VOL.3 NO.1/FEBRUARI/2014
ISSN : 2337-506X
PROSIDING Seminar Nasional Biodiversitas
BIODIVERSITAS Studi, Pemanfaatan dan Konservasi Keanekaragaman Hayati Nusantara dalam Bidang Kesehatan diselenggarakan oleh : Kelompok Studi Biodiversitas bekerjasama dengan : Kelompok Studi Kepak Sayap Jurusan Biologi FMIPA UNS Prodi Biosains Pascasarjana UNS Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat dan Obat Tradisional
PROSIDING SEMNAS BIODIVERSITAS Vol.3 No.1 Hal: 88-97
ISSN: 2337-506X Februari 2014
EKSPLORASI DAN INVENTARISASI TUMBUHAN YANG BERPOTENSI OBAT DI KABUPATEN BULELENG BALI
Tri Warseno, Wenni Setyo Lestari dan Dyan Meiningsasi Siswoyo Putri UPT Balai Konservasi Tumbuhan Kebun Raya “Eka Karya” Bali-LIPI Candikuning, Baturiti, Tabanan, Bali 82191 Email:
[email protected]
Abstrak - Tumbuhan obat sangat berperan terutama di daerah-daerah pedesaan terpencil yang sulit terjangkau oleh fasilitas kesehatan sehingga mereka masih mengandalkan pertolongan pengobatan kepada tenaga penyembuh tradisional. Peranan tumbuhan obat umumnya terbatas pada sekelompok penduduk daerah tertentu, pada keadaan tertentu serta dipengaruhi pula oleh kepercayaan tertentu. Belum semua jenis tanaman diketahui manfaat dan khasiatnya. Upaya penelusuran informasi dan usaha konservasi terhadap tumbuhan yang memiliki obat sangat diperlukan untuk mencegah terjadinya kehilangan informasi dan kepunahan jenis. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk melakukan inventarisasi dan mengoleksi jenis – jenis tumbuhan yang berpotensi sebagai bahan obat serta mengetahui manfaat dan cara penggunaan dari jenis-jenis tumbuhan yang berhasil dikoleksi. Metode penelitian yang digunakan adalah metode jelajah dan wawancara terhadap masyarakat di lokasi penelitian. Penelitian dilakukan di dua Kecamatan yaitu Kecamatan Tejakula dan Kecamatan Sukasada. Selain informasi mengenai manfaat dan cara penggunaan dari jenis-jenis tanaman, dari kegiatan di Kecamatan Tejakula berhasil diperoleh material tanaman yang berpotensi obat sebanyak 50 nomor yang terdiri dari 27 suku, 43 marga 50 jenis, 231 spesimen. Kegiatan di Kecamatan Sukasada menghasilkan 34 nomor yang terdiri dari 26 suku, 29 jenis, 117 spesimen. Organ tumbuhan yang paling sering digunakan yaitu daun ( 43 - 56%), sedangkan bagian yang paling jarang digunakan adalah bagian getah tanaman (0-1%). Tanaman hasil eksplorasi yang diperoleh paling banyak adalah anggota dari suku Fabaceae (12 %), Lamiaceae (10,4 %) dan Zingiberaceae (10%). Kata Kunci: eksplorasi, tanaman, obat, Buleleng, Bali.
PENDAHULUAN Sejak jaman dahulu manusia sangat mengandalkan lingkungan sekitarnya untuk memenuhi kebutuhannya, misalnya untuk makan, tempat berteduh, pakaian, obat, pupuk, parfum dan bahkan untuk kecantikan. Kekayaan alam di sekitar manusia sebenarnya sangat bermanfaat sedemikian rupa dan belum sepenuhnya digali, dimanfaatkan atau bahkan dikembangkan. Bangsa Indonesia telah lama mengenal dan menggunakan tanaman berkhasiat obat sebagai salah satu upaya dalam menanggulangi masalah kesehatan. Pengetahuan tentang tanaman berkhasiat obat berdasar pada pengalaman dan keterampilan yang secara turun-temurun telah diwariskan dari satu generasi ke generasi berikutnya. Penggunaan bahan alam sebagai obat tradisional di Indonesia telah dilakukan oleh nenek moyang sejak berabad-abad yang lalu terbukti dari adanya naskah lama pada daun lontar Husodo (Jawa), Usada (Bali), Lontarak Pabbura (Sulawesi Selatan), dokumen Serat Primbon Jampi, Serat Racikan Boreh Wulang nDalem dan relief Candi Borobudur yang menggambarkan orang sedang meracik obat (jamu) dengan tumbuhan sebagai bahan bakunya (Sukandar, 2006). Tumbuhan obat sangat berperan terutama di daerahdaerah pedesaan terpencil yang sulit terjangkau oleh fasilitas kesehatan sehingga mereka masih mengandalkan pertolongan pengobatan kepada tenaga penyembuh
