JURNAL LPKIA, Vol.1 No.1, September 2014
PROTOTIPE KUNCI REM CAKRAM SEPEDA MOTOR MENGGUNAKAN PENGENDALI JARAK JAUH BERBASIS MIKROKONTROLER ARDUINO 1
H. Lukman Abdul F. M.Si., M.T, 2Reza Faizal Pratama 1 Konsentrasi Teknik Informatika STMIK LPKIA 2 Program Studi Teknik Informatika STMIK LPKIA Jln. Soekarno Hatta No. 456 Bandung 40266, Telp. +62 22 75642823, Fax. +62 22 7564282 Email :
[email protected] Abstrak Kendaraan sepeda motor telah menggunakan teknologi baru dalam sistem rem, yang sebelumnya berupa sistem rem tromol menjadi rem cakram. Dalam sistem rem cakram ini, banyak kelebihan bila di bandingkan dengan sistem yang sebelumnya. Di mulai dari daya cengkram rem yang semakin tinggi, hingga bahan yang di gunakan juga sudah mulai berubah dari yang awalnya adalah karet, sekarang menjadi karbon. Kunci digunakan manusia untuk membuka atau mengancing pintu dengan cara memasukkannya kedalam lubang yang ada pada induk kunci. Namun pada saat ini, penggunaan kunci sangat bervariatif di mulai dari kunci barang elektronik, maupun kendaraan bermotor. Pengendali jarak jauh dapat di gunakan untuk menggerakan ataupun mengendalikan suatu benda elektronik dari jarak yang cukup jauh tanpa harus bersentuhan dengan benda yang akan di kendalikan. Pada saat ini sudah cukup banyak alat elektronik yang dapat di kendalikan dalam jarak yang cukup jauh, misalnya: TV, MP3 Player, Radio, Mainan, dll. Sistem terdiri atas perangkat keras dan perangkat lunak. Perangkat keras terdiri atas Arduino R3 dengan mikrokontroler ATmega328 16MHz, Pengendali jarak jauh, dan Liquid Crystal Display (LCD) 16x2, Solenoid. Perangkat lunak mikrokontroler dalam penelitian ini dibuat dengan menggunakan bahasaC menggunakan Arduino IDE versi 1.0.5-r2 Sistem ini bekerja ketika tombol pada pengendali jarak jauh di tekan, setelah itu receiver akan menerima sinyal yang akan di proses oleh mikrokontroler ATmega328 16MHz, hasil besaran proses mikrokontroler akan di tampilkan pada LCD dan menyalakan solenoid. Kata kunci : Rem cakram sepeda motor, Kunci, Mikrokontroler dan Pengendali jarak jauh. 1. Pendahuluan Pada saat ini manusia semakin kreatif dan inovatif dalam menciptakan sesuatu yang dapat di gunakan oleh orang banyak bahkan seluruh umat manusia di dunia. Banyak sekali ciptaan – ciptaan baru berupa barang yang berteknologi tinggi. Yang tadinya hanya sekedar barang yang di gerakan oleh manusia, menjadi barang dapat bergerak atau bekerja sendiri tanpa harus secara keseluruhan manusia yang mengerjakannya. Hal ini menjadi sangat praktis dan sangat membantu manusia untuk dapat mengefisienkan waktu dan tenaga dalam mengerjakan pekerjaan yang lainnya. Barang – barang tersebut bisa beroperasi dengan sendirinya karena telah di terapkan mikrokontroler di dalamnya. Dimana mikrokontroler berfungsi sebagai pengatur dari gerak barang tersebut. Mikrokontroler juga dapat di implementasikan untuk keperluan keamanan, seperti kunci pada kendaraan sepeda motor. Sepeda motor adalah kendaraan beroda dua yang digerakkan oleh sebuah mesin. Letak kedua roda sebaris lurus dan pada kecepatan tinggi sepeda motor tetap stabil disebabkan oleh gaya giroskopik. Sedangkan pada kecepatan rendah, kestabilan atau keseimbangan sepeda motor bergantung kepada
pengaturan setang oleh pengendara. Sepeda motor merupakan kendaraan yang cukup ramping jika di bandingkan dengan kendaraan lain yang memiliki kecepatan tinggi. Ini menjadikan sebuah kelebihan pada sepeda motor karena relatif lebih fleksibel dan cepat di jalanan yang cukup padat. Penggunaan sepeda motor di Indonesia sangat populer karena harganya yang relatif murah, terjangkau untuk sebagian besar kalangan dan penggunaan bahan bakar serta serta biaya operasionalnya cukup hemat. Dengan meningkatnya minat dan kebutuhan masyarakat terhadap sepeda motor, tidak ada salahnya para produsen untuk meningkatkan kualitas kendaraan salah satunya dari aspek keamanan. Di mulai dari keamanan secara harfiah adalah keamanan dari kendaraan tersebut supaya mudah dan aman ketika di kendarai dan mendahulukan keselamatan, ataupun keamanan dari tindak kejahatan atau kriminal. Telah banyak sekali kasus kejahatan pencurian sepeda motor pada saat ini, sehingga produsen sepeda motor memodifikasi produk yang mereka buat supaya lebih aman dari tindak kejahatan yaitu pencurian. Di antaranya dari sistem kunci leher, stop kontak, ataupun kunci rem. Namun dari usaha – usaha tersebut masih saja kasus pencurian sepeda motor terbilang tinggi.
