anarko, Endan ng (1995)
engambilan rambut co ondong ke e arah belakang, yan ng akan 2) Pe me enghasilkan lembah.
Gambar. 6.9. Contoh Carra Pengambilan n Rambut P Widja anarko, Endan ng (1995) Sumber : Puspoyo,
3) Pe enggabungan teknik a dan d b, yang akan menghasilkan ika al dengan variasi antara bukit dan lembah. Sepe erti gambar di d bawah.
Gambar. 6.10 0. Contoh Peng ggabungan Tekknik a Dan b Sumber : Puspoyo, P Widja anarko, Endan ng (1995)
162
b. Pratata desain n Pratata atau setting diarrahkan untuk membanttu tercapainya suatu bentukk penataan rambut te ertentu yang g dikehend daki. Pratata a desain secara a umum terd diri dari bebe erapa jenis, diantaranya a; finger wavve, pincurl dan skkip wave. nger wave 1) Fin Fin nger wave adalah a teknik yang dilakkukan guna membentukk ombakombakk atau ikal pada p rambut dengan menggunakan m n jari-jari tan ngan dan sisir pa ada rambut yang telah diberi d setting g lotion atau setting jelly. Ad dapun cara pembuatan p f finger wave adalah seba agai berikut: a) Ra ambut terleb bih dahulu dicuci d denga an shampo yang sesua ai dengan jen nis rambut. Lalu L keringkkan dengan handuk sam mpai setenga ah kering (to owel dry). b) Ra apikan ramb but dan siap pkan untuk membuat sibakan atau u belahan sesuai denga an keinginan n. Pakaikan n kosmetika a pada bagian yang akkan dikerjak kan terlebih h dahulu untuk men ncegah bag gian lain be erproses den ngan kosmettika tersebutt. c) Fin nger wave dikerjakan pada daera ah crown te erlebih dahu ulu, yakni pa ada salah sa atu bagian (kanan atau u kiri), terga antung desa ain. Pada um mumnya, yang dikerjaka an pertama kali adalah h bagian ya ang lebih teb bal. Buatlah terlebih dahulu shape (bagian yan ng melengku ung) pada kepala bagian n atas. Kemu udian, gunakan jari telu unjuk kiri untuk mulai me embuat ikal. Langkah be erikut, arahkkan mulai da ari garis pertu umbuhan ram mbut bagian n atas depa an ke daera ah crown de engan meng ggunakan sissir. d) Ika al pertama diperoleh dengan menekankan m jari telunjuk pada len ngkungan pertama kurang lebih h 1 inci besarnya. Dengan me enggunakan n gigi sisir, arahkan a bata ang rambut ke depan, di bawah jarri telunjuk yang y sementara ini men nekan baha agian lengku ung yang terrjadi di atasnya. Arahka an rambut te ersebut ke depan d kuran ng lebih 1 incci lagi.
Gambar. 6.1 11. Contoh Fing ger Wave Dan Tekniknya Sumber : Puspoyo, P Widja anarko, Endan ng (1995)
163
e) Jari tengah me enggantikan posisi jari te elunjuk dan jari j telunjuk bergeser ke bawah untuk pembua atan ridge berikutnya.. Dengan menekan leng gkungan ba agian kedua a, sementa ara sisir ke embali meng garahkan ram mbut ke bela akang, maka akan terb bentuk ridge e kedua. Ge elombang yan ng terjadi harus merupakkan satu kessatuan yang g berkesinam mbungan, den ngan besar gelombang g yang sama atau dapat disesuaikan n dengan dessain yang dikehendaki. d ersebut pada a daerah Letak kedua ridge te crown. Perhatik kan gambar (a) dan (b) di d bawah ini.
(a)
(b) Gamba ar. 6.12. Contoh Pembuatan Ridge R Sumber : Puspoyo, P Widja anarko, Endan ng (1995)
f)
Rid dge ketiga dimulai dari batas b pertum mbuhan pad da bagian sisi kanan. Sep perti sebelum mnya, jari te engah meng ggantikan po osisi jari telu unjuk dan jari telunjuk bergeser b lag gi ke bagia an bawahn nya untuk membuat leng gkungan la ain. Pada ridge r ketiga a inilah gellombang diilanjutkan menuju arah sis si kiri. g) Lan njutkan pembuatan gelo ombang den ngan arah dari sisi kiri ke k kanan dan n seterusny ya dari sisi kanan ke kiri dengan n cara yan ng sama. Pem mbuatan ge elombang dilanjutkan d sampai se eluruh ramb but pada dae erah tengkuk k selesai dila akukan. Liha atlah gambar berikut.
164
Gambar. 6.13. 6 Contoh Pembuatan P Gellombang Sumber : Puspoyo, P Widja anarko, Endan ng (1995)
Pe erlu diingatka an sebelumnya, bahwa a latihan pem mbuatan fing ger wave harus banyak dilakukan karen na finger wave merupakkan dasar pe embuatan ikal attau gelomba ang yang da apat dipadukkan dengan teknik lain dan bisa diguna akan pada disain d penattaan sanggu ul atau desa ain penataan rambut lepas (terurai). Fin nger wave dapat dibu uat dibagia an mana sa aja, sesuai dengan kebutu uhan desain n itu sendiri. Penataa an sanggul pada bagia an muka (depan n) atau bagian sisi kana an atau kiri, banyak diilh hami oleh pe embuatan finger wave. Demikian juga a, beberapa a desain ra ambut pada a bagian belaka ang sering menggunaka m an teknik ini, baik dibua at langsung maupun dibuatt pada rambut tambahan n (hairpiece). Finger wa ave dapat pu ula dibuat secara a tegak luru us (horizonta al) atau ben ntuk desain yang lain. Jika J tidak dikehe endaki gelombang yan ng permane en, dapat digunakan d k kosmetika pratata a yang pada umumnya berbenttuk gel (jellly), dengan n proses penge erjaan seperrti teknik prratata yang lain. Penge eringan dila akukan di bawah h kap penge ering dengan n dilindungi oleh o pemaka aian jala ram mbut yang lebih rapat. r De engan ketera ampilan yan ng baik, seorrang hairdre esser dapat membuat desain n penataan dengan menggunaka m an teknik ini i tanpa mengikuti m prosed dur seperti di d atas. Ia dapat membu uat finger wave w dengan n bantuan jepit ra ambut besarr (jepit bebe ek) dan hair spray untukk menetapka an bentuk yang terjadi. t Dan kami yakin,, jika anda banyak b mela akukan latih han, anda pun da apat melaku ukannya! a) Fin nger wave mendatar m den ngan belaha an sisi kiri Cara pembutan p fiinger wave dengan d bela ahan (sibaka an) rambut pada sisi kiri, sama sepertti contoh ya ang sudah diuraikan sebelumnya s a. Bagian rambu ut yang lebih banyak (ttebal), berada disebela ah kanan se edangkan bagian n rambut se ebelah kiri lebih l sedikitt. Berikut in ni akan dipe erlihatkan cara penataan p finger wave de engan belah han pada sissi kiri yang dilakukan d secara a mendatar.
165
x
erlebih dahu ulu kenakan n kosmetika a secara merata m pada a seluruh Te ram mbut. Siapka an belahan rambut pada a sisi kiri.
Ga ambar. 6.14. Te eknik Mengena akan Kosmetika a Pada Rambu ut Sumber : Puspoyo, P Widja anarko, Endan ng (1995)
x
Ba aris (ridge) pertama p fing ger wave diilaksanakan dari sebela ah kanan me enuju ke kiri, secara berrtahap denga an besar gellombang yan ng sama.
Gambar. 6.15. Teknik Membuat M Bariss (ridge) Sumber : Puspoyo, P Widja anarko, Endan ng (1995)
x
Se elanjutnya, buatlah b gariss kedua yang dimulai dari sisi seb belah kiri me enuju ke kanan, den ngan besa arnya gelom mbang yan ng sama sepanjang ga aris tersebutt secara be erkesinambu ungan, tanp pa putus/ pa atah.
166
Gambar. 6.16. 6 Contoh Membuat M Garis Rambut Sumber : Puspoyo, P Widja anarko, Endan ng (1995)
x
akukan hal ya ang sama untuk baris-baris berikutn nya, yang mana baris La ketiga dimulai pembuatan nnya dari sissi sebelah kanan, k baris keempat dim mulai dari siisi sebelah kiri menuju ke kanan. Demikian D se eterusnya sampai selesa ai dikerjakan.
Gambar. 6.17 7. Contoh Bariss Berikutnya Pa ada Rambut Sumber : Puspoyo, P Widja anarko, Endan ng (1995)
aknya baris (ridge) pad da seluruh kepala terg gantung pad da besar Banya kecilnyya ikal/gelom mbang yang g diharapkan n. Variasi pin ncurl dapat dilakukan d pada ujung ram mbut jika dikehendaki, terutama pada ramb but yang panjan ngnya meleb bihi tengkuk. Arah ikal pada p pincurll disesuaikan n dengan arah ikkal finger wa ave pada baris terakhir.
167
Beriku ut ini adalah h alternatif dalam d pemb buatan finge er wave, yang mana gelombang ikal dibuat secara a miring (dia agonal). Ca ara pembuattan sama sepertti yang sudah dijelasskan di ata as, perbeda aanya hanyya pada pembu uatan/penen ntuan arahnyya.
Gambar. 6.18. 6 Contoh Pe embuatan Fing ger Wave Sumber : Puspoyo, P Widja anarko, Endan ng (1995)
b) Fin nger wave te egak lurus Fingerr wave tegak lurus sa angat berbe eda dengan n finger wa ave yang menda atar, yang mana m baris dan d gelomba ang terlihat berdiri b tegakk. Namun demikian, teknik pembuatann nya sama dengan d tekn nik pembuattan finger wave yang y horizon ntal (mendatar), yakni: x Bu uat lengkungan (shape e) pada sissi sebelah kanan, k jika belahan be erada pada sisi kanan. Baris perta ama pembu uatan ikal/ge elombang dim mulai dari parting p dekat telinga. Ikal pertama dibuat mengarah ke tulang pipi. Ba aris pertama akan berakhir di belaka ang telinga kanan. k
Gambar. 6.1 19. Contoh Carra Membuat Le engkungan Sumber : Puspoyo, P Widja anarko, Endan ng (1995)
x
aris kedua dimulai darri garis perttumbuhan rambut r pada a bagian Ba de epan belaha an. Buatlah ikal/gelomb bang tegak lurus sepe erti yang dib buat pada ba aris pertama a secara berrkesinambun ngan. 168
Gam mbar. 6.20. Con ntoh Pembuata an Ikal/Gelomb bang Tegak Lurrus Sumber : Puspoyo, P Widja anarko, Endan ng (1995)
x
aris ketiga dimulai dari belahan b (sibakan) rambut dengan arah a yang Ba sama secara berkesinam mbungan. Lakukan L hal yang sam ma untuk ba agian sebelah kiri.
Gambar. 6.21 1. Contoh Pem mbuatan Belaha an (sibakan) Sumber : Puspoyo, P Widja anarko, Endan ng (1995)
2) P Pincurl (sculp pture curl) Pin ncurl disebu ut juga den ngan sculptu ure curl me erupakan sa alah satu bentukk pratata desain yang paling ban nyak diguna akan. Pincu url dibuat denga an jari-jari ta angan, ekorr sisir, penje epit rambut yang telah dibentuk lingkaran (pincurl)), dan kemudian diperta ahankan ben ntuknya dengan jepit. Biasan nya pincurl dilakukan pada rambut yang telah mengalamii tapering 169
pende ek maupun setengah panjang, juga a dapat dila akukan pada a rambut yang telah t mempu unyai ikal assli maupun ikkal buatan. Pin ncurl diguna akan untuk dapat lebih h memperta ahankan be entuk ikal yang dibuat, menghasilka m an ikal yang y kelihatan lebih h alami, memp pertahankan bentuk ikkal yang datar tetap p pada tempatnya, memb bentuk berm macam-maca am variasi ikkal dan me enghasilkan ikal atau gelombang denga an volume (b bukit) dan ind dentation (le embah) pada a rambut. a) Strruktur pincurrl Struktur pincurl terdiri dari 3 komponen po okok sebaga ai berikut: x Da asar ikal. Da asar ikal me erupakan lan ndasan ikal yang tidak bergerak da an berada di atas kulit ke epala. x Pa angkal ikal. Pangkal ika al adalah bagian ikal yang y berada a di atas da asar dan leku uk pertama ikal i yang bersangkutan. x Lin ngkar ikal. Lingkar L ikal adalah a bagia an rambut yang y membe entuk ikal sifat dan pe enuh. Letak ketiga komp ponen pincu url di atas menentukan m be entuk ikal.
Gambar. 6.22 2. Dasar Ikal Sumber : Puspoyo, P Widja anarko, Endan ng (1995)
Ketiga a komponen ini masing--masing me empunyai fun ngsi tersend diri yakni; dasar ikal berfung gsi sebagai penunjang,, pangkal ikkal berfungsii sebagai pembe eri arah dan n mobilitas ikal, lingkar ikal menenttukan besarr kecilnya ikal ya ang terbentu uk serta dayya tahannya a. Mobilitas ikal ditentu ukan oleh posisi lingkar dala am hubunga an dengan pangkalnya. p . Oleh karen na hanya nan yang menyangkut m posisi lingkkar dalam hubungan h ada 3 kemungkin denga an pangkaln nya, maka hanya terdapat 3 kelo ompok ikal sebagai berikut: x Ika al tak berpa angkal (no stem curl). Adalah jenis ikal yang g seluruh lingkar ikalnya a berada di atas dasar ikal. Ikal yang terbentuk bersifat kuat dan tahan lama. Teta api mobilitass ikal sangatt kecil, bahkkan dapat dia anggap tidak k ada.
170
Gam mbar. 6.23. Ikal Tak Berpangkkal Sumber : Puspoyo, P Widja anarko, Endan ng (1995)
x
al berpangk kal setengah h (half steam m curl). Ad dalah jenis ikal i yang Ika setengah ikaln nya berada di d atas dasarnya, ikal ya ang terbentuk bersifat lun nak dan kura ang tahan la ama, tetapi mobilitas m ikall lebih besarr.
Gamba ar. 6.24. Ikal Be erpangkal Sete engah Sumber : Puspoyo, P Widja anarko, Endan ng (1995)
x
Ika al berpangka al penuh (fulll steam curl rl). Adalah je enis ikal yang g seluruh ika alnya berada a di luar da asarnya, ika al yang terbe entuk bersiffat makin lun nak dan mak kin kurang ta ahan lama, tetapi t mobilittas ikal palin ng besar. Da alam pratata a desain pe enggunaan ketiga k kelom mpok terseb but dapat dilakukan dala am berbagai kombinasi yang y saling menunjang.
171
Gamb bar. 6.25. Ikal Berpangkal B Penuh Sumber : Puspoyo, P Widja anarko, Endan ng (1995)
b) Be entuk dasar pincurl p Bentuk dasar seb buah pincurll pada umum mnya ditentu ukan dan te ergantung dari le etak dimana pincurl terse ebut akan dibuat. Pada dasarnya ha anya ada 4 benttuk dasar pin ncurl yakni sebagai s berikkut: x Da asar segi empat e (squa are base). Dasar ikal segi emp pat dapat dig gunakan diisemua bagian kepala, ikal ya ang terjadi uniform be entuknya dan tahan lam ma. Dapat digunakan d untuk penata aan pada semua bagian kepala.
Gambar. 6.26. Da asar Segi Empa at P Widja anarko, Endan ng (1995) Sumber : Puspoyo,
x
asar segitiga a (triangle ba ase). Biasan nya ditempa atkan dibagia an depan Da kepala guna mencegah pecahnya tata rambut dibagian tersebut. Pe embuatan dasar d ikal dapat dilakukan seca ara tumpan ng tindih sehingga ikal yang terbentuk akan saling me enunjang da an saling me engisi.
172
G Gambar. 6.27. Dasar D Segitiga Sumber : Puspoyo, P Widja anarko, Endan ng (1995)
x
asar perseg gi panjang (rectangula ar base). Terutama T digunakan Da dikkedua bahagian sampin ng kepala guna g mence egah terjadinya hasil pe enataan yan ng pecah didaerah itu.. Pembuata an dasar ikal dibuat tum mpang tindih, sehingga a dalam pen nataan akhirr akan terlih hat saling me engisi seperrti pada gambar. 6.27.
Gamb bar. 6.28. Dasa ar Persegi Panjjang Sumber : Puspoyo, P Widja anarko, Endan ng (1995)
x
Da asar busur (arc ( base). Digunakan untuk penattaan bagian n puncak, samping mau upun belaka ang kepala. Khususnya a ditempatkkan pada pe enataan yan ng disebut frenchturist, f arah dasarr yang dibu uat harus sama dengan arah pratata a yang akan dibentuk.
173
G Gambar. 6.29. Dasar Busur Sumber : Puspoyo, P Widja anarko, Endan ng (1995)
ara pembuattan pincurl c) Ca Cara pembuatan p pincurl p adala ah sebagai berikut: b x Blo ocking (pen ngambilan ra ambut) untu uk sebuah pincurl p haru us tersisir rap pi dan arah hkan rambutt sesuai dengan desain yang dike ehendaki, de engan posisi rambut ditegangkan ata au direntang gkan.
Gamba ar. 6.30. Cara Mengambil M Rambut Sumber : Puspoyo, P Widja anarko, Endan ng (1995)
x
Pe egang untaia an rambut ya ang akan diipincurl dian ntara telunjukk dan ibu jarri.
174
Gambar. 6.31. Cara Mem megang Untaian n Rambut Sumber : Puspoyo, P Widja anarko, Endan ng (1995)
x
La akukan pemb buatan lingkkaran yang halus, h rata, tanpa t pelintiiran pada un ntaian rambu ut tersebut.
Gambar. 6..32. Cara Pembuatan Lingkarran Halus Sumber : Puspoyo, P Widja anarko, Endan ng (1995)
x
Gu unakan ujun ng sisir untu uk membantu menetapkan dasar dan d arah pin ncurl.
175
Gambar. 6.33. 6 Cara Men nggunakan Uju ung Sisir Sumber : Puspoyo, P Widja anarko, Endan ng (1995)
x
unakan pin (penjepit) untuk mem mbantu men ngencangkan n bentuk Gu pin ncurl yang te erjadi.
Gambar. 6.34. Cara Meng ggunakan Pin (penjepit) P Widja anarko, Endan ng (1995) Sumber : Puspoyo,
Pembe entukan pin ncurl dilakukkan dengan bantuan ja ari tangan. Berikut B di kan cara pe bawah h ini akan memperlihat m embuatan pincurl p dengan ujung tertutu up dan terbuka, yang ma ana ujung ra ambut terleta ak dibagian luar ikal.
176
Gambar. 6.35. Cara Pembuatan Pincurl Sumber : Puspoyo, P Widja anarko, Endan ng (1995)
n ridge curl 3) Skkip wave dan Skkip wave da an ridge currl banyak diigunakan da alam pratata a desain. Skip wave w ini merupakan kombinasi k a antara fingerr wave dan n pincurl. Fingerr wave yang g dibuat den ngan bantua an jari-jari da an sisir kura ang dapat memb bentuk omba ak rambut dengan kessan gerak yang y wajar. Dengan menem mpatkan pin ncurl diantarra lekuk-leku uk gelomban ng finger wa ave unsur gerak pratata desa ain tersebut kelihatan le ebih indah. Pa ada umumny ya, skip wa ave didisain untuk rambut dengan panjang yang sedang, s yan ng mempunyyai ikal tidakk terlalu keciil dan kondissi rambut tidak terlalu halus. Seperti gam mbar berikutt.
Gambarr. 6.36. Cara Pe embuatan Skip p Wave Sumber : Puspoyo, P Widja anarko, Endan ng (1995)
177
Rid dge curl adalah a pincurl yang te erletak pad da bagian belakang pungg gung bukit sebuah s shap ping atau finger f wave.. Pembuata an pincurl jenis in ni harus dila akukan deng gan hati-hati, jangan sam mpai merusa ak bentuk bukit pada p finger wave terse ebut. Pembu uatan ridge curl dapat dilakukan d cara: a) Sia apkan ramb but untuk pembuatan lengkung pada bagian yang diinginkan, dengan terlebiih dahulu menentukan belahan b pad da bagian de epan. Shape dibuat sepe erti pada pem mbuatan finger wave tegak lurus (ve ertikal). b) Am mbil sebagia an ujung ram mbut denga an hati-hati, untuk dibua at bentuk pin ncurl. Bany yaknya pinccurl yang dibuat d pada a sebuah lengkung dissesuaikan de engan besar shape itu sendiri s dan besar ikal ya ang akan dib buat.
Gambarr. 6.37. Cara Pe embuatan Ridg ge Curl Sumber : Puspoyo, P Widja anarko, Endan ng (1995)
x
Me engevaluasi hasil pratata a dan penataan Billa pratata telah selesai dilakukan, d periksalah ha asil akhir darri pratata, apaka ah sudah sesuai s deng gan yang direncanaka d an. Kemudia an minta pelang ggan untuk berkaca, b apa akah ia puass dan senan ng dengan hasil h yang telah dilakukan. d
x
Me erapikan are ea kerja, alatt dan kosme etika Se etiap selesa ai melakukkan pratata a biasakan untuk merapikan/ memb bersihkan are ea kerja (dissapu, dipel).. Susunlah semua s perallatan dan bahan n kosmetika menurut jenisnya masin ng-masing.
enataan Ram mbut B. Pe Da alam seni tata rias ramb but, istilah penataan dap pat dibedaka an dalam 2 peng gertian, yakni arti yang luas dan arrti yang sem mpit. Penataa an dalam 178
arti yang luas meliputi semua tahap dan semua segi yang dapat diberikan kepada seseorang dalam rangka memperindah penampilan dirinya melalui pengaturan rambutnya. Pengaturan dimaksud melibakan berbagai proses seperti penyampoan, pemangkasan, pengeritingan, pewarnaan, pelurusan, pratata dan penataan itu sendiri. Walaupun masing-masing proses tersebut di atas dapat dibedakan, namun dalam pelaksanaannya jarang dijumpai adanya satu proses yang tunggal dan berdiri sendiri, selain proses penataan dalam arti sempit. Dalam arti yang sempit penataan dapat dikatakan sebagai tahap akhir proses penataan rambut dalam arti yang luas. Pada umumnya tindakan tersebut dapat berupa penyisiran, penyanggulan dan penempatan berbagai hiasan rambut baik secara sendiri-sendiri maupun sebagai suatu keseluruhan. 1. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penataan Baik dalam arti yang luas maupun dalam arti sempit, teknik dan hasil penataan rambut sangat ditentukan atau setidak-tidaknya dipengaruhi oleh faktor-faktor tertentu, faktor tersebut dapat dikelompokkan sebagai faktor intern dan ekstern. a. Faktor intern 1) Faktor perwujudan fisik Adalah tekstur rambut, bentuk kepala dan wajah, bentuk tubuh dalam keseluruhan dan usia yang bersangkutan. Contoh: seorang yang memiliki rambut dengan tekstur jelek tidak mungkin dapat dihasilkan penataan yang sama baiknya seandainya tekstur rambutnya lebih bagus. Leher yang sangat jenjang akan membatasi kemungkinan pola penataan puncak walaupun pola tersebut sedang menjadi mode. 2) Faktor pendidikan Tingkat pendidikan umum seseorang juga membatasi kemungkinan penataan. Pada umumnya mereka yang berkesempatan menikmati pendidikan dasar yang cukup, cenderung hanya ingin menirukan mode tata rambut apa saja yang sedang digemari pada waktu itu, tanpa mempertimbangkan apakah mode tersebut sesuai dan tepat untuk dirinya. Hal ini sering menyulitkan penata rambut, yaitu antara menuruti kemauan peminta jasa atau mengorbankan prinsip-prinsip penataan yang baik. 3) Faktor penghargaan seni Tidak semua orang mempunyai kemampuan menikmati karya seni dengan intensitas yang sama. Latar belakang pendidikan yang tinggi sekalipun tidak menjamin terciptanya kemampuan demikian. Bahkan seorang yang sangat terpelajar dan rasional seringkali cenderung menilai suatu karya hanya dari segi kemanfaatannya saja. Sikap ini akan sangat membatasi kemungkinan variasi penataan yang baik untuk dirinya. 179
4) Faktor kepribadian Berbagai aliran modern dalam penataan rambut menghendaki agar pembuatan suatu desain penataan tidak lagi hanya dilandaskan atas dasar segi fisik saja. Penataan yang baik harus juga mampu menonjolkan segi positif kepribadian modelnya. Karena kepribadian setiap orang tidak sama maka suatu desain tata rambut yang baik untuk pribadi tertentu belum tentu akan sesuai dan baik untuk yang lain. b. Faktor ekstern 1) Faktor sejarah Manusia membuat sejarah dan sebaliknya sejarah pun menciptakan manusia dengan berbagai sifatnya. Berdasarkan faktor sejarah itu orang dapat menciptakan dan meniru mode rambut. 2) Faktor kebudayaan Setiap bangsa atau kelompok masyarakat mempunyai tolak ukur tersendiri terhadap apa yang dipandangnya baik dan buruk. Sebagai contoh suku Khirgis yang hidup mengembara di daerah Mongolia menyukai penataan rambut yang memberi kesan wajah kuda bagi yang mengenakannya. Sebagai suku pengembara sebagian besar kehidupan suku ini sangat tergantung kepada kuda. Sehingga menimbulkan anggapan bahwa kuda adalah makhluk ciptaan Tuhan yang sempurna. Pandangan yang menghasilkan norma keindahan tersendiri ini juga memberi warna tersendiri bagi tata rambut mereka. 3) Faktor ekonomi Tingkat perkembangan ekonomi suatu masyarakat juga mempengaruhi terhadap variasi dan kemungkinan teknis penataan. Jika tingkat kemakmuran baik penataan rambut cenderung mengarah kepada penataan yang lebih meriah dan ini juga dimungkinkan dengan tersedianya peralatan penataan yang serba lengkap. 4) Faktor sosial Sejak zaman dahulu tata rambut juga dipergunakan sebagai atribut yang menandakan perbedaan tingkat dan status sosial para warga masyarakat dalam suatu masyarakat tertentu. Tata rambut dari wig yang dipakai penguasa ataupun para pendeta di Mesir purba terbuat dari bahan dan mengikuti gaya penataan yang berbeda dengan yang diperuntukkan bagi rakyat kebanyakan. Di Indonesia sendiri juga dikenal tata rambut tradisional yang dipergunakan untuk membedakan status sosial seorang wanita melalui penataan rambutnya. Sanggul gelung malang yang dikenal di Palembang, pada zaman Sriwijaya hanya dikenalkan oleh para permaisuri dan putri keraton.
180
5) Faktor lingkungan sekitar Dalam lingkungan masyarakat tradisional yang masih tertutup penataan rambut tidak dapat lain daripada tata rambut tradisional yang berlaku secara turun temurun dalam lingkungan masyarakat tersebut. Tata rambut yang dibuat untuk menghadiri pesta pernikahan tentu tidak akan sesuai dengan yang dikenakan pada upacara pemakaman. 6) Faktor mode yang berlaku Merupakan salah satu faktor yang paling mendapat perhatian dalam melakukan penataan. Penataan yang baik harus selalu disesuaikan dengan perkembangan mode yang berlaku, meskipun ini bukan berarti bahwa setiap kreasi harus merupakan duplikat dari apa yang sedang digemari. Namun demikian gaya penataan yang berhasil menjadi pola kegemaran umum pada waktu itu tidak dapat dikesampingkan saja. 7) Faktor letak geografis Letak geografis yang berbeda sering tidak memungkinkan penerapan suatu mode tata rambut tertentu dari negara asalnya ke negara lain. Sebagai contoh mode tata rambut wispy yang indah dan sesuai untuk Eropa tidak akan dapat diterapkan di negara-negara beriklim panas. Bagian rambut yang terurai didahi sehingga menimbulkan sebutan wispy itu akan mengumpal karena berkeringat di negara beriklim panas. 8) Faktor perkembangan teknologi Perkembangan peralatan dan selalu diperbaikinya mutu kosmetika dalam bidang penataan rambut, merupakan salah satu faktor yang sangat besar pengaruhnya terhadap kemampuan teknis dan variasi penataan. Betapapun mahirnya seorang penata rambut, kemampuannya tidak akan mempunyai arti banyak jika tidak didukung oleh tersedianya peralatan dan kosmetika rambut yang diperlukan untuk mencapai bentuk penataan tertentu. Kemampuan mempergunakan peralatan penataan yang serba modern dan pengetahuan yang baik tentang produk kosmetika terbaru, merupakan sesuatu yang perlu dimiliki oleh penata rambut masa kini. Faktor intern dan ekstern seperti tersebut di atas saling kait mengait serta tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lain. Dalam melakukan penataan kedua kelompok faktor tersebut tadi harus selalu diperhitungkan. 2. Pola Penataan Betapapun mode tata rambut terus berubah dan berganti, tetapi alternatif bagi suatu penataan tidak pernah dapat meyimpang dari 5 pola pokok penataan sebagai berikut: a. Penataan simetris Penataan simetris adalah penataan yang memberi kesan seimbang bagi model yang bersangkutan. Penataan simetris sudah digemari sejak 181
zaman n Mesir Pu urba dan te erutama ole eh bangsa Yunani. Ke egemaran terhad dap segala sesuatu yan ng simetris dapat dime engerti jika kita k ingat bahwa a kupu-kupu, burung, bu unga, ikan hias dan makkhluk lain isi bumi ini, oleh Tuhan T Maha a Pencipta diberi unsu ur-unsur keiindahan yan ng serba simetrris pola maupun letaknya a. Lihatlah contoh c di baw wah ini.
Gamba ar. 6.38. Contoh h Penataan Sim metris Sumber : DEPD DIKBUD (1999)
b. Pe enataan asim metris Pe enataan asim metris banyyak dibuat dengan tuju uan membe eri kesan dinamis bagi suatu desain tata ramb but. Apabila a penataan simetris menim mbulkan kesan seimbang dan statiss, maka pena ataan asime etris akan menciptakan kesa an adanya ketidakseimb k bangan. Darri ketidakseimbangan lahir impresi akan adanya gerak g yang cenderung kepada diicapainya suatu keseimbang gan. Hal ini akan menimbulkan efe ek dinamis bagi tata rambu ut yang bersa angkutan. Se elain efek din namis penattaan asimetrris juga banyak digunakkan untuk mendrramatisir ek kspresi waja ah model. Juga banya ak digunaka an untuk menciptakan kesan keseimb bangan yan ng lebih ha armonis bag gi bentuk wajah yang tidak simetris. s Sep perti contoh gambar berrikut.
182
Gambarr. 6.39. Contoh h Penataan Asimetris Sumber : DEPD DIKBUD (1999)
enataan puncak c. Pe Pe enataan pun ncak menitikk beratkan pembuatan p k kreasi tata rambut r di daerah h ubun-ubun (parietal). Pola pena ataan punca ak selain digunakan sebagai penataan n korektif bag gi bentuk kepala, wajah dan leher, juga akan mendu ukung pena ampilan pe erhiasan leher dan te elinga mod del yang bersan ngkutan. Alangkah A s sayangnya, jika seo orang model ingin memb banggakan kalung ma aupun anting-antingnya kemudia an harus menja adi kecewa karena k pena ata rambutnyya tidak me enyadari ada anya pola penata aan puncak sebagai jala an keluarnya a. Lihat conto oh.
Gamba ar. 6.40. Contoh Penataan Pu uncak Sumber : DEPD DIKBUD (1999)
183
d. Pe enataan bela akang Pe enataan be elakang me enitikberatka an penataan rambut dibagian mahko ota atau ba agian belaka ang kepala. Pola pena ataan belaka ang akan sanga at memudahk kan penataa an rambut pa anjang. Seba agian besar sanggulsanggul Indonesia a dibuat den ngan pola penataan p be elakang. Kessan yang ditimbulkan adalah h feminin da an anggun.
Gambarr. 6.41. Contoh h Penataan Belakang Sumber : DEPD DIKBUD (1999)
e. Pe enataan depan Pe enataan dep pan menitikb beratkan pe enataan ram mbut di daerah dahi. Pola penataan p in ni belum pe ernah dikem mukakan dallam literaturr tentang penata aan rambut.. Namun pe erkembangan n model tata rambut kh hususnya menje elang tahun-ttahun terakh hir 1980, ban nyak menge etengahkan penataan di dae erah dahi dengan d hassil yang tida ak kalah in ndahnya. Ka arena itu sekara ang sudah pada p waktun nya untuk menjadikan m p pola penataa an depan ini se ebagai satu kategori penataan p tersendiri. Po ola penataa an depan memb beri kesan anggun dan gerak g alamiah bagi sua atu kreasi da alam satu keselu uruhan. Kecu uali itu juga dapat digun nakan sebag gai penataan korektif bagi bentuk b dahi yang y terlamp pau menonjo ol.
184
Gamba ar. 6.42. Conto oh Penataan De epan Sumber : DEPD DIKBUD (1999)
De engan mema ahami adan nya 5 pola pokok p penataan serta pengaruh p yang mampu m dibe erikan oleh masing-massing pola pe enataan, pendekatan dalam penataan rambut r dapa at dilakukan dengan leb bih mudah. Penataan P dapat dilakukan dengan mengambil salah satu po ola, ataupun n dengan memp perpadukan beberapa po ola sekaliguss. Sepanjang kombinasi tersebut tidak merupakan n kombinassi yang antagonistis, a , melainkan suatu kombinasi yang ko omplemente er. Pe enataan dap pat dibuat dengan d lebih h cepat dan n lebih pastti, karena sebelu um memula ai sesuatu telah ada pegangan jelas yan ng dapat disesu uaikan deng gan model yang y tersediia. Tugas penata ramb but hanya menen ntukan pola penataan apa a yang kiranya palin ng sesuai da an paling mendu ukung pena ampilan kesseluruhan model m terseb but. Jika dip pilih pola penata aan depan misalnya, maka m variasi penataan yang y lebih mendetail m dilakukan secara lebih terara ah untuk me enuju kepad da bentuk akkhir yang ingin dicapai. d Un ntuk lebih sempurna anya benttuk penata aan rambut/model, didisku usikan terleb bih dahulu dengan d pelan nggan mode el yang diing ginkannya dan be erilah beberrapa alternattif model yan ng sesuai de engan bentu uk wajah, umur dan d kesemp patan. 3. Tip pe Penataan n Rambut Ta ata rambut yang baik selalu dibu uat sesuai dengan wa aktu dan kesem mpatan peng ggunaannya. Dalam sen ni tata ramb but modern dikenal 5 katego ori tipe pena ataan sebaga ai berikut: a. Pe enataan pagi dan siang hari h Pe enataan sian ng hari atau day style e merupaka an tata rambut yang dibuatt untuk digu unakan sew waktu pagi maupun m sia ang hari. Ba aik untuk berbagai tingga al dirumah, bekerja dikkantor maup pun untuk menghadiri m pertem muan yang bersifat b resm mi.
185
Bentuk tata rambut siang hari harus lebih sederhana, mudah diatur dan menarik. Penggunaan warna-warni dan hiasan rambut dibatasi hingga seminimal mungkin. Hiasan rambut yang dapat dipergunakan antara lain terbatas kepada jepit, jepit sisir dan ikat rambut yang sederhana. Penggunaan syal atau scarf baik yang diikatkan dirambut maupun sebagai penutup leher masih dapat dibenarkan. b. Penataan cocktail Arti sebenarnya daripada cocktail adalah jenis minuman yang terbuat dari alkohol, ataupun campuran dari berbagai macam buah yang diberi alkohol dan dihidangkan sebagai pembangkit selera makan. Karena minuman semacam ini biasanya dihidangkan dalam pertemuan resmi, maka penataan cocktail adalah penataan yang digunakan dalam kesempatan resmi pada waktu pagi, siang atau menjelang sore hari saja. Bentuknya dapat sedikit lebih meriah daripada penataan pagi atau siang hari, tetapi lebih sederhana daripada tata rambut sore atau malam hari. Karena perbedaannya yang relatif kecil saja terhadap penataan siang hari, maka dalam berbagai lomba penataan rambut, penataan cocktail jarang sekali dipertandingkan sebagai satu tipe penataan tersendiri. Biasanya cocktail style sudah tercakup dalam day style. c. Penataan sore dan malam hari Penataan sore dan malam hari atau evening style adalah tata rambut yang dibuat untuk digunakan pada sore dan malam hari, pada umumnya dalam kesempatan yang lebih bersifat resmi. Bentuknya biasanya lebih rumit. Penggunaan warna-warni dan hiasan rambut juga lebih bebas. Tetapi masih dalam batas-batas rasa keindahan dan kepantasan masyarakat setempat. d. Penataan gala Penataan gala atau gala style merupakan tata rambut yang sesuai untuk dikenakan dalam menghadiri pesta-pesta gala, atau pesta-pesta besar. Bentuknya dapat lebih rumit. Penggunaan warna-warni dan hiasan rambut dapat lebih rumit. Penggunaan warna-warni dan hiasan rambut dapat lebih bebas. Satu-satunya unsur yang membedakan penataan gala dengan penataan sore dan malam hari adalah bahwa dalam tata rambut gala harus terdapat unsur kecenderungan (trend) mode terbaru pada waktu itu. Karena itu gala style juga sering dinamakan high fashion style atau juga haute coiffure style. e. Penataan fantasi Penataan fantasi atau fantasy style merupakan tata rambut yang lebih menampilkan kemahiran sang penata rambut daripada penjelamaan suatu kreasi dengan tujuan mempercantik perwujudan, lahiriah seseorang melalui tata rambutnya. Bentuknya biasanya rumit, sulit, kompleks dan besar. 186
Pe enggunaan warna-warn ni dan hiassan rambut sama sekkali tidak dibata asi. Karena sebenarnya s merupakan n suatu dem montrasi kete erampilan seoran ng penata rambut dala am mewujudkan fantassinya menja adi suatu kreasi yang dapatt dilihat, makka yang men njadi pertimb bangan utam ma dalam penata aan fantasi adalah a unsur keaslian desain ciptaa an. Pe enataan fan ntasi masih dibedakan lebih lanju ut dalam 3 macam penata aan sebagaii berikut: 1) Pe enataan bebas Pe enataan beb bas atau free f style dalam d kate egori ini me erupakan penata aan yang paling p umum m dan paling g banyak dilakukan, kh hususnya dalam arena perlo ombaan. Se eperti diteran ngkan di ata as penataan n ini tidak dibata asi oleh ketentuan apa apun, kecu uali oleh ke eterampilan seorang penata a rambut dalam d mewu ujudkan fan ntasinya me enjadi sesua atu yang dapat dilihat. Pe enataan beb bas cenderung menjadi sedemikian n besar dan rumitnya sehing gga seringka ali model ya ang bersang gkutan tidak menjadi leb bih cantik oleh penataan p ram mbutnya.
Ga ambar. 6.43. Pe enataan Fantassi Bermakna Adam A Dan Haw wa Sumber : DEPD DIKBUD (1999)
2) Pe enataan aleg goris Pe enataan ale egoris meru upakan tata a rambut yang dibua at untuk melakukan sindira an terhadap p seorang to okoh masya arakat atau terhadap keada aan sosial te ertentu. Sebu uah contoh klasik adala ah kreasi tatta rambut yang menggunak kan hiasan sangkar emas e denga an burung hidup di dalamnya. Tata rambut n betapa r aleg goris tersebu ut hendak menunjukka m makmur dan seja ahtera seora ang wanita yang y diperisstri oleh sua ami yang kaya raya. r Tetapi jika istri terrsebut tidak lagi memilikki kebebasa an seperti yang dimiliki oleh h para istri pada umum mnya, nasib bnya tidak le ebih baik daripa ada seekor burung keccil yang berrsangkar em mas dan be ertengger suasa. Un ntuk membu uat penataa an alegoris seorang pe enata ramb but harus memp punyai kepe ekaan terha adap adanya kepincangan sosial tertentu. Kepekkaan itu ma asih harus disertai d rasa a humor yan ng cukup tinggi dan kemam mpuan teknis untuk men nuangkannya dalam seb buah kreasi. 187
Ka arena adany ya persyara atan demikia an itu, penataan alego oris tidak mudah h dibuat dan n juga belum m pernah dipe ertandingkan.
Gambar. 6.44. Pe enataan Alegorris Sumber : DEPD DIKBUD (1999)
3) Pe enataan histo oris Pe enataan his storis atau historical style s biasan nya merupa akan tata rambu ut yang dicip ptakan untukk memperingati seorang g tokoh seja arah atau suatu peristiwa ya ang penting. Salah satu contoh penataan historris adalah kreasi Leonard ya ang diciptaka annya bagi ratu r Marie Antoniette A pa ada tahun 1786. Tata rambu ut yang diberinya nama a Coiffure de d la Belle Poule ini dimaksud untuk mempering gati armada a laut Pariss pada za aman itu. Lamba ang kejayaan armada a laut dima aksud terce ermin dalam m disain penata aan penuh ombak o denga an sebuah kapal k layar berada b dipun ncaknya.
Ga ambar. 6.45. Pe enataan Historiis Sumber : DEPD DIKBUD (1999)
Da ari kelima kategori k tipe e penataan n di atas, terlihat t jelas bahwa masing-masing ka ategori mem miliki nilai pe enerapan da an nilai terap p dengan intensitas yang be erbeda-beda a. Yang dimaksud dengan nilai tera ap adalah 188
sejauh mana tipe-tipe penataan di atas dapat diterapkan penggunaannya dalam masyarakat umum. Penataan yang termasuk dalam kategori penataan siang hari memiliki nilai terap yang terbesar. Menyusul kemudian penataan tipe cocktail yang penggunaannya lebih terbatas kepada kesempatan menghadiri pesta pada pagi, siang dan menjelang malam hari. Penataan sore dan malam hari juga masih diharuskan mempunyai nilai terap. Penataan gala memiliki nilai terap yang terkecil. Karena ruang lingkup penggunaannya hanya terbatas kepada pesta-pesta gala yang biasanya berhubungan dengan peristiwa memperkenalkan mode-mode terbaru. Itulah sebabnya mengapa tata rambut gala harus mengandung unsur kecenderungan (trend) perkembangan mode yang terbaru. Penataan yang tidak lagi dipersyaratkan memiliki nilai aplikasinya adalah penataan yang termasuk dalam kategori tipe fantasi. Baik jenis penataan bebas, penataan alegoris maupun penataan historis. 4. Penataan dan Kepribadian Dalam hubungan dengan sikapnya terhadap mode, menunjukkan adanya 4 kelompok individu dalam masyarakat yang mempunyai sikap yang kas dalam menghadapi mode dan perkembangannya. a. Kelompok high fashion Kelompok ini terdiri dari mereka yang berkepribadian keras, bersikap tegas, nampak sedikit tinggi hati, sangat perasa dan senantiasa menyadari terjadinya pergeseran dalam bidang mode dan karena itu setiap saat siap menyesuaikan kembali segala sesuatunya dengan mode yang terbaru. Para individu dari kelompok high fashion biasanya sangat teliti dalam menentukan apa yang harus dikenakan. Ketelitian ini meliputi bentuk tata rambut dan tata riasnya, tata busana serta perhiasannya. Sesuai dengan sifat pembawaannya dan pandangannya terhadap mode yang demikian itu, maka banyak dari mereka yang termasuk kelompok ini; berasal dari artis, bintang film, penyanyi, penari, editor, bangkir dari kalangan para perancang mode sendiri. Meskipun nampak sedikit tinggi hati, wanita dari kelompok ini biasanya adalah pribadi-pribadi yang sangat menyenangkan dan bersifat terbuka. Seorang penata rambut dapat memperbincangkan mode-mode tata rambut yang dipandang baik baginya tanpa harus kuatir menyinggung perasaan seninya. b. Kelompok quletly elegant Kelompok ini lebih menyukai mode tata rambut, tata rias, busana yang mampu menonjolkan kesan keanggunan dalam segala kesederhanaan. Wanita dari kelompok ini tidak akan begitu saja menerima suatu mode terbaru sebelum dia yakin bahwa pengenaan mode terbaru itu akan lebih menunjang penonjolan sifat kepribadiannya. 189
Pada umumnya para wanita dari kelompok ini mempunyai kedudukan sosial ekonomi yang baik, kebanyakan berasal dari kalangan ningrat, bangsawan. Sesuai dengan sifatnya kelompok ini terutama akan menyukai warna-warni tenang, sejuk, dengan kombinasi yang halus sederhana. Dalam pergaulan sehari-hari merupakan pribadi yang tidak angkuh dan sangat berhati-hati dalam memelihara segala sikap prilakunya agar tidak sampai melukai hati dan perasaan orang lain. c. Kelompok casual Suatu kelompok yang mempunyai pribadi yang sederhana, praktis sehingga dalam menentukan penampilannya, pribadi ini lebih menitikberatkan kepada kepraktisan sesuatu daripada keindahan dan kecantikan semata. Pada umumnya kelompok ini terdiri dari para gadis remaja, para ibu muda, kalangan seniman-seniwat, pelukis, pengarang, para peneliti dan lain-lain. Karena sikapnya yang sangat menjunjung tinggi kepraktisan, pemilihan mode-mode tata rambut yang terbaru untuknya hendaknya disesuaikan dengan sifatnya yang demikian itu. d. Kelompok conservatif Kelompok conservatif pada umumnya terdiri dari mereka yang pandangannya terhadap mode tidak lebih dan tidak kurang daripada sekedar mengikuti secara patuh. Seleranya cenderung kepada warna baku seperti putih, merah jambu, hijau, kelabu, biru dan kuning, karena mudah mencari kombinasinya kelompok ini dapat mengerti dan menghargai sikap kelompok lainnya, termasuk kelompok high fashion. Kelompok conservatif biasanya terdiri dari mereka yang berusia setengah baya serta pada umumnya mempunyai profesi seorang guru, dokter, anggota parlemen, ahli farmasi dan juga direktur museum. Dalam kelompok ini, kita harus mempunyai kebijakan dalam mengenalkan kreasi terbaru. Hendaknya dihindarkan adanya kesan bahwa dibidang mode anda lebih tahu dari padanya, seorang conservatif tidak ingin digurui. Tetapi pendekatan yang bijaksana dan berhati-hati akan membuatnya terpikat juga dan mencoba menggunakan mode-mode tersebut. 5. Teknik Penataan Rambut Di dalam penataan rambut yang diinginkan adalah suatu bentuk keserasian, oleh karena itu perlu diperhatikan hal-hal seperti bentuk wajah, leher, tekstur dan tebal tipisnya rambut, serta bentuk tubuh. Tekstur rambut turut menentukan dalam pembentukan penataan yang sempurna. Tekstur rambut bangsa Indonesia umumnya bersifat agak kasar dan berat, sehingga memerlukan sasak yang padat supaya dapat tahan lama, untuk tekstur rambut yang halus dan ringan tidak membutuhkan sasak yang padat. Dan mengetahui bentuk-bentuk wajah sangat dipentingkan dalam penataan. 190
a. Be entuk-bentuk k wajah Wa ajah dengan n bentuk ovval adalah yang y paling ideal, untukk itu seni menatta rambut untuk menjjadikan pad da bentuk wajah idea al sangat diperlu ukan. Beriku ut akan dijelaskan tenta ang berbaga ai bentuk wa ajah yang sering dijumpai pada p bangssa kita, gun na mencapa ai keserasia an antara bentukk-bentuk ini dengan tata ataan rambuttnya. Se eperti diketa ahui, bentukk wajah man nusia sanga at beragam. Namun, yang umum dike enal hanya 7 bentuk, yakni y oval (bulat telur)), oblong (panja ang), bulat, persegi p empa at, hati, bela ah ketupat da an buah pea ar. 1) Be entuk oval Be entuk wajah oval merupakan m bentuk ya ang ideal, dengan perban ndingan uku uran panjang g satu seten ngah kali lebar muka. Penataan P apa pu un dapat ditterapkan, se ehingga tidakk perlu ada koreksi untu uk bentuk wajah ini. 2) Be entuk lonjong g (oblong) Be entuk wajah ini mempu unyai panjang satu settengah kali melebihi lebarn nya, sehingg ga bentuk muka kelihata an sempit. Penataan P yang cocok untuk bentuk wa ajah seperti ini adalah h membuat kesan wajjah lebih pende ek. Penataan n harus cend derung ke arah dahi, ya ang mana ika al rambut diperlu ukan untuk memenuhi bagian atass dan samp ping kepala, dengan tujuan mengurangi kepanjan ngan wajahnya. Hindari penataan n dengan volume pada bagian atas kepala. 3) Be entuk bulat Be entuk wajah ini memilikii panjang ya ang hampir sama deng gan lebar. Penata aan yang cocok c adala ah membua at kesan ya ang lembutt dengan volume rambut pada bagian atas kepala yang men ngarah ke belakang. b Hindari volume pada p kedua sisi, sehing gga muka akan a keliha atan lebih panjan ng.
Gamb bar. 6.46. Conttoh Bentuk Ova al, Bentuk Lonjjong, Bentuk Bulat Sumber : Puspoyo, P Widja anarko, Endan ng (1995)
191
4) Be entuk perseg gi empat Be entuk wajah ini mempun nyai garis pe ertumbuhan rambut dida ahi lurus, denga an garis raha ang persegi. Penataan yang y cocok adalah mem mbuat ikal yang lembut l deng gan volume rambut pad da bagian attas. Permassalahanya hampir sama deng gan bentuk wajah bulat.. Hindari volume pada kedua k sisi dan arahkan a ram mbut ke arrah pipi hin ngga menuttupi pelipis.. Jangan paksakan pemangkasan yan ng terlalu pendek, p usa ahakan rambut lebih panjan ng dari garis s dagu, kare ena bagian tersebut t dap pat dibuat ikal lembut untuk menghilangkan kesan persegi. p 5) Be entuk hati Be entuk wajah ini mempun nyai kelebarran pada da aerah pelipiss, dengan dahi yang y sempit, dan bentukk dagu meru uncing. Pena ataan harus memberi kesan daerah dag gu lebih leba ar dan daerah dahi serta pelipis men njadi lebih kecil. Arahkan ram mbut ke bellakang deng gan volume rambut pen nuh pada bagian n atas. Belahan pinggir atau tanpa belahan san ngat ideal ba agi wajah denga an bentuk ha ati, dan hindari belahan tengah. Untaian U rambut pada pelipiss dan dahi akan mem mberi kesa an lembut dan hindarri rambut sepanjang garis ra ahang.
Gam mbar. 6.47. Co ontoh Bentuk Persegi P Empat Dan D Bentuk Ha ati Sumber : Puspoyo, P Widja anarko, Endan ng (1995)
entuk belah ketupat k 6) Be Be entuk wajah ini mempu unyai dahi yang y sempit dengan kelebaran k pada kedua k tulang g pipi dan meruncing m pa ada dagu. Pe enataan dibuat untuk mengu urangi keleb baran tulang pipi dan me emberi kesa an lebar pad da daerah rahang g dan dagu. Ikal pen nuh pada daerah d pelip pis akan membantu m menciptakan kesa an lembut. 7) Be entuk buah pear p Be entuk wajah ini mempun nyai jarak antara pelipis yang y sempitt, dengan tulang pipi yang tinggi serta a membesa ar pada dag gu. Penataa an untuk bentukk wajah inii tidak jauh h berbeda dengan be erbagai variasi yang memb beri kesan lembut. 192
Gamba ar. 6.48. Conto oh Bentuk Bela ah Ketupat Dan n Bentuk Buah Pear Sumber : Puspoyo, P Widja anarko, Endan ng (1995)
Se elain ketujuh h bentuk wa ajah yang sudah dikem mukakan di atas, a ada hal-ha al lain yang juga j bisa menjadi peng ghambat dala am pencapa aian hasil penata aan yang se empurna. Be erikut coba diuraikan d ha al-hal yang dimaksud d terseb but, sekaligus penjelasan n mengenai alternatif pilihan penata aannya. 1) Wa ajah kecil Un ntuk memberikan kesan agar wajah tidak keliha atan kecil, maka perlu dibuatt penataan rambut secara lembut ke e arah luar wajah w denga an desain penata aan yang tid dak terlalu besar. b Deng gan demikian, diharapka an kesan wajah akan terliha at lebih leba ar. Perlihatka an sedikit te elinga agar leher dan wajah berkesan le ebih lebar.
Gambar. 6.49.. Wajah Kecil Sumber : Puspoyo, P Widja anarko, Endan ng (1995)
193
2) Wa ajah lebar Pe enataan yang penuh ke arah wajah h akan memberikan kesan wajah lebih kecil, k terutam ma pada pellipis dan pip pi. Hindari pe enataan ram mbut yang terlalu besar, kare ena kan lebih h memperleb bar wajah.
Gambar. 6.50.. Wajah Kecil Sumber : Puspoyo, P Widja anarko, Endan ng (1995)
ajah panjang g 3) Wa Jikka bentuk wajah w panja ang dan bentuk leher juga j panjan ng, maka disara ankan mema akai poni un ntuk mengurangi kesan n panjangnyya wajah. Panjan ng rambut sebaiknya s s sebatas lehe er, dengan model m page eboy atau mengg gembung dib bagian bawa ah.
G Gambar. 6.51. Wajah W Panjang Sumber : Puspoyo, P Widja anarko, Endan ng (1995)
194
4) Wa ajah gemuk Jikka bentuk wajah w pende ek dan gem muk, rambutt sebaiknya panjang pada bagian sisi agar dapat menutupi kedua k kenin ng dan pipi. Panjang rambu ut bagian bellakang disessuaikan deng gan bagian kedua sisi.
G Gambar. 6.52. Wajah W Gemuk Sumber : Puspoyo, P Widja anarko, Endan ng (1995)
5) Ra ahang perse egi Un ntuk bentuk rahang yan ng persegi, bagian b dahi sebaiknya dibiarkan tanpa poni. Buatla ah ketebalan n/volume pad da kedua ga aris rahang. Ikal yang lembut dibagian sisi akan men ngurangi kessan keperse egiannya.
Ga ambar. 6.53. Ragang R Persegi Sumber : Puspoyo, P Widja anarko, Endan ng (1995)
6) Ra ahang meno onjol Jikka bentuk rahang r perssegi dan sangat meno onjol, buatla ah suatu penata aan yang menarik m perh hatian pada bagian lain nnya, misaln nya pada bagian n yang seja ajar dengan mata, dengan mengg gunakan sirkkam atau 195
pengikkat rambut ke arah belakang. Penataan yang lembut harus kesan rahan dicipta akan untuk mengurangi m ng yang terla alu menonjol.
Ga ambar. 6.54. Ra ahang Menonjo ol Sumber : Puspoyo, P Widja anarko, Endan ng (1995)
7) Tula ang pipi ting ggi/menonjol Jikka bentuk tulang t pipi sangat me enonjol, hind dari penata aan yang mengg gembung pada p bagia an sisi. Bu uatlah pena ataan yang g penuh (meng ggembung) pada p bagian n atas dan bawah telin nga. Pemaka aian poni akan memberi ke esan dahi yang y lebar sehingga ke etinggian tu ulang pipi tidak akan a terlihat jelas.
Gambarr. 6.55. Tulang Pipi Tinggi/Me enonjol Sumber : Puspoyo, P Widja anarko, Endan ng (1995)
8) Da agu kecil Jikka bentuk da agu kecil, ta arik rambut ke arah ata as dengan ketebalan k dibagian tersebu ut, dan be erikan pena ataan deng gan volume e penuh (meng ggembung) pada p bagian belakang kepala.
196
Gambar. 6.56 6. Dagu Kecil Sumber : Puspoyo, P Widja anarko, Endan ng (1995)
ahi lebar 9) Da Jikka bentuk dahi d lebar, sebaiknya poni dibuatt panjang dan d tebal (wispyy) hampir me enutupi alis dengan kep panjangan rambut r seba atas leher yang jatuh secara lembut.
Gambar. 6.57. Dahi Lebar Sumber : Puspoyo, P Widja anarko, Endan ng (1995)
10) Dahi sempit Jikka bentuk da ahi sempit, sebaiknya poni p dibuat pendek dan n tinggi di atas alis a secara te erpisah atau u dibuat membulat. Dap pat pula dibu uat tanpa poni, dengan d volume atau kettinggian pada bagian ata as kepala.
197
Gambar. 6.58. Dahi Sempit Sumber : Puspoyo, P Widja anarko, Endan ng (1995)
11) Hidung besar ntuk mengurangi kesan n hidung be esar, arahka an rambut ke k bagian Un atas kepala k deng gan diikat (e ekor kuda) atau a dijepit, yang mana a rambut pada bagian terse ebut akan mengembang m g dengan ikkal penuh ya ang akan menim mbulkan kesa an hidung ke elihatan seim mbang.
G Gambar. 6.59. Hidung Besar Sumber : Puspoyo, P Widja anarko, Endan ng (1995)
12) L Leher panjan ng Le eher yang panjang akan kelih hatan lebih h pendek dengan kepanjangan ram mbut yang sedang s dan ditata men nutupi leherr. Hindari rambu ut pendek attau penarika an/pengikata an rambut ke k atas, kare ena akan menge esankan leher lebih panjang.
198
G Gambar. 6.60. Leher L Panjang Sumber : Puspoyo, P Widja anarko, Endan ng (1995)
13) L Leher pendek Jikka leher pe endek, hind dari penataa an yang menutupi m leh her. Jika rambu ut panjang, jangan biarrkan rambutt telepas menutupi m leh her. Tarik rambu ut ke arah belakang b ata au ke atas untuk u menim mbulkan kessan leher lebih panjang. p
G Gambar. 6.61. Leher L Pendek Sumber : Puspoyo, P Widja anarko, Endan ng (1995)
14) P Pipi bulat Jikka bentuk pipi bulat, pen nataan lemb but kearah pipi p akan me engurangi kesan bulatnya. Hindari H pena ataan yang mengemba ang dikedua sisi dan hindarri pula poni tebal t pada bagian b depan n.
199
Gambar. 6.62 2. Pipi Bulat Sumber : Puspoyo, P Widja anarko, Endan ng (1995)
Telinga besa ar atau kecil 15) T Jangan sekali pun mempe erlihatkan telinga kalau memang me empunyai kelaina Penataan yang penuh an dalam bentuknya. b h dan lemb but pada bagian n telinga aka an menyemb bunyikan teliinga yang be esar atau ya ang kecil.
Gamba ar. 6.63. Teling ga Besar Atau Kecil Sumber : Puspoyo, P Widja anarko, Endan ng (1995)
16) B Berkaca mata a Jikka anda berk kaca mata, buatlah b pena ataan rambu ut yang men ngarah ke luar wajah, w deng gan penataa an yang me engembang dikedua sisi s dekat telinga a dan ikal ya ang lembut serta tidak terlalu t keritin ng. Penataa an seperti ini aka an memberiikan kesan lembut. Pem makaian perhiasan telin nga akan memb berikan kesan wajah menjadi lebih seimbang.
200
G Gambar. 6.64. Berkaca Mata Sumber : Puspoyo, P Widja anarko, Endan ng (1995)
b. Ala at dan kosm metika Se ebelum mela aksanakan penataan, p perlu dipersia apkan telebiih dahulu alat da an bahan ya ang diperluka an, seperti sebagai berikkut: 1) Ala at Ala at yang dib butuhkan da alam penata aan antara lain sisir dan d sikat rambu ut, sisir sas sak, sisir bllow, sisir be erekor, hairr pin, aneka a ukuran jepitan n, jepit bebe ek, hand haiir dryer, curlling iron hea ated, slyling brushes, crimpiing iron dan lain-lain. 2) Ko osmetika Ko osmetika yan ng dapat dip pakai dalam melaksanakkan penataa an adalah sebagai berikut: a) Ha air spray, merupaka an kosme etika yang berfungssi untuk me empertahankan bentuk penataan yang y dibuat.. Ada berba agai jenis ha air spray yan ng tersedia, namun n dalam pemanfaa atannya pilih hlah yang sesuai dengan n jenis rambut pelanggan. b) Ha air shine, me erupakan ko osmetika ya ang berfungssi untuk memberikan wa arna lebih ce emerlang pada rambut. c) Co olor spray, merupakan m k kosmetika y yang berfung gsi untuk me enambah wa arna sebag gai penutup p uban ata aupun sebagai variassi dalam pe enampilan pe enataan, jika a diperlukan. d) Styyling foam, kosmetika ini berbenttuk busa, ya ang berfung gsi untuk me emudahkan dalam prose es penataan n. e) Jelly, pemaka aian jelly be ertujuan untu uk memberii kesan bassah pada ram mbut.
201
x
Menerapkan tertib kerja berdasarkan peraturan kesehatan dan keselamatan kerja Bila pratata telah selesai dilakukan langkah selanjutnya adalah analisa makna penataan rambut. Untuk tercapainya penataan yang baik perlu mengatur tertib kerja yang jelas. Agar proses penataan dapat dikerjakan dengan tepat dan cepat sesuai waktu yang telah direncanakan. c. Pelaksanaan tata rambut Penataan rambut dan pratata merupakan 2 pekerjaan yang tidak dapat dipisahkan karena sesuai dengan penjelasan pada materi pratata bahwa pratata merupakan langkah awal penataan rambut agar rambut mudah diarahkan sesuai desain penataan yang diinginkan. Pada proses pelaksanaan penataan rambut, ada beberapa hal yang harus diperhatikan untuk mencapai keberhasilan penataan yang sesuai dengan keinginan tamu/pelanggan. Beberapa hal yang harus diperhatikan adalah sebagai yang diuraikan di bawah ini: 1) Analisis karakteristik pelanggan Analisis karakteristik pelanggan sangat penting karena di samping anda mengetahui apa yang diinginkan pelanggan juga anda dapat merencanakan desain penataan, memberikan rekomendasi penataan yang terbaik juga memberikan saran/nasihat pada pasca penataan. Sebelum menata rambut, terlebih dahulu wajah pelanggan harus dianalisa, gunanya untuk menentukan/menciptakan alur-alur rambut yang lebih serasi. Penataan yang dibuat harus dapat menutupi atau mengurangi kekurangan sempurnaan bagian-bagian yang ada pada wajah. Hal-hal yang harus diketahui pada analisis pelanggan dapat dilakukan sebagai berikut: a) Melalui wawancara anda dapat mengetahui keinginan dan keluhan pelanggan, serta dapat memberikan kesimpulan atas dasar hasil analisa dan menyarankan penataan yang terbaik. b) Melalui pengamatan anda dapat memperkirakan bentuk wajah, proporsi tubuh, kondisi rambut, status sosial, kepribadian pelanggan dan sebagainya. c) Melalui hasil analisa anda dapat menentukan desain penataan yang sesuai kemudian disampaikan pada pelanggan. Seorang penata rambut yang profesional, bersamaan melakukan analisa, secara otomatis sudah tergambar desain penataan sesuai dengan karakteristik pelanggan. 2) Desain penataan Bagi seorang ahli penata rambut, desain penataan tidak harus digambar di atas kertas, tapi artinya bahwa desain tersebut sudah ada 202
dalam bayangan pikiran penata rambut. Rencana penataan yang bagaimana kiranya yang sesuai dengan tamu/pelanggan. Desain penataan tentu saja dikaitkan dengan faktor-faktor yang mempengaruhi penataan, pola penataan, tipe penataan, kepribadian dan faktor sosial pelanggan. Hal-hal tersebut sesuai dengan uraian yang telah dijelaskan di atas. 3) Kondisi rambut Tekstur rambut dan panjang pendeknya rambut harus dipertimbangkan karena tekstur rambut dan panjang pendeknya rambut memiliki tingkat kesulitan yang tinggi dalam pelaksanaan penataan. Berikut adalah beberapa cara yang dapat dilakukan untuk memecahkan kesulitan apabila kita menyisir untuk membuat style yang bisa menutupi kekurangan/kelebihan yang ada pada wajah seseorang yaitu: a) Apabila akan membuat wajah kelihatan lebih panjang sasakan dibuat yang tinggi di atas, ramping di samping. b) Apabila akan membuat wajah kelihatan lebih lebar, sasakan dibuat yang agak lebar pada bagian samping kiri dan kanan. c) Apabila wajah lebar, tutupi bagian kedua kening agar kelihatan agak menyempit. d) Apabila dahinya lebar, rambutnya diturunkan sehingga menutupi sebagian dahinya, agar menyempit bagian dahi. e) Apabila lehernya panjang, tutupilah dengan rambut (jangan dipotong terlalu tinggi). f) Sebaliknya leher yang pendek agak diperlihatkan lehernya (rambut dipotong agak pendek) agar lehernya kelihatan. Kalau dibuat sanggul dibuat agak ke atas sedikit. x
Menyarankan model penataan rambut Sebelum proses penataan dilakukan konsultasikan dengan pelanggan terlebih dahulu, tentang model yang diinginkan, berilah saran sesuai dengan panjang pendeknya rambut, bentuk wajah dan postur pelanggan. d. Teknik penataan Setelah rambut dipratata sesuai desain penataan, untuk itu agar penataan (styling) berhasil dengan tepat, perlu diperhatikan dan diterapkan tertib kerja berdasarkan peraturan kesehatan dan keselamatan kerja (lihat halaman 30). Teknik penataan dapat dilakukan dengan langkah sebagai berikut: 1) Arah penataan rambut Dengan bantuan sisir atau sikat, arahkan rambut ke posisi yang dikehendaki. Sibakan atau belahan rambut akan mengawali penataan, dan dalam menentukan belahan rambut ini sebaiknya pertimbangkan 203
bentukk wajah attaupun perrmintaan pe elanggan se esuai kebia asaannya sehari-hari. 2) Sib bakan atau belahan b ram mbut Jikka ingin men ndapatkan be elahan ramb but secara wajar w (alami)), lakukan penyikkatan rambu ut dan biarkkan pada posisi p yang siap ditata. Dorong rambu ut ke arah depan den ngan menggunakan ke edua tanga an, maka belaha an alami ak kan diperole eh. Parting alami akan terbentukk dengan sendirrinya, membentuk belahan dengan penyesuaian p n bentuk kep pala.
Gambar. 6.65. Sibakan Atau Belahan Rambut P Widja anarko, Endan ng (1995) Sumber : Puspoyo,
Jikka ingin mem mbuat belah han sesuai dengan d desa ain, beberap pa pilihan belaha an dapat dilakukan, te etapi belaha an rambut yang baru ini tidak dijamin kelihatan alami. Berikkut diperliha atkan berbag gai alternatiff belahan yang dapat d dipilih, yakni: a) Be elahan tenga ah Belaha an tengah sangat ideal bagi wa ajah yang berbentuk b o oval atau oblong g, karena ak kan mengura angi kepanja angan wajah.
Ga ambar. 6.66. Belahan Tengah h Sumber : Puspoyo, P Widja anarko, Endan ng (1995)
204
b) Be elahan pingg gir Belaha an pinggir sangat s ideal bagi wajah berbentukk bulat atau u persegi empatt, karena akan a meng gurangi keb bulatan wajjah. Belaha an dapat dilakukan pada bahagian kan nan atau kirri, tergantun ng desain ya ang akan dibuatt.
Gambar. 6.67. Belahan B Pinggirr Sumber : Puspoyo, P Widja anarko, Endan ng (1995)
c) Ta anpa belahan n Pilihan n ini dapatt diterapkan n pada bentuk wajah h apa pun, dengan penye esuaian pada a volume serta ikal yang g dihasilkan.
