Proses-proses Biogeografi
hanya untuk digunakan di lingkungan UI
Dirangkum oleh Dhimas Haryo P. dan Mega Atria
Return to Main Slide
ISI BAB 1. Energy and Matter Flow Aliran energi dan materi in Ecosystems di ekosistem Ekologi biogeografi 2. Ecological Biogeography
Human Impact on Carbon Cycle
Suksesi ekologi 3. Ecological Succession Sejarah biogeografi 4. Historical Biogeography Biodiversitas 5. Biodiversity hanya untuk digunakan di lingkungan UI
Remote Sensing of Fires Click Section Return to go to to Main content Slide
1. Energy and Matter Flow Aliran energi dan materi in Ecosystems di ekosistem THE FOOD WEB Jaring-jaring makanan PHOTOSYNTHESIS Fotosintesis dan AND respirasi RESPIRATION NET PRIMARY PRODUCTION Produktivitas primer bersih THE CARBON CYCLE Siklus karbon THE NITROGEN Siklus nitrogenCYCLE Aliran energi materi di ekosistem 1. Energy and dan Matter Flow in Ecosystems
Return to Main Slide
1. Energy and Matter Flow Aliran energi dan materi di Ecosystems ekosistem in Biogeografi – Distribusi tumbuhan dan hewan— biota—di bumi. Mengidentifikasi dan mendeskripsikan proses-proses yang memengaruhi pola sebaran tumbuhan dan hewan • Ekologi biogeografi – bagaimana lingkungan memengaruhi pola sebaran organisme. • Sejarah biogeografi – bagaimana pola sebaran spasial organisme terjadi pada ruang dan waktu.
Aliran energi dan materi 1. Energy and Matter Flowdiinekosistem Ecosystems
Return to Main Slide
1. Energy and Matter Flow Aliran energi dan materi in di Ecosystems ekosistem • Pembakaran bahan bakar fosil- melepas lebih dari 7 Gt karbon ke atmosfir per tahun. • Proses-proses oseanik menyerap sekitar 2 Gt • Ekosistem darat 1 Gt • 4 Gt akumulasi karbon per tahun. Aliran energi dan materi 1. Energy and Matter Flowdiinekosistem Ecosystems
Return to Main Slide
1. Energy and Matter Flow Aliran energi dan materi di Ecosystems ekosistem in
Rawa air tawar dan air payau adalah habitat darat yang paling produktif, sedangkan habitat laut yang paling produktif adalah padang alga dan terumbu.
Aliran energi dan materi ekosistem 1. Energy and Matter Flowdiin Ecosystems
Return to Main Slide
Jaring-jaring THE FOODmakanan WEB Jaring-jaring makanan – bagaimana energi makanan mengalir di antara organisme dan dalam ekosistem. •Produsen primer mendukung kehidupan konsumen primer, sekunder, dan konsumen lain yang tingkatannya lebih tinggi. •Dekomposer memakan semua jasad tumbuhan dan hewan yang telah mati.
2. Ecological Biogeography Ekologi biogeografi
Return to Main Slide
Jaring-jaring THE FOODmakanan WEB Ekosistem rawa air payau Organisme-alga dan tumbuhan air, mikroorganisme, serangga, siput, udang, ikan, burung, dan tikus. Komponen anorganik-air, udara, partikel tanah liat, sedimen organik, nutrien anorganik, trace elements, dan energi cahaya.
2. Ecological Biogeography Ekologi biogeografi
Return to Main Slide
2. Ecological Biogeography
Return to Main Slide
PRODUKTIVITAS PRIMER BERSIH NET PRIMARY PRODUCTION Produktivitas primer bersih - tingkat akumulasi karbohidrat oleh produsen primer •Hutan hujan, rawa air tawar dan payau yang terletak di garis equator – ekosistem paling produktif •Padang pasir – ekosistem paling tidak produktif
Lamanya siang hari, suhu udara dan tanah, serta ketersediaan air adalah faktor iklim terpenting yang mengontrol produktivitas primer bersih.
2. Ecological Biogeography Ekologi biogeografi
Return to Main Slide
PRODUKTIVITAS PRIMER BERSIH NET PRIMARY PRODUCTION
Kawasan pesisir dan kawasan upwelling menyediakan lebih dari 99 % dari produktivitas bumi.
