[KODE JUDUL : L 21] Pengembangan Model Bahan Ajar Berbasis Keunggulan Lokal dan Ekonomi Kreatif di Bidang Perikanan, Kelautan dan Kepariwisataan di Kec. Bangkurung, Kab. Banggai Kepulauan, Prov. Sulawesi Tengah
Peneliti: Zulfikri Anas, Suharyadi, Slamet Wibowo, Tatang Subagyo, Kurniawan
Pusat Kurikulum dan Perbukuan Badan Penelitian dan Pengembangan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan 2012
LATAR BELAKANG
[ Latar Belakang ] • Bangkurung memiliki potensi kekayaan alam laut yang luar biasa, namun kondisi ini belum banyak disadari oleh warga masyarakat setempat, guru belum memberdayakan potensi tersebut sebagai sumber dan media belajar bagi siswa sehingga para siswa juga belum mengenali potensi alam yang ada di daerahnya. Hal ini mempengaruhi persepsi, wawasn dan perpektif mereka terhadap pembangnan dan masa depan daerahnya. • Perlu adanya model bahan ajar yang berbasis kearifan dan keunggulan lokal kelautan , model ini diharapkan dapat menjadi isnpirasi bagi guru dalam menumbuhkan kesadaran kepada peserta didik terhadap potensi tersebut • Model ini diharapkan memenuhi kebutuhan siswa dan guru sehingga dapat dijadikan sebagai wahana mengembangkan kompetensi yang relevan dengan pembangun masyarakat setempat ke depan.
Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012
1
PERMASALAHAN [ Pertanyaan Penelitian ] • Apakah model kurikulum yang diterapkan didukung oleh bahan ajar yang relevan dengan kondisi dan kebutuhan setempat? • Apakah kompetensi yang dijadikan sebagai acuan dalam pengembangan kurikulum dan bahan ajar sesuai dengan kebutuhan jangka panjang peserta didik? • Bahan ajar seperti apa yang cocok atau relevan dengan kebutuhan jangka panjang peserta didik tersebut? • Seperti apa wujud bahan ajar yang mampu meningkatkan kopetensi peserta didik secara komprehensif (pengetahuan, keterampilan, dan perilaku/sikap)? • Bagaimana bahan ajar mampu membangun jati diri peserta didik sehingga mereka menjadi individu-individu yang kreatif,prduktif, mandiri dan memiliki kemampuan daya saing yang tinggi di kemudian hari?
Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012
2
METODOLOGI
•
•
• • •
Ruang Lingkup Kegiatan: analisis kebutuhan, pengembangan bahan ajar, uji coba bahan ajar, uji pakar, dan merancang sistem implementasinya Fokus Kegiatan : Mengembangkan model bahan ajar yang relevan dan kebutuhan dan kondisi daerah dan peserta didik Desain Penelitian : Analisis kebutuhan, rancangan bahan ajar, uji coba, uji pakar,dan diseminasi Tahapan – Metode Pelaksanaan Kegiatan: Studi awal, desain model bahan ajar, uji coba, finalisasi Perkembangan dan Hasil Kegiatan : Model bahan ajar ini telah diujicobakan kepada siswa dan melibatkan para stakeholder terkait, semua pihak menyatakan bahwa model ini dapat dijadikan dasar untuk pengembangan selanjutnya oleh guru.
Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012
3
SINERGI KOORDINASI
• Lingkup dan bentuk koordinasi yang dilakukan: Kegiatan ini melibatkan Tim Peneliti/perekayasa dari Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Ahli materi baik yang berasal dari Perguruan Tinggi dari Latar Belakang displin ilmu yang relevan, maupun instansi atau kelompok profesional lain yang terkait, praktisi dari sekolah, Dinas Pendidikan setempat, UPTD, dan Pemerintah Daerah. • Lembaga yang diajak koordinasi : LPTK, PEMDA, BAPPEDA, Dinas Pendidikan • Strategi pelaksanaan koordinasi Mengkomunikasikan rencana penelitian sejak awal kepada Pemerintah daerah Melalui Asisten II Bupati, Dinas Pendidikan, BPPEDA, dan Satuan Pendidikan • Signifikansi capaian koordinasi yang dilakukan : Semua pihak menyambut baik sehingga kegiatan ini terlaksana sesuai dengan harapan.
Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012
4
PEMANFAATAN HASIL KEGIATAN • Kerangka dan strategi pemanfaatan hasil kegiatan
Pemerintah Daerah Proses Pengembangan
Tim Pengembang
Produk Kajian: Model Kurikulum dan Bahan Ajar
Uji Coba Empiris
Sosialisasi dan Kemitraan
Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012
Dinas Pendidikan
Satuan Pendidikan
Masyarakat
5
• Wujud - bentuk pemanfaatan hasil kegiatan
tenaga peneliti dan perekayasa pendidikan pengembang kurikulum dan tenaga pendukung dalam pengembangan kurikulum pada tingkat pusat, prov/kab/kota dan satuan pendidikan. pengembang kurikulum satuan pendidikan atau kelompok satuan pendidikan pengembang kurikulum dari unsur perguruan tinggi, dinas pendidikan, direktorat teknis, serta organiasi lainnya yang terlibat dalam penyelenggaraan pendidikan orangtua, peserta didik, masyarakat pendidikan dan stakeholders lainnya yang terkait dalam pengembangan kurikulum dan pembelajaran
• Pihak yang memanfaatkan hasil kegiatan : Satuan Pendidikan : Kepala Sekolah, Guru, Peserta didik, dan Orang tua serta masyarakat • Signifikansi pemanfaatan yang dirasakan pihak penerima manfaat hasil kegiatan Satuan pendidikan lebih mudah memberdayakan potensi dan keunggulan lokal sebagai dasar implementasi pendidikan khususnya kurikulum Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Produktivitas Litbang 2012
6
POTENSI PENGEMBANGAN KE DEPAN
• Rancangan Pengembangan ke depan: Model ini akan digunakan oleh guru dan siswa dalam pembelajaran kontekstual yang menggunakan keunggulan lokal sebagai bahan dasarnya. Upaya ini dilakukan untuk memudahkan guru dalam mengajarkan materi pelajaran dan memudahkan siswa dalam memahami kompetensi serta memahami potensi unggulan lokal • Strategi Pengembangan ke depan: Koordinasi dengan Pemerintah Daerah, Rancangan Diklat Guru, dan Pengembangan Bahan Ajaruntuk semua bidang studi • Tahapan Pengembangan ke depan: Sosialisasi, Diseminasi, dan Pelatihan Guru agar mampu mengembangkan bahan ajar sejenis
Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012
7
FOTO KEGIATAN
Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012
8
logo lembaga
TERIMA KASIH [Zulfikri Anas, Suharyadi, Slamet Wibowo, Tatang Subagyo, Kurniawan]