tradisional seperti tabib, dukun atau balian. Peranan tumbuhan obat umumnya terbatas pada sekelompok penduduk daerah tertentu, pada keadaan tertentu serta dipengaruhi pula oleh kepercayaan tertentu dan manteramantera yang diyakini mempunyai kekuatan penyembuh bila dikerjakan oleh orang-orang tertentu seperti dukun atau balian (Zein, 2005). Saat ini, kepercayaan terhadap tumbuhan obat tradisional meningkat dikarenakan adanya kekhawatiran terhadap penggunaan obat modern terutama dampak yang ditimbulkan akibat pemakaian jangka panjang. Permintaan produksi obat tradisional pun mengalami peningkatan, menyebabkan kebutuhan bahan baku juga bertambah. Masalahnya, sebagian besar bahan baku tumbuhan penghasil obat masih diperoleh dari alam yang merupakan tumbuhan liar dan hanya sebagian kecil saja yang diperoleh dari hasil budidaya. Untuk itu selain kebutuhan pangan, kebutuhan obat juga dicanangkan sebagai salah satu hal yang prioritas dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Indonesia tahun 2005 - 2009. Berbagai macam upaya perlu dilakukan dalam rangka mencapai tujuan tersebut, baik pendayagunaan tanaman introduksi maupun jenis-jenis liar yang telah dibudidayakan secara tradisional maupun yang belum dibudidayakan sama sekali yang sesuai dengan ekosistem setempat. Upaya penelusuran informasi dan usaha konservasi terhadap tumbuhan yang memiliki
Warseno dkk. – KEANEKARAGAMAN | 89
khasiat obat masih sangat diperlukan untuk mencegah terjadinya kehilangan informasi dan kepunahan jenis. Masyarakat Bali merupakan salah satu kelompok masyarakat yang memiliki pengetahuan di bidang pengobatan tradisional. Informasi mengenai tumbuhan obat banyak ditemukan di Lontar Usada, salah satu kitab kuno yang menerangkan mengenai bahan obat dan cara pengobatan. Kegiatan ini bertujuan untuk melakukan inventarisasi dan mengoleksi jenis-jenis tumbuhan yang berpotensi sebagai bahan obat serta mengetahui manfaat dan cara penggunaan dari jenis-jenis tumbuhan yang berhasil dikoleksi. Penelitian dipusatkan di dua Kecamatan yaitu Kecamatan Tejakula dan Kecamatan Sukasada. Pemilihan lokasi penelitian didasarkan atas pertimbangan bahwa daerah Bali seperti Bali utara (Kecamatan Sukasada, Grokgak, dan Tejakula) termasuk daerah
marginal, terletak di daerah lereng gunung/pegunungan dan di daerah ini diduga masih ada pemanfaatan tanaman sebagai obat secara konvensional oleh masyarakat. BAHAN DAN METODE Eksplorasi dan inventarisasi tumbuhan obat ini dilakukan di beberapa lokasi di dua kecamatan di Kabupaten Buleleng, Bali. Tanggal 10 - 14 Juni 2010, kegiatan dilakukan di Kecamatan Sukasada yaitu kawasan Bukit Silangjana, Desa Silangjana, kawasan Desa Alas Angker dan kawasan Gunung Sekar, Desa Selat. Kegiatan di Kecamatan Tejakula dilaksanakan pada tanggal 9 – 13 Mei 2011 di Desa Pacung, Les, Tejakula, Sembiran, Bon Dalem, Sambirenteng dan Tembok.
Gambar 1. Kegiatan penelitian di lapangan. (A. Kegiatan wawancara dengan Balian; B. Pengambilan material tanaman di lapangan; C. Pengepakan material tanaman; D. Aklimatisasi tanaman hasil eksplorasi). Metode yang digunakan dalam kegiatan ini meliputi penelusuran informasi tentang jenis-jenis tanaman obat yang diperoleh dari pustaka (lontar usada), studi lapangan pada sentra lokasi penyebarannya; pengkoleksian dilakukan dengan eksplorasi yang menggunakan metode acak (jelajah) ke berbagai kawasan eksplorasi dengan mengkoleksi tumbuhan target (terutama yang memiliki potensi untuk obat) dalam bentuk biji/anakan/tunas/setek dan pengembangan bibit terpilih dilakukan di Pembibitan Kebun Raya ’Eka Karya’ Bali. Selain itu pengumpulan data dilakukan dengan wawancara para balian, pendeta, dukun, atau tokoh masyarakat. Data yang dihimpun meliputi data botani dan ekologi (nama jenis, nama lokal, suku, kondisi tempat hidup, altitude, data morfologi, jenis dan jumlah material tumbuhan dan lain-lain), dan data pemanfaatan (tata cara pengobatan).
Metode yang digunakan dalam kegiatan ini meliputi penelusuran informasi tentang jenis-jenis tanaman obat yang diperoleh dari pustaka (lontar usada), studi lapangan pada sentra lokasi penyebarannya; pengkoleksian dilakukan dengan eksplorasi yang menggunakan metode acak (jelajah) ke berbagai kawasan eksplorasi dengan mengkoleksi tumbuhan target (terutama yang memiliki potensi untuk obat) dalam bentuk biji/anakan/tunas/setek dan pengembangan bibit terpilih dilakukan di Pembibitan Kebun Raya ’Eka Karya’ Bali. Selain itu pengumpulan data dilakukan dengan wawancara para balian, pendeta, dukun, atau tokoh masyarakat. Data yang dihimpun meliputi data botani dan ekologi (nama jenis, nama lokal, suku, kondisi tempat hidup, altitude, data morfologi, jenis dan jumlah material tumbuhan dan lain-lain), dan data pemanfaatan (tata cara pengobatan).