2. Ecological Biogeography Ekologi biogeografi
Return to Main Slide
THE CARBON SIKLUS CYCLE KARBON Siklus karbon - siklus biogeokimia
•Karbon mengalir di antara penyimpan karbon di atmosfer, lautan, dan daratan. •Aktivitas manusia memengaruhi siklus karbon, menyebabkan konsentrasi karbondioksida pada penyimpan karbon di atmosfer meningkat.
2. Ecological Biogeography Ekologi biogeografi
Return to Main Slide
THE CARBON SIKLUS CYCLE KARBON Karbon mengalir di siklus dalam bentuk gas, cair, dan padat
2. Ecological Biogeography Ekologi biogeografi
• Gas - karbondioksida (CO2) - gas dalam bentuk bebas di atmosfer dan dalam bentuk gas terlarut di perairan tawar dan laut.. • Sedimen - dalam bentuk molekul karbohidrat pada materi organik senyawa hidrokarbon di batu (minyak bumi, batu bara), dan mineral karbonat seperti dalam bentuk kalsium karbonat (CaCO3).
Return to Main Slide
THE SIKLUS NITROGEN CYCLE NITROGEN Nitrogen - 78 % volume atmosfer. Nitrogen tidak dapat diikat secara langsung oleh tumbuhan atau hewan. Lima proses siklus nitrogen adalah: •Fiksasi nitrogen (oleh bakteri tanah dan alga hijau-biru) •Nitrifikasi •Asimilasi •Ammonifikasi •Denitrifikasi.
2. Ecological Biogeography Ekologi biogeografi
Return to Main Slide
THE NITROGEN CYCLE SIKLUS NITROGEN 1. Fiksasi - Gas nitrogen diubah menjadi ammonia oleh bakteri pengikat nitrogen, pembakaran, aktivitas vulkanik, petir, dan proses-proses industri. 2. Ammonifikasi - Dekomposer mengubah senyawa nitrogen menjadi ammonia. 3. Denitrifikasi - bakteri mengembalikan nitrogen ke atmosfer dalam bentuk gas nitrogen. 4. Asimilasi - Akar tumbuhan menyerap nitrogen, ammonia, dan nitrat. Hewan mengasimilasi nitrogen saat memakan tumbuhan. 5. Nitrifikasi - bakteri tanah mengubah ammonia menjadi nitrat. faculty.washington.edu/clh/nmanual/ch2.pdf
2. Ecological Biogeography Ekologi biogeografi
Return to Main Slide
Ekologi biogeografi 2. Ecological Biogeography KEBUTUHAN AIR WATER NEED SUHU TEMPERATURE FAKTORCLIMATIC IKLIM LAINNYA OTHER FACTORS FAKTOR GEOMORFIK GEOMORPHIC FACTORS FAKTOR EDAFIK EDAPHIC FACTORS GANGGUAN DISTURBANCE INTERAKSI ANTARAMONG SPESIES SPECIES INTERACTIONS Return to Main Slide
2. Ekologi biogeografi – bagaimana organisme di dalam suatu ekosistem berinteraksi dengan lingkungan ?
Ekologi Biogeografi - pola sebaran tumbuhan dan hewan dari sudut pandang kebutuhan fisiologisnya. Habitat suatu spesies menggambarkan lingkungan fisik tempat melakukan aktivitas. Relung ekologi menggambarkan bagaimana spesies memperoleh energinya dan bagaimana aktivitas tersebut memengaruhi spesies lain dan lingkungannya.
Return to Main Slide
2. BIOGEOGRAFI EKOLOGI
Habitat-habitat hutan boreal Moving dune - sedikit vegetasi Hutan musim - dataran rendah yang lembap Hutan tumbuhan berdaun jarum –dataran tinggi. Rerumputan dan alang-alang – rawa, dataran rendah dan tanah berlumpur, bukit Bebatuan tanpa vegetasi - dataran tinggi dan lereng Return to Main Slide
KEBUTUHAN AIR Tumbuhan dan hewan beradaptasi untuk menghadapi kondisi air yang melimpah atau kondisi air yang sedikit Xerophytes - tumbuhan yang teradaptasi dengan lingkungan yang kering dan panas. •Phreatophytes - tumbuhan yang memiliki akar yang dalam •Succulents - menyimpan air dalam jaringan spons.
