PUSAT PELATIHAN MUSIK PULOMAS DENGAN PENERAPAN ARSITEKTUR KINETIK UNTUK PENGOPTIMALAN BENTUK RUANG BERDASARKAN SUARA KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN Pusat Pelatihan Musik Indonesia Topik : Perkembangan Teknologi Dosen Utama : Firza Utama Sjarifudin, S.T., M.Eng., Dr.Eng Dosen Pembimbing : Doni Fireza, S.T., M.T
TUGAS AKHIR Semester Genap Tahun 2011/2012
Disusun Oleh : FATMA ANDHITA NIM: 1200996663
JURUSAN ARSITEKTUR - FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BINA NUSANTARA JAKARTA 2012
BAB IV ANALISA IV.1 Analisa Aspek Manusia IV.1.1 Analisa Kegiatan • Pelaku kegiatan Musisi (pelaku utama) Pengelola Staff pengajar Pengunjung (masyarakat, pers) • Alur kegiatan Musisi Merupakan orang yang memiliki keahlian dalam bidang music dalam kasus ini terfokus pada musisi muda umur berkisar 15-30 tahun. Karena fungsi utama dari bagunan ini adalah hunian, maka dari itu, pengguna bangunan ini adalah musisi yang menghuni selama periode tertentu yaitu 2 - 3 bulan. Musisi tersebut sudah menjalani ujian saringan secara khusus atau memiliki latar belakang keahlian dan pengalaman musik atau memiliki surat rekomendasi dari di masing - masing sekolah, instansi atau pihak tertentu yang dapat dipercaya.
PERFORMANCE
MUSIC & AUDIO PRODUCTION
VOCAL
MUSIC COMPOTION
ALAT MUSIK PENGIRING
SOLO
DUO
GITAR
KEAYBOARD
TRIO
GROUP
DRUM
BIOLA
VOCAL GROUP + DIRIGEN
Gambar. Flow Chart Cabang Pelatihan
2|Page
Alur kegiatan kedatangan musisi DATANG
ISTIRAHAT
PARKIR
MANDI
BRIEFING KEDATANGAN
MAKAN
BRIEFING BREAK BELAJAR MAKAN MAKAN BELAJAR BREAK BREAK LATIHAN PERNAPASAN MAKAN LATIHAN BRIEFING MAKAN ISTIRAHAT Gambar. Flow Chart Kegiatan KedatanganAtlet
BREAK
LATIHAN INDIVIDU
BRIEFING
ISTIRAHAT Gambar. Flow Chart Kegiatan Harian Atlet
Gambar. Detail kegiatan Refreshing Kegiatan Utama
Kegiatan Pendukung/Penunjang
Kegiatan Service
3|Page
Perilaku khusus musisi dan Perencanaan khusus dalam unit Perilaku musisi identik dengan berlatih musik, terutama pada musisi vocal yang sering berlatih dimanapun seperti dalam kamar mandi atau di kamar mereka sebelum mereka tidur dan waktu senggang, hal ini dikarenakan musisi vocal hanya mengandalkan suara dalam berlatih. Ini berbeda dengan musisi pengiring yang terbatas dalam tempat berlatih karna memerlukan alat musik dalam setiap mereka berlatih. Berdasarkan perilaku musisi vocal tersebut, maka khusus pada setiap unit kamar musisi vokal diberi sistem ruang khusus dengan menerapkan konsep arsitektur kinetik dimana unit kamar tidak hanya berfungsi sebagai tempat beristirahat tetapi juga dapat berfungsi juga sebagai tempat berlatih privat di waktu senggang. Penerapan konsep ini dapat dilakukan secara manual, saat musisi ingin mulai berlatih. Apabila ingin beristirahat maka bentuk ruang akan kembali seperti semula dan menyesuaikan fungsi utamanya. Pengelola Pengelola merupakan pihak atau orang-orang yang berkepentingan atas berjalannya kegiatan hunian dan pelatihan musik di gedung ini. Berikut ini yang termasuk di dalam kategori pengelola gedung adalah: - Pimpinan Utama Memiliki tanggung jawab atas lembaga pelatihan serta hunian. Kepala di dalam pusat pelatihan musik adalah seorang Pimpinan Utama yang mengepalai setiap direktur lainnya yang mengurusi bagian masing-masing - Ketua Pelatihan dan Ketua akademis dan kemahasiswaan. - Pegawai-pegawai, berupa pegawai Tata Usaha, keuangan, perpustakaan, kebersihan, Mekanikal, pegawai keamanan, arsip dan logistic dan lainnya
4|Page
Staff pengajar Pengajar
adalah
mentransformasikan,
pendidik
profesional
mengembangkan,
dan
dengan
tugas
utama
menyebarluaskan
ilmu
pengetahuan, teknologi, dan seni melalui pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Secara garis besar, dosen yang mengajar di Pusat Pelatihan Musik ini terbagi atas beberapa bagian pengajaran, yakni : - Palatih Vokal - Pelatih Alat Musik - Pengajar Teori Musik - Pengajar Pengetahuan Umum Alur Kegiatan Pengajar: Secara garis besar kegiatan harian pelatih hampir sama dengan kegiatan harian atlet pada umumnya. Hubungan antara keduanya tidak dapat terlepaskan, karena pelatih akan mempengaruhi atlet dan atlet akan menjadi perhatian pelatih. Pengunjung (masyarakat umum, pers) Pengunjung dibagi menjadi dua, yakni pengunjung umum dan pengunjung khusus. Pengunjung umum adalah masyarakat umum yang ingin menonton pertunjukan bulanan yang dibuka untuk umum. Pengunjung khusus seperti orang tua penghuni yang mengunjungi anak nya setiap akhir bulan sehingga diperlukan penginapan tambahan untuk para orang tua yang ingin menginap semalam. Pengunjung khusus lainnya adalah pers/wartawan yang meliput kegiatan berlatih musisi karena berskala nasional dan internasional.
DATANG ADMINISTRASI
BELANJA
BERTEMU ANAK
NONTON KONSER
TUNGGU
WAWANCARA
MENGINAP
PULANG
MAKAN
Gambar. Flow Chart Rincian Kegiatan
5|Page
• Analisa Kebutuhan Ruang Ruang adalah suatu wadah untuk melakukan aktifitas. Sebuah ruang tercipta karena adanya sebuah aktifitas di dalamnya. Ruang yang dimaksudkan disini adalah ruang yang dapat mengakomodasikan seluruh kegiatan harian musisi dengan baik. Mobilitas kegiatan harian musisi sangat ditentukan oleh keberadaan ruang ini. Kebutuhan Ruang Pada Aktifitas Hunian:
Tabel IV-1 Tabel Kebutuhan Ruang Pusat Pelatihan Musik
Aktivitas Utama Istirahat
Ruang Hunian
Sifat
Penghawaan baik, Bersih,
Private
-
Kamar tidur
kering, pencahayaan baik,
-
Toilet
proteksi suara baik.
