L1 PT Asuransi Takaful Umum Laporan Posisi Keuangan 31 Desember 2011 (dalam Rupiah)
ASET Kas dan bank Piutang kontribusi-setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu sebesar Rp299.577.911 pada tanggal 31 Desember 2011 Piutang retakaful-setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu sebesar Rp65.800.844 pada tanggal 31 Desember 2011 Piutang lain-lain Uang muka pajak Biaya dibayar di muka Investasi Deposito berjangka Tersedia untuk dijual Efek hutang-obligasi Unit penyertaan reksadana Efek hutang dimiliki hingga jatuh tempo Pembiayaan Mudharabah-setelah dikurangi Penyisihan sebesar Rp614.200.000 Murabahah
7.117.694.319
17.127.175.658
23.115.498.528 1.270.582.021 4.619.536.262
84.526.246.000 3.261.600.000 12.938.471.427 9.000.000.000
1.548.118.800
Investasi saham
135.000.000
Properti investasi
718.834.667
Aset tetap-setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp15.128.767.186 pada tanggal 31 Desember 2011
3.901.593.419
Aset pajak tangguhan
2.647.198.205
Aset lain-lain
JUMLAH ASET
609.461.131
172.581.010.437
L2 PT Asuransi Takaful Umum Laporan Posisi Keuangan 31 Desember 2011 (dalam Rupiah)
LIABILITAS, DANA PESERTA, DAN EKUITAS LIABILITAS Penyisihan kontribusi belum menjadi hak Utang Klaim Estimasi klaim retensi sendiri Klaim sudah terjadi tetapi belum dilaporkan Utang retakaful Utang komisi Utang pajak Utang zakat Utang lain-lain Cadangan surplus dana tabarru’ untuk peserta Cadangan imbalan pasca-kerja
22.975.331.741 5.700.934.037 23.418.059.387 1.203.423.279 7.780.963.616 2.790.242.039 145.796.801 164.316.728 13.730.804.560 1.202.990.996 7.817.000.390
Jumlah Liabilitas
86.929.863.574
DANA PESERTA Dana tabarru’
10.662.818.492
EKUITAS Modal saham-nilai nominal Rp1.000.000 per saham Modal dasar-100.000 saham Modal ditempatkan dan disetor500.000 saham Kenaikan surat berharga yang belum Direalisasi Cadangan umum Cadangan sosial Saldo laba
50.000.000.000
Jumlah Ekuitas
74.988.328.371
JUMLAH LIABILITAS, DANA PESERTA, DAN EKUITAS
172.581.010.437
38.916.610 612.234.107 102.794.509 24.234.283.145
L3 PT Asuransi Takaful Umum Laporan Surplus (Defisit) Underwriting Dana Tabarru’ Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2011
PENDAPATAN ASURANSI Kontribusi bruto Ujrah pengelola Bagian retakaful Perubahan kontribusi yang belum menjadi hak Jumlah Pendapatan Asuransi BEBAN ASURANSI Pembayaran klaim Klaim yang ditanggung retakaful dan pihak lain Klaim yang masih harus dibayar Klaim yang masih harus dibayar yang ditanggung retakaful dan pihak lain Beban penyisihan teknis Jumlah Beban Asuransi
153.303.822.272 (69.469.357.030) (37.612.312.640) 9.366.428.946 55.588.581.548
79.379..873.827 (26.559.292.187) 5.700.934.037 (8.634.204.000) 2.742.575.460 52.629.887.137
Surplus (Defisit) Asuransi Neto
2.958.694.411
Hasil Investasi
1.724.766.106
Pendapatan Lain-Lain Bersih Surplus (Defisit) Underwriting Dana Tabarru’
558.393.027 5.241.853.544
L2 PT Asuransi Takaful Umum Laporan Perubahan Dana Tabarru’ Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2011
Surplus (Defisit) Underwriting Dana Tabarru’ Distribusi ke peserta Distribusi ke pengelola Surplus (Defisit) yang Tersedia untuk Dana Tabarru’ Kenaikan (penurunan) surat berharga yang belum direalisasi
5.241.853.544 (1.852.893.286) (2.096.741.418)
1.292.218.840 (198.181.717)
Perubahan Dana Tabarru’
1.094.037.123
Saldo awal Dana Tabarru’
9.568.781.369
Saldo akhir Dana Tabarru’
10.662.818.492
L3 PT Asuransi Takaful Umum Laporan Laba Rugi Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2011
PENDAPATAN USAHA Pendapatan pengelolaan operasi asuransi (ujrah) Pendapatan pembagian surplus underwriting Hasil investasi
69.469.357.030 2.096.741.478 4.354.683.545
Jumlah pendapatan
75.920.781.993
BEBAN USAHA Beban komisi Ujrah dibayar Beban usaha
27.861.279.988 2.507.087.434 43.865.140.221