JURNAL LPKIA, Vol.1 No.1, September 2014
Kunci ganda adalah istilah dari masyarakat dimana ada suatu tindakan yang dilakukan berupa penguncian pada cakram sepeda motor supaya sepeda motor yang di miliki tidak bisa bergerak karena putaran roda terhalangi oleh kunci tersebut. Teknik penguncian secara ganda ini dilakukan menggunakan kunci gembok yang secara umum di pakai untuk mengunci sebuah peti atau gerbang, yang sekarang di kembangkan untuk dapat di gunakan pada sepeda motor yang di pasang pada rem cakram. Usaha ini sudah cukup membantu para pengguna sepeda motor dalam pencegahan kehilangan sepeda motor. Namun jika di lihat secara nyata, cara ini cukup membuat repot karena harus memasang dan membuka kunci tersebut secara manual.
Dari identifikasi permasalahan di atas maka penulis
Pengendali jarak jauh atau transmiter merupakan suatu alat yang dapat di gunakan untuk mengendalikan sesuatu dalam jarak cukup jauh tanpa harus melakukan kontak fisik dengan barang tersebut. Pengendali jarak jauh ini telah memudahkan manusia untuk mengendalikan barang, karena semua bisa bergerak atau berubah sesuai dengan kehendak dari pengendali. Banyak sekali barang yang bisa di gerakan secara otomatis dengan media pengendali jarak jauh, salah satunya adalah kunci gembok sepeda motor yang bisa di tanam pada rem cakram sepeda motor.
pemasangan yang tidak praktis, menyebabkan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan,
2. Gambaran Perangkat Lunak 2.1 Aliran Proses
penulis mengidentifikasikan beberapa permasalahan sebagai berikut : 1.
Tingkat keamanan sepeda motor dari tindak kejahatan pencurian sepeda motor masih
memiliki maksud dan tujuan, adalah sebagai berikut : 1.
Meningkatkan keamanan sepeda motor dari tindak kejahatan pencurian sepeda motor.
2.
3.
Merubah penguncian rem cakram dari yang tadinya di lakukan secara manual menjadi otomatis dengan pengendali jarak jauh. Penguncian rem cakram lebih cepat.
1.1. Landasan Teori Proses penguncian cakram sepeda motor pada saat ini masih terbilang cukup rumit. Karna cara
pengguna kendaraan sepeda motor enggan untuk mengunci kendaraannya secara ganda. Oleh karena itu dengan menggunakan pengendali jarak jauh akan mempermudah
pemilik
sepeda
motor
sedikit
terbantu dalam pemasangan kunci tersebut karena tidak perlu di lakukan secara manual melainkan hanya tinggal menekan satu tombol saja.
2.1.1 Use Case Diagram Use case diagram menggambarkan fungsionalitas yang diharapkan dari sistem dan merepersentasikan interaksi antara actor dengan sistem.
rendah. 2.
Penguncian sepeda motor secara ganda yaitu pada rem cakram, belum otomatis.
3.
Cara penguncian rem cakram, tidak praktis dan membutuhkan waktu relatif lama.
Untuk memfokuskan penelitian,
maka ruang
lingkup permasalahan hanya mencakup sebagai berikut: 1.
Pengendalian kunci rem cakram, menggunakan
Gambar 1 Use Case Diagram
pengendali jarak jauh. 2.
Pengontrolan dilakukan oleh mikrokontroler beserta komponen pendukungnya.