G Gambar. 6.68. Tanpa T Belahan Sumber : Puspoyo, P Widja anarko, Endan ng (1995)
3) Pe enyasakan ra ambut (backkcombing) Pe enataan ram mbut dapat divariasi dengan d tekn nik penyika atan atau penya asakan secara keseluruh han maupun n sebagian saja. s Tentunyya, dasar pemilihan penataa an sudah dilandasi deng gan pengeta ahuan tentan ng bentuk wajah, usia, peraw watan dan mode m yang se edang berlaku. 205
Pe enyasakan rambut r meru upakan tind dakan untukk menambah h volume rambu ut atau ekstrrabody pada a desain tertentu, yang g mana volu ume atau ketinggian dapat membantu kesemp purnaan da alam desa ain yang dikehe endaki. Ad da 2 jenis penyasaka an rambut, yang masing-masing memiliki hasil penata kekhususan tujuan atau makssud dalam pencapaian p aan akhir. a jenis penya asakan terse ebut adalah: Kedua a) Me enenun (wea aving) Istilah menenun n dipakai pada teknik penyassakan ini, karena pelakssanaannya seperti s pada a teknik men nenun kain. Pengambila an rambut (blockking) dilakuk kan secara lapis demi lapis, l dipegang dengan n cermat, dan arah a penyasakan yang g sejajar satu s dengan n lainnya, sehingga hasilnyya akan saling berkaitan n.
Gam mbar. 6.69. Men nenun (Weavin ng) Sumber : Puspoyo, P Widja anarko, Endan ng (1995)
b) Me enopang (prropping) Propping atau menopang ad dalah penya asakan yang dilakukan n dengan penga ambilan ram mbut (blockin ng) lapis de emi lapis dengan d jumlah yang sama. Arah peny yasakan rambut dimulai dari teng gah batang g rambut. Biarka (batang ram an bagian selebihnya s mbut dan ujung u rambu ut) tanpa sasaka an. Pada umumnya, je enis penyasa akan ini dila akukan pada a rambut pende ek.
206
Gambar. 6.70. Men nopang (Propping) Sumber : Puspoyo, P Widja anarko, Endan ng (1995)
W Walaupun tek knik weaving g dan proppiing ini berlainan jenisnya a, namun kedua anya memiliki tujuan yang y sama. Kedunya mengambil blocking rambu ut yang sam ma besar, kurang leb bih satu settengah sam mpai dua seteng gah sentime eter, dipegan ng secara ce ermat denga an menggun nakan jari telunju uk dan ja ari tengah. Arah pen ngambilan rambut he endaknya disesu uaikan dengan arah yan ng dikehendaki, yang su udah diarahkkan pada teknik penggulung gan rambut sebelumnya s . Pe emakaian siisir khusus untuk mem mbuat sasakkan sangat penting, karena a sisir dengan gigi ya ang jarang atau sikat rambut tid dak akan mengh hasilkan pen nyasakan ya ang baik. 4) Ta ahap akhir pe enataan ram mbut Ta ahapan ini merupakan m t tahapan yan ng paling su ulit dalam penataan. p Bentuk wajah ada alah salah satu s kunci ke eberhasilan seorang ha airdresser memb buat penataa an dengan prima. p Sese eorang dikattakan berhasil dalam penata aan bukan karena k kemahirannya memegang m s sisir atau pe emakaian kosme etika yang baik, b melainkkan kemahirrannya menyyelaraskan penataan yang dibuat d deng gan bentuk wajah, w perawakan, usia a, serta stattus sosial dimasyarakat. Se elain teknik yang dilaku ukan sepertti di atas, dapat d pula dilakukan d penata aan dengan menggunakkan alat terttentu. Teknikk ini diterapkkan pada rambu ut dalam kea adaan kering g, yang man na pada saat-saat mend desak kita a atau saat pelanggan tidak harus menatanya a secara tergesa-ges t mengh hendaki pen ncucian me elainkan han nya penataa an singkat, ataupun saat dimana d kita berada da alam perjala anan yang tidak t memu ungkinkan pergi ke salon. Peralatan P pendukung teknik t ini dirancang se edemikian rupa, sehingga da apat dipakai oleh orang g yang awam m dalam ha al menata rambu ut sekalipun.
207
urling iron a) Cu Curling g iron adala ah alat pembuat ikal se ecara cepat, praktis dan n mudah. Alat in ni dikenal sebagai alat ca atok, dapat digunakan untuk u pembu uatan ikal pada poni bagian n sisi kanan dan kiri ke epala bagian n ujung rambut, atau untuk seluruh ba agian rambu ut. Alat ini bekerja se ecara elektrronis dan memb butuhkan ban ntuan tenaga a listrik untu uk mengoperrasikannya. Teknikk pemanfaattan alat ini dalam pembu uatan ikal rambut adalah h sebagai berikut: mbil bagian rambut r yang g akan diikal, kemudian gulungkan pada alat x Am terrsebut ke ara ah yang diha arapkan. x Bia arkan beberrapa menit. x Me engingat ala at ini terbua at dari meta al yang dapat mengantar panas da an tidak mem mpunyai pettunjuk penga atur panas, maka janga an terlalu lam ma melakuka an penggulu ungan. x De engan teknik ini, ikal yang y dihasilkan tidak akan a bertahan lama, terrutama bagi rambut lurus. x Un ntuk menda apatkan hassil yang lebih baik, pada p alat ini i dapat dittambahkan pemakaian p s steam.
Gambar. 6.71.. Curling Iron Sumber : Puspoyo, P Widja anarko, Endan ng (1995)
b) He eated styling g brushes (siikat penggulung yang dipanaskan) Heated styling brushes attau sikat penggulung g yang dip panaskan memp punyai fungs si yang sam ma seperti alat a curling iron. Bentuk alat ini hampir sama dengan curling iron, hanya pada alat in ni terdapat bulu/sikat b halus yang berfu ungsi untuk lebih mem megang ram mbut pada posisinya disaat melakukan n penggulun ngan. Adapun teknik pemanfaatan p n alat ini sama sepeti curlin ng iron.
208
Gambar. 6.7 72. Cara Meme egang Sikat Pe enggulung Sumber : Puspoyo, P Widja anarko, Endan ng (1995)
ot roller (pen nggulung pan nas) c) Ho Hot roller r atau penggulung panas adalah a alatt penggulung yang memp punyai gigi halus pada permukaan nya untuk memudahka m an dalam pelakssanaan penggulungan rambut. Ala at ini terdiri dari pengg gulung itu sendirri ditambah alat lain berupa saran na pemanas, yang me empunyai eleme en logam berbentuk bata ang sebaga ai penghanta ar panas kep pada alat pengg gulung tadi. Kedua ala at ini terdap pat dalam satu s tempat khusus berupa a kotak, yan ng mana ko otak tersebu ut terdapat 12 1 (dua belas) buah roller atau a lebih.
Gambar. 6.73. Contoh h Penggulung Panas P Sumber : Puspoyo, P Widja anarko, Endan ng (1995)
Da alam penggunaanya, sebelum digulungkan pa ada rambutt, alat ini dipana askan terleb bih dahulu pada p alat pe emanas sela ama bebera apa menit atau tergantung t dari petunjuk/pengaturran penggunaan yang terdapat pada setiap s alat pemanas terssebut.
209
d) Crimping iron Crimping iron adalah alat pembuat ikal dengan bentuk gelombang patahpatah. Alat ini terdiri atas 2 buah lempengan dengan bentuk khusus, yakni bentuk zig-zag atau patah-patah. Adapun teknik pemanfaatan alat tersebut adalah sebagai berikut: x Untaian rambut yang akan dibuat bentuk tersebut diletakkan diantara kedua lempengan tadi. x Tekan selama beberapa menit sampai bentuk terwujud. Sebaiknya ikuti petunjuk tertulis mengenai cara pemakaian alat ini. Pembuatan ikal dengan teknik dan alat-alat pembentuk ikal seperti sudah dijelaskan di atas dapat terwujud tanpa harus mengeriting rambut terlebih dahulu. Hanya dengan pemakaian alat-alat tersebut, dalam waktu yang tidak terlalu lama kita dapat mengubah penampilan penataan rambut seseorang. Teknik pembuatan ikal ini dapat divariasikan dalam berbagai bentuk. Dan tentunya, dapat pula dikombinasikan dengan teknik pembuatan ikal lainnya. Perlu kiranya dijelaskan di sini, bahwa alat-alat tersebut di atas bukan merupakan alat pengering rambut, melainkan hanya alat pengikal atau pembuat ikal rambut, sehingga dalam penggunaannya rambut harus dalam keadaan kering. Jika ingin memperoleh hasil yang lebih baik lagi, selain rambut harus kering disarankan agar rambut pun dalam keadaan bersih. x
Merapikan area kerja, alat dan bahan kosmetika Apabila model telah selesai ditata, maka bersihkan dan rapikan area kerja, peralatan dan semua kosmetika yang dipakai, lalu susunlah/letakan sesuai dengan jenisnya masing-masing. Selesainya penjelasan materi ini diharapkan siswa dapat memiliki pengetahuan dan mampu melakukan pratata dan penataan rambut dengan tepat. C. Uji Kompetensi Untuk mengukur kemampuan siswa dalam kompetensi pratata dan penataan rambut perlu dilakukan tes. x Kompetensi yang diharapkan dari materi ini adalah: 1. Siswa dapat melakukan pratata (setting) 2. Siswa dapat melakukan penataan rambut (styling) dengan tepat dan benar x
Soal: Petunjuk: Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan tepat dan benar. 1. Jelaskanlah prinsip dasar pratata.! 2. Sebutkanlah alat yang dibutuhkan dalam melakukan pratata.! 3. Jelaskanlah dengan ringkas proses dari pratata.! 210
4. Sebutkanlah 4 hal penting yang harus diperhatikan dalam melakukan pratata.! 5. Uraikan dengan ringkas 5 pola penataan rambut.! 6. Ada 5 kategori tipe penataan, jelaskanlah masing-masing tipe tersebut dengan ringkas.! 7. Lakukanlah proses penataan sesuai dengan bentuk wajah, umur dan kesempatan pelanggan.! x
x
Tugas Kelompok Siswa membuat kliping tentang bentuk-bentuk penataan rambut dengan pola penataan puncak dan belakang, masing-masing kelompok terdiri dari 2 orang. Tugas Mandiri Ciptakan bentuk tataan rambut untuk pesta ulang tahun remaja dengan bentuk wajah bulat.
211
BAB VII
ME ENATA SANGG GUL A. Me enata Sangg gul (up-stylle) Pe enataan dap pat dibedaka an menjadi 2 arti yaitu dalam arti luas dan dalam arti sempit. Penataan dalam arti luas meliputti semua tah hap mulai dari penyampoa an, pemang gkasan, pe engeritingan n dan pew warnaan, peluru usan, pratata a dan penata aan itu send diri. Adapun penataan dalam d arti sempit adalah tind dakan memp perindah bentuk rambutt sebagai tahap akhir dari penataan p artti luas, tindakan terseb but bisa berupa penyissiran dan penya anggulan. Pe enataan sanggul (up-styyle) merupakkan salah sa atu bentuk penataan dalam arti sempit, dimana da alam penata aan ini banya ak faktor-fakktor yang memp pengaruhinya a seperti fa aktor intern dan faktor ekstern, un ntuk lebih jelasnyya bisa dilihat pada bab b mengenai penataan. p Da alam penata aan sanggu ul (up-style) ini kita mengenal m 2 bentuk penata aan yaitu; penataan p dengan mengg gunakan sasakan dan penataan p tanpa menggunak kan sasakan n, serta perllu juga kita memperhatikan pola penata aan yang ak kan dilakukan Se ebelum kita melakukan m p penataan terlebih dahulu kita mengenal alat, lenan dan kosmettika yang aka an digunaka an. 1. Pe eralatan, Len nan dan Kossmetika a. Ala at dan lena an yang dig gunakan dalam penataa an rambut (up-style) ( ad dalah sebaga ai berikut: 1) Sisir besar, sisir ini digunakan d u untuk menghilangkan kekusutan k rambut seb belum dimulai proses pe enataan. 2) Sisir sasak k sisir ini dig gunakan unttuk menyasa ak rambut agar a hasil sasakan le ebih baik. 3) Sisir peng ghalus sasakk (perapi sa asak), sisir ini digunakkan untuk merapikan n atau meng ghaluskan ha asil sasakan n agar muda ah dalam pembentuk kan sanggul. 4) Jepit bebe ek, jepit ini berguna b unttuk memban ntu menjepitt sewaktu pembentuk kan tatanan rambut. 5) Jepit kecil (jepit hitam m), jepit ini berguna un ntuk menjepit rambut yang telah dibentuk da an menguatkkan bentuk tataan. t 6) Hair pin (jepit halus), yang be erguna untu uk menahan n rambut rambut hallus yang lep pas sewaktu penataan.
212
7) Harnal, harnal berfungsi untuk merapikan dan menguatkan tataan rambut. 8) Arnet, untuk menjaga kemungkinaan berubahnya bentuk tatanan rambut. 9) Topeng plastik, dipergunakan untuk melindungi wajah agar tidak terkena hair spray. 10) Cape sanggul, dipergunakan sebagai penutup bahu fungsinya untuk melindungi pakaian agar tidak kotor. b. Kosmetika untuk penataan Adapun kosmetika yang digunakan dalam penataan rambut adalah sebagai berikut: 1) Hair spray. 2) Styling foam. 3) Wet gel. 4) Minyak cem-ceman (bila perlu). 5) Jelly. x
Menerapkan tertib kerja berdasarkan perawatan kesehatan dan keselamatan kerja Keberhasilan dalam penataan rambut (up style) ditunjang oleh tertib kerja yang jelas dan berurutan sesuai dengan peraturan kesehatan dan keselamatan kerja. Perlu kehati-hatian di dalam pemakaian alat dan kosemtika. 2. Melakukan Penataan Sanggul (Penataan Rambut/Up-Style Tanpa Sasakan) x Menyarankan model sanggul Sesuai dengan kondisi rambut bentuk wajah pelanggan dan kesempatan yang akan dikunjungi, diskusikan dengan pelanggan tentang bentuk penataan sanggul yang serasi, model dan warna pakaian, millineris serta asesoris yang akan dipakai. Penataan rambut (up-style) tanpa sasakan adalah penataan rambut yang tidak menggunakan sasakan. Penataan rambut ini dapat dibuat dengan berbagai macam bentuk diantaranya: a. Teknik roller (melingkar/menggulung). b. Teknik puntiran. c. Teknik ekor ikan/overlap. d. Teknik pengelabangan/kepang.
213
Di bawah ini ada a beberap pa contoh penataan ram mbut (up-styyle) tanpa sasaka an: a. Te eknik roller (m melingkar/m menggulung) Ro oller dapat diartikan d den ngan melingkar/menggu ulung, pembuatannya dilakukan dengan n cara meng ggulung dan n melingkarr hingga me enyerupai gulung gan, adapun n caranya ad dalah: 1) Bu uatlah partin ng pada ba agian depan n kemudian n ditarik ke ebelakang ma ahkota kepa ala (crown) kemudian k dissisir rapi ke bawah. b 2) Se etelah di parting pe enataan dim mulai dari belakang dengan pe engambilan section ram mbut seleba ar kurang le ebih 2 cm. Rambut dissisir lurus keatas. k Ram mbut diputarr dengan arrah jarum ja am pada pa arting yang te elah ditentukkan. 3) Un ntuk section berikutnya pengambilan rambut se elebar kuran ng lebih 2 cm m, disisir ke earah atas dan disatukan di baw wah putaran n section pe ertama, sehin ngga 2 sectiion menjadi satu dalam satu s putaran n. 4) Ag gar rapi perlu u diperhatika an setiap secction harus disisir d rapi. 5) Se ection terakh hir, setelah semua s rambut ke atas dan disatukan n dengan se ection lainnya a dibantu de engan jari-jari tangan rambut dipunttir sampai keujung, kemu udian putara an rambut dimasukkan ke k dalam dan dibantu de engan jepitan atau harn nal untuk penguat, unttuk merapikan roller, gu unakan ujung g sisir berekor.
Gambar. 7.1 1. Penataan Te eknik Roller Dan Hasilnya Sumber : Puspoyo, P Widja anarko, Endan ng (1995)
214
b. Te eknik puntiran Te eknik puntira an adalah isttilah lain darri bentuk puttaran yang diikatkan, d dililitka an hingga rambut r men nyerupai stu upa. Teknik puntiran ini cocok untuk rambut yang tebal, karrena puntiran n yang diha asilkan nantinya akan rapi da an bagus. Ad dapun cara pembuatann p nya sebagai berikut: 1) Ram mbut di partting menjadi sepuluh ba agian atau lebih, l sesua ai dengan kete ebalan dan desain d pena ataan yang dibuat d 2) Settiap parting rambut r dipuntir mulai da ari pangkal sampai s ujun ng rambut den ngan bantua an jari-jari ta angan, untu uk mempero oleh hasil yang rapi, maka puntiran pada akar ra ambut diban ntu dengan ujung u sisir be erekor 3) Ten ntukan partin ng yang akan dikerjakan n terlebih dahulu 4) Ram mbut yang telah dililittkan kemud dian disema atkan pada pangkal ram mbut dilanjuttkan sampai semua parrting selesai dan sematkkan pada lilita an rambut Pe enataan ram mbut teknikk puntiran, dapat dip perhatikan langkahlangka ahnya seperrti gambar be erikut.
215
Gambar. G 7.2. Contoh C Penataa an Rambut Terrknik Puntiran S Sumber : Pivott Point (1996)
eknik overlap p (sisik ikan)) c. Te Pe enataan ram mbut overlap p adalah pen nataan yang g ditata sela apis demi selapiss dan tump pang tindih seperti sisik ikan. Dalam pelaksa anaannya dimula ai dengan 2 section rambut sebagai patokan tataan. Ad dapun cara pembuatann p nya sebagai berikut 216
1) Bu uatlah sectio on bagian de epan dengan n bentuk seg gitiga. 2) Se etelah sectio on 1 diamb bil, maka ra ambut dibag gi menjadi 2 bagian kemudian disillangkan. 3) Se ection beriku utnya diambiil dengan jarrak kurang le ebih 2 cm, kemudian k dissilangkan pa ada section 1 dan disatu ukan, agar diperoleh ben ntuk yang me enyerupai sisik ikan yang tumpang tindih. t 4) Sissa rambut yang belum ditata, pengambilan p nnya sama dengan se ection sebelu umnya, disilangkan dan n disatukan, untuk mendapatkan ha asil sisik ikan n yang bagu us, hendakn nya rambut diangkat teg gak lurus da an sejajar de engan tinggi puncak kepa ala atau lebiih. 5) Se etelah semua rambut dikerjakan, ujjung rambut diikat men njadi satu de engan meng ggunakan ka aret dan lipa atkan ke da alam, usahakan agar karet tidak terlihat dari luar. 6) Ra apikan ramb but dengan bantuan b eko or sisir dan beri hair sprray untuk me empertahankan bentuk tataan. t d. Te eknik kepang g (teknik pen ngelabangan n) Pe enataan den ngan teknikk kepang dapat d dibag gi menjadi 2 yaitu: kelaba ang keluar (k kelabang tim mbul), kelaba ang ke dalam m (kelabang datar). Da ari 2 teknik k pengelaba angan itu masih m dapatt dibedakan n dengan berbag gai macam teknik t antara a lain kelaba ang tiga, empat, enam, delapan. d 1) Ke elabang kelu uar (kelabang g timbul) a) Ra ambut disisir rapi buatla ah patokan penataan dengan d pengambilan se ection segitig ga. b) Pe enataan dimulai dengan kelabang 3 ikatan yaitu u; ikatan dia ambil dari ba agian bawah, ambil section s A dari d garis rambut, tambahkan kebagian B dan d ambil ikatan yang di d bawah, sa ampai semua rambut selesai dikerja akan. Hasil kelabang keluar ini akan a terliha at sangat ba agus bila dila akukan pada a rambut yan ng sama pan njang.
Gambar. G 7.3. Contoh C Kelaban ng Keluar (Kela abang timbul) Sumber : Pivott Poin (1996)
217
2) Ke elabang keda alam (kelaba ang datar) a) Ra ambut disis sir kemudian buatlah h patokan penataan dengan pe engambilan section segitiga, guna akan bagia an tengah belakang ram mbut, dibagii menjadi 3 ikatan kemudian dikelab bang/dijalin. b) Mu ulailah deng gan kelaban ng ikatan. Ambil A sectio on tambahan n rambut da ari garis ram mbut ketitik garis tenga ah, kemudia an kelabang g, begitu seterusnya dengan peng gambilan ra ambut sela ang seling (kiri dan kanan) bergan ntian sampaii semua ram mbut selesai dikerjakan.
Gambar. G 7.4. Contoh C Kelaban ng Kedalam (Ke elabang data) S Sumber : Pivott Point (1996)
3. Me elakukan Pe enataan Sanggul (Pena ataan Ramb but/Up-Style e dengan Sa asakan) biasanya Pe enataan rambut r (u up-style) dengan s sasakan dikombinasikan dengan d pem masangan sa anggul-sang ggul tempel,, rambutrambu ut tambahan n atau pem mbuatan san nggul dari rambut r sendiri yang memb butuhkan sas sakan kuat, sedang dan kendor. Se ebelum melakukan pen nataan rambut (up-stylle) dengan sasakan terlebih dahulu kitta mengetah hui teknik menyasak ram mbut terlebih h dahulu, karena a teknik pe enyasakan rambut sangat memp pengaruhi hasil h dari sebua ah penataan n. Apabila sewaktu melakukan penyasaka an teknik sasaka an yang dila akukan tidakk benar, maka sewaktu merapikan sasakan, hasil sasakan s tida ak akan licin atau rapi,, tetapi seba aliknya apab bila pada penya asakan teknik yang digunakan tepatt, maka sasa akan yang dihasilkan d pun akkan bagus. Un ntuk mengha asilkan sasa akan yang bagus b ada beberapa b fakktor yang perlu diperhatikan d n, yaitu: a. Po osisi tangan pada waktu u menyasak bisa dilihat pada gamba ar berikut ini. 218
Gambar. 7.5. Cara Meletakkan Posisi Tangan Sumber : Milady Publishing Company (1991)
Pada waktu penyasakan posisi tangan dan jari-jari merupakan hal yang sangat mempengaruhi terhadap hasil sasakan. b. Cara memengang rambut dan posisi melaksanakan penyasakan. Rambut yang diambil per section dari salah satu parting, disisir dengan tujuan untuk menghilangkan kekusutan rambut kemudian rambut dijepit diantara jari telunjuk dan jari tengah, sedangkan ibu jari dipergunakan untuk membantu menjepit ujung rambut, rambut dipegang dalam posisi lurus. Mulailah menyasak dari pangkal rambut dengan menggunakan ujung sisir sasak. Posisi penggunaan sisir sasak pada waktu penyasakan sangat menunjang hasil dari penyasakan, posisi sisir sasak rata sesuai dengan desain penataan yang akan dibuat, agar hasil sasakan padat sasakan harus ditekan ke bawah. Untuk memudahkan dalam penyasakan dapat menggunakan patokan hitungan 1,2,3 dan pada hitungan ke 4 sasakan dipadatkan, lebih jelasnya bisa dilihat pada gambar di bawah ini.
Gambar. 7.6. Cara Meletakkan Posisi Sisir Sasak Sumber : Milady Publishing Company (1991)
219
Urutan yang dilakukan waktu menyasak rambut adalah: Tentukan pola penataan yang akan dibuat. Sisir rambut sebelum disasak. Bagi atau parting rambut sesuai dengan penataan yang akan dibuat. Pergunakan sisir sasak yang kuat (sisir tulang) untuk menyasak rambut. 5) Ambil satu section rambut dengan menggunakan ekor sisis, jepit dengan telunjuk dan jempol kemudian rambut disisir. Posisi rambut tegak lurus. 6) Rambut mulai disasak dari ujung kepangkal, perhatikan agar hasil sasakan tidak berbatang (tidak kusut) karena sasakan yang demikian akan sukar dihaluskan, sehingga akan mempengaruhi hasil penataan rambut. 7) Setelah penyasakan selesai, kemudian haluskan sasakan dengan menggunakan sisir penghalus sasak. Bentuklah rambut sesuai dengan desain penataan rambut yang akan dibuat. 1) 2) 3) 4)
Setelah memperhatikan uraian penyasakan yang benar maka mulailah menata rambut sesuai dengan pola dan desain penataan. c. Bentuk-bentuk penataan rambut sesuai dengan desain dan pola penataan diantaranya adalah: 1) Penataan rambut bagian depan Penataan rambut bagian depan ini menitik beratkan penataan di daerah dahi, pola penataan depan ini memberi kesan anggun, membuat wajah kelihatan ramping, penataan rambut kelihatan mewah.
Gambar. 7.7. Contoh Penataan Rambut Bagian Depan Sumber : Deddy, M (2005)
220
a) Bagi rambut menjadi 2 bagian, depan (poni) dan belakang. Bagi rambut bagian depan menjadi beberapa bagian, kemudian gulung setiap bagian dengan menggunakan rol berukuran sedang. Sisakan rambut depan yang terdapat pada sisi kiri dan kanan. Tarik rambut belakang kearah kiri atas, Seperti gambar berikut.
Gambar. 7.8. Cara Membagi Rambut Sumber : Deddy, M (2005)
b) Dengan bantuan ujung gagang sisir, pilin rambut, seperti gambar berikut ini.
Gambar. 7.9. Cara Menggunakan Alat Bantu Sumber : Deddy M (2005)
221
c) Tarik rambut depan sebelah kanan ke belakang, dapat dilihat pada gambar berikut ini.
Gambar. 7.10. Cara Menarik Rambut Bagian Depan Sumber : Deddy, M (2005)
d) Tarik rambut depan sebelah kiri kearah belakang dan rapikan, pasang sanggul. Selanjutnya lepaskan rol, buatlah beberapa bulatan tak beraturan agar jatuhnya tampak alami, seperti pada gambar berikut ini.
Gambar. 7.11. Cara Menarik Rambut Dan Merapikan Sumber : Deddy, M (2005)
e) Sematkan bunga atau aksesoris rambut lainnya pada sisi kanan rambut dan pada rambut bagian depan, dapat dilihat pada gambar berikut ini. 222
Gambar. 7.12. Cara Menyematkan Aksesoris Sumber : Deddy, M (2005)
2) Penataan rambut bagian belakang Penataan rambut bagian belakang ini menitik beratkan penataan pada bagian belakang, di bawah ini gambar penataan rambut difokuskan pada bagian belakang. Seperti pada gambar di bawah ini.
Gambar. 7.13. Contoh Penataan Rambut Bagian Belakang Sumber : Tilaar Martha (1981)
223
Keterangan Gambar: a) Pada bagian depan samping kiri dan kanan sisirlah ke arah atas, lipat dan jepit (gambar 1,2). b) Bentuklah pada bagian tengah depan menurut selera dan bentuk wajah kita (gambar 3). c) Pada bagian belakang bagi menjadi 3 bagian samping kiri, kanan dan bagian tengah ikatlah di atas tengkuk lipat dan jepit bagian samping kiri dan kanan, sisa rambut belitkan pada ikatan karet bagian tengah sehingga tertutup (gambar 4). d) Gulung kearah dalam ikatan rambut dan jepitlah supaya kelihatan rapi kenakan jaring rambut atau harnet (gambar 5). 3) Penataan rambut pada bagian puncak kepala Tatanan rambut ini terinspirasi dari sanggul daerah sunda, yang difokuskan pada puncak kepala. Bisa dilihat pada gambar di bawah ini.
Gambar. 7.14. Contoh Penataan Rambut Pada Bagian Puncak Kepala Sumber : Deddy, M (2005)
a) Bagi rambut menjadi 2 bagian depan dan belakang, ikat rambut bagian belakang, lilitkan pada ikatan dan jepit. Bagi rambut bagian depan menjadi 4-5 bagian yang berbeda (tidak beraturan), seperti pada gambar berikut ini.
224
Gambar. 7.15. Cara Membagi Rambut Sumber : Deddy, M (2005)
b) Sisir dan tarik rambut depan disebelah kanan atas kearah kiri. Tata ujungnya sehingga membentuk lingkaran disisi kanan atas rambut, kemudian jepit, seperti pada gambar di bawah ini.
Gambar. 7.16. Cara Menyisir Dan Menarik Rambut Depan Sumber : Deddy, M (2005)
c) Tarik sisir rambut depan bawah kearah kiri. Tata ujungnya menjadi lingkaran, kemudian jepit, seperti pada gambar berikut ini.
225
Gambar. 7.17. Cara Menarik Sisir Rambut Depan Bawah Sumber : Deddy, M (2005)
d) Rapikan tatanan rambut bagian depan, bisa dilihat pada gambar di bawah ini.
Gambar. 7.18. Cara Merapikan Tatanan Rambut Bagian Depan Sumber : Deddy, M (2005)
e) Sisir dan tarik rambut depan yang disisir kearah kanan, kemudian tata ujungnya supaya membentuk lingkaran, bisa dilihat pada gambar berikut ini.
226
Gambar. 7.19. Cara Menyisir Dan Menarik Rambut Depan Sumber : Deddy, M (2005)
f)
Pasang hair piece berbentuk sanggul panjang pada puncak kepala. Dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
Gambar. 7.20. Cara Memasang Hair Piece Sumber : Deddy, M (2005)
g) Sematkan rangkaian melati pengasih, tiba dada dan ceplok melati pada sisi kiri dan kanan sanggul, seperti gambar berikut ini.
227
Gambar. 7.21. Cara Menyematkan Rangkaian Melati Pengasih Sumber : Deddy, M (2005)
h) Lengkapi penampilan sanggul dengan menyematkan rangkaian melati berbentuk segitiga dipuncak sanggul, serta aksesoris mungil warna perak atau emas, seperti gambar di bawah ini.
Gambar. 7.22. Cara Melengkapi Penampilan Sanggul Sumber : Deddy, M (2005)
4. Penataan Rambut Artistik Penataan rambut artistik merupakan penataan rambut yang tidak jauh berbeda dengan penataan sanggul up-style, pada penataan rambut artistik ini bisa ditambahkan dengan pewarnaan, rambut-rambut tambahan dan pemasangan aksesoris rambut yang lebih mewah dan terkesan glamor. Penataan rambut artistik ini sering digunakan untuk rias wajah khusus seperti: rias fantasi, rias karakter dan rias panggung. Untuk 228
itu penataan rambut artistik ini bisa dibuat sesuai dengan tema riasan yang akan ditampilkan. x
Merapikan area kerja, alat dan kosmetika Selesai menata sanggul pelanggan, bersihkan kembali area kerja, peralatan dan kosmetika yang dipakai, disusun dan ditempatkan pada tempatnya masing-masing. B. Menata Sanggul Daerah Besarnya fungsi dan peranan dari rambut baik ia sebagai pelindung kepala, hiasan kepala maupun untuk menambah keanggunan dari seseorang. Karena itu rambut mendapat julukan adalah mahkota bagi pemiliknya. Bahkan sering pula kita temui dibeberapa daerah bahwa tingkat kedudukan seseorang dalam masyarakat dapat dilambangkan melalui tataan rambutnya, seperti bangsawan, ratu, para selir atau rakyat biasa. Dampak dari fungsi dan peranan rambut tersebut lahirlah berbagai penataan rambut dengan gaya dan bentuknya yang memberikan ciri-ciri tertentu bagi seseorang, sekelompok orang, pada suku tertentu atau suatu bangsa. Untuk itu dapat dilihat dari 2 hal pokok yakni: 1. Desain Sanggul Daerah Secara prinsip sanggul daerah ini tetap menganut prinsip yang berlaku dari suatu desain yang dikenal selama ini, seperti: a. Adanya keseimbangan antara bentuk sanggul dengan besarnya kepala, tinggi tubuh dan kondisi dari rambut itu sendiri, umur dan tujuan pemakaiannya. b. Keharmonisan, selalu diperlihatkan apakah sanggul yang telah ditata sudah terlihat harmonis secara keseluruhan atau belum. c. Irama, hal ini selalu diperhatikan sebelum sanggul selesai ditata, agar sipemakai ataupun orang yang melihat tidak merasa bosan atau tetap menarik. d. Bentuk dari sanggul, biasanya banyak faktor yang mempengaruhi, seperti ketentuan yang berlaku bagi suatu daerah, pangaruh adat istiadat dan sebagainya. e. Penambahan-penambahan ornamen/hiasan dari sanggul. Hal ini juga tidak bisa menurut penata kecantikan rambut saja, tapi banyak hal yang harus diperhatikan seperti jumlah ornamen yang akan dipakai, bentuknya, asal bahannya, warnanya, tata letaknya, umur sipemakai, tujuan dan kesempatan. 2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penataan Sanggul Daerah Penataan sanggul daerah ini banyak dipengaruhi oleh faktor sebagai berikut: a. Kedudukan seseorang di dalam masyarakat seperti kaum bangsawan, ratu-ratu/permaisuri, para selir atau rakyat biasa. 229
Penataan sanggulnya sangat berbeda dan tidak sama untuk masingmasingnya itu. b. Ciri-ciri dari suatu suku, biasanya antara suku yang satu pada suatu daerah juga dapat dibedakan oleh tata sanggulnya. c. Ciri dari suatu daerah, ada daerah yang fanatik dengan penataan sanggul yang ada di daerahnya, artinya susah untuk menerima pembaharuan. Sebaliknya ada pula beberapa daerah yang menerima masukan mode-mode sanggul yang dibawa oleh para penjajah/ pendatang. Seiring dengan perkembangannya, maka secara bertahap penataan dari rambut mengalami perubahan dan peningkatan sesuai dengan perkembangan budaya suatu bangsa. Perubahan itu mengalami dari bentuk corak dan ragam sanggul. Jadi masalah penataan rambut tidak lagi merupakan keterampilan yang turun-temurun melainkan sudah merupakan keterampilan yang harus dipelajari secara sungguh-sungguh dan kontinu. Apalagi cara penataan rambut ini sangat didukung oleh perkembangan teknologi. Dari perubahan dan pengaruh teknologi, tentunya kita sebagai bangsa Indonesia yang telah memiliki kepribadian yang khas. Sewajarnyalah bila setiap gerak kehidupan bangsa Indonesia mencerminkan kepribadiannya yang ramah tamah. Karena itu dalam hubungannya dengan penataan rambut yang berupa sanggul telah memiliki aneka ragam. Khususnya sanggul daerah dalam bentuk pengetahuan dan proses menatanya, sesuai dengan acara/kesempatan yang akan dihadiri oleh pelanggan. Diskusikan model sanggul daerah yang cocok, warna busana yang dipakai beserta ornamen-ornamen yang dibutuhkan. Untuk itu pada bagian ini akan dibahas beberapa macam sanggul daerah di Indonesia. x
Menerapkan tertib kerja berdasarkan peraturan kesehatan dan keselamatan kerja Menata sanggul daerah, perlu mengikuti jenis sanggul pada masingmasing daerah. Untuk itu sangat dibutuhkan tertib kerja yang jelas sesuai dengan prosedur kerja yang akan dilakukan, pemakaian peralatan dan pemilihan kosmetika perlu diperhatikan peraturan kesehatan dan keselamatan kerja. Contoh dalam pemasangan tusuk konde, jepitan dan sebagainya. Jangan sampai melukai kulit kepala pelanggan. x
Menyarankan model sanggul daerah Tanyakan pada pelanggan kesempatan apa yang akan dihadiri (sesuai dengan asal daerah). Lalu diskusikan model sanggul daerah yang cocok, model dan warna busana yang serasi untuk dipakai beserta ornamen-ornamen yang dibutuhkan. 230
3. Melakukan Penataan Sanggul Daerah (Macam-macam Sanggul Daerah) a. Sanggul daerah Aceh Tengah (Gayo) Pengaruh adat istiadat daerah Gayo menampilkan wujud kebudayaan yang sangat menarik, artistik dan bervariasi. Hal ini dapat dilihat dari pakaian yang dikenakan pengantin, ornamen, anyam-anyaman dan hasil kesenian lainnya. Pakaian pengantin yang bercorak aneka ragam itu terlihat pada upuh kio, ketawak, upuh jerak, upuh ulen-ulen dan upuh pera. Segi artistik yang menarik terdapat, baik pada sempul (sanggul) yang dikenakan oleh pengantin setelah 1 hari pernikahan berlangsung maupun pada perhiasannya, seperti pating emas, lelayang dan renggiep. Adapun di daerah tersebut terdapat beberapa jenis sanggul yang dibedakan atas keperluan dan tingkat usianya. Jenis sanggul Daerah Gayo (Aceh Tengah): 1) Sanggul pengantin: x Sempol gampang bulet sempelah ilang. x Sempol gampang kemang. 2) Sanggul orang tua: x Sempol pedih. x Sempol Aceh Gayo. 3) Sanggul remaja: x Sempol tajuk renggali. x Sempol punyut. b. Sanggul Sempol Gampang Kemang Sempol gampang kemang dipakai oleh pengantin wanita di Kabupaten Aceh Tengah sesudah ia menerima akad nikah 1 sampai 10 hari. Dalam hubungan itu, berikut ini akan diuraikan salah satu jenis sanggul tersebut di atas, yaitu sempol gampang kemang. 1) Peralatan Sempol Gampang Kemang: a) Minyak rambut b) Sisir c) Tali sempol d) Tali pengikat rambut e) Cemara f) Benang wool yang berwarna hitam g) Jepitan h) Harnet i) Pating emas sebanyak tiga buah j) Pating renggiep k) Lelayang dengan telap malo (pita merah)
231
2) Ca ara mengerja akan Pe ertama-tama a rambut dib beri minyak rambut, r kem mudian disisiir ke atas atau ke k puncak ke epala. Bagi rambut yang g panjang, sebagian s dia antaranya langsu ung disisaka an untuk ta ali sempol, sedangkan n bagi ramb but yang pende ek harus dise ediakan tali sempol tam mbahan dan dipilin di attas ubunubun. Kemudian, rambut disisir ke atas dan diikat dengan tali pengikat n atas. Bagii rambut ya ang panjang g, sempol setinggi daun teliinga bagian gampa ang kemang g itu dapat langsung dibentuk d dan bagi rambut yang pende ek, sematka anlah cemarra dengan benang wo ool berwarn na hitam. Benan ng wool ini dipakai se ebagai peng gganti cema ara untuk keperluan k shalat atau semba ahyang. 3) Ca ara memben ntuk sanggul: a) Tangan ka anan pada pangkal p cem mara dan tangan kiri me emegang ujung cem mara. Belitka an ujung ce emara, kem mudian lepasskan dan bentuklah sanggul seb belah kiri. Pe erhatikanlah gambar berrikut ini.
Gambar. G 7.23. Posisi Tangan Dalam Memeg gang Cemara Sumber : Jafar, AS dkk (1998))
a rambut dite ekan ke dala am, kemudia an bentuklah h sanggul b) Ujung sisa sebelah ka anan. Setela ah selesai diijepit atau dii harnal sam mpai kuat, berilah harrnet. Seperti gambar di bawah b ini.
232
Gamba ar. 7.24. Cara Membentuk M Sanggul Sumber : Jafar, AS dkk (1998))
c) Setelah rapi tariklah ta ali sempol da ari ubun-ubu un ke tengah h sanggul dan sisa tali sempol dibelitkan ke tengah sanggul. Perhatikan bar cara memlilitkan san nggul. pada gamb
Gamb bar.7.25. Cara Melilitkan Sang ggul Sumber : Jafar, AS dkk (1998))
na untuk membelah, menguatkkan dan Tali sempol bergun me emperindah sanggul. Sa anggul yang g di sebelah kanan haru us terlihat leb bih besar daripada yang y berada a di sebelah kiri. Be entuk ini me elambangka an bahwa segala sesua atu yang akan dikerjakkan agar did dahulukan yang y berada a di sebelah kanan se esuai denga an ajaran ag gama Islam. 233
4) Cara memasang ornamen: a) Lelayang Lelayang terbuat dari emas, perak, atau imitasi yang berbentuk segitiga sama kaki. Lelayang dipasang di bawah sanggul atau di sebelah bawah kerah baju dengan telap malo. Telap malo ini melambangkan keberanian, sedangkan lelayang melambangkan bahwa pengantin mulai menjadi ibu rumah tangga, yang akan menghadapi banyak resiko, juga lelayang ini berfungsi sebagai penolak bala. b) Tekan kune Tekan kune adalah perhiasan yang dipasang pada dahi dan langsung diikatkan pada rambut. Tekan kune ini, selain berfungsi sebagai pemanis pengantin, juga melambangkan bahwa pengantin sudah meninggalkan masa remaja dan melambangkan kemantapan serta ketenangan. c) Pating emas Pating emas terbuat dari emas atau perak. Pating ini dipakai sebanyak 3 buah, 2 di kiri-kanan sanggul dan 1 buah dibagian depan tengah sanggul. Pating emas boleh bermata, boleh tidak. Pating ini melambangkan kekuatan atau kekukuhan rumah tangga. d) Pating renggiep Pating renggiep dipakai ditengah-tengah sanggul bagian belakang. Pating melambangkan agar pengantin berperilaku atau berbudi bahasa yang baik.
Gambar. 7.26. Tampak Muka Sumber : Jafar, AS dkk (1998)
234
Gambar. 7.27. Tampak Samping Sumber : Jafar, AS dkk (1998)
Gambar. 7.28. Tampak Belakang Sumber : Jafar, AS dkk (1998)
c. Sanggul daerah Sumatera Barat 1) Asal-usul dari sanggul Sanggul berasal dari daerah Sumatera Barat, tepatnya Kabupaten Tanah Datar Kanagarian Pagaruyung, Kecamatan Tanjung Emas, Batu Sangkar, yang diberi nama Lipek Pandan. Sanggul ini dipakai oleh keturunan bangsawan maupun rakyat biasa sewaktu menjadi pengantin (Anak daro) dan juga sewaktu berkunjung pertama ke rumah mertua untuk mengantarkan nasi. Untuk keperluan lain sanggul ini tidak boleh dipakai, Sanggul Lipek Pandan ini masih dipakai untuk keperluan pengantin sampai akhir tahun 235
1930, sesudah itu adalah masa transisi karena diwaktu itu orang-orang sudah mengenal sunting untuk penganten yang berasal dari Kabupaten Padang Pariaman. Semenjak tahun 1930 di Kabupaten Tanah Datar, orang juga sudah mulai memaki sunting ini untuk keperluan penganten. Untuk sanggul ini dibutuhkan rambut yang panjang, dimana waktu itu gadis-gadis Sumatera Barat pada umumnya mempunyai rambut yang panjang sampai kelutut malahan sampai menyapu lantai. Kalau tidak berambut panjang maka akan diejek, ibarat burung puyuh tidak berekor seperti pantun; Bajak laban sungkan laban Pembajak sawah dilakuak Duduk tampan, tagak pun tampan Cacek saketek pendek abuak Mistik/Pantangan Pemakaian Sanggul Lipek Pandan Anak gadis tidak dibolehkan memakai sanggul ini karena kalau dia telah pernah memakai sanggul ini maka sewaktu dia menjadi pengantin nantinya dia tidak akan kelihatan cantik dan bersinar. Data sanggul ini kami dapatkan dari hasil penelitian yang kami adakan ke nagari Pagaruyung Batu Sangkar dengan mengadakan wawancara dengan orang tua-tua yang ada di nagari tersebut. Banyak dari orang tua-tua tersebut pernah mendengar nama sanggul ini tapi belum pernah melihatnya dan tidak tahu cara membuatnya karena waktu itu beliau itu masih kecil sekali. 2) Peralatan yang digunakan a) Sisir, sisir sikat b) Hair spray c) Jepit rambut d) Harnal e) Cemara 3) Cara membuatnya a) Sebagai pengganti rambut panjang bisa kita pakai Cemara yang panjangnya 125 cm, mula-mula rambut disisir semuanya ke belakang diikat menjadi satu sedikit di bawah crown. b) Kemudian diikatkan cemara lalu sedikit dipelintir arah ke kanan lalu pangkal ikatan kita jepit dengan jari telunjuk dan jari tengah dan diputar ke kiri. c) Jepit dipangkal ikatan tadi lalu kita ambil pertengahan rambut kita masukkan ke kiri lubang rambut. d) Bentuk seperti pita di sebelah kiri lalu ujungnya kita masukkan pula, sehingga berbentuk pita (dasi). e) Di sebelah kanan ujungnya kita kaitkan ke pangkal ikatan rambut kemudian kita pasang harnet tadi.
236
4) Orrnamen/perh hiasan yang digunakan a) 3 atau 5 bu uah kemban ng goyang. b) 2 bunga mawar m merah h atau putih, segar atau korsase. c) Bunga melati susun.
Gamba ar. 7.29. Sanggul Tampak Sam mping Sumber : Jafar, AS dkk (1998))
Gambar. 7.30. Bentuk B Sanggul Sumber : Jafar, AS dkk (1998))
d. Sa anggul daera ah Batak 1) Se ejarah sangg gul Batak Da ahulu kala, baik rambu ut pria maupun rambutt wanita sama-sama panjan ng karena pada p masa itu belum ada a alat-alat yang prakktis untuk memo otong rambu ut. Kaum prria kurang mementingk m an tata riass rambut, tetapi bagi wanita a Batak hal ini penting g sekali. Me enurut anggapannya, makin panjang ra ambutnya mereka m merrasa mempu unyai kelebihan dari wanita a lain. Rambut yang panjang p yang panjang itu harus disanggul. d Sangg gul itu disebu ut siporhot. 237
Jika seorang wanita Batak membiarkan rambutnya terurai atau tidak ditata, ia akan menjadi buah mulut atau dianggap sebagai wanita pemalas. Bentuk sanggul wanita Batak pada mulanya sama, yaitu berbentuk bulat menonjol dan diletakkan sedikit di atas tengkuk atau sedikit melewati pusar rambut. Sanggul anak gadis biasanya terdiri dari 2 bulatan konde yang terletak di belakang telinga. Akan tetapi, karena keadaan serta situasi tiap sub suku, masyarakat Batak memiliki jenis sanggul yang khas, di samping sanggul bulat yang umum. Berikut ini akan diperkenalkan sanggul-sanggul Batak, baik nama maupun cara penataannya. Dalam salah satu peribahasa Batak disebutkan bahwa Soripada na bisuk do ina na boi mangaramoti busanana, yang artinya kira-kira ‘Tuan putri yang bijaksana adalah ibu yang dapat bertanggung jawab dalam keluarganya’. Ungkapan ini mendorong wanita Batak agar bertindak aktif, dinamis, cepat, tepat dan bijaksana. Oleh karena itu, penampilan dalam berhias pun harus disesuaikan agar praktis, demikian pula dalam menata rambut. Adanya berbagai marga sesuai dengan daerah tinggalnya maka terdapat berbagai jenis sanggul batak. 2) Jenis sanggul daerah Batak a) Sanggul Batak Toba Sanggul Batak toba disebut sanggul Timpus. x Pengertian sanggul timpus Seperti namanya, timpus ‘membungkus’, selain bertujuan merapikan rambut, sanggul ini berfungsi sebagai penyimpanan alat-alat yang sangat perlu, misalnya daun sirih. Daun sirih inilah yang menjadi hiasan rambut atau sanggul itu. Selain sirih berfungsi mengencangkan konde, juga dipakai berbagai ragam peniti. Bagi orang berada, alat pengencang konde itu dapat berupa peniti (tusuk konde) yang terbuat dari emas atau perak, sedangkan bagi orang yang kurang berada dapat mempergunakan tusuk konde yang terbuat dari tulang atau duri landak. Cara menata rambut itu cukup dengan membelahnya pada bagian tengah kepala sampai ke ubun-ubun. Dengan belahan tengah itu rambut mudah diatur dan letaknya tetap. Seluruh rambut disatukan pada bagian belakang kepala, kemudian diputar dengan rapi sampai ke ujung, lalu disatukan dan dimasukkan ke dalam rambut sebelah kanan sehingga berbentuk pusaran. x
Cara membentuk sanggul timpus Rambut dibelah lurus dari tengah kepala sepanjang 3-5 cm sehingga mudah diatur dan letaknya tetap. 238
Gamb bar. 7.31. Ram mbut Dibelah Lu urus Sumber : Jafar, AS dkk (1998))
gian belaka ang, seluruh h rambut disatukan d k kemudian Pada bag diputar den ngan rapi hin ngga ke ujun ng.
Gamba ar. 7.32. Cara Menyatukan M Ra ambut Sumber : Jafar, AS dkk (1998))
Rambut dimasukkan ke k dalam seb belah kanan n sehingga berbentuk b pusaran da an sebagai alat a penguatt diberi penitti atau harna al.
239
Gambar. 7.33 3. Cara Memassukkan Rambu ut Ke Dalam Sumber : Jafar, AS dkk (1998))
anggul Batak k Karo: rayam b) Sa Sangg gul Batak karo disebut sa anggul Raya am. x Be entuk sanggu ul Sangg gul untuk remaja putri berbentuk b siiput, sedang gkan untuk kaum k ibu berben ntuk bulat. Sanggul rem maja diletakkkan di baw wah pusaran n rambut, sedangkan sanggul kaum ibu diletakkan di d atas tengkkuk. x
ara memben ntuk sanggul Ca Seluruh rambut disisir ke belakang g agak ke attas. Seluruh ra ambut diputtar ke arah kiri, kemud dian dimasu ukkan ke bagian da alam sehingg ga berbentu uk siput dan letakkan persis di bawah pus saran.
Gamba ar. 7.34. Cara Membentuk M Sanggul Sumber : Jafar, AS dkk (1998))
240
c) Sa anggul Batak k Angkola-M Mandailing ad dalah sanggul bujing ma ajeges Bentuk sanggul ini bulat menonjol dan n letaknya di belakang g tengah kepala a dan diberi hiasan supi--supi. x
Ca ara memben ntuk sanggul Semua ram mbut diikat di d belakang bagian b tenga ah kepala. Rambut diputar denga an baik dan rapi hingga a berbentuk lingkaran yang bagia an dalamnya a menonjol ke k luar.
Gamba ar. 7.35. Cara Membentuk M Sanggul Sumber : Jafar, AS dkk (1998))
x
ggul Orrnamen sang Pada sang ggul remaja putri dipakaii anting-antin ng atau supii-supi. Pada sang ggul kaum ib bu dipakai hiasan krabu.
Ga ambar. 7.36. Model M Aksesoriss Sumber : Jafar, AS dkk (1998))
anggul Batak k Nias : Niass d) Sa Sangg gul ini berbe entuk bulat dan terletakk di belakang tengah kepala k di bawah h pusaran. Hiasannya H be erupa tusuk konde emass disekeliling g konde. x
Ca ara memben ntuk sanggul: Semua ram mbut disisir ke belakang g agak ke attas hingga berbentuk b ikal. Rambut diputar hingga a berbentuk bulat dan le etaknya agakk ke atas. Hiasan dib beri disekeliliing rambut dan d kepala. 241
Gamba ar. 7.37. Cara Membentuk M Sanggul Sumber : Jafar, AS dkk (1998))
anggul Batak k Simalungu un : Pupuy Bartong e) Sa x Be entuk sanggu ul Bentuk sanggul in ni seperti bu uah aren ata au mayang terutai (buah bagot), dan le etaknya di se ebelah kanan n kepala den ngan hiasan n: Se etangkai kem mbang pinan ng di atas sa anggul. Ra ambut yang ke bawah diberi maniik-manik berantai teruta ai seperti bu uah aren. Di atas kuping; pada ram mbut sebela ah kiri dan kanan dibe eri hiasan su utting. Dahulu sutting ini ditaruh di atas a kuping (pada luban ng kuping ba agian atas). Karena ba agian atas kuping wa anita sekara ang tidak be erlubang lagii, sutting dita aruh pada ra ambut. Pada a acara resm mi di atas ram mbut atau kepala dip pakaikan la agi hiasan ulos bulang yang be entuknya me enyerupai top pi. x
Ca ara memben ntuk sanggul Rambut disisir, lalu diikat, dan dita aruh di sebe elah kanan atas a yang kemudian ditekuk di be elakang kup ping. Ujung ram mbut dililitkkan dan diijatuhkan sampai s ke tengkuk, sedangkan n sisanya dililitkan dua kali k tepat pad da pusat ikatan.
Gamba ar. 7.38. Cara Membentuk M Sanggul Sumber : Jafar, AS dkk (1998))
242
x Perawatan sanggul Dahulu sabun (shampo) belum ada, tetapi rambut harus dirawat agar tumbuh subur. Untuk itu, wanita Batak mempergunakan berbagai cara antara lain: Untuk mencuci rambut dipakai merang yang sudah dibakar dan direndam satu atau beberapa malam. Untuk menyuburkan rambut serta melicinkannya, dipakai daun kembang sepatu atau daun mengkudu, yang kalau diremas-remas berlendir kemudian dikeramas di atas kepala sambil mengurut-urut kepala. Untuk mewangikan rambut dipakai ramuan utama, yaitu sejenis jeruk yang disebut unte pangir (jeruk purut). Jeruk ini diremas-remas bersama kulitnya, lalu disiramkan pada kepala dan dibiarkan sebentar lalu disiramkan lagi. Selain pengharum, bau jeruk ini juga berguna untuk mengusir roh-roh jahat. Untuk melemaskan dan menyuburkan rambut diberi santan kental atau minyak kemiri yang telah dimasak dengan daun pandan, setelah didiamkan kurang lebih 1 ½ jam, baru disiram dengan air. Untuk mengeringkan rambut biasanya dilakukan dengan menganginanginkannya di bawah pohon atau ditempat yang teduh. x
Segi spiritual, mistik dan perlambangan sanggul Dari segi spiritual dan mistik telah dikatakan bahwa laki-laki pun dahulu kala berambut panjang. Apabila laki-laki atau wanita itu seorang dukun (datu atau permalim), rambutnya tidak boleh disentuh oleh pisau tajam (gunting) karena pada rambut itulah terletak kharismanya (pitonggam). Untuk itu, jeruk purut dipakai sebagai pencuci rambut, dengan anggapan bahwa bau jeruk purut dapat mengusir roh-roh jahat. Jika wanita menyisir rambut, rambut yang berguguran tidak boleh dibuang sembarangan, tetapi harus ditanam atau disimpan disuatu tempat atau biasanya ditaruh dibatang pohon pisang supaya rambut itu tetap dingin. Apabila rontokan rambut itu dibakar, menurut kepercayaan, dapat berakibat rambut wanita itu rontok. Rontokan rambut harus disimpan dengan rapi sebab rambut itu dapat dipakai orang sebagai bahan guna-guna atau sebagai pemelet oleh laki-laki yang mencintainya. Pada upacara manortor (tari Batak), apabila seorang jejaka berhasil menyisipkan setangkai daun-daunan atau kembang ke dalam sanggul seorang gadis dan apabila gadis itu tidak menampiknya berarti ia bersedia dipersunting jejaka itu. Wanita muda yang mempunyai rambut panjang merasa bangga dan ia akan menjadi rebutan para jejaka.
243
Gambar. 7.39. Tampak Muka Sumber : Jafar, AS dkk (1998)
Gambar. 7.40. Tampak Samping Sumber : Jafar, AS dkk (1998)
244
Gambar. 7.41. Tampak Belakang Sumber : Jafar, AS dkk (1998)
e. Sanggul daerah Palembang, Sumatera Selatan Sanggul daerah Palembang, Sumatera Selatan disebut Gelung Malang. 1) Sejarah sanggul Gelung Malang Sejak dimulainya perluasan daerah jajahan Kerajaan Majapahit, dengan panglima perangnya yang terkenal Mahapatih Gajah Mada, antara lain ke daerah Sumatera pada kira-kira abad XIV, secara tidak langsung mengakibatkan adanya pengaruh seni atau kebudayaan Jawa terhadap kehidupan masyarakat. Kebudayaan yang ditinggalkan oleh laskar Kerajaan Majapahit ini tetap hidup sehingga seolah-olah kebudayaan itu adalah peninggalan Kerajaan Sriwijaya. Pada tanggal 21 Juni 1821 adalah hari terjadinya acara serah terima Pemerintah Kerajaan Sriwijaya kepada Pemerintah HIndia Belanda. Juah sebelum itu Pemerintah Kerajaan Sriwijaya sudah mempunyai tata cara adat dan seni budaya tersendiri yang bernilai tinggi, termasuk di dalamnya tata busana, perawatan badan dan keluarganya. Jika berpergian ia hanya berhias secara sederhana, misalnya hanya mengenakan baju kurung biru tua, selain sarung dan selendang sebagai penutup kepala, serta perhiasan sekedarnya. Sanggul malang adalah sanggul wanita yang mencerminkan pengaruh kebudayaan Sriwijaya dan kebudayaan asing lainnya, antara lain dari Tiongkok dan India, yang sudah ada pada waktu itu. Sanggul malang berasal dari kebudayaan Jawa yang dibawa oleh laskar Majapahit. Hiasan sanggul ini terbuat dari kertas, seperti pada kebudayaan Cina dan untaian bunga hidup seperti pada kebudayaan India. 245
Pada masa Kerajaan Sriwijaya, sanggul malang ini umumnya hanya dipakai oleh permaisuri, putri-putri keluarga raja, serta kaum bangsawan dari lingkungan istana. Orang awam tidak dapat begitu saja memakai tata rias rambut dengan sanggul malang. Seorang gadis yang baru melangsungkan akad nikah dan acara munggah, bersama mempelai pria, ia mendapat penghormatan atau penobatan menjadi sepasang warga negeri yang mempunyai tanggung jawab. Pada waktu acara munggah berlangsung, kedua mempelai diberi gelar, disamping namanya sendiri yang telah dimilikinya sejak kecil. Pada waktu itulah mempelai wanita diberi kehormatan memakai sanggul gelung malang. Jelaslah bahwa pada waktu itu gelung malang hanya dipakai pada acara tertentu atau acara resmi. Sanggul ini dinamakan gelung malang karena letaknya yang horizontal (malang) dan tinggi di atas puncak kepala. 2) Jenis sanggul daerah Palembang Di samping gelung malang masih ada beberapa jenis sanggul yang terdapat di daerah Sumatera Selatan antara lain: a) Sanggul/Gelung Tembako Setebek Sanggul ini mirip dengan sanggul Jawa, tetapi bentuknya membulat, letaknya agak tinggi, dan di dalamnya diselipkan setebek (setumpuk/ selempeng) tembakau. Biasanya sanggul ini dipakai pada waktu acara putus rasan, yaitu acara penentuan hari jadi akad nikah. Dalam hal ini, pihak besan laki-laki mengeluarkan selipan tembakau dan dibagikan kepada keluarganya yang hadir (biasanya keluarga terdekat), lazimnya kaum ibu. Akan tetapi dengan majunya perkembangan zaman maka acara putus rasan pada saat ini sudah jarang ditemukan. b) Sanggul/Gelung Cioda Sanggul ini biasanya digemari oleh gadis-gadis remaja maka kini. Sanggul ini terdiri dari dua buah dan diletakkan dibagian kiri dan kanan kepala. Kadang-kadang rambut dikepang dahulu, baru dibentuk sanggul pada bagian kanan dan kiri atau dikepang dahulu, baru dibentuk sanggul pada bagian kanan dan kiri atau dikumpulkan dibagian tengah kepala. Perlu ditambahkan bahwa asal-usul sanggul ini tidak diketahui secara jelas. 3) Cara membentuk sanggul Gelung Malang a) Untuk membentuk sanggul/gelung malang diperlukan rambut yang panjang. Rambut bagian depan disisir ke arah puncak kepala, demikian pula rambut bagian belakang disisir mulai dari bagian kuduk ke arah puncak kepala hingga terkumpul menjadi satu. Kemudian, rambut dipilin dengan ketat agar tidak lepas terurai, lalu ditekuk/ dilipat arah ke kanan dan ke kiri lagi sehingga bentuknya mirip angka delapan. Apabila terdapat sisa rambut, tekukan/lipatan diulangi lagi. Selanjutnya, ujung rambut disimpulkan pada bagian tengah tekukan 246
tad di sehingga berfungsi sebagai s pen ngikat rambu ut dan agar letaknya leb bih kokoh. Terkahir, T lipa atan rambut tadi diselipkkan pada bagian atas de epan yang diangkat sedikit. Un ntuk keperlu uan sehari-h hari, biasanya cukup diselipkan d sisir (suri) pa ada sanggul itu. Pada waktu w itu sanggul malan ng tidak memerlukan tussuk rambut, harnal atau jepitan. Le etak gelung malang m agakk tinggi, yaitu u kira-kira dii atas punca ak kepala.
Gamba ar. 7.42. Cara Membentuk M Sanggul Sumber : Jafar, AS dkk (1998))
b) Pa ada acara resmi terttentu, tata rias ramb but gelung malang me empergunak kan hiasan rambut se esuai dengan ketentuan yang be erlaku. Wala aupun bentuk dan nama n gelun ng itu sam ma, tetap dip perlukan hia asan yang diletakkan pa ada tempat yang y kokoh. Dengan de emikian, carra membentuk gelung itu agak berbeda b sedikit dari bia asanya. Bed danya ialah rambut pad da gelung malang m diika at dengan tali (karet gela ang) sesuai dengan kea adaan lebattnya rambutt. Setelah ram mbut terkum mpul di atas puncak kepa ala dan diika at, rambut dipilin d dan dilipat ke ara ah kanan, sesampai ditengah d ra ambut lalu diikatkan de engan bagia an rambut yang diamb bil dari bag gian tengah h depan. Ra ambut ini berfungsi b ke e tengah la agi sehingg ga berbentu uk angka de elapan, yang g biasanya disumbal dengan bunga rampai. Bunga ram mpai ini berrupa pandan n yang diselipi dengan berbagai b bu unga atau irissan pandan n. Letaknya pada bagian atas da an bergantu ung pada keadaan ram mbut serta keterampila an sipenata a rias. Sissa ujung ram mbutnya diik katkan diteng gah-tengah sanggul tad di agar lebih aman.
247
Gambar. 7..43. Cara Mem mbentuk Gelung g Sanggul Sumber : Jafar, AS dkk (1998))
4) Hia asan atau orn namen sang ggul Hia asan sanggul disesuaikkan dengan maksud da an tujuan pe embuatan sanggul itu. Sang ggul yang dipakai d seha ari-hari tidakk mutlak me empunyai hiasan n-hiasan terrtentu. Akan n tetapi san nggul yang akan dipakkai untuk acara--acara khusu us perlu mem makai beberrapa hiasan seperti berikkut ini: a) Ga andik Hiasan n yang diikatkan pada bagian b batas tempat tum mbuhnya ram mbut pada dahi. b) Ke embang Goy yang Tusukk hiasan yang g pada umumnya berjum mlah ganjil. c) Tu usuk Cempaka Tusukk hiasan yang biasanya berjumlah h 4 buah dan d bentukn nya mirip denga an bunga cem mpaka. d) Ke embang Seta andan Tusukk hiasan yan ng ditempatkkan persis pada p bagian n tengah sanggul ini, ada beberapa b pe endapat darri para sese epuh di Pa alembang. Ada A yang menge emukakan bahwa b sang ggul penga antin turun mandi tidak mutlak mema akai tusuk kembang setandan. s A Arti kemban ng setandan n di sini mungkkin satu/rang gkaian bunga (tros). e) Hia asan tambahan Hiasan n sanggul dapat d berupa bunga-bunga segar seperti s bung ga sedap malam m. Jika hiasa an itu berupa bunga ram mpai, boleh dipakai bun nga segar atau bunga b kertas s, bergantun ng pada kea adaan atau keinginan pengantin p putrinyya. Dewasa ini karena situasi s dan keadaan k me enuntut serba praktis, apalag gi jika hiasa an itu disew wa, pada um mumnya hiassan yang digunakan adalah h bunga kerttas.
248
Gambar. 7.44. Tampak Muka Sumber : Jafar, AS dkk (1998)
Gambar. 7.45. Tampak Samping Sumber : Jafar, AS dkk (1998)
249
Gambar. 7.46. Tampak Belakang Sumber : Jafar, AS dkk (1998)
f.
Sanggul daerah Lampung Sanggul daerah Lampung disebut Belattung Gelang.
1) Pengertian Sanggul dalam bahasa Lampung disebut juga dengan Belattung, kali ini penulis memperkenalkan Belattung Gelang. Pada kesempatan ini Belattung yang kita ambil adalah dari daerah Lampung. Sebagaimana dijelaskan Hendra (2005:75) bahwa Pepadun, pada tanggal 17 April 2001 telah diadakan suatu kesepakatan di aula Dinas Pendidikan Propinsi Lampung tentang, macam-macam sanggul Lampung serta cara berpakaian pengantin Lampung Pepadun. Ternyata masyarakat Lampung dari zaman dahulu telah mengenal cara merias diri, salah satunya adalah menata rambut yang dijadikan suatu bentuk yang disebut dengan sanggul atau Belattung. Belattung Gelang bila dilihat dari bentuk dan pemasangannya, maka sanggul gelang ini ada persamaan dengan sanggul malang dari daerah Palembang. Adapun persamaan kedua sanggul tersebut karena adanya pengaruh dari daerah Palembang dimana pada saat itu Kerajaan Sriwijaya datang ke Kerajaan Tulang Bawang melalui pelabuhan Tulang Bawang di daerah Menggala. Pada zaman dahulu umumnya wanita berambut panjang sehingga jarang mempergunakan cemara. Sedangkan pada zaman modern sekarang ini rata-rata wanita berambut pendek, tetapi masih tetap disanggul dan mereka tidak meninggalkan sanggul tradisional atau sanggul asli, misalnya pada acara perkawinan maka sanggul yang dikenakan oleh pengantin putri adalah Sanggul Gelang. 250
Gambar. 7.47. Sanggul Belattung Gelang Tampak Belakang Sumber : Puspoyo, Widjanarko, Endang (2005)
2) Jenis-jenis sanggul Daerah Lampung juga memiliki beberapa jenis sanggul lainnya, di samping sanggul Belattung Gelang, yakni sebagai berikut: a) Belattung Gelang (sanggul yang berbetuk seperti gelang). b) Belattung Tebak (sanggul yang bentuknya malang). c) Belattung Miring (sanggul yang bentuknya seperti sanggul gelang hanya asimetris). d) Belattung Kipas (sanggul yang bentuknya mirip kipas). e) Belattung Ucung (sanggul yang letaknya dipusaran rambut dan bentuknya seperti disumpel). f) Belattung Sisir (sanggul yang bentuknya digelung dengan menggunakan sisir).