-
R.
Nonton *Khusus kamar tidur
bersama
Istirahat
Persyaratan/Suasana
diperlukan ruang kedap
-
Dapur
suara agar musisi dapat
-
Gudang
tetap berlatih vokal secara
-
R. berkumpul
individu sebelum tidur.
Hunian kunjungan orang Penghawaan baik, Bersih,
Private
tua musisi. Berupa fasilitas kering, pencahayaan baik, penginapan.
proteksi suara baik. Dekat dengan area musisi.
Makan
Cafetaria
Bersih, pencahayaan
-
Ruang makan
baik, penghawaan baik,
-
Ruang penyajian
sirkulasi gerak baik.
-
Dapur
-
Ruang cuci
-
Gudang
-
Ruang pengelola
Public
6|Page
Briefing
-
Ruang ganti
-
Toilet pengunjung
-
Toilet pengelola
-
Ruang kasir
Ruang briefing
Bersih, kering,
Semi
-
Briefing area
pencahayaan baik,
-
Toilet
penghawaan baik, tenang,
Private
sirkulasi gerak baik. Konferensi
Ruang serbaguna
Bersih, kering,
pers, dsb
-
Hall serbaguna
pencahayaan baik,
-
Ruang operasional
penghawaan baik, tenang,
-
Toilet
sirkulasi gerak baik.
-
Gudang
-
Gudang alat
Konser
Latihan
Rekaman
Semi Public
Concert hall
Distribusi suara baik,
-
Control room
sirkulasi udara baik,
-
Gudang
sirkulasi gerak baik.
-
Toilet
-
R. artis
-
Studio latihan bersama
Distribusi suara baik,
Semi
-
Studio latihan individu
sirkulasi udara baik,
Private
-
Kelas teori
sirkulasi gerak baik,
-
Sequencing
pencahayaan baik.
-
Ear learning
Studio recording
Kedap suara, jauh dari
-
Control room
keramain, penghawaan
-
Ruang rekaman alat baik.
Public
Private
musik Perpustakaan
Ruang rekaman vocal
Perpustakaan digital
Hindari dari keramaian,
Perpustakaan
pencahayaan baik,
Public
sirkulasi baik, penghawaan baik. Open concelling
Ruang konsul musisi
pencahayaan baik, sirkulasi baik,
Semi Private
7|Page
penghawaan baik. Tabel IV-2 Tabel Kebutuhan Ruang Pusat Pelatihan Musik (Lanjutan-1)
Aktivitas
Sifat
Utama
Ruang
Persyaratan/Suasana
Test fisik dan Poliklinik
Bersih, kering, tidak
kesehatan
Test psikis
-
Receptionist
bau, pencahayaan baik,
-
Ruang tunggu
penghawaan baik,
-
Ruang test fisik
tenang, sirkulasi gerak
-
Ruang dokter
baik.
-
Kamar rawat
-
Laboratorium
-
Apotek
-
Ruang pengelola
Ruang test psikis
Bersih, kering, tidak bau, pencahayaan baik,
Public
Semi Private
penghawaan baik, tenang. Santai,
Taman, Lounge dan ruang Bersih, pencahayaan
kumpul, dsb
bersama/kumpul
baik, penghawaan baik,
Semi Public
sirkulasi gerak baik. Mengajar
Ruang pengajar
Bersih, kering,
-
Ruang dokumen
pencahayaan baik,
-
Ruang kepala pengajar
penghawaan baik,
-
Ruang rapat
sirkulasi gerak baik.
-
Toilet
Public
-
Kerja
Kantor pengelola (office)
Bersih, kering,
Private
pencahayaan baik,
Pengelola
penghawaan baik, proteksi suara baik.
Seminar workshop
& Ruang seminar dan ruang workshop
pencahayaan baik,
Public
penghawaan baik, proteksi suara baik.
8|Page
Tabel IV-3 Tabel Kebutuhan Ruang Pusat Pelatihan Musik (Lanjutan-2)
Aktivitas Utama Melayani
Olahraga
Ruang
Persyaratan/Suasana
Sifat
Lobby
Bersih, pencahayaan
Public
-
Receptionist
baik, penghawaan baik,
-
Ruang ganti
sirkulasi gerak baik.
-
Ruang tunggu
-
Ruang pengelola
-
Toilet
Fitness center
Bersih, pencahayaan baik, penghawaan baik,
Semi Private
sirkulasi gerak baik. Belanja
Mini market
Bersih, kering,
Toko musik
pencahayaan baik,
Public
penghawaan baik, sirkulasi gerak baik. Internet
Library Digital
Bersih, kering,
Public
pencahayaan baik, penghawaan baik, sirkulasi gerak baik. Transaksi
ATM
Bersih, nyaman,
Publik
sirkulasi gerak baik. Cuci
Laundry
Bersih, pencahayaan baik, penghawaan baik,
Semi Public
sirkulasi gerak baik. Kontrol ME
Ruang utilitas
Bersih, kering, proteksi
Private
baik, sirkulasi baik. Parkir
Parkir
Bisa tertutup bisa
Public
terbuka, sirkulasi baik. Olahraga
Lapangan olahraga
Bisa tertutup bisa terbuka, sirkulasi gerak
Semi Public
baik.
