PT BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2011 DAN TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2010 (DIAUDIT) DAN LAPORAN KEUANGAN TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2011 DAN 2010 (TIDAK DI AUDIT)
(MATA UANG RUPIAH)
PT BHAKTI INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS THREE MONTHS ENDED MARCH 31,2011 AND YEAR ENDED DECEMBER 31, 2010 (AUDITED) AND CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS THREE MONTHS ENDED MARCH 31,2011 AND 2010 (UNAUDITED)
(INDONESIAN CURRENCY)
PT BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/ PT BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2011 DAN TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2010 (DIAUDIT) DAN LAPORAN KEUANGAN TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2011 DAN 2010 (TIDAK DIAUDIT) CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS THREE MONTHS ENDED MARCH 31,2011 AND YEAR ENDED DECEMBER 31, 2010 (AUDITED) AND CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS THREE MONTHS ENDED MARCH 31,2011 AND 2010 (UNAUDITED)
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND ITS SUBSIDIARIES DAFTAR ISI/TABLE OF CONTENTS Halaman/ Page SURAT PERNYATAAN DIREKSI/DIRECTORS’ STATEMENT LETTER
1
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI – tiga bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2011 dan Tahun yang berakhir 31 Desember 2010 (Diaudit) dan Laporan Keuangan Konsolidasi tiga bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2011 dan 2010 (Tidak diaudit) CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS – three months ended March 31,2011 and Year ended December 31,2010 (Audited) and Consolidated Financial Statement three months ended March 31,2011 and 2010 (Unaudited)
Daftar Isi/Table of Contents
2
Laporan Posisi Keuangan Konsolidasi/Consolidated Balance Sheets
3
Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasi/Consolidated Statements of Income
5
Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasi/Consolidated Statements of Changes in Equity
6
Laporan Arus Kas Konsolidasi/Consolidated Statements of Cash Flows
7
Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasi/Notes to Consolidated Financial Statements
8
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2011 DAN 31 DESEMBER 2010 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
2011
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENT OF FINANCIAL POSITION MARCH 31, 2011 AND DECEMBER 31, 2010 (Figures in tables are stated in millions of Rupiah)
Catatan/ Notes
2010
ASET ASET LANCAR Kas dan setara kas Rekening bank yang dibatasi penggunaanya Investasi jangka pendek Piutang usaha Pihak hubungan istimewa Pihak ketiga - setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu sebesar Rp 54.345 juta tahun 2011 dan Rp 51.971 juta tahun 2010 Piutang nasabah Piutang margin Piutang lembaga kliring dan penjaminan Piutang pembiayaan Penanaman neto sewa pembiayaan Pembiayaan konsumen Tagihan anjak piutang - bersih Piutang lain-lain - setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu sebesar Rp 9.037 juta tahun 2011 dan 2010 Persediaan Uang muka dan biaya dibayar dimuka Pajak dibayar dimuka Total Aset Lancar
ASSETS
1,296,343 91,608 1,396,655 20,859
2,161,513 225,947 29,059 128,502 71,479 188,168 8,063
2f,2k,8 2f,9 2s 2l 2m 2e,2f,10
Total Aset Tidak Lancar
7,467,037
Total Current Assets
25,955
85,370 81,418 180,611 8,314
2n,11 2o 2y,12
7,811,191
2,205,582 600,431
485,242 1,202,370 353,770 44,776
CURRENT ASSETS Cash and cash equivalents Restricted cash in bank Short-term investments Trade accounts receivable Related parties Third parties - net of allowance for doubtful accounts of Rp 54,345 million in 2011 and Rp 51,971 million in 2010 Customers receivables Margin receivables Receivables from clearing and guarantee institution Financing receivables Net investments in finance lease Consumer financing Factoring receivables - net Other accounts receivable - net of allowance for doubtful accounts of Rp 9,037 million in 2011 and 2010 Inventories Advances and prepaid expenses Prepaid taxes
1,285,907 94,574 1,233,921
2,152,821 201,105 30,883
2f,7 2f
431,109 1,230,509 429,126 102,251
ASET TIDAK LANCAR Piutang pihak hubungan istimewa Investasi pada perusahaan asosiasi Investasi lain Properti investasi - setelah dikurangi akumulasi penyusutan Rp 142.590 juta tahun 2011 dan Rp 128.168 juta tahun 2010 Aset tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp 3.481.371 juta tahun 2011 Rp 3.282.654 juta tahun 2010 Aset pajak tangguhan - bersih Goodwill - setelah dikurangi akumulasi amortisasi Rp 565.535 juta tahun 2011 dan Rp 543.112 juta tahun 2010 Aset lain-lain
JUMLAH ASET
2i,4 29 2e,2f,2j,5,46 2f,6 2e,51
2,222,401 647,154
NONCURRENT ASSETS Receivable from related parties Investments in associates Other investments Investment property - net of accumulated depreciation of Rp 142,590 million in 2011 and Rp 128,168 million in 2010 Property and equipment - net of accumulated depreciation of Rp 3,481,371 million in 2011 Rp 3,282,654 million in 2010 Deferred tax assets - net Goodwill - net of accumulated amortization of Rp 565,535 million in 2011 and Rp 543,112 million in 2010 Other assets
9,145,224
9,135,702
Total Noncurrent Assets
16,956,415
16,602,739
26,011 4,955 2,474,397
174,217
3,458,664 200,967
2e,2f,51 2j,13 2j,14
14,971 4,993 2,307,366
2p,2r,2s,15
154,909
2q,2r,16 2y,40 2c,17
3,583,774 200,134
2e,2f,2t,19,51
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi.
TOTAL ASSETS
See accompanying notes to consolidated financial statements which are an integral part of the consolidated financial statements.
-3-
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2011 DAN 31 DESEMBER 2010 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
2011
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENT OF FINANCIAL POSITION MARCH 31, 2011 AND DECEMBER 31, 2010 (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
2010
LIABILITAS DAN EKUITAS
LIABILITIES AND EQUITY
LIABILITAS JANGKA PENDEK Hutang bank Wesel bayar Hutang usaha Pihak hubungan istimewa Pihak ketiga Hutang kepada lembaga kliring dan penjaminan Hutang nasabah Hutang lain-lain Pendapatan diterima dimuka Hutang pajak Biaya masih harus dibayar Hutang jangka panjang jatuh tempo dalam satu tahun Sewa pembiayaan Pinjaman jangka panjang Hutang obligasi
2g,18 2g,19 2g,20 2e,51
374,612 84,944
60,539 278,488 161,657 127,198 436,021 446,347
2g,2l,8 2g,21 2g 25 2y,22 27
64,869 210,763 246,756 123,823 364,142 293,643
12,223 234,987 2,287,729
2s 2g,23 2g,24
7,391 284,741 2,352,047
CURRENT LIABILITIES Bank loans Notes payable Trade accounts payable Related parties Third parties Payables to clearing and guarantee institution Payable to customer Other accounts payable Unearned revenues Taxes payable Accrued expenses Current maturities of long-term liabilities Lease liabilities Long-term loans Bonds payable
Total Liabilitas Lancar
5,080,901
5,017,965
Total Current Liabilities
318,765 97,996 4,655 614,296
LIABILITAS JANGKA PANJANG Kewajiban pajak tangguhan - bersih Hutang pihak hubungan istimewa Hutang jangka panjang - setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun Sewa pembiayaan Pinjaman jangka panjang Hutang obligasi Kewajiban imbalan pasca kerja Kewajiban kepada pemegang polis Kewajiban tidak lancar lain-lain
8,633 251,536 1,205,807 160,719 24,084 46,336
Total Liabilitas Tidak Lancar
1,827,387
128,173 2,099
EKUITAS Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk Modal saham - nilai nominal Rp 100 per saham Modal dasar - 115.000 juta saham tahun 2011 dan 2010 Modal ditempatkan dan disetor 29.848.162.845 saham tahun 2011 dan 2010 2,984,816 Tambahan modal disetor 826,244 Modal lain-lain 1,466 Komponen ekuitas lainnya 702,210 Saldo laba 1,180,895 Jumlah Dikurangi harga perolehan saham diperoleh kembali - 208.016.000 saham tahun 2011 dan 207.988.000 saham tahun 2010
2y,40
2s 2g,23 2g,24 2w,43 44 25
27 28 2x,42 29
5,695,631 (16,815) 4,369,311
121,333 -
2u,35
NONCURRENT LIABILITIES Deferred tax liabilities - net Payables to related parties
8,496 245,412 1,232,244 147,066 17,680 53,776
Long term liabilities - net of current maturities Lease liabilities Long-term loans Bonds payable Post-employment benefits obligation Liability to policy holders Other noncurrent liabilities
1,826,007
Total Noncurrent Liabilities
2,984,816 826,244 1,466 767,769 1,010,525
EQUITY Equity attributable to equity holders Capital stock - Rp 100 par value per share Authorized - 115,000 million shares in 2011 and 2010 Issued and paid - up 29,848,162,845 shares in 2011 and 2010 Additional paid-in capital Other Capital - employee stock option Other Equity Retained earnings
5,590,820
5,678,816 Kepentingan nonpengendali
8,706 601,528
(16,812)
Total Less cost of treasury stock - 208,016,000 shares in 2011 and 207,988,000 shares in 2010
5,574,008 26
4,184,759
Noncontrolling interest Total Equity
Total Ekuitas
10,048,127
9,758,767
TOTAL LIABILITAS DAN EKUITAS
16,956,415
16,602,739
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi.
TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
See accompanying notes to consolidated financial statements which are an integral part of the consolidated financial statements.
-4-
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASI UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 MARET 2011 DAN 2010 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) Catatan/ Notes
2011 PENDAPATAN USAHA Media dan penyiaran Media berbasis pelanggan Transportasi Pembiayaan dan efek Media pendukung dan infrastruktur dan Lainnya
1,148,167 404,464 53,852 128,477 21,256
Jumlah Pendapatan Usaha
1,756,216
BEBAN USAHA Beban langsung Umum dan administrasi Penyusutan dan amortisasi Jumlah Beban Usaha
751,930 342,056 157,768 1,251,754
LABA USAHA PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN Keuntungan kurs mata uang asing - bersih Penghasilan bunga Kerugian yang direalisasi dari pemilikan efek tersedia untuk dijual Beban bunga dan keuangan Lain-lain - bersih Beban Lain-lain - Bersih BAGIAN LABA (RUGI) BERSIH PERUSAHAAN ASOSIASI
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF COMPREHENSIVE INCOME FOR THE PERIODS ENDED 31 MARCH 2011 AND 2010 (Figures in tables are stated in millions of Rupiah)
2v,31 32 33 34
2010
1,013,543 315,029 52,754 102,109
2k,2l,2s,35
2v 36 37 38
23,688
REVENUES Media and broadcasting Subscriber based media Transportation Financing and securities Media support and infrastructure and Others
1,507,123
Total Revenues
634,728 327,998 119,779 1,082,505
OPERATING EXPENSES Direct costs General and administration Depreciation and amortization Total Operating Expenses
504,462
424,618
INCOME FROM OPERATIONS OTHER INCOME (CHARGES)
125,662 17,804
2d,56
114,397 21,630
(14,953) (146,542) (47,445)
2f,14 39
(125,116) (44,435)
(65,474)
-
(33,524)
2j,14
LABA (RUGI) SEBELUM PAJAK
438,988
MANFAAT (BEBAN) PAJAK Pajak kini Pajak tangguhan
(168)
Gain on foreign exchange - net Interest income Realized loss on available-for-sale securities Interest and financial charges Others - net Other Charges - Net EQUITY IN NET EARNINGS (LOSS) OF ASSOCIATES
390,926
INCOME (LOSS) BEFORE TAX
(93,376) (2,661)
(80,942) 1,207
TAX BENEFIT (EXPENSE) Current tax Deferred tax
Manfaat (Beban) Pajak Penghasilan - bersih
(96,037)
(79,735)
Income tax benefit (expense) - net
LABA BERSIH
342,951
311,191
NET INCOME
(46,677) (4,045)
OTHER COMPREHENSIVE INCOME Differences due to changes in equity of subsidiaries Differences in foreign currency translation
PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAIN Selisih transaksi perubahan ekuitas anak perusahaan Selisih kurs penjabaran laporan keuangan Rugi belum direalisasi dari pemilikan efek tersedia untuk dijual
2y,40
(48,195) (11,215) 5,824
(9,916)
Pendapatan Komprehensif Lain Setelah Pajak
(53,586)
(60,638)
Other Comprehensive Income - Net of Tax
TOTAL PENDAPATAN KOMPREHENSIF
289,365
250,553
TOTAL COMPREHENSIVE INCOME
Pemilik Entitas Induk
170,370
152,599
Equity holders of the company
Kepentingan nonpengendali
172,581 342,951
158,592 311,191
Noncontrolling interest
Laba bersih yang dapat diatribusikan kepada :
Unrealized loss of securities
Net Profit attributable to :
Total Laba Rugi Komprehensif yang dapat diatribusikan kepada :
Total Comprehensive Income attributable to :
Pemilik Entitas Induk
104,813
112,727
Equity holders of the company
Kepentingan nonpengendali
184,552 289,365
137,826 250,553
Noncontrolling interest
LABA (RUGI) PER SAHAM (Rupiah penuh) Dasar Dilusian
2aa,41 5.7 4.9
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi.
5.3 4.2
EARNINGS (LOSS) PER SHARE (Full Rupiah amount) Basic Diluted
See accompanying notes to consolidated financial statements which are an integral part of the consolidated financial statements.
-5-
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASI UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 MARET 2011 DAN 2010 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
Catatan/ Notes
Saldo per 1 Januari 2010 Penerbitan saham baru Perolehan Saham diperoleh kembali Total laba rugi komprehensif periode berjalan
Modal disetor/ Paid-up capital stock
723,693 109 2u,35
Saldo per 31 Maret 2010
Saldo per 1 Januari 2011 Penerbitan saham baru Perolehan Saham diperoleh kembali Total laba rugi komprehensif periode berjalan
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Figures in tables are stated in millions of Rupiah)
723,802
32,33 2u,35
Saldo per 31 Maret 2011
2,984,816 2,984,816
Tambahan modal disetor/ Additional paid-in capital
2,831,986 1,142 -
Modal lain-lain opsi saham karyawan/ Modal Other capital saham diperoleh employee stock kembali/ option Treasury stock
-
2,833,128
826,244 -
(16,812) -
(16,812)
1,466
(16,812) (3) -
826,244
1,466
(16,815)
Selisih transaksi perubahan ekuitas anak perusahaan/ Differences due to changes in equity of subsidiaries
Selisih kurs penjabaran laporan keuangan/ Differences in foreign currency translation
Laba (rugi) belum direalisasi dari pemilikan efek/ Unrealized gain (loss) of securities
Saldo laba/ Retained earnings
(1,421)
(391,543)
752,049
-
934,479
Jumlah / Total
Kepentingan nonpengendali/ Noncontrolling interest
(25,911)
(4,045)
(9,916)
152,599
4,832,431 1,251 112,727
908,568
(5,466)
(401,459)
904,648
4,946,409
5,683,705
(51,216)
5,574,008 (3) 104,811
4,184,759
5,678,816
4,369,311
-
-
827,584
(60,168)
(11,215)
5,824
1,010,525 170,370
767,416
(19,814)
(45,392)
1,180,895
-
(8,599) -
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi.
-
5,545,879 137,826
184,552
Jumlah ekuitas/ Total equity
10,378,310 1,251 250,553 10,630,114
9,758,767 (3) 289,363 10,048,127
Balance at January 1, 2010 Issuance of new shares of stock Purchase of Treasury Stock Net income for the period Balance at March 31, 2010
Balance at January 1, 2011 Issuance of new shares of stock Purchase of Treasury Stock Net income for the period Balance at March 31, 2011
See accompanying notes to consolidated financial statements which are an integral part of the consolidated financial statements.
-6-
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASI UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 MARET 2011 DAN 2010 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) 2011 ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan dari pelanggan Pembiayaan dan efek Pembayaran untuk pemasok dan karyawan Kas Diperoleh dari Operasi Pembayaran pajak Pembayaran bunga Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Operasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Penerimaan bunga Hasil penjualan aset tetap Pembayaran uang jaminan bank garansi Pelepasan (penambahan) investasi lain Penambahan investasi pada anak perusahaan Pembelian aset tetap Penambahan aset lain dan uang muka Pencairan (penempatan) investasi jangka pendek - bersih Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Investasi
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWS FOR THE PERIODS ENDED MARCH 31, 2011 AND 2010 (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) 2010
2,022,256 153,718 (1,453,387)
1,698,178 (178,850) (1,501,100)
722,587 (65,758) (125,264)
18,228 (51,848) (98,330)
531,565
(131,950)
15,821 1,272 (21) (1,106)
18,419 2,140 28,969
(35,600) (41,071) (138,624)
(93,669) (78,243) (124,289)
(193,242)
102,950
(392,571)
(143,723)
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Penerimaan hutang bank, pinjaman jangka pendek dan jangka panjang Penerimaan setoran modal saham Pembelian kembali saham beredar Pembayaran bunga obligasi Pembayaran hutang bank, pinjaman jangka pendek dan jangka panjang
28,818 17,650 (3) (14,122)
108,147 2,156 (83,007) -
(160,900)
(17,275)
Kas Bersih Diperoleh dari (Digunakan untuk) Aktivitas Pendanaan
(128,557)
10,021
10,437
(265,652)
PENURUNAN BERSIH KAS DAN SETARA KAS
CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES Receipts from customers Financing and securities Cash paid for suppliers and employees Cash Generated from Operations Payments of taxes Payments of interest Net Cash Provided by Operating Activities CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES Interest received Proceeds from sale of property and equipment Payment of deposit Disposal of (additions to) other investments Additions to investment in subsidiaries Acquisitions of property and equipment Additions to other assets and advances Redemptions (placements) in short-term investment - net Net Cash Used in Investing Activities CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES Proceeds from bank loans, short-term and long-term loans Proceeds from issuance of capital stock Purchase of treasury stock Payment of interest on bond Payments of bank loans, short-term and long-term loans Net Cash Provided by (Used in) Financing Activities NET DECREASE IN CASH AND CASH EQUIVALENTS
KAS DAN SETARA KAS AWAL PERIODE
1,285,906
1,618,345
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT BEGINNING OF PERIOD
KAS DAN SETARA KAS AKHIR PERIODE
1,296,343
1,352,693
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT END OF PERIOD
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi.
See accompanying notes to consolidated financial statements which are an integral part of the consolidated financial statements.
7
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2011 DAN 31 DESEMBER 2010 DAN PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2011 DAN 2010 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
1.
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS MARCH 31, 2011 AND DECEMBER 31, 2010 AND THREE MONTHS ENDED MARCH 31,2011 AND 2010 (Figures in tables are stated in millions of Rupiah)
UMUM a.
1.
Pendirian dan Informasi Umum
GENERAL a.
Establishment and General Information
PT. Bhakti Investama Tbk (Perusahaan) didirikan di negara Republik Indonesia berdasarkan akta No. 22 tanggal 2 Nopember 1989 dari Sutjipto, SH, notaris di Surabaya yang diubah dengan akta No. 193 tanggal 15 Nopember 1989 dari Poerbaningsih Adi Warsito, SH, notaris di Jakarta. Akta pendirian Perusahaan telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. C2-10673.HT.01.01.TH.89 tanggal 22 Nopember 1989 dan diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 18, Tambahan No. 813 tanggal 2 Maret 1990.
PT. Bhakti Investama Tbk (the Company) was established in the Republic of Indonesia based on deed No. 22 dated November 2, 1989 of Sutjipto, SH, notary in Surabaya, as amended by deed No. 193 dated November 15, 1989 of Poerbaningsih Adi Warsito, SH, notary in Jakarta. The deed of establishment was approved by the Minister of Justice of the Republic of Indonesia in his Decision Letter dated No. C2-10673.HT.01.01.TH.89 November 22, 1989 and was published in State Gazette No. 18, dated March 2, 1990, Supplement No. 813.
Anggaran dasar Perusahaan mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan akta No. 46, tanggal 5 Mei 2010 dari Aulia Taufani, S.H., notaris pengganti dari Sutjipto, SH, notaris di Jakarta, mengenai peningkatan modal dasar, modal ditempatkan dan disetor. Perubahan tersebut telah mendapat persetujuan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam surat No. AHU-24073.AH.01.02.Th 2010 tanggal 11 Mei 2010.
The Company’s Articles of Association have been amended several times, most recently by Notarial deed No. 46 dated May 5, 2010, of Aulia Taufani, S.H., replacement of Sutjipto, SH, notary in Jakarta, concerning the increase in authorized capital stock, issued and paid up capital. The Company has obtained the approval from the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in his letter No. AHU-24073.AH.01.02.Th 2010 dated May 11, 2010.
Sesuai dengan pasal 3 anggaran dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan terutama meliputi bidang perindustrian, pertambangan, pengangkutan, pertanian, pembangunan (pemborongan), jasa dan perdagangan.
In accordance with article 3 of the Company’s articles of association, the scope of the Company activities is mainly engage in the fields of industry, mining, transportation, agriculture, construction, services and trading.
Perusahaan beroperasi secara komersial mulai tahun 1989. Perusahaan berdomisili di MNC Tower (d/h Menara Kebon Sirih), lantai 5, Jl. Kebon Sirih No. 17 – 19, Jakarta.
The Company started commercial operations in 1989. The Company is domiciled at MNC th Tower (formerly Menara Kebon Sirih), 5 Floor, Jl. Kebon Sirih No. 17 – 19, Jakarta.
Pada tanggal 31 Maret 2011 dan 31 Desember 2010, Perusahaan memiliki karyawan tetap masing-masing berjumlah 55 dan 56 karyawan.
As of March 31, 2011 and December 31, 2010, the Company had total of 55 and 56 employees, respectively.
-8-
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2011 DAN 31 DESEMBER 2010 DAN PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2011 DAN 2010 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS MARCH 31, 2011 AND DECEMBER 31, 2010 AND THREE MONTHS ENDED MARCH 31,2011 AND 2010 (Figures in tables are stated in millions of Rupiah)
Susunan pengurus Perusahaan pada tanggal 31 Maret 2011 adalah sebagai berikut:
Komisaris Komisaris Utama Komisaris Komisaris Independen
Direktur Direktur Utama Direktur Komite Audit Ketua Anggota
b.
At March 31, 2011, the Company’s management consists of the following:
: :
Commissioners President Commissioner Commissioners
:
Independent Commissioners
: Hary Tanoesoedibjo : Hary Djaja Darma Putra
: :
Directors President Director Directors
: Antonius Z. Tonbeng : Posma Lumban Tobing Anwar Ade Widjaya
: :
Audit Committee Chairman Members
: Ratna Endang Soelistyawati : Bambang Rudijanto Tanoesoedibjo Liliana Tanaja : Antonius Z. Tonbeng Doktorandus Posma Lumban Tobing
Penawaran Umum dan Pemecahan Nilai Nominal Saham Perusahaan
b.
Public Offering and Stock Split of the Company’s Shares
•
Pada tanggal 28 Oktober 1997, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM-LK d/h BAPEPAM) dengan suratnya No. S-2507/PM/1997 untuk melakukan Penawaran umum perdana sejumlah 123.000.000 saham, nominal Rp 500 per saham dengan harga penawaran Rp 700 per saham. Sahamsaham tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (dahulu Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya) tanggal 24 Nopember 1997.
•
On October 28, 1997, the Company obtained an effective notice from the Chairman of the Capital Market Supervisory Agency (BAPEPAM-LK formerly BAPEPAM) in his letter No. S-2507/PM/1997 for the Initial Public Offering of 123,000,000 shares with par value of Rp 500 per share at an offering price of Rp 700 per share. All shares were listed on the Indonesia Stock Exchange (formerly Jakarta and Surabaya Stock Exchange) on November 24, 1997.
•
Pemecahan nilai nominal saham dari Rp 500 per saham menjadi Rp 250 per saham yang telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia tanggal 25 Agustus 1999.
•
Stock split through reduction of par value per share from Rp 500 to Rp 250 which were listed on the Indonesia Stock Exchange on August 25, 1999.
•
Pemecahan nilai nominal saham dari Rp 250 per saham menjadi Rp 100 per saham dan penambahan saham baru tanpa hak memesan efek terlebih dahulu. Perubahan nilai nominal saham tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia, tanggal 8 Pebruari 2000.
•
Stock split through reduction of par value per share from Rp 250 to Rp 100 and issuance of new shares without a rights issue. The stock split was listed on the Indonesia Stock Exchange on February 8, 2000.
-9-
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2011 DAN 31 DESEMBER 2010 DAN PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2011 DAN 2010 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS MARCH 31, 2011 AND DECEMBER 31, 2010 AND THREE MONTHS ENDED MARCH 31,2011 AND 2010 (Figures in tables are stated in millions of Rupiah)
•
Pada tanggal 22 Juni 2001, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua BAPEPAM dengan suratnya No. S-1529/PM/2001 untuk melakukan Penawaran Umum Terbatas I dalam rangka penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) sebanyakbanyaknya 561.750.000 saham dengan nilai nominal Rp 100 per saham dan harga penawaran Rp 400 per saham, disertai dengan waran sebanyak-banyaknya 374.500.000 Waran Seri I yang diberikan secara cuma-cuma kepada pemegang saham. Dari 561.750.000 saham yang ditawarkan tersebut, sebanyak 253.597.938 saham yang dilaksanakan haknya oleh pemegang saham. Sahamsaham tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia tanggal 20 Juli 2001. Setiap pemegang dua Waran Seri I berhak membeli tiga saham Perusahaan dengan harga Rp 400 per saham. Jangka waktu pelaksanaannya adalah 21 Januari 2002 sampai dengan 27 Juli 2004.
•
On June 22, 2001, the Company obtained an effective notice from the Chairman of BAPEPAM in his letter No. S-1529/PM/2001 for the Limited Offering I of a maximum of 561,750,000 shares through Rights Issue I with Preemptive Rights to the stockholders with par value of Rp 100 per share at an offering price of Rp 400 per share, with warrants for a maximum of 374,500,000 Series I Warrants which were given free to the stockholders. From the 561,750,000 shares offered, 253,597,938 shares were subscribed by the stockholders. The shares were listed on the Indonesia Stock Exchange on July 20, 2001. Every holder of two Series I Warrants has the right to purchase three shares at an offering price of Rp 400 per share. The exercise period was from January 21, 2002 to July 27, 2004.
•
Pada tanggal 17 September 2002, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua BAPEPAM dengan suratnya No. S-2080/PM/2002 untuk melakukan Penawaran Umum Terbatas II dalam rangka penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) sebanyakbanyaknya 1.000.239.175 saham dengan nilai nominal Rp 100 per saham dan harga penawaran Rp 425 per saham, disertai dengan waran sebanyak-banyaknya 875.209.278 saham Waran Seri II yang diberikan secara cuma-cuma kepada pemegang saham. Dari 1.000.239.175 saham yang ditawarkan tersebut, sebanyak 706.000.250 saham yang dilaksanakan haknya oleh pemegang saham. Saham-saham tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia tanggal 16 Oktober 2002. Setiap pemegang tujuh Waran Seri II berhak membeli delapan saham Perusahaan dengan harga Rp 425 per saham. Jangka waktu pelaksanaannya adalah 16 April 2003 sampai dengan 15 Oktober 2007.
•
On September 17, 2002, the Company obtained an effective notice from the Chairman of BAPEPAM in his letter No. S-2080/PM/2002 for the Limited Public Offering II of a maximum of 1,000,239,175 shares through Right Issue II with Preemptive Rights to the stockholders with par value of Rp 100 per share at an offering price of Rp 425 per share, with warrants for a maximum of 875,209,278 Series II Warrants which were given free to the stockholders. From the 1,000,239,175 shares offered, 706,000,250 shares were subscribed by the stockholders. The shares were listed on the Indonesia Stock Exchange on October 16, 2002. Every holder of seven Series II Warrants has the right to purchase eight shares at an offering price of Rp 425 per share. The exercise period was from April 16, 2003 to October 15, 2007.
- 10 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2011 DAN 31 DESEMBER 2010 DAN PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2011 DAN 2010 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS MARCH 31, 2011 AND DECEMBER 31, 2010 AND THREE MONTHS ENDED MARCH 31,2011 AND 2010 (Figures in tables are stated in millions of Rupiah)
•
Pada tanggal 4 Juni 2004, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua dengan suratnya BAPEPAM No. S-1614/PM/2004 untuk melakukan Penawaran Umum Terbatas III dalam rangka penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) sebanyakbanyaknya 847.644.338 saham dengan nilai nominal Rp 100 per saham dan harga penawaran Rp 300 per saham, disertai dengan waran sebanyak-banyaknya 565.096.225 Waran Seri III yang diberikan secara cuma-cuma kepada pemegang saham. Dari 847.644.338 saham yang ditawarkan tersebut, sebanyak 847.644.020 saham yang dilaksanakan haknya oleh pemegang saham. Sahamsaham tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia tanggal Setiap pemegang dua 10 Juni 2004. Waran Seri III berhak membeli tiga saham Perusahaan dengan harga Rp 300 per saham. Jangka waktu pelaksanaannya adalah 21 Desember 2004 sampai dengan 26 Juli 2007.
•
On June 4, 2004, the Company obtained an effective notice from the Chairman of BAPEPAM in his letter No. S-1614/PM/2004 for the Limited Offering III of a maximum of 847,644,338 shares through Right Issue III with Preemptive Rights to the stockholders with par value of Rp 100 per share at an offering price of Rp 300 per share, with warrants for a maximum of 565,096,225 Series III Warrants which were given free to the stockholders. From the 847,644,338 shares offered, 847,644,020 by the shares were subscribed stockholders. The shares were listed on the Indonesia Stock Exchange on June 10, 2004. Every holder of two Series III Warrants has the right to purchase three shares at an offering price of Rp 300 per share. The exercise period was from December 21, 2004 to July 26, 2007.
•
Pada tanggal 27 Juni 2007, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua dengan suratnya BAPEPAM-LK No. S-3177/BL/2007 untuk melakukan Penawaran Umum Terbatas IV dalam rangka penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) sebanyakbanyaknya 1.829.534.711 saham dan penerbitan Tanda Bukti Utang Konversi (TBUK) Bhakti Investama tahun 2007 dengan tingkat bunga tetap 6% per tahun sebanyak-banyaknya US$ 170.145.310. Setiap pemegang saham Perusahaan yang memiliki 500 saham pada tanggal 10 Juli 2007 mempunyai 175 HMETD untuk membeli 175 saham baru dengan harga penawaran Rp 1.150 dan 553 saham mempunyai HMETD untuk membeli 18 satuan TBUK dengan harga penawaran setiap 1 satuan TBUK sebesar US$ 1. Jangka waktu pelaksanaannya adalah 12 Juli 2007 sampai dengan 18 Juli 2007.
•
On June 27, 2007, the Company obtained an effective notice from the Chairman of BAPEPAM-LK in his letter No. S-3177/BL/2007 for the Limited Offering IV for maximum of 1,829,534,711 shares through Rights Issue IV and issuance of Convertible Bonds BHIT 2007 (TBUK) with fixed interest rate of 6% per annum at a maximum amount of US$ 170,145,310. Every holder of 500 shares as of July 10, 2007 has the preemptive right to purchase 175 shares at an offering price of Rp 1,150 per share and 553 shares has the preemptive right to purchase 18 units of TBUK at an offering price of US$ 1 per unit. The exercise period is from July 12, 2007 to July 18, 2007.
- 11 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2011 DAN 31 DESEMBER 2010 DAN PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2011 DAN 2010 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
2.
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS MARCH 31, 2011 AND DECEMBER 31, 2010 AND THREE MONTHS ENDED MARCH 31,2011 AND 2010 (Figures in tables are stated in millions of Rupiah)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING a.
b.
2.
Penyajian Laporan Keuangan Konsolidasi
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES a.
Consolidated Presentation
Financial
Statement
Laporan keuangan konsolidasi disusun dengan menggunakan prinsip dan praktek akuntansi yang berlaku umum di Indonesia yaitu Standar Akuntansi Keuangan dan Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam-LK) No. VIII.G.7 tanggal 13 Maret 2000 dan perubahannya Salinan Keputusan Ketua Bapepam dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) No. KEP-554/BL/2010 tanggal 30 Desember 2010.
The consolidated financial statements have been prepared using accounting principles and reporting practices generally accepted in Indonesia namely the Statements of Financial Accounting Standards and Capital Market Supervisory Agency Regulation No. VIII.G.7 dated March 13, 2000 which was amended by the copy of Decision of the Chairman of the Capital Market Supervisory Agency and Financial Institution No. KEP554/BL/2010 dated December 30, 2010. Such consolidated financial statements are not intended to present the financial position, results of operations and cash flows in accordance with accounting principles and reporting practices generally accepted in other countries and juridictions.
Dasar penyusunan laporan keuangan konsolidasi, kecuali untuk laporan arus kas konsolidasi, adalah dasar akrual. Mata uang pelaporan yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasi adalah mata uang Rupiah (Rp), dan laporan keuangan konsolidasi tersebut disusun berdasarkan nilai historis, kecuali beberapa akun tertentu disusun berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut.
The consolidated financial statements, except for the consolidated statements of cash flows, are prepared under the accrual basis of accounting. The reporting currency used in the preparation of the consolidated financial statements is the Indonesian Rupiah (Rp), while the measurement basis is the historical cost, except for certain accounts which are measured on the bases described in the related accounting policies.
Laporan arus kas konsolidasi disusun dengan menggunakan metode langsung dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.
The consolidated statements of cash flows are prepared using the direct method with classifications of cash flows into operating, investing and financing activities.
Prinsip Konsolidasi
b.
Principles of Consolidation
Laporan keuangan konsolidasi menggabungkan laporan keuangan Perusahaan dan entitas yang dikendalikan oleh Perusahaan dan anak perusahaan. Pengendalian dianggap ada apabila Perusahaan dan anak perusahaan mempunyai hak untuk mengatur dan menentukan kebijakan finansial dan operasional dari investee untuk memperoleh manfaat dari aktivitasnya. Pengendalian juga dianggap ada apabila Perusahaan memiliki baik secara langsung atau tidak langsung melalui anak perusahaan lebih dari 50% hak suara.
The consolidated financial statements incorporate the financial statements of the Company and entities control by the Company and its subsidiaries. Control is achieved where the Company and its subsidiaries have the power to govern the financial and operating policies of the investee entity so as to obtain benefits from its activities. Control is presumed to exist when the Company owns directly or indirectly through subsidiaries, more than 50% of the voting rights.
Hak minoritas terdiri dari jumlah kepemilikan pada tanggal terjadinya penggabungan usaha (Catatan 2c) dan bagian minoritas dari perubahan ekuitas sejak tanggal dimulainya penggabungan usaha. Kerugian yang menjadi bagian minoritas melebihi hak minoritas dialokasikan kepada bagian induk perusahaan. Hasil dari anak perusahaan yang diakuisisi atau dijual selama tahun berjalan dari tanggal efektif akuisisi atau sampai dengan tanggal
The minority interest consists of the amount of those interest at the date of original business combination (Note 2c) and minority's share of movements in equity since the date of the business combination. Any losses applicable to the minority interest in excess of the minority interest are allocated against the interests of the parent. The results of subsidiaries acquired or disposed of during the year are included in the consolidated statement of income from - 12 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2011 DAN 31 DESEMBER 2010 DAN PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2011 DAN 2010 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS MARCH 31, 2011 AND DECEMBER 31, 2010 AND THREE MONTHS ENDED MARCH 31,2011 AND 2010 (Figures in tables are stated in millions of Rupiah)
efektif penjualan termasuk dalam laporan laba rugi konsolidasi.
the effective date of acquisition or up to the effective date of disposal, as appropriate.
Penyesuaian dapat dilakukan terhadap laporan keuangan anak perusahaan agar kebijakan akuntansi yang digunakan sesuai dengan kebijakan akuntansi yang digunakan oleh Perusahaan.
Where necessary, adjustments are made to the financial statements of the subsidiaries to bring the accounting policies used in line with those used by the Company.
Seluruh transaksi antar perusahaan, saldo, penghasilan dan beban dieliminasi pada saat konsolidasi.
All intra-group transactions, balances, income and expenses are eliminated on consolidation.
c.
Penggabungan usaha
c.
Business Combinations
Akuisisi anak perusahaan dicatat dengan menggunakan metode pembelian (purchase method). Biaya penggabungan usaha adalah keseluruhan nilai wajar (pada tanggal pertukaran) dari aset yang diperoleh, kewajiban yang terjadi atau yang diasumsikan dan instrumen ekuitas yang diterbitkan sebagai penggantian atas pengendalian dari perolehan ditambah biaya-biaya lain yang secara langsung dapat diatribusikan pada penggabungan usaha tersebut.
Acquisitions of subsidiaries and businesses are accounted for using the purchase method. The cost of the business combination is the aggregate of the fair value (at the date of exchange) of assets given, liabilities incurred or assumed, and equity instruments issued in exchange for control of the acquiree, plus any costs directly attributable to the business combination.
Pada saat akuisisi, aset dan kewajiban anak perusahaan diukur sebesar nilai wajarnya pada tanggal akuisisi. Selisih lebih antara biaya perolehan dan bagian Perusahaan atas nilai wajar aset dan kewajiban yang dapat diidentifikasi diakui sebagai goodwill dan diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus selama 20 tahun. Jika biaya perolehan lebih rendah dari bagian Perusahaan atas nilai wajar aset dan kewajiban yang dapat diidentifikasi yang diakui pada tanggal akuisisi (diskon atas akuisisi), maka nilai wajar aset non-moneter yang diakuisisi harus diturunkan secara proposional, sampai seluruh selisih tersebut tereliminasi. Sisa selisih lebih setelah penurunan nilai wajar aset dan kewajiban non moneter tersebut diakui sebagai goodwill negatif, dan diperlakukan sebagai pendapatan ditangguhkan dan diakui sebagai pendapatan dengan menggunakan garis lurus selama 20 tahun.
On acquisition, the assets and liabilities of a subsidiary are measured at their fair values at the date of acquisition. Any excess of the cost of acquisition over the fair values of the identifiable net assets acquired is recognized as goodwill and amortized using the straightline method for 20 years. When the cost of acquisition is less than the interest in the fair values of the identifiable assets and liabilities acquired as at the date of acquisition (i.e. discount on acquisition), the fair values of the acquired non-monetary assets are reduced proportionately until all the excess is eliminated. The excess remaining after reducing the fair values of non-monetary assets acquired is recognized as negative goodwill, treated as deferred revenue and recognized as income on a straight-line method over 20 years.
Kepemilikan pemegang saham minoritas dicatat sebagai bagian dari minoritas atas biaya historis dari aset bersih.
The interest of the minority shareholders is stated at the minority’s proportion of the historical cost of the net assets.
- 13 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2011 DAN 31 DESEMBER 2010 DAN PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2011 DAN 2010 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
d.
e.
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS MARCH 31, 2011 AND DECEMBER 31, 2010 AND THREE MONTHS ENDED MARCH 31,2011 AND 2010 (Figures in tables are stated in millions of Rupiah)
Transaksi dan Penjabaran Laporan Keuangan dalam Mata Uang Asing
d.
Foreign Currency Translation
Transactions
and
Pembukuan Perusahaan dan anak perusahaan kecuali BIILC, BIILD MIMEL, LTON, ASCH, ASC, Letang dan Innoform (“anak perusahaan di luar negeri”), diselenggarakan dalam mata uang Rupiah. Transaksi-transaksi selama tahun berjalan dalam mata uang asing dicatat dengan kurs yang berlaku pada saat terjadinya transaksi. Pada tanggal neraca, aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing disesuaikan untuk mencerminkan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian kurs yang timbul dikreditkan atau dibebankan pada laporan laba rugi konsolidasi tahun yang bersangkutan.
The books of accounts of the Company and its subsidiaries except for BIILC, BIILD MIMEL, LTON, ASCH, ASC, Letang and Innoform (“foreign subsidiaries”), are maintained in Indonesian Rupiah. Transactions during the year involving foreign currencies are recorded at the rates of exchange prevailing at the time the transactions are made. At balance sheet date, monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies are adjusted to reflect the rates of exchange prevailing at that date. The resulting gains or losses are credited or charged to current consolidated income statement.
Pembukuan BIILC, BIILD MIMEL, LTON, ASCH, ASC dan Letang diselenggarakan dalam Dolar Amerika Serikat dan pembukuan Innoform diselenggarakan dalam Dolar Singapura.
The books of accounts of BIILC, BIILD MIMEL, LTON, ASCH, ASC and Letang are maintained in U.S. Dollar while those of Innoform are maintained in Singapore Dollar.
Untuk tujuan konsolidasi, aset dan kewajiban anak perusahaan yang laporannya disajikan dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam Rupiah dengan kurs yang berlaku pada tanggal neraca, sedangkan pendapatan dan beban dijabarkan dengan kurs rata-rata. Selisih kurs yang terjadi disajikan sebagai bagian dari ekuitas pada akun “Selisih kurs penjabaran laporan keuangan”.
For consolidation purposes, assets and liabilities of Foreign Subsidiaries are translated into Rupiah using the exchange rates at balance sheet date, while revenues and expenses are translated at the average rates of exchange for the year. The differences resulting from translation adjustments are shown as part of equity under the account “Translation Adjustments”.
Transaksi Hubungan Istimewa Pihak-pihak yang istimewa adalah:
mempunyai
e. hubungan
Transactions with Related Parties Related parties consist of the following:
1)
perusahaan baik langsung maupun melalui satu atau lebih perantara, mengendalikan, atau dikendalikan oleh, atau berada di bawah pengendalian bersama, dengan Perusahaan (termasuk holding companies, subsidiaries dan fellow subsidiaries);
1)
companies that directly, or indirectly through one or more intermediaries, control, or are controlled by, or are under common control with, the Company (including holding companies, subsidiaries and fellow subsidiaries);
2)
perusahaan asosiasi;
2)
associated companies;
- 14 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2011 DAN 31 DESEMBER 2010 DAN PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2011 DAN 2010 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS MARCH 31, 2011 AND DECEMBER 31, 2010 AND THREE MONTHS ENDED MARCH 31,2011 AND 2010 (Figures in tables are stated in millions of Rupiah)
3)
perorangan yang memiliki, baik secara langsung maupun tidak langsung, suatu kepentingan hak suara di Perusahaan yang berpengaruh secara signifikan, dan anggota keluarga dekat dari perorangan tersebut (yang dimaksudkan dengan anggota keluarga dekat adalah mereka yang dapat diharapkan mempengaruhi atau dipengaruhi perorangan tersebut dalam transaksinya dengan Perusahaan);
3)
individuals owning, directly or indirectly, an interest in the voting power of the Company that gives them significant influence over the Company, and close members of the family of any such individuals (close members of the family are those who can influence or can be influenced by such individuals in their transactions with the Company);
4)
karyawan kunci, yaitu orang-orang yang mempunyai wewenang dan tanggung jawab untuk merencanakan, memimpin dan mengendalikan kegiatan Perusahaan yang meliputi anggota dewan komisaris, direksi dan manajer dari Perusahaan serta anggota keluarga dekat orang-orang tersebut; dan
4)
key management personnel who have the authority and responsibility for planning, directing and controlling the Company activities, including commissioners, directors and managers of the Company and close members of their families; and
5)
perusahaan di mana suatu kepentingan substansial dalam hak suara dimiliki baik secara langsung maupun tidak langsung oleh setiap orang yang diuraikan dalam butir (3) atau (4), atau setiap orang tersebut mempunyai pengaruh signifikan atas perusahaan tersebut. Ini mencakup perusahaan yang dimiliki komisaris, direksi atau pemegang saham utama Perusahaan dan perusahaan yang mempunyai anggota manajemen kunci yang sama dengan Perusahaan.
5)
companies in which a substantial interest in the voting power is owned, directly or indirectly, by any person described in (3) or (4) or over which such a person is able to exercise significant influence. This includes companies owned by commissioners, directors or major stockholders of the Company and companies which have a common key member of management as the Company.
Semua transaksi dengan pihak hubungan istimewa, baik yang dilakukan dengan atau tidak dengan persyaratan dan kondisi yang sama sebagaimana dilakukan dengan pihak ketiga, diungkapkan dalam laporan keuangan konsolidasi. f.
All transactions with related parties, whether or not made at similar terms and conditions as those done with third parties, are disclosed in the consolidated financial statements.
Aset Keuangan
f.
Seluruh aset keuangan diakui dan dihentikan pengakuannya pada tanggal diperdagangkan dimana pembelian dan penjualan aset keuangan berdasarkan kontrak yang mensyaratkan penyerahan aset keuangan dalam kurun waktu yang ditetapkan oleh kebiasaan pasar yang berlaku, dan awalnya diukur sebesar nilai wajar ditambah biaya transaksi, kecuali untuk aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, yang awalnya diukur sebesar nilai wajar.
Financial Assets All financial assets are recognised and derecognised on trade date where the purchase or sale of a financial asset is under a contract whose terms require delivery of the financial asset within the time frame established by the market concerned, and are initially measured at fair value plus transaction costs, except for those financial assets classified as at fair value through profit or loss, which are initially measured at fair value.
- 15 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2011 DAN 31 DESEMBER 2010 DAN PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2011 DAN 2010 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS MARCH 31, 2011 AND DECEMBER 31, 2010 AND THREE MONTHS ENDED MARCH 31,2011 AND 2010 (Figures in tables are stated in millions of Rupiah)
Aset keuangan Perusahaan dan anak perusahaan dapat diklasifikasikan ke dalam salah satu kategori berikut ini:
The Company and its subsidiaries’ financial assets can be classified into one of the following:
•
Nilai wajar melalui laporan laba rugi
•
• • •
Dimiliki hingga jatuh tempo Tersedia untuk dijual Pinjaman yang diberikan dan piutang
• • •
Fair Value Through Profit (FVTPL) Held to Maturity Available-for-Sale Loans and Receivables
or
Loss
Nilai wajar melalui laporan laba rugi (FVTPL)
Fair Value Through Profit or Loss (FVTPL)
Aset keuangan diklasifikasi dalam FVTPL, meliputi investasi di dana kelolaan, saham, obligasi dan reksadana.
Financial assets held for trading are classified as at FVTPL, comprising of investment in managed funds, shares, bonds and mutual fund.
Aset keuangan diklasifikasi sebagai kelompok diperdagangkan, jika:
A financial asset is classified as held for trading if:
•
diperoleh atau dimiliki terutama untuk tujuan dijual kembali dalam waktu dekat; atau
•
it has been acquired principally for the purpose of selling in the near future; or
•
merupakan bagian dari portofolio instrumen keuangan tertentu yang dikelola bersama dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek yang terkini; atau
•
it is a part of an identified portfolio of financial instruments that the entity manages together and has a recent actual pattern of short-term profit-taking; or
•
merupakan derivatif yang tidak ditetapkan dan tidak efektif sebagai instrumen lindung nilai.
•
it is a derivative that is not designated nor effective as a hedging instrument.
Aset keuangan selain aset keuangan yang diperdagangkan, dapat ditetapkan sebagai FVTPL pada saat pengakuan awal, jika:
A financial asset other than a financial asset held for trading may be designated as at FVTPL upon initial recognition if:
•
penetapan tersebut mengeliminasi atau mengurangi secara signifikan ketidakkonsistenan pengukuran dan pengakuan yang dapat timbul; atau
•
such designation eliminates or significantly reduces a measurement or recognition inconsistency that would otherwise arise; or
•
aset keuangan merupakan bagian dari kelompok aset keuangan atau kewajiban atau keduanya, yang dikelola dan kinerjanya berdasarkan nilai wajar, sesuai dengan dokumentasi manajemen risiko atau strategi investasi Perusahaan, dan informasi tentang kelompok tersebut disediakan secara internal kepada manajemen kunci; atau
•
the financial asset forms part of a group of financial assets or financial liabilities or both, which is managed and its performance is evaluated on a fair value basis, in accordance with the Company’s documented risk management or investment strategy, and information about the grouping is provided internally on that basis; or
•
merupakan bagian dari kontrak yang mengandung satu atau lebih derivatif melekat, dan PSAK 55 (revisi 2006) memperbolehkan kontrak gabungan (aset atau kewajiban) ditetapkan sebagai FVTPL.
•
it forms part of a contract containing one or more embedded derivatives, and PSAK 55 (revised 2006) permits the entire combined contract (asset or liability) to be designated as at FVTPL.
- 16 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2011 DAN 31 DESEMBER 2010 DAN PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2011 DAN 2010 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS MARCH 31, 2011 AND DECEMBER 31, 2010 AND THREE MONTHS ENDED MARCH 31,2011 AND 2010 (Figures in tables are stated in millions of Rupiah)
Financial assets at FVTPL are stated at fair value, with any resultant gain or loss recognised in statements of income. The net gain or loss recognised in statements of income incorporates any dividend or interest earned on the financial asset.
Aset keuangan FVTPL disajikan sebesar nilai wajar, keuntungan atau kerugian yang timbul diakui dalam laporan laba rugi. Keuntungan atau kerugian bersih yang diakui dalam laporan laba rugi mencakup dividen atau bunga yang diperoleh dari aset keuangan. Dimiliki hingga jatuh tempo
Held to Maturity
dan anak perusahaan Perusahaan mempunyai aset keuangan yang diklasifikasikan sebagai dimiliki hingga jatuh tempo karena manajemen berkeyakinan bahwa Perusahaan dan anak perusahaan memiliki maksud positif dan kemampuan untuk memiliki wesel tersebut hingga jatuh tempo. Aset keuangan diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi penurunan, dengan pengakuan pendapatan diakui berdasarkan metode hasil efektif. Aset keuangan tersebut termasuk efek hutang.
The Company and its subsidiaries have financial assets issued by third party which are classified as held to maturity as management believes that the Company and its subsidiaries have a positive intent and ability to hold the assets to maturity. Those financial assets are measured at amortized cost using the effective interest method less impairment, with revenue recognized on an effective yield basis. These financial assets include debt securities.
Aset keuangan tersedia untuk dijual (AFS)
Available-for-sale financial assets (AFS)
Aset keuangan milik Perusahaan dan anak perusahaan yang tercatat di bursa dan diperdagangkan pada pasar aktif diklasifikasikan sebagai AFS dan dinyatakan pada nilai wajar.
Financial assets held by the Company and its subsidiaries that are traded in an active market are classified as AFS and are stated at fair value.
Apabila aset keuangan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif dan tidak ada ukuran nilai wajar yang dapat diandalkan, aset keuangan diklasifikasikan sebagai AFS, diukur pada biaya perolehan dikurangi penurunan nilai. Aset keuangan tersebut termasuk investasi saham, reksadana, efek hutang, obligasi konversi, obligasi wajib tukar dan uang muka investasi.
When the financial assets are not quoted in active market and there is no reliable measure of fair value, the financial assets are classified as AFS, measured of cost less impairment. These financial assets include mutual fund, investment in shares, convertible bonds, debt securities, mandatory and investment exchangeable bonds advances.
Keuntungan atau kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar diakui pada ekuitas kecuali untuk kerugian penurunan nilai, bunga yang dihitung dengan metode suku bunga efektif dan laba rugi selisih kurs atas aset moneter yang diakui pada laporan laba rugi. Jika aset keuangan dilepas atau mengalami penurunan nilai, akumulasi laba atau rugi yang sebelumnya diakui di ekuitas, direklas ke laporan laba rugi.
Gains and losses arising from changes in fair value are recognised in equity with the exception of impairment losses, interest calculated using the effective interest method, and foreign exchange gains and losses on monetary assets, which are recognised in statements of income. Where the investment is disposed of or is determined to be impaired, the cumulative gain or loss previously accumulated in equity is reclassified to statements of income.
Dividen atas instrumen ekuitas AFS, jika ada, diakui pada laporan laba rugi pada saat hak Perusahaan dan anak perusahaan untuk memperoleh pembayaran dividen ditetapkan.
Dividends on AFS equity instruments, if any, are recognised in statements of income when the Company’s and its subsidiaries right to receive the dividends is established.
- 17 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2011 DAN 31 DESEMBER 2010 DAN PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2011 DAN 2010 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS MARCH 31, 2011 AND DECEMBER 31, 2010 AND THREE MONTHS ENDED MARCH 31,2011 AND 2010 (Figures in tables are stated in millions of Rupiah)
Pinjaman yang diberikan dan piutang
Loans and receivables
Simpanan bank, piutang usaha dan piutang lain-lain dan aset keuangan lainnya dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif diklasifikasi sebagai “pinjaman yang diberikan diukur pada biaya dan piutang”, yang perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi penurunan nilai. Bunga diakui dengan menggunakan metode suku bunga efektif, kecuali piutang jangka pendek dimana pengakuan bunga tidak material.
Deposits held in banks, trade and other receivable and other financial assets that have fixed or determinable payments that are not quoted in an active market are classified as “loans and receivables”. Loans and receivables are measured at amortised cost using the effective interest method less impairment. Interest is recognised by applying the effective interest rate method, except for short-term receivables when the recognition of interest would be immaterial.
Metode suku bunga efektif
Effective interest method
Metode suku bunga efektif adalah metode yang digunakan untuk menghitung biaya perolehan diamortisasi dari instrumen keuangan dan metode untuk mengalokasikan pendapatan bunga selama periode yang relevan. Suku bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi penerimaan kas di masa datang (mencakup seluruh komisi dan bentuk lain yang dibayarkan dan diterima oleh para pihak dalam kontrak yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari suku bunga efektif, biaya transaksi dan premium dan diskonto lainnya) selama perkiraan umur instrumen keuangan, atau, jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat untuk memperoleh nilai tercatat bersih dari aset keuangan pada saat pengakuan awal.
The effective interest method is a method of calculating the amortised cost of a financial instrument and of allocating interest income over the relevant period. The effective interest rate is the rate that exactly discounts estimated future cash receipts (including all fees and points paid or received that form an integral part of the effective interest rate, transaction costs and other premiums or discounts) through the expected life of the financial instrument, or, where appropriate, a shorter period to the net carrying amount on initial recognition.
Pendapatan diakui berdasarkan suku bunga efektif untuk instrumen keuangan selain dari instrumen keuangan FVTPL.
Income is recognized on an effective interest basis for financial instruments other than those financial instruments at FVTPL.
Penurunan nilai aset keuangan
Impairment of financial assets
Aset keuangan, selain aset keuangan FVTPL, dievaluasi terhadap indikator penurunan nilai pada setiap tanggal neraca. Aset keuangan diturunkan nilainya bila terdapat bukti objektif, sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset keuangan, dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal.
Financial assets, other than those at FVTPL, are assessed for indicators of impairment at each balance sheet date. Financial assets are impaired where there is objective evidence that, as a result of one or more events that occurred after the initial recognition of the financial asset, the estimated future cash flows of the investment have been impacted.
Untuk investasi ekuitas AFS yang tercatat dan tidak tercatat di bursa, penurunan yang signifikan atau jangka panjang pada nilai wajar dari investasi ekuitas di bawah biaya perolehannya dianggap sebagai bukti obyektif penurunan nilai.
For listed and unlisted equity investments classified as AFS, a significant or prolonged decline in the fair value of the security below its cost is considered to be objective evidence of impairment.
- 18 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2011 DAN 31 DESEMBER 2010 DAN PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2011 DAN 2010 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
Bukti obyektif penurunan sebagai berikut:
nilai
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS MARCH 31, 2011 AND DECEMBER 31, 2010 AND THREE MONTHS ENDED MARCH 31,2011 AND 2010 (Figures in tables are stated in millions of Rupiah)
termasuk
Objective evidence of impairment could include:
•
kesulitan keuangan signifikan yang dialami penerbit atau pihak peminjam; atau
•
significant financial difficulty of the issuer or counterparty; or
•
pelanggaran kontrak, seperti terjadinya wanprestasi atau tunggakan pembayaran pokok atau bunga; atau
•
default or delinquency in interest or principal payments; or
•
terdapat kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan.
•
it becoming probable that the borrower will enter bankruptcy or financial reorganisation.
Untuk kelompok aset keuangan tertentu, seperti piutang, aset yang dinilai tidak akan diturunkan secara individual tetapi penurunan secara kolektif. Bukti objektif dari penurunan nilai portofolio piutang dapat termasuk pengalaman Perusahaan atas tertagihnya piutang di masa lalu, peningkatan keterlambatan penerimaan pembayaran piutang dari rata-rata periode kredit, dan juga pengamatan atas perubahan kondisi ekonomi nasional atau lokal yang berkorelasi dengan default atas piutang.