Jumlah beban usaha
74.233.507.643
LABA USAHA
1.687.274.350
PENDAPATAN LAIN-LAIN
2.269.973.289
LABA SEBELUM ZAKAT DAN PAJAK
3.957.247.639
ZAKAT
(163.343.247)
LABA SEBELUM PAJAK
3.793.904.392
PENGHASILAN PAJAK TANGGUHAN LABA BERSIH
674.625.580 4.468.529.972
L2 DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA
1. Bagaimana kebijakan perusahaan dalam menentukan tingkat premi atau kontribusi? Jawaban: Dengan menggunakan rata-rata industri, risk profile dan loss ratio. 2. Metode apa yang digunakan perusahaan dalam melakukan pengakuan pendapatan atas kontribusi yang dibayarkan oleh peserta? Jawaban: Menggunakan akad wakalah bil ujroh. 3. Kapankah perusahaan dapat mengakui suatu transaksi sebagai pendapatannya? Jawaban: Pada awal periode pertanggungan polis. 4. Kendala-kendala apa yang dihadapi dalam melakukan pengakuan pendapatan atas dana tabarru’? Jawaban: Jika pengajuan asuransi dari tertanggungan periode pertanggungan telah dimulai 5. Kendala-kendala apa yang dihadapi dalam melakukan pengakuan pendapatan atas hasil investasinya? Jawaban: Hasil investasi atas bulan berjalan baru didapatkan di bulan akan datang 6. Bila ada peserta yang terlambat dalam membayar kontribusinya, bagaimana kebijakan perusahaan dalam hal ini? Apakah peserta tersebut dikenakan denda? Lalu apakah perusahaan tetap mencatatnya sebagai pendapatan, karena seharusnya perusahaan menerima kontribusi tersebut pada hari itu? Jawaban: Tertanggung diberi waktu tenggang dalam pembayaran, tidak ada pengenaan denda jika terlambat bayar. Setelah masa tenggang habis dan tidak ada pembayaran maka tidak ada pengcoveran asuransi atas objek tersebut. 7. Dalam menginvestasikan dana yang dikelola perusahaan (baik dana tabarru’ maupun dana perusahaan), investasi jenis apakah yang dilakukan perusahaan? Jawaban: Instrument investasi yang diperbolehkan secara syariah, seperti deposito syariah, sukuk/obligasi syariah, pembiayaan karyawan dan property. 8. Bagaimana perusahaan membagihasilkan pendapatannya atas hasil investasi yang menggunakan dana tabarru’? Jawaban: Menjadi pendapatan dana tabarru’ seluruhnya. 9. Bagaimana kebijakan perusahaan dalam menetukan tingkat ujrah (fee) atas usaha perusahaan mengelola dana peserta? Jawaban: Disesuaikan dengan Risiko per class of business dengan menggunakan rata2 ujroh 45%-50%. 10. Bagaimana bila dana tabarru’ yang tersedia tidak cukup untuk membayarkan klaim yang jumlahnya lebih besar dari dana tabarru’ tersebut?
L3 Jawaban: Dana perusahaan harus memberikan pinjaman (qardh) kepada dana tabarru’ 11. Bagaimana kebijakan perusahaan dalam melakukan underwriting? Jawaban: Ada guidelines khusus untuk underwriter dalam setiap penutupan risiko. 12. Bila ada surplus atas underwriting, bagaimana kebijakan perusahaan dalam hal ini? Jawaban: Akan dibagikan kepada: peserta, perusahaan dan cadangan dana tabarru 13. Bila terjadi defisit dalam underwriting, bagaimana kebijakan perusahaan dalam hal ini? Jawaban: Perusahaan akan menganalisa dan melakukan hal-hal yang perlu dalam meningkatkan surplus underwriting, namun tidak perlu khawatir jika dana tabarru’ masih mencukupi. 14. Bagaimana penjurnalan ketika perusahaan menerima premi dari peserta? Jawaban: Piutang Kontribusi pada Pendapatan Kontribusi. 15. Bagaimana penjurnalan ketika perusahaan menginvestasikan dana tabarru’? Jawaban: Investasi pada bank 16. Bagaimana penjurnalan atas penerimaan wakalah bil ujrah? Jawaban: a. Piutang Kontribusi pada Pendapatan kontribusi b. Beban Ujroh pada utang Ujroh (Dana Peserta) c. Piutang Ujroh pada pendapatan ujroh 17. Bagaimana penjurnalan atas bagi hasil investasi yang menggunakan dana tabarru’? Jawaban: Bank pada hasil investasi DPT (dana tabarru’) 18. Bagaimana penjurnalan atas bagi hasil investasi yang menggunakan dana perusahaan? Jawaban: Bank pada hasil investasi DPS (dana perusahaan)