90 | Pros Sem Nas Biodiv Hal. 88-97 HASIL DAN PEMBAHASAN Kondisi Umum Kabupaten Buleleng Secara geografis, Kabupaten Buleleng terletak di sebelah utara Pulau Bali, memanjang dari barat ke timur dengan posisi 803’40” LS dan 11425’55” – 11527’28” BT. Kabupaten ini berbatasan dengan Kabupaten Karangasem di bagian timur, Kabupaten Jembrana di bagian barat, Laut Jawa dan Bali di bagian utara serta dengan Kabupaten Jembrana, Tabanan, Badung dan Bangli di bagian Selatan. Luas wilayah Kabupaten Buleleng adalah 136,588 ha atau 24,25% dari luas Provinsi Bali. Sebagian besar wilayah Kabupaten Buleleng merupakan daerah berbukit yang membentang di bagian selatan. Lokasi penelitian di Kecamatan Sukasada meliputi empat desa yaitu Desa Alas Angker, Silangjana, Desa Selat dan Desa Pancasari. Lokasi penelitian di Kecamatan Tejakula meliputi tujuh desa yaitu Desa Pacung, Les, Tejakula, Sembiran, Bon Dalem, Sambirenteng dan Tembok. Perolehan Material Informasi mengenai tumbuhan obat diperoleh dari balian yang juga bertindak sebagai pemandu lapangan saat pengkoleksian material tanaman. Material tanaman berupa anakan, tunas, biji dan setek ini kebanyakan diperoleh dari pekarangan rumah, tegalan atau ladang. Jenis-jenis tanaman tersebut sengaja ditanam oleh
masyarakat untuk mempermudah mereka jika membutuhkannya. Kegiatan di Kecamatan Tejakula menghasilkan 50 nomor (27 suku, 43 marga 50 jenis, 231 spesimen) tanaman berpotensi obat, 13 nomor diantaranya merupakan koleksi baru bagi Kebun Raya “Eka Karya” Bali. Kegiatan serupa di Kecamatan Sukasada menghasilkan 34 nomor (26 suku, 29 jenis, 117 spesimen) tanaman berpotensi obat dan delapan nomor diantaranya merupakan koleksi baru bagi Kebun Raya “Eka Karya” Bali. Tanaman hasil eksplorasi yang diperoleh paling banyak adalah anggota dari Suku Fabaceae (12 %), Lamiaceae (10,4 %) dan Zingiberaceae (10%). Bagian tumbuhan yang bisa digunakan sebagai bahan obat berbeda untuk tiap jenis tumbuhan. Tumbuhan mengandung bahan kimia di tiap bagian atau di bagianbagian tertentu (Hamayun et al., 2006). Menurut Tengah et al. (1995) bagian tanaman yang dipergunakan dalam teknik pengobatan usada adalah daun, batang, akar, buah, biji, bunga, kulit batang, kerikan kulit batang, getah dan kadang yang digunakan adalah keseluruhan bagian tanaman tersebut. Dari hasil penelitian di Kecamatan Sukasada dan Tejakula diketahui bahwa bagian tumbuhan yang paling sering digunakan sebagai ramuan obat adalah daun (43 – 56 %), buah (12-18%), akar/ umbi (9-14%), bunga (0-14%), batang (9 %), semua bagian tanaman (09%), biji (3 %) dan getah (0- 1 %).
Gambar 2. Pemanfaatan organ tumbuhan sebagai bahan obat oleh masyarakat di lokasi penelitian.
Hasil wawancara dengan balian dan tokoh masyarakat tentang tumbuhan yang telah dimanfaatkan sebagai bahan baku atau ramuan obat tradisional masyarakat Bali dalam ‘Usada Bali’ dapat dilihat pada Tabel 1 dan 2 (Lampiran). Beberapa jenis tanaman yang diperoleh di lokasi eksplorasi merupakan jenis langka yang sudah jarang ditemukan oleh masyarakat sekitar, misalnya Jeruk Bali (Citrus sp.) (Gambar 3). Hal tersebut diperkirakan karena masyarakat sekitar sudah jarang yang mau membudidayakan jeruk jenis ini, padahal air perasan
tanaman ini memiliki kegunaan untuk menangkal atau menawarkan racun. Masyarakat pedesaan yang tinggal di daerah Tejakula dan Sukasada masih sering memanfaatkan tumbuhan sebagai obat namun karena kurangnya pengetahuan masyarakat terhadap kandungan pada tumbuhan obat tersebut mengakibatkan jumlah yang digunakan masih bervariasi sesuai dengan kebiasaan di masing-masing tempat sehingga efek penyembuhan tumbuhan tersebut juga bervariasi.