California live oak mempertahankan daunnya yang keras dan memiliki lapisan lilin selama musim kering. Sclerophylls - pohon berdaun keras yang evergreen dan semak berkayu. Ekologi suksesi 3. Ecological Succession
Return to Main Slide
KEBUTUHAN WATER NEED AIR Adaptasi tumbuhan - kaktus prickly pear, tumbuhan succulents padang pasir, menyimpan air di dalam batangnya yang tebal dan berdaging untuk digunakan pada musim tanpa hujan.
Adaptasi hewan - bunglon Namaqua, gurun Kalahari, Afrika bagian selatan. Spesies tersebut mengubah warna kulitnya untuk mengatur suhu tubuh, dan mengubah kembali warnanya saat pagi hari untuk menyerap sinar matahari dan warna kelabu terang agar dapat memantulkan warna tersebut saat siang hari.
Ekologi Suksesi 3. Ecological Succession
Return to Main Slide
SUHU Suhu memengaruhi proses-proses fisiologi yang terjadi pada jaringan tumbuhan dan hewan. Iklim yang lebih hangat membutuhkan adaptasi untuk mendinginkan suhu tubuh.
Kaki dan sirip dapat membantu mendinginkan tubuh dengan cara membuat darah yang bersirkulasi terpapar lingkungan sekitar yang lebih dingin. Seekor anjing laut beristirahat di kolam laut dangkal di Kepulauan Galapagos
Ekologi Suksesi 3. Ecological Succession
Return to Main Slide
SUHU Suhu memengaruhi proses-proses fisiologi yang terjadi dalam jaringan tumbuhan dan hewan. Iklim yang lebih dingin memiliki spesies tumbuhan dan hewan yang lebih sedikit. Kelelawar cokelat melakukan hibernasi bersama-sama. Suhu tubuh menurun, detak jantung melambat. Hewan tersebut dapat bertahan hidup selama 6 bukan dalam keadaan tersebut.
Rambut dan lemak tubuh yang tebal yang dimiliki beruang cokelat alaska, menyebabkan beruang tersebut memiliki suhu tubuh yang konstan.
Ekologi Suksesi 3. Ecological Succession
Return to Main Slide
FAKTOR IKLIM LAINNYA Faktor-faktor ekologi lainnya yang memengaruhi pola distribusi tumbuhan dan hewan meliputi: •Intensitas cahaya •Lamanya siang hari •Lamanya musim pertumbuhan •Intensitas dan durasi angin
Cow parsnip menyukai naungan di Gunung Hood, National Forest, Oregon
California poppies dan dandelions mekar saat matahari bersinar terang
Ekologi Suksesi 3. Ecological Succession
Return to Main Slide
FAKTOR GEOMORFIK GEOMORPHIC FACTORS Faktor-faktor geomorfik (bentuk lahan) yang memengaruhi sebaran tumbuhan dan hewan meliputi: •Kemiringan lereng •Aspek lereng •Relief
Lereng yang kering dan menghadap arah selatan mendukung semak xerofitik Ekologi Suksesi 3. Ecological Succession
Lereng yang lebih lembap dan menghadap ke arah utara mendukung hutan terbuka piñon pine dan juniper.
Gunung Chisos, Big Bend National Park Return to Main Slide
FAKTOR EDAFIK Tanah dapat bervariasi di lokasi yang berbeda, memengaruhi sebaran lokal tumbuhan dan hewan. Faktor edafik (tanah) meliputi: •Ukuran partikel tanah •Ukuran materi organik di tanah •Jumlah materi organik •Sifat dari materi organik • Tanah berpasir menyimpan sedikit air • Tanah dengan lanau dan lempung menyimpan air lebih banyak • Materi organik dalam jumlah yang tinggi menyediakan lebih banyak nutrisi untuk menghidupi spesies tumbuhan yang lebih banyak. • Biota dapat mengubah kondisi tanah - padang rumput membentuk tanah yang kaya dan subur.
2. Ecological Biogeography Ekologi Biogeografi
Return to Main Slide
GANGGUAN Gangguan adalah proses alamiah dalam ekosistem, dan ekosistem beradaptasi dengannya. Gangguan meliputi: •kebakaran •banjir •angin kencang
Di daerah semiarid, kebakaran berperan untuk menjaga keberadaan padang rumput dan hutan terbuka.