9|Page
Santai
Taman
Terbuka, nyaman
Public
Kebutuhan Ruang Pada Aktifitas Detail Kurikulum Pelatihan Musik Indonesia: Music
Music & Audio
Music
Performence
Production
composition
1. Sight reading
Production
2. Arranging
1. Basic electric
3. Original
2. Basic graphic
composition 4. Improvisation
design 3. Recording
5. Selfeggio 6. Ekspresion &
Technique 4. Fundamental
Intrepetataion
theory of mixing
7. Conducting 8. Ensamble instrument 9. LPW (popjazzrock)
& technique
Drum
2. Choral composition 3. Basic notation software 4. Conduction 5. Orchestration 6. Commercial song
5. Studio business
7. Film scoring
6. MIDI program
8. Instrument
7. Pro Tools
9. Selfeggio
8. Live sound theory
10. Artistry
10. Studio 11. R. Latihan Stick
1. Song writing
dan practice 9. Commercial audio 10. accoustics
Pelatihan umum 1. Kelas Teori bersama
2. Kelas teori Khusus
3. Kelas Khusus
- keagamaan
- teori & ilmu harmoni
- ear learing
- sejarah kebudayaan
musik
- seminar &
Indonesia
- analisis struktur
workshop
- Music nusantara
musical
- Ansamble musik
- Music dunia
- musik industri
- sequencing
- pengetahuan hak cipta
- psikolog
music - kritik music
10 | P a g e
- estetika music - management concert
Kebutuhan ruang bersama yang dibutuhkan pada pusat pelatihan musik: - Hunian (unit kamar) - Studio latihan individu - Studio latihan bersama - Concert hall - Studio recording - Oprn conceling - Cafetaria dan kantin - Music mart - Ruang berkumpul - Perpustakaan - Perpustakaan digital - Locker alat musik - Gudang alat musik - Kantor pengajar - R. administrasi - R. informasi - WIFI area - Mushala
- Plaza - Ruang himpunan musisi - Recital hall - Lapangan olahraga - Kolam renang - Ruang rapat - Ruang pimpinan - Klinik - Aula - Ruang pegawai - Ruang OB - Ruang kamanan - Area refreshing (gym, karoke, salon, game, warnet) - Ruang briefing - Ruang test psikis - Hall of fame - Kantor pengelola - Lapangan latihan
• Analisa Kebutuhan Ruang Ruang adalah suatu wadah dimana berbagai aktifitas dilakukan. Sebuah ruang tercipta karena adanya sebuah aktifitas di dalamnya. Ruang yang dimaksudkan disini adalah ruang yang dapat mengakomodasikan seluruh kegiatan harian musisi dengan baik. Mobilitas kegiatan harian musisi sangat ditentukan oleh keberadaan ruang ini. Setelah didapatkan hasil kebutuhan ruang yang dibutuhkan pada wisma atlet, berikutnya
11 | P a g e
ditentukan luasan ruang. Analisis luasan ruang ini ditentukan berdasarkan standart ruang, kapasitas ruang, dan jumlah ruang. Sumber Standart Ruang: Data arsitek Neufert, Ernest. 2002 Tabel IV-6 Analisis Luasan Ruang
Ruang
Unit hunian musisi Unit hunian orang
Standart Ruang (m2)
2
12 m /orang
Kapasitas (Orang)
Luasan Ruang (m2)
Jumlah Ruang
Total Luasan Ruang (m2)
2 orang
27 m2
≤ 120 unit
3.240 m2
2 orang
27 m2
≤ 12 unit
324 m2
tua musisi 1104 m2
Ruang kelas 1,2 m2/orang
50 orang
60 m2
4 ruang
240 m2
- Ruang kelas teori
1,2 m2/orang
20 orang
24 m2
10 ruang
240 m2
- Ear learning
1,2 m2/orang
20 orang
24 m2
2 ruang
48 m2
- Seminar &
1,2 m2/orang
100 orang
120 m2
1 ruang
120 m2
- Sequencing
1,2 m2/orang
20 orang
24 m2
2 ruang
48 m2
- Ansamble musik
1,2 m2/orang
20 orang
24 m2
2 ruang
48 m2
1,2 m2/orang
10 orang
12 m2
12 ruang
144 m2
Keyboard
1,2 m2/orang
10 orang
12 m2
2 ruang
48 m2
Biola
1,2 m2/orang
10 orang
12 m2
2 ruang
48 m2
Gitar
1,2 m2/orang
10 orang
12 m2
2 ruang
48 m2
Drum
1,2 m2/orang
10 orang
12 m2
2 ruang
48 m2
1,2 m2/orang
1 orang
1,2 m2
20 ruang
24 m2
- Ruang kelas teori gabungan
Workshop
- Kelas khusus vocal - Kelas khusus
- Studio individu
12 | P a g e
Cafetaria
436 m2
-
-
-
- Ruang makan
1,2 m2/orang
200 orang
240 m2
1 ruang
240 m2
- Ruang penyajian
3,5 m2/orang
4 orang
14 m2
2 ruang
48 m2
- Dapur
5 m2/orang
6 orang
30 m2
1 ruang
30 m2
- Ruang cuci
2 m2/orang
2 orang
4 m2
1 ruang
4 m2
- Gudang
4 m2/orang
1 orang
4 m2
1 ruang
4 m2
- Ruang pengelola
9 m2/orang
1 orang
9 m2
1 ruang
9 m2
- Ruang ganti
1,5 m2/orang
3 orang
4,5 m2
2 ruang
9 m2
- Toilet pengunjung
1,5 m2/orang
3 orang
4,5 m2
2 ruang
9 m2
- Toilet pengelola
1,5 m2/orang
2 orang
3 m2
2 ruang
6 m2
1 m2/orang
1 orang
1 m2
1 ruang
1 m2
Standart Ruang (m2)
Kapasitas (Orang)
Luasan Ruang (m2)
Jumlah Ruang
Total Luasan Ruang (m2)
-
-
-
-
661,2 m2
- Ruang duduk
0,8 m2/orang
500 orang
400 m2
1 ruang
400 m2
- Ruang panggung
0,8 m2/orang
100 orang
80 m2
1 ruang
- Ruang antri
1,2 m2/orang
10 orang
12 m2
1 ruang
80 m2 12 m2
2
1 ruang
20 m2
- Ruang kasir
Ruang Concert hall
- Ruang control
2
4 m /orang
5 orang
-
20 m
audio 2
2
20 m2
4 m /orang
5 orang
20 m
1 ruang
- Ruang artis
1,5 m2/orang
30 orang
45 m2
1 ruang
45 m2
- Ruang persiapan
1,2 m2/orang
50 orang
1 ruang
60 m2
- Ruang rehearsal
2,5 m2/orang
-
60 m2 2,5 m2
2 ruang
5 m2
- Ruang ganti
1,2 m2/orang
1 orang
6 ruang
7,2 m2
- Toilet
1,2 m2/orang
1 orang
1,2 m2 1,2 m2
10 ruang
12 m2
Ruang briefing
-
-
-
-
84 m2
- Briefing area
1,2 m2/orang
30 orang
36 m2
2 ruang
72 m2
- Toilet
1,5 m2/orang
3 orang
4,5 m2
2 ruang
9 m2
3 m2/orang
1 orang
3 m2
1 ruang
3 m2