For certain categories of financial asset, such as receivables, assets that are assessed not to be impaired individually are, in addition, assessed for impairment on a collective basis. Objective evidence of impairment for a portfolio of receivables could include the Company’s past experience of collecting payments, an increase in the number of delayed payments in the portfolio past the average credit period, as well as observable changes in national or local economic conditions that correlate with default on receivables.
Untuk aset keuangan yang diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi, jumlah kerugian penurunan nilai merupakan selisih antara nilai tercatat aset keuangan dengan nilai kini dari estimasi arus kas masa datang yang didiskontokan menggunakan tingkat suku bunga efektif awal dari aset keuangan.
For financial assets carried at amortised cost, the amount of the impairment is the difference between the asset’s carrying amount and the present value of estimated future cash flows, discounted at the financial asset’s original effective interest rate.
Nilai tercatat aset keuangan tersebut dikurangi dengan kerugian penurunan nilai secara langsung atas aset keuangan, kecuali piutang yang nilai tercatatnya dikurangi melalui penggunaan akun penyisihan piutang. Jika piutang tidak tertagih, piutang tersebut dihapuskan melalui akun penyisihan piutang. Pemulihan kemudian dari jumlah yang sebelumnya telah dihapuskan dikreditkan terhadap akun penyisihan. Perubahan nilai tercatat akun penyisihan piutang diakui dalam laporan laba rugi.
The carrying amount of the financial asset is reduced by the impairment loss directly for all financial assets with the exception of receivables, where the carrying amount is reduced through the use of an allowance account. When a receivable is considered uncollectible, it is written off against the allowance account. Subsequent recoveries of amounts previously written off are credited against the allowance account. Changes in the carrying amount of the allowance account are recognised in statements of income.
Jika aset keuangan AFS dianggap menurun nilainya, keuntungan atau kerugian kumulatif yang sebelumnya telah diakui dalam ekuitas direklasifikasi ke laporan laba rugi dalam periode yang bersangkutan.
When an AFS financial asset is considered to be impaired, cumulative gains or losses previously recognised in equity are reclassified to statements of income for the period.
- 19 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2011 DAN 31 DESEMBER 2010 DAN PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2011 DAN 2010 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS MARCH 31, 2011 AND DECEMBER 31, 2010 AND THREE MONTHS ENDED MARCH 31,2011 AND 2010 (Figures in tables are stated in millions of Rupiah)
Pengecualian dari instrumen ekuitas AFS, jika, pada periode berikutnya, jumlah penurunan nilai berkurang dan penurunan dapat dikaitkan secara obyektif dengan sebuah peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai tersebut diakui, kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui dipulihkan melalui laporan laba rugi hingga nilai tercatat investasi pada tanggal pemulihan penurunan nilai tidak melebihi biaya perolehan diamortisasi sebelum pengakuan kerugian penurunan nilai dilakukan.
With the exception of AFS equity instruments, if, in a subsequent period, the amount of the impairment loss decreases and the decrease can be related objectively to an event occurring after the impairment was recognised, the previously recognised impairment loss is reversed through profit or loss to the extent that the carrying amount of the investment at the date the impairment is reversed does not exceed what the amortised cost would have been had the impairment not been recognised.
Dalam hal efek ekuitas AFS, kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui dalam laporan laba rugi tidak boleh dipulihkan melalui laporan laba rugi. Setiap kenaikan nilai wajar setelah penurunan nilai diakui secara langsung ke ekuitas.
In respect of AFS equity securities, impairment losses previously recognised in statements of income are not reversed through profit or loss. Any increase in fair value subsequent to an impairment loss is recognised directly in equity.
Penghentian pengakuan aset keuangan
Derecognition of financial assets
Perusahaan dan anak perusahaan menghentikan pengakuan aset keuangan jika dan hanya jika hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset berakhir, atau Perusahaan dan anak perusahaan mentransfer aset keuangan dan secara substansial mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset kepada entitas lain. Jika Perusahaan dan anak perusahaan tidak mentransfer serta tidak memiliki secara substansial atas seluruh risiko dan manfaat kepemilikan serta masih mengendalikan aset yang ditransfer, maka Perusahaan dan anak perusahaan mengakui keterlibatan berkelanjutan atas aset yang ditransfer dan kewajiban terkait sebesar jumlah yang mungkin harus dibayar. Jika Perusahaan dan anak perusahaan memiliki secara substansial seluruh risiko dan manfaat kepemilikan aset keuangan yang ditransfer, Perusahaan dan anak perusahaan masih mengakui aset keuangan dan juga mengakui pinjaman yang dijamin sebesar pinjaman yang diterima.
The Company and its subsidiaries derecognise a financial asset only when the contractual rights to the cash flows from the asset expire, or when they transfer the financial asset and substantially all the risks and rewards of ownership of the asset to another entity. If the Company and its subsidiaries neither transfer nor retain substantially all the risks and rewards of ownership and continues to control the transferred asset, the Company and its subsidiaries recognise their retained interest in the asset and an associated liability for amounts they may have to pay. If the Company and its subsidiaries retain substantially all the risks and rewards of ownership of a transferred financial asset, the Company and its subsidiaries continue to recognise the financial asset and also recognise a collateralised borrowing for the proceeds received.
g.
Kewajiban Ekuitas
Keuangan
dan
Instrumen
g.
Financial Liabilities Instruments
and
Equity
Klasifikasi sebagai kewajiban atau ekuitas
Classification as debt or equity
Kewajiban keuangan dan instrumen ekuitas yang diterbitkan oleh Perusahaan dan anak perusahaan diklasifikasi sesuai dengan substansi perjanjian kontraktual dan definisi kewajiban keuangan dan instrumen ekuitas.
Financial liabilities and equity instruments issued by the Company and its subsidiaries are classified according to the substance of the contractual arrangements entered into and the definitions of a financial liability and an equity instrument.
- 20 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2011 DAN 31 DESEMBER 2010 DAN PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2011 DAN 2010 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
h.
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS MARCH 31, 2011 AND DECEMBER 31, 2010 AND THREE MONTHS ENDED MARCH 31,2011 AND 2010 (Figures in tables are stated in millions of Rupiah)
Instrumen ekuitas
Equity instruments
Instrumen ekuitas adalah setiap kontrak yang memberikan hak residual atas aset Perusahaan dan anak perusahaan setelah dikurangi dengan seluruh kewajibannya. Instrumen ekuitas dicatat sebesar hasil penerimaan bersih setelah dikurangi biaya penerbitan langsung.
An equity instrument is any contract that evidences a residual interest in the assets of the Company after deducting all of its liabilities. Equity instruments are recorded at the proceeds received, net of direct issue costs.
Kewajiban keuangan
Financial liabilities
Kewajiban keuangan pada awalnya diukur pada nilai wajar, setelah dikurangi biaya transaksi, dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif, dengan beban bunga diakui berdasarkan metode suku bunga efektif.
Financial liabilities are initially measured at fair value, net of transaction costs, and are subsequently measured at amortised cost, using the effective interest rate method, with interest expense recognised on an effective yield basis.
Selisih antara hasil emisi (setelah dikurangi biaya transaksi) dan penyelesaian atau pelunasan pinjaman diakui selama jangka waktu pinjaman.
Any difference between the proceeds (net of transaction costs) and the settlement or redemption of borrowings is recognized over the term of the borrowings.
Sebelum 1 Januari 2010, biaya transaksi hutang obligasi diamortisasi menggunakan metode garis lurus.
Prior to January 1, 2010, transaction cost on bonds payable was amortized using straight line method.
Penghentian pengakuan kewajiban keuangan
Derecognition of financial liabilities
Perusahaan dan anak perusahaan menghentikan pengakuan kewajiban keuangan, jika dan hanya jika, kewajiban Perusahaan dan anak perusahaan telah dilepaskan, dibatalkan atau kadaluarsa.
The Company and its subsidiaries derecognise financial liabilities when, and only when, the Company’s and its subsidiaries’ obligations are discharged, cancelled or they expire.
Penggunaan Estimasi
h.
Penyusunan laporan keuangan konsolidasi sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia mengharuskan manajemen membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah aset dan kewajiban yang dilaporkan dan pengungkapan aset dan kewajiban kontinjensi pada tanggal laporan keuangan konsolidasi serta jumlah pendapatan dan beban selama periode pelaporan. Realisasi dapat berbeda dengan jumlah yang diestimasi. i.
Use of Estimates The preparation of consolidated financial statements in conformity with accounting principles generally accepted in Indonesia requires management to make estimates and assumptions that affect the reported amounts of assets and liabilities and disclosure of contingent assets and liabilities at the date of the consolidated financial statements and the reported amounts of revenues and expenses during the reporting period. Actual results could differ from those estimates.
Kas dan Setara Kas
i.
Untuk tujuan penyajian arus kas, kas dan setara kas terdiri dari kas, bank dan semua investasi yang jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang dari tanggal perolehannya dan yang tidak dijaminkan serta tidak dibatasi penggunaannya.
Cash and cash Equivalents For cash flow presentation purposes, cash and cash equivalents consist of cash on hand and in banks and all unrestricted investments with maturities of three months or less from the date of placement.
- 21 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2011 DAN 31 DESEMBER 2010 DAN PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2011 DAN 2010 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
j.
k.
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS MARCH 31, 2011 AND DECEMBER 31, 2010 AND THREE MONTHS ENDED MARCH 31,2011 AND 2010 (Figures in tables are stated in millions of Rupiah)
Investasi
j.
Investments
Investasi pada perusahaan asosiasi
Investments in associates
Perusahaan asosiasi adalah suatu perusahaan dimana induk perusahaan mempunyai pengaruh signifikan, namun tidak mempunyai pengendalian atau pengendalian bersama, melalui partisipasi dalam pengambilan keputusan atas kebijakan finansial dan operasional investee.
An associate is an entity over which the Company is in a position to exercise significant influence, but not control or joint control, through participation in the financial and operating policy decisions of the investee.
Penghasilan, aset dan kewajiban dari perusahaan asosiasi digabungkan dalam laporan keuangan konsolidasi dicatat dengan mengunakan metode ekuitas. Investasi pada perusahaan asosiasi dicatat di neraca konsolidasi sebesar biaya perolehan dan selanjutnya disesuaikan untuk perubahan dalam bagian Perusahaan atas aset bersih perusahaan asosiasi yang terjadi setelah perolehan, dikurangi dengan penurunan nilai yang ditentukan untuk setiap investasi secara individu. Bagian Perusahaan atas kerugian perusahaan asosiasi yang melebihi nilai tercatat dari investasi tidak diakui kecuali jika Perusahaan mempunyai kewajiban atau membayar kewajiban perusahaan asosiasi yang dijamin, dalam hal demikian, tambahan kerugian diakui sebesar kewajiban atau pembayaran tersebut.
The results assets and liabilities of associates are incorporated in the consolidated financial statements using the equity method of accounting. Investments in associates are carried in the consolidated balance sheet at cost as adjusted by postacquisition changes in the Company’s share of the net assets of the associate, less any impairment in the value of the individual investments. Losses of the associates in excess of the Company’s interest in the associates are not recognized except if the Company has incurred obligations or made payments on behalf of the associate to satisfy obligations of the associates that the Company has guaranteed, in which case, additional loss is recognized to the extent of such obligations or payments.
Goodwill dari investasi pada perusahaan asosiasi termasuk dalam nilai tercatat dari investasi diukur dan diamortisasi dengan cara yang sama dengan akuisisi dari entitas yang dikendalikan (Catatan 2c). Amortisasi goodwill termasuk dalam bagian Perusahaan atas laba (rugi) perusahaan asosiasi.
Goodwill from investments in associates are included in the carrying amount of investment, and are measured and amortized in the same manner as that for acquisition of controlled entities (Note 2c). The amortization of goodwill is included in the Company’s share in the income (loss) of an associate.
Perubahan Ekuitas Anak Perusahaan
Changes in Equity of Subsidiaries
Perubahan nilai investasi yang disebabkan terjadinya perubahan nilai ekuitas anak perusahaan yang bukan merupakan transaksi antara Perusahaan dengan anak perusahaan diakui sebagai bagian dari ekuitas dengan akun Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas Anak Perusahaan, dan akan diakui sebagai pendapatan atau beban pada saat pelepasan investasi yang bersangkutan.
Changes in the value of investments due to changes in the equity of subsidiaries arising from capital transactions of such subsidiaries with other parties are recognized in equity as Difference Due to Changes in Equity of Subsidiaries and recognized as income or expense in the period the investments are disposed of.
Transaksi Efek
k.
Transaksi pembelian dan penjualan efek baik untuk nasabah maupun untuk anak perusahaan diakui pada saat timbulnya perikatan atas transaksi efek.
Securities transactions Transactions involving purchases and sales of securities both for the interest of customers and a subsidiary’s portfolio are recognized when the transactions are made.
- 22 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2011 DAN 31 DESEMBER 2010 DAN PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2011 DAN 2010 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS MARCH 31, 2011 AND DECEMBER 31, 2010 AND THREE MONTHS ENDED MARCH 31,2011 AND 2010 (Figures in tables are stated in millions of Rupiah)
Pembelian efek untuk nasabah dicatat sebagai piutang nasabah dan hutang Lembaga Kliring dan Penjaminan (LKP), sedangkan penjualan efek dicatat sebagai piutang LKP dan hutang nasabah.
Purchases of securities for the interest of customers are recorded as receivable from customers and payable to Clearing and Guarantee Institution (LKP), while sales of securities for the interest of customers are recorded as receivable from LKP and payable to customers.
Pembelian efek untuk anak perusahaan dicatat sebagai persediaan portofolio efek dan hutang LKP, sedangkan penjualan efek dicatat sebagai piutang LKP dan mengurangi jumlah portofolio efek yang dimiliki anak perusahaan dengan menggunakan metode FIFO serta mengakui keuntungan atau kerugian atas penjualan efek tersebut.
Purchases of securities for the interest of the subsidiary are recorded as securities owned and payable to LKP, while sales of securities are recorded as receivable from LKP and deductions from the carrying amount of the securities portfolio owned by the subsidiary using the FIFO method wherein gain or loss on sale of the securities is recognized in the current operations.
Pada tanggal penyelesaian, kegagalan untuk menyelesaikan transaksi pembelian efek dicatat sebagai gagal terima dan disajikan di sedangkan neraca sebagai kewajiban, kegagalan untuk menyelesaikan transaksi penjualan efek dicatat sebagai gagal serah dan disajikan di neraca konsolidasi sebagai aset.
On settlement date, failure to settle securities purchased is recorded as “fail to receive account” and presented in the balance sheet as a liability, while failure to settle securities sold is recorded as “fail to deliver account” and presented in the consolidated balance sheet as an asset.
l.
Akuntansi Pembiayaan Konsumen
l.
Accounting of Consumer Financing
Piutang pembiayaan konsumen merupakan piutang setelah dikurangi dengan pendapatan belum diakui dan kerugian penurunan nilai.
Consumer financing are stated at the amount of installment receivable net of unearned income and impairment losses.
Piutang yang tidak tertagih dihapuskan pada saat dinyatakan tidak tertagih oleh manajemen Perusahaan. Penerimaan dari piutang yang telah dihapusbukukan diakui sebagai pendapatan lain-lain pada saat diterima.
Receivables are written off when they are deemed to be uncollectible based on Company's management evaluation. Recoveries from written-off receivables are recognized as other income upon receipt.
Pendapatan pembiayaan konsumen belum diakui merupakan perbedaan antara jumlah angsuran yang akan diterima dan jumlah pokok pembiayaan. Pendapatan belum diakui diamortisasi dan diakui sebagai pendapatan sesuai dengan jangka waktu perjanjian dengan menggunakan tingkat pengembalian berkala konstan dari piutang pembiayaan konsumen.
Unearned income on consumer financing represents the difference between the total installments to be received and the principal amount financed. Unearned income is amortized and recognized as income over the term of the financing agreement using a constant rate of return on the financing receivables.
Sejak 1 Januari 2010, pendapatan pembiayaan konsumen yang belum diakui tersebut, diakui sebagai pendapatan sesuai dengan jangka waktu kontrak pembiayaan konsumen berdasarkan tingkat suku bunga efektif dari piutang pembiayaan konsumen.
Since January 1, 2010, unearned income on consumer finance receivables is recognized as income over the term of existing contract based on the effective interest rate of consumer finance receivables.
- 23 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2011 DAN 31 DESEMBER 2010 DAN PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2011 DAN 2010 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS MARCH 31, 2011 AND DECEMBER 31, 2010 AND THREE MONTHS ENDED MARCH 31,2011 AND 2010 (Figures in tables are stated in millions of Rupiah)
Selisih bersih antara pendapatan administrasi yang diperoleh dari konsumen pada saat pertama kali perjanjian, ditangguhkan dan diakui sebagai penyesuaian atas imbal hasil selama periode pembiayaan konsumen berdasarkan tingkat suku bunga efektif dan disajikan sebagai bagian dari “Pendapatan Pembiayaan Konsumen – Bersih” pada laporan laba rugi konsolidasi periode berjalan.
The difference between administration revenue from finance arrangements at inceptions consumers is deferred and recognized as an adjustment to yield income over he contract terms method based on effective interest rates and presented as part of the "Consumer Financing Income - Net" in the consolidated statement of income .
m. Anjak Piutang
n.
m. Factoring Receivables
Sejak 1 Januari 2010, tagihan anjak piutang dinyatakan sebesar nilai tercatat dikurangi dengan cadangan kerugian penurunan nilai. Nilai tercatat tagihan anjak piutang sebesar jumlah bersih piutang yang diamortisasi dengan menggunakan tingkat suku bunga efektif. Pada saat pengakuan awal, nilai wajar tagihan anjak piutang adalah sebesar tagihan anjak piutang dikurangi dengan pendapatan yang dapat diatribusikan secara langsung pada piutang seperti pendapatan tagihan anjak piutang yang belum diakui dan pendapatan provisi (Catatan 2f).
Since January 1, 2010, factoring receivables are stated at carrying amount net of impairment losses. Carrying amounts of factoring receivables are the net receivables which are amortized using the effective interest rate. At initial recognition, the fair value of factoring receivables is equal to the receivables less income directly attributable to the receivables such as unrecognized factoring receivables and fees (Note 2f).
Sebelum 1 Januari 2010, anjak piutang dengan perlindungan (with recourse) dinyatakan sebesar nilai bersih dari retensi dan pendapatan bunga yang ditangguhkan dan penyisihan piutang tak tertagih. Selisih dari tagihan anjak piutang, termasuk retensi, dengan biaya anjak piutang merupakan pendapatan bunga yang ditangguhkan, yang akan diakui sebagai pendapatan berdasarkan proporsi waktu dengan menggunakan tingkat bunga efektif selama periode tertentu.
Prior to January 1, 2010, factoring receivables entered into with recourse are stated at net realizable value reduced by retention, unearned factoring income and allowance for doubtful accounts. The excess of factoring receivables over the total amount to be paid to the customer, including retention, represents unearned factoring income which will be recognized as income over the terms of the factoring agreement using a constant periodic rate of return.
Persediaan
n.
Inventories
Seluruh persediaan dinyatakan berdasarkan biaya perolehan atau nilai realisasi bersih, mana yang lebih rendah. Biaya perolehan ditentukan dengan metode sebagai berikut:
All inventories are stated at cost or net realizable value, whichever is lower. Cost is determined using the following method:
1)
Metode first-in first-out untuk persediaan komponen elektronik dan persediaan lainnya.
1)
First-in, first-out method for electronic components and other inventories.
2)
Biaya perolehan setelah dikurangi dengan pembebanan persediaan untuk suku cadang dan komponen perbaikan pesawat udara yang telah dipasang. Pembebanan persediaan ditentukan berdasarkan jumlah jam terbang masingmasing pesawat.
2)
At cost less inventory charges for repairable and rotable parts and components of aircraft which have been assigned to the individual aircraft types. Inventory charges are computed based on actual individual aircraft flying hours.
- 24 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2011 DAN 31 DESEMBER 2010 DAN PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2011 DAN 2010 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
3)
o.
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS MARCH 31, 2011 AND DECEMBER 31, 2010 AND THREE MONTHS ENDED MARCH 31,2011 AND 2010 (Figures in tables are stated in millions of Rupiah)
Metode identifikasi khusus untuk persediaan program media dan penyiaran. Biaya perolehan persediaan program film yang dibeli dibebankan sebanyak-banyaknya 2 kali tayang, masing-masing sebesar 50%-70% pada penayangan pertama dan 30%-50% pada penayangan kedua. Persediaan non-film dan non-sinetron dibebankan seluruhnya pada penayangan pertama.
3)
Biaya Dibayar Dimuka
o.
Biaya dibayar dimuka diamortisasi selama masa manfaatnya dengan menggunakan metode garis lurus. p.
q.
Specific identification method for media and broadcasting program inventories. Cost of purchased film program is charged to expense in maximum of two telecasts, at 50%-70% for the first telecast and 30%-50% for the second telecast. Non-film inventory programs and non-sinetron inventory programs are charged to expense at the first telecast.
Prepaid Expenses Prepaid expenses are amortized over their beneficial periods using the straight-line method.
Properti Investasi
p.
Investment Properties
Properti investasi terdiri dari tanah dan peralatan penyiaran yang disewakan kepada perusahaan penyiaran.
Investment properties consists of land and broadcast equipment which are rented to broadcasting company.
Selain tanah, properti investasi dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi kerugian penurunan nilai. Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus dengan masa manfaat 5 (lima) tahun.
Except land, investment properties is stated at cost less accumulated depreciation and any accumulated imparment. Depreciation is calculated using the straight-line method based on the estimated useful life of five (5) years.
Aset Tetap - Pemilikan Langsung
q.
Property and Acquisitions
Equipment
-
Direct
Aset tetap yang dimiliki untuk digunakan dalam produksi atau penyediaan barang atau jasa atau untuk tujuan administratif dicatat berdasarkan biaya perolehan setelah dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi kerugian penurunan nilai.
Property and equipment held for use in the production or supply of goods or services, or for administrative purposes, are stated at cost, less accumulated depreciation and any accumulated impairment losses.
Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap sebagai berikut:
Depreciation is computed using the straightline method over the estimated useful lives of the assets as follows:
Tahun/Years Bangunan Partisi Kendaraan bermotor Peralatan kantor, instalasi dan komunikasi Mesin dan peralatan Peralatan operasional Transportasi Penyiaran
10 - 30 8 4-8 2-8 4 10 - 18 7 - 15
- 25 -
Buildings Partitions Vehicles Office equipment, installation and communication Machinery and equipment Operations equipment Transportation Broadcasting
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2011 DAN 31 DESEMBER 2010 DAN PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2011 DAN 2010 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS MARCH 31, 2011 AND DECEMBER 31, 2010 AND THREE MONTHS ENDED MARCH 31,2011 AND 2010 (Figures in tables are stated in millions of Rupiah)
Aset sewa pembiayaan disusutkan berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis yang sama dengan aset yang dimiliki atau selama jangka waktu periode masa sewa, jika tidak ada kepastian memadai bahwa Perusahaan dan anak perusahaan akan memperoleh hak kepemilikan atas aset sewa pembiayaan pada akhir masa sewa.
Assets held under finance leases are depreciated over their expected useful lives on the same basis as owned assets or over the lease period if there is no reasonable certainty that the Company and its subsidiaries will obtain ownership on the leased assets at the end of the lease term.
Masa manfaat ekonomis, nilai residu dan metode penyusutan direview setiap akhir tahun dan pengaruh dari setiap perubahan estimasi tersebut berlaku prospektif.
The estimated useful lives, residual values and depreciation method are reviewed at each year end, with the effect of any changes in estimate accounted for on a prospective basis.
Tanah dinyatakan sebesar biaya perolehan dan tidak disusutkan.
Land is stated at cost and is not depreciated.
Aset tetap kerjasama merupakan aset tetap yang dimiliki secara bersama antara RCTI, PT Surya Citra Televisi (SCTV) dan PT. Indosiar Visual Mandiri (INDOSIAR).
Property and equipment under joint operations represents assets owned jointly by RCTI, PT Surya Citra Televisi (SCTV) and PT. Indosiar Visual Mandiri (INDOSIAR).
Aset tetap kerjasama yang merupakan hak RCTI dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi penurunan nilai. Aset tetap kerjasama disusutkan dengan metode dan berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis yang sama dengan aset tetap pemilikan langsung.
RCTI’s share in property and equipment under joint operations are stated at cost less accumulated depreciation and accumulated impairment losses. Depreciation is computed based on the same method and estimated useful lives used for directly acquired property and equipment.
Beban pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada laporan laba rugi konsolidasi pada saat terjadinya. Biaya-biaya lain yang terjadi selanjutnya yang timbul untuk menambah, mengganti atau memperbaiki aset tetap dicatat sebagai biaya perolehan aset jika dan hanya jika besar kemungkinan manfaat ekonomis di masa depan berkenaan dengan aset tersebut akan mengalir ke entitas dan biaya perolehan aset dapat diukur secara andal. Aset tetap yang sudah tidak digunakan lagi atau yang dijual nilai tercatatnya dikeluarkan dari kelompok aset tetap. Keuntungan atau kerugian dari penjualan aset tetap tersebut dibukukan dalam laporan laba rugi konsolidasi pada tahun yang bersangkutan.
The cost of maintenance and repairs is charged to operations as incurred. Other costs incurred subsequently to add to, replace part of, or service an item of property and equipment, are recognized as asset if, and only if, it is probable that future economic benefits associated with the item will flow to the entity and the cost of the item can be measured reliably. When assets are retired or otherwise disposed of, their carrying values and the related accumulated depreciation and any impairment loss are removed from the accounts and any resulting gain or loss is reflected in the current operations.
Aset dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan. Akumulasi biaya perolehan akan dipindahkan ke masing-masing aset tetap yang bersangkutan pada saat selesai dan siap digunakan.
Construction in progress is stated at cost. Construction in progress is transferred to the respective property and equipment account when completed and ready for use.
- 26 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2011 DAN 31 DESEMBER 2010 DAN PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2011 DAN 2010 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
r.
s.
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS MARCH 31, 2011 AND DECEMBER 31, 2010 AND THREE MONTHS ENDED MARCH 31,2011 AND 2010 (Figures in tables are stated in millions of Rupiah)
Penurunan Nilai Aset Non Keuangan
r.
Impairment of Non-Financial Asset
Pada tanggal neraca, Perusahaan dan anak perusahaan menelaah nilai tercatat aset nonkeuangan untuk menentukan apakah terdapat indikasi bahwa aset tersebut telah mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut, nilai yang dapat diperoleh kembali dari aset diestimasi untuk menentukan tingkat kerugian penurunan nilai (jika ada). Bila tidak memungkinkan untuk mengestimasi nilai yang dapat diperoleh kembali atas suatu aset individu, Perusahaan dan anak perusahaan mengestimasi nilai yang dapat diperoleh kembali dari unit penghasil kas atas aset.
At balance sheet dates, the company and its subsidiaries review the carrying amount of non-financial assets to determine whether there is any indication that those assets have suffered an impairment loss. If any such indication exists, the recoverable amount of the asset is estimated in order to determine the extent of the impairment loss (if any). Where it is not possible to estimate the recoverable amount of an individual asset, the Company and its subsidiaries estimate the recoverable amount of the cash generating unit to which the asset belongs.
Perkiraan jumlah yang dapat diperoleh kembali adalah nilai tertinggi antara harga jual neto atau nilai pakai. Jika jumlah yang dapat diperoleh kembali dari aset non-keuangan (unit penghasil kas) kurang dari nilai tercatatnya, nilai tercatat aset (unit penghasil kas) dikurangi menjadi sebesar nilai yang dapat diperoleh kembali dan rugi penurunan nilai diakui langsung ke laba rugi.
Estimated recoverable amount is the higher of net selling price or value in use. If the recoverable amount of a non-financial asset (cash generating unit) is less than its carrying amount, the carrying amount of the asset (cash generating unit) is reduced to its recoverable amount and an impairment loss is recognized immediately against earnings.
Kebijakan akuntansi untuk penurunan nilai aset keuangan dijelaskan dalam Catatan 2f.
Accounting policy for impairment of financial assets is discussed in Note 2f.
Sewa
s.
Leases
Sewa diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan jika sewa tersebut mengalihkan secara substantial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset. Sewa lainnya, yang tidak memenuhi kriteria tersebut, diklasifikasikan sebagai sewa operasi.
Leases are classified as finance leases whenever the terms of the lease transfer substantially all the risks and rewards of ownership to the lessee. All other leases are classified as operating leases.
Sebagai Lessor
As Lessor
Pendapatan sewa dari sewa operasi diakui sebagai pendapatan dengan dasar garis lurus selama masa sewa. Biaya langsung awal yang terjadi dalam proses negosiasi dan pengaturan sewa operasi ditambahkan ke jumlah tercatat dari aset sewaan dan diakui dengan dasar garis lurus selama masa sewa.
Rental income from operating leases is recognized on a straight-line basis over the term of the relevant lease. Initial direct costs incurred in negotiating and arranging an operating lease are added to the carrying amount of the leased asset and recognized on a straight-line basis over the lease term.
Sebagai Lessee
As Lessee
Aset yang diperoleh melalui sewa pembiayaan dicatat pada awal masa sewa sebesar nilai wajar aset sewaan Perusahaan dan anak perusahaan yang ditentukan pada awal kontrak atau, jika lebih rendah, sebesar nilai kini dari pembayaran sewa minimum.
Assets held under finance leases are initially recognized as assets of the Company and subsidiaries at their fair value at the inception of the lease or, if lower, at the present value of the minimum lease payments.
- 27 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2011 DAN 31 DESEMBER 2010 DAN PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2011 DAN 2010 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS MARCH 31, 2011 AND DECEMBER 31, 2010 AND THREE MONTHS ENDED MARCH 31,2011 AND 2010 (Figures in tables are stated in millions of Rupiah)
Pembayaran sewa harus dipisahkan antara bagian yang merupakan beban keuangan dan bagian yang merupakan pengurangan dari kewajiban sewa sehingga mencapai suatu tingkat bunga yang konstan (tetap) atas saldo kewajiban. Beban keuangan dibebankan langsung ke laba rugi. Rental kontijen dibebankan pada periode terjadinya.
Lease payments are apportioned between finance charges and reduction of the lease obligation so as to achieve a constant rate of interest on the remaining balance of the liability. Finance charges are charged directly to profit or loss. Contingent rentals are recognized as expense in the periods in which they are incurred.
Pembayaran sewa operasi diakui sebagai beban dengan dasar garis lurus (straight-line basis) selama masa sewa, kecuali terdapat dasar sistematis lain yang dapat lebih mencerminkan pola waktu dari manfaat aset yang dinikmati pengguna. Sewa kontijen diakui sebagai beban di dalam periode terjadinya.
Operating lease payments are recognized as an expense on a straight-line basis over the lease term, except where another systematic basis is more representative of the time pattern in which economic benefits from the leased asset are consumed. Contingent rentals arising under operating leases are recognized as an expense in the period in which they are incurred.
Dalam hal insentif diperoleh dalam sewa operasi, insentif tersebut diakui sebagai kewajiban. Keseluruhan manfaat dari insentif diakui sebagai pengurangan dari biaya sewa dengan dasar garis lurus, kecuali terdapat dasar sistematis lain yang lebih mencerminkan pola waktu dari manfaat yang dinikmati pengguna.
In the event that lease incentives are received to enter into operating leases, such incentives are recognised as a liability. The aggregate benefit of incentives is recognized as a reduction of rental expense on a straight-line basis, except where another systematic basis is more representative of the time pattern in which economic benefits from the leased asset are consumed.
t.
u.
Beban Tangguhan
t.
Deferred Charges
Biaya perolehan hak pengelolaan gedung, pengurusan legal hak atas tanah dan ditangguhkan dan diamortisasi dengan metode garis lurus sepanjang umur hukum hak atas tanah karena umur hukum hak atas tanah lebih pendek dari umur ekonominya.
Costs related to the acquisition of property right and legal processing of landrights, were deferred and are being amortized using the straight-line method over the legal term of the landright since the legal term of the right is shorter than its economic life.
Biaya pendidikan pilot ditangguhkan dan diamortisasi dengan metode garis lurus selama masa ikatan dinas pilot berkisar antara 3 – 5 tahun.
Training costs for pilots are deferred and amortized using the straight-line method during pilot contract periods ranging from 3 to 5 years.
Saham Diperoleh Kembali
u.
Jika Perusahaan memperoleh instrumen ekuitasnya yang telah dikeluarkan, instrumen ekuitas tersebut (treasury stock) harus dijadikan pengurang dari ekuitas. Keuntungan atau kerugian yang timbul dari pembelian, penjualan, penerbitan atau pembatalan instrumen ekuitas tersebut tidak dapat diakui dalam laporan laba rugi. Jumlah yang dibayarkan atau diterima diakui secara langsung dalam ekuitas.
Treasury Stock If the Company reacquires its own equity instruments, those instruments (treasury stock) shall be deducted from equity. No gain or loss shall be recognized in the profit or loss on the puchase, sale, issue or cancellation of the Company’s own stocks. Consideration paid or received shall be recognized directly in equity.
- 28 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2011 DAN 31 DESEMBER 2010 DAN PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2011 DAN 2010 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
v.
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS MARCH 31, 2011 AND DECEMBER 31, 2010 AND THREE MONTHS ENDED MARCH 31,2011 AND 2010 (Figures in tables are stated in millions of Rupiah)
Pengakuan Pendapatan dan Beban
v.
Revenues and Expenses Recognition
Pendapatan diakui sebagai berikut:
Revenues are recognized as follows:
1)
Pendapatan iklan diakui pada saat iklan ditayangkan. Jasa penyiaran program diakui pada saat dihasilkan selama periode pemberian jasa. Penerimaan dimuka untuk jasa yang belum diberikan ditangguhkan dan dilaporkan di neraca sebagai pendapatan belum diakui. Penjualan program diakui pada saat program diserahkan dan hak telah beralih kepada pelanggan. Pendapatan manajemen artis, penggunaan studio dan jasa layanan pesan singkat diakui pada saat jasa diberikan kepada pelanggan. Uang muka diterima atas iklan dan penggunaan studio dicatat sebagai pendapatan diterima dimuka. Pendapatan dari penjualan koran diakui pada saat koran dikirim.
1)
Revenue from advertisement is recognized when the advertisement is aired. Program retransmission services are recognized as earned over the period the service are provided. Advances received for undelivered services are deferred and recorded as unearned revenues. Sale of program is recognized when the program is delivered and title has passed to the customer. Revenue from artists’ management, studio and shortmessaging services is recognized when the services have been rendered. Advance received from advertisement and studio rental is recorded as unearned revenue. Revenue from sale of daily newspapers is recognized when daily newspapers are delivered.
2)
Pendapatan dari jasa media pendukung dan infrastruktur diakui sebagai berikut:
2)
Revenues from media support and infrastructure services are recognized as follows:
•
•
Pendapatan jasa prabayar terdiri dari penjualan paket perdana dan penjualan voucher pulsa isi ulang. Paket perdana terdiri dari kartu Removable User Identification Module (RUIM) dan pulsa. Penjualan kartu RUIM diakui sebagai pendapatan pada saat paket perdana diserahkan kepada distributor, agen atau pelanggan dan pulsa paket perdana dicatat sebagai pendapatan diterima dimuka dan diakui sebagai pendapatan berdasarkan pulsa yang digunakan oleh pelanggan. Penjualan voucher pulsa isi ulang kepada distributor, agen atau pelanggan dicatat sebagai pendapatan diterima dimuka dan diakui sebagai pendapatan pada saat jasa diserahkan berdasarkan pulsa yang digunakan oleh pelanggan atau pada saat voucher tersebut kadaluarsa.
- 29 -
Revenue from prepaid services consists of sale of starter packs and pulse reload vouchers. Starter packs consists of Removable User Identification Module (RUIM) card and preloaded pulse. Sale of RUIM cards is recognized as revenue upon delivery of the starter packs to distributors, agents or customers while the preloaded pulse is initially recorded as unearned revenue and then proportionately recognized as revenue when the related service is rendered based on usage of pulse by customer. Sale of pulse reload vouchers to distributors, agents and customers is initially recorded as unearned revenue and then recognized as revenue when the related service is rendered based on usage of pulse by customer or whenever the unused stored value of the vouchers has expired.
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2011 DAN 31 DESEMBER 2010 DAN PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2011 DAN 2010 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS MARCH 31, 2011 AND DECEMBER 31, 2010 AND THREE MONTHS ENDED MARCH 31,2011 AND 2010 (Figures in tables are stated in millions of Rupiah)
•
Pendapatan dari jasa pasca bayar diakui pada saat jasa diserahkan kepada pelanggan berdasarkan tarif yang berlaku dan durasi hubungan telepon melalui jaringan selular anak perusahaan.
•
Revenue from postpaid services is recognized when the services are rendered to customers based on prevailing tariffs and duration of successful phone calls and other usage made through the subsidiaries cellular network.
•
Pendapatan dan beban interkoneksi yang didasarkan pada perjanjian interkoneksi, dengan penyelenggara telekomunikasi dalam negeri dan luar negeri, diakui pada saat terjadinya.
•
Revenue from network interconnection and interconnection charges, which are based on agreements with other domestic and international telecommunications carriers, are recognized as they occur.
•
Pendapatan jasa lainnya diakui pada saat jasa tersebut diberikan kepada pelanggan.
•
Revenue from other services are recognized when the services are rendered.
3)
Pendapatan jasa penyewaan dan perbaikan pesawat diakui pada periode penggunaan aset sejalan dengan berlalunya waktu. Pendapatan jasa perbaikan dan pemeliharaan pesawat diakui pada saat jasa diserahkan atau secara signifikan diberikan.
3)
Revenue from aircraft chartered services is recognized based on the terms of the use of the assets. Revenue from aircraft repairs and maintenance services are recognized when the services are rendered or significantly provided.
4)
Pendapatan dari jasa manajer investasi nasabah dan jasa penasehat keuangan diakui pada saat jasa diberikan sesuai dengan ketentuan dalam kontrak.
4)
Fees from investment management and advisory services are recognized when the services are rendered based on the terms of the contracts.
5)
Pendapatan sewa dan pembiayaan konsumen diakui sesuai kebijakan akuntansi pada Catatan 2l dan 2s.
5)
Revenues from leasing, factoring and consumer financing are recognized in accordance with accounting policies in Notes 2l and 2s.
6)
Pendapatan komisi perantara efek dan jasa lainnya diakui setelah jasa diberikan.
6)
Commission income from brokerage and other services are recognized when service is rendered.
7)
Pendapatan jasa penjaminan emisi efek diakui pada saat aktivitas penjaminan emisi secara substantial telah selesai dan jumlah pendapatan telah dapat ditentukan.
7)
Fees from underwriting activities are recognized when the underwriting activities are substantially completed and the amount of revenue is determinable.
8)
Pendapatan jasa penyewaan ruang, jasa penyewaan peralatan smartcom dan perangkat oracle, serta jasa pemeliharaan diakui atas dasar waktu yang telah berjalan pada periode bersangkutan. Pembayaran diterima tetapi belum jatuh tempo dicatat sebagai pendapatan diterima dimuka.
8)
Revenue from office rental, lease of smartcom and oracle equipment, and maintenance services are recognized based on the terms of the lease contract. Payments received in advance which are not yet due are recorded as unearned revenues.
- 30 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2011 DAN 31 DESEMBER 2010 DAN PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2011 DAN 2010 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
9)
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS MARCH 31, 2011 AND DECEMBER 31, 2010 AND THREE MONTHS ENDED MARCH 31,2011 AND 2010 (Figures in tables are stated in millions of Rupiah)
Pendapatan dari jasa diakui pada saat jasa diserahkan atau secara signifikan diberikan dan manfaat jasa tersebut telah dinikmati oleh pelanggan.
9)
Revenues from services are recognized when the services are rendered or significantly provided and benefits have been received by the customers.
10) Pendapatan dividen dari portofolio efek diakui pada saat emiten mengumumkan pembayaran dividen.
10) Dividend income is recognized upon declaration by the issuer of equity securities.
11) Pendapatan bunga diakui atas dasar waktu, pokok dan tingkat bunga berlaku.
11) Interest income is accrued on a time proportion basis, that takes into account the effective yield on the assets.
12) Premi dari asuransi dan reasuransi diakui sebagai pendapatan selama periode polis (kontrak) berdasarkan proporsi jumlah proteksi yang diberikan. Premi dari polis bersama diakui sebesar pangsa premi yang diperoleh Perusahaan.
12) Insurance and reinsurance premiums are recognized as income over the contract period in proportion to the level of coverage. Coinsurance policy premiums are recognized to the extent of the share of the premiums to be received by the Company.
Pendapatan premi diterima di muka dicatat sebagai pendapatan premi ditangguhkan dan diakui sebagai pendapatan sesuai dengan masa pertanggungannya.
Advance premium income is recorded as deferred premium income and is recognized as revenue over its coverage period.
Premi belum merupakan pendapatan dihitung secara agregratif dengan menggunakan persentase sesuai dengan Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia (KMK) No. 424/KMK.06/2003, yaitu 40% dari premi neto untuk polis dengan masa pertanggungan lebih dari 1 bulan dan 10% dari premi neto untuk polis dengan masa pertanggungan tidak lebih dari 1 bulan. Persentase tersebut berlaku untuk asuransi selain kendaraan. Untuk asuransi kendaraan menggunakan persentase sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia (PMK) No. 74/PMK.010/2007, yaitu 40% dari premi neto.
Unearned premiums are computed in aggregate using percentages as stipulated in the Decree of the Minister of Finance of the Republic of Indonesia No. 424/KMK.06/2003, i.e. 40% of net premiums for policies with coverage period of more than 1 month and 10% of net premiums for policies with coverage period of 1 month or less. These percentages are applied to all insurance policies, except for vehicle insurance, that uses the percentage as stipulated in the Regulation of the Minister of Finance of the Republic of Indonesia No. 74/PMK.010/2007, i.e. 40% of net premiums.
Penurunan (kenaikan) premi belum merupakan pendapatan adalah selisih antara premi belum merupakan pendapatan periode berjalan dan periode lalu.
Decrease (increase) in unearned premiums represents difference between the current and prior period balance of unearned premiums.
Beban diakui sebagai berikut:
Expenses are recognized as follows:
1)
1)
Beban diakui pada saat terjadinya atau sesuai dengan manfaatnya (metode akrual).
- 31 -
Expenses are recognized when incurred (accrual method) or according to beneficial period.
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2011 DAN 31 DESEMBER 2010 DAN PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2011 DAN 2010 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS MARCH 31, 2011 AND DECEMBER 31, 2010 AND THREE MONTHS ENDED MARCH 31,2011 AND 2010 (Figures in tables are stated in millions of Rupiah)
2)
Beban program diakui pada saat film atau program ditayangkan. Program belum ditayangkan dicatat sebagai persediaan (Catatan 2n).
2)
Program expense is recognized when the movie or program is aired. Programs not yet aired are recorded as program inventories (Note 2n).
3)
Biaya yang timbul sehubungan proses penjaminan emisi diakumulasi dan dibebankan pada saat pendapatan penjaminan emisi diakui. Dalam hal kegiatan penjaminan emisi tidak diselesaikan dan emisi dibatalkan, maka biaya penjaminan emisi tersebut dibebankan pada tahun berjalan.
3)
Expenses incurred related to underwriting activities are accumulated and charged against income when underwriting fees are recognized. When the underwriting activities are not completed and shares issuance is cancelled, the underwriting expenses are charged to current operations.
w. Imbalan Pasca Kerja
w. Post-Employment Benefits
Beberapa anak perusahaan menyelenggarakan program pensiun manfaat pasti untuk semua karyawan tetapnya. Dana pensiun tersebut dikelola oleh Dana Pensiun Bimantara (DANAPERA).
Certain subsidiaries have a funded defined benefit pension plan covering all their permanent employees. The pension plan is managed by Dana Pensiun Bimantara (DANAPERA).
Perusahaan dan beberapa anak perusahaan menyediakan imbalan pasca kerja imbalan pasti tanpa pendanaan untuk semua karyawan tetap lokal, dan beberapa anak perusahaan mengakui kekurangan antara program imbalan pasca kerja berdasarkan program pensiun dengan manfaat berdasarkan undang-undang ketenagakerjaan sesuai dengan kebijakan Perusahaan dan anak perusahaan.
The Company and certain subsidiaries provide unfunded defined post-employment benefits plan covering their local permanent employees and certain subsidiaries recognize the shortage of benefits provided by the pension plan against the benefits required by labor law, in accordance with their policies.
Perhitungan imbalan pasca kerja menggunakan metode Projected Unit Credit. Akumulasi keuntungan dan kerugian aktuarial bersih yang belum diakui yang melebihi 10% dari nilai kini kewajiban imbalan pasti dan 10% nilai wajar aset program diakui dengan metode garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja yang diprakirakan dari para pekerja dalam program tersebut. Biaya jasa lalu dibebankan langsung apabila imbalan tersebut menjadi hak atau vested, dan sebaliknya akan diakui sebagai beban dengan metode garis lurus selama periode rata-rata sampai imbalan tersebut menjadi vested. Setiap aset yang timbul dari perhitungan ini terbatas pada kerugian aktuarial yang tidak diakui dan biaya jasa lalu ditambah dengan nilai kini pengembalian yang ada dan pengurangan di masa depan atas iuran program.
The cost of providing post-employment benefits is determined using the Projected Unit Credit Method. The accumulated unrecognized actuarial gains or losses that exceed 10% of the greater of the present value of the defined benefit obligations and fair value of plan assets are recognized on straight-line basis over the expected average remaining working lives of the participating employees. Past service cost is recognized immediately to the extent that the benefits are already vested, and otherwise is amortized on a straight-line basis over the average period until the benefits become vested. Any asset resulting from this calculation is limited to the unrecognized actuarial losses and past service cost plus the present value of available refunds and reductions in future contributions to the plan.
- 32 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2011 DAN 31 DESEMBER 2010 DAN PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2011 DAN 2010 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS MARCH 31, 2011 AND DECEMBER 31, 2010 AND THREE MONTHS ENDED MARCH 31,2011 AND 2010 (Figures in tables are stated in millions of Rupiah)
Jumlah kewajiban imbalan pasca kerja yang diakui di neraca konsolidasi merupakan nilai kini kewajiban imbalan pasti disesuaikan dengan keuntungan dan kerugian aktuarial yang belum diakui, biaya jasa lalu yang belum diakui dan nilai wajar aset program.
The post-employment benefit obligation recognized in the consolidated balance sheet represents the present value of the defined obligation, as adjusted for unrecognized actuarial gains or losses and unrecognized past service cost and as reduced by the fair value of plan assets.
x.
Program Opsi Saham Karyawan
x.
Program opsi saham karyawan, pembayaran berbasis saham dengan imbalan berupa pemberian instrumen ekuitas, untuk karyawan kunci Perusahaan dan anak perusahaan. Nilai wajar opsi ditentukan pada tanggal pemberian opsi dengan menggunakan model penentuan harga opsi. Beban kompensasi ditentukan berdasarkan jumlah opsi diberikan dan diamortisasi menggunakan metode garis lurus selama periode vesting. y.
Employee Stock Option Plan Employee stock option plan, an equity-settled share-based payment arrangement, is granted to key employees of the Company and its subsidiaries. The fair value of option granted is determined at grant date using an option pricing model. Compensation cost is measured based on the number of options granted and amortized on a straight line basis over the vesting period.
Pajak Penghasilan
y.
Income Tax
Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam periode yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku.
Current tax expense is determined based on the taxable income for the year computed using the applicable tax rates.
Aset dan kewajiban pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak periode mendatang yang timbul dari perbedaan jumlah tercatat aset dan kewajiban menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak aset dan kewajiban. Kewajiban pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak dan aset pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer yang boleh dikurangkan dan rugi fiskal, sepanjang besar kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak pada masa datang.
Deferred tax assets and liabilities are recognized for the future tax consequences attributable to differences between the financial statement carrying amounts of assets and liabilities and their respective tax bases. Deferred tax liabilities are recognized for all taxable temporary differences and deferred tax assets are recognized for deductible temporary differences and fiscal loss to the extent that it is probable that taxable income will be available in the future periods against which the deductible temporary differences and fiscal loss can be utilized.
Pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substantial telah berlaku pada tanggal neraca. Pajak tangguhan dibebankan atau dikreditkan dalam laporan laba rugi konsolidasi, kecuali pajak tangguhan yang dibebankan atau dikreditkan langsung ke ekuitas.
Deferred tax is calculated at the tax rates that have been enacted or substantively enacted by the balance sheet date. Deferred tax is charged or credited in the consolidated statements of income, except when it relates to items charged or credited directly to equity, in which case, the deferred tax is also charged or credited directly to equity.
Aset dan kewajiban pajak tangguhan disajikan di neraca konsolidasi, kecuali aset dan kewajiban pajak tangguhan untuk entitas yang berbeda, atas dasar kompensasi sesuai penyajian aset dan kewajiban pajak kini.
Deferred tax assets and liabilities are offset in the consolidated balance sheet, except if these are for different legal entities, in the same manner the current tax assets and liabilities are presented.
- 33 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2011 DAN 31 DESEMBER 2010 DAN PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2011 DAN 2010 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
z.
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS MARCH 31, 2011 AND DECEMBER 31, 2010 AND THREE MONTHS ENDED MARCH 31,2011 AND 2010 (Figures in tables are stated in millions of Rupiah)
Biaya Perolehan Pelanggan
z.
Biaya insentif sehubungan dengan perolehan pelanggan, ditangguhkan dan diamortisasi berdasarkan tingkat penurunan pelanggan. Tingkat penurunan pelanggan akan ditinjau kembali secara periodik agar dapat merefleksikan tingkat penurunan pelanggan aktual pada satu periode tertentu, dan kerugian atas penilaian kembali akan dibebankan langsung pada laporan laba rugi pada tahun yang bersangkutan.
Subscriber Acquisition Cost Incentive expense incurred in relation to the subscriber acquisition is deferred and amortized based on subscribers churn rate. Churn rate is reviewed periodically to reflect actual churn rate of subscribes for the period and additional impairment losses are charged to current operations, if appropriate.
aa. Laba (Rugi) per Saham
aa. Earnings (Loss) per Share
Laba (rugi) per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih residual dengan jumlah rata-rata tertimbang saham beredar pada tahun yang bersangkutan.
Basic earnings (loss) per share is computed by dividing the net income by the weighted average number of shares outstanding during the year.
Laba (rugi) per saham dilusian dihitung dengan membagi laba (rugi) bersih residual dengan jumlah rata-rata tertimbang saham setelah disesuaikan dengan dampak dari semua efek berpotensi saham bersifat dilutif.
Diluted earnings (loss) per share is computed by dividing net income (loss) by the weighted average number of shares outstanding as adjusted for the effect of all dilutive potential ordinary shares.
Jika jumlah saham yang beredar meningkat akibat dari pemecahan saham dan pembagian saham, maka perhitungan laba (rugi) per saham dasar dan dilusian untuk seluruh periode penyajian harus disesuaikan secara retrospektif.
If the number of shares outstanding increase as a result of stock split and bonus shares. The calculation of basic and diluted earnings (loss) per share for all period presented is adjusted retrospectively.
bb. Instrumen Keuangan Derivatif
bb. Derivative Financial Instruments
Perusahaan dan anak perusahaan menggunakan instrumen keuangan untuk mengelola risiko eksposur atas suku bunga dan tingkat perubahan nilai tukar mata uang asing termasuk kontrak berjangka perubahan nilai tukar mata uang dan swap suku bunga.
The Company and subsidiaries use derivative financial instruments to manage its exposure to interest rate and foreign exchange rate risk, including foreign exchange forward contracts and interest rate swaps.
Derivatif awalnya diakui pada nilai wajar saat kontrak dilakukan dan sesudahnya diukur pada nilai wajarnya pada setiap tanggal neraca. Walaupun dilakukan sebagai lindung nilai ekonomi terhadap risiko eksposur suku bunga dan nilai tukar mata uang asing, derivatif ini tidak dimaksudkan dan tidak memenuhi persyaratan sebagai akuntansi lindung nilai dan karenanya perubahan nilai wajarnya langsung diakui dalam laba rugi.
Derivatives are initially recognized at fair value at the date the derivative contract is entered into and are subsequently measured to their fair value at each balance sheet date. Although entered into as economic hedge of exposure against interest rate and foreign exchange rate risks, these derivatives are not designated and do not qualify as accounting hedge and therefore changes in fair values are recognized immediately in earnings.
Perusahaan dan anak perusahaan tidak menggunakan instrumen keuangan derivatif untuk tujuan spekulasi.
The Company and its subsidiaries do not use derivative financial instruments for speculative purposes.
- 34 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2011 DAN 31 DESEMBER 2010 DAN PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2011 DAN 2010 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS MARCH 31, 2011 AND DECEMBER 31, 2010 AND THREE MONTHS ENDED MARCH 31,2011 AND 2010 (Figures in tables are stated in millions of Rupiah)
Derivatif yang melekat pada instrumen keuangan lainnya atau kontrak utama nonfinancial lainnya diperlakukan sebagai derivatif yang terpisah bila risiko dan karakteristiknya tidak secara jelas dan erat berhubungan dengan risiko dan karakteristik kontrak utama dan kontrak utama tersebut tidak dinyatakan dengan nilai wajar dengan perubahan nilai wajar yang diakui dalam laba rugi.
Derivatives embedded in other financial instruments or other host contracts are treated as separate derivatives when their risks and characteristics are not closely related to those of the host contracts and the host contracts are not measured at fair value with changes in fair value recognized in earnings.
cc. Informasi Segmen
cc. Segment Information
Informasi segmen disusun sesuai dengan kebijakan akuntansi yang dianut dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasi. Bentuk primer pelaporan segmen adalah segmen usaha sedangkan segmen sekunder adalah segmen geografis.
Segment information is prepared using the accounting policies adopted for preparing and presenting the consolidated financial statements. The primary format in reporting segment information is based on business segment, while the secondary segment information is based on geographical segment.
Segmen usaha adalah komponen perusahaan yang dapat dibedakan dalam menghasilkan produk atau jasa (baik produk atau jasa individual maupun kelompok produk atau jasa terkait) dan komponen itu memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan segmen lain.
A business segment is a distinguishable component of an enterprise that is engaged in producing an individual product or service or a group of related products or services and that is subject to risks and returns that are different from those of other business segments.
Segmen geografis adalah komponen perusahaan yang dapat dibedakan dalam menghasilkan produk atau jasa pada lingkungan (wilayah) ekonomi tertentu dan komponen itu memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan pada komponen yang beroperasi pada lingkungan (wilayah) ekonomi lain.
A geographical segment is a distinguishable component of an enterprise that is engaged in providing products or services within a particular economic environment and that is subject to risks and returns that are different from those of components operating in other economic environment.
Aset dan kewajiban yang digunakan bersama dalam satu segmen atau lebih dialokasikan kepada setiap segmen, jika dan hanya jika, pendapatan dan beban yang terkait dengan aset tersebut juga dialokasikan kepada segmen-segmen tersebut.
Assets and liabilities that relate jointly to two or more segments are allocated to their respective segments, if and only if, their related revenues and expenses are also allocated to those segments.
- 35 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2011 DAN 31 DESEMBER 2010 DAN PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2011 DAN 2010 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
3.