2. Ecological Biogeography Ekologi Biogeografi
Return to Main Slide
INTERAKSI JENIS INTERAKSIDIANTARA DI ANTARA ORGANISME SPESIES Kawanan singa dan gajah berbagi kolam air. Hewan lain harus menunggu mereka selesai.
Ant-eater raksasa menikmati makan siang berupa rayap brazil. 2. Ecological Biogeography Ekologi Biogeografi
Return to Main Slide
INTERACTIONS AMONG INTERAKSI DI ANTARA SPECIES SPESIES Spesies bereaksi dengan lingkungan fisik sekitarnya bersama dengan spesies lain. Interaksi tersebut dapat menguntungkan setidaknya bagi salah satu spesies, merugikan bagi salah satu atau kedua spesies, atau tidak memberikan efek apapun kepada kedua spesies.
Interaksi merugikan meliputi: •kompetisi •predasi •parasitisme •herbivori •allelopati
2. Ecological Biogeography Ekologi Biogeografi
Interaksi menguntungkan meliputi 3 macam simbiosis. •komensalisme •protocooperation •mutualisme
Return to Main Slide
INTERAKSI JENIS INTERAKSIDIANTARA DI ANTARA ORGANISME SPESIES Interaksi merugikan meliputi:
•Kompetisi - terjadi ketika dua spesies membutuhkan sumber daya yang sama yang jumlahnya terbatas •Predasi - terjadi ketika spesies memangsa spesies lain •Parasitisme - terjadi ketika spesies memperoleh nutrisi dari spesies lain •Herbivori - terjadi ketika hewan makan, mereka mengurangi viabilitas dari populasi spesies tumbuhan •Allelopati - terjadi ketika satu spesies tumbuhan memproduksi racun kimiawi yang menghambat pertumbuhan spesies tumbuhan lain
Interaksi menguntungkan meliputi 3 macam simbiosis.
•Kommensalisme- satu spesies diuntungkan sedangkan yang lainnnya tidak untung maupun rugi •Protocooperation - hubungan menguntungkan kedua spesies tetapi tidak penting untuk kelangsungan hidup keduanya. http://elibrary.unm.edu/sora/Condor/files/issues/v087n01/p0145-p0147.pdf
•Mutualisme - hubungan yang terjadi telah sampai kepada kondisi kedua spesies tidak dapat hidup tanpa spesies lain
2. Ecological Biogeography Ekologi Biogeografi
Return to Main Slide
Ekologi Suksesi 3. Ecological Succession
SUCCESSION, CHANGE, AND SUKSESI, PERUBAHAN, EQUILIBRIUM DAN KESETIMBANGAN
Hanya untuk digunakan di lingkungan UI
Return to Main Slide
SUCCESSION, CHANGE, SUKSESI, PERUBAHAN, DAN KESETIMBANGAN AND EQUILIBRIUM Ekologi suksesi - sebuah ekosistem melewati beberapa tahap untuk sampai ke kondisi klimaks. •Suksesi primer terjadi pada tanah yang baru terbentuk •Suksesi sekunder terjadi ketika gangguan telah menghilangkan atau mengubah komunitas yang ada. Tahap awal dari suksesi - rumput pantai tumbuh di suatu habitat, membentuk batang di dalam tanah yang merambat di bawah tanah dan menumbuhkan akar dan daun. Setelah pasir stabil, semak mulai tumbuh, kemudian spesies pohon yang tahan dengan kondisi kering, misalnya pines dan hollies, mulai tumbuh.
3. Ecological Succession Ekologi Suksesi
http://www.rbgsyd. nsw.gov.au/__data/ assets/pdf_file/0005 /72725/Tel10Par299. pdf Return to Main Slide
SUKSESI, PERUBAHAN DAN KESETIMBANGAN Suksesi sekunder dapat terjadi setelah gangguan mengubah suatu komunitas yang ada. Old-field succession, pada ladang yang ditinggalkan, adalah contoh suksesi sekunder
3. Ecological Succession Ekologi Suksesi
Return to Main Slide
SUCCESSION, CHANGE, SUKSESI, PERUBAHAN, AND EQUILIBRIUM DAN KESETIMBANGAN Pola komunitas tumbuhan dan hewan pada bentang alam merupakan keseimbangan antara suksesi dan gangguan alamiah atau gangguan buatan manusia
Suksesi autogenic (suksesi yang terjadi tanpa bantuan) dapat dihambat oleh: •angin •kebakaran •banjir •pembukaan lahan untuk pertanian Angin dan ombak dapat •pembalakan mengganggu suksesi autogenic pada padang pasir tepi laut.