Ruang serbaguna
-
-
-
-
565 m2
- Hall serbaguna
2,5 m2/orang
200 orang
500 m2
1 ruang
500 m2
- Backstage
2,5 m2/orang
10 orang
25 m2
1 ruang
50 m2
4 m2/orang
3 orang
12 m2
1 ruang
12 m2
1,5 m2/orang
5 orang
7,5 m2
2 ruang
15 m2
- Ruang control lighting
- Gudang kecil
- Ruang operasional - Toilet
13 | P a g e
- Gudang
4 m2/orang
1 orang
4 m2
1 ruang
4 m2
- Gudang alat
4 m2/orang
1 orang
4 m2
1 ruang
4 m2
-
-
-
-
110 m2
Locker alat musik
2,5 m2/orang
10 orang
25 m2
1 ruang
25 m2
Gudang instrument
2,5 m2/orang
10 orang
25 m2
1 ruang
25 m2
Locker musisi
1,2 m2/orang
50 orang
60 m2
1 ruang
60 m2
Hall of fame
1,2 m2/orang
50 orang
60 m2
5 ruang
300 m2
Ruang seminar
1,5 m2/orang
50 orang
100 m2
2 ruang
200 m2
Area service
1,5 m2/orang
5 orang
50 m2
4 ruang
200 m2
Sirkulasi vertical
1,2 m2/orang
-
18 m2
32 ruang
576 m2
Locker
Tabel IV-6 Analisis Luasan Ruang Tabel IV-6 Analisis Luasan Ruang
Standart Ruang (m2)
Kapasitas (Orang)
Luasan Ruang (m2)
Jumlah Ruang
Total Luasan Ruang (m2)
-
-
-
-
379 m2
4 m2/orang
2 orang
8 m2
1 ruang
12 m2
- Ruang tunggu
1,2 m2/orang
10 orang
12 m2
1 ruang
18 m2
- Ruang test fisik
3,5 m2/orang
10 orang
35 m2
4 ruang
140 m2
- Ruang dokter
9 m2/orang
1 orang
9 m2
3 ruang
36 m2
- Kamar rawat
3,5 m2/orang
4 orang
14 m2
10 ruang
140 m2
- Apotek
6 m2/orang
2 orang
12 m2
1 ruang
12 m2
- Toilet
1,5 m2/orang
4 orang
6 m2
2 ruang
12 m2
9 m2/orang
1 orang
9 m2
1 ruang
9 m2
Ruang test psikis
3,5 m2/orang
10 orang
35 m2
3 ruang
105 m2
Open Space
2,5 m2/orang
30 orang
75 m2
4 ruang
300 m2
Office
4 m2/orang
30 orang
120 m2
Lobby
-
-
-
-
60 m2
- Receptionist
4 m2/orang
2 orang
12 m2
1 ruang
12 m2
- Ruang ganti
1,5 m2/orang
4 orang
6 m2
2 ruang
12 m2
- Ruang tunggu
1,2 m2/orang
15 orang
18 m2
1 ruang
18 m2
9 m2/orang
1 orang
9 m2
1 ruang
9 m2
1,5 m2/orang
3 orang
4,5 m2
2 ruang
9 m2
Ruang Poliklinik - Receptionist
- Ruang pengelola
- Ruang pengelola
- Toilet Lobby Utama
1 ruang
120 m2
66 m2
14 | P a g e
4 m2/orang
2 orang
12 m2
1 ruang
12 m2
- Ruang tunggu
1,2 m2/orang
30 orang
36 m2
I ruang
36 m2
- Toilet
1,5 m2/orang
6 orang
9 m2
2 ruang
18 m2
Fitness Center
3,5 m2/orang
30 orang
105 m2
1 ruang
105 m2
Mini market
3,5 m2/orang
20 orang
70 m2
1 ruang
70 m2
Warnet
1,5 m2/orang
20 orang
30 m2
1 ruang
30 m2
Perpustakaan
1,5 m2/orang
100 orang
150 m2
2 ruang
300 m2
Ruang Bersama
1,2 m2/orang
50 orang
120 m2
10 ruang
1200 m2
-
-
-
-
1.450 m2
- Parkir mobil
12,5m2/mobil
70 mobil
-
-
875 m2
- Parkir motor
2 m2/motor
100 motor
-
-
200 m2
- Receptionist
Parkir (Rasio 1:10)
Luasan Ruang
12.519,2 m2
Total Luasan Ruang + 20 % sirkulasi ( 2.503,84 )
15.023,04 m2
• Analisa Kebutuhan Ruang Hubungan ruang secara makro Ruang rekreasi
Concert hall
Ruang bersama Café
Tempat berlatih
UKS Lobby
Hunian
office
Parkir Plaza
Enterence
Hubungan ruang secara mikro Café Entrance
15 | P a g e
Toilet Pengunjung
Kasir Ruang Makan
Toilet Pengelola
Ruang Penyajian
Ruang Pengelola Dapur Service
Sangat Erat
Erat
Cukup Erat
Tidak Ada Hubungan
Concert hall Entrance
Ruang persiapan
Ruang Artis Ruang ganti
Lobby Ruang pentas Ruang antri
Toilet
Ruang control Sangat Erat
Erat
Cukup Erat
Tidak Ada Hubungan
Ruang Briefing Gambar IV-13 Hubungan Ruang di Dalam Ruang Briefing
Entrance Toilet
16 | P a g e Sangat Erat
Erat
Cukup Erat
Tidak Ada Hubungan
Briefing Area
-
Poliklinik Entrance Receptionist
Ruang Dokter Ruang Test Fisik
Toilet
Apotek Ruang Tunggu
•
Gudang
Kamar Rawat
Sirkulasi Horizontal Tabel IV-8 Analisis Sirkulasi Horizontal Jenis Sirkulasi
Kelebihan
Kekurangan
17 | P a g e
Linier • Menerus
• Sesuai dengan bangunan hunian dalam hal efisiensi ruang
• Cenderung statis
•
Bertekuk
• Cocok untuk bangunan yang mengutamakan perjalanan arsitektur
• Tidak efisien pada koridor wisma atlet
•
Berpotongan
• Cocok untuk bangunan dengan banyak klasifikasi ruang
• Tidak cocok dengan bentuk wisma atlet yang memanjang
• Sesuai dengan bangunan pelatihan musik dengan banyak unit hunian dan fasilitas
• Perlunya penunjuk yang jelas
• Cocok untuk bangunan yang mengutamakan perjalanan arsitektur
• Membentuk suasana yang patah/terhenti
• Cocok untuk bangunan pameran atau museum
• Sulit memberi aksen pada jenis ruang
• Bercabang
•
Berbelok
•
Melingkar
Radial
•
Memusatkan kegiatan/ orientasi • Mudah untuk mencapai ke titik tertentu
•
Sirkulasi Vertikal
arah
• Cocok diterapkan pada bangunan fungsi ruang seragam
Tabel IV-9 Analisis Sirkulasi Vertikal
Jenis sirkulasi Tangga
Kelebihan
Kekurangan
• Tidak menggunakan listrik • Fleksibel
dan
murah,
• Melelahkan bagi sesuai
dengan
pengguna
bangunan hunian • Dapat dipakai setiap saat • Berguna di saat kebakaran Eskalator
Lift
• Fleksibel diletakkan di mana saja
• Butuh listrik dan
• Perjalanan arsitektur lebih baik
space besar, tidak
• Efisien
efisien
• Daya angkut yang besar • Tidak melelahkan
• Butuh listrik dan waktu tunggu
18 | P a g e
• Cocok
untuk
pusat
pelatihan
saat
mengangkut perabotan besar ke lantai atas Ramp
• Bernilai estetika
• Butuh space besar,
• Efisien bagi trolley
tidak efisien
