Prosiding Psikologi
ISSN: 2460-6448
Hubungan Employee Engagement dengan Kepuasan Kerja pada Karyawan Gudang PT. X. Correlation between Job Satisfaction with Employee Engagement in Warehouse PT.X 1
Novi Idris Salatina, 2Ali Mubarak
1,2
Fakultas Psikologi Universitas Islam Bandung Jl. Tamansari No. 1 Bandung 40116 Email :
[email protected],
[email protected]
Abstract. PT. X is a the tea plantation company that 80% of production ware eksported to various contry. Warehouse department is one division that ensure the quality of tea before it submit to buyers. There are many complain from buyers about the quality of the tea and the late delivery service, It causef by employee's ignorance to their work and the absence of an attempts. It us related to dissatisfaction that complained by employees in warehouse department about the characteristic of their job. Based on this phenomenon, the problem in this research is “Is there a relationship between job satisfaction with employee engagement warehouse PT. X?”. Goal in research is to know relationship between job satisfaction with employee engagement warehouse PT. X. Researcher using correlational analysis technique and population in this study is employee warehouse PT. X totaling 71 employee. Data collection techniques used in this study were questionnaires, interviews, observation, and literature. Statistical technique used Rank Spearman correlational. The results of this study, correlation between job satisfaction with employee engagement warehouse PT. X is rs=-0.587, that is a negative relationship between job satisfaction with employee engagement warehouse PT. X. Keywords : Employee, Job Satisfaction, Warehouse, Engagement
Abstrak. PT. X merupakan perkebunan teh yang 80% hasil produksi di ekspor ke berbagai negara. Bagian gudang adalah bagian yang menjamin kualitas teh sebelum dikirimkan kepada buyer. Terdapat beberapa komplen dari buyer mengenai kualitas dan pengiriman yang sering terlambat, Hal ini diakibatkan oleh ketidakpedulian karyawan terhadap pekerjaannya dan tidak adanya usaha lebih yang dilakukan oleh karyawan, hal ini berkaitan dengan ketidakpuasan yang dikeluhkan oleh karyawan gudang mengenai karakteristik-karakteristik pekerjaan. Berdasarkan fenomena maka permasalahan dalam penelitian ini adalah “Apakah terdapat hubungan antara kepuasan kerja dengan employee engagement karyawan gudang PT. X?”. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat hubungan antara employee engagement dengan kepuasan kerja. Metode yang digunakan adalah metode korelasional dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini yaitu 71 karyawan. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi dan kuisoner. Teknik statistik menggunakan teknik korelasi Rank Spearman. Berdasarkan hasil pengolahan data diperoleh diperoleh rs = -0,587 hal ini menunjukan bahwa terdapat hubungan yang negatif antara kepuasan kerja dan employee engagement karyawan gudang PT. X. Kata kunci : Engagement , Kepuasan Kerja, Gudang, Karyawan
592
Hubungan Employee Engagement dengan Kepuasan Kerja .. | 593
A.
Pendahuluan
PT. X merupakan salah satu perusahaan milik swasta yang memiliki tujuh perkebunan dan menjalin kerjasama dengan perkebunan-perkebunan milik negara seperti PT. MItra Kerinci, PTPN VIII dan perkebunan-perkebunan kecil milik rakyat. Hasil produksi perkebunan PT. X 80% untuk ekspor. Kepuasan pelanggan dan kualitas teh adalah prioritas utama perusahaan. Pada tahun 2013 mulai terjadi komplen mengenai keterlambatan pengiriman dan kualitas teh yang terkontaminasi bakteri melebihi standar. Hal ini terjadi karena perbaikan yang dilakukan dikarenakan karyawan tidak mempedulikan prosedur yang benar, acuh tak acuh terhadap pekerjaan, tidak termotivasi untuk melakukan yang terbaik dan hanya bekerja untuk uang tanpa peduli terhadap keuntungan perusahaan. Berdasarkan wawancara pendalaman, karyawan merasa tidak puas dengan apa yang mereka dapatkan dari perusahaan. Karyawan merasa kompensasi yang diberikan tidak sesuai dengan apa yang telah mereka kerjakan. Karyawan mengharapkan apabila target tercapai, mereka berhak mendapatkan insentif akan tetapi perusahaan tidak memberikan insentif sama sekali. Karyawan juga tidak suka adanya quality control yang terpisah. karyawan juga menyatakan kepala gudang yang jarang sekali memberikan perhatiannya kepada karyawan, kepala gudang hanya menuntut target saja tanpa memberikan masukanmasukan ketika karyawan menghadapi kesulitan. Karyawan juga merasa ketika melakukan pekerjaan yang benar berharap atasan dapat memberikan repon yang baik, akan tetapi pada kenyataannya karyawan merasa atasan hanya memojokkan karyawan ketika terjadi masalah dan tidak memberikan apresiasi apapun ketika karyawan benar dalam melakukan pekerjaannya. Karyawan juga mengeluhkan hari libur yang hanya satu hari yaitu hari minggu, Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan maka rumusan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut: “Apakah terdapat hubungan kepuasan kerja dengan employee engagement karyawan gudang PT. X?”. Selanjutnya, tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan kepuasan kerja dengan employee engagement karyawan gudang PT. X. B.