Gambar. 7.48. Contoh Letak Mahkota Pada Sanggul Sumber : Puspoyo, Widjanarko, Endang (2005)
251
3) Keunikan sanggul Masing-masing sanggul ini memiliki keunikan sendiri-sendiri, bila ditinjau menurut keperluannya maka sanggul ini dapat kita pilah menjadi: a) Pengantin, menggunakan sanggul Gelang yang letaknya di bawah atau sanggul Tebak. b) Remaja Putri (Muli) menggunakan sanggul Gelang yang letaknya dimahkota kepala. c) Orang tua dalam acara resmi saat ini menggunakan sanggul Tebak. d) Dahulu orang tua sehari-hari menggunakan sanggul Kipas atau miring. e) Wanita yang akan pergi ke air (ke kali) menggunakan sanggul ucungucung (sanggul sumpel). f) Wanita yang akan pergi ke kebun menggunakan sanggul sisir, karena sanggul ini sifatnya praktis tidak perlu menggunakan jepit. Belattung Gelang dipakai oleh pengantin wanita di daerah Lampung Pepadun saat ia menunggu untuk dinikahkan sampai acara dinikahkan. Berikut ini akan diuraikan salah satu jenis sanggul tersebut di atas, yaitu Belattung Gelang. 4) Peralatan sanggul gelang a) Minyak rambut (hair spray). b) Sisir. c) Karet (tali hitam pengikat rambut). d) Cemara 80 cm. e) Jepit bebek. f) Harnet. g) Harnal. 5) Ornamen/perhiasan yang digunakan a) Satu pasang cunduk bulan sabit lunik (kecil) terbuat dari emas atau perak atau imitasi yang berbentuk seperti bulan yang timbul, hanya bentuknya lebih kecil dari Cunduk Bulan Besar dan dipasang di kanan kiri berhadapan pada tali pengikat sanggul atau Buwok Lusei. b) Satu buah cunduk bulan sabit balak (besar) terbuat dari emas atau perak atau imitasi yang berbentuk seperti bulan yang baru timbul, Cunduk ini dipasang di atas sanggul tepat ditengahtengahnya. c) Pandan rajangan sebagai pewangi rambut. 6) Cara membuat sanggul a) Pertama-tama rambut diberi minyak rambut atau di hair spray. b) Kemudian rambut dibagi 2 bagian; bagian belakang diikat terlebih dahulu kira-kira 3 jari dari tengkuk dan sisa rambut disasak sedikit agar terlihat volume rambut dan rapihkan. 252
c) Jadikan sa atu dengan rambut r yang diikat perta ama tadi. d) Sisa ramb but dapat dib bentuk lang gsung tetapi bila rambu ut pendek tambahan cemara 80 cm. c e) Kemudian rambut dipu utar ke arah kiri lalu naikk ke atas dan n ke arah kanan, turu un ke bawah h. f) Sisa ramb but masukka an ketengah h sanggul dan d jadikan sebagai pengikat (lihat gamba ar), ikatan pertama p lebiih kurang 3 jari dari tengkuk ya ang nantinya sebagai patokan p aga ar rambut tid dak jatuh sampai ke epundak dan rambut bagian b atas disasak se edikit lalu diikat kemb bali dijadikan satu denga an ikatan pe ertama.
Gambar. 7.4 49. Langkah-La angkah Membu uat Sanggul Sumber : Puspoyo, P Widja anarko, Endan ng (2005)
g) Tangan kiri memega ang rambut (cemara) ditarik ke atas a dan dibantu de engan harna al agar kuat lalu tangan n kanan meneruskan memutar ke bawah kanan dan naikkan ke k atas sisa a rambut diikatkan ditengah d san nggul. h) Bila sudah h terbentuk seperti s angkka 8 atau 2 buah b gelang g, pasang rajut panda an dan tutup p dengan harnet. i) Terakhir pasangkan aksesoris Cunduk p C Bulan Kecil sepasang s berhadapa an dan Cund duk Bulan Be esar di atas tengah sang ggul. g. Sa anggul daera ah Bengkulu u Sa anggul daera ah Bengkulu u disebut san nggul Sikek. 1) Ma acam-macam m nama san nggul Se esuai denga an pemakai sanggul, dikenal d bebe erapa maca am nama sanggul Bengkulu u yaitu: a) Sa anggul Roda a: yang lazim mnya dipakaii anak remajja. b) Sa anggul Leba ar: yang la azimnya dip pakai oleh orang yan ng sudah me enikah. c) Sa anggul Sikek k: yang lazim mnya dipakaii oleh penga antin baru.
253
2) Bentuk sanggul Sikek Bentuk sanggul ini indah dan akan mudah memasyarakat, baik untuk kaum muda dan dewasa termasuk ibu-ibu. Disebut sanggul “sikek” karena sanggul ini menggunakan ornamen pokok yaitu sikek yang berarti “sisir”.
Gambar. 7.50. Bentuk Sanggul Sikek Tampak Samping Sumber : Puspoyo, Widjanarko, Endang (2005)
3) Ornamen/perhiasan yang digunakan Merupakan pelengkap yang berfungsi untuk memperindah sanggul. Ornamen asli yang dipakai untuk sanggul ini sebenarnya bermacammacam dan meriah karena digunakan oleh pengantin baru agar dapat lebih cepat memasyarakat dan dipakai juga oleh remaja dan ibu-ibu, sebaiknya jumlah ornamen disederhanakan. Nama ornamen dipengaruhi oleh kebudayaan Cina, yaitu: a) Sikek bulan. b) Sepasang kembang melati dari logam. c) Sepasang kembang intan (@ 5 buah). 4) Ornamen khusus Agar lebih cepat memasyarakat, maka seyogyanya tidak semua ornamen digunakan, tetapi hanya ornamen khas saja yaitu: a) Sikek bulan. b) Sepasang kembang ‘me’. c) Sepasang tonglei.
254
Gambar. 7.51. Sanggul Sikek Tampak Belakang Sumber : Puspoyo, Widjanarko, Endang (2005)
5) Peralatan yang digunakan Beberapa peralatan yang digunakan adalah: a) Sisir, sisir sikat. b) Jepit rambut. c) Cemara 85 cm. d) Harnal. e) Hair spray. 6) Cara membentuk sanggul sikek Langkah-langkah dalam membuat sanggul ini adalah sebagai berikut: a) Untuk membuat sanggul diperlukan cemara lebih kurang 85 cm dan tali sepatu. b) Setelah rambut disisir rapi ke belakang, buatlah soak (sunggar). c) Ikat cemara dengan rambut asli dan tusukkan sikek. d) Pilin rambut supaya padat dan licin. e) Bentuklah sanggul dengan cara melingkarkan rambut disekeliling sikek dari arah kiri ke kanan. Sanggul berbentuk bulat.
255
Gambar. 7.5 52. Langkah-langkah Membua at Sanggul Sumber : Puspoyo, P Widja anarko, Endan ng (2005)
h. Sa anggul daera ah Bengkaliss, Riau Sa anggul daera ah Bengkaliss, Riau diseb but Siput Ekor Kera. 1) Ma acam-macam m sanggul Da aerah Riau memiliki jum mlah sanggul sebanyakk 15 macam m dan ini terbag gi menjadi 3 (tiga) golong gan yakni: a) Un ntuk remaja (Anak dara). b) Un ntuk pengantin. c) Un ntuk dewasa a. Me enurut orang g-orang tua yang berassal dari Ria au yang massih hidup sekara ang sanggu ul ini sudah dipakai turrun temurun n sejak dah hulu kala hingga a kini, teruttama pada upacara-up pacara adatt dan upaca ara yang resmi. Siput artiny ya sanggul Ekor Kera (dibaca; ( Kre e) artinya Ekkor Kera. Siput Ekor Kera dipakai d untu uk upacara adat dan untuk harian. Sejarah tentan ng Siput Eko or Kera ini masih disellidiki, sebab b belum ada a sumber yang diperoleh d secara lengkap. 2) Jenis sanggul di daerah Riau R Jenis-jenis sanggul di dae erah Riau in ni sesuai de engan keperrluan dan usia pemakai dibe edakan seba agai berikut: a) Sa anggul untuk k remaja x Siput Jong get (dari Siakk Indrapura Kabupaten K B Bengkalis). x Siput Bulatt (Kabupaten Bengkalis)). x Siput Bling gkar (Kabupa aten Bengka alis). x Siput Lima au Manis (Ka abupaten Be engkalis). duk (Kabupa aten Kepulau uan Riau). x Siput Tand gkalis). x Siput Ekorr Kera (Beng
256
b) Sanggul untuk pengantin x Siput Lipat Pandan (Kabupaten Kampar). x Siput Buntut cigak Ekor Kera (Bengkalis). x Siput Lintang (Siak). x Siput Tanduk (Polo Penjengat Tanjung Pinang, Kepulauan Riau). c) Sanggul untuk orang dewasa x Siput Lintang dari Indragiri Hulu. x Siput Lipat Pandan (Siak). x Siput Kucing Tido (Siak). x Siput Jonget (Siak). x Siput Naga Bejuang. 3) Perbedaan pemakaian ornamen sanggul Antara gadis yang keturunan raja (Bangsawan) dengan rakyat biasa dapat dibedakan pada ornamen dan busananya. Para bangasawan biasanya memakai ornamen yang berwarna emas dan untuk rakyat biasa memakai warna perak atau bunga melur (Melati). Busana untuk bangsawan warnanya kuning emas senada, semua busana terbuat dari songket Siak, kebanyakan memakai PEAAK (geer) panjang kebaya 10 cm dari atas lutut. Ornamen/perhiasan sanggul terdiri dari: a) Jurai pendek 5 atau 7 untaian (1 buah) panjang jurai 11/2 jengkal dipakai pada siput sebelah kanan menjurai ke bawah. b) Tusuk paun (ringgit) 3 buah dipasang pada tengah siput. c) Kembang Malur, kenanga, kantil kuning 3 buah di atas dan 2 buah putih di bawah yang segar atau imitasi, dari saten dipakai pada siput sebelah kiri sebanyak 5 buah. 4) Peralatan yang digunakan a) Sisir sasak. b) Sikat rambut. c) Tali pengikat. d) Hair spray. e) Jepit lidi. f) Jepit bebek. g) Tempat sisir. h) Cemara 80-100 cm. i) Harnet kasar dan halus. 5) Cara membuat sanggul siput ekor kera Siput ekor kera arinya ekor kera, dipakai untuk upacara adat harian. Jaman dahulu rambut tidak disasak, pada jaman sekarang disesuaikan dengan keadaan atau boleh disasak asalkan sesuai dengan kepala, wajah dan besar badan. 257
La angkah-langk kahnya adalah sebagai berikut: a) Ra ambut diikat setinggi 7 jari dari teng gkuk. Kalau rambut yang g pendek me emakai cemara 100 cm. b) Bu uat sawok ay yam mengerram pada tengkuk. c) Be entuk siput yang y rapih. d) Sip put tidak boleh kena kerrah dibaju. e) Ayyam mengerram kelihatan n setelah se elesai siput. f) Be entuklah aya am mengeram dibagian tengkuk t yan ng baik. g) Be erilah harnett dan dirapikan. h) Be esar sanggul disesuaikan dengan ba adan dan ke epala model. Ag gar lebih jela as perhatikan nlah gambarr langkah be erikut.
Gambar. 7.5 53. Langkah-langkah Membua at Sanggul Sumber : Puspoyo, P Widja anarko, Endan ng (2005)
Gamba ar. 7.54. Sanggul Tampak Sam mping Sumber : Puspoyo, P Widja anarko, Endan ng (2005)
258
i.
Sanggul daerah Betawi Sanggul daerah Betawi disebut Cepol.
1) Sejarah sanggul Cepol Di daerah Betawi gubahan rambut, sanggul atau konde biasanya diberi nama sesuai dengan situasi dan kondisi pada zaman itu. Istilah atau nama sanggul itu sering dihubungkan dengan suatu peristiwa sejarah. Pengaruh kebudayaan Cina, disamping pengaruh bangsa-bangsa lain yang datang dan menetap di Betawi, masih terlihat dan dipergunakan sebagai istilah dalam bahasa dan tata cara hidup orang Betawi dahulu. Sesungguhnya tata rambut atau gubahan rambut Betawi pada dasarnya amat praktis dan sederhana. Jenis sanggul yang paling terkenal di daerah Betawi adalah konde cepol. Konde cepol adalah sejenis konde yang setiap tahun diperagakan dalam acara pemilihan Abang dan None Jakarta, yang diprakarsai oleh Bidang Kebudayaan Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta dan biasanya diselenggarakan dalam rangka Hari Ulang Tahun Kota Jakarta. Istilah cepol dalam bahasa Betawi berarti ‘tinju’. Konde cepol bentuknya sebesar tinju, padat dan letaknya agak tinggi. Konde cepol biasanya dipakai oleh para gadis (none) dan ibu-ibu muda. Di samping konde cepol, beberapa nama sanggul lainnya yang cukup terkenal pada zamannya antara lain adalah: a) Konde bundar, yaitu konde untuk wanita lanjut usia. b) Konde sawi asin, yaitu konde untuk wanita (gadis) pengantin baru dan disanggul dalam keadaan basah karena harus keramas setiap pagi. c) Konde perawan, yaitu konde model keong caput dan keong gondang. Perawan yang memakai konde keong gondang menandakan bahwa ia telah bertunangan. d) Konde cioda, yaitu konde yang biasanya dipakai oleh janda muda. e) Konde ikan bandeng, yaitu konde yang biasanya dipakai oleh golongan Cina peranakan dengan mengenakan baju kebaya yang disebut Encim. f) Konde JB, yaitu konde pada zaman Ratu Wihelmina menikah. g) Konde berunding, yaitu konde cepol dua pada waktu Perundingan Renvile (perundingan perdamaian antara Indonesia dan Belanda). 2) Cara membentuk sanggul Cepol Agar sanggul tampak licin dan berkilat diberi minyak kelapa yang telah diolah dan dicampur dengan wangi-wangian kembang kenanga. Caranya adalah sebagai berikut: a) Pertama-tama seluruh rambut disisr rapi ke belakang, kemudian dipegang dengan tangan kiri. Caranya, rambut dipegang agak tinggi pada bagian tengah belakang. Apabila rambut diangkat setinggi itu, maka akan terbentuk sigar (sunggar, Jawa) dan bentuk rambut di sebelah kiri kanan atas telinga akan berbentuk sayap. Rambut yang 259
telah terpegang diikat dengan d ram mbut sendiri, yang diam mbil dari sebelah bawah.
Gamba ar. 7.55. Cara Memegang M Ra ambut Su umber : Santosso, Tien (1999))
b) Ta angan kiri memegang se eluruh ramb but, tangan kanan k memilinnya ke kanan, dan tellapak tangan n kiri mengh hadap ke ata as sementarra rambut terrgenggam.
Gambar. 7.56. Cara a Memilin Ram mbut Su umber : Santosso, Tien (1999))
c) Ta angan kiri dibalik d dan menghadap p ke bawah sehingga terbentuk t an ngka delapan n.
260
d) Sisa rambut (ujung rambut) dililitkan ke atas dan ditumpuk dengan seluruh pangkal rambut, kemudian disisir rapi, lalu ujungnya dimasukkan ke dalam untuk alat pengikat.
Gambar. 7.57. Contoh Sanggul Setelah Dililit Sumber : Santoso, Tien (1999)
Gambar. 7.58. Tampak Muka Sumber : Santoso, Tien (1999)
261
Gambar. 7.59. Tampak Samping Sumber : Santoso, Tien (1999)
Gambar. 7.60. Tampak Belakang Sumber : Santoso, Tien (1999)
e) Lepaskan tangan kiri dari genggaman rambut dan bulatan angka delapan diletakkan di atas tumpukan rambut yang telah disusun pada pangkal rambut. f) Bagian rambut sebelah bawah ditarik ke luar sehingga berbentuk buntut bebek. Karena konde cepol dipakai sehari-hari oleh gadis-gadis atau ibu-ibu muda, hiasan rambut (ornamen) tidak banyak dan tidak ramai. Setelah 262
konde cepol selesai, kemudian diberi roja melati yang diletakkan di sebelah kanannya. Bentuk konde cepol ini tidak boleh terlalu besar, tetapi harus padat, mencuat ke luar dan letaknya agak tinggi. 3) Cara membuat roja melati Daun pisang diolah sedemikian rupa hingga bentuknya bulat, kemudian dilipat 4 (diagonal). Diantara lipatan itu diselipkan (dijahitkan) melati dan diusahakan agar tidak jatuh. Setelah itu sisa daun pisang dicanting. Dengan demikian, akan terbentuk suatu rangkaian bunga melati (roja melati) yang indah, yang kemudian disisipkan di sebelah kanan konde cepol. j.
Sanggul daerah Banten Sanggul daerah Banten disebut Nyimas Gamparan.
1) Sejarah sanggul Banten Pada dasarnya melihat gambar yang disimpan di Gedung Arkeolegi Banten pada abad 17-18 yaitu zaman kecemerlangan Sultan Ageng Tirtayasa. Sanggul-sanggul yang dipakai oleh wanita zaman itu tampak ada sedikit perbedaan antara sanggul dari daerah Cilegon, Serang, Tangerang dan Pandeglang. Namun dengan banyaknya pendatang yang mengadu nasib ke daerah Banten untuk berdagang rempah-rempah seperti dari Aceh, Pasundan, Jawa Tengah, Cina, Portugis, Arab dan sebagainya sehingga mempengaruhi bentuk sanggul yang dipakai oleh wanita dewasa pada zaman itu. Pengaruh sanggul Pasundan (Kadal Menek) sangat besar, sejak itu baik para bangsawan kesultanan dan masyarakat biasa sudah memakainya. Perbandingan antara bentuk dan pemasangan antara lain: a) Sanggul Tradisi Banten dipasang agak ke bawah bentuknya agak oval. b) Panjang Cemara ± 80 cm. c) Pemakaian perhiasan aksesoris sangat sederhana terbuat dari tulang, tanduk kerbau yang berkaki satu disebut Tusuk Paku. Sesuai dengan perkembangan zaman masyarakat Banten dewasa ini sudah memasang bermacam-macam sanggul menurut selera yang disesuaikan dengan buasanya. 2) Ornamen/perhiasan yang digunakan Beberapa perhiasan yang digunakan adalah: a) Sungki, 1 buah Sungki (tusuk konde berbentuk paku, kikanya hanya satu) terbuat dari tanduk atau tulang kerbau, Sungki berbentuk daun dengan 6 lengkungan berwarna kuning keemasan berkaki satu. b) Sigang (Jabing) kira berbentuk kuping. d) Sentog (Cemara) dengan panjang ± 80 cm. 263
c) Ra ambang (Harnet) 1 buah h. Arttinya, dari ornamen di atas adalah: a) Sen ntog atau rambut panjan ng: Tidak ad da putusnya mengharap rizki dan ridh ho Allah. b) Sigang: Mempe erindah benttuk wajah. ngki: Wanita a harus ba angkit bahu-membahu dalam bekkerja dan c) Sun harrus bisa man ndiri. d) Berrbentuk Daun : Lambang g kesuburan n/pelestarian n hutan. e) Wa arna Emas : Lambang kejayaan k Banten mempu unyai tamba ang emas di Cikotok. C f) Ram mbang : Men nghemat rizki. 3) Pe eralatan yang g digunakan n yakni a) Sisir, Sisir sikat. b) Jepit ramb but. c) Cemara. d) Harnal. e) Hair spray y. 4) Ca ara membua atnya adalah h a) Rambut dibagi menjad di 2 bagian. b) Bagian baw wah diikat, pegang p kira--kira 3 jari da ari batas ten ngkuk. c) Letakkan cemara/sen ntog kira-kirra 80 cm ke bawah, tarik ke sebelah kiiri diputar ke e atas sisin nya dililitkan di pangkal cemara, lalu diling gkarkan sehingga berrbentuk Kadal Menekk. Hanya sambunga annya terleta ak agak ke atas sebelah kiri. nggul dipasa ang harnet. d) Untuk merrapihkan san ngki ditengah h-tengah san nggul. e) Terakhir diipasang sun
Gamb bar. 7.61. Cara Membuat Sanggul Su umber : Santosso, Tien (1999))
anggul daera ah Jawa Barrat k. Sa Sa anggul daera ah Jawa Barrat disebut Ciwidey. C 264
1) Asal-usul sanggul Ciwidey Di Jawa Barat terdapat satu kecamatan bernama Ciwidey, termasuk wilayah kotamadya Bandung dan letaknya kurang lebih 50 km di sebelah Selatan Bandung. Salah satu sanggul yang terkenal di Jawa Barat bernama Ciwidey. Belum jelas siapa orang pertama yang menggunakan istilah itu. Nama sanggul itu agaknya tak dapat dilepaskan dari nama daerah itu. Nama sanggul Ciwidey mulai dikenal di daerah Jawa Barat pada tahun 1947. Sanggul itu diperkenalkan oleh kanjeng Haji Wiranatakusumah. Sebelum sanggul Ciwidey dikenal di daerah Jawa Barat, pada zaman Pangeran Sumedang telah dikenal nama sanggul Pasundan atau sanggul Kasundan atau disebut juga kebesaran, yang umumnya dipakai oleh kaum ningrat hingga rakyat biasa. Kemudian sanggul itu berubah menjadi nama sanggul Ciwidey. Siapa yang mengubahnya dan bila diubahnya belum dapat diketahui secara pasti. Jika dilihat dari segi bentuknya, sanggul Ciwidey dipengaruhi oleh bentuk huruf Arab, yaitu alif, ditambah dengan huruf nun atau dikenal dengan istilah sunda; alif pakait sareng nun. Dalam hal ini terlihat pengaruh agama islam. Hal ini dapat dimengerti karena hampir seluruh penduduk asli Jawa Barat pemeluk agama Islam. Pada zaman dahulu umumnya wanita yang berambut panjang jarang menggunakan cemara. Pada zaman modern sekarang ini rata-rata wanita berambut pendek, tetapi masih tetap disanggul rambutnya dan mereka tidak meninggalkan sanggul tradisional atau sanggul asli, yaitu sanggul Pasundan atau Ciwidey. Bentuk sanggul Ciwidey terletak dikepala bagian belakang, dengan bentuk sanggul agak bulat dan bagian bawahnya tidak menyentuh leher. Pada bagian kedua sisi menggunakan “jabing” (=sunggar, bhs. Jawa). Sanggul ini menggunakan perhiasan sepasang “cucuk gelung” atau tusuk konde yang terbuat dari tanduk binatang, imitasi, emas, perak atau lainnya yang dipakai di kanan dan kiri sanggul. Pemakaian jenis perhiasan tergantung pada golongan masyarakat pemakainya. Jika pemakainya dari golongan ningrat, hiasannya berupa emas dan apabila pemakainya golongan biasa atau golongan bawah, hiasanya terbuat dari tanduk atau imitasi. Ornamen/perhiasan itu adalah berupa; Cucuk Gelung/tusuk konde yang terbuat dari tanduk kerbau, imitasi, emas atau perak.
265
Gambar. 7.62. Bentuk Sanggul Tampak Belakang umber : Santosso, Tien (1999)) Su
eralatan yang g digunakan n 2) Pe a) Sisir, sisir sikat. s b) Jepit ramb but. c) Cemara 80 0-90 cm. d) Harnal. e) Hair spray y.
Gambar. 7.63. 7 Langkah Kerja K Membuatt Ciwidey Su umber : Santosso, Tien (1999))
3) Ca ara membua at sanggul a) Pertama-ta ama rambu ut disisir ra api, untuk diikat menjjadi satu dibagian belakang kep pala, 5-7 jari dari tengkuk. b) Pada bag gian kanan dan kiri diibuat suatu bentuk ya ang agak menggemb bung yang dikenal d deng gan “jabing”. c) Sanggul diikat jadi sattu, bentuklah h sanggul se esuai denga an bentuk kepala. d) Sanggul tid dak boleh menempel m ke erah baju. e) Pasang cu ucuk gelang 2 buah. 266
l.
Sanggul daerah D.I.Y. Yogyakarta Sanggul daerah D.I.Y. Yogyakarta disebut Ukel Tekuk.
1) Sejarah sanggul Ukel Tekuk Ukel tekuk pada zaman dahulu hanya dipakai sebagai sanggul oleh keluarga kerajaan, misalnya putri remaja, putri dewasa yang sudah menikah, para selir, termasuk para inang pengasuh. Cara penggunaannya disesuaikan dengan usia dan keperluan. Perbedaan ini terlihat dari kelengkapan perhiasan dan pakaian yang dikenakan, antara lain sebagai berikut: a) Putri remaja Putri yang berusia 11-15 tahun (sesudah haid) akan menggunakan: x Memakai ukel tekuk dengan hiasan peniti ceplok ditengah dan peniti renteng di kanan dan kiri sanggul. x Memakai kain garis miring dengan model tanpa baju (pinjung kencong). x Sanggul dipakai waktu menhadap raja pada hari ulang tahun raja (wiosan). b) Putri dewasa x Memakai ukel tekuk dengan hiasan sebagaimana pada putri remaja. x Memakai kain dengan semekan. x Memakai kebaya pendek tanpa bef. x Memakainya sebagai pakaian sehari-hari dalam keraton. x Memakai kain seredan. Putri yang sudah menikah. x Memakai ukel tekuk dengan hiasan pethat emas dan bunga ceplok jebehan. x Memakai kain batik wiron. x Memakai kebaya beludru/sutra panjang dengan pelisir pita emas dan memakai peniti susun tiga. x Sanggul ini dipakai pengiring raja ketika menghadiri resepsi diluar keraton.
267
Gambar. 7.64. Sanggul Tampak Depan Sumber : Santoso, Tien (1999)
c) Inang pengasuh x Memakai ukel tekuk tanpa hiasan. x Memakai kain batik tanpa wiron dan memakai semekan. x Tidak memakai baju. x Memakai sampir barong dan wedung atau paturon barong. 2) Makna sanggul Dalam uraian terdahulu telah dijelaskan penggunaan sanggul menurut umur dan keperluan. Kaum wanita yang memakai sanggul sekarang menandakan bahwa ia telah lepas dari dunia remaja dan mulai menginjak masa kedewasaannya. Hal ini juga merupakan perlambang bahwa gadis itu bagaikan bunga yang sedang mekar dan harum semerbak. Seorang gadis dewasa harus sanggup memikul tugas dan tanggung jawabnya yang berarti ia sudah layak menjadi ibu rumah tangga. 3) Ornamen/perhiasan Perhiasan yang dipakai adalah Ceplok Jebehan yang terdiri dari: a) Pada bagian tengah sanggul agak ke atas dipasang ceplok. b) Pada kiri kanan sanggul dipasang dua tangkai bunga jebehan yang menjuntai ke bawah. c) Pada bagian atas sanggul dipasang pethat berbentuk gunung. 4) Peralatan yang digunakan a) Sisir (sisir yang salah satu ujungnya melengkung untuk keperluan membuat sunggar). b) Minyak rambut. c) Cemara 100-125 cm. 268
d) Jepitan dan harnal. e) Harnet yan ng terbuat da ari bahan nillon. f) Tali sepatu u/karet. 5) Ca ara memben ntuk sunggakkan a) Rambut pa ada kedua sisi s (di atas telinga) dissisir kearah atas dan tengah. Se etelah rapi rambut r diika at menjadi satu s dibagia an tengah belakang kepala. k b) Setelah ra ambut diikat, sedikit dilonggarkan pa ada kedua sisi s untuk mendapatk kan bentuk sunggar ya ang dimaksu ud. Bantuan n ibu jari dan keemp pat jari yang g lain menje epit rambut pada p rambutt dikedua sisi dilakuk kan, dengan menarik keluar sedikit, tanpa dipakksakan. ara membua at sanggul 6) Ca a) Ikatan ram mbut yang sudah disa atukan mula ai dibentuk menjadi sanggul. b) Pertama kali k adalah pembuatan p l lingkaran pe ertama pada a sebelah kiri. c) Arah ramb but menjunta ai ke bawah h, tepat pada a garis pertumbuhan rambut, arahkan ram mbut ke ba agian atas, membuat setengah lingkaran, menuju ikata an rambut. ada gerakan n ini sudah terlihat 1 buah b lingkaran pada d) Sampai pa sebelah kirri. ntuk memb buat lingkarran sebelah kanan e) Posisikan rambut un dengan ca ara membaw wa rambut tersebut ke batas pertumbuhan rambut dis sebelah kana an. u rambut ke bagian tengah san nggul ke ara ah kanan, f) Arahkan ujung lalu menu uju ke atas,, ke tempatt ikatan ram mbut. Ujung g rambut diikatkan pada pangkal ikatan n dan dikkencangkan dengan mengguna akan jepit ram mbut. ua dibalik arahnya, a seh hingga posissi bagian g) Bagian lingkaran kedu atas sangg gul menjadi satu. s gsen yang sudah dipe ersiapkan untuk diikatkkan tepat h) Ambil lung ditengah sanggul seba agai penguat sanggul.
Gambarr. 7.65. Langka ah Membuat Sa anggul Su umber : Santosso, Tien (1999))
269
7) Perawatan sanggul Untuk merawat sanggul secara tradisional dipergunakan berbagai ramuan daun-daunan, antara lain: a) Batang padi kering yang sudah dibakar dan direndam dalam air, yang kemudian dijadikan bahan sebagai pengganti shampo. b) Daun dadap serep dipakai untuk mendinginkan rambut. c) Air asam kawak dipakai untuk menghilangkan ketombe. d) Air santan dipakai untuk mengkilapkan, melemaskan dan menyuburkan rambut. e) Daun pandan atau daun mangkokan dicampur dengan minyak kelapa untuk membuat minyak cem-ceman, guna memperlambat tumbuhnya uban, mengkilapkan rambut serta mengharumkan rambut. m. Sanggul daerah Jawa Tengah Sanggul daerah Jawa T engah disebut Ukel Konde. 1) Asal-usul dan sejarah sanggul Sanggul tradisional ukel konde ini sudah umum dipakai oleh para gadis dan orang dewasa. Pada zaman dahulu bentuk sanggul ini kecil dan tempatnya agak di atas kepala. Rambut kaum wanita pada zaman dahulu selalu panjang dan pada waktu mereka akan pergi mandi atau berpergian rambutnya selalut dikonde. Letaknya disebelah atas atau bagian puncak kepala dan bentuknya kecil bulat menonjol. Pada zaman Pakubuwono X, hampir semua segi kebudayaan mencapai titik kesempurnaan, termasuk seni tata rias rambut. Oleh karena itu, bentuk sanggul tradisional ini pun semakin disempurnakan sehingga bentuknya ada yang lebih besar, berbentuk bulat telur (lonjong), atau gepeng (pipih). Tempatnya tidak lagi dibagian atas kepala, tetapi agak ke bawah dan dilengkapi dengan sunggar pada kanan dan kiri kepala di atas telinga, supaya kelihatan lebih luwes. 2) Macam-macam sanggul a) Ukel Ageng Bangun Tulak Sanggul resmi atau sanggul kebesaran ini bentuknya memanjang seperti kupu-kupu tarung. Menurut kepercayaan suku Jawa, kupu-kupu yang hinggap dirambut, terutama kupu-kupu kuning, merupakan perlambang bahwa rezeki dan kebahagiaan akan datang. Untuk itu cara penggunaan sanggul: x Bagi putra-putri remaja, ukel ageng dipakai dengan pandan. x Bagi umum, ukel ageng dipakai dengan pandan dan dicampur dengan bunga mawar serta kenanga. x Bagi putra-putri yang sudah bersuami, ukel ageng dipakai dengan bunga mawar tulak melati. Ukel Ageng Bangun Tulak cocok dipakai sehari-hari, pada situasi resmi, dan pada dodotan kebesaran. 270
b) Sa anggul Bokor Mengkurep p Sangg gul ini berbe entuk bokorr yang menelungkup dan biasanya a dipakai oleh pengantin. p c) Ukkel konde Sangg gul ini term masuk sang ggul yang sering s dipa akai acara resmi di Indone esia sekaran ng. Ukel age eng ini meru upakan sang ggul tradisio onal yang tetap digemari d sam mpai sekara ang. 3) Ca ara memben ntuk sanggul Sa anggul tradis sional ini me emerlukan rambut r yang g panjang dan d untuk rambu ut yang tidak k panjang memerlukan m cemara. Ag gar sanggull berhasil denga an baik maka a peralatan sanggul s itu adalah: a a) Sissir (sisir yang salah sa atu ujungnyya melengku ung untuk keperluan k me embuat sung ggar). b) Minyak rambut. c) Jepitan dan ha arnal. d) Ha arnet yang te erbuat dari bahan b nilon. e) Ta ali sepatu/karet. Se ebelum sang ggul dibentu uk, rambut harus h diberi minyak aga ar mudah diatur.. Pada waktu u membuat sunggar, pe ertama-tama rambut yan ng berada di kan nan-kiri kepa ala (di atas telinga) dina aikkan ke attas kemudia an dijepit. Rambut yang tela ah dinaikkan n di kanan-kkiri kepala ittu ditarik de engan ibu jari ata au dengan sisir s lengkung hingga ram mbut berben ntuk lengkun ngan atau berupa a sunggar.
Gamba ar. 7.66. Cara Membentuk M Sanggul Su umber : Santosso, Tien (1999))
Se elanjutnya, rambut r disissir ke belaka ang dan dissatukan dengan cara mengiikatnya den ngan karet dan d tingginyya 5 jari tangan kita (diukur dari guide line). Kemu udian, cema ara diikatkan n pada ramb but yang telah diikat denga an karet itu (letak ramb but di atas cemara). Rambut R dan n cemara disisir rapi, diberi minyak ram mbut dan aga ak dipelintir sampai kira a-kira tiga perem mpat dari pa anjang cema ara. Dengan n tangan kirri, dibentuk lingkaran pada tempat uju ung rambutt itu diputa arkan, agarr karet itu tertutup. 271
Lingkaran yang di tangan kiri digeser ke tengah hingga membentuk ukel konde yang diinginkan. 4) Hiasan sanggul a) Ukel konde mempunyai 2 hiasan tusuk konde yang terbuat dari kulit penyu. Tusuk konde itu diletakkan pada kanan-kiri sanggul (rata dengan sanggul dan tidak boleh menjorok ke luar). Di tengah-tengah sanggul (bagian atas) itu diletakkan hiasan penetep (tusuk kecil). Pada sanggul orang dewasa kalangan bangsawan dapat dipakai cuduk bunga hidup, biasanya berupa bunga melati, di atas sanggul sebelah kiri. Cunduk yang diletakkan di atas sanggul sebelah kanan, biasanya dipakai oleh penari atau pesinden. Pada sanggul wanita yang masih gadis tidak boleh dipakai cunduk bunga hidup. b) Ukel konde selalu dipakai atau diserasikan dengan kebaya pendek, kain wiron dan selendang juga dipakai pemanis penampilan keseluruhan. n. Sanggul daerah Minahasa, Sulawesi Utara Sanggul daerah Minahasa, Sulawesi Utara disebut Konde Pingkan. 1) Sejarah sanggul Konde Pinkan Propinsi Sulawesi Utara terdiri dari beberapa daerah, yang masingmasing masyarakatnya mempunyai pakaian adat dan sanggul yang khas. Menjelang akhir abad ke 17, yaitu tahun 1690, di Tanah Wangko, salah satu tempat di Minahasa, ada seorang gadis keturunan Walian Ambowailan (ambelan), yang bernama Pinkan Mogoghunoi. Gadis itu mempunyai rambut yang sangat panjang hingga mencapai lantai. Rambut itu selalu dikepang (dicako). Pada saat-saat tertentu, rambutnya dikonde atau ditaldimbu kun (bahasa Tombulu) atau diwulu’kun (bahasa Tontemboan). Jadi, kreasi konde ini berasal dari seorang gadis yang bernama Pinkan, yang kemudian pada abad ke 19 ini makin disempurnakan. 2) Jenis sanggul di daerah Minahasa Konde seorang gadis atau ibu-ibu muda berbeda dengan konde kaum ibu yang sudah lanjut usia (setengah umur). Dalam kehidupan sehari-hari, rambut mereka hanya dikepang dua atau dikepang satu (cako) dan kepangnya dilepas. Untuk keperluan pesta upacara resmi, pernikahan, rambut yang biasanya dikepang itu dikonde. Sanggul-sanggul asli yang dikenal di daerah itu terdiri dari empat macam, yaitu: a) Sanggul Manado/Minahasa. b) Sanggul Gorontalo. c) Sanggul Bolaang Mongondow. d) Sanggul Sangir Talaud.
272
Pa ada kesemp patan ini, ha anya diuraikan sanggu ul yang berrasal dari Minahasa, yaitu sanggul konde Pinkan. Konde artinya sanggul, sedangkan kata pinkan p bera asal dari nama seorang g nama gad dis cantik yang berasal dari Minahasa. Ornamen/p perhiasan sa anggul hanyya bunga mawar segar, berw warna merah. 3) Pe eralatan yang g digunakan n Pe eralatan yang g digunakan n adalah seb bagai berikutt: a) Sissir, Sisir sika at. b) Jepit rambut. c) Ke epangan atau kelabang, 2 buah (sep pasang). d) Ha arnal. e) Ha air spray. 4) Ca ara memben ntuk sanggul Ca ara memben ntuk sanggul itu adalah sebagai s berikut: a) Pe ertama-tama a bagian dep pan rambut diarahkan d ke e muka. b) Pa angkal rambu ut itu disasa ak sepanjang g kurang lebih 5 cm. c) Ke emudian dike embalikan ke e arah belakkang sambil dirapikan. d) Un ntuk membe entuk 2 kond de, bagian belakang b ram mbut kepala a dibagi 2 secara vertikal.
Gamba ar. 7.67. Cara Membentuk M Sanggul Su umber : Santosso, Tien (1999))
Sa anggul gadiis-gadis ata au ibu-ibu muda dibu uat konde dua dan letaknya di belak kang kuping agak ke bawah b menu utupi sebagian leher belaka ang. Sanggu ul kaum ibu setengah s um mur dibuat konde k satu berbentuk b lingkaran pada te engah belaka ang agak ke e bawah da an letaknya di bawah kuping g. Rambut depan yang g berada di d atas telin nga dibentu uk sedikit sepertti belahan te elur yang disebut koip. Hia asan konde dipakai bunga hidup yang y disesuaikan denga an warna baju pemakainya p a. Bunga ro ose (kemba ang mawar) merupakan hiasan konde e yang paling disenangi, tetapi hiassan bunga ini tidak dih haruskan. Bunga a-bunga lain pun boleh dipakai d seba agai hiasan konde. k
273
Letak bunga juga mempunyai arti. Untuk seorang gadis, hiasan bunga itu diletakkan disebelah kiri dan untuk wanita yang sudah menikah hiasan bunga itu diletakkan disebelah kan konde. o. Sanggul daerah Tou-Tou, Sulawesi Tengah Sanggul daerah Tou-Tou, Sulawesi Tengah disebut Pungut Tetembu. 1) Pengertian Sanggul ini biasa dipakai oleh wanita-wanita dalam perkawinan dalam upacara-upacara resmi, hanya perbedaannya pada perkawinan; ornamennya lebih banyak. Pungut Tetembu: Arti dari pada Pungut ialah sanggul. Terutama dalam bahasa Buol adalah pelepah, sejenis daun palam yang masih kuncup. Apabila dibuka akan berbentuk seperti setengah bulan (Bulan sabit). Di daerah ini banyak sekali terdapat tumbuhan tersebut. Pelepah daun yang berupa lengkungan setengah bulan ini sangat membantu pekerjaan masyarakat di daerah Toli-toli. Misalnya untuk mengambil air dan keperluan lainnya. Karena bergunanya tetembu ini dan begitu melekat dihati masyarakat ini, sehingga mereka ciptakan sanggul seperti bentuk lengkungan pelepah setengah bulan. 2) Ornamen/perhiasan yang digunakan OMU ialah hiasan yang berbentuk pohon, batangnya berwarna hijau. Warna hijau ini melambangkan kebesaran. Pohon ini berarti perlindungan (teduh). Di sini diartikan supaya teduh dalam bahtera rumah tangga. Bila warna cabang-cabangnya emas adalah dari keturunan raja. Bila berwarna perak keturunan rakyat biasa. Letak Omu diantara kepala dan sanggul. 3) Peralatan yang digunakan adalah a) Sisir, Sisir sikat. b) Jepit rambut. c) Harnal. d) Hair spray. 4) Bentuk sanggul dan cara membuat a) Bentuk sanggul seperti bulan sabit atau berbentuk setengah bulan. Untuk memudahkan pembuatannya, rambut yang akan disanggul harus panjang sampai bawah pundak. b) Letak sanggul adalah di belakang simetris. Bentuk sanggul kanan kiri telinga harus kelihatan dari depan. Bagian depan kanan kiri agak gembung (sunggar). c) Kita buat lebih dahulu cetakan dari karton berbentuk setengah bulan (Bulan sabit). Cetakan ini diletakkan pada batas hair-line bawah (batas tumbuh rambut).
274
d) Kemudian rambut itu kita lekuk ke atas, dibentuk sesuai dengan cetakan tersebut di atas berilah harnet.
Gambar. 7.68. Sanggul Tampak Depan Dan Belakang Sumber : Santoso, Tien (1999)
Pada jaman dahulu, supaya rambut agak menggembung, dimasukkan diantara rambut wewangian yang terdiri dari daun-daun dan bunga-bunga yang harum baunya. p. Sanggul daerah Bugis, Sulawesi Selatan Sanggul daerah Bugis, Sulawesi Selatan disebut Simpolong Tattong. 1) Pengertian sanggul Simpolong Tattong Simpolong artinya ‘sanggul’, sedangkan tattong artinya ‘berdiri’. Sanggul ini berbentuk tanduk. Hal ini menunjukkan adanya pengaruh animisme, meskipun suku Bugis penganut agama Islam yang taat. Kerbau atau tanduk kerbau dianggap binatang yang mempunyai kekuatan gaib dan di dalam buku Kielich yang berjudul Volken Stammaen dikatakan bahwa wanita Bugis mendapat kedudukan yang tinggi dalam masyarakatnya. Oleh karena itu, secara simbolis sanggul yang berbentuk tanduk ini dapat diartikan sebagai penghargaan kepada pengantin. Simpolong tattong adalah sanggul pengantin suku Bugis. 2) Cara membentuk sanggul a) Mula-mula rambut yang berbeda pada batas dahi tengah diambil kira-kira 2-3 jari untuk pengikat sanggul atau lungsen. Seperti pada gambar berikut.
275
Gamb bar. 7.69. Cara Mengambil ram mbut Su umber : Santosso, Tien (1999))
agian depan n yang lain dibentuk hingga gemb bung dan b) Rambut ba ketat deng gan cara me emberinya minyak m dan remasan da aun waru (sekarang dengan po omade atau hairspray). Perhatikan n gambar berikut ini.
Gamba ar. 7.70. Cara Membentuk M Ra ambut Su umber : Santosso, Tien (1999))
mbut ditarik ke belakang g agak ke attas atau kurrang lebih c) Semua ram lima jari dari batas ra ambut tengkkuk. Kemudian rambur itu dilipat dan dililit agar a sanggu ul dapat berd diri. Ujung rambut r yang g berlebih dijadikan beuete b di sebelah kanan n sebagai hiiasan. Ujung g sanggul diusahakan agar terlih hat dari dep pan dan ram mbut yang disisakan d pertama ta adi diikatkan n pada ujun ng sanggul supaya dap pat betulbetul berdiiri. Selanjutn nya, dipasan ng hiasan sanggul. 276
Gamb bar. 7.71. Cara a Melilitkan ram mbut Su umber : Santosso, Tien (1999))
asan sanggu ul 3) Hia a) Bunga siba ali atau patttodo sibali, yaitu y sejeniss bunga yan ng terbuat dari emas, diletakkan dikiri d kanan sanggul. b) Bunga ma awar, aster, melati dan sebagainya a, yang terd diri dari 5 warna dira angkai lalu diletakkan d p pada kiri kan nan sanggul sebelah bawah. Ke elima warna itu, yaitu me erah, kuning g, ungu, merrah muda dan putih, melambang gkan lima rukkun Islam. nggul ditusu ukkan pinan ng goyang sebanyak menurut c) Pada san derajat kebangsawan dipengantin n, tetapi paliing banyak sembilan buah bagi bangsawa an menenga ah, sanggullnya ditutup p dengan simpolong, yaitu hiasan sang ggul yang bentuknya a seperti simpolong tattaong. Bagi merekka yang be erdarah puttih, tidak dipakaikan n simpolong,, tetapi tatton ng atau tand duk. ngantin dipa asang bando o atau pettin nra dan di d) Di atas ubun-ubun pen depan pettinra itu disuntingkan d satu per satu bunga a melati. Menurut kepercayaan k n apabila melati m itu me ekar di atass kepala, pertanda baik b bagi pen ngantin. n diberi dad dasa atau paes p dalam m bahasa e) Pada dahi pengantin Jawa. Da adasa pad da pengantin Bugis bentuknya a lancip, sedangkan n pada peng gantin Ujung Pandang be entuknya bu ulat.
277
G Gambar. 7.72. Hasil Sanggul Su umber : Santosso, Tien (1999))
G Gambar. 7.73. Tampak T Muka Su umber : Santosso, Tien (1999))
278
Gambar. 7.74. Tampak Samping Sumber : Santoso, Tien (1999)
q. Sanggul daerah Ketapang, Kalimantan Barat Sanggul daerah Ketapang, Kalimantan Barat disebut Dendeng. 1) Sejarah sanggul Dendeng Salah satu sanggul dari daerah Kalimantan Barat, khususnya di Kabupaten Ketapang adalah sanggul dendeng atau biasa juga disebut sanggul lipat pandan. Kata dendeng berarti ‘terpampang’. Asal-usul sanggul ini hingga sekarang belum jelas. Bentuknya mirip dengan bentuk sanggul yang dikenakan oleh wanita Dayak yang beragama Islam. Informasi dari para tetua, bahwa dahulu kala di daerah Kabupaten Ketapang ada keturunan raja-raja yang cukup disegani dan terkenal, yaitu keturunan Panembahan Muhammad Saunan. Sekitar tahun 1930-an keturunan terakhir Panembahan ini masih menggunakan sanggul dendeng. Pada masa itu sanggul dendeng hanya dipakai pada upacaraupacara tertentu, misalnya upacara pengantin haid, yaitu upacara bagi seorang gadis keturunan raja atau Panembahan yang baru pertama kali mendapat haid yang kemudian langsung dijodohkan atau dinikahkan. Akan tetapi, upacara adat seperti ini sudah sangat sulit ditemukan di daerah Kabupaten Ketapang sekarang ini. 2) Cara membentuk sanggul Untuk membentuk sanggul dendeng diperlukan rambut yang panjang. Bagi wanita yang berambut pendek sanggul dendeng dapat dibentuk dengan mempergunakan cemara, yang panjangnya kurang lebih 80 cm. Langkah-langkah membentuk sanggul adalah: a) Cara memasang cemara adalah rambut asli disisir rapi ke belakang, lalu diikat menjadi satu yang tempatnya kira-kira di atas pusat kepala. 279
b) Cemara disatukan dengan rambut asli, lalu dibuat tekukan yang agak lonjong ke atas kiri, kemudian ditekukkan lagi ke arah kanan hingga berbentuk pita. Perhatikan gambar di bawah ini.
Gambar. 7.75. Cara Menyatukan Cemara Sumber : Santoso, Tien (1999)
c) Sisa ujung cemara dilipat ke arah tengah dengan cara memasukkannya ke kiri dan ke kanan, kemudian diikat dengan kuat, sepeti gambar berikut.
Gambar. 7.76. Cara Melipat Ujung Cemara Sumber : Santoso, Tien (1999)
d) Akhirnya, rambut itu akan berbentuk pita dan sekaligus akan berbentuk lubang dibagian kanan dan kirinya; letak sanggul tegak, tidak rebah atau tidur. 280
3) Hiasan sanggul Agar sanggul terlihat cantik dan indah perlu diberi hiasan sebagai berikut: a) Pada lubang sanggul kanan dan kiri diletakkan mogam, yaitu sejenis daun pandan yang dipotong secukupnya dan bagian tengahnya dilipat memanjang, lalu dijahitkan (ditempel) bunga melati disekeliling pinggir daun pandan itu. Mogam itu sebanyak 4 buah dan diletakkan dibagian depan, belakang dan kiri kanan lubang sanggul. b) Di tengah sanggul bagian belakang diletakkan rangkaian bunga melati sebanyak 7 rangkai. c) Pada sanggul disematkan bunga goyang Kalimantan, yang terdiri dari 3 buah bunga tertai bertingkat 3 atau 5 buah bunga goyang.
Gambar. 7.77. Tampak Muka Sumber : Santoso, Tien (1999)
Gambar. 7.78. Tampak Samping Sumber : Santoso, Tien (1999)
281
Gambar. 7.79. Tampak Belakang Sumber : Santoso, Tien (1999)
r.
Sanggul daerah Kutai, Kalimantan Timur Sanggul daerah Kutai, Kalimantan Timur disebut Gelong Tali Kuantan. 1) Pengertian Umumnya zaman dulu Suku ada Kutai secara umum menggunakan bahan tradisional untuk mencuci maupun merawat rambut. Bahan tumbuh-tumbuhan yang digunakan langsung dipakai tanpa ada proses kimia. Agar sanggul Gelong Tali Kuantan terlihat indah, maka dibutuhkan ornamen/perhiasan berupa: a) Kutu (kuncup) melati. b) Kembang goyang satu buah. 2) Peralatan yang digunakan untuk sanggul ini adalah a) Peminggi dari bambu dengan ukuran Lebar 2 cm Panjang 20 cm. b) Sisir. c) Jepit. d) Harnal. e) Cemara panjangnya ± 90 cm. 3) Cara membuat sanggul Tali Kuantan a) Rambut disisir tanpa disasak sejajar dengan daun telinga. b) Letakkan peminggi agak miring ke arah kiri. c) Lilitkan rambut ke arah kiri 2 kali lilitan dengan tinggi ± 10 cm atau sesuaikan dengan bentuk kepala dan tinggi leher. d) Sisipkan sisa ujung rambut pada lilitan. e) Ganti peminggi dengan kembang goyang 1 buah (lihat gambar sanggul). Beri hiasan kutu (kuncup) melati. 282
Gambar. 7.80. Cara Membuat Sanggul Tali Kuantan Sumber : Santoso, Tien (1999)
s. Sanggul daerah Kalimantan Selatan Sanggul daerah Kalimantan Selatan disebut Rangkap. 1) Pengertian Pemakai sanggul oleh para gadis-gadis remaja, kadang-kadang juga wanita muda untuk suatu upacara “akad nikah”, pada upacara ini pengantin baru dirayakan dengan pesta adat yang penuh dengan tata cara. Untuk kelengkapan sanggul rangkap, biasa dikenakan sekaligus busananya yang disebut “Baju Rangkap”, yaitu terdiri dari: kain sarung yang mempunyai motif sulaman “naga-nagaan” terletak pada bagian bawah, serta “kembang-kembang” bagian atasnya. Baju kebaya berwarna putih, berenda, agak tipis. Kebaya luar, yang biasanya terbuat dari bahan beludru dengan sulaman emas/perak pada pinggirnya, berwarna-warni. Jadi bila memakai baju-rangkap sebaiknya tata rias sanggulnya juga “sanggul rangkap” dan sebaliknya. Ornamen/perhiasan yang digunakan adalah: a) Bunga Melati, melati ini dirangkai secara “karang Jagung” yaitu dibuat dengan mempergunakan sebatang lidi yang masih basah/muda (janur), panjang kira-kira 50 cm, dililit sekitar sanggul. b) Kembang Goyang Rangkap, 1 atau 2 buah ditusukkan pada tengah sanggul di atas. 2) Peralatan yang digunakan a) Sisir, Sisir sikat. b) Jepit rambut. c) Cemara 100-125 cm. d) Harnal. e) Hair spray. 3) Bentuk sanggul dan cara membuatnya a) Sesuai namanya maka bentuk sanggul rangkap ini ialah “rangkap” atau susun agak bulat, terletak dipuncak kepala, besar bagian bawah agak mengecil ke atas/di atas. 283
b) Pada pem makaian sanggul ini, rambut r asli gadis-gadis jaman dahulu ad dalah panja ang sehingg ga tidak memerlukan m rambut/ cemara tambahan. Tetapi sekkarang keb banyakan berambut b pendek, dapat dipergunakan seb buah cemarra yang berukuran 1 meter atau u bila mengg gunakan cem mara kurang dari 1 mete er harus 2 buah. c) Rambut as sli bagian depan d dapat dibuat “su unggaran” (JJawa) ke atas, lalu setelah dib buat pengika at tepat dip puncak/crow wn kepala cemara dis sisipkan, lingkar ke kiri buat bulata an lalu ujung g cemara ditarik dari dalam membuat lingkkaran lagi hanya lebih kecil dari bawah, ma aka terbentu uklah sanggu ul rangkap in ni.
Gambar. 7..81. Sanggul Rangkap R Tampa ak Depan Su umber : Santosso, Tien (1999))
Gambar. 7.8 82. Sanggul Ra angkap Tampak Samping Su umber : Santosso, Tien (1999))
284
Gambar. 7.83. Langkah h Pembuatan Sanggul S umber : Santosso, Tien (1999)) Su
t.
anggul daera ah Dayak, Ka alimantan Tengah Sa Sa anggul daera ah Dayak, Ka alimantan Tengah diseb but Jambul Lipet. L
1) Se ejarah sangg gul Jambul Lipet L Sa anggul Jam mbul Lipet berasal dari daerah Kalimantan Tengah tepatn nya daerah Dayak. D Wanita Dayak da alam meraw wat rambutnyya benarbenar secara tradisional, arttinya merekka mempero olehnya darri ladang/ hutan disekitar te empat tingg gal. Oleh ka arena itu ra ambut wanitta Dayak tumbu uh dengan su ubur. 2) Pe eralatan yang g digunakan n a) Sisir, Sisir sikat. b) Jepit ramb but. c) Cemara. d) Harnal. e) Hair spray y.
Ga ambar. 7.84. Contoh C Sanggul Su umber : Santosso, Tien (1999))
3) Ca ara membua at sanggul a) Rambut ba agian depan n (2/3 bagian) rambut disasak d rapi,, sisa 1/3 bagian belakang diika at rapi, sasa akan jangan n tinggi, dissesuaikan dengan be entuk wajah dan kepala. 285
b) Jika rambu ut disasak, lu ungsen disissakan setela ah rambut dirapihkan, jika tidak disasak d lungssen disisaka an dahulu. c) Sasakan dirapikan seperti s biasa, bagian tengah disisakan, d dibagian kanan dijepit rapi menutu up karet. d) Taruh cem mara dibagia an ikatan ram mbut bagian n belakang, ikat kuat dengan talli sepatu/karret. e) Cemara ja angan samp pai rambutnyya pecah ag gar diberi hair h spray sampai rap pi (paling ba awah). f) Mulai melip pat cemara ke arah kiri, ke atas puttar ke kanan n, kembali ke atas dengan bagian n ujung diting ggal tengah. g) Masukkan ujung ramb but ke dalam m dengan rap pi dan kuat, tusukkan harnal keliling dengan n kuat dan jangan sam mpai harnall tersebut kelihatan dari d luar. h) Terakhir ambil rambutt bagian ten ngah, rapika an dengan hair h spray sampai meruncing, m d dengan perrlahan-lahan n masukkan n seluruh rambut ters sebut ke baw wah cemara a disebelah kiri. k i) Pasang ha n rambut arinet supayya lebih rapii, sebelum memasukka m bagian ata as tadi. j) Sanggul se elalu berben ntuk bulat. k) Supaya memperinda h rambut dipasang tusuk kond m de emas berbentuk uang (beng ggol) zaman n dulu, bisa a juga deng gan tusuk konde mod dern/imitasi.
Gambar. 7.85. Langkah h Pembuatan Sanggul S umber : Santosso, Tien (1999)) Su
u. Sa anggul Daera ah Sika, Nussa Tenggara a Timur Sa anggul daera ah Sika, Nussa Tenggara a Timur diseb but Lenggen ng. 1) Asa al-usulnya Sa anggul Leng ggeng bera asal dari ka abupaten Sikka, S Flore es, Nusa Tengg gara Timur. Sikka S berasal dari baha asa Portugis, “Sicca” yan ng berarti kering. seperti kita a maklumi, pada abad XVI, X pedaga ang Portugiss, pernah berkua asa di Flores. Kekuasaan ini te elah mempengaruhi kehidupan masya arakat, term masuk kebud dayaan pad da umumnya a dan baha asa pada khususnya. 286
Pemakaian/penggunaan Sanggul Lenggeng oleh remaja di Sikka, melambangkan bahwa ia telah meninggalkan masa kanak-kanak dan memasuki masa dewasa. Ada kepercayaan bahwa gadis remaja yang telah mendapat haid dan telah bersanggul, berarti dari ketergantungan pada orang tuanya dan telah dapat dianggap berdiri sendiri. Orang tua remaja yang akan memasuki jenjang hidup baru sebagai orang dewasa, akan memperingati peristiwa itu dengan pesta yang disebut “dong pelang nora lenggeng alang”. Dengan demikian penggunaan sanggul Lenggeng untuk pertama kalinya, adalah melalui upacara adat. Pemakaian Sanggul Lenggeng tersebut juga menjadi simbol yang menandakan bahwa sidara siap untuk berumah tangga dan menjadi seorang ibu. 2) Bentuk hiasan yang digunakan a) Heging, adalah hiasan berbentuk antik (tongkat kecil) yang meruncing pada kedua ujungnya, terbuat dari gading atau tanduk. b) Soking, adalah heging yang terbuat dari logam (emas, perak atau imitasi) yang diberi hiasan pada salah satu ujungnya, biasanya dipakai untuk ke pesta. Heging atau soking tersebut dipasang dari kiri ke kanan melewati garis tengah sanggul, ujungnya kelihatan pada sisi sanggul. 3) Jenis-jenis peralatan a) Sisir, Sisir sikat. b) Jepit rambut. c) Cemara, panjang 80 sampai dengan 90 cm atau rambut asli yang panjang. d) Tali pengikat/karet. e) Harnal. f) Hair spray. 4) Cara membuat sanggul a) Rambut bagian depan dan belakang, disisir arah ke kanan. b) Rambut itu disatukan pada bagian atas kepala, agak ke kanan, bila memakai cemara, maka cemara disematkan pada ikatan rambut. c) Rambut dilingkarkan dari kanan ke depan lalu ke kiri. Dari bagian depan kira-kira 3 jari dari batas pertumbuhan rambut. Bentuklah lingkaran sanggul meliputi ‘top dan crown’. d) Ujung rambut diselipkan dari depan ke belakang melewati lingkaran sanggul bagian bawah.
287
Gambar. 7.86. Langkah h Pembuatan Sanggul S Su umber : Santosso, Tien (1999))
Gamba ar. 7.87. Sanggul Tampak Sam mping Su umber : Santosso, Tien (1999))
v. Sa anggul daera ah Nusa Ten nggara Barat Sa anggul daera ah Nusa Ten nggara Barat disebut Sa amuu Mbanta a. 1) Se ejarah sangg gul Sa anggul seha ari-hari bagi remaja maupun orang g tua dari ka abupaten Bima dan Domp pu. Di Pro opinsi Nusa a Tenggara a Barat terrdapat 6 Kabup paten, dima ana 3 kabu upaten bera ada di Pullau Lombokk dan 3 kabup paten lainnya a berada di Pulau Sumbawa. Seperti halnya a dengan propin nsi lain, di Nusa Teng ggara Bara at terdapat 3 etnis pe endukung kebudayaan, yaittu etnis Sasak yang mendiami m P Pulau Lombok, etnis Samaw wa mendiami Pulau Sumbawa S b bagian Bara at dan etnis Mbojo mendiami pulau Sumbawa a bagian Timur. Kettiga etnis tersebut memp punyai ciri-ciri tersendiri di dalam ke ehidupan bu udaya seharri-harinya, sepertti dalam hal busana, tata a rias rambu ut serta hal-h hal lainnya. 288
Etnis Sasak mendiami Pulau Lombok, yakni di kabupaten Lombok Barat, Lombok Tengah dan Lombok Timur. Etnis Samawa mendiami Pulau Sumbawa bagian Barat, yakni di kabupaten Sumbawa. Mbojo mendiami Pulau Sumbawa bagian Timur, yakni di kabupaten Bima dan kabupaten Dompu.
Gambar. 7.88. Tampak Belakang Sumber : Santoso, Tien (1999)
Budaya serta adat istiadat ketiga etnis tersebut tidak dapat lepas dari budaya penduduk pendatang dari berbagai etnis seperti Bali, Jawa, Bugis, Arab, Cina dan lain sebaginya. Hal ini dapat dilihat dari berbagai kesenian, adat perkawinan, busana, tata rambut dan hal lain. Penataan rambut penduduk Nusa Tenggara Barat sangat dipengaruhi oleh budaya penduduk pendatang, dimana yang paling banyak berpengaruh adalah budaya serta kesenian dari Bali dan Sulawesi, di samping etnis Samawa dan etnis Mbojo. Hubungan antara penduduk asli dan pendatang sangat baik dan sudah terjadi pembauran. Penduduk pendatang yang paling banyak jumlahnya adalah suku Bali, mereka sebagian besar menetap di Kabupaten Lombok Barat, sehingga dalam penataan rambut sehari-hari, etnis Sasak sangat dipengaruhi oleh tata rambut dari Bali (Pusung Taga). Demikian pula ornamen rambut yang dipakai sama dengan sanggul dari Bali, menggunakan bunga hidup maupun bunga imitasi, seperti bunga kenanga-semanggi dan bunga kamboja. Sampai busana sehari-hari pun sama dengan busana wanita Bali. Tata rambut bagi remaja menggunakan sanggul kecil dibagian atas tengah dengan bentuk seperti sanggul Cepol dari Betawi. Kemungkinan besar sanggul ini dipengaruhi dari daerah lain disekitar Nusa Tenggara Barat yang diperkenalkan oleh pendatang dari Maluku atau Nusa Tenggara Timur dan Timor Timur. Busana khas bagi remaja adalah busana Lambung yakni busana berwarna hitam dengan hiasan bordir 289
pada bagian tepinya dan menggunakan 1 selendang/kain penutup bagian pinggang dengan menggunakan rantai ikat, pinggang sebagai pengikat selendang yang melilit badan/pinggang. Untuk etnis Samawa tata rambutnya dipengaruhi oleh penduduk pendatang, yang berasal dari Sulawesi, sehingga bentuk tata rambutnya seperti halnya sanggul dari Sulawesi Selatan, yakni Sempolong Tettong. Untuk etnis Mbojo tata rambutnya dipengaruhi dengan masuknya agama Islam ke Pulau Lombok sampai Pulau Sumbawa yang disebarkan oleh pendatang dari Sumatera dan Sulawesi. Bentuk sanggul menyerupai sanggul yang berasal dari Sumatera Selatan yakni sanggul Malang dengan bentuk seperti angka 8 yang rebah dengan letak yang sedikit berbeda. Sanggul ini merupakan sanggul sehari-hari dan juga sanggul yang dikenakan oleh pengantin wanita. Pada kesempatan kali ini, kami akan memperkenalkan lebih jauh mengenai sanggul dari Nusa Tenggara Barat yang berasal dari etnis Mbojo. Sanggul ini dapat dijumpai sehari-hari yang dikenakan oleh remaja putri sampai orang tua dalam bentuk yang sama. Perbedaan dapat dilihat dari busana yang dikenakan. Desain busana bagian atas sama, dengan bentuk yang sangat sederhana, dipengaruhi oleh disain dari Sulawesi (baju Bodo) dan tentunya dari daerah lainnya di Nusa Tenggara Barat. Pada umumnya kaum remaja dapat menggunakan busana bagian bawah berupa sarung yang dibuat dari bahan yang sama dengan busana bagian atas. Jika para orang tua selalu mengenakan busana bagian bawah berupa sarung tenun khas daerah ini. Tata rambut dari etnis Mbojo dikenal dengan nama Samuu Mbojo dengan artian: Samuu adalah sanggul dan Mbojo adalah Bima (nama kota kabupaten). Samuu Mbojo terdiri dari Samuu Tuu dan Samuu Mbanta. Samuu Tuu adalah sanggul bagi pengantin wanita di daerah tersebut, dengan bentuk sanggul mendekati sanggul dari daerah Sulawesi Selatan (Sempolong Tettong). Sedang Samuu Mbojo adalah tata rambut berbentuk sanggul bagi remaja dan orang tua dengan bentuk sanggul menyerupai sanggul Malang dari Palembang. Sejak zaman dahulu secara turun temurun tata rambut ini tetap dipertahankan, dimana pembuatannya dilakukan dengan menggunakan rambut sendiri, sehingga sampai sekarang wanita berambut panjang masih dapat ditemui di daerah Nusa Tenggara Barat. Untuk saat ini rambut tambahan yang dikenal dengan cemara dapat digunakan. Pilih cemara dengan kepanjangan 80-90 cm, disesuaikan dengan besarnya kepala. Pada umumnya sanggul tidak terlalu besar. 2) Ornamen/perhiasan yang digunakan Bunga hidup seperti kemboja, bunga cempaka berwarna putih dan kuning atau bunga melati dan bunga lainnya. Yang umum digunakan adalah bunga cempaka kuning dan putih. Pada acara-acara tertentu dapat dipergunakan juga hiasan imitasi/korsase berbentuk bunga yang 290
dipakai seperti bunga kenanga kunig atau kemboja. Atau biasa juga mereka menggunakan bahan dari emas atau suasa yang berbentuk bunga-bunga seperti di atas. 3) Bentuk sanggul Menyerupai sanggul dari Palembang (Sanggul Malang), dengan bentuk angka 8 rebah. Letak sanggul dibagian belakang, tidak menyentuh tengkuk. Bentuk sanggul simetris dibagian belakang kepala, tampak sedikit jika dipandang dari depan. Hiasan atau ornamen bunga akan tampak dari pandangan depan, dimana hal ini akan memperindah. Besar sanggul disesuaikan dengan besarnya kepala si pemakai. 4) Hiasan/peralatan yang digunakan itu adalah a) Sisir, Sisir sikat. b) Jepit rambut. c) Cemara 80-90 cm. d) Harnal. e) Hair spray. 5) Cara membuat sanggul a) Persiapkan rambut tambahan cemara sepanjang 80-90 cm, dalam keadaan bersih dan tersisir rapi, tidak kusut. Beberapa tusuk konde (haarnald) dan jepit rambut serta ornamen penunjang lainnya. Hiasan bunga hidup sebanyak 5-7 buah cempaka berwarna kuning dan jumlah yang sama berwarna putih. b) Sisir ke belakang seluruh rambut (tanpa sasakan), ikat/satukan rambut dibagian tengah belakang kepala, agak ke atas menggunakan pengikat rambut. Sisakan sebagian kecil rambut bagian tengah tidak terikat, yang disiapkan bagi pengikat sanggul/ pengencang sanggul yang dibuat. Sebagian kecil rambut tersebut disebut “darl” dimana untuk daerah Yogyakarta dikenal sebagai “lungsen”. Jika rambut asli pendek, rambut tersebut disatukan/dirapikan sedemikian rupa, dengan cara menyatukannya dan ditata sepipih mungkin dibagian tersebut. Jika sisa ikatan rambut tersebut panjang, dapat disatukan dengan cemara pada saat pembuatan sanggul. Rambut asli tersebut akan berada pada panggkal cemara. c) Sisipkan sebuah haarnald pada bonggol/ikatan atas pada cemara yang akan digunakan. Pastikan bahwa cemara tersangkut pada ikatan rambut dengan baik, agar (tidak mengganggu pemakaian sanggul dikepala yang bersangkutan). Cemara dapat juga diikatkan menyatu dengan ikatan rambut menggunakan tali atau karet pengikat. Umumnya sanggul memerlukan cemara yang padat, yakni dengan cara memelintir cemara tahap demi tahap. Setiap tahapan 291
memerlukan ketelitian, mengiangat bahwa sanggul bagian kanan dan kiri harus sama besarnya, dimana bagian sebelah kiri cenderung akan lebih besar, terlebih jika rambut asli yang agak panjang. Bagian ini memerlukan pelintiran yang lebih untuk menyamakan ketebalan rambut pada lingkaran sanggul sebelah kanannya. d) Awal pembuatan sanggul dimulai dari membentuk sanggul bagian kiri, dengan cara membuat sebuah lingkaran berbentuk lonjong mengarah ke bentuk bulat. Arahkan rambut mulai dari kiri bawah lalu naik ke atas membentuk lingkaran bagian kiri sanggul. Pada pembuatan bagian sanggul ini, tangan kiri berperan memegang bagian dalam sanggul (lihat gambar). Selanjutnya membuat bulatan untuk sanggul bagian kanan dalam bentuk yang sama, dengan cara membawa rambut ke arah kanan atas, menurun dan mengarah ke bagian tengah sanggul (tempat ikatan pangkal cemara). Posisi ini adalah tahap akhir dari pembuatan sanggul. Setelah kedua lingkaran terbentuk, posisi ujung rambut berada pada bagian atas. Ujung rambut tersebut berfungsi sebagai pengencang dan pemersatu kedua lingkaran yang terbentuk, sisa ujung rambut tersebut dililitkan ke bagian bawah beberapa kali sampai rambut tersebut habis. Darl atau Lungsen (dalam bahasa Jawa, diikatkan mengelilingi sanggul bagian tengah seperti halnya sisa ujung cemara “darl” akan mempertahankan dan memperkuat bentuk sanggul). e) Pastikan sanggul terpasang dengan seksama. Kencangkan dengan penggunaan beberapa buah harnal dan jepit rambut. Untuk lebih rapi, gunakan harnet yang berfungsi sebagai penahan bentuk sanggul yang sudah dibuat, sekaligus merapikan sanggul tersebut. f) Setelah pemakaian harnet selesai, pilih beberapa kuntum bunga sebagai hiasan sanggul Mbanta yang sehari-hari dikenakan oleh sebagian besar mayarakat Nusa Tenggara Barat. Bunga (Jungge) diletakkan dibagian atas sanggul, dengan menyisipkan diantara rambut asli dengan sanggul yang dibuat. Banyaknya tergantung dari besar kecilnya sanggul, umumnya masing-masing 5-7 kuntum, pada sebelah kanan bunga berwarna kuning, dan sebelah kiri yang berwarna putih. Putih melambangkan kesucian dan kuning melambangkan kesuburan. Untuk bangsawan menggunakan masing-masing 9 kuntum bunga dengan warna yang sama. Para wanita berumur, umumnya mereka tidak menggunakan bunga tetapi menggunakan Jungge Kere Dudu (Kere Dudu = Bulu Landak), sebelum digunakan Jungge Kere Dudu terlebih dahulu ditusuk dengan kunyit yang berwarna kuning dan bawang putih secara berselang seling. Jungge Kere Dudu
292
berfungsi sebagai s pengencang sanggul denga an hiasan ku uning dan putih dari kunyit k dan bawang putih h.