IV.2 Analisa Aspek Lingkungan IV.2.1 Analisa Kondisi Tapak dan Sekitarnya
Tapak berada di Jl.Perintis kemerdekaan, Pulomas kecamatan Pulogadung, Jakarta Timur. Terletak didepan persis gerbang kawasan prestigius Kelapa Gading, perempatan jalur utama Boulevard. Dilihat dari kegiatan sekitar tapak, lokasi tapak ini sangat strategis dan cukup ramai. Tapak ini berada di kawasan perumahan polomas, di sisi bangunan terdapat beberapa fasilitas umum seperti rumag sakit, mini market, toko material bangunan, sekolah Korean dan lain-lain. Sehingga, fasilitas umum tersebut dapat turut menunjang kegiatan di lokasi tapak nantinya. Selain itu, dipandang dari aspek tata ruang maupun aspek ekonomi, tapak ini bisa dikatakan sebagai prime zone yaitu bangunan nantinya dapat berpotensi sebagai icon baru bagi kawasan Pulomas bahkan Indonesia
19 | P a g e
sehingga dapat menyaingi kawasan kepala gading yang sudah banyak terkenal baik dari sisi lokasi maupun tata kawasannya. Analisa tapak berfungsi untuk memaksimalkan potensi yang ada dalam tapak sehingga menciptakan rancangan yang adaptif dengan lingkungan dimana bangunan berada. Dalam analisa tapak, yg perlu dilakukan dan diperhatikan adalah, - Kondisi tapak - Matahari - Kebisingan - Angin dan Iklim - View ke dalam dan ke luar tapak - Sirkulasi kendaraan dan manusia Dari anaisis-analisis yang nanti akan dijabarkan maka akan diperoleh kesimpulan atau analisa dari : - Peletakan Pintu masuk - Orientasi Bangunan - Zoning
Kondisi Fisik Tapak Lahan tapak memiliki karakteristik fisik memanjang dari arah utara ke selatan sehingga arah orietasi bangunan uttama menghadap ke arah timur. Lokasi lahan tapak sangat strategis karena tepat berada di hook kawasan Pulomas. Demikian pula visibilitas lahan tapak secara keseluruhan memiliki keunggulan dengan letaknya yang strategis dan mudah dijangkau. Kondisi fisik lahan tapak sebagian besar arealnya memiliki tendensi secara keseluruhan rata. Berupa lahan rerumputan dan sisa-sisa dinding dari bangunan eksisting rusun terdahulunya. Dengan keadaan topografi demikian, lahan ini memiliki potensi untuk didesain dengan perancangan lansekap untuk menyempurnakan kondisi tanah tanpa proses cut & fill yang berlebih. IV. 2.2 Analisa View
20 | P a g e
Karena bangunan ini hanya digunakan sebagai tempat istirahat para musisi muda setelah berlatih, maka view dari dalam ke luar tidak terlalu menjadi hal utama seperti pada bangunan commercial seperti apartement dan hotel. Tetapi view dari dalam keluar tetap diperlukan sebagai pelepas penat musisi muda yang jenuh berlatih dan ingin melihat dunia luar atau lingkungan sekitar. View dari luar kedalam: kendaraan lebih banyak melintas di jalan besar perintis kemerdekaan, oleh karena itu untuk mengembangkan desain bangunan yang menarik sebaiknya pada sisi yang berorientasi ke jalan besar. View dalam ke luar: Best view adalam menghadap kearah utara, timur dan barat. Di sisi utara terdapat kawasan kelapa gading dengan tata perumahan
yang
teratur
sehingga menjadikan view tersendiri yang menarik. Sisi timur
yaitu
merupakan
perumahan warga dan banyak penghijauan. Sisi barat merupakan view yang mengarah ke pacuan kuda, dimana terdapat lapangan luas untuk tempat orang berlatih menunggang kuda, ini merupakan view yang unik tetapi butuh solusi desain yang tepat karena view ini menghadap kea rah barat. IV. 2.3 Analisa Iklim Aspek iklim dan lingkungan merupakan salah satu hal yang mempengaruhi produk arsitektur (Amos Rapoport 1969). Analisa matahari
21 | P a g e
Bangunan
disekitar
merupakan
perumahan yang tinggi bangunan nya cenderung rendah, oleh karena itu
gangguan
bayagan
dari
bangunan lain tidak akan menjadi masalah pada tapak ini.
Bayangan bangunan pada pukul 09.00-17.00 WIB
Pengaruh analisa matahari terhadap bangunan : -
Massa bangunan yang memanjang dari utara-selatan menjadi tantangan tersendiri, sehingga massa bangunan dibelokan agar menghindari sinar matahari langsung penyebab panas dalam bangunan.
-
Dinding perlu terlindung dari sinar langsung matahari, salah satunya dengan menggunakan vertical planting yang dapat menjadi isolator panas dan menggunakan pohon untuk memberikan pelindungan alami.
-
Sisi barat perlu mendapatkan perlakuan khusus dengan menggunakan kisikisi atau balkon untuk menghindari matahari langsung. Mengingat lamanya matahari bersinar hingga 4.5 jam perhari (BMKG 2004-2008) akan berdampak pada penambahan suhu diakibatkan oleh penyinaran terus-menerus sehingga suhu secara makro bertambah.
22 | P a g e
Alternatif 1 bentuk massa bangunan mengikuti lahan, kurang efektif karena matah Alternatif 1
Alternatif 2
Alternatif 1 bentuk massa bangunan mengikuti lahan, kurang efektif karena matah
Alternatif 1, bentuk massa bangunan tidak teratur dan tidak memanjang lurus dari utara ke selatan untuk mengurangi matahari langsung ke bangunan pada sisi barat. Alternatif 2, bangunan lurus memanjag dari utara ke selatan sehingga matahari dari barat bisa mengganggu aktifitas di dalam bangunan.