Landasan Teori
Terdapat beberapa teori yang sering digunakan untuk menelaah mengenai kepuasan kerja (Wexley & Yukl, 1977 : 99) dan dibatasi menjadi tiga teori yang sering digunakan, yaitu : Discrepancy, Equity Theory , Two-Factor Theory. Dalam penelitian ini teori yang digunakan adalah Discrepancy Theory Porter (dalam Luthans, 1995) Kepuasan kerja adalah perbedaan antara seberapa banyak sesuatu yang seharusnya diterima dengan seberapa banyak sesuatu yang sebenarnya dia terima. Menurut Wexley and Yukl (1977 : 108), kepuasan kerja ditentukan atau dipengaruhi oleh sekelompok faktor. Faktor-faktor itu dapat dikelompokkan kedalam 3 bagian, yaitu : Karakteristik individu, variabel yang bersifat situasional dan karakteristik pekerjaan yang dibagi menjadi 6 yaitu: Compensation, Supervision, The Work itself , Co-Workers, Job Security, Advancement Opportunity. Menurut Kreitner & Kinicki (2003 : 273 dalam Ayu 2007), kepuasan kerja akan mempengaruhi : Motivasi, employee engagement atau keterlibatan karyawan, perilaku sebagai anggota organisasi yang baik, komitmen organisasi, stres yang dirasakan dan prestasi kerja Schaufeli, Salanova, Gonzalez, dan Bakker (2002) mendefinisikan employee engagement atau yang sering disebut sebagai work engagement merupakan hal positif, yang terkait dengan keadaan pikiran yang ditandai dengan semangat, dedikasi dan Psikologi, Gelombang 2, Tahun Akademik 2015-2016
594 |
Novi Idris Salatina, et al.
absorpsi. (1) Vigor, merupakan curahan energi dan mental yang kuat selama bekerja, keberanian untuk berusaha sekuat tenaga dalam menyelesaikan suatu pekerjaan (2) Dedication, merasa terlibat sangat kuat dalam suatu pekerjaan dan mengalami rasa kebermaknaan, antusiasme, kebanggaan, inspirasi, dan tantangan. (3) Absorption dikarakteristikan denga konsentrasi penuh, minat yang mendalam terhadap pekerjaan dimana waktu terasa berlalu begitu cepat dan sulit melepaskan diri dari pekerjaan. Karyawan yang memiliki employee engagement yang tinggi akan secara konsisten mendemonstrasikan tiga perilaku umum (Hewitt, 2008; Schaufeli & Bakker, 2010), yaitu: (1) Say – secara konsisten bebicara positif mengenai organisasi dimana ia bekerja kepada rekan sekerja, calon karyawan yang potensial dan juga kepada pelanggan. (2) Stay – Memiliki keinginan untuk menjadi anggota organisasi dimana ia bekerja dibandingkan kesempatan bekerja di organisasi lain. (3) Strive – Memberikan waktu yang lebih, tenaga dan inisiatif untuk dapat berkontribusi pada kesuksesan bisnis organisasi. C.