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS MARCH 31, 2011 AND DECEMBER 31, 2010 AND THREE MONTHS ENDED MARCH 31,2011 AND 2010 (Figures in tables are stated in millions of Rupiah)
ANAK PERUSAHAAN
1 PT. Global Mediacom Tbk (Mediacom) a) dengan anak perusahaan dibidang:/ with subsidiaries engaged in : Media dan penyiaran/Media and broadcasting PT. Media Nusantara Citra Tbk (MNC) b) 1.1 PT. Rajawali Citra Televisi Indonesia (RCTI) b) 1.1.1 PT. Global Informasi Bermutu (GIB) b) 1.1.2 PT. Cipta Televisi Pendidikan Indonesia (CTPI) b) 1.1.3 1.1.4 PT. MNC Networks (MNCN) dan anak perusahaan/ and its subsidiaries b) 1.1.4.1 PT. Radio Trijaya Shakti (RTS) dan anak perusahaan/and its subsidiaries b) PT. Radio Prapanca Buana Suara (RPBS) b) 1.1.4.1.1 PT. Radio Mancasuara (RM) b) 1.1.4.1.2 PT. Radio Swara Caraka Ria (RSCR) b) 1.1.4.1.3 PT. Radio Efkindo (RE) b) 1.1.4.1.4 PT. Radio Citra Borneo Madani (RCBM) b) 1.1.4.1.5 PT. Radio Swara Banjar Lazuardi (RSBL) b) 1.1.4.1.6 PT. Radio Cakra Awigra (RCA) b) 1.1.4.2 PT. Radio Suara Monalisa (RSM) b) 1.1.4.3 PT. Radio Mediawisata Sariasih (RMS) b) 1.1.4.4 PT. Radio Arief Rachman Hakim (RARH) b) 1.1.4.5 PT. Media Nusantara Informasi (MNI) b) 1.1.5 PT. MNI Global (MNIG) b) 1.1.6 1.1.7 PT. Cross Media Internasional (CMI) dan anak perusahaan/and its subsidiaries b) PT. Mediate Indonesia (MI) b) 1.1.7.1 PT. Multi Advertensi Xambani (MAX) 1.1.7.2 dan anak perusahaan/and its subsidiary b) 1.1.7.2.1 PT. Citra Komunikasi Gagasan Semesta (CKGS) 1.1.8 MNC International Middle East Limited (MIMEL) dan anak perusahaan/and its subsidiaries b) 1.1.8.1 MNC International Limited (MIL) dan anak perusahaan/and its subsidiaries b ) 1.1.8.1.1 Linktone Ltd. (LTON) dan anak perusahaan/ and its subsidiaries b) PT Linktone Indonesia (Linktone)b) 1.1.8.1.1.1 Letang Game Ltd (Letang) b) 1.1.8.1.1.2 1.1.8.1.2 Innoform Media Pte. Ltd (Innoform) dan anak perusahaan/and its subsidiaries b) Alliance Entertainment Singapore Pte. Ltd (Alliance) b) 1.1.8.1.2.1 MNC Pictures FZ LLC (MP) b) 1.1.8.2 Media Nusantara Citra B.V. (MNC B.V.) b) 1.1.9 1.1.10
PT. Star Media Nusantara (SMN) b)
3.
SUBSIDIARIES
Domisili/ Domicile
Tahun operasi komersial/ Start of commercial operations
Jakarta
1982
51,57%
51,65%
13.129.083
12.959.942
Jakarta Jakarta Jakarta Jakarta
1997 1989 2002 1990
71,46% 100,00% 100,00% 75,00%
71,71% 100,00% 100,00% 75,00%
8.196.543 2.310.847 767.562 894.664
8.156.943 2.176.945 792.109 906.966
Jakarta
2005
98,50%
98,50%
107.878
110.941
Jakarta Medan Bandung Semarang Yogyakarta Banjarmasin Banjarmasin Surabaya Jakarta Bandung Jakarta Jakarta Jakarta
1971 1978 1971 1971 1999 2007 2007 2007 1971 2007 2007 2005 2005
95,00% 91,60% 100,00% 100,00% 70,00% 100,00% 100,00% 100,00% 80,00% 100,00% 100,00% 99,00% 100,00%
95,00% 91,60% 100,00% 100,00% 70,00% 100,00% 100,00% 100,00% 80,00% 100,00% 100,00% 99,00% 100,00%
22.812 3.769 780 802 988 4.054 10.365
186.411 1.263.297
27.564 3.644 766 641 964 3.990 10.755 5.208 5.208 181.010 14.118
Jakarta Jakarta
2001 2001
99,00% 99,97%
99,00% 99,97%
194.172 134.200
206.718 166.469
Jakarta Jakarta
1996 2004
51,20% 80,00%
51,20% 80,00%
7.503 4.055
7.542 4.045
Dubai
2007
100,00%
100,00%
2.191.282
2.271.004
Cayman Island
2007
100,00%
100,00%
1.079.716
1.118.655
Cayman Island Jakarta China
2002 2009 2009
58,20% 100,00% 50,01%
58,20% 100,00% 50,01%
1.530.163 56.851 15.232
1.610.870 50.563 22.162
Singapura/Singapore Singapura/Singapore Dubai Belanda/ Netherlands Jakarta
2001 1999 2007
87,50% 100,00% 100,00%
87,50% 100,00% 100,00%
272.849 34.503 1.494
369.137 52.299 1.547
2006 2008
100,00% 70,00%
100,00% 70,00%
2.191.282 4.948
1.337.738 4.935
- 36 -
Persentase Jumlah aset kepemilikan/ sebelum eliminasi/ Total assets Percentage of ownership c ) before elimination 31 Maret 2011/ 31 Desember 2010/ 31 Maret 2011/ 31 Desember 2010 March 31, 2011December 31, 2010 March 31, 2011 December 31, 201
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2011 DAN 31 DESEMBER 2010 DAN PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2011 DAN 2010 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS MARCH 31, 2011 AND DECEMBER 31, 2010 AND THREE MONTHS ENDED MARCH 31,2011 AND 2010 (Figures in tables are stated in millions of Rupiah)
Domisili/ Domicile
Tahun operasi komersial/ Start of commercial operations
Persentase Jumlah aset kepemilikan/ sebelum eliminasi Percentage of Total assets ownership c ) before elimination 31 Maret 2011/31 Desember 2010/ 31 Maret 2011/ 31 Desember 2010/ March 31, 2011December 31, 2010/ March 31, 2011 December 31, 2010/
Media berbasis pelanggan/ Subscribers based media 1.2
PT. MNC Sky Vision (MNCSV) dan anak perusahaan/ and its subsidiaries b)
1.2.1
Aerospace Satelitte Corporation Holding B.V. (ASCH) dan anak perusahaan/and its subsidiaries b)
1.2.1.1
Aerospace Satelitte Corporate B.V. (ASC) b)
1.3
PT. Sky Vision Networks
Jakarta
1988
75,54%
75,54%
3.159.529
3.062.838
2010
100,00%
100,00%
1.613.679
1.593.375
Belanda/ Netherlands Belanda/ Netherlands
2010
100,00%
100,00%
1.543.386
1.522.455
Jakarta
2007
100,00%
100,00%
174.561
174.561
504.152
Telekomunikasi dan teknologi informasi/ Telecommunication and information technology 1.4
PT. Infokom Elektrindo (Infokom) dan anak perusahaan/ and its subsidiaries b)
Bekasi
1998
100,00%
100,00%
508.144
1.4.1
PT. Telesindo Media Utama (TMU) b)
Jakarta
1999
99,99%
99,99%
2.602
2.518
1.4.2
PT. Sena Telenusa Utama (STU) b)
Jakarta
2003
99,99%
99,99%
14.759
18.418
1.4.3
PT. Flash Mobile (FM) b)
Jakarta
2004
84,99%
84,99%
13.427
16.035
Infrastruktur/Infrastructure 1.5
PT. Citra Kalimantan Energi (CKE) b)
Jakarta
-
80,00%
80,00%
1.055
1.055
1.6
Global Mediacom International Ltd (GMI) b)
Dubai
-
100,00%
100,00%
31
31
Jakarta
2000
89,58%
89,58%
1.355.419
1.202.580
Jakarta
2000
99,99%
99,99%
28.392
27.143
Jakarta
2004
99,99%
99,99%
894.465
746.298
2 PT. Bhakti Capital Indonesia Tbk (BCI) a) dengan anak perusahaan dibidang:/ with subsidiaries engaged in: Pembiayaan dan efek/Financing and securities 2.1
PT MNC Asset Management (MNC AM) (dahulu/formerly PT Bhakti Asset Management) (BAM) b)
2.2
PT MNC Securities (MNC Sec) (dahulu/formerly PT Bhakti Securitas) (B Sec) b)
2.3
PT MNC Finance (MNC Fin) (dahulu/formerly PT Bhakti Finance) (B Fin b)
Jakarta
1990
99,99%
99,99%
355.634
358.949
2.4
PT MNC Life Assurance (MNC Life) (dahulu/formerly PT UOB Life - Sun Assurance) b)
Jakarta
2010
99,90%
99,90%
67.503
60.668
Jakarta
2007
99,99%
99,99%
896.544
906.364
PT Indonesia Air Transport Tbk (IAT) b)
Jakarta
1968
53,01%
53,01%
586.705
593.413
4 Bhakti Investama International Limited (BIILC) a)
Cayman Islands
2007
100,00%
100,00%
1.822
1.881
Dubai
2009
100,00%
100,00%
347.060
352.709
3 PT. Global Transport Services (GTS) a) dengan anak perusahaan dibidang:/ with a subsidiary engaged in: Transportasi/Transportation 3.1
5 Bhakti Investama International Limited (BIILD) a)
a) Pemilikan langsung (Level 1) b) Pemilikan tidak langsung (Level 2) c) Untuk pemilikan tidak langsung, persentase pemilikan merupakan pemilikan anak perusahaan Level 1 dan Level 2 pada anak perusahaannya. Pada bulan Desember 2010, Perusahaan membeli 53,1 juta lembar saham Mediacom dari pasar sekunder sehingga penyertaan saham Perusahaan menjadi 51,65%.
a) b) c)
Directly owned (Level 1) Indirectly-owned (Level 2) For indirect subsidiaries, percentage of ownership represents Level 1 and Level 2 subsidiaries’ ownership on the investee.
In December 2010, the Company puchased 53.1 million of Mediacom’s shares through the secondary market thus the Company’s ownership in Mediacom increased to 51.65%.
- 37 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2011 DAN 31 DESEMBER 2010 DAN PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2011 DAN 2010 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS MARCH 31, 2011 AND DECEMBER 31, 2010 AND THREE MONTHS ENDED MARCH 31,2011 AND 2010 (Figures in tables are stated in millions of Rupiah)
Anak Perusahaan
The Subsidiaries
Pengembangan Usaha Media Berbasis Konten dan Iklan
Development of Content and Advertising Based Media Business
Pada tahun 2010, Mediacom membeli 37,5 juta lembar saham MNC dari pasar sekunder sehingga penyertaan saham Mediacom menjadi 71,71%. Pada tahun 2010, LTON, telah mengakuisisi 50,01% kepemilikan saham Letang Game Ltd yang bergerak dalam bidang Mobile Games dan PC Online Games di China (Catatan 45).
In 2010, Mediacom bought 37.5 milllion MNC’s shares, a subsidiary, through the secondary market, though Mediacom ownership in MNC increased to 71.71% In 2010, LTON, has acquired 50.01% ownership in Letang Games Ltd, a company that specializes in the development of Mobile Games and PC Online Games in China (Note 45).
Pada tahun 2010, MIMEL and LTON, telah mengakuisisi 87,5% kepemilikan saham Innoform Media Pte., Ltd (Innoform) yang bergerak dalam pembuatan, distribusi dan lisensi produk edukasi dan hiburan (Catatan 45).
In 2010, MIMEL and LTON, have acquired 87.5% ownership in Innoform Media Pte., Ltd (Innoform), a company that specializes in the development, distribution and licensing of development products (Note 45).
Pada tahun 2010, MNC bersama MIMEL and LTON telah mengakuisisi 100% kepemilikan saham PT. Linktone Indonesia (Linktone) yang bergerak dalam bidang penyediaan jasa telekomunikasi Value Added Services (VAS) (Catatan 45).
In 2010, MNC together with MIMEL and LTON, has acquired 100% ownership PT. Linktone Indonesia (Linktone), a company that specializes in providing telecom Value Added Services (VAS) (Note 45).
Pada tahun 2010, MNCN telah mengakuisisi 75% kepemilikan saham tambahan PT. Radio Arief Rachman Hakim (RARH) dan 34,7% kepemilikan saham tambahan PT. Radio Cakra Awigra (RCA), Perusahaan yang bergerak dalam bidang radio (Catatan 45).
In 2010, MNCN has acquired additional 75% ownership in PT. Radio Arief Rachman Hakim (RARH) and additional 34.7% ownership in PT. Radio Cakra Awigra (RCA), companies that are engaged in radio industry (Note 45).
Pengembangan Pelanggan
Development of Subcribers Based Media
Usaha
Media
Berbasis
Pada tahun 2010, MNCSV mendirikan ASCH dan ASC yang memiliki aktivitas utama dalam bidang keuangan.
In 2010, MNCSV established ASCH and ASC, whose main business is in the finance industry.
Pengembangan Usaha Berbasis Investasi
Development Business of Investment Based
Pada bulan Nopember 2010, BCI telah mengakuisisi 99,90% saham PT MNC Life Assurance (MNC Life) (dahulu PT UOB Life Sun Assurance) (Catatan 45).
In November 2010, BCI acquired 99.90% shares of PT MNC Life Assurance (MNC Life) (formerly PT UOB Life Sun Assurance) (Note 45).
- 38 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2011 DAN 31 DESEMBER 2010 DAN PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2011 DAN 2010 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
4.
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS MARCH 31, 2011 AND DECEMBER 31, 2010 AND THREE MONTHS ENDED MARCH 31,2011 AND 2010 (Figures in tables are stated in millions of Rupiah)
Pengembangan Usaha Berbasis Transportasi
Development of Transportation Business
Pada tahun 2010, IAT menerbitkan saham baru melalui peneribitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) seri B sebanyak 681.005.000 saham dimana semua saham tersebut diambil oleh Global Far East Investment Ltd dan Starlight Ltd atas wesel bayar IAT. Penerbitan saham baru ini menyebabkan penurunan persentase kepemiikan GTS di IAT menjadi 53,01%
In 2010, IAT issued 681,005,000 shares through Right Issue with Preemptive Rights, in which all shares were subscribed by Global Far East Investment Ltd and Starlight Ltd due to IAT’s notes payable. This issuance of new shares decreased the percentage of ownership of GTS in IAT into 53.01%.
KAS DAN SETARA KAS
4. 31 Maret 2011/ March 31, 2011
Kas Bank Deposito berjangka Rupiah Bank Rakyat Indonesia Bank Central Asia CIMB Niaga Bank Muamalat Bank Danamon Bank Mandiri United Overseas Bank Bank Bumiputera Bank International Indonesia Lainnya (masing-masing di bawah Rp 5.000 juta) US Dollar UBS Bank Permata Bank Bukopin Maybank Nusa United Overseas Bank Lainnya (masing-masing di bawah Rp 5.000 juta) Jumlah Tingkat bunga deposito berjangka per tahun Rupiah US Dollar
Seluruh bank dan deposito ditempatkan pada bank pihak ketiga.
CASH AND CASH EQUIVALENTS
31 Desember 2010/ December 31, 2010
21.391 590.660
14.647 872.939
279.200 136.628 53.800 28.500 20.000 14.900 10.000 -
182.050 56.313 9.000 36 26.490 11.976 1.750
11.566
14.002
94.482 17.568 17.424 -
42.320 27.104 27.098
224
182
1.296.343
1.285.907
5,00% - 10,25% 2,25% - 2,50%
berjangka
5,00% - 10,25% 2,25% - 2,50%
Cash on hand Cash in bank Time deposits Rupiah Bank Rakyat Indonesia Bank Central Asia CIMB Niaga Bank Muamalat Bank Danamon Bank Mandiri United Overseas Bank Bank Bumiputera Bank International Indonesia Others (below Rp 5,000 million each) US Dollar UBS Bank Permata Bank Bukopin Maybank Nusa United Overseas Bank Others (below Rp 5,000 million each ) Total Interest rates on time deposits per annum Rupiah US Dollar
All cash in banks and time deposits were placed in third party banks.
- 39 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2011 DAN 31 DESEMBER 2010 DAN PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2011 DAN 2010 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
5.
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS MARCH 31, 2011 AND DECEMBER 31, 2010 AND THREE MONTHS ENDED MARCH 31,2011 AND 2010 (Figures in tables are stated in millions of Rupiah)
INVESTASI JANGKA PENDEK
5. 31 Maret 2011/ March 31, 2011
Kontrak pengelolaan dana Efek ekuitas (saham) diperdagangkan Reksadana Deposito berjangka Eagle Capital Advisory Limited Opportunity Fund Efek hutang Lainnya Jumlah Tingkat bunga deposito berjangka per tahun Rupiah
SHORT-TERM INVESTMENTS
31 Desember 2010/ December 31, 2010
446.924 389.614 297.679 124.055
498.935 231.305 254.140 125.939
104.691 19.275 14.417
107.972 11.800 3.830
1.396.655
1.233.921
5,00% - 7,00%
5,00% - 7,00%
Fund management contract Trading equity securities Mutual fund Time deposits Eagle Capital Advisory Limited Opportunity Fund Debt securities Others Total Interest rates on time deposits per annum Rupiah
Kontrak Pengelolaan Dana
The Fund Management Contract
Manhattan Group Ltd (MG)
Manhattan Group Ltd (MG)
BIILD menunjuk MG untuk melakukan investasi dalam bentuk investasi pada perusahaan publik dan non publik dan atau pada surat berharga. Kontrak ini memiliki jangka waktu satu tahun dan akan berakhir 15 Juli 2011. Pada tanggal 31 Maret 2011 dan 31 Desember 2010, nilai investasi sebesar Rp 187.459 juta dan Rp 188.312 juta.
BIILD appointed MG to invest the fund in public companies or private companies and other financial instruments. This contract has a term of 1 year and will mature on July 15, 2011. As of March 31, 2011 and December 31, 2010, the carrying value of the investment amounted to Rp 187,459 million and Rp 188,312 million.
Reliancever Holdings Inc. (Reliancever), Herst Investments Ltd (Herst) dan Express Cyber Ltd (Express)
Reliancever Holdings Inc. (Reliancever), Herst Investments Ltd (Herst) and Express Cyber Ltd (Express)
Anak perusahaan menunjuk Reliancever, Herst dan Express sebagai manajer investasi untuk melakukan investasi atas surat berharga, dengan ketentuan apabila hasil investasi lebih tinggi dari target yang disetujui bersama, maka anak perusahaan dan manajer investasi akan menerima masing-masing 90% dan 10% dari hasil investasi.
The subsidiaries appointed Reliancever, Herst and Express as fund managers to invest the fund into marketable securities, with the condition that if the investment outcome is higher than the target agreed by both parties, the subsidiaries and fund managers shall be entitled to receive 90% and 10%, respectively, of the investment outcome derived from the funds.
Kontrak dengan Reliancever memiliki jangka waktu 1 (satu) tahun dan akan berakhir 12 Juli 2011. Pada tanggal 31 Maret 2011 dan 31 Desember 2010, nilai aset bersih dana tersebut adalah sebesar Rp 131.575 juta.
The fund management contract with Reliancever has a term of one (1) year and will mature on July 12, 2011. As of March 31, 2011 and December 31, 2010, the net assets value of the fund amounted to Rp 131,575 million.
Kontrak dengan Herst berjangka waktu 1 (satu) tahun dan 2 (dua) tahun, masing-masing akan berakhir pada tanggal 14 September 2011 dan 16 April 2012. Pada tanggal 31 Maret 2011 dan 31 Desember 2010, nilai aset bersih dana kedua kontrak tersebut masing-masing sebesar Rp
The Herst’s fund management contracts have terms one (1) and two (2) years and will mature on September 14, 2011 and April 16, 2012, respectively. As of March 31, 2011 and December 31, 2010 the net assets value of the funds amounted to Rp 36,428 million and - 40 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2011 DAN 31 DESEMBER 2010 DAN PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2011 DAN 2010 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS MARCH 31, 2011 AND DECEMBER 31, 2010 AND THREE MONTHS ENDED MARCH 31,2011 AND 2010 (Figures in tables are stated in millions of Rupiah)
36.428 juta dan Rp 36.750 juta.
Rp 36,750 million, respectively.
Kontrak dengan Express memiliki jangka waktu 1 (satu) tahun dan akan berakhir tanggal 30 Nopember 2011. Pada tanggal 31 Maret 2011 dan 31 Desember 2010, nilai aset bersih dana tersebut adalah sebesar US$ 4,5 juta.
The fund management contract with Express has term of one (1) year and will mature on November 30, 2011. As of March 31, 2011 and December 31, 2010, the net assets value of the fund amounted US$ 4,5 million.
Apical Asset Management Pte Ltd
Apical Asset Management Pte Ltd
Anak perusahaan menunjuk Apical Asset Management Pte., Ltd sebagai manajer investasi untuk melakukan investasi dalam bentuk saham pada Dexon Premier Fund, SPC - Fund VII sejumlah 5.000 lembar saham dengan nilai aset bersih per lembar saham tersebut adalah US$ 1.200.
A subsidiary appointed Apical Asset Management Pte., Ltd to invest fund into shares of Dexon Premier Fund, SPC - Fund VII amounting to 5,000 shares with net assets value per share of US$ 1,200.
Efek Ekuitas (Saham) Diperdagangkan
Trading Equity Securities
Nilai wajar saham diperdagangkan didasarkan pada harga pasar saham yang tercatat di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 31 Maret 2011 dan 31 Desember 2010.
The fair values of the trading equity securities are based on the quoted market price in the Indonesia Stock Exchange on March 31, 2011 and December 31, 2010.
Reksadana
Mutual Funds
Perusahaan dan anak perusahaan memiliki unit penyertaan pada reksadana Big Bhakti, Big Dana Likuid, Big Dana Lancar, Big Dana Muamalah dan Danareksa. Nilai wajar unit penyertaan reksadana ditentukan berdasarkan nilai aset bersih unit penyertaan reksa dana pada tanggal 31 Maret 2011 dan 31 Desember 2010. Keuntungan belum direalisasi atas reksadana adalah sebesar Rp 2.528 juta untuk periode tiga bulan dan Rp 16.205 juta pada tahun yang berakhir 31 Desember 2010 diakui dalam laporan laba rugi konsolidasi dan sebesar Rp 2.429 juta pada tahun 2010, diakui dalam ekuitas.
The Company and subsidiaries have investment units in Big Bhakti, Big Dana Liquid, Big Dana Lancar, Big Dana Muamalah and Danareksa mutual funds. The fair values of mutual funds are based on net asset value of the funds as of March 31, 2011 and December 31, 2010. Unrealized gain on mutual funds amounting to Rp 2,528 million for three months ended March 31, 2011 and Rp 16,205 million for the year ended December 31, 2010 respectively, was recognized in the consolidated statements of income and Rp 2,429 million in 2010 was recognized in stockholder’s equity.
Deposito Berjangka
Time Deposits
Pada tanggal 31 Maret 2011 dan 31 Desember 2010 deposito berjangka milik anak perusahaan dengan jatuh tempo lebih dari tiga bulan masingmasing sebesar Rp 48.593 juta dan Rp 50.477 juta.
As of March 31, 2011 and December 31, 2010, time deposits with maturities more than three months amounted to Rp 48,593 million and Rp 50,477 million, respectively.
- 41 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2011 DAN 31 DESEMBER 2010 DAN PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2011 DAN 2010 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS MARCH 31, 2011 AND DECEMBER 31, 2010 AND THREE MONTHS ENDED MARCH 31,2011 AND 2010 (Figures in tables are stated in millions of Rupiah)
Deposito berjangka sebesar Rp 75.462 juta pada periode 31 Maret 2011 dan pada tahun 2010 dijadikan jaminan atas hutang bank anak perusahaan (Catatan 20).
Time deposits amounting to Rp 75,462 million in March 31, 2011 and in 2010 were used as collaterals for subsidiaries’ bank loans (Note 20).
Eagle Capital Advisory Limited Opportunity Fund
Eagle Capital Advisory Limited Opportunity Fund
Anak perusahaan menempatkan dana pada Eagle Capital Advisory Limited Opportunity Fund dengan manajer investasi Eagle Capital Advisory Limited (ECAL). Pada tahun 2010, anak perusahaan telah mencairkan investasi tersebut sebesar Rp 30.063 juta. Pada tanggal 31 Maret 2011 dan 31 Desember 2010, nilai aset bersih investasi tersebut masing-masing sebesar Rp 104.691 juta dan Rp 107.972 juta.
The subsidiaries placed fund in Eagle Capital Advisory Limited Opportunity Fund with the Eagle Capital Advisory Limited (ECAL) as investment manager. In 2010, the subsidiaries have redeemed the investment amounting to Rp 30,063 million. As of March 31, 2011 and December 31, 2010, the net assets value of the fund amounted to Rp 104,691 million and Rp 107,972 million, respectively.
Efek Hutang
Debt Securities
Anak perusahaan menempatkan dana berupa Obligasi Pemerintah Republik Indonesia (ORI) dan Obligasi Korporasi.
The subsidiaries placed fund in Government Bonds (ORI) and Corporate Bonds.
Lainnya
Others
Mediacom mempunyai komitmen investasi pada SSG Capital Partner I Feeder L.P. (SSG) sebesar US$ 1.000.000. Sampai dengan 31 Maret 2011 dan 31 Desember 2010, Mediacom telah melakukan investasi sebesar US$ 510.862 dan US$ 425.855 atau ekuivalen dengan Rp 4.449 juta dan Rp 3.829 juta.
Mediacom has a commitment to invest in a fund with SSG Capital Partners I Feeder L.P. (SSG) amounting to US$ 1,000,000. Up to March 31, 2011 and December 31, 2010, Mediacom has invested US$ 510,862 and US$ 425,855 or equivalent to Rp 4,449 million and Rp 3,829 million.
- 42 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2011 DAN 31 DESEMBER 2010 DAN PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2011 DAN 2010 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
6.
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS MARCH 31, 2011 AND DECEMBER 31, 2010 AND THREE MONTHS ENDED MARCH 31,2011 AND 2010 (Figures in tables are stated in millions of Rupiah)
PIUTANG USAHA
6. 31 Maret 2011/ March 31, 2011
a. Berdasarkan pelanggan Pihak hubungan istimewa (Catatan 51) Media berbasis konten dan iklan
TRADE ACCOUNTS RECEIVABLE
31 Desember 2010/ December 31, 2010 a. By customer Related parties (Note 51) Content and advertising based media Media support and infrastructure
1.763
2.778
19.096
23.177
20.859
25.955
1.973.732
1.960.113
168.468
160.951
37.470 36.188
46.389 37.339
Sub jumlah Penyisihan piutang ragu-ragu
2.215.858 (54.345)
2.204.792 (51.971)
Subtotal Allowance for doubtful accounts
Jumlah
2.161.513
2.152.821
Total
2.182.372
2.178.776
722.603
907.751
462.870 305.552 167.790 577.902
538.615 223.686 136.927 423.768
Jumlah Penyisihan piutang ragu-ragu
2.236.717 (54.345)
2.230.747 (51.971)
Total Allowance for doubtful accounts
Bersih
2.182.372
2.178.776
Net
2.047.484 181.233 8.000
1.996.397 225.421 8.929
Jumlah Penyisihan piutang ragu-ragu
2.236.717 (54.345)
2.230.747 (51.971)
Total Allowance for doubtful accounts
Bersih
2.182.372
2.178.776
Net
Media pendukung dan infrastruktur Jumlah Pihak ketiga Media berbasis konten dan iklan Media berbasis pelanggan Media pendukung dan infrastruktur Transportasi
Jumlah b. Berdasarkan umur (hari) Belum jatuh tempo Sudah jatuh tempo 1 - 30 hari 31 - 60 hari 61 - 90 hari > 90 hari
c. Berdasarkan mata uang Rupiah US Dollar Lainnya
Mutasi penyisihan piutang ragu-ragu adalah sebagai berikut:
Total Third parties Content and advertising based media Subscribers based media Media support and infrastructure Transportation
Total b. By age category (days) Not yet due Past due 1 - 30 days 31 - 60 days 61 - 90 days > 90 days
c. By currency Rupiah US Dollar Others
Changes in the allowance for doubtful accounts are as follows: - 43 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2011 DAN 31 DESEMBER 2010 DAN PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2011 DAN 2010 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS MARCH 31, 2011 AND DECEMBER 31, 2010 AND THREE MONTHS ENDED MARCH 31,2011 AND 2010 (Figures in tables are stated in millions of Rupiah)
31 Maret 2011/ March 31, 2011
7.
31 Desember 2010/ December 31, 2010
Saldo awal tahun Penyisihan
51.971 2.374
41.900 10.071
Balance at beginning of year Provisions
Saldo akhir tahun
54.345
51.971
Balance at end of year
Manajemen berpendapat bahwa penyisihan piutang ragu-ragu atas piutang kepada pihak ketiga adalah cukup.
Management believes that the allowance for doubtful accounts receivable from third parties is adequate.
Piutang usaha Infokom digunakan sebagai jaminan untuk hutang bank dan hutang bank jangka panjang yang diterima Mediacom.
All trade accounts receivable from Infokom are used as fiduciary collateral for Mediacom’s long term bank loan.
Piutang usaha tertentu milik anak perusahaan digunakan sebagai jaminan untuk berbagai hutang jangka pendek dan jangka panjang (Catatan 18 dan 23).
Certain accounts receivable from subsidiaries were used as collateral for various short-term and longterm loans (Notes 18 and 23).
Manajemen juga berpendapat bahwa tidak terdapat risiko yang terkonsentrasi secara signifikan atas piutang kepada pihak ketiga.
Management also believes that there are no significant concentrations of credit risk in third party receivables.
PIUTANG NASABAH
7.
Akun ini merupakan piutang yang timbul dari transaksi perdagangan efek dan imbalan jasa pengelolaan dana nasabah dan reksa dana dengan pihak ketiga, sebagai berikut:
CUSTOMERS RECEIVABLES This account represents receivables arising from brokerage and fund management services rendered to customers and mutual funds of third parties, as follows:
31 Maret 2011/ March 31, 2011
31 Desember 2010/ December 31, 2010
Transaksi perdagangan efek Imbalan jasa pengelolaan dana Premi asuransi
219.015 2.344 4.588
197.633 2.566 906
Brokerage Fund management services Premium insurance
Jumlah
225.947
201.105
Total
- 44 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2011 DAN 31 DESEMBER 2010 DAN PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2011 DAN 2010 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS MARCH 31, 2011 AND DECEMBER 31, 2010 AND THREE MONTHS ENDED MARCH 31,2011 AND 2010 (Figures in tables are stated in millions of Rupiah)
Perincian saldo piutang nasabah berdasarkan umur piutang sebagai berikut:
The aging schedule of receivables, as follows:
31 Maret 2011/ March 31, 2011
8.
31 Desember 2010/ December 31, 2010
Kurang dari 7 hari Lebih dari 7 hari
163.095 62.852
123.124 77.981
Less than 7 days More than 7 days
Jumlah
225.947
201.105
Total
Seluruh piutang pembiayaan jasa pengelolaan dana belum jatuh tempo pada tanggal 31 Maret 2011 dan 31 Desember 2010.
All of accounts receivable from fund management services as of March 31, 2011 and December 31, 2010 are not yet due.
Manajemen MNC Sec (d/h Bsec) dan MNC AM (d/h BAM) tidak membentuk penyisihan piutang ragu-ragu karena manajemen MNC Sec dan MNC AM berpendapat bahwa seluruh piutang dapat tertagih.
MNC Sec’s (formerly BSec) and MNC AM’s (formerly BAM) management did not provide allowance for doubtful accounts as MNC Sec’s and MNC AM’s management believes that all receivables are collectible.
PIUTANG DAN HUTANG USAHA - LEMBAGA KLIRING DAN PENJAMINAN
8.
Akun ini merupakan tagihan dan hutang MNC Sec (d/h BSec) dari dan kepada Lembaga Kliring dan Penjaminan (LKP) yang timbul dari penyelesaian transaksi perdagangan efek-bersih dan dana kliring, sebagai berikut:
RECEIVABLES FROM AND PAYABLES TO CLEARING AND GUARANTEE INSTITUTION This account represents MNC Sec’s (formerly BSec) receivables from and payable to the Clearing and Guarantee Institution (LKP) arising from the net settlement of securities trading transactions and clearing deposits, as follows:
31 Maret 2011/ March 31, 2011
31 Desember 2010/ December 31, 2010
Piutang Deposito wajib
124.110 4.392
81.037 4.333
Receivables Mandatory deposits
Jumlah piutang
128.502
85.370
Total receivables
60.539
64.869
Payables
Hutang
Tingkat bunga per tahun deposito wajib LKP berkisar 7% tahun 2011 dan 2010.
Interest rates per annum on mandatory deposits to LKP 7% in 2011 and 2010.
Seluruh piutang dan hutang LKP pada tanggal 31 Maret 2011 dan 31 Desember 2010 memiliki umur kurang dari 3 hari.
All receivables from and payable to the LKP as of March 31, 2011 and December 31, 2010 are due within 3 days.
Manajemen MNC Sec tidak membentuk penyisihan piutang ragu-ragu karena manajemen MNC Sec berpendapat bahwa seluruh piutang LKP dapat tertagih.
MNC Sec’s management did not provide allowance for doubtful accounts as MNC Sec’s management believes that all receivables from LKP are fully collectible.
- 45 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2011 DAN 31 DESEMBER 2010 DAN PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2011 DAN 2010 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
9.
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS MARCH 31, 2011 AND DECEMBER 31, 2010 AND THREE MONTHS ENDED MARCH 31,2011 AND 2010 (Figures in tables are stated in millions of Rupiah)
PIUTANG PEMBIAYAAN
9.
FINANCING RECEIVABLES
Penanaman Neto Sewa Pembiayaan
Net Investments in Finance Lease
Akun ini merupakan piutang atas pembiayaan sewa pembiayaan (finance lease) yang diberikan MNC Finance, sebagai berikut:
This account represents receivables arising from financial lease transactions provided by MNC Finance, as follows:
31 Maret 2011/ March 31, 2011 Piutang sewa pembiayaan Pihak hubungan istimewa Pihak ketiga
31 Desember 2010/ December 31, 2010
1.230 83.033
1.710 95.149
Lease receivables Related parties Third parties Total
Jumlah Pendapatan sewa pembiayaan belum diakui
84.263
96.859
(10.931)
(13.365)
Jumlah Penyisihan piutang ragu-ragu
73.332 (1.853)
83.494 (2.076)
Total Allowance for doubtful accounts
Penanaman neto sewa pembiayaan bersih
71.479
81.418
Net investments in finance lease net
Jumlah piutang sewa pembiayaan sesuai dengan jatuh temponya adalah sebagai berikut:
Unearned lease income
The lease receivables based on maturity date are as follows:
31 Maret 2011/ March 31, 2011
31 Desember 2010/ December 31, 2010
Akan jatuh tempo: 1 tahun 1 - 2 tahun
26.482 57.781
50.670 46.189
Will be due within: 1 year 1 - 2 years
Jumlah
84.263
96.859
Total
Mutasi penyisihan piutang ragu-ragu adalah sebagai berikut:
Changes in the allowance for doubtful accounts are as follows:
31 Maret 2011/ March 31, 2011
31 Desember 2010/ December 31, 2010
Saldo awal tahun Penyisihan
1.945 (92)
1.234 842
Balance at beginning of year Provisions
Saldo akhir tahun
1.853
2.076
Balance at end of year
- 46 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2011 DAN 31 DESEMBER 2010 DAN PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2011 DAN 2010 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS MARCH 31, 2011 AND DECEMBER 31, 2010 AND THREE MONTHS ENDED MARCH 31,2011 AND 2010 (Figures in tables are stated in millions of Rupiah)
Piutang sewa pembiayaan dijamin dengan aset yang didanai dengan piutang pembiayaan ini. Piutang sewa pembiayaan digunakan sebagai jaminan pinjaman Bank Sinarmas (Catatan 23). Manajemen MNC Finance berpendapat bahwa penyisihan piutang ragu-ragu cukup.
Finance lease receivables are secured by the related financed assets. Finance lease receivables are used as collaterals for loans from Bank Sinarmas (Note 23). MNC Finance’s management believes that the allowance for doubtful accounts is adequate.
Piutang Pembiayaan Konsumen
Consumer Financing Receivables
Akun ini merupakan piutang atas pembiayaan konsumen yang diberikan MNC Finance, sebagai berikut:
This account represents receivables arising from consumer financing provided by MNC Finance, as follows:
31 Maret 2011/ March 31, 2011
31 Desember 2010/ December 31, 2010
Piutang pembiayaan konsumen Pihak hubungan istimewa Pihak ketiga Bersih Pendapatan pembiayaan konsumen belum diakui Penyisihan piutang ragu-ragu Piutang pembiayaan konsumen - bersih
11.663 232.706
6.209 224.526
244.369
230.735
(54.880)
(48.733)
(1.321)
(1.391)
188.168
Cicilan piutang pembiayaan konsumen yang akan diterima dari konsumen berdasarkan tanggal jatuh temponya pada 31 Maret 2011 dan 31 Desember 2010 adalah sebagai berikut:
180.611
Consumer financing receivables Related parties Third parties Net Unearned consumer financing income Allowance for doubtful accounts Consumer financing receivables - net
The installments of consumer financing receivables that will be received from customers according to maturity date as of March 31, 2011 and December 31, 2010 are as follows:
31 Maret 2011/ March 31, 2011
31 Desember 2010/ December 31, 2010
Telah jatuh tempo Akan jatuh tempo 1 tahun 1 - 2 tahun Lebih dari 2 tahun
4.787
4.226
139.480 92.329 7.773
132.114 78.546 15.849
Overdue Will be due within: 1 year 1 - 2 years More than 2 years
Jumlah
244.369
230.735
Total
Tingkat bunga per tahun
15% - 45%
- 47 -
15% - 45%
Annual interest rate
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2011 DAN 31 DESEMBER 2010 DAN PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2011 DAN 2010 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS MARCH 31, 2011 AND DECEMBER 31, 2010 AND THREE MONTHS ENDED MARCH 31,2011 AND 2010 (Figures in tables are stated in millions of Rupiah)
Mutasi penyisihan piutang ragu-ragu adalah sebagai berikut:
Changes in allowance for doubtful accounts are as follows:
31 Maret 2011/ March 31, 2011
31 Desember 2010/ December 31, 2010
Saldo awal tahun Penyisihan Pemulihan
2.039 705 (1.423)
1.971 8.774 (9.354)
Saldo akhir tahun
1.321
1.391
Balance at beginning of year Provision Reversal Balance at end of year
Piutang pembiayaan konsumen dijamin dengan aset konsumen yang didanai dengan pembiayaan konsumen ini. Manajemen MNC Finance berpendapat bahwa penyisihan piutang ragu-ragu cukup.
The consumer financing receivables are guaranteed by the related financed assets. MNC Finance’s management believes that the allowance for doubtful accounts is adequate.
Piutang pembiayaan konsumen digunakan sebagai jaminan pinjaman jangka panjang dari Bank Muamalat Indonesia (Catatan 23).
Consumer financing receivables are used as collaterals for long-term loans from Bank Muamalat Indonesia (Note 23).
Tagihan Anjak Piutang – Bersih
Factoring Receivables – Net
Akun ini merupakan tagihan anjak piutang dengan dasar ”with recourse”, sebagai berikut:
This account represents factoring receivables with recourse, as follows:
31 Maret 2011/ March 31, 2011
31 Desember 2010/ December 31, 2010
Tagihan Anjak Piutang Pihak hubungan istimewa Pihak ketiga Dikurangi retensi Pendapatan belum diakui
7.924 306 (56) (5)
8.183 306 (56) (4)
Factoring of receivables Related parties Third parties Less retention Unearned factoring income
Sub jumlah Penyisihan piutang ragu-ragu
8.169 (106)
8.429 (115)
Sub total Allowance for doubtful accounts
Jumlah
8.063
8.314
Total
Mutasi penyisihan piutang ragu-ragu adalah sebagai berikut: 31 Maret 2011/ March 31, 2011
Changes in the allowance for doubtful accounts are as follows: 31 Desember 2010/ December 31, 2010
Saldo awal tahun Pemulihan
115 (9)
189 (74)
Balance at beginning of year Recovery
Saldo akhir tahun
106
115
Balance at end of year
Manajemen berpendapat piutang ragu-ragu cukup.
bahwa
penyisihan
Management believes that the allowance for doubtful accounts is adequate.
- 48 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2011 DAN 31 DESEMBER 2010 DAN PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2011 DAN 2010 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS MARCH 31, 2011 AND DECEMBER 31, 2010 AND THREE MONTHS ENDED MARCH 31,2011 AND 2010 (Figures in tables are stated in millions of Rupiah)
10. PIUTANG LAIN-LAIN
10. OTHER ACCOUNTS RECEIVABLE 31 Maret 2011/ March 31, 2011
31 Desember 2010/ December 31, 2010
Pihak hubungan istimewa Lainnya
1.022
11.931
Related parties Others
Jumlah
1.022
11.931
Total
Pihak ketiga Penyisihan piutang ragu-ragu
439.124 (9.037)
482.348 (9.037)
Third parties Allowance for doubtful accounts
Jumlah
430.087
473.311
Total
Bersih
431.109
485.242
Net
Perusahaan dan anak perusahaan berpendapat bahwa penyisihan piutang ragu-ragu atas piutang kepada pihak ketiga adalah cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul dari tidak tertagihnya piutang tersebut. Piutang kepada pihak hubungan istimewa tidak diadakan penyisihan piutang ragu – ragu karena manajemen berpendapat bahwa seluruh piutang tersebut dapat ditagih.
The Company and its subsidiaries’ management believes that the allowance for doubtful accounts receivables from third parties is adequate to cover possible losses on uncollectible accounts. No allowance for doubtful accounts was provided on receivables from related parties as management believes that all such receivables are collectible.
11. INVENTORIES
11. PERSEDIAAN 31 Maret 2011/ March 31, 2011 Program media dan penyiaran Produksi jadi Produksi dalam proses Dikurangi yang dibebankan pada tahun berjalan Bersih Non Program Antena, dekoder, dan aksesoris Media pendukung dan infrastruktur Suku cadang pesawat udara Lainnya Jumlah Jumlah
31 Desember 2010/ December 31, 2010
1.153.663 42.266
2.412.714 22.782
(291.675)
(1.555.264)
904.254
880.232
194.663
189.372
1.476
1.496
96.467 33.649
96.192 35.078
326.255
322.138
1.230.509
1.202.370
- 49 -
Media program and broadcasting Finished programs Production in progress Less charged to current year expense Net Non Program Antenna, decoder, and accessories Media support and infrastructure Aircraft spareparts Others Total Total
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2011 DAN 31 DESEMBER 2010 DAN PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2011 DAN 2010 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS MARCH 31, 2011 AND DECEMBER 31, 2010 AND THREE MONTHS ENDED MARCH 31,2011 AND 2010 (Figures in tables are stated in millions of Rupiah)
Persediaan suku cadang pesawat udara digunakan jaminan pinjaman IAT dari Bank Muamalat Indonesia (Catatan 23).
The aircraft spareparts inventories are used as collaterals for loans of IAT from Bank Muamalat Indonesia (Note 23).
Persediaan dari Infokom (media pendukung dan infrastruktur) digunakan sebagai jaminan untuk hutang jangka panjang (Catatan 23).
Inventories from Infokom (media support and infrastructure) are used as collaterals for long-term (Note 23).
Pada tanggal 31 Maret 2011 dan 31 Desember 2010, persediaan, kecuali persediaan program media dan penyiaran, diasuransikan bersamaan dengan aset tetap (Catatan 16). Manajemen berpendapat bahwa persediaan telah diasuransikan dengan jumlah pertanggungan memadai.
As of March 31, 2011 and December 31, 2010, inventories, except media and broadcasting programs, were insured along with property and equipment (Note 16). Management believes that the insurance coverage is adequate to cover possible losses on the inventories insured.
Persediaan program media dan penyiaran tidak diasuransikan terhadap risiko kerugian atas kebakaran atau pencurian karena nilai wajar persediaan tidak dapat ditentukan untuk tujuan asuransi. Bila terjadi kebakaran atau pencurian atas persediaan program, Perusahaan dan anak perusahaan dapat meminta kembali copy film dari distributor selama film tersebut belum ditayangkan dan masa berlakunya belum berakhir.
Media and broadcasting programs were not insured against fire and theft because the fair value of inventories could not be established for the purpose of insurance. In the event of fire and theft, the Company and its subsidiaries can request a new copy of the film from distributor, as long as the film is not yet aired and has not yet expired.
12. PAJAK DIBAYAR DIMUKA
12. PREPAID TAXES 31 Maret 2011/ March 31, 2011
31 Desember 2010/ December 31, 2010
Perusahaan Pajak penghasilan badan lebih bayar Tahun 2010 Tahun 2008 Pajak pertambahan nilai - bersih Anak perusahaan Pajak penghasilan badan lebih bayar Tahun 2011 Tahun 2010 Tahun 2009 Pajak pertambahan nilai - bersih Lainnya Jumlah
518 456 3.503
42.548 490 1.604 25.347 27.785 102.251
- 50 -
490 1.604 10.708 27.535
The Company Overpayment of corporate income tax Year 2010 Year 2008 Value added tax - net Subsidiaries Overpayment of corporate income tax Year 2011 Year 2010 Year 2009 Value added tax - net Others
44.776
Total
518 456 3.465
-
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2011 DAN 31 DESEMBER 2010 DAN PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2011 DAN 2010 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS MARCH 31, 2011 AND DECEMBER 31, 2010 AND THREE MONTHS ENDED MARCH 31,2011 AND 2010 (Figures in tables are stated in millions of Rupiah)
13. INVESTASI PADA PERUSAHAAN ASOSIASI
Domisili/ Perusahaan asosiasi/Associates Metode ekuitas/ Equity method PT. Freekom Indonesia PT. Media Nusantara Press PT. Radio Panji Artha Swara PT. Radio Tiara Gempita Buana PT. Radio Pesona Nanda Poespita PT. Liiur Persada PT. Radio Duta Mashoor Cemerlang PT. Swara Manusa Indah PT. Radio Kalender Angkasa
Domicile
13. INVESTMENTS IN ASSOCIATES Nilai tercatat/ Carrying amount 31 Maret 2011/ 31 Desember 2010/ March 31, 2011 December 31,2010
Jakarta Jakarta Palembang Palembang Pekanbaru Tulungagung Manado Pontianak Dumai
Jumlah/Total
Saldo awal tahun Bagian laba (rugi) bersih Pengurangan Saldo akhir tahun
Aktivitas utama/
ownership
Principal activity
4.743
4.781
49
76 46 27 25 21 10 5 2
76 46 27 25 21 10 5 2
38 30 21 25 21 21 21 21
4.955
4.993
Mutasi investasi dengan metode ekuitas adalah sebagai berikut: 31 Maret 2011/ March 31, 2011
Persentase pemilikan/ Percentage of
Telekomunikasi/ Telecommunications Media cetak/Printed Media Penyiaran/Broadcast Penyiaran/Broadcast Penyiaran/Broadcast Penyiaran/Broadcast Penyiaran/Broadcast Penyiaran/Broadcast Penyiaran/Broadcast
The changes in investments under the equity method are as follows: 31 Desember 2010/ December 31, 2010
4.993 (38)
6.129 (93) (1.043)
4.955
4.993
-
Pada tahun 2010, investasi dalam bentuk saham PT. Optima Media Dinamika dengan pemilikan sebesar 25% telah dijual kepada PT. Advisindo Artistika, PT Prima Karya Sarana dan Ny. Judy Uway sebesar Rp 2.000 juta.
Beginning of year Equity in net earnings (loss) Deduction End of year
In 2010, the investment in shares of PT. Optima Media Dinamika with ownership interest amounted 25% were sold to PT. Advisindo Artistika, PT Prima Karya Sarana and Ny. Judy Uway for Rp 2,000 million.
- 51 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2011 DAN 31 DESEMBER 2010 DAN PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2011 DAN 2010 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS MARCH 31, 2011 AND DECEMBER 31, 2010 AND THREE MONTHS ENDED MARCH 31,2011 AND 2010 (Figures in tables are stated in millions of Rupiah)
14. INVESTASI LAIN
14. OTHER INVESTMENTS 31 Maret 2011/ March 31, 2011
31 Desember 2010/ December 31, 2010
Obligasi wajib tukar Obligasi konversi Uang muka investasi Penyertaan saham
1.352.697 583.561 443.189 94.950
1.352.697 583.561 243.159 127.949
Mandatory exchangeable bonds Convertible bonds Investment advances Investments in shares of stock
Jumlah
2.474.397
2.307.366
Total
Obligasi Wajib Tukar (MEB)
Mandatory Exchangeable Bonds (MEB) 31 Maret 2011/ March 31, 2011
PT Datakom Asia PT Kapital Usaha Sempurna PT Bright Star Perkasa PT Nusantara Vision PT Kencana Mulia Utama Jumlah
31 Desember 2010/ December 31, 2010
721.286 365.500 121.500 125.000 19.411
721.286 365.500 121.500 125.000 19.411
1.352.697
1.352.697
PT Datakom Asia PT Kapital Usaha Sempurna PT Bright Star Perkasa PT Nusantara Vision PT Kencana Mulia Utama Total
PT Datakom Asia
PT Datakom Asia
Pada tanggal 23 Nopember 2006, MNCSV mempunyai obligasi wajib tukar seharga Rp 561.000 juta yang diterbitkan oleh PT. Datakom Asia (DKA) yang dapat ditukar dengan 93.333 saham biasa PT. Media Citra Indostar (MCI) milik DKA. Periode pertukaran obligasi wajib bayar dimulai sejak tanggal 31 Januari 2007 sampai 23 Nopember 2007 atau diperpanjang untuk masa dua belas bulan berikutnya atas kehendak dari DKA.
On November 23, 2006, MNCSV has mandatory exchangeable bonds of Rp 561,000 million, issued by PT Datakom Asia (DKA), which are exchangeable into 93,333 ordinary shares of PT. Media Citra Indostar (MCI) which is owned by DKA. The exchange period is from January 31, 2007 to November 23, 2007, at the option of DKA, for another twelve months.
Pada tanggal 8 Januari 2007, MNCSV dan DKA setuju untuk merubah jangka waktu penukaran obligasi wajib tukar menjadi 8 Januari 2007 sampai dengan 8 Januari 2012.
On January 8, 2007, MNCSV and DKA agreed to amend the exchange period of the mandatory exchangeable bond to be from January 8, 2007 to January 8, 2012.
Pada tahun 2008, MNCSV mempunyai tambahan obligasi wajib tukar senilai Rp 160.286 juta yang diterbitkan oleh DKA yang dapat ditukar dengan sebanyak 26.667 saham MCI milik DKA.
In 2008, MNCSV obtained additional mandatory exchangeable bonds of Rp 160,286 million, from DKA, which are exchangeable into 26,667 ordinary shares of MCI which is owned by DKA.
Berdasarkan Amandemen dari obligasi wajib tukar tanggal 6 September 2010, MNCSV dan DKA setuju untuk merubah beberapa pasal dari perjanjian sebelumnya, antara lain adalah memperpanjang jangka waktu obligasi wajib tukar hingga 1 Juni 2016.
Based on Amendment of mandatory exchangeable bond dated September 6, 2010, MNCSV and DKA agreed to amend several subsections of previous agreement, among others, to extend the maturity date of the mandatory exchangeable bond until June 1, 2016.
- 52 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2011 DAN 31 DESEMBER 2010 DAN PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2011 DAN 2010 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS MARCH 31, 2011 AND DECEMBER 31, 2010 AND THREE MONTHS ENDED MARCH 31,2011 AND 2010 (Figures in tables are stated in millions of Rupiah)
PT Kapital Usaha Sempurna
PT Kapital Usaha Sempurna
Pada tahun 2008, Perusahaan dan GTS membeli obligasi wajib tukar masing-masing seharga Rp 208.000 juta dan Rp 157.500 juta yang diterbitkan oleh PT Kapital Usaha Sempurna yang dapat ditukar masing-masing dengan 26.999 saham dan 22.500 saham PT Trans Javagas Pipeline.
In 2008, the Company and GTS purchased mandatory exchangeable bonds of Rp 208,000 million and Rp 157,500 million issued by PT Kapital Usaha Sempurna, which are exchangeable into 26,999 shares and 22,500 shares of PT Trans Javagas Pipeline.
PT Bright Star Perkasa
PT Bright Star Perkasa
Pada tanggal 13 Nopember 2007 dan 5 Desember 2007, GTS membeli obligasi wajib tukar yang diterbitkan oleh PT Bright Star Perkasa yang masing-masing wajib ditukar dengan saham PT Eagle Transport Services sebesar Rp 162.000 juta dan saham PT Global Maintenance Services sebesar Rp 3.075 juta. Obligasi tersebut jatuh tempo satu tahun setelah tanggal penerbitan dan telah diperpanjang kembali selama satu tahun. Pada tahun 2010, GTS membukukan penurunan nilai atas obligasi wajib tukar PT Brightstar Perkasa sebesar Rp 43.575 juta.
On November 13, 2007 and December 5, 2007, GTS purchased mandatory exchangeable bonds issued by PT Bright Star Perkasa which should be converted to the shares of stock of PT Eagle Transport Services amounting to Rp 162,000 million and PT Global Maintenance Services amounting to Rp 3,075 million. The bonds will mature in one year after issuance and has been extended for another year. In 2010, GTS has impaired the mandatory exchangeable bonds issued by PT Brightstar Perkasa amounting to Rp 43,575 million.
PT Nusantara Vision
PT Nusantara Vision
Pada tahun 2009, SVN membeli obligasi wajib tukar PT Nusantara Vision (NV) dengan nilai sebesar Rp 125.000 juta, yang dapat ditukarkan dengan 25.000 lembar saham baru milik NV dan 25.000 lembar saham lama milik NV dengan jangka waktu sampai dengan 30 Juni 2012.
In 2009, SVN purchased mandatory exchangeable bonds of PT Nusantara Vision (NV) amounting to Rp 125,000 million, which are exchangeable into 25,000 new shares of NV and 25,000 old shares of NV, with the exchange period until June 30, 2012.
PT Kencana Mulia Utama
PT Kencana Mulia Utama
MNI mempunyai obligasi wajib tukar sebesar Rp 19.411 juta yang dapat ditukarkan dengan 16.388 saham PT Hikmat Makna Aksara milik PT Kencana Mulia Utama (pihak ketiga).
MNI has investment in mandatory exchangeable bonds amounting to Rp 19,411 million, which are exchangeable into 16,388 shares of PT Hikmat Makna Aksara owned by PT Kencana Mulia Utama (a third party).
PT Djaja Abadi Konstruksi
PT Djaja Abadi Konstruksi
Mediacom membeli obligasi wajib tukar yang diterbitkan oleh PT. Djaja Abadi Konstruksi (DAK) dari East Bay Equities Ltd., dengan harga nominal keseluruhan sebesar Rp 1.432.445 juta yang dapat ditukar dengan 1.525.268.700 saham atau 24,54% saham biasa MNCSV milik DAK, dengan periode pertukaran obligasi wajib tukar sejak tanggal 3 September 2008 sampai dengan 3 September 2010.
Mediacom purchased mandatory exchangeable bonds issued by PT. Djaja Abadi Konstruksi (DAK) from East Bay Equities Ltd., with an aggregate principal value of Rp 1,432,445 million. These mandatory exchangeable bonds are exchangeable into 1,525,268,700 shares or 24.54% ordinary shares of MNCSV’s owned by DAK with the exchange period from September 3, 2008 until September 3, 2010.
- 53 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2011 DAN 31 DESEMBER 2010 DAN PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2011 DAN 2010 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS MARCH 31, 2011 AND DECEMBER 31, 2010 AND THREE MONTHS ENDED MARCH 31,2011 AND 2010 (Figures in tables are stated in millions of Rupiah)
Berdasarkan perjanjian pengalihan saham tanggal 2 Juni 2010, Mediacom dan DAK telah sepakat menukarkan seluruh obligasi wajib tukar yang dimiliki dengan 1.525.268.700 lembar saham MNCSV yang dimiliki oleh DAK.
Based on shares transfer agreement dated June 2, 2010, Mediacom and DAK have agreed to exchange all of the mandatory exchangeable bonds with 1,525,268,700 shares of MNCSV owned by DAK to Mediacom.
Selisih antara aset bersih MNCSV berdasarkan nilai wajar dengan harga nominal obligasi wajib tukar sebesar Rp 166.090 juta dicatat sebagai goodwill negatif dan dialokasikan ke goodwill positif hasil akuisisi Mediacom atas MNCSV di tahun 2007 (Catatan 17).
The difference between the fair values of the MNCSV’s net assets with the principal value of the mandatory exchangeable bond amounting to Rp 166,090 million was recorded as negative goodwill and allocated to positive goodwill resulted from the acquisition of MNCSV by Mediacom in 2007 (Note 17).
Obligasi Konversi
Convertible Bonds
Pada tanggal 22 Desember 2010, MNC membeli obligasi konversi PT. Sun Televisi Network (STN) sejumlah Rp 58.162 juta dan dapat dipertukarkan dengan 58.162 saham STN, dan akan jatuh tempo 22 Desember 2013.