Analisa kebisingan dan kepadatan lalu lintas Alternatif 1
Kebisingan terparah di jalan perintis kemerdekaan menuju pulogadung
Kebisingan disebabkan daerah perkampungan warga
Kebisingan disebabkan lampu merah di jalan kayu putih
Kebisingan yang cukup parah juga disebabkan oleh lampu merah ke arah senen
Alternatif 2
Alternatif 1 hunian berwarna orange terletak di bagian selatan dimana kebisingan nya tidak terlalu tinggi dan terletak kedalam, sehingga kebisingan yang berasal dari jalan dan perumahan warga dapat diminimalisir. Alternatif
23 | P a g e
2 hunian berada di sisi utara dekat dengan jalan utama dan lampu merah ke arah pulomas yang cukup padat dan bising. Analisa angin Rata-rata kecepatan angin di Jakarta sebesar kecepatan
4,6
m/s.
angin
Dengan seperti
rata-rata
ini,
membuat tubuh merasa 13,8
dapat
o
C lebih
dingin mesikpun dalam kenyataan hanya 6,9 oC. Walau suhu dan kelembaban udara sangat tinggi, dengan kecepatan angin yang cukup besar, suhu dan kelembaban tersebut dapat diturunkan sehingga lebih mudah mencapai kenyamanan termal dalam ruang. Maka dari itu, masih memungkinkan menggunakan penghawaan alami. Analisa sirkulasi kendaraan dan manusia
IV.3 Analisa Aspek Bangunan IV.3.1
Analisis Zoning Menurut Ir. Tin Budi Utami, M.T., umumnya, hal yang paling menentukan dalam penentuan zoning adalah hubungan ruang, orientasi matahari, dan kebisingan. Secara sederhana dapat digambarkan melalui diagram berikut : Zoning Horisontal
Gambar IV-19 Analisis Zoning Horizontal
24 | P a g e
Hunian Pelatihan Ruang Bersama Concert Hall Area Lobby dan Kantor
Di utara, kerena memiliki tingkat kebisingan yang tinggi maka diletakkan area public yang tidak memerlukan ketenangan, di belakangnya menyusul area semi pubic berupa area pelatihan peserta, kemudian sisi paling selatan merupakan area private yaitu hunian yang diletakan agak tengah karena memiliki tingkat kebisingan paling rendah. Area service dan area bersama diletakan disisi barat. Zoning Vertikal Untuk zoning vertikal, yang perlu diperhatikan adalah faktor aktivitas pengguna wisma, di mana dapat dianalisis dengan menggunakan diagram berikut:
Pertimbangan tidak menggunakan basement karena penghuni bangunan ini sebagian besar menetap sehingga tidak emerlukan area parkir yang luas. Untuk level dasar, sebagai tempat kegiatan-kegiatan yang dapat diakses public, seperti lobby, cafetaria, dan juga tempat parkir, maka dikategorikan sebagai zona public. Level berikutnya adalah semi public sebagai peralihan dari zona public ke zona private, seperti uks, ruang briefing, area pelatihan dan sebagainya. Level berikutnya adalah zona private di mana terdapat management building (office) dan unit-unit hunian. IV.3.2
Analisis Tata Ruang Bangunan
25 | P a g e
Menurut buku Arsitektur : Bentuk, Ruang, dan Tatanan (Edisi 2), Francis D.K. Ching, cara-cara dasar menghubungkan ruang-ruang di dalam bangunan wisma atlet satu sama lain, terdiri dari 4 cara, yakni : a. Ruang di dalam ruang Contoh : dapur dan ruang penyajian makanan di dalam cafetaria, backstage di dalam concert hall, dan sebagainya. b. Ruang-ruang yang saling berkaitan Ruang-ruang yang saling berkaitan ini didasari oleh ruang-ruang yang memiliki sifat dan fungsi yang hampir sama. Contoh : poliklinik dengan ruang test psikis, ruang serbaguna dengan ruang briefing. c. Ruang-ruang yang bersebelahan Contoh : ruang briefing satu dengan yang lainnya, unit hunian satu dengan yang lainnya. d. Ruang-ruang dihubungkan oleh sebuah ruang bersama Contoh : cafetaria dengan hall of fame dihubungkan oleh lobby. IV.3.3
Analisis Struktur Bangunan Jenis Struktur
Kelebihan
Kekurangan
Portal
kekakuan cukup
(kolom dan balok)
fleksibel dalam penataan
untuk bentang lebar
interior unit wisma atlet
trafe kolom relatif kecil
Dinding pemikul
dimensi relatif besar
struktur sederhana dan ringan
kekakuan tinggi
Biaya yang cukup besar
material beton pada bidang
Harus terjadi banyak
datar dapat mereduksi suara
penyesuaian dengan
Memipih sesuai ruang
barang dari pabrik
(efisiensi)
Struktur baja
Waktu pemasangan cepat
penampilan masif
pemakaian bahan sedikit dan
(balok, rangka, grid, dan slab)
bahan baja kuat tarik
berupa prefab
relatif kurang ekonomis
waktu pengerjaan cepat
bagi wisma atlet
dapat digunakan untuk
korosi
bentang lebar Jenis Pondasi
Kelebihan
Kekurangan
26 | P a g e
Batu kali
Mudah dikerjakan
Kekuatan beban terbatas
Dapat berupa pondasi
Lajur
dan
setempat Beton bertulang
Mudah dikerjakan
Kekuatan beban terbatas
Dapat berupa pondasi
Lajur
dan
setempat Tiang Pancang
Menahan beban besar
Biaya besar
Menimbulkan
Pemasangan
bising
relatif cepat
Kualitas
Perlu
arat
berat
bahan terjaga
Bore pile
Menahan
beban cukup besar
Biaya relatif besar
Pelaksanaan rumit
Waktu
nya
lama
IV.3.4
Analisis Matrial Bangunan Aspek
Alternatif A
Atlernatif B
Alternatif C
Dinding
Bata merah
Bata Hebel
Batako
Kedap suara, lebih kedap air, lebih kuat, namun pengerjaan lama, dan boros adukan
Pengerjaan Cepat, ringan, tahan api, namun harga mahal, dan rembes air
Kedap air, kedap suara, pemasangan cepat, namun harga mahal, dan mudah dilubangi
Cat
Keramik
Panel & Wallpaper
Pengerjaan mudah, cepat, murah, namun tidak tahan air, mudah terkelupas
Mudah dibersihkan, tahan air, lebih kedap suara, namun harga lebih mahal, dan terdapat nat pada dinding
Pengerjaan cepat, mudah, dan memiliki banyak motif, namun tidak tahan air, mudah terkelupas,
Keramik
Marmer
Kayu
Tahan lama, perawatan murah, mudah didapat,
Motif beragam, terkesan mewah, tahan
Memberi kesan alami dan hangat, warnanya tidak
Pelapis Dinding
Lantai
27 | P a g e
Plafond
Atap
Kusen & Daun
IV.3.5
namun menghantarkan dingin
lama, namun harganya mahal,
mudah pudar, bisa difinishing/ coating,
Gypsum
GRC Board
Beton ekspose
Mudah dipasang, mudah dibentuk, sambungan tidak terlihat, namun tidak tahan air, dan perlu dipelitur
Ringan, tahan air, tidak mudah lapuk, tahan api, namun perlu diberi rangka permodul dan terlihat adanya nat
(tanpa plafond)
Beton (Atap datar)
Genteng Keramik
Genteng Metal
Praktis, tidak perlu rangka, dapat dimanfaatkan untuk kegiatan, namun sangat rawan bocor
Tahan lama dan kuat, warnanya tidak mudah luntur, namun sudut kemiringan minumun harus 30o
Pemasangan mudah dan cepat, hemat material, dilapisi anti karat, kuat
Kayu
Alumunium
PVC
Kuat, Kokoh, warna alami, terkesan mewah, namun mahal, tidak tahan air, dan dapat dimakan rayap
Ringan, pembuatan dan pemasangan cepat, terkesan modern, namun kurang kokoh
Murah, ringan, namun tidak kokoh, mudah retak/patah.