3. Mikrokontroler yang digunakan adalah jenis Arduino R3.
Tabel 1 Use Case Skenario Menekan Pengendali Jarak Jauh 1 Nomor Menekan Pengendali Jarak Jauh Nama Pengendali jarak jauh Tujuan mengirimkan sinyal
JURNAL LPKIA, Vol.1 No.1, September 2014 Deskripsi
Pengendali jarak jauh di tekan dan akan mengirimkan sinyal yang akan diterima receiver User
Aktor Skenario: Aksi Aktor Reaksi Sistem 1.Menekan 2.Menerima perintah dari tombol pengendali jarak jauh kunci atau 3.Mengolah perintah apakah buka terbuka atau tertutup
Tabel 2Use Case Skenario Diterima oleh receiver 2 Nomor
Deskripsi Aktor
LCD akan menampilkan informasi dari status kunci apakah terbuka atau terkunci User
Skenario: Aksi Aktor Reaksi Sistem 1.Data di terima 2.Menampilkan Status dari terbuka mikrokontroler 3.Menampilkan Status terkunci
Nama
Diterima oleh receiver
Tabel 5 Use Case Scenario Aktifkan Solenoid 5 Nomor
Tujuan
Sinyal di terima oleh receiver
Nama
Aktifkan Solenoid
Deskripsi
Sinyal yang di kirim oleh pengendali jarak jauh, akan di terima oleh receiver dan di ubah menjadi digital
Tujuan
Menggerakan solenoid
Deskripsi
Solenoid akan aktif setelah mendapatkan perintah dari mikrokontroler, apakah terbuka atau tertutup User
Aktor Skenario: Aksi Aktor
Aktor Reaksi Sistem 1.Mengubah sinyal menjadi digital 2.Mengirimkan sinyal ke mikrokontroler
Tabel 3 Use Case Skenario Mengatur perintah yang telah di terima 3 Nomor Nama Tujuan Deskripsi
Mengatur perintah yang telah di terima Mengatur perintah Setelah sinyal diubah menjadi digital, makan mikrokontroler akan mengatur perintah tersebut
Aktor
Skenario: Aksi Aktor
Reaksi Sistem
1.Menerima tegangan listrik yang telah di atur mikrokontroler
2.Mengunci solenoid 3.Membuka solenoid
2.2 Activity Diagram Activity diagram menggambarkan berbagai alir aktivitas dalam sistem yang sedang dirancang, bagaimana masing – masing alir berawal, decision yang mungkin terjadi, dan bagaimana mereka berakhir.
Skenario: Aksi Aktor
Reaksi Sistem 1.Memberikan tegangan listrik ke solenoid 2.Mengirimkan data status kunci
Table 4Use Case Skenario Informasi Status Kunci 4 Nomor Nama Tujuan
Informasi Status Kunci Memberikan informasi kepada user
Gambar 2 Activity Diagram
JURNAL LPKIA, Vol.1 No.1, September 2014
2.3Sequence Diagram Struktur organisasi obyek dan pesan dalam tugas akhir ini digambarkan dengan sequence diagram, sequence diagram digunakan untuk menunjukan aliran fungsionalitas dalam use case.
If(Wireless==on & Solenoid=off){ Solenoid on; LCD (terkunci) } If(Wireless==on & Solenoid=on){ Solenoid off; LCD(terbuka) } } 1. Hasil Pengujian Di bawah ini adalah hasil pengujian yang telah dilakukan.
Gambar 3 Sequence Diagram
2.4State Diagram
Gambar 5 Hasil pengujian
Setelah dilakukan analisis dan perancangan serta beberapa teori yang bersangkutan yang telah dibahas pada bab-bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan beberapa hal ini sebagai berikut : 1.
Penggunaan remote sebagai alat control dari kunci rem cakram, mempercepat proses penguncian karena tidak lagi di lakukan secara
Gambar 4 State Diagram
manual. 2.
2.5 Pseudocode Membentuk algoritma program dengan menggunakan atau mengacu pada state diagram yang telah dibuat, adapun Pseudocode dari pengendali jarak jauh kunci cakram ini sebagai berikut: Algoritma Begin Solenoid output LCD output Wireless input Loop {
Setelah menggunakan remote, cara penguncian rem cakram menjadi lebih praktis karena pengguna sepeda motor hanya tinggal menekan satu
tombol
saja
untuk
mengunci
dan
membuka. 3.
Tingkat keamanan lebih tinggi karena telah terkunci secara ganda baik itu penguncian di bagian leher motor, stop kontak, dan di tambah dengan penguncian di bagian rem cakram motor.
JURNAL LPKIA, Vol.1 No.1, September 2014 4.
Jarak penerimaan sinyal yang dapat di terima dengan baik,dari pengendali jarak jauh ke receiver nya adalah di bawah jarak 100 meter.
DAFTAR PUSTAKA 1. Abdul Kadir, Pengenalan Sistem Informasi, Andi Offset, Yogyakarta, 2003. 2.
Abdul kadir, Panduan Praktis Mempelajari Aplikasi Mikrokontroler dan Pemrogramannya Menggunakan Arduino, Andi Offset, Yogyakarta
3.
Lillesand, Thomas M, Remote sensing and image interpretation, Edisi kedua, New York, 1987
4.
Putra, Agfianto Eko, Belajar Mikrokontroller AT89C51/52/55, Edisi pertama, Gava Media, Yogyakarta, 2002.