Warseno dkk. – KEANEKARAGAMAN | 91
Gambar 3. Beberapa tanaman berpotensi obat hasil eksplorasi yang dapat ditemukan di lokasi penelitian. (A. Hibiscus sabdarifa L. (ND. Taru Kasiapa), B. Azadirachta indica A. Juss. (ND. Intaran), C. Gynandropsis pentaphylla DC. (ND. Boangit, bunga ungu), D. Carmona retusa (Vahl.) Massam. (ND. Kesinen), E. Anredera cordifolia (Ten.) Steenis. (ND. Binahong), F. Phaleria macrocarpa (Schelf.) Boerl. (ND. Mahkota Dewa), G. Cissus quadrangularis L. (ND. Cikatulang). H. Maranta arundinacea Billb. ex Beurl. (ND. Arus), I. Desmodium triquetrum (L.) D.C. (ND. Daun Duduk)). ND= Nama Daerah.
Gambar 4. Morfologi Jeruk Bali (Citrus sp.) yang menurut masyarakat sudah jarang ditemui.
Gambar 5. Contoh pengolahan simplisia secara sederhana di lokasi penelitian : A. Pengeringan bahan tanaman yang digunakan sebagai bahan obat. B. Bubuk obat herbal yang dipadatkan, biasanya digunakan untuk boreh/ lulur. C. Ramuan minyak kelapa dan bunga rosella dalam bentuk cair.
92 | Pros Sem Nas Biodiv Hal. 88-97 Setelah melalui proses aklimatisasi tanaman hasil eksplorasi yang berhasil tumbuh dan siap dikelapangkan selanjutnya akan ditanam di petak khusus untuk tumbuhan yang memiliki kegunaan sebagai obat yaitu Taman Usada. Kebun Raya “Eka Karya” Bali dengan koleksi tumbuhan obat yang dikelola secara khusus di Taman Usada telah berupaya untuk melakukan konservasi terhadap tumbuhan obat melalui kegiatan pengumpulan, penelitian dan pengembangan serta identifikasi kandungan fitokimia beberapa jenis tumbuhan obat yang sudah dikoleksi. Data Registrasi Koleksi Kebun Raya “ Eka Karya Bali” (Agustus 2013) menunjukkan koleksi tumbuhan hidup di Taman Usada telah mencapai 334 jenis, yang terdiri dari 84 suku, 219 marga dan 2.264 spesimen. Selain upaya konservasi yang dilakukan oleh Kebun Raya” Eka Karya” Bali, diharapkan konservasi tumbuhan
obat dapat menjadi tanggung jawab semua pihak. Dengan adanya kerjasama antara lembaga pemerintah, swasta dan masyarakat yang baik diharapkan pemanfaatan tumbuhan obat untuk masyarakat luas lebih optimal dan kelestarian tanaman obat tetap dapat terjaga.
Gambar 4. Taman Usada Kebun Raya “ Eka Karya” Bali-LIPI.
Tabel 1. Pemanfaatan Jenis-jenis Tanaman yang Berpotensi Obat dan Telah Dimanfaatkan oleh Masyarakat di Kecamatan Sukasada No.
Nama Tanaman
Suku
1
Citrus sp. (ND. jeruk bali)* (ND. bungkak nying nying)*
Rutaceae
Carmona retusa (Vahl) Masamune (ND. Kesinen) (ND. Keciblingan)
Boraginaceae
Kalanchoe pinnata Pers (ND. kayu urip, cocor bebek)
Crassulaceae
2
3 4 5
6
7
8 9
10
Eugenia uniflora Lam. (ND. Kayu dewa)*
Phaleria macrocarpa Boerl (ND. mahkota dewa) (ND. Kayu masui, mesui)* Laurentia longiflora Schlechter (ND. Kembang bintang) Curcuma mangga
Thymelaeace ae
Khasiat
Menangkal/menaw ar racun Obat sakit sisik,
Bagian yang digunakan Buah Daun
Cara pemakaian
Air perasan buah diminum daun bungkak nyingnying, kesemsem, adas, dilumatkan untuk bedak Daun bungkak nyingnying, adas, bawang putih, ditumbuk untuk boreh Daun kesinen ditumbuk, ditambahkan air untuk diminum
Obat sakit perut/kembung Obat ambeyen
Daun
Obat ginjal (pelancar air seni), sakit pinggang Obat sakit kepala, batuk, sakit dada, dan memperlancar haid Obat panas dalam
Daun
Daun keciblingan, direbus, air diminum
Daun
Air rebusan daun diminum, uap air panasnya bisa dihirup
Daun
Obat penyakit kulit, borok, luka Obat hipertensi
Daun
Daun kayu urip, bawang putih, beras ditumbuk, diperas, air diminum Daun ditumbuk dan ditempel/boreh ditempat gatal/luka Air rebusan daun untuk diminum
Obat diare, pelancar kencing, rematik, diabetes Obat tekanan darah
Buah
Daging buah sampai kering, kemudian diseduh untuk diminum
Buah