Analisis Bentuk Masa Bangunan Menurut D.K.Ching, proses penciptaan bentuk dibagi menjadi 2 bagian, yaitu : 1. Sensasi Primer. Bentuk-bentuk dasar yang dikenal dalam dunia geometri secara mendasar dan sifatnya obyektif. 2. Sensasi Sekunder. Bentuk-bentuk dasar yang mengalami pengurangan dan penambahan atau artikulasi lain yang disesuaikan dengan fungsi dan indera perasa secara subyektif. Wujud-wujud dasar bentuk menurut D.K.Ching adalah lingkaran, bujur sangkar dan segitiga. Dari ketiga bentukan dasar tersebut, penulis menganalisa bentukan mana yang paling baik dari berbagai segi: Tabel 4.4 Perbandingan Bentuk Massa Bangunan No.
Lingkaran
Bujur Sangkar
Segitiga
Tidak beraturan (gabungan)
28 | P a g e
1
Efektivitas
2
3
1
3
2
Orientasi
3
2
1
2
3
Kesesuaian proyek
2
2
1
3
4
Stabilitas
1
3
2
1
5
Estetika
2
1
3
3
Total
10
11
8
12
Dari hasil perbandinga di atas, dapat disimpulkan bentuk tidak beraturan atau gabungan dari ketiga bentuk di atas adalah yang paling baik. Karena sesuai dengan proyek yaitu pusat pelatihan musik yang identik dengan suatu harmoni dan irama yang bersifat dinamis. Sesuatu yang dinamis biasanya berupa lengkung dan tidak bersifat kaku. Bila dilihat dari efektivitas bentuk gabungan sangatlah efektif karena bentuk nya disesuaikan dengan masing- masing aktifitas di dalamnya. Bangunan hunian relative akan berbentuk persegi panjang disesuikan dengan fungsi bangunan nya. Setiap bentuk memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing : Tabel IV.3.2.1 Bentuk Dasar Bangunan Bentuk Segitiga
-
Bentuk stabil dan berkarakter kuat Mudah digabungkan menjadi bentukbentuk geometris lain (misalnya segienam, segidelapan, dsb) Orientasi ruang pada tiap-tiap sudutnya Pengembangan ruang pada ketiga sisinya
-
Segiempat
Kekurangan
Kelebihan
- Bentuk statis - Mudah dikembangkan - Orientasi ruang pada keempat sisi pembatasnya
-
Kurang efisien Fleksibilitas ruang kurang
-
Layout ruang sulit Tidak sesuai dengan tapak yang ada.
-
Orientasi ruang cenderung statis
-
Sulit dikembangkan Fleksibilitas ruang rendah
-
Sulit digabungkan dengan bentuk lain Layout ruang sulit
- Layout ruang baik - Ruang memiliki efisiensi yang tinggi, mudah digabungkan dengan bentuk lain Lingkaran
-
Bentuk halus Orientasi ruang memusat dan statis Indah dilihat dari luar
-
29 | P a g e
IV.3.5.1
Analisa Bentuk Ruang Pusat Pelatihan Musik (Dynamic Movement) Untuk mengetahui bentuk ruang yang paling opimal untuk kegiatan
music, maka dilakukan analisa dengan menggunakan software autodesk yaitu ecothect analysis dengan menganalisa pergerakan suara pada lima ruang yang dipilih berdasarkan RT terbaik dan pendistribusian suara yang baik menurut buku akustik lingkungan, Lieslie L. Doelle.
Berikut ini adalah keterangan yang terkait pergerakan suara pada kelima ruang tersebut: Gambar. Daftar ruang musik yang memiliki pengendalian akustik baik Nama Gedung Konser
Bentuk
Volume (V)
Kapasitas
V/ tempat
RT frekuensi
dan
Lantai
ft kubik
Tempat
duduk
tengah,
3
Tahun Penyelesaian
3
(m )
Duduk
ft kubik (m )
detik
Tidak
555.400
1.407
395
1,7
Teratur
(15.700)
Segi
530.000
Vienna, Austria., 1870
Empat
(15.000)
Philharmonie
Tidak
890.000
Berlin, Germany., 1963
Teratur
(25.000)
Kleinhans Music Hall
Bentuk
644.000
Buffalo, N.Y., 1940
Kipas
(18.220)
Meleng-
3.060.000
kung
(86.600)
Beethovenhalle, Bohn Germany., 1959 Grosser Musikvereinssaal
Royal Albert Hall London, England., 1871
•
(11,2) 1.680
315
2,1
(8,9) 2.218
400
2,0
(11,3) 2.839
227
1,32
(6,4) 6.080
503
2,3
(14,2)
Beethovenhalle, Bohn Germany., 1959.