On December 22, 2010, MNC purchased convertible bonds of PT. Sun Televisi Network (STN) in the amount of Rp 58,162 million which are convertible into 58,162 shares, and will be due in December 22, 2013.
Pada tahun 2009, MNC membeli obligasi konversi PT Sun Televisi Network (STN) sejumlah Rp 342.000 juta yang dapat ditukarkan dengan 217.000 saham STN.
In 2009, MNC purchased convertible bonds of PT Sun Televisi Network (STN) amounting to Rp 342,000 million, which are convertible into 217,000 shares of STN.
Pada tanggal 21 Desember 2009, Mediacom membeli obligasi konversi yang diterbitkan oleh PT Nusantara Vision (NV) sebesar Rp 68.400 juta yang dapat dikonversikan dengan 30.000 lembar saham NV, jatuh tempo 3 tahun setelah obligasi konversi diterbitkan.
On December 21, 2009, Mediacom purchased convertible bonds issued by PT Nusantara Vision (NV) amounting to Rp 68,400 million, which are convertible into 30,000 shares of NV, due in 3 years since convertible bonds have been issued.
Pada tanggal 14 Desember 2009, MNC membeli obligasi konversi seharga Rp 66.000 juta yang diterbitkan oleh PT. Media Nusantara Press (MNP), jatuh tempo 3 tahun sejak penandatanganan perjanjian dan dapat diperpanjang.
On December 14, 2009, MNC purchased convertible bonds amounting to Rp 66,000 million issued by PT. Media Nusantara Press (MNP), due in 3 years from the date the agreement was signed and can be extended.
Pada tanggal 5 April 2007, MNI membeli obligasi konversi seharga Rp 49.000 juta yang diterbitkan oleh MNP, jatuh tempo tanggal 4 April 2009 dan dapat diperpanjang. Obligasi ini dapat dikonversi dengan 49.000 saham MNP pada saat jatuh tempo. Pada tanggal 14 Desember 2009, MNI telah menjual obligasi konversi tersebut kepada MNC seharga Rp 49.000 juta.
On April 5, 2007, MNI purchased convertible bonds of Rp 49,000 million issued by MNP, due on April 4, 2009 and can ben extended. This bond are convertible into 49,000 shares of MNP on the due date. On December 14, 2009, MNI sold the convertible bonds to MNC for Rp 49,000 million.
- 54 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2011 DAN 31 DESEMBER 2010 DAN PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2011 DAN 2010 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS MARCH 31, 2011 AND DECEMBER 31, 2010 AND THREE MONTHS ENDED MARCH 31,2011 AND 2010 (Figures in tables are stated in millions of Rupiah)
Uang Muka Investasi
Investment Advances
Mediacom dan anak perusahaan mempunyai uang muka investasi pada usaha media berbasis konten dan iklan, sebagai berikut:
Mediacom and its subsidiaries had investment advances in content and advertising basic media, as follows:
31 Maret 2011/ March 31, 2011
31 Desember 2010/ December 31, 2010
Proyek pengembangan bisnis Investasi pada usaha media cetak PT. Media Nusantara Informasi Publishing
437.514
237.484
5.675
5.675
Jumlah
443.189
243.159
Business development project Investment in print business PT. Media Nusantara Informasi Publishing Total
Proyek pengembangan bisnis merupakan dana untuk pengembangan aset media di bidang penyiaran dan program. Pada tahun 2010 dan 2009, MIMEL menempatkan dananya pada Marco Prince Corp dan Merlin Investment Fund masingmasing sejumlah US$ 19 juta dan US$ 40 juta. Pada tahun 2010, MIMEL mencairkan penempatan dananya pada Merlin Investment Fund.
Project business development represent funds for developing media asset in broadcasting and programs. In 2010 and 2009, MIMEL placed these funds in Marco Prince Corp and Merlin Investment Fund amounting to US$ 19 million and US$ 40 million. In 2010, MIMEL redeemed the fund in Merlin Investment Fund.
Pada bulan April 2010, Perusahaan melalui Herst Investment Ltd melakukan penempatan dana untuk diinvestasikan pada perusahaan minyak dan gas.
In April 2010, the Company through Herst Investment Ltd placed funds to be invested in an oil and gas company.
Penyertaan Saham
Investments in Shares of Stock
Penyertaan saham Perusahaan terdiri dari:
Investment in shares of stock of the Company consists of:
- 55 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2011 DAN 31 DESEMBER 2010 DAN PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2011 DAN 2010 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) 31 Maret 2011/ March 31, 2011
Efek tersedia untuk diijual PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk (CMNP) Metode biaya PT. Eagle Transport Services (ETS) PT. Global Utama Mining Resources Mining Resources (GUMR) PT. Pemeringkat Efek Indonesia Keanggotaan Bursa Efek Indonesia PT. Kustodian Sentral Efek Indonesia PT. Usaha Gedung Bimantara
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS MARCH 31, 2011 AND DECEMBER 31, 2010 AND THREE MONTHS ENDED MARCH 31,2011 AND 2010 (Figures in tables are stated in millions of Rupiah)
Persentase kepemilikan/ Percentage of ownership 31 Maret 2011/ 31 Desember 2010/ March 31, 2011 December 31, 2010
31 Desember 2010/ December 31, 2010
64.997
2,78%
3,60%
97.996
28.500
19,00%
19,00%
28.500
500 342
10,00% 2,00%
10,00% 2,00%
500 342
310
-
-
310
300
1,00%
1,00%
300
1
1
Subjumlah
29.953
29.953
Jumlah
94.950
127.949
Available for sale PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk (CMNP) Cost method PT. Eagle Transport Services (ETS) PT. Global Utama Mining Resources (GUMR) PT. Pemeringkat Efek Indonesia Keanggotaan Bursa Efek Indonesia PT. Kustodian Sentral Efek Indonesia PT. Usaha Gedung Bimantara Subtotal Total
Kerugian belum direalisasi dari penurunan nilai wajar efek ekuitas tersedia dijual pada tahun 2011 dan 2010 masing-masing sebesar Rp 51.914 juta dan Rp 51.216 juta, disajikan sebagai bagian ekuitas. Pada tahun 2011, Perusahaan menjual 16.503.000 saham CMNP dengan harga Rp 19.777 juta dan Perusahaan mengakui kerugian sebesar Rp 14.953 juta yang dicatat pada beban lain-lain.
Unrealized loss due to decrease in fair value of the available for sale equity securities in 2011 and 2010 amounting to Rp 51,914 million and Rp 51,216 million, respectively, was presented as part of equity. In 2011, the Company sold 16,503,000 shares of CMNP amounting to Rp 19,777 million and the Company recorded loss of Rp 14,953 million, which was recorded in other charges.
Pada tahun 2010, GTS membukukan penurunan nilai atas saham ETS sebesar Rp 9.500 juta dan saham GMS sebesar Rp 675 juta.
In 2010, GTS impaired ETS’s shares amounting to Rp 9,500 million and GMS amounting to Rp 675 million.
15. PROPERTI INVESTASI
15. INVESTMENT PROPERTIES
Properti investasi terdiri dari:
Investment properties consist of the following: 31 Maret 2011/ March 31, 2011
31 Desember 2010/ December 31, 2010
Tanah yang tidak digunakan Bangunan dan prasarana Peralatan penyiaran
3.100 14.778 156.339
3.100 14.987 136.822
Unused land Building and improvements Broadcast equipment
Jumlah
174.217
154.909
Total
- 56 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2011 DAN 31 DESEMBER 2010 DAN PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2011 DAN 2010 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) 1 Januari/ January 1, 2011 Rp juta/ Rp million
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS MARCH 31, 2011 AND DECEMBER 31, 2010 AND THREE MONTHS ENDED MARCH 31,2011 AND 2010 (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) 31 Maret/ March 31, 2011 Rp juta/ Rp million
Penambahan/ Additions Rp juta/ Rp million
Reklasifikasi/ Reclassification Rp juta/ Rp million
33.730
-
3.100 16.241 297.466
283.077
33.730
-
316.807
Akumulasi penyusutan Bangunan dan prasarana Peralatan penyiaran
1.254 126.914
209 14.213
-
1.463 141.127
Accumulated depreciation Buildings and improvements Broadcast equipment
Jumlah
128.168
14.422
-
142.590
Total
Jumlah tercatat
154.909
Biaya perolehan Tanah Bangunan dan prasarana Peralatan penyiaran Jumlah
3.100 16.241 263.736
1 Januari/ January 1, 2010 Rp juta/ Rp million Biaya perolehan Tanah Bangunan dan prasarana Peralatan penyiaran Jumlah Akumulasi penyusutan Bangunan dan prasarana Peralatan penyiaran Jumlah Jumlah tercatat
3.100
174.217
Penambahan/ Additions Rp juta/ Rp million
Reklasifikasi/ Reclassification Rp juta/ Rp million
-
-
261.230
179 2.506
-
264.330
2.685
-
283.077
74.558
1.254 52.356
-
1.254 126.914
74.558
53.610
-
128.168
-
189.772
154.909
- 57 -
Total
Net book value
31 Desember/ December 31, 2010 Rp juta/ Rp million 3.100 16.241 263.736
16.062
Acquisition costs Land Buildings and improvements Broadcast equipment
Acquisition costs Land Buildings and improvements Broadcast equipment Total Accumulated depreciation Buildings and improvements Broadcast equipment
Net book value
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2011 DAN 31 DESEMBER 2010 DAN PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2011 DAN 2010 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS MARCH 31, 2011 AND DECEMBER 31, 2010 AND THREE MONTHS ENDED MARCH 31,2011 AND 2010 (Figures in tables are stated in millions of Rupiah)
16. ASET TETAP
16. PROPERTY AND EQUIPMENT 1 Januari/ January 1, 2011
Biaya perolehan Pemilikan langsung Tanah Bangunan Partisi Kendaraan bermotor Mesin dan peralatan Peralatan kantor, instalasi dan komunikasi Peralatan operasional Transportasi Penyiaran Subjumlah
-
718.841
22.499
481.330 4.362.329
46.670
-
6.740.466
82.942
25.372
Aset sewa pembiayaan Kendaraan bermotor Kendaraan sewa operasi
25.946 9.573
Aset dalam penyelesaian Jumlah Akumulasi penyusutan dan penurunan nilai Pemilikan langsung Bangunan Partisi Kendaraan bermotor Mesin dan peralatan Peralatan kantor, instalasi dan komunikasi Peralatan operasional Transportasi Penyiaran Subjumlah
Pengurangan Deductions
585.297 442.363 5.593 128.788 15.925
Aset dalam rangka kerjasama
Subjumlah
Penambahan/ Additions
6.866.428
7.896 7
585.297 446.071 5.907 125.977 19.431
1.074
740.266
4.169
481.330 4.404.830
14.299
6.809.109
1.153 -
-
-
790
30.910 9.573
Leased assets Motor vehicles Operating lease vehicle
790
40.483
-
-
88.696
15.089
3.863 50 8.913 1.147
553.187
65.071
646
6.940.035
7.268 1
193.378 4.898 93.431 12.407
150.686
54.892
648.981
163.968 2.228.926 3.244.137
96.208 260.867
-
Aset dalam rangka kerjasama
22.505
108
-
22.613
Aset sewa pembiayaan Kendaraan bermotor Peralatan kantor Peralatan penyiaran Kendaraan sewa operasi
11.954 1 4.057
79
12.033
479
-
16.012
558
-
Jumlah
3.282.654
261.533
Jumlah Tercatat
3.583.774
Subjumlah
190.161 4.848 91.786 11.261
-
9 62.816
-
62.816
- 58 -
Subtotal
25.372
5.754
Acquisition costs Direct acquisitions Land Buildings Partitions Motor vehicles Machinery and equipment Office equipment, installation and communication Operations equipment Transportation Broadcast
Property and equipment under joint venture
5.754
35.519 65.071
4.861 314 5.085 3.513
31 Maret/ March 31, 2011
163.968 2.325.125 3.442.188
1 4.536 16.570
Subtotal Property and equipment under construction Total Accumulated depreciation and impairment Direct acquisitions Buildings Partitions Motor vehicles Machinery and equipment Office equipment, installation and communication Operations equipment Transportation Broadcast Subtotal Property and equipment under joint venture Leased assets Motor vehicles Office equipment Broadcast equipment Operating lease vehicle Subtotal
3.481.371
Total
3.458.664
Net Book Value
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2011 DAN 31 DESEMBER 2010 DAN PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2011 DAN 2010 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) 1 Januari/ January 1, 2010 Biaya perolehan Pemilikan langsung Tanah Bangunan Partisi Kendaraan bermotor Mesin dan peralatan Peralatan kantor, instalasi dan komunikasi Peralatan operasional Transportasi Penyiaran
Penambahan/ Additions
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS MARCH 31, 2011 AND DECEMBER 31, 2010 AND THREE MONTHS ENDED MARCH 31,2011 AND 2010 (Figures in tables are stated in millions of Rupiah)
Pengurangan Deductions
31 Desember/ December 31, 2010
585.297 326.015 4.943 128.178 14.749
116.348 650 21.327 1.312
20.717 136
585.297 442.363 5.593 128.788 15.925
649.489
86.273
16.921
718.841
481.330 3.171.411
1.234.932
44.014
481.330 4.362.329
5.361.412
1.460.842
81.788
6.740.466
Aset dalam rangka kerjasama
23.718
1.654
Aset sewa pembiayaan Kendaraan bermotor Peralatan penyiaran Peralatan kantor Kendaraan sewa operasi
23.730 1.448 960 9.573
Subjumlah
Subjumlah Aset dalam penyelesaian Jumlah Akumulasi penyusutan dan penurunan nilai Pemilikan langsung Bangunan Partisi Kendaraan bermotor Mesin dan peralatan Peralatan kantor, instalasi dan komunikasi Peralatan operasional Transportasi Penyiaran Subjumlah
-
25.372
35.928 -
33.712 1.448 960 -
25.946
35.711
35.928
36.120
35.519
82.680
8.909
26.518
65.071
5.503.521
1.507.333
144.426
6.866.428
9.573
Acquisition costs Direct acquisitions Land Buildings Partitions Motor vehicles Machinery and equipment Office equipment, installation and communication Operations equipment Transportation Broadcast Subtotal Property and equipment under joint venture Leased assets Motor vehicles Office equipment Broadcast equipment Operating lease vehicle Subtotal Property and equipment under construction Total Accumulated depreciation and impairment Direct acquisitions Buildings Partitions Motor vehicles Machinery and equipment Office equipment, installation and communication Operations equipment Transportation Broadcast Subtotal
171.866 4.658 84.329 9.752
22.309 190 22.240 1.518
4.014 14.783 9
190.161 4.848 91.786 11.261
496.816
76.695
20.324
553.187
141.214 1.900.527 2.809.162
22.754 331.947 477.653
-
Aset dalam rangka kerjasama
20.625
1.880
-
Aset sewa pembiayaan Kendaraan bermotor Peralatan kantor Peralatan penyiaran Kendaraan sewa operasi
11.514 693 302 2.143
9.913 267 145 1.914
14.652
12.239
10.879
16.012
Jumlah
2.844.439
491.772
53.557
3.282.654
Total
Jumlah Tercatat
2.659.082
3.583.774
Net Book Value
Subjumlah
3.548 42.678
22.505 9.473 960 446
-
- 59 -
163.968 2.228.926 3.244.137
11.954 1 4.057
Property and equipment under joint venture Leased assets Motor vehicles Office equipment Broadcast equipment Operating lease vehicle Subtotal
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2011 DAN 31 DESEMBER 2010 DAN PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2011 DAN 2010 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS MARCH 31, 2011 AND DECEMBER 31, 2010 AND THREE MONTHS ENDED MARCH 31,2011 AND 2010 (Figures in tables are stated in millions of Rupiah)
Beban penyusutan sebesar Rp 157.768 juta per 31 Maret 2011 dan Rp 119.779 juta per 31 Maret 2010.
Depreciation charged to operations amounting to Rp 157,768 million March 31,2011 and Rp 119,779 million March 31, 2010.
Penambahan aset tetap termasuk perolehan melalui akuisisi anak perusahaan (Catatan 45).
Additions to property and equipment includes assets acquired in business acquisition (Note 45).
Pada bulan Nopember 2010, MNCSV membeli satelit transforder baru dari SES Satellite Leasing Limited dengan total harga pembelian sebesar US$ 110 juta atau setara dengan Rp 990.503 juta (Catatan 48b).
In November 2010, MNCSV purchase new satellite transforder from SES Satellite Leasing Limited with purchase value of US$ 110 million or equivalent to Rp 990,503 million (Note 48b).
Aset tetap kerjasama merupakan aset tetap yang dibiayai secara bersama-sama oleh RCTI dan SCTV untuk kegiatan operasional siaran nasional (nation wide). RCTI dan SCTV masing-masing menanggung sebesar 50% biaya perolehan stasiun relay yang dibangun bersama-sama. RCTI, SCTV dan INDOSIAR juga melakukan perjanjian kerjasama kegiatan operasional siaran nasional (nation wide) di Jember, Madiun dan Banyuwangi. RCTI, SCTV dan INDOSIAR masing-masing menanggung 1/3 biaya perolehan stasiun relay yang dibagi bersama-sama.
Property and equipment under joint operations represent assets financed by RCTI and SCTV for nationwide operations. RCTI and SCTV will each assume 50% of the cost of all relay stations of the joint operations which are developed along with the provision of land, construction of building and relay station facilities. RCTI, SCTV and INDOSIAR also have joint nationwide operations in Jember, Madiun and Banyuwangi. RCTI, SCTV and INDOSIAR assumed 1/3 each for the cost of building relay stations.
Anak perusahaan memiliki beberapa bidang tanah dengan hak legal berupa Hak Guna Bangunan berjangka waktu 20 dan 30 tahun, jatuh tempo antara tahun 2011 dan 2034. Manajemen berpendapat tidak terdapat masalah dengan perpanjangan hak atas tanah karena seluruh tanah diperoleh secara sah dan didukung dengan bukti pemilikan yang memadai.
Subsidiaries own several parcels of land with Building Use Rights for period of 20 to 30 years until 2011 to 2034. Management believes that there will be no difficulty in the extension of land rights since the land were acquired legally and supported by sufficient evidence of ownership.
Pada tanggal 31 Maret 2011 dan 31 Desember 2010, persediaan Infokom, properti investasi, aset tetap, kecuali tanah, telah diasuransikan terhadap risiko kebakaran, pencurian dan risiko lainnya dengan jumlah pertanggungan masing-masing sebesar sebesar Rp 185.465 juta dan US$ 117.223.930 tahun 2011 dan Rp 194.135 juta dan US$ 117.223.930 tahun 2010.
As of March 31, 2011 and December 31, 2010, Infokom’s inventories, investment properties, the property and equipment, except land, were insured against risk of fire, theft and other possible risks for Rp 185,465 million and US$ 117,223,930 in 2011 and Rp 194,135 million and US$ 117,223,930 in 2010.
Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas aset yang dipertanggungkan.
Management believes that the insurance coverage is adequate to cover possible losses on assets insured.
Aset tetap digunakan sebagai jaminan atas hutang bank dan pinjaman jangka panjang (Catatan 18 dan 23), hutang sewa pembiayaan dan hutang obligasi (Catatan 24).
The property and equipment are used as collateral for bank loans and long-term loans (Notes 18 and 23), lease liabilities and bonds payable (Note 24).
- 60 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2011 DAN 31 DESEMBER 2010 DAN PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2011 DAN 2010 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS MARCH 31, 2011 AND DECEMBER 31, 2010 AND THREE MONTHS ENDED MARCH 31,2011 AND 2010 (Figures in tables are stated in millions of Rupiah)
17. GOODWILL
17. GOODWILL
Akun ini merupakan selisih lebih antara biaya perolehan dan bagian Perusahaan dan anak perusahaan atas nilai wajar aset bersih anak perusahaan sebagai berikut: 31 Maret 2011/ March 31, 2011 Biaya Perolehan MNCSV MNC dan anak perusahaan Mediacom BCI Infokom Jumlah
Pengaruh selisih kurs penjabaran Akumulasi amortisasi Awal tahun Amortisasi tahun berjalan Akhir tahun Jumlah tercatat
This account represents the excess of acquisition cost over the Company and its subsidiaries interest in the fair value of the net assets of their respective subsidiaries as follows: 31 Desember 2010/ December 31, 2010 Cost MNCSV MNC and its subsidiaries Mediacom BCI Infokom
1.425.437 999.123 271.352 15.994 10.172
1.425.437 999.123 271.352 15.994 10.172
2.722.078
2.722.078
49.039
43.435
Differences in foreign exchange translation
543.112 22.423
407.442 135.670
Accumulated amortization Beginning of year Amortization during the year
565.535
543.112
2.205.582
2.222.401
Pada tahun 2010, goodwill MNCSV termasuk alokasi goodwill negatif dari konversi obligasi wajib tukar menjadi 24,54% saham milik Mediacom sebesar Rp 166.090 juta (Catatan 14).
Total
End of year Net carrying amount
In 2010, goodwill of MNCSV includes allocation of negative goodwill from conversion of mandatory exchangeable bond into 24.54% of Mediacom shares amounting to Rp 166,090 million (Note 14).
18. HUTANG BANK
18. BANK LOANS 31 Maret 2011/ March 31, 2011
31 Desember 2010/ December 31, 2010
Standard Chartered Bank Bank Rakyat Indonesia Bank Syariah Mandiri Bank Central Asia (Catatan 23) Bank CIMB Niaga Bank Panin
223.899 47.124 26.127 13.807 4.000 3.808
280.951 45.139 26.973 13.771 4.000 3.778
Standard Chartered Bank Bank Rakyat Indonesia Bank Syariah Mandiri Bank Central Asia (Note 23) Bank CIMB Niaga Bank Panin
Jumlah
318.765
374.612
Total
- 61 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2011 DAN 31 DESEMBER 2010 DAN PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2011 DAN 2010 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS MARCH 31, 2011 AND DECEMBER 31, 2010 AND THREE MONTHS ENDED MARCH 31,2011 AND 2010 (Figures in tables are stated in millions of Rupiah)
Standard Chartered Bank
Standard Chartered Bank
RCTI
RCTI
Pada tanggal 12 September 2008, RCTI memperoleh fasilitas Bridging Loan sebesar Rp 220.000 juta dan Revolving Credit Facility sebesar Rp 30.000 juta dari Standard Chartered Bank, dengan tingkat bunga cost of fund + 3% per tahun, yang jatuh tempo 30 September 2010.
On September 12, 2008, RCTI obtained a Bridging Loan Facility of Rp 220,000 million and Revolving Credit Facility of Rp 30,000 million from Standard Chartered Bank which bear interest of cost of fund + 3% per annum which was due on September 30, 2010.
Pada tanggal 21 September 2010, RCTI menandatangani adendum perjanjian di atas dimana fasilitas kredit diubah menjadi pinjaman jangka pendek dengan maksimum pinjaman sebesar Rp 220.000 juta dan tingkat bunga cost of fund bank + 3% per tahun. Pinjaman akan dikembalikan setiap bulan dimulai dari Januari 2011 sampai dengan Agustus 2011.
On September 21, 2010, RCTI signed an amendment on the above agreement where the facilities were changed to a short term loan with a maximum credit of Rp 220,000 million and bear interest of the bank’s cost of fund + 3% per annum. The loan is payable monthly starting in January 2011 until August 2011.
Pinjaman ini dijamin dengan hak tanggungan atas tanah hak guna bangunan No. 656 dan No. 5626 seluas 96.826 meter persegi milik RCTI berlokasi di Kelurahan Kebon Jeruk dan Kedoya, Jakarta Barat.
The loan is secured by land rights No. 656 and No. 5626 with total area of 96,826 square meters owned by RCTI located in Kebon Jeruk and Kedoya, West Jakarta.
Sehubungan dengan hutang tersebut, RCTI diwajibkan memenuhi batasan-batasan tertentu sesuai yang tercantum dalam perjanjian.
In connection with such loan, RCTI is required to comply with certain limits as stated in agreement.
Pada tanggal 31 Maret 2011 dan 31 Desember 2010, jumlah pinjaman dari fasilitas ini masingmasing sebesar Rp 137.500 juta dan Rp 220.000 juta.
As of March 31, 2011 and December 31, 2010, the outstanding loan balance amounted to Rp 137,500 million and Rp 220,000 million respectively.
Innoform
Innoform
Pada tanggal 25 Agustus 2010, Innoform dan anak perusahaan menandatangani perjanjian fasilitas kredit dengan Standard Chartered Bank yang terdiri dari:
On August 25, 2010, Innoform and its subsidiaries entered into a credit facilities with Standard Chartered Bank, which consist of:
•
•
• • •
Fasilitas cerukan sampai dengan sejumlah S$ 3 juta dengan suku bunga prime rate. Fasilitas trade finance sampai sejumlah S$10 juta dengan tingkat bunga spot rate. Fasilitas ini berjangka waktu 90 hari. Fasilitas bond and guarantees sampai sebesar S$ 5 juta. Fasilitas ini berjangka waktu 12 (dua belas) bulan. Fasilitas pinjaman jangka pendek sampai sejumlah S$ 10 juta dengan tingkat bunga spot rate. Fasilitas ini berjangka waktu 6 (enam) bulan.
• • •
- 62 -
Overdraft facilities up to S$ 3 million at prime rate interest. Trade finance facility up to S$ 10 million at spot interest rate. This facility has a term of 90 days. Bond and guarantees facility up to S$ 5 million. This facility has a term of twelve (12) months. Short-term loan facility up to S$ 10 million at spot interest rate. This facility has a term of six (6) months.
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2011 DAN 31 DESEMBER 2010 DAN PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2011 DAN 2010 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS MARCH 31, 2011 AND DECEMBER 31, 2010 AND THREE MONTHS ENDED MARCH 31,2011 AND 2010 (Figures in tables are stated in millions of Rupiah)
Pada tanggal 31 Maret 2011 dan 31 Desember 2010, jumlah pinjaman dari fasilitas ini masingmasing sebesar Rp 25.204 juta dan Rp 23.675 juta.
As of March 31,2011 and December 31, 2010, the outstanding loan balance amounted to Rp 25,204 million and Rp 23,675 million.
MNCSV
MNCSV
MNCSV memperoleh fasilitas kredit jangka pendek yang terdiri fasilitas Standby Letter of Credit (SBL/C) dan Letter of Credit (L/C) dengan maksimum sebesar US$ 28 juta dan tingkat suku bunga sebesar 1% - 6% per tahun. Fasilitas ini telah jatuh tempo pada 3 Agustus 2010 dan kemudian diperpanjang sampai dengan 31 Agustus 2011. MNCSV harus membayar biaya komisi sebesar 2% per tahun atau minimum sebesar US$ 200 dan biaya penerbitan 0,125% per kuartal atau minimum sebesar US$ 50, dan acceptance fee sebesar 1,5% per tahun atau minimum sebesar US$ 50.
MNCSV obtained Standby Letter of Credit (SBL/C) and Letter of Credit (L/C) facilities with a maximum amount of US$ 28 million, and bears interest rate of 1% - 6% per annum. The facilities have matured on August 3, 2010 but was extended until August 31, 2011. MNCSV has to pay commission fee of 2% per annum or a minimum amount of US$ 200, and issuance fee of 0.125% per quarter or a minimum amount of US$ 50, and acceptence fee of 1.5% per annum or a minimum amount of US$ 50 for the facilities.
Pinjaman ini dijamin dengan menggunakan saham MNC yang dimiliki oleh Perusahaan. Pihak penjamin, maka gadai saham harus dibagi seperti yang ditetapkan dalam perjanjian pinjaman. Pinjaman ini juga dijamin dengan jaminan yang sama dengan pinjaman bank jangka panjang.
The loan was secured with MNC’s shares owned by the Company, as a guarantor. The pledge shares shall be apportioned as defined in the loan agreement. The loan was also secured with the same collaterals as long-term bank loan.
Pada tanggal 31 Maret 2011 dan 31 Desember 2010, jumlah pinjaman dari fasilitas ini masingmasing sebesar Rp 61.195 juta dan Rp 37.276 juta.
As of March 31, 2011 and December 31, 2010, the outstanding loan balance amounted to Rp 61,195 million and Rp 37,276 million, respectively.
Bank Rakyat Indonesia (BRI)
Bank Rakyat Indonesia (BRI)
MNI
MNI
Pada tanggal 26 Desember 2008, MNI memperoleh fasilitas pinjaman rekening koran dengan maksimum pinjaman sebesar Rp 18.000 juta dengan tingkat bunga 14,5% per tahun, jatuh tempo 26 Desember 2009. Fasilitas pinjaman ini diperpanjang hingga tanggal 26 Desember 2010 dengan tingkat bunga sebesar 9% per tahun. Pada tanggal 27 Oktober 2010, fasilitas pinjaman ini diperpanjang hingga tanggal 26 Desember 2011 dengan tingkat bunga 8% per tahun.
On December 26, 2008, MNI obtained an overdraft loan facility with maximum amount of Rp 18,000 million and interest at 14.5% per annum, which matured on December 26, 2009. This loan facility has been extended until December 26, 2010 and interest at 9% per annum. On October 27, 2010, the loan facility was extended again until December 26, 2011, with interest at 8% per annum.
Pada tanggal 3 September 2009, MNI mendapat fasilitas pinjaman dari BRI dengan maksimum pinjaman sebesar Rp 4.750 juta, dan dikenakan bunga sebesar 11,25% per tahun. Fasilitas ini akan jatuh tempo pada tanggal 3 September 2010 dan diperpanjang hingga tanggal 3 September 2011 dengan tingkat bunga 11,25% per tahun.
On September 3, 2009, MNI obtained an additional loan facility from BRI with a maximum amount of Rp 4,750 million and interest at 11.25% per annum. The facility matured on September 3, 2010 and was extended until September 3, 2011, with interest at 11.25% per annum.
- 63 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2011 DAN 31 DESEMBER 2010 DAN PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2011 DAN 2010 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS MARCH 31, 2011 AND DECEMBER 31, 2010 AND THREE MONTHS ENDED MARCH 31,2011 AND 2010 (Figures in tables are stated in millions of Rupiah)
Pinjaman ini dijamin dengan deposito berjangka milik MNC sebesar Rp 23.750 juta (Catatan 5). Pada tanggal 31 Maret 2011 dan 31 Desember 2010, jumlah pinjaman dari fasilitas ini masingmasing sebesar Rp 22.132 juta dan Rp 20.144 juta.
The loan is secured by time deposit owned by MNC amounting to Rp 23,750 million (Note 5). As of March 31, 2011 and December 31, 2010, the outstanding loan balance amounted to Rp 22,132 million and Rp 20,144 million, respectively.
GIB
GIB
GIB memperoleh fasilitas kredit jangka pendek berupa fasilitas rekening koran dengan jumlah maksimum Rp 12.000 juta dan Rp 8.000 juta yang masing-masing jatuh tempo tanggal 5 Juni 2011 dan 3 Juli 2011. Fasilitas ini dikenakan bunga 8% per tahun. Fasilitas ini dijamin dengan deposito sebesar Rp 21.080 juta pada periode 31 Maret 2011 dan tahun 2010. (Catatan 5).
GIB obtained short-term loan facilities, which consist of overdraft facilities with a maximum credit limit amounting to Rp 12,000 million and Rp 8,000 million, which will be due on June 5, 2011 and July 3, 2011, respectively. The loan facilities bear interest of 8% per annum. The loan facilities are secured by time deposits amounting to Rp 21,080 million in March 31, 2011 and 2010 (Note 5).
Pada tanggal 31 Maret 2011 dan 31 Desember 2010, jumlah pinjaman dari fasilitas ini sebesar Rp 13.000 juta.
As of March 31, 2011 and December 31, 2010, the outstanding loan balance amounted to Rp 13,000 million.
MNCN
MNCN
Pada tanggal 15 September 2010, MNCN memperoleh pinjaman kredit modal kerja dengan jumlah maksimum Rp 12.000 juta dan jatuh tempo tanggal 15 September 2011. Pinjaman ini dikenakan bunga 8 % per tahun. Fasilitas ini dijamin dengan deposito milik MNC sebesar Rp 12.632 juta. Pada tanggal 31 Maret 2011 dan 31 Desember 2010, jumlah pinjaman dari fasilitas ini masing-masing sebesar Rp 11.992 juta.
On September 15, 2010, MNCN obtained working capital loan with a maximum credit limit of Rp 12,000 million. The loan will be due on September 15, 2011. The loan bears interest of 8% per annum, and secured by time deposit owned by MNC amounting to Rp 12,632 million. As of March 31, 2011 and December 31, 2010, the outstanding loan balance amounted to Rp 11,992 million, respectively.
Bank Syariah Mandiri
Bank Syariah Mandiri
IAT, memperoleh fasilitas kredit modal kerja dari Bank Syariah Mandiri maksimum sebesar US$ 3 juta, jangka waktu 12 bulan jatuh tempo 31 Oktober 2008 dengan nisbah sebesar 9,5% per tahun dan telah diperpanjang sampai dengan 30 April 2010. Pinjaman ini dijamin dengan piutang usaha, 2 unit pesawat Beechcraft 1900D (PK-TRX dan PK-TRW), 1 unit pesawat BAC 1-11 (PK-TRU), 1 unit helikopter Dauphin tipe 365N2 (PK-TSW) dan 1 unit helikopter Dauphin tipe SA-365C2 (PK-TRE) (Catatan 6 dan 17). Fasilitas pinjaman ini telah diperpanjang sampai dengan 30 April 2011.
IAT, obtained a working capital credit facility from Bank Syariah Mandiri with a maximum amount of US$ 3 million, with a term of 12 months, due on October 31, 2008 and with a yield of 9.5% per annum and has been extended until April 30, 2010. This facility is secured by trade receivables, 2 unit of Beechcraft 1900D aircraft (PK-TRX and PK-TRW), 1 unit BAC 1-11 aircraft (PK-TRU), 1 unit Dauphin helicopter type 365N2 (PK-TSW) and 1 unit Dauphin helicopter type SA-365C2 (PK-TRE) (Notes 6 and 17). This loan facility has been extended until April 30, 2011.
Pada tanggal 31 Maret 2011 dan 31 Desember 2010, saldo hutang untuk fasilitas ini masingmasing sebesar Rp 26.127 juta dan Rp 26.973 juta.
As of March 31, 2011 and December 31, 2010, the outstanding loan balance of this facility amounted to Rp 26,127 million and Rp 26,973 million, respectively.
- 64 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2011 DAN 31 DESEMBER 2010 DAN PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2011 DAN 2010 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS MARCH 31, 2011 AND DECEMBER 31, 2010 AND THREE MONTHS ENDED MARCH 31,2011 AND 2010 (Figures in tables are stated in millions of Rupiah)
Sehubungan dengan fasilitas kredit tersebut, IAT diwajibkan memenuhi batasan-batasan tertentu yang harus mendapat persetujuan tertulis atau wajib dilaporkan secara tertulis kepada Bank Syariah Mandiri.
In relation to such credit facility, IAT is restricted by certain covenants, which require written approval from or have to be reported to Bank Syariah Mandiri.
Bank Central Asia
Bank Central Asia
Pada tanggal 25 Nopember 2010, MNCN memperoleh fasilitas kredit rekening koran dari Bank Central Asia dengan jumlah maksimum Rp 14.000 juta dan jangka waktu 1 (satu) tahun. Fasilitas ini dikenakan bunga 6,5 % per tahun. Fasilitas kredit yang diperoleh dari Bank Central Asia dijamin dengan deposito milik MNC sebesar Rp 14.000 juta.
On November 25, 2010, MNCN obtained loan overdraft facility from Bank Central Asia with a maximum credit limit of Rp 14,000 million payable in one (1) year. The loan facility bears interest of 6.5% per annum and secured by time deposit owned by MNC amounting to Rp 14,000 million.
Pada tanggal 31 Maret 2011 dan 31 Desember 2010, jumlah pinjaman dari fasilitas ini sebesar Rp 13.807 juta dan Rp 13.771 juta.
As of March 31, 2011 and December 31, 2010, the outstanding loan balance amounted to Rp 13,807 million and Rp 13,771 million.
Bank CIMB Niaga
Bank CIMB Niaga
CMI memperoleh Pinjaman Tetap sebesar Rp 7.000 juta dari Bank CIMB Niaga dengan jangka waktu 1 (satu) tahun dan dapat diperpanjang. Perpanjangan terakhir dilakukan tanggal 3 Mei 2010 dan jatuh tempo 4 Mei 2011. Tingkat bunga pinjaman adalah 1% di atas bunga deposito per tahun pada tahun 2010 dan 14,25% per tahun pada tahun 2009. Pinjaman ini dijamin dengan deposito atas nama MNC sebesar Rp 4.000 juta pada tahun 2010 dan 2009 (Catatan 5).
CMI obtained a Fixed Loan Facility of Rp 7,000 million from Bank CIMB Niaga with term of one (1) year and may be extended as agreed by both parties. The last extension was done on May 3, 2010 and will be due on May 4, 2011. Interest rate is 1% above interest on time deposit per annum in 2010 and 14.25% per annum in 2009. The loan is secured by time deposit owned by MNC of Rp 4,000 million in 2010 and 2009 (Note 5).
Pada tanggal 31 Maret 2011 and 31 Desember 2010, jumlah pinjaman dari fasilitas ini sebesar Rp 4.000 juta.
As of March 31, 2011 and December 31, 2010, the outstanding loan balance amounted to Rp 4,000 million.
Bank Panin
Bank Panin
Pada tanggal 4 Nopember 2008, CMI memperoleh fasilitas pinjaman dari Bank Panin dengan maksimum pinjaman Rp 4.000 juta dengan tingkat bunga 13,5% per tahun pada tahun 2010 dan 15% per tahun pada tahun 2009, jangka waktu pinjaman 1 (satu) tahun dan dapat diperpanjang. Pinjaman ini dijamin dengan tanah dan bangunan milik CMI seluas 382 meter persegi di Duren Tiga, Jakarta Selatan.
On November 4, 2008, CMI obtained loan from Bank Panin with a maximum amount of Rp 4,000 million which bears interest of 13.5% per annum in 2010 and 15% per annum in 2009. The term of the facility is one (1) year and can be extended. The loan is secured by land and building owned by CMI with an area of 382 square meters located at Duren Tiga, South Jakarta.
Pada tanggal 31 Maret 2011 dan 31 Desember 2010, jumlah pinjaman dari fasilitas ini masingmasing sebesar Rp 3.808 juta dan Rp 3.778 juta.
As of March 31, 2011 and December 31, 2010, the outstanding loan balance amounted to Rp 3.808 million and Rp 3,778 million, respectively.
- 65 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2011 DAN 31 DESEMBER 2010 DAN PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2011 DAN 2010 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS MARCH 31, 2011 AND DECEMBER 31, 2010 AND THREE MONTHS ENDED MARCH 31,2011 AND 2010 (Figures in tables are stated in millions of Rupiah)
19. WESEL BAYAR
19. NOTES PAYABLE 31 Maret 2011/ March 31, 2011
31 Desember 2010/ December 31, 2010
Anak perusahaan Herst Investment Ltd. (HI) Oxley Capital Investments Ltd (OCI)
44.527 53.469
43.724 41.220
The Subsidiaries Herst Investment Ltd. (HI) Oxley Capital Investments Ltd. (OCI)
Jumlah
97.996
84.944
Total
IAT
IAT
Pada bulan Oktober 2009, IAT menerbitkan wesel bayar kepada OCI sebesar Rp 15.800 juta dengan tingkat bunga 3% per tahun, jatuh tempo pada tanggal 31 Desember 2010.
In October 2009, IAT issued notes payable to OCI amounting to Rp 15,800 million, with interest rate of 3% per annum, which will mature on December 31, 2010.
Pada bulan Januari 2010, wesel bayar ini dijual ke Starlight Ltd oleh OCI dan pada bulan September 2010 wesel bayar ini telah dikonversi menjadi saham kepemilikan IAT.
In January 2010, notes payable sold by OCI to Starlight Ltd and in September 2010, this notes payable has been converted into ownership in IAT’s shares.
Pada tahun 2010, IAT menerbitkan wesel bayar kepada HI sejumlah Rp 43.724 juta dengan tingkat suku bunga 3% per tahun, jatuh tempo pada tanggal 31 Januari 2011.
In 2010, IAT issued notes payable to HI amounting to Rp 43,724 million, with interest rate of 3% per annum, which will mature on January 31, 2011. In 2011, IAT issued notes payable to HI amounting to Rp 803 million, with interest rate of 3% per annum.
Pada tahun 2011, IAT menerbitkan wesel bayar kepada HI sejumlah Rp 803 juta dengan tingkat suku bunga 3% per tahun.
In 2011, IAT issued notes payable to OCI amounting to Rp 12,249 million, with interest rate of 3% per annum.
Pada tahun 2011, IAT menerbitkan wesel bayar kepada OCI sebesar Rp 12.249 juta dengan tingkat bunga 3% per tahun. BCI
BCI
Pada bulan Agustus dan Nopember 2010, BCI menerbitkan wesel bayar kepada OCI sebesar Rp 41.220 juta dengan tingkat suku bunga 3% per tahun, jatuh tempo pada bulan Agustus dan Nopember 2011.
In August and November 2010, BCI issued notes payable to OCI amounting to Rp 41,220 million, with interest rate of 3% per annum, which will mature in August and November 2011.
- 66 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2011 DAN 31 DESEMBER 2010 DAN PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2011 DAN 2010 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS MARCH 31, 2011 AND DECEMBER 31, 2010 AND THREE MONTHS ENDED MARCH 31,2011 AND 2010 (Figures in tables are stated in millions of Rupiah)
20. HUTANG USAHA
20. TRADE ACCOUNTS PAYABLE 31 Maret 2011/ March 31, 2011
a. Berdasarkan segmen usaha Pihak hubungan istimewa Media berbasis konten dan iklan Media pendukung dan infrastruktur
4.627 28
a. By business segment Related parties 2.600 Content and advertisement media 6.106 Media support and infrastructure
4.655
8.706
397.443 14.759 28.760 154.863 18.471
386.613 164.304 33.520 17.091
Jumlah Pihak ketiga Media berbasis konten dan iklan Media berbasis pelanggan Transportasi Media pendukung dan infrastruktur Lainnya Jumlah Jumlah b. Berdasarkan mata uang Rupiah US Dollar Euro Lainnya Jumlah
31 Desember 2010/ December 31, 2010
-
614.296
601.528
618.951
610.234
394.895 223.758 298
310.615 286.085 12.675 859
618.951
610.234
21. HUTANG NASABAH
Total Third parties Content and advertisement media Subscriber based media Transportation Media support and infrastructure Others Total Total b. By currency Rupiah US Dollar Euro Others Total
21. PAYABLE TO CUSTOMERS
Akun ini termasuk kewajiban kepada pihak ketiga yang timbul dari transaksi perdagangan efek yang dilakukan untuk pengelolaan dana nasabah, deposito nasabah dan transaksi pembiayaan lainnya.
This account includes liabilities to third parties arising from securities transactions involving managing customers’ funds, other customers’ deposits, and other financing transactions.
- 67 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2011 DAN 31 DESEMBER 2010 DAN PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2011 DAN 2010
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS MARCH 31, 2011 AND DECEMBER 31, 2010 AND THREE MONTHS ENDED MARCH 31,2011 AND 2010
(Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
(Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
22. HUTANG PAJAK
22. TAXES PAYABLE 31 Maret 2011/ March 31, 2011
Perusahaan Pajak penghasilan Pasal 21 Pasal 23 Pasal 4 (2) Anak perusahaan Pajak penghasilan pasal 29 Pajak penghasilan Pasal 21 Pasal 23 Pasal 25 Pasal 26 Pasal 4 (2) Pajak transaksi penjualan saham Pajak pertambahan nilai - bersih Lainnya
31 Desember 2010/ December 31, 2010
166 4
166 7 28
209.978
125.805
5.320 10.805 19.528 28.667 1.077 122.209 38.267
16.219 19.033 14.363 37.237 2.038 1.215 130.287 17.744
The Company Income taxes Article 21 Article 23 Article 4 (2) The subsidiaries Income tax article 29 Income taxes Article 21 Article 23 Article 25 Article 26 Article 4 (2) Tax on trading of equity securities Value added tax - net Others
436.021
364.142
Total
-
-
Jumlah
23. PINJAMAN JANGKA PANJANG
23. LONG-TERM LOANS 31 Maret 2011/ March 31, 2011
Bank Muamalat Indonesia Bank Sinarmas Bank Syariah Mandiri Bank Negara Indonesia (Persero) Bank Central Asia Bank ICBC Indonesia Bank INA Perdana Standard Chartered Bank Bank Agroniaga Bank DKI Unit Syariah Bank Permata Lainnya Jumlah Bagian jatuh tempo dalam satu tahun Bagian jangka panjang
31 Desember 2010/ December 31, 2010
141.933 105.238 73.937 47.976 43.054 17.500 14.312 12.659 10.638 9.798 3.013 6.465
146.580 115.043 77.410 56.923 58.169 20.000 5.110 13.961 12.284 10.115 4.954 9.605
486.523 (234.987)
530.154 (284.741)
251.536
245.413
Bank Muamalat Indonesia Bank Sinarmas Bank Syariah Mandiri Bank Negara Indonesia (Persero) Bank Central Asia Bank ICBC Indonesia Bank INA Perdana Standard Chartered Bank Bank Agroniaga Bank DKI Unit Syariah Bank Permata Others Total Current portion Long-term portion
Bank Muamalat Indonesia
Bank Muamalat Indonesia
IAT
IAT
IAT memperoleh fasilitas pinjaman Muamalat Indonesia sebagai berikut: a. Fasilitas modal Murabahah:
kerja
Waad
dan
Bank
IAT obtain credit facilities from Bank Muamalat Indonesia, as follows:
Al
a. Waad’s working capital and Al Murabahah:
- 68 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2011 DAN 31 DESEMBER 2010 DAN PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2011 DAN 2010
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS MARCH 31, 2011 AND DECEMBER 31, 2010 AND THREE MONTHS ENDED MARCH 31,2011 AND 2010
(Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
(Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
Facilitas/ Facilities US$
Marjin/ Margin US$
Modal Kerja Waad dan Al Murabahah
5.200.000 580.000
1.736.200 193.300
Al Murabahah
1.120.000
275.000
Al Murabahah
Al Murabahah dan Al Murabahah
3.335.000 1.545.000
818.776 379.210
Al Murabahah and Al Murabahah
Modal Kerja Waad
3.150.000
1.051.590
Waad's Working Capital
Modal Kerja Waad
1.000.000
144.448
Waad's Working Capital
Waad's Working Capital and Al Murabahah
Fasilitas ini diperoleh IAT pada tanggal 31 Desember 2008, fasilitas direstrukturisasi pada bulan Mei 2009 dengan fasilitas Al Musyarakah sebesar US$ 11,4 juta, jangka waktu pengembalian 60 bulan (secara bulanan) dengan marjin sebesar US$ 3,58 juta.
IAT obtained this facility on December 31, 2008, this facility was restructured in May 2009 into Al Musyarakah facility amounting to US$ 11.4 million, repayable into 60 months (an amounthly basis) with margin amounting to US$ 3.58 million.
b. Pada bulan April 2009, IAT mendapat fasilitas pembiayaan Al Musyarakah dengan pagu sebesar Rp 34.800 juta dengan jangka waktu 60 bulan.
b. In April 2009, IAT obtained Al Musyarakah financing facility with a credit limit of Rp 34,800 million and a term of 60 months.
c. Pada bulan November 2010 IAT mendapat fasilitas pembiayaan sebagai berikut: • Ijarah Muntahiyya Bittamlik sebesar US$ 7,1 juta untuk pengadaan 1 unit pesawat ATR 42-500 PK-THT dengan jangka waktu 60 bulan. • Fasilitas pembiayaan Al Musyarakah sebesar US$ 1 juta untuk modal kerja pelaksanaan kontrak pesawat dengan PT Badak LNG dengan jangka waktu 12 bulan. • Fasilitas pembiayaan Al Murabahah sebesar US$ 0,6 juta untuk pembelian spare part dan mesin pesawat PK-THT dengan jangka waktu 12 bulan.
c. In November 2010 IAT obtained the following facilities: • Ijarah Muntahiyya Bittamlik financing facility amounting to US$ 7.1 million for purchasing of 1 unit ATR 42-500 aircraft PK-THT with a term of 60 months. • Al Musyarakah financing facility amounting to US$ 1 million to be utilized as working capital in executing an aircraft procurement contract with PT Badak LNG with a term of 12 months. • Al Murabahah financing facility amounting to US$ 0.6 million for purchasing spare parts and aircraft engine of PK-THT aircraft with a term of 12 months.
Pada tanggal 31 Maret 2011 dan 31 Desember 2010 jumlah pinjaman dari fasilitas ini masingmasing sebesar Rp 141.933 juta dan Rp 146.580 juta.
As of March 31, 2011 and December 31, 2010 the outstanding balance of these facilities amounted to Rp 141,933 million and Rp 146,580 million, respectively.
Seluruh pinjaman a dan b di atas dijamin dengan 3 unit pesawat Fokker 50 (PK-TSN, PH-TSO dan PK-TSP), 2 unit pesawat ATR 42-300 (PK-TSY dan PK-TSZ), tanah dan bangunan yang terletak di Balikpapan (Catatan 16).
The above a and b loans are secured by 3 units of Fokker 50 aircraft (PK-TSN, PH-TSO and PKTSP), 2 units of ATR 42-300 aircraft (PK-TSY and PK-TSZ), land and building located in Balikpapan (Note 16).
- 69 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2011 DAN 31 DESEMBER 2010 DAN PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2011 DAN 2010
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS MARCH 31, 2011 AND DECEMBER 31, 2010 AND THREE MONTHS ENDED MARCH 31,2011 AND 2010
(Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
(Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
MNC Finance
MNC Finance
a. Pada tanggal 16 Maret 2005, PT MNC Finance (d/h PT Bhakti Finance) memperoleh fasilitas pembiayaan Mudharabah dengan maksimum sebesar Rp 30.000 juta, jangka waktu 48 bulan terhitung sejak 17 Maret 2005 sampai dengan 17 Maret 2009. Pembiayaan ini dijaminkan seluruhnya dengan piutang pembiayaan konsumen (Catatan 9).
a. On March 16, 2005, PT MNC Finance (formerly PT Bhakti Finance) obtained a “Mudharabah” financing facility with a maximum amount of Rp 30,000 million and a period of 48 months starting from March 17, 2005 until March 17, 2009. This loan is secured by all of the consumer financing receivables (Note 9).
Sehubungan dengan fasilitas yang sudah habis, terdapat perpanjangan fasilitas II dengan maksimum penarikan sebesar Rp 40.000 juta untuk periode 28 Juni 2006 sampai dengan 28 Juni 2010 dan fasilitas III maksimum penarikan sebesar dengan Rp 60.000 juta untuk periode Juni 2007 sampai dengan Juni 2011.
Certain facilities were expired and extended to facility II with a maximum amount of Rp 40,000 million for a period from June 28, 2006 up to June 28, 2010 and extended to facility III with a maximum amount to be availed of Rp 60,000 million for the period from June 2007 to June 2011.
Perjanjian pembiayaan ini disepakati dengan melakukan bagi hasil sesuai dengan nisbah yang disepakati bersama.
The financing agreement states that there will be a sharing of income which is in accordance with the agreed ratio in the agreement.
Pada tanggal 31 Desember 2009, saldo hutang untuk fasilitas tersebut di atas adalah sebesar Rp 7.851 juta.
As of December 31, 2009, the outstanding balance of this facility amounted to Rp 7,851 million.
Pinjaman ini telah 30 September 2010.
tanggal
This loan was fully paid on September 30, 2010.
b. Pada tanggal 15 Juli 2008, MNC Finance, memperoleh 2 (dua) Fasilitas Pembiayaan Pola Channeling dengan rincian sebagai berikut:
b. On July 15, 2008, MNC Finance obtained two (2) channeling financing facilities with the following details:
lunas
pada
•
Fasilitas pembiayaan Al Musyakarah II dengan plafon Rp 50.000 juta sebagai modal kerja pembiayaan konsumen dengan sistem bagi hasil dari pendapatan yang diterima dari hasil pembiayaan kepada konsumen dengan jangka waktu selama 72 bulan termasuk kelonggaran tarik selama 12 bulan, dengan jangka waktu pembiayaan end user maksimum 60 bulan.
•
Al Musyarakah II financing facility with a maximum amount of Rp 50,000 million to finance the working capital for MNC Finance consumer financing activities, applying profit sharing system on revenues to be earned from this consumer financing. This facility has a term of 72 months including grace period of 12 months, with maximum financing term of 60 months to end user.
•
Fasilitas pembiayaan Al Murabahah I dengan Plafon Rp 40.583 juta dengan margin Rp 7.555 juta untuk modal kerja pembiayaan konsumen dengan jangka waktu selama 46 bulan.
•
Al Murabahah I financing facility with a maximum amount of Rp 40,583 million and a margin of Rp 7,555 million to finance the working capital of consumer financing activities with a term of 46 months.
Fasilitas pinjaman modal kerja ini dijamin dengan aset yang dibiayai dari fasilitas pinjaman yang diperoleh (Catatan 9).
These working capital financing facilities are guranteed by the assets financed by these facilities (Note 9).
- 70 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2011 DAN 31 DESEMBER 2010 DAN PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2011 DAN 2010
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS MARCH 31, 2011 AND DECEMBER 31, 2010 AND THREE MONTHS ENDED MARCH 31,2011 AND 2010
(Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
(Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
Pada tanggal 31 Desember 2009, saldo hutang untuk fasilitas ini sebesar Rp 15.503 juta.
As of December 31, 2009, the outstanding balance of these facilities amounting to Rp 15,503 million.
Pinjaman ini telah 30 September 2010.
This loan was fully paid on September 30, 2010.
lunas
pada
tanggal
Bank Sinarmas
Bank Sinarmas
PT MNC Finance (d/h PT Bhakti Finance) memperoleh fasilitas kredit modal kerja sebesar US$ 6 juta dalam bentuk Demand Loan sebesar US$ 3 juta dan fasilitas Term Loan sebesar US$ 3 juta. Fasilitas Demand Loan jangka waktu pinjaman selama 1 tahun terhitung sejak tanggal 18 April 2008 sampai dengan 18 April 2009, sedangkan untuk pinjaman Term Loan jangka waktu 3 tahun terhitung sejak tanggal pencairan. Jaminan yang diserahkan adalah tagihan kepada pihak ketiga (end user) sebesar 110% dari nilai pencairan dengan suku bunga 12% per tahun (Catatan 9). Fasilitas demand loan telah dilunasi pada tahun 2009.
PT MNC Finance (formerly PT Bhakti Finance) obtained a total of US$ 6 million working capital credit facilities, in the term of US$ 3 million demand loan and US$ 3 million term loan facility. Demand Loan Facility has a term of 1 year from April 18, 2008 to April 18, 2009, while term loan has a term of three years from the drawdown date. These loans are secured by customers’ (end users’) receivables equivalent to 110% of the loan availed with interest rate at 12% per annum (Note 9). Demand loan facility has been fully paid in 2009.
Pada tahun 2009, MNC Finance (d/h PT Bhakti Finance) mendapatkan fasilitas pinjaman piutang sewa pembiayaan berupa Term Loan sebesar US$ 6 juta. Fasilitas ini dibagi menjadi 2 yaitu Term Loan 1 dan Term Loan 2 masing-masing sebesar US$ 3 juta dengan jangka waktu 1 tahun dan tingkat bunga pinjaman 7% per tahun. Pinjaman ini dijaminkan dengan piutang sewa pembiayaan sebesar 110% dari jumlah plafon (Catatan 9).
In 2009, MNC Finance (formerly Bhakti Finance) obtained term loan facility of US$ 6 million to be used for its financing lease. This facility is divided into term loan 1 and term loan 2, each with US$ 3 million, term of 1 year and interest of 7% per annum. This facility is secured by the financing lease receivables at an amount equivalent to 110% of the credit facility (Note 9).
Tahun 2010, MNC Finance mendapatkan dua fasilitas pinjaman piutang sewa pembiayaan baru dengan plafond pinjaman maksimal Rp 25.000 juta dan Rp 80.000 juta untuk jangka waktu 3 tahun sejak pencairan kredit. Pinjaman ini dijaminkan dengan piutang sewa pembiayaan motor dan mobil sebesar 110% dari jumlah plafon (Catatan 9).