Gambar. 7.89. Langkah h Pembuatan Sanggul S umber : Santosso, Tien (1999)) Su
nggul daerah h Maluku Utara w. San Sa anggul daera ah Maluku Utara U disebutt Ekor Burun ng. 1) Assal-usul sang ggul Pa ada zaman dahulu kare ena peremp puan selalu memelihara a rambut panjan ng, sehingga a dapat disa anggul agarr tidak tergerai membata asi gerak langka ah, yang jika a ditinjau be entuknya sam ma pada 4 etnis, e hanya a berbeda pada sanggul s pen ngantin dan cara pemakkaiannya. Untuk itu pad da bagain ini aka an dijelaskan n tentang sa anggul yang biasa dipakkai harian ba agi wanita Maluku Utara. Un ntuk para wanita w yang separuh um mur; biasanyya memakaii sanggul yang bentuknya bundar agak kecil dilonggarkan hingga me embentuk gumpa alan rambutt seperti ekkor, karena letaknya di belakang di d bawah sanggul. Se ementara ba agi ibu-ibu muda atau para gadiss, besarnya sanggul ukuran n batok kela apa yang sed dang, bagian n tumbuhnya a tunas. Dip pakai oleh semua a kalangan wanita dengan sunting gan bunga rose r (bunga a mawar) yang telah ada dihalaman rumah se ebagai peng ghias dan pewangi. Biasan nya setiap rumah r mempunyai halaman yang luas ditanam m dengan bunga a-bunga yang harum, se eperti bunga a rose, man nuru (melati)), gambir, culan, kenanga. Setiap S mereka mau kelu uar dipetik sekuntum s d diselipkan disang ggul. Billa mereka mau m pergi ke e suatu acarra terutama ke Kedaton, sanggul selalu dilingkari dengan d sosoboko (bun nga ron kon nde) dengan n busana adat baju kurun ng tanpa pengalas p ka aki, ke up pacara-upaca ara adat perkaw winan biasa anya wanita/ibu-ibu/kelu uarga datang antar Rorio untuk persia apan pekerja aan, besoknyya. Tradisi “R Rorio” berartti saling men nolong. Se eperti telah diuraikan d te erdahulu, bentuk rambutt belakang di d bawah konde e menyerupa ai ekor burun ng. Sesekor burung biassanya lincah h, terbang jauh menembus m angin, a menentang badai dari segala a cuaca, hing ggap dari dahan n ke dahan la ain untuk be erteduh dan istirahat. Bu urung melam mbangkan 293
keperkasaan, kelincahan dapat mengatasi segala tantangan keganasan alam, melambangkan seorang wanita dengan wawasan yang luas dapat mengatasi berbagai kesulitan hidup dan kehidupan dalam berumah tangga. 2) Ornamen/perhiasan yang digunakan Sosoboko (untaian bunga ron konde) diambil dari pohon paceda, kayu pohon paceda yang dikeringkan dan dibelah diambil dalamnya yaitu hati dari pohon tersebut berwarna putih, kemudian diraut, diukir, diwarnai dan diuntai. Tetapi kini dengan adanya hutan lindung, cagar alam dan sebagainya, wanita Maluku Utara tidak kehilangan kreasi dengan adanya bahan baku yang praktis yaitu busa pelindung alat-alat elektronik (Styrofoan), diambil dan dibuat ron konde dengan diselipkan pita berwarna-warni sesuai dengan warna kebaya atau baju kurung yang dipakai. Namun kini kurangnya pengarajin-pengrajin ornamen sehingga kembang goyang dapat dikurangi 5 atau 3 buah saja, walaupun bukan yang asli. Biasanya dipakai pada acara Lomba-lomba Busana Daerah, Penjemputan tamu-tamu oleh Lembaga Pendidikan Yayasan Argidia Propinsi Maluku Utara, Lomba Putri Citra dan Pemilihan Jojaru dan Ngongare Daerah Maluku Utara. 3) Peralatan yang digunakan a) Sisir, Sisir sikat. b) Jepit rambut. c) Cemara 60-70 cm. d) Harnal. e) Hair spray. 4) Cara membuat sanggul a) Rambut sepanjang 60-70 cm, dirapikan bagian kiri-kanan telinga ditarik keluar dengan jari jempol membentuk sayap. b) Diikat jadi satu di daerah mahkota, boleh disasak sedikit, dibantu dengan cemara (karena wanita kini jarang memelihara rambut sepanjang itu). c) Kemudian dipelintir, lilitkan arah ke kanan (karena Moloku Kie Raha mengutamakan Agama, Adat, dan Budaya, sesuatu dimulai dari kanan) ujungnya dimasukkan pada ikatan, lalu diputar membentuk konde. d) Bagian bawah agak dilonggarkan sedikit ditarik keluar membentuk ekor burung. 5) Perawatan sanggul/rambut Setiap minggu diadakan perawatan rambut 2 kali bacoho (keramas). Bahan-bahan bacoho: kelapa yang diparut dicampur dengan belahan jeruk purut 2 buah, segenggam umbi rumput teki yang sudah ditumbuk, 294
dedau unan rumputt digo (daun n susapu) ya ang biasa diicabut denga an susah payah karena ak karnya masu uk jauh ke dalam tana ah, setelah dibobeto/ sililoa (minta izin pada sang s pencipta). Agar dapat be ermanfaat mengu uatkan akarr rambut da an menyubu urkan rambu ut, diambil pada p hari jum’at pagi setelah h fajar terbit.
Gambar. 7.90. Sanggu ul Tampak Bela akang umber : Santosso, Tien (1999)) Su
Gamb bar.7.91. Pembentukan Sang ggul Su umber : Santosso, Tien (1999))
ahan-bahan tersebut di d atas dica ampur jadi satu lalu disongara d Ba (disangrai) selain n rumput digo d (boleh juga dibua at santan). Setelah keram mas rambut dibilas d deng gan air kemu udian disham mpo dengan n serutan kulit ka ayu fofau (ta aplau) yang menimbulka an busa dipa akai sebagai shampo untuk membersihk kan kemudia an dibilas de engan air sa ampai bersih h. Setelah itu me emakai minya ak rambut.
295
x
Merapikan area kerja, alat dan kosmetika Bila telah selesai melakukan penataan sanggul, rapikan kembali area kerja, peralatan dan kosmetika. Tempatkan alat dan kosmetika tersebut pada tempatnya masing-masing dengan benar. C. Uji Kompetensi Untuk mengukur kemampuan siswa dalam kompetensi menata sanggul sangat perlu diberikan tes kompetensi. x Kompetensi yang diharapkan dari materi di atas adalah: 1. Siswa dapat menata sanggul (up style). 2. Siswa dapat menata sanggul daerah. x
Soal : Petunjuk: jawablah soal di bawah ini dengan tepat dan ringkas. 1. Peralatan apa saja yang dibutuhkan dalam menata rambut, jelaskan dengan ringkas.! 2. Terangkan fungsi hair spray pada penataan rambut.! 3. Sebutkan ornamen yang dibutuhkan pada penataan sanggul sempol gampang kemang.! 4. Penataan sanggul daerah sebaiknya disesuaikan dengan model dan warna busana, kenapa demikian beri alasanmu.! 5. Sebutkan 5 macam sanggul daerah Indonesia yang kamu ketahui.!
x
Tugas kelompok Tatalah rambut pelanggan dengan bentuk sanggul daerah Malang lengkap dengan ornamen dan busana yang akan dipakai. Tugas mandiri Tatalah rambut pelanggan untuk kesempatan pesta malam.
x
296
BAB VIII
PEMANGK KASAN RAMBUT R T Se ecara “Ethym mologi“ pem mangkasan adalah a tindakan memoto ong yang sudah dilakukan sejak zama an dahulu, dengan ca ara yang se ederhana, denga an berkemba angnya zam man dan tuntutan masya arakat pada saat itu, yang menginginka m an perubaha an model pe emangkasan n yang lain daripada yang lain, maka pada p abad XX X para ahli pemangkas rambut men nciptakan bebera apa model pangkasan yang meng ghasilkan bentuk sangat indah. Ada beberapa b istiilah pemang gkasan yang g sering kita a dengar dia antaranya pangkkasan young genskop ata au boy’s cutt, pangkasa an pudel, pa angkasan krans, pangkasan n yacaueline, pangkasan rata ata au tanpa tra ap (blunt cutting g/club cutting g). Pa ara ahli pen nata rambutt terkemuka a di seluruh h dunia, me empunyai berbag gai aliran, teknik dan cara dalam m bidang pemangkasa p an, salah satunyya teknik pe emangkasan geometris dari vidal sa asson, sculp ptured-cut dari piivot point da an beberapa a lainnya ya ang banyak dikenal dala am dunia tata ra ambut Indonesia sampaii sekarang. A. Da asar ilmu Pe emangkasa an Se ehubungan dengan d adan nya teknik-te eknik peman ngkasan, ma aka dapat disimp pulkan bahw wa pemangkasan adalah tindakan n untuk me engurangi panjan ng rambut semula s dengan teknik tertentu, se esuai dengan bentuk wajah, jenis ramb but, perawakkan, pekerja aan dan kep pribadian se eseorang, sehing gga mengha asilkan mode el pangkasan n yang diinginkan. panjang Ad dapun tujuan dari pem mangkasan ini i adalah mengurangi m rambu ut, merapika an rambut, merubah m pe enampilan se erta mengikkuti mode yang sedang s berk kembang (tre end). Pe emangkasan n ini sangat erat sekali hubungannyya dengan beberapa b ilmu pengetahuan p n, seperti ya ang diuraika an oleh pivvot point bah hwa seni mema angkas ramb but dipengarruhi oleh beb berapa ilmu pengetahua an umum dan se eni. Hal terse ebut dapat dilihat d pada uraian u berikut, yaitu: 1. Pe engetahuan Alam A Pe engetahuan alam diguna akan untuk menganalisa m a bentuk wa ajah, jenis kelamin bentuk tubuh dan sussunan rambu ut, diantaran nya adalah: a. Ilm mu anatomi Ilm mu ini kita gu unakan untukk: 1) Me enganalisa bentuk b wajah h dan leher Be entuk wajah kita digolong gkan kepada a: 297
a) b) c) d) e) f)
Bentuk wajah bulat. Bentuk wajah buah pear. Bentuk wajah persegi. Bentuk wajah oval. Bentuk wajah segitiga. Bentuk wajah segitiga terbalik.
Sedangkan bentuk leher terabagi atas 2, leher pendek dan leher panjang. 2) Anatomi desain perspektif Dapat digolongkan kepada: a) Tatanan rambut dan wajah memberikan ilusi bentuk oval. b) Tatanan rambut, wajah dan leher memberikan ilusi bentuk memanjang. c) Tatanan rambut, bentuk wajah, leher dan tinggi badan memberikan ilusi suatu keserasian. 3) Perbedaan usia Perbedaan usia dibedakan atas usia muda dan usia tua. 4) Perbedaan jenis kelamin Jenis kelamin dibedakan atas wanita dan pria. 5) Perbedaan bentuk badan a) Wanita dewasa tinggi langsing b) Pria dewasa tegap pendek c) Anak gemuk b. Illmu biologi Ilmu biologi dalam penerapannya adalah untuk menganalisis dan mengetahui beberapa hal: 1) Arah pertumbuhan rambut Arah pertumbuhan rambut dilihat dari tumbuhnya (tegak/miring) batang rambut, bisa dilihat pada gambar:
Pertumbuhan tegak
Miring sudut 60
Miring sudut 45
Gambar. 8.1. Arah Pertumbuhan Rambut Sumber : Astati, Sutriari (2001)
298
Pe ertumbuhan rambut ini dapat pula a dilihat darri pola pertu umbuhan rambu ut Gambar se eperti gambar berikut. n Arah pertumbuha p dan ke k belakang g
Arah pertum mbuhan pada a puncak kepala pola p belah ke etupat
Gambar. 8.2 2. Pola Pertum mbuhan Rambu ut Sumbe er : Astati, Sutrriari (2001)
atematika 2. Ma Ilm mu matematika digunaka an sebagai kunci pemb buatan maca am garis, sudut, pengetahua an derajat da an perhitung gan lainnya. Da alam tekniik pemang gkasan, matematika m diterapkan n dalam pembu uatan sepertti: a. Se eleksial aksis s 1) Pe engertian seleksial aksiss Se eleksial aksiis adalah allat yang dig gunakan seb bagai garis petunjuk arah yang y diguna akan untuk mengecek m apakah gariss pemangkassan yang kita bu uat pada kep pala model atau a boneka sudah luruss dan tepat. Se eleksial aksiis ini sanga at membantu u bagi yang g baru belajjar dasar peman ngkasan. Bis sa dibuat se endiri di atass transparansi (plastik) berukuran b 10cm x 10cm, kemudian n gambar garis-garis yang be ersilangan memb bentuk seperrti arah mata a angin. Sep perti gambar berikut:
299
Gambar. 8.3. Seleksial Aksis Sumber : Astati, Sutriari (2001)
2) Petunjuk penggunaan seleksial aksis Di bawah ini adalah petunjuk penggunaan seleksial aksis yakni: a) Titik poros pada puncak kepala.
b) Titik poros di tengah dahi.
300
c) Titik poros di atas telinga.
d) Titik poros di belakang kepala.
Gambar. 8.4. Petunjuk Penggunaan Seleksial Aksis Sumber : Astati, Sutriari (2001)
b. Sudut proyeksi Penerapan sudut proyeksi pada pemangkasan adalah besar sudut yang akan digunakan sesuai dengan berapa banyak tingkatan rambut yang diinginkan sebagai contoh: 1) Pemangkasan solid Adalah pemangkasan dengan sudut proyeksi 00 dengan kata lain tidak ada pengangkatan dari kulit kepala. Lihatlah pada gambar berikut ini. 45
0
90 0
450
Gambar. 8.5. Pemangkasan Dengan Sudut Proyeksi 00 Sumber : Astati, Sutriari (2001)
301
2) Pemangkasan graduasi Adalah pemangkasan dengan sudut proyeksi 00-600, sudut pengangkatan rambut dimulai dari 00 bertahap hingga 600: dimulai dari 0; 15; 30; 45; 60. Lihat pada Gambar di bawah ini. 900 0 45 2 1 Gambar. 8.6. Pemangkasan Graduasi 00-600 Sumber : Astati, Sutriari (2001)
Pengangkatan rambut sewaktu pemangkasan diangkat sedikit demi sedikit sampai 60° paling tinggi pengangkatannya. 3) Pemangkasan layer Adalah pemangkasan dengan sudut proyeksi 900-1800, tingkatan rambut yang dihasilkan lebih tinggi lagi. Perhatikanlah pada gambar di bawah ini. 900 450
1350
3600
1800
3150
2250 2700
Gambar. 8.7. Pemangkasan Layer 900-1800 Sumber : Astati, Sutriari (2001)
c. Pengaruh trigoneometri Trigoneometri adalah ilmu ruang, kaitannya dalam pemangkasan ialah; kita harus dapat membayangkan bahwa kepala manusia bentuknya seperti bola, ini terlihat disaat kita mengukur panjang pendeknya rambut dari kulit kepala, (menggambarkan struktur rambut). Dalam menggambarkan sturktur rambut, bisa kita kombinasikan dengan selesksial aksis dengan tujuh level (yang tingginya tujuh tingkatan).
302
B. Alat Pemangkasan dan Fungsinya Memangkas rambut tidak harus dengan pencucian atau keramas, tetapi jangan sekali-kali memangkas rambut dalam keadaan kering. untuk itu sebelum memulai pemangkasan terlebih dahulu persiapkanlah alatalat yang dibutuhkan dalam pemangkasan seperti: 1. Macam-macam Sisir a. Sisir besar, untuk menyisir rambut setelah rambut dishampo. b. Sisir berekor, untuk membuat parting/membagi rambut. c. Sisir pangkas, untuk menyisir/melicinkan rambut ketika rambut akan dipangkas. d. Sisir blow, untuk memblow ketika mengeringkan rambut setelah dipangkas.
Gambar. 8.8. Macam-Macam Sisir Sumber : Milady Publishing Company (1991)
2. Gunting Rambut a. Gunting rambut 4 ½, untuk memangkas rambut secara umum, untuk trap layer dan untuk sudut. b. Gunting rambut “5”, untuk pangkasan lurus. c. Gunting rambut 5 ½ untuk garis pangkasan lengkung. d. Gunting bergigi (bilah 2), untuk menggunting atau penipis garis pangkasan lengkung. e. Gunting bergigi (bilah 1), untuk menipiskan garis pangkas lurus. f. Razor, untuk pemangkasan atau menipiskan rambut.
303
Gambar. 8.9. Macam-Macam Gunting Sumber : Milady Publishing Company (1991)
3. Jepit Bebek Besar, untuk menjepit rambut setelah dibagi dan sekaligus bisa untuk mengambil section atau lapisan rambut yang akan dipangkas. Seperti gambar di bawah ini.
Gambar. 8.10. Jepit Bebek Sumber : Penulis (2007)
4. Botol Hair Spray, untuk membasahi rambut sewaktu pemangkasan. Lihatlah contoh gambar berikut ini.
304
Gambar. 8.11. Botol Hair Spray Sumber : Penulis (2007)
5. Hand Hair Drayer, untuk mengeringkan rambut setelah dipangkas, biasanya digunakan dengan sisir blow. Seperti terlihat pada gambar di bawah ini.
Gambar. 8.12. Hand Hair Drayer Sumber : Penulis (2007)
6. Handuk Kecil, untuk mengeringkan rambut setelah penyampoan. 7. Cape Pemangkasan, untuk menutup/melindungi baju pelanggan dari potongan rambut. 8. Sikat Leher, untuk membersihkan leher dan badan pelanggan dari potongan rambut.
305
C. Cara Memegang Gunting Memegang gunting dengan baik dan benar merupakan salah satu hal penting untuk memangkas dengan baik dan bekerja lebih cepat serta professional, adapun teknik memegang gunting itu adalah sebagai berikut: 1. Masukan jari manis ke dalam lubang gunting dan hadapkan ujung gunting kearah ibu jari. 2. Masukkan ibu jari ke dalam lubang satunya dengan bagian ujung ibu jari yang nantinya akan mengendalikan buka tutupnya ujung gunting. 3. Untuk pemangkasan yang lebih mantap jari telunjuk dapat diletakkan di atas gunting. Perhatikan gambar di bawah ini:
Gambar. 8.13. Cara Memegang Gunting Sumber : Milady Publishing Company (1991)
Setelah mengetahui cara memegang gunting selanjutnya pekerjaan dapat lanjutkan dengan teknik memegang alat pemangkasan dan teknik menggunting yang dimulai dengan cara: 1. Sisir dipegang diantara ibu jari dengan telunjuk. 2. Rambut dijepit diantara telunjuk dengan jari tengah. 306
3. Menggunting hanya dengan ujung gunting dengan menggerakkan ibu jari. 4. Bila memangkas rambut menghadap sebelah kanan tubuh, maka tekan rambut dengan punggung tangan dan ujung gunting mengarahkan ke kanan. Jika kita gunting mengarah ke kiri kemungkinan hasilnya akan melengkung. 5. Bila memangkas rambut menghadap sebelah kiri tubuh, maka tekan rambut dengan punggung tangan sedangkan ujung gunting mengarah ke kiri, hasilnya akan benar-benar lurus. 6. Bila memangkas di sebelah kanan tubuh dan rambut dijepit diantara jari, posisi gunting berada di bawah telapak tangan dan mengarah ke bahu kiri. Hati-hati dalam menjepit rambut jika tidak tepat hasilnya tidak rata. 7. Memangkas dengan posisi punggung tangan menghadap ke belakang. 8. Menipiskan rambut dengan ujung gunting, posisi telapak tangan menghadap ke bawah atau bisa dengan posisi telapak tangan menghadap ke samping. x
Menerapkan tertib kerja berdasarkan peraturan kesehatan dan keselamatan kerja Agar hasil pangkasan rambut sesuai dengan keinginan pelanggan, perlu diperhatikan tertib kerja sesuai dengan model pangkasan. Perhatikan bekas potongan rambut, jangan sampai masuk ke mata atau ke mulut, karena akan dapat mengganggu kesehatan. Di dalam pemakaian peralatan seperti gunting, dituntut kehati-hatian supaya tidak melukai kulit pelanggan. D. Pola Garis Pemangkasan Pola garis pemangkasan dapat dikelompokkan menjadi 4 seperti yang dikemukakan Charles Ross yakni: 1. Pola Datar Pangkasan ini memberikan bentuk garis mendatar pada rambut, yang menjadikan rambut nampak rata dan sama panjang, tetapi tidak membentuk sudut tertentu, maka bisa disebut juga pangkasan neutral angle cut atau pangkasan sudut netral. Arah pangkasan dimulai dari belakang kearah depan. Jadi dengan pola pemangkasan netral ini dapat dibuat model pemangkasan yang dikenal dengan Flip, Page Boy, French Roll, Vidal Sasson atau yang lebih dikenal dengan nama The Classic Bob, salah satu penata rambut berasal dari Inggris. Pola datar ini sangat sesuai digunakan bagi rambut yang mempunyai tekstur bagus, karena pemangkasan ini lebih menonjolkan ketebalan dan keindahan rambut. Prosedur pemangkasan pola datar ini adalah dengan langkahlangkah sebagai berikut: 307
a. Pa arting rambut menjadi 4 bagian Me embuat pato okan pangka asan. 1) Turunkan lapisan ram mbut pada bagian bellakang kura ang lebih dengan ke etebalan 1-1..5 cm. 2) Sisirlah ram mbut hingga a licin. 3) Pangkas rambut terssebut sesu uai dengan kepanjangan yang diinginkan.
Gambar. 8.1 14. Cara Memb buat Patokan Pangkasan P Su umber : Astati, Sutriari (2001))
b. Me enurunkan la apisan kedua dan mema angkas 1) Turunkan lapisan l kedu ua pada ram mbut bagian belakang b tad di. 2) Sisirlah ram mbut hingga a licin. 3) Pangkasla ah rambut sa ama dengan patokan yan ng telah dibu uat. 4) Pemangka asan harus dilakukan d menempel pa ada punggun ng (tanpa pengangka atan). 5) Cek kepan njangan ram mbut kiri dan kanan de engan mena arik ujung rambut pa aling luar ke k tengah-te engah deng gan sudut penarikan p sama.
308
Gambar. 8.15. Cara C Menurunkkan Lapisan Da an Memangkass Su umber : Astati, Sutriari (2001))
c. Me emangkas la apis berikut 1) Lanjutkan dengan pen nurunan lapiss berikutnya a selapis dem mi selapis dengan ke etebalan ya ang sama dan dipang gkas hingga a selesai keseluruha an rambut ba agian belaka ang (parting 1 dan 2). 2) Selalu laku ukan pengeccekan pengecekan dengan cara ya ang sama setiap sele esai memang gkas tiap lap pis rambut.
Gambar. 8.16. Cara Memangkas Lapisa an Rambut umber : Astati, Sutriari (2001)) Su
d. Ha asil pangkas san belakang g 1) Hasil pangkasan harus sama rata denga an patokan (lapisan pertama). 2) Penyisiran n harus selalu dilakuka an setiap menurunkan m n lapisan rambut yan ng akan dipa angkas. 309
3) Pengeceka an selalu dilakukan, carra melakukan pengecekan: ambil ujung ramb but bagian paling p luar kiiri dengan ka anan, tarik rambut itu sama-sam ma ketengah dengan sud dut penarikan n yang sama a.
Gambar. 8.17. Hasil Pangkasan P Bela akang Su umber : Astati, Sutriari (2001))
emangkas bagian b samping kiri/kana an e. Me 1) Turunkan bagian ram mbut bagian n samping (kiri/kanan)) dengan garis pang gkas lurus, menyambung m g dengan ga aris pangkass terakhir pada bagia an belakang. mbut hingga a licin. 2) Sisirlah ram 3) Pangkas rambut r terse ebut sama panjang me enyambung dengan rambut pad da pangkasa an terakhir bagian b belakkang. 4) Lanjutkan lapisan berikutnya dan pangkas hingga sele esai baik untuk samping kiri mau upun kanan.
Gambar. 8.1 18. Cara Mema angkas Bagian Sampimg Su umber : Astati, Sutriari (2001))
310
f.
Ha asil pangkas san samping
Gamba ar. 8.19. Hasil Pangkasan P Sam mping Su umber : Astati, Sutriari (2001))
g. Ha asil pangkas san setelah dikeringkan d
Gambar. 8.20 0. Hasil Pangkasan Setelah Dikeringkan D Su umber : Astati, Sutriari (2001))
ola Turun 2. Po Pa angkasan de engan pola turun atau dengan kata lain pema angkasan solid form diag gonal ke depan, d men nghasilkan bentuk pa angkasan meme endek dari belakang b dan n makin ke depan makkin memanja ang, serta memb bentuk sudu ut dikedua sisi s depan, karena itu pangkasan ini juga dikena al dengan isttilah pola sudut lebih. Jikka pangkasan ini dilihat dari ara ah belakang g arah garis desain pangkkasan akan nampak menurun. m Sejak tahun 1920 sam mpai saat 311
sekara ang ini bany yak para penata rambutt mengguna akan pola pa angkasan turun ini, salah satunya yang g terkenal kreasi k Vidal Sasson ya ang diberi nama The Long Geometric G Cu ut. Prosedur pemangkasan pola p turun ini adalah: a. Pe embuatan de esign line (garis desain) dengan ara ah diagonal ke depan sesuai dengan n arah selekssial aksis.
Gambar. 8.21. Cara Pe embuatan Desig gn Line umber : Astati, Sutriari (2001)) Su
b. Me embuat pato okan bagian belakang 1) Rambut dis sisir kearah diagonal ke e depan. 2) Dapatkan selapis ram mbut yang akan dipangkkas sebagaii patokan dengan ca ara menggu unakan ujun ng sisir, tariik garis diagonal ke depan seh hingga akan n membentuk garis pan ngkasan berrbentuk V terbalik.
Gambar. G 8.22. Cara Membua at Patokan Ram mbut Sumbe er : Astati, Sutrriari (2001)
312
c. Ca ara memang gkas lapisan pertama 1) Pangkasla ah rambut ya ang telah ditturunkan tad di dengan ca ara posisi tangan me enjepit ramb but sejajar de engan gariss pangkas ya ang telah dibuat (dia agonal ke de epan) sebaga ai patokan. 2) Panjang ra ambut bagia an tengah terlihat t pend dek dan sem makin ke depan terliihat semakin n panjang, namun n sebe enarnya adalah sama panjang. 3) Rambut bagian kanan n digunting dari arah bawah b ke atas a arah tengah. 4) Rambut bagian sebelah kiri digu unting dari atas tengah h kearah bawah. 5) Rambut bagian b teng gah terlihatt pendek dan rambu ut paling kanan/kiri terlihat t terpa anjang.
Gambar. 8.2 23. Cara Mema angkas Lapisan n Pertama Su umber : Astati, Sutriari (2001))
d. Me emangkas lapisan ke edua dan selanjutnya a tanpa melakukan m pe engangkatan n
Gambar. G 8.24. Cara Memangkas Lapisan Ke edua Sumbe er : Astati, Sutrriari (2001)
313
e. Me emangkas bagian b samping kiri dan kanan Me emangkas ra ambut bagia an samping kiri dan kan nan dilakuka an secara bergan ntian. 1) Tu urunkan rambut sesuai dengan d gariss pangkas diiagonal ke depan. d 2) Pa angkas ramb but itu sesua ai dengan ga aris pangkas sehingga semakin ke depan ramb but semakin n panjang. 3) La anjutkan sela apis demi selapis hingg ga selesai kemudian k ga anti pada ba agian kiri atau kanan.
Gambar. 8.2 25. Cara Mema angkas Bagian n Samping Su umber : Astati, Sutriari (2001))
f.
Pe engecekan kepanjangan k n rambut seccara silang (ccross cheekked).
314
Gambar. 8.2 26. Cara Mencek Kepanjanga an Rambut Su umber : Astati, Sutriari (2001))
g. Ha asil pangkas san sebelum dan sesuda ah dikeringka an
Ga ambar. 8.27. Hasil Pangkasan n Su umber : Astati, Sutriari (2001))
ola Naik 3. Po Po ola naik me erupakan kebalikan k dari pola tu urun, pangkkasan ini mema anjang dari belakang dan d terus memendek m k depan dan ke d tidak memb bentuk sudu ut yang lancip di depa an, oleh Ch harles Rosss dikenal denga an pangkasa an the minu us angle cutt, jika dilihatt dari arah belakang garis desain d pangkasan akan nampak naik ke atas. Prosedur pemangkasan pola naik ini adalah: a a. Be entuk garis pangkasan dengan patokan seleksial s akksis dan pe embuatan de esign line.
315
Gambar. 8.2 28. Cara Memb bentuk Garis Pangkasan P Su umber : Astati, Sutriari (2001))
b. Me embuat pato okan pada ra ambut bagian samping kiri k atau kana an 1) Turunkan selapis rambut dengan menggunakkan ujung sisir ditarik garis seara ah dengan diagonal d ke belakang. b 2) Sisirlah ram mbut hingga a licin. 3) Pangkasla ah rambut dengan d posiisi tangan sejajar s deng gan garis pangkas. 4) Hasil pang gkasan lapisa an pertama dijadikan pa atokan. 5) Lanjutkan dengan lapisan kedua dan d seterusn nya hingga mencapai m garis pan ngkas yang g menyamb bung deng gan rambutt bagian belakang.
Gambar. 8.29. 8 Cara Mem mbuat Patokan Rambut Su umber : Astati, Sutriari (2001))
c. Me emangkas bagian b belakang dan hassilnya 1) Turunkan selapis rambut bagian belakang se esuai denga an bagian samping ya ang telah di pangkas. 316
2) Sisirlah ram mbut hingga a licin. 3) Pangkas rambut den ngan posisi jari tanga an menjepiit sejajar dengan ga aris pangkass (diagonal kebelakang). k 4) Mengguntiing rambut dengan pa atokan ramb but yang te erpanjang rambut sa amping yan ng telah dip pangkas, mengarah m ke e bawah diagonal ke belakang. 5) Lanjutkan lapisan kedu ua dan seterrusnya hingg ga selesai sebagian. 6) Lanjutkan pengguntingan pada bagian b sebe elahnya yan ng belum digunting (kiri atau kanan), hasil h pangkkasan men nunjukkan diagonal ke belakang (oval).
Gambar. 8.3 30. Cara Mema angkas Bagian n Belakang Su umber : Astati, Sutriari (2001))
4. Po ola Lingkar Po ola lingkar ini pada hakekatnya adalah pola a naik yan ng dibuat menya ambung sam mpai ke dah hi. Arah pangkasan mem manjang di belakang dan memendek m ke k depan, menghasilka m an sebuah lingkaran bulat atau oval. Se eoarang pah hlawan Pra ancis yang hidup pada a abad ke IV yang bernam ma Jeanne d’Arc atau Joan Of Arc, A sangat gemar memangkas rambu utnya denga an pola pan ngkasan ini. Beberapa kreasi Vida al Sasson pada zaman z mod dern juga me enggunakan n pola pangkkasan ini, sa alah satu kreasinya diberi nama The Ha alo. Pa angkasan ini sangat co ocok untuk rambut yang teksturnya kurang tebal serta s pangka asan ini mem mperlihatkan n kecemerla angan dan keindahan mata serta men nonjolkan bentuk b tula ang pipi. Sebelum S m melakukan peman ngkasan rambut pelan nggan, kuncci utama ya ang perlu dipahami adalah h menganaliisa kondisi rambut, r ben ntuk wajah dan d umur pe elanggan. Berika an saran/disk kusikan terle ebih dahulu dengan pelanggan mod del mana yang ia pilih. Kemudian rambu ut dicuci den ngan menggunakan shampo, lalu dibilass sampai berrsih, keringkkan dan lanju utkan denga an pemangka asan.
317
x
Me enyarankan model pang gkasan ramb but Pa ada dasarny ya pemangkkasan terdiri dari berma acam-macam m model. Sesua ai dengan kondisi k rambut pelangg gan, diskusikanlah model yang sesuai dengan bentuk wajah dan d umur pe elanggan. E. Te eknik Peman ngkasan Se eiring dengan terciptanyya mode-mode baru dala am penataa an rambut pada saat seka arang ini, maka tekn nik pemang gkasan pu un dapat berkem mbang lebih h cepat. Ad da beberap pa teknik pemangkassan yang banyak digunakan dianta aranya adala ah: 1. Pa angkasan Be ertingkat atau Graduatio on Cut Te eknik pangka asan graduation ini jug ga dikenal dengan d istila ah teknik pangkkasan bertrap, yang gun nanya untukk mencapai hasil h pangka asan dari pende ek memanja ang atau da ari panjang memendekk, yang me embentuk sepertti tangga ata au steps dian ntara lapisan n rambut. Ke etajaman gra aduasi yang dihasilkan akan a ditentu ukan oleh 2 hal yaitu; ketinggian elevas si rambut ya ang akan dipangkas da an sudut pangkasan. Makin tinggi peng gangkatan makin m besar tingkat keta ajaman grad duasinya, makin rendah pengangka atan makin n kurang ketajaman tingkat gradua asinya., seh hingga tingka at ketajaman n graduasi sama s denga an nol, ini berarti rambut aka an bergantung sama pa anjang. Ketentuan ini be erlaku bila sudut pangkasan 900 atau garris pangkasa an dibuat teg gak lurus.
Gambar. 8.31. Pang gkasan Berting gkat DIKBUD (1999) Sumber : DEPD
Grraduasi ini te erbagi dari beberapa ma acam bentukk: a. Grraduasi para alel Grraduasi para alel adalah pembuatan n graduasi dengan ga aris yang sejajar, menghasiilkan gradua asi yang sama tinggi dan sudut pa angkasan muka dan belaka ang sama be esar. Gradu uasi paralel ini mempun nyai garis pola pangkasan p horizontal, h g garis pola pa angkasan diagonal d ke belakang
318
(diago onal min) da an garis polla pangkasa an diagonal ke depan (diagonal plus, seperti s pada gambar berrikut ini.
Ga ambar. 8.32. Garduasi G Parale el Su umber : Astati, Sutriari (2001))
b. Grraduasi plus (increasing graduation)) Grraduasi plus s adalah gra aduasi yang lebih banya ak dibagian belakang dan se edikit dibagiian depan, sudut s pangkkas bagian belakang b leb bih besar dan su udut pangka as bagian depan lebih kecil. Gradu uasi plus inii memiliki bentukk pangkasan n horizontall, diagonal minus m dan diagonal d pluss, seperti pada gambar g berikut ini.
G Gambar. 8.33. Graduasi G Plus Su umber : Astati, Sutriari (2001))
c. Grraduasi min (deereasing g graduation)) Pe emangkasan n graduasi min adala ah graduassi pangkasa an yang dihasilkan lebih se edikit pada bagian bela akang dan le ebih banyak dibagian depan n serta sudu ut pangkas lebih besar pada bagian n depan. Pa angkasan gradua asi min ini berbentuk horizontal h da an diagonall min, seperrti terlihat pada gambar g berikut ini.
319
G Gambar. 8.34. Graduasi Min Su umber : Astati, Sutriari (2001))
2. Pa angkasan Be erbalik (Reve erse Gradua ation Cut) Te eknik pangk kasan berba alik ini dilakkukan deng gan cara mengambil bagian n rambut ya ang telah dip pangkas seb belumnya sebagai pato okan bagi peman ngkasan un ntuk rambut berikutnya,, sekaligus menentukan tingkat ketinggian gradas si yang hend dak dicapai. Pengambila an dilakukan n dengan cara membalik m ba agian rambutt kearah luar atau keara ah dalam. Pa angkasan berballik ini sering g digunakan n untuk mem mbentuk pangkasan fire re fly dan pangkkasan rambu ut pria. Sepe erti gambar.
Gambarr. 8.35. Teknik Pangkasan Be erbalik Astati, Sutriiari (2001)
3. Pa angkasan Ce embung (Co onvex Cut) Te eknik pangk kasan cemb bung ini dig gunakan un ntuk membuat hasil penata aan dapat mengembumg disuatu bagian yang dike ehendaki. Pangkkasan cembung dilakukan dengan cara membagi 2 rambu ut kearah samping sehingga a menjauhi garis g pembag ginya. Pa angkasan dilakukan d d dengan ara ah vertical dari sebellah luar, sehing gga akan me embentuk pa angkasan ya ang memanjjang dibagia an tengah 320
kepala a, sehingga a penataan akhir dibag gian yang lebih panja ang akan mengh hasilkan ben ntuk cembung yang leb bih nyata. Terlihat T pada a gambar berikut.
Gambar.. 8.36. Teknik Pangkasan P Cembung Sumber : DEPD DIKBUD (1999)
angkasan Ce ekung 4. Pa Pa angkasan ce ekung digun nakan untukk memberi hasil h penata aan akhir yang lebih dekat kepada kulit kepala dibagian terttentu. Pangkkasan ini dilakukan dengan n cara mena arik rambut kearah k atas dengan uju ung-ujung rambu ut yang saling bertemu di atas ba agian punca ak kepala, kemudian k rambu ut digunting dengan ara ah mendata ar, sehingga akan meng ghasilkan bentukk pangkasan n yang memanjang dibagian sampin ng dan sekita arnya. Ka arena bagia an rambut tengah lebiih pendek dari rambu ut bagian samping maka ha asil pemangkkasan akan berbentuk cekung c diten ngah dan menge embung disa amping atau u disekitarnya a. Seperti ga ambar berikut.
Gambar. 8.37. Teknik Pangkasan Ce ekung DIKBUD (1999) Sumber : DEPD
321
5. Pa angkasan Zig g-Zag (Zig-Z Zag Cut) Pa angkasan zig-zag z dig gunakan untuk u menyempurnaka an hasil pangkkasan yang dibuat sebelumnya, de engan cara menggunting ujung rambu ut menurut arah zig-zag atau sepertii mata gerga aji. Te eknik pangka asan ini aka an memberi kesan yan ng lembut dan d wajar sepanjang garis desain d pang gkasan, garis pangkasa an yang tida ak dibuat m Ke epanjangan ujung-ujung g rambut lurus akan lebih nampak membaur. yang berbeda b ini akan a saling mengisi. Lih hat gambar berikut b ini.
Gambar. 8.38. Teknik Pangkasan Zig-Zag DIKBUD (1999) Sumber : DEPD
6. Pa angkasan Ga aris V (V-Lin ne Cut) Ca ara pangkasan garis V in ni semua dilakukan mam mbentuk hurruf V baik V yang g tegak luru us maupun V terbalik. Tu ujuan pengg gunaan pang gkasan V ini ada alah untuk memberi m ben ntuk lembut kepada garris desain pa angkasan geome etris, sehing gga hasil akhir a penata aan akan nampak n lebih supel, lembut dan wajar. Te eknik pangka asan V ini ba anyak digun nakan dalam m pangkasan n dengan mode shake, bob b, wispi dan n guntigan rambut pria a. Seperti ga ambar di bawah h ini.
322
Gamba ar. 8.39. Teknikk Pangkasan Garis V Sumber : DEPD DIKBUD (1999)
x
erapikan are ea kerja, alatt dan kosme etika Me Se elesai melak kukan pema angkasan ra apikan semu ua area kerja, sapu lantai dan kumpulkan rambut yang berserrakan masukan ke tong sampah, bersihkan semua peralatan dan kosmetikka lalu susun nlah sesuai jenis dan fungsinya. x
Me enerapkan tertib kerja a berdasarkkan peraturran keseha atan dan keselamatan kerja k Un ntuk menca apai hasil pangkasan rambut ya ang sesuai dengan permin ntaan pela anggan, pe erlu mengikkuti tertib kerja yan ng telah direnccanakan. Ja angan samp pai terbalik-b balik, contoh dalam pe emakaian perala atan apakah razor/pisau cukur ataup pun gunting. Akibatnya akan a fatal terhad dap kulit ke epala. Perlu diperhatika an kesehata an dan keselamatan kerja x
enyarankan model pang gkasan ramb but pria Me Mo odel pangka asan rambu ut pria juga terdiri darii bermacam m-macam, sesuai dengan pe erkembanga an zaman (trrend). Oleh karena itu sarankan pada pelanggan/d diskusikan untuk u memiilih model yang y sesuai dengan kondissi rambut, be entuk wajah dan rahang serta umur.. eknik Peman ngkasan Ba arber F. Te Pe emangkasan n adalah tin ndakan untu uk mengura angi panjang g rambut semula dengan teknik t terten ntu, adapun n teknik yan ng digunaka an dalam 323
pemangkasan rambut pria alat yang digunakan selain gunting, juga ada teknik pemangkasan menggunakan clipper dan razor. Selain untuk pemangkasan, razor juga berguna untuk membuang bulu-bulu disekitar wajah pria, seperti pembuangan jambang, kumis dan jenggot, biasanya dalam proses pembuangan bulu-bulu disekitar wajah ini dibantu dengan pengolesan sabun (foam), agar kulit wajah tidak terasa sakit dan terluka. Pembentukan kumis disarankan pada pelanggan sebaiknya panjang kumis tidak melebihi garis bibir, supaya kebersihan dan kesehatan terpelihara dengan baik dan terlihat rapi. Sedangkan jambang dan jenggot harus dirapikan mengikuti bentuk rahang dan bentuk wajah. Contoh apabila bentuk wajah persegi dan rahang menonjol maka dapat ditutupi dengan jambang yang diikuti dengan jenggot. Setelah jambang selesai dicukur diberikan after showe lotion. Perhatikan bentuk alat dan cara kerjanya.
Gambar. 8.40. Bentuk Alat Dan Cara Pemangkasan Barber Sumber : Milady Publishing Company (1991)
x
Menggunakan berbagai perlengkapan pemangkasan rambut, sisir, gunting, clipper 1. Penggunaan Pisau Cukur (Razor) Ada dugaan mengatakan bahwa menggunakan alat pangkas (clipper) atau razor pada garis leher akan membuat rambut pada bagian kantong rambut akan rebal. Hal ini tidaklah benar karena dalam pemangkasan yang menggunakan alat pangkas (clipper) atau razor tidak akan meningkatkan jumlah kantong rambut. Dalam penggunaan alat rias termasuk pisau cukur hendaklah teliti, bila terjadi kesalahan dalam penggunaannya akan berakibat fatal pada hasil dan keselamatan pelanggan. Sebelum melakukan pemangkasan rambut, terlebih dahulu kita harus tahu bagaimana cara penggunaan dari alat tersebut. Untuk itu di bawah ini akan dijelaskan beberapa petunjuk cara memegang pisau cukur: 1. Pegang atau lilitkan jari-jari pada pisau cukur, sampai pegangan terasa nyaman ketika menggunakan pisau cukur ini. Lindungilah wajah selama bekerja. 324
2. Pegang pisau cukur dengan tangan kanan menggunakan 3 jari, sedangkan sisir dijepit antara ibu jari dan telunjuk sembari jari tengah dan jari manis memegang ujung rambut yang siap untuk dipotong. 3. Ketika menyisir rambut pegang pisau cukur pada tangan kiri dan sisir pada tangan kanan, dan ketika melakukan pemotongan pindahkan sisir pada tangan kiri dan pisau cukur pada tangan kanan, jangan meletakkan/menurunkan sisir atau pisau cukur, sewaktu proses pemotongan jaga rambut tetap dalam kondisi basah, agar rambut tidak tercabut dan pisau cukur pun tidak tumpul. Seperti yang terlihat pada gambar.
Gambar. 8.41. Cara Menggunakan Pisau Cukur Sumber : Milady Publishing Company (1991)
2. Menipiskan Rambut dengan Pisau Cukur (Razor) Selain memotong, pisau cukur juga berfungsi untuk menipiskan rambut, adapun caranya. Pegang rambut pada sela jari telunjuk dan jari tengah dengan posisi tegak lurus keluar. Posisi pisau cukur tempatkan secara mendatar dengan jarak sekitar 1,25 cm dari kulit kepala (tergantung pada jaringan/tekstur rambut), gerakkan pisau secara terus menerus ke arah ujung rambut. 3. Membersihkan Mata Pisau Membersihkan mata pisau yang lama. Bersihkan secara berhati-hati. Pegang dengan tangan kiri, pegang dengan kondisi yang kuat di atas lipatan. Pegangan mata pisau ditengah-tengah bagian paling atas secara berhati-hati dan tekan keluar mata pisaunya. Perhatikanlah seperti gambar berikut.
325
Gambar. 8.42. Cara Merubah Mata Pisau Sumber : Milady Publishing Company (1991)
Memasang mata pisau yang baru. Pasang mata pisau ke dalam lekuk, tekan sampai habis dengan hati-hati dengan jari Anda. Tempatkan dibagian ujung secara berhati-hati ke dalam takik mata pisau dan pasang mata pisau hingga berhasil pada posisinya. Pasang secara berhati-hati di atas mata pisau, yakinlah ujungnya bebas atau terbuka di atas pinggir guntingan mata pisau. Hasil pemangkasan yang sempurna tidak saja ditentukan oleh metode pendekatan yang dipilih dan teknik yang digunakan, melainkan juga banyak ditentukan oleh berbagai hal yang harus diperhatikan dalam pelaksanaan pemangkasan dan dalam pemeriksaan hasil pemangkasan. x
Melaksanakan pemangkasan Dalam pelaksanaan, keseimbangan pangkasan dapat selalu diperhaikan dengan memanfaatkan cermin yang ada disekeliling dinding salon. Karena itu tidak berlebihan jika dikatakan bahwa cermin yang ditempatkan secara tepat, akan selalu menjadi sahabat terbaik seorang pemangkas. Penempatan cermin yang terbaik, adalah cermin itu dapat memantulkan bayangan kepala model dari semua sudut secara lengkap. Menjauhi model sampai jarak tertentu, ketika memangkas dan pada akhir pelaksanaan pemangkasan, juga diperlukan karena akan memudahkan pemangkas memperoleh penglihatan secara total atas kepala model dan hasil pangkasannya, kepala model yang nampak lebih kecil akan memungkinkan pemangkas melihatnya dalam suatu perbandingan proporsi yang lebih menyeluruh. Jika hendak memangkas rambut menjadi sangat pendek, perlu diperhatikan jumlah pusaran rambut yang ada dan kemudian menyesuaikan pangkasan dengan letak dan jumlah pusaran rambut yang ada. Arah pertumbuhan rambut hendaknya selalu digunakan untuk menentukan arah pangkasan. Dalam memangkas, jangan melawan arah pertumbuhan rambut, tetapi ikutilah arah pertumbuhan itu. Pemangkasan rambut ikal harus selalu diikuti dengan suatu pengulangan pada bagian rambut tersebut dengan penyemprotan. Hal ini dimaksudkan untuk menimbulkan kembali ikal aslinya. Suatu tindakan penyempurnaan yang efektif, jika dapat mewujudkan bentuk aslinya. Sedangkan saat 326
pemangkasan sebaiknya pengambilan rambut dalam jumlah yang tipis karena ini sebagai pedoman dalam pemangkasan berikutnya.. Pelaksanaan pemangkasan, untuk dapat melihat keseimbangan yang ada dalam suatu pangkasan bertingkat atau graduation cut, maka rambut disikat berlawanan dengan arah pangkasan, yang kemudian biarkan jatuh kembali dalam keadaan bebas. Tengkuk dan seputar bahu pelanggan jangan sampai tertutupi, sebab dalam pemeriksaan pangkasan ahkir dapat dilihat dengan baik. Pelaksanaan pemangkasan harus selalu dilakukan guna melihat kesempurnaan dari pemangkasan yang dicapai. x
Membentuk kumis dan jenggot Pembentukan kumis yang baik dan sehat itu adalah; panjang kumis jangan sampai melebihi garis bibir. Tujuannya adalah untuk menjaga kebersihan dan kesehatan. Artinya kesehatan akan terpelihara dengan baik, sedangkan dari segi kerapian jelas akan terlihat rapi dan menambah ketampanan. Sementara jambang dan jenggot haruslah dirapikan dengan mengikuti bentuk rahang dan bentuk wajah. Contoh, apabila bentuk wajah persegi dan rahang menonjol maka dapat ditutupi dengan jambang yang diikuti dengan jenggot. Dengan cara demikian akan diperoleh hasil yang lebih maksimal. x
Mencuci rambut Bila pemangkasan telah selesai, cucilah rambut pelanggan sampai bersih. Keringkan dengan handuk dan rapikan sesuai rencana dari model yang diinginkan. x
Merapikan area kerja, alat dan kosmetika Bila pemangkasan selesai dilakukan, bersihkan dan rapikan area kerja, peralatan dan kosmetika yang dipakai, lalu susun dan tempatkan sesuai dengan jenisnya masing-masing. G. Uji Kompetensi Guna mengukur kemampuan siswa dalam kompetensi pemangkasan rambut perlu diberikan tes kompetensi.. x Kompetensi dasar yang diharapkan dari materi ini adalah: 1. Siswa dapat memahami cara memangkas rambut wanita dan pria. 2. Siswa trampil memangkas rambut wanita dan pria. x Soal: Petunjuk: Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan tapat dan ringkas. 1. Peralatan apa saja yang diperlukan dalam melakukan pemangkasan rambut, untuk wanita dan pria, jelaskan dengan ringkas.! 327
2. Pola garis pemangkasan dapat dikelompokan atas 4 macam, uraikan dengan ringkas.! 3. Mengapa pengambilan rambut disaat pemangkasan harus tipis.? Jelaskan.! 4. Sebutkanlah model pemangkasan yang paling digemari para remaja dan bagaimana teknik pemangkasannya.? jelaskan dengan ringkas.! 5. Hal apa yang harus diperhatikan bila menggunakan pisau cukur (razor), jelaskanlah. x x
Tugas kelompok Siswa melakukan latihan dengan 4 macam pola pemangkasan, masing-masingnya adalah 4 orang. Tugas mandiri Siswa melakukan pemangkasan sesuai permintaan pelanggan.
328
BAB IX
PENGER RITINGA AN DA AN MELURUSK KAN RA AMBUT A. Pe engeritingan n 1. Sejarah Pe engeritingan n Mengeritin ng rambut su udah dikena al berabad-abad tahun yang y lalu, sejjak zaman Mesir Purba bahkan le ebih awal dari d pada itu u. Dalam sejjarah perke embangan teknik t peng geritingan ad da beberap pa tahap, seperti berikutt ini: a. Zaman me esir purba Pengeriting gan rambutt telah dike enal sejak zaman z Messir Purba kurang lebih 4000 4 tahun yang lalu. Bahkan B mun ngkin sudah lebih tua da ari itu. Pada a zaman itu, orang ma asih belum membedaka m an antara pra atata dan pengeritinga p n. Rambut yang akan dikeriting, digulung de engan sepottong kayu, kemudian k d dilapisi deng gan tanah liat basah da an dikeritingk kan dengan panas mata ahari. Setela ah keriting, tanah t liat dib bersihkan dan rambut dilepas dari penggulun ngnya. Sampai pada tingkat tertenttu, rambut menjadi m ikall, selain tan nah liat merreka juga me enggunakan n malam le ebah sebag gai penahan n ikal ramb but yang dittambah parfu um. Pembuatan ikal rambut dengan bantuan b jepitan panas yang kini lazzim disebut curting iron juga sudah dikenal seja ak ribuan tah hun yang lalu. b. Sebelum akhir a abad XIX X Berabad-a abad kemudian setelah zaman Me esir Purba, terjadilah sedikit peruba ahan dari ca ara dan tekn nik pengeritiingan terseb but, yang dia ambil alih ole eh bangsa Yunani, Y lalu diteruskan oleh o bangsa a Romawi da an berkemb bang keselu uruh dunia. Belajar dari d percoba aan dan kegagalan ma anusia teruss mencari metode-meto m ode yang lebih baru, de engan perala atan dan oba at keriting ya ang baik dan n memadai. c. Akhir abad d XIX- perten ngahan abad d XX Pada mas sa akhir aba ad ke-19 hingga perte engahan aba ad ke-20 me erupakan ma asa yang sa angat penting g. Para toko oh dan ilmua an sangat 329
memegang peranan dan jasanya dalam penemuan obat-obat serta peralatan pengeritingan yang baru diantaranya adalah: 1) Marcel Gateau Penemu teknik mengikal rambut yang menggunakan jepitan panas pada Tahun 1872 yang dikenal dengan nama Marcel waving atau juga Marcel curting. 2) Charles Nessler Penata rambut kelahiran Jerman ini mempunyai nama asli Karl Nessler. Namanya berubah menjadi Charles Nessler setelah pindah ke Amerika Serikat. Pada tahun 1905 di London ia menemukan cara pembuatan ikal atau keriting rambut dengan cara membasahi rambut dengan larutan boraks, kemudian mengikatnya dengan jepitan pengikat rambut yang dipanasi dengan aliran listrik dan kemudian berhasil menciptakan mesin keriting panas yang pertama didunia yang waktu itu dikenal dengan metode spiral dengan penggulungan dari pangkal ke ujung. 3) Joshep Mayer dan Robert Bishinger Mereka menemukan teknik pengeritingan rambut pendek pada tahun 1920. Pengeritingan ini dilakukan dengan menggulung rambut dari ujung ke pangkal yang disebut dengan metode Croquignole dengan mengambil nama sejenis kue kering di Perancis, kedua penemu ini berasal dari Chekoslovakia dan Amerika. 4) Eugene Suter Penata rambut yang berasal dari Swiss ini pada tahun 1922 berhasil menyempurnakan teknik pengeritingan Nessler dengan menggunakan amonia sebagai larutan pelunak rambut yang dikeriting, sedangkan teknik pengeritingannya tidak berbeda. 5) Arnold F Willat Pada tahun 1934 Insinyur Amerika yang bernama Arnold F. Willat ini berhasil menemukan obat keriting dingin yang sifatnya belum sempurna. Maka timbulah gagasan untuk membuat satu paket obat keriting yang terdiri dari obat keriting (solution), normalizer dan shampo, yang dapat digunakan sendiri oleh konsumen dirumah, penemuan ini belum dipasarkan secara besar-besaran, karena masih eksperimen. Maka pada tahun 1936 2 orang maha guru Amerika, Atsburi dan Speakmann, dalam risetnya terhadap kulit rambut ditemukan adanya unsur atom-atom belerang (s) yang saling berkaitan satu dengan yang lain yang disebut dengan ikatan disulfide atau sulfur bond atau juga cross bond. Ikatan disulfide ini membuat rambut lurus tetap lurus dan rambut keriting tetap keriting, karena ikatan disulfide ini akan mempertahankan bentuk asli rambut. Maka dalam risetnya mereka 330
ha arus memattahkan terle ebih dahulu u ikatan dissulfide agarr rambut me enjadi lunak k dan mudah h dibentuk. Ikatan disulffide yang dipatahkan tad di disambung kembali gu una mempertahankan bentuk b baru. Dengan menggunakan n hasil riset Atsbury A dan n Speakmann di atas, Arnold F Willa at berhasil menyempurna m akan penem muannya dan n berhasil me endemontras sikan penem muannya diihadapan National N Hairrdressers da an Cosmetollogists Associations. Ma aka sepantasnyalah Insiinyur dari Am merika ini dijuluki Bapak keriting ding gin. 6) Sartory Pada tahun 1927 menemukan n cara pe engeritingan dengan me enggunakan n selinder ya ang berisi kalsium oksida a, yang men nimbulkan rea aksi panas jika dibasa ahi dengan air. Tabung g berbentukk selinder terrsebut ditem mpati melingkupi bagia an rambut yang digulung dan dib basahi deng gan larutan amonia, a metode Sartoryy, ini dikena al dengan sebutan exoth hermic curling g. d. Motivasi pe engeritingan n Setiap pe erbuatan ya ang kita la akukan dengan sengajja, tentu me empunyai motivasi m te ersendiri. Demikian D pu ula halnya dengan me engeriting ra ambut. Seca ara garis besar yang mendorong se eseorang me engeriting ra ambutnya itu u dapat ditinjau dari segi fisik dan pssikis. 1) Aspek fisik k Sebagaima ana kita tah hu, benda akan makin n terang nampaknya ap pabila makin banyak ben nda itu mema antulkan cah haya. Bisa diliha at pada gam mbar di baw wah ini. Untuk itu rambut yang lurrus, sinar yang jatuh pad danya akan dipantulkan keluar seba agai sinar b . Demikian pula p sinar a -1 - dan sinar b – 1
1a.
1b. Gamb bar 9.1. Contoh h Sinar a-1 Dan n b-1 S Sumber : Kusum madewi (1981)
Pada ramb but yang ika al atau keritiing pemantu ulan sinar ya ang jatuh kan mengala ami pemantu ulan beberap pa kali. Sina ar a yang kepadanya ak da atang dari arah kiri atass rambut ikal itu akan dipantulkan n menjadi sin nar b sepertti halnya ram mbut lurus. Tetapi sinarr a yang da atang dari 331
ara ah kanan rambut ikal itu u akan dipan ntulkan seba agai sinar b 1, sinar b 1 akan a dipanttulkan lagi menjadi m sina ar b 3 b 4 dan d seterusnya, bisa dilihat pada gambar g di atas. a Maka rambut ika al atau keritting akan me emantulkan yang jatuh kepadanya k le ebih baik da an pada rambut lurus, karena itu ram mbut keriting g akan tampak lebih cem merlang. Rambut ikal jug ga akan nampak mene empati ruang yang lebih besar bissa dilihat pa ada gambar di d bawah ini.
2a. Ra ambut Luruss
2b. Rambut Ikal
Gambar. 9.2. Contoh Rambut R Lurus Dan D Ikal S Sumber : Kusum madewi (1981)
kis 2) Aspek psik Manusia mempunyai m k keinginan un ntuk mengerriting rambuttnya agar tam mpak lain dari d biasanya, apalagi mereka mengikuti m m mode dan pe erkembangan n zaman. Begitu juga dengan d warn na kulit bag gi mereka yang tinggal di iklim tropicc yang memiliki kulit cokllat ingin mem miliki kulit pu utih, begitu juga sebaliknya bangsa a Eropa yang g memiliki kulit k putih ing gin memiliki kulit coklat dengan cara menjemurr diri. Karena a adanya siffat ingin nam mpak lain da ari biasanya,, tidak beda juga denga an bentuk ram mbut, merek ka yang pun nya rambut keriting k ingin n mempunya ai rambut lurrus, begitu ju uga sebalikn nya. e. Keriting din ngin Mengeritin ng dingin adalah menge eriting berda asarkan prosses kimia dib bantu denga an tindakan fisik. Metod de ini pertam ma kali dikenalkan di Ca alifornia pad da tahun 1938-1939, da an sampai saat s ini massih diakui disseluruh dunia dengan istilah i cold waving, yan ng dalam prosesnya p tidak memerlukan panas. Keriting diingin atau cold c waving memiliki be eberapa keu untungan yaitu: x Tidak mah hal, kerena a alat-alat yang y diperg gunakan serta obatobatnya lebih murah. x Lebih men nyenangkan bagi pelanggan, karen na tidak memerlukan gulungan-g gulungan ya ang berat, jug ga tidak pan nas. 332
Permanent cold wave dapat diterima oleh segala jenis rambut, kecuali terhadap mereka yang alergi pada wave lation atau mereka yang memiliki jenis rambut tertentu yang bisa dikeriting tidak berhasil dengan memuaskan, biasanya rambut yang sangat halus atau rambut glassy. Berikut akan dijelaskan beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pengeritingan dingin, yakni: 1) Prinsip dasar pengeritingan Prinsip dasar pengeritingan rambut adalah mengubah posisi ikatan silang keratin rambut lurus yang sejajar dan teratur, menjadi tidak sejajar dan tidak teratur dalam rambut keriting. Hal ini dilakukan dengan cara mematahkan terlebih dahulu ikatan disulfide rambut lurus yang diproses oleh larutan pengering dingin, kemudian menyambungnya kembali dalam posisi baru secara tidak teratur dan tidak sejajar dengan menggunakan larutan neutralizer. Dalam proses pematahan ikatan disulfide ikut terpatahkan ikatan hydrogen, begtu juga sewaktu penyambungan, terikat kembali ikatan-ikatan hydrogen, jadi dalam pengeritingan dingin ada dua tahap yaitu pematahan dan penyambungan ikatan silang. 2) Sifat larutan pengeritingan dingin Larutan pengeritingan dingin dibuat dari bahan dasar ammonium tioglikolat (ammonium thioglycolate) atau thio yang dibuat dari campuran asam tioglikolat dengan amonia sehingga mencapai nilai ph antara 9.4-9.6, larutan yang bersifat alkalin ini mempunyai sifat membuka imbrikasi rambut membuat batang rambut mengembang dan melunak. Thio ini kaya akan atom hydrogen (h) yang sifatnya sangat aktif. 3) Sifat larutan normalizer Larutan normalizer paling umum digunakan dalam proses pengeritingan dingin dibuat dari hydrogen peroksida (H2O2). Hydrogen peroksida mempunyai nilai ph sekitar 3-4 dan kaya akan atom oksigen (o). Atom O ini juga bersifat sangat aktif. Jika bertemu dengan atom H akan segera bergabung untuk untuk membentuk H2O atau air. Proses penggabungan atom O ini disebut proses oksidasi. 4) Keriting dingin dan kesehatan rambut Pengeritingan sering membuat kerusakan rambut, kerusakan itu dapat dibatasi hingga sekecil mungkin. Jika penata rambut mengetahui cara kerja larutan pengeriting dan akibat yang ditimbulkan. Kini sudah terdapat larutan pengeritingan dengan ph rendah yang lazim disebut neutral atau acid waving solution, guna memperkecil rambut. Jumlah ikatan silang yang terpatahkan dalam suatu proses keriting dingin, tidak pernah dapat tersambung kembali secara 100% 333
betapapun kuatnya larutan normalizer yang digunakan. Apabila pengeritingan diulang dalam waktu yang amat dekat dengan pengeritingan yang pertama, maka jumlah ikatan silang yang dalam keadaan patah dan tidak dapat tersambung pada proses normalisasi akan senantiasa bertambah pada setiap kali proses pengeritingan. 5) Cara kerja obat keriting dingin (cold waving) a) Proses penggulungan rambut disebut proses ilmu alam. b) Proses kimia atau proses chemical terjadi pada: x Ketika memberi obat keriting (sewaktu merotto). x Pematahan ikatan silang sulfur (s) atau “S Bond” yang disebut pula pematahan ikatan disulfide, yang terjadi sewaktu memberi obat keriting. x Waktu olah selesai atau setelah prosesing time, untuk menyambung kembali ikatan disulfide yang dipatahkan oleh reaksi obat keriting tadi ialah dengan memberikan larutan neutralizer/normalizer, agar bentuk keriting tetap. c) Proses physical, proses ketika menunggu reaksi obat keriting yang disebut prossesing time atau waktu olah. Waktu olah ini tidak sama, tergantung oleh: x Keadaan rambut, apakah bentuknya kasar, normal atau halus. x Keadaan phisik seseorang (keadaan kesehatan) seperti: Gangguan anemia. Keadaan hamil 2 hingga 5 bulan, rambut sulit dikeriting dan kembali mendekati normal pada usia kehamilan 5 bulan. Suhu tubuh. Suhu kamar. 6) Faktor penyebab kegagalan keriting dingin Kegagalan yang terjadi sewaktu proses pengeritingan dingin disebabkan oleh faktor-faktor sebagai berikut: a) Perbandingan ketebalan kulit selaput (cortex cuticle ratio) Rambut yang tipis akan selalu lebih sulit dikeriting dari pada rambut yang tebal. Meskipun demikian batang rambut yang tebal belum tentu merupakan jaminan bahwa kulit rambut yang berada di dalamnya secara proposional memang lebih tebal dari pada selaput rambut. Itulah sebabnya mengapa rambut dengan angka perbandingan kulit dan selaput yang tinggi mudah dikeriting dan sebaliknya. b) Porositas selaput rambut Larutan pengeriting hanya dapat masuk ke dalam kulit rambut melalui celah-celah imbrikasi. Jika imbrikasi rambut cukup terbuka larutan pengeriting dan normalizer akan mudah mencapai cortex rambut. 334
Penyempitan ataupun tertutupnya celah imbrikasi rambut dapat terjadi karena tertutup oleh lapisan hair spray, bahan pewarna rambut, timbunan lemak dan kotoran lainnya, sedangkan kerusakan selaput rambut dapat terjadi kerena kesalahan dalam pengeritingan, penglurusan, dan penyasakan rambut yang terlalu berat dan sering. c) Porositas yang berbeda dikulit rambut Dalam sehelai rambut memiliki porositas yang berbeda dan menyebabkan penyerapan larutan pengeriting tidak merata, bagian rambut yang memilliki porositas yang tinggi akan cepat menyerap larutan pengeriting dibanding yang memiliki porositas yang kurang. Dengan membiarkan rambut berada dalam keadaan lembab menjelang pemberian larutan pengeriting bertujuan meratakan tingkat porositas kulit rambut yang berbeda-beda. d) Ketetapan waktu olah Lamanya waktu yang digunakan dalam proses keriting dingin. Ketepatan waktu olah ditentukan dengan melihat tekstur rambut. e) Suhu atau temperature olah Dalam ruangan yang menggunakan alat pendingin waktu olah akan menjadi lebih panjang, tetapi apabila menggunakan alat-alat pemanas seperti akselerator, topi pemanas, kehadiran banyak orang akan mempercepat waktu olah. Setiap kenaikan atau penurunan temperature satu derajat celcius akan mempengaruhi tingkat perubahan sebanyak 10% contohnya pada suhu 720 C dibutuhkan waktu 10 menit. f) Kelemahan alami batang rambut Tekstur rambut seseorang sangat ditentukan oleh faktor kesehatan dan makanan. Seseorang yang rambutnya mudah dikeriting sewaktuwaktu akan sangat sulit dikeriting, itu bisa terjadi akibat suatu penyakit berat, kelainan metabolisme, gangguan gizi atau obat-obatan yang dimakannya. Bagi rambut yang telah terbentuk pengaruhnya tidak akan ada, akan tetapi akan berpengaruh pada rambut yang baru tumbuh. Maka beberapa tahun setelah sembuh dari penyakit berat, bagian bawah batang rambut akan mempunyai tekstur yang amat berbeda dengan tekstur bagian batang rambut lainnya. 2. Keriting Desain dan Pelaksanaannya Pengeritingan pada dasarnya dapat dibedakan dalam keriting dasar dan keriting desain. Keriting dasar tujuannya terbatas pada usaha untuk membuat rambut lurus menjadi ikal atau keriting, dengan larutan pengeriting yang digunakan sama kekuatannya serta penempatan roto yang sesuai dengan petunjuk keriting dasar. 335
n, pembuata an keriting bertujuan b menunjang Dalam kerriting desain terrciptanya de esain penata aan yang telah ditentuka an. Dengan demikian yang berbe pe erlu digunak kan beberap pa larutan pengeriting p eda-beda kekuatannya, begitu pula penggunaa an roto juga berbeda ba aik dalam pe enempatan maupun m ukurrannya. Di bawah ini ada be erbagai tekknik keriting desain ya ang telah dikkembangkan n: a. Pengeriting gan selang-sseling (mesh h-a-mesh pe erming) Teknik pe engeritingan ini mengha asilkan keriiting dengan n ombak ata au ikal yan ng besar. Pembuatan nnya dilakukan deng gan cara me enempatkan n roto ukura an besar da an roto uku uran sedang g, secara selang-seling. Rambut bagian b depa an, digulun ng dengan roto ukura an besar sebanyak kura ang lebih 5 buah, lalu dipasang roto r ukuran sedang, setelah itu ko osongkan 1, 1 lanjutkan n dengan roto ro ukuran sedang, dib bagian koso ong tadi dipa asangkan ro oto ukuran besar, b sehin ngga ratio be esar berada diantara 2 buah roto berukuran b sedang. Pad da bagian ten ngkuk dipasang roto ukuran sedang g, guna men nahan omba ak-ombak be esar yang terrjadi karena penggulung gan roto besa ar. Pemakaian n obat kerriting dilaku ukan 2 kali, sebelum m rambut dig gulung, digu unakan laruttan pengeritting dengan PH rendah h, setelah pe enggulungan n selesai gun nakan larutan dengan PH H normal. Pengeriting g selang-selling dapat diilihat pada gambar di ba awah ini:
Gambar. 9.3. Pen nempatan Roto o Dalam Keriting Selang Selin ng S Sumber : Kusum madewi (1981)
b. Pengeriting gan penggulungan vertikal (vertical perming) Teknik pen nggulungan vertikal ada alah untuk mendapatka m an bentuk keriting denga an ombak besar b yang jatuh j secara a wajar bag gi rambut ukkuran panjan ng. Bentuk 6 bagian rambut den ngan cara membagi kepala menjad di 2 sisi, kan nan dan kiri dan masing g-masing sisi dibagi 3 de engan garis horizontal h ya ang sama. Penggulun ngan rambu ut dilakukan dengan menempatkkan roto secara tegak lurus sepan njang garis--garis horizo ontal, menujju kepala 336
titik-titik yang berada disepanjang garis vertikall. Pemberian larutan pe engering dilakukan 2 kali, sebelu um penggulungan den ngan PH ren ndah dan se etelah pengg gulungan menggunakan m n larutan de engan PH no ormal. Seperrti yang terlih hat pada gam mbar berikutt.