Stage
Beethovenhalle memeliki bentuk bertrap pada kedua sisi dindingnya. Sumber suara berasal dari panggung pertunjukan dan kemudian menyebar keseluruh ruangan
Alur pergerakan pantulan suara dari sumber suara
30 | P a g e
Sumber suara
Pergerakan suara yang diinginkan
Suara usefull setelah memantul selama beberapa ms akhirya berubah menjadi border dan seterusnya Jenis suara yang tak diinginkan ; echo reverb, masked
Alur pergerakkan suara bila dilihat dari section ruang
Suara langsung berubah menjadi usefull ketika dipantulkan
(Exixting rays dan Impluse response)
31 | P a g e
•
(Estimated reverberation) Distribusi suara
Royal albert hall Royal albert hall memiliki bentuk melengkung hampir menyerupai lingkaran. Sumber suara berasal dari panggung pertunjukan dan kemudian menyebar keseluruh ruangan
Stage
Alur pergerakan pantulan suara dari sumber suara
Distribusi suara langsung dari sumber suara (stage)
32 | P a g e
Pemantulan Suara yang diinginkan
Distribusi suara setelah terpantul diffuser
Suara usefull setelah memantul selama beberapa ms akhirya berubah menjadi border dan seterusnya
Distribusi suara langsung yang sudah tidak diinginkan
(Exixting rays dan Impluse response)
33 | P a g e
(Estimated reverberation) Distribusi suara
•
Grosser Musikvereinssal
Alur pergerakan pantulan suara dari sumber suara
34 | P a g e
Pemantulan Suara yang diinginkan
Suara usefull setelah memantul selama beberapa ms akhirya berubah menjadi border dan seterusnya
Alur pergerakkan suara bila dilihat dari section ruang
35 | P a g e
(Exixting rays dan Impluse response)
•
(Estimated reverberation) Distribusi suara
Kleinhans Music Hall
Stage
Stage
Memiliki bentuk menyerupai kipas Sumber suara berasal dari panggung pertunjukan dan kemudian menyebar keseluruh ruangan
Alur pergerakan pantulan suara dari sumber suara
Pemantulan Suara yang diinginkan
36 | P a g e
Suara usefull setelah memantul selama beberapa ms akhirya berubah menjadi border dan seterusnya
Alur pergerakkan suara bila dilihat dari section ruang
37 | P a g e
•
Philharmonic
Alur pergerakkan suara bila dilihat dari section ruang
Alur pergerakan pantulan suara dari sumber suara
38 | P a g e
Pemantulan Suara yang diinginkan
Suara usefull setelah memantul selama beberapa ms akhirya berubah menjadi border dan seterusnya
Table Distribusi suara berdasakan waktu Nama
Awal
Akhir
Awal
Akhir
Total
39 | P a g e
Gedung Beethovenhalle
Usefull (ms)
Usefull (ms)
Border(ms)
Border(ms)
32 ms
155 ms
126 ms
300 ms
883,1 ms
17 ms
72 ms
68 ms
89 ms
117,0 ms
28 ms
187 ms
124 ms
397 ms
1134 ms
31 ms
142,1 ms
128,1 ms
263,2 ms
898,7 ms
142,1 ms
129,1 ms
259,1 ms
1.184,6 ms
(Tidak teratur) Grosser Musikvereinssaal (Segi Empat) Philharmonie (Tidak teratur) Kleinhans Music Hall (bentukkipas) Royal Albert Hall 33 ms (melengkung)
Kesimpulan: Berdasarkan tebel distribusi suara diketahui rentan waktu paling banyak usefull adalah pada bentuk Massa Philharmonie dengan bentuk yang tidak teratur. Dari analisis tersebut dapat disimpulkan pula bahwa rentan border paling sedikit yaitu pada bethovenlalle, 4ms. Analisa semakin di diperkuat bila grafik acoustic responce dibandingkan satu sama lain, distrubusi suara paling merata dan tinggi adalah grafik pada bangunan philharmonic yang memiki bentuk dasar yang sama dengan beethovenhalle. Sehingga bentuk ruang yang paling optimal untuk ruang akustik adalalah bentuk tidak teratur atau patah-patah. IV.1 Analisa Bentuk Ruang Pada Hunian berdasarkan arsitektur kinetic (Dynamic Movement) Menggunakan modul kamar 4 x 3 m sesuai dengan kebutuhan ruang yang akan di bahas pada sub bab selanjutnya. Analisis dilakukan dengan cara membuat 2 model bentuk ruang, yaitu bentuk standart kottak 4 x 3 m . untuk ruang kecil seperti studio ataupun kamar yang bias dipakai jga untuk latiha individu Rt yang disarankan berkisar 0,4-0,5s.
40 | P a g e
Pada bentuk standart atau persegi suara usefull yang dihasilkan tidak maksimal. Sebaliknya dengan bentuk ruag yang tidak teratur atau berbentu strapted suara usefull yang dihasilkan lebih banyak dan distribusi suara tersebar lebih baik
41 | P a g e
IV.3 Analisa Bentuk Massa Eksterior Statis Pada abad ke-18 penulis Johann Wolfgang von Goethe mengibaratkan Arsitektur adalah Musik Beku dengan sebutan “ARCHITECTURE IS FROZEN MUSIC”.
Goethe
menjelaskan,
dengan
menyarankan
bahwa
arsitektur
menghasilkan "nada" yang sama atau pengaruh dalam pikiran anda sebagai musik. Setelah ditelaah lebih dalam muncul arti baru pada kutipan di atas Goethe dengan menghasilkan musik dari bentuk dalam sebuah program pemodelan 3D dengan bantuan teknologi saat ini. Hal inilah yang menjadi keterkaitan menarik antara musik dan arsitektur. Musik identik dengan sebuah suara yang menciptakan harmoni dan irama yang memiliki sifat seperti gelombang mengalir dan tidak kaku. Apabila diterapkan dalam masa bangunan yang disangkut pautkan dengan arsitektur kinetic statis, adalah sebagai berikut penjelasannya:
Harmoni musik
Contoh penerapan nya dalam desain selubung bangunan
Berdasarkan latar belakang dari adanya proyek pusat pelatihan musik Indonesia adalah agar musisi didikan Indonesia dapat menjuarai kejuaraan nasional dan internasional.
42 | P a g e
Sehingga not balok dari lagu Indonesia dijadikan dasar dari desain sebuah bentuk masa yang bersifat statis tetapi dihasilkan oleh gerakan harmoni lagu Indonesia raya tersebut.
Dari not balok tersebut tercipta suatu pola sebagai berikut, setelah membuat pola di Autocad kemudian proses penyempurnaan bentuk dilakukan di Rhino. Polapola tersebut kemudia dijadiakn sebuah curve seperti pada gambar.
43 | P a g e
Slice Plane
Garis pemotong
Untuk mewujudkan istilah “ARCHITECTURE IS FROZEN MUSIC” dalam sebuah desain, diperlukan sebuah plug-in Grasshoper untuk membuat slice plane yang akan memotong curve sehingga membentuk pola baru yang lebih teratur.
44 | P a g e
Grasshoper dapat mengontrol garis dan pola dasar yang terbentuk dari lagu Indonesia Raya sehingga keluaran bentuk nya tidak berubah jauh dr pola dasar.
Prosesnya terdiri dari slice plane dan garis pemotong. Pertemuan antara slice plane dan bentuk harmoni nada indonesia, yang kemudian menjadi bentuk akhir dari bentuk masa bangunan secara keseluruhan. Dengan menggunakan software rhino, Setiap titik merupakan nada dasar not balok yang nantinya
akan
bergerak
sesuai dengan irama nada lagu Indonesia raya yang
Pelatihan
kemudian Hunian
oleh
akan
suatu
memiliki
dikontrol
garis
sebuah
yang surface
yang akan menjaga kestabilan nada, sehingga pertemuan antara surface tersebut dengan bidang nada Indonesia raya akan membuat sebuah potongan dan akhir menghasilkan sebuah bentuk eksterior bangunan pusat pelatihan musik Indonesia.
45 | P a g e