In 2010, MNC Finance obtained 2 term loan facilities of Rp 25,000 million and Rp 80,000 million to be used for its financing lease for 3 years from credit disbursement. These facilities are secured by the financing lease receivables at an amount equivalent to 110% of the credit facilities (Note 9).
Pada tanggal 31 Maret 2011 dan 31 Desember 2010, saldo hutang untuk fasilitas ini sebesar Rp 105.238 juta dan Rp 115.043 juta.
As of March 31, 2011 and December 31, 2010, the outstanding loan balance of the above facilities amounted to Rp 105,238 million and Rp 115,043 million, respectively.
- 71 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2011 DAN 31 DESEMBER 2010 DAN PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2011 DAN 2010
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS MARCH 31, 2011 AND DECEMBER 31, 2010 AND THREE MONTHS ENDED MARCH 31,2011 AND 2010
(Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
(Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
Bank Syariah Mandiri
Bank Syariah Mandiri
Berdasarkan perjanjian bridging loan facilities tanggal 26 September 2008 dan 6 Oktober 2008, IAT memperoleh fasilitas Al Murabahah sebesar US$ 9,16 juta. Hutang ini jatuh tempo pada bulan Maret 2009, dan telah diperpanjang sampai dengan Maret 2010 dengan nisbah 8,5% per tahun. Pinjaman ini dijamin dengan tagihan kepada Total E&P Indonesia dan satu unit helikopter EC-155 B1 (PK-TPG) (Catatan 6 dan 16). Perjanjian ini diperpanjang sampai dengan 30 Maret 2011.
Based on the bridging financing facility, dated September 26, 2008 and October 6, 2008, IAT obtained financing facility Al Murabahah amounting to US$ 9.16 million. The financing facility matured in March 2009, and has been extended until March 2010 with a yield at 8.5% per annum. The facility is secured by receivables from Total E&P Indonesia and one unit of helicopter EC-155 B1 (PK-TPG) (Notes 6 and 16). The term of this facility has been extended until 30 Maret 2011.
Pada tanggal 31 Maret 2011 and 31 Desember 2010, saldo fasilitas ini masing-masing adalah sebesar Rp 73.937 juta dan Rp 77.410 juta.
As of March 31, 2011 and December 31, 2010, the outstanding balance of this facility amounted to Rp 73,937 million and Rp 77,410 million, respectively.
Sehubungan dengan fasilitas tersebut, IAT diwajibkan memenuhi batasan-batasan tertentu yang harus mendapat persetujuan tertulis dari Bank Syariah Mandiri, antara lain mencari tambahan pembiayaan baru; melakukan penyertaan saham; membagi dividen; melakukan transaksi dengan pihak lain di luar kegiatan bisnis inti; mengeluarkan pernyataan hutang dalam bentuk pinjaman, penyewaan atau garansi kepada pihak lain; menjual, mentransfer dan menjaminkan harta IAT yang telah dijaminkan; mengubah anggaran dasar IAT, khususnya mengenai modal, pengurus dan pemegang saham; membubarkan Perusahaan; meminta dinyatakan pailit dan mengalihkan hak atas barang jaminan kepada pihak lain.
Without written consent from Bank Syariah Mandiri, IAT is restricted to, among other things, obtain new financing facility; invest in shares of stock; distribute dividend; enter into transactions with other parties other than IAT’s core business; issue indebtedness statement for loan, rental and guarantee to other party; sell, transfer and use as collateral the IAT’s assets used as collateral for these loans; change the IAT’s Articles of Association and in particular change the capital stock, IAT’s management and stockholders; liquidate IAT; ask other party to file a bankruptcy for IAT and transfer the title of collateralized assets to other party.
IAT telah menerima surat persetujuan perubahan negative covenant dari Bank Syariah Mandiri sesuai Surat No. 8/595-3/DPB1 tanggal 16 Agustus 2006 yaitu setiap perubahan pengurus, pemegang saham dan pembagian dividen wajib dilaporkan secara tertulis kepada bank tersebut.
IAT received approval on the changes of negative covenants from Bank Syariah Mandiri in the Letter No. 8/595-3/DPB1, dated August 16, 2006, which stated that changes of management, shareholders, payment of dividend should be reported to Bank Syariah Mandiri in writing.
Bank Central Asia
Bank Central Asia
Infokom
Infokom
Pada tahun 2005, Infokom memperoleh fasilitas kredit investasi sebesar Rp 106.000 juta untuk pembiayaan pembangunan stasiun transmisi, jangka waktu 5 tahun dengan tingkat bunga 15,75% per tahun. Pinjaman ini dijamin dengan tanah, bangunan, stasiun transmisi, piutang dan saham Infokom. Pada tanggal 31 Maret 2011 dan 31 Desember 2010, hutang Infokom kepada BCA sebesar Rp 15.478 juta dan Rp 19.235 juta.
In 2005, Infokom obtained investment credit facility for development of transmission station amounting to Rp 106,000 million, with a term of 5 years and interest rate of 15.75% per annum. The loan is secured by Infokom’s land, buildings, transmission station, receivables and shares of Infokom. As of March 31, 2011 and December 31, 2010, Infokom’s loans payable to BCA amounted to Rp 15,478 million and Rp 19,235 million.
- 72 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2011 DAN 31 DESEMBER 2010 DAN PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2011 DAN 2010
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS MARCH 31, 2011 AND DECEMBER 31, 2010 AND THREE MONTHS ENDED MARCH 31,2011 AND 2010
(Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
(Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
MNCSV
MNCSV
Pada tahun 2007, MNCSV memperoleh fasilitas pinjaman dari BCA sebagai berikut:
In 2007, MNCSV obtained credit facilities from BCA, as follows:
a.
Fasilitas kredit investasi I dan II masingmasing sebesar Rp 90.000 juta, jatuh tempo 1 Mei 2012 dan 7 Juni 2011.
a.
Investment credit facility I and II, each amounting to Rp 90,000 million and will be due on May 1, 2012 and June 7, 2011, respectively.
b.
Fasilitas kredit rekening koran maksimum Rp 10.000 juta jatuh tempo 25 April 2009 dan tidak diperpanjang lagi.
b.
Overdraft facility with a maximum amount of Rp 10,000 million with a term up to April 25, 2009 and was not extended.
c.
Fasilitas kredit rekening koran dengan kredit maksimum Rp 10 miliar dan fasilitas L/C (Usance L/C dan Sight L/C) dengan kredit maksimum US$ 6 juta (Catatan 18), keduanya jatuh tempo pada tanggal 25 April 2009 dan tidak diperpanjang lagi.
c.
Overdraft facility at a maximum amount of Rp 10 billion and Usance and Sight L/C at a maximum amount of US$ 6 million (Note 18) and both matured on April 25, 2009 and were not extended.
Tingkat bunga pinjaman berkisar antara 10% - 11,5% per tahun (berdasarkan Cost of Fund dari bank).
The credit facilities bear interest rates ranging from 10% - 11.5% per annum (based on the bank’s Cost of Fund).
Pinjaman ini dijamin dengan tanah dan bangunan berupa gedung Wisma Indovision milik PT. Datakom Asia; mesin dan peralatan penyiaaran senilai Rp 212.304 juta milik MNCSV yang terletak di Wisma Indovision dan jaminan dari Mediacom dengan jumlah tidak melebihi Rp 250.000 juta.
The loan is secured by land and building of Wisma Indovision owned by PT. Datakom Asia; broadcasting equipment amounting to Rp 212,304 million owned by MNCSV at Wisma Indovision; corporate guarantee of Mediacom with an amount not exceeding Rp 250,000 million.
Tanpa persetujuan tertulis dari BCA, MNCSV tidak diperkenankan antara lain: memperoleh pinjaman baru kecuali untuk pengadaan transponder satelit dan transaksi dengan pihak atau perusahaan afiliasi; memberikan pinjaman kepada pihak lain, kecuali dalam rangka menjalankan usaha; mengajukan permohonan pailit atau penundaan pembayaran kepada pengadilan; melakukan investasi diluar bisnis inti; merger; menjual aset tetap; melakukan melakukan perubahan usaha; membagikan dan mengumumkan pembagian dividen; mengubah anggaran dasar dan pemegang saham; dan melakukan penurunan modal disetor. Pada tanggal 31 Maret 2011 dan 31 Desember 2010, MNCSV mempunyai saldo hutang untuk fasilitas kredit I dan II masing-masing sebesar Rp 22.576 juta dan Rp 38.934 juta.
Without written consent from BCA, MNCSV is restricted to, among other things; obtain new loans except for satellite transponder supply and transaction with affiliated party or company; grant loans, except in the normal course of business; propose a bankruptcy or delay payment to the court; invest in noncore business; dispose of assets; undertake merger; change the business; distribute and declare dividend; change the articles of association; and decrease its paid-up capital.
As of March 31, 2011 and December 31, 2010, MNCSV has outstanding loan from BCA for the credit facility I and II amounting to Rp 22,576 million and Rp 38,934 million.
- 73 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2011 DAN 31 DESEMBER 2010 DAN PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2011 DAN 2010
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS MARCH 31, 2011 AND DECEMBER 31, 2010 AND THREE MONTHS ENDED MARCH 31,2011 AND 2010
(Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
(Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
MNC Securitas
MNC Securitas
PT MNC Securitas (d/h PT Bhakti Securities) juga menerima fasilitas pinjaman sebesar Rp 192 juta untuk pembelian kendaraan bermotor dengan jaminan kendaraan yang sama. Pinjaman tersebut jatuh tempo Juni 2010 dengan tingkat bunga yang dibebankan adalah sebesar 5,5% per tahun.
PT MNC Securitas (formerly PT Bhakti Securities) also obtained credit facility to finance its procurement of vehicles amounting to Rp 192 million. This loan will mature on June 2010 and secured by the respective financed vehicle with interest at 5.5% per annum.
Bank Negara Indonesia (Persero)
Bank Negara Indonesia (Persero)
Pada tahun 2007, PT MNC Finance (d/h PT Bhakti Finance) memperoleh fasilitas kredit modal kerja untuk pembiayaan kredit kendaraan bermotor dengan fasilitas kredit sebesar Rp 50.000 juta, jangka waktu 12 bulan dengan tingkat bunga 12% per tahun. Pembiayaan ke end user maksimal 4 tahun. Jaminan yang diserahkan adalah piutang pembiayaan kredit bermotor, promissory note, cessie dan tanah diatas sertifikat Hak Guna Bangunan. Berdasarkan akta perpanjangan fasilitas kredit tanggal 31 Maret 2010, MNC Finance memperoleh fasilitas kredit modal kerja untuk tambahan modal kerja sebesar Rp 65.000 juta, jangka waktu 12 bulan dengan tingkat bunga 13% - 14% per tahun. Pembiayaan ke end user maksimal 4 tahun.
In 2007, PT MNC Finance (formerly PT Bhakti Finance) obtained working capital facility amounting to Rp 50,000 million to refinance their motorcycles financing facilities to their consumer. This facility has a term of 12 months and bears interest of 12% per annum. The maximum financing term for end user is 4 years and guaranteed by the consumer financing receivable, promissory note and certificate of land use right. Under the extension of deed of credit facilities dated March 31, 2010, MNC Finance obtained additional working capital credit facility amounting to Rp 65,000 million. This facility has a term of 12 months and interest rate of 13% - 14% per annum with maximum financing term for end user of 4 years.
Pada tanggal 31 Maret 2011 dan 31 Desember 2010, saldo hutang untuk fasilitas ini sebesar Rp 47.976 juta dan Rp 56.923 juta.
As of March 31, 2011 and December 31, 2010, the outstanding loan balance of this facility amounted to Rp 47,976 million and Rp 56,923 million, respectively.
PT Bank ICBC
PT Bank ICBC
Pada tanggal 28 Juni 2010, MNC Finance memperoleh fasilitas kredit modal kerja berupa pinjaman tetap installment untuk pembiayaan konsumen khususnya pembiayaan untuk penyediaan dana guna pembelian kendaraan dengan fasilitas kredit sebesar Rp 25.000 juta, jangka waktu 30 bulan dengan suku bunga 13% per tahun, dengan jaminan 120% dari outstanding fasilitas yang ada.
On June 28, 2010, MNC Finance obtained a credit facility for working capital of fixed installment loans for consumer financing specifically for the financing of the purchases of vehicles with a credit facility amounting to Rp 25,000 million. The loan term is 30 months and bears interest of 13% per annum. The facility is covered by collateral at an amount equivalent to 120% of the outstanding facility.
Pada tanggal 31 Maret 2011 dan 31 Desember 2010, saldo hutang untuk fasilitas ini sebesar Rp 17.500 juta dan Rp 20.000 juta.
As of March 31, 2011 and December 31, 2010, the outstanding loan balance for this facility amounted to Rp 17,500 million and Rp 20,000 million.
- 74 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2011 DAN 31 DESEMBER 2010 DAN PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2011 DAN 2010
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS MARCH 31, 2011 AND DECEMBER 31, 2010 AND THREE MONTHS ENDED MARCH 31,2011 AND 2010
(Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
(Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
Standard Chartered Bank
Standard Chartered Bank
Pada tanggal 25 Agustus 2010, Innoform menandatangani term loan facility sebesar S$ 2 juta dengan Standard Chartered Bank cabang Singapura. Fasilitas ini memenuhi tingkat bunga 4% di atas cost of fund per tahun dengan pembayaran secara triwulan selama 3 (tiga) tahun mulai dari tanggal pencairan pertama dan akan jatuh tempo pada tanggal 19 Oktober 2013.
On August 25, 2010, Innoform entered into a S$ 2 million term loan facility with Standard Chartered Bank, Singapore branch. The facility bears annual interest of 4% above cost of fund which quarterly repayments over three (3) years commencing from first drawdown date, and which will mature on October 19, 2013.
Pada tanggal 31 Maret 2011 dan 31 Desember 2010, fasilitas yang telah dicairkan oleh Innoform sebesar S$ 2 juta.
As of March 31, 2011 and December 31, 2010, Innoform has withdrawn S$ 2 million from this facility.
Bank Agroniaga
Bank Agroniaga
Pada tanggal 18 September 2008, PT MNC Finance (d/h PT Bhakti Finance) mendapat fasilitas modal kerja untuk tujuan penggunaan refinancing Pembiayaan Konsumen Kendaraan Bermotor dengan kredit maksimal Rp 5.000 juta, jangka waktu masa ketersediaan dana maksimal 36 bulan dengan tingkat bunga 16% per tahun. Fasilitas dijamin dengan tagihan AR kepada end user dan BPKB Mobil.
On September 18, 2008, PT MNC Finance (formerly PT Bhakti Finance) obtained working capital credit facility with maximum amount of Rp 5,000 million, term of 36 months, payable on fixed installments and interest rate of 16% per annum. This facility is used to refinance MNC Finance’s vehicle financing facilities to their customers. This facility and secured by the related receivables from the customers including vehicle’s certificate of ownership.
Pada tanggal 7 April 2009, MNC Finance (d/h PT Bhakti Finance) melakukan Perjanjian Kredit Pinjaman Tetap (Kredit Modal Kerja) dengan jumlah fasilitas pinjaman sebesar Rp 15.000 juta, jangka waktu 48 bulan terhitung sejak tanggal 7 April 2009 sampai dengan 7 April 2013 dengan tingkat bunga sebesar 17,5% per tahun. Fasilitas ini digunakan untuk refinancing Pembiayaan Konsumen kendaraan bermotor dengan jaminan Cessie piutang/hak tagih pembiayaan konsumen mobil dan BPKB Kendaraan Bermotor (Catatan 9).
On April 7, 2009, MNC Finance (formerly PT Bhakti Finance) entered into a fixed term working capital credit facility agreement amounting to Rp 15,000 million for a term of 48 months from April 7, 2009 to April 7, 2013 and interest of 17.5% per annum. This facility is used to refinance MNC Finance’s motorcycles financing facilities to their customers and secured by the related receivables from the customers including motorcycle’s certificate of ownership (BPKB) (Note 9).
Pada tanggal 31 Maret 2011 dan 31 Desember 2010 saldo hutang untuk fasilitas ini sebesar Rp 10.638 juta dan Rp 12.284 juta.
As of March 31, 2011 and December 31, 2010, the outstanding loan balance of this facility amounted to Rp 10,638 million and Rp 12,284 million, respectively.
- 75 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2011 DAN 31 DESEMBER 2010 DAN PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2011 DAN 2010
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS MARCH 31, 2011 AND DECEMBER 31, 2010 AND THREE MONTHS ENDED MARCH 31,2011 AND 2010
(Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
(Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
Bank DKI Unit Syariah
Bank DKI Unit Syariah
Pada bulan Januari 2008, IAT memperoleh fasilitas Al Musyarakah dan Wakalah Bil Ujrah sebesar US$ 3,5 juta, jangka waktu 48 bulan, yang kemudian dilakukan addendum pada tanggal 31 Desember 2008 menjadi US$ 2 juta, dengan bagi hasil setara dengan 8% yang dibayar secara bulanan. Fasilitas ini digunakan untuk modal kerja proyek Fixed Wing Charter.
In January 2008, IAT obtained Al Musyarakah and Wakalah Bil Ujrah facilities amounting to US$ 3.5 million, with a term of 48 months, which was subsequently amended on December 31, 2008 to US$ 2 million, with profit sharing at 8% payable monthly. This facility was used to finance the working capital for Fixed Wing Charter project.
Pada tanggal 31 Maret 2011 dan 31 Desember 2010 saldo hutang untuk fasilitas ini sebesar Rp 9.798 juta dan Rp 10.115 juta.
As of March 31, 2011 and December 31, 2010, the outstanding loan balance of this facility amounted to Rp 9,798 million and Rp 10,115 million, respectively.
Bank INA Perdana
Bank INA Perdana
Pada tanggal 21 Desember 2010, MNC Finance (d/h Bhakti Finance) memperoleh fasilitas pinjaman modal kerja dengan kredit maksimum Rp 15.000 juta untuk jangka waktu 3 tahun. Fasilitas ini memiliki tingkat bunga 14% - 14,5% per tahun.
On December 21, 2010, MNC Finance (formerly Bhakti Finance) obtained a working capital facility with maximum credit limit of Rp 15,000 million for 3 years. This facility bears annual interest of 14% 14.5% per annum.
Pada tanggal 31 Maret 2011 dan 31 Desember 2010, saldo hutang untuk fasilitas ini sebesar Rp 14.312 juta dan Rp 5.110 juta.
As of March 31, 2011 and December 31, 2010, the outstanding loan balance of this facility amounted to Rp 14,312 million and Rp 5,110 million.
Bank Permata
Bank Permata
Pada tanggal 8 Agustus 2008, PT MNC Finance (d/h PT Bhakti Finance) memperoleh fasilitas kredit modal kerja untuk membiayai sewa pembiayaan sebesar Rp 50.000 juta. Fasilitas ini memiliki jangka waktu 36 bulan sampai dengan 8 Agustus 2011 dengan tingkat bunga 14,36% per tahun.
On August 8, 2008, PT MNC Finance (formerly PT Bhakti Finance), obtained working capital credit facility to finance its lease financing of Rp 50,000 million. This facility has a term of 36 months and will mature on August 8, 2011 and bears interest of 14.36% per annum.
Pinjaman jangka panjang lainnya
Other long-term loans
Pinjaman jangka panjang lainnya merupakan pembiayaan kendaraan bermotor dan kepemilikan rumah dalam Rupiah yang diperoleh anak perusahaan dari beberapa bank dan perusahaan pembiayaan, jangka waktu 4 - 8 tahun dengan tingkat bunga 12% - 15,75% per tahun. Pinjaman dijamin dengan kendaraan bermotor dan rumah yang dibeli dengan pinjaman tersebut.
Other long-term loans represent vehicle and housing financing facilities in Rupiah which obtained by certain subsidiaries from certain banks and finance companies with a term of 4 - 8 years and interest rates ranging from 12% to 15.75% per annum. These loans are secured by the related vehicles and houses.
- 76 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2011 DAN 31 DESEMBER 2010 DAN PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2011 DAN 2010
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS MARCH 31, 2011 AND DECEMBER 31, 2010 AND THREE MONTHS ENDED MARCH 31,2011 AND 2010
(Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
(Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
24. HUTANG OBLIGASI
24. BONDS PAYABLE 31 Maret 2011/ March 31, 2011
Guaranteed Secured Notes - setelah dikurangi diskonto dan biaya emisi pinjaman belum diamortisasi Obligasi yang Dijamin dan Bersifat Senior Tanda Bukti Utang Konversi BHIT 2007 (TBUK) Obligasi Bhakti Securities I - setelah dikurangi biaya emisi pinjaman belum diamortisasi
31 Desember 2010/ December 31, 2010 Guaranteed Secured Notes - net of unamortized discount and issuance cost Senior Secured Guaranteed Notes
1.236.272 1.205.807
1.271.552 1.245.604
903.503
932.758
Convertible Bonds BHIT 2007 (TBUK)
149.854
149.637
Bhakti Securities Bonds I - net of unamortized issuance costs
Jumlah Obligasi yang dibeli kembali *)
3.495.436 (1.900)
3.599.551 (15.260)
Total Bond repurchased *)
Bersih Bagian jatuh tempo dalam satu tahun
3.493.536 2.287.729
3.584.291 2.352.047
Net Current portion
Bagian jangka panjang
1.205.807
1.232.244
Long-term portion
*)
Obligasi yang dibeli kembali merupakan obligasi yang dibeli oleh anak perusahaan lainnya dengan tujuan untuk dijual kembali
*)
Bonds repurchased represents repurchased by subsidiary for purposes.
bond resell
Guaranteed Secured Notes
Guaranteed Secured Notes
Pada tanggal 12 September 2006, MNC B.V., menerbitkan Guaranteed Secured Notes (Notes) sejumlah US$ 168 juta, jatuh tempo 12 September 2011. Notes ini tercatat di Bursa Efek Singapura.
On September 12, 2006, MNC B.V., issued Guaranteed Secured Notes (the Notes) amounting to US$ 168 million, due on September 12, 2011. The notes are listed on the Singapore Stock Exchange.
Nilai wajar hutang obligasi ini pada tanggal 31 Maret 2011 dan 31 Desember 2010 adalah sebesar Rp 1.242.774 juta.
As of March 31, 2011 and December 31, 2010 the fair value of these bonds amounted to Rp 1,242,774 million.
Dalam rangka penerbitan Notes ini, DB Trustees (Hong Kong) Limited bertindak sebagai Trustee dan Security Trustee. Notes ini ditawarkan pada 98,126% dari nilai nominal dengan tingkat bunga tetap sebesar 10,75% per tahun. Bunga Notes dan dibayarkan setiap tanggal 12 Maret 12 September dimulai sejak 12 Maret 2007. Notes ini jatuh tempo 12 September 2011 dengan opsi beli 35% dari jumlah Notes, setiap saat sebelum tanggal 12 September 2009 dengan harga 110,75% dari nilai nominal ditambah bunga terhutang. MNC B.V. dapat membeli kembali seluruh atau sebagian Notes tersebut sebelum jatuh tempo dengan harga 100% nilai nominal ditambah dengan premi tertentu dan bunga terhutang sampai dengan tanggal pembelian kembali. MNC B.V. akan membeli kembali Notes dengan nilai nominal sebesar US$ 25 juta dengan harga 101% dari nilai nominal, apabila MNC gagal
In relation to the issuance of the Notes, DB Trustees (Hong Kong) Limited acted as Trustee and Security Trustee. The Notes were offered at 98.126% of par value with fixed interest rate of 10.75% per annum. The interest on the Notes is payable on March 12 and September 12 of each year, beginning on March 12, 2007. The Notes will mature on September 12, 2011, with purchase option up to 35% of the total face value of the Notes at anytime before September 12, 2009 at redemption price of 110.75% of face value plus interest payable. MNC B.V. can redeem some or all of the Notes before maturity date at redemption price of 100% of face value plus premium and interest payable as of the date of redemption. MNC B.V. will redeem US$ 25 million in principal amount of the Notes at redemption price equal to 101% of such amount if MNC fails to increase its equity interest in CTPI to - 77 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2011 DAN 31 DESEMBER 2010 DAN PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2011 DAN 2010
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS MARCH 31, 2011 AND DECEMBER 31, 2010 AND THREE MONTHS ENDED MARCH 31,2011 AND 2010
(Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
(Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
meningkatkan kepemilikan saham pada CTPI menjadi 100% sebelum atau pada tanggal 12 Juni 2007.
100% on or prior to June 12, 2007.
Notes ini dijamin oleh MNC dan anak perusahaan, yaitu RCTI, CTPI, GIB, MNI, MNIG dan MNCN (Penjamin). Notes ini akan dijaminkan dengan (i) seluruh saham yang dimiliki oleh setiap Penjamin, sekitar 75% saham beredar RCTI dan CTPI; (ii) pengalihan hak atas pinjaman antar perusahaan yang diberikan oleh MNC B.V. kepada MNC, RCTI dan CTPI; (iii) pengalihan hak atas bank yang dibatasi penggunaannya sejumlah US$ 25 juta dan (iv) pengalihan hak atas rekening bank MNC B.V. di Belanda. Selanjutnya, masingmasing sisa 25% saham RCTI dan 25% saham CTPI akan dijadikan jaminan pada saat MNC mengakuisisi tambahan 25% saham CTPI, serta 25% saham RCTI yang saat ini dijaminkan untuk obligasi RCTI, pada saat saham tersebut tidak dijaminkan lagi untuk obligasi yang diterbitkan RCTI.
The Notes are guaranteed by MNC and its subsidiaries, which are RCTI, CTPI, GIB, MNI, MNIG and MNCN (Guarantors). The Notes will be secured initially by (i) pledge over all shares of each of the Guarantors, approximately 75% of the outstanding shares of RCTI and CTPI; (ii) an assignment by MNC B.V. of its interests and rights under the intercompany loans extended by MNC B.V. to MNC, RCTI and CTPI, (iii) escrow account of US$ 25 million; and (iv) assignment of rights in a Dutch bank account of MNC B.V. Additionally, 25% of the outstanding shares of CTPI, shall be pledged when MNC acquires such remaining stock of CTPI, and the remaining 25% of the outstanding shares of RCTI which are currently pledged to secure RCTI’s local bond obligations shall also be used as guarantee once the pledge over such shares is no longer prohibited by the terms of the RCTI bonds.
Dana tersebut digunakan untuk pelunasan pinjaman RCTI kepada Deutsche Bank, cabang Hong Kong sebesar US$ 78 juta; pelunasan awal obligasi RCTI sebesar US$ 18 juta; pembayaran hutang CTPI kepada pihak ketiga sebesar US$ 18 juta, dana untuk tambahan akuisisi 25% saham CTPI sebesar US$ 25 juta serta untuk modal kerja dan pengeluaran lainnya.
The proceeds were used to pay RCTI’s loan from Deutsche Bank, Hong Kong Branch amounting to US$ 78 million; early redemption of RCTI’s bonds amounting to US$ 18 million; payment of CTPI’s payable to third parties amounting to US$ 18 million; fund for additional acquisition cost of 25% share interest in CTPI amounting to US$ 25 million, and also for working capital purposes and other expenditures.
Dalam tiga bulan setelah tanggal penerbitan awal, MNC belum meningkatkan kepemilikan saham di CTPI. Pada bulan Juni 2007, MNC membeli kembali Notes sebesar US$ 25 juta dengan dana rekening bank yang dibatasi penggunaannya di Deutsche Bank. Dengan dibelinya kembali Notes tersebut, bank yang dibatasi penggunaannya dibebaskan sebagai jaminan.
MNC had not increased its equity interest in Cipta TPI’s shares within three months of the original issue date. In June 2007, MNC redeemed the Notes of US$ 25 million, using the fund in a bank escrow account in Deutsche Bank. Upon redemption of the said Notes, the bank escrow account was released as collateral.
Pada bulan Pebruari 2009, MNC membeli kembali Notes sebesar US$ 0,3 juta.
In February 2009, MNC redeemed the Notes of US$ 0.3 million.
Biaya yang berhubungan dengan penerbitan Notes sebesar US$ 12 juta termasuk diskonto sebesar US$ 3 juta dicatat sebagai diskonto dan biaya emisi pinjaman serta diamortisasi secara garis lurus selama periode Notes. Diskonto dan biaya emisi pinjaman belum diamortisasi dicatat sebagai pengurang nilai nominal Notes.
The costs incurred in relation to the issuance of the Notes amounting to US$ 12 million, including discount of US$ 3 million, were recorded as discount and debt issuance cost and amortized using. Unamortized discount and debt issuance cost are recorded as deduction from the face value of the Notes.
- 78 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2011 DAN 31 DESEMBER 2010 DAN PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2011 DAN 2010
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS MARCH 31, 2011 AND DECEMBER 31, 2010 AND THREE MONTHS ENDED MARCH 31,2011 AND 2010
(Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
(Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
Pada tanggal 31 Maret 2011 dan 31 Desember 2010, Notes ini telah memperoleh hasil pemeringkatan yaitu ”B+” dari Standard and Poor’s Rating Group.
As of March 31, 2011 and December 31, 2010, the Notes obtained a bond rating of “B+” from Standard and Poor’s Rating Group.
Obligasi yang Dijamin dan Bersifat Senior
Senior Secured Guaranteed Bonds
Pada tanggal 16 Nopember 2010, Aerospace Satellite Corporation Holding B.V. (ASCH), menerbitkan obligasi yang dijamin dan bersifat senior sebesar US$ 165 juta. Obligasi ini ditawarkan pada 100.00% dari nilai nominal dengan tingkat bunga tetap 12,75% per tahun yang dibayar setiap 6 bulan di muka mulai 16 Mei 2011 dan selanjutnya 16 November 2011. Obligasi ini berjangka waktu 5 tahun dan akan jatuh tempo pada tanggal 16 November 2015. Obligasi ini tercatat di The Singapore Exchange Securities Trading Limited. Obligasi ini dijamin oleh MNCSV, Aerospace Satellite Corporation B.V., anak perusahaan, dan PT Media Citra Indostar. Jaminan tersebut tanpa syarat dan tidak dapat dibatalkan.
On November 16, 2010, Aerospace Satellite Corporation Holding B.V. (ASCH), issued Senior Secured Guaranteed Notes amounting to US$ 165 million. These notes were issued at 100.00% of face value with fixed interest at 12.75% per annum payable every six months in arrears commencing on May 16, 2011 and November 16, 2011 for the next payment. The notes have a term of five years and are due on November 16, 2015. The notes were offered at 100.00% of the nominal value and are listed on the Singapore Exchange Securities Trading Limited. The notes payable are unconditionally and irrecoverably guaranteed by MNCSV, Aerospace Satellite Corporation B.V., a subsidiary, and PT Media Citra Indostar.
Dana dari penerbitan obligasi ini digunakan untuk melunasi hutang kepada Mediacom dan sisanya untuk belanja modal dan keperluan umum lainnya.
The proceeds from the notes issuance was used to repay in full the indebtedness under certain loan facilities owed by Mediacom and the remaining amount for capital expenditures and general corporate purposes.
Sejumlah US$ 90,8 juta dari penerimaan kotor obligasi akan dimasukkan dalam escrow sambil menunggu MNCSV mendapatkan persetujuan yang dibutuhkan sehubungan pembelian satelit.
An amount equal to US$ 90.8 million from the gross proceeds of the notes will be held in escrow pending the receipt by MNCSV of all relevant approvals required in connection with the purchase of the satellite transponder.
Pada tanggal 1 Desember 2010 MNCSV telah mendapatkan persetujuan yang dibutuhkan, sehingga sejumlah US$ 90,8 juta telah digunakan untuk pembayaran pembelian satelit (Catatan 53d).
On December 1, 2010, MNCSV obtained all the necessary approvals, therefore the amount of US$ 90.8 million was released for payment of the satellite (Note 53d).
Obligasi ini telah memperoleh hasil pemeringkatan “B” dari Standard and Poor’s Rating Services dan “B2” dari Moody’s Investor Services Inc.
The notes obtained a bond rating of “B” from Standard and Poor’s Rating Services and “B2” from Moody’s Investor Services Inc.
ASCH dapat membeli kembali seluruh obligasi tersebut setiap saat setelah tanggal 16 November 2013 dengan harga 100% nilai nominal dengan premi tertentu dan bunga terhutang sampai dengan tanggal pembelian kembali. ASCH akan mengumumkan pemberitahuan pembelian kembali seluruh obligasi tidak kurang dari tiga puluh (30) hari kalender dan tidak lebih dari enam puluh (60) hari kalender.
At any time prior to November 16, 2013, ASCH may at its option redeem the notes, in whole but not in part, at a redemption price equal to 100% of the principal amount of the notes plus the applicable premium as of, and accrued and unpaid interest, if any, to the redemption date. ASCH will give not less than thirty (30) calendar days’ nor more than sixty (60) calendar days’ notice of any redemption.
- 79 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2011 DAN 31 DESEMBER 2010 DAN PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2011 DAN 2010
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS MARCH 31, 2011 AND DECEMBER 31, 2010 AND THREE MONTHS ENDED MARCH 31,2011 AND 2010
(Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
(Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
Selain itu, ASCH dapat membeli kembali maksimal sebanyak 35% dari nilai pokok awal obligasi tersebut setiap saat setelah tanggal 16 November 2013 dengan harga (dinyatakan dalam persentase jumlah pokok obligasi) 112,75% ditambah beban bunga yang masih harus dibayar pada saat pembelian kembali obligasi tersebut, di mana pembelian kembali ini dilakukan dengan menggunakan uang yang diperoleh dari qualified IPO.
At any time subsequent to November 16, 2013, ASCH may at its option on one or more occasions redeem notes in an aggregate principal amount not to exceed 35% of the aggregate principal amount of the notes originally issued with the net cash proceeds from a qualified IPO at a redemption price (expressed as a percentage of principal amount) of 112.75%, plus accrued and unpaid interest to the redemption date.
Pada tanggal penerbitan obligasi, ASCH akan menaruh sejumlah uang pada rekening yang dibatasi penggunaannya sebesar jumlah yang sama dengan jumlah pembayaran bunga yang jatuh tempo pada tanggal pembayaran bunga berikutnya. ASCH, untuk kepentingan pemegang obligasi, akan membebankan kepada trustee bunga cadangan dengan tarif tetap atau mengambang dalam rangka melindungi kewajiban penerbit obligasi.
On the original issue date, ASCH will deposit into the interest reserve account an amount equal to the amount of the interest payment due on the next interest payment date of the notes. ASCH, for the benefit of the holders of the notes, will charge to the trustee the interest reserve account by way of a fixed and floating charge in order to secure the obligations of the issuer under the notes and the indenture.
ASCH harus mempertahankan agar rekening yang dibatasi penggunaannya memiliki saldo minimum sama dengan jumlah cadangan bunga sampai dengan obligasi dibayar seluruhnya. Pada setiap tanggal pembayaran bunga, dana dari rekening yang dibatasi penggunaannya dapat ditarik untuk pembayaran bunga yang telah jatuh tempo. Dalam waktu 2 hari kerja setelah tanggal pembayaran bunga, ASCH atau MNCSV akan menaruh kembali sejumlah uang pada rekening yang dibatasi penggunaannya untuk mempertahankan saldo minimum jumlah cadangan bunga. Pada tanggal 31 Maret 2011, saldo rekening yang dibatasi penggunaannya adalah sebesar US$ 11 juta setara dengan Rp 94.574 juta, yang tercatat sebagai “rekening bank yang dibatasi penggunaannya” pada neraca konsolidasi.
ASCH shall maintain a minimum balance equal to the interest reserve amount in the interest reserve account until the notes have been repaid in full. On each interest payment date, funds from the interest reserve account may be withdrawn for the payment of interest due on the notes. Within two business days immediately following each interest payment date, ASCH or MNCSV will deposit in the interest reserve account funds in an amount sufficient to restore the balance on deposit in the interest reserve account to at least the interest reserve amount. The balance of such interest fund as of March 31, 2011 amounted to US$ 11 million or equivalent to Rp 94,574 million and is shown as “Restricted Cash in Bank” in the consolidated balance sheet.
Total biaya perolehan pinjaman adalah sebesar US$ 6 juta dan disajikan bersih dengan hutangnya serta diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif.
Total debt issuance cost amouned to US$ 6 million and included in the carrying amount of the notes and amortized using the effective interest method.
- 80 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2011 DAN 31 DESEMBER 2010 DAN PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2011 DAN 2010
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS MARCH 31, 2011 AND DECEMBER 31, 2010 AND THREE MONTHS ENDED MARCH 31,2011 AND 2010
(Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
(Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
Tanda Bukti Utang Konversi BHIT 2007 (TBUK)
Convertible Bonds BHIT 2007 (TBUK)
Pada tanggal 27 Juni 2007, Perusahaan menerbitkan tanda bukti utang konversi BHIT 2007 (TBUK) dengan tingkat bunga tetap sebesar 6% per tahun sebanyak-banyaknya US$ 170 juta dan bisa ditukar sebesar 1.346.367.236 saham. Setiap pemegang saham Perusahaan yang memiliki 553 saham mempunyai HMETD untuk membeli 18 satuan TBUK dengan harga penawaran setiap 1 satuan TBUK sebesar US$ 1. TBUK sebanyak US$ 27 juta telah dikonversi menjadi 443.426.773 saham tahun 2010. Saldo per 31 Maret 2011 dan 31 Desember 2010 sebesar US$ 104 juta.
On June 27, 2007, the Company issued convertible bonds BHIT 2007 (TBUK) with a maximum amount of US$ 170 million with fixed interest rate at 6% per annum, and convertible into 1,346,367,236 shares. Every holder of 553 shares has the preemptive right to purchase 18 units of TBUK at an offering price of US$ 1 per unit of TBUK. TBUK amounting to US$ 27 million had been converted into 443,426,773 shares in 2010. As of March 31, 2011 and December 31, 2010, the balance of convertible bonds amounted to US$ 104 million.
Obligasi Bhakti Securities I
Bhakti Securities Bonds I
Pada bulan Mei 2008, PT MNC Securities (MNC Sec) (d/h PT Bhakti Securities (BSec)) menerbitkan obligasi Bhakti Securities I tahun 2008 sebesar Rp 150.000 juta dengan tingkat bunga tetap sebesar 14% per tahun. Jangka waktu obligasi adalah 3 tahun dan akan jatuh tempo pada tanggal 29 Mei 2008. MNC Sec telah menunjuk PT Bank Mega Tbk sebagai wali amanat. MNC Sec telah memperoleh hasil pemeringkatan dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) yaitu id.BBB (Triple B, stable outlook), untuk periode 9 Juli 2010 sampai dengan 1 Juli 2011.
In May 2008, PT MNC Securities (MNC Sec) (formerly PT Bhakti Securities (BSec)) issued “Bhakti Securities Bonds I Year 2008”, (noncertificate) of Rp 150,000 million with fixed interest rate at 14% per annum. The term of the bonds is 3 years with maturity date on May 29, 2008. MNC Sec has appointed PT Bank Mega Tbk as the trustee. MNC Sec obtained a bond rating of id.BBB (Triple B, stable outlook) from PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) for the period from July 9, 2010 until July 1, 2011.
Pembayaran obligasi akan dilakukan secara penuh (bullet payment) sebesar 100% dari Pokok Obligasi pada saat tanggal jatuh tempo.
Bonds will be paid at 100% of the nominal value (bullet payment) on due date.
Bunga obligasi dibayarkan setiap tiga bulan. Pembayaran bunga pertama dilakukan pada tanggal 29 Agustus 2008, sedangkan pembayaran bunga obligasi terakhir bersamaan dengan jatuh tempo obligasi adalah pada tanggal 30 Mei 2011.
Interest is payable quarterly. First payment of interest was on August 29, 2008, and the final payment of interest will at the same time with the due date of the bonds, which will be on May 30, 2011.
Untuk menjamin kewajiban pembayaran dengan baik dan tepat waktu atas pokok dan atau bunga obligasi, MNC Sec memberikan jaminan berupa seluruh kekayaan BCI baik barang yang bergerak maupun barang yang tidak bergerak, baik yang telah ada maupun yang akan ada dikemudian hari (kecuali aset BCI yang telah dijaminkan secara khusus kepada krediturnya).
In order to guarantee on-time payment of principal and/or interest, MNC Sec used all the entire assets owned by BCI, both tangible and intangible as collateral, either existing or future acquisitions (except specific assets of BCI which were already used as collateral to creditor).
- 81 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2011 DAN 31 DESEMBER 2010 DAN PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2011 DAN 2010
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS MARCH 31, 2011 AND DECEMBER 31, 2010 AND THREE MONTHS ENDED MARCH 31,2011 AND 2010
(Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
(Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
25. KEWAJIBAN TIDAK LANCAR LAIN-LAIN
25. OTHER NONCURRENT LIABILITIES
31 Maret 2011/ March 31, 2011
31 Desember 2010/ December 31, 2010
Uang jaminan pelanggan Pembelian pesawat Lain-lain
20.605 18.022 7.709
20.412 17.441 15.923
Customers' guarantee deposits Purchase of aircraft Others
Jumlah
46.336
53.776
Total
26. KEPENTINGAN NONPENGENDALI
26. NONCONTROLLING INTEREST
Kepentingan nonpengendali atas aset bersih/ Noncontrolling Interest in net assets 2011 2010 PT. Global Mediacom Tbk dan anak perusahaan PT. Global Transport Services dan anak perusahaan PT. Bhakti Capital Indonesia Tbk dan anak perusahaan Jumlah
4,230,380
4,051,008
82,482
85,036
(2,554)
56,449
48,715
7,071
6,619
4,369,311
4,184,759
172,581
158,592
27. MODAL SAHAM
Pemegang saham PT. Bhakti Panjiwira Hary Tanoesoedibjo, MBA UOB Kay Hian Private Limited UBS AG ABN Amro Singapore Nominees Masyarakat (kepemilikan di bawah 5%) Jumlah Modal saham yang diperoleh kembali Jumlah
Kepentingan nonpengendali atas laba (rugi) bersih/ Noncontrolling Interest in net income (loss) 2011 2010
168,064
151,891 82
PT. Global Mediacom Tbk and its subsidiaries PT. Global Transport Services and its subsidiary PT. Bhakti Capital Indonesia Tbk and its subsidiaries Total
27. CAPITAL STOCK 31 Maret 2011/ March 31, 2011 Persentase Kepemilikan/ Jumlah saham/ Percentage of Jumlah/ Number of shares Ownership Total % 6,295,923,112 5,111,398,000 1,797,000,000 1,601,000,000 1,585,484,000
21.09 17.12 6.02 5.36 5.31
629,592 511,140 179,700 160,100 158,548
13,249,341,733 29,640,146,845
44.40 99.30
1,324,934 2,964,015
208,016,000
0.70
20,802
29,848,162,845
100.00
2,984,816
- 82 -
Name of stockholder PT. Bhakti Panjiwira Hary Tanoesoedibjo, MBA UOB Kay Hian Private Limited UBS AG ABN Amro Singapore Nominees Public (each ownership below 5%) Total Treasury stock Total
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2011 DAN 31 DESEMBER 2010 DAN PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2011 DAN 2010
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS MARCH 31, 2011 AND DECEMBER 31, 2010 AND THREE MONTHS ENDED MARCH 31,2011 AND 2010
(Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
Pemegang saham PT. Bhakti Panjiwira Hary Tanoesoedibjo, MBA UOB Kay Hian Private Limited ABN Amro Singapore Nominees UBS AG Masyarakat (kepemilikan di bawah 5%) Jumlah Modal saham yang diperoleh kembali Jumlah
(Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
31 Desember 2010/ December 31, 2010 Persentase Kepemilikan/ Jumlah saham/ Percentage of Jumlah/ Number of shares Ownership Total %
Name of stockholder
6.703.864.112 5.111.398.000 1.797.000.000 1.785.484.000 1.600.000.000
22,45 17,12 6,02 5,98 5,36
670.386 511.140 179.700 178.548 160.000
12.642.428.733 29.640.174.845
42,37 99,30
1.264.243 2.964.017
207.988.000
0,70
20.799
29.848.162.845
100,00
2.984.816
PT. Bhakti Panjiwira Hary Tanoesoedibjo, MBA UOB Kay Hian Private Limited ABN Amro Singapore Nominees UBS AG Public (each ownership below 5%) Total Treasury stock Total
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perusahaan sebagaimana dinyatakan dalam akta No. 46 tanggal 5 Mei 2010 dari Aulia Taufani, S.H., notaris pengganti dari Sutjipto, SH, notaris di Jakarta, para pemegang saham menyetujui:
Based on the Stockholders' Extraordinary General Meeting as stated in deed No. 46 dated May 5, 2010 of Aulia Taufani, S.H., replacement notary of Sutjipto, SH, notary in Jakarta, the stockholders approved the following:
a.
Peningkatan modal dasar Perusahaan yang dilakukan secara bertahap sehingga menjadi setinggi-tingginya Rp 11.500 milyar berasal dari 115 milyar saham dengan nilai nominal Rp 100 per saham sehubungan dengan pembagian Saham Bonus dan penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek terlebih dahulu.
a.
The increase of its authorized capital, which will be excetuted gradually for a total maximum amount of Rp 11,500 billion, divided into 115 billion shares with a par value of Rp 100 per shares in connection with the distribution of Bonus Shares and Capital Increase Without Preempetive Rights.
b.
Pembagian Saham Bonus yang berasal dari kapitalisasi agio saham perseroan setinggitingginya sebesar Rp 2.831.986 juta dengan ketentuan setiap pemegang satu saham akan memperoleh tiga saham bonus sesuai dengan peraturan Badan Pengawas Pasar Modal No. IX.D.5, lampiran keputusan Ketua tanggal Bapepam No. Kep-35/PM/2003 30 September 2003.
b.
The distribution of bonus shares from the capitalization of additional paid-in capital at a maximum amount of Rp 2,831,986 million with the condition that each holder of one share will receive three bonus shares in accordance with the Capital Market Supervisory Agency’s Number IX.D.5, (Bapepam) regulation attachment of the decision of the Chairman of Bapepam Number Kep-35/PM/2003 dated September 30, 2003.
Perubahan jumlah saham beredar selama tahun 2011 dan 2010 adalah sebagai berikut:
The changes in the shares outstanding for 2011 and 2010 are as follows:
Jumlah saham/ Number of shares Saldo per 1 Januari 2010 Konversi dari Tanda Bukti Utang Konversi Pembagian saham bonus Pelaksanaan opsi saham karyawan
7.236.933.545 443.426.733 22.129.311.567 38.491.000
Balance as of January 1, 2010 Conversion of convertible bonds (TBUK) Distribution of bonus shares Exercise of the employee stock options
Saldo per 31 Maret 2011
29.848.162.845
Balance as of March 31, 2011
- 83 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2011 DAN 31 DESEMBER 2010 DAN PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2011 DAN 2010
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS MARCH 31, 2011 AND DECEMBER 31, 2010 AND THREE MONTHS ENDED MARCH 31,2011 AND 2010
(Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
(Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
28. TAMBAHAN MODAL DISETOR
28. ADDITIONAL PAID-IN CAPITAL
Agio saham/ Paid in capital in excess of par Penawaran umum saham tahun 1997 Pengeluaran saham tahun 2000 tanpa hak memesan efek terlebih dahulu Penawaran umum terbatas I tahun 2001 Penawaran umum terbatas II tahun 2002 Pelaksanaan Waran Seri I tahun 2003 Penawaran umum terbatas III tahun 2004 Pelaksanaan Waran Seri I tahun 2004 Pelaksanaan Waran Seri II tahun 2004 Pelaksanaan Waran Seri III tahun 2006 Penawaran Umum Terbatas IV tahun 2007 Pelaksanaan Waran Seri II tahun 2007 Konversi dari obligasi konversi BHIT 2007 (TBUK) Konversi dari obligasi konversi BHIT 2008 (TBUK) Konversi dari obligasi konversi BHIT 2010 (TBUK) Pembagian saham bonus Pelaksanaan Mesop Saldo per 31 Maret 2011
Biaya Emisi saham/ Share issuance cost
24.600
(5.866)
74.900
-
Jumlah/ Total
18.734
74.900
76.079
(568)
75.511
229.450
(815)
228.635
28.215
-
169.529
28.215 (2.162)
167.367
21.785
-
21.785
5.626
-
5.626
113.017
-
113.017
1.921.011
(21.796)
1.899.215
195.142
-
195.142
3.131
-
3.131
708
-
708
203.464 (2.212.931)
-
3.725
-
857.451
(31.207)
- 84 -
203.464 (2.212.931) 3.725 826.244
Public offering of shares in 1997 Issuance of new shares in 2000 without Preemptive Rights Rights Issue I in 2001 Rights Issue II in 2002 Exercise of Series I Warrants in 2003 Rights Issue III in 2004 Exercise of Series I Warrants in 2004 Exercise of Series II Warrants in 2004 Exercise of Series III Warrants in 2006 Rights Issue IV in 2007 Exercise of Series II Warrants in 2007 Conversion of Convertible Bonds BHIT 2007 (TBUK) Conversion of Convertible Bonds BHIT 2008 (TBUK) Conversion of Convertible Bonds BHIT 2010 (TBUK) Distribution of bonus share Exercise of the employee stock options Balance as of March 31, 2011
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2011 DAN 31 DESEMBER 2010 DAN PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2011 DAN 2010
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS MARCH 31, 2011 AND DECEMBER 31, 2010 AND THREE MONTHS ENDED MARCH 31,2011 AND 2010
(Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
(Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
29. KOMPONEN EKUITAS LAINNYA
29. OTHER EQUITY 31 Maret 2011/ March 31, 2011
Selisih transaksi perubahan ekuitas anak Perusahaan Selisih kurs penjabaran laporan Keuangan Laba (rugi) belum direalisasi dari kepemilikan efek
767.416
Jumlah
31 Desember 2010/ December 31, 2010
(19.814)
(8.599)
(45.392)
(51.216)
Differences due to changes in equity of subsidiaries Differences in foreign currency translation Unrealized Gain (loss) of securities
702.210
767.769
Total
30. SAHAM YANG DIPEROLEH KEMBALI
827.584
30. PURCHASE OF TREASURY STOCK
Pada tanggal 31 Maret 2011 dan 31 Desember 2010 jumlah saham diperoleh kembali adalah sebagai berikut:
Jumlah saham/ Number of shares Saham diperoleh kembali pada 1 Januari 2008 Ditambah: Perolehan tahun 2008
51.836.000
Saham diperoleh kembali pada 31 Desember 2008 Ditambah: Perolehan tahun 2009
As of March 31, 2011 and December 31, 2010, the total number of treasury stocks is as follows: Persentase terhadap saham yang dikeluarkan/ Percentage to issued shares %
Biaya/ Cost
0,716
16.783
Treasury stocks at January 1, 2008 Add: Acquisition in 2008
51.836.000 161.000
0,716 0,002
16.783 29
Treasury stocks at December 31, 2008 Add: Acquisition in 2009
-
Saham diperoleh kembali pada 31 Desember 2009 Ditambah: Pengaruh pembagian saham bonus
51.997.000
0,697
16.812
155.991.000
-
-
Saham diperoleh kembali pada 31 Desember 2010 Ditambah: Perolehan tahun 2011
207.988.000 28.000
0,697 -
16.812 3
Treasury stocks at December 31, 2010 Add: Acquisition in 2011
Saham diperoleh kembali pada 31 Maret 2011
208.016.000
0,697
16.815
Treasury stocks at Maret 31, 2011
- 85 -
Treasury stocks at December 31, 2009 Add: Effect of bonus shares issuance
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2011 DAN 31 DESEMBER 2010 DAN PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2011 DAN 2010
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS MARCH 31, 2011 AND DECEMBER 31, 2010 AND THREE MONTHS ENDED MARCH 31,2011 AND 2010
(Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
(Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
31. PENDAPATAN MEDIA DAN PENYIARAN
31. MEDIA AND BROADCASTING REVENUES
Akun ini merupakan pendapatan dari iklan, computer grafis, studio dan media cetak. 32. PENDAPATAN PELANGGAN
MEDIA
This account represents revenues from advertisement, computer grafis, studio and print.
BERBASIS
32. SUBSCRIBER BASED MEDIA REVENUES
Akun ini merupakan pendapatan dari pelanggan TV berbayar.
This account represents revenues from pay TV customers.
33. PENDAPATAN TRANSPORTASI
33. TRANSPORTATION REVENUES 31 Maret 2011/ March 31, 2011
31 Maret 2010/ March 31, 2010
Jasa penyewaan pesawat Jasa perbaikan dan pemeliharaan
53.852 -
52.738 16
Aircraft chartered services Repairs and maintenance services
Jumlah
53.852
52.754
Total
34. PEMBIAYAAN DAN EFEK
Investment banking Sewa dan pembiayaan konsumen Komisi perantara pedagang efek Pendapatan premi Jasa manajer investasi Jumlah
34. FINANCING AND SECURITIES 31 Maret 2011/ March 31, 2011
31 Maret 2010/ March 31, 2010
72.888 40.237 6.349 6.192 2.811
71.704 23.501 4.334
128.477
2.570 102.109
Investment banking Leasing and consumer financing Brokerage commissions Premium income Fund management fees Total
Komisi perantara merupakan komisi yang diperoleh dari aktivitas perantara pedagang efek ekuitas.
Brokerage commissions represent commissions from brokerage related activities on equity securities.
Jasa manajer investasi merupakan imbalan jasa dari pengelolaan dana nasabah dan reksadana.
Fund management fees represent revenues from customers’ fund and mutual funds management.
35. PENDAPATAN JASA MEDIA DAN INFRASTRUKTUR
PENDUKUNG
35. MEDIA SUPPORT AND INFRASTRUCTURE SERVICES REVENUE
Akun ini merupakan pendapatan dari media pendukung dan infrastruktur.
This account represents revenues from media support and infrastructure.
- 86 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2011 DAN 31 DESEMBER 2010 DAN PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2011 DAN 2010
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS MARCH 31, 2011 AND DECEMBER 31, 2010 AND THREE MONTHS ENDED MARCH 31,2011 AND 2010
(Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
(Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
36. BEBAN LANGSUNG
36. DIRECT COSTS
31 Maret 2011/ March 31, 2011
31 Maret 2010/ March 31, 2010
Media berbasis konten dan iklan Media berbasis pelanggan Transportasi Media pendukung dan Infrastruktur
484.813 218.666 40.506 7.945
438.094 145.965 29.721 20.948
Content and advertising based media Subscribers based media Transportation Media support and infrastructure
Jumlah
751.930
634.728
Total
37. UMUM DAN ADMINISTRASI
37. GENERAL AND ADMINISTRATION 31 Maret 2011/ March 31, 2011
31 Maret 2010/ March 31, 2010
Gaji dan kesejahteraan karyawan Iklan dan promosi Listrik, air dan telepon Sewa Perbaikan dan pemeliharaan Jasa profesional Perjalanan dan transportasi Beban kantor Beban piutang ragu-ragu Lain-lain
145.131 62.991 14.561 12.280 13.208 10.589 10.542 11.480 1.635 59.639
164.416 25.322 19.063 12.699 13.016 10.918 14.383 8.674 3.776 55.731
Salaries and employees' welfare Advertising and promotions Electricity, water and telephone Rent Repairs and maintenance Professional fees Travelling and transportation Office expense Provision for doubtful accounts Others
Jumlah
342.056
327.998
Total
38. PENYUSUTAN DAN AMORTISASI
38. DEPRECIATION AND AMORTIZATION 31 Maret 2011/ March 31, 2011
31 Maret 2010/ March 31, 2010
Penyusutan Amortisasi
151.403 6.365
114.317 5.462
Depreciation Amortization
Jumlah
157.768
119.779
Total
- 87 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2011 DAN 31 DESEMBER 2010 DAN PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2011 DAN 2010
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS MARCH 31, 2011 AND DECEMBER 31, 2010 AND THREE MONTHS ENDED MARCH 31,2011 AND 2010
(Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
(Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
39. BEBAN BUNGA DAN KEUANGAN
39. INTEREST AND FINANCIAL CHARGES 31 Maret 2011/ March 31, 2011
31 Maret 2010/ March 31, 2010
Beban bunga: Pinjaman Arrangement fee dan premi swap Amortisasi biaya pinjaman
136.947 5.576 4.019
121.021 4.095 -
Interest expenses: Loans Arrangement fee and premi swap Amortization of debt issuance cost
Jumlah
146.542
125.116
Total
40. PAJAK PENGHASILAN
40. INCOME TAX
Manfaat (beban) pajak Perusahaan dan anak perusahaan terdiri dari:
Tax benefit (expense) of the Company and its subsidiaries consisted of:
31 Maret 2011/ March 31, 2011
31 Maret 2010/ March 31, 2010
Pajak kini - anak perusahaan Pajak tangguhan Perusahaan Anak perusahaan
(93.376)
(80.942)
(2.796) 135
(3.404) 4.611
Beban pajak - bersih
(96.037)
(79.735)
Current tax - subsidiaries Deferred tax The Company Subsidiaries Tax expense - net
Pajak Kini
Current Tax
Rekonsiliasi antara laba (rugi) sebelum pajak menurut laporan laba rugi konsolidasi dan rugi fiskal Perusahaan adalah sebagai berikut:
A reconciliation between income (loss) before tax per consolidated statements of income and fiscal loss of the Company is as follows:
31 Maret 2011/ March 31, 2011 Laba sebelum pajak menurut laporan laba rugi konsolidasi Amortisasi goodwill Laba sebelum pajak anak perusahaan Laba (rugi) sebelum pajak Perusahaan Beda temporer Penyusutan Jumlah Perbedaan yang tidak dapat diperhitungkan menurut fiskal
31 Maret 2010/ March 31, 2010
438.989 (265.823)
390.926 8.985 (243.907)
173.166
156.004
37 37
80 80
(161.982)
(141.893)
Income before tax per consolidated statements of income Goodwill amortization Income before tax of subsidiaries Income (loss) before tax of the Company Temporary differences Depreciation Total Tax effect of non deductible expense
Laba (rugi) fiskal Perusahaan Akumulasi rugi fiskal tahun sebelumnya setelah disesuaikan dengan SKPLB
11.221
14.191
(261.613)
(212.805)
Taxable income (loss) of the Company Prior years fiscal loss carryforward after adjusted with SKPLB
Akumulasi rugi fiskal Perusahaan
(250.392)
(198.614)
Accumulated fiscal loss of the Company
- 88 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2011 DAN 31 DESEMBER 2010 DAN PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2011 DAN 2010
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS MARCH 31, 2011 AND DECEMBER 31, 2010 AND THREE MONTHS ENDED MARCH 31,2011 AND 2010
(Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
(Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
Pada tahun 2011 dan 2010, Perusahaan memiliki akumulasi rugi fiskal sehingga tidak ada taksiran pajak penghasilan untuk tahun tersebut.