Daging buah diiris-iris kemudian dijemur sampai kering, kemudian diseduh untuk diminum
Penghilang bau badan Obat penyakit ila
Buah
Air rebusan buah digunakan untuk mandi
Kulit kayu
Daun
Daun
Lobeliaceae
Obat diabetes
Daun
kulit pohon mangga kuning, kulit kayu tigaron, laos, masui, bawang putih, jangu. Air rebusan daun untuk diminum
Zingiberaceae
Obat ambeyen
Umbi
Umbi ditumbuk, dicampur daun paiduh,
Warseno dkk. – KEANEKARAGAMAN | 93
11 12 13
Valeton & Zijb (ND. kunyit putih) Zingiber officinalis Rosc.var.sunf/Val (ND. jahe merah) Zingiber officinalis Rosc.var.amarun (ND. jahe pahit)* Coccinia grandis (L.) Voight. (ND. paia puuh)
14
(ND. don tilas)*
15
Paederia foetida Linn. (ND. kesimbukan tanah) Punica granatum (ND. Delima hitam)* Spondias sp. (ND. Kecemcem)
16 17
18 19
20 21
22
23
(ND. Isep-isep nanah) Ocinum canum Sims. (ND. Gancirum/kemang i)
Tinospora crispa Diels (ND. Antawali) Barleria prionitis Linn (ND. daun landep)*
Ipomoea batatas var. blackie (ND. Selabun ungu )*# Coleus amboinicus
madu dipakai loloh Zingiberaceae
Obat batuk, sesak nafas
Umbi
Umbi ditumbuk, ditambah air kemudian diminum
Zingiberaceae
Obat bengkak
Umbi
Umbi ditumbuk kemudian untuk boreh pada kaki/tangan bengkak
Cucurbitacea e
Obat sakit perut
Daun
Daun dicampur gambongan dipakai loloh
Obat kulit gatal Obat sakit tilas (sakit kulit) Obat perut bengkak/kembung
Daun Daun Daun
Daun ditumbuk dan dipakai boreh Daun dikunyah bersama garam kemudian disembur ke bagian yang sakit Daun dipakai loloh atau boreh pada perut
Punicaceae
Obat sesak nafas, batuk, luka dalam
Daun
Air rebusan daun untuk diminum
Anacardiacea e
Obat terkena baled, bahan ramuannya,
Rubiaceae
Lamiaceae
Menispermac eae Acanthaceae
Kulit kayu
Obat disentri
Daun
Bau badan dan bau keringat, bau mulut, badan lesu, panas dalam, sariawan, peluruh gas perut, peluruh haid, peluruh ASI, ejakulasi dini Obat kuat
Daun
Batang
kulit pohon kecemcem , kulit kayu kepuh, piso-piso , daun jeruk, daun kalampwak putih , bangle , lengkuas, semuanya diiris, remas dicampur dengan garam, cuka, balurkan. Air rebusan daun untuk diminum Daun digunakan lalapan (dimakan langsung)
Batang dikunyah dan dimakan
Obat luka
Akar
Akar ditambahkan kapur sirih, ditumbuk temple pada luka
Kurap, panu
Akar
Akar digiling halus, tambahkan air perasan jeruk nipis, balurkan pada kurap
Rematik, sakit pinggang, sakit kepala
Daun
daun landep digiling halus ditambahkan air kapur sirih, balurkan ke bagian tubuh yang sakit. Bila sakit kepala balurkan di kening
Sakit gigi Gusi nyeri dan berdarah
Daun Daun Daun
Convolvulace ae
Demam, sakit perut, kencing sedikit Obat pencegah kanker
Daun dikunyah dengan gigi yang sakit Daun landep digiling halus, air perasannya ditambahkan sedikit madu. Gunakan untuk memoles gusi yang sakit. Daun landep segar dicuci lalu diseduh dengan 1 gelas air panas. Setelah dingin disaring, lalu diminum. Umbi direbus, dimakan sebagai pendamping nasi
Lamiaceae
Obat rematik, nyeri
Umbi
Daun
Daun dicampur garam ditumbuk dipakai
94 | Pros Sem Nas Biodiv Hal. 88-97
24 25
26
27
28
29
L. (ND. Jintan putih) Gynura divaricata DC. (ND. Daun dewa)* Ocinum basilicum L. (ND. Selasih) Stachytarpheta mutabilis Vahl. (ND. Kecibling, keji beling)* Passiflora edulis var. flavicarpa (ND. Markisa kuning)* Catharanthus roseus G.Don (ND.Tapak dara)
Ananas sp. (ND. Nanas rasa)*#
tulang
boreh/ditempel
Asteraceae
Obat pencegah kanker
Lamiaceae
Obat panas dalam
Verbenaceae
Obat batuk Obat batu ginjal
Daun Daun
Air rebusan daun untuk diminum Daun ditambah meniran, daun wungu, direbus, kemudian air diminum
Passiflorance
Obat panas dalam
Buah, daun
Buah dijus untuk diminum Daun dimasak untuk sayur
Apocynaceae
Obat diabetes
Daun
Daun tapak dara diseduh air mendidih, kmeudian diminum.