3. Ecological Succession Ekologi Suksesi
Return to Main Slide
Sejarah Biogeografi 4. Historical Biogeography EVOLUTION EVOLUSI SPECIATION SPESIASI EXTINCTION KEPUNAHAN DISPERSAL PENYEBARAN DISTRIBUTION PATTERNS POLA SEBARAN BIOGEOGRAPHIC REGIONS WILAYAH BIOGEOGRAFI Return to Main Slide
Sejarah Biogeografi 4. Historical Biogeography
Sejarah biogeografi - bagaimana pola sebaran spasial terjadi pada ruang dan waktu. Pola pada benua dan skala global terbentuk pada periode waktu yang lebih lama.
Sejarah Biogeografi 4. Historical Biogeography
Return to Main Slide
EVOLUTION EVOLUSI Evolusi - lingkungan beraksi pada organisme untuk menciptakan keanekaragaman. Sir Charles Darwin, penulis buku The Origin of Species by Means of Natural Selection, biological work, dipublikasikan pada tahun 1859.
• Seleksi alam - kelangsungan hidup dan reproduksi untuk yang paling sesuai dengan lingkungannya. • Variasi - dihasilkan dari mutasi, materi genetik berubah • Rekombinasi - kombinasi baru dari materi genetik yang ada Sejarah Biogeografi 4. Historical Biogeography
Reptil
Return to Main Slide
EVOLUTION EVOLUSI Organisme - masing-masing teradaptasi untuk suatu ekosistem •40.000 spesies mikroorganisme, •350.000 spesies tumbuhan •2,2 juta spesies hewan termasuk 800.000 spesies serangga
Jamur
Mikroorganisme Serangga
Sejarah Biogeografi 4. Historical Biogeography
Return to Main Slide
SPECIATION SPESIASI Spesiasi - proses pembentukan spesies baru •mutasi dan seleksi alam. •genetic drift http://www.grcp.ucdavis.edu/projects/GeneticFactsheets/Vol_03_print.pdf •gene flow - aliran gen dari satu populasi ke populasi lain •Isolasi mendukung terjadinya spesiasi.
White oak (Quercus alba) – acorns cap lebih tebal, buah lancip, lobus daun memiliki ujung yang bulat. Sejarah Biogeografi 4. Historical Biogeography
Red oak (Quercus rubra) acorns cap rata, buah berbentuk bulat pendek, lobus daun memiliki ujung yang lancip. Return to Main Slide
SPESIASI Kura-kura pulau galápagos terpecah menjadi 12 subspesies oleh spesiasi allopatrik, 10 di antaranya masih hidup. Subspesies-subspesies tersebut memiliki bentuk tempurung yang berbeda
Tempurung berbentuk kubah - terdapat pada pulau yang lebih basah, vegetasi bawah yang melimpah. Tempurung berbentuk kubah, leher dan kaki yang lebih pendek sesuai untuk memakan vegetasi bawah
Sejarah Biogeografi 4. Historical Biogeography
Tempurung berbentuk pelana - terdapat pada pulau yang lebih kering, vegetasi bawah sedikit. Tempurung berbentuk pelana dengan bukaan yang lebih lebar, leher dan kaki yang lebih panjang memudahkan untuk memakan pohon rendah dan semak. Return to Main Slide
KEPUNAHAN Kepunahan - terjadi ketika semua individu suatu spesies telah mati akibat perubahan lingkungan yang cepat. Kejadian ekstrim, seperti tabrakan meteorit dengan bumi pada 65 juta tahun yang lalu, dapat menyebabkan kepunahan massal.