In 2011 and 2010, the Company still have accumulated fiscal loss, therefore, no provision for corporate income tax was made.
Pada tanggal 15 Juni 2009, Perusahaan menerima Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (SKPLB) pajak penghasilan badan tahun 2007. SKPLB tersebut juga menetapkan laba fiskal Perusahaan tahun 2007 sebesar Rp 55.173 juta dimana dalam laporan keuangan konsolidasi tahun 2008 merupakan rugi fiskal sebesar Rp 249.831 juta. Perusahaan mengajukan surat keberatan atas SKPLB tersebut dan pada tanggal 19 Pebruari 2010, Perusahaan menerima surat keputusan penolakan atas keberatan tersebut. Sampai dengan tanggal laporan keuangan, Perusahaan sedang dalam proses pengajuan banding kepada Pengadilan Pajak.
On June 15, 2009, the Company received Overpayment Tax Assessment Letter (SKPLB) for 2007 fiscal year. SKPLB also stated that the Company’s 2007 fiscal year amounting to Rp 55,173 million, which was reported in the 2008 consolidated financial statements as fiscal loss amounting to Rp 249,831 million. The Company filed an objection letter on this SKPLB and on February 19, 2010, the Company received the decision letter rejecting this objection. Up to the issuance date of the consolidated financial statements, the Company is still in the process of appeal to the Tax Court.
Pada tanggal 27 April 2010, MNI memperoleh Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (SKPLB) PPh Badan sebesar Rp 905 juta dan Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) PPN, PPh 21, PPh 23 dan PPh 4(2) dengan total Rp 133 juta. Lebih bayar PPh Badan tersebut digunakan untuk melunasi kurang bayar pajak lainnya, dan sisanya akan dikompensasi dengan SKPKB PPN tahun 2006 sebesar Rp 780 juta.
On April 27, 2010, MNI received Overpayment Tax Assessment Letter (SKPLB) for Corporate Income Tax amounting to Rp 905 million, and Underpayment Tax Assessment Letter (SKPKB) for Value Added Tax and Income Tax article 21, 23 and 4(2) totaling Rp 133 million. The overpayment was used to compensate underpayment of other taxes, while the remaining will be compensated against SKPKB Value Added Tax of 2006 amounting to Rp 780 million.
Pada tahun 2010, RCTI menerima Surat Ketetapan Pajak (SKP) sehubungan dengan pajak penghasilan pasal 21, 26, 23, 4(2) dan pajak penghasilan badan untuk tahun 2008.
In 2010, RCTI received Tax Assessment Letter (SKP) pertaining to income tax article 21, 26, 23, 4(2) and value added tax and corporate income tax for fiscal year 2008.
Pada tanggal 5 Maret 2010, MNC Securitas telah menerima Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar Pajak Penghasilan (SKPLB) PPh Badan dari Direktorat Jenderal Pajak untuk tahun pajak 2008 No. 00080/46/08/054/10 sebesar Rp 6.705 juta.
On March 5, 2010 MNC Securities has received Overpayment Tax Assessment Letter (SKPLB) from Directorate General of Taxation No. 00080/406/08/054/10 for fiscal year 2008 amounting to Rp 6,705 million.
Pada tanggal 27 Maret 2009, MNI memperoleh Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (SKPLB) PPh Badan sebesar Rp 686 juta dan Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) PPN, PPh 21 dan PPh 23 dengan total Rp 123 juta. Lebih bayar PPh Badan tersebut digunakan untuk melunasi kurang bayar pajak lainnya, dan sisanya akan dikompensasi dengan SKPKB PPN tahun 2006. Pada tanggal 31 Agustus 2009, MNI mengajukan permohonan banding atas SKPKB PPN tahun 2006 sebesar Rp 1.885 juta dan sampai dengan tanggal penerbitan laporan keuangan konsolidasi, MNI belum menerima keputusan apapun yang dikeluarkan oleh Kantor Pelayanan Pajak.
On March 27, 2009, MNI received Overpayment Tax Assessment Letter (SKPLB) for Corporate Income Tax amounting to Rp 686 million, and Underpayment Tax Assessment Letter (SKPKB) for Value Added Tax (VAT) and Income Tax article 21 and 23 totalling Rp 123 million. The overpayment was used to compensate underpayment of other taxes, while the remaining will be compensated against SKPKB Value Added Tax of 2006. On August 31, 2009, MNI filed an appeal letter on SKPKB Value Added Tax of 2006 amounting to Rp 1,885 million and as of the issuance date of these consolidated financial statements, MNI has not yet received any decision from the Tax Service Office.
- 89 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2011 DAN 31 DESEMBER 2010 DAN PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2011 DAN 2010
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS MARCH 31, 2011 AND DECEMBER 31, 2010 AND THREE MONTHS ENDED MARCH 31,2011 AND 2010
(Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
(Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
Pada bulan April 2010, CTPI menerima Surat Ketetapan Pajak untuk semua jenis pajak tahun 2008, dengan jumlah pajak kurang bayar sebesar Rp 16.027 juta. CTPI telah mengajukan keberatan atas kewajiban pajak tersebut dan sampai dengan tanggal penerbitan laporan keuangan konsolidasi keberatan masih dalam proses.
In April 2010, CTPI received Tax Assessment Letter covering all 2008 taxes, with total underpayment amount of Rp 16,027 million. CTPI filed an Objection Letter and as of the issuance date of this consolidated financial statements, the objection is still in process.
Berdasarkan Undang-Undang Pajak Penghasilan No. 36 tahun 2008 pengganti UU Pajak No. 7/1983, tarif pajak badan adalah sebesar 28% yang berlaku efektif 1 Januari 2009 dan sebesar 25% yang berlaku efektif 1 Januari 2010. Aset dan Kewajiban pajak tangguhan disesuaikan dengan tarif pajak yang berlaku pada periode ketika aset direalisasikan dan kewajiban diselesaikan berdasarkan tarif pajak yang akan ditetapkan.
Based on Law No. 36 year 2008 on Income Taxes, the new corporate tax rate is set at flat rate of 28% effective January 1, 2009 and 25% effective from January 1, 2010. Accordingly, deferred tax assets and liabilities have been adjusted to the tax rates that are expected to apply at the period when the asset is realized or liability is settled, based on the tax rates that will be enacted.
Rekonsiliasi antara beban (manfaat) pajak dan hasil perkalian laba akuntansi sebelum pajak Perusahaan dengan tarif pajak yang berlaku adalah sebagai berikut:
A reconciliation between the net tax expense (benefit) and the amounts computed by applying the effective tax rate to income before tax of the Company is as follows:
31 Maret 2011/ March 31, 2011
31 Maret 2010/ March 31, 2010
Laba sebelum pajak menurut laporan laba rugi konsolidasi Amortisasi goodwill Laba sebelum pajak anak perusahaan
438.989 (265.823)
390.926 8.985 (243.907)
Laba (rugi) sebelum pajak Perusahaan
173.166
156.004
43.292
39.001
(40.496)
(35.597)
Jumlah beban (manfaat) pajak Perusahaan Beban pajak anak perusahaan
2.796 93.241
3.404 76.331
Total tax expense (benefit) of the Company Tax expense of subsidiaries
Jumlah beban pajak
96.037
79.735
Total tax expense
Tarif pajak yang berlaku Dampak pajak atas perbedaan yang tidak dapat diperhitungkan menurut fiskal
Income before tax per consolidated statements of income Goodwill amortization Income before tax of subsidiaries Income (loss) before tax of the Company Tax expense at effective tax rate Tax effect of nondeductible expenses
Aset Pajak Tangguhan - Bersih
Deferred Tax Assets - Net
Aset pajak tangguhan merupakan jumlah bersih setelah diperhitungkan dengan kewajiban pajak tangguhan dari masing-masing entitas usaha, dengan rincian sebagai berikut:
This account represents deferred tax assets after deducting the deferred tax liabilities of the same business entity as follows:
- 90 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2011 DAN 31 DESEMBER 2010 DAN PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2011 DAN 2010
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS MARCH 31, 2011 AND DECEMBER 31, 2010 AND THREE MONTHS ENDED MARCH 31,2011 AND 2010
(Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
(Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
31 Maret 2011/ March 31, 2011 Perusahaan Akumulasi rugi fiskal Kewajiban imbalan pasca kerja
31 Desember 2010/ December 31, 2010
62.598 634
65.403 634
17
7
63.249
66.044
123.380 22.153
119.047 21.273
Piutang Aset tetap Lainnya
10.125 (12.172) (5.768)
10.125 (10.350) (6.005)
Jumlah
137.718
134.090
200.967
200.134
Aset tetap Jumlah Anak perusahaan Akumulasi rugi fiskal Kewajiban imbalan pasca kerja
Aset pajak tangguhan - bersih
The Company Accumulated fiscal loss Post-employment benefits obligations Property and equipment Total Subsidiaries Accumulated fiscal loss Post-employment benefits obligations Accounts receivable Property and equipment Others Total Deferred tax assets - net
Pada tanggal 31 Maret 2011 dan 31 Desember 2010, Perusahaan dan anak perusahaan mengakui aset pajak tangguhan atas akumulasi rugi fiskal masingmasing sebesar Rp 185.978 juta dan Rp 184.450 juta karena manajemen yakin bahwa pajak tangguhan tersebut dapat digunakan melalui kompensasi laba kena pajak di masa yang akan datang.
As of March 31, 2011 and December 31, 2010, the Company and its subsidiaries recognized deferred tax assets in accumulated fiscal loss carryforward of Rp 185,978 million and Rp 184,450 million, respectively, since management believes that the deferred tax assets can be compensated against taxable income in the future period.
Kewajiban Pajak Tangguhan - Bersih
Deferred Tax Liabilities - Net
Akun ini merupakan kewajiban pajak tangguhan anak perusahaan setelah diperhitungkan dengan aset pajak tangguhan dari masing-masing entitas usaha, dengan rincian sebagai berikut:
This account represents deferred tax liabilities of subsidiaries after deducting the deferred tax asset of the same business entity as follows:
31 Maret 2011/ March 31, 2011 Anak perusahaan Akumulasi rugi fiskal Kewajiban imbalan pasca kerja Piutang Persediaan Amortisasi biaya emisi pinjaman Aset tetap Lainnya Kewajiban pajak tangguhan - bersih
31 Desember 2010/ December 31, 2010
2.100 14.575
2.100 14.575
6.276 323 (2.076)
6.276 323 (2.076)
(102.225) (47.146)
(102.535) (39.996)
Subsidiaries Accumulated fiscal loss Post-employment benefits obligations Accounts receivable Inventories Amortization of debt issuance cost Property and equipment Others
(128.173)
(121.333)
Deferred tax liabilities - net
- 91 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2011 DAN 31 DESEMBER 2010 DAN PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2011 DAN 2010
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS MARCH 31, 2011 AND DECEMBER 31, 2010 AND THREE MONTHS ENDED MARCH 31,2011 AND 2010
(Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
(Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
41. LABA (RUGI) PER SAHAM
41. EARNINGS (LOSS) PER SHARE
Perhitungan laba (rugi) per saham dasar dan dilusian didasarkan pada data berikut:
The calculation of basic and diluted earnings (loss) per share are based on the following data:
Laba (Rugi) Bersih
Earnings (Loss)
31 Maret 2011/ March 31, 2011 Laba (rugi) bersih Penyesuaian untuk: Beban bunga dan keuntungan selisih kurs dari TBUK - bersih setelah pajak Laba (rugi) bersih untuk perhitungan laba per saham dilusian
31 Maret 2010/ March 31, 2010
170.370
152.599
(8.359)
(14.787)
162.011
137.812
Net income (loss) Adjustments for: Interest expense and foreign exchange gain on convertible debt - net of tax Net income (loss) for the purpose of diluted earnings per share
Jumlah saham
Number of shares
Jumlah rata-rata tertimbang saham beredar (penyebut) untuk tujuan penghitungan laba (rugi) per saham dasar dan dilusian adalah sebagai berikut:
The weighted average number of shares outstanding (denominator) for the computation of basic and diluted earnings (loss) per share were as follows:
Jumlah saham/ Total number of shares 31 Maret 2011/ 31 Maret 2010/ March 31,2011 March 31,2010 Jumlah awal tahun Rata-rata tertimbang saham yang diterbitkan karena dilaksanakannya tanda bukti utang konversi (TBUK) Rata-rata tertimbang saham yang diterbitkan melalui opsi saham karyawan Rata-rata tertimbang saham yang diperoleh kembali setelah saham bonus Jumlah rata-rata tertimbang saham untuk tujuan perhitungan laba per saham dasar Jumlah saham bersifat dilusi dari opsi saham karyawan Jumlah saham yang seolah-olah diterbitkan karena dilaksanakannya tanda bukti utang konversi (TBUK) Jumlah saham yang diterbitkan karena dilaksanakannya TBUK sebelum tanggal konversi Jumlah rata-rata tertimbang saham untuk tujuan perhitungan laba per saham dilusian
29.848.162.845
28.947.734.180
-
1.087.505
-
(208.002.933)
29.640.159.912 27.212.489
3.283.709.488
-
32.951.081.889
Jumlah rata-rata tertimbang saham yang digunakan untuk menghitung laba (rugi) per saham dasar dan laba dilusian telah disesuaikan untuk mencerminkan pengaruh atas pembagian saham bonus pada tahun 2010 (Catatan 27). Dengan demikian, laba per saham tahun 2010 telah disajikan kembali.
-
(207.988.000)
28.744.096.200 -
4.148.939.324
-
32.893.035.524
Beginning balance Weighted average number of shares issued through conversion of bonds (TBUK) Weighted average number of shares issued through the employee stock option Weighted average number of shares from treasury stock after bonus shares Weighted average number of shares outstanding for the purpose of basic earnings per share Number of dilutive potential share from employee stock options Number of shares that would have been issued due to conversion of bonds (TBUK) Number of shares that have been issued due to conversion of TBUK prior to date of conversion Weighted average number of shares for the purpose of diluted earnings per share
The weighted average number computation of basic and diluted share has been adjusted to reflect bonus shares in 2010 (Note 27). share in 2010 has been restated.
- 92 -
of share for the earnings (loss) per of the distribution of Thus, earnings per
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2011 DAN 31 DESEMBER 2010 DAN PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2011 DAN 2010
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS MARCH 31, 2011 AND DECEMBER 31, 2010 AND THREE MONTHS ENDED MARCH 31,2011 AND 2010
(Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
(Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
42. PROGRAM OPSI SAHAM KARYAWAN
42. EMPLOYEE STOCK OPTION PLAN th
Berdasarkan hasil Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Perusahaan tanggal 19 Juni 2009 agenda ke 5 jo RUPSLB Perseroan tanggal 12 April 2010 agenda ke 7 (tujuh) dan Keputusan Komite MESOP Perseroan No. 001/BHIT-KOM MESOP/VI/2009 tanggal 25 Juni 2009, memutuskan:
Based on the 5 agenda of the Company’s Annual General Meeting of Shareholders dated June 19, th 2009, jo the 7 agenda of the Company’s Extraordinary General Meeting of Shareholders, dated April 12, 2010, and the Company’s MESOP Committee’s Decision No. 001/BHIT-KOM MESOP/VI/2009, dated June 25, 2009, the shareholders have decided the following:
a.
Hak Opsi yang akan didistribusikan kepada peserta MESOP dengan jumlah sebanyakbanyaknya 3% dari keseluruhan modal yang telah ditempatkan dan disetor penuh dalam Perusahaan atau sebanyak-banyaknya 217.088.167 Hak Opsi (pada waktu dipublikasikan).
a.
Option Right that will be distributed to participants of MESOP at a total maximum amount equivalent to 3% of the total issued and paid-up capital of the Company or a maximum of 217,088,167 Option Right (at the time of publication).
b.
Modal yang telah ditempatkan dan disetor penuh dalam Perseroan telah meningkat sehubungan dengan pembagian Saham Bonus yang memberikan kepada setiap pemegang saham Perseroan yang memiliki 1 saham dengan nilai nominal Rp 100 per saham akan memperoleh 3 Saham Bonus dengan nilai nominal Rp 100 per saham yang telah diumumkan kepada masyarakat melalui harian Bisnis Indonesia tanggal 26 Maret 2010.
b.
The Company’s issued and paid-up capital has increased in connection with the distribution of bonus shares whereby each shareholder of the Company who holds shares with par value of Rp 100 per share will receive 3 Bonus Shares with par value of Rp 100 per share as announced to the public through Bisnis Indonesia on March 26, 2010.
c.
Sehubungan dengan pelaksanaan Saham Bonus tersebut dalam butir b di atas, maka jumlah Hak Opsi Program MESOP juga disesuaikan jumlahnya menjadi sebanyakbanyaknya 868.352.668 Hak Opsi.
c.
In connection with the implementation of such Bonus Shares in item b above, the number of Option Rights under the MESOP are also adjusted to a maximum of 868,352,668 Option Rights.
d.
Pelaksanaan MESOP 3 tahap, yaitu:
d.
The exercise of the MESOP will be executed in 3 stages, as follows :
dilakukan
dalam
Phase I
: the distribution of 173,670,533 shares Phase II : the distribution of 134,797,000 shares Phase III : the distribution of 212,544,067 shares
Tahap I : dibagikan 173.670.533 lembar saham Tahap II : dibagikan 134.797.000 lembar saham Tahap III : dibagikan 212.544.067 lembar saham Perusahaan mencatat nilai wajar opsi berdasarkan perhitungan aktuaria yang dilakukan oleh PT Eldridge Gunaprima Solution.
The Company recorded the fair value of the option based on the actuarial calculations conducted by PT Eldridge Gunaprima Solution.
Nilai wajar opsi diestimasi pada tanggal pemberian opsi dengan menggunakan model the Black-Scholes Option Pricing. Asumsi utama untuk menghitung nilai wajar opsi adalah sebagai berikut:
The fair value of the option is estimated at grant date using the Black-Scholes Option Pricing model. Key assumptions used in calculating the fair value of the options are as follows:
- 93 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2011 DAN 31 DESEMBER 2010 DAN PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2011 DAN 2010
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS MARCH 31, 2011 AND DECEMBER 31, 2010 AND THREE MONTHS ENDED MARCH 31,2011 AND 2010
(Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
(Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
2010 Opsi gagal diperoleh Tingkat bunga bebas risiko Periode opsi Ketidakstabilan harga saham Dividen diharapkan Opsi beli Harga pelaksanaan
5% per tahun/p.a 6,5% 2 tahun/years 44,86% p.a. 0,00% 79,8 117
Mutasi opsi yang beredar adalah sebagai berikut:
Options forfeiture Risk-free interest rate Option period Expected stock price volatility Expected dividend Call option Exercise price
Changes in outstanding options are as follows:
Jumlah opsi/ Number of rights Opsi beredar selama tahun 2010 Opsi dieksekusi selama tahun 2010
173.670.533 (38.491.000)
Outstanding options in 2010 Option exercised in 2010
Opsi beredar 31 Desember 2010
135.179.533
Outstanding options as of December 31, 2010
Pada tanggal 31 Desember 2010, modal lain-lain sehubungan dengan pelaksanaan opsi sebesar Rp 1.466 juta.
As of December 31, 2010, other capital resulted from the exercise of options amounted to Rp 1,466 million.
43. KEWAJIBAN IMBALAN PASCA KERJA
43. POST-EMPLOYMENT BENEFIT OBLIGATION
Program Pensiun Imbalan Pasti
Defined Benefit Pension
Mediacom dan beberapa anak perusahaan menyelenggarakan program pensiun imbalan pasti untuk semua karyawan tetapnya. Program ini memberikan imbalan pasca kerja berdasarkan penghasilan dasar pensiun dan masa kerja karyawan. Dana pensiun ini dikelola oleh Dana Pensiun Bimantara (Danapera) yang akta pendiriannya telah disahkan oleh Menteri Keuangan Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. 382/KM.17/1996 tanggal 15 Oktober 1996. Pendiri Danapera adalah Mediacom, dan anak perusahaan merupakan mitra pendiri. Pendanaan program pensiun berasal dari kontribusi pemberi kerja dan karyawan masing-masing sebesar 9,75% dan 4% dari penghasilan dasar karyawan.
Mediacom and certain subsidiaries established a defined benefit pension plan covering all their permanent employees. The plan provides pension benefits based on years of service and salaries of the employees. The pension plan is managed by Dana Pensiun Bimantara (Danapera) which deed of establishment had been approved by the Minister of Finance of the Republic of Indonesia in his Decision Letter No. 382/KM.17/1996 dated October 15, 1996. Danapera’s founders are Mediacom, with the subsidiaries as cofounders. Pension plan is funded by contributions from both employer and employee at the rate of 9.75% and 4%, respectively of the employee’s basic salary.
Beban imbalan pasca kerja yang diakui di laporan laba rugi konsolidasi adalah:
Amounts charged to consolidated statements of income with respect to the pension plan is as follows:
- 94 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2011 DAN 31 DESEMBER 2010 DAN PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2011 DAN 2010
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS MARCH 31, 2011 AND DECEMBER 31, 2010 AND THREE MONTHS ENDED MARCH 31,2011 AND 2010
(Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
(Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
31 Maret 2011/ March 31, 2011 Biaya jasa kini Biaya bunga Kerugian aktuarial bersih Hasil yang diharapkan dari aset program Penyesuaian atas aset yang dibatasi penggunaannya
31 Maret 2010/ March 31, 2010
6.014
Jumlah
-
8.214 13.244 8.300 (26.053)
-
4.806
Current service cost Interest cost Net actuarial losses Expected return on plan asset Adjustment for restriction on plan assets
8.511
Total
6.014
Aset dari program pensiun imbalan pasti di neraca konsolidasi adalah sebagai berikut:
The amounts included in the consolidated balance sheets in respect of the pension plan is as follows:
31 Maret 2011/ March 31, 2011 Nilai kini kewajiban program pensiun Keuntungan aktuarial belum diakui Aset yang tidak diakui Nilai wajar aset program Aset program pensiun
155.498
155.498
(15.190) 57.730 (213.228)
(15.190) 57.730 (213.228)
(15.190)
(15.190)
Mutasi aset bersih program pensiun di neraca konsolidasi adalah sebagai berikut:
31 Maret 2011 March 31, 2011
31 Desember 2010/ December 31, 2010 Present value of pension program obligation Unrecognized actuarial gain Unrecognized asset Fair value of plan assets Net pension plan assets
Movement in the net assets of pension plan recognized in the consolidated balance sheets are as follows: 31 Desember 2010 December 31, 2010
Saldo awal tahun Iuran dibayar tahun berjalan Beban pensiun tahun berjalan
(20.879) (9.989) 11.530
(20.979) (8.411) 8.511
Beginning of the year Contribution paid in the current year Amount charged to income
Aset program pensiun
(19.338)
(20.879)
Net pension plan asset
Program pensiun imbalan pasti dihitung oleh PT. Dayamandiri Dharmakonsilindo dan PT. Eldridge Gunaprima Solution, aktuaris independen, dengan menggunakan asumsi utama sebagai berikut:
The defined benefit pension plan is calculated by PT. Dayamandiri Dharmakonsilindo and PT. Eldridge Gunaprima Solution, independent actuaries, based on the following key assumptions:
- 95 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2011 DAN 31 DESEMBER 2010 DAN PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2011 DAN 2010
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS MARCH 31, 2011 AND DECEMBER 31, 2010 AND THREE MONTHS ENDED MARCH 31,2011 AND 2010
(Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
Umur pensiun normal Tabel mortalita Tingkat kenaikan penghasilan per tahun Tingkat diskonto per tahun
(Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
55 tahun/years Commissioners Standard Ordinary (CSO) - 1980
Normal pension age Mortality table Salary increment rate per annum
5%-10% tahun/in 2010 dan/and 7% - 8% tahun/in 2009 8,1%-11% tahun/in 2010 dan/and 10% tahun/in 2009
Discount rate per annum
Imbalan Pasca Kerja Lain
Other Post-Employment Benefits
Perusahaan dan anak perusahaan, kecuali RCTI, mengakui kewajiban imbalan pasca kerja lain sesuai peraturan Perusahaan dan anak perusahaan yang didasarkan Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13/2003 yang berlaku.
The Company and its subsidiaries, except RCTI, recognized other post-employment benefit obligation in accordance with their policy based on Labor Law No. 13/2003.
RCTI mengakui tambahan kewajiban imbalan pasca kerja selain program pensiun, sesuai kebijakannya berupa kekurangan antara imbalan pasca kerja berdasarkan program pensiun dengan imbalan berdasarkan kebijakan RCTI.
RCTI recognized the cost of providing other postemployment benefits in accordance with its policy to cover shortage of benefits provided by the pension plan against the benefits based on RCTI’s policy.
Beban imbalan pasca kerja lain dan imbalan kerja jangka panjang lainnya yang diakui di laporan laba rugi konsolidasi adalah sebagai berikut:
Amounts recognized in consolidated statements of income with respect to other post-employment benefits and other long-term benefits are as follows:
31 Maret 2011 March 31, 2011 Perusahaan Biaya jasa kini Biaya bunga Biaya jasa lalu
277 114 (53)
31 Maret 2010 March 31, 2010
248 97 (73)
The Company Current service cost Interest costs Past service cost
Sub jumlah Anak perusahaan
338 15.191
272 35.837
Subtotal Subsidiaries
Jumlah
15.529
36.109
Total
Kewajiban imbalan pasca kerja yang termasuk dalam neraca adalah sebagai berikut:
The post-employment benefits obligation included in the consolidated balance sheets are as follows:
31 Maret 2011 March 31, 2011
31 Desmber 2010 December 31, 2010
Perusahaan Nilai kini kewajiban tanpa pendanaan
The Company Present value of unfunded obligations Unrecognized actuarial gains
1.950 587
1.950 587
Kewajiban - bersih Anak perusahaan
2.537 158.182
2.537 144.529
Net liabilities Subsidiaries
Kewajiban - Bersih
160.719
147.066
Liabilities - Net
Keuntungan aktuarial belum diakui
- 96 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2011 DAN 31 DESEMBER 2010 DAN PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2011 DAN 2010
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS MARCH 31, 2011 AND DECEMBER 31, 2010 AND THREE MONTHS ENDED MARCH 31,2011 AND 2010
(Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
(Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
Mutasi kewajiban bersih dalam neraca konsolidasi adalah sebagai berikut: 31 Maret 2011 March 31, 2011 Saldo awal tahun Beban tahun berjalan Pembayaran manfaat Saldo akhir tahun
Movements in the net liabilities recognized in the consolidated balance sheets are as follows: 31 Desember 2010 December 31, 2010
147.066 13.653
141.906 15.529 (10.369)
Beginning of the year Amount charged to income Benefits payment
160.719
147.066
End of year
-
Perhitungan imbalan pasca kerja dihitung oleh aktuaris independen PT. Dian Artha Tama, PT. Dayamandiri Dharmakonsilindo dan PT. Eldridge Gunaprima Solution. Asumsi utama yang digunakan dalam menentukan penilaian aktuarial adalah sebagai berikut:
Tingkat diskonto per tahun Tingkat kenaikan gaji per tahun Tingkat mortalitas Umur pensiun normal
The cost of providing post-employment benefits is calculated by independent actuaries, PT. Dian Artha Tama, PT. Dayamandiri Dharmakonsilindo and PT. Eldridge Gunaprima Solution. The actuarial valuation was carried out using the following key assumptions:
8% - 11% tahun/in 2010 dan/and 9 - 12% tahun/in 2009 5% - 10% tahun/in 2010 dan/and 5% - 10% tahun/in 2009 CSO - 1980 dan TMI II 55 tahun/years
44. KEWAJIBAN KEPADA PEMEGANG POLIS
Discount rate per annum Future salary increment rate per annum Mortality rate Normal pension age
44. LIABILITIES TO POLICY HOLDERS
Dalam rangka memenuhi Surat Keputusan Menteri Keuangan No. 426/KMK.06/2003, MNC Life telah melakukan perhitungan kewajiban manfaat polis masa depan. Perhitungan kewajiban manfaat polis masa depan pada tanggal 31 Desember 2010 masih dalam proses untuk mendapat pengesahan dari Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK).
In compliance with the Decree of Minister of Finance No. 426/KMK.06/2003, the computation of liability for future policy benefits of MNC Life. The computation of liability for future policy benefits as of December 31, 2010 are still in process of obtaining approval from the Capital Market and Financial Institution Supervisory Agency (Bepepam-LK).
- 97 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2011 DAN 31 DESEMBER 2010 DAN PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2011 DAN 2010
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS MARCH 31, 2011 AND DECEMBER 31, 2010 AND THREE MONTHS ENDED MARCH 31,2011 AND 2010
(Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
(Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
45. AKUISISI ANAK PERUSAHAAN
45. ACQUISITIONS OF SUBSIDIARIES
Pada bulan Nopember 2010, BCI telah mengakuisisi 99,90% saham PT MNC Life Assurance (MNC Life) (d/h PT UOB Life Sun Assurance). Akuisisi ini dipertanggungjawabkan dengan metode pembelian berdasarkan nilai wajar aset bersih MNC Life.
In November 2010, BCI acquired 99.90% shares of PT MNC Life Assurance (MNC Life) (formerly PT UOB Life Sun Assurance). The acquisition was accounted for using the purchase method based on the fair value of the net assets of MNC Life.
MNC Life Nilai wajar aset bersih diperoleh: Aset Kewajiban
59.959 (48.033)
Fair value of the net assets acquired: Current assets Liabilities
Nilai wajar aset bersih
11.926
Fair value of the net assets
Nilai wajar aset bersih diperoleh Goodwill
11.914 3.870
Fair value of the net assets acquired Goodwill
Jumlah biaya perolehan
15.784
Total acquisition cost
Penyelesaian biaya perolehan melalui pembayaran tunai di tahun 2010
15.784
Settlement of acquisition cost through cash payment in 2010
Arus kas masuk bersih sehubungan dengan akuisisi di tahun 2010 Kas dan setara kas diperoleh Arus kas masuk bersih
(15.784) 28.787 13.003
Pada tanggal 13 Januari 2010, LTON, anak perusahaan, telah membeli 50,01% saham Letang Game Ltd (Letang). Pembayaran secara tunai sebesar US$ 3,315 juta dilakukan pada saat dicapainya kesepakatan akuisisi dan sisanya akan dibayar pada tahun 2011 dan 2012, setelah mempertimbangkan kinerja Letang atas beberapa target keuangan dan operasional.
Net cash outflow on the acquisition in 2010: Cash and cash equivalents acquired Net cash inflows
On January 13, 2010, LTON, a subsidiary, has acquired 50.01% shares of Letang Game Ltd (Letang), with payment of US$ 3.315 million in cash upon the closing of the acquisition and the remainder to be paid in 2011 to 2012 after taking into account Letang’s performance on certain financial and operational milestones.
- 98 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2011 DAN 31 DESEMBER 2010 DAN PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2011 DAN 2010
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS MARCH 31, 2011 AND DECEMBER 31, 2010 AND THREE MONTHS ENDED MARCH 31,2011 AND 2010
(Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
(Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
Letang Nilai wajar aset bersih diperoleh: Aset lancar Aset tetap bersih Aset lain-lain Kewajiban
7.782 712 22.283 (2.606)
Fair value of the net assets acquired: Current assets Property and equipment - net Other assets Liabilities
Nilai wajar aset bersih
28.171
Fair value of the net assets
Nilai wajar aset bersih diperoleh Goodwill
14.088 48.596
Fair value of the net assets acquired Goodwill
Jumlah biaya perolehan
62.684
Total acquisition cost
Letang Penyelesaian biaya perolehan melalui: Pembayaran tunai di tahun 2010 Hutang
30.331 32.353
Settlement of acquisition cost through: Cash payment in 2010 Payable
Jumlah biaya perolehan
62.684
Total acquisition cost
Arus kas keluar bersih sehubungan dengan akuisisi di tahun 2010: Pembayaran tunai biaya akuisisi Kas dan setara kas diperoleh Arus kas keluar bersih
(30.331) 539 (29.792)
Pada tanggal 17 Maret 2010, MIMEL bersamasama dengan LTON telah mengakuisisi 75% saham biasa Innoform Media Pte Ltd (Innoform), senilai S$ 9,75 juta. Bagian kepemilikan MIMEL adalah 25% dan LTON sebesar 50%. Pada Juni 2010, LTON menambah 25% kepemilikan dengan membeli saham baru yang diterbitkan oleh Innoform. Dengan demikian, kepemilikan MIMEL turun menjadi 12,5% dan LTON meningkat menjadi 75%.
Net cash outflow on the acquisition in 2010: Cash payment of acquisition cost Cash and cash equivalents acquired Net cash outflows On March 17, 2010, MIMEL jointly with LTON acquired 75% of the shares of Innoform Media Pte Ltd ("Innoform), for a total amount of S$ 9.75 million. MIMEL was apportioned 25% ownership and LTON, was assigned 50%. In June 2010, LTON increased its ownership by 25% through the purchase of new shares issued by Innoform. Accordingly, the MIMEL ownership decreased to 12.5% and LTON increased to 75%.
- 99 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2011 DAN 31 DESEMBER 2010 DAN PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2011 DAN 2010
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS MARCH 31, 2011 AND DECEMBER 31, 2010 AND THREE MONTHS ENDED MARCH 31,2011 AND 2010
(Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
(Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
Innoform Nilai wajar aset bersih diperoleh: Aset lancar Aset tetap bersih Aset lain-lain Kewajiban
14.012 29.213 73.083 (55.058)
Fair value of the net assets acquired: Current assets Property and equipment - net Other assets Liabilities
Nilai wajar aset bersih
61.250
Fair value of the net assets
Nilai wajar aset bersih diperoleh Goodwill
38.282 26.269
Fair value of the net assets acquired Goodwill
Jumlah biaya perolehan
64.551
Total acquisition cost
Penyelesaian biaya perolehan melalui pembayaran tunai di tahun 2010
64.551
Settlement of acquisition cost through cash payment in 2010
Jumlah biaya perolehan
64.551
Total acquisition cost
Arus kas keluar bersih sehubungan dengan akuisisi di tahun 2010: Pembayaran tunai biaya akuisisi Kas dan setara kas diperoleh Arus kas keluar bersih
(64.551) 14.012 (50.539)
Pada tanggal 31 Agustus 2010, MNC bersama dengan MIMEL dan LTON telah mengakuisisi 100% saham PT. Linktone Indonesia (Linktone). Akuisisi ini dipertanggungjawabkan dengan metode pembelian berdasarkan nilai wajar aset Linktone.
Net cash outflow on the acquisition in 2010: Cash payment of acquisition cost Cash and cash equivalents acquired Net cash outflows
On August 31, 2010, MNC, MIMEL and LTON acquired 100% shares PT. Linktone Indonesia (Linktone). This acquisition was accounted for using the purchase method based on the fair value of the net assets of Linktone.
- 100 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2011 DAN 31 DESEMBER 2010 DAN PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2011 DAN 2010
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS MARCH 31, 2011 AND DECEMBER 31, 2010 AND THREE MONTHS ENDED MARCH 31,2011 AND 2010
(Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
(Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
Linktone Nilai wajar aset bersih diperoleh: Aset lancar Aset tetap bersih Aset lain-lain Kewajiban
39.600 3.459 59.993 (44.326)
Nilai wajar aset bersih
58.726
Fair value of the net assets acquired: Current assets Property and equipment - net Other assets Liabilities Fair value of the net assets
Nilai wajar aset bersih diperoleh Goodwill
58.726 174.361
Fair value of the net assets acquired Goodwill
Jumlah biaya perolehan
233.087
Total acquisition cost
Penyelesaian biaya perolehan melalui pembayaran tunai di tahun 2010 Jumlah biaya perolehan
233.087 233.087
Settlement of acquisition cost through cash payment in 2010 Total acquisition cost
Arus kas keluar bersih sehubungan dengan akuisisi di tahun 2010: Pembayaran tunai biaya akuisisi Kas dan setara kas diperoleh Arus kas keluar bersih
(233.087) 3.245 (229.842)
Pada tanggal 12 September 2010, MNCN telah mengakuisisi 34,7% saham PT. Radio Cakra Awigra (RCA). Akuisisi ini dipertanggungjawabkan dengan metode pembelian berdasarkan nilai wajar aset RCA.
Net cash outflow on the acquisition in 2010: Cash payment of acquisition cost Cash and cash equivalents acquired Net cash outflows On September 12, 2010, MNCN acquired 34.7% ownership in PT. Radio Cakra Awigra (RCA). This acquisition was accounted for using the purchase method based on the fair value of the net assets of RCA.
RCA Nilai wajar aset bersih diperoleh: Aset lancar Aset tidak lancar Kewajiban Nilai wajar aset bersih
2.510 1.390 (2.750) 1.150
Fair value of the net assets acquired: Current assets Non current assets Liabilities Fair value of the net assets
Nilai wajar aset bersih diperoleh Goodwill
399 1.101
Fair value of the net assets acquired Goodwill
Jumlah biaya perolehan
1.500
Total acquisition cost
Penyelesaian biaya perolehan melalui: Pembayaran tunai di tahun 2010 Hutang
500 1.000
Settlement of acquisition cost through: Cash payment in 2010 Payable
Jumlah biaya perolehan
1.500
Total acquisition cost
Arus kas keluar bersih sehubungan dengan akuisisi di tahun 2010: Pembayaran tunai biaya akuisisi Kas dan setara kas diperoleh Arus kas keluar bersih
(500) 128 (372)
Net cash outflow on the acquisition in 2010: Cash payment of acquisition cost Cash and cash equivalents acquired Net cash outflows
<
Pada tanggal 15 Desember 2010, MNCN telah mengakuisisi 75% saham PT. Radio Arief Rachman Hakim (RARH). Akuisisi ini dipertanggungjawabkan dengan metode pembelian berdasarkan nilai wajar aset RARH.
On December 15, 2010, MNCN acquired 75% shares PT. Radio Arief Rachman Hakim (RARH). This acquisition was accounted for using the purchase method based on the fair value of the net assets of RARH.
- 101 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2011 DAN 31 DESEMBER 2010 DAN PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2011 DAN 2010
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS MARCH 31, 2011 AND DECEMBER 31, 2010 AND THREE MONTHS ENDED MARCH 31,2011 AND 2010
(Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
(Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
RARH Nilai wajar aset bersih diperoleh: Aset lancar Aset tetap bersih Kewajiban
5.385 21 (7.345)
Fair value of the net assets acquired: Current assets Property and equipment - net Liabilities
Nilai wajar aset bersih
(1.939)
Fair value of the net assets
Nilai wajar aset bersih diperoleh Goodwill
(1.454) 10.454
Fair value of the net assets acquired Goodwill
Jumlah biaya perolehan
9.000
Total acquisition cost
Penyelesaian biaya perolehan melalui pembayaran tunai di tahun 2010
9.000
Settlement of acquisition cost through cash payment in 2010
Jumlah biaya perolehan
9.000
Total acquisition cost
Arus kas keluar bersih sehubungan dengan akuisisi di tahun 2010: Pembayaran tunai biaya akuisisi Kas dan setara kas diperoleh Arus kas keluar bersih
46. SIFAT DAN ISTIMEWA
TRANSAKSI
Net cash outflow on the acquisition in 2010: Cash payment of acquisition cost Cash and cash equivalents acquired
(9.000) 78 (8.922)
HUBUNGAN
Net cash outflows
46. NATURE OF RELATIONSHIP AND TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES
Sifat Hubungan Istimewa
Nature of Relationship
a.
Anak perusahaan langsung langsung (Catatan 3).
dan
tidak
a.
Direct and indirect subsidiaries (Note 3).
b.
PT. Bhakti Panjiwira adalah pemegang saham Perusahaan yang mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Perusahaan.
b.
PT. Bhakti Panjiwira is a stockholder of the Company who holds significant influence over the Company.
c.
Perusahaan yang sebagian pengurus atau manajemennya sama dengan Perusahaan dan anak perusahaan adalah Yayasan Bimantara Citra, PT. Global Land Development Tbk dan PT. Media Citra Indostar.
c.
The companies which have common members of management as the Company and its subsidiaries are Yayasan Bimantara Citra, PT. Global Land Development Tbk and PT. Media Citra Indostar.
d.
Perusahaan dan anak perusahaan merupakan pendiri Reksadana BIG Dana Likuid Satu, BIG Dana Likuid, BIG Dana Lancar, BIG Bhakti Kombinasi, BIG Dana Muamalah dan BIG Bhakti Ekuitas.
d.
The Company and its subsidiaries are the sponsors for the mutual funds of BIG Dana Likuid Satu, BIG Dana Likuid, BIG Dana Lancar, BIG Bhakti Kombinasi, BIG Dana Muamalah and BIG Bhakti Ekuitas.
Transaksi-transaksi Hubungan Istimewa
Transactions with Related Parties
Dalam kegiatan usahanya, Perusahaan dan anak perusahaan melakukan transaksi penting lainnya dengan pihak hubungan istimewa, yang meliputi antara lain:
In the normal course of business, the Company and its subsidiaries entered into certain significant transactions with related parties, including the following, among others:
- 102 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2011 DAN 31 DESEMBER 2010 DAN PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2011 DAN 2010
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS MARCH 31, 2011 AND DECEMBER 31, 2010 AND THREE MONTHS ENDED MARCH 31,2011 AND 2010
(Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
(Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
a.
Perusahaan dan anak perusahaan memiliki portofolio efek berupa kontrak pengelolaan dana dengan PT MNC Asset Management (MNC AM) (d/h PT Bhakti Asset Management (BAM)) dan unit penyertaan reksadana (Catatan 5).
a.
The Company and its subsidiaries have portfolio investments in the form of fund management contracts, which are managed by PT MNC Asset Management (MNC AM) (formerly PT Bhakti Asset Management (BAM)), and units in mutual funds (Note 5).
b.
Penjualan/pembelian barang dan jasa, persewaan gedung dan transaksi, pembiayaan dengan pihak hubungan istimewa. Menurut manajemen transaksi tersebut dilakukan dengan tingkat bunga atau harga dan syarat-syarat normal sebagaimana halnya bila dilakukan dengan pihak ketiga.
b.
Sales and purchases of goods and services, office building rental, and financing transactions with related parties. Management believes that those transactions are made at normal interest rates or prices, terms and conditions as those done with third parties.
c.
Perusahaan dan anak perusahaan juga menempatkan dana yang dikelola melalui pihak hubungan istimewa.
c.
The Company and its subsidiaries also placed investments managed by related parties.
d.
Mediacom dan anak perusahaan juga mempunyai transaksi lain dengan pihak hubungan istimewa yaitu:
d.
Mediacom and its subsidiaries also entered into other transactions with related parties, as follows:
e.
•
Pemberian/penerimaan pinjaman dana tanpa bunga atas pembayaran lebih dahulu biaya Mediacom dan anak perusahaan oleh pihak hubungan istimewa atau sebaliknya.
•
Obtaining/providing non-interest bearing loans arising from advanced payments of expenses of Mediacom and its subsidiaries by related parties or vice versa.
•
Transaksi dengan karyawan meliputi pemberian pinjaman tanpa bunga termasuk pinjaman perumahan.
•
Transactions with employees consisting of non-interest bearing loans including housing loans.
Perusahaan dan anak perusahaan juga mempunyai transaksi lainnya dengan pihak hubungan istimewa seperti yang telah diungkapkan pada Catatan 9, 10, 14, dan 20.
e.
Manajemen anak perusahaan berpendapat bahwa pada tanggal 31 Maret 2011 dan 31 Desember 2010, seluruh piutang pihak hubungan istimewa dapat ditagih sehingga tidak membentuk penyisihan piutang ragu-ragu. 47. INFORMASI SEGMEN
The Company and its subsidiaries also entered into nontrade transactions with related parties as described in Notes 9,10, 14 and 20.
The subsidiaries’ management believes that all receivables from related parties as of March 31, 2011 and December 31, 2010 are fully collectible, therefore, no provision was recognized.
47. SEGMENT INFORMATION
Untuk tujuan informasi segmen, manajemen Perusahaan dan anak perusahaan menetapkan segmen usaha berdasarkan pertimbangan risiko dan hasil terkait dengan jasa yang diberikan, yaitu investasi, asuransi, penjaminan dan perdagangan efek, pengelolaan investasi, lembaga pembiayaan, media berbasis konten dan iklan, media berbasis pelanggan, transportasi, media pendukung dan infrastruktur.
Business segment information of the Company and its subsidiaries are presented based on assessment of risks and rewards of related services, which are investment, insurance, underwriting and brokerage, fund management, multifinance, content and advertising based media, subscriber’s based media, transportation, media support and infrastructure.
- 103 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2011 DAN 31 DESEMBER 2010 DAN PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2011 DAN 2010
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS MARCH 31, 2011 AND DECEMBER 31, 2010 AND THREE MONTHS ENDED MARCH 31,2011 AND 2010
(Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
(Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
Informasi segmen usaha Perusahaan dan anak perusahaan adalah sebagai berikut:
Investasi/ Investment PENDAPATAN Pendapatan usaha Pendapatan tidak dapat dialokasi Jumlah Pendapatan HASIL SEGMEN Beban usaha tidak dapat dialokasi Laba usaha Keuntungan kurs mata uang asing Penghasilan bunga Bagian rugi bersih perusahaan asosiasi Lain - lain Kerugian yang direalisasi dari pemilikan efek tersedia untuk dijual Beban bunga dan keuangan Pajak penghasilan
0
Segment information of the Company and its subsidiaries is as follows:
31 Maret / March 31,2011 Penjaminan Media berbasis dan perantara konten dan Media perdagangan Pengelolan iklan/ Media berbasis pendukung dan efek/ Investasi/ Lembaga Content and pelanggan/ infrastruktur/ Asuransi/ Underwriting Fund pembiayaan/ advertising Subscribers Transportasi/ Media support Eliminasi/ Insurance and brokerage managementMultifinance based media based media Transportation and infrastructure Elimination (135)
7,384
79,681
4,198
37,349
1,148,166
404,464
53,852
21,200
0
7,384
79,681
4,198
37,349
1,148,166
404,464
53,852
21,200
(135)
1,756,159 57 1,756,216
(5,332)
(1,711)
70,464
1,337
14,601
354,613
89,173
(5,379)
(7,523)
(135)
510,108
KEWAJIBAN Kewajiban segmen Kewajiban yang tidak dapat dialokasi Jumlah kewajiban konsolidasi Penyusutan dan amortisasi Penyusutan dan amortisasi yang tidak dapat dialokasi Jumlah
(146,542) (96,037)
Gain on foreign exchange Interest income Equity in net loss of associates Others - Net Realized loss on available-for-sale securities Interest and financial charges Income tax
342,951
Income for the Periods
(47,445)
(14,953)
1,650,615
24,015
445
67,317
25,727
95
883,258
348,506
810
27,865
1,317
149
349,176
23,722
1,029
8,259,017
2,683,823
56,801
3,159,529
2,202,131
82,507
853,117
141,475
651
508,144
148,908
15,281
(132,986)
(14,327)
-
15,625,052
OTHER INFORMATION ASSETS Segment assets
1,331,363 16,956,415
Unallocated assets Consolidated total assets
5,585,297
LIABILITIES Segment liabilities
1,322,991 6,908,288
Unallocated liabilites Consolidated total liabilities
157,768 157,768
- 104 -
REVENUES Total revenues Unallocated revenues Total Revenues
SEGMENT RESULT Unallocated operating (5,646) expenses 504,462 Income from operations
125,662 17,804
Laba Periode berjalan INFORMASI LAINNYA ASET Aset segmen Aset yang tidak dapat dialokasi Jumlah aset konsolidasi
Jumlah/ Total
Depreciation and amortization Unallocated depreciation and amortization Total
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2011 DAN 31 DESEMBER 2010 DAN PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2011 DAN 2010
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS MARCH 31, 2011 AND DECEMBER 31, 2010 AND THREE MONTHS ENDED MARCH 31,2011 AND 2010
(Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
Investasi/ Investment
Penjaminan dan perantara perdagangan efek/ Underwriting and brokerage
Asuransi/ Insurance
(Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
31 Maret/ March, 2010 Media berbasis konten dan Media Pengelolan iklan/ Media berbasis pendukung dan Investasi/ Lembaga Content and pelanggan/ infrastruktur/ Fund pembiayaan/ advertising Subscribers Transportasi/ Media support management Multifinance based media based media Transportation and infrastructure
Eliminasi/ Elimination
Jumlah/ Total
PENDAPATAN Pendapatan usaha Pendapatan tidak dapat dialokasi
-
Jumlah Pendapatan HASIL SEGMEN
-
-
71,154 -
5,485 -
25,581
1,013,543
-
-
315,029 -
52,754 -
42,994 -
(19,838) -
1,506,702 421
-
-
71,154
5,485
25,581
1,013,543
315,029
52,754
42,994
(19,838)
1,507,123
(4,235)
-
63,351
3,115
7,272
284,965
66,178
7,441
2,587
(112)
430,562
Beban usaha tidak dapat dialokasi
(5,944)
Laba usaha Beban bunga dan keuangan Penghasilan bunga Bagian laba bersih perusahaan asosiasi Keuntungan kurs mata uang asing Lain - lain Pajak penghasilan
424,618 (125,116) 21,630 (168) 114,397 (44,435) (79,735)
Laba ( Rugi ) Periode berjalan
311,191
Penyusutan dan amortisasi
381
722
139
1,134
44,447
56,678
623
14,508
0
118,632
Penyusutan dan amortisasi yang tidak dapat dialokasi Jumlah
1,147 119,779
Investasi/ Investment
Asuransi/ Insurance
Penjaminan dan perantara perdagangan efek/ Underwriting and brokerage
31 Desember/ December, 2010 Media berbasis konten dan Media Pengelolan iklan/ Media berbasis pendukung dan Investasi/ Lembaga Content and pelanggan/ infrastruktur/ Fund pembiayaan/ advertising Subscribers Transportasi/ Media support management Multifinance based media based media Transportation and infrastructure
Eliminasi/ Elimination
Jumlah/ Total
INFORMASI LAINNYA ASET Aset segmen Investasi pada perusahaan asosiasi Aset yang tidak dapat dialokasi
1,334,204 -
46,425
592,109
9,592
-
-
356,937
8,015,780
-
1,217
2,937,838 -
509,323 -
465,051 4,912
(21,803) -
a.
4,993 2,352,290
Jumlah aset konsolidasi
48. IKATAN DAN PERJANJIAN
14,245,456
16,602,739
48. AGREEMENTS AND COMMITMENTS
Pada tanggal 29 September 2009 MNC Group mengadakan perjanjian dengan Buena Vista International Inc. untuk lisensi atas Current/First Run Live Action Features and Animated Features, Re-run Live Action Features; Series; Special; Animated Features; and Direct to Video Titles (“Pictures”) yang dimiliki dan / atau diproduksi oleh Buena Vista International Inc. Perjanjian ini memiliki jangka waktu sejak 25 September 2008, dan berlaku sampai beberapa tahun ke depan dan dapat diperpanjang. Sebagai tambahan atas program, MNC Group juga mengadakan perjanjian Commercial Deal Terms for MNC Kids and Family Program yang mulai berlaku sejak tanggal 14 Pebruari 2010, dan berlaku sampai beberapa tahun ke depan dan dapat diperpanjang.
a. On September 29, 2009, MNC Group entered into an agreement with Buena Vista International Inc for license of all Current/First Run Live Action Features and Animated Features, Re-run Live Action Features; Series; Special; Animated Features; and Direct to Video Titles (“Pictures”) owned and/or produced by Buena Vista International Inc. This agreement shall be valid for a few years ahead and subjected to extension, from September 25, 2008 and for a few years ahead and subjected to extension. In addition to such Program, it has also entered into Commercial Deal Terms for MNC Kids and Family Program which shall be valid from February 14, 2010 for a few years ahead and subject to extension.
- 105 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2011 DAN 31 DESEMBER 2010 DAN PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2011 DAN 2010
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS MARCH 31, 2011 AND DECEMBER 31, 2010 AND THREE MONTHS ENDED MARCH 31,2011 AND 2010
(Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan b.
(Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
RCTI mengadakan perjanjian dengan pihak sebagai berikut: 1)
2)
b. RCTI entered into agreements with the following parties:
Perjanjian Kerjasama dengan PT. Surya Citra Televisi (SCTV)
1)
Agreement with Televisi (SCTV)
PT.
Surya
Citra
RCTI mengadakan perjanjian kerjasama dengan SCTV dalam kegiatan operasional siaran nasional (nation wide). Ringkasan dari perjanjian tersebut adalah sebagai berikut :
RCTI entered into an agreement with SCTV in relation to the nationwide telecasting activities. A summary of such agreement is as follows :
•
RCTI dan SCTV bekerjasama untuk membiayai dan membeli secara bersama-sama yaitu masing-masing pihak menanggung sebesar 50% untuk seluruh stasiun transmisi yang dibangun, dalam hal penyediaan tanah, gedung dan fasilitas stasiun transmisi tersebut.
•
RCTI and SCTV collaborated to equally finance the acquisition of all transmission stations which were established, by procuring land, building and facilities.
•
Kerjasama tersebut beberapa stasiun transmisi.
meliputi
•
Such cooperation consists of several transmission stations.
•
Kepemilikan atas tanah-tanah dan segala sesuatu yang terletak diatasnya adalah milik RCTI dan SCTV secara bersama-sama dengan bagian yang sama.
•
RCTI and SCTV shall equally own the land and all the facilities thereon.
•
RCTI dan SCTV menanggung secara bersama-sama, yaitu masing-masing pihak menanggung sebesar 50% seluruh beban operasi stasiun transmisi.
•
RCTI and SCTV shall equally bear the expenses related to transmission station operations.
•
Perjanjian kerjasama ini berlaku efektif sejak tanggal 24 Agustus 1993.
•
The cooperation agreement is effective starting August 24, 1993.
Perjanjian kerjasama dengan SCTV dan PT. Indosiar Visual Mandiri (INDOSIAR)
2)
Agreement with SCTV and PT. Indosiar Visual Mandiri (INDOSIAR)
RCTI mengadakan perjanjian kerjasama dengan SCTV dan INDOSIAR dalam kerjasama pembangunan dan operasional stasiun relay. Ringkasan dari perjanjian tersebut adalah sebagai berikut:
RCTI entered into a cooperation agreement with SCTV and INDOSIAR in developing and operating Relay Station. A summary of such agreement is as follows:
•
•
•
RCTI, SCTV dan INDOSIAR, menyetujui untuk melaksanakan pembangunan dan pembelian peralatan stasiun relay dimana biaya pembangunan dan pembelian peralatan tersebut ditanggung bersama dan dibagi sama rata. Biaya operasional akan ditanggung bersama, pengeluaran biaya
•
- 106 -
RCTI, SCTV and INDOSIAR, agreed to the acquisition and development of a relay station equipment. The Company, SCTV and INDOSIAR shall equally bear the expenses related with the acquisition and development of the equipment. Operational expenses are borne equally by RCTI, SCTV and
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2011 DAN 31 DESEMBER 2010 DAN PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2011 DAN 2010
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS MARCH 31, 2011 AND DECEMBER 31, 2010 AND THREE MONTHS ENDED MARCH 31,2011 AND 2010
(Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
(Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
operasional akan ditanggung terlebih dahulu oleh Stasiun Pengelola.