Obat hipertensi Leukemia Luka baru
Daun Daun Daun
Bisul atau bengkak
Daun
Obat diabetes
Buah
Air rebusan daun untuk diminum Air rebusan daun untuk diminum Daun tapak dara ditumbuk hingga halus. Tempelkan pada luka baru. Daun tapak dara ditumbuk hingga halus. Tempelkan pada luka baru. Buah dicampur bawang dan adas dilumatkan kemudian dimakan
Obat kuat
Buah
Bromeliaceae
Daun Buah/biji
Daun dicampur temu putih, madu direbus, kemudian diminum Untuk minuman segar
Fermentasi buah dan madu selama 1 bulan kemudian ambil airnya untuk diminum
Keterangan: ND = Nama Daerah * = Diduga koleksi baru bagi Kebun Raya Bali Tabel 2. Pemanfaatan Jenis-jenis Tanaman yang Berpotensi Obat dan Telah Dimanfaatkan oleh Masyarakat di Kecamatan Tejakula NO 1
Nama Tumbuhan Hibiscus sabdarifa L. (ND. Taru Kasiapa)*
Suku
Bagian yang Digunakan
Malv.
Daun Batang dan Bunga
Obat bisa ular Obat sakit maag dan usus buntu
Daunnya diremas, digosokkan pada bagian yang digigit Batang dan bunga digoreng dengan menggunakan minyak kelapa, disaring, diminum
Bunga
Obat tekanan darah rendah Anti bengkak/radang
Bunganya + buah belimbing besi + akar lalang + buah dan daun alpukat dijus, diminum Dioleskan pada bagian yang bengkak
Panas dalam
Batang, akar dan daun ditumbuk kemudian diolah menjadi loloh, diminum, ampas bisa digunakan untuk obat pegal di bagian pantat. Daun ditumbuk, ditambahkan dengan air, diminum (loloh)
2
Euphorbia sp.
Euph.
Getah tanaman
3
Centella asiatica L. (ND. Paiduh/ Piduh)
Apiac.
Batang, akar dan daun
Myrt.
Daun
Acanth .
Batang, Daun, bunga
4 5
6 7 8
Psidium guajava L. (ND. Daun Sotong) Andrographis paniculata Nees. (ND. Sambiroto) Plumeria acuminata W.T.Ait. (ND. Jepun Putih) Ficus septica Burm. (ND. Awar- awar) Curcuma zedoaria Roscoe (ND. Kunyit Putih)
Khasiat
Diare Tekanan darah, Malaria Kencing manis
Apoc.
Bunga
Kaki bengkak/ beri-beri
Morac.
Daun
Asam urat
Zing.
Umbi
Panas dalam
Cara Pemakaian
Batang, daun bunga diseduh dengan air panas, diminum Seluruh bagian tanaman + biji purnajiwa + buah intaran + akar lalang, direbus, diminum Bunga jepun ditambah dengan jahe dan daun Tabia bun dan arak dihancurkan , untuk boreh. Daun ditambah dengan tembakau dihancurkan, untuk boreh/ param Umbi diparut, ditambahkan dengan air secukupnya, diminum
Warseno dkk. – KEANEKARAGAMAN | 95
9 10
Phaleria macrocarpa (Schelf.)Boerl. (ND. Mahkota Dewa) Annona muricata L. (ND. Sirsat)
Thym.
Daging buah
Menurunkan tekanan darah
Daging buah yang disisir (kering), diseduh dengan air panas, diminum
Annon.
Buah
Obat Flu
Buah + akar lalang dijus, diminum
Pip.
Daun Daun
kanker Bau badan, keputihan, batuk Mimisan
Daun + akar lalang ditumbuk, direbus, disaring, diminum Daun dicuci, direbus, diminum
Anredera cordifolia (Ten.)Steenis. (ND. Binahong) Sonchus arvensis L. (ND. Tegel Kiuh/ Tempuyung)*
Basell.
Daun
Memar/ luka bagian dalam
Daun + akar lalang dijus, diminum
Aster.
Daun, akar segar
Panas dalam, gondongan, radang telinga Obat batuk
Daun + akar segar direbus, diminum/ ditetes
14
Sida rhombifolia L. (ND. Sidaguri/ Selegui)
Malv.
Akar dan daun
15
Elephantopus scaber L. (ND. Tapak Liman)
Aster.
Daun
Kurang darah (anemia)
16
Annona squamosa L. (ND. Silik/ srikaya)
Annon.
Daun
Mencret , mulesmules dan kanker
17
Azadirachta indica A. Juss. (ND. Intaran)* Artocarpus heterophyllus Lam. (ND. Nangka) Phyllanthus niruri L. (ND. Kemeniran Putih) ND. Kayu Ombo
Meliac.
Buah
Obat eksim
Buah intaran + daun Dan buah jarak + akar lalang ditumbuk, dioles
Morac.
Akar
Memperlancar aliran darah
Akar, ditumbuk/ dijus, Ditambahkan pada berbagai jenis ramuan
Fab.
Sakit kuning
Akar, batang dan daun ditumbuk, direbus, disaring, diminum
Apoc.
Akar, Batang, daun Daun
Asam urat
Daun ditumbuk, untuk boreh
Morinda citrifolia L. (ND. Tibah) Hibiscus sp 1 (bunga kuning)
Rub.
Buah
Buah dijus, disaring kemudian diminum
Malv.