Sejarah Biogeografi 4. Historical Biogeography
Passenger pigeon - burung dominan di Amerika Utara bagian timur pada akhir abad ke-19. Mudah ditangkap dengan jaring dan dijual kepasar sebagai bahan makanan. Individu passenger pigeon terakhir mati di Kebun Binatang Cincinnati pada tahun 1914
Return to Main Slide
EXTINCTION KEPUNAHAN Saat meteorit besar menabrak bumi 65 juta tahun yang lalu, menciptakan sebuah kawah berpusat di dekat Chicxulub, Mexico, di Semenanjung Yucatan
Garis pantai yang melengkung, diperkirakan merupakan sisa kawah. Ilmuwan percaya bahwa meteorit tersebut yang menyebabkan kepunahan Dinosaurus dan beberapa spesies lain.
Sejarah Biogeografi 4. Historical Biogeography
Return to Main Slide
DISPERSAL PENYEBARAN Penyebaran - kemampuan organisme untuk berpindah dari lokasi asalnya ke lokasi yang baru.
•Penyebaran dapat terbatas pada satu tahap kehidupan •Penyebaran tumbuhan tingkat tinggi – biji •Hewan – terjadi pada tahap perkembangan ketika hewan telah mampu berpindah tempat
Sejarah Biogeografi 4. Historical Biogeography
Return to Main Slide
DISPERSAL PENYEBARAN Mengikuti mencairnya benua es setelah Zaman Es, spesies Oak menyebar ke utara ke Kepulauan Inggris. Oak membutuhkan waktu 3500 tahun, dari 9500 tahun yang lalu hingga 6000 tahun yang lalu, untuk mencapai bagian paling utara dari sebarannya.
Sejarah Biogeografi 4. Historical Biogeography
Return to Main Slide
DISTRIBUTION PATTERNS POLA SEBARAN Dari waktu ke waktu, evolusi, spesiasi, kepunahan, dan penyebaran telah menyebarkan banyak spesies di permukaan bumi, menciptakan pola sebaran spasial yang berbeda-beda.
Sejarah Biogeografi 4. Historical Biogeography
Return to Main Slide
DISTRIBUTION POLA PATTERNS SEBARAN
Burung flightless ratite dan tinamous memiliki nenek moyang yang sama yang hidup di Gondwana. Setelah Gondwana terpecah-pecah menjadi Amerika Selatan, Afrika, Australia, dan Selandia Baru, populasi nenek moyang tersebut terisolasi, menyebabkan populasi yang terpisah namun berkerabat tersebut berevolusi.
Emu - tersebar di hampir seluruh daratan Australia dan umumnya dijumpai di alam bebas.
Kasuari - New Guinea dan Australia bagian timur laut. Burung tersebut hidup di hutan hujan.
Sejarah Biogeografi 4. Historical Biogeography
Burung Unta - terbatas di Afrika dan Timur Tengah, dahulu pernah ditemukan di Asia. Return to Main Slide
DISTRIBUTION PATTERNS POLA SEBARAN Spesies Kosmopolitan - sebarannya luas. Spesies Endemik - sebarannya terbatas di wilayah atau lokasi tertentu. Pohon Gingko - sampai saat ini merupakan spesies endemik di wilayah kecil di Cina bagian timur. Aktivitas manusia menyebabkannya tersebar luas. Di Amerika Utara, umummnya ditanam sebagai pohon tepi jalan perkotaan, dikenal karena kekokohannya.
Sejarah Biogeografi 4. Historical Biogeography
Spesies kosmopolitan— the alap-alap kawah (Falco peregrinus) dan manusia (Homo sapiens). Keduanya tersebar luas di bumi. Return to Main Slide
WILAYAH BIOGEOGRAFI BIOGEOGRAPHIC REGIONS
Batas suatu wilayah itu berdekatan, mengindikasikan bahwa, pada skala global, tumbuhan dan hewan memiliki sejarah evolusi yang mirip dan berkaitan serta memiliki keterikatan dengan lingkungan tertentu.
Sejarah Biogeografi 4. Historical Biogeography
Return to Main Slide
5. Biodiversity Biodiversitas Biodiversitas - variasi dari kehidupan biologi. Aktivitas manusia telah mengurangi biodiversitas melalui kegiatan mengubah habitat alam dan kegiatan yang menyebabkan kepunahan suatu spesies.
Black-footed ferret hampir punah karena mangsanya, the prairie dog, diburu dan diracun.