3)
INDOSIAR. Operational expenses are advanced by the Station Administrator.
Perjanjian Kerjasama Jasa Transponder dengan PT. INDOSAT, Tbk (Indosat).
3)
Transponder Joint Operation Agreement with PT. INDOSAT, Tbk (Indosat).
Berdasarkan perjanjian No. 001/STL/ NIA-3/III/95 tanggal 16 Maret 1995 dan telah diubah dengan amandemen kesatu No. 001/STL/NIA-3/I/97 tanggal 1 Januari 1997 dan amandemen kedua No. PKS 011/STL/NIA-3/VII/99 tanggal 15 Juli 1999 serta amandemen ketiga No. PKS 003/STL/NIA-3/I/00 tanggal 27 Januari 2000, RCTI mengadakan perjanjian sewa transponder palapa dengan PT. Satelit Palapa Indonesia (Satelindo) untuk masa sampai dengan tanggal 30 Juni 2006 dimulai sejak tanggal mulai operasi.
Based on agreement No. 001/STL/NIA3/III/95 dated March 16, 1995 as amended initially by agreement No. 001/STL/NIA-3/I/97 dated January 1, 1997, secondly by agreement No. PKS 011/STL/NIA-3/VII/99 dated July 15, 1999 and thirdly No. PKS 003/STL/NIA3/I/00 dated January 27, 2000, RCTI had rented the Palapa Transponder of PT Satelite Palapa Indonesia (Satelindo) Satelindo until June 30, 2006 starting from the date of its operation.
Berdasarkan amandemen keempat tanggal 18 Juli 2006, disebutkan bahwa Satelindo berubah nama menjadi Indosat. Berdasarkan amandemen terakhir tanggal 1 Juni 2010, RCTI telah memperpanjang perjanjian ini sampai dengan tanggal 30 Juni 2013.
Based on the fourth amendment dated July 18, 2006, Satelindo changed its name to Indosat. Based on last amendment dated June 1, 2010, RCTI extended the agreement until June 30, 2013.
Indosat menyediakan jasa untuk RCTI atas dasar sewa 1/4 bagian Transponder dengan pengiriman modulasi sistem digital di Transponder No. 2H Horisontal Polarisasi pada Satelit Palapa C2 0 dengan lokasi orbit 113 Bujur Timur atau penggantinya dengan Dasar Penggunaan Waktu Penuh dan NonPreemptible Basis dan sesuai dengan kondisi teknis sebagaimana yang dijabarkan dalam Memorandum Teknik.
Indosat provides services to RCTI for the rental of 1/4 of the transponder with digital modulation system transmitter in Transponder No. 2H Horizontal Polarization in Satellite Palapa C2 with 0 orbit located at 113 East Bujur or its substitute with Full Time Utilization Base on Non-Preemptible Basis and in accordance with technical condition as verified in Technical Memorandum.
- 107 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2011 DAN 31 DESEMBER 2010 DAN PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2011 DAN 2010
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS MARCH 31, 2011 AND DECEMBER 31, 2010 AND THREE MONTHS ENDED MARCH 31,2011 AND 2010
(Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan 4)
(Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
Perjanjian Sewa Tower dan Ruangan dengan PT. Media Televisi Indonesia (MTI)
4)
Berdasarkan perjanjian sewa tower dan ruangan No. RCTI/PK-LGL/331/VIII/01, No. 069/MTI/Lgl-Corp/VIII/01 tanggal 3 Agustus 2001 antara RCTI dengan MTI, RCTI setuju untuk menyewakan kepada MTI berupa tower pemancar dan ruangan yang terletak dikawasan perkantoran RCTI di Kebon Jeruk, Jakarta Barat; Desa Jambu Dipa Cisarua Bandung, Jawa Barat; dan Desa Bandar Baru Sibolangit Deli Serdang, Sumatera Utara. Obyek sewa akan digunakan oleh MTI hanya untuk penempatan Antena, Transmitter dan Microwave serta peralatan dan perangkat siar milik MTI dalam rangka menjalankan usaha MTI sebagai News Station. Terhadap kontrak tersebut sudah diadakan beberapa kali perubahan. Perjanjian terakhir masih dalam tahap perpanjangan. 5)
Tower and Office Rent Agreement with PT. Media Televisi Indonesia (MTI) Based on tower and office rental agreement No. RCTI/PKLGL/331/VIII/01, No. 069/MTI/LglCorp/VIII/01 dated August 3, 2001 between RCTI and MTI, RCTI agreed to rent out to MTI transmitter tower and office spaces which are located in Kebon Jeruk, West Jakarta; Desa Jambu Dipa Cisarua Bandung, West Java; and Desa Bandar Baru Sibolangit Deli Serdang, North Sumatera. Rental objects shall be used by MTI solely for Antenna, Transmitter and Microwave site and airing equipment of MTI in conducting its activities as Newscast Station. For this contract, there have been some amendments. The last agreement is still in process.
Perjanjian Kerjasama Jasa Transponder dengan PT Telekomunikasi Indonesia
5)
Berdasarkan perjanjian sewa tower satelit No. K.TEL.835/HK810/TESC00/2006 tanggal 13 September 2006 antara RCTI dan PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom), Telkom setuju untuk memberikan jasa layanan transponder dengan menyewakan transponder untuk RCTI dengan bandwidth selebar 8 (delapan) MHz pada sistem TELKOM-1. RCTI mengadakan perjanjian sewa transponder dengan Telkom untuk masa 1 Juli 2006 sampai dengan 30 Juni 2007. Berdasarkan amendemen pertama, No. K. TEL/1206/HK820/DES-00/ 2007 tanggal 12 Desember 2007, RCTI setuju untuk memperpanjang perjanjian tersebut selama 5 (lima) tahun terhitung sejak tanggal 1 Juli 2007 sampai dengan 30 Juni 2012.
Transponder Joint Operation Agreement with PT Telekomunikasi Indonesia Based on satellite transponder rental agreement No. K.TEL.835/HK810/TESC00/2006 dated September 13, 2006 between RCTI and PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom), Telkom agree to provide transponder services renting out to RCTI with bandwidth of eight (8) MHz on TELKOM-1 system. The lease period started from July 1, 2006 and expired on June 30, 2007. Based on first amendment No. K.TEL/1206/HK820/DES00/2007 dated December 12, 2007, RCTI has agree to extend the agreement for five (5) years, starting from July 1, 2007 until June 30, 2012.
- 108 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2011 DAN 31 DESEMBER 2010 DAN PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2011 DAN 2010
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS MARCH 31, 2011 AND DECEMBER 31, 2010 AND THREE MONTHS ENDED MARCH 31,2011 AND 2010
(Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan 6)
Perjanjian European (UEFA)
(Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued 6)
Lisensi dengan United Football Association
Pada tanggal 14 Juli 2010, RCTI, MNCSV dan MNC (sebagai penjamin), mengadakan Licensed Agreement dengan United European Football Association untuk UEFA EURO 2012, UEFA EURO 2016, UEFA European Under 21 Championship and UEFA Women’s EURO. Perjanjian ini berlaku sejak tanggal 14 Juli 2010 sampai dengan tanggal 31 Desember di tiap tahunnya untuk masing-masing UEFA Championship berlangsung di tahun yang bersangkutan. MNC dan MNCSV harus melakukan pembayaran tertentu untuk lisensi atas program-program tersebut sesuai dengan cicilan yang tercantum dalam perjanjian. Perjanjian dijamin dengan corporate guarantee dari MNC. 7)
c.
License agreement European Football (UEFA)
with United Association
On July 14, 2010, RCTI, MNCSV and MNC (as the Guarantor), entered into a License Agreement with United European Football Association for UEFA EURO 2012, UEFA EURO 2016, UEFA European Under 21 Championship and UEFA Women’s EURO. This agreement shall be valid from July 14, 2010, and shall in respect of each UEFA Championship expire on 31 December of the calendar year in which the relevant UEFA Championship is held. Both MNC and MNCSV have to pay a certain amount for the license for the program according to the installment schedule stated in the agreement. This agreement were secured by corporate guarantee of MNC. 7)
Perjanjian lisensi dengan FOX
License agreement with FOX
Pada tanggal 20 Desember 2006, RCTI mengadakan perjanjian dengan Fox untuk lisensi Current Films, Current Television Programming dan Library Films (“Pictures”) yang dimilki dan/atau di produksi oleh FOX. Perjanjian ini memiliki jangka waktu sejak 1 April 2007 hingga 31 Maret 2011. Dan sesuai dengan pemberitahuan dari FOX tanggal 12 Agustus 2010, perjanjian ini berlaku sampai beberapa tahun ke depan dan dapat diperpanjang.
On December 20, 2006, RCTI entered into an agreement with FOX for license of Current Films, Current Television Programming and Library Films (“Pictures”) owned and/or produced by FOX. This agreement shall be valid from April 1, 2007 and shall be ended on March 31, 2011. And pursuant to the Notice of Extension from FOX dated August 12, 2010, it has been extended for a few years ahead and subject to extension.
GIB mengadakan perjanjian dengan pihakpihak sebagai berikut:
c. GIB entered into various agreements as follows:
1)
Perjanjian Kerjasama dengan PT. MTV Indonesia (MTVI), MTV Asia LDC (MTVA), dan Nickelodeon Asia Holdings Pte Ltd (NAH)
1)
Business contract with PT. MTV Indonesia (MTVI), MTV Asia LDC (MTVA), and Nickelodeon Asia Holdings Pte Ltd (NAH)
Pada tanggal 14 Desember 2005, GIB bersama dengan MTVI, MTVA dan NAH menandatangani Business Contract untuk menyiarkan program MTV Block dan NICK Block. Perjanjian ini berlaku sejak 1 Pebruari 2006 sampai dengan 31 Januari 2009. Para pihak setuju untuk menyiarkan MTV Block, NICK Block dan siaran Global masing-masing 8 jam pada hari kerja; sedangkan untuk akhir minggu masing-masing 8,5 jam untuk MTV Block, 9 jam NICK Block dan 6,5 jam siaran Global.
On December 14, 2005, GIB entered into Business Contract with MTVI, MTVA and NAH to distribute MTV Block and NICK Block programs. This agreement is valid from February 1, 2006 until January 31, 2009. The parties agreed to broadcast MTV Block, NICK Block and Global programs for 8 hours during at workdays; 8.5 hours for MTV Block, 9 hours for NICK Block and 6.5 hours Global programs on week-end.
Berdasarkan perjanjian tersebut, GIB akan menerima pendapatan sebagai
Based on the agreement, GIB will receive percentage of advertisement - 109 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2011 DAN 31 DESEMBER 2010 DAN PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2011 DAN 2010
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS MARCH 31, 2011 AND DECEMBER 31, 2010 AND THREE MONTHS ENDED MARCH 31,2011 AND 2010
(Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
(Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
berikut:
revenues as follows:
−
Untuk program MTV Block: 20% tahun pertama, 27,5% tahun kedua dan 30% tahun ketiga.
−
For MTV Block programs: 20% for first year, 27.5% for second year and 30% for third year.
−
Untuk program NICK Block: 50% dari hasil iklan selama program NICK Block setelah dikurangi biayabiaya yang ditagih oleh MTVI.
−
For NICK Block program: 50% of advertising revenues during NICK block program net of expenses reimbursed by MTVI.
Pada tanggal 12 Oktober 2006, MNC dan MTV Networks Asia (pemberi lisensi) mengadakan kesepakatan lisensi mengenai pemberian (a) lisensi noneksklusif atas merek dan/atau merek dagang MTV, VHI dan Nickelodeon (b) licensor programing digunakan untuk produksi televisi (termasuk kegiatan on air atau off air) yang menyertakan licensor programing dan bermerek MTV, VHI dan Nickelodeon untuk Bisnis TV (c) lisensi non-eksklusif merek dagang MTV dan Nickelodeon (d) hak eksklusif Licensor Digital Content untuk Bisnis Media Digital dan (e) hak untuk penggunaan merek untuk Bisnis Dagang. Perjanjian kerjasama antara MTVA, NAH dan GIB tertanggal 14 Desember 2005 telah berakhir pada tanggal 31 Desember 2006.
On October 12, 2006, MNC and MTV Networks Asia (licensor) entered into a licensing Deal Memo granting (a) nonexclusive license of the MTV, VHI and Nickelodeon brands and/or trade marks (b) production for television (including on air and off air events), incorporating the licensor programming and branded MTV, VHI and Nickelodeon for TV Business (c) non-exclusive license of the MTV and Nickelodeon trademarks (d) exclusive license of the Licensor Digital Content for Digital Media Business and (e) rights for consumer branding and/or character license from MTV Network Asia. The business contract between MTVA, NAH and GIB dated December 14, 2005 was terminated on December 31, 2006.
Perjanjian kerjasama tersebut digantikan dengan kesepakatan ini dan efektif sejak 1 Januari 2007. Biaya lisensi untuk bisnis TV (a) sebesar persentase tertentu dari pendapatan iklan bersih dari penayangan licensor programming setelah dikurangi komisi agen, (b) sebesar persentase tertentu dari penjualan bersih untuk distribusi licensor programming dan (c) biaya lisensi untuk Bisnis Media Digital sebesar persentase tertentu dari penjualan bersih dengan biaya minimum lisensi tahunan terjamin untuk Bisnis TV dan Bisnis Media Digital sebesar US$ 4 juta yang dibayar secara kwartalan dalam jumlah yang sama.
Such contractual relationship will be replaced by the trademark and program/content license contemplated by a new agreement which became effective on January 1, 2007. The license fee for TV business amounted to (a) certain percentage of net advertising sales from the licensor programming broadcast on the channel, less agency commissions, (b) certain percentage of net revenue from the distribution of licensor programming and (c) license for Digital Media Business of certain percentage of the net revenue earned, with annual minimum guaranteed license fee for TV Business and Digital Media Business of US$ 4 million which will be paid in equal quarterly installments.
- 110 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2011 DAN 31 DESEMBER 2010 DAN PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2011 DAN 2010
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS MARCH 31, 2011 AND DECEMBER 31, 2010 AND THREE MONTHS ENDED MARCH 31,2011 AND 2010
(Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
2)
(Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
Pada tanggal 25 Pebruari 2010, GIB bersama-sama dengan MNC dan Viacom International Inc (“Viacom”) menandatangani Programming Content And Trademark License Agreement untuk hak eksklusif penayangan dan pembuatan branded block MTV dan Nick serta hak penggunaan trade mark MTV dan Nick untuk keperluan penyiaran di wilayah Indonesia. Perjanjian ini berlaku sampai beberapa tahun ke depan dan dapat diperpanjang.
On February 25, 2010, GIB along with MNC and Viacom International Inc has entered into Programming Content and Trademark License Agreement for an exclusive right in broadcasting and production of MTV and Nick Branded Block also the exploitation right of MTV and Nick trademark for broadcasting purpose in Indonesia Territory. This agreement is valid for a few years ahead and subject to extension.
Para Pihak di dalam perjanjian ini sepakat untuk menayangkan Branded Block MTV dan Nick dengan total penayangan gabungan sekurangkurangnya 6 (enam) jam per hari di saluran (channel) milik GIB yaitu Global TV. Berdasarkan perjanjian ini GIB akan memberikan pembagian hasil kepada Viacom sebesar sebesar persentase tertentu dari penghasilan bersih yang didapat dari pelaksanaan perjanjian setelah dikurangi komisi agen, dan sebaliknya untuk penghasilan Pan Regional yang didapat oleh Viacom terhadap penayangan dan penjualan iklan-iklan Pan regional yang ditayangkan di Global TV, GIB akan mendapatkan pembagian hasil sebesar persentase tertentu dari Viacom.
The Parties has agreed to broadcast the MTV and Nick Branded Block with total accumulated broadcasting hours of six (6) hours per day in GIB’s channel, Global TV. Based on the agreement, GIB shall allocate certain percentage of its revenue generated from the execution of the agreement, net of commisions paid to agencies, as revenue share to Viacom, and conversely for Pan Regional income generated from the broadcasting and sales of Pan Regional commercial broadcasted at Global TV, GIB shall receive certain percentage revenue share from Viacom.
Perjanjian Sewa Jasa Digi Bouquet dengan PT. Indosat Tbk (Indosat).
2)
Berdasarkan perjanjian No. PKS 001/STL/NIA-3-DB/I/2002 tanggal 15 Januari 2002, GIB mengadakan perjanjian sewa digi bouquet dengan Indosat untuk masa sampai dengan tanggal 14 Januari 2007 dimulai sejak tanggal 1 Juli 2002. Indosat menyediakan jasa atas dasar sewa 9 mbps, FEC: ¾ (tiga per empat) pada transponder Nomor SH Polarisasi Horisontal pada Satelit Palapa II dengan orbital slot 113 bujur timur atau penggantinya dengan Dasar Penggunaan Waktu Penuh dan Non Preemptible Unprotected Basis. Pada 24 Pebruari 2010, berdasarkan addendum perjanjian sewa digi bouquet, masa sewa diperpanjang selama tiga tahun terhitung sejak 15 Januari 2010.
Rental Agreement of Digi Bouquet with PT. Indosat Tbk (Indosat). Based on agreement No. PKS 001/STL/NIA-3-DB/I/2002, dated January 15, 2002, GIB entered into the rental agreement of digi bouquet with Indosat for a period from July 1, 2002 to January 14, 2007. Indosat will provide services based on rental of 9 mbps, FEC: ¾ (three fourths) at transponder No. SH Horizontal Polarization in Palapa Satellite II with orbital slot of 113 East Longitude or its substitute with use of Full Time Utilization and Non Preemptible Unprotected Basis. Based on the addendum of the rental agreement dated February 24, 2010, the term of the lease was extended for three years, commencing from January 15, 2010.
- 111 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2011 DAN 31 DESEMBER 2010 DAN PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2011 DAN 2010
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS MARCH 31, 2011 AND DECEMBER 31, 2010 AND THREE MONTHS ENDED MARCH 31,2011 AND 2010
(Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan 3)
(Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
Perjanjian Sewa Menyewa Ruang dan Menara Transmisi dengan PT. Duta Visual Nusantara Tivi Tujuh (TV7).
3)
Berdasarkan perjanjian No. 70/DirVII/2002 tanggal 1 Juni 2002, GIB mengadakan perjanjian sewa ruang dan menara transmisi beserta fasilitas perlengkapannya untuk stasiun relay Surabaya dengan TV7 untuk masa 20 (dua puluh) tahun atau sampai dengan tanggal 31 Mei 2022. TV7 menyewakan bagian dari stasiun transmisi beserta peralatan dan perlengkapannya untuk menyiarkan program teknisi GIB di wilayah Surabaya dan sekitarnya. 4)
Based on agreement No. 70/Dir-VII/2002 dated June 1, 2002, GIB entered into an agreement with TV7, for the leasing of transmission tower and office space including airing equipment for relay station for twenty (20) years until May 31, 2022. TV7 leases out portion of transmission station and airing equipment for broadcasting program of GIB in Surabaya and its surrounding area.
Perjanjian Sewa Menara dengan PT. Televisi Transformasi Indonesia (TransTV).
4)
Berdasarkan perjanjian tanggal 23 Mei 2002, GIB mengadakan perjanjian sewa menara beserta perlengkapannya dengan TransTV untuk masa 10 (sepuluh) tahun atau sampai dengan 23 Mei 2012. TransTV menyewakan bagian dari stasiun transmisi beserta peralatan dan perlengkapannya yang berlokasi di Jalan Bukit Merpati II, Kelurahan Ngesrep, Kecamatan Banyumanik, Semarang. 5)
Leasing Agreement of Transmission Tower and Office Space with PT. Duta Visual Nusantara Tivi Tujuh (TV7).
Leasing Agreement of Transmission Tower with PT. Televisi Transformasi Indonesia (TransTV). Based on agreement dated May 23, 2002, GIB entered into a tower and equipment leasing agreement with TransTV for ten (10) years or until May 23, 2012. TransTV leases out portion of transmission station including equipments which are located in Jalan Bukit Merpati II, Kelurahan Ngesrep, Kecamatan Banyumanik, Semarang.
Perjanjian Kerjasama Pembangunan dan Pemberian Jasa Pelayanan Operasional Stasiun Transmisi dengan PT. Infokom Elektrindo (Infokom).
5)
Pada tahun 2005, GIB mengadakan kerjasama dengan Infokom untuk membangun stasiun transmisi di 12 (dua belas) daerah di Indonesia berikut seluruh kebutuhan infrastrukturnya, melakukan pengadaan peralatan siar dan sarana pendukung sesuai permintaan dan kebutuhan teknis GIB dan memberikan jasa layanan pengoperasian stasiun transmisi selama 7 (tujuh) tahun. Sebagai kompensasinya, GIB akan membayar biaya pembangunan dan biaya jasa layanan operasional dengan jumlah yang telah ditetapkan dalam perjanjian.
Cooperation Agreement on the Development and Provision of Transmission Station Operational Service with PT. Infokom Elektrindo (Infokom). In 2005, GIB entered into agreements with Infokom to build transmission stations including the infrastructures in twelve (12) regions within Indonesia; to provide airing equipment and backup facilities in accordance to GIB’s requests and needs; and to provide operational services in transmission station for seven (7) years. As compensation, GIB will pay the development and operational servicing cost in amounts as stated in the agreements.
- 112 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2011 DAN 31 DESEMBER 2010 DAN PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2011 DAN 2010
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS MARCH 31, 2011 AND DECEMBER 31, 2010 AND THREE MONTHS ENDED MARCH 31,2011 AND 2010
(Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan d.
MNCSV mengadakan perjanjian pemasok program sebagai berikut: 1)
2)
(Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
dengan
d.
Perjanjian dengan Home Box Office Pte., Ltd., Singapura dan HBO Pacific Partners, V.O.F
MNCSV entered into suppliers as follows: 1)
agreements
with
Agreement with Home Box Office Pte., Ltd., Singapura and HBO Pacific Partners, V.O.F
Pada tanggal 1 Maret 1999, MNCSV membuat perjanjian dengan Home Box Office Pte., Ltd., Singapura dan HBO Pacific Partners, V.O.F (selanjutnya disebut “HBO”) di mana HBO setuju untuk menyediakan jasa program untuk program HBO dan Cinemax. MNCSV setuju untuk membayar kepada HBO biaya bulanan untuk jasa dan lisensi sebagai kompensasi, sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam surat perjanjian. Perjanjian ini telah diperbaharui pada tanggal 1 Mei 2005 dan terakhir pada tanggal 13 Agustus 2008 dan berlaku sampai dengan beberapa tahun ke depan dan dapat diperpanjang, di mana saluran lain yang disediakan oleh HBO adalah program HBO, HBO Signature, HBO Hits, HBO Family and Cinemax.
On March 1, 1999, MNCSV entered into agreement with Home Box Office (Singapore) Pte., Ltd. and HBO Pacific Partners, V.O.F (collectively referred to as “HBO”), whereby HBO agreed to provide programming services for HBO program and Cinemax program. MNCSV shall pay the monthly service fees and license fees as compensation in accordance with the formula stated in the agreement. This agreement was renewed on May 1, 2005 and was last amended on August 13, 2008 and valid for a few years ahead and subject to extension, whereby stated channels provided by HBO are HBO, HBO Signature, HBO Hits, HBO Family and Cinemax.
Pada tanggal 16 Maret 2010, MNCSV dan Home Box Office Pte. Ltd. (Singapura) menandatangani usulan untuk penyediaan jasa program untuk program Warner TV dan program Red (Asian Channel). Masa kontrak dapat diperpanjang.
On March 16, 2010, MNCSV and Home Box Office Pte. Ltd. (Singapore) signed a proposal for the provision of programming services for Warner TV program and Red (Asian Channel) program. The contract term is subject to extension.
Perjanjian dengan International Global Networks B.V., The Netherlands (“IGN”)
2)
Pada tanggal 5 Juni 2000, MNCSCV melakukan perjanjian dengan International Global Networks B.V., The Netherlands (“IGN”) di mana IGN setuju untuk memberikan hak non-ekslusif kepada MNCSV untuk menjual dan menyalurkan program-program (STAR World International dan STAR Movies International) di Indonesia selama 2 (dua) tahun. Sebagai kompensasi, MNCSV setuju untuk membayar biaya lisensi bulanan kepada IGN sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam surat perjanjian.
Agreement with International Global Networks B.V., The Netherlands (“IGN”) On June 5, 2000, MNCSV entered into a new agreement with International Global Networks B.V., The Netherlands (“IGN”), whereby IGN agreed to grant MNCSV the non-exclusive right to sell and distribute the programs (STAR World International and STAR Movies International) in Indonesia for two (2) years. In return, MNCSV agreed to pay IGN monthly license fees in accordance with the formula stated in the agreement.
- 113 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2011 DAN 31 DESEMBER 2010 DAN PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2011 DAN 2010
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS MARCH 31, 2011 AND DECEMBER 31, 2010 AND THREE MONTHS ENDED MARCH 31,2011 AND 2010
(Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
(Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
Perjanjian ini diperbaharui pada tanggal 23 Januari 2003 dan terakhir diubah pada tanggal 1 Oktober 2008 di mana IGN memberikan hak kepada MNCSV untuk memasarkan dan menjual program-program STAR selama periode lisensi yang meliputi acara STAR World, Channel V International, National Geographic Channel, Star Movies International, Fox News Channel, dan Fox Crime untuk jasa televisi berlangganan di Indonesia kepada pelanggan perseorangan, pelanggan komersial, hotel dan operator MDU melalui sistem Direct to Household (disebut juga DTH), sistem televisi kabel (disebut juga CATV), sistem televisi antena satelit master (disebut juga MMOS) dan LMDS. Penyaluran program disetujui sejak tanggal 1 Oktober 2008 dan berlaku sampai dengan beberapa tahun ke depan dan dapat diperpanjang, tidak termasuk Fox Crime yang berakhir pada 30 April 2010. Jaminan minimum yang harus dibayarkan MNCSV berbeda untuk setiap tahunnya. Sesuai dengan perjanjian, MNCSV harus membayar uang jaminan sebesar US$ 75.000.
3)
The agreement was renewed on January 23, 2003 and was last amended on October 1, 2008, whereby IGN granted MNCSV for the duration of the license period the right to market and sell the STAR channels which are STAR World, Channel V International, National Geographic Channel, Star Movies International, Fox News Channel, and Fox Crime programs for pay-television service in Indonesia to individual subscribers, commercial establishments, hotel operators and MDU operators via Direct to Household system (also known as DTH), cable television system (also known as CATV), satellite master antenna television system (also known as MMOS), and LMDS. The channels are authorized for distribution from October 1, 2008 and shall be valid for a few years ahead and subject to extension, excluding Fox Crime, of which the term expired on April 30, 2010. Minimum guarantee is applied to this agreement with varied amount per year. Under this agreement, MNCSV shall pay a security deposit of US$ 75,000.
Perjanjian dengan AXN Holding, LLC (“AXN”)
3)
Pada tanggal 24 Oktober 2003, MNCSV menandatangani perjanjian yang diperbaharui dengan AXN Holding, LLC (“AXN”) di mana AXN setuju untuk memberikan hak non-eksklusif kepada MNCSV untuk menyalurkan program AXN dan ANIMAX di Indonesia. Sebagai kompensasi, MNCSV setuju untuk membayar biaya lisensi bulanan kepada AXN sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam surat perjanjian. Perjanjian tersebut telah mengalami beberapa kali perubahan dan terakhir diubah pada tanggal 1 Maret 2009 untuk tanggal efektif sampai dengan beberapa tahun ke depan dan dapat diperpanjang, selain itu AXN setuju untuk memberikan kepada MNCSV hak non-eksklusif tambahan untuk menyalurkan program AXN Beyond dan Sony Entertainment Television.
Agreement with AXN Holding, LLC (“AXN”) On October 24, 2003, MNCSV signed a renewal agreement with AXN Holding, LLC (“AXN”), whereby AXN agreed to grant MNCSV the non-exclusive right to distribute the AXN Channel and the ANIMAX Program in Indonesia. MNCSV agreed to pay AXN monthly license fees as compensation in accordance with the formula stated in the agreement. The agreement has been amended several times and was last amended on March 1, 2009 and valid for a few years ahead and subject to extension. AXN also agreed to grant MNCSV additional nonexclusive right to distribute the AXN Beyond Channel and the Sony Entertainment Television program.
- 114 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2011 DAN 31 DESEMBER 2010 DAN PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2011 DAN 2010
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS MARCH 31, 2011 AND DECEMBER 31, 2010 AND THREE MONTHS ENDED MARCH 31,2011 AND 2010
(Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan 4)
(Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
Perjanjian dengan E! Entertaiment Television, Inc. (“E!”)
4)
Pada tanggal 1 Mei 2004, MNCSV mengadakan perjanjian dengan E! Entertaiment Television, Inc. (“E!”), di mana E! setuju untuk memberikan hak non-eksklusif kepada MNCSV untuk menyalurkan program E!. Sebagai kompensasi, MNCSV akan membayar biaya lisensi bulanan sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam surat perjanjian. Perjanjian ini telah mengalami perubahan, terakhir pada tanggal 29 Nopember 2005, dan diperpanjang sampai dengan 30 April 2010. Perjanjian tersebut terakhir diubah pada tanggal 4 Februari 2010 dan berlaku untuk beberapa tahun ke depan dan dapat diperpanjang. 5)
Agreement with E! Television, Inc. (“E!”)
Entertaiment
On May 1, 2004, MNCSV entered into an agreement with E! Entertainment Television, Inc. (”E!”), whereby E! granted MNCSV the non-exclusive right to distribute the E! Channel. As compensation, MNCSV shall pay monthly license fee in accordance with the formula stated in the agreement. This agreement was amended on November 29, 2005 for the extension of the term until April 30, 2010. The agreement was last amended on February 4, 2010 and valid for a few years ahead and subject to extension.
Perjanjian dengan ESPN Star Sports Singapore (”ESPN”)
5)
Agreement with ESPN Star Sports Singapore (”ESPN”)
Pada tanggal 1 September 2004, MNCSV melakukan perjanjian afiliasi peyiaran baru dengan ESPN Star Sports Singapore (”ESS”), di mana ESS setuju untuk menyediakan jasa program untuk pelanggan dengan kategori sebagai berikut:
On September 1, 2004, MNCSV also entered into a new broadcast affiliation agreement with ESPN Star Sports Singapore (“ESS”), under which ESS agreed to provide programming service to the following categories of subscribers:
− −
− −
Direct to Home (“DTH”) Satellite Master Antenna Television (“SMATV”) kepada unit perumahan satuan dan majemuk, hotel dan pelanggan komersial.
Direct to Home (“DTH”) Satellite Master Antenna Television (“SMATV”) to single and multiple dwelling units, hotels and commercial establishments.
Dalam kaitan dengan perjanjian tersebut, MNCSV diwajibkan untuk membayar jasa layanan seperti yang tercantum dalam perjanjian berdasarkan jumlah pelanggan per bulan untuk kedua kategori tersebut di atas. ESS juga menawarkan program khusus di mana MNCSV harus membayar biaya langganan tambahan sebesar US$ 30.000 berdasarkan biaya teknis dari setiap pertandingan. Perjanjian ini diubah pada tanggal 1 Oktober 2006 untuk periode dari 1 Oktober 2006 hingga 30 Juni 2008.
Under this agreement, MNCSV shall pay service fees for subscriber per month for both categories. ESS also offered special programs where the Company shall pay additional service fee of US$ 30,000 based on the technical cost of the games per season. The agreement was amended on October 1, 2006 for the period from October 1, 2006 until June 30, 2008.
Berdasarkan Eight Supplemental Agreement tangal 28 Desember 2006, ESS merubah tarif jasa servis untuk pelanggan DTH, Hotel dan SMATV dan jaminan minimum yang harus dibayar oleh MNCSV.
Based on Eight Supplemental Agreement dated December 28, 2006, ESS changed the service fees for DTH, Hotel and SMATV customer and the minimum guarantee that has to be paid by MNCSV in accordance with the formula stated in the agreement.
Pada tanggal 9 September 2009, MNCSV mengadakan perjanjian afiliasi penyiaran dengan ESS, yang kemudian setuju untuk memberikan
On September 9, 2009, MNCSV entered into a broadcast affiliation agreement with ESS, under which the latter agreed to provide non-exclusive - 115 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2011 DAN 31 DESEMBER 2010 DAN PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2011 DAN 2010
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS MARCH 31, 2011 AND DECEMBER 31, 2010 AND THREE MONTHS ENDED MARCH 31,2011 AND 2010
(Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
(Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued right of programming services known as ESPN and STAR Sports to DTH and SMATV subscribers in Indonesia. MNCSV shall pay the monthly service fees and monthly minimum guarantee as compensation in accordance with the formula stated in the agreement. As such, the agreement will expire in a few years ahead and subject to extension.
hak non-ekslusif jasa program yang dikenal sebagai ESPN dan STAR Sports untuk pelanggan DTH dan SMATV di Indonesia. MNCSV akan membayar biaya jasa bulanan dan jaminan minimum bulanan sebagai kompensasi, sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam perjanjian. Dengan demikian, perjanjian tersebut akan berakhir pada beberapa tahun ke depan dan dapat diperpanjang. 6)
Perjanjian dengan Dori Media Intl.
6)
Agreement with Dori Media Intl.
Pada tanggal 8 Desember 2005, MNCSV telah sepakat dengan Dori Media Intl. untuk memasarkan dan mendistribusikan program “Vision 2” di Indonesia. Kesepakatan ini akan berlaku untuk masa waktu 10 tahun sejak tanggal 20 Maret 2006 kecuali dibatalkan sebelumnya dan secara otomatis dapat diperpanjang selama 5 tahun lagi dengan syarat dan ketentuan yang sama. MNCSV akan membayar jaminan minimum bulanan sebesar US$ 40.000 dan biaya lisensi sebesar US$ 10.000. Perjanjian ini diubah pada tanggal 28 Juli 2006 dalam hal antara lain biaya lisensi.
On December 8, 2005, MNCSV entered into agreement with Dori Media Intl. to market and distribute “Vision 2” program in Indonesia. The agreement is valid for a period of 10 years from March 20, 2006 unless earlier terminated and shall automatically be extended for a further period of 5 years under the same term and conditions. MNCSV shall pay the monthly minimum guarantee of US$ 40,000 and license fee of US$ 10,000. The agreement was amended on July 28, 2006 with regards to, among others, the license fee.
Pada tanggal 27 Maret 2006, MNCSV mengadakan perjanjian dengan Dori Media Intl. dan Elite Sport Ltd., di mana MNCSV memperoleh hak eksklusif untuk memasarkan dan mendistribusikan "Baby TV" di Indonesia. Perjanjian ini berlaku untuk jangka waktu 10 tahun sejak tanggal efektif (sejak tanggal 22 Mei 2006 dan paling lambat 29 Mei 2006) kecuali dibatalkan sebelumnya dan secara otomatis dapat diperpanjang untuk jangka waktu 5 tahun lagi dengan syarat dan ketentuan yang sama. MNCSV akan membayar jaminan minimum bulanan sebesar US$ 10.000 dan biaya lisensi sebesar US$ 2.500. Perjanjian ini diubah pada tanggal 25 September 2006 dalam hal antara lain biaya lisensi dan mulai efektif berlaku tanggal 1 Juli 2006.
On March 27, 2006, MNCSV entered into agreement with Dori Media Intl. and Elite Sport Ltd, under which MNCSV is granted the exclusive right to market and distribute the “BabyTV” program in Indonesia. The agreement is valid for a period of 10 years from the effective date (which will be no earlier than May 22, 2006 and no later than May 29, 2006) unless earlier terminated and shall automatically be extended for a further period of 5 years under the same term and conditions. MNCSV shall pay the monthly minimum guarantee of US$ 10,000 and license fee of US$ 2,500. The agreement was amended on September 25, 2006 with regards to, among others, the license fee and the change of the effective date to July 1, 2006.
- 116 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2011 DAN 31 DESEMBER 2010 DAN PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2011 DAN 2010
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS MARCH 31, 2011 AND DECEMBER 31, 2010 AND THREE MONTHS ENDED MARCH 31,2011 AND 2010
(Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
(Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
Pada tanggal 31 Juli 2008, MNCSV mengadakan perjanjian dengan Dori Media Intl. untuk memasarkan dan mendistribusikan "Ginx" di Indonesia. Perjanjian ini berlaku untuk beberapa tahun ke depan mulai tanggal 1 September 2008, kecuali dibatalkan sebelumnya dan secara otomatis dapat diperpanjang untuk jangka waktu tertentu lagi dengan syarat dan ketentuan yang sama. MNCSV akan membayar jaminan minimum bulanan sebesar US$ 15.833 dan biaya lisensi sebesar US$ 5.000. 7)
On July 31, 2008, MNCSV entered into agreement with Dori Media Intl. to market and distribute “Ginx” program in Indonesia. The agreement is valid for few years ahead from September 1, 2008, unless earlier terminated and shall automatically be extended for a further period under the same term and conditions. MNCSV shall pay the monthly minimum guarantee of US$ 15,833 and license fee of US$ 5,000.
Perjanjian dengan Turner Broadcasting System Asia Pacific, INC ("Turner")
7)
MNCSV mengadakan perjanjian lisensi baru dengan Turner Broadcasting System Asia Pacific, INC ("Turner") pada tanggal 27 Mei 2010, di mana Turner memberikan hak non eksklusif kepada Perusahaan untuk menyiarkan CNN International, Cartoon Network dan Boomerang di Indonesia. Perjanjian ini dimulai pada tanggal 1 Juli 2009 sampai dengan beberapa tahun ke depan dan dapat diperpanjang. MNCSV akan membayar biaya lisensi bulanan sebagai kompensasi, sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam surat perjanjian. 8)
Agreement with Turner Broadcasting System Asia Pacific, INC ("Turner") MNCSV entered into a new license agreement with Turner Broadcasting System Asia Pacific, INC (“Turner”) on May 27, 2010, whereby Turner granted the Company a non-exclusive right to broadcast CNN International, Cartoon Network and Boomerang in Indonesia. The term begins on July 1, 2009 until a few years ahead and subject to extension. MNCSV shall pay the monthly license fee as compensation in accordance with the formula stated in the agreement.
Perjanjian dengan Buena Vista International, INC ("Buena Vista")
8)
MNCSV mengadakan perjanjian pada tanggal 30 Juni 2002 dengan Buena Vista International, INC ("Buena Vista"), di mana Buena Vista setuju untuk memberikan kepada MNCSV hak untuk mendistribusikan program Disney Channel di Indonesia. Perjanjian ini diubah pada tanggal 18 Agustus 2009 dalam hal biaya lisensi dan distribusi. Perjanjian ini akan berakhir pada beberapa tahun kedepan dan dapat diperpanjang. MNCSV akan membayar jaminan minimum bulanan sebesar US$ 136.068.
Agreement with Buena Vista International, INC ("Buena Vista") MNCSV entered into an agreement dated June 30, 2002 with Buena Vista International, INC (“Buena Vista”), whereby Buena Vista agreed to grant MNCSV the right to distribute the Disney Channel program in Indonesia. The agreement is amended on August 18, 2009 with regard to the license fee and distribution term. As such, the agreement will be valid for a few years ahead and subject to extension. MNCSV shall pay monthly minimum guarantee of US$ 136,068.
- 117 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2011 DAN 31 DESEMBER 2010 DAN PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2011 DAN 2010
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS MARCH 31, 2011 AND DECEMBER 31, 2010 AND THREE MONTHS ENDED MARCH 31,2011 AND 2010
(Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
(Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
MNCSV mengadakan perjanjian tanggal 2 Agustus 2006 dengan Buena Vista International, INC ("Buena Vista"), di mana Buena Vista setuju untuk memberikan kepada MNCSV hak untuk mendistribusikan program Playhouse Disney Channel di Indonesia. Perjanjian ini diubah pada tanggal 18 Agustus 2009 dalam hal biaya lisensi dan distribusi. Perjanjian ini akan berakhir pada beberapa tahun ke depan dan dapat diperpanjang. MNCSV akan membayar jaminan minimum bulanan sebesar US$ 62.909. 9)
MNCSV entered into an agreement dated August 2, 2006 with Buena Vista International, INC (“Buena Vista”), whereby Buena Vista agreed to grant MNCSV the right to distribute the Playhouse Disney Channel program in Indonesia. The agreement is amended on August 18, 2009 with regard to the license fee and distribution term. As such, the agreement will valid for a few years ahead and subject to extension. MNCSV shall pay monthly minimum guarantee of US$ 62,909.
Supplier Lainnya
9)
Other Suppliers MNCSV also entered into several arrangements with various program suppliers to distribute their respective programs as follows: AFC Network Private Limited (“Asian Food Channel”), BBC Worldwide Limited (“BBC, CBeebies”), Celestial Movie Channel Limited (“Celestial”), Business News (Asia) LLP (“CNBC”), Discovery Asia, Inc. (“Discovery Channel, Discovery Travel & Living, Discovery Home & Health, Discovery Turbo, Discovery Science and Animal Planet”), Eurosport SA (“Eurosport”), NBCU Global Networks ASIA (“Universal Channel, Sci Fi”), PT Media Nusantara Citra Tbk (“MNC News, MNC Entertainment, MNC Music, MNC Business, MNC Lifestyle”), MTV Asia LDC (“MTV”), Nickelodeon Asia Holding Pte. Ltd. (“Nickelodeon”), NHK Joho Network, Inc. (“NHK”), MGM Networks Inc. (“MGM”), Tiger Gate Entertainment Limited (“KIX, Thrill”), AETN All Asia Networks Pte. Ltd. (“History, The Biography Channel, Crime & Investigation Network”), Trace TV, LI TV International Limited (“LI TV”), PT Eastern Media Indonesia (“YoYo TV Asia”), JimJam Television Limited (“JimJam”), Crown Media International, LLC (“Hallmark”), PT Mitra Multi Sarana (“Fashion TV”). The agreements provide that payment of subscription fees is mainly based on a fixed rate per month per subscriber. The agreements will be valid for a few years ahead and subject to extension. As of December 31, 2010 there are several agreements that are still in progress.
MNCSV juga mengadakan perjanjian dengan beberapa pemasok berbagai program untuk menyalurkan program masing-masing sebagai berikut: AFC Jaringan Private Limited ("Asian Food Channel"), BBC Worldwide Limited ("BBC, CBeebies"), Celestial Movie Channel Limited ("Celestial"), Business News (Asia) LLP ("CNBC"), Discovery Asia, Inc. ("Discovery Channel, Discovery Travel & Living, Discovery Home & Health, Discovery Turbo, Discovery Sains dan Animal Planet"), Eurosport SA ("Eurosport"), NBCU Jaringan Global ASIA ("Universal Channel, Sci Fi"), PT Media Nusantara Citra Tbk ("MNC News, MNC Entertainment, MNC Music, MNC Business, MNC Lifestyle"), MTV Asia LDC ("MTV"), Nickelodeon Asia Pte. Ltd. Holding ("Nickelodeon"), Jaringan NHK Joho, Inc. ("NHK"), Jaringan MGM Inc. ("MGM"), Tiger Hiburan Gate Limited ("KIX, Thrill"), AETN All Asia Networks Pte. Ltd. ("Sejarah, Channel Biografi, Crime & Investigation Jaringan"), Trace TV, TV LI International Limited ("TV LI"), PT Timur Media Indonesia ("Asia TV YoYo"), JimJam Televisi Limited ("JimJam"), Crown Media International, LLC ("Hallmark"), PT Sarana Multi Mitra ("Fashion TV"). Perjanjian tersebut mengatur bahwa pembayaran biaya berlangganan terutama berdasarkan suatu tarif tetap per bulan per pelanggan. Perjanjian berlaku untuk beberapa tahun ke depan dan dapat diperpanjang. Sampai dengan 31 Desember 2010 terdapat beberapa perjanjian yang masih dalam tahap penyelesaian.
- 118 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2011 DAN 31 DESEMBER 2010 DAN PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2011 DAN 2010
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS MARCH 31, 2011 AND DECEMBER 31, 2010 AND THREE MONTHS ENDED MARCH 31,2011 AND 2010
(Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
(Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
Perjanjian Samsung
10) Purchase and Supply Agreement with Samsung Electronics Co. LTD
Berdasarkan Perjanjian Pembelian dan Pengadaan tanggal 18 Mei 2010, MNCSV mengadakan perjanjian dengan Samsung Electronics Co. LTD untuk membeli MPEG4 set top boxes (STBs) dengan harga US$ 46 per STBs.
Based on Purchase and Supply Agreement dated May 18, 2010, MNCSV entered into agreement with Samsung Electronics Co. LTD to purchase MPEG4 set top boxes (STBs) with the price of US$ 46 per STBs.
11) Perjanjian Penyediaan Satelit Transponder dengan Protostar II Ltd.
11) Satellite Transponder Procurement Agreement with Protostar II Ltd.
Pada tanggal 13 April 2007, MNCSV dan PT Media Citra Indostar melakukan perjanjian penyediaan satelit transponder dengan Protostar II Ltd. Perjanjian tersebut mewajibkan pembayaran tahunan, terhutang dalam jumlah angsuran yang sama setiap bulan pada tanggal dua puluh lima (25). Pembayaran kewajiban ini dijamin oleh Mediacom dengan tanpa syarat, pasti dan tidak dapat dibatalkan.
On April 13, 2007, MNCSV and PT Media Citra Indostar entered into Satellite Transponder Procurement Agreement with Protostar II Ltd. The agreement requires annual transponder payment, payable in equal monthly installments on the twenty-fifth (25) day of each month. Based on the Agreement, Mediacom provides unconditional, absolute and irrevocable payment guarantee of the liabilities.
Pada tanggal 29 Juli 2009, Protostar II Ltd. mengajukan petisi sukarela untuk bantuan di bawah chapter 11 Bankruptcy Code in United States. Karena petisi sukarela, Protostar II Ltd. dengan persetujuan dari The United States Bankruptcy Court harus membuat pengaturan penawaran untuk beberapa aset mereka, termasuk satelit dari perjanjian tersebut.
On July 29, 2009, Protostar II Ltd. filed voluntary petitions for relief under chapter 11 of Bankruptcy Code in United States. Because of the voluntary petitions, Protostar II Ltd. with the approval from The United States Bankruptcy Court for the District of Delaware have to make bidding arrangement for some of their assets, including the satellite from the aforementioned agreement.
Pada tanggal 16 Desember 2009, SES Satellite Leasing Limited (SES) menandatangani Perjanjian Pembelian dengan Protostar II Ltd. untuk pengadaan transponder satelit. Berdasarkan perjanjian Bill of Sale antara SES Satellite Leasing Limited dan Protostar II Ltd., transaksi pembelian telah diselesaikan pada tanggal 4 Mei 2010.
On December 16, 2009, SES Satellite Leasing Limited (SES) entered into a Purchase Agreement with Protostar II Ltd. for the procurement of the aforementioned satellite transponder. Based on Bill of Sale agreement between SES Satellite Leasing Limited and Protostar II Ltd., this purchase transaction was settled on May 4, 2010.
10) Pembelian dan Pengadaan dengan Electronics Co. LTD
- 119 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2011 DAN 31 DESEMBER 2010 DAN PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2011 DAN 2010
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS MARCH 31, 2011 AND DECEMBER 31, 2010 AND THREE MONTHS ENDED MARCH 31,2011 AND 2010
(Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
(Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
Pada tanggal 18 Desember 2009, MNCSV dan MCI menandatangani Perjanjian Pengadaan Satelit Transponder dengan SES. Berdasarkan perjanjian ini, MNCSV dan MCI memiliki tiga (3) pilihan pembelian dan pembayaran, yaitu pembayaran pada akhir masa perjanjian; 3 tahun dari penutupan kebangkrutan dan pada setiap perayaan tahunan berikutnya dari penutupan kebangkrutan selama jangka waktu perjanjian; atau pembelian langsung dengan penutupan terjadi pada atau sebelum tanggal 1 Desember 2010. MNCSV telah memilih opsi ketiga, yang merupakan metode pembelian langsung. Penjualan tersebut akan terjadi setelah diperoleh persetujuan yang diperlukan dan pembayaran telah dilakukan oleh MNCSV kepada SES.
On December 18, 2009, MNCSV and MCI entered into a Satellite Transponder Procurement Agreement with SES. Based on this agreement, MNCSV and MCI have three (3) options of puchase and payment, which are: transfer at the end of the term; 3 years from bankruptcy closing and on each subsequent annual anniversary of the bankruptcy closing during the term of the agreement; or direct purchase with closing occuring on or before December 1, 2010. MNCSV has chosen the third option, which is direct puchase method. The sale will occur after the necessary approvals are obtained and payment has been made by MNCSV to SES.
Berdasarkan Bill of Sale antara MNCSV dan SES Satellite Leasing Limited (SES), transaksi pembelian satelit telah diselesaikan pada tanggal 1 Desember 2010. Hal ini diperkuat dengan adanya surat yang dikeluarkan oleh Pemerintah Amerika Serikat dengan nomor Washington, D.C.20522-0112 mengenai perpindahan kepemilikan atas dua belas (12) 27 MHz S-Band Transponders dari SES kepada MNCSV dan PT. Media Citra Indostar.
Based on the Bill of Sale between MNCSV and SES Satellite Leasing Limited (SES), satellite purchases have been completed on December 1, 2010. This is reinforced by the existence of the letter issued by the Government of the United States with a number of Washington, D.C.205220112 regarding the transfer of ownership of twelve (12) 27 MHz SBand Transponders from SES to MNCSV and PT. Media Citra Indostar.
e.
Berdasarkan Instruksi Direktur Jenderal Pos dan Telekomunikasi No. 134/Dirjen/1995 tanggal 20 September 1995 tentang peningkatan biaya hak penyelenggaraan jasa telekomunikasi, Infokom berkewajiban membayar biaya hak penyelenggaraan (BHP) jasa telekomunikasi kepada Departemen Pariwisata, Pos dan Telekomunikasi sebesar 0,5% dari pendapatan operasinya.
e.
Based on the instruction from the Director General of Posts and Telecommunications No. 134/Dirjen/1995 dated September 20, 1995 concerning the increase of the cost of telecommunications services rights, Infokom has to pay for broadcasting rights of telecommunications services to Tourism, Posts and Telecommunications Department equivalent to 0.5% of its operational revenue.
f.
PT. Flash Mobile memiliki kerjasama dengan beberapa pihak, antara lain PT. Pos Indonesia (Persero), PT. Bhakti Finance, PT. Bank Rakyat Indonesia, PT. PLN (Persero) dan PT. Kereta Api (Persero) mengenai Penyelenggaraan Jaringan Penerimaan Pembayaran berbagai tagihan dan “Online Reservation and Payment Ticketing System”.
f.
PT. Flash Mobile has entered into several agreements with some parties, as follows PT. Pos Indonesia (Persero), PT. Bhakti Finance, PT. Bank Rakyat Indonesia, PT. PLN (Persero) and PT. Kereta Api (Persero) with respect to Implementation Collection System from Customer and “Online Reservation and Payment Ticketing System”.
- 120 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2011 DAN 31 DESEMBER 2010 DAN PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2011 DAN 2010
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS MARCH 31, 2011 AND DECEMBER 31, 2010 AND THREE MONTHS ENDED MARCH 31,2011 AND 2010
(Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan g.
h.
(Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
IAT mengadakan perjanjian sebagai berikut
g.
IAT entered into agreements as follows:
1)
Berdasarkan perjanjian kerja sama tanggal 12 Oktober 2000, IAT memanfaatkan (untuk keperluan usaha) tanah seluas ± 10.524 m2, apron seluas ± 7.500 m2 dan gedung eks Terminal Haji seluas ± 2.592 m2 seluruhnya milik Induk Koperasi TNI Angkatan Udara (Inkopau) untuk jangka waktu 30 tahun. Sehubungan dengan perjanjian tersebut, Inkopau membebankan biaya pemanfaatan lahan sebesar US$ 76.830 per tahun dan dana kompensasi sebesar Rp 3.000 juta, yang telah dibayar pada tahun 2000 dan diamortisasi selama 30 tahun.
1)
Based on the agreement dated October 12, 2000, IAT used the assets of the Cooperative of the Indonesian Air Force (Inkopau) consisting of land of ± 10,524 m2, apron of ± 7,500 m2 and building ex Pilgrim Terminal of ± 2,592 m2 for a period of 30 years. In relation to the agreement, Inkopau charged land usage of US$ 76,830 per year and compensation fund of Rp 3,000 million, which were paid in 2000 and amortized for 30 years.
2)
IAT memperoleh fasilitas Surety Bond dari perusahaan asuransi PT Parolamas sejumlah US$ 2.497.530 sebagai performance bond kepada West Natuna Consorsium (WNC) untuk jangka waktu 63 bulan sampai dengan 30 April 2013. Pada bulan Januari 2009, IAT telah membatalkan perjanjian dengan WNC (terdiri atas Conoco Philips Indonesia, Star Energy dan Premier Oil).
2)
IAT obtained Surety Bond from an insurance company, PT Parolamas, amounting to US$ 2,497,530 as performance bond to West Natuna Consortium (WNC) for a term of 63 months until April 30, 2013. In January 2009, IAT cancelled the agreement with WNC (consist of Conoco Philips Indonesia, Star Energy and Premier Oil).
3)
IAT memperoleh fasilitas performance bond dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk dengan counter garansi dari PT Bank Syariah Muamalat Indonesia Tbk sebesar US$ 3,476,587 sebagai performance bond kepada PT Total E&P Indonesie untuk jangka waktu dari 15 Oktober 2008 sampai dengan 31 Maret 2014.
3)
IAT obtained bank guarantee facility from PT Bank Mandiri (Persero) Tbk with PT Bank Syariah Muamalat Indonesia Tbk as counter guarantee amounting to US$ 3,476,587, as performance bond to PT Total E&P Indonesie for a term from October 15, 2008 until March 31, 2014.
PT MNC Finance (d/h PT Bhakti Finance) melakukan perjanjian pembiayaan bersama dengan PT Bank Muamalat Indonesia Tbk untuk menyediakan nasabah dalam pembelian sepeda motor, mobil, barang elektronik dan alat berat dengan ketentuan sebagai berikut:
h.
PT MNC Finance (formerly PT Bhakti Finance) entered into a joint financing agreement with PT Bank Muamalat Indonesia Tbk to provide consumer financing for motorcycles, vehicles, electronics and heavy equipment with the folowing terms:
a.
Nasabah harus menyediakan pembiayaan minimum sebesar 10% dari kebutuhan pembiayaan konsumen.
a.
A consumer has to maintain a minimum deposit of 10% of the amount to be financed.
b.
PT Bank Muamalat Indonesia Tbk akan membiayai sebesar 80% untuk alat berat baru dan 70% untuk alat berat bekas dari seluruh jumlah modal yang dibutuhkan untuk menjalankan usaha tersebut.
b.
PT Bank Muamalat Indonesia Tbk will finance 80 % for brand new heavy equipment and 70% for the second hand heavy equipment of the total capital required to support the customer’s operation.
Jangka waktu fasilitas Pembiayaan Musyarakah untuk alat berat baru dan bekas selama 42 bulan termasuk kelonggaran untuk penarikan selama 6 bulan, dengan jangka waktu pembiayaan maksimal 3 tahun terhitung dari tanggal 19 Juni 2008 sampai dengan 19 Juni 2011. Jangka waktu fasilitas Pembiayaan Musyarakah untuk kendaraan sepeda motor, kendaraan roda empat dan barang elektronik
The Musyarakah financing facility for new or second hand heavy equipment has a term of 42 months, including grace period of 6 months, with maximum financing term of 3 years to end user from June 19, 2008 to June 19, 2011. The Musyarakah financing facility for motorcycle, vehicle, and electronic has a term of 54 months, including grace period of
- 121 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2011 DAN 31 DESEMBER 2010 DAN PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2011 DAN 2010
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS MARCH 31, 2011 AND DECEMBER 31, 2010 AND THREE MONTHS ENDED MARCH 31,2011 AND 2010
(Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
(Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
berlangsung selama 54 bulan termasuk kelonggaran untuk penarikan selama 18 bulan dengan jangka waktu pembiayaan maksimal 36 bulan dengan maksimal pencairan sampai dengan bulan Juni 2010. Jangka waktu pembiayaan terhitung dari tanggal 19 Juni 2008 sampai dengan 19 Juni 2013 (Catatan 28).