Gambar. G 9.4. Pe enempatan Ro oto Pada Penge eriting Vertikal S Sumber : Kusum madewi (1981)
c. Pengeriting g zig-zag (ziig-zag permiing) Pengeriting g ini khususs untuk ramb but pendek. Teknik peng geritingan ini dilakukan dengan me embuat garis-garis secttioning dan blocking be erbentuk zig--zag, denga an bantuan ujung sisir, penggulung gan tetap de engan cara biasa, deng gan ukuran roto yang disesuaikan n dengan be esar ombak atau ikal ya ang diinginkkan, pengeriitingan ini digunakan un ntuk rambut pria pada umumnya. Pemberian la arutan 2 kali sebelum pe enggulungan n menggunakan larutan pengeriting dengan PH H rendah, da an setelah pe enggulungan mengguna akan larutan n dengan PH H normal. Pe engeriting zig g-zag dapat dilihat pada a gambar berikut ini.
Gam mbar. 9.5. Pen ngeriting Zig-Za ag S Sumber : Kusum madewi (1981)
d. Pengeriting g berganda (double perm ming) Teknik pen ngeritingan berganda b in ni untuk men nciptakan om mbak dan ika al yang sam ma besar, dilakukan pad da rambut panjang atau u panjang sekali. Rambu ut dibagi 9 bagian, pen nggulungan dimulai dari bagian 337
ten ngah tengkuk, penggu ulungan pan ngkal rambut hingga setengah pa anjang ramb but dilakuka an tanpa me enggunakan n kertas pengeriting. Ke emudian sis sa rambut digulung dengan menggunakan m n kertas pe engeriting hingga h menempel di roto yang telah dikenakan d sebelumnya. Ukuran U roto pertama dan n kedua sam ma besar. Pemberian n larutan pengeriting p 1 kali settelah penggulungan selesai. Seperrti yang terlih hat pada gam mbar di baw wah ini.
Gam mbar. 9.6. Peng geriting Bergan nda S Sumber : Kusum madewi (1981)
e. Pengeriting gan batu bata (brick perrming) Pengeriting gan ini digu unakan untu uk membenttuk ikal ram mbut yang na ampak sepe erti ikal asli tanpa men ninggalkan berkas-berkkas garis vertikal. Banya ak digunakan untuk men ngeriting ram mbut pria. Penggulun ngan rambut dimulai da ari bagian tengah t dahi dengan me enggunakan n roto yang paling besa ar, dibagian n pelipis ata au kening dig gunakan roto o ukuran sed dang, pengg gunaan roto dengan uku uran yang leb bih kecil ini disesuaikan n dengan sifat s rambut dibahagian tersebut yang biasanya a paling cepa at menjadi lu urus kembali. Roto yang g digunakan n dalam de eretan kedua, dikenaka an dalam ara ah yang sam ma, yaitu da ari arah telin nga ke teling ga, juga dip pakai roto ukkuran paling besar, hanyya penempa atannya dige eser sedikit, sehingga me embentuk ukuran u sela ang-seling, seperti s pen nempatan batu b bata sewaktu memb bangun dind ding tembok rumah. Pemberian n larutan pe engeriting juga dilakukkan dalam 2 tahap. Se ebelum pen nggulungan dibasahi dengan larutan peng geritingan de engan PH re endah, sete elah penggulungan sele esai gunakan larutan be er PH normal. Lihatlah ga ambar pengeritingan ba atu bata berikkut ini.
338
Gam mbar. 9.7. Peng geritingan Batu--Bata S Sumber : Kusum madewi (1981)
gan batang (stick permin ng) Pengeriting Teknik pen ngeritingan ini menggunakan batang g-batang pla astik pipih de engan tujua an memben ntuk volume e rambut yang meng gembang dissekeliling ga aris desain, banyak dig gunakan untuk memberi bentuk keriting yang mengemba ang dengan n tetap me empertahankkan pola gu untingan geo ometris pada a rambut yan ng bersangkutan. Pembagian n rambut diibuat menjadi 5 bagian n, 2 bagian di depan da an 3 bagian di belakan ng garis-gariis pembagia an vertikal dan d hasil pe embagian sim metris. Penggulun ngan dimula ai dari bagian bawah tengkuk dan d terus me enuju kertas. Roto terbawah dig gulung men nempel diku ulit. Roto be erikutnya dig gulung deng gan diberi sedikit s sela antara, lalu disisipi ba atang plastik pipih terseb but di atas se ehingga membentuk suatu sudut yang dikehen ndaki makin n ke atas makin me enjauhi kulitt kepala. Pe emberian larrutan pengerriting juga du ua tahap sebelum penggulungan de engan PH re endah dan sesudah s pen nggulungan dengan PH H normal. Lih hatlah gamb bar berikut. f.
Ga ambar. 9.8. Pen ngeriting Batan ng S Sumber : Kusum madewi (1981)
339
g. Pengeriting gan dekat te engkuk Teknik ini dilakukan pada p rambutt pendek ya ang berada di d bawah ten ngkuk. Peng ggulungan rambut r di da aerah ini de engan roto seringkali s tidak mungkin karena pendeknya rambut. Pembagian n dan peng ggulungan rambut r dilakkukan seperti dalam pe engeritingan dasar. Hanyya penggulu ungan rambut di daerah h tengkuk da an kedua sis si samping kanan dan n kiri, dibuatt ikal seperrti halnya de engan memb buat pincurl atau a lengkun ngan membe entuk ikal. Pemakaian n larutan pe engeriting diilakukan sattu tahap dengan PH no ormal. Peng geritingan dilakukan pa ada rambut guntingan laki-laki. Pe engeritingan dekat tengkkuk dapat dillihat pada ga ambar di baw wah ini.
Gambarr. 9.9. Pengeritiingan Dekat Te engkuk S Sumber : Kusum madewi (1981)
s pellaksanaan keriting desain d memerlukan Hampir semua pe emakaian larrutan penge eritingan 2 kali, k dengan PH rendah h dan PH no ormal. Laruta an pengeritiingan denga an nilai PH lebih renda ah, dapat me encampur obat o keriting g yang PH nya norma al dengan air yang dissuling dalam m perbandingan 50/50. Campuran ini sebaiknyya dibuat ap pabila tidak tersedia obat o keriting g dengan PH rendah. Tujuan pe emberian laru utan ber PH rendah ini untuk u memb buka imbrikasi rambut ag gar lebih luna ak. x
an tertib ke erja berdasa arkan peratu uran keseha atan dan Menerapka keselamatan kerja Bila henda ak melakuka an pengeritingan rambut, langkah pertama aruslah mene entukan tertib kerja sesuai dengan peraturan kesehatan ha da an keselama atan kerja. Karena billa salah urrutannya tid dak akan me emberikan hasil h yang diinginkan. Apalagi di dalam mem milih dan me enentukan je enis kosmettik yang aka an dipakai, hal h ini bisa berakibat fattal terhadap kondisi kulitt kepala dan n rambut. 3. Persiapan Pengeritingan Sebelum kita k melakukan prosedur pengeritiingan ada beberapa b ha al yang perlu dipersiapka an terlebih dahulu yakni,, sebagai be erikut: 340
a. Ketentuan rambut yang akan dikeriting Cara ini dapat dilakukan dengan 2 syarat, seperti berikut: 1) Rambut yang akan dikeriting sebaiknya adalah rambut lurus, agar hasil keriting yang dicapai membentuk ombak-ombak yang rendah. 2) Rambut yang mempunyai ombak-ombak asli atau pengeritingan lama setelah dipangkas masih ada sisa-sisa keritingnya dan cukup banyak, maka besar kemungkinannya rambut tersebut akan rusak (menjadi sangat keriting, serta rapuh, karena rambut menjadi kroes atau keriting kribo). b. Alat, bahan dan kosmetik 1) Alat yang dibutuhkan dalam pengeritingan dasar: x Roto: Alat untuk penggulung rambut sewaktu proses pengeritingan. x Kertas toni: Alat yang digunakan untuk pembungkus rambut sewaktu pemasangan obat keriting agar cepat meresap ke rambut sewaktu proses penggulungan. x Tutup kepala: Berguna untuk menutup kepala. Setelah rambut digulung semuanya dengan roto dan diberi obat, alat ini terbuat dari plastik yang berfungsi untuk mempercepat proses penyerapan obat pengeritingan (solution). x Sisir besar: Digunakan untuk menyisir rambut sebelum pencucian dan sewaktu menganalisa kulit kepala dan rambut. x Sisir berekor biasa: Gunanya untuk membantu dalam proses memparting (membagi) rambut. x Sisir berekor logam: Berguna untuk membantu membentuk sasakan seaktu menyanggul. x Sisir sasak: Berguna untuk menyasak rambut dalam proses penataan dan sanggul. x Sisir penghalus sasak: Berguna untuk merapikan rambut yang telah selesai disasak. x Sisir garpu: Digunakan untuk menyisir rambut setelah pencucian. x Sisir garpu penataan: Berguna untuk membantu proses penataan. x Roll set: Alat penggulung dalam pratata. x Penadah solution: Alat yang digunakan sewaktu pemasangan obat pengeritingan agar tidak menetes ke baju pelanggan, yang dipasangkan pada bagian leher. x Jepit bergigi: Jepit yang terbuat dari plastik yang berfungsi untuk membantu menjepit rambut sewaktu proses parting (pembagian rambut). x Botol Aplikator: Tempat meletakkan obat keriting (solution) dan netralisir. 341
x x x x
x
Mangkuk netralisir: Tempat untuk mengaduk netralisir. Busa/spon netralisir: Alat untuk membersihkan sisa-sisa netralisir yang mengenai wajah/kulit lainnya. Tutup telinga: Alat yang berfungsi untuk menutup telinga sewaktu pencucian agar air tidak masuk ke telinga. Hand hair dryer: Alat pengering rambut yang mempergunakan arus listrik, yang berguna untuk mengeringkan rambut sesudah pencucian, bisa juga digunakan untuk memblow setelah proses pemangkasan. Drougcup: Berfungsi untuk mengeringkan rambut dalam proses pratata.
2) Lenan yang dibutuhkan dalam pengeritingan: x Cape penyampoan x Handuk kecil x Baju kerja 3) Bahan dan kosmetik x Tissue x Shampo x Conditioner x Solution x Neutralizer x Stylling foam x Setting lotion x Hair spray c. Pemilihan penggulung pengeritingan Pada pengeritingan alat yang paling utama dan sangat dibutuhkan adalah roto, bentuk serta besar-kecilnya ukuran roto akan menentukan hasil ikal pada pengeritingan. Roto dibuat dari bahan kanvas maupun plastik, bentuk roto yang biasa digunakan ada 2 macam yang disebut dengan: 1) Roto cekung, pada bagian tengah dari roto mengecil dan gelombang yang dihasilkan mengecil pada bagian ujung rambut dan makin ke pangkal makin besar. 2) Roto lurus, akan menghasilkan gelombang yang sama sepanjang batang rambut (dari ujung ke pangkal sama bentuk gelombangnya). Berikut ini berbagai macam bentuk roto.
342
Gam mbar. 9.10. Maccam-Macam Be entuk Rotto Da an Hasil Gulung gan S Sumber : S. Chitrawati (1993)
Ukuran roto r dan pembagian p rambut untuk penggulungan ukan hasil ikkal yang dikehendaki pe elanggan, (bllocking) sangat menentu misalnya: 1) Pada ram mbut yang kasar dan baik elasttisitasnya, dilakukan d blocking ya ang tipis dan n roto yang besar. b 2) Pada ramb but yang se edang dengan elastisita as normal, dilakukan d blocking ya ang sedang dengan roto o medium. 3) Pada ram mbut yang halus h dan buruk elasttisitasnya, dilakukan d blocking ya ang tipis den ngan roto ya ang berukura an kecil. 4) Pada ram mbut yang sering s dicatt/dikeriting sebaiknya s d dilakukan blocking ya ang tipis den ngan roto ya ang kecil. 5) Pada ram mbut yang panjangnya a melebihi 15 cm, sebaiknya s blocking tip pis dengan roto r besar. d. Melipat kertas keriting Kertas kerriting dipaka ai pada ujung rambut ya ang hendak digulung de engan roto. Ujung U rambu ut harus bera ada dalam lipatan kerta as keriting (le ebih kurang 1-1, 25 cm m lebih panjjang dari ujung rambutt). Kertas keriting terbuat dari bah han yang porus, p agarr dapat me engurangi pe eresapan uju ung rambut, serta menccegah rusakknya rambut dibagian kertas keriting juga membantu mempe ermudah dan menjaga kerapihan k da alam penggu ulungan ramb but. Untuk itu ada beberapa macam-macam cara c melipa at kertas keriting yakni sebagai s beriikut: x Pemakaian n 1 helai kerrtas yang dilipat 2. n 1 helai kerrtas yang dilipat 3. x Pemakaian n 2 helai ke ertas yang diletakkan d di atas dan di d bawah x Pemakaian ujung ramb but. Untuk lebih jelasnya da apat dilihat pada p gambarr berikut: 343
F Gambar. 9.11. Cara Melipat Kertas Pengeritingan Sumber : S. Chitrawati (1993)
4. Prosedur Pengeritingan a. Tahap-tahap sebelum mengeriting: x Mendiagnosa rambut Langkah awal lakukan diagnosa tentang keadaan rambut dan kulit kepala pelanggan, apakah ada luka/alergi, bila ia sebaiknya jangan dikeriting dan perhatikan juga bentuk wajah guna dapat menetukan bentuk pangkasan yang akan dibuat. Perhatikanlah contoh pada tabel 4 tentang lembaran diagnosa pengeritingan rambut. Tabel 4. Lembaran Diagnosa Pengeritingan LEMBAR DIAGNOSIS PENGERITINGAN RAMBUT A. IDENTITAS PELANGGAN Nama : ………………………………………… Umur : ………………………………………… Alamat : …………………………. Telp ………. Nama operator : ………………………………………… Jenis perawatan : ………………………………………… B. DIAGNOSIS Jenis Kulit Kepala
Jenis Rambut
Bentuk Rambut
Tekstur/Diameter Rambut
Kepanjangan Rambut
x x x x x x x x x x x x x x x
Berminyak Normal Kering Berminyak Normal Kering Lurus Ombak/keriting asli Keriting buatan Kasar Sedang Halus Pendek Sedang Panjang
344
Porositas Rambut
Densitas Rambut
Elastisitas Rambut Penyakit/Kelainan Kulit Kepala dan Rambut
Hasil Ikal yang Diinginkan Ukuran dan Jumlah Roto
x x x x x x x x x x x x x x x x x x x
Porus Normal Resisten Lebat/tebal Sedang Jarang/tipis Baik Sedang kurang Penyakit mutiara Ketombe kering Ketombe basah Rambut terlalu kering Rambut terlalu berminyak Alergi Kebotakan Ujung rambut terbelah Besar Sedang kecil Kecil
x Sedang x Besar x Ekstra besar Solution dan Netralizer yang Dipakai
Penggunaan Praconditioner Penggunaan Conditioner
x x x x x x x x
Kuat Sedang Lemah Netralisir Ya Tidak Ya Tidak
…………. Buah …………. Buah …………. Buah …………. Buah ………… cc ………… cc ………… cc ………… cc
C. GAMBAR LETAK ROTO Belakang
Samping
Belakang
x
Menyarankan model pengeritingan Diskusikanlah dengan pelanggan model yang mana yang iasuaki. Berikan beberapa contoh model dari pengeritingan. Berikan saran, kondisi rambut dan umur pelanggan.
345
1) La akukan penyikatan ram mbut dimula ai dari ram mbut bagian n bawah be elakang men nuju kearah atas sedikkit demi sed dikit, agar bundatan/ b kekusutan ram mbut dapat hilang. h 2) Sia apkan semu ua peralatan dan kosm metika yang g dibutuhkan seperti shampo, hand duk, jepitan n. Kemudian pelangga an dibawa ketempat cucian dan la akukanlah pe encucian de engan bena ar-benar berrsih, agar ha asilnya lebih h baik dan n tepat. Ja angan men nggarut kulit kepala pe elanggan wa aktu pencucian, karen na bisa lukka dan sakkit waktu pe engeritingan.. 3) Billa rambut te elah selesai dipangkas, seterusnya s s siap untuk dikeriting. d b. Proses pengeritingan 1) Pa arting rambut menjadi 9 bagian, untu uk keriting desain d sesua ai dengan de esain yang diinginkan, da apat dilihat pada p gamba ar berikut.
Gamb bar. 9.12. Cara Meparting Ram mbut S Sumber : S. Chitrawati (1993)
2) Me enggulung ra ambut Ca ara mengg gulung rambut. Penggulungan rambut dengan me enggunakan n roto dapat dilakukan se ebagai berikkut: x Rambut dis sisir ke bawah hingga lu urus. mbut yang te elah disisir, dijepit dianttara jari telu unjuk dan x Ujung ram jari tengah h, letakkan ujjung kertas di atas ujung g rambut. ung rambut dengan hatii-hati dan ratta. x Pegang uju n roto denga an tangan ka anan. x Pasangkan wah ujung lipatan kertas sejajarr dengan x Letakkan roto di baw belahan ra ambut, tarik ujung kerta as dan roto kearah ujung-ujung. Dan mulaiilah menggu ulung roto ke k arah kulit kepala. Gulunglah G rambut itu dengan lem mbut dan hin ndari gulunga an yang terla alu besar pada roto,, karena gu ulungan yan ng terlalu be esar akan membuat bentuk ikal menjadi tid dak baik. an rata dari ujung u ke uju ung, untuk mencegah m x Ikatkan tali roto denga kerusakan, sebaiknya a tali janga an dipotong g ke dalam m rambut ataupun diipilin melawa an curl. Lang gkah-langka ah menggulu ung dapat dilihat pada gambar di bawah ini. 346
Gamba ar. 9.13. Cara Menggulung M Ra ambut S Sumber : S. Chitrawati (1993)
x
Memasang g handuk disekeliling d h hair line un ntuk melindungi dari tetesan so olution atau neutralizer. n
x
Me engaplikasik kan kosmetikk/obat penge eritingan Me emberikan solution s seccara beruruttan. Hati-ha ati saat mem makaikan solutio on dan neutrralizer janga an sampai meleleh m mem mbasahi lehe er, wajah dan baju b pelang ggan. Atur suhu drou ugcup serta a tanyakan kepada pelang ggan apakah h tidak terlalu panas. x
Me enunggu pro oses pengeritingan Me enutup kepala dengan n topi plastik, selama a menunggu u proses penge eritingan, lam manya wakttu olah pada a setiap pelanggan tida ak sama. Karena kemampu uan untuk menyerap larutan pen ngeritingan berbedabeda, tergantung g dari bentu uk rambut, porisitas, panjangnya rambut, kondissi rambut, suhu s ruanga an, suhu bad dan pelangg gan serta kecepatan kerja penata p ramb but yang berrsangkutan.
x
Me emeriksa hasil pengeritin ngan Me encek hasil pengeritinga p an setiap 10 menit sekali, caranya: x Pegang ba aik-baik gulungan ramb but, lepaska an tali pengikat roto. Lihat hasiil gelomban ng rambut, apakah ge elombangnyya sudah bagus.? an gulungan n rambut x Bila sudah bagus gelombangnyya, lepaska tanpa menarik ataup pun mereng ggangkan ra ambut, tarikkan atau perenggan ngan akan merusak m hassil pengeritin ngan, karena rambut dalam keadaan lembut. x Dorong pe enggulung yang y sudah dilepas tadi kearah kulit kepala, sehingga terlihat t bentu uk ikal yang dicapai.
347
3) Melakukan pembilasan Bila gelombang yang diinginkan telah tercapai, maka siramlah rambut yang masih di dalam roto dengan air hangat, kemudian rambut dikeringkan dengan handuk kecil. Caranya dengan menekan-nekan pada rambut lalu teteskan neutralizer. 4) Memberikan neutralizer, sebelum roto dibuka yang lamanya sekitar 10 menit, setelah itu roto dibuka dan diberi kembali neutralizer selama 5 menit. Cara menggunakan neutralizer harus diawali dengan air hangat dengan menyiramkan pada seluruh rambut yang masih dalam roto. Sisa obat keriting harus bersih, agar kerja neutralizer dapat bekerja dengan sempurna/tidak terpengaruh oleh sisa-sisa obat keriting. Disamping itu juga berpengaruh pada batang rambut yang bisa jadi pecah-pecah dan merah. 5) Membilas rambut. Rambut dibilas/dicuci sampai bersih dengan air lunak, sebaiknya tidak menggunakan shampo. 6) Kemudian rambut diberi cream conditioner, guna mengembalikan rambut pada keadaan normal. Disamping itu conditioner juga bertujuan untuk mencegah kekeringan, sehingga rambut selalu terlihat sehat dan segar. 7) Mengeringkan rambut dengan handuk dan hand hair drayer. x Memberikan saran pasca pengeritingan Berikanlah saran pasca pengeritingan pada pelanggan. Seperti model keriting, ukuran pangkasan, yang disesuaikan dengan umur, bentuk wajah dan kondisi rambut pelanggan. 8) Melakukan pratata dan menata rambut, tanyakan pada pelanggan apakah ia puas dengan pratata dan penataan rambut yang telah dilakukan beri saran, model pengeritingan yang cocok dengan kondisi rambut, wajah dan usia. Bila proses ini memakai droug cup, maka perlu ditutup telinga pelanggan, agar pelanggan merasa nyaman dan senang. 9) Tanyakan pada pelanggan, apakah ia puas dengan hasil pratata dan penataan rambut yang telah dilakukan, sambil meminta pelanggan untuk memperhatikan hasilnya pada kaca. 10) Bila telah selesai melakukan pengeritingan rambut, berilah saran pada pelanggan, kalau ia ingin rambutnya dikeriting lagi, maka harus menunggu rambutnya benar-benar sudah lurus lagi. Tujuannya adalah, agar rambut tidak menjadi pecah-pecah, merah dan kering.
348
Gam mbar. 9.14. Prosses Pengeriting gan S Sumber : S. Chitrawati (1993)
x
erapikan are ea kerja, alatt dan kosme etika Me Se etelah prose es pengeritin ngan selesa ai, bersihkan n area kerja a, rapikan alat-alat dan kosmetika lalu susun kem mbali menurrut jenisnya masingmasing. eluruskan Rambut R B. Me Pada dasarn nya melurusskan rambu ut sama de engan pengeritingan. Kedua anya dilakuk kan atas dassar sifat manusiawi yan ng selalu ing gin tampil dalam keadaan le ebih menarikk. Keinginan n yang demikian itu dap pat terjadi karena a kebosanannya terhad dap keadaan rambut aslinya, maupun oleh karena a terdorong untuk mengikuti perkem mbangan tren nd/mode. x
Me enerapkan tertib kerja a berdasarkkan peraturran keseha atan dan keselamatan kerja k U Untuk dapatt melakukan n pelurusan n rambut dengan d baik, harus diperssiapkan terle ebih dahulu u alat-alat, lenan yang g diperlukan n, seperti papan n, catok, ma acam-macam m jenis sisiir, jepit berg gerigi, cape e, sarung tangan n dan hand duk. Penggu unaan alat harus betul-betul sesua ai urutan kerja serta pengg gunaan kosm metika/obat harus mem mperhatikan petunjuk yang tercantum pada pro oduk terseb but, sehingga sesuai dengan kesehatan dan keselamatan kerja. k 1. Me elakukan Pe ersiapan Kerj rja Se ebelum mela akukan pelu urusan ramb but, persiapkkan area ke erja, alat, lenan dan bahan kosmetika yang y diperlukan. Lenan yang dipakai seperti handu uk, sebelum mnya harus disterilkan dalam ste erilizer, beg gitu juga denga an alat haru us dicuci terrlebih dahulu dengan air a hangat kemudian k dilap sampai s kerin ng.
349
2. Meluruskan Rambut/Teknik Pengepresan (Hair Pressing) Pengepresan rambut bertujuan membuat rambut yang sangat ikal dan keriting menjadi lurus secara sementara. Biasanya ini diperlukan untuk menata rambut dengan desain tertentu. Teknik pelurusan sementara ini memerlukan vaselin atau petrolatum jelly dan sebuah hot comb yaitu sisir terbuat dari logam yang dipanaskan. Pertama-tama rambut dicuci bersih dan keringkan. Kemudian dilakukan pembagian dan diberi petrolatum jelly sehingga merata. Sebuah sisir logam yang dipanaskan dengan listrik ataupun alat pemanas lainnya, disisirkan dengan gerakan membalik gerigi sisir ke atas, sedangkan punggung sisir memberi tekanan kepada rambut ketika rambut ditarik lurus. Bagian atau lapis rambut yang telah mengalami proses pelurusan disisir ke atas, sehingga tidak tercampur dengan lapis-lapis rambut yang belum diproses. Tindakan ini dilakukan secara lapis demi lapis sehingga semua rambut ditangani. Penggunaan petrolatum jelly dalam metode pelurusan rambut yang disebut metode Walker (ditemukan pertama kali oleh penata rambut Amerika Serikat Ny. C. j. Walker) mempunyai 2 fungsi. Fungsi pertama dari petrolatum jelly adalah sebagai konduktor untuk menghantar panas sisir ke seluruh bagian batang rambut. Fungsi kedua adalah untuk melumasi rambut sehingga pada penyisiran, sisir logam dapat bergerak lancar tanpa menimbulkan tarikan karena kekusutan rambut. Untuk menghindari terbakarnya rambut karena alat yang terlalu panas, maka sebelum sisir panas digunakan, suhunya perlu diperiksa terlebih dahulu dengan menempelkan sisir pada kertas tisu. Jika kertas menjadi gosong atau terbakar, sisir logam itu terlalu panas untuk dapat segera digunakan. Di atas telah disebutkan bahwa metode Walker lebih banyak digunakan dalam rangka membuat suatu desain penata tertentu. Penataan yang memerlukan adanya ombak atau ikal tertentu dan pembentukan ombak atau ikal itu dilakukan kemudian dengan catok pengikal atau curling iron. Berbagai percobaan yang dilakukan menunjukkan bahwa ikal atau ombak yang terbentuk akan lebih tahan lama jika antara tindakan pengepresan rambut dan tindakan pembuatan ikal atau ombak dengan catok pengikal diberi jarak waktu pendinginan. Resep obat pengepres rambut yang paling umum menurut metode Walker ini ada beberapa resep antara lain: (Resep 1) Resep 1 Malam lebah 7.00% Seresin 3.00 Vaselin (Petrolatum) 60.00 Minyak pelikan 30.00 Parfum dan pewarna q.s Catatan: q.s = quantum satis = secukupnya
350
Pengepresan rambut dengan metode Walker ini memiliki Berbagai kekurangan atau kelemahan. Terutama sekali karena bentuk lurus yang tercapai sangat kurang dapat bertahan. Bentuk baru tersebut akan segera kembali ke bentuk asal jika rambut terkena air. Usaha-usaha untuk menambah zat penolak air yang lebih baik lagi pada petrolatum jelly yang digunakan belum pernah memberi hasil yang memuaskan. Karena itu metode Walker hanya mempunyai fungsi yang sangat terbatas, yaitu dalam membuat lurus sementara rambut yang sangat ikal saja, guna memudahkan dicapainya suatu desain penataan yang sedang dikerjakan. Selain pelurusan rambut dengan cara pengepresan juga dikenal teknik penglurusan rambut secara permanen. Untuk meluruskan rambut dengan hasil yang lebih permanen, diperlukan penggunaan berbagai macam obat pelurus dalam bentuk pasta atau krim yang mengandung berbagai macam zat kimia. Yang terpenting diantaranya adalah sebagai berikut: a. Pelurus berdasarkan amonium tioglikolat Pelurus ini berbentuk krim dan memakai amonium tioglikolat (HSCH2COOH) sebagai bahan dasar. Amonium tioglikolat adalah suatu cairan tak berwarna serta berbau tidak enak dan bersifat lindi, seperti halnya dengan larutan pengeriting. Pelurus ini sengaja dibuat dalam bentuk krim atau pasta kental agar sifat lengketnya dapat mempertahankan rambut yang ditarik melurus seperti halnya dengan fungsi roto dalam membuat rambut menjadi ikal. Selain itu bentuk krim atau pasta kental ini juga dimaksudkan memudahkan penggunaannya hanya dibagian-bagian rambut yang akan diluruskan saja. Seperti halnya, dalam proses keriting dingin, krim pelurus thio akan membuat rambut mengembang dan kemudian dan kemudian mematahkan ikatan disulfide keratin rambut sehingga rambut menjadi lunak. Proses pematahan ikatan silang ini dibiarkan berlangsung selama 510 menit sebelum rambut mulai disisir lurus bagian demi bagian. Mulamula disisir ke depan atau ke atas. Setelah 15 menit rambut disisir dari arah belakang atau bawah. Prosedur penyisiran lurus ini terus dilakukan dengan pergantian arah sekitar 15 menit sekali sambil dilakukan penekanan dengan tangan. Setelah proses penglurusan selesai, ikatan-ikatan disulfide yang terpatahkan tadi harus disambung kembali, guna mempertahankan bentuk lurus yang terjadi. Untuk itu perlu dilakukan proses normalisasi seperti halnya dalam proses pengeritingan. Sebagai larutan penormal dapat digunakan larutan hidrogen peroksida seperti dalam pengeritingan. Resep yang paling umum untuk membuat kosmetika pelurus dari bahan dasar amonium tioglikolat yakni sebagai berikut: (Resep 2) Resep 2 Gliseril monostearat 15,0 % Asam stearat 3,0 351
Seresin Parafin Natrium lauril sulfat Aquadest Asam tioglikolat Amonium hidroksida Parfum Nilai pH
1,5 1,0 1,0 51,9 6,6 20,0 q.s 9.2-9.5
Dalam menggunakan kosmetika pelurus ini harus perhatikan petunjuk pabrik pembuatnya. b. Pelurus dari bahan natrium hidroksida Pelurus rambut yang paling cepat bereaksi dan paling efektif biasanya dibuat dengan dasar natrium hidroksida (NaOH) atau soda api (caustic soda). Berbentuk butir-butir putih dan merupakan zat yang sangat merangsang kulit dan sangat berbahaya bagi mata. Berbagai produk mengandung natrium hidroksida sekitar 5-10% dengan nilai pH sekitar 7,5-14 berdasarkan resep yang berbeda-beda. Sebagai pelurus ikal, natrium hidroksida menjadikan rambut mengembang dan mematahkan ikatan disulfide rambut dengan mengikat sebuah atom sulfur (S) dari ikatan disulfide tersebut. Dalam proses penyambungannya kembali ikatan disulfide tersebut bersatu kembali dalam bentuk ikatan lanthionine diantara 2 rantai polipeptida yang berhadap-hadapan. Karena sifat kosmetika pelurus dapat menimbulkan iritasi bahkan terbakarnya kulit, maka diperlukan pemakaian krim pelindung di daerah kulit sepanjang pertumbuhan rambut dan kulit telinga. Tindakan pengamanan terhadap bagian-bagian kulit, termasuk kulit kepala seperti tersebut di atas perlu mendapat perhatian khusus. Terutama dalam pembilasan menjelang larutan penormal. Obat pelurus rambut dari natrium hidroksida ini biasanya memerlukan waktu olah maksimal selama 8 menit saja. Setelah itu harus segera dibilas. Menurut A. H. Powitt waktu olah rata-rata berbeda menurut jenis rambut yang diproses. Untuk rambut halus diperlukan waktu olah sekitar 2-3 menit; untuk rambut sedang antara 3 dan 5 menit; dan untuk rambut kasar antara 5 dan 7 menit. Waktu olah bagi rambut pelawan bagaimanapun tidak boleh melebihi 8 menit. Resep yang paling umum digunakan adalah sebagai berikut: (Resep 3 dan 4) Resep 3 Natrium hidroksida 5.0 % Gliserin monostearat 15.0 Gliserol 5.0 Aquadest 75.0 Parfum q.s Nilai pH 10-14 352
Resep 4 Natrium hidroksida Asam olcat Asam stearat Gliserol Aquadest Parfum q.s Nilai pH
0.0% 5.0 15.0 5.0 65.0 q.s 10-14
Jika hendak digunakan terhadap rambut yang pernah dicat, dimudakan warnanya ataupun yang telah rusak karena penyasakan dan pengeritingan terlampau sering, kepada rambut tersebut perlu terlebih dahulu diberi filler atau conditioner guna mencegah terjadinya kerusakan labih lanjut. Pelurusan dilakukan dengan menyisir rambut tanpa menariknya terlalu keras. Setelah waktu olah habis, rambut segera dibilas dan kemudian dimormalisir seperti halnya dalam proses pengeritingan dan proses pelurusan rambut lainnya. c. Pelurus dari bahan amonium sulfit Pelurus rambut yang paling aman bagi kesehatan rambut dibuat dari bahan dasar amonium sulfit (NH) SH O yang berupa hablur bening, larut dalam air dan sifatnya asam. Sebagai reduktor, pada suhu udara 37° C amonium sulfit sudah dapat mematahkan ikatan disulfide keratin rambut. Karena itu zat ini juga digunakan dalam pembuatan larutan pengeriting yang disebut acid waving lotion atau neutral waving lotion. Karena reaksinya yang bersifat asam dengan nilai pH 6 maka larutan ini tidak membuat rambut mengembang dan menjadikannya terlalu lunak, seperti yang terjadi dengan larutan yang bersifat alkalin. Larutan pengeriting dan krim pelurus rambut yang memakai bahan amonium sulfit kurang mendapat sambutan dalam pemasarannya. Ini disebabkan terutama sekali karena penggunaannya memerlukan waktu olah yang lama dan mengharuskan yang bersangkutan memakai topi pemanas untuk mempercepat prosesnya. Prinsip bekerjanya pelurus rambut dari bahan ini sama dengan pelurus rambut yang menggunakan bahan dasar amonium tioglikolat. Proses pematahan ikatan disulfide yang terjadi harus disambung kembali dengan larutan penormal. Resep yang umum digunakan dalam krim pelurus ini adalah sebagai berikut: (Resep 5) Resep 5 Urea 10.00% EDTA (Garam disodium) 0.05% Isopropil alkohol 10.00 Amonium bisulfit 4.13 Amonium sulfit 3.74 353
Parfum Aqua destilata Nilai pH
q.s q.s. 100 8
Satu hal yang perlu diperhatikan dalam hubungan dengan usaha pelurusan rambut adalah bahwa rambut yang sedang dalam proses pelurusan menjadi sangat lunak dan mudah patah. Penyisiran harus dilakukan dengan hati-hati sehingga rambut tidak akan menjadi patahpatah. Kecuali itu juga harus dibedakan antara tujuan penggunaan kosmetika hair straightener dan ahir relaxer. Yang pertama digunakan meluruskan rambut ikal, sedangkan yang kedua untuk mengurangi keketatan ikal saja. Pesatnya perkembangan teknologi dan trend/mode rambut, menimbulkan antusiasme pecinta trend, hal ini terlihat baik dari kalangan artis ataupun masyaralat umum. Setiap orang ingin tampil dengan rambut lurus yang sehat, bahkan berbagai produk rambut mulai mengeluarkan berbagai teknik-teknik pelurusan terbaru. Seperti diketahui bahwa rambut seseorang adalah hasil percampuran gen ayah dan ibu, sehingga untuk merubah bentuk rambut dibutuhkan bantuan produk pelurusan yang aman dengan teknik yang tepat dan benar. Gaya rambut lurus ini sangat banyak penggemarnya dan tidak pernah surut dengan berjalanya waktu, karena lebih praktis dan tidak memerlukan blow dry. Untuk memiliki rambut yang lurus dapat diwujudkan dengan teknik smoothing dan rebonding yang trend diera 90-an. Teknik ini dapat meluruskan rambut dengan hasil lurus lebih lama, lembut dengan kilau rambut sehat. 3. Melakukan Diagnosa Rambut Sebelum melakukan pelurusan rambut telebih dahulu lakukanlah diagnosa kulit kepala dan rambut. Tujuannya adalah untuk dapat memilih kosmetika yang akan digunakan secara tepat dan benar. Disamping itu akan sangat membantu dalam memperkirakan efek/dampak pengaplikasian produk pelurusan. Untuk lebih jelas ikutilah petunjuk yang ada pada lembaran diagnosa pelurusan rambut seperti pada tabel 5 berikut ini.
354
Tabel 5. Lembaran Diagnosa Pelurusan Rambut LEMBAR DIAGNOSA MELURUSKAN RAMBUT (REBONDING) A. IDENTITAS PELANGGAN Nama : ………………………………………… Umur : ………………………………………… Alamat : …………………………. Telp ………. Nama operator : ………………………………………… Jenis perawatan : ………………………………………… B. DIAGNOSIS x Jenis Kulit Kepala
x Berminyak x Normal x Kering
x
Jenis Keriting
x x x x
x
Kondisi Rambut
x Normal dan pernah direbonding x Kasar-kering/rusak x Kering/resitant colored
x
Rekomendasi Jenis Produk
……………………………………..
x
Temperatur Catok
……………………………………..
x
Hasil yang Diinginkan
……………………………………..
Keriting mengembang Keriting asli Keriting ikal Keriting kribo
a. Kepekaan kulit kepala Tingkat penerimaan kulit kepala terhadap bahan-bahan kimia yang dipergunakan pada setiap orang berbeda-beda. Bila kulit kepala yang sensitif tentunya akan berdampak buruk mulai dari kemerahan, gatalgatal, ketombe sampai rusaknya rambut. Produk yang baik tentunya sangat memperhatikan tingkat penerimaan kulit sipemakainya. Aplikasi produk harus aman bagi kulit pemakai, dan tentunya juga dapat menjaga kulit kepala dan rambutnya. Untuk itu perlu dilakukan test pendahuluan. Test ini diperlukan untuk meminimalkan terjadinya kerusakan rambut juga untuk mengetahui waktu yang dibutuhkan dan jenis cream yang akan digunakan. Lakukan elastisitas test, test yang umumnya dilakukan untuk mengetahui kondisi rambut dan kekuatannya, terutama pada korteksnya. Adapun caranya yaitu tarik sehelai rambut, rambut yang sehat dalam kondisi basah dapat ditarik sampai 1/3 dari ukuran aslinya. Bila kondisi rambutnya rusak, akan patah bila ditarik. Pada dasarnya rambut yang sering menerima treatment kimia, bisa mengurangi kesehatan rambut itu sendiri. Oleh sebab itu perlu dicarikan 355
solusinya, dimana rambut perlu mendapatkan perawatan ekstra secara kontinu/rutin. b. Analisis rambut Analisa rambut yang dilakukan yakni berdasarkan tipe rambut, jenis rambut dan besar diameter rambut/kepadatan helai rambut. 1) Berdasarkan tipe rambut Pada dasarnya tipe rambut dapat dibagi sesuai dengan ras yaitu ada ras Asia, ras Eropa dan ras Afrika. a) Tipe Mongoloid. Tipe ini adalah tipe ras Asia, dimana bentuk rambutnya lurus, warna hitam dan penampangnya bulat. b) Tipe Caucasoid. Tipe ini adalah tipe ras Eropa, dimana bentuk rambutnya cenderung ikal, berombak hingga lurus, warna rambut pirang hingga kuning kecoklatan. Batang rambut tidak setebal rambut tipe mongoloid, diameter rambut berbentuk oval dan penampangnya sedang. c) Tipe Vegroid. Tipe ini adalah tipe ras Afrika, dimana bentuk rambut ikal ketat, warna rambut hitam, pertumbuhan rambut sering tidak beraturan arahnya. Bahkan di satu batang rambut yang sama sering terdapat tingkat ketebalan dan prositas yang berbeda dan penampangnya pipih. 2) Berdasarkan jenis rambut Berdasarkan jenis rambut di sini yang dimaksudkan terbagi dalam 3 bagian yakni (a) keriting kribo, (b) keriting ikal dan (c) keriting asli. 3) Berdasarkan besar diameter rambut/ kepadatannya helai rambut Untuk melihat besar diameter rambut/kepatan helai rambut ini harus memakai microskop electric. Dalam hal ini rambut dapat dibedakan menjadi 3 tipe yaitu tipe halus, tipe normal dan tipe kasar. a) Tipe halus. Rambut tipe ini berdiameter 50 microus; terlihat tipis, walaupun jumlah helainya banyak. Terlihat berserabut, labih lembut dibandingkan dengan rambut yang tipis dan sangat mudah diwarnai, dikeriting dan di highlight. b) Tipe normal. Rambut tipe ini berdiameter 60-90 microus; merupakan ukuran yang sering dijumpai. Berbentuk lurus, gelombang dan keriting dengan beberapa variasi. Bila dikeriting dapat memberi penampilan tipis dari sebelumnya. c) Tipe kasar. Rambut ini berdiameter >100 microus; lebih kuat dan resistant dibandingkan dengan rambut normal. Lebih kuat untuk proses. Memerlukan conditioner dengan rutin dan lebih resistant terhadap air. 356
Jadi setelah menganalisis rambut, sebelum melakukan pelurusan, tentukan terlebih dahulu jenis keriting dan diameter rambut untuk menentukan jenis produk yang akan dipakai. Sedangkan kondisi rambut sangat perlu diketahui dengan tujuan untuk menentukan waktu dan temperatur yang sesuai. 4. Meluruskan Rambut dengan Teknik Smoothing Smoothing merupakan suatu teknik meluruskan rambut tanpa memakai alat. Kelebihan dari teknik ini adalah prosesnya paling cepat, hemat waktu dan praktis serta rambut lebih sehat. Namun demikian kekurangan/kelemahan dari teknik ini adalah keahlian tangan dan pengalaman sangat diperlukan, jika kurang teliti lurusnya rambut kurang merata dan hasil masih mengembang. Adapun proses kerja dari teknik smoothing adalah: a. Persiapkan area kerja, peralatan, lenan dan bahan kosmetika yang diperlukan, jangan lupa mensterilkan semua peralatan dan lenan yang akan dipakai. b. Tamu/pelanggan ditempatkan pada tempat yang telah disediakan. Lalu lakukan pendekatan/konsultasi untuk mengetahui keinginan model. Dan analisa kondisi kulit kepala serta rambut. Setelah itu dapat dilakukan mencuci rambut. c. Mencuci rambut. Rambut dicuci hingga bersih tanpa conditioner, kemudian rambut dikeringkan dengan tingkat kekeringan kurang lebih 70%. d. Melakukan pelurusan. Pilih obat pelurus sesuai dengan jenis rambut dan teknik pelurusan yang akan digunakan. Pakaikan obat pelurus pada rambut selapis demi selapis sesuai petunjuk penggunaan produk dan teknik yang tepat (sambil menekan rambut dengan cara menjepitkan rambut disela jari dan ditarik ke bawah). Tunggu lebih kurang 5 menit baru rambut dibilas dengan air hangat hingga bersih dan dikeringkan dengan tingkat kekeringan kurang lebih 70%. Selanjutnya berikan rnetralize pada rambut dengan teknik yang tepat dan memenuhi keamanan pelanggan, ingat jangan sampai mengenai mata. Seterusnya rambut dibilas sampai bersih dari netralizer dan beri conditioner pada seluruh batang rambut, lalu tunggu beberapa saat dan bilas sampai bersih. Selanjutnya keringkan rambut sesuai teknik pelurusan yang digunakan. e. Berikan saran pada model untuk perawatan selanjutnya dan jangan lupa menawarkan produk yang sebaiknya dipakai serta pelayanan yang dapat dilakukan selanjutnya. f. Setelah itu bersihkan area kerja serta semua peralatan. Susun dan rapikan bahan kosmetika serta simpan kembali.
357
5. Meluruskan Rambut dengan Teknik Rebonding a. Sejarah rebonding Rebonding atau teknik pelurusan rambut sudah ada sejak zaman dahulu, namun sampai dengan tahun 1996 penglurusan dilakukan dengan menggunakan teknik papan, dari tahun 1997 s/d 1999 hanya melakukan teknik smoothing, dimana hasil yang didapatkan belum sempurna dan tidak terlihat natural. Pada tahun-tahun tersebut digolongkan pada ”Era Straightener”. Memasuki tahun 2000 s/d 2002 ada terobosan baru/penemuan alat catok Ceramid, kemudian sekitar tahun 2003 s/d 2005 maju lagi dengan teknik rebonding system, dimana hasil yang didapatkan telihat alami dan lebih tahan lama. Pada tahun-tahun ini digolongkan pada “Era Rebonding”. Sekitar tahun 2006 s/d 2007 berkembang teknik terbaru dengan “Natural Express Rebonding”. Dengan kemajuan teknologi canggih, digital turbo ion dan bionic hair drayer dalam waktu tidak sampai 2 jam kita sadah dapat merasakan dan melihat hasilnya dan kita sudah dapat membentuk style sesuka hati ala Natural Express Rebonding. Pada tahun 2007 berkembang Rebon cling with I zone. b. Rebonding Rebonding adalah suatu teknik meluruskan rambut dimana setelah dilakukan smoothing, rambut dicuci dan dikeringkan dengan tingkat kekeringan 50-70%, kemudian rambut dicatok dengan memakai alat. Kelebihan dari teknik rebonding adalah rambut bisa lurus lebih maksimal dan hasil pelurusan lebih tahan lama. Akan tetapi teknik ini juga mempunyai kekurangan, dalam penggunaan alat iron hendaklah ekstra hati-hati dan pelaksanaan harus sesuai dengan standar teknik produk yang digunakan. Sebelum melakukan pelurusan rambut dengan teknik rebonding, rambut juga harus dianalisa terlebih dahulu seperti yang sudah dijelaskan pada uraian sebelumnya guna menentukan: 1) Formula apa yang akan digunakan/dipakai (sesuai dengan jenis dan kondisi rambut). 2) Rambut re-growth dan rambut yang sudah di rebonding. a. Rambut tumbuh baru dengan jenis keriting, terbagi; keriting kribo, keriting asli dan keriting ikal > pengolesan cream. b. Rambut yang sudah di rebonding beberapa waktu yang lalu > di treatment terlebih dahulu. 3) Perlu tidaknya di treatment terlebih dahulu (dengan menggunakan HAIR REPAIR) > tergantung tingkat kerusakan rambut. Tingkat kerusakan rambut umumnya dapat dikelompokkan pada tingkatan ringan, sedang (pourositas area 1 dan 2) dan rusak parah (pourositas area 3).
358
1) Kerusakan ringan, penyebabnya adalah sinar matahari, air dan proses styling. Adapun ciri-cirinya rambut terlihat kusam, kering dan kemerahan. 2) Kerusakan sedang (pourositas area 1 dan 2), penyebabnya adalah proses kimia. Ciri-cirinya rambut kusam, kering dan kasar serta kemerahan. 3) Rusak parah (pourositas area 3), penyebabnya bleaching. Ciri-cirinya rambut terlihat kusam, kering dan kasar, kemerahan serta seperti kapas. Sebelum melakukan pelurusan teknik rebonding, lakukan terlebih dahulu; persiapan area kerja, peralatan, lenan dan bahan kosmetika yang diperlukan. Jangan lupa mensterilkan semua peralatan dan lenan yang akan digunakan. Tempatkan model/pelanggan pada tempat yang sudah disediakan. Lakukan pendekatan dan konsultasikan model keinginannya. Analisa kondisi kulit kepala dan rambut klien dengan seksama, untuk menentukan produk yang cocok untuk dipergunakan. Dengan semakin majunya perkembangan IPTEK dibidang kecantikan rambut, maka saat ini banyak produk yang ditawarkan dengan kualitas yang lebih bagus untuk menanggulangi kerusakan rambut. Seperti halnya produk pelurus rambut telah disediakan berbagai jenis kosmetika yang dalam pemakaiannya disesuaikan dengan kondisi rambut dan penggunaannya secara step by step. Jenis kosmetika pelurus tersebut antara lain: rebonding basic, retouch rebonding, color reflection on rebonding, rebonding on bleached hair, rebonding on colored hair dan ekspress natural rebonding. 1) Rebonding basic Teknik dasar meluruskan rambut dengan hasil lurus lebih lama, lembut, berkilau dan sehat alami. Teknik merubah rambut dari bentuk rambut keriting menjadi lurus, merupakan teknik yang dasar yang harus dikuasai seorang hairdresser. Teknik yang benar harus didukung dengan penentuan jenis produk dan analisa jenis rambut yang tepat. Rebonding basic, merupakan teknik yang mudah dikuasai. Detail teknik yang akan diuraikan pada lembar berikutnya ini sangat mudah diikuti. Dengan latihan yang intensif, maka teknik ini akan menjadi andalan para hairdresser disalon. Perhatikan gambar berikut.
359
Gambar 9.15. Rebonding Basic Sumber : Makarizo, Rebonding, System (Special Edition)
Adapun langkah-langkah kerja dari rebonding basic adalah sebagai berikut: a) Analisa Analisa jenis rambut untuk menentukan produk apa yang akan dipakai, (lihat halaman 117). Setelah rambut dianalisa, diskusikan dengan pelanggan model yang sesuai dengan bentuk wajahnya dan perlihatkan beberapa contoh, sehingga pelanggan dapat memilih model yang sesuai dengan keinginannya.
Gambar. 9.16. Cara Menganalisa Rambut Sumber : Makarizo, Rebonding, System (Special Edition)
b) Mencuci rambut Bila telah selesai rambut dianalisa, selanjutnya lakukan pencucian rambut.tujuannya adalah agar proses pelurusan rambut dapat berhasil dengan maksimal. Cuci rambut dengan Professional Shampoo, dengan suhu stabil tanpa conditioner. Supaya kutikula rambut terbuka untuk memudahkan/ 360
mempercepat peresapan cream pelurusan. Proses penyampoan (lihat halaman 119). Jadi sebelum melakukan pelurusan rambut, pastikan rambut sudah dalam keadaan bersih.
Gambar. 9.17. Cara Mencuci Rambut Sumber : Makarizo, Rebonding, System (Special Edition)
c) Perlindungan Keringkan rambut dahulu lalu semprotkan Anti Frizz Spray untuk meningkatkan elastisitas dan mengembalikan kelembaban rambut. Agar memperoleh hasil akhir yang lebih lurus, keringkan dengan hair dryer (sampai 70% kering), jangan melakukan blow tarik dan jangan disisir.
Gambar. 9.18. Cara Melindungi Rambut Sumber : Makarizo, Rebonding, System (Special Edition)
d) Pengolesan cream x Bagi rambut jadi 4 bagian lalu jepit. x Oleskan cream step 1 pada 3 titik dirambut, (1. Pangkal dengan jarak 1 cm dari kulit kepala, 2. Tengah, 3. Ujung) selapis demi
361
x
selapis. Ratakan cream dengan menggunakan sisir. Pastikan tidak ada cream yang menumpuk. Jangan melakukan penarikan atau penekanan karena akan melukai permukaan rambut dan menyebabkan rambut bercabang. Penekanan akan menyebabkan pori-pori rambut tertutup dan memperlambat penyerapan cream ke dalam batang rambut.
Gambar. 9.19. Cara Mengoleskan Cream Sumber : Makarizo, Rebonding, System (Special Edition)
e) Peresapan awal Diamkan agar cream step 1 meresap. Untuk mengetahui apakah rambut telah relaks, ambillah sebagian rambut, tarik perlahan dan bila rambut yang ditarik tidak balik kembali, berarti cream step 1 meresap dengan baik ke dalam batang rambut. Selanjutnya lakukan tahapan smoothing. Jangan mulai smoothing bila cream step 1 belum meresap sempurna karena akan membuat rambut menjadi luka dan kehilangan elastisitas.
Gambar. 9.20. Cara Peresapan Awal Sumber : Makarizo, Rebonding, System (Special Edition)
362
f) Smoothing Gunakan teknik jepit (press) dengan jari tengah dan telunjuk secara perlahan. Lakukan maksimum 3 kali. Pengangkatan lapisan rambut pada saat smoothing diusahakan supaya 0° kearah bawah, agar tidak terjadi lekukan. Perhatikan ketebalan pengambilan rambut agar tidak lebih dari 1 cm, supaya rambut bisa lurus merata.
Gambar. 9.21. Cara Menjepit Rambut Sumber : Makarizo, Rebonding, System (Special Edition)
g) Peresapan akhir Diamkan < 5 menit, untuk peresapan akhir dan penetapan hasil pelurusan. Kemudian bilas dengan air hangat, tanpa shampo, tanpa conditioner. Keringkan dengan handuk. Pastikan tidak ada sisa cream step 1 yang masih tertinggal dirambut.
Gambar. 9.22. Cara Peresapan Akhir Sumber : Makarizo, Rebonding, System (Special Edition)
363
h) Pengeringan Setelah bilas, keringkan dengan hair dryer sampai 50% kering. Jangan melakukan blow tarik dan jangan menggunakan sisir, cukup rapikan dengan jari. Dalam tahap ini rambut akan sedikit mengembang dan terlihat belum lurus setelah dikeringkan, jangan khawatir karena jika dilanjutkan ke step selanjutnya, rambut menjadi lurus sempurna.
Gambar. 9.23. Cara Mengeringkan Rambut Sumber : Makarizo, Rebonding, System (Special Edition)
i) Dicatok Semprotkan Hair Recovery Spray sebelum dicatok, untuk melindungi rambut dari panas alat catok, memudahkan pencatokan dan rambut menjadi lebih berkilau. Perhatikan ketebalan pengambilan rambut tidak lebih dari 1 cm supaya panas dari alat catok bisa merata dan rambut lurus lebih rata. Pastikan ujung-ujung rambut dicatok dan didiamkan beberapa saat, agar ujung-ujung rambut lurus.
Gambar. 9.24. Cara Mencatok Rambut Sumber : Makarizo, Rebonding, System (Special Edition)
364
j) Dinginkan Diamkan 5-10 menit untuk mendinginkan rambut yang telah dicatok.
Gambar. 9.25. Cara Mendinginkan Rambut Sumber : Makarizo, Rebonding, System (Special Edition)
k) Neutralizing Oleskan cream step 2 pada rambut selapis demi selapis. Diamkan 15-20 menit. Mengandung vitamin yang dapat memberikan cooling effec pada rambut yang kepanasan setelah dicatok.
Gambar. 9.26. Cara Memakai Neutralizing Sumber : Makarizo, Rebonding, System (Special Edition)
l) Pembilasan Bilas dengan Deep Conditioner. Pijat perlahan selama 1-2 menit, lalu bilas hingga bersih. Keringkan dan rambut siap di style. Untuk keramas selanjutnya tunggu 3-4 hari sejak proses pelurusan dan gunakan User After Rebonding Shampoo dan After Rebonding Conditioner. 365
Gambar. 9.27. Cara Membilas Rambut Sumber : Makarizo, Rebonding, System (Special Edition)
2) Retouch rebonding Teknik meluruskan rambut yang sudah pernah diluruskan. Bila dengan rambut lurus bisa menambah rasa percaya diri, tentunya bentuk rambut yang lurus dan indah ingin dipertahankan terus. Tetapi secara alami rambut selalu mengalami pertumbuhan setiap 30 hari. Rambut yang baru tumbuh tentunya akan sesuai dengan bentuk aslinya yaitu keriting. Dan untuk mempertahankan bentuk rambut yang lurus tersebut, membutuhkan teknis khusus. Teknik Re-Touch Rebonding adalah teknik yang menjawab secara tuntas bagaimana meluruskan rambut yang sudah di rebonding dengan tetap memperhatikan kesehatan rambut, seperti gambar berikut ini.
Gambar. 9.28. Retouch Rebonding Sumber : Makarizo, Rebonding, System (Special Edition)
Adapun langkah-langkah kerja dari retouch rebonding adalah sebagai berikut: 366
a) Cuci rambut Cuci rambut dengan Professional Shampoo, dengan suhu stabil tanpa conditioner. Supaya kutikula rambut terbuka untuk memudahkan/ mempercepat peresapan cream pelurusan.
Gambar. 9.29. Cara Mencuci Rambut Sumber : Makarizo, Rebonding, System (Special Edition)
b) Treatment Aplikasikan Hair Repair pada rambut yang sudah pernah di rebonding terutama ujung-ujung rambut. Pastikan Hair Repair yang diberikan cukup pada batang rambut. Kemudian pijat lembut dengan telapak tangan.
Gambar. 9.30. Cara Melakukan Treatment Sumber : Makarizo, Rebonding, System (Special Edition)
c) Steam Steam selama 10-15 menit dengan suhu 30°. Bilas rambut dengan menggunakan air dengan suhu stabil. Lalu keringkan dengan hair dryer sampai 70% kering. 367
Gambar. 9.31. Cara Menggunakan Steam Sumber : Makarizo, Rebonding, System (Special Edition)
d) Persiapan Semprotkan Anti Frizz Spray untuk meningkatkan elastisitas dan mengembalikan kelembaban rambut yang akan hilang selama proses pelurusan. Supaya rambut tidak kaku, kusut dan kusam serta akan memperoleh hasil akhir yang lebih lurus.
Gambar. 9.32. Persiapan Kerja Sumber : Makarizo, Rebonding, System (Special Edition)
e) Pengolesan cream Bagi rambut jadi 4 bagian lalu jepit. Oleskan cream step 1 secara merata dengan sisir hanya pada rambut keriting yang baru tumbuh. Lalu ratakan dengan sisir dan pastikan tidak ada penumpukan krim. Jangan melakukan penarikan atau penekanan dengan ibu jari atau sisir, karena dapat melukai permukaan rambut dan menyebabkan rambut bercabang, selain itu akan menyebabkan pori-pori rambut tertutup dan mempersulit penyerapan cream ke dalam batang rambut. 368
Gambar. 9.33. Cara Mengoleskan Cream Sumber : Makarizo, Rebonding, System (Special Edition)
f) Cek rileks rambut Untuk mengetahui apakah cream step 1 sudah meresap sempurna/relax, ada 2 teknik pengetesan yaitu: x Sisirlah selapis rambut, jika cream sudah meresap rambut akan lurus dan tidak akan kembali keriting. x Ambil helai rambut dan tarik perlahan, rambut yang relaks akan mengikuti tarikan (melar). Lakukan pengecekan dibeberapa area rambut.
Gambar. 9.34. Cara Mencek Rileks Rambut Sumber : Makarizo, Rebonding, System (Special Edition)
g) Smoothing Lakukan teknik smoothing dengan cara sisir rambut dan gunakan teknik jepit (press) dengan jari tengah dan telunjuk. Jangan menarik rambut berlebihan. Usahakan ketebalan pengambilan pengambilan rambut agar tidak lebih dari 1 cm dan pengangkatan lapisan rambut pada saat 369
smoothing supaya 0° kearah bawah. Diamkan maksimum 5 menit, untuk peresapan akhir.
Gambar. 9.35. Cara Melakukan Teknik Smoothing Sumber : Makarizo, Rebonding, System (Special Edition)
h) Bilas + keringkan Bilas dengan air hangat hingga bersih, tanpa conditioner. Rapikan dengan sisir bergigi jarang. Keringkan dengan hair dryer sampai 50% kering. Jangan melakukan blow tarik dan jangan pula menggunakan sisir, cukup rapikan dengan jari. Dalam tahap ini rambut akan sedikit mengembang dan terlihat belum lurus, jangan khawatir karena jika dilanjutkan ke step selanjutnya rambut menjadi lurus sempurna.
Gambar. 9.36. Cara Membilas Dan Mengeringkan Rambut Sumber : Makarizo, Rebonding, System (Special Edition)
i) Dicatok Semprotkan Hair Recovery Spray sebelum dicatok, untuk melindungi rambut dari panas alat catok, memudahkan pencatokan dan rambut menjadi lebih berkilau. Gunakan suhu catok 180°C. Konsentrasikan pencatokan pada rambut yang belum pernah di rebonding. Usahakan 370
ketebalan pengambilan rambut tidak lebih dari 1 cm supaya panas dari alat catok bisa merata.
Gambar. 9.37. Cara Mencatok Rambut Sumber : Makarizo, Rebonding, System (Special Edition)
j) Dinginkan Diamkan 5-10 menit untuk mendinginkan rambut yang telah dicatok.
Gambar. 9.38. Cara Mendinginkan Rambut Sumber : Makarizo, Rebonding, System (Special Edition)
k) Neutralizing Oleskan cream step 2 pada rambut selapis demi selapis. Diamkan 15-20 menit. Mengandung vitamin yang dapat memberikan cooling effect pada rambut yang kepanasan setelah dicatok.
371
Gambar. 9.39. Cara Memakai Neutralizing Sumber : Makarizo, Rebonding, System (Special Edition)
l) Pembilasan Bilas dengan Deep Conditioner. Pijat perlahan selama 1-2 menit, lalu bilas hingga bersih. Keringkan dan rambut siap di style. Untuk keramas selanjutnya adalah 3-4 hari sejak proses pelurusan dan gunakan After Rebonding Shampoo dan After Rebonding Conditioner.
Gambar. 9.40. Cara Membilas Rambut Sumber : Makarizo, Rebonding, System (Special Edition)
3) Color reflection on rebonding Teknik meluruskan rambut sekaligus memberi toning dengan pilihan warna fashion pada rambut. Warna adalah unsur yang dapat memberikan kesan yang sangat berbeda bila dirubah. Lebih fresh dan glamour adalah kesan yang timbul bila seseorang merubah warna rambutnya. Keinginan untuk mendapatkan rambut yang lurus dengan kilau warna yang fashion menjadi hal yang mudah diwujudkan dengan teknik Color Reflection on Rebonding. 372
Syarat untuk mendapatkan hasil yang diinginkan adalah penguasaan aplikasi warna dan teknik dasar Rebonding. Perhatikanlah gambar berikut.
Gambar. 9.41. Color Reflection On Rebonding Sumber : Makarizo, Rebonding, System (Special Edition)
Adapun langkah-langkah kerja dari color reflection on rebonding adalah sebagai berikut: a) Cuci rambut Cuci rambut dengan Professional Shampoo, tanpa conditioner. Supaya kutikula rambut terbuka untuk memudahkan/mempercepat peresapan cream pelurusan.
Gambar. 9.42. Cara Mencuci Rambut Sumber : Makarizo, Rebonding, System (Special Edition)
373
b) Treatment Aplikasikan Hair Repair pada seluruh batang rambut sambil dipijat lalu di steam selama 10-15 menit dengan suhu 30°. Kemudian bilas dengan air dengan suhu stabil dan keringkan (70% kering).
Gambar. 9.43. Cara Melakukan Treatment Sumber : Makarizo, Rebonding, System (Special Edition)
c) Perlindungan Semprotkan Anti Frizz Spray untuk meningkatkan elastisitas dan mengembalikan kelembaban rambut dan supaya rambut tidak kaku, kusut dan kusam serta akan memperoleh hasil akhir yang lebih lurus.
Gambar. 9.44. Cara Melindungi Rambut Sumber : Makarizo, Rebonding, System (Special Edition)
d) Pengolesan cream Oleskan cream step 1 pada 3 titik dirambut, pangkal dengan jarak 1 cm dari kulit kepala, tengah dan ujung rambut. x Mulailah dari bagian rambut yang paling kencang keritingnya, yaitu di area poni. 374
x
Jangan melakukan penarikan atau penekanan dengan ibu jari atau sisir.
Penekanan akan menyebabkan pori-pori rambut memperlambat/mempersulit penyerapan cream.
tertutup
dan
Gambar. 9.45. Cara Mengoleskan Cream Sumber : Makarizo, Rebonding, System (Special Edition)
e) Cek rileks rambut Diamkan sampai rambut keriting menjadi rileks. Untuk mengetahui apakah cream step 1 sudah meresap sempurna (rileks), dengan cara adalah menarik beberapa helai rambut dengan jari dan bila dilepas rambut tidak kembali ke ukuran semula.