Hasil dan Pembahasan Tabel 1. Korelasi antara Kepuasan Kerja dan Engagement Variabel
Hasil Uji Kesimpulan Korelasi
Kepuasan Kerja dengan -.587(**) Employee Engagement
Terdapat korelasi yang cukup dan negative antara kepuasan kerja dengan employee engagegement
Berdasarkan hasil pengolahan data diperoleh hasil nilai signifikansi sebesar 0.000 hal ini menunjukkan bahwa Sig.< α =5% (0.000 < 0.05) yang berarti Ho ditolak dengan demikian H1 diterima. Hal ini menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan (hubungan yang berarti) antara Kepuasan dengan employee engagement pada karyawan bagian gudang yang berstatus sebagai pegawai tetap PT. X. Tabel 2. Tabulasi Silang antara Kepuasan dan Engagement Kepuasan Kerja
Employee Engagement Tinggi
Rendah
Puas
16
10
Tidak Puas
6
39
Terlihat pada tabel tabulasi diatas terdapat 45 karyawan yang memiliki kategori tidak puas pada tingkat kepuasan bekerja di PT. X, diantaranya memiliki tingkat engagemet yang rendah sebanyak 39 karyawan (86.7%) sedangkan pada tingkat engagement tinggi sebanyak 6 karyawan (13.3%). Lalu pada karyawan yang memiliki kategori puas pada tingkat kepuasan bekerja seluruhnya sebanyak 26 karyawan, diantaranya sebanyak 10 (38,5%) karyawan yang memiliki tingkat engagement rendah dan 16 karyawan (61.5%) memiliki tingkat engagement tinggi. Berdasarkan teori diskrepansi, seseorang akan tetap puas dengan pekerjaannya jika memenuhi berbagai kebutuhan, keinginan, harapan, dan nilai-nilai yang Volume 2, No.2, Tahun 2016
Hubungan Employee Engagement dengan Kepuasan Kerja .. | 595
dimilikinya. Porter (1961) mendefinisikan kepuasan kerja sebagai selisih dari banyaknya sesuatu yang “seharusnya ada” dengan banyaknya “apa yang ada”. Hal yang terjadi pada karyawan PT. KBP Chakra adalah apa yang diharapkan oleh karyawan tidak sesuai dengan apa yang didapatkan dan hal ini yang menimbulkan ketidakpuasan. Karakteristik yang mempengaruhi kepuasan karyawan adalah kompensasi, pengawasan, rekan kerja, jaminan kerja, kesempatan untuk mengembangkan diri dan pekerjaan itu sendiri. Menurut Kreitner & Kinicki (2003 : 273 dalam Ayu 2007) ketika orang merasa tidak puas maka orang tersebut akan berpengaruh kepada prestasi kerja kayawan, karyawan menjadi tidak memiliki komitmen organisasi dan tidak memiliki motivasi untuk berbuat lebih untuk perusahaan, karyawan menjadi tidak memiliki keterlibatan dengan pekerjaan yang dilakukan. Hal ini menunjukan bahwa memang ada hubungan antara kepuasan kerja dengan employee engagement karyawan gudang PT. KBP Chakra, Schaufeli, Salanova, Gonzalez, dan Bakker (2002) mendefinisikan employee engagement atau yang sering disebut sebagai work engagement merupakan hal positif, yang terkait dengan keadaan pikiran yang ditandai dengan semangat, dedikasi dan absorpsi atau penyerapan. Ketika seseorang merasa engaged dengan perusahaannya, ia akan secara konsisten melakukan prilaku Say, Stay dan Strive. Meskipun karyawan gudang PT. KBP Chakra menunjukan prilaku stay karena bekerja sudah cukup lama akan tetapi mereka tidak menunjukan perilaku strive, mereka tidak mau memberikan waktu yang lebih dan inisiatif yang lebih untuk dapat berkontribusi pada kesuksesan organisasi, maka tetap saja karyawan tersebut belum dapat dikatakan engaged dengan pekerjaannya. Berdasarkan hasil tabulasi silang dari 45 orang yang tidak puas, masih ada 6 orang yang memiliki engagement yang tinggi, hal tersebut dapat terjadi karena setiap orang berbeda-beda dalam menyikapi rasa ketidakpuasan. Reaksi yang ditunjukan untuk menyikapi ketidakpuasan mereka adalah dengan tetap setia pada perusahaan dan melalui percobaan perbaikan secara aktif dan konstruktif dengan tetap melakukan yang terbaik untuk kesuksesan organisasi maka dari itu karyawan yang tidak puas tetap dapat engaged dengan pekerjaannya. D.