18 months, for a maximum financing term of 36 months to end users and shall be withdrawn no later than June 2010. The financing term is from June 18, 2008 up to June 19, 2013 (Note 28).
Berdasarkan Surat No. 111/OL/301/V/2010 MNC Finance memperoleh fasilitas AI Wakalah Bil Ujrah (Channeling) pada tanggal 25 Maret 2010 dengan nilai plafond sebesar Rp 100.000.000.000 dengan jangka waktu 48 bulan untuk modal kerja pembiayaan konsumen untuk pembelian sepeda motor dan kendaraan roda empat (baru maupun bekas).
According to decree No: 111/OL/301/V/2010 MNC Finance obtained Al Wakalah Bil Ujrah (Channeling) facility on May 25, 2010 with a credit limit of Rp 100,000,000,000 for a term of 48 months for consumer financing working capital which will be utilized for the purchase of motorcycles and four-wheel vehicles (new and used).
Berdasarkan surat No: 278/OL/301/X/2010 MNC Finance memperoleh Fasilitas Al Wakalah Bil Ujrah (Channeling) pada tanggal 1 Nopember 2010 dengan nilai plafond sebesar Rp 200.000 juta dengan jangka waktu 24 bulan untuk modal kerja pembiayaan konsumen untuk pembelian sepeda motor dan kendaraan roda empat (baru maupun bekas).
According to decree No: 278/OL/301/X/2010 MNC Finance obtained Facilities Al Wakalah Bil Ujrah (Channeling) facility on November 1, 2010 with a credit limit of Rp 200,000 million for a term of with 24 months for consumer financing working capital which will be utilized for the purchase of motorcycles and fourwheel vehicles (new and used).
49. KONTINJENSI a.
49. CONTINGENCIES
Perkara Tata Usaha Negara pada Pengadilan Tata Usaha Negara No. 96/G/2010/PTUN.JKT
a.
State Administrative Case in the State Administrative Court No. 96/G/2010/PTUN.JKT
Pada perkara ini, kebijakan Tata Usaha Negara yang dipermasalahkan adalah Surat Direktur Jenderal Administrasi Hukum Umum (“Dirjen AHU”) No. AHU.2.AH.03.04-114 A tertanggal 8 Juni 2010 (“Surat 8 Juni”) yang ditandatangani oleh Pelaksana Harian (“PLH”) Direktur Perdata. Surat ini digunakan oleh pemegang saham lama untuk mengklaim bahwa PT Cipta Televisi Pendidikan Indonesia (“CTPI”) adalah milik pemegang saham lama, karena menurut pemegang saham lama, Surat 8 Juni membatalkan penyetoran atas 75% saham CTPI oleh PT. Berkah Karya Bersama (“Berkah”) pada Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa PT. CTPI tertanggal 18 Maret 2005 (“RUPSLB 18 Maret 2005”) (yang selanjutnya dialihkan kepada MNC dari Berkah pada tanggal 21 Juli 2006).
In this case, the disputed state administrative decision was the letter of the Director General of General Law Administration (“DirGen AHU”) No. AHU.2.AH.03.04-114 A dated June 8, 2010 (“June 8 Letter”) which was signed by Daily Executor of Civil Director. This June 8 Letter was used by the old shareholder to claim that PT Cipta Televisi Pendidikan Indonesia (“CTPI”) is its property because according to the old shareholder, the June 8 Letter annuls the subscription of 75% shares of PT. CTPI, by PT Berkah Karya Bersama (“Berkah”) on an Extraordinary General Meeting of Shareholders CTPI dated March 18, 2005 (“18 March 2005 EGMS”) (which then was transfered to MNC from Berkah on 21 July 2006).
MNC selanjutnya mendaftarkan gugatan untuk menggugat Dirjen AHU (“Tergugat”) untuk membatalkan Surat 8 Juni. Namun demikian, Tergugat memberikan jawaban atas gugatan yang pada pokoknya
MNC then claimed against Dirgen AHU (“the Defendant”) to annul the June 8 Letter. However, the Defendant submitted its response to the Company’s memorandum of claim stating that principally, the June 8 Letter - 122 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2011 DAN 31 DESEMBER 2010 DAN PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2011 DAN 2010
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS MARCH 31, 2011 AND DECEMBER 31, 2010 AND THREE MONTHS ENDED MARCH 31,2011 AND 2010
(Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
(Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
menyatakan, Surat 8 Juni bukanlah keputusan Tata Usaha Negara, dikarenakan surat tersebut hanyalah saran kepada Menteri Hukum dan HAM yang menjelaskan akan adanya kemungkinan cacat hukum pada pengesahan penyetoran atas 75% saham CTPI oleh Berkah. Tergugat juga menyatakan bahwa dikarenakan Surat 8 Juni hanyalah saran, oleh karenanya maka tidak final dan mengikat, dan hingga saat ini Menteri Hukum dan HAM belum membuat keputusan apapun terkait dengan penyetoran saham tersebut. Berdasarkan hal tersebut, pada 12 Agustus 2010, MNC mendaftarkan permintaan untuk mencabut gugatan, karena sudah terbukti bahwa Surat 8 Juni bukanlah keputusan untuk membatalkan penyetoran 75% saham CTPI oleh Berkah. Pada 26 Agustus 2010, Majelis Hakim Tata Usaha Negara mengabulkan pencabutan gugatan. b.
is not a state administrative decision, because it is merely an advice to the Minister of Law and Human Rights explaining the possibility of legel defect on the recordation of 75% CTPI shares subscription by Berkah. The Defendant also responded that as the June 8 Letter is merely an advice, thus it is not a final and binding decision, and until now the Minister of Law and Human Rights has not made any decision concerning such share transfer. Upon such response, on August 12, 2010 MNC submits its request to revoke the claim, because it is already proven that the June 8 Letter is not a decision to annul the subscription of 75% shares of CTPI by Berkah. On August 26, 2010, the Panel of Judges of the State Administrative Court granted the revocation.
Gugatan Perdata terhadap MNC oleh Abdul Malik Jan No. 29/PDT.G/PN/JKT/PST pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat.
b.
Pada perkara ini Penggugat mendaftarkan gugatan untuk menggugat MNC dan para mantan anggota Direksi MNC, para mantan anggota Dewan Komisaris MNC, penjamin pelaksana emisi efek pada waktu MNC melakukan Penawaran Umum Perdana (“IPO”) dan penjamin emisi pada waktu MNC melakukan IPO (Pihak Lain) terkait dengan proses IPO MNC pada tahun 2007. Pada pokoknya, Penggugat berdalil bahwa selama proses IPO, MNC tidak mengungkapkan fakta material mengenai sengketa CTPI sebagai anak perusahaannya selama proses IPO pada tahun 2007. Namun demikian, selama proses IPO pada tahun 2007 tidak terdapat keberatan yang diajukan oleh pihak manapun dan proses IPO pada tahun 2007 berjalan dengan lancar.
Civil Claim against MNC filed by Abdul Malik Jan (the “Plaintiff”), registered under case number 29/PDT.G/PN/JKT/PST at the Central Jakarta District Court In this case, the Plaintiff filed a civil dispute against MNC and ex member of Board of Director of MNC, ex member of Board of Commissioners of MNC, underwriter for the Initial Public Offering (IPO) process of the Company, and securities underwriter of the IPO (Other Parties) challenging MNC’s 2007 IPO process. Essentially, the Plaintiff asserted that during the IPO process, MNC did not disclose material facts regarding the potential dispute related to PT. CTPI, its subsidiary, during the IPO process in 2007. During the IPO process however, there were no objections filed by any party and the IPO process in 2007 went smoothly and successfully.
- 123 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2011 DAN 31 DESEMBER 2010 DAN PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2011 DAN 2010
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS MARCH 31, 2011 AND DECEMBER 31, 2010 AND THREE MONTHS ENDED MARCH 31,2011 AND 2010
(Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
(Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
Berdasarkan jawaban konfirmasi dari penasehat hukum MNC, ditegaskan bahwa Penggugat tidak membeli saham MNC pada saat IPO, melainkan jauh setelah proses IPO. Lebih lanjut, dalil dari Penggugat adalah tidak berdasar dan tidak memiliki dasar hukum. Sejak tanggal Penggugat membeli saham MNC hingga tanggal gugatan didaftarkan, terdapat kenaikan harga saham MNC di pasar. Oleh karenanya, unsur “kerugian” yang diperlukan untuk mendaftarkan gugatan perbuatan melawan hukum tidaklah terpenuhi. c.
Based on the confirmation received from MNC’s lawyer, it is confirmed that the Plaintiff did not buy MNC’s shares at the time of the IPO, instead he purchased the shares far after the IPO process. Furthermore, the Plaintiff’s claim is groundless and legally unfounded. From the date the Plaintiff purchased MNC’s shares until the date the claim was filed, there was an increase of the share price in the market. Therefore, the element of “loss suffered” to validly submit a tort claim was not fulfilled.
Gugatan Perdata No. 10/Pdt.G/2010/ PN.Jkt.Pst oleh Siti Hardiyanti Rukmana dkk kepada PT. Cipta Televisi Pendidikan Indonesia (Perkara No. 10)
c.
Perkara ini merupakan perkara mengenai gugatan Perbuatan Melawan Hukum yang diajukan oleh Ny. Siti Hardijanti Rukmana, dkk. (”Penggugat”) selaku pemegang saham lama PT. Cipta Televisi Pendidikan Indonesia (CTPI) terhadap PT. Berkah Karya Bersama (Berkah) selaku Tergugat I, PT. Sarana Rekatama Dinamika selaku Tergugat II, CTPI (anak perusahaan), selaku Turut Tergugat I dan enam Turut Tergugat lainnya. Dalam Perkara No. 10, Penggugat mendalilkan bahwa Berkah melakukan perbuatan melawan hukum dengan melaksanakan RUPSLB 18 Maret 2005. RUPSLB 18 Maret 2005 tersebut merupakan realisasi dari Investment Agreement tahun 2002 berikut Supplemental Agreement tahun 2003, yang memberikan hak atas 75% saham CTPI kepada Berkah, yang kemudian pada tahun 2006 diambil alih dan dipegang MNC. Namun demikian, sampai dengan saat ini belum ada putusan pengadilan atas Perkara No. 10 tersebut, dimana perkara tersebut masih berjalan di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. Dalam Perkara No. 10 tersebut CTPI juga tidak dilibatkan sebagai pihak dalam perkara sehingga secara hukum putusan apapun atas Perkara No. 10 tidak mengikat MNC dan tidak merubah posisi kepemilikan saham MNC atas CTPI saat ini.
Civil Claim No. 10/Pdt.G/2010/PN.Jkt.Pst by Siti Hardiyanti Rukmana and others against PT. Cipta Televisi Pendidikan Indonesia (”Case No. 10”) This case is a tort claim filed by Siti Hardiyanti Rukmana cs (“Plaintiff”) as the old shareholder of PT. Cipta Televisi Pendidikan Indonesia (CTPI) against PT. Berkah Karya Bersama (Berkah) as the 1st Defendant, PT. Sarana Rekatama Dinamika as the 2nd Defendant, CTPI (the Company’s subsidiaries) as the 1st Co-Defendant, and 6 (six) other Co-Defendants. The Plaintiff asserted that Berkah conducted tort by convening the 18 March 2005 EGMS. 18 March 2005 EGMS is the implementation of the Investment Agreement year 2002 and the Supplemental Agreement year 2003 that grant the rights of 75% (seventy five percent) shares of CTPI shares to Berkah, which is later acquired by MNC in 2006. Nonetheless, Case No. 10 is currently still continuing in the District Court of Central Jakarta and there has been no decision. CTPI is not a party in this Case No. 10, therefore legally any decision of the Court will not bind the Company and will not change the ownership status of MNC over CTPI.
- 124 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2011 DAN 31 DESEMBER 2010 DAN PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2011 DAN 2010
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS MARCH 31, 2011 AND DECEMBER 31, 2010 AND THREE MONTHS ENDED MARCH 31,2011 AND 2010
(Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
(Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
Pada tanggal 14 April 2011, Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Pusat telah menjatuhkan putusan dalam Perkara No. 10 tersebut. Terhadap keputusan tersebut, pada tanggal 15 April 2011, Berkah telah menyatakan banding dan sebagai akibatnya putusan tersebut belum final (belum inkracht) dan belum dapat dilaksanakan, menunggu adanya keputusan final/berkekuatan hukum tetap atas putusan tersebut. d.
On April 14, 2011, the Panel of Judges of the District Court of Central Jakarta has passed a decision in case No. 10. Againts this decision, on April 15, 2011, Berkah has appeal and as a consequence the decision was not final (not inkracht) and cannot be executed, waits for a final decision/permanent legal force of such decision.
Pada tanggal 5 September 2006, CTPI digugat secara perdata oleh Televisi Republik Indonesia (TVRI) melalui Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. TVRI mengklaim bahwa Cipta TPI telah menyalahi perjanjian No. 145/SP/DIR/TV/1990 dan No.023/TPI/PKS/SHR.23/VII/1990 dan tanggal 16 Agustus 1990 antara CTPI dan TVRI, dan atas hal ini CTPI digugat untuk membayar ganti rugi kepada TVRI sebesar Rp 21.561 juta ditambah bunga 1,5 % per bulan.
d.
On September 5, 2006 Televisi Republik Indonesia (TVRI) filed a civil lawsuit against CTPI in Central Jakarta District Court. TVRI claims that CTPI had violated the agreement No. 145/SP/DIR/TV/1990 and No.023/TPI/PKS/SHR.23/VII/1990 dated August 16, 1990 between CTPI and TVRI, and therefore CTPI must pay to TVRI in the amount of Rp 21,561 plus an interest of 1.5% per month.
Terkait dengan gugatan tersebut, pada tanggal 16 April 2007 Pengadilan Negeri Jakarta Pusat telah memutuskan menghukum CTPI untuk membayar kompensasi kepada TVRI sebesar Rp 1.981 juta ditambah dengan bunga 6% per tahun terhitung sejak 1 Juli 2000.
In relating to this lawsuit, on April 16, 2007, the Central Jakarta District Court has issued a court decision which declared that CTPI was punished to pay compensation to TVRI in the amount of Rp 1,981 plus interest at 6% per annum starting July 1, 2000.
Atas putusan tersebut, pada tanggal 27 Juni 2007 TVRI mengajukan banding ke Pengadilan Tinggi Jakarta. Pada tanggal 24 September 2007, Pengadilan Tinggi Jakarta memutuskan, yaitu memperkuat putusan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat.
For such decision, on June 27, 2007 TVRI lodge a memorandum of appeal to High Court of Jakarta. On September 24, 2007 the High Court decided to strengthen the decision made by the Central Jakarta District Court.
Pada tanggal 26 Januari 2010, CTPI menerima keputusan kasasi dari Mahkamah Agung, yang isinya menolak permohonan kasasi dari TVRI. Atas keputusan ini, pada tanggal 19 Januari 2011 TVRI mengajukan peningkatan kembali (PK) ke Mahkamah Agung yang hingga saat ini masih dalam proses.
On January 26, 2010, CTPI received from the Supreme Court a letter which rejected an appeal from TVRI. For such decision, on January 19, 2011 TVRI filled a Civil Review to Supreme Court that until now are still in process.
Degan demikian, CTPI membukukan kewajiban sebesar Rp 1.981 juta ditambah bunga 6% per tahun terhitung sejak 1 Juli 2010.
Therefore, CTPI recorded its liability to TVRI amounting to Rp 1,981 plus interest of 6% per annum since July 1, 2010.
- 125 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2011 DAN 31 DESEMBER 2010 DAN PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2011 DAN 2010
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS MARCH 31, 2011 AND DECEMBER 31, 2010 AND THREE MONTHS ENDED MARCH 31,2011 AND 2010
(Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
e.
(Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
Pada tahun 2009, Crown Capital Global Limited, yang berdomisili di British Virgin Islands mengajukan permohonan pailit CTPI atas obligasi subordinasi sebesar US$ 53 juta. CTPI menolak klaim tersebut karena obligasi subordinasi di atas tidak ada dalam catatan CTPI. Pada tanggal 14 Oktober 2009, Pengadilan Niaga Jakarta Pusat melalui keputusannya No. 52/Pailit/2009/PN.Niaga.Jkt.Pst mengabulkan permohonan pailit yang diajukan oleh Pemohon Pailit terhadap CTPI. Atas putusan Pengadilan Niaga tersebut, CTPI dan beberapa kreditur lainnya kemudian melakukan kasasi ke Mahkamah Agung Republik Indonesia (MA). Pada tingkat kasasi ini, MA membatalkan putusan pailit tersebut melalui putusannya No. 834K/Pdt.Sus/2009, tanggal 15 Desember 2009, sehingga status CTPI kembali seperti sebelum permohonan pailit.
e.
Pada tanggal 14 Januari 2010, Pemohon Pailit mengajukan Peninjauan Kembali (PK) atas putusan MA tersebut, namun Mahkamah Agung menolak permohonan peninjauan kembali (PK) tersebut pada tanggal 22 Maret 2010. Putusan MA ini memperkuat status CTPI bukan sebagai perusahaan pailit. f.
In 2009, Crown Capital Global Limited (CCGL) domiciled in British Virgin Islands, filed a petition for bankcruptcy against CTPI pursuant to a certain US$ 53 million subordinated bond. CTPI denied the claim which was nowhere to be found in the CTPI’s records. On October 14, 2009, the Central Jakarta Commercial Court through its decision letter No. 52/Pailit/2009/PN.Niaga. Jkt.Pst approved the bankcruptcy petition filed by CCGL against CTPI. CTPI, and along with several other creditors, filed a cessation against the Commercial Court's decision with Supreme Court. the Indonesian Subsequently, the Supreme Court (MA) cancelled the bankruptcy petition based on his decision No. 834K/Pdt.Sus/2009, dated December 15, 2009. Therefore, CTPI’s status returned to its condition prior to the date of the bankruptcy petition (continue as a going concern company). On January 14, 2010, Petitioner filed a Civil Review (Peninjauan Kembali or PK) to MA, however the Supreme Court (MA) refuse a Civil Review (PK) on March 22, 2010. The decision of Supreme Court (MA) had upheld CTPI's status which in a going concern Company.
MNCSV merupakan pihak penuntut dalam gugatan terhadap All Asia Multimedia Networks, FZ-LLC (Astro Malaysia), All Asia Networks, Plc (Astro Dubai) dan PT. Direct Vision (PT DV) sehubungan dengan dugaan pelanggaran hukum persaingan usaha terkait hak siar English Premier League musim 20072010. Sampai dengan tanggal penerbitan laporan keuangan konsolidasi, kasus ini masih dalam proses kasasi.
f.
- 126 -
MNCSV is the plaintif in a lawsuit against All Asia Multimedia Networks, FZ-LLC (Astro Malaysia), All Asia Networks, Plc (Astro Dubai) and PT. Direct Vision (PT DV) in relation to the alleged violation of the competition law related to the English Premier League season 2007-2010 broadcasting rights. As of the issuance date of the consolidated financial statements, this case is still in process of cessation.
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2011 DAN 31 DESEMBER 2010 DAN PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2011 DAN 2010
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS MARCH 31, 2011 AND DECEMBER 31, 2010 AND THREE MONTHS ENDED MARCH 31,2011 AND 2010
(Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan g.
h.
Arbitrase Pengadilan International Arbitrase No. 167721CYK
(Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
ICC,
g.
ICC International Court Arbitration No. 167721CYK
of
Arbitration,
KT Corporation menggugat Mediacom atas tindakan wanprestasi terhadap perjanjian Put and Call Option Agreement tanggal 9 Juni 2006 (Perjanjian Opsi). Perkara ini telah diputus pada tanggal 18 November 2010, dimana berdasarkan putusan tersebut Mediacom diwajibkan melakukan pembelian 406.611.912 lembar saham PT. Mobile-8 Telecom, Tbk milik KT Corporation dengan harga sebesar US$ 13.850.966 ditambah dengan bunga yang perhitungannya dimulai sejak 6 Juli 2009 sampai dengan pembayaran tersebut dilakukan dan juga sebesar US$ 731.642 untuk biaya hukum dan lain-lain, serta sebesar US$ 238.000 sebagai biaya arbitrase.
KT Corporation sued Mediacom for breach of contract of the Put and Call Option Agreement dated June 9, 2006 (Option Agreement). This case has been decided on November 18, 2010, in which Mediacom is required to purchase 406,611,912 shares of PT. Mobile-8 Telecom, Tbk owned by KT Corporation at a price of US$ 13,850,966 plus interest calculated starting July 6, 2009 until payment is made, as well as payment of US$ 731,642 for legal and other fees and US$ 238,000 for the cost of arbitration.
Putusan arbitrase ICC tersebut baru akan mempunyai kekuatan hukum yang mengikat terhadap Mediacom apabila telah ada persetujuan dari ketua Pengadilan Negeri Jakarta Pusat atas permohonan pelaksanaan Putusan arbitrase ICC tersebut di Indonesia dan sampai dengan tanggal penerbitan laporan keuangan konsolidasi, belum ada persetujuan tersebut.
The new ICC arbitration decision shall have binding legal force on Mediacom upon approval of the Chairman of the Central Jakarta District Court at the request of the ICC arbitration decision implementation in Indonesia. As of the date of issuance of the consolidated financial statements, such consent has not been obtained.
Perkara No.4311PDT.G/2010/PN.Jkt.Pst
h.
Case No. 4311PDT.G120101PN.Jkt.Pst
Pada tanggal 24 September 2010, Perusahaan menggugat Mediacom selaku Tergugat 1, KT Corporation selaku Tergugat II, Qulcomm Incorporated selaku Tergugat III dan PT. KTF Indonesia selaku Tergugat IV.
On September 24, 2010, the Company sued Mediacom as a Defendant I, KT Corporation, as Defendant II, Qulcomm Incorporated as Defendant III and PT. KTF Indonesia as Defendant IV.
Dalam perkara tersebut Perusahaan mengajukan pembatalan Put and Call Option Agreement tanggal 9 Juni 2006 (Perjanjian Opsi) karena bertentangan dengan peraturan yang berlaku dan tidak adanya persetujuan komisaris. Apabila gugatan tersebut dikabulkan, Mediacom dapat memiliki kewajiban memberikan ganti rugi sebesar sampai dengan Rp 1.000.000.001.
In this case, the Company filed cancellation on the Put and Call Option Agreement dated June 9, 2006 (Option Agreement) because it is conflicting with existing regulations and the lack of approval from the commissioners. If the claim is granted, Mediacom may have an obligation to provide compensation for up to Rp 1,000,000,001.
Sampai dengan tanggal penerbitan laporan keuangan konsolidasi, perkara sedang diperiksa di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat dan belum terdapat putusan apapun atasnya.
As of the date of issuance of the consolidated financial statements, the case is being examined at the Central Jakarta District Court and there has not been any decision upon it.
- 127 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2011 DAN 31 DESEMBER 2010 DAN PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2011 DAN 2010
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS MARCH 31, 2011 AND DECEMBER 31, 2010 AND THREE MONTHS ENDED MARCH 31,2011 AND 2010
(Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
(Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
50. INSTRUMEN KEUANGAN DERIVATIF
50. DERIVATIVE FINANCIAL INSTRUMENTS
Pada tanggal 12 September 2006, MNC B.V. dan Deutsche Bank AG, Singapura (DB) mengadakan kontrak US$/Rp non-deliverable foreign exchange hedge transaction untuk mengelola risiko pergerakan mata uang asing dengan jumlah notional US$ 100 juta, jatuh tempo 12 September 2011. Tidak terdapat pembayaran premi opsi pada awal kontrak, tetapi untuk membeli opsi tersebut, MNC B.V. harus melakukan satu seri pembayaran bunga berdasarkan suatu jumlah notional dalam Yen, dengan suatu potensi pembayaran oleh DB pada saat jatuh tempo, dimana DB akan melakukan penyelesaian secara kas dalam US$ atas jumlah notional US$ 100 juta, tergantung pada kurs US$/IDR pada saat jatuh tempo dan strike price yang ditentukan dalam kontrak. MNC B.V. dapat mengakhiri kontrak tersebut secara tahunan. Pada tanggal 12 Desember 2007, MNC B.V. mengalihkan hak, hutang dan kewajibannya pada transaksi lindung nilai kepada MNC. Pada tahun 2009, MNC mengalihkan hak dan kewajiban pada transaksi lindung nilai kepada MIMEL. 51. ASET DAN KEWAJIBAN MONETER DALAM MATA UANG ASING
On September 12, 2006, MNC B.V. and Deutsche Bank AG, Singapore (DB) entered into a US$/Rp non-deliverable foreign exchange hedge transaction to manage the exposure to foreign currency movement with notional amount of US$ 100 million, due on September 12, 2011. There is no option premium paid up-front, but for buying the option, MNC B.V. has to pay a series of quarterly interest payments based on Yen notional amount, with a potential pay out from DB in which DB will pay MNC B.V. on a maturity date a US$ cash settlement based on a notional amount of US$ 100 million, depending on the US$/IDR exchange rate and the strike price specified in the contract. This contract can be preterminated by MNC B.V. on a yearly basis. On December 12, 2007, MNC B.V. transferred its rights, liabilities and obligations under the hedge transaction to MNC. In 2009, MNC transferred its rights and obligations under the hedge transaction to MIMEL.
51. ASSETS AND LIABILITIES DENOMINATED IN FOREIGN CURRENCIES
Pada tanggal 31 Maret 2011 dan 31 Desember 2010 Perusahaan dan anak perusahaan selain MIMEL, LTON, Letang, BIILC, BIILD dan Innoform, mempunyai aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing sebagai berikut:
As of March 31, 2011 and December 31, 2010, the Company and its subsidiaries exept MIMEL, LTON, Letang, BIILC, BIILD and Innoform,have assets and liabilities in foreign currencies as follows:
- 128 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2011 DAN 31 DESEMBER 2010 DAN PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2011 DAN 2010
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS MARCH 31, 2011 AND DECEMBER 31, 2010 AND THREE MONTHS ENDED MARCH 31,2011 AND 2010
(Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
(Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
31 Maret 2011/ March 31, 2011 Mata uang asing/Foreign currency Ekuivalen/ (nilai penuh/ Equivalent full amount) Rupiah Aset Kas dan setara kas Investasi jangka pendek Piutang usaha Piutang lain-lain Uang muka dan biaya dibayar dimuka
Aset lain-lain Jumlah aset Kewajiban Hutang bank Hutang usaha
Hutang jangka pendek Hutang lain-lain Biaya masih harus dibayar
Pinjaman jangka panjang Hutang pihak hubungan istimewa Hutang obligasi Kewajiban kepada pemegang polis Kewajiban tidak lancar lain-lain Jumlah kewajiban
US$ Euro US$ US$ Lainnya/Others US$
62.334.491 3 109.572.496 33.624.732 658.016 18.028.181
542.870 258 954.266 292.838 8.000 157.007
8.413.514 293 19.281.726 10.751.509
US$ Euro Sin$ US$
2.960.954 123.000 2.000 2.171.000
25.787 1.515 14 18.907 2.001.462
2.886.181 157.000 2.000 3.065.732
25.949 1.877 14 30.274 332.348
US$ US$ Euro Lainnya/Others US$ US$ Euro US$ Euro Lainnya/Others US$
10.026.618 9.459.610 678.087 32.000 12.822.000 983.690 1.030 12.531.396 9.617.000
87.412 82.384 20.966 327 111.667 8.567 12 109.136 83.754
24.335.413 22.622.277 781.011
218.800 203.397 9.338 247
588.027 1.040 7.133.116 97.649 11.249.480
5.287 12 64.134 1.167 264 101.144
US$ US$
384.152.216
3.345.582
8.604.105 103.743.569
77.360 932.758
US$
720.231
6.272
241.719
2.171
US$
1.087.000
9.467 3.865.546
1.087.500
9.778 1.625.857
Kewajiban - bersih
(1.864.084)
Pada tanggal 31 Maret 2011 dan 31 Desember 2010, kurs konversi yang digunakan Perusahaan dan anak perusahaan adalah sebagai berikut:
75.646 4 173.362 9.667 7.977 7.578
842.788
(1.293.509)
Assets Cash and cash equivalents Short-term investments Trade accounts receivable Other accounts receivable Advances and prepaid expenses
Other assets Total assets Liabilities Bank loans Trade accounts payable
Short-term loans Other accounts payable Accrued expenses
Long-term loans Payable to related parties Bonds payable Liabilities to policy holders Other noncurrent liabilities Total Liabilities Net Liabilities
The conversion rates used by the Company and its subsidiaries on March 31, 2011 and December 31, 2010 were as follows:
31 Maret 2011/ March 31, 2011 Rp Euro 1 USD 1 SGD 1
31 Desember 2010/ December 31, 2010 Mata uang asing/Foreign currency Ekuivalen/ (nilai penuh/ Equivalent full amount) Rupiah
12.317 8.709 6.906
- 129 -
31 Desember 2010/ December 31, 2010 Rp 11.956 8.991 6.981
1 Euro 1 USD 1 SGD
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2011 DAN 31 DESEMBER 2010 DAN PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2011 DAN 2010
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS MARCH 31, 2011 AND DECEMBER 31, 2010 AND THREE MONTHS ENDED MARCH 31,2011 AND 2010
(Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
(Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
Perusahaan dan anak perusahaan memperoleh keuntungan kurs mata uang asing sebesar Rp 125.662 juta periode 31 Maret 2011 dan Rp 114.397 juta periode 31 Maret 2010.
52. INSTRUMEN KEUANGAN, MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN DAN RISIKO MODAL
The Company and its subsidiaries incurred gain on foreign exchange of Rp 125,662 million three months ended March 31, 2011 and Rp 114,397 million three months ended March 31, 2010.
52. FINANCIAL INSTRUMENTS, FINANCIAL RISK AND CAPITAL RISK MANAGEMENT
a. Tujuan dan kebijakan manajemen risiko keuangan
a.
Financial risk management objectives and policies
Berbagai aktivitas Grup menyebabkan aktivitas Perusahaan dan anak perusahaan terpapar terhadap berbagai macam risiko keuangan: risiko pasar (termasuk risiko nilai tukar mata uang asing dan risiko tingkat bunga), risiko kredit serta risiko likuiditas. Kebijakan keuangan aktivitas Grup dimaksudkan untuk memitigasi dan atau mengurangi dampak keuangan beragam potensi risiko serta meminimalisir potensi kerugian yang dapat berdampak pada keuangan aktivitas Grup.
The Group’s activities expose it to a variety of financial risks : market risk (including foreign exchange risk and interest risk), credit risk and liquidity risk. Group’s treasury policies are designed to mitigate and or reduce the financial impact of various potential risks and to minimize potential adverse effects on the Group’s financial risk.
i.
i.
Manajemen risiko nilai tukar mata uang asing Grup terpapar risiko nilai tukar mata uang asing yang teruatama timbul dari asset dan kewajiban moneter yang diakui dalam mata uang fungsional entitas yang bersangkutan. Sebagian dari risiko ini dikelola dengan menyeimbangkan antara aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing yang sama.
ii.
Foreign exchange risk management
The Group is exposed to foreign exchange risk asrising from various currency exposures. Foreign exchange risk primarily arises from recognized monetary assets and liabilities that are denominated in a currency that is not the entity’s functional currency. These exposures are managed partly by balancing monetary assets and liabilities in the same foreign currency.
Manajemen risiko tingkat bunga
ii.
Interest rate risk management
Group juga terpapar terhadap risiko tingkat bunga, karena Grup memiliki pinjaman dengan tingkat suku bunga mengambang dan bunga tetap.
The Group is also exposed to interest rate risk because the Group has borrowing with both floating and fixed interest rate.
Untuk mengelola risiko tingkat bunga, Grup memiliki kebijakan yang mengatur tatacara pembiayaan yang antara lain menekankan pada kombinasi pembiayaan antara tingkat suku bunga mengambang dengan tingkat bunga tetap.
To manage the interest rate risk, the Group have a policy of obtaining financing that would provide an approximate mix of floating and fixed interest rate.
Terkait dengan kredit yang diberikan kepada pelanggan, Grup menerapkan kebijakan yang mengatur agar suku bunga yang dikenakan kepada konsumen dapat menutup suku bunga pinjaman dari bank dengan spread tertentu.
In relation to loan to customers, the Group implemented a policy to set the interest rates charged to customers close to the loan rates of bank (cost of fund) with a certain spread.
- 130 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2011 DAN 31 DESEMBER 2010 DAN PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2011 DAN 2010
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS MARCH 31, 2011 AND DECEMBER 31, 2010 AND THREE MONTHS ENDED MARCH 31,2011 AND 2010
(Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
(Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
Nilai tercatat dari instrumen keuangan Grup yang terpapar risiko tingkat bunga, yang meliputi, perjanjian tingkat suku bunga tetap yang terpapar risiko suku bunga atas nilai wajar (fair value interest rate) dan perjanjian tingkat suku bunga mengambang yang terpapar risiko tingkat suku bunga atas arus kas, dijabarkan sebagai berikut:
Instrumen Keuangan Aset keuangan Kas dan setara kas Piutang usaha dan piutang lain Piutang nasabah Piutang margin Piutang lembaga kliring dan penjaminan Piutang pembiayaan Investasi jangka pendek Investasi lainnya Kewajiban keuangan Hutang bank Wesel bayar Hutang usaha dan hutang lain Hutang kepada lembaga kliring dan penjaminan Hutang nasabah Biaya yang masih harus dibayar Hutang obligasi Hutang sewa pembiayaan Pinjaman jangka panjang Kewajiban tidak lancar lainnya
Bunga mengambang/ Floating rate
The carrying amount of the Group’s financial instruments that are exposed to interest rate risk, which include fixed value arrangements that exposed to fair value interest rate risk and floating interest rate arrangements that are exposed to cash flow interest rate risk, are detailed below:
Bunga tetap/ Fixed rate
Tanpa bunga/ Non-interest bearing
Jumlah/ Total
590,660 29,059
684,292 -
21,391 2,613,481 225,947 -
1,296,343 2,613,481 225,947 29,059
4,392 -
267,710 143,330 -
124,110 1,253,325 2,474,397
128,502 267,710 1,396,655 2,474,397
318,765 -
97,996 -
780,608
318,765 97,996 780,608
3,493,536 20,856 -
60,539 274,488 446,347 46,336
60,539 274,488 446,347 3,493,536 20,856 486,523 46,336
486,523 -
Financial Instrument Financial Asset Cash and cash equivalents Trade and other accounts receivable Customers receivables Margin receivables Receivables from clearing and guarantee institution Financing receivables Short-term investments Other investments Financial Liabilities Bank Loans Notes payable Trade and other accounts payable Payables to clearing and guarantee institution Payable to customer Accrued expenses Bonds payable Lease liabilities Long-term loans Other non-current liabilities
Untuk kewajiban suku bunga mengambang, analisa sensitivitas disusun dengan asumsi jumlah kewajiban terhutang pada saat tanggal neraca adalah yang terhutang untuk sepanjang tahun. Perubahan dari 100 basis poin suku bunga pada tanggal laporan keuangan akan meningkatkan atau menurunkan laba sebelum pajak untuk tahun 2010 sebesar Rp 6.396 juta. Analisis ini mengasumsikan bahwa semua variable lainnya, terutama kurs mata uang asing, tetap konstan. Perubahan ini terutama disebabkan oleh tingkat suku bunga pinjaman variable.
For floating rate liabilities, the sensitivity analysis is prepared assuming the amount of liability outstanding at the balance sheet date was outstanding for the whole year. A change of 100 basis points in interest rates at the reporting dates would have increased (decreased) income before tax of the Company and its subsidiaries in 2010 by Rp 6,396 million. This analysis assumes that all other variables, in particular foreign currency rates, remain constant. The movement is mainly attributable to the Company and its subsidiaries’ exposure to interest rates on its variable rate borrowings.
Untuk mengelola risiko tingkat bunga, Grup memiliki kebijakan dalam memperoleh pembiayaan dalam Rupiah dengan tingkat bunga bank yang rendah, back to back deposito dan pinjaman yang akan memberikan spread bunga yang kecil serta jangka waktu pinjaman yang
To manage the interest rate risk, Group have a policy in obtaining a low interest financing, back to back deposit, and borrowing with a low margin of interest and also a flexible loan term, enabling Group to pay the loan if there is a significant increase with the rate. - 131 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2011 DAN 31 DESEMBER 2010 DAN PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2011 DAN 2010
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS MARCH 31, 2011 AND DECEMBER 31, 2010 AND THREE MONTHS ENDED MARCH 31,2011 AND 2010
(Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
(Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
lebih fleksibel sehingga dapat dilakukan pelunasan segera apabila tingkat bunga meningkat tinggi. iii.
iv.
Manajemen risiko kredit
iii.
Credit risk management
Grup memiliki risiko pembiayaan yang terutama berasal dari simpanan di bank, investasi dalam bentuk efek, dan kredit yang diberikan kepada pelanggan.
The Group is exposed to credit risk primarily from deposits with banks, investment securities, and credit exposures given to customers.
Grup mengelola risiko kredit yang terkait dengan simpanan di bank dan investasi dalam bentuk efek dengan memonitor reputasi, credit ratings dan menekan risiko agregat dari masing-masing pihak dalam kontrak.
The Group manages credit risk exposed from its deposits with banks, investment securities by monitoring reputation, credit ratings and limiting the aggregate risk to any individual counterparty.
Terkait dengan kredit yang diberikan kepada pelanggan, Grup menerapkan kebijakan pemberian kredit berdasarkan melakukan prinsip kehati-hatian, monitoring portfolio kredit secara berkesinambungan, menerapkan konsep early warning system dan melakukan pengelolaan penagihan atas piutang untuk meminimalisir risiko kredit.
In respect of credit exposures given to customers, the Group applies prudent credit acceptance policies, performs ongoing credit portfolio, apply the concept of early warning system and monitoring as well as manages the collection of receivables in order to minimize the credit risk exposure.
Manajemen risiko likuiditas
iv.
Liquidity risk management
Grup mengelola profil likuiditasnya untuk dapat mendanai pengeluaran modalnya dan mengelola hutang yang jatuh tempo dengan mengatur kas dan surat berharga yang cukup, dan ketersediaan pendanaan melalui jumlah fasilitas kredit berkomitmen yang cukup.
The Group manages its liquidity profile to be able to finance its capital expenditure and service its maturing debts by maintaining sufficient cash and marketable securities, and the availability of funding through an adequate amount of committed credit facilities.
Grup secara regular mengevaluasi proyeksi arus kas dan terus menerus menilai kondisi pada pasar keuangan untuk kesempatan mengejar inisiatif penggalangan dana. Inisiatif-inisiatif ini termasuk hutang bank dan pinjaman dan isu pasar modal.
The Group regularly evaluates its projected and actual cash flow information and continuously assesses conditions in the financial markets for opportunities to pursue fund-raising initiatives. These initiatives may include bank loans and borrowings and equity market issues.
b. Nilai wajar instrumen keuangan
b. Fair value of financial instruments
Kecuali disebutkan pada tabel berikut ini, manajemen berpendapat bahwa nilai tercatat aset dan kewajiban keuangan yang dicatat sebesar biaya perolehan diamortisasi dalam laporan keuangan konsolidasi mendekati nilai wajarnya baik yang jatuh tempo dalam jangka pendek atau yang dibawa berdasarkan tingkat suku bunga pasar:
Except as detailed in the following table, management considers that the carrying amounts of financial assets and financial liabilities recorded at amortized cost in the consolidated financial statements approximate their fair values either because of their shortterm maturities or they carry market rates of interest:
Nilai tercatat dan nilai wajar pada instrumen keuangan pada tanggal 31 Maret 2011 adalah sebagai berikut:
The carrying amount and fair value of financial instruments as of March 31, 2011 are as follows:
- 132 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2011 DAN 31 DESEMBER 2010 DAN PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2011 DAN 2010
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS MARCH 31, 2011 AND DECEMBER 31, 2010 AND THREE MONTHS ENDED MARCH 31,2011 AND 2010
(Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
(Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
Nilai tercatat/ Carrying amount Aset keuangan Kas dan setara kas Piutang usaha dan piutang lain Piutang nasabah Piutang margin Piutang lembaga kliring dan penjaminan Piutang pembiayaan Investasi jangka pendek Investasi lainnya Kewajiban keuangan Hutang bank Wesel bayar Hutang usaha dan hutang lain Hutang kepada lembaga kliring dan penjaminan Hutang nasabah Biaya yang masih harus dibayar Hutang obligasi: Jangka pendek Jangka panjang Hutang sewa pembiayaan Pinjaman jangka panjang Kewajiban tidak lancar lainnya
(i) (ii) (iii) (iv) (v)
1,296,343 2,613,481 225,947 29,059 128,502 267,710 1,396,655 2,474,397
Financial Asset Cash and cash equivalents Trade and other accounts receivable Customers receivables Margin receivables Receivables from clearing and 128,502 (i) guarantee institution 267,710 (i)(iv) Financing receivables 1,396,655 (i)(ii) Short-term investments 2,474,397 (iii) Other investments 1,296,343 2,613,481 225,947 29,059
(i) (i) (i) (i)
318,765 97,996 780,608
318,765 (i) 97,996 (i) 780,608 (i)
60,539 278,488 446,347
60,539 (i) 278,488 (i) 446,347 (i)
2,287,729 1,205,807 20,856 486,523 46,336
nilai tercatat mendekati atau setara dengan nilai wajar karena akan jatuh tempo dalam jangka pendek. nilai tercatat termasuk nilai wajar dana kelolaan dan reksadana yang dinilai berdasarkan nilai aset bersih. tidak tersedia nilai wajar yang andal karena aset yang mendasari tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. nilai wajar ditentukan dengan mendiskontokan arus kas masa depan. nilai wajar ditentukan berdasarkan harga kuotasi di pasar aktif.
2,287,729 1,205,807 20,856 486,523 47,988
(i) (v) (iv) (iv) (iv)
Financial Asset Bank loans Notes payable Trade and other accounts payable Payables to clearing and guarantee institution Payables to customer Accrued expenses Bonds payable: Short-term Long-term Lease liabilities Long-term loans Other non-current liabilities
(i)
carrying amount approximates or equal to fair value because of short-term maturity.
(ii)
carrying amount includes fair value of investment in funds and mutual funds which are based on net asset value of the fund. no reliable measure of fair value because the underlying assets are not quoted in active market. fair value is determined by discounting future cash flows. fair value is determined using the appropriate quoted price in active market.
(iii) (iv) (v)
53. PERISTIWA SETELAH TANGGAL NERACA a.
Nilai wajar/ Fair value
53. SUBSEQUENT EVENTS
Pada tanggal 7 Maret 2011, MNC melakukan penjualan atas saham yang telah dibeli kembali (treasury stock) sebanyak 395.761.800 saham. MNC menunjuk PT. MNC Securities sebagai anggota bursa yang akan melakukan penjualan saham tersebut. Jangka waktu pelaksanaan penjualan saham adalah 18 (delapan belas) bulan dimulai sejak tanggal 7 Maret 2011.
a.
- 133 -
On March 7, 2011, MNC sold their 395,761,800 repurchased shares (treasury stock). MNC appointed PT. MNC Securities as a member of the stock exchange that will responsible for the selling. The selling period is eighteen (18) months, start at March 7, 2011.
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2011 DAN 31 DESEMBER 2010 DAN PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2011 DAN 2010
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS MARCH 31, 2011 AND DECEMBER 31, 2010 AND THREE MONTHS ENDED MARCH 31,2011 AND 2010
(Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan b.
(Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
Pada tanggal 8 Maret 2011, MNC Group membuat komitmen untuk Free Television Output Deal dengan Warner Bros International Television Distribution Inc., yang mulai berlaku efektif sejak 15 Maret 2011. Berdasarkan ketentuan perjanjian ini, MNC Group akan mendapatkan lisensi untuk program-program milik Warner dan akan melakukan pembayaran kepada Warner secara 3 (tiga) bulanan dimuka.
b.
54. PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN BARU DAN REVISI (PSAK) DAN INTERPRETASI STÁNDAR AKUNTANSI KEUANGAN (ISAK) a.
On March 8, 2011, MNC Group entered into an agreement for Free Television Output Deal with Warner Bros International Television Distribution Inc. This Deal Terms shall be valid from March 15, 2011. Under this Deal Terms, MNC Group will be granted a license to Warner’s Program and shall pay Warner on quarterly basis in advance.
54. ADOPTION OF NEW AND REVISED STATEMENTS OF FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS (“PSAK”) AND INTERPRETATION OF PSAK (“ISAK”)
Standar yang berlaku efektif pada tahun berjalan
a.
Standards effective in the current period
Pada tahun berjalan, Perusahaan menerapkan PSAK revisi berikut ini yang berlaku efektif untuk laporan keuangan yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2010:
In the current year, the Company adopted the following revised PSAKs which are effective for financial statements beginning on or after January 1, 2010:
• PSAK 26 (revisi 2008), Biaya Pinjaman
• PSAK 26 (revised 2008), Borrowing Cost
• PSAK 50 (revisi 2006), Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan
• PSAK 50 (revised 2006), Financial Instruments: Presentation and Disclosures
• PSAK 55 (revisi 2006), Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran
• PSAK 55 (revised 2006), Financial Instruments: Recognition and Measurements
Menurut PSAK 26 (revisi 2008), biaya pinjaman yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan, konstruksi, atau pembuatan set kualifikasian dikapitalisasi sebagai bagian biaya perolehan aset tersebut. Biaya pinjaman lainnya diakui sebagai beban. Penerapan standar ini tidak berpengaruh terhadap jumlah periode lalu dan sekarang, tetapi mempengaruhi jumlah biaya pinjaman masa mendatang.
PSAK 26 (revised 2008) requires borrowing costs that are directly attributable to the acquisition, construction, or production of qualifying asset to be capitalized as part of the cost of the asset. Other borrowing costs are recognized as expense. The application of this standard has had no impact on the prior and current year amounts, but may affect the accounting for future borrowing costs.
Penerapan PSAK 50 (revisi 2006) menghasilkan pengungkapan instrumen keuangan yang lebih luas termasuk beberapa pengungkapan kualitatif yang berkaitan dengan tujuan manajemen risiko keuangan.
The application of PSAK 50 (revised 2006) resulted in expanded disclosure on financial instruments, including some qualitative disclosures relating to financial risks and management objectives.
PSAK 55 (revisi 2006) memberikan panduan pada pengakuan dan pengukuran instrumen keuangan dan kontrak untuk membeli item non-keuangan. Antara lain, penerapan standar ini memerlukan penggunaan metode suku bunga efektif ketika aset atau kewajiban diukur pada biaya perolehan diamortisasi. Selain itu, PSAK ini juga mengubah cara
PSAK 55 (revised 2006) provides guidance on the recognition and measurement of financial instruments and some contracts to buy non-financial items. Among other things, the application of this standard requires the use of effective interest rate method when an asset or liability is measured at amortized cost. Additionally, this PSAK also changes - 134 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2011 DAN 31 DESEMBER 2010 DAN PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2011 DAN 2010
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS MARCH 31, 2011 AND DECEMBER 31, 2010 AND THREE MONTHS ENDED MARCH 31,2011 AND 2010
(Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
(Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
Perusahaan dan dalam mengukur penurunan nilai aset keuangan tergantung pada klasifikasi instrumen keuangan. Karena PSAK ini diterapkan secara prospektif, penerapan awal tidak memiliki pengaruh atas jumlah yang dilaporkan di tahun 2009. b.
the way the company measure the impairment loss of financial assets depending on the classification of the financial instrument. Because this PSAK is applied prospectively, the initial adoption has had no impact on amounts reported for 2009.
Standar dan interpretasi telah diterbitkan tapi belum berlaku efektif i.
b.
Efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2011: • • • • • • • • • • • • • • •
• • • • • • •
Standards and Interpretations in issue but not yet effective i.
Effective for periods beginning on or after January 1, 2011: •
PSAK 1 (revisi 2009), Penyajian Laporan Keuangan PSAK 2 (revisi 2009), Laporan Arus Kas PSAK 3 (revisi 2010), Laporan Keuangan Interim PSAK 4 (revisi 2009), Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri PSAK 5 (revisi 2009), Segmen Operasi PSAK 7 (revisi 2010): Pengungkapan pihak-pihak berelasi PSAK 8 (revisi 2010), Peristiwa Setelah Periode Pelaporan PSAK 12 (revisi 2009), Bagian Partisipasi dalam Ventura Bersama PSAK 15 (revisi 2009), Investasi pada Entitas Asosiasi PSAK 19 (revisi 2010): Aset Tak Berwujud PSAK 22 (revisi 2010): Kombinasi Bisnis PSAK 23 (revisi 2010): Pendapatan PSAK 25 (revisi 2009), Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan PSAK 48 (revisi 2009), Penurunan Nilai Aset PSAK 57 (revisi 2009), Provisi, Liabilitas Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi
• • • • • • • • • • • • • •
•
PSAK 58 (revisi 2009), Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan ISAK 7 (revisi 2009), Konsolidasi Entitas Bertujuan Khusus ISAK 9, Perubahan atas Liabilitas Aktivitas Purnaoperasi, Restorasi, dan Liabilitas Serupa ISAK 10, Program Loyalitas Pelanggan ISAK 11, Distribusi Aset Nonkas Kepada Pemilik ISAK 12, Pengendalian Bersama Entitas: Kontribusi Nonmoneter oleh Venturer ISAK 14, Aset Tak Berwujud – Biaya Situs Web
• • • • • •
- 135 -
PSAK1 (revised 2009), Presentation of Financial Statements PSAK 2 (revised 2009), Statement of Cash Flows PSAK 3 (revised 2010), Interim Financial Reporting PSAK 4 (revised 2009), Consolidated and Separate Financial Statements PSAK 5 (revised 2009), Operating Segments PSAK 7 (revised 2010), Related Party Disclosures PSAK 8 (revised 2010), Events after the Reporting Period PSAK 12 (revised 2009), Interest in Joint Ventures PSAK 15 (revised 2009), Investments in Associates PSAK 19 (revised 2010), Intangible Assets PSAK 22 (revised 2010), Business Combinations PSAK 23 (revised 2010), Revenue PSAK 25 (revised 2009), Accounting Policies, Changes in Accounting Estimates and Errors PSAK 48 (revised 2009), Impairment of Assets PSAK 57 (revised 2009), Provisions, Contingent Liabilities and Contingent Assets PSAK 58 (revised 2009), Non-current Assets Held for Sale and Discontinued Operations ISAK 7 (revised 2009), Consolidation – Special Purpose Entities ISAK 9, Changes in Existing Decommissioning, Restoration and Similar Liabilities ISAK 10, Customer Loyalty Programmes ISAK 11, Distribution of Non-cash Assets to Owners IASK 12, Jointly Controlled Entities Non-monetary Contributions by Venturers ISAK 14, Intangible Assets – Web Site Cost
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2011 DAN 31 DESEMBER 2010 DAN PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2011 DAN 2010
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS MARCH 31, 2011 AND DECEMBER 31, 2010 AND THREE MONTHS ENDED MARCH 31,2011 AND 2010
(Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan • ii.
(Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued •
ISAK 17, Laporan Keuangan Interim dan Penurunan Nilai
Efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2012: • • • • • • • • • • • • • •
ISAK 17, Interim Financial Reporting and Impairment
ii. Effective for periods beginning on or after January 1, 2012: •
PSAK 10 (revisi 2010), Pengaruh Perubahan Nilai Tukar Valuta Asing PSAK 18 (revisi 2010), Akuntansi dan Pelaporan Program Manfaat Purnakarya PSAK 24 (revisi 2010), Imbalan Kerja
• •
PSAK 10 (revised 2010), The Effects of Changes in Foreign Exchange Rates PSAK 18 Accounting and Reporting by Retirement Benefit Plans
PSAK 24 (revised 2010), Employee Benefits • PSAK 34 (revised 2010), Construction Contracts • PSAK 46 (revised 2010), Income Taxes • PSAK 50 (Revised 2010), Financial Instruments: Presentation • PSAK 53 (revised 2010), Share-based Payments • PSAK 60, Financial Instruments: Disclosures • PSAK 61, Accounting for Government Grants and Disclosure of Government Assistance • ISAK 13, Hedges of Net Investments in Foreign Operations • ISAK 15, The Limit on a Defined Benefit Asset, Minimum Funding Requirements and their Interaction • ISAK 16, Service Concession Arrangements • ISAK 18, Government Assistance – No Specific Relation to Operating Activities • ISAK 20, Income Taxes – Change in Tax Status of an Entity or its Shareholders These new/revised standards and interpretations resulted from convergence to International Financial Reporting Standards. As of the issuance date of the consolidated financial statements, management is evaluating the effect of these standards and interpretations on the financial statements, and could foresee that among those PSAKs that will take effect in 2011, PSAK 1, Presentation of Financial Statements, will bring some significant changes in the financial statement presentation. PSAK 1 requires an entity, among other things:
PSAK 34 (revisi 2010), Kontrak Konstruksi PSAK 46 (revisi 2010), Pajak Penghasilan PSAK 50 (revisi 2010), Instrumen Keuangan: Penyajian PSAK 53 (revisi 2010),Pembayaran Berbasis Saham PSAK 60, Instrumen Keuangan: Pengungkapan PSAK 61, Akuntansi Hibah Pemerintah dan Pengungkapan Bantuan Pemerintah ISAK 13, Lindung Nilai Investasi Neto dalam Kegiatan Usaha Luar Negeri ISAK 15, Batas Aset Manfaat Pasti, Persyaratan Minimum dan Interaksinya ISAK 16, Perjanjian Konsesi Jasa ISAK 18, Bantuan Pemerintah – Tidak Ada Relasi Spesifik dengan Aktivitas Operasi ISAK 20, Pajak Penghasilan – Perubahan dalam status Pajak Entitas atau Para Pemegang Sahamnya.
Standar dan interpretasi baru/revisi ini merupakan hasil konvergensi Standar Pelaporan Keuangan Internasional (International Financial Reporting Standards). Sampai dengan tanggal penerbitan laporan keuangan konsolidasi, manajemen sedang mengevaluasi dampak dari standar dan interpretasi terhadap laporan keuangan, dan dapat diketahui bahwa di antara PSAK-PSAK yang akan berlaku pada tahun 2011, PSAK 1, Penyajian Laporan Keuangan, akan memberikan beberapa perubahan signifikan dalam penyajian laporan keuangan. PSAK 1 mensyaratkan entitas, antara lain:
- 136 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2011 DAN 31 DESEMBER 2010 DAN PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2011 DAN 2010
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS MARCH 31, 2011 AND DECEMBER 31, 2010 AND THREE MONTHS ENDED MARCH 31,2011 AND 2010
(Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
(Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
•
Untuk menyajikan dalam laporan perubahan ekuitas, seluruh perubahan pemilik dalam ekuitas. Semua perubahan non-pemilik dalam ekuitas (contohnya pendapatan komprehensif) diminta untuk disajikan dalam satu laporan pendapatan komprehensif atau dalam dua laporan terpisah (laporan laba rugi dan laporan pendapatan komprehensif).
•
To present, in a statement of changes in equity, all owner changes in equity. All non-owner changes in equity (i.e. comprehensive income) are required to be presented in one statement of comprehensive income or in two statements (a separate income statement and a statement of comprehensive income).
•
Untuk menyajikan laporan posisi keuangan pada permulaan dari periode komparatif terawal dalam suatu laporan keuangan lengkap apabila entitas menerapkan kebijakan akuntansi secara retrospektif atau membuat penyajian kembali retrospektif sesuai dengan PSAK 25.
•
To present a statement of financial position as at the beginning of the earliest comparative period in a complete set of financial statements when an entity applies an accounting policy retrospectively or makes a retrospective restatement in accordance with PSAK 25.
•
Untuk menyajikan kepentingan non pengendali sebagai bagian dari ekuitas (sebelumnya disebut hak minoritas).
•
To present as part of equity the noncontrolling interest (previously called minority interest).
55. PERSETUJUAN KONSOLIDASI
LAPORAN
KEUANGAN
55. APPROVAL OF CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
Laporan keuangan konsolidasi dari halaman 3 sampai dengan 138 telah disetujui oleh Direksi Perusahaan untuk diterbitkan pada tanggal 29 April 2011.
The consolidated financial statements on pages 3 to 138 were approved and authorized for issue by the Directors on April 29, 2011.
- 137 -