Bunga
11
12 13
18 19 20 21
Piper betle L. (ND. Sirih)
Asma / sesak nafas dan asam urat
Gulung daun untuk menyumbat hidung yang berdarah
Dicampur tapak liman + bawang merah + akar lalang dan perasan air jeruk yang sudah dibakar , ditambah kecap manis, diminum Akar dan daun ditumbuh + sedikit buah pinang + darah kalong + akar lalang + ditambahkan air, disaring, diminum Satu genggam daun tapak liman tumbuk dan tambahkan air matang setengah cangkir + 1 butir kuning telur dengan satu sendok makan madu, campur, diminum Daun + daun sotong yang muda + akar lalang ditumbuk, ambil airnya, diminum
23
Ixora paludosa (Blume) Kurs. (ND. Kembang Soka)
Rub.
Daun Bunga
Mual-mual, kembung Pembersih rambut/ shampoo Panas dalam Penyakit beri-beri
24
Nephelium lappaceum L. (ND. Rambutan)*
Sapind.
Daun
Diare
Daun dilumatkan dengan air, kemudian diminum untuk jamu Bunga soka + bunga matahari + bunga Tagetes + akar lalang direbus, diminum, dbarengi dengan boreh dari rimpang jahe, kencur, cengkeh, 1 genggam buah pala (jebung arum), 1 genggam beras yang ditumbuk Daun ditumbuk + akar lalang, disaring, diminum
Buah
Tanaman pangan
Buahnya bisa dimakan
Amorphophalus sp. (ND. Suweg) Artocarpus altilis (Park.) Fosberg. (ND. Timbul)
Arac.
Umbi
Tanaman pangan
Umbinya bisa dikonsumsi
Morac.
Buah
Obat maag Tanaman pangan
Buah yang sudah tua + nanas muda dibakar ditambah akar lalang, dijadikan bubur, dimakan Buahnya bisa dimakan
22
25 26
Bunga ditumbuk, ditambahkan sedikit air, untuk shampoo
27
Tamarindus indica L. (ND. Asem)
Fab.
Buah
Kembung, maag
Buah + daun sirih ditumbuk, direbus, diminum
28
Piper retrofractum Vahl. (ND. Tabia Bun)*
Pip.
Biji + buah
Campuran boreh, untuk masakan (penyedap rasa) Perut kembung, mulas-mulas, diare, sukar buang air besar Obat kanker Obat bisul/ bengkak
Biji + buah ditumbuk + akar lalang untuk boreh,
Buah tua tapi belum masak 29
Catharanthus roseus (L.) G.Don. (ND. Tapak Dara)
Apoc.
Bunga
30
Kopsia pruniformis Rchb.f. & Zoll. ex Bakh.f (ND. Palajiwa)
Apoc.
Biji
Obat kuat
Buah ditumbuk, direbus, diminum
Bunganya + jamur lingzhi ditumbuk, dijadikan serbuk, untuk obat dalam diseduh dengan air, diminum, Untuk obat luar dijadikan boreh Biji diseduh dengan air panas
96 | Pros Sem Nas Biodiv Hal. 88-97 31 32 33
Gynandropsis pentaphylla DC. (ND. Boangit)* Schleichera oleosa (Lour.) Oken (ND. Kesambi) Clitoria ternatea L. (ND. Kembang Teleng)
Capp.
Daun dan batang
Sapind.
Daun
Fab.
Daun
Sesak nafas, asma, penghangat badan Obat eksim, kudis,
Daun dan batangnya + akar lalang direbus, airnya diminum
Keputihan
Daunnya + Daun sirih merah + buah jebug + akar tunggang lalang, ditumbuk, direbus, disaring, diminum, sisanya ditumbuk lagi direbus, airnya untuk membersihkan alat kelamin 3 bunga kembang teleng + 3 daun dan 3 bunga bintang + lendir lidah buaya + akar lalang, dijus, disaring dengan tisu, diteteskan. Daun + akar lalang dijus, diminum
Obat mata
Daun dicuci, direbus, disaring, hasil saringan digunakan untuk boreh pada bagian yang terkena eksim
34
Blumea balsamifera (L.) DC. (ND. Sembung Jepang )
Aster.
Daun
Untuk perangsang nafsu makan
35
Carmona retusa (Vahl.) Masam. (ND. Kesinen) Jatropa sp. (ND. Jarak botol)
Borag.
Daun
Obat ambeyen
Daun ditumbuk, ditambahkan air, disaring diminum
Euph.
Seluruh bagian
Digigit ular berbisa, demam
Seluruh bagian tanam direbus, disaring, ampasnya digunakan untuk boreh pada bagian yang sakit
Laurentia longiflora (L.) Peterm. (ND. Kembang Bintang) Plumbago zeylanica L. (ND. Bame)
Camp.
Bunga
Obat mata
Plumb.
daun
rematik,
3 bunga kembang teleng + 3 daun dan 3 bunga bintang + lendir lidah buaya + akar lalang, dijus, disaring dengan tisu, diteteskan. Daun ditumbuk halus, ditambahkan air, dipakai boreh
Seluruh bagian tanaman Daun dan batang
Sakit pinggang, radang hati, sakit tenggorokan Sesak nafas, asma, penghangat badan
Seluruh bagian tanaman + akar lalang, dijus, diminum
Acanth .