Gambar. 9.46. Cara Mencek Rileks Rambut Sumber : Makarizo, Rebonding, System (Special Edition)
f) Smoothing Gunakan teknik jepit dan press dengan jari tengah dan telunjuk. Perhatikan ketebalan pengambilan rambut agar tidak lebih dari 1 cm, supaya rambut bisa lurus merata. Perhatikan pengangkatan lapisan 375
rambut pada saat smoothing diusahakan supaya 0° kearah bawah, agar tidak terjadi lekukan. Diamkan beberapa saat sebelum langsung dibilas.
Gambar. 9.47. Cara Melakukan Teknik Smoothing Sumber : Makarizo, Rebonding, System (Special Edition)
g) Bilas + keringkan Bilas rambut dari cream step 1 dengan air hangat, tanpa shampo, tanpa conditioner. Pastikan tidak ada sisa cream step 1 yang masih tertinggal dirambut. Keringkan dengan hair dryer sampai 50% kering.
Gambar. 9.48. Cara Membilas Dan Mengeringkan Rambut Sumber : Makarizo, Rebonding, System (Special Edition)
h) Dicatok Sebelum dicatok, semprotkan Hair Recovery Spray, untuk melindungi rambut dari panas alat catok, memudahkan pencatokan dan rambut menjadi lebih berkilau. Penyemprotan ini jangan terlalu banyak agar tidak menutupi batang rambut sehingga menyulitkan deposit warna. Selapis demi selapis rambut dicatok dengan alat iron sampai seluruh rambut selesai. Ketebalan pengambilan rambut tidak lebih dari 1 cm. 376
Gambar. 9.49. Cara Mencatok Rambut Sumber : Makarizo, Rebonding, System (Special Edition)
i) Dinginkan Diamkan 5-10 menit untuk mendinginkan rambut yang telah dicatok.
Gambar. 9.50. Cara Mendinginkan Rambut Sumber : Makarizo, Rebonding, System (Special Edition)
j) Proporsi pencampuran Neutralizer Red Contrast Peroxide 10 Vol. (225 ml. 75 gr. 150 ml.).
377
Gambar. 9.51. Proporsi Pencampuran Bahan Sumber : Makarizo, Rebonding, System (Special Edition)
k) Pengaplikasian Aplikasikan campuran warna, sisakan bagian akar, lalu diamkan 25 menit. Lanjutkan aplikasi pada bagian akar dan diamkan 15 menit (total waktu 40 menit).
Gambar. 9.52. Pengaplikasian Warna Sumber : Makarizo, Rebonding, System (Special Edition)
l) Pembilasan Bilas dengan Deep Conditioner. Pijat perlahan selama 1-2 menit, lalu bilas hingga bersih. Rambut siap di styling. Untuk keramas selanjutnya adalah 3-4 hari setelah proses pelurusan dan gunakan After Rebonding Shampoo dan After Conditoner.
378
Gambar. 9.53. Cara Membilas Rambut Sumber : Makarizo, Rebonding, System (Special Edition)
4) Rebonding on bleached hair Teknik meluruskan rambut pada rambut yang rusak/bleached. Kondisi lingkungan yang penuh polusi, asap dan udara yang kotor serta gaya hidup yang praktis, seperti banyak mengkonsumsi junk food, kurang tidur, merokok merupakan pencetus bereaksinya radikal bebas dalam tubuh. Hal ini juga akan berakibat pada rambut, karena rambut kurang asupan gizi, sehingga tidak berkilau, kemerahan, pecah-pecah dan sangat kering. kondisi rambut yang rusak tentunya harus mendapatkan perhatian yang serius. Dan untuk mengembalikan kondisi rambut diperlukan perawatan yang rutin. Penyebab rusaknya rambut dapat juga disebabkan karena telah mengalami proses kimia. Rambut yang mengalami pemudaan/pemutihan umumnya bertujuan mendapatkan warna fashion yang diinginkan. Dengan teknik Rebonding on Bleached Hair, diharapkan rambut yang pernah dibleach dapat diluruskan dengan tidak menambah kerusakan pada rambut. Amatilah pada bentuk gambar berikut ini.
Gambar. 9.54. Rebonding On Bleached Hair Sumber : Makarizo, Rebonding, System (Special Edition)
379
Adapun langkah-langkah kerja dari rebonding on bleached hari adalah sebagai berikut: a) Cuci rambut Cuci rambut dengan Professional Shampoo Conditioner, agar kutikula rambut terbuka sehingga memudahkan/mempercepat peresapan cream pelurusan. Lakukan treatment terlebih dahulu dengan Hair Repair, Massage rambut lalu steam (10-15 menit dan suhu 30°) dan bilas.
Gambar. 9.55. Cara Mencuci Rambut Sumber : Makarizo, Rebonding, System (Special Edition)
b) Persiapan Keringkan rambut dengan hair dryer sampai 70% kering. Semprotkan Anti Frizz Spray untuk meningkatkan elastisitas dan mengembalikan kelembaban rambut yang akan hilang selama proses pelurusan. Dan juga supaya rambut tidak kaku, kusut dan kusam serta akan memperoleh hasil akhir yang lebih lurus.
Gambar. 9.56. Persiapan Kerja Sumber : Makarizo, Rebonding, System (Special Edition)
380
c) Pengolesan cream Bagi rambut jadi 4 bagian lalu jepit untuk memudahkan pengolesan cream. Oleskan cream step 1 secara merata dengan sisir pada 3 titik dirambut, yaitu pangkal dengan jarak 1 cm dari kulit kepala, tengah dan ujung rambut. Jangan melakukan penarikan atau penekanan dengan ibu jari atau sisir.
Gambar. 9.57. Cara Mengoleskan Cream Sumber : Makarizo, Rebonding, System (Special Edition)
d) Peresapan awal Diamkan beberapa saat sampai rambut keriting menjadi rileks. Untuk mengetahui apakah rambut sudah rileks, ambil beberapa helai rambut, tarik dengan lembut, bila dilepas rambut tidak kembali ke ukuran semula.
Gambar. 9.58. Cara Peresapan Awal Sumber : Makarizo, Rebonding, System (Special Edition)
381
e) Smoothing Sisir rambut dan gunakan teknik jepit (press) dengan jari. Jangan menarik rambut berlebihan karena akan merusak elastisitas rambut. Usahakan ketebalan pengambilan rambut agar tidak lebih dari 1 cm dan pengangkatan lapisan rambut pada saat smoothing supaya 0° kearah bawah.
Gambar. 9.59. Cara Melakukan Teknik Smoothing Sumber : Makarizo, Rebonding, System (Special Edition)
f) Peresapan akhir Diamkan maksimal 5 menit, kemudian bilas dengan air hangat, tanpa shampo, tanpa conditioner. Pastikan tidak ada sisa cream step 1 yang masih tertinggal di rambut.
Gambar. 9.60. Cara Peresapan Akhir Sumber : Makarizo, Rebonding, System (Special Edition)
g) Pengeringan Keringkan dengan hair dryer sampai 50% kering. jangan melakukan blow tarik dan jangan pula menggunakan sisir, cukup rapikan dengan jari. 382
Dalam tahap ini rambut akan sedikit mengembang dan terlihat belum lurus. Jangan khawatir karena jika dilanjutkan ke step selanjutnya, rambut menjadi lurus sempurna.
Gambar. 9.61. Cara Mengeringkan Rambut Sumber : Makarizo, Rebonding, System (Special Edition)
h) Perlindungan Semprotkan Hair Recovery Spray sebelum dicatok, melindungi rambut dari panas alat catok, memudahkan pencatokan dan rambut menjadi lebih berkilau.
Gambar. 9.62. Cara Melindungi Rambut Sumber : Makarizo, Rebonding, System (Special Edition)
i) Dicatok Atur suhu catok 140°C-160°C. Usahakan ketebalan pengambilan rambut tidak lebih dari 1 cm supaya panas dari alat catok bisa merata.
383
Gambar. 9.63. Cara Mencatok Rambut Sumber : Makarizo, Rebonding, System (Special Edition)
j) Dinginkan Diamkan 5-10 menit untuk mendinginkan rambut yang telah dicatok.
Gambar. 9.64. Cara Mendinginkan Rambut Sumber : Makarizo, Rebonding, System (Special Edition)
k) Neutralizing Aplikasikan neutralizer (step 2) secara merata.
384
Gambar. 9.65. Cara Memakai Neutralizing Sumber : Makarizo, Rebonding, System (Special Edition)
l) Pembilasan Bilas rambut dengan Deep Condotioner. Pijat perlahan selama 1-2 menit, lalu bilas hingga bersih rambut siap di styling. Untuk keramas selanjutnya adalah 3-4 hari sejak proses pelurusan dan gunakan After Rebonding Shampoo dan gunakan After Rebonding Conditioner.
Gambar. 9.66. Cara Membilas Rambut Sumber : Makarizo, Rebonding, System (Special Edition)
5) Rebonding on colored hair Teknik meluruskan rambut berwarna. Cream step 1 Anti Resistant juga dapat berfungsi sebagai Corrector rambut yang gagal di rebonding akibat over process/under process. Penampilan yang menarik selalu menjadi keinginan banyak orang untuk tampil di depan umum, salah satunya rambut. Kini dengan kecanggihan metode dan keahlian sang pakar, rambut bisa dibentuk sesuai selera kita, seperti halnya Rebonding on Colored Hair. Dengan perpaduan produk dan teknik terbaru, proses pelurusan setelah pewarnaan dapat diciptakan dengan hasil yang lebih sempurna sehingga tampak natural. Seperti gambar berikut ini. 385
Gambar. 9.67. Rebonding On Colored Hair Sumber : Makarizo, Rebonding, System (Special Edition)
Adapun langkah-langkah kerja dari rebonding on colored hair adalah sebagai berikut: a) Cuci rambut Cuci rambut dengan Professional Shampoo, tanpa conditioner. Agar kutikula rambut terbuka sehingga memudahkan/mempercepat peresapan cream pelurusan.
Gambar. 9.68. Cara Mencuci Rambut Sumber : Makarizo, Rebonding, System (Special Edition)
b) Treatment Aplikasikan Hair Repair pada seluruh batang rambut sambil dipijat setelah itu di steam (10-15 menit) dengan suhu 30°. Kemudian bilas dan keringkan dengan handuk (50% kering) atau gunakan hair dryer, jangan melakukan blow tarik dan jangan pula disisir.
386
Gambar. 9.69. Cara Melakukan Treatment Sumber : Makarizo, Rebonding, System (Special Edition)
c) Perlindungan Keringkan rambut sampai 70% dengan menggunakan hair dryer. Jangan melakukan blow tarik dan jangn disisir. Semprotkan Anti Frizz Spray untuk meningkatkan elastisitas dan mengembalikan kelembaban rambut yang akan hilang selama proses pelurusan. Supaya rambut tidak kaku, kusut dan kusam serta akan memperoleh hasil akhir yang lebih lurus.
Gambar. 9.70. Cara Melindungi Rambut Sumber : Makarizo, Rebonding, System (Special Edition)
d) Pengolesan cream Bagi rambut jadi 4 bagian lalu jepit untuk memudahkan pengolesan cream. Olesakan cream step 1 secara merata dengan sisir pada 3 titik dirambut, yaitu pangkal dengan jarak 1 cm dari kulit kepala, tengah dan ujung rambut.
387
Gambar. 9.71. Cara Mengoleskan Cream Sumber : Makarizo, Rebonding, System (Special Edition)
e) Cek relaks rambut Diamkan sampai rambut menjadi rileks. Untuk mengetahui apakah rambut sudah rileks sempurna, ambil beberapa helai rambut dengan jari dan bila dilepas rambut tidak kembali ke ukuran semula.
Gambar. 9.72. Cara Mencek Rileks Rambut Sumber : Makarizo, Rebonding, System (Special Edition)
f) Smoothing Lakukan smoothing dengan cara dan gunakan teknik (press) dengan jari. Jangan menarik rambut berlebihan karena akan merusak elastisitas rambut. Usahakan ketebalan pengambilan rambut agar tidak lebih dari 1 cm dan pengangkatan lapisan rambut pada saat smoothing supaya 0° kearah bawah.
388
Gambar. 9.73. Cara Melakukan Teknik Smoothing Sumber : Makarizo, Rebonding, System (Special Edition)
g) Peresapan akhir Diamkan 5 menit, untuk peresapan akhir. Jika total waktu proses step 4 step 6 sudah melebihi 45 menit, maka step 7 tidak diperlukan lagi. Lanjutkan ke step berikutnya (step 8). Kemudian bilas dengan air hangat, tanpa shampo, tanpa conditioner. Pastikan tidak ada sisa cream step 1 yang masih tertinggal di rambut. Keringkan dengan handuk.
Gambar. 9.74. Cara Peresapan Akhir Sumber : Makarizo, Rebonding, System (Special Edition)
h) Pengeringan Setelah dibilas keringkan dengan hair dryer sampai 95% kering. jangan melakukan blow tarik dan jangan pula menggunakan sisir, cukup rapikan dengan jari. Dalam tahap ini rambut akan sedikit mengembang dan terlihat belum lurus. Jangan khawatir karena jika dilanjutkan ke step selanjutnya, rambut menjadi lurus sempurna.
389
Gambar. 9.75. Cara Mengeringkan Rambut Sumber : Makarizo, Rebonding, System (Special Edition)
i) Dicatok Semprotkan Hair Recovery Spray sebelum dicatok, untuk melindungi rambut dari panas alat catok, memudahkan pencatokan dan rambut menjadi berkilau. Dengan suhu 120°C. Usahakan ketebalan pengambilan rambut tidak lebih dari 1 cm supaya panas dari alat catok bisa merata.
Gambar. 9.76. Cara Mencatok Rambut Sumber : Makarizo, Rebonding, System (Special Edition)
j) Dinginkan Diamkan 5-10 menit untuk mendinginkan rambut yang telah dicatok.
390
Gambar. 9.77. Cara Mendinginkan Rambut Sumber : Makarizo, Rebonding, System (Special Edition)
k) Neutralizing Aplikasikan neutralizer (step 2), sisakan bagian akar, lalu diamkan selama 25 menit. Lanjutkan apalikasi selama 25 menit. Lanjutkan aplikasi pada bagian akar dan diamkan selama 15 menit (total waktu 40 menit).
Gambar. 9.78. Cara Memakai Neutralizing Sumber : Makarizo, Rebonding, System (Special Edition)
l) Pembilasan Bilas dengan Deep Conditioner. Pijat perlahan selama 1-2 menit, lalu bilas hingga bersih. Keringkan dengan handuk. Untuk keramas selanjutnya adalah 3-4 hari sejak proses pelurusan dan gunakan After Rebonding Shampoo dan After Rebonding Conditioner.
391
Gambar. 9.79. Cara Membilas Rambut Sumber : Makarizo, Rebonding, System (Special Edition)
6) Ekspress natural rebonding Teknik terbaru untuk meluruskan rambut, proses lebih cepat, hasil lebih natural. Perhatikanlah gambar dari hasil ekpress natural rebonding di bawah ini.
Gambar. 9.80. Ekspress Natural Rebonding Sumber : Makarizo, Rebonding, System (Special Edition)
Adapun langkah-langkah kerja dari ekspress natural rebonding adalah sebagai berikut: a) Analisa kondisi rambut Analisa jenis rambut untuk menentukan kondisi rambut jenis produk yang akan dipakai. Pilihlah jenis produk pelurusan yang sesuai dengan jenis dan kodisi rambut. Perlu/tidak treatment.
392
b) Pencucian dan perlindungan Cuci rambut menggunakan Profesional Shampoo (tanpa conditioner). Keringkan rambut sampai 70% kering. Semprotkan Anti Frizz Spray. Khusus untuk rambut yang kribo yang sangat kencang, aplikasi Anti Resistant, yang berguna untuk melunakkan keriting kribo yang sangat kencang. Lakukan aplikasi ke seluruh rambut secara merata. Diamkan selama 10-20 menit, sampai keriting kribo melunak. c) Aplikasi x Aplikasikan cream step 1 selapis demi selapis. Di 3 titik yaitu pangkal, tengah dan ujung. x Sisakan 1 cm pada bagian akhir. x Lakukan smoothing langsung selapis demi selapis, sembari meratakan krim step 1. d) Peresapan Diamkan cream step 1 agar meresap ke batang rambut. Lakukan pengecekan elastisitas rambut dengan cara menarik sebagian rambut menggunakan jari. Bila sudah elastisitas, segera bilas cream step 1 sampai bersih. Keringkan rambut sampai 50%. e) Pengeringan Aplikasikan Hair Recovery Spray secukupnya ke seluruh rambut. Blowdry rambut dengan efek blok natural dengan alat: x Hair dryer Bionic 5 KV. x Sisir blower selapis demi selapis. f) Pencatokan Catok rambut secara asal untuk membantu rambut agak lurus natural, halus dan berkilau. g) Neutralisir Aplikasikan Milky Neutralizer ke seluruh rambut selapis demi selapis. Diamkan selama 15 menit. h) Pembilasan Cuci rambut dengan menggunakan After Rebonding Conditioner untuk menggantikan nutrisi rambut yang telah hilang selama proses pelurusan dan rambut siap di styling sesuai yang diinginkan.
393
Gambar. 9.81. Langkah-Langkah Kerja Ekspress Natural Rebonding Sumber : Makarizo, Rebonding, System (Special Edition)
x
Memberikan saran pasca pelurusan Berikan saran pada saat pasca pelurusan rambut pada pelanggan. Model yang ia pilih harus sesuai dengan bentuk wajah, umur dan kondisi rambut pelanggan. x
Merapikan area kerja, alat dan kosmetika Bila telah selesai proses pelurusan rambut, bersihkan dan tata kembali area kerja, peralatan serta kosmetika yang dipakai C. Uji Kompetensi Selesai materi ini diharapkan siswa mampu melakukan pengeritingan dan pelurusan rambut dengan tepat. Untuk itu perlu diadakan tes. x Kompetensi yang diharapkan dari materi ini adalah: 1. Menerapkan tertib kerja sesuai peraturan kesehatan dan keselamatan kerja. 2. Melakukan persiapan kerja. 3. Melakukan diagnosa kulit kepala dan rambut. 4. Menyarankan model pengeritngan. 5. Melakukan tes kepekaan kulit. 6. Mengaplikasikan produk pengeritingan. 7. Melakukan pembilasan. 8. Melakukan pelurusan. 9. Merapikan area kerja, alat dan kosmetika.
x
Soal: Petunjuk: Jawablah pertannyaan di bawah ini dengan jelas dan ringkas. 394
1. Jelaskan teknik memparting rambut untuk melakukan pengeritingan.! 2. Penggulungan rambut pada pengeritingan tidak boleh terlalu ketat, kenapa demikian.? Jelaskanlah. 3. Faktor apa yang menyebabkan kegagalan dalam pengeritingan.? Jelaskan secara singkat. 4. Uraikan dengan ringkas langkah-langkah dari pengeritingan rambut.! 5. Jelaskan pengertian rebonding dan smoothing.! 6. Jelaskan proses pelurusan rambut dengan tepat dan ringkas.!
x x
Tugas kelompok Siswa melakukan latihan pengeritingan rambut masing-masing kelompok berjumlah 4 orang. Tugas mandiri Siswa melakukan praktek pengeritingan dan pelurusan rambut.
395
BAB X
PE EWARNA AAN RA AMBUT A. Se ejarah Pewa arnaan Pa ada zaman modern sekarang inii pewarnaan merupakan trend rambu ut yang bany yak digemarri baik pria maupun m wanita tanpa mengenal m batas usia. Pewarrnaan merup pakan tindakkan merubah h warna ram mbut yang al sejak zam man Mesir Pu urba, bangsa a Yunani, Ciina Purba da an Hindu. dikena Pada zaman itu pewarnaan rambut me enggunakan bahan berrasal dari tumbu uh-tumbuhan n dan disebu ut pewarna nabati n atau pewarna p trad disional. Wa anita Romawi kuno san ngat mengg gemari warn na rambut karena k itu merekka sering me engganti warrna-warna ra ambut mereka, tidak hanya pada rambu ut tetap mere eka juga me emberi warna a pada kuku u, telapak tan ngan dan kaki, te erutama pen nari. B. Klasifikasi Pe ewarnaan 1. Pewarna Nabati N (Vege etable Dry) a. Tumbuhan n celadin, diambil d bung ganya yang g mempunyai warna kuning. Ce eladin sama a dengan Ch hamomile diambil dari tu umbuhan tertua, zatt pewarnanyya disebut apegenin a (C C15 O15 H15). Bekerja Pewarna dengan ca ara melapis batang rambut secara permanent. p ini cara pemakaia annya dica ampur den ngan kaoliin yang perbanding gannya seba agai berikutt: bubuk bun nga chamom mile 40%, kaolin 40% % dan air panas p 20% digunakan 15 sampai 60 menit sesuai den ngan tingkat warna yang g diinginkan. b. Tumbuhan n indigo (Ind digofena Arrgentea), dia ambil dari kulit k kayu dan daunnya yang mempunyai warna birru, caranya dengan mencampu urkan kulit kayu k denga an daunnya lalu ditumb buk halus dan diberi larutan air kapur serta air tawar. Kemudian K digunakan untuk mew warnai rambu ut, supaya pewarna p ram mbut indigo awet dan tahan lama, kita jadikkan bubuk dengan carra menjemu ur hingga kering lalu u ditumbuk halus, h sehingga menjad di bubuk wa arna yang disebut re eng. Cara bekerjanya juga mela apisi batang g rambut Indigo tid dengan permanent. p dak pernah h digunakan tanpa campuran.. Penggunaa an secara te erus-meneru us dapat me enjadikan rambut ka asar dan rap puh, karena itu tidak digunakan la agi dalam kosmetolog gi modern.
396
c. Pewarna rhubarb (Rheum Officinale). Pewarna rhubarb memberi warna kuning muda (blond). Zat pewarnanya disebut chrysophanol (C15 H10 O4). Penggunaannya dicampur dengan daun henna, daun teh dan bunga camomile dalam larutan yang bersifat basa, cara kerjanya juga melapisi batang rambut secara permanent. d. Pewarna sage (salvia officinalis). Pewarna sage menghasilkan warna hijau. Digunakan dalam bentuk larutan teh dan dikenal dengan nama sage tea. Biasanya digunakan untuk menghilangkan warna putih suram pada rambut pirang. Penggunaan secara terus menerus dapat menimbulkan rambut putih nampak keabu-abuan dan kotor. Dengan ditemukannya pembilas rambut modern sage tea tidak digunakan lagi. e. Pewarna brazilwood (cessalpina braziliensis). Pewarna ini menggunakan bahan ekstrak kayu brazilwood. Zat pewarnanya disebut brazilin (C16 H14 O5) menghasilkan warna kuning. Jika dicampur dengan oksigen dalam larutan basa akan terjadi warna kemerahan. Dengan mencampur zat pewarna lainnya dapat diperoleh berbagai warna kecoklatan. Pewarna ekstrak kayu brazilwood digunakan terutama untuk mewarnai wigs dan hair piece. f. Tumbuhan henna atau pewarna henna (lawnosia inermir). Pewarna henna ini pertama kali digunakan oleh Ratu Ses, ibu suri raja Tetra dari dinasti III Mesir purba yang memerintah sekitar tahun 2650-2700 SM, zat pewarnanya disebut lawsone (C10 H6 O6), memberi warna merah pada rambut, melapisi batang rambut secara permanent sehingga tergolong pewarna tetap yang melapisi atau coating tint. Henna juga digunakan untuk mewarnai kuku, telapak tangan dan kaki para penari, serta rambut tengkuk dan ekor kuda. Pewarna henna digunakan tersendiri tetapi bisa juga sebagai campuran dalam beberapa bentuk sebagai berikut: 1) Henna reng Henna reng merupakan campuran henna dengan daun indigo dan memberi warna hitam kebiru-biruan. 2) Henna rinse Henna rinse adalah pembilas rambut dari henna yang diberi campuran berbagai zat warna. Kekurangan utama dari pembilas henna adalah jika mengenai kuku sulit dihilangkan. 3) Henna pack Pewarna ini dibuat dari bubuk daun henna yang diberi asam sitrat dan dilarutkan dalam air panas. Dengan ph larutan sekitar 5.5. Hasil warna yang diperoleh ditentukan oleh ph larutan, waktu olah dan pourositas larutan yang bersangkutan. 397
Semula pewarna nabati henna tidak popular di Eropa, tetapi di New York pada tahun 1859 oleh Adelina Path, warna mahoni dari henna menjadi sangat popular di Amerika dan Eropa. Serta di Inggris dipopularkan oleh Daniel Calvin. Hingga kini belum dilakukan penyelidikan mengapa bangsa Mesir purba menyukai warna henna yang merah keemasan itu. Kemungkinan besar mereka memuja dewa matahari Ra, karena sinar matahari warnanya merah keemasan. Semua pewarna rambut nabati mempunyai kekurangan yang sama, yaitu menyebabkan rambut terasa tebal dan kusam. Karena kuatnya daya lapis zat warna ini, imbrikasi rambut dengan rapat, sehingga proses pengeringan, pewarnaan dengan pewarna serap tidak dapat dilakukan lagi. Sehingga keuntungannya tidak menimbulkan alergi. Perkembangan dalam pewarnaan rambut ini semakin kreatif walaupun sangat lambat. Pewarna tumbuh-tumbuhan dapat dicampurkan dengan pewarna dari bahan logam. Contohnya adalah bubuk tawas dan bubuk soda dicampur dengan kayu-kayuan yang dibuat abu. Pewarnaan ini disebut mix dye atau compond dye. Pewarnaan ini kurang disenangi kerena menimbulkan efek samping pada kulit. Pada abad ke 19 para ilmuan telah melakukan exsperimen dan menemukan suatu bahan Aniline turunan (tiruan) yang dikenal dengan nama sintetis organic atau organic sintetis. Kemudian disempurnakan pada abad ke 20 hingga sekarang banyak digemari, karena pewarnaan ini tidak membahayakan. Pewarnaan sintetis organic (aniline tiruan) ini memerlukan campuran hydrogen peroxida agar dapat beroxidasi dengan pigmen melanin rambut yang berada dalam cortex kulit rambut. Warna ini disebut jenis para karena mengandung suatu bahan yang disebut parapinilin diamin serta Aniline dirvatif tint yang tidak menimbulkan kerusakan pada rambut. 2. Pewarna Logam (Metallic Dye) Pewarna logam dibuat dari unsur logam juga sudah digunakan setua usia pewarna tumbuh-tumbuhan. Para wanita Romawi biasa menyisir dengan sisir timah yang dibasahi dengan cuka guna menambah kehitamannya, pewarna logam juga melapisi rambut dengan kuat secara permanent dan diklasifikasikan sebagai pewarna tetap melapis (coating tint). Jenis logam terpenting yang digunakan sebagai bahan dasar pewarna serta warna yang dihasilkan adalah sebagai berikut: a. Perak (silver) menghasilkan warna hitam kehijauan b. Timah (lead) menghasilkan warna hitam lembayung c. Tembaga (copper) menghasilkan warna hitam pekat Pewarna logam juga disebut color restorer. Pemakaiannya harus berkali-kali dan warnanya juga timbul bertahap. Pewarna logam tidak dapat dicampur dengan hydrogen peroksida, karena dapat menimbulkan reaksi yang merusak dan menghancurkan rambut. 398
Ra ambut yang telah diwarn nai dengan pewarna p log gam tidak dib benarkan un ntuk dikeritin ng, diwarnai dengan pewarna p jen nis para, diluruskan, ma aupun dihila angkan warn nanya mela alui proses penghilanga an warna ata au bleachin ng, karena proses di atas meng ggunakan hydrogen h pe eroksida. Gu una mengettahui apaka ah telah digunakannya pewarna log gam dapat dilakukan d tes garam ata au metalik salt s test yaitu u dengan cara sebagai berikut; Sebuah beja ana berisi air a 100 gra am diberi hyydrogen pero oksida 20 vo olume, dan 20 2 tetes amo onia 28%, masukkan m gu untingan ram mbut yang telah dicurigai telah diwarrnai dengan pewarna log gam ke da alamnya dan n biarkan untuk bebe erapa waktu u. Dalam keadaan norm mal warna ra ambut akan menjadi leb bih muda, te etapi bila ram mbut telah diwarnai d den ngan pewarn na logam ma aka tidak akan terjadi pe erubahan wa arna. 3. Pewarna Campuran. C Pewarna campuran c d dibuat dengan mencam mpur unsur pewarna na abati dan unsur u logam m yang te erpenting di dalamnya a adalah co ompound hen nna. 4. Pewarna Sintetik S Orga anic (Synthetic Organic Tint) T Pewarna yang y dibuat dari d bahan dasar d sintetik organic me erupakan pe ewarna palin ng sempurn na dan pa aling banyak digunaka an dalam ko osmetologi modern m dan n dapat dibe edakan dala am 3 kateg gori yakni sebagai beriku ut: a. Pewarna sementara s (a azo dye) memiliki me Pewarna sementara s elekul zat pewarna p yan ng besar de engan larutan yang berssifat asam. Karena K itu hanya h dapatt melekat dib batang ramb but, dan bisa a hilang deng gan penyam mpoan.
Gambar. G 10.1. Batang B Rambu ut Dan Melekul Pewarna Azo S Sumber : Kusum madewi (1981)
399
Pewarna azo a dye ini banyak b dibua at dari para hidoksi-azo-venzene (pa ara-hydroxi-azo-venzene) menghassilkan warn na kuning; fenil-azona aftol (phenill-azo-naptho ol) memberi warna merah m dan pembilas pe ewarna (colo or rinse); krim k pewarna (color cream); c dan n crayon terrmasuk kate egori pewarna sementa ara. Adapun n kelebihan pewarna sementara ini yaitu: “ba anyak varia asi warnanyya, mudah dihapus, be erguna untuk k warna perrcobaan seb belum meng ggunakan warna w asli (te etap)”. b. Pewarna setengah s teta ap (nitro dye e). Pewarna setengah s te etap juga memiliki m molekul pewarrna yang ma asih cukup besar b untuk dapat mele ewati imbrika asi rambut meskipun m larrutannya bersifat basa. Sebagian dari d molekul zat pewarrna dapat ma asuk ke dala am kulit ram mbut dan berrgabung den ngan ikatan hydrogen h ke eratin rambut, sebagian lagi meleka at dipermukaan dan ce elah-celah imbrikasi selap put rambut. Pewarna setengah s tettap juga dike enal sebaga ai pewarna nitro n atau nittro dye. Ba anyak dibuat dari bahan nitro-fe enilin-diamin na (nitroph henylene-dia amine) yang menimbulkkan warna biru, yang tergolong t da alam warna a setengah tetap ada alah shampo pewarn na (color shampoo) yan ng tahan hing gga beberap pa kali pencu ucian.
Gambar. 10 0.2. Batang Ram mbut Dan Pew warna Nitro S Sumber : Kusum madewi (1981)
ang lebih Kelebihan dari pewarrna azo adalah daya lekatnya ya ma, warnanya lebih be eraneka rag gam, peruba ahan warna ke arah lam wa arna asli ram mbut terjadi bertahap, se ehingga perrubahan ram mbut tidak akkan memperllihatkan peru ubahan warn na yang men ncolok.
400
c. Pewarna te etap (perma anent tint) Pewarna tetap t memiliki molekul zat pewarn na yang san ngat kecil da an tidak berw warna. Sifatt larutannya a basa, mole ekul zat pew warnanya de engan muda ah dapat ma asuk ke dalam kulit ram mbut lewat imbrikasi yang terbuka. Dengan hyd drogen peroksida sebag gai oksidatorr molekulmo olekul kecil tak berw warna diokssidasi menja adi moleku ul-molekul rakksasa yang berwarna sehingga s me enjadi terlalu besar unttuk dapat keluar lagi me elalui imbrikkasi rambutt (lihat gambar). Pewarrna tetap jen nis sintetik organic ba anyak dibua at dengan bahan-baha an dasar keturunan an niline, yang terpentin ng diantara anya adala ah para fen nilendiamine e, (para-phe enylene–diam mine) yang menghasilka an warna hittam.
Gambar. G 10.3. Molekul M Pewarn na Pada Dalam m Kulit Rambutt S Sumber : Kusum madewi (1981)
Para-toluene-diamine sebagai penyempurrnaan para a fenilen amina; meta-toluenem -diamina (meta-tolue ene-diamine)) yang dia me enimbukan warna co oklat: para--amin-finol (para-amino o-phenol) me emberi warrna coklat kemerahan; dan metta-dihidroksii-venzene (m meta-dihydrox xi-venzene) menghasilkan abu-a abu. Lain dengan pe ewarna tetap p dari bahan n tumbuh-tumbuhan dan n bahan log gam yang sebagai me elapisi bata ang rambutt. Karena itu juga diklasifikasi d pe enerating tint atau pewa arna yang meresap, m gu una membed dakannya de engan pewarrna melapis atau coatin ng tint. Kekurangan jeniss para ini ad dalah reaksi alergi yang g sering ditimbulkan da an bila terke ena mata akkan menimbu ulkan kebuta aan. Dengan banyaknya b laporan tentang kasus alergi yan ng terjadi akkibat penggu unaan inecto o (para-feniilen-diamine e) maka Sab baouroud da an Roussea au pada ta ahun 1911 dilakukan tes kulit sebelum 401
menggunakan inecto yang dikenal dengan istilah SabaouroudRousseau tes atau tes tempel (Pateh tesh). Dibeberapa Negara Eropa dan Amerika penggunaan pewarnaan rambut para-femilen-diamine sudah dilarang, sebagai gantinya digunakan bahan dasar para-toluene-diamine yang merupakan hasil penyempurnaan yang dilakukan oleh Dr. Ralph Evans dari Universitas Colombia pada tahun 1926. Meskipun para–toluene-diamine masih menimbulkan reaksi alergi tetapi tidak sering. Pewarna jenis para juga disebut pewarna pengenaan tunggal atau single application tint, pada penggunaanya warna asli rambut harus dihilangkan terlebih dahulu sebelum diberi warna baru. Karena larutan pewarna jenis para bersifat lindi, maka setelah pembilasan perlu diberikan pengkondisi (conditioner). C. Pengetahuan Pewarnaan Pewarnaan pada zaman modern terutama dalam seni tata rambut, dapat berwujud sebagai 3 proses yang berbeda, yaitu penambahan warna, (hair tinting), pemudaan warna (Hair light tening) dan penghilangan warna (bleaching). Ada penambahan warna atau hair tinting terutama dilakukan guna menutupi warna rambut kelabu yang terjadi karena rambut kehilangan pigmen warna aslinya. Pemudaan warna atau hair lightening banyak diperlukan dalam pewarna korektif atau corrective coloring sedangkan penghilangan warna atau bleaching banyak dilakukan dalam mempersiapkan proses perubahan warna yang lebih mendasar. Dalam praktek pewarnaan sering terjadi bahwa diantara tindakan pemudaan warna dan tindakan penghilang warna sebagian tidak diadakan pembatasan yang tajam. Ada pengetahuan yang perlu dimiliki oleh seorang pewarna rambut untuk melengkapi keterampilannya, seperti: 1. Pengetahuan Tentang Cahaya Tanpa adanya cahaya atau sinar, tidak akan terjadi warna, seperti pada ruang yang gelap semua benda yang kita lihat akan nampak hitam. Karena itu warna-warni yang kita lihat erat hubungannya dengan cahaya yang ada. Rambut kita mempunyai permukaan yang tidak rata dan tembus cahaya. Sinar yang jatuh kepadanya sebagian dibiaskan dan sebagian dipantulkan dalam secara difus. Sebuh benda yang berwarna hitam menyerap semua warna spectrum dan tidak ada yang dipantulkannya kembali, karena itu hitam sebenarnya bukan warna, tetapi menunjukkan ketidakadaannya warna, sebaliknya sebuah benda dikatakan berwarna putih, jika ia mengembalikan semua warna spectrum secara lengkap. Karena itu warna putih menunjukkan adanya warna spectrum selengkapnya. Dari tingkatan warna ada 12 % sinar yang dapat dilihat, sedangkan sinar yang tidak dapat dilihat atau invisible light dibagi dalam 2 kelompok yaitu Infra merah dan ultraviolet. Kelompok sinar infra merah berada di 402
atas spectrum warna merah. Sinar infra merah memiliki sifat panas. Dalam penataan rambut sinar infra merah dapat digunakan untuk mengeringkan dengan lebih cepat, terutama untuk mengeringkan tanpa mengubah desain penataan yang telah selesai. 2. Pengetahuan Tentang Penggunaan Segitiga Warna Warna merah, kuning dan biru disetiap sudut segitiga disebut warna primer, karena merupakan warna-warna utama yang mendasari terjadinya warna-warna lain. Jika garis spectrum warna yang berada di samping prisma itu kita lipat membentuk sisi sebuah segitiga, maka akan diperoleh sebuah segitiga warna seperti yang terlihat pada gambar di bawah ini: Merah
Ungu
Jingga
Biru
kuning hijau
Gambar. 10.4. Segitiga Warna Sumber : DEPDIKBUD (1999)
Warna jingga, hijau dan ungu disetiap sisi segitiga disebut warna sekunder dan terjadi sebagai pencampuran dalam kuantita yang sama antara 2 warna primer yang berada disuatu sisi segitiga. Pencampuran antara warna jingga dan hijau disebut kuning (olive), begitu pula warna ungu dan jingga disebut coklat merah (russet). Ketiga warna hasil pencampuran warna-warna sekunder disebut warna tersier. Pencampuran warna merah, kuning dan biru dalam kuantita yang sama menghasilkan warna hitam seperti tergambar ditengah segitiga pada gambar di atas. Penggunaan segitiga warna akan sangat membantu pelaksanaan pekerjaan seorang pewarna dalam menghadapi masalah-masalah seperti: a. Koreksi warna Dalam melakukan pewarnaan banyak menghasilkan warna yang tidak sesuai dengan keinginan, untuk itu kita perlu berpedoman pada segitiga 403
warna, karena dengan berpedoman pada segitiga warna koreksi warna dapat dilakukan lebih cepat dan pasti, misalnya rambut yang berwarna kekuning-kuningan, dengan memberikan kepadanya pembilas ungu, akan dapat diubah menjadi kuning kecoklatan. Jika warna kuning itu sangat muda, pemberian pembilas ungu, akan menjadikan putih keperakan. b. Pengaruh modifikasi warna Apabila warna-warna tertentu diletakkan dekat atau berdampingan maka akan terjadi modifikasi warna satu dengan yang lain. Jika warna hijau ditempatkan berdampingan dengan warna biru, maka warna hijau akan nampak lebih kuning, sedangkan warna biru akan nampak lebih ungu. Ini disebabkan karena tidak adanya unsur warna kuning diwarna biru. Maka unsur warna kuning yang ada dalam warna hijau menjadi menonjol secara kontras. Warna pakaian juga mempengaruhi modifikasi warna rambut, contohnya seorang berambut pirang kemerahan memakai pakaian berwarna hijau. Warna rambut yang merah akan makin menonjol berhubung tidak adanya unsur merah dalam warna hijau. Pengaruh modifikasi warna-warna harus selalu diperhitungkan dalam hubungan dengan penempatan 2 atau lebih warna secara berdekatan. Warna yang kita lihat merupakan hasil interaksi yang terjadi antara faktor-faktor sebagai berikut: 1) Jenis sinar yang jatuh kepada suatu benda dan pencampuran berbagai ukuran panjang gelombang yang dimiliki berkas sinar itu. 2) Sifat dan benda itu sendiri, sejauh mana ia menyerap dan memantulkan kembali gelombang-gelombang yang dimiliki berkas sinar itu. 3) Latar belakang yang mewarnai benda itu melalui modifikasi warna dapat mempengaruhi setiap orang sehingga dapat menimbulkan kesan intensitas yang berbeda-beda. 4) Kemampuan mata seseorang dalam menangkap gelombanggelombang warna itu. 5) Interpretasi yang diberikan oleh otak masing-masing setelah melihat benda itu. 3. Asam dan Basa a. Asam dan penggunaannya Asam adalah senyawa dengan pH di bawah 7 yang sangat berguna. Rambut dan kulit kita pada dasarnya bersifat asam dan karena itu lebih dapat betahan terhadap senyawa asam selama senyawa tersebut tidak terlalu keras. Larutan ataupun bahan-bahan kosmetika rambut yang bersifat asam banyak digunakan dalam perawatan rambut guna mencapai berbagai tujuan sebagai berikut: 1) Untuk menutup dan memperkecil imbrikasi rambut, yang karena berbagai faktor terbuka lebih lebar. 404
2) Untuk memperkuat batang rambut, dengan cara membuatnya menyusut lebih padat. 3) Untuk membersihkan secara lebih sempurna sisa shampo, yang pada dasarnya bersifat lindi. 4) Untuk membuat hydrogen peroksida stabil dalam penyimpanan. Dalam keadaan stabil hydrogen peroksida dapat disimpan lebih lama. b. Basa dan penggunaanya Senyawa atau alkali juga banyak digunakan dalam proses penataan rambut, meskipun dapat menjadi penyebab utama berbagai kerusakan rambut, jika pemakaiannya kurang hati-hati Larutan dan kosmetika rambut yang bersifat lindi digunakan untuk mencapai beberapa tujuan sebagai berikut: 1) Untuk membuka dan memperbesar imbrikasi rambut, yang menutup terlalu rapat. Misalnya imbrikasi rambut pelawan atau resistan hair. 2) Untuk membuat batang rambut mengembang dan menjadi lebih lunak, sehingga mudah dibentuk. Berbagai molekul kosmetika rambut seperti larutan pengeriting, kosmetika penglurus dan pewarna rambut dapat mudah masuk ke dalam kulit rambut. 3) Untuk membersihkan minyak lemak alami, terutama yang berada dicelah-celah antara sisik selaput rambut secara lebih bersih dan mudah. 4) Untuk membuat larutan hidrogen peroksida menjadi tidak stabil. Sehingga larutan itu siap digunakan. c. Penggolongan asam Asam dapat dibedakan dalam 2 golongan yaitu: 1) Asam inorganik Asam inorganik atau asam mineral merupakan asam keras yang banyak digunakan dalam industri pupuk, pewarnaan, obat-obatan dan tidak digunakan untuk penataan rambut, yang termasuk dalam golongannya adalah asam sulfat, asam clorida, asam fosfat, dan asam nitrat. 2) Asam organik Asam organik adalah asam yang berasal dari hewan dan tumbuhtumbuhan, seperti asam sitrik dari buah jeruk, asam asetat dari cuka, asam laktat dari susu. Kesemuanya merupakan asam lemah yang banyak digunakan sebagai pembilas rambut lotion kulit dan sebagainya. d. Basa atau alkali Basa atau alkali yang banyak digunakan dalam salon penata rambut antara lain adalah ammonium hidroksida NH4OH4 guna mengaktifkan hydrogen peroksida H2O2 dalam proses bleacing. Kalsium oksida CaO sebagai sumber panas eksatormik dalam keriting panas, kalium hidroksida KOH untuk membuat sabun lunak atau sabun hijau (green soap) dan natrium hidroksida NaOH untuk menghilangkan lemak dan 405
minyak serta juga digunakan sebagai bahan bahan dasar kosmetika pelurus rambut. Dalam keadaan murni kalium hidroksida dan natrium hidroksida merupakan basa keras yang dapat menimbulkan luka bakar dikulit. D. Penggunaan Kosmetika Pewarnaan Rambut Jika proses suatu jenis perawatan rambut dikehendaki hanya berlangsung dilapisan selaput rambut saja, maka baik digunakan kosmetika yang bersifat asam. Misalnya dalam menghadapi rambut kusut dan sulit diatur, kekusutan ini biasanya terjadi akibat penyasakan yang intensif, oleh penyasakan, sel-sel selaput rambut mencuat keluar dan menjadikan rambut bertautan satu dengan yang lain. Penggunaan pembilas yang bersifat asam akan menutup kembali imbrikasi rambut dan menghilangkan kekusutannya. Sebaliknya, jika dalam suatu perawatan rambut, prosesnya dikehendaki terjadi di dalam kulit rambut, maka perlu digunakan kosmetika rambut yang bersifat lindi. Misalnya dalam pewarnaan rambut yang bersifat permanen. Untuk keperluan tersebut dapat digunakan pewarna dari tumbuh-tumbuhan atau dari garam logam. Kedua-duanya akan melapisi batang rambut secara permanen. Tetapi rambut akan kehilangan kecemerlangannya yang wajar, karena selaput rambut terlapisi oleh bahan pewarna. Dengan menggunakan pewarna rambut jenis para yang bersifat lindi, proses pewarnaan akan dapat berlangsung dikulit rambut. Pemilihan kosmetika harus senantiasa didasarkan kepada kondisi rambut dan tujuan yang hendak dicapai. Penggunaan kosmetika rambut yang bersifat lindi, harus dilakukan dengan lebih hati-hati, karena sering menjadi penyebab utama terjadinya kerusakan rambut. E. Teknik Tes Kepekaan Kulit Sebelum melakukan pewarnaan rambut, terlebih dahulu melakukan tes kepekaan kulit, tujuannya agar tidak terjadi kesalahan kesalahan seperti: gatal-gatal atau alergi pada kulit. Caranya pertama-tama kulit belakang daerah telinga selebar bulatan telur dibersihkan dengan kapas, cara membersihkan jangan ditekan agar kulit tidak lecet, cukup digosok pelan saja sekali gasok atau 2 kali. Kemudian oleskan cat rambut yang telah diseduh air bersih, lalu oleskan pada kulit yang telah dibersihkan tadi. Biarkan selama 24 jam, jangan dicuci atau dibersihkan. Bagi kulit yang peka maka reaksi alergi akan dapat terlihat, yaitu kulit merah disekitar cat rambut yang menempel pada kulit ditengah atau daerah yang ditempelkan cat akan timbul bintik-bintik seperti biang keringat (meliaria) dan bila digaruk bintil-bintil akan pecah dan mengeluarkan air. Alergi akibat cat rambut rasanya sangat gatal. Hasil Patch-test di atas adalah positif, karena menimbulkan reaksi alergi, berarti pengecatan rambut tidak dapat dilakukan. Patch-test yang tidak menimbulkan reaksi alergi pada kulit disebut negatif, sebab pada kulit tidak terjadi perubahan406
perubahan apapun setelah 24 jam, maka pengecatan rambut dapat dilanjutkan. F. Alat, Lenan dan Kosmetika Pewarnaan 1. Alat, Lenan dalam Pengecatan/Pewarnaan Rambut Dalam melaksanakan pengecatan/pewarnaan rambut, diperlukan alat dan lenan sehingga pekerjaan yang dilakukan dapat berjalan dengan lancar. Alat dan lenan yang dibutuhkan diantaranya adalah: a. Plastik untuk alas lantai, biar lantai tidak terkena cat. b. Cape plastik sebaiknya yang pendek dan hitam. c. Cape pencucian. d. Handuk kecil 3 buah warna hitam, serta baju cat/schort warna hitam. e. Sarung tangan hitam. f. Sikat atau kuas cat. g. Tissue dan tutup telinga. h. Mangkok cat dari plastik atau melamin dapat juga dari kaca atau porselin. i. Jepit bergerigi. j. Sisir biasa. k. Kapas bersih yang telah dibuat bulatan-bulatan atau kapas dipotong berbentuk persegi. 2. Kosmetika Pewarnaan Adapun kosmetika yang diperlukan dalam pewarnaan adalah sebagai berikut: a. Shampo, sebaiknya shampo khusus untuk mencuci rambut setelah dicat. b. Color ex, berguna untuk menghilang cat yang menempel pada kulit, color ex ini tidak akan melunturkan cat yang sudah menyerap ke dalam kulit rambut, sebab color ex tidak mempunyai daya tembus pada kulit rambut. c. Cat rambut tergantung selera masing-masing produk cat yang akan dipergunakan. d. Cream kolesterol untuk menghilangkan cat yang menempel pada kulit. x
Menerapkan tertib kerja berdasarkan peraturan kesehatan dan keselamatan kerja Semua alat, lenan dan kosmetika pewarnaan tersebut di atas disusun sesuai dengan tertib kerja berdasarkan peraturan kesehatan dan keselamatan kerja. x
Melakukan persiapan kerja Agar semua pekerjaan di dalam pewarnaan dapat berjalan lancar dibutuhkan persiapan yang matang, sebagai contoh semua peralatan 407
yang dibutuhkan, kosmetika dan lenan sudah disusun sesuai urutan kerja. G. Prosedur Pewarnaan x Mendiagnosa kulit kepala dan rambut Sebelum proses pewarnaan dilakukan, maka diagnosalah kulit kepala dan rambut dengan teliti. Jangan sampai terjadi kesalahan, karena akan berefek tidak baik terhadap hasil pewarnaan rambut. Untuk itu perhatikan cara mendiagnosa rambut seperti pada lembaran rambut seperti pada lembaran diagnosa berikut ini. Tabel 6. Lembaran Diagnosa Pewarnaan Rambut LEMBAR ANALISA/DIAGNOSA PEWARNAAN RAMBUT 1.
Nama
:
2.
Tanggal
:
3.
Oleh
:
4.
Warna yang diinginkan
5.
Warna dasar rambut :
6.
Jumlah uban
7.
Jenis pewarnaan
8.
9.
:
:
a.
Pewarnaan uban
b.
Pemudaan warna rambut
c.
High light
d.
Bleaching
e.
Lain-lain
:
Aplikasi a.
Cat ulang
b.
Langsung
c.
Virgin
d.
Lain-lain
Persiapan kosmetik : a.
Bleaching ……………… gram
b.
Hidrogen peroksida …... gram
c.
Cat warna ……………... gram
408
10. Waktu proses : a.
Dengan climazon
menit
b.
Tanpa climazon
menit
x
Menyarankan model pewarnaan Model pewarnaan rambut pada dasarnya terdiri dari bermacammacam warna, seperti coklat, coklat kekuningan, perak, biru dan sebagainya. Karena model pewarnaan tersebut bermacam-macam perlu disarankan pada pelanggan warna apa yang sesuai/cocok dengan warna rambut aslinya, jenis rambut, bentuk rambut dan umur. x
Melakukan tes kepekaan kulit Bila telah selesai memberi saran model pewarnaan yang cocok dengan pelanggan, lanjutkan dengan melakukan tes kepekaan kulit, seperti telah dijelaskan pada halaman 404. Berikut adalah proses pewarnaan: 1. Menyisir rambut kemuka ke belakang, samping kiri dan kanan, setelah itu melakukan analisa kulit kepala dan rambut, agar tidak terjadi kesalahan dan kecelakaan sewaktu melakukan proses pengecatan. 2. Melakukan pencucian rambut sampai bersih dengan menggunakan shampo sesuai dengan jenis kulit kepala dan rambut. 3. Setelah itu rambut dikeringkan dengan alat pengering (hair dryer). 4. Setelah rambut kering, lakukan parting atau bagi seluruh rambut menjadi 4 bagian yang terdiri dari 2 bagian depan dan 2 bagian belakang membentuk garis simetris. 5. Pasangkan handuk kecil untuk penutup pundak dan pasangkan cape plastik hitam lalu pasangkan tisu disekeliling leher. 6. Oleskan cream cholesterol pada sekeliling luar garis rambut, untuk menghindari bagian lain terkena cat. 7. Kemudian persiapkan untuk mengaduk cat rambut, jangan lupa baca petunjuk penggunaan cat terlebih dahulu. Berikut adalah beberapa petunjuk cara menggunakan cat pewarnaan: a. Powder cat dicampur dengan air hangat kuku + H2O2 (Hidrogen peroxida). b. Cat bigen, kimis, peacock yang berbentuk powder dan di dalam kemasannya tidak terdapat H2O2, maka air yang digunakan air dingin biasa, biasanya cat ini telah dicampur dengan H2O2, karena H2O2 ini bentuknya bermacam-macam berupa cairan ada yang berupa liquid, berupa tablet atau berupa powder. c. Cat rambut berupa cream terdapat di dalam kemasan tube, cara menggunakannya menurut kebutuhan, H2O2 dari cat berupa powder, cream dalam kemasannya. d. Cat rambut berupa cairan, kemasannya botol berupa application.
409
Yang perlu diingat, bila cat rambut sudah dicampur dengan air atau yang berupa cream sudah dicampur hydrogen peroxide, maka segera dicat atau dipakai, sebab apabila cat tersebut tidak segera dipakai maka molekul cat akan membesar, sehingga molekul cat tidak dapat menembus imbrikasi rambut, akibatnya bila rambut dicuci, maka akan terlihat rambut akan menjadi putih (kembali ke warna semula). Jadi molekul cat rambut adalah kecil/halus dan lebih kecil daripada imbrikasi rambut, sehingga cat rambut dapat menembus imbrikasi rambut dan masuk ke dalam cortex (kulit rambut) hingga pada bagian terdalam dari kulit rambut. Sisa cat rambut yang telah dipakai tidak dapat disimpan, kecuali cat yang berupa cairan maka sisanya masih dapat dipergunakan asalkan botol catnya ditutup yang rapat dan disimpan dalam dusnya kembali/ditempat yang sejuk. 8. Setelah cat rambut dipersiapkan, mulailah mengecat rambut model untuk memudahkan pengecatan pelaksanaannya dimulai pada rambut bagian depan tengah/atas dan rambut yang telah dicat dapat dilepaskan ke arah sampingnya agak ke belakang, setelah satu bagian selesai dicat gulunglah rambut dan beri jepitan agar tidak mengenai kulit lainnya. 9. Setelah semua rambut selesai dicat, lepaskan jepitan, biarkan lepas dan jangan disisir karena akan mengakibatkan cat rambut akan terdorong keluar dari kulit rambut. x
Melakukan pembilasan dan memeriksa hasil pewarnaan x Tunggu proses selama 30-40 menit tergantung kondisi rambut. x Setelah itu rambut dicuci/dibilas dengan air hangat kuku, yang sebelumnya bersihkan cat yang menempel pada kulit kepala dengan menggunakan ex color. x Gunakan shampo yang berwarna hitam atau ege shampoo medicated, shampo untuk rambut berketombe. Guna mendapatkan warna yang sesuai dengan permintaan pelanggan maka untuk mengaplikasikan produk pewarnaan harus mengikuti petunjuk yang ada pada kemasan serta sesuai dengan prosedur pewarnaan. Pada saat pembilasan perlu diperhatikan kebersihannya, jangan sampai tertinggal sisa-sisa pewarnaan dan sisa shampo. Terakhir periksa hasil pewarnaan, tanyakan pada pelanggan apakah sudah sesuai dengan keinginannya dan adakah ia merasa puas.
H. Pewarnaan Dalam Penataan 1. Perkembangan Pewarnaan Pada mulanya pewarnaan ini hanya berfungsi untuk menutupi rambut yang putih, karena faktor usia atau hal lain, tetapi dalam lingkungan masyarakat tradisional atau yang sedang berkembang, tindakan mewarnai rambut diluar tujuan seperti di atas hampir tidak pernah dilakukan. 410
Sebaliknya di negara-negara industri, khususnya di negara barat, mewarnai rambut merupakan suatu hal yang bisa memperindah rambut mereka, dengan menambahkan warna-warna yang tidak jauh beda dengan warna rambut aslinya, sesuai dengan mode yang sedang berkembang. Dalam penelitian tentang pemakaian pewarna rambut di dunia Barat yang didasarkan atas motivasi penggunaan pewarna, Ralph G. Harry pada tahun 1975 menyimpulkan bahwa: a. Sektor warna mode (fashion shade market) Penggunaan pewarna rambut untuk tujuan memperindah warna asli dan mengikuti mode mencapai 66% dari penggunaan pewarna rambut secara keseluruhan. b. Sektor anti kelabu (anti grey market) Penggunaan pewarna rambut untuk tujuan menutupi warna kelabu rambut karena ketuaan usia dan faktor-faktor lain yang menyebabkan rambut kehilangan pigmen warna aslinya mencapai 33% dari penggunaan pewarna rambut secara keseluruhan. c. Sektor rambut putih (white hair market) Penggunaan pewarna rambut oleh mereka yang memiliki rambut putih dan ingin nampak bewarna pastel, mencapai 1% saja dari penggunaan pewarna rambut secara keseluruhan. 2. Istilah Teknis Pewarnaan Dalam Pewarnaan artistik dan korektif khususnya digunakan berbagai istilah teknis yang sudah berlaku secara umum diantaranya: a. Hue Hue adalah warna spectrum yang belum dicampur dengan warna lain. Hue merupakan warna-warna primer dan sekunder yang terdapat dalam spectrum warna. b. Tint Tint adalah warna spectrum yang telah dimudakan dengan mencampurkan warna putih. c. Shade Shade adalah warna spectrum yang dibuat menjadi lebih tua dengan memberi campuran warna hitam. d. Tone Tone adalah derajat kedalaman atau intensitas suatu warna. e. Lift Lift adalah tindakan mengurangi kedalaman atau intensitas warna sehingga hasilnya lebih muda dari warna sebelumnya. 411
f.
Cover Cover adalah tindakan melapisi batang rambut dengan zat pewarna yang bertujuan membuat warna rambut lebih tua. g. Warm colors Warm colors adalah warna-warna dengan dominasi warna merah, jingga dan kuning. h. Cool colors Coll colors adalah warna-warna dengan dominasi unsur hijau, biru dan ungu. i.
Netral colors Netral colors adalah warna-warna netral seperti putih, kelabu dan hitam. j.
Natural base color Natural base color adalah warna pigmen rambut asli sebelum dilakukan pewarnaan. k. Artificial base color Artificial Base Color adalah pewarna rambut yang telah ada dalam kulit rambut sebelumnya. l.
Dye colors Dye Colors adalah nama-nama warna yang bersifat deskriptif bagi produk pewarna yang ada. Misalnya Dark Warm Brown, Beigi, blonde, Platinum Blonde Biru, Merah, Hitam dan sebagainya. m. Fashionable names of colors Nama-nama warna yang sengaja dibuat berlainan oleh pabrik seakan-akan berbeda dengan produk lain, meski pada dasarnya sama. Nama-nama tersebut biasanya bersifat romantis dan tidak deskriptif. Misalnya Sahara Light atau Shocking Pink dan sebagainya.
n. Drabbing action in colors Drabbing action in colors adalah proses yang saling menetralisir pada warna. Istilah pewarnaan di atas akan masih terus berkembang dan bertambah, sejalan dengan perkembangan teknik dan variasi dalam pewarnaan. 3. Estetika Dalam Pewarnaan a. Perwarnaan artitistik Pewarnaan artitistik atau artistic coloring bertujuan untuk menciptakan efek keindahan tertentu dengan menciptakan kontras 412
wa arna antara a suatu bagian b ram mbut terten ntu dengan n warna keseluruhan ra ambut lainnyya. Kontras warna w dima aksud dibua at bukan melalui m pena ambahan wa arna, melainkan melallui penghila angan atau pemudaan n warna. Ha anya pada ra ambut terten ntu yang pemudaan warnanya seca ara teknis sudah sulit dila akukan lagi,, kontras wa arna dibuat dengan d pena ambahan arna. wa Pewarnaan n artistik dib bedakan dalam 6 macam berdasarrkan letak da an bagian ram mbut yang dimudakan d w warnanya, diiantaranya: 1) Frosting. Frosting adalah a tinda akan memud dakan warn na beberapa a untaian ram mbut secara a penuh, yang y dilakukkan pada ra ambut warn na hitam. Proses kerja dari d frosting ini i adalah: a) Rambut te erlebih dahullu dicuci berrsih dan dike eringkan den ngan hair drayer. b) Pemakaian n topi khussus untuk frosting yan ng memilikii lubanglubang da an melalui lu ubang topi itu rambut dikeluarkan n dengan penjapit da an dilakukan n frosting pa ada rambut yang keluarr tersebut dengan me enggunakan n sikat cat. c) Bagi ramb but yang berrwarna hitam m sebaiknya a dilakukan bleaching b (pemudaan n warna), un ntuk mempe ermudah massuknya warn na terang pada ramb but yang aka an di frosting g. d) Biarkan ra ambut yang akan di frossting terbuka a, biarkan se elama 30 menit. e) Cuci ramb but dengan air hangatt tanpa me enggunakan shampo hingga be ersih, beri conditioner c agar rambut tidak ke ering dan rapuh. f) Rambut dikeringkan de engan blow draying. Untuk lebih h jelasnya bisa dilihat pa ada gambar di bawah in ni.
Gam mbar. 10.5. Pew warnaan Frosting Sumber : DEPD DIKBUD (1999)
413
2) Tipping Tipping adalah tindakan memudakan warna beberapa untaian rambut yang hanya dibagian ujung-ujung saja. 3) Streaking Streaking adalah tindakan memudakan warna beberapa untaian rambut yang berada dibahagian depan. 4) Halo lightening Halo lightening adalah tindakan memudakan warna rambut yang berada di daerah mahkota. 5) Echoing (bonde on bonde atau mutation blonding) Echoing adalah tindakan memudakan warna rambut seperti dalam frosting, tetapi dilakukan pada rambut pirang, jika tingkat kepirangan tidak memungkinkan lagi dimudakan, kontras warna dapat dibuat dengan penambahan warna. 6) Spotting. Spotting adalah tindakan memudakan warna rambut secara terputus-putus atau dalam bentuk bercak-bercak tidak teratur. b. Pemudaan warna Praktek pemudaan warna di atas dapat digunakan satu-satu atau dipadukan dengan serasi. Selain itu juga dikenal pewarnaan yang disebut bayangan warna 3 dimensi atau three dimensional shading. Rambut dibagi dengan pembagian mendatar (horizontal sectioning), dengan ketentuan bagian bawah diberi warna paling tua, bagian tengah dengan warna lebih muda dan bagian teratas dengan warna paling muda, garis batas antar tingkat warna dibuat mejadi membaur. Bisa dilihat pada gambar ini.
414
Gambarr. 10.6. Three Dimensional D Sh hading Sumber : DEPD DIKBUD (1999)
Jika pembagian dilaku ukan secara vertikal (vertical section ning) dan ma asing-masing diberi 3 warna yan ng berbeda a, maka pe ewarnaan terrsebut dinam makan three color effect atau efek 3 warna. 4. Pewarnaan n Korektif Pada dasa arnya bentu uk wajah te erdiri dari 7 yaitu: ben ntuk oval, bu ulat, lonjong, segitiga, segitiga terrbalik, diamond atau wajik w dan pe ersegi empatt. Dalam penataan ram mbut untuk menciptakan n kesan wa ajah oval da apat dilakuka an melalui pewarnaan.. Teknik ini disebut pe ewarnaan ko orektif. Teknik pewarnaa an korektif be erpangkal to olak dari ada anya ilusi op ptik mata kita, sehingg ga warna-w warna putih memberika an kesan me elebar dan n warna-wa arna hitam m dan tua a memberri kesan me enyempitkan n. Teknik pe ewarnaan korektif k dapa at dilakukan n dengan me enggunakan n toner yaitu u pewarnaa an jenis parra bagi rambut yang telah dihilangk kan warnanyya dan teknikk frosting. Teknik pew warnaan ko orektif terhad dap bentuk--bentuk wajah dapat dilakukan seba agai berikut:: a. Bentuk wa ajah bulat Bentuk wa ajah bulat me emerlukan pemanjanga p annya ke ata as. Hal ini da apat dicapai dengan cara rambut bagian b punccak dan dep pan diberi fro osting intens sif, kemudian n diberi tone er warna mu uda, rambutt dikedua sissi samping diberi d frostin ng ringan da an bagian ba awahnya dib beri toner wa arna lebih muda.
415
b. Bentuk wajah lonjong Bentuk wajah lonjong memerlukan perluasan dikedua sisi samping. Untuk mencapainya dapat dengan cara rambut bagian puncak dan bagian depan diberi frosting ringan, atau dibiarkan seperti warna aslinya. Kedua sisi samping diberi frosting intensif dan toner warna muda. c. Bentuk wajah segitiga runcing atas Bentuk wajah ini memerlukan perluasan disisi atas. Dengan cara rambut dibagian puncak dan depan diberi frosting intensif dan toner warna muda. Kedua sisi samping diberi frosting lebih ringan dan toner warna sedang. Kedua sisi samping bagian bawah diberi toner warna tua atau dibiarkan seperti warna aslinya. d. Bentuk wajah segitiga runcing ke bawah Bentuk wajah ini memerlukan perluasan dibagian bawah. Rambut pada bagian puncak dan depan diberi toner warna tua. Bagian tengah kedua sisi samping diberi frosting agak intensif dan toner warna muda. Bagian bawah kedua sisi samping diberi frosting intensif dan toner lebih muda. e. Bentuk wajah wajik (diamond) Bentuk wajah wajik atau diamond memerlukan perluasan dibagian atas dan bagian bawah, serta penyempitan dikedua sisi bagian tengah. Dapat dilakukan dengan cara rambut bagian puncak dan depan diberi frosting intensif dan toner warna muda. Demikian pula rambut dikedua sisi samping bagian bawah. Kedua sisi samping bagian tengah dibiarkan warna aslinya atau diberi toner warna tua. f.
Bentuk wajah segi empat Bentuk wajah segi empat memerlukan perluasan dibagian atas dan penyempitan dibagian rahang. Rambut dibagian puncak diberi frosting intensif dan toner muda. Bagian tengah kedua sisi samping diberi frosting ringan dan bagian bawah diberi frosting lebih ringan lagi, atau dibiarkan seperti warna aslinya. 5. Hal Penting yang Harus Diperhatikan dalam Pelaksanaan Pengecatan Rambut Ada beberapa hal penting yang harus diperhatikan dalam pelaksanaan pengecatan rambut, antara lain adalah: a. Model dalam hamil tua, jangan melakukan pengecatan, dikhawatirkan bayi yang berada dalam kandungan terkena alergi. b. Pakailah celemek sewaktu mencat rambut, agar pakaian tidak terkena cat rambut. c. Hendaklah memakai sarung tangan. 416
d. Bila melaksanakan pewarnaan pada virgin (rambut yang belum pernah tersentuh zat kimia), maka perlu dilakukan test kepekaan kulit terlebih dahulu, agar tidak terjadi alergi pada kulit kepala, selain itu daya serap rambut biasanya lebih lama dari pada rambut yang telah pernah mengenal kosmetika rambut. e. Rambut yang telah dicat tidak boleh dikeriting, karena akan mengakibatkan rambut jadi rusak dan cat tidak menyerap pada rambut, tetapi jika rambut ingin dicat juga, sebaiknya terlebih dahulu dilakukan pengeritingan satu minggu, lalu setelah itu barulah dilakukan pengecatan. f. Jangan melakukan pengecatan pada kulit kepala dalam keadaan luka, karena kulit kepala yang luka terasa pedih terkena zat pewarna. g. Rambut yang dicat harus dicuci dan jangan terkena minyak rambut atau hair spray. x
Merapikan area kerja, alat dan kosmetika Bila pekerjaan pewarnaan rambut telah selesai, bersihkan kembali ruangan (disapu, dipel). Semua peralatan dicuci, dikeringkan/dilap, lalu susun pada tempatnya masing-masing dengan rapi. Sedangkan kosmetik dirapikan susun menurut jenisnya.
I.
Uji Kompetensi Diharapkan siswa mampu melakukan pewarnaan rambut secara tepat dan benar dengan mengikuti estetika dalam pewarnaan. x Kompetensi yang diharapkan dari materi ini adalah: 1. Melakukan persiapan kerja. 2. Mendiagnosa kulit kepala dan rambut. 3. Model pewarnaan. 4. Tes kepakaan kulit. 5. Pengaplikasian produk pewarnaan. 6. Melakukan pembilasan rambut. 7. Memeriksa hasil pewarnaan. x
Soal: Petunjuk: Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan jelas dan ringkas. 1. Jelaskanlah sejarah dari pewarnaan rambut.! 2. Manfaat apa yang diperoleh dari pemakaian pewarna tumbuhtumbuhan.? 3. Jelaskanlah cara melakukan tes kepekaan kulit sebelum pewarnaan.! 4. Jelaskanlah prosedur pewarnaan rambut.! 5. Apa gunanya dilakukan pembilasan rambut.? 6. Bagaimana caranya memeriksa hasil pewarnaan rambut. Jelaskanlah.! 417
x x
Tugas kelompok Siswa melakukan pelatihan pewarnaan rambut, satu kelompok berjumlah 2 orang. Tugas mandiri Siswa mengelompokkan jenis kosmetika pewarnaan rambut dalam sebuah laporan.