Simpulan
Hasil penelitian ini menunjukan terdapat hubungan yang negatif antara diskrapansi dengan employee engagement karyawan PT. X dengan rs = -0.587 yang artinya ada hubungan bertaraf cukup. Hal ini menunjukan bahwa semakin karyawan merasakan ketidakpuasan maka semakin rendah enagegemnt karyawan gudang PT. X. Karyawan PT. X cenderung tidak puas dengan dimensi- dimensi pekerjaan. Dimensi yang paling banyak dirasakan tidak puas oleh karyawan yaitu dimensi compensation, advancement opportunity, job security, supervision, dan the work itself. Sedangkan dimensi yang cukup puas adalah co-workers. Diantara dimensi-dimensi employee engagement, dimensi vigor dimana karyawan merasa tidak dapat menyatu dengan pekerjaannya yang ditunjukan dengan pengabaian-pengabaian prosedur adalah dimensi yang memiliki korelasi yang paling tinggi dengan kepuasan kerja yaitu rs 0.440. Hal ini artinya tingkat absorption yang dimiliki oleh karyawan memiliki kaitan yang cukup erat dengan kepuasan kerja. Diantara dimensi-dimensi employee engagement, dimensi dedication yaitu rasa signifikan dari antusiasme, inspirasi, kebanggaan, dan tantangan adalah dimensi yang memiliki korelasi yang rendah dengan kepuasan kerja yaitu rs-0.389 hal ini artinya tingkat dedication yang dimiliki oleh karyawan memiliki kaitan yang tidak terlalu erat dengan kepuasan kerja. Psikologi, Gelombang 2, Tahun Akademik 2015-2016
596 |
Novi Idris Salatina, et al.
E.
Saran
Bagi perusahaan PT. X, dapat lebih memperhatikan karakteristik-karakteristik yang dapat meningkatkan kepuasan kerja karyawan terutama karakteristik yang dirasakan tidak puas agar dapat meningkatkan engagement karyawan. Karakteristik yang pada saat ini dirasakan tidak puas oleh karyawan yaitu compensation, supervision, job security, advancement opportunity dan work it self. Untuk mengurangi ketidakpuasan yang dirasakan karyawan, perusahaan harus berusaha untuk megubah persepsi atau harapan-harapan para karyawan yang tidak puas, dengan memberikan informasi yang jelas dan lebih berusaha untuk mendengarkan masukan karyawan. Hal ini dilakukan untuk membangun kepercayaan karyawan kepada perusahaan dan untuk menghindari kesalahpahaman seta kesalahan persepsi karyawan. Perusahaan juga melakukan penyamarataan informasi agar manajemen dan karyawan memiliki persepsi yang sama, misalnya prosedur perbaikan quality control kepada karyawan gudang prosedurnya harus jelas agar tidak terjadi kesalahpahaman. Bagi karyawan gudang PT. X agar tetap berpikir positif dan yakin bahwa perusahaan akan memberikan yang terbaik untuk setiap karyawannya. Kepada karyawan tetaplah melakukan yang terbaik bagi perusahaan karena jika perusahaan berkembang hal itu akan berdampak baik bagi karyawan itu sendiri. Pada penelitian selanjutnya untuk mandapatkan data yang lebih lengkap, selain dengan menggunakan kuesioner dan wawancara, disarankan untuk menggali data mengenai karekteristik personal tiap karyawan dan hal-hal lainnya yang dapat mempengaruhi kepuasan kerja dan engagement karyawan terhadap organisasi seperti umur. Sehingga akan diperoleh pembahasan yang lebih kaya dan mendalam Daftar Pustaka Schaufeli., Salanova, M., Gonzalez, R.V. & Bakker, A.B. (2002). The measurement of engagement and burnout: A two sample ctor analytic approach, Journal of Happiness Studies Wexley & Yukl, Organization Behavior ang Personnel Psychology. Illinois McGraw Hill, 1977. Utami, A. T. 2007. Hubungan Antara Kepuasan Kerja Dengan Disiplin Karyawan Departemen Accounting Hotel X Di Bandung. Luthans, F. (1995). Organizational Behaviour :Seven Edition. Singapore : McGraw Hil, Inc Hewitt Assosiate. 2008. Leadership Opportunities: Increased Bottom Line ResultsThrough Improve Staff Engagement. Modul Vazirani, N.A.(2007).Employee Engagement.Working Paperfor the SIES College of Management Studies,2007 http://www.siescoms.edu/images/pdf/reserch/working_papers/employee_engage ment.pdf (online: akses 11 juni 2016).
Volume 2, No.2, Tahun 2016