Daun
Tulang keropos, gatal-gatal, cacar air Diare Luka bernanah
Daun + perasan jahe merah + daun jarak pagar + akar lalang, ditumbuk, kemudian dioles
Disentri Wasir Rematik Obat panu
Daun ditumbuk, diseduh dengan air panas, tambahkan garam, diperas dan disaring, diminum
Obat kanker dan tumor
Untuk obat bagian dalam: Daunnya + akar lalang dijus, diminum Untuk bagian luar: Daun gandasuli + Kulit kayu segala kembang jepun yang tumbuh di pura, ditumbuk, untuk boreh -
36 37 38 39
Phillanthus urinaria Linn. (ND. Meniran Merah)*
Fab.
40
Gynandropsis pentaphylla DC. (ND. Boangit, bunga putih) Barleria sp. (ND. Landeplandep)
Capp.
41 42
Maranta arundinacea Billb. Ex Beurl. (ND. Arus)
Mar.
Umbi
43
Desmodium triquetrum (L.) D.C. (ND. Daun Duduk)* Cassia surattensis Burm.f. (ND. Kembang Kuning Perahu) Hedychium coronarium Koen. (ND. Gandasuli)
Fab. Fab.
Seluruh bagian kecuali akar Daun
Zing.
Daun
Vit.
Seluruh bagian tanaman Seluruh bagian
44
45
46
Cissus quadrangularis L. ( ND. Cikatulang)
47
Dendrobium cruminatum
Orch.
48
Kalanchoe pinnata (Lmk) Pers. (ND. Kayu Urip) Euphorbia hirta L. (ND. Jangut-jangut)
Crass.
Momordica charantia L. (ND. Paye Puoh)
49 50
Diabetes Kanker
Daun dan batangnya + akar lalang direbus, airnya diminum
Patinya dicampur air/ susu, dimakan Ditumbuk, dioleskan pada luka
Daun ditumbuk, untuk boreh pada bagian yang terkena panu
Obat mata, vertigo
Seluruh bagian ditumbuk, direbus, diminum/ diteteskan
Daun
Muntah darah
Daun digiling halus, tambahkan arak , gula enau, disaring, air saringannta diminum
Euph.
Daun
Radang tenggorokan
Daun diseduh dengan air panas, disaring, dipakai untuk kumur-kumur
Cuc.
Buah
Kencing Manis
Buah + air dijus, disaring, diminum
Keterangan: ND = Nama Daerah * = Diduga koleksi baru bagi Kebun Raya Bali
Warseno dkk. – KEANEKARAGAMAN | 97
KESIMPULAN Perolehan material tanaman yang berpotensi obat dari kegiatan eksplorasi tanaman di Kecamatan Tejakula sebanyak 50 nomor yang terdiri dari 27 suku, 43 marga 50 jenis, 231 spesimen, sedangkan dari kegiatan eksplorasi di Kecamatan Sukasada diperoleh sebanyak 34 nomor yang terdiri dari 26 suku, 29 jenis, 117 spesimen. Bagian tanaman yang paling sering digunakan sebagai bahan obat di lokasi penelitian adalah bagian daun (43 – 56 %) dan yang paling sedikit adalah bagian getah tanaman (0 - 1 %). Tanaman hasil eksplorasi yang diperoleh paling banyak adalah anggota dari Suku Fabaceae (12 %), Lamiaceae (10,4 %) dan Zingiberaceae (10%). UCAPAN TERIMAKASIH Penelitian ini merupakan bagian dari Sub kegiatan “Penelitian dan Pengembangan Flora yang Berpotensi Obat dan Pangan di Bali dan Nusa Tenggara” yang dibiayai oleh Program DIPA tahun 2011. Ucapan terimakasih penulis sampaikan kepada I Gede Widiasa, I Wayan
Toniasa dan I Wayan Sudiarsa yang telah banyak membantu dalam kegiatan penelitian ini. DAFTAR PUSTAKA Hamayun, M., S.A. L Khan, E.Y. Sohn and I.J. Lee. 2006. Folk Medicinal Knowledge and Conservation Status of Some Economically Valued Medicinal Plants of District Swat, Pakistan. Lyonia A Journal of Ecology and Application. http://www.lyonia.org/. Mahendra, B. 2005. 13 Jenis Tanaman Obat Ampuh. Penebar Swadaya. Jakarta. 140 hal. Sukandar E Y. Tren dan Paradigma Dunia Farmasi, Industri-KlinikTeknologi Kesehatan, disampaikan dalam orasi ilmiah Dies Natalis ITB, http://itb.ac.id/focus/focus_file/orasi-ilmiah-dies-45.pdf, diakses 25 Mei 2011. Tengah, I.G.P., I W. Arka, N. M.S. Tamin, I. B.I. Gotama dan H. Sihombing. 1995. Studi tentang : Inventarisasi, Determinasi dan Cara Penggunaan Tanaman Obat pada Lontar Usada di Bali. Pusat Penelitian dan Pengembangan Farmasi. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. Departemen Kesehatan RI. Jakarta. 740 hal. Zein, U. 2005. Pemanfaatan Tumbuhan Obat Dalam Upaya Pemeliharaan Kesehatan. Universitas Sumatera Utara. Medan.