418
BAB XI
MENJU UAL PRO ODUK DAN SA KECA ANTIKAN RAMB BUT JAS A. Pe engetahuan Tentang Produk/Jasa a Se etiap ahli pe enata kecantikan/penata a rias harusslah mengettahui dan mema ahami tentan ng produk. Untuk itu apakah a yang dimaksud d dengan produkk ?. Produk adalah; seg gala sesuatu u yang dapa at diturunkan n kepada pasar agar diperh hatikan, dim minta, dibeli dan dikonsu umsi sehingga dapat memu uaskan kebutuhan. Prroduk ini dapat d berup pa barang/peralatan ataupu un jasa. Ba arang/perala atan mempu unyai wujud tertentu dan mempun nyai sifat tenggang waktu antara saat fisik, namun jara ang juga mempunyai m diprod duksi dengan saat diko onsumsi. Se edangkan jasa adalah hasil h dari kegiatan produks si yang tida ak mempun nyai wujud tertentu se erta tidak memp punyai sifat fisik f tertentu u. Jasa juga a tidak terda apat tenggang waktu antara a saat diprod duksi dengan n saat dikonsumsi. Se eorang wirau usaha dibidang penata a rias agar dapat meng ghasilkan suatu produk, perlu didukung g oleh inforrmasi yang akurat. Info ormasi itu bisa berasal dari konsumen/p k ara penjual. Dengan me enggali inforrmasi dari merekka wirausaha dibidang penata riass akan men ngetahui pro oduk apa yang sekarang tengah dim minati dan dibutuhkan para ko onsumen/ pelang ggan sesuai dengan trrend. Berapa a besar permintaan ko onsumen/ pelang ggan terhad dap produkk tersebut, berapa banyak yang g sudah melakukan pena awaran sertta adakah kemungkin nan pengembangan produkk dimasa me endatang. Se ehubungan dengan pengetahuan tentang pro oduk di ata as dapat dikelompokkan ata as: 1. Produk yang Berupa B Bara ang Da alam melaku ukan pemilih han produk yang akan dibuat, makka penata rambu ut terlebih da ahulu perlu melakukan m id dentifikasi ke ebutuhan ko onsumen/ pelang ggan tersebut adalah berupa kebuttuhan penun njang. Makssudnya di sini ad dalah, berba agai alat pem muas kebutuhan lain di lu uar kebutuhan pokok yang sifatnya s men nunjang keh hidupan lebih h baik, tetap pi bukan kem mudahan, misaln nya: minyak k wangi, ala at kecantikan, telepon genggam, g r radio dan sebagainya. Nam mun dalam hal h ini khussusnya dalam usaha ke ecantikan
419
yang berhubungan dengan alat kecantikan pada kebutuhan penunjang ini terdiri atas: a. Alat kecantikan seperti; hair drayer, drog cup, sisir, aneka jepitan, steamer, alat pengeriting, catok dan sebagainya. b. Produk kosmetika seperti; bedak, lipstik, hair spray, shampo, sabun dan sebagainya. 2. Produk yang Berupa Jasa Jasa adalah setiap kegiatan atau manfaat yang ditawarkan oleh suatu pihak kepada pihak lain yang sifat atau bentuknya ditunjukan dengan ciri sebagai berikut: a. Tidak berwujud (intangbility), maksudnya adalah; jasa mempunyai sifat tidak berwujud karena tidak bisa dilihat atau diraba sebelum transaksi pembelian. b. Tidak dapat dipisahkan (inseparability), adalah; Bentuk jasa yang tidak dapat dipisahkan dari sumbernya, apakah sumber itu berupa orang atau mesin, sumber itu hadir atau tidak, produk fisik yang berwujud tetap ada. c. Berubah-ubah (variability), adalah; jasa sesungguhnya sangat mudah berubah-ubah karena jasa sangat tergantung pada siapa yang menyajikan, kapan dan dimana disajikan. d. Daya tahan (perishability), adalah; daya tahan suatu jasa tidak akan menjadi masalah bila permintaan selalu ada dan stabil. Akan tetapi bila permintaan naik/turun, maka masalah sulit, kemungkinan akan segera muncul. Sesuai dengan uraian di atas, ada beberapa produk jasa yang bisa ditawarkan kepada konsumen/pelanggan seperti: a. Jasa transportasi, adalah suatu jasa yang sangat dibutuhkan oleh para konsumen. Artinya untuk menghubungkan konsumen dengan berbagai macam kegiatannya setiap waktu atau kapan saja, dimana saja. b. Jasa asuransi, adalah jasa yang menawarkan suatu jaminan baik jaminan kesehatan maupun jaminan harta benda. c. Jasa servis, adalah suatu kegiatan yang bertujuan membantu membaiki barang-barang para pelanggan atau konsumen dari yang baik perusak menjadi baik. d. Jasa perantara perdagangan, adalah jasa yang menghubungkan antara perdagangan si A dengan perdagangan si B. e. Jasa hiburan, jasa yang kegiatannya bertujuan untuk menghibur para penggemarnya menjadi gembira. f. Jasa konsultan, adalah suatu kegiatan yang bergerak dalam bentuk mengarahkan, memberi petunjuk/nasehat pada seseorang/lembaga tertentu agar menjadi lebih baik.
420
g. Jasa akuntan, adalah merupakan jasa yang bergerak dalam bentuk bimbingan, pemeriksaan, keuangan dalam suatu perusahaan atau lembaga pemerintahan. h. Jasa salon kecantikan, adalah jasa yang bergerak dalam bentuk kegiatan melayani orang-orang dalam hal menurut kesehatan dan kecantikan, baik untuk kesehatan dan kecantikan rambut maupun kulit. Dengan memberikan pelayanan/jasa dalam bentuk perawatan baik rambut, kulit, badan maupun tangan dan kaki tentu akan memberikan dampak pada yang sangat positif terhadap pelanggan, dimana pelanggan akan memperoleh kesehatan yang baik, sehat dan segar, tentu saja orang yang melakukan dengan kontinu jelas akan awet muda. Upaya yang dilakukan seorang pengusaha yang bergerak pada bidang jasa adalah senantiasa melakukan perbaikan kualitas jasa dan selalu berusaha menemukan inovasi baru, baik dalam proses maupun dalam penyajian. Semula pemilihan produk barang dan jasa itu sangat penting sekali bagi keberhasilan perusahaan dalam jangka panjang, sedangkan berhasil tidaknya pemilihan produk dan jasa tergantung pada: x Keahlian dan keterampilan. x Penafsiran terhadap informasi. x Pemasaran produk. x Selera konsumen. x Pelayanan. Bila dilihat pada zaman dahulu pengusaha sudah merasa senang kalau mampu membuat produk, tetapi zaman sekarang, pengusaha baru merasa senang bila produk yang dipilih laku dijual dan disenangi konsumen. 3. Jenis dan Kualitas Produk/Jasa Jenis dan kualitas produk/jasa ini terdiri dari 2 kelompok yakni: a. Jenis produk/jasa Pada umumnya, setiap perusahaan menghasilkan dan memasarkan bermacam-macam jenis produk, sehingga setiap perusahaan sebelum memulai usahanya sudah mengambil keputusan berkaitan dengan penentuan macam dan jenis produk apa saja yang akan diproduksi. Pertimbangan perusahaan sebelum menentukan produk yang dihasilkan itu dikarenakan meningkatnya perkembangan teknologi dan pengetahuan konsumen. Suatu jenis produk tertentu biasanya mempunyai ciri-ciri spesifik ukuran, harga dan atribut lainnya. Penentuan macam dan jenis produk yang akan diproduksi didasarkan atas pertimbangan pengaruh adanya kombinasi produk terhadap keuntungan, penguasaan pasar, posisi pasar, selera dan keinginan konsumen tehadap 421
jenis produk. Tanpa melihat itu, bisa dipastikan produk kita menjadi produk yang tersisih dipasar. Demikian juga bagi perusahaan yang menghasilkan produk berupa jasa. Perusahaan harus mempertimbangkan keuntungan yang didapat dari jasa yang diberikan, selera dan keinginan, serta permintaan konsumen terhadap jasa yang kita tawarkan. Untuk itu, perusahaan penghasil produk jasa harus selalu berusaha melakukan inovasi terhadap jenis jasa yang benar-benar dibutuhkan konsumen. Jenis produk, berupa barang dapat dibedakan sebagai berikut: 1) Jenis produk barang yang diperdagangkan: a) Barang-barang consumers goods. b) Barang-barang industrial goods. 2) Jenis produk berdasarkan tujuan pemakaiannya terdiri atas berikut ini: a) Shooping goods Barang yang memerlukan pertimbangan kualitas, harga, gaya kemasan dan jenis, contohnya TV, jam tangan, kulkas, permata dan sebagainya. b) Convinience goods Barang konsumsi yang sifatnya mudah dicari bila diperlukan setiap saat dan tersedia ditoko/warung terdekat, contohnya es krim, rokok, sabun, gula, permen dan sebagainya. c) Speciality goods Barang kebutuhan konsumen, tetapi memerlukan pelayanan khusus dan terdapat ditoko/tempat tertentu, contohnya mobil mewah, jam tangan mewah, permata dan sebagainya. d) Unsought goods Barang yang tidak dicari dan pemasarannya dengan mendatangi konsumen, misalnya ensiklopedia. b. Kualitas produk/jasa Setiap produk yang dihasilkan tentu tidak bisa dipisahkan dengan manfaatnya sebagai pemenuh kebutuhan konsumen. Manfaat suatu produk umumnya diukur dengan kegunaan optimal dan kepuasan konsumen, yang merupakan refleksi kualitas dari produk tersebut. 4. Menerapkan Pengetahuan Tentang Produk dan Jasa Bila telah diketahui dan dipahami tentang pengetahuan dari produk dan jasa, maka setiap penata kecantikan sebagai pengusaha yang bergerak dalam bidang usaha salon kecantikan rambut haruslah pula memahami beberapa hal berikut ini:
422
a. Jenis produk 1) Produk perawatan antara lain untuk perawatan rambut, seperti: cream massage, shampo, hair tonic, cream creambath dan sebagainya. 2) Produk riasan atau penataan yakni; hairspray, stayling foam, jellly dan sebagainya. b. Fungsi produk Produk-produk untuk perawatan dan riasan atau penataan rambut dapat berfungsi sebagai berikut: 1) Untuk pengurutan/massage. 2) Dapat melancarkan peredaran darah. 3) Dapat menyegarkan kulit kepala dan rambut. 4) Memperindah/mempercantik penampilan. 5) Mencegah berbagai penyakit-penyakit rambut atau rontok. 6) Untuk kesuburan rambut. c. Komposisi produk Setiap penata kecantikan haruslah memahami akan pentingnya komposisi dari produk ini. Maksud dari komposisi produk adalah, jumlah produk yang digunakan sesuai dengan tujuannya masing-masing, misalnya cream massage yang digunakan untuk wajah tidak sama komposisinya dengan cream massage untuk badan. Begitu pula dengan penggunaan hair spray untuk penataan rambut dengan tujuan ke kantor tidak sama komposisinya dengan penataan rambut ke pesta dan sebagainya. d. Keunggulan produk Sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, maka industri yang bergerak dibidang kosmetika pun semakin berkembang dengan pesatnya. Hal ini ditandai dengan munculnya berbagai macam jenis produk kosmetika yang memiliki kelebihannya masing-masing. Tentu saja sangat berpengaruh terhadap penjualan jasa pada usaha salon kecantikan, misalnya produk untuk rebonding lebih mahal dan lebih banyak digemari oleh para konsumen/pelanggan. Karena produk ini memiliki daya tahan yang lebih lama dan lebih berkualitas, bila dibandingkan dengan produk lain. e. Tipe salon kecantikan Usaha dibidang salon kecantikan pada dasarnya terdiri atas beberapa tipe seperti: 1) Salon kecantikan tipe A, berarti sangat lengkap dan lebih mewah, tentu saja harganya tinggi. 2) Salon kecantikan tipe B, artinya standarnya di bawah tipe A.
423
3) Salon kecantikan tipe C, adalah melayani pelanggan hanya untuk beberapa bidang saja, misalnya bagian rambut dan make up, tentu saja produk yang digunakan juga terbatas dan harganya terjangkau. 4) Salon kecantikan tipe D, artinya melayani pelanggan lebih sempit bidangnya dibanding tipe C dan lokasinya sudah agak jauh dari pusat kota. Hanya jasa dari salon ini lebih rendah. Di samping tipe-tipe salon di atas, kadang salon dibedakan berdasarkan; jasa kecantikan seperti kecantikan rambut kecantikan kulit, spa dan sebagainya. Namun ada juga berdasarkan kosmetika yang digunakan seperti salon kecantikan modern, salon kecantikan tradisional atau salon kecantikan kombinasi antara tradisional dengan modern. B. Pendekatan Pada Pelanggan Dunia usaha/bisnis sangat memperhatikan pelanggannya, seperti yang diungkapkan oleh Peter Drucker bahwa tugas utama suatu usaha/perusahaan adalah menciptakan pelanggan yang selalu bertahan. Karena pada saat ini perusahaan yang bergerak dalam bidang apapun saling bersaing memperebutkan para pelanggan. Dalam situasi dunia usaha “pembeli adalah raja” karena itu tugas utama perusahaan harus berjuang untuk mencari, melakukan pendekatan pada pelanggan dan memelihara pelanggannya dengan baik. Melakukan pendekatan pada pelanggan perlu didukung oleh beberapa hal, antara lain: 1. Sifat ramah tamah, maksudnya mendekati pelanggan haruslah dengan sikap yang ramah, tenang bukan sikap memaksa. 2. Informasi harus jelas, berikan informasi yang jelas baik tentang jenis produk, maupun jasa yang ditawarkan. Di samping itu penjelasan mengenai kualitas/mutu dari produksi yang disampaikan dengan kenyataan. 3. Jujur, selalulah bersifat jujur pada pelanggan. 4. Menepati janji, agar usaha dapat bertahan lama dan canggung, selalulah berusaha menepati janji pada pelanggan, jangan buat pelanggan kecewa. 5. Menawarkan suatu produk atau jasa pada pelanggan harusnya memberi nilai tambah pada pelanggan tersebut. Penjelasan di atas menyatakan bahwa, mendekati pelanggan, bukanlah suatu pekerjaan yang mudah akan tetapi membutuhkan keterampilan tersendiri, kesabaran dan tidak cepat bosan. Untuk itu agar semua berjalan lancar maka di dalam menjalankan suatu usaha atau suatu perusahaan haruslah selalu menjaga “kepuasan pelanggan” dan harus memiliki rasa tanggung jawab yang tinggi terhadap kepuasan pelanggan. Setiap kegiatan usaha pasti mempunyai tanggung jawab yang besar terhadap kepuasan pelanggan. Kepuasan pelanggan merupakan suatu 424
hal yang sangat penting, sebab bila pelanggan puas, pasti akan terjadi sesuatu yang lebih baik untuk kelangsungan usaha dimasa mendatang. Tidak dapat dipungkiri, apabila pelanggan puas dengan suatu produk ataupun pelayanan yang diberikan, mereka akan berbagi cerita dengan pelanggan lain. Sebaliknya, bila pelanggan merasa kecewa atau tidak puas, mereka tidak segan-segan memuntahkan kejengkelan mereka pada orang lain. Ini akan membahayakan citra usaha kita. Kepuasan pelanggan adalah penilaian pelanggan terhadap produk atau pelayanan yang telah memberikan tingkat kenikmatan seperti yang diharapkan. Oleh karena itu, pelanggan tidak akan merasakan kepuasan apabila pelanggan memberi penilaian bahwa harapannya belum terpenuhi. Untuk itu sebenarnya “harapan apa” yang diinginkan pelanggan ?. Hal ini sangatlah jelas bahwa “harapan” yang diinginkan itu adalah: 1. Kemampuan perusahaan menyediakan produk. 2. Kemampuan perusahaan di dalam memberikan pelayanan yang baik. 3. Kemampuan perusahaan di dalam menentukan harga standar. 4. Kemampuan perusahaan di dalam aspek-aspek lain, seperti nota-nota pembelian, jenis-jenis barang dan sebagainya. Semua harapan-harapan tersebut sangat diinginkan oleh pelanggan bahkan kadang-kadang melebihi dari keinginannya. Mengingat begitu penting artinya pelanggan bagi perusahaan, maka perlu kiranya mendidik dan melatih para karyawan, khususnya karyawan yang langsung berhubungan dengan pelanggan untuk mengutamakan kepuasan pelanggan. Banyak cara yang dilakukan oleh perusahaan untuk menanamkan dan membentuk sikap yang positif terhadap pelanggan, diantaranya adalah dengan terus-menerus mengkomunikasikan kepada karyawan tentang harga seorang pelanggan buat perusahaan. Oleh karena itu, kesalahan sekecil apapun yang mengakibatkan larinya pelanggan ke perusahaan pesaing merupakan kesalahan besar yang tidak dapat ditoleransi. Karyawan perlu diyakinkan terus-menerus bahwa menjaga kepuasan pelanggan, diibaratkan menabur benih yang sehat, perusahaan akan menuai hasil/laba pada saatnya. Namun, perlu diingat bahwa dalam pembentukan sikap positif ini terlebih dahulu dijaga kepuasan karyawan dalam bekerja. Dengan harapan, karyawan yang puaslah mampu memberikan kepuasan kepada pelanggannya. Seiring dengan uraian di atas ada beberapa hal penting yang perlu diperhatikan di dalam menjaga kepuasan pelanggan, antara lain: 1. Prinsip Kepuasan Pelanggan Ada beberapa prinsip atau pedoman untuk bisa memberikan kepuasan kepada pelanggan, diantaranya adalah sebagai berikut: a. Kepuasan pelanggan adalah sesuatu yang penting. b. Pahamilah harapan pelanggan. 425
c. Pilihlah pelanggan dengan tepat melalui strategi segmentasi, kemudian bangun kepuasan pelanggan. d. Pelajarilah faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan pelanggan. e. Pelanggan yang loyal adalah pelanggan pelanggan yang mau komplain. f. Beri jaminan kepada pelanggan. g. Dengarkanlah suara pelanggan. h. Arti penting karyawan dalam memuaskan pelanggan. i. Kepemimpinan adalah teladan dalam kepuasan pelanggan. 2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kepuasan Pelanggan Kepuasan pelanggan ditentukan oleh penilaian pelanggan tehadap produk atau jasa dalam memenuhi harapannya. Pelanggan merasa puas bila harapannya terpenuhi atau terlampaui. Apa sebenarnya yang membuat pelanggan puas ?. Ada 5 faktor yang mempengaruhi kepuasan pelanggan, yaitu sebagai berikut: a. Kualitas produk Pembeli akan puas bila membeli dan menggunakan produk yang memiliki kualitas baik. Misal, pelanggan akan puas terhadap sepatu yang dibeli bila sepatu tersebut enak/nyaman dipakai, awet atau tidak cepat rusak, aman dan desainnya menawan. b. Harga Komponen harga sangat penting untuk memberi sumbangan terhadap kepuasan pelanggan. Produk yang berkualitas ditunjang dengan harga yang terjangkau akan menjadi sumber kepuasan yang penting. c. Kualitas pelayanan Di tengah persaingan yang sangat ketat, banyak perusahaan yang lebih mengandalkan kualitas pelayanan. Karena kepuasan terhadap kualitas pelayanan biasanya sulit ditiru, sehingga bisa menjadi andalan dan keunggulan suatu perusahaan. d. Faktor emosional Rasa bangga, rasa percaya diri, simbol sukses adalah “contoh-contoh emotional value” yang mendasari kepuasan pelanggan. Faktor ini ditunjukan untuk pelanggan yang menggunakan beberapa produk yang berhubungan dengan gaya hidup, seperti mobil, aksesoris, kosmetika, busana dan sebagainya. e. Faktor kemudahan Pelanggan akan semakin puas apabila dalam mendapatkan produk atau pelayanan relatif mudah, nyaman, dan efesien, terhindar dari antrian yang panjang dan melelahkan.
426
Dari kelima faktor yang tersebut di atas, masing-masing mempunyai bobot tersendiri dalam menciptakan kepuasan pelanggan, sesuai dengan bidang usaha apa yang digeluti. Misalnya, usaha yang bergerak dibidang industri yang bersifat komoditas tentu faktor harga adalah sangat penting. Produk-produk, seperti koran, tabloid dan media cetak, kualitas produk sangatlah dominan. Sedangkan usaha salon kecantikan, usaha perhotelan, perbankan ataupun rumah sakit, maka kualitas pelayanan yang paling dominan. Biasanya bobot masing-masing faktor bisa diketahui dari survei pasar. Perusahaan yang menganggap kepuasan pelanggan adalah hal yang penting, maka sebaiknya membuat program pengukuran kepuasan pelanggan adalah yang penting, maka sebaiknya membuat program pengukuran kepuasan pelanggan secara berkala. Pengukuran kepuasam pelanggan ini dapat dilakukan dengan berbagai cara, antara lain memberi pertanyaan sederhana secara langsung tentang kepuasan terhadap suatu produk, hingga kualitas pelayanan yang diberikan perusahaan. Cara lain adalah dengan memberikan angket atau daftar pertanyaan secara tertulis. Ada hal yang penting selain pengukuran kepuasan pelanggan, yaitu perusahaan hendaknya memberi tempat untuk pelanggan yang ingin menyampaikan kritik, ataupun saran, serta komplain. Hal itu dapat digunakan untuk meningkatkan kinerja perusahaan dalam rangka memberi kepuasan pelanggan. Pelanggan yang senang memberi kritik ataupun komplain adalah lebih baik daripada pelanggan yang memendam kekecewaan, kemudian diam-diam pindah ke perusahaan lain atau menceritakan kepada pelanggan lain dan bukan ke perusahaan. C. Mengatasi Penolakan Menghadapi penolakan bagi pengusaha adalah suatu hal yang biasa dan tidak perlu membuat kecewa yang berlebihan, seperti penolakan pada saat melakukan closing suatu penjualan baik dibidang produk maupun pada bidang jasa. Kita tidak perlu takut dengan kata “tidak” dari seorang pelanggan pada saat proses closing suatu penjualan. Kata tidak bukan berarti akhir dari presentasi/penjelasan yang diberikan oleh pengusaha. Apabila seseorang pengusaha bisa menentukan arti sebenarnya dari pendekatan yang telah dikerjakan, maka kata “tidak” tadi akan dapat merupakan jalan buat para pengusaha untuk memulai presentasi yang sukses. Kata “tidak” merupakan pilihan yang diberikan oleh pengusaha, dengan tujuan supaya pelanggan akan menjatuhkan pilihan kepada produk atau jasa yang dijual. Ternyata hal ini tidak sanggup menggugah pertimbangan mereka. Seandainya terjadi hal seperti itu, berarti pengusaha belum dapat meyakinkan manfaat dari produk atau jasa yang akan dapat memberikan solusi dari permasalahan mereka. Selain dari hal-hal di atas, kata-kata “tidak” bisa juga berarti dalam masalah “harga” yang ditawarkan pengusaha terlalu tinggi. Satu hal yang 427
perlu diingat bahwa harga tidak berarti nilai rupiah semata, akan tetapi juga nilai dari fungsi dan spesifikasi peralatan yang dijual oleh pengusaha. Pengusaha harus dapat meyakinkan bahwa harga dari produk suatu perusahaan tersebut layak bernilai tinggi. Di samping uraian di atas kata-kata “tidak” bisa juga berartil mungkin pelanggan dari usaha yang dijalankan masih belum melihat keyakinan dari dalam dari pengusaha itu sendiri terhadap produk/jasa yang ditawarkan bahkan bisa jadi pada perusahaan yang dijalankan. Bila bentuk usaha yang dilakukan itu belum berhasil berarti sipengusaha dapat mengambil nilai positifnya bahwa kata “tidak” atau penolakan yang diterima belum saatnya. Satu hal yang perlu diberikan adalah hal-hal yang simpel dan langsung ke tujuan, jangan sekali-kali membuat pendengar sebagai calon pelanggan jadi bosan. Bila dicermati uraian di atas, maka seorang pengusaha akan sering mendengar dan menerima kalimat-kalimat penolakan sebagai berikut: 1. “Maaf”, saya belum memerlukan jasa anda !. 2. “Ah”, saya sedang mencari barang lain. 3. “Rasanya hanya”, anda terlalu mahal untuk kami. 4. “Usulan”, anda sangat menarik, akan tetapi kami belum siap untuk itu. 5. “Sorry”, sayang kami telah memiliki apa yang anda tawarkan. Seorang pengusaha yang bergerak di dalam bidang apapun baik bergerak dalam bentuk produk kecantikan atau di dalam bidang salon kecantikan seperti pelayanan jasa terhadap para pelanggan maka ada beberapa hal yang harus diperhatikan seperti: 1. Cara Menawarkan Jika lawan bicara sudah mengucapkan salah satu dari kalimat-kalimat penolakan seperti di atas, maka sipengusaha akan merasakan dunia akan runtuh. Timbul rasa marah, kecewa, malu, sakit hati dan bahkan rasa rendah diri. Semuanya itu langsung menyelimuti hati. Biasanya sifat seorang manusia, bila terjadi hal seperti itu, rasanya ingin cepat-cepat menyudahi pembicaraan dan segera berlalu dari suasana tersebut. Semua ini cenderung dirasakan setiap pengusaha sebaliknya lakukan jika menganggap penolakan sebagai suatu kegagalan. Padahal, seperti juga kegagalan, penolakan juga merupakan bahagian tak terpisahkan dari suatu kesuksesan. Hasil sebuah penelitian yang merekam penjualan melalui telepon mengungkapkan bahwa, penjualan yang sukses justru terjadi setelah melalui berbagai “penolakan”. 2. Mengapa Ada Penolak Ada banyak hal yang mungkin menjadi alasan terjadinya penolakan dalam dunia bisnis atau di dalam kehidupan sehari-hari. Namun, jika dikelompokkan, ada 3 alasan utama, mengapa sebuah penolakan terjadi. Tidak percaya, dasar sebuah penerimaan adalah kepercayaan. Tanpa adanya kepercayaan, tidak akan ada hubungan bisnis, apalagi penerimaan. Jadi penolakan paling sering terjadi karena 428
ketidakpercayaan terhadap ide, barang ataupun jasa yang ditawarkan atau orang-orang yang menawarkannya. Ketidakpercayaan ini bisa saja terjadi karena beberapa faktor, seperti berikut ini: a. Ketidaktahuan. b. Informasi yang kurang atau informasi yang salah. c. Mengalami pengalaman buruk yang menciptakan citra buruk, sehingga menghapuskan rasa percaya. Ketiga faktor di atas sesuai dengan kondisi nyata, misalnya; beberapa penjual dari berbagai perusahaan kosmetika, menawarkan dagangan mereka kepada suatu salon kecantikan yang sedang membutuhkan berbagai kosmetika untuk perawatan dan penataan kecantikan ini pernah memiliki pengalaman buruk dengan perusahaan A, misalnya produk cepat rusak dan after sales service yang buruk, maka tawaran dari perusahaan A ditolak. Sementara perusahaan B juga ditolak karena pemilik salon tadi merasa belum pernah kenal dengan perusahaan ini, sehingga ia tidak mau mengambil resiko berhubungan bisnis dengan perusahaan yang reputasinya belum ia kenal. 3. Manfaat Nilai Tambah Setiap orang akan memutuskan untuk membeli adalah apabila ia melihat nilai tambah yang akan diperolehnya. Biasanya apabila orang tidak melihat manfaat atau nilai tambah baik saat membeli barang, jasa ataupun ide-ide, maka akan terjadi penolakan. Misalnya; ada 2 orang yang bernama Tuti dan Ria akan menjual rumah dengan tipe, luas bangunan dan lokasi yang serupa kepada bapak Budi. Tuti menginformasikan secara detail kepada bapak Budi spesifikasi teknis rumah yang akan dijualnya. Sedangkan Ria menginformasikan berbagai manfaat rumah yang dijualnya kepada bapak Budi, misalnya, lingkungan yang aman, pepohonan yang rindang, fasilitas keamanan 24 jam dan lokasi yang dekat dengan berbagai fasilitas umum seperti; sekolah, rumah sakit dan pasar. Tentu saja cara ini sudah bisa ditebak karena rumah yang dijual oleh Ria lah yang akhirnya dibeli oleh Pak Budi. Kenapa pilihan Pak Budi atau pembeli jatuh pada tawaran Ria ?. Hal ini sangat jelas, bahwa Ria tidak hanya sekedar menjual “rumah”, akan tetapi ia menjual beberapa hal penting yang dibutuhkan oleh pembeli seperti: a. Rasa aman. b. Nyaman. c. Lokasi strategis. d. Adanya perlindungan. e. Resiko kerugian sangat kecil. Dari uraian dapat ditarik manfaat nilai tambah yang diperoleh yatiu, “jangan jual produk atau jasanya secara teknis”, akan tetapi yang paling utama juallah manfaatnya, karena orang bukan membeli barang atau 429
jasa, melainkan menikmati manfaat dan nilai tambah dari barang dan jasa tersebut. 4. Masalah Harga Kata-kata tidak mampu, jika “harga” terlihat terlalu “mahal”, atau berada di luar kemampuan bayar “pembeli”, maka kondisi ini akan cenderung barang, jasa ataupun ide yang ditawarkan akan ditolak. “Mahal” atau “Murah” itu sangat relatif terhadap manfaat yang bisa dinikmati. Jika kita bisa sebagai pengusaha menyakinkan bahwa manfaat yang ditawarkan jauh melebihi harga yang harus dibayar maka kemungkinan besar apa yang kita tawarkan akan diterima. Misalnya; sebuah alat kosmetika perawatan kulit yakni “mobile skin care” seharga Rp 2 juta, yang tadinya terlihat mahal, namun bisa akan terlihat relatif jauh lebih murah, ketika manfaat lainnya sebagai mobile skin care yang memiliki banyak manfaat, seperti alat atau lampu penganalisa kulit yang berwarna ungu, ozon, alat untuk massage, alat vacum spry dan alat untuk puling. Jadi beli satu alat mobile skin care, tetapi dapat 5 manfaat jadi daripada harus membeli masing-masing unit dengan harga jauh lebih mahal, lebih baik beli satu alat mobile skin care dengan 5 manfaat. Starategi lain adalah menawarkan cara pembayaran yang terjangkau oleh pembeli, tanpa harus mengurangi harga atau tanpa mengurangi harga terlalu banyak, misalnya ketika krisis melanda beberapa perusahaan, maka perusahaan kosmetika berupa shampo, sabun cuci dan sebagainya, menawarkan produknya dalam kemasan berbentuk sachet sehingga tetap mampu dibeli oleh pelanggan. 5. Menyikapi Penolakan Seringkali penolakan (terutama dalam hal jual beli dalam bisnis) tidak bisa kita hindari, yang bisa kita lakukan adalah mengubah sikap kita dalam menghadapi penolakan sehingga hasilnya bisa optimal. Jaga emosi. Ketika terjadi penolakan, jangan marah, jangan berdebat, jangan memaksa. Yang harus kita lakukan adalah mengendalikan emosi kita dan emosi pelanggan/lawan bicara kita. Jika kita kehilangan kendali terhadap emosi kita, maka bukan saja penolakan yang kita terima. Tetapi juga permusuhan dan kehilangan kepercayaan serta prospek bisnis di masa depan. Emosi bisa dikendalikan dengan tetap bersikap positif, misalnya dengan berkata “Saya mengerti pendapat Ibu karena banyak klien kami juga berpendapat seperti itu ketika pertama kali mendengar penawaran kami, tetapi setelah mereka melihat dan merasakan berbagai manfaatnya, mereka akhirnya membeli dan sampai sekarang menjadi pelanggan kami yang setia”. Tentunya kata-kata yang simpatik seperti ini cenderung mengundang keingintahuan lawan bicara atau calon pembeli tersebut terhadap manfaat yang bisa ia nikmati.
430
6. Mendengarkan Mendengarkan pembicaraan dengan tuntas, jika penolakan terjadi, jangan langsung diinterupsi. Biarkan lawan bicara mengungkapkan secara tuntas sudut pandangnya dan alasannya untuk menolak apa yang kita tawarkan. Mendengarkan disini bukan berarti diam seribu bahasa, melainkan mendengarkan respon singkat untuk menujukkan bahwa Anda menghargai apa yang sedang disampaikan (misalnya: “Oh begitu ya Bu”, “Ya, saya mengerti”). Mendengarkan secara aktif memungkinkan kita untuk mempelajari dan mendapat informasi lebih banyak mengenai minat, kebutuhan dan kesulitan yang dihadapi lawan bicara/pelanggan. Dengan demikian, kita bisa menawarkan manfaat, bantuan dan solusi yang memang diperlukan. 7. Mengajukan Pertanyaan Jika dari penolakan yang diajukan kita masih belum bisa menangkap alasan kunci dari penolakan tersebut, maka kita bisa mengajukan pertanyaan untuk menggali lebih dalam apa yang benar-benar dibutuhkan oleh lawan bicara. Pertanyaan yang diajukan cenderung memancing lawan bicara untuk memberikan informasi lebih banyak. Hal-hal yang bisa kita lakukan antara lain dengan mengulang kembali kalimat yang diucapkan (paraphrasing), melakukan konfirmasi dan menyimpulkan alasan kunci yang disampaikan dengan cara yang positif. Misalnya lawan bicara mengatakan: “Saya tidak suka produk Bapak”, maka yang bisa kita tanyakan: “bapak tidak cocok dengan produk kami ?. Bisakah Bapak ceritakan sedikit, bagian mana yang kurang cocok ?” atau “Apakah Bapak lebih suka warna yang lain atau ukuran yang lebih kecil ?”. Tentu saja pertanyaan-pertanyaan ini harus diajukan dengan niat yang tulus untuk membantu memecahkan masalah lawan bicara bukannya dengan cara interograsi. 8. Tawarkan Solusi Setelah kita mendengarkan dengan tuntas alasan penolakan dan mengajukan pertanyaan yang tepat untuk mengenal lebih jauh permasalahan yang dihadapi lawan bicara, selanjutnya kita bisa memilihkan alternatif solusi yang lebih tepat guna membantu lawan bicara menyelesaikan masalah tersebut. Misalnya saja sebuah ilustrasi berikut yang dikutip dari email yang diperoleh penulis: seorang pramuniaga ditanya oleh atasannya: “Berapa banyak pelanggan yang kamu layani hari ini ?” Sang pramuniaga menjawab, “Hanya satu tetapi dengan omzet ratusan juta rupiah”. Dengan terheran-heran atasanya bertanya “Bagaimana bisa begitu ? Apa rahasianya ?” Pramuniaga menjawab, “Tadi ada seorang Bapak yang datang. Ketika saya tanya mau beli apa, Bapak tersebut hanya berkata ‘Ah, saya tidak mau beli apa-apa, saya hanya mengantar isteri saya saja’ lalu saya bertanya ‘biasanya kalau tidak mengantar isteri, apa yang Bapak lakukan pada akhir pekan ?’. Bapak itu ternyata tidak punya acara khusus. Lalu saya memberi solusi 431
kepada Bapak tersebut agar terbebaskan dari kewajiban mengantar isteri belanja dengan cara pergi memancing. Bapak tersebut setuju dengan ide saya, lalu saya tawarkan pancingan dan paket perjalanan untuk berlibur dan memancing ditempat wisata perusahaan kita ini. Selain itu saya juga mengajak Bapak tersebut untuk pergi ke bagian kapal motor, untuk membeli kapal yang bisa digunakan untuk memancing”. Jika penolakan terjadi, tidak usah bingung, gunakan kesempatan ini untuk belajar lebih jauh mengenai lawan bicara/pelanggan dan alasan utama penolakan. Alasan ini bisa menunjukkan minat, masalah, dan kebutuhan lawan bicara. Dengan informasi yang lebih lengkap kita bisa menawarkan alternatif solusi sehingga dapat mengubah penolakan menjadi penerimaan. Tetapi, tentu saja lebih baik sedia payung sebelum hujan. Sebelum terjadi penolakan sebaiknya kita bisa merintis hubungan baik dengan calon pelanggan, melakukan persiapan yang diperlukan untuk mengenal lawan bicara lebih jauh dan mengantisipasi alasan penolakan yang mungkin timbul. Jadi, ketika penolakan benar-banr terjadi kita bisa menyikapinya dengan positif dan mengubahnya menjadi sebuah kemengan. Jelaslah bahwa mengatasi penolakan dapat dilakukan dengan beberapa cara seperti yang telah diuraikan di atas, akan tetapi yang sangat penting dipahami dari penolakan adalah: Penolakan yang diterima berarti “awal dari kesuksesan” karena penolakan tersebut bagian dari kesuksesan. D. Mengkoordinasikan Tugas-tugas Industri/Usaha Salon Kecantikan Setelah dipastikan dari bentuk produk atau jasa yang akan dijadikan sebagai usaha, langkah selanjutnya adalah melakukan koordinasi tentang industri/usaha salon kecantikan khususnya bidang tata kecantikan rambut. Tujuan dari melakukan koordinasi ini adalah, untuk menjelaskan dan menginformasikan tentang tugas-tugas yang akan dilaksanakan dalam industri/salaon kecantikan. Tugas-tugas pada industri/usaha salon kecantikan itu adalah menuntut kesabaran, ketelitian, kedisiplinan yang tinggi dan mematuhi etika jabatan serta estetika dalam salon kecantikan. Di samping memiliki keterampilan atau keahlian menurut bidang tata kecantikan rambut. E. Mengkoordinasikan Kelompok Kerja Industri/Usaha Salon Kecantikan Semua materi dibidang tata kecantikan rambut perlu adanya pengkoordinasian atau pengaturan yang jelas sesuai bidang keterampilan yang dimiliki oleh masing-masing penata kecantikan rambut. Untuk itu bagi penata kecantikan rambut dapat dikelompokkan atas: 432
1. Kelompok perawatan rambut (mencuci rambut, merawat kulit kepala dan rambut secara kering, creambath dan sebagainya). 2. Kelompok pratata dan penataan sesuai keinginan pelanggan atau trend mode. 3. Penataan sanggul. 4. Membentuk hairpiece. 5. Pemangkasan menurut mode. 6. Pengeritingan dan penglurusan. 7. Pewarnaan dan sebagainya. F. Memaksimalkan Kesempatan Penjualan Seorang pengusaha atau disebut juga wirausaha yang bergerak dibidang apapun, baik usaha dibidang produk maupun dalam bentuk jasa. Semuanya itu selalu berhubungan dengan orang lain. Untuk itu pengusaha tersebut haruslah mengetahui dan memahami semua seluk beluk ilmu menjual. Kegiatan menjual merupakan kegiatan dasar dari seorang pengusaha/wirausaha. Kenapa demikian ?. Hal ini disebabkan karena seorang pengusaha itu akan mengorganisasi faktor-faktor jasa yang akan ditawarkan pada pelanggan dengan kata lain bahwa produksi atau jasa yang dihasilkan harus dapat terjual. Apabila pengusaha tidak berhasil menjual produknya atau menawarkan jasa yang dimilikinya, jelas kegiatan usahanya itu akan mengalami kegagalan. Sehubungan dengan itu harusnya sejak awal seorang pengusaha yang akan membuka usaha baik dalam bentuk produk maupun jasa, langkah awal yang harus ia kerjakan adalah “mendesain ide-idenya”. Kemudian menjual ide-ide tersebut atau mendiskusikan dengan temannya agar dapat membuat keputusan yang tepat. Keputusan yang dibuat dapat dijadikan landasan yang kokoh untuk pelaksaan dengan keyakinan usaha yang direncanakan akan membawa keberhasilan tanpa ragu-ragu dalam memutuskannya. Karena bila seseorang pengusaha merasa ragu atau timbul rasa cemas dalam dirinya, jelas keputusan tersebut akan membawa dampak yang negatif, jadi dalam hal ini sangat dituntut percaya diri yang tinggi dan tidak mudah dipengaruhi oleh siapapun. Karena itu di dalam hatinya selalu bergema kalimat-kalimat bahwa; usaha yang saya rencanakan dan laksanakan ini akan berhasil. Agar semua kegiatan yang berhubungan dengan menjual atau dapat mencapai tingkat maksimal dalam penjualan perlu didukung oleh beberapa faktor berikut ini: 1. Profesi Penjual Menjual ialah masalah perorangan yang sifatnya kreatif. Pekerjaan menjual merupakan keahlian yang tidak mungkin diganti dengan mesin. Pada zaman modern seperti sekarang ini seorang penjual yang pandai masih sangat dibutuhkan. Lebih-lebih di negara yang sedang berkembang, pekerjaan penjual mendapat kedudukan istimewa. Di negara yang telah maju, peranan penjual sangat dominan sekali karena 433
mereka dibutuhkan untuk menjual kelebihan produksi dan menjaga tetap berputarnya roda industri. Dengan demikian maka penjual bukan hanya sekedar tugas sampingan saja, tetapi penjual adalah suatu pekerjaan yang menghasilkan dan sebagai karir dalam hidup yang paling menantang. Memang kita kenal ada mesin yang bisa menjual secara otomatis yang disebut dengan vending machine. Pembeli memasukkan uang (coin) ke dalam lobang mesin itu, kemudian dengan menekan tombol pilihan barang yang kita inginkan akan keluar sendiri. Namun, pelayanan mesin itu terbatas pada barang-barang tertentu saja, seperti minuman botol, makanan kaleng, rokok dan sebagainya. Sangat beruntung sebuah perusahaan yang mempunyai seorang ahli, seorang penjual profesional. Perusahaan akan merasakan sangat terpukul bila penjual profesional nya meninggal dunia atau keluar dari perusahaannya. Untuk mendapat gantinya diperlukan waktu yang sangat lama karena tenaga penjual yang baru harus dididik, dilatih dan dibekali mulai dari bawah lagi. Seorang penjual profesional harus dapat menjawab pertanyaan: a. Apa yang dapat saya lakukan untuk kepentingan langganan dan masa depan saya? Bukan sebaliknya. b. Apa yang saya harapkan dari langganan dan kemungkinan masa depan saya. Seorang penjual profesional harus memiliki dedikasi tinggi untuk melayani kebutuhan dan mengatasi masalah yang dihadapi oleh pembeli. Seorang penjual harus memberi advis kepada pembeli, apa yang harus dibeli, bagaimana cara menggunakan barang dan sebagainya. Berikut akan dijelaskan tentang gambaran seorang penjual profesional yakni: a. Memiliki kemampuan menjual yang memuaskan. b. Memiliki suatu kebanggaan terhadap profesinya. c. Memiliki standar etika yang tinggi. d. Terampil dalam pekerjaannya. e. Memiliki pengetahuan dalam menjual. f. Tidak menyalahi janji jika menjual. g. Memiliki standar ekstra yang tinggi dalam menjual. h. Selalu memelihara keutuhan pribadinya dan kemerdekaannya. i. Mengetahui dan memahami bahwa pekerjaan menjual artinya melayani. Kaum profesional dalam segala bidang pekerjaan tidak dibentuk dalam sekejap mata, dia tidak dilahirkan tetapi harus melewati proses panjang dan kerja keras. Seorang dokter akan tersohor dan banyak pasiennya setelah dia praktik puluhan tahun. Seorang dosen profesional harus mempunyai pengalaman mengajar puluhan tahun, seorang petinju profesional akan terbentuk berkat latihan yang lama dan pengalaman bertarungnya. Begitu pula seorang pengusaha dibidang salon kecantikan akan profesional bila ia telah memiliki keterampilan dibidang salon baik 434
dibidang perawatan kulit, rambut, tangan dan kaki maupun dibidang penataan rambut dan riasan wajah untuk berbagai tingkat umur, bentuk tubuh dan kesempatan. Semua keterampilan tesebut diperoleh karena dilatih secara terus menerus. Semua hal tersebut dapat diperoleh karena didukung dengan membaca buku-buku yang relevan dibidangnya masing-masing. Ada beberapa keuntungan dan kelemahan bila seseorang terjun ke dalam bidang profesi penjualan ini: a. Keuntungannya 1) Akan memperoleh gaji/penghasilan yang cukup tinggi dibandingkan dengan orang-orang yang menerima upah/gaji tetap. 2) Memiliki kesempatan yang luas untuk berkembang, dibandingkan dengan pegawai tetap pada umumnya. 3) Memiliki kesempatan mengadakan tour ke berbagai daerah dan ini akan menambah wawasan pengetahuan dan pengalaman, bergaul dengan banyak orang dari segala lapisan. 4) Rasa bangga akan pekerjaannya dan lebih bebas, tidak selalu bekerja di bawah seorang mandor seperti dalam pabrik. 5) Pribadinya dapat berkembang, karena banyak mendapat ide-ide baru dari hasil interelasinya dengan orang lain. 6) Memiliki rasa tanggung jawab tinggi karena sudah terlatih. b. Kelemahannya 1) Kurang waktu tinggal dirumah, karena seorang penjual banyak berpergian keluar daerah. 2) Kurang kekuasaan, karena segala kegiatan yang dilakukan sudah ditetapkan oleh perusahaan. 3) Monoton, pekerjaan bisa membosankan karena hari-hari yang dilakukan tidak ada perubahan. Bagaimanapun juga karir seorang penjual, banyak tergantung pada orang itu sendiri. Jika ada bakat, mau belajar, gandrung dengan prestasi, bukan mengejar prestise, maka seorang penjual akan sukses menjadi seorang pengusaha besar. Banyak contoh dapat dilihat dari sejarah hidup para pengusaha besar, baik dalam negeri maupun luar negeri dimulai dari pekerjaan menjual ini. Di Jepang seorang sarjana ekonomi perusahaan yang baru masuk bekerja pada satu perusahaan harus memulai karirnya dari bawah. Dia harus menjadi pelayan/pramuniaga lebih dulu, baru kemudian naik pangkat secara bertahap. 2. Teknik Menjual Untuk meyakinkan calon pelanggan atau calon pembeli supaya mau membeli adalah suatu hal yang tidak dapat dipisahkan dari cara menawarkan. Dalam usaha meyakinkan pembeli, penjual harus berusaha memperkecil kekurangan yang terdapat pada barang dagangan atau 435
bentuk jasa yang ditawarkan. Sebaliknya, tunjukkan kelebihan yang terdapat dalam barangnya/produk dan jasa, tetapi jangan lupa, semua keterangan yang diberikan harus dapat dibuktikan sehingga tidak mengecewakan calon pelanggan/pembeli. Dalam proses penjualan, saat klimaks adalah saat pembeli akan mengambil keputusan untuk membeli. Setelah pembeli sepakat dengan harga yang ditawarkan dan menyetujui syarat penyerahan barang atau bentuk jasa yang kita miliki, maka berakhirlah proses penjualan. Dalam dunia penjualan ada berbagai macam teori yang berkaitan dengan teknik-teknik menjual. Teori-teori ini mengajarkan bagaimana mengawali dan mengakhiri proses penjualan dengan sukses, yaitu dari menarik minat calon pelanggan/pembeli sampai pada memberikan kepuasan kepada pembeli terhadap produk yang ditawarkan. Salah satu teori menjual yang akan dikemukakan di sini adalah teori AIDAS. Teori ini menerangkan dengan rinci mengenai tahapan-tahapan yang harus dilalui oleh seorang penjual di dalam melakukan kegiatan penjualan. Tahapan-tahapan teori AIDAS adalah sebagai berikut: a. Attention (perhatian) Pada tahap ini, penjual harus berusaha agar calon pembeli memperhatikan penawaran yang dilakukan calon penjual. Untuk mendapatkan perhatian dari calon pembeli, penjual harus memperhatikan: 1) Sikap. 2) Tindak tanduk. 3) Bahasa. 4) Cara berbicara. 5) Cara berpakaian. Kesan pertama yang baik akan berpengaruh positif pada terjadinya penjualan. b. Interest (minat) Pada tahap ini, penjual harus mengubah perhatian calon pembeli menjadi minat yang semakin kuat. Hal ini bisa dilakukan dengan caracara: 1) Menciptakan suasana yang menyenangkan. 2) Menanamkan kepercayaan kepada calon pembeli agar merasa dirinya sebagai orang penting. 3) Memberikan jalan untuk mempermudah pembeli membuat keputusan. 4) Melakukan pendekatan kepada calon pembeli. c. Desire (keinginan) Perlu diketahui, bahwa kebiasaan calon pembeli dalam mengambil keputusan membeli tidaklah sama. Hal-hal yang dapat mempengaruhinya, antara lain faktor-faktor sebagai berikut: 1) Pendapatan. 436
2) Jenis kelamin. 3) Pendidikan. 4) Status sosial. Untuk itu, pada tahap ini penjual harus bisa meyakinkan kepada pembeli dengan menjelaskan keuntungan yang akan didapat calon pembeli apabila calon pembeli membeli produk yang ditawarkan serta kerugian yang dialami jika tidak membeli produk tersebut. d. Action (tindakan) Pada tahap ini, penjual harus meyakinkan kepada pembeli bahwa keputusan untuk membeli produk dan jasa yang ditawarkan adalah keputusan yang tepat. e. Satisfaction (kepuasan) Pada tahap ini, penjual harus memastikan bahwa kualitas produk dan jasa yang ditawarkan sesuai dengan apa yang dijelaskan. Harga yang ditetapkan pun harga yang pantas, sehingga pembeli merasa puas dan selanjutnya menjadi langganan. Untuk itu, seorang penjual yang baik adalah: 1) Penjual yang mampu dan mengarahkan. 2) Membimbing dan memberi petunjuk dari bentuk produk dan jasa yang ada. 3) Menjelaskan kegunaan maupun efek samping dari produk yang ditawarkan. 3. Seni Menjual Dunia perdagangan saat ini sarat dengan persaingan. Kondisi tersebut disatu sisi akan berakibat munculnya kebingungan konsumen terhadap macam-macam produk dan jasa yang ditawarkan, karena produk dan jasa tersebut kadang-kadang hampir mirip, baik kegunaan, kualitas maupun harganya. Di sisi lain, kondisi ini juga menjadi tantangan bagi para penjual untuk menarik minat konsumen sebanyak-banyaknya dan akhirnya memenangkan persaingan. Apabila kita ingin menjadi penjual yang sukses, maka kita harus mempersiapkan diri kita sebaik mungkin agar kita dapat mengetahui apa yang seharusnya kita lakukan di depan pelanggan kita, sehingga mereka bersedia membeli produk yang kita tawarkan dan seterusnya kita akan bisa mendapatkan pembeli sebanyak mungkin. Untuk itu, kita perlu mempelajari seluk beluk penjualan, baik secara teori maupun praktik. a. Sejarah singkat seni menjual Kegiatan jual beli sebenarnya sudah ada sejak zaman dulu. Hanya saja, jual beli yang dilakukan masih sangat sederhana, yaitu dengan cara saling menukar barang atau yang kita kenal dengan istilah barter, karena pada waktu itu belum ada uang. Pertukaran dengan barang akan terjadi apabila: 437
1) Kedua belah pihak saling membutuhkan. 2) Kedua belah pihak saling menyetujui. 3) Kedua belah pihak saling mendapat keuntungan. Untuk itu dengan semakin berkembangnya peradaban manusia, teknologi dan perkembangan zaman, maka kegiatan penjualan harus dilakukan dengan suatu seni, yaitu seni menjual (salesmanship). Ini merupakan tuntutan dari dunia bisnis, mengingat persaingan antara produk atau jasa dari perusahaan harus disiasati dengan keahlian para penjualnya dengan menggunakan seni menjual. Mempelajari dan menerapkan seni menjual di dalam setiap kegiatan penjualan akan memudahkan para penjual melakukan tugas-tugasnya dengan cara yang positif dan sehat. Keberhasilan penjualan merupakan kunci dari kehidupan perusahaan, baik yang bergerak dibidang produksi maupun pada pelayanan jasa. Tanpa penjual yang handal, perusahaan akan berhenti berputar, sebab tanpa keahlian penjual, barang tidak akan lancar sampai ke tangan pembeli. Dengan mempelajari seni menjual, maka segala kesukaran dan hambatan dalam berhubungan dengan calon pembeli akan teratasi, sehingga perusahaan akan dapat memperbesar penjualan, memperluas pasar dan merebut hati konsumen sebanyak mungkin sebagai pelanggan tetap. b. Pengertian salesmanship (seni menjual) Ilmu menjual adalah suatu ilmu yang dapat digunakan dalam kehidupan sehari-hari, yaitu suatu seni untuk mempengaruhi orang lain agar bersedia membeli barang atau jasa yang ditawarkan. Menurut Kho Hwat Yoe dalam Mardiyatono menjelaskan bahwa, ilmu menjual adalah suatu seni dalam dagang dan hidup untuk dapat mempengaruhi orangorang supaya berpikir, merasakan dan melakukan kehendak kita, sehingga mereka merasa mendapat keuntungan bila memiliki atau membeli barang yang kita tawarkan. c. Seluk beluk ilmu menjual 1) Manfaat ilmu menjual Menjual ialah suatu masalah perorangan yang sifatnya kreatif. Pekerjaan menjual memerlukan keahlian yang tidak mungkin diganti dengan mesin. Dengan memiliki ilmu menjual, penjual dapat melakukan tugas lebih baik dengan langganannya. Jadi, manfaat ilmu menjual adalah: a) Memperlancar tugas penjual dalam melakukan kegiatan dagang. b) Penjual dapat mengatasi segala macam tantangan atau hambatan yang kadang timbul di tengah kegiatan jual beli. c) Membantu penjual dalam mengatasi persaingan yang makin ketat, baik dalam negeri maupun luar negeri. d) Meningkatkan omset penjualan. 438
Berkaitan dengan uraian di atas, maka bagi penjual, dengan mempelajari dan memiliki ilmu menjual mereka akan lebih mudah untuk memulai usahanya sampai puncak keberhasilannya dan dengan mempelajari ilimu menjual, tentunya diharapkan segala rintangan dalam usaha/bisnis disingkirkan dengan baik. 2) Objek ilmu menjual Terdapat 3 objek atau sasaran yang ingin dijangkau dari ilmu menjual: a) Penjual Sebelum melakukan penjualan barang/jasa, seorang penjual harus mengenali dan mengetahui keadaan dirinya terlebih dahulu, yaitu yang menyangkut keadaan fisik, seperti penglihatan, pendengaran, nada suara, gaya bicara serta penampilan, yang kesemuanya itu akan memperlancar dan mempermudah penjual dalam menghadapi pelanggan. b) Barang atau jasa yang dijual Untuk mempercepat proses terjadinya penjualan, maka sebelum melakukan penjualan, penjual harus mengenali dan mengetahui dahulu seluk beluk barang atau jasa dijual, yaitu antara lain sifat, guna dan spesifikasi dari barang/jasa yang ditawarkan, sehingga penjual siap ketika suatu saat dihujani pertanyaan calon pembeli mengenai barang/jasa yang ditawarkannya. c) Keadaan pembeli atau langganan Langganan merupakan jiwa perusahaan, mereka harus diperlakukan seperti raja, artinya mereka harus mendapat pelayanan yang baik sehingga menyenangkan dan memuaskan. Caranya bisa dipelajari secara kejiwaan atau mungkin dari kartu keadaan langganan sudah dapat membayangkan keadaan jiwanya atau profesinya. Jiwa yang ikhas, sikap yang terbuka dan menyenangkan merupakan unsur yang perlu diperhatikan bagi pembeli. Sikap yang bersahabat dapat memberikan iklim yang baik bagi terjadinya jual beli dan kemungkinan besar menjadi langganan tetap. 4. Politik dan Hukum Penjualan a. Politik pejualan Politik penjualan merupakan suatu cara atau siasat untuk mencapai keberhasilan dalam melakukan penjualan. Dalam menjalankan politik penjualan harus berdasarkan ilmu dan seni. Diusahakan agar siasat penjualan dapat memperbesar jumlah penjualan dan menguntungkan serta memuaskan para langganan. b. Hukum penjualan Dalam perniagaan, kita tidak hanya membicarakan penjual dan pembeli saja, tetapi 2 obyek itu tidak dapat dipisahkan dalam jual beli. 439
Dalam hal ini, dipakai hubungan sebab dan akibat atau saling pengaruh mempengaruhi dan hubungan inilah yang disebut hubungan hukum. Dalam terjadinya jual beli, kita kenal ada hukum pembeli dan hukum penjual. Dalam hukum pembelian dikatakan bahwa tiap-tiap orang mau membeli suatu barang atau jasa dengan uangnya, karena ia berpendapat bahwa barang itu lebih berharga, menguntungkan dan memuaskan daripada uang yang dikeluarkannya. Sedangkan dalam hukum penjualan dikemukakan bahwa tiap orang mau menukarkan barangnya dengan uang, karena ia menganggap bahwa uang itu sangat diharapkannya dan akan menguntungkan serta memuaskan hatinya. Urutan hukum penjualan adalah sebagai berikut: 1) Tiap manusia adalah penjual. 2) Jual beli merupakan pertukaran antara 2 jenis barang atau jasa. 3) Orang mau menjual sesuatu karena didorong oleh keuntungan dan kepuasan yang akan diperoleh dari hasil penjualan itu. Jadi, antara hukum pembeli dan hukum penjualan dilapangan jual beli perlu diperhatikan oleh penjual agar bisa menyiapkan rencana penjualannya dengan baik. 5. Sifat-sifat yang Perlu Dimiliki Oleh Penjual Hubungan antara ilmu menjual dengan kepribadian erat sekali, boleh dikatakan sebagai dwi tunggal yang tak terpisahkan. Seorang yang berhasil menjadi penjual ulung tentu merupakan seorang yang berkepribadian menarik. Sebaliknya, seorang yang prbadinya menarik tentu berbakat menjadi penjual yang sukses. Kadang-kadang ada juga orang yang tidak memiliki kepribadian dapat memperoleh sukses dalam hidupnya. Dalam hal ini, kita tak perlu heran karena setiap hal tentu saja ada kecualinya. Akan tetapi, sudah dapat dipastikan seandainya orang tersebut memiliki kepribadian yang menarik tentu akan lebih sukses. Kepribadian penjual dapat diartikan sebagai kualitas pribadi penjual yang memiliki daya tarik dan menimbulkan kesan pertama yang baik kepada para pelanggannya. Dipandang dari sudut ilmu jiwa, setiap orang memiliki 2 kepribadian, yaitu: a. Kepribadian bakat. b. Kepribadian didikan. Kepribadian bakat antara lain senang berkawan, ramah tamah, sabar, dan sebagainya. Kepribadian bakat tersebut dapat dikembangkan (dididik) sehingga orang-orang yang memiliki sifat-sifat sabar, ramah tamah setelah dikembangkan dapat menjadi seorang penjual yang sukses. Inilah yang dimaksud dengan kepribadian didikan. 440
Memang sulit untuk mengetahui kepribadian bakat seseorang. Untuk mengembangkan kepribadian, penjual dapat melakukannya dengan belajar intensif dan latihan-latihan. Untuk mengembangkan kepribadian penjual perlu ditanamkan pengetahuan dasar, seperti: a. Pengetahuan akan diri sendiri. b. Pengetahuan tentang barang-barang yang dijual. c. Pengetahuan tentang langganan-langganan/calon-calon pembeli. Pengetahuan kepribadian penjual yang baik, selalu berdasarkan pada diri sendiri. Dengan rasa kepercayaan pada diri sendiri yang kuat, akan menghasilkan seorang penjual yang sukses dan mampu mengatasi segala kesulitan. Rasa percaya pada diri sendiri dapat dilihat dari pancaran mata, ekspresi air muka dan sikap. Keelokan paras, kecantikan belum menjamin berhasilnya penjualan. Seorang pemuda atau pemudi dari desa yang memiliki kepribadian, ramah tamah dan suka berkawan, suka humor dan mau bekerja keras ditambah dengan ilmu menjual dan latihan yang terarah akan menjadi seorang penjual yang sukses. Paling tidak ada 10 macam sifat kepribadian penjual yang perlu dipelajari: a. Selalu gembira Gembira adalah satu kebiasaan yang baik. Mulai sekarang, cobalah untuk melatih diri “bergembira” tersenyumlah sedikit setiap jam sekali dan tersenyumlah seandainya pada hari ini anda tidak mendapat pesanan sama sekali. b. Lurus hati dan disiplin Setiap perbuatan yang lurus akan membawa perasaan menyenangkan, membawa suasana yang terbuka dan tidak kaku, sebab dengan selalu berlurus hati kita punya rasa bebas dosa. Rasa berdosa membuat kita resah dan kaku, bahkan palsu. Biasakanlah berbuat lurus dalam pekerjaan dan perbuatan, karena semua yang dilakukan dengan dibuat-buat akan kelihatan tidak wajar. Dalam hal ini, disiplin perlu dipegang teguh, jadi jangan melanggar rencana yang sudah ditentukan. c. Bijaksana Seorang yang bijaksana ialah seorang yang dapat melihat situasi serta dapat mengambil keputusan dengan cepat guna kepentingan relasirelasinya. Setiap perbuatan harus didasarkan atas tidak merugikan kepentingan kedua belah pihak, yaitu penjual dan pembeli. d. Sopan santun Berlaku sopan santun menimbulkan penghargaan orang terhadap diri kita. Oleh karena itu, tindakan penjual harus sopan santun serta menyenangkan calon pembeli. Ingat kesan pertama itulah yang menentukan penjualan. 441
e. Periang Setiap orang periang akan menimbulkan kesan baik serta menimbulkan suasana menyenangkan. Wajahnya selalu menyunggingkan senyuman dan terutama tidak kurang bahan pembicaraannya. f.
Mudah bergaul Kalau orang ingin pandai bergaul harus berusaha mendengarkan pembicaraan orang lain. Jangan suka membantah dan menghargai pikiran orang lain. Sikap ini perlu dimiliki oleh seorang penjual yang ingin memiliki kepribadian yang menarik. g. Penuh inisiatif Selalu bertindak dengan memberikan saran-saran dan mengajukan usul yang berharga untuk kepentingan calon-calon pembeli atau para langganannya. h. Tidak putus asa Kadang-kadang kita melihat orang-orang begitu ulet dalam perjuangan hidupnya. Tidak mudah putus asa, begitu juga mereka bangun lagi untuk meneruskan perjuangannya. Orang yang demikian akan lebih menarik dan dikagumi oleh orang-orang sekitarnya. i.
Ketajaman daya ingatan Orang yang pelupa akan menimbulkan perasaan tidak enak. Sebagai penjual yang berkepribadian menarik haruslah memiliki daya ingat yang kuat. Jangalah salah menyebut nama langganan, jangan salah menyebut nama barang langganan, jangan salah menyebut produksi keluaran tahun berapa dan model-modelnya. Dengan menyebut secara tepat semua apa yang akan dikerjakan, maka penjual menjadikan dirinya seorang yang berkepribadian kuat. j.
Penuh perhatian Di dalam pekerjaan kita harus selalu penuh perhatian. Tidak boleh berbicara dengan perhatian kurang kepada apa yang menjadi inti pembicaraan, apalagi mengalihkan perhatian kepada soal-soal yang bukan menjadi tujuan. Kesepuluh sifat di atas sangat diperlukan untuk berhasilnya penjualan. Sifat-sifat tersebut dapat dipelajari dan dikembangkan untuk diri penjual. Seorang penjual yang baik akan merubah sifatnya yang jelek dan mengembangkan sifat-sifat di atas supaya tugasnya berhasil dengan memuaskan. Barang siapa yang berusaha memperbaiki sifat-sifatnya sesuai dengan 10 sifat di atas, maka diharapkan dia akan menjadi penjual yang baik. 442
6. Syarat Fisik Penjual Seorang penjual harus memperhatikan dan memelihara keadaan dirinya (jasmani) agar selalu terlihat segar, menarik dan simpatik. Oleh karena itu, perhatikanlah selalu persyaratan-persyaratan di bawah ini: a. Kesehatan, misalnya dengan memperhatikan makanan yang bernilai gizi, waktu istirahat yang teratur dan sekali-kali perlu diadakan pemeriksaan badan oleh dokter, jangan kelihatan lesu, letih karena kurang darah. b. Badan tegap, diusahakan dengan melakukan olahraga, permainan atau atletik sehingga mempunyai potensi tubuh yang tegap atletis. c. Mudah tersenyum. Senyuman adalah modal bagi penjual untuk memikat dan menarik dengan ketulusan hati bukan dibuat-buat. d. Lancar berbicara, seorang penjual jangan gugup, sebab kelancaran berbicara merupakan alat komunikasi yang baik dengan pembeli dalam memberikan penjelasan dan mengendalikan keberatan pembeli. Pembicaraan mengarah kepada pembelian, jangan berbicara ketus, to the point, tetapi diberi penjelasan dengan baik. e. Muka riang dan peramah, seorang yang bermuka riang dan ramah bisa membawa orang yang diajak berbicara terhibur dan merasa senang. f. Mata jernih, peliharalah mata agar tidak terdapat kotoran yang bisa menyebabkan mata sakit. Kadang-kadang kita dapat menangkap perasaan orang lain melalui sinar matanya. g. Napas bersih, periharalah napas dengan gerakan olahraga menghirup dan mengeluarkan udara pagi yang segar. Makanlah pastiles atau semacamnya agar napas terasa lega dan nyaman, sehingga waktu berbicara tidak terganggu. h. Pakaian rapih, bersih, dan pantas. Kombinasi pakaian yang harmonis akan mempunyai daya tarik yang besar sebagai promosi tidak langsung. Aturlah cara berpakaian mulai kemeja, dasi dan sepatu yang harmonis dalam warnanya, rapih dipakainya dan tidak perlu dari bahan yang mahal. 7. Syarat Mental dan Karakter Penjual Seorang penjual dituntut memiliki sikap yang jujur, tulus dan halus. Mempunyai inisiatif, kreatif, dinamis dan optimis dengan kesungguhan hati. Memang karakter adalah pembawaan, tetapi dalam hal mental bisa kita ubah melalui pendidikan atau pengaruh lingkungan yang baik. Adapun syarat mental yang perlu diperhatikan oleh penjual yaitu: a. b. c. d. e. f.
Seksama. Waspada. Simpati. Berinisiatif. Berkeahlian. Optimis. 443
g. h. i. j. k. l.
Percaya diri. Jujur. Berani. Mempunyai daya imajinasi. Tanggung jawab. Kontrol.
a. b. c. d. e. f. g. h.
Sedangkan syarat-syarat karakter yang diperlukan adalah: Kesetiaan. Rajin. Teliti. Tulus hati. Hati-hati. Sungguh-sungguh. Tepat waktu. Patuh.