Dua dari lima spesies di bumi menghadapi ancaman kepunahan, berdasarkan IUCN (International Union for Conservation of Nature and Natural Resources) Duyung - Hilangnya habitat dan tabrakan dengan kapal mengurangi populasinya hingga statusnya terancam punah. Return to Main Slide
Biodiversitas 5. Biodiversity Conservation International mengidentifikasi 34 “hotspots” biodiversitas (habitat-habitat yang memiliki setidaknya 1500 tumbuhan endemik dan telah kehilangan 70 % dari sebaran awalnya)
Return to Main Slide
Dampak Kegiatan Manusia terhadap Siklus Karbon
Human Impact on Carbon Cycle
Karbon adalah unsur yang melimpah di permukaan bumi dan merupakan unsur yang penting bagi kehidupan. •Dampak penting kegiatan manusia yang terhadap siklus karbon: – Pembakaran bahan bakar fosil, melepaskan karbon dioksida (CO2 ) ke atmosfer dan menyebabkan pemanasan global. – Perubahan tutupan lahan, pembukaan hutan atau meninggalkan kawasan pertanian-dapat menyebabkan penglepasan dan pengikatan CO2 di atmosfer.
Return to Main Slide
Dampak Kegiatan Manusia terhadap Siklus Karbon http://www.cotf.edu/ete/modules/carbon/efcarbon.html
Pertumbuhan hutan, baik yang ditanam atau yang tumbuh sendiri menciptakan biomassa di daratan, memindahkan karbon yang ada di atmosfer.
Materi organik tanah melepaskan karbon dioksida ketika dicerna oleh mikroorganisme. Ketika suhu tanah meningkatkan pencernaan, penglepasan CO2 juga meningkat.
Human Impact on Carbon Cycle
Pembukaan hutan dan padang semak untuk pertanian dan padang penggembalaan melepaskan karbon melalui pembakaran atau peningkatan sisa-sisa biomassa baru.
Return to Main Slide
Dampak Kegiatan Manusia terhadap Siklus Karbon Human Impact on Carbon Cycle
Pada sistem yang seimbang, penglepasan CO2 dari pembakaran bahan bakar fosil dapat dikurangai oleh penyerapan di atmosfer, dan penyerapan oleh ekosistem darat dan laut.
hanya untuk digunakan di lingkungan UI
Return to Main Slide
Penginderaan Jauh Kebakaran Remote Sensing of Fires
• Kebakaran dan pembakaran biomassa memiliki efek yang penting terhadap ekosistem lokal dan global. • Biomassa yang dibakar secara tidak sempurna, akan melepaskan – Karbon dioksida – Air – Gas rumah kaca yang menyerap • Menyerap radiasi gelombang panjang yang memancar dan meningkatkan efek rumah kaca. – Aerosol adalah hasil sampingan dari pembakaran yang tidak sempurna
Return to Main Slide
Penginderaan Jauh Kebakaran Remote Sensing of Fires
Kebakaran dapat diindera jauh • Pencitra panas mendeteksi kebakaran yang terjadi sebagai bright spots karena kebakaran memancarkan energi panas lebih banyak dari pada permukaan yang tidak terbakar. • Kebakaran dapat tidak terlihat jika tertutup awan. • Smoke plume dapat digunakan untuk mengidentifikasi lokasi kebakaran tapi dapat terjadi kesalahan, mengidentifikasi awan sebagai kebakaran • Burn scars dan perubahan tutupan lahan dapat dideteksi setelah terjadi
Return to Main Slide
Kesimpulan 1. Energy and Matter Flow Aliran energi dan materi di ekosistem in Ecosystems Ekologi biogeografi 2. Ecological Biogeography
Human Impact on Carbon Cycle
Suksesi ekologi 3. Ecological Succession Sejarah biogeografi 4. Historical Biogeography Biodiversitas 5. Biodiversity hanya untuk digunakan di lingkungan UI
Remote Sensing of Fires Click Section Return to go to to Main content Slide
Daftar acuan • Strahler, A.H. 2010. Introduction to Physical Geography. John Wiley&Sons.,Boston: xx +632 hlm • http://www.uwsp.edu/geo/faculty/ritter/geog101/textbook /biogeography/biogeography_eco_energy.html • http://www.tutorvista.com/biology/interactions-amongorganisms • http://www.carbonfootprint.com/carbonfootprint.html • http://www.biosci.ohiostate.edu/~awolfe/class/Biogeography/Week5.pdf
hanya untuk digunakan di lingkungan UI
Return to Main Slide