8. Mengapa ada Penjual yang Gagal Sebab-sebab apakah sehingga banyak penjual gagal dalam melakukan usahanya. Kirk Patrick telah mengadakan suatu survey kepada 500 perusahaan di Amerika, diantaranya 450 perusahaan menjelaskan kegagalan para penjual itu karena: x Kurang inisiatif. x Tidak membuat rencana dan organisasi yang kurang baik. x Tidak memiliki pengetahuan tentang barang produksi. x Kurang sungguh-sungguh. x Penjual tidak berorientasi pada langganan. x Kurangnya latihan yang memadai. x Kurang luwes dalam mengikuti keinginan pembeli. x Tidak mempunyai pengetahuan pasar. x Kurang memiliki pengetahuan perusahaan. x Karir penjual kurang menguntungkan. x Tidak memiliki pengalaman menjual. x Kurang disiplin. x Kurang menaruh perhatian pada perkembangan/masa depan dengan pribadinya. x Bekerja tidak dengan penuh perhatian. x Kegagalan dalam mengikuti instruksi. x Kurang percaya pada diri sendiri. x Tak cakap dalam mengarahkan dan membimbing pembeli ke arah pembelian. x Tak pandai berbicara. x Kurang daya imajinasi. x Banyak terpengaruh tentang persoalan pribadi. x Kesukaran dalam mengadakan komunikasi. 444
x x x x x x x
Kurang bijaksana. Sikap tidak meyakinkan. Kegagalan mengatasi keberatan yang diajukan pembeli Kurang sopan dan kurang ramah. Suka berjudi dan minuman keras. Banyak melamun. Sering terganggu kesehatan dan selalu mengeluh.
Di samping faktor-faktor yang disebutkan di atas tentu masih banyak lagi faktor yang dapat menyebabkan orang gagal dalam menjual. Faktor cinta dan menjadikan pekerjaan sebagai hobby yang mengasyikkan akan sangat berpengaruh pada diri dan keberhasilan penjual. Cinta pekerjaan dapat dipengaruhi oleh lingkungan, teman sekerja, majikan, kepastian masa depan, faktor tipe dan macam barang yang dijual, faktor hasutan, isu kurang baik, hal negatif dari orang-orang yang iri dan sebagainya. Oleh sebab itu, majikan yang membawahi pramuniaga (penjual) harus selalu memperhatikan perilaku pramuniaga dan harus lebih dekat dilihat dari segi psikologis antara atasan dan bawahan tersebut. G. Mengelola Keuangan Perusahaan/usaha adalah merupakan sebagai suatu organisasi yang mempunyai bermacam-macam kegiatan sesuai dengan jenis dan bidang usahanya. Misalnya kegiatan membeli bahan, mengolah bahan, menjual barang atau jasa. Kegiatan-kegiatan itu biasanya mempunyai hubungan erat antara satu sama lain, dan umumnya mempunyai hubungan dengan keuangan perusahaan yang bersangkutan. Agar kegiatan yang dilakukan itu dapat diketahui, dan dapat dipakai sebagai pedoman untuk mengukur hasil yang diperoleh dari kegiatan itu berarti harus dilakukan kegiatan pencatatan atau pembukuan. Dengan kata lain bahwa pembukuan pada dasarnya merupakan kegiatan pencatatan dan dilanjutkan dengan perhitungan mengenai kedudukan dari perubahan kekayaan dan modal, penerimaan dan pengeluaran dari operasional usaha dengan berbagai tujuan kegunaanya. Dengan demikian bahwa pembukuan akan memuat dan menujukkan data kekayaan dan modal serta keadaan keuangan suatu perusahaan. Untuk itu di dalam mengelola keuangan tugas pertama adalah pembukuan maksudnya melakukan inventarisasi dan penyusunan neraca usaha yang dapat menggambarkan kedudukan kekayaan dan modal usaha pada waktu tertentu. Kegiatan inventarisasi ternasuk ke dalamnya proses menghitung, mengukur dan menilai semua benda-benda kekayaan, serta modal usaha yang digolongkan menurut status, sifat dan fungsinya. Neraca usaha menggambarkan kedudukan keuangan dan permodalan usaha pada waktu tertentu. Sehingga dari keadaan neraca usaha dapat dinilai kemajuan dan bonafitas perusahaan. Oleh karena itu, 445
jelaslah bahwa pembukuan begitu penting bagi manajer/pimpinan dalam rangka mengevaluasi atau mengambil keputusan dibidang keuangan. 1. Kegunaan Pembukuan a. Bagi perusahaan 1) Sebagai alat untuk membantu mengingat kegiatan/kejadian yang telah dilakukan oleh perusahaan. 2) Sebagai sarana pemisah antara harta perusahaan dengan harta pribadi. 3) Sebagai bahan informasi bagi pemilik/pimpinan perusahaan dalam hal maju mundurnya kegiatan perusahaan. b. Bagi pihak luar 1) Sebagai bahan informasi pada pihak creaditur (pemberi kredit). 2) Sebagai pedoman bagi kantor inspeksi pajak untuk menetapkan besarnya pajak. 2. Macam dan Bentuk Pembukuan Pada hakikatnya bahwa dalam melaksanakan kegiatan pembukuan adalah bertahap yaitu dari mencatat setiap data transaksi sampai data tersebut diolah, sehingga dapat memberikan informasi tentang kekayaan, modal dan keuangan. Pada masing-masing tahap mempunyai sistem pembukuan dengan nama buku yang berlainan, antara lain: a. Buku harian Buku harian adalah catatan semua transaksi yang dilakukan setiap waktu. Pada pelaksanaannya akan selalu menurut tertib waktu, yaitu dimulai dari tanggal dan bulan yang termuda, sampai tanggal dan bulan tertua. Semua transaksi yang dicatat dalam buku ini berdasarkan bukti pembukuan antara lain: 1) Kwitansi. 2) Pertinggal kwitansi. 3) Tembusan faktur penjualan. 4) Faktur pembelian. 5) Nota kredit. 6) Nota debet. b. Buku jurnal Buku jurnal adalah catatan berupa pendebetan dan pengkreditan transaksi secara kronologis beserta penjelasan yang diperlukan. Sebagai data transaksi yang dimasudkan dalam buku jurnal adalah data yang telah dicatat pada buku harian. Buku jurnal membantu perusahaan untuk pencatatan ke dalam buku besar, sehingga kemungkinan terjadi kesalahan mencatat mudah dikontrol dan diperbaiki. Syarat-syarat jurnal adalah sebagai berikut: 1) Bila harta (+) ĺ dicatat sebelah kiri/debet. 2) Bila harta (-) ĺ dicatat sebelah kanan/kredit. 446
3) 4) 5) 6)
Bila utang (+) Bila utang (-) Bila modal (+) Bila modal (-)
ĺ dicatat sebelah kanan/kredit ĺ dicatat sebelah kiri/debet. ĺ dicatat sebelah kanan/kredit ĺ dicatat sebelah kiri/debet.
Persyaratan di atas harus mengikuti persamaan pembukuan yaitu : HARTA = HUTANG + MODAL Buku jurnal yang biasa dipakai pada perusahaan adalah jurnal umum. Dengan bentuk jurnal 2 kolom dan jurnal 4 kolom. c. Buku besar Buku besar adalah pengelompokkan menurut jenis sesuai dengan kelompok permasalahan yang mengacu pada kelompok harta, hutang, dan modal yang mempunyai kartu-kartu perkiraan sendiri. H. Merekrut dan Memilih Staf Dalam pelaksanaan pengrekrutan dan pemilihan staf disesuaikan dengan bidang keahlian yang dibutuhkan. Teknik merekrut staf untuk bidang tata kecantikan rambut harus dilakukan tes keterampilan. Loyalitasnya terhadap perusahaan seperti memiliki kepribadian, menerima tamu, melayani pelanggan, menghadap atasan/pimpinan, menjaga rahasia perusahaan, memiliki disiplin yang tinggi. I.
Merencanakan Serangkaian Program Pelatihan Dari beberapa keterampilan yang telah dimiliki dalam bidang tata kecatikan rambut perlu disusun rencana program pelatihan agar keterampilan tersebut dalam diaplikasikan dalam dunia usaha. Susunan rangkaian tersebut adalah sebagai berikut: 1. Merencanakan jenis pelatihan dan usaha pekerjaan untuk mencapai tujuan, seperti pelatihan berdasarkan tipe-tipe salon kecantikan (tipe A, B,C dan D). Selain dari itu program pelatihan ini dapat pula menurut jenis bahan kosmetika yang digunakan misalnya salon kecantikan modern atau tradisional. 2. Melaksanakan sesuai dengan perencanaan program pelatihan di atas. 3. Pengawasan/pengontrolan, sesuai dengan program pelatihan yang telah diputuskan diperlukan pengawasan yang maksimal agar pelatihan dapat berjalan lancar. Bidang pengawasan perlu melakukan pencatatan/administrasi yang menyangkut pelatihan yang dilaksanakan. 4. Menilai, sangat dibutuhkan agar semua rencana dapat diketahui apakah tercapai atau tidak dan sekaligus untuk mencegah kemungkinan-kemungkinan yang tidak yang tidak diinginkan. 5. Mengembangkan, program pelatihan yang telah dilaksanakan dapat dikembangkan dengan memperhatikan data-data yang telah dicatat. 447
J. Etika Jabatan Tata rias rambut meliputi pekerjaan dengan rambut yang hidup dan tumbuh yang terdiri atas: 1. Membersihkan. 2. Memangkas. 3. Mengeriting. 4. Memberi. 5. Menghilangkan warna. 6. Menata. 7. Memelihara rambut. Seorang penata rambut dalam pekerjaannya akan menghadapi berbagai cara dan persoalan bahagian yang mana harus dikuasai sepenuhnya untuk mencapai tujuannya. Tujuan dari penataan rambut yang sempurna tercapai dengan menerapkan keahlian yang artistik (menurut ilmu kesenian) dan pengetahuan yang dalam, yang ditujukan untuk mempesonakan keadaan langganan (pelanggan), dengan cara yang memuaskan langganan maupun yang mengerjakannya (ahli penata rambut atau yang disebut juga dengan hairdresser). Hal-hal yang penting bagi seorang (ahli) penata rambut atau hairdresser adalah sebagai berikut: 1. Hampir semua bahan-bahan dan alat-alat, baik alat-alat perawatan maupun alat-alat pratata dan penataan rambut menyentuh dan dapat mempengaruhi tubuh manusia, maka perlu menguasai pengetahuan tentang anatomi, fisiologie, higiene, bakterologie dan dasar-dasar ilmu kimia dan kosmetologie. 2. Hubungan dan pergaulan memegang peranan yang penting sekali dalam dunia tata kecantikan dan harus benar-benar dipatuhi. Untuk mencapai hubungan yang sempurna dan apik, maka tata tertib jabatan, sopan santun, hubungan sosial sangat perlu diperhatikan. Kita harus mempertimbangkan watak (sifat-sifat) seseorang, hubungan dagang dan hubungan sosial dalam masyarakat. Kita harus menghargai seni, keindahan dan efeknya dalam kehidupan sosial. 3. Pelayanan langganan yang tertib dan menyenangkan, perhatian terhadap keluh kesah, pengertian terhadap kesukaran mereka, komunikasi yang tepat merupakan hal-hal yang dapat mempengaruhi kelangsungan karier seorang penata rambut atau hairdresser. Agar tujuan dari seorang penata rambut tercapai dengan baik dan sebagai pengusaha salon kecantikan tidak kehilangan langganan serta dapat memuaskan pelanggan maka perlu diperhatikan dan ditaati hal sebagai berikut: 1. Tata Tertib Jabatan a. Dalam setiap jabatan perlu ada peraturan dan ketenatuan yang memberi petunjuk sehubungan dengan pendirian, sikap, kelakuan 448
dan perbuatan serta moralnya dalam profesi. Ketentuan-ketentuan etika ini disebut etika jabatan atau professional ethick. Jadi dalam dunia profesi tata kecantikan rambut berlaku seperangkat peraturan sedemikian rupa sehubungan dengan tingkah laku, kesopan-santunan dalam hubungan baik dengan atasan dan rekanrekan sejawat maupun dengan para langganan. Seorang penata rambut yang baik hendaknya memperhatikan tata terbit etika jabatan tadi, yang antara lain menentukan bahwa seluruh pengetahuan teori yang dimiliki, keahlian dan keterampilan tidak saja diterapkan untuk mempercantik diri sendiri, tetapi juga pada orang yag diterapkan untuk mempercantik diri sendiri, tetapi juga pada orang dirawatnya. Sikap dan kelakuan seorang majikan, langganan dan teman sejawat sesuai dengan norma sopan-santun dan etika jabatan. Seperti telah diterapkan pada BAB III. b. Untuk menjadi seorang penata rambut yang baik dan berhasil, sebaiknya calon penata rambut haruslah: 1) Mengikuti kursus atau sekolah yang baik. 2) Sesudah mendapat ijazah mengikuti dahulu praktek dalam sebuah salon yang baik selama 1-2 tahun. 3) Mengikuti selalu perkembangan dalam bidangnya. 4) Berusaha untuk mendapatkan pengetahuan tentang seni kecantikan secara teratur dan mendalam serta mengusainya. 5) Harus percaya penuh pada pekerjaannya dan pada diri sendiri. 6) Harus tunduk pada peraturan-peraturan jabatan, ketentuanketentuan etik dan peraturan-peraturan kosmetologie negara. 7) Harus bercita-cita untuk menimbulkan kesan umum yang baik dan memberi teladan dalam berkelakuan baik. 8) Harus memperhatikan kebersihan (higiene) dalam arti yang luas. 9) Harus memperhatikan hal-hal yang penting seperti: kejujuran, kebaikan hati, kesopanan dan rasa hormat terhadap perasaan seseorang. c. Hubungan dengan atasan, terhadap atasan (majikan) dan pelanggan perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut: 1) Berkelakukan jujur dan ikhlas. 2) Sambutlah mereka dengan kata-kata yang sopan. 3) Memperlakukan setiap tamu dengan sama, jangan bersikap membeda-bedakan. 4) Memperhatikan segala hal juga yang kecil, supaya langganan merasa puas. 5) Selalu menepati janji dan memenuhi kewajiban. 6) Berbicara dengan tenang dan sopan serta mendengarkan dengan penuh perhatian jika orang lain berbicara.
449
2. Penerimaan Langganan (Pelanggan/Tamu) dan Ruang Kecantikan (Salon) a. Penerimaan langganan 1) Penerima tamu atau “receptionist” Hubungan pertama atau kontak pertama dengan seorang langganan (pelanggan, tamu) adalah penting sekali. Hubungan ini dimulai dengan perkenalan antara langganan dengan seorang penerima tamu atau receptionist, pemilik salon, manager, pemimpin salon atau asisten (pembantu penata rambut). 2) Langganan (pelanggan, tamu) Langganan merupakan hubungan yang penting bagi seorang Ahli Kecantikan (penata rambut). Tanpa langganan sebuah salon tidak ada artinya. Langganan mengunjungi sebuah salon untuk mendapat pelayanan yang terjamin. Ini dapat tercapai dengan menyuguhkan pekerjaan yang bermutu dan baik, lingkungan yang menyenangkan, kebersihan yang terjamin dan segala kesopan-santunan. 3) Ruang kecantikan Ruangan untuk menerima tamu harus terpelihara, bersih, rapi dan menarik: a) Lingkungan harus memberi kesan menyenangkan bagus supaya langganan merasa nyaman. b) Kebersihan dipelihara, tidak saja bagi keperluan langganan tetapi juga bagi yang mengerjakannya. c) Perlengkapan sebuah salon harus mempunyai daya yang menarik; berupa alat-alat, hiasan dinding dan perabotan yang sesuai. d) Setiap pekerjaan harus dipersiapkan, dikerjakan dan diselesaikan dengan rapi. Perawatan/kerapian diri sendiri selama bekerja harus tetap terpelihara. e) Juga harus memperhatikan hal-hal umum seperti: air yang bersih dan lancar jalannya, udara yang segar dan ventilasi (peredaran udara) yang baik, penerangan yang memadai dan baik serta pembuangan kotoran yang terjamin. Hal-hal tersebut perlu diperhatikan berhubungan dengan perawatan yang memerlukan waktu yang panjang. 4) Sikap dalam ruang kecantikan (salon) Bagaimana seorang penata rambut atau “hairdresser” menerima dan memperlakukan langganannya (pelanggan, tamu) ?. Tidak dibenarkan pada waktu-waktu adanya kesibukan yang luar biasa dalam sebuah salon, untuk menjalankan pekerjaan dengan tergesa-gesa, tidak teratur dan tidak baik. Dengan demikian langganan tidak dirawat dengan sempurna dan akan merasa tidak puas. Kita tidak saja akan kehilangan langganan, tetapi juga pekerja-pekerja yang baik akan kehilangan keahliannya, karena harus bekerja seperti mesin. 450
Suatu pekerjaan yang mantap, rapi, bermutu dan tanpa tergesa-gesa akan mencapai keahlian dan lingkungan yang menyenangkan. b. Persiapan 1) Persiapan pelayanan langganan (pelanggan), tamu: a) Tiap tamu atau langganan harus diperlakukan sama, jangan bersikap membeda-bedakan. b) Tiap tamu atau langganan harus diperlakukan dengan penuh perhatian supaya merasa senang dan bahagia. c) Perhatian supaya alat-alat pelindung seperti cape, handuk dan lain-lain dipergunakan dengan baik, cukup persediaannya, dalam keadaan bersih dan steril. 2) Persiapan pekerjaan: a) Untuk tiap macam pekerjaan persiapan harus dilakukan sebelum pekerjaan dimulai. b) Untuk tiap macam pekerjaan alat-alat dan bahan harus dalam keadaan lengkap, bersih dan steril. c) Alat-alat dan bahan-bahan/obat-obatan hanya dipergunakan untuk satu orang langganan; sesudah dipakai dibersihkan dan disterilkan. 3. Kesehatan dan Kebersihan dalam Ruang Kecantikan (Salon) a. Syarat-syarat yang berlaku untuk bangunan, ruangan dan pemeliharaan kebersihan: 1) Perlu diperhatikan bahwa bangunan hendaknya permanen, berlantai dan berdinding kedap air, serta atapnya tidak tembus air. 2) Jumlah ruangan cukup, agar kegiatan yang berbeda dapat dilakukan diruangan yang berbeda pula. Ruangan kerja tidak dibenarkan dipakai untuk tujuan lain, misalnya sebagai kamar tidur, tempat makan atau bermain. Hewan peliharaan tidak diperkenankan masuk dalam ruangan kerja. 3) Penerangan yang cukup, agar orang yang bekerja dapat menjalankan tugasnya dengan mudah. 4) Pergantian udara (ventilasi) harus baik. 5) Kerapian ruangan kerja selalu dipelihara, penempatan barangbarang harus sedemikian, sehingga tidak menyulitkan usaha pembersih ruangan. Dinding, hiasan dinding, tirai dan karpet harus dapat dibersihkan dengan mudah. 6) Fasilitas pemeliharaan kebersihan, dalam rangka sanitasi ruangan kerja, harus terjamin: a) Sumber air panas dan dingin yang cukup, baik dalam jumlah maupun mutu. b) Tempat-tempat cuci tangan untuk pengunjung dan untuk karyawan, dilengkapi dengan sabun dan serbet. 451
c) WC yang cukup, memenuhi syarat higiene dan senantiasa dipelihara kebersihannya. d) Tempat sampah disediakan cukup, baik yang kecil-kecil untuk menampung sisa rambu, kapas kotor dan lain-lain, maupun tempat penampungan sebelum diambil oleh petugas kebersihan kota. e) Hendaknya pembersihan ruangan kerja dilakukan langsung seusainya waktu kerja, tidak ditunggu sampai esok hari. b. Syarat-syarat berhubungan dengan fasilitas pelayanan dan karyawan: 1) Sebagai usaha sanitasi peralatan perlu diperhatikan hal-hal berikut: a) Alat-alat, seperti sikat rambut, sisir, gunting, cape, handuk dan lain-lain harus segera dicuci, dibersihkan dan disterilkan setiap kali selesai dipakai. Setiap alat hanya digunakan untuk satu langganan dan selanjutnya segera dicuci. Alat-alat yang telah disterilkan harus disimpan dalam tempat yang tertutup. Alat-alat yang jatuh di lantai harus dibersihkan sebelum dipakai lagi. b) Alat-alat yang akan dipakai, harus diperiksa apakah dapat berfungsi dengan baik, terutama alat-alat yang menggunakan tenaga listrik. 2) Dalam rangka higiene umum perlu diperhatikan, bahwa: a) Langganan, yang menderita penyakit menular, dibenarkan datang meminta perawatan dan/atau perawatan dalam bidang tata kecantikan. b) Terutama karyawan yang melayani pengunjung harus dari penyakit menular, pemyakit kulit dan luka terbuka. c) Tersedia kotak dengan obat-obat pokok yang cukup pertolongan pertama pada kecelakaan.
tidak diberi bebas untuk
3) Segi-segi higiene perorangan berkaitan erat dengan: a) Kebersihan dan kesegaran badan serta perawatan diri (mandi, perawatan mulut dan gigi secara teratur, penggunaan deodoran, pemeliharaan tangan dan kaki serta kuku-kuku, pakaian dalam yang bersih dan sebagainya). b) Tidak boleh diabaikan pula kebersihan dan kerapian dalam pekerjaan, maka tangan selalu dicuci sebelum dan sesudah merawat langganan. Janganlah memasukkan jepit rambut dan sebagainya ke dalam mulut atau menaruh sisir atau gunting ke dalam kantong baju. c) Dalam pemeliharaan higiene perorangan juga tercakup usahausaha untuk “berhidup sehat”: x Gerak badan (olahraga, senam) secara teratur. 452
x
Mengatur waktu kerja, waktu makan, waktu beristirahat dan berekreasi. x Pemeliharan kesehatan jiwa: emosi dan gejolak jiwa harus diimbangi dengan kekuatan iman, keteguhan kepercayaan dan ketenangan pikiran. d) Sikap tubuh yang tepat untuk menghindari ketegangan, kelelahan dan sakit pinggang, baik sewaktu bekerja sambil berdiri, sewaktu berjalan, maupun sewajtu duduk. Berdirilah tegak, tetapi tidak kaku, tegang atau membungkuk; kepala hendaknya tegak dengan dagu ditarik ke belakang, dada ke depan, bahu ke bawah, sedangkan dinding depan perut ditarik ke belakang. Sewaktu duduk, bokong hendaknya menempati alas kursi secara penuh, tubuh agak dimiringkan ke depan sewaktu merawat langganan, misalnya sewaktu melakukan manikur. K. Uji Kompetensi Untuk mengukur kemampuan siswa dalam kompetensi menjual produk dan jasa kecantikan rambut, sebagai suatu dasar pengetahuan dalam tata kecantikan rambut, perlu dilakukan tes. x Kompetensi yang diharapkan adalah: pengetahuan tentang produk/jasa, pendekatan pada pelanggan, mengatasi penolakan, mengkoordinasikan tugas-tugas industri/usaha salon kecantikan, mengkoordinasikan kelompok kerja industri/usaha salon kecantikan, mengelola keuangan, merekrut dan memilih staf, merencanakan serangkaian program pelatihan, etika jabatan, menumbuhkan minat wirausaha. x
Soal: Petunjuk: 1. Jelaskanlah apa yang dimaksud dengan produk dan jasa.? 2. Hal-hal apa saja yang perlu diperhatikan untuk mendekati pelanggan, jelaskanlah. 3. Sebutkan minimal 3 prinsip pokok dalam memenuhi kepuasan pelanggan. 4. Jelaskanlah bagaimana caranya kamu menjaga hubungan dengan atasan dan pelanggan.? 5. Usaha apa yang kamu lakukan dalam mengembangkan usaha dibidang tata kecantikan rambut.? Jelaskanlah.!
x
Tugas kelompok Siswa membukukan keuangan pada salon kecantikan rambut yang telah berjalan 1 bulan kerja, masing-masing kelompok 2 orang. Tugas mandiri Siswa membuat perencanaan suatu program pelatihan tata kecantikan rambut untuk jangka waktu 1 bulan.
x
453
BAB XII
PROFIL PENGUSAHA SUKSES Seorang pengusaha yang bergerak di dalam bidang apapun, baik bergerak dalam bentuk produk kecantikan, atau bergerak dalam bentuk pelayanan salon kecantikan. Seperti halnya pelayanan terhadap para pelanggan seyogianya memiliki minat dan tekad yang kuat agar dapat meraih keberhasilan, untuk itu minat tidaklah dibawa dari lahir melainkan timbul dan tumbuh akibat bertambahnya kematangan, pengetahuan dibidang teori dan praktik, pergaulan dan beberapa kondisi lain di dalam kehidupan. Guna menumbuhkan minat untuk berwirausaha bagi siswa SMK, perlu melihat, mengamati, mempedoman dan mengikuti gerak langkah para pengusaha yang telah sukses. Karena mereka pada awalnya juga berusaha sedemikian rupa untuk berhasil pada bidangnya masingmasing. Berikut adalah contoh atau gambaran dari pengusaha yang telah sukses dibidang “Tata Kecantikan Rambut”. A. Rudy Hadisuwarno Rudy Hadisuwarno (lahir 21 Oktober 1949) adalah penata rambut profesional, juga pengajar sekaligus pengelola jaringan lembaga pendidikan tata rambut dan wajah serta training center yang tersebar diseluruh Indonesia, bridal, spa dan merk produk kosmetika rambut, serta penulis berbagai buku mengenai rambut. x
Biografi Rudy memulai pendidikan tata rambut di Jakarta dan kemudian melanjutkannya di sekolah-sekolah tata rambut terkemuka di Tokyo, Paris, London dan San Fransisco. Rudy mengawali karier profesional di dunia tata rambut pada tahun 1968 dengan membuka salon pertamanya di Jakarta. Begitu Rudy mulai membuka salon tata kecantikan rambut, bukan berarti Rudy langsung sukses. Karena pada saat itu salon Rudy belum banyak dikenal orang. Artinya masih agak sepi, karena saat itu banyak orang mengangap bahwa kalau pergi ke salon, berarti adalah orang-orang tertentu, tidak sama dengan zaman sekarang. Namun Rudy tidak pernah merasakan sesuatu yang akan merugikan. Akan tetapi Rudy memiliki sikap yang tangguh, ulet, gigih, disiplin, tekun dan menghargai 454
pendapat orang lain. Sebagaimana layaknya seorang wirausaha yang memulai karirnya. Sifat Rudy tidak takut untuk gagal/jatuh, karena menurutnya kegagalan adalah awal dari kesuksesan yang akan diraihnya. Nama Rudy pun semakin dikenal bahkan mendapat pengakuan internasional ditahun 1977 dengan diangkat menjadi anggota Intercoiffure, yaitu perhimpunan ahli-ahli tata rambut professional sedunia yang berpusat di Paris. Rudy juga menjadi anggota C.A.C.F (Comité Artistique de la Coiffure Française) suatu wadah organisasi di Paris bagi para penata rambut dengan reputasi tinggi ditahun 1979. Setahun setelah itu, Rudy menerima “Medaille de Chevalier de la Chevalirie Intercoiffure Mondial” sebuah penghargaan dan penghormatan, atas segala prestasinya dalam dunia tata rambut pada “Intercoiffure World Congress” dari ICD Mondial, di New York, Amerika Serikat. Di tahun 1981, Rudy ditunjuk menjadi President of Intercoiffure Indonesia. Tak hanya diluar negeri, pemerintah Indonesia pun memberikan apresiasi atas prestasi Rudy, yaitu penghargaan sebagai Pengembang Bidang Profesi dari Menteri Pendidikan & Kebudayaan yang saat itu dijabat oleh Dr. Daoed Joesoef (1979), serta ditahun 1984 menerima penghargaan dari pemerintah melalui Menteri Pendidikan & Kebudayaan, Prof. Dr. Nugroho Notosusanto dan menerima penghargaan Stya Lencana Pembangunan dari Presiden Republik Indonesia saat itu, Soeharto. Rudy juga memperluas jaringan bisnisnya melalui Rudy Hadisuwarno Organization (RHO) yang mengelola 140 outlet, terdiri dari salon dan sekolah kecantikan hingga spa dan kosmetika. Bahkan sejak 1981, RHO mengadakan Kompetisi Tata Rambut dan Make Up yang menjadi acara tahunan bagi dunia tata rambut dan make up nasional. Hingga kini, RHO telah menjalankan bisnis salon terkemuka yaitu Rudy Hadisuwarno Exclusive Salon dan Salon Rudy by Rudy Hadisuwarno yang masingmasing memiliki ciri khas sesuai karakter segmen yang dituju. RHO juga memiliki jaringan salon khusus remaja yaitu Brown Salon dan salon khusus anak-anak; Fun Cuts dan Kiddy Cut. Selain itu, RHO juga mengelola jaringan spa, Paras Body & Soul dan Herbaroma Spa by Rudy Hadisuwarno yang memiliki konsep perawatan tubuh dan relaksasi lebih dari spa biasa. Rudy juga aktif menulis tentang rambut. Beberapa bukunya antara lain; Gaya Rambut Anak (2004), Csplendour The Book of Hairstyle (2005) dan Cara Mencegah Kebotakan: Kiat Memiliki Rambut Bagus (2006). x
Prestasi dan Penghargaan Prestasi dan penghargaan yang telah diraih sudah banyak, antara lain: a. Anggota INTERCOIFFURE, sebuah perhimpunan para ahli penata rambut dunia yang berpusat di Paris-Perancis (1977).
455
b. Anggota C.A.C.F (Comité Artistique de la Coiffure Française), sebuah wadah organisasi di Paris-Perancis bagi para penata rambut dengan reputasi tinggi (1979). c. Penghargaan sebagai Pengembang Bidang Profesi dari Menteri Pendidikan & Kebudayaan, Dr. Daoed Joesoef (1979). d. Salah satu dari sembilan pendiri “Guillaume Foundation” yang antara lain memiliki dan mengelola museum tata rambut pertama dunia yang berlokasi di Paris (1982). e. Sekretaris umum Persatuan Ahli Tata Kecantikan Kulit dan Rambut Indonesia, “Tiara Kusuma” (1984). f. Vice chairman Persatuan Ahli Tata Kecantikan Kulit dan Rambut Indonesia, “Tiara Kusuma” (1992-2003). g. Nama Rudy Hadisuwarno tercatat dalam buku “Who’s who in The World” yang diterbitkan di Amerika sebagai salah satu dari sekian nama orang-orang terkemuka dan berhasil dibidangnya dalam skala internsional (1998). h. Mendirikan Master Club, sebuah klub khusus bagi para penata rambut Indonesia untuk berbagi informasi dan meningkatkan wawasan melalui seminar dan pertemuan (2001). B. Johnny Andrean Johnny Andrean adalah seorang penata rambut terkenal. Perjalanan bisnis/wirausaha Johnny Andrean pada prinsipnya juga tidak langsung sukses seperti sekarang ini. mengawali karirnya penuh perjuangan baik dari sisi, antara lain: a. Memperkenalkan beberapa produk untuk kecantikan rambut. b. Membina para karyawan. c. Menentukan lokasi dan sebagainya. Semua ini tidaklah semudah membalik telapak tangan. Artinya Johnny Andrean selalu; berusaha, gigih, ulet dan tangguh. Hal ini dilakukan seperti layaknya seorang wirausaha untuk dapat meraih keberhasilan. Ia tidak pernah mengeluh bila kondisi usahanya mengalami kemunduran, karena menurutnya itu pertanda sukses. Hal tersebut terbukti bahwa Johnny Andrean dikenal dimana-mana, salonnya tersebar dibeberapa tempat, kondisinya nyaman, produk dan trend rambut yang dikembangkannya selalu mengikuti situasi dan kondisi dari masyarakat. Johnny Andrean dapat melayani setiap tingkatan masyarakat (bukan hanya kalangan atas saja). Untuk itu Johnny Andrean disenangi masyarakat dan karirnya semakin sukses. Hal ini terbukti bahwa ia selalu menciptakan karya-karya terbaru dibidang Kecantikan Rambut, salah satu hasil karyanya menciptakan Tren Warna Rambut tahun 2007 yaitu Sweat Chocolate.
456
x
Sweet Chocolate- Trend warna rambut 2007 Warna coklat sering diasumsikan dengan kehangatan, kepuasan, namun selain itu bisa diartikan konvensional dan oldies. Di satu sisi, coklat sebagai makanan sangat dinikmati oleh semua umur dan kalangan. Warna coklat yang membumi banyak diminati, memberi inspirasi baru bagi tim artistik Johnny Andrean yang telah berpengalaman selama puluhan tahun dalam dunia kecantikan dan tata rambut. Mereka memberikan terminasi baru bahwa coklat tidak hanya dapat dinikmati dalam bentuk tunggal dalam taste, fashion ataupun mood, namun dapat diperoleh secara keseluruhan dengan mengaplikasikannya pada rambut menggunakan perpaduan teknik base colour dan highlight (pantulan warna). Dari inspirasi ini, Johnny Andrean dan tim artistiknya mengeluarkan trend rambut tahun 2007 dan memperkenalkan sweet chocolate- coklat dalam kombinasi teknik cutting shaggy dan gaya keriting natular. Coklat pilihan tim artistik Johnny Andrean tidak lagi doartikan konvesional dan tua, namun lebih natural, chic, glamour dan fashionable. Hal inilah yang dijelaskan oleh Johnny Andrean, perempuan Asia terutama Asia Tenggara jarang melakukan eksplorasi dalam warna rambut karena takut tidak akan cocok dengan warna kulit yang cenderung sawo matang. Namun sweet Chocolate dari tim artistik Johnny Andrean memberi jaminan dalam melakukan pewarnaan rambut, karena warna coklat memiliki tiga pantulan warna yang sesuai untuk kulit Asia. Johnny Andrean menggunakan produk L’Oreal Proffesional Paris untuk pantulan warna sweet chocolate yang terdiri dari: a. Candy chocolate – Inspirasi yang datang dari manisnya gula coklat untuk orang yang berjiwa muda dan dinamis sehingga warna ini menimbulkan kesan fun dan enerjik. b. Golden chocolate – Inspirasi yang datang dari sinar matahari sore, menghasilkan warna coklat keemasan yang memberi kesan glamour. c. Wine chocolate – Terinspirasi dari wine dalam gala dinner, menghasilkan kesan anggun. Johnny juga mengatakan tampilan warna sweet chocolate ini dikombinasikan dengan teknik cutting shaggy natural dan gaya keriting natural, karena gaya rambut shaggy dan keriting natural akan memperkuat struktur dan tekstur rambut sehingga membuat total look semakin gaya, segar dan menarik. “Jika pandangan orang tentang rambut keriting adalah kribo, maka keriting ini berbeda. Keriting natural cocok untuk siapa saja, bahkan mereka yang memiliki wajah lebar atau gemuk. Kenapa ?. Karena rambut keriting lebih mudah di-stylish, memberi kesan glamor dan cocok dengan semua bentuk muka. Untuk menghasilkan keriting natural ini, Johnny Andrean memperkenalkan yang namanya Ceramic Digital Perm, teknik pengeritingan terbaru yang menggunakan ion baik untuk mengikat ion yang ada dalam batang rambut. Bertempat di Senayan City, peluncuran 457
Trend Warna Sweet Chocolate ini dimeriahkan oleh sejumlah selebriti, seperti; Alexandra Gotardo, Sophie Navita juga Ade Herlina yang menjadi model pengaplikasian Sweet Chocolate. Bagi anda yang ingin tampil dengan. Keunggulan Salon Johnny Andrean adalah selain nama besarnya yang sudah terkenal akan kualitas tata rambut, juga mudah ditemui dimana-mana artinya tidaklah sulit untuk menemukan salon Johnny Andrean seperti diplaza-plaza maupun tempat lainnya, harganya pun terjangkau dan relatif lebih murah dibanding salon-salon ternama lainnya. Para penata rambutnya sangat ramah dan profesional, mereka ahli dibidangnya. Selain itu tempatnya nyaman dan bersih. Salon-salon Johnny Andrean memiliki standar dan kualitas yang unggul. Dari contoh-contoh perjalanan karir pengusaha yang sukses di atas, akan dapat membantu para siswa SMK untuk belajar menumbuhkan, kembangkan minat berwirausaha dibidang “Tata Kecantikan Rambut” secara profesional.
458
PENUTUP Tata kecantikan rambut merupakan salah satu program keahlian di Sekolah Menengah Kejuruan pada bidang studi tata kecantikan. Tata kecantikan rambut ini mempelajari materi anatomi dan fisiologi rambut, prinsip kesehatan dan keselamatan kerja, kosmetika rambut dan efek sampingnya, perawatan, penataan, pewarnaan, pemangkasan, pengeritingan dan pelurusan serta cara menjual produk dan jasa kecantikan rambut, seiring perkembangan zaman saat ini. Karena itu diharapkan buku ini dapat membantu siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dalam proses pendidikannya dan mengaplikasikannya pada kehidupan.
459
DAFTAR PUSTAKA Al, Mahami Hasan Kamil Muhammad. (2006). Cantik Islami, Malmahera. Jakarta. Alma, Buchari. (2000). Kewirausahaan. Alfabeta. Bandung. Astati, Sutriari. (2001). Dasar-dasar Pemangkasan. PPPG Kejuruan. Jakarta. Dalimartha, Setiawan dkk. (1998). Perawatan Rambut Dengan Tumbuhan Obat Dan Diet Suplemen. Gramedia. Jakarta. Daud, Denizar. (1981). Tata Kecantikan Kulit. Yayasan Insani. Jakarta. DEPDIKBUD. (1998). Pengetahuan Dan Seni Tata Rambut Modern. DEPDIKBUD. Jakarta. Deddy, M. (2005). Seri Kreasi Tata Rambut Modifikasi Sanggul Pengantin Tradisional. PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. Dhody, S, Putro. (1998). Agar Lebih Cantik. PT Trubus Agriwidya. Ungaran. E, H, Tambunan. (1980). Penuntun Agar Tetap Cantik Dan Sehat. Sinar Kumala. Bandung. e, f, ekel, Anita. (1981). Ilmu Kecantikan Dan Kesehatan Masa Kini. Karya Utama. Jakarta. http://www.arbolesornamentales.com/Cocosnucifera.jpg http://cookislands.bishopmuseum.org/MM/MX1-4/4P232_Aleumolu_RR_GMmix_MXa.jpg http://www.aloevera-centrum.hu/aloevera_kepek/aloe_vera.jpg http://www.moe.gov.sg/edumall/tl/digital_resources/biology/images/Hibisc us_tiliaceus_yellow_flower.jpg http://bp1.blogger.com/_kMQ5IY468vE/Rrq5TNqdMvI/AAAAAAAAAas/DI uoKcg0o0U/s1600-h/teh.jpg http://www.pdpersi.co.id/images/news/content/seledri.jpg 460
http://www.sbs.utexas.edu/roxisteele/Shared%20Documents/PicturesPRandDR2007/cuscuta2.jpg http://articulos.infojardin.com/Frutales/fichas/foto-frutales/nepheliumlappaceum.jpg http://www.motherherbs.com/pcat-gifs/products-small/momordicacharantia.jpg http://www.biodieselspain.com/pics/jatropha_curcas.jpg http://www.plantatlas.usf.edu/plantimage/Tamarindus_indica.jpg http://aoki2.si.gunma-u.ac.jp/BotanicalGarden/PICTs/ kakkouazami.jpeg http://www.pdpersi.co.id/images/news/content/bayam.jpg http://toplirik.com/files/tanaman%20obat/inggu.jpg http://anchafluconchuchu.blogspot.com/2007/09/ipomoea-aquaticaforsk.html http://pharm1.pharmazie.uni-greifswald.de/systematik/7_bilder/ yamasaki/yamas782.jpg http://www.arbolesornamentales.com/Morindacitri.jpg http://toplirik.com/files/tanaman%20obat/mangkokan.jpg http://pharm1.pharmazie.uni-greifswald.de/systematik/7_bilder/ yamasaki/yamas782.jpg (lobak) http://www.arbolesornamentales.com/Morindacitri.jpg http://toplirik.com/files/tanaman%20obat/mangkokan.jpg http://home.hiroshima-u.ac.jp/shoyaku/photo/Japan/ Shimane/010902ine.jpg http://toplirik.com/files/tanaman%20obat/pandan%20wangi.jpg http://www.tropenland.at/trp/cont/exot/images/Banane/musa-paradisiacafruchtstang.jpg http://www.wonye.co.kr/gardening/dictionary/images/watermelon.jpg 461
http://www.nurseryassociates.com/gallery/images/SansevieriaLaurentii10. jpg http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/b/bf/Hibiscus_rosa -sinensis.JPG/240px-Hibiscus_rosa-sinensis.JPG http://id.wikipedia.org/wiki/Rudy_Hadisuwarno http://www.conectique.com/cetak/?article_id=4263 Kusumadewi. (2003). Rambut Anda, Masalah, Perawatan Penataannya. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
Dan
Laksman, T, Hendra dkk. (1988). Tata Kecantikan Kulit. Yayasan Insani. Jakarta. Makarizo, Rebonding, System. Special Edition. Jakarta Milady Publishing Company. (1991). Milady’s Standard Textbook Of Cosmetology. Albany. New York. Permadi, Pong, Georgeus, Darmohusodo. (1992). Anatomi Dan Fisiologi Untuk Penata Kecantikan Kulit Dan Penata Kecantikan rambut. Karya Utama. Jakarta. Pivot Point. (1996). Long Hair Design. Pivot Poin Internasional. Puspoyo, Widjanarko, Endang. (1995). Petunjuk Praktis Untuk Pratata Dan Penataan Rambut. PT Gramedia. Jakarta. ---------------------------------------. (2005). Sanggul-sanggul Indonesia. Q – Communication. Jakarta.
Daerah
Rostamilis. (2005). Penggunaan Kosmetik, Dasar Kecantikan Berbusana Yang Serasi. PT Rineka Cipta. Jakarta.
&
-------------. (2005). Perawatan Badan, Kulit, Dan Rambut. PT Rineka Cipta. Jakarta. Santoso, Tien. (1999). Sejarah Penganten Daerah Indonesia (Diktat). Universitas Negeri Jakarta. Jakarta. S. Citrawati. (1993). Dasar-dasar Trampil Tata Rias Rambut. PT Karya Utama. Jakarta.
462
Sonntag, Linda. (1992). The Hairstyle Hair Care & Beauty Book. Tiger Books Internasional. London. Sunardi, Tuti. (1984). Masakan Untuk Kesehatan Dan Kecantikan Gaya Favorit. Jakarta. Tilaar, Martha. (1981). Perawatan Tradisional. Sari Ayu Kosmetika Indonesia. Jakarta. Tranggono, Retno IS. (1992). Kiat Apik Menjadi Sehat Dan Cantik. PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. --------------------------, dkk. (2007). Ilmu Pengetahuan Kosmetik. PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. VR, Evita. (1978). Mengenal Dunia Kecantikan. Nurcahaya. Jakarta. www.caribbeanseeds.com/limonesenpalo1.jpg www.bitkisel-tedavi.com/images/ananas1b.jpg Yellinek, J. S. (1970). Foundation And Function Of Cosmetics. Sons Inc. Yeynes, Ry. (1984). Hairdressing Theory. England Stanley Thomas (publishers) Ltd.
463
DAFTAR ISTILAH A 1. allergy 2. alopecia 3. alopecia 4. alopecia 5. alopecia premature 6. alopecia sinilis 7. alopecia universalis 8. alopecia dynamica 9. ammonium thioglycolate 10. albino 11. alopecia
12. alopecia 13. alopecia seborheica 14. alopecia
15. anatomy 16. analine 17. aquadest 18. alopecia totalis 19. antiseptis antiseptic 20. afro comb 21. anagen 22. aerosol
= suatu akibat yang disebabkan karena makan ikan-ikan laut, atau pengaruh bahan-bahan kimia. Biasanya terjadi pada kulit yang tidak tahan terhadap hal-hal di atas. = botak; akibat dari rontoknya rambut terlalu banyak. = kerontokan rambut pembawaan (botak yang dibawa dari lahir). = kebotakan/kerontokan rambut, terjadi pada tempat-tempat tertentu, berbentuk bulat-bulatan botak setempat. Alopecia areata = pelade. = kerontokan/kebotakan rambut pada usia muda. = kerontokan/kebotakan, karena sudah waktunya (karena usia tua). = kerontokan rambut pada seluruh tubuh serta kulit kepala. = kebotakan akibat terkena penyakit kulit/karena bisul. = suatu bahan kimia untuk melemahkan rambut, sama dengan acid yang terdapat dalam bahan permanent waving. = suatu orang bule tidak mempunyai zat warna/pigmen, maksudnya seseorang yang dilahirkan tidak mempunyai zat warna/pigmen pada kulitnya. = alopecia marginalis = kebotakan pada liminaris belakang kepala dan dahi, disebabkan oleh tarikkan penggunaan rambut, setiap hari memakai topi. Alopecia liminaris/marhinalis termasuk golongan alopecia areata. = kebotakan akibat tekanan setiap hari. Contoh : Kepala belakang bagi terkena tekanan bantal, maka rambut pada bahagian tersebut tidak tumbuh. = kebotakan rambut menahun serta merata sejak daerah pelipis, dahi, kepala. Yang tertinggal rambut belakang kepala. Alopecia ini disebabkan adanya kelainan kelenjer lemah. = psedopelade brocq = kebotakan pada daerah cicabrisata kepala yang folikel/kandung rambutnya terkena peradangan, bila sembuh pada kulit timbul suatu lapisan seperti parut pada bahagian yang botak. = suatu pelajaran yang mempelajari susunan keseluruhan tubuh yang bisa dilihat oleh mata biasa. = suatu bahan yang terkandung dalam cat rambut. = air bersih yang telah disuling. = kebotakan menyeluruh rambut yang berada dikepala = rontoknya rambut di seluruh kepala. = cara mengobati luka, agar terhindar daripada yang dapat menimbulkan penyakit pada luka tersebut. = sisir rambut berbentuk garpu. = masa pertumbuhan rambut. = preparat yang berbentuk cair dalam tabung, pengeluarannya dengan tekanan gas.
464
B 1. basic-setting 2. back-combing 3. bleaching 4. bleaching solution 5. block 6. blonde/blond 7. blue black 8. black brown 9. bluing rinse 10. borax 11. beautician 12. bulb 13. blowdry 14. bulbus pilli 15. bunt cutting
= mengeset rambut dasar maksudnya menset rambut untuk dapat di style dengan segala model. = menyasak. = suatu ilmu yang mempelajari tentang bacteri. = suatu larutan terdiri dari hydogen peroxide dengan ditambah amonia, untuk membuat rambut menjadi lebih muda dari warna aslinya. = tiap bahagian dari rambut seluruh kepala yang telah dibagibagi (tiap bahagian dari parting). = rambut yang telah dibuat dengan warna coklat muda atau coklat muda kekuningan. = warna hitam kebiruan (biasanya digunakan untuk warnawarna cat rambut). = warna hitam kecoklatan (biasanya digunakan untuk warnawarna cat rambut). = suatu campuran solution untuk menetralizer agar supaya rambut tidak berubah warnanya. = suatu bubuk berwarna putih sebagai suatu bahan untuk membersihkan atau antiseptic. = ahli kecantikan. = umbi rambut, berbentuk bulat letaknya pada bahagian ujung dari akar rambut. = mengeringkan rambut dengan alat pengering rambut tangan (hair dryer). = umbi rambut. = club cutting = menggunting rambut rata tanpa trap.
C 1. canities 2. cape 3. cap 4. carbon 5. clipping 6. clock wise 7. club-cutting 8. cream 9. colour spray 10. cosmetologi 11. cieeping 12. 13. 14. 15.
cortex cutikula canitis canitis congenitalis
= rambut menjadi abu-abu yang lama-lama putih, karena suatu penyakit atau karena kejiwaan. = celemek ialah suatu alat penutup dari kain/bahan plastik pada waktu memangkas rambut. = penutup kepala dari kain atau plastik. = bahan dasar yang terdapat pada banyak benda. = memotong ujung-ujung rambut yang berbelah dengan gunting atau razor atau shaper. = suatu pin-curl yang kekurangannya (curl-nya) searah dengan jarum jam. = memotong rambut lurus-lurus tanpa pengetrapan (membuat trap). = merupakan emulsi minyak dalam air. = pewarna rambut yang bersifat sementara. = ilmu yang mempelajari tentang cosmetic (tentang bahan kecantikan). = pengaruh zat asam yang menjalar, hal ini oxidasi terjadi pada rambut yang dicat atau rambut yang dibelah. = kulit rambut. = kulit ari/selaput rambut. = rambut menjadi putih atau abu-abu = poliosis. = rambut putih karena bawaan.
465
16. crown section 17. canitis 18. conditioner 19. clippers 20. curling irdn 21. canitis sinilis 22. colour setting lotion
= daerah mahkota. = rambut menjadi putih pada usia muda = uban tumbuh pada usia masih muda. = cream yang berguna untuk mengembalikan keadaan rambut pada posisi atau keadaan semula. = tondeus = alat untuk mencukur rambut kaki. = alat pemanas berbentuk jepitan untuk membuat rambut berombak-ombak. = rambut putih/uban tumbuh pada usia sudah tua. = kosmetika yang mengandung warna, warnanya bermacammacam sesuai dengan yang dikehendaki, digunakan untuk melapisi rambut dengan lapisan yang tipis seperti film.
D 1. dandruff/roos 2. dandruff treatment 3. depilatory 4. diagnosa 5. disain set 6. depilatories 7. dry towel
= ketombe. = perawatan yang ditujukan untuk merawat rambut dari ketombe. = merusak/menghilangkan bau keringat. = pendapat/penemuan tentang sesuatu di dalam tubuh manusia. = designed set = men-set rambut disesuaikan dengan bentuk penataan yang diinginkan. = mencabut rambut dengan kosmetik atau dengan obat-obatan (pencabutan rambut sementara), rambut dapat tumbuh lagi. = towel dry = kering dengan menggunakan handuk.
E 1. equptian henna 2. emultion 3. epidermis 4. eye-shadow 5. external condioner cream 6. electrolysis 7. epitation
= cat rambut yang dibuat dari tumbuh-tumbuhan. = suatu cream/cairan kental seperti susu yang terjadi dari larutan lemak dalam air. = lapisan kulit paling atas. = suatu cosmetic yang berwarna-warni, digunakan untuk membuat bayangan mata, hingga mata kelihatan cemerlang. = cream untuk merawat rambut yang bertujuan memperbaiki lapisan kultikula rambut. = menghilangkan (mencat rambut) dengan alat listrik, sehingga rambut tidak tumbuh lagi. Pencabutan rambut permanent. = epilosi = mencabut rambut dengan alat pinset (pencabutan rambut sementara), karena rambut dapat tumbuh lagi.
F 1. follicle 2. finger wave 3. frosting 4. fisiology 5. fragibitas
= sebuah kantung/saluran tertanam di dalam kulit (demis) sebagai akar rambut. = cara membuat ombak dirambut dengan jari dan dibantu dengan sisir. = warna-warni yang terang dibuat diantara warna rambut asli (warna-warna terang dibuat berselang-seling antara warna rambut asli). = ilmu yang mempelajari tentang cara-cara bekerjanya tubuh manusia serta bahagian-bahagiannya. = rambut menjadi rapuh/mudah putus karena over prosetting
466
crinium 6. finger wave 7. friction
sehingga rambut menjadi kering dan menipis, sehingga rambut menjadi rapuh dan mudah putus. = membuat ombak-ombak rambut dengan menggunakan jari-jari dibantu sisir. = pengurutan dengan gerakan memijit dengan ujung jari sambil berputar dibantu sisir.
H 1. hair 2. hair bobbing 3. hair bulb 4. hair clipping 5. 6. 7. 8.
hair-cutting hair density hair dressing hair spray
9. hair setting 10. hair shine 11. 12. 13. 14.
hair pin hair net hair drayer hot rollers
15. hair pressing 16. hot comb 17. hair coloring 18. hair follicle 19. hair lightening 20. hair papilla 21. hair piece 22. hair-root 23. hair shaft 24. hair-shaping 25. hair 26. hair-tint 27. hair trim
= rambut. = suatu istilah yang dipakai untuk gunting rambut. Biasanya untuk warna-warni atau untuk anak-anak. = untuk rambut, adalah bahagian yang berada paling bawah dari akar rambut, berbentuk bulat. = memangkas ujung-ujung rambut yang terbelah-belah dengan menggunakan gunting. = memangkas rambut dengan suatu model yang disenangi. = tebal tipisnya rambut dengan suatu model yang disenangi. = ahli penata rambut. = kosmetika penataan yang berfungsi untuk mempertahankan bentuk akhir penataan. = kosmetika pratata yang berfungsi untuk melapisi batang rambut dengan lapisan tipis. = kosmetika pada penataan, untuk membuat rambut bercahaya dan tampak alami, dikenakan setelah hair spray. = alat untuk menjepit rambut. = jala rambut. = alat pengering rambut. = jenis penggulung rambut yang memakai alat pemanas sebelum digunakan. = pengepresan rambut bertujuan membuat rambut yang sangat ikal menjadi lurus. = sisir yang terbuat dri logam yang dipanaskan. = pemberian warna pada rambut. = suatu saluran menyerupai kantung tempat calon rambut yang tertanam dalam dermis. = menghilangkan warna rambut asli untuk dibuat warna baru yang lebih terang dengan warna semula (warna asli). = suatu sudut kecil yang memasuki ke dalam umbi rambut (hair bulb) yang dialiri oleh pembuluh darah halus dan berhubungan dengan syaraf rasa. = rambut pasangan, yang bentuk kop bulat atau oval sebesar kain gelas, kadang-kadang lebih kecil lagi, yang dapat dibentuk menjadi bermacam-macam sanggul. = akar rambut ialah bahagian rambut yang tertanam di dalam dermis/cutis/corium. = umbai rambut yang lepas diseluruh kepala. = memangkas rambut dengan membuat suatu model yang diinginkan. = memangkas rambut dengan membuat suatu straightener model yang diinginkan. = memberi warna pada rambut dengan warna-warni yang diinginkan. = merapikan pangkasan rambut yang telah selesai = memangkas ujung-ujung yang kurang rapi pada pemangkasan yang telah selesai.
467
28. hair test 29. hyper-kerotis 30. hypotrichosis
= menyelidiki keadaan, rambut sebelum perawatan. = pembentukan selaput tanduk yang berlebihan. = pertumbuhan rambu yang berkurang.
mengadakan
I 1. internal conditioner 2. identation
= cream untuk merawat rambut yang dapat masuk untuk cream keadaan sela-sela imbrikasi batang rambut. = bentuk lembut pda pembuatan ikal.
K 1. 2. 3. 4. 5. 6.
keratin koleston kolestral keratin keratosis kerion lelsi
7. klip single 8. kosmetika
= = = = = =
suatu zat tanduk yang membentuk rambut dan kuku. nama dari obat-obatan cosmetics rambut. nama suatu cream untuk perawatan rambut. selaput tanduk. pembentukan selaput tnaduk yang tak normal. penyakit kulit yang ditumbuhi rambut, sehingga bentuknya berlubang-lubang kecil seperti rumah tawon. Kerion lelsi = trichophytia profunda, penyebab penyakit kulit tersebut adalah sebangsa jamur/favus yang disebut tricophyton mentagraphytes. = penjepit roller atau penjepit rambut yang pendek. = kosmetikos = keterampilan merias.
L 1. lanugo 2. lemon rince 3. lotion 4. loyer cutting
= rambut halus yang terdapat pada dahi, kening, tengkuk dan seluruh tubuh. = pembilas rambut untuk menetraliner shampoo, terbuat dari larutan air hangat dengan sari jeruk. = suatu larutan/cosmetics untuk perawatan kulit. = layering = memangkas dengan membentuk trap menggulung bertingkat.
M 1. massage 2. masa anagen 3. masa katagen 4. masa telogen 5. matrix 6. medulla 7. melanin 8. monilethria moniletjrix 9. microskop electric
= pengurutan. = suatu nama dari istilah pada siklus rambut yang artinya ialah masa pertumbuhan rambut. = masa pergantian atau masa rontok pada siklus kehidupan rambut. = masa istirahat pada siklus kehidupan rambut. = sel-sel epitel pembentuk rambut. = bahagian batang rambut yang ada lapisan pada batang rambut yang ada di tengah-tengah (paling dalam), disebut pula sumsum rambut. = pigmen berwarna gelap atau hitam pada epidermis atau rambut, atau pada selaput mata (ahoroid). = batang rambut yang tumbuhnya menebal dan menipis dan pada bahagian yang menipis mudah patah. = alat untuk melihat besar diameter rambut/ kepadatan helai rambut.
468
O 1. oxidasi 2. original set
= proses persenyawaan antara obat-obat/kosmetika rambut terutama waving lotion dengan rambut, juga cat rambut dengan rambut. = basic setting = men-set dasar = pratata dasar.
P 1. paipla 2. para pheny lene dinamine 3. patch-test skin test 4. pathology structure 5. penetrasi 6. public hygiene 7. personal hygiene 8. porosity 9. penataan kolektif 10. pigment melanin 11. pityriasis 12. pitytiasis sicca 13. pityriasis steatoeoes 14. penyakit mutiara 15. pincurl 16. preheated 17. parting 18. pratata 19. pincivil 20. petrolatum jelly 21. powder
= sudut kecil yang berada di dalam umbi rambut/bulb. = suatu zat di dalam pewarna rambut, yang dapat menimbulkan alergi pada kulit yang peka terhadap zat tersebut. = percobaan terhadap kulit dengan obat cat rambut, sebelum dilakukan pengecatan untuk mengetahui apakah kulit tersebut alergi terhadap cat rambut atau tidak. = ilmu yang mempelajari tentang sebab terjadinya penyakit. = proses perembesan dan obat-obatan/cat rambut (waving lotion) ke dalam lapisan rambut yang paling dalam. = kesehatan umum. = kesehatan yang ditujukan pada diri sendiri. = daya serap rambut/suatu benda terhadap zat cair. = penataan rambut yang dibuat sesuai dengan bentuk wajah tubuh, serta umur. = warna kulit atau warna rambut. = ruam kulit, yang menyebabkan kulit ari mengerisik, menimbulkan kelupaan seperti sisik halus = sindap = ketombe. = sindak kering = ketombe kering. = ketombe basah atau sindap basah. = pada batang rambut ditumbuhi butir-butir = trichorrexis nodosa. = sculpture curls = menggulung rambut dengan menggunakan picurl sebagai penyikat rambut. = istilah mengeriting rambut dengan mempergunakan alat pengeritingan yang dipanaskan sebelum dipakai. = pembagian rambut untuk memudahkan pelaksanaan pada beberapa perawatan rambut. = tindakan sebelum penataan. = sculpture curl, teknik pembuatan ikal dengan menggunakan jari-jari tangan. = kosmetika yang berfungsi untuk menghantarkan panas sisir ke seluruh bahagian batang rambut dan untuk melumasi rambut sehinga pada penyisiran, sisir logam bergerak lancar. = bubuk, merupakan preparat dasar berupa padatan, halus, lembut, homogen, mudah ditaburkan merata dikulit, tidak menimbulkan iritasi pada kulit.
R 1. resistant hair
= daya serap rambut yang buruk/non porous, biasanya keporosan yang buruk ini terdapat pada rambut halus.
469
2. retouching 3. ringworm 4. root/hair root 5. ruffing 6. rotto = rod 7. roll/roller 8. radix pilli 9. ridge xurl 10. rebonding
= mengulangi kembali mengecat pada rambut putih yang baru sembuh (rambut yang lain sudah dicat, jadi mengecat kembali rambut putih yang baru tumbuh). = suatu penyakit yang ditimbulkan karena jamur tumbuhtumbuhan (karena parasit umbuh-tumbuhan). = akar rambut. = back combing = menyasak rambut. = gulungan untuk mengeriting rambut. = gulungan ntuk men-set rambut. = akar rambut. = penyisiran/pembuatan rambut menjadi ikal. = teknik pelurusan rambut dengan memakai alat.
S 1. sanitasi 2. scalp 3. steril 4. steamer 5. shingle 6. scabus pilli 7. semi permanent 8. scalp 9. sterilisasi 10. strand-test 11. skip wave 12. silinder 13. 14. 15. 16.
spray bottle smothing stick shampo
= tindakan umum yang dilakukan untuk menjaga kesehatan umum. = kulit kepala. = suci hama (sudah suci dari jasad renik). = alat uap rambut berbentuk seperti drogkap, tetapi ada botol tempat aquadest, pada dipanaskan keluaran uap. Alat tersebut digunakan untuk creambath (krimbat). = stinghing = memangkas rambut dari tengkuk, cutting pendek pada bahagian tengkuk semakin ke arah atas semakin memanjang hingga bahagian mahkota. = batang rambut. = bersifat sementara, jadi tahan hanya 1 minggu saja. = perawatan yang ditujukan pada kulit kepala. = tindakan yang dilakukan untuk membersihkan alat-alat dari kuman-kuman sehabis alat-alat tersebut dipakai. = mengadakan penelitian tentang daya mulur rambut. = men-set rambut dengan kombinasi antara finger wave dan pin curls. = penggulung rambut pada pratata dengan diameter yang sama pada kedua ujungnya. = botol spray untuk tempat setting lotion. = teknik pelurusan rambut tanpa memakai alat. = kosmetika yang dibuat dengan bentuk tongkat kecil. = merupakan preparat yang berbentuk cair dan berbusa yang digunakan untuk membersihkan rambut.
T 1. test-curi 2. testure-hair 3. treatment 4. tondus
= mengadakan penyelidikan pada rambut yang sedang dikeriting, apakah sudah cukup curl (ombak) yang diinginkan, setelah itu barulah rambut tersebut diberi neutralizer. = susunan rambut diatas kepala, terdiri dari rambut normal, halus, kasar, sedang terdapat rambut yang ombakombak/keriting. = perawatan. = alat untuk memangkas rambut yang berbentuk seperti cangkul, bertangkai dua cara memakainya dengan memegang kedua tangkai sambil ditekan tangkai tersebut.
470
5. trichoclasia
6. trichoptilosis 7. trichotillomania 8. tapering 9. thinning 10. tapotage 11. trimming 12. trichorrexis nadosa 13. trichonodosis 14. tinea tonsuran
= karena batang rambut ditumbuhi mutiara, maka pada bahagian yang tertutup oleh mutiara mengalami perubahan warna selang seling, kelemahan pada kualitas tanduknya, sehingga rambut pada bagian tersebut mudah patah. = pecah-pecah pada ujung rambut, rambut meninggalkan merah, dan seperti serabut. = pecah-pecah pada ujung rambut karena kebiasaan akibat botak/alopecia. = memangkas rambut mempunyai tujuan mengurangi panjang rambut, agar menghasilkan bentuk yang runcing. = slithering = mengurangi ketebalan rambut, tanpa mengurangi panjang semula. = pengurutan dengan gerakan menepuk-nepuk. = merapikan hasil pangkasan dengan memangkas = clipping bahagian-bahagian yang kurang rata serta bahagian yang kurang rapi. = batang rambut pada jarak tertentu membesar dan menebal, sebab serabut rambut melonggar, kemudian pecah ujungnya seperti serabut, kadang-kadang rambut menyimpul. = keadaan rambut menyimpul sendiri, rambut tampak memendek karena pada mulut follicle rambut terikat. Hal demikian bisa terjadinya karena rambut kering, kasar, mudah terbelah. = penyakit ring worm menyerang kulit kepala, akibatnya rambut putus, ujungnya pecah-pecah, seperti serabut disebut juga trichoptysus capitis.
U 1. under processing
= waktu pembentukan pengeritinga, yang kurang.
V 1. vegetable-tint indigo henna 2. virgin hair 3. vertikal 4. volume
= cat rambut dibuat dari bahan tumbuh-tumbuhan. = rambut yang masih perawan, maksudnya rambut yang sama sekali belum pernah terkena obat-obatan cosmetics rambut. = tegak lurus, posisi berdiri. = bentuk kulit/ketinggian pada suatu ikal rambut.
W 1. wave/colt 2. wig 3. wool crepe wool paper 4. wiry-hair glassy hair 5. weaving
= rambut yang dibuat berombak-ombak/keriting. = rambut pasangan untuk perhiasan karena mengikuti model untuk menutupi kebotakan. = kertas tipis tahan zat cair, biasanya untuk melindungi rambut pada waktu dikeriting dengan permanent wave. = rambut yang sangat kaku karena mempunyai lapisan culticula yang sangat tebal. Rambut glassy ini sukar untuk dikeriting. = teknik penyasahan rambut yang dibuat seperti pada menenun kain.
471
LAMPIRAN. 1 BIODATA PENULIS
“Rostamailis” lahir didesa Padang Tarab Kabupaten Agam pada tanggal 23 Juli 1951. Pendidikan terakhir S2 diselesaikan di UNIVERSITAS NEGERI PADANG (UNP) pada program studi Pendidikan Kejuruan tahun 2005. Menjadi staf tetap (dosen) pada Jurusan Kesejahteraan Keluarga Fakultas Teknik Universitas Negeri Padang dari tahun 1976 sampai sekarang. Mata kuliah yang dibina adalah Groming, Pengelolan Usaha Busana, Pendidikan Konsumen dan beberapa mata kuliah penunjang lainnya. Beberapa buku yang telah ditulis dan diterbitkan oleh MRC. FPTK. IKIP adalah Dasar Kecantikan (1987), Merias Diri (1988), Pengelolaan Usaha Busana (1992), Kosmetika dan Efek Sampingnya (1994). Sedangkan buku yang diterbitkan secara nasional (ISBN), Penggunaan Kosmetik, Dasar Kecantikan dan Berbusana yang Serasi (2005). Perawatan Badan, Kulit dan Rambut (2005). “Hayatunnufus” dilahirkan di Surian Solok tanggal 12 juli 1963. Pendidikan formalnya diselesaikan di Fakultas Pendidikan Teknologi Kejuruan IKIP Padang. Melanjutkan Pendidikan (kursus) di PUSPITA MARTHA Jakarta tahun 1998. Menjadi staf pengajar tetap pada Jurusan Kesejahteraan Keluarga Fakultas Teknik UNP dari tahun 1987, dengan mata kuliah yang dibina Grooming dan Desain Busana. Namun lebih dikenal sebagai Konsultan Desain pada DISPERINDAG Sumantera Barat dari tahun 2003. Beberapa buku yang telah ditulisnya dan diterbitkan oleh MRC. FPTK. IKIP adalah; Busana Anak (1989), Dasar Desain (1994), Desain Busana (1994), Perawatan Kulit (1997), Etika dan Estetika Berbusana (1997), Merias Wajah (1999) dan buku yang diterbitkan oleh DISPERINDAG SUMBAR; Desain Busana Muslim dan Cendera Mata (2003), Desain Blazer, Tunik dan Gamis (2007). “Merita Yanita” dilahirkan di Padang tanggal 16 juli 1977. Menyelesaikan S1 di Jurusan Kesejahteraan Keluarga Fakultas Teknik Universitas Negeri Padang. Menjadi staf pengajar tetap pada Jurusan Kesejahteraan Keluarga Fakultas Teknik Uiversitas Negeri Padang dari tahun 2006 dengan mata kuliah yang dibina Grooming dan Keserasian Berbusana, sebagai Guru tidak tetap di SMK Negeri 7 Padang (SMKI) dari tahun 2004 sampai sekarang.
472
Rostamailis | Hayatunnufus | Merita Y.
untuk Sekolah Menengah Kejuruan
Tata Kecantikan
RAMBUT
TATA KECANTIKAN RAMBUT
Rostamailis Hayatunnufus Merita Yanita
ISBN XXX-XXX-XXX-X Buku ini telah dinilai oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) dan telah dinyatakan layak sebagai buku teks pelajaran berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 46 Tahun 2007 tanggal 5 Desember 2007 tentang Penetapan Buku Teks Pelajaran yang Memenuhi Syarat Kelayakan untuk Digunakan dalam Proses Pembelajaran.
untuk SMK
HET (Harga Eceran Tertinggi) Rp. 7.888,00
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Departemen Pendidikan Nasional